PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2007 dan 2006
FINANCIAL STATEMENTS For The Six Months Period Ended 30 June 2007 and 2006
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2007 DAN 2006
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2007 AND 2006
Daftar Isi
Table of Contents
Ekshibit/ Exhibit Directors’ Statement
Pernyataan Direksi Neraca
A
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
B
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
D
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to the Financial Statements
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit A
Ekshibit A
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2007
Catatan/ Notes
2006 ASSETS
AKT I VA KAS DAN SETARA KAS PENANAMAN NETO SEWA GUNA USAHA Piutang sewa guna usaha Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui Simpanan jaminan
116.358.582.951
337.396.068.960 221.341.997.553
2c,3,7 2d,f,4
19.161.282.370
CASH AND CASH EQUIVALENTS
312.979.376.277 215.450.558.252
NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES Lease contract receivables Residual value
Penyisihan piutang ragu-ragu
(49.308.625.473) (221.341.997.553) 288.087.443.487 (18.070.942.360)
(46.744.072.297) (215.450.558.252) 266.235.303.980 (24.428.142.823)
Allowance for doubtful accounts
Bersih
270.016.501.127
241.807.161.157
Net
1.149.500.426.199
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Third parties
11.937.078.534
2.593.323.710
Related parties
(244.295.900.949) 907.797.848.960 (26.984.335.825)
Unearned consumer financing income
Penyisihan piutang ragu-ragu
(367.648.015.969) 1.456.632.242.933 (43.057.997.971)
Bersih
1.413.574.244.962
880.813.513.135
Net
41.509.544.863
DEFERRED TAX ASSETS - Net
58.669.276.295 (32.597.472.695)
PROPERTY AND EQUIPMENT Cos t Accumulated depreciation
26.071.803.600
Net book value
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
1.812.343.180.368
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih
27.162.978.638
AKTIVA TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
70.048.011.161 (33.269.261.076)
Nilai buku
36.778.750.085
2d,e,g,5,7
2p, 9 2j,6,7
Unearned lease income Security deposits
Allowance for doubtful accounts
AKTIVA LAIN-LAIN Biaya dibayar di muka Pinjaman kepada karyawan Deposito kas yang terbatas penggunaannya Lain-lain
20.052.465.943 5.821.968.615
2i
6.739.960.021 4.592.452.969
OTHER ASSETS Prepaid expenses Loans to employees
34.004.928.169 4.975.944.215
2c,3,7,21
887.907.643 4.014.444.553
Restricted cash deposits Others
Jumlah Aktiva Lain-lain
64.855.306.942
16.234.765.186
Total Other Assets
1.928.746.364.705
1.225.598.070.311
TOTAL ASSETS
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to the financial statements are an integral part of the financial statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit A/2
Ekshibit A/2
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2007
Catatan/ Notes
2006 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman yang diterima Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang dividen Hutang lain-lain
726.246.545.997 24.135.406.679 37.226.514.314 155.993.768 47.592.423.615
Jumlah Kewajiban
835.356.884.373
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 760.339.281 saham pada tahun 2007 dan 2006 Tambahan modal disetor - agio saham Saldo laba
380.169.640.500 357.905.936.919 355.313.902.913
2n,7,21 2p,9 2k,10,17 16 2f,g
1,8,11 8,11
207.221.055.670 5.169.840.761 27.154.820.848 109.627.113 27.959.138.022
LIABILITIES Fund borrowings Taxes payable Accrued expenses Dividends payable Other payables
267.614.482.414
Total Liabilities
380.169.640.500 357.905.936.919 219.908.010.478
SHAREHOLDERS' EQUITY Share capital - Rp 500 par value share Authorized - 1,000,000,000 shares Issued and fully paid 760,339,281 shares in 2007 and 2006 Capital paid-in excess of par value Retained earnings
Ekuitas - Bersih
1.093.389.480.332
957.983.587.897
Shareholders' Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.928.746.364.705
1.225.598.070.311
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to the financial statements are an integral part of the financial statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit B
Ekshibit B
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF INCOME For The Six Months Period Ended 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2007
Catatan/ Notes
2006
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa guna usaha Pendapatan selisih premi asuransi Bunga Lain-lain
172.233.061.630 26.685.634.254 17.059.974.746 2.684.810.650 27.621.706.886
2e,g,l 2f,l 14 12 14
115.659.612.920 29.013.696.168 11.467.661.614 1.054.596.201 18.285.898.283
REVENUES Consumer financing income Lease income Gain from excess insurance premiums Interest income Others
Jumlah Pendapatan
246.285.188.166
175.481.465.186
Total Revenues
59.525.850.296 15.020.284.934 9.600.000.000 (1.322.017.382)
EXPENSES General and administrative Financing cost Provision for doubtful accounts Loss (Gain) on foreign exchange - Net
BEBAN Umum dan administrasi Keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu Rugi (Laba) selisih kurs - bersih
76.066.324.375 38.208.049.223 10.000.000.000 (362.532.213)
2k,l,6,15,17 2l,n,13 2d,g,4,5
Jumlah Beban
123.911.841.385
82.824.117.848
Total Expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
122.373.346.781
92.657.347.338
PROFIT BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Periode berjalan Tangguhan
38.589.012.039 (2.694.530.609)
27.506.362.160
INCOME TAX EXPENSE Current period Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
35.894.481.430
27.506.362.160
Total Income Tax Expense
65.150.985.178
NET PROFIT BEFORE EXTRAORDINARY ITEM
3.790.865.155
EXTRAORDINARY ITEM Gain on restructuring of borrowing net of tax effects
68.941.850.333
NET PROFIT
LABA BERSIH SEBELUM POS LUAR BIASA POS LUAR BIASA Laba dari restrukturisasi pinjaman bersih setelah pajak terkait LABA BERSIH
2p,9
86.478.865.351
3.790.865.065 90.269.730.416
Laba per saham dilusian
EARNING PER SHARE
2r,18
LABA PER SAHAM Laba bersih Laba per saham dasar
7,9,11
119
92
119
91
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Net profit Basic earning per share Diluted earning per share
The accompanying notes to the financial statements are an integral part of the financial statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit C
Ekshibit C
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Enam Bulan yang berakhir pada Tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2006 Penambahan modal saham dari konversi obligasi wajib konversi Dividen kas Laba bersih periode berjalan
Modal sahamditempatkan dan disetor penuh/ Share capitalissued and fully paid
Tambahan modal disetoragio saham/ Capital paid in excess of par value
370.975.107.500
314.985.469.919
9.194.533.000
42.920.467.000
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
For The Six Months Period Ended 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba / Retained earnings
177.213.072.125
-
Ekuitas Bersih/ Total Shareholders' equity Net
Catatan / Notes
Balance as of 1 January 2006
863.173.649.544
52.115.000.000
8,11 16
Additional share capital from conversion of mandatory convertible bonds Cash dividends
-
-
(26.246.911.980)
(26.246.911.980)
-
-
68.941.850.333
68.941.850.333
Net income for current period
Saldo pada tanggal 30 Juni 2006
380.169.640.500
357.905.936.919
219.908.010.478
957.983.587.897
Balance as of 30 June 2006
Saldo pada tanggal 1 Januari 2007
380.169.640.500
357.905.936.919
313.926.384.872
1.052.001.962.291
Balance as of 1 January 2007
Dividen kas Laba bersih periode berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2007
-
-
(48.882.212.375)
(48.882.212.375)
-
-
90.269.730.416
90.269.730.416
355.313.902.913
1.093.389.480.332
380.169.640.500
357.905.936.919
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
16
Cash dividends Net income for current period Balance as of 30 June 2007
The accompanying notes to the financial statements are an integral part of the financial statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit D
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari transaksi pembiayaan Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan bersih dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran Pajak PPh pasal 25 Pembayaran untuk transaksi pembiayaan baru Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Exhibit D
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Six Months Period Ended 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2006
957.273.723.018 2.565.849.169 50.109.417.893 (78.983.889.207) (17.033.632.326) (1.088.337.439.334)
703.079.074.951 1.087.692.272 35.286.081.681 (57.182.305.756) (605.875.211.156)
(174.405.970.787)
76.395.331.992
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collection from financing transactions Interest income Net proceeds from other operating activities Payment for general and administrative expenses Payment for tax art 25 Disbursements for new financing transactions Net cash provided by (used in) operating activities
248.210.000 (7.961.574.493)
242.450.000 (5.805.349.515)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisitions of property and equipment
(7.713.364.493)
(5.562.899.515)
Net cash used in investing activities
548.044.036.592 90.582.822.897
50.000.000.000 134.434.762.391
(38.644.162.622) (111.746.875.109) (194.532.417.233) (48.829.489.685)
(16.692.226.913) (74.411.220.044) (164.706.866.199) (21.487.406.940)
(29.613.669.545)
191.031.964
215.260.245.295
(92.671.925.741)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Fund borrowings True sale and transfer of receivables Payments of: Interest expense Fund borrowings Installment True sale and transfer of receivables Cash dividend Restricted cash deposits for borrowings repayment Net cash (used in) provided by financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
33.140.910.015
(21.839.493.264)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
83.645.941.434
41.005.877.811
CASH AND CASH EQUIIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Pinjaman yang diterima Penjualan dan pengalihan piutang Pembayaran atas: Beban bunga Pinjaman yang diterima Angsuran atas penjualan dan pengalihan piutang Dividen kas Deposito kas yang terbatas pengunaannya untuk pelunasan pinjaman Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS DALAM MATA UANG ASING
(428.268.498)
(5.102.177)
NET EFFECT OF CHANGES IN FOREIGN EXCHANGE RATES ON FOREIGN CURRENCY CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
116.358.582.951
19.161.282.370
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to the financial statements are an integral part of the financial statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E
Ekshibit E
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan
1.
GENERAL a.
Company’s Establishment
PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 57. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman) dalam Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102, Tambahan No. 1390 tanggal 21 Desember 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., No. 116 tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-03668. HT.01.04. TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35, Tambahan No. 4195 tanggal 30 April 2002.
PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established on 7 April 1982 based on Notarial Deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights (formerly known as the Ministry of Justice) in its Decision Letter No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in Supplement No. 1390 of State Gazette No. 102 dated 21 December 1982. The Articles of Association has been amended from time to time, most recently by the Notarial Deed No. 116 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute notary of Sutjipto, S.H., concerning the change of the Company’s name from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to PT BFI Finance Indonesia Tbk. This latest amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 dated 24 July 2001 and was published in Supplement No. 4195 of State Gazette No. 35 dated 30 April 2002.
Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 493/ KMK.013/1990 tanggal 23 April 1990.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Ministry of Finance based in its Decision Letter No. 493/KMK.013/1990 dated 23 April 1990.
Pada tanggal 20 Pebruari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen ijin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Dengan adanya amandemen ini, ijin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk akan berlaku untuk PT BFI Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan dari Badan Regulator (dalam hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 tanggal 24 Juli 2001) tersebut di atas.
On 20 February 2006, the Ministry of Finance of Republic of Indonesia has amended Company’s license through its decision letter No. KEP-038/KM.5/2006. With this amendment, the previous licence granted for PT Bunas Finance Indonesia Tbk would be applied for PT BFI Finance Indonesia Tbk, retroactively since the approval of the Regulatory Body (which is the Ministry of Justice and Human Right in its decision letter No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 dated 24 July 2001) as mentioned above.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/2
Ekshibit E/2
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued) a.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises financing activities in the form of funds or capital goods covering the following areas:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Anjak piutang Usaha kartu kredit
Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Perusahaan berlokasi di Menara Kebon Sirih, Lantai 25, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta, dan mempunyai 45 kantor cabang yang berlokasi, antara lain, di Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makassar dan Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982. b.
Company’s Establishment (Continued)
Penawaran Perusahaan Perusahaan
Umum dan Kebijakan yang Mempengaruhi Efek
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 2.125.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran sejumlah Rp 5.750 per saham. Pada tahun 1993, Perusahaan melakukan penawaran tambahan sejumlah 8.500.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama melalui bursa efek di Indonesia. Seluruh saham Perusahaan telah terdaftar pada bursa efek di Indonesia.
Leasing Consumer financing Factoring of accounts receivable Credit card
Currently, the Company is engaged in leasing and consumer financing activities. The Company’s registered office is located at th the Menara Kebon Sirih, 25 Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta and has 45 branches which are located in, among others, Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makassar and Tangerang. The Company started its commercial operations in 1982. b.
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital In 1990, the Company made a public offering of its 2,125,000 shares with a nominal value of Rp 1,000 per share through the stock exchanges in Indonesia at the offering price of Rp 5,750 per share. In 1993, the Company listed an additional of 8,500,000 shares with the same nominal value per share through the stock exchanges in Indonesia. All of the Company’s outstanding shares are listed in the stock exchanges in Indonesia.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/3
Ekshibit E/3
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) b.
Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued) b.
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)
Pada tanggal 8 April 1993, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar satu (1) saham baru untuk sepuluh (10) saham yang dimiliki, sejumlah 1.062.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada tanggal yang sama, para pemegang saham juga menyetujui untuk menerbitkan saham bonus dengan dasar tujuh belas (17) saham baru untuk setiap dua puluh (20) saham yang dimiliki, sejumlah 9.934.668 saham dengan nilai nominal yang sama. Pada tanggal 22 Januari 1994, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar satu (1) saham baru untuk tiga (3) saham yang dimiliki, sejumlah 7.207.390 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.
On 8 April 1993, the shareholders agreed to distribute share dividends on the basis of one (1) new share for every ten (10) shares held totaling 1,062,500 shares with a nominal value of Rp 1,000 per share. On the same date, the shareholders also agreed to issue bonus shares on the basis of seventeen (17) new shares for every twenty (20) shares held totaling 9,934,668 shares with the same nominal value. On 22 January 1994, the shareholders agreed to distribute share dividends on the basis of one (1) new share for every three (3) shares held totaling 7,207,390 shares with a nominal value of Rp 1,000 per share.
Berdasarkan suratnya No. S-639/PM/1994 tanggal 18 April 1994, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) menyatakan efektifnya penawaran umum terbatas pertama (I) Perusahaan sejumlah 28.829.558 saham dengan harga penawaran sejumlah Rp 1.500 per saham dimana setiap satu (1) saham yang dimiliki berhak atas satu (1) saham baru. Selanjutnya, berdasarkan suratnya No. S-71/PM/1997 bertanggal 17 Januari 1997, BAPEPAM menyatakan efektifnya penawaran umum terbatas kedua (II) Perusahaan sejumlah 115.318.232 saham dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham dimana setiap satu (1) saham yang dimiliki berhak atas dua (2) saham baru.
The Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its letter No. S-639/PM/1994 dated 18 April 1994 approved the first rights issue of the Company’s shares on a one (1) for one (1) basis totaling 28,829,558 shares at an offer price of Rp 1,500 per share. Further, in its letter No. S-71/PM/1997 dated 17 January 1997, BAPEPAM approved the second rights issue of the Company’s shares on the basis of two (2) new shares for every one (1) shares held totaling 115,318,232 shares at an offering price of Rp 1,000 per share.
Pada tanggal 17 Juni 1997, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham, dimana hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah modal saham Perusahaan dari 172.977.348 saham menjadi 345.954.696 saham.
On 17 June 1997, the shareholders agreed to change the nominal value per share from Rp 1,000 to Rp 500, which caused the increase in number of the Company’s share capital from 172,977,348 shares to 345,954,696 shares.
Dalam rangka restrukturisasi hutang, pemegang saham dalam Rapat Umum Luar Biasa para Pemegang Saham tanggal 27 Januari 2000 menyetujui penerbitan Mandatory Convertible Bonds atau obligasi wajib konversi (MCB) yang wajib dikonversikan ke sejumlah 414.384.585 saham perusahaan.
Relating to debt restructuring, the shareholders in Extraordinary General Meeting of Shareholders on 27 January 2000 had agreed to issue the Mandatory Convertible Bonds (MCB) converted into 414.384.585 Company’s shares.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/4
Ekshibit E/4
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) b.
Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued) b.
Sampai dengan tahun 2005, jumlah Obligasi Wajib Konversi yang telah di konversi menjadi saham adalah 395.995.519 saham baru. Selama tahun 2006, pemegang Obligasi Wajib Konversi telah melakukan konversi menjadi 18.389.066 saham, dengan demikian seluruh MCB telah dikonversi menjadi saham dengan total 414.384.585 saham sehingga jumlah modal saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sejumlah 760.339.281 saham (lihat Catatan 8 dan 11). c.
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
Pada tanggal 30 Juni 2007, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/Board of Commissioners 1. Johanes Sutrisno
- Presiden Komisaris (Independen) / President Commissioner (Independent) 2. Rudy Capelle - Komisaris (Independen)/ Commissioner (Independent) 3. Alfonso Napitupulu - Komisaris (Independen)/ Commissioner (Independent)
Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued) Up to 2005 MCB holders have converted their MCB into 395,995,519 Company’s new shares. During 2006, MCB holders have also converted their MCB into 18,389,066 Company’s new shares, by then all of MCB has been converted into ordinary shares amounted to 414,384,585 shares resulting a totaled of outstanding number of the Companys’ share capital as of 30 June 2007 amounting to 760,339,281 shares (see Notes 8 and 11).
c.
Employees, Boards of Commissioners and Directors As of 30 June 2007, the members of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows: Direksi/ Directors 1. Francis Lay Sioe Ho - Presiden Direktur President Director 2. Yan Peter Wangkar - Direktur/Director 3. Cornellius Henry Kho - Direktur/Director
Gaji dan imbalan kompensasi lainnya yang diberikan kepada direksi dan komisaris Perusahaan sejumlah Rp 4.130.305.308 dan Rp 3.901.594.834 masing-masing untuk periode enam bulan pada tahun 2007 dan 2006.
