LAPORAN PERKEMBANGAN PERIODE OKTOBER 2015 – DESEMBER 2016 DIREKTUR EKSEKUTIF LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LP2M) Kompleks Villa Nuansa Indah No.9 Kel.Kubu Dalam Parak Karakah Kec.Padang Timur Padang Sumatera Barat Telp. 0751 – 30933 Email :
[email protected] Website : www.lp2m.or.id Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
Hewlett-Packard [Pick the date]
1
I. PENDAHULUAN
Dalam kurun periode Oktober 2015– Desember 2016, “ Bangkitnya Kepemimpinan Perempuan Akar Rumput” menjadi tema utama dalam periode ini. Upaya LP2M untuk memperkuat Co/kader lokal menjadi penggerak di komunitasnya untuk perubahan yang lebih baik mulai menuai hasil. Beberapa Co/kader lokal bahkan dipercaya dan terpilih menjadi “champion” menjadi “Pemudi Pelopor” tingkat provinsi Sumatera Barat dan “Perempuan Inspiratif” tingkat Kabupaten Tanah Datar dan UMKM berprestasi di Kota Sawahlunto.
Pada periode ini juga penguatan ekonomi perempuan melalui pengembangan usaha PUK (Perempuan Usaha Kecil-Mikro) terutama pengembangan tenun warna alam mulai menggeliat. Pemerintah Daerah di mana wilayah program dilaksanakan (Kab.Tanah Datar dan Kota Sawahlunto), mulai bersinergi dengan LP2M dalam pengembangan tenun (warna alam maupun sintetis). Selain itu, Koran lokal mulai mempublikasikan keberadaan LP2M, beberapa Co/Kader lokal dan beberapa kegiatan LP2M. Kerjasama dengan radio lokal sebagai media kampanye edukasi masyarakatpun sudah mulai terjalin. Tiga pendekatan baru advokasi dengan pendekatan tokoh/institusi adat dan agama serta forum parapihak melalui peningkatan kapasitas dan penyadaran tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi terus dilaksanakan. Penguatan perempuan muda melalui pengorganisasian/kelompok untuk mendorong pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak perempuan muda penuh dengan dinamika juga terus dilaksanakan. Pencapaian tersebut di atas tentu berkontribusi terhadap visi dan misi LP2M. Visi LP2M adalah Visi LP2M adalah “terwujudnya masyarakat sejahtera dan kritis yang adil dan setara gender, demokratis, anti diskriminasi, peduli sosial dan berkeadilan lingkungan”. Memperjuangkan akses, kesadaran kritis dan kontrol perempuan serta masyarakat marginal terhadap seluruh kebijakan dan sumber daya di ranah domestik dan publik, selanjutnya, membangun gerakan perempuan dan masyarakat sipil yang kuat dan independen sebagai kekuatan penyeimbang terhadap Negara dan pasar, merupakan misi yang akan berkontribusi terhadap pencapaian visi LP2M. Pencapaian selama periode Oktober 2015 - Desember 2016 akan diuraikan lebih lanjut pada Bab Perencanaan dan Capaian Program. Selain pencapaian, tantangan, pembelajaran dan laporan keuangan akan melengkapi laporan perkembangan tahunan ini.
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
2
II. PERENCANAAN DAN CAPAIAN PROGRAM
A. PERENCANAAN PROGRAM Perencanaan program Oktober 2015 - Desember 2016 mengacu pada hasil Perencanaan Strategis 20152018. Perencanaan program 2016 mempunyai 5 purpose,yakni : 1) Meningkatnya akses,partisipasi dan kontrol perempuan dalam siklus pembangunan dan perumusan kebijakan (aturan dan anggaran) ditingkat nagari/kelurahan/kota/kabupaten yang berkaitan dengan hak perempuan (kespro, ekonomi, politik, sosial budaya); 2) Adanya kebijakan yang mendukung hak perempuan dan masyarakat marginal; 3) Meningkatnya akses perempuan terhadap sumberdaya ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan perempuan dan keluarga; 4) Adanya dukungan kebijakan pemerintah daerah (nagari / desa / kelurahan, kab/kota) dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim peka gender, termasuk isu-isu WASH; dan 5) LP2M menjadi lembaga yang kredibel dengan reputasi yang tinggi dan berkelanjutan. Ada 17 output yang akan berkontribusi terhadap capaian ditingkat purpose. Output tersebut adalah : 1) Jarpuk/ KPUK terlibat dalam penilaian, perencanaan dan monev pembangunan ditingkat nagari/kelurahan kab/kota yang berkaitan dengan hak-hak perempuan, termasuk isu PRB & API peka gender; 2) KPUK/Jarpuk dan Community Organizer (CO) lokal memiliki kemampuan pengorganisasian perempuan dan masyarakat marginal serta advokasi; 3) Terbangunnya jaringan dengan LSM dan Kaukus Perempuan Parlemen yang berkaitan dengan HAM, HAP, (ekonomi, politik, sosial, budaya, HKSR, PRB & API), demokrasi; 4) Perempuan meningkat pemahaman dan kemampuannya dalam berpolitik praktis; 5) Meningkatnya pemahaman , kesadaran serta dukungan publik terhadap hak perempuan dan masyarakat marjinal; 6) Meningkatnya pemahaman pemerintah nagari/kelurahan/desa-kab/kota tentang hak perempuan dan masyarakat marginal; 7) Lembaga Keuangan Perempuan mampu menyediakan modal bagi pengembangan usaha dan kebutuhan perempuan; 8) Meningkatnya jiwa kewirausahaan dan keterampilan PUK dalam mengembangkan usaha; 9) Meningkatnya kemampuan PUK dalam mengakses program sumber daya ekonomi dari pemerintah dan swasta; 10) Meluasnya jaringan pemasaran PUK; 11) Meningkatnya peran LP2M untuk mendorong upaya PRB/WASH/ API peka gender di masyarakat dan pemerintah; 12) Meningkatnya kemampuan perempuan & masyarakat marginal terhadap manajemen pengurangan risiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan Iklim (API),termasuk isu WASH; 13) LP2M memiliki kerangka pengorganisasian masyarakat peka gender, terstruktur dan dijalankan secara konsisten; 14) LP2M memiliki kader dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai visi dan misi serta berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai LP2M; 15) LP2M konsisten dalam menerapkan nilai-nilai transparansi & akuntabilitas; 16) LP2M memiliki bank data (staf, kelompok dampingan, CO lokal, inventaris/asset, produk PUK, wilayah dampingan) dan diupdate secara periodik; 17) Adanya fund raising dari berbagai sumber. Perencanaan program dijabarkan dalam 6 (enam) program yang didukung pelaksanaannya oleh EU-Hivos, DFAT, Globalfund for Women, Maybank Foundation, SNV dan ASPBAE.
