LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
FINANCIAL STATEMENTS For The Three Months Period Ended 31 March 2010 and 2009
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents
Ekshibit/ Exhibit Directors’ Statement
Pernyataan Direksi Neraca
A
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
B
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
D
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to the Financial Statements
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A
Exhibit A
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009
ASET
ASSETS
KAS DAN SETARA KAS
173.480
PENANAMAN NETO SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
( (
Penyisihan piutang ragu-ragu
(
344.971 219.207
(
Penyisihan piutang ragu-ragu
(
JUMLAH ASET
( ( (
347.911 251.511
NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES Finance lease contract receivables Residual value
45.762 ) 251.511 ) 302.149 37.041 )
Provision for doubtful accounts Net
2.551.345
2.883.727
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Third parties
8.283
11.366
Related parties
443.229) 2.116.399 172.094 )
25.951
( (
2q, 10
530.637 ) Unearned consumer financing income 2.364.456 125.068 ) Provision for doubtful accounts 2.239.388
Net
40.966
DEFERRED TAX ASSETS - Net
104.371 50.782 )
PROPERTY AND EQUIPMENT Cost Accumulated depreciation
2j,6 (
Unearned finance lease income Security deposits
265.108
1.944.305
ASET PAJAK TANGGUHAN Bersih
Jumlah Aset Lain-lain
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2d,e,g,5,8
Bersih
ASET LAIN-LAIN Biaya dibayar di muka Pinjaman kepada karyawan Deposito kas yang terbatas penggunaannya Piutang derivatif Lain-lain
50.752) 219.207 ) 294.219 40.954 ) 253.265
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
Jumlah tercatat
368.961
2d,f,4
Bersih
ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2c,o,3,8
132.489 62.085)
(
70.404
53.589
Carrying value
16.664 6.975
2i
21.740 5.894
OTHER ASSETS Prepaid expenses Loans to employee
1.076 4.595 42.819
2c,8,22 2n,7,8
115.322 193.612 23.917
Restricted cash deposits Derivatives receivable Other
72.129
360.485
Total Other Assets
2.539.534
3.328.497
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A/2 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
Exhibit A/2 PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Pinjaman yang diterima Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang dividen Hutang obligasi – setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.476 pada tahun 2010 dan Rp798 pada tahun 2009 Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham Modal dasar – 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 760.339.281 saham pada tahun 2010 dan 2009 Tambahan modal disetor – agio saham Laba ditahan Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
622.117 2n,o,8,22 12.572 2q,10 71.551 2l,11,18,20 247 17
158.569 49.117
2k,9
914.173
1.587.525 43.260 65.368 173
LIABILITIES Fund borrowings Taxes payable Accrued expenses Dividends payable
159.202 45.061
Bonds payable – net of unamortized bond issuance cost of Rp1,476 in 2010 and Rp798 in 2009 Other payables
1.900.589
Total Liabilities
3.000 884.285
689.832
SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital – par value Rp 500 (full amount) per share Authorized – 1,000,000,000 shares Issued and fully paid 760,339,281 shares in 2010 and 2009 Paid-in capital in excess of par value Retained earnings Appropriated Unappropriated
Ekuitas - Bersih
1.625.361
1.427.908
Shareholders’ Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.539.534
3.328.497
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
380.170 357.906
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
1,12 12,25 25
380.170 357.906
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit B PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Pendapatan selisih premi asuransi Pendapatan bunga Lain-lain Jumlah Pendapatan
Exhibit B
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF INCOME FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
142.177 11.618
2e,g,m 2f,m
164.162 14.680
18.626 4.252 38.415
2m,15 13 15
9.535 9.403 41.797
REVENUES Consumer financing income Finance lease income Gain from excess of insurance premiums Interest income Others
239.577
Total Revenues
215.088
BEBAN Umum dan administrasi Keuangan Pemasaran Piutang ragu-ragu (Laba)/Rugi selisih kurs - Bersih
68.821 2l,m,6,16,18 24.918 2m,o,14 3.877 2m 2d,f,g,4,5 39 2o,15 (
Jumlah Beban
97.655
145.358
Total Expenses
117.433
94.219
PROFIT BEFORE INCOME TAX
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
EXPENSES 63.793 General and administrative 61.103 Financing cost 2.649 Marketing 18.000 Doubtful accounts 187 ) (Gain)/Loss on foreign exchange - Net
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
25.092 1.149
2q,10
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
26.241
23.808
Total Income Tax Expense
LABA BERSIH
91.192
70.411
NET PROFIT
LABA PER SAHAM Laba bersih Laba per saham dasar (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
(
24.236 428 )
2s,19
120
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
EARNING PER SHARE
93
Net profit Basic earning per share (Expressed in full amount of Rupiah)
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit C
Exhibit C
