AGRIPLUS MAJALAH ILMIAH
IJJN 0854 - 0128
Nlru>ana, Bahrudd l" , Ido Zohrlna , A"lc o Ra modh an d on S aihale' : PENGARUH RASIO MASSA ALLER HIBRID ABU SAWlT (A..Y ASH) DAN PLASTICIZER MINARD< TERHADAP MORFOLOGI DAN SlFAT KOMPOsrr POUPROPILEN I KARET ALAM
"do ni H S . • B ahruddln , NI,..""no , Ba/hakl . Perma'a T. Hogan .. S . : PENGARUH KADAR PLASTIC/ZER M/NARc. FILLER HYBRID ABU SAWlT DAN FILLER ABU SAWIT DENGAN PENINGKATAN KADAR SlUKA TERHAD AP MORFOLOGJ DAN SIFAT THERMOPLASTIC
VULCANIZATE BF.RBASrS KARET AlAM Muhamma d Irfa n Scrld : ISOlASI ENZIM BROMELIN DARl BUAH NANAS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR JARINGAN OAGING SAPI
An. yor T.. Hp,opln H riffd d on Soe-dfmon : STRATEGI PEMBERDAYAAN PETERNAK MELALU[ P2KPDT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RU MAH TANGGA MISKIN (STUDI KASUS OJ KABUPATEN KOLAKA ) WeI/em H . Mu. ldlo Enong H orr ls , M. Ag" s S upro)' udl dan D ed I Jusadl ; EfEK PEMBERIAN TEPUNG BIJI KAPUK (Celba pelan dro). HUBUNG ANNYA DENGAN H ISTOLOGI HEPATOPANKREAS JUVENIL UDANG VANAME (Lifopenoeus uo nnamel)
B"dl),onto : DAMPAK PENGHAPUSAN KEB!JAKAN PENETAPAN HARG A GABAH PEMBELIAN PEM ERINTAH (HPP) TERHADAP PERILAKU US AHATAN! PAD! DAN PERDAGANGAN BERAS 01 INDONESIA : SUATU SIMULASI S alohuddln : FAKTOR . fAKTOR PRODUKTNlTAS USAHATANI TANAMAN PADI SAWAH pI KABUPATEN KONAWE
~ B ahtlar. Ell )' Rlonl. Isd radjod Sd)'o budlondl d an fs mud/ Muhs ln : PENGARUH AKTIVITAS PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KEPADATAN DAN DISTRIBUSI POKEA (Satl$$£l uiolacea c~lebensis Martens, 1897) 01 SUNGAI POHARA SULAWESI TENGGARA
La O de Nai l" da n Mu h. Ru "dln : FREKUENSI GEN DAN KERAGAMAN GENETIK AYAM TOLAKI BERDASARKAN KARAKlER GENETIK EKSTERNALNYA
raane La O la : ANALISIS KESEJAHTERAAN ?ElANI JAMBU METE DI KABUPATEN BUTON DAN KABUPATEN MUNA
Syam Rahadl dan La Molesl : EFEK SUPLEMENTASI KlTOSAN CANGKANG KEPITING DAN TEPUNG KUNYlT SEBAGAl ADrTlF PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI BROILER Lo Males . : KONSUMSI BAHAN KERING DAN ENERGI TER CERNA RANSU M CAMPURA N KULIT BUAH MARKISA (po~j/'oro Edulis Sims) KERING DEJ'.,"GAN BIJI KAPAS PADA KAM 81NG PERANAKAN ETAWA
VOLUME 22 NOMOR 01 JANUARI 2012
TERBIT TlGA KALI IETAHUN
AGRlPLUS Ketu a Dtwan Ed itor : Prof. Ir. Andi Bahrun. ~ . Sc . J\gric .. Ph. D. Wakil Ktl ua Edito r : Ir. Saediman. M.Agr., Ph.D. Edito r Ahli : Prof. IT. H. Mahrnud Hamundu. M.Sc. (L"nhaiu) Prof. l)['. I r. H. AmhoAla, M.S. (Gnh as ) Prof. Dr. 1-1. La Ode I\bd , Rnuf, MS i l inhalu l Ir. YaJ i Seliadi, M.Sc .. Ph.D. (IPDl Ir. Yonny K~sma ryono , M .S. , Ph.D. (lP B ) Prof.lr. La Kari muna, M.Sc., Ph.D. (Cnhalu )
