ISSN : 0853 - 2516
Pengaruh Pemberian Bantuan Dana Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Jember Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Pondok Pesantren Oleh: Siti Husnul Hotima ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui sejauh manakah pengaruh pemberian bantuan dana Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Jember terhadap peningkatan mutu pendidikan pondok pesantren”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Pondok Pesantren yang menerima bantuan dana sosial dari Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren di Kabupaten Jember yang telah menerima bantuan dana sosial dari Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Jember, yaitu sebanyak 657 Pondok Pesantren. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Slovin dalam Umar (2004:107) yaitu 38 kepala keluarga. Dalam pengambilan data menggunakan proses wawancara dimana dipergunakan lembar jawaban yang disusun sesuai dengan skala Likert. Analisis data menggunakan analisis Korelasi Product Moment Karl Pearson, sedangkan kriteria pengambilan keputusannya dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS 16 for Windows adalah -1≤ r ≤ 1. Berdasarkan pada analisis data dengan menggunakan analisis Korelasi Product Moment Karl Pearson menunjukkan bahwa Ha diterima yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian dana bantuan sosial dengan sarana prasarana pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berdasar pada perhitungan uji t test maka diperoleh t hitung lebih besar dibanding dengan t tabel, dengan demikian hubungan tersebut terbukti secara nyata dan signifikan. Key Words: Bantuan Dana, Mutu Pendidikan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
19
ISSN : 0853 - 2516
I.
melewati berbagai episode zaman
PENDAHULUAN Pendidikan
proses
di
merupakan
dalam
suatu
menemukan
dengan
pluralitas
dihadapinya.
polemik
Bahkan
yang dalam
transformasi baik dalam diri, maupun
perjalanan
komunitas. Oleh sebab itu
proses
telah banyak memberikan andil dan
pendidikan
adalah
kontribusi yang sangat besar dalam
dari
ikut serta mencerdaskan kehidupan
intimidasi,
bangsa dan memberikan pencerahan
yang
membebaskan berbagai dan
seseorang
kungkungan,
ekploitasi.
afinitas
benar
dari
membebaskan
sejarahnya,
Disinilah
letak
terhadap
pedagogik,
yaitu
menghasilkan komunitas intelektual
manusia
secara
yang
masyarakat
setaraf
konprehensif dari ikatan-ikatan yang
gubernemen”.
terdapat diluar dirinya atau dikatakan
Oleh
sebagai
pesantren
sesuatu
yang
mengikat
kebebasan seseorang.
serta dapat
dengan
karena
sekolah
itu
tak
mengherankan bila pakar pendidikan sekelas Ki Hajar Dewantoro dan Dr.
Pesantren merupakan salah satu
Soetomo
pernah
mencita-citakan
lembaga penyeleggara pendidikan
model system pendidikan pesantren
yang
sebagai model pendidikan Nasional.
sampai
sumbangsih
saat yang
ini
memiliki
sangat
besar
Bagi
mereka
model
pendidikan
terhadap perkembangan bangsa ini,
pesantren merupakan kreasi cerdas
menurut Rahim (2001), “pesantren
budaya Indonesia yang berkarakter
merupakan
lembaga
dan patut untuk terus dipertahan
melekat
kembangkan.
pendidikan dalam
sebuah tertua
yang
perjalanan
kehidupan
Guna
merealisaikan
upaya
Indonesia sejak ratusan tahun yang
peningkatan kualitas pendidikan di
silam, ia adalah lembaga pendidikan
pondok pesantren maka peranan
yang dapat dikategorikan sebagai
Kyai, Ustad atau pemilik pondok
lembaga
punya
pesantren menjadi sangat sentral,
karakteristik tersendiri yang khas,
oleh karenanya beliau mempunyai
sehingga
tugas
unik
saat
kapabilitasnya
dan
ini yang
menunjukkan cemerlang
yang
berat
untuk
mempersiapkan sarana prasarana dan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
20
ISSN : 0853 - 2516
sumber daya manusia yang mumpuni
pendidikan di pondok pesantren yang
dalam rangka untuk meningkatkan
tidak memadai meskipun pondok
kualitas pendidikan. Kenyataan yang
pesantren mempunyai tugas yang
tejadi di pondok pesantren adalah
mulia.
