2015 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK ALAT LISTRIK (HS 85)
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
[email protected]
Page 0
Daftar Isi KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2 ABSTRAKSI ...................................................................................................................... 3 I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4 I.1. Pemilihan Produk................................................................................................... 4 I.2. Profil Geografi Italia ............................................................................................... 6 II. POTENSI PASAR PRODUK PERALATAN LISTRIK DI ITALIA .......................... 8 II.1 Ekspor Produk Peralatan Listrik Italia ke Dunia................................................ 8 II.2 Potensi Pasar Produk Peralatan Listrik di Italia .............................................. 10 II.3 Regulasi Produk Peralatan Listrik di Italia ....................................................... 13 II.4 Saluran Distribusi Produk Peralatan Listrik di Italia ....................................... 16 II.5 Hambatan dan Tantangan ................................................................................. 17 III PELUANG DAN STRATEGI .................................................................................... 18 III.1 Peluang ................................................................................................................ 18 III.2 Strategi ................................................................................................................... 19 IV INFORMASI PENTING............................................................................................. 20 REFERENSI .................................................................................................................... 23
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk peralatan listrik (HS 85) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk peralatan listrik di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk peralatan listrik. Milan, November 2015
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
Page 2
ABSTRAKSI Industri peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi kode HS 85 merupakan salah satu industri yang diuntungkan dengan berkembangnya proses produksi berbasis supply chain. Supply chain adalah keseluruhan sistem yang terlibat dalam sebuah rantai produksi yang melibatkan banyak pihak.1 Dalam proses produksi supply chain, industri akan cenderung memilih lokasi produksi yang memiliki biaya murah. Negara-negara majupun cenderung memilih mengimpor barang produksi negara berkembang untuk memenuhi kebutuhan domestiknya daripada memproduksi sendiri peralatan listrik. Italia termasuk pasar Uni Eropa yang matang dan besar potensinya, dan Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki keunggulan komparatif untuk produksi alat listrik yang murah. Permintaan pasar Italia yang mulai meningkat paska resesi ekonomi pada tahun 2012, memberikan kesempatan baik untuk Indonesia meningkatkan nilai ekspornya. Eksportir Indonesia telah berhasil memasuki pasar Italia, namun nilai ekspor Indonesia ke Italia masih kalah bila dibandingkan dengan Tiongkok yang merupakan pengekspor terbesar kedua terbesar ke Italia, dan negara Asia Tenggara lainnya terutama Vietnam, Malaysia dan Thailand. Indonesia berada pada peringkat ke-39 pengekspor terbesar produk listrik ke Italia. Alat listrik adalah salah satu jenis ekspor yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah defisit anggaran. Hal ini menjadikan alat listrik sebagai produk yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Selain itu, perkembangan teknologi dan inovasi juga mendorong meningkatnya potensi dan peluang di industi peralatan listrik. Market brief ini dibuat untuk dapat memberi kajian perihal potensi pasar produk HS 85 di Italia. Untuk dapat memperluas pasar dengan peluang yang ada, maka Indonesia, baik pemerintah maupun pelaku usaha, harus memiliki strategi produksi, strategi produk, dan strategi promosi. Strategi ini akan diuraikan sebagai berikut:
Strategi produksi
“Supply Chain,” Wikipedia, diakses 24 Oktober 2015,https://en.wikipedia.org/wiki/Supply_chain 1
Page 3
Regulasi
pemerintah
untuk
pemberian
insentif
fiskal,
jaminan
ketersediaan pasokan gas dan energi, penghapusan insentif impor secara bertahap, dan fasilitas dukungan pembiayaan yang kompetitif.
Strategi produk Meningkatkan kemampuan know-how dan aktivitas penelitian dan pengembangan terkait teknologi terbaru.
Strategi promosi Bekerjasama dengan trade hub dan bekerja sama dengan agen untuk standardized product. Untuk customized product bekerja sama dengan buyer langsung. Selain itu juga dengan mengikuti pameran Motek Italy 2016 (International Trade Fair for Assembly and Handling Technology, and Automation).
