1
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERKEMBANGAN TRANSPORTASI LOKAL DI KOTA GORONTALO Oleh : Nama : Arwin B. Lalu Nim : 231410001
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Darwin Une, M.Pd NIP: 19581129 199403 1 001
H. Lukman D. Katili, S.Ag.,M.ThI NIP: 197207052009121001
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2014
2
PERKEMBANGAN TRANSPORTASI LOKAL DI KOTA GORONTALO
Jurusan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Arwin B. Lalu, Nim.231410001. 2014. Perkembangan Transportasi Lokal Di Kota Gorontalo Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perkembangan transportasi lokal di Kota Gorontalo. (2) dampak perkembangan transportasi lokal terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Kota Gorontalo.Penelitian ini dilakukan di Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo tidak bisa terlepas dari berbagai macam perubahan di kota Gorontalo itu sendiri. Di kota Gorontalo sendiri perubahan itu dalam bentuk inovasi yang muncul akibat meningkatnya sumber daya manusia diberbai bidang kehidupan. Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa kota Gorontalo juga punya ikon transportasi lokal yang sangat dekat dengan bentuk interaksi masyarakat setiap hari. Adapun yang menjadi ikon transportasi lokal di kota Gorontalo adalah kuda. Namun lambat laun ikon kuda bagi masyarakat kota Gorontalo semakin tegeser dengan adanya temuan-temuan baru. Kedua, Dampak perkembangan transportasi lokal terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Kota Gorontalo (1). Ekonomi : Manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Transportasi di kota Gorontalo adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain dengan menggunakan transportasi. (2). Sosial: Dalam kehidupan sosial bermasyarakat di kota Gorontalo ada bentuk hubungan yang bersifat resmi, seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat, dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti: (a) Perjalanan pribadi maupun sosial.(b) Mempersingkat
3
waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja.(c) Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.(d) Kurangnya pengangguran di masyarakat. (3). Budaya : Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung antar budaya. Pola jaringan antar masyarakat yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota sesuai dengan rencana kedepan lebih baik. Ini berarti pola transportasi mendukung penuh terhadap perkembangan budaya di kota Gorontalo. Kata Kunci : Transportasi, Lokal
NAMA : ARWIN B. LALU NIM : 231410001 Pembimbing : 1. Drs. Darwin Une, M.Pd 2. Lukman D. Katili, S.Ag.,M.ThI
4
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem transportasi. Oleh karena itu, pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan, karena transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Transportasi juga memiliki fungsi strategis dalam merekat integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika dilihat dari aspek kepentingan publik, sistem transportasi yang meliputi transportasi darat, laut dan udara mengemban fungsi pelayanan publik dalam skala domestik maupun internasional. Pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan yang berkelanjutan (sustainability), yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan. Perencanaan jangka pendek harus didasarkan pada pandangan jangka panjang, sehingga tidak terjadi perencanaan “bongkar-pasang”. Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan sangat perlahan, berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi sedikit, yang sebenarnya diawali dengan perjalan jarak jauh berjalan kaki pada jaman paleolithic. Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh manusia dan penggunaan rakit di sungai. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu baik manusia atau benda dari suatu tempat ke tempat lain dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu. Alat bantu ini dapat berupa tenaga manusia ,binatang, alam ataupun benda lain dengan mempergunakan mesin ataupun tidak bermesin.Transportasi merupakan sarana penting dalam kehidupan masyarakat untuk jasa pengangkutan barang maupun penumpang, hal tersebut terbukti bahwa sampai pada abad ke-21 seperti sekarang ini transportasi mesin dibutuhkan bagi masyarakat. Kalau saja tidak ada alat transportasi maka seluruh kegiatan dalam kehidupan masyarakat tidak akan berjalan baik dan lancar. Sebelum awal abad ke20 transportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat. Sebelum tahun 1900 alat pengangkutan yang digunakan adalah menggunakan tenaga manusia, hewan dan sumber tenaga dari alam. Sebagai sarana transportasi tradisional maupun alat pengangkutan barang dari daerah satu ke daerah lainnya. Kota Gorontalo memiliki sarana transportasi baik darat, laut, maupun udara. Transportasi darat melayani penumpang dan angkutan barang, baik dalam provinsi maupun antar provinsi. Gorontalo memiliki satu terminal yang melayani penumpang dan angkutan barang antar provinsi, yaitu Terminal 1942 di Kota Gorontalo yang dapat menghubungkan Gorontalo dengan hampir seluruh kota utama di Pulau Sulawesi, yakni dari Gorontalo menuju ke Manado, Bitung, Kotamobagu, Palu, Poso, Parepare, dan Makassar. Untuk penumpang jarak dekat
5
atau dalam kota dan sekitarnya, ada banyak jenis alat transportasi lokal yang dapat digunakan, antara lain, bendi, becak , bentor (becak motor). Berangkat dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan judul dalam penelitian ini adalah “Perkembangan Transportasi Lokal di Kota Gorontalo’ A. Perkembangan transportasi lokal di Kota Gorontalo Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat tak terkecuali di daerah. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya di daerah. Transportasi sangat penting bagi daerah di Indonesia yang sedang berkembang termasuk kota Gorontalo, karena menyediakan akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya merupakan kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan. Dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana untuk pemasaran. Pemasaran yang baik dan inovasi teknologi hanya bisa diperoleh apabila akses ke daerah tersebut baik. Banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dari pembangunan akses pada daerah yang dapat dirasakan. Fungsi transportasi sebagai promotor perubahan dan bukan sebagai inisiator perubahan. Hal ini berarti kelancaran transportasi akan mengundang sektor-sektor lain untuk berkembang terutama sektor pertanian dan sosial ekonomi lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah di kota Gorontalo. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa sejarah perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut : 1. Kokoyonga ( tahun 1729 – 1900 ) Kokoyonga mungkin bagi masyarakat pada saat ini merupakan hal yang baru didengar dan merupakan hal yang aneh. Ketika kita menoleh kebelakang maka kita akan mengetahui bahwa kokoyonga adalah alat transportasi yang ada untuk memindahkan sesuatu ketempat yang lain. Berdasarkan hasil analisis dari beberapa reverensi yang menyebutkan bahwa pada tahun 1729-1900 banyak masyarakat yang menggunakan kokoyonga untuk membantu membawa hasil panen dari kebun keperkampungan, pada tahun 1729 juga adalah titik awal
6
ditemukanya kuda di kota Gorontalo. David Henley (dalam Basri Amin, 2012:143). Berdasarkan penjelasan dari beberapa hasi wawancara dijelaskan bahwa kokoyonga adalah sebuah alat transportasi yang terbuat dari bulu ( bambu ) yang di rakit sehingga menjadi alat yang berbentuk, dan kokoyonga bisa dengan mudah digerakan disebabkan oleh bantuan binatang ternak masyarakat seperti sapi dan kuda. Yunus Husain (wawancara 7 Juni 2014 ). Bagi masyarakat kota Gorontalo pada saat itu kokoyonga sangat membantu bagi kelangsungan dan aktifitas masyarakat, hal ini disebabkan oleh pada zaman dahulu kondisi jalan dan medang yang ada di kota Gorontalo sangat sulit diakses, terlebih lagi pada saat mengangkut hasil kebun yang sangat banyak. Kokoyonga sekarang sudah sangat jarang ditemukan, karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka akses jalan untuk mengangkut kebutuhan masyarakat lebih mudah dengan menggunakan alat transportasi yang lain seperti kuda. 2. Kuda ( tahun 1729-sekarang) Kuda adalah salah satu hewan kesayangan, disebut kesayangan karena mendapat perlakuan istimewa dimana pada waktu pemeliharaannya sesuai dengan perkembangbiakannya. Pendomestikasian kuda dimulai pada saat manusia membutuhkan tenaganya dan sejak saat itulah fungsi hewan peliharaan berubah menjadi hewan kesayangan. Kuda