LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Jurnal yang berjudul : Identifikasi Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Persamaan Reaksi dan Perhitungan Kimia Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument
(Suatu Penelitian di Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa)
Oleh DIAN NUR NIM. 441 410 056 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
Drs. Mangara Sihaloho, M.Pd NIP. 19660812 199303 1 007
Dra. Nurhayati Bialangi, M.Si NIP. 19620529 198602 2 002 Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Dr. Akram La Kilo, M.Si NIP. 19770411 200312 1 001
Identifikasi Kemampuan siswa Menyelesaikan Soal Persamaan Reaksi dan Perhitungan Kimia Mnggunakan here-Tier Multiple Choice Diagnostik Instrument. Dian Nur, Mangara Sihaloho1, Nurhayat Balangi2 Jurusan pendidikan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan siswa menyelesaikan soal persamaan reaksi dan perhitungan kimia pada konsep mol dengan menggunakan tes three-tier multiple choice diagnostik instrument. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Tapa dengan subjek penelitian sebanyak 3 kelas, pada kelas XI IPA1, XI IPA2 dan XI IPA4 yang keseluruhannya berjumlah 63 siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitan deskriptif. Instrumen penelitian berupa tes three-tier multiple choice diagnostic instrument yang terdiri dari 20 butir soal. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata presentase kemampuan siswa pada materi persamaan reaksi adalah 13.76% yang paham, 47.09% yang tidak paham, 39.15% yang mengalami miskonsepsi sedangkan perhitungan kimia pada konsep mol adalah 19.05% yang paham, 48.07% yang tidak paham, 32.88% yang mengalami miskonsepsi dan rata-rata keseluruhan presentase kemampuan siswa 16.41% yang paham, 47.58% yang tidak paham, 36.02% yang mengalami miskonsepsi. Hal ini menunjukan bahwa presentase kemampuan siswa SMA Negeri 1 Tapa dalam menyelesaikan soal persamaan reaksi dan perhitungan kimia pada konsep mol dengan menggunakan three-tier multiple choice diagnostic instrument tingkat kemampuannya sangat rendah dan lebih banyak yang dikategorikan siswa tidak paham konsep. Kata kunci : Kemampuan, Konsepsi, Three-tier Multiple Choice Diagnostic Instrument, Persamaan Reaksi, Perhitungan Kimia. Abstract: The research aimed at investigating the identification of the ability of students in solving the reaction aquation and chemistry measurement questions on mol concept. The research was condected at SMA Negeri 1 Tapa with subjects of research were 3 classes; class XI IPA1, XI IPA2, and XI IPA4, with total of students were 63 students. The research appilied descriptive research. The instrument of research was three-tier multiple choice diagnostic instrument which consisted of 20 questions. The research result showed that the average percentage of student’s ability on reaction aquantion topic was 13.76% categorized as understand, 47.09% categorized as do not understand, 39.15% categorized as experienced misconception. Menwhile, the research result showed thet the average percentage of student’s ability on chemistry menasurement on mol concept was 19.05% categorized as understand, 48.07% categorized as do not understand, 32.88% categorized as experienced misconception. The average of all percentage af student’s ability showed as 16.41% categorized as understand, 47.58% categorized as do not understand, 36.01% categorized as experienced misconception. It showed that the percentage of the ability of students in solving the reaction equation and chemistry mensurement questions on mol concept using three-tier multiple choice diagnostic instrument at SMA Negeri 1 Tapa was very low and there more students who categorized as misconception. Keywords: Ability, Concepttion, Three-Tier Multiple Choice Diagnostik Instrumeent, Reactiion Equation, Chemistry measurement.
mempermudah komunikasi antara manusia
PENDAHULUAN Pembelajaran adalah proses interaksi
dan memungkinkan manusia untuk berpikir
antara siswa dan guru. Dimana guru
(Berg 1991, dalam Ariandini, 2013: 2)
bertindak
yang
Pemahaman terhadap konsep dan struktur
bertugas menyampaikan pesan pendidikan
suatu materi menjadikan materi itu dipahami
kepada penerima pesan yaitu siswa. Suatu
secara lebih komprehensif.
