Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 Dan 2011
PT SIWANI MAKMUR Tbk
PT SIWANI MAKMUR Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011
Daftar Isi
Hal Surat Pernyataan Direksi Posisi Keuangan ............……………………………………………………………………………….….....
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif ...........……………………………………………………………….....
3
Laporan Perubahan Ekuitas ...................…………………………………………………..…………........
4
Laporan Arus Kas ..................…………………………………………………………………………........
5
Catatan atas Laporan Keuangan ..................………………………………………………………………
6-23
***************************
PT SIWANI MAKMUR Tbk POSISI KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
2,3
397.790.019
401.360.388
2,4
447.393.715 15.500.000 4.245.294.540 126.829.728
139.462.810 44.600.000 4.808.679.117 125.964.060
5.232.808.002
5.520.066.375
2,13 2,6,25
8.244.367.189 3.500.000.000
7.694.619.255 3.500.000.000
2,7
-
-
2,8,24
-
-
7.954.047.703 22.480.247.138
9.350.973.244 22.480.247.138
Jumlah Aset Tidak Lancar
42.178.662.030
43.025.839.637
JUMLAH ASET
47.411.470.032`
48.545.906.012
ASET Aset Lancar Kas dan bank Piutang Usaha – setelah dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu sebesar Rp.133.710.000 pada tahun 2012 dan Rp. 167.622.050 pada tahun 2011 Lain-lain Persediaan Uang muka dan biaya dibayar di muka
2,5 2
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan Investasi lainnya Obligasi yang dapat ditebus dan dipertukarkan setelah dikurangi penyisihan sebesar Rp 8.465.000.000 tahun 2012 dan 2011 Uang muka kepada pihak yang berelasi - setelah dikurangi penyisihan sebesar Rp 23.765.000.000 tahun 2012 dan 2011 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 40.659.034.167 tahun 2012 dan Rp. 41.035.460.577 tahun 2011 Aset Lain – lain
2,9,15,16 2,10
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT SIWANI MAKMUR Tbk POSISI KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
2,11 2,12,24 2,13 14
4.696.670.553 11.180.344.856 5.000.000 45.043.320 -
4.465.508.886 9.130.229.650 157.500.000 162.999.065 6.204.495.816
9,15
-
22.340.020.641
15.927.058.729
42.460.754.058
52.513.480.718 1.468.212.000
165.060.900
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
53.981.692.718
165.060.900
JUMLAH LIABILITAS
69.908.751.447
42.625.814.958
18 19
46.250.000.000 4.125.000.000
46.250.000.000 4.125.000.000
2,20,24
(446.850.000) (72.425.431.415)
(446.850.000) (44.008.058.946)
(22.497.281.415)
5.920.091.054
47.411.470.032
48.545.906.012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Lancar Hutang Usaha Pihak Berelasi Lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - Bank Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Hutang jangka panjang pada pihak ketiga Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp. 500 Per saham Modal dasar - 320.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 92.500.000 saham Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit Jumlah Ekuitas - Bersih JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
9,16 2,17
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT SIWANI MAKMUR Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
PENJUALAN BERSIH
2,21
2.756.322.103
1.368.843.263
BEBAN POKOK PENJUALAN
2,22
2.784.796.032
3.060.402.903
RUGI KOTOR
(28.473.929)
BEBAN USAHA
2,23
RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Beban bunga dan administrasi bank Lain-lain - bersih
2
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(1.691.559.640)
1.498.554.671
1.806.363.472
(1.527.028.600)
(3.497.923.112)
52.379.622 336.483 (3.174.758) (61.371)
180.059.480 3.226.938 (1.323.086.635) 17.048.326
49.479.976
(1.122.751.891)
(1.477.548.624)
(4.620.675.003)
2,13
Manfaat pajak penghasilan - Bersih RUGI BERSIH RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
2
44.759.760
437.060.167
44.3759.760
437.060.167
(1.522.308.384)
(5.057.735.170)
(16.46)
(54.68)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT SIWANI MAKMUR Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Enam Bulan Yang Berakhir 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo per 1 Januari 2011
Modal Saham
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Agio Saham Sepengendali
Saldo Defisit
Jumlah Ekuitas
46.250.000.000
4.125.000.000
(446.850.000)
(38.950.323.776)
10.977.826.224
-
-
-
(5.057.735.170)
(5.057.735.170)
Saldo 30 Juni 2011
46.250.000.000
4.125.000.000
(446.850.000)
(44.008.058.946)
5.920.091.054
Saldo per 1 Januari 2012
46.250.000.000
4.125.000.000
(446.850.000)
(70.903.123.031)
(20.974.973.031)
-
-
-
(1.522.308.384)
(1.522.308.384)
46.250.000.000
4.125.000.000
(446.850.000)
(72.425.431.415)
(22.497.281.415)
Rugi bersih
Rugi bersih Saldo 30 Juni 2012
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
-
PT SIWANI MAKMUR Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2012
2011
2.621.217.688 (3.474.320.172)
1.500.357.453 (5.328.019.169)
(853.102.484)
