Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Drive to Innovate
Daftar Isi Table of Contents 01 4
03 24 28 29 30 32 34 36 38
04
KILAS BALIK KINERJA BANK 2013
07
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI REPORT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of Board of Directors
COMPANY PROFILE Sekilas Perusahaan Company at a Glance Arti Nama “Resona Perdania” The Meaning of Name “Resona Perdania” Bidang Usaha Line of Business Jejak Langkah Milestones Peristiwa Penting Tahun 2013 Important Events In 2013 Struktur Organisasi Organization Structure Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
40 Profil Direksi Profile of Board of Directors 44 Pejabat Eksekutif Posisi 31 Desember 2013 Executive Officers as of December 31, 2013 45 Komposisi Pemegang Saham dan Perusahaan Anak Composition of Shareholders and Subsidiary 46 Informasi dan Komposisi Saham Perusahaan Anak, Perusahaan Asosiasi dan Perusahaan Afiliasi Information and Share Composition of Subsidiary, Associate and Affiliate Companies 48 Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievements
49 50 50
Profil Grup Resona Profile of Resona Group Struktur Grup Resona Structure of Resona Group Ikhtisar Keuangan Non Konsolidasi Resona Bank, Ltd., Jepang Non-Consolidated Financial Highlight of Resona Bank, Ltd., Japan 51 Perusahaan Anak Subsidiary 53 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Branch Office and Sub Branch Office
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 58 Tinjauan Operasional Bank Bank Operational Overview 62 Uraian Kinerja Keuangan Bank Description of the Bank’s Financial Performance
69 72
Rencana Strategis 2014 Strategic Plan 2014 Prospek Usaha Business Outlook
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 86 Audit Internal Internal Audit 89 Manajemen Risiko Risk Management 98 Penanganan Kredit Bermasalah The Handling of Non-Performing Loan 99 Teknologi & Informasi Information & Technology
100 Sumber Daya Manusia Human Resources 103 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 105 Program Edukasi Perbankan Tahun 2013 Banking Education Program In 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi dan Informasi Tambahan Consolidated Financial Statement and Supplementary Information
PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK DISCLOSURES OF THE BANK’S CAPITAL, RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
08
14
PROFIL PERUSAHAAN
76 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 78 Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Good Corporate Governance 82 Komite-Komite Committees 85 Sistem Kepatuhan Compliance System
06
8
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
56 Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia Tahun 2013 Overview of Indonesia’s Macro Economic Condition In 2013 57 Tinjauan Usaha Bank Bank Business Overview
05
02
FLASHBACK BANK PERFORMANCE OF 2013
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN INDUK PARENT COMPANY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT
Drive to Innovate Pada tahun 2013, PT Bank Resona Perdania telah mengabdi selama 55 tahun di industri perbankan Indonesia dengan memberikan produk dan layanan keuangan terbaik kepada nasabah tercinta kami. Pada tahun 2013 ini, berbagai pencapaian telah diraih oleh PT Bank Resona Perdania dan tentunya pencapaian tersebut tidak selalu semudah atau semulus yang diharapkan. Terdapat hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Bank baik dari dalam maupun luar. Hal itu menjadi suatu faktor pendorong bagi kami untuk melakukan sebuah perbaikan (”Drive to Innovate”) khususnya dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik sehingga PT Bank Resona Perdania dapat terus meningkatkan kinerja Bank secara keseluruhan dan pada saat yang sama dapat mencapai visi Bank untuk menjadi Bank yang paling dapat diandalkan di Indonesia untuk perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal dengan menyediakan kualitas layanan keuangan terbaik. By 2013, PT Bank Resona Perdania (the “Bank”) already served 55 years in Indonesia banking industry, having provided the best quality financial product and service to our valued customer. In the year 2013, various achievement has been attained by PT Bank Resona Perdania, and this achievement was not always easy or smooth as expected. There were obstacles and challenges faced by our Bank both from internally and externally. It became a driving force for us to make an improvement (”Drive to Innovate”) especially in the implementation of Good Corporate Governance, so that PT Bank Resona Perdania can continue to improve Bank’s performance comprehensively, at the same time achieve Bank’s vision to be the most reliable Bank in Indonesia for Japanese and local companies by providing the best quality financial services.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
1
Kilas Balik Kinerja Bank 2013 Flashback Bank Performance of 2013
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Consolidated (In million Rupiah) Balance Sheet
2013
Cash and Current Account with Bank Indonesia
899,757
2012 690,746
2011
Current Account with Other Banks - Net
858,995
573,800
781,100
Loan - Net
9,636,098
8,154,198
6,927,171
Total Asset
650,199
14,118,461
11,970,849
10,316,957
Deposits
6,780,424
5,433,416
4,927,910
Borrowings
3,835,012
2,654,946
2,829,069
11,756,697
10,056,033
8,616,314
2,361,765
1,914,817
1,700,642
Interest Revenues - Net
452,786
406,947
377,915
Income from Operations
332,670
367,542
335,541
Income Before Tax Expense
602,180
370,126
337,923
Net Income
516,973
277,160
251,912
Basic Earnings Per Share (full amount)
181,394
97,249
88,390
Total Liabilities Equity Profit Loss
Non-Consolidated 2013 (%)
Financial Ratios
2012 (%)
2011 (%)
CAPITAL 17.96
Capital Adequacy Ratio (CAR)
17.01
17.62
PROFITABILITY Return on Assets (ROA)
4.88
3.40
3.57
Return on Equity (ROE)
27.11
18.39
18.43
3.91
3.90
3.92
72.19
59.79
61.11
142.24
151.60
144.14
Non Performing Loan - Gross
1.22
1.74
2.24
Non Performing Loan - Net Non Performing Earning Asset and Non Performing Non Earning Asset to Total Earning Asset and Non Earning Asset
0.54
0.86
0.63
0.73
1.12
1.57
Impairment of Financial Asset to Total Earning Asset
0.58
1.02
1.28
Non Performing Earning Asset to Total Earning Asset
0.92
1.47
1.68
Net Open Position
3.63
0.81
1.25
Rupiah Minimum Reserves Requirements
8.69
8.37
8.20
Foreign Exchange Reserves Requirements
8.27
8.83
8.26
Net Interest Margin (NIM) Operating Expense to Operating Income LIQUIDITY Loan to Deposit Ratio (LDR) EARNING ASSETS
COMPLIANCE
Legal Lending Limit Violation Percentage a. Related Party
-
b. Non Related Party
-
-
-
*)
-
12.10
Legal Lending Limit Exceeding Percentage a. Related Party
-
-
-
b. Non Related Party
-
-
-
*) Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 15/2/DPB2/PB2-7/Rahasia tanggal 18 Oktober 2013, kami sajikan kembali untuk Rasio pelanggaran BMPK untuk pihak tidak terkait posisi Desember 2012 dari sebelumnya 0% menjadi 12,10% yang disebabkan oleh ketergantungan keuangan Debitur dari debitur lain yang terjadi pasca penarikan, pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada bulan Maret 2013.
4
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
*) Based on Bank Indonesia letter No. 15/2/DPB2/PB2-7/Rahasia dated October 18, 2013, we represented for Ratio of Legal Lending Limit violation for non related parties as of December 2012 from formerly 0% become 12.10% that caused by independency of Debtor financing from other debtor that occurred on withdrawal term. The violation already completely handled in March 2013.
Consolidated Loan Portfolio
Deposit Portfolio
Income Contribution
Manufacturing 46.74%
Current Account
51.18%
Interest Income - Net
78.75%
Wholesales Trading
20.49%
Deposit
48.82%
FX Income - Net
17.46%
Business Service
11.49%
Fee and Comm. - Net
3.79%
Finance and Insurance
9.62%
Construction
7.32%
Others
4.34%
Loan - Net
Equity
In Million Rupiah
In Million Rupiah
Net Income In Million Rupiah
2,361,765
9.636.098
8.154.198
516,973
1,914,817 1,700,642
6.927.171
277,160 251,912
2011
2012
2011
2013
2012
2013
2011
2012
2013
Non-Consolidated ROA 5.00
ROE 4.88
CAR
30.00
18.00
27.11
4.00
3.57
25.00
NPL-Net 17.96
1.00
17.62
0.86 0.63
17.50
0.54
0.50
3.40
3.00
20.00
2.00
15.00
17.00
18.43
0.25
17.01
18.39
2011
2012
2013
16.50
2011
2012
2013
0.00
2011
2012
PERINGKAT PT PEFINDO
2013
2011
2012
2013
Rating Medium Term Rating
Outlook
MTN IV
id. AA-
Stable
MTN V
id.
AA-
Stable
Corporate Rating
id. AA-
Stable
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
5
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of Board of Commissioners and Board of Directors
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
Didi Nurulhuda Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
8
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata kelola perusahaan merupakan perangkat kebijakan dan praktik yang berlaku dalam sebuah perusahaan untuk memastikan adanya transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi dan kewajaran dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Corporate governance is an applicable policy and practical instrument in a company that ensures there is transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness in the interaction with stakeholders.
Dear Shareholders and Stakeholders Kami selaku Dewan Komisaris PT Bank Resona
On behalf of Board of Commissioners of PT Bank Resona
Perdania dengan bangga menyampaikan laporan
Perdania (the Bank), we are proud to present the 2013
tahunan 2013 PT Bank Resona Perdania (Bank) yang
annual report of PT Bank Resona Perdania despite
tergolong istimewa, di tengah berbagai kondisi global
various global condition in 2013. We have succeeded
yang kami alami bersama di tahun 2013. Berbagai
in gaining numerous opportunities in 2013, which in
peluang sepanjang tahun 2013 berhasil kami raih
return have brought positive implication to the Bank’s
dan berimplikasi positif pada peningkatan kinerja
performance refinement. We proudly state that our
Bank. Berkat dukungan dari semua pihak, dapat kami
implementation of duties and responsibilities as Board
sampaikan bahwa pelaksanaan seluruh tugas dan
of Commissioners in 2013, which was supported from all
tanggung jawab kami selaku Dewan Komisaris telah
parties, was very respectable.
berjalan dengan baik selama tahun 2013.
Penilaian Atas Kinerja Direksi
Assessment of Performance
Bank telah mencapai berbagai kinerja utama
While
sepanjang tahun 2013, berbagai pencapaian tersebut
performances in 2013, we are yet to be satisfied and
tidak serta merta membuat kami lekas mengalami
endeavor to improve our service and management, as
kepuasan, hal tersebut semakin memacu kami
well as to build customers’ trust for better results and
untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan
performance.
the
Bank
Board has
of
achieved
Directors several
major
dan pengelolaan serta membangun kepercayaan kepada para nasabah demi hasil dan kinerja yang membanggakan.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
9
Pertumbuhan aset Bank secara konsolidasi di tahun 2013
The consolidated Bank’s asset growth increased by 17.94% from
berhasil meraih peningkatan sebesar 17,94% menjadi Rp
Rp 11.9 trillion in 2012 to Rp 14.1 trillion in 2013. From earning
14,1 triliun, dari Rp 11,9 triliun pada tahun 2012. Dari sisi
side, net profit increased by 86.53% from Rp 277.2 billion in 2012
profitabilitas, laba bersih Bank mengalami peningkatan
to Rp 516.9 billion in 2013 due to the profit gained from the sale
86,53% hingga menjadi Rp 516,9 miliar di tahun 2013 dari Rp
of the Bank’s asset that is the head office building on Jl. Jend.
277,2 miliar di tahun 2012. Peningkatan laba bersih Bank ini
Sudirman amounted to Rp 266.7 billion.
dikarenakan pada tahun 2013 Bank memperoleh keuntungan atas penjualan aset Bank yaitu gedung kantor pusat Bank yang sebelumnya berlokasi di Jl. Jend. Sudirman sebesar Rp 266,7 miliar. Ditengah kondisi pencapaian Bank yang penuh dengan
The Bank also succeeds in recording financial ratio amidst the
dinamika, Bank juga berhasil mencatat rasio-rasio keuangan
dynamic achievement condition as follows: CAR increased by
Bank sebagai berikut: CAR mencapai 17,96% meningkat
0.95 points from 17.01% in 2012 to 17,96% in 2013; NPL gross in
0,95 poin dari tahun 2012 yang tercatat sebesar 17,01%, NPL
2013 was improved, reaching 1.23% compared to 2012 which
Gross mencapai 1,23% di tahun 2013 mengalami perbaikan
was 1.76%. However, Bank was capable to maintain its Gross NPL
dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 1,76% dan
below 2%.
Bank masih dapat mempertahankan NPL Gross dibawah 2%.
Implementasi Tata Kelola
Governance Implementation
Tata kelola perusahaan merupakan perangkat kebijakan
Corporate governance is an applicable policy and practical
dan praktik yang berlaku dalam sebuah perusahaan untuk
instrument in a company that ensures there is transparency,
memastikan adanya transparansi, akuntabilitas, tanggung
accountability, responsibility, independency, and fairness in the
jawab, independensi dan kewajaran dalam berinteraksi dengan
interaction with stakeholders. The corporate governance policy in
pemangku kepentingan. Kebijakan tata kelola perusahaan di PT
PT Bank Resona Perdania serves as solid framework that enables
Bank Resona Perdania memberikan kerangka kerja yang kuat
both the Board of Commissioners and Board of Directors to
dan memungkinkan Dewan Komisaris maupun Direksi untuk
effectively monitor and evaluate business operational, as well as
secara efektif mengawasi dan mengevaluasi operasional bisnis
to ensure its conformity with both strategic purposes, including in
Bank, serta untuk memastikan keselarasan dengan tujuan-
implementation of corporate social responsibility.
tujuan strategis yang ditetapkan, termasuk dalam menjalankan tanggung jawab sosial Bank.
10
Selama tahun 2013, Bank telah melakukan perbaikan guna
In 2013, the Bank has refine its system to improve GCG values
meningkatkan nilai tata kelola perusahaan yang baik (Good
by forming GCG Team led by Director of Risk Management and
Corporate Governance/ GCG), dimulai dengan membentuk
a membership comprising of Compliance Division, Inspection
Tim GCG yang dipimpin oleh Direktur Manajemen Risiko yang
Division (SKAI), and Risk Management Division. The Team
anggotanya terdiri dari Kepala Divisi Kepatuhan, Divisi Audit
has enacted a comprehensive review of GCG implementation,
(SKAI) dan Divisi Manajemen Risiko. Tim tersebut telah mereview
including the elements of GCG Structure, GCG Process, and GCG
secara komprehensif penerapan GCG di Bank, meliputi unsur-
Outcome. The results are composed in the form of action plan
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
unsur GCG Structure, GCG Process dan GCG Outcome. Hasil review
and follow up, which the result is submitted to the supervising
yang telah dilakukan sepanjang tahun 2013 disusun dengan
authority, namely Indonesia Financial Service Authority. If the
membuat action plan dan menindaklanjutinya yang hasilnya
above matter is implemented continuously, it can improve and
disampaikan kepada otoritas pengawas dalam hal ini adalah
maintain GCG assessment and soundness Bank rating minimal 2
Otoritas Jasa Keuangan. Jika hal tersebut terus dilaksanakan
(two) or good.
maka akan dapat meningkatkan dan mempertahankan penilaian GCG dan tingkat kesehatan Bank minimal 2 (dua) atau baik.
Pandangan dan Prospek Ke Depan
Future View and Prospect
Bank telah menyesuaikan visi, misi dan rencana strategis
The Bank has revised its vision, mission, and strategic plans to be
yang lebih jelas untuk dijadikan acuan dalam menyusun
more clearly as guidelines for composing long term, midterm, and
rencana bisnis Bank jangka panjang, menengah dan pendek.
short-term Bank’s business plan. The revision is an integral part
Penyesuaian visi, misi dan rencana strategis tersebut
from the action plans that implemented in 2013.
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari action plan yang dilaksanakan selama tahun 2013. Berbagai perbaikan strategi dan kebijakan yang telah kami
Various improvements of our strategies and policy that we have
susun selama tahun 2013, termasuk di dalamnya action
arranged in 2013, including the action plan and the performance
plan untuk tahun 2013 dan pencapaian kinerja pada tahun
achievement in 2013, expected can become a strong foundation
2013, diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat
in supporting the development of a healthier Bank, particularly to
dalam mendukung perkembangan Bank yang lebih sehat
achieve the total asset that determined at Rp 20 trillion in the end
dan berkembang, khususnya dalam pencapaian total aset
of 2017.
yang ditargetkan mencapai Rp 20 triliun di akhir tahun 2017 mendatang. Hal-hal tersebut diatas, telah membuat kami lebih yakin bahwa
Based on the above matters, we truly believe that we can still
Bank akan tetap survive dalam menghadapi masa depan. Dewan
survive for the future. The Board of Commissioners remains
Komisaris optimis Bank mampu mencapai visi menjadi Bank
optimistic in the Bank’s ability to reach Bank’s vision to become the
yang paling dapat diandalkan di Indonesia untuk perusahaan-
most reliable Bank in Indonesia for Japanese and local companies
perusahaan Jepang dan lokal dengan menyediakan kualitas
by providing the best quality financial services.
layanan keuangan terbaik.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
The Composision Changes of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Dalam tahun 2013, Bank telah mengajukan perubahan
In 2013, the Bank has proposed the changes of the composition
komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi ke Bank
of the Board of Commissioners and the Board of Directors to Bank
Indonesia pada bulan Oktober 2013, dan fit & proper test telah
Indonesia in October 2013, and fit & proper test has been done by
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Indonesia Financial Service Authority.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
11
Perubahan atas komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
The changes of the composition of the Board of Commissioners
tersebut juga merupakan bagian dari rencana strategis
and the Board of Directors is also as a part of Bank’s strategic
pengembangan Bank. Dengan perubahan komposisi anggota
development plan. With the change in the composition of
Dewan Komisaris
dan Direksi tersebut, tentunya akan
the Board of Commissioners and the Board of Directors will
memberikan perubahan terhadap komposisi pengetahuan
obviously provide a changes in the composition of knowledge and
dan pengalaman diantara anggota Dewan Komisaris dan
experience among members of the Board of Commissioners and
Direksi, kami sangat mengharapkan akan lahirnya sinergi yang
the Board of Directors, we are looking forward to the new better
lebih baik lagi.
synergy.
Apresiasi kepada Seluruh Pemangku Kepentingan
Appreciation to all Stakeholders
Mewakili Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih
On behalf of the Board of Commissioners, I send my gratitude for
atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para
the support and trust given by the Shareholders and stakeholders
Pemegang Saham dan pemangku kepentingan kepada PT
to PT Bank Resona Perdania. I also convey appreciation to the
Bank Resona Perdania. Apresiasi juga saya sampaikan kepada
Board of Directors for their leadership with extensive knowledge,
Direksi atas kepemimpinan dengan wawasan yang luas, serta
as well as to the management and all employees who have worked
kepada manajemen dan seluruh pegawai yang telah bekerja
with full sincerity. Board of Commissioners believes that a good
dengan penuh kesungguhan. Dewan Komisaris yakin kinerja
performance achieved in 2013 will realize the vision and mission
baik yang tercapai pada 2013 akan mewujudkan visi dan
of PT Bank Resona Perdania as well as contribute significantly to
misi PT Bank Resona Perdania serta memberikan kontribusi
the development of the community and banking in the country.
yang berarti bagi pengembangan masyarakat dan perbankan
Finally, it May Almighty and Merciful God always gives His blessing
tanah air. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
to all of us.
senantiasa memberikan Karunia-Nya kepada kita semua.
Hormat Saya / Sincerely, Didi Nurulhuda Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
12
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
4
2
1
3
1. Didi Nurulhuda
3. Cheng Shui-Hee, Gary
2. Abdul Haris Hartanto
4. Atsushi Tahara
Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Non-Independen Non-Independent Commissioner
Komisaris Non-Independen Non-Independent Commissioner
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
13
Laporan Direksi Report of Board of Directors
Akihiro Miyamoto Presiden Direktur President Director
14
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Kami sangat percaya dan yakin bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan harus didasari oleh landasan permodalan yang kuat. We put our faith on sustainable growth based on solid capital foundation.
Dear Shareholders Tahun 2013 menjadi pembuktian bagi PT Bank Resona Perdania (Bank) dalam mengabdikan diri sebagai Bank yang selama lebih dari 55 tahun mampu mendukung perusahaan-perusahaan Jepang dan tanah air. Sejalan dengan Visi dan Misi yang Bank miliki, membuat kami mampu menyongsong tahun 2013 dengan langkah pasti dan keyakinan yang kuat.
In 2013, PT Bank Resona Perdania (the Bank) succeeded in demonstrating its ability as the Bank that has help support companies, both Japanese and Local, for the last 55 years in Indonesia. In line with our Corporate Vision and Mission, we were confident of welcoming the year 2013 in good faith.
Pemulihan ekonomi global masih terus dilakukan sepanjang tahun 2013 pasca terjadinya penurunan yang signifikan sehingga memberikan dampak secara langsung terhadap perekonomian tanah air. Pertumbuhan yang lambat sepanjang tahun ini hanya mampu mencatatkan total pertumbuhan perekonomian Indonesia sebesar 5,7% relatif menurun terhadap tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,3%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan kian membaik dengan pencapaian inflasi sebesar 8,38% serta kondisi politik tanah air yang kondusif dapat mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan di tahun mendatang.
Sustainable economic recovery on global scale was continuously being observed after the significant decline affecting the country’s economy. The delayed growth caused the country to record total economic growth of only 5.7%, a significant decline compared to the previous year which was 6.3%. Indonesia’s economic growth was expected to be restored with moderating inflation rate amounted to 8.38% and conducive political climate may encourage sustainable growth in the coming years.
Atas nama segenap jajaran Direksi, perkenankan saya melaporkan atas pencapaian hasil kinerja Bank sepanjang tahun 2013 yang penuh dengan dinamika dan stabil dalam pencapaiannya.
On behalf of the Board of Directors, I would like to present the Bank’s dynamic and stable achievement in 2013.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
15
16
Analisa Kinerja Tahun 2013 Meskipun menghadapi tantangan yang cukup berat, kemajuan yang kami capai hingga saat ini sangat membesarkan hati. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini kami berhasil meningkatkan pendapatan dan pembukuan laba bersih.
Performance Analysis 2013 Despite the enormous challenges, we achieved an outstanding performance. We succeeded in posting increased revenues and net profit compared to the previous year.
Kami gembira Bank meraih kinerja yang baik sepanjang tahun 2013 ini, secara konsolidasi total pendanaan yang berasal dari penghimpunan pihak ketiga yaitu giro, tabungan dan deposito, berhasil kami catat mengalami peningkatan sebesar 24,79% menjadi Rp 6.780.424 juta dari tahun 2012. Sedangkan pendanaan yang berasal dari pinjaman diterima senilai Rp 3.835.012 juta atau lebih tinggi 44,45% dibanding dengan tahun 2012 yakni sebesar Rp 2.654.946 juta. Berkat realisasi pendanaan tersebut, kami telah berhasil membukukan total aset yang dimiliki sebesar Rp 14.118.461 juta atau mengalami peningkatan sebesar 17,94% dari tahun 2012, yang telah dialokasikan ke kredit (bersih) adalah sebesar Rp 9.636.098 juta atau 18,17% signifikan meningkat dari tahun 2012 yang hanya mencapai Rp 8.154.198 juta.
We are grateful for the Bank’s excellent performance in 2013. Consolidated total financing from third party, such as giro, savings and deposit, has increased by 24.79% to Rp 6,780,424 million. Funding from borrowings amounted to Rp 3,835,012 million, increased by 44.45% compared to Rp 2,654,946 million in 2012. Thanks to financing realization, we recorded total assets amounted to Rp 14,118,461 million or increased by 17.94% from year 2012 of which allocation of loan (net) to Rp 9,636,098 million from Rp 8,154,198 million, a significant increased of 18.17% from 2012.
Mengenai pencapaian rentabilitas Bank di tahun 2013 ini, laba sebelum pajak dan laba setelah pajak masing-masing mencapai Rp 602.180 juta dan Rp 516.973 juta atau 62,70% dan 86,53% meningkat dari tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh pada bulan Januari 2013 Bank telah menjual aset tetap untuk mendukung rencana Bank dalam memperkuat modal inti dan ekspansi Bank. Dengan pencapaian tersebut maka rasio Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) juga mengalami peningkatan.
On the account of the Bank’s earnings achievement in 2013, profit before tax and profit after tax each reached Rp 602,180 million and Rp 516,973 million respectively or by 62.70% and 86.53% increased from previous year. This is due to the fact that on January 2013 Bank has disposed of the fixed asset to help support Bank’s plan in strengthening Bank’s core capital and its expansion. By this achievement, it resulted in the increased ratio of Return on Asset (ROA) and Return on Equity (ROE).
Dari sisi permodalan, modal yang kami miliki mencapai Rp 1.978.210 juta atau meningkat 22,25% dari tahun 2012 yaitu Rp 1.618.191 juta. ATMR Bank mencapai Rp 11.017.509 juta atau 15,84% juga mengalami peningkatan dari tahun 2012. Karena peningkatan modal yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan ATMR menyebabkan rasio CAR Bank juga lebih tinggi dari tahun 2012 yaitu mencapai 17,96% atau lebih tinggi 0,95 poin dari tahun 2012.
Our capital reached Rp 1,978,210 million or increased by 22.25% from year 2012 which was Rp 1,618,191 million. The Bank’s Risk Weight Asset (RWA) reached Rp 11,017,509 million or increased by 15.84% from year 2012. Because the increased capital is higher than the increased RWA, has resulted in Bank’s CAR to reach 17.96% or higher by 0.95 point from year 2012.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Kami sangat percaya dan yakin bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan harus didasari oleh landasan permodalan yang kuat, oleh karena itu melalui kerangka kerja manajemen risiko kami telah mempersiapkan perangkat perhitungan modal berdasarkan profil risiko Bank yang dikenal dengan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.
We put our faith in sustainable growth based on solid capital foundation. Therefore, through risk management framework, we have prepared risk profile-based capital calculation system named Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) pursuant to Bank Indonesia Circular Letter No .14/37/DPNP dated December 27, 2012 on Minimum Capital Adequacy.
Kesuksesan dalam pencapaian-pencapaian tersebut merupakan cerminan dari tepatnya strategi yang diterapkan oleh segenap tim manajemen dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan pasar yang tidak hanya membuat kami bangga, namun juga memicu kami untuk terus tumbuh dengan memberikan kualitas pelayanan perbankan yang lebih baik ditahun-tahun mendatang.
The achievement is a reflection of the properly implemented strategy by our management team in utilizing opportunities and facing challenges which will not only increase our confidence, but also encourage us to develop through better service in the future.
Kebijakan Strategi Sepanjang tahun 2013 berjalannya kegiatan Bank di Indonesia, kami senantiasa melakukan serangkaian peningkatan demi memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah-nasabah potensial dan memperkuat fungsi internal Bank seperti Sumber Daya Manusia, Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Langkah yang telah kami tempuh tersebut termasuk melakukan kerjasama dengan konsultan independen guna membantu memperbaiki kinerja segenap segmen yang mendukung kegiatan usaha Bank.
Strategic Policy On Bank’s activity in Indonesia, throughout the year 2013, we endeavoured to enhance our performance in order to provide premium financial service for potential customers while strengthening internal functions such as Human Resources, Compliance and Risk Management. Those steps taken were inclusive of the cooperation with independent consultants to improve the performance of all supporting segments.
Kami juga telah sukses menerbitkan MTN V sebesar Rp 150 miliar dengan suku bunga sebesar 10,65%, dengan harapan dapat terus memitigasi risiko likuiditas Bank dalam jangka panjang. Komitmen Bank untuk mempertahankan kualitas kredit dan menyelesaikan debitur bermasalah Bank direalisasikan dengan tetap menjaga rasio NPL gross dibawah 2%. Di tahun 2013, rasio NPL gross Bank tercatat sebesar 1,23% atau 0,53 point mengalami perbaikan dari tahun 2012 yaitu 1,76%. Perbaikan ini dikarenakan Bank telah melakukan hapus buku dari salah satu debitur bermasalah Bank.
We also have successfuly issued MTN V amounted to Rp 150 billion with interest rate 10.65%, which was for long-term mitigation on liquidation risks. The Bank commits to maintaining credit quality and solve the non-performing debtors while maintaining NPL gross ratio below 2%. In 2013, the Bank’s NPL gross ratio was recorded at 1.23% or an improvement by 0.53 points from year 2012 at 1.76%. This was due to the write-off of loan for one of nonperforming debtors.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
17
18
Berbagai kebijakan strategis yang telah dijalankan telah mampu meningkatkan kinerja Bank yang dibuktikan dengan peningkatan pencapaian kinerja keuangan dan operasional di tahun 2013. Kesuksesan ini memberikan dampak positif dalam pencapaian nilai Bank, pendapatan yang meningkat, serta pencapaian laba komprehensif yang membanggakan, sehingga mampu menjadikan PT Bank Resona Perdania sebagai Bank yang memberikan solusi yang berkualitas tinggi dan menyeluruh dalam layanan keuangan.
The strategic policies implemented have succesfully improved the Bank’s performance as demonstrated in increasing financial and operational performance in 2013. The success also brings positive impact in achieving the Bank’s value, improving revenues, and attaining satisfactory comprehensive profit, thus making PT Bank Resona Perdania as a reliable fund provider in financial service.
Seluruh pencapaian tersebut tentunya didukung oleh kinerja seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) mulai dari manajemen hingga tingkat individu. Visi dan Misi Bank telah diterapkan secara berjenjang dari Dewan Komisaris, Direksi, hingga karyawan tingkat operasional.
Human Resources, including the management and individuals, have contributed in attaining such achievements with gradual implementation of Bank’s Vision and Mission within Board of Commissioners, Board of Directors, up to operational personnels.
Optimisme dan Kendala Semua pencapaian kami hingga saat ini merupakan kerja keras dan kesungguhan hati dalam menjalankan aktivitas perbankan yang berlandaskan kepada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Dibandingkan dengan tahun 2012, kendala yang kami hadapi pada tahun 2013 lebih terfokus pada penurunan terhadap penilaian GCG, sehingga memberikan semangat tersendiri bagi kami dalam upaya peningkatan kembali penilaian GCG dengan memberikan perhatian penuh terhadap GCG dan peningkatan pengendalian internal Bank secara menyeluruh.
Optimism and Challenges Until now, our achievement came from hard work and integrity in engaging in banking activities based on Good Corporate Governance (GCG). Compared to 2012, the challenges faced in June 2013 from declining GCG assessment, which made us realize to pay close attention and improve bank’s overall internal control .
Prospek Usaha Kami tetap optimis di tahun mendatang pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dikondisi yang semakin baik, kami berkeyakinan mampu mewujudkan harapan berupa pencapaian aset sebesar Rp 20 triliun di tahun 2017 sebagai bagian dari komitmen kami, serta menyalurkan kredit kepada UMKM secara bertahap sampai dengan 20% pada tahun 2018 berdasarkan peraturan yang berlaku.
Business Outlook We remain optimistic that, in the future, Indonesia’s economic growth will continue to further improve, we believe that we are able to achieve Rp 20 trillion of asset in 2017 as part of our commitment and also distribute credits gradually to SMEs up to 20% in 2018 based on regulation.
Kami akan terus memastikan pendanaan yang stabil dengan likuiditas yang memadai melalui penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan menargetkan pertumbuhan dana-dana murah seperti giro serta membidik Deposan non-inti.
We will make sure to secure stable financing with sufficient liquidity through third Parties Fund (DPK) by targeting less costly fund growth such as current account and non-core Depositors.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Kami juga berencana untuk memperluas jaringan kantor Bank dan selalu menyediakan layanan keuangan terkini melalui website baru yang kami miliki dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada nasabah, sehingga Bank lebih mudah dalam menawarkan produk dan layanannya baik funding maupun lending, serta terus meningkatkan infrastruktur di bidang IT, dan kualitas sumber daya manusia.
We are planning to further expand our branch network and to provide upgraded financial service through our new website in order to be close to the customers. As such, it will be easier for the Bank to offer its products and services, both for funding and lending, as well as to improve our infrastructure in IT and human resources.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan Kami berkomitmen untuk menjadikan praktik tata kelola perusahaan yang baik sebagai landasan operasional guna menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang. Kami percaya bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) merupakan bagian terpenting dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Corporate Governance Implementation We are committed to improving the practice of Good Corporate Governance (GCG) on an operational level in order to face the challenges of the growing business. We believe that the implementation of GCG is a most important part in maintaining a sustainable business growth.
Oleh karena itu, kami memiliki komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik Corporate Governance secara konsisten dan berkesinambungan dalam kegiatan usaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.
Therefore, we continuously improve the quality of Corporate Governance Best Practices consistently and continuously in business activities to improve the company’s performance, to protect the interests of stakeholders, and improve compliance with laws and regulations, and ethical values generally accepted in the banking industry.
Sepanjang tahun 2013, Bank senantiasa berupaya melakukan peningkatan kualitas GCG yang dimiliki dengan membentuk Tim GCG sejak September 2012. Kami telah melakukan upaya terbaik guna meningkatkan peringkat GCG berdasarkan metode Plan Do Check Act (PDCA) atas 11 faktor GCG. Tindak lanjut dari rencana tersebut telah dilaksanakan oleh seluruh unit kerja terkait, yang progresnya dimonitor setiap bulan oleh Divisi Kepatuhan, Tim GCG dan manajemen Bank dan dilaporkan ke Bank Indonesia yang saat ini telah dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Kami juga telah melakukan perbaikan dalam tata kelola Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) bekerjasama dengan eksternal konsultan.
Throughout 2013, the Bank endeavoured to improve Corporate Governance quality by establishing GCG Team on September 2012 due to receding GCG rating. Since then, we have been making our best efforts to improve corporate governance based on Plan Do Check Act (PDCA) method of 11 GCG factors. Follow-up of the plan has been implemented by all related work units, monitored monthly by Compliance Division, GCG Team and the Bank’s management and reported to Bank Indonesia, which controlling function has been transferred to the Indonesia Financial Services Authority (IFSA). In addition, we have strengthened the governance on Provision of Funds to Related Party and the Provision of Large Exposure in collaboration with external consultant.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
19
Guna menghasilkan kinerja yang maksimal, kami selalu berupaya melakukan pengkajian dan pengembangan organisasi agar organisasi yang kami miliki menjadi lebih efektif dan optimal berdasarkan dengan kebutuhan dan kompleksitas usaha Bank. Seperti strategi yang telah kami susun untuk tahun 2014, untuk merubah struktur organisasi Bagian Business Development dan Bagian Foreign Investment Development dimana akan dibagi menjadi 8 (delapan) divisi, termasuk didalamnya Unit Marketing yang fokus pada segmen pasar nasabah perusahaan Cina yang mempunyai hubungan dengan The Bank of East Asia Limited.
In order to produce maximum performance, we will always assess and develop our organization in a more effective manner and try to be adaptive based on the needs and complexity of the Bank. Pursuant to the strategies composed for 2014, we will change the organizational structure of Business Development and Foreign Investment Development Section which will be divided into eight (8) divisions, including Marketing Unit that focus on the customer market segment of Chinese companies that has a business relation with the Bank of East Asia Ltd.
Penutup Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, seluruh nasabah dan rekan bisnis, atas dukungan serta kepercayaan yang diberikan kepada kami. Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada seluruh manajemen dan staf yang bersungguh-sungguh dan berdedikasi dalam bekerja untuk kepentingan Bank.
Closing Remarks Finally, we would like to extend our sincere gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners, our customers, and business associates for their supports and many trusts on us. We also wish to express our sincere appreciation to all management and staff, who have been working in earnest and dedicated to work for the best interests of bank.
Salam Hangat / Warm Regards, Akihiro Miyamoto Presiden Direktur President Director
20
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
7
1
5
3
1. Akihiro Miyamoto
4. Iding Suherdi
2. Shiro Saito
5. Marie Ito
3. Jojo Projoga
6. Muhammad Akbar
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Direktur Director
Direktur Director
4
6
2
7. Masahiro Ishii Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
21
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Perusahaan Company at a Glance
Identitas Perusahaan COMPANY IDENTITY
Nama Perusahaan Company Name
PT Bank Resona Perdania
Menara Mulia, Lantai 5 & 6, Suites 501 & 601 Alamat Address
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta 12930 T: +62 21 570 1958 F: +62 21 570 1936 Website : www.perdania.co.id
Tanggal Pendirian
01 Februari 1958
Date of Establishment
February 01, 1958
Bidang Usaha
Jasa Perbankan
Business Line
Banking Services
Modal Dasar Authorized Capital Modal Disetor Paid-In Capital
24
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Rp 500.000.000.000 Rp 285.000.000.000
Sekilas Perusahaan Company at a Glance
Berbekal sejarah panjang yang telah dilalui dalam kontribusi mempererat kerjasama bisnis internasional Jepang dan Indonesia, kami telah melayani dan turut menopang perkembangan perekonomian nasional selama 55 tahun. Supplied with extensive history of contribution in strengthening international business cooperation between Japan and Indonesia, the Bank have served and supported the national economic development for more than 55 years.
pada tahun 1958. Perjalanan Bank Perdania dalam proses
B
pematangan usaha ditempuh melalui berbagai hal, hingga
through various initiatives, and this culminated in our success in
akhirnya berhasil mendirikan dua kantor cabang di Surabaya
establishing two branch offices in Surabaya and Bandung. The
dan Bandung. Kantor cabang tersebut menjadi momentum
branch offices brought momentum for Bank Perdania in thriving
bagi Bank Perdania dalam melewati kancah bisnis perbankan
to expand presence through banking industry in this country.
B
erawal dari komitmen untuk mendukung terciptanya kerjasama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia, maka didirikanlah Bank Perdania
ank Perdania was established in 1958 as a commitment to support the realization of better economic cooperation between Japan and Indonesia. The journey taken by
Bank Perdania to achieve business maturity was accomplished
di negeri ini. Pengalaman dan proses pembelajaran secara terus menerus
The continuous experience and learning process had driven Bank
telah mendorong Bank Perdania untuk terus maju kedepan.
Perdania forward, followed by the changing of names to Daiwa
Bank Perdania kemudian merubah namanya berturut-turut
Perdania Bank in 1994, Bank Daiwa Perdania in 1999, and Bank
menjadi Daiwa Perdania Bank pada tahun 1994, Bank Daiwa
Resona Perdania (“the Bank”) in 2003.
Perdania pada tahun 1999, dan Bank Resona Perdania (“Bank”) pada tahun 2003.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
25
Sekilas Perusahaan Company at a Glance
Berbekal sejarah panjang yang telah dilalui dalam kontribusi
Supplied with extensive history of contribution in strengthening
mempererat kerjasama bisnis internasional Jepang dan
international business cooperation between Japan and Indonesia,
Indonesia, kami telah melayani dan turut menopang
the Bank have served and supported the national economic
perkembangan perekonomian nasional selama 55 tahun.
development for more than 55 years.
Fokus utama Bank adalah perusahaan-perusahaan Jepang,
The Bank primarily focuses on Japanese companies, Japan-
perusahaan joint venture Jepang-Indonesia, dan perusahaan-
Indonesia joint venture companies, and local companies. The
perusahaan lokal. Layanan Bank mencakup berbagai jenis
Bank provides services including various types of corporate
produk dan layanan perbankan corporate seperti deposito,
banking products and services such as deposit, credit, export,
kredit, ekspor, impor, remittance, bank garansi, serta jasa sewa
import, remittance, bank guarantee, as well as leasing service
guna usaha melalui perusahaan anak PT Resona Indonesia
through the subsidiary of PT Resona Indonesia Finance.
Finance. Bank
senantiasa
menyiapkan
yang
The Bank is committed to prepare beneficial programs suitable
bermanfaat dan sesuai dengan perkembangan dunia
with the development of both national and international banking
perbankan
turut
world by developing quality infrastructure, human resources,
mengembangkan infrastruktur yang mumpuni, sumber
information technology, and integrated office network. As part
daya manusia, teknologi informasi, dan jaringan kantor yang
of strategy that the Bank is formulating, in early 2014, the Bank
terintegrasi. Sebagai bagian dari strategi yang tengah kami
has moved the Head Office from Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41,
susun, pada awal tahun 2014 Bank memindahkan Kantor
Central Jakarta to Menara Mulia in Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.
Pusatnya dari Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat
9-11, South Jakarta.
nasional
dan
program-program
internasional,
dengan
ke Menara Mulia di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Jakarta Selatan. Hal ini merupakan tonggak penting yang menandai komitmen
This step is an important milestone which marks the Bank’s
Bank untuk terus berkontribusi dengan memberikan pelayanan
commitment to constantly give contribution by providing
prima khususnya bagi nasabah Bank Resona Perdania.
excellent service especially to Bank Resona Perdania customers.
Perpindahan ini menyertai usaha Bank dalam meningkatkan
This relocation accompanies the Bank’s effort in increasing the
pertumbuhan secara berkelanjutan (sustainable) melalui
sustainable growth through the improvement of prudent banking
penyempurnaan penerapan prudent banking dan Good
and Good Corporate Governance (GCG) implementation.
Corporate Governance (GCG).
26
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Sekilas Perusahaan Company at a Glance
Keinginan tersebut bukan sesuatu yang mustahil karena Bank
The Bank believes it is possible to realize this goal with supports
didukung oleh pemegang saham internasional yang memiliki
from international shareholders which having expert experience
pengalaman dan reputasi baik di negaranya masing-masing,
and reputation in their respective country, they are:
yaitu: Resona Bank Ltd., Jepang
Resona Bank Ltd., Japan
Resona Bank Ltd., didirikan pada tahun 1918 dan saat ini
Resona Bank Ltd., was established in 1918 and is currently
berkantor pusat di Tokyo. Resona Bank Ltd. merupakan
headquartered in Tokyo. Resona Bank Ltd. is a business unit of
unit usaha Resona Holdings, Inc., dengan usaha meliputi
Resona Holdings, Inc., with business engagement in banking and
perbankan dan lembaga keuangan di Jepang. Resona Bank Ltd.
financial institution in Japan. Resona Bank Ltd. offers various
menawarkan berbagai produk serta layanan perbankan bagi
banking products and services for small and medium enterprises
usaha kecil, menengah, dan konsumen perorangan.
as well as individual consumers.
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong
The Bank of East Asia Ltd., didirikan di Hong Kong pada tahun
The Bank of East Asia Ltd., was established in Hong Kong in 1918
1918 dan merupakan bank lokal independen ketiga terbesar di
and is the third largest independent local bank in Hong Kong.
Hong Kong.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
27
Arti Nama “Resona Perdania” The Meaning of Name “Resona Perdania”
Tentang “Resona Perdania” Resona berasal dari bahasa Latin yaitu ‘Resonus’ yang memiliki arti bergaung atau bergema. Resona mencerminkan niat untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara Bank dengan nasabah. Sedangkan Perdania merupakan singkatan dari ‘Perdagangan’, ‘Perindustrian’ dan ‘Pertanian’. Perdania menggambarkan visi Bank untuk menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan Indonesia.
About ”Resona Perdania” The word ‘Resona’ comes from the Latin word ‘Resonus’, meaning ‘to resound’ or ‘to resonate’. Resona is a reflection of the intention to develop a mutually beneficial relationship between the Bank and the customers. The acronym ‘Perdania’ combines the Indonesian words ‘Perdagangan’ (‘Trade’), ‘Perindustrian’ (‘Industry’) and ‘Pertanian’ (‘Agriculture’). Perdania illustrates the Bank’s vision to become a facilitator of Japan and Indonesia’s economic growth.
Menjangkau Pasar dengan 3 USP (Unique Selling Point) Dengan pengalaman selama 55 tahun melewati berbagai dinamika pasar, Bank Resona Perdania tumbuh dengan mengandalkan tiga keunggulan kompetitif sebagai berikut: 1. 2. 3.
Pengalaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai pasar lokal. Fokus pada perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal. Manajemen Independen yang memungkinkan pengambilan keputusan secara fleksibel dan cepat.
Pursuing Markets with 3 USP (Unique Selling Point) With over 55 years of experience in banking sector, Bank Resona Perdania has grown with the following three competitive mainstays: 1. 2. 3.
28
An extensive knowledge and understanding of the local market. A focus on Japanese and local companies. Independent management that enables prompt and flexible decision making.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Bidang Usaha Line of Business
Perusahaan kami bergerak di bidang perbankan yang memiliki beraneka ragam produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah. Our company run in banking business activities with various type of products and services to customers.
Produk / Products
Jasa / SERVICES
Produk yang Bank miliki adalah sebagai berikut The products offered by the Bank are as follows:
Jasa yang Bank berikan kepada nasabah diantaranya adalah The Bank offers services to the customers, namely:
Current Account Available in several currencies: • Indonesia Rupiah (IDR) • US Dollar (USD) • Japanese Yen (JPY) • Singapore Dollar (SGD) • Euro (EUR) • Australian Dollar (AUD)
Import • Opening of Letter of Credit (L/C) • Opening of Letter of Local L/C • Acceptance of Import Document (L/C and Non L/C) • Handling Invoice
Scriptless Time Deposit and Deposit On Call Available in several currencies: • Indonesian Rupiah (IDR) • US Dollar (USD) • Japanese Yen (JPY) • Euro (EUR) Special Time Deposit Available in several currencies: • Indonesian Rupiah (IDR) • US Dollar (USD) • Japanese Yen (JPY) Loan Types of loans: • Syndicated loan, available in Rupiah and Foreign Currency • Joint Financing Loan, available in Rupiah and Foreign Currency • Working Capital Loan and Investment Loan, available in Rupiah and Foreign Currency • Trust Receipt, available in Rupiah and Foreign Currency • Overdraft, a vailable in Rupiah and Foreign Currency. Factoring Available in several currencies: • Indonesian Rupiah (IDR) • US Dollar (USD)
Export • Negotiation (L/C) • Advising (L/C) • Collection (L/C) Bank Guarantee • Bid Bond • Advance Payment Bond • Performance Bond • Retention Bond • Custom Bond • Maintenance / Warranty Bond • Standby L/C • Other Bond Remittance • Bid Bond Foreign Currency Transfer Others • Bid Bond • Safe Deposit Box • Collection • Foreign Currency Transactions in the form of Bank Notes, Bank Drafts, Traveller Cheques • Transfer, including RTGS • Intercity clearing • Tax Payment • Bank Reference • Fax Service • Audit Confirmation • Supporting Letter • Internet Banking Perdania Direct 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
29
Jejak Langkah Milestones
1958
1969
1974
1989
1984
Februari / February
Bank Perdania didirikan di Jakarta dengan tujuan untuk mendukung terciptanya kerjasama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia. Bank Perdania merupakan cikal-bakal Bank Resona Perdania.
April / April
Bank Perdania mulai resmi beroperasi sebagai bank devisa. Bank Perdania officially operated as foreign exchange bank.
April / April
Bank Daiwa Perdania memperoleh sertifikasi ISO 9000:2001 *). Bank Daiwa Perdania acquired ISO 9000:2001 certification *).
Bank Perdania menjalin kerjasama dengan Bank NISP Tbk untuk menjajaki berbagai peluang perbankan potensial di luar Jakarta dan sekitarnya. Bank Perdania cooperated with Bank NISP Tbk to explore potential banking opportunities outside Jakarta and its surrounding.
Bank Perdania was established in Jakarta to support the realization of better economic cooperation between Japan and Indonesia. Bank Perdania was the forerunner of Bank Resona Perdania.
2002
Oktober / October
2003 Juli / July
Bank Daiwa Perdania secara resmi mengganti namanya menjadi Bank Resona Perdania. Bank Daiwa Perdania officially changed its name to Bank Resona Perdania.
Mei / May
Agustus / August
Bank Perdania membuka kantor cabang pertamanya di Surabaya.
Untuk menambah jenis layanannya, Bank Perdania bekerjasama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing mendirikan PT Resona Indonesia Finance dahulu PT Daiwa Lippo Leasing Corporation.
Bank Perdania established the first branch office in Surabaya.
November / November
Bank Perdania memindahkan kantor pusatnya dari Mangga Besar ke kawasan niaga strategis di Jakarta, yaitu Jl. Jenderal Sudirman.
In order to add its types of services, Bank Perdania cooperated with several national and foreign companies to establish PT Resona Indonesia Finance, formerly PT Daiwa Lippo Leasing Corporation.
2004 Juli / July
Bank Resona Perdania membuka kantor cabang pembantu kedua di Karawang. Bank Resona Perdania opened the second sub-branch office in Karawang.
Bank Perdania relocated the Head Quarter from Mangga Besar to strategic trade area in Jakarta, namely Jl. Jenderal Sudirman.
2005 Juli / July
Relokasi Kantor Cabang Bandung ke Jl. Asia Afrika yang dikenal sebagai salah satu kawasan bisnis strategis di kota Bandung. The branch office in Bandung was relocated to Jl. Asia Afrika, one of the strategic business district in Bandung.
September / September
Vision Well Ltd. bergabung sebagai salah satu pemilik saham Bank Resona Perdania dengan menggantikan posisi Bank NISP Tbk. Vision Well Ltd. replaced Bank NISP Tbk. as one of the shareholders of Bank Resona Perdania.
Desember / December
Bank Resona Perdania membuka kantor cabang pembantu ketiga di MM 2100, Cibitung.
*) Bank tidak memperpanjang sertifikasi ISO 9000 : 2001 *) The Bank did not extend validation of the ISo 9000 : 2001 certification
30
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Bank Resona Perdania opened the third sub-branch office in MM 2100, Cibitung.
Jejak Langkah Milestones
1991
1994
Bank Perdania opened the second branch office in Bandung.
Januari / January
Bank Perdania berganti nama menjadi Daiwa Perdania Bank serta membuka kantor cabang pembantu pertamanya di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.
Februari / February Daiwa Perdania Bank membuka kantor cabang ketiga di Makassar.
Daiwa Perdania Bank opened the third branch office in Makassar.
Bank Perdania changed its name to Daiwa Perdania Bank and opened the first sub-branch office in Jababeka Industrial Area, Cikarang.
2006 Desember / December Kantor cabang Makassar resmi ditutup.
The official closing of branch office in Makassar.
2000 Maret / March
Januari / January Bank Perdania membuka kantor cabang kedua di Bandung.
1999
1995
2007 Agustus / August
Sebagai cermin kesungguhan Bank dalam memberikan layanan setulus hati dan sekaligus sebagai wujud nyata upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap nasabah, Bank meluncurkan slogan “Your Real Partner”. The Bank launched “Your Real Partner” slogan to mirror the Bank’s sincerity in providing services as well as the realization of service quality improvement.
Agustus / August Daiwa Perdania Bank kembali mengubah namanya menjadi Bank Daiwa Perdania.
Daiwa Perdania Bank changed its name to Bank Daiwa Perdania.
The Bank of East Asia Ltd. (melalui East Asia Indonesian Holdings Ltd.) dan JAFCO Co. Ltd. melakukan investasi di Bank Daiwa Perdania dengan investasi ini The Bank of East Asia Ltd. menjadi salah satu pemegang saham utama Bank. The Bank of East Asia Ltd. (through East Asia Indonesia Holdings Ltd.) and JAFCO Co. Ltd. made investment in Bank Daiwa Perdania. The investment marked The Bank of East Asia Ltd. as one of the Bank’s biggest shareholder.
2010
2009
Desember / December
Agustus / August
Bank Resona Perdania meluncurkan situs resmi Bank yaitu www.perdania.co.id untuk lebih memudahkan penyampaian informasi kepada nasabah. Bank Resona Perdania launched the official website www. perdania.co.id to facilitate information disclosure to the customers.
Bank Resona Perdania meningkatkan kepemilikan saham di PT Resona Indonesia Finance menjadi sebesar 99,99%. Bank Resona Perdania increased the share ownership in PT Resona Indonesia Finance to 99.99%.
November / November
Bank Resona Perdania memindahkan Kantor Cabang Surabaya dari Jl. Raya Darmo ke Plaza BRI di Jl. Jend. Basuki Rachmat. Bank Resona Perdania relocated its Surabaya Branch Office from Jl. Raya Darmo to Plaza BRI on Jl. Jend. Basuki Rachmat.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
31
Peristiwa Penting Tahun 2013 Important Events in 2013
Januari January Penjualan Gedung Kantor Pusat PT Bank Resona Perdania Sebagai salah satu rencana strategis Bank untuk memperkuat modal inti dalam rangka meningkatkan ekspansi usaha, Bank telah memutuskan untuk menjual aktiva tetap Bank berupa tanah dan gedung Kantor Pusat Bank yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta pada tanggal 31 Januari 2013 dan akan dibangun menjadi gedung yang lebih representative lagi dalam rangka meningkatkan pemberian layanan kepada nasabah. Untuk itu Bank akan melakukan relokasi Kantor Pusatnya ke kantor sementara di lokasi bisnis yang baru. PT Bank Resona Perdania Head Office Building Selling As a part of Bank strategic plan to strengthen Bank’s core capital in the framework to enhance business expansion, Bank has decided to sale Bank’s fixed asset in the form of land and building of Bank’s Head Office that located in Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta on January 31, 2013 and it will be build become a building that more representative in the framework to increase services to the customers. Therefore, Bank will do the relocation of Bank’s Head Office to the temporary office in the new business location.
Februari February Pembentukan Tim Relokasi dan Penetapan Kantor Pusat Sementara PT Bank Resona Perdania Pada bulan Februari Bank telah membentuk Tim Relokasi Kantor Pusat PT Bank Resona Perdania dan menetapkan gedung Menara Mulia di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Jakarta, sebagai Kantor Pusat sementara PT Bank Resona Perdania. The Forming of Relocation Team and Determination of Temporary Head Office of PT Bank Resona Perdania In February, Bank has formed PT Bank Resona Perdania Head Office Relocation Team and determined the building of Menara Mulia at Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Jakarta to become temporary Head Office of PT Bank Resona Perdania.
April April Perubahan Nama dan Fungsi Seksi Administrasi dan Rekrutmen serta Seksi Pelatihan dan Pengembangan Dalam rangka terciptanya sistem kerja yang lebih efektif dan efisien serta agar terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan penempatan SDM yang sesuai dengan kemampuan, maka Bank merubah nama dan fungsi dari: • Seksi Administrasi dan Rekrutmen menjadi Seksi Administrasi Kepegawaian, dan • Seksi Pelatihan dan Pengembangan menjadi Seksi Rekrutmen dan Pengembangan Perubahan ini ditujukan juga untuk menciptakan kesinambungan proses rekrutmen Bank dengan pengembangan SDM. Change of Name and Function of Recruitment and Administration Section and Development and Training Section To create an effective and efficient work system and the realization of high quality human resources (HR) and HR placement which complies to their skills, the Bank changed the names and functions from: • Recruitment and Administration Section to Personnel Administration Section, and • Development and Training Section to Recruitment and Development Section This change was also aimed to create sustainability in the recruitment process with HR development.
32
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Peristiwa Penting 2013 Significant Events in 2013
Juli July
November November
Desember December
Pembentukan Tim LSMK XBRL Bank membentuk Tim dalam rangka kesiapan dan penyempurnaan implementasi LSMK XBRL yang bertujuan untuk meningkatkan percepatan implementasi pengembangan sistem Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan (LSMK) dengan metode Xtensible Business Reporting Language (XBRL).
Penerbitan MTN V Bank menerbitkan MTN V yang berjumlah Rp150 miliar dengan tingkat suku bunga 10,65% per tahun untuk tenor 3 tahun. MTN V diterbitkan untuk mendiversifikasi sumber dana Bank sehubungan dengan rencana ekspansi dan investasi Bank serta diharapkan dapat memitigasi risiko likuiditas Bank dalam jangka panjang.
Visi dan Misi PT Bank Resona Perdania yang Baru Bank menetapkan visi dan misi baru yang ditujukan untuk memberikan arahan yang lebih jelas bagi manajemen dan karyawan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan dan dalam menyusun langkah-langkah strategis jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang Bank.
The Establishment of LSMK XBRL Team The Bank established a Team for readiness and completion of LSMK XBRL implementation which aimed to increase the implementation speed of Monetary Stability and Financial System Report (LSMK) with Xtensible Business Reporting Language (XBRL) method.
The Issuing of MTN V The Bank issued MTN V which amounted to Rp 150 billion with interest rate of 10.65% per year for a three-years tenor. MTN V was published to diversify the Bank’s fund sources in accordance to the expansion and investment plan and was hoped to mitigate long-term liquidity risk of the Bank.
The New Vision and Mission of PT Bank Resona Perdania The Bank established a new vision and mission aimed to provide a more detailed guide lines for the management and employees in the implementation of Good Corporate Governance and in arranging shortterm, mid-term, and long-term Bank strategic steps.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
33
Struktur Organisasi (per 31 Desember 2013) Organization Structure (as of December 31, 2013)
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Human Resources Division
Planning Division
System Information and Technology Committee
Product Research and Development Committee
Credit Committee
Assets and Liabilities Committee
Risk Management Committee
Planning Section
Personnel Administration Section
Accounting Section
Recruitment and Development Section
Director
GM for Risk Management
Assistant GM for Human Resources
Settlement & Correspondent Division
Credit Policy Committee
Director
Director
Credit Examination Division
Risk Management Division
Credit Monitoring and Recovery Section
Process Administration Section
Credit Administration Section
Business Division
System Division
Deposit Section 1
System Section
General Affair Section 1
Collateral Section
Deposit Section 2
EDP Section
Maintenance Sub Section
General Affair Section 2
Import Section
Remittance Section
Note : Control and Report Risk Control Communication / Information Report 1) Director In Charge for Compliance Function
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Cikarang Sub Branch
General Affair Division
Credit Section
Export Section
34
Remuneration and Nomination Committee
Karawang Sub Branch
MM2100 Sub Branch
Information Security and System Risk Controller
Struktur Organisasi Organization Structure
Board of Commissioners
Board of Directors President Director
Vice President Director
Director
GM Foreign Investment Development Division
Surabaya Branch
Bandung Branch
Deposit Section Cashier
Foreign Investment Development Division
Director 1)
GM Business Development Division
Business Development Division
GM Treasury Division
Treasury Division
Know Your Customer Division
Compliance Division
Inspection Division
Deposit Section Cashier
Bills Section
Bills Section
Credit Section
Credit Section
Accounting Section
Accounting Section
General Affair Section
General Affair Section
Marketing Officer
Marketing Officer
Marketing Section 1
Customer Communication Section
Compliance Leader
Senior Officer
Legal Unit
Marketing Section 2
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
35
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values
Visi
Vision
Misi
Mission
36
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Menjadi Bank yang paling dapat diandalkan di Indonesia untuk perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal dengan menyediakan kualitas layanan keuangan terbaik. To be the most reliable Bank in Indonesia for Japanese and local companies by providing the best quality financial services
• “Menciptakan” pertumbuhan yang berkesinambungan dengan nilai-nilai perusahaan yang berkualitas tinggi.
• “Create” sustainable growth with high quality corporate values.
• “Berkontribusi” terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dengan kualitas produk dan layanan keuangan terbaik.
• “Contribute” toward Indonesia’s economic development through the best quality financial product and services.
• “Berkomitmen” untuk memberikan solusi yang berkualitas tinggi dan menyeluruh dalam layanan keuangan.
• “Commits” to deliver high quality and comprehensive solution in financial services.
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values
Nilai-nilai Perusahaan Corporate Values
Credible Dapat menunjukan kompetensi sebagai Bank terpercaya Able to show competency as a trusted Bank
Accurate Bekerja dengan tepat untuk meminimalisir risiko Working precisely to minimize risk
Responsible Melakukan pekerjaan dengan profesional Conducting task in professional manner
Enterprising Melayani dengan sungguh-sungguh dan tekun Servicing with vigor and diligence
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
37
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Didi Nurulhuda
Abdul Haris Hartanto
Presiden Komisaris Independen | Independent President Commissioner
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Bapak Didi Nurulhuda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat,
Bapak Abdul Haris Hartanto lahir di Cimahi, Jawa Barat,
Indonesia, 12 Juni 1952. Beliau menjabat sebagai Presiden
Indonesia, pada tanggal 6 Februari 1942. Beliau menjabat
Komisaris Independen Bank Resona Perdania sejak tanggal
sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 23 Januari 2007.
14 Juli 2008. Beliau lulus dari Akademi Bank Indonesia,
Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan
Yogyakarta pada tahun 1975, serta lulus dari Pendidikan Ahli
di bidang perbankan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai
Keuangan dan Perbankan (kerjasama BI-LMFE UI 1981-1984).
Direktur Bank Resona Perdania sejak tahun 1998 hingga masa
Gelar Sarjana diraihnya pada tahun 2004, diikuti dengan
pensiunnya pada tahun 2005. Selama masa tersebut beliau
Pasca Sarjana pada tahun 2007 dalam Bidang Manajemen dari
telah membuktikan dedikasi dan komitmennya terhadap Bank
Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Indonesia. Sebelumnya,
Resona Perdania.
beliau bekerja di Bank Indonesia (BI) dan pernah ditempatkan di Kantor Representatif BI London, Inggris, selama lima tahun.
Mr. Abdul Haris Hartanto was born in Cimahi, West Java,
Jabatan terakhirnya di BI adalah sebagai Kepala Pengawasan
Indonesia, on February 6, 1942. He has served as the Independent
Bank, Direktorat Pengawasan Bank 2.
Commissioner since January 23, 2007. He has undertaken and completed various training courses in the banking field. From 1998
Mr. Didi Nurulhuda was born in Tasikmalaya, West Java,
until his retirement in 2005, he served as a Director of Bank Resona
Indonesia, on June 12, 1952. He has served as Independent
Perdania.Throughout the years, he has proven his dedication and
President Commissioner of Bank Resona Perdania since July 14,
commitment to Bank Resona Perdania.
2008. In 1975, he graduated from the Bank Indonesia Academy, Yogyakarta, he also graduated from the Banking and Finance Course conducted by Bank Indonesia in conjunction with the Institute of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia, 1981-1984. Mr. Nurulhuda obtained his Bachelor degree in 2004 and Postgraduate degree in 2007, majoring in Management from the Krisnadwipayana University, Jakarta, Indonesia. Previously, he worked at Bank Indonesia (BI) and was assigned at the BI Representative Office in London, UK, for five years. His latest position at BI was Chief Banking Supervision, Directorate of Banking Supervision 2.
38
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Cheng Shui-Hee, Gary
Atsushi Tahara
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
Bapak Cheng Shui-Hee, Gary lahir di Hong Kong pada tanggal
Bapak Atsushi Tahara lahir di Jepang, 23 Oktober 1961.
16 November 1966. Beliau memiliki Higher Diploma dalam
Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak 19 Desember 2012.
Business Studies dari City University of Hong Kong. Bapak Cheng
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Advisor, International
lalu melanjutkan pendidikan dengan meraih Bachelor of Science
Business Office, di divisi Corporate Business Solution, Bank
dalam bidang Ekonomi, dengan spesialisasi perbankan dan
Resona, Ltd selama satu tahun. Latar belakang pendidikannya
keuangan, dari University of London, Inggris, dan gelar MBA
sebagai lulusan Fakultas Bisnis dan Komersial di Keio University
(Master of Business Administration) dari Heriot-Watt University,
menjadi pondasi yang kuat dalam karirnya.
Inggris. Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 15 Agustus 2011, selain itu, beliau juga menjabat sebagai Regional
Mr. Atsushi Tahara born in Japan on October 23, 1961, Mr. Tahara
Chief Executive, untuk wilayah Asia Tenggara untuk The Bank of
served as Commissioner since December 19, 2012. Previously, he
East Asia, Ltd.
took one-year incumbency as Advisor at International Business Office of the Corporate Business Solution Division of Resona Bank,
Mr. Cheng Shui-Hee, Gary was born in Hong Kong on November
Ltd. His education background as a graduate of Commerce and
16, 1966. He holds a Higher Diploma in Business Studies from
Business Faculty from Keio University has become his strong career
the City University of Hong Kong. Mr. Cheng also graduated with
foundation.
a Bachelor of Science in Economics, majoring in Banking and Finance, from University of London, and furthered his studies with an MBA (Master of Business Administration) from Heriot-Watt University, UK. He has served as Commissioner since August 15, 2011, beside that he also served as Regional Chief Executive for Southeast Asia for The Bank of East Asia, Ltd.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
39
Profil Direksi Profile of Board of Directors
Akihiro Miyamoto
Shiro Saito
Presiden Direktur | President Director
Wakil Presiden Direktur | Vice President Director
Bapak Akihiro Miyamoto lahir di Fukuoka, Jepang, pada tanggal
Bapak Shiro Saito lahir di Kyoto, Jepang, pada tanggal 31 Maret
30 November 1955. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur
1966. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak
sejak tanggal 20 Februari 2004. Lulus dari Keio University pada
tanggal 15 Februari 2010. Sebelumnya beliau bertugas sebagai
tahun 1978 dan bergabung dengan Daiwa Bank Ltd. pada tahun
General Manager for Risk Management untuk periode Januari
yang sama. Bapak Miyamoto melanjutkan pendidikannya dan
2009 - Februari 2010. Lulus dari Osaka University of Foreign
meraih gelar Master of International Relations dari International
Studies pada tahun 1989, beliau telah banyak mengikuti
University of Japan pada tahun 1983.
pelatihan dan pendidikan di bidang perbankan.
Mr. Akihiro Miyamoto was born in Fukuoka, Japan, on November
Mr. Shiro Saito was born in Kyoto, Japan, on March 31, 1966. He has
30, 1955. He was appointed President Director on February 20,
served as the Vice President Director since February 15, 2010. Prior
2004, and has served this position ever since. After graduating from
to this, he served as the General Manager for Risk Management
Keio University in 1978, he joined Daiwa Bank Ltd. and continued
from January 2009 to February 2010. A graduate from Osaka
his education and obtained a Master of International Relations
University of Foreign Studies in 1989, Mr. Saito has undertaken
degree from the International University of Japan in 1983.
and participated in numerous training and education programs in the field of banking.
40
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Profil Direksi Profile of Board of Directors
Jojo Prajoga
Iding Suherdi
Direktur | Director
Direktur | Director
Bapak Jojo Prajoga lahir di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 15
Bapak Iding Suherdi lahir di Ciamis, Jawa Barat, Indonesia,
Juni 1952. Mengawali karirnya di Bank Resona Perdania pada
pada tanggal 13 Agustus 1961. Beliau telah menjabat sebagai
tahun 1980, dan saat ini beliau menjabat sebagai Direktur
Direktur sejak tanggal 15 Agustus 2005. Beliau telah lama
yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan sejak 18 Oktober
berkarir di bidang perbankan di Indonesia, dan pengalamannya
2002. Bapak Jojo lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar
yang sangat luas dan mendalam di bidang ini menjadi aset
Sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Politik pada tahun 1980.
penting bagi Bank Resona Perdania. Beliau adalah lulusan dari Universitas Jember, Jawa Timur, Indonesia, dengan gelar Pasca
Mr. Jojo Prajoga was born in Jakarta, Indonesia, on June 15, 1952.
Sarjana di bidang Manajemen Pemasaran pada tahun 2001.
He has served as the Director in Charge for Compliance Function since October 18, 2002. Since the beginning of his banking career
Mr. Iding Suherdi was born in Ciamis, West Java, Indonesia, on
in 1980, he has contributed his skills and experience for Bank
August 13, 1961. He has served as Director since August 15, 2005
Resona Perdania. He graduated from the University of Indonesia
Mr. Iding has led a long and distinguished career in the Indonesian
with a Bachelor degree in Social and Political Sciences in 1980.
banking industry, and with his vast and extensive experience, he is a valuable asset for Bank Resona Perdania. A graduate of Jember University, East Java, Indonesia, with a Postgraduate degree in Marketing Management in 2001.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
41
Profil Direksi Profile of Board of Directors
Marie Ito
Muhammad Akbar
Direktur | Director
Direktur | Director
Ibu Marie Ito lahir pada tanggal 23 Maret 1963 di Tokyo,
Bapak Muhammad Akbar lahir di Makassar, Indonesia, 8
Jepang. Beliau berhasil meraih gelar Bachelor di bidang
Desember 1970. Beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona
Business Administration dari Chaminade University, Honolulu
Perdania sejak 29 Agustus 2012. Selama perjalanan karirnya,
pada tahun 1985 dan meraih gelar Master di Bidang Business
beliau aktif mengikuti banyak pelatihan di bidang perbankan.
Administration dari Monash University, Melbourne pada tahun
Beliau meraih gelar S2 dengan disiplin ilmu Manajemen
2003. Pengalaman kerja beliau termasuk di Citibank Indonesia
Keuangan dari Universitas Muhammadiyah, Jakarta tahun
sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania. Beliau saat
2009. Sementara gelar S1-nya berhasil diraih pada tahun 1989
ini bertanggung jawab sebagai Direktur yang membawahi
di Universitas Hasanuddin, Makassar, dengan disiplin Ilmu dan
Divisi Usaha, Sistem, dan Administrasi Kredit dan telah
Teknologi Kelautan.
menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak tanggal 14 Juli 2008.
Mr. Muhammad Akbar was born in Makassar, Indonesia on December 8, 1970. He has served as Director of Bank Resona
Ms. Marie Ito was born on March 23, 1963 in Tokyo, Japan. She
Perdania since August 29, 2012. Thorughout his career, he actively
obtained her Bachelor’s degree in Business Administration from
participated in many banking trainings. He earned his Master’s
Chaminade University of Honolulu in 1985 and Master’s degree
degree in Finance Management from Muhammadiyah University
in Business Administration from Monash University, Melborne in
of Jakarta in 2009, and his Bachelor’s degree in Marine Science and
2003. Her working experience include Citibank Indonesia before
Technology was obtained in 1989 from Hasanuddin University,
joining Bank Resona Perdania. She is currently responsible as
Makassar.
Director of Operations, IT and Credit Administration, has been as Director of Bank Resona Perdania since July 14, 2008.
42
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Profil Direksi Profile of Board of Directors
Masahiro Ishii Direktur | Director
Bapak Masahiro Ishii, lahir di Jepang, 25 September 1971. Beliau adalah lulusan Ritsumeiken University, Jepang, dengan disiplin ilmu Hukum. Beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak 9 Oktober 2012. Sebelumnya, beliau menjabat GM Business Development Division. Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Resona Indonesia Finance hingga bulan Oktober 2011. Sepanjang karirnya, beliau aktif mengikuti banyak pelatihan di bidang perbankan. Mr. Masahiro Ishii was born in Japan on September 25, 1971. He graduate from Ritsumeiken University, Japan majoring in Law. He has been Director of Bank Resona Perdania since October 9, 2012. Previously, he took the post as General Manager of Business Development Division. He once served as President Director of PT Resona Indonesia Finance until October 2011. He has participated many training in the banking field throughout his career.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
43
Pejabat Eksekutif Posisi 31 Desember 2013 Executive Officers as of December 31, 2013
Inspection Division
Rizki Arista
Planning Division
Sugeng Ambar Riyono
Credit Examination Division
Ali Alatas
Treasury Division
Lindawati Susanto
Risk Management Division
Takuya Nakazaki & Rainir Rasoelin
Settlement & Correspondent Division
-
Know Your Customer Division
Esih Suarsih
Business Development Division
Makoto Nishimura, Kohei Shiba & Rachtomo Sumeri
44
Foreign Investment Development Division
Jiro Mesaka
System Division
Alfian Angkawibawa
Human Resources Division
Sudirman & Sriyono
General Affair Division
Ch. Eddy Aprilita
Business Division
Dioriati F. Pardede
Credit Administration Division
-
Information Security and System Risk Controller
Budi Hartono
Compliance Division
Agus Amin Satyadarma
Surabaya Branch
Tuti Rahaju
Bandung Branch
Evy Budijanti
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Komposisi Pemegang Saham dan Perusahaan Anak Composition of Shareholders and Subsidiary
East Asia Indonesian Holdings, Ltd. (SEYCHELLES) 30.00%
Jafco Co., Ltd. (JAPAN) 5.08%
Resona Bank, Ltd. (JAPAN) 43.42%
Vision Well, Ltd. (BRITISH VIRGIN ISLAND) 19.92%
Other 1.58%
PT Bank Resona Perdania (Jakarta)
PT Resona Indonesia Finance (Jakarta) Shareholders: PT Bank Resona Perdania 99.99% Resona Bank, Ltd., Japan 0.01%
Struktur Kelompok Usaha Structure of Businesss Group Government of Japan (Ultimate Shareholder)
(Ultimate Shareholder)
Caja de Ahorros y Pensiones de Barcelona
Guoco Group Limited
99.05%
(Ultimate Shareholder)
Deposit Insurance Corp.
Public
20.84%
79.16%
Resona Holdings Inc. 100% Resona Bank, Ltd
72.76% Caixa Bank, S.A.
100% Guoco Management Company Limited
Public
43.42% East Asia Indonesian 30.00% Holdings, Ltd. 100% Leader One, Ltd.
16.38%
15.02%
68.60%
100% The Bank of East Asia, Ltd.
PT Bank Resona Perdania
19.92%
Vision Well Ltd. 100% Mr. Jim Wang (Ultimate Shareholder)
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
45
Informasi dan Komposisi Saham Perusahaan Anak, Perusahaan Asosiasi dan Perusahaan Afiliasi Information and Share Composition of Subsidiary, Associate and Affiliate Companies
100%
100%
Resona Kesai Service Co., Ltd.
77.58%
Resona Capital Co., Ltd.
Resona Card Co., Ltd.
50%
Arise Capital Partner
(Ultimate Shareholder)
(Ultimate Shareholder)
Caja de Ahorros y Pensiones de Barcelona
Guoco Group Limited
72.76%
100%
Guoco Management Company Limited
Caixa Bank S.A.,
Public
15.02% 68.60%
16.38% 100%
The Bank of East Asia, Limited
100% Bank of East Asia (Trustees) Limited
100% BEA Life Limited
100% Ample Delight Limited
46
100% Blue Cross (Asia-Pacific) Insurance Limited
51%
100%
BEA Union Investment Management Limited
Central Town Limited
100%
100%
BEA Wealth Management Services (Taiwan) Limited
Century Able Limited
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
100%
Leader One Limited
100% Credit Gain Finance Company Limited
100%
100%
Crytal Gleaming Limited
East Asia Holding Company, Inc.
East Asia Indonesian Holdings Limited
100%
100%
100%
100%
East Asia International Trustees Limited
East Asia Investments Holdings (BVI) Ltd.
East Asia Property Holdings (Jersey) Limited
East Asia Securities Company Limited
From The Group 100% 100% Corona Light Limited
East Asia Electronic Data Processing (Guangzhou) Limited
75.61% East Asia Secretaries (BVI) Limited
100% Powerhouse Worldwide Limited
100% Speedfull Limited
(Ultimate Shareholder)
Government of Japan
99.05%
Deposit Insurance Corp.
Public
20.84%
79.16%
RESONA HOLDINGS, Inc.
100%
100%
Resona Business Service Co., Ltd. 100%
Resona Research Institute Co., Ltd.
100%
The Kinki Osaka Bank Ltd.
100%
Resona Bank Ltd.
Saitama Resona Bank Ltd. 37.24%%
99.99%
50.98%
11.78%
Resona Guarantee Co., Ltd.
Kinki Osaka Shinyo Hosho Co., Ltd. 33.33%
100%
Japan Trustee Services Bank Ltd.
Daiwa Guarantee Co., Ltd. (Ultimate Shareholder)
43.42% 30.00%
19.92%
PT Bank Resona Perdania
Vision Well Ltd.
100%
Mr. Jim Wang
99.99%
PT Resona Indonesia Finance 100% East Asia Strategic Holdings Limited
100% Innovate Holdings Limited
75.61% Tricor Consultancy (Beijing) Limited
100% Keen Sight Development Limited
75.61% Tricor Holdings Limited
100% Skyray Holdings Limited
75.61% Tricor Holdings Pte. Ltd.
100%
100%
Shaanxi Fuping BEA Rural Bank Corporation
The Bank of East Asia (China) Limited
75.61%
100% Tung Shing Holdings Company Limited
From The Group 75.61%
Tricor Investor Services Limited
Tricor Services Limited
23.52% AFFIN Holding Berhard
19.99% Founder BEA Trust Company Limited
68.05% Tricor Service (Malaysia) Sdn. Bhd
20% Industrial and Commercial Bank of China (Canada)
30% Dolford Property Holdings Limited
29.99% Platinum Holdings Company Limited
20% TCL Finance Co., Ltd.
20% Industrial and Commercial Bank of China (USA) N.A
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
47
Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievements
Infobank Golden Trophy 2013 dari Majalah Infobank Infobank Golden Trophy 2013 from Infobank Magazine PT Bank Resona Perdania mendapatkan Infobank Golden Trophy 2013 dan piagam penghargaan dari Majalah Infobank atas kinerja keuangan “Sangat Bagus” untuk laporan keuangan tahun 2012. PT Bank Resona Perdania obtained Infobank Golden Trophy 2013 and award charter from Infobank Magazine for “Excellent” financial performance for the 2012.
JP Morgan Quality Recognition Award Tahun 2013 JP Morgan Quality Recognition Award 2013 PT Bank Resona Perdania menerima penghargaan J.P Morgan Elite Quality Recognition Award tahun 2013 sebagai Best in Class MT 202 STP Rate 99,85% dan Best in Class MT 103 STP Rate 99,24% dari J.P Morgan Chase Bank, New York. Hal ini membuktikan konsistensi PT Bank Resona Perdania dalam menerapkan manajemen pengiriman uangnya yang berkualitas dan berstandar tinggi. PT Bank Resona Perdania obtained 2013 J.P Morgan Elite Quality Recognition Award as Best in Class MT 202 STP Rate 99.85% and Best in Class MT 103 STP Rate 99.24% from J.P Morgan Chase Bank, New York. The award proved the consistency of the Bank in implementing remittance management with exceptional quality and high standard.
Pemeringkatan atas Medium Term Notes V Tahun 2013 PT Bank Resona Perdania Rating on PT Bank Resona Perdania Medium Term Notes V 2013 Pada bulan November 2013, PT PEFINDO memberikan peringkat id.AA- (Double A Minus) atas penerbitan Medium Term Notes V Tahun 2013 senilai maksimum Rp150 miliar kepada PT Bank Resona Perdania. On November 2013, PT PEFINDO granted an id.AA- (Double A Minus) rating on the issuing of Medium Term Notes V Year 2013 with the maximum value of Rp150 billion to PT Bank Resona Perdania.
48
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Profil Grup Resona Profile of Resona Group
Nama Resona Group berasal dari kata Latin “Resonus” yang
The word “Resona” derives from the Latin word “Resonus” that
berarti bergaung atau bergema. Pada intinya kata “Resona”
means to resonate, or to resound. In essence, the word “Resona”
mencerminkan tujuan untuk membangun kerjasama yang erat
embodies a mission to nurture a strong relationship with
dengan para nasabah – tepatnya, maju dan berhasil bersama
customers – in particular one that champions mutual progress
nasabah.
and excellent performance with customers.
Logo dikelilingi oleh lingkaran yang sempurna, yang
The logo is housed in a perfect circle, suggesting security and trust.
menyiratkan rasa aman dan kepercayaan. Sedangkan warna
The main color of green, denotes “gentleness” and “transparency”,
utamanya yaitu hijau, yang memiliki arti ‘kelembutan’ dan
whereas the secondary color of orange represents “friendliness”
‘transparansi’ dan warna sekunder oranye yang berarti
and “warmth”.
‘keakraban’ dan ‘kehangatan’. Dengan menjunjung tinggi visinya menjadi ‘kelompok usaha
By upholding a vision as a “financial services business group based
jasa keuangan yang didasari oleh kreatifitas’, Resona Group
on creativity”, Resona Group’s mission is to attain the following:
bertujuan untuk mencapai misi berikut: - Memenuhi ekspektasi nasabah.
- Meet customer expectations.
- Memperbaiki organisasi.
- Renovate its organization.
- Mengimplementasikan manajemen yang transparan.
- Implement a transparent management.
- Berkembang bersama dengan komunitas regional.
- Advance together with the regional community.
Dari sisi manajemen risiko, Resona Holdings memberikan
Through the observance at risk management, Resona Holdings
panduan dan arahan umum kepada semua perusahaan
provides guidelines and general direction on policy, standard, and
di dalam grup mengenai kebijakan, standar, dan sistem
risk management system to all companies within the group.
manajemen risiko. Dalam kaitannya dengan Bank Resona Perdania, proses
In relation to Bank Resona Perdania, the controlling process
pengendalian tersebut terdiri dari pelaporan aktivitas
consists of report on financial activity every quarter and periodical
keuangan setiap kuartal dan audit secara berkala.
audit.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
49
Struktur Grup Resona Structure of Resona Group
Resona Holdings, Inc.
The Kinki Osaka Bank, Ltd.
Resona Bank, Ltd.
Saitama Resona Bank, Ltd.
PT Bank Resona Perdania
Ikhtisar Keuangan Non Konsolidasi Resona Bank, Ltd., Jepang Non-Consolidated Financial Highlight of Resona Bank, Ltd., Japan dalam Jutaan Yen In Million Yen
Mar 31, 2013
Mar 31, 2012
Mar 31, 2011
ASSET Loans and Bills Discounted
17.440.713
17.061.490
17.193.240
Total Assets
27.504.695
27.911.127
27.955.814
21.282.538
20.828.267
20.811.898
1.340.426
1.242.866
1.134.074
Income Before Income Taxes
187.321
178.415
155.305
Net Income
205.576
186.946
105.161
13,41%
13,16%
11,68%
LIABILITY Deposits Total Equity INCOME
INDICATOR CAR
50
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Perusahaan Anak Subsidiary
Bank memiliki perusahaan anak yaitu PT Resona Indonesia
The Bank’s subsidary, PT Resona Indonesia Finance, which
Finance yang bergerak di bidang sewa guna usaha, pembiayaan
engages with lease, consumer finance and factoring. PT Resona
konsumen dan anjak piutang. PT Resona Indonesia Finance
Indonesia Finance was previously named as PT Daiwa Lippo
pada awalnya bernama PT Daiwa Lippo Leasing Corporation
Leasing Corporation, which was established on August 1984.
yang didirikan pada bulan Agustus 1984. Pada tahun 2012, PT Resona Indonesia Finance menerima
In 2012, PT Resona Indonesia Finance received an award as
penghargaan sebagai “Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja
“Financing Company with Excellent Financial Performance” from
Keuangan Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank berdasarkan
InfoBank Magazine. The award was based on 2011 financial
laporan keuangan 2011. Selain itu, InfoBank Golden Trophy
statement. Moreover, the same publication also awarded
2012 juga dianugerahkan kepada PT Resona Indonesia Finance
the company with 2012
atas prestasinya selama lima tahun berturut-turut (2007 –
performance as financing company with “Excellent” financial
2012), karena meraih predikat sebagai perusahaan pembiayaan
performance in 2007 – 2012.
InfoBank Golden Trophy, for their
dengan kinerja keuangan “Sangat Bagus”. Sebagai pemegang saham utama, Bank melakukan pengawasan
As the majority shareholder, the Bank conducts monthly
bulanan atas kinerja keuangan PT Resona Indonesia Finance,
supervision over the financial performance of PT Resona
disamping audit umum tahunan yang dilakukan oleh Satuan
Indonesia Finance, aside from annual general audit performed by
Kerja Audit Internal (SKAI) Bank.
the Internal Audit Task Force (SKAI).