Ir. Yulius B. Pnsolon, M.Sc., Ph.D. (Unhalu) Prof. Jr. Darwis, DEA, Ph.D. (UnhaJu) Prof. Ir. Sahla O inting, \
Ir. H. J.a Sara, M.Si., Ph .D. (Unhalu) Prof. Dr. Ir. La Rianda, M.5i. (Unha\u) Prof. Dr. ir. Ayub jladangaran, M.S. (UohaJu) Prof. Ir. La Ode Muh , Asian . M.Sc .. Ph.D. (U nhal u) Dr. Ir. La Ode Kafi u. M.Si. (Unhalu) Dr. Ir. l.a Ode Saharuddin. M.Si. (Unhalu)
r.di'or Pelak.u .n a : nr~ . La Ode Arief. M.Rur.Sc. IT. La Ode Abdul Madiki. M.si. La Ode Afa, S.P.. \-i.Si . SekrNaria t : Drs. Hadjirun. Sm.Hk. PUluAri mbawa, SP, rv1.Si La Ode Arsad San i. S.Pt, M.Sc A lamat Rl!ullksi ! Penerbit : }"akultas Per lania n Universitas Haluoleo
KwnpusBumi Tridhanna Tclp. (040 1)3 191692, 3195861 Fax. 3191692 Ktmtlari 93232 Setting,. La}' Out I Printed By :
PERCETAKAN RAMAl JI. MT. Haryono No_ 13 Telp.l F8lt. (040 I) 319 171 1 Kendali 9371 1
DAFfAR lSI Jlldul
flulall/an
PENG ARUH RASIO MASSA FIlLER HIBRiD ABU SAwn (FLY ASH) DAN PLAS77CIZER MINARF.x TERHADAP M ORFOLOGJ DAN SIFAT KOMPOSIT POLfPROPI LENIKARET ALAM Ninll(ma, Bahr"tklin, ltIa Zahrina, Aska Rallladium dan Baihaili .......... .... .. ... ..... .. .. ..... .... .
OJ - 08
PENGARUH KADAR PLASTICIZER MINARE, FILLER HYBRiD AB U SA WiT DAN FIUER ABU SA WIT DENGAN PENlNGKAT AN KADAR Sl U KA TERHADAP MORFOLOGI DAN SIFAT 11fERMOPLASllC VULCANIZATEBARBASIS KAREl ALAM Irdoni HS., Bahrllddin, Nirwana, &uhail~ Pernwla T. Hagana S ......... ............. ............. .. ......
09 - 19
ISOLASI ENZIM BROMELIN DARl BUAH NANAS SERTA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTIJR JARINGAN DAGING SAPI Mllhammllf/Irfan Said ....
20 - 25
PENGARUHNYA
STRATEGI PEMBERDAYAAN PETERNAK MELALm P2KPDT DAN DAMPAKNYA TERfiADAP RUMAH TANGGA MISKIN (STUDI KASUS DJ KABUPATEN KOLAKA) AIIS)·ar 7:, Hamphl Hajid dan Saedilllan ......... .... .. ................................. ......... ..... ..............
26 - 33
EFEK PEMBERIAN TEPUNG BiJI KAP UK (Ceiba pefalldra): HUBUNGANNY A DENGAN HlSTOLOGI HEPATOPANKREAS JUVENIL UDANG VANAME (Li /opeIWell)· V(lllll(lme/) Wellem It Muskita' Enung Harris, M. Agus S"prayudj dan Dedi illsadi .... ...... .. .. .. .. .. ... .. ....... .
34 - 41
DAMPAK PENGHAPUSAN KEB IJAKAN PENETAPAN HARGA GABAH PEMBELlAN PEMERINTAH (HPP) TERHADAP PERIL AK U USAHATANI PAD! DAN PERDAGANGAN BERAS DI INDONESIA: SUArU SIMULASI Blldiyunto ......... ......... .......... ... ................................. .. .. .. ...... .
