LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA GUMANTAR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA (JUM’AT, 15 MEI 2015)
FOTO IKON KAWASAN PRA KEM
FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM
Kondisi awal lokasi KEM, lahan kering dengan sumber air 2,5 km dari lahan KEM
Kondisi pasca KEM, Sumber air sudah sampai di lahan KEM dan masyarakat memanfaatkan air untuk pengembangan lahan kering di lokasi KEM
Disusun oleh:
FLIPMAS SASAMBO Kota MATARAM, 15 MEI 2015
1. SITUASI AWAL KAWASAN NO
ITEM SITUASI KAWASAN
URAIAN FAKTA LAPANGAN
1.
Sifat Lahan di Kawasan
2.
Sumber Air
3.
Pertanian
4.
Peternakan
5.
Perikanan
6.
Kondisi Warga KEM
7.
Lain-lain
Berdasarkan hasil survey awal menunjukkan bahwa sifat lahan di kawasan adalah lahan tadah hujan dengan kondisi lahan hanya dimanfaatkan oleh petani pada musim hujan yang berlangsung dari bulan Desember sampai bulan Februari tahun berikutnya. Ini berarti lahan ini hanya dimanfaatkan dalam waktu 3 bulan, selebihnya petani menunggu pada musim hujan tahun berikutnya untuk dibudidayakan tanaman. Oleh karena itu selama 9 bulan menunggu musim hujan, petani umumnya di kawasan tidak mempunyai kegiatan pertanian yang produktif. Sumber air hanya mengandalkan sumber air hujan yang berlangsung antara 3-4 bulan. Umumnya pertanian hanya dapat diusahakan pada musim hujan dengan jenis komoditi yang diusahakan seperti budidaya jagung dan kacang tanah. Jika jumlah hari hujannya pendek maka dapat dipastikan budidaya pertanian akan mengalami kegagalan panen. Seperti umumnya daerah lahan kering cocok untuk mengembangkan peternakan, baik ternak sapi maupun ternak kambing. Kondisi ril masyarakat di kawasan umumnya memelihara ternak orang lain yang dilakukan dengan system kadasan (ngadas). Di kawasan ini dengan kendala ketersediaan air yang hanya mengandalkan musim hujan menyebabkan petani atau masyarakat di kawasan ini tidak melakukan kegiatan perikanan baik perikanan laut maupun perikanan darat. Warga KEM merupakan warga masyarakat yang tergolong kurang mampu. Sebagian dari warga KEM memiliki lahan kering yang luas dan relative tidak dimanfaatkan untuk budidaya pertanian karena keterbatasan pemilikan modal. Jika ada warga KEM yang mengusahakan budidaya pertanian seperti jagung dan kacang tanah, maka dapt dipastikan bahwa modal usahanya dipinjam dari pelepas uang dengan bunga yang relative tinggi dan akan dibayarkan setelah panen. Sehingga pendapatan warga KEM relative sangat kecil setelah dikurangi dengan pembayaran utang. Dari segi pendidikan sebagian besar warga KEM relatif berpendidikan dari SD sampai SMA. Keberadaan warga yang berpendidikan relative tinggi (tamat SMA) memberikan kemudahan untuk menjelaskan tentang Program KEM Pertamina Flip kepada warga KEM lainnya. Petani sering terjadi kegagalan panen karena pendeknya hari hujan dan rendahnya curah hujan setiap tahunnya.