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
51
Perusahaan Anak Subsidiary
Untuk
mendukung
kegiatan
operasional
dan
perkembangannya, Bank juga menyediakan fasilitas pinjaman
The Bank also provides loan facility to PT Resona Indonesia Finance to support its operations and development.
kepada PT Resona Indonesia Finance. Profil
Profile
Modal disetor: Rp 25.000.000.000
Paid-up capital: Rp 25,000,000,000
Pemegang Saham
Shareholders
PT Bank Resona Perdania (99,99%)
PT Bank Resona Perdania (99.99%)
Resona Bank Ltd., Jepang (0,01%)
Resona Bank Ltd., Japan (0.01%)
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Presiden Komisaris : Akira Kakihara
President Commissioner
: Akira Kakihara
Komisaris
Commissioner
: Abdul Haris Hartanto
: Abdul Haris Hartanto
Direksi Direktur
Board of Directors Director
: Hiroo Shimouchi
Alamat
Address
Menara Mulia, Lantai 7, Suite 701
Menara Mulia, 7th Floor, Suite 701
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi
Setiabudi, Jakarta 12930
Setiabudi, Jakarta 12930
Phone: +62 21 570 1956
Phone: +62 21 570 1956
Fax : +62 21 570 1961
Fax : +62 21 570 1961
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
52
: Hiroo Shimouchi
dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Uraian Description
2013
2012
2011
Total Aset Total Asset
460.921
387.428
298.398
Total Ekuitas Total Equity
101.401
91.423
81.534
Laba Bersih Net Income
14.978
13.889
11.060
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Branch Office and Sub Branch Office
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Branch Office
Sub Branch Office
Surabaya
Cikarang
3rd Floor Plaza BRI, Suite 305
2nd Floor EJIP Center Building
Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 122
EJIP Industrial Park, Plot 3A
Surabaya 60271 East Java – Indonesia
South Cikarang
Phone
: (+62 31) 535 5858
Bekasi 17550
Fax
: (+62 31) 535 2007
West Java - Indonesia
Bandung
Phone
: (+62 21) 897 4940
Fax
: (+62 21) 897 4941
2nd Floor Wisma Bumiputera Suite 204-205
Karawang
Jl. Asia Afrika No. 141-149
1st Floor Graha KIIC
Bandung 40112
Jl. Permata Raya Lot C-1B
West Java - Indonesia
KIIC Industrial park
Phone
: (+62 22) 424 1742
Karawang 41361
Fax
: (+62 22) 424 1207
West Java - Indonesia Phone
: (+62 21) 8911 5020
Fax
: (+62 267) 647 347
MM2100 Ruko Mal Bekasi Fajar Blok D No. 8 MM2100 Industrial Town West Cikarang Bekasi 17520 West Java - Indonesia Phone
: (+62 21) 8998 2151
Fax
: (+62 21) 8998 2943
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
53
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Peningkatan penyaluran kredit terhadap sektor usaha manufaktur yang menjadi fokus utama pasar kredit terus dilakukan dengan tetap menjaga kualitas kredit yang diberikan demi menjaga rasio NPL gross di bawah 2% The increase in credit disbursement to the manufacturing sector continue to be the main focus for the credit markets furthermore was done by maintaining the quality of loans in order to maintain the gross NPL ratio below 2%
Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia Tahun 2013
Overview
of
Indonesia’s
Macro
economic
Condition in 2013 Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan 5,8%
Indonesia’s economic growth was recorded at 5.8%, lower than
lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan
the previous year. One factor behind this decelerating trend
tahun sebelumnya. Faktor yang menjadi penghambat laju
of domestic economic growth is the weakening of the rupiah
pertumbuhan ekonomi domestik tersebut dikarenakan
exchange rate and the spiraling inflation rates during the lingering
melemahnya nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi yang melonjak
global economic crisis. Other factors inhibiting this growth, among
semenjak krisis perekonomian global melanda. Selain itu,
others, were capital outflow effects, namely the declining foreign
terdapat pula beberapa faktor yang menjadi penghambat laju
exchange reserves and the increasing current account deficit in
pertumbuhan ekonomi domestik misalnya adalah adanya efek
Indonesia. The large amount of short-term private foreign debt
capital outflow serta terjadinya peningkatan defisit transaksi
that met its maturity also accounted for Indonesia’s economic
berjalan di Indonesia. Besarnya nilai utang luar negeri swasta
instability. These factors also posed similar impact on the other
jangka pendek yang sudah jatuh tempo juga menjadi salah
countries’ economic development, yet Indonesia’s economic
satu faktor meningkatnya instabilitas perekonomian Indonesia.
growth remained solid compared to others as Indonesia took the
Hal tersebut menjadi alasan yang sama bagi beberapa negara
second place after China in terms of best economic growth among
di dunia dalam perkembangan ekonomi negaranya, meski
G-20 countries.
demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lainnya serta terbaik kedua setelah Cina dalam pertumbuhan ekonomi Negara G-20.
56
Nilai inflasi selama tahun 2013 dalam kondisi yang stabil dan
Inflation rate in 2013 was stable and well-controlled at 8.38%. The
terkendali sebesar 8,38%. Tekanan inflasi yang memuncak di
mounting pressures from inflation during the mid-year gradually
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
pertengahan tahun mulai mereda dan kembali normal pada
petered out and returned to normal in the third quarter of 2013.
triwulan III di tahun 2013 lalu. Secara umum kondisi perbankan
Generally, the domestic banking condition was stable and well-
domestik dalam kondisi yang stabil dan terkendali. Meskipun
controlled. Global sentiments and the downturn in domestic
mengalami tekanan sentimen secara global maupun dari
economy did not necessarily be a barrier to maintain financial
kondisi perekonomian domestik yang berjalan lamban, tidak
stability in Indonesia, as this stability was on the back of strong
serta merta menjadi penghalang terkendalinya stabilitas
banking resilience in view of liquidity, credit, and capital structure.
keuangan secara umum di Indonesia. Hal ini diperoleh dari
This also showed resilience against exposure to various risks such
ketahanan industri perbankan yang tetap terjaga dengan
as economic slowdown, the interest rate increase and rupiah
baik, baik dari sisi likuiditas, kredit, maupun permodalan
exchange rate depreciation.
yang juga menunjukkan ketahanan industri perbankan yang kuat terhadap berbagai risiko berupa perlambatan ekonomi, kenaikan suku bunga dan depresiasi nilai tukar rupiah. Tinjauan Usaha Bank
Bank Business Overview
Peningkatan penyaluran kredit terhadap sektor usaha
The increase in credit disbursement to the manufacturing sector
manufaktur yang menjadi fokus utama pasar kredit terus
continue to be the main focus for the credit markets furthermore
dilakukan dengan tetap menjaga kualitas kredit yang
was done by maintaining the quality of loans in order to maintain
diberikan demi menjaga rasio NPL gross di bawah 2%. Usaha
the gross NPL ratio below 2%. The Bank maintened control during
ini berhasil dilakukan oleh Bank dimana sepanjang tahun
year 2013 and was able to generate a satisfactory profit amidst
2013, Bank mampu menghasilkan laba yang memuaskan di
the global economic slowdown. This achievement further led the
tengah melambatnya perkembangan perekonomian global.
Bank to be a solid company strongly contributing in developing
Pencapaian tersebut sekaligus menghantarkan Bank menjadi
a harmonious economic relationship between Indonesia and
perusahaan perbankan yang memberikan kontribusi kuat
Japan.
dalam membangun keharmonisan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Jepang. Bank mencatat, pada tahun 2013, pendapatan bunga yang
In 2013, the Bank recorded the interest income consisting of the
terdiri dari bunga yang diperoleh serta provisi dan komisi
interests, fees and commission that reached Rp 709.3 billion,
mencapai Rp 709,3 miliar, naik 8,32% dibandingkan dengan
increase 8.32% compared to 2012 that was Rp654.8 billion. This
tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp654,8 miliar. Kenaikan
increasing was mostly caused by the increase of interest earned
ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan bunga yang
that rose to Rp52.6 billion, an increase of 8.21% compared to 2012.
diperoleh yang meningkat sebesar Rp52,6 miliar, naik 8,21%
The loan disbursement (net) increased to Rp1.5 trillion in 2013,
dibandingkan dengan tahun 2012. Kenaikan jumlah kredit
primarily caused by the increase of the automotive industry sector
yang diberikan sebesar Rp1,5 triliun selama tahun 2013, yang
and wholesale trading.
terutama dimotori oleh kenaikan pada sektor industri otomotif dan perdagangan besar. Sedangkan jumlah beban bunga yang terdiri dari bunga yang
Meanwhile, the amount of interest expense consisting of paid
dibayar, provisi dan komisi, dan premi penjaminan di tahun
interest, fees and commissions, and insurance premium in 2013
2013 sebesar Rp256,5 miliar, naik 3,48% dibandingkan dengan
was Rp256.5 billion, up 3.48% compared to 2012, which reached
tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp247,9 miliar. Dengan
Rp247.9 billion. Thus, the Bank net interest income achieved
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
57
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
demikian, pendapatan bunga bersih yang diraih Bank adalah
Rp452.8 billion, an increase of 11.26% compared to 2012
sebesar Rp452,8 miliar, mengalami peningkatan 11,26%
amounting to Rp406.9 billion.
dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp406,9 miliar. Keberhasilan yang dicapai Bank jika dilihat dari total laba
The Bank achievement viewed from the total net income for
bersih yang berhasil dibukukan selama tahun 2013 adalah
2013, the Bank recorded Rp516.9 billion, an increase of 86.53%
sebesar Rp516,9 miliar, nilai tersebut meningkat hingga 86,53%
compared to the previous year at Rp277.2 billion. This net income
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp277,2 miliar.
growth was supported from the increasing of the interest income
Pertumbuhan laba bersih ini didukung dari meningkatnya
that amounted to 3.22%, and interest from placements to other
jumlah pendapatan bunga kredit sebesar 3,22% dan
banks at 115.42%. The benefit gain on sale of Head Office building
pendapatan bunga dari penempatan pada Bank lain sebesar
also helped to boost net profit, in which the Bank posted a net
115,42%. Keuntungan dari penjualan gedung Kantor Pusat
profit of Rp266.7 billion while raising Capital Adequacy Ratio
Bank juga telah membantu mendongkrak pencapaian laba
(CAR) around 0.79%.
bersih, dimana Bank berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp266,7 miliar yang sekaligus meningkatkan penguatan permodalan (CAR) sekitar 0,79%. Secara umum pendapatan yang diperoleh Bank berasal dari
In general, the Bank earned income from loans and a number
pemberian kredit dan beberapa produk pendukung yang
of supporting products provided to cater customers’ needs.
disediakan untuk kebutuhan bisnis nasabah. Dengan tekad
With strong determination and confidence, we strived to create
dan keyakinan yang kuat, kami berusaha menghasilkan kinerja
optimum products which can bring us, along with our banking
produk yang lebih maksimal serta membawa kami dan usaha
business, to be in a better position.
perbankan yang telah kami jalani ke arah yang lebih baik seiring dengan berjalannya waktu. Tinjauan Operasional Bank
Bank Operational Overview
Peningkatan Good Corporate Governance (GCG) dan tingkat
In addition to increase loans and capital strengthening, the
kesehatan Bank merupakan salah satu fokus Bank di tahun
improvement of Good Corporate Governance (GCG) and the
2013 selain peningkatan pemberian kredit dan penguatan
Bank’s soundness condition is one of the Bank’s focuses in 2013.
permodalan,
guna
Various attempts have been exerted to improve the governance
meningkatkan governance structure dan governance process
structure and governance process, including cooperating with
termasuk bekerjasama dengan beberapa konsultan eksternal
external consultants in improving 11 (eleven) GCG factors that has
dalam memperbaiki 11 (sebelas) faktor GCG yang mengalami
decreasing. Any constructive input and advice from the external
penurunan. Masukan dan saran konsultan eksternal terhadap
consultants on the improvement of GCG, especially on the
peningkatan GCG terutama terhadap fungsi Kepatuhan,
function of Compliance, Internal Audit, Risk Management, Human
Internal Audit, Manajemen Risiko dan pengembangan Sumber
Resource and also large exposure gradually was conducted in
Daya Manusia serta penyediaan dana besar secara bertahap
2013 and 2014. The Bank is committed to improve the quality of
dilakukan di tahun 2013 dan 2014. Bank berkomitmen untuk
these functions to achieve the expected improvement for GCG
meningkatkan kualitas fungsi tersebut untuk mencapai
assessment.
berbagai
upaya
telah
peningkatan penilaian GCG yang dituju.
58
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
dilakukan
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kebijakan dan Strategi Manajemen Bank
Bank Management’s Policy and Strategy
Guna mengembangkan usaha Bank agar senantiasa tumbuh
In order to develop the Bank’s business to keep growing according
sesuai dengan target yang telah di susun serta mampu
to the set target, as well as to compete well in the national banking
bersaing dengan baik di sektor perbankan nasional, Bank telah
sector, the Bank has determined policies and strategies in line with
menetapkan kebijakan dan strategi yang sejalan dengan Visi
the Bank’s Vision and Mission. Furthermore in 2013, the Bank has
dan Misi Bank. Lebih jauh lagi, di tahun 2013 Bank menetapkan
established a new Vision and Mission for further expects a better
kembali Visi dan Misinya, diharapkan dengan Visi dan Misi yang
direction in enhancing the Bank’s business development in the
baru ini dapat lebih memantapkan arah perkembangan usaha
future.
Bank di masa depan. Peningkatan kualitas layanan dan pendapatan Bank baik dari
The improvement of service quality and income of the Bank both
sisi pendanaan maupun penyaluran kredit serta optimalisasi
from funding and loan disbursement, as well as optimizing the
pemanfaatan layanan perbankan lainnya seperti trade finance
use of other banking services such as trade finance and foreign
dan foreign exchange telah Bank lakukan sebagai jawaban dari
exchange, has been done in response to the difficult challenges of
tantangan sulitnya persaingan yang timbul di dunia perbankan.
competition arising in the banking world.
Guna memaksimalkan kontribusi kepada semua pihak yang
In addition, to maximize the contribution to all interested parties,
berkepentingan, Bank juga terus melakukan peningkatan
the Bank continues to improve and maintain the quality of GCG
terhadap kualitas pelaksanaan GCG dan tingkat kesehatan
implementation and its sound performance of the Bank by setting
Bank dengan nilai komposit paling rendah 2 (dua), peningkatan
a minimum composite value of 2 (two). This quality improvement
kualitas tersebut dilakukan dengan merujuk pada Peraturan
is achieved by referring to the Bank Indonesia Regulation and best
Bank Indonesia dan best practice di dunia perbankan.
practices in the banking world.
Peningkatan ini dilakukan dengan meningkatkan fungsi dari
This improvement was made by improving the functions of all
seluruh Divisi yang berhubungan dengan proses kredit Bank
Divisions related to credit process of the Bank, which specifically
terutama yang terkait dengan manajemen risiko perkreditan,
related to credit risk management, credit analysis process
peningkatan proses analisa kredit termasuk proses analisa Batas
improvement, including comprehensive analysis of Legal Lending
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) secara komprehensif dan
Limit (LLL) and the enhance function of the Risk Management
peningkatan fungsi Divisi Manajemen Risiko agar dapat lebih
Division to focus on risk monitoring.
fokus terhadap pemantauan risiko. Perbaikan di bidang lain juga telah Bank lakukan, seperti
The Bank has also made improvements in other Division, such as
Divisi Sumber Daya Manusia untuk menciptakan sumber
to build more qualified human resources in the Human Resources
daya manusia yang lebih berkualitas, Divisi Planning untuk
Division, to create sustainable and comprehensive plans and
menciptakan strategi dan rencana yang berkesinambungan
strategies in Planning Division, to create a compliance culture
dan menyeluruh, Divisi Kepatuhan agar tercipta budaya
to all internal and external regulations in Compliance Division,
patuh terhadap seluruh peraturan internal dan eksternal,
Inspection Division (SKAI) for comprehensive internal control, and
Divisi Audit (SKAI) dalam melakukan pengendalian internal
also System Division to support the Bank’s operational activities.
secara menyeluruh, dan juga Divisi Sistem untuk mendukung kegiatan operasional Bank.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
59
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Beberapa langkah strategis yang telah diambil Bank adalah
Some strategic ways that the Bank has taken are as follows:
sebagai berikut: •
Strategi Perkreditan
•
Credit Strategy
Dengan harapan dapat meningkatkan jumlah nasabah
To increase the number of customers, both Japanese and
Jepang maupun lokal, Bank menerapkan strategi sebagai
Local, the Bank implements these following strategies:
berikut: 1) Untuk meningkatkan nasabah Jepang, dengan
1) To increase Japanese customers, by leveraging
memanfaatkan arus investasi Jepang ke Indonesia
investment flow from Japan to Indonesia assisted by
didukung dengan hubungan yang kuat dengan
Resona Bank Ltd., Japan, the Bank is confident to reach
Resona Bank, Ltd., Jepang, Bank yakin dapat
many potential customers from Japan, especially for
merangkul banyak calon nasabah Jepang terutama
prospective customers who have become Resona Bank
untuk calon nasabah yang sebelumnya telah menjadi
Ltd. Japan customers.
nasabah Resona Bank, Ltd., Jepang. 2) Untuk meningkatkan nasabah lokal, yaitu dengan
2) To increase local customers, by utilizing the existing
memanfaatkan jaringan nasabah yang sudah ada
customer network to build new business relationships
untuk membangun hubungan bisnis baru dengan
by get information about qualified local companies
memperoleh
perusahaan
and also keeps optimizing the Bank’s strength for
lokal yang berkualitas baik, serta mengoptimalisasi
transaction approval, especially in credit approval and
kekuatan
some business policies that providing sense of comfort
informasi
yang
persetujuan
mengenai
dimiliki
transaksi,
Bank
dalam
khususnya
proses
dalam
hal
to customers and prospective customers.
persetujuan kredit serta beberapa kebijakan bisnis yang memberikan rasa nyaman kepada para nasabah dan calon nasabah. •
Strategi Pendanaan Penguatan
sektor
• pendanaan
dilakukan
dengan
The strengthening of the funding sector is achieved by raising
meningkatkan dana pihak ketiga baik yang bersumber
third-party funds sourced from existing and new customers
dari nasabah yang ada maupun nasabah baru dengan
by providing a competitive interest rates based on the Bank’s
memberikan suku bunga kompetitif berdasarkan dengan
risk appetite. The strengthening of funding is also done
risk appetite Bank. Penguatan pendanaan juga dilakukan
by adding inter-bank (local and overseas) facilities in the
dengan menambah fasilitas interbank (lokal dan luar
form of loan facilities and issuing debt securities in the form
negeri) dalam bentuk fasilitas kredit dan menerbitkan
of Medium Term Notes (MTN) for both liquidity buffer and
surat utang berupa Medium Term Note (MTN) baik untuk
funding sources for loan expansion.
buffer liquidity maupun sumber pendanaan ekpansi kredit.
60
Funding Strategy
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
•
Strategi Permodalan
•
Capital Strategy
Strategi permodalan yang diterapkan untuk memperkuat
Capital strategy applied to strengthen the capital base
basis permodalan melalui peningkatan laba yang berasal
through increased profits from the main business of the Bank,
dari bisnis utama Bank, pembagian cash dividend dengan
cash dividend distribution with dividend pay out ratio in the
dividend payout rasio sekitar 25% serta menjual aset tetap
range of 25% and also selling Bank’s fixed asset in the form
Bank yang dimiliki berupa tanah dan gedung kantor
of land and building head office of PT Bank Resona Perdania
pusat PT Bank Resona Perdania yang berlokasi di Jl. Jend.
located on Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta.
Sudirman Kav. 40-41, Jakarta. •
Strategi Usaha
•
Business Strategy
Meningkatkan kecepatan dan ketelitian dalam pelayanan
Improving speed and accuracy to serve customers according
yang diberikan kepada nasabah sesuai dengan prosedur
to the set operating procedures and implement the prudential
operasional yang telah ditetapkan dan menerapkan
principles.
prinsip kehati-hatian. •
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
•
Human Resources (HR) and Organization Development
dan Organisasi
Strategy
Melakukan kerjasama dengan konsultan independen
Cooperates with independent consultant to improve the
untuk
dalam
function of HRD in recruitment, training and education
perekrutan, pelatihan dan pendidikan dan pemetaan
meningkatkan
fungsi
Divisi
SDM
and also in mapping a development strategy that will be
strategi pengembangan yang secara bertahap akan
implemented gradually to produce highly qualified HR.
diimplementasikan untuk tercipta SDM yang benar-benar berkualitas. •
•
Strategi Kepatuhan
•
Compliance Strategy
Bekerjasama dengan konsultan independen untuk
Cooperating with independent consultants to gain
mendapatkan masukan dan saran perbaikan terhadap
suggestions and constructive input with regard to the
pelaksanaan fungsi kepatuhan di Bank dan menerapkan
implementation of compliance function in the Bank, and
rekomendasi
dan
implement such recomendations in the Bank environment
dimonitoring oleh Tim GCG serta dilaporkan secara
tersebut
dilingkungan
Bank
and monitored by GCG Team and periodically reported to
berkala kepada Direksi oleh Divisi Kepatuhan. Selain itu
the Board of Directors by the Compliance Division. Besides
meningkatkan fungsi kepatuhan dengan merubah Unit
that by increasing the compliance function is by upgrade the
Kepatuhan menjadi suatu Divisi.
Compliance Unit to become a Division.
Strategi Audit
•
Audit Strategy
Penyempurnaan terhadap program audit berbasis risiko
The improvement of the risk-based audit program is always
terus dilakukan oleh Bank, salah satunya dilakukan dengan
conducted by the Bank, one of which is done by arranging the
menyusun Risk Register berdasarkan risiko operasional
Risk Register based on operational risk and annual Control
dan Control Self Assessment tahunan serta melalui proses
Self Assessment and also through hearing memo process and
dengar pendapat dan lembar konfirmasi yang bertujuan
confirmation sheet to clarify the actual operational situation.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
61
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
untuk mengklarifikasi situasi operasional secara aktual.
The improvement in Internal Audit function is also applied
Peningkatan fungsi Audit Internal juga dilakukan dengan
by adding Inspection Division personnel and cooperating
menambah personel Divisi Audit, mengikuti pelatihan
with external consultant in order to obtain inputs and advice
serta bekerjasama dengan konsultan eksternal guna
for the improvement in enhancing the quality of the Bank’s
mendapatkan masukan dan saran perbaikan dalam
internal audit implementation.
meningkatkan kualitas pelaksanaan audit internal Bank. •
Strategi Sistem
•
System Strategy
Mempersiapkan sarana dan prasarana dalam rangka
The Bank has successfully prepared facilities and
relokasi data center telah berhasil dilakukan Bank, namun
infrastructure for data centre relocation, but the Bank
Bank memutuskan untuk menunda relokasi terkait
decided to delay the relocation due to the Bank’s Head Office
dengan penundaan kepindahan Kantor Pusat Bank dari
relocation from initial plan is on quarter IV 2013. Data center
rencana semula pada triwulan IV 2013. Pemindahan data
relocation is to improve the efficiency and security of the data
center dilakukan dengan tujuan meningkatkan efisiensi
center.
dan keamanan data center. •
Strategi Manajemen Risiko
•
Risk Management Strategy
Perbaikan dan penyempurnaan atas penilaian profil risiko
The improvement on the assessment of the Bank’s risk
Bank menjadi salah satu bagian dari review pelaksanaan
profile is part of a review of the overall risk management
manajemen risiko secara menyeluruh oleh konsultan
implementation by external consultant. The improvement
eksternal. Proses penyempurnaan akan terus dilakukan
process will always be done by considering Risk Appetite and
terhadap profil risiko dengan tetap memperhatikan Risk
Risk Tolerance. In addition, the statement of the Risk Appetite
Appetite dan Risk Tolerance, disamping itu pernyataan
and Risk Tolerance has also been updated to integrate with
Risk Appetite dan Risk Tolerance juga telah dikinikan agar
the Bank’s business plan.
terintegrasi dengan rencana bisnis Bank. •
Jaringan Kantor
•
Office Network
Relokasi Kantor Pusat Bank ke lokasi yang lebih strategis di
The relocation of Bank’s Head Office is strategically located at
gedung Menara Mulia, Jl. Jend. Gatot Subroto yang dapat
Menara Mulia Jl. Jend. Gatot Subroto, can be easily accessable
dengan mudah diakses oleh nasabah, dan memberikan
by customer, create comfort to customers. Although, the
kenyamanan bagi nasabah. Namun jadwal relokasi yang
relocation that have been scheduled on October 2013 had
sedianya dilakukan pada Oktober 2013 harus diundur
been delayed until January 2014.
sampai dengan Januari 2014.
62
Uraian Kinerja Keuangan Bank
Description of The Bank’s Financial Performance
Aset
Assets
Berkat kerja dan usaha keras selama tahun 2013, Bank telah berhasil
The Bank has successfully recorded assets of Rp 14.1 trillion, as a
membukukan aset senilai Rp 14,1 triliun, suatu peningkatan dari
result of its hard work in 2013, an increase from the asset value
nilai aset di tahun 2012 yang mencapai Rp 11,9 triliun. Tidak hanya
of Rp 11.9 trillion in 2012. In addition to this asset achievement,
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
peningkatan aset yang Bank dapat capai, hasil positif juga dicapai
positive outcome also achieved by the Bank with loan (net)
Bank dengan pencapaian pemberian kredit (bersih) sebesar Rp 9,6
disbursement reached the value of Rp 9.6 trillion, an increase
triliun, meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
compared to the previous year of Rp 8.2 trillion.
sebesar Rp 8,2 triliun. Kredit
Loan
Pencapaian pemberian kredit (bersih) yang mencapai Rp
The achievement of loan (net) disbursement is Rp 9.6 trillion
9,6 triliun di tahun 2013 atau meningkat sebesar 18,17%
in 2013 which grew by 18.17% compared to 2012 is mostly
dibandingkan tahun 2012 sebagian besar berasal dari
contributed by the increase in the industries sector which becomes
peningkatan yang terjadi di sektor industri yang merupakan
the Bank’s main target in expanding the loan. In 2013, the loan
target utama Bank dalam ekspansi kredit. Di tahun 2013
disbursement in this sector reached Rp 4.5 trillion or increased by
pemberian kredit di sektor ini mencapai Rp 4,5 triliun atau
17.84% compared to 2012 that was only Rp 3.8 trillion. The second
meningkat sebesar 17,84% jika dibandingkan tahun 2012 yang
biggest increase is from the wholesales trading sector that reached
hanya mencapai Rp 3,8 triliun. Peningkatan kedua terbesar
Rp 1.9 trillion in 2013 or recorded 35.14% growth compared to
disumbang oleh sektor perdagangan besar yang mencapai Rp
2012 that was only Rp 1.5 trillion.
1,9 triliun di tahun 2013 atau mencatat pertumbuhan sebesar 35,14% jika dibandingkan tahun 2012 yang hanya mencapai Rp 1,5 triliun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Bank telah berhasil
Finally, it can be concluded that the Bank has successfully
mengembangkan portofolio kredit sesuai dengan target
developed the loan portfolio based on targets and directions
dan arahan pengembangan portofolio Bank jangka panjang
of the Bank’s long-term portfolio development, which makes
yang menjadikan kredit manufaktur sebagai landasan
manufacturing loan a basis for loan expansion in the future.
pengembangan kredit dimasa mendatang. Tabel Portofolio Kredit Loan Portfolio Table Per Sektor Ekonomi by Economic Sector Industri Manufacturing Pembiayaan dan asuransi Finance and insurance Jasa usaha Business service Perdagangan grosir Wholesales trading Lainnya Others Total Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Allowance of Impairment Kredit - Bersih Loans - Net
dalam Rupiah In Rupiah
2013
%
2012
%
2011
%
4.538.777.164.184
46,74
3.851.517.981.638
46,66
3.330.940.120.263
47,26
934.567.174.551
9,62
899.315.031.195
10,89
868.032.785.717
12,32
1.115.583.202.861
11,49
1.321.066.197.281
16,00
1.244.459.162.256
17,66
1.990.006.578.671
20,49
1.472.500.732.681
17,84
1.054.809.778.994
14,97
1.132.459.429.969
11,66
710.166.386.086
8,60
549.896.358.577
7,80
9.711.393.550.236
100
8.254.566.328.881
100
7.048.138.205.807
100
(75.295.888.611)
(100.368.274.176)
(120.967.656.748)
9.636.097.661.625
8.154.198.054.705
6.927.170.549.059
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
63
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Liabilitas
Liability
Liabilitas Bank secara konsolidasi di tahun 2013 mencapai
Bank liabilities in 2013 reached Rp 11.8 trillion or increase of
Rp 11,8 triliun atau meningkat sebesar 16,91% dari tahun
16.91% from 2012, growth of Bank liabilities mainly influenced
2012, pertumbuhan sisi liabilitas Bank terutama dipengaruhi
by the deposit growth, which grew by 24.79% when compared
oleh pertumbuhan simpanan yang tumbuh sebesar 24,79%
to 2012, deposit in 2013 reached Rp 6.8 trillion from Rp 5.4 trillion
jika dibandingkan dengan tahun 2012, simpanan di tahun
in 2012. The deposit growth was in accordance with the Bank’s
2013 mencapai Rp 6,8 triliun dari Rp 5,4 triliun di tahun 2012.
business plan for strengthening the funding basis, which came
Pertumbuhan simpanan ini sesuai dengan rencana bisnis
from deposit. The second largest growth from liabilities that is
Bank untuk memperkuat basis pendanaan yang berasal dari
borrowings, which reached Rp 3.8 trillion in year 2013, or growth
simpanan. Pertumbuhan kedua terbesar di sisi liabilitas berasal
44.45% compared with year 2012 at Rp 2.7 trillion. This growth
dari pinjaman yang diterima yang mencapai Rp 3,8 triliun
from borrowings was mainly due to the borrowing growth from
di tahun 2013 atau tumbuh sebesar 44,45% jika dibanding
Resona Bank, Ltd., Japan a parent company of the Bank.
tahun 2012 yang hanya mencapai Rp 2,7 triliun. Pertumbuhan di pinjaman yang diterima terutama disebabkan oleh pertumbuhan pinjaman dari Resona Bank, Ltd. Jepang yang merupakan perusahaan induk Bank. Simpanan
Deposits
Keberhasilan strategi Bank untuk meningkatkan jumlah Dana
The success of the Bank’s strategy to increase the amount of
Pihak Ketiga ditandai dengan peningkatan simpanan dalam
Third Party Fund was remarked by the increasing of deposit in
bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka yang meningkat
form of current account, saving, and time deposit that increased
sebesar 24,79%, dari peningkatan tersebut sebagian besar
by 24.79%. Time Deposit growth became the main stimulus for
peningkatan berasal dari pertumbuhan simpanan berjangka,
growth in deposit. In 2013, the Bank managed to increase third-
dimana pada tahun 2013 Bank berhasil meningkatkan
party sources of funds that derived from time deposit by 27.49%
simpanan berjangka sebesar 27,49% menjadi Rp 3,3 triliun di
to become Rp 3.3 trillion in 2013 from only Rp 2.6 trillion in 2012.
tahun 2013 dari sebesar Rp 2,6 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan simpanan berjangka yang menjadi pendorong
Time Deposit growth, the main stimulus of the Bank deposits
utama pertumbuhan simpanan terutama berasal dari
which originated from the growth of foreign currencies time
pertumbuhan simpanan Berjangka dalam mata uang asing
deposits which increased by 77.10% compared to 2012 which was
yang meningkat sebesar 77,10% jika dibandingkan tahun 2012
Rp 848.2 billion.
yang hanya mencapai Rp 848,2 miliar.
64
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pinjaman Yang Diterima
Borrowing
Jumlah pinjaman yang diterima di tahun 2013 mencapai Rp
The total borrowings in 2013 reached Rp 3.8 trillion or increased
3,8 triliun atau meningkat sebesar 44,45% jika dibandingkan
44.45% compared to 2012 which only reached Rp 2.7 trillion, this
dengan tahun 2012 yang hanya mencapai Rp 2,7 triliun.
increase was came mainly from increased borrowing from Resona
Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan pinjaman
Bank, Ltd., Japan, in which throughout 2013 Bank has using long-
dari Resona Bank Ltd., Jepang, dimana selama tahun 2013
term loan facilities amounted USD 80 million was aimed at funding
Bank telah menggunakan fasilitas pinjaman jangka panjang
its Bank loan expansion as well as increasing the diversification of
sebesar USD 80 juta guna mendanai ekspansi kredit Bank serta
fund resources owned by the Bank. Furthermore, it demonstrates
meningkatkan diversifikasi sumber pendanaan yang dimiliki
a strong commitment from shareholders to encourage the Bank’s
oleh Bank. Lebih jauh lagi, hal ini menunjukkan komitmen
growth in the future.
yang kuat dari pemegang saham untuk mendorong laju pertumbuhan Bank di masa depan. Tabel Pinjaman Luar Negeri yang Diterima Bank Offshore Borrowing Table 2013
2012
2011 dalam ribuan USD In thousand USD
Resona Bank, Ltd, Tokyo
175.000
90.000
120.000
The Bank of East Asia, Hong Kong
30.000
30.000
30.000
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Singapura
40.000
60.000
60.000
8.677
13.675
17.255
The Japan Bank for International Cooperation
dalam ribuan JPY In thousand JPY
The Japan Bank for International Cooperation
23.160
94.025
189.645
Permodalan
Capital
Pada 2013 permodalan Bank dari hasil laporan keuangan yang
In 2013 the Bank’s capital from the audited financial statements
telah di audit adalah sebagai berikut:
are as follows:
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
65
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel Permodalan Bank Bank’s Capital Table
I. Komponen Modal Component of Capital A. Modal inti Core Capital 1. Modal Disetor Paid-up Capital 2. Cadangan Tambahan Modal Additional Capital Reserves a. Tambahan modal disetor Additional paid-in capital b. Cadangan umum General reserves c. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya setelah diperhitungkan pajak (100%)/ Unapropriated retained earnings after tax (100%) d. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%)/ Current year’s income after tax (50%) e. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Difference from equity changes on subidiary f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Difference between provision for possible asset loss and provision for impairment value of earning assets g. Aset tidak berwujud lainnya Other intangible assets h. Penyertaan (50%) Investment (50%) B. Modal Pelengkap (Maksimum 100% dari Modal Inti) Supplementary Capital (Maximum 100% of Core Capital) 1. Cadangan Revaluasi Aset Tetap Revaluation Increment on Premises and Equipment 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Maksimum 1,25% dari ATMR) General Reserves of Allowance for Possible Losses on Earning Asset (Maximum of 1.25% of RWA) 3. Penyertaan (50%) Investment (50%) II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap Total Core and Supplementary Capital III. Total Modal Total Capital
66
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
2013
2012
2011
1.895.924
1.502.968
1.347.818
285.000
285.000
285.000
116.788
116.788
116.788
1.407.441
1.049.211
852.558
-
51.349
70.135
256.740
139.690
123.257
-
-
-
(148.931)
(117.956)
(69.050)
-
-
(9.756)
(21.114)
(21.114)
(21.114)
82.286
115.223
105.345
-
49.336
49.336
103.400
87.001
77.123
(21.114)
(21.114)
(21.114)
1.978.210
1.618.191
1.453.162
1.989.210
1.618.191
1.453.162
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets (RWA) Untuk Risiko Kredit For Credit Risk Untuk Risiko Operasional For Operational Risk Untuk Risiko Pasar For Market Risk KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Operasional CAR with Credit and Operational Risks KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional dan Pasar CAR with Credit, Operational and Market Risks
2013
2012
2011
10.114.712
8.767.911
7.609.208
811.580
730.167
633.218
91.217
12.870
4.381
18,11%
17,04%
17,63%
17,96%
17,01%
17,62%
*) Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan *) Exclude effect of deferred taxes
Selama tahun 2013, total modal Bank mengalami peningkatan
Throughout the year 2013, the Bank’s total capital increased
sebesar Rp 360,0 miliar menjadi Rp 1,9 triliun pada tahun
Rp 360.0 billion to become Rp 1.9 trillion in 2013, or increased
2013, atau meningkat sebesar 22,25%. Salah satu usaha Bank
by 22.25%. One of the Bank’s effort in capital strengthening is
dalam penguatan permodalan adalah dengan merealisasikan
by the realization of the Bank’s fixed asset selling in the form of
penjualan aset tetap Bank yang dimiliki berupa tanah dan
the Head Office land and building located in Jl. Jend Sudirman
gedung Kantor Pusat yang terletak di Jl. Jend. Sudirman Kav.
Kav. 40-41. The Bank success in improving capital 0.79% was the
40-41. Bank berhasil meningkatkan modal sebesar 0,79% dari
result of a such fixed asset disposal at the end of year 2013, and
hasil penjualan aset tetap tersebut dan pada akhir tahun 2013
CAR successfully achieved by the Bank was 17.96%. This was the
CAR yang berhasil dicapai oleh Bank adalah sebesar 17,96%. Hal
realization of the Bank’s commitment in reaching sustainable
ini merupakan perwujudan komitmen Bank dalam mencapai
growth realizing that it should be supported by strong capital
pertumbuhan yang berkelanjutan karena Bank menyadari
fundamentals.
bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan harus didukung dengan permodalan yang kuat. Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Selama tahun 2013, Bank memperoleh pendapatan bunga
The Bank obtained a net interest income of Rp 452.8 billion in
bersih senilai Rp 452,8 miliar, dengan nilai tersebut terjadi
2013, an increase of 11.26% of the net interest income compared
peningkatan sebesar 11,26% pada pendapatan bunga bersih
to 2012 which reached Rp 406.9 billion. Bank’s net interest income
dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp 406,9
is supported by the increase interest income of Rp 54.5 billion,
miliar. Pendapatan bunga bersih Bank didukung dengan
which reached Rp 709.3 billion in year 2013.
kenaikan pendapatan bunga sebesar Rp 54,5 miliar, yaitu mencapai Rp 709,3 miliar di tahun 2013.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
67
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Berikut pendapatan bunga bersih yang berhasil dicatatkan
The following is recorded as the net interest income during last 3
selama 3 (tiga) tahun terakhir:
(three) years:
Tabel Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Table
dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
2013 Pendapatan Bunga Interest Income Pendapatan yang diperoleh Revenue Earned Provisi dan komisi Fees and Commission Jumlah Pendapatan Bunga Total Interest Revenues Beban Bunga Interest Expenses Bunga yang Dibayar Interest Incurred Provisi dan Komisi Fees and Commission Premi dan Penjamin Guarantee Premium Jumlah Beban Bunga Total Interest Expenses Pendapatan Bunga Bersih Interest Revenue-Net
2012
2011
693.483
640.851
584.953
15.812
13.978
14.314
709.295
654.829
599.266
242.186
234.897
210.352
2.230
1.968
1.829
12.092
11.017
9.169
256.508
247.882
221.351
452.786
406.946
377.915
Beban Bunga
Interest Expense
Beban bunga mengalami kenaikan sebesar 3,48%, yaitu
Interest expenses increased 3.48%, reaching Rp 256.5 billion in
mencapai Rp 256,5 miliar di tahun 2013. Penyebab utama
year 2013. The main cause for this was the increase of deposit, in
dalam hal ini adalah terjadinya peningkatan jumlah simpanan,
which the total customer deposits recorded during the year 2013
dimana total simpanan nasabah yang berhasil dicatat selama
amounted to Rp 6.9 trillion or increase Rp 1.3 trillion if compared
tahun 2013 adalah sebesar Rp 6,9 triliun atau meningkat
to year 2012.
sebesar Rp 1,3 triliun jika dibandingkan tahun 2012. Laba Operasional
Operating Profit
Selama tahun 2013, Bank mengalami penurunan laba
During year 2013, the Bank have a declining operating profit of
operasional sebesar Rp 34,9 miliar, dimana di tahun 2012
Rp 34.9 billion, where in 2012 the Bank have made to achieve Rp
berhasil mencapai sebesar Rp 367,5 miliar, hal ini lebih
367.5 billion. This was mainly due to the addition of Allowance of
disebabkan oleh pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan
Impairment Losses by Rp 81.6 billion in 2013.
Nilai (CKPN) yang mencapai Rp 81,6 miliar pada tahun 2013.
68
Berikut adalah komposisi laba operasional yang telah
Herewith is the composition accounted for as operating profit for
dibukukan Bank selama tahun 2011 hingga 2013:
the Bank in 2011 until 2013:
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Other Operating Income and Expenses Table PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME AND EXPENSES
dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
2013
2012
2011
100.396
76.003
54.616
34.579
29.597
31.400
4.331
2.567
15.220
139.306
108.167
101.236
81.647
2.142
12.155
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
177.977
145.429
131.456
Beban Operasional Lainnya - Bersih Other Operating Expenses - Net
120.318
39.405
42.374
Laba Operasional Operating Profit
322.670
367.542
335.541
Pendapatan operasional lainnya Other operating revenue Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Profit of foreign exchange - net Provisi dan komisi lainnya Other fees and commission Lain-lain – bersih Others-net Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Total Other Operating Income Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Provision for Allowance for Impairment Losses
Kredit Bermasalah
Non-performing Loans
Ditahun 2013, rasio NPL gross Bank adalah sebesar 1,23%, Bank
In 2013, the Bank’s NPL gross ratio amounted to 1.23%, the Bank
berhasil menurunkan rasio NPL gross hingga mencapai sebesar
was successful in reducing the NPL gross ratio by 0.53 point from
0,53 point dari tahun 2012 sebesar 1,76%. Usaha penurunan
year 2012 which amounted to 1.76%. The effort to reduce the NPL
rasio NPL gross secara seksama telah dilakukan oleh Bank,
gross ratio has been carefully carried out by the Bank, the numbers
tercatat jumlah kasus kredit bermasalah yang berhasil
of cases of non-performing loans successfully completed by the
diselesaikan oleh Bank adalah sebanyak 2 (dua) kasus dengan
Bank were as 2 (two) cases with values that can be resolved for
nilai kredit bermasalah yang dapat diselesaikan mencapai Rp
nonperforming loans reached Rp 105.2 bilion.
105,2 miliar. Rencana Strategis 2014
Strategic Plan 2014
Dalam memasuki tahun 2014, Bank telah menyiapkan rencana
Entering 2014, the Bank has prepared a strategic plan to further
strategis agar Bank dapat lebih meningkatkan pelayanannya
improve services to customers and support the Bank’s business
kepada nasabah serta mendukung kegiatan bisnis dan
activities and operations.
operasional Bank. Sumber Pendanaan
Funding Source
Untuk meningkatkan sumber pendanaan, Bank akan lebih
In order to increase funding sources, the Bank will further
memaksimalkan fungsi marketing Bank yaitu agar dapat
maximize the Bank’s marketing function in order to attract both
menarik nasabah yang sudah ada maupun nasabah baru
existing and new customers to deposit their funds in the Bank.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
69
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
untuk menyimpan dananya di Bank. Selain itu, Bank juga
In addition, the Bank will also offer competitive interest rates to
akan menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif
the customers by preparing the concept of a low cost source of
kepada nasabah dengan mempersiapkan konsep sumber
funding. Furthermore, the Bank will look for new funding through
pendanaan dengan biaya rendah. Serta Bank akan mencari
cooperation with other banks. In terms of funding from foreign
pendanaan baru dengan melakukan kerjasama dengan bank
sources, the Bank will extend offshore borrowing and will add new
lain. Dalam hal sumber pendanaan dari pihak asing, Bank
facilities to support the credit growth rate.
akan memperpanjang pinjaman luar negeri yang sudah ada dan akan menambah fasilitas baru untuk mendukung laju pertumbuhan kredit. Kredit
Loan
Bank akan meningkatkan fungsi intermediasi Bank dalam
The Bank will increase its intermediation function in terms
hal penyaluran kredit kepada debitur Jepang dan lokal di
of distributing lending to both Japanese and local debtors in
Indonesia. Bank juga meningkatkan basis nasabah Bank
Indonesia. The Bank also improved its customer base by using
dengan menggunakan strategi referensi dari nasabah. Di
reference strategies from customers. In 2014, the Bank plans
tahun 2014, Bank berencana untuk membuka Kantor Cabang
to open Sub-Branch Office in a new industrial city named Kota
Pembantu di sebuah kota industri baru yaitu di Kota Deltamas,
Deltamas in Cikarang.
Cikarang. Rencana Bank dalam mengendalikan dan mempertahankan
The Banks’ plan in controlling and maintaining a low level for
tingkat NPL Bank yang rendah maka Bank akan meningkatkan
NPL is realized through improving the role and functions of the
peran dan fungsi dari Divisi Credit Examination sebagai four
Credit Examination Division as a four eyes in loan disbursement.
eyes dalam pemberian kredit. Memaksimalkan fungsi dan
Maximizing the role and functions of Credit Monitoring and
tugas Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit dan terfokus
Recovery Section which focusing on two functions, namely
menjadi dua fungsi yaitu fungsi pemulihan dan penyelesaian
recovery and settlement function and monitoring and analysis
dan fungsi pemantauan dan analisa. Serta, Bank menerapkan
function. Moreover, the Bank performed an early alert process to
proses early alert untuk memastikan bahwa setiap potensi
ensure that each specific aspect can be early identified.
memburuknya kualitas kredit dapat diidentifikasi sejak dini.
70
Dari sisi portofolio kredit, Bank masih tetap mempertahankan
From loan portfolio, the Bank is still retaining the target market of
sasaran pasar pada perusahaan yang bergerak di bidang
a company engaged in manufacturing, financial services, trading,
manufaktur, jasa keuangan, perdagangan, dan jasa usaha, yang
and business service which has maintained. The Bank is convinced
selama ini telah dikelola. Bank merasa yakin pangsa pasar ini
that this particular market share especially manufacturing has
terutama manufaktur yang menjadi basis bisnis perusahaan
become the business basis for a Japanese company in Indonesia
Jepang di Indonesia dapat mewujudkan strategi Bank dalam
and can be realized the Bank’s strategy in conducting future
melakukan ekspansi kredit di masa yang akan datang.
expansion of loan.
Pembelajaran mengenai pemberian kredit UMKM serta
The learning of MSMEs and the appropriate strategy arrangements
penyusunan strategi yang tepat dalam memasuki pasar UMKM
in entering the MSMEs market will become the Bank’s additional
akan menjadi fokus tambahan Bank dalam hal perkreditan,
focus in loan, the Bank’s commitment to promote Indonesia’s
komitmen Bank untuk memajukan perekonomian Indonesia
economy will be re-examined, considering the great challenges
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
kembali diuji mengingat masuk kedalam pasar UMKM bukanlah
faced by the Bank when entering MSMEs market. Nevertheless,
hal yang mudah bagi Bank. Namun Bank yakin dengan kerja
the Bank believes that with hard work and sincere employees, the
keras dan kesungguhan hati dari seluruh karyawan, Bank akan
Bank will rise to success through these challenges extremely well.
berhasil melewati segala tantangan dengan baik. Manajemen Risiko
Risk Management
Manajemen risiko Bank pada tahun 2014 mendatang akan
Risk management of the Bank in 2014 will improve more the credit
lebih meningkatkan budaya risiko kredit khususnya pada Risk
risk culture persists especially for the Risk Taking Unit on reviewing
Taking Unit dengan melakukan review atas kasus-kasus yang
cases and creating analysis and evaluating it to prevent the same
dialami serta membuat analisis dan mengkaji terjadinya kredit
cases. Liquidity monitoring will be accurately and effectively
bermasalah untuk menghindari terjadinya kejadian serupa.
monitored daily and ensure the liquidity condition is in the level of
Melakukan pengawasan likuiditas secara akurat dan efektif
appropriate Bank’s risk appetite.
dengan melakukan pengawasan harian atas kondisi likuiditas Bank secara keseluruhan serta memastikan kondisi likuiditas berada pada tingkat yang sesuai dengan risk appetite Bank. Bank juga akan mempersiapkan standar likuiditas yang
The Bank will also prepare the liquidity standard based on
sesuai dengan Quantitative Impact Study (QIS) khususnya
the Quantitative Impact Study (QIS) particularly with the
dalam proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan
identification, measurement, management, as well as short-term
mitigasi risiko likuiditas jangka pendek Liquidity Coverage
liquidity risk mitigation of Liquidity Coverage Ratio (LCR). The
Ratio (LCR). Prosedur operasi berbasis risiko dengan risk
risk-based operational procedure of risk appetite management
appetite manajemen juga akan dikembangkan oleh Bank
will also be developed by the Bank by conducting the formation
dengan melakukan pembentukan fungsi-fungsi kerja di Divisi
of work function at the Risk Management Division which focus
Manajemen Risiko yang terfokus pada 3 (tiga) fungsi yaitu
on three functions namely a credit-risk focused function, market-
fungsi yang berfokus pada risiko kredit, fungsi yang berfokus
and-liquidity-risk focused function, and a function focused on
pada risiko pasar dan likuiditas serta fungsi yang berfokus
operational risk and other risks (strategic, reputation, compliance,
pada risiko operasional dan risiko lainnya (stratejik, reputasi,
and legal).
kepatuhan dan hukum). Sistem Informasi Teknologi dan Akuntansi
Technology Information and Accounting System
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini
In order to adapt to current technology, and to improve the
dan untuk meningkatkan layanan perbankan, maka Bank akan
banking service, the Bank will continue to develop and enhance
melanjutkan pengembangan dan peningkatan sistem informasi
information and technology system to support the Bank’s business.
dan teknologi untuk menunjang pengembangan bisnis Bank.
The Bank is developing the Bank’s information and technology as
Bank juga akan mengembangkan sistem informasi teknologi
required by authoritative institutions, such as BI-LSMK, IFTI/ LTKL,
Bank sesuai dengan yang diwajibkan oleh instansi berwenang,
BI-RTGS Gen-II, MPN Gen-II, and SKN-BI Gen-II as well to prepare
seperti: BI-LSMK, IFTI/ LTKL, BI-RTGS Gen-II, MPN Gen-II, dan
Disaster Recovery Site. The Bank strive to perfect the Bank’s
SKN-BI Gen-II serta melakukan pengembangan Disaster
reporting system based on to PSAK 50&55 (Revision 2006)
Recovery Site. Bank juga akan melakukan penyempurnaan atas sistem produksi neraca dan laporan harian Bank berdasarkan PSAK 50&55 (Revisi 2006).
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
71
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Audit
Audit
Dalam rangka untuk meningkatkan keahlian serta untuk
In order to improve expertise and to enhance the auditor’s
memperkuat pengetahuan auditor, Bank telah mengirim setiap
knowledge, the Bank has been sending each auditor to a program
auditornya untuk mengikuti program persiapan
sertifikasi
to prepare for Certified Internal Auditor (CIA)/Certified Information
Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Information System
System Auditor (CISA). The Bank will ensure the adequacy and
Auditor (CISA). Bank akan memastikan sumber daya SKAI cukup
effectiveness of SKAI sources by establishing an internal audit
dan efektif dengan membangun platform audit internal serta
platform and also will continue to improve security supervision of
akan terus meningkatkan pengawasan keamanan informasi
the information and risk system of the Bank.
dan risiko sistem Bank. Kepatuhan
Compliance
Meningkatkan dan/ atau mempertahankan peringkat GCG Bank
Improving and/ or maintaining GCG rating minimum 2 or good
minimal 2 atau baik akan tetap dilakukan oleh Bank, dengan
will still be performed by the Bank, by following-up on the findings
menindaklanjuti temuan Bank Indonesia, menindaklanjuti
of Bank Indonesia, and the Bank’s action plan as submitted to
action plan Bank sesuai dengan yang telah disampaikan ke
Bank Indonesia that currently already transferred to Indonesian
Bank Indonesia yang saat ini telah dialihkan ke Otoritas Jasa
Financial Service Authority, furthermore the assessment results
Keuangan, menindaklanjuti hasil penilaian dari konsultan
from an independent consultant as well as monitoring or actively
independen serta memonitor atau melakukan pengawasan
supervising the implementation of these activities. The Bank’s
aktif terhadap pelaksanaan hal-hal tersebut diatas. Kepatuhan
compliance towards the regulations will still be increased by
Bank terhadap peraturan-peraturan yang berlaku akan tetap
improving the socialization system for internally and externally
ditingkatkan salah satunya dengan cara meningkatkan sistem
regulations to all the Bank’s employees.
sosialisasi peraturan internal dan eksternal kepada semua karyawan Bank. Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank mengadakan pendidikan/ pelatihan kepada seluruh
The Bank conducted education/ training to all employees to
karyawan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya
improve human resources competency, maximizing the e-learning
manusia, memaksimalkan program e-learning. Dan juga
program. In addition, the traning is also conducted to improve the
meningkatkan efektifitas operasional, produktivitas kerja dan
operational aspects effectively, work productivity and minimize
meminimalisir risiko sehingga menghasilkan produktivitas staf
risks, resulting in a higher quality of staff productivity and level of
dan layanan yang lebih berkualitas.
service.
Prospek Usaha
Business Outlook
Melihat kinerja yang dihasilkan perbankan selama tahun
Considering the banking performance during 2013, Indonesia is
2013, Indonesia dapat dikatakan memiliki peluang yang relatif
categorized to having little chance of experiencing a crisis within
sangat kecil dalam mengalami krisis yang bersumber dari
the banking industry. Banking profit generated during 2013 was
industri perbankan. Laba yang dihasilkan perbankan selama
heeded positive growth, although this growth was as not as fast
tahun 2013 masih tumbuh positif, meskipun pertumbuhannya
as in the previous years.
tidak secepat tahun-tahun sebelumnya.
72
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Di tengah berbagai tekanan pada perekonomian, khususnya
Amid various pressures to the economy, particularly pressures
tekanan dari perekonomian global, stabilitas keuangan
from the global economy, banking financial stability remained
perbankan tetap terjaga dengan dukungan ketahanan industri
well-maintained by the support of a resilient solid banking
perbankan yang solid. Rasio kecukupan modal tetap tinggi,
industry. The capital adequacy ratio remained high, while the
sedangkan rasio kredit bermasalah tetap terjaga rendah. Hingga
Non-Performing Loans (NPL) ratio was maintained as low. By the
akhir tahun 2013, sistem keuangan perbankan menunjukkan
end of 2013, the financial banking system showed the value of the
nilai Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 18,4%, yang
Capital Adequacy Ratio (CAR) at 18.4%, which was comparatively
terhitung tinggi, jauh di atas ketentuan minimum sebesar 8%
high, far above the minimum requirement of 8% and declining
serta menurunnya rasio kredit bermasalah NPL (non performing
of NPL which were worth a range of 1.91% in the third quarter
loan) yang bernilai kisaran 1,91% pada triwulan III tahun 2013.
year 2013. And, although still at a fairly high level, loan growth
Dan meski masih pada level yang cukup tinggi, pertumbuhan
began to show a slowdown in accordance with the economic
kredit mulai menunjukkan perlambatan sesuai dengan
development. Loan growth by the end of 2013 stood at 22.2%
perkembangan ekonomi. Pertumbuhan kredit pada akhir
(yoy), which indicated a delayed presence compared with the mid-
tahun 2013 tercatat sebesar 22,2% (yoy), yang menunjukkan
year. Moreover, judging from the results of stress tests on banking
adanya kelambatan dibandingkan pada pertengahan tahun.
industry, both in terms of liquidity, credit, and capital, banking
Selain itu, dilihat dari hasil uji tekanan (stress test) industri
performance showed strong resistance to various risks, such as
perbankan, baik dari sisi likuiditas, kredit, maupun permodalan,
economic slowdown, higher interest rates, and depreciation of the
kinerja perbankan menunjukkan adanya ketahanan yang
rupiah. In the future, Bank Indonesia estimates the credit growth
kuat terhadap berbagai risiko, seperti perlambatan ekonomi,
will slow down due to higher rates, slowing domestic demand and
kenaikan suku bunga, dan depresiasi rupiah. Ke depan, Bank
the macro prudential policy of Bank Indonesia.
Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit akan melambat seiring dengan kenaikan suku bunga, perlambatan permintaan domestik serta kebijakan makroprudensial Bank Indonesia. Sementara itu, dari sisi pendanaan, pertumbuhan Dana Pihak
In addition, within the funding aspects, the growth of Third-
Ketiga (DPK) di akhir tahun 2013 tercatat sebesar 15,3%,
Party Funds (DPK) by the end of year 2013 was recorded at 15.3%
yang menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan
indicating an increase compared to the middle of the year. The
pada pertengahan tahun. Peningkatan pertumbuhan DPK
growth improvement of DPK was primarily due to the contribution
tersebut terutama disebabkan oleh kontribusi peningkatan
of deposit growth improvements along with the increase in
pertumbuhan deposito seiring dengan kenaikan suku bunga
deposit interest rates.
deposito. Dengan latar belakang tersebut diatas, Bank cukup yakin dapat
Within this setting, the Bank is reasonably convinced to achieve
mencapai target yang telah dicanangkan untuk tahun 2014
the targets set forth in 2014 by the implementation of these
melalui penerapan strategi yang telah ditetapkan. Tentunya hal
compelling strategies. However, this would not be possible without
ini juga tidak terlepas dari kerja keras dan kesungguhan hati
the hard work and sincerity of all elements of the Bank, especially
dari seluruh elemen Bank, mengingat Bank memiliki tujuan
when considering the Banks greater purpose, to reach assets with
yang lebih besar lagi, yaitu untuk mencapai nilai Aset sebesar
a value of Rp 20 trillion in 2017.
Rp 20 Triliun di tahun 2017.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
73
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan GCG secara optimal telah menjadi komitmen bersama yang senantiasa disempurnakan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan perekonomian negara ini. Karena Bank yakin mampu menjadi Bank harapan masyarakat Indonesia pada saat ini.
The optimum implementation of GCG has become a shared commitment which is continuously refined from time to time in line with the economy development of the country. Because the Bank is confident to become the most reliable Bank for Indonesian communities in the present time.
P
enerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) Bank jalankan dengan berlandaskan pada Peraturan Bank Indonesia
(i) (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah
principles is conducted by the Bank in accordance with the Bank Indonesia Regulation (PBI) (i) No. 8/4/PBI/2006 dated
January 30, 2006 and its amendment No. 8/14/PBI/2006 dated
diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006,
October 5, 2006, (ii) Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP,
(ii) Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/15/DPNP, tanggal
dated April 29, 2013 concerning the Implementation of Good
29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
Corporate Governance for Commercial Banks as well as the policy
Bagi Bank Umum serta kebijakan GCG Resona Bank, Ltd.,
of GCG of Resona Bank, Ltd., Japan, as the biggest Shareholder of
Jepang, selaku Pemegang Saham terbesar Bank.
the Bank.
Penerapan GCG secara optimal telah menjadi komitmen
The optimum implementation of GCG has become a shared
bersama yang senantiasa disempurnakan dari waktu ke waktu
commitment which is continuously refined from time to time in
seiring dengan perkembangan perekonomian negara ini.
line with the economy development of the country. Because the
Karena Bank yakin mampu menjadi Bank harapan masyarakat
Bank is confident to become the most reliable Bank for Indonesian
Indonesia pada saat ini. Penerapan GCG secara konsisten dan
communities in the present time. The consistent and thorough
menyeluruh dalam setiap jenjang organisasi dan seluruh
implementation of GCG in all levels of organizations, and in all of
aktivitas Bank didasarkan pada 5 (lima) prinsip GCG sebagai
the Bank’s activities are based on 5 (five) principles of GCG:
berikut:
76
T
he implementation of Good Corporate Governance (GCG)
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Transparansi
Keterbukaan
Bank
mengemukakan
informasi
material
relevan
dan
dalam
Transparency
yang
Bank’s transparency in expressing material and relevant information in
dalam
the decision making process.
melaksanakan proses pengambilan keputusan. Akuntabilitas
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan dalam organisasi Bank sehingga
in the Bank’s organization, therefore
pengelolaan perusahaan berjalan
the management company running
secara efektif.
effectively.
semua
Kewajaran
Clarity of function, implementation and accountability of each position
Pertanggung jawaban Bank berkomitmen untuk mematuhi
Independensi
Accountability
pertanggungjawaban tiap posisi
peraturan
Responsibility
Bank’s commitment to comply with
perundangan
all applicable laws and regulations
yang berlaku dan prinsip‐prinsip
and the principles of sound bank
pengelolaan bank yang sehat.
management.
Pengelolaan Bank dilakukan secara
Independency
Bank
management
is
runs
profesional dan independen dari
professionally and independent from
potensi tekanan akibat benturan
the potential pressure of conflict of
kepentingan.
interest.
Mencakup
kesetaraan
untuk
Fairness
Includes equality to ensure fair and
memastikan perlakuan yang adil
equal treatment in protecting the
dan
rights of stakeholders in accordance
setara
dalam
melindungi
hak‐hak pemangku kepentingan
with applicable regulations.
(stakeholder) sesuai peraturan yang berlaku. Tujuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Purposes of Good Corporate Governance
Manajemen memiliki keyakinan bahwa dengan integritas yang
Management believes that with high integrity and consistency
tinggi dan konsitensi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG
in implementing GCG principles will result in significant benefits
akan membawa manfaat yang signifikan bagi Bank Resona
both for Bank Resona Perdania and stakeholders, with methods
Perdania dan juga para pemangku kepentingan (stakeholders),
such as:
yaitu dengan cara-cara sebagai berikut: • Menjaga komitmen manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip
transparansi,
•
Maintaining the management commitment in practicing
akuntabilitas,
the principles of transparency, accountability, responsibility,
pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran
independency and fairness as well as prudence in managing
serta kehati-hatian dalam pengelolaan Bank.
the Bank.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
77
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
• Memperbaiki
kinerja,
meningkatkan
efisiensi
dan
•
Improving performance, increasing efficiency and protecting
melindungi kepentingan stakeholders. • Meningkatkan kemampuan untuk mengakses sumber
the stakeholders’ interests. •
Improving the ability to access flexible and low cost fund
dana yang fleksibel dan berbiaya rendah. • Mendorong dan meningkatkan minat dan kepercayaan
sources. •
Encouraging and improving investors’ interest and
investor. • Melindungi Bank dari intervensi luar dan kasus hukum.
confidence. •
Protecting the Bank from external intervention and legal cases
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
STRUCTURE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Bank memiliki 4 (empat) anggota Dewan Komisaris yang
The Bank has 4 (four) members of the Board of Commissioners
terdiri dari satu orang Presiden Komisaris Independen, satu
which consists of one Independent President Commissioner,
orang Komisaris Independen dan dua orang Komisaris Non-
one Independent Commissioner and two Non-Independent
Independen. Sesuai Anggaran Dasar PT Bank Resona Perdania,
Commissioners. Pursuant to the Articles of Association of PT
anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum
Bank Resona Perdania, members of Board of Commissioners are
Pemegang Saham (“RUPS”) untuk jangka waktu tiga tahun, dan
appointed by the General Meeting of Shareholders (“GMOS”) with
memungkinkan diangkat kembali pada saat masa jabatannya
three-years period tenure, and may be reappointed when the
berakhir.
tenure expires.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of The Board of Commissioners
Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung
Board of Commissioners has carried out its duties and
jawabnya secara independen, sebagai berikut:
responsibilities independently, as follows:
(1) Memastikan pelaksanaan GCG dalam setiap usaha Bank di
(1) Ensure the implementation of GCG in each Bank business at all
seluruh tingkat atau jenjang organisasi, berupa:
levels or organization level, such as:
•
•
Adanya transparansi dan keterbukaan informasi secara
Transparency and disclosure of information in complete, accurate and on time, among others the Bank’s financial
lengkap, akurat dan tepat waktu, antara lain mengenai
statements;
laporan keuangan Bank; •
Memastikan akuntabilitas setiap organ Bank;
•
Accountability of every part of the Bank;
•
Kepatuhan Bank terhadap peraturan perundangan
•
Bank’s compliance with prevailing rules and regulations;
•
Disclosure of conflict of interest transaction is fair and
yang berlaku; •
Pengungkapan transaksi yang mengandung benturan
equitable, and without any influence from other parties.
kepentingan secara wajar dan adil, dan tanpa ada pengaruh dari pihak lain. •
Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya.
78
•
Fair treatment to the minority shareholder and other stakeholders.
(2) Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap tugas dan
(2) Carrying out the function of supervising to the duties and
tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada
responsibilities of the Board of Directors, and also providing
Direksi dengan cara:
advice to the Board of Directors by:
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
•
Mengarahkan,
memantau
dan
mengevaluasi
•
Directing, evaluating and monitoring the implementation
pelaksanaan kebijakan strategis Bank, termasuk
of the Bank’s strategic policy, including Bank policies
kebijakan-kebijakan Bank yang wajib memperoleh
which mandatory have the Board of Commissioners
persetujuan Dewan Komisaris, sebagaimana yang
approval, as required by Bank Indonesia Regulation;
dipersyaratkan oleh Peraturan Bank Indonesia; •
Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terkait
•
dengan kegiatan operasional Bank.
Do not involve in decision-making related to the Bank operational activity.
(3) Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
(3) Ensure that the Board of Directors has been following up on audit
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal
findings and recommendations of the Bank’s Internal Audit Task
Bank, auditor eksternal, hasil rekomendasi pengawasan
Force, the external auditors, and the recommendation from Bank
Bank Indonesia dan/ atau pengawasan otoritas lain.
Indonesia supervision and/or other authorities.
(4) Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
(4) Establish an Audit Committee, Risk Monitoring Committee,
Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota
Remuneration and Nomination Committee. The appointment
komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat
of committee members are done by Board of Directors based
Dewan Komisaris.
on the decision made in the Board of Commissioners meeting.
(5) Memastikan
bahwa
komite
yang
telah
dibentuk
melaksanakan tugasnya secara efektif. (6) Menyusun pedoman dan tata tertib kerja (Code of Conduct)
(5) Ensure that the formed committee are doing their duties effectively. (6) Develop guidelines and Code of Conduct that binds the
yang mengikat anggota Dewan Komisaris, yang mencakup:
members of Board of Commissioners, which includes:
•
Benturan kepentingan
•
Conflict of interest
•
Kepatuhan pada hukum, aturan dan peraturan yang
•
Compliance with laws
berlaku •
Prosedur kepatuhan
•
Compliance procedures
•
Waktu kerja
•
Working time
•
Jadwal rapat Dewan Komisaris
•
Schedule of meetings of Board of Commissioners
(7) Hadir di dalam rapat-rapat penting seperti Rapat Direksi,
(7) Attendance in important meetings such as the Board of
Rapat Kredit, dan Rapat Komite Manajemen Risiko.
Directors Meeting, Credit Meeting and Risk Management
untuk memantau dan melaksanakan fungsi pengawasan
Committee Meeting, to monitor and carry out oversight
secara langsung terhadap operasional Bank agar sesuai
function directly to the Bank’s operations are conforming
dengan Kebijakan Bank, Anggaran Dasar, PBI, peraturan
in the Bank’s Policy, Article of Association, Bank Indonesia
perundangan lain yang berlaku efektif dan sah.
Regulation, other legislation which is effective and legitimate.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
79
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of The Board of Commissioners
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengadakan 16
Throughout 2013, the Board of Commissioners has conducted 16
kali rapat dengan kehadiran, sebagai berikut:
meetings with the following details:
No
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Kehadiran Attendance
Jumlah Rapat Total Meeting
1.
Didi Nurulhuda
16
16
2.
Abdul Haris Hartanto
16
16
3.
Cheng Shui-Hee, Gary
10
16
4.
Atsushi Tahara
14
16
Direksi
Board of Directors
Bank memiliki 7 (tujuh) orang sebagai anggota Direksi yang
The Bank has 7 (seven) members of Board of Directors which
terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur, 1 (satu) orang Wakil
consists of 1 (one) President Director, 1 (one) Vice President
Presiden Direktur, 1 (satu) orang Direktur yang Membawahkan
Director, 1 (one) Director who in charge for Compliance Function
Fungsi Kepatuhan dan 4 (empat) orang Direktur. Direksi
and 4 (four) Directors. The Board of Directors is fully responsible
bertanggungjawab penuh atas kegiatan kinerja Bank Resona
on the performance of Bank Resona Perdania, both in operational
Perdania baik operasional maupun manajerial.
and managerial level.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of The Board of Directors
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab atas
The Board of Directors has undertaken the duty and responsibility
pelaksanaan kepengurusan Bank sebagai berikut:
for the implementation of the Bank’s management as follows:
(1) Mengelola
Bank
sesuai
dengan
kewenangan
dan
(1) Managing the Bank in accordance with the authority and
tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
responsibilities as stipulated in the Articles of Association and
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
the laws in force.
(2) Menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada semua tingkatan atau jenjang organisasi.
in each Bank activities at all levels of the organization.
(3) Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
(3) Follow up on audit findings and recommendations of the
Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil
Bank’s Internal Audit Task Force, the external auditors, the
pengawasan Bank Indonesia dan/ atau hasil pengawasan
results of the supervision of Bank Indonesia and/or the results
otoritas lain.
of other authorities.
(4) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
80
(2) Implementing the principles of Good Corporate Governance
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
(4) Hold responsible for performance of its duties to the Shareholders through General Shareholder’s Meeting.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
(5) Tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali jika memenuhi
(5) Do not use a personal advisor and/or professional services as a consultant unless it fulfill the following requirements:
persyaratan sebagai berikut: a. Proyek berkarakteristik khusus;
a. Project with specific characteristic;
b. Berdasarkan kontrak yang jelas, paling sedikit meliputi
b. Based on the clear contract, at least covering the scope of
lingkup kerja, tanggung jawab dan masa kerja serta
work, responsibilities and working time and also the costs
biaya yang terlibat;
involved;
c. Konsultan adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi
untuk
bekerja
pada
proyek
c. Consultant is an independent party qualified to work on
yang
special projects characterized as referred to paragraph a.
berkarakteristik khusus sebagaimana dimaksud pada huruf a. (6) Memberikan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. (7) Memiliki pedoman dan tata tertib kerja (Code of Conduct) yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi, yang
(6) Provide data and accurate information that is, relevant and on time to the Board of Commissioners. (7) Have guidelines and Code of Conduct which are binding to each member of the Board of Directors, which includes:
mencakup: •
Benturan kepentingan;
•
Conflicts of interest;
•
Kerahasiaan;
•
Confidentiality;
•
Ketaatan pada peraturan-peraturan yang berlaku;
•
Compliance with laws;
•
Melaporkan hal-hal yang melanggar peraturan/ hal
•
Report unlawful / unethical;
yang tidak etis; •
Prosedur kepatuhan;
•
Compliance procedure;
•
Waktu kerja;
•
Working time;
•
Jadwal rapat Direksi.
•
Schedule of Meeting of Board of Directors.
Semua keputusan yang dibuat Direksi sesuai dengan pedoman
All decisions which made by Board of Directors are in accordance
dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab
with the guidelines and binding work rules and the responsibility
seluruh anggota Direksi.
of all members of the Board of Directors.
Rapat Direksi
The Board of Directors Meetings
Setiap keputusan dan kebijakan strategis ditetapkan melalui
Each decisions and strategic policies are resolved in the Board of
rapat Direksi, setiap pengambilan keputusan dilakukan
Directors meeting, any decisions made are based on consensusal
berdasarkan musyawarah mufakat dan hasil rapat Direksi
agreement and the result documented in the minutes of meeting
dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan dengan
and was properly administrated, including any dissenting
baik termasuk jika terdapat pendapat-pendapat yang berbeda
opinions. Throughout 2013, 27 Board of Director’s meeting was
(dissenting opinion). Selama tahun 2013, Direksi telah bertemu
conducted with attendance records as follows:
dalam 27 kali rapat dengan catatan kehadiran, sebagai berikut:
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No
Direksi Board of Directors
Kehadiran Attendance
Jumlah Rapat Total Meeting
1.
Akihiro Miyamoto
27
27
2.
Shiro Saito
26
27
3.
Jojo Projoga *)
27
27
4.
Iding Suherdi
27
27
5.
Marie Ito
26
27
6.
Muhammad Akbar
25
27
7.
Masahiro Ishii
26
27
*) Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan *) Directur in Charge for Compliance Function
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility of Annual Report
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab terhadap
The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible
Laporan Tahunan 2013 dan seluruh informasi yang terkandung
for the 2013 Annual Report and all information contained therein.
di dalamnya.
KOMITE-KOMITE
COMMITTEES
Pembentukan Komite-komite antara lain bertujuan untuk
The establishment of Committees, among other, aims to assist the
membantu efektivitas tugas pengawasan Dewan Komisaris
effective monitoring of the Board of Commissioners in an effort
dalam upaya memperkuat implementasi GCG dan segenap
to strengthen the implementation of GCG. All Committees are
Komite-komite tersebut bertanggung jawab langsung kepada
directly responsible to the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris.
82
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas
The Audit Committee performs monitoring and evaluation
perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas
of the audit plan and implementation as well as following-
tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
up audit results in order to evaluate the adequacy of internal
pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan
control, including the adequacy of financial reporting process
keuangan dan memberi rekomendasi/ melaporkan langsung
and providing recommendations/ reports directly to the Board of
ke Dewan Komisaris.
Commissioners.
Komite Audit memiliki akses langsung ke laporan audit internal
The Audit Committee has direct access to internal audit report and
dan laporan lainnya bila diperlukan.
other reports necessary.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam pemberian
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in giving
pendapat
serta
opinions and suggestions on the Board of Directors’ reports and
mengidentifikasi hal-hal yang membutuhkan perhatian segera
identifying aspects which need immediate attention from the
dari Dewan Komisaris. Untuk itu, Komite Audit juga melakukan
Board of Commissioners. Thus, the Audit Committee also conducts
pengawasan dan mengevaluasi proses pelaporan keuangan,
monitoring and evaluating the process of financial reporting, as
serta mengundang manajemen dan auditor eksternal untuk
well as inviting management and external auditor to discuss the
membahas hal-hal mengenai keuangan internal Bank Resona
aspects concerning the internal finance of Bank Resona Perdania.
Perdania. Komite Audit patut memberikan rekomendasi
The Audit Committee should provide recommendations regarding
mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
the appointment of Public Accountant and Public Accountant
Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Office to the Board of Commissioners to be delivered in General
Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Komite Audit Bank
Meeeting of Shareholders. Members of the Bank’s Audit Committee
terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang
consists of 1 (one) person Independent Commissioner, 1 (one)
tenaga ahli independen di bidang keuangan/ akuntansi, dan
person independent experts in financial/ accounting sector, and
1 (satu) orang tenaga ahli independen di bidang hukum dan
1 (one) person independent experts in legal and banking sector.
maupun
saran
atas
laporan
Direksi
perbankan. Komite Pemantau Risiko Komite
Pemantau
Risiko
Risk Monitoring Committee bertanggung
jawab
untuk
Risk Monitoring Committee is responsible to evaluate the
mengevaluasi konsistensi antara kebijakan manajemen
consistency between the risk management policy and the
risiko dengan implementasinya. Komite Pemantau Risiko
implementation of risk management policy. The Risk Monitoring
bertanggung jawab atas survey link dan evaluasi kinerja
Committee is responsible for the survey link and evaluate the
Komite Manajemen Risiko dengan memberikan rekomendasi
performance of
kepada Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1
recommendations to the Board of Commissioners. Risk Monitoring
(satu) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang tenaga ahli
Committe consists of 1 (one) person Independent Commissioner, 1
independen di bidang keuangan, dan 1 (satu) orang tenaga
(one) person independent experts in financial sector, and 1 (one)
ahli independen di bidang manajemen risiko.
person independent experts in risk management sector.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri dari 2 (dua)
The Remuneration and Nomination Committee of the Bank
orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang pejabat yang
consists of 2 (two) Independent Commissioners and an officer
membawahi Sumber Daya Manusia (SDM). Komite Remunerasi
who in charge for Human Resources (HR). This Remuneration
dan Nominasi ini bertanggung jawab melakukan evaluasi dan
and Nomination Committee is responsible to evaluate and
memberikan rekomendasi terhadap kebijakan remunerasi
provide recommendations toward the Bank’s remuneration and
dan nominasi Bank. Komite Remunerasi dan Nominasi juga
nomination. The Remuneration and Nomination Committee also
memberikan rekomendasi mengenai prosedur pemilihan dan/
provides recommendations regarding the selection procedures
atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
and/ or replacing members of the Board of Commissioners and
Risk Management Committee by providing
the Board of Directors.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
83
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMOS)
Organ Utama Main Organ Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
Divisi Business Development 1 - 8 Business Development Division 1 - 8
Komite Remunerasi & Nominasi Remuneration and Nomination Committee
Divisi Kepatuhan Compliance Division
Divisi Planning Planning Divison
Divisi Credit Examination Credit Examination Division
GCG Task Force Team Komite Kredit Credit Committee
Komite Kebijakan Kredit Credit Policy Committee
ALCO
Organ Pendukung Supporting Organ
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
SKAI Inspection Division
Komite Manajemen Risiko Risk Management Commitee
Berdasarkan hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tahun 2013 disimpulkan bahwa Bank Resona Perdania telah menerapkan GCG sesuai dengan ketentuan yang berlaku, walaupun dalam operasional dan pelaporan masih terdapat kelemahan yang bersifat kesalahan manusia (human error), namun sejauh ini hal tersebut tidak memberikan dampak yang berarti terhadap operasional Bank. Bank telah melakukan penilaian dengan menggunakan Kertas Kerja Self Assessment Pelaksanaan GCG yang meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan nilai komposit 2 (dua) dan termasuk dalam Predikat Komposit “Baik”. Based on the result of Self Assessment, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in 2013, concluded that Bank Resona Perdania has implemented the GCG in line with the applicable rules, despite the few human errors in the operational and reporting, however it did not affect the Bank operation. The Bank has conducted assessment by use of Self-Assesment GCG Working Paper, including 11 (eleven) assessment factors have obtained composit values 2 (two) and included in the Composited Predicate as “Good”.
84
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
SISTEM KEPATUHAN
COMPLIANCE SYSTEM
Divisi Kepatuhan adalah pihak independen dan bebas dari
Compliance Division is independent party and not influence from
segala pengaruh satuan kerja lainnya, melaporkan secara
other unit, report directly to Director in charge for Compliance
langsung kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi
Function to ensure the implementation of compliance’s principles
Kepatuhan untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip
in the management process as well as to assist in taking
kepatuhan dalam proses manajemen serta untuk membantu
appropriate actions in applying compliance culture. Compliance
pengambilan langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan
Division supports the performance of Director in charge for
budaya kepatuhan. Divisi Kepatuhan mendukung kerja
Compliance Function and operational activities regarding
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan kegiatan
compliance function. The policy and compliance platform of
operasional yang terkait dengan fungsi kepatuhan. Kebijakan
Bank Resona Perdania acts as a guide for establishing compliance
dan landasan kepatuhan Bank Resona Perdania berperan
culture and good work ethic. In order to create a compliance
sebagai panduan dalam pembentukan budaya kepatuhan dan
culture, the Compliance Division continuously conducts the
etika kerja yang baik. Untuk menciptakan budaya kepatuhan
following activities, including:
tersebut Divisi Kepatuhan selalu melakukan beberapa hal, diantaranya: 1. Menginformasikan keberadaan peraturan yang harus dijadikan pedoman; 2. Mengadakan sosialisasi dan seminar terhadap ketentuanketentuan baru baik internal dan eksternal; 3. Menyediakan sarana untuk membaca dan mengetahui
1. Informing the existence of rules that should be use as guidelines; 2. Conducting socialization and seminar of new stipulations both internal and external; 3. Providing facilities to read and know the rules;
peraturan; 4. Memonitor kepatuhan terhadap peraturan-peraturan dalam pelaksanaan operasional Bank.
4. Monitoring compliance with the regulations in implementing Bank’s operations.
Pelatihan dan Sosialisasi Kepatuhan
Training and Socialization of Compliance
Divisi Kepatuhan secara berkala menyelenggarakan pelatihan
Compliance Division regularly conducts training and socialization
dan sosialisasi kepada karyawan mengenai Peningkatan
for the employees regarding the Improvement of Compliance
Budaya Kepatuhan, Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Kebijakan
Culture, the Implementation of Compliance Function, Compliance
Kepatuhan, Pedoman Kepatuhan, Penerapan Pedoman Anti
Policy, Compliance Guidelines, the Implementation of Anti-Money
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme,
Laundering and Combating of Financing Terrorism Guidelines,
peraturan internal dan eksternal dan hal-hal lain yang terkait
internal and external regulations and other matters related to the
dengan pelaksanaan prinsip kehati-hatian, agar dalam
implementation of the prudential principles, in order to carry out
melaksanakan tugas karyawan selalu berpedoman pada
the duties, employees always refer to the applicable regulations
peraturan dan undang-undang yang berlaku.
and laws.
Struktur Kepatuhan
Structure of Compliance
Fungsi kepatuhan Bank merupakan tanggung jawab Direktur
The Bank’s compliance function is the responsibility of the Director
yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan, Divisi Kepatuhan
in charge for Compliance Function, Compliance Division and
dan Unit Legal. Dewan Komisaris secara proaktif melakukan
Legal Unit. The Board of Commissioners proactively evaluates
pengawasan terhadap fungsi kepatuhan dengan mengevaluasi
the compliance function by evaluating its implementation as
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
85
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
pelaksanaannya serta memberikan nasihat dan saran-saran
well as providing advice and suggestions in order to improve
guna meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
the implementation quality of compliance function. The Bank
Bank secara terus-menerus melakukan promosi budaya
continuously promotes compliance culture by conducting
kepatuhan dengan jalan mengadakan berbagai pelatihan bagi
various training for the employees. The trainings are useful for
karyawan. Hal ini berguna untuk mendeteksi permasalahan
early detecting problems on compliance as well as promoting
mengenai kepatuhan secara dini serta mempromosikan
compliance culture in Bank Resona Perdania.
budaya kepatuhan di Bank Resona Perdania.
