THE EFFECT OF TEACHERS’ COMUNICATION TOWARD THE STUDENTS’ BILOGY STUDY RESULT IN THE SECOND GRADE STUDENTS AT SMPN 18 PADANG
Daniela 1, Wince Hendri 2, Erman Har 2 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] 2 Dosen Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta ABSTRACT
The aim of this research is to see the effect of teachers’ communication toward the students’ bilogy study result in the second grade students at smpn 18 padang. The population of this research was all students in the second grade students at smpn 18 padang in the academic year of 2013/2014. The samples were defined by using random sampling method from each class. The samples were 32 students, taken from 10% from the total of population. The data was collected by spreading out the questionnaires consisting of 40 questions. The data was analyzed by using SPSS 16 program through double linear regression. The result shows the effect of teachers’ communication toward the students’ biology study result in the second grade students at smpn 18 padang based on the sub-variables of the teachers’ communication which was one way communication. the weak correlation was 0,368 p=0,038 with 0,05 reliability standard or 95 % gave contribution (51,1%). The two ways of communication had a strong correlation (0,715 p=0.000) with 0,01 reliability standard or 99,9% gave contribution (8,2%) and many ways of communication had a strong correlation (0,713 p=0,000) with 0,01 reliability standard or 99% and the formula of double linear regression was Y=38,696-0,333x1+0,714x2+0.089, so h1 was accepted. It means that a good communication among teacher will be resulted in a good study result to the students, while a negative communication will be resulted in a bad study result to the students. Keywords: effect, teachers’ communication, study result
di sekolah, kegiatan belajar
PENDAHULUAN Dalam sistem pendidikan sangat
merupakan
kegiatan pokok. Ini berarti bahwa berhasil
diharapkan kerja sama antara guru dengan
tidaknya
siswa karena kalau tidak ada kerja sama
banyak
yang baik maka akan menimbulkan proses
proses belajar yang dialami oleh siswa
pembelajaran
sebagai anak didik (Slameto,2010:1).
tidak
berlangsung
secara
optimal, dan juga diharapkan adanya umpan
pencapain
tujuan
pendidikan
bergantung
kepada
bagaimana
Agar
pelaksanaan
pengajaran
balik antaramurid dan guru. Setelah itu akan
berjalan efektif, maka diperlukan suatu
terciptasuatu proses pembelajaran dengan
komunikasi yang baik oleh guru kepada
baik. Dalam keseluruhan proses pendidikan
siswanya agar guru dapat diterima dengan 1
sukarela dan senang hati. Dengan kata lain
1. Komunikasi searah
guru hendaknya mampu berperan sebagai pendidik
yang
dihormati,
guru
dimaksud hanya terjadi dari guru ke siswa.
mempunya komunikasi yang baik dengan
Karena komunikasi di atas hanya terjadi dari
siswa maka ia akan dihormati oleh siswanya.
guru ke siswa, maka model komunikasi
Menurut
tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Forsdale
Muhammad
(1981)
(2007:2)
jika
Dalam hal ini komunikasi yang
dalam bahwa
Arni :
kadar
CBSA-nya
rendah,
sebagai
guru,
sebagai
“Communication is the process by which
komunikator
system is established, maintained, and
komunikan adalah siswa dan jika dalam
alfered by means of shared signals that
proses belajar mengajar,maka kegiatan guru
operated according to rules”. Maksudnya
lebih cenderung bersifat demonstrasi.
komunikasi adalah suatu proses memberikan
2. Komunikasi dua arah (dwi arah)
signal menurut aturan tertentu, sehingga
adalah
Komunikasi
terjadi
antara
guru
dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan,
dengan siswa atau siswa dengan guru.
dipeliharan dan diubah. Dalam praktek
Beberapa
sehari-hari ternyata keberhasilan guru di
diantaranya: Nampak adanya partisipasi
dalam pengajaran bukan hanya ditentukan
siswa dalam kegiatan guru maupun siswa
oleh penguasaan guru atas sejumlah ilmu
bisa sebagai komunikator, jika proses belajar
pengetahuan
media
mengajar terjadi dengan peragaan, maka
mengajar, tetapi juga ditentukan oleh kadar
kegiatan guru akan lebih bervariasi dalam
komunikasi yang dimilikinya.
menggunakan metodelogi.
