September—Desember 2010
Latar Belakang dan Karakter dalam Perjanjian Lama
Hanna: Belajar Menjadi Seseorang Pelajaran Ketiga Kwartal 4, 9—16 Oktober 2010
Diterjemahkan Oleh: Daniel Saputra Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian
“Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita” (1 Sam. 2:1, 2)
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Sabbath 9 Oktober
1 Samuel 1; 2:1–26
Pendahuluan
Mendefinisikan Diri Sendiri Melalui Allah
Perhatikan perumpamaan ini. Seorang pria berjalan masuk ke gereja suatu Sabat pagi. Dia berpakaian sederhana dan bersih. Dia berjalan melewati penerima tamu dan berjalan sepanjang gang ke mimbar didepan gereja. Kemudian dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan segepok uang tunai. Dia memberikan uang ini kepada pendeta, menerangkan bahwa selama bertahun-tahun dia telah ingin memenangkan lotere. Dia baru saja tahu bahwa dengan melakukannya hidupnya akan jauh lebih mudah. Kemudian pada suatu malam dia berdoa bahwa jika dia menang lotere, dia akan memberikan semua kemenangannya kepada gereja.
Hanna . . . . . langsung tenang dan percaya Seberapa jauh imanmu akan diuji? Apakah anda, seperti Abraham, diminta untuk mengorbankan putra tunggalmu? Apakah anda seperti Ayub, harta dan anak-anakmu diambil darimu? Atau seperti Hanna? Dia adalah orang yang baik; dan percaya akan Allah yang esa. Dia juga adalah orang yang merasa tidak ada gunanya karena tidak mempunyai anak. Sementara dia berdoa di kaabah untuk mendapatkan anak, air mata meleleh dipipinya. Nafasnya keluar masuk satu persatu. Walaupun mulutnya komat-kamit, tak ada kata-kata yang keluar. Faktanya, imam Eli menganggap dia mabuk. Pada saat dia menerangkan kepada imam Eli apa yang dia doakan, imam menjawab dengan mengatakan, ― Pulanglah dengan damai, Allah Israel akan mengabulkan apa yang engkau pinta‖ (1 Samuel 1:17). Segera, Hanna tahu bahwa Allah telah mendengar dia. Satu hal yang membuat cerita Hanna berbeda dari Abraham dan Ayub adalah Hanna mengatakan kepada Allah pengorbanan apa yang rela dilakukannya. Dalam kasus Abraham, Allah mengatakan kepadanya untuk mengorbankan putranya. Dalam situasi Ayub, Allah mengizinkan harta milik dan anak-anaknya diambil. Hanna, berbeda, menawarkan untuk memberikan putranya kembali kepada Allah. Hal lain yang menarik tentang Hanna adalah setelah imam Eli mengatakan kepadanya untuk pulang dengan damai, dia langsung tenang dan percaya. Dia tidak bertanya secara rinci kepada Eli. Dia langsung pulang dan tidak lagi bersedih. Imannya dihargai dengan kelahiran Samuel; dan dia menepati janjinya kepada Allah. Segera setelah Samuel cukup umur untuk dipisahkan daripadanya, dia membawanya ke kaabah. Setelah Samuel, Allah memberkatinya dengan beberapa orang anak lagi. Sementara kita mempelajari cerita Hanna minggu ini, marilah kita juga belajar bagaimana mendefinisikan diri kita sendiri melalui Allah Andrea Jackson, Bishop, California, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 2
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Minggu 10 Oktober
Logos Mengembalikan Hadiah
1 Samuel 1; 2:1–11, 21; 2:12, 13; Maz. 46:1, 10; Matt. 6:19, 20; Mark 14:32–44; Lukas 12:16–21
Percaya dan Dedikasi (1 Samuel 1; 2:1—11, 21) Anda mungkin menyebut ini adalah suatu keluarga khusus pada waktu itu. Seorang pria, Elkana, dengan dua orang istri, Penina dan Hanna. Alkitab mengatakan bahwa Elkana lebih sayang kepada Penina, mungkin karena dia memberinya anak, tetapi dia mengasihi Hanna, yang belum memberikannya anak. Pokok cerita dalam lakon ini adalah Hanna, yang selalu dihina oleh Penina akan ketidak mampuannya mempunyai anak. Cerita ini tidak secara khusus bercerita tentang kekurangan tipe struktur keluarga ini. Cerita ini lebih kepada iman Hanna kepada Allah. Ceritanya mengingatkan kita akan DIA yang dapat kita datangi apabila tidak ada seorangpun tempat memohon pertolongan. Cerita ini mengajarkan kita akan pentingnya menepati janji yang kita buat kepada Allah. Dan cerita ini menunjukan agar kita mau dan rela mendedikasikan semua yang kita miliki kepada Allah yang memberikan segalanya kepada kita.
