No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2015 TURUN 5,85 PERSEN MENJADI US$706,27 JUTA Nilai ekspor Banten pada September 2015 turun 5,85 persen dibanding Agustus 2015, yaitu dari sebelumnya sebesar US$750,18 juta menjadi US$706,27 juta, sementara dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya nilai ekspor mengalami penurunan 15,72 persen. Ekspor nonmigas September 2015 mengalami penurunan 5,50 persen dibanding Agustus 2015, dari US$747,20 juta menjadi US$706,09 juta, sedangkan dibanding ekspor September 2014 turun 15,72 persen. Ekspor migas September 2015 turun 94,19 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$2,98 juta menjadi US$0,17 juta, sedangkan dibanding ekspor September 2014 meningkat 3,97 persen. Nilai ekspor nonmigas tertinggi pada September 2015 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$176,63 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$62,66 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas tertinggi September 2015 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,84 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$61,70 juta dan US$49,97 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$120,62 juta dan US$110,24 juta. Menurut sektor, ekspor September 2015 sektor nonmigas mengalami penurunan pada sektor sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, sementara untuk sektor pertambangan meningkat. Ekspor September 2015 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$635,01 juta, disusul Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading, masing-masing senilai US$19,94 juta dan US$18,64 juta.
1.
Ekspor Migas dan Nonmigas
Nilai ekspor Banten pada September 2015 turun 5,85 persen dibanding Agustus 2015, yaitu dari sebelumnya sebesar US$750,18 juta menjadi US$706,27 juta. Penurunan ekspor ini terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas September 2015 yang mengalami penurunan 5,50 persen dibanding Agustus 2015, dari US$747,20 juta menjadi US$706,09 juta, ditambah dengan ekspor migas yang juga turun 94,19 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$2,98 juta menjadi US$0,17 juta di saat yang bersamaan. Khusus mengenai ekspor migas pada September 2015, penurunan tadi lebih disebabkan oleh ekspor komoditi komoditi hasil minyak yang turun, mengingat pada komoditi migas lainnya,yaitu gas dan minyak mentah tidak didapati kegiatan ekspor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
1
Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten September 2015 % Perubahan September ‘15 terhadap Agustus ‘15
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
Agustus 2015
(1)
Total Ekspor Migas
Jan−Sep 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
706,27
7.640,55
6.889,96
-5,85
-9,82
100,00
2,98
0,17
1,17
17,07
-94,19
1.364,84
0,25
-
-
-
-
-
-
-
2,98
0,17
1,17
11,55
-94,19
891,68
0,17
-
-
-
5,51
-
-
0,08
747,20
706,09
7.639,38
6.872,89
-5,50
-10,03
99,75
- Gas Nonmigas
Jan−Sep 2014
(6)
% Peran terhadap total Jan−Sep‘15
750,18
- Minyak Mentah - Hasil Minyak
September 2015
% Perubahan Jan−Sep‘15 terhadap Jan−Sep‘14
Dibanding bulan yang sama tahun 2014, nilai ekspor Banten pada September 2015 mengalami penurunan 15,72 persen. Penyebab utama penurunan ekspor ini adalah ekspor nonmigas yang turun 15,72 persen, karena berlawanan dengan kondisi pertama, ekspor migas meningkat sebesar 3,97 persen. Nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari–September 2015 mencapai US$6.889,96 juta, turun 9,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan nilai ekspor untuk periode Januari–September 2015 lebih disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 10,03 persen, mengingat sebaliknya, ekspor migas meningkat 1.364,84 persen pada saat yang sama. Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten September 2013 September 2015 1.000 900 800
Juta US$
700 600 500 400 300 200 100
TOTAL
Sept'15
Juli '15
Agust '15
Mei '15
Juni '15
Apr '15
Mar '15
Jan '15
Feb '15
Des '14
Nov '14
Okt '14
Agst '14
MIGAS
Sept '14
Juli '14
Mei '14
Juni '14
Apr '14
Mar '14
Feb '14
Jan '14
Des '13
Okt'13
Nov'13
Sept'13
0
NONMIGAS
Penelusuran terhadap perkembangan ekspor lebih lanjut, perubahan nilai ekspor migas dan nonmigas pada September 2015 sejalan dengan pergerakan volumenya. Perkembangan ekspor migas dan nonmigas untuk September 2015 diduga terkait dengan penurunan kondisi ekonomi secara global sehingga secara umum menurunkan permintaan akan barang-barang ekspor asal Banten dan hal ini bisa dilihat dari tertekannya nilai tukar rupiah terhadap US$. Khusus untuk komoditi migas, sedikit peningkatan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional turut menjadi penyumbang penurunan ekspor komoditi ini. Ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan agak sulit diprediksi mengingat pelemahan perekonomian global masih berlanjut, sementara harga-harga di pasar perdagangan internasional yang cenderung fluktuatif ditambah nilai tukar rupiah yang terus melemah. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
2.
Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada September 2015 mencapai US$502,23 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$203,87 juta. Nilai ekspor nonmigas tertinggi pada September 2015 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$176,63 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$62,66 juta. Enam dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada September 2015 mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali golongan barang plastik dan barang dari plastik (HS 39), kertas/karton (HS 48), mesin/peralatan listrik (HS 85) dan barang-barang rajutan (HS 61). Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari besi dan baja (HS 72), yaitu US$19,89 juta, sedangkan terendah pada golongan karet dan barang dari karet (HS 40) yang turun US$1,68 juta. Lebih lanjut, peningkatan tertinggi berasal dari kertas/karton (HS 48) yaitu US$7,34 juta, sementara untuk tiga golongan barang lainnya turun di bawah dari US$3 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit September 2015 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Alas Kaki (64) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Tembaga (74) Karet dan Barang dari Karet (40) Kertas / Karton (48) Mesin / Peralatan Listrik (85) Bahan Kimia Organik (29) Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) Besi dan Baja (72) Barang-barang Rajutan (61) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Ekspor Nonmigas
Perubahan % Peran Sept ‘15 terhadap thd Agst ‘15 total nonmigas ( Juta US$ ) Jan−Sep ‘15
Agustus 2015
September 2015
Jan−Sept 2014
Jan−Sep 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
182,77 61,99 47,34 41,30 29,70 34,30 46,03 29,78 45,71 22,34 541,27 205,93 747,20
176,63 62,66 41,30 39,63 37,05 34,87 32,61 26,55 25,82 25,12 502,23 203,87 706,09
1.634,72 681,38 544,11 343,54 293,19 275,94 635,96 303,53 341,99 256,98 5.311,34 2.328,04 7.639,38
1.809,83 511,41 451,68 328,51 291,94 280,55 348,77 245,26 409,94 225,33 4.903,21 1.969,69 6.872,89
-6,14 0,67 -6,04 -1,68 7,34 0,58 -13,42 -3,23 -19,89 2,78 -39,05 -2,06 -41,11
26,33 7,44 6,57 4,78 4,25 4,08 5,07 3,57 5,96 3,28 71,34 28,66 100,00
Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk periode Januari–September 2015 memberikan kontribusi 71,34 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 7,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 atau sebesar US$408,14 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode itu mengalami penurunan pada tujuh golongan barang, kecuali alas kaki (HS 64), mesin/peralatan listrik (HS 85) dan besi dan baja (HS 72). Adapun tiga golongan barang dengan kontribusi tertinggi adalah alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan tembaga (HS 74), dengan pangsa gabungan sebesar 40,35 persen. Lebih lanjut, bila disandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Agustus dan September 2015, maka didapati seluruh golongan barang yang sama. Tujuh dari sembilan golongan barang utama tadi, kecuali bahan kimia organik (HS 29), mesinmesin/pesawat mekanik (HS 84) dan barang-barang rajutan (HS 61) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas selama setahun terakhir. Adapun
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
3
kontribusi gabungan dari ketujuh golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen.
