LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip KELURAHAN BATU BERSURAT KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR (Kamis, 14 Mei 2015)
Lokasi Awal KEM
Lokasi KEM saat ini
Disusun oleh:
Padil S.T.,M.T
Pekanbaru, 14-Mei-2015
1. SITUASI AWAL KAWASAN NO ITEM SITUASI KAWASAN 1. Sifat Lahan di Kawasan
2.
Sumber Air
3.
Pertanian
4.
Peternakan
5.
Perikanan
6.
Kondisi Warga KEM
URAIAN FAKTA LAPANGAN Lokasi lahan KEM Batu Bersurat, terletak di Kelurahan Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kondisi umum wilayah Kelurahan Batu Bersurat adalah lahan perbukitan dengan jenis tanah lunak bergambut. Luas lahan adalah 4,5 Ha yang merupakan milik Kelurahan Batu Bersurat. Lahan ini merupakan lahan kosong yang terbengkalai yang dijadikan sebagai kawasan FU (Fasilitas Umum) yang khusus disediakan untuk keperluan masyarakat di Kelurahan. Kawasan dikelilingi oleh jalan yang berbatasan langsung dengan kantor KORAMIL, Masjid, SMP, SMU, Stadion Mini, Pasar dan Jalan Lintas Kabupaten. Sebelum dijadikan lokasi KEM, sebagian besar lahan belum dimanfaatkan dan masih berupa semak-semak yang ditumbuhi rumput dan dengan tinggi pohon kurang dari 3 meter. Kondisi lahan cocok untuk pertanian, perkebunan dan peternakan dengan kondisi lahan tanah gambut berwarna hitam yang subur sangat berpotensi untuk mendapatkan hasil pertanian dan perkebunan yang baik. Ketersediaan air bersih selalu tersedia di lahan KEM berupa sumber mata air yang mengalir membentuk sungai kecil dengan lebar 1,5 meter, air hujan dan sumur bor. Budidaya pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan adalah cabe, jagung, sayur-sayuran dan semangka. Ini sudah dibuktikan oleh penduduk yang menyewa lahan sekitar 0,5 ha yang berdekatan dengan lokasi KEM yang memperoleh hasil panen dari komoditi pertanian tersebut dengan hasil yang baik Budidaya peternakan yang sesuai adalah budidaya sapi. Warga sudah mempunyai pengetahuan yang memadai dalam beternak sapi. Sebagian warga sudah mendapat pelatihan beternak sapi dari Pemda Kampar dan pernah mempunyai sapi. Sarana dan prasarana yang mendukung adalah ketersediaan rumput dan pakan ternak, adanya tenaga kesehatan hewan, sebagian besar area di sekitar KEM yang merupakan kawasan kebun sawit yang tumbuh dengan baik membutuhkan urin dan feses sapi sebagai pupuk. Budidaya perikanan yang akan dilakukan adalah budidaya ikan patin. Sarana pendukung adalah ketersedian air dari sumber mata air sungai kampar dan sumur bor. Namun untuk tahap I kegiatan perikanan tidak dilakukan. Tingkat pendidikan penduduk Batu Bersurat adalah buta
7.