Dalam waktu-waktu tergelap hidup kita, sahabat terbaik yang dapat kita miliki adalah Yesus Sahabat Terbaik (1 Sam. 2:12, 13; Mazmur. 46:1, 10) Ada kalanya bahkan sahabat terdekat kita—saudari, saudara, anak-anak, orang tua, pasangan hidup—tidak dapat memberikan kata-kata penghiburan yang kita perlukan pada saat hati kita sakit. Bahkan, kata-kata seorang sahabat dapat memperparah kemarahan kita. Dalam situasi yang kecewa, kadangkala satu-satunya hal yang dapat dilakukan sahabat terbaik adalah tinggal diam. Sahabat Ayub pada mulanya menyadari akan hal ini. Tetapi pada waktu akhirnya mereka berbicara kepada Ayub, kata-kata mereka lebih memperparah kesedihannya. Elkana juga tidak mengerti pada waktu dia bertanya kepada Hanna,‖bukankah aku lebih berharga kepadamu dari seorang putra?‖ (1 Sam. 1:8). Jawaban Hanna adalah berbicara kepada Satu-satunya Dia yang benar-benar mau mendengar dia. Bahakn imam Eli sekalipun tidak menyadari akan hati yang terluka ini. Sama seperti teman-teman Ayub, dia menegur Hanna sebagai orang berdosa yang tidak layak menghadap Allah. Tetapi dengan roh yang tenang dan lemah lembut, Hanna menjawab Imam Besar, yang, digerakan oleh Roh Kudus, meneguhkan persetujuan Allah akan permohonannya. Bacalah Mazmur 46:1. Dalam waktu-waktu tergelap hidup kita, sahabat terbaik yang dapat kita miliki adalah Yesus. Hanya Dia yang memberikan jawaban dan menyembuhkan apa yang dirindukan hati yang menderita. Apa yang kita perlukan adalah melepaskan masalah itu dan membiarkan Allah menyelesaikannya. Berpegang kepada Apa yang Penting (Matt. 6:19, 20) Filantropis menyebutnya ― pemberian charity‖. Orang Kristen menyebutnya ― mengembalikan‖. Menyadari bahwa Allah lah yang telah memberikan segala sesuatunya kepada kita sehingga kita berdedikasi untuk mengembalikannya kepada Dia. Orang Kristen yang tulus SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 3
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
mengalami kesukaan yang lebih besar dalam memberi darpada menerima. Hanna senang pada waktu dia melahirkan seorang putra. Tetapi hal ini tidak sebanding dengan kesukaannya pada waktu dia memberikan Samuel kepada Eli agar putranya dapat melayani Tuhan. Bacalah 1 Samuel 2:1. Allah tidak semakin kaya dengan pemberian kita. Gantinya, pemberian kita yang tidak mementingkan diri sendirilah yang membuat kita lebih dekat kepada si Pemberi Hadiah. Kerelaan kita untuk terus menerus memberi membantu kita untuk menyempurnakan karakter ke Kristenan kita. ― Meletakan harta di sorga akan memberikan kita kemuliaan karakter; akan memperteguh kebajikan; mendorong belas kasihan; menumbuhkan simpati, kebajikan persaudaraan, dan charity.