I. PENDAHULUAN I.1. Pemilihan Produk Industri supply chain telah menjadi tren bagi industri manufaktur di dunia. Industri supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan melakukan
kegiatan
produksi
dan
distribusi
untuk
meningkatkan
produktivitas total perusahaan melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Rantai industri ini merealisasikan sistem terpadu yang meningkatkan efisiensi biaya dengan memilih tempat produksi, jalur distribusi, dan kantor pemasaran yang murah. Dalam perkembangannya, industri akan cenderung memilih lokasi produksi dengan biaya murah. Dalam hal produksi peralatan listrik, Indonesia memiliki kelebihan berupa upah tenaga kerja yang murah. Hal ini yang menjadikan produk peralatan listrik Indonesia dapat bersaing di pasar internasional, termasuk Eropa. Produk peralatan listrik yang termasuk dalam kode HS 85 adalah electrical machinery and equipment and parts thereof; telecommunication equipment, sound recorders, television recorders and accessories of such articles.2
“Harmonized System Code,” Foreign Trade, diakses pada 4 November 2015, http://www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm?cat=13 2
Page 4
Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia menaruh fokus pada peningkatan ekspor produk peralatan listrik. Hal ini dikarenakan impor peralatan listrik Indonesia lebih besar dari nilai ekspornya.3 Pemerintah telah melakukan upaya dan perbaikan kebijakan untuk meningkatkan ekspor produk peralatan listrik dan menekan impornya selama lima tahun ke depan.4 Permintaan terhadap produk listrik Indonesia di Uni Eropa terus meningkat dan persyaratanpun dipermudah. Salah satu faktor pendukung potensi meningkatnya ekspor produk peralatan listrik Indonesia adalah meningkatnya biaya tenaga kerja di Tiongkok yang membuat beberapa perusahaan
memindahkan
produksinya
dari
Tiongkok.
Tiongkok
merupakan negara terbesar kedua pengekspor peralatan listrik ke Italia setelah Jerman. Meningkatnya biaya produksi di Tiongkok meningkatkan kesempatan bagi negara lain untuk mengambil alih pasar potensial. Dengan didukung oleh keunggulan biaya produksi yang murah, Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan nilai ekspornya seperti yang pernah dicapai di tahun-tahun sebelumnya, 2010 dan 2011. Neraca perdagangan Indonesia-Italia pada produk peralatan listrik cukup dinamis. Pada tahun 2010 dan 2011, nilai ekspor Indonesia ke Italia masih lebih besar daripada impor Indonesia dari Italia. Namun, pada tahun 2012-2014, Italia lebih banyak mengekspor ke Indonesia dibandingkan Indonesia ke Italia. Secara tren pertumbuhan pertahun, nilai ekspor Indonesia ke Italia terus meningkat, sedangkan Italia ke Indonesia menurun. Untuk menjaga neraca perdagangan produk listrik tetap positif, Indonesia perlu meningkatkan nilai ekspornya ke Italia. Tabel 1. Perbandingan Ekspor Italia dan Indonesia (dalam Juta USD)
Riendy Astria, “Hambatan Impor Tak Efektif,” Bisnis Indonesia, 28 Februari 2014, diakses pada 30 Oktober 2015, http://apki.net/wp-content/uploads/2014/02/HambatanImpor-Tak-Efektif.pdf 4 Ibid. 3
Page 5
120.00 108.10
100.00 90.44 80.00
69.86 60.00 40.00
47.86
64.86 56.94
64.05
54.60 46.13
Italia ke Indonesia
46.61
Indonesia ke Italia
20.00 0.00 2010
2011
2012
2013
2014
Source: ISTAT
I.2. Profil Geografi Italia Italia
sebelah
langsung
utara
dengan
berbatasan
empat
negara
Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengahtengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negaranegara Eropa Utara, negara-negara Mediterania
dan
negara-negara
Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di
Page 6
wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah ItaliaSelatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk
serta
transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Page 7
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
II. POTENSI PASAR PRODUK PERALATAN LISTRIK DI ITALIA II.1 Ekspor Produk Peralatan Listrik Italia ke Dunia Menurut data dari ISTAT (Istituto Nazionale di Statistica), tren ekspor Italia ke dunia untuk produk peralatan listrik mengalami penurunan sebesar 0.68% dalam kurun waktu lima tahun terakhir, meskipun dalam satu tahun terakhir (2013-2014) mengalami peningkatan sebesar 2.14%. Pada tahun 2014, negara tujuan ekspor Italia sebagian besar adalah negara yang berada di dalam kawasan Uni Eropa yaitu Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol, Polandia, Swiss, dan Rumania. Selain negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Turki dan Tiongkok juga berada di sepuluh besar negara utama tujuan ekspor Italia. Sedangkan Indonesia sendiri mengimpor sebesar USD 64 Juta dari Italia dan berada pada urutan ke-61. Tabel 2. Kinerja ekspor produk peralatan listrik Italia berdasarkan negara tujuan (dalam Juta USD) Rank
Country World
2010
2011
29,405.41 32,435.80
2012
2013
2014
Trend (% ) Change (% ) 10-14 14/13
28,623.14
29,281.09
29,907.88
-0.68
1
Germany
4485.21 -
4752.66
4118.43
4090.63
4210.54
-2.73
2.14 2.93
2
France
-4017.27
4626.21
4070.98
3873.61
3746.83
-3.12
-3.27
3
United Kingdom
4
Spain
5
1128.67 -
1290.65
1328.16
1304.30
1585.04
7.14
21.52
-1532.46
1757.60
1352.23
1329.80
1513.76
-2.99
13.83
United States
1397.86 -
1673.75
1563.47
1455.84
1416.11
-1.13
-2.73
6
Poland
- 885.03
962.05
844.31
990.88
1112.42
4.99
12.27
7
Switzerland
1004.67 -
1133.32
897.56
851.98
978.36
-3.33
14.83
8
Turkey
- 589.60
660.67
653.73
648.00
688.60
2.95
6.26
9
China
- 776.29
716.77
487.28
620.69
661.89
-4.52
6.64
10
Romania
-681.35
743.41
620.67
755.29
638.82
-1.12
-15.42
61
Indonesia
- 47.86
69.86
54.60
64.05
64.86
5.35
1.26
Source: ISTAT
Menurut data dari UN Comtrade, Italia berada di peringkat ke-14 negara pengekspor produk HS 85 ke dunia dengan total nilai USD 29 miliar.5 Negara pesaing Italia terbesar dari Uni Eropa sendiri adalah “UN Comtrade Database,” United Nations Department of Economic and Social Affairs, diakses pada 24 Oktober 2015, http://comtrade.un.org/data/ 5
Page 8
Jerman, Belanda, Perancis, dan Inggris. Sebagai perbandingan, Indonesia berada pada peringkat ke-28 pengekspor HS 85 ke dunia dengan nilai ekspor sebesar USD 9.7 milliar.
