PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
FINANCIAL STATEMENTS For The Six Months Period Ended 30 June 2009 and 2008
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents
Ekshibit/ Exhibit Directors’ Statement
Pernyataan Direksi Neraca
A
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
B
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
D
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to the Financial Statements
FINANCE SURAT PERNYATAAN D1REKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERI ODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL30 JUNI2009 DAN 2008 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk/ DIRECTOR'S STATEMENT LETTER RELATING TO TilE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS FOR 6 MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30,2009 AND 2008 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk
Kami yang bertanda langan di bawah inilWe, the undersigned; I.
Nama/Nome Alamat KantorlOffice Address Alamat DomisililDomicile
Francis Lay Sioe Ho Menara Kebon Sirih Ll. 25 JI. Kebon Sirih No, 17-19, Jakarta 10340 JI. Duta Indah 11/6, RT 001/014 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 021-3910110 Presiden DireklurlPresident Director
Address
Nomor Teleponl Phone Number Jabatan! Posilion 2.
Nama/Nome Alamat KantorlOffice Address Alamat DomisililDomicile
Comellius Henry Kho Menara Kebon Sirih Ll. 25 JI. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340 Perum Regency Blok C7 No.7, RT 006/001 Jagla, Kembangan, Jakarta Barat 021-3910110 DirekturlDirector
Address
Nomor Teleponl Phone Number Jabatanl Position menyatakan bahwa;
slole that:
I.
I.
2.
3.
4.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk. ("Perusahaan"); Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan Perusahaan lidak mengandung informasi atau fakla material yang lidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Bertanggung jawab atas sislem pengendalian interen dalam Perusahaan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
2.
3.
4.
We are responsible for the preparalion and presenlalion of the financial statemenls of PT BF! Finance Indonesia Tbk. ("the Company'~; The financial statements have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles; a. All informalian contained in the financial statements is camp/ere and correct; b. The financial statements do not contain misleading material information or facts. and do not omit material informalion andfacts; We are responsible for the Company's internal con/roJ system.
This stotementleller
is made truthfully.
Jakarta, 28 JulilJuly, 2009
Francis Lay Sioe Ho Presiden Direktur/Presitlell/ Director
PT SFI FINANCE
INDONESIA Tbk.
Menard Kebon Sirih, It. 25, 11.Kebon Sirih No. t 7 - 19, Jakarta 10340 Phone: (02113910110,3920061,392 0091 Fax: 102113912005,3920607 Website: www.bfLco.id
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit A
Ekshibit A
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
Catatan/ Notes
2008 ASSETS
ASET KAS DAN SETARA KAS PENANAMAN NETO SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
398.497.849.420
2c,p,3,8
109.686.397.264 CASH AND CASH EQUIVALENTS
2d,f,i,4
NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES Finance lease contract receivables Residual value
288.717.549.352 234.444.150.772
511.530.476.359 277.965.403.902
(35.829.099.781) (234.444.150.772) 252.888.449.571 (35.954.292.354)
(70.722.359.537) (277.965.403.902) 440.808.116.822 (26.170.942.360)
216.934.157.217
414.637.174.462
Net
2.708.820.182.848
3.116.681.919.676
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Third parties
10.718.208.245
13.462.451.465
Related parties
2d,e,g,i,5,8
Unearned finance lease income Security deposits Provision for doubtful accounts
Penyisihan piutang ragu-ragu
(480.451.051.972) 2.239.087.339.121 (144.942.380.586)
(601.942.236.204) Unearned consumer financing income 2.528.202.134.937 (67.616.896.207) Provision for doubtful accounts
Bersih
2.094.144.958.535
2.460.585.238.730
Net
32.634.084.100
DEFERRED TAX ASSETS - Net
ASET PAJAK TANGGUHAN Bersih
16.673.567.077
2r, 10
ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku ASET LAIN-LAIN Biaya dibayar di muka Pinjaman kepada karyawan Deposito kas yang terbatas penggunaannya Piutang derivatif Lain-lain Jumlah Aset Lain-lain JUMLAH ASET
PROPERTY AND EQUIPMENT
2k,6 106.562.876.443 (53.494.890.624)
88.666.344.520 (42.100.936.642)
Cost Accumulated depreciation
53.067.985.819
46.565.407.878
Net book value
18.824.884.021 6.005.479.220
2j
28.969.956.216 6.253.000.124
OTHER ASSETS Prepaid expenses Loans to employee
80.562.123.800 93.972.092.742 7.170.272.323
2c,8,22 2o,7,8
52.167.874.026 18.359.092.463 9.005.793.634
Restricted cash deposits Derivatives receivable Other
206.534.852.106
114.755.716.463
Total Other Assets
2.985.853.370.174
3.178.864.018.897
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit A/2
Ekshibit A/2
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
Catatan/ Notes
2008
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Pinjaman yang diterima Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang dividen Hutang obligasi - setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp 271.846.504 pada tahun 2009 dan Rp 2.380.423.613 pada tahun 2008 Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 760.339.281 saham pada tahun 2009 dan 2008 Tambahan modal disetor - agio saham Saldo laba Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.228.111.846.963 2o,p,8,22 4.642.697.715 2r,10 87.401.898.330 2m,11,18,20 81.529.657.218 17
129.728.153.496 40.830.509.012
2l,9
1.572.244.762.734
380.169.640.500 357.905.936.919 675.533.030.021 1.413.608.607.440 2.985.853.370.174
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
1,12 12,25 25
197.619.576.387 62.863.999.319
LIABILITIES Fund borrowings Taxes payable Accrued expenses Dividends payable Bonds payable - net of unamortized bond issuance cost at Rp 271,846,504 in 2009 and Rp 2,380,423,613 in 2008 Other payables
1.934.737.846.749
Total Liabilities
380.169.640.500 357.905.936.919 506.050.594.729
SHAREHOLDERS' EQUITY Share capital - Rp 500 par value share Authorized - 1,000,000,000 shares Issued and fully paid 760,339,281 shares in 2009 and 2008 Capital paid-in excess of par value Retained earnings
1.244.126.172.148
Shareholders' Equity - Net
3.178.864.018.897
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
1.576.558.172.091 36.132.975.219 61.410.365.003 152.758.730
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit B
Ekshibit B
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF INCOME FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Pendapatan selisih premi asuransi Bunga Lain-lain
2009
Catatan/ Notes
2008
320.204.509.491 27.090.869.825
2e,g,n 2f,n
283.801.973.108 36.409.258.391
21.253.964.655 17.588.573.373 83.816.380.830
2n,15 13 15
25.976.508.424 4.826.992.053 58.844.497.047
REVENUES Consumer financing income Finance lease income Gain from excess of insurance premiums Interest income Others
409.859.229.023
Total Revenues
Jumlah Pendapatan
469.954.298.174
BEBAN Umum dan administrasi Keuangan Pemasaran Piutang ragu-ragu Laba selisih kurs - bersih
129.490.599.879 110.212.578.717 5.383.406.868 41.000.000.000 164.771.738
Jumlah Beban
286.251.357.202
242.368.996.894
Total Expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
183.702.940.972
167.490.232.129
PROFIT BEFORE INCOME TAX
2m,n,6,16,18 2n,p,14 2n 2d,f,g,4,5 2p,15
120.046.846.872 93.196.343.517 6.997.877.123 23.000.000.000 (872.070.618)
EXPENSES General and administrative Financing cost Marketing Doubtful accounts Gain on foreign exchange - Net
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
22.369.994.080 23.864.534.173
55.609.520.872 (6.510.059.692)
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
46.234.528.253
49.099.461.180
Total Income Tax Expense
137.468.412.719
118.390.770.949
NET PROFIT
LABA BERSIH
2r,10
LABA PER SAHAM Laba bersih Laba per saham dasar
EARNING PER SHARE
2t,19 181
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
156
Net profit Basic earning per share
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit C
Ekshibit C
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY FOR THE SIX MONHTS PERIOD ENDED 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2008
Modal sahamditempatkan dan disetor penuh/ Share capitalissued and fully paid
Tambahan modal disetoragio saham/ Capital paid in excess of par value
380.169.640.500
357.905.936.919
Saldo laba / Retained earnings
Belum ditentukan penggunaannya / Unappropriated
Ekuitas Bersih/ Shareholders' equity Net
-
465.214.430.442
1.203.290.007.861
Balance as of 1 January 2008 Cash dividens
Telah ditentukan penggunaannya / Appropriated
Dividen Kas
-
-
-
(77.554.606.662)
(77.554.606.662)
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
118.390.770.949
118.390.770.949 Net income for current period
Saldo pada tanggal 30 Juni 2008
380.169.640.500
357.905.936.919
-
506.050.594.729
1.244.126.172.148
Balance as of 30 June 2008
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009
380.169.640.500
357.905.936.919
-
619.420.920.369
1.357.496.497.788
Balance as of 1 January 2009
-
(81.356.303.067)
(81.356.303.067)
Cash dividens
Dividen Kas
-
-
Dana Cadangan
-
-
Laba bersih periode berjalan
-
-
Saldo pada tanggal 30 Juni 2009
380.169.640.500
357.905.936.919
3.000.000.000 -
137.468.412.719
3.000.000.000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
(3.000.000.000)
672.533.030.021
-
Appropriated
137.468.412.719 Net income for current period 1.413.608.607.440
Balance as of 30 June 2009
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit D
Ekshibit D PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari transaksi pembiayaan Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan bersih dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran untuk transaksi pembiayaan baru
1.734.356.106.703 17.190.838.041 102.147.222.324 (115.394.564.177) (838.025.797.059)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX MONHTS PERIOD ENDED 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2008
1.467.519.169.412 4.673.960.077 83.888.668.903 (108.210.350.418) (1.806.706.047.435)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collection from financing transactions Interest income Net proceeds from other operating activities Payment for general and administrative expenses Disbursements for new financing transactions
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi sebelum pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan
900.273.805.832 (56.135.673.395)
(358.834.599.461) (67.015.741.132)
Cash flows provided by (used in) operating activities before payment of income tax Payment of income tax
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
844.138.132.437
(425.850.340.593)
Net cash flows provided by (used in) operating activities
951.250.000 (4.676.715.819)
381.537.450 (12.287.435.901)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipments Acquisitions of property and equipments
(3.725.465.819)
(11.905.898.451)
Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Pinjaman yang diterima Penjualan dan pengalihan piutang Pembayaran atas: Beban bunga Pinjaman yang diterima Angsuran atas penjualan dan pengalihan piutang Pembelian kembali obligasi Pembayaran biaya emisi obligasi Dividen kas Deposito kas yang terbatas pengunaannya untuk pelunasan pinjaman
25.294.754.368
Net cash flows (used in) provided by financing activities
(87.238.063.722) (425.808.513.710)
(184.144.073.278) (70.000.000.000) -
(178.779.045.258) (22.000.000) (65.495.329.358)
34.002.639.889 (749.734.082.765)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
90.678.583.853
PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS DALAM MATA UANG ASING
435.982.649.192
1.003.811.557.857 189.331.739.159
(72.200.542.928) (482.686.860.816)
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
182.304.224
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Fund borrowings Sold and transfer of receivable Payments of: Interest expense Fund borrowings Installment true sale and transfer of receivables Buy back bonds Payment for bonds issurance cost Cash dividend Restricted cash deposits for borrowings repayment
315.082.593.949
(7.263.328.382)
(1.773.589.852)
108.686.501.517
CASH AND CASH EQUIIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
NET EFFECT OF CHANGES IN FOREIGN EXCHANGE RATES ON FOREIGN CURRENCY 2.773.485.599 CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
398.497.849.420
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
109.686.397.264
END OF PERIOD
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan
Exhibit E PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL a. Establishment of the Company
PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta No. 57 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195 .
PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established on 7 April 1982 based on Notarial deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H, Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Notary in Jakarta (formerly known as the Ministry of Justice) by its Decision Letter No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in the State Gazette No. 102 dated 21 December 1982, Supplement No. 1390. The Articles of Association has been amended for several time, which one of the amendment was made by the Notarial deed No. 116 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta concerning the change of the Company’s name from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to PT BFI Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 dated 24 July 2001 and was published in the State Gazette No. 35 dated 30 April 2002, Supplement No. 4195.
Terakhir Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 44 tanggal 7 Mei 2008, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani S.H., pengganti dari Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU31192AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008 tentang perubahan anggaran dasar Perseroan yang telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
The latest Articles of Association amended with The Deed of Statement Decision Change Articles of Association based on Notarial deed No. 44 dated 7 May 2008 of Aulia Taufani S.H, a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, that was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-31192AH.01.02 year 2008, dated 9 June 2008 concerning the changes of the Company’s Articles of Association that has been adjusted to conform with the Law No. 40 year 2007 about the Limited Company.
Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982 yang telah diperbaharui berdasarkan Surat Keputusan No. 493/ KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Ministry of Finance based in its Decision Letter No. KEP-038/KM.11/1982 dated 12 August 1982 has been amended by Decision Letter No. 493/KMK.013/1990 dated 23 April 1990.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
Exhibit E/2 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued) a. Company’s Establishment (Continued)
Pada tanggal 20 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen ijin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Dengan adanya amandemen ini, ijin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan dari Instansi yang Berwenang (dalam hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 tanggal 24 Juli 2001) tersebut di atas.
On 20 February 2006, the Ministry of Finance of Republic of Indonesia has amended Company’s license through its decision letter No. KEP-038/ KM.5/2006. With this amendment, the previous licence granted for PT Bunas Finance Indonesia Tbk applied for retroactively since the approval of the Regulatory Body (which is the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001) as mentioned above.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of financing activities in the form of funds or capital goods covering the following areas:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Usaha kartu kredit
Finance lease Consumer financing Factoring of accounts receivable Credit card
Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. Perusahaan berlokasi di Menara Kebon Sirih, Lantai 25, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta. Pada 30 Juni 2009, Perusahaan mempunyai 70 kantor cabang (2008: 63 kantor cabang) yang berlokasi, antara lain, di Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makassar dan Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982.
Currently, the Company is engaged in leasing and consumer financing activities. The Company’s registered office is located at the Menara Kebon Sirih, 25th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta. As of 30 June 2009, the Company has 70 branches (2008: 63 branches) which are located in, among others, Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makassar and Tangerang. The Company started its commercial operations in 1982.
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan
b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 2.125.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran sejumlah Rp 5.750 per saham. Pada tahun 1993, Perusahaan melakukan penawaran tambahan sejumlah 8.500.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama melalui bursa efek di Indonesia. Seluruh saham Perusahaan telah terdaftar pada bursa efek di Indonesia.
In 1990, the Company conduct an initial public offering of its 2,125,000 shares with a par value of Rp 1,000 per share through the stock exchanges in Indonesia at the offering price of Rp 5,750 per share. In 1993, the Company listed an additional of 8,500,000 shares with the same par value per share through the stock exchanges in Indonesia. All of the Company’s outstanding shares are listed in the stock exchanges in Indonesia.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
Exhibit E/3 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)
Pada tanggal 8 April 1993, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar satu (1) saham baru untuk sepuluh (10) saham yang dimiliki, sejumlah 1.062.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada tanggal yang sama, para pemegang saham juga menyetujui untuk menerbitkan saham bonus dengan dasar tujuh belas (17) saham baru untuk setiap dua puluh (20) saham yang dimiliki, sejumlah 9.934.668 saham dengan nilai nominal yang sama. Pada tanggal 22 Januari 1994, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar satu (1) saham baru untuk tiga (3) saham yang dimiliki, sejumlah 7.207.390 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.
On 8 April 1993, the shareholders agreed to distribute share dividends on the basis of one (1) new share for every ten (10) shares held totaling 1,062,500 shares with a par value of Rp 1,000 per share. On the same date, the shareholders also agreed to issue bonus shares on the basis of seventeen (17) new shares for every twenty (20) shares held totaling 9,934,668 shares with the same par value. On 22 January 1994, the shareholders agreed to distribute share dividends on the basis of one (1) new share for every three (3) shares held totaling 7,207,390 shares with a nominal value of Rp 1,000 per share.
Berdasarkan suratnya No. S-639/PM/1994 tanggal 18 April 1994, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembagan Keuangan (BAPEPAM-LK) menyatakan efektifnya penawaran umum terbatas pertama (I) Perusahaan sejumlah 28.829.558 saham dengan harga penawaran sejumlah Rp 1.500 per saham dimana setiap satu (1) saham yang dimiliki berhak atas satu (1) saham baru. Selanjutnya, berdasarkan suratnya No. S-71/PM/1997 bertanggal 17 Januari 1997, BAPEPAM menyatakan efektifnya penawaran umum terbatas kedua (II) Perusahaan sejumlah 115.318.232 saham dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham dimana setiap satu (1) saham yang dimiliki berhak atas dua (2) saham baru.
The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) by its letter No. S-639/PM/1994 dated 18 April 1994 approved the first rights issue of the Company’s shares on a one (1) for one (1) basis totaling 28,829,558 shares at an offering price of Rp 1,500 per share. Further, in its letter No. S-71/PM/1997 dated 17 January 1997, BAPEPAM-LK approved the second rights issue of the Company’s shares on the basis of two (2) new shares for every one (1) shares held totaling 115,318,232 shares at an offering price of Rp 1,000 per share.
Pada tanggal 17 Juni 1997, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham, dimana hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah modal saham Perusahaan dari 172.977.348 saham menjadi 345.954.696 saham.
On 17 June 1997, the shareholders agreed to change the par value per share from Rp 1,000 to Rp 500, which resulting in the increase in number of the Company’s share capital from 172,977,348 shares to 345,954,696 shares.
Dalam rangka restrukturisasi hutang, para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa para Pemegang Saham tanggal 27 Januari 2000 menyetujui penerbitan Mandatory Convertible Bonds atau Obligasi Wajib Konversi (MCB) yang wajib dikonversikan menjadi 414.384.585 saham Perusahaan.