dan
metode
serta
Komunikasi guru diartikan sebagai proses kerja yang dilakukan guru dalam
ciri
komunikasi
dua
arah
3. Komunikasi banyak arah (multi arah) Komunikasi
terjadi
antara
guru
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
dengan siswa atau antara siswa dengan siswa
dan pengajar dalam rangka mencapai tujuan
atau antara siswa dengan guru . Beberapa
pendidikan.Komunikasi merupakan landasan
ciri komunuikasi multi arah diantaranya:
bagi berlangsungnya suatu proses belajar
kadar CBSA-nya tinggi, guru maupun siswa
mengajar yang efektif.
dapat jadi komunikator, proses belajar
Menurut Darhim (1992: 2-3) proses
mengajar akan terjadi lebih bervariasi.
komunikasi yang mungkin terjadi selama
Fungsi peragaan demonstrasi, tetapi juga
proses belajar mengajar adalah:
akan bersifat eksperimen bagi para siswa. 2
Permasalahan
sekarang
adalah
guru terhadap hasil belajar Biologi siswa
apakah persepsi siswa terhadap komunikasi
kelas VIII SMP Negeri 18 Padang.
guru
METODE PENELITIAN
dalam
proses
pembelajaran
berpengaruh pada hasil belajar biologi siswa.
Jenis penelitian adalah deskriptif,
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka
pendekatan yang digunakan dalam analisis
penulis
dan data penelitian adalah pendekatan
akan
melaksanakan
penelitian
dengan judul “Pengaruh Komunikasi Guru
deskriptif (Sugiyono.2013: 214).
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
POPULASI
VIII SMP Negeri 18 Padang”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh,
tahun pelajaran 2013/2014. Seperti pada tabel 1 berikut:
sumbangan, serta hubungan komunikasi Tabel1.Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014. Kelas Jumlah VIII 1 VIII 2 VIII 3 VIII 4 VIII 5 VIII 6 VIII 7 VIII 8
35 35 35 35 35 35 35 35
Jumlah
280
(Sumber :Tata Usaha SMP Negeri 18 Padang 2013/2014)
SAMPEL Teknik menentukan
INSTRUMENT PENELITIAN yang
digunakan
untuk
sampel
penelitian
yaitu
1. Angket Angket atau kuisioner adalah sejumlah
Random Sampling (penentuan sampel secara
pernyataan
/
pertanyaan
acak ),sampel diambil sebanyak 10-15% dari
digunakan untuk memperoleh informasi dari
jumlah populasi yang ada (Arikunto.1993:
responden
107). Maka sampel diambil sebanyak 32
pribadinya,atau hal-hal yang ia ketahui.
siswa (10%) dari seluruh populasi.
Penulis memilih 5 alternatif jawaban dari
dalam
arti
tertulis
laporan
yang
tentang
3
butir pertanyaan-pertanyaan
positif dan
negatif yaitu:
Alternatif jawaban
Skor Positif
Negatif
Sangat Setuju
SS
5
1
Setuju
S
4
2
Netral
N
3
3
Tidak Setuju
TS
2
4
Sangat Tidak Setuju
STS
1
5
(Riduwan, Sunarto. 2011: 21)
instrument yang memenuhi persyaratan valid
2. Hasil Belajar Siswa
berdasarkan hasil penalaran. Arikunto (2012:
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memebaca hasil belajar biologi ulangan
80) 3. Uji reliabilitas angket
harian 1 semester genap tahun ajaran
Setelah melakukan uji coba angket
2013/2014 dan mengisikannya ke dalam
,maka penulis melakukan analisis reliabilitas
format hasil belajar biologi yang penulis
angket. Reliabilatas adalah ketetapan suatu
buat.
tes apabila diteskan kepada subjek yang
PENGUJIAN INSTRUMENT
sama. Untuk menguji reliabilitas angket
1. Uji coba angket
menggunakan
Dalam mempersiapkan penelitian dilakukan uji coba angket yang telah dibuat untuk
rumus
alpha
yang
dikemukakan oleh Arikunto (2012: 122) dengan bamtuan SPSS 16.0.
mengetahui validitas dan reliabilitas. Uji coba angket ini dilakukan pada siswa yang tidak terpilih sebagai sampel,dari kelas VIII dengan cara mengambil 10 orang secara acak. 2. Uji validitas angket Validitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan validitas logis.Validitas logis
keterangan: : reliabilitas yang dicari n : jumlah butir item angket : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total TEKNIK ANALISIS DATA Analisa
data
dalam
penelitian
ini
evaluasi
menggunakan program SPSS 16,0. Setiap
menunjukkan pada kondisi bagi sebuah
angket yang diisi oleh siswa diolah untuk
untuk
sebuah
instrument
4
memperoleh skornya. Sebelum melakuakan
Analisis terakhir yaitu uji hipotesis untuk
uji regresi dan uji hipotesis dilakukan
menentukan
terlebih dahulu uji normalitas sampel.
diterima atau ditolak dengan menggunakan
Pengujian ini
rumus :
bertujuan untuk
melihat
apakah
normal tidaknya sebaran data yang akan
Pengujian signifikansi:
dianalisis.