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Modal saham-
Jumlah
ditempatkan
Tambahan
ekuitas -
dan disetor
modal disetor-
penuh/
agio saham/
Telah
Belum
Total
Share capital-
Paid-in capital
ditentukan
ditentukan
shareholders’
Laba ditahan / Retained earnings
Bersih/
Catatan/
issued and
in excess
penggunaannya
penggunaannya
equity -
Notes
fully paid
of par value
Appropriated
Unappropriated
Net
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009
380.170
Laba bersih periode berjalan
-
Saldo pada tanggal 31 Maret 2009
380.170
357.906
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
380.170
357.906
Laba bersih periode berjalan
-
Saldo pada tanggal 31 Maret 2010
380.170
357.906
-
-
-
619.421
1.357.497
Balance as of 1 January 2009
-
70.411
70.411
Net income for current period
-
689.832
1.427.908
Balance as of 31 March 2009
793.093
1.534.169
Balance as of 1 January 2010
91.192
91.192
Net income for current period
884.285
1.625.361
Balance as of 31 March 2010
3.000
-
357.906
3.000
Catatan 12/ Notes 12
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D
Exhibit D
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari transaksi pembiayaan Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan bersih dari aktivitas operasi lainnya
2009
802.839 4.030 61.180
878.238 7.911 49.111
108.211 ) ( 769.211 ) (
74.850 ) 392.999 )
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collection from financing transactions Interest Income Net proceeds from other operating activities Payment for general and administrative expenses Disbursements for new financing transactions
9.373 ) 27.861 ) (
467.411 19.609 )
Cash flows (used in) provided by operating activities before payment of income tax Payment of income tax
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi (
37.234 )
447.802
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
(
299 18.845 ) (
436 1.909 )
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipments Acquisitions of property and equipments
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(
18.546 ) (
1.473 )
Net cash flows used in investing activities
Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran untuk transaksi pembiayaan baru Arus kas (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi sebelum pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Hutang obligasi Pinjaman yang diterima Channelling dan piutang yang dialihkan Pembayaran atas: Pinjaman yang diterima Angsuran atas channeling dan piutang yang dialihkan Beban bunga Pembelian kembali obligasi Dividen tunai interim Pembayaran biaya emisi obligasi Deposito kas yang terbatas penggunaannya untuk pelunasan pinjaman
( (
( (
160.000 135.000 64.021
-
(
162.038 ) (
213.443 )
( (
63.218 ) ( 20.379 ) ( ( 43.290 ) 1.593 )
101.886 ) 38.103 ) 40.000 ) -
( ( (
2)
2.630
Net cash flows (used in) provided by operating activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Bonds payable Fund borrowings Channelling and transferred of receivables Payments of: Fund borrowings Installment of channeling and transferred of receivables Interest expense Buy back bonds Interim cash dividends Payment for bonds issuance cost Restricted cash deposits for borrowings repayment
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
68.501 (
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
12.721
55.527
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
165.759
315.083
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS DALAM MATA UANG ASING
-
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
178.480
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
(
390.802)
1.649) 368.961
Net cash flows provided by (used in) financing activities
NET EFFECT OF CHANGES IN FOREIGN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY CASH AND CASH EQUIVALENT AT END OF PERIOD
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E
Exhibit E
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan
1. GENERAL a. Establishment of the Company
PT BFI Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 7 April 1982 berdasarkan Akta No. 57 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman) berdasarkan Surat Keputusan No. C22091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta No. 116 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta tanggal 27 Juni 2001, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 tanggal 24 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No. 4195.
PT BFI Finance Indonesia Tbk (the Company) was established on 7 April 1982 based on Notarial deed No. 57 of Kartini Muljadi, S.H, Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Notary in Jakarta (formerly known as the Ministry of Justice) by its Decision Letter No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 dated 28 October 1982 and was published in the State Gazette No. 102 dated 21 December 1982, Supplement No. 1390. The Articles of Association has been amended for several time, which one of the amendment was made by the Notarial deed No. 116 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta concerning the change of the Company’s name from PT Bunas Finance Indonesia Tbk to PT BFI Finance Indonesia Tbk. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001 and was published in the State Gazette No. 35 dated 30 April 2002, Supplement No. 4195.