sebagai
komunikator
proses pembelajaran di katakan berhasil
Kemampuan
siswa
SMA
dalam
ketika siswa dapat memahami dan mengerti
memahami materi persamaan reaksi dan
konsep-konsep yang diberikan oleh guru.
perhitungan kimia pada konsep mol dapat
Pemahaman siswa akan membantu guru
dievaluasi dengan menggunakan three-tier
untuk
multiple choice diagnostic instrument, tes ini
menyelenggarakan
proses
pembelajaran yang baik, efektif, dan efisien. Kimia merupakan bagian dari mata pelajaran kimia yang
diajarkan
sebagai
instrument
diharapkan
dapat
mendiagnosik kemampuan siswa dalam
pada
memahami materi tersebut. Hal ini didukung
jenjang Sekolah Menengah atas (SMA).
oleh Chandrasegaran dkk (dalam Marsita
Dalam
dkk, 2008), metode yang digunakan untuk
mempelajari kimia,
dibutuhkan
pemahaman dan penalaran. Banyak siswa
mengukur
yang tidak dapat menguasai materi kimia
kemampuan siswa yaitu multiple choice
dengan baik sehingga hasil belajarnya
diagnostic
instrument.
rendah, dan menimbulkan asumsi bahwa
digunakan
untuk
kimia adalah pelajaran yang sulit. Menurut
kemampuan siswa tentang konsep-konsep
(Middlecamp & Kean, 1994 dalam Yanto
dalam materi kimia dan sebagai alat untuk
2013: 1) ilmu kimia banyak memuat konsep-
mendiagnostik penyebab rendahnya hasil
konsep
belajar siswa.
abstrak
seperti
simbol-simbol,
seberapa
besar
tingkat
Instrument
mengukur
ini
tingkat
stuktur, reaksi- reaksi dan proses-proses Beberapa
kimia yang terstruktur sehingga sebagian
penelitian
sebelumya
besar siswa beranggapan bahwa kimia
menunjukkan keefektifan dalam penggunaan
merupakan mata pelajaran yang sulit.
tes
diagnostik
three-tier
yang
siswa
dikembangkan. Tan dan Treagust (1999
sangatlah penting karena konsep merupakan
dalam Fauzia, 2013: 2) mengungkapkan pen
abstraksi
ggunaan tes diagnostic three-tier dapat
Pemahaman
dari
konsep
ciri-ciri
bagi
sesuatu
yang
mengidentifikasi kesulitan dan miskonsepsi
tes pilihan ganda tradisional yang memiliki
siswa dalam memahami maetri kimia. Tamir
keterbatasan tertentu.
(1989, dalam Candrasegaran 2007: 3) Mengemukakan
pembenaran
tujuan dalam penelitian ini yaitu,
bahwa
mengetahui
seberapa
penggunaan tes pilihan ganda three-tier ini
kemampuan
siswa
efektif
kemampuan
persamaan reaksi dan perhitungan kimia
identifikasi
pada konsep mol dengan menggunakan tes
dalam
pemahaman
evaluasi
konsep
dan
konsepsi siswa dibandingakan dengan item
three-tier
besar
presentase
menyelesaikan
multiple
choice
soal
diagnostic
instrument menanyakan materi, tier kedua menanyakan
METODE PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini
alasan dari tier pertama dan tier ketiga
adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian
berupa indeks keyakinan siswa dalam
yang digunakan adalah penelitian deskriftif.
menjawab. Siswa dengan indeks CRI tinggi
Karena penelitian ini untuk mengembangkan
(>2,5 dari skala 5) dan jawabannya benar
soal three-tier multiple choice pada materi
maka
persamaan reaksi dan perhitungan kimia
sedangkan apabila jawabannya salah maka
pada
dikategorikan
konsep
mol
dan
data
yang
dikategorikan
paham
miskonsepsi.
konsep
Sedangkan
dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
apabila jawabannya salah dengan indeks
gejala
CRI rendah (<2,5 dari skala 5) maka
atau
keadaan
dilapangan
dan
dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang
dikategorikan tidak paham konsep.
dirangkai dalam sebuah kalimat, tidak
Dapat dilihat pada Tabel 3.1 skala dan
berupa angka atau nilai saja. Hasil penelitian
kriteria CRI.
dideskripsikan dalam bentuk pernyataan yang menggambakan tentang kemampuan
CRI 0
siswa menyelesaikan soal persamaan reaksi dan perhitungan kimia pada konsep mol menggunakan three-tier multiple choice diagnostic instrument.
