2016 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK DESICCATED COCONUT (HS 080111)
z
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
[email protected]
Page 0
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2 ABSTRAKSI .....................................................................................................................3 I. PENDAHULUAN ..........................................................................................................4 I.1. Pemilihan Produk ..................................................................................................4 I.2. Profil Geografi Italia ..............................................................................................6 II. POTENSI PASAR PRODUK LADA DI ITALIA........................................................8 II.1 Ekspor Produk Desiccated Coconut Italia ke Dunia.........................................8 II.2 Potensi Pasar Produk Desiccated Coconut di Italia .......................................11 II.3 Regulasi Produk Desiccated Coconut di Italia ................................................17 II.4 Saluran Distribusi Produk Desiccated Coconut di Italia ................................21 II.5 Hambatan dan Tantangan .................................................................................22 III. PELUANG DAN STRATEGI...................................................................................24 III.1 Peluang ...............................................................................................................24 III.2 Strategi ................................................................................................................26 IV. INFORMASI PENTING ...........................................................................................28
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk Desiccated Coconut (HS 080111) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk lada di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk lada. Milan, Desember 2016
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
Page 2
ABSTRAKSI
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil Desiccated Coconut terbesar di dunia selain Malaysia, Papua Nugini, Filipina dan Srilanka. Kelapa sangat banyak manfaatnya, baik itu buahnya maupun minyak kelapa mentah. Indonesia sejauh ini melakukan ekspor atas produk turunan dari kelapa seperti virgin coconut oil, minyak kelapa, sari kelapa dan kelapa parut kering (Desiccated Coconut). Desiccated Cocounut menjadi topik pembahasan pada market brief ini karena berpeluang besar sebagai komoditi ekspor Indonesia yang relatif signifikan dalam peningkatan devisa negara diluar sektor migas. Italia menjadi negara importir untuk produk Desiccated Coconut HS 080111 karena Italia termasuk negara dengan 4 musim yang tidak memiliki tumbuhan kelapa dan tentu saja tidak memproduksi olahan yang berbahan kelapa. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan ekspor Desiccated Coconut untuk pasar di Italia. Selain itu, permintaan Desiccated Coconut dunia terus meningkat, termasuk Eropa dan khususnya dari Italia. Karena itulah Desiccated Coconut menjadi produk yang sangat potensial untuk diekspor ke Italia mengingat besarnya potensi akan kebutuhan dan konsumsi produk olahan kelapa di Italia. Dilihat dari tren pertumbuhannya, nilai ekspor Desiccated Coconut Indonesia terus meningkat di pasar Italia. Pesaing lain setelah Indonesia adalah Belanda, Filipina, Sri Lanka dan Jerman yang merupakan pesaing yang termasuk kedalam peringkat 5 besar. Tantangan yang dihadapi eksportir dari negara berkembang seperti Indonesia ketika memasuki pasar Italia adalah kemampuan menjamin konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang sesuai dengan standar Uni Eropa. Selain itu, Desiccated Coconut Indonesia juga menghadapi persaingan dengan Desiccated Coconut dari negara lain seperti Filipina dan Sri Lanka yang memiliki kualitas lebih baik dibanding Indonesia dengan harga yang lebih mahal. Page 3
I. PENDAHULUAN I.1. Pemilihan Produk Tumbuhan kelapa merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat dimana seluruh bagiannya bisa diolah dan digunakan. Tumbuhan kelapa tumbuh di negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia dan Indonesia menjadi pengekspor utama pada salah satu produk olahan dari tumbuhan kelapa yaitu Desiccated Coconut (HS 080111). Desiccated coconut sering digunakan sebagai bahan campuran pada industri makanan olahan seperti permen, puding, gula-gula, kue dan lain-lain.1 Indonesia merupakan produsen Desiccated Coconut terbesar di dunia dan disusul oleh Malaysia, Papua Nugini, Filipina dan Sri Lanka. Biaya produksi Desiccated Coconut relatif lebih mudah dan murah bila dibandingkan
dengan
tanaman
sawit
atau
karet
yang
memang
membutuhkan proses yang lebih teliti dan rumit. Uni Eropa merupakan importer terbesar di dunia dengan total impor mencapai 30%.2 Desiccated Coconut merupakan salah satu bahan baku tradisional yang menjadi unsur pada pembuatan roti. Impor dari Desiccated Coconut ini meningkat di negara-negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Italia, Belgia dan Inggris. 3 Kondisi atas meningkatnya permintaan di pasar dunia, maka produk Desiccated Coconut menjadi pilihan yang menarik untuk dibahas dalam market brief ini. Jenis produk turunan dari tumbuhan kelapa yang dimaksud dalam market brief kali ini adalah yang termasuk dalam kode HS 080111, yaitu Desiccated Coconut; Brazil nuts and cashew nuts, fresh or dried, whether or not shelled or peeled. Desiccated Coconut Indonesia memiliki ciri khas yang diminati pasar internasional. Selain tumbuhan kelapa yang memiliki banyak manfaat dimana seluruh bagiannya bisa diolah dan digunakan serta memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
1
Peluang Ekspor Tepung Kelapa, Jawa Tengah Harusnya Bisa, 2015. Diakses dari http://www.rumahumkm.net/2015/07/peluang-ekspor-tepung-kelapa-jawa.html 2 Exporting Desiccated Coconut to Europe, 2015. Diakses dari https://www.cbi.eu/marketinformation/processed-fruit-vegetables-edible-nuts/desiccated-coconuts/europe/ 3 Ibid.