Jika:
Uji
normalitas
sampel
ini
hipotesis
diajukan
dilakukan pada variabel, yaitu komunikasi guru ,dan hasil belajar siswa. Uji normalitas menggunakan bantuan SPSS. Alat uji yang digunakan adalah One-Sample KolmogorovDengan taraf signifikan: α = 0,01 atau
Smirnov Test. Untuk
mengetahui
variabel
pengaruh
antara
(sub variabel komunikasi
α=0,05 (Riduwan dan Sunarto. 2011: 108-109).
guru) dengan variabel Y (hasil belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN
biologi siswa), maka digunakan rumus
1. Hasil Uji Coba Angket
regresi ganda yaitu (Riduwan, Sunarto.
Uji coba angket dalam penelitian ini dilakukan di SMPN 18 Padang pada kelas
2011: 108) :
yang setara yaitu kelas VIII dengan jumlah
Ŷ=a+
10 siswa. Dimana : Ŷ= variabel terikat (Hasil Belajar). = variabel bebas (Sub Variabel Komunikasi Guru) a = nilai konstanta harga Y jika X = 0 b= nilai arahan sebagai penentu prediksi. Mencari kolerasi ganda dengan rumus :
2. Uji Validitas Angket Uji validitas angket dalam penelitian ini dengan validitas logis. Peneliti bertanya kepada pakar yaitu kepada dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UBH Ibu Dra. Hj. Syofiani, M.Pd. dan Bapak Romi Isnanda, S.Pd., M.Pd. setelah melakukan
Keterangan : R = koefisien korelasi ganda variabel X1, X2 dan variabel Y X1 = skor komunikasi searah X2 = skor komunikasi dua arah X3 = skor komunikasi banyak arah Y = Hasil belajar siswa
validitas kepada kedua pakar tersebut maka antara
instrument penelitian atau angket dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. 3. Uji Reliabilitas Angket 5
Setelah dilakukan validitas, angket
tersebut diperoleh hasil reliabilitas sebesar
ini diuji cobakan pada sampel yang setara
0,984 dengan kategori sangat tinggi semua
yaitu siswa kelas VIII SMPN 18 Padang.
item soal dinyatakan valid.
Kemudian data yang diperoleh ditabulasi
4. Uji Normalitas Angket
dan
dicari
reliabilitasnya
dengan
Berdasarkan hasil pengujian yang
menggunakan rumus alpha oleh Arikunto
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil
dengan bantuan SPSS 16,0. Dari hasil rumus
pada tabel berikut :
Tabel 4. Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Asymp.Sig.(2-tailed)
Alpha
Kesimpulan
Kom. Guru
0,429
0,05
Normal
HB
0,216
0,05
Normal
Pada Tabel 4 di atas terlihat seluruh
belajar siswa memiliki hubungan yang
variabel penelitian yang dilakukan pengujian
positif.
Hubungan komunikasi dua arah
kembali telah berdistribusi secara normal,
dengan
hasil
karena masing-masing variabel penelitian
dikategorikan kuat p=0.000 pada taraf
yang
kepercayaan
digunakan
dalam
penelitian
ini
belajar
0.01
atau
sebesar
99.9%,
0,715
maka
memiliki nilai signifikansi diatas 0,05.