‖* Pemberian yang dipersyaratkan Allah bukanlah uang ekstra atau waktu kita yang tak berguna. Pemberian seperti Hanna, yang secara rela mengembalikan kepada Tuhan apa yang paling diinginkannya di dunia ini. Jangan Terlampau Bersedih (Lukas 12:15–21; 21:1, 2) Hanya Tuhan saja yang kadangkala mengizinkan seseorang mendapat lebih banyak dan yang lain lebih sedikit. Tidak peduli berapa banyak atau sedikit yang kita kumpulkan, kita semuanya mempunyai tanggung jawab yang sama. Pada waktu Yesus duduk di kaabah pada suatu hari, Dia mengamati orang Yahudi memberikan persembahan di kaabah. Pertama datanglah orang yang kaya yang memberikan persembahan yang banyak. Kemudian datanglah seorang janda, yang hanya memberikan dua picis. Bacalah apa yang dikatakan Yesus tentang kedua bentuk persembahan ini dalam Lukas 21:1, 2. Yesus menginginkan murid-muridNya mengerti bahwa bukan nilai dunia persembahan kita yang menunjukan kasih kita kepada Allah. Gantinya, kerelaan kita untuk mengembalikan semua yang telah diberikanNya yang membuat Dia bersuka. Sebagai perbandingan akan janda itu, Yesus menceritakan suatu cerita orang kaya yang bodoh yang diberkati luarbiasa sekali. Gantinya mengembalikan kepada Allah bahkan sebagian saja, dia memilih untuk membangun gudang yang lebih besar untuk menyimpan hartanya agar semua orang dapat melihat seberapa suksenya dia. ― Tetapi Allah mengatakan kepadanya, ― : Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?‖ (Lukas 12:20). Maksud Yesus adalah: orang yang menumpuk segalanya untuk dirinya sendiri tidak akan mempunyai tempat di kerajaanNYA. Penina adalah seperti orang kaya yang bodoh. Dia diberkati dengan banyak anak. Tetapi, gantinya mendedikasikan anak-anaknya untuk pelayanan Tuhan, dia memilih untuk menggunakannya merendahkan Hanna. Dilain pihak Hanna yang sama seperti janda dalam Lukas 12. Dia memilih untuk mengembalikan semua yang telah diberikan Allah. Roh yang tidak mementingkan diri inilah yang membuat dia berharga dimata Allah. REAKSI 1. Kenapa Allah menangguhkan memberi Hanna anak sampai dia sedemikian berdukanya? 2. Apakah anda pernah berdoa untuk menerima sesuatu agar dapat memberikannya kepada orang lain? Kenapa ya dan kenapa tidak? ____________ *Our High Calling, p. 195. Melvin Tolson, Brampton, Ontario, Canada
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 4
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Senin 11 Oktober
Kesaksian
Berhubungan Dengan Hanna
1 Samuel 1
― Kemudian istri kedua, dibakar oleh kecemburuan, mengklaim presedens itu sebagai bukti disenangi Allah, dan menghina Hanna yang tanpa anak sebagai bukti ketidak senangan Tuhan. Hal ini diulangi tahun demi tahun, sampai Hanna tidak dapat menanggungnya lagi. Tak mampu menyembunyikan kesediahannya, dia menangis tanpa berkeputusan, dan menghindar dari pesta. Suaminya berusaha keras menghiburnya. ‗Kenapa menangis? Dan kenapa tidak makan? Dan apa yang menyedihkanmu?‘ katanya; ‗bukankah aku lebih baik daripada sepuluh putra?‘
