Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016
Kartika Candra Dewi, S.Pd Guru SMAN 1 Cepiring Kabupaten Kendal ABSTRAKSI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu pembelajaran biologi dirasakan kurang menarik bagi siswa, hal tersebut terlihat dari kurangnya motivasi dan keingintahuan mereka untuk memahami masalah yang berkaitan dengan pelajaran biologi. Hal ini terbukti dari analisis ulangan harian bulan januari 2016 diperoleh dari 35 siswa hanya 16 siswa (45.71%) yang mencapai KKM (76). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi dengan penerapan model pembelajaran SQ4R bagi siswa kelas XI IPA- 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), berdasarkan hasil tes awal penelitian tindakan ini didesain menjadi dua siklus dengan tiap-tiap siklus masing-masing 3 pertemuan @ 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang meliputi kegiatan: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasaskan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran SQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi pada siswa kelas XI IPA -1 SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal Semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 , peningkatan aktivitas belajar peserta didik sebesar 61.66 %, dan peningkatan hasil belajar aspek kognitif sebesar 93.75%, aspek afektif sebesar 57,14% dan aspek psikomotorik sebesar 86.13%. Kata kunci : Model pembelajaran SQ4R, Aktivitas, Hasil belajar
PENDAHULUAN
Kendal, khususnya kelas XI IPA 1
Latar Belakang Masalah.
masih rendah aktivitas siswa dalam
Fakta yang terjadi di Negeri
1
Cepiring
SMA
belajar sistem ekskresi, sehingga hal
Kabupaten
tersebut berdampak pada rendahnya
hasil belajar system ekskresi yang
Munculnya masalah tersebut
diperoleh siswa. Pada umumnya
dimungkinkan
siswa kurang bersemangat untuk
pembelajaran
menguasai suatu konsep, hal ini
kurang menarik minat siswa. Siswa
terbukti dengan sedikit siswa yang
kurang diberi kesempatan untuk
berani bertanya maupun menjawab
mengungkapkan
pertanyaan pada saat pembelajaran di
dirinya.
kelas berlangsung, sebagian besar
kebebasan
siswa kurang bersungguh-sungguh
Proses
dalam
monoton kurang bervariasi, siswa
mengikuti
pembelajaran,
karena yang
model digunakan
kemampuan
Siswa untuk
kurang
diberi
berpikir
kritis.
pembelajarannya
mereka enggan bertanya kepada guru
dijadikan
atau teman lain dan jika mengalami
akhirnya kegiatan pembelajaran yang
kesulitan dalam mempelajari suatu
berlangsung tidak
konsep, banyak siswa yang kurang
siswa.
memperhatikan pelajaran dan susah
obyek
terasa
Salah
pembelajaran,
bermakna bagi
satu
upaya
untuk
untuk diajak berkonsentrasi dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar,
belajar
sebagian
siswa
senang
siswa,
guru
menerapkan
bergurau atau justru mengalihkan
model pembelajaran SQ4R yang
perhatian pada sesuatu di luar materi
diharapkan
pembelajaran, terbukti dari analisis
aktivitas belajar system ekskresi,
nilai ulangan harian (UH)
sehingga
pada
dapat
hasil
meningkatkan
belajar
system
bulan Februari 2016 menunjukkan
ekskresi dapat meningkat. Dari latar
hasil yang kurang optimal yaitu
belakang di atas maka rumusan
banyak siswa yang belum tuntas
masalah dalam penelitian ini sebagai
belajarnya, hal ini dapat dilihat dari
berikut:
nilai rata – rata yang diperoleh siswa
1. Apakah melalui penerapan model
kelas XI IPA 1 hanya 66 dan nilai
pembelajaran
SQ4R
dapat
terendah = 30 , nilai tertingi = 90
meningkatkan
aktivitas
belajar
serta yang tuntas sebanyak enam
Biologi untuk kompetensi system
belas siswa dari sejumlah 35 siswa (
ekskresi bagi siswa kelas XI IPA
dengan KKM = 75).
1 SMA N 1 Cepiring Kabupaten
Kendal pada semester 2 tahun
Februari
pelajaran 2015/2016 ?
pengumpulan data siklus I dan siklus
2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran
SQ4R
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
Boiologi
untuk
kompetensi
dan
Maret
2016
II, dan bulan April 2016 untuk menganalisis data serta membuat laporan. Subjek Penelitian
system eksresi siswa kelas XI IPA
Penelitian ini dilaksanakan pada
1 SMA N 1 Cepiring Kabupaten
siswa kelas XI IPA 1 yang berjumlah
Kendal semester 2 tahun pelajaran
35 siswa terdiri dari 7 siswa laki-laki
2015/2016 ?
dan 28 siswa perempuan. Penelitian
Tujuan Penelitian.
ini dilakukan karena aktivitas belajar
Adapun tujuan penelitian tindakan
sistem ekskresi masih rendah dan
ini dilakukan, untuk: 1. Untuk
meningkatkan
hasil belajar sistem eksresi pada aktivitas
belajar system ekskresi.
pembelajaran
kompetensi
sebelumnya yaitu tentang sistem
2. Untuk meningkatkan hasil belajar system ekskresi.
respirasi masih banyak yang belum mencapai KKM.
