LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL JURNAL EFEKTIVITAS HAND LINE RUMPON TUNA DI TELUK TOMINI OLEH NELAYAN DESA TONGO KECAMATAN BONE PANTAI KABUPATEN BONE BOLANGO SKRIPSI
HAJIRA TILOHE 633 408 014
Telah memenuhi syarat untuk diterima oleh komisi pembimbing: Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi, M.Si NIP. 197011022006041026
Dr. Alfi S.R. Baruadi, S.Pi, M.Si NIP. 197404222005011002
Mengetahui: Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Faizal Kasim, S.Ik, M.Si NIP. 197307162000121001
1
ABSTRAK Efektivitas Hand Line Rumpon Tuna di Teluk Tomini Oleh Nelayan Desa Tongo Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Hajira Tilohe 1) Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi, M.Si 2) Dr. Alfi S.R. Baruadi, S.Pi, M.Si 3) JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN, FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN,
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi alat tangkap hand line dan efektivitas alat tangkap hand line tuna yang digunakan oleh nelayan Desa Tongo Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Juli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi alat tangkap hand line yang ada dilokasi penelitian sama seperti konstruksi alat tangkap pada umumnya di Indonesia, sedangkan efektivitas setiap hasil tangkapan yaitu ikan tuna sebesar 50,79 %, ikan ekor kuning(yellowfin tuna) sebesar 43,92 %, dan anak tuna sebesar 14,28 %.
Kata kunci : hand line, efektivitas, Teluk Tomini
2
Dengan mayoritas penduduknya bermata
BAB I
pencaharian
PENDAHULUAN
petani,
nelayan
yang
menggunakan alat tangkap hand line, dan A. Latar Belakang Perairan
Teluk
sebagian kecil pedagang dan pegawai. Tomini
merupakan
fishing ground bagi armada penangkap ikan yang
tersebar
di
Provinsi
Gorontalo
khususnya Kota Gorontalo. Hal ini karena perairan Teluk Tomini memiliki potensi
Pemanfaatan
sumberdaya
alam
(SDA)
dibidang kelautan Desa Tongo sendiri masih dibilang belum maksimal mengingat fasilitas penunjangnya
masih
dalam
tahap
pengembangan.
ikan pelagis besar sebesar 39.420 ton pertahun
dan
tingkat
pemanfaatannya
B. Rumusan Masalah Karena
sebesar 37,01% (Olii, 2007 dalam Syahrul, 2012). Pancing ulur (hand line) adalah suatu
berbagai
ikan
yang
tertangkap oleh alat tangkap hand line, maka dilakukan penelitian tentang efektivitas
kontruksi pancing yang umum digunakan
handline tuna.
oleh nelayan, khususnya nelayan yang
C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah
berskala kecil (small scale fishery). Pada umumnya komponen-komponen pembentuk
jenis
1.
Mengetahui deskripsi alat tangkap hand
pancing ulur terdiri atas tali utama (main
line yang digunakan oleh nelayan di
line) dan tali cabang (branch line) yang
Desa Tongo Kecamatan Bonepantai
terbuat dari bahan PA monofilament, swivel
Kabupaten Bone Bolango.
yang terbuat dari besi putih, mata pancing
2.
Mengetahui efektivitas alat tangkap
(hook) yang terbuat dari besi, dan pemberat
hand line tuna yang digunakan oleh
(sinkers) yang terbuat dari timah (Subani
nelayan di Desa Tongo Kecamatan
dan Barus 1989).
Bonepantai Kabupaten Bone Bolango.
Desa Tongo merupakan salah satu desa
D. Manfaat
yang terletak di daerah pesisir pantai. 3
Manfaat dari penyusunan penelitian ini yaitu : 1.
ini terdiri dari data primer dan sekunder.
Menambah wawasan tentang
alat
Pengambilan data primer dilakukan melalui
tangkap hand line rumpon dan dapat
pengamatan langsung dilokasi penelitian dan
memberikan pengetahuan dan informasi
wawancara terhadap nelayan dan observasi
kepada masyarakat pesisir terutama
lapangan.
nelayan
yang
alat
menyangkut kegiatan operasi penangkapan
tangkap
hand
ulur)
ikan yang dilakukan, bahan bakar, hasil
dengan
menggunakan
bantu
tangkapan, jumlah dan lama penangkapan,
menggunakan line
(pancing alat
rumpon. 2.