3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada September 2015 mencapai US$471,53 juta, turun 13,02 persen atau sebesar US$70,56 juta dibanding bulan sebelumnya, sebaliknya untuk negara lainnya meningkat 14,36 persen atau sebesar US$29,45 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas tertinggi September 2015 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,84 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$61,70 juta dan US$49,97 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$120,62 juta dan US$110,24 juta. Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami penurunan nilai ekspor nonmigas pada September 2015 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Vietnam, Jerman, Belgia, Jepang dan Australia. Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari Thailand, yaitu US$24,28 juta dan terendah tercatat pada Korea Selatan yang turun US$1,25 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN turun US$31,16 juta, sebaliknya untuk ekspor menuju negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami peningkatan sebesar US$7,42 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan September 2015 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Agustus 2015
September 2015
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
Perubahan % Peran September ‘15 terhadap thd Agustus ‘15 total nonmigas Jan−Sep ‘15 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ASEAN 1. Thailand 2. Malaysia 3. Vietnam ASEAN Lainnya
151,78 54,97 32,85 26,96 36,99
120,62 30,69 28,54 27,15 34,23
1.710,48 562,75 475,12 275,86 396,75
1.245,89 400,47 301,57 244,28 299,56
-31,16 -24,28 -4,31 0,19 -2,76
18,13 5,83 4,39 3,55 4,36
(7)
UNI EROPA 4. Jerman 5. Inggris 6. Belgia UNI EROPA Lainnya
102,82 22,20 20,65 20,68 39,28
110,24 26,08 19,32 15,67 49,15
1.058,78 209,79 182,62 214,41 451,95
1.034,59 217,29 174,95 199,07 443,28
7,42 3,88 -1,33 -5,01 9,87
15,05 3,16 2,55 2,90 6,45
NEGARA UTAMA LAINNYA 7. Amerika Serikat 8. Jepang 9. Tiongkok 10. Korea Selatan 11. Australia 12. India
363,76 139,10 61,19 74,17 34,05 18,75 36,51
324,06 137,84 61,70 49,97 32,78 21,57 20,19
3.390,58 1.316,22 613,08 703,58 287,35 240,86 229,48
3.257,90 1.343,81 551,15 602,94 350,24 172,15 237,62
-39,70 -1,25 0,51 -24,20 -1,27 2,83 -16,32
47,40 19,55 8,02 8,77 5,10 2,50 3,46
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Ekspor Nonmigas
542,09 205,11 747,20
471,53 234,56 706,09
5.311,13 2.328,25 7.639,38
4.795,54 2.077,35 6.872,89
-70,56 29,45 -41,11
69,77 30,23 100,00
Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari–September 2015 untuk duabelas negara tujuan utama turun US$515,59 juta (9,71 persen) dibanding periode yang sama tahun 2014. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali Jerman, Amerika Serikat, Korea Selatan dan India. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Malaysia dan Korea Selatan yaitu US$173,54 juta dan US$62,88 juta. Pangsa ekspor nonmigas tertinggi masih
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 19,55 persen, diikuti oleh Tiongkok dan Jepang dengan kontribusi 8,77 persen dan 8,02 persen, sementara pangsa ekspor gabungan dari ketiganya mencapai 36,34 persen.
4.
Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor September 2015 sektor nonmigas mengalami penurunan pada sektor sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$39,11 juta dan US$1,99 juta, sementara untuk sektor pertambangan meningkat US$ 0,08 juta. Ekspor sektor industri yang turun tidak sedikit agaknya berhubungan dengan peningkatan nilai sepuluh golongan barang nonmigas utama pada September 2015 yang secara agregat menunjukkan penurunan yang juga tidak sedikit. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor September 2015
Agustus 2015
September 2015
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
Perubahan September ‘15 thd Agustus ‘15 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
750,69
706,86
7.640,55
6.889,96
-43,84
100,00
2,98
0,17
1,17
17,07
-2,81
0,25
Non Migas
747,71
706,68
7.639,38
6.872,89
-41,02
99,75
- Pertanian
11,63
9,64
176,89
114,62
-1,99
1,66
735,42
696,31
7.447,78
6.756,82
-39,11
98,07
0,66
0,74
14,71
1,45
0,08
0,02
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Ekspor Migas
- Industri - Tambang & Lainnya
% Peran terhadap total Jan−Sep ‘15
