No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 NAIK 20,01 PERSEN MENJADI US$941,27JUTA Nilai ekspor Banten pada November 2016 naik 20,01 persen dibanding ekspor Oktober 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$784,34 juta menjadi US$941,27 juta, sementara dibanding November 2015 nilai ekspor mengalami peningkatan 28,43 persen. Ekspor nonmigas November 2016 mengalami peningkatan 19,66 persen dibanding Oktober 2016, dari US$777,90 juta menjadi US$930,80 juta, sedangkan dibanding November 2015 meningkat 27,08 persen. Ekspor migas November 2016 meningkat 62,57 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$6,44 juta menjadi US$10,47, sementara dibanding ekspor November 2015 naik 2.217,27 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada November 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$245,98 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing sebesar US$81,63 juta dan US$79,06 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar November 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$159,42 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$121,57 juta dan US$77,58 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$212,48 juta dan US$98,81 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas November 2016 mengalami peningkatan pada sektor industri dibanding bulan sebelumnya, sementara untuk sektor pertanian dan pertambangan mengalami penurunan. Ekspor November 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$766,52 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Bandara Sukarno-Hatta, dengan ekspor masing-masing sebesar US$81,92 juta dan US$31,39 juta.
1.
Ekspor Migas dan Nonmigas
Nilai ekspor Banten pada November 2016 naik 20,01 persen dibanding ekspor Oktober 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$784,34 juta menjadi US$941,27 juta. Peningkatan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas November 2016 yang mengalami peningkatan 19,66 persen dibanding Oktober 2016, dari US$777,90 juta menjadi US$930,80 juta, ditambah dengan ekspor migas yang juga meningkat 62,57 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$6,44 juta menjadi US$10,47. Khusus mengenai ekspor migas pada November 2016, peningkatan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi gas yang meningkat, karena pada komoditi lain nilai ekspor turun atau tidak terdapat kegiatan ekspor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
1
Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten November 2016
Okt 2016
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
% Perubahan Nov 2016 terhadap Okt 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
784,34
941,27
8.312,61
8.387,89
20,01
0,91
100,00
6,44
10,47
18,53
35,18
62,57
89,82
0,42
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Ekspor Migas - Minyak Mentah
% Perubahan Jan-Nov 2016 terhadap Jan-Nov 2015
% Peran terhadap total Nov 2016
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
-
- Hasil Minyak
0,63
0,57
13,02
10,59
-9,04
-18,65
0,13
- Gas
5,82
9,90
5,51
24,59
70,27
346,04
0,29
777,90
930,80
8.294,08
8.352,71
19,66
0,71
99,58
Nonmigas
Dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2015, nilai ekspor Banten November 2016 mengalami peningkatan 28,43 persen. Peningkatan ekspor tadi lebih didorong oleh ekpor nonmigas yang meningkat 27,08 persen, ditambah dengan ekspor migas yang naik 2.217,27 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari – November 2016 mencapai US$8.387,89 juta, meningkat 0,91 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan 0,71 persen, bersamaan dengan ekspor migas meningkat 89,82 persen. Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten November 2014 November 2016 1.000 900 800
Juta US$
700 600 500 400 300 200 100
TOTAL
MIGAS
Nov-16
Oct-16
Sep-16
Aug-16
Jul-16
Jun-16
Apr-16
May-16
Mar-16
Feb-16
Jan-16
Dec-15
Oct-15
Nov-15
Sep-15
Aug-15
Jul-15
Jun-15
Apr-15
May-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
0
NONMIGAS
Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor nonmigas pada November 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor komoditi itu, namun tidak demikian dengan ekspor migas. Perkembangan ekspor nonmigas diduga terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ namun tidak berkaitan dengan pergerakan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional. Adapun peningkatan ekspor migas tidak terpengaruh oleh kedua faktor yang telah disebutkan tadi. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional. Sebaliknya, depresiasi rupiah diyakini tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan ekspor. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
2.
Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada November 2016 mencapai US$663,26 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$ 267,53 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada November 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$245,98 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing sebesar US$81,63 juta dan US$79,06 juta. Delapan dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada November 2016 mengalami peningkatan, kecuali golongan besi dan baja (HS 72) dan tembaga (HS 74). Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan berbagai makanan olahan (HS 21) dan terendah berasal dari mesin/peralatan listrik (HS 85), masing-masing sebesar US$30,86 juta dan US$4,49 juta. Selanjutnya penurunan pada golongan besi dan baja (HS 72) dan tembaga (HS 74) masing-masing sebesar US$10,51 juta dan US$2,64 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit November 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Okt 2016 (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Alas Kaki (64) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Bahan Kimia Organik (29) Besi dan Baja (72) Karet dan Barang dari Karet (40) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Mesin/Peralatan Listrik (85) Tembaga (74) Berbagai Makanan Olahan (21) Olahan dari Tepung (19) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Ekspor Nonmigas
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
Perubahan % Peran Nov 2016 terhadap thd Okt 2016 total nonmigas Nov 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
223,99 63,63 60,75 56,39 32,29 30,91 30,54 37,00 0,81 4,03 540,36 237,54 777,90
245,98 81,63 79,06 45,88 43,80 37,30 35,04 34,37 31,67 28,53 663,26 267,53 930,80
2.260,74 619,31 397,44 462,15 394,55 293,65 344,58 532,31 13,44 35,00 5.353,17 2.940,91 8.294,08
2.279,70 661,69 597,64 471,81 424,44 310,40 366,97 376,11 47,79 57,55 5.594,09 2.758,62 8.352,71
21,99 18,00 18,31 -10,51 11,51 6,39 4,49 -2,64 30,86 24,51 122,91 29,99 152,90
27,29 7,92 7,16 5,65 5,08 3,72 4,39 4,50 0,57 0,69 66,97 33,03 100,00
Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-November 2016 memberikan kontribusi 66,97 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi meningkat 4,50 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama untuk tahun 2015, yaitu sebesar US$240,92 juta. Sembilan dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Januari-November 2016 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu, kecuali tembaga (HS 74), yang turun US$156,21 juta. Peningkatan tertinggi dan terendah terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) dan besi dan baja (HS 72), yaitu US$200,20 juta dan US$9,66 juta. Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada November 2016 dan Oktober 2016, maka akan didapati delapan golongan barang yang sama, kecuali berbagai makanan olahan (HS 21) dan olahan dari tepung (HS 19). Tujuh dari delapan golongan barang tadi, kecuali mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten selama satu tahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas secara gabungan untuk ketujuh golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 58 persen sejak November tahun lalu. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
3
3.
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Oktober 2016 mencapai US$662,93 juta, meningkat 26,17 persen atau sebesar US$137,51 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar November 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$159,42 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$121,57 juta dan US$77,58 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$212,48 juta dan US$98,81 juta. Sebelas dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada November 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Thailand yang turun US$2,76 juta. Peningkatan tertinggi berasal dari Filipina, yaitu US$35,85 juta, sedangkan terendah terjadi pada Belanda yang meningkat US$0,55 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan dengan tujuan negara-negara ASEAN turun US$55,73 juta, sebaliknya untuk negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami penurunan sebesar US$2,46 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan November 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Okt 2016 (1)
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
Perubahan Nov 2016 thd Okt 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total nonmigas Nov 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ASEAN 1. Filipina 2. Thailand 3. Vietnam ASEAN Lainnya
156,75 14,80 49,01 30,59 62,35
212,48 50,64 46,26 44,72 70,86
1.454,53 150,48 456,20 296,39 551,46
1.656,72 203,78 478,23 306,82 667,88
55,73 35,85 -2,76 14,13 8,51
19,83 2,44 5,73 3,67 8,00
(7)
UNI EROPA 4. Jerman 5. Belgia 6. Belanda UNI EROPA Lainnya
101,27 26,29 17,90 15,11 41,97
98,81 29,33 20,35 15,66 33,48
1.087,48 291,39 248,94 137,16 409,98
995,83 283,60 230,30 157,66 324,27
-2,46 3,04 2,44 0,55 -8,49
11,92 3,40 2,76 1,89 3,88
NEGARA UTAMA LAINNYA 7. Amerika Serikat 8. Tiongkok 9. Jepang 10. Korea Selatan 11. India 12. Australia
371,71 139,92 94,49 60,80 33,08 26,14 17,28
455,98 159,42 121,57 77,58 41,45 36,61 19,35
3.933,88 1.622,21 727,23 677,97 417,27 284,46 204,73
4.162,18 1.623,95 849,63 716,45 427,21 346,48 198,45
84,26 19,50 27,08 16,78 8,37 10,47 2,07
49,83 19,44 10,17 8,58 5,11 4,15 2,38
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Ekspor Nonmigas
525,41 252,48 777,90
662,93 267,87 930,80
5.514,43 2.779,65 8.294,08
5.822,57 2.530,14 8.352,71
137,51 15,39 152,90
69,71 30,29 100,00
Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari-November 2016 untuk duabelas negara tujuan utama meningkat US$308,14 juta (5,59 persen) dibanding periode yang sama tahun 2015. Sembilan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan nilai ekspor, kecuali Jerman, Belgia dan Australia. Peningkatan tertinggi terjadi pada Tiongkok yang meningkat US$122,40 juta, sementara terendah pada Korea Selatan yang naik US$9,95 juta. Lebih lanjut, penurunan tertinggi dan terendah berasal dari Belgia dan Australia yang masing-masing turun US$18,65 juta dan US$6,28 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 19,44 persen, sementara pangsa ekspor untuk negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 19,83 persen dan 11,92 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
4.
Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor nonmigas November 2016 mengalami peningkatan pada sektor industri dibanding bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$154,09 juta (20,21 persen), sementara untuk sektor pertanian dan pertambangan, masing-masing mengalami penurunan US$0,41 juta (2,79 persen) dan US$0,78 juta (85,39 persen). Lebih lanjut, peningkatan nilai ekspor sektor industri ini sepertinya berkaitan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada November 2016 yang didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor November 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
Okt 2016
(1)
Total Ekspor Migas Non Migas - Pertanian - Industri - Tambang & Lainnya
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
Perubahan Nov 2016 thd Okt 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Nov 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
784,34 6,44 777,90 14,66 762,32 0,92
941,27 10,47 930,80 14,25 916,42 0,13
8.312,61 18,53 8.294,08 132,86 8.159,32 1,89
8.387,89 35,18 8.352,71 167,85 8.182,68 2,18
156,93 4,03 152,90 -0,41 154,09 -0,78
100,00 0,42 99,58 2,00 97,55 0,03
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-November 2016 pada sektor nonmigas, seluruhnya mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2015. Peningkatan ekspor tertinggi berasal dari sektor pertanian yaitu sebesar US$34,99 juta (26,33 persen), sementara terendah dari sektor pertambangan yang meningkat US$0,29 juta (15,58 persen). Pangsa ekspor untuk periode Januari-November 2016 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 97,55 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode tersebut turun dibanding Januari-November 2015. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten November 2015 dan 2016 Pertanian 1,60%
Migas 0,22%
Tambang 0,02%
Industri 98,16%
Januari-November 2016
Pertanian 2,00%
Migas 0,42% Tambang 0,03%
Industri 97,55%
Januari-November 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
5
5.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor November 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$766,52 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Bandara Sukarno-Hatta, dengan ekspor masing-masing sebesar US$81,92 juta dan US$31,39 juta. Tidak seperti biasanya, Bandara Sukarno-Hatta masuk dalam tiga pelabuhan muat utama dengan nilai ekspor berada pada posisi ketiga tertinggi setelah Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Leneng. Ekspor gabungan baik melalui pelabuhan-pelabuhan muat di Banten maupun di luar Banten mengalami peningkatan. Peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sebesar US$145,93 juta, sementara terendah berasal dari pelabuhan lainnya yang meningkat US$0,07 juta. Lebih lanjut, penurunan ekspor terjadi pada Pelabuhan Cigading, Pelabuhan Merak dan Bandara Halim Perdana Kusuma, masing-masing kurang dari US$6 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat November 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Okt 2016 (1)
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
Perubahan Nov 2016 thd Okt 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Nov 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
784,34
941,27
8.312,61
8.387,89
156,93
100,00
- BANTEN - Merak - Tanjung Leneng - Tanjung Sekong - Cigading - Sukarno - Hatta
163,24 32,28 74,49 0,00 36,55 19,93
174,39 30,40 81,92 0,00 30,67 31,39
1.070,48 276,57 340,48 0,00 274,47 178,96
1.465,34 351,11 599,09 0,00 317,59 197,55
11,15 -1,88 7,43 0,00 -5,88 11,47
17,47 4,19 7,14 0,00 3,79 2,36
- LUAR BANTEN - Tanjung Priok - Halim Perdana Kusuma - Pelabuhan Lainnya
621,09 620,59 0,48 0,03
766,88 766,52 0,27 0,09
7.242,13 7.241,55 0,27 0,31
6.922,55 6.920,58 1,49 0,49
145,79 145,93 -0,21 0,07
82,53 82,51 0,02 0,01
Total Ekspor
Selanjutnya, peran ekspor pada November 2016 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 82,51 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan peran masing-masing 7,14 persen dan 4,19 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode November 2016 mencapai 93,37 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 92,73 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR NOVEMBER 2016 TURUN 6,91 PERSEN MENJADI US$726,47 JUTA Nilai impor Banten November 2016 turun 6,91 persen dibanding Oktober 2016, yaitu dari sebelumnya US$780,37 juta menjadi US$726,47 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor November 2016 mengalami penurunan 3,78 persen. Impor nonmigas November 2016 mengalami penurunan 14,64 persen dari US$574,21 