Data yang digunakan dalam penelitian
Data
yang
dikumpulkan
daerah penangkapan, tenaga kerja yang
Memberikan
kepada
digunakan, pemeliharaan dan perawatan
mengembangkan
kapal dan alat tangkap dan sebagainya. Pada
pembangunan perikanan tangkap di
penelitian ini dilakukan selama 6 kali trip
Provinsi Gorontalo.
dengan rata-rata tiap 1 trip selama 5 hari
pemerintah
informasi dalam
dengan total waktu yaitu selama 1 bulan. Data sekunder yang dikumpulkan dari data BAB III
pemerintah daerah, dinas perikanan Bone
METODOLOGI PENELITIAN
Bolango
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
penelitian
dan
lembaga-lembaga
yang
berhubungan dengan materi penelitian, data ini
akan
yang
dikumpulkan
yaitu
data
dilaksanakan pada bulan oktober sampai
nelayan, alat tangkap, dan lain-lain.
november 2014 di Desa Tongo, Kecamatan
B. Analisis Data
Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango.
1. Analisis
A. Pengumpulan Data
data
menggunakan
tentang
analisis
statistika deskriptif yaitu bagian dari
Metode yang digunakan adalah metode
statistika yang mempelajari alat, teknik
survei. Penelitian ini dilakukan dengan
atau prosedur yang digunakan untuk
pengamatan langsung ke lokasi yaitu di
menggambarkan atau mendeskripsikan
Desa
Bonepantai,
kumpulan data atau hasil pengamatan
yang
(Sugiyono, 2013).
Tongo,
Kabupaten ditentukan.
Kecamatan
Bone
Bolango
telah
2. Analisis data yang dapat digunakan yaitu analisis efektivitas hasil tangkapan suatu 4
alat tangkap
hand line di defenisikan
Kemiri, sebelah selatan berbatasan dengan
sebagai rasio presentase alat tangkap
perairan Teluk
dengan total tangkapan ikan cakalang dan
berbatasan dengan Desa Batu Hijau dan
ikan tuna dari semua alat tangkap di
sebelah barat berbatasan dengan Desa Tihu
lokasi penelitian dapat dihitung sebagai
(Kantor Desa Tongo 2013).
berikut (Jeujanan, 2008 dalam Domu dkk
Desa Tongo merupakan salah satu desa yang
2013).
ada di Kecamatan Bonepantai yang
sebelah timur
memiliki luas sekitar 7.902 m² dengan tepi
∑ ∑
Tomini,
pantai atau pesisir seluas 2,5 ha. Jumlah ∑
penduduk Desa Tongo berdasarkan data tahun 2013 sekitar 889 jiwa atau sekitar 225 kk yang terdiri dari tiga dusun.
Dimana : Ei = efektivitas hand line i
Jenis ikan yang tertangkap dalam proses
hij = Hasil tangkapan hand line i oleh alat tangkap j
penangkapan selama penelitian adalah ikan tuna, ekor kuning (yellowfin tuna) dan anak tuna secara berurut dapat dilihat pada
i= alat tangkap
j = ulangan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
efektivitas (%)
Gambar 1, 2, dan 3 sebagai berikut :
n = Jumlah jenis ikan ke-i
40 30
jumlah ikan
20 10
efektivit as (%)
0 1
2
3
4
5
6
trip
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di perairan teluk
tomini
Desa
Tongo
Gambar 1. Persentase efektivitas untuk jenis ikan tuna tiap trip
Kecamatan
Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Desa Tongo merupakan salah satu desa yang ada
Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa
di Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone
hasil tangkapan ikan tuna pada setiap trip
Bolango dengan batasan administrasi yaitu
dengan rata-rata yang diperoleh yaitu pada
sebelah utara berbatasan dengan Desa
trip
ke-1
memiliki
efektivitas
sebesar 5
15,625%, efektivitas trip ke-2 sebesar
5
dan
6
0%.