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
3
B. DESKRIPSI PROGRAM Berikut program yang sudah selesai dan sedang dilaksanakan : 1. Produksi dan konsumsi yang berkelanjutan dari kain tenun-tangan (Songket, Ulos, Lurik, Abaca, Ikat) yang dilakukan perempuan pengusaha di Indonesia dan Philipina (2012- Januari 2017) Lokasi : Kota Sawahlunto (Desa Balai Batu Sandaran, Lunto Timur, Bukik Gadang, Silungkang Oso, Kubang Utara Sikabu, Lumindai, Santur) dan Kab.Tanah Datar (Nagari Lubuak Jantan, Tanjung Bonai), kerjasama ASPPUK-Hivos-Uni Eropa. Tujuan umum program adalah berkontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di Indonesia dan Phillipine melalui promosi pengembangan rantai nilai kain tenun –tangan yang ramah
lingkungan. Mempromosikan produksi dan konsumsi yg berkelanjutan atas kain tenun- tangan ramah lingkungan di Indonesia dan Phillipina dengan penguatan praktek sukses SCP melalui rantai nilai dan pengembangan penciptaan lingkungan kebijakan yg ramah merupakan tujuan khusus program. 3 (tiga) hasil kegiatan yang akan dicapai adalah 1)Perempuan penenun (entrepreneur) di rantai nilai kain tenun-tangan mengadopsi standar jaminan kualitas dan produksi yang bisa mengurangi dampak lingkungan dan sosial dari produksi serta konsumsi; 2) Peningkatan 50% produksi dan penjualan kain tenun-tangan ramah lingkungan dari perempuan penenun target kepada konsumen tingkat propinsi, nasional dan international; 3) Pengambil kebijakan dan sektor swasta memiliki lebih banyak etika positif dan menyediakan support yang kondusif berupa kebijakan pembuatan kain tenun-tangan ramah lingkungan, termasuk pewarnaan alam dan penggunaan serat alami. Berikut kegiatan yang dilakukan : 1. Pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha komunitas serta pelatihan teknis: (pelatihan memproses pewarnaan alam, eco-coloring powder, liquid etract dan eco-fiber; pelatihan
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
4
teknik produksi, eco-designig untuk penenun tangan ramah lingkungan; pelatihan eco desaining; pelatihan marketing, pelatihan manajemen toko) 2. Pertemuan kelompok untuk penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengembangan usaha 3. Dialog dengan pemerintah lokal 4. Fasilitasi promosi dan penjualan melalu even pameran, media sosial (FB, twitter, website ‘tek Gadih) 5. Fasilitasi penjualan produk PUK melalui display showroom ‘tek Gadih. 2. Advokasi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Melalui Penguatan Kepemimpinan Perempuan Akar Rumput (2015-2019) Lokasi : Kota Padang (Kel.Batu Gadang, Gunung Sarik, Kuranji, Lambuang Bukik, Koto Lalang), Kab.Tanah Datar (Nagari Lubuak Jantan, Tanjung Bonai, Pangian, Tapi Selo, Buo) dan Kab.Padang Pariaman (Nagari Koto Tinggi, Parit Malintang, Nagari Aie Tajun, Lubuk Alung, Toboh Ketek) dengan dukungan Ausaid/DFAT, melalui konsorsium Perempuan Sumatera Mampu – Permampu. Tujuan strategis program adalah memperkuat kepemimpinan perempuan untuk maternal dan reproduksi yang lebih baik. Objektif yang diharapkan berkontribusi terhadap tujuan strategis ini, ada 4, yakni : 1) Perempuan akar rumput (pedesaan, miskin kota, muda (12-20 tahun)) mempunyai kekuatan kolektif dan kekuatan ekonomi untuk pemenuhan HKSR; 2) Perempuan mendapatkan kemudahan akses dalam layanan HKSR yang mudah, cepat, tepat dan bermutu; 3) Institusi keluarga, adat dan agama melakukan perubahan aturan adat dan tafsir agama terkait HKSR; 4) Pemerintah desa dan kab/kota membuat kebijakan untuk pemenuhan dan perlindungan HKSR. Kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Penguatan Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (pertemuan berkala, aksi bersama, pertemuan Jarpuk -APUK, pertemuan kelompok dengan mengangkat tema tertentu - diskusi kritis) 2. Penguatan Forum Multipihak (lokakarya, pertemuan reguler/diskusi kritis berseri) 3. Kampanye (cetak leaflet/kalender inf pelayanan kesehatan dan HKSR - Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi, pemeriksaan kespro - IVA, kepemimpinan perempuan) 4. Pendidikan penyadaran bagi kaum lakilaki/keluarga/ninik mamak/tokoh adat (diskusi reguler, lokalatih, diskusi publik, forum tokoh adat dan agama) 5. Peningkatan kepemimpinan perempuan birokrat/pejabat publik, perempuan muda, CO/kader lokal (TOT CO, TOT Pendidikan Orang Dewasa, semiloka UU Desa, pertemuan CO/kader lokal) 6. Lobby/Hearing/dialog. 7. Mengkritisi dan memberikan masukan kepada Pemda/BPN/Bamus, guna menghasilkan rencana pembangunan peka gender.