1 2 3 4
Soal three-tier multiple choice ini berupa soal pilihan ganda dengan 3 tier (tingkat) pertanyaan dimana tier pertama
5
Kriteria Totally Guessed Answer (Menebak) Almost Guessed (Hanya Menebak) Not Sure (Tidak Yakin) Sure (Yakin) Almost Certain (Hampir Pasti) Certain (Pasti) (Nia Tresnasih : 2013)
Dalam
peneliti
sember data dalam penelitian ini adalah
berperan sebagai pengumpul data dan
siswa (responden) SMA Negeri 1 Tapa kelas
dengan menggunakan instrument berupa tes
XI IPA yang menjadi objek penelitian, serta
pilihan ganda bertingkat tiga yang berjumlah
guru mata pelajaran kimia yang mengajar
20
pada kelas yang bersangkutan.
item
penelitian
yang
dapat
ini
mengidentifikasi
kemampuan siswa. Selain itu, peneliti
Data dalam penelitian ini diananlisis
berperan sebagai pengamat penuh dimana
dengan menggunakan presentase yaitu untuk
selama penelitian hadir dilapangan dan
mendeskripsikan
kehadiran peneliti diketahui oleh subjek
siswa dalam menyelesaikan soal persamaan
penelitian.
reaski dan perhitungan kimia pada materi
gambaran
kemampuan
Data dalam penelitian ini diperoleh
sokiometri dengan menggunakan Three-tier
dari hasil tes berupa jawaban siswa dengan
multiple choice dengan ketentuan apabila
menggunakan three-tier tes multiple choice,
pilihan jawaban siswa benar dan pilihan
yang terdiri dari 20 soal obyektif. Sumber
alasan salah maka jawaban siswa salah dan
data pada penelitian ini adalah siswa kelas
diberi nilai 0. Bila pilihan jawaban dan
XI IPA SMA Negeri 1 Tapa yang yang
alasan siswa benar maka jawaban siswa
terdiri dari 3 kelas dan berjumlah 63 siswa.
benar dan diberi nilai 1. Hasil dari jawaban
Selain
siswa di analisis dengan menggunakan
itu
data
hasil
observasi,
dan
dokumentasi peneliti. Adapun yang menjadi
% Kemampan
rumus berikut:
Skor yang diperoleh siswa x 100 Jumlah siswa keseluruhan (Arikunto, 2009: 208)
Dalam meliputi
pelaksanaan
tahap
Tahap
penelitian pra
ini
lapangan,
pekerjaan lapangan, analisis data, dan pelaporan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Presentase kemampuan siswa kelas XI Kimia di SMA Negeri 1 Tapa pada materi persamaan reaksi dan perhitungan kimia pada konsep mol.
N0.
Urain Konsep
1.
Persamaan Reaksi a. Menuliskan persamaan reaksi
Rata-Rata b. Menyetarakan reaksi
2.