(3.827.661.716)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga
336.483
3.226.938
Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
336.483
3.226.938
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang dari pihak berelasi
1.189.661.204
3.328.730.956
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.189.661.204
3.328.730.956
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
336.895.206
(495.703.822)
60.894.816
897.064.210
397.790.019
401.360.388
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Siwani Makmur Tbk. (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 43 tanggal 7 Juni 1985 dari Winanto Wiryomartani, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6547-HT.01.01.TH.85 tanggal 14 Oktober 1985. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir dengan akta No. 7 tanggal 6 Oktober 2009 oleh Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH, Lex Legibus Magister, mengenai perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan undang – undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi usaha dalam bidang industri, jasa, dan infrastruktur.. Perseroan saat ini bergerak dalam bidang industri kemasan fleksibel. Perseroan berkedudukan di Jakarta. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jl. Teluk Betung No. 38 Jakarta Pusat dengan pabrik yang berlokasi di Jl. Muara Baru Ujung No 12-B, Jakarta Utara. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985. Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Direktur Utama Direktur
: : : :
Mario Triyono Leo Nababan Edward Seky Soeryadjaya Aditya Wisnuwardana Seky Soeryadjaya
Jumlah karyawan Peseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing adalah 93 dan 172 orang. b. Penawaran Umum Saham Perseroan Pada tanggal 30 Maret 1994, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) dengan Surat No. S-528/PM/1994 perihal pemberitahuan efektifnya Pernyataan Pendaftaran Perusahaan, untuk menawarkan 5.000.000 sahamnya kepada masyarakat. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 seluruh saham Perusahaan sebanyak 92.500.000 telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
6
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang berelasi, maupun tidak, diungkapkan dalam Catatan 24 c. Investasi Investasi pada perusahaan asosiasi Penyertaan saham Perseroan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas dimana penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih Perusahaan Asosiasi sesuai dengan jumlah persentase pemilikan sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen yang diterima. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku Perusahaan Asosiasi yang diakuisisi/dialihkan atas transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Investasi lainnya Investasi untuk mendapatkan penghasilan dan capital gain yang dimaksudkan untuk dimiliki dalam jangka waktu lebih dari satu tahun disajikan sebagai investasi jangka panjang dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. d. Penyisihan Piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing akun piutang pada akhir tahun. e. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya. f.
Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
7
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Aset Tetap - Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, perseroan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang “ Aset tetap dan Aset lain – lain” dan PSAK No.17(1994) “akuntansi penyusutan”. Bedasarkan PSAK ini perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap Perseroan telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan perseroan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah di kurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan di hitung dengan meggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor
20 10 4 4
Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. h. Penurunan Nilai Aset PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
8
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan UndangUndang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undang-Undang Ketenagakerjaan). Pada bulan Juni 2004 Ikatan Akuntan Indonesia merevisi PSAK No. 24 “Imbalan Kerja”. PSAK ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi. Liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan local diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, Pendapatan dari penjualan eksport diakui pada saat penyerahan barang di pelabuhan pengiriman. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
k. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, nilai tukar Rupiah terhadap US$ masing-masing adalah Rp.9.480 dan Rp 8.597 untuk 1 Dolar Amerika Serikat, sedangkan untuk Dolar Singapura sebesar Rp 7.415,24 dan Rp 6.948,61. Nilai tukar tersebut dihitung dengan berdasarkan rata-rata atas nilai beli dan nilai jual terakhir yang diumumkan Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011. l.