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$490,14 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2015, nilai impor nonmigas turun 23,73 persen. Impor migas November 2016 meningkat sebesar 14,63 persen menjadi US$236,33 juta, dari sebelumnya mencapai US$206,16 juta pada Oktober 2016, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas naik 110,24 persen. Nilai impor nonmigas terbesar November 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$151,81 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$112,54 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada November 2016 adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$96,20 juta, diikuti Brazil oleh sebesar US$84,26 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$85,61 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada November 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong, sementara barang modal naik. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk November 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$350,33 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$237,54 juta dan US$138,60 juta .
1.
Impor Migas dan Nonmigas
Nilai impor Banten November 2016 turun 6,91 persen dibanding Oktober 2016, yaitu dari sebelumnya US$780,37 juta menjadi US$726,47 juta. Penurunan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada November 2016 yang mengalami penurunan 14,64 persen dari US$574,21 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$490,14 juta, mengingat kebalikan dari itu, impor migas meningkat sebesar 14,63 persen menjadi US$236,33 juta, dari sebelumnya mencapai US$206,16 juta pada Oktober 2016. Berkenaan dengan impor migas, peningkatan tersebut merupakan akibat dari peningkatan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Oktober 2016, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor November 2016 mengalami penurunan 3,78 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun mencapai 23,73 persen, meskipun kebalikan dari kondisi yang pertama, nilai impor migas secara kontras naik 110,24 persen dibanding November 2015. Khusus untuk impor migas, sebagaimana yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya, pergerakan nilai impor tadi hanya disebabkan oleh perubahan nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
7
Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia November 2016
Okt 2016
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
% Perubahan Nov 2016 terhadap Okt 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Total Impor
780,37
726,47
8.928,68
7.674,79
-6,91
-14,04
100,00
Migas
206,16
236,33
1.785,72
1.828,56
14,63
2,40
23,83
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
- Minyak Mentah - Hasil Minyak
% Peran terhadap total Nov 2016
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
-
206,16
236,33
1.782,95
1.827,33
14,63
2,49
23,81
-
-
2,77
1,23
-
-55,43
0,02
574,21
490,14
7.142,96
5.846,22
-14,64
-18,15
76,17
- Gas Nonmigas
% Perubahan Jan-Nov 2016 terhadap Jan-Nov 2015
Dibanding periode Januari-November 2015, impor Banten periode yang sama pada tahun 2016 turun 14,04 persen. Penurunan tersebut, utamanya disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 18,15 persen, mengingat berlawanan dari itu, impor migas yang mengalami peningkatan 2,40 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas untuk periode Januari-November 2016 masih sangat dominan yaitu 76,17 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Oktober dan November 2016 yang secara berturut-turut tercatat sebesar 73,58 persen dan 67,47 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten November 2014 November 2016 1.200 1.100 1.000 900 800 700
Juta US$
600 500 400 300 200 100
TOTAL
MIGAS
Nov-16
Oct-16
Sep-16
Jul-16
Aug-16
Jun-16
May-16
Apr-16
Mar-16
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Sep-15
Jul-15
Aug-15
Jun-15
May-15
Apr-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
0
NONMIGAS
Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada November 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Pergerakan impor migas dan nonmigas diduga terkait erat perubahan harga kedua komoditi ini di pasar perdagangan internasional, namun pada komoditi nonmigas juga terkait dengan depresiasi yang rupiah terhadap US$. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan diprediksi akan kembali meningkat seiring dengan kurs rupiah terhadap US$ yang cenderung stabil dibanding November 2016, sementara di sisi lain, harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan cenderung stabil.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
2.
Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada November 2016 turun 9,22 persen atau sebesar US$47,63 juta, dari sebelumnya US$516,79 juta menjadi US$469,17 juta, demikian pula untuk golongan barang lainnya turun 63,46 persen atau sebesar US$33,44 juta. Nilai impor nonmigas terbesar November 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$151,81 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$112,54 juta. Lima dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami penurunan nilai impor, yaitu bahan kimia organik (HS 29), gula dan kembang gula (HS 17), gandum-ganduman (HS 10), besi dan baja (HS 72) dan bahan bakar mineral (HS 27). Penurunan tertinggi berasal dari golongan barang besi dan baja (HS 72), dengan penurunan sebesar US$47,67 juta, sementara terendah berasal dari gula dan kembang gula (HS 17) yang turun US$6,53 juta. Lebih lanjut, peningkatan impor tertinggi terjadi pada ampas/sisa industri makanan (HS 23) yaitu USS$17,47 juta, sedangkan terendah pada golongan barang garam, belerang, kapur (HS 25), yaitu hanya USS$0,27 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit November 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Okt 2016 (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bahan Kimia Organik (29) Gula dan Kembang Gula (17) Ampas/Sisa Industri Makanan (23) Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) Gandum-ganduman (10) Besi dan Baja (72) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Bahan Bakar Mineral (27) Garam, Belerang, Kapur (25) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Impor Nonmigas
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
Perubahan % Peran Nov 2016 terhadap thd Okt 2016 total nonmigas Nov 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
165,25 119,07 29,27 30,43 40,01 79,03 7,88 31,17 9,14 5,54 516,79 57,41 574,21
151,81 112,54 46,74 38,14 32,71 31,36 21,27 17,77 9,40 7,42 469,17 20,98 490,14
2.581,14 699,74 519,16 307,85 634,94 613,47 564,71 290,68 95,65 73,85 6.381,20 761,77 7.142,96
1.862,51 993,17 455,72 243,26 625,57 611,56 175,55 246,75 74,49 63,11 5.351,69 494,54 5.846,22
-13,44 -6,53 17,47 7,71 -7,30 -47,67 13,38 -13,40 0,27 1,89 -47,63 -36,44 -84,07
31,86 16,99 7,80 4,16 10,70 10,46 3,00 4,22 1,27 1,08 91,54 8,46 100,00
Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari-November 2016 mengalami penurunan USS$1.029,51 juta (16,13 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$267,23 juta (35,08persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari-November 2015 mencapai 91,54 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 31,86 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan besar kontribusi 16,99 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada November 2016 tersebut kecuali mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) dan plastik dan barang dari plastik (HS 39) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Kecuali, bijih, kerak dan abu logam (HS 26), enam golongan barang tadi merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak November 2015. Peran gabungan dari keenam golongan barang tersebut selama satu tahun terakhir pernah tidak kurang dari 74 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
9
3.