42 - SJ
FAKT OR·FAKTOR PRQDU KTIVlTAS DIKABUPATENKONAWE Sa/ah"ddin .. ......... ... .... ............... .. ........ .
52 - 67
USAHATANI
TANAMAN
PADI
SAWAH
PENGARUH AKTIV ITAS PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KEPADATAN D AN D1STUUBUSI POKEA (&lIissa violacea cefebellsis Manens, \891) DI SUNGAI POHARA SULAWESIJENGGARA Hafltiar, Etty Riani, Isdradjud Sef}·ob"diandi dan Ismlldi Muhsin .
68 - 64
FREKUENSI GEN DAN KERAGAMAN GENETIK A Y AM TOLAKJ BERDASARKAN KARAKTER GENETIK EKSTERNALNY A Lo. Ode Nafiu dan Mull. Rusdin
65 - 72
ANAL1SIS KE SE1AHTERAAN PETAl\'f lA.J\1BU METE D! KABUPATEN BUTON DAN KABUPATENMUN A Taane La Ola ....................................................... ............................. .. .. ...... .. .. .... .. .. .
73 - 80
EFEK SUPLEMENT AS! K1TOSAN CANGKANG KEPITING DAN TEPUNG KUNY!T SEBAGAI ADITIF PAKA.\'" TERHADAP PENAMPILAN PRODUKS I BROILER Slam Rafladi dall Ln Millesi ..
8\ - 84
KONSUMSI BAHAN KERfNG DAN ENERGI TERCERNA RAi'"SUM CAMPURAN KULlT BUAH MARKISA (l'a.l"sij1or(J Edllli~· Sims) KERING DENGAN BUI KAPAS PADA KAMBING PERANAKAN ETA W A LII Mulesi
AGRlPLUS Volume 22 NomOI: OJ ] :mllod 2012 JSSN0854-0J28
8S - 90
PENGARUH AKTfVlTAS PENAMBANGAN PASIR TERHADAP KEPADATAN DAN D1STlRIBUSI POKEA (Bmissa vlolau a cdebelfsis Martens, 1897) Dl SUNGAI POHARA SULAWESI TENGGARA
O/eh: Bahtiar, Etty Riallf, lsdradfru/ Sayobudiiurdr, Ismudi Muhsilf 2} ABSTRACT The backgrowxl of this study is the decreasing of density and distribution o f pokea due to sand exploitation which given significancy on dccreation of habitat preference of pokea. Moreover limited infonnation of pokea habitats in pohara river also significant. The aims of this study are to investigate (he density and pattern of distribution ofpokea and to evaluate parametcrs of water quality and substrate that supports pokea viability. Sampling of water quality, sediment and pokea was conducted in the field and laboratory. Samples of water qual ity to preference habitat were analyzed by PCA and CA. Demity and distribution pattern of pokes was analy-.red by man whitney test and crn square. Density of pokea was affected by the sand exploitation that indicated by density of pokea before sand exploitation was lower than after exploitation which was range repecti vely from 24.02±2S.12 - 89.34*54.8 1 and "1%.463:36.11 - 617.92*391.22. Futhennore, the distribution pattern was affected by sand exploitation activity and was fonned aggregation pattern. Overall, both water quality and substrat parameters (TSS, sand, silt, clay, Cal, alkalinity, clearness, depth. organic matter of substrat dan carbon of substrat) contributed 10 viability of pokea. Key words: sand e:a:ploitation, density. distribution, water quality, pokea PENDAHULUAN Pokea (Batissa vio/acea celebensis Marten, [897) (Kusnoto, 1953) merupakan salah satujenis bivalvia air tawar yang menglluni dasar muam Sungai Pohara Sejak abad 19. pokes lela'll dikonsumsi masyarakal di sepanjang jazirah tenggara Sulawesi scbagai makanan pokok (Hasil wawancara, 2003) sehingga menjadi Sltlah SltCU mala pencaharian masyarakat di sepanjang aliran sungai. Selain illl, aktivitas lain yang dilakukan m~'Jarnkat
Bahtiar (2005) menunjukkan bahwa sebelum tahun 1990-an, pengambilan pokes dapat dihas ilkan 12 kgjam· ' sedangkan tahun 2000-an sampai sekarang hanya dihasilkan sebesar 4 kgjam· ' . Pads sisi lain, infonnasi yang berhubungan dengan kond isi ekologis yakni parameter lingkungan perai ran yang sesuai dengan keberadaan pokes. kepadatan dan distribusi pokea dalam renlan waktu tertentu (sebelwn dan seleiah penambangan pasir) di Sungai Ponara belum banyak diketahui sedangkan informasi tersebut cukup penting dalam upaya mendukung pengelolaan sumberdaya pokea. 01eh karena itll, perlunya penelitian tentang pengaruh penambangan pasir terhadap kepadatan dan distribusi pokca di Sungai Pohara Sulawesi Tenggara. Untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi pokea dan parameter-parameter kualitas perairan yang berperan hagi kehidupan pokes. Hasil penelitian ini dapal dijadikan sebagai dasar dalam pengelolaan pokea di Sungai Pohara Sulawesi Tenggara.