Tabel 3. Kinerja ekspor Italia ke dunia (dalam milliar USD) Indonesia Italia Thailand Inggris Perancis Belanda Malaysia Mexico Jepang Singapura Korea Selatan Jerman AS Tiongkok, HK SAR Tiongkok
milliar USD
0
100
200
300
400
500
600
Source: UN Comtrade
Secara total nilai ekspor Italia ke seluruh dunia masih lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai impor dari seluruh dunia. Ini berarti neraca perdagangan Italia dan dunia untuk produk peralatan listrik negatif dalam kurun lima tahun terakhir. Dengan demikian, maka Italia merupakan pasar potensial untuk produk peralatan listrik. Indonesia yang telah berhasil memasuki pasar Italia hanya perlu mengembangkan market share-nya. Tabel 4. Neraca Perdagangan HS 85 Italia terhadap dunia (dalam Juta USD) 2010
2011
2012
2013
2014
Export 29,405.41 32,435.80 28,623.14 29,281.09 29,907.88 Import 47,704.99 46,200.08 34,890.59 32,616.04 32,030.09 Balance of Trade -18,299.58 -13,764.28 -6,267.46 -3,334.94 -2,122.21 Source: WTA/Istat
Ekspor maupun impor Italia mengalami penurunan pada tahun 2012, sebagai akibat dari melemahnya pertumbuhan ekonomi Italia. Nilai ekspor Page 9
terus meningkat paska tahun 2012 namun belum menyamai nilai di tahun 2011, ini menjadi tantangan bagi Italia untuk meningkatkan ekspornya. Sedangkan nilai impor Italia terus menurun dan peningkatannya tidak cukup signifikan untuk dapat menyamai angka di tahun 2010 (lihat tabel 4). Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk memasuki pasar Italia. Peluang ini didukung dengan tingkat consumer expenditure (konsumsi rumah tangga atas barang dan jasa) yang terus meningkat setelah tahun 2012.6 Consumer expenditure merupakan indikator permintaan pasar. Dengan meningkatnya permintaan pasar, maka Italia bepotensi mengkonsumsi dan mengekspor produk peralatan listrik. II.2 Potensi Pasar Produk Peralatan Listrik di Italia Tingkat konsumsi masyarakat Italia terhadap produk peralatan listrik dan elektronik di tahun 2014 adalah sebesar 16% dari total konsumsi Uni Eropa.7 Dan Italia sendiri adalah pengimpor terbesar kelima setelah Jerman, Inggris, Belanda, dan Perancis. Ekspor peralatan listrik Indonesia menguasai 4.5% pasar impor Eropa pada tahun 2014.8 Dari kategori HS 85, Italia mengimpor kurang lebih 46 jenis HS Code empat digit dari Indonesia. Sepuluh besar produk yang diimpor dari Indonesia pada tahun 2014 adalah HS 8521 (video apparatus), HS 8507 (storage batteries), HS 8504 (adp power supply), HS 8516 (heating appliance), HS 8518 (soundgenerating equipment), HS 8510 (shavers, hair clippers & hair removing appliances), HS 8528 (television receiver), HS 8537 (boards, panels, consoles, desks, cabinets etc), HS 8527 (radio broadcast receivers), HS 8526 (radar apparatus, radio navigational aid & remote control apparatus). Jenis produk tersebut di atas adalah produk yang digunakan seharihari dan atau merupakan komponen pelengkap dari peralatan lainnya.