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
5
3. Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan Melalui Sekolah Perempuan Akar Rumput (Juni 2015Februari 2016) Lokasi : Kab.Padang Pariaman (Piloting : Nagari Koto Tinggi Kec.Enam Lingkung), dukungan Globalfund for Women, USA. “Sekolah Perempuan” bertujuan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan akar rumput yang memiliki pengetahuan mengenai hak asasi manusia-hak asasi perempuan, politik, hukum, sensitivitas gender, kepemimpinan perempuan dalam perspektif adat dan memiliki kemampuan/ keterampilan untuk mengorganisir dan memobilisasi perempuan lainnya/menggerakan kekuatan kolektif dan memiliki kepercayaan diri untuk melakukan kerja-kerja advokasi dan masuk ke dalam institusi-institusi pengambil keputusan publik, terutama ditingkat kelurahan/nagari.
“Sekolah Perempuan” memiliki modul yang dibuat berdasarkan assesment yang dilakukan oleh warga belajar. Warga belajar “Sekolah Perempuan”ini adalah perempuan akar rumput dan CO lokal perempuan yang memiliki komitmen untuk menjadi pejuang-pejuang hak-hak asasi perempuan dan berkomitmen untuk menyelesaikan sekolah. Peserta belajar selama 6 (enam) bulan dengan jadual rutin belajar 1 x 1 minggu. Dalam proses belajar, pendekatan yang dipergunakan adalah pendidikan popular/pendidikan orang dewasa . Warga belajar difasilitasi oleh tim fasilitator (3 orang: Lany Verayanti, Madona, Felmi Yetty). Dan dalam proses belajar ini juga didatangkan narasumber-narasumber yang memiliki kompetensi dibidangnya dan mengundang pejabat-pejabat dari pemerintah lokal, termasuk tokoh adat perempuan Minangkabau dan perempuan penggerak dari luar wilayah dampingan LP2M. Berikut kegiatan yang dilaksanakan : 1. Persiapan (Identifikasi calon warga belajar (25 orang) /tempat/jadual, assesment kebutuhan belajar, pembuatan kurikulum dan modul) 2. Launching, dihadiri oleh Wali Nagari Kenagarian Koto Tinggi, Badan Musyawarah Nagari (Bamus) Koto Tinggi, dan perwakilan KAN Nagari Koto Tinggi. 3. Pelaksanaan (Belajar dalam kelas 1 x 1 minggu dalam 6 bulan, belajar di luar kelas 5 kali dalam 6 bulan, monev) Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
6
4. Wisuda warga belajar. Dari 25 orang perempuan yang berminat mengikuti proses belajar, hanya 12 orang yang bertahan menyelesaikan belajarnya. 4. Women Eco Weaver (2016-2018) Lokasi : Kab.Tanah Datar (Tahun I (2016) : Jrg.Pamasihan Nagari Tanjung Bonai ) dan Kota Sawahlunto (Tahun I : Desa Balai Batu Sandaran Kec.Barangin). Dukungan Maybank Foundation. Tujuan strategis program adalah meningkatkan ekonomi (pendapatan) dan mengurangi kemiskinan penenun di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Tanah Datar. Ada 4 (empat) tujuan antara yang akan berkontribusi terhadap tujuan strategis, yakni : 1) Mempromosikan GTP untuk Tenun Ramah Lingkungan di Lombok dan Padang; 2) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan penenun; 3) Meningkatkan kesuksesan SCP hingga ke Pasar Global, dan 4) Meningkatkan efisinsi penggunaan air, material, dan energi dengan mengimplementasikan produksi bersih. Hasil yang diharapkan berkontribusi terhadap tujuan antara : 1) Penenun mengadopsi standar kualitas; 2) Meningkatnya produksi dan penjualan tenun ramah lingkungan; 3) Penenun memiliki akses “micro finance” untuk aktivitas SCP (Sustainable Compsumtion Production); 4) Terbentuknya pasar baru untuk membuka jaringan untuk penenun dan koperasi; 5) Adanya “Learning Center” untuk menenun di wilayah program. Kegiatan yang dilaksanakan : 1. Pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha komunitas serta pelatihan teknis: (pelatihan memproses pewarnaan alam, pelatihan GTP Standar Nasional; pelatihan teknik produksi, dan eco-designig; pelatihan marketing) 2. Pertemuan kelompok untuk penguatan kelembagaan/koperasi dan peningkatan kapasitas pengembangan usaha 3. Dialog dengan pemerintah lokal (menginisiasi dan mendorong terbentuknya learning center, promosi dan penjualan produk tenun warna alam) 4. Fasilitasi promosi dan penjualan melalu even pameran, media sosial (FB, twitter, website ‘tek Gadih) 5. Fasilitasi penjualan produk PUK melalui display showroom ‘tek Gadih. 5. Advokasi Jaminan Kesehatan Nasional kaitannya dengan Kesehatan Reproduksi Perempuan Lokasi program: Kabupaten Padang Pariaman. Program ini telah dimulai sejak tahun 2015, dan merupakan program Jaringan Perempuan Peduli Kesehatan (JP2K) dimana 15 LSM yang tersebar di 15 Propinsi bekerja bersama di lokasi masing masing di bawah koordinasi Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Jakarta. LP2M bergabung bersama JP2K untuk terlibat dalam kegiatan ini. Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