Terakhir Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 44 tanggal 7 Mei 2008, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani S.H., pengganti dari Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang sudah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-31192-AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 7 tanggal 23 Januari 2009, Tambahan No.1945 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.120 tanggal 12 Juni 2009, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani S.H., pengganti dari Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang telah disesuaikan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
The latest Articles of Association has been amended entirely based on The Deed of Statement Decision Change Articles of Association based on Notarial deed No. 44 dated 7 May 2008 of Aulia Taufani S.H, a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, concerning the changes of the Company’s Articles of Association that has been adjusted to conform with the Law No. 40 year 2007 about the Limited Company that was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-31192-AH.01.02 year 2008, dated 9 June 2008 and has been published in the State Gazette No.7 dated 23 January 2009, Supplement No.1945 and The Deed of Statement Decision Change Articles of Association based on Notarial Deed No.120 dated 12 June 2009 of Aulia Taufani S.H., a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta, with regard the changes of the Company’s Articles of Association that has been adjusted to conform with the regulation issued by The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) No.IX.J.1 regarding the principle of Company’s Article of Association that conduct a public offering of shares and Public Company.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2
Exhibit E/2
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued) a. Company’s Establishment (Continued)
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-17425 tanggal 12 Oktober 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0066161. AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 12 Oktober 2009.
The Articles of Association amendment was accept and record on System Administration Ministry of Justice and Human Rights database No. AHUAH.01.10-17425, dated 12 October 2009 and was registered in Corporate List No. AHU-0066161. AH.01.09 Year 2009, dated 12 October 2009.
Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-038/KM.11/1982 tanggal 12 Agustus 1982 yang telah diperbaharui berdasarkan Surat Keputusan No. 493/ KMK.013/ 1990 tanggal 23 April 1990.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Ministry of Finance based in its Decision Letter No. KEP-038/KM.11/ 1982 dated 12 August 1982 has been amended by Decision Letter No. 493/ KMK.013/1990 dated 23 April 1990.
Pada tanggal 20 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengamandemen ijin usaha Perusahaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-038/KM.5/2006. Dengan adanya amandemen ini, ijin usaha yang sebelumnya diberikan kepada PT Bunas Finance Indonesia Tbk berlaku surut sejak adanya persetujuan perubahan nama Perusahaan dari PT Bunas Finance Indonesia Tbk menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk dari Instansi yang Berwenang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03668.HT.01.04. TH.2001 tanggal 24 Juli 2001.
On 20 February 2006, the Ministry of Finance of Republic of Indonesia has amended Company’s license through its Decision Letter No. KEP-038/ KM.5/2006. With this amendment, the previous licence granted for PT Bunas Finance Indonesia Tbk applied for retroactively since the approval regarding the changes of name from PT Bunas Finance Indonesia Tbk becoming PT BFI Finance Indonesia Tbk of the Regulatory Body which is the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-03668.HT.01.04.TH.2001 dated 24 July 2001.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of financing activities in the form of funds or capital goods covering the following areas:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Usaha kartu kredit
Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. Perusahaan berlokasi di MNC Tower (dahulu Menara Kebon Sirih), Lantai 25, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta.
Finance lease Consumer financing Factoring of accounts receivable Credit card
Currently, the Company is engaged in leasing and consumer financing activities. The Company’s registered office is located at the MNC Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 25th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued) a. Company’s Establishment (Continued)
Pada 31 Maret 2010, Perusahaan mempunyai 78 kantor cabang (2009: 70 kantor cabang) yang berlokasi, antara lain, di Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makassar dan Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1982.
As of 31 March 2010, the Compay has 78 branches (2009: 70 branches) which are located in, among others, Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Samarinda, Bandung, Pekanbaru, Medan, Jambi, Makassar and Tangerang. The Company started its commercial operations in 1982.
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan
b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 2.125.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran sejumlah Rp5.750 (nilai penuh) per saham. Pada tahun 1993, Perusahaan melakukan penawaran tambahan sejumlah 8.500.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama melalui bursa efek di Indonesia. Seluruh saham Perusahaan telah terdaftar pada bursa efek di Indonesia.
In 1990, the Company conduct an initial public offering of its 2,125,000 shares with a par value of Rp1,000 (full amount) per share through the stock exchanges in Indonesia at the offering price of Rp5,750 (full amount) per share. In 1993, the Company listed an additional of 8,500,000 shares with the same par value per share through the stock exchanges in Indonesia. All of the Company’s outstanding shares are listed in the stock exchanges in Indonesia.