Salaries and other compensation benefits of the Company’s directors and commissioners totaled Rp 4,130,305,308 and Rp 3,901,594,834 for the six months period in 2007 and 2006, respectively.
Perusahaan mempunyai 1.105 dan 869 pegawai tetap masing-masing pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 (tidak diaudit).
As of 30 June 2007 and 2006, the Company has a total of 1,105 and 869 permanent employees (unaudited), respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/5
Ekshibit E/5
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
b.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Financial Statements
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
The accompanying financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS/PSAK) and regulation issued by the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No.VIII.G.7 regarding the Financial Statements Presentation.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk tagihan atau kewajiban derivatif, yang disajikan sebesar nilai wajar, dan penyertaan saham yang dicatat menggunakan metode ekuitas. Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative receivables or payables, which are stated at their fair values, and investment in shares which are accounted for using the equity method. These financial statements are prepared using the accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.
Penyertaan Saham Penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% (perusahaan asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas (equity method), dimana biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba (rugi) bersih Perusahaan dan dividen kas yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
b.
Investment in Shares Investments in which the Company has an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% (associated companies) are accounted for using the equity method whereby the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/6
Ekshibit E/6
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
c.
Penyertaan Saham (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Investment in Shares (Continued)
Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Bunas Multi Finance (BMF) dengan persentase pemilikan sebesar 20%. Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa, yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., No. 115 tanggal 27 Juni 2001, para pemegang saham telah memberikan persetujuan untuk melakukan divestasi penyertaan Perusahaan pada BMF. Namun demikian divestasi belum dapat dilaksanakan karena belum ada persetujuan pemegang saham mayoritas BMF. Sejak tahun 1998, karena bagian perusahaan atas rugi bersih BMF telah melebihi nilai tercatat pernyertaannya, oleh karena itu menjadi nihil dan sejak itu perusahaan tidak lagi mengharapkan adanya pemulihan dari penyertaan tersebut.
Investment in shares represents the cost of the Company’s 20% - equity investment in PT Bunas Multi Finance (BMF). Based on the shareholders’ extraordinary general meeting which was covered by Notarial Deed No. 115 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute notary of Sutjipto, S.H., the shareholders have given their approval to divest the Company’s investment in BMF. Nevertheless, the divestment can not be executed since there’s been no approval from the majority shareholder of BMF. Since 1998, the Company’s share in the net losses of BMF exceeded the carrying value of the related investments, thus the investment was written down to zero, and since then, the Company does not expect any recoveries from the said investment.
Pada tanggal 15 Pebruari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Pengumuman No. Peng-197/MK.5/2006 telah membekukan seluruh kegiatan operasional BMF. Namun demikian, Perusahaan tidak mempunyai hubungan usaha maupun memberikan garansi apapun terhadap BMF.
On 15 February 2006, the Ministry of Finance of Republic of Indonesia has suspended all the operational activity of BMF, an associated company which was stated on announcement letter No. Peng197/MK.5/2006. Nevertheless the Company has no businness linkage nor made any guarantee for the suspended company.
Kas dan Setara Kas
c.
Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits and other short-term investments with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and not restricted.
Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu kurang dari tiga bulan.
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of less than three months.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/7
Ekshibit E/7
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun. e.
f.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
yang
Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is determined based on a periodic review of the status of individual receivable accounts at the end of year.
e.
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
In the ordinary course of business, the Company has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under SFAS/PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berkenaan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan, yaitu piutang pembiayaan konsumen dan pendapatan pembiayaan konsumen.
The extent of transactions with related parties relate to some accounts in the financial statements, including consumer financing receivables and consumer financing income.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang bersangkutan.
All significant transactions with related parties, whether conducted or not under similar terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the related notes herein.
Akuntansi untuk Sewa Guna Usaha
f.
Accounting for Leases
Perusahaan mencatat transaksi sewa guna usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, yang mengatur kriteria perlakuan akuntansi untuk transaksi sewa guna usaha. Sesuai dengan PSAK tersebut, suatu transaksi sewa guna usaha yang memenuhi semua kriteria berikut digolongkan sebagai sewa guna usaha pembiayaan (direct financing lease method):
The Company accounts for its lease transactions following the provisions of SFAS/PSAK No. 30, “Accounting for Leases” which set forth the criteria for accounting treatment of lease transactions. Under this SFAS/PSAK, lease transactions meeting all the following criteria are to be reported using the direct financing lease method:
1.
1.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the lease agreement.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/8
Ekshibit E/8
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f.
Akuntansi untuk Sewa Guna Usaha (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Accounting for Leases (Continued)
2.
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, merupakan keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
2.
Total periodic payments paid by a lessee plus residual value shall fully cover the acquisition cost of leased capital goods plus interest thereon which is the lessor’s profit (full payout lease).
3.
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
3.
The lease period shall be a minimum of 2 (two) years.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method).
Lease transactions that do not meet any of the above criteria are reported using the operating lease method.
Dengan metode sewa guna usaha pembiayaan, kelebihan dari jumlah piutang sewa guna usaha dan nilai sisa yang terjamin atas biaya perolehan aktiva sewa guna usaha dicatat sebagai pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui, dan akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sewa pada tingkat pengembalian berkala yang tetap dari penanaman neto sewa guna usaha dan disajikan sebagai pengurang piutang sewa guna usaha pada neraca. Pelunasan sebelum masa sewa guna usaha berakhir dianggap sebagai pembatalan kontrak sewa guna usaha dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Under the direct financing lease method, the excess of aggregate lease rentals and guaranteed residual value over the cost of leased assets constitutes unearned lease income which will be recognized as income over the terms of the respective leases at a constant periodic rate of return on the net investment in the lease and shown as deduction from the lease contract receivables in the balance sheets. Early terminations are treated as cancellations of existing lease contracts, and the resulting gain or loss is recognized in current operations.
Simpanan jaminan merupakan nilai opsi pada saat berakhirnya kontrak sewa guna usaha.
Security deposits represent option price at the end of the lease period.
g. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen disajikan bersih setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen, Perusahaan hanya menyajikan porsi piutang yang dibiayai oleh Perusahaan setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
g.
Accounting for Consumer Financing
Consumer financing receivables are stated net of unearned consumer financing income. Consumer financing receivables under joint financing are stated net of unearned consumer financing income and allowance for doubtful accounts according to the risk portion borne by the Company.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/9
Ekshibit E/9
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen pada tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. h. Akuntansi untuk Anjak Piutang
i.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of aggregate installment payments collectible from the customers over the cost of the financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
h.
Accounting for Factoring
Perusahaan sebagai Klien
The Company as Client
Anjak piutang tanpa recourse diperlakukan sebagai penjualan piutang. Selisih antara nilai piutang alihan dengan jumlah dana yang diterima ditambah retensi diakui dan dibebankan langsung pada tahun berjalan sebagai pendapatan/kerugian atas transaksi anjak piutang.
Factoring transactions conducted on a without recourse basis are accounted for as sales of receivables. The difference between the value of transferred accounts receivable and the amount of funds received plus retention is recognized and charged directly to income/loss from factoring transactions.
Biaya Dibayar di Muka
i.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Accounting for Consumer Financing (Continued)
Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
j.
Property and Equipment Property and equipment, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/10
Ekshibit E/10
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Aktiva Tetap (Lanjutan)
Property and Equipment (Continued)
Masa manfaat/Useful lives Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
20 tahun/years 5 5 5 5
Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan proses pemilikan tanah, meliputi biaya legal, biaya pengukuran tanah, biaya notaris, pajak terkait dan biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah tersebut.
All incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisitions of land, such as legal fees, land measurement fees, notarial fees related, taxes and other expenses, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights and presented separately from the main acquisition cost of the land.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Jika ada penurunan nilai aktiva, akan diakui sebagai kerugian dalam pendapatan tahun yang bersangkutan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s income.
Aktiva tetap Perusahaan yang belum digunakan dalam operasi disajikan sebagai akun “Aktiva Lain-lain” dalam neraca.
The Company’s property and equipment which are not yet used in operations are presented under “Other Assets” in the balance sheets.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 16, “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain”, dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred; significant renewals and betterments, as explained in SFAS/PSAK No. 16, “Fixed Assets and Other Assets”, are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in income for the year.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/11
Ekshibit E/11
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Imbalan Kerja dan Dana Pensiun
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Employee Benefits and Pension Plan
Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca kerja dan pesangon pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode aktuarial berdasarkan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang- undang) dan telah sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004).
Short-term employee benefits are recognized on accrual basis. Post employment benefits and termination benefits are calculated using the actuarial method based on past services rendered by employees up to the balance sheet date in accordance with Manpower Law No. 13/2003 (the “Law) and in compliance with SFAS/PSAK 24 (Revision 2004).
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan PSAK 24 (revisi 2004) “Imbalan Kerja“ (Standar) berdasarkan retroaktif basis. Sebelum tanggal 1Januari 2005, Perusahaan telah menentukan kewajiban atas imbalan pasca kerja yang telah sesuai dengan Undang undang.
Effective on 1 January 2005, the Company adopts SFAS/PSAK 24 (Revision 2004) “Employee Benefits” (the “Standard”) on a retrospective basis. Prior to 1 January 2005, the Company has determined its post employment benefits liability in compliance with the Law.
Berdasarkan Standar tersebut, biaya yang disediakan untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ini ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial “projected unit credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui secara kumulatif bersih untuk setiap individu diakhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus (“straight-line basis”) selama sisa masa kerja karyawan yang diestimasi. Kemudian, biaya jasa masa lalu yang berasal dari pengenalan rencana imbalan pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari rencana yang ada diharuskan diamortisasi selama periode manfaat tersebut menjadi “vested”.
Under such Standard, the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Acturial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation on the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Sehubungan dengan imbalan pasca kerja, Perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Perusahaan. Iuran tahunan Perusahaan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi Perusahaan.
In relation to post employment benefits, the Company has a defined contribution plan covering certain qualified permanent employees as stipulated in Company’s pension plan regulations. The Company’s annual contribution is charged to the statement of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/12
Ekshibit E/12
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan masingmasing pada Catatan 2f dan 2g. Beban diakui pada saat terjadinya. m. Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang mewajibkan semua instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat pada kontrak lainnya) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dan diakui sebesar nilai wajar dalam neraca. PSAK ini mengatur bahwa perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang bersangkutan harus diakui sebagai laba atau rugi dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memperkenankan saling hapus hasil yang diakibatkan risiko yang dilindung nilainya selama periode lindung nilai, dan juga mewajibkan terdapatnya kebijakan-kebijakan tertulis mengenai lindung nilai, tujuan manajemen risiko entitas dan strategi untuk melaksanakan lindung nilai dan bagaimana menilai efektifitas instrumen lindung nilai dalam menutup risiko perubahan nilai wajar transaksi/saldo yang dilindungi sebagai akibat dari risiko yang dilindungi. PSAK ini juga mengatur mengenai perlakuan akuntansi untuk aktivitas lindung nilai terhadap risiko perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban yang sudah diakui, ikatan pasti yang belum diakui, fluktuasi arus kas atas transaksi yang diperkirakan akan terjadi; dan risiko valuta asing atas investasi bersih dalam kegiatan operasi di luar negeri, ikatan pasti yang belum diakui, surat berharga yang tersedia untuk dijual, atau transaksi dalam mata uang asing yang diperkirakan akan terjadi, serta pengklasifikasiannya apabila kondisi-kondisi tertentu dipenuhi.
Revenue and Expense Recognition The Company recognizes revenue on leasing and consumer financing as explained in Notes 2f and 2g. Expenses are recognized when these are incurred.
m.
Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities The Company applied SFAS/PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which requires the recognition of all derivative instruments (including embedded derivatives) as either asset or liability in the balance sheets, and measurement of such at fair value. This SFAS/PSAK also requires that changes in the fair values of the derivative instruments be recognized currently in earnings, unless specific hedges allow derivative’s gains or losses to offset the related results on the hedged items in the statements of income. This requires that an entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that receives hedge accounting treatment. This SFAS/PSAK also provides for the accounting treatment of hedge of exposure to changes in the fair value of a recognized asset or liability or an unrecognized firm commitment; variable cash flows of a forecasted transaction; and foreign currency exposure of a net investment in a foreign operation, unrecognized firm commitment, available-for-sale security, or foreigncurrency-denominated forecasted transaction, including their classifications provided certain conditions are met.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/13
Ekshibit E/13
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Akuntansi Instrumen Derivatif Aktivitas Lindung Nilai (Lanjutan)
n.
dan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m.
Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities (Continued)
Tujuan Lindung Nilai
Hedging Objective
Perusahaan mengadakan perjanjianperjanjian instrumen derivatif (swap valuta asing) untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian dari fluktuasi kurs tukar mata uang asing atas pinjaman yang diterima Perusahaan. Perusahaan tidak melakukan transaksi derivatif yang spekulatif. Instrumen derivatif yang diperkenankan mencakup kontrak forward , swap dan cross currency swap.
The Company entered into derivative instrument (foreign exchange swap) agreements to hedge the exposures that may arise from foreign currency fluctuations on the Company’s fund borrowings. The Company does not engage in any speculative derivative transaction. Authorized derivative instruments include foreign exchange forward, swap contract and cross currency swap.
Pada tanggal 30 Juni 2007 saldo atas transaksi derivatif yang dimiliki oleh perusahaan sejumlah Rp 246.848.112.000 (30 Juni 2006: Nihil).
As of 30 June 2007 the outstanding balance of derivative transaction amounted to Rp 246,848,112,000 (30 June 2006: Nil).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu nilai kurs tengah pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last published prevailing middle rate of exchange by Bank Indonesia for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs tukar yang digunakan adalah Rp 9.054 untuk US$ 1 dan Rp 73,4667 JPY ¥ 1 pada tanggal 30 Juni 2007 dan Rp 9.300 untuk US$ 1 dan Rp 80,9581 JPY ¥ 1 pada tanggal 30 Juni 2006.
The rates of exchange used were Rp 9,054 to US$ 1 and Rp 73.4667 to JPY ¥ 1 as of 30 June 2007 and Rp 9,300 to US$ 1 and Rp 80.9581 to JPY ¥ 1 as of 30 June 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/14
Ekshibit E/14
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o.
Pelaporan Segmen
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK ini mengatur petunjuk yang lebih rinci mengenai identifikasi atas segmen usaha dan segmen geografis yang dilaporkan, memperluas secara signifikan ketentuan pengungkapan yang diwajibkan atas segmen primer, dan mengatur petunjuk yang lebih rinci untuk pengalokasian pendapatan dan beban ke segmen tertentu. Informasi segmen dalam laporan keuangan ini disajikan berdasarkan pada pengklasifikasian secara umum dari jasa pembiayaan Perusahaan sebagai segmen usaha primer dan pemasaran sebagai segmen geografis. p.
Beban Pajak Penghasilan
The Company applied the provisions of SFAS/PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. This standard provides a more detailed guidance for identifying reportable business segments and geographical segments, significantly expands the obligatory disclosure requirements for primary segments, and provides a detailed guidance on allocation of revenues and expenses to a particular segment. Accordingly, the segment information in these financial statements is presented based on general classification of the financing services as the primary business segment and by marketing region as the geographical segment. p.
Perusahaan menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan sebagai konsekuensi pembayaran pajak di masa yang akan datang atas pengakuannya dalam laporan keuangan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasi. q. Penggunaan Estimasi
Segment Reporting
Income Tax Expense The Company accounts for the tax effects of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and liabilities for the expected future tax consequences of events recognized in the financial statements, including tax loss carry forwards.
q.
Use of Estimates
Nilai tercatat aktiva pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada tanggal neraca dan harus diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each balance sheet date and is reduced whenever it is determined that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of the deferred tax assets
Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan pajak telah disetujui, atau saat hasil peninjauan terhadap keberatan Perusahaan atas hasil pemeriksaan pajak telah diketahui
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, the result of appeal is determined.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/15
Ekshibit E/15
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q. Penggunaan Estimasi (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh karena ketidakpastian dalam membuat estimasi tersebut, hasil aktual yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. r.
Laba per Saham
Use of Estimates (Continued) The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.
r.
Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih periode berjalan) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yaitu sejumlah 760.339.281 dan 748.454.982 saham masing-masing untuk periode enam bulan pada tahun 2007 dan 2006.
Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit for the year attributable to ordinary shareholders (net profit for the period) by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. Weighted average number of shares outstanding amounted to 760,339,281 shares and 748,454,982 shares for the six months period in 2007 and 2006, respectively.
Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dengan efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif sehubungan dengan konversi atas obligasi wajib konversi. Laba bersih periode berjalan yang tersedia bagi pemegang saham biasa disesuaikan dengan beban bunga obligasi wajib konversi setelah dikurangi pajak yang terkait selama tahun yang bersangkutan. Jumlah saham biasa disajikan sebesar jumlah rata-rata tertimbang saham biasa ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang akan dikeluarkan sehubungan dengan konversi atas seluruh efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif menjadi saham biasa. Obligasi wajib konversi diasumsikan telah disesuaikan menjadi saham biasa sejak tanggal penerbitannya (9 Pebruari 2001). Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar berdasarkan dilusi adalah sejumlah 760.339.281 saham untuk periode enam bulan pada tahun 2007 dan 2006.