7
Pada awalnya kegiatan ini hanya merupakan kegiatan survey bersama tentang “Studi Pelaksanaan Skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Dalam Kaitannya Dengan Kebutuhan Perempuan Dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksual” dan mensosialisasi hasilnya kepada pihak pihak terkait. Tahun 2016 JP2K mendapat dukungan dana dari MAMPU (AusAid-DFAT) untuk melanjutkan kegiatan survey tahap kedua dan advokasi hasil survey dalam bentuk kegiatan kegiatan berikut: 1. Survei tahap kedua yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016. Lokasi survey terdiri dari 5 nagari yang dipilih secara acara acak dengan 200 orang responden, serta petugas klinis dan administratif di RSUD Padang Pariaman, 2 klinik swasta mitra BPJS dan 3 Puskesmas yang merupakan puskesmas di wilayah survey. 2. Advokasi hasil survey kepada pihak pihak terkait baik BPJS maupun dinas instansi terkait dengan layanan JKN yang berkaitan dengan kespro (pertemuan sosialisasi, rapat teknis, talkshow radio dan koordinasi rutin) 6. Program Voice for Change Partnership-Water Sanitation and Hygiene Program (2016-2020) Lokasi : Kab.Padang Pariaman. Dukungan SNV, Belanda. Program ini akan berdampak terhadap target Universal Sanitation Access di Indonesia pada tahun 2019 (100 : 0 : 100/100% akses air minum: 0% pemukiman kumuh: 100% sanitasi) Outcome jangka panjang yang diharapkan berkontribusi pada dampak tersebut di atas, yakni: 1) Peningkatan dalam penyediaan layanan sanitasi oleh pemerintah dan swasta; 2) Peningkatan investasi oleh swasta dalam implementasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di masyarakat ; 3) Alokasi anggaran yang tepat untuk program STBM; 4) Peningkatan implementasi program STBM oleh pemerintah dan swasta. Selanjutnya, outcome jangka menengah, diharapkan terjadi : 1) Peningkatan kolaborasi dan sinergi antara mitra LSM, POKJA (Kelompok Kerja) AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) dan pihak swasta dalam pelaksanaan program STBM; 2) Peningkatan mekanisme akuntabilitas yang dilakukan POKJA AMPL terhadap mitra LSM; 3) Peningkatan komitmen politik yang mendukung pelaksanaan program STBM di tingkat lokal. Dan, outcome jangka pendek, diharapkan terjadi ; 1) Meningkatnya partisipasi mitra LSM di dalam pertemuan, jaringan kerja dan membangun aliansi dengan POKJA AMPL dan pihak swasta untuk program STBM; 2) Peningkatan kapasitas POKJA AMPL mengenai kebijakan, peran dan tanggung jawabnya dalam program STBM; 3) Meningkatnya pengaruh LSM selama berinteraksi dengan POKJA AMPL dan pihak swasta dalam penetapan agenda kebijakan program STBM. Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
8
Sedangkan, output yang diharapkan akan berkontribusi pada capaian di tingkat outcome adalah : 1) Peningkatan kapasitas LSM dalam advokasi dan penyediaan data STBM ; 2) Tersedianya bukti tentang kesuksesan program STBM beserta penyebarluasannya; 3) Pengembangan dan pelaksanaan rencana strategi advokasi dari mitra CSO. Tahun 2016 adalah masa persiapan program yang dimulai dengan pembuatan Analisis Konteks, Teori Perubahan, Rencana Advokasi dan Rencana Aksi Tahunan dan juga workshop peningkatan kapasitas LSM mitra. 7. Program Penelitian Partisipatif bagi Perempuan Muda untuk Pendidikan Berkelanjutan Lokasi Kec. Lintau Buo Utara, Kab.Tanah Datar, bekerjasama dan didukung oleh ASPBAE dan ASPPUK. Program ini akan dilakukan dimulai Desember 2016 – 2017 di Indonesia (Kab.Tanah Datar), India dan Philipina sebagai piloting. Program bertujuan menyarakan suara perempuan muda dalam pendidikan informal/alternatif. Kegiatan di lapangan dimulai dengan workshop desain penelitian, dialog dengan Pemda, kemudian dilanjutkan dengan penelitian, validasi dan workshop hasil penelitian. Tahun kedua, hasil penelitian menjadi alat untuk kegiatan advokasi kepada Pemda dan Dinas Pendidikan.