adalah kategori companion animal, merupakan salah satu satwa yang mempunyai peranan sangat penting pengaruhnya dalam perubahan kemajuan perkembangan zaman, yang mana hal itu ditandai dengan adanya perbedaaan fungsi kuda ditengah kehidupan manusia. Sampai dasawarsa pertama abad XX fungsi kuda ialah sebagai alat angkut tradisional. Di Gorontalo ditemukan kuda dan pemanfaatana kuda oleh masyarakat pada tahun 1729. Pada periode 1850-an yang paling banyak ditemukan peternakan kuda di kota Gorontalo. David Henley (dalam Basri Amin, 2012:143). Bagi masyarakat yang ada di kota Gorontalo kuda bukan hanya alat angkut tradisional, akan tetapi pada abad 21 sekarang ini kuda justru menjadi masalah tata kota yang ada di kota Gorontalo. Hal ini dikarenakan oleh limbah yang dikeluarkan oleh kuda ( kotoran ) sangat mengganggu stabilitas lingkungan pengelolaan tata kota di kota Gorontalo. Dizaman sekarang ini kuda banyak digunakan sebagai media olah raga. Pada zaman dahulu kuda adalah salah satu penanda status sosial masyarakat di kota Gorontalo. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman kuda tidak lagi dijadikan sebagai penanda status sosial bagi masyarakat di kota Gorontalo. 3. Bendi ( 1860-sekarang ) Berdasarkan wawancara bendi diperkirakan muncul di kota Gorontalo pada tahun 1860. Bendi adalah salah satu alat transportasi tradisional kota Gorontalo yang ditarik dengan mempergunakan tenaga kuda. Rumah-rumah bendi terbuat dari kayu dan papan. Tiangnya pakai besi, sedangkan atapnya dari terpal. Rodanya terbuat dari kayu, dan bagian luar roda yang menjejaki tanah dilapisi karet. Pada kaki kuda dipasang sepatu yang terbuat dari besi, kemudian pada mata kuda dipasang kaca mata kuda. Kaca mata kuda ini gunanya agar mata kuda selalu tertuju ke depan dan kuda tidak liar.
7
Untuk membuat rumah-rumah bendi ini memerlukan keterampilan khusus yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Rumah-rumah bendi dilengkapi dengan berbagai macam assesoris yang beraneka warna sehingga kelihatan indah. Begitu juga kudanya diberi asseoris seperti di kepala dan punggung. Bendi dipergunakan untuk membawa penumpang masyarakat yang ada di kota Gorontalo. Mayarakat di kota Gorontalo memanfaatkan jasa angkutan bendi untuk bepergian dari rumah ke pasar dan sebaliknya serta keperluan lainnya. Satu unit bendi bisa membawa 5 orang penumpang dan ditambah satu orang kusir bendi. Pada masa lalu, arak-arakan pengatin juga menggunakan jasa angkutan bendi, karena pada waktu itu belum ada jasa angkutan mobil. Arak-arakan ini membawa rombongan pengatin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Bahkan pada masa sekarang pun masih ada diantara warga mayarakat yang mempergunakan jasa angkutan bendi dengan berbagai alasan. Tentunya bendibendi yang dipergunakan dihiasi terlebih dahulu. Sejak kapan dan siapa pertama kali yang memergunakan bendi sebagai jasa angkutantan, belum dapat diketahui, tetapi yang jelas mayarakat telah mempergunakan bendi sejak zaman dahulu kala, dimana pada masa itu belum ada transportasi berupa mobil. Pada waktu itu, bendi dimanfaatkan untuk membawa penumpang terutama pada hari-hari pasar. Pada saat ini bendi sudah sangat jarang ditemukan dan digunakan oleh masyarakat kota Gorontalo, walaupun ada itu hanya sebahagian orang saja yang masih menggunakan bendi sebagai media transportasi di kota Gorontalo. 4. Bentor ( tahun 2000-sekarang ) Bentor adalah singkatan dari Becak Motor yang merupakan kendaraan roda tiga asal Gorontalo yang dikenal pertama kali di kota Gorontalo tahun 2000. kendaraan ini adalah ruang muatan seperti becak yang dirakit dengan menambahkan kendaraan bermotor jenis sepeda motor di bagian belakangnya.. Sistem perakitan dan kondisi laik jalan kendaraan ini berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tidak sesuai peruntukan. Dengannya pihak berwajib (DLLAJR) provinsi Gorontalo tidak memberikan izin beroperasinya kendaraan ini, Meski begitu jumlah kendaraan ini dari hari ke hari makin bertambah. Di kota Gorontalo sampai dengan tahun 2000, yang menjadi angkutan umum lingkungan adalah bendi atau kereta kuda. Seiring perkembangan jaman dan banyaknya kotoran kuda yang mengotori lingkungan, orang lalu mencobacoba membangun kereta penumpang yang digabungkan dengan sepeda motor. Bentuk keretanya beroda dua mirip becak. Kereta itu kemudian digabungkan dengan sepeda motor dan menjadi alat angkut beroda tiga yang populer di masyarakat kota Gorontalo. Karena asal mulanya dibuat untuk menggantikan bendi maka sebutannya jadi bentor, singkatan dari becak bermotor,". Sekalipun tidak diizinkan secara resmi oleh yang berwajib, bentor berkembang pesat di Gorontalo. Pengemudinya cukup mengantongi SIM C seperti sepeda motor pada umumnya. Seiring dengan