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpul Data
Setting Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan
Sesuai dengan tugas mengajar dan
dengan
tanggung jawab peneliti miliki, maka
pengamatan, tes tertulis dan angket.
penelitian ini dilaksanakan di kelas
Setelah
XI IPA 1 SMA N 1 Cepiring
divalidasi dengan analisis diskriptif
Kabupaten Kendal berlamat di Jalan
komparatif
Raya
Cepiring.
nilai tes antar siklus maupun dengan
Penelitian ini dilaksanakan selama
indikator kinerja. Untuk mengetahui
empat bulan mulai Januari 2016
peningkatan dan hasil belajar data
sampai April 2016,
dianalisa secara kuantitatif.
Sri
Agung
57
bulan Januari
2016 digunakan untuk
menyusun
proposal dan instrumen penelitian,
teknik
data
dokumentasi,
terkumpul
data
yaitu membandingkan
Prosedur Penelitian
PEMBAHASAN
Sesuai dengan langkah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri atas planing, acting,
observing
dan
reflacting
(merefleksi).
Pengertian model pembelajaran Sagala
(2005:175)
mengemukakan
bahwa
pembelajaran konseptual prosedur
model
adalah yang
yang
kerangka melukiskan
sistematis
mengorganisasikan
dalam
pengalaman
belajar peserta didik untuk mencapai
Kerangka Berpikir
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran
dan
guru
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
aktivitas belajar mengajar. Suprijono (2011:46) mengemukakan bahwa model pembelajaran ialah pola
yang
pedoman
digunakan dalam
pembelajaran
sebagai
merencanakan
dikelas
maupun
tutorial. Hipotesis Tindakan Melalui
penerapan
Dari
beberapa
pengertian
model
tersebut dapat disimpulkan bahwa
dapat
model pembelajaran adalah kerangka
meningkatkan aktivitas dan hasil
konseptual yang digunakan sebagai
belajar siswa dalam belajar Biologi
pedoman untuk mencapai tujuan
untuk kompetensi sistem ekskresi
pembelajaran. Model pembelajaran
siswa kelas XI IPA 1
merupakan
pembelajaran
SQ4R
SMA N 1
desain
pembelajaran
Cepiring Kabupaten Kendal pada
yang akan dilaksanakan guru di
semester
dalam kelas.
2015/2016
2
tahun
pelajaran
kembali
Model Pembelajaran SQ4R Model
pembelajaran
merupakan
model
merupakan
langkah
SQ4R
yang penting karena dengan cara
pembelajaran
ini orang dapat mengenali dan
dengan enam langkah belajar yang efektif (Susilo, 2006:157-158), yaitu
juga mempelajari jawaban. 5. Record (Mencatat)
sebagai berikut :
Tujuan membuat catatan ialah
1.
untuk menolong kita mengingat
Survey (Meninjau) Usaha untuk mengetahui garis
pokok-pokok yang penting tanpa
besar
cara
membaca kembali bahan bacaan
penyajiannya
itu sendiri.Catatan yang dibuat
isi
bacaan
penyusunan
dan
serta
secara sepintas lalu. 2.
hendaknya
Question
(Mengajukan
Pertanyaan) pertanyaan
bertujuan untuk menimbulkan rasa ingin tahu. Orang yang ingin
3.
tahu
akan
berusaha
tapi
mencakup hal-hal yang penting. Catatannya
Mengajukan
singkat
dibutuhkan
untuk
merangsang ingatan kembali apa yang kita pelajari. 6. Review (Mengulang kembali) Mengulang
kembali
berarti
mencari jawabannya.
mengungkapkan
Reading (Membaca)
yang telah kita pelajari tanpa
Bacalah dengan cermat bahan
melihat
pelajaran satu kali lagi sambil
bahan pelajaran secara teratur
berusaha untuk mencari jawaban
amat
atas pertanyaan-pertanyaan yang
mengingatkan
sudah diajukan.
pengetahuan yang telah kita
4. Recite(Mengingat
sambil
kembali
catatan.
berguna
apa
Mengulang
karena kembali
pelajari sebelumnya.
menyebutkan kembali) Rahasia yang perlu diketahui
Hasil Belajar
dalam
menyebutkan
kembali
Menurut Sardiman (2007: 51),
ialah
sebutkan
dengan
“hasil belajar adalah hasil langsung
menggunakan kata-kata sendiri.
berupa tingkah laku siswa setelah
Mengingat
melalui proses belajar mengajar yang
dan
menyebutkan
sesuai
dengan
materi
yang
dipelajarinya”. Sehingga hasil belajar
dengan nilai dibawah 76. Data hasil belajar siswa pada kondisi awal:
dapat ditafsirkan sebagai output dari proses belajar-mengajar.