pemilik pondok pesantren, Kyai,
Melihat
kondisi
pondok
Ustad kurang mendapatkan perhatian
pesantren yang seperti itu, dan
terhadap sarana dan prasarana, dan
pondok pesantren sebagai lembaga
kurang
perhatian
yang memiliki tugas dan fungsi
terhadap sumber daya manusia yang
pokok untuk membentuk manusia
ada, meskipun pondok pesantren itu
yang beriman dan berakhlak mulia,
mempunyai
maka
mendapatkan
tugas
mulia
yaitu
sudah
sewajarnyalah
berusaha untuk menciptakan manusia
Pemerintah
yang berakhlak mulia bagi bangsa,
melalui
Bagian
negara dan agama.
Rakyat
Sekretariat
Berdasar
hasil
observasi
Kabupaten
Jember
Kesejahteraan Kabupaten
di
Jember untuk membantu meberikan
pondok pesantren-pondok pesantren
dana bantuan sosial kepada pondok
yang ada di Kabupaten Jember
pesantren, agar pondok pesantren
menunjukkan
tersebut
bahwa
kualitas
dapat
pendidikan yang dilakukan oleh
meningkatkan
pondok
pendidikannya.
pesantren adalah sangat
rendah, hal ini dibuktikan antara lain: sarana
prasarana
yang
kurang
berkembang
dan
kualitas
Salah satu tugas pokok pondok pesantren adalah penyelenggaraan
memadai, tenaga guru yang kurang
kegiatan
profesional, kurikulum yang belum
disamping yang dikuasai oleh peserta
berkembang, tenaga kependidikan
didik adalah ilmu umum juga ilmu
yang dirangkap oleh seorang guru,
agama.
kurang mendapatkan informasi yang
meningkatkan kualitas pendidikan
cepat, tidak mau mengadakan studi
tersebut sangat dibutuhkan bantuan
banding ke pondok pesantren yang
dana
lebih maju, dan anggaran untuk
masyarakat dan alumni. Atas dasar
kepentingan
kondisi riil inilah yang menyebakan
peningkatan
kualitas
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
pendidikan
Dalam
baik
itu
plus,
rangka
yaitu
untuk
dari pemerintah,
Oktober 2013
21
ISSN : 0853 - 2516
peneliti
sangat
tertarik
untuk
mengkaji secara mendalam terhadap pendidikan
pondok
pesantren-
III. TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Landasan Teori a. Bantuan Dana
pendidikan pondok pesantren yang mendapatkan bantuan dari Bagian Kesejahteraan Kabupaten
Rakyat
Jember
Pengertian bantuan dana dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Sekretariat tahun
Bantuan dana sosial dapat
anggaran 2011, yaitu sebanyak 657
diartikan adalah jenis bantuan
(enam
yang
ratus
pada
1) Bantuan Dana Sosial
lima
puluh
tujuh)
pondok pesantren.
diberikan
masyarakat
ataupun
kepada lembaga
Dari gambaran di atas penulis
masyarakat yang dalam proses
memilih judul dalam penelitian ini
pengajuannya harus memenuhi
adalah “PENGARUH PEMBERIAN
ketentuan-ketentuan yang telah
BANTUAN
BAGIAN
ditetapkan oleh masing-masing
RAKYAT
lembaga
DANA
KESEJAHTERAAN SEKRETARIAT
donatur
maupun
KABUPATEN
perorangan, dan dalam proses
TERHADAP
penggunaan dana sosial tersebut
MUTU
tidak perlu membuat laporan
PONDOK
penggunaan dari apa yang telah
JEMBER PENINGKATAN PENDIDIKAN PESANTREN”.