Diluted earnings per share is calculated by adjusting the net profit attributable to ordinary shareholders and the weighted average number of shares outstanding for the effects of all dilutive potential ordinary shares from conversion of MCB. Net profit for the period attributable to ordinary shareholders is adjusted by the after-tax effect of interest recognized in the year for the mandatory convertible bonds. The number of ordinary shares represents the weighted average number of ordinary shares plus the weighted average number of ordinary shares which would be issued on the conversion of all the dilutive potential ordinary shares into ordinary shares. The mandatory convertible bonds are deemed to have been converted into ordinary shares at the date of the issue of the mandatory convertible bonds (9 February 2001). Weighted average number of shares outstanding on a diluted basis amounted to 760,339,281 shares for the six months period in 2007 and 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/16
Ekshibit E/16
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
KAS DAN SETARA KAS 2007 Rp Kas
6.548.833.154
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2006 Rp 2.567.882.991
Cash on hand
Bank Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Lippo Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Bintang Manunggal PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Ina Perdana PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk Lain-lain (Saldo di bawah Rp 300 juta)
12.075.461.856 2.154.000.456 2.030.840.966 1.881.745.985 1.153.427.632 1.022.510.028 871.948.850 829.124.682 807.554.108 679.048.474 473.586.404 346.418.528 335.552.464
8.109.878.963 1.502.279.974 767.498.616 501.275.961 45.196.002 153.891.400 416.205.486 857.490.221 121.875.857 376.488.669 2.110.548 189.645.361
633.235.653
549.562.321
Cash in banks Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Lippo Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Bintang Manunggal PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Ina Perdana PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Negara IndonesiaTbk PT Bank Permata Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk Others (each below Rp 300 million)
Jumlah kas dan bank
31.843.289.240
16.161.282.370
Total cash on hand and in banks
33.400.000.000 32.200.000.000 13.300.000.000 5.213.317.500 401.976.211
3.000.000.000
Time deposits Third parties PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Sinar Mas PT Bank Ina Perdana Deutsche Bank AG PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk
84.515.293.711
3.000.000.000
Total cash equivalents
116.358.582.951
19.161.282.370
Total Cash and Cash Equivalents
Deposito berjangka Pihak ketiga PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Sinar Mas PT Bank Ina Perdana Deutsche Bank AG PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Jumlah setara kas Jumlah Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari:
Cash and cash equivalents consist of the following:
Suku bunga tahunan deposito berjangka dan deposito kas yang terbatas penggunaannya dalam mata uang Rupiah adalah masing-masing berkisar antara 4,5% sampai dengan 11% untuk periode enam bulan pada tahun 2007 dan 7,5% sampai dengan 13% untuk periode enam bulan pada tahun 2006 untuk penempatan dalam mata uang Rupiah dan 4,8% sampai dengan 5% untuk periode enam bulan pada tahun 2007 untuk penempatan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Time deposits and restricted cash deposits in Rupiah currency earn annual interest at rates ranging from 4.5% to 11% for the six months period in 2007 and 7.5% to 13% for the six months period in 2006, respectively for Rupiah balances and 4.8% to 5% for the six months period in 2007 for US Dollar balance.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/17
Ekshibit E/17
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
3.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Pada tanggal 13 Desember 2004, Bank Indonesia membekukan kegiatan operasional PT Bank Global International Tbk (Global) dan rekening Perusahaan di Global pada tanggal tersebut sebesar Rp 1.093.051.553 disajikan sebagai “Aktiva Lain-lain” di neraca. Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember 2005, Perusahaan telah menerima pengembalian sebagian dari dana mereka sejumlah Rp 286.621.067. Tidak ada penyisihan yang dicadangkan atas bagian dana yang belum tertagih tersebut, karena menurut manajemen dana tersebut akan dapat diterima kembali.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
On 13 December 2004, Bank Indonesia has suspended the operational activity of PT Bank Global International Tbk (Global) and Company’s account with Global as of that date amounted to Rp 1,093,551,553 was presented as “Other Assets” in the balance sheet. Further, as of 5 December 2005, the Company had received a part of the depositor’s fund amounted to Rp 286,621,067. According to management, no allowance are provided since a part of the depositor’s fund, including the Company’s, are under government’s guarantee. 4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES
4. PENANAMAN NETO SEWA GUNA USAHA
Berikut ini adalah rincian piutang sewa guna usaha sesuai dengan tanggal jatuh temponya pada tanggal 30 Juni 2007.
Presented below are details of the lease contract receivales, which will be collected in accordance with the due dates as of 30 June 2007.
2007 Rp Piutang sewa guna usaha Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui Simpanan jaminan
2006 Rp
337.396.068.960 221.341.997.553
312.979.376.277 215.450.558.252
Lease contract receivables Residual value
(49.308.625.473) (221.341.997.553)
(46.744.072.297) (215.450.558.252)
Unearned lease income Security deposits
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
288.087.443.487 (18.070.942.360)
266.235.303.980 (24.428.142.823)
Total Less allowance for doubtful accounts
Bersih
270.016.501.127
241.807.161.157
Net
Rincian penanaman neto sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
Jumlah/Amount Rp Telah jatuh tem po 2007 2008 2009 2010 dan sesudahnya
18.225.686.460 117.345.875.000 149.803.548.000 47.197.569.000 4.823.390.500 337.396.068.960
(past due) 2007 2008 2009 2010 and thereafter
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/18
Ekshibit E/18
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES (Continued)
4. PENANAMAN NETO SEWA GUNA USAHA (Lanjutan)
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in the balances of the related allowance for doubtful accounts are as follows:
2007 Rp
2006 Rp
Saldo awal Penam bahan penyisihan selam a tahun berjalan Penghapusan piutang
15.320.942.360
Saldo akhir
18.070.942.360
15.173.459.888
2.750.000.000 -
Beginning balance
9.600.000.000 (345.317.065)
Additional provision W rite-offs
24.428.142.823
Ending balance
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah penanaman neto sewa guna usaha sebesar 6,27% dan 9,18% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.
Percentage of the allowance for doubtful accounts on net investment in direct financing leases amounted to 6.27% and 9.18% as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
Rincian umur dari angsuran piutang sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
The detailed aging of installment portion of direct financing lease receivables are as follows:
2007 Rp
2006 Rp
2007 %
2006 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Macet
319.170.382.500
289.367.212.500
94,60
92,46
6.000.486.770 1.996.371.000 1.279.597.500 3.000.840.364 5.948.390.826
4.164.016.000 2.340.359.000 1.877.325.200 3.049.812.394 12.180.651.183
1,78 0,59 0,38 0,89 1,76
1,33 0,75 0,60 0,97 3,89
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Non accrual
Jumlah
337.396.068.960
312.979.376.277
100,00
100,00
Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa guna usaha.
The Company’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from noncollection of lease receivables.
Seluruh transaksi sewa guna usaha dilakukan dengan pihak ketiga.
All of the Company’s lease financing transactions are conducted with third parties.
Kisaran suku bunga efektif per tahun untuk saldo piutang sewa guna usaha sebagai berikut:
The range of effective interest rates per annum for lease receivables balance are as follows:
2007/2006 Saldo piutang dalam: Mata uang Rupiah
16% - 28%
Balance in : Rupiah
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/19
Ekshibit E/19
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENANAMAN NETO SEWA GUNA USAHA (Lanjutan)
4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES (Continued)
Akun ini merupakan piutang dalam Rupiah yang dikenakan bunga, yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala.
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
This account represents interest bearing receivables denominated in Rupiah arising from financing activities in the form of providing goods to end users with periodic installment payment schedule.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
5.
Angsuran piutang yang akan diterima dari pelanggan sesuai dengan tanggal jatuh temponya pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from customers in accordance with the due dates as of 30 June 2007 are as follows:
Jumlah/Amount Rp 36.954.879.800 639.244.099.349 796.581.392.210 297.710.058.441 53.789.829.102
Telah jatuh tempo 2007 2008 2009 2010 dan sesudahnya
(past due) 2007 2008 2009 2010 and thereafter
1.824.280.258.902 Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir
(
The changes in the balances of the related allowance for doubtful accounts are as follows:
2007 Rp
2006 Rp
36.574.055.048
28.458.982.071
7.250.000.000 766.057.077) ( 1.474.646.246 ) 43.057.997.971
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen sebesar 2,96% dan 2,97% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.
26.984.335.825
Beginning balance Additional provision Write-offs Ending balance
Percentage of the allowance for doubtful accounts on consumer financing receivables amounted to 2.96% and 2.97% as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/20
Ekshibit E/20
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
Rincian umur dari angsuran piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
CONSUMER (Continued)
5.
FINANCING
RECEIVABLES
The detailed aging of installment portion of consumer financing receivables are as follows:
2007 Rp
2006 Rp
2007 %
2006 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Macet
1.787.325.379.102
1.115.637.237.811
97,97
96,84
14.218.401.362 2.407.910.918 787.157.274 405.329.904 19.136.080.342
10.754.081.510 2.340.099.313 830.102.102 475.232.459 22.056.996.714
0,78 0,13 0,05 0,02 1,05
0,93 0,20 0,07 0,04 1,92
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Non accrual
Jumlah
1.824.280.258.902
1.152.093.749.909
100,00
100,00
Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Company’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from noncollection of consumer financing receivables.
Suku bunga efektif rata-rata per tahun masingmasing berkisar antara 16 % sampai dengan 29 % pada tahun 2007 dan antara 16 % sampai dengan 36 % pada tahun 2006.
Effective average interest rates per annum ranged from 16 % to 29 % in 2007 and from 16 % to 36 % in 2006, respectively.
Sebagai jaminan atas pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari pelanggan berupa Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan.
Consumer financing receivables are secured by the vehicles and the related certificates of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Selama periode enam bulan tahun 2007, Perusahaan mengalihkan piutang pembiayaan konsumen sebesar nilai pokok piutang pembiayaan konsumen sebesar nilai pokok piutang kepada PT Bank Ina Perdana dan PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk masingmasing sejumlah Rp 9.186.456.469 dan Rp 84.728.452.274. Selama periode enam bulan tahun 2006, Perusahaan mengalihkan piutang pembiayaan konsumen sebesar nilai pokok piutang kepada PT Bank Ina Perdana dan PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk masingmasing sej um l ah Rp 22. 449. 994.43 9 d an R p 68.520.158.738. Rincian dari transaksi penjualan tersebut, yang dilakukan dengan dasar “without recourse”, dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 21.
During the six months period in 2007, the Company sold portions of its consumer financing receivables at principal value to PT Bank Ina Perdana and PT Bank Bu m i p u t e r a I n d o n e s i a Tbk amounting to Rp 9,186,456,469 and R p 8 4 , 7 2 8 , 4 5 2 , 2 7 4 . During the six months period in 2006, the Company sold portions of its c o n s u m e r f i n a n c i n g receivables at principal value to PT Bank Ina Perdana and PT Bank Bumip utera I ndones ia Tbk amounting to Rp 22,449,994,439 and Rp 68,520,158,738. Details of this sale transaction, which was conducted on a “without recourse” basis, are discussed further in Note 21.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/21
Ekshibit E/21
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
5.
Piutang pembiayaan konsumen kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan Perusahaan untuk pembelian kendaraan bermotor. Perusahaan mengenakan suku bunga efektif tahunan berkisar antara 15% dan 21%.
6.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued) Consumer financing receivables from related parties represents the Company’s loans to its employees, which are used to finance the purchase of vehicles. The effective interest rates on these financing transactions with the employees ranges between 15% and 21%.
6. PROPERTY AND EQUIPMENT
AKTIVA TETAP 2007 Saldo awal/ Beginning balance Rp / Rp
Tambahan/ Additions/
Pengurangan/ Disposals/
Reklasifikasi Reclassifications
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
Saldo akhir/ Ending balance Rp / Rp
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Komputer Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Pemilikan tidak langsung Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Komputer Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Pemilikan tidak langsung Aktiva sewa guna usaha Kendaraan
Co s t Direct ownership 5.632.830.360 4.899.909.060 5.054.805.495 22.884.328.591 5.272.726.839 1.165.260.879 12.668.762.226 57.578.623.450
4.869.100.000 4.869.100.000 62.447.723.450
993.975.155 759.564.670 2.483.789.000 389.101.337 3.335.144.331 7.961.574.493
7.961.574.493
46.636.782 4.750.000 308.150.000 1.750.000 361.286.782
202.020.833 202.020.833 563.307.615
202.020.833 202.020.833
202.020.833
5.632.830.360 4.899.909.060 6.002.143.868 23.639.143.261 7.650.386.672 1.552.612.216 16.003.906.557 65.380.931.994
4.667.079.167 4.667.079.167 70.048.011.161
2.917.627.088 2.799.697.029 16.293.861.138 1.086.704.750 550.510.426
118.497.726 410.633.302 1.250.642.252 640.392.775 105.627.464
45.877.754 3.720.849 186.248.339 1.749.999
38.979.167 -
3.036.124.814 3.164.452.577 17.540.782.541 1.579.828.353 654.387.891
5.356.175.852 29.004.576.283
1.170.009.045 3.695.802.564
237.596.941
38.979.167
6.526.184.897 32.501.761.073
Jumlah Akumulasi Penyusutan
323.066.668 323.066.668 29.327.642.951
Nilai Buku
33.120.080.499
483.412.502 483.412.502 4.179.215.066
38.979.167 38.979.167 276.576.108
38.979.167
Land Building Office equipment Computer Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements Indirect ownership Leased assets Transportation equipment Total Cost Accumulated depreciation Direct ownership Building Office equipment Computer Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements Indirect ownership Leased assets Transportation equipment
767.500.003 767.500.003 33.269.261.076
Total Accumulated Depreciation
36.778.750.085
Net Book Value
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/22
Ekshibit E/22
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
6. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
2006 Saldo awal/ Beginning balance Rp / Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Komputer Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Jumlah Biaya Perolehan
5.055.108.668 4.169.055.752 3.735.828.628 20.830.792.780 10.997.332.852 820.298.546 7.597.731.246 53.206.148.472
Tambahan/ Additions/
Pengurangan/ Disposals/
Reklasifikasi Reclassifications
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
494.921.692 396.703.308 523.445.210 1.202.944.705 899.300.000 126.158.900 2.161.875.700 5.805.349.515
3.854.167 25.532.525 312.035.000 800.000 342.221.692
-
Saldo akhir/ Ending balance Rp / Rp
5.550.030.360 4.565.759.060 4.255.419.671 22.008.204.960 11.584.597.852 945.657.446 9.759.606.946 58.669.276.295
Co st Direct ownership Land Building Office equipment Computer Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements Total Cost Accumulated depreciation Direct ownership
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Komputer Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan
2.696.728.762 2.212.117.832 14.135.897.350 6.057.188.073 446.847.608 3.905.239.438 29.454.019.063
Nilai Buku
23.752.129.409
105.185.184 290.149.767 1.110.021.047 1.062.783.811 60.122.206 644.792.409 3.273.054.424
3.854.165 24.403.295 100.543.333 799.999 129.600.792
-
2.801.913.946 2.498.413.434 15.221.515.102 7.019.428.551 506.169.815 4.550.031.847 32.597.472.695
Building Office equipment Computer Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements Total Accumulated Depreciation
26.071.803.600
Net Book Value
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sejumlah Rp 4.179.215.066 dan Rp 3.273.054.424, masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 4,179,215,066 and Rp 3,273,054,424 for the six months period ended 30 June 2007 and 2006, respectively.
Pengurangan aktiva tetap untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 merupakan penjualan aktiva tetap dengan laba yang diperoleh sebagai berikut:
Deductions from property and equipment for the six months period ended 30 June 2007 and 2006 represent sales of property and equipment with the related gain as follows:
2007 Rp
2006 Rp
Nilai buku Hasil penjualan
123.689.841 248.210.000
212.620.900 242.450.000
Laba penjualan aktiva tetap
124.520.159
29.829.100
Beberapa kendaraan milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (lihat Catatan 7) dengan nilai buku sebesar Rp 248.443.321 pada tanggal 30 Juni 2006.
Net book value Proceeds Gain on sales of property and equipment
Certain transportation equipment of the Company located in Jakarta are used as collaterals for borrowings obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (see Note 7), with total net book value of the transportation equipment used as collaterals amounted to Rp 248,443,321 as of 30 June 2006.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/23
Ekshibit E/23
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Seluruh hak pemilikan atas tanah Perusahaan adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang memiliki jangka waktu hak secara legal yang berakhir antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2027. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership of the Company’s landrights are all in the form of land- use rights (Hak Guna Bangunan) with limited duration, which will expire between years 2014 to 2027. Management believes that the terms of the said landrights can be renewed / extended upon expiration.
Seluruh aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, banjir dan risiko lainnya (all risks) dengan jumlah nilai pertanggungan pada tanggal 30 Juni 2007 sejumlah dan 2006 masing-masing Rp 64.915.212.101 dan Rp 33.922.568.674, di mana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva tetap terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan.
All property and equipment, except for land, are covered by insurance against losses from fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage as of 30 June 2007 and 2006 and amounted to Rp 64,915,212,101 Rp 33,922,568,674, respectively which management believes is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aktiva tetap milik Perusahaan dapat dipulihkan seluruhnya, dan oleh karena itu, tidak perlu dilakukan penurunan atas nilai aktiva tetap.
Management believes that the carrying values of all of the Company’s assets are fully recoverable, and hence, no write down for impairment in asset value is necessary.
Pada tanggal 12 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Ciptadana Multifinance, dengan jangka waktu tiga (3) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut, dicatat dalam akun hutang lain-lain pada neraca.
On 12 September 2006, the Company entered into a finance leases agreement with PT Ciptadana Multifinance and will be valid for three (3) years since the signing of the agreement and is recorded in the other payables account in the balance sheets.