Dari
seluruh
hasil
37,5%, efektivitas trip ke-3 sebesar 6,25%,
tangkapanselama 6 kali trip yang memiliki
efektivitas trip ke-4 dan 5 sebesar 15,625%
efektivitas yang cukup yaitu pada trip ke-1
sedangkan efektivitas trip ke-6 sebesar
sebesar 68,181%.
9,375%, dari seluruh hasil tangkapan dalam
Selanjutnya hasil tangkapan anak tuna
6 kali trip yang memiliki efektivitas yang
dalam 6 kali trip dapat dilihat pada gambar 3
cukup pada trip ke-2 sebesar 37,5%.
berikut :
Adanya perbedaaan efektivitas dari
60
hasil tangkapan setiap trip menunjukkan
40
bahwa tangkapan trip ke-2 lebih baik dari pada trip yang lain. Diduga erat pengaruh
20
jumlah ikan
0 1
2
3
4
efektivitas (%) 6
5
trip
kaitannya dengan arus yang tidak terlalu cepat dan disekitar daeran pemancingan tersebut memilki banyak makanan sehingga
Gambar 3. Persentase efektivitas untuk jenis
ikan tuna banyak mencari makan didaerah
anak tuna tiap trip Dari
tersebut. Hasil tangkapan
ikan ekor kuning
gambar
diatas
menunjukkan
perbandingan hasil tangkapan pada 6 kali trip penangkapan. Dimana pada trip ke-1
sebagai berikut : 80
yaitu 33,33%, trip ke-2 yaitu 0%, trip ke-3
60
yaitu 55,55%, trip ke-4 dan 5 yaitu 0%, dan
40
jumlah ikan
20 0 1
2
3
4
5
efektivitas (%) 6
trip
trip ke-6 yaitu 11,11%. Gambar diatas menunjukkan bahwa efektivitas yang cukup pada trip ke-3 sebesar 55.55%. Jika dilihat dari hasil tangkapan dalam
Gambar 2. Persentase efektivitas untuk jenis ikan ekor kuning tiap trip Berdasarkan
gambar
setiap trip untuk jenis ikan maka
nilai
efektivitas yang tinggi adalah ikan ekor diatas
menunjukkan bahwa hasil tangkap ikan ekor
kuning
yaitu
pada
trip
ke-1
dengan
efektivitas sebesar 68,181%.
kuning dalam 6 kali trip yaitu trip ke-1 68,181%, trip ke-2 0%, trip ke-3 18,181%, trip ke-4 13,636%, sedangkan untuk trip ke6
Untuk keseluruhan jenis ikan hasil tangkapan dalam 6 kali trip selama kurun
60
ikan tuna
40
waktu 1 bulan dapat dilihat pada tabel 1.
ikan ekor kuning
20
anak tuna
0 1
2
3
Gambar 4. Persentase efektivitas alat tangkap hand line Tabel 1. Jumlah hasil tangkapan selama proses penangkapan (enam kali trip) No
Jenis Ikan
dilokasi penelitian
Jumlah Hasil
gambar 14 yaitu ikan tuna (Thunnus sp)
(ekor)
memiliki tingkat efektivitas (50.79 %)
Tuna
32
2
Ekor kuning
22
3
Anak tuna
9
dibandingkan dengan jenis ikan ekor kuning (34.92
Jenis
ikan
lain
memiliki
dengan penelitian (Baskoro et.al, (2005) dalam Jeujanan (2008), bahwa Efektivitas
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa selama
%).
efektivitas yang lebih rendah. Hal ini sejalan
Sumber. Data primer olahan, 2014
tangkapan
dapat dilihat pada
Tangkapan
1
hasil
Efektivitas alat tangkap yang ada
melakukan
alat tangkap adalah suatu kemampuan alat tangkap untuk mendapatkan hasil tangkapan
penelitian di Desa Tongo jenis ikan yang
yang
paling banyak tertangkap adalah jenis ikan
penangkapan. Jika dilihat dari presentase
tuna (thunnus sp), ikan ekor kuning (yellow
hasil tangkapan untuk seluruh jenis ikan
fin) dan anak tuna.