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang
Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada November 2016 meningkat 0,48 persen atau sebesar US$2,14 juta dibanding bulan sebelumnya, kebalikan dari itu, nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$-86,20 juta atau 66,32 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada November 2016 adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$96,20 juta, diikuti Brazil oleh sebesar US$84,26 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$85,61 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang November 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Okt 2016 (1)
(3)
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Nov 2016
(4)
(5)
ASEAN 1. Singapura 2. Thailand 3. Malaysia ASEAN Lainnya
114,73 47,19 27,97 36,66 2,91
85,61 35,06 28,62 21,52 0,41
1.970,98 886,08 595,67 405,83 83,40
1.589,13 448,93 660,87 391,05 88,27
-29,12 -12,13 0,65 -15,14 -2,50
27,18 7,68 11,30 6,69 1,51
NEGARA UTAMA LAINNYA 4. Australia 5. Brazil 6. Arab Saudi 7. Tiongkok 8. Argentina 9. Jepang 10. India 11. Ukraina 12. Kanada
332,42 102,53 94,06 14,83 23,43 34,25 30,27 14,02 14,84 4,20
361,18 96,20 84,26 48,50 46,33 35,33 20,84 12,11 9,41 8,19
4.133,82 902,78 761,89 280,63 1.102,95 318,00 366,34 275,29 48,45 77,49
3.270,16 721,02 676,57 303,51 519,75 409,32 255,93 181,40 144,70 57,95
28,76 -6,32 -9,80 33,67 22,90 1,09 -9,43 -1,91 -5,43 3,99
55,94 12,33 11,57 5,19 8,89 7,00 4,38 3,10 2,48 0,99
444,24 129,97 574,21
446,37 43,77 490,14
6.021,41 1.121,56 7.142,96
4.771,01 1.075,21 5.846,22
2,14 -86,20 -84,07
81,61 18,39 100,00
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Impor Nonmigas
(2)
Nov 2016
Perubahan Nov 2016 thd Okt 2016 ( Juta US$ )
(7)
Tujuh dari duabelas negara pemasok utama mengalami penurunan impor nonmigas pada November 2016, kecuali Thailand, Arab Saudi, Tiongkok, Argentina dan Kanada. Penurunan impor nonmigas tertinggi berasal dari Malaysua yang turun US$15,14 juta, sementara terendah terjadi pada India yang mengalami penurunan US$1,91 juta. Lebih lanjut, peningkatan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Arab Saudi yaitu mencapai US$33,67 juta, sementara terendah berasal dari Thailand dengan penurunan sebesar US$0,65 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari-November 2016 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$4.771,01 juta, dengan peran impor mencapai 81,61 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Australia, yaitu 12,33 persen, diikuti oleh Brazil dan Thailand yang masing-masing memberi andil 11,57 persen dan 11,30 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 9 persen. Kecuali Arab Saudi, India dan Kanada, sembilan negara pemasok barang impor utama pada November 2016 merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Argentina dan Tiongkok merupakan negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 45 persen. 10
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada November 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong, masing-masing sebesar US$1,75 juta dan US$64,84 juta, sementara barang modal naik US$12,70 juta. Dibanding bulan yang sama tahun lalu, impor menurut golongan penggunaan barang pada November 2016 mengalami peningkatan pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, sedangkan pada barang modal turun sebesar US$112,31 juta (126,58 persen). Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang November 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN
Okt 2016
(1)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
780,37
726,47
8.928,68
7.674,79
Perubahan Nov 2016 thd Okt 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Nov 2016
(6)
(7)
-53,90
100,00
18,00
16,24
88,73
201,04
-1,75
2,62
755,65
690,81
8.317,32
7.267,75
-64,84
94,70
6,72
19,41
522,64
205,99
12,70
2,68
Pangsa impor terbesar untuk Januari-November 2016 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,70 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 2,62 persen dan 2,68 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang November 2015 dan 2016
Bahan Baku/
Bahan Baku/
Penolong
Penolong
94,70%
93,16%
Barang Konsumsi
Bahan Modal
Barang
0,99%
5,85%
Konsumsi
Bahan Modal 2,68%
2,62%
Januari-November 2015
Januari-November 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
11
5.
Impor Menurut Pelabuhan Bongkar
Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk November 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$350,33 juta (48,22 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$237,54 juta (32,70 persen) dan US$138,60 juta (19,08 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 69 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar November 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Okt 2016 (1)
Total Impor -
Merak Tanjung Leneng Tanjung Sekong Cigading
Nov 2016
Jan - Nov 2015
Jan - Nov 2016
Perubahan Apr’ 2016 thd Mar’ 2016 ( Juta US$ ) (6)
% Peran terhadap total November 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
780,37
726,47
8.928,68
7.674,79
-53,90
100,00
(7)
318,17 174,07 288,12
350,33 138,60 237,54
4.380,28 1.944,78 2.603,62
3.352,81 1.744,03 2.577,94
32,16 -35,48 -50,58
43,69 22,72 33,59
Nilai impor kumulatif periode Januari-November 2016 melalui seluruh pelabuhan bongkar di Banten mengalami penurunan, dengan penurunan tertinggi berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$1.027,47 juta (23,46persen). Peran kumulatif impor terbesar selama kurun waktu Januari-November 2016 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 43,69 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 33,59 persen dan 22,72 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari-November tahun 2016 maupun tahun sebelumnya untuk Pelabuhan Tanjung Sekong.
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017
13
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027; Fax: 0254-267026 E-mail :
[email protected] Website : banten.bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017