mereka terima, bantuan dana tersebut tidak diberikan secara
II. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui sejauh manakah
pengaruh
terus menerus tetapi disesuaikan dengan anggaran yang telah ada. 2) Bantuan Keuangan
pemberian
Bantuan keuangan adalah
bantuan dana Bagian Kesejahteraan
sebuah bantuan berupa uang dari
Rakyat
lembaga
Sekretariat
Kabupaten
pemerintah
maupun
Jember terhadap peningkatan mutu
non pemerintah yang bertujuan
pendidikan pondok pesantren”.
untuk
meningkatkan
kualitas
kehidupan si penerima bantuan keuangan tersebut tanpa harus
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
22
ISSN : 0853 - 2516
membuat
laporan
afektif
pertanggungjawaban.
Dengan
metodologi (yang bervariasi sesuai
demikian bantuan dana yang
dengan kemampuan guru), sarana
diberikan
Bagian
sekolah, dukungan administrasi dan
Rakyat
sarana prasarana dan sumber daya
Sekretariat Kabupaten Jember
lainnya serta penciptaan suasana
kepada pondok pesantren adalah
yang kondusif.
oleh
Kesejahteraan
dan,
psikomotorik),
berupa uang, dengan ketentuan
Kualitas dalam konteks “hasil”
pondok pesantren tersebut telah
pendidikan mengacu pada hasil atau
memenuhi
persyaratan
yang
prestasi yang dicapai oleh sekolah
ditentukan
oleh
Pemerintah
pada setiap kurun waktu tertentu
Daerah Kabupaten Jember.
apakah tiap akhir cawu, akhir tahun, 2 (dua) tahun atau 5 (lima) tahun,
b. Kualitas Pendidikan Kualitas adalah sebuah kata
bahkan 10 (sepuluh) tahun. Prestasi
yang bagi penyedia jasa merupakan
yang dicapai atau hasil pendidikan
sesuatu
dikerjakan
(student achievement) dapat berupa
dengan baik. Kualitas pendidikan
hasil test kemampuan akademis,
menurut Ace Suryadi dan H.A.R
misalnya ulangan umum, EBTA
Tilaar
atau
yang
harus
(2001)
merupakan
UN.
Dapat
pula
prestasi
kemampuan lembaga pendidikan
dibidang lain seperti di suatu cabang
dalam mendayagunakan sumber-
olah raga, seni atau keterampilan
sumber
untuk
tambahan tertentu. Bahkan prestasi
meningkatkan kemampuan belajar
sekolah dapat berupa kondisi yang
seoptimal mungkin.
tidak dapat dipegang (intangible)
pendidikan
Di dalam konteks pendidikan,
seperti suasana disiplin, keakraban,
pengertian kualitas atau mutu dalam
saling menghormati, kebersihan dan
hal
sebagainya. ( Suryadi dan H.A.R
ini
mengacu
pada
proses
pendidikan dan hasil pendidikan.
Tilaar, 200)
Dari konteks “proses” pendidikan
Selain itu kualitas pendidikan
yang berkualitas terlibat berbagai
merupakan
input (seperti bahan ajar: kognitif,
pendidikan dasar, baik dari segi
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
kemampuan
Oktober 2013
sistem
23
ISSN : 0853 - 2516
pengelolaan
maupun
segi
yang akan datang. Dari sini dapat
proses pendidikan, yang diarahkan
disimpulkan bahwa kualitas atau
secara efektif untuk meningkatkan
mutu
nilai tambah dan factor-faktor input
kemampuan lembaga dan sistem
agar menghasilkan output yang
pendidikan dalam memberdayakan
setinggi-tingginya. Jadi pendidikan
sumber-sumber pendidikan untuk
yang berkualitas adalah pendidikan
meningkatkan kualitas yang sesuai
yang dapat menghasilkan lulusan
dengan
yang memiliki kemampuan dasar
pendidikan
untuk
pendidikan yang efektif.