dia membuat suatu sumpah suci . . . . . . . . . akan mendedikasikan anaknya bagi Allah, bahkan sejak sedari kecil ― Hanna tidak mengucapkan apa-apa. Beban yang tidak dapat dibagikannya kepada sahabat duniawinya dia tumpahkan kepada Allah. Dengan sungguh-sungguh dia memohon agar DIA mengambil kegundahannya dan menganugrahinya hadiah berharga seorang putra yang akan dididik dan diajar untuk melayaniNYA. Dan dia membuat suatu sumpah suci bahwa jika permohonannya dikabulkan, dia akan mendedikasikan anaknya bagi Allah, bahkan sejak sedari kecil. Hanna tiba didepan pintu kaabah, dan dalam kesedihan hatinya dia ‗berdoa, . . . . . dan menangis sendu.‘ Tetapi dia bersekutu dengan Allah dalam kesunyiannya, tidak bersuara. Dalam zaman jahat seperti itu pemandangan perbaktian seperti itu amat jarang sekali terlihat. Pesta yang tak menghormati Tuhan dan bahkan mabuk-mabukan bukanlah hal yang aneh, bahkan pada upacara keagamaan; dan Eli imam besar, mengamati Hanna, menyangka dia dipengaruhi anggur. Berpikir untuk memberikan teguran, dia berkata dengan tegas, ‗Berapa lama lagi kamu akan mabuk? Campakan anggurmu.‘? ― Terluka dan terkejut, Hanna menjawab dengan lemah lembut, ‗Saya tidak mabuk ataupun minum alkohol, tetapi menumpahkan jiwaku kepada Tuhan. Janganlah menganggap hambamu ini sebagai putri Belial: karena dari kedukaan yang sangat dan kesedihan yang luarbiasalah aku datang berbicara disini.‘ ― Imam besar amat tergugah, karena dia adalah hamba Allah; dan gantinya menegur dia mengucapkan berkat: ‗Pulanglah dengan damai: dan Allah Israel akan mengabulkan apa yang engkau pinta.‘ ― Doa Hanna dikabulkan; dia menerima hadiah yang amat diidam-idamkannya. Sementara dia memandangi anak itu, dia menamainya Samuel—‗diminta dari Allah.‘ Sesegera mungkin anak kecil itu cukup besar untuk dipisahkan dari ibunya, Hanna memenuhi sumpahnya.‖* REAKSI Pernahkah anda merasa bahwa Allah tidak mengasihimu sebanyak orang lain karena mereka mempunyai lebih banyak daripadamu? ____________ *Patriarchs and Prophets, pp. 569–571. Jeff Jackson, Bishop, California, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 5
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Selasa 12 Oktober
Bukti
Kondisi Bangsa
1 Sam. 1:13, 14
Cerita Hanna terjadi beberapa saat setelah buku Hakim-hakim, pada ― saat tidak ada raja di Israel,‖ dan ― semua orang melakukan apa yang baik dipandangan mata mereka‖ (Hakim-hakim 21:25). Masyarakat pada saat itu menganggap poligami adalah hal yang dapat diterima— khususnya bila sipria cukup kaya untuk mempunyai lebih dari satu istri. Israel mengikuti praktek ini. Hal bahkan sampai pada Elkana, seorang Lewi dan imam Tuhan—mempunyai dua orang istri. Walaupuh Hanna tidak mempunyai anak, dia adalah istri favorit Elkana. Jadi dia diolok-olok Pennina, istri kedua. Pada saat Elkana memberikan perhatian dan kasih sayang lebih kepada Hanna, penghinaan itu semakin menjadi-jadi, sampai suatu hari, bahkan merusak pesta Paskah.