8
sambutan masyarakat, di Gorontalo bermunculan bengkel karoseri yang mengerjakan pembuatan bentor. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun bentor sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta untuk kereta penumpang. Pemesan tinggal membeli sepeda motor yang diinginkan, dalam kondisi baru atau bekas dan bengkel akan merakitnya dengan kereta penumpang. Tinggal melepas ban dan garpu depan, lalu manyambungkan pegangan kereta ke chasis sepeda motor, jadilah bentor. Karena digabungkan dengan sepeda motor tanpa melepas jok, muatan penumpang bentor jadi lebih banyak daripada bendi atau becak biasa. Selain dua penumpang dewasa di kereta, ada tambahan penumpang yang bisa membonceng di jok sopir. Bahkan di beberapa tempat kami jumpai bentor yang ditumpangi sampai tujuh orang, terutama untuk mengangkut anak sekolah. Uniknya, ongkos naik bentor yang berdasarkan kesepakatan dengan penumpang, dihitung per kepala. Jadi kalau kesepakatannya Rp 5.000 dan yang naik dua orang, maka ongkosnya jadi Rp 10.000. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan penelitian lapangan didapatkan, prosetase perkembangan transportasi lokal di Kota Gorontalo sekarang ini dapat di gambarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Prosetase perkembangan keadaan transportasi lokal di Kota Gorontalo tahun 2010-2014 Prosentase Kokoyonga Kuda Bendi
2010 2011 2012 2013 70 Ekor 70 Ekor 68 Ekor 62 Ekor 50 Buah 41 Buah 25 Buah 23 Buah 3.068 3.228 3.396 8.400 Bentor Buah Buah Buah Buah Angkutan Umum 229 Unit 239 Unit 241 Unit 251 Unit Sumber : Dinas perhubungan dan Data olahan dari hasil observasi
2014 62 Ekor 23 Buah 8.600 Buah 257 Unit
Berdasarkan observasi dan analisis dari hasil penelitian didapatkan bahwa, perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo tidak bisa terlepas dari berbagai macam perubahan di kota Gorontalo itu sendiri. Di kota Gorontalo sendiri perubahan itu dalam bentuk inovasi yang muncul akibat meningkatnya sumber daya manusia diberbai bidang kehidupan. Tabel 2. Perkembangan Transportasi lokal di Kota Gorontalo No Jenis Transportasi Tahun Jumlah 1 Kokoyonga 1900-2010 48 2 Kuda 1729-2010 1.500 3 Bendi 1860-2010 750 4 Bentor 2000-2010 3.068 5 Angkutan Umum 1940-2010 257 Sumber : Data olahan dari dinas perhubungan dan wawancara Berdasarkan dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebelum terjadi perubahan yang sangat mendasar pada pola transportasi di kota Gorontalo,
9
sebelumnya kita harus mengetahui bahwa kota Gorontalo juga punya ikon transportasi lokal yang sangat dekat dengan bentuk interaksi masyarakat setiap hari. Adapun yang menjadi ikon transportasi lokal di kota Gorontalo adalah kuda. Namun lambat laun ikon kuda bagi masyarakat kota Gorontalo semakin tegeser dengan adanya temuan-temuan baru. Adapuan temuan baru yang awalnya sangat berpengaruh pada aktivitas masyarakat di kota Gorontalo adalah bendi (sejenis alat yang penggerak utamanya adalah kuda). Tidak berbeda dengan kuda, lambat laun juga bendi sudah tergeserkan dengan alat angkut yang lain. Namun dapat kita saksikan bersama bahwa ada juga sebagian masyarakat di kota Gorontalo yang masih menggunakan bendi. Perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo dikenal masayarakat pada umumnya bergerak diberbagai bidang. Adapun bidang yang dimaksud adalah (1) Bidang transportasi darat : Mobil, bentor, bendi, dan gerobak. (2) Bidang transportasi Laut : Kapal pelni, Kapal motor, katintin. Sedangkan pada bidang transportasi udara masyarakat kota Gorontalo lebih banyak mengarah kebagian kab. Gorontalo. Alasan yang mendasar tidak bisa diadakanya alat transportasi udara di kota Gorontalo disebabkan persoalan tidak tersedianya lahan untuk membangun sebuah bandara udara. Adapun pola interaksi masyarakat pengguna alat transportasi di