Pada tanggal 8 April 1993, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar satu (1) saham baru untuk sepuluh (10) saham yang dimiliki, sejumlah 1.062.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal yang sama, para pemegang saham juga menyetujui untuk menerbitkan saham bonus dengan dasar tujuh belas (17) saham baru untuk setiap dua puluh (20) saham yang dimiliki, sejumlah 9.934.668 saham dengan nilai nominal yang sama. Pada tanggal 22 Januari 1994, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen saham dengan dasar satu (1) saham baru untuk tiga (3) saham yang dimiliki, sejumlah 7.207.390 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham.
On 8 April 1993, the shareholders agreed to distributed share dividends on the basis of one (1) new share for every ten (10) shares held totaling 1,062,500 shares with a par value of Rp1,000 (full amount) per share. On the same date, the shareholders also agreed to issue bonus shares on the basis of seventeen (17) new shares for every twenty (20) shares held totaling 9,934,668 shares with the same par value. On 22 January 1994, the shareholders agreed to distribute share dividends on the basis of one (1) new share for every three (3) shares held totaling 7,207,390 shares with a nominal value of Rp1,000 (full amount) per share.
Berdasarkan suratnya No. S-639/PM/1994 tanggal 18 April 1994, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembagan Keuangan (BAPEPAM-LK) menyatakan efektifnya penawaran umum terbatas pertama (I) Perusahaan sejumlah 28.829.558 saham dengan harga penawaran sejumlah Rp1.500 (nilai penuh) per saham dimana setiap satu (1) saham yang dimiliki berhak atas satu (1) saham baru.
The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) by its letter No. S-639/PM/1994 dated 18 April 1994 approved the first rights issue of the Company’s shares on a one (1) for one (1) basis totaling 28,829,558 shares at an offering price of Rp1,500 (full amount) per share.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan (Lanjutan)
b. Company’s Public Offerings and Corporate Actions Affecting Share Capital (Continued)
Selanjutnya, berdasarkan suratnya No. S-71/PM/ 1997 bertanggal 17 Januari 1997, BAPEPAM menyatakan efektifnya penawaran umum terbatas kedua (II) Perusahaan sejumlah 115.318.232 saham dengan harga penawaran Rp1.000 (nilai penuh) per saham dimana setiap satu (1) saham yang dimiliki berhak atas dua (2) saham baru.
Further, in its letter No. S-71/PM/1997 dated 17 January 1997, BAPEPAM-LK approved the second rights issue of the Company’s shares on the basis of two (2) new shares for every one (1) shares held totaling 115,318,232 shares at an offering price of Rp1,000 (full amount) per share.
Pada tanggal 17 Juni 1997, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (nilai penuh) per saham menjadi Rp500 (nilai penuh) per saham, dimana hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah modal saham Perusahaan dari 172.977.348 saham menjadi 345.954.696 saham.
On 17 June 1997, the shareholders agreed to change the par value per share from Rp1,000 (full amount) to Rp500 (full amount), which resulting in the increase in number of the Company’s share capital from 172,977,348 shares to 345,954,696 shares.
Dalam rangka restrukturisasi hutang, para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa para Pemegang Saham tanggal 27 Januari 2000 menyetujui penerbitan Mandatory Convertible Bonds atau Obligasi Wajib Konversi (MCB) yang wajib dikonversikan menjadi 414.384.585 saham Perusahaan.
Relating to debt restructuring, the shareholders in Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 January 2000 had agreed to issue the Mandatory Convertible Bonds (MCB) converted into 414,384,585 Company’s shares.
Pada bulan Mei 2006, seluruh MCB telah dikonversi menjadi total 414.384.585 saham sehingga jumlah modal saham Perusahaan adalah sejumlah 760.339.281 saham (lihat Catatan 12).
On May 2006, all of MCB had been converted into ordinary shares amounted to 414,384,585 shares resulting a totaled of outstanding number of the Companys’ share capital amounted to 760,339,281 shares (see Notes 12).
Sesuai dengan surat No. S-3960/BL/2007 tanggal 7 Agustus 2007, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) menyatakan efektifnya pernyataan pendaftaran obligasi Perusahaan dengan nama Obligasi BFI Finance Indonesia tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk jangka waktu dua (2) tahun.
The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) in its letter No. S-3960/BL/2007 dated 7 August 2007 approved the first right statement of registration Company’s Bond on behalf Obligasi BFI Finance Indonesia in 2007 by nominal value Rp200,000 bears fixed interest rate at 12.50% per annum for the period of two (2) years.
Pada tanggal 16 Agustus 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh nilai pokok Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.
On 16 August 2009, the Company has paid all of outstanding principal Bonds BFI Finance Indonesia Year 2007 With Fixed Interest Rate which due on the same date.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5
Exhibit E/5
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1.
Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui surat No.S-94/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebanyak-banyaknya Rp200.000 dengan jangka waktu terlama 24 bulan sejak tangal emisi. Pada tanggal 18 Januari 2010, Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan jumlah emisi final sebesar Rp160.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) mulai tanggal 15 April 2010. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris
: Johanes Sutrisno : Rudy Capelle : Alfonso Napitupulu : Richard Andrew Deitz
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
: Francis Lay Sioe Ho : Yan Peter Wangkar : Cornellius Henry Kho
GENERAL (Continued) On 8 January 2010, the Company received the effective notification from the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) through its letter No.S-94/BL/2010 in conjunction with the public offering of Bonds BFI Finance Indonesia II Year 2009 With Fixed Interest Rate with a principle offering amount of Rp200,000 with tenor at longest of 24 months from the Bonds issuance date. On 18 January 2010, the Bonds are listed on the Indonesian Stock Exchange with the final emission amounted to Rp160,000. The Bonds interest is paid on quarterly basis, starting 15 April 2010.
c. Boards of Employees
Commissioners,
Directors
and
As of 31 March 2010 and 2009, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows: 2009 Johanes Sutrisno : Rudy Capelle : Alfonso Napitupulu : :
Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner (Independent) Commissioner
Francis Lay Sioe Ho : Yan Peter Wangkar : Cornellius Henry Kho :
Directors President Director Director Director
Gaji dan imbalan kompensasi lainnya yang diberikan kepada direksi dan dewan komisaris Perusahaan berjumlah masing-masing sebesar Rp2.301 dan Rp2.103 untuk periode tiga bulan pada tahun 2010 dan 2009.
Salaries and other compensation benefits of the Company’s directors and board of commissioners totaled Rp2,301 and Rp2,103 for the three months period in 2010 and 2009, respectively.
Perusahaan mempekerjakan 1.513 dan 1.351 pegawai tetap masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
As of 31 March 2010 and 2009, the Company employs a total member of 1,513 and 1,351 permanent employees (unaudited), respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6
Exhibit E/6
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Financial Statements
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
The accompanying financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS/PSAK) and regulation issued by the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 regarding the Financial Statements Presentation.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk tagihan atau kewajiban derivatif, yang disajikan sebesar nilai wajar, dan penyertaan saham yang dicatat menggunakan metode ekuitas. Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative receivables or payables, which are stated at their fair values, and investment in shares which are accounted for using the equity method. These financial statements are prepared using the accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the financial statements are expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
b. Penyertaan Saham
b. Investment in Shares
Penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% (perusahaan asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas (equity method), dimana biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih dan dividen kas yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi.
Investments in which the Company has an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% (associated companies) are accounted for using the equity method whereby the acquisition cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition.
Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Bunas Multi Finance (BMF) dengan persentase pemilikan sebesar 20%. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diaktakan dengan akta Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, No. 115 tanggal 27 Juni 2001, para pemegang saham telah memberikan persetujuan untuk melakukan divestasi penyertaan Perusahaan pada BMF.
Investment in shares represents the cost of the Company’s 20% - equity investment in PT Bunas Multi Finance (BMF). Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was covered by Notarial deed No. 115 dated 27 June 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute Notary of Sutjipto, S.H., Notary in Jakarta the shareholders have given their approval to divest the Company’s investment in BMF.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7
Exhibit E/7
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Penyertaan Saham (Lanjutan)
3.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Investment in Shares (Continued)
Namun demikian divestasi belum dapat dilaksanakan karena belum ada persetujuan pemegang saham mayoritas BMF. Sejak tahun 1998, karena bagian Perusahaan atas rugi bersih BMF telah melebihi nilai tercatat penyertaannya, oleh karenanya investasi diakui sebesar nilai tercatat menjadi nihil dan sejak itu Perusahaan tidak lagi mengharapkan adanya pemulihan dari penyertaan tersebut.
Nevertheless, the divestment can not be executed since there have been no approval from the majority shareholder of BMF. Since 1998, the Company’s share in the net losses of BMF had exceeded the carrying value of the related investments, thus the investment was written down to zero, and since then, the Company does not expect any recoveries from the said investment.
Pada tanggal 15 Februari 2006, Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Pengumuman No. Peng-197/MK.5/2006 telah membekukan seluruh kegiatan operasional BMF. Namun demikian, Perusahaan tidak lagi mempunyai hubungan usaha maupun memberikan garansi apapun terhadap BMF.
On 15 February 2006, the Ministry of Finance of Republic of Indonesia has suspended all the operational activity of BMF, an associated company which was stated on announcement letter No. Peng-197/MK.5/2006. Nevertheless the Company has no more businness linkage nor made any guarantee for the suspended company.
c. Kas dan Setara Kas
c. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits and other shortterm investments with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and not restricted.
Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu kurang dari tiga bulan.
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of less than three months.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
d. Provision for Doubtful Accounts
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Provision for doubtful accounts is determined based on a periodic review of the status of individual receivable accounts at the end of year.
Piutang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lainlain pada saat terjadinya.
Uncolllectible receivables will be write off when they are pledged to be uncollectible by the management of the Company. The recoverable amount of the written off-receivables is recognized as other income at the time the income is earned.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8
Exhibit E/8
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
e. Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
In the ordinary course of business, the Company has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under SFAS/PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berkenaan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan, yaitu piutang pembiayaan konsumen, pendapatan pembiayaan konsumen dan pinjaman kepada karyawan.
The extent of transactions with related parties relate to some accounts in the financial statements, including consumer financing receivables, consumer financing income and financing to employees.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 5 atas laporan keuangan yang bersangkutan.
All significant transactions with related parties, whether conducted or not under similar terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the related Notes 5 herein.
f. Akuntansi untuk Sewa
f. Accounting for Leases
Pencatatan transaksi sewa pembiayaan dilakukan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Akuntansi Sewa”.
The Company accounts for finance lease transactions in accordance with Indonesian Statement of SFAS/PSAK No. 30 (Revised 2007), “Accounting for Lease Transactions”.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
A lease is classified as a finance lease if it transfer substantially all the risk and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risk and rewards incidental to ownership.
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut.
Lessor shall recognize assets held under a finance lease in their balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease.
Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.
The recognition of financing income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the lessor’s net investment in the finance lease.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9
Exhibit E/9
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Accounting for Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen disajikan bersih setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are stated net of unearned consumer financing income and provision for doubtful accounts.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen pada tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of aggregate installment payments collectible from the customers over the cost of the financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Pada saat piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai piutang bermasalah, pendapatan pembiayaan konsumen yang telah diakui tetapi belum tertagih dibatalkan pengakuannya.
Consumer financing receivables which are installments are overdue for more than 90 days are classified as non-performing receivables and the related consumer financing income is recognized only when it is actually collected (cash basis). When the consumer financing receivables are classified as non-performing, any consumer financing income recognized but not collected is reversed.
Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination of contract is trated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognized to the current period statement of income.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Dalam pembiayaan bersama, Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
In joint financing arrangements, the Company has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rates stated in the joint financing agreement with the joint financing provider.
Untuk pembiayaan bersama dengan recourse, seluruh jumlah angsuran dari pelanggan dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen, sedangkan kredit yang diberikan oleh penyedia dana dicatat sebagai pinjaman yang diterima (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai pendapatan pembiayaan konsumen dan bunga yang dikenakan oleh penyedia dana dicatat sebagai beban bunga di laporan laba rugi.
For joint financing with recourse, all consumers installments are recorded as consumer financing receivables and the facilities financed by creditors are recorded as borrowings (gross approach). Interest earned from customers are all recorded as consumer financing income while interest charged by creditors is recorded as interest expenses in the statement of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10
Exhibit E/10
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Akuntansi (Lanjutan)
untuk
Pembiayaan
Konsumen
Untuk pembiayaan bersama tanpa recourse, hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di neraca (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di laporan laba rugi setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut. h. Jaminan Yang Diambil Alih
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Accounting for Consumer Financing (Continued) For joint financing without recourse, only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the balance sheet (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of income after deducting the portions belong to the other participated to these joint financing transactions.
h. Repossessed Collateral
Jaminan yang diambil alih dinilai menurut nilai piutang bersih pada saat aset diambil alih. Keuntungan atau kerugian akibat realisasi penjualan agunan yang diambil alih dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Real and chattel properties acquired in settlement of financing are recognized at their net realizable value. The excess between the value of the properties and proceeds from the sale thereof is recognized as gain or loss in the statement of income.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Jaminan yang diambil alih merupakan bagian dari aset lainlain.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the repossessed collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of repossessed collateral and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current period statement of income. Repossesses collateral are part of other assets.
i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. j. Aset Tetap
i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straight-line method. j. Property and Equipment
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap“.
Effective from 1 January 2008, the Company has implemented SFAS No. 16 (Revised 2007) “Plant, Property and Equipment”
Perusahaan telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi aset tetap. Penerapan standar yang telah direvisi ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Company has chose cost model for its accounting policy. The adoption of these revised standards did not have any effect in the Company’s financial statements.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11
Exhibit E/11
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan)
j. Property and Equipment (Continued)
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Masa manfaat/ Useful lives Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
20 tahun/year 5 5 5 5
Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
Biaya penggantian komponen suatu aset diakui dalam jumlah tercatat aset saat biaya itu terjadi jika pengeluaran tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset.