No.
Rentang Nilai F
%
1
91-100
0
0
HASIL PENELITIAN
2
81-90
4
11
Hasil Kondisi Awal.
3
76-80
12
34
4
<76
19
54
Pada kondisi awal peneliti belum
menggunakan
pembelajaran aktivitas
model
SQ4R
belajar
ternyata
masih
rendah,
terbukti dengan masih sangat sedikit siswa yang mau meninjau materi terlebih dahulu sebelum pelajaran, mengajukan pertanyaan, membaca, mengingat
sambil
menyebutkan
kembali, melengkapi buku catatan, mengulang kembali, tidak semangat dalam
mengikuti
pelajaran,
cenderung berbicara dengan teman di sebelahnya, tidak antusias mengikuti proses pembelajaran dan enggan menjawab pertanyaan karena guru masih
mendominasi
metode
yang
kelas
digunakan
dan adalah
metode ceramah. Akibatnya hasil belajar siswa pada kondisi awal dari 35 siswa hanya 16 siswa (45.71%) yang mencapai KKM dengan nilai 76 ke
atas,
(54.29%)
sedangkan
19
siswa
belum mencapai KKM
Hasil Siklus I Kegiatan pada siklus I melakukan
adalah
perencanaan,
perencanaan, observasi dan refleksi. Pada kegiatan ini guru membuat RPP, menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar, kisi-kisi soal tes tertulis dan soal tes untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Pada kegiatan
awal
guru
mengecek
kehadiran
siswa,
menjelaskan
kompetensi
pembelajaran tentang
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi, menjelaskan tujuan pembelajaran, menanyakan prasyarat apakah
pengetahuan yang
dimaksud
tentang dengan
sistem ekresi, memberikan motivasi tentang fungsi organ-organ sistem ekskresi pada manusia, memberikan penjelasan pada siswa mengenai
model
pembelajaran
digunakan
yaitu
yang
akan
membaca
para
SQ4R,
guru
kesempatan
siswa
untuk
mengingat
membagi kelompok siswa menjadi
(Recite)
tujuh kelompok secara acak dengan
kembali
cara berhitung satu sampai tujuh,
dipelajari melaui presentasi dengan
yang mendapat nomor sama menjadi
menjawab pertanyaan –pertanyaan
kelompok yang sama. Pada kegiatan
yang telah diajukan dalam kelompok
awal
masing-masing, dilanjutkan dengan
ini
siswa
membentuk
sambil
diberi
materi
menyebutkan yang
sedang
kelompok yang terdiri dari 5 siswa.
mencatat (Record) semua materi
Pada kegiatan ini
guru
tentang struktur dan fungsi organ
memberikan kesempatan pada siawa
sistem ekskresi pada manusia yang
untuk duduk berkelompok, guru
sedang dipelajari.
membagikan
lembar
pada
Langkah terakhir adalah para
guru
siswa mengulang kembali (Review)
memberikan kesempatan pada siswa
materi yang dipelajari. Pada langkah
menunjau materi (Survey) tentang
ini guru memberikan pertanyaan
struktur dan fungsi organ sistem
pada beberapa siswa perwakilan dari
ekskresi
kelompok. Dalam kegiatan inti ini
masing-masing
yaitu
kerja
kelompok,
dengan
membaca
secara sepintas, kemudian setiap
siswa
siswa diharapkan dapat mengajukan
belajar
pertanyaan
dalam
Reading, Recite, Record, dan Review
kelompok tentang struktur dan fungsi
(SQ4R) di dalam kelas, hal tersebut
organ sistem ekskresi pada manusia.
diharapkan
(Quetsion)
Setelah pertanyaan kesempatan (Reading)
mengajukan
para
siswa
untuk materi
melakukan yaitu
enam
Survey,
dapat
langkah Question,
meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Biologi.
diberi
Pada kegiatan inti ini siswa
membaca
melakukan enam langkah model
yang
akan
pembelajaran SQ4R agar semua
dipelajari tentang struktur dan fungsi
anggota kelompok lebih memahami
organ sistem ekskresi pada manusia
konsep
supaya dapat menjawab pertanyaan
Langkah pertama para siswa tiap
pertanyaan yang diajukan,
kelompok meninjau materi ( Survey)
selesai
yang
sedang
dipelajari.
tentang struktur dan fungsi organ
motivasi. Pada kegiatan ini guru
sistem ekskresi dengan membaca
memberikan bimbingan kelompok
materi secara sepintas. Berdasarkan
pada setiap langkah pembelajaran
hasil tes siklus I memperlihatkan 23
dengan model pembelajaran SQ4R.
siswa
Pada kegiatan ini siswa melakukan
(62.86%)
telah
mencapai
KKM dengan nilai 76
ke atas,
kegiatan
meninjau
materi,
sedangkan 12 siswa (37.14%) belum
mengajukan pertanyaan , membaca,
mencapai KKM dengan nilai kurang
mengingat
sambil
dari 76. Data hasil
mencatat,
mengulang
belajar siswa
pada siklus I.
menyebutkan, kembali.