STRUKTUR KEPATUHAN STRUCTURE OF COMPLIANCE Board of Commissioners Monitoring & Supervising
Reporting
President Director
Director in Charge for Complaince Function Supervising
Directors
Monitoring & Supervising
Reporting
SKAI
Verification/ Evaluation
Coorporate
Reporting
Monitoring & Supervising
Compliance Division Monitoring & Supervising
Legal Unit Reporting
Compliance Leader consist of: • Head of Divisions / Sections • Head of Branches / Sub-Branches Office
External Audit consist of: • Resona Bank Ltd. • Registered Public Accountant • Indonesian Financial Services Authority
Monitoring
1. All Divisions / Sections 2. All of Branchess / Sub-Branches Staffs 3. All Staffs in the Bank
AUDIT INTERNAL
86
INTERNAL AUDIT organisasi
The Internal Audit Task Force (SKAI) is an independent organization
independen di dalam Bank yang bertanggung jawab untuk
in the Bank that is responsible for assisting the President Director
membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dalam
and the Board of Commissioners in providing independent
memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang
and reasonable assurance and consulting for the purpose of
Satuan
Kerja
Audit
Internal
(SKAI)
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
adalah
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
independen serta obyektif untuk meningkatkan nilai tambah
increasing added value and improvement for the operation of
dan
Memberikan
the organization. Those activities are focused on the services of
keyakinan yang memadai dan konsultasi difokuskan pada
operations, financial, compliance and information technology as
kegiatan operasional, keuangan, kepatuhan dan teknologi
well, to inspect both on-site and off-site monitoring as and when
informasi yang diperoleh dari keyakinan pada saat melakukan
needed.
memperbaiki
operasional
organisasi.
pemeriksaan secara langsung maupun tidak langsung bila dibutuhkan. SKAI terus meningkatkan efisiensi dalam penggunaan
SKAI keeps improving the efficiency in all resources by identifying
sumber daya dengan melakukan identifikasi terhadap semua
all possibilities by providing professional recommendations and
kemungkinan sehingga dapat memberikan rekomendasi
objective information to all stakeholders levels regarding the
profesional dan informasi yang obyektif kepada stakeholders
activities evaluated. The whole process is very important to create
mengenai pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka
better Good Corporate Governance implementation.
memperbaiki pelaksanaan kegiatan usaha Bank. Proses secara keseluruhan merupakan kegiatan penting dalam menciptakan implementasi Good Corporate Governance yang baik. Kebijakan Umum Audit SKAI
memegang
peranan
Audit Policy membantu
SKAI hold an essential role in assisting management at all levels
manajemen di seluruh tingkatan dengan memastikan bahwa
penting
dalam
in the Bank, since it ensures that all operational activities working
seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai dengan ketentuan
as stipulated and stated in the internal guidance and policies. The
yang ada baik internal maupun eksternal. Tujuan audit secara
objective of general and special audits is to provide an independent
umum dan khusus adalah untuk memberikan penilaian
assessment and analysis on the Bank’s internal control systems
yang independen dan melakukan analisis terhadap sistem
and activities, as well as to improve the effectiveness and efficiency
pengendalian internal serta memberikan saran perbaikan
of these activities and operational procedures under control of the
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan maupun
management.
prosedur operasional di bawah kendali manajemen. Manajemen dan Organisasi
The Managerial and Organization
Di dalam organisasi Bank, kedudukan SKAI berada satu tingkat
In the Bank’s organization structure, SKAI is one level under
di bawah Presiden Direktur, dimana seluruh pelaporan dan
the President Director. All reports and monitoring task directly
tugas monitoring dilaporkan langsung kepada Presiden
reported to the President Director and the Board of Commissioners
Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada
with copied to Director in charge for Compliance Function. The
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pelaporan
report is also used by Audit Committee concerning the findings and
SKAI juga digunakan oleh Komite Audit mengenai temuan dan
significant recommendation including management responses.
rekomendasi yang signifikan termasuk respon dari manajemen. Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Di dalam tugasnya membantu Presiden Direktur dan Dewan
In its duty to assist the President Director and the Board of
Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan
Commissioners in overseeing the operational activities, SKAI
operasional, SKAI juga melakukan pengawasan kepatuhan
also monitors compliance with the rules and regulations set
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
87
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku. Dalam hal
forth. SKAI represents a professionalism to evaluate, analyze
ini, audit internal secara profesional melakukan evaluasi,
and assess activities in all aspects of the organization based on
analisis dan penilaian aktivitas dalam seluruh aspek organisasi
risk based approaches, put forward opinions, suggestions and
berdasarkan pada pendekatan berbasis risiko, mengajukan
improvements to operational condition and managerial skills, as
pendapat, saran dan perbaikan kondisi operasional dan
well as coordinating with external auditors in order to perform
manajerial, serta mengkoordinasikan dengan pihak pemeriksa
their duties of an examination.
eksternal dalam tugasnya melakukan pemeriksaan. Suatu rekomendasi dan informasi yang obyektif dari SKAI
The recommendations and objective information to all levels
kepada seluruh jajaran manajemen mengenai kegiatan
of managements based on types of risk as evaluated by that
yang dievaluasi berdasarkan pendekatan risiko tersebut.
approaches. The overall process is very essential lead to the
Keseluruhan proses tersebut sangat penting untuk menjamin
principles of Good Corporate Governance applied in the Bank.
bahwa prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik telah diterapkan dengan tepat. Ruang Lingkup Audit
Audit Scopes
Ruang lingkup pekerjaan Audit Internal mencakup semua
Audit scopes cover all process of operational activities in the
area operasional pada Bank, termasuk perusahaan anak,
Bank and its subsidiary to evaluate and independently assess the
untuk mengevaluasi dan menilai secara independen kualitas
quality of internal control, risk management, and the corporate
pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola
governance comprehensively.
perusahaan secara komprehensif. Sejalan dengan cakupan risiko dalam Program Manajemen
In line with the implementation of Risk Management Program,
Risiko, maka Program Audit disusun berdasarkan 8 (delapan)
the Audit Program was set based on the 8 (eight) types of inherent
jenis risiko yang melekat dalam kegiatan usaha Bank, diproses
risks existing in the Bank which is put into a systematic mechanism
dalam sebuah mekanisme yang sistematis tercantum dalam
and stated in Risk Management Implementation Quality Audit
konsep Audit Program Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Programs.
(KPMR). Pemeriksaan
tahunan
disusun
dengan
memperhatikan
Annual audit plan is set by considering dominant risk account,
penilaian risiko yang paling dominan, ketentuan regulator,
regulatory requirements, management and the Audit Committee
arahan manajemen dan Komite Audit, profil risiko, hasil audit
guidance, risk profile, and from previous findings, latest inspection
periode sebelumnya dan periode terakhir pelaksanaan audit
to guide the audit activities and to ensure that no repeated
untuk memastikan arah kegiatan audit dan memastikan tidak
findings were raised in the next following periods.
terdapat pengulangan temuan yang dilaporkan.
88
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, SKAI
In implementing duties and authorities, SKAI refer to The
berpedoman pada “Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Standards of the Practice Internal Audit function for Commercial
Bank (SPFAIB)” sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank
Bank (SPFAIB) as stipulated in Bank Indonesia Regulation No. 1/6/
Indonesia No. 1/6/PBI/1999, serta Piagam Audit Internal yang
PBI/1999 and Internal Audit Charter stated for SKAI vision, mission,
menyatakan visi dan misi, tujuan serta ruang lingkup tugas dan
objective, scope of work and its position in Bank’s organizational
kedudukan SKAI dalam struktur organisasi Bank.
structure.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Prinsip pengelolaan risiko di Bank Resona Perdania dilakukan
The risk management principles in Bank Resona Perdania
secara menyeluruh dan mencakup seluruh aktivitas usaha yang
comprises of the overall scope of existing business activities,
dilakukan oleh Bank dengan memperhatikan Rencana Bisnis
with regard Bank’s Business Plan and the level of risk to be taken
Bank dan tingkat risiko yang hendak diambil oleh Bank. Dalam
by the Bank. In performing business activites in the Bank, risk
aktivitas usaha Bank, manajemen risiko menjadi strategic
management becomes a strategic partner for the business unit in
partner bagi unit bisnis terkait dalam rangka memberikan hasil
obtaining optimal results gained from the Bank operation.
yang optimal atas aktivitas operasional Bank. Dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan manajemen
In order to improve the quality of risk management
risiko, Bank Resona Perdania senantiasa melakukan perbaikan
implementation, Bank Resona Perdania continuously implements
yang berkelanjutan atas seluruh aspek pengelolaan risiko untuk
sustainable improvements to all aspects of risk management
menunjang aktivitas bisnis. Di tahun 2013, Bank menggunakan
system to support business activities. In 2013, the Bank used
konsultan independen yakni KPMG Siddharta untuk melakukan
independent consultant, namely KPMG Siddharta, to conduct
kajian secara menyeluruh atas pelaksanaan manajemen risiko
a comprehensive analysis to the extent of risk management
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 13/23/
implementation based on Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No.
DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Hasil kajian tersebut berupa
13/23/DPNP dated October 25, 2011. The analysis results explained
rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan manajemen risiko
about the advices for improvements in risk management in Bank
di Bank Resona Perdania sebagian sudah dilaksanakan pada
Resona Perdania, most of which had been implemented in 2013.
tahun 2013. Rekomendasi lainnya akan ditindaklanjuti dengan
Another recommendation will be followed up by putting it into the
memasukkan dalam rencana jangka pendek, rencana jangka
short-term plan, mid-term plan, and long-term plan of the Bank in
menengah dan rencana jangka panjang Bank dalam Rencana
the Bank’s Business Plan year 2014.
Bisnis Bank tahun 2014. Bank secara berkelanjutan terus mengembangkan dan
The Bank continuously develops and improves the integrated and
meningkatkan kerangka pengelolaan risiko dan struktur
comprehensive risk management concepts and internal control,
pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif,
so that the identification process and the measurement on risk
sehingga proses identifikasi dan pengukuran atas potensi risiko
potential can be performed earlier to minimize risk impacts.
dapat dilakukan lebih dini dan kemudian proses pengendalian
Related to the Bank Indonesia’s plan to implement Basel III, the
dan mitigasi dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
Bank has conducted preparation of the liquidity risk management
risiko. Terkait dengan rencana Bank Indonesia yang akan
associated with short term and long term liquidity needs in form
mengimplementasikan Basel III, Bank telah melakukan
of Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio
persiapan atas pengelolaan risiko likuiditas terkait dengan
(NSFR).
kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka panjang dalam bentuk Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR). Manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Risk management becomes an integral part of the main activities
dari kegiatan utama Bank, dan menjadi bagian dari tanggung
of the Bank, and becomes part of management responsibility in
jawab manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran
ensuring the achievement of the Bank’s business objectives so
bisnis Bank sehingga manajemen risiko senantiasa terintegrasi
that risk management is fully integrated continuously into Bank’s
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
89
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
sepenuhnya ke dalam governance Bank. Kerangka manajemen
governance. The risk management framework is outlined in the
risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, dan limit atas
policies, procedures, and limits on any risk which is managed by
setiap risiko yang di kelola oleh Bank.
the Bank.
Bank Resona Perdania memastikan setiap langkah pengelolaan
Bank Resona Perdania ensures every step of risk management of
risiko atas risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen
the inherent risk and quality of risk management should contribute
risiko harus memberikan kontribusi yang optimal terhadap
to the optimal achievement of the Bank’s business objectives. The
pencapaian sasaran bisnis Bank. Strategi dan kerangka
strategy and risk management framework are also oriented to the
pengelolaan risiko juga berorientasi pada pengembangan
development of risk culture so that the Bank can implement the
budaya risiko sehingga Bank dapat mengimplementasikan
precautionary principle in the conduct of business process.
prinsip kehati-hatian dalam melakukan proses bisnis. Risiko-risiko yang Dihadapi dan Evaluasi yang Dilakukan
The Risks Faced and Evaluation that Conducted on the
atas Efektifitas Sistem Manajemen Risiko pada Tahun 2013
Effectiveness of the Risk Management System in 2013
Risiko Kredit
Credit Risk
Proses pengelolaan risiko kredit dimulai dari proses pemberian
Credit risk management process starts from the loan extending
kredit itu sendiri dan pengelolaan portofolio. Sebagai bentuk
process itself and portfolio management. As a form of prudence in
kehati-hatian dalam pemberian kredit, Bank menerapkan
lending, the Bank applies the principle of four eyes principles that
prinsip four eyes principles yakni setiap rekomendasi dan
each recommendation and loan decisions involve business units
keputusan kredit melibatkan unit bisnis (Divisi Business
(Business Development Division) and Credit Examination Division
Development) dan Divisi Credit Examination sebagai unit
as the responsible units for managing credit risk independently. It
yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit secara
is intended to obtain an objective analysis and assessment so that
independen. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan analisa
the prudential principle of lending can be applied. The mechanism
dan kajian yang obyektif sehingga prinsip kehati-hatian
of four eyes principles is conducted through Credit Committee, in
dalam pemberian kredit dapat diterapkan. Mekanisme four
which loan approval process is carried out through the mechanism
eyes principles dilakukan melalui Komite Kredit dimana proses
of Credit Committee Meeting and resolution carried by a majority
pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat
of the Board of Directors, considering the recommendations of the
Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh mayoritas
Business Development Division and Credit Examination Division.
Direksi, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Divisi Business Development dan Divisi Credit Examination. Untuk
bermasalah,
To speed up the settlement of non-performing loan, collateral
pengambilalihan jaminan, dan pengawasan terhadap debitur
mempercepat
penyelesaian
kredit
takeover, and monitoring of non-current debtor, the Bank
yang termasuk dalam kategori kurang lancar, maka Bank
constantly works to improve the role and function of the specific
senantiasa berupaya meningkatkan peran dan fungsi unit
unit, that is Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
khusus yaitu Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit.
Thus, the credit risk management process is expected to be more
Sehingga diharapkan proses pengelolaan risiko kredit dapat
efficiently and effectively performed to achieve optimal results.
berjalan dengan lebih efisien dan efektif untuk mendapatkan hasil yang optimal.
90
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Bank
Of the efforts made by the Bank Resona Perdania in credit risk
Resona Perdania dalam pengelolaan risiko kredit dengan
management using a standard approach, the Bank has been able
menggunakan pendekatan standar, Bank telah dapat menekan
to reduce the level of gross non-performing loans (NPL Gross ratio)
tingkat kredit bermasalah bruto (NPL Gross) sebesar 1,23% dan
of 1.23% and the level of NPL Net ratio by 0.54% as of December
tingkat NPL Net sebesar 0,54% per Desember 2013.
2013.
Pengelolaan
dengan
The credit risk management is supported by the implementation
pelaksanaan stress testing yang dilakukan secara berkala setiap
risiko
kredit
tersebut
didukung
of stress testing, performed periodically every 6 (six) months,
6 (enam) bulan, untuk memastikan tersedianya kecukupan
to ensure the availability of capital adequacy in anticipation
modal yang memadai dalam mengantisipasi risiko kredit yang
of extreme credit risk, whether caused by internal and external
ekstrim, baik yang disebabkan oleh kondisi internal maupun
conditions through a variety of possible scenarios.
eksternal melalui berbagai skenario yang mungkin terjadi. Bank juga melakukan penyempurnaan internal credit rating
The Bank also conducts improvements on internal credit rating
untuk mengukur tingkat kelayakan kredit “worthiness”, dan
to measure credit worthiness and to calculate the Probability of
untuk menghitung Probability of Default (PD) setiap debitur
Default (PD) for each debtor to ensure the risk appetite and risk
untuk memastikan risk appetite dan risk tolerance sesuai dengan
tolerance are proper to the Bank’s characteristic and business
karakteristik dan kompleksitas usaha Bank.
complexity.
Penyempurnaan tersebut meliputi aspek manajemen dan
The enhancement includes aspects of managerial and
pemegang saham, penilaian industri, kinerja keuangan,
shareholders, industry evaluation, financial performance, business
kinerja usaha, dan aspek jaminan. Pengelolaan risiko kredit
performance, and collateral aspect. Credit risk management is
juga dilakukan dengan penyempurnaan Sistem Aplikasi
also conducted through an improvement of Credit Application
Kredit, melakukan validasi paramater yang digunakan dalam
System, setting a validation parameter used in calculating the
perhitungan risiko kredit, melakukan simulasi NPL guna
credit risk, conducting NPL simulations to improve loan quality
meningkatkan kualitas pinjaman dan mengevaluasi portofolio
and periodically evaluating the loan portfolio based on volume,
pinjaman secara berkala berdasarkan volume, kualitas,
quality, composition and probability degree. This refinement in
komposisi dan tingkat probabilitasnya. Penyempurnaan
credit rating is to support the preparation of infrastructure of the
internal credit rating tersebut dimaksudkan untuk mendukung
internal rating based approach of credit risk calculation, to be
persiapan infrastruktur perhitungan risiko kredit dengan
used for internal purposes in evaluating and measuring the credit
pendekatan internal (Internal Rating Based Approach) yang
risk comprehensively.
akan digunakan untuk keperluan internal dalam menilai dan mengukur risiko kredit secara komprehensif. Risiko Pasar
Market Risk
Bank Resona Perdania telah menerapkan pengelolaan risiko
Bank Resona Perdania has implemented the management of
pasar dengan menggunakan model internal sesuai dengan
market risk by using the internal model in line with the principles
prinsip-prinsip pada dokumen Basel II dan karakteristik Bank,
of Basel II documents and Bank’s characteristics, such as applying
antara lain menerapkan perhitungan Value at Risk (VaR) dengan
the calculation of Value at Risk (VaR) with historical simulation
metode historical simulation untuk melihat apakah modal
method to see whether the allocated capital to absorb potential
yang dialokasikan dapat menyerap potensi risiko pasar akibat
market risk due to losses on the position of the simulated
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
91
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
kerugian atas posisi eksposur yang disimulasikan. Akan tetapi,
exposure. However, the calculation of Minimum Capital Reserved
untuk perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum
Requirement (KPMM) still follows the prevailing standardized
(KPMM), Bank masih menggunakan metode standar sesuai
method in conformity with the SEBI No. 9/33/DPNP dated
dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal
December 18, 2007 about Guidelines for Standardized Method
18 Desember 2007 tentang Pedoman Penggunaan Metode
in Calculation of Minimum Capital Reserved Requirement of
Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Commercial Bank by Considering Market Risk.
Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Kerangka kerja pengelolaan risiko pasar memungkinkan Bank
The market risk framework allows the Bank to correctly measure
untuk mengukur dan mengelola secara benar risiko yang
and manage risk caused by the changes in market factors such
berasal dari perubahan faktor-faktor pasar yaitu suku bunga
as interest rate and exchange rate. This includes instrument
dan nilai tukar. Hal ini meliputi instrumen pada trading book
on tradingbook and banking book . Every 30 minutes, the Bank
maupun pada banking book. Bank senantiasa menjaga posisi
monitor the net open position which should not exceed by 20%
devisa netto setiap 30 menit dimana tidak boleh melebihi 20%
of the Bank’s capital by setting the limitation for each currency.
dari modal Bank dengan menetapkan limit untuk setiap mata
The treasury transaction control and monitoring is supported by
uang. Proses pemantauan dan pengendalian terhadap aktivitas
adequate and competent system to run effectively and efficiently.
transaksi treasury di dukung oleh sistem yang cukup memadai sehingga berjalan dengan efektif dan efisien. Unsur lain yang menjadi perhatian Bank adalah risiko suku
Another factor that the Bank concerns is the interest rate risk on
bunga pada banking book yang diukur menggunakan
its banking book, which is measured using Net Interest Income
metode Net Interest Income (NII) Gap dan Duration Gap dengan
(NII) Gap and Duration Gap methods, by taking into account the
mempertimbangkan risiko suku bunga yang material seperti
material interest rate risk such as repricing, yield curve and basis
repricing, yield curve, dan basis risk.
risk.
Bank juga melakukan stress testing setiap triwulan dengan
The Bank also conducts quarterly stress testing using assumptions
menggunakan asumsi yang secara cermat dikembangkan
which are carefully developed to test the condition trend of the
untuk menguji kecenderungan kondisi portofolio Bank serta
Bank’s portfolio, and back testing using historical data/ daily series
back testing dengan menggunakan data historis/ parameters
parameters and assumptions in accordance with Bank Indonesia
series secara harian dan asumsi sesuai dengan ketentuan Bank
stipulation (Standardized Shock Scenario).
Indonesia (Standardized Shock Scenario).
92
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas dikelola dengan tujuan untuk menjaga
Liquidity risk is managed with the objective of maintaining the
kemampuan Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban-
Bank’s ability to meet all the obligations due in the future, by using
kewajibannya yang akan jatuh waktu, antara lain dengan
different approaches such as monitoring fund availability based
menggunakan berbagai pendekatan seperti memonitor
on liquidity guidelines, establishing a secondary minimum reserve
kesiapan dana berdasarkan pada pedoman likuiditas dan
and managing maturity gap. Other indicators used, among others
menetapkan cadangan minimum sekunder, serta pengelolaan
are: Loans to Deposit Ratio, Gap Analysis, Structured Liquidity
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
gap maturitas. Indikator tambahan lainnya yang juga
Trend and Funding Trend; all of which are routinely presented at
digunakan, antara lain: Loans to Deposit Ratio, Gap Analysis,
Assets and Liabilities Committee meeting.
Liquidity Structured Trend dan Funding Trend yang secara rutin disampaikan dalam rapat Komite Aset dan Kewajiban. Berdasarkan SEBI No. 11/16/DPNP tanggal 6 Juli 2009 tentang
Pursuant to Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 11/16/DPNP
Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas dan SEBI
dated July 6, 2009 regarding Risk Management Implementation
No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan
for Liquidity Risk and SEBI No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011
atas SEBI No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko
regarding The Amendment of SEBI No. 5/21/DPNP regarding Risk
bagi Bank Umum, Bank juga telah menghitung risiko likuiditas
Management Implementation for Commercial Bank, the Bank
akibat adanya mismatch jatuh tempo antara aset dan kewajiban
has also calculated liquidity risk due to the due date mismatch
termasuk transaksi rekening administratif yang dikelompokan
between assets and liabilities, including administrative account
berdasarkan time bucket sehingga Bank dapat mengidentifikasi
transactions grouped based on time bucket. Therefore, the Bank
dan mengelola risiko mismatch tersebut melalui penetapan
can identify and manage such mismatch risk through negative
limit negative gapping untuk setiap time bucket.
gapping limit for each time bucket.
Dalam mengelola risiko likuiditas di tahun 2013, Bank telah
In managing liquidity risk in 2013, the Bank has been preparing
mempersiapkan dan melakukan pengukuran ketersediaan
and measuring the availability of liquidity in the short term and
likuiditas dalam jangka pendek dan jangka panjang terkait
long term related to the Quantitative Impact Study (QIS) conducted
dengan Quantitative Impact Study (QIS) yang dilakukan oleh
by Bank Indonesia in preparation for the implementation of
Bank Indonesia dalam rangka persiapan penerapan Basel
Basel III. In order to meet short-term needs, the Bank conducts
III. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan jangka pendek,
identification by measuring Liquidity Coverage Ratio (LCR).
Bank melakukan identifikasi dengan melakukan pengukuran
Meanwhile, to fulfill the long-term needs, the Bank conducts over
Liquidity Coverage Ratio (LCR). Sementara untuk pemenuhan
the Net Stable Funding Ratio (NSFR) measurements.
kebutuhan jangka panjang, Bank melakukan pengukuran atas Net Stable Funding Ratio (NSFR). Bank Resona Perdania aktif mencermati perkembangan kondisi
Bank Resona Perdania actively examines the development of
makro dan mikro ekonomi domestik maupun global guna
macro and micro situations in domestic and global economic
mengantisipasi potensi risiko likuiditas karena perubahan
developments in order to anticipate the potential risks of liquidity
kondisi eksternal. Bank mengembangkan beberapa skenario
due to external change. The Bank has developed several stress
stress test untuk mengukur berbagai dampak dari peristiwa
test scenarios to measure the impacts of internal and external
eksternal dan internal yang dapat berpengaruh terhadap
events that are likely to affect the Bank’s performance, such as
kinerja Bank, seperti kurangnya penawaran mata uang USD
dwindling supply of USD currency in the market, decreasing export
di pasar, menurunnya transaksi ekspor, perubahan kebijakan,
transactions, policy revised, and others. These stress test scenarios
dan lain-lain. Skenario stress test ini disesuaikan secara berkala
are periodically adjusted to reflect the latest development so that
mengikuti perkembangan terkini sehingga tetap relevan.
the scenarios remain relevant.
Guna mendukung ketersediaan likuiditas dalam kondisi
To support the availability of liquidity in emergencies condition,
darurat, Bank mendapat dukungan yang kuat dari perusahaan
the Bank received strong support from the parent company in the
induk dalam bentuk standby facility dan juga menjalin
form of standby facility and also cooperates with several banks
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
93
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
kerjasama dengan beberapa bank untuk mendapatkan fasilitas
to for committed line facilities that can be used as an emergency
committed line yang dapat digunakan sebagai cadangan
backup for liquidity and funding.
likuiditas dan pendanaan darurat. Risiko Operasional
Operational Risk
Pengelolaan risiko operasional dilakukan dengan melakukan
Operational risk management is conducted by identifying the
identifikasi risiko proses administrasi, mengembangkan
risk of administrative process, create procedures for the Disaster
prosedur Disaster Recovery Plan (DRP), mengkaji ulang
Recovery Plan (DRP), review the information security policy and
kebijakan keamanan informasi dan manajemen risiko sistem,
risk management systems, as well as outsourcing handling.
serta penanganan alih daya. Bank
mencakup
The Bank also has a procedure that encompasses general and
pengendalian umum dan pengendalian spesifik. Pengendalian
juga
menetapkan
prosedur
yang
specific control. The general control is an operational control
umum merupakan pengendalian operasional yang bersifat
applied to all of the Bank’s lines of business and supporting
umum pada seluruh lini bisnis dan aktifitas pendukung
activities, such as the implementation of segregation of duty and
Bank, seperti implementasi pemisahan fungsi dan keharusan
mandatory leave. Meanwhile, specific control relates to a specific
mengambil cuti, sedangkan pengendalian spesifik merupakan
line of the Bank’s business and supporting activities, such as:
pengendalian operasional yang bersifat spesifik pada masing-
trading transaction reconciliation, improved administration of
masing lini bisnis dan aktifitas pendukung Bank, misalnya
debtor loan documentation, security of physical assets, and access
rekonsiliasi transaksi trading, penatausahaan dokumen kredit
limitation to certain locations, and others.
debitur, pengamanan aset fisik dan pembatasan akses ke lokasi tertentu dan lain-lain. Tak dapat dipungkiri bahwa bank selalu menjadi fokus
It is undeniable that the bank has always been the focus of
kejahatan fraud. Dan dari tahun ke tahun apa yang telah terjadi
criminal fraud. From year to year, the criminal fraud is getting more
tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia internasional,
sophisticated with their operations not only in Indonesia but also
kejahatan fraud semakin canggih. Oleh karenanya Bank
in the international communities. Therefore, the Bank always pays
senantiasa memiliki perhatian khusus terhadap potensi
attention to particular concern for potential fraud. The Bank has
fraud. Bank telah menunjuk petugas Fungsi Anti-Fraud dan
appointed Anti-Fraud Function officers and set Anti-Fraud Policy
menetapkan Kebijakan Anti-Fraud termasuk mekanisme
that included whistleblower mechanism and building a database
whistleblower dan membangun database karyawan dalam
of employees within a framework of ‘Know Your Employee’.
suatu kerangka kerja Know Your Employee. Secara konsisten Bank menerapkan identifikasi risiko dengan
The Bank consistently apply risk identification using a methodology
menggunakan metodologi yang dapat membantu mengelola
that can help manage and control risk comprehensively, namely:
dan mengontrol risiko secara komprehensif, yaitu: • Loss Event Database (LED) yaitu media terstruktur yang
94
•
Loss Event Database (LED) is a structured media used to
digunakan untuk mencatat data-data kerugian dan
record data of operational risk losses and incidents related
kejadian risiko operasional yang berkaitan dengan
to operating activities. With this database, the Bank is able
aktivitas operasional. Dengan database ini, Bank dapat
to analyze the root cause of the problems occurred and
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
menganalisa akar permasalahan yang terjadi dan
determine appropriate control measures to prevent the
memutuskan tindakan penanggulangan yang tepat untuk
recurring of the problem. To support the LED management,
mencegah terjadinya masalah tersebut berulang kembali.
the Bank uses Operational Risk Management System
Untuk mendukung pengelolaan LED, Bank menggunakan
application.
aplikasi Operational Risk Management System. • Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA)
•
Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA) is a
yaitu metode yang digunakan sebagai sarana untuk
method used as a means to identify and measure control
mengidentifikasi dan mengukur kontrol atas potensi
over the potential risks of every division/ section’s activities
risiko dari kegiatan dan fungsi di masing-masing divisi/
and functions. RCSA is performed by each risk owner by
seksi. RCSA dilakukan oleh masing-masing risk owner
coordinating with operational risk officer. The results of
dengan koordinasi dari operational risk officer. Hasil
RCSA assess whether existing controls are adequate and
dari RCSA memberikan penilaian apakah kontrol yang
run effectively to address potential operational risk which
ada sudah cukup memadai dan berjalan efektif untuk
is likely to occur so as to provide effective solutions with
mengatasi potensi risiko operasional yang dapat terjadi
the right target. RCSA parameter is always renewed based
sehingga memberikan solusi yang efektif dan tepat
on the guidelines and instructions from Resona Bank Ltd.,
mengenai sasaran. Parameter RCSA senantiasa diperbarui
Japan.
sesuai dengan panduan dan petunjuk dari Resona Bank Ltd., Jepang. • Key Risk Indicator (KRI) yaitu metode yang digunakan
•
Key Risk Indicator (KRI) is a method used to identify trends
untuk mengidentifikasi kecenderungan potensi risiko
in potential operational risk in every division/section. KRI
operasional
Fokus
monitoring focus is mapped based on the RCA results. By
pemantauan KRI dipetakan berdasakan hasil dari RCSA.
di
masing-masing
divisi/seksi.
using KRI as an early warning signal, it is expected that the
Dengan menggunakan KRI sebagai sinyal peringatan dini,
risk potential can be early detected or resolved when the
maka diharapkan potensi risiko dapat dideteksi secara
problem is still minor.
dini atau diselesaikan ketika masalah masih kecil. Budaya risiko bagi Bank adalah sangat penting dalam
As the Bank’s risk culture is very important in the operational risk
pengelolaan risiko operasional, oleh karena itu Bank akan terus
management, the Bank will continue to build awareness on the
membangun kesadaran akan pentingnya budaya risiko bagi
important of risk culture to all employees, as well as enhance
seluruh karyawan, serta meningkatkan kemampuan identifikasi
the capability of identifying potential risks and monitoring
potensi risiko dan mekanisme pemantauan terhadap risiko
mechanisms against existing risks. It can be done by holding
yang ada antara lain dengan menyelenggarakan forum risiko
an operational risk forum wherein all levels of employees can
operasional yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan karyawan
routinely participate. In addition, conducting training to all
secara rutin. Selain itu, pemberian pelatihan yang sesuai
employees in line with their competences has become a top
dengan kompetensi yang diperlukan dan berkesinambungan
priority in mitigating operational risk. The Bank also conducts
kepada seluruh karyawan juga menjadi prioritas utama dalam
annual stress testing with various scenarios, such as employee
memitigasi risiko operasional. Bank juga setiap tahunnya
strike, the increased frequency of errors, and etc.
melakukan stress testing dengan beberapa skenario yang mungkin dapat terjadi seperti pemogokan karyawan, frekuensi kesalahan yang semakin sering terjadi, dan lain-lain.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
95
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Bank senantiasa memastikan bahwa setiap aktivitas yang
The Bank ensures that all activities conducted have been in
dilakukan telah patuh dan sesuai dengan peraturan dan
accordance with the applicable rules and regulations. Compliance
perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan risiko
risk supervision is comprehensively carried out at Compliance
kepatuhan dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan
Division by assigning a Compliance Leader in every business unit
oleh Divisi Kepatuhan dengan menempatkan Koordinator
of the Bank. Compliance Leader shall supervises the activities
Kepatuhan di setiap unit bisnis Bank. Koordinator Kepatuhan
conducted in each business units and ensures that all activities
mengawasi setiap aktivitas di unit bisnisnya masing-masing
conducted do not violate the applicable rules and regulations.
dan memastikan setiap aktivitas yang dilakukan tidak
Compliance risk supervision is conducted by Compliance Division
melanggar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
and is directly monitored by the Director in charge for Compliance
Pengawasan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan
Function.
dipantau langsung oleh Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pengelolaan
risiko
dengan
Compliance risk management is executed by developing the
yang
roles of independent internal control in every business unit.
independen disetiap unit bisnis. Selain itu, Bank menetapkan
Furthermore, the Bank stipulates internal policies and procedures
kebijakan dan prosedur internal sebagai pedoman kerja
as work guidelines in managing compliance risk to ensure that
dalam mengelola risiko kepatuhan guna memastikan bahwa
all activities conducted by the Bank are in accordance with the
seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
prevailing rules and regulations. In developing compliance
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
culture, the Bank socialize new regulations stipulated by both the
Dalam mengembangkan budaya kepatuhan, Bank melakukan
regulators and the management throughout the year by means of
sosialisasi atas peraturan-peraturan yang baru dikeluarkan baik
compliance forum which is held once a month.
mengembangkan
kepatuhan
peran
dilakukan
pengendalian
internal
oleh regulator maupun oleh manajemen sepanjang tahun melalui forum kepatuhan yang diselenggarakan setiap bulan. Risiko Hukum
Legal Risk
Bank memberikan perhatian khusus atas pengelolaan risiko
The Bank pays special attention on legal risk management to
hukum guna mengantisipasi timbulnya risiko hukum dan
anticipate the emergence of legal risk and minimize the impact.
meminimalkan dampaknya. Proses pengawasan secara
Direct supervision is conducted by Legal Unit to ensure that all
langsung dilakukan oleh Unit Legal guna memastikan bahwa
matters which may generate legal risk have been thoroughly
hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko hukum sudah
managed. The supervision of legal risk in the form of ascertainment
dikelola dengan baik. Bentuk pengawasan atas risiko hukum
that all forms of contract and agreement owned by the Bank may
dengan memastikan segala bentuk perjanjian dan kontrak
protect the Bank’s interests through periodical review of legal
yang dimiliki oleh Bank dapat melindungi kepentingan Bank
documents with the third party. Furthermore, Legal Unit also
melalui kajian berkala terhadap dokumen-dokumen hukum
monitors the existing litigation process or those which may cause
dengan pihak ketiga. Selain itu, Unit Legal juga melakukan
legal risk in the future.
pemantauan terhadap proses litigasi yang sedang terjadi maupun yang berpotensi menimbulkan risiko hukum dimasa yang akan datang.
96
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Bank senantiasa memastikan rencana strategis jangka
The Bank endeavours to ensure that the short-term, medium-
pendek, jangka menengah dan jangka panjang Bank telah
term, and long-term strategic plans have covered and considered
memperhatikan dan mempertimbangkan kekuatan dan
the internal strength and weaknesess of the Bank by observing
kelemahan yang dimiliki Bank secara internal dengan
the opportunities and threats on external situations. By means of
memperhatikan peluang dan ancaman atas situasi eksternal.
strategic planning, the Bank believes in its ability to maintain the
Dengan perencanaan strategis tersebut, Bank berkeyakinan
sustainable growth through the observance of the existing risk
dapat menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dengan
potentials in order to produce sustainable growth and improve
memperhatikan potensi risiko yang ada sehingga menghasilkan
the company’s value.
pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan. Pengawasan risiko stratejik secara efektif dilakukan oleh
An effective strategic risk supervision is conducted by Planning
Divisi Planning dengan melakukan pemantauan terhadap
Division by monitoring the Bank’s business plan achievements on
pencapaian rencana bisnis Bank atas setiap unit bisnis setiap
every business unit every month. In order to minimize the possiblity
bulannya. Untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif
of negative impacts and imprecision in strategic plans due to
dan ketidaktepatan dalam rencana strategis karena perubahan
the change in both internal and external business environment,
lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal, maka Bank
the Bank constantly studies and adjusts the strategic plans with
senantiasa melakukan kajian dan melakukan penyesuaian
transparent process and involves all related business units.
terhadap rencana strategis Bank dengan proses yang tranparan dengan melibatkan unit bisnis yang terkait. Risiko Reputasi
Reputation Risk
Dalam rangka pengelolaan risiko reputasi, proses identifikasi,
In order to manage reputation risk, identification process,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko reputasi
measurement, supervision, and control of reputation risk are
dilakukan secara konsisten oleh Divisi Planning, terutama
consistently performed by Planning Division, particularly for
untuk hal-hal yang berkaitan dengan pemberitaan negatif
matters related to negative publicity. The Bank has both internal
(negative publicity). Bank telah memiliki kebijakan internal
and external communication as its internal policies to maintain
berupa Manual Komunikasi Intern dan Ekstern untuk menjaga
the validity and sustainability of information delivered both to
kebenaran dan kesinambungan informasi yang disampaikan,
and out of the Bank.
baik kedalam maupun keluar Bank. Bank senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap
The Bank gives significant attention to all forms of customer’s
semua bentuk keluhan nasabah sebagai bentuk dari komitmen
complaints as a commitment to provide excellent services to the
Bank untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah
customers which automatically may minimize potential impacts
yang secara otomatis dapat meminimalkan dampak yang
for reputation risk.
mungkin ditimbulkan atas risiko reputasi.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
97
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PENANGANAN KREDIT BERMASALAH
THE HANDLING OF NON-PERFORMING LOAN berhasil
In 2013, Bank Resona Perdania sucssessful maintain the NPL at
mempertahankan NPL di tingkat yang cukup rendah dengan
sufficiently low level with the combination of improvement on
kombinasi perbaikan disiplin early alert, kualitas underwriting
early alert discipline, better quality of business underwriting,
bisnis yang lebih baik, pengidentifikasian segmen usaha
through identification of problematic business segments, and
yang bermasalah secara cermat, dan fokus terhadap Seksi
focusing on Credit Monitoring and Recovery Section in performing
Pengawasan dan Penyelamatan Kredit dalam melakukan
billing on non-performing loan/ assets.
Pada
tahun
2013,
Bank
Resona
Perdania
penagihan atas kredit/ aktiva bermasalah. Kebijakan dan prosedur yang spesifik untuk masing-masing
Specific policies and procedures for each business are estblished
bisnis dibuat dengan dukungan dari Divisi Manajemen Risiko.
with the support from Risk Management Division. The policies
Kebijakan terus dipantau atas efektivitas dan pelanggaran
are constantly observed on any existing effectiveness and
yang terjadi. Setiap deviasi dilaporkan ke manajemen
violations occured. All kinds of deviation are directly reported
untuk dilakukan kajian dan tindakan bilamana perlu. Sistem
to the management to be reviewed and acted upon whenever
peringkat kredit digunakan untuk mengkuantifikasi risiko
needed. Credit rating system is utilized to quantify the risks related
yang
Pemeringkatan
to the customers. This rating is based on the customers’ default
ini didasarkan pada probabilitas default nasabah dan
probabilities and is analized against several quantitative and
dianalisa terhadap berbagai faktor kuantitatif dan kualitatif
qualitative factors to produce risk assessment, risk control, and
sehingga
pengendalian
price fixing. A solid early alert process has been implemented
risiko dan penetapan harga. Proses early alert yang kokoh
to ensure early identification of decreasing potentials of credit
telah diterapkan untuk memastikan bahwa setiap potensi
quality. This action enable preventive actions which may be
memburuknya kualitas kredit dapat diidentifikasi sejak dini. Hal
necessary to be executed should the credit quality is estimated to
ini memungkinkan tindakan preventif yang perlu dilaksanakan
be decrease.
berhubungan
dengan
menghasilkan
nasabah.
penilaian
risiko,
jika diperkirakan kualitas kredit memburuk. Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit
Credit Monitoring and Recovery Section
Untuk mengkhususkan fungsi kerja maka dilakukan pemisahan
In order to specialize the work function, a Credit Monitoring and
di Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit. Pemisahan ini
Recovery Section is separate section. This separation was intended
dilakukan agar memberikan rekomendasi yang independen
to provide independent recommendation in analysis process for
dalam proses analisa untuk nasabah-nasabah yang dalam
customers under supervision, to be more focus in performing
pemantauan, lebih fokus pada masing-masing pekerjaannya,
its duties, as well as to become more effective and efficient. The
serta lebih efektif dan efisien. Fungsi-fungsi tersebut sebagai
functions are as follow:
berikut: •
Fungsi Pemantauan dan Analisa
•
To monitor and report on the development and management
pengelolaan Fungsi Pemantauan dan Analisa debitur
of Monitoring and Analysis Function of debtor in relation to
terkait kepatuhan terhadap persyaratan kredit, melakukan
compliance on credit requirements, to conduct performance
analisa kinerja debitur tertentu dan menyampaikan
analysis on several debtors and submit recommendations on
rekomendasi penyelamatan dan/ atau penyelesaian kredit
recovery and /or credit settement to the Board of Directors
dan
melaporkan
atas
kepada Direksi.
98
Monitoring and Analysis Function
pengembangan
Memonitor
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
•
Fungsi Pemulihan dan Penyelesaian
•
Recovery and Settlement Function
Melakukan proses penyelamatan kredit dan/ atau
To conduct credit recovery and / or settlement in accordance
penyelesaian kredit sesuai dengan rekomendasi dari
with the recommendation from Monitoring and Analysis
Fungsi Pemantauan dan Analisa yang telah disetujui
Function which have been approved by the Board of
Direksi dan/atau Komite Kredit serta memonitor dan
Directors and/or Credit Committee as well as to monitor and
melaporkan perkembangan atas kredit tersebut. Untuk
report the development of such credit. In order to focus on
fokus pada penyelesaian rekening bermasalah melalui
the settlement of problematic accounts by means of billing,
penagihan, pengambilalihan agunan, restrukturisasi,
foreclosure, restructuring, credit asset selling, and litigation,
penjualan aset kredit, dan litigasi, serta mengelola secara
as well as optimally managing all assets being taken over.
optimal semua aset yang diambilalih. Pengelolaan aktiva yang bermasalah dilakukan secara terpisah
Non-performing asset management is conducted separately from
dari tugas Divisi Business Development tetapi dikelola oleh Seksi
Business Development Division duties but it managed by Credit
Pengawasan dan Penyelamatan Kredit.
Monitoring and Recovery Section.
TEKNOLOGI & INFORMASI
INFORMATION & TECHNOLOGY
Peranan Sistem Teknologi Informatika dalam Sistem
The Role of Information Technology System in Management
Informasi Manajemen
Information System
Pengembangan dan perbaikan dibidang Teknologi Informasi
The improvement and maintenance of Information Technology
(TI) terus dilakukan untuk memberikan dukungan yang optimal
(IT) are continously conducted to give optimum support for the
bagi Bank dalam mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan
Bank in achieving its goals and improve its service quality to
kualitas layanan kepada nasabah. Dalam rangka mencapai hasil
the customers. In order to achieve optimum results, the work
yang optimal, prosedur kerja, informasi dan pengelolaannya
procedure, information and management is well combined and
harus dikombinasikan dan dikoordinasikan secara baik.
coordinated.
Sistem Teknologi Informasi Bank Resona Perdania
Information Technology System in Bank Resona Perdania
Terkait dengan rencana relokasi kantor pusat dan pusat data
In relation to the relocation of head office and data center of the
Bank, Divisi Sistem melakukan persiapan dan pengembangan
Bank, System Division prepared and built the new data center
pusat data baru sehingga dalam proses relokasi akan tetap
to ensure that the Bank can engage its normal business during
menjamin bahwa bisnis Bank tetap berjalan dengan baik.
relocation. The preparation and development not only function
Persiapan dan pengembangan tersebut tidak hanya berfungsi
to replace the function of the previous data center, but also to
untuk menggantikan fungsi pusat data sebelumnya, namun
improve the availability of its infrastructure and safety, thus
juga untuk meningkatkan ketersediaan atas infrastruktur dan
ensuring the availability of the Bank’s data center to support its
keamanannya, sehingga ketersediaan pusat data Bank lebih
daily operations. In addition, the restoration and addition of
terjamin untuk menjadi penyanggah operasional Bank sehari-
network and security devices to anticipate malfunctions of IT
hari. Selain itu, dilakukan juga peremajaan, penambahan
systems.
perangkat
jaringan
dan
perangkat
keamanan
untuk
mengantisipasi risiko tidak berfungsinya perangkat TI.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
99
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rencana Pengembangan Teknologi Informasi pada tahun
IT Development Plan in 2014
2014 Adapun rencana strategi Teknologi Informasi untuk tahun
The IT Development Plan for 2014 are:
2014 meliputi hal-hal berikut: •
Pengembangan sistem Internet Banking Bank yang dapat
•
The development of Internet Banking system which
meningkatkan kepercayaan nasabah dalam bertransaksi
improve customers’ trust in easy and fast transaction while
dengan mudah, cepat dan tetap menjaga keamanan
maintaining safety and security.
dalam bertransaksi. •
Penerapan
Middleware
Software/
Switching
untuk
•
for banking application interface with its related system
lainnya yang diharapkan dapat mengefisienkan proses di
is expected to create efficiency in the Bank’s operational
operasional Bank dan memberikan penigkatan layanan
process and provide increased services to fulfill customer
dalam memenuhi kebutuhan transaksi nasabah. •
The implementation of Middleware Software/ Switching
interface aplikasi internet banking dengan sistem terkait
Pengembangan
TI
tidak
hanya
bertujuan
transaction needs. untuk
•
IT development is not only aimed at the development of
pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
hardware and software, but also to improve the employees
saja, namun juga peningkatan tanggung jawab kerja staf
work responsibility in developing IT as well as ensuring the
yang bertugas dalam pengembangan TI Bank serta dapat
planned development of IT to be in line with the Bank’s
menjamin pengembangan TI terencana dengan baik dan
business purposes .
sejalan dengan tujuan bisnis Bank. •
Melakukan pengembangan terhadap aplikasi yang berhubungan dengan peraturan dan pemerintah agar
•
Developing applications related to the regulations and the government to be in line with the required target
sesuai dengan target pelaksanaannya.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Sumber daya manusia Bank Resona Perdania memiliki latar
Bank Resona Perdania has human resources with various
belakang pendidikan dan profesi yang sangat beragam. Upaya-
education and profession background. Efforts to consolidate the
upaya untuk mengkonsolidasikan seluruh jajaran sumber daya
range of existing resources is conducted earnestly and sustainably.
yang ada dilakukan secara serius dan berkesinambungan.
The unification of vision and mission as well as the implementation
Langkah penyatuan visi dan misi serta penanaman nilai-nilai
of corporate values continues to be incorporated through various
perusahaan terus dilakukan melalui berbagai macam cara dan
approaches. Given the importance of this process as an integral
pendekatan. Mengingat pentingnya proses ini sebagai bagian
part of the company’s fundamental strategy and policy to
integral dari strategi dan kebijakan besar perusahaan untuk
improve the company’s value and performance, all elements of
meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan maka seluruh
the company shall give their optimum contribution.
elemen perusahaan berupaya memberikan kontribusinya secara optimal. Sumber daya manusia selalu menjadi faktor yang
100
sangat
Human resources remains the most important factor to support
penting untuk menopang perjalanan ke arah strategi yang telah
the company’s journey to achieve the desired goal. Therefore,
ditetapkan. Oleh karena itu, Bank senantiasa mengembangkan
the Bank strives to leverage its strength in human resources
sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terencana
management system according to plan and is well-coordinated
dan terkoordinir untuk memastikan tercapainya capacity
to ensure the achievement of capacity fulfilment and capacity
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
fulfilment dan capacity enhancement bagi seluruh pegawai.
enhancement for all employees. The Bank focus to create human
Fokus Bank adalah mewujudkan sumber daya manusia yang
resources with integrity, competency and professionalism, as well
berintegritas, berkompeten dan profesional, serta berdedikasi
as highly dedicated to Bank’s growth.
tinggi bagi pertumbuhan Bank. Rekrutmen
Recruitment
Proses rekrutmen dilakukan sebagai upaya memenuhi capacity
Recruitment process is conducted as a mean to fill the capacity
gap seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis
gap in line with the increasing business development and growth.
Bank yang terus meningkat. Bank melakukan proses rekrutmen
The Bank conducts its recruitment process in an organized
secara terorganisir dengan melibatkan para penanggungjawab
way by involving all responsible personnels, including Division,
dari Divisi, Seksi, dan Cabang sebagai pengguna (user), sejak
Section, and Branches as users since the early stage of employee
awal proses penerimaan pegawai hingga tahap wawancara
recruitment process up to interview stage to ensure that the
untuk memastikan diterimanya calon pegawai yang sesuai
recruitment process is in accordance to the Bank’s needs. Up to
dengan kebutuhan Bank. Hingga 31 Desember 2013, jumlah
December 31, 2013, the number of employees of Bank Resona
pegawai Bank Resona Perdania mencapai 307 orang dengan
Perdania reached 307 employees with particularly as follow:
kriteria pokok sebagai berikut: •
Sebanyak 194 orang atau 63,20% dari total pegawai
•
194 employees or 63.20% of the total number of employees
•
249 employees or 81.11% of the total number of employees
holds Bachelor degree and above
merupakan lulusan Sarjana dan di atasnya. •
Sebanyak 249 orang atau 81,11% dari total pegawai
are permanent employees.
berstatus sebagai karyawan tetap. •
•
Jumlah pegawai wanita adalah 152 orang, sedangkan
male employees are amounted to 155 employees.
jumlah pegawai pria berjumlah 155 orang. Berikut
uraian
jumlah
pegawai
dilihat
Female employees are amounted to 152 employees, while
dari
Description of the number of employees based on education is as
tingkat
follows:
pendidikannya: Tabel Komposisi Pegawai Bank Berdasarkan Pendidikan Table of Bank Employee Composition Based on Education
Pendidikan Education
< SMA < Senior High School D1-D3 D1 – D3 S1 Bachelor Degree S2 Master Degree Jumlah Total
2013
%
2012
%
47
15.31
51
17.41
48
15.64
52
17.75
194
63.19
173
59.04
18
5.86
17
5.80
307
100.00
293
100.00
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
101
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Jumlah pegawai bedasarkan status kerjanya, diuraikan sebagai berikut:
Description of employment status is as follows:
Tabel Komposisi Pegawai Bank Berdasarkan Status Table of Bank Employee Composition Based on Employment Status
Status Tetap Permanent Kontrak Contract Outsource Jumlah Total
2013
%
2012
%
249
81.11
248
84.64
53
17.26
40
13.65
5
1.63
5
1.71
307
100.00
293
100.00
Jumlah pegawai dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, diuraikan
Description of the number of employee based on gender is as
sebagai berikut:
follows:
Tabel Komposisi Pegawai Bank Berdasarkan Jenis Kelamin Table of Bank Employee Composition Based on Gender
Jenis Kelamin Gender Pria Male Wanita Female Jumlah Total
2013
%
2012
%
155
50.49
145
49.49
152
49.51
148
50.51
307
100.00
293
100.00
Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
Employees Training and Development
Pelatihan dan pengembangan karyawan dimaksudkan untuk
Employees training and development are aimed to continuously
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
improve and develop the quality of human resources which are
manusia secara terus menerus yang dilakukan melalui program
conducted through comprehensive and sustainable training
pelatihan yang komprehensif dan berkesinambungan sesuai
programs in accordance with the Bank’s growth needs. The types
dengan kemampuan dan kebutuhan Bank. Adapun jenis
of trainings include technical skill trainings and soft skill trainings.
pelatihan dimaksud meliputi pelatihan yang bersifat technical skill maupun yang bersifat soft skill.
102
Bank berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia
The Bank commits in the sustainable development of human
secara berkesinambungan guna menjaga kualitas kinerja Bank
resources to maintain performance quality of Bank Resona
Resona Perdania. Bank juga memberikan kesempatan yang
Perdania. The Bank also offers equal opportunities for all
sama bagi seluruh pegawai untuk meningkatkan kompetensi
employees to increase their competence through numerous
melalui berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Pelatihan
trainings. The trainings and development of employees’ skills are
dan pengembangan kemampuan pegawai, dilakukan melalui
conducted through internal training, on the job training, and
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
berbagai training, baik internal training, dan eksternal training,.
external training. Internal trainings consist of Code of Conduct
Adapun internal training meliputi pelatihan tentang Code of
and Know Your Employee trainings, while external trainings are
Conduct dan Know Your Employee, sedangkan eksternal training
such as of Basic Banking Knowledge, Pre-Intermediate Banking
meliputi pelatihan Pengetahuan Dasar Perbankan dan Lanjutan
Knowledge, Risk Management and Bank Leadership.
Pengetahuan Perbankan, Pengetahuan Manajemen Risiko dan Kepemimpinan Bank. Bank secara berkala mengikutsertakan setiap pegawai untuk
The Bank regularly engages all employees to participate
mengikuti berbagai jenis pelatihan sesuai dengan tugas dan
in numerous trainings in accordance with their duties and
tanggung jawab masing-masing. Bank mengikutsertakan
responsibilities. The Bank engages in trainings of Basic Banking
pelatihan Pengetahuan Dasar Perbankan (Basic Banking
Knowledge to fully understand the common technical knowledge
Knowledge) untuk dapat memahami pengetahuan teknis
in banking as well as the applicable banking system and procedure
perbankan pada umumnya serta sistem dan prosedur
in the Bank for new employees. In the next step, the employees
operasional perbankan yang berlaku di Bank bagi karyawan
who have participated in trainings of Basic Banking Knowledge
baru. Kemudian pada tahap berikutnya, karyawan yang
are engaged in Pre-Intermediate Banking Knowledge training. The
telah mengikuti pelatihan Pengetahuan Dasar Perbankan
Bank also engages its employees in risk management certification
tersebut diikutsertakan pada pelatihan Lanjutan Pengetahuan
program, Bank leadership, and other trainings.
Perbankan (Pre Intermediate Banking Knowledge). Bank juga mengikutsertakan
karyawan
dalam
program
sertifikasi
manajemen risiko, kepemimpinan Bank, dan pelatihan lainnya Adapun jumlah karyawan yang telah lulus ujian sertifikasi
The number of employees who have graduated from risk
manajemen risiko sampai dengan periode tahun 2013 adalah
management certification examination until the period of 2013 is
sebagai berikut :
as follows:
Tingkat Sertifikat Certificate Level
Level I
Level II
Level III
Level IV
Level V
Total
36
20
54
31
15
156
Jumlah Pegawai Total Employee
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Bank
melakukan
Bank Resona Perdania does not only engage in business, but more
bisnis, melainkan lebih dari itu, Bank secara konsisten turut
than that, it consistently participates in conducting Corporate
berpartisipasi dalam menjalankan program Tanggung Jawab
Social Responsibility (CSR) programs. The Bank is responsible in
Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Bank memiliki
developing sustainable economy to improve the communities’
tanggung jawab dalam upaya pembangunan ekonomi
wealth. This act is expected to provide huge benefits for all
berkelanjutan demi meningkatkan taraf hidup masyarakat.
stakeholders, shareholders and the company. CSR is a form of
Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya
balance between achieving maximum profit and the Bank
baik bagi para pemangku kepentingan, pemegang saham dan
contribution in to the community welfare, including for employees
Perusahaan. CSR merupakan bentuk keseimbangan antara
and surrounding environment.
Resona
Perdania
tidak
semata-mata
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
103
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
usaha Bank dalam pencapaian keuntungan yang maksimal dengan dan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik karyawan serta lingkungan sekitar. Program Sumbangan Peralatan Pendidikan Untuk Sekolah
Donation Program of Educational Needs For Elementary
Dasar Negeri di Desa Sukaresmi
Schools in Sukaresmi Village
Pada bulan Juni 2013, Bank Resona Perdania ikut berpartisipasi
On June 2013, Bank Resona Perdania participated in the
dalam penyelenggaraan program Corporate Social Responsibility
performance of Corporate Social Responsibility program held
yang diselenggarakan oleh PT East Jakarta Industrial Park
by PT East Jakarta Industrial Park (EJIP). In the CSR activity,
(EJIP). Pada kegiatan CSR tersebut telah diberikan bantuan
donations were distributed to 2,526 students from 5 (five) Public
kepada 2.526 siswa dari 5 (lima) Sekolah Dasar Negeri di
Elementary School in Sukaresmi Village in the form of stationaries.
Desa Sukaresmi yang diberikan dalam bentuk alat tulis. Acara
The event went in a good manner and received positive responds.
tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang
The stationaries donated were expected to support the students’
positif. Diharapkan peralatan tulis yang telah diberikan dapat
learning activities. Bank Resona Perdania was committed in the
mendukung kegiatan belajar siswa/i tersebut. Bank Resona
continuously improvement of its role in building Indonesia’s
Perdania berkomitmen untuk terus meningkatkan peran
education.
sertanya dalam pembangunan dunia pendidikan di Indonesia. Program Kerjasama Beasiswa Antara Bank Resona Perdania
Joint Scholarship Program Between Bank Resona Perdania
Dengan Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN)
With Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN)
Sebagai wujud konstribusi positif Bank terhadap dunia
As a form of positive contribution of the Bank to the education
pendidikan di Indonesia, pada tanggal 3 September 2013, Bank
in Indonesia, on September 2013, Bank Resona Perdania had
Resona Perdania telah menandatangani perjanjian kerjasama
signed a joint scholarship agreement with IKOPIN to provide full
beasiswa dengan IKOPIN untuk memberikan beasiswa penuh
scholarship to two (2) college students selected by IKOPIN. The
kepada dua (2) orang mahasiswa/i terpilih dari IKOPIN. Acara
event was attended by heads of the institute, lecturers, and college
tersebut dihadiri oleh segenap jajaran pimpinan institut, dosen
students. The joint scholarship program between Bank Resona
dan mahasiswa/i. Perjanjian kerjasama beasiswa antara Bank
Perdania with IKOPIN was signed by the Director of Bank Resona
Resona Perdania dengan IKOPIN ditandatangani oleh Direktur
Perdania, Mr. Iding Suherdi and Rector of IKOPIN, Mr. Burhanuddin
Bank Resona Perdania, Bapak Iding Suherdi dan Rektor IKOPIN
Abdullah. The joint scholarship program was expected to support
Bapak Burhanuddin Abdullah. Dengan kerjasama beasiswa ini,
the scholarship recipients in attending their learning activities and
diharapkan dapat membantu mahasiswa/i penerima beasiswa
improved the Bank’s social roles in the advancement of education
dalam melaksanakan aktivitas perkuliahannya, dan juga dapat
in Indonesia.
meningkatkan peran sosial Bank terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Program
Pemberian
Beasiswa
Kepada
Mahasiswa/i
Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Scholarship Program For Students of University of Indonesia, Faculty of Humanities, Japanese Studies Program
Program Studi Bahasa Jepang (FIB-UI)
104
Bank Resona Perdania akan kembali melakukan pemberian
Bank Resona Perdania will provided scholarships for 7 (seven)
beasiswa kepada 7 (tujuh) mahasiswa/i berprestasi dari FIB-
students with extraordinary achievements from Faculty of
UI Program Studi Bahasa Jepang. Beasiswa diberikan dalam
Humanities, Japanese Studies Program. The scholarship program
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
bentuk bantuan uang kuliah dan uang saku secara tunai yang
was given in the form of tuition fee and allowance, both in cash
diharapkan dapat terus meningkatkan prestasi serta dapat
form, to improve the students’ achievements and support them in
membantu mahasiswa/i untuk menyelesaikan kuliah.
finishing their studies.
PROGRAM EDUKASI PERBANKAN TAHUN 2013
BANKING EDUCATION PROGRAM IN 2013
Program Edukasi Perbankan di SMK Muhammadiyah 2,
Banking Education Program in SMK Muhammadiyah 2,
Jakarta
Jakarta
Tanggal 16 Mei 2013, Bank Resona Perdania menyelenggarakan
On May 16 2013, Bank Resona Perdania held Banking Eduction
Program Edukasi Perbankan kepada Pelajar di Sekolah
Program for Students in Vocational School (Sekolah Menengah
Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Jakarta. Pada
Kejuruan – SMK) Muhammadiyah 2 Jakarta. In this event, the Bank
kegiatan ini, Bank Resona Perdania memberikan edukasi
provided education on common banking products and services.
mengenai produk dan jasa bank secara umum. Pada
In this occasion, one notebook had been handed to the school to
kesempatan ini juga telah diserahkan satu buah notebook
support the learning activities in SMK Muhammadiyah 2 as well as
untuk mendukung kegiatan belajar di SMK Muhammadiyah
a form of implementation of Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate
program. Bank Resona Perdania would strive to improve public
Social Responsibility (CSR). Bank Resona Persania akan terus
conscience on banking in the hope for contributing in providing
meningkatkan kesadaran publik mengenai perbankan dan
banking education to the communities.
2
sekaligus
sebagai
implementasi
program
berharap dapat berkontribusi dalam memberikan edukasi perbankan kepada masyarakat. Program Edukasi Perbankan Bank Resona Perdania ke SMA
Banking Education Program of Bank Resona Perdania in
Islam Said Na’um Jakarta
Na’um Islamic Senior High School Jakarta
Tanggal 19 September 2013, Bank Resona Perdania kembali
On September 19, 2013, Bank Resona Perdania held Banking
menyelenggarakan Program Edukasi Perbankan kepada
Education Program for the students of Islamic Senior High
siswa/i di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Said Naum
School Said Naum Jakarta. The banking education was aimed to
Jakarta. Kegiatan edukasi perbankan tersebut bertujuan untuk
increase the students’ understanding on banking products and
meningkatkan pemahaman siswa mengenai produk dan jasa
services, building the students’ interest in banking /”Bank Minded
perbankan, membangun minat siswa/i pada perbankan / “Bank
Awareness” and improve the students’ awareness of prudential
Minded Awareness” dan meningkatkan kesadaran siswa/i
aspects in transaction. The event was a success and was accepted
mengenai aspek kehati-hatian dalam bertransaksi. Edukasi
enthusiastically by the students as observed from the students’
perbankan tersebut berjalan dengan baik dan diterima oleh
participation in asking questions on banking products and
para siswa/i dengan cukup antusias. Terlihat dari partisipasi
services. In this event, the Bank gave one notebook to support
siswa/i bertanya seputar perbankan mengenai produk dan
the learning activities in Islamic Senior High School Said Naum,
jasa bank. Pada kesempatan ini juga diserahkan satu buah
as well as an implementation of Corporate Social Responsibility
notebook untuk mendukung kegiatan belajar di SMA Islam
(CSR) program.
Said Naum sekaligus sebagai implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR).
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
105
Laporan Keuangan Konsolidasi dan Informasi Tambahan
Consolidated Financial Statement and Supplementary Information
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK /AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 / FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
109
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2013 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the year then ended
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9
Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN
110
SUPPLEMENTARY INFORMATION
Daftar I : Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk
110
Schedule I
Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Tersendiri Entitas Induk
112
Schedule II : Parent Entity’s Statement of Comprehensive Income
Daftar III : Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk
113
Schedule III : Parent Entity’s Statement of Changes in Equity
Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk
114
Schedule IV : Parent Entity’s Statement of Cash Flows
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
: Parent Entity’s Statement of Financial Position
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
111
112
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 Catatan/ Notes
2013 Rp
2012 Rp ASSETS
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
5
Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
6 35
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah Efek-efek Pihak ketiga Pendapatan dan biaya yang belum diamortisasi Jumlah Tagihan Derivatif - Pihak ketiga Kredit Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
25.246.649.960
18.079.790.314
874.510.815.723
672.666.006.456
Demand Deposits with Bank Indonesia
6.316.572.336 852.678.575.413 858.995.147.749
19.307.922.842 554.492.093.214 573.800.016.056
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties Total
7
1.724.590.000.000 (222.918.816) 1.724.367.081.184
1.662.226.000.000 (162.371.795) 1.662.063.628.205
8
274.571.778.230 (3.861.454.790) 270.710.323.440
198.095.233.687 (3.620.379.025) 194.474.854.662
9
36.994.833.601
13.859.654.884
Cash
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Third parties Unamortized interest Total Securities Third parties Unamortized interest income and expenses Total Derivative Receivables - Third parties Loans Third parties Allowance for impairment losses Net
10
9.711.393.550.236 (75.295.888.611) 9.636.097.661.625
8.254.566.328.881 (100.368.274.176) 8.154.198.054.705
11
189.855.682.189
196.185.496.158
Acceptances Receivable - Third parties
12
329.613.535.197 (118.429.818) 329.495.105.379
322.900.630.587 (134.045.350) 322.766.585.237
Finance Lease Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
572.869.935 (157.740) 572.712.195
843.015.574 (275.349) 842.740.225
Tagihan Anjak Piutang Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
38.402.449.215 (10.020.570) 38.392.428.645
8.057.408.455 (2.632.731) 8.054.775.724
Factoring Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
71.934.400.650
7.264.382.301
Prepaid Expenses
Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga Piutang Sewa Pembiayaan Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
Biaya Dibayar di Muka Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual
13 13,14
Aset Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah tercatat
14
Aset Lain-Lain
15
JUMLAH ASET
-
Consumer Financing Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
123.998.675.000
Non Current Assets Held for Sale
48.095.584.111 (34.809.349.648) 13.286.234.463
40.107.161.030 (31.408.854.831) 8.698.306.199
Premises and Equipments Cost Accumulated depreciation Carrying amount
48.002.299.408
13.896.490.273
14.118.461.376.211
11.970.849.456.399
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Other Assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
-3-
113
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 (Continued) Catatan/ Notes
2013 Rp
2012 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
16
2.967.330.086
75.980.828.870
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
17 35
Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
18 35
Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga
216.924.292 6.780.206.706.606 6.780.423.630.898
96.546.035 5.433.319.684.774 5.433.416.230.809
1.320.269.585 365.100.000.000 366.420.269.585
96.900.018.785 751.000.000.000 847.900.018.785
9
23.270.977.632
7.823.961.247
Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga
11
189.855.682.189
197.214.506.867
Acceptances Payable - Third parties
Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih
19
448.153.449.532
597.388.162.729
Securities Issued - Net
20,32
24.472.922.000
18.635.953.512
2.729.076.500.000 1.105.935.945.000 3.835.012.445.000
1.336.167.300.000 1.318.778.824.250 2.654.946.124.250
Utang Pajak
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Derivative Payables - Third parties
Taxes Payable
Pinjaman yang Diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
21 35
Biaya Masih Harus Dibayar
22
41.416.701.558
36.342.773.563
Accrued Expenses
Liabilitas Pajak Tangguhan
32
33.767.874.850
26.877.480.210
Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
23
238.643.280
188.969.806
Liabilitas Lain-Lain
13
10.696.617.482
159.317.673.224
Other Liabilities
11.756.696.544.092
10.056.032.683.872
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas
Borrowings Related parties Third parties Total
Post-Employment Benefits Obligation
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 5.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 2.850.000 saham Tambahan Modal Disetor
Capital Stock - Rp 100,000 par value per share Authorized - 5,000,000 shares Issued and paid-up - 2,850,000 shares Additional Paid-in Capital Additional Paid-in Capital Difference in Value from Restructuring Transaction among Entities under Common Control Difference in Value from Restructuring Transaction among Entities under Common Control Retained Earnings Appropriated Unappropriated Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity
24
Agio Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
25
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
285.000.000.000
285.000.000.000
116.788.145.625
116.788.145.625
(13.631.394.437)
-
(13.631.394.437)
1.407.440.515.883 566.159.452.946
1.158.845.757.883 367.806.949.621
2.361.756.720.017
1.914.809.458.692
8.112.102
7.313.835
2.361.764.832.119
1.914.816.772.527
14.118.461.376.211
11.970.849.456.399
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
114
-
Non-Controlling Interest Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-4-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
2013 Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi
693.482.556.587 15.812.479.057
Jumlah pendapatan bunga
709.295.035.644
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan komisi Premi penjaminan
242.185.698.307 2.230.398.223 12.092.474.696
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - Bersih
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 Catatan/ Notes
2012 Rp
640.851.176.356 13.978.320.055
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions
654.829.496.411
Total interest revenues
234.897.298.515 1.968.046.149 11.017.465.674
Interest Expenses Interest incurred Fees and commissions Guarantee premium
256.508.571.226
247.882.810.338
Total interest expenses
452.786.464.418
406.946.686.073
Interest Revenues - Net
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain - bersih
100.396.467.788 34.579.099.382 4.330.593.735
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
139.306.160.905
26
27 41
Other Operating Revenues and Expenses Other operating revenues
28
76.002.910.250 29.597.377.808 2.566.646.537
108.166.934.595
Gain on foreign exchange - net Other fees and commissions Others - net
Total Other Operating Revenues
Beban cadangan kerugian penurunan nilai
81.647.155.728
29
2.142.020.506
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Provisi dan komisi lainnya
83.736.111.579 81.245.113.780 12.793.862.603
30 31
63.508.523.609 69.579.106.847 12.342.032.642
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Other fees and commissions Total Other Operating Expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya
177.775.087.962
145.429.663.098
Beban Operasional Lainnya - Bersih
120.116.082.785
39.404.749.009
LABA OPERASIONAL
332.670.381.633
367.541.937.064
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Pendapatan sewa Lain-lain - bersih
266.689.625.254 2.510.364.139 511.903.757
Jumlah Pendapatan Non Operasional Bersih
269.509.137.540
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
602.179.519.173
BEBAN PAJAK - BERSIH
(202.755.610)
85.206.559.581
14 13
LABA BERSIH DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN
INCOME FROM OPERATIONS
2.761.000.439 (210.949.553) 2.583.837.250
Total Non Operating Revenues - Net
92.966.103.316
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Other Operating Expenses - Net
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Gain (loss) on sale of premises and equipment Gain on sale of non current assets held for sale Rental income Others - net
33.786.364
370.125.774.314 32
Provision for allowance for impairment losses
INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE - NET NET PROFIT FOR THE YEAR AND
516.972.959.592
277.159.670.998
516.971.761.325 1.198.267 516.972.959.592 181.394
277.158.559.860 1.111.138 277.159.670.998 33
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
97.249
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
NET INCOME AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO : Equity holders Non-controlling interest
BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
-5-
115
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-
-
-
-
116.788.145.625
-
-
34
285.000.000.000
-
-
25 34
116.788.145.625
-
-
34
285.000.000.000
-
-
116.788.145.625
(13.631.394.437)
-
-
(13.631.394.437) -
-
-
-
-
-
-
-
-
13.631.394.437 -
(13.631.394.437)
-
-
-
(13.631.394.437)
Additional Paid in Capital Selisih Nilai Transaksi Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Sepengendali/ Difference in Value Difference in Value from Restructuring from Restructuring Agio Saham/ Transaction among Transaction among Additional Entities under Entities under paid-in capital Common Control Common Control Rp Rp Rp
Tambahan Modal Disetor/
34
285.000.000.000
Modal Saham/ Paid-up Capital Rp
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2013
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor Dividen tunai Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
Saldo per 31 Desember 2012
Dividen tunai Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2012
Catatan/ Note
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
116 -6-
1.407.440.515.883
-
248.594.758.000
-
1.158.845.757.883
-
196.653.016.733
-
962.192.741.150
566.159.452.946
516.971.761.325
(248.594.758.000)
(70.024.500.000)
367.806.949.621
277.158.559.860
(196.653.016.733)
(62.985.000.000)
350.286.406.494
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
2.361.756.720.017
516.971.761.325
-
(70.024.500.000)
1.914.809.458.692
277.158.559.860
-
(62.985.000.000)
1.700.635.898.832
(319.783)
(400.000)
8.112.102
1.198.267
-
-
7.313.835
1.111.138
-
-
6.522.480
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Kepentingan Equity Holders Non-pengendali/ of the Parent Entity Non-controlling Interest Rp Rp
(319.783)
(400.000)
Balance as of December 31, 2013
Differences in value of restructuring transactions among entities under common control presented as additional paid-in capital Cash dividends Net assets of subsidiaries attributable to non-controlling interest Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income
Balance as of December 31, 2012
Cash dividends Net assets of subsidiaries attributable to non-controlling interest Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income
Balance as of January 1, 2012
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
2.361.764.832.119
516.972.959.592
-
(70.024.500.000)
1.914.816.772.527
277.159.670.998
-
(62.985.000.000)
1.700.642.421.312
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Beban cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan aset tetap dan aset lain-lain Beban imbalan pasca kerja Kerugian (keuntungan) atas penjualan aset tetap Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Selisih kurs atas cadangan kerugian penurunan nilai Amortisasi atas biaya emisi
2012 Rp
602.179.519.173
370.125.774.314
(693.482.598.104) 242.185.739.824
(640.851.176.356) 234.897.298.515
81.647.155.728
2.142.020.506
3.844.761.590 10.992.453.631 202.755.610
6.071.403.595 9.207.039.100 (33.786.364)
(266.689.625.254)
-
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Interest revenue Interest expense Provision for allowance for impairment losses Depreciation of premises and equipment and other assets Post-employment benefits expense Loss (gain) on sale of premises and equipment Gain on sale of non-current assets held for sale Net foreign exchange loss on allowance for impairment losses Amortization of issuance cost
3.888.788.738 1.914.786.802
4.359.324.491 1.547.728.966
(13.316.262.262)
(12.534.373.233)
(68.364.000.000) (1.567.443.896.688) (23.135.178.717) 6.329.813.969 (6.712.904.609) 270.145.639 (30.345.040.760) (91.152.439.278) (73.013.498.784) 1.347.007.400.089 15.447.016.385 4.805.453.377 (7.358.824.678) (10.942.780.157) (102.130.426.190)
(56.975.972.051) (1.233.521.235.052) (6.193.855.161) 64.666.273.291 (44.323.541.907) 1.169.415.194 1.442.591.545 5.868.697.368 74.539.716.984 505.506.205.786 2.881.736.827 1.763.443.333 (63.637.262.582) (9.156.325.708) 196.215.451.106
Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi Pembayaran pajak penghasilan Bunga yang diterima Bunga yang dibayar
(620.055.422.664) (77.284.649.830) 685.859.209.898 (283.602.441.382)
(572.289.034.260) (80.717.594.254) 635.850.946.649 (271.240.072.078)
Cash Used in Operating Activities Income tax paid Interest received Interest paid
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
(295.083.303.978)
(288.395.753.943)
Net Cash Used In Operating Activities
(76.235.468.778)
(141.379.572.205)
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Liabilitas derivatif Utang pajak Liabilitas akseptasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap
16.602.153 390.688.300.254 (8.652.047.617)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
305.817.386.012
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
33.786.364 (6.711.109.108)
(148.056.894.949)
Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Derivative receivables Acceptances receivable Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other assets Liabilities payable immediately Deposits Derivative payables Taxes payable Acceptances payable Post-employment benefits obligation Other liabilities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement in securities Proceeds from sale of premises and equipment Proceeds from sale of non-current assets held for sale Acquisitions of premises and equipment Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
-7-
117
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued) 2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima Penerimaan (pembayaran) surat berharga yang diterbitkan Kenaikan (penurunan) simpanan dari bank lain Pembayaran dividen Pembayaran dividen tunai entitas anak kepada non-pengendali
2012 Rp
1.180.066.320.750
(174.122.544.650)
(151.149.499.999) (481.479.749.200) (70.024.500.000)
298.670.500.000 620.397.138.110 (62.985.000.000)
(400.000)
(319.783)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase(decrease) in borrowings Proceeds from (payment of) securities issued Increase (decrease) in deposits from other banks Dividend payments Payments of subsidiaries' cash dividends to non-controlling interest
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
477.412.171.551
681.959.773.677
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
488.146.253.585
245.507.124.785
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.666.383.441.031
2.420.876.316.246
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3.154.529.694.616
2.666.383.441.031
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
25.246.649.960 874.510.815.723 858.995.147.749
18.079.790.314 672.666.006.456 573.800.016.056
1.395.777.081.184
1.401.837.628.205
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah
3.154.529.694.616
2.666.383.441.031
Total
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
118
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-8-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
1.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
P.T. Bank Resona Perdania (Bank) didirikan berdasarkan akta No. 104 tanggal 31 Desember 1953 dari Raden Meester Soewandi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/15/11 tanggal 15 Pebruari 1956 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 168, Tambahan No. 17 tanggal 28 Pebruari 1956.
P.T. Bank Resona Perdania (the “Bank”) was established by virtue of deed No. 104 dated December 31, 1953 of Raden Meester Soewandi, S.H., notary public in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. J.A.5/15/11 dated February 15, 1956 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 168, Supplement No. 17 dated February 28, 1956.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 260486/UMII tanggal 23 Desember 1957, Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dan berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 1/2KEP/DIR tanggal 28 Pebruari 1969 telah disetujui menjadi Bank Devisa.
Based on the Minister of Finance of the Republic of Indonesia’s Decision Letter No. 260486/UMII dated December 23, 1957, the Bank obtained its license to operate as a commercial bank. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 1/2KEP/DIR dated February 28, 1969, the Bank’s status was upgraded to a foreign exchange bank.
Sehubungan dengan penggabungan usaha antara The Daiwa Bank Limited selaku pemegang saham mayoritas Bank dengan The Asahi Bank Limited dimana dalam penggabungan usaha tersebut nama The Daiwa Bank Limited, berubah menjadi “Resona Bank Limited”, maka berdasarkan akta perubahan anggaran dasar perseroan No. 15 tanggal 11 April 2003 yang dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., nama Bank telah diubah menjadi “PT Bank Resona Perdania”. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09311HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 April 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6, tambahan No. 756 tanggal 20 Januari 2004.
In connection with the merger of the Bank’s majority shareholder, The Daiwa Bank Limited, with The Asahi Bank Limited where the majority shareholder’s name was changed to Resona Bank Limited, the Bank’s name was changed to PT Bank Resona Perdania, based on the amendment of the Bank’s Articles of Association No. 15 dated April 11, 2003 of Notary Hendra Karyadi, S.H., which have been approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C-09311 HT.01.04.TH.2003 dated April 29, 2003, and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 6, Supplement No. 756 dated January 20, 2004.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 26 Nopember 2013 dari Muliani, S.H., M.kn., notaris di Jakarta mengenai pemindahan tempat kedudukan Perseroan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-67009.A.H.01.02 tanggal 19 Desember 2013.
The Bank’s articles of association have been amended several times, the latest by Deed No. 6 dated November 26, 2013 of Muliani, S.H., M.kn., notary in Jakarta, pertaining to the translocation of domicile of the Company. Such amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-67009.A.H.01.02 dated December 19, 2013.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan. Bank mulai beroperasi secara komersial pada bulan Pebruari 1958.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry. The Bank started its commercial activities in February 1958.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
-9-
119
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Mulia Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. Bank mempunyai dua kantor cabang di Surabaya dan Bandung serta tiga kantor cabang pembantu berlokasi di Cikarang, Karawang dan Cibitung.
The Bank’s head office is located at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. The Bank has two branch offices located in Surabaya and Bandung and three sub-branch offices located in Cikarang, Karawang and Cibitung.
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah 294 dan 281 orang.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank had 294 and 281 employees, respectively.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The members of the Boards of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
2012
Didi Nurulhuda Abdul Haris Hartanto Cheng Shui-Hee, Garry Atsushi Tahara
Board of Commissioners Didi Nurulhuda Independent President Commissioner Abdul Haris Hartanto Independent Commissioner Cheng Shui-Hee, Garry Commissioner Atsushi Tahara
Akihiro Miyamoto Shiro Saito Jojo Prajoga* Marie Ito Iding Suherdi Masahiro Ishii Muhammad Akbar
Akihiro Miyamoto Shiro Saito Jojo Prajoga* Marie Ito Iding Suherdi Masahiro Ishii Muhammad Akbar
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
* Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan / Director in-charge for Compliance Function
b.
2.
Entitas Anak
b.
Bank memiliki, secara langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut ini :
The Company has ownership interest of more than 50%, directly in the following Subsidiary:
a.
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
P.T. Resona Indonesia Finance (RIF)
Jakarta
Perusahaan pembiayaan/ Finance Company
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
99,99%
Jumlah Aset/Total Assets 2013 2012 Rp Rp 460.921.019.510
387.427.974.180
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Dalam tahun berjalan, Bank dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 120
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Entitas Anak/ Subsidiary
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN STANDAR AKUNTANSI INTERPRETASI KEUANGAN (ISAK)
Consolidated Subsidiary
Standards effective in the current period In the current year, the Bank and its subsidiary have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 10 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
2013. PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit yang hanya mencakup transaksi kombinasi bisnis dimana standar sebelumnya mencakup transaksi tertentu antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama yang belum tentu merupakan kombinasi bisnis. Standar revisi ini mengacu pada PSAK 22, Kombinasi Bisnis dalam menentukan apa yang merupakan pengertian bisnis.
This revised standard provides a narrower scope as it only covers business combination transactions between entities under common control, whereas the previous standard covered certain transactions between entities under common control that are not necessarily business combinations. The revised standard refers to PSAK 22, Business Combination, in determining what constitutes a business.
Standar baru ini tetap mempertahankan penerapan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi sebesar jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SNTRES) di ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.
The new standard retains the application of the pooling of interest method where assets and liabilities acquired in the business combination are recorded by the acquirer at their book values. The difference between the transfer price and the book value of the business combination which was previously recorded under equity as Difference in the Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control (SNTRES) is now presented as Additional Paid in Capital.
Standar sebelumnya mengharuskan SNTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Di dalam standar revisi, selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi .
The previous standard requires the recycling of the SNTRES to profit and loss where the relevant entities are no longer under common control or when the corresponding assets, liabilities, shares, or other ownership instruments are transferred to an entity which is not under common control. Under the revised standard, the difference between the transfer price and the net assets acquired will always remain as part of the acquirer’s Additional Paid In Capital, and should not be recycled to profit and loss.
Standar revisi ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada saat penerapan awal, saldo SNTRES disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.
The revised standard is applied prospectively on or after January 1, 2013. Upon initial application, the balance of the SNTRES is presented as Additional Paid in Capital.
Penyesuaian PSAK 60, Keuangan: Pengungkapan
Instrumen
Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit. b.
Amendment to PSAK Instruments: Disclosure
60,
Financial
Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g., quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
periods beginning on January 1, 2013. PSAK 38 (revised 2012), Business Combination of Entities Under Common Control
c.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
b.
Standards and interpretation in issue not yet adopted i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 : ISAK 27, Transfers of Assets from Customers 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 11 -
121
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
ii.
ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standard and interpretation on the consolidated financial statements.
ii.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
122
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
Effective for periods beginning on or after January 1, 2015: PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 68, Fair Value Measurements
3.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Statement of compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang yang digunakan untuk penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged nor restricted.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 12 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Bank and the entity controlled by the Bank (its subsidiary). Control is achieved where the Bank has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif pelepasan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Bank.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in the subsidiary are identified separately and presented within equity. The carrying amount of noncontrolling interests is the amount of those interests at initial recognition plus noncontrolling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the noncontrolling interests having a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Bank and its subsidiary’s interests in subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Bank and its subsidiary’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Bank.
Bank telah memilih untuk menyajikan sebagai bagian yang terpisah dalam ekuitas, sisa saldo yang berkaitan dengan pengaruh transaksi modal tahun sebelumnya dari entitas anak dengan pihak ketiga.
The Bank has carried forward and opted to present as a separate item within equity, the remaining balance related to the effect of prior year’s capital transaction of the subsidiary with third parties.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 13 -
123
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
d.
124
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
d.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan kepentingan non pengendali dari pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada tanggal akuisisi. Imbalan akuisisi adalah nilai wajar dari aset yang diserahkan, liabilitas yang timbul kepada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Selisih lebih imbalan akuisisi atas biaya akuisisi diakui sebagai goodwill, sedangkan selisih lebih biaya akuisisi atas imbalan akuisisi diakui langsung dalam laba rugi tahun berjalan.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets received, liabilities incurred or assumed, any non-controlling interest of the acquiree. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition date. The consideration for the acquisition is the aggreate of the fair value of asset given, any liabilities assumed and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. The excess of consideration over cost of acquisition is recognized as goodwill. The excess of cost of acquisition over the consideration for the acquisition is recognised directly in profit or loss.