~MaltaSiswaPtJ$I!tlSO~ftlna Fot.ultas PrrikalJa" do" IImli Kt laIiUUlIPB. Bogar.
5& )Pembimbi"g do" Slol Pellgaja~ PQSca.lo~jana Fabl/as Perikanon do" Jlmli Ke/ali/OII IPD. Dogo~. •
lEGE NO
,, "
.. " ,
,......; N 0
..' • •
..,
_............. .... m_ -~
......
.....,-.m ~_
Gambar 1. Peta pcnclilian pokea di SWlgai Pohara
METODE PENELITlAN Pem:litian ini dilaksan<Jb n dalam 2 p::, iode yaitu $aat bcrlangsungnya aktivi tas penambangan pasir (40 mesin pengisap pasir) yailu bulan April - September 200i dan 1anpa ~ambar.gan pasir (April -September 20 11). Penelitian ini bertempal di Sungai Pnham (segml,:n muara). KaOOpHlen Konawc SUlawesi Tl'.IJ88arn. Jumlah stasiun ditetapknn sebanyak 6 buah dcngan rnempertimbangkan karakWristik ekologi perairan (awal JilemukBn pokea, tengah
AGRIPLUS,
V"fu~ 22 Namor ,'
dan akhir ditemu!mn pokea) dan aktivitas penambangan pasir (Gam bar I). Sampcl pokea d ikuInpulkan dengan keranjang (Ianggt') me nggunaklm mctodc lUllS sapuan (swept area method). Bukoon mulut tangge sebesar 12,5 em dcngan panjllJlg tarikan 100 em. Pentuikan srunpel pokea dilakukan sebanyak 10 kali tarikan dalam setiap nasiun dan setiap periode pengamalan dengan selang waktu sl:bulan. Selanjutnya, pada sctiap tempat di lakukan penb'llkuran kualitas air dan kualitas substrat. Kuali tllS air dan substrat perairan yang diukur di iapangan menggunakan Water Quality
OljaQllRrl20J2, ISSN 0854-0128
60
Checker (WQC) meliputi: subu, kecepatan III'US, kedall1man, TSS, kecerahan peninln, alkaliniw, TOS, 00 pcrairan, dan pH substrat sedangkan nitrat, tosfat, Cal, bahan organik, dan seslon diambil pada kolom air debt dasar peralran. Sarnpel substrat diambil sedalam \ebih kurnng IS em dan dimasukan ke dalam Iwltung, selanjutnya dianalisa tekstur, bahan organi". dan seS\OfI d i Labornlorium Dasar Unhalu. Tipe $U$blrat d igo\ongkan bcrdasarlc.an perbandingan pasir, liat dan debu (Brower e/ 0/., 1990). Kesesuai an habitat pokea ditentukan
melalui analisis komponen utama (PCA) dan anaIisis kelompok (CA) pada pakcl program statislik mullivariat (MVSp) (Sousa tI 01., 2008~ Kepadmn pokea dihirung dengan formula Soegianto, (1994) dan dilanjutkan dengan uj i man whitney untuk menguji perbedaan antar waklu pcnclitian (sebel um dan setelah penambangan pasi r) dengan menggunakan perangkat lunak Mi nitab (Steel dan Tone, 198 1).
