LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI (Sabtu, 16 Mei 2015)
FOTO IKON KAWASAN PRA KEM
FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM
Keterangan Foto
Keterangan Foto
Foto icon kawasan sebelum KEM memanfaatkan potensi wisata lokal, yaitu air terjun “Banyu Nibo” yang berada di KEM (sekarang), tepatnya di dusun Ngluwur, desa Kepuhsari, kecamatan manyaran, kabupaten Wonogiri. Saat pengunjung datang ke wisata air terjun yang masih alamiah (perawan), sebenarnya tidak hanya bisa menikmati air terjunnya saja, namun bisa Pengunjung
Menunjukkan sebagai Kawasan Ekonomi Masyarakat yang terintegrasi dengan wisata edukasi. Hal ini dilakukan sebagai pemanfaatan air terjun Banyu Nibo sebagai wisata masyarakat sekitar maupun dari luar kelurahan/kabupaten yang sudah ada di lokasi kawasan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan air terjun Banyu Nibo yang masih perawan, dan juga memanfaatkan komponen-komponen KEM diharapkan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai misi KEM bagi masyarakat setempat . Komponen-komponen yang dimaksud adalah program KEM menakup: budidaya tanaman empon-empon (diwakili oleh tanaman jahe); budidaya sayuran (diwakili oleh terong dan mentimun); budidaya ayam petelur; budidaya kambing; budidaya ikan; padi; pemanfaatan kotoran dan limbah menjadi pupuk organik. Kegiatan praktik kegiatan dalam KEM oleh pengunjung merupakan wisata edukasi dalam KEM (diwakili oleh praktik menanam padi oleh anak-anak dengan pendamping warga KEM).
Disusun oleh:
Isti Hidayah
Kota Wonogiri, 16-Mei-2015 1
1. SITUASI AWAL KAWASAN NO ITEM SITUASI KAWASAN 1. Sifat Lahan di Kawasan
2. 3.
Sumber Air Pertanian
4. 5. 6. 7.
Peternakan Perikanan Kondisi Warga KEM Lain-lain
URAIAN FAKTA LAPANGAN Lahan dengan kontur pegunungan/berbukit. Di balik bukit terdapat air terjun Terdapat satu jalan setapak utama menuju banyu Nibo dan sebagai akses warga ke sawah, mencari rumput (ngarit) Air terju “Banyu Nibo” Lahan produktif sebagaian besar ditanami padi (sawah), sebagian kecil jagung, singkong, sebagian besar berupa lahan rumput (tidak produktif). Tadah hujan. Tanaman padi setengah tahun (2 kali panen); selanjutnya ditanami kedelai (2 bulan). Setengah tahun warga memanfaatkan simpanan hasil panen. Bila musin hujan tiba, maka sebagian padi dijual untuk membeli bibit dan pupuk. - (tidak ada) - (tidak ada) Ekonomi “pas-pasan” Keberadaan air terjun Banyu Nibo yang masih “perawan” menjadi wisata bagi masyarakat sekitar, sebagian warga setempat belum pernah berkunjung ke air terjun tersebut. Hidup warga setempat hanya mengandalkan hasil panen padi, artinya bahwa hasil panen padi tidak untuk dijual tetapi disimpan untuk kebutuhan pokok saat musim padi usai.
2. HASIL PEKERJAAN INVESTASI DI LAPANGAN (sesuaikan dengan kegiatan dalam RAB KPI yang tercantum di dalam proposal)
NO 1.
ITEM KPI PROPOSAL Tahap Persiapan Pengolahan Lahan
URAIAN FAKTA KINERJA LAPANGAN Telah dilakukan persiapan pekerjaan rabat jalan dengan membuka lahan/jalan setapak berbantuan dan mendaki menjadi jalan selebar 3 m. Pembukaan jalan ini memakan sisi kanan dan kiri jalan setapak, serta penebangan beberapa pohon kelapa dan pohon jati. Pelebaran sisi kanan dan kiri dari jalan setapak yang mendaki dilakukan dengan penggempuran bebatuan yang dilakukan secara manual. Bantuan mesin mengalami kesulitan dalam membawa mesin dari tempat penyewaan menuju lokasi. Pekerjaan buka ujalan ini dilakukan secara gotong royong yang melibatkan 6 dusun, 17 RT sekitar. Jalan sejauh
2
285 m dengan lebar 3 m siap untuk dirabat. 2.