C. CAPAIAN PROGRAM Beberapa capaian di tingkat dan output sudah mulai terealisasi di beberapa wilayah yang LP2M organisir. - Tingkat partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan publik (musrenbang tingkat nagari/desa/kelurahan) untuk menyuarakan pemenuhan dan perlindungan hak perempuan, meningkat. Tingkat partisipasi perempuan dalam musrenbang paling tinggi ada di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman, sekitar 67%. Berikut tingkat partisipasi perempuan dalam musrenbang di beberapa nagari/desa/kelurahan : No Kabupaten/Kota Tingkat partisipasi Keterangan Nagari/Desa/Kelurahan Perempuan (%) I Kab.Padang Pariaman 1 Nagari Koto Tinggi 67 Piloting “Sekolah Perempuan Akar Rumput” 2 Nagari Toboh Ketek 46,15 3 Nagari Parit Malintang 30 II Kota Sawahlunto Belum ada yang mencapai 30% III Kab.Tanah Datar 1 Nagari Lubuak Jantan 35 IV Kota Padang 1 Kel.Koto Lalang 50 2 Kel.Lambuang Bukik 44 3 Kel.Batu Gadang 37 4 Kel.Kuranji 30
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
9
- Pemerintah lokal mendukung representasi perempuan di institusi pengambil keputusan/pemerintahan nagari. Di nagari Koto Tinggi (Nagari piloting) Kec.Enam Lingkung, Kab.Padang Pariaman dari 8 orang staf di kantor wali nagari, 4 orang adalah perempuan, dan dari 4 orang Kepala Urusan, 2 orang adalah perempuan. Selain pemerintah lokal. Masyarakat mulai mempercayai kepemimpinan perempuan. Capaian tertinggi adalah terpilihnya CO/Kader lokal LP2M menjadi Wali Nagari Kenagarian Salido Sari Bulan, Kec.IV Jurai, Kab. Pesisir Selatan. Berikut lebih lanjut representasi perempuan (dampingan LP2M) dalam institusi pengambil keputusan tingkat nagari/desa/kelurahan :
No Wilayah I Kab.Padang Pariaman
Nama 1. Yudelmi 2. Marsusi Luthfi 3. Rosmaini (Mai)
Wismawati Mega
Mona Ranjani
II
-
Kab. Pesisir Selatan
Yuli Desmi
Posisi Anggota Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Koto Tinggi Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Nagari Kenagarian Koto Tinggi Tim Perumus RPJMNagari LPM-Kesra Kenagarian Parit Malintang Sekretaris LPM Nagari Koto Tinggi Sekretaris Nagari Kenagarian Sei.Abang (dulu: Nagari Lubuak Alung) Bendahara Nagari Kenagarian Sei.Abang (dulu: Nagari Lubuak Alung) Wali Nagari Kenagarian Salido Sari Bulan, Kec.IV Jurai, Kab.Pesisir Selatan.
Terjadi peningkatan posisi tawar kelompok perempuan terhadap pemerintah lokal di Nagari Lubuak Jantan, Tanjung Bonai di Kab.Tanah Datar; Nagari Koto Tinggi dan Parit Malintang di Kab.Padang Pariaman. Hal ini dapat dilihat : Ditundanya pelantikan wali Jorong Ps.Dama Nagari Parit Malintang Kec.Enam Lingkung Kab.Padang Pariaman karena protes dari perempuan penggerak, termasuk di dalamnya CO/Kader lokal yang diperkuat LP2M karena tidak adanya partisipasi perempuan pada proses pemilihan tersebut; Terakomodasinya usulan kelompok perempuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari (RPJMN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari (APBNag) di nagari/desa/kelurahan/program, budget SKPD serta “bantuan” dari pihak swasta terkait berikut : No Kabupaten/KotaUsulan yang diakomodasi Bentuk Nagari/Desa/Kelurahan Kebijakan/Sumber Dana I Kab.Padang Pariaman: Nagari Koto Tinggi, Peningkatan kesehatan : Edukasi RPJMNag/APBNag Kec.Enam Lingkung PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan 2016. Sehat); Penguatan ekonomi : Kegiatan dan
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
10
II
perlengkapan anyaman pandan; Penguatan kepemimpinan perempuan : Rumah Belajar Perempuan. Nagari Parit Penguatan ekonomi : Peningkatan Malintang, Kec.Enam kapasitas ekonomi perempuan dan Lingkung keluarga. Kesehatan: Penyuluhan HKSR, Kesehatan. Kepimpinan perempuan: Pelatihan/sadar hukum, kepemimpinan perempuan. Nagari Lubuk Alung Pertanian/penguatan ekonomi: (Kini: Sungai Abang) Pengairan pertanian nagari Sungai Abang Nagari Toboh Ketek Kesehatan: Pengadaan sarana air bersih di setiap dasa wisma Kota Sawahlunto: Desa Talawi Mudik, Penguatan ekonomi : Pelatihan Kec.Talawi menenun untuk penenun pemula 15 orang dan fasilitasi 2 set Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Desa Lumindai Penguatan ekonomi: Pelatihan desain motif untuk 10 orang Desa Lunto Timur Penguatan ekonomi: Pelatihan pembuatan souvenir dari tenun silungkang
Desa Balai Sandaran
III
Batu Penguatan ekonomi : Hibah modal untuk pembelian benang bagi kelompok tenun dengan jumlah bantuan 3 juta Desa Silungkang Penguatan ekonomi: Pengolahan Oso kerupuk dari daun bambu Kab.Tanah Datar: Nagari Tanjung Penguatan ekonomi: Pelatihan dan Bonai, Nagari pengembangan tenun warna alami. Lubuak Jantan, Nagari Batu Bulek.
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
RPJMNag/APBNag
RPJMNag/APBNag
RPJMNag/APBNag
RPJMDes/APBDes 2016
RPJMDes/APBDes 2016 BeKraft (bagian dari program Badan Ekonomi KreatifLembaga Pemerintah Non Kementerian RPJMDes/APBDes 2016
RPJMDes/APBDes 2016 RPJMNag/APBNag Tj.Bonai, 35 juta tahun 2016, 48 juta, 2017; Lbk Jantan, 52 juta 800 ribu-2016, 60 juta –2017.