Imbalan untuk akuisisi dapat termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen yang diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
The consideration for the acquisition may include any assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, measured at its acquisitiondate fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of contingent consideration classified as equity are not recognized.
Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 14 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Grup memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Group obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date – and is subject to a maximum of one year.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquire prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
e.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
e.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
f.
Foreign Currency Balance
Transactions
and
The book of accounts of the Bank is maintained in Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the statement of financial position date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year’s statement of comprehensive income.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
f.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank dan entitas anak (entitas pelapor):
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Bank and its subsidiary (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
Has control or joint control of the reporting entity;
ii.
Memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
atas
ii.
Has significant influence over the reporting entity; or
iii.
Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
iii.
Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 15 -
125
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
ii.
iii.
b.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
i.
ii.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
126
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan pihak yang tidak berelasi diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
All transactions with related parties, whether or not made under similar terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Bank dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank and its subsidiary’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 16 -
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held to maturity Available-for-sale Loans and receivables
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for upon initial trading or designated recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang dan informasi didokumentasikan, tentang Bank dan anak perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank and its subsidiary is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3h.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3h.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank dan entitas anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi atau dikurangi pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank and its subsidiary have the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Heldto-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs or less income which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-tomaturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 17 -
127
128
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss, or loans and receivables, are classified as available-forsale. Financial assets available-for-sale are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, financial assets availablefor-sale are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 18 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instrument other than these financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or
Untuk aset keuangan yang diukur pada diamortisasi, jumlah biaya perolehan kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 19 -
129
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan entitas anak harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank and its subsidiary must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank dan entitas anak mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank dan entitas anak apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank and its subsidiary estimates economic losses that may be suffered by the Bank and its subsidiary if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit pembiayaan secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. 130
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 20 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss in the period concerned.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 21 -
131
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
132
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan serta masih manfaat kepemilikan mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank and its subsidiary derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank and its subsidiary neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank and its subsidiary recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank and its subsidiary retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank and its subsidiary continue to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 22 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
h.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dan entitas anak diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank and its subsidiary are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank and its subsidiary after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Bank dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank and its subsidiary financial liabilities are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
dimiliki
untuk
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 23 -
133
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
i.
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank dan entitas anak disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank and its subsidiary is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Penentuan nilai wajar sesuai dengan yang dijelaskan dalam Catatan 3i.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3i.
Liabilitas keuangan diukur perolehan diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for shortterm liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank dan entitas anak dibatalkan atau telah dilepaskan, kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Bank and its subsidiary derecognise financial liabilities when and only when, the Bank and its subsidiary’s obligations are discharged or cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
pada
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
i.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara yang memahami dan pihak-pihak berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
The fair value hierarchy shall have the following levels:
134
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 24 -
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
j.
k.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Reklasifikasi Aset Keuangan
j.
Reclassification of Financial Instruments
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Bank dan entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank dan entitas anak hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank and its subsidiary shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank and its subsidiary only reclassify financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank and its subsidiary have the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Bank dan entitas anak tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
Bank and its subsidiary are not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
k.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank dan entitas anak:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the consolidated financial statements if and only if, the Bank and its subsidiary:
-
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 25 -
135
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
-
l.
m.
n.
o.
136
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
l.
intends to settle on a net basis or realize its asset and settle its liability simultaneously.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
m.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Efek-efek
n.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities are classified as held-to-maturity and loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
o.
Derivative Receivables and Payables
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
Derivative receivables and payables are classified as fair value to profit or loss (FVTPL).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of derivative receivables and payables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 26 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
p.
q.
r.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Kredit
p.
Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
q.
classified
as
loan
and
Acceptances Receivables and Payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance receivables are classified as loan and receivable. Acceptance liabilities are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets and 3h related to financial liabilities.
Sewa
r.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the subsidiaries’ net investment in the finance leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 27 -
137
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
s.
t.
138
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa dalam sewa pembiayaan harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments under finance lease are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Piutang Pembiayaan Konsumen
s.
Consumer Financing Receivables
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of consumer financing receivables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Tagihan Anjak Piutang
t.
are
Factoring Receivables
Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Factoring receivables are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of factoring receivables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 28 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
u.
v.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Aset Tidak Lancar Dimiliki Untuk Dijual
u.
Noncurrent Assets Held for Sale
Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan bukan melalui penggunaan lebih lanjut. Kondisi ini dianggap terpenuhi hanya ketika penjualan sangat mungkin dan aset tidak lancar yang tersedia untuk dijual segera dalam kondisi sekarang. Manajemen harus berkomitmen untuk penjualan yang diharapkan untuk memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan yang selesai dalam satu tahun dari tanggal klasifikasi.
Noncurrent assets are classified as held for sale if their carrying amount will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. This condition is regarded as met only when the sale is highly probable and the noncurrent asset is available for immediate sale in its present condition. Management must be committed to the sale, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar dikurangi biaya untuk untuk menjual.
Noncurrent assets held for sale are measured at the lower of their previous carrying amount and fair value less costs to sell.
Aset Tetap
v.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan renovasi gedung yang disusutkan dengan metode garis lurus, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
The depreciation of premises and building improvements is computed using the double declining balance method, except for building which is depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan renovasi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inventaris kantor
20 4–8 4–8
Building and building improvements Vehicles Machinery and office equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated depreciated.
biaya
at
cost
and
is
not
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are disposed of, their removed from the resulting gain or loss loss.
retired or otherwise carrying values are accounts and any is reflected in profit or
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 29 -
139
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use.
w.
x.
y.
z.
Simpanan
w.
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.
Simpanan dari Bank Lain
x.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of deposits from other banks refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.
Surat Berharga yang Diterbitkan
y.
Securities Issued
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of securities issued refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
z.
Difference in Value of Restructuring Transactions among Entities under Common Control The difference between the transfer price and book value of assets, liabilities, shares or other forms of ownership instruments in a restructuring transaction among entities under common control is recorded as “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” and since 2013 presented in additional paid-in capital.
Imbalan Pasca Kerja
aa.
Bank dan entitas anak menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kebijakan Bank adalah menghitung dan mengakui berdasarkan nilai yang tertinggi antara undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari kesepakatan kerjasama yang ditetapkan Bank dengan karyawannya. 140
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan sejak tahun 2013 disajikan dalam pos tambahan modal disetor. aa.
Deposits
Post-employment Benefits The Bank and its subsidiary provides postemployment benefits to its employees as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The Bank’s policy is to calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under the agreement between the Bank and its employees.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 30 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined by an independent actuary using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the Bank and its subsidiary’s defined benefit obligations are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation reduced by the fair value of plan assets and as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of scheme assets.
bb. Pendapatan dan Beban Bunga
ö.
bb. Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3g).
Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Suku bunga tersebut diterapkan terhadap nilai kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai.
Revenue related to impaired loan directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses. The interest rates are applied to the loan amounts net of impairment losses.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the statement of comprehensive income.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the consolidated financial statement is interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
cc.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Revenues and Expenses on Fees and Commissions Fees and commissions directly related to loan activities or specific terms and with significant amounts are deferred and amortized over the periods of related loan commitments using the effective interest rate method. For loans settled prior to maturity date, the balances of deferred fee or commission are recognized as income at loan settlement date.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 31 -
141
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu atau nilainya tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to either loan activities or period of time or whose amounts are not material are recognized as revenue or expense when earned or incurred.
dd. Pajak Penghasilan
142
dd. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank and its subsidiary expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank and its subsidiary intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 32 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
ee.
ff.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Laba per Saham
ee.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing consolidated net income attributable to the owners of the entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
Provisi
ff.
Provisions
Provisi diakui ketika Bank dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Bank dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Bank and its subsidiary have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Bank and its subsidiary will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
dd. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
gg. Impairment of Non-financial Asset
Pada tanggal pelaporan, Bank dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Bank and its subsidiary review the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank and its subsidiary estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 33 -
143
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. 4.
144
Estimated recoverable amount is the higher fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi dasar berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari direview secara berkala. Revisi terhadap estimasi akuntansi akan diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi, jika revisi tersebut hanya berpengaruh terhadap periode tersebut, atau pada periode tersebut dan periode berikutnya jika revisi tersebut mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Below are the critical judgements, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Bank accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank dan entitas anak yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan entitas anak dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 8.
The management have reviewed the Bank and its subsidiary’s held-to-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank and its subsidiary’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are described in Note 8.
Sumber estimasi ketidakpastian
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future, and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are explained below:
dalam
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 34 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
Cadangan keuangan
aset
Provision for losses on impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
At each reporting date, the Bank and its subsidiary evaluate whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Bank dan entitas anak melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
Bank and its subsidiary perform assessment of the impairment amounts in two ways, namely:
a.
kerugian
penurunan
nilai
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan
a.
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the statement of financial position date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 35 -
145
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
b.
146
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the statement of financial position date. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in the individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce the difference between estimated and actual losses.
Manfaat Karyawan
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dan entitas anak dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank dan entitas anak.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank and its subsidiary’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognize in the future periods. Although the assumptions used by the Bank and its subsidiary are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank and its subsidiary's post-employment benefits liability.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Bank and its subsidiary premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 36 -
Lives
of
Premises
and
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
5.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.
Nilai tercatat Catatan 14.
The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.
aset
tetap
diungkapkan
dalam
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2013 Jumlah/ Total Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat
253.840.815.723 620.670.000.000
Jumlah
874.510.815.723
2012 GWM Primer/ Primary MMD % 8,55 8,15
Jumlah/ Total Rp 243.775.006.456 428.891.000.000 672.666.006.456
GWM Primer/ Primary MMD % 8,37 8,83
Rupiah U.S. Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective from December 31, 2013, regarding Mandatory Minimum Deposit (MMD) Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The MMD in Rupiah consists of Primary MMD which is set at 8% and the Secondary MMD which is set at 4%, and MMD Loan to Deposit Ratio (LDR MMD) which is determined based on parameters under disincentive or over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive MMD in the United States Dollar is set at 8%.
Sesuai dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, GWM dalam Rupiah, terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan sebesar 2,5%, serta GWM LDR sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011.
In accordance with PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 which was amended by PBI No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011, MMD in Rupiah consists of Primary MMD which is set at 8% and Secondary MMD which is set at 2.5%, and LDR MMD which is determined based on parameters under disincentive or over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive which became effective from March 1, 2011. MMD in the United States Dollar is set at 8% which is effective from June 1, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GWM sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) masing-masing sebesar 8,31% dan 5,49%.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s secondary MMD which consists of Bank Indonesia Certificates were 8.31% and 5.49%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak membentuk GWM LDR karena LDR Bank lebih besar dari batas atas LDR target dan KPMM Bank diatas 14%.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank did not establish LDR minimum statutory reserves because of Bank’s LDR was above LDR target and Bank’s CAR was above 14%. 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 37 -
147
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with the MMD required under Bank Indonesia regulation.
Seluruh giro pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai, karena ditransaksikan dengan bank sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.
All demand deposits with Bank Indonesia as of December 31, 2013 and 2012 are not impaired, since these are transacted with central bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency.
6.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
This account represents current accounts with banks other than Bank Indonesia, with details as follows:
Merupakan penempatan giro pada bank lain selain Bank Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
2013 Rp Pihak berelasi Mata uang asing Resona Bank Ltd, Jepang The Bank of East Asia, Hongkong Sub jumlah Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lainnya (masing-masing di baw ah Rp 10 juta) Mata uang asing JP Morgan Chase Bank NA, Amerika Serikat Citibank JP Tokyo, Jepang Deutsche Bank Trust Co., Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk JP Morgan Chase Bank AG, Jerman OCBC Bank, Singapura Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand OCBC-NISP Bank, Jakarta Lainnya (masing-masing di baw ah Rp 1 miliar) Sub jumlah Jumlah
2012 Rp
6.305.302.185
19.301.028.604
11.270.151
6.894.238
6.316.572.336
19.307.922.842
Related parties Foreign currencies Resona Bank Ltd, Japan The Bank of East Asia, Hongkong Sub total Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others (below Rp 10 million each) Foreign currencies
272.662.161 14.847.846
7.559.394 13.694.691
6.764.849
6.420.521
419.133.957.836 233.408.863.461
420.458.416.564 69.076.936.469
142.632.534.965 39.770.732.318
28.888.083.322 17.752.537.146
5.569.557.351 4.742.447.484
8.583.029.781 6.132.124.455
4.207.736.427 2.496.299.812
2.232.045.109 802.142.404
JP Morgan Chase Bank NA, USA Citibank JP Tokyo, Japan Deutsche Bank Trust Co., USA PT Bank Central Asia Tbk JP Morgan Chase Bank AG, Germany OCBC Bank, Singapore Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand OCBC-NISP Bank, Jakarta
422.170.903
539.103.358
Others (below Rp 1 billion each)
852.678.575.413
554.492.093.214
858.995.147.749
573.800.016.056
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah
148
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
0,21%
0,21%
Sub total Total
Average annual interest rate Rupiah
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai.
All demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain tidak perlu dibentuk karena giro pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since demand deposits with other banks are assessed to be collectible upon maturity.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 38 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
7.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis, mata uang dan nama bank adalah sebagai berikut:
Jenis penempatan Pihak ketiga Mata uang asing Deposito berjangka - OCBC Bank, Singapura Rupiah Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 222.918.816 Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Jenis penempatan Pihak ketiga Rupiah Call loan Bank Jabar Banten, Bandung JP Morgan Chase Bank, Jakarta setelah ditambah b roker fee yang belum diamortisasi sebesar Rp 121.557 The Hongkong and Shanghai Banking Corp, Jakarta setelah ditambah b roker fee yang belum diamortisasi sebesar Rp 121.557 Bank Commonwealth, Jakarta setelah ditambah b roker fee yang belum diamortisasi sebesar Rp 43.413 Bank Mega, Jakarta
Jangka waktu/ Term hari/days
Classification of placements with Bank Indonesia and other banks by type, currencies and bank’s name are as follows:
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
212
2
0,27%
Type of placement
328.590.000.000
5,75%
1.395.777.081.184 1.724.367.081.184
Jangka waktu/ Term hari/days
2012 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
Jumlah/ Amount Rp
5
4,30%
50.000.000.000
5
4,35%
70.000.121.557
5
4,35%
70.000.121.557
5 5
4,35% 4,40%
25.000.043.413 60.000.000.000
Subjumlah Mata uang asing Deposito berjangka - OCBC Bank, Singapura Rupiah Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 162.658.322 Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Jumlah/ Amount Rp
275.000.286.527
759
5
0,57%
4,00%
260.226.000.000
1.126.837.341.678 1.662.063.628.205
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, penempatan pada Bank Indonesia tidak mengalami penurunan nilai karena ditransaksikan dengan Bank Sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.
Third parties Foreign currencies Time deposit - OCBC Bank, Singapore Rupiah Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 222,918,816 Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Type of placement Third parties Rupiah Call loan Bank Jabar Banten, Bandung JP Morgan Chase Bank, Jakarta net of unamortized broker fee Rp 121,557 The Hongkong and Shanghai Banking Corp, Jakarta net of unamortized broker fee Rp 121,557 Bank Commonwealth, Jakarta net of unamortized broker fee Rp 43,413 Bank Mega, Jakarta Subtotal Foreign currencies Time deposit - OCBC Bank, Singapore Rupiah Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 162,658,322 Placements with Bank Indonesia and Other Banks
As of December 31, 2013 and 2012, the placements with Bank Indonesia are not impaired since these are transacted with Central Bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency. 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 39 -
149
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain tidak perlu dibentuk karena penempatan pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo. 8.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since placements with other banks are assessed to be collectible upon maturity.
EFEK-EFEK
8.
Efek-efek berdasarkan tujuan investasi, jenis dan mata uang adalah sebagai berikut:
Securities classified according to purpose, type and currencies are as follows:
2013 Rp Pihak ketiga Dim iliki hingga jatuh tem po Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Pendapatan dan biaya yang belum diamortisasi
2012 Rp
242.667.000.000 (3.814.735.234)
Subjumlah
238.852.264.766
Pinjam an yang diberikan dan piutang Mata uang asing Wesel ekspor Pendapatan yang dapat diatribusikan Subjumlah Jumlah Efek-efek
Sertifikat Bank Indonesia Wesel ekspor
150
273 14 - 118
160.000.000.000 (3.594.501.385)
Third parties Held-to-m aturity Rupiah Bank Indonesia Certificates Unamortized income and expenses
156.405.498.615
31.904.778.230 (46.719.556)
38.095.233.687 (25.877.640)
31.858.058.674
38.069.356.047
270.710.323.440
194.474.854.662
Suku bunga rata-rata per tahun dan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Jangka waktu/ Term hari/days
SECURITIES
Subtotal Loans and receivables Foreign currencies Export drafts Atributable income Subtotal Total Securities
Average interest rates per annum and term are as follows:
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
5,60% 5,66%
Jangka waktu/ Term hari/days
2012 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
273 14 - 90
Bank Indonesia Certificates Export drafts
4,61% 3,09%
Seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai.
The Bank’s securities are not impaired as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek tidak perlu dibentuk karena efek-efek dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since securities are assessed to be collectible upon maturity.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the securities are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Efek-efek Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15)
270.710.323.440
194.474.854.662
131.176.575
66.172.221
Jumlah
270.841.500.015
194.541.026.883
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 40 -
Securities Accrued interest receivable (Note 15) Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
9.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap. Forward dan Swap merupakan komitmen untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign exchange contracts and swap contracts. Forward and Swap contracts are agreements to buy or sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari instrumen derivatif berkisar antara 1 sampai 13 bulan.
The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of a counterparty to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 1 to 13 months.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada transaksi derivatif yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Dengan demikian, seluruh laba/rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi.
As of December 31, 2013 and 2012, none of the Bank’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in profit or loss.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 2013
Jumlah nosional/ Notional amount Beli/Buy Rp Pihak ketiga Forw ard SWAP SPOT Jumlah tagihan derivatif dan liabilitas derivatif
848.896.040.809 351.911.854.364 4.560.550.000
Tagihan/ Receivables Rp
Jual/Sell Rp 836.999.538.361 357.149.837.913 4.553.088.228
Liabilitas/ Payables Rp
32.018.760.487 4.960.158.956 15.914.158
15.265.878.261 8.005.099.371 -
36.994.833.601
23.270.977.632
Third parties Forw ard SWAP SPOT Total derivative receivables and derivative payables
2012 Jumlah nosional/ Notional amount Beli/Buy Rp Pihak ketiga Forw ard SWAP SPOT Jumlah tagihan derivatif dan liabilitas derivatif
671.247.691.919 149.749.799.538 71.110.430.677
Jual/Sell Rp 666.215.700.990 149.791.573.580 71.354.369.662
Tagihan/ Receivables Rp
Liabilitas/ Payables Rp
13.343.185.913 427.352.195 89.116.776
7.158.427.558 415.545.517 249.988.172
13.859.654.884
7.823.961.247
Third parties Forw ard SWAP SPOT Total derivative receivables and derivative payables
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 41 -
151
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
10. KREDIT a.
10. LOANS
Jenis Pinjaman
a. 2013 Rp
Rupiah Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman ekspor Trust receipts Pinjaman sindikasi Anjak piutang Pinjaman karyawan bukan manajemen Fasilitas cerukan
3.188.964.079.457 793.268.291.410 169.278.502.647 22.567.944.340 35.631.194.197 64.177.322.866
5.055.645.864 1.953.258.628
5.979.131.270 1.976.448.401
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4.112.455.825.616
4.281.842.914.588
Bersih
4.043.910.600.215
(68.545.225.401)
86.559.130.980 42.014.765.312 8.543.340.000
116.163.942.949 35.518.195.851 9.772.932.000
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.598.937.724.620
3.972.723.414.293
Bersih
5.592.187.061.410
3.910.733.629.955
9.636.097.661.625
8.154.198.054.705
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
10,20% 4,02% 1,51%
Net Foreign currencies Third parties Working capital loans Investment loans Export loans Trust receipts Promissory notes two-step loans Factoring Export two-step loans Total Allowance for Impairment losses
(61.989.784.338)
10,36% 4,00% 1,73%
Mata Uang
Total Allowance for Impairment losses
4.243.464.424.750
2.250.306.872.338 561.769.737.005 856.680.975.820 142.510.758.330
(6.750.663.210)
Rupiah Third parties Working capital loans Investment loans Export loans Trust receipts Syndicated loans Factoring Non-management employee loans Overdraft facility
(38.378.489.838)
3.017.924.165.169 1.220.197.612.277 993.822.925.205 229.875.785.677
Kredit - Bersih
152
2012 Rp
3.167.268.772.735 668.511.580.347 168.836.000.000 56.932.872.098 36.662.103.586 7.235.592.358
Mata uang asing Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman ekspor Trust receipts Promissory notes two-step loans Anjak piutang Ekspor two-step loans
b.
By Type of Loans
b.
Net Loans - Net Average effective interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Japanese Yen
By Currencies
2013 Rp
2012 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
4.112.455.825.616 5.270.280.159.928 328.657.564.692
4.281.842.914.588 3.610.313.006.350 362.410.407.943
Rupiah U.S. Dollar Japanese Yen
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
9.711.393.550.236
8.254.566.328.881
Total Allowance for Impairment losses
Kredit - Bersih
9.636.097.661.625
(75.295.888.611)
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 42 -
(100.368.274.176) 8.154.198.054.705
Loans - Net
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Sektor Ekonomi
c. 2013 Rp
d.
By Economic Sector 2012 Rp
Rupiah Industri Pembiayaan dan asuransi Perdagangan grosir Jasa usaha Konstruksi Transportasi/pergudangan Hotel restoran Pertanian Perusahaan induk Lain-lain Sub Jumlah
2.115.410.050.396 867.409.305.341 566.327.261.531 394.185.891.788 141.913.951.975 14.859.618.721 7.000.000.000 294.100.000 5.055.645.864 4.112.455.825.616
1.826.165.992.286 875.813.110.817 571.991.049.037 752.016.531.078 184.155.286.241 24.533.099.029 10.000.000.000 27.365.198.830 3.823.516.000 5.979.131.270 4.281.842.914.588
Rupiah Industry Finance and insurance Wholesales trading Business service Construction Transportation/storage Hotel/restaurant Agriculture Holding company Others Sub total
Mata uang asing Industri Perdagangan grosir Jasa usaha Konstruksi Perusahaan induk Perdagangan retail Pembiayaan dan asuransi Pertanian Lain-lain Sub Jumlah
2.423.367.113.788 1.423.679.317.140 721.397.311.073 568.570.122.692 170.197.450.000 114.154.600.000 67.157.869.210 3.651.000.000 106.762.940.717 5.598.937.724.620
2.025.351.989.352 900.509.683.644 569.049.666.203 64.829.332.340 134.787.430.000 92.332.040.000 23.501.920.378 10.553.610.000 151.807.742.376 3.972.723.414.293
Foreign Currencies Industry Wholesales trading Business service Construction Holding company Retail trading Finance and insurance Agriculture Others Sub total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
9.711.393.550.236
8.254.566.328.881
(75.295.888.611)
(100.368.274.176)
Kredit - Bersih
9.636.097.661.625
8.154.198.054.705
Jangka Waktu
d.
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Total Allowance for Impairment losses Loans - Net
By Maturity Based on term of loan agreements:
Rupiah Rp
2013 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Bersih/ Net Rp
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
1.586.382.119.345 1.039.996.274.562 1.300.764.596.395 185.312.835.314
1.809.983.626.355 1.996.929.311.712 852.108.047.118 939.916.739.435
3.396.365.745.700 3.036.925.586.274 2.152.872.643.513 1.125.229.574.749
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4.112.455.825.616
5.598.937.724.620
9.711.393.550.236
Total Allowance for Impairment losses
Kredit - Bersih
4.043.910.600.215
(68.545.225.401)
(6.750.663.210) 5.592.187.061.410
(75.295.888.611) 9.636.097.661.625
Loans - Net
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 43 -
153
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
e.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Rupiah Rp
2012 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Bersih/ Net Rp
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
420.639.343.471 1.991.443.387.986 1.367.127.843.162 502.632.339.969
620.610.009.478 2.307.299.338.205 574.685.534.230 470.128.532.380
1.041.249.352.949 4.298.742.726.191 1.941.813.377.392 972.760.872.349
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4.281.842.914.588
3.972.723.414.293
8.254.566.328.881
Total Allowance for Impairment losses
Kredit - Bersih
4.243.464.424.750
(38.378.489.838)
(61.989.784.338) 3.910.733.629.955
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain.
e.
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan 4% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.
154
(100.368.274.176) 8.154.198.054.705
Loans - Net
Syndicated loans represent loans given to debtors with syndicated financing agreements with other banks.
The percentage of the Bank’s participation as a member in syndicated loans are 4% in 2013 and 2012, respectively.
f.
Pinjaman kepada karyawan bukan manajemen Bank ditujukan untuk pendidikan, kepemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 10 sampai dengan 120 bulan. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman karyawan adalah 4,99% dan 5,02% masing-masing untuk 2013 dan 2012. Pembayaran kembali kredit melalui pemotongan gaji bulanan.
f.
Loans to the Bank’s non management employees are intended for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties, within a period of 10 to 120 months. These loans bear average interest rates per annum of 4.99% and 5.02% in 2013 and 2012, respectively. Loans are collected through monthly salary deductions.
g.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain tanah, bangunan, mesin,jaminan perusahaan, giro dan deposito berjangka.
g.
Loans are secured by collateral which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry, such as lands, buildings, machineries, corporate guarantees, demand deposits and time deposits.
h.
Bank telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 64.627.140.354 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.286.234.285 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 160.775.090.972 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 76.070.248.671 pada tanggal 31 Desember 2012. Bank melakukan restrukturisasi dengan cara memberikan perpanjangan jangka waktu kredit dan penurunan suku bunga.
h.
The Bank has restructured loans of Rp 64,627,140,354 with allowance for impairment losses of Rp 2,286,234,285 as of December 31, 2013 and Rp 160,775,090,972 with allowance for impairment losses of Rp 76,070,248,671 as of December 31, 2012. Loan are restructured by giving extension of loan terms and reduction of interest rates.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 44 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
i.
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, kredit berdasarkan klasifikasi kualitas adalah sebagai berikut:
Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan Macet Sub jumlah Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Sub jumlah Jumlah
Sub jumlah Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Macet Sub jumlah Jumlah
Bersih/ Net Rp Rupiah Current
827.996.431
3.743.807.511.485
248.725.861.044 82.432.353.070 36.662.103.586
969.608.245 38.531.923.393 28.215.697.332
247.756.252.799 43.900.429.677 8.446.406.254
4.112.455.825.616
68.545.225.401
4.043.910.600.215
5.095.279.754.632
1.754.899.106
5.093.524.855.526
Foreign currencies Current
503.657.969.988
4.995.764.104
498.662.205.884
Special mention
5.598.937.724.620
6.750.663.210
5.592.187.061.410
9.711.393.550.236
75.295.888.611
9.636.097.661.625
2012 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for impairment losses Rp
Special mention Doubtful Loss Sub total
Sub total Total
Bersih/ Net Rp Rupiah Current
3.739.108.689.379
1.242.296.104
3.737.866.393.275
507.103.031.012 35.631.194.197
18.627.823.984 18.508.369.750
488.475.207.028 17.122.824.447
4.281.842.914.588
38.378.489.838
4.243.464.424.750
3.466.956.173.414
1.700.158.649
3.465.256.014.765
Foreign currencies Current
396.451.694.644 52.086.333.963 57.229.212.272
5.523.355.843 12.638.638.633 42.127.631.213
390.928.338.801 39.447.695.330 15.101.581.059
Special mention Substandard Loss
3.972.723.414.293
61.989.784.338
3.910.733.629.955
8.254.566.328.881
100.368.274.176
8.154.198.054.705
Rasio Non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
Based on the criteria stated in Bank Indonesia Regulations, loans classified according to quality are as follows:
3.744.635.507.916
Jumlah kredit/ Total loans Rp Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan
i.
2013 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for impairment losses Rp
Jumlah kredit/ Total loans Rp
j.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
j.
Special mention Doubtful Sub total
Sub total Total
The non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
1,23% 0,54%
1,76% 0,87%
Gross NPL Net NPL
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 45 -
155
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
k.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Kredit bermasalah/ Non-performing loans Rp
2013 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
As of December 31, 2013 and 2012, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:
Kredit bermasalah/ Non-performing loans Rp
2012 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
36.662.103.586 82.432.353.070
28.215.697.332 38.531.923.393
35.631.194.197 -
18.508.369.750 -
Sub jumlah
119.094.456.656
66.747.620.725
35.631.194.197
18.508.369.750
Sub jumlah Jumlah
-
-
109.315.546.235
54.766.269.846
-
-
109.315.546.235
54.766.269.846
144.946.740.432
73.274.639.596
119.094.456.656
66.747.620.725
Dalam Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
l.
Rupiah Business service Industry Sub total Foreign currencies Industry Sub total Total
As of December 31, 2013, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
Berdasarkan Revisi Laporan BMPK tanggal 31 Desember 2012, rasio pelanggaran BMPK untuk pihak tidak terkait posisi Desember 2012 dari sebelumnya 0% berubah menjadi 12,10% yang disebabkan oleh ketergantungan keuangan debitur dari debitur lain yang terjadi pasca penarikan fasilitas. Pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada bulan Maret 2013.
Based on Revision of legal lending limit report for December 31, 2012, the legal lending limit breach ratio for non-related party as of December 2012 previously 0% changed to 12.10%, caused by debtor’s financial dependency from other debtor which happened after facility drawdown. The breach is already settled in March 2013.
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
m. The changes in the allowance for impairment losses on loans for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir tahun
2013 Valuta asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
38.378.489.839
61.989.784.337
100.368.274.176
86.306.483.202
(4.635.443.861)
81.671.039.341
2.095.252.362 (58.235.000.000) -
(901.105.671) (53.575.822.024) 3.873.250.427
1.194.146.691 (111.810.822.024) 3.873.250.427
68.545.225.403
6.750.663.208
75.295.888.611
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) during the year Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences Balance at end of year
2012 Valuta asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
2.680.531.471
118.287.125.277
120.967.656.748
34.949.246.736
(32.811.056.479)
2.138.190.257
748.711.632 -
430.557.988 (28.272.381.605) 4.355.539.156
1.179.269.620 (28.272.381.605) 4.355.539.156
Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences
61.989.784.337
100.368.274.176
Balance at end of year
Rupiah Rp
156
k.
Rupiah Jasa usaha Industri
Mata uang asing Industri
l.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
38.378.489.839
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 46 -
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) during the year
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
n.
Penghapusan cadangan kerugian penurunan nilai kredit valuta asing sejumlah Rp 53.575.822.024 merupakan penghapusan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang belum dihapus buku namun telah diselesaikan dengan cara dijual kepada pihak ketiga.
Write-off of loan foreign currencies allowance for impairment losses amounting to Rp 53,575,822,024 is write-off of loan allowance for impairment losses which is not yet written off but have been settled with sale to third party.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
Management believes that the allowance impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible loans.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
n.
The changes in loans written off are as follows:
2013 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Penghapusan Selisih kurs penjabaran
26.605.684.345 58.235.000.000 -
287.027.677.069 70.780.761.465
313.633.361.414 58.235.000.000 70.780.761.465
Balance at beginning of year Write-off Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
84.840.684.345
357.808.438.534
442.649.122.879
Balance at end of year
2012 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
o.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Penghapusan Selisih kurs penjabaran
26.605.684.345 -
244.417.728.665 28.272.381.605 14.337.566.799
271.023.413.010 28.272.381.605 14.337.566.799
Balance at beginning of year Write-off Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
26.605.684.345
287.027.677.069
313.633.361.414
Balance at end of year
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
o.
2013 Rp
Carrying amount at amortized cost of the loans are as follow:
2012 Rp
Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15) Cadangan kerugian penurunan nilai
9.711.393.550.236
8.254.566.328.881
7.148.583.162
4.115.889.029
Jumlah
9.643.246.244.787
(75.295.888.611)
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
Sub jumlah Jumlah
8.158.313.943.734
Total
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE 2013 Rp
Tagihan Akseptasi Pihak ketiga Rupiah Debitur Mata uang asing Debitur Bank
(100.368.274.176)
Loans Accrued interest receivable (Note 15) Allowance for impairment losses
2012 Rp
-
4.254.241.750
161.661.327.696 28.194.354.493
163.405.961.933 28.525.292.475
189.855.682.189
191.931.254.408
189.855.682.189
196.185.496.158
Acceptances Receivable Third parties Rupiah Debtors Foreign currencies Debtors Banks Sub total Total
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 47 -
157
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
2013 Rp
2012 Rp
Liabilitas Akseptasi Pihak ketiga Rupiah Bank Mata uang asing Bank Debitur
161.661.327.696 28.194.354.493
164.434.972.642 28.525.292.475
Sub jumlah
189.855.682.189
192.960.265.117
189.855.682.189
197.214.506.867
Jumlah
-
4.254.241.750
Sub total Total
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai.
Acceptances receivable are not impaired as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi tersebut tidak perlu dibentuk karena tagihan tersebut dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since acceptances receivable are assessed to be collectible upon maturity.
Tagihan akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:
Acceptances receivable classified according to maturity dates based on contract are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Rupiah > 1 - 3 bulan
-
4.254.241.750
Sub Jumlah
-
4.254.241.750
Mata uang asing 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
7.630.006.150 82.766.757.169 88.228.511.270 11.230.407.600
23.263.043.571 81.310.921.404 57.411.922.481 29.945.366.952
Sub Jumlah
189.855.682.189
191.931.254.408
189.855.682.189
196.185.496.158
Jumlah
Liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:
Sub total Foreign currencies 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Sub total Total
2012 Rp
Rupiah > 1 - 3 bulan
-
4.254.241.750
Sub Jumlah
-
4.254.241.750
Mata uang asing 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
7.630.006.150 82.766.757.169 88.228.511.270 11.230.407.600
23.263.043.571 81.310.921.404 58.440.933.190 29.945.366.952
Sub Jumlah
189.855.682.189
192.960.265.117
189.855.682.189
197.214.506.867
Jumlah
Rupiah > 1 - 3 months
Acceptance payable classified according to maturity dates based on contract are as follows:
2013 Rp
158
Acceptances Payable Third parties Rupiah Banks Foreign currencies Banks Debtors
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 48 -
Rupiah > 1 - 3 months Sub total Foreign currencies 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Sub total Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
12. FINANCE LEASE RECEIVABLES
12. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 2013 Rp Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2012 Rp Third parties Rupiah Finance lease receivables Residual value
143.823.362.447 39.800.844.643
184.796.227.534 43.952.677.291
(19.387.391.213) (39.800.844.643)
(30.817.928.590) (43.952.677.291)
124.435.971.234
153.978.298.944
Subtotal
223.402.611.453 52.935.998.895
180.242.664.333 37.365.036.844
Foreign currency Finance lease receivables Residual value
(18.225.047.490) (52.935.998.895)
(11.320.332.690) (37.365.036.844)
Unearned lease income Security deposits
205.177.563.963
168.922.331.643
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
329.613.535.197 (118.429.818)
322.900.630.587 (134.045.350)
Total Allowance for impairment losses
Piutang sewa pembiayaan - Bersih
329.495.105.379
322.766.585.237
Finance lease receivables - Net
12,62% 5,43%
Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currency
Subjumlah Mata uang asing Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
12,88% 5,58%
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
Unearned lease income Security deposits
Subtotal
Total finance lease receivables based on product are as follow:
2013 Rp
2012 Rp
Mesin Kendaraan bermotor Alat berat Lain-lain
262.899.720.258 35.061.685.463 34.157.945.250 35.106.622.929
267.498.429.736 33.445.108.346 35.924.947.163 28.170.406.622
Machine Vehicle Heavy equipment Others
Jumlah
367.225.973.900
365.038.891.867
Total
Tenor pembiayaan berkisar antara 2-5 tahun.
The period of financing ranging from 2-5 years.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.
Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and other related to leased assets, charged to consumers.
Kualitas piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah tidak mengalami penurunan nilai secara individual.
The quality of finance lease receivables as of December 31, 2013 and 2012 are not individually impaired.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 49 -
159
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan berdasarkan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Total finance lease installments based on maturity date are as follow:
Pembayaran minimum sew a pembiayaan/ Minimum lease payments 31 Desember/December 31, 2013 2012 Rp Rp Angsuran sew a pem biayaan Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah
29.733.554.712 337.492.419.188
21.174.420.813 343.864.471.054
28.629.874.984 300.983.660.213
20.587.978.596 302.312.651.991
367.225.973.900
365.038.891.867
329.613.535.197
322.900.630.587
Pendapatan sew a pem biayaan belum diakui Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
1.103.679.728 36.508.758.975
Subjumlah Jumlah
586.442.217 41.551.819.063
37.612.438.703
42.138.261.280
329.613.535.197
322.900.630.587
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
-
Subtotal Unearned lease incom e Within one year More than one year up to five years
-
329.613.535.197
Lease Installm ents Within one year More than one year up to five years
Subtotal
322.900.630.587
Total
The changes in the allowance for impairment losses for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (Catatan 29) Kolektif Selisih kurs penjabaran
134.045.350
124.772.089
Saldo akhir tahun
118.429.818
(31.153.843) 15.538.311
5.487.926 3.785.335 134.045.350
Beginning balance Provision (reversal) during the year (Note 29) Collective Exchange rate differences Balance at end or year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible finance lease receivables.
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa pembiayaan.
At the inception of net investment in finance lease’s contract, the lessee rendered security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the option right is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.
13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
13. PREPAID EXPENSES 2013 Rp
160
Nilai kini dari pembayaran minimum sew a pembiayaan/Present value of minimum lease payments 31 Desember/December 31, 2013 2012 Rp Rp
2012 Rp
Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Sewa Lainnya
61.020.881.428 7.362.588.072 3.550.931.150
3.618.220.632 3.646.161.669
Benefit received from sale of non-current assets held for sale Rent Others
Jumlah
71.934.400.650
7.264.382.301
Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 50 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual
Benefit received from sale of noncurrent assets held for sale
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 065/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang penjualan tanah dan bangunan kantor pusat, direksi Bank memutuskan untuk menjual aset tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. Pada tanggal 21 Desember 2012 Bank melakukan perjanjian dengan PT Consulting Services Indonesia (CSI) serta PT Cushman & Wakefield Indonesia berupa (Master) Heads of agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Bank Resona Perdania to be developed into a new office building approx 55.000 SQM semi gross area between PT Bank Resona Perdania and PT Consulting Services Indonesia. Perjanjian ini telah di legalisasi oleh Hadijah, S.H., Mkn, notaris di Jakarta di bawah No. 564/Leg/2012 tanggal 21 Desember 2012 sebagaimana diubah dengan Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx.55.000 SQM Semi Gross Area Between PT Bank Resona Perdania And PT Consulting Services Indonesia tanggal 29 Agustus 2013 dan didaftar oleh Notaris Hadijah, SH, MKn, di Kota Jakarta Pusat tanggal 29 Agustus 2013 No. 1814/W/2013. Berdasarkan keputusan direksi dan perjanjian dengan CSI, Bank mencatat aset tanah dan bangunan dengan nilai tercatat Rp 123.998.675.000 sebagai aset tidak lancar tersedia untuk dijual. Pada akhir tahun 2012 Bank telah menerima deposit dari pembeli sebesar Rp 148.425.200.000 dan dicatat dalam liabilitas lain-lain.
Based on the Board of Directors No. 065/KEP/DIR-XII/2012 dated December 20, 2012 regarding to resolution sales of land and building of head office, the Board of Directors decided to sell land and building located at Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. On December 21, 2012 the Bank entered an agreement with PT Consulting Services Indonesia (CSI) and PT Cushman & Wakefield Indonesia, the agreement is (Master) Heads of agreement on sale and leaseback or buyback for Resona Perdania Bank Building to be developed into a new office building approx 55,000 SQM semi gross area between PT Bank Resona Perdania and PT Consulting Services Indonesia. This agreement has been legalized by Hadijah, S.H., Mkn, notary in Jakarta under No. 564/Leg/2012 dated December 21, 2012 as amended by Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx.55.000 SQM Semi Gross Area Between PT Bank Resona Perdania And PT Consulting Services Indonesia dated August 29, 2013 and registered by Notaris Hadijah, SH, MKn, in the City of Central Jakarta dated August 29, 2013 No. 1814/W/2013. Based on the Board of Directors resolution and agreement with CSI, the Bank recorded land and building with carrying value of Rp 123,998,675,000 as non current assets held for sale. At the end of year 2012 the Bank received deposit from buyer amounting to Rp 148,425,200,000 and recorded under other liabilities.
Atas transaksi di atas Bank dan entitas anak masih dapat menempati bangunan tersebut sampai dengan 12 bulan setelah menerima pemberitahuan dari pembeli untuk mengosongkan properti. Pada tanggal 13 Januari 2014 Bank telah pindah ke lokasi baru di Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.
Based on the transactions above the Bank and its subsidiary can still occupy the building up to 12 months after receipt of notice to vacate the property from buyer. On January 13, 2014 the Bank has been relocated to new premises at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.
Pada tanggal 31 Januari 2013 berdasarkan perjanjian pengalihan dan penyerahan hak dan kewajiban yang telah dilegalisasi oleh Hadijah, S.H., Mkn, notaris di Jakarta di bawah No. 579/Leg/2013, terjadi pengalihan hak dan kewajiban atas (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Resona Perdania antara Bank dan PT CSI menjadi antara Bank dan PT Mitra Panca Persada (MPP).
On January 31, 2013 based on agreement of transfering and delivering rights and obligations which have been legalized by Hadijah, S.H., Mkn, notary public in Jakarta under No. 579/Leg/2013, happened upon the transfer of rights and obligations (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Resona Perdania Building between the Bank and PT CSI to become between the Bank and PT Mitra Panca Persada (MPP).
Berdasarkan akta-akta jual beli No. 11/2013, No. 12/2013, dan No.13/2013 semua tanggal 31 Januari 2013, dari Pejabat Pembuat Akta Tanah Hadijah, S.H., Mkn, Bank telah mengalihkan kepemilikan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 kepada MPP. Bank telah menerima pelunasan pembayaran dari MPP pada tanggal 31 Januari 2013.
Based on deeds of sale & purchase No. 11/2013, No.12/2013, and No. 13/2013 all dated January 31, 2013 from a land deed official Hadijah, S.H., Mkn, Bank has transferred the ownership of land and buildings located on Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 to MPP. The Bank has received settlement from MPP on January 31, 2013.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 51 -
161
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Keuntungan penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Gain on sale of non current assets held for sale is as follows: 2013 Rp
Jumlah tercatat aset tidak lancar tersedia untuk dijual Harga jual
123.998.675.000 390.688.300.254
Carrying amount of non current assets held for sale Selling price
Keuntungan penghapusan aset tetap tidak lancar tersedia untuk dijual
266.689.625.254
Gain on disposal of non current assets held for sale
Harga jual yang diterima bank setelah pajak terdiri atas penerimaan kas sebesar Rp 332.718.462.898 dan penerimaan manfaat sebesar Rp 57.969.837.356.
Selling price received after taxes by the Bank consist of cash received amounting to Rp 332,718,462,898 and benefit received amounting to Rp 57,969,837,356.
Rincian saldo manfaat yang diterima Bank sebelum pajak pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Details balance of benefit received by the Bank before taxes in 2013 are as follows:
2013 Rp Sewa gedung Biaya parkir Biaya relokasi Biaya renovasi
37.608.902.188 3.008.319.600 291.947.240 20.111.712.400
Building rent Parking cost Relocation cost Renovation cost
Jumlah
61.020.881.428
Total
Manfaat yang diterima bank dalam bentuk sewa gedung, biaya parkir dan biaya renovasi akan diamortisasi sepanjang masa sewa Bank di gedung baru. Manfaat dalam bentuk biaya relokasi akan langsung dibebankan ketika telah memperoleh penggantian dari pihak pembeli.
Benefit received by the Bank in the form of building rent, parking cost, and renovation cost will be amortized over the Bank’s rent period at the new premises. Benefit in the form of relocation cost will be directly charged to expense when the Bank received compensation from buyer.
14. ASET TETAP
14. PREMISES AND EQUIPMENTS 1 Januari/ January 1, 2013 Rp
Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Subjumlah Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Jumlah Jumlah Tercatat
162
736.560.000
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassifications Rp
-
-
-
736.560.000
-
634.844.825 1.882.850.000
912.916.219 1.882.850.000
108.932.685 -
387.004.079 -
36.170.137.493
1.222.266.430
276.620.457
31.839.317
37.147.622.783
39.702.463.712
1.331.199.115
663.624.536
31.839.317
40.401.877.608
404.697.318
7.320.848.502
40.107.161.030
8.652.047.617
663.624.536
-
-
48.095.584.111
581.679.559 1.457.472.461
60.366.167 164.813.135
176.214.693 -
-
465.831.033 1.622.285.596
29.369.702.811
3.619.582.288
268.052.080
-
32.721.233.019
31.408.854.831
3.844.761.590
444.266.773
-
34.809.349.648
8.698.306.199
(31.839.317)
7.693.706.503
13.286.234.463
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 52 -
Cost: Land Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Subtotal Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Total Carry ing Amount
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2012 Rp Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Subjumlah Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Jumlah Jumlah Tercatat
104.641.560.000 33.718.916.219 1.882.700.000
Penambahan/ Additions Rp 12.300.000
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassifications Rp
31 Desember/ December 31, 2012 Rp
103.905.000.000
-
736.560.000
32.806.000.000 12.150.000
-
912.916.219 1.882.850.000
41.747.678.502
6.294.111.791
12.238.284.550
366.631.750
36.170.137.493
181.990.854.721
6.306.411.791
148.961.434.550
366.631.750
39.702.463.712
366.631.751
404.697.317
182.357.486.472
6.711.109.108
-
(366.631.750)
148.961.434.550
-
404.697.318 40.107.161.030
11.587.885.944 1.281.711.595
1.706.118.615 187.910.866
12.712.325.000 12.150.000
-
581.679.559 1.457.472.461
37.430.613.247
4.177.374.114
12.238.284.550
-
29.369.702.811
50.300.210.786
6.071.403.595
24.962.759.550
-
31.408.854.831
132.057.275.686
8.698.306.199
Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap
Subtotal Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Total Carry ing Amount
Gain (loss) on sale of premises and equipments for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp Jumlah tercatat aset tetap Harga jual
Cost: Land Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments
2012 Rp
219.357.763 16.602.153
33.786.364
Carrying amount of premises and equipments Selling price
(202.755.610)
33.786.364
Gain (loss) on sale of premises and equipments
Tanah, bangunan dan renovasi gedung direklasifikasi kedalam akun aset tidak lancar tersedia untuk dijual pada tahun 2012. Pada tahun 2013 aset tidak lancar tersedia untuk dijual telah dijual serta pelunasan dan manfaat yang diterima Bank telah dicatat pada tanggal 31 Januari 2013 (Catatan 13).
Land, buildings and building improvements were reclassified as non-current assets held for sell in 2012. In 2013 the non-current assets held for sale were sold and the payment and benefit received by the Bank were already recorded on January 31, 2013 (Note 13).
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang masa berlakunya sampai dengan 16 Agustus 2024 dan 1 Juli 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 (twenty) years expiring on August 16, 2024 and July 1, 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset.
Management believes that the net carrying amount of premises and equipment is lower than the recoverable amount, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 53 -
163
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.953.492.944 dan USD 28.000.000, kepada PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.123.405.345 dan kepada PT Asuransi MSIG Indonesia terhadap risiko pencurian dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 585.200.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Premises and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo against fire, theft and other risks for Rp 4,953,492,944 and USD 28,000,000, insured with PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia against fire, theft and other risk for Rp 1,123,405,345 and insured with PT Asuransi MSIG Indonesia against theft risk for Rp 585,200,000 as of December 31, 2013.
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 5.000.862.944 dan USD 28.000.000, kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.346.025.809 dan kepada PT Sompo Japan Indonesia terhadap risiko pencurian dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 457.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
Premises and equipments, except for land, are insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo against fire, theft and other risks for Rp 5,000,862,944 and USD 28,000,000 and insured with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia against fire, theft and other risks for Rp 1,346,025,809 and insured with PT Sompo Japan Insurance Indonesia against theft risk for Rp 457,000,000 as of December 31, 2012.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS 2013 Rp
164
2012 Rp
Tagihan yang masih akan diterima Pendapatan bunga yang masih harus diterima Beban perangkat lunak ditangguhkan - bersih Penyertaan keanggotaan dan jaminan Lain-lain - bersih
26.607.266.781
Jumlah Aset Lain-lain
-
Claim to be received
7.623.388.206
5.000.229.707
Accrued interest receivable
4.384.967.249
5.777.085.602
Deferred software license cost - net
6.978.892.111 2.407.785.061
1.685.278.405 1.433.896.559
Membership and deposits Others - net
48.002.299.408
13.896.490.273
Total Other Assets
Tagihan yang masih akan diterima
Claim to be received
Merupakan tagihan Bank kepada pihak ketiga atas sebagian manfaat yang diterima Bank dari transaksi penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual (Catatan 13), yang akan ditagihkan.
Bank’s claim to third parties in part of benefit received by the bank from the sale of non-current asset held for sale (Note 13), that will be billed.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 54 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
16. LIABILITAS SEGERA
16. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY 2013 Rp
2012 Rp
Kiriman uang Lainnya
500.613.409 2.466.716.677
2.344.584.123 73.636.244.747
Fund transfers Others
Jumlah
2.967.330.086
75.980.828.870
Total
17. SIMPANAN
17. DEPOSITS
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of: 2013 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Pihak berelasi/ Related parties Rp
Jumlah/Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
216.924.292 -
3.470.219.616.995 1.367.473.051 3.308.619.616.560
3.470.219.616.995 1.584.397.343 3.308.619.616.560
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
216.924.292
6.780.206.706.606
6.780.423.630.898
Total
2012 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Pihak berelasi/ Related parties Rp
Jumlah/Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
96.546.035 -
2.836.906.045.539 1.275.991.003 2.595.137.648.232
2.836.906.045.539 1.372.537.038 2.595.137.648.232
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
96.546.035
5.433.319.684.774
5.433.416.230.809
Total
a.
Giro terdiri dari:
a.
Demand deposits consist of:
2013 Rp
2012 Rp
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
922.618.410.302 2.547.601.206.693
928.099.235.490 1.908.806.810.049
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah Giro
3.470.219.616.995
2.836.906.045.539
Total Demand Deposits
0,683% 0,046%
Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currency
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
0,671% 0,035%
As of December 31, 2013 and 2012 there is no demand deposit pledged as loan collateral.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat giro yang dijadikan jaminan kredit.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 55 -
165
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Tabungan terdiri dari:
b.
Savings deposits consist of:
2013 Rp Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Tabungan
216.924.292 1.367.473.051 1.584.397.343
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
c.
2012 Rp 96.546.035 1.275.991.003 1.372.537.038
5,60%
Deposito berjangka terdiri dari:
Time deposits consist of:
2013 Rp
2012 Rp
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
1.806.574.450.430 1.502.045.166.130
1.746.981.154.105 848.156.494.127
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah
3.308.619.616.560
2.595.137.648.232
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Deposito berjangka Rupiah Mata uang asing
5,67% 0,31%
5,38% 0,34%
Average annual effective interest rates Time deposit Rupiah Foreign currency
Deposito on call Rupiah Mata uang asing
5,54% 0,12%
5,38% 0,22%
Deposit on call Rupiah Foreign currency
Deposito berjangka berdasarkan waktu adalah sebagai berikut:
jangka
Rupiah Rp 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Jumlah
Time deposits classified according to term are as follows: 2013 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
819.192.823.088 869.189.615.494 43.538.891.008 74.653.120.840
398.794.180.904 906.500.863.872 131.904.107.414 64.846.013.940
1.217.987.003.992 1.775.690.479.366 175.442.998.422 139.499.134.780
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
1.806.574.450.430
1.502.045.166.130
3.308.619.616.560
Total
Rupiah Rp
2012 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.448.606.631.800 203.044.673.430 89.719.650.746 5.610.198.129
699.108.978.640 138.828.015.870 8.578.104.170 1.641.395.447
2.147.715.610.440 341.872.689.300 98.297.754.916 7.251.593.576
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
1.746.981.154.105
848.156.494.127
2.595.137.648.232
Total
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 239.365.715.716 dan USD 10.299.684 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 46.036.650.600, USD 3.576.888 dan JPY 10.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
166
Average annual effective interest rates
4,87%
c.
Rupiah Related parties Third parties Total Savings Deposits
Time deposits used as collateral for loans granted amounted to Rp 239,365,715,716 and USD 10,299,684 as of December 31, 2013 and Rp 46,036,650,600, USD 3,576,888 and JPY 10,000,000 as of December 31, 2012.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 56 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the deposits are as follow:
2013 Rp Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Subjumlah
3.470.219.616.995 1.584.397.343 3.308.619.616.560 6.780.423.630.898
2.836.906.045.539 1.372.537.038 2.595.137.648.232 5.433.416.230.809
17.057 360.735 6.736.655.302 6.737.033.094
12.567 423.475 5.065.432.561 5.065.868.603
6.787.160.663.992
5.438.482.099.412
Beban bunga masih harus dibayar Giro Tabungan Deposito berjangka Subjumlah Jumlah
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Sub Jumlah Pihak ketiga Rupiah Call money Mata uang asing Call money Sub Jumlah Jumlah Jangka waktu Call money Rupiah Mata uang asing Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
Accrued interest expense Demand deposits Saving deposits Time deposits Subtotal Total
Deposits from other banks consist of: 2013 Rp
Mata uang asing Call money
Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Subtotal
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Pihak berelasi Rupiah Giro
2012 Rp
2012 Rp
1.320.269.585
1.320.269.585
-
520.018.785
96.380.000.000
Foreign currencies Call money
96.900.018.785
Sub total
751.000.000.000
365.100.000.000
Related parties Rupiah Demand deposits
-
365.100.000.000
751.000.000.000
366.420.269.585
847.900.018.785
31-94 hari/days
39 hari/days 7 hari/days
0,67%
5,25% 0,60%
Third parties Rupiah Call money Foreign currencies Call money Sub total Total Term Call money Rupiah Foreign currencies Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currencies
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 57 -
167
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the deposits from other banks are as follow:
2013 Rp
2012 Rp
Simpanan dari Bank lain Beban bunga masih harus dibayar
366.420.269.585 106.741.001
847.900.018.785 1.345.448.302
Deposit from other Banks Accrued interest expense
Jumlah
366.527.010.586
849.245.467.087
Total
19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
19. SECURITIES ISSUED 2013 Rp
Hasil emisi Medium Term Note III (MTN III) Medium Term Note IV (MTN IV) Medium Term Note V (MTN V)
168
2012 Rp
300.000.000.000 150.000.000.000
300.000.000.000 300.000.000.000 -
Jumlah Biaya emisi yang belum diamortisasi
450.000.000.000
600.000.000.000
Bersih
448.153.449.532
(1.846.550.468)
Proceeds Medium Term Note III (MTN III) Medium Term Note IV (MTN IV) Medium Term Note V (MTN V)
Total Unamortized issuance (2.611.837.271) cost
597.388.162.729
Net
Pada tanggal 8 Desember 2010, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN III sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2013. Tingkat suku bunga tetap 10,5% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. MTN III telah dilunasi oleh Bank pada tanggal 9 Desember 2013.
On December 8, 2010, the Bank issued MTN III amounting to Rp 300 billion with a term of 3 years maturing on December 9, 2013. MTN III bears a fixed interest rate of 10.50% per annum, payable semi-annually. MTN III has been fully paid by the Bank at December 9, 2013.
Pada tanggal 25 Juli 2012, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN IV sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2015. Tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan.
On July 25, 2012, the Bank issued MTN IV amounting to Rp 300 billion with a term of 3 years maturing on July 25, 2015. MTN IV bears a fixed interest rate of 8.75% per annum, payable semiannually.
Pada tanggal 12 November 2013, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN V sebesar Rp 150 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2016. Tingkat suku bunga tetap sebesar 10,65% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan dimulai pada 12 Mei 2014. Pokok akan dibayarkan pada saat MTN jatuh tempo.
On November 12, 2013, the Bank issued MTN V amounting to Rp 150 billion with a term of 3 years maturing on November 12, 2016. MTN V bears a fixed interest rate of 10.65% per annum, payable semi-annually starting on May 12, 2014. Principals will be paid when the MTN is mature.
Penerbitan MTN III, IV, dan V tersebut telah didaftarkan di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang bertindak juga sebagai agen pembayaran bunga dan pokok.
MTN III, IV, and V are registered with PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) which also acts as the payment agency for interest and principal payments.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 58 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Berdasarkan perjanjian dengan agen pembayaran, Bank wajib menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh agen pembayaran selambat-lambatnya satu (1) hari bursa sebelum tanggal pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok.
Based on the agreement with the payment agency, the Bank is obliged to maintain funds in a bank account previously approved by the payment agent not later than one (1) trading day prior to the interest or principal payment date.
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal.
The Bank has complied with all covenants, paid the interest and principal of the MTN through KSEI as scheduled.
Amortisasi biaya penerbitan surat berharga sebesar Rp 1.914.786.802 dan Rp 1.547.728.966 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, termasuk dalam beban bunga.
The amortization of issuance cost amounted to Rp 1,914,786,802 and Rp 1,547,728,966 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, were included in interest expense.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the securities issued are as follow:
2013 Rp
2012 Rp
Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga masih harus dibayar
448.153.449.532 13.549.375.000
597.388.162.729 13.387.500.000
Securities issued Accrued interest expense
Jumlah
461.702.824.532
610.775.662.729
Total
20. UTANG PAJAK
20. TAXES PAYABLE
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2013 Rp
Bank Pajak penghasilan badan (Catatan 32) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final Pasal 21 Pasal 22 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih Sub Jumlah Entitas anak Pajak penghasilan badan (Catatan 32) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Sub Jumlah Jumlah
2012 Rp
16.257.873.050
15.602.034.750
5.323.571.123 2.004.315.853 405.206.498 699.551
1.599.224.965 900.921.886 380.920.000 122.829.868 325.000
23.991.666.075
18.606.256.469
The Bank Corporate income tax (Note 32) Income taxes Article 4 (2) - final Article 21 Article 22 Article 26 Value added tax - net Sub total
102.061.562 2.375.669
Subsidiary Corporate income tax 1.141.883 (Note 32) Income taxes 23.967.166 Article 21 4.587.994 Article 23
481.255.925
29.697.043
376.818.694
24.472.922.000
Sub total
18.635.953.512 Total
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 59 -
169
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
21. PINJAMAN YANG DITERIMA
21. BORROWINGS 2013 Rp
Pihak berelasi Bank Dollar Amerika Serikat Resona Bank, Ltd, Tokyo (US$ 175.000.000 tahun 2013 dan US$ 90.000.000 tahun 2012) Bank of East Asia, Hongkong (US$ 30.000.000 tahun 2013 dan 2012) Entitas anak Dollar Amerika Serikat Resona Bank, Ltd, Tokyo (US$ 18.200.000 tahun 2013 dan US$ 16.200.000 tahun 2012) Yen Jepang Resona Bank, Ltd, Tokyo (JPY JPY 110.000.000 tahun 2013 dan JPY 210.000.000 tahun 2012) Sub jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah CIMB Niaga Bank, Jakarta OCBC - NISP Bank, Jakarta Bank Central Asia Dollar Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Singapura (US$ 40.000.000 tahun 2013 dan US$ 60.000.000 tahun 2012) The Japan Bank for International Cooperation (US$ 8.677.500 tahun 2013 dan US$ 13.675.000 tahun 2012) Yen Jepang The Japan Bank for International Cooperation (JPY 23.160.000 tahun 2013 dan JPY 94.025.000 tahun 2012) Entitas anak Dollar Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Singapura (US$ 5.000.000 tahun 2013 dan 2012) Sub jumlah Jumlah
2012 Rp
2.129.750.000.000
365.100.000.000
221.494.000.000
12.732.500.000 2.729.076.500.000
250.000.000.000 200.000.000.000
1.336.167.300.000
300.000.000.000 250.000.000.000 -
486.800.000.000
578.280.000.000
105.605.175.000
131.799.650.000
Sub total Third parties The Bank Rupiah CIMB Niaga Bank, Jakarta OCBC - NISP Bank, Jakarta Bank Central Asia U.S. Dollar Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Singapore (US$ 40,000,000 in 2013 and US$ 60,000,000 in 2012) The Japan Bank for International Cooperation (US$ 8,677,500 in 2013 and US$ 13,675,000 in 2012) Japanese Yen The Japan Bank for International Cooperation (JPY 23,160,000 in 2013 and JPY 94,025,000 in 2012) Subsidiary U.S. Dollar Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Singapore (US$ 5,000,000 in 2013 and 2012) Sub total
2.680.770.000
10.509.174.250
60.850.000.000 1.105.935.945.000
48.190.000.000 1.318.778.824.250
3.835.012.445.000
2.654.946.124.250 Total
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of borrowings received as follows:
2013 Rp
170
Related parties The Bank U.S. Dollar Resona Bank, Ltd. Tokyo (US$ 175,000,000 in 2013 and 867.420.000.000 US$ 90,000,000 in 2012) Bank of East Asia, Hongkong (US$ 30,000,000 in 2013 289.140.000.000 and in 2012) Subsidiary U.S. Dollar Resona Bank, Ltd. Tokyo (US$ 18,200,000 in 2013 and 156.135.600.000 US$ 16,200,000 in 2012) Japanese Yen Resona Bank, Ltd. Tokyo (JPY 110,000,000 in 2013 and 23.471.700.000 JPY 210,000,000 in 2012)
2012 Rp
Utang bank Beban bunga masih harus dibayar
3.835.012.445.000 20.558.195.279
2.654.946.124.250 15.999.630.464
Bank loan Accrued interest expense
Jumlah
3.855.570.640.279
2.670.945.754.714
Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 60 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
a.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Resona Bank, Ltd., Tokyo
a.
Resona Bank, Ltd., Tokyo
Bank
The Bank
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Bank memperoleh lima fasilitas pinjaman revolving dan multicurrency revolving tanpa jaminan dari Resona Bank, Ltd., Tokyo untuk pembiayaan modal kerja yang diperlukan oleh Bank.
As of December 31, 2013, there are five unsecured revolving and multicurrency revolving credit facilities obtained from Resona Bank, Ltd., Tokyo for the purpose of financing the general working capital requirements of the Bank.
Pada tanggal 28 April 1992, Bank memperoleh fasilitas pinjaman jumlah maksimum pinjaman sebesar US$ 220.000.000 dari Resona Bank, Ltd., cabang Singapura. Penarikan fasilitas kredit ini dapat dilakukan dalam tiga jenis mata uang termasuk di dalamnya Dollar Amerika Serikat. Sejak akhir September 1999, Resona Bank, Ltd., cabang Singapura berubah fungsi menjadi kantor representatif sehingga fasilitas dialihkan kepada Resona Bank Ltd., Tokyo. Berdasarkan perjanjian tambahan terakhir pada tanggal 31 Maret 2009, fasilitas pinjaman diperpanjang sampai tanggal 31 Maret 2014 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 45.000.000 dengan tingkat bunga per tahun sebesar cost of fund + 0,60%. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 60 bulan dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo tergantung kesepakatan bersama. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah nihil.
On April 28, 1992, the Bank was granted credit facility from Resona Bank, Ltd., Singapore branch with a maximum credit limit of US$ 220,000,000. The drawdown could be made in three currencies including United States Dollars.
Since the end of September 1999, Resona Bank, Ltd., Singapore Branch has changed its function to a representative office, therefore, the credit facility was transferred to Resona Bank, Ltd., Tokyo. Based on the latest addendum of the agreement dated March 31, 2009, this credit facility was extended to March 31, with maximum credit of 2014 US$ 45,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund + 0.60% per annum. The credit facility has a term of 60 months and can be extended upon maturity subject to approval. Outstanding loans as of December 31, 2013 and 2012, are nil, respectively.
Pada tanggal 30 April 2006, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Resona Bank, Ltd., Tokyo dan telah mengalami perubahan pada tanggal 30 Nopember 2007. Perubahan fasilitas pinjaman adalah jumlah maksimum pinjaman menjadi sebesar US$ 80.000.000, jangka waktu 60 bulan dan bunga per tahun sebesar SIBOR + 0,60%. Pada tanggal 28 April 2011, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 30 April 2016 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 80.000.000 dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 40.000.000 dan US$ 30.000.000.
On April 30, 2006, the Bank was granted credit facility from Resona Bank Ltd., Tokyo which was amended on November 30, 2007. The amended credit facility has a maximum credit of US$ 80,000,000 with a term of 60 months and subject to interest rate computed as SIBOR + 0.60% per annum. On April 28, 2011, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to April 30, 2016 with maximum amount of US$ 80,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund + 0.60% per annum. Loan balance as of December 31, amounted to 2013 and 2012 US$ 40,000,000 and US$ 30,000,000, respectively.
Pada tanggal 31 Juli 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 20.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, fasilitas pinjaman ini belum dipergunakan.
On July 31, 2008, the Bank was granted credit facility for maximum amount of US$ 20,000,000. The credit facility, which has a term of 60 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. Up to December 31, 2013, this facility has not been utilized.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 61 -
171
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pada tanggal 26 April 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 75.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 13 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Pada tanggal 15 Agustus 2013, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 75.000.000 dan US$ 60.000.000.
On April 26, 2011, the Bank was granted credit facility for maximum amount of US$ 75,000,000. The credit facility, which has a term of 13 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. On August 15, 2013, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extended this facility to August 25, 2014. Loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 75,000,000 and US$ 60,000,000, respectively.
Pada tanggal 14 Agustus 2012, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 60.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012, masingmasing sebesar US$ 60.000.000 dan nihil.
On August 14, 2012, the Bank was granted credit facility for maximum amount of US$ 60,000,000. The credit facility, which has a term of 60 monhts, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. Loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 60,000,000 and nil, respectively.
Seluruh saldo pinjaman dan bunga yang masih harus dibayar dari fasilitas pinjaman Resona Bank, Ltd., Tokyo akan dibayar pada saat jatuh tempo dalam mata uang yang sama dengan mata uang pinjaman.
All outstanding loans drawn and interest accrued from the credit facilities obtained from Resona Bank Ltd., Tokyo shall be paid at maturity in the same currency in which the loan was denominated.
Entitas anak
The subsidiary
Pada tanggal 12 Juli 2006, entitas anak dan Resona Bank Ltd, Jepang, melakukan perubahan perjanjian kredit untuk mengubah tiga fasilitas yang bersaldo (US$ 3.300.000, US$ 3.000.000 dan US$ 5.000.000) menjadi fasilitas kredit non committed and unsecured revolving dengan plafond US$ 11.300.000 yang tujuannya untuk modal kerja entitas anak di luar Jepang.
On July 12, 2006, the subsidiary and Resona Bank Ltd, Japan, entered into amendment of loan agreement to convert three outstanding facilities (US$ 3,300,000, US$ 3,000,000 and US$ 5,000,000) into a non-committed and unsecured revolving credit facility of up to US$ 11,300,000 which is to be used for general working capital of the subsidiary outside Japan.
Tingkat suku bunga yang dikenakan adalah Resona Bank Ltd’s interbank rate + 0,8% pertahun dan jatuh tempo pada 31 Agustus 2008. Pada tanggal 31 Agustus 2008, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dan setelah itu telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir, pada tanggal 30 Maret 2012 yang memperpanjang jangka waktu jatuh tempo menjadi 31 Maret 2014.
The interest rate is the Resona Bank Ltd’s interbank rate + 0.8% per annum with a maturity date of August 31, 2008. On August 31, 2008, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed to extend this facility and subsequently has been extended several times, the latest extension, in March 30, 2012 which extend the maturity term to March 31, 2014.
Pada tanggal 30 Maret 2012, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk meningkatkan fasilitas kredit menjadi plafond US$ 28.300.000.
On March 30, 2012, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed on the increase of such credit facility to US$ 28,300,000.
Saldo pinjaman sebesar US$ 18.200.000 dan JPY 110.000.000 per 31 Desember 2013 dan US$ 16.200.000 dan JPY 210.000.000 per 31 Desember 2012.
The outstanding loan balance amounted to US$ 18,200,000 and JPY 110,000,000 as of December 31, 2013 and US$ 16,200,000 and JPY 210,000,000 as of December 31, 2012.
Bank of East Asia, Hongkong
b.
Pada tanggal 17 Januari 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini terhitung 13 bulan dari saat penarikan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR+1,25% per tahun. 172
Bank of East Asia, Hongkong On January 17, 2011, the Bank was granted a US$ 30,000,000 loan facility for working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from the drawdown date. The credit facility bears interest rate of LIBOR+1.25% per annum.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 62 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pada tanggal 17 Pebruari 2012, Bank dan Bank of East Asia, Hongkong setuju untuk memperbaharui fasilitas pinjaman sebesar US$ 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini adalah 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Pebruari 2012. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR+1,75% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2012.
On February 17, 2012, the Bank and Bank of East Asia, Hongkong agreed to renew the loan facility into US$ 30,000,000 for working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from February 27, 2012. The credit facility bears interest rate of LIBOR+1.75% per annum. This credit facility has been fully drawn as of December 31, 2012.
Pada tanggal 25 Maret 2013, Bank dan Bank of East Asia, Hongkong setuju untuk memperbaharui jangka waktu pinjaman tersebut diatas menjadi 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Maret 2013 fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.
On March 25, 2013, the Bank and Bank of East Asia, Hongkong agreed to renew the time period of the above facility to 13 months from March 27, 2013. This credit facility has been fully drawn as fo December 31, 2013.
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura
c.
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapore
Bank
The Bank
Bank memperoleh dua fasilitas pinjaman dari Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited, sebagai berikut:
The Bank obtained two outstanding loan facilities from Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited as follows:
Pada tanggal 20 September 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 29 Mei 2013, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 31 Mei 2016. Fasilitas ini mempunyai tingkat bunga mengambang cost of funds+1,50% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
On September 20, 2007, the Bank was granted a USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years.This facility was amended several times, the latest on May 29, 2013 which extend the term of loan to May 31, 2016. The facility bears floating interest rate at cost of funds+1.50% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and 2012.
Pada tanggal 1 September 2008, Bank memperolah fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga cost of fund + 1,50% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
On September 1, 2008, the Bank acquired another USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years. The credit facility bears interest at cost of fund+1.50% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and 2012.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 63 -
173
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
d.
Pada tanggal 30 September 2011, Bank memperoleh fasilitas term loan dan revolving credit, dengan total fasilitas sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini telah mengalami perubahan terakhir pada tanggal 28 September 2012, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 September 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga cost of fund + 1,65%. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan telah dibayar penuh pada tanggal 30 Desember 2013.
On September 30, 2011, the Bank obtained a 3 years term loan and revolving credit facility with total facility amounting to USD 20,000,000. This facility was amended on September 28, 2012 and expires on September 30, 2013. The credit facility bears interest at cost of fund + 1.65% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. The credit facility has been matured and fully paid as of December 30, 2013.
Entitas Anak
The Subsidiary
Pada tanggal 23 Juli 2010, entitas anak melakukan perjanjian kredit dengan Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd dengan plafond USD 3.000.000, yang digunakan untuk modal kerja. Tingkat suku bunga per tahun adalah margin of 2,25% interbank market.
On July 23, 2010, the subsidiary entered into loan agreement with Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd for a credit facility up to USD 3,000,000, to be used for general working capital. The interest rate per annum is margin of 2.25% interbank market.
Pada tanggal 31 Juli 2013, entitas anak dan Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, Singapura setuju untuk meningkatkan plafond fasilitas kredit menjadi USD 5.000.000. Tingkat suku bunga per tahun adalah cost of fund + 1,50%. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014 melalui Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 23 Juli 2013.
On July 31, 2013, subsidiary and Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, Singapore agreed on the increase such credit facility to USD 5,000,000. The interest rate per annum is cost of fund + 1.50%. This agreement has been extended several times, the latest was extended until October 31, 2014, through Credit Facility Amendment dated July 23, 2013.
Saldo pinjaman sebesar US$ 5.000.000 per 31 Desember 2013 dan 2012.
The outstanding loan balance amounted to US$ 5,000,000 as of December 31, 2013 and 2012.
The Japan Bank Cooperation (JBIC)
for
International
d.
The Japan Bank Cooperation (JBIC)
for
International
Pada tanggal 31 Desember 2013, terdapat fasilitas pinjaman two-step yang diperoleh dari JBIC dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the outstanding two-step loan facilities acquired from JBIC are as follows:
1. Fasilitas pinjaman dengan tujuan pembiayaan, dengan penyaluran kredit kepada perusahaan Jepang.
1. Loan facilities for the purpose of financing, by way of lending to Japanese corporations:
174
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pada tanggal 28 Maret 2007, Bank memperoleh fasilitas sebesar JPY 500.000.000 dengan tingkat bunga yang ditentukan sebagai berikut:
On March 28, 2007, the Bank obtained a JPY 500,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:
Untuk perusahaan Jepang yang berskala kecil dan menengah dan perusahaan berskala besar yang ditentukan oleh JBIC sebagai perusahaan yang memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan, tingkat suku bunga adalah base rate atau floor rate, mana yang lebih tinggi.
For small and medium sized Japanese corporations and nonsmall and medium sized Japanese corporations determined by JBIC in its sole discretion as contributing to environmental improvement, the interest rate is at base rate or floor rate whichever is higher.
Untuk perusahan Jepang berskala besar tingkat suku bunga sebesar base rate + 0,15% per tahun atau floor rate, mana yang lebih tinggi.
For other non-small and medium sized Japanese corporations - base rate + 0.15% per annum or floor rate, whichever is higher;
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 64 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Saldo pinjaman per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan JPY 16.625.000.
The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and JPY 16,625,000, respectively.
Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 4 Januari 2013.
The credit facility has been fully paid as of January 4, 2013.
Pada tanggal 28 Maret 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 dari JBIC dengan penentuan tingkat bunga sebagai berikut:
On March 28, 2007, the Bank obtained a credit facility amounting to USD 20,000,000 from JBIC which is subject to the following interest rates:
perusahaan Jepang Untuk berskala kecil dan menengah dengan tingkat bunga LIBOR – 0,3125% per tahun;
For small and medium sized Japanese corporations with interest rate at LIBOR - 0.3125%, per annum;
Untuk perusahaan Jepang berskala besar telah ditentukan oleh JBIC sebagai perusahaan yang memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan berlaku bunga LIBOR; dan
For non-small and medium sized Japanese corporations determined by JBIC in its sole discretion as entities that have contribution to environment improvement will bear interest at LIBOR rate; and
Untuk perusahan Jepang berskala besar berlaku tingkat bunga LIBOR+0,125% per tahun
For non-small and medium sized Japanese corporations LIBOR+0.125% per annum.
Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 April 2013.
The final repayment date is on April 3, 2013.
Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 4 Januari 2013
The credit facility has been paid on January 4, 2013.
Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan USD 1.153.500.
Loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and USD 1,153,500, respectively.
2. Fasilitas pinjaman dengan tujuan pembiayaan, dengan cara sub-pinjaman, kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi, dan/atau modal jangka panjang dari sub-peminjam:
2. Loan facilities for the sole purpose of financing, by way of sub-loan, long-term fund requirements for investments and/or long-term capital of sub-borrowers:
Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank memperoleh fasilitas sebesar JPY 250.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On March 30, 2009, the Bank obtained a JPY 250,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah - base rate atau floor rate, yang mana yang lebih tinggi.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations - base rate or floor rate, whichever is higher.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan kecil dan menengah - base rate + 0,04% per tahun atau floor rate + 0,25% per tahun, yang mana yang lebih tinggi.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - base rate + 0.04% per annum or floor rate + 0.25% per annum, whichever is higher.
Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Oktober 2014.
The final repayment date is October 3, 2014.
Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar JPY 23.160.000 dan JPY 77.400.000.
The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to JPY 23,160,000 and JPY 77,400,000, respectively. 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 65 -
175
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
e.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank memperoleh fasilitas sebesar USD 10.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut: Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah,tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan berskala kecil dan menengah floating rate yang berlaku pada tingkat + 0.25% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations applicable floating rate + 0.25% per annum.
Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Oktober 2015.
The final repayment date is October 3, 2015.
Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar USD 3.087.500 dan USD 5.244.500.
The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to USD 3,087,500 and USD 5,244,500, respectively.
Pada tanggal 1 April 2011, Bank memperoleh fasilitas sebesar USD 13.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On April 1, 2011, the Bank obtained a USD 13,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan Perusahaan berskala kecil dan menengah – applicable rate yang berlaku pada tingkat + 0.25% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations applicable floating rate + 0.25% per annum.
Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Januari 2018.
The final repayment January 3, 2018.
Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar USD 5.590.000 dan USD 7.277.000.
The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to USD 5,590,000 and USD 7,277,000, respectively.
Pembayaran dari semua fasilitas pinjaman dari JBIC akan diangsur secara triwulanan pada hari ketiga, sementara bunganya dibayarkan setiap tanggal 3 bulan Januari dan Juli, sampai pada saat jatuh tempo.
The payment of all loan facilities from JBIC shall be made quarterly on the third day of the month while interest is payable every third day of January and July, until maturity date.
CIMB Bank Niaga, Jakarta
e.
Pada tanggal 3 Nopember 2009, Bank memperoleh fasilitas money market sebesar Rp 200 milyar untuk tujuan pendanaan dan modal kerja. Pada tanggal 3 Nopember 2010 pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2011 dan fasilitas pinjaman dinaikan menjadi Rp 300 miliar. Fasilitas ini telah dilunasi pada 28 Januari 2013. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Bank memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 5 Nopember 2014, dengan tingkat bunga sebesar 2,6% diatas bunga Sertifikat Bank Indonesia yang berlaku. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 fasilitas ini belum digunakan oleh Bank. 176
On March 30, 2009, the Bank obtained a USD 10,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:
date
is
CIMB Bank Niaga, Jakarta On November 3, 2009, the Bank was granted a Rp 200 billion money market facility for funding and working capital purposes. On November 3, 2010 the facility was extended to November 5, 2011 and the facility was raised to Rp 300 billion. This credit facility is fully paid on January 28, 2013. On October 30, 2013 the Bank extend the maturity period of the loan to November 5, 2014, with interest rate equal to 2.6% above interest rate of Bank Indonesia Certificate that prevail. As of December 31, 2013, the facility has not yet used by the Bank.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 66 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
f.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
OCBC – NISP Bank, Jakarta
f.
Pada tanggal 15 Pebruari 2012, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 250 miliar untuk kepentingan kegiatan usaha. Fasilitas ini tersedia dari 21 Pebruari 2012 sampai dengan 21 Pebruari 2014 dan dikenakan bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo sementara bunga dibayarkan setiap 6 bulan. Fasilitas ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. g.
OCBC – NISP Bank, Jakarta On February 15, 2012, the Bank was granted a Rp 250 billion term loan facility for operational purposes. The credit facility is available from February 21, 2012 to February 21, 2014 and bears a fixed interest rate of 8.75% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-anually. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and 2012.
Bank Central Asia
g.
Bank Central Asia
Pada tanggal 22 Pebruari 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar, untuk jangka waktu 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for six months per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.
On February 22, 2013, the Bank was granted a Rp 100 billion loan facility for a term of 12 months. The credit facility bears interest rate of margin over the JIBOR rate for six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar, untuk jangka waktu 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for one, three and six months period per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.
On October 11, 2013, the Bank was granted a Rp 100 billion loan facility for a term of 12 months. The credit facility bears interest rate of margin over the JIBOR rate for one, three and six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013.
22. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
22. ACCRUED EXPENSES 2013 Rp
Beban bunga atas: Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Lain-lain Jumlah
2012 Rp
20.558.195.279 13.549.375.000 6.736.655.302 106.741.001 465.734.976 41.416.701.558
15.999.630.464 13.387.500.000 5.065.432.561 1.345.448.302 544.762.236 36.342.773.563
Interest on: Borrowings Securities issued Time deposits Deposits from other banks Others Total
23. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank
The Bank
Bank menghitung imbalan pasca kerja berdasarkan mana yang lebih tinggi antara imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan imbalan berdasarkan Kesepakatan Kerja antara Bank dan karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah 228 dan 220 karyawan.
The Bank calculates post-employment benefits obligation, whichever is higher between the benefits stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and benefits under the Collaboration Agreement between the employees and the Bank. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2013 and 2012 is 228 and 220, respectively.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 67 -
177
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statement of comprehensive income in respect of the postemployment benefits is as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Hasil aset program
7.213.286.131 3.681.272.749 1.384.874.790 (1.336.653.513)
6.115.020.713 3.624.022.304 1.220.379.771 (1.803.097.080)
Jumlah
10.942.780.157
9.156.325.708
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang muncul dari kewajiban Bank terkait dengan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Liabilitas bersih
2012 Rp
60.529.723.939 (50.651.864.699)
70.087.036.409 Present value of obligation (46.206.003.713) Fair value of plan assets
(9.877.859.240)
(23.881.032.696) Unrecognized actuarial loss
-
-
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Net liability
Movements of present value of past service liability are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Saldo awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Keuntungan yang dibayarkan Kerugian (keuntungan) aktuaria
63.937.665.038 3.681.272.749 4.195.824.956 (7.506.490.441) (12.720.484.968)
56.205.600.633 3.624.022.304 3.725.605.581 (3.005.530.993) 3.387.967.513
Balance at beginning of the year Interest cost Current service cost Benefit paid Actuarial loss (gain)
Saldo akhir Biaya untuk direktur/tenaga kerja asing
51.587.787.334
63.937.665.038
Ending balance
8.941.936.605
6.149.371.371
Jumlah
60.529.723.939
70.087.036.409
Bank menyiapkan dana untuk pembayaran imbalan pasca kerja bagi karyawannya. Dana tersebut ditempatkan dalam kontrak asuransi jiwa dengan Allianz Life Indonesia. Dalam kontrak, asuransi jiwa berfungsi sebagai administrator dan fund manager, dan tidak mengambil kewajiban atas kecukupan dana untuk membayar klaim aktual. Dana tersebut diinvestasikan terutama dalam deposito berjangka.