Pembuatan Kolam Ikan Pembangunan irigasi kawasan
Penggalian tanah sawah ukuran 10 x 10 m dalam proses, dengan anggaran 30%.
4.
Pengadaan Unggas
470 ekor dengan rincian: 220 ekor usia 14 minggu; 150 ekor dengan usia 16 minggu, dan 100 ekor dengan usia 20 minggu.
5. 6
Pengadaan ikan Pengadaan bibit tanaman
7
Pembangunan kandang ternak
8
Penanaman bibit tanaman
Belum dilakukan, dilakukan setelah kolam siap (penganggaran 30%). Telah tersedia bibit jahe dan kencur dalam bentuk rimpang, dan bibit sayuran dalam bentuk benih biji sansetan. . Rimpang jahe emprit 1000 kg, rimpang kencur gading 350 kg; Bibit cabe rawit, mentimun, terong, gambar, masing-masing 5 sunset, dan kacang panjang 1 bungkus. Sayuran langsung di tanam di lahan yang sudah disiapkan. Sedangkan sebagian jahe ditanam langsung di lahan (untuk sekitar 450 m2), dan yang lainnya disemaikan. Telah berdiri kandang ternak dengan rangka kayu berukuran 6 x 12 m2, dengan kandang baterai dari besi dengan kapasitas 480 ekor. Kandang baterai berjajar 2 sap, tiap sap (sisi) bertingkat 3, dengan rincian: 5 x 3 = 15 kandang. Tiap kandang dengan 16 ekor ayam, sehingga ada 15 x 16 ekor ayam = 240 ekor/sisi. Karena ada 2 sisi, maka kapasitas kandang untuk 240 x 2 = 480 ekor. Kandang ayam petelur ini sudah dilengkapi dengan tempat makan, tempat minum , serta lampu. Kandang siap diisi ayam petelur. Pekerjaan ini dilakukan secara gotong royong swadaya masyarakat dan dilakukan secara bertahap. Bibit empon-empon, berupa rimpang jahe emprit dan kencur. Dari Rimbang jahe, telah dilakukan penanaman langsung di lokasi (450 m2)- sebelah selatan kandang ayam. Sisanya dilakukan penyemaian. Dari hasil penyemaian telah dilakukan penanaman pada lahan 15 petak ( 3000 m2), 3 petak untuk kencur. Hingga saat ini masih terdapat bibit penyemaian yang tumbuh. Telah ditanam sayuran (terong, kacang panjang, gambas/oyong, dan mentimun). Terong 1 petak telah tumbuh sekitar 25-30 cm; kacang panjang 2 petak telah tumbuh sekitar 1 m; gambas/oyong 1 petak telah tumbuh sekitar 1 m dan sudah terdapat tanaman yang berbunga, dan sudah ada yang mulai berbuah ( keluar gambasnya); mentimun 3 petak, sudah mulai berbuah dan siap dipanen. Tanaman lombok tidak tumbuh (mati), karena kena hujan.
9
Pengadaan pupuk
3.
Pemasangan pipa pralon 8” dari sumber air terjun Banyu Nibo menuju kawasan (turun) ppada titik-titik pekerjaan KEM dengan 1 tandon untuk tanaman; 1 tandon untuk ternak, dan kebutuhan fasilitas umum.