Page 4
Melihat potensi ekspor Desiccated Coconut dan tingkat konsumsi Italia, Desiccated Coconut menjadi pilihan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Tabel 1. Neraca Perdagangan Indonesia-Italia Desiccated Coconut HS 080111 (Tahun 2011 – 2015) Value: Million USD
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
0,00
0,00
0,00
1,99
2,62
1,04
31,64
-1,99
-2,62
2011
2012
2013
2014
2015
Export
0,00
0,00
0,00
0,00
Import
2,75
1,63
1,63
-2,75
-1,63
-1,63
Balance of Trade Source: WTA/Istat
Pasar Italia sendiri merupakan pasar potensial bagi Desiccated Coconut Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia dan Italia dalam produk Desiccated Coconut menunjukkan tren positif sejak empat tahun terakhir, dari tahun 2012 hingga 2015. Puncak tertinggi Impor Italia atas komoditi Desiccated Coconut terjadi pada tahun 2011, namun setelah tahun 2011 terjadi penurunan impor pada tahun 2012 namun meningkat kembali di tahun selanjutnya dan menunjukkan tren yang positif selama 5 tahun terakhir. Italia tidak melakukan ekspor komoditi tersebut ke Indonesia yang mengindikasikan bahwa Italia merupakan negara konsumen Desiccated Coconut untuk selanjutnya diolah kembali untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.
Page 5
I.2. Profil Geografi Italia Italia
sebelah
langsung
utara
dengan
berbatasan
empat
negara
Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengahtengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negaranegara Eropa Utara, negara-negara Mediterania
dan
negara-negara
Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember
2013,
populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton Page 6
komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk
serta
transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
Page 7
II. POTENSI PASAR PRODUK DESICCATED COCONUT DI ITALIA II.1 Ekspor Produk Desiccated Coconut Italia ke Dunia Produksi Desiccated Coconut Italia ditujukan untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri sendiri. Italia merupakan negara importir Desiccated Coconut dengan tingkat konsumsi produk tersebut yang terus meningkat. Produksi Desiccated Coconut terkonsentrasi pada musim panas yang berlangsung dari bulan Juni hingga September. Italia sama sekali tidak memiliki tumbuhan kelapa, oleh sebab itu Italia sangat ketergantungan dengan negara-negara yang memiliki kondisi geografis yang bisa ditumbuhi tumbuhan kelapa dan bisa memproduksi Desiccated Coconut. Tingkat konsumsi Italia terhadap produk Desiccated Coconut terus meningkat. Sedangkan, di kawasan Eropa sendiri, produsen Desiccated Coconut utama adalah Jerman. Berdasarkan data, Italia berada di peringkat ke-8 sebagai negara pengeskpor di dunia. Italia juga termasuk pada peringkat ke-22 sebagai negara yang memiliki kompleksitas ekonomi berdasarkan data dari Economic Complexity Index (ECI).4 Pada tahun 2015, Italia mengekspor USD 450,1 Miliar dan mengimpor USD 391,2 Miliar.5 Dalam lima tahun terakhir, produk Desiccated Coconut Italia mencatatkan nilai ekspor ke dunia yang lebih kecil dari impornya di pasar global. Menarik untuk dilihat pada pertumbuhan ekspor dan impor yang terus meningkat meski keadaan ekonomi Eropa masih dalam tahap pemulihan pasca krisis. Berdasarkan data ini dapat diasumsikan bahwa produk Desiccated Coconut merupakan produk yang potensial karena tidak terpengaruh secara signifikan oleh melemahnya perekonomian Eropa di tahun 2012 dan terus meningkat sepanjang tahun sampai dengan tahun 2015.
