No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 TURUN 0,08 PERSEN MENJADI US$940,56 JUTA Nilai ekspor Banten pada Desember 2016 turun 0,08 persen dibanding ekspor November 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$941,27 juta menjadi US$940,56 juta, sementara dibanding Desember 2015 nilai ekspor mengalami peningkatan 28,20 persen. Ekspor nonmigas Desember 2016 mengalami peningkatan 0,64 persen dibanding November 2016, dari US$930,80 juta menjadi US$936,76 juta, sedangkan dibanding Desember 2015 meningkat 27,79 persen. Ekspor migas Desember 2016 turun 63,74 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$10,47 juta menjadi US$3,80 juta, sementara dibanding ekspor Desember 2015 naik 489,69 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Desember 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$236,54 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing sebesar US$76,93 juta dan US$69,95 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Desember 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$163,33 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$116,15 juta dan US$81,85 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$207,89 juta dan US$117,52 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas Desember 2016 mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya pada semua sektor, yakni sektor pertanian, indutri, tambang, dan lainnya. Ekspor Desember 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$765,29 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Bandara Sukarno-Hatta, dengan ekspor masing-masing sebesar US$70,11 juta dan US$37,99 juta.
1.
Ekspor Migas dan Nonmigas
Nilai ekspor Banten pada Desember 2016 turun 0,08 persen dibanding ekspor November 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$941,27 juta menjadi US$940,56 juta. Penurunan ekspor tersebut terutama disebabkan oleh ekspor migas Desember 2016 yang mengalami penurunan 63,74 persen dibanding November 2016, dari US$10,47 juta menjadi US$3,80 juta. Lebih lanjut, penurunan ini disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi gas yang turun, sedangkan pada komoditi lain nilai ekspor naik atau tidak terdapat kegiatan ekspor. Sementara itu, ekspor nonmigas justru meningkat 0,64 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$930,80 juta menjadi US$936,76 juta.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
1
Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten Desember 2016 % Perubahan Des 2016 terhadap Nov 2016
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Nov 2016 (1)
Total Ekspor Migas - Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Nonmigas
Des 2016
Jan - Des 2015
Jan - Des 2016
% Perubahan Jan-Des 2016 terhadap Jan-Des 2015
% Peran terhadap total Des 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
941,27 10,47 0,00 0,57 9,90 930,80
940,56 3,80 0,00 1,09 2,71 936,76
9.046,27 19,18 0,00 13,66 5,51 9.027,10
9.328,45 38,98 0,00 11,68 27,29 9.289,47
-0,08 -63,74 0,00 91,76 -72,67 0,64
3,12 103,25 0,00 -14,50 395,14 2,91
100,00 0,42 0,00 0,13 0,29 99,58
Dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2015, nilai ekspor Banten Desember 2016 mengalami peningkatan 28,20 persen. Peningkatan ekspor tersebut lebih didorong oleh ekpor nonmigas yang meningkat 0,64 persen, ditambah dengan ekspor migas yang naik 103,25 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari – Desember 2016 mencapai US$9328,45 juta, meningkat 3,12 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan 2,91 persen, bersamaan dengan ekspor migas meningkat 103,25 persen. Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten Desember 2014 Desember 2016 1.000 900 800
Juta US$
700 600 500 400 300 200 100
MIGAS
Des-16
Nov-16
Oct-16
Sep-16
Jul-16
Aug-16
Jun-16
May-16
Apr-16
Mar-16
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Oct-15
Nov-15
Sep-15
Aug-15
Jul-15
Jun-15
Apr-15
TOTAL
May-15
Mar-15
Jan-15
Feb-15
Dec-14
0
NONMIGAS
Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas pada bulan Desember 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor komoditi itu, namun tidak demikian dengan ekspor nonmigas. Perkembangan ekspor migas diduga terkait dengan pergerakan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional namun tidak berkaitan dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$. Adapun peningkatan ekspor migas tidak terpengaruh oleh kedua faktor yang telah disebutkan tadi. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan kecenderungan peningkatan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional. Sebaliknya, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap US$ diyakini tidak akan memberikan kontribusi dalam memicu perkembangan ekspor.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
2.
Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Desember 2016 mencapai US$658,58 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$278,19 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Desember 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$236,54 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing sebesar US$76,93 juta dan US$69,95 juta. Enam dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Desember 2016 mengalami peningkatan, kecuali golongan alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39), bahan kimia organik (HS 29), dan karet dan barang dari karet (HS 40) yang justru mengalami penurunan. Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) dan yang terendah berasal dari tembaga (HS 74) mesin/peralatan listrik (HS 85), masing-masing sebesar US$8,72 juta dan US$1,99 juta. Kebalikan dari itu, penurunan terbesar pada golongan alas kaki (HS 64) dan terkecil dari karet dan barang dari karet (HS 40) masing-masing sebesar US$9,44 juta dan US$300 ribu. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Desember 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Nov 2016 (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Alas Kaki (64) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Bahan Kimia Organik (29) Besi dan Baja (72) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Karet dan Barang dari Karet (40) Mesin/Peralatan Listrik (85) Tembaga (74) Berbagai Makanan Olahan (21) Kertas/Karton (48) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Ekspor Nonmigas
Des 2016
(2)
(3)
245,98 81,63 79,06 45,88 37,30 43,80 35,04 34,37 31,67 23,54 658,27 272,53 930,80
236,54 76,93 69,95 48,41 46,02 43,50 37,23 36,36 34,80 28,83 658,58 278,19 936,76
Jan - Des 2015 (4)
2.490,17 667,27 434,25 490,77 314,23 430,54 382,37 569,64 14,87 376,51 6.170,63 2.856,47 9.027,10
Jan - Des 2016 (5)
2.516,24 738,62 667,59 520,23 356,43 467,93 404,20 412,47 82,59 281,01 6.447,31 2.842,17 9.289,47
Perubahan % Peran Des 2016 terhadap thd Nov 2016 total nonmigas Des 2016 ( Juta US$ ) (6)
-9,44 -4,70 -9,11 2,53 8,72 -0,30 2,20 1,99 3,13 5,29 0,31 5,66 5,97
(7)
27,09 7,95 7,19 5,60 3,84 5,04 4,35 4,44 0,89 3,03 69,40 30,60 100,00
Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-Desember 2016 memberikan kontribusi 69,40 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi meningkat 4,48 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama untuk tahun 2015, yaitu sebesar US$276,68 juta. Delapan dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Januari-Desember 2016 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu, kecuali tembaga (HS 74) dan kertas/karton (HS 48) yang masing-masing turun US$157,17 juta dan US$95,49 juta. Peningkatan tertinggi dan terendah terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) dan mesin/peralatan listrik (HS 85), yaitu US$233,34 juta dan US$21,83 juta. Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Desember 2016 dan Desember 2016, maka akan didapati sembilan golongan barang yang sama, kecuali kertas/karton (HS 48). Tujuh dari delapan golongan barang tadi, kecuali mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
3
ekspor nonmigas Banten selama satu tahun terakhir dengan pangsa ekspor tidak pernah kurang dari 58 persen sejak Desember tahun lalu.
3.