Lain-lain
Aksara 35 orang, tidak tamat SD 747 orang, tamat SD 700 orang, tamat SMP 630 orang, tamat SMA 450 orang, tamat Akademi 97 orang, sarjana 60 orang dan S2 sebanyak 2 orang. Dengan tingkat pendidikan yang umumnya rendah menjadi faktor utama yang menyebabkan kemiskinan dan rawan pangan. Disamping itu masyarakat Batubersurat ini adalah warga yang kena dampak penggusuran pelaksanaan kegiatan PLTA Koto Panjang yang tidak semua lahan pengganti yang disediakan pemerintah memiliki tingkat kesuburan yang baik serta lokasi yang cukup jauh dari pemukiman penduduk, sehingga masyarakatnya sulit untuk menjangkau lahan yang disiapkan Secara umum topografi Kelurahan Batu Bersurat berupa wilayah tanah berbukit. Sedangkan lahan KEM yang diolah merupakan hamparan yang landai dengan jenis tanah lunak berwarna hitam. Potensi SDA pada lokasi di sekitar pengelolaan KEM terdiri dari sumber air untuk pengairan usaha tani, lahan pertanian yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, ketersediaan sumberdaya petani usia muda yang produktif, respon masyarakat yang baik terhadap program KEM PertaminaFLip dan potensi kearifan budaya lokal yang mendukung kerjasama warga masyarakat untuk memperbaiki unsur-unsur yang terkait dalam peningkatan nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Mayoritas penduduk di Kelurahan Batu Bersurat adalah beragama Islam. Masyarakat merupakan campuran beberapa suku yaitu Melayu Kampar dengan Bahasa Ocu, Suku Jawa dan Minang. Kabupaten Kampar merupakan Serambi Mekahnya Provinsi Riau yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi Islam yang mengakar. Perpaduan tradisi budaya dan Islam menghampiri hampir seluruh aktivitas kegiatan masyarakat kampar. Beberapa budaya yang sampai kini masih ada antara lain Duduok Mamak, Hari Raya Enam, Albarzanji dan Rebana. Duduok Mamak adalah adat yang diselenggarakan untuk menyelesaikan masalah yang timbul di masyarakat misalnya perselisihan batas tanah dan bagi hasil ketika lahan Kelurahan di gunakan oleh sekelompok masyarakat dengan perjanjian. Untuk menjaga kelestarian adat di Kelurahan Batu Bersurat, maka diadakan Mubes Adat Kelurahan rutin sekali setiap 3 tahun. Selain itu juga diadakan adat Baolek Godang atau Manjolang Mamak yang setiap tahunnya diselenggarakan 2 kali. Untuk menjaga persatuan warga, maka salah satu adat yang dilestarikan adalah hari raya enam. Hari raya enam
ini menurut Ninik Mamak setempat merupakan hari raya berbagi dan bersilaturrahmi antar sesama baik itu sesama warga setempat maupun dengan warga perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya. Kearifan lokal dapat pula berupa komoditas unggulan lokal yang memiliki nilai ekonomi yang spesifik lokasi. Misalnya beragam jenis buah (nenas, jeruk), bawang merah,cabe, jagung manis, ternak (kambing) dan ikan (ikan mas dan patin). 2. HASIL PEKERJAAN INVESTASI DI LAPANGAN (sesuaikan dengan kegiatan dalam RAB KPI yang tercantum di dalam proposal) NO ITEM KPI PROPOSAL URAIAN FAKTA KINERJA LAPANGAN 1. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan sudah dilakukan dengan membersihkan kawasan KEM yang ditumbuhi semak dan belukar. Adapun luas lahan yang sudak dibersihkan sekitar 3,5 ha. Ada sekitar 1 ha yang belum dibersihkan karena merupakan kawasan yang genangan air yang cocok untuk budidaya perikanan. Pembersihan lahan menggunakan alat berat. Persentase capaian pekerjaan sudah 100%. 2. Penanaman Pakan Hijauan Setelah lahan dibersihkan, lahan yang disiapkan untuk pakan hijauan ternak sekitar 0,75 ha. Tahap persiapan dilakukan adalah meningkat pH tanah dengan memberi kapur dolomit, membuat lubang dan memberi pupuk kandang, mengadakan 9000 stek rumput gajah, 300 polibag centrosema dan 300 polibag indigovera. Saat ini pakan hijauan sudah tumbuh dengan subur dan digunakan untuk makanan sapi. Untuk persentase capaian pekerjaan sudah 100%. 3. Pembuatan Embung/Tandon Air Pembuatan tandon air berfungsi untuk menjamin ketersediaan air di lokasi KEM. Cara yang dilakukan adalah membuat sumur bor, mengadakan tangki air dengan kapasitas 1300 liter dan membuat tower setinggi 3 meter. Air dipompa dari sumur bor dan disimpan dalam tangki. Air dalam tangki digunakan untuk menyiram tanaman cabe, jagung, semangka dan sayur-sayuran. Selain itu air digunakan untuk operasional ruang pertemuan dan kandang ternak. Persentase capaian pekerjaan sudah 100%. 4. Pengadaan Ternak Ternak yang dipilih adalah sapi bali berjumlah 8 ekor, terdiri atas 4 sapi jantan untuk penggemukan dan 4 sapi betina untuk peranakan. Pembelian sapi dilakukan setelah sarana dan prasarana pendukung siap, yaitu pakan hijauan rumput gajah sudah tumbuh tinggi dan pembangunan kandang sapi
5.
Pengadaan Bibit Tanaman
6.
Pembangunan Kandang Ternak
7.