2. HASIL PEKERJAAN INVESTASI DI LAPANGAN NO.
JENIS KEGIATAN INVESTASI
URAIAN FAKTA KINERJA LAPANGAN
1. ADMINISTRASI KEM 2. PEMBANGUNAN KEM 2.1. Tahap Persiapan 1 Audiensi ke Camat dan/atau Kepala Desa 2
Sosialisasi realisasi kegiatan di Lokasi
3
Pengolahan Lahan
4
Persiapan Tenaga Kerja
5
Persiapan Layanan Pendidikan
6
Persiapan Layanan Kesehatan
Sudah dilakukan Sosialisasi realisasi kegiatan di lokasi belum dilakukan. Direncanakan untuk sosialisasi ditingkat Pemda Kab. Lombok Utara. Sudah dilakukan untuk budidaya jagung dan cabe. Saat sekarang sedang dan sudah dilakukan olah tanah untuk budidaya berikutnya. Tenaga kerja berasal dari anggota KEM dan keluarganya Persiapan layanan pendidikan sudah dilakukan Layanan kesehatan sudah dilakukan pada tanggal 8 April 2015
2.2. Tahap Pelaksanaan 1
Penanaman Pakan Hijauan
2
Pembuatan Embung/Tandon Air
3
Pembuatan Kolam Ikan
4
Pembangunan Irigasi Kawasan
5
Pengadaan Ternak
6
Pengadaan Unggas
7
Pengadaan Ikan
8
Pengadaan Bibit Tanaman
9
Pembangunan Kandang Ternak
10
Penanaman Bibit Tanaman
HMT sudah ditanam di atas lahan seluas 1 ha Pemasangan tandon air sudah rampung Sedang dilakukan oleh warga untuk persiapan KEM Tahap II Sudah dilakukan pembuatan cekdam, bak penampung utama dan pemipaan di area KEM. Ternak sapi sudah diadakan sebanyak 5 ekor Unggas belum diadakan karena masih menunggu rampungnya pembangunan kandang ayam Pengadaan ikan belum termasuk dalam kegiatan KEM Tahap I, tetapi diusulkan untuk KEM Tahap II Sudah dilakukan pengadaan bibit jagung hibrida, jagung manis, cabe kriting, sayuran, semangka, pepaya california. Kandang sapi sudah rampung, sekarang dalam tahap pembangunan kandang ayam. Penanaman bibit tanaman jagung hibrida
11
Pengadaan Pupuk
12
Pengadaan alat/mesin2 Pertanian
13
Pekerjaan Jalan Masuk KEM
14
Pembangunan Ruang Pertemuan
15
Pembangunan Bioreaktor
16
Pembangunan Pos Jaga
17 18
Instalasi Listrik Kawasan Inseminasi Buatan
19
Pembangunan Musholla dan KM
20
Penyusunan Kelembagaan Kawasan
21
Pelatihan, Magang dan Studi Banding
22
Pembuatan Pakan Ternak Mandiri
23
Layanan Pendidikan
dan cabe keriting sudah dilakukan dan sudah dipanen. Sekarang sudah ditanam jagung ketan manis, sayuran dan persiapan pembibitan semangka, pepaya sudah ditanam sebanyak 7o pohon dan sekarang sedang dilakukan pembibitan lagi sebanyak 450 pohon. Pupuk sudah diadakan dan sudah dimanfaatkan seperti Ponska, Urea, NPK, Pupuk organik, Super Biota Plus. Sudah diadakan mesin pencacah jerami, pacul, cangkul, danco, sepatu boot, gareng, selang, artco dll. Sudah dilakukan pembuatan jalan masuk KEM dan ditata untuk memudahkan pengangkutan hasil, pupuk dan pembersihan lahan. Sudah diadakan ruang pertemuan dalam bentuk Skenem (bangunan khas lombok) Sudah dibuatkan instalasi pembuatan pakan ternak, sedangkan Biogas dalam taham pembangunan. Tidak dianggarkan pada KEM tahap I, tetapi ruang pertemuan dapat berfungsi sebagai pos jaga. Sudah dipasang Tidak ada dalam program KEM Musholla tidak dianggarkan dalam KEM tahap I tetapi diusulkan pada KEM Tahap II, sedangkan KM sudah dibangun. Kelembagaan kawasan sudah dibentuk dalam bentuk Kelompok KEM, sistem pembagian hasil KEM, unit-unit kegiatan KEM. Pelatihan yang sudah dilakukan antara lain : Pelatihan teknik pemasangan pipa irigasi, Pelatihan budidaya tanaman jagung, pelatihan budidaya Cabe kriting, Pelatihan pembuatan pakan ternak Tempani, Pelatihan pembuatan pakan ternak yang difermentasi, Pelatihan pembibitan berbagai jenis tanaman. Pelatihan pembuatan pupuk organik padat. Sudah dilakukan dan selalu dilakukan oleh warga KEM terutama pembuatan pakan Tempani dan Fermentasi pakan ternak. Merintis penumbuhan Taman Pendidikan
24
Layanan Kesehatan
Al-Qur’an. Sekarang anak-anak warga KEM belajar mengaji di tempat pertemuan lokasi KEM setiap malam. Pembinanya adalah tenaga lapang KEM Sarjana Peternakan berlatar belakang Pondok Pesantren. Layanan kesehatan sudah dilakukan pada tanggal 8 April kerjasama dengan STIKES Mataram, melibatkan 125 orang warga dengan pelayanan kesehatan gratis, terdiri dari bayi, balita, anak-anak, dewasa dan Lansia.