Relating to debt restructuring, the shareholders in Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 January 2000 had agreed to issue the Mandatory Convertible Bonds (MCB) converted into 414,384,585 Company’s shares.
Pada bulan Mei 2006, seluruh MCB telah dikonversi menjadi total 414.384.585 saham sehingga jumlah modal saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sejumlah 760.339.281 saham (lihat Catatan 12).
On May 2006, all of MCB had been converted into ordinary shares amounted to 414,384,585 shares resulting a totaled of outstanding number of the Companys’ share capital as of 30 June 2006 amounted to 760,339,281 shares (see Notes 12).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital(Continued)
Sesuai dengan surat No. S-3960/BL/2007 tanggal 7 Agustus 2007, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) menyatakan efektifnya pernyataan pendaftaran obligasi Perusahaan dengan nama Obligasi BFI Finance Indonesia tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp 200 milyar dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk jangka waktu dua (2) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus 2009.
The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) in its letter No. S-3960/BL/2007 dated 7 August 2007 approved the first right statement of registration Company’s Bond on behalf Obligasi BFI Finance Indonesia in 2007 by nominal value Rp 200 billion bears fixed interest rate at 12.50% per annum for the period of two (2) years, and due for repayment due date on 16 August 2009.
c. Boards of Commissioners, Directors and Employees
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
As of 30 June 2009 and 2008, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows: Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner (Independent)
Johanes Sutrisno Rudy Capelle Alfonso Napitupulu Richard Andrew Deitz
Commissioner
Director President Director Director Director
Francis Lay Sioe Ho Yan Peter Wangkar Cornellius Henry Kho
Gaji dan imbalan kompensasi lainnya yang diberikan kepada direksi dan komisaris Perusahaan berjumlah masing-masing sebesar Rp 4.232.594.244 dan Rp 4.538.384.715 untuk periode enam bulan pada tahun 2009 dan 2008.
Salaries and other compensation benefits of the Company’s directors and commissioners totaled Rp 4,232,594,244 and 4,538,384,715 for the six months period in 2009 and 2008, respectively.
Perusahaan mempekerjakan 1.364 dan 1.391 pegawai tetap masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (tidak diaudit).
As of 30 June 2009 and 2008, the Company employs a total member of 1,364 and 1,391 permanent employees (unaudited), respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembagan Keuangan (BAPEPAMLK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
2. SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
a. Basis of Financial Statements The accompanying financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS/PSAK) and regulation issued by the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 regarding the Financial Statements Presentation.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/5 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Basis of Financial Statements (Continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk tagihan atau kewajiban derivatif, yang disajikan sebesar nilai wajar, dan penyertaan saham yang dicatat menggunakan metode ekuitas. Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative receivables or payables, which are stated at their fair values, and investment in shares which are accounted for using the equity method. These financial statements are prepared using the accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.
b. Penyertaan Saham
b. Investment in Shares
Penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% (perusahaan asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas (equity method), dimana biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih dan dividen kas yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
Investments in which the Company has an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% (associated companies) are accounted for using the equity method whereby the acquisition cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition.
Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Bunas Multi Finance (BMF) dengan persentase pemilikan sebesar 20%. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diaktakan dengan akta Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, No. 115 tanggal 27 Juni 2001, para pemegang saham telah memberikan persetujuan untuk melakukan divestasi penyertaan Perusahaan pada BMF. Namun demikian divestasi belum dapat dilaksanakan karena belum ada persetujuan pemegang saham mayoritas BMF. Sejak tahun 1998, karena bagian Perusahaan atas rugi bersih BMF telah melebihi nilai tercatat penyertaannya, oleh karenanya investasi diakui sebesar nilai tercatat menjadi nihil dan sejak itu Perusahaan tidak lagi mengharapkan adanya pemulihan dari penyertaan tersebut.
Investment in shares represents the cost of the Company’s 20% - equity investment in PT Bunas Multi Finance (BMF). Based on the Extraordinary General Meeting of shareholders which was covered by Notarial deed No. 115 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta the shareholders have given their approval to divest the Company’s investment in BMF. Nevertheless, the divestment can not be executed since there have been no approval from the majority shareholder of BMF. Since 1998, the Company’s share in the net losses of BMF had exceeded the carrying value of the related investments, thus the investment was written down to zero, and since then, the Company does not expect any recoveries from the said investment.
Pada tanggal 15 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Pengumuman No. Peng-197/MK.5/2006 telah membekukan seluruh kegiatan operasional BMF. Namun demikian, Perusahaan tidak lagi mempunyai hubungan usaha maupun memberikan garansi apapun terhadap BMF.
On 15 February 2006, the Ministry of Finance of Republic of Indonesia has suspended all the operational activity of BMF, an associated company which was stated on announcement letter No. Peng197/MK.5/2006. Nevertheless the Company has no more businness linkage nor made any guarantee for the suspended company.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Kas dan Setara Kas
Exhibit E/6 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits and other short-term investments with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and not restricted.
Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu kurang dari tiga bulan.
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of less than three months.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
d. Provision for Doubtful Accounts
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Provision for doubtful accounts is determined based on a periodic review of the status of individual receivable accounts at the end of year.
Piutang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Uncolllectible receivables will be write off when they are pledged to be uncollectible by the management of the Company. The recoverable amount of the written off-receivables is recognized as other income at the time the income is earned.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
e. Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
In the ordinary course of business, the Company has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under SFAS/PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berkenaan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan, yaitu piutang pembiayaan konsumen dan pendapatan pembiayaan konsumen.
The extent of transactions with related parties relate to some accounts in the financial statements, including consumer financing receivables and consumer financing income.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 5 atas laporan keuangan yang bersangkutan.
All significant transactions with related parties, whether conducted or not under similar terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the related Notes 5 herein.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7
Exhibit E/7
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Akuntansi untuk Sewa
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Accounting for Leases
Pencatatan transaksi sewa pembiayaan dilakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 30 Revisi 2007 mengenai Akuntansi Sewa.
The Company accounts for finance lease transactions in accordance with Indonesian Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 30 revised 2007 concerning Accounting for Lease Transactions.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
A lease is classified as a finance lease if it transfer substantially all the risk and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risk and rewards incidental to ownership.
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut.
Lessor shall recognize assets held under a finance lease in their balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease.
Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.
The recognition of financing income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the lessor’s net investment in the finance lease.
g. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen
g. Accounting for Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen disajikan bersih setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen, Perusahaan hanya menyajikan porsi piutang yang dibiayai oleh Perusahaan setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are stated net of unearned consumer financing income. Consumer financing receivables under joint financing are stated net of unearned consumer financing income and provision for doubtful accounts according to the risk portion borne by the Company.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen pada tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of aggregate installment payments collectible from the customers over the cost of the financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8
Exhibit E/8
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Akuntansi untuk Anjak Piutang
i.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Accounting for Factoring
Perusahaan sebagai Klien
The Company as Client
Anjak piutang tanpa recourse diperlakukan sebagai penjualan piutang. Selisih antara nilai piutang alihan dengan jumlah dana yang diterima ditambah retensi diakui dan dibebankan langsung pada tahun berjalan sebagai pendapatan/kerugian atas transaksi anjak piutang.
Factoring transactions conducted on a without recourse basis are accounted for as sales of receivables. The difference between the value of transferred accounts receivable and the amount of funds received plus retention is recognized and charged directly to income/loss from factoring transactions.
Jaminan Yang Diambil Alih
i.
Jaminan yang diambil alih dinilai menurut nilai investasi bersih pada saat aset diambil alih. Keuntungan atau kerugian akibat realisasi penjualan agunan yang diambil alih dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Jaminan yang diambil alih ini disajikan sebagai bagian dari piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. j.
Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Aset Tetap
Real and Chattel Properties Real and chattel properties acquired in settlement of financing are recognized at their net realizable value. The excess between the value of the properties and proceeds from the sale thereof is recognized as gain or loss in the statement of income. This properties are presented as part of finance lease and consumer financing receivables in balance sheets.
j.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
k. Property and Equipments
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Prior to 1 January 2008, property and equipments are stated at cost less accumulated depreciation.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap“, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan standard ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi aset tetap. Penerapan standar yang telah direvisi ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective from 1 January 2008, the Company has implemented SFAS No. 16 (Revised 2007) “Plant, Property and Equipments” which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets” and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. Under this standard, an entity shall choose between the cost model or revaluation model as the accounting policy for its. The Company has chose cost model for its accounting policy. The adoption of these revised standards did not have any effect in the Company’s financial statements.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9
Exhibit E/9
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Property and Equipments (Continued)
k. Aset Tetap (Lanjutan)
Masa manfaat/Useful lives Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
20 tahun/year 5 5 5 5
Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan proses pemilikan tanah, meliputi biaya legal, biaya pengukuran tanah, biaya notaris, pajak terkait dan biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah tersebut.
All incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisitions of land, such as legal fees, land measurement fees, notarial fees, related taxes and other expenses, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights and presented separately from the main acquisition cost of the land.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Jika ada penurunan nilai aset, akan diakui sebagai kerugian dalam pendapatan tahun yang bersangkutan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s income.
l. Hutang Obligasi Hutang Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan hutang Obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu hutang Obligasi tersebut. m. Imbalan Kerja dan Dana Pensiun
l. Bonds Payable Bonds payable issued are presented at nominal value net of the unamortized discount. Costs incurred in connection with Bonds payable issuance are recognized as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the Bonds payable.
m. Employee Benefits and Pension Plan
Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca kerja dan pesangon pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode aktuarial berdasarkan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-undang) dan telah sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
Short-term employee benefits are recognized on accrual basis. Post employment benefits and termination benefits are calculated using the actuarial method based on past services rendered by employees up to the balance sheet date in accordance with Manpower Law No. 13/2003 (the “Law”) and in compliance with SFAS/PSAK No. 24 (Revision 2004).
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) “Imbalan Kerja“ (Standar) berdasarkan retroaktif basis. Sebelum tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan telah menentukan kewajiban atas imbalan pasca kerja yang telah sesuai dengan Undang-undang.
Effective on 1 January 2005, the Company adopts SFAS/PSAK No. 24 (Revision 2004) “Employee Benefits” (the “Standard”) on a retroactive basis. Prior to 1 January 2005, the Company has determined its post employment benefits liability in compliance with the Law.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/10 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Imbalan Kerja dan Dana Pensiun (Lanjutan)
m. Employee Benefits and Pension Plan (Continued)
Berdasarkan Standar tersebut, biaya yang disediakan untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ini ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial “projected unit credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui secara kumulatif bersih untuk setiap individu diakhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus (“straight-line basis”) selama sisa masa kerja karyawan yang diestimasi. Kemudian, biaya jasa masa lalu yang berasal dari pengenalan rencana imbalan pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari rencana yang ada diharuskan diamortisasi selama periode manfaat tersebut menjadi “vested”.
Under such Standard, the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation on the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Sehubungan dengan imbalan pasca kerja, Perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Perusahaan. Iuran tahunan Perusahaan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi Perusahaan.
In relation to post employment benefits, the Company has a defined contribution plan covering certain qualified permanent employees as stipulated in Company’s pension plan regulations. The Company’s annual contribution is charged to the statement of income.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
n. Revenue and Expenses Recognition
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan masing-masing pada Catatan 2f dan 2g. Beban diakui pada saat terjadinya.
The Company recognizes revenue on leasing and consumer financing as explained in Notes 2f and 2g. Expenses are recognized when these are incurred.
Untuk pendapatan Perusahaan yang diakui berdasarkan cash basis antara lain: pendapatan atas penjualan piutang portfolio dengan metode valuasi diskonto, administrasi dan pendapatan denda. Pendapatan selisih premi asuransi diakui berdasarkan acrual basis yaitu pada saat terjadinya penutupan asuransi.
For Company’s revenue is recognized based on cash based such as revenue from sale of portfolio receivable by discount valuation, administration and penalty income. Gain from excess insurance premiums are recognized based on accrual basis when closing insurance incurred.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
Exhibit E/11 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang mewajibkan semua instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat pada kontrak lainnya) dicatat sebagai aset atau kewajiban dan diakui sebesar nilai wajar dalam neraca. PSAK ini mengatur bahwa perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang bersangkutan harus diakui sebagai laba atau rugi dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memperkenankan saling hapus hasil yang diakibatkan risiko yang dilindung nilainya selama periode lindung nilai, dan juga mewajibkan terdapatnya kebijakan-kebijakan tertulis mengenai lindung nilai, tujuan manajemen risiko entitas dan strategi untuk melaksanakan lindung nilai dan bagaimana menilai efektifitas instrumen lindung nilai dalam menutup risiko perubahan nilai wajar transaksi/saldo yang dilindungi sebagai akibat dari risiko yang dilindungi. PSAK ini juga mengatur mengenai perlakuan akuntansi untuk aktivitas lindung nilai terhadap risiko perubahan nilai wajar aset atau kewajiban yang sudah diakui, ikatan pasti yang belum diakui, fluktuasi arus kas atas transaksi yang diperkirakan akan terjadi; dan risiko valuta asing atas investasi bersih dalam kegiatan operasi di luar negeri, ikatan pasti yang belum diakui, surat berharga yang tersedia untuk dijual, atau transaksi dalam mata uang asing yang diperkirakan akan terjadi, serta pengklasifikasiannya apabila kondisi-kondisi tertentu dipenuhi.
The Company applied SFAS/PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which requires the recognition of all derivative instruments (including embedded derivatives) as either asset or liability in the balance sheets, and measurement of such at fair value. This SFAS/PSAK also requires that changes in the fair values of the derivative instruments be recognized currently in earnings, unless specific hedges allow derivative’s gains or losses to offset the related results on the hedged items in the statements of income. This requires that an entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that receives hedge accounting treatment. This SFAS/PSAK also provides for the accounting treatment of hedge of exposure to changes in the fair value of a recognized asset or liability or an unrecognized firm commitment; variable cash flows of a forecasted transaction; and foreign currency exposure of a net investment in a foreign operation, unrecognized firm commitment, available-for-sale security, or foreigncurrency-denominated forecasted transaction, including their classifications provided certain conditions are met.
Tujuan Lindung Nilai
Hedging Objective
Perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian instrumen derivatif (swap valuta asing) untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian dari fluktuasi kurs tukar mata uang asing atas pinjaman yang diterima Perusahaan. Perusahaan tidak melakukan transaksi derivatif yang spekulatif. Instrumen derivatif yang diperkenankan mencakup kontrak forward , swap dan cross currency swap.
The Company entered into derivative instrument (foreign exchange swap) agreements to hedge the exposures that may arise from foreign currency fluctuations on the Company’s fund borrowings. The Company does not engage in any speculative derivative transaction. Authorized derivative instruments include foreign exchange forward, swap contract and cross currency swap.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Exhibit E/12 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu nilai kurs tengah pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last published prevailing middle rate of exchange by Bank Indonesia for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs tukar yang digunakan adalah Rp 10.225 untuk US$ 1 dan Rp 106,5887 JPY 1 pada tanggal 30 Juni 2009 dan Rp 9.225 untuk US$ 1 dan Rp 86,7222 untuk JPY 1 pada tanggal 30 Juni 2008.
The rates of exchange used were Rp 10,225 to US$ 1 and Rp 106.5887 to JPY 1 as of 30 June 2009 and Rp 9,225 to US$ 1 and Rp 86.7222 to JPY 1 as of 30 June 2008, respectively.
q. Pelaporan Segmen Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK ini mengatur petunjuk yang lebih rinci mengenai identifikasi atas segmen usaha dan segmen geografis yang dilaporkan, memperluas secara signifikan ketentuan pengungkapan yang diwajibkan atas segmen primer, dan mengatur petunjuk yang lebih rinci untuk pengalokasian pendapatan dan beban ke segmen tertentu. Informasi segmen dalam laporan keuangan ini disajikan berdasarkan pada pengklasifikasian secara umum dari jasa pembiayaan Perusahaan sebagai segmen usaha primer dan pemasaran sebagai segmen geografis. r. Beban Pajak Penghasilan
q. Segment Reporting The Company applied the provisions of SFAS/PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. This standard provides a more detailed guidance for identifying reportable business segments and geographical segments, significantly expands the obligatory disclosure requirements for primary segments, and provides a detailed guidance on allocation of revenues and expenses to a particular segment. Accordingly, the segment information in these financial statements is presented based on general classification of the financing services as the primary business segment and by marketing region as the geographical segment. r. Income Tax Expense
Perusahaan menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aset dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aset dan kewajiban pajak tangguhan sebagai konsekuensi pembayaran pajak di masa yang akan datang atas pengakuannya dalam laporan keuangan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasi.
The Company accounts for the tax effects of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and liabilities for the expected future tax consequences of events recognized in the financial statements, including tax loss carry forwards.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada tanggal neraca dan harus diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each balance sheet date and is reduced whenever it is determined that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of the deferred tax assets.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13
Exhibit E/13
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Income Tax Expense (Continued)
Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan pajak telah disetujui, atau saat hasil peninjauan terhadap keberatan Perusahaan atas hasil pemeriksaan pajak telah diketahui.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, the result of appeal is determined.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Deferred tax is measured based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
s. Penggunaan Estimasi
s. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh karena ketidakpastian dalam membuat estimasi tersebut, hasil aktual yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. t.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih tahun berjalan) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yaitu sejumlah 760.339.281 saham masing-masing untuk periode enam bulan pada tahun 2009 dan 2008.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.
t.