Cost of replacing part of the property and equipment are recognised in carrying value when that cost is incurred, if the recognition criteria are met.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
The cost of maintenance and repairs is charged to operation as incurred.
Apabila aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari neraca, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When property and equipment are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the balance sheet, and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of income.
Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga perolehan tersebut dan nilai pakai.
When carrying amount of assets at balance sheet date exceeds its estimated recoverable amount, the carrying amount is written down to the estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Berdasarkan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
In accordance with SFAS No. 47, “Accounting of Land”, Land is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of landrights, if any, are deferred and presented separately from the cost of land in the balance sheets. Such deferred costs are being amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12
Exhibit E/12
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Hutang Obligasi Hutang obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan hutang obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut dengan menggunakan metode garis lurus. l. Imbalan Kerja
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Bonds Payable Bonds payable issued are presented at nominal value net of the unamortized discount. Costs incurred in connection with Bonds payable issuance are recognized as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised compute using straight line method over the period of the Bonds payable. l. Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca kerja dan pesangon pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode aktuarial berdasarkan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-undang) dan telah sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja“ (Standar).
Short-term employee benefits are recognized on accrual basis. Post employment benefits and termination benefits are calculated using the actuarial method based on past services rendered by employees up to the balance sheet date in accordance with Manpower Law No. 13/2003 (the “Law”) and in compliance with SFAS/PSAK No. 24 (Revision 2004), “Employee Benefits” (standard).
Berdasarkan standar tersebut, biaya yang disediakan untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-undang tersebut ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan actuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban atau beban pada saat keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui secara kumulatif bersih untuk setiap individu diakhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus (“straight-line basis”) selama sisa masa kerja karyawan yang diestimasi. Kemudian, biaya jasa masa lalu yang berasal dari pengenalan rencana imbalan pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari rencana yang ada diharuskan diamortisasi selama periode manfaat tersebut menjadi “vested”.
Under such Standard, the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation on the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned beome vested.
Sehubungan dengan imbalan pasca kerja, Perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Perusahaan. Iuran tahunan Perusahaan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi Perusahaan.
In relation to post employment benefits, the Company has a defined contribution plan covering certain qualified permanent employees as stipulated in Company’s pension plan regulations. The Company’s annual contribution is charged to the statement of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13
Exhibit E/13
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Revenue and Expenses Recognition
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan masing-masing pada Catatan 2f dan 2g. Beban diakui pada saat terjadinya.
The Company recognizes revenue on leasing and consumer financing as explained in Notes 2f and 2g. Expenses are recognized when these are incurred.
Untuk pendapatan Perusahaan yang diakui berdasarkan cash basis antara lain: pendapatan atas penjualan piutang portfolio dengan metode valuasi diskonto, administrasi dan pendapatan denda. Pendapatan selisih premi asuransi diakui berdasarkan acrual basis yaitu pada saat terjadinya penutupan asuransi.
For Company’s revenue is recognized based on cash based such as revenue from sale of portfolio receivable by discount valuation, administration and penalty income. Gain from excess insurance premiums are recognized based on accrual basis when closing insurance incurred.
Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani.
Administration income is recognize when the consumer financing agreement signed.
n. Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
n. Accounting for Derivative Hedging Activities
Instruments and
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang mewajibkan semua instrumen derivative (termasuk instrumen derivatif melekat pada kontrak lainnya) dicatat sebagai aset atau kewajiban dan diakui sebesar nilai wajar dalam neraca. PSAK ini mengatur bahwa perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang bersangkutan harus diakui sebagai laba atau rugi dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memperkenankan saling hapus hasil yang diakibatkan risiko yang dilindung nilainya selama periode lindung nilai, dan juga mewajibkan terdapatnya kebijakan-kebijakan tertulis mengenai lindung nilai, tujuan manajemen risiko entitas dan strategi untuk melaksanakan lindung nilai dan bagaimana menilai efektifitas instrumen lindung nilai dalam menutup risiko perubahan nilai wajar transaksi/saldo yang dilindungi sebagai akibat dari risiko yang dilindungi.
The Company applied SFAS/PSAK No. 55, (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which requires the recognition of all derivative instruments (including embedded derivatives) as either asset or liability in the balance sheets, and measurement of such at fair value. This SFAS/PSAK also requires that changes in the fair values of the derivative instruments be recognized currently in earnings, unless specific hedges allow derivative’s gains or losses to offset the related results on the hedged items in the statements of income. This requires that an entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that receives hedge accounting treatment.