4
Italy Profile, 2014. Diakses dari http://atlas.media.mit.edu/en/profile/country/ita/#Imports World Factbook of Italy, 2016. Diakses dari https://www.cia.gov/library/publications/the-worldfactbook/geos/it.html 5
Page 8
Grafik 1. Neraca Perdagangan Italia dengan dunia (dalam Juta Euro) (Tahun 2012-2016)
Sumber: Trading Economics
Neraca perdagangan Italia menunjukan mengalami peningkatan setelah tahun 2012 dan ditahun-tahun berikutnya mengalami pasang surut. Dapat dikatakan bahwa Neraca perdagangan Italia pasca krisis belum bisa mencapai level yang stabil. Italia tidak melakukan ekspor Desiccated Coconut ke Indonesia dan hanya melakukan Ekspor ke beberapa negara dalam skala kecil. Karena impor yang dilakukan Italia atas Desiccated Coconut sebagian besar diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan industri Italia. Selain itu Italia juga mengekspor dalam jumlah kecil ke Bulgaria, Thailand, Perancis, Slovenia dan Jerman. Berikut adalah negara lima besar tujuan ekspor produk Desiccated Coconut Italia.
Page 9
Tabel 2. Lima besar negara tujuan ekspor produk Desiccated Coconut Italia (Tahun 2011-2015) Value: Million USD
Rank
Country
2011 2012 2013 2014 2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
World
0,33
0,29
0,17
0,15
0,48
1,11
227,98
1
Bulgaria
0,00
0,00
0,00
0,00
0,15
552,25
23.392,73
2
Thailand
0,00
0,00
0,00
0,00
0,12
-
-
3
France
0,03
0,02
0,02
0,02
0,07
23,98
222,85
4
Slovenia
0,12
0,07
0,05
0,04
0,06
-16,05
48,07
5
Germany
0,02
0,04
0,02
0,01
0,05
6,42
281,73
Bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, Italia tidak termasuk dalam negara utama pengekspor produk Desiccated Coconut. Dapat dilihat bahwa transaksi ekspor Desiccated Coconut dari Italia tidak signifikan, terlebih lagi ekspor yang dilakukan masih dalam skala yang kecil. Penyebab lainnya dari ketidakstabilan ekspor Desiccated Coconut dari Italia ke negara lain karena memang Italia hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan domestiknya akan Desiccated Coconut. Berdasarkan data dari Rural Development, negara produsen kelapa terbesar adalah Indonesia, diikuti oleh Filipina, India, Brazil, dan Sri Lanka. Rata-rata negara produsen mayoritas dikuasai oleh negara-negara beriklim tropis atau yang dilewati oleh garis khatulistiwa.
Page 10
Grafik 2. Negara Produsen Desiccated Coconut di Dunia. (Tahun 2012)
Source: the Atlas of Economic Complexity
Sumber : Rural Development http://www.ruraldevelopment.info/Pages/Coconuts.aspx
Pada grafik 2, Indonesia tetap berada di posisi puncak sebagai negara produsen kelapa terbesar di dunia. Pesaing lainnya mayoritas berasal dari wilayah Asia yaitu Filipina, India, Sri Lanka, Papua Nugini, Thailand dan Vietnam. Berdasarkan data tersebut, Indonesia hanya perlu meningkatkan kualitas produk turunan dari kelapanya untuk tetap bisa menguasai pasar ekspor di pasar global. Hal ini juga didukung dengan kesiapan dan kemampuan Indonesia sebagai negara pengeskpor untuk memenuhi permintaan dari negara-negara lain. II.2 Potensi Pasar Produk Desiccated Coconut di Italia Pada tahun 2015, Italian Trade Agency (ITA) membuka peluang kerjasama ke beberapa pengekspor di bidang pertanian dan perkebunan dari Indonesia, antara lain kelapa, kopi, lada, dan jagung.6 Pembuatan roti di Italia banyak membutuhkan bahan yang berasal dari Desiccated Lukas Hendra, “ITA Tawarkan Peluang Ekspor Produk Asal Sulut,” Industri, 9 9 Juni 2015, diakses pada 12 Desember 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150609/12/441808/ita-tawarkanpeluang-ekspor-produk-asal-sulut 6
Page 11
Coconut, Italia menjadi produsen yang besar untuk pembuatan roti karena masyarakatnya sangat menyukai makanan berjenis roti. Importir Italia mengklaim bahwa tren impor untuk produk kelapa, bawang, wortel, kentang, lada, terung, dan buah-buahan akan meningkat. Hal ini dikarenakan permintaan domestik yang melebihi kemampuan produsen Italia sendiri. Kualitas dan keamanan produk adalah isu utama yang menjadi perhatian
pembeli
dan
konsumen
Eropa,
termasuk
Italia.
Eropa
merupakan pemain utama dalam komoditi yang termasuk kedalam golongan Processed Fruits and Vegetables (PFV). Kondisi pasar untuk PSV ini memiliki perkembangan yang cukup pesat, pusatnya berada di Eropa Tengah dan Eropa Timur.7 Berdasarkan data yang didapat, Eropa telah melakukan impor dari negara berkembang sekitar 25% dari total impor Eropa (EU dan EFTA) pada tahun 2014. 8 Pada tahun-tahun berikutnya konsumsi dari PFV di Eropa terus mengalami peningkatan, hal ini merupakan kesempatan dan peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor Desiccated Coconut.