Pajak Penghasilan Perseroan dan Perusahaan Asosiasi menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan liabilitas serta akumulasi rugi fiskal. Beban pajak kini ditetapkan bedasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tangal pelaporan. Manfaat pajak dimasa mendatang, seperti saldo rugi fiscal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
9
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan di ukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset tersebut dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah belaku secara substantif pada tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh perseroan.
m. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan di setor penuh selama tahun yang bersangkutan. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham adalah 92.500.000 saham untuk tahun 2012 dan 2011. n. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. o. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
10
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari : 2012 Kas Bank Rupiah Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Kesawan Tbk Dolar Amerika Serikat Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Kesawan Tbk Bank Central Asia Tbk Jumlah
2011
73.074.404
66.265.093
3.361.550 298.088.852 2.081.773
3.793.550 308.074.389 2.321.773
1.183.768 12.150.232 7.849.440
2.175.127 11.096.320 7.634.136
397.790.019
401.360.388
Perusahaan tidak mempunyai saldo bank kepada pihak yang berelasi dan kisaran tingkat bunga dari saldo bank berkisar antara 0,5% sampai dengan 1% per tahun. 4. PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan area langganan Pulau Jawa Penyisihan Piutang Ragu -Ragu
Jumlah
b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Penyisihan Piutang Ragu - Ragu Jumlah
11
2012
2011
581.103.715 (133.710.000 )
307.084.860 (167.622.050)
447.393.715
139.462.810
418.403.600
20.880.000
28.990.115 133.710.000
103.242.810 15.340.000 167.622.050
581.103.715 (133.710.000)
307.084.860 (167.622.050)
447.393.715
139.462.810
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2012 c.
Berdasarkan mata uang Rupiah Penyisihan Piutang Ragu -Ragu
Jumlah
2011
581.103.715 (133.710.000)
307.084.860 (167.622.050)
447.393.715
139.462.810
Perusahaan tidak mempunyai piutang usaha kepada pihak yang berelasi. Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang. Manajemen Perseroan melakukan penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 100% dari piutang yang telah jatuh tempo lebih darim 90 hari. 5. PERSEDIAAN 2012
2011
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku
3.284.062.156 961.232.384
3.849.196.733 959.482.384
Persediaan - bersih
4.245.294.540
4.808.679.117
Manajemen Perseroan tidak menjaminkan dan mengasuransikan persediannya dikarenakan persedian lama yang kemungkinan besar akan dihapuskan karena tidak terpakai. 6. INVESTASI LAINNYA Merupakan dana yang ditempatkan Perusahaan pada PT Mutiara Bumi Parahyangan (Catatan 25).
7. OBLIGASI YANG DAPAT DITEBUS DAN DIPERTUKARKAN Obligasi yang dapat ditebus dan dipertukarkan yang diterbitkan PT Mitra Investindo Tbk (dahulu PT Siwani TrimitraTbk) (MITI). Obligasi tersebut memiliki saldo sebesar US$ 1.000.000 yang terdiri dari US$ 650.000 dan US$ 350.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diterbitkan yaitu pada tanggal 5 Februari 2001 dan 15 Nopember 2000. Selama jangka waktu tersebut Perusahaan berhak untuk menukarkan seluruh obligasi dengan kepemilikan saham PT Pandanwangi Sekartadji (PWS), perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh MITI. Apabila Perusahaan tidak menggunakan haknya maka pada saat jatuh tempo obligasi, Perusahaan akan menerima pengembalian sebesar nilai nominal obligasi ditambah bunga 10% per tahun.