178
Total
The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of these postemployment benefits are as follows:
2013 Rp Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss Return on plan assets
Accrual for Director/Expatriate Total
The Bank sets up fund for payment of post employment obligation for its employees. The fund is put in a life insurance contract with Allianz Life Indonesia. In the contract, life insurance acts as an administrator and fund manager, and does not take the liability of sufficiency of the fund to pay for actual claim. The fund is invested principally in time deposits.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 68 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Mutasi liabilitas bersih (biaya dibayar di muka) di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability (prepaid expense) recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2013 Rp Saldo awal Kontribusi atas aset program
2012 Rp
(10.942.780.157)
Beban tahun berjalan (Catatan 30)
Beginning balance (9.156.325.708) Contribution to plan assets Amount charged to statement of 9.156.325.708 comprehensive income (Note 30)
10.942.780.157
Saldo akhir
-
-
Nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Ending balance
Fair value plan assets are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Nilai wajar aset - awal Kontribusi Keuntungan yang diharapkan Manfaat yang dibayarkan Nilai wajar aset yang diharapkan Kerugian dari aset
46.206.003.713 10.942.780.157 1.336.653.513 (7.731.386.382) 50.754.051.001 (102.186.302)
39.204.047.028 9.156.325.708 1.803.097.080 (3.279.049.064) 46.884.420.752 (678.417.039)
Fair value of assets - beginning Contribution Expected return Benefit payment Expected fair value of assets Loss from assets
Nilai wajar aset aktual
50.651.864.699
46.206.003.713
Actual fair value of assets
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Ekspektasi imbalan hasil investasi
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2013
2012
8,8% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 6,0% p.a
6,0% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 6,0% p.a
Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas imbalan program
2012 Rp
Disability rate Resignation rate
Expected return on investment
The history of experience adjustments is as follows:
Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut: 2013 Rp
Discount rate Salary increment rate Mortality rate
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
60.529.723.939
70.087.036.409
60.239.074.943
42.854.684.023
35.250.421.805
865.175.749
1.553.641.024
(96.692.821)
(261.652.013)
1.935.101.161
Present value of obligation Experience adjustments on plan liabilities
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 69 -
179
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Entitas Anak
The Subsidiary
Entitas anak menghitung beban dan liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 9 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The subsidiary calculates post-employment benefits obligation as stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. There are 9 employees entitled to the benefits as of December 31, 2013 and 2012.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statement of comprehensive income in respect of the post-employment benefits is as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum direalisasi Amortisasi kerugian aktuarial
26.015.440 18.886.124
30.182.119 17.112.651
48.554 4.723.356
48.554 3.370.068
Jumlah
49.673.474
50.713.392
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang muncul dari kewajiban entitas anak terkait dengan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Total
The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the subsidiary’s obligation in respect of these post employment benefits are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
287.685.062
(48.402.322)
Liabilitas bersih
238.643.280
(639.460)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Present value of past service liability Unrecognized past service (688.014) cost
304.614.903
(114.957.083) Unrecognized actuarial loss 188.969.806 Net liability
Movements in the net liability recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 30)
188.969.806
138.256.414
49.673.474
50.713.392
Saldo akhir tahun
238.643.280
188.969.806
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
180
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost Amortization of actuarial loss
Balance at beginning of year Amount charged to comprehensive income (Note 30) Balance at end of year
Movements of present value of past service liability are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Saldo awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Kerugian aktuaria
304.614.903 18.886.124 26.015.440 (61.831.405)
225.166.459 17.112.651 30.182.119 32.153.674
Balance at beginning of the year Interest cost Current service cost Actuarial loss
Saldo akhir tahun
287.685.062
304.614.903
Balance at end of year
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 70 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2013
2012
9,1% 5,0% 100% TMI2 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 years old and reducing linearly to 1% at age 50 years old and thereafter
6,2% 5,0% 100% TMI2 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 years old and reducing linearly to 1% at age 50 years old and thereafter
Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Discount rate per annum Salary increment rate Mortality rate Resignation rate
The history of experience adjustments is as follows: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Nilai kini kewajiban
287.685.062
304.614.903
225.166.459
146.367.292
162.286.607
Penyesuaian liabilitas imbalan program
(83.264.203)
36.803.623
37.160.037
13.338.479
5.029.640
24. MODAL SAHAM
Experience adjustments on plan liabilities
24. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Present value of obligation
The composition of stockholders is as follows:
31 Desember/December 31, 2013 dan/and 2012 Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham/ Pemilikan/ Disetor/ Number of Percentage Total Paid-up Shares of Ownership Capital % Rp
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Tuan William Budiman
1.237.399
43,42
123.739.900.000
855.000 567.677 144.759 45.165
30,00 19,92 5,08 1,58
85.500.000.000 56.767.700.000 14.475.900.000 4.516.500.000
Jumlah
2.850.000
100,00
285.000.000.000
Sehubungan dengan meninggalnya Tn. William Budiman pada tanggal 31 Januari 2004, berdasarkan Akta Keterangan Mengenai Hak Waris No. 68 tanggal 27 April 2004 dari notaris Inggraini Yamin, S.H., menyatakan bahwa saham-saham Bank milik Tn. William Budiman saat ini dimiliki bersama oleh Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman dan Wilson Budiman, selaku kuasa dalam menjalankan hak dan wewenang serta melaksanakan liabilitas yang berhubungan dengan saham-saham Bank.
Name of Stockholder
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Mr. William Budiman Total
In connection with the death of Mr. William Budiman on January 31, 2004, and based on the Decree of Inherited Rights No. 68 dated April 27, 2004 of Inggraini Yamin, S.H., the shares owned by Mr. William Budiman are now jointly owned by Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman and Wilson Budiman, the trustees who have the right to execute the activities concerning shares of the Bank.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 71 -
181
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
25. DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTION AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Merupakan selisih nilai transaksi dengan jumlah tercatat atas perolehan saham Resona Indonesia Finance dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali.
This account represents the difference in value of restructuring transaction among entities under common control arising from the acquisition of shares of Resona Indonesia Finance.
26. BUNGA YANG DIPEROLEH
26. INTEREST EARNED 2013 Rp
Rupiah Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sewa pembiayaan Efek-efek Anjak piutang Giro Pembiayaan konsumen Mata uang asing Kredit Sewa pembiayaan Efek-efek Penempatan pada bank lain Giro Jumlah
2012 Rp
409.630.195.346
426.205.917.688
55.054.006.760 19.139.877.533 9.484.554.363 4.820.276.389 1.464.072.195 100.412.002
24.235.997.201 19.805.300.281 10.286.920.273 219.084.443 1.513.941.830 171.373.121
180.106.353.436 10.559.071.428 1.606.465.879 1.301.805.565 215.465.691
145.131.932.982 10.051.881.894 1.104.233.716 1.924.547.990 200.044.937
Rupiah Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Finance leases Securities Factoring Demand deposits Consumer financing Foreign currencies Loans Finance leases Securities Placements with other banks Demand deposits
693.482.556.587
640.851.176.356
Total
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 17.631.107.702 dan Rp 6.446.837.963.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp 17,631,107,702 and Rp 6,446,837,963, respectively.
27. BUNGA YANG DIBAYAR
27. INTEREST INCURRED 2013 Rp
Rupiah Deposito berjangka Surat berharga yang diterbitkan Simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima Giro Tabungan Mata uang asing Simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima Deposito berjangka Giro Jumlah
2012 Rp
100.754.271.828 57.911.875.000
105.943.839.243 42.875.000.000
34.232.841.112 6.559.521.544 77.571.613
40.236.696.221 6.043.023.944 64.182.458
37.632.718.909 4.316.165.428 700.732.873
35.857.642.709 3.120.290.076 756.623.864
242.185.698.307
234.897.298.515
28. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
Total
28. OTHER FEES AND COMMISSIONS
Pendapatan provisi dan komisi lainnya terutama berasal dari pendapatan jasa atas penerbitan bank garansi dan komisi atas transaksi ekspor impor serta jasa pengiriman uang. 182
Rupiah Time deposits Securities issued Deposits from other banks and borrowings Demand deposits Savings deposits Foreign currencies Deposits from other banks and borrowings Time deposits Demand deposits
Revenues from other fees and commissions mainly consist of service fees on bank guarantees issued and commissions on trade finance transactions and also fee on remittances.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 72 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
29. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
29. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES
2013 Rp
ALLOWANCE
2012 Rp
Kredit (Catatan 10) Piutang sewa pembiayaan (Catatan 12) Piutang pembiayaan konsumen Anjak piutang
81.671.039.341 (31.153.843) (117.609) 7.387.839
2.138.190.257 5.487.926 (521.061) (1.136.616)
Loans (Note 10) Finance leases receivable (Note 12) Consumer financing receivables Factoring
Jumlah
81.647.155.728
2.142.020.506
Total
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013 Rp
2012 Rp
Honorarium tenaga ahli Sewa Imbalan pasca kerja (Catatan 23) Perbaikan dan pemeliharaan Sarana informasi Komunikasi Pendidikan Penyusutan (Catatan 14) Amortisasi biaya software Listrik, air dan gas Alat-alat kantor Asuransi Promosi dan iklan Transportasi Representasi Pajak dan ijin Keanggotaan Lain-lain
12.343.973.226 11.691.062.102 10.992.453.631 6.023.521.215 4.943.958.854 4.140.787.341 4.124.061.113 3.844.761.590 3.201.878.454 2.659.363.456 1.988.303.552 1.813.462.397 1.651.926.159 1.538.409.077 1.073.988.786 809.989.155 600.787.762 10.293.423.709
3.482.395.130 5.045.347.479 9.207.039.100 6.127.548.662 3.614.634.299 3.055.894.865 3.336.426.852 6.071.403.595 5.258.161.079 2.255.943.404 1.959.027.264 1.657.765.620 1.116.503.606 1.176.681.626 623.657.351 1.249.393.406 337.824.382 7.932.875.889
Jumlah
83.736.111.579
63.508.523.609
31. BEBAN TENAGA KERJA
Professional fee Rent Post-employment benefits (Note 23) Repairs and maintenance Information facility Communication Training Depreciation (Note 14) Amortization of software cost Electricity, water and gas Office supplies Insurance Promotion and advertisement Transportation Representation Taxes and licenses Membership Others Total
31. PERSONNEL EXPENSES 2013 Rp
2012 Rp
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Kesejahteraan karyawan
52.965.931.399 23.924.095.692 4.355.086.689
46.302.330.717 19.967.655.269 3.309.120.861
Salaries and wages Allowances Employee's welfare
Jumlah
81.245.113.780
69.579.106.847
Total
Rincian gaji dan tunjangan atas dewan direksi dan komisaris adalah sebagai berikut:
Details of salaries and benefits of board of directors and commissioners are as follows:
2013 Rp Gaji dan upah Tunjangan karyawan Kesejahteraan karyawan Jumlah
FOR
2012 Rp
7.459.251.708 4.677.027.936 224.895.941
5.635.127.989 4.192.943.864 273.518.071
12.361.175.585
10.101.589.924
Salaries and wages Allowances Employee's welfare Total
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 73 -
183
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
32. PAJAK PENGHASILAN
32. INCOME TAX
Beban pajak terdiri dari:
Income tax expense consists of the following: 2013 Rp
Pajak kini Bank Entitas anak Sub jumlah
2012 Rp
73.916.290.750 4.399.874.191
76.606.447.250 4.111.147.004
78.316.164.941
80.717.594.254
Pajak tangguhan Bank Entitas anak
6.485.235.435 405.159.205
12.110.106.383 138.402.679
Sub jumlah
6.890.394.640
12.248.509.062
85.206.559.581
92.966.103.316
Jumlah
Sub total Deferred tax The Bank Subsidiary Sub total Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak
602.179.519.173 (19.783.365.378)
370.125.774.314 (18.138.769.470)
Income before tax expense per consolidated statements of comprehensive income Income before tax - subsidiary
Laba sebelum pajak - Bank
582.396.153.795
351.987.004.844
Income before tax - the Bank
Perbedaan temporer Beban (pendapatan) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
(25.940.941.739)
(48.440.425.536)
(260.790.049.018)
2.879.209.737
Temporary differences Non deductible expenses (non taxable income)
Laba kena pajak - Bank
295.665.163.038
Beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini Bank Entitas anak
306.425.789.045
2012 Rp
73.916.290.750 4.399.874.191
76.606.447.250 4.111.147.004
78.316.164.941
80.717.594.254
8.780.700 57.649.637.000
4.690.500 60.999.722.000
57.658.417.700
61.004.412.500
4.023.055.497
4.110.005.121
Utang pajak kini - Bank (Catatan 20) Utang pajak kini - entitas anak (Catatan 20)
16.257.873.050
15.602.034.750
376.818.694
1.141.883
Jumlah Utang Pajak
16.634.691.744
15.603.176.633
Sub jumlah Dikurangi pembayaran pajak di muka Bank Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Sub jumlah Entitas anak Pajak penghasilan Pasal 25
Taxable income - the Bank
The details of current tax expense and payable are as follows:
2013 Rp
184
Current tax The Bank Subsidiary
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 74 -
Current tax expenses The Bank Subsidiary Sub total Less prepaid taxes The Bank Income taxes Article 23 Article 25 Sub total Subsidiary Income taxes Article 25 Current tax payable - the Bank (Note 20) Current tax payable subsidiary (Note 20) Total Tax Payable
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and corporate income tax in 2012 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Entitas anak menggunakan fasilitas pengurangan pajak. Sejak tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerapkan fasilitas pengurangan tarif untuk wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50 milyar akan mendapatkan pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif yang dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 miliar.
The subsidiary applied tarif deduction facility. Starting in 2009, the Government of Republic of Indonesia enacted the tariff deduction facility, which provides that resident corporate tax payers with gross revenue up to Rp 50 billion shall receive a 50% reduction in the corporate tax rate on the taxable income for gross revenue up to Rp 4.8 billion.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dan perubahan dari liabilitas pajak tangguhan Bank dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The details of and changes in the Bank and its subsidiary’s deferred tax liabilities are as follows:
1 Januari/ January 1, 2012 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income for the year Rp
31 Desember/ December 31, 2012 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income for the year Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Bank Liabilitas pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai-kredit Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Jumlah liabilitas pajak tangguhan Entitas anak Liabilitas pajak tangguhan
(12.022.717.917) (707.516.560)
(12.164.663.626) 54.557.243
(24.187.381.543)
(6.676.557.135)
(652.959.317)
191.321.700
(30.863.938.678) (461.637.617)
The Bank Deferred tax liabilities: Allowance for impairment losses - loans Securities issuance costs
(12.730.234.477)
(12.110.106.383)
(24.840.340.860)
(6.485.235.435)
(31.325.576.295)
Total deferred tax liabilities
(1.898.736.671)
(138.402.679)
(2.037.139.350)
(405.159.205)
(2.442.298.555)
Subsidiary Deferred tax liabilities
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between total tax expense and the amounts computed by multiplying the prevailing effective tax rate to income before tax is as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak
602.179.519.173 (19.783.365.378)
370.125.774.314 (18.138.769.470)
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax - subsidiaries
Laba sebelum pajak - Bank
582.396.153.795
351.987.004.844
Income before tax - Bank
Tarif pajak yang berlaku Beban (pendapatan) yang tidak dapat menurut diperhitungkan fiskal menurut fiskal
145.599.038.449
87.996.751.211
(65.197.512.264)
719.802.422
Tax expense at effective tax rates Non deductible expenses (non taxable income)
Beban Pajak - Bank Beban Pajak - entitas anak
80.401.526.185 4.805.033.396
88.716.553.633 4.249.549.683
Tax Expense - Bank Tax Expenses - subsidiary
Jumlah
85.206.559.581
92.966.103.316
Total
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 75 -
185
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
33. LABA PER SAHAM
33. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The following data was used to compute the basic earnings per share:
2013 Rp Laba bersih untuk laba per saham dasar
2012 Rp
516.971.761.325 Lembar/ Shares
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar/dilusian
Net income for the computation of basic earnings per share
Lembar/ Shares
2.850.000
Laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, karena tidak ada potensi dilusi saham pada tanggal pelaporan.
2.850.000
Number of shares Weighted average outstanding common shares for computation of basic/diluted earnings per share
The diluted earnings per share are same with the basic earning per share as of December 1, 2013 and 2012, as there are no potential dilutive shares as of reporting date.
34. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
34. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
a.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 206/Sek-Dir/PL/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2012 masing-masing sebesar Rp 70.024.500.000 dan Rp 248.594.758.000.
a.
Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 206/Sek-Dir/PL/VI/2013 dated June 24, 2013, the shareholders had approved the distribution of Rp 70,024,500,000 cash dividends for the 2012 financial year and the appropriation of Rp 248,594,758,000 for general reserve.
b.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 05/Dir-Um/VI/2012 tanggal 26 Juni 2012, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2011 masing-masing sebesar Rp 62.985.000.000 dan Rp 196.653.016.733.
b.
Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 05/Dir-Um/VI/2012 dated June 26, 2012, had approved the the shareholders distribution of Rp 62,985,000,000 cash dividends for the 2011 financial year and the appropriation of Rp 196,653,016,733 for general reserve.
35. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
186
277.158.559.860
35. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan/atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Related parties are companies, which have the same stockholders and/or management, directly or indirectly, as the Bank.
Pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Related parties are as follows:
1.
Resona Bank Ltd., Tokyo, dan William Budiman merupakan pemegang saham Bank.
1.
Resona Bank Ltd., Tokyo, and William Budiman are the shareholders of the Bank.
2.
Saitama Resona Bank Ltd., pemegang saham utamanya sama dengan pemegang saham utama Bank.
2.
Saitama Resona Bank Ltd., the ultimate shareholder is the same as the Bank’s ultimate shareholder.
3.
The Bank of East Asia, Ltd. merupakan pemegang saham utama dari East Asia Indonesian Holdings, Ltd., yang merupakan salah satu pemegang saham Bank.
3.
The Bank of East Asia, Ltd. is the ultimate shareholder of East Asia Indonesian Holdings, Ltd., one of the shareholders of the Bank.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 76 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included the following:
1. Giro pada bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 26).
1. Demand deposits with other banks and receipt of interest (Notes 6 and 26).
2. Simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 17, 18 dan 27).
2. Deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 17, 18 and 27).
3. Pinjaman yang diterima dan pembayaran bunga (Catatan 21 dan 27).
3. Borrowings and payment of interest (Notes 21 and 27).
Persentase saldo giro pada bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah aset pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,04% dan 0,16%.
The percentage of balance of demand deposit with other banks from related parties to total assets in 2013 and 2012 are 0.04% and 0.16%, respectively.
Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
The percentage of balance of each liability to related parties to total liabilities are as follows:
2013 %
2012 %
Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang di terima
0,002 0,011 23,21
0,001 0,96 13,29
Deposits Deposits from other banks Borrowings
Jumlah
23,22
14,25
Total
Persentase bunga yang diperoleh dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,01%.
The percentage of interest earned from related parties to total interest revenue in 2013 and 2012 are 0.01%, respectively.
Persentase bunga yang dibayar kepada pihak berelasi terhadap jumlah beban bunga pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 7,72% dan 6,40%.
The percentage of interest incurred from related parties to total interest expenses in 2013 and 2012 are 7.72% and 6.40%, respectively.
36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2013 Rp
KOMITMEN Tagihan Komitmen Pihak ketiga Fasilitas pinjaman diterima dari bank-bank lain yang belum digunakan Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan dan derivatif Jumlah Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Pihak ketiga Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan dan derivatif Jumlah Liabilitas Komitmen Tagihan Komitmen - Bersih
2012 Rp
1.577.850.000.000
1.638.460.000.000
822.685.935.424 2.400.535.935.424
532.479.984.557 2.170.939.984.557
COMMITMENTS Commitment Receivables Third parties Unused credit facilities received from other banks Unsettled spot foreign currencies bought and derivative Total Commitment Receivables
119.140.366.337 286.484.970.141
111.631.099.899 190.728.505.030
592.300.649.502 997.925.985.980
719.207.268.832 1.021.566.873.761
Commitment Liabilities Third parties Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit Unsettled spot foreign currencies bought and derivative Total Commitment Liabilities
1.402.609.949.444
1.149.373.110.796
Commitment Receivables - Net
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 77 -
187
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
2013 Rp KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Pihak ketiga Pendapatan bunga dalam penyelesaian
2012 Rp
9.557.261.109
4.512.404.847
CONTINGENCIES Contingent Receivables Third parties Interest receivables on non-performing loans
Liabilitas Kontinjensi Pihak ketiga Bank garansi yang diterbitkan
228.970.967.196
187.131.765.677
Contingent Liabilities Third parties Bank guarantees issued
Liabilitas Kontinjensi - Bersih
219.413.706.087
182.619.360.830
Contingent Liabilities - Net
1.183.196.243.357
966.753.749.966
Total Commitment Receivables - Net
Jumlah Tagihan Komitmen - Bersih
37. JATUH TEMPO KEUANGAN
ASET
DAN
LIABILITAS
37.
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
MATURITIES OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The analysis of maturities of financial assets and liabilities based on remaining terms until maturity calculated from December 31, 2013 are as follows: 2013
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months Rp
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
25.246.649.960
-
-
-
-
25.246.649.960
786.922.935.723
-
-
-
-
786.922.935.723
-
-
858.995.147.749
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Keuangan/Financial Assets Tanpa suku bunga/Without interest: Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada Bank lain/Demand deposits with other banks Tagihan deriv atif / Derivative receivables Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Piutang pembiay aan konsumen/ Consumer financing receivables Tagihan anjak piutang/Factoring receivable Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /Placement with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Ef ek-ef ek/Securities Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Jumlah aset keuangan/Total financial assets
858.995.147.749
-
-
5.184.650.046
7.492.121.000
21.065.750.612
71.100.744.453 7.729.748.206
93.904.306.775 26.607.266.781
24.850.630.961 -
194.632.436.529
713.612.061.701
1.503.793.379.625
28.629.874.984 -
1.395.777.081.184 87.587.880.000 22.611.490.758 282.250.958.387 -
-
8.481.184.889 482.697.246.286 -
38.402.449.215
239.617.647.793 361.082.807.553 -
3.252.311.943 3.273.253.811.526
-
36.994.833.601
-
189.855.682.189 34.337.014.987
1.912.301.505.998
7.597.593.195.379
300.521.365.126
-
329.151.240.110
572.869.935 -
-
572.869.935 38.402.449.215
-
1.724.367.081.184
328.590.000.000 575.830.835.456 462.295.087
3.766.669.597.979
1.332.794.187.432
2.188.812.665.759
4.482.483.489.073
2.967.330.086 2.245.822.322 71.100.744.453 1.045.347.558
5.239.686.306 93.904.306.775 -
14.066.808.699 24.850.630.961 -
1.718.660.305 -
3.471.804.014.338 376.415.057.500
100.000.000.000
2.555.516.197.500
550.096.170.000
411.938.507.175 2.324.240.013.173
87.587.880.000 270.710.323.440 2.113.800.354.857 462.295.087 14.094.999.953.416
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest: Liabilitas segera/Liabilities pay able immediately Liabilitas deriv atif /Deriv ativ e liabilities Liabilitas akseptasi/ Acceptance pay ables Liabilitas lain-lain/Other liabilities Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Surat berharga y ang diterbitkan/ Securities Issued Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities Selisih/Difference
188
8.293.689.471
-
2.971.254.155.039 1.569.570.000
317.357.298.545 250.000.000.000
305.570.269.585
60.850.000.000
32.657.277.111
-
7.244.923.277.463
827.351.291.626
(3.478.253.679.484)
505.442.895.806
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 78 -
-
20.008.162.976 1.111.200.000 2.615.553.000.136 (426.740.334.377)
-
304.250.000
2.967.330.086 23.270.977.632 189.855.682.189 1.045.347.558
3.471.804.014.338 3.582.331.675.000
-
-
8.293.689.471
-
-
3.308.619.616.560 252.680.770.000
448.153.449.532 -
-
366.420.269.585
-
448.153.449.532
-
32.657.277.111
999.968.279.837
304.250.000
11.688.100.099.062
3.482.515.209.236
2.323.935.763.173
2.406.899.854.354
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Analisa jatuh tempo aset liabilitas keuangan menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The analysis of maturities of financial assets and liabilities based on remaining terms until maturity calculated from December 31, 2012 are as follows:
2012 > 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months Rp
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
18.079.790.314
-
-
-
-
18.079.790.314
585.239.687.706
-
-
-
-
585.239.687.706
573.800.016.056
-
-
-
-
573.800.016.056
-
13.859.654.884
-
196.185.496.158 5.055.323.707
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Keuangan/Financial Assets Tanpa suku bunga/Without interest: Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada Bank lain/Demand deposits with other banks Tagihan deriv atif / Derivative receivables Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Piutang pembiay aan konsumen/ Consumer financing receivables Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /Placement with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Ef ek-ef ek/Securities Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Tagihan anjak piutang/ Factoring receivable Jumlah aset keuangan/Total financial assets
8.936.582.948
4.193.285.263
630.891.345
98.895.328
102.341.866.702 5.055.323.707
62.227.549.234 -
31.616.080.222 -
636.919.223.424
1.382.433.294.874
3.110.737.319.051
2.440.703.335.175
19.934.333.546
301.858.949.364
-
321.793.282.910
-
200.183.950.226
7.770.977.122.750
-
-
-
-
-
843.015.574
-
843.015.574
-
-
260.226.000.000
-
1.662.063.628.205
1.401.837.628.205 87.426.318.750 34.467.940.201 184.089.105.003 8.057.408.455
3.601.415.846 58.752.812.497 -
156.405.498.615 20.311.044.020
215.870.203.663
653.645.050
453.702.627
-
-
3.646.250.891.471
1.511.208.357.714
3.340.288.811.849
3.220.054.101.731
75.980.828.870 3.933.289.663 103.370.877.410 -
3.702.635.997 62.227.549.235 246.349.656
188.035.587 31.616.080.222 -
588.800.000
2.838.278.582.577 15.996.670.500
289.140.000.000
1.236.813.216.500
528.774.413.000
4.566.040.948 204.749.991.174
87.426.318.750 194.474.854.662 483.589.206.131 1.107.347.677 8.057.408.455 11.922.552.153.939
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest: Liabilitas segera/Liabilities pay able immediately Liabilitas deriv atif /Deriv ativ e liabilities Liabilitas akseptasi/ Acceptance pay ables Liabilitas lain-lain/Other liabilities Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Surat berharga y ang diterbitkan/ Securities Issued Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities Selisih/Difference
7.604.149.435
2.148.679.410.443 325.987.083.850 847.900.018.785 28.165.453.887
-
-
341.872.689.300 -
104.585.548.489 5.405.197.200
-
-
-
-
-
-
-
240.950.000
75.980.828.870 7.823.961.247 197.214.506.867 835.149.656
2.838.278.582.577 2.070.965.250.000
28.408.005
-
7.632.557.440
252.588.593.200
-
2.595.137.648.232 583.980.874.250
-
847.900.018.785
-
597.388.162.729
597.388.162.729 -
-
28.165.453.887
6.395.896.365.420
697.189.224.188
1.378.608.077.998
1.379.368.376.934
240.950.000
9.851.302.994.540
(2.749.645.473.949)
814.019.133.526
1.961.680.733.851
1.840.685.724.797
204.509.041.174
2.071.249.159.399
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 79 -
189
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Following are the balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012: 2013
Mata Uang Asing/ Foreign currency
2012
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Mata Uang Asing/ Foreign currency
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset/Assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks - Deposito/Time deposits Efek-efek/Securities - Wesel ekspor/Export bills Tagihan derivatif/Derivative receivables
Kredit/Loans Tagihan akseptasi/Acceptances receivables
Piutang sew a pembiayaan/ Finance lease receivables Bunga yang masih akan diterima/ Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka/Prepaid expense Aset lain-lain/Other assets
USD JPY
498.103 21.237.000
6.061.913.510 2.458.182.750
361.978 20.750.000
3.488.743.964 2.319.227.500
USD
51.000.000
620.670.000.000
44.500.000
428.891.000.000
USD JPY EUR SGD THB GBP CHF AUD HKD
49.632.993 2.070.964.714 332.332 492.875 11.341.608 17.559 6.361 7.178
604.033.524.931 239.714.165.646 5.569.557.351 4.742.447.484 4.207.736.427 353.121.206 69.049.697 11.270.151
48.547.539 790.712.759 674.131 778.287 7.085.857 14.658 19.965 10.127 5.546
467.901.179.437 88.377.965.073 8.583.029.781 6.132.124.455 2.232.045.109 227.413.595 210.345.972 101.343.791 6.894.237
USD
27.000.000
328.590.000.000
27.000.000
260.226.000.000
USD EUR JPY THB USD SGD USD JPY USD JPY SGD EUR
2.571.699 33.443 20.792.037 433.055.067 2.839.374.209 13.849.979 125.494.092 530.840 99.514
31.297.579.914 560.478.760 2.406.678.271 5.270.280.159.928 328.657.564.692 168.554.247.959 14.525.941.149 5.107.742.480 1.667.750.601
3.949.923 38.986.282 43.871 1.058 21 374.591.513 3.242.465.849 15.181.168 141.207.658 788.200 1.855.337
38.069.356.047 4.357.496.740 13.819.253 10.198.790 162.364 3.610.313.006.350 362.410.407.943 146.316.095.353 15.782.779.935 6.210.227.800 23.622.151.320
USD JPY
15.765.167 115.036.622
191.862.074.966 13.315.488.997
15.188.849 201.594.372
146.390.128.685 22.532.202.958
USD JPY USD USD EUR JPY
330.285 858
4.019.570.054 99.314 6.896.974.246 103.445.765 1.504.982
227.142 2.363.806 28.600 103.293 6.173 -
2.189.195.358 264.202.597 275.650.699 995.542.367 78.588.907 -
566.719 6.173 13.002
Jumlah aset sebelum cadangan kerugian penurunan nilai/ Total assets before allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai /Allowance for impairment losses
7.855.738.271.231
USD JPY
(549.948) (1.228.005)
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai/ Total allowance for impairment losses
(6.835.003.980)
Aset bersih/Net asset
190
(6.692.862.401) (142.141.579)
7.848.903.267.251
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 80 -
5.648.528.526.380
(6.410.798) (2.563.316)
(61.787.274.676) (286.501.829)
(62.073.776.505) 5.586.454.749.875
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued) 2013
Liabilitas segera/ Liabilities payable immediately
Giro/Demand deposits
Deposito berjangka/Time deposits Penempatan dari bank lain/Call Money Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas derivatif/Derivative liabilities
Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable
Utang pajak/Taxes payable Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses Liabilitas lain-lain/Other liabilities
JPY USD SGD USD JPY EUR SGD THB AUD USD JPY USD USD JPY JPY THB USD USD JPY SGD EUR USD JPY USD JPY EUR USD JPY
Mata Uang Asing/ Foreign currency
18.440.908 43.322 1.274 177.471.458 3.221.759.689 371.801 496.567 10.328.452 1.294 107.251.469 1.700.170.956 30.000.000 276.877.500 133.160.000 22.825.350 13.849.979 125.494.092 530.840 99.514 8.212 8 720.847 231.695 483.550 758.210
Jumlah liabilitas/Total liabilities
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
2.134.535.101 527.230.566 12.255.060 2.159.827.644.956 372.918.684.003 6.231.007.428 4.777.968.636 3.831.855.636 14.046.034 1.305.250.377.973 196.794.788.157 365.100.000.000 3.369.599.175.000 15.413.270.000 2.642.034.280 168.554.247.959 14.525.941.149 5.107.742.480 1.667.750.601 99.941.013 926 8.772.710.779 26.818.678 5.884.804.042 87.762.806
659.524.331 176.179 2.487 166.608.990 2.592.648.236 402.720 789.641 5.990.437 1.306 80.771.732 623.410.026 10.000.000 214.875.000 304.025.000 56.375.269 26.116 65 15.287.934 141.207.658 788.200 1.855.337 5.077 35.423 859.185 537.107 32 15.969.503 741.628
73.715.034.476 1.698.010.022 19.596.885 1.605.777.443.307 289.780.293.339 5.127.433.714 6.221.584.275 1.886.987.573 13.067.841 778.477.955.522 69.678.538.605 96.380.000.000 2.070.965.250.000 33.980.874.250 6.301.063.816 8.226.476 621.734 147.345.106.061 15.782.779.935 6.210.227.800 23.622.151.321 48.930.487 3.959.229 8.280.823.140 60.032.450 402.586 153.914.074.393 82.891.760
(160.899.326.012)
Kurs konversi yang digunakan Bank pada tanggal 11 April 2014, 31 Desember 2013 dan 2012, menggunakan kurs Reuters jam 16.00 WIB sebagai berikut:
USD 1 SGD 1 GBP 1 EUR 1 JPY 1 CHF 1 HKD 1 AUD 1 THB 1
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
8.009.802.593.263
Aset - Bersih/Net Asset
Mata Uang Asing
2012 Mata Uang Asing/ Foreign currency
11 April/April 11, 2014 Rp 11.413,00 9.144,00 19.136,00 15.848,00 112,32 13.026,00 1.472,00 10.718,00 353,00
5.395.383.360.997 191.071.388.878
The conversion rates used as of April 11, 2014, December 31, 2013 and 2012 were Reuters’ rates as of 4:00 PM Western Indonesian Time with details as follows: 31 Desember/December 31, 2013 2012 Rp Rp 12.170,00 9.622,00 20.111,00 16.759,00 115,75 13.674,00 1.570,00 10.856,00 371,00
9.638,00 7.879,00 15.515,00 12.732,00 111,77 10.536,00 1.243,00 10.007,00 315,00
Foreign Currency
USD 1 SGD 1 GBP 1 EUR 1 JPY 1 CHF 1 HKD 1 AUD 1 THB 1
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 81 -
191
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
39. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
39. CLASSIFICATIONS AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan. 2013
Catatan/ Notes
Aset keuangan Kas
Biay a perolehan diamortisasi lainny a/ Other amortised costs Rp
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Diperdagangkan/ Trading Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity Rp
-
-
25.246.649.960
-
25.246.649.960
25.246.649.960
Nilai wajar/ Fair value Rp
Giro pada Bank Indonesia
5
-
-
874.510.815.723
-
874.510.815.723
874.510.815.723
Giro pada bank lain
6
-
-
858.995.147.749
-
858.995.147.749
858.995.147.749
7 8 9 10 11 12
36.994.833.601 -
1.724.367.081.184 31.989.235.249 9.643.246.244.787 189.855.682.189 329.495.105.379
-
1.724.367.081.184 270.841.500.015 36.994.833.601 9.643.246.244.787 189.855.682.189 329.495.105.379
1.724.367.081.184 270.841.500.015 36.994.833.601 9.643.246.244.787 189.855.682.189 329.495.105.379
572.712.195 38.392.428.645 34.337.014.987
-
572.712.195 38.392.428.645 34.337.014.987
572.712.195 38.392.428.645 34.337.014.987
13.751.008.118.047
-
14.026.855.216.414
14.026.855.216.414
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Ef ek-ef ek Tagihan deriv atif Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiay aan Piutang pembiay aan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain
15
Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari Bank lain Liabilitas deriv atif Liabilitas akseptasi Surat berharga y ang diterbitkan Pinjaman y ang diterima Biay a y ang masih harus dibay ar Liabilitas lain-lain
238.852.264.766 -
36.994.833.601
238.852.264.766
16 17 18 9 11
23.270.977.632 -
-
-
2.967.330.086 6.787.160.663.992 366.527.010.586 189.855.682.189
2.967.330.086 6.787.160.663.992 366.527.010.586 23.270.977.632 189.855.682.189
2.967.330.086 6.787.160.663.992 366.527.010.586 23.270.977.632 189.855.682.189
19 21
-
-
-
461.702.824.532 3.855.570.640.279
461.702.824.532 3.855.570.640.279
461.702.824.532 3.855.570.640.279
-
-
-
40.950.966.582 1.045.347.558
40.950.966.582 1.045.347.558
40.950.966.582 1.045.347.558
23.270.977.632
-
-
11.705.780.465.804
11.729.051.443.436
11.729.051.443.436
Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity Rp
2012 Pinjaman y ang diberikan dan piutang/Loans and receivables Rp
Biay a perolehan diamortisasi lainny a/ Other amortised costs Rp
-
-
18.079.790.314
Catatan/ Diperdagangkan/ Notes Trading Rp Aset keuangan Kas
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Nilai wajar/ Fair value Rp
-
18.079.790.314
18.079.790.314
Giro pada Bank Indonesia
5
-
-
672.666.006.456
-
672.666.006.456
672.666.006.456
Giro pada bank lain
6
-
-
573.800.016.056
-
573.800.016.056
573.800.016.056
7 8 9 10 11 12
13.859.654.884 -
156.405.498.615 -
1.662.063.628.205 38.135.528.268 8.158.313.943.734 196.185.496.158 322.766.585.237
-
1.662.063.628.205 194.541.026.883 13.859.654.884 8.158.313.943.734 196.185.496.158 322.766.585.237
1.662.063.628.205 194.541.026.883 13.859.654.884 8.158.313.943.734 196.185.496.158 322.900.630.587
-
-
842.740.225 8.054.775.724 5.055.323.707
-
842.740.225 8.054.775.724 5.055.323.707
843.015.574 8.057.408.455 5.055.323.707
13.859.654.884
156.405.498.615
11.655.963.834.084
-
11.826.228.987.583
11.826.365.941.013
16 17 18 9 11
7.823.961.247 -
-
-
75.980.828.870 5.438.482.099.412 849.245.467.087 197.214.506.867
75.980.828.870 5.438.482.099.412 849.245.467.087 7.823.961.247 197.214.506.867
75.980.828.870 5.438.482.099.412 849.245.467.087 7.823.961.247 197.214.506.867
19 21
-
-
-
610.775.662.729 2.670.945.754.714
610.775.662.729 2.670.945.754.714
610.775.662.729 2.670.945.754.714
-
-
-
35.798.011.327 835.149.656
35.798.011.327 835.149.656
35.798.011.327 835.149.656
7.823.961.247
-
-
9.879.277.480.662
9.887.101.441.909
9.887.101.441.909
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Ef ek-ef ek Tagihan deriv atif Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiay aan Piutang pembiay aan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain
15
Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari Bank lain Liabilitas deriv atif Liabilitas akseptasi Surat berharga y ang diterbitkan Pinjaman y ang diterima Biay a y ang masih harus dibay ar Liabilitas lain-lain Jumlah
192
Pinjaman y ang diberikan dan piutang/Loans and receivables Rp
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 82 -
Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other Banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Deriv ativ e receiv ables Loans Acceptance receiv ables Finance lease receiv ables Consumer f inancing receiv ables Factoring receiv ables Other assets Total Financial Liabilities Liabilities pay able immediately Deposits Deposits f rom other banks Deriv ativ e Pay ables Acceptance pay ables Securities issued Borrowing Accrued expenses Other liabilities Total
Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other Banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Deriv ativ e receiv ables Loans Acceptance receiv ables Finance lease receiv ables Consumer f inancing receiv ables Factoring receiv ables Other assets Total Financial Liabilities Liabilities pay able immediately Deposits Deposits f rom other banks Deriv ativ e Pay ables Acceptance pay ables Securities issued Borrowing Accrued expenses Other liabilities Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas yang berbunga adalah sebesar Rp 12.124.245.239.992 dan Rp 11.470.960.761.597 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 10.530.332.185.114 dan Rp 9.569.448.547.900 pada tanggal 31 Desember 2012.
The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities as of December 31, 2013 amounted to Rp 12,124,245,239,992 and Rp 11,470,960,761,597 and as of December 31, 2013 amounted to Rp 10,530,332,185,114 and Rp 9,569,448,547,900.
Aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga tetap terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk), sedangkan aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga mengambang terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Asset or liabilities arranged at fixed interest rate are exposed to fair value interest risk, meanwhile asset or liability arranged at floating interest rates are exposed to cash flow interest rate risk.
Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya karena memiliki sifat jangka pendek dan atau sering dilaksanakan re-pricing.
Fair value approximates the carrying value because of short term in nature, and/or repricing frequently.
40. MANAJEMEN RISIKO
40. RISK MANAGEMENT
Dewan Direksi Bank mempunyai tanggung jawab utama dalam mengelola dan mengawasi berbagai macam risiko yang dihadapi oleh Bank dan entitas anak. Direksi telah menetapkan Komite Aset dan Liabilitas, Komite Kredit, dan Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko Bank di bidangnya masingmasing. Seluruh komite memiliki anggota eksekutif dan non eksekutif dan melaporkan aktivitasnya secara berkala kepada Dewan Direksi.
The Bank’s Board of Directors has primary responsibility for managing and overseeing a wide range of risks faced by the Bank and its subsidiary. Board of Directors has set the Asset and Liability Committee, Credit Committee, and Risk Management Committee which are responsible for policy development and oversight of risk management in their respective fields. All the committees have executive and non-executive members and regularly report their activities to the Board of Directors.
Bank menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional.
Bank applies independent risk management in accordance with the requirement of Bank Indonesia regulations and the international best practices in banking industry.
Bagian Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, termasuk membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Together with the related working unit, Risk Management Division is responsible for managing/coordinating all of the risks face by the Bank, namely credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk, including to discuss and propose risk management policy and guidelines.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan profil risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko entitas anak secara konsolidasian.
All these risks are reported by the Bank through the preparation of the risk profile report on a quarterly basis to describe all the inherent risks in the Bank's business activities, including the consolidated risk of a subsidiary.
Tim manajemen risiko membantu Dewan Direksi untuk memastikan bahwa risiko telah dikelola dengan benar dan berdasarkan prinsip kehatihatian. Bank dan entitas anak juga telah membuat untuk mengatur dan kebijakan-kebijakan memantau risiko-risiko berikut:
Risk management team assists the Board of Directors to ensure that risks are managed properly and are in line with prudential principles. The Bank and its subsidiary also have created policies to regulate and monitor the following risks:
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 83 -
193
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
194
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank. Pemberian kredit merupakan sumber risiko kredit yang terbesar. Selain kredit, Bank menghadapi risiko kredit dari berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, transaksi antar bank, transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi.
Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other parties to fulfill the obligations to the Bank. Credit risk can be derived from the Bank's business activities. Lending is the biggest source of credit risk. In addition to credit, the Bank faces credit risk from various financial instruments such as securities, acceptances, interbank transactions, trade financing transactions, foreign exchange and derivatives transactions, as well as commitments and contingent liabilities.
Risiko kredit dapat meningkat karena terkonsentrasinya penyediaan dana, antara lain pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim disebut risiko konsentrasi kredit.
Credit risk may increase due to concentration of provision of funds, among others, by debtor, geographic, product, type of financing, or a particular business line. This risk is commonly called concentrations risk of credit.
Secara umum eksposur risiko kredit merupakan salah satu eksposur risiko utama sehingga kemampuan Bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit serta menyediakan modal yang cukup bagi risiko tersebut sangat penting.
Generally, credit risk exposure is one of the major risk exposures, so the Bank’s ability to identify, measure, monitor, and control credit risk as well as provide sufficient capital for these risks is very important.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit risk management is not only intended to put the Bank as a bank that adheres to regulations, but is a management’s demand to implement a good credit risk management which is in accordance with banking practices to ensure that funds are not exposed to credit risk that may cause losses to the Bank. Application of risk management is not only aimed to prevent the decline in credit quality, but also expected to encourage Bank’s business activities.
Untuk memastikan penurunan kualitas kredit dapat diketahui lebih awal, maka portofolio kredit harus secara aktif dipantau dan dimitigasi melalui implementasi strategi remediasi dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang dipantau secara berkelanjutan antar Seksi/Bagian terkait termasuk unit kerja recovery, yaitu Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
To ensure that credit quality deterioration can be detected early, the loan portfolio should be actively monitored and mitigated through the implementation of remediation strategies in solving nonperforming loans, which is monitored on an ongoing basis between the related sections/divisions including Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
Mulai tahun 2012 Bank telah menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit pada tahun 2012 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Metode Standar.
Since 2012, the Bank is required to calculate Risk Weighted Assets (RWA) of credit risk in accordance to Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk Using Standard Methods.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 84 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin (setiap 6 bulan) maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio kredit baik per kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai skenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkahlangkah pengendalian portofolio dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian, kualitas portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
To monitor the quality and test the elasticity of the portfolio quality (NPL and Yield) against the changes in economic variables that may impact the Bank’s capital adequacy, the Bank on a regular basis (every 6 months) and ad hoc, runs stress test on the entire loan portfolio both by the large debtor, segment of business, industry or products with a variety of scenarios. With the stress test, the Bank can early anticipate and take control of the portfolio and the most optimal solution as a strategy for short and long term. Thus, the credit portfolio quality and capital adequacy of the Bank are well preserved.
Bank menerapkan prosedur-prosedur dalam mengelola risiko, antara lain:
The Bank implements certain procedures to manage risks, among others:
tertentu
Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hasil diskusi dengan unit-unit bisnis, mencakup persyaratan agunan, penilaian kredit, tingkat risiko dan pelaporan, prosedur dokumentasi dan hukum, serta kepatuhan terhadap terhadap peraturan dan persyaratan yang diwajibkan oleh pengawas.
Formulating credit policies based on the results of discussions with the business units, including collateral requirements, credit assessment, the level of risk and reporting, documentation and legal procedures, and compliance with regulations and requirements that are required by the regulator.
Pemisahan fungsi antara yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana. Permohonan kredit dilakukan analisa berdasarkan 4 eyes principles oleh Credit Examination Division dan Komite Kredit.
Segregation of duties among analysis, approval, and credit administration within the framework or mechanism for delegating decision-making in provision of funds. Credit application is analyzed with 4 eyes principles by the Credit Examination Division and Credit Committee.
Pengembangan sistem administrasi kredit, efisiensi dan efektivitas operasional administrasi kredit, termasuk pemantauan dokumentasi, persyaratan kontrak, perjanjian kredit, dan pengikatan agunan.
Development of credit administration system, operational efficiency and effectiveness of credit administration, including monitoring documentation, contract requirements, credit agreements, and binding of collateral.
Melakukan pengawasan secara berkala atas kondisi debitur, yang meliputi kinerja keuangan, kemampuan membayar dan kinerja usaha debitur.
Conduct periodic monitoring of the debtors’ conditions, which includes financial repayment capacity and performance, business prospect.
Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan dan dilaporkan secara berkala ke Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Monitor and evaluate progress and quality of the overall credit portfolio and report periodically to the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Memantau dan mengevaluasi perkembangan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait dan debitur-debitur tertentu serta memastikan pemenuhan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang sesuai.
Monitor and evaluate the development of the credit quality to related parties and particular debtors and ensure compliance with the appropriate Legal Lending Limit.
Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap kredit non-performing serta melaporkan perkembangannya ke Dewan Direksi.
Evaluate and monitor non-performing loans and report the progress to the Board of Directors.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 85 -
195
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Membatasi konsentrasi eksposur terhadap counterparty berdasarkan sektor industri untuk mencegah berlebihnya konsentrasi pada sektor industri tertentu.
Limit the concentrations of exposure to the counterparty based on the industrial sector to prevent over concentration on a particular industry sector.
Sentralisasi eksposur laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang mengandung risiko kredit dari setiap debitur atau per kelompok debitur dan/atau pihak lawan transaksi (counterparty) tertentu mengacu pada konsep single obligor.
Centralize the statement of financial position exposures and administrative accounts that contain credit risk of each borrower or a group of borrowers and/or certain counterparty referring to the concept of single obligor.
Menggunakan teknik pengukuran risiko dengan pendekatan pemeringkatan internal (internal rating) dan senantiasa melakukan pengkinian data secara berkala.
Use risk measurement technique with an internal rating approach and continue updating the data periodically.
Mengukur risiko kredit terkait dengan kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) seperti transaksi derivatif over the counter/OTC, dengan menggunakan nilai pasar yang dilakukan secara berkala.
Measure credit risks associated with the default of the other party (counterparty credit risk) such as derivative transactions over the counter/OTC, using the market value periodically.
Mengimplementasikan proses persetujuan pinjaman oleh entitas anak dengan mengikutsertakan Dewan Direksi Bank
Implement the process of loan approval by the subsidiary by involving the Bank's Board of Directors
(i) Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
196
(i)
The maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sama dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recorded in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk is equal to its carrying value.
Untuk garansi dan irrevocable letter of credit yang diterbitkan, maka eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai maksimum yang harus dibayar oleh Bank apabila garansi dan irrevocable letter of credit tersebut harus dipenuhi. Sedangkan untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah jumlah seluruh fasilitas komitmen kredit yang belum ditarik oleh nasabah.
For guarantee and irrevocable letter of credit issued, the maximum exposure to credit risk is equal to the maximum value to be paid by the Bank when the guarantee and irrevocable letter of credit must be fulfilled. As for the loan commitment, the maximum exposure to credit risk is the total of credit commitment facilities that have not been withdrawn by the customer.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 86 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Tabel berikut ini menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk semua instrumen keuangan, baik yang tercatat pada laporan posisi keuangan maupun off-financial position, tanpa mempertimbangkan jaminan.
The following table presents the maximum exposure to credit risk for all financial instruments, both recorded on the statement of financial position and off-balance sheets, regardless of the collateral.
2013 Rp Laporan posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Sub Jumlah
2012 Rp
874.510.815.723 858.995.147.749
672.666.006.456 573.800.016.056
1.724.367.081.184 270.710.323.440 36.994.833.601 9.711.393.550.236 189.855.682.189 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215 34.337.014.987
1.662.063.628.205 194.474.854.662 13.859.654.884 8.254.566.328.881 196.185.496.158 322.900.630.587 843.015.574 8.057.408.455 5.055.323.707
14.069.753.303.456
11.904.472.363.625
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other assets Sub Total
Eksposur risiko kredit yang terkait dengan rekening administratif tanpa jaminan atau peningkatan kredit lain adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to off-balance sheet items without taking into account of any collateral held or other credit enhancements are as follows:
Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit yang belum digunakan Irrevocable L/C yang masih
Commitments and contingencies 119.140.366.337
111.631.099.899
Unused credit facilities
berjalan Bank garansi yang diterbitkan
286.484.970.141
190.728.505.030
Irrevocable letters of credit
228.970.967.196
187.131.765.677
Bank guarantees issued
Sub Jumlah
634.596.303.674
489.491.370.606
Sub Total
14.704.349.607.130
12.393.963.734.231
Jumlah
(ii) Analisa risiko konsentrasi kredit
Total
(ii) Credit concentration risk analysis
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktifitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when several customers have similar business activities or similar characteristics which will cause the customers’ ability to meet their contractual obligation is affected by the change of economic condition and other conditions.
Bank senantiasa berupaya melakukan diversifikasi portofolio kredit berdasarkan industri, dan produk kredit untuk meminimalkan risiko kredit. Tingkat diversifikasi didasarkan pada rencana strategis Bank, sektor target, kondisi ekonomi saat ini, kebijakan pemerintah, sumber pendanaan, dan proyeksi pertumbuhan.
Bank always endeavors to diversify credit portfolio based on industry and credit product in order to minimize credit risk. The diversification level is based on the Bank’s strategic plan, targeted sector, current economic conditions, government policy, funding source and growth projection.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 87 -
197
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Risiko konsentrasi kredit berdasarkan mata uang dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 10 dan 37.
Concentration of credit risk by currency and maturity is disclosed in Note 10 and 37.
Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan off-financial position berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
The following table presents the financial assets and off-financial statement position concentration by type of counterparty (before deducting allowance for impairment losses): 2013
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Demand deposits
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement
Tagihan
Piutang
Piutang pembiayaan
Tagihan anjak
with Bank
with Bank
Derivatif/
sewa pembiayaan/
konsumen/
piutang/
Tagihan akseptasi/
Indonesia and other banks
Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Derivative Receivables
Kredit/ Loans
Finance lease receivables
Consumer financing receivables
Factoring Receivables
Acceptance Receivables
Aset lain-lain/ Other assets
and Contingencies
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Pemerintah dan Bank Indonesia
874.510.815.723
1.395.777.081.184
238.852.264.766
4.960.158.956
-
-
-
-
-
-
-
2.514.100.320.629
17,10
Bank-bank
858.995.147.749
328.590.000.000
31.858.058.674
135.798.859
-
-
-
-
28.194.354.493
-
-
1.247.773.359.775
8,49
Korporasi dan perorangan Jumlah
Komitment dan kontinjensi/ Commitments %
-
-
-
31.898.875.786
9.711.393.550.236
329.613.535.197
572.869.935
38.402.449.215
161.661.327.696
34.337.014.987
634.596.303.674
10.942.475.926.726
74,42
1.733.505.963.472
1.724.367.081.184
270.710.323.440
36.994.833.601
9.711.393.550.236
329.613.535.197
572.869.935
38.402.449.215
189.855.682.189
34.337.014.987
634.596.303.674
14.704.349.607.130
100,00
Government and Bank Indonesia Banks Corporates and personal Total
2012 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Demand deposits
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement
Tagihan
Piutang
Piutang pembiayaan
Tagihan anjak
with Bank
with Bank
Derivatif/
sewa pembiayaan/
konsumen/
piutang/
Tagihan akseptasi/
Indonesia and other banks
Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Derivative Receivables
Kredit/ Loans
Finance lease receivables
Consumer financing receivables
Factoring Receivables
Acceptance Receivables
Aset lain-lain/ Other assets
and Contingencies
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
1.955.908.846.749
15,78
Commitments %
Pemerintah dan Bank Indonesia
672.666.006.456
1.126.837.341.678
156.405.498.615
-
-
-
-
-
Bank-bank
573.800.016.056
535.226.286.527
38.069.356.047
668.238.736
-
-
-
-
28.525.292.475
-
-
1.176.289.189.841
9,49
-
-
-
13.191.416.148
8.254.566.328.881
322.900.630.587
843.015.574
8.057.408.455
167.660.203.683
5.055.323.707
489.491.370.606
9.261.765.697.641
74,73
1.246.466.022.512
1.662.063.628.205
194.474.854.662
13.859.654.884
8.254.566.328.881
322.900.630.587
843.015.574
8.057.408.455
196.185.496.158
5.055.323.707
489.491.370.606
12.393.963.734.231
100,00
Korporasi dan perorangan Jumlah
(iii) Kualitas kredit keuangan
berdasarkan
kelas
aset
Government and Bank Indonesia Banks Corporates and personal Total
(iii) Credit quality by class of financial asset
Dalam mengidentifikasi risiko kredit, Bank didukung dengan aplikasi internal rating yang ditujukan untuk menghasilkan risk rating yang akurat dan konsisten. Rating yang dibuat sudah mengikuti standar sistem desain rating sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Basel II.
In identifying credit risk, the Bank uses internal rating application to assist in generating risk rating accurately and consistently. The risk rating application follows the system standard rating design that is required in Basel II.
Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, maka hasil rating tersebut kemudian dipetakan ke kolektibilitas seperti dibawah ini:
To comply with Bank Indonesia regulation, the result of rating would be mapped to BI collectibility as follows:
Risiko/Risk
Low
Medium
High
198
Komitment dan kontinjensi/
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perkiraan Peringkat yang sesuai/ Corresponding Probable Rating AAA AA A BBB+/BBB BBBBB+/BB BBB+/B B-
10
CCC+/CCC
3
11
CC-
4
12
In default
5
Peringkat Risiko/Risk Rating
Pemetaan ke Kolektabilitas BI/ Mapping to Collectibility BI
Nilai/Grade
Investment Grade 1
2
(Lancar)/ (Pass)
(Dalam Perhatian Khusus)/ (Special Mention) (Kurang Lancar)/ (Sub Standard) (Diragukan)/ (Doubtful) (Macet) /(Loss)
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 88 -
Below Investment Grade
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Definisi dari tingkat risiko adalah sebagai berikut:
Definition of risk level are as follow:
Low Risk Counterparties yang memiliki pendapatan yang tinggi atau stabil, permodalan yang kuat dan likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kemampuan membayar tanpa bantuan dari sumber dana tambahan.
Low Risk Counterparties which have high or stable earnings, strong capital and liquidity that meets with repayment capability without support from additional source of fund.
Medium Risk Counterparties yang memiliki pendapatan, modal dan likuiditas yang cukup baik, namun memiliki potensi menurun. Meskipun debitur mampu memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga, indikasi dari beberapa masalah yang belum teratasi akan mempengaruhi pembayaran di masa depan.
Medium Risk Counterparties which have fairly good earnings, capital and liquidity but with the potential for decline. Although debtor is able to meet principal and interest obligation, indication of certain problems that left unresolved will affect future payment.
High Risk Counterparties yang memiliki pendapatan dan modal yang rendah dan kesulitan likuiditas yang menunjukkan ketidakmampuan untuk membayar kembali pokok dan/atau bunga.
High Risk Counterparties which have low earnings, capital and liquidity difficulties that shows inability to repay principal and/or interest.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan kelas menggunakan rating kredit internal Bank (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
The table below shows the credit quality of financial asset by class using the Bank’s internal credit rating (gross of allowance for impairment losses). 2013
Risiko rendah/ Low risk Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan kosumen Tagihan anjak piutang Aset keuangan lain-lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired Risiko medium/ Risiko tinggi/ Medium risk High risk Rp Rp
Tidak memiliki rating/Unrated Rp
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Rp
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
238.852.264.766
-
-
-
-
-
238.852.264.766
36.994.833.601
-
-
-
-
-
36.994.833.601
874.510.815.723 858.995.147.749
-
-
-
-
-
874.510.815.723 858.995.147.749
-
-
-
-
1.724.367.081.184 31.858.058.674 9.711.393.550.236 189.855.682.189 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215
1.724.367.081.184 31.858.058.674 4.764.072.044.008 189.855.682.189 164.770.693.082 572.869.935 18.287.717.255
4.648.599.909.219 158.242.426.959 20.114.731.960
3.126.566.634
2.242.734.181
8.906.263.774.800
4.829.199.802.319
6.600.415.156 -
6.600.415.156
-
173.822.149.174 -
-
2.360.447.391
-
176.182.596.565
124.899.447.835 -
-
7.729.748.206
124.899.447.835
14.043.146.036.675
Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other financial assets Accrued interest receivable Total
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 89 -
199
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued) 2012
Risiko rendah/ Low risk Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan kosumen Tagihan anjak piutang Aset keuangan lain-lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired Risiko medium/ Risiko tinggi/ Medium risk High risk Rp Rp
Tidak memiliki rating/Unrated Rp
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Rp
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Rp
156.405.498.615
-
-
-
-
-
156.405.498.615
13.859.654.884
-
-
-
-
-
13.859.654.884
672.666.006.456 573.800.016.056
-
-
-
-
-
672.666.006.456 573.800.016.056
-
-
17.567.940.784 -
-
-
-
120.524.609
-
13.816.696.791
1.662.063.628.205 38.069.356.047 3.366.869.581.792 196.185.496.158 179.106.191.965 843.015.574 8.057.408.455
4.401.366.438.343 126.226.497.838 -
2.327.632.909
2.607.166.189
6.870.253.487.116
4.530.200.102.370
17.567.940.784
-
13.696.172.182 -
472.634.136.564 -
472.634.136.564
1.662.063.628.205 38.069.356.047 8.254.566.328.881 196.185.496.158 322.900.630.587 843.015.574 8.057.408.455
5.055.323.707 11.904.472.363.625
Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other financial assets Accrued interest receivable Total
(iv) Analisa umur pinjaman dan piutang yang sudah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
(iv) Aging analysis of past due but not impaired loans and receivables.
Bank memiliki pinjaman yang diberikan dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 173.822.149.174 dan Rp 13.696.172.182 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dikarenakan jatuh tempo dari pinjaman dan piutang tersebut masih di bawah 90 hari.
The Bank’s loans and receivables that are past due but not impaired amounted to Rp 173,822,149,174 and Rp 13,696,172,182 as of December 31, 2013 and 2012, since the past due for that Bank’s loans and receivables still below 90 days.
Kredit direstrukturisasi yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai.
(v) Restructured loans that would otherwise be past due or impaired.
Kredit yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah kondisi dimana Bank sebagai pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang mengalami kesulitan. Kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo sebesar Rp 5.804.991.179 dan Rp 15.828.350.540 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Renegotiated/restructured loans are conditions where the Bank as the lender provide relief to borrowers who are experiencing difficulties. Loans that have been renegotiated/ restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to and Rp 5,804,991,179 dan Rp 15,828,350,540 as of December 31, 2013 and 2012.
(v)
(vi) Agunan
(vi) Collateral
Bank telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis modal kerja yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas dan/atau blokir rekening, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
200
Jumlah/ Total Rp
The Bank has implemented policies to mitigate credit risk, which include taking collaterals as a guarantee for loan repayment and making it the second way out if contractual obligations are not met. The type of collateral accepted for working capital and investment loans to mitigate credit risk include cash deposited with the Bank, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, land and/or building, machinery, vehicles, accounts receivable, raw materials/inventories, stocks or other securities. The fair value of collateral is assessed based on internal and/or external appraisals.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 90 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Meskipun agunan pada dasarnya adalah unsur pendukung dan bukan merupakan unsur utama dalam hal pembayaran kembali kredit, namun sebagai salah satu upaya dalam penerapan prinsip kehatian-hatian dalam penyaluran kredit oleh Bank maka penerimaan agunan yang kuat dan bernilai menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit, dengan demikian fungsi penyaluran dana oleh Bank dapat dilaksanakan dengan baik.
Although collateral is basically a supporting element and is not a major element in terms of repayment of credit, but as one of the implementation of prudential principle of granting credit by the Bank, so the acceptable of strong and worth collateral being major consideration in any decision granting credit, thus the function of distributing the funds by the Bank can be implemented well.
Untuk menghindari Bank dari kerugian yang terjadi akibat agunan yang diterima oleh Bank kehilangan atau rusak karena adanya bencana seperti kebakaran, gempa bumi, banjir dan yang lainnya, maka Bank mempersyaratkan objek yang menjadi agunan harus ditanggung oleh perusahaan asuransi sehingga apabila terjadi bencana yang menimpa objek agunan, pihak asuransi akan mengganti kerugian yang timbul atas bencana tersebut dan nilai objek agunan tidak akan mengalami penurunan.
To prevent the Bank from losses due to collateral accepted by the Bank lost or damaged due to disaster such as fire, earthquake, flood and more, the Bank requires the object being collateral to be borne by insurance companies so that in the event of a disaster, the insurance companies will replace those loss and the value of collateral objects will not decline.
Bank menggunakan azas konservatif dalam melakukan penilaian terhadap jaminan yang Bank terima, dimana nilai jaminan yang diakui Bank merupakan nilai terendah antara nilai pasar dikali dengan 56%, nilai tanggungan/ fiducia dan nilai pinjaman dan piutang yang diberikan. Pada saat proses penilaian jaminan, Bank akan terlebih dahulu melaksanakan peninjauan lokasi jaminan yang bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi jaminan dalam keadaan baik dan dapat dipastikan keabsahan kepemilikan agunan dengan lokasi yang ada. Sesuai dengan pasal 35 PBI No. 14/15/PBI/2012, bahwa aktiva produktif diatas Rp 5.000.000.000 secara prinsip penilaian agunan harus dilakukan oleh penilai independen. Selain itu, Bank juga melakukan revaluasi agunan guna melakukan pengkinian nilai jaminan.
Bank using conservative principles in assessing collateral that Bank received, where the value of collateral is recognized by using the lowest value between market value multiplied by 56%, mortgage/ fiduciary values and value of loan and receivables itself. At the time of assessment process, Bank will conduct visiting first to the collateral location in order to ensure the collateral still in good condition and can be confirmed the validity of the ownership with the existing location. In accordance with article 35 PBI No. 14/15/PBI/ 2012, that assets above IDR 5,000,000,000 in principle appraisal must be performed by an independent appraiser. In addition, Bank also conducts collateral revaluation to update the current value of collateral.
Tabel dibawah ini menyajikan informasi atas konsentrasi kredit dari nilai wajar jaminan yang dimiliki Bank.
The table below shows information of credit concentration from fair value of collateral that received by Bank. 2013
Kredit Kary awan/ Staff loan Rp Eksposur kredit Nilai jaminan *) Total eksposur tanpa jaminan kredit Porsi eksposur kredit tanpa jaminan kredit (%) Tanah & Bangunan Deposito & Tabungan Kendaraan Mesin-mesin Kapal Garansi Lainny a: - Inv entori - Tagihan Piutang Jumlah
Nasabah institusi f inansial/ Financial institution customers Rp
Kredit korporasi/ Corporate loan Rp
Jumlah/ Total Rp
5.055.645.864 -
8.770.921.438.882 5.960.403.178.375
935.416.465.489 695.942.913.054
9.711.393.550.235 6.656.346.091.429
5.055.645.864
2.810.518.260.507
239.473.552.435
3.055.047.458.806
100,00
32,04
25,60
31,46
-
2.048.823.407.290 343.304.228.964 230.535.265.708 1.132.890.706.401 65.917.071.993 223.571.222.212 963.596.632.801 951.764.643.006 5.960.403.178.375
695.942.913.054 695.942.913.054
2.048.823.407.290 343.304.228.964 230.535.265.708 1.132.890.706.401 65.917.071.993 223.571.222.212 963.596.632.801 1.647.707.556.060 6.656.346.091.429
Credit exposure Collateral v alue *) Total Unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%) Land & Building Deposits & Sav ing Vehicle Machineries Vessel Guarantee Others: - Inv entory - Account Receiv ables Total
*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 91 -
201
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
202
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk that arises because of Bank’s inability to meet the financial liability that is due from cash flow funding source and/or from high quality liquid assets that can be encumbered, without disrupting Bank’s activity and financial condition.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh:
The inability to obtain cash flow funding source which gives rise to liquidity risk can be caused by, among others:
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
The inability to generate cash flow from earning assets or from asset sales including liquid assets; and/or
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima.
The inability to generate cash flow from fund raising, inter-bank transactions, and the borrowings.
Bank senantiasa menjaga ketersediaan dana dan likuiditas harian secara konsisten untuk menjamin kebutuhan likuiditas terpenuhi. Ketersediaan dana secara konsolidasian (semua jenis mata uang) per posisi 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 3.622.657 juta dan Rp 3.779.773 juta atau setara dengan 52,73% dan 68,88% dibandingkan dengan total dana pihak ketiga dan 26,16% dan 32,18% dibandingkan dengan total aset. Sedangkan rasio aset likuid (primer dan sekunder) dibandingkan total dana pihak ketiga dan total aset masing-masing sebesar 16,90% dan 8,38% tahun 2013 dan 23,71% dan 11,08% tahun 2012.
The Bank always maintains the available fund and daily liquidity consistently in order to assure liquidity needs are met. Consolidated available fund (all currencies) as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 3,622,657 million and Rp 3,779,773 million or equivalent to 52.73% and 68.88% compared to the total third-party funds and 26.16% and 32.18% respectively compared to total asset. Meanwhile, the liquid asset ratios (primary and secondary) compared to the total third-party funds and total asset are 16.90% and 8.38% in 2013 and 23.71% and 11.08% in 2012, respectively.
Bank menggunakan beberapa alat pengukuran risiko likuiditas seperti rasio likuiditas, profil maturitas, proyeksi arus kas dan stress testing untuk mengetahui seberapa besar risiko yang dihadapai oleh Bank termasuk dalam menentukan limit yang harus dijaga.
Bank takes several liquidity risk measurement methods such as liquidity ratio, maturity profile, cash flow projection and stress testing to derive how high the risk faced by the Bank is, including in determining the limit to be maintained.
Bank menggunakan metodologi profil maturitas untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang, baik kondisi defisit maupun surplus dan mengembangkan indikator peringatan dini untuk mengantisipasi terjadinya guncangan terhadap kondisi likuiditas Bank.
The Bank takes maturity profile methodology to estimate the potentials of liquidity risk to be faced by the Bank in the future, either in deficit or surplus position, and develop early warning indicators to anticipate shock to Bank’s liquidity condition.
Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi berbagai situasi, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis dengan melakukan stress testing yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi.
In order to know the Bank’s ability in facing various situations, the Bank conducts liquidity scenario analysis, comprising normal condition and abnormal condition scenarios including extreme or critical conditions by running stress testing equipped by contingency planning.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 92 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Kondisi krisis mencakup kondisi krisis bank secara khusus (specific bank crisis) dan krisis pasar secara umum (general market crisis). Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank secara khusus, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi krisis pasar secara umum, misalnya krisis pasar secara regional, Bank memenuhi kebutuhan likuiditas melalui standby facility dari perusahaan induk (Resona Bank, Jepang) sedangkan untuk krisis pasar secara global, maka Bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia dengan kualitas aset yang dimiliki oleh Bank.
Critical condition comprises specific bank crisis and general market crisis. In line with such contingency planning, for specific bank crisis the Bank can meet its liquidity needs through borrowing (such as bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), and third-party fund pricing. As for general market crisis, such as regional market crisis, the Bank meets the liquidity needs through standby facility from the holding company (Resona Bank, Japan), as for global market crisis, the Bank meets its liquidity needs through liquidity facility from Bank Indonesia according to the quality of assets owned by the Bank.
Bank menerapkan prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko likuiditas untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas, antara lain dengan cara:
Bank implements certain procedures in managing and overseeing liquidity risk to minimize the possibility of Bank’s inability to obtain cash flow funding source, among others by:
Kebijakan manajemen likuiditas Bank telah menetapkan tanggung jawab, pendekatan manajemen dan strategi yang diambil untuk memastikan kecukupan likuiditas yang harus dipelihara dalam memenuhi kewajiban Bank secara kontraktual atau berdasarkan aturan.
Bank’s liquidity management policy sets out the responsibility, management approach and strategy to be taken to assure the adequacy of liquidity to be maintained to meet Bank’s contractual liability or pursuant to regulation.
Melakukan identifikasi dan analisis terhadap seluruh sumber risiko likuiditas meliputi produk dan aktivitas perbankan yang dapat mempengaruhi sumber dan penggunaan dana, baik pada posisi aset dan liabilitas maupun rekening administratif dan risiko-risiko lain yang dapat meningkatkan risiko likuiditas, misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Identifying and analysing all the liquidity risk sources which comprise banking product and activities that can affect fund source and usage, either in asset or liability positions and administrative accounts as well as other risks that may elevate liquidity risks, such as credit risk, market risk and operational risk.
Bank menetapkan dan memantau batasanbatasan tertentu untuk memastikan agar tingkat likuiditas yang optimal terjaga.
Bank sets out and monitors certain limits to assure that optimum liquidity level is maintained.
Posisi likuiditas harian diawasi dan stress testing likuiditas dilakukan secara teratur dengan berbagai variasi skenario baik dalam kondisi pasar normal dan maupun tidak normal (krisis). Semua kebijakan mengenai likuiditas termasuk prosedurnya harus di tinjau ulang dan mendapat persetujuan dari Komite Manajemen Risiko.
Daily liquidity level is watched and liquidity stress testing is run regularly under scenario variations either in normal market condition or crisis. All the policies regarding liquidity including the procedure must be reviewed and approved by Risk Management Committee.
Bank masih mengandalkan deposito dari nasabah dan bank lain sebagai sumber utama pendanaan yang umumnya memiliki jatuh tempo lebih pendek dan sebagian besar harus dikembalikan berdasarkan permintaan. Sifat jangka pendek dari simpanan tersebut meningkatkan risiko likuiditas Bank dan Bank secara aktif mengelola risiko ini dengan memelihara harga yang kompetitif dan senantiasa memantau tren pasar.
Bank still relies on time-deposit from customers and other banks as main source of funding which are generally due earlier and mostly have to be repaid upon request. The short-term nature of such saving elevates Bank’s liquidity risk and Bank actively manages this risk by maintaining competitive price and monitor market trend consistently.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 93 -
203
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Bank telah menetapkan rencana pendanaan darurat bilamana Bank mengalami kesulitan likuiditas yang direview secara berkala baik mengenai pendekatan dan strategi yang akan diambil, maupun rencana tindak manajemen bank pada situasi krisis likuiditas.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposures to liquidity risk
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset lancar terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio dari aset lancar terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
Bank measures and oversees liquidity risk by analyzing the gap of liquidity maturity and liquidity ratios. One of liquidity ratios is ratio of liquid assets to liquid liabilities. On December 31, 2013 and 2012, the ratios of liquid assets to liquid liabilities are as follows:
2013 Rp Kas Giro, Sertifikat Bank Indonesia dan penempatan Bank Indonesia lainnya Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain Jumlah aset lancar bersih Simpanan
2012 Rp
25.246.649.960
18.079.790.314
2.509.140.161.673
1.955.908.846.750
821.164.878.164
261.126.283.798
3.355.551.689.797 6.780.423.630.898
2.235.114.920.862 5.433.416.230.809
Rasio
204
The Bank has set out emergency funding plan in the event the Bank undergoes liquidity difficulties as regularly reviewed from the aspects of approach and strategy to be taken, or the plan of bank’s management measures under liquidity crisis situation.
49,49%
41,14%
Cash Demand deposits, BI Certificate and other Bank Indonesia placements Demand deposit w ith other banks and placement w ith other banks less deposits from other banks Total net liquid assets Deposits Ratio
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana entitas dapat disyaratkan untuk membayar.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For financial liabilities where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.
Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan untuk memproyeksikan arus kas bunga.
Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period to project interest cash flows.
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas kontraktrual tidak terdiskonto:
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows:
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 94 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued) 2013
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2.967.330.086 2.245.822.322 71.100.744.453 1.045.347.558
5.239.686.306 93.904.306.775 -
14.066.808.699 24.850.630.961 -
1.718.660.305 -
Suku bunga variabel: Simpanan Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar
3.471.804.014.338 376.415.057.500 7.151.442.214
100.000.000.000 7.873.839.922
2.555.516.197.500 18.056.121.414
550.096.170.000 6.723.912.228
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Biaya yang masih harus dibayar
2.971.254.155.039 305.570.269.585 1.569.570.000 23.949.681.500
317.357.298.545 60.850.000.000 250.000.000.000 13.031.870.627
20.008.162.976 1.111.200.000 29.647.404.121
450.000.000.000 59.052.708.333 1.067.591.450.866
Sub jumlah
-
2.967.330.086 23.270.977.632 189.855.682.189 1.045.347.558
304.250.000 -
-
3.471.804.014.338 3.582.331.675.000 39.805.315.778
Variable interest rate Deposits Borrowings Accrued expenses
3.308.619.616.560 366.420.269.585 252.680.770.000 450.000.000.000 125.681.664.581
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Borrowings Securities issued Accrued expenses
7.235.073.434.595
848.257.002.175
2.663.256.525.671
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit
526.939.459 47.562.565.256
19.906.932.273 212.212.721.875
98.706.494.605 26.709.683.010
-
-
119.140.366.337 286.484.970.141
Sub jumlah liabilitas komitmen
48.089.504.715
232.119.654.148
125.416.177.615
-
-
405.625.336.478
Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan
60.217.456.869
84.255.800.569
70.506.631.923
-
228.970.967.196
Contingent liabilities Bank guarantees issued
228.970.967.196
Sub total contingent liabilities
Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
304.250.000
Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities payable immediately Derivative payables Acceptance payables Other liabilities
11.814.482.663.307
Sub total Commitment liabilities
13.991.077.835
60.217.456.869
84.255.800.569
70.506.631.923
13.991.077.835
7.343.380.396.179
1.164.632.456.892
2.859.179.335.209
1.081.582.528.701
304.250.000
12.449.078.966.981
Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit
Total
2012
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities payable immediately Derivative payables Acceptance payables Other liabilities
75.980.828.870 3.933.289.663 103.370.877.410 -
3.702.635.997 62.227.549.235 246.349.656
188.035.587 31.616.080.222 -
588.800.000
-
75.980.828.870 7.823.961.247 197.214.506.867 835.149.656
Suku bunga variabel: Simpanan Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar
2.838.278.582.577 15.996.670.500 1.324.417.453
289.140.000.000 3.599.521.273
1.236.813.216.500 16.638.715.563
528.774.413.000 5.249.598.415
240.950.000 -
2.838.278.582.577 2.070.965.250.000 26.812.252.704
Variable interest rate Deposits Borrowings Accrued expenses
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Biaya yang masih harus dibayar
2.148.679.410.443 847.900.018.785 325.987.083.850 25.332.627.147
341.872.689.300 13.827.069.536
104.585.548.489 5.405.197.200 300.000.000.000 59.824.616.708
252.588.593.200 300.000.000.000 65.204.036.560
-
2.595.137.648.232 847.900.018.785 583.980.874.250 600.000.000.000 164.188.349.951
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Borrowings Securities issued Accrued expenses
Sub jumlah
6.386.783.806.698
714.615.814.997
1.755.071.410.269
1.152.405.441.175
240.950.000
10.009.117.423.139
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit
12.062.185.807 52.939.866.986
9.594.671.449 125.038.557.336
89.974.242.643 12.750.080.708
-
-
111.631.099.899 190.728.505.030
Sub jumlah liabilitas komitmen
65.002.052.793
134.633.228.785
102.724.323.351
-
-
302.359.604.929
Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan
30.642.921.060
64.562.212.042
81.655.808.341
10.270.824.234
-
187.131.765.677
Contingent liabilities Bank guarantees issued Sub total contingent liabilities
Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
Sub total Commitment liabilities
30.642.921.060
64.562.212.042
81.655.808.341
10.270.824.234
-
187.131.765.677
6.482.428.780.551
913.811.255.824
1.939.451.541.961
1.162.676.265.409
240.950.000
10.498.608.793.745
Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit
Total
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah risiko pada laporan keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Market risk is the risk at the statement of financial position and administrative accounts including derivative transaction, due to overall change of market condition, including the risk of option price change.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 95 -
205
206
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko komoditas dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Sedangkan risiko ekuitas berasal dari posisi trading book.
Market risk comprises interest rate risk, exchange rate risk, equity risk and commodity risk. Interest rate, exchange rate risk and commodity risk can be derived from both the trading book position and the banking book position. Meanwhile, the equity risk is derived from trading book position
Namun demikian, penerapan manajemen risiko untuk risiko ekuitas dan komoditas hanya wajib diterapkan oleh bank yang melakukan konsolidasian dengan entitas anak. Dan untuk posisi data 31 Desember 2013 dan 2012, Bank hanya memiliki risiko pasar untuk risiko suku bunga dan risiko nilai tukar saja.
However, risk management implementation for equity and commodity risks are only obligatory for banks which consolidates with its subsidiaries. And for data position as of December 31, 2013 and 2012, Bank only has exposure market risk just for interest risk and exchange risk only.
Tujuan utama Bank mengelola risiko pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.
The Bank’s main objective of managing market risk is to minimize the possibility of negative impact due to market condition change on the Bank’s assets and capital.
Dalam mengukur risiko pasar, selain menggunakan metode standard (standardized approach) sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Bank juga menggunakan metode pengukuran internal (internal measurement approach) untuk menghitung Value at Risk (VaR) risiko pasar dengan historical simulation yang diperuntukkan untuk kebutuhan internal Bank. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam menghitung VaR adalah sebagai berikut:
In measuring market risk, beside Bank uses standardized approach as stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulations, Bank also used the internal measurement approach to calculate Value at Risk (VaR) of market risk using the historical simulation which is addressed to Bank’s internal need. While for the assumptions that Bank used to calculate VaR are as follows:
Mata uang dasar adalah Rupiah. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 99%. Tail smoothing menggunakan Linear Interpolation. Holding period yang digunakan 10 hari.
Base currency is Indonesian Rupiah. Confidence level that used is 99%.
Bank menerapkan prosedur-prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko pasar, antara lain:
The Bank implements certain procedures in managing and overseeing market risk, including:
Memantau Posisi Devisa Neto (PDN) dengan menetapkan soft limit sebesar 90% x 20% x modal Bank, untuk memastikan bahwa Bank tidak melampaui limit PDN.
Monitoring Net Open Position (NOP) by setting the soft limit to 90% x 20% x Bank’s capital, to assure that Bank does not exceed the net open position.
Menyiapkan laporan repricing profile untuk memantau dampak tingkat suku bunga terhadap gap position, termasuk laporan maturity/repricing schedule untuk memantau basis risk dan repricing risk terhadap pendapatan bunga bersih (net interest income) dan nilai ekonomis bank (economic value of equity).
Preparing repricing profile report to monitor the effects of interest rate on position gap, including maturity report/repricing schedule to monitor basis risk and repricing risk against net interest income and economic value of equity.
Melakukan rekonsiliasi posisi baik untuk pricing suku bunga maupun pengendalian akurasi keuntungan dan kerugian transaksi, yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen.
Performing position reconciliation both for interest rate pricing and control of transaction profit and loss accuracy, managed and recorded in management information system.
Menetapkan dan memantau dealer limit, counter party line limit, dan limit per time bucket/band.
Implementing and monitoring dealer limit, counterparty line limit and per time bucket/band limit.
Tail smoothing using linear interpolation Holding period using 10 days
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 96 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Memonitor kontrak transaksi hingga jatuh tempo dan melakukan penilaian kembali kredibilitas counterparty serta mencegah penempatan yang terkonsentrasi.
Monitoring transaction contract until maturity and reassessing counterparty’s credibility as well as preventing concentrated placement.
Menetapkan transaksi valuta asing dan pasar uang yang diperkenankan.
Setting the allowable exchange transaction and money market.
Melindungi nilai keuntungan dalam denominasi valuta asing dan biaya keuntungan/kerugian terhadap pergerakan yang berlawanan dari kurs valuta asing.
Protecting profit in foreign currency denomination and profit/loss cost against opposing movement of foreign currency.
Memantau potensi tingkat kerugian (value at risk) per holding period dan pada tingkat kepercayaan tertentu.
Monitoring value at risk per holding period and at certain confidence level.
Melakukan pemantauan terhadap kewajaran harga (suku bunga dan nilai tukar) terhadap harga pasar yang berlaku
Monitoring fairness price (interest rate and exchange rate) compared to prevailing market price.
Melakukan stress testing berdasarkan kejadian historis maupun berdasarkan skenario pergerakan harga pasar yang ekstrim untuk memastikan kecukupan alokasi modal.
Running stress test based on historical events and extreme market price movement scenario to assure capital allocation adequacy.
1.
Risiko nilai tukar
1. Exchange rate risk
rate
Bank menghadapi risiko mata uang melalui transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau setiap risiko konsentrasi dalam kaitannya dengan mata uang individu yang kemudian dihubungkan dengan penjabaran transaksi mata uang asing dan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang fungsional, yaitu Rupiah.
The Bank faces currency risk in the transactions in foreign currency. The Bank monitors every concentration risk in relation to individual currency, which is then connected with the translation of the foreign currency transaction and assets as well as monetary liability in functional currency, i.e. Rupiah.
Posisi valuta asing bersih dengan mata uang utama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 seperti terlihat pada tabel berikut ini dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan, setiap bank diwajibkan untuk memelihara agregat dan keseimbangan posisi devisa neto maksimum 20% dari modal.
The foreign currency net position against major currencies as of December 31, 2013 and 2012 is shown in the table below, calculated pursuant to the prevailing Bank Indonesia’s provisions. In line with the regulation, every bank is required to maintain its aggregate and balance of net open position of maximum 20% of the capital.