7
What is demand for processed fruit and vegetables and edible nuts in europe, 2015. Diakses dari https://www.cbi.eu/market-information/processed-fruit-vegetables-edible-nuts/tradestatistics/ 8 Ibid.
Page 12
Tabel 3. Impor Desiccated Coconut Uni Eropa (dalam ribuan ton) 100
2010
2011
2012
Developing Countries
2013
2014
Rest of the world
Sumber : Eurostat
Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa Uni Eropa membutuhkan pasokan Desiccated Coconut yang cukup besar. Dari tahun 2010-2014 mengalami pasang surut pasokan dari negara-negara berkembang, hal ini disebabkan oleh negara-negara berkembang tersebut juga fokus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Pada tahun 2014, terjadi peningkatan permintaan impor Desiccated Coconut dari Uni Eropa terhadap negara-negara berkembang yang menjadi produsen kelapa di dunia. Peningkatan tersebut disebabkan oleh karena meningkatnya permintaan dalam negeri dan tidak adanya produsen domestik. Hal ini dibuktikan dan didukung dengan nilai dari total impor Uni Eropa yang mencapai 30% dari total impor dunia atas produk Desiccated Coconut.9 Potensi
negara
Asia
Tenggara,
termasuk
Indonesia
untuk
memperluas pasar di Uni Eropa sangat besar. Kualitas Desiccated Coconut Indonesia telah dikenal oleh pasar Italia juga karena Indonesia produsen kelapa terbesar di dunia. Sentra produksi buah kelapa terletak di sepanjang pulau Sumatera hingga pulau Papua. Namun yang menjadi
9
Product Factsheet: Desiccated Coconut in Europe, 2015. Diakses dari https://www.cbi.eu/market-information/processed-fruit-vegetables-edible-nuts/desiccatedcoconuts/europe/
Page 13
kendala ekspor kelapa dan turunan produk kelapa ke negara lain adalah karena sebagian besar hasil produksi kelapa Indonesia sekitar 65% difokuskan untuk memenuhi kebutuhan domestik, sisanya baru di ekspor ke negara lain.10 Tabel 4. Negara Supplier Desiccated Coconut HS 080111 Italia (Tahun 2011-2015) Value: Million USD
Rank
Country
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
8,93
3,38
-0,54
1,99
2,62
1,04
31,64
1,52
1,69
1,85
4,04
9,31
1,07
0,75
1,09
1,24
4,36
14,23
1,61
0,83
0,93
2,07
1,22
3,63
-41,23
0,29
0,32
0,27
0,39
0,57
16,84
45,06
2011
2012
2013
2014
2015
World
8,98
6,37
6,11
8,98
1
Indonesia
2,75
1,63
1,63
2
Netherlands
1,54
1,64
3
Philippines
1,01
4
Sri Lanka
5
Germany
Source: Istat
Berdasarkan tabel 4, pada tahun 2011 merupakan periode yang bagus bagi Indonesia karena menjadi puncak ekspor Desiccated Coconut ke Italia senilai US$ 2,75 juta. Pada tahun 2012 mengalami penurunan dan mengalami stagnan hingga tahun 2013 dengan nilai ekspor yang sama yaitu senilai US$ 1,63 juta. Pada tahun 2014-2015 mengalami peningkatan impor cukup signifikan hingga sebesar 31,64%. Walaupun mengalami pasang surut pada tahun 2011-2015, impor Italia atas Desiccated Coconut Indonesia tetap berada pada tren yang positif yaitu sebesar 1,04%. Dengan tren peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Italia untuk produk Desiccated Coconut, masih terdapat potensi besar untuk meningkatkan nilai ekspor. Selain potensi konsumsi pasar Italia yang terus meningkat, Indonesia merupakan produsen kelapa dan turunannya yang
10
Perkebunan kelapa: potensi yang belum optimal, 2011. Diakses dari http://www.datacon.co.id/Sawit-2011Kelapa.html
Page 14
diminati pasar Italia. Hal ini berarti, kebutuhan konsumsi Italia akan Desiccated Coconut
terus meningkat, dan Indonesia harus terus
meningkatkan daya saing di pasar Italia untuk dapat terus memenuhi permintaan. Potensi yang terdapat di pasar Italia menjadi peluang yang baik bagi produsen dan eksportir Desiccated Coconut Indonesia. Tabel 5. Estimasi Konsumsi Uni Eropa atas Desiccated Coconut (dalam juta Euro) Tahun 2010-2014
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Trademap