Earnings Per Share Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit for the year attributable to ordinary shareholders (net profit for the year) by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. Weighted average number of shares outstanding amounted to 760,339,281 shares for the six months period in 2009 and 2008, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kas dan setara kas terdiri dari:
Cash and cash equivalents consist of the following:
2009
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) PT Bank Ina Perdana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk Lain-lain (Saldo di bawah Rp 300 juta) Yen Jepang Deutsche Bank AG (JPY 224.538) Jumlah kas dan bank Deposito berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank BTPN PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Ina Perdana PT Bank Bukopin PT Bank Mega Syariah PT Bank DKI Syariah PT Bank Mayapada Deutsche Bank AG Lain-lain Yen Jepang Deutsche Bank AG (JPY 1.585.628) Surat berharga yang dapat diperdagangkan
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas
Exhibit E/14
9.148.934.561
2008 8.059.649.539
17.868.690.218 5.966.370.553 2.033.397.009 1.509.772.068
18.782.730.366 6.300.856.988 2.284.854.878 562.048.505
962.261.423 950.482.397 717.538.190 705.386.294 611.760.712
1.121.189.762 1.570.475.721 219.934.394 414.607.703 39.945.204
1.205.247.879
5.585.117.280
23.933.214 41.703.774.518
84.181.036.904 70.606.031.574 41.411.671.297 29.078.136.986 27.000.000.000 25.424.312.345 16.134.685.887 15.233.987.103 15.000.000.000 31.533.194.444
-
Cash on hand Cash in banks Third parties Rupiah accounts PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara IndonesiaTbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Hana (formerly PT Bank Bintang Manunggal) PT Bank Ina Perdana PT Bank Rakyat IndonesiaTbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank International IndonesiaTbk Others (each below Rp 300 million) Japanese Yen Deutsche Bank AG (JPY 224,538)
44.941.410.340
Total cash on hand and in banks
2.024.272.020 28.605.509.590 2.500.000.000 1.597.218.984 30.017.986.330
Time deposits Third parties Rupiah accounts PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank BTPN PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Ina Perdana PT Bank Bukopin PT Bank Mega Syariah PT Bank DKI Syariah PT Bank Mayapada Deutsche Bank AG Others
169.010.029
-
1.022.008.333
-
Japanese Yen Deutsche Bank AG (JPY 1,585,628) Marketable Securities
Jumlah setara kas
356.794.074.902
64.744.986.924
Total cash equivalents
Jumlah kas dan setara Kas
398.497.849.420
109.686.397.264
Total cash and cash Equivalent
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15
Exhibit E/15
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Suku bunga tahunan deposito berjangka dan deposito kas yang terbatas penggunaannya dalam mata uang Rupiah untuk periode enam bulan pada tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing berkisar antara 5,9% sampai dengan 15% dan 4,5% sampai dengan 11,5%, serta berkisar antara 0,05% sampai dengan 0,10% dan 0,51% sampai dengan 0,77% untuk periode enam bulan pada tahun 2009 dan 2008 untuk penempatan dalam mata uang Yen Jepang.
Time deposits and restricted cash deposits in Rupiah currency earn annual interest at rates ranging from 5.9% to 15% for the six months period in 2009 and 4.5% to 11,5% for the six months period in 2008, respectively for Rupiah balances, 0.05% to 0.10% for the six months period in 2009 and 0.51% to 0.77% for the six months period in 2008 for Japanese Yen balance.
4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES
4. PENANAMAN NETO SEWA PEMBIAYAAN Rincian penanaman neto sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
2009 Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2008
288.717.549.352 234.444.150.772
511.530.476.359 277.965.403.902
(35.829.099.781) (234.444.150.772)
(70.722.359.537) (277.965.403.902)
Unearned finance lease income Security deposits
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
252.888.449.571 (35.954.292.354)
440.808.116.822 (26.170.942.360)
Total Less provision for doubtful accounts
Bersih
216.934.157.217
414.637.174.462
Berikut ini adalah rincian piutang sewa pembiayaan sesuai dengan tanggal jatuh temponya pada tanggal 30 Juni 2009 :
Finance lease contract receivables Residual value
Net
Presented below are details of the finance lease contract receivables, in accordance with the due dates as of 30 June 2009 :
Jumlah/Amount Telah jatuh tempo 2009 2010 2011 2012 dan sesudahnya
19.639.485.852 112.612.444.000 125.171.567.500 29.276.717.000 2.017.335.000
(past due) 2009 2010 2011 2012 and thereafter
288.717.549.352
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2009
The changes in the balances of the related provision for doubtful accounts are as follows: 2008
Saldo awal Penambahan penyisihan selama periode berjalan Penghapusan piutang
35.040.798.364
20.170.942.360
Beginning balance
5.000.000.000 (4.086.506.010)
6.000.000.000 -
Additional provision Write-offs
Saldo akhir
35.954.292.354
26.170.942.360
Ending balance
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16
Exhibit E/16
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SEWA PEMBIAYAAN
4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES (Continued)
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah penanaman neto sewa pembiayaan sebesar 14,22% dan 5,94% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
Percentage of the provision for doubtful accounts on net investment in direct financing leases amounted to 14.22% and 5.94% as of 30 June 2009 and 2008, respectively.
Rincian angsuran piutang sewa pembiayaan berdasarkan umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The detailed of installment portion of direct financing lease receivables based on their maturity period are as follows:
4. PENANAMAN (Lanjutan)
NETO
2009 Rp
2008 Rp
2009 %
2008 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Macet
269.078.063.500
496.196.663.000
93,20
97,00
5.624.233.140 2.544.234.745 1.650.587.100 2.260.114.186 7.560.316.681
3.447.670.590 1.352.537.830 1.146.981.908 2.607.260.369 6.779.362.662
1,95 0,88 0,57 0,78 2,62
0,67 0,27 0,22 0,51 1,33
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Non accrual
Jumlah
288.717.549.352
511.530.476.359
100,00
100,00
Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The Company’s management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from non-collection of lease receivables.
Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga.
All of the Company’s lease financing transactions are conducted with third parties.
Kisaran suku bunga efektif per tahun untuk saldo piutang sewa pembiayaan sebagai berikut:
The range of effective interest rates per annum for lease receivables balance are as follows:
Saldo piutang dalam: Mata uang Rupiah
2009
2008
15% - 28%
16% - 26%
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Balance in : Rupiah
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang dalam Rupiah yang dikenakan bunga, yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest bearing receivables denominated in Rupiah arising from financing activities in the form of providing goods to end users with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari pelanggan sesuai dengan tanggal jatuh temponya pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from customers in accordance with the due dates as of 30 June 2009 are as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17
Exhibit E/17
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
Jumlah/Amount Telah jatuh tempo 2009 2010 2011 2012 dan sesudahnya
61.934.690.817 1.108.089.284.880 1.220.689.905.956 293.396.659.332 35.427.850.108
(past due) 2009 2010 2011 2012 and thereafter
2.719.538.391.093
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in the balances of the related provision for doubtful accounts are as follows:
2009
2008
Saldo awal Penambahan penyisihan selama periode berjalan Penghapusan piutang
109.068.413.228
Saldo akhir
144.942.380.586
36.000.000.000 (126.032.642)
50.616.896.207
Beginning balance
17.000.000.000 -
Additional provision Write-offs
67.616.896.207
Ending balance
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen sebesar 6,47% dan 2,67% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
Percentage of the provision for doubtful accounts on consumer financing receivables amounted to 6.47% and 2.67% as of 30 June 2009 and 2008, respectively.
Rincian angsuran piutang pembiayaan konsumen berdasarkan umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The detailed of installment portion of consumer financing receivables based on their maturity period are as follows:
2009 Rp
2008 Rp
2009 %
2008 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Macet
2.657.603.700.276
3.082.502.659.727
97,72
98,48
23.772.007.300 4.808.390.050 1.744.617.721 1.092.377.955 30.517.297.791
18.888.611.751 2.958.821.576 1.022.706.874 576.154.964 24.195.416.249
0,87 0,18 0,07 0,04 1,12
0,60 0,10 0,03 0,02 0,77
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Non accrual
Jumlah
2.719.538.391.093
3.130.144.371.141
100,00
100,00
Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Company’s management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from non-collection of consumer financing receivables.
Suku bunga efektif rata-rata per tahun masing-masing berkisar antara 16% sampai dengan 38% pada tahun 2009 dan antara 16% sampai dengan 30% pada tahun 2008.
Effective average interest rates per annum ranged from 16% to 38% in 2009, and 16% to 30% in 2008, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18
Exhibit E/18
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) Sebagai jaminan atas pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari pelanggan berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan.
Consumer financing receivables are secured by the vehicles and the related certificates of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Piutang pembiayaan konsumen kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan Perusahaan untuk pembelian kendaraan bermotor. Perusahaan mengenakan suku bunga efektif yang berbeda dengan yang dikenakan kepada pihak ketiga.
Consumer financing receivables from related parties represents the Company’s loans to its employees, which are used to finance the purchase of vehicles. The effective interest rates on these financing transactions with the employees are not the same as those with third parties.
6. PROPERTY AND EQUIPMENT
6. ASET TETAP
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Perangkat lunak dalam pengembangan
Jumlah Biaya Perolehan
2009 Tambahan/ Additions/
9.446.134.760 8.904.145.060 38.066.521.515 17.995.090.039 2.316.974.858 24.618.424.206 101.347.290.438
1.250.000.000 1.336.050.350 143.086.250 87.273.875 755.054.220 3.571.464.695
1.602.493.936 1.602.493.936
1.105.251.124 1.105.251.124
102.949.784.374
4.676.715.819
Pengurangan/ Disposals/
45.642.500 1.014.249.000 3.732.250 1.063.623.750 1.063.623.750
Saldo akhir/ Ending balance
10.696.134.760 8.904.145.060 39.356.929.365 17.123.927.289 2.400.516.483 25.373.478.426 103.855.131.383
Cost Direct ownership Land Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
2.707.745.060 2.707.745.060
Software under development
106.562.876.443
Total Cost
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
2.784.200.309 26.099.985.339 6.368.964.050 1.106.564.365 11.599.294.697
186.971.130 1.916.497.138 1.693.626.560 193.677.326 2.050.960.412
19.658.498 482.459.956 3.732.248 -
2.971.171.439 27.996.823.979 7.580.130.654 1.296.509.443 13.650.255.109
Accumulated depreciation Direct ownership Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
Jumlah Akumulasi Penyusutan
47.959.008.760
6.041.732.566
505.850.702
53.494.890.624
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
54.990.775.614
53.067.985.819
Net Book Value
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19
Exhibit E/19
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
6. ASET TETAP (Lanjutan)
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
Perangkat lunak dalam pengembangan
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Kendaraan
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.306.094.360 5.427.145.060 31.286.690.764 9.526.678.172 1.745.042.263 19.197.337.243 72.488.987.862
-
4.394.379.167 4.394.379.167 76.883.367.029
2.520.784.348 22.146.209.990 2.416.113.206 779.419.090 7.952.696.391 35.815.223.025
2008 Tambahan/ Additions/
827.000.000 4.551.908.914 3.141.014.000 335.134.765 2.665.128.222 11.520.185.901
767.250.000 767.250.000
12.287.435.901
119.432.331 1.902.195.744 1.081.484.803 151.050.968 1.694.676.488 4.948.840.334
1.134.200.003 1.134.200.003
387.250.001 387.250.001
Jumlah Akumulasi Penyusutan
36.949.423.028
5.336.090.335
Nilai Buku
39.933.944.001
Pengurangan/ Disposals/
98.790.910 370.750.000 1.130.000 470.670.910
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
918.091.667 918.091.667
-
33.787.500 33.787.500 504.458.410
58.871.715 124.575.008 1.129.998 184.576.721
-
(918.091.667) (918.091.667) -
259.200.000 259.200.000
(259.200.000) (259.200.000)
184.576.721
-
Saldo akhir/ Ending balance
6.133.094.360 5.427.145.060 35.739.808.768 13.215.033.839 2.079.047.028 21.862.465.465 84.456.594.520
Cost Direct ownership Land Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
767.250.000 Software under development 767.250.000
3.442.500.000 3.442.500.000 88.666.344.520
2.640.216.679 23.989.534.019 3.632.223.001 929.340.060 9.647.372.879 40.838.686.638
1.262.250.004 1.262.250.004
Indirect ownership Finance leased assets Transportation equipment
Total Cost Accumulated depreciation Direct ownership Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
Indirect ownership Finance leased assets Transportation equipment
42.100.936.642
Total Accumulated Depreciation
46.565.407.878
Net Book Value
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sejumlah Rp 6.041.732.566 dan Rp 5.336.090.335, masingmasing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 6,041,732,566 and Rp 5,336,090,335 for the six months period ended 30 June 2009 and 2008, respectively.
Pengurangan aset tetap untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 merupakan penjualan aset tetap dengan laba yang diperoleh sebagai berikut:
Deductions from property and equipment for the six months period ended 3o June 2009 and 2008 represent sales of property and equipment with the related gain as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/20 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
6. ASET TETAP (Lanjutan) 2009
2008
Nilai buku Hasil penjualan
557.773.048 951.250.000
286.094.189 381.537.450
Net book value Proceeds
Laba (rugi) penjualan aset tetap
393.476.952
95.443.261
Gain (loss) on sales of property and equipment
Seluruh hak pemilikan atas tanah Perusahaan adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang memiliki jangka waktu hak secara legal yang berakhir antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2027. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership of the Company’s landrights are all in the form of land use rights (Hak Guna Bangunan) with limited duration, which will expire between years 2014 to 2027. Management believes that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, banjir dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan jumlah nilai pertanggungan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sejumlah Rp 64.223.208.674 dan Rp 45.522.089.798, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan.
All property and equipment, except for land, are covered by insurance against losses from fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage as of 30 June 2009 and 2008 amounted to Rp 64,223,208,674 and Rp 45,522,089,798, respectively which management believes is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap milik Perusahaan dapat dipulihkan seluruhnya, dan oleh karena itu, tidak perlu dilakukan penurunan atas nilai aset tetap.
Management believes that the carrying values of all of the Company’s assets are fully recoverable, and hence, no write down for impairment in asset value is necessary.
Pada tanggal 12 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Ciptadana Multifinance, dengan jangka waktu tiga (3) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut, dicatat dalam akun hutang lain-lain pada neraca.
On 12 September 2006, the Company entered into a finance leases agreement with PT Ciptadana Multifinance with lease period of three (3) years since the signing of the agreement and is recorded in the other payables account in the balance sheets.
Pada tanggal 12 September 2008, Perusahaan telah melakukan pelunasan dipercepat atas seluruh hutang sewa pembiayaan tersebut.
On 12 September 2008, the Company has accelerated repayment on the outstanding lease payables.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian piutang derivatif Perusahaan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
Nilai nasional (kontrak)/ National amount (contract)
PT ANZ Panin Bank Merrill Lynch International Bank Limited
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. DERIVATIVES RECEIVABLE
7. PIUTANG DERIVATIF
Standard Chartered Bank
Exhibit E/21
The details of the Company’s derivatives receivable as at balance sheet date were as follows: 2009 Nilai wajar / Fair values Piutang Kewajiban derivatif/ derivatif/ Derivatives Derivatives receivable payable
USD USD JPY JPY
18.750.000 7.000.000 1.080.000.000 1.809.000.000
191.718.750.000 71.575.000.000 115.115.796.000 192.818.958.300
175.968.750.000 64.540.000.000 93.960.000.000 157.383.000.000
JPY
481.250.000
51.295.811.875
36.700.473.433
622.524.316.175
528.552.223.433
Standard Chartered Bank
PT ANZ Panin Bank Merrill Lynch International Bank Limited
93.972.092.742
Nilai nasional (kontrak)/ National amount (contract) Standard Chartered Bank Merrill Lynch International Bank Limited
2008 Nilai wajar / Fair values Piutang Kewajiban derivatif/ derivatif/ Derivatives Derivatives receivable payable
USD
30.000.000
276.750.000.000
281.550.000.000
JPY
2.213.750.000
191.981.270.250
168.822.177.787
468.731.270.250
450.372.177.787
Standard Chartered Bank Merrill Lynch International Bank Limited
18.359.092.463
Informasi mengenai transaksi diungkapkan pada Catatan 8.
instrumen
derivatif
Information of derivatives instrument transaction are disclosed in Note 8.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22
Exhibit E/22
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. FUND BORROWINGS
8. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri dari:
Fund borrowings consist of the following: 2009
Pinjaman berjangka (a) JPY 2.889.000.000 dan US$ 7.000.000 US$ 18.750.000 (2008: USD 30.000.000) (2) JPY 962.500.000 (2008: JPY 2.502.500.000) (3) Pinjaman bank (b) PT Bank Permata Tbk (1) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (3) PT Bank CIMB Niaga Tbk (4) (d/h PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Maybank Indocorp (5) The Royal Bank of Scotland (6) (d/h ABN Amro Bank N.V) PT Bank Sinarmas (7) PT Bank Hana (8) (d/h PT Bank Bintang Manunggal) PT Bank Pan Indonesia Tbk (9)
379.509.754.300
-
191.718.750.000
276.750.000.000
102.591.623.750
217.022.305.498
145.454.545.456 126.376.380.674 99.637.739.822
200.000.000.000 286.999.089.003 284.927.199.532
63.888.888.879 61.027.777.787
115.555.555.552 92.027.777.779
41.666.666.667 16.239.719.628
23.815.995.549
Pinjaman lainnya (c) PT IFS Capital Indonesia (1) PT BCA Finance (2) Jumlah
2008
-
25.000.000.000 15.277.777.799
Bank borrowings (b) PT Bank Permata Tbk (1) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (3) PT Bank CIMB Niaga Tbk (4) (formerly PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Maybank Indocorp (5) The Royal Bank of Scotland (6) (formerly ABN Amro Bank N.V) PT Bank Sinarmas (8) PT Bank Hana (7) (formerly PT Bank Bintang Manunggal) PT Bank Pan Indonesia Tbk (9)
-
38.981.620.712 200.850.667
Others (c) PT IFS Capital Indonesia (1) PT BCA Finance (2)
1.576.558.172.091
Total
1.228.111.846.963
a. Pinjaman bank (Valuta Asing) (1) Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (term loan) sejumlah JPY 2.889.000.000 dan US$ 7.000.000 dimana Standard Chartered Bank, Hongkong, bertindak sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai “Offshore Security Agent” serta Standard Chartered Bank, Jakarta, bertindak sebagai “Lead Arranger” dan juga sekaligus sebagai “Onshore Security Agent”. Fasilitas pinjaman ini menetapkan suku bunga tahunan berdasarkan suku bunga LIBOR ditambah dengan margin 2,10% (untuk Tranche B) dan suku bunga LIBOR ditambah dengan 2,25% (untuk Tranche A) dengan tanggal jatuh tempo final 36 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.