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Desember 2016 mencapai US$662,40 juta, meningkat 1,86 persen atau sebesar US$12,06 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Desember 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$163,33 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$116,15 juta dan US$81,85 juta, sementara untuk tujuan negaranegara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$207,89 juta dan US$117,52 juta. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada Desember 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan dan India, yang justru mengalami penurunan. Peningkatan tertinggi berasal dari Belgia, yaitu US$9,88 juta, sedangkan terendah terjadi pada Jerman yang meningkat US$3,72 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan dengan tujuan negara-negara ASEAN naik US$12,06 juta, sebaliknya untuk negara-negara ASEAN dan negara utama lainnya secara agregat mengalami penurunan masingmasing sebesar US$4,60 juta dan 10,15 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Desember 2016
Jan - Des 2016
Perubahan Des 2016 thd Nov 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total nonmigas Des 2016
(5)
(6)
(7)
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Nov 2016 (1)
Des 2016
Jan - Des 2015
(2)
(3)
212,48 41,88 46,26 44,72 79,63
207,89 50,46 49,80 39,50 68,13
1.569,56 376,60 484,28 325,92 382,77
1.864,60 441,33 528,03 346,32 548,93
-4,60 8,58 3,54 -5,22 -11,50
20,07 4,75 5,68 3,73 5,91
98,81 29,33 20,35 15,66 33,48
117,52 33,05 30,23 17,36 36,87
1.199,49 321,14 276,52 152,42 449,42
1.113,34 316,65 260,53 175,03 361,14
18,71 3,72 9,88 1,71 3,39
11,98 3,41 2,80 1,88 3,89
NEGARA UTAMA LAINNYA 7. Amerika Serikat 8. Tiongkok 9. Jepang 10. Korea Selatan 11. Uni Emirat Arab 12. India
452,15 159,42 121,57 77,58 41,45 15,52 36,61
442,00 163,33 116,15 81,85 35,37 24,83 20,47
4.200,86 1.774,77 791,10 744,24 456,55 130,89 303,32
4.498,10 1.787,28 965,78 798,31 462,58 117,20 366,95
-10,15 3,92 -5,42 4,27 -6,08 9,30 -16,14
48,42 19,24 10,40 8,59 4,98 1,26 3,95
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Ekspor Nonmigas
650,34 280,46 930,80
662,40 274,36 936,76
6.137,73 2.889,36 9.027,10
6.565,97 2.723,50 9.289,47
12,06 -6,10 5,97
70,68 29,32 100,00
ASEAN 1. Malaysia 2. Thailand 3. Vietnam ASEAN Lainnya UNI EROPA 4. Jerman 5. Belgia 6. Belanda UNI EROPA Lainnya
(4)
Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari-Desember 2016 untuk duabelas negara tujuan utama meningkat US$428,24 juta (6,98 persen) dibanding periode yang sama tahun 2015. Sembilan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas mengalami peningkatan nilai ekspor, kecuali Jerman, Belgia dan Uni Emirat Arab. Peningkatan tertinggi terjadi pada Tiongkok yang meningkat US$174,68 juta, sementara terendah pada Amerika Serikat yang naik US$12,51 juta. Lebih lanjut,
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
penurunan tertinggi dan terendah berasal dari Uni Emirat Arab dan Jerman yang masing-masing turun US$13,69 juta dan US$4,49 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 19,24 persen, sementara pangsa ekspor untuk negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 20,07 persen dan 11,98 persen.
4.
Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor nonmigas Desember 2016 mengalami peningkatan pada semua sektor dibanding bulan sebelumnya, yaitu sektor pertanian US$4,43 juta (31,09 persen), sector industry US$1,50 juta (0,16 persen) dan sector tambang dan lainnya yang meningkat US$0,04 juta (28,23 persen). Lebih lanjut, peningkatan nilai ekspor semua sektor industri ini sepertinya berkaitan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Desember 2016 yang didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Desember 2016
Jan - Des 2016
Perubahan Des 2016 thd Nov 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Des 2016
(5)
(6)
(7)
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Ekspor Migas Non Migas - Pertanian - Industri - Tambang & Lainnya
Nov 2016
Des 2016
(2)
(3)
941,27 10,47 930,80 14,25 916,42 0,13
940,56 3,80 936,76 18,68 917,91 0,17
Jan - Des 2015 (4)
9.046,27 19,18 9.027,10 144,59 8.880,46 2,05
9.328,45 38,98 9.289,47 186,52 9.100,59 2,36
-0,71 -6,68 5,97 4,43 1,50 0,04
100,00 0,42 99,58 2,00 97,56 0,03
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-Desember 2016 pada sektor migas maupun nonmigas seluruhnya mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2015. Peningkatan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri yaitu sebesar US$220,13 juta (2,48 persen), sementara terendah dari sektor pertambangan yang meningkat US$0,31 juta (15,07 persen). Pangsa ekspor untuk periode JanuariDesember 2016 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 97,55 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode tersebut turun dibanding JanuariDesember 2015. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Desember 2015 dan 2016 Pertanian 1,60%
Migas 0,21%
Tambang 0,02%
Industri 98,17%
Januari - Desember 2015
Pertanian 2,00%
Migas 0,42%
Tambang 0,03%
Industri 97,55%
Januari - Desember 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
5
5.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor Desember 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$765,29 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Bandara Sukarno-Hatta, dengan ekspor masing-masing sebesar US$70,11 juta dan US$37,99 juta. Tidak seperti biasanya, Bandara Sukarno-Hatta masuk dalam tiga pelabuhan muat utama dengan nilai ekspor berada pada posisi ketiga tertinggi setelah Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Leneng. Ekspor gabungan baik melalui pelabuhan-pelabuhan muat di Banten maupun di luar Banten mengalami peningkatan. Peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Sukarno Hatta yaitu sebesar US$6,60 juta, sementara terendah berasal dari pelabuhan Merak yang meningkat US$1,74 juta. Lebih lanjut, penurunan ekspor terjadi pada Pelabuhan Tanjung Leneng, Tanjung Priok dan Bandara Halim Perdana Kusuma, masing-masing sebesar US$11,81 juta, US$1,23 juta, dan US$0,08 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat Desember 2016
Jan - Des 2016
Perubahan Des 2016 thd Nov 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Des 2016
(5)
(6)
(7)
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Ekspor
Nov 2016
Des 2016
(2)
(3)
Jan - Des 2015 (4)
941,27
975,12
9.046,27
9.363,01
33,85
100,00
- BANTEN - Merak - Tanjung Leneng - Tanjung Sekong - Cigading - Sukarno - Hatta
174,39 30,40 81,92 0,00 30,67 31,39
174,80 32,14 70,11 0,00 34,56 37,99
1.158,72 296,67 372,53 0,00 294,02 195,49
1.640,15 383,24 669,21 0,00 352,15 235,55
0,41 1,74 -11,81 0,00 3,88 6,60
17,52 4,09 7,15 0,00 3,76 2,52
- LUAR BANTEN - Tanjung Priok - Halim Perdana Kusuma - Pelabuhan Lainnya
766,88 766,52 0,27 0,09
800,31 765,29 0,19 34,84
7.887,56 7.886,93 0,29 0,34
7.722,86 7.685,86 1,67 35,33
33,44 -1,23 -0,08 34,75
82,48 82,09 0,02 0,38
Selanjutnya, peran ekspor pada Desember 2016 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 82,09 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan peran masing-masing 7,15 persen dan 4,09 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode Desember 2016 mencapai 93,33 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 93,37 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR DESEMBER 2016 TURUN 6,91 PERSEN MENJADI US$726,47 JUTA Nilai impor Banten Desember 2016 naik 16,82 persen dibanding November 2016, yaitu dari sebelumnya US$726,47 juta menjadi US$848,64 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Desember 2016 mengalami penurunan 8,09 persen. Impor nonmigas Desember 2016 mengalami peningkatan 25,35 persen dari US$490,14 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$614,42 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2015, nilai impor nonmigas turun 18,32 persen. Impor migas Desember 2016 turun sebesar 0,89 persen menjadi US$234,23 juta, dari sebelumnya mencapai US$236,33 juta pada November 2016, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas naik 41,48 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Desember 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$134,25 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$112,66 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Desember 2016 adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$129,93 juta, diikuti oleh Tiongkok sebesar US$80,91 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$152,67 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Desember 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada semua barang, baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, maupun barang modal. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Desember 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$396,31 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$239,74 juta dan US$212,59 juta .