Pengadaan Pupuk
selesai. Urin sapi ditampun di dua bak yang telah disiapkan, bak pertama adalah bak semen dan urin didiamkan 4 hari urin, kemudian pada hari ke lima urin dari bak semen dialirkan ke bak tanah, didiamkan 3 hari, setelah itu urin siap digunakan untuk kompos. Saat ini sudah ada warga Kelurahan Batu Bersurata yang mempunyai kebun sawit dan bukan merupakan anggota KEM sudah minta untuk disediakan urin asli, dan membeli dengan harga Rp. 1.000,-/liter. Persentase capaian pekerjaan sekitar 100% Bibit tanaman yang sudah diadakan adalah cabe, jagung, kangkung, bayam, terong dan semangka. Selain itu terdapat tanaman lain yang ditanam secara swadaya oleh warga yaitu bibit pinang yang ditanam disekeliling lokasi KEM yang difungsikan sebagai tanaman pagar dan beberapa pohon pisang yang ditanam ditepi lahan. Persentase capaian pekerjaan sekitar 80%, karena kebutuhan bibit masih ada dan belum diadakan karena warga sedang mengerjakan cabe, jagung dan semangka. Warga khawatir apabila ada bibit tanaman baru, mereka tidak bisa mengerjakannya dengan segera. Kandang ternak dibangun dengan luas 4 x 15 m2,. Kandang dibangun semi permanen terbuka dengan bahan batu dan kayu. Kandang dibuat selokan kecil untuk mengalirkan urin sapi ke bak penampungan. Bak tersebut dibangun disamping kandang yang terdiri atas 2 bak dengan ukuran 1 x 2 m dengan kedalam 0,5 m. Luasnya kandang ternak karena sebagian area kandang dijadikan sebagai tempat pengolahan feses sapi untuk kompos. Kandang sapi menghadap ke arah timur, disekat dengan sekat batu ukuran 1,5 x 2 m. Struktur lantai masih kasar sehingga membuat kaki-kaki sapi luka dan kemiringan lantai juga belum sempurna sehigga urin sapi belum mengalir sepenuhnya ke bak penampungan. Perbaikan sedang dilakukan untuk struktur lantai. Selain itu sedang diinvetarisir kelengkapan peralatan kandang. Perkiraan untuk persentase capaian pekerjaan adalah 85%. Pengadaan pupuk mulai dilakukan setelah lahan dibersihkan. Jenis pupuk yang digunakan adalah kapur dolomit untuk meningkatkan ph tanah, pupuk kandang, super, TSP, urea, KCL, NPK dan pupuk daun.Pengadaan pupuk masih terus dilakukan seiring dengan kegiatan penanaman bibit yang masih berlangsung saat ini. Persetase capaian
8.
Pengadaan alat/mesin2 Pertanian
9.
Pembangunan Ruang Pertemuan
10.
Instalasi Listrik Kawasan
11.
Inseminasi Buatan
12.
Pembuatan Pakan Ternak Mandiri
pekerjaan sekitar 65%. Alat pertanian yang sudah diadakan adalah polybag untuk pembenihan bibit, mulsa plastik hitam perak untuk penutup bedengan, sprayer solo 20 lt sebagai alat semprot untuk pupuk daun dan insektisida, tali bedengan, screen net untuk pagar kawasan supaya tidak dimasuki oleh hewan ternak , selang air, cangkul, sekop, gerobak, ember, gembor, ajir, drum plastik. Persentase pengadaan alat pertanian ini sekitar 80%. Ruang pertemuan mempunyai luas 5 x 8 m2. Terdiri atas 4 bagian, yaitu ruang pertemuan, ruang sholat, kamar jaga, ruang penyimpanan alat. Luas kamar mandi dan toilet adalah 2 x 3 m2. Ruang pertemuan dibuat dengan konsep tradisional dan budaya melayu. Ruang pertemuan sudah digunakan pada saat monev FI dan Pertamina beberapa waktu yang lalu. Persentase capaian pekerjaan sekitar 90% dan sedang dilakukan finishing pembangunan dengan melakukan pengecatan dan plester pada dindingdinding bangunan. Instalasi listrik dilakukan pada Ruang pertemuan dan kandang ternak. Sumber listrik diambil dari PLN karena lokasi kawasan yang dekat dari jalan raya. Daya yang tersedia adalah 900 kVA dan cukup untuk menyuplai daya kepada 2 bangunan yang ada di KEM. Persentase capaian pekerjaan sekitar 100%. Inseminasi buatan belum dilakukan karena 2 sapi betina yang dibeli sudah dalam keadaan bunting. 2 sapi betina yang belum bunting yang akan dilakukan inseminasi buatan. Inseminasi buatan akan dilakukan apabila telah terlihat tanda-tanda sapi betina ingin kawin. Paling cepat inseminasi buatan dilakukan setelah 6 jam tanda-tanda tersebut terlihat. Persentase capaian pekerjaan masih 0%. Kegiatan dilakukan untuk memenuhi makanan sapi saat ini adalah penanaman rumput gajah yang telah tumbuh dan berkembang dengan baik, jika rumput dan pakan hijauan tidak mencukupi. Kegiatan dilakukan dengan mengadakan konsentrat yaitu campuran dedak padi dan ampas tahu sebagai pakan sapi. Selain itu pembuatan pakan ternak juga dapat menggunakan farmentasi limbah batang jagung dan limbah pasar yang kebetulan dekat dari lokasi KEM. Persentase capaian pekerjaan masih 80%.