Pengadaan pupuk digunakan untuk pengolahan lahan tanaman, penanaman, dan penyemaian untuk tananam jahe, kencur, dan 3
10
11
12
13
14
15
Pengadaan alat/mesin-mesin pertanian Pekerjaan jalan masuk KEM
sayuran. Pengadaan pupuk dilakukan secara bertahap, sesuai kebutuhan atau irama penyiapan lahan tanam. Pembelian pupuk kandang dilakukan dengan sistem pemesanan. Pengadaan pupuk berturut-turut adalah 350 zak, 450 zak, 463 zak, dan 15 zak. Telah dibelikan peralatan pemeliharaan tanaman (sayuran) berupa tembor dari plastik, dan spayer, serta timbangan.
Telah terbangun jalan masuk KEM menuju air terjun Banyu Nibo yang sekaligus sebagai jalan utama dalam KEM, sebagai akses masyarakat setempat beraktivitas sehari-hari sebagai petani (mencari rumput), lalu lalang petani mengerjakan kegiatan harian, bahkan menjadi jalan utama bagi warga kampung sebelah bila menuju kampung Ngluwur dan sekitanya. Telah dicor jalan yang berhasil dibuka dari jalan setapak mendaki dengan 2 sisi pengecoran (70 – 70 cm), bagian tengah rencana ditanami rumput (bukan bagian dari penganggaran). Dari 285 m yang harus dibeton, baru terselesaikan 90% ( kurang sekitar 10 m). Kendala: pengerjaan dilakukan oleh perwakilan 17 RT dari 6 dusun sekitar KEM; lokasi menanjak kesulitan mengangkut material ke atas. Telah terjadi kecelakaan (accident), yaitu usai dilakukan pengecoran sekitar 10-15 m, masyarakat sudah pulang, hujan deras tiba, dan jalan yang material cor-coran larut terbara air. Karena merupakan satu-satunya jalan sebagai akses masyarakat dan pengunjung air terjun, maka jalan tersebut tidak bisa ditutup selama proses pekerjaan jalan berlangsung. Pembangunan pos Pos jaga telah berdiri di bagian bawah (sisi bawah) lokasi kawasan, jaga letak strategis dengan pandangan lepas mengawasi situasi di atas dimana lokasi peternakan dan tanaman berada, sedangkan budidaya ikan terletak di samping (bagian belakang) pos jaga. Di samping itu, juga memantau keluar masuknya orang dalam kawasan KEM termasuk ke air terjun Banyu Nibo. Pos jaga ini sekaligus dimanfaatkan sebagai pos pencatat/ pengawasan keluar masuk pengunjung maupun pengguna jalan. Salah satu fungsinya, dengan terekamnya data tersebut, akan menajdi pendukung saat masyarakat (desa) mengajukan bantuan untuk pengembangan wisata air terjun Banyu Nibo, khususnya kepada pemerintah daerah. Pembangunan MCK Jauhnya lokasi air terjun Banyu Nibo dari pintu masuk KEM dan memudahkan pengawasan serta pemeliharaan kebersihan MCK, MCK dibangun berdampingan dengan pos jaga, dilengkapi dengan beberapa kran air di luar bangunan MCK. Demikian juga, masyarakat KEM setelah bekerja di atas (lokasi pekerjaan KEM) karena harus melewati “tegalan” Pembuatan pakan Sebagai tahap awal, pakan unggas dibelikan siap pakai, untuk ternak mandiri selanjutnya kotoran unggas akan dimanfaatkan untuk pakan ikan, di samping disiapkan juga siap pakai. Pemberian Pengisian kandang (pindah kandang) hari Jumat, tanggal 15 Mei 2015 vitamin/Vaksin/Obat pukul 24.00. Diberikan untuk ternak ayam petelur, diberikan minimal 4
16
Penyulaman tanaman
17
Pengendalian hama dan penyakit
1 minggu setelah pindah (pengisian di kandang KEM kepuhsari). Multivitamin diberikan setelah 3 hari pasca pindah kandang (Minggu, 17 Mei 2015). Antibiotika diberikan kalau ayam menunjukkan gejala sakit (sangat lesu, ngorok, pilek, berak seperti kapur, berak darah, mata berair, wajah tembem). Penyulaman tanaman jahe telah dilakukan pada lahan jahe yang ditanami tahap pertama, yaitu yang berlokasi di selatan kandang ayam. Karena bibit jahe ditanam dengan rimpang, maka penyulaman dilakukan dengan melihat kembali kondisi bibit, rimpang yang busuk diganti dengan bibit jahe yang telah tumbuh. Penyulaman dilakukan sekaligus pemupukan kembali lahan tanaman jahe tersebut. Hal ini dilakukan karena kondisi lahan yang berkapur. Pada saat dilakukan penyulaman kondisi tanah agak mengering. Telah dilakukan pencegahan secara mekanis dengan memperbaiki saluran air pada lahan tanaman, sehingga drainase lancar pada saat hujan turun; serta menambah dan mempertinggi tanah di sekeliling pokok tanaman.
