P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (UNAUDITED)
P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31Maret 2010 dan 2009 serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca
2
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
Halaman 1
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk NERACA PER 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET INVESTASI Deposito berjangka Saham yang tersedia untuk dijual Obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi lainnya
Catatan
2b,2h,3 & 26
Jumlah Investasi
2010
2009
44.348.400.000 3.415.392.650 8.824.448.286 1.043.428.626
39.984.500.000 323.894.938 2.944.611.926 194.000.000
57.631.669.562
43.447.006.864
KAS DAN BANK
2b,2i,4 & 26
4.137.601.300
5.094.240.606
PIUTANG PREMI - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar masing-masing Rp 1.876.801.367,46 dan Rp 2.483.356.534 per 31 Maret 2010 dan 2009
2b,2j,5 & 26
27.874.952.949
21.540.806.291
PIUTANG REASURANSI
2b,2j,6 & 26
11.237.966.654
3.480.610.140
PIUTANG LAIN-LAIN
2j & 7
249.830.184
273.503.849
ASET TETAP - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar masing-masing Rp 5.402.191.222 dan Rp 4.861.104.230 per 31 Maret 2010 dan 2009
2k & 8
5.944.400.896
5.515.664.108
2m & 14
1.620.366.095
1.458.508.840
945.873.498
1.082.708.224
109.642.661.138
81.893.048.922
ASET PAJAK TANGGUHAN ASET LAIN-LAIN JUMLAH ASET
2l & 9
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 2
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk NERACA PER 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN & EKUITAS
Catatan
2010
2009
KEWAJIBAN Hutang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Hutang Reasuransi Hutang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Premi Diterima di Muka Hutang Lain-lain Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
2d & 10 2d & 11 2c & 12 2b,13 & 26 2k & 14 15 16 17 2n
9.492.353.480 17.111.121.851 23.036.820.595 2.692.283.991 61.168.974 49.800.000 1.165.375.125 43.266.237 2.258.084.039
6.096.124.557 6.608.733.154 15.921.910.350 2.387.458.454 236.259.721 126.185.314 674.156.750 43.266.237 1.914.340.224
55.910.274.292
34.008.434.761
18 19
25.000.000.000 5.340.000.000 360.000.000
25.000.000.000 5.340.000.000 330.000.000
2h & 3
(1.138.307.253) 24.170.694.099
(439.817.400) 17.654.431.561
53.732.386.846
47.884.614.161
109.642.661.138
81.893.048.922
Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000.000 saham
Tambahan Modal Disetor Cadangan Rugi yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 3
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN UNDERWRITING Premi Bruto Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
2c & 20 2c,2f & 20, 27 2c & 20, 27
Jumlah Pendapatan Premi BEBAN UNDERWRITING Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan ) estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah Beban Klaim Beban komisi netto
18.895.131.287 (3.048.731.554)
(706.465.653)
(1.866.906.954)
2d & 21 2d & 21
18.678.805.852 (9.422.740.909)
7.103.126.734 (2.073.877.371)
2 d& 21
2.152.769.104
244.417.382
2e & 22
11.408.834.047 8.330.629.583
5.273.666.745 4.471.523.144
19.739.463.630
9.745.189.889
4.913.103.218
4.234.302.890
932.966.821
1.013.404.802
HASIL INVESTASI
2h & 23
BEBAN USAHA
2g & 24
LABA USAHA 2b,2i,2k & 25
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
(5.102.584.943)
(3.822.077.589)
743.485.096
1.425.630.103
334.229.146
383.638.133
1.077.714.242
1.809.268.236
2m & 14 (97.563.200) 84.663.750
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
30.196.961.760 (4.837.929.259)
13.979.492.779
HASIL UNDERWRITING
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
2009
24.652.566.848
Jumlah Beban Underwriting
PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
2010
2p
(64.265.880) 50.854.160
1.064.814.792
1.795.856.516
2,13
3,59
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 4
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo Laba
Catatan SALDO PER 31 DESEMBER 2008 RUGI YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Modal Saham 25.000.000.000
Tambahan Modal Disetor 5.340.000.000
Ditentukan penggunaannya 330.000.000
Rugi Blm Direalisasi Atas Blm ditentukan Efek Tersedia Utk penggunaannya Dijual 15.858.575.047
-
2h & 3
(422.268.220)
(17.549.180)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
1.795.856.514
Jumlah 46.106.306.827
(17.549.180) 1.795.856.514
SALDO PER 31 MARET 2009
25.000.000.000
5.340.000.000
330.000.000
17.654.431.561
(439.817.400)
47.884.614.161
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
25.000.000.000
5.340.000.000
360.000.000
23.105.879.309
(1.020.199.860)
52.785.679.449
RUGI YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
(118.107.393)
2h & 3
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN SALDO PER 31 MARET 2010
1.064.814.790 25.000.000.000
5.340.000.000
360.000.000
24.170.694.099
(118.107.393) 1.064.814.790
(1.138.307.253)
53.732.386.846
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 5
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK MASA TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010
2009
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan premi Penerimaan klaim dan potongan reasuransi Pembayaran premi Reasuransi Pembayaran klaim Pembayaran potongan premi Pembayaran beban usaha Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan badan Lain-lain
26.635.785.282 3.223.458.863 (5.125.341.843) (13.596.462.122) (9.176.654.034) (4.687.812.597) (80.292.029) 46.136.961
15.535.717.147 3.100.786.664 (3.551.724.956) (8.394.669.608) (5.274.200.672) (3.443.195.867) 180.346.492
Kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
(2.761.181.519)
(1.846.940.800)
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Hasil investasi Perolehan aktiva tetap pemilikan langsung Hasil penjualan aktiva tetap pemilikan langsung Peningkatan aktiva lain-lain Penurunan Investasi Peningkatan Investasi
