No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 TURUN 5,17 PERSEN MENJADI US$729,59 JUTA Nilai ekspor Banten pada September 2016 turun 5,17 persen dibanding ekspor Agustus 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$769,39 juta menjadi US$729,59 juta, sementara dibanding September 2015 nilai ekspor mengalami peningkatan 3,30 persen. Ekspor nonmigas September 2016 mengalami penurunan 4,82 persen dibanding Agustus 2016, dari US$765,71 juta menjadi US$728,82 juta, sedangkan dibanding September 2015 meningkat 3,22 persen. Ekspor migas September 2016 turun 78,96 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$3,68 juta menjadi US$0,78 juta, sementara dibanding ekspor September 2015 naik 347,22 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$176,99 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing sebesar US$67,32 juta dan US$63,57 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar September 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$128,88 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$78,12 juta dan US$61,95 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$163,80 juta dan US$83,28 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas September 2016 mengalami penurunan pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk sektor pertambangan meningkat. Ekspor September 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$615,79 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan ekspor masing-masing sebesar US$47,32 juta dan US$34,12 juta.
1.
Ekspor Migas dan Nonmigas
Nilai ekspor Banten pada September 2016 turun 5,17 persen dibanding ekspor Agustus 2016, yaitu dari sebelumnya sebesar US$769,39 juta menjadi US$729,59 juta. Penurunan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas September 2016 yang mengalami penurunan 4,82 persen dibanding Agustus 2016, dari US$765,71 juta menjadi US$728,82 juta, ditambah dengan ekspor migas yang juga turun 78,96 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$3,68 juta menjadi US$0,78 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada September 2016, penurunan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil minyak yang turun, karena pada komoditi lain tidak terdapat ekspor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
1
Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten September 2016
Agst 2016
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
% Perubahan Sept 2016 terhadap Agst 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
769,39
729,59
6.889,96
6.662,29
-5,17
-3,30
100,00
3,68
0,78
17,07
18,26
-78,96
7,02
0,27
Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN (1)
Total Ekspor Migas - Minyak Mentah
% Perubahan % Peran Jan-Sept 2016 terhadap total terhadap Sept 2016 Jan-Sept 2015
-
-
-
-
-
-
-
- Hasil Minyak
1,18
0,78
11,55
9,40
-34,52
-18,66
0,14
- Gas
2,50
-
5,51
8,87
-100,00
60,85
0,13
765,71
728,82
6.872,89
6.644,02
-4,82
-3,33
99,73
Nonmigas
Dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2015, nilai ekspor Banten September 2016 mengalami peningkatan 3,30 persen. Peningkatan ekspor tadi lebih didorong oleh ekpor migas yang naik 347,22 persen, bersamaan dengan ekspor nonmigas yang meningkat 3,22 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari – September 2016 mencapai US$6.662,29 juta, turun 3,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 3,33 persen, karena kebalikan dari itu ekspor migas meningkat 78,96 persen Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten September 2014 September 2016 1.000 900 800
Juta US$
700 600 500 400 300 200 100
TOTAL
MIGAS
Sep-16
Aug-16
Jul-16
Jun-16
Apr-16
May-16
Mar-16
Feb-16
Jan-16
Dec-15
Oct-15
Nov-15
Sep-15
Aug-15
Jul-15
Jun-15
Apr-15
May-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Oct-14
Nov-14
Sep-14
0
NONMIGAS
Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas dan nonmigas September 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor masing-masing. Perkembangan ekspor kedua komoditi tadi diduga tidak terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ maupun terhadap pergerakan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap US$ yang cukup signifikan. Selain itu, harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional yang cenderung stabil, diduga akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan nilai ekspor.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
2.
Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada September 2016 mencapai US$527,00 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$201,81 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2016 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$176,99 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29) dengan ekspor masing-masing sebesar US$67,32 juta dan US$63,57 juta. Tujuh dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada September 2016 mengalami penurunan, kecuali golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85), kapas (HS 52) dan kertas/karton (HS 48). Penurunan tertinggi terjadi pada golongan alas kaki (HS 64) dan terendah berasal dari Karet dan barang dari karet (HS 40), masing-masing sebesar US$9,32 juta dan US$0,29 juta. Selanjutnya peningkatan tertinggi dan terendah terjadi pada golongan barang kapas (HS 52) dan kertas/karton (HS 48) yang secara berturut-turut US$4,94 juta dan US$1,20 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit September 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Alas Kaki (64) Plastik dan Barang dari Plastik (39) Bahan Kimia Organik (29) Karet dan Barang dari Karet (40) Tembaga (74) Mesin/Peralatan Listrik (85) Besi dan Baja (72) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Kapas (52) Kertas/Karton (48) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Ekspor Nonmigas
Sept 2016
Jan-Sept 2015
Jan-Sept 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
186,31 69,73 71,14 43,07 39,76 30,81 40,82 28,03 19,43 22,89 551,98 213,72 765,71
176,99 67,32 63,57 42,79 36,25 33,09 32,28 26,25 24,37 24,09 527,00 201,81 728,82
1.809,83 511,41 348,77 328,51 451,68 280,55 409,94 245,26 163,69 291,94 4.841,57 2.031,32 6.872,89
1.809,73 516,42 457,83 348,35 304,74 301,39 369,53 242,19 155,39 201,35 4.706,92 1.937,10 6.644,02
Perubahan % Peran Sept 2016 terhadap thd Agst 2016 total nonmigas Sept 2016 ( Juta US$ ) (6)
-9,32 -2,41 -7,57 -0,29 -3,50 2,28 -8,54 -1,78 4,94 1,20 -24,98 -11,91 -36,89
(7)
27,24 7,77 6,89 5,24 4,59 4,54 5,56 3,65 2,34 3,03 70,84 29,16 100,00
Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari-September 2016 memberikan kontribusi 70,84 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 2,78 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama untuk tahun 2015, yaitu sebesar US$4.841,57 juta. Enam dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Januari-September 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu, kecuali plastik dan barang dari plastik (HS 39), bahan kimia organik (HS 29), karet dan barang dari karet (HS 40) dan mesin/peralatan listrik (HS 85), dengan penurunan tertinggi berasal dari golongan barang tembaga (74), yaitu mencapai US$32,53 juta. Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada September 2016 dan Agustus 2016, maka akan didapati sembilan golongan barang yang sama, kecuali kapas (HS 52). Enam dari sembilan golongan barang tadi, kecuali besi dan baja (HS 72), mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84), dan kertas/karton (48) (HS 61) adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten selama setahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas secara gabungan untuk kelima golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen sejak setahun terakhir. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
3
3.
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Agustus 2015 mencapai US$524,75 juta, turun 5,89 persen atau sebesar US$32,86 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar September 2016 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$128,88 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$78,12 juta dan US$61,95 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$163,80 juta dan US$83,28 juta. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami penurunan ekspor nonmigas pada September 2016 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Thailand, Malaysia, Jerman dan Inggris. Penurunan tertinggi berasal dari Amerika Serikat, yaitu US$17,49 juta, sedangkan terendah terjadi pada Malaysia dengan penurunan US$0,26 juta. Peningkatan ekspor tertinggi tercatat pada Inggris yang meningkat sebesar US$3,62 juta, dan terendah berasal dari Thailand yang naik US$0,06 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan dengan tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$1,55 juta, sebaliknya untuk negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami peningkatan sebesar US$9,33 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan September 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
Perubahan Sept 2016 thd Agst 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
165,35 53,71 37,29 32,88 41,47
163,80 53,77 38,96 31,83 39,25
1.245,89 400,47 301,57 244,28 299,56
1.287,48 382,96 313,26 231,51 359,76
-1,55 0,06 1,67 -1,05 -2,22
19,38 5,76 4,71 3,48 5,41
73,95 15,82 16,54 15,74 25,85
83,28 27,10 16,28 12,56 27,34
859,64 217,29 199,07 114,50 328,77
795,75 227,99 192,05 126,90 248,82
9,33 11,28 -0,26 -3,18 1,49
11,98 3,43 2,89 1,91 3,75
NEGARA UTAMA LAINNYA 7. Amerika Serikat 8. Tiongkok 9. Jepang 10. Korea Selatan 11. India 12. Inggris
385,62 146,36 83,29 65,18 41,69 31,38 17,72
344,25 128,88 78,12 61,95 31,21 22,74 21,34
3.260,71 1.343,81 602,94 551,15 350,24 237,62 174,95
3.336,24 1.324,61 633,57 578,08 352,69 283,73 163,58
-41,37 -17,49 -5,16 -3,23 -10,48 -8,63 3,62
50,21 19,94 9,54 8,70 5,31 4,27 2,46
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Ekspor Nonmigas
557,61 208,10 765,71
524,75 204,07 728,82
4.737,90 2.134,99 6.872,89
4.810,90 1.833,12 6.644,02
-32,86 -4,04 -36,89
72,41 27,59 100,00
ASEAN 1. Thailand 2. Malaysia 3. Vietnam ASEAN Lainnya UNI EROPA 4. Jerman 5. Belgia 6. Belanda UNI EROPA Lainnya
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Sept 2016 (7)
Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari-September 2016 untuk duabelas negara tujuan utama meningkat US$73,00 juta (1,54 persen) dibanding periode yang sama tahun 2015. Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan nilai ekspor, kecuali Thailand, Vietnam, Belgia, Amerika Serikat dan Inggris. Peningkatan dan penurunan tertinggi terjadi pada India dan Amerika Serikat yaitu US$46,11 juta dan US$19,20 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 21,34 persen, sementara pangsa ekspor untuk negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 19,38 persen dan 11,98 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
4.
Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor nonmigas September 2016 mengalami penurunan pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$29,53 juta dan US$7,38 juta, sedangkan untuk sektor pertambangan meningkat namun tidak signifikan. Lebih lanjut, penurunan nilai ekspor sektor industri ini sepertinya tidak berkaitan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada September 2016 walaupun secara agregat didominasi oleh produkproduk dari sektor industri. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor September 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN
Agst 2016
(1)
Total Ekspor Migas Non Migas - Pertanian - Industri - Tambang & Lainnya
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
Perubahan Sept 2016 thd Agst 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Sept 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
769,39 3,68 765,71 20,42 745,17 0,11
729,59 0,78 728,82 13,04 715,65 0,12
6.889,96 17,07 6.872,89 114,62 6.756,82 1,45
6.662,29 18,26 6.644,02 138,95 6.503,94 1,13
-39,80 -2,91 -36,89 -7,38 -29,53 0,01
100,00 0,27 99,73 2,09 97,62 0,02
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-September 2016 pada sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2015. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$252,88 juta (3,74 persen), disusul oleh sektor pertambangan yang turun US$0,32 juta (21,85 persen), sebaliknya sektor pertanian meningkat US$24,33 juta (21,22 persen). Pangsa ekspor Januari-September 2016 menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 97,62 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari-September 2016 tersebut turun dibanding periode yang sama tahun lalu. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten September 2015 dan 2016 Perta ni a n 1,66%
Mi ga s 0,25%
Ta mba ng 0,02%
Indus tri 98,07%
Januari-September 2015
Pertanian 2,09%
Migas 0,27% Tambang 0,02%
Industri 97,62%
Januari-September 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
5
5.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor September 2016 melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$615,79 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan ekspor masing-masing sebesar US$47,32 juta dan US$34,12 juta. Seperti biasanya, Pelabuhan Tanjung Leneng masuk dalam tiga pelabuhan muat utama dengan nilai ekspor berada pada posisi kedua tertinggi setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Ekspor gabungan baik melalui pelabuhan-pelabuhan muat di Banten maupun di luar Banten mengalami penurunan. Penurunan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sebesar US$20,90 juta, sementara terendah berasal dari Bandara Sukarno-Hatta yang turun US$1,81 juta. Lebih lanjut, peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Merak yaitu sebesar US$9,44 juta, sementara peningkatan dari Bandara Halim Perdana Kusuma dan pelabuhan lainnya tidak terlihat signifikan. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat September 2016 Nilai FOB ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
Perubahan Sept 2016 thd Agst 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Sept 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
769,37
729,59
6.889,96
6.662,26
-39,78
100,00
- BANTEN - Merak - Tanjung Leneng - Tanjung Sekong - Cigading - Sukarno - Hatta
132,57 24,68 56,65 31,19 20,05
113,35 34,12 47,32 13,68 18,24
940,94 237,86 309,47 243,81 149,81
1.127,71 288,43 442,68 250,36 146,23
-19,21 9,44 -9,33 -17,51 -1,81
16,93 4,33 6,64 3,76 2,19
- LUAR BANTEN - Tanjung Priok - Halim Perdana Kusuma - Pelabuhan Lainnya
636,80 636,69 0,11 0,00
616,24 615,79 0,44 0,01
5.949,02 5.948,51 0,24 0,27
5.534,55 5.533,47 0,74 0,34
-20,56 -20,90 0,33 0,01
83,07 83,06 0,01 0,01
Total Ekspor
Selanjutnya, peran ekspor pada September 2016 dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 83,06 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan peran masingmasing 6,64 persen dan 4,33 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode September 2016 mencapai 95,56 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 93,33 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR SEPTEMBER 2016 TURUN 5,60 PERSEN MENJADI US$741,21 JUTA Nilai impor Banten September 2016 turun 5,60 persen dibanding Agustus 2016, yaitu dari sebelumnya US$785,14 juta menjadi US$741,21 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor September 2016 mengalami penurunan 