Pendugaan penyebaran pokea di SCliap stasiun Setanjutnya menggunakan indcks Morisita. untuk menguji kebenaran ni lai indeks diuji secara statisitik dengan menggunakan chi· kuadrat ci) indeks Morisita baku (IP) yang dikembangkan otch Smith-Gill (1975) deogan sclang kepereayaan 95% (a .. 0,05) (Khouw, 2(09).
HAS IL DAN PEMBAHASAN Ktses uaia n Ku alilas Air da n Substrat Poke. Bcrdasarkan hasil analisis komponcn v/3f1I{J mcnunjukkan nila! eigenvalue telah dapat
menjelaskan scbesar 98.42% dcnsan sumbu 1 scbesar 96.79% dan 5umb!.! 2 scbesar 1.630/•. Parameter yang berlr;ontribusi tc madap sumbu I l dati yang paling besar adalah TSS (0.99). Ca . ( . 0.159). Selanjutny. diikuti dengan variabcl yang berkontribusi dalam. jumlah yang sangal sedikit yang lerdistribusi merata tli seluruh stasiun penelilian masing masing OOalah: alkalinitas (0.(45), keccrahan (0.008), liat (0.006), kedalaman (-0.005), bahan organik substrat (0.004) dan karbon 5ubstrat (0.002). Parameter yang berkontribusi pada sumbu 2 adaIah pasi r (0.71) dan lempWlg (0.690). Stasiun yang paling berkonlribusi lerhadap pembcnlukan sumb!.! dari yang lerbesar masing-masing adalah: ST (·50.79), 6P (47.58), 4 P (-43.91). 3T (-40.90). SP (39.50), 3P (28.09), IP (23.82), IT H9.26). 4T(17.S9), 2P (13.15), 2T (-9.80) dan 6T (-5.08) (Gambar 2). SclanjUlnya, nilal vllriabcl dan stasiun d ikelom pokkan dengan anal isis kelompok. yang didasarkan pada variabel kualitas ai r dan subslrat sehingga ditemukan 4 kelompok bes.ar stasiun. Kelompok 1 tcrdiri atas stasiW) ST, 4P dan 3T yang dicirikan dengan 1'$S yang rendah. Kelompok 2 terdiri atas stasi un 6T, 2T dan, IT yang eenderung dicirikan dengan pasir dan \crnpung dengan TSS sedans. Kelompok 3 tcrdiri atas stasiun 6P dan SP yang dicirikan dengan TSS yang lingg;. Kelompok 4 tcrdiri atas stasiun 3P, 4T, 2P, dan I P didrikan dengan TSS sedang dan pasi r, lempung sedang dan li.1 sedikit yang ditemukan pada seliap tekstur dalam persentase yang sedang.
-••
4
•
511mbll 1
Gambar 2. Hasil analisis komponc:n utama selama penelitian di Sungai Pohara
61
"" n "
3T
'" '" "
,..•
so .
•
'20
'60
",.
•
40
0
Euclidean Gambar 3. H3liil analisis keiompok selama penelitian di Sungai Pohara
Nitai TSS yang linggi berkontribusi besar lerluldap rcndahnya kepadatan pokea di stasiun 6P (terdekat dengan penambangan
Kepadatan Polrea
manual yang sednng berlangsung) dan SP (daerah penambang&! dcngan mesin pengisap
Nilai k"epadas:m pokea diseliap stasiun betdasarkan waktu pengamatan dilcmukan sanglll bervariasi berkisar 24.02±2S.12 89.34±S4.81 (saat pt:uambllngan) dan
tahoo 2007-2009). Nilai ISS yang tingW
206.46±36.11
menggambarkan
penambangan) (Gambar 4).