907.741.612 (895.649.000) 151.000.000 (66.387.294) 4.404.752.844 (3.179.012.903)
977.331.555 (711.997.640) 549.000.000 (152.152.020) 5.386.275.192 (7.752.467.004)
1.322.445.259
(1.704.009.917)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran deviden tunai Peningkatan (Penurunan) Bersih Dari Kas dan Bank
-
-
(1.438.736.260)
(3.550.950.717)
Kas dan Bank, Awal Tahun
5.576.337.560
8.645.191.323
Kas dan Bank, Akhir Tahun
4.137.601.300
5.094.240.606
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 6
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Pendirian Perusahaan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (Perusahaan) d/h PT Asuransi Harapan Aman Pratama didirikan pada tanggal 28 Mei 1982 berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No. 76 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1325.HT.01.01.Th.82 tangga1 21 September 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 13 tanggal 18 Nopember 2008 mengenai Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dan peningkatan Modal Dasar Perseroan menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) yang terdiri atas 2 (dua) miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkantor pusat di Jalan Balikpapan Raya No.6, Jakarta dan memiliki jaringan operasi sebanyak 3 (tiga) kantor cabang dan 6 (enam) kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang dan Denpasar. Perusahaan mulai beroperasi komersial sebagai perusahaan asuransi kerugian sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Ijin Usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 633/MD/1983 tanggal 11 Pebruari 1983. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juli 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. SI128/SHM/ MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebanyak 1.000.000 saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Juni 1992, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio setiap pemilik 2 (dua) saham lama akan mendapat 1 (satu) saham bonus. Pencatatan saham bonus dilakukan di Bursa Efek pada tanggal 1 Maret 1993 dan bersamaan dengan itu dilakukan pencatatan saham pendiri (company listing) sehingga seluruh saham tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berjumlah 6.000.000 saham. Halaman
7
1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1997 ditetapkan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham sehingga seluruh saham Perusahaan menjadi sebanyak 12.000.000 saham. Namun stock split tersebut baru efektif dilaksanakan pada tanggal 4 September 2000. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003. Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen saham kepada seluruh pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham di mana jumlah saham yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 2.000.000 saham dengan perbandingan setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham akan mendapatkan 1 dividen saham. Sehubungan dengen pembagian dividen saham, maka modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp. 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp. 7.000.000.000 atau 14.000.000 saham. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003 telah disetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga jumlah keseluruhan saham Perusahaan menjadi sebanyak 140.000.000 saham. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun buku 2003 sebesar Rp 6.000.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham dimana pemilik 7 saham lama dengan nilai nominal Rp 50 akan memperoleh 6 saham bonus. Jumlah saham yang dikeluarkan sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah sejumlah 120.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 7.000.000.000 menjadi 260.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 13.000.000.000. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2004, para pemegang saham setuju dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 20 setiap saham, yang akan dibayarkan atas 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 2.800.000.000
Halaman
8
1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 47 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari: a. Kapitalisasi Agio Saham sampai dengan tahun buku 2006 sebesar Rp. 250.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. b. Kapitalisasi Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap perseroan sebesar Rp.2.250.000.000 berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral Pajak No.394/WPJ.07/ BD.04/2004 Tanggal 2312-2004 akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 9 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. Setelah pembagian saham bonus maka modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari 260.000.000 saham menjadi 310.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 15.500.000.000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 18 Nopember 2008, para pemegang saham telah menyetujui Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 190.000.000 saham biasa atas nama baru dengan nilai nominal Rp. 50 (lima puluh rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp. 80 (delapan puluh rupiah) setiap sahamnya. Setiap pemegang 31 (tiga puluh satu) saham lama mempunyai 19 (sembilan belas) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru yang berasal dari portepel Perseroan. Setelah pelaksanaan PUT I maka modal ditempatkan dan disetor perseroan meningkat dari 310.000.000 lembar saham menjadi 500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 25.000.000.000
Halaman
9
1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 66 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 23 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2008 di mana : • •
Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; Sisanya sebesar Rp 2.534.756.760 dimasukkan sebagai Saldo Laba.
Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 16 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2007 di mana : • •
Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; Sisanya sebesar Rp 1.278.973.871 dimasukkan sebagai Saldo Laba.
c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan Akta No. 65 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 23 Juni 2009, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
: : : :
Direktur Utama
: Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI, HIA, AIS : Tuan Eng Tjiang, SE : Tuan Bayu Widdhisiadji, MM, AAAIK
Direktur Keuangan Direktur Marketing
Tuan Tuan Tuan Tuan
Teddy Hailamsah Budi Santoso Tanuwibowo Bambang Heryanto Pardjo
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan Akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 18 Nopember 2008, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
: : : :
Direktur Utama
: Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI, HIA, AIS : Tuan Eng Tjiang, SE : Tuan Bayu Widdhisiadji, MM, AAAIK
Direktur Keuangan Direktur Marketing
Tuan Tuan Tuan Tuan
Teddy Hailamsah Budi Santoso Tanuwibowo Bambang Heryanto Pardjo
Halaman 10
1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit (Lanjutan) Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.1.5 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris No.001/HGI-DK/X/08 tanggal 30 Oktober 2008, Komisaris Perseroan menetapkan Susunan Komite Audit sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo : Ibu Sri Hadiah Watie : Tuan Bolim Handaya
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Independent No:140/HGIK/II/06 Tanggal 10 Pebruari 2006 dan No.154/HGI-K/VII/06 Tanggal 3 Juli 2006, susunan komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo : Ibu Sri Hadiah Watie : Tuan Bolim Handaya
Halaman 11
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, khususnya Standar Akuntansi Keuangan No. 28 (revisi 1996) mengenai Asuransi Kerugian, Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Dasar pengukuran Laporan Keuangan ini adalah konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dasar penyusunan Laporan Keuangan, kecuali Laporan Arus Kas adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal Neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi wesel ekspor yang ditetapkan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi tahun berjalan. Per tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing adalah Rp. 9.115 / USD 1 dan Rp. 11.575 / USD 1. c. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Premi yang belum merupakan pendapatan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan persentase
Halaman 12
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. Pengakuan Pendapatan Premi (Lanjutan) sebesar 40% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan lebih dari 30 hari, dan sebesar 10 % dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan kurang dari 30 hari. Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan merupakan selisih dari premi yang belum merupakan periode berjalan dan periode lalu.
pendapatan pendapatan
Penyajian pendapatan premi dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun tidak diakui sebagai pendapatan dan dicatat sebagai premi diterima dimuka setelah diperhitungkan dengan Potongan Preminya. d. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian wajar yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang pada tanggal Neraca masih dalam proses penyelesaian. Untuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported / IBNR) dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam Laporan Laba Rugi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Penyajian beban klaim dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Halaman 13
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) e. Komisi Neto Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain serta diskon yang diberikan kepada tertanggung sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai Beban Komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam Laporan Laba Rugi. f. R e a s u r a n s i Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Sifat transaksi reasuransi proporsional treaty mengikat selama periode kontrak secara proporsional berdasarkan prosentase tertentu. Tujuan transaksi reasuransi proporsional treaty adalah mereasuransi secara otomatis setiap penutupan asuransi yang dilakukan Perseroan. Efek transaksi proporsional treaty terhadap operasional Perseroan adalah dapat menutup pertanggungan asuransi yang melebihi kemampuan retensi perseroan. g. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (Accrual basis). h. I n v e s t a s i Investasi dalam bentuk deposito wajib dan deposito biasa dicatat berdasarkan nilai nominal. Investasi dalam bentuk Reksa Dana dinyatakan berdasarkan Nilai Aset Bersih. Investasi dalam saham yang merupakan sekuritas ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dinyatakan berdasarkan harga pasar. Halaman 14
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) h. I n v e s t a s i
(Lanjutan)