2.3. Tahap Pemeliharaan
1
Pemupukan Lahan
2
Pemagaran
3
Pelatihan
4
Pemberian Vitamin/Vaksin/Obat
5
Penyulaman Tanaman
6
Pengendalian Hama dan Penyakit
7
Pemantauan Layanan Pendidikan
Pemupukan lahan sudah dilakukan dan saat sekarang juga sedang melakukan pemupukan lahan dengan menggunakan pupuk organik padat yang dihasilkan sendiri oleh warga KEM. Pemagaran sudah dilakukan secara sederhana untuk kawasan KEM, pemagaran juga dilakukan di area KEM pada jalan usahatani. Pemagaran secara semi permanen dengan menggunakan kawat berduri dilakukan di lokasi kandang ternak. Pemagaran KEM secara permanen diusulkan pada KEM Tahap II. Pelatihan sudah dilakukan dengan berbagai jenis pelatihan seperti yang diuraikan pada poin 21 di atas. Pemberian vitamin dan obat untuk ternak sapi sudah dilakukan. Penyulaman tanaman selalu dilakukan terutama pada tanaman yang tidak seragam pertumbuhannya maupun pada tanaman yang mati. Pengendalian hama penyakit sudah dilakukan terutama pada tanaman cabe yang relatif sering diserang oleh berbagai jenis hama penyakit. Layanan pendidikan melalui TPA selalu dipantau perkembangan anak-anak yang belajar mengaji. Al-Qur’an dan Metode Iqra diadakan melalu infaq tim pelaksana KEM. Pada KEM Tahap II direncanakan ada perpustakaan KEM, pemberantasan buta aksara dan PAUD untuk warga KEM dan sekitarnya.
8
Pemantauan Layanan Kesehatan
Perkembangan kesehatan warga tetap dilakukan pemantauan.
KEM
2.4. Tahap Panen dan Pasca Panen
1
Penyortiran Produk
2
Pengemasan Produk
3
Produk Pasca Panen
4
Evaluasi Hasil Layanan Pendidikan
5
Evaluasi Hasil Layanan Kesehatan
6
Evaluasi Hasil Penjualan Produk KEM
Untuk tanaman yang sudah dipanen seperti cabe dan jagung sudah dilakukan penyortiran untuk mendapatkan produksi yang seragam sehingga berpengaruh pada harga jual. Pengemasan produk belum dilakukan, karena pemasaran hasil produksi jagung dan cabe pemasarannya relatif mudah. Kedepan akan dilakukan pengemasan untuk meningkatkan nilai tambah produk. Produk pasca panen belum dilakukan pada KEM tahap I, tetapi pada KEM tahap II diusulkan untuk pengadaan peralatan dan mesim pengolahan pasca panen produk yang dihasilkan KEM. Layanan pendidikan baru dibentuk, sehingga belum dilakukan evaluasi. Evaluasi hasil layanan kesehatan belum dilakukan. Hasil penjualan produk KEM sudah dievaluasi, ternyata harga jual produk KEM relatif masih mudah sehingga ke depan akan ada kemitraan hasil produk KEM dengan lembaga-lembaga pemasaran seperti Hero, Mall dan lain-lain.