Putra-putra Eli ini terkenal tukang korupsi Walaupun Elkana tidak mengikuti instruksi ideal Allah untuk pernikahan, dia adalah iman yang setia dan orang yang rohani. Dalam iklim kejahatan dan korupsi, dia mengambil posisinya dengan serius dan hidup untuk menjadi pengantara atas nama umat. Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk Hopni dan Pinehas. Putra-putra Eli ini terkenal tukang korupsi. Mereka mencurangi umat dan melakukan imoralitas seksual didalam kaabah (1 Samuel 2:11-25). Hopni dan Pinehas tidak cocok untuk menjadi pengantara umat Israel. ― Sejak sedari anak-anak mereka telah terbiasa dengan upacara di kaabah; tetapi gantinya menjadi hormat, mereka kehilangan semua rasa kesucian dan pentingnya acara kaabah.‖1 Kejahatan putra-putra Eli amat terkenal. Ditambah pula dengan pencampur adukan praktek keagamaan dari bangsa lain kedalam upacara kaabah. Jadi tidak heran bahwa pada saat Eli melihat bibir Hanna komat-kamit tetapi tidak ada suara terdengar, dia mengasumsikan Hanna mabuk. Dia segera menegurnya karena tidak bisa berhenti minum pada waktu masuk ke kaabah Allah. Hanna mencurahkan hatinya kepada Allah pada saat-saat krisis pribadinya, dan Allah meneguhkan kepadanya melalui imam yang tidak sempurna bahwa doanya bukan hanya didengar tetapi juga dijawab. REAKSI 1. Hal-hal apa yang kita sebagai orang Kristen ― anggap benar dimata kita‖? 2. Dengan mempertimbangkan segala sesuatu yang berjalan salah di duia ini, apakah Allah punya perhatian kepada kebutuhan kita? Terangkan. 3. Pertimbangkan pandanganmu akan upacara gerejani. Pernahkah anda dalam cara apapun ― kehilangan rasa kesucian dan maknanya‖? ____________ 1. Patriarchs and Prophets, p. 575. 2. The SDA Bible Commentary, vol. 2, p. 455. Geddes Stewart, Pickering, Ontario, Canada
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 6
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Rabu 13 Oktober
1 Sam. 1:1, 2; 2:1– 11, 19–21
Bagaimana
Model Utama Kita: Hanna
Walaupun cerita Hanna terjadi ribuan tahun lalu, kita masih dapat mengambil pelajaran darinya. Sejak zaman awal, manusia telah mengalami masa susah dan merasakan tidak ada pengharapan. Hanna merasakan seperti itu. Tetapi, dia tidak hanya duduk disitu seperti kebanyakan yang kita lakukan. Dia membawa masalahnya kepada Allah. Pada saat sekarang, kita akan membahas bagaimana menghadapi masa sulit dengan model yang diberikan Hanna kepada kita.
Allah akan selalu menyediakan jalan bagi kita untuk hidup dalam damai Permasalahan. Elkana punya dua istri, Hanna dan Penina. Penina punya anak, tetapi Hanna tidak. Pada masa itu, merupakan suatu aib bagi seorang perempuan untuk tidak punya putra, apalagi tidak punya anak sama sekali. Karenanya, Hanna merasa seolah-olah dia tidak berharga. Solusi Hanna. Dia menyadari bahwa meratapi kemalangannya tidak akan memecahkan masalah. Jadi dia memutuskan untuk membicarakan hal ini kepada Allah. Dia membuat suatu perjanjian dengan Allah, mengatakan kepadaNYA bahwa jika dia diberkati dengan seorang anak, dia akan mendedikasikan dirinya dan anak itu untuk tujuan melayani Tuhan. Hasilnya. Allah mendengar doa Hanna dan memberkati dia dengan seorang anak yang dinamainya Samuel. Respon. Hannya membawa Samuel ke kaabah dan mendedikasikannya kepada Tuhan. Dia mengucap syukur dengan doa. Doa-doa ini menunjukan aspek kunci tentang Allah: (1) Dia layak mendapatkan semua pujian kita. (2). Kita tak berdaya tanpa Dia. (3). Allah memberikan kepada orang yang setia kepadaNYA. (4). Tuhan yang tahu akan awal dan akhir. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. (5). Dia memberikan kebahagiaan dan kekuatan bagi mereka yang rela menerimanya. (6). Musuh/perjugangan terbesar kita tidak akan dapat mengalahkan kita jika kita percaya dan berpegang kepada Allah. (7). Allah tidak pernah menjanjikan bahwa hidup akan mudah. Tetapi Dia berjanji bahwa Dia akan selalu disana jika kita berseru kepadaNYA. Sama seperti Hanna, hidup tidak akan pernah lepas dari ke-takberdayaan, tak berguna, lelah, lemah, dan tertekan. Gantinya membiarkan masalah kita menguasai kita, kita perlu meminta Tuhan melepaskan kita dari situasi kita. Allah akan selalu menyediakan jalan bagi kita untuk hidup dalam damai. Apa yang dimintanya dari kita hanyalah kita dengan penuh syukur hidup sebagai saksi akan kuasaNYA. Lakukan. Berdoalah setiap pagi untuk kelepasan dari situasimu, dan dedikasikan hidupmu bagi Allah. REAKSI: 1. Apa pergumulan anda? 2. Bagaimana Hanna memberi anda inspirasi? 3. Apa yang dapat anda lakukan bagi Allah? Kymberly Tolson, Brampton, Ontario, Canada SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 7
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Kamis 1 Samuel 1:1–19, 1 Korintus 12
14 Oktober
Pendapat
Bersinar di Latar Belakang
Sebagai anak kecil yang berumur sepuluh atau sebelas tahun, Joel tidak mengetahui apa yang ada didepannya. Dia hanya tahu bahwa dia menyenangi kamera, jadi dia akan menghabiskan waktu akhir pekannya menyiapkan peralatan itu siap untuk acara gereja. Pada waktu remaja, Joel bekerja dibelakang kamera selama acara perbaktian. Mungkin tidak disadai olehnya pada waktu berumur seperti itu, bahwa suatu hari berdiri didepan kamera, mengkhotbahnkan suatu pekabaran kasih Allah yang luarbiasa bukan hanya kepada jemaatnya di Gereja Lakewood tetapi juga kepada seluruh dunia.1
Anda akan bersinar kepada seluruh dunia Kadangkala adalah mudah bagi kita untuk melupakan yang bekerja dibelakang layar. Tetapi pekerjaan mereka sama pentingnya dengan yang ada didepan layar. Dapatkan seorang pemenang acara musik mempunyai penampilan yang luarbiasa seperti itu tanpa pembantu dibelakang panggung? Dapatkah seorang penyanyi utama bernyanyi tanpa penyanyi latar ataupun band pengiring? Allah masih mengakui orang-orang yang bekerja dibelakang, sama seperti Dia mengakui Hanna. Dia mungkin berada dibayang-bayang Penina, karena tidak mempunyai anak. Sementara dia mungkin merasa diabaikan dan dilupakan, Allah tidak melupakan dia. Dia mempunyai iman dan keberanian, mengetahui dalam hatinya bahwa Allah mempunyai rencana baginya. Gereja mempunyai banyak peranan bagi orang Kristen untuk ambil bagian. Seringkali, kita sedemikian terpakunya dengan khotbah atau acara musik spesial sehingga kita lupa bahwa semuanya bukan tentang yang didepan. ― Bagi setiap orang telah diberikan peran, dan tidak ada orang yang dapat menggantikan peran orang lain.‖2 Masing-masing kita mempunyai peranan yang berbeda yang membuat kita mahir dalam hal itu. Kadangkala Allah menggunakan kita ditempat kita. Walaupun orang lain mungkin mengakui pekerjaan yang anda lakukan, Allah melihat; dan hadiahNYA jauh lebih besar dari apapun yang pernah dibayangkan diberikan oleh manusia. Apabila digunakan, talenta yang telah diberikan Allah kepada masing-masing kita akan membantu gereja berjalan dengan efisien. Masing-masing kita mempunyai panggilan hidupnya. Apakah diatas panggung bernyanyi atau duduk dikursi dan memberikan salam dorongan kepadan pengunjung yang duduk disampingmu, anda melakukan pekerjaan Allah, dan terang akan memancar dari dalammu. Anda akan bersinar kepada seluruh dunia. REAKSI 1. Bagaimana anda melayani orang lain sementara anda bekerja dilatar belakang? 