Investasi dalam saham yang tidak diperdagangkan di bursa efek dengan persentase pemilikan kurang dari 20 % dicatat sebesar biaya perolehan. Investasi dalam bentuk Reksa Dana dan Saham diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, karena tidak akan dijual kembali dalam jangka pendek. Oleh karena itu, laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar disajikan sebagai komponen ekuitas. Investasi dalam obligasi yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi atau ditambahkan dengan amortisasi premium atau diskonto. Premium atau diskonto obligasi diamortisasi secara Garis Lurus selama jangka waktunya. Penghasilan investasi dari deposito dan obligasi diakui sesuai dengan periode berjalan. Penghasilan dividen diakui pada saat dividen diumumkan. Keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui pada saat realisasi penjualan. Penghasilan bunga, dividen, dan keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan sebagai hasil investasi. i. Kas Dan Bank Kas dan Bank terdiri dari kas dan rekening giro yang dimiliki perusahaan dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang. j. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Perusahaan melakukan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing-masing akun Piutang pada akhir tahun. k. Aset Tetap Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Pengukuran aset tetap pemilikan langsung setelah pengakuan awal menggunakan model biaya (cost model) termasuk bangunan yang telah direvaluasi pada akhir tahun 2004. Revaluasi atas bangunan telah mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-394/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 23 Desember 2004. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, dimana Perusahaan diperbolehkan untuk memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap dan diterapkan secara konsisten terhadap seluruh aset tetap pada kategori yang sama. Halaman 15
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) k. Aset Tetap
(Lanjutan)
Perusahaan menetapkan model biaya sebagai kebijakan akuntansinya. Atas selisih penilaian kembali aset tetap yang timbul dari revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut : Bangunan Kendaraan Motor Peralatan Kantor
: :
5% dari Biaya Perolehan 25% dariJumlah Tercatat
:
25% dan 50% dari Jumlah Tercatat
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan pemugaran dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat keekonomian aset dikapitalisasi sebagai Aset Tetap Pemilikan Langsung. Aset tetap pemilikan langsung yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset Tetap Pemilikan Langsung dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dibukukan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai siap untuk digunakan. Aset tersebut akan dipindahkan ke dalam Aset Tetap Pemilikan Langsung dan disusutkan pada saat selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. l. Aset Lain-lain Uang jaminan, uang muka dan biaya dibayar di muka serta pos-pos yang tidak layak digolongkan dalam aset tetap dan juga tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi/penyertaan maupun aset dimasukkan sebagai aset lain-lain. m. Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran pajak penghasilan - pajak kini pada Laporan Laba Rugi dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak penghasilan untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Halaman 16
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) k. Taksiran Pajak Penghasilan (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut Laporan Keuangan. Kewajiban pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan waktu yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam Laporan Laba Rugi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di Neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini. n. Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Berlaku efektif 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja", dengan basis retrospektif dan mengubah metode akuntansi imbalan kerja seluruhnya menjadi metode yang diatur oleh standar akuntansi. Pada PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan awal suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada kewajiban imbalan kerja atas program manfaat pasti yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan.
Halaman 17
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) o. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa diungkapkan dalam Laporan Keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, tahun 1994. p. Laba Bersih Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba Per Saham", laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Tambahan saham yang terjadi karena dividen saham, saham bonus dan stock split dianggap telah merubah jumlah saham sejak awal tahun dan dihitung secara retrospektif untuk seluruh tahun penyajian. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah 500.000.000 saham. q. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (revisi) tentang Akuntansi Segmen dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen. Segmen usaha tersebut digolongkan berdasarkan segmen primer dan segmen sekunder. r. Penurunan Nilai Aset Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal Neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan. s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal Laporan Keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, realisasi dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
Halaman 18
3 INVESTASI Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010
2009
a. Deposito Berjangka Deposito Wajib Dalam Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk Jumlah Deposito Wajib
1.500.000.000 1.500.000.000
500.000.000 200.000.000 200.000.000 900.000.000
Deposito Biasa Dalam Rupiah PT Bank Mega PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Arta Graha PT Bank Capital Indonesia PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata PT Bank Danamon PT Bank Harda Internasional PT BTN Syariah PT Bank Bumiputera PT Bank Victoria PT Bank Mutiara PT BTN Jumlah
2.000.000.000 2.050.000.000 5.500.000.000 5.000.000.000 3.840.000.000 4.000.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 4.000.000.000 41.390.000.000
4.000.000.000 2.050.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 4.840.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 38.390.000.000
Dalam US Dollar PT Bank Danamon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Jumlah Deposito Biasa Jumlah Deposito Berjangka
911.500.000 546.900.000 1.458.400.000 42.848.400.000 44.348.400.000
694.500.000 694.500.000 39.084.500.000 39.984.500.000