Pasar untuk produk Desiccated Coconut di Uni Eropa, termasuk Italia, berpotensi terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan karena tingginya tingkat konsumsi Desiccated Coconut di kawasan ini. Dalam 5 tahun terakhir, nilai impor Desiccated Coconut ke Uni Eropa meningkat 19% dan 4,1% dari segi kuantitasnya, dengan nilai mencapai sebesar 207 Juta Euro dan 118,000 ton pada tahun 201411. Berdasarkan data tersebut, Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan ekspor Desiccated Coconut ke Eropa terutama Italia. Berdasarkan tabel 5, permintaan Uni Eropa atas produk Desiccated Coconut mengalami peningkatan pada tahun 2014. Hal tersebut juga
11
Desiccated Coconut in Europe, 2015. Diakses dari https://www.cbi.eu/marketinformation/processed-fruit-vegetables-edible-nuts/desiccated-coconuts/europe/
Page 15
menjadi estimasi tertinggi selama periode 2010-2014. Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh permintaan pasar Uni Eropa dan meningkatkatnya restoran dan produk yang membutuhkan bahan Desiccated Coconut. Tabel 6. Konsumsi Uni Eropa atas Desiccated Coconut (dalam satuan ton) Tahun 2015 Other Countries 17%
United Kingdom 18%
Portugal 3% Italy 4%
Germany 15%
France 7%
Belgium 8%
Spain 10%
Poland 9%
Netherlands 9%
Sumber: Trademap
Berdasarkan tabel 6, dapat kita lihat prosentase dari beberapa negara-negara Uni Eropa yang mengkonsumsi Desiccated Coconut. Negara konsumen terbesar Desiccated Coconut yaitu Inggris dan diikuti oleh Jerman, Spanyol, Belanda, Polandia, Belgia, Perancis, Italia, Portugal dan negara lainnya. Pada data tersebut dapat disimpulkan bahwa Uni Eropa memang memiliki ketergantungan atas produk Desiccated Coconut dilihat dari prosentasenya yang di hitung dalam satuan ton.
Page 16
II.3 Regulasi Produk Desiccated Coconut di Italia Terdapat beberapa regulasi penting yang wajib menjadi perhatian dan menjadi persyaratan untuk bisa melakukan ekspor Desiccated Coconut ke Eropa khususnya Italia terdiri dari:
Keamanan makanan dan kontrol kesehatan
Kontaminasi
Komposisi
Ketentuan penggunaan pestisida
Ketentuan kandungan zat adiktif dan buatan pada makanan
Keamanan dan keterlacakan sistem manajemen bahan makanan (Ketentuan tambahan)
Corporate Social Responsibility
Sertifikasi produk berkelanjutan
Pelabelan
Legislasi
Dasar Hukum Deskripsi Singkat
Keamanan
Regulation
Makanan dan (EC) Kontrol
178/2002
Kesehatan
Merupakan peraturan yang berisi prinsip No umum,
persyaratan
dan
prosedur
pembuatan keputusan dalam produksi makanan
yang
mencakup
seluruh
tahapan dalam proses produksi dan distribusi makanan. http://ec.europa.eu/food/safety/general_f ood_law/index_en.htm
Regulation (EC) 1881/2006
Ketentuan umum dan ketentuan khusus yang didesain untuk mencegah risiko terhadap
kesehatan
konsumen
dan
melindungi kepentingan konsumen.
Page 17
Legislasi
Dasar Hukum Deskripsi Singkat
Kontaminasi
Regulation (EC)
Komposisi
Peraturan yang dirancang untuk memastikan bahwa makanan yang masuk ke pasar Uni Eropa aman dikonsumsi dan tidak mengandung kontaminan pada tingkat yang dapat mengancam kesehatan manusia.
1881/2006
EU
Custom Legislasinya lebih terfokus kepada zat-
Authorities
zat adiktif dan bahan penambah rasa makanan
yang diperbolehkan untuk
digunakan di Uni Eropa. Dalam PFV masalah umum yang sering terjadi adalah
terlalu
tingginya
kandungan
pengawet yang digunakan. Contohnya adalah penggunaan sulfit pada produk buah dan kelapa kering, serta asam benzoat
yang
digunakan
dalam
beberapa produk sayuran acar. Ketentuan
Regulation
Merupakan
peggunaan
396/2005
pestisida yang boleh terkandung dalam
pestisida
peraturan
kadar
residu
makanan. http://eur-lex.europa.eu/legalcontent/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:3201 4R1146&from=EN
Ketentuan
Regulation EU Berisi spesifikasi zat-zat dan substansi
kandungan
234/2011
E-nomor yang dapat digunakan dalam
zat adiktif dan dengan
pada kelapa. Hal ini untuk menghindari
buatan
amandemen
praktek-praktek
Commison
menguntungkan sebagian pihak.