kota Gorontalo sangat baik. Hal ini terbukti dengan kurangnya gesekan – gesekan yang terjadi antara masing-masing pelaku transportasi lokal di kota Gorontalo itu sendiri. Adapun indikator dikatakan bahwa kurangya gesekan antara masingmasing pelaku transportasi lokal di kota Gorontalo berdasarkan atas hasil observasi yang dilakukan dimasing-masing lokasi transportasi di kota Gorontalo diantaranya : pelabuhan, terminal, dan tempat nongkrong bentor dan bendi. Disamping perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo, terdapat persoalan yang klasik terjadi. Adapuan persoalan tersebut adalah persoalan vasilitas jalan yang menjadi faktor utama terciptanya kenyamanan dalam melakukan aktivitas transportasi. Selain faktor jalan, juga tidak tertata rapinya pola tata kota di kota Gorontalo yang tambah semakin sembraut dengan tidak teraturnya pola transportasi darat itu sendiri. Untuk mengembangkan prasarana dan sarana transportasi di kota Gorontalo yang merupakan wilayah daratan tentu tidak sama penanganannya dengan daerah yang mayoritas transportasinya berupa transportasi air. Namun ada kesamaam tujuan yaitu membuka akses daerah itu sendiri. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam pembangunan. Dengan didukung sarana dan prasarana transportasi akan membuat pembangunan lebih mudah dan lancar karena akan memudahkan aksesibilitas antar daerah. Pembangunan di sektor transportasi ini juga dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Asumsi yang digunakan adalah dengan pembangunan suatu jalur transportasi maka akan mendorong tumbuhnya fasilitas-fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis. Prasarana transportasi berperan sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh suatu kawasan
10
permukiman baru yang hendak dipasarkan, tidak akan pernah ada peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan prasarana transportasi. Hal senada juga terjadi di kawasan permukiman transmigran. Suatu kawasan permukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas rumah dan sawah sudah siap pakai jika tidak tersedia prasarana transportasi. Hal ini akan mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan terus maka kawasan permukiman transmigran tersebut tidak akan berkembang. Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan sistem prasarana transportasi dengan kualitas minimal agar dapat dilalui. Jaringan transportasi merupakan komplementaritas dalam sektor lain. Dengan membangun semua sektor pembangunan tanpa memperhatikan sektor transportasi maka transferabilitas antar daerah kurang berhasil. Tidak diragukan lagi bahwa transportasi memiliki pengaruh yang besar terhadap pembangunan di segala bidang. Hampir semua mobilitas spasial melibatkan urusan transportasi. Transportasi dalam kaitannya dengan sistem atau kondisi perekonomian di suatu wilayah sangat erat. Dalam bidang ekonomi diperlukan sarana untuk mendistribusikan output dari proses produksi sehingga barang-barang yang dihasilkan dapat sampai ke konsumen tepat waktu. Di sisi lain transportasi juga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan di bidang pendidikan. Untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang tidak tersedia di suatu daerah maka penduduk harus ke luar daerah. Kesulitan aksesibilitas dalam bidang pendidikan akan mengakibatkan masyarakat tidak termotivasi untuk menempuh pendidikan. B. Dampak perkembangan transportasi lokal terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Kota Gorontalo Transportasi adalah suatu pelayanan jasa yang kita butuhkan setiap harinya demikian juga bagi masyarakat lain didunia. Pernah tidak kita bayangkan apabila satu hari saja pelayanan transportasi berhenti. Akan banyak sekali dampak yang ditimbulkannya. Mungkin ada orang yang tidak bisa makan pada hari itu, akan ada orang yang tidak bisa bekerja, barang-barang tidak akan bisa didistribusikan, perekonomian akan macet total. Pendek kata transporasti sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern. Oleh karena itu dampak transportasi terhadap kehidupan umat manusia sangat banyak positifnya, untuk membahas apa benar transportasi yang begitu bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, ternyata ada dampak negatifnya atau paling tidak berdampak kurang baik terhadap kehidupan manusia apabila jasa transportasi tidak dikelolah dengan baik atau tidak digunakan untuk tujuan baik. Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau moda atau jenisnya (modes of transportations) yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu berlangsung dan dari sudut tekhnik dan serta alat angkutnya.Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi , social dan mobilitas penduduk yang tumbuh bersamaan mengikuti perkembangan yang terjdi dalam berbagai bidang dan sektor tersebut.