b. Saham Yang Tersedia Untuk Dijual (Rupiah) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Ades Waters Indonesia Tbk PT. Alam Sutera Tbk PT. Bank Mandiri Tbk PT. Indosat Tbk PT. Bumi Resources,Tbk PT. Adro EnergyTbk PT. Ciputra PT, Darma Henwa Tbk PT.Asia Natural PT Bakrie & PT.Adaro Energy PT.Bakrie Telecom PT. Telekomunikasi PT.Medco Energy PT.Energy Mega Kerugian Yang Belum Direalisasi akibat Penurunan Nilai Pasar Nilai Pasar
248.733.500 48.271.350 99.247.500 588.000.000 434.989.913 1.310.701.650 29.405.765 243.275.025 127.742.250 71.635.850 409.777.100 532.000.000 409.920.000 (1.138.307.253)
28.672.880 4.612.500 22.500.000 167.062.500 23.625.000 41.000.000 56.221.238 (19.799.180)
3.415.392.650
323.894.938
250.000.000 500.000.000
300.000.000 500.000.000
131.020.984 500.000.000 1.500.000.000 (56.572.698) 2.000.000.000 4.000.000.000 8.824.448.286
211.960.359 500.000.000 1.500.000.000 (67.348.433) 2.944.611.926
4.000.000 190.000.000 849.428.626 1.043.428.626
4.000.000 190.000.000 194.000.000
57.631.669.562
43.447.006.864
c. Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Rupiah) Lontar Papyrus Pulp 1 Tahun 2000 : Seri A (idD, Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idD, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017) Tjiwi Kimia Seri A (idBBB,Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idBBB, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017) Obligasi Pemerintah Thn 2005 seri fr 0027 Diskonto yang Belum Diamortisasi PT. Indofood Obligasi salim ivomas pratama 1 tahun 2009 Nilai Bersih Obligasi d. Penyertaan Langsung Penyertaan Pada Menara Terproteksi Penyertaan Pada Perusahaan Asuransi Risiko Khusus Lainnya Jumlah Lain-Lain Jumlah Investasi
Halaman 19
Tingkat bunga per tahun atas investasi adalah sebagai berikut :
Deposito Wajib Deposito Biasa : Dalam Rupiah Dalam US Dollar Obligasi
2010
2009
9,00%
5,75% - 6,75%
6,25% - 9,50% 0,75% - 2,75% 7,28% - 13%
6,25% - 13,50% 2,75% 9,50% - 11,71%
Deposito Wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan QQ Perusahaan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, deposito wajib adalah sebesar 20 % dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan dan ditambah 1% dari premi netto.
4 KAS DAN BANK Rincian Per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Kas Bank BCA Bank Jateng Bank Mandiri Bank CNB Bank Agroniaga Citi Bank Bank Mutiara Bank Jabar Bank Indomonex Bank BRI Sub Jumlah Bank Jumlah Kas dan Setara Kas
2009
25.900.000
24.000.000
3.002.615.703 234.249.576 738.906.357 16.619.488 2.944.362 66.625.537 1.911.900 36.958.331 6.772.269 4.097.777 4.111.701.300
4.651.789.529 137.539.346 93.767.916 12.289.877 4.179.375 122.727.051 36.617.014 7.198.269 4.132.229 5.070.240.606
4.137.601.300
5.094.240.606
5 PIUTANG PREMI Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Piutang Premi Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
2009
29.751.754.316 (1.876.801.367)
24.024.162.825 (2.483.356.534)
27.874.952.949
21.540.806.291
Halaman 20
6 PIUTANG REASURANSI Piutang reasuransi merupakan piutang yang timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan hak penerimaan komisi, premi asuransi dan klaim asuransi kepada reasuradur. Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010
The Toa Reinsurance Co. Ltd. PT Axa RE Asuransi Ekspor Indonesia Asuransi Bintang Asuransi Central Asia Ibu Reinsurance Indosurance Best Re Jasindo KARK Nas Re PARARE Reasuransi International Indonesia Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) Tugu Re PT Maskapai Reasuransi Indonesia Qbe pool Uib Asia Asia Re Bangun Askrida Bosowa Periskop Buana Independent Jamindo General Panin Insurance Raya Syariah Mubarokah Tata Insurance Nas re Philliphines Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000 ) Jumlah
2009
21.630.000 8.585.699 56.637.906 491.034.409 398.376.353 54.593.520 757.853.639 1.198.073.625 4.351.415.355 94.152.482 249.001.216 934.035.448 1.111.496.199 28.631.500 167.078.868 24.641.744 28.902.296 9.087.837 25.792.530 24.890.324 839.646.786 90.829.841 258.667.320 12.911.758
109.389.270 41.867.548 7.635.101 144.920.684 8.691.000 255.582.597 195.846.826 17.902.775 103.095.285 150.454.827 1.236.594.699 726.128.338 33.033.898 65.567.227 152.417.492 8.783.519 188.332.572 34.366.482
11.237.966.655
3.480.610.140
7 PIUTANG LAIN-LAIN Rincian per 31 Maret sebagai berikut :
Pinjaman Karyawan Pendapatan Bunga Jumlah
2010
2009
63.179.871 186.650.313
110.541.245 162.962.604
249.830.184
273.503.849
Halaman 21
8 ASET TETAP Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Saldo Awal Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor Jumlah
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
484.464.000 4.232.224.300 3.652.268.300 2.381.986.518
818.500.000 77.149.000
300.000.000
484.464.000 4.232.224.300 4.170.768.300 2.459.135.518
10.750.943.118
895.649.000
300.000.000
11.346.592.118
1.326.818.775 2.159.467.550 1.946.797.987
44.802.804 126.012.550 45.206.992
246.915.436 -
1.371.621.579 2.038.564.664 1.992.004.979
5.433.084.312
216.022.346
246.915.436
5.402.191.222
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat
5.317.858.806
5.944.400.896
2009 Saldo Awal Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor Jumlah
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
484.464.000 4.232.224.300 3.386.268.300 2.171.989.098
695.000.000 61.822.640
655.000.000 -
484.464.000 4.232.224.300 3.426.268.300 2.233.811.738
10.274.945.698
756.822.640
655.000.000
10.376.768.338
1.115.207.560 1.936.691.446 1.716.354.753
52.902.804 113.926.065 49.302.853
123.281.251 -
1.168.110.364 1.927.336.260 1.765.657.606
4.768.253.759
216.131.722
123.281.251
4.861.104.230
Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat
5.506.691.939
5.515.664.108
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 216.022.346 dan Rp 216.131.722. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 saldo selisih nilai (surplus) revaluasi aset tetap dimasukkan ke dalam saldo laba dan disajikan secara retrospektif sesuai dengan tahun penyajian.