12
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. OBLIGASI YANG DAPAT DITEBUS DAN DIPERTUKARKAN (lanjutan) Perseroan telah melakukan beberapa kali perubahan perjanjian dengan MITI sehubungan dengan perpanjangan atas pembayaran obligasi tersebut. Perjanjian terakhir adalah pada tanggal 6 November 2006 yang memperpanjang jangka waktu pembayaran selama 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian tersebut. Transaksi tersebut belum memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen Perusahaan. Bapepam melalui suratnya No. S-96/PM/S.2/2002 tanggal 28 Agustus 2002, telah mengenakan sanksi administratif kepada Perusahaan. Obligasi tersebut telah jatuh tempo dan belum ada pembayaran kembali pokok obligasi dan bunga ataupun penyelesaian lainnya, sehingga sejak tahun 2003, manajemen membentuk penyisihan kerugian terhadap seluruh saldo obligasi tersebut.
8. UANG MUKA KEPADA PIHAK YANG BERELASI Pada bulan April 2001, Perusahaan memberikan uang muka kepada PT Cybercity Indonesia, pihak yang berelasi, yang akan digunakan dalam rangka pengembangan usaha. Uang muka tersebut harus dikembalikan oleh PT Cybercity Indonesia dalam jangka waktu 2 tahun dari tanggal pengeluaran. Apabila dalam jangka waktu tersebut belum dilunasi seluruhnya maka saldo uang muka tersebut dapat dikonversi dengan salah satu cara berikut: - Sebagai penambahan modal pada PT Cybercity Indonesia, yang mana harus mendapatkan persetujuan yang semestinya; atau - Sebagai pinjaman pemegang saham, dimana akan dibebankan bunga yang dihitung sejak timbulnya uang muka tersebut dengan tingkat bunga yang akan ditentukan kemudian; atau - Saldo uang muka tersebut dipindahkan sebagai uang muka kepada L&M Group Investment Limited; atau - Sebagai investasi interim, dimana Perusahaan berhak menerima sejumlah tertentu dari pembagian laba PT Cybercity Indonesia. Perseroan telah beberapa kali melakukan adendum perjanjian sehubungan dengan perpanjangan atas pemberian uang muka kepada CCI dan terakhir pada tanggal 15 Desember 2006 diperpanjang jangka waktunya selama 2 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut. Transaksi tersebut dilakukan tanpa memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui suratnya No. S-96/PM/S.2/2002 tanggal 28 Agustus 2002, telah mengenakan sanksi administratif kepada Perusahaan. Uang muka tersebut telah jatuh tempo dan belum ada pembayaran kembali ataupun penyelesaian lainnya sehingga manajemen membentuk penyisihan kerugian terhadap seluruh saldo uang muka tersebut.
13
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP Juni 2012 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung : Hak atas tanah Bangunan dan Prasarana Mesin dan Peralatan Inventaris Kantor dan Pabrik Kendaraan Bermotor
4.585.005.250 5.955.265.941 35.421.980.631 1.746.563.098 904.266.950
-
-
4.585.005.250 5.955.265.941 35.421.980.631 1.746.563.098 904.266.950
Jumlah
48.613.081.870
-
-
48.613.081.870
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung : Bangunan dan Prasarana Mesin dan Peralatan Inventaris Kantor dan Pabrik Kendaraan Bermotor
4.351.917.376 33.323.064.903 1.699.321.830 904.266.950
84.833.322 287.611.616 8.018.170 -
-
4.436.750.698 33.610.676.519 1.707.340.000 904.266.950
Jumlah
40.278.571.059
380.463.108
-
40.659.034.167
Nilai buku
8.334.510.811
7.954.047.703
Juni 2011 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung : Hak atas tanah Bangunan dan Prasarana Mesin dan Peralatan Inventaris Kantor dan Pabrik Kendaraan Bermotor
4.585.005.250 5.955.265.941 36.606.203.941 1.708.378.098 1.529.280.591
2.300.000 -
-
4.585.005.250 5.955.265.941 36.606.203.941 1.710.678.098 1.529.280.591
Jumlah
50.384.133.821
2.300.000
-
50.386.433.821
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung : Bangunan dan Prasarana Mesin dan Peralatan Inventaris Kantor dan Pabrik Kendaraan Bermotor
4.160.381.913 32.719.109.536 1.686.119.326 1.491.913.923
103.506.227 838.125.661 8.278.998 28.024.993
-
4.263.888.140 33.557.235.197 1.694.398.324 1.519.938.916
Jumlah
40.057.524.698
977.935.879
-
41.035.460.577
Nilai buku
10.326.609.123
9.350.973.244
14
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) Beban Penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 2012
2011
Pemilikan langsung: Biaya pabrikasi Beban usaha
372.444.938 8.018.170
941.631.888 36.303.991
Jumlah
380.463.108
977.935.879
Perusahaan memiliki sebidang tanah terletak di Jakarta, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan, berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2017. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah, bangunan dan beberapa mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 15 dan 16). Sampai dengan tanggal laporan ini dibuat, perseroan penyelesaian dengan pihak asuransi.