“Italy Country Factfile,” Euromonitor International, diakses pada 24 Oktober 2015, http://www.euromonitor.com/italy/country-factfile 7 “CBI Trade Statistics for Electronics and Electrical Engineering,” Centre for the Promotion of Imports from developing countries Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 30 Oktober 2015, https://www.cbi.eu/sites/default/files/study/trade-statistics-europeelectronics-electrical-engineering-2014.pdf 8 “European Union, trade in goods with Indonesia,” European Commission DirectorateGeneral for Trade, diakses pada 24 Oktober 2015, http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2006/september/tradoc_113391.pdf 6
Page 10
Produk-produk ini berpotensi dalam jangka panjang dan akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya bisnis infrastruktur, properti dan kendaraan. Pada dasarnya industri peralatan listrik adalah industri yang akan selalu dibutuhkan dan pasarnya semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Tabel 5. Impor Italia dari Indonesia periode 2010-2014 (dalam Juta USD) HS
Description
85
2010
2011
2012
2013
2014
Trend (% ) Change (% ) 10-14 14/13
Electrical Machinery and Equipment
90.44
108.10
46.13
46.61
56.94
-16.19
8521
Video Apparatus
42.04
29.04
17.86
10.18
9.26
-33.46
-9.07
8507
Storage Batteries
7.29
7.29
6.89
7.14
8.89
3.82
24.42
8504
Adp Power Supplies;Pt
4.42
6.14
5.25
6.18
6.70
8.72
8.40
8516
Heatng Appliance,Home
5.00
6.51
5.34
5.29
5.27
-1.02
-0.29
8518
Sound-Generating Eqpt
0.07
0.13
0.24
3.39
4.30
211.49
26.71
8510
El Shavr,Hr Clip+Remv
0.00
0.12
0.00
1.23
3.69
#NUM!
199.60
8528
Television Receiver
0.70
44.78
0.04
3.22
3.62
6.86
12.54
8537
Brd,Pn W El Sw+N/C Ap
0.14
0.01
0.01
0.01
3.40
103.80
23,756.03
8527
Radiobroadcst Recvers
6.69
4.10
2.02
0.86
2.53
-29.56
193.77
8526
Radr/Rad Nav Aid Ap
0.24
0.41
2.18
1.58
1.93
74.07
22.15
22.15
Source: ISTAT
Meskipun secara nominal produk perlengkapan video (video apparatus) adalah produk yang paling banyak diimpor dari Indonesia, namun secara persentase pertumbuhan, produk HS 8518 (peralatan sound-generating) dan HS 8537 (boards, panels, consoles, desks, cabinets etc) mengalami peningkatan lebih signifikan dalam lima tahun terakhir. Selain itu peningkatan impor produk ini tidak mengalami penurunan di tahun 2012 ketika produk lain mengalami penurunan. Sepuluh besar produk turunan peralatan listrik yang diimpor Italia dari dunia, Indonesia menjadi penyumbang tiga produk diantaranya. Television receiver, penghangat ruangan, dan adaptor power supply. Saat ini nilai ekspor peralatan listrik mengalami penurunan secara global. Pelemahan tersebut adalah akibat dari melemahnya harga komoditas hingg 9.2% secara year on year, dan penurunan permintaan ekspor sebesar 2% seacara year on year.9 Meningkatnya ekspor listrik didukung oleh
Yanita Petriella, Alat Listrik: Total Ekspor Turun 5,8%,” Industri, 16 Mei 2015, diakses pada 2 November 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150516/12/433721/alat-listriktotal-ekspor-turun-58 9
Page 11
meningkatnya permintaan rumah tangga dan industri yang akan selalu menggunakan peralatan listrik dan perlengkapannya. Pasar Italia yang potensial untuk produk peralatan listrik dari Indonesia antara lain adalah telefon rumah, television receiver, motor generator, kabel dan perlengkapannya, perlengkapan video, baterai, adaptor, pengeras suara, serta peralatan pemanas ruangan. Asumsi ini diambil berdasarkan total impor Italia dari dunia dan total impor Italia dari Indonesia. Kesepuluh produk ini menduduki peringkat lima besar dalam rata-rata lima tahun terakhir. Dari daftar tersebut dapat dilihat kebutuhan pasar di Italia dan kemampuan supply Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia, Italia belum termasuk dalam sepuluh besar negara utama tujuan ekspor untuk produk peralatan listrik. Untuk itu, melihat permintaan pasar yang terus meningkat di Italia, pasar Italia menjadi sangat potensial untuk Indonesia. Pada tahun 2014, Indonesia berada pada peringkat ke-39 negara pengekspor produk peralatan listrik ke Italia. Lima besar negara pengekspor adalah Jerman, Tiongkok, Belanda, Perancis, dan Inggris. Sedangkan pesaing dari negara di kawasan Asia Tenggara adalah Vietnam (peringkat ke-6), Malaysia (peringkat ke-30), dan Thailand (peringkat ke 32). Pada tahun 2012, ekspor peralatan listrik Indonesia ke Italia mengalami penurunan sebesar 57% dibandingkan nilai ekspor tahun sebelumnya. Penurunan pada tahun ini dialami juga oleh Vietnam, Malaysia, dan Thailand, meskipun tidak sedrastis Indonesia. Hal ini merupakan imbas dari krisis ekonomi di Eropa yang pada tahun 2012 dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negatif yang terjadi di Italia.10 Pada tahun 2013, nilai ekspor Indonesia mulai meningkat meski belum signifikan, yaitu sebesar 1%. Menurut data dari Kementrian Perindustrian Indonesia, keunggulan Vietnam adalah pada produksi kulkas (rumah tangga maupun industri),