9 ASET LAIN-LAIN Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Jaminan PT Taman Olahraga Jagorawi W.K. Webster & Co., London Konsorsium Asuransi Resiko Khusus Jaminan Telepon Dewan Asuransi Indonesia Sewa Ruangan Jaminan Giro Lukisan Biaya dibayar dimuka Jumlah
60.000.000 26.602.875 30.000.000 5.000.000 1.000.000 10.466.000 500.000 38.300.000 774.004.623 945.873.498
2009
60.000.000 26.602.875 30.000.000 5.000.000 1.000.000 10.466.000 500.000 38.300.000 910.839.349 1.082.708.224
Halaman 22
10 HUTANG KLAIM Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010
2009
Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka
3.550.913.510 163.677.790 5.141.243.515 636.518.665
2.652.742.438 1.274.642.305 25.426.000 2.143.313.814
Jumlah
9.492.353.480
6.096.124.557
11 ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010
2009
Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka
13.453.467.829 2.621.005.817 351.888.927 684.759.278
4.935.545.513 940.795.874 273.370.668 459.021.099
Jumlah
17.111.121.851
6.608.733.154
12 PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
586.077.975 20.788.680.522 270.905.284 1.391.156.814 23.036.820.595
2009 1.835.135.874 354.819.707 10.643.857.687 3.088.097.082 15.921.910.350
13 HUTANG REASURANSI Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Paragon Reins PT Reasuransi International Indonesia Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) UIB Asia RE National Reinsurance Philippines Jasindo Konsorsium Asuransi Risiko Khusus PARA RE Dekai Ibu Reasuransi Axa Re Asia re Central Asia Syariah Mubarokah Asia Re, Singapore Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000) Jumlah
2009
161.461.875 72.137.439 574.671.710 60.843.942 55.180.188 152.754.740 286.206.528 1.327.546.192 1.481.377
238.265.625 69.918.549 53.883.321 872.522.834 347.617.883 315.698.310 92.810.162 44.050.900 197.049.734 139.579.120 16.062.016
2.692.283.991
2.387.458.454
Halaman 23
14 PERPAJAKAN Hutang Pajak Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Jumlah
23.235.274 37.933.700 61.168.974
2009 30.995.225 205.264.496 236.259.721
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun 2010 dan 2009 sebagai berikut : 2010 Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Beda Waktu : Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Jumlah Beda Waktu Beda Tetap : Tunjangan Karyawan Koreksi Cad Premi Penyusutan Mobil Sedan Pendapatan Bunga Deposito Pendapatan Jasa Giro Pendapatan Bunga Obligasi Keuntungan Penjualan Saham Amortisasi Diskonto
Taksiran Penghasilan Kena Pajak Kompensansi Kerugian Sebelumnya Dibulatkan
2009
1.077.714.242
1.809.268.236
99.000.000 99.750.000 139.905.428 338.655.428
60.000.000 102.750.000 18.872.181 181.622.181
60.257.208 (173.179.431) 44.185.929 (661.330.355) (20.626.296) (202.775.879) (111.766.652) (2.693.934)
53.942.858 (834.282.457) 23.554.165 (866.885.648) (28.678.213) (73.042.544) (33.282.676) (2.693.934)
(1.067.929.410)
(1.761.368.449)
348.440.260 348.440.260 348.440.000
229.521.968 229.521.968 229.521.000
97.563.200 -
64.265.880
97.563.200
64.265.880
Taksiran Pajak Penghasilan 28% x 348.440.000 28% x 229.521.000 Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan Kini
Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dan saldo aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut : 2010
2009
99.000.000 99.750.000 139.905.428
60.000.000 102.750.000 18.872.181
Jumlah
338.655.428
181.622.181
Dibulatkan
338.655.000
181.622.000
Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR)
Taksiran Pajak Penghasilan Tangguhan (pengaruh beda waktu waktu) tarif pajak 25% X 338.655.000 tarif pajak 28% X 181.622.000 Aset Pajak Tangguhan, Saldo Awal Tahun
1.535.702.345
50.854.160 1.407.654.680
Aset Pajak Tangguhan, Saldo Akhir Tahun
1.620.366.095
1.458.508.840
84.663.750
Halaman 24
15 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Jasa Profesional Jumlah
2009
49.800.000
126.185.314
49.800.000
126.185.314
16 PREMI DITERIMA DIMUKA Merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun setelah diperhitungkan dengan Potongan Premi.