Implementing
http://ec.europa.eu/food/safety/food_imp
Regulation
rovement_agents/common_auth_proc_g
(EU)
illegal
yang
No uid/index_en.htm
562/2012
Page 18
Legislasi
Dasar Hukum Deskripsi Singkat
Keamanan
BRC
dan
Standar Food
Global Standar keamanan dan kualitas untuk pembuatan, pengemasan, penyimpanan
keterlacakan
dan distribusi.
sistem
http://search.standardsmap.org/assets/
manajemen
media/BRCGlobalStandardsFood/Englis
bahan
h/AtAGlance_EN.pdf
makanan (Ketentuan tambahan) International
Berisi
Featured
pengemasan
Standards
adanya
ketentuan dan
tentang
proses
memastikan
kontaminasi
pada
tidak
makanan
selama proses pengemasan. http://search.standardsmap.org/assets/ media/IFSFoodVersion6/English/AtAGla nce_EN.pdf Food
Safety Sertifikasi produk sesuai standar ISO
System
22000, ISO 22003 dan spesifikasi teknis
Certification
rantai produksi bahan makanan.
22000-
http://search.standardsmap.org/assets/
FSSC22000
media/FoodSafetySystemCertification22 000/English/AtAGlance_EN.pdf
Safe
Quality Merupakan sertifikasi independen untuk
Food Program memastikan sistem keamanan makanan - SQF
dan jaminan mutu pemasok (supplier) sudah sesuai dengan peraturan di skala internasional dan domestik. http://search.standardsmap.org/assets/ media/SafeQualityFoodProgramSQF/En glish/AtAGlance_EN.pdf
Corporate
ISO 26000
Pembeli Uni Eropa menaruh perhatian
Page 19
Legislasi
Dasar Hukum Deskripsi Singkat
Social
pada
Responsibility
produsen untuk memenuhi tanggung
proses
operasi
perusahaan
jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan. http://www.iso.org/iso/home/standards/is o26000.htm Sertifikasi
Fairtrade
Sertifikasi tentang sistem perdagangan
produk
Trade
yang berdasarkan hubungan yang adil
berkelanjutan
Standard
antara produsen dan konsumen. Sistem ini terutama menguntungkan pedagang kecil di negara berkembang. http://www.fairtrade.net/aboutfairtrade/what-is-fairtrade.html
Rainforest Chain
Sertifikasi
skema
of berkelanjutan
pembangunan
yang
berpihak
Custody
masyarakat dan lingkungan.
Standard
http://www.rainforest-
pada
alliance.org/agriculture/certification/coc Pelabelan
Directive 2000/13/EC Directive 90/496/EC Regulation 1924/2006/EC Directive 2005/26/EC Directive 2007/68/EC
Semua
bahan
dipasarkan
di
makanan Uni
yang
Eropa
harus
mematuhi aturan pelabelan Uni Eropa, yang
bertujuan
untuk
memastikan
bahwa konsumen mendapatkan semua informasi penting dalam memilih saat membeli bahan makanan tersebut.
Page 20
II.4 Saluran Distribusi Produk Desiccated Coconut di Italia Saluran distribusi produk Desiccated Coconut termasuk dalam saluran distribusi. dapat memasuki pasar Uni Eropa melalui importir, broker/agen, pemroses/penggiling (processor), sektor industri (food processor), dan pedagang retail.
Processor (60%) Developing
Farmer/ Grower
country exporter (miller)
Retail
The EU importer (wholesaler)
Wholesale Packer (repacking) (40%)
Developing Countries
European Market
Food service
Final Segments
Sumber: CBI
Importir adalah perantara antara eksportir dengan end user industri dan retail. Importir membeli dalam kuantitas bulk dan memiliki kontrak jangka panjang dengan pemasok. Selain importir pada umumnya, di Uni Eropa juga terdapat specialized importers yang fokus pada produk premium dan
bersertifikat (organik, fair trade, dll). Sedangkan
broker/agen, tidak membeli produk dari pemasok, hanya mempertemukan penjual dan pembeli dan bekerja dengan komisi (0,5 - 2%)12. Memasuki pasar ekspor Italia melalui broker menjadi pilihan yang menarik bila ekspotir tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan pasar Italia dan berhubungan dengan importir baru.
“Market Insights for Indonesian Spices,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 12 Agustus 2015, http://www.cbi.eu/sites/default/files/study/tailored-information-indonesian-spices-eu-marketinsights-indonesia-europe-spices-herbs-2013.pdf 12
Page 21
Processor biasanya membeli rempah dalam partai besar dengan kualitas dan persyaratan yang spesifik. Perusahaan ini biasanya melakukan pemrosesan
untuk dipasok ke kalangan industri besar.