1.
Impor Migas dan Nonmigas
Nilai impor Banten Desember 2016 naik 16,82 persen dibanding Desember 2016, yaitu dari sebelumnya US$726,47 juta menjadi US$848,64 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada Desember 2016 yang mengalami peningkatan 25,35 persen dari US$490,14 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$614,42 juta, sebaliknya, impor migas turun sebesar 0,89 persen menjadi US$234,23 juta, dari sebelumnya mencapai US$236,33 juta pada November 2016. Berkenaan dengan impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari penurunan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Desember 2016, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor Desember 2016 mengalami penurunan 8,09 persen. Penyebab utama penurunan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun hingga 18,92 persen, meskipun kebalikan dari kondisi yang pertama, nilai impor migas secara kontras naik 41,48 persen dibanding Desember 2015. Khusus untuk impor migas, pergerakan nilai impor tadi hanya disebabkan oleh perubahan nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
7
Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Desember 2016
Jan - Des 2016
% Perubahan Des 2016 terhadap Nov 2016
% Perubahan Jan-Des 2016 terhadap Jan-Des 2015
% Peran terhadap total Des 2016
(5)
(6)
(7)
(8)
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Nov 2016
Des 2016
(2)
(3)
726,47 236,33 0,00 236,33 0,00 490,14
848,64 234,23 0,00 234,23 0,00 614,42
(1)
Total Impor Migas - Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Nonmigas
Jan - Des 2015 (4)
9.851,99 1.951,28 0,00 1.948,51 2,77 7.900,71
8.523,43 2.062,79 0,00 2.061,55 1,23 6.460,64
16,82 -0,89 0,00 -0,89 0,00 25,35
-13,49 5,71 0,00 5,80 -55,43 -18,23
100,00 24,20 0,00 24,19 0,01 75,80
Dibanding periode Januari-Desember 2015, impor Banten periode yang sama pada tahun 2016 turun 13,49 persen. Penurunan tersebut, utamanya disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 18,23 persen, mengingat berlawanan dari itu, impor migas yang mengalami peningkatan 5,71 persen. Lebih lanjut, Tabel 6 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas untuk periode JanuariDesember 2016 masih sangat dominan yaitu 75,00 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan November dan Desember 2016 yang secara berturut-turut tercatat sebesar 67,47 persen dan 75,00 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten Desember 2014 Desember 2016 1,200 1,100 1,000 900 800 700
Juta US$
600 500 400 300 200 100
TOTAL
MIGAS
Dec-16
Oct-16
Nov-16
Sep-16
Aug-16
Jul-16
Jun-16
Apr-16
May-16
Feb-16
Mar-16
Jan-16
Dec-15
Oct-15
Nov-15
Sep-15
Aug-15
Jul-15
Jun-15
May-15
Apr-15
Mar-15
Jan-15
Feb-15
Dec-14
0
NONMIGAS
Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Desember 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Pergerakan impor migas diduga terkait erat perubahan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional dan berkaitan pula dengan depresiasi yang rupiah terhadap US$, sementara untuk komoditi nonmigas tidak terkait dengan kedua penyebab tadi. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan diprediksi akan turun seiring dengan kurs rupiah terhadap US$ yang cenderung stabil dibanding Desember 2016, sementara di sisi lain, harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan cenderung akan mengalami peningkatan.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
2.
Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Desember 2016 turun 24,64 persen atau sebesar US$112,05 juta, dari sebelumnya US$454,76 juta menjadi US$566,81 juta, demikian pula untuk golongan barang lainnya turun 34,55 persen atau sebesar US$12,22 juta. Nilai impor nonmigas terbesar Desember 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$134,25 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$112,66 juta. Tiga dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) non migas yang mengalami penurunan nilai impor yakni bahan kimia organik (HS 29), ampas/sisa industri makanan (HS 23), dan bijih, kerak dan abu logam (HS 26) masing-masing turun sebesar US$17,56 juta, US$1,75 juta, dan US$23,42 juta. Selebihnya, tujuh dari sepuluh golongan barang nonmigas mengalami peningkatan nilai impor. Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang gandum-ganduman (10), dan yang terendah berasal dari gula dan kembang gula (17) dengan peningkatan masing-masing sebesar US$32,26 juta dan US$0.12 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Desember 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bahan Kimia Organik (29) Gula dan Kembang Gula (17) Gandum-ganduman (10) Besi dan Baja (72) Bahan Bakar Mineral (27) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Ampas/Sisa Industri Makanan (23) Mesin/Peralatan Listrik (85) Biji-bijian berminyak (12) Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Impor Nonmigas
Nov 2016
Des 2016
Jan - Des 2015
Jan - Des 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
151,81 112,54 32,71 31,36 17,77 21,27 46,74 2,00 0,42 38,14 454,76 35,39 490,14
134,25 112,66 64,97 60,14 48,16 46,40 44,99 20,62 19,88 14,73 566,81 47,61 614,42
2.861,69 761,03 705,50 721,73 313,45 602,70 554,30 167,77 171,63 314,30 7.174,10 726,61 7.900,71
1.996,76 1.105,82 690,55 671,71 294,91 221,95 500,72 63,84 146,47 257,98 5.950,70 509,94 6.460,64
Perubahan % Peran Des 2016 terhadap thd Nov 2016 total nonmigas Des 2016 ( Juta US$ ) (6)
-17,56 0,12 32,26 28,78 30,39 25,14 -1,75 18,62 19,46 -23,42 112,05 12,22 124,27
(7)
30,91 17,12 10,69 10,40 4,56 3,44 7,75 0,99 2,27 3,99 92,11 7,89 100,00
Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari-Desember 2016 mengalami penurunan USS$92,11 juta (17,05 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$7,89 juta (29,82 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari-Desember 2015 mencapai 92,11 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 30,91 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan besar kontribusi 17,12 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Desember 2016 tersebut kecuali mesin/peralatan listrik (HS 85) dan biji-bijian berminyak (HS 12) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Kecuali, bijih, kerak dan abu logam (HS 26), enam golongan barang tadi merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Desember 2015. Peran gabungan dari keenam golongan barang tersebut selama satu tahun terakhir pernah tidak kurang dari 74 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
9
3.
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang
Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Desember 2016 meningkat 41,68 persen atau sebesar US$165,64 juta dibanding bulan sebelumnya, kebalikan dari itu, nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$41,37 juta atau 44,61 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Desember 2016 adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$129,93 juta, diikuti oleh Tiongkok sebesar US$80,91 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$152,67 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Desember 2016
Jan - Des 2016
Perubahan Des 2016 thd Nov 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total nonmigas Des 2016
(5)
(6)
(7)
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Nov 2016 (1)
ASEAN 1. Thailand 2. Singapura 3. Malaysia ASEAN Lainnya NEGARA UTAMA LAINNYA 4. Australia 5. Tiongkok 6. Amerika Serikat 7. Brazil 8. Argentina 9. Ukraina 10. Jepang 11. Rusia 12. India Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Impor Nonmigas
(2)
Des 2016 (3)
Jan - Des 2015 (4)
85,61 28,62 35,06 21,52 0,41
152,67 56,32 54,98 36,87 4,50
2.188,22 685,49 959,33 443,97 99,44
1.741,79 717,20 503,91 427,91 92,77
67,06 27,70 19,92 15,35 4,09
26,96 11,10 7,80 6,62 1,44
312,21 96,20 46,33 5,13 84,26 35,33 9,41 20,84 2,60 12,11
414,88 129,93 80,91 42,37 31,27 30,57 30,24 30,00 21,63 17,97