17 HUTANG LAIN-LAIN Rincian per 31 Maret sebagai berikut : 2010 Deviden Jumlah
2009
43.266.237
43.266.237
43.266.237
43.266.237
18 MODAL SAHAM Susunan pemegang dan pemilikan saham perusahaan per 31 Maret adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat Jumlah
Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham
2010 Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan
Jumlah
306.792.512 39.424.360 31.061.721 122.721.407
61,36% 7,88% 6,21% 24,55%
15.339.625.600 1.971.218.000 1.553.086.050 6.136.070.350
500.000.000
100,00%
25.000.000.000
Jumlah Saham
2009 Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan
Jumlah
326.792.512 39.424.560 31.061.721 102.721.207
65,36% 7,88% 6,21% 20,55%
16.339.625.600 1.971.218.000 1.553.096.050 5.136.060.350
500.000.000
100,00%
25.000.000.000
19 TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan selisih lebih harga penjualan saham atau harga pasar saham pada saat pembagian dividen saham di atas nilai nominal saham (agio saham).
Jumlah Saham Penjualan Saham pada tahun 1990 Pembagian Saham Bonus pada tahun 1993 Pembagian Dividen Saham pada tahun 2003 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2004 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2007 Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2008 Biaya Emisi Penawaran Umum Terbatas I Jumlah
1.000.000 2.000.000 2.000.000 120.000.000 5.000.000 190.000.000
Agio per Saham
Jumlah 3.250 1.000 2.500 50 50 30
3.250.000.000 (2.000.000.000) 5.000.000.000 (6.000.000.000) (250.000.000) 5.700.000.000 (360.000.000) 5.340.000.000
Halaman 25
20 PENDAPATAN PREMI Rinciannya sebagai berikut : 2010
Premi Bruto
Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan
Premi Reasuransi
Pendapatan Premi
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka
3.742.830.422 20.594.114.262 1.209.510.542 4.650.506.534
(2.927.299.335) (1.002.714.414) (403.471.502) (504.444.007)
470.419.035 (878.567.987) (52.531.810) (245.784.891)
1.285.950.122 18.712.831.861 753.507.230 3.900.277.636
Jumlah
30.196.961.760
(4.837.929.258)
(706.465.653)
24.652.566.849
2009
Premi Bruto
Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan
Premi Reasuransi
Pendapatan Premi
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka
4.238.011.956 10.037.866.255 750.121.681 3.869.131.395
(2.191.324.437) (162.357.647) (325.629.408) (369.420.062)
(744.894.564) (664.847.048) 18.902.163 (476.067.505)
1.301.792.955 9.210.661.560 443.394.436 3.023.643.828
Jumlah
18.895.131.287
(3.048.731.554)
(1.866.906.954)
13.979.492.779
21 BEBAN KLAIM Rinciannya sebagai berikut : 2010
Klaim Bruto
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Klaim Reasuransi
Beban klaim
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka
3.186.897.034 8.777.314.716 6.137.973.061 576.621.041
(2.498.130.587) (419.304.616) (5.972.406.199) (532.899.506)
1.298.529.657 858.777.509 (56.514.000) 51.975.937
1.987.296.104 9.216.787.609 109.052.862 95.697.472
Jumlah
18.678.805.852
(9.422.740.908)
2.152.769.103
11.408.834.047
2009
Klaim Bruto
Klaim Reasuransi
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Beban klaim
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka
2.127.072.874 4.508.530.649 63.881.908 403.641.303
(1.204.946.383) (820.823.804) (41.224.788) (6.882.396)
(530.064.068) 485.246.597 203.379.032 85.855.821
392.062.423 4.172.953.442 226.036.152 482.614.728
Jumlah
7.103.126.734
(2.073.877.371)
244.417.382
5.273.666.745
Halaman 26
22 BEBAN KOMISI NETTO Rincian sebagai berikut : 2010 Komisi Reasuransi Diterima
Komisi Bayar
Beban Komisi Netto
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka
581.152.439 129.048.376 135.823.636
780.724.269 6.274.544.862 179.267.475 1.942.117.428
199.571.830 6.274.544.862 50.219.099 1.806.293.792
Jumlah
846.024.451
9.176.654.034
8.330.629.583
2009 Komisi Reasuransi Diterima
Komisi Bayar
Beban Komisi Netto