tingginya
partikcl
yang
tersuspensi di pt:f'diran yang sclanjutnya akan ~p di dasar pcrairan sc:hingga dapllt _bah lekstur substraL Keadnan ini akan mempengaruhi kestabilan substrat (Hastie et aI., 20CH) dan mt:ngganggu mekanisme ffil:OCari o..un bivalvia tennasuk pokea yang mnqI&'ma hn j)C(lal (kaki) (Bogan, 1993). Uebei;opa p;D".mIeter kualitas air dan subslnlt apetli a!ka1i~, karbon dan bah~n organik ~I, k:ccerahan dan ktOOlaman cukup bciJlOOlll yang terdistrihusi mcrata di selWllh SblSiuo. Hal ini menggambarbn bahwa kualitas air dan substrflt tidak mcnjadi faktor pembatas di seluruh pcrairan sungai pohara. Bahan organik
dan karbon menjadi faktor penting bagi distribusi 'Drva'svia (Sousa et al., 2(08) schab sepcrti bivalvia lain, pokca mcmanfaatkannya untuk
makannn mc1alui melcanisJlH:l makan dengan mcnggunalcan pedal dan memfiltcr baik di Substral maupun di kolom air (Vaughn el ai. , 2008).
I
617.92±J91.22
II
......
UI 1\.
,.
(sctelah
VI
Gambar 4. Kepadatan pokea Slillt pcnambangan dan seleiah ptmambangan Berdasarkan hasil llnalisis mIn Whitney mt!nunjukkan bahwa ni!ai kepi1datan yang ditemukan saat penambanb':m jauh Icbih rendah daripada nilai kepadatan yang ditemukan seteluh penambangan (fabel I). Adanyli aktivitas peroornbangan menjadi s:,J!ah sam kegiatan mnsyarakat yang secarn. iangsung berloontribusi besar sebagai penyebab penurunan klJllfltitus pokea pada saat penambangan (2005·2008). Ira!
AGRIPLUS, Volumt: Z2 MJmor: OlJanu;ui 2012. ISSN (}8M...OJ28
62
illi ditunjukkan dcngan kondisi bcberapa tempat yang diambil pasimya tidak ditemukan pokea yang hidup di daerah tersebut dan nilai TSS yang sangat tinggi (Gambar 5) pada saal
kematian bivalvia yang dapat rnencapai 100 10.000 individu (Cosgrove dan Hallie, 2001), hilangnya 3% Anooonta (Jl1atina dan 23% A. cygnea (Aldridge, 2000). Kcmalian bivalvia dapa! disebabkan oleh tingginya endapan [ia! scOOgai akibat dart rusaknya habitat dari aktivitas penambangan pasir disungai (Bogan, 1993). Endapan Hat yang tinggi lidak dapal ditolcransi oleh bivalvia yang memliltcr makanannya sehingga bivalvia akan mati tercekik karena bersatunya mekanisme makan dan pernafasannya.
penambangan. Selanjutnya, kondisi ini dapal merubah
IIp!: su\Y..1rat dari fr.dr.si pasir bercampur lempung menjadi dominasi lekstur liat (Bahtiar, 2007). Kernatian bivalvia (Margarilijera margaritifera) SCfJCfT; in; juga ditemukan pada aktivitas pengerukan subslrat unluk kegiatan perikanan dapa\ merusak 5·] 0% habitat bivalvia dan
rans
Tabel l. HasH analisis man whitney terhadap kcpadatan pokea saat penambangan dan setelah penambangan (n - 0.05) stl\siun Ib ITb mb IVb Vb Vlb
I, 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
n,
m.