Term loan (a) JPY 2,889,000,000 and US$ 7,000,000 (1) US$ 18,750,000 (2008: USD 30,000,000) (2) JPY 962,500,000 (2008: JPY 2,502,500,000) (3)
a. Bank borrowings (Foreign Currency) (1) On 19 June 2008, the Company entered into a term loan facility agreement amounted JPY 2,889,000,000 and US$ 7,000,000 with Standard Chartered Bank, Hongkong branch, acting as the Facility Agent and Offshore Security Agent, while Standard Chartered Bank, Jakarta branch, acting as Lead Arranger and Onshore Security Agent. This facility bear annual interest based on LIBOR and 2.10% margin (for Tranche B), and annual interest rate based on LIBOR and 2.25% margin (for Tranche A), with final maturity in 36 months from the agreement date.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) a. Pinjaman bank (Valuta Asing) (Lanjutan)
Exhibit E/23 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued) a. Bank borrowings (Foreign Currency) (Continued)
Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman sejumlah JPY 2.889.000.000 dan US$ 7.000.000 pada tahun 2008. Pada tanggal 30 Juni 2009, saldo pinjaman adalah sejumlah JPY 2.889.000.000 dan US$ 7.000.000 atau setara dengan Rp 379.509.754.300.
The Company utilized the facility amounted JPY 2,889,000,000 and US$ 7,000,000 for year 2008. As of 30 June 2009, the outstanding loan balance amounted to JPY 2,889,000,000 and US$ 7,000,000 or equivalent to Rp 379,509,754,300.
Dalam rangka melakukan lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing dan suku bunga sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan telah melakukan perjanjian cross currency swap sejumlah JPY 1.080.000.000 dan US$ 7.000.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta serta JPY 1.889.000.000 dengan PT ANZ Panin Bank, pada tanggal 4 Juli 2008 (Catatan 2o).
In order to hedge the currency and interest rate risk relating to the Secured Term Loan Facility Agreement dated 19 June 2008, the Company entered into a cross currency swap agreement amounted JPY 1,080,000,000 and US$ 7,000,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta and JPY 1,889,000,000 with PT ANZ Panin Bank, all executed on 4 July 2008 (Notes 2o).
(2) Pada tanggal 19 September 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (term loan) sejumlah US$ 30.000.000 dimana Standard Chartered Bank, Jakarta bertindak sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai “Security Agent”. Fasilitas pinjaman ini menetapkan suku bunga tahunan berdasarkan suku bunga LIBOR ditambah dengan margin 1,75% dan akan jatuh tempo secara bertahap dalam waktu 39 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. Perusahaan telah melakukan pencairan pinjaman sejumlah US$ 17.000.000 dan US$ 13.000.000 masingmasing pada tahun 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 saldo pinjaman adalah masing-masing sejumlah US$ 18.750.000 atau setara dengan Rp 191.718.750.000 dan US$ 30.000.000 atau setara dengan Rp 276.750.000.000.
(2) On 19 September 2007, the Company entered into a term loan facility agrrement amounted US$ 30,000,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta, acting as the Facility Agent and Security Agent. This facility bears annual interest rate based on LIBOR and 1.75% margin, and will mature in sequel payments during 39 months from the agreement date. In 2008 and 2007, the Company had drawdown the facility amounted to US$ 17,000,000 and US$ 13,000,000 for period ended 31 December 2008. As of 30 June 2009 and 2008 the outstanding loan balance amounted to US$ 18,750,000 or equivalent to Rp 191,718,750,000 and US$ 30,000,000 or equivalent to Rp 276,750,000,000, respectively.
Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas diatas, Perusahaan melakukan perjanjian cross currency swap sejumlah US$ 30.000.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta pada tanggal 18 September 2007 dalam rangka melakukan lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar dan suku bunga.
In relation to this Facility Agreement, the Company entered into a cross currency swap agreement amounted US$ 30,000,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta on 18 September 2007 to hedge the currency and interest rate risk.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) a. Pinjaman bank (Valuta Asing) (Lanjutan)
Exhibit E/24 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued) a. Bank borrowings (Foreign Currency) (Continued)
(3) Pada tanggal 1 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sejumlah JPY 3.500.000.000 dengan Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong sebagai agen fasilitas (the Facility Agent) dan juga sekaligus sebagai “Offshore Security Agent”. Fasilitas pinjaman berjangka ini dibebani dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar LIBOR JPY 3 bulan ditambah dengan margin 3%, yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing saldo pinjaman adalah sejumlah JPY 962.500.000 atau setara dengan Rp 102.591.623.750 dan JPY 2.502.500.000 atau setara dengan Rp 217.022.305.498.
(3) On 1 December 2006, the Company entered into term loan facility agreement amounted to JPY 3,500,000,000 with Deutsche Bank AG, Hong Kong branch as the Facility Agent and also as Offshore Security Agent. This term loan facility bears annual interest rate of LIBOR JPY three months and 3% margin, will mature in three (3) years from the agreement date. As of 3o June 2009 and 2008, the outstanding balance of term loan amounted to JPY 962,500,000 or equivalent to Rp 102,591,623,750 and JPY 2,502,500,000 or equivalent to Rp 217,022,305,498, respectively.
Atas pinjaman tersebut, Perusahaan telah melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian dari fluktuasi kurs tukar mata uang asing (Catatan 2o).
In relation to this facility, the Company hedged the loan exposure from foreign currency fluctuation (Notes 2o).
b. Pinjaman bank (Rupiah)
b. Bank borrowings (Rupiah)
(1) Pada tanggal 10 Maret 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Permata Tbk (Permata) dengan jumlah maksimum Rp 200 miliar. Perjanjian ini bersifat “non-revolving” dan akan jatuh tempo secara bertahap dalam waktu 36 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah sejumlah Rp 145.454.545.456 dan Rp 200 miliar.
(1) On 10 March 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Permata Tbk (Permata) with a maximum facility amounted to Rp 200 billion. This facility is provided on “nonrevolving” basis and will mature in regular instalments during 36 months from the agreement date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance of credit agreement amounted to Rp 145,454,545,456 and Rp 200 bilion.
Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan juga menandatangani Perjanjian Kredit Money Market dengan Permata dengan jumlah maksimum sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini kemudian di perpanjang pada tanggal 19 Desember 2008 dan dapat digunakan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal perpanjangan perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang. (30 Juni 2008: Fasilitas ini belum digunakan).
On 30 June 2008, the Company also entered into a Money Market Credit Agreement with Permata with a total facility amounted to Rp 50 billion. Subsequently, this facility is extended and valid for twelve (12) months since the agreement extension date. As of 30 June 2009, the Company has paid all the outstanding balance. (30 June 2008: this facility is still remaining unutilized).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
Exhibit E/25 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
(2) Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) dalam bentuk perjanjian jual beli piutang sejumlah Rp 200 miliar dimana dalam jangka waktu satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas tersebut berlaku sampai lima (5) tahun dan bersifat “revolving”. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Pada tanggal 10 Agustus 2007, Perusahaan sepakat untuk melakukan perubahan plafon fasilitas ini menjadi maksimum sejumlah Rp 113.660.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan dan BDI kembali melakukan perubahan plafon fasilitas ini menjadi sejumlah Rp 35.453.452.935 dan mengalihkan sisa plafon fasilitasnya menjadi fasilitas kredit angsuran berjangka. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, kembali dilakukan pengalihan sebagian plafon fasilitas ini menjadi fasilitas kredit angsuran berjangka. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kewajiban terhutang yang harus dilunasi adalah masing-masing sejumlah Rp 2.418.656.528 dan Rp 35.453.452.827.
(2) On 10 October 2006, the Company had entered into cooperation agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) on sold and transferred of receivables amounted to Rp 200 billion, that should be fully withdrawn within a period of one (1) year since the agreement date and will be valid for five (5) years and this facility is provided on “revolving” basis. As stipulated in the cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As of 10 August 2007, the Company agreed to amend the limit of facility loan become maximum, amounted to Rp 113,660,000,000. On 30 June 2008, the Company and BDI agreed to amend the facility limit to maximum, amounted to Rp 35,453,452,935 and switch the unutilized facility limit to a new term loan agreement. On 30 June 2009, the Company and BDI has agreed to switch again the unutilized facility limit to a new term loan agreement. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balanced amounted to Rp 2,418,656,528 and Rp 35,453,452,827, respectively.
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kredit dengan BDI sejumlah Rp 200 miliar. Sesuai ketentuan perjanjian, fasilitas ini dapat digunakan dalam jangka waktu satu (1) tahun untuk membiayai kegiatan sewa pembiayaan yang dilakukan perusahaan. Fasilitas ini bersifat “revolving” dan berlaku sampai dengan lima (5) tahun dari tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 10 Agustus 2007, Perusahaan dan BDI sepakat untuk melakukan perubahan plafon fasilitas ini menjadi maksimum sejumlah Rp 113.660.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kewajiban terhutang yang harus dilunasi adalah masing-masing sejumlah Rp 35.435.448.026 dan Rp 61.386.450.002.
On 10 October 2006, the Company also has entered into a credit facility agreement with BDI amounted to Rp 200 billion. As stipulated in the agreement, this facility utilized with a period of one (1) year to refinancing the Company’s leasing activity. This is “revolving” credit facility and will be valid for five (5) years since effective agreement date. On 10 August 2007, the Company and BDI agreed to amend the credit facility limit became Rp 113,660,000,000 at maximum. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance amounted to Rp 35,435,448,026 and Rp 61,386,450,002, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
Exhibit E/26 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
Pada tanggal 10 Agustus 2007, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kredit dengan BDI sejumlah Rp 90 miliar. Fasilitas ini bersifat “nonrevolving” dan dapat digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang. (30 Juni 2008: Rp 90 miliar).
On 10 August 2007, the Company also entered into a credit facility agreement with BDI amounted Rp 90 billion. This facility is provided on “non revolving” basis and utilized for working capital purpose. As of 30 June 2009, , the Company has paid all the outstanding balance. (30 June 2008: Rp 90 billion).
Pada tanggal 18 Maret 2008, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kredit angsuran berjangka dengan BDI sejumlah Rp 98.009.462.731 dan selanjutnya jumlah fasilitas ini akan bertambah dari waktu ke waktu sampai sejumlah maksimal Rp 161.241.343.472, seiring dengan pembayaran atas perjanjian jual beli piutang yang sebelumnya. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai usaha pembiayaan konsumen Perusahaan, bersifat revolving dan berlaku maksimal empat (4) tahun sejak tanggal pencairan fasilitas. Selama tahun 2008, Perusahaan telah melakukan pencairan dana sejumlah Rp 121.778.640.569. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kewajiban terhutang yang harus dilunasi adalah sejumlah Rp 88.522.276.120 dan Rp 100.159.186.174.
On 18 March 2008, the Company also entered into a credit agreement with BDI amounted to Rp 98,009,462,731 and subsequently this facility amount will increase to maximum amount of Rp 161,241,343,472, following the repayment of the existing sold and transferred of receivable agreement. The purpose of this facility is to provide funding the Company’s consumer finance activities. This facility is on “revolving” basis and maximum will be valid for four (4) years since any utilization date. In 2008, the Company utilized the facility amounted Rp 121,778,640,569. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance and amounted to Rp 88,522,276,120 Rp 100,159,186,174.
(3) Pada tanggal 13 Desember 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Internasional Indonesia (BII) dengan jumlah maksimum sejumlah Rp 250 miliar. Fasilitas ini bersifat “revolving” dengan jangka waktu empat (4) tahun sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kewajiban terhutang yang harus dilunasi masingmasing sejumlah Rp 99.637.739.822 dan Rp 193.668.363.453.
(3) On 13 December 2006, the Company also entered into a credit agreement with BII with a total facility amounted to Rp 250 billion. This facility is “revolving” and valid for four (4) years since the agreement date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance amounted to Rp 99,637,739,822 and Rp 193,668,363,453, respectively.
(4) Pada tanggal 1 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sejumlah Rp 50 miliar, dimana dalam jangka waktu dua (2) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas ini bersifat “non-revolving” dan berlaku untuk tiga puluh delapan (38) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo kredit tersebut adalah masing-masing sejumlah Rp 6.944.444.441 dan Rp 23.611.111.109.
(4) On 1 September 2006, the Company had entered into a credit agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Lippo Tbk) with a maximum facility amounted to Rp 50 billion, of which such facility amount must be fully withdrawn within two (2) months since the agreement date. This non-revolving facility will be valid for thirty eight (38) months since the agreement date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance of this credit facility agreement amounted to Rp 6,944,444,441 and Rp 23,611,111,109, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
Exhibit E/27 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
Selanjutnya pada tanggal 23 Februari 2007, Perusahaan kembali mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sejumlah Rp 50 miliar, dimana dalam jangka waktu tiga (3) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh sembilan (39) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo kredit tersebut adalah masingmasing sejumlah Rp 15.277.777.775 dan Rp 31.944.444.443.
Further on 23 February 2007, the Company entered into a credit agreement again with PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum facility amounted to Rp 50 billion, of which such facility amount must be fully withdrawn within three (3) months since the agreement date. This non-revolving facility will be valid for thirty nine (39) months since the agreement date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 15,277,777,775 and Rp 31,944,444,443, respectively.
Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp 60 miliar dengan jangka waktu kredit sampai dengan tiga (3) tahun dari tanggal penarikan kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo kredit tersebut adalah sejumlah Rp 41.666.666.663 dan Rp 60 milliar.
On 7 April 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk amounted to Rp 60 billion with valid up to three (3) years from the credit drawdown date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance of this credit agreement amounted Rp 41,666,666,663 and Rp 60 billion.
(5) Pada tanggal 14 Mei 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) dengan jumlah maksimum fasilitas kredit Rp 93 miliar. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah sejumlah Rp 61.027.777.787 dan Rp 92.027.777.779.
(5) On 14 May 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) with a maximum credit facility amounted to Rp 93 billion. This “non-revolving” facility valid for thirty six (36) months since the utilization date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance of this credit agreement and amounted to Rp 61,027,777,787 Rp 92,027,777,779.
(6) Pada tanggal 14 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan The Royal Bank of Scotland (d/h ABN Amro Bank N.V) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50 miliar. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah sejumlah Rp 41.666.666.667.
(6) On 14 July 2008, the Company entered into a credit agreement with The Royal Bank of Scotland (formerly ABN Amro Bank N.V) with a maximum facility amounted to Rp 50 billion. This “nonrevolving” facility valid for thirty six (36) months since the utilization date. As of 30 June 2009, the outstanding balance of credit agreement amounted to Rp 41,666,666,667.
(7) Pada tanggal 19 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit modal kerja dengan PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) dengan jumlah maksimum Rp 6,5 miliar. Selanjutnya pada tanggal 3 Maret 2008, plafon kredit ditingkatkan menjadi sebesar Rp 25 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang. (30 Juni 2008: Rp 25 miliar). Kredit modal kerja ini dijamin dengan deposito berjangka senilai Rp 25 miliar yang ditempatkan di Bank Hana.
(7) On 19 December 2006, the Company entered into a working capital credit agreement with PT Bank Hana (formerly PT Bank Bintang Manunggal) with a maximum facility amounted to Rp 6.5 billion. On 3 March 2008, PT Bank Hana agreed to increase the credit facility limit to Rp 25 billion. As of 30 June 2009, the Company has paid all the outstanding balance. (30 June 2008: Rp 25 billion). This credit facility secured with time deposit amounting Rp 25 billion placed in Bank Hana.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
Exhibit E/28 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
Pada tanggal 3 Juni 2009, Perusahaan mengadakan kembali perjanjian kredit dengan PT Bank Hana dengan jumlah maksimum Rp 30 miliar. Fasilitas ini berjangka waktu 2 tahun dari setiap pencairan kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
On 3 June 2009, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Hana with a maximum facility amounted to Rp 30 billion. This facility will be valid for two (2) year from the utilization date. As of 30 June 2009, this facility is still remaining unutilized.
(8) Pada tanggal 21 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Sinarmas (Sinarmas) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah sejumlah Rp 16.239.719.628 dan Rp 23.815.995.549.
(8) On 21 April 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Sinarmas (Sinarmas) with a maximum facility amounted to Rp 25 billion. This “non-revolving” facility valid for thirty six (36) months since the utilization date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding balance of the credit agreement amounted to Rp 16,239,719,628 and Rp 23,815,995,549.
(9) Pada tanggal 2 April 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) dengan jumlah maksimum pembiayaan sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk 42 bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang. (30 Juni 2008: Rp 15.277.777.799).
(9) On 2 April 2006, the Company entered into a credit facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) with a maximum credit facility of Rp 50 billion. This non-revolving facility will be valid for forty two (42) months since the agreement date. As of 30 June 2009, the Company has paid all the outstanding balance. (30 June 2008: Rp 15,277,777,799).
c. Pinjaman Lainnya
c. Other Borrowings
(1) Pada tanggal 15 Mei 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Anjak Piutang dengan PT IFS Capital Indonesia (d/h PT International Factors Indonesia) dengan jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 25 miliar.