Liz Alderman dan Elisabetta Povoledo, “Worry for Italy Quickly Replaces Relief for Spain,” The New York Times, 12 Juni 2012, diakses pada 30 Oktober 2015, http://www.cnbc.com/id/47776147 10
Page 12
peralatan listrik untuk menyambung & memutuskan arus listrik, lampu, dan kabel listrik.11 Tabel 6. Perbandingan nilai ekspor dari negara Asia Tenggara (dalam Juta USD) Peringkat 6 30 32 39
Negara
2010
2011
2012
2013
2014
Vietnam
85.64-
350.82
892.52
1,266.82
1090.75
Malaysia
347.59-
247.38
178.48
149.02
137.55
Thailand
178.07 -
165.59
91.89
98.62
118.87
Indonesia
90.44-
108.10
46.13
46.61
56.94
Source: ISTAT
. II.3 Regulasi Produk Peralatan Listrik di Italia Italia mengacu pada pada garis besar kebijakan Uni Eropa. Regulasi dan kebijakan impor yang perlu dipenuhi terkait syarat dan ketentuan produk
HS
85
dapat
dilihat
pada
portal
EU
Help
Desk
(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Untuk produk HS 85, tidak ada ketentuan khusus (specific requirement) dan semua prosedur mengacu pada ketentuan pajak VAT dan Excise, ketentuan umum import Uni Eropa, dan prosedur impor Italia yang dirangkum pada tabel di bawah ini Perihal
Dasar Hukum
Deskripsi Singkat
Bea Cukai
The Union
Berisi syarat dan ketentuan untuk
Customs Code
memasuki bea cukai Uni Eropa. http://ec.europa.eu/taxation_customs/ customs/customs_code/union_custom s_code/index_en.htm
Pendaftaran
The Economic
Importir dari luar Uni Eropa harus
sebagai
Operator
mendaftarkan
operator
Registration and
mendapatkan nomor seri Economic
ekonomi
Operator
dirinya
untuk
Registration
and
“Pemantauan Ekspor Kelompok Hasil Industri Alat-alat Listrik Negara Vietnam,” Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, diakses pada 2 November 2015, http://www.kemenperin.go.id/statistik/kelompok_sub.php?ekspor=1&kel=23&n=131 11
Page 13
Identification
Identification (EORI) sebelum pertama
number
kali memasok barangnya
ke Uni
Eropa. http://ec.europa.eu/taxation_customs/r esources/documents/customs/proced ural_aspects/general/eori/taxud1633_ 2008_rev2_en.pdf Dokumen
Documento
Dokumen persyaratan importir harus
administrasi
amministrativo
dibuat berbahasa Italia dan disubmit
unico (The
secara fisik ataupun elektronik melalui
Single
sistem Servizio Telematico Doganale.
Administrative
Persyaratan
Document)
impor dapat dilihat di alamat website
lain
terkait
dokumen
berikut: http://www.exporthelp.europa.eu/thda pp/taxes/show2Files.htm?dir=/require ments&reporterId2=it&file2=ehir_it15_ 04v001/it/main/ovr_it_010_0612.htm& reporterLabel2=Italy&label=Overview+ of+Import+Procedures&languageId=E N&status=PROD Standarisasi Comitato
Stadarisasi ini dilakukan oleh lembaga
Teknis
Elettrotecnico
non-profit yang bertindak atas mandat
Italiano
dari pemerintah Italia. Komite ini bertanggung jawab untuk menjamin standarisasi produk elektronitechnical, elektronik, dan telekomunikasi agar sesuai dengan Italian Law 186/1868 http://www.ceiweb.it/en/ Standarisasi lain dapat dilihat pada http://www.uni.com/
Page 14
Tanda CE
Regulation (EC)
Tanda CE menunjukkan bahwa produk
No 765/2008
telah diuji dan memenuhi persyaratan keamanan,
kesehatan,
dan
perlindungan terhadap lingkungan. Lebih
lengkap
dapat
dilihat
di:
http://ec.europa.eu/growth/singlemarket/ce-marking/ Pengaturan
Directive
Uni
Eropa
menetapkan
limbah
2002/96/EC of
produsen peralatan listrik wajib untuk
peralatan
the European
membuat dan berpartisipasi dalam
listrik atau
Parliament and
skema
Waste
and of the
memfasilitasi penggunaan kembali dan
Electrical
Council (OJ L-37
pendauran ulang.
and
13/02/2003)
Selengkapnya
take
back
dapat
bahwa
produk,
yaitu
dilihat
di:
Electronic
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/tax
Equipment
es/show2Files.htm?dir=/requirements
(WEEE)
&reporterId1=EU&file1=ehir_eu13_03 v003/eu/main/req_spweee_eu_010_0 612.htm&reporterLabel1=EU&reporter Id2=NL&file2=ehir_nl13_03v003/nl/ma in/req_spweee_nl_010_0612.htm&rep orterLabel2=Net
Registration
Regulation (EC)
REACH mengatur kandungan dan
, Evaluation, No 1907/2006 of
peletakan
bahan
and
the European
komponen
peralatan
Authorisatio
Parliament and
membatasi penggunaan bahan kimia
n of
of the Council of
berbahaya.