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Keterangan:a - sam penambangan; b - setelah pen.ambangan
Setelah 2 tahun bcrselang d.cngan d'rtutupnya kcgiatan pcnambangan pasir di Sungai Pohara, tcrjadi pcningkatan nilai kepadatan pokea. Pokea mclakukan pcmuJihan (ncovery) sccara cepat sehingga dibeberapa toempat yang ditambang pasimya tclah dihuni ok:h pokea. Keccpatan pertumbuhan pokea ini discbabbn: (I) scmakin mcmbaiknya tekstur suhstraI. seI:Ja&ai habitat hidup pokea. Substrat saat penambangan didominasi oleh lempung dan IiaI yang masing-masing sebesar 36.17"10 dan 50.890/. (Bahtiar, 2007) digantikan dengan pasir dan lempung dcngan pcrsentase masing- masing 63JW.Io dan 3 I .86%. (2) scjarah hidup pokea )'311g mempunyai pcrtumbuhan populasi yang c:c:pal,. ditunjukkan dcngan awal matang gonad )~ cepat pada kisaran ukuran 2.88 (jantan) dan 2.39 (bctina) (Bahtiar, 2007) dan koefisien pcnumbuhan (K) sebesar 0.87 pada L <S) scbcsar 6.59 em (Bahtiar dkk., 2009) dan K sebesar 7.25 dcngan L <:0 sebesar 6.86 (janlan) dengan K sebesar 1.3 dengan L 00 sebesar 6.86 (betina) (Bahtiar, 2007). WaJaupun demikian, pertumbuhan pokca jauh lcbih lambat
VI,
IV,
0.000 0.000 0.000
0.000 0.000
0.000
diband.ingkan dengan Corbicula, famili yang sarna dcngan pokea yang mencapai kematangan gonad pada panjang 3-6 mm (Sousa el ai., 2009).
"00 '000
, .00
•5• •,
•
"".00
!
'mpeuain~1
!
• ftl, laIt ptllll'lbioipll
.00
• ,
n
III
"
,.
n
Gambar 5. Nilai TSS pcrairan saal pcnambangan dan setelah penambangan
AGRJPLUS, Volume 22 Nomor: OIj311u:.ui 2012, fSSN OB54-0J28
PeDyebanD Pokea HasH analisis indeks morisita pads pola penyebaran pokea diseluruh stasiun baik saaI penambangan maupun setelah penambangan menunjukkan pola distribusi mengelompok (id > 1). Berdasarkan uji Chi-Square indeks morisita 'oa'ltu di seti ap stasiun menunjukkan adanya perbedaan seeara nyata dengan aeak pada taraf kepercayaan 0,05. Hal ini berarti pula bahwa pcna distribusi pokea berdasarlwn waktu pengamatan di semua stasiun ditemukan mengelompok (Tabel 2). Pols distribusi S881 ~bangan ccrKierung lebih rcndah dibandingkan setelah penambangan namun bcrdasarXan uji lanjut man whitney pads a =
0.05 menunjukkan tidak &ianya perbedaan dari kedua waktu tersebut (nilai man whitney "" 0.3 123). Berdasarkan hal tersebut di atas, pola distribusi mengelompok pada pokea merupakan pola yang umum terjadi di alam sepert i pada organisme bentik lainnya (Elliot. 1971) dan bivalvia lain sepcni pada Drel$.sena poIymorpha (Kobak, 2005). Pola ini merupakan respon pokea terhadap tingkah laku dalam sejarah hidup pokea yang berkoloni dalam sam tempat pada substrat pe:rairan yang ditunjukkan dengan terdistribusinya semua kelas ukuran pada satu tempat yang sarna (data belum dipubJikasi, 2011 ).
Tabel2. Pola distribusi pokea sant penambangan dan sesudah penambangan pasir Stasiun
N
1
60 60 60 60 60 60
II III IV
V VI
Saat penambangan
id 1.359 2.035 1.436 1.476 1.345 1.590
'p
X
0.669 1.001 0.707 0.726 0.659 0.781
1984 1550 1851 1623 923 1360
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelilian. maka disimpulkan: (I) Penambangan pasir secara signifikan bcrkontribusi terhadap penurunan kepadatan pokea sedangkan pola distribusi tidak dipcngaruhi socara nyata dari aktivitas penambangan tersebut. (2) Kualitas air dan subscmc perairan yang mempengaruhi keberadaan pokea adalah TSS, pasir, lempung. list, Cal", a1kalinitas, kecerahan, kedalaman, ~ organilc. substrat ddan karbon substrat. Disarankan perlu adanya upaya pengelolaan sumberdaya pokea diantaranya .adaJ.ah penzonasian kawasan terulama penambangan pasir dan pengambil pokea sehingga sumherdaya pokea di Sungai Pohara ~ dimanfaalkan secara berke1anju1an.
Setclah penambangan id ip X 1.523 0.752 1001 7 0.912 21732 1.841 1.921 0.952 18328 1.601 0.792 21688 0.847 1.712 1024. 1.350 0.666 4370
Pola distribusi mengeiompok mengelompok mengelompok mengelompok Mengelompok Mengelompok
DAITAR PUSTAKA Aldridge, D.C. 2000. The ImpaclS of Dredging and Weed Cutting on a Population of Freshwater Mussels (Bivalvia: Unionidae). Journal Biological Conservation 95: 247:1:257. Bahliar, 2005.
Kajian Populasi Pokea (8.
violacea celebensis, Manens 1897) di Sungai Pohara Kcndari Tenggara. Tesis. IPD. Bogor.
Sulawesi
Konservasi populasi pokea (B. violaceQ celebensis, Martens 1897) di Sungai Pohara Kendari Sulawesi Tenggara. Laporan Hibah Berning. DP2M Pendidikan Tinggi. Depdiknas. Jakarta.
Bahtiar, 2007.
Bahliar, YuJianda. F dan Selyobudiandi, I. 2008. Kajian Aspek Pcrtwnbuhan Populasi
. Pokea (Barissa vjo{octQ ceiei>ensiJ, Martens 1897) di Sungai Pohara Sulawesi Tenggara. Jumai I1mu-I1mu
Bogan,
Kobak J. 2005. Recruiunenl and Distribution of Dreiseno poIymorpha (Bivalvia) on Substrates of Different Shape and
Perairan dan Pcrikanan Indonesia 15: I·
Orientation.
S.
2: 159-170.
A.E. 1993. Freshwater Bivalve Extinctioru (Mollusca: Unionida): A Search for CaLlSe$. Amer.ZooI. 33:599· 609.
Brower. J.E.; J.H. Zar and C.N.V. Ende. 1990. Filed and Laboratory Methods for General Ecology. Third Edition WMC
Brown PublisheB. America. Cosgrove.
P.J.
Hastie, L.C.
and
200J.
Conservation of Threatened Freshwater Pearl Mussel Population: River Management, Mussel Translocation and Co:dIit:t Resolution. Biological
Conservation. 99. 183-190. m liol. J.M. 1971. Some Methods for the Soeti'Slira1 Analysis of Samples of
Bcmtae
lnverebrates.
Bio&ogjcal Publication.
Hastie, L.e.
PJ .
Freshwmer
Association.
Boon.
Scientific
M.R. Youn& and S.
Way. 200 1. The Erects ofa Major Food
on an Endangered Freshwater Mussel Population. Biological Conservation. 98:107·115 Khouw, A.S.
2009.
Kuantilalif
Metode dan AnaJisa dalam
Biotkologi.
Universitas Patimura. Ambon.
lntemat. Rev. Hydrobiol.
Kusnoto. 1954. KebUll Raya Indonesia A (Botanie Gardens of Indonesia). Journal of Zoology, Hydmbiology and Oceanography of the Indo-Australian Archipelago. Kebun Raya Indonesia. 8080".
Sousa, R., Antunes, C. 8ndL. Guilhermino. 2009. Ecology of the Invasive Asian Clam Corbiculo jlumllU:o (Maller, 1774) in Aquatic Ecosystems: an Overview. Ann. Limnol. - Int. I. Lim. 44 (2):85-94.
Sousa, R. , Morais. P., Antunes, C., dan L Guilhermino. 2008. Factors Affecting Pisidium amnicum (Maller, 1774; Bi valvia: Sphaeriidae) Distribution in the River Minho Estuary: Consequences for its COIlSCI'Iation. Estuaries and Coasts .
31:1198-1207 Steel. R.G.O. dan J.H. Tom e. 1980. Prinsip dan Prosedur Suuistica; Suatu Pendekatan Biometric (DiteJjemahkan oleh Swnanlti). Gramedia Jakarta. Vaughn, C.e. s. J. Nichols and D.E. Spooner. 2008. Community and Foodweb Ecology of Freshwater Mussels. 1. N.
Am. Bentho1. Soc. 27(2):409-423.