(1) On 15 May 2007, the Company entered into a factoring agreement with PT IFS Capital Indonesia (formerly PT International Factors Indonesia) with a maximum facility amounted to Rp 25 billion.
Pada tanggal 20 November 2007, Perusahaan menandatangani Adendum I Perjanjian Anjak Piutang dengan PT IFS Capital Indonesia dalam rangka penambahan limit fasilitas sebesar Rp 25 miliar menjadi Rp 50 miliar. Selama tahun 2008, Perusahaan telah menggunakan fasilitas ini sejumlah Rp 64.844.283.650. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu selama 12 bulan atau selama 1 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang. (30 Juni 2008: Rp 38.981.620.712).
On 20 November 2007, the Company signed the Adendum I to the factoring agreement with PT IFS Capital Indonesia for the increase of the credit facility amounted from Rp 25 billion, to Rp 50 billion. During 2008, the Company utilized this facility for amount of Rp 64,844,283,650. This facility will be valid for twelve (12) months or one (1) year. As of 30 June 2009, the Company has paid all the outstanding balance. (30 june 2008: Rp 38,981,620,712).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/29 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. FUND BORROWINGS (Continued)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
c. Other Borrowings (Continued)
c. Pinjaman Lainnya (Lanjutan) (2) Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas kredit kepemilikan mobil dengan PT BCA Finance (BCA). Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang. (30 Juni 2008: Rp 200.850.667).
(2) On 25 September 2006, the Company entered into a car financing agreement with PT BCA Finance (BCA). This facility will be valid for two (2) years. As of 30 June 2009, the Company has paid all the outstanding balance. (30 June 2008: Rp 200,850,667).
Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas-fasilitas pinjaman di atas berkisar antara 10,50% sampai 17,50% pada tahun 2009 dan 10,49% sampai 12,25% pada tahun 2008.
Annual interest rates for the abovementioned facilities are ranging from 10.50% to 17.50% in 2009 and 10.49% to 12.25% in 2008.
Sebagian besar perjanjian fasilitas kredit di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya terdapat dalam perjanjian kredit lainnya, yaitu antara lain, menyerahkan laporan keuangan enam bulanan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit serta mempertahankan rasio non-performing loan.
Most of the abovementioned credit facilities contain certain covenants which are normally required for other credit facilities, such as the submission of semi annual and audited year end financial statements and maintenance of defined non performing loan ratio.
9. BONDS PAYABLE
9. HUTANG OBLIGASI 2009 Nilai nominal obligasi Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 3.927.726.468 pada tanggal 30 Juni 2009 dan Rp 1.841.149.359 pada tanggal 30 Juni 2008)
130.000.000.000
Bersih
129.728.153.496
(271.846.504)
2008 200.000.000.000
(2.380.423.613) 197.619.576.387
Nominal value of bonds Less unamortized bonds issuance cost (net of accumulated amortization of Rp 3,927,726,468 as of 30 June 2009 and of Rp 1,841,149,359 as of 30 June 2008) Net
Pada tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai pokok sebesar Rp 200 miliar. Obligasi ini berjangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun sehingga akan jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus 2009. Obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya). Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) mulai tanggal 16 Nopember 2007.
On 16 August 2007, the Company issued Bonds BFI Finance Indonesia Year 2007 With Fixed Interest Rate with a principle amount of Rp 200 billion. The Bonds interest rate is fixed at 12.50% per annum with tenor of 2 (two) years and will mature on 16 August 2009. The Bonds are listed on the Indonesian Stock Exchange (formerly Surabaya Stock Exchange). The Bonds interest is paid on a quarterly basis, starting 16 November 2007.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan dengan kategori lancar untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang pengikatannya dilakukan dengan Akta Jaminan Fidusia selambat-lambatnya dua (2) bulan sejak Tanggal Emisi Obligasi sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang. Perusahaan tidak dipersyaratkan melakukan penyisihan dana untuk Obligasi ini.
The Bonds are secured by the fiduciary transfers of the Company’s account receivables which are in current collection status for the benefit of the Bond holders’ through the Trustee, which shall be executed by Fiduciary Deed by latest two (2) months from the Bonds issuance date, at 110% of the Bonds principal outstanding amount. The Company is not required to establish a sinking fund for this Bonds.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/30 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. BONDS PAYABLE (Continued)
9. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) Penerbitan Obligasi dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 7 tanggal 7 Juni 2007 dan perubahan-perubahannya yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, yang bertindak sebagai Wali Amanat.
The issuance of Bonds was based on the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds BFI Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate No. 7 dated 7 Juni 2007 and its subsequent amandements, made by Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, and made between the Company and PT Bank Mega Tbk, who acted as the Bonds Trustee.
Berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP135/BL/2006 dan Peraturan Bapepam-LK No.IX.C.II tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Hutang, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Moody’s Indonesia. Berdasarkan surat Moody’s No.032/Moody’s/FIG/VI/2007 tanggal 5 Juni 2007, Obligasi ini mendapat peringkat Baa1.id atau setara dengan peringkat BBB+.
In line with the decision letter No. KEP-135/BL/2006 issued by the Head of Capital Market Supervisory Board (BapepamLK) and Bapepam-LK regulation No.IX.C.II regarding rating of the debt instrument, the Company has obtained rating from PT Moody’s Indonesia. Based on Moody’s letter No. 032/Moody’s/FIG/VI/2007 dated 5 June 2007, rating assigned to the Bonds is Baa1.id equivalent BBB+.
Pada bulan Februari dan April 2009, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali Obligasi dengan total sejumlah nominal Rp 70 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo pokok Obligasi yang terhutang adalah masing-masing sejumlah Rp 130 miliar dan Rp 200 miliar.
The Company conducted a Bond Buyback program in February and April 2009 for the amount of Rp 70 billion. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding principal Bond amounted to Rp 130 billion and Rp 200 billion.
10. TAXATION
10. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of:
2009
2008
Pajak Penghasilan Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 26 Pasal 4 (2) - Final Pasal 23 Pasal 25
3.644.890.253 539.758.576 436.654.196 18.596.999 2.797.691 -
15.753.180.820 865.668.375 10.972.303.113 18.597.000 1.398.079.619 7.125.146.292
Income taxes Estimated income tax payable Article 21 Article 26 Article 4 (2) - Final Article 23 Article 25
Jumlah
4.642.697.715
36.132.975.219
Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between profit before income tax expense, as presented in the statements of income, and estimated taxable income for the six months period ended 30 June 2009 and 2008 is as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (Continued)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda tetap: Beban asuransi dan sewa Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Beban lain-lain
Beda temporer: Gaji dan imbalan kerja Akrual beban bunga atas pinjaman yang diterima dan MCB Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap Laba atas penjualan aset tetap dan aset sewa pembiayaan yang disewa kembali Beban sewa pembiayaan - Bersih Amortisasi keuntungan atas penjualan dan disewa kembali Amortisasi biaya emisi obligasi Penyusutan aset sewa pembiayaan Taksiran penghasilan kena pajak
2009
2008
183.702.940.972
167.490.232.129
78.400.118
58.827.155
(17.564.941.882) 354.846.877 (17.131.694.887)
(40.259.312) (88.006.538.788) 216.846.252 103.965.220 1.047.577.102 (86.678.409.526) 79.892.836.559
Perhitungan hutang pajak penghasilan badan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut:
(4.826.992.053) 1.001.136.700 (3.767.028.198)
534.823.940 (2.398.013) 20.503.751.976 (578.208.570) 263.134.003 (243.921.760) (192.596.747) 1.028.364.144 387.250.001 21.700.198.974 185.423.402.905
Profit before income tax expense per statements of income Permanent differences: Insurance and rent expenses Interest income already subjected to final tax Other expenses
Temporary differences: Salaries and employees benefits Interest accrual on fund borrowings and MCB Provision for doubtful accounts Depreciation of property and equipment Gain on sale of property and equipment and leased assets on lease back Rental expenses - Net Amortization on deferred gain on sale and lease back Amortization of bond issuance cost Depreciation of leased assets Estimated accumulated fiscal gain
The calculation of corporate income tax payable for the six months period ended 30 June 2009 consists of:
2009 Taksiran penghasilan kena pajak
79.892.836.559
Estimated taxable income
Taksiran beban pajak penghasilan periode berjalan: 28% X Rp 79.892.836.559
22.369.994.360
Estimated income tax expense - current: 28% X Rp 79,892,836,559
22.369.994.360 Kredit pajak Pajak penghasilan pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan
18.725.104.107
Tax credit Income tax Article 25
3.644.890.253
Estimated income tax payable
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Manfaat pajak penghasilan - tangguhan terdiri dari:
Income tax benefit - deferred consists of:
2009
Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan - Periode Berjalan
Beban pajak pada tarif pajak efektif sebesar 28% (2008: 30%) Pengaruh pajak dari beda tetap: Beban asuransi dan sewa Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Beban lain-lain Taksiran hutang pajak penghasilan badan Penyesuaian atas perubahan penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan - Periode Berjalan
2008
11.272.607
(160.447.182)
24.641.830.862
719.404 (6.151.125.593)
(29.110.262) (60.716.951) -
(78.940.201) 173.462.571 73.176.528
(293.321.589) -
57.779.024 (308.509.243) (116.175.000)
(405.420.494) 23.864.534.173
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak penghasilan tangguhan dengan jumlah yang dihitung berdasarkan tarif pajak efektif terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (Continued)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Gaji dan imbalan kerja Akrual beban bunga atas pinjaman yang diterima dan MCB Penyisihan piutang ragu-ragu Laba atas penjualan aset tetap dan aset sewa pembiayaan yang disewa kembali Penyusutan aset tetap Beban sewa pembiayaan - Bersih Amortisasi keuntungan atas penjualan dan disewa kembali Amortisasi biaya emisi obligasi Penyusutan aset sewa pembiayaan Penyesuaian atas perubahan penyisihan piutang ragu-ragu
Exhibit E/32
(6.510.059.692)
Salaries and employees'benefits Interest accrual on fund borrowings and MCB Provision for doubtful accounts Gain on sale of property and equipment and leased assets on lease back Depreciation of property and equipment Rental expenses - Net Amortization on deferred gain on sale and lease back Amortization of bond issuance cost Depreciation of leased assets Adjustment due to the change of the provision for doubtful accounts Total Income Tax Benefit Deferred - Current Period
A reconciliation between the income tax expense deferred and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before income tax expense per statements of income is as follows:
2009
2008
183.702.940.972
167.490.232.129
Profit before income tax expense per statements of income
51.436.823.315
50.229.569.639
At maximum marginal tax rate of 28% (2008: 30%)
21.952.033
17.648.147
(4.918.183.727) 99.357.126 (22.369.994.080) (405.420.494)
(1.448.097.616) 300.341.010 (55.609.520.872) -
(27.572.289.142)
(56.739.629.331)
23.864.534.173
(6.510.059.692)
Tax effect of permanent differences: Insurance and rent expenses Interest income already subjected to final tax Other expenses Estimated income tax payable Adjustment due to the change of the provision for doubtful accounts
Total Income Tax Benefit Deferred - Current Period
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
10.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari:
The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:
2009
11.
TAXATION (Continued)
2008
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan: Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya masih harus dibayar Aset tetap Amortisasi biaya emisi obligasi Beban lain-lain
13.432.751.128 6.010.637.998 (2.693.705.028) (69.957.021) (6.160.000)
31.836.953.951 4.182.790.347 (2.671.533.115) (714.127.083) -
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
16.673.567.077
32.634.084.100
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
11.
Akun ini terdiri dari biaya masih harus dibayar atas:
Deferred Tax Assets - Net
ACCRUED EXPENSES This account consists of accrual on the following:
2009
12.
Deferred Tax Assets (Liability): Provision for doubtful accounts Accrued expenses Property and equipment Amortization bond issuance cost Other expenses
2008
Bonus dan tunjangan Imbalan kerja (lihat Catatan 18) Bunga Jasa tenaga ahli Lainnya
49.571.797.168 13.612.008.128 9.855.295.972 4.026.285.517 10.336.511.545
29.165.534.074 13.941.760.224 11.837.077.911 3.526.889.390 2.939.103.404
Bonus and allowance Employee benefits (see Note 18) Interest Professional fees Others
Jumlah
87.401.898.330
61.410.365.003
Total
MODAL SAHAM
12.
Rincian pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
SHARE CAPITAL The details of the Company’s share ownership are as follows:
2 0 0 9 Nilai Nominal/ Amount Rp
Shareholders %
The Northern Trust S/A AVFC Deutsche Bank AG, London 212688.40.00 CS Securities Europe LTD Prime Brokerag Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
147.853.000 135.232.983 114.014.275 44.079.500 319.159.523
73.926.500.000 67.616.491.500 57.007.137.500 22.039.750.000 159.579.761.500
19,45 17,79 15,00 5,80 41,96
The Northern Trust S/A AVFC Deutsche Bank AG, London 212688.40.00 CS Securities Europe LTD Prime Brokerag Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Others (each below 5%)
Jumlah
760.339.281
380.169.640.500
100,00
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MODAL SAHAM (Lanjutan)
Pemegang saham
12.
Jumlah saham/ Number of shares
2 0 0 8 Nilai Nominal/ Amount Rp
Morgan Stanley and Co. Intl Plc - IPB Client Credit Suisse Securities (Europe) Limited Re VR The Northern Trust S/A AVFC GS LND SEG AC Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
160.232.983 121.302.275 92.853.000 55.000.000 45.079.500 285.871.523
80.116.491.500 60.651.137.500 46.426.500.000 27.500.000.000 22.539.750.000 142.935.761.500
Jumlah
760.339.281
380.169.640.500
Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari biro administrasi efek, PT Sirca Datapro Perdana, adalah sejumlah 4.463.739 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 0,59% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008. 13. PENDAPATAN BUNGA
Shareholders % 21,07 Morgan Stanley and Co. Intl Plc - Client AC 15,95 Credit Suisse Securities (Europe) Limited Re VR 12,21 The Northern Trust S/A AVFC 7,23 GS LND SEG AC 5,93 Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging 37,60 Others (each below 5%) Total
100,00
The number of shares owned by the Company’s commissioners and directors based on the records of the share registrar, PT Sirca Datapro Perdana, totaled to 4,463,739 shares which represent 0.59% of the total outstanding shares of the Company as of 30 June 2009 dan 2008.
13.
Akun ini merupakan pendapatan bunga dari:
INTEREST INCOME This account represents interest income from the following:
2009
14.
SHARE CAPITAL (Continued)
2008
Deposito berjangka Jasa giro
17.183.639.608 404.933.765
4.398.093.500 428.898.553
Time deposits Current accounts
Jumlah
17.588.573.373
4.826.992.053
Total
BEBAN KEUANGAN
14.
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
FINANCING COST The details of financing cost are as follows:
2009
2008
Beban bunga pinjaman
81.683.894.743
75.574.059.340
Kontrak swap dan forward Beban administrasi bank
28.188.204.755 340.479.219
17.204.010.265 418.273.912
Interest expense Swap and forward foreign exchange contract cost Bank administration charges
110.212.578.717
93.196.343.517
Total
Jumlah
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
16.
PENDAPATAN SELISIH PREMI ASURANSI, LABA SELISIH KURS - BERSIH DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15.
GAIN FROM EXCESS OF INSURANCE PREMIUMS, GAIN ON FOREIGN EXCHANGE NET AND OTHER REVENUE
Pendapatan selisih premi asuransi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari selisih antara premi asuransi yang dibebankan oleh Perusahaan kepada pelanggan dengan jumlah aktual yang dibayarkan Perusahaan kepada perusahaan asuransi.
Gain from excess of insurance premiums represents income earned by the Company from the excess of insurance premiums charged to the customers over the actual amounts paid by the Company to the insurers.
Laba selisih kurs-bersih terutama merupakan laba selisih kurs atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing setelah dikurangi dengan rugi selisih kurs dari penempatan deposito dan piutang dalam mata uang asing.
Gain on foreign exchange - net mainly represents gain on foreign exchange from fund borrowings, reduced by the loss on foreign exchange from deposit placement and receivables denominated in foreign currencies.
Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penalti dari pembayaran yang terlambat, pelunasan dipercepat dan jasa administrasi.
Other revenue mainly consists of penalties on late payments by customers, early terminations and administration fees.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
16.
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2009 Gaji dan imbalan kerja Penyusutan (lihat Catatan 6) Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Komunikasi Sewa Perjalanan dinas, jamuan dan representasi Beban pensiun (lihat Catatan 18) Perlengkapan kantor Pendidikan dan pelatihan Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 8) Honorarium tenaga ahli Iklan Registrasi saham Surat kabar dan iuran keanggotaan Lain-lain Jumlah
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general and administrative expenses are as follows: 2008
95.281.454.983 6.041.732.566 5.916.616.316 4.668.747.212 2.971.349.048 2.617.618.827 1.635.711.109 1.500.141.207 1.481.569.636 1.447.292.050 1.047.577.102 1.043.785.549 131.001.443 92.760.915 75.727.355 3.537.514.561
78.500.694.653 5.336.090.335 5.862.696.529 6.240.194.670 2.801.890.057 2.359.079.192 2.867.401.036 1.356.368.557 2.242.636.160 2.920.808.131 1.050.364.144 2.450.662.941 190.328.309 95.959.612 65.466.400 5.706.206.146
Salaries and employees'benefits Depreciation (see Note 6) Repairs and maintenance Insurance Communications Rent Travel, entertainment and representation Pension cost (see Note 18) Office supplies Training and education Amortization bond issuance cost (see Note 8) Professional fees Advertising Share registration Subscriptions and membership fees Miscellaneous
129.490.599.879
120.046.846.872
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36
Exhibit E/36
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17.
18.
DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17.