3. FOTO-FOTO LAPANGAN 3.1. PRA KEM 5
Foto Kondisi Kawasan dilihat dari bawah (pintu masuk KEM)
Jalan utama setapak yang mulai mendaki dalam kawasan bakal KEM
Jalan utama pintu masuk kawasan bakal KEM, mendatar sepanjang 83 m
Jalan utama setapak sempit mendaki dalam kawasan bakal KEM
6
Salah satu bagian lahan tidak produktif (sisi kanan jalan mendaki)
Satu-satunya jalan akses masyarakat untuk mencari rumput, pergi ke sawah, mengangkut hasil panen, dan jalan menuju air terjun.
3.2. PASCA KEM(terpilih dan mewakili).
Masyarakat (6 Dusun) Bekerja Bhakti Membuka Jalan
Jalan Setapak yang telah Dibuka, Siap untuk Dirabat
7
Pemasangan Batu Sebelum Pengecoran dan Setelah Pengecoran
Jalan Mendatar yang Sudah Dicor
Kerja Bhakti Melakukan pengecoran Jalan
Gambar Atas: Alat Bantu Pengecoran dibantu dengan Alat Sewa “Molen” Gambar Bawah: Nampak Jalan dari Kejauhan
8
Galian Penyiapan Kolam untuk Budidaya Lele
Samping Galian Kolam, Dipersiapkan untuk Tanaman Kacang, yang Biasanya Ditanami Padi
Pipanisasi
Tandon Pertama di Atas untuk Tanaman
9
Pengadaan Bibit Tanaman
Pengadaan Unggas
Pengadaan Kayu untuk Rangka Kandang Ayam dari Kayu Pohon, karena Lokasi Kawasan jauh dari Kota, Tempat Penjual Kayu Siap Pakai
Tempat Penggarapan pekerjaan Kayu untuk Rangka Kandang Ayam petelur
10
Pembangunan Kandang Ternak Ayam petelur
Kondisi Bagian Dalan kandang ternak Ayam petelur
Bibit Jahe yang Tumbuh dari Penyemaian Rimpang Jahe
Tanaman Jahe Siap Dipindahkan di Lahan Tanam
11
Lahan Tanaman Jahe dari Semaian
Tanaman Kencur dari Semaian
Tanaman Sayur yang sudah Berbuah
Tanaman Sayuran yang Siap Panen
12
Pengadaan Pupuk
Pengadaan Pupuk
Kondisi Hasil Pengecoran untuk Mengurangi Ketajaman Jalan
Kondisi Ujung jalan yang Belum Terselesaikan
13
Kondisi Jalan Rabat yang Tinggal Finishing, Finishing dilakukan Bersamaan dengan Finishing Irigasi (Pipanisasi)
Hasil Pekerjaan Jalan, Nampak dari Bawah
Pemasangan Batako Dinding Pos Jaga
Bangunan Pos Jaga
14
Bangunan Pos Jaga yang Sudah dapat Difungsikan
Bangunan MCK
Penyulaman 1 Tanaman Jahe
Penyulaman 1 Tanaman Jahe
15
Penyulaman 2 Tanaman Jahe
Penyulaman 2 Tanaman Jahe
4. PENDAPATAN KEM: belum ada, dalam waktu dekat (1 minggu) panen mentimun bisa dilakukan, dan hasil panen dijual sebagai pendapatan KEM yang pertama, disusul dengan penjualan telor ayam. 5. KEBERLANJUTAN KEM: penguatan terhadap kemampuan warga sasaran KEM dalam pengelolaan manajemen dan produk pasca panen KEM, didukung oleh perangkat desa dan dusun, serta ibu-ibu PPK KEM, diharapkan KEM dengan program-program di dalamnya akan berkelanjutan. Dalam kawasan KEM akan dibangun juga industri hilir berupa beberapa