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari–September 2015 pada seluruh sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2014. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$690,96 juta (9,28 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang turun US$13,26 juta (90,14 persen). Pangsa ekspor Januari–September 2015 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,07 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari–September 2015 tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Januari–September 2014 dan 2015 Pertanian 2,32%
Migas 0,02% Tambang 0,19%
Industri 97,47%
Januari-September 2014
Pertanian 1,66%
Migas 0,25%
Tambang 0,02%
Industri 98,07%
Januari-September 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
5
5.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Menurut pelabuhan muat, ekspor September 2015 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$635,01 juta (89,91 persen), disusul Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading, masing-masing senilai US$19,94 juta (2,82 persen) dan US$18,64 juta (2,64 persen). Nilai ekspor pada September 2015 turun pada hampir seluruh pelabuhan muat, kecuali melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mengalami peningkatan sebesar US$2,61 juta dan gabungan pelabuhan muat lainnya yang meningkat US$0,02 juta. Penurunan tertinggi terjadi pada Pelabuhan Cigading yaitu mencapai US$20,25 juta dan terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang hanya turun US$0,05 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat September 2015 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Agustus 2015
September 2015
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
Perubahan September ‘15 thd Agustus ‘15 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Jan−Sep ‘15
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
750,18
706,27
7.640,55
6.889,96
-43,92
100,00
- BANTEN - Merak - Tanjung Leneng - Tanjung Sekong - Cigading - Sukarno - Hatta
117,72 25,52 36,27 0,00 38,90 17,04
71,21 19,94 17,57 0,00 18,64 15,05
1.238,00 401,43 433,60 38,91 214,11 149,94
940,94 237,86 309,47 0,00 243,81 149,81
-46,51 -5,57 -18,70 0,00 -20,25 -1,98
13,66 3,45 4,49 0,00 3,54 2,17
- LUAR BANTEN - Tanjung Priok - Halim Perdana Kusuma - Pelabuhan Lainnya
632,47 632,39 0,06 0,01
635,06 635,01 0,02 0,04
6.402,54 6.401,97 0,11 0,47
5.949,02 5.948,51 0,24 0,27
2,59 2,61 -0,05 0,02
86,34 86,34 0,00 0,00
Total Ekspor
Secara kumulatif, ekspor Januari–September 2015 melalui hampir seluruh pelabuhan muat mengalami penurunan, kecuali pada Pelabuhan Cigading, dan Bandara Halim Perdana Kusuma yang mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peran ekspor kumulatif periode Januari–September 2015 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor Banten dibanding peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor tertinggi masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 86,34 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan peran masing-masing sebesar 4,49 persen dan 3,54 persen. Agregasi peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode tadi mencapai 94,37 persen sementara untuk kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar 92,27 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR SEPTEMBER 2015 MENINGKAT 6,23 PERSEN MENJADI US$748,17JUTA Nilai impor Banten September 2015 meningkat 6,23 persen dibanding Agustus 2015, yaitu dari sebelumnya US$704,27 juta menjadi US$748,17 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan 30,36 persen. Impor nonmigas September 2015 mengalami peningkatan 13,00 persen dari US$566,03 juta pada bulan sebelumnya dan menjadi US$639,60 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2014, nilai impor nonmigas turun 24,97 persen. Impor migas September 2015 turun 21,45 persen menjadi US$108,58 juta, dari sebelumnya sebesar US$138,24 juta, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas mengalami penurunan 51,05 persen. Nilai impor nonmigas tertinggi September 2015 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$241,34 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) dengan impor sebesar US$70,27 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada September 2015 adalah Tiongkok dengan nilai impor US$119,30 juta, diikuti oleh Singapura sebesar US$89,39 juta, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$186,69 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada September 2015 dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan barang konsumsi mengalami penurunan. Menurut pelabuhan, nilai impor tertinggi untuk September 2015 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$358,87 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$215,18 juta.
1.