Untuk ekspor ke Sektor Industri, pengekspor diharuskan untuk memenuhi standar kualitas tinggi dalam hal pelayanan, kualitas, dan volume produk. Biasanya Sektor Industri jarang mengimpor barang langsung dari negara produsen. Saluran distribusi terakhir adalah langsung ke pedagang retail. Namun pada prakteknya hal ini jarang dilakukan. II.5 Hambatan dan Tantangan Tantangan yang dihadapi eksportir dari negara berkembang seperti Indonesia ketika memasuki pasar Italia adalah kemampuan menjamin konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang sesuai dengan standar Uni Eropa. Selain itu, pasar Italia juga semakin memberi perhatian lebih pada kesehatan. Sehingga, eksportir harus menjamin kualitas dan keamanan Desiccated Coconut Indonesia yang masuk ke pasar Italia. Eksportir harus menjamin bahwa pasokan ke pasar Italia konsisten secara jumlah dan kualitas, sesuai kesepakatan yang dibuat dengan pihak importir. Hambatan
lainnya
yang
membuat
industri
kelapa
kurang
berkembang karena kalah bersaing dengan industri kelapa sawit. Produk kelapa sawit lebih produktif dibanding produk kelapa, sehingga kebutuhan minyak nabati di dunia bisa terpenuhi oleh kelapa sawit dengan harga yang relatif lebih murah. Pada segi produktivitas, produksinya masih berada pada level yang rendah. Hal tersebut disebabkan oleh 98% dari total kepemilikan kebun mayoritas termasuk perkebunan rakyat. Perkebunan kelapa rakyat memiliki kondisi luas lahan yang sempit, pemeliharaan yang kurang memadai dan tidak maksimal serta tidak berada pada posisi komersial. 13
Indonesia
Deskripsi
13
Perkebunan kelapa: Potensi yang belum maksimal, 2011. Diakses dari http://www.datacon.co.id/Sawit-2011Kelapa.html
Page 22
Upah
Relatif lebih mahal.
India,
Brasil,
dan
China
memiliki upah buruh yang hampir
sama
dengan
Indonesia. Filipina
Sedangkan
dan
Sri
Lanka
memiliki keunggulan dengan upah yang rendah. Harga
Harga
Desiccated Desiccated
Coconut
dari
Coconut Indonesia relatif
Filipina dan Sri Lanka adalah
lebih
jenis
murah
tetapi
Desiccated
Coconut
kualitas kalah bersaing
yang paling mahal karena
dengan Filipina dan Sri
kualitasnya sudah termasuk
Lanka
kedalam quality.
jenis
premium
Sehingga
menjadi
prioritas
oleh
pasar
Uni
Eropa. Produktivitas
Produktivitas
Indonesia
Sebagian
karena
Indonesia
98% masih perkebunan
digunakan
rakyat dan pengelolaan
kebutuhan domestik, sisanya
yang kurang maksimal
untuk memenuhi permintaan
dan hanya seadanya.
pasar global.
relatif
rendah
besar
produksi
sekitar
65%
memenuhi
Page 23
Tingkat
Tingkat
pembangunan
pembangunan
Indonesia di sektor ini dan perhatian pada sektor ini cukup
maju
dibandingkan
Kurangnya
bila menjadi
pengembangan
hambatan
negara mengembangkan
pesaing.
kelapa
dan
komoditi turunannya.
Hasilnya
produksi
mengalami berada
untuk
stagnan
pada
level
atau yang
sama.
Daya
tarik Investor biasanya lebih
bagi investor
tertarik
berinvestasi
negara
yang
upah rendah.
di
Filipina
dan
cenderung
Sri lebih
Lanka sukses
memiliki karena kualitas yang dimiliki walaupun harga lebih mahal dari Indonesia.
III PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang Konsumen terbesar dari Desiccated Coconut di Eropa merupakan confectionary industry
yang hanya memiliki kuantitas yang kecil dan
melakukan pengemasan ulang dari penjualan eceran. Puncak konsumsi Desiccated Coconut di Eropa biasanya terjadi pada akhir tahun, pada akhir bulan dan perayaan penting seperti natal dan tahun baru. 14 Hal tersebut tentu bisa menjadi strategi pemasaran dan distribusi untuk Indonesia yang bisa disesuaikan dengan jadwal-jadwal penting tersebut. Di sisi lain, penjualan Desiccated Coconut dan produk perdagangan yang adil lainnya meningkat di pasar Eropa Barat.15
14
CBI Product Factsheet: Desiccated Coconut in Europe, 2015. Diakses dari https://www.cbi.eu/market-information/processed-fruit-vegetables-edible-nuts/desiccatedcoconuts/europe/ 15 Ibid.
Page 24
Sebagai produsen kelapa terbesar di dunia, Indonesia berpeluang untuk memenuhi kebutuhan Desiccated Coconut di Italia. Walaupun dari sisi kualitas, Indonesia masih kalah dengan Filipina dan Sri lanka. Adapun beberapa informasi tambahan mengenai spesifikasi produk seperti: 16
Walaupun sebagai produk eksotis di Eropa, Desiccated Coconut merupakan
bahan
roti
tradisional
di
negara-negara
Eropa.
Desiccated Coconut biasanya digunakan untuk pembuatan roti dan sereal untuk sarapan. Hal ini bisa dibandingkan dengan pisang, buah tropis yang tersedia dan di terima di pasar global. Desiccated Coconut
mendapat
keuntungan
promosi
dari
meningkatnya
ketertarikan di seni memasak Asia.