sedang melakukan tahap perundingan
10. ASET LAIN-LAIN Akun ini merupakan Mesin dan Peralatan yang tidak digunakan dan tidak disusutkan dengan nilai buku sebesar Rp 22.480.247.138 .
11. HUTANG USAHA
a. Berdasarkan jenis bahan: Bahan baku Bahan pembantu Jumlah b. Berdasarkan mata uang : Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah c.
2012
2011
4.676.752.553 19.918.000
4.437.530.886 27.978.000
4.696.670.553
4.465.508.886
4.608.358.256 88.312.297
4.284.920.351 180.588.535
4.696.670.553
4.465.508.886
-
-
Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari Lebih dari 60 hari
4.696.670.553
4.465.508.886
Jumlah
4.696.670.553
4.465.508.886
15
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG PADA PIHAK YANG BERELASI Akun ini merupakan pinjaman dana operasional dari Bapak Edward Seky Soeryadjaya, pihak yang berelasi (lihat Catatan 24). 13. PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Pajak penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
45.000.000 43.320 -
105.583.717 57.415.348
Jumlah
45.043.320
162.999.065
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
2012
2011
(1.477.548.624)
(4.620.675.003)
Beda temporer: Beban Manfaat Karyawan Perbedaan penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal Penyisihan piutang ragu – ragu
20.621.400
(1.663.515.100)
(199.660.441) -
(72.725.668) (12.000.000)
Jumlah
(179.039.041)
(1.748.240.768)
85.027.353 46.460.600
17.584.590 30.068.500
(336.483) 9.711.560
(1.804.762) 11.020.760
140.863.030
56.869.088
(1.515.724.635)
(6.312.046.683)
Beda permanen: Penyusutan aset tetap Kesejahteraan karyawan Perjamuan Penghasilan jasa giro yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Taksiran pajak penghasilan
Perseroan tidak menghitung taksiran beban pajak kini untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, dikarenakan Perseroan mengalami rugi fiskal.
16
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Dibebankan Ke laporan laba rugi
1 Januari 2011
30 Juni 2011
Dibebankan Ke laporan laba rugi
1 Januari 2012
30 Juni 2012
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap ( Aset lain - lain ( Liabilitas diestimasi atas Imbalan kerja karyawan Penyisihan Persediaan ( Penyisihan Piutang Ragu – ragu Rugi Fiscal Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan – bersih
422.878.549) 1.732.279.473)
(
18.181.417) -
( 441.059.966 ) ( 1.732.279.473 )
( (
175.340.047) 1.732.279.473)
(
457.143.523 25)
(
415.878.775) 25
41.264.748 -
367.052.523 -
5.155.350 -
372.207.873 -
44.905.513 9.784.788.433
(
3.000.000) -
41.905.513 9.784.788.433
44.905.513 9.784.788.433
-
44.905.513 9.784.788.433
8.131.679.422
(
437.060.167)
7.694.619.255
8.289.126.949
44.759.760)
8.244.367.189
(
49.915.110) -
( (
225.255.157) 1.732.279.473)
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Bunga Pinjaman Gaji
-
5.963.308.416 241.187.400
Jumlah
-
6.204.495.816
15. HUTANG BANK Pada tanggal 20 Desember 2006, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dari BII dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 24.330.000.000 dan pinjaman promes berulang (demend loan) dengan maksimum fasilitas sebesar USD 400.000. BII menyetujui bahwa fasilitas pinjaman tersebut oleh Perusahaan dipergunakan untuk pembelian mesin cetak dan mesin lapis dengan jangka waktu pinjaman adalah selama 48 (empat puluh delapan) bulan dan pinjaman promes berulang adalah selama 1 (satu) tahun. Pinjaman berjangka dibebani tingkat suku bunga sebesar suku bunga Bank Indonesia (SBI) ditambah 4% per tahun sedangkan pinjaman promes berulang dibebani tingkat suku bunga sebesar suku bunga Singapore Inter Bank Offered Rate (SIBOR) ditambah 3% per tahun, serta dijamin dengan tanah, mesin dan bangunan milik Perusahaan (lihat Catatan 11 dan 24). Pada tanggal 22 November 2007, perusahaan memperoleh persetujuan perpanjangan atas pinjaman dari BII ini dengan jumlah maksimum pinjaman Rp. 20.306.556.189 dan US$ 400.000. Fasilitas pinjaman berupa pinjaman rekening Koran, promes berulang, pinjaman berjangka (PB II, III, IV). Tingkat suku bunga tahunan masing - masing sebesar SBI (1 bulan) + 4%, SIBOR (I bulan) + 3%, SBI (I bulan) + 3,75%, SBI ( 1 bulan) + 3,75%, dan SBI (1 bulan) +3,75%. Jangka waktu pinjaman masing-masing adalah tanggal 29 September 2008, 29 September 2008, 02 April 2009, 24 November 2011, dan 20 Desember 2010. Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban hutang bank tersebut diatas sehingga seluruh liabilitas jangka panjang direklasifikasi menjadi jangka pendek. Pada tanggal 28 Juni 2011, saldo hutang PT Bank Internasional Indonesia Tbk dialihkan ke Roots Capital Asia Limited (lihat catatan 16).
17
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG JANGKA PANJANG PADA PIHAK KETIGA Perseroan melakukan pengalihan hutang (Cessie) dari PT Bank Internasional Indonesia ke Roots Capital Asia Limited sesuai dengan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid no. 152 tertanggal 28 Juni 2011 dengan nilai Cessie sebesar Rp 52.513.480.717. 17. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bumi Persada Aktuaria yang dalam laporannya bertanggal 12 Maret 2012 menggunakan metode “Projected Unit Credit”. 18. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Sirca Datapro Perdana, susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
% Pemilikan
Modal Disetor
PT VDH Teguh Sakti L&M Group Investment Limited, Singapura Christopher Sumasto PT Surya Raya Guna Perkasa
25.477.813
27,54%
10.999.000 8.000.000 7.788.808
11,89% 8,65% 8,42%
5.499.500.000 4.000.000.000 3.894.404.000
Rp
12.738.906.500
PT Yulie Sekurindo Masyarakat (masing-masing dibawah 5 %)
7.877.361
8,39%
3.881.180.500
32.472.018
35,11%
16.236.009.000
Jumlah
92.500.000
100,00%
Rp
46.250.000.000
Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak terdapat anggota dewan komisaris dan direksi yang memiliki kepemilikan saham perusahaan. PT VDH Teguh Sakti (VDHTS), pemegang saham, telah digugat oleh PT Jakarta Depot Satelit (JDS) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Dalam proses perkara, PN Jakpus meletakkan sita jaminan terhadap aset VDHTS berupa 25.477.813 lembar saham Perusahaan. VDHTS mengajukan banding atas putusan tersebut ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (PT DKI). Pada tanggal 16 Maret 2001, PT DKI menyampaikan putusan banding atas gugatan dan gugatan balik, sebagai berikut: – –
Membatalkan keputusan sementara dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; dan Memerintahkan pengangkatan sita jaminan.