Impor Migas dan Nonmigas
Nilai impor Banten September 2015 meningkat 6,23 persen dibanding Agustus 2015, yaitu dari sebelumnya US$704,27 juta menjadi US$748,17 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas September 2015 yang mengalami peningkatan 13,00 persen dari US$566,03 juta pada bulan sebelumnya dan menjadi US$639,60 juta, mengingat kebalikan dari itu, impor migas turun 21,45 persen menjadi US$108,58 juta, dari sebelumnya sebesar US$138,24 juta. Khusus mengenai impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari nilai impor untuk komoditi hasil minyak yang turun dibanding bulan Agustus 2015, karena untuk komoditi lainnya yaitu gas dan minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir. Perbandingan terhadap bulan yang sama tahun lalu, nilai impor September 2015 mengalami penurunan 30,36 persen. Penyebab utama penurunan impor pada September 2015 adalah nilai impor nonmigas yang turun 24,97 persen, bersamaan dengan impor migas yang juga mengalami penurunan 51,05 persen dibanding September 2014. Berkenaan dengan komoditi migas, penurunan nilai impor terhadap bulan yang sama tahun lalu hanya disebabkan oleh nilai impor komoditi hasil minyak yang mengalami peningkatan, karena untuk komoditi minyak mentah maupun komoditi gas alam tidak tercatat sama sekali adanya kegiatan impor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
7
Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia September 2015 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN
Agustus 2015
(1)
September 2015
(2)
Jan−Sep 2014
(3)
Jan−Sep 2015
% Perubahan September ‘15 terhadap Agustus ‘15
% Perubahan Jan−Sep ‘15 terhadap Jan−Sep ‘14
(4)
(5)
(7)
(8)
Total Impor
704,27
748,17
8.889,06
7.445,43
6,23
-16,24
100,00
Migas
138,24
108,58
2.013,31
1.522,99
-21,45
-24,35
20,46
-
-
-
-
-
-
-
138,24
108,58
2.007,78
1.520,22
-21,45
-24,28
20,42
-
-
5,53
2,77
-
-49,93
0,04
566,03
639,60
6.875,75
5.922,44
13,00
-13,86
79,54
- Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Nonmigas
(6)
% Peran terhadap total Jan−Sep’15
Dibanding periode Januari–September 2014, impor Banten periode yang sama pada tahun 2015 turun 16,24 persen. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 13,86 persen, bersamaan dengan impor migas juga mengalami penurunan 24,35 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas Januari–September 2015 masih sangat dominan yaitu 79,54 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Agustus dan September 2015 yang masing-masing tercatat sebesar 80,37 persen dan 85,49 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten September 2013 September 2015 1.200 1.100 1.000 900 800 700
Juta US$
600 500 400 300 200 100
TOTAL
MIGAS
Sept'15
Juli '15
Agust '15
Juni '15
Mei '15
Apr '15
Mar '15
Jan '15
Feb '15
Des '14
Okt '14
Nov '14
Agst '14
Sept '14
Juli '14
Juni '14
Apr '14
Mei '14
Mar '14
Jan '14
Feb '14
Nov'13
Des '13
Okt'13
Sept'13
0
NONMIGAS
Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada September 2015 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volume masing-masing. Penurunan impor migas diduga terkait erat dengan depresiasi kurs rupiah terhadap US$ dan peningkatan harga komoditi ini dibanding bulan sebelumnya, sementara peningkatan impor nonmigas cenderung terkait dengan penurunan harga dari komoditi ini di pasar perdagangan internasional. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan agak sulit diprediksi mengingat kurs rupiah terhadap US$ kembali melemah dibanding September 2015, sementara harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional diperkirakan akan terus berfluktuasi sebagai dampak dari pelemahan ekonomi global yang masih terus berlangsung. 8
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
2.
Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada September 2015 mencapai US$63,35 juta, meningkat 12,10 persen atau mencapai US$63,35 juta, demikian pula untuk golongan barang lainnya naik 23,98 persen atau sebesar US$10,22 juta menjadi US$52,82 juta. Nilai impor nonmigas tertinggi September 2015 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$241,34 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) dengan impor sebesar US$70,27 juta. Enam dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik (HS 29), ampas/sisa industri makanan (HS 23), besi dan baja (HS 72) dan bahan bakar mineral (HS 27). Peningkatan tertinggi terjadi pada pupuk (HS 31) yang naik mencapai USS$20,69 juta dan terendah berasal dari mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) yang mengalami peningkatan USS$6,94 juta. Lebih lanjut, penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) dan besi dan baja (HS 72), masing-masing sebesar USS$12,20 juta dan USS$4,47 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit September 2015 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bahan Kimia Organik (29) Gandum-ganduman (10) Gula dan Kembang Gula (17) Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) Ampas / Sisa Industri Makanan (23) Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) Mesin / Peralatan Listik (85) Besi dan Baja (72) Pupuk (31) Bahan Bakar Mineral (27) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Impor Nonmigas