persamaan
Rata-Rata Persamaan Reaksi Konsep Mol c. Menuliskan rumus kemolaran d. Menentukan volume zat e. Menentukan volume gas hidrogen berdasarkan persamaan reaksi Rata-Rata f. Menghitung jumlah paartikel jika diketahui massa zat dan sebaliknya g. Menentukan rumus molekul senyawa dari rumus empirisnya Rata-Rata h. Menentukan kadar unsur dalam senyawa berdasarkan rumus kimia senyawa i. Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang diketahui kemolarannya Rata-Rata Rata-Rata Konsep Mol Rata-Rata Keseluruhan
No. Item
Presentase Kemampuan Siswa % Paham 26.98% 7.93% 9.53% 14.29% 19.05% 15.56% 4.76%
Tidak Paham 42.86% 49.21% 44.44% 41.27% 47.62% 45.08% 57.14%
Miskonsepsi 30.15% 42.86% 46.03% 44.44% 33.33% 39.36% 38.10%
13.76%
47.09%
39.15%
8
34.92%
36.51%
28.57%
9 7 10 17 20
12.69% 26.99% 11.11% 12.70% 26.98% 19.445% 47.62%
50.80% 47.62% 50.80% 53.97% 36.51% 47.225% 28.57%
36.51% 25.39% 35.09% 33.33% 36.51% 33.33% 23.81%
15
19.05% 6.34% 9.53% 28.57% 15.87% 3.18%
52.38% 50.80% 53.96% 44.44% 50.40% 63.49%
28.57% 42.86% 36.51% 26.99% 33.73% 33.33%
16 18
15.87% 11.11%
46.04% 57.14%
38.09% 31.75%
13.49%
51.59%
34.92%
19.05% 16.41%
48.07% 47.58%
32.88% 36.01%
1 2 3 4 6 5
11
12 13 14 19
Keterangan: Paham = Benar-Benar, Yakin-Pasti Tidak Paham = Salah-Salah, Tidak Yakin-Menebak Miskonsepsi = Salah-Salah, Yakin-Pasti
Berdasarkan Tabel 4.1 presentase kemampuan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tapa pada
materi
persamaan
reaksi
dan
perhitungan
kimia
pada
konsep
mol
Presentase Kemampuan Siswa (%)
dapat dilihat pada Gambar 4.1 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Paham Tidak Paham Miskonsepsi
a
b
c
d
e
f
g
h
i
Uraian Konsep
Gambar 4.1: Presentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan reaksi dan perhitungan kimia pada konsep mol. Pada Gambar 4.1 dapat dilihat Presentase
kemampuan
siswa
dalam
d dan e tingkat kemamppuan siswa sangat rendah (12,65%, 19.445%) yang paham,
menyelesaikan soal persamaan reaksi dan
sedangakan
perhitungan kimia pada konsep mol tingkat
(50.80%, 47.225%) dan yang mengalami
kemampuan siswa sangat rendah pada
miskonsepsi rendah (36.51%, 33.33%). Pada
indikator a dan b (15.56%, 4.76%) yang
uraian konsep f tingakt kemampuan siswa
paham sedangkan yang tidak paham cukup
cukup (47.62%) yang paham, sedangakan
(45.08%, 57.14%) dan yang mengalami
tidak paham sangat rendah (28.57%) dan
miskonsepsi rendah (39.36%, 388.09%).
yang mengalami miskonsepsi sangat rendah
Pada
tingkat
(23.81%). Pada uraian konsep g,h dan
yang
i tingkat kemampuan siswa sangat rendah
paham, sedangkan yang tidak paham rendah
(15.87%, 3.18%, dan 13.49%) yang paham,
(36.51%) dan yang mengalami miskonsepsi
sedangakan
sangat rendah (28.57%). Pada uraian konsep
(50.40%, 63,49% dan 51.59%) dan yang
uraian
kemampuannya
konsep rendah
c (34.92%)
yang
yang
tidak
tidak
paham
paham
cukup
cukup
mengalami miskonsepsi rendah (33.73%,
siswa
33.33% dan 34.92%).
dikategorikan
Identifikasi kemampuan siswa dalam
miskonsepsi.
menyelesaikan soal persamaan reaksi
menjawab
sebanarnya
pasti.
Sehingga
siswa Padahal adalah
tier
mengalami jawaban
yang
pertama
yakni
Identifikasi kemampuan siswa dalam
molekul HCl terurai menjadi ion H+ dan Cl-
menyelesaikan soal persamaan reaksi dalam
dan tier kedua adalah molekul dapat
pembahasan ini tahap pertama yang dibahas
membentuk ion-ion.
yaitu tentang kemampuan siswa SMA
Menyetarakan persamaan reaksi
Negeri 1 Tapa dalam menyelesaikan soal
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh
dengan menggunakan three-tier multiple
kemampuan siswa dalam menyetarakan
choice diagnostic instrument pada materi
persamaan reaksi pada soal nomor 5 adalah
persamaan reaksi.