CASH DIVIDENDS RETAINED EARNINGS
AND
APPROPRIATED
Berdasarkan kepada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Mei 2009, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen kas yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan membayarkan dividen tersebut pada tanggal 19 Juni 2009 sebesar Rp 81.356.303.067 atau sejumlah Rp 107 per saham kepada para pemegang saham yang merupakan 35,10 % dari laba bersih Perusahaan tahun buku 2008. Perusahaan juga menyisihkan sebesar Rp 3.000.000.000 untuk dana cadangan sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sisa laba bersih tahun buku 2008 sejumlah Rp 147.404.793.522 dibukukan sebagai laba ditahan.
Based on the resolution of the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting on 15 May 2009 , the Company declared distribution of cash dividend from the 2008 net income, which was paid on 19 June 2009 amounted to Rp 81,356,303,067 or equivalent to Rp 107 per share to the shareholders which was representing 35.10 % of net income for the year ended in 2008. The Company has provided the appropriated retained earnings amounted to Rp 3 billion agreed with the Company’s Articles of Association and Law No. 40 year 2007 about the Limited Company. The remaining balance of 2008 net income amounted to Rp 147,404,793,522 was recorded as retained earnings.
Berdasarkan kepada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 8 April 2008, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen kas yang berasal dari laba bersih tahun 2007 dan membayarkan dividen tersebut pada tanggal 26 Juni 2008 sebesar Rp 77.554.606.662 atau sejumlah Rp 102 per saham kepada para pemegang saham yang merupakan 38,74 % dari laba bersih Perusahaan tahun buku 2007 dan sisa laba bersih tahun tersebut sebesar Rp 122.615.651.283 dibukukan sebagai laba ditahan.
Based on the resolution of the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting on 8 April 2008 , the Company declared distribution of cash dividend from the 2007 net income, which was paid on 26 June 2008 amounted to Rp 77,554,606,662 or equivalent to Rp 102 per share to the shareholders which was representing 38.74 % of net income for the year ended in 2007, whilst the remaining balance of 2007 amounted to Rp 122,615,651,283 was recorded as retained earnings.
DANA PENSIUN LAINNYA
DAN
IMBALAN
KERJA
18.
PENSION PLAN BENEFITS
AND
OTHER
EMPLOYEE
Dana Pensiun
Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
The Company provided pension plan of defined benefit pension plan for qualifying permanent employees, which are processed and administrated by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Beban pensiun sehubungan dengan program pensiun tersebut di atas yang dibebankan pada usaha adalah Rp 1.500.141.207 dan Rp 1.356.368.557 masingmasing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 16).
Total contributions charged to operations amounted to Rp 1,500,141,207 and Rp 1,356,368,557 for the six months period ended 30 June 2009 and 2008, respectively, presented as part of “General and Administrative Expenses” in the statements of income (see Note 16).
Kewajiban atas imbalan kerja lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi lainnya dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The liability for other employee benefits consist of service payments, severance payments, termination benefits and other compensations is calculated using the “Projected Unit Credit” method.
Imbalan Kerja Lainnya
Other Employement Benefits
Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria dalam menghitung kewajiban imbalan kerja per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008:
Following are the key matters disclosed in the actuarial report to calculate the employee benefits’ liability as of 30 June 2009 and 2008:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
DANA PENSIUN DAN LAINNYA (Lanjutan)
IMBALAN
KERJA
Kewajiban imbalan kerja
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18.
PENSION PLAN AND BENEFITS (Continued)
OTHER
EMPLOYEE
Employee benefits liabilities
2009
2008
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
22.284.277.534
20.256.571.744
Nilai wajar aset program Nilai yang belum diakui: - Keuntungan (kerugian) aktuarial - Biaya jasa lalu
(6.468.224.258)
(2.382.861.014)
1.935.058.384 (4.139.103.532)
549.745.352 (4.481.695.858)
Kewajiban
13.612.008.128
13.941.760.224
Beban imbalan kerja
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan asset Unrecognized amount of: Actuarial gain (loss) Past service cost Liability
Employee benefits expenses 2009
2008
Biaya jasa kini Biaya bunga atas kewajiban Perkiraan pengembalian aset program Amortisasi atas: - Keuntungan aktuarial - Biaya jasa lalu
944.814.446 1.108.753.153 (425.552.591) 118.871.442
140.668.882
Current service cost Interest on obligation Expected return on plan asset Amortization of: Actuarial gain Past service cost -
Jumlah biaya
1.746.886.450
2.321.969.702
Total expense
Asumsi-asumsi utama perhitungan di atas:
yang
Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Asumsi lainnya: - Tingkatan kematian
- Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta
- Usia pensiun normal
digunakan
dalam
1.058.512.674 1.122.788.146 -
Key assumptions used in the above calculation:
11% per tahun / 11% p.a. 10% per tahun / 10% p.a Tabel Mortalisasi Indonesia – 2 Male / Indonesian Mortality table – 2 Male (TMI – 2 Male) 5% dari Tabel Mortalisasi / 5% of Mortality table 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun menjadi 0% pada usia 55 / 10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55. 55 tahun / 55 years
Economic assumptions: Annual discount rate Annual salary growth rate Other assumpstions: Table of mortality -
Disability rate Withdrawal rate -
Normal retirement age -
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38
Exhibit E/38
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.
DANA PENSIUN DAN LAINNYA (Lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18.
Berikut ini adalah mutasi kewajiban imbalan kerja Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2009 dan 2008:
OTHER
EMPLOYEE
Below is the movement of the employee benefits liability of the Company for the years ended ended 30 June 2009 and 2008:
2009
19.
PENSION PLAN AND BENEFITS (Continued)
2008
Saldo awal 1 Januari Penambahan cadangan yang dibebankan ke laba rugi perusahaan periode berjalan Pembayaran aset program
13.652.267.440
13.406.936.284
1.746.886.450 (1.787.145.762)
2.321.969.702 (1.787.145.762)
Additional provision charged to current period statement of income Contribution to the plan
Kewajiban yang diakui di neraca
13.612.008.128
13.941.760.224
Liability recognized in balance sheets
REKONSILIASI LABA PER SAHAM
19.
Berikut ini merupakan penyajian rekonsiliasi pembilang (numerator) dan penyebut (denominator) yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
Laba bersih/ Net profit Rp/Rp Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
137.468.412.719
Laba bersih/ Net profit Rp/Rp Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
118.390.770.949
Beginning balance as at 1 January
EARNINGS PER SHARE (EPS) RECONCILIATION The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computations of basic and diluted EPS:
2 0 0 9 Jumlah rata-rata Tertimbang saham/ Weighted average number of shares Lembar saham/ number of shares 760.339.281
2 0 0 8 Jumlah rata-rata Tertimbang saham/ Weighted average number of shares Lembar saham/ number of shares 760.339.281
Laba per saham/ Earnings per share amount Rp/Rp 181
Net profit available to common shareholders
Laba per saham/ Earnings per share amount Rp/Rp 156
Net profit available to common shareholders
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20.
Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan mata uang Yen Jepang sebagai berikut:
ASSETS AND CURRENCY
LIABILITIES
IN
FOREIGN
The Company has monetary assets and liabilities denominated in US Dollar and Japanese Yen currency as follows:
2 0 0 9 Mata Uang Asing/ Setara dalam Rupiah/ Foreign Currency Equivalent in Rupiah Aset Kas dan setara kas Aset lain-lain
Assets JPY JPY USD
1.810.166,02 489.942.380,77 2.508.843,11
Jumlah Aset Kewajiban Pinjaman diterima
78.068.185.484
Total Assets Liabilities Fund borrowings Accrued expenses
Jumlah Kewajiban
676.786.752.946
Total Liabilities
Kewajiban Bersih
598.718.567.462
Net Liability
Hutang lain-lain
3.851.500.000,00 25.750.000,00 17.727.522,35 96.493,94 8.843,11
Other assets
410.526.378.050 263.293.750.000 1.889.553.561 986.650.535 90.420.800
Biaya masih harus dibayar
JPY USD JPY USD USD
192.943.243 52.222.321.441 25.652.920.800
Other payables
2 0 0 8 Mata Uang asing/ Setara dalam Rupiah/ Foreign Currency Equivalent in Rupiah Aset Aset lain-lain
JPY USD
313.905.137,68 2.508.843,11
Jumlah Aset Kewajiban Pinjaman diterima
27.222.544.131 23.144.077.690 50.366.621.821
Liabilities Fund borrowings Accrued expenses
Jumlah Kewajiban
495.555.014.471
Total Liabilities
Kewajiban Bersih
445.188.392.650
Net Liability
Hutang lain-lain
2.502.500.000,00 30.000.000,00 8.554.972,93 103.981,05 8.843,11
Total Assets
217.022.305.500 276.750.000.000 741.906.073 959.225.208 81.577.690
Biaya masih harus dibayar
JPY USD JPY USD USD
Assets Other assets
Mata uang Rupiah terdepresiasi dari sejumlah Rp 9.225 untuk US$ 1 dan Rp 86,7222 untuk JPY 1 pada tanggal 30 Juni 2008 menjadi Rp 10.225 untuk US$ 1 dan Rp 106,5887 untuk JPY 1 pada tanggal 30 Juni 2009, berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia.
Other payables
The Rupiah currency has depreciated in value from Rp 9,225 to US$ 1 and Rp 86.7222 to JPY 1 as of 30 June 2008 to Rp 10,225 to US$ 1 and Rp 106.5887 to JPY 1 as of 30 June 2009, based on the middle rate of exchange published by Bank Indonesia.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20.
Dalam rangka melakukan lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing atas pinjaman dalam mata uang asing yang diterima maka Perusahaan telah melakukan perjanjian lindung nilai (hedging) (Catatan 8). 21.
INFORMASI SEGMEN
ASSETS AND LIABILITIES CURRENCY (Continued)
IN
FOREIGN
In order to hedge the currency risk relating to foreign currency fund borrowings, the Company entered into a hedging agreement (Note 8).
21.
SEGMENT INFORMATION
Segmen pelaporan primer - Segmen usaha
Primary segment reporting - Business segments
Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Aktivitas pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang konsumen, seperti kendaraan dan sepeda motor, kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. Sementara aktivitas pembiayaan sewa pembiayaan merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang modal, seperti alat-alat berat dan kendaraan transportasi.
For management purposes, the Company’s operating results are reported in two business segments, which are consumer financing and lease financing. Consumer financing activity represents interest bearing financing activities in the form of providing consumer goods, such as vehicles and motorcycles, to end users with periodic installment payment schedule. While lease financing activity represents interest bearing financing activities in the form of providing capital goods, such as heavy equipments and transportation vehicle.
Segmen pelaporan sekunder - Segmen geografis
Secondary segment reporting - Geographical segments
Jasa pembiayaan Perusahaan beroperasi dalam empat regional geografis di Indonesia, yaitu: Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di Jakarta.
The Company’s financing services are operated through four geographic regions throughout Indonesia, which are: Sumatera, Java, Kalimantan and Sulawesi. The Company’s head office is domiciled in Jakarta.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
21.
SEGMENT INFORMATION (Continued) Business Segments – Primary segment reporting
Segmen usaha – segmen pelaporan primer
2009
Jumlah pendapatan Hasil Hasil segmen Beban bunga Beban yang tidak dapat dialokasikan Penyisihan piutang ragu-ragu Laba selisih kurs - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset dan Kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud Penyusutan Beban nonkas lainnya: - Gaji dan kesejahteraan karyawan
Sewa pembiayaan/ Finance Leased
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
30.476.588.315
419.299.233.284
20.178.476.576
469.954.298.175
Total revenues
30.476.588.315 -
419.299.233.284 -
20.178.476.576 110.212.578.717
469.954.298.175 110.212.578.717
Result Segment result Financing cost
5.000.000.000 -
36.000.000.000 -
134.874.006.747 164.771.738 46.234.528.253 -
134.874.006.747 41.000.000.000 164.771.738 183.702.940.973 46.234.528.253 137.468.412.720
Unallocated expenses Provision for doubful accounts Gain on foreign exchange - Net Profit before income tax Income tax expense Net profit
674.774.254.422 1.533.169.859.727
2.985.853.370.174 1.572.244.762.734
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities
-
216.934.157.217 4.756.202.570
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
-
2.094.144.958.535 34.318.700.437
Jumlah/ Total
-
-
4.676.715.819 6.041.732.566
4.676.715.819 6.041.732.566
-
-
750.604.216
750.604.216
Other Segment Information Capital expenditure: Tangible property and equipment Depreciation Other non - cash expense: Salaries and employees benefits
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
21.
Segmen usaha – segmen pelaporan primer (Lanjutan)
SEGMENT INFORMATION (Continued) Business Segments (Continued)
–
Primary
segment
reporting
2008
Jumlah pendapatan Hasil Hasil segmen Beban bunga Beban yang tidak dapat dialokasikan Penyisihan piutang ragu-ragu Laba selisih kurs - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset dan Kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen
Sewa pembiayaan/ Finance Leased
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
40.750.556.122
363.516.021.270
5.592.651.631
409.859.229.023
Total revenues
40.750.556.122 -
363.516.021.270 -
5.592.651.631 93.196.343.517
409.859.229.023 93.196.343.517
Result Segment result Financing cost
127.044.723.995
127.044.723.995
(872.070.618) 49.099.461.180 -
23.000.000.000 (872.070.618) 167.490.232.129 49.099.461.180 118.390.770.949
Unallocated expenses Provision for doubtful accounts Gain on foreign exchange - Net Profit before income tax Income tax expense Net profit
303.641.605.705 1.875.153.193.491
3.178.864.018.897 1.934.737.846.749
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities
-
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud Penyusutan Beban nonkas lainnya: - Gaji dan kesejahteraan karyawan
-
6.000.000.000
17.000.000.000
414.637.174.462 3.585.246.287
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
2.460.585.238.730 55.999.406.971
Jumlah/ Total
-
-
12.287.435.901 5.336.090.335
12.287.435.901 5.336.090.335
-
-
1.365.030.948
1.365.030.948
Other Segment Information Capital expenditure: Tangible property and equipment Depreciation Other non - cash expense: Salaries and employees benefits
Geographical Segments - secondary segment reporting
Segmen Geografis – segmen pelaporan sekunder
2009
Jawa/Java Jumlah pendapatan Informasi Segmen Lainnya - Aset segmen Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud
149.454.742.913
827.872.105.253
2.396.205.844
Kalimantan/Borneo Sumatera/Sumatera 66.373.434.789
378.284.255.497
1.369.340.000
124.722.155.937
708.157.302.492
557.921.500
Sulawesi/Celebes 81.260.565.711
449.833.438.329
353.248.475
Tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated 48.143.398.825
621.706.268.603
-
Jumlah/ Total 469.954.298.175
Total revenues
2.985.853.370.174
Other Segment Information Segment assets -
Capital expenditure Tangible property 4.676.715.819 and equipment
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
21.
SEGMENT INFORMATION (Continued) Geographical Segments - secondary segment reporting (Contiued)
Segmen Geografis – segmen pelaporan sekunder (Lanjutan) 2008
Jawa/Java Jumlah pendapatan Informasi Segmen Lainnya - Aset segmen Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud
22.
119.483.576.572
887.828.198.781
6.468.352.061
Kalimantan/Borneo
Sumatera/Sumatera
Sulawesi/Celebes
58.251.427.997
119.942.404.233
65.852.857.465
395.902.248.286
1.024.568.340
835.590.299.451
2.100.545.045
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN
22.
418.195.223.657
2.694.220.455
Tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated 46.328.962.756
641.348.048.722
-
Jumlah/ Total 409.859.229.023
Total revenues
3.178.864.018.897
Other Segment Information Segment assets -
Capital expenditure Tangible property 12.287.685.901 and equipment
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT
a. Pada berbagai tanggal di tahun 2008, Perusahaan menjual piutang pembiayaan konsumennya sejumlah Rp 55.708.859.108 sebesar nilai pokok piutang kepada PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk (Bumiputera). Berkaitan dengan transaksi tersebut, Bumiputera memiliki hak untuk mengalihkan setiap piutang yang dijual yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah disetujui kedua belah pihak berdasarkan perjanjian penjualan dan pembelian piutang tersebut. Tanggung jawab Perusahaan termasuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Bumiputera. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.
a. At various date in 2008, the Company sold portions of its consumer financing receivables amounted to Rp 55,708,859,108 at principal value, respectively, to PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk (Bumiputera). Relating to the said transactions, Bumiputera has the right to reassign any of the receivable sold that are found to be not in accordance with the criteria agreed by both parties based on the sale and purchase of receivables agreement. The Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Bumiputera. This sale of consumer financing receivables was conducted on a “without recourse” basis.
b.
b.
Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pembiayaan Bersama Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Mega Tbk (Mega) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas tersebut bersifat “nonrevolving”. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Mega. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang.
On 23 June 2008, the Company entered into Joint Financing Agreement with PT Bank Mega Tbk (Mega) with a maximum given facility amounted to Rp 50 billion. This facility is provided on “nonrevolving” basis. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charged interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Mega. As of 30 June 2009, the Company has paid all the outstanding balanced.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
Exhibit E/44 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KOMITMEN
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan juga mengadakan Perjanjiaan Pengalihan Portfolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukan Agen Fasilitas dengan Mega dengan jumlah maksimal fasilitas sebesar Rp 100 miliar. Fasilitas ini bersifat “nonrevolving” serta menetapkan syarat dan ketentuan yang serupa dengan Perjanjian Pembiayaan Bersama.
On 23 June 2008, the Company also entered into Consumer Finance Portofolio Purchase Agreement with Mega with a maximum facility amount to Rp 100 billion. This facility is provided on “non-revolving” basis and impose term and conditions similar as set out in the Joint Financing Agreement.
Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan PT Bank UIB (UIB) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp 18 miliar. Fasilitas tersebut bersifat “nonrevolving”. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
c. On 3 July 2008, the Company entered into Credit Agreement with PT Bank UIB (UIB) with a maximum given facility amounted to Rp 18 billion. This facility is provided on “non-revolving” basis. Under the said agreement, the Company’s responsilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
Pada tanggal 30 Juni 2009, saldo yang telah digunakan oleh Perusahaan berjumlah Rp 11.484.148.999.
As of 30 June 2009, the outstanding availments which already used by the Company amounted to Rp 11,484,148,999.
d. Pada tanggal 21 Juli 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama (asset buy) dengan PT Bank Century Tbk (Century) dengan jumlah maksimum fasilitas pembiayaan sebesar Rp 75 miliar, dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu satu (1) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tanggung jawab Perusahaan termasuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Century. Perjanjian kerjasama ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (30 Juni 2008 : Rp 5.067.078).
d. On 21 July 2005, the Company entered into a cooperation agreement (asset buy) with PT Bank Century Tbk (Century) with a total maximum fund of Rp 75 billion of which such facility amount must be fully withdrawn within one (1) year since the agreement date. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Century. This cooperation agreement was conducted on a “without recourse” basis. On 30 June 2009, the Company has paid all of outstanding loan balance. (30 June 2008 : Rp 5,067,078).
e. Pada tanggal 25 Februari 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) dengan fasilitas awal sejumlah Rp 10 miliar. Jumlah fasilitas mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir jumlah fasilitas diubah menjadi Rp 75 miliar pada tanggal 7 Maret 2003. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada PT Bank Hana. PT Bank Hana akan menanggung seluruh risiko kerugian yang mungkin timbul dari pinjaman yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut.
e.
PERJANJIAN (Lanjutan)
c.
PENTING
DAN
Perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 21 Februari 2008 dimana PT Bank Hana menyetujui antara lain untuk memperpanjang jangka waktu pencairan dana kerjasama untuk dua belas (12) bulan lagi menjadi tanggal 25 Februari 2009.
On 25 February 2002, the Company entered into a cooperation agreement with PT Bank Hana (formerly PT Bank Bintang Manunggal) with a total maximum fund of Rp 10 billion. Such facility was amended several times and by the latest amendment on 7 March 2003 the maximum fund was amounted to Rp 75 billion. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to PT Bank Hana. PT Bank Hana shall assume all the collectibility risks associated with the loans granted under the said cooperation agreement. The latest amendment on the agreement was on 21 February 2008, whereas PT Bank Hana has approved, among others, the extend of period withdrawn of the cooperation agreement for another twelve (12) months up to 25 February 2009.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN (Lanjutan)
f.
PENTING
DAN
KOMITMEN
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
Perjanjian ini akan berakhir dalam satu (1) tahun setelah tanggal perjanjian dan akan diperbaharui secara otomatis sampai diterimanya surat penghentian perjanjian yang diajukan tiga puluh (30) hari sebelumnya oleh salah satu pihak.
This agreement is valid for one (1) year from the date of the agreement and will be automatically renewed for another year unless written notice of termination is given thirty (30) days in advance by either party.
Saldo fasilitas yang diberikan oleh PT Bank Hana kepada Perusahaan adalah sejumlah Rp 18.656.519.926 dan Rp 60.827.258.690 masingmasing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
The outstanding availments granted by PT Bank Hana to the Company amounted to Rp 18,656,519,926 and Rp 60,827,258,690 as of 30 June 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 10 Juni 2004, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Hak/Cessie Portofolio Pembiayaan Konsumen (Uncommitted Revolving Factoring) dengan PT Bank Ina Perdana (BIP) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp 10 miliar dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Selanjutnya pada tanggal 7 Oktober 2004 dengan Addendum 1, BIP meningkatkan jumlah maksimal fasilitas menjadi sejumlah Rp 20 miliar. Kemudian pada tanggal 6 April 2005 dan 21 Juni 2005 BIP kembali meningkatkan jumlah maksimal fasilitas berturutturut menjadi Rp 50 miliar dan Rp 75 miliar dengan dibuatnya Addendum 2 dan Addendum 3 atas perjanjian.
f. On 10 June 2004, the Company entered into Sale Purchase Agreement and Right Transfer/Cessie on Consumer Financing Portfolio (Uncommitted Revolving Factoring) with PT Bank Ina Perdana (BIP) with a maximum given facility amounted to Rp 10 billion which such facility amount must be fully withdrawn within one (1) year since the agreement date. Further on 7 October 2004 through Addendum 1, BIP increased the amount of maximum facility becoming Rp 20 billion. Later on 6 April 2005 and 21 June 2005 through Addendum 2 and Addendum 3, BIP increased the amount of maximum facility for each facility becoming to Rp 50 billion and Rp 75 billion, respectively.
Terakhir pada tanggal 11 Agustus 2006 melalui addendum 4 atas perjanjian antara Perusahaan dengan BIP, BIP telah menambahkan fasilitas kredit yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 25 milliar sehingga jumlah fasilitas pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan berjumlah Rp 100 miliar. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggungjawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
The latest on 11 August 2006, based on the addendum 4 of the said agreement between the Company and BIP, BIP had increased the Company’s loan facility by additional of Rp 25 billion and that makes the total amount of loan facility which owned by the Company amounted to Rp 100 billion. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BIP. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tahun 2008, Perusahaan mengalihkan piutang pembiayaan konsumennya sejumlah Rp 69.204.981.316 sebesar nilai pokok piutang kepada BIP. Saldo fasilitas yang diberikan oleh BIP kepada Perusahaan masing-masing sejumlah Rp 27.519.349.498 dan Rp 83.411.054.503 pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BIP. This sale of consumer financing receivables was conducted on a “without recourse” basis. In 2008, the Company transferred the receivable amounted to Rp 69,204,981,316 at principal value, respectively to BIP. The outstanding availments granted by BIP to the Company amounted to Rp 27,519,349,498 and Rp 83,411,054,503 as of 30 June 2009 and 2008, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/46
Exhibit E/46
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN (Lanjutan)
PENTING
DAN
KOMITMEN
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
g. Pada tanggal 27 September 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan PT Bank Permata Tbk (Permata) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas tersebut bersifat revolving. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggungjawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
g. On 27 September 2006, the Company entered into Joint Financing Agreement with PT Bank Permata Tbk (Permata) with a maximum given facility amounted to Rp 50 billion. This is a revolving facility. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
Pada tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan telah mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Permata dengan penambahan plafon fasilitas yang telah ada sebesar Rp 50 miliar, sehingga jumlah plafon fasilitas yang dimiliki oleh Perusahaan pada saat ini berjumlah Rp 100 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 saldo yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing berjumlah Rp 63.633.730.912 dan Rp 74.295.393.822.
On 25 June 20007, the Company has been amended a joint financing agreement with Permata to increase maximum facility from Rp 50 billion into Rp 100 billion. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding availments which already used by the Company amounted to Rp 63,633,730,912 and Rp 74,295,393,822.
h. Pada tanggal 4 Desember 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan jumlah maksimum alokasi dana sejumlah Rp 50 miliar. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pembiayaan, Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BII.
h. On 4 December 2003, the Company entered into a Joint Financing Agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) with a total maximum facility of Rp 50 billion. Pursuant to the said agreement, the Company’s responsibilities included, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge certain interest rates to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BII.
Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 2007, BII dan Perusahaan sepakat untuk melakukan perubahan alokasi dana kerjasama menjadi sejumlah Rp 150 miliar, yang dapat digunakan dalam waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saldo pinjaman bersama tersebut sejumlah Rp 64.579.521.972 dan Rp 91.258.836.079.
On 22 June 2007, BII and the Company amended again the existing joint financing agreement to Rp 150 billion, which can be used in twelve (12) months since the agreement date. As of 30 June 2009 and 2008, the outstanding of joint financing agreement amounted to Rp 64,579,521,972 and Rp 91,258,836,079.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/47
Exhibit E/47
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KONTINJENSI
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23.
CONTINGENCY
Sebagai tindak lanjut dari perjanjian restrukturisasi pinjaman, Perusahaan telah melakukan eksekusi gadai saham sejumlah 210.192.912 saham yang sebelumnya dimiliki oleh PT Aryaputra Teguharta (APT) dan PT Ongko Multicorpora (OM) untuk menjamin hutang perusahaan-perusahaan dari Grup Ongko yang telah jatuh tempo dan tidak dibayar sesuai dengan Pledge of Shares Agreement (”Perjanjian Gadai Saham”). Perusahaan selanjutnya melakukan pengalihan dan pendistribusian saham-saham tersebut kepada kreditur dan pihak ketiga berdasarkan Surat Persetujuan Mengalihkan (Consent to Transfer), Surat Kuasa Menjual Yang Tidak Dapat Dibatalkan (Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares), dari APT dan OM persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 serta Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 19 Desember 2000, No. 04/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST.
Following the debt restructuring agreement, the Company has executed and transferred the 210,192,912 shares ex PT Aryaputra Teguharta (APT) and PT Ongko Multicorpora (OM), to guarantee the payable of Ongko Group which had been overdue and had not been settled in accordance with the Pledge of Shares Agreement. The Company subsequently transferred and distributed those shares to creditors and third parties based on Letter of Consent to Transfer, Irrevocable Power of Attorney, to Sell Shares from APT and OM, resolutions of Extraordinary General Meetings of Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000 and the Settlement Agreement date 7 December 2000 which was ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000 based on Decision No. 04/PKPU/2000/ PN.NIAGA.JKT.PST.
Selanjutnya, sehubungan dengan pelaksanaan eksekusi dan pengalihan saham tersebut di atas, APT mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, Direksi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat dalam restrukturisasi pinjaman Perusahaan yaitu The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young dan Alwi Syahri selaku turut Tergugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam registrasi perkara No. 123/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst pada tanggal 26 Maret 2003. APT juga mengajukan permohonan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap saham-saham Perusahaan.
Further, in relation to the execution and distribution of shares as mentioned above, APT has filed a civil lawsuit against the Company, its Board of Directors and other companies involved in the Company’s debt restructuring, namely The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young and Alwi Syahri as the Defendants to the Central Jakarta District Court under case registered No. 123/Pdt.G/ 2003/PN.Jkt.Pst dated on 26 March 2003. APT had also filed a request for takeover of collaterals to the Company’s shares.
Pada April 2003, Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan delegasi dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melakukan Sita Jaminan atas sahamsaham beberapa Pemegang Saham Perusahaan.
In April 2003, the Executor of the South Jakarta District Court, based on delegation from the Central Jakarta District Court took over the collaterals to shares held by several shareholders of the Company.
OM juga mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan APT selaku Turut Tergugat dalam registrasi perkara No. 517/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst. pada tanggal 11 Desember 2003.
OM has also filed a civil suit to the Company, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) and APT as the Deffendant under case registered No. 517/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst. dated on 11 December 2003.
Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM terhadap Perusahaan didasarkan pada alasan dan latar belakang yang sama.
The civil suit and/or charges filed by APT and OM were based on similar backgrounds.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/48
Exhibit E/48
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23.
CONTINGENCY (Continued)
APT dan OM menyatakan sebagai berikut:
APT and OM declared:
1. APT dan OM tidak pernah memberikan persetujuan sehubungan dengan pelaksanaan gadai saham Perusahaan.
1. That APT and OM have never given its approval on the enforcement of the Pledge of Shares Agreement.
2. Bahwa sejak tanggal 1 Desember 2000, jangka waktu “Pledge of Shares Agreement” antara APT serta OM dan Perusahaan telah berakhir.
2. That the aforementioned Pledge of Shares Agreement between APT and OM and the Company has expired effective on 1 December 2000.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, APT dan OM menuntut pengembalian masing-masing 111.804.732 dan 98.388.180 lembar saham Perusahaan, menuntut pembagian dividen masing-masing sejumlah lebih kurang Rp 150 milliar dan juga menuntut kerugian immaterial masing-masing senilai US$ 1 miliar.
Based on the such reasons, APT and OM claimed the return of the 111,804,732 and 98,388,180 Company’s shares, demanded of dividends in the amount of approximately Rp 150 billion, respectively and also immaterial damages of US$ 1 billion, respectively.
APT juga telah melaporkan Direksi Perusahaan kepada Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes POLRI) dengan tuduhan melakukan tindak pidana penggelapan saham pada bulan Juni 2003 dan tuduhan melakukan tindak pidana memalsukan surat dan/ atau menggunakan surat palsu pada bulan Februari 2006.
APT had also reportes the Company’s Board of Directors to the Headquarters of the Indonesian Police with charges of illegal acquisition of shares in June 2003 and document forgery and/or use of forged documents in February 2006.
Perkembangan Kasus – APT melawan Perusahaan
Case Progress – APT against the Company
Pada tanggal 14 April 2004, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya memenangkan sebagian gugatan APT, tetapi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
On 14 April 2004, the Central Jakarta District Court had ruled the litigation case in favour of APT, but the Company and other companies involved have filed an appeal to the Jakarta High Court against such decision.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menerima Banding yang diajukan oleh BFI melalui putusan tanggal 1 September 2004 No. 302/Pdt/2004/PT.DKI.Jo. No. 123/PDT.G/2003/PN.JKT.PST yang isinya antara lain menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi:
Further on 1 September 2004 the Company had received the Announcement of Decision Letter No. 302/Pdt/2004/ PT.DKI.Jo.No.123/PDT.G/2003/PN.JKT.PST from Central Jakarta District Court regarding the decision of Jakarta High Court on such claim, among others, stated that the High Court :
1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Perusahaan dan beberapa pembanding lainnya.
1. Accepted appeal filed by the Company and other parties involved.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 14 April 2004, No. 123/ Pdt.G/2003/ PN.JKT.PST.
2. Overturned the decision of Central Jakarta District Court dated 14 April 2004, No. 123/Pdt.G/2003/ PN.JKT.PST.
Dalam pokok perkara, Pengadilan Tinggi menyatakan:
In relation to the main case, the High Court stated that:
1. Menolak gugatan APT untuk seluruhnya.
1. All claims of APT are rejected.
2. Menyatakan sita jaminan yang dilaksanakan jurusita pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap saham-saham milik beberapa pemegang saham Perusahaan tidak sah dan tidak berharga oleh karenanya diperintahkan untuk diangkat.
2. Attachment orders of shares owned by several Company’s shareholders executed by the South Jakarta District Court are unlawful and therefore ordered to be cancelled.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/49
Exhibit E/49
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23.
CONTINGENCY (Continued)
APT mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung R.I (MA) atas Putusan Pengadilan Tinggi tersebut.
APT had lodged an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia against the above decision of the High Court.
MA melalui putusan No. 677K/PDT/2005 tertanggal 20 Juli 2005 telah menolak permohonan kasasi APT tersebut dengan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004.
On 20 July 2005, through Decision Letter No. 677K/PDT/2005, the Supreme Court upheld the judgement of the DKI Jakarta High Court No. 302/PDT/2004/PT.DKI dated 1 September 2004.
Selanjutnya, sebagai pelaksanaan dari Putusan MA tersebut, maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membatalkan atau mengangkat sita jaminan (conservatoir beslag) atas saham-saham milik beberapa pemegang saham Perusahaan, yang sebelumnya sita jaminan tersebut telah diletakkan atas permohonan pihak APT. Dengan adanya pembatalan atau pengangkatan sita jaminan (conservatoir beslag) tersebut, maka tidak ada lagi saham-saham Perusahaan yang disita jaminan sehubungan dengan kasus tersebut di atas.
Further, in relation to the execution of the Supreme Court then Central Jakarta District Court and South Jakarta District Court had overturned the minutes of the conservatory attachment of several shareholders of the Company where the minutes of the conservatory attachment were executed on behalf of APT. By the overturned of the minutes of the conservatory attachment, there are no shares of the Company which took as the minutes of the conservatory attachment regarding to the case stated above.
APT mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada MA atas putusan MA dalam tingkat Kasasi tertanggal 20 Juli 2005 No. 677K/PDT/2005, yang telah menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004.
APT had appealed against the Supreme Court ruling favouring BFI of 20 July 2005 No. 677K/PDT/2005 which upheld the decision of the High Court of Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI dated 1 September 2004.
Mahkamah Agung RI melalui Putusan No. 240PK/PDT/2006 tanggal 20 Februari 2007 menyatakan:
On 20 February 2007, the Supreme Court No. 240/PDT/2006, stated that the Supreme Court:
1.
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali, PT Aryaputra Teguharta.
1. Accepted appeal filed by APT
2.
Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI No. 677 K/Pdt/2005 tanggal 20 Juli 2005 jo. putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 302/Pdt/ 2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004 jo. putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 123/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst tanggal 14 April 2004.
2. Overtuned the decision of Supreme Court dated 20 July 2005 No.677 K/Pdt/2005 Jo the decision of Jakarta High Court No. 302/Pdt/2004/PT.DKI dated on 1 September 2004 Jo which stated the decision of the Jakarta High Court No. 123/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst. dated on 14 April 2004.
Mahkamah Agung R.I mengadili kembali yang pada pokoknya antara lain menyatakan Perusahaan dan Direksi Perusahaan dihukum untuk mengembalikan dan menyerahkan saham-saham APT kepada APT.
The Supreme Court reopened the trial which decided against the Company and its directors and ordered the return of the shares to APT.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23.
CONTINGENCY (Continued)
Pada bulan Oktober 2007, APT telah mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk pelaksanaan Putusan PK tersebut di atas (Eksekusi). Selanjutnya Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Surat Ketetapan No. 079/2007/EKS tanggal 5 Oktober 2007 yang mengabulkan permohonan APT dan memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melakukan Sita Eksekusi terhadap Saham-saham APT di tempat kedudukan Termohon Eksekusi yaitu Perusahaan dan Direksi Perusahaan.