Kelapa termasuk kedalam kategori makanan yang sehat, walaupun masih terdapat kontroversi karena adanya kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa. Ada pergeseran dari kelapa segar dan kering di pasar Eropa untuk bentuk nilai tambah dari produk, seperti keripik kelapa panggang dan air kelapa, sebagai konsumen mencari on-the-go produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka yang semakin sibuk.
Ada peningkatan permintaan untuk transparansi dalam asal, gizi dan kualitas produk. Selain persyaratan ini sebagai kualitas dasar, pembeli Eropa mencari kelapa kering dengan aroma dan rasa kelapa yang intensif.
Meningkatnya jumlah Restoran-restoran Asia di kota-kota besar di Italia. Seiring dengan hal tersebut, jumlah toko-toko asia yang menjual produk Desiccated Coconut juga bertambah banyak.
16
Ibid.
Page 25
III.2 Strategi No Strategi 1
Strategi Produksi
Deskripsi
Outcome
Penanaman peremajaan kelapa dengan melakukan peninjauan dan perawatan yang intensif.
Dengan kegiatan ini diharapkan produktivitas kelapa Indonesia meningkat. Selain lahannya yang luas, produktivitas menjadi faktor yang penting untuk meningkatkan ekspor dan menarik investasi di bidang ini. Indonesia dianggap sudah maju dalam pengelolaan pertanian kelapa, namun hal ini tetap perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas kelapa Indonesia agar bisa bersaing dengan Filipina dan Sri Lanka. Dengan harga dan permintaan yang semakin meningkat di pasar dunia, kelapa Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan. Kelapa lebih higienis dan mengurangi potensi tercemarnya bakteri. Meningkatkan kualitas dan kuantitas. Seperti yang telah dilakukan oleh Filipina dan Sri Lanka, keberadaan asosisasi yang efektif dapat memberi informasi penting kepada petani dan membentuk pasar yang berkelanjutan untuk ekspor Desiccated Coconut. Dengan proyeksi meningkatnya permintaan Desiccated Coconut Indonesia di pasar dunia, diharapkan keuntungan berinvestasi di produksi kelapa dan turunannya terus meningkat.
Pelatihan petani intensif agar memenuhi standar internasional seperti yang dilakukan Filipina dan Sri Lanka.
2
3
Strategi Produk
Mesin pengolahan paska panen sesuai dengan teknologi yang telah memenuhi standar internasional Strategi Promosi Pembentukan Asosiasi Kelapa Indonesia.
Mempromosikan kelapa Indonesia yang memiliki harga yang murah dengan kualitas yang premium
Page 26
No
Strategi
Deskripsi
Outcome
Ikut berpartisipasi secara aktif dan berkelanjutan pada pameran dan seminar penting yang berkaitan dengan sektor agrikultur di tingkat internasional, contohnya seperti World Agriculture Expo.
Melakukan promosi dan memperluas jaringan serta membuka peluang kerjasama dengan negara lain atau bahkan langsung B2B dengan pada pemangku kepentingan dan pemilik perusahaan yang ingin melakukan impor Desiccated Coconut.
Page 27
IV INFORMASI PENTING 4. 1 Alamat dan Website Penting 1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 5713540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. 4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia,
Via
Campania
53-55,00187
Roma,
Italia.Tel:
+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) perdagangan
Estero
http://www.ice.gov.it/.
Kementrian
Italiahttp://www.mincomes.it/.
atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) Email: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com 7. International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org 9. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900 Page 28
10. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National Statistics (http://www.istat.it). 11. Peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk ekspor ke Italia dapat dilihat di situs CBI Ministry of Foreign Affairs di http://www.cbi.eu/ 12. Referensi untuk syarat dan ketentuan memulai bisnis di Italia disediakan
oleh
World
Bank
di
situs
http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomies/italy/#enfor cing-contracts
4. 2 Asosiasi dan major player 1. European Spice Association – ESA Reuterstrasse 151, 53113 Bonn. Tel: +49-228-210180. Fax: +49228-229460. Email:
[email protected] http://www.esa-spices.org 2. International Pepper Community – IPC LINA Building, lantai 4, Jalan HR Rasuna Said Kav B7, Kuningan, Jakarta 12920, Indonesia. Tel: +62-21-5224902. Fax: +62-21-5224902. Email:
[email protected] http://www.ipcnet.org 3. Bisetti srl. Via Nichini 11, 28028 Pettenasco, Italia. Tel: +39-0323/89116. Fax: +39-0323/89690. Email:
[email protected] http://www.bisetti.com 4. La Cosentina SRL Via Camigliatello Z.I., 87046 Montalto U. (Cs), Italy. Tel: +390984934728.
Fax:
+390984937087.
Email:
[email protected]. http://www.lacosentina.com/contattaci 5. Mercato del Gusto Via Paolo Biganzoli 4 – 21040 Jerago con Orago, Italy. Tel: +393404989030. http://www.mercatodelgusto.it/contatti
Page 29