hubungan komunikasi dua arah dengan hasil
5. Hasil Uji Korelasi
balajar siswa memiliki hubungan yang
Setelah dilakukan uji normalitas,
positif, sedangkan hubungan komunikasi
maka selanjutnya dilakukan uji korelasi
banyak arah dengan hasil belajar yaitu
untuk mengetahui hubungan antara kedua
sebesar 0,713 dikategorikan kuat p=0.000
variabel yaitu variabel komunikasi guru dan
pada taraf kepercayaan 0.01 atau 99.9%,
variabel hasil belajar siswa. hasil analisis
maka hubungan komunikasi banyak arah
korelasi dari ketiga sub variabel komunikasi
dengan
searah, dua arah, dan banyak arah dengan
hubungan yang positif. Hubungan ketiga sub
hasil belajar adalah sebagai berikut, untuk
variabel komunikasi searah, dua arah dan
komunikasi searah dengan hasil belajar
banyak arah dengan hasil belajar merupakan
sebesar 0,368 dikategorikan lemah p=0.038
hubungan yang searah dan signifikan pada
dan taraf kepercayaan 0.05 atau 95%, maka
taraf kepercayaan 0,01 adan 0.05 (*/**).
hubungan komunikasi searah dengan hasil
6. Hasil Uji Regresi
hasil
belajar
siswa
memiliki
6
Menghitung
regresi
ganda
komunikasi guru berpengaruh terhadap hasil
menggunakan program SPSS 16,0. Hasil
belajar siswa. Maka jelaslah bahwa persepsi
dari 3 (tiga) sub variabel yaitu variabel
komunikasi
komunikasi searah, komunikasi dua arah,
pembelajaran disekolah adalah penting dan
dan komunikasi banyak arah, dua sub
ia merupakan satu premis bagi menentukan
variabel memberi sumbangan atau pengaruh
hasil belajar siswa.
guru
dalam
proses
secara signifikan terhadap hasil belajar.
Berdasarkan hasil analisis telah dapat
Persen variabel tertinggi yang memberi
menjelaskan bahwa hasil belajar siswa
sumbangan terhadap hasil belajar siswa yaitu
dipengaruhi secara signifikan oleh ketiga
komunikasi searah 51.1%, dan variabel
variabel persepsi komunikasi guru yaitu
komunikasi dua arah 8.2%. Hasil penelitian
komunikasi searah (51.1%), komunikasi dua
menunjukkan korelasi antara sub variabel
arah (8.2%) dan secara keseluruhan jumlah
komunikasi guru dan variabel hasil belajar
sumbangan dari tiga variabel tersebut yaitu
siswa adalah 0.593 (R Berganda). Kadar
59.3%. Sedangkan (100% - 59.3% = 40.7%)
varians pada variabel yang bersangkutan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
secara signifikan dengan semua variabel
diungkapkan dalam penelitian ini. Dengan
bebas dapat dijelaskan melalui model regresi
demikian siswa yang mempunyai persepsi
dengan nilai
adalah 59.3 %. Persamaan
tentang komunikasi guru yang baik, baik itu
regresi linear berganda yang diperoleh
dalam komunikasi searah, dua arah dan
adalah:
banyak arah akan mempunyai hasil prestasi
Y=38.696-0.333 +0.714 +0.089
atau hasil belajar yang baik pula.
Dimana: Y
Dari
: Hasil Belajar
komunikasi
x1 : Komunikasi Searah
Hal
Ralat = 0.089 Merujuk kepada persamaan regresi di
ditolak
artinya
mempunyai
tingkat
arah dan banyak arah berpengaruh positif.
Konstan= 38.696
hipotesis
tersebut,
siswa IPA Biologi adalah komunikasi dua
: Komunikasi Banyak Arah
bahwa
guru
analisis
hubungan paling tinggi dengan hasil belajar
x2 : Komunikasi Dua Arah
atas
hasil
diterima
signifikan,
dan
persepsi
ini
dalam
proses
pembelajaran
komunikasi dua arah dan komunikasi banyak arah siswa menjadi lebih aktif atau kadar CBSAnya materi
tinggi,
yang
sehingga
disampaikan
penguasaan guru
dapat 7
dipahami oleh siswa. Seperti teori darhim
positif antara komunikasi guru dengan hasil
menyatakan bahwa dalam komunikasi dua
belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA
arah
Negeri
adanya pertisipasi siswa dalam
8
Padang.Tentu
tidak
hanya
kegiatan guru maupun siswa bias sebagai
dipengaruhi oleh komunikasi guru saja ada
komunikator, jika proses belajar mengajar
beberapa faktor lain menyangkut tujuan
terjadi dengan peragaan, maka kegiatan guru
pengajaran,
akan lebih bervariasi dalam menggunakan
pengajaran dan penilaian pengajaran, faktor
metodelogi. Sedangkan komunikasi banyak
yang bersumber dari dalam diri siswa terdiri
arah kadar CBSAnya tinggi guru maupun
dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
siswa dapat menjadi komunikator, proses
Kondisi
belajar
lebih
bakat, kecerdasan, motivasi, pengamatan,
bervariasi. Fungsi peragaan demonstrasi,
ingatan, berfikir dan tak kalah penting
tetapi juga akan bersifat eksperimen bagi
persepsi siswa atau tanggapan siswa.
para siswa.