Atas keputusan tersebut, JDS menyatakan kasasi dan telah memasukkan memori kasasi dan selanjutnya VDHTS telah memasukkan kontra Memori Kasasi. Mahkamah Agung telah memutuskan perkara ini pada tanggal 28 Maret 2002 dengan putusan No. 2883K/PDT/2001 yang isinya menerima sebagian permohonan kasasi JDS dan membatalkan putusan PT DKI yang memenangkan VDHTS. 18
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) Atas keputusan Mahkamah Agung (MA) tersebut Konsultan hukum Perusahaan berpendapat: Bahwa putusan MA tersebut mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Selanjutnya VDHTS telah memberikan konfirmasi tidak akan mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali ke MA, dan sampai saat ini belum ada teguran dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sehubungan permohonan pelaksanaan eksekusi lelang oleh JDS. Bahwa sampai dengan saat ini penyelesaian perselisihan yang terjadi antara VDHTS dengan JDS sudah ditempuh dengan jalan perdamaian. Konsultan hukum berkeyakinan bahwa meskipun VDHTS adalah pihak yang dikalahkan dalam pemeriksaan tingkat kasasi, VDHTS adalah tetap sebagai pemegang saham yang sah dari Perusahaan dan karenanya tetap berhak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham dan memberikan suara sampai saham tersebut benar-benar dijual lelang.
19. AGIO SAHAM Agio Saham Penerimaan dari penawaran umum perdana saham kepada masyarakat pada tahun 1994 sebanyak 5.000.000 saham dengan harga penawaran Rp 2.075 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 5.000.000 saham
10.375.000.000 (
Jumlah
5.000.000.000) 5.375.000.000
Pembagian saham bonus pada tahun 1997 sebanyak 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham
(
Jumlah
5.000.000.000 ) 375.000.000
Pengeluaran 12.500.000 saham pada tahun 2001 melalui pembagian dividen saham dengan harga pasar Rp 800 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 12.500.000 saham
10.000.000.000 (
Saldo per 30 Juni 2012 dan 2011
6.250.000.000 ) 4.125.000.000
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada tahun 2001, Perusahaan membeli 45.000 lembar saham PT Cybercity Indonesia (CCI) dari PT Siwani Trimitra Tbk, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan biaya perolehan sebesar Rp 446.850.000. Saham tersebut adalah 30% dari jumlah saham yang beredar CCI. Pada saat perolehan CCI telah mengalami defisiensi modal sehingga biaya perolehan tersebut dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, karena transaksi dilakukan antara entitas sepengendali. Transaksi tersebut dilakukan tanpa memperoleh persetujuan dari pemegang saham independen Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui suratnya No. S-96/PM/S.2/2002 tanggal 28 Agustus 2002, telah mengenakan sanksi administratif kepada Perusahaan.
19
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENJUALAN BERSIH 2012
2011
Bahan pembungkus makanan Bahan pembungkus lainnya
2.527.960.322 228.361.781
1.255.785.063 113.058.200
Jumlah
2.756.322.103
1.368.843.263
Tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi. Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk 3 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011: 2012
2011
538.188.000 536.886.128 401.454.546
74.939.000 546.572.727 -
1.476.528.674
621.511.727
2012
2011
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
1.532.655.162 395.695.201 858.069.221
582.623.234 662.933.916 1.616.861.092
Jumlah Biaya Produksi
2.786.419.584
2.862.418.242
-
-
Biaya Pokok Produksi
2.786.419.584
2.862.418.242
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir periode
959.608.832 (961.232.384)
1.157.467.045 (959.482.384)
Beban Pokok Penjualan
2.784.796.032
3.060.402.903
Khong Guan Aminuddin Ridwan Sumber Urip Jumlah
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir periode
20
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing untuk 3 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011: 2012
2011
PT. Bersaudara Inti PT. Mulia Inti PT. Cipta Verindo PT. Inamulti
245.757.065 236.749.414 233.625.894 73.060.495
220.120.313 220.606.865
Jumlah
789.192.868
440.727.178
2012
2011
783.906.718 255.134.423 198.010.000 147.308.075 55.842.900 49.718.000 8.018.170 616.385
1.091.602.457 190.510.200 243.893.000 152.974.012 55.224.554 21.619.458 36.303.991 14.235.800
1.498.554.671
1.806.363.472
Tidak terdapat pembelian kepada pihak berelasi. 23. BEBAN USAHA
Gaji dan tunjangan Komisi Penjualan Jasa konsultan dan profesional Beban kantor Perjalanan Pajak dan perijinan Penyusutan Lain-lain Jumlah Beban Usaha
24. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI Perusahaan memiliki transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi sebagai berikut : a. Pemberian uang muka kepada PT Cybercity Indonesia sebesar Rp 23.765.000.000 ditahun 2001. Saldo uang muka tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (setelah dikurangi penyisihan sebesar Rp 23.765.000.000) masing-masing sebesar nihil dan disajikan sebagai aset tidak lancar (lihat Catatan 8). b. Pembelian 45.000 saham atau 30% dari jumlah saham yang ditempatkan PT Cybercity Indonesia yang dibeli dari PT Siwani Trimitra Tbk dengan biaya perolehan sebesar Rp 446.850.000. (lihat Catatan 20). c.