Berdasarkan hasil tes pada siklus II memperlihatkan hasil belajar sistem
NO
ekskresi yang diperoleh dari 35 siswa
Rentang Nilai
F
%
sebanyak
31
siswa
(88.57%)
1
91-100
1
3
memperoleh nilai di atas 76 yang
2
81-90
9
26
berarti mencapai KKM, dan empat
3
76-80
13
37
siswa (11.43%) memperoleh nilai
4
<76
12
34
kurang dari 76 yang berarti belum mencapai KKM. Data pengamatan hasil belajar sistem ekskresi siswa
Hasil Siklus II Pada siklus II guru membuat RPP
pada siklus II:
tentang proses dan kelainan penyakit pada sistem ekskresi manusia , NO Interval
F
%
lembar
1
91-100
5
14
kisi-kisi,
2
81-90
19
54
menyiapkan soal tes.Guru membagi
3
76-80
7
20
membagi
siswa
kelompok, observasi,
siswa
dalam
sembilan
menyiapkan menyiapkan
dalam 32,332,332 sembilan kelompok
masing-masing beranggotakan menuliskan pembelajaran,
4
kelompok 3-4
judul
4111111 <76
orang,
Dari Hasil wawancara dan angket
tujuan
pada sangat banyak siswa yang
memberikan
menyatakan sangat setuju bahwa
dan
penerapan
model
pembelajaran
rata sebesar 1.01 menjadi 1.88 pada
SQ4R menarik, mudah, lebih baik
kondisi akhir.
dan perlu dilanjutkan penerapannya.
Rekomendasi Ada beberapa saran yang
PENUTUP
perlu
Simpulan
dengan penelitian ini yaitu:
Berdasarkan uraian seperti tersebut
di
atas
maka
dapat
disimpulkan bahwa Penerapan
disampaikan
(1) Kepada teman-teman guru yang mengalami
masalah
pembelajaran
model
pembelajaran
sehubungan
dalam
sistem ekskresi dapat
menerapkan
model
pembelajaran
SQ4R dapat meningkatkan aktivitas
SQ4R sebagai upaya pemecahan
dan hasil belajar siswa kelas XI IPA
masalahnya.
1 SMA N 1 Cepiring Kabupaten
(2) Bagi para siswa, untuk terbiasa
Kendal semester 2 tahun pelajaran
belajar dengan menerapkan model
2015/ 2016, dari kondisi awal sampai
pembelajaran
siklus II aktivitas belajar mengalami
kemampuan berfikir lebih meningat,
peningkatan dari 120 menjadi 194,
serta dapat meningktkan pemahaman
secara kualitas terjadi peningkatan
mengingat dan mengulang kembali
menjadi 74 (61.66%), dari kondisi
lebih bermakna dan tidak mudah
awal
akhir
lupa.
hasil
(3)
sampai
menunjukkan
kondisi peningkatan
SQ4R,
Kepada
Kepala
agar
Sekolah
belajar aspek kognitif dari kondisi
hendaknya lebih memberi motivasi
awal rata-rata hasil belajar biologi
dan kesempatan para guru untuk
sebesar 66 menjadi rata-rata hasil
melakukan
belajar bioligi 83 pada kondisi akhir,
melengkapi sarana pembelajaran dan
aspek afektif pada kondisi awal
kesempatan serta dukungan anggaran
dengan kriteria sangat baik (SB)
untuk melakukan penelitian tindakan
sebesar 21 siswa menajadi 33 siswa
kelas
pada
meningkat.
kondisi
akhir,
dan
aspek
psikomotirik pada kondisi awal rata-
inovasi
agar
pembelajaran,
prestasi
sekolah
(4) Untuk perpustakaan supaya selalu menambah bahan bacaan terutama yang
berkaitan dengan model
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
pembelajaran yang lebih beragam dan penelitian tindakan kelas.
Susilo, Joko.2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: Pinus
DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri. 2002, Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010, Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Mudjiman, Haris. 2009. Belajar Mandiri (Self-motifated Learning). Surakarta: UNS Press. Oemar Hamalik. 2008, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Sagala. Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta. Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. Sardiman, AM. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruksivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Plubisher.