KESIMPULAN
mengajar
akan
terjadi
metode
psikologis
pengajaran,
mencangkup
media
minat,
Kemudian komunikasi searah dari
Berdasarkan hasil penelitian yang
hasil menunjukkan pengaruh negatif hal ini
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
disebabkan siswa menjadi kurang aktif,
diambil kesimpulan:
dalam proses pembelajaran siswa hanya
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
mendengarkan materi yang disampaikan
terdapat pengaruh antara Komunikasi
oleh guru dan siswa tidak ikut berpartisipasi
Guru Terhadap Hasil Belajar Biologi
dalam
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18
kegiatan
belajar.
Siswa
hanya
menerima apa yang disampaikan oleh guru.
Padang. Hasil belajar
Biologi siswa
Berdasarkan hasil uji statistik yang
dipengaruhi secara signifikan oleh tiga
diperoleh maka dapat disimpulkan dalam
variabel persepsi komunikasi guru yaitu
penelitian ini bahwa, hasil belajar yang
komunikasi searah(51.1%), komunikasi
tinggi maka persepsi komunikasi guru positif
dua arah (8.2%) dan secara keseluruhan
dan sebaliknya hasil belajar yang rendah
jumlah sumbangan dari dua variabel
maka
gurunya
tersebut yaitu 59.3%. Sedangkan 40.7%
negatif.Hasil penelitian ini sesuai dengan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
hasil penelitian yang dilakukan oleh Khaidir
diungkapkan dalam penelitian ini. Dari
(2010) yang menemukan adanya pengaruh
hasil penelitian hipotesis yang dibangun
persepsi
komunikasi
8
ditolak artinya
dalam proses pembelajaran sehingga
signifikan, persepsi komunikasi guru
tujuan dari pembelajaran itu sendiri bisa
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
diperoleh secara maksimal.
diterima dan
komunikasi guru
2. Bagi Siswa, disarankan untuk lebih
dengan hasil belajar Biologi siswa kelas
memperhatikan dan menghargai guru
VIII
berkomunikasi pada saat proses belajar
2. Analisis korelasi
SMPN
18
Padang
juga
menunjukkan terdapatnya hubungan. Hal
mengajar
ini dapat dilihat pada nilai korelasi ketiga
belajar jadi lebih fokus , dan belajar
sub variabel komunikasi guru yaitu,
untuk berkomunikasi lebih baik lagi
komunikasi
dengan guru dan siswa yang lainnya.
searah
sebesar
0.368
berlangsung
agar
suasana
kategori lemah, komunikasi dua arah
3. Bagi peneliti lebih lanjut, disarankan
sebesar 0.715 kategori kuat, sedangkan
untuk meneliti lebih lanjut tentang
komunikasi banyak arah sebesar 0.713
komunikasi guru yang baik sehingga
kategori kuat. Maka dapat dapat diambil
hasil belajar siswa lebih baik lagi.
kesimpulan dari ketiga variabel pada variabel
komunikasi
komunikasi
banyak
dua
arah
arah
dan yang
mempunyai hubungan atau kolerasi yang
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 334 hal.
kuat terhadap hasil belajar Biologi siswa _________.
kelas VIII SMPN 18 Padang.
2012.
Prosedur
Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. SARAN
Jakarta: Rineka Cipta.
Berdasarkan penelitian maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
Darhim. 1992. Work Shop Matematika Jakarta: Universitas Terbuka.
1. Bagi Guru, khususnya bidang studi IPA Biologi untuk dapat lebih memerhatikan
Muhammad,
Arni.
2007.
Komunikasi
bagaimana cara berkomunikasi yang
Organisasi. Jakarta: Bumi Aksar. 228
baik
hal.
dengan
mengetahui
siswanya. hasil
Dengan
penelitian
ini,
diharapkan guru dapat lebih sering berinteraksi
dengan
siswanya
agar
terjalin hubungan komunikasi yang baik
Riduwan , Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,Sosial, ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. 360 hal. 9
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaharuinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. 334 hal.
10