11
Hasil kunjungan/dialog Wakil Presiden dan Ketua Dekranasda Nasional ke Tanjung Modang Nagari Tanjung Bonai. Dekranasda nasional
-
Penguatan ekonomi : Pelatihan dan pengembangan tenun warna alam, termasuk rumah tenun.
Penguatan ekonomi : Pelatihan dan pengembangan tenun warna alam.
30 juta untuk pembelian alat tenun, dari pemilik Sederhana (Bustamam), kelompok tenun Seroja. Program/budget melalui Koperindagpastam Kab.Tanah Datar. Fasilitasi alat tenun (10 unit) dan benang sutra untuk kelompok tenun di Lintau Buo Utara (Tanjung Bonai)
Munculnya perempuan “champion”/pemimpin perempuan akar rumput (CO/Kader Lokal) sebagai penggerak perempuan di lingkungan sekitar dalam bidang ekonomi, kesehatan/kespro, lingkungan dan sumberdaya alam di Padang Pariaman, Sawahlunto, dan Kab.Tanah Datar yang dipublis media cetak lokal. Berikut “champion”/pemimpin perempuan akar rumput tersebut: No Wilayah Nama Kegiatan/Inovasi Penghargaan dari 1 Kab.Padang 1. Yudelmi Kepala keluarga perempuan Pekka Perintis 2016 Pariaman (Cuniang) pemimpin yang (Kerjasama menggerakkan kegiatan Kementerian PP dan untuk mengatasi PA & Perkumpulan kemiskinan, melawan Pekka); berbagai bentuk kekerasan dan perubahan sosial.
2. Marsusi Luthfi
Menggerakkan komunitas (perempuan) untuk berpartisipasi aktif dalam musrenbangnag, pemeriksaan dini kanker servik (IVA), dan kegiatan sosial lainnya. Kepala keluarga perempuan pemimpin yang menggerakkan kegiatan untuk mengatasi kemiskinan, melawan berbagai bentuk kekerasan
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
Pejuang Masa Kini versi Padang Ekspres
Pekka Perintis 2016 dan terpilih menjadi 6 Pekka Inspirator dari 416 Pekka Perintis dari 34 provinsi (Kerjasama 12
dan perubahan sosial.
3. Linda Hastuti
4. Rosmanizar 2
Kota Sawahlunto
1. Anita Dona Asri
3
Kab.Tanah Datar
1. Fitri Yunani
2. Reni
-
Kementerian PP dan PA & Perkumpulan Pekka) Kepala keluarga perempuan Pekka Perintis 2016 pemimpin yang (Kerjasama menggerakkan kegiatan Kementerian PP dan untuk mengatasi PA & Perkumpulan kemiskinan, melawan Pekka); berbagai bentuk kekerasan dan perubahan sosial. Menggerakkan kegiatan posyandu secara konsisten Menggerakan kegiatan posyandu secara konsisten Pengembangan tenun Sawahlunto melalui Dolas Songket Mengembangkan dan menggerakan komunitas (perempuan, laki-laki muda) tenun warna alami yang menggunakan tumbuhan di lingkungan sekitar di Jorong Pamasihan, Nagari Lubuak Jantan. Mengembangkan dan menggerakan komunitas (perempuan, laki-laki muda) tenun warna alami yang menggunakan tumbuhan di lingkungan sekitar di Jorong Tanjung Modang, Nagari Tanjung Bonai.
Kader Lestari Kader Lestari UMKM terbaik II Kota Sawahlunto 2016 Pemudi Pelopor tingkat Prov.Sumatera Barat 2016; Ibu Pelopor Penggerak Komunitas versi Koran Tempo 2016 Perempuan Inspiratif Peringkat II Tingkat Prov.Sumatera Barat 2016
25 perempuan akar rumput yang menyatakan minat untuk belajar di “Sekolah Perempuan” (piloting: Nagari Koto Tinggi, Kec.Enam Lingkung, Kab.Padang Pariaman) hanya 12 orang yang menyelesaikan pendidikannya. 12 (duabelas) orang perempuan menunjukkan kemampuan memfasilitasi dan mempresentasikan materi belajar di depan 80 orang undangan pada “wisuda”. Komentar dan pengakuan aparat pemerintahan nagari, wakil bupati, SKPD terkait dan masyarakat terhadap alumni Sekolah Perempuan sangat menggembirakan: - Perempuan hebat, inilah kader-kader perempuan yang layak menjadi calon legislatif. - Inilah pemimpin rakyat sesungguhnya. - Partisipasi dan representasi perempuan dalam musrenbang dan institusi pengambil keputusan menjadi komitmen pemerintah nagari.
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
13
-
Alokasi anggaran pemberdayaan perempuan menjadi komitmen pemerintah nagari dalam RPJMNag/ APBNag.
-
Tokoh agama/adat memiliki komitmen untuk mendorong lahirnya peraturan adat dan nagari terkait pemenuhan HKSR di Kabupaten Tanah Datar. Tahap awal, Kenagarian Tanjung Bonai telah menyepakati untuk membuat Peraturan Nagari (Perna) tentang HKSR (Pencegahan perkawinan anak/dini dan pelecehan/kekerasan seksual terhadap anak).
-
Adanya hasil Survey Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)- BPJS dalam kaitannya dengan kebutuhan perempuan dan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi I (2015) dan II (2016) di Kabupaten Padang Pariaman, dipublikasi dan diadvokasikan.