0,93 persen. Impor nonmigas September 2016 mengalami penurunan 5,22 persen dari US$621,00 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$579,31 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun 2015, nilai impor nonmigas turun 9,43 persen. Impor migas September 2016 turun sebesar 6,91 persen menjadi US$143,31 juta, dari sebelumnya mencapai US$150,95 juta pada Agustus 2015, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas meningkat 49,11 persen. Nilai impor nonmigas terbesar September 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$150,59 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$ 122,50 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada September 2016 adalah Brazil dengan nilai impor sebesar US$116,02 juta, diikuti oleh Australia sebesar US$52,32 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$125,33 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada September 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada seluruh golongan. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk September 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$304,43 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$266,01 juta dan US$170,77 juta .
1.
Impor Migas dan Nonmigas
Nilai impor Banten September 2016 turun 5,60 persen dibanding Agustus 2016, yaitu dari sebelumnya US$785,14 juta menjadi US$741,21 juta. Penurunan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada September 2016 yang mengalami penurunan 5,22 persen dari US$621,00 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$579,31 juta, ditambah dengan impor migas yang turun sebesar 6,91 persen menjadi US$143,31 juta, dari sebelumnya mencapai US$150,95 juta pada Agustus 2016. Berkenaan dengan impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari penurunan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Agustus 2016, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor September 2016 penurunan 0,93 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun hingga 9,43 persen, mengingat kebalikan dari itu nilai impor migas meningkat 49,11 persen dibanding September 2015. Khusus untuk impor migas, seperti bulan-bulan sebelumnya, pergerakan nilai impor tadi hanya disebabkan oleh perubahan nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
7
Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia September 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
% Perubahan Sept 2016 terhadap Agst 2016
% Perubahan % Peran Jan-Sept 2016 terhadap total terhadap Sept 2016 Jan-Sept 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
Total Impor
785,14
741,21
7.445,35
6.167,95
-5,60
-17,16
100,00
Migas
173,91
161,90
1.522,99
1.386,08
-6,91
-8,99
22,47
-
-
-
-
-
-
-
173,91
161,90
1.520,22
1.384,84
-6,91
-8,91
22,45
- Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Nonmigas
(6)
-
-
2,77
1,23
-
-55,43
0,02
611,23
579,31
5.922,36
4.781,88
-5,22
-19,26
77,53
Dibanding periode Januari-September 2015, impor Banten periode yang sama pada tahun 2016 turun 17,16 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 19,26 persen, karena kebalikannya impor migas yang mengalami peningkatan 8,99 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari-September 2016 masih sangat dominan yaitu 77,53 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Agustus dan September 2016 yang masing-masing tercatat 77,85 persen dan 78,16 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten September 2013 September 2016 1.200 1.100 1.000 900 800 700
Juta US$
600 500 400 300 200 100
TOTAL
MIGAS
Sep-16
Jul-16
Aug-16
Jun-16
May-16
Apr-16
Mar-16
Jan-16
Feb-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Sep-15
Jul-15
Aug-15
Jun-15
May-15
Apr-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Oct-14
Nov-14
Sep-14
0
NONMIGAS
Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada September 2016 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Penurunan impor migas dan nonmigas diduga terkait erat dengan apresiasi kurs rupiah terhadap US$ dan tidak terkait dengan pergerakan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan diprediksi akan kembali turun seiring dengan kurs rupiah terhadap US$ yang terus terkoreksi positif dan cenderung stabil dibanding September 2015, sementara di sisi lain, harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan tidak akan terjadi perubahan yang signifikan.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
2.
Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada September 2016 meningkat 2,10 persen atau sebesar US$11,22 juta, dari sebelumnya US$535,06 juta menjadi US$546,27 juta. Kebalikan dari kondisi pertama, untuk golongan barang lainnya turun 56,63 persen atau sebesar US$43,14 juta. Nilai impor nonmigas terbesar September 2016 berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$150,59 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$ 122,50 juta. Enam dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik (HS 29), ampas/sisa industri makanan (HS 23), bahan bakar mineral (HS 27) dan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84). Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang gandum-ganduman (HS 10), dengan peningkatan sebesar US$25,95 juta, disusul oleh besi dan baja (HS 72) yang meningkat US$25,07 juta, sementara untuk empat golongan barang yang lain meningkat kurang dari USS$13 juta. Lebih lanjut, penurunan impor terendah pada bahan bakar mineral (HS 27) yaitu USS$4,70 juta, sedangkan untuk tiga golongan barang lainnya turun lebih dari USS$16 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit September 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bahan Kimia Organik (29) Gula dan Kembang Gula (17) Besi dan Baja (72) Gandum-ganduman (10) Ampas/Sisa Industri Makanan (23) Bahan Bakar Mineral (27) Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) Berbagai Produk Kimia (38) Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) Benda-benda dari Besi dan Baja (73) Total 10 Golongan Barang Lainnya Total Impor Nonmigas
Sept 2016
Jan Sept 2015
Perubahan % Peran Sept 2016 terhadap Jan - Sept thd Agst 2016 total nonmigas Sept 2016 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
181,39 109,96 57,15 30,47 61,57 34,38 13,74 8,68 29,96 7,77 535,06 76,17 611,23
150,59 122,50 82,22 56,42 45,28 29,67 21,85 15,81 11,26 10,69 546,27 33,03 579,31
2.175,07 542,91 529,71 499,23 414,65 235,14 251,56 62,43 511,82 140,75 5.363,26 559,10 5.922,36
1.545,45 761,57 501,17 552,85 379,71 197,81 174,68 65,55 146,40 52,62 4.377,80 404,07 4.781,88
-30,80 12,54 25,07 25,95 -16,29 -4,70 8,11 7,13 -18,70 2,92 11,22 -43,14 -31,92
32,32 15,93 10,48 11,56 7,94 4,14 3,65 1,37 3,06 1,10 91,55 8,45 100,00
Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari-September 2016 mengalami penurunan USS$985,46 juta (18,37 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$155,03 juta (27,73 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari-September 2015 mencapai 91,55 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 32,32 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan besar kontribusi 15,93 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, enam dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada September 2016 tersebut kecuali bijih, kerak dan abu logam (HS 26), berbagai produk kimia (HS 38), mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) dan benda-benda dari besi dan baja (HS 73) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Keenam golongan barang tersebut merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak September 2015, dengan peran gabungan selama setahun terakhir tidak kurang dari 71 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
9
3.
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang
Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada September 2016 turun 5,37 persen atau sebesar US$29,08 juta dibanding bulan sebelumnya, demikian pula untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$2,84 juta atau sebesar 4,06 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada September 2016 adalah Brazil dengan nilai impor sebesar US$116,02 juta, diikuti oleh Australia sebesar US$52,32 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$125,33 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang September 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
Perubahan Sept 2016 thd Agst 2016 ( Juta US$ )
(2)
(3)
(4)
(5)
ASEAN 1. Singapura 2. Malaysia 3. Thailand ASEAN Lainnya
158,85 40,54 40,58 74,24 3,48
125,33 46,07 39,27 37,27 2,72
1.617,68 708,10 354,15 487,38 68,05
1.388,78 366,68 332,88 604,28 84,94
-33,52 5,53 -1,31 -36,97 -0,76
29,04 7,67 6,96 12,64 1,78
NEGARA UTAMA LAINNYA 4. Brazil 5. Australia 6. Tiongkok 7. Rusia 8. Argentina 9. Jepang 10. Ukraina 11. Arab Saudi 12. Amerika Serikat
385,90 83,32 79,59 41,16 26,15 46,97 42,14 6,56 20,23 39,79
389,57 116,02 52,32 44,38 39,85 35,57 26,97 26,25 25,81 22,41
3.508,66 649,06 715,39 972,73 157,45 278,78 304,35 12,89 241,40 176,61
2.744,26 498,26 522,30 449,99 187,09 339,74 204,82 120,45 240,17 181,43
3,67 32,70 -27,27 3,22 13,70 -11,40 -15,18 19,70 5,58 -17,38