Sensitivitas nilai tukar
Foreign exchange (forex) sensitivity
Analisa sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masingmasing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 15% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun kebelakang. Pada tahun 2013 dan 2012 ekses modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 20 kali dan 164 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang sangat rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi, sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Foreign exchange (forex) sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential forex losses by assuming that forex fluctuation will go adversely to each forex position. The forex fluctuation chosen is the higher of assumed forex fluctuation for each exchange rate of 15% or historical data for one year. In 2013 and 2012, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from forex risk 20 times and 164 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the Bank is considered very unsusceptible to forex movements.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 97 -
207
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang telah diubah dengan PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan diubah lagi dengan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan yang terakhir dengan PBI No.12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Bank wajib mengelola dan memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal termasuk posisi devisa neto setiap 30 menit sejak sistem treasuri Bank dibuka sampai dengan sistem treasuri Bank ditutup. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Pursuant to Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003, as amended by PBI No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 and then by PBI No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and the latest by PBI No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, the Bank shall manage and maintain the net open position of maximum 20% of the capital including net open position every 30 minutes from the opening of the system to the closing of the Bank’s treasury system. According to Bank Indonesia guidelines, "net open position" is the sum of the absolute value of the net difference between assets and liabilities for each foreign currency and the net difference between the receivables and payables, in the form of commitments and contingencies at the administrative accounts, for each currency, which are all expressed in Rupiah.
Berikut rincian Posisi Devisa Netto Bank:
The following is the Bank’s Net Foreign Exchange Position:
Mata uang/Currency Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar Poundsterling Inggris/ British Poundsterling Yen Jepang/ Japanese Yen Dollar Hongkong/ Hongkong Dollar Dollar Australia/ Australian Dollar Euro/Euro Dollar Singapura/ Singapore Dollar Baht Thailand Thailand Baht/
Aset dan tagihan rekening administratif/ Assets and administrative asset accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
661.852.459
8.054.744.426.152
17.559
353.119.977
6.736.448.556
779.743.920.358
7.176
11.266.849
6.360 1.943.626
69.047.470 32.573.222.295
1.316.016 11.346.193
Jumlah/Total
2013 Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/ Liabilities and administrative liability accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
656.135.350 6.732.554.827 -
779.293.221.225 -
5.717.109
69.577.217.115
17.559
353.119.977
3.893.729
450.699.133
7.176
11.266.849
5.066 194
55.001.887 3.245.943
1.294 1.943.432
14.045.583 32.569.976.352
12.662.709.624
1.320.982
12.710.486.234
4.966
47.776.610
4.209.437.668
10.332.628
3.833.404.904
1.013.565
376.032.764
8.884.367.150.393
8.813.588.343.335
Modal/Total Capital
70.874.360.278 1.947.992.483.711
*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital
208
7.985.167.209.037
Bersih - absolut/Net absolute Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
3,63%
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 98 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
Mata uang/Currency
Aset dan tagihan rekening administratif/ Assets and administrative asset accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar Poundsterling Inggris/ British Poundsterling Yen Jepang/ Japanese Yen Dollar Hongkong/ Hongkong Dollar Dollar Australia/ Australian Dollar Euro/Euro Dollar Singapura/ Singapore Dollar Baht Thailand Thailand Baht/ Franc Swiss/ Swiss Franc Jumlah/Total
563.784.263
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued) 2012 Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/ Liabilities and administrative liability accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
5.433.752.729.685
562.733.273
14.658
227.413.595
6.240.918.258
697.547.433.696
5.546
6.894.237
10.127 3.500.045
101.343.791 44.562.578.033
1.306 3.500.994
1.580.508
12.452.820.641
12.629.728
3.978.364.364
19.965
-
-
227.413.595 1.991.283.589
5.546
6.894.237
13.067.841 44.574.657.645
8.821 949
88.275.950 12.079.612
1.580.329
12.451.408.961
179
1.411.680
11.516.553
3.627.714.050
1.113.175
350.650.314
-
699.538.717.285 -
6.183.828.854.233
Modal/Total Capital
19.965
210.345.972 13.017.796.183 1.608.266.853.818
*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital
2.
10.129.441.234
14.658
-
210.345.972
1.050.990
17.815.904
6.258.734.162
6.192.839.924.014
5.423.623.288.451
Bersih - absolut/Net absolute Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
0,81%
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) According to Bank Indonesia regulations, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 389.598 juta dan Rp 321.653 juta. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The maximum limit of Net Open Position (absolute) as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 389,598 million and Rp 321,653 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2013 and 2012 did not exceed the maximum limit allowed by Bank Indonesia.
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 menggunakan modal pada tanggal yang sama masing-masing sebesar 3,58% dan 0,80%.
The percentages of Net Open Position to capital as of December 31, 2013 and 2012 using capital as of the same dates are 3.58% and 0.80%, respectively.
Risiko Suku Bunga
2. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga dalam banking book adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar berlawanan dengan posisi bank yang mengandung risiko suku bunga khususnya posisi buku bank terhadap potensi profitabilitas bank (earning perspective) yang bersifat jangka pendek (kurang dari 1 tahun) maupun nilai ekonomis dari ekuitas bank (economic value perspective) yang bersifat jangka panjang (lebih dari 1 tahun).
Interest rate risk in the banking book is the potential loss arising from movements in interest rates in the market opposing the bank’s position that contains interest rate risk, especially banking book position against the short term (less than 1 year) potential profitability of banks (earnings perspective) and long term (more than 1 year) economic value perspective.
Kegiatan operasional Bank akan terpapar risiko pergerakan suku bunga apabila aset produktif (termasuk investasi) dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga jatuh tempo atau direprice pada waktu yang berbeda atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas suku bunga mengambang, Bank juga menghadapi basis risk, yaitu perbedaan dari proses repricing terhadap berbagai tingkat suku bunga acuan mengambang, seperti suku bunga deposito, SBI enam bulan, JIBOR satu bulan, SIBOR enam bulan dan berbagai jenis suku
Bank’s operations will be exposed to the risk of interest rate movements if earning assets (including investments) and liabilities that are sensitive to maturity of interest rate or are repriced at different times or in different amounts. In terms of assets and liabilities of floating rate, the Bank also faces a basis risk, i.e. the difference between the repricing and various floating rate benchmark, such as deposit rates, six-month SBI, one month JIBOR, six-month SIBOR and various types of interest rates. 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 99 -
209
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
bunga. Kegiatan manajemen risiko dimaksudkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, sehingga tingkat bunga pasar konsisten dengan strategi bisnis Bank.
Risk management activities are intended to optimize net interest income, so the market interest rate is consistent with the Bank's business strategy
Untuk meminimalkan dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank berupaya mengurangi kesenjangan antara risiko aset sensitif (RSA) dan risiko liabilitas sensitif (RSL). Jika suku bunga bergerak secara paralel pada aset dan pada liabilitas, Bank tidak terlalu terkena risiko suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest rates on bank earnings, the Bank seeks to reduce the gap between risk sensitive assets (RSA) and risk sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel with the assets and liabilities, the Bank is not too much exposed to interest rate risk.
RSA Bank didominasi oleh kredit dan penempatan pada Bank Indonesia, dan RSL didominasi oleh dana pihak ketiga (giro dan deposito berjangka).
Bank’s RSA is dominated by loan and placements in Bank Indonesia, and RSL is dominated by the third party funds (demand deposits and time deposits).
Repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate) dijelaskan pada Catatan 37.
Repricing profile of the assets and liabilities that were sensitive to interest rate sorted according to its periodic repricing for floating rates and by its tenor for fixed rates is described in Note 37.
Sensitivitas Suku Bunga
Interest rate sensitivity
Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan metodologi repricing schedule/gap report yang digunakan untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan (Net Interest Income Sensitivity / NII Sensitivity) akibat pergerakan suku bunga, Bank melakukan simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock) secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps) tetap untuk semua periode waktu.
In managing interest rate risk, the Bank is using a repricing schedule/gap report to describe the level of interest rate risk exposure, while to measure the sensitivity of earnings (Net Interest Income Sensitivity/NII Sensitivity) due to movements in interest rates, Bank simulates the scenario of volatile interest rates (rate shock) in parallel shift with fix rate 100 basis points (bps) for all time bucket.
Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih.
The following table setforth the impact of reasonable possible changes in the interest rates on net inrerest income.
2013 Kenaikan/(penurunan pada basis Sensitivitas dari laba poin/Increase (rugi) sebelum pajak (decrease) in basis 2013/Sensitivity of profit points (loss) before tax for 2013 Rp Asumsi pergerakan suku bunga
+100 bps -100 bps
42.469.386.712 (42.469.386.712)
Assumption of parallel shift interest rate
2012 Kenaikan/(penurunan pada basis Sensitivitas dari laba poin/Increase (rugi) sebelum pajak (decrease) in basis 2012/Sensitivity of profit points (loss) before tax for 2012 Rp Asumsi pergerakan suku bunga
210
+100 bps -100 bps
36.729.920.574 (36.729.920.574)
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 100 -
Assumption of parallel shift interest rate
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari pergerakan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga yang dipilih adalah yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 100 bps dan laporan posisi keuangan valas sebesar 100 bps atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2013 dan 2012, ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masingmasing sebesar 3,08 kali dan 3,04 kali.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of Bank’s excess capital to absorb potential interest rates movements losses, by making the assumption of changes /fluctuations in interest rates. Fluctuations in interest rate to be chosen is the higher between the fluctuation assumptions of each rupiah statement of financial position interest rate of 100 bps and foreign currency statement of financial position of 100 bps or fluctuations based on historical data from prior year. In 2013 and 2012, excess capital could cover the Bank interest rate risk by 3.08 times and 3.04 times, respectively.
Tingginya coverage ekses modal terhadap sensitivitas suku bunga menunjukkan bahwa Bank sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
The high coverage of excess capital against the sensitivity of interest rates shows that the Bank is not vulnerable to interest rate movements.
Risiko Pasar - VaR
Market Risk - VaR
Berikut adalah rangkuman posisi VaR Bank yang berasal dari portofolio trading sebagai berikut:
A summary of the VaR position of the trading portfolio of the Bank is as follows:
2013
Suku bunga Nilai tukar
2012
Rata-rata/ Average Rp
Tertinggi/ Maximum Rp
Terendah/ Minimum Rp
262.440.404 10.968.000.733
816.178.621 28.566.737.998
56.857.533 472.386.199
VaR akhir tahun/ Year-End VaR Rp 668.404.839 9.280.012.942
Rata-rata/ Average Rp
Tertinggi/ Maximum Rp
Terendah/ Minimum Rp
64.815.999 6.938.332.627
310.173.904 15.103.956.058
26.151.903 233.023.536
VaR akhir tahun/ Year-End VaR Rp 145.075.740 3.716.145.591
Interest rate Foreign exchange
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to inadequacy and/or non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or the presence of external events affecting the operations of the Bank.
Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari sumber daya manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal.
Operational risk can be derived among others from the human resources (HR), internal processes, systems and infrastructure, as well as external events.
Tujuan utama Bank mengelola risiko operasional adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
The main purpose of managing the Bank's operational risk is to minimize the possible negative impact of non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or external events.
Prosedur meliputi:
Procedures to address operational risk include :
untuk
mengatasi
risiko
operasional
Menetapkan kebijakan reward termasuk remunerasi dan punishment yang efektif yang terintegrasi dalam sistem penilaian kinerja dalam rangka mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang optimal.
Establish policies including remuneration rewards and punishments which are effectively integrated in the performance appraisal system in order to support the optimal implementation of risk management.
Memberlakukan kode etik kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi dan menerapkan sanksi secara konsisten kepada pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran.
Adopt a code of conduct to all employees at every level of organization and to consistently apply sanctions to the officials and employees who are found guilty of misdemeanor and violations.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 101 -
211
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
212
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Membangun Business Continuity Management (BCM), yaitu proses manajemen (protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional Bank dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.
Build a Business Continuity Management (BCM), which is the integrated and comprehensive management process (protocol) to ensure continuity of operations of the Bank in conducting business and serving customers.
Memastikan bahwa Bank telah menerapkan kebijakan prinsip mengenal nasabah dengan melakukan Customer Due Dilligence (CDD) atau Enhanced Due Dilligence (EDD) secara berkala dan konsisten sesuai dengan eksposur Risiko Operasional.
Ensure that the Bank has implemented a policy to carry out the know your customer principles of Customer Due Diligence (CDD) or Enhanced Due Diligence (EDD) regularly and consistently in accordance with the Operational Risk exposures.
Mengumpulkan data risiko operasional untuk memperbaiki aktivitas operasional.
Collect operational risk operational activities.
Mengetahui sumber kerugian operasional potensial sehingga memungkinkan Bank untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Know the source of potential operational losses, so as allowing the Bank to take necessary precautions.
Melakukan identifikasi risiko yang melekat pada tiap kegiatan operasional melalui penilaian risiko kendali operasional.
Identify the risks inherent in each operational activity through operational control risk assessment.
Penilaian secara berkala terhadap risiko operasional yang dihadapi serta kecukupan kontrol dan prosedur untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi.
Periodically assess operational risks faced and the adequacy of controls and procedures to address the identified risks.
Pengembangan rencana kontinjensi memitigasi risiko operasional.
Develop contingency operational risk.
Pelatihan dan pengembangan profesional untuk seluruh karyawan
Conduct training and development for all employees.
Melakukan identifikas risiko operasional melalui Operational Risk Self Assessment (ORSA) secara berkala.
Identify operational risk through periodical Operational Risk Self Assessment (ORSA).
untuk
data
plans
to
to
improve
mitigate
professional
RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk due to declining levels of stakeholders’ trust, which is derived from the negative perception toward the Bank.
Risiko reputasi dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank sebagai berikut :
Reputation risk can be sourced from the Bank's business activities as follows:
kejadian-kejadian yang telah merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah; atau
events that are detrimental to the reputation of the Bank, for example, negative news in the media, violations of business ethics, and customer complaints; or
hal-hal lain yang dapat menyebabkan risiko reputasi, misalnya kelemahan-kelemahan pada tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank
other things that can give rise to reputation risk, such as weaknesses in corporate governance, corporate culture and business practices of Bank
Tujuan utama Bank mengelola risiko reputasi adalah untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian dari risiko reputasi Bank.
The Bank's main purpose of managing the reputation risk is to anticipate and minimize the risk of loss from the Bank's reputation.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 102 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Prosedur untuk mengatasi risiko reputasi meliputi:
The procedures to address reputation risk include:
Mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit tersebut dan sebagai front liner dalam membangun dan mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan dengan nasabah.
Identify reputation risk that occurs on a business or the activity of the unit and being a front liner in building and preventing the reputation risk, especially regarding the relationship with the customer.
Menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan risiko reputasi.
Establish reputation risk parameters and mitigation in management of reputation risk.
Menetapkan kebijakan dan prosedur komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi massa yang positif.
Establish policies and communication procedures to ensure delivery of consistent messages and positive mass media coverage and communication.
Melakukan monitoring terhadap berita di media, khususnya berita negatif mengenai Bank dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak dari pemberitaan tersebut.
Conduct monitoring of the media news, especially the negative news about the Bank and take the necessary steps to minimize the impact of the news.
Melaksanakan evaluasi secara harian atas risiko reputasi yang dihadapi Bank dan dituangkan dalam suatu Laporan Media Monitoring. Pengelolaan risiko reputasi ini secara komprehensif dilakukan oleh Bagian Planning, termasuk menjalankan fungsi kehumasan dan merespons pemberitaan negatif atau kejadian lainnya yang mempengaruhi reputasi Bank dan dapat menyebabkan kerugian Bank.
Carry out a daily evaluation of the reputation risks facing the Bank and this is set forth in the Media Monitoring Report. This management of reputational risk is comprehensively undertaken by Planning Division, including the public relations function and responding to negative news or other events affecting the Bank's reputation and may lead to loss of the Bank.
Memantau penyelesaian komplain nasabah dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan: investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.
Monitor completion of customer complaints and communicate the information required by the stakeholders: investors, customers, creditors, associations, and societies.
Melakukan pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan risiko reputasi, yang secara umum dilakukan melalui serangkaian aktivitas seperti tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), untuk pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan ekonomi/sosial yang diharapkan dapat membangun reputasi positif dari pemangku kepentingan terhadap Bank dan melakukan komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan.
Prevent events that lead to the occurrence of reputation risk, which is generally performed through a series of activities such as Corporate Social Responsibility, for community empowerment in the form of economic/social activity which is expected to build a positive reputation of the Bank and stakeholders and build communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders.
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Resiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk from non-compliance of Bank to implement laws and other applicable provisions.
Risiko kepatuhan dapat bersumber antara lain dari penyimpangan atau pelanggaran dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dari standar yang berlaku secara umum.
Compliance risk can be derived from, among others, violation of the Bank’s prevailing provisions or regulations and from defiance or contradiction of the generally applicable standards.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 103 -
213
214
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank’s main objective in managing compliance risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of bank behavior that deviates or violates generally accepted standards, rules and/or prevailing regulations.
Prosedur meliputi:
Procedures to address compliance risks include:
untuk
mengatasi
risiko
kepatuhan
Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan dan membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.
Formulate a strategy to encourage the creation of a culture of compliance and make the steps in order to support the creation of a culture of compliance in all activities of the Bank at every level of organization.
Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui proses review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ensure that all policies, rules, systems and procedures, as well as business activities of the Bank are in compliance with applicable legislation through the process of review and/or recommend updating and improvement of policies, rules, systems and procedures of the Bank to comply with the prevailing Bank Indonesia provisions and the legislation.
Peran pengendalian intern yang efektif, melalui petugas kepatuhan yang independen yang ada di setiap unit. Petugas kepatuhan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, bukan kepada Unit di mana mereka ditugaskan.
Play role of effective internal control, by an independent compliance officer in each unit. Compliance officers are responsible to the Director of Compliance, rather than to the Unit in which they are assigned.
Melakukan penilaian atas tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
Conduct an assessment of Bank’s level of compliance with the prevailing Bank Indonesia regulations and legislation.
Menetapkan kebijakan dan prosedur risiko kepatuhan, sebagai pedoman kerja dalam manajemen risiko kepatuhan.
Establish policies and procedures of compliance risks, as the work guidelines in the management of compliance risk.
Mengkomunikasikan setiap kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi dengan mengadakan sosialisasi atau menyampaikannya melalui media Intranet, serta mengadakan uji kepatuhan dan menerapkan compliance check sheet.
Communicate any company policy to all employees at every level of organization with socialization or Intranet, and run a compliance test and implement a compliance check sheet.
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk due to lawsuits and / or weaknesses of juridical aspects.
Risiko hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.
The sources of legal risk include weakness of the juridical aspects that is caused by Bank’s lack of commitment, absence and/or changes in legislation which lead to a transaction that the Bank has conducted which is not in accordance with the existing provisions, and a litigation process whether arising from third-party’s lawsuit against the Bank or the Bank’s against any third party.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 104 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan, dan proses litigasi.
Bank’s main objective of the managing legal risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of the weakness of the juridical aspect, absence and/or changes in legislation, and litigation.
Prosedur untuk mengatasi risiko hukum meliputi:
The procedures to address the legal risks include:
Melakukan pengukuran risiko hukum, dengan menggunakan beberapa paramater yang sesuai dengan kondisi Bank, antara lain berupa potensi kerugian akibat tuntutan litigasi, pembatalan perjanjian yang disebabkan oleh kelemahan perikatan, terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada.
Measure legal risk, using some of the parameters corresponding to the condition of the Bank, which include potential losses due to the demands of litigation, the cancellation of the agreement caused by the weakness of the engagement, a change in legislation that causes the Bank’s product being not in line with the existing provisions.
Melakukan kajian berkala terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank.
Conduct periodic review of legal documents, agreements and contracts with third-party and evaluate agreement’s weaknesses that can lead to legal risks for banks.
Melakukan penilaian atas risiko hukum berdasarkan dari besarnya gugatan, perkara yang sudah atau mungkin disampaikan ke Bank.
Conduct an assessment of legal risks based on the size of the lawsuit, the case which has been or may be brought against the Bank.
Menetapkan kebijakan pengelolaan risiko hukum.
prosedur
Establish policies and procedures for the management of legal risks.
legal governance, legal Menerapkan consistency dan legal completeness dalam setiap aktivitas Bank.
Apply legal governance, legal consistency, and legal completeness in every activity of the Bank.
Membentuk satuan kerja berupa unit yang berperan sebagai “legal watch,” yaitu, “unit legal” yang menyediakan analisis atau nasihat hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.
Establish a work unit, which is a "legal watch" unit, meaning the "legal unit" which provides analytical or legal advice to all employees at every level of organization.
dan
RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic risk is the risk which is due to inaccurate formulation and/or implementation of a strategic decision and the failure in anticipating the changes in business environment.
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
The main purpose of the Bank in managing strategic risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of inaccurate strategic decision-making and failure in anticipating the changes in business environment.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 105 -
215
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
Prosedur untuk mengatasi risiko stratejik meliputi:
The procedures to address the strategic risks include:
Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko stratejik, seperti kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Identify the sources of strategic risks, such as weaknesses in the strategy formulation process and inaccuracies in the formulation of strategy, inadequate management information system, the results of inadequate internal and external environmental analysis, setting of too aggressive strategic goals, inaccuracy in the strategy implementation, and failure in anticipating the changing business environment.
Melakukan pengukuran risiko stratejik menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, dan pencapaian rencana bisnis.
Conduct strategic risk measurement using indicators or parameters of the complexity of the Bank's business strategy, Bank’s business position in the banking industry, and the achievement of business plan.
Melakukan pengendalian untuk memantau kinerja termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan ‘hasil aktual’ dengan ‘hasil yang diharapkan’ untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan deviasi yang signifikan kepada Direksi.
Implement controls to monitor performance including financial performance by comparing 'actual results' with 'expected results' to ensure that risks are taken within the limits of tolerance and report the significant deviation to the Board of Directors.
Menunjuk unit kerja tertentu (Bagian Planning) yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menganalisa pencapaian aktual dibandingkan dengan target rencana bisnis yang disusun, termasuk melakukan kajian atas rencana bisnis yang sudah dibuat sesuai dengan kondisi internal Bank maupun kondisi eksternal secara umum, seperti kondisi makro ekonomi.
Designate a specific work unit (Planning Division) which has the authority and responsibility to analyze the actual achievements as compared with the drawn up business plan targets, this includes a review of the business plan to check whether this has been prepared in accordance with the Bank’s internal condition and the general external conditions, such as macro economy conditions.
Menganalisa seluruh alternatif strategi yang tersedia setelah mempertimbangkan tujuan stratejik serta toleransi risiko Bank. Kedalaman dan cakupan analisa disesuaikan dengan skala dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Analyze all strategic alternatives available after taking into account Bank’s strategic objectives and risk tolerance. Depth analysis and coverage are adjusted to the scale and complexity of Bank operations.
41. INFORMASI SIGNIFIKAN LAINNYA a.
216
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
Manajemen Modal
a.
Capital Management
Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk tahun 2013 dan 2012 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 dan juga Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013, untuk tahun 2012 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012.
The capital adequacy ratio in 2013 and 2012 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and also Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013, for year 2012 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012.
Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan modal minimum (KPMM) dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012, Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
The capital adequacy ratio was calculated in accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 106 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
Untuk posisi Desember 2013, Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan modal minimum (KPMM) sesuai profil risiko dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012, Bank wajib memenuhi rasio kewajiban modal minimum sebesar minimum 9% sampai dengan 10% sesuai dengan penilaian profi risiko yang Bank.
For position as of December 2013, the calculation of minimum capital requirement based on risk profile with the circular letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012, Bank obliged to maintain minimum capital adequacy ratio by minimum 9% up to 10% based on Bank risk profile assessment.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rpjuta/ Rpmillion I.
2012 Rpjuta/ Rpmillion
Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Tambahan Modal Disetor b. Cadangan umum c. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya setelah diperhitungkan pajak (100%)*) d. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%)*) e. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif g. Aset tidak berw ujud lainnya h. Penyertaan (50%) Jumlah
I. Composition of Capital
285.000
285.000
116.788 1.407.441
116.788 1.049.211
256.740 -
(148.931) (21.114) 1.895.924
51.349 139.690 -
(117.956) (21.114) 1.502.968
B. Modal Pelengkap (Maksimum 100% dari Modal Inti) 1. Cadangan Revaluasi Aset tetap 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif/PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR) 2. Penyertaan (50%) Jumlah II. III. IV. V.
Total Modal Inti dan Modal Pelengkap Penyertaan Total Modal Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar
-
103.400 (21.114) 82.286
49.336
87.001 (21.114) 115.223
1.978.210 1.978.210
1.618.191 1.618.191
10.114.712
8.767.911
811.580
730.167
91.217
12.870
A. Core Capital 1. Paid-up Capital 2. Additional Capital Reserves a. Additional Paid-in Capital b. General Reserves c. Unappropriated retained earnings after tax (100%)*) d. Current year's income after tax (50%)*) e. Difference from equity changes on subsidiary f. Difference betw een provision for posible asset loss and provision for impairment value of earning assets g. Other intangible assets h. Investment (50%) Total B. Supplementary Capital (Maximum of 100% of Core Capital) 1. Revaluation Increment on Premises and Equipment 2. General Reserves of Allow ance for Possible Losses on Earning Assets (maximum of 1.25% of ATMR) 3. Investments in shares of stock Total II. Total Core and Supplementary Capital III. Investments in shares of stock IV. Total Capital V. Risk Weighted Assets (ATMR) For credit risk For operational risk For market risk
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 107 -
217
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
2013 Rpjuta/ Rpmillion VI. Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar
VI. Capital Adequacy Ratio (%) 18,11%
17,04%
17,96%
17,01%
CAR w ith credit and operational risk CAR w ith credit, operational and market risk
8%
8%
VII. Minimum Capital Adequacy Ratio Required (%)
VII. Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal Minimum yang diw ajibkan (%) *)
Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan
*) Excludes effect of deferred taxes
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 18,40% dan 17,34% dan dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masingmasing adalah 18,25% dan 17,31%.
Bank’s minimum capital adequacy ratio on consolidated basis as at December 31, 2013 and 2012 after considering credit and operational risk is 18.40% and 17.34%, respectively, and after considering credit, operational and market risk is 18.25% and 17.31%, respectively.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 Nopember 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasian bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated November 27, 2006 regarding prudence and report in connection with the implementation of consolidated risk management for banks which controlled the subsidiary, requires banks in Indonesia to calculate consolidation Capital Adequacy Ratio.
b.
Rasio Aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total Aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 1,89% dan 2,68%.
b.
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2013 and 2012 are 1.89% and 2.68%, respectively.
c.
Bank ikut serta dalam Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang berlaku sejak tanggal 22 September 2005. Beban atas premi penjaminan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 12.092.474.696 dan Rp 11.017.465.674 dicatat di akun beban bunga.
c.
On September 22, 2005, the Bank participated in the deposit insurance program of the Indonesian Deposit Insurance Corporation (“Lembaga Penjamin Simpanan”). Guarantee premium expenses in 2013 and 2012 of Rp 12,092,474,696 and Rp 11,017,465,674 are included under the interest expense account.
42. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK
218
2012 Rpjuta/ Rpmillion
42. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT COMPANY ONLY
Informasi keuangan tersendiri entitas induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada entitas anak dipertanggungjawabkan dengan metode biaya.
The financial information of the Parent Company only presents statements of financial position, statements of comprehensive income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which investments in its subsidiary were accounted using the cost method.
Informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan pada halaman 110 sampai dengan 115.
Financial information of the parent company only, was presented on pages 110 to 115.
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
- 108 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)
43. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
BANK
THE BANK
a.
Pada tanggal 28 Maret 2014, Bank dan Resona Bank, Ltd., setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dari 31 Maret 2014 menjadi tanggal 31 Maret 2019 dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar USD 45.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar cost of fund ditambah 0,60%.
a.
On March 28, 2014, the Bank and Resona Bank, Ltd., agreed to extend the borrowing facility to March 31, 2019 with maximum amount of USD 45,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund plus 0.60%.
b.
Pada tanggal 10 Pebruari 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman baru dari Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura dengan jumlah maksimum sebesar USD 20.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu untuk jenis term loan facility sampai dengan 30 Desember 2016 dan revolving credit facility sampai dengan 31 Desember 2015, dengan tingkat suku bunga cost of fund ditambah 1,575%.
b.
On February 10, 2014, the Bank was granted new credit facility by Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura for maximum amount of USD 20,000,000. The credit facility term, for term loan facility up to December 30, 2016 and revolving facility up to December 31, 2015. This facilities bear an interest rate of cost of fund plus 1.575%.
c.
Pada tanggal 13 Pebruari 2014, Bank dan The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 3 Januari 2023 dengan jumlah maksimum USD 13.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar LIBOR + 0,15% dan tingkat bunga mengambang sebesar fixed rate lebih besar dari floating rate ditambah dengan fixed cost.
c.
On February 13, 2014, Bank and The Japan Bank for International Coopreation (JBIC) agreed to extend the borrowing facility to January 3, 2023 with maximum amount of USD 13,000,000 subject to fixed interest computed as LIBOR + 0.15% and floting rate computed as fixed rate greater than floating rate plus fixed cost.
d.
Bank telah melunasi fasilitas pinjaman pada OCBC – NISP Bank, Jakarta sebesar Rp 250 miliar beserta bunganya pada tanggal 21 Pebruari 2014.
d.
Bank has been fully paid the loan facililty to OCBC – NISP Bank, Jakarta, amounted Rp 250 billion with the interest on February 21, 2014.
e.
Pada tanggal 18 Maret 2014, Bank dan BCA setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 18 Maret 2015 dengan jumlah maksimum Rp 100 miliar dengan bunga margin over the LIBOR rate for six months per tahun.
e.
On March 18, 2014, Bank and BCA agreed to extend the borrowing facility to March 18, 2015 with maximum amount of Rp 100 billion. The credit facility bears interest rate of margin over the LIBOR rate for six months per annum.
ENTITAS ANAK
THE SUBSIDIARY
Pada tanggal 28 Maret 2014, entitas anak melakukan perpanjangan jangka waktu fasilitas Kredit non committed and unsecured revolving dari Resona Bank Ltd, dengan maksimum kredit sebesar US$ 28.300.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Maret 2016.
On March 28, 2014, the subsidiary undertakes extention period of facility of non committed and unsecured revolving Credit facility from Resona Bank Ltd ,with a maximum credit amounted to US$ 28,300,000. This facility will be matured on March 31, 2016.
44. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
44. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai dengan 109 dan informasi tambahan dari halaman 110 sampai 115 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 11 April 2014.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 109 and supplementary information on pages 110 to 115 are the responsibilities of the management are approved and authorized for issue by the Bank’s Directors on April 11, 2014.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
- 109 -
219
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *) DECEMBER 31, 2013
2013 Rp
2012 Rp ASSETS
ASET Kas
25.245.059.360
18.077.887.314
Giro pada Bank Indonesia
874.510.815.723
672.666.006.456
Demand Deposits with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga
6.316.572.336 852.678.575.413
19.307.922.842 554.492.093.214
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties
858.995.147.749
573.800.016.056
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah Efek-efek Pihak ketiga Pendapatan dan biaya yang belum diamortisasi Jumlah Tagihan Derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
1.724.590.000.000 (222.918.816)
1.662.226.000.000 (162.371.795)
1.724.367.081.184
1.662.063.628.205
274.571.778.230 (3.861.454.790)
198.095.233.687 (3.620.379.025)
270.710.323.440
194.474.854.662
36.994.833.601
75.905.427 13.859.654.884
36.994.833.601
13.935.560.311
60.157.875.000 9.711.393.550.236 (75.295.888.611) 9.696.255.536.625
65.000.000.000 8.254.566.328.881 (100.368.274.176) 8.219.198.054.705
189.855.682.189
196.185.496.158
Penyertaan Saham
42.227.933.142
42.227.933.142
Biaya Dibayar di Muka
70.951.238.693
6.951.054.165
Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks Third parties Unamortized interest Total Securities Third parties Unamortized interest income and expense Total Derivative Receivables Related parties Third parties Total Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Net Acceptances Receivable - Third parties Investment in Shares of Stock Prepaid Expenses
123.998.675.000
Non-Current Assets Held for Sale
46.105.239.373 (33.517.729.880) 12.587.509.493
38.038.375.221 (30.016.519.316) 8.021.855.905
Premises and Equipment Cost Accumulated depreciation Carrying value
Aset Lain-Lain
46.445.647.340
13.489.236.568
JUMLAH ASET
13.849.146.808.539
11.745.090.258.647
Aset Tetap Harga perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah tercatat
-
Cash
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
TOTAL ASSETS *) PRESENTED USING COST METHOD
- 110 220
Other Assets
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *) DECEMBER 31, 2013 (Continued)
2013 Rp
2012 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
2.967.330.086
75.980.828.870
89.437.373.267 6.780.206.706.606
54.399.401.521 5.433.319.684.774
6.869.644.079.873
5.487.719.086.295
1.320.269.585 365.100.000.000
96.900.018.785 751.000.000.000
366.420.269.585
847.900.018.785
23.270.977.632
7.823.990.400
Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga
189.855.682.189
197.214.506.867
Acceptances Liabilities - Third parties
Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih
448.153.449.532
597.388.162.729
Securities Issued - Net
23.991.666.075
18.606.256.469
2.494.850.000.000 1.045.085.945.000
1.156.560.000.000 1.270.588.824.250
3.539.935.945.000
2.427.148.824.250
Biaya Masih Harus Dibayar
41.395.548.655
36.302.710.265
Accrued Expenses
Liabilitas Pajak Tangguhan
31.325.576.295
24.840.340.860
Deferred Tax Liability
9.594.788.935
158.543.765.786
Other Liabilities
11.546.555.313.857
9.879.468.491.576
Total Liabilities
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga
Utang Pajak Pinjaman yang Diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Liabilitas Lain-Lain Jumlah Liabilitas
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Derivative Liabilities - Third parties
Taxes Payable Borrowings Related parties Third parties Total
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 5.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 2.850.000 saham Tambahan Modal Disetor Agio Saham
285.000.000.000
285.000.000.000
116.788.145.625
116.788.145.625
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(13.631.394.437)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.407.440.515.883 506.994.227.611
1.158.845.757.883 318.619.258.000
Capital Stock - Rp 100,000 par value per share Authorized - 5,000,000 shares Issued and paid-up - 2,850,000 shares Additional paid-in capital Additional paid-in capital Difference in value from restructuring transaction among entities under common control Difference in value from restructuring transaction among entities under common control Retained Earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
2.302.591.494.682
1.865.621.767.071
Total Equity
13.849.146.808.539
11.745.090.258.647
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
-
-
(13.631.394.437)
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 111 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
221
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE II: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
2013 Rp
2012 Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga
663.234.008.929 15.812.479.057 679.046.487.986
614.717.174.305 13.978.320.055 628.695.494.360
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions Total Interest Revenues
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan Komisi Premi penjaminan Jumlah Beban Bunga
239.401.639.500 2.230.398.223 12.092.474.696 253.724.512.419
232.231.119.684 1.968.046.149 11.017.465.674 245.216.631.507
Interest Expenses Interest incurred Fees and commissions Guarantee premium Total Interest Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih
425.321.975.567
383.478.862.853
Interest Revenues - Net
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan Operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Pendapatan dividen Provisi dan komisi lainnya Lain-lain - bersih Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
OTHER OPERATING REVENUES AND EXPENSES Other Operating Revenues 101.939.892.222 4.999.600.000 34.579.099.382 4.330.593.735
76.643.187.238 3.999.680.000 29.597.377.808 2.566.646.537
Gain on foreign exchange - net Dividend income Other fees and commissions Others - net Total Other Operating Revenues
145.849.185.339
112.806.891.583
Beban cadangan kerugian penurunan nilai
81.671.039.341
2.138.190.257
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi Provisi dan komisi lainnya
78.872.393.864 81.041.982.636 12.793.862.601
67.451.318.885 61.364.599.480 12.342.032.642
Other Operating Expenses Personnel General and administrative Other fees and commissions
Jumlah Beban Operasional Lainnya
172.708.239.101
141.157.951.007
Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih
108.530.093.103
30.489.249.681
LABA OPERASIONAL
316.791.882.464
352.989.613.172
Provision for allowance for impairment losses
Other Operating Expenses - Net INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN NON OPERASIONAL Keuntungan atas penjualan aset tetap Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Pendapatan sewa Lain-lain - bersih
266.689.625.254 2.946.167.253 968.078.825
2.938.847.978 31.587.330
Gain on sale of noncurrent assets held for sale Rental income Others - net
Jumlah Pendapatan Non Operasional Bersih
270.603.871.332
2.997.071.672
Total Non-Operating Revenues - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
587.395.753.796
355.986.684.844
80.401.526.185
88.716.553.633
506.994.227.611
267.270.131.211
BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
-
26.636.364
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
222
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
NON-OPERATING REVENUES Gain on sale of premises and equipment
INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE NET PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 112 -
116.788.145.625
-
-
285.000.000.000
-
-
116.788.145.625
-
-
285.000.000.000
-
116.788.145.625
(13.631.394.437)
-
(13.631.394.437) -
-
-
-
-
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid in Capital Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Agio Saham/ Transaction among Additional Entities under paid-in capital Common Control Rp Rp
-
285.000.000.000
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
Saldo per 31 Desember 2013
Saldo per 31 Desember 2012 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor Dividen tunai Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
Dividen tunai Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2012
Modal Saham/ Paid-up Capital Rp
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR III: INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
223 - 113 -
-
-
13.631.394.437 -
(13.631.394.437)
-
-
(13.631.394.437)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transaction among Entities under Common Control Rp
1.407.440.515.883
-
248.594.758.000
1.158.845.757.883
-
196.653.016.733
962.192.741.150
506.994.227.611
506.994.227.611
(70.024.500.000) (248.594.758.000)
318.619.258.000
267.270.131.211
(62.985.000.000) (196.653.016.733)
310.987.143.522
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Belum ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
Balance as of December 31, 2013
Balance as of December 31, 2012 Differences in value of restructuring transactions among entities under common control presented as additional paid-in capital Cash dividends Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income
Cash dividends Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income
Balance as of January 1, 2012
*) PRESENTED USING COST METHOD
2.302.591.494.682
506.994.227.611
(70.024.500.000) -
1.865.621.767.071
267.270.131.211
(62.985.000.000) -
1.661.336.635.860
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE III: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CASH FLOWS *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013
2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Beban cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs atas cadangan kerugian penurunan nilai Beban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Kerugian (keuntungan) atas penjualan aset tetap Amortisasi atas biaya emisi
2012 Rp
587.395.753.796
355.986.684.844
(663.234.008.929) 239.401.639.500
(614.717.174.305) 232.231.119.684
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Interest revenue Interest expense Gain on sale of non current assets held for sale Provision for allowance for impairment losses Net foreign exchange loss (gain) on allowance for impairment losses Post-employment benefits Depreciation of premises and equipment Loss (gain) on sale of premises and equipment Amortization of issuance cost
(266.689.625.254) 81.671.039.341
2.138.190.257
3.873.250.427 10.942.780.157 3.579.266.546 1.059.057 1.914.786.802
4.355.539.156 9.156.325.708 5.856.132.590 (26.636.364) 1.547.728.966
(1.144.058.557)
(3.472.089.464)
(68.364.000.000) (1.562.601.771.687) (23.059.273.290) 6.329.813.969 (89.333.207.094) (73.013.498.784) 1.381.924.993.578 4.729.571.306 15.446.987.232 (7.358.824.678) (10.942.780.157) (185.251.687.144)
(56.975.972.051) (1.234.221.235.058) (6.269.760.588) 64.666.273.291 5.488.601.003 74.539.716.985 553.291.963.422 2.470.149.076 2.881.765.980 (63.637.262.582) (9.156.325.708) 126.323.467.139
Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi Pajak penghasilan yang dibayar Bunga yang diterima Bunga yang dibayar
(612.637.735.306) (73.260.452.450) 655.610.620.722 (198.006.090.845)
(544.070.708.555) (76.606.447.250) 609.716.944.598 (195.928.409.419)
Cash Used in Operating Activities Income tax paid Interest received Interest paid
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi
(228.293.657.879)
(206.888.620.626)
Net Cash Used in Operating Activities
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Utang pajak Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (76.235.468.778)
Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap
390.688.300.254 (8.152.797.345)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
306.306.852.313
6.818.182
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
224
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Derivative receivables Acceptances receivable Other assets Liabilities payable immediately Deposits Tax payable Derivative liabilities Acceptances liabilities Post-employment benefits obligation Other liabilities
(141.379.572.205) 26.636.364 (6.580.661.608)
(147.933.597.449)
Placement in securities Proceeds from sale of premises and and equipment Proceeds from sale of non-current assets held for sale Acquisition of premises and equipment
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 114 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CASH FLOWS *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued) 2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima Penerimaan (pelunasan) surat berharga yang diterbitkan Kenaikan (penurunan) simpanan dari bank lain Pembayaran dividen tunai
2012 Rp
(151.149.499.999)
298.670.500.000
(481.479.749.200) (70.024.500.000)
620.397.138.110 (62.985.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase (decrease) in borrowings Proceeds from (payment of) securities issued Increase (decrease) in deposits from other banks Cash dividend payments
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
410.133.371.551
600.328.793.460
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
488.146.565.985
245.506.575.385
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.666.381.538.031
2.420.874.962.646
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3.154.528.104.016
2.666.381.538.031
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
25.245.059.360 874.510.815.723 858.995.147.749 1.395.777.081.184
18.077.887.314 672.666.006.456 573.800.016.056 1.401.837.628.205
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks
3.154.528.104.016
2.666.381.538.031
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
1.112.787.120.750
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
(255.753.844.650)
Total
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 115 -
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
225
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Pengungkapan Permodalan Serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank Disclosures of the Bank’s Capital, Risk Exposure and Risk Management Implementation
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
227
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
STRUKTUR PERMODALAN BANK
BANK CAPITAL STRUCTURE
Struktur permodalan Bank mengacu kepada Peraturan Bank
Bank capital structure is in accordance with Bank Indonesia
Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013
Regulation (PBI) No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013 on
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
the Minimum Capital Adequacy of Commercial Banks. The Bank’s
Modal Bank posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp 1,98 triliun
capital as of December 31, 2013 amounted to Rp 1.98 trillion,
yang merupakan penjumlahan dari modal inti dan modal
which is the sum of core capital and supplementary capital.
pelengkap. A. Modal inti (tier 1)
A.
Core Capital (Tier 1)
Modal inti Bank dihitung berdasarkan penjumlahan
Bank's core capital calculated based on the sum of
modal disetor dengan cadangan tambahan modal setelah
additional paid-up capital with additional capital reserves
memperhitungkan faktor pengurang berupa penyertaan
after calculate deduction factor of Bank's investment in its
Bank pada perusahaan anak yaitu PT Resona Indonesia
subsidiary, namely PT Resona Indonesia Finance. Bank's core
Finance. Modal inti Bank posisi 31 Desember 2013 sebesar
capital as of December 31, 2013 amounted to Rp 1.9 trillion,
Rp 1,9 triliun, meningkat Rp 393 miliar dari tahun 2012.
increase Rp 393 billion from year 2012. This increased due to
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba Bank
the increasing of Bank’s profit in 2013 amounted Rp 239.7
di tahun 2013 sebesar Rp 239,7 miliar dari tahun 2012
billion from Rp 506.9 billion in 2012 that comes from the
yaitu menjadi Rp 506,9 miliar. Peningkatan laba tersebut
profit of land and building of Head Office PT Bank Resona
berasal dari laba penjualan tanah dan bangunan kantor
Perdania selling and also the increasing of foreign exchange
pusat PT Bank Resona Perdania serta meningkatnya laba
transaction caused by the strengthen of USD currency
transaksi mata uang asing yang disebabkan penguatan
against IDR currency. Below are some of core capital
nilai tukar mata uang Dollar terhadap Rupiah. Berikut
components:
beberapa komponen dari modal inti: 1. Modal disetor
1.
Paid-Up Capital
Modal dasar Bank berjumlah Rp 500 miliar yang
Bank's authorized capital amounted to Rp 500 billion
terbagi atas 5,000,000 lembar saham dengan masing-
divided into 5.000.000 shares with a nominal value of Rp
masing berharga nominal Rp 100,000,-. Modal dasar
100.000,- each. The authorized capital has been issued
tersebut telah diterbitkan dan disetor secara penuh
and fully paid for 2.850.000 shares worth Rp 285 billion.
sebesar 2,850,000 lembar saham senilai Rp 285 miliar. 2. Cadangan Tambahan Modal
2.
Additional Capital Reserves
Cadangan tambahan modal terdiri dari berbagai
Additional capital reserves include various factors of
macam faktor penambah modal, seperti agio saham,
additional capital, such as share agio, capital general
cadangan umum modal, laba tahun-tahun lalu, dan
reserves, net profit in the past year, and current’s year
laba tahun berjalan serta faktor pengurang modal
income and deduction capital factor, that is difference
yaitu selisih kurang antara PPA atas aset produktif
between provision for possible asset loss and provision
dengan cadangan kerugian penurunan nilai aset
for impairment value of earning asset. The additional
keuangan atas aset produktif. Jumlah cadangan
capital reserves amounted Rp 1.632.038 million.
tambahan modal adalah sebesar Rp 1,632,038 juta. 1.1 Faktor Penambah a.
Agio Saham
1.1 Additional Factors a.
Share Agio
Agio saham merupakan selisih lebih setoran
Share agio represents Bank excess of paid
modal yang diterima oleh Bank pada saat
up capital that received by bank at the
penerbitan saham sebagai akibat harga
time of the issuance of shares, due to the
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
229
saham yang melebihi nilai nominalnya.
price of share higher than its face value
Berdasarkan PSAK 38 Revisi 2012 mengenai
Based on PSAK 38 Revised 2012 about
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali,
The Combination of Business Entities, the
akun
entitas
difference of business entities restructuring
sepengendali direklasifikasi dan disajikan
is reclassified and presented in the additional
dalam pos tambahan modal disetor, tetapi
paid in capital post, but in calculation of Risk
dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan
Weighted Average (RWA), the impact from
Modal Minimum (KPMM) pengaruh dari
the difference is not calculated, so that the
selisih restrukturisasi entitas sepengendali
amount of share agio that obtained by PT
tersebut tidak diperhitungkan sehingga
Bank Resona Perdania due to the difference
besarnya agio saham yang diperoleh PT
of stock price at the issuance of shares, was
Bank Resona Perdania yang terjadi sebagai
Rp 116.788 million.
selisih
restrukturisasi
akibat selisih harga saham saat penerbitan saham sebesar Rp 116,788 juta. b.
c.
d.
Capital General Reserves
Besarnya cadangan umum modal diperoleh
The amount of capital general reserves
dari penyisihan laba yang ditahan atau dari
obtained from the provision of retained
laba tahun lalu setelah dikurangi pajak
earnings or from net profit in the past year
yang telah mendapat persetujuan Rapat
after tax, which was approved by the General
Umum Pemegang Saham (RUPS) sebesar
Meeting of Shareholders (GMOS), amounted
Rp 1.407.441 juta.
Rp 1.407.441 million. c.
Laba Tahun-tahun Lalu
Net Profit in the Past Years
Laba tahun-tahun lalu adalah akumulasi
Net profit in the past years is the accumulation
sisa laba tahun-tahun lalu bersih yang
of the remaining net profit in the past years,
ditahan untuk tidak dibagikan dan belum
which has not been distributed and its use
ditentukan penggunaannya berdasarkan
has not been determined as in accordance
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
with the resolution of the General Meeting
(RUPS). Dalam menghitung laba tahun-
of Shareholders (GMOS). In calculating
tahun lalu dikeluarkan dari pengaruh faktor
net profit in the past years excluded from
perhitungan pajak tangguhan (deferred tax).
influence factor of deferred tax calculation.
Dikarenakan sebagian laba tahun-tahun
Because of the partially net profit in the past
lalu telah dibagikan kepada pemegang
years has been distributed to shareholders
saham (dalam hal ini pembagian dividen)
(in this case the dividend distribution) and
dan sebagian lainnya di masukkan ke
the others included into general reserves so
cadangan umum maka saldo laba tahun-
that the profit balance of net profit in the past
tahun lalu adalah Rp 0.
year was Rp 0. d.
Laba Tahun Berjalan sebesar 50%
Current Year’s Income 50%
Laba tahun berjalan adalah laba yang
Current year’s income is the income that
diperoleh dalam tahun buku berjalan
obtained in the current accounting year,
setelah
pajak
after deducted with the estimate for income
penghasilan. Untuk perhitungan laba tahun
tax. In calculating current year’s income must
berjalan harus dikeluarkan dari pengaruh
excluding the calculation of deferred tax
faktor
(deferred tax asset).
dikurangi
perhitungan
(deferred tax asset).
230
b.
Cadangan Umum Modal
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
taksiran
pajak
tangguhan
Laba tahun berjalan sebelum pajak Bank
The Bank’s current year’s income before tax
posisi 31 Desember 2013 adalah Rp 587,395
as of December 31, 2013 was Rp 587.395
juta dan taksiran pajak penghasilan sebesar
million, and the provision for income tax
Rp 73,916 juta. Sehingga besarnya laba
amounted by Rp 73.916 million. Therefore
tahun berjalan yang dapat diperhitungkan
the profit in current year which can calculate
sebesar 50% tahun 2013 adalah Rp 256,740
by 50% in 2013 is Rp 256.740 million.
juta. 1.2 Faktor Pengurang
1.2 Deduction Factors
Salah satu faktor pengurang untuk cadangan
One of the deduction factors for additional capital
tambahan modal adalah selisih kurang antara
reserves is provision for possible asset loss and
PPA atas aset produktif dengan cadangan
provision for impairment value of earning assets,
penurunan nilai atas aset produktif yang
which is the difference between total PPA (general
merupakan selisih kurang antara total PPA
and special reserves for all productive assets)
(cadangan umum dan cadangan khusus atas
that should be accounted with the allowance for
seluruh aset produktif ) yang wajib dihitung
impairment losses on all productive assets, both
dengan total cadangan kerugian penurunan
individually and collectively that have been made.
nilai (impairement) atas seluruh aset produktif baik secara individu maupun secara kolektif yang telah dibentuk. Besarnya total PPA yang wajib diperhitungkan
The amount of provision for possible asset loss and
posisi 31 Desember 2013 adalah Rp 224,227
provision for impairment value of earning assets
juta dan total cadangan kerugian penurunan
obliged to be calculated as of December 31, 2013
nilai posisi 31 Desember 2013 adalah Rp 75,296
was Rp 224.227 million and the total allowance
juta sehingga besarnya faktor pengurang yang
for impairment losses as of December 31, 2013
diperoleh dari selisih kurang antara PPA dan
was Rp 75.296 million, thus the deduction factor
cadangan kerugian penurunan nilai atas aset
obtained from the difference between PPA and the
produktif sebesar Rp 148,931 juta
allowance for impairment losses on productive assets amounted to Rp 148.931 million.
3. Faktor Pengurang Modal Inti Faktor
pengurang
modal
3. inti
adalah
Core Capital Deduction Factors
jumlah
Deduction factor of core capital is the Bank's investment
penyertaan Bank pada perusahaan anak yaitu PT
in its subsidiary, namely PT Resona Indonesia Finance,
Resona Indonesia Finance sebesar Rp 42,228 juta.
amounted to Rp 42.228 million. The Bank’s investment
Besarnya penyertaan Bank yang diperhitungakn
considered as the deduction factor of core capital is
sebagai faktor pengurang modal inti sebesar 50%
50% of the investment, so amounted to Rp 21.114
dari jumlah penyertaan yaitu sebesar Rp 21,114 juta.
million.
B. Modal Pelengkap (tier 2)
B.
Supplementary Capital (Tier 2)
Modal pelengkap diperoleh dari pengurangan modal
Supplementary capital is obtained from the deduction of
pelengkap level atas (upper tier 2) dengan faktor
upper supplemental capital (upper tier 2) with deduction
pengurang modal pelengkap berupa penyertaan Bank
factor of supplementary capital to the Bank’s investment in
pada perusahaan anak PT Resona Indonesia Finance.
its subsidiary, that is PT Resona Indonesia Finance. Bank’s
Modal pelengkap Bank posisi 31 Desember 2013 sebesar
supplementary capital as of December 31, 2013 amounted
Rp 82,286 juta. Berikut beberapa komponen dari modal
to Rp 82.286 million. The components of supplementary
pelengkap:
capital are as follows:
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
231
1. Modal Pelengkap Level Atas (upper tier 2)
1.
Upper Supplementary Capital (Upper Tier 2)
Modal pelengkap level atas terdiri dari berbagai
Upper level of supplemental capital consists of various
macam komponen salah satunya revaluasi aset tetap
components, one of which is revaluation of fixed
yang sebelumnya telah diklasifikasikan ke saldo laba
assets that previously had been classified by 45% of
sebesar 45% dan cadangan umum PPA atas aset
the retained earnings and the general reserve of PPA
produktif yang wajib dihitung dengan jumlah paling
toward productive assets obliged to be calculated
tinggi sebesar 1,25% dari Aset Tertimbang Menurut
with the maximum amount by 1.25% of the Risk
Risiko (ATMR) untuk risiko kredit. Jumlah modal
Weighted Assets (RWA) for credit risk. Total upper tier
pelengkap level atas setelah memperhitungkan
2 supplemental capitals after calculate with the above
komponen diatas adalah sebesar Rp 103,400 juta.
components is Rp 103.400 million.
1.1 Revaluasi aset tetap sebesar 45%
1.1. Revaluation of Fixed Assets at 45%
Dikarenakan Bank telah menjual tanah dan
Because of Bank had been sell its head office land
bangunan kantor pusat pada tahun 2013 maka
and building in 2013, thus the revaluation value of
nilai revaluasi aset tetap pada tahun 2013 adalah
fix asset in 2013 was nil.
Rp 0. 1.2 Cadangan Umum PPA atas Aset Produktif
1.2. General Reserve of Provision for Possible
yang Wajib Dibentuk dengan Jumlah Paling
Asset Loss and Provision for Impairment Value
Tinggi sebesar 1,25% dari Aset Tertimbang
of Earning Obliged to be Form by the Highest
Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit.
Amount of 1.25% of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk.
Jika nilai cadangan umum PPA atas aset produktif
If the value of general reserve of provision for
lebih besar dari 1,25% dari ATMR untuk risiko
possible asset loss and provision for impairment
kredit maka nilai yang dapat diperhitungkan
value of earning assets (PPA) toward productive
sebagai komponen modal pelengkap level atas
assets is greater than 1.25% risk weighted assets
adalah nilai 1,25% dari ATMR untuk risiko kredit.
(RWA) for credit risk, in this case, the value of
Dalam hal ini nilai ATMR untuk risiko kredit
RWA for credit risk amounted to Rp 10.114.712
sebesar Rp 10,114,712 juta maka 1,25% dari
million, thus 1.25% of the RWA for credit risk is
ATMR untuk risiko kredit adalah Rp 126,434 juta
Rp 126.434 million. Meanwhile, the value of PPA
sedangkan nilai cadangan umum PPA atas aset
toward productive assets to be from is Rp 103.400
produktif yang wajib dibentuk adalah Rp 103,400
million. So, the amount of general reserve toward
juta sehingga besarnya cadangan umum atas
productive assets that can be calculated as the
aset produktif yang dapat diperhitungkan
general reserve of supplementary capital is Rp
sebagai komponen modal pelengkap adalah Rp
103.400 million.
103,400 juta. 2. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
Deduction Factor for Supplementary Capital Deduction factor for supplementary capital is the
penyertaan Bank pada perusahaan anak yaitu PT
Bank’s investment in its subsidiary, namely PT Resona
Resona Indonesia Finance sebesar Rp 42,228 juta.
Indonesia Finance, amounted to Rp 42.228 million.
Besarnya penyertaan Bank yang diperhitungkan
The Bank’s investment accounted for deduction factor
sebagai faktor pengurang modal pelengkap sebesar
for supplementary capital at 50% of the investment
50% dari jumlah penyertaan yaitu sebesar Rp 21,114
amount is Rp 21.114 million.
juta.
232
2.
Faktor pengurang modal pelengkap adalah jumlah
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
METODE PENILAIAN KECUKUPAN MODAL
CAPITAL ADEQUACY ASSESSMENT METHOD
Metode pendekatan yang digunakan Bank dalam menilai
The approaching method that Bank uses to approach in assessing
kecukupan modal Bank untuk risiko kredit, risiko pasar, dan
Bank’s capital adequacy for credit risk, market risk, and operational
risiko operasional adalah sebagai berikut:
risk are as follows: 1.
1. Risiko Kredit
Credit Risk
Metode pendekatan yang digunakan Bank dalam menilai
The method the Bank applies in assessing the Bank’s capital
kecukupan modal Bank untuk risiko kredit adalah dengan
adequacy for credit risk is through the standard approach,
menggunakan pendekatan standar. Pendekatan ini
which is based on Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/
berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia No.
DPNP dated February 18, 2011 about the calculation
13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman
guideline of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk that
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
uses standardized approach.
untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Bank belum menggunakan metode internal dalam
Bank’s has not yet used internal method ini measuring such
mengukur risiko tersebut disebabkan oleh beberapa hal
risk due to following matters:
sebagai berikut: a.
b.
a.
Bank tidak memiliki variasi jenis risiko kredit yang signifikan. Jenis kredit umumnya didominasi oleh
significant credit risk. Generally, credit risk is dominated
kredit korporasi modal kerja dan investasi.
by working capital corporate loan and investment. b.
Bank belum memiliki aset berisiko lainnya yang
Bank’s has not yet had other risk assets that are likely
memungkinkan terjadinya gagal bayar (misalnya
to lead failure payment (for instance, corporate
obligasi korporasi, dll) atau dengan kata lain produk
obligation, etc.) or in other words, the Bank’s products are still not complicated.
Bank masih sederhana. c.
Bank’s does not have variations in the types of
Perhitungan
menggunakan
metode
c.
internal
Calculation using internal method needs reliable data
memerlukan infrastruktur data, sistem dan sumber
infrastructure, system and human resources, all should
daya manusia yang memadai yang harus dipersiapkan
be prepared well, as there still no regulations of Bank
dengan baik, termasuk belum adanya peraturan
Indonesia that regulated such issues (even in the form
Bank Indonesia yang mengatur (baik dalam bentuk
of official regulation or consultative paper).
peraturan resmi maupun consultative paper). d.
e.
d.
Perhitungan dengan metode standar diyakini sangat
Calculation using standard method is deemed to
memadai, karena sudah memperhitungkan mitigasi
be reliable, as it calculates credit risk mitigation,
risiko kredit yaitu agunan yang eligible, termasuk
namely eligible collateral, including 8% ‘hair cut’
implementasi hair cut 8% untuk eksposur dan
implementation for exposure and guarantee in
jaminan dalam mata uang berbeda.
different currencies. e.
Sudah mempertimbangkan risiko settlement yaitu
Having considered settlement risk, namely risk on
risiko atas transaksi yang mengalami kegagalan
transactions experiencing settlement failure for more
setelmen lebih dari 4 (empat) hari kerja.
than 4 (four) working days.
2. Risiko Pasar
2.
Market Risk
Bank menghitung kebutuhan modal risiko pasar dengan
Bank’s calculated the market risk capital needs by using
menggunakan metode standar sesuai dengan Surat
standard method in accordance with Bank Indonesia
Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18
Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 and
Desember 2007 dan perubahannya yaitu No. 14/21/DPNP
its amendment, No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012 about
tanggal 18 Juli 2012 perihal Pedoman Penggunaan Metode
the Guideline for the Use of Standard Method in Calculating
Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Capital Adequacy of Commercial Banks by calculate the
Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko
market risk. The Bank only calculates the interest rate ratio
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
233
Pasar. Bank hanya menghitung risiko suku bunga dan
and exchange rate risk. Meanwhile, commodity risk and
risiko nilai tukar, sedangkan risiko komoditas dan risiko
equity risk are disregarded because the Bank does not have
ekuitas diabaikan karena Bank tidak memiliki transaksi
transactions that are exposed to equity risk or commodity
yang terekspos risiko ekuitas maupun komoditas.
risk.
Bank
untuk
Bank Indonesia has allowed the Bank’s to use Internal
menggunakan metode internal (Internal Measurement
Indonesia
telah
mengijinkan
Bank
Measurement Approach–IMA in the calculation of adequacy
Approach–IMA) dalam perhitungan kecukupan modal,
capital. However, the Bank still uses standard method
namun Bank masih menggunakan metode standar. Hal ini
because of the following matters:
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: a.
Perhitungan metode internal belum memberikan
a.
Internal method calculation has yet to give incentive for
insentif bagi Bank dari sisi capital charge, dikarenakan
the Bank in terms of capital charge, as the method uses
multiplication
multiplication factor and plus factor based on the result
factor dan plus factor berdasarkan hasil back testing.
of back testing. Thus, capital charge generated is higher
Sehingga capital charge yang dihasilkan lebih besar
than standard method.
metode
internal
menggunakan
dibanding metode standar. b.
Produk treasury Bank sangat terbatas dan masih plain
b.
vanilla, termasuk belum memiliki eksposur signifikan
in ‘plain vanilla’. The products haven’t had significant
dalam trading book sehingga metode standar masih
exposure in the trading book yet, therefore, the standard
memadai. c.
Bank’s treasury products are very limited as they are still
method is still adequate.
Risiko pasar terbesar Bank adalah risiko nilai tukar
c.
The biggest market risk to the Bank is currency rate risk
yang masih dapat dihitung dan diukur berdasarkan
that can still be calculated and measured in the basis of
posisi devisa netto (PDN).
‘net foreign exchange position’.
3. Risiko Operasional
3.
Operational Risk
Metode pendekatan yang digunakan Bank untuk
Bank’s method applies in calculating capital charge for
menghitung pembebanan modal untuk risiko operasional
operational risk is Basic Indicator Approach (BIA). The
adalah metode Pendekatan Indikator Dasar (PID).
calculation using this approach is in accordance with Bank
Perhitungan dengan pendekatan ini berpedoman pada
Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January
Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal
27, 2009 about the calculation guideline Risk Weighted
27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang
Assets (RWA) for operational risk that uses Basic Indicator
Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan
Approach, that is:
Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) yaitu ATMR = 12,5 x Beban Modal
RWA = 12.5 x Capital Charge
Beban modal dihitung berdasarkan rata-rata dari
Capital charge is calculated based on the average last three
penjumlahan pendapatan bruto (gross income) tahunan
years of annual positive gross income multiplied by 15%
yang positif pada 3 (tiga) tahun terakhir dikali 15% (lima
(fifteen percent).
belas persen). Penggunaan metode pendekatan standar dan advance
The use of a standardized approach and advanced method has
belum diperlukan dalam menghitung pembebanan
not been necessary in calculating capital charge for operational
modal untuk risiko operasional karena Bank masih
risk because the Bank still considers the calculation of capital
menganggap perhitungan beban modal untuk risiko
charge for operational risk using Basic Indicator Approach is still
operasional dengan pendekatan indikator dasar masih
adequate in anticipation of operational risk.
memadai dalam mengantisipasi risiko operasional.
234
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Komposisi permodalan PT Bank Resona Perdania posisi 31
Capital Composition of PT Bank Resona Perdania as of December
Desember 2013 dan 31 Desember 2012 dapat dilihat pada
31, 2013 and December 31, 2012 can be seen in the following
tabel di bawah ini:
table:
No I
II
III
IV V VI
VII
Komponen Modal / Capital Components KOMPONEN MODAL Capital Components A. Modal Inti Core Capital 1. Modal Disetor Paid-Up Capital 2. Cadangan Tambahan Modal Additional Capital Reserves 3. Modal Inovatif Innovative Equity 4. Faktor Pengurang Modal Inti Core Capital Deduction Factor 5. Kepentingan Non Pengendali Non-Controlling Interests B. Modal Pelengkap Complementary Capital 1. Level Atas (Upper Tier 2) Upper Tier 2 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti Lower Tier Maximum 50% from Core Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Deduction Factor for Complementary Capital C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Deduction Factor for Core Capital and Complementary Capital Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposure D. Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) Additional Complementary Capital (Tier 3) E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ADDITIONAL COMPLEMENTARY CAPITAL ALLOCATED FOR MARKET RISK TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B-C) TOTAL CORE AND COMPLEMENTARY CAPITAL (A+B-C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) TOTAL CORE, COMPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL COMPLEMENTARY CA[ITAL WHICH COVER MARKET RISK (A+B-C+E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED AVERAGE (RWA) BY CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED AVERAGE (RWA) BY OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED AVERAGE (RWA) BY MARKET RISK A. Metode Standar Standard Method B. Metode Internal Internal Method TOTAL ATMR (Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar) TOTAL RWA (Credit, Operational, and Market) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] THE AVAILABLE RATIO OF THE OBLIGATION TO PROVIDE MINIMUM CAPITAL FOR CREDIT, OPERATIONAL AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Bank
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Bank
1,895,923,975,192
1,502,968,518,712
285,000,000,000
285,000,000,000
1,632,037,941,763
1,239,082,485,283
-
-
(21,113,966,571)
(21,113,966,571)
-
-
82,285,954,770
115,222,691,779
103,399,921,341
136,336,658,350
-
-
(21,113,966,571)
(21,113,966,571)
-
-
-
-
-
-
-
-
1,978,209,929,962
1,618,191,210,491
1,978,209,929,962
1,618,191,210,491
10,114,711,782,613
8,767,911,211,536
811,579,953,538
730,166,509,888
91,216,758,241
12,869,657,200
91,216,758,241
12,869,657,200
-
-
11,017,508,494,392
9,510,947,378,624
17.96%
17.01%
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
235
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN
DISCLOSURE OF RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT
MANAJEMEN RISIKO
IMPLEMENTATION
1. PENGUNGKAPAN MENGENAI PENERAPAN MANAJEMEN
1. GENERAL DISCLOSURE OF THE BANK’S RISK MANAGEMENT
RISIKO BANK SECARA UMUM
IMPLEMENTATION
Manajemen risiko dapat berfungsi sebagai alat pengendali
Risk management can serve as a means of controlling risks and
risiko dan juga sebagai alat untuk mendukung kegiatan usaha
also as a tool of supporting the Bank’s business activities, in
Bank dimana tujuan utama dari manajemen risiko adalah
line with the main purpose of risk management in which the
melaksanakan prinsip kehati-hatian bank dalam menjalankan
Bank implements the prudential principle in running the Bank’s
aktivitas operasionalnya. Pengelolaan operasional PT Bank
operational activities. Operational management of PT Bank
Resona Perdania sedapat mungkin terintegrasi dalam satu
Resona Perdania should be integrated into an accurate and
sistem pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif
comprehensive risk management system enable of analyzing and
dan mampu menganalisa dan mengelola seluruh risiko yang
managing all the related risks.
terkait. a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
a. Active Supervision by the Board of Commissioners and the
Efektifitas dari penerapan manajemen risiko di Bank
Board of Directors
Effectiveness of the Bank’s risk management implementation
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanggung
is an integral part of the responsibilities of the Board of
jawab Dewan Komisaris dan Direksi dan dalam upaya untuk
Commissioners and the Board of Directors. In an effort
melakukan pengawasan serta mitigasi risiko secara aktif
to supervise and actively mitigate risks, thus the Board of
maka Dewan Komisaris dan Direksi dituntut untuk memiliki
Commissioners and the Board of Directors are required to
pemahaman yang baik atas risiko-risiko yang dihadapi oleh
have a good understanding of the risks faced by the Bank in
Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya.
running its business activities.
Adanya forum Komite Pemantauan Risiko yang diadakan
The Risk Monitoring Committee forum, which is held regularly
secara berkala guna membahas laporan profil risiko yang
to discuss about the risk profile report made by the Risk
dibuat oleh Bagian Risk Manajemen mengenai hasil
Management division on the Bank’s assessment of the risk
penilaian Bank terhadap profil risiko yang dihadapi, dapat
profile being faced, it can supports the Board of Commissioners
mendukung Dewan Komisaris dan Direksi untuk memiliki
and the Board of Directors to have a good understanding of
pemahaman yang baik atas risiko-risiko yang Bank
the risks the Bank faces.
hadapi. b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
b. Adequacies of policies, procedures andlimits
Dalam menjalankan visi, misi dan strategi bisnisnya, Bank
In executing its vision, mission and business strategies, the
telah memiliki kebijakan dan prosedur manajemen risiko
Bank has policies, risk management procedures and risk limits
serta limit risiko sebagai bagian dari penerapan manajemen
as part of the implementation of effective risk management.
risiko yang efektif. Kebijakan dan prosedur tersebut juga
Policies and procedures are also equipped with the risk
sudah dilengkapi dengan toleransi risiko dan limit risiko
tolerance and the risk limits for each type of risk the Bank faces
untuk setiap jenis risiko yang Bank hadapi dan dievaluasi
and evaluated at least once in a year.
minimal satu kali dalam setahun.
Strategi manajemen risiko yang dibuat oleh Bank dibuat
Bank’s Risk management strategies have drafted based on the Bank’s overall business strategies with respect to the levels of
dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil
risks to taken and the risk tolerance the Bank has determined.
dan toleransi risiko yang telah ditentukan oleh Bank.
236
berdasarkan strategi bisnis Bank secara keseluruhan
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Penetapan limit dilakukan secara komperehensif atas
The limit is set comprehensively based on all aspects that
seluruh aspek yang terkait dengan risiko, yang mencakup
relate to risks, which include overall limits and the limit per risk.
limit secara keseluruhan dan limit per risiko. Limit yang telah
The limit set is periodically reviewed by the Board of Directors
ditetapkan tersebut direview secara berkala oleh Direksi
and/or the Risk Management division to adjust to changing
dan/atau Bagian Manajemen Risiko untuk menyesuaikan
conditions.
terhadap perubahan kondisi yang terjadi. c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
c. Adequacy of the processes in risk identification, measurement,
dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen
monitoring and control, as well as Risk Management
Risiko.
Information System.
Identifikasi
Identification
Tujuan identifikasi adalah untuk mengidentifikasi seluruh
The purpose of identification is to identify all sources of existing
sumber risiko yang ada dan potensial pada produk dan
and potential risks to the Bank’s products and activities,
aktifitas bank termasuk risiko dari produk dan aktifitas baru.
including risks of new products and activities.
Prinsip-prinsip pengidentifikasian risiko adalah sebagai
The principles of risk identification are as follows:
berikut: a) Bersifat proaktif.
a) Becoming proactive.
b) Mencakup seluruh aktivitas fungsional.
b) Covering all functional activities.
c) Menggabungkan dan menganalisa informasi risiko dari
c) Combining and analyzing risk information from all available sources of information.
seluruh sumber informasi yang tersedia. d) Menganalisa
probabilitas
timbulnya
risiko
serta
d) Analyzing the probability of emerging risk and its impact.
dampaknya. Pengukuran
Measurement
Metode pengukuran Risiko dilakukan secara kuantitatif
Risk measurement method is applied quantitatively and/or
dan/atau kualitatif. Metode pengukuran yang digunakan
qualitatively. The measurement method applied in credit risk,
untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional
market risk and operational risk uses the method determined
menggunakan metode yang ditetapkan oleh Bank
by Bank Indonesia, so as to assess the risk and capital
Indonesia dalam rangka penilaian Risiko dan perhitungan
calculation in accordance with applicable regulation of Bank
modal
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
Indonesia. For the market risk, nevertheless, the Bank has
berlaku. Namun untuk risiko pasar, Bank juga sudah
developed an internal method intended for the Bank’s internal
mengembangkan metode internal yang ditujukan untuk
purposes.
kepentingan internal Bank. Monitoring
Pemantauan pemantauan
Risk Management Division monitors the implementation of
terhadap implementasi strategi manajemen risiko yang
risk management strategies that are recommended by Risk
direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan
Management Committee and have been approved by the
yang telah disetujui oleh Direksi serta memantau posisi/
Board of Directors. The division also monitors risk position
eksposur risiko. Apabila terdapat perubahan kegiatan
with exposure. Should there be a change, which is material,
usaha Bank, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi
in the Bank’s business activities, products, transactions,
informasi dan sistem informasi Manajemen Risiko yang
risk factors, information technology and risk management
bersifat material, Bank harus melakukan penyempurnaan
information system, the Bank should make improvements on
proses pelaporannya.
the reporting process.
Bagian
Manajemen
Risiko
melakukan
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
237
Pengendalian
Control
Proses pengendalian Risiko yang diterapkan Bank
The risk control process the Bank has applied adjusted with the
disesuaikan dengan eksposur Risiko maupun tingkat Risiko
risk exposure and the level of risk to be taken with acceptable
yang akan diambil dan toleransi Risiko yang dapat diterima.
risk tolerance.
Sistem Informasi Manajemen Risiko
Risk Management Information System
Bank mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
The Bank has developed a Management Information System
untuk kebutuhan manajemen risiko secara berkelanjutan
for the needs of sustainable risk management, by considering
dengan mempertimbangkan volume eksposur risiko dan
the volume of risk exposure and the ability of the system. The
kemampuan sistem. Pengembangan sistem informasi
development of management information system takes into
manajemen memperhatikan kebutuhan bank secara
account the Bank’s consolidated needs, thus the Bank can
konsolidasi sehingga Bank dapat mengukur eksposur
measure the risk exposure in the business activities of the Bank
risiko baik pada kegiatan usaha bank dan perusahaan anak
and its subsidiary in accurate, informative and timely manner.
secara akurat, informatif, dan tepat waktu. d. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
d. Comprehensive system of internal control.
Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang
The implementation of the Bank’s effective and reliable
handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh
internal control system becomes the responsibility of the
satuan kerja operasional dan satuan kerja pendukung serta
entire operational and supporting unit, as well as Internal
Satuan Kerja Audit Intern. Dalam melaksanakan sistem
Audit Working Unit. In applying an effective internal control
pengendalian intern secara efektif dalam penerapan
system to the implementation of the Risk Management, the
Manajemen Risiko, Bank mengacu pada kebijakan dan
Bank refers to the policies and procedures that have been
prosedur yang telah ditetapkan dimana penerapan prinsip
set, in which the four eyes principle is to be adequately and
pemisahan fungsi (four eyes principle) harus memadai dan
consistently applied.
dilaksanakan secara konsisten. 2. PENGUNGKAPAN MENGENAI PENERAPAN MANAJEMEN
2. SPECIFIC DISCLOSURE OF THE BANK’S RISK MANAGEMENT
RISIKO BANK SECARA KHUSUS
IMPLEMENTATION
a. Risiko Kredit
a. Credit Risk
1) Pengungkapan Umum
1) General Disclosure
Penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit
Risk management implementation for credit risk
Dalam upaya menjaga risiko kredit yang melekat pada
In an effort to maintain the credit risk inherent in the Bank’s
kegiatan usaha Bank agar tetap terkendali pada batas
business activities, which are controllable and acceptable with
yang dapat diterima serta masih memberikan keuntungan,
profit contribution, the Bank has set the guideline that includes
Bank berpedoman kepada termasuk namun tidak terbatas
but not limited to Credit Policy and Credit Risk Management
pada Kebijakan Perkreditan dan Kebijakan Manajemen
Policy set by the Board of Directors with the approval of the
Risiko Kredit yang ditetapkan oleh Direksi dengan
Board of Commissioners, wherein the segregation of duty and
persetujuan Dewan Komisaris, dimana pemisahan fungsi
four eyes principle have been well implemented in the process
kerja (segregation of duty) dan four eyes principle telah
of lending to each relevant unit.
diimplementasikan dengan baik dalam proses pemberian kredit untuk masing-masing unit terkait.
238
Aktivitas dari eksposur risiko kredit Bank yang signifikan
Activities of the Bank’s significant credit risk exposures come
berasal dari transaksi pemberian kredit yang mencapai
from lending transactions that have reached approximately
kurang lebih 70% dari total asset Bank, sehingga strategi
70% of the Bank’s total assets, Thus, credit risk management
manajemen risiko kredit lebih difokuskan untuk mengelola
strategy is more focused on managing the provision of credit
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
pemberian kredit agar dapat mengoptimalkan pendapatan
in order to optimize revenue, yet staying in comformity with
namun tetap berdasarkan Prinsip Kehati-hatian dalam
the banking prudent principles.
pemberian kredit. Bank telah menetapkan limit yang diperlukan untuk
The Bank has set limits necessary to manage the concentration
mengelola risiko konsentrasi kredit seperti limit eksposur
of credit risk as exposure limits for each of the economic sectors
untuk masing-masing sektor ekonomi yang direview 2 kali
that reviewed two times a year, as well as soft limit set by
dalam setahun dan juga penetapan soft limit terhadap
Bank Indonesia, which is in accordance with Bank Indonesia
limit yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sesuai
regulation on Maximum Limit of Credit Provision.
peraturan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit. Untuk mengukur risiko kreditnya, Bank menggunakan
To measure the credit risk, the Bank uses the standard
metode pendekatan standar, pengukuran ini menggunakan
approach method. This measurement uses the concept of
konsep Risiko Kredit yang ditetapkan dalam Basel II dimana
Credit Risk set in the Basel II, in which credit risk is measured
risiko kredit diukur berdasarkan eksposur yang memiliki
based on the exposure with external rank.
peringkat eksternal.
Definisi dari tagihan yang telah jatuh tempo mengacu
Definition of the bill that is due refers to the Bank Indonesia
kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/ 6/ DPNP perihal
Circular Letter No. 13/6/DPNP on the Guideline of Weighted
Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
Assets Calculation in conformity with Risk and Credit Risk
untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan
using Standard Approach, which is bills with more than 90
Standar, yaitu tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90
days overdue, either for principal or interest payment. As
hari, baik atas pembayaran pokok dan/ atau pembayaran
for the bills with decreasing value is those with the objective
bunga, sedangkan tagihan yang mengalami penurunan
evidence of loss due to the occurrence of one or more adverse
nilai adalah tagihan yang terdapat bukti obyektif kerugian
events, which have the impact to cash flows and can be
akibat terjadinya satu atau lebih peristiwa yang merugikan
reliably estimated.
yg berdampak pada estimasi arus kas yang akan datang yang dapat diestimasi secara andal Pendekatan
yang
digunakan
untuk
pembentukan
The approach used for the formation of Allowance for
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) kolektif
Impairment Losses (CKPN) applies migration method, from
menggunakan metode migrasi dari Probability of Default
Probability of Default (PD) using the five-year data to Loss
(PD) menggunakan data 5 tahun, lalu Loss Given Default
Given Default using data recovery rate based on the Bank’s
menggunakan data recovery rate berdasarkan data historis
historical data within the last five years as well as Loss
Bank 5 tahun terakhir, serta Loss Identification Period
Identification Period which is the time the Bank needs to
yang merupakan waktu yang diperlukan oleh Bank untuk
identify the incidence of losses. Meanwhile, the individual
mengidentifkasi adanya kejadian kerugian. Sedangkan,
Allowance for Impairment Losses uses future cash flows
untuk CKPN individual dibentuk dengan menggunakan
discounted at initial effective interest rate.
arus kas masa mendatang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit. 2) Pengungkapan risiko kredit dengan pendekatan standar
2) Disclosure of credit risk with the standard approach
Peringkat yang digunakan dalam menghitung Aktiva
Rating used in calculating Risk Weighted Assets (RWA) for
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit
credit risk is the latest rating issued by rating agencies that
adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga
are recognized by Bank Indonesia, as in accordance with Bank
pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai
Indonesia stipulation that governs matters related to rating.
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia. 2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
239
Berdasarkan posisi laporan per 31 Desember 2013, kategori
Based on the report as of December 31, 2012, the Bank’s
portfolio Bank yang menggunakan peringkat hanya
portfolio categories that have external rating only could be
ditemukan pada Tagihan kepada Bank dan Tagihan kepada
found for Claims on Bank and Claims on corporation.
korporasi.
Lembaga pemeringkat yang digunakan sesuai ketentuan
Rating agencies used is those that are in accordance with
Bank Indonesia yang mengatur mengenai lembaga
Bank Indonesia stipulation that governs matters related
pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia,
to rating. They are international rating agencies, namely;
yaitu lembaga pemeringkat internasional; Standard and
Standard and Poor’s (S & P), Moody’s Investors Service and
Poor’s (S&P), Moody’s Investor Service dan Fitch Ratings,
Fitch Ratings, while for local rating agencies, they are PT. The
sedangkan untuk lembaga pemeringkat lokal, yaitu; PT.
Securities Indonesia (Pefindo), PT. Fitch Ratings Indonesia and
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT. Fitch Ratings
ICRA Indonesia.
Indonesia dan ICRA Indonesia.
Untuk risiko kredit pihak lawan (Counterparty Credit Risk),
For Counterparty Credit Risk, the Bank’s exposure only comes
eksposur Bank hanya berasal dari transaksi derivatif saja.
from derivative transactions.
3) Pengungkapan Mitigasi risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar
3) Disclosure of Credit Risk mitigation by using Standardized Approach
Dalam kebijakan Bank mengenai agunan utama yang
According to the Bank’s policy on primary collateral
diterima, Bank dapat menerima agunan diantaranya tanah
received, the Bank may accept collateral including land
dan bangunan, mesin-mesin, peralatan, blokir rekening
and building, machinery, equipment, blocked account and
dan juga standby lc, namun dalam hal mitigasi risiko kredit
standby lc. However, in terms of credit risk mitigation and
dan juga mengedepankan prinsip kehati-hatian yang
the implementation of banking prudent principles, the Bank
tinggi, Bank hanya mengakui jaminan yang setara dengan
only recognizes collateral equivalent to cash collateral as the
jaminan tunai sebagai pengurang dari eksposur risiko
reduction of credit risk exposure, such as blocked account and
kredit, seperti blokir rekening dan juga standby lc.
standby lc.
Nilai jaminan yang diakui tersebut harus tidak boleh lebih
The value of the collateral must not be higher than the Bank’s
besar dari eksposur kredit yang Bank miliki, serta jangka
credit exposure, and the collateral period must be at least
waktu dari jaminan tersebut minimal harus sama dengan
equal to the period of the credit exposure.
jangka waktu eksposur kredit. Sesuai dengan pasal 35 PBI no. 14/15/PBI/2012 aktiva
Based on Article 35 of Bank Indonesia Regulation no. 14/15/
produktif diatas Rp. 5,000,000,000.- (Lima Milyar Rupiah)
PBI/2012, earning assets above Rp 5,000,000,000. - (Five
secara prinsip penilaian agunan harus dilakukan oleh penilai
Billion Rupiah) in principle appraisal must be performed by
independen untuk agunan tanah, bangunan dan juga
an independent appraiser for land mortgage, building and
mesin-mesin. Bank juga melakukan revaluasi agunan untuk
machinery. The Bank also regularly conducts revaluation of
memastikan apakah ada perubahan-perubahan antara data
the collateral to ensure whether there are changes between
yang ada dengan kenyataan yang ada di lokasi agunan,
the existing data with the factual value in the location of
seperti peningkatan, penurunan, perkembangan lokasi serta
collateral, such as an increase/ decrease in the value of
perubahan lingkungan yang dilakukan secara berkala.
the collateral, the development of the location, as well as environmental changes.
Berdasarkan data posisi 31 Desember 2013, pihak pemberi
Based on data as of December 31, 2013, standby lc given more
garansi (standby lc) lebih banyak diberikan oleh perusahaan
by the Bank’s parent company, which is Resona Japan whose
induk dari Bank, yaitu Resona Jepang yang memiliki
investment grade rated A2 by Moody’s.
peringkat investment grade, yaitu A2 dari Moody’s.
240
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Dari total IDR 548 miliar untuk agunan tunai dan garansi
From total Rp 548 billion for the Bank’s cash collateral
yang Bank gunakan dalam teknik mitigasi risiko kredit,
and guarantees that Bank used for credit risk mitigation
ada sebanyak 69% yang terkonsentrasi pada bobot risiko
techniques, there was 56% is concentrated in the 0% risk
sebesar 0% dan sisanya terkonsentrasi pada bobot risiko
weight, and the remaining is concentrated in the risk weight
20% dan 50% dengan porsi untuk masing-masing bobot
of between 20% and 50% with portion for each risk weight
risiko sebesar 13% dan 18%.
accounted for 19% and 25%, respectively.
4) Pengungkapan Sekuritisasi Aset
4) Disclosure of Asset Securitization
Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset.
The Bank does not have the asset securitization exposure.
b. Risiko Pasar
b. Market Risk
1) Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan Metode
1) Disclosure of market risk with the standard approach
Standar
Penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar
Risk Management Implementation for Market Risk
Pengelolaan transaksi yang mengandung Risiko Pasar
The management of transaction that contains of Market Risk
merupakan tanggung jawab dari Bagian Treasury dan
is the responsibility of Treasury Division and monitored by Risk
dimonitor oleh Bagian Manajemen Risiko.
Management Division.
Proses Pembentukan Limit, simulasi volatilitas, dan
Limit formation process, simulated volatility, and the use of
penggunaan data pasar harus diverifikasi terlebih dahulu
market data must be first verified by the Risk Management
oleh bagian Manajemen Risiko. Kondisi-kondisi atas risiko
Division. Conditions on the market risk, whether from interest
pasar baik dari tingkat suku bunga maupun nilai tukar
rate or exchange rate, discussed on a regular basis through the
dibahas dan didiskusikan secara berkala melalui Komite
Asset and Liability Management Committee.
Aset dan Kewajiban (Asset and LiabilityManagement)
Dalam mengelola risiko pasar, Bank menetapkan strategi
In managing market risk, the Bank has established a strategy
dimana instrument keuangan yang dimiliki oleh bank
in which the financial instruments the Bank possesses are
dikelompokkan berdasarkan sifat instrument. Selain itu
grouped based on the nature of the instruments. In addition,
terkait posisi trading book, bank hanya menggunakan
related to trading book position, the Bank only uses the
posisi tersebut dalam rangka mengcover posisi nasabah.
position to cover customer’s position. The portfolio of market
Adapun portofolio dari pengelolaan risiko pasar mencakup:
risk management includes: (1) Interest Rate Risk in the Trading
(1) Risiko Suku Bunga pada Trading Book, (2) Risiko Nilai
Book, (2) Foreign Exchange Risk and (3) Interest Rate Risk in
Tukar, serta (3) Risiko Suku Bunga pada Banking Book.
the Banking Book.
Bank secara konsisten mengelompokkan portofolio yang
The Bank consistently groups its portfolio into categories of
dimiliki kedalam kategori trading, available for sale, maupun
trading, available for sale, or hold to maturity, which intended
hold to maturity, yang dimaksudkan untuk memudahkan
to facilitate the calculation of interest rate risk in the banking
perhitungan risiko suku bunga pada banking book.
book.
(1) Risiko Suku Bunga pada Trading Book diukur
(1) Interest Rate Risk in the Trading Book is measured using
menggunakan metode historical simulation, sementara
historical simulation method. Meanwhile, the quantitative
penetapan
determination of parameters obtained from the use of risk
parameter
kuantitatif
diperoleh
dari
penggunaan pengukuran risiko dan dianalisa secara
measurement that analyzed periodically.
berkala. (2) Risiko Nilai Tukar dianalisa secara berkala, dan dilakukan
(2) Foreign
Exchange
Risk
analyzed
periodically
with
konsolidasi terhadap posisi terbuka secara bersih dari
consolidation conducted on the net open position of the open
posisi terbuka yang dimiliki serta dilakukan penetapan
position held, as well as consistently setting internal limit
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
241
limit internal untuk Posisi Devisa Netto secara konsisten
for Net Open Position to avoid the overlimit. This is done on
untuk mencegah terjadinya pelampauan batas yang
a daily basis for every 30 minutes during Treasury’s working
telah ditetapkan. Hal ini dilakukan secara harian selama
hours.
setiap 30 menit selama jam kerja Treasury. (3) Pada Risiko Suku Bunga pada Banking Book, Bank
(3) In the Interest Rate Risk in the Banking Book, the Bank sets
menetapkan perlakuan atas instrument yang tidak
the treatment of instruments that do not have a time period,
memiliki jangka waktu berdasarkan data historis yang
based on the historical data, of 5 (five) years the longest.
dimiliki paling lama 5 (lima) tahun. 2) Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan Metode
2) Disclosure of market risk with the internal model approach
Internal Dalam menghitung Risiko Pasar untuk kebutuhan
In calculating the market risk for the need of reporting
pelaporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Bank
the Capital Adequacy, the Bank uses standard method in
menggunakan Metoda Standar sesuai ketentuan Bank
accordance with Bank Indonesia stipulation. However, for
Indonesia. Namun untuk kebutuhan internal, dan untuk
internal need, and to anticipate the future banking policy, the
mengantisipasi kebijakan perbankan dimasa datang, Bank
Bank also learns and develops internal model that uses VaR
juga mempelajari dan mengembangkan model internal
(Value at Risk) approach.
yang menggunakan pendekatan VaR (Value at Risk).
Portofolio trading book yang Bank miliki hanya berasal dari
Portfolio of trading book that Bank had only coming from
transaksi derivatif dari jual beli valuta asing.
derivative transactions for buying and selling foreign exchange.
Bank juga menjalankan metode stress testing untuk
The Bank also runs stress-testing method to estimate and
memperkirakan dan mengantisipasi timbulnya risiko pasar
anticipate market risk emerged as a result of the volatility
sebagai akibat dari volatilitas yang terjadi baik dari risiko
from both interest rate risk and exchange rate risk.
suku bunga maupun risiko nilai tukar.
Stress testing dilakukan oleh Bank dengan menggunakan
In conducting stress testing, the Bank uses standardized shock
standardized shock market, yaitu kenaikan/penurunan
market, which is the increase / decrease in parallel or non-
indikator pasar secara paralel atau non-paralel, seperti
parallel market indicators, such as the change of interest rate
perubahan nilai suku bunga atau perubahan nilai tukar.
or the change of foreign exchange currency. Stress testing is
Stress testing dilakukan minimal setiap triwulan.
conducted at least once every quarter.
Selain stress testing, Bank juga melakukan backtesting untuk
Besides stress testing, the Bank also conducts back testing to
menguji model perhitungan VaR yang diimplementasikan
trial VaR calculation model the Bank implements. This is to
oleh bank. Hal ini guna memastikan bahwa metode
ensure that the measurement method on the market risk run
pengukuran atas risiko pasar yang dijalankan oleh Bank
by the Bank is still valid with acceptable calculation. Method of
masih tetap valid dan dapat diterima hasil perhitungannya.
approaching by comparing Daily VaR with actual profit/loss
Adapun pendekatan yang dilakukan adalah dengan
or using hypothetical Profit/Loss as stated in Bank Indonesia
membandingkan VaR harian dengan laba/ rugi aktual harian
Regulation.
ataupun menggunakan laba/ rugi hipotesis sebagaimana disebutkan dalam peraturan Bank Indonesia c. Risiko Operasional
c. Operational Risk
Penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional Bagian
242
Manajemen
Risiko
bertanggung
Risk management implementation for operational risk untuk
Risk Management division is responsible for comprehensively
mengelola risiko operasional secara komprehensif, sementara
managing operational risk in a comprehensive manner, while
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
jawab
Seksi Administrasi Proses yang merupakan sub dari Bagian
Process Administration Section as the subdivision of Risk
Manajemen Risiko, melakukan review berkala atas setiap
Management periodically conducts a review on every procedure
prosedur dan melakukan perbaikan kontrol. Bagian/Seksi
to make improvements. The related section does a review
terkait melakukan review yang memerlukan perubahan
that requires immediate change on a procedure to meet new
segera atas suatu prosedur untuk memenuhi ketentuan baru
regulations se tby the regulator, and submits the change request
yang ditetapkan oleh regulator dan mengajukan permintaan
to the Process Administration Section.
perubahan kepada Seksi Administrasi Proses. Sistem pelaporan ke Direksi mengenai risiko operasional dari
The reporting system to the Board of Directors concerning
Bagian Manajemen Risiko dilakukan dan dievaluasi secara
operational risk of the Risk Management Division is regularly
berkala.
conducted and evaluated.
Laporan yang disampaikan ke direksi adalah Laporan Profil
Reports submitted to the Board of Directors are Report on
Risiko Operasional, Laporan atas kejadian/kerugian risiko
Operational Risk Profile, Report on the events/ serious loss due to
operasional yang bersifat serius, serta Laporan yang terkait
operational risk, Report on annual operational risk related events.
kejadian risiko operasional tahunan. Bank Resona Perdania mengidentifikasi risiko operasional yang
Bank Resona Perdania identifies operational risk inherent in all
melekat pada seluruh aktivitas fungsional, seluruh proses dan
functional activities, processes and information systems due to
sistem informasi baik yang disebabkan karena faktor eksternal
both external and internal factors.
maupun internal. PT Bank Resona Perdania memetakan 4 faktor utama penyebab
PT Bank Resona Perdania has mapped four main factors of
risiko operasional yang menjadi pilar dalam pemetaan
operational risk cause that have become the pillars in mapping
program-program pengelolaan risiko operasional sebagai
the following operational risk programs, namely: human error,
berikut: kesalahan manusia, kesalahan proses, kegagalan
process error, system and infrastructure failures, as well as external
sistem dan infrastruktur, serta faktor eksternal.
factor.
Pengukuran pembebanan modal untuk antisipasi risiko
Capital charge measurement to anticipate the overall operational
operasional secara keseluruhan dilakukan oleh Bagian
risks is undertaken by Risk Management Division. The calculation
Manajemen Risiko. Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional
of riskweighted assets for operational risk in the CAR computation
dalam perhitungan KPMM dilakukan dengan menggunakan
uses Basic Indicator Approach.
Basic Indicator Approach. PT Bank Resona Perdania berupaya untuk selalu mengembangkan
PT Bank Resona Perdania is always endeavored to develop
teknik mitigasi risiko operasional yang tertuang dalam kebijakan
operational risk mitigation technique set in the policies or
atau prosedur mengenai hal tersebut sesuai dengan fokusnya.
procedures based on the focus. Risk identification is done through
Identifikasi risiko dilakukan melalui mekanisme pelaporan risiko
the mechanisms of operational risk report and operational risk
operasional dan operational risk control self assessment. Kedua
control self assessment. Both mechanisms lead to an action plan
mekanisme ini akan menghasilkan action plan untuk memitigasi
to mitigate and prevent risks.
dan mencegah risiko. d. Risiko Likuiditas
d. Liquidity Risk
Penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas
Risk management implementation for liquidity risk
Pengelolaan likuiditas harian merupakan tanggung jawab
Daily liquidity management is the responsibility of Treasury
dari Bagian Treasury dimana seluruh bagian/seksi terkait yang
Division, wherein all related sections whose activities of
memiliki aktifitas transaksi/produk yang dapat mempengaruhi
transactions/products can give the impact to liquidity condition
kondisi likuiditas wajib melaporkannya kepada Bagian Treasury
are obliged to report to Treasury Division in a timely and accurate
secara tepat waktu dan akurat.
manner.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
243
Kondisi likuiditas dibahas dan didiskusikan secara berkala
Liquidity conditions are regularly discussed (every month) through
(setiap bulan) melalui Komite Aset dan Kewajiban (Asset and
Asset and Liability Committee- ALCO, and if required, Liquidity Risk
Liability Committee-ALCO) dan apabila diperlukan dapat
Committee meeting may be held in the event that the liquidity has
diadakan Liquidity Risk Committee Meeting jika kondisi
the tendency to decrease and approach the minimum normal
likuiditas cenderung menurun dan mendekati batas minimum
condition, or other matters that need the Bank’s immediate
kondisi normal atau terdapat hal-hal lain yang perlu menjadi
attention including significant information that may affect the
perhatian dari bank sesegera mungkin, termasuk adanya
liquidity conditions, such as issues in general market conditions,
informasi signifikan yang dapat mempengaruhi kondisi
crises in other countries, and more.
likuiditas, seperti issue kondisi pasar secara umum, krisis di negara lain, dan lain-lain. Selain itu, Bagian Risk Management, Bagian Treasury dan
In addition, Risk Management Division, Treasury Division and
Bagian Marketing secara intensif melakukan pemantauan
Marketing Division intensively monitor the Bank’s liquidity
terhadap likuiditas Bank terkait dengan funding dan lending
associated with the Bank’s upcoming funding and lending.
yang Bank akan lakukan. Pemantauan Risiko Likuiditas yang dilakukan oleh bank
Liquidity Risk monitoring by the Bank always heeds early warning
senantiasa memperhatikan indikator peringatan dini untuk
indicator to determine the potential increase in Liquidity Risk. The
mengetahui potensi peningkatan Risiko Likuiditas. Bagian
Risk Management Division drafts guideline containing emergency
Manajemen Risiko menyusun pedoman yang berisi tingkatan
liquidity levels, strategies implemented at each stage of the
tahap likuiditas darurat serta strategi yang dilakukan pada
guideline referring to the trend of each of indicators contained in
masing-masing tahap Pedoman tersebut mengacu dari trend
the Liquidity Risk Index, and the benchmark of each stage based
masing-masing indikator yang terdapat dalam Index Risiko
on available fund of the results of stress testing.
Likuiditas, dan tolak ukur masing-masing tahap berdasarkan available fund hasil stress testing. Bank mengembangkan paramater profil Risiko Likuiditas yang
The Bank develops a comprehensive parameter of Liquidity Risk
komprehensif dan dapat menangkap risiko-risiko yang melekat
profile that can get the risks inherent in the Bank’s all activities and
pada seluruh aktifitas dan produk bank. Alat pengukuran Risiko
products. The Liquidity Risk tools include:
Likuiditas tersebut meliputi: 1. Rasio Likuiditas
1. Liquidity Ratio
2. Profil Maturitas
2. Maturity Profile
3. Proyeksi Arus Kas
3. Cash Flow Projection
4. Stress Testing
4. Stress Testing
e. Risiko Hukum
e. Legal Risk
Penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum
Risk management implementation for legal risk
Bagian
Manajemen
Risiko
bertanggung
jawab
untuk
Risk Management Division is responsible for managing legal risk
mengelola risiko hukum secara komprehensif, termasuk
in a comprehensive manner, including creating and applying
sidalamnya dalam hal membuat dan menerapkan metode
method to identify, measure and control/reduce every legal risk by
untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengendalikan/
collaborating with Legal Unit.
mengurangi setiap risiko hukum dengan bekerja sama dengan Unit Legal. Dalam
244
menjalankan
fungsi-nya
secara
dalam
In effectively executing its functions in the legal risk control, Legal
pengendalian risiko hukum, Unit Legal sebagai satuan kerja/
Unit unit as a working unit oversees the law, periodically reviews
fungsi yang membawahi bidang hukum, harus melakukan
contracts and agreements between the Bank and other parties
review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara
by reevaluating for the validity check of the rights in the contracts
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
efektif
Bank dengan pihak lain dengan cara melakukan penilaian
and agreements, as well as ensuring accuracy, completeness
kembali untuk mengecek validitas hak dalam kontrak dan
and integrity of reports and management information system
perjanjian, serta memastikan adanya akurasi, kelengkapan
especially in relation to legal risk, such as the use of legal sheet, etc.
dan integritas laporan serta system informasi manajemen khususnya
mengenai
risiko
hukum,
misalnya
melalui
penggunaan legal check sheet dll. f. Risiko Stratejik f. Strategic Risk Penerapan manajemen risiko untuk risiko stratejik
Risk management implementation for strategic risk
Dalam hal penerapan manajemen risiko stratejik, setiap bagian/
In the implementation of strategic risk management, every
seksi tanpa terkecuali terlibat dalam mengidentifikasi risiko
division/section is involved in identifying the strategic risks within
stratejik yang terjadi dalam lingkup bagian/ seksi-nya masing-
their divisions/ sections, wherein Planning Division is in charge of
masing dimana Bagian Planning bertanggung jawab untuk
coordinating each event of any such strategic risk.
mengkordinasikan dari setiap kejadian risiko stratejik tersebut. Sistem pelaporan kepada Direksi mengenai analisa risiko
The reporting system to the Board of Directors regarding strategic
stratejik dilakukan oleh Bagian Manajemen Risiko dan harus
risk analysis is carried out by the Risk Management Division and
dijaga hasil analisanya serta dievaluasi secara berkala.
the result must be maintained and evaluated periodically.
Proses identifikasi atas risiko stratejik dilakukan oleh Bank
Strategic risk identification process is carried out by the Bank in
dalam perumusan rencana kerja dan laporan realisasi rencana
the formulation of the work plan and realization report of the
kerja Bank yang akan disampaikan ke Bank Indonesia, dalam
Bank’s work plan to be submitted to Bank Indonesia. In drafting
penyusunannya Bank mengumpulkan data-data atas setiap
the submission, the Bank collects data of each of the certain
aktivitas fungsional tertentu, sebagai contoh dari aktivitas
activities, for example from credit activities (the provision of credit
perkreditan (penyediaan dana kepada nasabah Bank), aktivitas
to the Bank’s customers), treasury activities (fund collection for
treasury (pengumpulan dana untuk kegiatan operasional Bank
the Bank’s operational activity and other activities), new product
dan kegiatan lainnya), perencanaan produk baru, investasi,
planning, investment, operation and service.
operasional dan jasa. Dengan melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness,
Through the analysis of SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Opportunities, Threat), Bank dapat melakukan identifikasi
Threat), the Bank is able to identify its strengths and weaknesses.
terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Potensi risiko
The potential risks the Bank will face can also be identified by
yang akan dihadapi oleh Bank juga dapat diidentifikasi dengan
looking at the existing opportunities and threats. This parameter
melihat kesempatan dan ancaman yang ada. Parameter ini
can describe the potential gains or losses that the Bank will face
dapat menggambarkan potensi keuntungan atau kerugian
in the future.
yang akan dihadapi oleh Bank di masa yang akan datang. Metode pengukuran risiko stratejik dilakukan secara kuantitatif
Strategic risk measurement method is carried out in a quantitative
maupun kualitatif yang disesuaikan dengan jenis, skala dan
and qualitative manner tailored to the type, scale and complexity
kompleksitas kegiatan usaha. Pengukuran dilakukan terhadap
of business operations. The measurement is taken on activities
aktivitas yang tidak sesuai dengan rencana bisnis secara internal
that are not in accordance with the business plan, be it internal or
dan juga aktivitas eksternal yang dapat merugikan Bank.
external activities that have the potential to harm the Bank.
Hasil
untuk
Results of measuring loss / risk are used to enhance the quality
meningkatkan kualitas manajemen risiko, memantau risiko
pengukuran
kerugian/risiko
digunakan
of risk management, monitor strategic risk monitoring, improve
stratejik, dan memperbaiki kegiatan dalam pekerjaan masing-
activities in their respective works, and improvise the business
masing serta untuk melakukan improvisasi dalam penetapan
plan set for the next period.
rencana bisnis untuk periode selanjutnya.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
245
g. Risiko Kepatuhan
g. Compliance Risk
Penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan Semua
karyawan
tanpa
terkecuali
terlibat
Risk management implementation for compliance risk. dalam
All employees are involved in identifying compiance risk events
mengidentifikasi peristiwa risiko kepatuhan yang terjadi dalam
in their Division/Branch/ Section, wherein compliance officer is
lingkup Bagian/Cabang/Seksi-nya masing-masing dimana
responsible for every compliance risk event in their respective
compliance officer bertanggung jawab atas setiap kejadian
Division/Branch/Section.
risiko kepatuhan pada Bagian/Cabang/Seksi-nya masingmasing. Satuan Kerja Kepatuhan (selanjutnya disebut sebagai “Bagian
Compliance Unit (hereinafter referred to as ”Compliance Division”)
Kepatuhan”) bertanggung jawab untuk mengelola risiko
is responsible for managing compliance risk, except that the
kepatuhan, kecuali kewajiban untuk mengkaji ulang Kebijakan
obligation to review the Compliance Risk Management Policy is
Manajemen Risiko Kepatuhan ini dilakukan oleh Bagian
conducted by the Risk Management Division.
Manajemen Risiko. Sistem pelaporan kepada Direksi mengenai analisa risiko
The reporting system to the Board of Directors on compliance
kepatuhan dari Bagian Manajemen Risiko dijaga dan
risk analysis of Risk Management Division is maintained and
hasil analisanya dievaluasi secara berkala. Direktur yang
the result is periodically evaluated. The director in charge of
membawahkan Fungsi Kepatuhan memiliki peranan penting
Compliance Function has an important role in Risk Management
dalam Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan dengan
for Compliance Risk with responsibility at least as stipulated in
tanggung jawab paling kurang sebagaimana diatur dalam
the applicable laws and regulations on the implementation of the
ketentuan yang berlaku mengenai pelaksanaan fungsi
compliance functions of commercial bank.
kepatuhan Bank umum Strategi manajemen Risiko disusun untuk memastikan bahwa
Risk management strategy is designed to ensure that the Bank’s
eksposur Risiko Bank dikelola secara terkendali sesuai dengan
risk exposure is managed in a internal policies, procedures and
kebijakan, prosedur intern Bank serta peraturan perundang-
applicable laws and regulations as well as other provisions. The
undangan
principles such as: Oriented Long-Term, Comprehensive Control
dan
ketentuan
lain
yang
berlaku.Strategi
Manajemen Risiko bank memiliki prinsip-prinsip umum
and Risk Management, and Capital Adequacy.
seperti : Berorientasi Jangka Panjang, Komprehensif dalam Pengendalian dan Pengelolaan Risiko, serta Kecukupan Modal. Pemantauan Risiko Kepatuhan dilakukan oleh Unit Kepatuhan
Compliance Risk Monitoring is conducted by Compliance Unit
dan Bagian Manajemen Risiko, dimana Bagian Kepatuhan
and Risk Management Risk, where in Compliance Division
melakukan pemantauan atas implementasi Manajemen risiko
monitors and implements compliance risk management in every
kepatuhan disetiap Unit/Seksi/Bagian dan melaporkan hasilnya
Unit/Section/Division and repors the result to Risk Management
kepada Bagian Manajemen Risiko. Pemantauan dilakukan
Division. Monitoring is done to the overall risk exposure/ position,
terhadap posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun
or functional activities by related Unit/Section/Division under
per aktvitas fungsional oleh Unit/Seksi/Bagian terkait dibawah
the coordination of Compliance Unit. For instance, monitoring of
koordinasi oleh Unit Kepatuhan. Misalnya, pemantauan atas
compliance with the Credit Agreement, compliance to the limit,
kepatuhan terhadap Perjanjian Kredit, kepatuhan terhadap
and others reported by related Section/Division.
limit, dan lain-lain yang dilaporkan oleh Seksi/Bagian terkait. Bagian Audit bertindak sebagai fungsi audit akan melakukan
Audit Division acts as audit function to check the implementation
pemeriksaan terhadap implementasi risiko kepatuhan di setiap
of compliance risk in every Section/Division, and Risk Management
Seksi/Bagian dan Bagian Manajemen Risiko akan melaporkan
Division will report the compliance risk profile to the management,
profil risiko kepatuhan kepada Manajemen termasuk menindak
including the follow-up on the findings by the Audit Section.
lanjuti temuan dari Bagian Audit.
246
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
h. Risiko Kepatuhan
h. Compliance Risk
Penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi
Risk management implementation for reputation risk
Bagian Planning mencatat dan menatausahakan setiap
Planning Division records and administers every event associated
kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk jumlah
with reputation risk including the potential loss resulted from
potensi kerugian yang diakibatkan kejadian dan melakukan
the number of events, potential losses. Meanwhile, customer
analisa untuk memperkirakan potensi kerugian pada bank.
complaint data is administered by the Customer Communications
Sementara data keluhan nasabah diadministrasikan oleh Seksi
Section and monitored by the Planning Section. Reputation Risk
Komunikasi Nasabah dan dimonitor oleh Bagian Planning.
reporting is submitted periodically to the Board of Directors for the
Pelaporan mengenai Risiko Reputasi kepada Dewan Direktur
evaluation purpose.
secara berkala untuk keperluan evaluasi. Sebagai
Bank
As a form of reputation risk control program, the Bank refers to the
berpedoman pada kebijakan dan prosedur tertulis yang
bentuk
pengendalian
risiko
reputasi,
written policies and procedures that comply with the principles
memenuhi prinsip-prinsip transparansi dan peningkatan
of transparency and the enhancement of quality service for
kualitas pelayanan nasabah dan stakeholders lainnya dalam
customers and stakeholders in order to control reputation risk.
rangka mengendalikan risiko reputasi. Bank juga menerapkan
The Bank also implements appropriate communication policies to
kebijakan komunikasi yang tepat dalam rangka menghadapi
deal with negative news/ publications or avoid counterproductive
berita/ publikasi yang bersifat negatif atau pencegahan
information by implementing an effective strategy of media use to
informasi yang cenderung kontraproduktif, antara lain dengan
counter negative publications.
cara menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengcounter pemberitaan negatif. Sistem pengendalian internal risiko reputasi dilakukan dengan
The internal controlling system of the reputation risk is done
bekerjasama antara Bagian Planning dan Bagian Manajemen
through the collaboration of Planning Division and Risk
Risiko.
Management Division. Controlling is carried out using a risk
Pengendalian
dilakukan
dengan
menggunakan
checksheet penilaian risiko dari Bagian Manajemen Risiko.
assessment check sheet from the Risk Management Division.
Bank juga menerapkan strategi mitigasi bank, yang dalam hal
The Bank also implements a banking mitigation strategy, which
ini berupa perbaikan prosedur secara terus menerus dengan
is in this case a continuous improvement of the procedures by
mempertimbangkan risiko, kepatuhan dan pelayanan kepada
considering risk, compliance and customer service. This is an
nasabah. Pencegahan ini merupakan hal penting dan harus
important prevention that must be prioritized so as not to cause
diprioritaskan penanganannya agar tidak menimbulkan
unrest among the Bank’s customers and employees.
keresahan baik bagi nasabah maupun karyawan Bank.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
247
Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Table 2.1.a Disclosure of Net Claims by Region - Individual Bank
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
12
248
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
Jakarta Jakarta
31-Dec-13 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Claim by Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas
Banten Banten
Total Total
2,516,546
-
-
-
-
-
-
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
400,626
-
-
-
-
-
840,985
1,241,611
-
-
-
-
-
-
-
-
12,170
-
73,020
-
26,250
275,232
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,448,767
32,007
2,567,248
270,592
533,020
857,444
-
9,709,079
43,900
-
8,446
-
-
-
-
52,347
146,568
-
-
-
-
-
-
146,568
-
-
-
-
-
-
-
-
8,568,577
32,007
2,648,714
270,592
559,270
1,132,676
840,985
14,052,823
-
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
12
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
Jakarta Jakarta
31-Dec-12 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Claim by Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas
Banten Banten
Total Total
1,955,909
-
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
509,697
-
50,024
-
-
-
612,708
1,172,430
-
-
-
-
-
-
-
-
9,638
108,208
-
-
-
37,419
-
155,264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,743,192
40,128
1,977,257
341,970
533,139
744,228
-
8,379,915
54,549
-
-
-
-
-
-
54,549
164,291
-
-
-
-
-
-
164,291
-
-
-
-
-
-
-
-
7,437,277
148,336
2,027,281
341,970
533,139
781,646
612,708
11,882,358
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
249
Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Table 2.1.a Disclosure of Net Claims by Region - Individual Bank
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
12
250
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
Jakarta Jakarta
31-Dec-13 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Claim by Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas
Banten Banten
Total Total
2,516,546
-
-
-
-
-
-
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
400,626
-
-
-
-
-
840,985
1,241,611
-
-
-
-
-
-
-
-
12,170
-
73,020
-
26,250
275,232
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,446,560
32,007
2,794,871
272,215
588,724
883,133
-
10,017,510
43,900
-
8,446
-
-
-
-
52,347
149,808
-
-
-
-
-
-
149,808
-
-
-
-
-
-
-
-
8,569,611
32,007
2,876,337
272,215
614,974
1,158,364
840,985
14,364,494
-
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
12
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
Jakarta Jakarta
31-Dec-12 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/ Net Claim by Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas
Banten Banten
Total Total
1,955,909
-
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
509,697
-
50,024
-
-
-
612,708
1,172,430
-
-
-
-
-
-
-
-
9,638
108,208
-
-
-
37,419
-
155,264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,720,676
53,485
2,195,048
342,578
571,447
763,405
-
8,646,640
54,549
-
-
-
-
-
-
54,549
165,692
-
-
-
-
-
-
165,692
-
-
-
-
-
-
-
-
7,416,162
161,693
2,245,072
342,578
571,447
800,824
612,708
12,150,484
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
251
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual Tabel 2.2.a. Disclosure of Net Claims Based Remaining Contract Term - Individual Bank
No.
1
2
3
4 5
6
7
8
9 10 11 12
252
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
31-Dec-13 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Claims Based Remaining Contract Term >1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5 Non< 1 tahun > 5 thn Total thn thn Kontraktual > 1 year until 3 > 3 year until 5 < 1 year > 5 years Non-Contractual Total years years 1,642,035
-
-
-
874,511
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
380,682
1,934
-
-
858,995
1,241,611
-
-
-
-
-
-
24,340
120,556
-
241,776
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,063,577
1,086,098
1,159,989
399,414
-
9,709,079
-
-
-
52,347
-
52,347
-
-
-
-
146,568
146,568
-
-
-
-
-
-
9,110,634
1,208,589
1,159,989
693,537
1,880,074
14,052,823
-
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
No.
1
2
3
4 5
6
7
8
9 10 11 12
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
31-Dec-12 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Claims Based Remaining Contract Term >1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5 Non< 1 tahun > 5 thn Total thn thn Kontraktual > 1 year until 3 > 3 year until 5 < 1 year > 5 years Non-Contractual Total years years 1,283,243
-
-
-
672,666
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
337,839
260,791
-
-
573,800
1,241,611
-
-
-
-
-
-
9,638
145,626
-
-
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,978,851
1,236,683
1,070,120
92,285
1,976
9,709,079
-
-
54,549
-
-
52,347
-
-
-
-
164,291
146,568
-
-
-
-
-
-
7,609,571
1,643,100
1,124,669
92,285
1,412,734
14,052,823
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
253
Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 2.2.b. Disclosure of Net Claims Based on Remaining Contract Term - Bank Consolidated with Subsidiary
No.
1
2
3
4 5
6
7
8
9 10 11 12
254
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
31-Dec-13 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Claims Based Remaining Contract Term >1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5 Non< 1 tahun > 5 thn Total thn thn Kontraktual > 1 year until 3 > 3 year until 5 < 1 year > 5 years Non-Contractual Total years years 1,642,035
-
-
-
874,511
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
380,682
1,934
-
-
858,995
1,241,611
-
-
-
-
-
-
24,340
120,556
-
241,776
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,070,451
1,271,034
1,276,610
399,414
-
10,017,510
-
-
-
52,347
-
52,347
1,060
832
-
1,348
146,568
149,808
-
-
-
-
-
-
9,118,568
1,394,357
1,276,610
694,885
1,880,074
14,364,494
-
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
No.
1
2
3
4 5
6
7
8
9 10 11 12
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total
31-Dec-12 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Claims Based Remaining Contract Term >1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5 Non< 1 tahun > 5 thn Total thn thn Kontraktual > 1 year until 3 > 3 year until 5 < 1 year > 5 years Non-Contractual Total years years 1,283,243
-
-
-
672,666
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
337,839
260,791
-
-
573,800
1,172,430
-
-
-
-
-
-
9,638
145,626
-
-
-
155,264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,942,090
1,438,240
1,172,049
92,285
1,976
8,646,640
-
-
54,549
-
-
54,549
315
-
-
-
165,377
165,692
-
-
-
-
-
-
7,573,125
1,844,657
1,226,598
92,285
1,413,819
12,150,484
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
255
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Table 2.3.a. Disclosure of Net Claims by Economic Sector – Individual Bank
No.
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
256
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
31-Dec-13 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,241,611
-
-
-
-
-
-
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,516,546
-
-
1,241,611
-
Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ Komersial/ Pensiunan/ Retired Commercial Employee Credit Property Mortgage Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available)
Aset Lainnya/ Others Asset
-
-
-
3,651
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,777,686
43,900
-
-
-
-
-
-
-
-
-
71,363
-
-
121,258
-
-
-
-
-
-
2,110,675
-
-
-
-
-
-
7,000
-
-
-
-
-
-
97,619
8,446
-
-
-
-
-
995,741
-
-
-
315,309
-
-
1,483,630
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
106,763
-
-
-
-
-
-
5,056
-
-
-
386,672
-
-
9,709,079
52,347
146,568 146,568
-
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
257
No.
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
258
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
31-Dec-12 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,172,430
-
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
1,172,430
-
Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ Komersial/ Pensiunan/ Retired Commercial Employee Credit Property Mortgage Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available)
Aset Lainnya/ Others Asset
-
-
-
37,795
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,900,924
54,549
-
-
-
-
-
-
-
-
-
108,208
-
-
125,443
-
-
-
-
-
-
1,659,065
-
-
-
-
-
-
10,000
-
-
-
-
-
-
435,157
-
-
-
-
-
-
968,482
-
-
-
47,057
-
-
1,085,261
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151,808
-
-
-
-
-
-
5,979
-
-
-
155,264
-
-
8,379,915
54,549
164,291 164,291
-
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
259
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Tabel 2.3.b. Disclosure of Net Claims by Economic Sector - Bank Consolidated with Subsidiary
No.
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
260
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
31-Dec-13 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,241,611
-
-
-
-
-
-
2,516,546
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,516,546
-
-
1,241,611
-
Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ Komersial/ Pensiunan/ Retired Commercial Employee Credit Property Mortgage Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available)
Aset Lainnya/ Others Asset
-
-
-
3,651
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,035,720
43,900
-
-
-
-
-
-
-
-
-
71,363
-
-
123,104
-
-
-
-
-
-
2,141,822
-
-
-
-
-
-
7,000
-
-
-
-
-
-
97,619
8,446
-
-
-
-
-
935,583
-
0
-
315,309
-
-
1,521,355
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
216
-
-
-
-
-
-
39,621
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
106,763
-
-
-
-
-
-
5,056
-
-
-
386,672
-
-
10,017,510
52,347
149,808 149,808
-
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
261
No.
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
262
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
31-Dec-12 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,172,430
-
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
1,172,430
-
Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ Komersial/ Pensiunan/ Retired Commercial Employee Credit Property Mortgage Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available)
Aset Lainnya/ Others Asset
-
-
-
37,795
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,155,791
54,549
-
-
-
-
-
-
-
-
-
108,208
-
-
136,097
-
-
-
-
-
-
1,665,271
-
-
-
-
-
-
10,000
-
-
-
-
-
-
477,858
-
-
-
-
-
-
903,407
-
-
-
47,057
-
-
1,085,261
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,265
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151,808
-
-
-
-
-
-
5,979
-
-
-
155,264
-
-
107 8,646,640
54,549
165,692 165,692
-
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
263
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Table 2.4.a. Disclosure of Bills and Allowance By Region - Individual Bank
No.
Keterangan/ Information
1
Tagihan/ Claims Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Claims a. Belum jatuh tempo/ Not Past Due Yet b. Telah jatuh tempo/ Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual/ Provision for Possible Losses – Individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif/ Provision for Possible Losses - Collective Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off Claims
2
3
4
5
31-Dec-13 Wilayah/ Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas 2,618,917 256,065 553,483 1,101,175 839,748
Jakarta Jakarta 8,351,000
Banten Banten 24,340
Total Total 13,744,728
88,237
-
36,662
-
-
-
-
124,899
5,805
-
-
-
-
-
-
5,805
82,432
-
36,662
-
-
-
-
119,094
40,595
-
28,216
-
-
-
-
68,811
593
-
921
287
-
189
-
1,990
58,235
-
-
-
-
-
58,235
Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 2.4.b. Disclosure of Bills and Allowance By Region - Bank Consolidated with Subsidiary
No.
Keterangan/ Information
1
Tagihan/ Claims Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Claims a. Belum jatuh tempo/ Not Past Due Yet b. Telah jatuh tempo/ Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual/ Provision for Possible Losses – Individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif/ Provision for Possible Losses - Collective Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off Claims
2
3
4
5
264
31-Dec-13 Wilayah/ Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas 2,846,540 257,688 609,186 1,126,863 839,748
Jakarta Jakarta 8,351,335
Banten Banten 24,340
88,237
-
36,662
-
-
-
-
124,899
5,805
-
-
-
-
-
-
5,805
82,432
-
36,662
-
-
-
-
119,094
40,595
-
28,216
-
-
-
-
68,811
1,186
-
1,843
573
-
378
-
3,981
58,235
-
-
-
-
-
-
58,235
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Total Total 14,055,700
31-Dec-12 Wilayah/ Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas 1,987,805 331,337 525,210 760,314 609,730
Jakarta Jakarta 6,841,978
Banten Banten 142,202
Total Total 11,198,576
437,003
-
35,631
-
-
-
-
472,634
327,687
-
35,631
-
-
-
-
363,319
109,316
-
-
-
-
-
-
109,316
75,310
-
18,508
-
-
-
-
93,818
147
135
1,443
-
124
336
-
2,184
-
-
-
-
29,271
-
-
29,271
31-Dec-12 Wilayah/ Region Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Luar Jawa Luar Negeri West Java Central Java East Java Outside Jawa Overseas 2,205,596 331,945 563,518 779,492 609,730
Total Total 11,466,026
Jakarta Jakarta 6,820,187
Banten Banten 155,559
437,003
-
35,631
-
-
-
-
472,634
327,687
-
35,631
-
-
-
-
363,319
109,316
-
-
-
-
-
-
109,316
75,310
-
18,508
-
-
-
-
93,818
293
269
2,885
-
248
672
-
4,368
-
-
-
-
29,271
-
-
29,271
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
265
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Table 2.5.a. Disclosure of Claims and Allowance by Economic Sector – Individual Bank
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Claims No.
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
Tagihan/ Claim Belum Jatuh Tempo/ Not Past Due Yet
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
266
31-Dec-13 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Telah Jatuh Tempo/ Past Due
Cadangan Cadangan kerugian kerugian penurunan penurunan nilai (CKPN) nilai (CKPN) - Individual/ - Kolektif/ Provision for Provision for Possible Losses Possible Losses – Individual - Collective
Tagihan yang hapus buku/ Written-Off Claims
3,651
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,784,067
-
82,432
38,532
1,438
58,235
-
-
-
-
-
-
184,677
-
-
-
-
-
1,993,352
5,805
-
2,064
482
-
7,000
-
-
-
-
-
133,050
-
36,662
28,216
-
-
2,231,283
-
-
-
-
-
1,772,648
-
-
-
70
-
2,514,100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
106,763
-
-
-
-
-
5,056
-
-
-
-
-
133,981 13,869,627
5,805
119,094
68,811
1,990
58,235
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Claims No.
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
Tagihan/ Claim Belum Jatuh Tempo/ Not Past Due Yet
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
31-Dec-12 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
Telah Jatuh Tempo/ Past Due
Cadangan Cadangan kerugian kerugian penurunan penurunan nilai (CKPN) nilai (CKPN) - Individual/ - Kolektif/ Provision for Provision for Possible Losses Possible Losses – Individual - Collective
Tagihan yang hapus buku/ Written-Off Claims
37,919
-
-
-
123
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,954,592
-
109,316
54,766
1,811
29,271
-
-
-
-
-
-
215,676
-
-
-
-
-
1,585,372
15,828
-
2,796
249
-
10,000
-
-
-
-
-
470,329
347,490
-
36,256
-
-
2,136,505
-
-
-
-
-
1,114,851
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151,808
-
-
-
-
-
5,979
-
-
-
-
-
32,271 11,671,210
363,319
109,316
93,818
2,184
29,271
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
267
Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 2.5.b. Disclosure of Claims and Allowance by Economic Sector - Bank Consolidated with Subsidiary
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Claims No.
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
Tagihan/ Claim Belum Jatuh Tempo/ Not Past Due Yet
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
268
31-Dec-13 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Telah Jatuh Tempo/ Past Due
Cadangan Cadangan kerugian kerugian penurunan penurunan nilai (CKPN) nilai (CKPN) - Individual/ - Kolektif/ Provision for Provision for Possible Losses Possible Losses – Individual - Collective
Tagihan yang hapus buku/ Written-Off Claims
3,651
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,042,101
-
82,432
38,532
2,875
58,235
-
-
-
-
-
-
186,522
-
-
-
-
-
2,024,500
5,805
-
2,064
965
-
7,000
-
-
-
-
-
133,050
-
36,662
28,216
-
-
2,171,127
-
-
-
-
-
1,810,373
-
-
-
140
-
2,514,100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
216
-
-
-
-
-
39,621
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
106,763
-
-
-
-
-
5,056
-
-
-
-
-
136,520 14,180,600
5,805
119,094
68,811
3,981
58,235
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Claims No.
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
Tagihan/ Claim Belum Jatuh Tempo/ Not Past Due Yet
1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20
31-Dec-12 Pertanian, perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/ Fisheries Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying Industri pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas and Water Konstruksi/ Construction Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/ Accommodation Providers and food and Beverage Providers Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, Storage and Communication Perantara keuangan/ Financial Brokers Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/ Real Estate, Rental Business, and orporate Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/ Public Administration, Defense nd Compulsory Social Security Jasa pendidikan/ Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health Services and Social Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Social Services, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Households Personal Services Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International and Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined activities Bukan Lapangan Usaha/ Not a Business Field Lainnya/ Others Total
Telah Jatuh Tempo/ Past Due
Cadangan Cadangan kerugian kerugian penurunan penurunan nilai (CKPN) nilai (CKPN) - Individual/ - Kolektif/ Provision for Provision for Possible Losses Possible Losses – Individual - Collective
Tagihan yang hapus buku/ Written-Off Claims
37,919
-
-
-
247
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,209,460
-
109,316
54,766
3,623
29,271
-
-
-
-
-
-
226,330
-
-
-
-
-
1,591,578
15,828
-
2,796
499
-
10,000
-
-
-
-
-
513,030
347,490
-
36,256
-
-
2,071,431
-
-
-
-
-
1,114,851
-
-
-
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,265
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151,808
-
-
-
-
-
5,979
-
-
-
-
-
33,101 11,938,660
363,319
109,316
93,818
4,368
29,271
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
269
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual Table 2.6.a. Disclosure of Provision of Possible Losses Mutation Details – Individual Bank
31-Dec-13 No.
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
Saldo awal CKPN/ Provision of Possible Losses Beginning Balance Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)/ 2 Provisions (Reversal of Provisions) of Possible Losses in Current Year 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan/ Provisions of Possible Losses in Current Year 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan/ Reversal of Provisions of Possible Losses in Current Year CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan 3 pada periode berjalan/ Provisions of Possible Losses that used for Write-off in Current Year CKPN yang digunakan dalam rangka transaksi penjualan kredit secara 4 diskon/ Provisions of Possible Losses that used for selling loan with discount Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan/ 5 Other Provisions (Other Reversal of Provisions) in Current Year Saldo akhir CKPN/ Provision of Possible Losses Ending Balance 1
270
31-Dec-12
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
CKPN Individual/ Provision of Possible Losses - Individual
CKPN Kolektif/ Provision of Possible Losses - Collective
CKPN Individual/ Provision of Possible Losses - Individual
CKPN Kolektif/ Provision of Possible Losses - Collective
93,818
6,550
114,559
6,409
84,627
(1,167)
5,140
(82)
88,726
-
36,256
477
(4,099)
(1,167)
(31,116)
(558)
58,235
-
29,285
-
52,681
-
-
-
1,282
1,101
3,404
223
68,811
6,485
93,818
6,550
Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 2.6.b. Disclosure of Provision of Possible Losses Mutation Details - Bank Consolidated with Subsidiary
31-Dec-13 No.
Sektor Ekonomi/ Economic Sectors
Saldo awal CKPN/ Provision of Possible Losses Beginning Balance Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)/ 2 Provisions (Reversal of Provisions) of Possible Losses in Current Year 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan/ Provisions of Possible Losses in Current Year 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan/ Reversal of Provisions of Possible Losses in Current Year CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan 3 pada periode berjalan/ Provisions of Possible Losses that used for Write-off in Current Year CKPN yang digunakan dalam rangka transaksi penjualan kredit secara 4 diskon/ Provisions of Possible Losses that used for selling loan with discount Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan/ 5 Other Provisions (Other Reversal of Provisions) in Current Year Saldo akhir CKPN/ Provision of Possible Losses Ending Balance 1
31-Dec-12
CKPN Individual/ Provision of Possible Losses - Individual
CKPN Kolektif/ Provision of Possible Losses - Collective
CKPN Individual/ Provision of Possible Losses - Individual
CKPN Kolektif/ Provision of Possible Losses - Collective
93,818
6,687
114,559
6,538
84,627
(1,194)
5,140
(78)
88,726
(19)
36,256
487
(4,099)
(1,175)
(31,116)
(565)
58,235
-
29,285
-
52,681
-
-
-
1,282
1,120
3,404
226
68,811
6,613
93,818
6,687
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
271
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Table 3.1.a. Disclosure of Net Claims by Portfolio Category and Rating Scale - Individual Bank 31-Dec-13 Tagihan Bersih/ Net Claims Lembaga Pemeringkat/ Rating Agencies
No.
1
2
3
4 5
6 7
8
9 10 11 12
272
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) TOTAL
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
273
13,501
819,149
401,168
2,802
-
-
108,258
-
-
-
-
-
-
-
273
13,501
927,407
401,168
2,802
31-Dec-13 Tagihan Bersih/ Net Claims Peringkat Jangka Pendek/ Long Term Rating
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1
A-2
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1
F2
B1 s.d B3
Kurang dari B3
P-1
P-2
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
id B+ s.d id B-
Kurang dari idB-
idA1
idA2
Kurang dari A-3/ Less than A-3 Kurang dari F3/ F3 Less than F3 Kurang dari P-3 P-3/ Less than Tanpa Peringkat/ P-3 Non rated Kurang dari F3(idn) F3(idn)/ Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3+ s.d [Idr]A3/ Less [Idr] A3 than [Idr]A3 Kurang dari idA3 s.d id A4 idA4/ Less than idA4 A-3
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,479
-
-
-
-
-
3,239
1,241,611
-
-
-
-
-
-
9,600,821
9,709,079
-
-
-
-
-
-
-
-
1,479
-
-
-
-
-
9,604,060
10,950,690
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
273
31-Dec-12 Tagihan Bersih/ Net Claims Lembaga Pemeringkat/ Rating Agencies
No.
1
2
3
4 5
6 7
8
9 10 11 12
274
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) TOTAL
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
78,226
652,514
357,596
4,697
-
-
67,764
-
-
-
-
-
-
-
8
78,226
720,278
357,596
4,697
31-Dec-12 Tagihan Bersih/ Net Claims Peringkat Jangka Pendek/ Long Term Rating
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1
A-2
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1
F2
B1 s.d B3
Kurang dari B3
P-1
P-2
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
id B+ s.d id B-
Kurang dari idB-
idA1
idA2
Kurang dari A-3/ Less than A-3 Kurang dari F3/ F3 Less than F3 Kurang dari P-3 P-3/ Less than Tanpa Peringkat/ P-3 Non rated Kurang dari F3(idn) F3(idn)/ Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3+ s.d [Idr]A3/ Less [Idr] A3 than [Idr]A3 Kurang dari idA3 s.d id A4 idA4/ Less than idA4 A-3
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
79,389
1,172,430
-
-
-
-
-
-
8,312,151
8,379,915
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,391,539
9,552,344
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
275
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 3.1.b. Disclosure of Net Claims by Portfolio Category and Rating Scale - Bank Consolidated with Subsidiary 31-Dec-13 Tagihan Bersih/ Net Claims Lembaga Pemeringkat/ Rating Agencies
No.
1
2
3
4 5
6 7
8
9 10 11 12
276
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) TOTAL
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
273
13,501
819,149
401,168
2,802
-
-
108,258
-
-
-
-
-
-
-
273
13,501
927,407
401,168
2,802
31-Dec-13 Tagihan Bersih/ Net Claims Peringkat Jangka Pendek/ Long Term Rating
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1
A-2
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1
F2
B1 s.d B3
Kurang dari B3
P-1
P-2
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
id B+ s.d id B-
Kurang dari idB-
idA1
idA2
Kurang dari A-3/ Less than A-3 Kurang dari F3/ F3 Less than F3 Kurang dari P-3 P-3/ Less than Tanpa Peringkat/ P-3 Non rated Kurang dari F3(idn) F3(idn)/ Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3+ s.d [Idr]A3/ Less [Idr] A3 than [Idr]A3 Kurang dari idA3 s.d id A4 idA4/ Less than idA4 A-3
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,479
-
-
-
-
-
3,239
1,241,611
-
-
-
-
-
-
9,909,252
10,017,510
-
-
-
-
-
-
-
-
1,479
-
-
-
-
-
9,912,491
11,259,121
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
277
31-Dec-12 Tagihan Bersih/ Net Claims Lembaga Pemeringkat/ Rating Agencies
No.
1
2
3
4 5
6 7
8
9 10 11 12
278
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Peringkat Jangka panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) TOTAL
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
78,226
652,514
357,596
4,697
-
-
67,764
-
-
-
-
-
-
-
8
78,226
720,278
357,596
4,697
31-Dec-12 Tagihan Bersih/ Net Claims Peringkat Jangka Pendek/ Long Term Rating
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1
A-2
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1
F2
B1 s.d B3
Kurang dari B3
P-1
P-2
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
id B+ s.d id B-
Kurang dari idB-
idA1
idA2
Kurang dari A-3/ Less than A-3 Kurang dari F3/ F3 Less than F3 Kurang dari P-3 P-3/ Less than Tanpa Peringkat/ P-3 Non rated Kurang dari F3(idn) F3(idn)/ Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3+ s.d [Idr]A3/ Less [Idr] A3 than [Idr]A3 Kurang dari idA3 s.d id A4 idA4/ Less than idA4 A-3
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
79,389
1,172,430
-
-
-
-
-
-
8,578,876
8,646,640
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,658,264
9,819,070
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
279
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Table 3.1.a. Disclosure of Net Claims by Portfolio Category and Rating Scale - Individual Bank 31-Dec-13 Notional Amount No
Variabel yang Mendasari/ Underlying Variables
< 1 Tahun < 1 Year
> 1 Tahun < 5 Tahun > 1 Year - < 5 Years
BANK SECARA INDIVIDUAL/ INDIVIDUAL BANK 1 Suku Bunga/ Interest Rate 2 Nilai Tukar/ Exchange Rate 1,101,148 3 Lainnya Others TOTAL 1,101,148 BANK SECARA KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED BANK 1 Suku Bunga/ Interest Rate 2 Nilai Tukar/ Exchange Rate 1,101,148 3 Saham/ Shares 4 Emas/ Gold Logam selain Emas/ Metal 5 Except Gold 6 Lainnya/ Others TOTAL 1,101,148
> 5 Tahun > 5 Years
Tagihan Derivatif/ Derivative Claim
Kewajiban Derivatif/ Derivative Liabilties
Tagihan Bersih sebelum MRK/ Net Claim before CRM
MRK/ CRM
Tagihan Bersih setelah MRK/ Net Claim after CRM
89,037 89,037
-
36,995 36,995
23,571 23,571
52,458 52,458
-
52,458 52,458
89,037 -
-
36,995 -
23,571 -
52,458 -
-
52,458 -
-
-
-
-
-
-
-
89,037
-
36,995
23,571
52,458
-
52,458
Tagihan Derivatif/ Derivative Claim
Kewajiban Derivatif/ Derivative Liabilties
Tagihan Bersih sebelum MRK/ Net Claim before CRM
MRK/ CRM
Tagihan Bersih setelah MRK/ Net Claim after CRM
31-Dec-12 Notional Amount No
Variabel yang Mendasari/ Underlying Variables
< 1 Tahun < 1 Year
> 1 Tahun < 5 Tahun > 1 Year - < 5 Years
BANK SECARA INDIVIDUAL/ INDIVIDUAL BANK 1 Suku Bunga/ Interest Rate 2 Nilai Tukar/ Exchange Rate 887,510 3 Lainnya Others TOTAL 887,510 BANK SECARA KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED BANK 1 Suku Bunga/ Interest Rate 2 Nilai Tukar/ Exchange Rate 887,510 3 Saham/ Shares 4 Emas/ Gold Logam selain Emas/ Metal 5 Except Gold 6 Lainnya/ Others TOTAL 887,510
280
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
> 5 Tahun > 5 Years
6,003 6,003
-
13,936 13,936
7,824 7,824
23,111 23,111
-
23,111 23,111
6,003 -
-
13,860 -
7,824 -
23,035 -
-
23,035 -
-
-
-
-
-
-
-
6,003
-
13,860
7,824
23,035
-
23,035
Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual Table 3.2.b.1. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Repo Transaction - Individual Bank Bank tidak memiliki eksposur transaksi Repo Bank have no repo transaction exposure
Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 3.2.b.2. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Repo Transaction - Bank Consolidated with Subsidiary Bank tidak memiliki eksposur Transaksi repo secara Konsolidasi dengan perusahaan anak Bank have no repo transaction exposure consolidated with subsidiary
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Table 3.2.c.1. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Individual Bank Bank tidak memiliki eksposur transaksi reverse repo Bank have no repo reverse transaction exposure
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 3.2.c.2. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions – Bank Consolidated with Subsidiary Bank tidak memiliki eksposur transaksi reverse repo secara konsolidasi dengan perusahaan anak Bank have no repo reverse transaction exposure consolidated with subsidiary
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
281
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Table 4.1.a. Disclosure of Net Claims Based on Risk Weighted After Impact Calculation of Credit Risk Mitigation - Individual Bank 31-Dec-13 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
282
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-13 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims Based on Risk Weighted After Impact Calculation of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
ATMR/ RWA
150%
Lainnya
Beban Modal/ Capital Charge
2,509,140
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
875,252
-
-
-
360,154
-
-
-
355,127
28,410
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
386,672
-
386,672
30,934
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
340,216
71,593
-
-
-
97,844
-
8,934,633
-
8,943,743
715,499
-
-
-
-
-
-
-
-
52,347
78,520
6,282
-
-
-
-
-
-
-
146,568
-
121,323
9,706
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,849,356
946,845
-
-
-
457,998
-
9,467,873
52,347
-
9,885,386
790,831
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32,832
5,672
-
-
-
-
-
187,442
-
188,576
15,086
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32,832
5,672
-
-
-
-
-
187,442
-
-
188,576
15,086
7,406
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,000
-
-
-
2,205
-
-
-
1,902
152
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38,847
-
38,847
3,108
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,406
4,000
-
-
-
2,205
-
38,847
-
-
40,750
3,260
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
283
31-Dec-12 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
284
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-12 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims Based on Risk Weighted After Impact Calculation of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
ATMR/ RWA
150%
Lainnya
Beban Modal/ Capital Charge
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
901,766
-
-
-
264,877
-
1,198
-
313,990
25,119
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
155,264
-
155,264
12,421
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
162,975
61,033
-
-
-
151,449
-
7,819,979
-
7,906,644
632,532
-
-
-
-
-
-
-
-
54,549
81,824
6,546
-
-
-
-
-
-
-
164,291
-
146,213
11,697
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,118,884
962,800
-
-
-
416,326
-
8,140,733
54,549
-
8,603,936
688,315
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,643
96
-
-
-
-
-
144,216
-
144,235
11,539
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,643
96
-
-
-
-
-
144,216
-
-
144,235
11,539
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,453
-
-
-
134
-
-
-
1,217
97
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18,523
-
18,523
1,482
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,453
-
-
-
134
-
18,523
-
-
19,740
1,579
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
285
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 4.1.b. Disclosure Net Claims Based on Risk Weighted After Impact Calculation of Credit Risk Mitigation - Bank Consolidated with Subsidiary 31-Dec-13 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
286
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-13 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims Based on Risk Weighted After Impact Calculation of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
ATMR/ RWA
150%
Lainnya
Beban Modal/ Capital Charge
2,509,140
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
875,252
-
-
-
360,154
-
-
-
355,127
28,410
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
386,672
-
386,672
30,934
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
340,216
71,593
-
-
-
97,844
-
9,243,064
-
9,252,174
744,987
-
-
-
-
-
-
-
-
52,347
78,520
6,282
-
-
-
-
-
-
-
149,808
-
124,562
9,965
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,849,356
946,845
-
-
-
457,998
-
9,779,544
52,347
-
10,197,055
820,577
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32,832
5,672
-
-
-
-
-
187,442
-
188,576
15,086
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32,832
5,672
-
-
-
-
-
187,442
-
-
188,576
15,086
7,406
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,000
-
-
-
2,205
-
-
-
1,902
152
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38,847
-
38,847
3,108
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,406
4,000
-
-
-
2,205
-
38,847
-
-
40,750
3,260
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
287
31-Dec-12 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
288
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-12 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims Based on Risk Weighted After Impact Calculation of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
ATMR/ RWA
150%
Lainnya
Beban Modal/ Capital Charge
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
901,766
-
-
-
264,877
-
1,198
-
313,990
25,119
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
155,264
-
155,264
12,421
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
162,975
61,033
-
-
-
151,449
-
8,086,780
-
8,238,445
659,076
-
-
-
-
-
-
-
-
54,549
81,824
6,546
-
-
-
-
-
-
-
165,692
-
147,612
11,809
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,118,884
962,800
-
-
-
416,326
-
8,408,935
54,549
-
8,937,136
714,971
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,643
96
-
-
-
-
-
144,216
-
144,235
11,539
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,643
96
-
-
-
-
-
144,216
-
-
144,235
11,539
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,453
-
-
-
134
-
-
-
1,217
97
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18,447
-
18,523
1,482
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,453
-
-
-
134
-
18,447
-
-
19,740
1,579
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
289
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Table 4.2.a Disclosure of Net Claims and Credit Risk Mitigation Techniques - Individual Bank 31-Dec-13 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
290
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-13 Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion which Secured by Asuransi Kredit/ Agunan/ Collateral Garansi/ Guarantee Lainnya/ Others Credit Insurance
Tagihan Bersih/ Net Claims
Bagian Yang Tidak Dijamin/ Portion which not Secured
2,509,140
-
-
-
2,509,140
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,235,406
-
-
-
1,235,406
-
-
-
-
-
386,672
-
-
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,444,285
340,217
169,437
-
8,934,631
52,347
-
-
-
52,347
146,568
-
-
-
146,568
-
-
-
-
-
-
13,774,418
340,217
169,437
-
-
13,264,764
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
225,946
32,832
5,672
-
187,442
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
225,946
32,832
5,672
-
-
187,442
-
7,406
-
-
-
7,406
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,205
-
-
-
6,205
-
-
-
-
-
38,847
-
-
-
38,847
-
-
-
-
-
-
52,458
-
-
-
-
52,458
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
291
31-Dec-12 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
292
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-12 Tagihan Bersih/ Net Claims
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion which Secured by Asuransi Kredit/ Agunan/ Collateral Garansi/ Guarantee Lainnya/ Others Credit Insurance
1,955,909 1,167,842 155,264 8,195,437 54,549 164,291 11,693,293
162,975 162,975
146,301 146,301
-
165,955 165,955
21,643 21,643
96 96
-
4,587 18,523 23,111
-
-
-
Bagian Yang Tidak Dijamin/ Portion which not Secured
-
1,955,909 1,167,842 155,264 7,886,161 54,549 164,291 11,384,016
-
144,216 144,216
-
4,587 18,523 23,111
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
293
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak/ Table 4.2.b. Disclosure of Net Claims and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Consolidated with Subsidiary 31-Dec-13 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
294
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-13 Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion which Secured by Asuransi Kredit/ Agunan/ Collateral Garansi/ Guarantee Lainnya/ Others Credit Insurance
Tagihan Bersih/ Net Claims
Bagian Yang Tidak Dijamin/ Portion which not Secured
2,509,140
-
-
-
2,509,140
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,235,406
-
-
-
1,235,406
-
-
-
-
-
386,672
-
-
-
386,672
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,752,716
340,217
169,437
-
9,243,062
52,347
-
-
-
52,347
149,808
-
-
-
149,808
-
-
-
-
-
-
14,086,090
340,217
169,437
-
-
13,576,436
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
225,946
32,832
5,672
-
187,442
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
225,946
32,832
5,672
-
-
187,442
-
7,406
-
-
-
7,406
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,205
-
-
-
6,205
-
-
-
-
-
38,847
-
-
-
38,847
-
-
-
-
-
-
52,458
-
-
-
-
52,458
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
295
31-Dec-12 Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
No A.
Eksposur Neraca/ Exposure on Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Aset Lainnya/ Others Asset
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Neraca/ Total Exposure on Balance Sheet
B.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/ Exposure on Commitments/ Contingencies for off Balance Sheet Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur TRA/ Total Exposure on Off Balance Transactions
C.
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/ Exposure on Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio
6
Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure in Units of Sharia (when available) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Exposure on Counterparty Credit Risk
296
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-12 Tagihan Bersih/ Net Claims
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion which Secured by Asuransi Kredit/ Agunan/ Collateral Garansi/ Guarantee Lainnya/ Others Credit Insurance
1,955,909 1,167,842 155,264 8,462,238 54,549 165,692 11,961,495
162,975 162,975
146,301 146,301
-
165,955 165,955
21,643 21,643
96 96
-
4,587 18,447 23,035
-
-
-
Bagian Yang Tidak Dijamin/ Portion which not Secured
-
1,955,909 1,167,842 155,264 8,152,962 54,549 165,692 11,652,218
-
144,216 144,216
-
4,587 18,447 23,035
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
297
Tabel 5.1.a. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Individual Table 5.1.a. Disclosure of Securitization Transactions - Individual Bank Bank tidak memiliki eksposur transaksi sekuritisasi Bank have no securitization transactions exposure
Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 5.1.b. Disclosure of Securitization Transactions - Bank Consolidated with Subsidiary Bank tidak memiliki eksposur transaksi sekuritisasi secara konsolidasi dengan perusahaan anak Bank have no securitization transactions consolidated with subsidiary
Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara Individual Table 5.2.a. Disclosure of Summary Securitization Transaction Activity Bank as Original Creditor – Individual Bank Bank tidak memiliki eksposur transaksi sekuritisasi Bank bertindak sebagai kreditur asal Bank have no securitizarion transactions exposure Bank as original creditor
Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 5.2.b. Disclosure of Summary Securitization Transaction Activity Bank as Creditor Bank Consolidated with Subsidiary Bank tidak memiliki eksposur transaksi sekuritisasi Bank bertindak sebagai kreditur asal secara konsolidasi dengan perusahaan anak Bank have no securitization transactions exposure Bank as original creditor consolidated with subsidiary
298
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Table 6.1.1. Disclosure of Assets Exposures in Balance Sheet
No
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset TOTAL
31-Dec-13 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
31-Dec-12 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
2,509,140
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,235,406
355,127
355,127
1,167,842
313,990
313,990
-
-
-
-
-
-
386,672
386,672
386,672
155,264
155,264
155,264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,444,285
9,390,157
8,943,743
8,195,437
8,161,555
7,906,644
52,347
78,520
78,520
54,549
81,824
81,824
146,568 13,774,418
10,210,476
121,323 9,885,386
164,291 11,693,293
8,712,633
146,213 8,603,936
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Table 6.1.2. Disclosure of Commitments / Contingent Exposure on Balance Sheet
No
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due TOTAL
31-Dec-13 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
31-Dec-12 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
225,946
225,946
188,576
165,955
165,955
144,235
-
-
-
-
-
-
225,946
225,946
188,576
165,955
165,955
144,235
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
299
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Table 6.1.3. Disclosure of Potential credit risk exposure due to failure of competitor (Counterparty Credit Risk)
No
1 2
3 4 5 6
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate TOTAL
31-Dec-13 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
31-Dec-12 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
7,406
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,205
1,902
1,902
4,587
1,217
1,217
-
-
-
-
-
-
38,847 52,458
38,847 40,750
38,847 40,750
18,523 23,111
18,523 19,740
18,523 19,740
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) Table 6.1.4. Disclosure of Potential Credit Risk exposure due to failure of settlement (settlement risk) Bank tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen Bank have no potential credit risk exposure due to failure of settlement
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Table 6.1.5. Disclosure of Securitization Exposures Bank tidak memiliki eksposur yang sekuritisasi Bank have no securitization exposure
Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Table 6.1.6. Disclosure of Exposures in Sharia Business Unit (if any) Bank tidak memiliki eksposur di Unit Usaha Syariah Bank have no exposure in Sharia Business Unit
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT/ TOTAL OF RISK WEIGHTED ASSETS CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL/ TOTAL OF DEDUCTION FROM CAPITAL FACTOR
300
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-13 10,114,712 -
31-Dec-12 8,767,911 -
Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Secara Konsolidasi Table 6.2.1. Disclosure of Assets Exposures in the Consolidated Balance Sheet
No
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due Aset Lainnya/ Others Asset TOTAL
31-Dec-13 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
31-Dec-12 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
2,509,140
-
-
1,955,909
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,235,406
355,127
355,127
1,167,842
313,990
313,990
-
-
-
-
-
-
386,672
386,672
386,672
155,264
155,264
155,264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,752,716
9,698,588
9,252,174
8,462,238
8,428,356
8,173,445
52,347
78,520
78,520
54,549
81,824
81,824
149,808 14,086,090
10,518,907
124,562 10,197,055
165,692 11,961,495
8,979,434
147,612 8,872,136
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Secara Konsolidasi Table 6.2.2. Disclosure of Commitments/ Contingent Exposure in the Consolidated Balance Sheet
No
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Residential Mortgage Loans Kredit Beragun Properti Komersial/ Commercial Property Mortgage Loans Kredit Pegawai/Pensiunan/ Retired Employee Credit Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Claim on past due TOTAL
31-Dec-13 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
31-Dec-12 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
225,946
225,946
188,576
165,955
165,955
144,235
-
-
-
-
-
-
225,946
225,946
188,576
165,955
165,955
144,235
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
301
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Secara Konsolidasi Table 6.2.3. Disclosure of Potential credit risk exposure due to failure of competitor (Counterparty Credit Risk) Consolidated
No
1 2
3 4 5 6
Kategori Portofolio/ Portfolio Categories
Tagihan Kepada Pemerintah/ Claim to The Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Claim to Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Claim to The Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank/ Claim to The Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Claim to Micro, Small dan Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi/ Claim to Corporate TOTAL
31-Dec-13 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
31-Dec-12 ATMR Sebelum MRK/ RWA before CRM
Tagihan Bersih/ Claim Net
ATMR Setelah MRK/ RWA after CRM
7,406
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,205
1,902
1,902
4,587
1,217
1,217
-
-
-
-
-
-
38,847 52,458
38,847 40,750
38,847 40,750
18,447 23,035
18,447 19,664
18,447 19,664
Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) Secara Konsolidasi Table 6.2.4. Disclosure of Potential Credit Risk exposure due to failure of settlement (settlement risk) Consolidated Bank tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen secara konsolidasi dengan perusahaan anak Bank have no potential credit risk exposure due to failure of settlement consolidated with subsidiary
Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Secara Konsolidasi Table 6.2.5. Disclosure of Securitization Exposure Consolidated Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi secara konsolidasi dengan perusahaan anak Bank have no securitization exposure consolidated with subsidiary
Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/ atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) Secara Konsolidasi Table 6.2.6. Disclosure of Exposure in Sharia Business Unit and / or its Subsidiary Based on Sharia Business Principles (if any) Consolidated Bank tidak memiliki eksposur di Unit Usaha Syariah dan/ atau perusahaan anak yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Bank have no exposure in Sharia Business Unit and/ or its subsidiary based on sharia business principles
Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Secara Konsolidasi Table 6.2.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement Consolidated
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT/ TOTAL OF RISK WEIGHTED ASSETS CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL/ TOTAL OF DEDUCTION FROM CAPITAL FACTOR
302
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-13 10,426,381 -
31-Dec-12 9,036,035 -
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Table 7.1. Market Risk Disclosure Based on Standards Method 31-Dec-13 Bank/ Bank No
1
2 3
Jenis Risiko/ Type of Risk
Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum Risiko Nilai Tukar Risiko Ekuitas *)
4
Risiko Komoditas *)
5
Risiko Option TOTAL
Beban Modal/ Capital Charge 2,421 2,421 4,876
ATMR/ RWA 30,261 30,261 60,956
31-Dec-12
Konsolidasi/ Consolidated Beban Modal/ ATMR/ Capital RWA Charge 2,421 30,261 2,421 4,895 -
30,261 61,189 -
Bank/ Bank Beban Modal/ Capital Charge 429 429 601
ATMR/ RWA 5,358 5,358 7,512
Konsolidasi/ Consolidated Beban Modal/ ATMR/ Capital RWA Charge 429 5,358 429 1,039 -
5,358 12,992 -
-
-
-
-
-
-
-
-
7,297
91,217
7,316
91,450
1,030
12,870
1,468
18,350
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/ VaR) - Bank secara Individual Table 7.2.a. Disclosure of Market Risk Based on Internal Model (Value at Risk/ VaR) – Individual Bank
No 1 2 3
Jenis Risiko/ Type of Risk Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar Risiko Oprtion TOTAL
VaR RataRata 262 10,968 11,230
31-Dec-13 VaR VaR Maksimum Minimum 816 57 28,567 472 29,383
529
VaR Akhir Periode 668 9,280
VaR RataRata 65 6,938
9,948
7,003
31-Dec-12 VaR VaR Maksimum Minimum 310 26 15,104 233 15,414
VaR Akhir Periode 145 3,716
259
3,861
Tabel 7.2.b Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 7.2.b. Disclosure of Market Risk Based on Internal Model (Value at Risk / VaR) – Bank Consolidated with subsidiary Bank tidak menggunakan Model Internal untuk menghitung VaR secara konsolidasi dengan perusahaan anak , dikarenakan exposure risiko pasar dari perusahaan anak dianggap tidak signifikan Bank do not use Internal Model to calculate VAR in consolidated with subsidiary, because of risk market exposure from subsidiary is not significant
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
303
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Table 8.1.a. Quantitative Disclosures of Operational Risk – Individual Bank 31-Dec-13
No
1
Pendekatan Yang Digunakan/ Approach Method
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)/ Gross Income (Average Last 3 years)
Beban Modal/ Capital Charge
432,843
64,926
432,843
64,926
Pendekatan Indikator Dasar/ Basic Indicator Approach TOTAL
31-Dec-12 Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)/ Gross Income (Average Last 3 years)
Beban Modal/ Capital Charge
811,580
389,422
58,413
730,167
811,580
389,422
58,413
730,167
ATMR/ RWA
ATMR/ RWA
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 8.1.b. Quantitative Disclosures of Operational Risk –Bank Consolidated with subsidiaries 31-Dec-13
No
1
304
Pendekatan Yang Digunakan/ Approach Method
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)/ Gross Income (Average Last 3 years)
Beban Modal/ Capital Charge
447,339
67,101
447,339
67,101
Pendekatan Indikator Dasar/ Basic Indicator Approach TOTAL
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
31-Dec-12 Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)/ Gross Income (Average Last 3 years)
Beban Modal/ Capital Charge
838,761
400,726
60,109
751,361
838,761
400,726
60,109
751,361
ATMR/ RWA
ATMR/ RWA
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Table 9.1.a Disclosure of Maturity Rupiah Profile for Rupiah - Individual Bank 31-Dec-13
Pos-pos/ Posts
No
I
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
NERACA/ ON BALANCE A
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
4
Surat Berharga/ Securities
5
Kredit yang diberikan/ Loan
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
7
Lain-lain/ Others
Total Aset/ Total Assets B.
II
Saldo/ Balance
16,725
16,725
-
-
-
-
1,888,470
1,649,618
138,874
59,128
40,850
-
294
294
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,172,556
738,675
481,702
213,500
1,247,165
1,491,514 -
-
-
-
-
-
4,000
4,000
-
-
-
-
6,082,045
2,409,312
620,576
272,628
1,288,015
1,491,514
2,731,956
2,009,421
111,978
1,501
5,757
603,299
-
-
-
-
-
-
1,320
1,320
-
-
-
-
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
448,153
-
-
-
-
448,153
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
450,000
-
350,000
100,000
-
-
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain/ Others
66,388
50,085
16,303
-
-
-
Total Kewajiban/ Total Liabillities
3,697,817
2,060,826
478,281
101,501
5,757
1,051,453
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet
2,384,228
348,486
142,295
171,127
1,282,258
440,061
682,683
342,190
42,335
112,723
146,754
38,680
-
-
-
-
-
-
682,683
342,190
42,335
112,723
146,754
38,680
661,053
148,301
122,696
140,747
198,951
50,357
-
-
-
-
-
-
661,053
148,301
122,696
140,747
198,951
50,357
21,630
193,889
(80,361)
(28,024)
(52,197)
(11,677)
2,405,857
542,374
61,935
143,103
1,230,062
428,384
542,374
604,309
747,412
1,977,474
2,405,857
REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
305
31-Dec-12
Pos-pos/ Posts
No
I
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
4
Surat Berharga/ Securities
-
-
-
-
-
-
5
Kredit yang diberikan/ Loan
4,346,843
613,572
330,784
326,549
1,239,258
1,836,680
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
4,254
4,254
-
-
-
-
7
Lain-lain/ Others
6,248
6,248
-
-
-
-
6,171,660
2,281,984
330,784
385,338
1,336,875
1,836,680
2,676,974
1,818,983
235,772
89,720
5,610
526,889
Total Aset/ Total Assets B.
12,270
12,270
-
-
-
-
1,527,018
1,370,612
-
58,788
97,617
-
275,028
275,028
-
-
-
-
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
751,520
706,520
45,000
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
597,388
-
-
-
300,000
297,388
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
550,000
300,000
-
-
-
250,000
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
4,254
4,254
-
-
-
-
7
Lain-lain/ Others
55,710
40,110
-
15,600
-
-
4,635,846
2,869,867
280,772
105,320
305,610
1,074,278
(587,883)
50,013
280,018
1,031,264
762,403
363,452
69,479
262,055
15,483
16,435
-
-
-
-
-
-
-
363,452
69,479
262,055
15,483
16,435
-
264,259
112,496
96,653
24,408
24,349
6,352
-
-
-
-
-
-
264,259
112,496
96,653
24,408
24,349
6,352
99,193
(43,017)
165,402
(8,925)
(7,914)
(6,352)
1,635,007
(630,901)
215,414
271,093
1,023,350
756,050
(630,901)
(415,486)
(144,393)
878,957
1,635,007
Total Kewajiban/ Total Liabillities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet
1,535,815
REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
306
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
NERACA/ ON BALANCE A
II
Saldo/ Balance
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 9.1.b. Disclosure of Maturity Rupiah Profile for Rupiah – Bank Consolidated with subsidiaries 31-Dec-13
Pos-pos/ Posts
No
I
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
NERACA/ ON BALANCE A
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
4
Surat Berharga/ Securities
5
Kredit yang diberikan/ Loan
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
7
Lain-lain/ Others
Total Aset/ Total Assets B.
II
Saldo/ Balance
17,906
17,906
-
-
-
-
1,888,470
1,649,618
138,874
59,128
40,850
-
294
294
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,275,822
744,781
490,809
224,673
1,213,420
1,602,139 -
-
-
-
-
-
8,910
8,910
-
-
-
-
6,191,402
2,421,509
629,683
283,801
1,254,270
1,602,139
2,731,956
2,009,421
111,978
1,501
5,757
603,299
-
-
-
-
-
-
1,320
1,320
-
-
-
-
-
-
-
-
448,153
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
448,153
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
450,000
-
350,000
100,000
-
-
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
3,294
3,294
-
-
-
-
7
Lain-lain/ Others
66,388
50,085
16,303
-
-
-
Total Kewajiban/ Total Liabillities
3,701,111
2,064,120
478,281
101,501
5,757
1,051,453
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet
2,490,291
357,389
151,402
182,300
1,248,513
550,686
682,683
342,190
42,335
112,723
146,754
38,680
-
-
-
-
-
-
682,683
342,190
42,335
112,723
146,754
38,680
661,053
148,301
122,696
140,747
198,951
50,357
-
-
-
-
-
-
661,053
148,301
122,696
140,747
198,951
50,357
21,630
193,889
(80,361)
(28,024)
(52,197)
(11,677)
2,511,920
551,277
71,042
154,276
1,196,317
539,009
551,277
622,319
776,595
1,972,912
2,511,920
REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
307
31-Dec-12
Pos-pos/ Posts
No
I
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
4
Surat Berharga/ Securities
-
-
-
-
-
-
5
Kredit yang diberikan/ Loan
4,444,694
621,627
331,735
328,674
1,179,535
1,983,123
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
4,254
4,254
-
-
-
-
7
Lain-lain/ Others
7,061
7,061
-
-
-
-
6,270,847
2,291,375
331,735
387,463
1,277,152
1,983,123
2,677,600
1,819,609
235,772
89,720
5,610
526,889
Total Aset/ Total Assets B.
12,793
12,793
-
-
-
-
1,527,018
1,370,612
-
58,788
97,617
-
275,028
275,028
-
-
-
-
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
751,520
706,520
45,000
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
597,388
-
-
-
300,000
297,388
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
550,000
300,000
-
-
-
250,000
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
6,627
6,627
-
-
-
-
7
Lain-lain/ Others
55,710
40,110
-
15,600
-
-
Total Kewajiban/ Total Liabillities
4,638,845
2,872,866
280,772
105,320
305,610
1,074,278
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet
1,632,003
(581,491)
50,964
282,143
971,541
908,846
363,452
69,479
262,055
15,483
16,435
-
-
-
-
-
-
-
363,452
69,479
262,055
15,483
16,435
-
264,259
112,496
96,653
24,408
24,349
6,352
-
-
-
-
-
-
264,259
112,496
96,653
24,408
24,349
6,352
99,193
(43,017)
165,402
(8,925)
(7,914)
(6,352)
1,731,195
(624,509)
216,365
273,218
963,627
902,493
(624,509)
(408,143)
(134,925)
828,702
1,731,195
REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
308
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
NERACA/ ON BALANCE A
II
Saldo/ Balance
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Table 9.2.a. Disclosure of Maturity Profile for Foreign 31-Dec-13
Pos-pos/ Posts
No
I
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
NERACA/ ON BALANCE A
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
4
Surat Berharga/ Securities
5
8,520
8,520
-
-
-
-
620,670
620,670
-
-
-
-
1,187,291
858,701
328,590
-
-
-
10,858
6,107
3,187
1,564
-
-
Kredit yang diberikan/ Loan
5,598,996
438,957
1,269,674
643,368
1,462,216
1,784,780
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
210,856
79,575
102,557
23,754
4,971
-
7
Lain-lain/ Others
4,662
4,662
-
-
-
-
7,641,852
2,017,192
1,704,008
668,685
1,467,187
1,784,780
4,137,688
2,764,542
207,379
10,507
2,243
1,153,016
-
-
-
-
-
-
365,100
304,250
60,850
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,089,936
473,386
-
608,500
1,521,250
486,800
189,856
69,712
95,293
19,880
4,971
-
11,537
300
11,237
-
-
-
Total Kewajiban/ Total Liabillities
7,794,117
3,612,190
374,760
638,887
1,528,464
1,639,816
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet
(152,265)
(1,594,998)
1,329,248
29,798
(61,277)
144,964
2,343,936
1,736,838
211,025
146,892
200,501
48,680
-
-
-
-
-
-
2,343,936
1,736,838
211,025
146,892
200,501
48,680
943,275
273,963
342,003
144,143
146,656
36,510
-
-
-
-
-
-
943,275
273,963
342,003
144,143
146,656
36,510
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet
1,400,661
1,462,875
(130,977)
2,749
53,845
12,170
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)]
1,248,396
(132,124)
1,198,271
32,547
(7,432)
157,134
(132,124)
1,066,147
1,098,694
1,091,262
1,248,396
Total Aset/ Total Assets B.
II
Saldo/ Balance
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7
Lain-lain/ Others
REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities
Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
309
31-Dec-12
Pos-pos/ Posts
No
I
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
5,808
5,808
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
428,891
428,891
-
-
-
-
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
833,998
573,772
-
-
-
260,226
4
Surat Berharga/ Securities
22,789
20,439
2,350
-
-
-
5
Kredit yang diberikan/ Loan
3,972,723
213,947
1,110,675
415,958
1,213,430
1,018,713
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
207,212
105,329
58,089
17,730
26,063
-
7
Lain-lain/ Others
2,791
2,791
-
-
-
-
5,474,212
1,350,977
1,171,114
433,689
1,239,494
1,278,939
2,810,746
1,795,086
138,828
8,578
678
867,576
-
-
-
-
-
-
96,380
96,380
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Aset/ Total Assets B.
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
1,877,149
142,309
289,140
674,660
481,900
289,140
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
191,931
98,088
50,227
17,553
26,063
-
7
Lain-lain/ Others
233,722
393
233,230
99
-
-
5,209,927
2,132,255
711,425
700,890
508,641
1,156,716
264,285
(781,278)
459,689
(267,202)
730,853
122,223
2,170,940
1,931,506
185,317
24,288
23,709
6,120
-
-
-
-
-
-
2,170,940
1,931,506
185,317
24,288
23,709
6,120
929,173
413,132
472,015
28,123
15,903
-
-
-
-
-
-
-
929,173
413,132
472,015
28,123
15,903
-
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet
1,241,767
1,518,374
(286,699)
(3,835)
7,807
6,120
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)]
1,506,052
737,096
172,991
(271,037)
738,659
128,343
737,096
910,086
639,050
1,377,709
1,506,052
Total Kewajiban/ Total Liabillities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities
Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
310
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
NERACA/ ON BALANCE A
II
Saldo/ Balance
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 9.2.b. Disclosure of aturity Profile for Foreign Currency – Bank Consolidated with subsidiaries 31-Dec-13
Pos-pos/ Posts
No
I
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
NERACA/ ON BALANCE A
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
4
Surat Berharga/ Securities
5
8,939
8,939
-
-
-
-
620,670
620,670
-
-
-
-
1,187,291
858,701
328,590
-
-
-
10,858
6,107
3,187
1,564
-
-
Kredit yang diberikan/ Loan
5,804,089
438,957
1,270,506
646,593
1,472,431
1,975,603
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
210,856
79,575
102,557
23,754
4,971
-
7
Lain-lain/ Others
7,013
7,013
-
-
-
-
7,849,716
2,019,962
1,704,839
671,910
1,477,401
1,975,603
4,050,064
2,676,918
207,379
10,507
2,243
1,153,016
-
-
-
-
-
-
365,100
304,250
60,850
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,385,070
473,386
-
842,727
1,582,158
486,800
189,977
69,833
95,293
19,880
4,971
-
11,537
300
11,237
-
-
-
Total Kewajiban/ Total Liabillities
8,001,749
3,524,688
374,760
873,114
1,589,372
1,639,816
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet
(152,033)
(1,504,725)
1,330,079
(201,203)
(111,971)
335,786
2,343,936
1,736,838
211,025
146,892
200,501
48,680
-
-
-
-
-
-
2,343,936
1,736,838
211,025
146,892
200,501
48,680
943,275
273,963
342,003
144,143
146,656
36,510
-
-
-
-
-
-
943,275
273,963
342,003
144,143
146,656
36,510
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet
1,400,661
1,462,875
(130,977)
2,749
53,845
12,170
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)]
1,248,628
(41,851)
1,199,102
(198,454)
(58,126)
347,956
(41,851)
1,157,251
958,797
900,672
1,248,628
Total Aset/ Total Assets B.