belajar,
dari
sehingga
dapat
mengikuti bahkan menjadi pelopor
pendidikan
harapan
Pendidikan adalah
dengan
menghasilkan
memberdayakan
atau
tujuan
melalui
dalam pembaharuan dan perubahan cara
adalah
yang
pendidikan
proses
berkualitas yang
dapat
lulusan
sumber-sumber pendidikan secara
berkualitas,
optimal melalui pembelajaran yang
memilki prestasi akademik dan non-
baik dan kondusif. Pendidikan atau
akademik yang mampu menjadi
sekolah yang berkualitas disebut
pelopor pembaruan dan perubahan
juga
berprestasi,
sehingga
sekolah yang baik atau sekolah yang
berbagai
tantangan
sukses, sekolah yang efektif dan
permasalahan
yang
sekolah yang unggul. Sekolah yang
baik di masa sekarang atau di masa
unggul dan bermutu itu adalah
yang akan datang (harapan bangsa).
sekolah
c. Hubungan Pemberian
sekolah
yang
yang
mampu
bersaing
yaitu
yang
lulusan
mampu
yang
menjawab dan
dihadapinya,
dengan siswa di luar sekolah. Juga
Bantuan Dana Sosial terhadap
memiliki akar budaya serta nilai-
Mutu Pendidikan
nilai etika moral (akhlak) yang baik
Berdasar pada Undang-undang
dan
kuat.
Pendidikan
yang
RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
berkualitas adalah pendidikan yang
Sistem Pendidikan Nasional dan
mampu
Peraturan Pemerintah Nomor 19
menjawab
berbagai
tantangan dan permasalahan yang
Tahun
akan dihadapi sekarang dan masa
Nasional
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
2005
tentang
Pendidikan
Oktober 2013
Standar beserta
24
ISSN : 0853 - 2516
Penjelasannya, hubungannya
menunjukkan ada antara
(Pemerintah Daerah)
Bantuan dana terhadap kualitas
pemerintah
mutu pendidikan adalah mempunyai
Pusat/Pemerintah
hubungan yang sangat erat dimana
dengan
lembaga
setiap
penyelenggaraan tentunya
pendidikan baik yang didirikan oleh
kegiatan
pemerintah sendiri maupun dengan
membutuhkan dana, akan sangat
pendidikan yang didirikan oleh
tidak mungkin jika suatu kegiatan
masyarakat,
dalam
rangka
akan berjalan dengan baik jika tidak
memberikan
bantuan
kepada
didukung oleh dana yang memadai.
lembaga-lembaga tersebut baik itu
Kualitas pendidikan akan sangat
bantuan teknis maupun bantuan
tergantung dari ketersediaan dana
dana.
untuk
menunjang
akan
suatu sangat
kelangsungan
Bantuan teknis dimaksud adalah
pendidikan itu sendiri, bagaimana
berupa tenaga pendidik atau guru
mungkin suatu pendidikan akan
sesuai dengan kebutuhan lembaga
berkualitas jika sarana dan prasaran
swasta tersebut (Pondok Pesantren),
yang dibutuhkan oleh peserta didik
dan bantuan dana atau keuangan
jika
dimaksud
mungkin
dalam
memenuhi
rangka
kebutuhan
untuk
tidak
tersedia,
seorang
bagaimana
penyelenggara
lembaga
pendidikan akan bersemangat untuk
(Pondok Pesantren) yaitu untuk
mengajar jika gaji mereka belum
memenuhi kepentingan kelengkapan
dibayarkan, oleh karena itu peranan
sarana
dana
prasarana
diamanatkan
oleh
yang
telah
peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
untuk
mendukung
keberhasilan dari proses pendidikan sangat signifikan.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
25
ISSN : 0853 - 2516
3.2. Kerangka Pemikiran Gambar 1. Kerangka Pemikiran Variabel Bantuan Keuangan (X)
Variabel Kualitas Pendidikan (Y) Indikator:
Indikator:
Item-item:
1). Guru sebagai (Y1)
1). Memenuhi persyaratan;
2). Materi ajar sebagai (Y2)
2). Uang;
3). Metode sebagai (Y3)
3). Bantuan rutin;
4). Sarana sebagai (Y4)
4). Monitoring dan evaluasi.