usaha pengolahan pasca panen komoditas KEM, seperti emping jagung, kripik jagung, kripik pisang, olahan ikan, serta olahan lain. Pengolahan direncanakan dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK setempat, yang telah memiliki keterampilan tersebut, dan tinggal dilakukan penguatan akan mendukung keberlanjutan KEM. Ibu-Ibu PKK setempat merupakan kelompok PKK yang berprestasi. Didukung semakin banyak pengunjung wisata air terjun, khususnya di hari libur, dan eduwisata yang terintegrasi dalam KEM semakin memberi peluang akan keberlanjutan KEM. Masyarakat sangat bersemangat. Dan sudah memiliki berbagai rancangan, aktivitas produktif yang mendukung keberlangsungan KEM terkait dengan terintegrasinya wisata air terjun dan Eduwisata yang ada (membuat kerajinan, sablon, dll). 6. ANGKA IPM KAWASAN : dalam proses perhitungan 7. KESIMPULAN: Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan KEM baik eksternal maupun internal, menjadi pelajaran bagi Tim Pelaksana KEM maupun bagi masyarakat. Tidak mudah membawa masyarakat setempat mengikuti irama kerja yang dikehendaki (target) program, namun saling penyesuaian dari perbedaan yang ada dapat menciptakan sebuah keharmonisan dalam mencapai target. Perubahan sedikit demi sedikit dapat dilakukan. Masyarakat KEM tidak lagi istirahat bertanam padi menunggu masa panen padi berikutnya 16
dengan menikmati hasil panen sebelumnya yang disimpan, namun masyarakat KEM akan melakukan kegiatan produktif yang ada dalam KEM. Masyarakat di bawah koordinasi Kepala Desa telah mengantisipati kendala yang muncul pada pelaksanaan KEM tahap 1, tidak dihadapi pada pelaksanaan KEM tahap 2. 8. SARAN DAN REKOMENDASI: memperhatikan semangat gotong royong dalam melaksanakan beberapa program KEM, serta harapan para perangkat desa/dusun, dan tokoh masyarakat terwujudnya KEM terintegrasi dengan wisata air terjun “Banyu Nibo” dan Eduwisata, disarankan: (1) Perangkat Desa /Dusun dan tokoh masyarakat hendaknya mampu memberi penguatan kepada masyarakat KEM, sehingga ada rasa memiliki pada diri setiap masyarakat KEM terhadap KEM; (2) Tim KEM bersama-sama dengan masyarakat KEM terus meingkatkan semangat bekerja dan displin; (3) Tim KEM bersama-sama dengan masyarakat KEM menyusun SOP kerja setiap kelompok, untuk mendapatkan hasil yang bermutu dan mencapai target; (4) Pemda (Bappeda) berpartisipasi secara optimal mendukung kerja KEM sesuai bidang yang dibutuhkan masyarakat KEM; (5) Pertamina agar menjaga untuk terwujudnya misi KEM dengan tetap memberikan dana pelaksanakan KEM.
Wonogiri, 16 Mei 2015 KETUA KEM
KETUA FW
(Isti Hidayah )
(Suparni Setyowati Rahayu )
17