Pembayaran sewa guna usaha pembiayaan di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebagai berikut:
Installment finance leases which will be paid in the future in accordance with the due dates as of 30 June 2007 are as follows:
Tahun 2007 2008 2009
Jumlah/Amount Rp
Year
Dikurangi dengan bunga yang belum jatuh tempo
1.485.216.350 608.816.776 55.264.968 2.149.298.094 160.392.722
2007 2008 2009 Less amount applicable to interest
Sewa guna usaha pembiayaan
1.988.905.372
Finance leases
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/24
Ekshibit E/24
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri dari:
FUND BORROWINGS
Fund borrowings consist of the following: 2007 Rp
2006 Rp
Pinjaman berjangka (a) Term loan (a) US$ 2.500.000 (1) 23.250.500.000 US$ 2,500,000 (1) JPY 3.500.000.000 (2) 246.848.112.000 JPY 3,500,000,000 (2) Bank borrowings (b) Pinjaman bank (b) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (1) 199.485.657.193 136.022.582.136 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (1) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2) 128.362.614.992 31.806.866 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2) PT Bank Lippo Tbk (3) PT Bank Lippo Tbk (3) 88.888.888.888 PT Bank Pan Indonesia Tbk (4) 31.944.444.452 47.916.666.668 PT Bank Pan Indonesia Tbk (4) PT Bank Bintang Manunggal (5) 6.500.000.000 PT Bank Bintang Manunggal (5) Pinjaman lainnya (c) Other (c) PT International Factors Indonesia (1) PT International Factors Indonesia (1) 22.916.666.667 PT BCA Finance (2) 1.300.161.805 PT BCA Finance (2) Jumlah
726.246.545.997 207.221.055.670
a. Pinjaman Berjangka (1) Pada tanggal 6 Pebruari 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian “Deed Poll” sehubungan dengan fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sejumlah US$ 2.500.000 dengan The Chase Manhattan Bank (sekarang bernama JP Morgan Chase Bank), cabang Jakarta, sebagai agen pembayaran (the Paying Agent), dan The Royal Bank of Scotland p.l.c., cabang Singapura, sebagai agen fasilitas (the Facility Agent). Fasilitas pinjaman berjangka ini mewakili 0,94% dari jumlah pinjaman dan hutang Obligasi yang direstrukturisasi pada tahun 2001 (catatan 8), dan dibebani dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 6%. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo dalam waktu enam (6) tahun terhitung sejak efektifnya tanggal perjanjian pinjaman ini. Pada tanggal 3 Mei 2007, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sejumlah US$ 2.500.000 tersebut (30 Juni 2006: US$ 2.500.000).
Total
a. Term loans (1) On 6 February 2001, the Company entered into Deed Poll relating to US$ 2,500,000 Term Loan Facility with The Chase Manhattan Bank (currently known as JP Morgan Chase Bank), Jakarta branch, as the Paying Agent, and The Royal Bank of Scotland p.l.c., Singapore branch, as the Facility Agent. This term loan facility represents 0.94% of the total restructured borrowings and bonds payable restructured in 2001 (Note 8), and bears annual interest rate of 6%. This loan facility will mature in six (6) years from the effective date of the related term loan agreement.
On 3 May 2007, the Company has paid all outstanding Term Loan amounted to US$ 2,500,000 (30 June 2006: US$ 2,500,000).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/25
Ekshibit E/25
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) a. Pinjaman Berjangka (Lanjutan) (2) Pada tanggal 1 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sejumlah JPY 3.500.000.000 dengan Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong sebagai agen fasilitas (the Facility Agent) dan juga sekaligus sebagai “Offshore Security Agent”. Fasilitas pinjaman berjangka ini dibebani dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar LIBOR JPY 3 bulan ditambah dengan margin 3%, yang akan jatuh tempo secara bertahap dalam waktu tiga (3) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2007 saldo pinjaman adalah sejumlah JPY 3.360.000.000 atau setara dengan Rp 246. 848.112.000. Fasilitas pinjaman ini menetapkan beberapa persyaratan-persyaratan tertentu yang umumnya terdapat dalam perjanjian kredit lainnya, termasuk diantaranya kewajiban untuk melakukan lindung nilai atas saldo pinjaman. b. Pinjaman Bank (1)
7.
FUND BORROWINGS (Continued) a. Term loans (Continued) (2) On 1 December 2006, the Company entered into Term Loan Facility amounted to JPY 3,500,000,000 with Deutsche Bank AG, Hong Kong branch as the Facility Agent and also as Offshore Security Agent. This term loan facility bears annual interest rate of LIBOR JPY 3 months and 3% margin, will mature in sequel installments within three (3) years from the agreement date. As of 30 June 2007, the outstanding balance of term loan amounted to JPY 3,360,000,000 or equivalent to Rp 246,848,112,000.
This facility contains certain covenants which are normally required for the other credits facilities, including to hedge the loan exposure from foreign currency fluctuation.
b. Bank borrowings
Pada tanggal 16 September 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan jumlah maksimum pinjaman sejumlah Rp 1.204.800.000. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap berupa sejumlah kendaraan Perusahaan dengan nilai buku sejumlah Rp 248.443.321 pada tanggal 30 Juni 2006. Pinjaman ini telah dilunasi penuh pada saat jatuh tempo pada tanggal 17 September 2006. Pada tanggal 30 Juni 2006 saldo adalah sebesar Rp 56.766.248.
(1) On 16 September 2003, the Company
Pada tanggal 4 Desember 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan BII dengan jumlah maksimum alokasi dana sejumlah Rp 50 miliar. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pembiayaan, Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BII.
On 4 December 2003, the Company entered into a joint financing agreement with BII with a total maximum facility of Rp 50 billion. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge certain interest rates to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BII.
entered into a credit facility agreement with PT Bank International Indonesia Tbk (BII) with a maximum loanable amount of Rp 1,204,800,000. This loan is secured by the Company’s certain property and equipment, which are transportation equipment with net book value amounted to Rp 248,443,321 as of 30 June 2006. This loan has been fully paid due on 17 September 2006. As of 30 June 2006, t h e outstanding balance amounted to Rp 56,766,248.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/26
Ekshibit E/26
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Lanjutan)
7.
FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings(Continued)
Pada tanggal 2 November 2004, BII menyetujui untuk menambah alokasi dana kerjasama menjadi sejumlah Rp 150 miliar dan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Selanjutnya, pada tanggal 27 April 2005, BII kembali menyetujui untuk meningkatkan alokasi dana kerjasama menjadi sejumlah Rp 250 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, jumlah saldo pinjaman pembiayaan bersama tersebut masing-masing b e r j u m l a h Rp 31.092.539.987 dan Rp 135.965.815.888.
On 2 November 2004, BII has agreed to increase total maximum facility to become Rp 150 billion and such facility should be fully withdrawn within twelve (12) months since the agreement date. Further, on 27 April 2005, BII has agreed to increase the maximum facility to Rp 250 billion. As of 30 June 2007 and 2006, t he outs tand ing ba lanc ed of joint financing agreement amounted to Rp 31,092,539,987 and Rp 135,965,815,888, respectively.
Selanjutnya pada tanggal 13 Desember 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BII dengan jumlah maksimum sejumlah Rp 250 miliar. Fasilitas ini bersifat “revolving” dengan jangka waktu maksimal empat (4) tahun sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2007, kewajiban terhutang yang harus dilunasi sejumlah Rp 168.393.117.205.
Further, on 13 December 2006, the Company entered into a credit agreement with BII with a total facility amounting to Rp 250 billion. This facility is revolving and valid maximum for four (4) years. As of 30 Juni 2007, the outstanding balance amounted to Rp 168,393,117,205.
Pada tanggal 22 Juni 2007, Perusahaan dan BII telah mengadakan Perubahan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor menjadi sebesar Rp 150 miliar.
On 22 June 2007, BII and the Company has amended the existing joint financing agreement to Rp 150 billion.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/27
Ekshibit E/27
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Lanjutan) (2)
7.
FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings(Continued)
Pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) dengan jumlah maksimum fasilitas pembiayaan sejumlah Rp 100 miliar. Pada tanggal 15 Agustus 2003, Perusahaan mengadakan perubahan perjanjian, dimana BDI setuju untuk meningkatkan jumlah maksimum pembiayaan menjadi sejumlah Rp 200 miliar. Perjanjian kerjasama ini dilakukan dengan dasar “with recourse”. Pada tanggal 30 Juni 2006 kewajiban terhutang yang harus dilunasi adalah sejumlah Rp 31.806.866 (30 Juni 2007: Nihil).
(2) On 21 March 2003, the Company entered into a cooperation agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) with a total maximum fund of Rp 100 billion. The agreement was amended on 15 August 2003, whereas BDI increased the total maximum fund to become Rp 200 billion. The Company shall assume all the collectibility risks associated with the loans granted under the said agreement. This cooperation agreement was conducted on a “with recourse” basis. As of 30 June 2006, the outstanding balance amounted to Rp 31,806,866 (30 June 2007: Nil).
Selanjutnya, pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan BDI dalam bentuk perjanjian jual beli piutang sejumlah Rp 200 miliar dimana dalam jangka waktu 1 tahun sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas tersebut berlaku sampai lima (5) tahun dan bersifat ”revolving”. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BDI. Pada tanggal 30 Juni 2007 kewajiban terhutang yg harus dilunasi sejumlah Rp 59.046.012.271.
Further on 10 October 2006, the Company had entered into cooperation agreement with BDI on sold and transferred of receivables amounted to Rp 200 billion, with a period of one (1) year since the agreement date and will be valid for five (5) years and this is revolving facility. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge certain interest rates to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BDI. As of 30 June 2007 the outstanding balance amounted to Rp 59,046,012,271.
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kredit dengan BDI sejumlah Rp 200 miliar sesuai ketentuan perjanjian. Fasilitas ini dapat digunakan dalam jangka waktu satu (1) tahun untuk membiayai kegiatan sewa guna usaha yang dilakukan perusahaan. Fasilitas ini bersifat “non-revolving” dan berlaku sampai dengan lima (5) tahun dari tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2007, kewajiban terhutang yang harus dilunasi sejumlah Rp 69.316.602.721.
On 10 October 2006, the Company also has entered into a credit facility agreement with BDI amounted to Rp 200 billion as said in the agreement, with a period of one (1) year to funding the Company’s activity. This is non revolving credit facility and will be valid for five (5) years since effective agreement date. As of 30 June 2007, the outstanding balance amounted to Rp 69,316,602,721.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/28
Ekshibit E/28
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Lanjutan)
7.
FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings(Continued)
(3) Pada tanggal 1 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Lippo Tbk (Lippo) dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sejumlah Rp 50 miliar, dimana dalam jangka waktu dua (2) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas ini bersifat “non-revolving” dan berlaku untuk tiga puluh delapan (38) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2007, jumlah saldo kredit tersebut adalah sejumlah Rp 40.277.777.777.
(3) On 1 September 2006, the Company had entered into a credit agreement with PT Bank Lippo Tbk (Lippo) with a maximum facility amounted to Rp 50 billion, of which such facility amount must be fully withdrawn within two (2) months since the agreement date. This non-revolving facility will be valid for thirty eight (38) months since the agreement date. As of 30 June 2007, the outstanding balance of c r e d i t f a c i l i t y agreement amounted to Rp 40,277,777,777.
Selanjutnya pada tanggal 23 Februari 2007, Perusahaan kembali mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Lippo Tbk (Lippo) dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sejumlah Rp 50 miliar, dimana dalam jangka waktu tiga (3) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas ini bersifat “non-revolving” dan berlaku untuk tiga puluh sembilan (39) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2007, jumlah saldo kredit tersebut adalah sejumlah Rp 48.611.111.111.
Further on 23 February 2007, the Company had entered into a credit agreement again with PT Bank Lippo Tbk (Lippo) with a maximum facility amounted to Rp 50 billion, of which such facility amount must be fully withdrawn within three (3) months since the agreement date. This nonrevolving facility will be valid for thirty nine (39) months since the agreement date. As of 30 June 2007, the outstanding balance of credit facility agreement amounted to Rp 48,611,111,111.
(4)
Pada tanggal 2 April 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) dengan jumlah maksimum pembiayaan sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk 42 bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut masing-masing berjumlah Rp 31.944.444.452 dan Rp 47.916.666.668.
(4)
On 2 April 2006, the Company entered into a credit facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) with a maximum credit facility of Rp 50 billion. This non-revolving facility will be valid for fourty two (42) months. As of 30 June 2007 and 2006, the outstanding balance of joint financing agreement amount ed to Rp 31,944,444,452 and Rp 47,916,666,668, respectively.
(5)
Pada tanggal 19 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit modal kerja dengan PT Bank Bintang Manunggal (BIMA) dengan jumlah maksimum Rp 6,5 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2007, jumlah saldo kredit yang harus dilunasi adalah sebesar Rp 6,5 milliar.
(5)
On 19 December 2006, the Company entered into a credit working capital agreement with PT Bank Bintang Manunggal (BIMA) with a maximum facility amounted to Rp 6.5 billion. As of 30 June 2007, the amount payable by the Company amounted to Rp 6.5 billion.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/29
Ekshibit E/29
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
7.
FUND BORROWINGS (Continued)
c. Pinjaman lainnya
c. Other
(1)
Pada tanggal 15 Mei 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Anjak Piutang dengan PT International Factors Indonesia dengan jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu selama 12 bulan atau selama 1 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2007 jumlah saldo pinjaman tersebut adalah sebesar Rp 22.916.666.667.
(1)
On 15 May 2007, the Company entered into a factoring agreement with PT International Factors Indonesia with a maximum facility amounted to Rp 25 billion. This facility will be valid for one (1) years). As of 30 June 2007, the amount payable by the Company amounted to Rp 22,916,666,667.
(2)
Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas kredit kepemilikan mobil dengan PT BCA Finance (BCA). Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun. Pada tanggal 30 Juni 2007, kewajiban terhutang yang harus dilunasi sejumlah Rp 1.300.161.805.
(2)
On 25 September 2006, the Company entered into a car credit facility agreement with PT BCA Finance (BCA). This facility will be valid for two (2) years. As of 30 June 2007, the outstanding balance amounted to Rp 1,300,161,805.
Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitasfasilitas pinjaman di atas adalah 12,07% sampai 14,25% pada tahun 2007 dan 13% sampai 16% pada tahun 2006.
Annual interest rates for the above mentioned facilities are 12.07% to 14.25% in 2007 and 13% to 16% in 2006.
Sebagian besar perjanjian fasilitas kredit di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya terdapat dalam perjanjian kredit lainnya, yaitu antara lain, menyerahkan laporan keuangan enam bulanan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit serta mempertahankan rasio non-performing loan.
Most of the above mentioned credit facilities contain certain covenants which are normally required for other credit facilities, such as the submission of semi annual and audited year end financial statements and maintenance of defined non performing loan ratio.
Restrukturisasi Pinjaman
Borrowings Restructuring
Pada tahun 2001, Perusahaan telah mencapai kesepakatan dengan kreditur untuk melakukan restrukturisasi pinjaman yang terdiri dari DM 5.360.000, US$160.739.524 dan Rp 105.111.683.323. Penyelesaian restrukturisasi pinjaman ini (Perjanjian Perdamaian) telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 19 Desember 2000.
In 2001, the Company and its creditors have reached settlement with respect to the restructuring of its borrowings consisted of borrowings in the following currencies DM 5,360,000, US$ 160,739,524 and Rp 105,111,683,323. This restructuring settlement (Settlement Agreement) has been ratified by the Commercial Court on 19 December 2000.
Pinjaman Perusahaan sebagai berikut:
The Company’s borrowings were restructured as follows:
telah
direstrukturisasi
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/30
Ekshibit E/30
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
7.
FUND BORROWINGS (Continued)
Restrukturisasi Pinjaman
Borrowings Restructuring
-
33% dari seluruh jumlah pinjaman yang direstrukturisasi telah dibayarkan secara tunai oleh Perusahaan kepada masing-masing kreditur pada tahun 2000.
-
33% of the total restructured borrowings have been paid in cash by the Company to each creditors in 2000.
-
Sejumlah US$ 2.500.000 dikonversi menjadi Pinjaman Berjangka (lihat Catatan 7a).
-
US$ 2,500,000 were converted into Term Loan (see Note 7a).
-
Sejumlah US$ 157.740.000 dikonversi menjadi Obligasi Wajib Konversi. Selanjutnya, Obligasi Wajib Konversi tersebut dikonversikan menjadi 414.384.585 saham baru Perusahaan (lihat Catatan 8 dan 11).
-
US$ 157,740,000 was converted into Mandatory Convertible Bonds. Further, the Mandatory Convertible Bonds have been converted into 414,384,585 new shares of the Company (see Notes 8 and 11).
-
6,65% dari jumlah pinjaman yang direstrukturisasi ditukar dengan 41.818.700 saham (lihat Catatan 11).
-
6.65% of the restructured borrowings were exchanged with 41,818,700 shares (see Note 11).
-
90% dari tambahan arus kas, yang apabila diterima Perusahaan, dari hasil penagihan beberapa piutang sewa guna usaha dan tagihan anjak piutang yang diberikan kepada grup Atmadjaja (Danamon) serta rekening koran dan penempatan deposito berjangka pada PT Bank Umum Nasional Tbk (BUN BBO) dibagikan secara proporsional kepada masing-masing kreditur.
-
90% of any additional cash inflows, if received by the Company, from leasing and factoring receivables of the Atmadjaja (Danamon) group of debtors and from current accounts and time deposits with PT Bank Umum Nasional Tbk (BUN-BBO), will be distributed proportionately to each of the creditors.
-
Perusahaan menerima sebesar 10% dari setiap jumlah piutang tersebut yang berhasil ditagih. Pada tanggal 21 Agustus 1998, Pemerintah membekukan kegiatan operasi BUN - BBO, sehingga menyebabkan dana Perusahaan yang ditempatkan pada BUN BBO tidak dapat ditarik untuk jangka waktu yang belum ditentukan (lihat Catatan 3). Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, saldo bank dan deposito berjangka ini yang berjumlah lebih kurang Rp 22,3 miliar dan telah dibentuk penyisihan penghapusan atas seluruh saldo sehubungan dengan tidak dapat ditariknya dana tersebut.
-
The remaining balance of 10% of collected receivables will be retained by the Company. On 21 August 1998, the Government suspended the operations of BUN - BBO, which caused the Company’s funds placed with BUN - BBO, to be non-withdrawable for an indefinite or undeterminable period (see Note 3). As of 31 December 2006 and 2005, these cash in bank and time deposits totaling to approximately Rp 22.3 billion, were fully provided with allowance for uncollectible cash in banks and time deposits due to their uncollectibility.
Berdasarkan Perjanjian Perdamaian yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 19 Desember 2000, sejumlah 210.192.912 s a h a m ya n g s e b e l u m n ya d i m i l i k i o l e h P T Aryaputra Teguharta dan PT Ongko Multicorpora (Grup Ongko) didistribusikan sebagai berikut:
Based on the Settlement Agreement which has been r a t i f i e d by the C o m m e r c i a l C o u r t o n 19 December 2000, the 210,192,912 shares ex PT Aryaputra Teguharta and PT Ongko Multicorpora (Ongko Group) dealt as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/31
Ekshibit E/31
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) Restrukturisasi Pinjaman (Lanjutan)
7.
FUND BORROWINGS (Continued) Borrowings Restructuring (Continued)
41.818.700 saham dibagikan kepada seluruh kreditur setelah perjanjian restrukturisasi diselesaikan;
41,818,700 shares were distributed to all creditors after the restructuring agreements have been executed;
84.736.813 saham dijual kepada investor baru dengan harga jual yang disetujui oleh mayoritas kreditur; dan
84,736,813 shares were set aside to be sold to new investors at a fair price approved by the majority of creditors; and
83.637.399 saham akan dijual kepada manajemen dan karyawan Perusahaan berdasarkan “Employee Incentive and Remuneration Scheme” yang dicantumkan dalam “Share Sale and Purchase Agreement” tanggal 9 Pebruari 2001 antara Perusahaan dan The Law Debenture Trust Corporation, p.l.c., London.
83,637,399 shares will be sold to the management and employees under “Employee Incentive and Remuneration Scheme” as stipulated in the “Share Sale and Purchase Agreement” dated 9 February 2001, between the Company and The Law Debenture Trust Corporation, p.l.c., London.
Pada tahun 2001, sejumlah 41.818.700 saham tersebut telah dibagikan secara merata kepada seluruh kreditur. Sementara sejumlah 84.736.813 saham telah dijual kepada investor baru pada tahun 2002. Sejumlah 83.637.399 saham yang akan dijual berdasarkan “Employee Incentive and Remuneration Scheme” telah dilaksanakan 50% hak belinya pada tanggal 24 Pebruari 2006 atau sejumlah 41.818.700 lembar saham BFI dari pemegang saham Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c sesuai dengan perjanjian “Offshore Trust Deed” (Employee Incentive and Remuneration Scheme) yang ditandatangani pada tanggal 9 Pebruari 2001.
In 2001, the 41,818,700 shares have been distributed pro rata to all the creditors. While 84,736,813 shares were sold to new investors in 2002. 83,637,399 shares that is to be sold under “Employee Incentive and Remuneration Scheme”, where the employees had used their rights which took 50% portion of the rights on 24 February 2006 amounted to 41,818,700 ordinary shares of BFI from The Law Debenture Trust Corporation, p.l.c based on “Offshore Trust Deed” (Employee Incentive and Remuneration Scheme) signed on 9 February 2001.
Pada tanggal 10 Mei 2007, manajemen dan karyawan Perusahaan kembali telah melaksanakan 50% hak belinya atau sejumlah 41.818.699 lembar saham BFI dari pemegang saham Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c. sesuai dengan perjanjian “Offshore Trust Deed” yang ditanda-tanggani pada tanggal 9 Februari 2001. Hasil penjualan saham ini dibukukan sebagai laba atas restrukturisasi pinjaman Perusahaan pada tahun 2007 dan 2006 adalah sejumlah Rp 5.415.521.521 dan Rp 5.415.521.650 yang dicatat sebagai “Pos Luar Biasa” dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tahun 2007 dan 2006 dan disajikan bersih setelah dikurangi pengaruh pajak yang terkait.
On 10 May 2007, Management and employees had used their rights again which took 50% portion of the rights amounted to 41,818,699 ordinary shares of BFI from The Law Debenture Trust Corporation p.l.c. based on “Offshore Trust Deed” signed on 9 February 2001. The gain on restructuring of the Company’s borrowings in the 2007 and 2006 amounted to Rp 5,415,521,521 and Rp 5,415,521,650 was recorded as “Extraordinary Item” in the statement of income and presented net of the related income tax effect.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/32
Ekshibit E/32
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. OBLIGASI WAJIB KONVERSI (Lanjutan)
8.
MANDATORY (Continued)
CONVERTIBLE
BONDS
Berdasarkan hasil ratifikasi atas Perjanjian Perdamaian oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 19 Desember 2000 dan penyelesaian atas restrukturisasi pinjaman Perusahaan, pada tanggal 9 Pebruari 2001, Perusahaan mengadakan perjanjian “Trust Deed” sehubungan dengan Obligasi Wajib Konversi (MCB) sejumlah US$ 157.740.000 dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 0,5% yang akan jatuh tempo pada tahun 2006, dengan Chase Manhattan Trustees Limited (sekarang bernama JP Morgan Trustee and Depository Company Limited), London sebagai waliamanat (Trustee). Perusahaan, sebagai penerbit (Issuer) MCB, telah memberikan persetujuannya atas konversi MCB menjadi 414.384.585 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang merupakan 54,5% dari jumlah modal disetor Perusahaan setelah seluruh MCB tersebut dikonversikan menjadi saham.
Following the result of the ratification of the Settlement Agreement by the Commercial Court on 19 December 2000 and finalization of the Company’s borrowings restructuring, on 9 February 2001, the Company entered into a Trust Deed relating to the Mandatory Convertible Bonds (MCB) amounted to US$ 157,740,000 with interest rate 0.5% per annum due in 2006 with Chase Manhattan Trustees Limited (currently known as JP Morgan Trustee and Depository Company Limited), London, as the Trustee. The Company, as the Issuer, has given its authorization of the MCB converted into 414,384,585 fully paid new ordinary shares of the Company with a par value of Rp 500 per share, representing 54.5% of the enlarged shares of the Company.
MCB dapat dikonversikan menjadi ekuitas setiap saat sebelum jatuh tempo pada tahun 2006 sesuai dengan pilihan yang diambil oleh masingmasing kreditur. Suku bunga MCB tahunan yang dibebankan adalah sebesar 0,5%, yang akan dibayarkan per tahun. Ketentuan lainnya adalah bahwa MCB tidak dapat dibatalkan oleh Perusahaan dan dapat dialihkan. Kurs konversi MCB telah ditetapkan sejumlah Rp 7.445 untuk US$ 1, dan oleh karena itu, MCB dicatat dalam mata uang Rupiah dan tidak terdapat laba atau rugi atas selisih kurs yang dibebankan pada operasi tahun berjalan.
The MCB was convertible to equity anytime prior to the maturity date in 2006 at the option of the creditors. The MCB bears annual interest rate of 0.5%, which will be paid on an annual basis. Other terms are that the MCB cannot be redeemed by the Company and is transferable. The conversion rate was set at Rp 7,445 to US$ 1, and accordingly, the MCB was recorded in Rupiah amount and no gain or loss from foreign exchange was charged / credited to current operations.
Pada bulan Mei 2006, seluruh MCB telah dikonversikan menjadi saham (lihat Catatan 11).
MCB has been fully converted in May 2006 (see Note 11).
Penambahan saham-saham Perusahaan melalui konversi MCB tersebut telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
These additions in the Company’s share capital through MCB conversion have been registered in the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/33
Ekshibit E/33
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari:
TAXATION Taxes payable consist of:
2 0 0 7 Rp
2 0 0 6 Rp
P a ja k P e n g h a s ila n P a sa l 2 1 P a sa l 2 3 P a sa l 4 (2 ) - F in a l P a sa l 2 5 P a sa l 2 6 P a sa l 2 9
5 5 8 .2 5 9 .5 0 0 4 0 .9 4 5 .7 8 3 1 5 .0 4 9 .5 0 0 5 .6 7 7 .8 7 7 .4 4 2 3 4 1 .1 1 5 .7 2 7 1 7 .5 0 2 .1 5 8 .7 2 7
4 1 8 .6 7 0 .0 5 8 4 3 1 .2 4 9 .5 0 1 4 .3 1 9 .9 2 1 .2 0 2 -
In c o m e ta x e s A rtic le 2 1 A rtic le 2 3 A rtic le 4 (2 ) - F in a l A rtic le 2 5 A rtic le 2 6 A rtic le 2 9
J u m la h
2 4 .1 3 5 .4 0 6 .6 7 9
5 .1 6 9 .8 4 0 .7 6 1
T o ta l
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda tetap: Beban asuransi dan sewa Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Beda temporer: Gaji dan imbalan kerja Akrual beban bunga atas pinjaman yang diterima dan MCB Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva tetap Laba atas penjualan aktiva tetap Beban sewa guna usaha - bersih Amortisasi keuntungan atas penjualan dan disewa kembali Penyusutan aktiva sewa guna usaha Taksiran penghasilan kena pajak Pos Luar Biasa: Laba dari restrukturisasi pinjaman Kotor sebelum pajak terkait Akumulasi taksiran rugi fiskal tahun lalu - komersial Akumulasi taksiran laba (rugi) fiskal
A reconciliation between profit before income tax expense, as shown in the statements of income, and estimated taxable income for the six months period ended 30 June 2007 and 2006 is as follows:
2007
2006
Rp
Rp
122.373.346.781
92.657.347.338
18.068.635
85.122.731
(2.684.810.650)
(1.054.596.201)
1.643.595.499
1.404.601.101
(1.085.067.845) 10.087.557.428 (360.733.177) 23.947.435 (1.650.133.814)
(1.305.871.178) 8.250.928.914 (68.953.209) 6.411.083 -
(160.809.331) 483.412.502 128.688.373.463
99.974.990.579
5.415.521.521 134.103.894.984
5.415.521.650 105.390.512.229
134.103.894.984
Profit before income tax expense per statements of income Permanent differences: Insurance and rent expenses Interest income already subjected to final tax Temporary differences: Salaries and employees benefits Interest accrual on fund borrowings and MCB Provision for doubtful accounts Depreciation of property and equipment Gain on sale of property and equipment Rental expenses - Net Amortization on deferred gain on sale and lease back Depreciation of leased assets Estimated taxable income Extraordinary Item: Gain on restructuring of borrowing Gross of tax effects
(171.383.217.010)
Estimated accumulated fiscal loss from prior year - commercial
(65.992.704.781)
Estimated accumulated fiscal gain (loss)
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/34
Ekshibit E/34
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9. PERPAJAKAN (Lanjutan) Perhitungan beban pajak periode berjalan dan hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut :
TAXATION (Continued) The calculation of current income tax expense and corporate income tax payable :
2007 Rp Taksiran penghasilan kena pajak Taksiran beban pajak penghasilan periode berjalan 10% X Rp 50.000.000 15% X Rp 50.000.000 30% X Rp 134.003.894.984
Taksiran hutang pajak penghasilan badan Pph pasal 25 Pph pasal 29 - estimasi
Beban pajak penghasilan - tangguhan terdiri dari: 2007 Rp
Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan aktiva tetap Beban sewa guna usaha - bersih Amortisasi keuntungan atas penjualan dan disewa kembali Penyusutan aktiva sewa guna usaha Jumlah Beban Pajak PenghasilanTangguhan
Estimated taxable income
5.000.000 7.500.000 40.201.168.495
Estimated income tax expense - current 10% X Rp 50.000.000 15% X Rp 50.000.000 30% X Rp 134.003.894.984
40.213.668.495 (17.033.632.326)
Dikurangi : Pajak dibayar dimuka
Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Gaji dan imbalan kerja Akrual beban bunga atas pinjaman yang diterima dan MCB Penyisihan piutang ragu-ragu
134.103.894.984
23.180.036.169
Estimated income tax payable
5.677.877.442
Income tax Art 25
17.502.158.727
Income tax Art 29 - estimated
Income tax expense - deferred consists of:
(493.078.650)
2006 Rp 29.992.497.173 (421.380.330)
325.520.354 (3.026.267.227)
391.761.353 (2.475.278.674)
(7.184.231)
(1.923.325)
108.219.953 495.040.144
20.685.963 -
48.242.799 (145.023.751) (2.694.530.609)
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak penghasilan - tangguhan dengan jumlah yang dihitung berdasarkan tarif pajak efektif terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Deduct : Prepaid income tax
27.506.362.160
Fiscal loss carried forward Salaries and employees'benefits Interest accrual on fund borrowings and MCB Provision for doubtful accounts Gain on sale of property and equipment Depreciation of property and equipment Rental expenses - Net Amortization on deferred gain on sale and lease back Depreciation of leased assets Total Deferred Income Tax Expense
A reconciliation between the income tax expense - deferred and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before income tax expense per statements of income is as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/35
Ekshibit E/35
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak dari beda tetap: Beban asuransi dan sewa Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Taksiran hutang pajak penghasilan badan
Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Tangguhan
TAXATION (Continued)
2007
2006
Rp
Rp
122.373.346.781
92.657.347.338
Profit before income tax expense per statements of income
36.694.504.034
27.797.204.201
At maximum marginal tax rate of 30%
5.420.591
25.536.819
(805.443.195) (38.589.012.039)
(316.378.860) -
(39.389.034.643)
(290.842.041)
(2.694.530.609)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari: 2007 Rp
27.506.362.160
Tax effect of permanent differences: Insurance and rent expenses Interest income already subjected to final tax Estimated income tax payable
Total Deferred Income Tax Expense
The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows: 2006 Rp
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan: Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya masih harus dibayar Aktiva tetap
25.457.251.560 3.593.274.205 (1.887.547.127)
19.797.811.436 19.848.023.587 3.100.966.005 (1.237.256.165)
Deferred Tax Assets (Liability): Fiscal loss carried forward Allowance for doubtful accounts Accrued expenses Property and equipment
Aktiva Pajak Tangguhan - Bersih
27.162.978.638
41.509.544.863
Deferred Tax Assets - Net
10. ACCRUED EXPENSES
10. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari biaya masih harus dibayar atas:
This account consists of accrual on the following:
2007
2006
Rp
Rp
Bonus dan tunjangan Imbalan kerja (lihat Catatan 17) Jasa tenaga ahli Bunga Lainnya
13.829.123.448 11.977.580.685 5.188.026.568 4.128.026.962 2.103.756.651
12.611.471.285 8.890.051.617 3.867.296.026 1.446.501.733 339.500.187
Bonus and allowance Employee benefits (see Note 17) Professional fees Interest Others
Jumlah
37.226.514.314
27.154.820.848
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/36
Ekshibit E/36
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. SHARE CAPITAL
11. MODAL SAHAM
The details of the Company’s share ownership are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
2 0 0 7
Jumlah saham/ Number of shares
Nominal/ Amount Rp
%
Shareholders
Morgan Stanley & Co. Intl Plc - Client AC Credit Suisse Securities (Europe) Limited Re VR Global Partners HSBC - Fund Services Clients A/C 500 HSBC - Fund Services Clients A/C 006 Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
135.232.983
67.616.491.500
17,78
129.068.775 109.388.939 55.610.934 331.037.650
64.534.387.500 54.694.469.500 27.805.467.000 165.518.825.000
16,98 14,39 7,31 43,54
Morgan Stanley & Co. Intl Plc - Client AC Credit Suisse Securities (Europe) Limited Re VR Global Partners HSBC - Fund Services Clients A/C 500 HSBC - Fund Services Clients A/C 006 Others (each below 5%)
Jumlah
760.339.281
380.169.640.500
100,00
Total
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
2 0 0 6 Nominal/ Amount Rp
%
HSBC Bank PLC S/A Client General No Treaty Account HSBC - Fund Services Clients A/C 500 Special Custody Account For The Exclusive BFT of CST of Credit Suisse SE HSBC - Fund Services Clients A/C 006 Chase JKT S/A LDC BF EMP IRS HSBC IT TST A/C ADR Co. Ltd. Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
135.232.983 109.388.939
67.616.491.500 54.694.469.500
17,79 14,39
93.019.500 51.679.000 41.818.699 38.627.934 290.572.226
46.509.750.000 25.839.500.000 20.909.349.500 19.313.967.000 145.286.113.000
12,23 6,80 5,50 5,08 38,22
Jumlah
760.339.281
380.169.640.500
100,00
Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari biro administrasi efek, PT Sirca Datapro Perdana, adalah sejumlah 30.966.239 dan 36.122.648 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 4,07% dan 4,75% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.
Shareholders HSBC Bank PLC S/A Client General No Treaty Account HSBC - Fund Services Clients A/C 500 Special Custody Account For The Exclusive BFT of CST of Credit Suisse SE HSBC - Fund Services Clients A/C 006 Chase JKT S/A LDC BF EMP IRS HSBC IT TST A/C ADR Co. Ltd. Others (each below 5%) Total
The number of shares owned by the Company’s commissioners and directors based on the records of the share registrar, PT Sirca Datapro Perdana, totaled to 30,966,239 and 36,122,648 shares which represent 4.07% and 4.75% of the total outstanding shares of the Company as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/37
Ekshibit E/37
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. SHARE CAPITAL(Continued)
11. MODAL SAHAM (Lanjutan) Pada tanggal 24 Pebruari 2006, direksi dan karyawan Perusahaan telah melaksanakan 50% hak belinya atau sejumlah 41.818.700 lembar saham BFI dengan harga Rp 129,5 per lembar saham dari pemegang saham Perseroan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c. sesuai dengan perjanjian “Offshore Trust Deed” (Employee Incentive and Remuneration Scheme) yang ditanda tangani pada tanggal 9 Pebruari 2001.
On 24 February 2006, the Company’s directors and employees had used their rights which took 50% portion of the rights in “Employee Incentive and Remuneration Scheme” or amounted to 41,818,700 ordinary shares of BFI for Rp 129.5 per share from The Law Debenture Trust Corporation p.l.c. based on “Offshore Trust Deed” (Employee Incentive and Remuneration Scheme) signed on 9 February 2001.
Pada tanggal 10 Mei 2007, direksi dan karyawan Perusahaan kembali telah melaksanakan 50% hak belinya atau sejumlah 41.818.699 lembar saham BFI dari pemegang saham Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c. Transaksi tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan salah satu skema restrukturisasi hutang Perseroan berdasarkan Perjanjian Perdamaian yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tahun 2000 dan hasil penjualan saham tersebut dibukukan sebagai laba atas restrukturisasi pinjaman Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sejumlah Rp 5.415.521.521 dan Rp 5.415.521.650 yang dicatat sebagai “Pos Luar Biasa” dalam laporan laba rugi Perusahaan dan disajikan bersih setelah dikurangi pengaruh pajak yang terkait masing-masing sejumlah Rp 1.624.656.456 dan Rp 1.624.656.495 untuk periode 30 Juni 2007 dan 2006.
On 10 May 2007, director and employees had used their rights again which took 50% portion of the rights amounted to 41,818,699 ordinary shares of BFI from The Law Debenture Trust Corporation p.l.c. This transaction is one of the Debt Restructurisation Schemed which has been ratifiied by the Jakarta Commercial Court in the year of 2000 and the gain on restructuring of the Company’s borrowings for the six months period which ended in 30 June 2007 and 2006 amounted to Rp 5,415,521,521 and Rp 5,415,521,650 and recorded as “Extraordinary Item” in the Company’s statement of income and presented net of the related income tax effect amounted Rp 1,624,656,456 and Rp 1,624,656,495 as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
12. INTEREST INCOME
12. PENDAPATAN BUNGA Akun ini merupakan pendapatan bunga dari: 2007 Rp
This account represents interest income from the following: 2006 Rp
Deposito berjangka Jasa giro
2.350.673.921 334.136.729
863.717.401 190.878.800
Time deposits Current accounts
Jum lah
2.684.810.650
1.054.596.201
Total
13. FINANCING COST
13. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
The details of financing cost are as follows:
2 0 0 7 Rp
2 0 0 6 Rp
B eba n bunga pinjam an B eba n adm inistras i bank
37.832 .439.819 37 5.609.404
14.789 .383.293 23 0.901.641
Interes t ex pens e B ank adm inis tra tio n c harges
Ju m lah
38.208 .049.223
15.020 .284.934
T o tal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/38
Ekshibit E/38
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PENDAPATAN SELISIH PREMI ASURANSI, RUGI (LABA) SELISIH KURS - BERSIH DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN
14. GAIN FROM EXCESS INSURANCE PREMIUMS, LOSS (GAIN) ON FOREIGN EXCHANGE - NET AND OTHER REVENUE
Pendapatan selisih premi asuransi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari selisih antara premi asuransi yang dibebankan oleh Perusahaan kepada pelanggan dengan jumlah aktual yang dibayarkan Perusahaan kepada perusahaan asuransi.
Gain from excess insurance premiums represents income earned by the Company from the excess of insurance premiums charged to the customers over the actual amounts paid by the Company to the insurers.
Rugi (laba) selisih kurs-bersih terutama merupakan rugi (laba) selisih kurs atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing setelah dikurangi dengan rugi (laba) selisih kurs dari penempatan deposito dan piutang dalam mata uang asing.
Loss (gain) on foreign exchange - net mainly represents loss (gain) on foreign exchange from fund borrowings, reduced by the loss (gain) on foreign exchange from deposit placement and receivables denominated in foreign currencies.
Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penalti dari pembayaran yang terlambat, pelunasan dipercepat dan jasa administrasi.
Other revenue mainly consists of penalties on late payments by customers, early terminations and administration fees.
15. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
15. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
2007 Rp
The details of general expenses are as follows:
and
administrative
2006 Rp
Gaji dan imbalan kerja Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan (lihat Catatan 6) Honorarium tenaga ahli Pendidikan dan pelatihan Komunikasi Sewa Promosi Asuransi Perjalanan dinas, jamuan dan representasi Perlengkapan kantor Beban pensiun (lihat Catatan 17) Registrasi saham Iklan Surat kabar dan iuran keanggotaan Lain-lain
47.593.508.765 4.278.863.168 4.179.215.066 2.593.490.278 2.263.645.218 1.880.470.554 1.828.595.448 1.819.066.700 1.816.520.598 1.179.605.927 1.074.077.690 1.034.397.166 102.952.820 152.864.450 52.837.674 4.216.212.853
37.327.123.893 2.841.847.913 3.273.054.424 2.845.065.120 1.107.842.422 1.306.851.591 1.298.135.382 715.698.785 1.338.857.323 928.276.839 653.215.770 809.607.576 119.093.100 538.037.595 81.212.170 4.341.930.393
Salaries and employees'benefits Repairs and maintenance Depreciation (see Note 6) Professional fees Training and education Communications Rent Promotion Insurance Travel, entertainment and representation Office supplies Pension cost (see Note 17) Share registration Advertising Subscriptions and membership fees Miscellaneous
Jumlah
76.066.324.375
59.525.850.296
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/39
Ekshibit E/39
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. CASH DIVIDENDS AND RETAINED EARNINGS
APPROPRIATED
Berdasarkan kepada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 11 April 2007, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen kas yang berasal dari laba bersih tahun 2006 dan membayarkan dividen tersebut pada tanggal 23 Mei 2007 sebesar Rp 48.882.212.375 atau sejumlah Rp 64,29 per saham kepada para pemegang saham yang merupakan 30 % dari laba bersih perusahaan tahun buku 2006 dan sisa laba bersih tahun tersebut sebesar Rp 114.078.012.352 dibukukan sebagai laba ditahan.
Based on the result on the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting on 11 April 2007, the Company declared distribution of cash dividend from the 2006 net income, which was paid on 23 May 2007 amounted to Rp 48,882,212,375 or equivalent to Rp 64.29 per share to the shareholders which was representing 30 % of net income for the year ended in 2006, whilst the remaining balance of 2006 amounted to Rp 114,078,012,352 was recorded as retained earnings.
Berdasarkan kepada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 8 Mei 2006, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen kas yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan membayarkan dividen tersebut pada sebesar tanggal 16 Juni 2006 Rp 26.246.911.980 atau sejumlah Rp 34,52 per saham kepada para pemegang saham yang merupakan 30 % dari laba bersih perusahaan tahun buku 2005 dan sisa laba bersih tahun tersebut sebesar Rp 61.242.980.595 dibukukan sebagai laba ditahan.
Based on the result on the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting on 8 May 2006, the Company declared distribution of cash dividend from the 2005 net income, which was paid on 16 June 2006 amounted to Rp 26,246,911,980 or equivalent to Rp 34.52 per share to the shareholders which was representing 30 % of net income for the year ended in 2005, whilst the remaining balance of 2005 amounted to Rp 61,242,980,595 was recorded as retained earnings.
17. DANA PENSIUN LAINNYA
DAN
IMBALAN
KERJA
17. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS
Dana Pensiun
Pension Plan
Beban pensiun sehubungan dengan program pensiun tersebut di atas yang dibebankan pada usaha adalah Rp 1.034.397.166 dan Rp 809.607.576 masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2007 dan 2006, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 15).
Total contributions charged to operations amounted to Rp 1,034,397,166 and Rp 809,607,576 for the six months period ended 30 June 2007 and 2006, respectively, which are presented as part of “General and Administrative Expenses” in the statements of income (see Note 15).
Kewajiban atas imbalan kerja lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi lainnya dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The liability for other employee benefits consist of service payments, severance payments, termination benefits and other compensations is calculated using the “Projected Unit Credit” method.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/40
Ekshibit E/40
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. DANA PENSIUN DAN LAINNYA (Lanjutan)
IMBALAN
KERJA
17. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS(Continued) Other Employement Benefits
Imbalan Kerja Lainnya Berikut ini adalah hal-hal penting yang dalam menghitung kewajiban imbalan kerja per tanggal 30 Juni 2007 dan 2006:
Following are the key matters disclosed to calculate the employee benefits’ liability as of 30 June 2007 dan 2006:
Kewajiban imbalan kerja
Employee benefits liabilities
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
2007 Rp 16.672.452.218
2006 Rp 13.846.014.218
Nilai yang belum diakui: -Keuntungan aktuarial -Biaya jasa lalu
(80.282.231) (4.614.589.302)
(103.630.419) (4.852.332.182)
Kewajiban
11.977.580.685
8.890.051.617
Present value of defined benefit obligation Unrecognized amount of: Actuarial Gain Past service cost Liability
Employee benefits expenses
Beban imbalan kerja
Biaya jasa kini Biaya bunga atas kewajiban
2007 Rp 679.595.739 857.684.268
2006 Rp 651.021.751 609.220.882
Current service cost Interest on obligation
Amortisasi atas: - Keuntungan aktuarial - Biaya jasa lalu
(12.555.948) 118.871.440
25.487.028 118.871.440
Amortization of: Actuarial gain Past service cost -
1.404.601.101
Total expense
Jumlah biaya
Asumsi-asumsi utama yang dalam perhitungan di atas: Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Asumsi lainnya: - Tingkatan kematian
- Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta
- Usia pensiun normal
1.643.595.499
digunakan
Key assumptions used in the above calculation:
12% per tahun / 12 % p.a. 11% per tahun / 11 % p.a Tabel Mortalisasi Indonesia – 2 Male / Indonesian Mortality table – 2 Male (TMI – 2 Male) 5% dari Tabel Mortalisasi / 5% of Mortality table 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun menjadi 0% pada usia 55 / 10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55. 55 tahun / 55 years
Economic assumptions: Annual discount rate Annual salary growth rate Other assumpstions: Table of mortality -
Disability rate Withdrawal rate -
Normal retirement age -
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/41
Ekshibit E/41
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KERJA
17. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS(Continued)
Berikut ini adalah mutasi kewajiban imbalan kerja Perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2007 dan 2006:
Below is the movement of the employee benefits liability of the Company as of 30 June 2007 and 2006:
17. DANA PENSIUN DAN LAINNYA (Lanjutan)
IMBALAN
Saldo awal 1 Januari Penambahan cadangan yang dibebankan ke laba rugi perusahaan tahun berjalan Kewajiban yang diakui di neraca
2007 Rp 10.333.985.186
2006 Rp 7.485.450.516
Beginning balance as at 1 January
1.643.595.499
1.404.601.101
Additional provision charged to current year statement of income
11.977.580.685
8.890.051.617
Liability recognized in balance sheets
18. EARNINGS PER RECONCILIATION
18. REKONSILIASI LABA PER SAHAM
Berikut ini merupakan penyajian rekonsiliasi pembilang (numerator) dan penyebut (denominator) yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
Laba per saham dasar Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa Ditambah: Asumsi konversi atas obligasi wajib konversi Eliminasi beban bunga dari obligasi wajib konversi setelah pengaruh pajak Laba per saham dilusian Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa setelah asumsi konversi
Laba bersih/ Net profit Rp/Rp 90.269.730.416
(EPS)
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computations of basic and diluted EPS:
2 0 0 7 Jumlah rata-rata Laba tertimbang saham/ Weighted average per saham/ number of shares Earnings per share amount Lembar saham/ number of shares Rp/Rp 760.339.281
119
-
-
-
-
-
-
90.269.730.416
SHARE
760.339.281
119
Basic earnings per share Net profit available to common shareholders Add: Assumed conversion of mandatory convertible bonds Elimination of after-tax effect of interest expense on mandatory convertible bonds Diluted earnings per share Net profit available to common shareholders after assumed conversion
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/42
Ekshibit E/42
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. EARNINGS PER SHARE RECONCILIATION (Continued)
18. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (Lanjutan)
Laba per saham dasar Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa Ditambah: Asumsi konversi atas obligasi wajib konversi Eliminasi beban bunga dari obligasi wajib konversi setelah pengaruh pajak Laba per saham dilusian Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa setelah asumsi konversi
Laba bersih/ Net profit Rp/Rp
2 0 0 6 Jumlah rata-rata tertimbang saham/ Laba Weighted average per saham/ number of shares Earnings per share amount Lembar saham/ number of shares Rp/Rp
68.941.850.333
748.454.982
-
11.884.299
-
-
-
141.725.849
69.083.576.182
92
760.339.281
91
19. ASSETS AND CURRENCY
19. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan mata uang Yen Jepang sebagai berikut:
(EPS)
Basic earnings per share Net profit available to common shareholders Add: Assumed conversion of mandatory convertible bonds Elimination of after-tax effect of interest expense on mandatory convertible bonds Diluted earnings per share Net profit available to common shareholders after assumed conversion
LIABILITIES
IN
FOREIGN
The Company has monetary assets and liabilities denominated in US Dollar and Japan Yen currency as follows: 2 0 0 7
Aktiva Kas dan setara kas Aktiva lain-lain
JPY USD JPY
Setara dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
138.526.407,00 2.508.843,11 140.000.000,00
10.177.077.985 22.715.065.518 10.285.338.000
-
Jumlah Aktiva Kewajiban Pinjaman diterima Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
JPY JPY USD
3.360.000.000,00 1.156.401,99 2.508.843,11
Assets Cash and cash equivalents Other assets
43.177.481.503
Total Assets
246.848.112.000 84.957.038 22.715.065.518
Liabilities Fund borrowings Accrued expenses Other payables
Jumlah Kewajiban
-
269.648.134.556
Total Liabilities
Kewajiban Bersih
-
226.470.653.053
Net Liabilities
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/43
Ekshibit E/43
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCY (Continued)
19. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
IN
FOREIGN
2 0 0 6
Aktiva Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva
US$/ US$
Setara / Eqv Rupiah
6.155,93
57.250.149
Assets Other assets
6.155,93
57.250.149
Total Assets
Kewajiban Pinjaman diterima Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain
2.500.000,00 28.451,70 6.155,93
23.250.000.000 264.600.810 57.250.149
Liabilities Fund borrowings Accrued expenses Other payables
Jumlah Kewajiban
2.534.607,63
23.571.850.959
Total Liabilities
Kewajiban Bersih
2.528.451,70
23.514.600.810
Net Liabilities
Mata uang Rupiah terapresiasi dari sejumlah Rp 9.300 untuk US$ 1 pada tanggal 30 Juni 2006 menjadi Rp 9.054 untuk US$ 1 pada tanggal 30 Juni 2007 dan terapresiasi dari sejumlah Rp 80,9581 untuk JPY ¥ 1 pada tanggal 30 Juni 2006 menjadi Rp 73,4667 untuk JPY ¥ 1 pada tanggal 30 Juni 2007, berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia.
20. INFORMASI SEGMEN
The Rupiah currency has apreciated in value from Rp 9,300 to US$ 1 as of 30 June 2006 to Rp 9,054 to US$ 1 as of 30 June 2007 and has appreciated in value from Rp 80.9581 to JPY ¥ 1 to Rp 73.4667 to JPY ¥ 1 as of 30 June 2007, based on the middle rate of exchange published by Bank Indonesia
20. SEGMENT INFORMATION
Segmen pelaporan primer - Segmen usaha
Primary segment segments
reporting
-
Business
Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha. Aktivitas pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang konsumen, seperti kendaraan dan sepeda motor, kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. Sementara aktivitas pembiayaan sewa guna usaha merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang modal, seperti mesin-mesin industri dan alat-alat berat, dengan jangka waktu berkisar antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun.
For management purposes, the Company’s operating results are reported in two business segments, which are consumer financing and lease financing. Consumer financing activity represents interest bearing financing activities in the form of providing consumer goods, such as vehicles and motorcycles, to end users with periodic installment payment schedule. While lease financing activity represents interest bearing financing activities in the form of providing capital goods, such as industrial machinery and heavy equipments, with terms ranging from three (3) to five (5) years.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/44
Ekshibit E/44
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SEGMENT INFORMATION (Continued)
20. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Segmen pelaporan sekunder - Segmen geografis
Secondary segment reporting - Geographical segments
Jasa pembiayaan Perusahaan beroperasi dalam empat regional geografis di Indonesia, yaitu: Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di Jakarta.
The Company’s financing services are operated through four geographic regions throughout Indonesia, which are: Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi. The Company’s head office is domiciled in Jakarta.
Segmen usaha – segmen pelaporan primer
Business reporting
2007
Segments
Sewa guna usaha/ Leasing
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Tidak dapat dialokasikan/ Unallocated
Jumlah/ Total
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
–
Primary
segment
Jumlah pendapatan
30.899.169.914
212.021.286.552
3.364.731.700
246.285.188.166
Total revenues
Hasil Hasil segmen
30.899.169.914
212.021.286.552
3.364.731.700
246.285.188.166
Result Segment result
Beban bunga Beban yang tidak dapat
-
-
38.208.049.223
38.208.049.223
Financing cost
dialokasikan Penyisihan piutang
-
-
76.066.324.375
76.066.324.375
Unallocated expenses Provision for doubtful
ragu-ragu
2.750.000.000
7.250.000.000
Laba selisih kurs - bersih
(362.532.213)
10.000.000.000 (362.532.213)
Profit before income
Laba sebelum beban pajak penghasilan
122.373.346.781
Beban pajak penghasilan
-
-
35.894.481.430
Laba Sebelum Pos Luar Biasa
35.894.481.430 86.478.865.351
bersih setelah pajak terkait
Aktiva dan Kewajiban Aktiva segmen Kewajiban segmen
-
-
-
-
270.016.501.126 3.021.478.371
1.413.574.244.963 30.967.496.696
3.790.865.065 -
Beban nonkas lainnya: - Gaji dan kesejahteraan karyawan
Profit before Extraordinary Item
245.155.618.616 801.367.909.306
3.790.865.065
net of tax effects
90.269.730.416
Net profit
1.928.746.364.705 835.356.884.373
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities Other Segment Information Capital expenditure:
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aktiva tetap berwujud Penyusutan
tax expense Income tax expense Gain on restructuring of borrowing -
Laba dari restrukturisasi pinjaman Laba bersih
accounts Gain on foreign exchange - Net
-
-
-
7.961.574.493 4.179.215.066
-
2.401.629.999
7.961.574.493 4.179.215.066
Tangible property and equipment Depreciation
2.401.629.999
Other non - cash expense: Salaries and employees benefits
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/45
Ekshibit E/45
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SEGMENT INFORMATION (Continued)
20. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Business Segments reporting (Continued)
Segmen usaha – segmen pelaporan primer (Lanjutan)
2006
–
Primary
segment
Pembiayaan
Jumlah pendapatan
Sewa guna
konsumen/
Tidak dapat
usaha/
Consumer
dialokasikan/
Leasing
financing
Unallocated
Total
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
Jumlah/
31.560.673.053
142.446.418.201
1.474.373.932
175.481.465.186
Total revenues
31.560.673.053
142.446.418.201
1.474.373.932
175.481.465.186
Segment result
Result
Hasil Hasil segmen Beban bunga
-
-
15.020.284.934
15.020.284.934
Financing cost
-
-
59.525.850.296
59.525.850.296
Unallocated expenses
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Provision for doubtful
Penyisihan piutang ragu-ragu
9.600.000.000
-
-
Laba selisih kurs - bersih
(1.322.017.382)
accounts
9.600.000.000 (1.322.017.382)
Gain on foreign exchange - Net Profit before income
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
-
-
-
-
27.506.362.160
Laba bersih
tax expense
92.657.347.338 27.506.362.160
Income tax expense
65.150.985.178
Net profit Assets and Liabilities
Aktiva dan Kewajiban Aktiva segmen
241.807.161.157
880.813.513.135
102.977.396.019
1.225.598.070.311
Segment assets
4.235.043.217
18.892.691.306
244.486.747.891
267.614.482.414
Segment liabilities
Kewajiban segmen
Other Segment Information
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal:
Capital expenditure:
- Aktiva tetap berwujud Penyusutan
-
-
5.805.349.515
5.805.349.515
-
-
3.273.054.424
3.273.054.424
Tangible property and equipment Depreciation Other non - cash expense:
Beban nonkas lainnya:
Salaries and employees -
- Gaji dan kesejahteraan karyawan
-
Segmen Geografis sekunder
–
-
segmen
pelaporan
1.745.700.055
benefits
1.745.700.055
Geographical Segments - secondary segment reporting
2007 Tidak dapat
Jumlah pendapatan
Jawa/Java
Kalimantan/Borneo
Sumatera/Sumatera
Sulawesi/Celebes
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
38.767.118.869
74.491.201.936
67.689.051.298
36.866.639.614
Dialokasikan/
Jumlah/
Unallocated Rp / Rp
Total Rp / Rp
28.471.176.449
246.285.188.166
Information
Lainnya - Aktiva segmen
497.690.323.358
255.884.549.341
500.541.299.418
227.458.626.164
447.171.566.424
1.928.746.364.705
Segment assets Capital expenditure
Pengeluaran modal: - Aktiva tetap berwujud
Total revenues Other Segment
Informasi Segmen
Tangible property 4.616.869.363
974.395.290
1.609.213.240
761.096.600
-
7.961.574.493
and equipment
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/46
Ekshibit E/46
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SEGMENT INFORMATION (Continued)
20. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Segmen Geografis sekunder
–
segmen
pelaporan
Geographical Segments - secondary segment reporting
2006 Tidak dapat
Jumlah pendapatan
Jawa/Java
Kalimantan/Borneo
Sumatera/Sumatera
Sulawesi/Celebes
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
Rp / Rp
28.976.869.040
48.188.101.251
47.024.096.523
23.449.060.195
Dialokasikan/
Jumlah/
Unallocated Rp / Rp
Total Rp / Rp
27.843.338.177
175.481.465.186
Information
Lainnya - Aktiva segmen
314.501.453.836
199.582.200.300
308.567.726.358
131.569.547.316
3.791.529.255
547.008.640
681.978.190
784.833.430
271.377.142.501
1.225.598.070.311
Tangible property -
- Aktiva tetap
21. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN a.
Segment assets Capital expenditure
Pengeluaran modal: berwujud
Total revenues Other Segment
Informasi Segmen
Pada berbagai tanggal selama periode enam bulan di tahun 2007 dan 2006, Perusahaan menjual piutang pembiayaan konsumennya masing-masing sejumlah Rp 84.728.452.274 dan Rp 68.520.158.738, sebesar nilai pokok piutang kepada Bumiputera. Berkaitan dengan transaksi tersebut, Bumiputera memiliki hak untuk mengalihkan setiap piutang yang dijual yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah disetujui kedua belah pihak berdasarkan perjanjian penjualan dan pembelian piutang tersebut. Tanggung jawab Perusahaan termasuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Bumiputera. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse” (lihat Catatan 7).
-
5.805.349.515
and equipment
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT a.
At various date for six months period in 2007 and 2006, the Company sold portions of its consumer financing receivables amounted to Rp 84,728,452,274 and Rp 68,520,158,738 at principal value, respectively, to Bumiputera. Relating to the said transactions, Bumiputera has the right to reassign any of the receivable sold that are found to be not in accordance with the criteria agreed by both parties based on the sale and purchase of receivables agreement. The Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Bumiputera. This sale of consumer financing receivables was conducted on a “without recourse” basis (see Note 7).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/47
Ekshibit E/47
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) b.
Pada tanggal 17 Oktober 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama (asset buy) dengan PT Bank Century Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas pembiayaan sebesar Rp 50 miliar, dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu satu (1) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tanggung jawab Perusahaan termasuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Century. Perjanjian kerjasama ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 30 Juni 2007 saldo fasilitas yang diberikan oleh Century kepada Perusahaan berjumlah nihil dan pada tanggal 30 Juni 2 0 0 6 s a l d o ya n g t e r s i s a s e j u m l a h R p 1.423.278.782.
Pada tanggal 21 Juli 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama (asset buy) dengan PT Bank Century Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas pembiayaan sebesar Rp 75 miliar, dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu satu (1) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tanggung jawab Perusahaan termasuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Century. Perjanjian kerjasama ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, saldo fasilitas yang diberikan oleh Century kepada Perusahaan sejumlah Rp 4.334.954.244 dan Rp 19.508.421.450.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) b.
On 17 October 2003, the Company entered into a cooperation agreement (asset buy) with PT Bank Century Tbk with a total maximum fund of Rp 50 billion of which such facility amount must be fully withdrawn within one (1) year since the agreement date. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Century. This cooperation agreement was conducted on a “without recourse” basis. The outstanding availments granted by Century to the Company as of 30 June 2007 has been fully paid and as of 30 June 2006 the availments amounted to Rp 1,423,278,782.
On 21 July 2005, the Company entered into a cooperation agreement (asset buy) with PT Bank Century Tbk with a total maximum fund of Rp 75 billion of which such facility amount must be fully withdrawn within one (1) year since the agreement date. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Century. This cooperation agreement was conducted on a “without recourse” basis. The outstanding availments granted by Century to the Company amounted to Rp 4,334,954,244 and Rp 19,508,421,450 as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/48
Ekshibit E/48
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
c.
Pada tanggal 25 Pebruari 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Bintang Manunggal (BIMA) dengan fasilitas awal sejumlah Rp 10 miliar. Jumlah fasilitas mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir jumlah fasilitas diubah menjadi Rp 75 miliar pada tanggal 7 Maret 2003. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BIMA. BIMA akan menanggung seluruh risiko kerugian yang mungkin timbul dari pinjaman yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
c.
On 25 February 2002, the Company entered into a cooperation agreement with PT Bank Bintang Manunggal (BIMA) with a total maximum fund of Rp 10 billion. Such facility was amended several times and by the latest amendment on 7 March 2003 the maximum fund was amounted to Rp 75 billion. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BIMA. BIMA shall assume all the collectibility risks associated with the loans granted under the said cooperation agreement.
Perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 24 Pebruari 2007 dimana BIMA menyetujui antara lain untuk memperpanjang kerjasama untuk dua belas (12) bulan lagi menjadi tanggal 25 Pebruari 2008. Perjanjian ini akan berakhir dalam satu (1) tahun setelah tanggall perjanjian dan akan diperbaharui secara otomatis sampai diterimanya surat penghentian perjanjian yang diajukan tiga puluh (30) hari sebelumnya oleh salah satu pihak.
The latest amendment on the agreement was on 24 February 2007, whereas BIMA has approved, among others, the extend of the cooperation agreement for another tweleve months (12) up to 25 February 2008. This agreement is valid for one (1) year from the date of the agreement and will be automatically renewed for another year unless written notice of termination is given thirty (30) days in advance by either party.
Saldo fasilitas yang diberikan oleh BIMA kepada Perusahaan adalah sejumlah Rp 26.764.128.954 dan Rp 64.459.597.118 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.
The outstanding availments granted by BIMA to the Company amounted to Rp 26,764,128,954 and Rp 64,459,597,118 as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/49
Ekshibit E/49
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
d. Pada tanggal 10 Juni 2004, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Hak/Cessie Portofolio Pembiayaan Konsumen (Uncommitted Revolving Factoring) dengan PT Bank Ina Perdana (BIP) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp 10 miliar dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Selanjutnya pada tanggal 7 Oktober 2004 dengan Addendum 1, BIP meningkatkan jumlah maksimal fasilitas menjadi sejumlah Rp 20 miliar. Kemudian pada tanggal 6 April 2005 dan 21 Juni 2005 BIP kembali meningkatkan jumlah maksimal fasilitas berturut-turut menjadi Rp 50 miliar dan Rp 75 miliar dengan dibuatnya Addendum 2 dan Addendum 3 atas perjanjian. Terakhir pada tanggal 11 Agustus 2006 melalui Addendum 4 atas perjanjian antara Perusahaan dengan BIP, BIP telah menambahkan fasilitas kredit yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 25 milliar sehingga jumlah fasilitas pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan berjumlah Rp 100 miliar. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggungjawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BIP. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Saldo fasilitas yang telah digunakan Perusahaan masingmasing sejumlah Rp 59.016.008.346 dan Rp 63.541.942.941 pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
d.
On 10 June 2004, the Company entered into Sale Purchase Agreement and Right Transfer/Cessie on Consumer Financing Portfolio (Uncommitted Revolving Factoring) with PT Bank Ina Perdana (BIP) with a maximum given facility amounted to Rp 10 billion which such facility amount must be fully withdrawn within one (1) year since the agreement date. Further on 7 October 2004 through Addendum 1, BIP increased the amount of maximum facility becoming Rp 20 billion. Later on 6 April 2005 and 21 June 2005 through Addendum 2 and Addendum 3, BIP increased the amount of maximum facility for each facility becoming to Rp 50 billion and Rp 75 billion, respectively. The latest on 11 August 2006, based on the Addendum 4 of the said agreement between the Company and BIP, BIP had increased the Company’s loan facility by additional of Rp 25 billion and that makes the total amount of loan facility which owned by the Company amounted to Rp 100 billion. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BIP. This sale of consumer financing receivables was conducted on a “without recourse” basis. The outstanding availments which already used by Company amounted to Rp 59,016,008,346 and Rp 63,541,942,941 as of 30 June 2007 and 2006, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/50
Ekshibit E/50
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan) e.
Pada tanggal 27 September 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan PT Bank Permata Tbk (Permata) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas tersebut bersifat revolving. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggungjawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Pada tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan telah mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Permata dengan penambahan plafon fasilitas yang telah ada sebesar Rp 50 miliar, sehingga jumlah plafon fasilitas yang dimiliki oleh Perusahaan pada saat ini berjumlah Rp 100 miliar. Pada tanggal 30 Ju ni 2 007 s ald o ya ng tel ah di gunak an o l e h P e r u s a h a a n b e r j u m l a h Rp 26.089.757.747.
22. KONTINJENSI Sebagai tindak lanjut dari perjanjian restrukturisasi hutang (lihat Catatan 7), Perusahaan telah melakukan eksekusi dan pengalihan sejumlah 210.192.912 saham yang sebelumnya dimiliki oleh PT Aryaputra Teguharta (APT) dan PT Ongko Multicorpora (OM), perusahaan-perusahaan dari Grup Ongko, sebelumnya adalah pemegang saham Perusahaan, kepada kreditur dan pihak ketiga sesuai dengan ”Perjanjian Gadai Saham”, Persetujuan Mengalihkan, Kuasa Menjual yang tidak dapat Dibatalkan, persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 dan Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 19 Desember 2000, No. 04/PKPU/2000/PN. NIAGA.JKT.PST, dengan mendistribusikan saham tersebut sebagaimana tercantum dalam catatan 7.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued) e.
On 27 September 2006, the Company entered into joint financing Agreement with PT Bank Permata Tbk (Permata) with a maximum given facility amounted to Rp 50 billion. This is a revolving facility. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents. On 25 June 2007, the Company has been amanded a joint financing agreement with Permata to increase maximum facility becoming to Rp 100 billion.
As of 30 June 2007, the outstanding availments which already used by the Company amounted to Rp 26,089,757,747.
22. CONTINGENCY Following the debt restructuring agreement (see Note 7), the Company has executed and transfered the 210,192,912 shares ex PT Aryaputra Teguharta (APT) and PT Ongko Multicorpora (OM), companies member of the Ongko Group which is a former shareholder of the Company, to the creditors and third parties based on “Pledge of Shares Agreement”, Consent to Transfer, Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares, resolutions of Extraordinary General Meetings of Shareholders on 27 January 2000 and 22 August 2000 and the Settlement Agreement dated 7 December 2000 which was ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000 based on Decision No. 04/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST., by distributing the shares as stated in Note 7.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/51
Ekshibit E/51
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONTINGENCY (Continued)
Selanjutnya, sehubungan dengan pelaksanaan eksekusi dan pengalihan saham tersebut di atas, APT mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, Direksi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat dalam restrukturisasi pinjaman Perusahaan yaitu The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young dan Alwi Syahri selaku turut Tergugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam registrasi perkara No. 123/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst pada tanggal 26 Maret 2003.
Further, in relation to the execution and distribution of shares as mentioned above, APT has filed a civil lawsuit against the Company, its Board of Directors and other companies involved in the Company’s debt restructuring which are The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young and Alwi Syahri as the Deffendant to the Central Jakarta District Court under case registered No. 123/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst dated on 26 March 2003.
OM juga mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan APT selaku Turut Tergugat dalam registrasi perkara No. 517/Pdt.G//2003/PN.Jkt.Pst. pada tanggal 11 Desember 2003.
OM has also filed a civil suit to the Company, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., Capital Market Supervisory Agency, and APT as the Deffendant under case registered No. 517/Pdt.G//2003/PN.Jkt.Pst. dated on 11 December 2003.
APT dan OM menyatakan sebagai berikut:
APT and OM declared:
1.
APT dan OM tidak pernah memberikan persetujuan sehubungan dengan pelaksanaan gadai saham Perusahaan.
1.
That APT and OM have never given its approval on the enforcement of the Pledge of Shares Agreement.
2.
Bahwa sejak tanggal 1 Desember 2000, jangka waktu “Pledge of Shares Agreement” antara APT serta OM dan Perusahaan telah berakhir.
2.
That the aforementioned Pledge of Shares Agreement between APT and OM and the Company has expired effective on 1 December 2000.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, APT dan OM menuntut pengembalian masing-masing 111.804.732 dan 98.388.180 lembar saham Perusahaan, menuntut pembagian dividen sejumlah lebih kurang Rp 150 milliar dan juga menuntut kerugian immaterial senilai US$ 1 miliar.
Based on the such reasons, APT and OM claimed the return of the 111,804,732 and 98,388,180 Company’s shares, demanded of dividends in the amount of approximately Rp 150 billion and also immaterial damages of US$ 1 billion.
Kasus tuntutan APT dan OM serupa dan mempunyai latar belakang yang sama.
The case which filed to the civil suit by APT and OM were based on similar background.
Berhubungan dengan kasus tersebut, pihak APT juga telah melaporkan Direksi Perusahaan kepada Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes POLRI) dengan tuduhan melakukan tindak pidana penggelapan saham pada bulan Juni 2003 dan tuduhan melakukan tindak pidana memalsukan surat dan atau menggunakan surat palsu pada bulan Pebruari 2006.