4.604,64 954,01 1.213,85 265,45 807,15 350,52 55,41 419,68 232,44 306,12
3.776,21 850,95 600,65 268,91 707,84 439,89 174,95 285,92 247,72 199,37
102,67 33,72 34,58 37,24 -52,99 -4,76 20,83 9,16 19,03 5,86
58,45 13,17 9,30 4,16 10,96 6,81 2,71 4,43 3,83 3,09
397,41 92,74 490,14
563,05 51,37 614,42
6.693,42 1.207,30 7.900,71
5.425,22 1.035,42 6.460,64
165,64 -41,37 124,27
83,97 16,03 100,00
Sepuluh dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Desember 2016, kecuali Brazil dan Argentina yang turun masing-masing sebesar US$52,99 juta dan US$4,76 juta. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Amerika Serikat yang naik US$37,24 juta, sementara terendah terjadi pada India yang mengalami peningkatan US$5,86 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari-Desember 2016 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$5425,22 juta, dengan peran impor mencapai 83,97 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Australia, yaitu 13,17 persen, diikuti oleh Thailand dan Brazil yang masing-masing memberi andil 11,10 persen dan 10,96 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 10 persen. Kecuali Arab Saudi, India dan Kanada, sembilan negara pemasok barang impor utama pada Desember 2016 merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Argentina dan Tiongkok merupakan negaranegara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 45 persen.
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Desember 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada semua barang, baik pada barang konsumsi, bahan baku/penolong, maupun barang modal dengan kenaikan masing-masing sebesar US$1,11 juta, US$71,66 juta, dan US$49,40 juta. Dibanding bulan yang sama tahun lalu, impor menurut golongan penggunaan barang pada Desember 2016 juga mengalami peningkatan pada semua golongan barang dengan total kenaikan 16,53 persen. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Desember 2016
Jan - Des 2016
Perubahan Des 2016 thd Nov 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Des 2016
(5)
(6)
(7)
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
Nov 2016
Des 2016
(2)
(3)
726,47 16,24 690,81 19,41
848,64 17,35 762,47 68,81
Jan - Des 2015 (4)
8.173,64 75,53 7.631,10 467,02
8.523,43 218,39 8.030,23 274,81
122,17 1,11 71,66 49,40
100,00 2,56 94,21 3,22
Pangsa impor terbesar untuk Januari-Desember 2016 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,22 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 2,56 persen dan 3,22 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Desember 2015 dan 2016
Bahan Baku/ Penolong 94,22%
Bahan Baku/ Penolong 93,37%
Barang Konsumsi 0,92%
Bahan Modal 5,71%
Januari - Desember 2015
Barang Konsumsi 2,56%
Bahan Modal 3,22%
Januari - Desember 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
11
5.
Impor Menurut Pelabuhan Bongkar
Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Desember 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$396,31 juta (46,70 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$239,74 juta (28,25 persen) dan US$212,59 juta (25,05 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 69 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Desember 2016
Jan - Des 2016
Perubahan Des 2016 thd Nov 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Desember 2016
(5)
(6)
(7)
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Nov 2016
Des 2016
(2)
(3)
Jan - Des 2015 (4)
Total Impor
726,47
848,64
9.851,99
8.523,43
122,17
100,00
- Merak
350,33
396,31
4.855,13
3.749,12
45,98
43,99
- Tanjung Leneng
138,60
212,59
2.143,92
1.956,63
74,00
22,96
- Tanjung Sekong
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
237,54
239,74
2.852,94
2.817,68
2,20
33,06
- Cigading
Nilai impor kumulatif periode Januari-Desember 2016 melalui seluruh pelabuhan bongkar di Banten mengalami penurunan, dengan penurunan tertinggi berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$1.106,01 juta (22,78 persen). Peran kumulatif impor terbesar selama kurun waktu Januari-Desember 2016 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 43,99 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 33,06 persen dan 22,96 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari-Desember tahun 2016 maupun tahun sebelumnya untuk Pelabuhan Tanjung Sekong.
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017
13
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027; Fax: 0254-267026 E-mail :
[email protected] Website : banten.bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017