2.5. Tahap Pemasaran 1
Pemasaran Produk ke Pasar
2
Perhitungan Nilai IPM KEM
Pemasaran produk ke pasar dilakukan di pasar lokal, seperti jagung dan cabe sudah ditampung secara langsung oleh pedagang-pedagang tingkat kecamatan. IPM Kawasan 59,24
2.1. FOTO LAPANGAN 2.2. PRA KEM
Survey lokasi calon lahan KEM
Kondisi lahan kering dan terlantar
Lahan kering yang tidak bisa diolah karena tidak ada air
Lahan kering milik masyarakat tidak dimanfaatkan karena tidak tersedia air
Sumber air sejauah 2,5 km dari lokasi KEM terbuang percuma sampai ke laut.
Lokasi sumber mata air yang akan dibendung melalui Program KEM PERTAMINAFLIP
2.3. PASCA KEM
Drop Material Pembangunan Irigasi Kawasan
Pembangunan Cekdam di lokasi sumber mata air Lokok Penimuan
Air sampai ke lokasi KEM dari sumber air 2,5 km
Bak penampung utama air di area KEM
Air mengalir sampai jaaaaaa...uh disemua lahan KEM dari bak penampung utama
Air tersedia, KEM mulai dikembangkan oleh masyarakat
Mengandalkan traktor pinjaman Warga KEM mengolah lahan
Persiapan lahan budidaya sayur-sayuran
Pembibitan cabe ktiting
Lokasi cabe kriting
Cabe kriting siap dipanen
Hasil panen perdana cabe kriting 29 April 2015
Panen Perdana Jagung Hibrida di area KEM
Hasil panen jagung di area KEM
Pemipilan jagung hibrida di lokasi KEM
Tema warga KEM karena KEM mulai menampakkan hasil
Budidaya Jagung Ketan Manis Var.Kumala F1
Jagung manis lahan I
Lokasi kandang sapi
Bibit sapi Bali sebanyak 5 ekor
Lokasi pembuatan pakan ternak
Lokasi menyatu dengan kandang sapi
Warga KEM membuat pakan Tempani
Pakan Ternak difermentasi
Lokasi Kebun Pepaya California
Pepaya California berumur 3 bulan
Pemasangan pipa di area KEM
Lahan II rencana budidaya jagung manis
Lokasi I rencana budidaya Semangka
Lahan II rencana budidaya semangka
Droping material kandang ayam
Lokasi kandang ayam, sedang dibangun
Anak-anak warga KEM sedang belajar Mengaji
Tempat pertemuan kelompok
Layanan Kesehatan di lokasi KEM
Peserta layanan kesehatan
Tempat pertemuan kelompok
Tempat pertemuan kelompok
Anak-anak warga KEM belajar mengaji al Qur’an malam hari diajar Tenaga Pendamping KEM
Tempat pertemuan dimanfaatkan juga oleh anak-anak warga KEM belajar mengaji
Lokasi kolam ikan
Kolam ikan sederhana
Lokasi pembibitan
Warga KEM memindahkan bibit sayur ke lahan usaha sayur.