maka hasil tangkapan tersebut kurang efektif
Data efektivitas alat tangkap didapat menghitung
rasio
dari
hasil
tangkapan pancing ulur dengan total hasil tangkapan alat tangkap dilokasi penelitian selama kurun waktu yang ditentukan dapat dilihat dari gambar 14.
sesuai
dengan
tujuan
karena hanya memilki nilai efektivitas
D Efektivitas Handline Tuna
dengan
optimum
(59.79 %). Hal
ini
sejalan
dengan
penelitian
Gibson (1990) dalam Jeujanan (2008) Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil yang telah dicapai terhadap suatu tujuan. Efektifitas (Ef) sama dengan hasil yang telah
7
dicapai atau telah didapatkan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam persen. Efektivitas juga
PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan
bisa diartikan perbandingan-perbandingan
hasil
penelitian
diatas
antara hasil dengan tujuan dalam persen,
dapat disimpulkan bahwa alat tangkap
dimana apabila efektifitasnya 100% maka
pancing ulur (hand line) yaitu :
dapat dikatakan cukup efektif, sedangkan
1.
apabila nilai efektifitasnya dibawah 100% dapat
dikatakan
kurang
efektif,
sama
efektifitas sama dengan hasil yang telah
dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam persen.
ulur
yang
ada
dilokasi
penelitian memiliki kontruksi yang
jadi
dicapai atau telah didapatkan dibandingkan
Pancing
dengan
pancing
ulur
pada
umumnya di indonesia. 2.
Dari hasil tangkapan yang diperoleh dilapangan alat tangkap hand line kurang efektif dalam menangkap ikan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dilokasi penelitian bahwa alat tangkap hand line tidak efektif menangkap ikan tuna dan jenis ikan lain hal ini diduga karena pengaruh tingkah laku ikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Friedman (1988) dalam Jeujanan (2008) bahwa hasil tangkapan
tuna dan ikan lain. B. Saran Berdasarkan
hasil
dan
kesimpulan
penelitian diatas, maka dapat di sarankan bahwa perlu adanya penelitian lanjutan tentang efektivitas alat tangkap pancing ulur dengan jenis ikan lain.
suatu alat tangkap dipengaruhi efektivitas alat dan efisiensi cara operasi. Lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA
di jelaskan pula bahwa efektivitas alat
Akmaluddin, Najamuddin, Musbir, 2013. Kinerja Alat Tangkap Ikan Cakalang di Teluk Bone Kabupaten Luwu. Prodi Ilmu Perikanan, Universitas Hasaniddin. Makassar.
tangkap secara umum tergantung pada faktor-faktor antara lain parameter alat tangkap itu sendiri (rancang bangun dan kontruksi),
pola
tingkah
laku
ikan,
ketersediaan atau kelimpahan ikan, dan kondisi oseanografi. BAB V
Anggawangsa, R.F, 2008. Pengaruh Perbedaan Penggunaan Bentuk Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Layur (trichiurus sp) di Pelabuhanratu. Depertemen Pemanfaatan Sumberdaya 8
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogaor. Barata A, Novianto D, Bahtiar A, 2010. Sebaran Ikan Tuna Berdasarkan Suhu dan Kedalaman di Samudra Hindia, Loka Penelitian Perikanan Tuna, Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Denpasar-Bali. Baruadi, A.S, 2004. Model Pengembangan Kegiatan Perikanan Tangkap Ikan Pelagis Di Provinsi Gorontalo, Sekolah PascaSarjana, institut Pertanian Bogor. Daduk Setyohadi et al. 2013. Pengaruh Pemasangan Rumpon Pada Musim Barat Terhadap Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang di Perairan Tuban Jawa Timur. Fakultas Preikanan dan Ilmu Kelautan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo 2002, Studi Awal Pengembangan Kelautan Provinsi Gorontalo 23 hal. Domu S, Benny J, dan Eko S.W, 2013. Efktivitas Pemanfaatan Rumpon Dalam Operasi Penangkapan Ikan Diperairan Maluku Tenggara. Jurnal “Amanisial” PSP FPIK Unpatti-Ambon. Hal 21-22. Fausan 2011. Pemetaan Daerah Potensial Penagkapan Ikan Cakalang (katsuwanus pelamis) Berbasis Sistem Informasi Geografis di perairan Teluk Tomini Provinsi Gorontalo.(tidak dipublikasikan). Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Jurusan