Chemicals
18 December
Selengkapnya
(REACH)
2006
http://echa.europa.eu/web/guest/regul
dapat
kimia
dalam
listrik
dan
dilihat
di:
ations/reach/legislation
Page 15
II.4 Saluran Distribusi Produk Peralatan Listrik di Italia Peralatan listrik memiliki saluran distribusi yang sama dengan peralatan elektronik. Oleh CBI (Centre for the Promotion of Imports from developing countries), saluran distribusi peralatan listrik masuk dalam kategori electronics and electrical engineering. Segmentasi pasar untuk produk ini dibagi menjadi tiga:12
Berdasarkan posisi pada proses produksi value chain: komponen, rakitan, sistem.
Berdasarkan kapasitas produksi: volume besar dan volume kecil.
Berdasarkan tingkat kerumitan teknologi: high-end, mid, low-end. Eksportir dari negara berkembang, termasuk Indonesia, dapat
memasuki pasar Uni Eropa, termasuk Italia, melalui dua jalur:
Tidak langsung (indirect): melalui importir, distributor atau agen. Jalur ini sesuai untuk jenis produk yang sudah distandarisasi karena agen atau importir dapat membantu kerjasama dengan lebih banyak pembeli.
Langsung (direct): melalui kerjasama langsung dengan pabrik (pembeli) atau
supplier
Eropa/Electronic
Manufacturing
Service
(EMS).
Keuntungan jalur ini adalah dapat berhubungan langsung dengan pembeli sehingga dapat menjamin adanya hubungan jangka panjang. Biasanya untuk produk yang customize (menyesuaikan permintaan pembeli). Tabel 7. Saluran distribusi
“CBI Market Channels and Segments for Electronics and Electrical Engineering,” Centre for the Promotion of Imports from developing countries Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 30 Oktober 2015, https://www.cbi.eu/sites/default/files/study/channelssegments-europe-electronics-electrical-engineering-2014.pdf 12
Page 16
Source: CBI
II.5 Hambatan dan Tantangan Hambatan dan tantangan produk peralatan listrik Indonesia untuk masuk ke pasar Italia muncul dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri sendiri, produk peralatan listrik termasuk ekspor yang mengalami defisit pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan value proposition yang Indonesia tawarkan untuk produk ini belum dapat mengungguli produk dari negara lain,
sehingga
bagi
Indonesia,
mengimpor
menjadi
lebih
murah
dibandingkan memproduksi peralatan listrik. Namun, sektor ini telah menjadi perhatian khusus pemerintah. Untuk mengatasi hal ini pemerintah telah merumuskan kebijakan untuk menurunkan impor dan meningkatkan ekspor peralatan listrik Indonesia, antara lain dengan pemberian insentif fiskal, jaminan ketersediaan pasokan gas dan energi, penghapusan insentif impor secara bertahap, dan fasilitas dukungan pembiayaan yang kompetitif. Tantangan bagi pemerintah adalah menciptakan kebijakan yang efisien yang dapat mendukung peningkatan ekspor produk peralatan listrik Indonesia. Selain kendala dari dalam negeri, tantangan juga berasal dari luar negeri. Sebagai konsekuensi dari produksi dan ekspor peralatan listrik Indonesia yang masih mengalami beberapa hambatan seperti uraian di atas, maka produksi dari negara lain menjadi lebih menarik, yaitu produksi dari Vietnam yang merupakan pesaing utama dari Asia Tenggara untuk pasar Italia. Selain itu juga produk dari Malaysia dan Thailand. Dari Page 17
beberapa studi, terindikasi bahwa kelebihan dari negara-negara tersebut adalah upah tenaga kerja yang lebih murah, dengan demikian mampu menekan biaya produksi. Selain pesaing dari negara Asia Tenggara, hambatan dan tantangan dari luar yang dihadapi Indonesia adalah menurunnya permintaan dunia atas produk batu bara, peralatan listrik, karet olahan, dan mesin atau pesawat mekanik.13 Tantangan bagi eksportir Indonesia adalah memenuhi standar konformitas terhadap legislasi Uni Eropa. Salah satunya adalah tanda CE. Tanda CE adalah indikator bahwa produk tertentu sudah sesuai dengan legislasi Uni Eropa. Tidak semua produk membutuhkan tanda ini, dan hal ini harus diketahui oleh eksportir peralatan listrik. Untuk produk peralatan listrik selain memasuki pasar Italia, legislasi ini perlu dipenuhi (lihat poin II.II.3 di atas perihal regulasi produk).
III PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang Menurunnya produksi peralatan listrik di kawasan Uni Eropa menjadi peluang untuk memasuki pasar tersebut dengan produk yang kompetitif. Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa biaya produksi yang murah dibandingkan negara maju seperti Italia. Oleh karena itu, pasar peralatan listrik Eropa diprediksi akan dikuasai oleh produk dari Asia.14 Peluang utama untuk produk ini terdapat di pasar negara-negara besar di Eropa seperti Italia. Selain itu, peluang juga terbuka apabila produsen dan eksportir meningkatkan kemampuan teknologi know-how dan fokus pada aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi, sehingga dapat mengaplikasikan kemampuan teknologi yang didapat pada proses produksi. Produsen dan
Yanita Petriella, Alat Listrik: Total Ekspor Turun 5,8%,” Industri, 16 Mei 2015, diakses pada 2 November 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150516/12/433721/alat-listriktotal-ekspor-turun-58 14 “CBI Trade Statistics for Electronics and Electrical Engineering,” Centre for the Promotion of Imports from developing countries Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 30 Oktober 2015, https://www.cbi.eu/sites/default/files/study/trade-statistics-europeelectronics-electrical-engineering-2014.pdf 13
Page 18
eksportir juga harus meningkatkan kapasitas produksinya dan menawarkan harga terbaik.15 Dengan berkembangnya sistem produksi value chain, murahnya biaya produksi akan berimbas pada permintaan pasar, terutama dari negara maju yang memiliki biaya produksi mahal dan memilih mengimpor peralatan listik produksi dari negara berkembang. Dengan memperluas pasar di Italia menjadi jembatan bagi produsen Indonesia untuk memasuki pasar Uni Eropa karena Italia merupakan mature market di kawasan Eropa.16 Potensi pasar peralatan listrik yang ramah lingkungan semakin meningkat.17 Meskipun eco-label belum menjadi kewajiban produsen peralatan listrik, namun seiring dengan berkembangnya isu lingkungan global, hal ini harus mulai menjadi perhatian produsen peralatan listrik di pasar Italia. Inovasi juga merupakan potensi besar bagi produsen peralatan listrik untuk menjaring pasar yang lebih luas. Industri peralatan llistrik adalah industri yang dinamis dan penuh inovasi. Seiring dengan ini, maka akan muncul pasar baru.18 Misalnya, dengan adanya inovasi di bidang pencahayaan elektronik akan mengintegrasikan sistem pencahayaan bangunan,
sistem
keamanan,
dan
pencahayaan
industri
secara
keseluruhan.19 Ditambah lagi peralihan ke kendali otomatis pada kendaraan dan meningkatnya jasa pelayanan akan meningkatkan pasar di Eropa pada umumnya, dan Italia pada khususnya.
III.2 Strategi No 1
Strategi
Deskripsi
Strategi Produksi Regulasi
pemerintah untuk pemberian insentif fiskal, jaminan ketersediaan pasokan
Outcome Meningkatkan kapasitas dan jumlah produksi peralatan listrik sehingga
15
Ibid Ibid. 17 “Elektronik/Akses Pasar Uni Eropa/Ceruk Pasar,” Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, diakses pada 13 November 2015, http://inatrims.kemendag.go.id/en/product/detail/ceruk-pasar_83/?market=eu 18 “Elektronik/Pasar Global/Pasar dan tren Uni Eropa,” Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, diakses pada 13 November 2015, http://inatrims.kemendag.go.id/en/product/detail/pasar-dan-tren-unieropa_76/?market=eu 19 Ibid. 16
Page 19
gas dan energi, meningkatkan penghapusan insentif kemampuan ekspor. impor secara bertahap, dan fasilitas dukungan pembiayaan yang kompetitif. 2
Strategi Produk
3
Strategi Promosi
Meningkatkan kemampuan know-how dan aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi terbaru. Bekerjasama dengan trade hub dan bekerja sama dengan agen untuk standardize product.
Mendapatkan pengetahuan teknologi terbaru untuk produk peralatan listrik. Memperluas pasar Indonesia.
pangsa produk
Untuk customized product Mendapatkan bekerja sama dengan buyer pelanggan/buyer jangka panjang. langsung. Mengikuti pameran Motek Italy 2016 (International Trade Fair for Assembly and Handling Technology, and Automation) http://www.mecspe.com/
Memperkenalkan produk peralatan listrik Indonesia dan mempelajari produk dari negara peserta lainnya.