Pinjaman dana operasional dari Bapak Edward Seky Soeryadjaya (lihat Catatan 12).
21
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IKATAN DAN PERJANJIAN Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dan PT Mutiara Bumi Parahyangan (MBP) pada tahun 2003, Perusahaan sepakat untuk bekerjasama dengan MBP untuk mengembangkan dan mengelola perkebunan teh “Mariwati” yang terletak di Cianjur, Jawa Barat. Kerjasama tersebut meliputi operasional, manajemen dan pendanaan dengan jumlah setinggi-tingginya Rp.3,5 milyar. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan MBP untuk memberikan kontribusi keuntungan kepada Perusahaan yang syarat dan ketentuannya akan diatur tersendiri. Perjanjian ini berjangka waktu 2 tahun (Catatan 6). Sampai dengan selesainya laporan ini, Perseroan masih mengupayakan peyelesaian pegembalian investasi tersebut.
26. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) produk kemasan yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda baik dalam proses produksi, golongan pelanggan, pendistribusian produk maupun lingkungan ekonomi sehingga Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha. Segmen Geografis Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen geografis karena meskipun pelanggan Perusahaan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia tetapi merupakan komponen Perusahaan yang memiliki risiko dan imbalan yang sama.
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut
Aset Kas dan Bank
US$
Setara Rupiah
2.234,54
21.183.439
Liabilitas Hutang Usaha
(
486.113,74 )
Jumlah Liabilitas - Bersih
(
483.879,20 ) (
(
4.608.358.255) 4.587.174.816)
Pada tanggal 30 Juni 2012, nilai tukar Rupiah terhadap US$ adalah Rp 9.480 untuk 1 Dolar Amerika Serikat, sedangkan untuk Dolar Singapura sebesar Rp 7.415,24
22
PT SIWANI MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2012 Dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen utama Perusahaan keuangan terdiri dari kas dan bank dan piutang usaha, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan liabilitas lancar lainnya, yang timbul secara langsung dari operasinya. Hal ini dan telah menjadi kebijakan Perseroan bahwa tidak ada perdagangan instrumen keuangan harus dilakukan. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko tingkat bunga dan risiko likuiditas. Para direktur meninjau dan menyetujui kebijakan untuk mengelola setiap risiko ini, yang dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: a. Risiko Suku Bunga Perusahaan tidak memiliki pinjaman yang dikenakan tingkat bunga variabel. Namun, Perusahaan memantau risiko untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Perusahaan. b.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas muncul dalam situasi di mana Perusahaan memiliki kesulitan dalam memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen atas risiko likuiditas dengan cara mempertahankan kas yang cukup dan bank dan aset lainnya yang dapat dikonversi ke kas dengan cepat. Para pengelola risiko likuiditas perusahaan terus memantau perkiraan laporan arus kas aktual dan mencocokan dengan aset dan liabilitas keuangan yang jatuh tempo.
23