Agustus 2015
September 2015
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
Perubahan % Peran Sept ‘15 terhadap thd Agst ‘15 total nonmigas ( Juta US$ ) Jan−Sep ‘15
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
253,53 59,46 47,05 40,38 42,55 16,83 2,78 31,31 2,59 26,95 523,43 42,61 566,03
241,34 70,27 61,80 47,32 36,72 33,39 27,54 26,84 23,28 18,28 586,77 52,82 639,60
2.841,63 523,42 612,62 274,44 520,20 261,42 14,40 938,47 31,51 281,11 6.299,23 576,53 6.875,75
2.175,07 499,23 542,91 511,82 414,65 251,56 121,00 529,73 97,93 235,14 5.379,03 543,41 5.922,44
-12,20 10,81 14,75 6,94 -5,83 16,56 24,76 -4,47 20,69 -8,67 63,35 10,22 73,56
36,73 8,43 9,17 8,64 7,00 4,25 2,04 8,94 1,65 3,97 90,82 9,18 100,00
Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari–September 2015 mengalami penurunan USS$920,20 juta (14,61 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula dengan golongan barang lain turun USS$33,11 juta (5,74 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari–September 2015 mencapai 90,82 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 36,73 persen, disusul oleh dan gula dan kembang gula (HS 17) dan besi dan baja (HS 72) dengan kontribusi masing-masing 9,17 persen dan 8,94 persen. Pangsa impor gabungan pada tahun 2015 dari dari ketiga golongan barang tadi mencapai 54,84 persen, sementara untuk tahun sebelumnya mencapai 63,89 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada September 2015 tersebut adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya, kecuali mesin/peralatan listik (HS 85) dan pupuk (HS 31). Selanjutnya, tujuh dari delpan golongan barang tersebut, kecuali gula dan kembang gula (HS 17) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak September 2014. Adapun pangsa impor
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
9
gabungan dari ketujuh golongan barang utama tadi selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 73 persen.
3.
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang
Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada September 2015 mencapai US$584,35 juta, meningkat 8,52 persen atau sebesar US$45,87 juta dibanding bulan sebelumnya, demikian pula dengan nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami peningkatan US$27,69 juta atau 100,49 persen menjadi US$55,24 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada September 2015 adalah Tiongkok dengan nilai impor US$119,30 juta, diikuti oleh Singapura sebesar US$89,39 juta, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$186,69 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang September 2015 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Agustus 2015
September 2015
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
Perubahan % Peran September ‘15 terhadap thd Agustus ‘15 total nonmigas Jan−Sep ‘15 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ASEAN 1. Singapura 2. Thailand 3. Malaysia ASEAN Lainnya
199,78 104,34 49,78 40,34 5,31
186,69 89,39 62,66 28,95 5,69
1.927,47 1.031,54 493,40 364,57 37,97
1.770,12 883,95 460,16 359,95 66,06
-13,08 -14,95 12,88 -11,40 0,38
29,89 14,93 7,77 6,08 1,12
NEGARA UTAMA LAINNYA 4. Tiongkok 5. Brazil 6. Australia 7. Argentina 8. India 9. Arab Saudi 10. Amerika Serikat 11. Kuwait 12. Jepang
344,01 73,89 35,37 84,03 53,32 30,96 24,90 4,13 11,79 25,62
403,35 119,30 68,19 65,02 32,95 31,43 24,12 24,10 19,19 19,05
3.636,11 644,12 613,95 728,55 297,41 422,10 366,03 295,40 46,28 222,28
3.520,24 935,34 584,13 704,38 258,27 222,51 222,22 176,18 103,87 313,34
59,34 45,41 32,81 -19,02 -20,37 0,47 -0,77 19,97 7,40 -6,57
59,44 15,79 9,86 11,89 4,36 3,76 3,75 2,97 1,75 5,29
538,48 27,55 566,03
584,35 55,24 639,60
5.525,61 1.350,14 6.875,75
5.224,30 698,14 5.922,44
45,87 27,69 73,56
88,21 11,79 100,00
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Impor Nonmigas
(7)
Enam dari duabelas negara pemasok utama September 2015 mengalami peningkatan impor nonmigas dibanding bulan sebelumnya, yaitu Thailand, Tiongkok, Brazil, India, Amerika Serikat dan Kuwait. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Brazil yaitu US$32,81 juta, sementara terendah terjadi pada India yang meningkat US$0,47 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Argentina yang mencapai US$20,37 juta, sedangkan terendah berasal dari Arab Saudi dengan penurunan sebesar US$0,77 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari–September 2015 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$5.224,30 juta, dengan peran impor mencapai 88,21 persen. Pangsa impor nonmigas tertinggi untuk periode tersebut berasal dari Tiongkok, yaitu 15,79 persen, diikuti oleh Singapura dan Australia yang masing-masing memberi andil 14,93 persen dan 11,89 persen, adapun kontribusi dari sembilan negara lain masih di bawah 10 persen. Kecuali Amerika Serikat, sebelas negara pemasok barang impor utama pada September 2015 merupakan negara-negara pemasok barang impor 10
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Delapan dari sebelas negara tadi, kecuali Argentina, Arab Saudi dan Kuwait adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama sejak September 2014 dengan pangsa impor gabungan tidak pernah kurang dari 66 persen.