II
Saldo/ Balance
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7
Lain-lain/ Others
REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities
Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
311
31-Dec-12
Pos-pos/ Posts
No
I
< 1 bulan < 1 Month
> 12 bulan > 12 Months
Aset/ Asset 1
Kas/ Cash
5,963
5,963
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement on Bank of Indonesia
428,891
428,891
-
-
-
-
3
Penempatan pada bank lain/ Placements on Other Banks
833,998
573,772
-
-
-
260,226
4
Surat Berharga/ Securities
22,789
20,439
2,350
-
-
-
5
Kredit yang diberikan/ Loan
4,141,561
213,947
1,111,776
420,078
1,220,434
1,175,326
6
Tagihan lainnya/ Others Bills
207,212
105,329
58,089
17,730
26,063
-
7
Lain-lain/ Others
3,437
3,437
-
-
-
-
5,643,851
1,351,778
1,172,215
437,809
1,246,498
1,435,552
2,757,118
1,741,458
138,828
8,578
678
867,576
-
-
-
-
-
-
96,380
96,380
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Aset/ Total Assets B.
Kewajiban/ Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga/ Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia/ Liabilities on Bank of Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities on Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan/ Securities Issued
5
Pinjaman yang Diterima/ Borrowing
2,104,946
142,309
289,140
674,660
530,090
468,747
6
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
192,005
98,162
50,227
17,553
26,063
-
7
Lain-lain/ Others
233,722
393
233,230
99
-
-
5,384,171
2,078,702
711,425
700,890
556,831
1,336,323
259,680
(726,924)
460,790
(263,082)
689,667
99,229
2,170,940
1,931,506
185,317
24,288
23,709
6,120
-
-
-
-
-
-
2,170,940
1,931,506
185,317
24,288
23,709
6,120
929,173
413,132
472,015
28,123
15,903
-
-
-
-
-
-
-
929,173
413,132
472,015
28,123
15,903
-
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference Between Charges with Liabilities in the Balance Sheet
1,241,767
1,518,374
(286,699)
(3,835)
7,807
6,120
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)]
1,501,447
791,450
174,092
(266,917)
697,473
105,349
791,450
965,541
698,625
1,396,098
1,501,447
Total Kewajiban/ Total Liabillities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference Between Assets with Liabilities in the Balance Sheet REKENING ADMINISTRATIF/ ADMINISTRATIVE ACCOUNT A.
Tagihan Rekening Administratif/ Administrative Account 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Claims
B.
Kewajiban Rekening Administratif/ Administrative Account Liabilities 1
Komitmen/ Commitment
2
Kontijensi/ Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Liabilities
Selisih Kumulatif/ Cummulative Difference
312
Jatuh Tempo/ Due Date > 1 bln s.d. > 3 bln s.d. > 6 bln s.d. 3 bln 6 bln 12 bln > 1 Month till > 3 Month till > 6 Month till 3 Months 6 Months 12 Month
NERACA/ ON BALANCE A
II
Saldo/ Balance
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Induk
Parent Company Consolidated Financial Statements
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
315
CONSOLIDATED BALANCE SHEET Resona Holdings, Inc. and consolidated subsidiaries March 31, 2013
Millions of U.S. dollars (Note 1)
Millions of yen 2013
2013
¥ 2,707,761 246,323 439,726 696,538 — 11,335,875 25,782,695 76,340 1,158,028 307,088 51,860 169,357 608,435 (379,863) (338) ¥43,199,830
$ 35,999 1,954 4,003 8,368 2 108,245 281,630 720 9,313 3,267 462 1,874 5,739 (3,248) (1) $458,331
Liabilities and Net Assets: Liabilities: Deposits (Notes 13, 15, 29 and 35) ..................................................................... ¥35,384,871 Negotiable certificates of deposit (Note 29) .......................................................... 1,301,400 Call money and bills sold (Notes 4 and 29) .......................................................... 250,602 Payables under repurchase agreements (Notes 13 and 29) ................................. 38,992 Payables under securities lending transactions (Notes 13 and 29) ....................... — Trading liabilities (Notes 5, 29 and 30) .................................................................. 346,073 Borrowed money (Notes 13, 16 and 29) .............................................................. 671,869 Foreign exchange liabilities (Notes 8 and 29)........................................................ 1,463 Bonds (Notes 17 and 29)..................................................................................... 716,429 Due to trust account (Note 29)............................................................................. 448,793 Other liabilities (Notes 13, 16, 18, 29 and 30)....................................................... 1,126,413 Reserve for employees’ bonuses ......................................................................... 18,182 Reserve for employees’ retirement benefits (Note 31) .......................................... 12,940 Other reserves (Note 19) ...................................................................................... 39,504 Deferred tax liabilities (Note 27) ............................................................................ 240 Deferred tax liabilities for land revaluation (Note 21).............................................. 23,690 Acceptances and guarantees (Notes 20 and 29) ................................................. 539,855 Total Liabilities ........................................................................................... 40,921,325
¥34,523,604 1,337,560 408,527 11,998 345,063 273,269 1,512,904 2,051 797,076 354,818 1,089,568 13,943 12,481 41,358 125 23,713 608,435 41,356,500
$376,194 13,835 2,664 414 — 3,679 7,142 15 7,616 4,771 11,975 193 137 419 2 251 5,739 435,055
340,472 237,082 1,086,691 (86,849) 1,577,397 92,243 27,124 41,303 (4,629) 156,042
3,619 2,520 13,985 (952) 19,173 1,983 386 438 (46) 2,762
Net Assets (Notes 22, 33 and 36): Capital stock ....................................................................................................... Capital surplus .................................................................................................... Retained earnings................................................................................................ Treasury stock ..................................................................................................... Total stockholders’ equity ............................................................................. Net unrealized gains on available-for-sale securities (Note 6) ................................ Net deferred gains on hedges.............................................................................. Revaluation reserve for land (Note 21).................................................................. Foreign currency translation adjustments ............................................................. Total accumulated other comprehensive income ..........................................
340,472 237,082 1,315,470 (89,596) 1,803,428 186,573 36,319 41,260 (4,350) 259,803
Minority interests in consolidated subsidiaries ......................................................
126,072
109,890
1,340
Total Net Assets.........................................................................................
2,189,304
1,843,329
23,275
Total Liabilities and Net Assets ....................................................................... ¥43,110,629
¥43,199,830
$458,331
See accompanying notes to the consolidated financial statements.
316
2012
Assets: Cash and due from banks (Notes 3, 13 and 29)................................................... ¥ 3,386,146 Call loans and bills bought (Notes 4 and 29) ........................................................ 183,822 Monetary claims bought (Note 29) ....................................................................... 376,537 Trading assets (Notes 5, 13, 29 and 30) .............................................................. 787,139 Money held in trust .............................................................................................. 200 Securities (Notes 6, 13 and 29) ........................................................................... 10,181,599 Loans and bills discounted (Notes 7, 13, 14, 29 and 35) ..................................... 26,490,121 Foreign exchange assets (Notes 8 and 29) .......................................................... 67,782 Other assets (Notes 9, 13, 29, 30 and 31) .......................................................... 876,023 Tangible fixed assets (Notes 10, 12, 21 and 28) ................................................... 307,328 Intangible fixed assets (Notes 11, 12 and 28)....................................................... 43,498 Deferred tax assets (Note 27) .............................................................................. 176,269 Customers’ liabilities for acceptances and guarantees (Notes 20 and 29) ............ 539,855 Reserve for possible loan losses (Note 29) ........................................................... (305,532) Reserve for possible losses on investments ......................................................... (161) Total Assets ....................................................................................................... ¥43,110,629
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME Resona Holdings, Inc. and consolidated subsidiaries For the fiscal year ended March 31, 2013
Millions of U.S. dollars (Note 1)
Millions of yen 2013
2012
2013
¥491,990 21,639 181,932 3,542 53,466 80,743
¥520,239 23,497 171,696 11,558 52,212 73,217
$5,230 230 1,934 37 568 858
Total Income ......................................................................................................... Expenses: Interest expenses (Note 23) ......................................................................................... Fees and commissions ................................................................................................ Trading expenses ........................................................................................................ Other operating expenses (Note 25) ............................................................................ General and administrative expenses........................................................................... Other expenses (Note 26) ............................................................................................
833,315
852,420
8,859
48,920 52,944 1,357 12,185 361,645 71,912
56,257 52,010 — 15,709 360,914 94,231
520 562 14 129 3,844 764
Total Expenses .....................................................................................................
548,966
579,123
5,836
Net income before income taxes and minority interests...................................... Income Taxes (Note 27): Current ........................................................................................................................ Deferred ......................................................................................................................
284,348
273,297
3,023
47,627 (43,732)
12,522 2,593
506 (464)
Income: Interest income (Note 23)............................................................................................. Trust fees..................................................................................................................... Fees and commissions ................................................................................................ Trading income (Note 24) ............................................................................................. Other operating income (Note 25) ................................................................................ Other income (Note 26) ...............................................................................................
Total income taxes................................................................................................
3,895
15,116
41
Net income before minority interests .....................................................................
280,453
258,180
2,981
Minority interests in net income .............................................................................
5,312
4,518
56
Net income ................................................................................................................
¥275,141
¥253,662
$2,925 U.S. dollars (Note 1)
Yen
Per common share information: Net income per share (Basic) (Note 33) ................................................................................. ¥105.71 Net income per share (Diluted) (Note 33)............................................................................... 72.52 Cash dividends per share applicable to the fiscal year (Notes 22 and 36).............................. 12.00
¥96.56 68.36 12.00
$1.12 0.77 0.12
See accompanying notes to the consolidated financial statements.
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Resona Holdings, Inc. and consolidated subsidiaries For the fiscal year ended March 31, 2013
Millions of U.S. dollars (Note 1)
Millions of yen 2013
2012
2013
Net income before minority interests ..................................................................... Other comprehensive income (Note 32): Net unrealized gains on available-for-sale securities ................................................. Net deferred gains on hedges .................................................................................. Revaluation reserve for land ..................................................................................... Foreign currency translation adjustments ................................................................. Share of other comprehensive income of affiliates accounted for using the equity method.........................................................................................
¥280,453
¥258,180
$2,981
94,361 9,194 — 14,597
30,463 10,772 3,366 (1,872)
1,003 97 — 155
(3)
(26)
(0)
Total other comprehensive income .......................................................................
118,149
42,703
1,256
Total comprehensive income (Note 32) ...................................................................
¥398,602
¥300,884
$4,237
Comprehensive income attributable to (Note 32): Owners of the parent ............................................................................................... Minority interests ......................................................................................................
¥378,945 19,657
¥298,056 2,827
$4,028 208
See accompanying notes to the consolidated financial statements.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
317
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN NET ASSETS Resona Holdings, Inc. and consolidated subsidiaries For the fiscal year ended March 31, 2013
Millions of U.S. dollars (Note 1)
Millions of yen 2013
2012
2013
Net assets (Note 22): Stockholders’ equity: Capital stock: Balance at the beginning of the fiscal year .................................................... ¥ 340,472 Changes during the fiscal year Total changes during the fiscal year ........................................................... —
¥ 340,472
$ 3,619
—
—
Balance at the end of the fiscal year ............................................................. ¥ 340,472
¥ 340,472
$ 3,619
¥ 237,082
$ 2,520
(0) 0
(0) 0
Capital surplus: Balance at the beginning of the fiscal year ................................................... ¥ 237,082 Changes during the fiscal year Disposal of treasury stock ......................................................................... (0) Transfer from retained earnings to capital surplus ...................................... 0 —
—
—
Balance at the end of the fiscal year.............................................................. ¥ 237,082
¥ 237,082
$ 2,520
¥ 879,381
$11,553
(46,894) 253,662 542 (0) 207,309
(493) 2,925 0 (0) 2,432
¥1,086,691
$13,985
¥
$
Total changes during the fiscal year ...........................................................
Retained earnings: Balance at the beginning of the fiscal year ................................................... ¥1,086,691 Changes during the fiscal year Dividends paid .......................................................................................... (46,404) Net income ............................................................................................... 275,141 Reversal of revaluation reserve for land...................................................... 42 Transfer from retained earnings to capital surplus ...................................... (0) Total changes during the fiscal year ........................................................... 228,778 Balance at the end of the fiscal year.............................................................. ¥1,315,470 Treasury stock: Balance at the beginning of the fiscal year .................................................... ¥ Changes during the fiscal year ...................................................................... Purchase of treasury stock ........................................................................ Disposal of treasury stock ......................................................................... Total changes during the fiscal year ........................................................... Balance at the end of the fiscal year.............................................................. ¥
(86,849) (3,449) 701 (2,747) (89,596)
Total stockholders’ equity: Balance at the beginning of the fiscal year .................................................... ¥1,577,397 Changes during the fiscal year ...................................................................... (46,404) Dividends paid .......................................................................................... Net income ............................................................................................... 275,141 Purchase of treasury stock ........................................................................ (3,449) Disposal of treasury stock ......................................................................... 701 Reversal of revaluation reserve for land...................................................... 42 Total changes during the fiscal year ........................................................... 226,031 Balance at the end of the fiscal year.............................................................. ¥1,803,428 See accompanying notes to the consolidated financial statements.
318
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
(86,847)
(36) 7 (29)
(2) 0 (1) ¥
(86,849)
(923)
$
(952)
¥1,370,089
$16,770
(46,894) 253,662 (2) 0 542
(493) 2,925 (36) 7 0
207,307 ¥1,577,397
2,403 $19,173
(Continued) Millions of U.S. dollars (Note 1)
Millions of yen 2013
2013
2012
Accumulated other comprehensive income: Net unrealized gains on available-for-sale securities: Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥ Changes during the fiscal year Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year .....................
94,330
30,416
Total changes during the fiscal year ....................................................................
94,330
30,416
1,002
¥
92,243
$ 1,983
¥
16,352
$
92,243
Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥ 186,573 Net deferred gains on hedges: Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥ Changes during the fiscal year Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year .....................
27,124
¥
61,826
$
980 1,002
288
9,194
10,772
Total changes during the fiscal year ....................................................................
9,194
10,772
Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥ Revaluation reserve for land: Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥ Changes during the fiscal year Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year .....................
36,319
¥
27,124
$
386
41,303
¥
38,479
$
439
Total changes during the fiscal year .................................................................... Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥ Foreign currency translation adjustments: Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥ Changes during the fiscal year Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year ..................... Total changes during the fiscal year .................................................................... Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥
(42)
2,824
(42)
2,824
41,260 (4,629)
¥ ¥
(0) (0) $
438
(4,468)
$
(49)
(161)
279 (4,350)
(161) (4,629)
Total accumulated other comprehensive income Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥ 156,042 Changes during the fiscal year Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year ..................... 103,761
97
41,303
279 ¥
97
2 $
2 (46)
¥ 112,190
$ 1,658
43,851
1,103
103,761
43,851
1,103
Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥ 259,803 Minority interests in consolidated subsidiaries: Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥ 109,890 Changes during the fiscal year Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year ..................... 16,181
¥ 156,042
$ 2,762
¥ 110,273
$ 1,168
(383)
172
16,181
(383)
172
Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥ 126,072
¥ 109,890
$ 1,340
¥1,592,553
$19,597
(46,894) 253,662 (2) 0 542 43,468
(493) 2,925 (36) 7 0 1,275
Total changes during the fiscal year ....................................................................
Total changes during the fiscal year ....................................................................
Total net assets: Balance at the beginning of the fiscal year.............................................................. ¥1,843,329 Changes during the fiscal year Dividends paid.................................................................................................... (46,404) Net income......................................................................................................... 275,141 Purchase of treasury stock ................................................................................. (3,449) Disposal of treasury stock .................................................................................. 701 Reversal of revaluation reserve for land ............................................................... 42 Net changes except for stockholders’ equity during the fiscal year ..................... 119,943 345,974
250,776
3,678
Balance at the end of the fiscal year ....................................................................... ¥2,189,304
¥1,843,329
$23,275
Total changes during the fiscal year .................................................................... See accompanying notes to the consolidated financial statements.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
319
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Resona Holdings, Inc. and consolidated subsidiaries For the fiscal year ended March 31, 2013
Millions of U.S. dollars (Note 1)
Millions of yen 2013
Cash flows from operating activities: Income before income taxes and minority interests ........................................................ Adjustments for: Depreciation and amortization ....................................................................................... Impairment losses on fixed assets ................................................................................. Equity in earnings of investments in affiliates .................................................................. Decrease in reserve for possible loan losses .................................................................. Decrease in reserve for possible losses on investments ................................................. Increase (decrease) in reserve for employees’ bonuses .................................................. Increase in reserve for employees’ retirement benefits ................................................... Interest income (accrual basis) ....................................................................................... Interest expenses (accrual basis) ................................................................................... Net gains on securities .................................................................................................. Net foreign exchange losses (gains) ............................................................................... Net losses (gains) on disposal of fixed assets................................................................. Net increase in trading assets ........................................................................................ Net increase in trading liabilities ..................................................................................... Net decrease (increase) in loans and bills discounted ..................................................... Net increase in deposits ................................................................................................ Net decrease in negotiable certificates of deposit .......................................................... Net decrease in borrowed money (excluding subordinated borrowed money) ................ Net decrease (increase) in due from banks (excluding those deposited at Bank of Japan) ............................................................................................................ Net decrease in call loans and other .............................................................................. Net decrease in call money and other ............................................................................ Net increase (decrease) in payables under securities lending transactions ..................... Net decrease (increase) in foreign exchange assets ....................................................... Net increase (decrease) in foreign exchange liabilities..................................................... Net increase in straight bonds ....................................................................................... Net increase (decrease) in due to trust account ............................................................. Interest receipts (cash basis) .......................................................................................... Interest payments (cash basis) ....................................................................................... Other—net ....................................................................................................................
284,348
¥
273,297
$
3,023
28,402 679 (174) (74,330) (177) 4,239 459 (491,990) 48,920 (15,525) 30,677 105 (90,600) 72,803 (707,426) 861,267 (36,160) (839,034)
27,743 2,606 (191) (44,755) (800) (660) 889 (520,239) 56,257 (23,024) (54,714) (1,030) (59,029) 28,987 70,326 343,657 (87,050) (177,909)
301 7 (1) (790) (1) 45 4 (5,230) 520 (165) 326 1 (963) 774 (7,521) 9,156 (384) (8,920)
(31,755) 125,689 (130,929) (345,063) 8,558 (587) 52,820 93,975 498,915 (60,077) 204,307
228,113 98,095 (363) 345,063 (12,868) 295 8,954 (21,048) 520,729 (63,117) 251,813
(337) 1,336 (1,391) (3,668) 90 (6) 561 999 5,304 (638) 2,172 (5,397)
Subtotal .................................................................................................................
(507,661)
1,190,025
Income taxes paid .........................................................................................................
(30,889)
(34,627)
(328)
Net cash provided by (used in) operating activities .................................................. Cash flows from investing activities: Purchases of securities .................................................................................................. Proceeds from sales of securities................................................................................... Proceeds from redemption of securities ......................................................................... Increase in money held in trust ...................................................................................... Purchases of tangible fixed assets ................................................................................. Proceeds from sales of tangible fixed assets .................................................................. Purchases of intangible fixed assets .............................................................................. Proceeds from disposal of intangible fixed assets .......................................................... Other—net ....................................................................................................................
(538,550)
1,155,398
(5,725)
(27,930,944) 25,644,024 3,678,248 (200) (9,324) 1,906 (2,677) 29 (233)
(41,237,703) 36,553,559 3,385,689 — (9,283) 5,873 (4,546) — (348)
(296,948) 272,634 39,105 (2) (99) 20 (28) 0 (2)
Net cash provided by (used in) investing activities ...................................................
1,380,828
(1,306,760)
14,680
Cash flows from financing activities: Repayment of subordinated borrowed money ............................................................... Proceeds from issuance of subordinated bonds ............................................................ Repayment of subordinated bonds ................................................................................ Dividends paid ............................................................................................................... Dividends paid to minority stockholders of consolidated subsidiaries ............................. Purchases of treasury stock........................................................................................... Proceeds from sales of treasury stock ...........................................................................
(2,000) 44,756 (189,005) (46,404) (328) (3,449) 670
(10,000) 210,876 (94,096) (46,894) (421) (2) 0
(21) 475 (2,009) (493) (3) (36) 7 (2,081)
Net cash provided by (used in) financing activities ..................................................
(195,760)
59,461
Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents ..........................
112
(7)
1
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents........................................... Cash and cash equivalents at the beginning of the fiscal year .............................
646,629 2,590,131
(91,907) 2,682,038
6,874 27,537
Cash and cash equivalents at the end of the fiscal year (Note 3) ...........................
¥ 3,236,761
¥ 2,590,131
$ 34,411
See accompanying notes to the consolidated financial statements.
320
¥
2013
2012
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
321
RI SK MAN AG EMEN T SY S T EMS
RISK MANAGEMENT SYSTEMS
Based on the Group Risk Management Policy, each
Basic Approach to Risk Management
Group bank has established its own risk management policy
We deeply regret the serious concern and inconvenience
that is tailored to its operations, unique characteristics, and
that the injection of public funds in June 2003 caused the
the risks it must address. The risk management policies of
people of Japan, our customers, and other stakeholders.
Resona Holdings and Group banks create a basic frame-
Consequently, we have established the risk management
work for managing risk by defining the types of risk that
principles below to enhance our risk management systems
must be managed and establishing organizations or systems
and methods as well as risk control. Resona Holdings and
that manage risk.
other Resona Group companies conduct their risk manage-
Resona Holdings and Group banks have established risk
ment activities with an eye to securing the soundness of
management departments for managing different types of
operations and enhancing profitability.
risk, along with a Risk Management Division, to integrate the
1. We will not assume levels of risk in excess of our
management and control of all types of risk. Principal risk categories are outlined below, and each risk is managed
economic capital. 2. We will deal promptly with losses that we have
using a method that is tailored to its characteristics. Principal Group companies, other than the banks, have
incurred or expect to incur. 3. We will take risks appropriate for our earnings power.
also established risk management policies that are tailored to their own operations, special characteristics, and risks. In
Risk Management Policies and Systems
addition to establishing risk management systems and
Resona Holdings has established the Group Risk
frameworks, these policies establish guidelines for avoiding
Management Policy that serves as the Group’s basic risk
risks outside their fundamental business areas. These Group
management policy.
companies have also established risk management departments for managing different categories of risk and risk management divisions for comprehensive risk management.
Risk Management Methods Risk Category
Comprehensive risk management (setting risk limits, assessing risk, allocation of risk capital, etc.)
Credit risk
Risk of losses that arises when the value of assets (including off balance sheet assets) declines or is destroyed as a result of the deterioration of the financial position of obligors
Setting risk limits, credit rating system, portfolio management, credit analysis and management, etc.
Market risk
Risk of losses that may occur when the price of assets and liabilities (including off balance sheet assets and liabilities) change because of fluctuations in market risk factors, including interest rates, foreign currency exchange rates, and stock prices
Setting risk limits, setting loss limits, setting position limits, etc.
Liquidity risk
Risk of losses that may occur when a party has difficulty in raising the necessary funds or is forced to raise such funds at higher than normal rates
Recognition of liquidity emergencies, response system for emergencies, guidelines for liquidity risk management indicators, etc.
Operational risk
Risk of losses that may occur when internal processes, personnel, and/or systems function improperly or fail to function and when external factors result in such losses
Control self-assessments (CSAs), analysis of loss data, etc.
Processing risk
Risk of losses that may occur when management and/or staff fail to perform processing work accurately and when they cause accidents or commit fraud
Improvements in business processes, training and education, guidance for clerical operations, etc.
Systems risk
Risk of losses that may occur when computer systems are down or perform improperly and when fraud occurs
Control through systems risk management standards, preparation of contingency plans, etc.
Legal and compliance risks
Risk of losses that may occur when legal regulations and contracts are violated and when fraudulent contracts are concluded
Compliance checks, improvements through compliance programs, etc.
Trust asset management risk
Risk of losses that may occur when a trustee fails to fulfill his/her fiduciary responsibilities and does not exercise the due care expected of a prudent manager and, as a result, the trust assets are lost or otherwise impaired and compensation must be provided to the owners of the assets
Improvement in business processes, training and education, guidance for clerical operations, etc.
Other operational risk
Risk of losses that may occur when tangible assets are damaged or destroyed as a result of natural disasters, fires, or other contingencies and the risk of losses resulting from external criminal activities that cause losses to clients and must be compensated
Improvements in facilities to minimize risks of natural disasters and financial crime by outsiders, strengthening procedures, etc.
Risk of losses that may occur when reports in the media, rumors, false information, and unfounded reports have a detrimental effect on a company’s reputation
Dissemination of timely and appropriate information, monitoring of media, etc., preparation of crisis management systems.
Reputational risk
322
Definition
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Group Management by Resona Holdings Resona Holdings provides common guidance and direction
companies through prior consultation, thus controlling the
to all Group companies regarding risk management policies,
Group risk management framework. Furthermore, Resona Holdings controls risk taking by
standards, and systems. The Group management framework requires that Group
Group companies by requiring prior discussion of their limits
companies confer with Resona Holdings in advance of mak-
and guidelines. Group companies must make reports to
ing decisions on important matters related to risk manage-
Resona Holdings regarding the risk conditions and their man-
ment and base their decisions on those consultations.
agement on a regular and as-needed basis so that the holding company can provide guidance and direction as necessary.
In addition to providing direction to Group companies regarding risk management policies as well as rules, stan-
As shown by the chart below, we have formed risk man-
dards, and systems, Resona Holdings verifies risk manage-
agement divisions within Resona Holdings for managing
ment policies, rules, standards, and systems at all Group
each type of risk on a Groupwide basis.
[Group Risk Management Systems in Outline]
Resona Holdings
Board of Directors Representative Executive Officers Executive Committee
Committees and councils
Group Risk Management Committee Group Compliance Committee Housing Loan Management Committee Group Liquidity Risk Management Committee
Comprehensive risk management Management of each type of risk
Risk Management Division Credit Risk Management Division
Risk Management Division
Risk Management/ Business Process Reengineering/ Compliance Divisions
IT Planning Division
Compliance Division
Risk Management Division
Corporate Communications Division
1) Prior consultation system (Holding company — Group companies), 2) Reporting system (Group companies — Holding company), 3) Guidance/advice (Holding company — Group companies) Group banks and other Group companies
Risk category
Credit risk
Market risk
Liquidity risk
Processing risk
Systems risk
Legal and Trust asset compliance risks management risk
Other operational risk
Operational risk
Reputational risk
Resona Holdings Group Management Framework
1) Prior discussion system
Group companies must engage in prior discussion with Resona Holdings in the situations listed below. • When establishing or revising important risk management policies or rules • When establishing all types of risk-related limits and guidelines • When making decisions about other important risk management matters
2) Reporting system
• All Group companies must make periodic reports to Resona Holdings regarding the status of risks and risk management. • Reports are made as needed, for example, when critical risk management issues arise.
3) Guidance and advice
• Resona Holdings presents such Groupwide risk management items as policies, standards, and systems to all Group companies. • Resona Holdings provides individual guidance and advice as necessary, based on reports from Group companies.
COMPREHENSIVE RISK MANAGEMENT
Comprehensive Risk Management Systems
Basic Approach to Comprehensive Risk Management
Comprehensive risk management divisions have been
Comprehensive risk management measures and controls dif-
formed within Resona Holdings and the Group banks, and
fering kinds of risk from an overall perspective, and its objec-
each of these divisions is responsible for comprehensive risk
tive is to maintain the sound management of the Resona
management of the Group and the banks, respectively.
Group as a whole. To secure such sound management, the fundamental approach is to manage operations so as to maintain major types of risk within the limits of core capital.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
323
All Group banks measure the volume of credit risk, market
there are risks that cannot be quantified by statistical risk
risk, and operational risk using the risk management indica-
management methods. Based on this fact, Resona Holdings
tor value at risk (VaR*) and establish risk limits (make risk
and Group banks strive to study and understand the incom-
capital allocations) on these types of risk. Risk management
pleteness and specific weak points of the VaR method,
is conducted to control risk within these established limits.
thereby assessing and recognizing the impact of such limita-
When the Group banks set their risk limits, Resona
tions of their risk measurement. For risks that cannot be
Holdings holds prior consultation with each bank and verifies
identified or quantified by the VaR method, Resona Holdings
the details of the limits to be established to confirm the
conducts qualitative assessment through various stress
soundness of the Group as a whole. In addition, Resona
testing and the use of risk-assessment mapping. In this way,
Holdings receives periodic reports from the Group banks
Resona Holdings aims to enhance the quality of its compre-
regarding the status of risk management and confirms the
hensive risk management.
status of comprehensive risk management of the Group.
* VaR, or value at risk, is a risk management indicator that is calculated using statistical methods to measure the maximum loss that may occur with a specified confidence interval (probability) and over a specified period.
In addition, although the Resona Group is constantly working to improve the quality of risk measurement through various means, including the application of the VaR method,
[Resona Group’s Allocation of Risk Capital (Establishment of Risk Limits)] � Primary risks (credit risk, market risk (including equity investments), and operational risk) are controlled within the scope of Tier 1 capital. � Sufficient risk buffers in the form of the remainder of Tier 1 and Tier 2 are provided against the risk volume assumed under a stress test or the risks that are difficult to measure.
[ Risk Amounts Relative to Capital (Year ended March 31, 2013) ] (Billions of yen) 2,500 Tier 2
Assumptions for measuring the VaR
2,000
1,000
Tier 1
� Holding period
Market risk ¥120.7 billion Credit risk ¥342.6 billion
0
Risk Tolerance
Risk Capital
99%
* A 99.9% level is used as an auxiliary risk amount under stress conditions. Operational risk ¥62.0 billion
500
324
� Confidence interval
Soundness is secured by covering risks with Tier 1 capital, which is close to risk capital.
1,500
The adequacy of capital is assessed on the basis of management of the capital adequacy ratio and comprehensive risk management.
Risk Volume
Credit risk: 1 year Market risk: 10 days to six months, depending on the nature of assets Operational risk: 1 year
* Risk tolerance has been adjusted to capital (Tier 1 and Tier 2) for internal management purposes.
CREDIT RISK MANAGEMENT
Credit Risk Management Frameworks and Systems
Basic Approach to Credit Risk Management
The Credit Risk Management Division is in charge of manag-
We define credit risk as “a risk that arises when the value of
ing credit risk at Resona Holdings. This division collects
assets declines or is destroyed as a result of the deteriora-
information relating to credit and other risks from all Resona
tion of the financial position of obligors.”
Group banks and controls credit risk management in the
The Resona Group manages credit risk by maintaining
Resona Group while coordinating relevant activities through
appropriate earnings in relation to credit costs by accumulat-
effective planning and strategy formulation. When the divi-
ing sound and profitable assets through appropriate credit
sion identifies credit risk management issues through its
analysis and management. At the same time, by promoting
operations, it collaborates with the Risk Management
the thorough distribution of risk through accurate credit port-
Division in charge of comprehensive risk management within
folio management and controlling the amount of credit risk
the entire Group, on an as-required basis, to make appropri-
within appropriate limits, we aim to maintain the soundness
ate responses, such as instructing relevant Resona Group
of our operations.
banks and divisions to solve the issues. In addition, the
Positioning credit risk management as one of the most-
Credit Risk Management Division, regularly or on an as-re-
important management issues, Resona Holdings has formu-
quired basis, monitors the status of Groupwide credit risk
lated the Group Risk Management Policy. Based on this
and Group banks’ management. The results of such moni-
policy, the Resona Group establishes and upgrades its credit
toring are reported to the management of Resona Holdings
risk management systems and relevant procedures.
through the Executive Committee and other relevant
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
committees. Please note that for housing loans, which
past due or the business performance of obligors deterio-
account for a high percentage of the loan portfolio, the
rates, timely and appropriate reviews are conducted.
Groupwide Housing Loan Management Committee meets
Moreover, to accurately assess and measure the credit
periodically, with the objective of enhancing the sophistica-
risk of the Group’s credit portfolio, Group companies make
tion of credit risk management.
use of measures of exposure, the average credit loss
With the aim of complementing the aforementioned
amount, credit risk amounts, etc.
Groupwide structure and systems, Resona Group banks have in place effective credit risk management frameworks
Monitoring of Credit Risk
and systems consistent with the nature of their credit risk
Group banks monitor the credit risk standing of their cus-
management. Organizations responsible for credit risk man-
tomers by monitoring their fulfillment of contractual repay-
agement at Resona Group banks are credit committees and
ment schedules, their business performance, financial
credit risk management-related departments, which include
position, qualitative factors, and other indicators. Especially
divisions responsible for credit risk management, credit
for customers to which the Resona Group has major credit
analysis, and administration of problem loans.
exposure and may have a major impact on the Group’s
[Credit Risk Management System of the Resona Group Banks]
Reports Reports
To monitor the credit risk of the Group’s portfolio, related data is classified according to assigned credit rating, indus-
Branches and operating offices
try, region, and other criteria. Based on this classification,
Circulation of approval documents, applications for rating, etc.
Group banks calculate credit risk exposure, average credit
Departments in charge of credit analysis
Document approvals, verification of status of credit operations, etc.
Auditing
Portfolio monitoring, management of position limits, etc.
Credit risk management departments
a continuing basis.
Credit risk analysis and management
Departments responsible for monitoring problem assets
Supervision
loss amount, credit risk amounts, and other indicators and follow carefully and analyze changes in credit risk, concentrations of credit risk, and risk versus return conditions. Control and Mitigation of Credit Risk When screening applications for credit, Group banks exam-
Discussion of lending policies for major borrowers and reporting Credit Committee
Internal Auditing
Portfolio management
management, monitoring is carried out more strictly and on
Reports Auditing Council Supervision
Board of Directors
ine and gain a firm grasp of the applicant’s financial position, uses of funds, resources for the repayment of obligations, and other related matters, and, then taking account of special risk characteristics or other issues, perform appropriate credit analyses. To deal with concentrations of exposure to specific cus-
Credit Policy
tomers or groups of customers, in view of possible repercus-
The Resona Group, reflecting upon its experience of receiv-
sions for the Resona Group’s management, Group banks
ing a capital infusion with public funds, has established a
set credit limits, or credit ceilings, and adopt other measures
unified Group Credit Policy, which lays out a standard set of
to manage such circumstances.
basic principles for credit management for the Group as a
When we determine that certain customers need to be
whole. The Credit Policy describes in detail principles and
given special attention because of deterioration in perfor-
rules for credit operations with the objective of building a
mance or other circumstances, taking in account that pro-
sound portfolio of loans to SMEs and individuals that is well
viding business revitalization support is an important role of
diversified and yielding appropriate returns. Group Credit
financial institutions in society, Group banks make appropri-
Policy is frequently referred to in the daily operating proce-
ate provisions for potential credit losses and immediately
dures as well as on the occasions of internal training.
take steps to revitalize the customer’s business activities and recover credit to keep losses to an absolute minimum. In
Outline of Procedures for Credit Risk Management
addition, Group banks are taking active initiatives to reduce
Identification and Assessment of Credit Risk
credit risk by working to make improvements in the manage-
To accurately assess and measure credit risk, each Group
ment of customers’ business operations through providing
bank assigns a credit rating to every obligor and reviews this
support in the form of management consultation, manage-
rating at least once a year. Also, in cases where claims are
ment guidance, and management improvement activities.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
325
Internal Credit Ratings Outline of Internal Credit Ratings
calculated based on the PD* for each credit rating category,
Resona Group banks assess the credit risk of their custom-
and such estimated credit costs are used to measure and
ers based on their financial position and other factors in
manage the profitability of individual customer accounts. As
accordance with established rules, assigning one of 12
a result, the Group works to obtain earnings that are com-
notch ratings. These credit ratings reflect the obligor’s credit
mensurate with the credit risk taken.
risk standing, and they are used as one important criterion in
Various models used in such internal credit ratings are ver-
making judgments regarding the extension of credit.
ified at least once a year by the Credit Risk Management
Assignment of customers to the obligor classification is
Division for adequacy. The results of such verification are
based on their credit ratings. Since necessary write-offs and
reported to the management of Resona Holdings, and these
loan loss reserves are estimated based on the results of
risk models are subject to review and revision on an as-
self-assessments of asset quality, the internal credit rating
required basis.
system occupies an extremely important position as a basic
* PD is the probability of default of an obligor (in the case of a business corporation) in a certain credit rating category or the probability of default on a transaction that is part of a transactions pool (in the case of retail transactions) over a one-year period.
indicator for self-assessments as well as write-offs and provision of loan loss reserves. Expected credit costs are [Credit Rating Scale] Obligor Ratings
Obligor Category
Definition
Outstanding
Very high probability of meeting obligations; operations are stable
A
Superior
High probability of meeting obligations; operations are stable
B
Good
Sufficient probability of meeting obligations but, if the economy and business environment deteriorate substantially, there is a possibility this will have an effect on the obligor
Above average
There are no problems regarding the probability of meeting obligations, but, if the economy and the business environment deteriorate substantially, there is a possibility that the probability of meeting future obligations will decrease.
D
Average
There are no problems regarding the probability of meeting obligations for the time being, but, if the economy and business environment deteriorate substantially, there is a possibility that the probability of meeting future obligations will decrease.
E
Below average
There are no problems regarding the probability of meeting obligations at present, but there are elements of uncertainty regarding business performance and financial position, and, as a result of changes or other developments related to economic trends and the business environment, there is concern that problems may arise related to meeting future obligations.
F
Watch I
Business performance is weak or uncertain, and there are problems related to financial position and other matters; therefore, monitoring and attention are necessary going forward.
Watch II
Business performance is weak or uncertain, and there are problems related to financial position and other matters; therefore, close monitoring and attention are necessary going forward.
Special attention
Business performance is weak or uncertain, there are problems related to financial position and other matters regarding the obligor, and there are problems regarding lending conditions and meeting obligations.
SA
C
G
Normal
Watch
H I
Doubtful
At present, the obligor is not in bankruptcy but is experiencing management difficulties, the state of progress toward the implementation of management reform plans is not satisfactory, and, going forward, there is a strong possibility of bankruptcy.
J
Effectively Bankrupt
Although not, in fact, legally or formally, in bankruptcy, the obligor is effectively in bankruptcy, as it is recognized to be experiencing serious management difficulties, and there are no prospects for restructuring.
K
Bankrupt
The obligor is legally and formally in bankruptcy.
Outline of Rating Procedures
Specialised Lending
Corporate Exposures
In the case of non-recourse loans for which the nonexempt
For industrial corporations in general, business proprietor-
property is public infrastructure, tangible assets (such as
ships, financial institutions, and others, the Group uses a rat-
ships and aircraft), and/or commercial real estate, such
ing model to assign credit scores based on the obligor’s
loans are divided into four types—project finance, object
financial information. The Group decides on credit ratings
finance, commercial real estate lending, and highly volatile
based also on qualitative factors, ratings by external agen-
commercial real estate lending—and scoring models for
cies, the credit condition of related parties, and, the most
each of these four types are applied. For all of these four
important, the most up-to-date information that can be col-
types, indicators that are used as the basis for scoring
lected. In the case of governments, regional governments
include the loan to value (LTV) ratio (ratio of the loan expo-
and entities, and other obligors for which scoring based on
sure to the value of the assets) and the debt service cover-
rating models is not appropriate, ratings are assigned based
age ratio (DSCR, the ratio of the annual interest and principal
on financial strengths, taking account of the special features
to be paid to net income). In addition, qualitative and other
of these entities.
information, such as the viability of the underlying business activities and information on the nonexempt property, is also taken into account in deciding on ratings.
326
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Retail Exposures
LGD (Loss Given Default) Ratings
Exposure other than corporate exposure is divided into three
The Resona Group adopts an LGD rating approach which
categories—residential mortgage exposures, qualified
assigns a rating to an individual credit. Together with the
revolving retail exposures, and other retail exposure.
internal credit ratings, LGD ratings are used as criteria for
Exposures in each category that have similar risk character-
decision making in the assessment of individual credit while
istics are then organized into pools and risk management is
being applied in the monitoring of overall profitability for each
conducted for each of these pools.
customer account as well as in credit portfolio management. Individual credits are assigned with a rating in accordance
Equity Exposures
with their estimated collectibility as measured in LGD*2. A
The Group banks employ the PD/LGD method* for calculat-
high rating indicates low LGD, representing high collectibility
ing risk-weighted assets for their equity investments for rela-
at loan default, while a low rating indicates high LGD, repre-
tionship purposes (with the exception of those stocks for
senting low collectibility.
1
which other methods of calculation have been specified) and by the same method for corporate exposures.
Parameter Estimates The Group banks estimate and verify the PD for each inter-
Funds, Etc. (Equivalent Exposure Basis)
nal credit rating category in accordance with the stipulation
The Resona Group makes investments in equity investment
under the Notification on Capital Adequacy, based on their
trusts, bond investment trusts, and various types of other
combined past data. For retail exposures, PD is estimated
funds. In calculating risk-weighted assets for funds, the
for each of the loan pools defined by each bank. Such esti-
Group conducts a look-through (examination of the individu-
mates are used in the calculation of their capital adequacy
al assets underlying these funds) and, in principle, uses the
ratios. These parameters are also used for decision making
total amount of underlying individual risk-weighted assets as
concerning risk capital allocation and risk-adjusted asset
these funds. When the PD/LGD method is used to calculate
management by major business lines.
the risk-weighted assets of the underlying assets through
*1 The PD/LGD method is a method used for calculating risk-weighted assets by taking account of PD and LGD for each credit rating category. *2 LGD is the percentage of the loss at the time of default to the amount of exposure.
the conduct of a look-through, the credit rating is determined using a similar approach as applied to exposures to corporate exposures.
[Portfolio Classification and Internal Credit Ratings] Asset Classification
Corporate
Applicable Systems and Rules
Business with credit amount exceeding ¥100 million
Internal Credit and LGD Ratings
Self-employed Individuals
Self-employed individuals with credit amount exceeding ¥100 million
Internal Credit and LGD Ratings
Specialised Lending
Corporate Exposures
Definition
Enterprises
Sovereign
Project finance, object finance, commercial real estate lending, and highly volatile commercial real estate lending
Internal Credit Ratings
Central governments, central banks, government affiliated institutions, local public organizations, certain public corporations, credit guarantee corporations, Internal Credit and LGD Ratings international institutions, and others (Japan, overseas)
Financial Institution
Banks and securities companies (Japan, overseas)
Residential Mortgage
Loans for individuals to acquire residential real estate
Internal Credit and LGD Ratings
Unsecured card loans for individuals with a credit ceiling of less than ¥10 million
Qualifying Revolving Loans Retail Exposures Other Retail Exposures
Retail exposures (excluding exposures to those who are self-employed) other than loans to acquire residential real estate and qualifying revolving loans
Equity Exposures
Stocks held for relationship purposes
Rules for Retail Pool Management*
Exposures other than the above having a credit amount less than ¥100 million Internal Credit Ratings
* Internal credit ratings are applied to those enterprises classified as “other retail exposures.”
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
327
Portfolio Management Framework to Monitor and Eliminate Concentration
[Calculation of Credit Risk Volume]
Risks Credit portfolio management, which involves management of
Amount of credit exposure
the overall portfolio of loans and bills discounted, is one of
Information on coverage, recovery rate, etc.
the two pillars of credit risk management, with credit analysis
PD (by credit rating category)
and management being another pillar.
Default correlation
Overall status of the portfolio as measured by: Credit risk volume (UL) Average credit loss (EL)
Excessive concentrations of loans and bills discounted to certain obligors resulted in substantial credit losses, and, in light of the Group banks’ experience in receiving a capital
[General Image of the Distribution of Losses]
infusion with public funds, it has implemented a credit ceiling system that prevents excessive concentration of risk. Under on their respective financial strength to prevent the total credits they extend to a single obligor from exceeding the ceiling. Adherence by subsidiary banks to their respective ceilings is monitored on a regular basis. By analyzing the composition of our credit portfolio by
Frequency of losses
this system, Group banks established an upper limit based
Given the distribution of the credit exposure amount by obligor and default correlation, the distribution of frequency and the amount of losses are as shown here. Maximum loss based on a specified confidence interval Average credit loss Credit risk volume
such criteria as credit rating and industry classifications, we Amount of losses
regularly monitor changes in the amount of credit exposure and credit costs as well as the state of risks and returns.
Use of Portfolio Analysis Quantifying and Establishing Limits for Credit Risk
To promote the sophistication of risk management with such
The Resona Group calculates credit risk for its entire credit
initiatives as credit portfolio analysis, it is necessary to calcu-
portfolio using a model to quantify credit risk, and this is used
late the credit risk amount for individual obligors and indus-
for internal control purposes. Specifically, using the credit
tries. The Resona Group distributes the credit risk amount
amount, status of coverage, the ratio of recoveries, the PD by
measured for the entire credit portfolio to individual obligor
credit rating category, default correlations, and other data,
units, and, after compiling the risk by segment, uses these
the average credit loss (EL: expected loss) as well as the
data in portfolio analysis.
credit risk volume (UL: unexpected loss) are calculated, and limits are set on the volume of credit risk. The Resona Group controls quantified credit risk within this fixed limit.
Credit Analysis and Management Individual Credit Assessments
problem claims make decisions on the application. The
Credit analysis and management entail case-by-case credit
credit analysis divisions use an assessment system that
assessments, or the credit management of individual obli-
takes account of the potential obligor’s size, industry, and
gors. In handling credit operations, to make highly accurate
the level of credit risk.
and reliable credit assessments, Group bank branches engage in comprehensive evaluations of such quantitative
Obligor Management
information as financial statements and such qualitative
After credit has been granted, the Group banks monitor the
information as information about the business environment
use of loan proceeds and the fulfillment of lending conditions
and the quality of the management, along with assessments
as well as periodically assess business conditions and the
of how the loan will be used, the adequacy of repayment
status of company plans.
sources, lending conditions, and other matters.
328
Through the monitoring of the status of obligors’ credit
In cases where credit exposure and the level of credit risk
risk, the credit analysis divisions, on an as-required basis,
involved exceed certain established levels, the Head Office
formulate appropriate policies and specific measures. Based
divisions responsible for credit analysis and management of
on these policies and measures, the credit analysis divisions
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
provide necessary guidance to branch offices while monitor-
manage their business status. After assessing their ability to
ing their operations to assure that the guidance provided is
recover their business in an appropriate manner, the problem
closely observed. In particular, the credit analysis divisions
loan management division makes a decision on business
monitor large obligors more strictly and frequently, compared
revitalization or liquidation and claim collection. For obligors
with other obligors, due to the significant impact they could
whose business is deemed recoverable, the Group banks
have on its management and performance. In addition, the
provide as much support as possible for implementation of
credit analysis divisions conduct discussions with and make
restructuring plans. In addition, for those obligors behind in
reports to the Credit Committees with regard to the status of
their payments, the Group banks identify and analyze the
credit risk management and relevant policies for such obli-
reasons for this delay in payment, provide timely consultation
gors.
and advice, and take other initiatives to prevent prolongation
Resona Group banks, in principle, manage problem loans
of such delays. Especially in the case of SMEs, in view of the
in accordance with the significance of their credit risk. In
roles of financial institutions in society, the Group banks pro-
more specific terms, such claims are separately managed
vide support through detailed management consultation and
depending on their internal ratings and obligor classification
guidance as well as offer support for preparing management
assigned to them. For obligors falling below a certain rating
improvement plans, thus taking aggressive initiatives in help-
and obligor classification, the division responsible for prob-
ing them to revitalize their businesses.
lem loan management works to accurately monitor and
Self-Assessments, Write-Offs, and Reserves Self-Assessments of Asset Quality Self-assessments of asset quality involve assessing the indi-
attention) is added to the general reserve for possible loan losses.
vidual assets that Group banks hold and classifying them
• For exposure to doubtful obligors, Group banks subtract
according to the degree of risk in their recovery and impair-
the amount deemed recoverable based on the value of
ment with a view to fully understanding the condition of the
collateral upon disposal and the value of guarantees, and
banks’ assets and increasing their financial soundness.
then, based on the expected loss ratio calculated from
Self-assessments of asset quality are the means for credit
actual defaults over a specified period in the past, the
risk management as well as a preparatory step for compiling
Group banks estimate the amount of the expected loss
objective and accurate financial statements which fully reflect
over the coming three years and add this expected loss to
the write-offs and provisions of loan loss reserves necessitated by the results of such self-assessments.
the specific reserve for possible loan losses. • For exposure to effectively bankrupt and bankrupt obligors, Group banks subtract the amount deemed recover-
Criteria for Write-Offs and Reserves
able based on the value of collateral upon disposal and the
The Resona Group banks have established Criteria for Write-
value of guarantees and then either write off the unrecover-
Offs and Reserves, and, based on the results of their self-
able amount or add such amount to the specific reserve
assessments of asset quality, in principle, Group banks make
for possible loan losses.
write-offs of exposure and provisions to loan loss reserves. • For exposure to obligors classified as normal, Group banks
Rating
set aside provisions to loan loss reserves based on
A
expected losses calculated using the historical loan loss
B
rate for a specified period in the past. The amount of expected losses over the coming one-year period is added to the general reserve for possible loan losses. • For exposure to watch obligors, Group banks set aside provisions to loan loss reserves based on expected losses calculated using the historical loan loss rate for a specified period in the past. The amount of expected losses over the coming one-year period (or over the coming three-year period in the case of watch obligors requiring special
Obligor category
Claims category
Write-offs/reserves
SA
C
Normal
I (unclassified) Reserves are provided based on the expected credit loss rate*.
D E F G
Watch II
H
Special Attention
I
Doubtful
III
J
Effectively Bankrupt
IV
K
Bankrupt
The uncovered portion is provided for with reserves or write-offs*.
* For certain large obligors among Watch, Special Attention, and Doubtful borrowers, reserves are provided based on the discounted cash flow (DCF) method.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
329
Securitization Transactions The Resona Group, as noted below in this section, makes
into account changes in credit ratings, changes in market
investments in securitized credit risk assets and engages in
conditions, market liquidity conditions, and individual factors.
a range of other securitization transactions, including securi-
Please note that securitized products that are classified as
tization* transactions of accounts receivable and notes
re-securitized exposure are managed in the same way as
receivable as a financing method of our customers. Please
securitization exposure.
note that the method for calculating risk-weighted assets in securitization exposure (including re-securitization exposure),
Securitization Exposures Originated
as regards accounting policy and quantitative information,
by the Holding Company Group
etc., is contained in the section “Status of Capital Adequacy/
The Group banks, to control credit risk and interest rate risk
Basel 2 Data Section.”
of assets on the balance sheets, securitize housing loans
* The Notification on Capital Adequacy issued by the Financial Services Agency defines securitization transactions as follows. “Transactions in which the underlying assets are classified into two or more categories by the level of credit risk (from preferred to subordinated) and then sold, in part or in their entirety, to third parties. However, specialised lending claims are excluded from such transactions.” In addition, re-securitization transactions are specified to be “those securitization transactions in which a portion or all of the underlying assets are securitization exposure.”
and non-performing loans. In those cases where the Group holds a portion of such securitized claims, these claims may be included among securitization exposure. When assets held by the Group banks are securitized, various relevant laws and regulations are confirmed and judgments are made regarding the effects of risk transfer, the appropriateness of transaction schemes, and other considerations.
Securitization Exposures Held by the Holding Company Group as an Investor
Securitization Exposure as Sponsor
The Group banks may hold for investment purposes invest-
of Securitization Programs
ment products for which the underlying assets are housing
The Group banks offer asset-backed commercial paper
loans and commercial real estate. These may include instru-
(ABCP) programs and asset-based lending (ABL) programs
ments that are classified as securitization exposure. To man-
to enable its customers to raise funds through the securitiza-
age the risk of this exposure, criteria based on ratings issued
tion of their accounts receivable and notes receivable.
by qualified credit rating agencies (Eligible External Credit
Certain ABCP backup lines and ABL may be classified as
Assessment Institutions (ECAI)) have been established for
securitization exposure. When such transactions are con-
acquiring such securitized products and investment instru-
ducted, conditions regarding claims that can be securitized
ments. Position limits are established for the sake of con-
and originator criteria have been established. In addition,
trolling and diversifying risk. Also, securitized products in
confirmations are made regarding the absence of related
addition to general market risk (including interest rate risk,
risks, including the risk that claims may be contested by
exchange risk, and price fluctuation risk) may also have risks
third parties, risks of fraud—such as the non-existence of
that are particular to securitized products, including risk aris-
the actual claims—the risks of dilution of claims as a result of
ing from changes in the credit standing of an issuer, the con-
the return of goods, and the risk of claims being offset by
dition of underlying assets, and differences in syndication
counterclaims. Since the Group banks make arrangements
schemes. The risk management divisions gain an under-
for programs to liquefy assets to enable customers to raise
standing of these “structural features” and monitor “the con-
funds, they have an appropriate understanding of the “struc-
dition of the underlying assets” and “information that requires
tural features” that give rise to risks particular to securitized
continued surveillance related to these structural features.”
products. Also, Group banks have systems in place to gain
The risk management divisions also confirm that credit
an understanding of the “condition of the underlying assets”
enhancements are sufficient and conduct stress tests taking
at all times.
[Example of ABCP Program Scheme] Bank Backup line
Notes and accounts receivable Obligator
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Issue of ABCP Special-purpose company (SPC)
Originator (customer) Sales, etc., of goods
330
Transfer of claims
Payment for claims
Investors Payment
Credit Risk Mitigation Techniques Credit risk mitigation is possible by taking measures to pro-
managed by regular appraisal of their values. Additionally,
vide coverage for credit exposure, such as taking collateral,
guarantees of all types, agreements on bank transactions
guarantees, and other methods that supplement the obli-
that allow for a netting of unpledged deposits and loans obli-
gor’s credit standing and enhance the quality of credit expo-
gations, and cross-netting contracts for derivative transac-
sure.
tions and repurchase agreements are among the credit risk
Eligible collateral includes deposits held at Resona Group
mitigation techniques. The Resona Group considers profits
banks, Japanese Government Bonds and other bonds or
and cash flows generated by an obligor to be the primary
stocks of listed companies and other marketable securities,
source for repayments and makes efforts not to depend too
commercial bills, real estate, and other items. This pledged
much on collateral and guarantees for collecting and recov-
collateral is retained under strict standards and properly
ering credits.
Derivative Transactions Policies Regarding Setting Credit Lines
Policies Regarding Collateral
and Risk Capital Allocation
and Calculation of Reserves
Regarding counterparty risk in derivative transactions, the
In addition to the management of loans and other forms of
Group banks add this risk to the credit risk relating to loans
credit, Resona Group banks adhere to the strict control of
and other transactions with the same counterparty to super-
credit lines and the status of collateral pledged. Furthermore,
vise and manage credit risk in a comprehensive manner.
Resona Group banks calculate amounts of loan loss
Group banks make proper credit judgments and establish
reserves based on their criteria for self-assessments of asset
credit lines based on the Group Credit Policy, which estab-
quality, write-offs, and provisions of loan loss reserves.
lished the principles, rules, and guidelines for actions related to credit risk management. Unlike risk arising from loans and
Impact of Additional Collateral Required
other credit-providing activities, the credit risk amount arising
due to Deterioration of Own Credit Standing
from derivative transactions fluctuates according to market
In its market-related business activities such as derivative
trends. For this reason, the credit risk amount after transac-
transactions with collateral agreements, the Resona Group
tions have been conducted is monitored periodically accord-
works to manage counterparty risk through such frame-
ing to a method that takes account of the fair value and
works as establishing credit lines for individual counter-
future risks (the “current exposure” method). In transactions
parties. In the event that the Resona Group is forced to
with financial institutions, Group banks set credit lines based
additionally pledge qualified financial assets as collateral due
on the credit rating of such financial institutions, prevailing
to a deterioration in its credit standing, or that transaction
financial conditions, and other considerations. In addition,
volumes exceed, or are expected to exceed, the credit lines
the risk capital for derivative transactions is included in the
established due to market and transaction conditions, it will
risk capital allocated to credit and market risks.
review and adjust transactions with applicable counterparties or review and revise, if deemed necessary, policies relating to transactions of applicable financial products.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
331
MARKET RISK MANAGEMENT
Market Risk Management Methods
Basic Approach to Market Risk Management
All Group banks estimate the fair value of market transac-
Market risk is the risk of losses that may occur when the
tions and establish limits on risk capital, loss limits, and sen-
value of assets and liabilities (including off-balance sheet
sitivity*1 by types of instruments.
assets and liabilities) changes because of fluctuations in
In principle, the status of observance of various limits is
market risk factors, including interest rates, foreign currency
monitored on a daily basis and, in some cases, on a monthly
exchange rates, and stock prices.
basis, to ensure that limits are maintained and assess profits
The Resona Group works to maximize the profit it generates from market transactions while restraining the inherent
and losses. The potential loss amount based on certain stress scenarios is calculated on a regular basis.
losses that may arise from market transactions within a
Resona Holdings supervises risk in the Group as a whole,
specified limit. The objective of this approach is to simultane-
and, as necessary, provides guidance and advice to the
ously enhance the efficiency of its capital and ensure the
Group banks.
soundness of management of the Resona Group through
*1 The amount of fluctuation in the fair value of a market transaction corresponding to a change in market price indices. An example of this is basis point value (BPV), which reflects a change in fair value based on a 0.01% change in the interest rate.
the appropriate and strict management of market risk. [Group VaR Performance]
The VaR for Resona Bank, Saitama Resona Bank, and The Kinki Osaka Bank in the period from April 1, 2012 to March 31, 2013 was as follows.
Resona Bank (Billions of yen)
Period end Maximum
2.61 45.7
Trading transactions Banking transactions
5.19 55.5
Minimum
Average
1.84 31.3
2.96 45.4
* Excludes equity investments held for relationship purposes.
Trading transactions
Banking transactions
Confidence interval
99%
99%
Holding period
10 business days
20 business days
Observation period
One year
Five years
Risk measurement method
Historical Simulation Method Historical Simulation Method
Saitama Resona Bank (Billions of yen)
Period end Maximum
0.10 9.0
Trading transactions Banking transactions
0.14 9.6
Minimum
Average
0.02 8.0
0.06 8.7
* Excludes equity investments held for relationship purposes.
Trading transactions
Banking transactions
Confidence interval
99%
99%
Holding period
10 business days
20 business days
Observation period
One year
Five years
Risk measurement method
Historical Simulation Method Historical Simulation Method
The Kinki Osaka Bank (Billions of yen)
Trading transactions Banking transactions
Period end Maximum
0.00 7.1
0.18 8.8
Minimum
Average
0.00 6.7
0.07 7.5
* Excludes equity investments held for relationship purposes.
Trading transactions
Banking transactions
Confidence interval
99%
99%
Holding period
10 business days
125 business days
Observation period
One year
Five years
Risk measurement method
Historical Simulation Method Historical Simulation Method
Equity Exposures in the Banking Book For investments in funds in the banking book, which are held
Also, the middle office, which is independent of the front
for investment purposes or for relationship purposes, and for
office, supervises these investments by quantifying various
investments in equities, which are held for relationship pur-
risks on a portfolio basis. The Group banks calculate the risk
poses and other strategic objectives, the Resona Group
of price fluctuations using the VaR method, employing a
banks strictly select, only after prior analysis of each issuer,
holding period of 125 business days with a confidence inter-
such investments according to the rules and regulations set
val of 99%.
internally. In addition, to restrain excessive risk taking, the
Furthermore, for non-marketable securities held by the
Group banks set position limits in advance on such invest-
Resona Group banks, risks in association with holding such
ments, quantify the risk involved, and report such data to the
securities are being measured in terms of credit risk, regard-
management on a regular basis.
less of their type, such as available-for-sale securities and stocks of subsidiaries and affiliated companies.
332
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Interest Rate Risk in the Banking Book Risk Management Policies and Procedural Overview
Outline of Methods Used by Resona Group
With the aim of stabilizing and maximizing earnings, the
to Measure Interest Rate Risk in the Banking Book
Resona Group banks strive to manage interest rate risk in
The methods used by the Resona Group to measure interest
the banking book in an appropriate manner through close
rate risk in the banking book for internal control purposes
observation of interest rate fluctuations and overall economic
are outlined as follows:
conditions and optimal risk diversification. In principle, the
• Holding period:
Resona Group banks engage in derivative transactions primarily for the purpose of hedging risks. Detailed procedures
Resona Bank, Saitama Resona Bank: 20 business days The Kinki Osaka Bank: 125 business days
are the same as those followed in the risk management of
• Confidence interval: 99%
trading transactions: The Resona Group banks allocate risk
• Observation period: 5 years
capital and establish loss limits to restrain excessive risk
• Risk measurement methods: Historical Simulation Method
taking, while the middle office, independent of the front
• Other major assumptions: Among liquid deposits without
office, monitors interest rate and other risks, in principle, on
maturity dates, for those that have been held in accounts
a daily basis. In addition, the middle office monitors the sta-
for long periods (core deposits), Group banks estimate
tus of risk limit observance and earnings. The results of such
their balances with an internal model and calculate the
monitoring are regularly reported to the management to
interest rate risk for a maximum period of 10 years and an
assure appropriate risk management.
average period of five years. In addition, to calculate the
In addition to ordinary risk measurement, the Resona
interest rate risk of possible prepayments of housing loans,
Group banks regularly conduct stress testing to quantify the
future cash flows are estimated based on analysis of actual
impact of sudden changes in market conditions. The
records of the time intervals from the time loans were
Resona Group performs monitoring in conjunction with the
made to early repayments.
quantified amounts while applying the results of such quantification in its comprehensive risk management.
LIQUIDITY RISK MANAGEMENT
Assessment of Liquidity Risk
Basic Approach to Liquidity Risk Management
Resona Holdings and Group banks conduct assessments of
Liquidity risk is the risk of losses that may occur when a
the level of liquidity risk and make decisions as to whether
party has difficulty in securing the cash required for meeting
conditions are normal or in need of attention. When condi-
the cash flow requirements arising from the mismatching of
tions are found to be in need of attention, such conditions
the maturities of fund uses and fund sources and/or to cover
are further subdivided as follows: Phase 1 (Caution required),
an unexpected outflow of funds and, as a result, is forced to
Phase 2 (Concerned situation), and Phase 3 (Critical). After
raise funds at higher than normal rates, thus incurring losses
the level of liquidity risk has been identified, systems have
(cash management risk). Liquidity risk losses may also occur
been developed to take predetermined specific measures in
when dislocations and other problems in the market make it
a timely and appropriate manner.
impossible for parties to conduct transactions, and, as a
Also, in making such assessments regarding the level of
result, they are obliged to engage in transactions at highly
liquidity risk, we make comprehensive evaluations, analyzing
unfavorable prices (market liquidity risk).
the situation by looking at both Groupwide external factors
We have developed systems for management of liquidity
(the price of Resona Holdings stock, the Company’s credit
risk that require periodic and appropriate monitoring activi-
rating, reputational factors, the economic climate, and mon-
ties and reports to management. Resona Holdings, which is
etary policies) and internal factors (deposits and market bor-
responsible for overall management supervision, has estab-
rowings that indicate the stability of funds operation at
lished a liquidity risk management unit, and has developed
Group banks).
overall Group systems for managing liquidity risk.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
333
Liquidity Risk Indicators
Group banks make daily reports to Resona Holdings on the
All Group banks establish essential liquidity risk indices
status of principal liquidity risk indices.
based on their size and special characteristics as well as their liquidity condition, and use these to monitor liquidity. In
Response System for Liquidity Emergencies
addition, prior discussions are held with Resona Holdings as
To deal with liquidity emergencies, Resona Holdings con-
necessary to establish and manage guidelines for liquidity
venes a meeting of the Group Liquidity Risk Management
risk indices. Based on the understanding that it is particularly
Committee. Each of the Resona Group banks deals with
important to hold an ample volume of liquid assets to main-
liquidity emergencies in a similar way by convening meetings
tain stable funds operation, each of the Group banks has
of liquidity risk management committees. Moreover, in the
established guidelines for minimum levels of amounts of liq-
event that the emergency is a serious crisis or is likely to
uid assets they will hold, based on their size and nature of
become one, a Crisis Response Headquarters—headed by
their operations. These guidelines are followed strictly on a
the president—is formed to organize the response.
daily basis to implement smooth funds operation. Moreover,
OPERATIONAL RISK MANAGEMENT
potential and inherent risks and discussing measures to
Basic Approach to Operational Risk Management
prevent incidents that will have a major impact on business
Operational risk is the risk of losses that may occur when
or result in losses or inconvenience for our customers. We
internal processes, personnel, and/or systems function
also promote the full preparedness of our management sys-
improperly or fail to function and when external factors result
tems by including outsourced operations within the scope of
in such losses. Operational risks encompass a wide range,
our operational risk management activities. In addition, to
including processing, systems, legal, and compliance risks,
grasp the degree of the impact that potential operational
and such risks may arise in all business processes, prod-
risks might have on their businesses, we will quantify opera-
ucts, and services.
tional risks and use this information as a part of comprehen-
In dealing with operational risks, the Resona Group works
sive risk management.
to manage and reduce risks by identifying and evaluating [Classification of Operational Risk] Risk Categories Adopted by Resona Group
Processing risk
Fraud
• Embezzlement of customer deposits • Misappropriation of the bank’s assets • Intentional unauthorized trading, fabrication
Processing errors
• Loss due to processing error • Loss or accidental disposal of important items • Loss due to failure to meet due date
Systems risk
• Systems failure • Infection with computer viruses
Legal and compliance risks
• Loss due to violation of duty to explain • Misuse of a stronger bargaining position
Trust asset management risk
• Loss due to misfeasance • Failure to perform fiduciary duties • Violation of management guidelines
Disasters
• Cessation of business activities due to disaster or power outage
External crime
• Compensation for damage due to counterfeit or stolen cards • Damage due to robbery, theft
Other operational risk Defects of facilities and equipment
Human resources management
334
Specific Examples
(Possible internal and external examples)
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
• Damage to equipment due to natural disasters and terrorism • Loss compensation caused by defective equipment • Litigation over unpaid allowance for overtime work • Compensation for work-related accident cases • Settlement package for sexual harassment lawsuit, etc.
Operational Risk Management Structure
Responding to Emerging Risks
Resona Holdings provides guidance and advice to all
If an incident happens at a Group bank that may give rise to
Resona Group banks on their risk management structure
significant operational risks, a system is in place that requires
through prior consultations over their risk management poli-
making an initial report to management teams at the respec-
cies, rules and regulations, and important measures for
tive bank and Resona Holdings as well as any other relevant
operational risk management. It also monitors conditions of
parties. This system works to promote information sharing
operational risk with each Group bank and reports to the
regarding potential cases of operational risk by ensuring
management.
rapid reporting to management teams as well as relevant
Furthermore, Resona Holdings and each Group bank
parties.
maintain a structure in which the Board of Directors,
In the event that a risk materializes and has a substantial
Executive Committee, divisions responsible for comprehen-
impact on the business, under this system, we can endeavor
sive risk management, divisions responsible for managing
to make a rapid and appropriate initial response to prevent
each category of risk, and internal auditing departments play
further impact.
their clearly defined roles and ensure collaboration as well as mutual checking.
Operational Risk Control Self-Assessments We conduct operational risk assessments (Operational
Collection and Use of Loss Data
Risk—Control Self-Assessment [OpR-CSA]) and evaluate
The Resona Group uses unified Group standards to collect
the status of risks inherent in all operations (frequency of
loss data related to operational risks. Based on these data,
potential risks materializing and their impacts) as well as the
Group banks and Resona Holdings analyze operational risks
status of risk management (design of systems and their
that have become evident. In addition, to grasp the degree
operating condition) to handle inherent risks.
of the impact that potential operational risks might have on
Based on operational risk assessments, we work to make
their businesses, they use loss data to quantify operational
improvements in the status of controls based on a manage-
risks and use this information as a part of comprehensive
ment enhancement plan to prevent major incidents and, by
risk management.
establishing and monitoring a risk index, to identify the status of risk at an early stage.
Processing Risk Processing risk is the risk of losses that may occur when
Clerical work processing that occurs at branch offices is
management and/or staff fail to perform processing work
verified to ensure that internal control functions are working
accurately and when an accident or fraud occurs.
t o p re v e n t p ro c e s s i n g e r ro r s a n d m i s c o n d u c t .
Accurate and fast processing is necessary for banks to earn customer trust. To accurately and quickly handle the
Representatives from the Head Office’s administration departments visit branch offices to provide advice.
high-volume, extremely time-sensitive transaction processing
For risks that have occurred, we collect data on clerical
that arises in the wide spectrum of banking operations, we
errors and operational mistakes, and conditions for occur-
must have measures in place to control and minimize pro-
rence and degree of impact are scrutinized and assessed.
cessing risks. To this end, we are continuing to take initia-
After understanding all factors through a multifaceted analy-
tives to understand processing errors and other risks that
sis, operational processes are reviewed and training to pre-
have emerged and conduct monitoring activities.
vent recurrence is thoroughly implemented.
To prevent processing errors, the Group banks have pro-
On the other hand, in the case of inherent risks, we identi-
cessing procedures in place and conduct employee educa-
fy and assess such risks based on the status of control defi-
tion and training. Furthermore, the Group is promoting
ciencies that have been discovered, the actual situations in
systematization to reduce processing errors and carries out
practice based on on-site inspections, and other informa-
ongoing reviews of its work procedures and processing to
tion, and then develop corrective measures based on the
make them simpler and concentrate handling in specific
level of importance.
centers.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
335
Systems Risk Systems risk is the risk of losses that may occur when com-
management. Under these management systems, Group
puter systems are down or perform improperly as a result of
banks work to improve information security by taking quick
defects. Systems risk may also arise and result in losses
and appropriate action to deal with systems failure, by rais-
when computers are used improperly.
ing the quality of information systems to prevent failures,
Our basic approach to the management of systems risk is
establishing measures to prevent the spread of risk when
to examine risks that have occurred because of systems fail-
failures occur, and prevent the loss or leakage of customer
ure and make assessments, etc., of risks inherent in each
information. Further, we have a contingency plan in place to
type of system.
handle such emergencies as systems failures or disasters.
The Group banks have established systems risk management guidelines as the basis of their systems risk
Legal and Compliance Risks Legal and compliance risks are the risk of losses that may
Efforts to Prevent Financial Crime
occur when legal regulations and contracts are violated and
In recent years, incidence of financial crime has been on the
when fraudulent contracts are concluded. Such risk may
rise. The Resona Group has taken action to strengthen
also arise when improper conduct occurs, such as violation
identity verification to prevent disbursements with stolen
of the duty to give proper explanations to clients and
passbooks, money laundering, and the establishment of
improper use of a superior or advantageous position.
accounts for improper uses. We strive to protect the pre-
To manage legal and compliance risks, we identify,
cious assets of our customers, and as countermeasures to
assess, and gain an understanding of inherent risks as well
forged and stolen bank cards, we have implemented a ser-
as the risks that have already occurred, take appropriate
vice where individuals can set limits on the amount of money
measures to prevent such risks before they occur and pre-
that can be withdrawn from ATMs, a card lock service, and
vent recurrences, and work to monitor and reduce such
an IC card with a biometric verification function.
risks.
transfers, we have provided toll-free numbers in each of the
inherent risk for management and employees to raise their
Group banks for making related inquiries. We are also
awareness of compliance issues. Along with heightening the
accepting requests for return of such funds (when they
awareness of legal and compliance risks, we also have the
remain in the accounts of the perpetrators of these crimes),
Legal and Compliance Risk Management divisions and oth-
in accord with the Law for Relief to Persons Victimized by
ers conduct compliance checks and provide guidance and
Deceptive Transfer Requests.
advice with the objective of preventing the occurrence and
In addition, when customers begin transactions, we are
recurrence of such risks. Also, under the Group banks’ com-
beginning to request and receive pledges with clauses
pliance and other programs, verifications are made of the
(anti-social group clauses) that they are not currently linked
status of controls, and measures are taken to reduce risk
to and will not have future connections with anti-social
through initiatives, such as reflecting compliance in business
groups. If this pledge is broken and this corresponds to
processes and conduct of compliance programs.
anti-social forces, the Group banks have introduced a
Regarding legal and compliance risks that have occurred,
pledge with a clause (known as the “exclusion of anti-social
we identify and assess the impact of the occurrence of such
forces clause”) that provides the legal basis for taking stron-
risks and, after analysis of the related facts, take appropriate
ger steps to suspend transactions with such forces.
measures to prevent a recurrence. In addition, the Legal and Compliance Risk Management divisions compile and manage information related to lawsuits to provide for systems for gaining an accurate grasp of risks involved in such lawsuits and other litigation.
336
To deal with crimes involving deceptive requests for bank
Each of the Group banks conducts systematic training on
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Trust Asset Management Risk Trust asset management risk is the risk of losses that may
To manage trust asset management risk, the units in
occur when a trustee, in the course of managing trust
charge of such risk monitor periodically and manage the sta-
assets, fails to fulfill his/her fiduciary responsibilities and does
tus of compliance with management guidelines and the
not exercise the due care that is the responsibility of a pru-
appropriateness of asset management activities. For risks
dent manager, thus resulting in loss of trust assets and the
that have occurred, depending on the causes, we take steps
need to compensate clients for such losses.
needed to prevent recurrences by calling attention to these
In managing and administering trust funds, we are
matters in the relevant business units, reviewing business
required to fulfill our fiduciary responsibilities and provide
processes, conducting thorough training programs, and tak-
valuable advice to customers. Resona Bank’s principal busi-
ing other measures. For inherent risks, we implement
nesses are managing and administering important customer
reviews of the items being monitored and the frequency of
assets, including their pension funds, and we recognize that
monitoring with the objective of controlling and reducing risk.
the fulfillment of fiduciary responsibility is an especially
In addition, in the management and supervision of trust
important role. Risks inherent in the management of trust
asset management activities, we are examined by an exter-
assets, which are borne by trust managers, are in one or
nal auditing organization according to U.S. Statement on
more of the categories of processing, systems, and legal
Standards for Attestation Engagements No. 16 (SSAE 16),
and compliance risk. To fulfill their responsibilities, trust man-
and our trust asset management operations have been
agers must fulfill their fiduciary duties and have an aware-
found to be in compliance with that auditing standard.
ness of the risks of trust asset management. They are required to identify, assess, understand, manage, and work to reduce such risks from the perspectives of an understanding of risks that have occurred and inherent risks that may occur.
REPUTATIONAL RISK MANAGEMENT
Specifically, we strive to identify emerging reputational risk
Reputational risk is the risk of losses that may occur when
at an early date by checking for rumors on the Internet,
reports in the media, rumors, false information, and unfound-
speculative articles in the mass media, and other information
ed reports have a detrimental effect on a company’s reputa-
carried in various media. In addition, to prevent the appear-
tion.
ance of reputational risk as a result of the use of social
Reputational risk is linked to all other types of risk, and in
media, we have prepared our Social Media Policy.
the event that reputational issues arise, there is a possibility
When reputational risk materializes, we protect the inter-
that they could cause more unfavorable consequences than
ests of our stakeholders (shareholders, customers, and
might be expected, including loss of trust, a fall in share pric-
employees) with a quick and appropriate response to pre-
es, fewer transactions, and damage to the brand.
vent further impact. If there is a possibility that Group opera-
In the Resona Group, we position reputational risk as an
tions will be affected, and when the degree of crisis is high,
important area for management attention and take preven-
matters will be handled promptly by the Crisis Management
tive measures against the emergence of reputational risk by
System.
maintaining and enhancing trust through the timely and appropriate disclosure of information.
Responses to external inquiries are centralized at Resona Holdings, rather than at individual Group companies, so as to preserve the consistency of the Group’s information disclosure to the media.
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
337
C A PI TAL MAN AG EMEN T S YS T EMS
Resona Group’s Response to Capital Adequacy Regulations
the Basel 3 framework, which calls for enhancing both the
Capital adequacy regulations are a framework aimed at
quality and quantity of capital, is scheduled to be implement-
securing the soundness of financial institutions through
ed and applied to the banks that adopt domestic standards
enhancement of capital. This framework has three compo-
from March 2014 onward. The Resona Group continues to
nents: namely, minimum capital requirements, self-assess-
apply domestic standards with regard to the capital adequa-
ment and supervisory reviews, and market discipline
cy regulation for the time being, as it takes priority in secur-
enhanced through information disclosure.
ing the business model as a new financial services company
Taking account of the worldwide financial crisis after 2007,
To secure sufficient capital for the Resona Group, in line
concentrating in Japan. However, in order to secure a sound
with the framework, Resona Holdings has established a
capital surplus, the Resona Group shall engage in equity
“Basic Policy for Group Capital Management,” while all
capital management with an awareness of the international
Resona Group banks have established their own basic
uniform standards.
policies for capital management. These policies set forth
Trends in the Consolidated Capital Adequacy Ratio of Resona Holdings, Inc.
(1) taking actions for maintaining a sufficient level of capital, (2) taking actions for the proper capital assessment, and (3) taking initiatives for the accurate calculation of the capital
(%)
adequacy ratio (Note 1). The Group is also moving forward
16
with initiatives to enhance the level of risk management.
14 12
Method for Calculating the Capital Adequacy Ratio Resona Holdings, Inc. Resona Bank, Ltd. Saitama Resona Bank, Ltd. The Kinki Osaka Bank, Ltd.
Amount of Credit Risk Assets Foundation Internal Ratings-Based (F-IRB) Approach
Operational Risk Equivalent Assets
10
Capital adequacy ratio
14.67%
13.81% 10.20%
Tier 1 capital ratio
13.19% 11.21%
10.74% 9.32%
7.51%
8 6 4
Mar. 31, 2010
Mar. 31, 2011
Mar. 31, 2012
Mar. 31, 2013
The Standardized Approach (Note 2)
Note: The amount equivalent to market risk is not included since all Group banks apply the special measure for exempting inclusion. Notes: 1. The Resona Group’s method for calculating its capital adequacy ratio is outlined above. The capital adequacy ratio of Resona Holdings and Resona Group banks, as of March 31, 2013, was calculated according to the domestic standard of the Notification on the Consolidated Capital Adequacy Under Basel 2. Notes: 2. Under the Standardized Approach, the amount equivalent to operational risk is calculated based on “gross profit” for the previous three years. The “gross profit” is defined under the Notification on the Consolidated Capital Adequacy and differs from the “gross operating profit” that appears on the Resona Group’s financial statements.
Resona Group’s Capital Management The Resona Group will work to “secure sufficient capital
Looking ahead, the Resona Group will continue to manage its capital in an appropriate manner as described below.
both in terms of quality and quantity” as it “provides smooth Increase value for holders of common shares
financing to its domestic customers,” which is the mostimportant mission that it must fulfill as a financial institution. In addition, in May 2013, the Resona Group formulated the “Public Funds Full Repayment Plan”, which calls both for
Providing smooth financing to its customers
Resona’s capital management
full repayment and for increasing ordinary shareholders’ value. As conditions precedent to the Plan, as well as for purposes of ensuring sufficient equity capital under domestic standards based on Basel 3, the Resona Group shall have a target for equity capital management for the time being to secure the level of around 5.5% or higher common equity Tier 1 ratio and around 7.0% or higher Tier 1 ratio under international uniform standards.
338
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
Securing sufficient capital both in terms of quality and quantity
Full repayment of public funds
Governance and Implementation of the PDCA Cycle in Capital Management
(Risk Management Division) each play their respective rolls
Resona Holdings and all Group banks believe that, to main-
limits, monitoring compliance with these plans, analyzing
tain sound and stable business operations, securing suffi-
and evaluating the actual results, and assessing the level of
cient capital to cover the risk taken is extremely important.
capital adequacy.
such as deciding the capital adequacy ratio plans and risk
Accordingly, the Company manages the capital of the
These departments consider policies in response when
Resona Group to maintain the appropriate level of its capital
necessary, and, by conducting sufficient discussion with one
adequacy ratio.
another, they supervise the status of the capital and make
Specifically, departments in charge of capital adequacy
accurate and timely reports to the management.
ratio management (Financial Accounting Division) and
Accordingly, as a result of these activities, the Group is able
departments in charge of comprehensive risk management
to implement flexible measures to manage its capital.
[Capital Adequacy Assessment System of Resona Holdings, Inc.]
Capital Management Board of Directors Executive Committee
Comprehensive risk management (Economic capital)
Financial Accounting Division
ALM Committee
Risk Management Division
Capital adequacy ratio plan
(1) Deciding the plans Discussion/reporting
Risk limits plans
Monitoring
(2) Managing the process Discussion/reporting
Monitoring
Capital adequacy ratio results
(3) Managing the results Discussion/reporting
Confirmation of risk volume in compliance with risk limits
(4) Evaluating the adequacy Stress tests
Stress tests
Assessment of Capital Adequacy Discussion/reporting > Assessment using a matrix of capital adequacy ratios and risk volume > Assessment using stress tests on both capital adequacy ratios and risk volume
Reviewing the original plans and process management
Reviewing the original plans and process management
Capital adequacy ratio management (Regulatory capital)
(5) Re-examine the results In the event capital is not adequate or a problem is discovered through monitoring: Consider and implement remedial actions, such as review risk limits, risk asset controls, and raising additional capital, etc. Discussion/reporting
Note: Group banks also established the capital management systems that are composed of a department in charge of capital management and a department in charge of comprehensive risk management.
Resona Holdings and Resona Group banks evaluate the
as credit concentration, interest rate risk in the banking
“level of capital adequacy” from two perspectives: 1) man-
book, and other factors), we make comprehensive assess-
agement of the capital adequacy ratio based on the capital
ments of capital adequacy.
adequacy regulations and 2) comprehensive risk manage-
Under this system for capital management, during the fis-
ment. In addition, to prepare for risks that may emerge
cal year ended March 31, 2013, Resona Holdings and
under unforeseen conditions, we conduct a range of stress
Resona Group banks continued to secure a level of capital
tests to measure the impact under various scenarios, and,
sufficient for sustaining the sound and stable operation of
by taking account of the principal risks that are not taken
their business activities.
into account in the first perspective under capital rules (such
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
339
340
PT Bank Resona Perdania • Laporan Tahunan 2013
2013 Annual Report • PT Bank Resona Perdania
341
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Drive to Innovate
Menara Mulia, Lantai 5 & 6, Suites 501 & 601 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta 12930 T: +62 21 570 1958
www.perdania.co.id
2013
F: +62 21 570 1936
Laporan Tahunan Annual Report
PT Bank Resona Perdania