5). Belajar sebagai (Y5)
3.3. Hipotesis
IV. METODE PENELITIAN
Ha: Ada hubungan yang positif dan
Jenis
signifikan pemberian bantuan
penelitian
dana
Bagian
penelitian
Rakyat
Pesantren yang menerima bantuan
sosial
Kesejahteraan
penelitian
kuantitatif. dilakukan
Sekretariat Kabupaten Jember
dana
terhadap
Kesejahteraan
peningkatan
mutu/kualitas
pendidikan
ada
sosial
Lokasi
di
dari Rakyat
adalah
Pondok
Bagian Sekretariat
Kabupaten Jember.
pondok pesantren. H0: Tidak
ini
Populasi dalam penelitian ini
hubungan
yang
adalah
Pondok
Pesantren
positif dan signifikan pemberian
Kabupaten
bantuan dana sosial Bagian
menerima bantuan dana sosial dari
Kesejahteraan
Bagian
Rakyat
Jember
yang
di
Kesejahteraan
telah
Rakyat
Sekretariat Kabupaten Jember
Sekretariat Kabupaten Jember, yaitu
terhadap
peningkatan
sebanyak 657 Pondok Pesantren.
pendidikan
Penentuan sampel dalam penelitian
mutu/kualitas pondok pesantren.
ini
menggunakan
rumus
yang
dikembangkan oleh Slovin dalam Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
26
ISSN : 0853 - 2516
Umar (2004:107) yaitu 38 kepala
V. HASIL PENELITIAN DAN
keluarga.
PEMBAHASAN
Dalam
pengambilan
menggunakan dimana
proses
data
wawancara
dipergunakan
5.1. Perhitungan Korelasi Product Moment Karl Pearson
lembar
Analisis data diperlukan dalam
jawaban yang disusun sesuai dengan
sebuah
skala
dimaksudkan
Likert.
menggunakan
Analisis
hal
untuk
ini
menguji
Korelasi
hipotesis yang diajukan, apakah ada
Pearson,
hubungan
atau
pengambilan
bantuan
dana
dilihat
Kesejahteraan
Rakyat
Sekretariat
besarnya koefisien korelasi setelah
Kabupaten
Jember
terhadap
dilakukan perhitungan menggunakan
peningkatan
SPSS 16 for Windows adalah -1≤ r ≤
pendidikan
1.
Setelah
Product
analisis
data
penelitian
Moment
sedangkan
Karl
kriteria
keputusannya
dapat
dari
tidak
pemberian
sosial
Bagian
mutu/kualitas pondok
dilakukan
pesantren. perhitungan
menggunakan SPSS 16 maka didapat hasil sebagai berikut. Tabel 1. Perhitungan Korelasi Product Moment Karl Pearson Correlations Pemberian Dana Bantuan Pemberian Dana Bantuan
Pearson Correlation
Sarana prasarana .776**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N Sarana prasarana
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
38
38
.776**
1
.000
N
38
38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasar perhitungan tabel 1 maka diperoleh r hitung sebesar
0,776, sedangkan hasil uji korelasi Product Moment
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
dalam Interval
Oktober 2013
27
ISSN : 0853 - 2516
Koefisien menunjukkan bahwa 0,60-
5.2. Perhitungan Uji t test
0,799 mempunyai tingkat hubungan
Untuk
membuktikan
apakah
kuat. Korelasi r hitung terletak dalam
hubungan antara pemberian dana
Interval Koefisien 0,60-0,799 yang
bantuan sosial yang diberikan oleh
mempunyai
Bagian
arti
hubungan kuat.