IV INFORMASI PENTING 4. 1 Major player dan Asosiasi Perdagangan di Italia 1. Ucimu-Sistemi Per Produrre (Asosiasi Perusahaan Peralatan Mekanik dan Listrik Italia) Promotion
and
Advertising
Department
(http://www.ucimu.it/en/association/contacts/) Raffaella Antinori Skype: raffaella.antinori1 Tel: +39-022-6255247. Fax: +39-022-6255890 2. Confindustria Vicenza (Asosiasi Perusahaan Manufaktur) Piazza Castello 3, 36100 Vicenza, Italia. Tel: +39-0444-232500. Fax: +39-0444-526155. Email:
[email protected] http://www.confindustria.vicenza.it/ 3. ATOP S.p.A. Page 20
Strada S. Appiano 8/A, 50021 Barberino Val d’Elsa, Italia. Tel: +39-055-806171. Fax: +39-055-8061801. Email:
[email protected] http://www.atop.it/default.aspx 4. Danieli S.p.A. Via Nazionale 41, 33042, Buttrio (UD) Italia. Tel: +39-04321958111. Fax: +39-0432-1958289. Email:
[email protected]. http://www.danieli.com/ 5. Iguzzini Illuminazione S.p.A. Via Mariano Guzzini 37, 62019 Recanati (MC) P.O. Box: 56.75.103. Tel: +39-071-75881. Fax: +39-071-7588295. Email:
[email protected]. http://www.iguzzini.com/ 6. Schnell S.p.A. Via Borghetto 2, -zona Ind. San Liberio, 61030 Montemaggiore al Metauro (PU) Italia. Tel: +39-0721-878711. Fax: +39-07218787330. Email:
[email protected]. http://www.schnell.it/ 7. Viasar Group S.p.A. Via Aosta 23, 10078 Venaria Reale, Turin, Italia. Tel: +39-0114560201.
Fax:
+39-011-4240428.
Email:
[email protected] http://www.viasatgroup.it/en 4. 2 Alamat dan Website Penting 1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Diponegoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 5713540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. Page 21
4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia,
Via
Campania
53-55,00187
Roma,
Italia.Tel:
+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio)
Estero
perdagangan
http://www.ice.gov.it/.
Kementrian
Italiahttp://www.mincomes.it/.
atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com 7. International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org 9. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900 10. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National Statistics (http://www.istat.it). 11. Peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk ekspor ke Italia dapat dilihat di situs CBI Ministry of Foreign Affairs di http://www.cbi.eu/ 12. Referensi untuk syarat dan ketentuan memulai bisnis di Italia juga disediakan
oleh
World
Bank
di
situs
http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomies/italy/#enfor cing-contracts
Page 22
REFERENSI “Supply Chain.” Wikipedia. Diakses 24 Oktober 2015. https://en.wikipedia.org/wiki/Supply_chain “Harmonized System Code.” Foreign Trade. Diakses pada 4 November 2015. http://www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm?cat=13 Astria, Riendy. “Hambatan Impor Tak Efektif.” Bisnis Indonesia. 28 Februari 2014. Diakses pada 30 Oktober 2015. http://apki.net/wpcontent/uploads/2014/02/Hambatan-Impor-Tak-Efektif.pdf “UN Comtrade Database.” United Nations Department of Economic and Social Affairs. Diakses pada 24 Oktober 2015. http://comtrade.un.org/data/ “Italy Country Factfile.” Euromonitor International. Diakses pada 24 Oktober 2015. http://www.euromonitor.com/italy/country-factfile “CBI Trade Statistics for Electronics and Electrical Engineering.” Centre for the Promotion of Imports from developing countries Ministry of Foreign Affairs. Diakses pada 30 Oktober 2015. https://www.cbi.eu/sites/default/files/study/trade-statistics-europeelectronics-electrical-engineering-2014.pdf “European Union, trade in goods with Indonesia.” European Commission Directorate-General for Trade. Diakses pada 24 Oktober 2015. http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2006/september/tradoc_113391.pdf Petriella, Yanita. “Alat Listrik: Total Ekspor Turun 5,8%.” Industri. 16 Mei 2015. Diakses pada 2 November 2015. http://industri.bisnis.com/read/20150516/12/433721/alat-listrik-totalekspor-turun-58 Alderman L. dan Elisabetta Povoledo. “Worry for Italy Quickly Replaces Relief for Spain.” The New York Times. 12 Juni 2012. Diakses pada 30 Oktober 2015. http://www.cnbc.com/id/47776147
Page 23
“Pemantauan Ekspor Kelompok Hasil Industri Alat-alat Listrik Negara Vietnam.” Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Diakses pada 2 November 2015. http://www.kemenperin.go.id/statistik/kelompok_sub.php?ekspor=1&kel=2 3&n=131 “CBI Market Channels and Segments for Electronics and Electrical Engineering.” Centre for the Promotion of Imports from developing countries Ministry of Foreign Affairs. Diakses pada 30 Oktober 2015. https://www.cbi.eu/sites/default/files/study/channels-segments-europeelectronics-electrical-engineering-2014.pdf “Electronic,” Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, diakses pada 13 November 2015, http://inatrims.kemendag.go.id/en/product/detail/02electronic_6
Page 24