Pembibitan Pepaya California Tahap II
Rencana lokasi instalasi Biogas
Lokasi Hijauan Makanan Ternak
Sebagian HMT sudah dijadikan pakan awetan
Mencacah jerami dan batang jagung bahan pembuatan pupuk organik padat
Pembuatan pupuk organik oleh warga KEM
Warga KEM membuat pakan ternak TEMPANI
Hasil pakan ternak TEMPANI
3. PENDAPATAN KEM Dalam program KEM PERTAMINAFLIP tahap I sebagian besar dana investasi untuk membangun infrastruktur, sedangkan kegiatan sektor pertanian hanya budidaya jagung hibrida dan budidaya cabe keriting, sedangkan sektor peternakan meliputi ternak sapi dan ternak ayam. Kegiatan yang sudah memberikan hasil hanya komoditi jagung dan cabe (baru 3 kali panen). Oleh karena itu, pendapatan KEM diperoleh dari 2 kegiatan itu yakni pendapatan dari jagung sebesar Rp 6.250.000,- sedangkan pendapatan dari komoditi cabe baru sebesar Rp 450.000,-. Namun demikian, kedepan dapat diprediksi pendapatan KEM akan meningkat secara signifikan jika semua kegiatan sudah mulai menghasilkan. Sementara itu, kegiatan saat sekarang yang dilakukan oleh warga KEM antara lain budidaya jagung manis varietas Kumala F1, Sayur-sayuran sawi mangkok, rencana budidaya semangka. Berdasarkan kesepakatan warga KEM sebagian dari hasil jagung dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya jagung manis, sayuran dan semangka. Sebagian lagi sudah mulai ditabung oleh pengurus Kelompok KEM SASAMBO.
5. KEBERLANJUTAN KEM Sebagian lahan sudah ditanami dengan tanaman pepaya California (program tahap I), sayuran, jagung manis, sementara sebagian lagi lahan KEM sudah diolah oleh warga KEM untuk persiapan budidaya berbagai jenis komoditi yang sudah diusulkan pada program KEM PERTAMINAFLIP tahap II. Pembuatan kolam ikan sudah dipersiapkan oleh warga KEM tetapi pembiayaan untuk budidaya ikan diusulkan pada program Tahap II. Mengingat persiapan yang telah dilakukan oleh warga KEM dengan ketersediaan air yang cukup untuk kegiatan sektor pertanian, peternakan dan perikanan serta semangat dari warga KEM maju dan sejahtera bersama PERTAMINA maka dapat dipastikan bahwa keberlanjutan program sangat diharapkan oleh warga KEM. Disamping itu, secara swadaya warga KEM memberikan kontribusi terhadap berbagai pembangunan infrastuktur seperti menyediakan bambu untuk membantu pembangunan kandang ayam, pembuatan kolam ikan, tenaga, pembangunan instalasi
pembibitan, pemagaran KEM dan keikutsertaan anggota keluarga lain seperti istri dan anak-anak mereka dalam kegiatan panen jagung dan cabe, dan yang terutama adalah keterlibatan warga KEM dalam pemeliharaan jaringan irigasi. Ini menun jukkan bahwa tingginya partisipasi warga KEM dalam berbagai kegiatan dan kontribusi mereka dalam berbagai pembangunan infrastruktur KEM. Realitas lapangan menunjukkan bahwa pada 2 bulan terakhir ini soliditas kelompok semakin solid dan kerjasama antar anggota warga KEM semakin kuat, hal ini ditunjukkan oleh adanya pembagian jadwal kerja pagi, sore dan malam. Berdasarkan pada uraian di atas memberikan gambaran bahwa warga KEM telah merasa memiliki KEM, sehingga memudahkan untuk mengembangkan KEM lebih lanjut. Khusus di Kabupaten Lombok Utara bahwa gaung KEM PERTAMINAFLIP telah memicu berbagai pihak untuk ikut mengambil bagian dalam menyempurnkan atau mereplikasi Program KEM kedepan. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa program KEM sangat urgen untuk dilanjutkan. Pihak PEMDA Kabupaten Lombok Utara sudah beberapa kali melakukan kunjungan lapangan terutama ke lokasi KEM dan lokasi sumber air. Melihat apa yang telah dilakukan oleh warga KEM melalui program ini menginspirasi pihak PEMDA untuk merencanakan kegiatan pembuatan bendungan di sekitar sumber air yang sekarang dimanfaatkan oleh program PertaminaFlip sehingga menjangkau wilayah lahan kering yang lebih luas (luas lahan kering di Dusun Amor-Amor Desa Gumantar mencapai 328 ha). Jika hal ini terwujud maka PT PERTAMINA melalui program ini telah membuka kesadaran berbagai pihak bahwa keberpihakan kepada masyarakat mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkan IPM mereka.