57,39 10,42 10,92 9,41 3,91 7,10 4,28 2,52 5,02 3,79
541,26 69,96 611,23
512,18 67,13 579,31
5.058,29 864,07 5.922,36
4.048,10 733,78 4.781,88
-29,08 -2,84 -31,92
84,65 15,35 100,00
Total 12 Negara Tujuan Lainnya Total Impor Nonmigas
(6)
% Peran terhadap total nonmigas Sept 2016 (7)
Enam dari duabelas negara pemasok utama mengalami penurunan impor nonmigas pada September 2016, yaitu Malaysia, Thailand, Australia, Argentina, Jepang dan Amerika Serikat. Penurunan impor nonmigas tertinggi berasal dari Thailand yang turun US$36,97 juta, sementara terendah terjadi pada Malaysia yang mengalami penurunan US$1,31 juta. Lebih lanjut, peningkatan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Brazil yaitu mencapai US$32,70 juta, sementara terendah berasal dari Tiongkok dengan penurunan sebesar US$3,22 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari-September 2016 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$4.048,10 juta, dengan peran impor mencapai 84,65 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand, yaitu 12,64 persen, diikuti oleh Australia dan Brazil yang masing-masing memberi andil 10,92 persen dan 10,42 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 10 persen. Kecuali Ukraina, sebelas negara pemasok barang impor utama pada September 2016 merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Tiongkok dan Arab Saudi merupakan negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 41 persen. 10
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada September 2016 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada seluruh golongan. Penurunan tertinggi berasal dari golongan bahan baku/penolong yaitu US$27,34 juta, sementara terendah pada barang konsumsi yang turun US$3,50 juta. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada September 2016 mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan pada barang konsumsi meningkat sebesar US$12,49 juta (236,50 persen). Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang September 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN
Agst 2016
(1)
Total Impor Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong Barang Modal
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
785,14
741,21
7.445,35
6.167,95
Perubahan Sept 2016 thd Agst 2016 ( Juta US$ )
% Peran terhadap total Sept 2016
(6)
(7)
-43,93
100,00
21,27
17,77
72,55
166,80
-3,50
2,70
731,95
704,61
6.953,08
5.821,29
-27,34
94,38
31,92
18,83
419,72
179,86
-13,09
2,92
Pangsa impor terbesar untuk Januari-September 2016 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,38 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 2,70 persen dan 2,92 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang September 2015 dan 2016 Bahan Baku/
Bahan Baku/
Penolong
Penolong
94,38%
93,39%
Barang Konsumsi
Bahan Modal
0,97%
5,64%
Januari-September 2015
Barang Konsumsi
Bahan Modal 2,92%
2,70%
Januari-September 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
11
5.
Impor Menurut Pelabuhan Bongkar
Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk September 2016 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$304,43 juta (41,07 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$266,01 juta (35,89 persen) dan US$170,77 juta (23,04 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 69 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar September 2016 Nilai CIF ( Juta US$ ) URAIAN Agst 2016 (1)
Total Impor -
Merak Tanjung Leneng Tanjung Sekong Cigading
Sept 2016
Jan - Sept 2015
Jan - Sept 2016
Perubahan Apr’ 2016 thd Mar’ 2016 ( Juta US$ ) (6)
% Peran terhadap total September 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
785,14
741,21
7.445,35
6.167,95
-43,93
100,00
(7)
336,99 185,53 262,63
304,43 170,77 266,01
3.654,34 1.669,98 2.121,03
2.684,31 1.431,36 2.052,28
-32,56 -14,75 3,38
43,52 23,21 33,27
Nilai impor kumulatif periode Januari-September 2016 melalui seluruh pelabuhan bongkar di Banten mengalami penurunan, dengan penurunan tertinggi berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$970,04 juta. Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari-September 2016 masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 43,52 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 33,27 persen dan 23,21 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari-September 2016 maupun periode yang sama tahun 2015 untuk Pelabuhan Tanjung Sekong.
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016
13
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027; Fax: 0254-267026 E-mail :
[email protected] Website : banten.bps.go.id
14
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 61/11/36/Th.X, 1 November 2016