Kesejahteraan
Rakyat
Kabupaten
Jember
Dengan demikian hipotesis yang
Sekretariat
peneliti ajukan yakni: Ha diterima
dengan sarana prasarana pondok
sedangkan
pesantren
H0
ditolak,
ini
bahwa
ada
kualitas pendidikan yang positif dan
hubungan yang positif dan signifikan
signifikan, maka langkah selanjutnya
antara pemberian dana bantuan sosial
adalah menguji korelasi Product
dengan
Moment
mengandung
arti
sarana
prasarana
untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di
dalam
Karl
meningkatkan
Pearson
tersebut
dengan uji t test.
pondok pesantren. Tabel 2. Perhitungan Uji t test Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Sarana prasarana
Coefficients
Std. Error -4.264
2.497
.492
.067
Beta
t
.776
Sig.
-1.707
.096
7.380
.000
a. Dependent Variable: Pemberian Dana Bantuan
Berdasar pada tabel 2 tersebut
mengandung arti bahwa menerima
diatas menunjukkan bahwa t hitung
Ha dan menolak H0. Terbukti secara
diperoleh 7,380, sedangkan t dalam
nyata ada hubungan yang positif dan
tabel dengan N=38 adalah sebesar
signifikan antara pemberian dana
2,021.
bantuan
Dengan
demikian
menunjukkan bahwa t hitung lebih
sosial
dengan
sarana
prasarana.
besar dibanding dengan t tabel (t hit. > t tab. yaitu 7,380 > 2,021). Ini
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
28
ISSN : 0853 - 2516
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dari analisis data yang telah dilakukan diatas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Berdasar
pada
perhitungan
Korelasi Product Moment Karl Pearson,
maka
diperoleh
r
hitung 0,776 yang terletak pada hasil uji korelasi dengan interval koefisien diantara angka 0,600,799
dengan
kreteria
mempunyai tingkat hubungan kuat.
Dengan
demikian
disimpulkan bahwa H0 ditolak sedangkan
Ha
mengandung
diterima, maksud
hubungan
yang
signifikan
antara
ini ada
positif
dan
pemberian
dana bantuan sosial dengan sarana
prasarana
pondok
pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2) Berdasar pada perhitungan uji t test maka diperoleh t hitung lebih besar dibanding dengan t tabel (t hit. > t tab. yaitu 7,380 > 2,021), hubungan
dengan tersebut
demikian terbukti
secara nyata dan signifikan.
Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar, 2001, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Arifin, 2000, Efektivitas Pelatihan Manajemen Qolbu dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Kereta Api. Tesis, Bandung: UPI. A. Supriyanto Jurnal Ilmu Pendidikan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Di Daerah Diseminasi Jilid 4, IKIP, 1997, Hidayat, Rahmat. dkk. 2007. Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk SD dan MI, Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. Garfield, J., 2006, Exploring the Impact of Lesson Study on Developing Effective) Husni Rahim, 2001, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos. Kartini Kartono, 2001, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pradnya Paramita. Schemerhon, John R., 1996, Management. 5th Edition. Prentice Hall Inc, Amerika Serikat. Suliyanto, 2009, Metodologi Penelitian S2, Bogor: Ghalia. Indonesia. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Edisis Revisi, Cetakan ke 14, Bandung; CV. Alfabeta. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta Supranta, J., 1982, Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
29
ISSN : 0853 - 2516
Tilaar, H.A.R. 2004, Paradigma Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, Cetakan Kedua Umar, Husein, 2004, Metode Penelitian Administrasi, Yogyakarta: LP3S Yasmadi. 2002. Modernisasi Pesantren, Kritik Nur Cholis Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional, Jakarta: Ciputat Press.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1
Oktober 2013
30