6. ANGKA IPM KAWASAN a. Angka Harapan Hidup Jumlah data kematian Januari s/d Mei 2015
= 12 kasus
Lama hidup dari 12 kasus
= 735 tahun
Rata-rata lama hidup
= 61,25 tahun
X1
= (61,25 -25)/ (85 – 25 ) x 100 % = 36,25/60 x 100 = 60,42 tahun
b. Melek Huruf Jumlah responden melek huruf
= 34 orang
Total responden melek huruf
= 34 orang
Angka melek huruf
= 100 % X2a
= 100 %
Angka lama sekolah
= 8,2 tahun
Angka lama sekolah ideal
= 15 tahun X2b
Indeks Pendidikan
= 47,33 %
(X2) = (X2a x 2/3) + (X2b x 1/3) = (100 x 2/3) + (47,33 x 1/3) = 66,67 + 15,77 X2 = 82,44
c. Indek Daya Beli X3
= (510,9 – 360)/ 432,72 = 150,9/432,72 = 34,87
Jadi IPM KEM Gumantar
= 1/3 (X1 + X2 + X3) = 1/3 (60,42 +82,44 + 34,87) = 177,73/3
= 59,24
7. KESIMPULAN Berdasarkan fakta lapangan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Tingkat partisipasi warga KEM menunjukkan peningkatan dalam berbagai kegiatan KEM PERTAMINAFLIP. b. Soliditas kelompok dan kohesifitas kelompok semakin kuat. c. Teknologi yang ditransfer baik melalui pelatihan maupun melalui pembinaan secara langsung di lokasi/lahan KEM mulai diadopsi oleh warga KEM dan proses Diffusi teknologi mulai diikuti oleh warga masyarakat sekitarnya. d. KEM mulai menampakkan hasil untuk meningkatkan pendapatan warga KEM. e. Program KEM sangat bermanfaat untuk meningkatkan IPM kawasan mengingat bahwa
program
KEM
tidak
hanya
bertumpu
pada
peningkatan
ekonomi/pendapatan tetapi juga melalui kegiatan pelayanan kesehatan dan rintisan layanan pendidikan yang telah dilakukan pada KEM tahap I ini. f. Kehadiran KEM telah memberikan konsep baru bagi pengembangan kawasan khususnya di Kabupaten Lombok Utara yang baru terbentuk pada 5 (lima) tahun yang lalu. 8. SARAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan pada hasil bahasan, realitas lapangan dan kesimpulan maka dapat disarankan sebagai berikut : a.
Program KEM disarankan untuk dilanjutkan mengingat bahwa pelaksanaan kegiatan KEM belum dirasakan secara optimal oleh masyarakat, mengingat bahwa kegiatan KEM tahap I sebagian besar adalah membangun infrastruktur KEM.
b. Program KEM selanjutnya disarankan untuk menerapkan pelaksanaan sistem agribisnis yang berkelanjutan, mulai dari sub sistem input, sub sistem produksi, sub sistem pengolahan, sub sistem pemasaran dan sub sistem penunjang dengan menumbuhkan kelembagaan KEM baik berupa kelembagaan keuangan KEM maupun kelembagaan usaha KEM.
c.
Pencairan dana untuk menunjang kegiatan KEM disarankan untuk disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang telah diajukan oleh pelaksana KEM. Oleh karena itu, pada KEM tahap I pihak pelaksana merasakan keterlambatan turunnya dana menghambat kinerja KEM secara maksimal.
Kota Mataram, 15 Mei 2015
KETUA KEM
KETUA FW
(Ir. Ahmad Sauqi, M.Si.)
(Dr. Chairun Nasirin, M.Pd.)