11
Hubungan antara kemajuan berbagai aspek jasa transportasi ini adalah berkaitan erat sekali dan saling bergantung satu sama lainnya.Sehubungan dengan itu pembangunan bidang ekonomi dan bidang – bidang lainnya perlu didukung dengan pembangunan dan perbaikan dalam sektor transportasi atau sektor pengangkutan tersebut. Transportasi merupakan tolak ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah di kota Gorontalo dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Di bidang transportasi darat, pembangunan prasarana jalan dan jembatan telah meningkatkan jasa pelayanan produksi dan distribusi yang penting dan banyak berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di kota Gorontalo, mendorong terciptanya pemerataan pembangunan wilayah dan stabilitas di kota Gorontalo, serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya di kota Gorontalo. Sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem transportasi. Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan di kota Gorontalo. Makin tinggi mobilitas yang dilakukan di kota Gorontalo maka semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan memindahkannya dari tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi dimana manfaatnya lebih besar. Peningkatan produktivitas di kota Gorontalo, karena transportasi ini merupakan motor utama penggerak kemajuan ekonomi. Ekonomi yang berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi, dengan ditunjang transportasi yang memadai dan lancar. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar kota Gorontalo. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus ditangani.Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas. Transportasi dan perkembangan wilayah di kota Gorontalo merupakan hal yang sangat erat hubungannya. Dikarenakan dalam pengembangan wilayah haruslah memiliki transportasi yang mendukung. Transportasi dapat memajukan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat di kota Gorontalo, menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas dari potensi-potensi sumber alam dan luas pasar. Sumber alam yang semula tidak termanfaatkan akan terjangkau dan dapat diolah. Prasarana transportasi di kota Gorontalo berperan sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan
12
atau barang akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh suatu kawasan permukiman baru yang hendak dipasarkan, tidak akan pernah ada peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan prasarana transportasi. Hal senada juga terjadi di kawasan permukiman transmigran. Suatu kawasan permukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas rumah dan sawah sudah siap pakai jika tidak tersedia prasarana transportasi. Hal ini akan mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan terus maka kawasan permukiman transmigran tersebut tidak akan berkembang. Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan sistem prasarana transportasi dengan biaya minimal agar dapat dilalui. Faktor perkembangan wilayah yakni modal, tenaga kerja, perlengkapan SDA dan pasar merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan nantinya menghasilkan interaksi dan menciptakan kegiatan ekonomi, social. Kemajuan transportasi di kota Gorontalo akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi mobilitas yang dilakukan maka semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan memindahkannya dari tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi dimana manfaat nya lebih besar di kota Gorontalo. Peningkatan produktivitas, karena transportasi ini merupakan motor utama penggerak kemajuan ekonomi. Ekonomi yang berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi, dengan ditunjang transportasi yang memadai dan lancar. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus ditangani. Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak hanya pada satu bidang kajian. Interaksi antar wilayah tercermin pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa di kota Gorontalo. Transportasi merupakan tolak ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Wilayah di kota Gorontalo dengan kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi dalam melayani kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk menghubungkan dua lokasi guna lahan yang mungkin berbeda. Transportasi digunakan untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih meningkat di kota Gorontalo. Transportasi erat sekali dengan penggudangan atau penyimpanan karena keduanya meningkatkan manfaat barang. Angkutan menyebabkan barang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sehingga bisa dipergunakan di tempat barang itu tidak didapatkan. Dengan demikian menciptakan manfaat tempat. Penyimpanan atau penggudangan juga memungkinakan barang disimpan sampai dengan waktu dibutuhkan dan ini berarti memberi manfaat waktu . Pembangunan
13
suatu jalur transportasi maka akan mendorong tumbuhnya fasilitas-fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis. Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah dengan daerah lain mendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam proses mobilitas inilah transportasi memiliki peranan yang penting untuk memudahkan dan memperlancar proses mobilitas tersebut. Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas oleh manusia saja, tetapi juga barang dan jasa. Dengan demikian nantinya interaksi antar daerah akan lebih mudah dan dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di kota Gorontalo didapati bahwa transportasi memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan yang meliputi manfaat sosial, ekonomi, politik, dan fisik. 1) Manfaat Sosial Dalam kehidupan sosial / bermasyarakat di kota Gorontalo ada bentuk hubungan yang bersifat resmi, seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat, dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti: a) Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok b) Pertukaran dan penyampaian informasi c) Perjalanan pribadi maupun sosial d) Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja e) Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil. f) Kurangnya pengangguran di masyarakat 2) Manfaat Ekonomi Manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi di kota Gorontalo adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain dengan menggunakan transportasi. 3) Manfaat Politik Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi memegang peranan penting. Beberapa manfaat politik transportasi, adalah: a) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi. b) Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas secara lebih merata.
14
c) Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri. d) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah bencana. 4) Manfaat budaya Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung antar budaya. Tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan budaya yang merupakan rincian tata guna masyarakat yang direncanakan. Pola jaringan antar masyarakat yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota sesuai dengan rencana kedepan lebih baik. Ini berarti pola transportasi mendukung penuh terhadap perkembangan budaya di kota Gorontalo.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hah-hal sebagai berikut : 1. Perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo sekarang ini sudah berkembang pesat dibandingkan dengan dulu. Dulu masyarakat di kota Gorontalo hanya mengenal alat transportasi kuda, bendi, dan goroba. Masyarakat dulu sangat tergantung pada kuda, bendi, dan goroba karena tidak semua masyarakat yang ada di kota Gorontalo memiliki. Barang siapa yang sudah memiliki kuda, bendi, dan goroba sudah orang yang punya ( kaya ). Untuk laut hanya menunggu kapal-kapal kayu dari buatan sendiri, sebab ketersediaan alat dan bahan masih lebih banyak dari alam. Perkembangan transportasi lokal di kota Gorontalo tidak bisa terlepas dari berbagai macam perubahan di kota Gorontalo itu sendiri. Di kota Gorontalo sendiri perubahan itu dalam bentuk inovasi yang muncul