4.76% yang paham, 57.14% yang tidak
Mengidentifikasi
penulisan
persamaan
paham dimana siswa yang menjawab salah pada
reaksi Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh kemampuan siswa dalam mengidentifikasi penulisan persamaan reaksi pada soal nomor 1,2,3,4 dan 6 adalah 15.56% yang paham, 45.08% yang tidak paham dimana siswa menjawab salah pada tier pertama yakni, molekul HCl berubah menjadi molekul H dan Cl pada tier kedua siswa menjawab unsur-unsur kimia membentuk molekul dan pada tier ketiga siswa menjawab menebak. Sehingga dikategorikan siswa tidak pahan konsep, dan 39.36%
yang mengalami
miskonsepsi, dimana siswa menjawab salah pada tier pertama yakni, molekul HCl berubah menjadi molekul H dan Cl pada tier kedua siswa menjawab unsur-unsur kimia membentuk molekul dan pada tier ketiga
tier
pertama
yakni,
C2 H 5OH l 3O2 aq 2CO2 g 3H 2 Ol , pada tier kedua siswa menjawab gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama dan pada teir ketiga
siswa
menjawab
tidak
yakin.
Sehingga dikategorikan siswa tidak pahan konsep
dan
38.10%
yang
mengalami
miskonsepsi dimana siswa menjawab salah pada
tier
pertama
yakni
C2 H 5OH l 3O2 aq 2CO2 g 3H 2 Ol , pada tier kedua siswa menjawab gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama dan pada teir ketiga siswa menjawab yakin. Sehingga
dikategorikan miskonsepsi.
siswa Padahal
mengalami jawaban
yang
miskonsepsi dimana siswa yang menjawab pada tier pertama yakni M
sebanarnya adalah tier pertama yakni, kedua
FeO3 s Al s Al 2 O2 s Fe
dan
tier
kedua adalah suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunannya selalu tepat.
siswa
menjawab
V , pada tier n kemolaran
menyatakan jumlah mol terlarut dan tier ketiga siswa menjawab pasti. Sehingga dikategorikan
Padahal
mengalami jawaban
yang
menyelesaikan soal perhitungan kimia
sebenarnya pada tier pertama M
n dan V
pada konsep mol
tier kedua Kemolaran menyatakan jumlah
Identifikasi kemampuan siswa dalam
miskonsepsi.
siswa
Identifikasi kemampuan siswa dalam
mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau
menyelesaikan soal perhitungan kimia pada
jumlah mol zat terlarut dalam tiap mL
konsep mol dalam pembahasan ini tahap
larutan.
kedua
Menentukan volume zat
yang
dibahas
yaitu
tentang
kemampuan siswa SMA Negeri 1 Tapa
Berdasarkan
menyelesaikan soal menggunakan three-tier
kemampuan
multiple choice diagnostic instrument pada
volume zat pada soal nomor 9 adalah
materi konsep mol.
12.69% yang paham, 50.80% yang tidak
Menentukan rumus kemolaran
paham dimana siswa yang menjawab salah
Berdasarkan
Tabel
4.1
Tabel siswa
4.1 dalam
diperoleh menentukan
diperoleh
pada tier pertama yakni, tetap sama dengan
kemampuan siswa dalam menentukan rumus
12 gram tier kedua siswa menjawab hukum
kemolaran pada soal nomor 8 adalah
dalton dan pada tier ketiga siswa menjawab
34.92% yang paham, 36.51% yang tidak
hampir menebak. Sehingga dikategorikan
paham dimana siswa yang menjawab salah,
siswa tidak paham konsep dan 36.51% yang
V , pada tier n
mengalami miskonsepsi dimana siswa yang
pada tier pertama yakni M kedua
siswa
menjawab
kemolaran
menyatakan jumlah mol terlarut dan tier ketiga siswa menjawab hampir menebak. Sehingga dikategorikan siswa tidak paham konsep
dan
28.57%
yang
mengalami
menjawab salah pada tier pertama yakni, tetap sama dengan 12 gram tier kedua siswa menjawab hukum dalton dan pada tier ketiga siswa menjawab yakin. Sehingga dikategorikan
siswa
mengalami
miskonsepsi.