In October 2007, APT filed a request to the Chief of the Central Jakarta District Court to execute the verdict of the re-appeal. Subsequently the Chief of the Central Jakarta District Court issued Declaration No. 079/2007/EKS dated 5 October 2007 which granted APT’s request and ordered the Registrar of the Central Jakarta District Court to take over the shares of APT at the domicily of the Company and its Board of Directors.
Sita Eksekusi telah dilaksanakan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Oktober 2007 telah mengeluarkan Penetapan Nomor Daft. No. 079/2007/EKS yang menetapkan antara lain:
The take over had been carried out by the Executors of the Central Jakarta District Court, the South Jakarta District Court and the Chief of the Central Jakarta District Court on 10 October 2007 through declaration No.079/2007/EKS, which stated among others:
•
•
Menyatakan bahwa pelaksanaan eksekusi perkara atas putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung-RI tanggal 20 Februari 2007 No. 240/PK/PDT/2006 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 079/2007/EKS, tidak dapat dilaksanakan (Non Executable).
The re-appeal verdict of Supreme Court No. 240PK/PDT/2006 dated on 20 February 2007 under registration No. 079/2007/EKS at Jakarta Distric Court, is Non Executable.
Terhadap tuduhan tindak pidana penggelapan saham maka pada tanggal 14 Mei 2004 melalui surat No. POL: S.Tap/37a/V/2004, Mabes POLRI telah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan karena alasan tindak pidana penggelapan dan penipuan saham yang dipersangkakan kepada Direksi Perusahaan bukan merupakan tindak pidana.
Meanwhile in connection with the committing of illegal transfer of shares, the, on 14 May 2004 by the Decision Letter No. POL: S.Tap/37a/V/2004, the Jakarta Police Headquarters has suspended the investigation on such case vide letter which involved the Company’s Board of Directors.
Demikian pula dengan tuduhan tindak pidana pemalsuan surat dan atau penggunaan surat palsu maka pada tanggal 12 Mei 2006 melalui surat No. POL. B/155N/2006/Dit II Eksus, Mabes POLRI telah menyatakan bahwa kasus tersebut tidak dapat dilanjutkan penyidikannya karena tidak ditemukan unsur-unsur tindak pidana membuat surat palsu dan menggunakan surat palsu sebagaimana dipersangkakan
Pursuant to letter No. POL. B/155N/2006/Dit II Eksus, dated 12 May 2006 Jakarta Police Headquarters has declared that the investigation has been discontinued with regard to the criminal lawsuits agains the Company for using false documents as there is no evidence leading to the allegations.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/51
Exhibit E/51
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23.
CONTINGENCY (Continued)
Perkembangan Kasus – OM melawan Perusahaan
Case Progress – OM against the Company
Pada tanggal 2 Juni 2004, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Putusan terhadap Provisi yang diajukan oleh OM, yang pada pokoknya mengabulkan sebagian provisi OM yang antara lain menyatakan bahwa:
On 2 June 2004, the Panel of Judges of the Central Jakarta District Court issued the verdict to the Provision filed by OM, which partly granted the provision, among others:
1. Mengabulkan permohonan provisi OM untuk sebagian.
1. Accepted the injuction claim requested by OM.
2 Memerintahkan Perusahaan untuk tidak melakukan perbuatan hukum, termasuk tetapi tidak terbatas baik secara langsung atau tidak langsung menawarkan, memindahkan, mengalihkan dan menjaminkan atas saham-saham OM.
2. Ordered the Company not to perform any legal act, not limited to offering, including but substituting, transferring and pledging of any OM’s shares directly or indirectly
Putusan provisi tersebut harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi Negeri DKI Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2004 telah menolak memberikan izin pelaksanaan putusan provisi yang digunakan OM tersebut di atas.
Such an injuction claim must be approved by the Head of Jakarta High Court. In connection with such matter, the Head of Jakarta High Court on 5 August 2004 had rejected the request to implement the injuction as stating above.
Pada tanggal 9 November 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya mengabulkan sebagian gugatan OM. Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas putusan tersebut pada tanggal 27 Desember 2004.
On 9 November 2004, the Central Jakarta District Court had issued a verdict which partly granted the claim of OM. The Company appealed to the Jakarta High Court on 27 December 2004 against the Central Jakarta District Court’s decision.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menerima Banding yang diajukan oleh Perusahaan melalui putusan tanggal 23 Maret 2005 No. 60/PDT/2005/ PT.DKI Jo No. 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST. yang antara lain menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi:
The Jakarta High Court received an appeal lodged by the Company through decision No. 60/PDT/2005/PT.DKI Jo No. 517/PDT.G/2003/ PN.JKT.PST dated 23 March 2005, which stated among others, that the High Court:
1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Perusahaan dan beberapa pembanding lainnya.
1. Accepted appeal filed by the Company and other parties involved.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 9 November 2004 No. 517/Pdt.G/2003/ PN.JKT.PST.
2. Overturned the decision of Central Jakarta District Court dated 9 November 2004 No. 517/ Pdt.G/2003/ PN.JKT.PST
Pengadilan Tinggi menyatakan:
The High Court stated among others:
-
Dalam pokok perkara, menolak gugatan OM untuk seluruhnya
-
On the case mentioned above, stated to reject OM’s claim entirely
-
Dalam provisi, menolak gugatan provisi Penggugat atau Terbanding (OM) seluruhnya.
-
In provision, stated to reject the provision claim of the Plaintiff / Appellee entirely.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/52
Exhibit E/52
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23.
CONTINGENCY (Continued)
Pada tanggal 23 Mei 2005, OM mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut.
On 23 May 2005, OM had filed a counter appeal to the Supreme Court based on the verdict of Jakarta High Court.
MA melalui putusan No. 1478K/PDT/2005 tertanggal 27 Oktober 2005 menolak permohonan kasasi OM dengan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.60/PDT/PT.DKI tanggal 23 Maret 2005.
Pursuant to the Supreme Court ruling No. 1478K/PDT/ 2005 dated 27 October 2005, it has rejected the appeal request sumitted by OM and stengthen the decision of appeal court of DKI Jakarta No.60/PDT/PT.DKI dated 23 March 2005.
OM mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada MA atas putusan MA dalam tingkat Kasasi No. 1478K/PDT/2005 tertanggal 27 Oktober 2005, yang telah menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 60/Pdt/2005/PT.DKI tanggal 23 Maret 2005.
OM has appealed against the Supreme Court ruling favouring BFI of 27 October 2005 No. 1478K/PDT/2005 which upheld the decision of the High Court of Jakarta No. 60/Pdt/2005/PT.DKI dated 23 March 2005.
Mahkamah Agung RI melalui Putusan No. 115PK/PDT/2007 tanggal 19 Juli 2007 menyatakan menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali, PT Ongko Multicorpora.
Central Jakarta District Court which stated the decision of the Supreme Court No. 115PK/PDT/2007 dated 19 July 2007, stated that the Supreme Court Rejected appeal filed by Ongko Multicorpora.
Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM tersebut disebabkan oleh eksekusi gadai saham yang dijadikan jaminan atas hutang-hutang perusahaan Ongko Group yang telah jatuh tempo dan tidak dibayar, serta pengalihan saham yang dilakukan oleh Perusahaan berdasarkan “Pledge of Shares Agreement”, Surat Persetujuan Mengalihkan (Consent to Transfer), Surat Kuasa Menjual Yang Tidak Dapat Dibatalkan (Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares), hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 yang telah disetujui oleh APT dan OM, dan Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 dalam rangka restrukturisasi pinjaman Perusahaan yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 19 Desember 2000. Untuk itu manajemen berpendapat, kasus-kasus tersebut tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan.
The above lawsuit and/or charges filed by APT and OM is in relation to pledge of shares which had been pledged as collaterals to guarantee the payable of Ongko Group which had been overdue and had not been settled in accordance with the Pledge of Shares Agreement, Letter of Consent to Transfer, Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares, resolutions of Extraordinary General Meetings of Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000 that have been approved by APT and OM and the Settlement Agreement dated 7 December 2000 which was ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000. As such management is of the opinion that the above cases will not impact on the Company’s operations.
24. KONDISI EKONOMI Operasi Perusahaan dapat terpengaruhi oleh ketidakpastian masa depan kondisi ekonomi di Indonesia yang dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai mata uang, tingginya suku bunga pinjaman komersial, ketatnya likuiditas keuangan dan penurunan tingkat kualitas portofolio Perseroan, yang dapat memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
24.
ECONOMIC ENVIRONMENT The Company’s operations may affected by the uncertainty of future economic conditions in Indonesia that may cause volatility in currency values, high commercial borrowing cost, tight financial liquidity and decrease in the Company’s portofolio quality that affecting negatively to the economic growth.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53
Exhibit E/53
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24.
ECONOMIC ENVIRONMENT (Continued)
Penyelesaian atas ketidakstabilan kondisi ekonomi dan perkembangan ekonomi lebih lanjut tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Pemerintah telah berusaha untuk mempertahankan daya tahan sektor finansial terhadap ancaman krisis serta menjaga stabilitas di bidang fiskal dan moneter dan tetap melanjutkan kebijakan reformasi sektor keuangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor korporasi di Indonesia.
Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal and monetary policies being undertaken by the Indonesian Government, that are beyond under control of the Company. The government had tried to conserve the reliability of the financial sector against the threat of the crisis and maintain the stability in fiscal and monetary sector and conduct the reformation policy in the financial sector. These steps are may expected to be positively affecting the corporate sector in Indonesia.
Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap pendapatan dan realisasi atas portofolio piutang pembiayaan Perusahaan, termasuk dampak yang timbul dari pelanggan, kreditur, investor dan pemegang saham Perusahaan. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut.
It is not possible to determine the future effects of the economic conditions on the Company’s revenue and the realization of the Company’s financing receivables portfolio, including the effects flowing through from the Company’s customers, creditors, investors and shareholders. The accompanying financial statements do not include any adjustments relating to these uncertainties.
Pada periode enam bulan tahun 2009 dan 2008, Perusahaan membukukan masing-masing sejumlah Rp 838 miliar dan Rp 1.807 miliar pembiayaan baru (pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan). Di samping itu, manajemen Perusahaan telah dan akan terus melakukan hal-hal berikut secara berkelanjutan:
For the six months in 2009 and 2008, the Company has recorded new financing transactions amounted to Rp 838 billion and Rp 1,807 billion respectively (consumer financing and lease financing activities). Besides, the management of the Company has implemented and planning to take these following actions:
a. Menitikberatkan pada pengelolaan resiko dengan mempertahankan kualitas dari aset produktif dalam rangka meminimalisasi risiko tidak tertagihnya piutang pembiayaan Perusahaan.
a. Focusing on its risk management by maintaining the quality of its productive assets in order to minimize the uncollectibility risk of its financing receivables.
b. Mempertahankan kegiatan usaha pembiayaan mobil dan mengembangkan pembiayaan motor, melalui kantor-kantor cabang Perusahaan khususnya dengan melakukan diversifikasi portofolio pada berbagai sektor ekonomi yang produktif, khususnya yang tidak rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi, dan atau yang berpotensi bertumbuh di masa yang akan datang karena memiliki sumber daya yang belum dikelola secara baik.
b. Maintaining its car financing business activity and develop the motor vehicles financing, through its branches particularly by diversifying its portofolio over the productive financial sector, especially those which are not susceptible against the changes in the economic condition, and/or those would have future potential growth due to unoptimal exploitation of the resources.
c. Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan proses kerja, sehingga pertumbuhan portofolio tidak selalu diikuti dengan peningkatan biaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan Perusahaan.
c. Improving the efficiency of operational cost and working process, in order that increase in portofolio without followed by the increase in cost, which this improvement would increase the Company’s earnings.
d. Mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan bisnis dan operasi Perusahaan, yang membawa dampak positif pada produktivitas dan efisiensi kerja.
d. Optimalizing the used of information technology to support the Company’s business activity and operation, that positively affect the productivity and working efficiency.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/54
Exhibit E/54
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24.
ECONOMIC ENVIRONMENT (Continued)
e. Mengoptimalisasi fungsi kantor-kantor cabang Perusahaan dalam penetrasi pasar dan peningkatan pangsa pasar dan pengembangan bisnis.
e. Optimalizing the function of Company’s branches in market penetration, and expand market share and business development.
f. Mempertahankan dan memperluas hubungan dengan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank serta mencari sumber dana alternatif lainnya dalam memperoleh sumber pendanaan yang berkelanjutan dalam mendukung usaha Perusahaan.
f.
25. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI
Maintaining and improving its relationship with the banking and other non-bank financial institutions and explore alternative funding in order to obtain continuous funding to support its business activity.
25. IMPLEMENTATION OF QUASI REORGANIZATION
Perusahaan melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2003 dengan berdasarkan pada PSAK No. 51 (1998), “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” dan telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Mei 2003. Kuasi-reorganisasi ini telah disampaikan kepada BAPEPAM-LK melalui Keterbukaan Informasi tanggal 21 April 2003.
The Company implemented quasi-reorganization as of 1 January 2003 based on PSAK No. 51 (1998), “Accounting for Quasi-Reorganization” as approved by the shareholders in their extraordinary shareholders’ meeting dated 20 May 2003. The implementation of this quasi-reorganization has been informed to BAPEPAMLK through the Disclosure of Information on 21 April 2003.
Posisi data keuangan Perusahaan sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2003 adalah seperti di bawah ini:
The financial position of the Company before and after quasi-reorganization as of 1 January 2003 is shown below:
Sebelum kuasireorganisasi/ Before quasireorganization
Setelah kuasireorganisasi/ After quasireorganization
JUMLAH ASET
934.721.003.340
934.721.003.340
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN
441.958.175.921
441.958.175.921
LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 673.779.299 saham 336.889.649.500 336.889.649.500 Tambahan modal disetor – agio saham 779.723.109.500 155.873.177.919 Akumulasi defisit ( 623.849.931.581 ) -
SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital - Rp 500 par value per share Authorized - 1,000,000,000 shares Issued and fully paid 673,779,299 shares Paid in capital in excess of par value Accumulated deficit
Ekuitas – Bersih
492.762.827.419
492.762.827.419
Shareholders’ Equity - Net
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Exhibit E/55 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. SUBSEQUENT EVENT
a. Dalam rangka realisasi pembelian kembali (buy back) Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 sejumlah nominal Rp 1 miliar pada tanggal 4 Mei 2009, Perusahaan telah menginformasikan perubahan maksud pembelian kembali Obligasi tersebut dari untuk tujuan disimpan menjadi untuk pelunasan sebagian Obligasi. Untuk itu Perusahaan telah melakukan pengkreditan Obligasi sejumlah nominal Rp 1 miliar tersebut ke rekening escrow KSEI pada tanggal 17 Juli 2009.
a. In relating to the buy back of Obligasi BFI Finance Indonesia Year 2007 amounted Rp 1 billion on 4 May 2009, the Company has informed the change of the buy back intention from investment purpose to become partial bonds prepayment. As such, the Company has credited the bond amounted Rp 1 billion to the KSEI escrow account on 17 July 2009.
b. Pada tanggal 17 Juli 2009, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 sejumlah nominal Rp.23.500.000.000. Seluruh Obligasi yang telah dibeli kembali tersebut digunakan untuk pelunasan lebih awal, sehingga jumlah Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 yang masih tercatat pada tanggal 17 Juli 2009 turun menjadi sejumlah Rp 105.500.000.000.
b. On 17 July 2009, the Company conducted a buy back of its Obligasi BFI Finance Indonesia Year 2007 with total value amounted to Rp 23,500,000,000. All of the bond buy back was applied for bonds prepayment. Thus as of 17 July 2009 the outstanding of Obligasi BFI Finance Indonesia Year 2007 reduced to Rp 105,500,000,000.
c. PT Moody’s Indonesia telah menarik peringkat Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 pada tanggal 20 Juli 2009 dengan alasan bisnis karena penutupan kantornya di Indonesia.
c. On 20 July 2009, PT Moody’s Indonesia has withdrawn BFI Finance’s Bond rating for business reason following their office closure in Indonesia.
d. Untuk memenuhi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 dan Peraturan Bapepam-LK No.IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan ulang atas Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO), dengan peringkat idA(Single A Minus; Stable Outlook) terhadap Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 sejumlah Rp 130 miliar untuk periode 10 Juli 2009 sampai dengan 16 Agustus 2009.
d. To Comply with the regulation on the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds BFI Finance Indonesia Year 2007 and Bapepam-LK regulation No.IX.C.11 with the decision letter No. KEP-135/BL/2006 dated 14 December 2006 regarding rating of the debt instrument, the Company has obtained rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO),. which assign rating idA- (Single A Minus; Stable Outlook) to Obligasi BFI Finance Indonesia Year 2007 amounted to Rp 130 billion for period of 10 July 2009 to 16 August 2009.
27. REKLASIFIKASI AKUN Sebagian dari Aset lain-lain sebesar Rp 18.359.092.463 pada laporan keuangan tahun 2008 telah direklasifikasikan ke piutang derivatif agar sesuai dengan penyajian dalam laporan keuangan tahun 2009.
27. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT A part of Other Assets amounting to Rp 18,359,092,463 in 2008 financial statements have been classified to derivatives receivable to conform the presentation in 2009 financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/56 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. STANDAR AKUNTANSI BARU
Exhibit E/56 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. NEW ACCOUNTING STANDARD
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants have issued the following revised accounting standards:
PSAK No. 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).
PSAK No. 50 (Revised 2006) – Financial Instrument: Presentation and Disclosure (applicable to financial reports with period beginning on or after 1 January 2009).
PSAK No. 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).
PSAK No. 55 (Revised 2006) – Financial Instrument: Recognition and Measurement (applicable to financial reports with period beginning on or after 1 January 2009).
Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/2008 sehingga PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.
On 30 December 2008, DSAK-IAI has announced the postponement of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) for a year through its letter No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008. Therefore, both SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
The Company is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements.