P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (UNAUDITED)
P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 serta untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca
2
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
Halaman 1
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk NERACA PER 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET INVESTASI Deposito berjangka Saham: tersedia untuk dijual Obligasi: yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi lainnya: Penyertaan pada Menara Proteksi Penyertaan pada Perusahaan Asuransi Resiko Khusus Lainnya
Catatan
2011
2b,2i,3 & 26
49,187,870,006
44,343,280,000
4,503,060,750
3,539,475,100
8,630,757,023
8,737,702,661
4,000,000 190,000,000 959,085,592
4,000,000 190,000,000 221,865,045
63,474,773,371
57,036,322,806
Jumlah Investasi
2010
KAS DAN BANK
2b,2j,4 & 26
3,958,737,307
6,544,894,400
PIUTANG PREMI - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar masing-masing Rp. 2.837.360.610 untuk tahun 2011 dan Rp. 1.976.551.367 untuk tahun 2010 Pihak Ketiga
2b,2k,5 & 26
34,023,011,681
29,360,558,933
2b,2k,6 & 26
14,615,990,424 -
7,128,062,647 125,129,868
-
26,735,462
PIUTANG REASURANSI Pihak Ketiga Hubungan Istimewa PAJAK DIBAYAR DIMUKA
2n,14
PIUTANG LAIN-LAIN Pihak Ketiga
2k & 7
194,808,909
200,560,673
ASET TETAP - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar masing-masing Rp. 5.621.952.328 untuk tahun 2011 dan Rp. 4.808.107.090 untuk tahun 2010
2l & 8
6,683,411,496
5,804,552,447
ASET PAJAK TANGGUHAN
2n & 14
1,814,333,845
1,716,149,845
ASET LAIN-LAIN
2m & 9
2,716,257,825
1,654,091,967
127,481,324,858
109,597,059,048
TOTAL ASET
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 2
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk NERACA PER 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS & EKUITAS LIABILITAS Hutang Klaim Pihak Ketiga Estimasi Klaim Retensi Sendiri Pihak Ketiga Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Pihak Ketiga Hubungan Istimewa Hutang Reasuransi Pihak Ketiga Hubungan Istimewa Hutang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Pihak Ketiga Premi Diterima di Muka Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Pihak Ketiga Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Catatan
Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2010
2e & 10
8,369,678,439
4,262,600,536
2e & 11
19,332,985,597
20,082,167,916
2d & 12
30,692,913,368
24,867,922,668 110,333,802
2c,13 & 26
2,692,413,894 286,671,448 274,624,976
3,061,461,096 0 532,872,427
15
72,700,000
33,900,000
16
203,375,125
165,375,125
17
2,415,207,613 2,553,613,017
3,180,311,731 2,357,084,039
66,894,183,477
58,654,029,340
18 19
25,000,000,000 5,340,000,000 420,000,000
25,000,000,000 5,340,000,000 390,000,000
2i & 3 2q
(1,048,628,715) 30,875,770,096
(1,660,575,539) 21,873,605,247
60,587,141,381
50,943,029,708
127,481,324,858
109,597,059,048
2n & 14
2o
Total Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000.000 saham Tambahan Modal Disetor Cadangan Rugi yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia Selisih penilaian Aset tetap untuk Dijual Saldo Laba
2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 3
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN UNDERWRITING Premi Bruto Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
2d & 20 2d,2g & 20, 27
Jumlah Beban Klaim Beban komisi netto
2010
63,954,718,251 (16,038,849,457)
63,044,487,270 (12,051,024,512)
1,133,163,848
(2,647,901,528)
49,049,032,642
48,345,561,230
2e & 21 2e & 21
25,251,622,522 (5,298,708,399)
29,200,418,699 (12,111,636,073)
2 e& 21
(982,675,152)
2d & 20, 27
Jumlah Pendapatan Premi BEBAN UNDERWRITING Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan ) estimasi Klaim Retensi Sendiri
2011
18,970,238,971
2f & 22
Jumlah Beban Underwriting HASIL UNDERWRITING
5,123,815,169
17,200,974,414
22,212,597,795 17,077,698,334
36,171,213,385
39,290,296,130
12,877,819,257
9,055,265,100
HASIL INVESTASI
2i & 23
2,229,752,431
1,783,436,896
BEBAN USAHA
2h & 24
(11,202,286,892)
(9,190,781,349)
LABA USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
2c,2j & 25
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
1,647,920,647
608,546,798
550,388,542
4,513,831,594
2,198,309,189
2n & 14 (227,337,000) 130,272,250
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
3,905,284,796
(81,030,750) 180,447,500
4,416,766,844
2,297,725,939
8.83
4.60
2q
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 4
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba
Catatan SALDO PER 31 DESEMBER 2009 RUGI YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Modal Saham 25,000,000,000
Tambahan Modal Disetor
Ditentukan penggunaannya
5,340,000,000
360,000,000
-
-
-
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
-
-
-
PENGGUNAAN SALDO LABA DIVIDEN TUNAI CADANGAN UMUM
-
-
2i & 3
Rugi Blm Direalisasi Atas Blm ditentukan Efek Tersedia Utk penggunaannya Dijual 23,105,879,309
-
(1,020,199,860)
(640,375,679)
Jumlah 52,785,679,449
(640,375,679)
2,297,725,938
-
2,297,725,938
30,000,000
(3,500,000,000) (30,000,000)
-
(3,500,000,000) -
SALDO PER 30 JUNI 2010
25,000,000,000
5,340,000,000
390,000,000
21,873,605,247
(1,660,575,539)
50,943,029,708
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
25,000,000,000
5,340,000,000
390,000,000
28,989,003,251
(1,190,646,585)
58,528,356,666
RUGI YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
-
-
-
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
-
-
-
PENGGUNAAN SALDO LABA DIVIDEN TUNAI CADANGAN UMUM
-
-
SALDO PER 30 JUNI 2011 Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
2i & 3
25,000,000,000
5,340,000,000
-
142,017,870
142,017,870
4,416,766,845
-
4,416,766,845
30,000,000
(2,500,000,000) (30,000,000)
-
(2,500,000,000) -
420,000,000
30,875,770,096
(1,048,628,715)
60,587,141,381
Halaman 5
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011
2010
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan premi Penerimaan klaim dan potongan reasuransi Pembayaran premi asuransi Pembayaran klaim Pembayaran potongan premi kepada tertanggung dan potongan premi atas premi diterima dimuka Pembayaran beban usaha Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan badan Penurunan Investasi Lain-lain
69,173,387,494 8,285,236,530 (18,689,699,789) (23,898,076,237)
57,997,704,808 11,044,823,113 (11,969,259,991) (29,347,827,913)
(18,904,069,901) (10,065,508,240) (339,910,412) 10,870,377,051 (421,633,620)
(19,071,417,732) (8,330,431,179) (74,957,817) 9,579,464,499 (513,204,596)
16,010,102,876
9,314,893,192
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Hasil investasi Perolehan Aset tetap pemilikan langsung Hasil penjualan Aset tetap pemilikan langsung Peningkatan Aset lain-lain Peningkatan Investasi
2,227,609,070 (1,663,878,375) 302,500,000 449,540,579 (17,573,389,811)
1,811,758,659 (1,002,628,375) 136,000,000 (774,605,763) (8,516,860,873)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(16,257,618,537)
(8,346,336,352)
Kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran deviden tunai Peningkatan (Penurunan) Bersih Dari Kas dan Bank
(247,515,661)
968,556,840
Kas dan Bank, Awal Tahun
4,206,252,968
5,576,337,560
Kas dan Bank, Akhir Tahun
3,958,737,307
6,544,894,400
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 6
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 1. Gambaran Umum Perusahaan b. Pendirian Perusahaan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (Perusahaan) d/h PT Asuransi Harapan Aman Pratama didirikan pada tanggal 28 Mei 1982 berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No. 76 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1325.HT.01.01.Th.82 tangga1 21 September 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 13 tanggal 18 Nopember 2008 mengenai Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dan peningkatan Modal Dasar Perseroan menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) yang terdiri atas 2 (dua) miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkantor pusat di Jalan Balikpapan Raya No.6, Jakarta dan memiliki jaringan operasi sebanyak 3 (tiga) kantor cabang dan 6 (enam) kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang dan Denpasar. Perusahaan mulai beroperasi komersial sebagai perusahaan asuransi kerugian sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Ijin Usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 633/MD/1983 tanggal 11 Pebruari 1983. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juli 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. SI-128/SHM/ MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebanyak 1.000.000 saham.
Halaman
7
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Juni 1992, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio setiap pemilik 2 (dua) saham lama akan mendapat 1 (satu) saham bonus. Pencatatan saham bonus dilakukan di Bursa Efek pada tanggal 1 Maret 1993 dan bersamaan dengan itu dilakukan pencatatan saham pendiri (company listing) sehingga seluruh saham tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berjumlah 6.000.000 saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1997 ditetapkan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham sehingga seluruh saham Perusahaan menjadi sebanyak 12.000.000 saham. Namun stock split tersebut baru efektif dilaksanakan pada tanggal 4 September 2000. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003. Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen saham kepada seluruh pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham di mana jumlah saham yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 2.000.000 saham dengan perbandingan setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham akan mendapatkan 1 dividen saham. Sehubungan dengen pembagian dividen saham, maka modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp. 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp. 7.000.000.000 atau 14.000.000 saham. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003 telah disetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga jumlah keseluruhan saham Perusahaan menjadi sebanyak 140.000.000 saham.
Halaman
8
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 2. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun buku 2003 sebesar Rp 6.000.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham dimana pemilik 7 saham lama dengan nilai nominal Rp 50 akan memperoleh 6 saham bonus. Jumlah saham yang dikeluarkan sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah sejumlah 120.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 7.000.000.000 menjadi 260.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 13.000.000.000. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2004, para pemegang saham setuju dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 20 setiap saham, yang akan dibayarkan atas 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 2.800.000.000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 47 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari: c. Kapitalisasi Agio Saham sampai dengan tahun buku 2006 sebesar Rp. 250.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. c. Kapitalisasi Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap perseroan sebesar Rp.2.250.000.000 berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral Pajak No.394/WPJ.07/ BD.04/2004 Tanggal 23-12-2004 akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 9 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. Setelah pembagian saham bonus maka modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari 260.000.000 saham menjadi 310.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 15.500.000.000
Halaman
9
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 2. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 18 Nopember 2008, para pemegang saham telah menyetujui Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 190.000.000 saham biasa atas nama baru dengan nilai nominal Rp. 50 (lima puluh rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp. 80 (delapan puluh rupiah) setiap sahamnya. Setiap pemegang 31 (tiga puluh satu) saham lama mempunyai 19 (sembilan belas) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru yang berasal dari portepel Perseroan. Setelah pelaksanaan PUT I maka modal ditempatkan dan disetor perseroan meningkat dari 310.000.000 lembar saham menjadi 500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 25.000.000.000 Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 7 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 3 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2010 di mana : • Sebesar Rp 2.500.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai • Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; • Sisanya sebesar Rp 6.883.123.942 dimasukkan sebagai Saldo Laba.
Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 12 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 2 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2009 di mana : • Sebesar Rp 3.500.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai • Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; • Sisanya sebesar Rp 3.747.304.262 dimasukkan sebagai Saldo Laba.
Halaman
10
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 8 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 2 Juni 2011, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama Direktur Direktur
: : : : :
Teddy Hailamsah Budi Santoso Tanuwibowo Bambang Heryanto Pardjo Sunyata Wangsadarma, MA, AAI, HIA, AIS : Eng Tjiang, SE : Sutjianta, S.E.As., AAAI-K
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 2 Juni 2010, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama
: : : : :
Teddy Hailamsah Budi Santoso Tanuwibowo Bambang Heryanto Pardjo Sunyata Wangsadarma, MA, AAI, HIA, AIS Direktur : Eng Tjiang, SE Direktur : Bayu Widdhisiadji, MM, AAAIK Direktur : Sutjianta, S.E.As., AAAI-K Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.1.5 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris No.001/HGI-DK/X/08 tanggal 30 Oktober 2008, Komisaris Perseroan menetapkan Susunan Komite Audit sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Budi Santoso Tanuwibowo : Sri Hadiah Watie : Bolim Handaya
Halaman
11
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 2. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit (lanjutan) Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Independent No:140/HGI-K/II/06 Tanggal 10 Pebruari 2006 dan No.154/HGI-K/VII/06 Tanggal 3 Juli 2006, susunan komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Budi Santoso Tanuwibowo : Sri Hadiah Watie : Bolim Handaya
Halaman
12
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, khususnya Standar Akuntansi Keuangan No. 28 (revisi 1996) mengenai Asuransi Kerugian, Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Dasar pengukuran Laporan Keuangan ini adalah konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dasar penyusunan Laporan Keuangan, kecuali Laporan Arus Kas adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Aset dan Kewajiban Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Sesuai dengan ketentuan masa transisi atas kedua standar tersebut, penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding untuk tahun-tahun sebelumnya.
Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan. Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Halaman
13
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) Manajemen menentukan klasifikasi pada saat awal pengakuannya. (i)
aset keuangan yang laporan laba rugi
diukur
aset
pada
keuangan
nilai
tersebut
wajar
melalui
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (shortterm profit taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrument keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai "Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: - yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau Halaman
14
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) - dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan pembiayaan konsumen”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan piutang ragu-ragu dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai ”Penyisihan piutang ragu-ragu”. (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Perseroan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Halaman
15
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (v)
penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Halaman
16
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut. Perseroan menentukan penurunan nilai atas piutang premi secara kolektif. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh kewajiban yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan piutang raguragu”. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah Halaman
17
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan ataupun periode yang telah lalu, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan pada laporan laba rugi. (vi) pengakuan Entitas menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan dalam neraca sebagai "aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali Kewajiban Keuangan Perseroan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: (i) kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan; dan (ii) kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagiandari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Halaman
18
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam“Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. (ii) Kewajiban keuangan yang dikur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan kedalam kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai beban bunga keuangan. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain hutang ke penyalur kendaraan, hutang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman, hutang premi asuransi dan surat berharga yang diterbitkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi dipasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam Halaman
19
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko danmanfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Reklasifikasi Aset Keuangan. Entitas tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki. Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimilki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
Halaman
20
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) •
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nili wajar aset keuangan tersebut;
•
terjadi setelah Entitas telah memperoleh secara substantial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
•
terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Entitas.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal Neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi wesel ekspor yang ditetapkan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi tahun berjalan. Per tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing adalah Rp. 8.597 / USD 1 dan Rp. 9.083 / USD 1.
Halaman
21
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
d. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Premi yang belum merupakan pendapatan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sebesar 40% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan lebih dari 30 hari, dan sebesar 10 % dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan kurang dari 30 hari. Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan merupakan selisih dari premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Penyajian pendapatan premi dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun tidak diakui sebagai pendapatan dan dicatat sebagai premi diterima dimuka setelah diperhitungkan dengan Potongan Preminya. e. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian wajar yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang pada Halaman
22
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 tanggal Neraca masih dalam proses penyelesaian. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) e. Beban Klaim (Lanjutan) Untuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported / IBNR) dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam Laporan Laba Rugi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Penyajian beban klaim dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. f. Komisi Neto Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain serta diskon yang diberikan kepada tertanggung sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai Beban Komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam Laporan Laba Rugi. g. R e a s u r a n s i Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Sifat transaksi reasuransi proporsional treaty mengikat selama periode kontrak secara proporsional berdasarkan prosentase tertentu.
Halaman
23
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) g. R e a s u r a n s i ( L a n j u t a n ) Tujuan transaksi reasuransi proporsional treaty adalah mereasuransi secara otomatis setiap penutupan asuransi yang dilakukan Perseroan. Efek transaksi proporsional treaty terhadap operasional Perseroan adalah dapat menutup pertanggungan asuransi yang melebihi kemampuan retensi perseroan. h. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (Accrual basis). i. I n v e s t a s i Investasi dalam saham yang tidak diperdagangkan di bursa efek dengan persentase pemilikan kurang dari 20 % dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan investasi dari deposito dan obligasi diakui sesuai dengan periode berjalan. Penghasilan dividen diakui pada saat dividen diumumkan. Keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui pada saat realisasi penjualan. Penghasilan bunga, dividen, dan keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan sebagai hasil investasi. j. Kas Dan Bank Kas dan Bank terdiri dari kas dan rekening giro yang dimiliki perusahaan dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang. k. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Perusahaan melakukan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas Piutang yang didasarkan pada estimasi arus kas masa datang. l. Aset Tetap Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Pengukuran aset tetap pemilikan langsung setelah pengakuan awal menggunakan model biaya (cost model) termasuk bangunan yang telah direvaluasi pada akhir tahun 2004. Halaman
24
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 Revaluasi atas bangunan telah mendapat persetujuan dari 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan) Dirjen Pajak dalam Surat Keputusan No. 394/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 23 Desember 2004.
KEP-
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, dimana Perusahaan diperbolehkan untuk memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap dan diterapkan secara konsisten terhadap seluruh aset tetap pada kategori yang sama. Perusahaan menetapkan model biaya sebagai kebijakan akuntansinya. Atas selisih penilaian kembali aset tetap yang timbul dari revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut : Bangunan Kendaraan Motor Peralatan Kantor
: :
5% dari Biaya Perolehan 25% dariJumlah Tercatat
:
25% dan 50% dari Jumlah Tercatat
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan pemugaran dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat keekonomian aset dikapitalisasi sebagai Aset Tetap Pemilikan Langsung. Aset tetap pemilikan langsung yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset Tetap Pemilikan Langsung dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dibukukan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai siap untuk digunakan. Aset tersebut akan dipindahkan ke dalam Aset Tetap Pemilikan Langsung dan disusutkan pada saat selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Halaman
25
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
m. Aset Lain-lain Uang jaminan, uang muka dan biaya dibayar di muka serta pos-pos yang tidak layak digolongkan dalam aset tetap dan juga tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi/penyertaan maupun aset dimasukkan sebagai aset lain-lain. n. Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran pajak penghasilan - pajak kini pada Laporan Laba Rugi dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak penghasilan untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut Laporan Keuangan. Kewajiban pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan waktu yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam Laporan Laba Rugi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di Neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini. o. Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Berlaku efektif 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja", dengan basis retrospektif dan mengubah metode akuntansi imbalan kerja seluruhnya menjadi metode yang diatur oleh standar akuntansi. Pada PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 Halaman
26
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 ditentukan dengan menggunakan metode "Projected Unit 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) o. Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) Credit". Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan awal suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada kewajiban imbalan kerja atas program manfaat pasti yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan. p. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa diungkapkan dalam Laporan Keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, tahun 1994. q. Laba Bersih Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba Per Saham", laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Tambahan saham yang terjadi karena dividen saham, saham bonus dan stock split dianggap telah merubah jumlah saham sejak awal tahun dan dihitung secara retrospektif untuk seluruh tahun penyajian. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 adalah 500.000.000 saham. r. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (revisi) tentang Akuntansi Segmen dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen. Segmen usaha tersebut digolongkan primer dan segmen sekunder.
berdasarkan
segmen
Halaman
27
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
s. Penurunan Nilai Aset Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal Neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan. t. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal Laporan Keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, realisasi dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
Halaman
28
3 INVESTASI Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011
2010
a. Deposito Berjangka Deposito Wajib Dalam Rupiah PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Negara Indonesian (Persero) Tbk Tabungan Negara UOB Buana
Jumlah Deposito Wajib Deposito Biasa Dalam Rupiah PT Bank Mega PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Arta Graha PT Bank Capital Indonesia PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (BTN) PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah PT Bank Central Asia PT Bank Danamon PT Bank Bumiputera PT Bank Harda Internasional PT Bank Victoria PT Bank Mutiara PT Bank UOB Buana Jumlah Dalam US Dollar PT Bank Danamon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
500,000,000 2,500,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000
1,500,000,000 -
8,000,000,000
1,500,000,000
4,062,650,006 1,550,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 3,840,000,000 500,000,000 1,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 1,000,000,000 5,000,000,000 3,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000
2,000,000,000 2,050,000,000 5,000,000,000 6,000,000,000 3,840,000,000 4,000,000,000 1,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 1,500,000,000 -
38,952,650,006
41,390,000,000
1,719,400,000 515,820,000
908,300,000 544,980,000
2,235,220,000
1,453,280,000
Jumlah Deposito Biasa
41,187,870,006
42,843,280,000
Jumlah Deposito Berjangka
49,187,870,006
44,343,280,000
277,593,500 48,271,350 29,405,765 857,656,750 43,582,650 145,025,025 474,375,000 1,223,672,703 104,197,600 213,905,650 1,103,649,513 398,756,200 550,819,571 80,778,188 (1,048,628,715)
248,733,500 48,271,350 99,247,500 127,742,250 243,275,025 434,989,913 1,310,701,650 29,405,765 409,777,100 529,128,436 92,675,750 96,182,400 532,000,000 588,000,000 409,920,000 (1,660,575,539)
4,503,060,750
3,539,475,100
b. Saham Yang Tersedia Untuk Dijual (Rupiah) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Ades Waters Indonesia Tbk PT. Asiana International PT. Borneo Lumbung Energy PT. Alam Sutera Tbk PT. Adaro Energy PT. Garuda Indonesia Airways PT. Bakrie PT. Berau coal resources Tbk PT. Ciputra PT. Darma Henwa Tbk PT. Timah Tbk PT. Asia Natural PT. United Tractors PT. Delta Dunia Makmur PT. Bakrie Telecom PT. Telekomunikasi PT. Binakat Petroleum Energy PT. Perusahaan Gas PT. Adaro Energy PT. Medco Energy PT. Bumi Resources PT. Energy Mega Kerugian Yang Belum Direalisasi akibat Penurunan Nilai Pasar Nilai Pasar
Halaman 29
3 INVESTASI (Lanjutan) c. Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Rupiah) Lontar Papyrus Pulp 1 Tahun 2000 : Seri A (idD, Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idD, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017)
175,000,000 500,000,000
225,000,000 500,000,000
498,860,050
66,581,424 500,000,000
PT Indofood Sukses Makmur II Th 2009 (idAA, Jatuh Tempo 17 Juni 2014)
2,000,000,000
2,000,000,000
ORI th 2005 seri fr0027 (Jatuh Tempo 16 Juni 2015 Diskonto yang belum diamortisasi
1,500,000,000 (43,103,027)
1,500,000,000 (53,878,764)
Tjiwi Kimia Seri A (idBBB,Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idBBB, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017)
Obligasi salim ivomas pratama I thn 2009 Nilai Bersih Obligasi
4,000,000,000
4,000,000,000
8,630,757,023
8,737,702,660
4,000,000 190,000,000 959,085,592
4,000,000 190,000,000 221,865,046
Jumlah Lain-Lain
1,153,085,592
415,865,046
Jumlah Investasi
63,474,773,371
57,036,322,806
d. Lain-Lain Penyertaan Pada Menara Terproteksi Penyertaan Pada Perusahaan Asuransi Risiko Khusus Lainnya
Tingkat bunga per tahun atas 2011 Deposito Wajib Deposito Biasa : Dalam Rupiah Dalam US Dollar Obligasi
2010
6%-8%
9%
6.25%-9% 0,75%-2,75% 7,28%-13%
6%-9,25% 0,75%-2,75% 7,28%-13%
Deposito Wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan QQ Perusahaan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, deposito wajib adalah sebesar 20 % dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan dan ditambah 1% dari premi netto.
4 KAS DAN BANK Rincian Per 30 juni sebagai berikut : 2011 Kas
2010
25,900,000
25,900,000
3,493,596,648 168,303,190 102,755,725 432,981 916,784 62,300,290 1,969,887 458,331 6,276,269 19,688,421 76,138,781
5,511,713,793 235,562,505 653,639,019 988,981 1,102,709 66,366,400 1,844,592 37,084,324 6,667,300 4,024,777 -
Sub Jumlah Bank
3,932,837,307
6,518,994,400
Jumlah Kas dan Setara Kas
3,958,737,307
6,544,894,400
Pihak Ketiga : Bank BCA Bank Jateng Bank Mandiri Bank CNB Bank Agroniaga Citi Bank Bank Mutiara Bank Jabar Bank Indomonex Bank BRI Bank Danamon
Halaman 30
5 PIUTANG PREMI Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Dalam Rupiah Dalam USD USD 43.189,53 Juni 2011 dan USD 115.705,36 Juni 2010 Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
2010
36,489,071,902
30,286,158,516
371,300,389 (2,837,360,610)
1,050,951,785 (1,976,551,368)
34,023,011,681
29,360,558,933
5 PIUTANG PREMI (Lanjutan) Rincian piutang premi berdasarkan jenis asuransi sebagai berikut : 2011 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
2010
11,972,974,516 12,233,431,310 1,902,674,520 10,751,291,945 (2,837,360,610)
21,526,556,645 3,553,752,502 2,035,295,497 4,221,505,657 (1,976,551,368)
34,023,011,681
29,360,558,933
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut : 2011
2010
Saldo Awal Tahun Perubahan Selama Periode Berjalan : Penambahan Penyisihan
(1,976,551,367)
(1,777,051,367)
(860,809,243)
(199,500,000)
Saldo Akhir Tahun
(2,837,360,610)
(1,976,551,367)
Ringkasan umur piutang premi adalah sebagai berikut : 2011 1 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari
2010
22,324,146,711 11,698,864,970
22,053,722,656 7,306,836,277
34,023,011,681
29,360,558,933
Piutang premi yang diperkenankan dalam perhitungan Solvabilitas adalah piutang premi yang jatuh tempo 1-60 hari yaitu : Piutang Premi Yang Diperkenankan Dalam Perhitungan Solvabilitas
22,324,146,711
22,053,722,656
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang tak tertagih yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi
Halaman 31
6 PIUTANG REASURANSI Piutang reasuransi merupakan piutang yang timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan hak penerimaan komisi, premi asuransi dan klaim asuransi kepada reasuradur. Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 PT. UIB asia The Asia Re Dalam Rupiah Dalam USD 11.806,98 tahun 2011 kurs 8.597 PT Syariah Mubarakah (Ddalam Rupiah) PT Nasre Phillipines (Dalam Rupiah) PT. AsuransI jiwasraya PT Reasuransi International Indonesia (Dalam Rupiah) PARARE (Dalam Rupiah) PT Tata Insurance (Dalam Rupiah) Konsorsium Asuransi Resiko Khusus (Dalam Rupiah) PT Tugure Dalam Rupiah Dalam USD 1.952,74 tahun 2011 Kurs 8.597 PT Eka Lloyd Jaya (Dalam Rupiah) PT Asei (Dalam Rupiah) PT Asuransi Jiwa Recapital PT Maskapai reasuransi Indonesia (Dalam Rupiah) PT Asuransi Raya PT Bosowa Periskop PT Dekai Indonesia PT Buana Independent (Dalam Rupiah) Dalam Rp Dalam USD 129,98 Tahun 2010 kurs 9,083 Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) (Dalam Rupiah) PT Nasional Re (Dalam Rupiah) PT Best Re PT Jasindo (Dalam Rupiah) PT TOA Re PT Jamindo General PT AXA Re PT Asuransi Mega PT. Asia Reliance PT Panin Insurance PT Asuransi Central Asia Dalam Rupiah Dalam USD 13,125,45 Tahun 2010 Kurs 9.012 PT Ramayana Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000 Dalam Rupiah Jumlah
2010
4,203,510,912
2,271,603,250
3,665,164,307 101,504,607 1,609,933,882 1,990,493,195 1,420,167,548 841,061,983 251,534,058 55,209,759 54,593,520
192,275,000 16,693,646 1,161,113,482 860,272,649 1,313,108,002 220,000,000 98,949,891 54,593,520
46,234,363 16,787,706 42,364,735 37,474,272 27,458,057 26,291,510 24,890,324 24,839,194 23,427,588
69,783,702 42,364,735 41,952,832 176,544,133 24,890,324 24,641,744 23,819,352
22,890,043 22,758,770 18,820,125 16,550,662 13,746,325 11,012,050 9,087,837 8,585,699 7,704,631 5,414,707 -
15,889,799 1,180,608 94,088,985 253,141,010 14,584,856 77,132,420 21,630,000 9,087,837 8,585,699 25,217,361
-
5,911,406 118,286,555 9,596,843
16,478,055
6,252,874
14,615,990,424
7,253,192,515
Ringkasan umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut :
0 2011
1 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari
2010
6,103,583,650 8,512,406,775
6,701,034,577 552,157,938
14,615,990,425
7,253,192,515
Piutang reasuransi yang diperkenankan dalam perhitungan Solvabilitas adalah piutang premi yang jatuh tempo 1-60 hari, yaitu: Piutang Reasuransi Yang Diperkenankan Dalam Perhitungan Solvabilitas
6,103,583,650
6,701,034,577
Perusahaan tidak menetapkan penyisihan piutang tak tertagih, karena berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang reasuransi tersebut dapat tertagih seluruhnya. Pada 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 perseroan tidak melakukan kompensasi antara piutang reasuransi dan hutang reasuransi.
Halaman 32
7 PIUTANG LAIN-LAIN
Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Pihak Ketiga : Pinjaman Karyawan Pendapatan Bunga Deposito Pendapatan Bunga Obligasi Jumlah
2010
44,048,622 89,819,381 60,940,906
67,457,332 81,552,101 51,551,240
194,808,909
200,560,673
Pada 30 Juni 2011 dan tahun 2010 Perusahaan tidak menetapkan penyisihan atas piutang lain-lain karena berdasarkan hasil penelaahan manajemen, piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya. Perusahaan membebankan bunga sebesar 12% per tahun atas pinjaman karyawan untuk 30 Juni 2011 dan tahun 2010
8 ASET TETAP Rincian per 30 juni sebagai berikut : 2011 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor
484,464,000 4,232,224,300 4,308,254,000 1,989,543,149
359,000,000 1,304,878,375
373,000,000 -
484,464,000 4,232,224,300 4,294,254,000 3,294,421,524
Jumlah
11,014,485,449
1,663,878,375
373,000,000
12,305,363,824
1,525,469,990 2,451,445,461 1,355,262,226
102,565,608 255,152,136 183,060,908
251,004,001 -
1,628,035,598 2,455,593,596 1,538,323,134
5,332,177,677
540,778,652
251,004,001
5,621,952,328
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat
5,682,307,772
6,683,411,496
2010 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor
484,464,000 4,232,224,300 3,629,739,000 1,563,603,862
830,350,000 172,278,375
300,000,000 -
484,464,000 4,232,224,300 4,160,089,000 1,735,882,237
Jumlah
9,910,031,162
1,002,628,375
300,000,000
10,612,659,537
1,326,818,775 2,136,938,250 1,128,415,331
96,085,608 267,925,090 98,839,472
246,915,436 -
1,422,904,383 2,157,947,904 1,227,254,803
4,592,172,356
462,850,170
246,915,436
4,808,107,090
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat
5,317,858,806
5,804,552,447
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 540.778.652 dan Rp 462.850.170 Kecuali atas tanah, aset tetap pemilikan langsung telah diasuransikan kepada PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Bhakti Bhayangkara, PT Asuransi Mutli Arta Guna, PT Asuransi Jasa Rahardja, PT Asuransi Rama dengan nilai pertanggung masingmasing sebesar Rp 6.641.500.000 untuk tanggal 30 Juni 2011 dan Aset tetap pemilikan langsung telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bina Dharma Arta Tbk, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Bhakti Bhayangkara, PT Asuransi Mutli Arta Guna, PT Asuransi Bumida, PT Asuransi Raksa Pratika dengan nilai pertanggung masing-masing sebesar Rp 6.918.165.000 untuk tanggal 30 Juni 2010
Halaman 33
9 ASET LAIN-LAIN Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Jaminan PT Taman Olahraga Jagorawi W.K. Webster & Co., London Konsorsium Asuransi Resiko Khusus Jaminan Telepon Dewan Asuransi Indonesia Jaminan Giro Jaminan Sewa Ruangan Jumlah Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Sewa Renovasi Biaya Emisi Saham Bonus Biaya Lain - Lain Lain-lain Jumlah TOTAL
2010
60,000,000 26,602,875 30,000,000 5,000,000 1,000,000 500,000 10,466,000
60,000,000 26,602,875 30,000,000 5,000,000 1,000,000 500,000 10,466,000
133,568,875
133,568,875
1,892,143,550 89,709,378 104,658,422 377,877,600 10,000,000 108,300,000 2,582,688,950
520,716,100 121,774,588 404,119,500 435,612,904 38,300,000 1,520,523,092
2,716,257,825
1,654,091,967
Perusahaan tidak menetapkan penyisihan penghapusan Aset lain-lain, karena berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa Aset lain tersebut dapat direalisir dan sebagian dari Aset lain-lain tersebut telah dan akan amortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. Komponen terbesar dari Aset lain-lain adalah biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya. Oleh karena itu Aset lain-lain jenis ini diamortisasi selama periode yang memberikan manfaatnya.
10 HUTANG KLAIM Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Jumlah
2010
4,020,559,572 1,309,769,779 748,436,795 2,290,912,293
2,920,582,549 216,430,889 180,167,335 945,419,763
8,369,678,439
4,262,600,536
Rincian hutang klaim bedasarkan mata uang sebagai berikut : 2011 Hutang Klaim Dalam Rupiah Dalam USD 4.853,20 Tahun 2011 dan 4.578,20 Tahun 2010
2010
8,327,955,479 41,722,960
4,221,016,745 41,583,791
8,369,678,439
4,262,600,536
11 ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Jumlah
2010
15,662,805,227 2,536,976,206 376,288,536 756,915,628
16,739,412,655 2,351,428,882 642,254,175 349,072,204
19,332,985,597
20,082,167,916
Rincian estimasi klaim retensi sendiri bedasarkan mata uang sebagai berikut : 2011 Estimasi klaim retensi sendiri Dalam Rupiah Dalam USD 5.052,03 Tahun 2011 dan USD 8.842,03 Tahun 2010
2010
19,289,553,295 43,432,302
20,001,855,758 80,312,158
19,332,985,597
20,082,167,916
Halaman 34
12 PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
2010
4,133,877,534 20,653,621,544 407,315,585 5,498,098,705
1,103,619,479 22,396,913,731 250,582,688 1,227,140,572
30,692,913,368
24,978,256,470
13 HUTANG REASURANSI Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 PT. Asuansi Jiwasraya Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (Dalam Rupiah) PT Paragon Reinsurance (Dalam Rupiah) PT Syariah Mubarokah Central Asia Asia Re, Singapore Dalam Rupiah Dalam USD 12.529,67 tahun 2011 dan Usd 1.102,95 Tahun 2010 Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (Dalam Rupiah) PT. Asuransi Mega PT Asuransi Asia Reliance PT Bina Dharma (Abda) Dalam Rupiah Dalam USD 624,96 Tahun 2010 Kurs 9,180 Best Re PT. Asuransi Buana Independent PT. Asia re PT Jamindo General PT Asuransi Bumiputera Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000) Jumlah
2010
1,362,706,177 361,440,915 358,018,750 286,206,528 286,671,448
41,260,570 170,821,875 286,206,528 492,014,268
68,600,351 107,717,573 59,440,521 41,149,725 12,594,041
1,946,567,642 10,018,095 61,740,522 15,345,467
6,785,858 6,759,103 6,298,826 5,114,537 9,580,989
1,048,725 5,737,133 7,568,391 5,296,990 17,834,890
2,979,085,342
3,061,461,096
Jatuh tempo pembayaran dari hutang reasuransi 2 - 6 bulan
Halaman 35
14 PERPAJAKAN Hutang Pajak Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Pajak Pajak Pajak Pajak
Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 Penghasilan Pasal 23 Penghasilan Pasal 25 Penghasilan Pasal 26 Jumlah
2010
33,497,686 62,402,699 80,029,626 98,694,965
532,872,427 -
274,624,976
532,872,427
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun 2010 dan 2009 sebagai berikut : 2011 Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
4,513,831,594
Beda Waktu : Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Jumlah Beda Waktu Beda Tetap : Pajak Penghasilan Pasal 21 Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal Bunga Jasa Giro Cadangan Premi Bunga Obligasi Bunga Deposito dan Jasa Giro Keuntungan Penjualan Saham Pendapatan Deviden Amortisasi Diskonto Jumlah Beda Tetap
240,000,000 356,000,000 (74,910,770) 521,089,230
2010 2,198,309,189
198,000,000 198,000,000 425,790,688 821,790,688
75,605,205 (27,666,540) (1,841,318,608) (439,258,671) (1,135,981,901) (736,782,491) (14,781,500) (5,387,868)
175,857,513 90,252,936 (47,726,411) (1,083,711,777) (300,612,757) (1,405,746,584) (118,901,702) (5,387,868)
(4,125,572,374)
(2,695,976,650)
Taksiran Penghasilan Kena Pajak
909,348,450
324,123,227
Dibulatkan
909,348,450 909,348,000
324,123,227 324,123,000
227,337,000 -
81,030,750
227,337,000
81,030,750
2011
2010
240,000,000 356,000,000 (74,910,770)
198,000,000 198,000,000 425,790,688
Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran Pajak Penghasilan Kini : 25% x 909.348.000 25% x 324.123.000 Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan Kini Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dan saldo Aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Penghapusan Piutang Tak Tertagih
(100,000,000)
Jumlah
521,089,230
721,790,688
Dibulatkan
521,089,000
721,790,000
Taksiran Pajak Penghasilan Tangguhan (pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimun 25%)
130,272,250
180,447,500
Aset Pajak Tangguhan, Saldo Akhir Tahun
130,272,250
180,447,500
Manajemen berkeyakinan bahwa Aset pajak tangguhan dapat dipulihkan nilainya.
Halaman 36
15 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Jasa Profesional Jumlah
2010
72,700,000
33,900,000
72,700,000
33,900,000
16 PREMI DITERIMA DIMUKA Merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun setelah diperhitungkan dengan Potongan Premi. 17 HUTANG LAIN-LAIN Rincian per 30 Juni sebagai berikut : 2011 Dividen Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2007 Tahun 2006 Lain-lain Jumlah
2010
2,371,941,376
2,963,320,335 10,021,301 33,244,936 173,725,159 3,180,311,731
10,021,301 33,244,936 2,415,207,613
18 MODAL SAHAM Susunan pemegang dan pemilikan saham perusahaan per 30 Juni adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat Jumlah
Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat Jumlah
2011 Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Persentase Saham Kepemilikan 306,792,512 39,192,072 27,325,631 126,689,785 500,000,000
61.36% 7.84% 5.47% 25.33% 100.00%
2010 Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Persentase Saham Kepemilikan 306,792,512 39,424,360 31,061,721 122,721,407 500,000,000
61.36% 7.88% 6.21% 24.55% 100.00%
Jumlah
15,339,625,600 1,959,603,600 1,366,281,550 6,334,489,250 25,000,000,000
Jumlah
16,339,625,600 1,971,228,000 1,553,086,050 5,136,060,350 25,000,000,000
19 TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan selisih lebih harga penjualan saham atau harga pasar saham pada saat pembagian dividen saham di atas nilai nominal saham (agio saham). Rincian per 30 Juni 2011 sebagai berikut : Jumlah Saham Penjualan Saham pada tahun 1990 Pembagian Saham Bonus pada tahun 1993 Pembagian Dividen Saham pada tahun 2003 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2004 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2007 Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2008 Biaya Emisi Penawaran Umum Terbatas I Jumlah
1,000,000 2,000,000 2,000,000 120,000,000 5,000,000 190,000,000
Agio per Saham
Jumlah 3,250 1,000 2,500 50 50 30
3,250,000,000 (2,000,000,000) 5,000,000,000 (6,000,000,000) (250,000,000) 5,700,000,000 (360,000,000) 5,340,000,000
Halaman 37
20 PENDAPATAN PREMI Rinciannya sebagai berikut : 2011
Premi Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Premi Reasuransi
Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan
Pendapatan Premi
7,423,880,089 34,911,726,653 2,274,880,328 19,344,231,181
(5,147,710,251) (7,354,446,755) (1,024,565,403) (2,512,127,048)
30,807,890 2,652,163,279 1,620,860 (1,551,428,181)
2,306,977,728 30,209,443,177 1,251,935,785 15,280,675,952
63,954,718,251
(16,038,849,457)
1,133,163,848
49,049,032,642
2010
Premi Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Premi Reasuransi
Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan
Pendapatan Premi
8,108,382,046 43,186,072,269 2,495,412,330 9,254,620,625
(5,956,459,356) (3,775,004,777) (1,060,349,347) (1,259,211,032)
(47,122,469) (2,486,801,196) (38,901,641) (75,076,222)
2,104,800,221 36,924,266,296 1,396,161,342 7,920,333,371
63,044,487,270
(12,051,024,512)
(2,647,901,528)
48,345,561,230
21 BEBAN KLAIM Rinciannya sebagai berikut : 2011
Klaim Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Klaim Reasuransi
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Beban klaim
4,344,142,539 18,541,338,842 89,654,848 2,276,486,292
(3,122,461,880) (810,416,396) (72,859,484) (1,292,970,639)
(6,838,699) (871,900,585) (4,445,558) (99,490,310)
1,214,841,961 16,859,021,861 12,349,807 884,025,343
25,251,622,521
(5,298,708,398)
(982,675,151)
18,970,238,971
2010
Klaim Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Klaim Reasuransi
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Beban klaim
5,418,381,091 15,952,945,769 6,397,373,161 1,431,718,678
(4,395,343,775) (487,779,616) (6,123,807,449) (1,104,705,233)
1,028,952,721 4,144,722,333 233,851,248 (283,711,133)
2,051,990,037 19,609,888,486 507,416,960 43,302,312
29,200,418,699
(12,111,636,073)
5,123,815,169
22,212,597,795
Halaman 38
22 BEBAN KOMISI NETTO Rincian sebagai berikut : 2011 Komisi Reasuransi Diterima Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Komisi Bayar
Beban Komisi Netto
1,062,719,145 209,265,484 431,110,858
1,824,702,822 7,400,929,529 503,979,359 9,174,458,191
761,983,677 7,400,929,529 294,713,875 8,743,347,333
1,703,095,487
18,904,069,901
17,200,974,414
2010 Komisi Reasuransi Diterima Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Komisi Bayar
Beban Komisi Netto
1,402,972,148 283,374,996 307,372,255
1,865,444,987 12,484,724,544 527,777,617 4,193,470,585
462,472,839 12,484,724,544 244,402,621 3,886,098,330
1,993,719,399
19,071,417,733
17,077,698,334
23 HASIL INVESTASI Rincian sebagai berikut : 2011 Bunga Deposito Biasa Bunga Obligasi Keuntungan Penjualan Surat Berharga - Bersih Bunga Deposito Wajib Deviden Laba (Rugi) Selisih Kurs dari Deposito Pendapatan Amortisasi Diskonto Obligasi Jumlah
2010
1,135,981,901 439,258,671 512,632,291 224,150,200 14,781,500 (102,440,000) 5,387,868
1,351,596,334 300,612,757 118,901,702 54,150,250 3,507,985 (50,720,000) 5,387,868
2,229,752,431
1,783,436,896
24 BEBAN USAHA Rincian sebagai berikut : 2011 Gaji dan Tunjangan Penyusutan Aset Tetap Perjalanan Pajak Penghasilan Pasal. 21 Pos, Telepon dan Telex Penyisihan Piutang Tak Tertagih Sewa Perbaikan dan Pemeliharaan Imbalan Pasca Kerja Materai Barang cetakan dan alat tulis Listrik Dan Air Representasi dan Jamuan Pemasaran Asuransi Iklan dan promosi Jasa profesional Administrasi Bank Administrasi Saham Pendidikan dan latihan Survei Surat Kabar dan Majalah Iuran Lain-lain Jumlah
2010
5,469,920,465 540,778,652 587,049,214 299,559,970 303,757,197 356,000,000 438,206,412 192,098,573 240,000,000 155,347,000 348,810,194 314,215,261 92,259,869 226,487,000 51,565,799 331,928,650 100,500,000 59,942,333 32,622,000 143,425,917 338,434,694 11,199,600 88,744,017 479,434,075
4,467,562,567 462,850,170 706,547,751 175,857,513 265,275,812 199,500,000 273,371,435 73,770,235 198,000,000 191,620,800 259,676,534 224,638,808 100,513,199 171,610,450 47,757,987 253,485,490 46,400,000 43,072,212 37,080,000 155,599,000 121,309,486 10,313,400 44,750,023 660,218,477
11,202,286,892
9,190,781,349
Halaman 39
25 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN Rincian sebagai berikut : 2011 Hasil administrasi polis Jasa Giro Laba (Rugi) Selisih Kurs Laba penjualan Aset tetap lain-lain Jumlah
2010
440,318,414 27,666,540 (75,915,337) 180,504,001 35,973,180
516,264,802 47,726,411 (200,973,906) 96,915,436 90,455,798
608,546,798
550,388,541
2011 USD
2010 USD
26 SALDO ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Aset dan kewajiban Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :
ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang Reasuransi Jumlah
260,000 40,331 43,190 13,760
160,000 52,998 115,705 15,094
357,281
343,797
KEWAJIBAN Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Hutang reasuransi
(4,853) (5,052) (12,530)
(4,578) (8,842) (1,728)
Jumlah Aset Bersih
(22,435)
(15,148)
Jumlah Aset Bersih
334,846
328,649
Aset dan kewajiban Perusahaan dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut : 2011 Rupiah
2010 Rupiah
ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang Reasuransi Jumlah
2,235,220,000 346,729,820 371,300,389 118,292,313
1,453,280,000 481,380,834 1,050,948,515 137,098,802
3,071,542,522
3,122,708,151
KEWAJIBAN Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Hutang reasuransi Jumlah Aset Bersih Jumlah Aset Bersih
(41,722,960) (43,432,302) (107,717,573) . (192,872,835) 2,878,669,686
(41,581,974) (80,311,886) (15,695,424) (137,589,284) 2,985,118,867
Halaman 40
27 KONTRAK REASURANSI Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi, perusahaan mengadakan kontrak reasuransi dengan a. Proportional Treaties
Nama
Kebakaran %
PT Reindo PT Nasional Re PT Maskapai Reasuransi Indonesia PT Tugu Reasuransi Asei Milli Re, Singapore Best Reinsurance Co Jasindo Acr Retakful, Malaysia Al Fajer Re Buana Independent Bumiputeramuda 1967 Jumlah
Pengangkutan %
Porsi Reasuransi Rekayasa %
Aneka %
2.50 5.00 10.00 2.50 5.00 5.00 15.00 3.50 30.00 15.00 1.50 5.00
2.50 5.00 10.00 2.50 5.00 5.00 15.00 3.50 30.00 15.00 1.50 5.00
2.50 5.00 10.00 2.50 5.00 5.00 15.00 3.50 30.00 15.00 1.50 5.00
2.50 5.00 10.00 2.50 5.00 5.00 15.00 3.50 30.00 15.00 1.50 5.00
100
100
100
100
b. Non Proportional Treaties Untuk melindungi akumulasi klaim risiko sendiri, perusahaan menyelenggarakan proteksi reasuransi berupa Non Proportional Treaties (excess of loss) antara lain terhadap pertanggungan harta benda (property), kendaraan bermotor (motor vehicles), pengangkutan (marine cargo) dan whole account yang seluruhnya direasuransikan kepada ACR Retakful, Malaysia, AL Fajer Re, Reindo, Best Re, Malaysia, Asei, Marein, Nas Re, Jasindo, Tugu Re, Buana Independent Tahun 2011 dan PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Jamindo, PT jasindo dan PT Best Re, Malaysia Tahun 2010 28 BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
Tingkat solvabilitas Perusahaan adalah sebagai berikut : 2011
2010
a Kekayaan yang diperkenankan untuk perhitungan Tingkat Solvabilitas : Investasi Kas dan Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Bunga yang masih harus diterima Aktiva Tetap Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan
62,515,687,779 3,958,737,307 22,324,146,711 6,103,583,650 150,760,287 4,400,640,896 99,453,556,630
56,814,457,760 6,544,894,400 22,053,722,656 6,701,034,577 133,103,341 4,189,600,890 96,436,813,624
Jumlah Kewajiban
66,894,183,477
58,654,029,340
Jumlah Tingkat Solvabilitas
32,559,373,153
37,782,784,284
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
19,587,721,036
17,534,136,635
Selisih Lebih Tingkat Solvabilitas atas Tingkat Solvabilitas Minimum
12,971,652,117
20,248,647,649
Rasio pencapaian solvabilitas
166%
215%
153% 119% 29%
157% 124% 33%
12369% 9%
5408% 6%
157% -5%
158% -2%
b Rasio keuangan Likuiditas (Perimbangan Aktiva lancar dengan Kewajiban Lancar) Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim Premi Retensi Sendiri terhadap modal sendiri Premi penutupan langsung terhadap premi penutupan tidak langsung Hasil Investasi terhadap pendapatan premi neto Beban Klaim,beban usaha dan komisi terhadap pendapatan premi neto Perubahan Modal Sendiri
Halaman 41
29 INFORMASI SEGMEN USAHA Manajemen perusahaan menetapkan penggolongan segmen berdasarkan primer dan sekunder. Segmen primer berdasarkan pendapatan premi masing-masing wilayah geografis. Sedangkan segmen sekunder berdasarkan hasil underwriting masing-masing wilayah geografis. Informasi segmen usaha perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut : a. Informasi Segmen Primer Berdasarkan Pendapatan Premi Masing-Masing Wilayah Geografis
Kebakaran
30 JUNI 2011 Kendaraan
Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya
670,786,919 213,509,396 407,750,628 1,014,930,785
2,934,844,542 2,253,143,927 1,085,178,843 23,936,275,865
524,585,130 347,160,237 15,551,461 364,638,957
2,398,949,923 61,383,028 46,002,138 12,774,340,863
6,529,166,514 2,875,196,588 1,554,483,070 38,090,186,470
Jumlah
2,306,977,728
30,209,443,177
1,251,935,785
15,280,675,952
49,049,032,642
Kebakaran
30 JUNI 2010 Kendaraan
Pengangkutan
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
Aneka
Jumlah
Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya
617,281,744 107,436,596 390,669,536 989,412,345
3,451,379,151 2,259,870,969 1,307,771,016 29,905,245,160
372,129,648 384,805,220 21,401,036 544,437,652
2,223,790,455 28,225,157 51,111,891 5,690,593,653
6,664,580,998 2,780,337,942 1,770,953,479 37,129,688,810
Jumlah
2,104,800,221
36,924,266,296
1,322,773,556
7,993,721,156
48,345,561,229
b. Informasi Segmen Sekunder Berdasarkan Hasil Underwriting Masing-Masing Wilayah Geografis
Kebakaran
30 JUNI 2011 Kendaraan
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya
120,686,133 64,354,254 107,318,290 37,793,410
1,464,684,527 148,115,814 222,539,373 4,114,152,073
393,759,608 338,160,417 11,552,807 201,399,273
1,006,127,693 50,472,357 36,373,759 4,560,329,469
2,985,257,961 601,102,842 377,784,229 8,913,674,225
Jumlah
330,152,087
5,949,491,787
944,872,105
5,653,303,278
12,877,819,257
Kebakaran
30 JUNI 2010 Kendaraan
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya
69,255,464 18,319,080 56,224,231 316,912,021
287,214,934 546,850,073 382,914,656 3,012,673,603
74,760,560 450,021,811 20,022,836 26,148,769
445,865,879 9,662,661 41,087,622 3,297,330,901
877,096,837 1,024,853,625 500,249,345 6,653,065,294
Jumlah
460,710,796
4,229,653,266
570,953,976
3,793,947,063
9,055,265,101
30 SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Asuransi Central Asia
Hubungan
Sifat Saldo
kunci yang menjabat sebagai komisaris
Pendapatan Premi Reasuransi
Jumlah 2010
Jumlah 2009
-
629,108,675.00
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2011
2010
Nihil Nihil Nihil Nihil
Nihil Nihil Nihil 125,129,868
AKTIVA Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Jumlah
Nihil
Nihil
KEWAJIBAN Hutang reasuransi Premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah
286,671,448 -
110,333,802
286,671,448
110,333,802
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut bukan merupakan benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM No. IX.E.1 tentang benturan kepentingan transaksi tertentu, dan/atau transaksi material sebagaimana diatur pada peraturan No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.
Halaman 42