Padahal
jawaban
yang
Menghitung jumlah partikel jika diketahui
sebenarnya pada tier pertama adalah 14
massa zat, dan sebaliknya
gram
Berdasarkan
dan
tier
kedua
adalah
Hukum
Lavoisier. Menentukan
kemampuan volume
gas
hidrogen
dalam
diperoleh menghitung
jumlah partikel jika ketahui massa zat dan
diperoleh
47.62% yang paham, 28.57% yang tidak
menentukan
paham dimana siswa yang menjawab salah
volume gas hidrogen berdasarkan persamaan
pada tier pertama yakni, 1 mol air (H2O)
reaksi pada soal nomor 7,10,17 dan 20
pada tier kedua yakni 1 mol air (H2O) terdiri
adalah 19.445% yang paham, 47.225% yang
dari 6,02 x 1023 molekul air, pada tier ketiga
tidak paham dimana siswa menjawab salah
siswa menjawab hampir menebak. Sehingga
pada tier pertama yakni, 22,4 liter pada tier
dikategorikan siswa tidak paham konsep dan
kedua siswa menjawab volume gas yang
23.81%
bereaksi dan hasil reaksi berbanding bulat
dimana siswa yang menjawab salah pada
dan sederhana dan pada tier ketiga siswa
tier pertama yakni, 1 mol air (H2O) pada tier
menjawab menebak. Sehingga dikategorikan
kedua yakni Satu mol air (H2O) terdiri dari
siswa tidak paham konsep dan 33.33% yang
6,02 x 1023 molekul air, pada tier ketiga
mengalami miskonsepsi dimana siswa yang
siswa
menjawab salah pada tier pertama yakni,
dikategorikan
22,4 liter pada tier kedua siswa menjawab
miskonsepsi.
Volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi
sebenarnya
berbanding bulat dan sederhana dan pada
semuanya benar dan tier kedua semuanya
tier ketiga siswa menjawab yakin. Sehingga
benar.
dikategorikan
Menentukan rumus molekul senyawa dari
kemampuan
miskonsepsi.
Tabel
siswa
4.1
sebaliknya pada soal nomor 11 adalah
berdasarkan persamaan reaksi Berdasarkan
Tabel
siswa
4.1 dalam
siswa Padahal
mengalami jawaban
yang
yang
mengalami
menjawab
pasti. siswa
Padahal pada
tier
miskonsepsi
Sehingga mengalami
jawaban pertama
yang adalah
rumus empirisnya
sebenarnya pada tier pertama adalah 11,2
Berdasarkan
liter dan tier kedua adalah Gas-gas yang
kemampuan siswa dalam menentukan rumus
bervolume
molekul senyawa dari rumus empirisnya
sama
mengandung
partikel yang sama pula.
jumlah
Tabel
4.1
diperoleh
pada soal nomor 12,13,14, dan 19 adalah 15.87% yang paham, 50.40% yang tidak
paham dimana siswa menjawab salah pada
yakni kadar dapat ditentukan berdasarkan
tier pertama yakni SO4, pada tier kedua
senyawa
yakni Mol zat S : mol zat O dan pada tier
menjawab pasti. Sehingga dikategorikan
ketiga siswa menjawab menebak. Sehingga
siswa mengalami miskonsepsi. Padahal
dikategorikan
dan
jawaban yang sebanrnya pada tier pertama
miskonsepsi
adalah N2H4 dan tier kedua adalah Kadar
dimana siswa menjawab salah pada tier
unsur-unsur dapat ditentukan berdasarkan
pertama yakni SO4, pada tier kedua yakni
rumus empiris atau rumus kimia senyawa.
Mol zat S : mol zat O dan pada tier ketiga
Menentukan massa zat terlarut dalam
siswa
larutan yang diketahui kemolarannya
33.73%
yang
siswa
tidak
mengalami
menjawab
dikategorikan miskonsepsi.
pasti. siswa
Padahal
paham
Sehingga mengalami
jawaban
dan
pada
tier
ketiga
siswa
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh
yang
kemampuan siswa dalam menentukan massa
sebanrnya pada tier pertama adalah Na2SO4
zat terlarut dalam larutan yang diketahui
dan tier kedua adalah Mol zat Na : mol zat S
kemolarannya pada soal nomor 16 dan 18
: mol zat O.