-
Satuan Kinerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait yang tergabung dalam Forum Multistakeholder Kota Padang yang diinisiasi LP2M terlibat dalam upaya pemenuhan dan perlindungan hak perempuan dan masyarakat marginal. Audiensi dengan DPRD Kota Padang Komisi IV menjadi media bagi anggota forum untuk menyampaikan persoalan, ruang komunikasi dan koordinasi dalam mengatasi persoalan yang kompleks di lapangan. Hasil audiensi adalah : Meningkatnya anggaran kegiatan Forum Anak dari Rp.200.000.000,- (bahkan awalnya akan dihapus) menjadi Rp.600.000.000,- (BPMP& KB adalah leading sektor untuk kegiatan Forum Anak) Menyepakati lahirnya Peraturan Walikota (Perwako) untuk mendukung pelaksanaan Perda No.2 Tahun 2012 tentang Pembinaan dan Perlindungan Anak. Penandatanganan rekomendasi dan kesepahaman bersama Forum Multistakeholder dengan Komisi IV DPRD Kota Padang.
-
Pihak BPJS Kabupaten Padang Pariaman menyatakan komitmennya akan memberikan layanan periksa/ tes IVA (deteksi dini kanker servik) secara gratis kepada peserta BPJS di wilayah tersebut.
-
Penandatangani kontrak politik FKPAR Sumatera Barat dengan pasangan calon Gubernur Wakil Gubernur. Kontrak politik berisi 10 poin, menekankan agar kebijakan pemerintah terpilih lebih berpihak terhadap perempuan, menjamin pemenuhan dan perlindungan hak asasi perempuan termasuk hak atas peningkatan ekonomi perempuan dan mendukung kegiatan komunitas/perempuan.
-
Adanya kerjasama dengan Lembaga Penyedia Layanan Kesehatan (Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan BPJS Kesehatan) dalam melakukan Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan Pemeriksaan IVA secara gratis baik peserta yang memiliki kartu BPJS maupun non BPJS Kesehatan di Kec.Enam Lingkung Kab.Padang Pariaman dan Kec.Lintau Buo Utara Kab.Tanah Datar.
-
Adanya komitmen dan kesepakatan bersama agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD/SKPD) Kota Padang mengimplementasikan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender Dalam Pembangunan Daerah mulai dari kabupaten/ kota hingga provinsi. Salah satu strategi mewujudkan kesepakatan tersebut adalah mendorong Kepala Daerah mengeluarkan Surat Perintah kepada OPD dalam penyusunan anggaran daerah responsif gender.
-
20 orang PUK mengadopsi praktek-praktek produksi dan konsumsi yang berkelanjutan (standar kain tenun tangan ramah lingkungan, sistem jaminan mutu)
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
14
-
Terjadi peningkatan 50% penjualan dari kain tenun tangan, karena : 1. Penenun mampu menghasilkan kain tenun dengan kualitas dan desain yang lebih baik. 2. Penenun mempunyai kemampuan untuk memproduksi warna alam sendiri atau secara berkelompok. 3. Penenun mempunyai keahlian mewarnai sehingga bisa memproduksi produk yang limited edition 4. Penenun memahami perhitungan harga pokok & harga jual sehingga mampu bernegoisasi langsung dengan konsumen 5. Pemutusan mata rantai proses produksi secara bertahap.
-
Meningkatnya kesadaran dan perhatian pemerintah untuk melestarikan dan mempromosikan tenun yang merupakan ciri khas daerah. Hal ini dapat dilihat Peraturan Pemda Sawahlunto setiap SKPD menggunakan seragam tenun 1 kali seminggu dan seragam putih dari tenun tangan, dan di Kabupaten Tanah Datar berupa himbauan Bupati untuk para pejabat (Kepala Dinas/Kabag) menggunakan seragam tenun. 56,7% (Target 10%) PUK-penenun warna alam mengembangkan kreatifitas/inovasi produk khas Sumatera Barat dengan konsep ramah lingkungan & sehat (di Sawahlunto 90 penenun dari 180 orang bertenun warna alam, di Kabupaten Tanah Datar 120 penenun dari 190 orang).
-
-
Terbentuk dan terkuatkannya kelompok perempuan yang didampingi secara intensif di 4 (empat) Kabupaten/kota (Kota Padang, Kab.Padang Pariaman, Kab.Tanah Datar, Kota Sawahlunto) 54 kelompok dengan individu 725 orang (periode 2013 – 2016). LP2M mulai menyentuh perempuan muda, karena perempuan muda salah satu kelompok yang terpinggirkan dalam pembangunan. Dari 54 kelompok, 16 kelompok adalah kelompok perempuan muda. Dari 54 kelompok, 38 kelompok memiliki kegiatan simpan pinjam dengan jumlah tabungan Rp.265.866.500,-.
-
245 orang (target 100 orang) PUK mendapat peningkatan kapasitas manajemen usaha dan teknis melalui pelatihan-pelatihan, diskusi, asistensi.
-
45% PUK- makanan olahan dan 19% PUK-penenun (Target 20%) mengakses program pengembangan usaha dari pemerintah/swasta.
-
Bertambahnya 16 jaringan pasar PUK baik melalui ‘tek Gadih maupun secara mandiri ditingkat provinsi/nasional untuk makanan olahan dan tenun.
-
Walau persentase PUK yang jumlah volume produksinya belum mencapai target (30%), tetapi kita LP2M boleh berbangga, 50 PUK- penenun dan 36 orang PUK-makanan olahan mengalami kenaikan jumlah volume produksi yang signifikan.
- Keberadaan dan Program/kegiatan LP2M diketahui publik dengan jangkauan yang lebih luas. Ada 12 kali publikasi keberadaan, beberapa program/kegiatan LP2M/kampanye, hasil audit dilakukan melalui media cetak lokal (Singgalang, Padang Ekspress). Selain itu, publikasi dan kampanye melalui radio (RRI Pro I FM, Warna FM), televisi (TVRI, Padang TV) dan melalui media sosial (Facebook: lembagapengkajian.pemberdayaan) dan website (www.lp2m.or.id) juga dilakukan, termasuk publikasi hasil audit organisasi tahun 2015, sebagai salah satu penerapan nilai akuntabilitas.