2. Bagaimana anda menggunakan talentamu untuk memuliakan Allah? ____________ 1. Joel Osteen, Become a Better You (New York: Simon and Schuster, 2007), pp. 72, 73. 2. Christian Service, p. 10. Alexandra Yeboah, Brampton, Ontario, Canada SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 8
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Jum‘at 15 Oktober
Eksplorasi Yang Kalah Mengambil Semuanya
1 Samuel 1
SIMPULKAN Mimpi buruh Hanna dimulai dengan pemecahan pragmatis Elkana akan pernikahan tanpa anak: istri kedua. Didorong diluar batas yang ditanggungnya, Hanna menumpahkan permasalahannya, kepedihan, dan permohonan dikaabah hanya disalah mengerti sebagai mabuk. Tetapi, teguran berobah menjadi berkat. Hanna melahirkan seorang putra—suatu pemberian dari Allah. Setelah menerima hadiah itu, dia dengan rela, dengan gembira memberikan kembali putranya kepada Allah, mendedikasikannya bagi pelayanan Tuhan. Sikap Hanna yang tidak mementingkan diri membuat dia menjadi besar dihadapan Tuhan. Dengan kehilangan, dalam pandangan dunia, atau mengembalikan pemberian itu kembali kepada Allah, kita mengalami suatu kebahagiaan dan kepenuhan yang sebenarnya. PERTIMBANGAN Guntinglah gambar-gambar dari majalah atau gunakan foto yang menunjukan emosi yang berbeda untuk menciptakan suatu ― album emosi.‖ Pikirkan suatu kejadian pada saat anda mengalami emosi itu. Bagaimana reakasi anda? Dapatkah anda bereaksi berbeda? Bagaimana Allah cocok untuk untuk setiap rekasi emosional itu? Lakukan interview kepada beberapa orang dengan pertanyaan berikut: apa yang paling anda hargai? Dalam situasi apa anda rela memberikan hal itu kepada orang lain? Tuliskan dalam suatu kartu hal yang anda anggap paling berharga. Letakan kartu itu dalam kotak, dan bungkuslan kotak itu untuk menunjukan nilai isinya. Doakan, dan berikan hal yang paling berharga itu atau mimpi kepada Allah. Letakan kotak itu ditempat yang akan selalu mengingatkanmu akan hal itu. Pantulkan bagaimana perasaan setiap partisipan dalam pelajaran minggu ini. Beberapa kemungkinan emosi adalah: Elkana—suami yang mengasihi, ayah yang bangga; Hanna— dikasihi, disakiti, tertindas, bahagia; Eli—lemah tak berdaya; Penina—arogan, tak aman, menyakiti; Samuel—bahagia, sedih, percaya, mengasihi. Dengan teman-teman, lakukan peran itu atau pantomimkan bagaimana orang ini berinteraksi satu sama lain. Yang mana yang dapat anak kenali, dan kenapa? Dengarlah suatu lagu pujian, kemudian tulislah suatu lagu atau puisi akan pujian yang telah diberikan Allah kepadamu. Bagikan lagu atau puisimu kepada orang lain. Tulis email atau telepon seseorang yang bergumul dengan suatu masalah. Carilah jalan untuk membagikan janji-janji Allah kepada mereka yang berada dalam masa sulit. HUBUNGKAN Patriarchs and Prophets, chapter 55; Stuart Tyner, Grace Notes (Nampa, Id.: Pacific Press©, 2007); Mike Jones, Sometimes I Don’t Feel Like Praying (Nampa, Id.: Pacific Press©, 2008). Audrey Andersson, Lindesberg, Sweden SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Victor Hutabarat - 9