akibat meningkatnya sumber daya manusia diberbai bidang kehidupan. Perubahan yang sangat mendasar pada pola transportasi di kota Gorontalo, sebelumnya kita harus mengetahui bahwa kota Gorontalo juga punya ikon transportasi lokal yang sangat dekat dengan bentuk interaksi masyarakat setiap hari. Adapun yang menjadi ikon transportasi lokal di kota Gorontalo adalah kuda. Namun lambat laun ikon kuda bagi masyarakat kota Gorontalo semakin tegeser dengan adanya temuantemuan baru. Adapuan temuan baru yang awalnya sangat berpengaruh pada aktivitas masyarakat di kota Gorontalo adalah bendi (sejenis alat yang penggerak utamanya adalah kuda). Tidak berbeda dengan kuda, lambat laun juga bendi sudah tergeserkan dengan alat angkut yang lain. Namun dapat kita saksikan bersama bahwa ada juga sebagian masyarakat di kota Gorontalo yang masih menggunakan bendi. 2. Dampak perkembangan transportasi lokal terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Kota Gorontalo (1). Ekonomi : Manusia
15
memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi di kota Gorontalo adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain dengan menggunakan transportasi. (2). Sosial: Dalam kehidupan sosial bermasyarakat di kota Gorontalo ada bentuk hubungan yang bersifat resmi, seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat, dan sebagainya. Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti: (a) Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok. (b) Pertukaran dan penyampaian informasi.(c) Perjalanan pribadi maupun sosial.(d) Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja.(e) Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.(f) Kurangnya pengangguran di masyarakat. (3). Budaya : Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung antar budaya. Tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan budaya yang merupakan rincian tata guna masyarakat yang direncanakan. Pola jaringan antar masyarakat yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota sesuai dengan rencana kedepan lebih baik. Ini berarti pola transportasi mendukung penuh terhadap perkembangan budaya di kota Gorontalo. Saran Adapun saran yang dapat dirumuskan dari hasil kesimpulan yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut : 1. Bagi pemerintah : - Dapat memberikan dan menciptakan suasana pola tata kota yang harmonis dalam kehidupan transportasi di wilayah administrasi kota Gorontalo. - Melestarikan ikon transportasi lokal yang diwariskan, sehingga bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat kota Gorontalo. 2. Bagi Masyarakat : - Dapat menjaga harmonisasi kehidupan yang telah terbentuk sekarang demi terciptanya masyarakat di kota Gorontalo yang adil, makmur, dan bermartabat. - Menjaga dan melestarikan ikon transportasi lokal terdahulu sebagai identitas salah satu peninggalan budaya daerah kota Gorontalo.
16
DAFTAR RUJUKAN Abdul Kadir 2005. Jurnal : Transportasi , Peran dan dampaknya dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Jakarta. Ade Sjafruddin. 2013. Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ilmu Pengetahuan. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan – ITB Ahmad Munawar. 2007. Pengembangan Transportasi Yang Berkelanjutan. Jogjakarta. Bambang Susanto. 2009. 1001 Wajah Transportasi Kita. Gramedia Pustaka Utama. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur http://bapersip.jatimprov.go.id/bapersip/publikasi_naskah_arsip_detail.js. diakses tanggal 7 Juli 2014 David Kaplan.1999. Teori Budaya. Pustaka Pelajar . Jogjakarta. DIREKTORAT Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota. Kota Gorontalo. Gorontalo. 2013. Kota Gorontalo dalam Angka 2013. http:// gorontalokota.bps.go. id. diakses tanggal 7 Juli 2014. Hermanto Dardak. 2005. Pengembangan Jaringan Jalan Wilayah Sumatera Berbasis Penataan Ruang. Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen pekerjaan umum Hasanudin dan Basri Amin. 2012. Gorontalo dalam dinamika sejarah masa colonial. Ombak. Jogjakarta. Ihromi. 2005. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Modul a1. 2014. Peran transportasi dalam kebijakan perkembangan kota. Bandung. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Sutiawan Herwana. 2012. Perkembangan Transportasi darat di Sukabumi. Skripsi. Bandung