Perikanan Universitas Hasanuddin Makasar. Gibson, Ivancevich, dan Donnely. 1990. Organisasi dan Manajemen (Diterjemahkan Oleh Djoeban Wahid). Penerbit Erlangga. Jakarta. 328 Hal. Gunarso, 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode, dan Teknik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberrdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Handriana, J. 2006. Efektivitas Rumpon Laut dalam Terhadap Pengoperasian Pancing Tonda di Perairan Palabuhanratu, Sukabuni Jawa Barat. Usulan Penelitian. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hardiana, P. K, 2009. Evaluasi Risiko SemiQuantitative Kadar Histamin Ikan Tuna Pada Proses Pembongkaran di Transit dan Pengolahan Produk Tuna Loin Beku. Depertemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Himawan, A.S, 2005. Analisis Efisiensi Alat Tangkap Perikanan Gillnet dan Cantrang (Studi di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah). Program Pasca Sarjana, Universitas di Ponegoro Semarang. Hal 12. Jeujanan B. 2008. Efektivitas Rumpon Dalam Operasi Penangkapan 9
Ikan Di Perairan Maluku Tenggara. Tesis. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.. Kantor Desa Tongo, Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone bolango, Propil Desa Tongo. 2013 Kurnia, M., Sudirman., M. Yusuf, 2013. Pengaruh Perbedaan Ukruan Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Pancing Ulur di Pulau Sabutung Pangkep. Jurusan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar. Nofrizal, 2002. Pengaruh Pembengkokan Sudut Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan (Tesis). Institut Pertanian Bogor. Bogor. Olii, A. H. 2007. Analisis Kapasitas Perikanan Tangkap dalam Rangka Pengelolaan Armada Penangkapan di Provinsi Gorontalo. Disertai Sekolah PascaSarjana Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). 217 hal. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2011. Penangkapan Ikan Pancing Ulur. Jurnal hal 14. Ma’arif,
Mallawa
R. 2011. Evaluasi Kegiatan Perikanan Pancing Tonda di Pacitan Terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Tuna. Mayaor Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Depertemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. A. 2012. Dasar-Dasar Penangkapan Ikan, Makasar.
Rahmat, E., dan A, Salim. 2013. Teknologi Alat Penangkapan Ikan Pancing Ulur (handline) Tuna di Perairan Laut Sulawesi Berbasis di Kepulauan Sangihe. Balai Riset Perikanan Laut. Jakarta. Rihi, F. A. G. 2013. Analisis bioekonomi perikanan tuna madidihang (thunnus albacares) terhadap kesejahteraan nelayan Di kelurahan bolok, kabupaten kupang, Provinsi nusa tenggara timur. Departemen ekonomi sumberdaya dan lingkungan Fakultas ekonomi dan manajemen Institut pertanian bogor. Bogor Subani
dan H.R. Barus.1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Ikan laut Edisi Khusus No. 50 Tahun 1988/1989. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
Subani,
W. 1972. Alat dan Cara Penangkapan Ikan di Indonesia. Jilid 1. Lembaga Penelitian Perikanan Laut, Jakarta.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Tamarol, J dan Wuaten, J. F. 2013. Daerah Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus sp.) di Sangihe, Sulawesi Utara. Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Politeknik Negeri Nusa Utara, Sulawesi Utara. Wahyudin, E. N. 2007. Kontruksi Rumpon Laut Dalam Dengan Pelampung Utama Jenis Ponton di Perairan Pelabuhanratu, Jawa Barat, Usulan Penelitian. Program 10
Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Pertanian Bogor.
Institut
11