4.
Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada September 2015 dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, masing-masing sebesar US$43,64 juta dan US$3,41 juta, sedangkan barang konsumsi mengalami penurunan US$3,14 juta. Dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor menurut golongan penggunaan barang untuk September 2015 menunjukkan penurunan pada seluruh golongan barang, dengan penurunan tertinggi pada bahan baku/penolong dan barang konsumsi yang mencapai US$283,03 juta. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang September 2015 Perubahan September ‘15 thd Agustus ‘15 ( Juta US$ )
Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN
Agustus 2015
(1)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
September 2015
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
% Peran terhadap total Jan−Sep ‘15
(2)
(3)
(4)
(5)
704,27
748,17
8.889,06
7.445,43
43,90
(6)
100,00
(7)
8,42
5,28
223,74
72,55
-3,14
0,97
664,85
708,49
8.428,07
6.953,16
43,64
93,39
31,00
34,41
237,26
419,73
3,41
5,64
Pangsa impor tertinggi untuk periode Januari–September 2015 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong yang mencapai 93,39 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, pangsa masing-masing sebesar 0,97 persen dan 5,64 persen. Pangsa impor untuk golongan barang modal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya pangsa impor untuk bahan baku/penolong dan barang konsumsi mengalami penurunan. Impor menurut golongan penggunaan barang tadi tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2014 pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, sementara untuk golongan barang modal meningkat US$182,47 juta. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari–September 2014 dan 2015 Bahan Baku/ Penolong 94,81%
Bahan Baku/ Penolong 93,39%
Barang Konsumsi 0,97%
Barang Konsumsi 2,52%
Bahan Modal 2,67%
Januari-September 2014
Bahan Modal 5,64%
Januari-September 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
11
5.
Impor Menurut Pelabuhan Bongkar
Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor tertinggi untuk September 2015 berasal dari dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$358,87 juta (47,97 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$215,18 juta (28,76 persen). Seperti biasa, kedua pelabuhan ini merupakan pelabuhan bongkar utama dalam kegiatan impor di Banten pada September 2015, karena gabungan dari impor yang berasal dari keduanya tidak pernah kurang dari 69 persen selama setahun terakhir. Nilai impor pada September 2015 melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami peningkatan, masing-masing sebesar US$18,52 juta dan US$32,65 juta, sementara melalui Pelabuhan Tanjung Leneng turun US$7,26 juta. Berbeda dengan perbandingan terhadap Agustus 2015, dibanding dengan bulan yang sama tahun lalu, impor melalui Pelabuhan Tanjung Leneng mengalami peningkatan sebesar US$57,67 juta, sementara untuk Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar September 2015 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Impor -
Merak Tanjung Leneng Tanjung Sekong Cigading
Agustus 2015 (2)
September 2015 (3)
Jan−Sep 2014
Jan−Sep 2015
Perubahan September ‘15 thd Agustus ‘15 ( Juta US$ ) (6)
% Peran terhadap total Jan−Sep ‘15
(4)
(5)
704,27
748,17
8.889,06
7.445,43
43,90
100,00
(7)
340,35 181,38 182,54
358,87 174,12 215,18
5.027,27 1.195,07 2.666,72
3.537,74 1.786,66 2.121,03
18,52 -7,26 32,65
47,52 24,00 28,49
Nilai impor kumulatif periode Januari–September 2015 melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan, masing-masing US$1.489,53 juta dan US$545,69 juta, sedangkan untuk Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$591,59 juta. Peran kumulatif impor tertinggi untuk periode Januari–September 2015 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 47,52 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 28,49 persen dan 24,00 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari–September 2015 maupun periode yang sama tahun 2014 untuk Pelabuhan Tanjung Sekong.
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015
13
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail :
[email protected];
[email protected] Website : banten.bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 2015