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka
643.278.806 68.479.484 90.919.240
785.609.147 2.631.244.437 149.358.320 1.707.988.770
142.330.341 2.631.244.437 80.878.836 1.617.069.530
Jumlah
802.677.530
5.274.200.674
4.471.523.144
23 HASIL INVESTASI Rincian sebagai berikut :
Bunga Deposito Bunga Obligasi Keuntungan Penjualan Surat Berharga - Bersih Laba (Rugi) Selisih Kurs dari Deposito Pendapatan Amort Diskon Obligasi Jumlah
2010
2009
661.330.355 202.775.879 111.766.652 (45.600.000) 2.693.935
866.885.648 73.042.544 33.282.676 37.500.000 2.693.934
932.966.821
1.013.404.802
24 BEBAN USAHA Rincian sebagai berikut : 2010
2009
Gaji dan Tunjangan Penyusutan Aset Tetap Perjalanan Pos, Telepon dan Telex Penyisihan Piutang Tak Tertagih Sewa Perbaikan dan Pemeliharaan Imbalan Pasca Kerja Materai Barang cetakan dan alat tulis Listrik Dan Air Representasi dan Jamuan Pemasaran Asuransi Iklan dan promosi Jasa profesional Administrasi Saham Pendidikan dan latihan Surat Kabar dan Majalah Iuran Lain-lain
2.803.030.785 216.022.346 443.187.831 141.437.406 99.750.000 133.039.887 55.198.467 99.000.000 90.645.500 137.732.127 88.849.839 48.260.339 127.465.450 52.114.277 50.390.852 16.500.000 30.030.000 51.029.000 6.450.900 18.850.000 393.599.937
1.810.205.186 216.131.722 493.999.440 117.824.887 102.750.000 131.966.929 45.561.011 60.000.000 66.361.988 125.163.630 66.567.810 83.490.018 129.637.621 19.300.850 38.039.495 15.000.000 22.146.500 5.780.000 4.384.600 19.550.000 248.215.902
Jumlah
5.102.584.943
3.822.077.589
Halaman 27
25 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rincian sebagai berikut :
Hasil administrasi polis Jasa Giro Laba (Rugi) Selisih Kurs lain-lain Jumlah
2010
2009
262.930.242 20.626.296 69.078.662 (18.406.054)
139.119.368 28.678.213 197.356.068 18.484.484
334.229.146
383.638.133
2010 USD
2009 USD
26 SALDO ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Aset dan kewajiban Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :
ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang Reasuransi Jumlah
160.000 52.998 379.538 2.237 594.773
60.000 154.038 310.582 34.880 559.500
KEWAJIBAN Hutang klaim Cadangan Klaim Hutang reasuransi Jumlah Jumlah Aset Bersih
6.078 8.592 23.608 38.278 556.495
3.776 8.346 94.116 106.238 453.262
27 KONTRAK REASURANSI Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi, perusahaan mengadakan kontrak reasuransi dengan a. Proportional Treaties
Nama
PT Reindo PT Nasional Re PT Maskapai Reasuransi Indonesia PT Tugu Reasuransi Jasindo Milli Re, Singapore Best Reinsurance Co African Re, Mauritius PT Asuransi Ekspor Indonesia Acr Singapore Buana Independent Bumiputeramuda 1967 Adira Dinamika Jumlah
Kebakaran %
Pengangkutan %
Porsi Reasuransi Rekayasa %
Aneka %
31,38 15,50 5,50 1,38 7,75 4,68 12,38 1,65 2,75 13,75 1,65 1,38 0,28
30,00 10,00 15,00 4,00 6,00 5,00 25,00 5,00 -
50,00 10,00 10,00 4,00 8,00 5,00 10,00 3,00 -
40,00 15,00 10,00 5,00 10,00 5,00 10,00 5,00 -
100
100
100
100
b. Non Proportional Treaties Untuk melindungi akumulasi klaim risiko sendiri, perusahaan menyelenggarakan proteksi reasuransi berupa Non Proportional Treaties (excess of loss) antara lain terhadap pertanggungan harta benda (property), kendaraan bermotor (motor vehicles), pengangkutan (marine cargo) dan whole account yang seluruhnya direasuransikan kepada PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Jamindo, PT jasindo dan PT Best Re, Malaysia Tahun 2010 dan PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT Jasindo, dan PT UIB tahun 2009.
Halaman 28
28 BATAS TINGKAT SOLVABILITAS Tingkat solvabilitas Perusahaan adalah sebagai berikut : 2010
2009
Tingkat Solvabilitas Tingkat Solvabilitas Minimum
38.511.617.532 18.933.623.163
29.900.092.852 14.703.041.428
Selisih Lebih Tingkat Solvabilitas atas Tingkat Solvabilitas Minimum
19.577.994.369
15.197.051.424
Tingkat Solvabilitas
203%
203%
Halaman 29