adalah 13.49% yang paham, 51.59% yang
Menentukan kadar unsur dalam senyawa
tidak paham dimana siswa yang menjawab
berdasarkan rumus kimia senyawa
salah pada tier pertama yakni 3,8 gram, pada
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh
tier kedua yakni Jumlah molnya bergantung
kemampuan siswa dalam menentukan kadar
pada massa zat dan pada tier ketiga siswa
unsur dalam senyawa berdasarkan rumus
menjawab
kimia senyawa pada soal nomor 15 adalah
dikategorikan siswa tidak paham konsep dan
3.18% yang paham, 63.49% yang tidak
34.92%
paham dimana siswa yang menjawab salah
dimana siswa yang menjawab salah pada
pada tier pertama yakni NH3, pada tier
tier pertama yakni 3,8 gram, pada tier kedua
kedua
ditentukan
yakni jumlah molnya bergantung pada
berdasarkan senyawa dan pada tier ketiga
massa zat dan pada tier ketiga siswa
siswa menjawab hampir menebak. Sehingga
menjawab. Sehingga dikategorikan siswa
dikategorikan siswa tidak paham konsep dan
mengalami miskonsepsi. Padahal jawaban
33.33%
miskonsepsi
yang sebenarnya pada tier pertama adalah
dimana siswa yang menjawab salah pada
4,8 gram dan pada kedua adalah Massa zat
tier pertama yakni NH3, pada tier kedua
bergantung pada jumlah molnya.
yakni
yang
kadar
dapat
mengalami
hampir
yang
menebak.
mengalami
Sehingga
miskonsepsi
KESIMPULAN
diperoleh 16.41% yang paham, 47.58% yang
Berdasarkan uarain pembahasan diatas,
tidak paham dan 36.01 yang mengalami
maka dapat disimpulkan bahwa:
miskonsepsi.
Kemampuan
dalam
memahami materi persamaan reaksi dan
persamaan reaksi dan perhitungan kimia
perhitungan kimia pada konsep mol sangat
pada konsep mol menggunakan three-tier
rendah.
choice
menyelesaikan
siswa
soal
multiple
siswa
Kemampuan
diagnostic
instrument perlu penggunaan meode pembelajaran yang
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tentang identifikasi kemampuan
tepat sesuai dengan karakteristik suatu materi.
siswa menyelesaikan soal persamaan reaksi
Untuk
guru
mata
pelajaran
dan perhitungan kimia pada konsep mol
khususnya guru kimia dapat menggunakan
menggunakan three-tier multiple choice,
three-tier
maka dapat dipaparkan saran-saran sebagai
mengidentifikasi kemampuan siswa setelah
berikut:
dilakukannya proses pembelajaran karena
Melihat
rendahnya
kemampuan
multiple
choice
dalam
three-tier multiple choice merupakan salah
siswa dalam menyelesaikan soal persamaan
satu alat yang
efektif digunakan dalam
reaksi dan perhitungan kimia pada konsep
evaluasi pembelajaran.
mol, maka dalam mengajarkan materi ini DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar
(http://www
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Askara
Org/image/candrasegaran%20fina.tc
Ariandini D.2013. Identifikasi miskonsepsi
m 18:94531.pdf)
siswa SMP pada konsep fotosintesis melalui
analisi
gambar.
Jurnal
nasional: 1-7.
Fauzia,
N.
E.
rsc.
2013.
Pengembangan
Instrumen Test Diagnostik Two-Tier Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
Candrasegaran, AL, Davit F Treagust, dan
Siswa Kelas XI Dalam Memahami
Mauro Mocerino 2007 Diagnostik
Materi Larutan Penyangga. Tesis.
Assessment In Science As a Means
Universitas pendidikan Indonesia.
To Improving Taching, Learning and Retention
Marista Ana Resti dkk. 2010. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA
Dalam Memahami Materi Larutan
Prosiding Symposium Nasional Dan
Penyangga Dengan Menggunakan
Pembelajaran Kimia (SNIPS 2013).
Two-Tier
Multiple
Bandung, Indonesia.167-170.
Diagnostic
Instrument.
Choice Jurnal
Kimia.512-513.
Pengembangan Lembar
Tresnasih, Nia. (Ida Feridadkk). 2013. “Analisis Terhadapa
Yanto,R. Enawaty, E. Erlina. 2013.
Kerja Siswa (LKS) Dengan
Konsepsi
Mahasiswa
Pendekatan Makroskopis-
Meteri
Elektrolisis
Mikroskopis- Simbolik Pada
Menggunakan Instrument Tes Three
Materi Ikatan Kimia.
Tier
Jurnal nasional : 1-9.
Multiple
Choice”.
Jurnal