13.
Pemberian Vitamin/Vaksin/Obat
14.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pemberian vitamin, vaksin dan obat-obatan sudah dilakukan untuk tanaman cabe. Karena cabe yang terlebih dahulu ditanam sehingga lebih cepat untuk diberikan vitamin dan obat-obatan. Selanjutnya akan dilakukan untuk tanaman jagung dan semangka. Persentase capaian pekerjaan sekitar 85%. Agar tanaman tidak terkena hama dan penyakit, maka dilakukan pengadaan dan penyemprotan insektisida dan pestisida kepada tanaman. Bahan yang diperlukan adalah insektisda, fungisida, pestisida nabati dan kuradan. Persentase capaian pekerjaan sekitar 85%.
3. FOTO2 LAPANGAN (terpilih dan mewakili). Hindari foto yang sifatnya protokoler! 3.1. PRA KEM
Lokasi KEM berisi semak belukar
Lokasi KEM berisi semak belukar
Lokasi KEM dimanfaatkan oleh warga untuk menanam cabe
Tahap awal pengolahan lahan KEM dengan melakukan pembersihan lahan dengan alat berat
Tahap awal pengolahan lahan KEM dengan melakukan pembersihan lahan dengan alat berat 3.2. PASCA KEM(terpilih dan mewakili). Hindari foto yang sifatnya protokoler!
Lahan yang sudah dibersihkan
Lahan yang sudah dibersihkan
Lahan yang sudah dibersihkan
Pondasi bangunan Ruang Pertemuan
Pembangunan Ruang Pertemuan
Pembuatan bedengan untuk tanaman cabe. Beberapa anggota TNI ikut membantu karena lokasi KEM yang berdekatan dengan Koramil
Pemberian kapur dolomit pada bedengan untuk meningkatkan ph tanah
Pemberian kapur dolomit pada pakan hijauan untuk meningkatkan ph tanah
Benih cabe dalam polybag
Bedengan cabe yang ditutupi mulsa
Hamparan tanaman cabe
Tanaman cabe yang mulai tumbuh
Ruang pertemuan, tandon air dan tanaman cabe yang mulai tumbuh
Lokasi KEM terlihat Ruang Pertemuan dan hamparan cabe
Pembangunan kandang ternak
Kandang ternak dan sapi
Kandang dan saluran urin sapi
Bak penampungan urin sapi
Feses sapi yang akan dibuat kompos
Jalan di kawasan KEM menuju kandang sapi, kiri kanan jalan tumbuh pakan hijauan
4. PENDAPATAN KEM Pendapatan yang diperoleh anggota dari hasil KEM belum dapat diukur, karena belum ada komoditi pertaninan yang panen. Limbah dari peternakan sapi sudah ada yang dijual sebagian yaitu urin dengan harga Rp. 1.000,-/liter dan menyediakan jerigen sendiri. Untuk feses sapi sudah ada yang mau mengambil untuk dijadikan pupuk bagi kebun sawitnya, namun belum ada penawaran harga yang diajukan. Urin dan feses yang dijual, karena penggunaan di lahan KEM berlebih. Jadi kebutuhan KEM tetap diutamakan.