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
15
- Pengakuan pemda dan masyarakat terhadap keberadaan dan program/kegiatan LP2M. Hal ini ditandai dengan beberapa pemerintah lokal – Walinagari/Kepala Desa (Sawahlunto, Kab.Tanah Datar, Kab.Padang Pariaman) meminta LP2M untuk mengorginisir perempuan di wilayah mereka. - LP2M mulai dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan publik. LP2M diundang untuk memberikan “masukan” dalam pembuatan Peraturan Nagari (Perna) Pemanfaatan Tanah Ulayat Kenagarian Koto Tinggi, Kec.Enam Lingkung, Kab.Padang Pariaman. Selanjutnya diundang dalam Musrenbang (RKP) Pemerintah Daerah Kab.Tanah Datar dan Kota Padang dan Dinas terkait (Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Prov.Sumatera Barat, Bappeda) - Semakin banyaknya anak muda berminat menjadi relawan LP2M, sampai per Desember 2016 tercatat 15 orang, termasuk seorang relawan dari Australian Volunteer International (AVI). -
Promosi keberadaan dan produk-produk ‘tek Gadih dilakukan secara terus menerus melalui website & FB LP2M, website, Fanpage & twitter ‘tek gadih, 12 kali mengikuti event-event promosi/pameran ditingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
D. TANTANGAN Tantangan dalam periode Oktober 2015 – September 2016 adalah : 1. Turn over staf relatif tinggi, terutama dalam program advokasi hak kesehatan seksual dan reproduksi sehingga mempengaruhi pelaksanaan perencanaan program yang padat. Dampak lain dari turn over ini adalah karena biaya operasional yang tersedia relatif kecil, staf yang direkrut sebagai pengganti adalah staf fresh graduate sehingga kapasitasnya belum memadai sebagai pengorganisir. Untuk itu, lembaga perlu energi besar dan waktu untuk peningkatan kapasitas staf. 2. Pembenahan database kelompok, Jarpuk, LKP dan wilayah dampingan belum maksimal sehingga belum tersedia data yang terupdate secara berkala. 3. Penggalian dana untuk kemandirian finansial LP2M belum optimal. Sementara unit usaha ‘tek Gadih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. 4. Dengan semakinnya banyak relawan LP2M, pengelolaan relawan yang sistimatis menjadi tantangan ke depan.
E. PEMBELAJARAN -
-
Inisiasi forum multistakeholder yang melibatkan pemerintah daerah/SKPD terkait menjadi salah satu kekuatan untuk mendukung pemenuhan dan perlindungan hak asasi perempuan. Intensitas kegiatan yang melibatkan multi stake holder seperti Dinas Instansi pemerintah, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan lain-lain, cukup tinggi dan publikasi keberadaan dan kegiatan LP2M di media cetak, membuat keberadaan LP2M semakin dikenal oleh berbagai kalangan. Dampak positif lainnya adalah semakin banyak pihak pihak yang membutuhkan LP2M sehingga sering diundang dalam berbagai kegiatan di berbagai tingkatan baik sebagai narasumber maupun sebagai peserta. Beberapa wilayah mengundang LP2M dalam musrenbang Kabupaten/Kota pada akhir tahun 2015 lalu, khusus untuk Tanah Datar hal ini memberikan dampak cukup besar bagi perubahan paradigma pemerintah daerah yang kemudian membuat agenda/program pengembangan tenun warna alam di Lintau sebagai salah satu sentra kerajinan daerah dan juga mengangkat kembali motif tenun Lintau. Puncak dari keberhasilan tersebut adalah kunjungan dan dialog antara Wakil Presiden Yusuf Kalla, Ketua
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
16
-
Dekranasda nasional, Bupati dan ketua Dekranasda Kab.Tanah Datar dengan penenun Lintau yang diikuti dengan berbagai program dari berbagai pihak yang diakses penenun. Keberhasilan beberapa penenun Lintau menjadi pemenang/mendapat penghargaan berbagai kompetisi nasional dan daerah mendorong PUK di tempat lain ikut termotivasi untuk berubah.
F. KEUANGAN Sumber pendanaan biaya program dan operasional LP2M periode Januari – Desember 2016 dapat digambarkan dalam tabel berikut: No Sumber Pendanaan Jumlah Pengeluaran Saldo 1
DFAT (Adv.HKSR PERMAMPU )
949.495.000
830.643.875
118.851.125
2
EU-Hivos (Pengembangan Tenun Warna AlamASPPUK)
43.400.000
43.411.000
(11.000)
3
DFAT (Fase I Program Advokasi JKN MAMPU_Survey JKN tahap 2)
36.542.600
36.542.600
-
4
DFAT (Fase I Program Advokasi JKN MAMPU_ JP2K tahap 2 )
22.000.000
20.894.850
1.105.150
5
DFAT (Fase II program Advokasi JKN MAMPUJP2K)
20.000.000
4.432.000
15.568.000
6
Maybank Foundation (Women Eco WeaverASPPUK) ASPBAE (Adv.Perempuan Muda – ASPPUK)
288.395.000
199.444.100
88.950.900
46.825.000
23.963.050
22.861.950
1.406.657.600
1.159.331.475
247.326.125
7
Total
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
17
Laporan Perkembangan Direktur Eksekutif LP2M, Oktober 2015 – Desember 2016
18