In connection with the aforementioned case, APT has also reported the Company’s Board of Directors to the Jakarta Police Headquarters with criminal lawsuits by aquiring BFI shares illegally in June 2003 and to falsified documents and/or to use these documents on February 2006.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/52
Ekshibit E/52
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. CONTINGENCY (Continued)
22. KONTINJENSI (Lanjutan) Perkembangan Perusahaan
Kasus
–
APT
melawan
Case Progress – APT against the Company
Pada tanggal 14 April 2004 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya memenangkan sebagian gugatan APT, tetapi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas putusan tersebut.
On 14 April 2004 the Central Jakarta District Court had ruled the litigation case in favour of APT, but the Company and other companies involved have filed an appeal to the Jakarta High Court against such decision.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menerima Banding yang diajukan oleh BFI melalui putusan tanggal 1 September 2004 Nomor.302/Pdt/2004/PT.DKI.Jo.No.123/PDT.G/ 2003/PN.JKT.PST yang isinya antara lain menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi:
Further on 1 September 2004 the Company had received the Announcement of Decision Letter No.302/Pdt/2004/PT.DKI.Jo. No.123/Pdt.G/2003/ PN.JKT.PST from Central Jakarta District Court regarding the decision of Jakarta High Court on such claim, among others, stated that the High Court :
Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Perusahaan dan beberapa pembanding lainnya.
1. Accepted appeal filed by the Company and other parties involved.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 14 April 2004, No.123/ Pdt.G/2003/PN.JKT.PST.
2. Overturned the decision of Central Jakarta District Court dated 14 April 2004, No.123/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST.
Dalam pokok menyatakan:
In relation to the main case, stated that:
1.
perkara,
Pengadilan
Tinggi
the
High Court
1. Menolak gugatan APT untuk seluruhnya.
1. All claims of APT are rejected.
2. Menyatakan sita jaminan yang dilaksanakan jurusita pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap saham-saham milik beberapa pemegang saham Perusahaan tidak sah dan tidak berharga oleh karenanya diperintahkan untuk diangkat.
2. Attachment orders of shares owned by several Company’s shareholders executed by the South Jakarta District Court are unlawful and therefore ordered to be cancelled.
Terhadap tuduhan tindak pidana penggelapan saham maka pada tanggal 14 Mei 2004 melalui surat No. POL: S.Tap/37a/V/2004, Mabes POLRI telah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan karena alasan tindak pidana penggelapan dan penipuan saham yang dipersangkakan kepada Direksi Perusahaan bukan merupakan tindak pidana.
Meanwhile in connection with the committing of illegal transfer of shares, then, on 14 May 2004 by the Decision Letter No. POL: S.Tap/37a/V/2004, the Jakarta Police Headquarters has suspended the investigation on such case vide letter which involved the Company’s Board of Directors.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/53
Ekshibit E/53
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONTINGENCY (Continued)
Demikian pula dengan tuduhan tindak pidana pemalsuan surat dan atau penggunaan surat palsu maka pada tanggal 12 Mei 2006 melalui surat No. POL: B/155N/2006/Dit II Eksus, Mabes POLRI telah menyatakan bahwa kasus tersebut tidak dapat dilanjutkan penyidikannya karena tidak ditemukan unsur-unsur tindak pidana membuat surat palsu dan menggunakan surat palsu sebagaimana yang dipersangkakan.
Pursuant to letter No. POL: B/155N/2006/Dit II Eksus, dated 12 May 2006, the police of Republic Indonesia has declared that the investigation has been discontinued with regard to the criminal lawsuits against the Company for using false documents as there is no evidence leading to the allegations.
Pada tanggal 2 November 2004, APT mengajukan memori kasasi ke Mahkamah Agung (MA) atas keputusan Pengadilan Tinggi tersebut dan Perusahaan juga menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 9 November 2004.
On 2 November 2004, APT submitted an appeal to the Supreme Court against the Jakarta High Court decision. The Company also filed a counter appeal on 9 November 2004.
MA melalui putusan No. 677K/PDT/2005 tertanggal 20 Juli 2005 menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi (APT) dan memenangkan Perusahaan dan beberapa Termohon Kasasi lainnya dengan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004.
On 20 July 2005, by the Announcement of Decision Letter No. 677K/PDT/2005, the Supreme Court had upheld the judgement of the DKI Jakarta High Court No. 302/PDT/2004/PT.DKI dated 1 September 2004 on the favor of the Company and other several appealer against APT as the appelant.
Selanjutnya, sebagai pelaksanaan dari Putusan MA tersebut, maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membatalkan atau mengangkat sita jaminan (conservatoir beslag) atas sahamsaham milik beberapa pemegang saham Perusahaan, yang sebelumnya sita jaminan tersebut telah diletakkan atas permohonan pihak APT. Dengan adanya pembatalan atau pengangkatan sita jaminan (conservatoir beslag) tersebut, maka tidak ada lagi sahamsaham Perusahaan yang disita jaminan sehubungan dengan kasus tersebut di atas.
Further, in relation to the execution of the Supreme Court then Central Jakarta District Court and South Jakarta District Court had overturned the minutes of the conservatory attachment of several shareholders of the Company where the minutes of the conservatory attachment were executed on behalf of APT. By the overturned of the minutes of the conservatory attachment, there are no shares of the Company which took as the minutes of the conservatory attachment regarding to the case stated above.
Perusahaan menerima “Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali” No. 09/Srt.Pdt.PK/2006PN.JKT.PST.Jo. No. 123/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tanggal 23 Mei 2006 dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang pemberitahuan mengenai Peninjauan Kembali (PK) yang telah diajukan oleh APT terhadap putusan MA tertanggal 20 Juli 2005 No. 677K/PDT/2005, yang telah memenangkan BFI dan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004.
The Company was notified through letter No. 09/Srt.Pdt.PK/2006PN.JKT.PST.Jo. from the District Court of South Jakarta vide No. 123/PDT.G/2003/PN.JKT.PST dated 23 May 2006 that APT had appealed against the Supreme Court ruling favouring BFI of 20 July 2005 No. 677K/PDT/2005 which upheld the decision of the High Court of Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI dated 1 September 2004.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/54
Ekshibit E/54
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONTINGENCY (Continued)
22. KONTINJENSI (Lanjutan) Selanjutnya terhadap PK yang telah diajukan oleh APT tersebut. Perusahaan telah mengajukan kontra memori PK untuk menolak permohonan PK tersebut pada tanggal 16 Juni 2006.
In this regard, on 16 June 2006 the Company has submitted a counter appeal to the request of APT to the Supreme Court.
Berkas permohonan PK kasus APT telah terdaftar di MA dengan registrasi perkara No. 240PK/PDT/2006 dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA.
The petition for re-appeal of APT case has been submitted under registration No.240PK/PDT/ 2006 and it is still examined by Supreme Court.
Perkembangan Perusahaan
Kasus
–
OM
melawan
Pada tanggal 2 Juni 2004 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah membacakan Putusan Provisi yang pada pokoknya mengabulkan provisi OM sebagian yang isinya antara lain menyatakan bahwa:
Case Progress – OM against the Company On 2 June 2004 the Judge of the Central Jakarta District Court had declared the Provision Verdict which stated, among others:
1. Mengabulkan permohonan provisi OM untuk sebagian.
1. Accepted the injuction claim requested by OM.
2
2.
Memerintahkan Perusahaan untuk tidak melakukan perbuatan hukum, termasuk tetapi tidak tebatas baik secara langsung atau tidak langsung menawarkan, memindahkan, mengalihkan dan menjaminkan atas saham-saham OM.
Ordered the Company not to perform any legal act, including but not limited to offering, substituting, transferring and pledging of any OM’s shares directly or indirectly
Putusan provisi tersebut harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi Negeri DKI Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2004 telah menolak memberikan izin pelaksanaan putusan provisi yang digunakan OM tersebut di atas.
Such an injuction claim must be approved by the Head of Jakarta High Court. In connection with such matter, the Head of Jakarta High Court on 5 August 2004 had rejected the request to implement the injuction as stating above.
Pada tanggal 9 November 2004 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya memenangkan sebagian gugatan OM. Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas putusan tersebut pada tanggal 27 Desember 2004.
On 9 November 2004 the Central Jakarta District Court had issued a verdict which partly granted the claim of OM. The Company appealed to the Jakarta High Court on 27 December 2004 against the Central Jakarta District Court’s decision.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/55
Ekshibit E/55
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KONTINJENSI (Lanjutan) Pada tanggal 4 Mei 2005 Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 60/PDT/2005/PT.DKI Jo Nomor: 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tentang isi putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tertanggal 23 Maret 2005 Nomor: 60/PDT/2005/PT.DKI Jo Nomor: 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST. dalam perkara antara Perusahaan selaku Pembanding dan Pembanding lainnya melawan OM dari Grup Ongko selaku Terbanding, yang isinya antara lain menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi: 1.
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONTINGENCY (Continued) On 4 May 2005 the Company has receive the Announcement of Decision Letter of Jakarta High Court No. 60/PDT/2005/PT.DKI Jo Nomor: 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST. Central Jakarta District Court which stated the decision of the Jakarta High Court No. 60/PDT/2005/PT.DKI Jo Nomor: 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST dated 23 March 2005 in the case between BFI as the appealer and also the other appealers against the OM from Ongko Group as the appellant, among others, stated that the High Court :
Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Perusahaan dan beberapa pembanding lainnya.
1
Accepted appeal filed by the Company and other parties involved.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 9 November 2004 No. 517/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST
2.
Overturned the decision of Central Jakarta District Court dated 9 November 2004 No. 517/Pdt.G/2003/PN.JKT.PST
Dalam pokok perkara, Pengadilan Tinggi menyatakan menolak gugatan OM untuk seluruhnya dan dalam provisi, Pengadilan Tinggi menolak gugatan provisi Penggugat atau Terbanding (OM) seluruhnya.
On the case mentioned above, the Jakarta High Court had issued a verdict which resulted that the High Court states to reject OM’s claim entirely and in provision, the High Court also reject the provision claim of the Plaintiff / Appellee entirely.
Pada tanggal 23 Mei 2005 OM mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut dan Perusahaan menyerahkan Kontra Memori Kasasi ke Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 8 Juli 2005.
On 23 May 2005, OM had filed a counter appeal to the Supreme Court based on the verdict of Jakarta High Court and the Company had also filed a counter appeal on 8 July 2005.
MA melalui putusan No. 1478K/PDT/2005 tertanggal 27 Oktober 2005 menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi (OM) dan memenangkan Perusahaan dan beberapa Termohon Kasasi lainnya dengan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.60/PDT/PT.DKI tanggal 23 Maret 2005.
Pursuant to the Supreme Court ruling No. 1478K/PDT/2005 dated 27 October 2005, it has rejected the appeal request sumitted by APT and issued a verdict in favor of the Company and several other parties therein and stengthen the decision of appeal court of DKI Jakarta No.60/PDT/PT.DKI dated 23 March 2005.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/56
Ekshibit E/56
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONTINGENCY (Continued)
Perusahaan menerima “Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali” No. 38/Srt.Pdt.PK/2006/PN.JKT.PST. Jo. No. 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tanggal 9 November 2006 dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang pemberitahuan mengenai Peninjauan Kembali (PK) yang telah diajukan oleh OM terhadap putusan MA tertanggal 27 Oktober 2005 No. 1478K/PDT/2005, yang telah memenangkan BFI dan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 60/Pdt/2005/PT.DKI tanggal 23 Maret 2005.
The Company was notified through letter No. 38/Srt.Pdt.PK/2006PN.JKT.PST.Jo. from the District Court of South Jakarta vide No. 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST dated 9 November 2006 that OM has appealed against the Supreme Court ruling favouring BFI of 27 October 2005 No. 1478K/PDT/2005 which upheld the decision of the High Court of Jakarta No. 60/PDT/2005/PT.DKI dated 23 March 2005.
Selanjutnya terhadap PK yang diajukan oleh OM tersebut, Perusahaan telah mengajukan kontra memori PK untuk menolak permohonan PK tersebut pada tanggal 5 Desember 2006.
In this regard, on 5 December 2006 the Company has submitted a counter appeal to the request of OM to the Supreme Court.
Manajemen berpendapat bahwa tuntutan APT dan OM tersebut tidak mempunyai dasar hukum yang cukup karena eksekusi gadai saham dan pengalihan saham dilakukan sesuai dengan “Pledge of Shares Agreement”, Persetujuan Pengalihan (Consent to Transfer), Kuasa Menjual yang tidak dapat Dibatalkan (Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares), hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000, dan Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 dalam rangka restrukturisasi pinjaman Perusahaan yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 19 Desember 2000 serta eksekusi dilakukan karena hutang-hutang yang dijamin telah jatuh tempo dan belum dibayar. Untuk itu manajemen berpendapat, kasus-kasus tersebut tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Management is of the opinion that the above claims made by APT and OM have insufficient legal basis since the enforcement of Pledge of Shares Agreement entered between the Company and APT and OM and execution of shares were implemented based on the above Pledge of Shares Agreement, Consent to Transfer, Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares, resolutions of Extraordinary General Meetings of Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000, and Settlement Agreement dated 7 December 2000 in connection with the Company’s debt restructuring ratified by the Indonesian Commercial Court on 19 December 2000 and that the execution of the pledged shares was conducted since the secured loans were due and not been paid. For that reason, management is of the opinion for the case above will not impacting to the Company’s financial condition.
Berkas permohonan PK kasus OM telah terdaftar di MA dengan registrasi perkara No.115PK/PDT/2007 dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA.
The petition for re-appeal of OM case has been submitted under registration No.115/PK/PDT/ 2007 and it is still examined by Supreme Court.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/57
Ekshibit E/57
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. KONDISI EKONOMI
23.
ECONOMIC ENVIRONMENT
Operasi Perusahaan selain terpengaruh oleh adanya kasus litigasi yang sedang berjalan sebagaimana dijelaskan di Catatan 23, telah terpengaruhi, dan dapat tetap terpengaruhi oleh ketidakpastian masa depan kondisi ekonomi di Indonesia yang dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai mata uang dan memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
The operations of the Company have been affected, and may continue to be affected for the foreseeable future by the economic conditions in Indonesia that may contribute to volatility in currency values and negatively impact economic growth.
Penyelesaian atas ketidakstabilan kondisi ekonomi dan perkembangan ekonomi lebih lanjut tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.
Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal and monetary action being undertaken by the Indonesian Government; actions that are beyond the control of the Company.
Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap pendapatan dan realisasi atas portofolio piutang pembiayaan Perusahaan, termasuk dampak yang timbul dari pelanggan, kreditur, investor dan pemegang saham Perusahaan. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut.
It is not possible to determine the future effects of the economic conditions on the Company’s earnings and the realization of the Company’s financing receivables portfolio, including the effects flowing through from the Company’s customers, creditors, investors and shareholders. The accompanying financial statements do not include any adjustments relating to these uncertainties.
Pada periode enam bulan tahun 2007, Perusahaan membukukan sejumlah Rp 1.089 miliar pembiayaan baru (pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha) dibandingkan Rp 606 miliar pada periode enam bulan tahun 2006. Disamping itu, manajemen Perusahaan telah dan akan melakukan hal-hal sebagai berikut secara berkelanjutan:
For six months period in 2007, the Company has new financing transactions amounted to Rp 1,089 billion (consumer financing and lease financing activities) compared to Rp 606 billion for the six months period 2006. Besides, management of the Company has implemented and/or plans to take the following actions:
a. Mempertahankan dan memperluas hubungan dengan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank dan mencari sumber dana alternatif lainnya dalam memperoleh sumber pendanaan yang lebih besar dan murah untuk mendukung pertumbuhan usaha.
a.
b. Mempertahankan dan memperluas kegiatan usaha pembiayaan mobil (mobil bekas pakai maupun mobil baru), dan pada saat yang bersamaan, memfokuskan kegiatan sewa guna usaha di wilayah yang mempunyai aktivitas ekonomi yang potensial di bidang pertambangan, agrikultur dan infrastruktur, melalui pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada kantor-kantor cabang Perusahaan.
Maintain and expand its relationships with the banking and other non banking financial institutions and explore alternative fund resources in order to obtain larger and more inexpensive funding resources to support its business development.
b. Maintain and expand its business at fourwheel car financing (used and new cars), and at the same time, focus on lease financing in regions which have potential economic activities in mining, agriculture and infrastructure, through optimal resources in the existing branches.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Exhibit E/58
Ekshibit E/58
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
23.
ECONOMIC ENVIRONMENT(Continued)
c. Memfokuskan pada pengelolaan risiko dengan mempertahankan kualitas dari aktiva produktif dalam rangka meminimalisasi risiko tidak tertagihnya piutang pembiayaan Perusahaan.
c.
Focus on its risk management by maintaining the quality of its productive assets in order to minimize the noncollection risk of its financing receivables.
d. Memfokuskan pada fungsi maksimal dari Quality Service Department dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan sehingga repeat order diharapkan akan terus meningkat.
d.
Focus on the maximum function of the Quality Service Department in order to achieve a better quality service to customers which resulting to the increasing of repeat order transaction, from the customer.
e. Meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia Perusahaan melalui pelatihan eksternal dan internal.
e.
Increase the quality of the Company’s human resources through external and internal trainings.
f.
f.
Setting up additional branch network in 2007 in regions which have beneficial economic activities and stable political conditions.
g.
Increase productivity and maximize the capability of the branches to gain new business.
Menyiapkan jaringan cabang tambahan pada tahun 2007 di wilayah-wilayah yang memiliki aktivitas ekonomi yang menguntungkan dan kondisi politik yang stabil.
g. Meningkatkan produktivitas dan memaksimalkan kapabilitas cabang-cabang Perusahaan untuk memperoleh bisnis baru.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit E/59
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/59
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 June 2007 and 2006 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)