5. KEBERLANJUTAN KEM Prospek KEM untuk meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat yang terlibat di dalam KEM sebagai salah satu item IPM sudah mulai terlihat. Pada saat ini prospek yang terlihat adalah adanya pembeli urin sapi murni. Menurut perhitungan dengan adanya 8 sapi yang terdapat dikandang, diperkirakan masing-masing sapi menghasilkan 5 liter dalam sehari semalam yang artinya untuk 8 sapi akan menghasilkan 40 liter urin murni. Untuk bidang pertanian, prospek terlihat dari tanaman cabe yang mempunyai hamparan sekitar 50 bedengan, apabila diasumsikan panen berhasil dalam arti tidak ada hasil cabe yang gagal maka akan menghasilkan keuntungan lebih kurang Rp. 300.000.000,-. Jika setengah saja yang berhasil maka keuntungan yang diperoleh sekitar Rp. 150.000.000,-, dengan waktu panen adalah 4 bulan dari masa penanaman. Selain cabe, warga juga menanam jagung dan semangka. Maka jika dilihat dari perkembangan saat ini, keberlanjutan KEM ini akan terjamin dan akan meningkatkan penghasilan masyarakatnya. 6. ANGKA IPM KAWASAN Angka IPM kawasan belum ada perubahan yang signifikan, karena komoditi yang ada belum ada yang panen. Sehingga nilai IPM warga KEM masih sama seperti sebelumnya yaitu 49,99% 7. KESIMPULAN Pengolahan lahan dan pembersihan lahan sudah dilakukan dengan luas 3,5 ha dan sisa lahan yang belum dibersihkan merupakan kawasan yang genangan air yang akan digunakan untuk budidaya perikanan pada tahap II. Pakan hijauan untuk makanan ternak sudah tumbuh dan menjadi suplai makanan bagi 8 sapi yang ada di kandang dengan luas 4 x 15 m. Struktur kandang diatur untuk dapat mengalirkan urin sapi ke bak penampungan. Selain itu kandang juga berfungsi sebagai rumah kompos pengolahan feses sapi. Inseminasi buatan terhadap sapi belum dilakukan karena 2 sapi betina yang dibeli sudah dalam keadaan hamil. 2 sapi betina yang belum hamil yang akan dilakukan inseminasi buatan. Pembuatan pakan ternak mandiri belum dilakukan. Kegiatan ini dilakukan jika pakan hijauan tidak cukup menyuplai makanan sapi. Selain kandang ternak terdapat bangunan Ruang pertemuan mempunyai luas 5 x 8 m 2. Bangunan dibuat dengan konsep budaya melayu. Ruang pertemuan sudah dialiri listrik yang sumbernya dari PLN dengan daya 900 kVA dan cukup untuk menyuplai kepada 2 bangunan yang ada di KEM. Ruang pertemuan juga dilengkapi dengan mesin pompa air, tangki, dan tower air. Bibit tanaman yang sudah ditanam adalah cabe, jagung, dan semangka. Tanaman lain yang ditanam secara swadaya oleh warga yaitu pinang yang ditanam disekeliling lokasi KEM berfungsi sebagai pagar dan beberapa pohon pisang. Pupuk yang digunakan adalah kapur dolomit untuk meningkatkan ph tanah, pupuk kandang, super, TSP, urea, KCL, NPK dan pupuk daun.Untuk alat pertanian sudah diadakan polybag, mulsa , sprayer, tali bedengan, screen net, selang air, cangkul, sekop, gerobak, ember, gembor, ajir, drum plastik. Pemberian vitamin, vaksin dan obat-obatan sudah dilakukan untuk tanaman cabe. Selain pemberian vitamin dilakukan penyemprotan insektisida dan pestisida kepada tanaman
8. SARAN DAN REKOMENDASI KEM Batu Bersurat ini mempunyai prospek yang bagus karena didukung oleh sumber air untuk pengairan usaha tani, lahan pertanian yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, ketersediaan sumberdaya petani usia muda yang produktif, respon masyarakat yang baik terhadap program KEM dan potensi kearifan budaya lokal yang mendukung kerjasama warga masyarakat untuk memperbaiki unsur-unsur yang terkait dalam peningkatan nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Untuk keberlanjutan program sangat direkomendasikan untuk dilanjutkan melihat dari respon dan kerjasama yang ditunjukkan warga masyarakat di Kelurahan Batu Bersurat. Perjalanan program sampai saat ini sudah menarik minat warga lain untuk terlibat dalam KEM ini. Beberapa warga yang dulu mundur karena memilih bidang perikanan berharap supaya bidang perikanan diadakan pada tahap kedua nanti sehingga mereka dapat terlibat dalam kawasan KEM Batu Bersurat.
Pekanbaru, 14-Mei-2015
KETUA KEM
(Roni Salambue)
KETUA FW BATOBO