PSAK ini juga mengatur mengenai perlakuan akuntansi untuk aktivitas lindung nilai terhadap risiko perubahan nilai wajar aset atau kewajiban yang sudah diakui, ikatan pasti yang belum diakui, fluktuasi arus kas atas transaksi yang diperkirakan akan terjadi; dan risiko valuta asing atas investasi bersih dalam kegiatan operasi di luar negeri, ikatan pasti yang belum diakui, surat berharga yang tersedia untuk dijual, atau transaksi dalam mata uang asing yang diperkirakan akan terjadi, serta pengklasifikasiannya apabila kondisi-kondisi tertentu dipenuhi.
This SFAS/PSAK also provides for the accounting treatment of hedge of exposure to changes in the fair value of a recognized asset or liability or an unrecognized firm commitment; variable cash flows of a forecasted transaction; and foreign currency exposure of a net investment in a foreign operation, unrecognized firm commitment, available-for-sale security, or foreign–currency-denominated forecasted transaction, including their classifications provided certain conditions are met.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14
Exhibit E/14
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Tujuan Lindung Nilai
Hedging Objective
Perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian instrumen derivatif (swap valuta asing) untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian dari fluktuasi kurs tukar mata uang asing atas pinjaman yang diterima Perusahaan. Perusahaan tidak melakukan transaksi derivatif yang spekulatif. Instrumen derivatif yang diperkenankan mencakup kontrak forward, swap dan cross currency swap.
The Company entered into derivative instrument (foreign exchange swap) agreements to hedge the exposures that may arise from foreign currency fluctuations on the Company’s fund borrowings. The Company does not engage in any speculative derivative transaction. Authorized derivative instruments include foreign exchange forward, swap contract and cross currency swap.
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu nilai kurs tengah pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last published prevailing middle rate of exchange by Bank Indonesia for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs tukar yang digunakan adalah Rp9.115 (nilai penuh) untuk US$1 dan Rp97,7067 (nilai penuh) untuk JPY1 pada tanggal 31 Maret 2010 dan Rp11.575 (nilai penuh) untuk US$1 dan Rp117,9380 (nilai penuh) untuk JPY1 pada tanggal 31 Maret 2009.
The rates of exchange used were Rp9,115 (full amount) to US$1 and Rp97.7067 (full amount) to JPY1 as of 31 March 2010 and Rp11,575 (full amount) to US$1 and and Rp117.9380 (full amount) to JPY1 as of 31 March 2009, respectively.
p. Pelaporan Segmen Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK ini mengatur petunjuk yang lebih rinci mengenai identifikasi atas segmen usaha dan segmen geografis yang dilaporkan, memperluas secara signifikan ketentuan pengungkapan yang diwajibkan atas segmen primer, dan mengatur petunjuk yang lebih rinci untuk pengalokasian pendapatan dan beban ke segmen tertentu. Informasi segmen dalam laporan keuangan ini disajikan berdasarkan pada pengklasifikasian secara umum dari jasa pembiayaan Perusahaan sebagai segmen usaha primer dan pemasaran sebagai segmen geografis.
p. Segment Reporting The Company applied the provisions of SFAS/PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. This standard provides a more detailed guidance for identifying reportable business segments and geographical segments, significantly expands the obligatory disclosure requirements for primary segments, and provides a detailed guidance on allocation of revenues and expenses to a particular segment. Accordingly, the segment information in these financial statements is presented based on general classification of the financing services as the primary business segment and by marketing region as the geographical segment.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15
Exhibit E/15
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q. Pajak Penghasilan
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Income Tax
Perusahaan menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aset dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aset dan kewajiban pajak tangguhan sebagai konsekuensi pembayaran pajak di masa yang akan datang atas pengakuannya dalam laporan keuangan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasi.
The Company accounts for the tax effects of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and liabilities for the expected future tax consequences of events recognized in the financial statements, including tax loss carry forwards.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada tanggal neraca dan harus diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each balance sheet date and is reduced whenever it is determined that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of the deferred tax assets.
Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan pajak telah disetujui, atau saat hasil peninjauan terhadap keberatan Perusahaan atas hasil pemeriksaan pajak telah diketahui.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, the result of appeal is determined.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Deferred tax is measured based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
r. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh karena ketidakpastian dalam membuat estimasi tersebut, hasil aktual yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih tahun berjalan) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yaitu sejumlah 760.339.281 saham (nilai penuh) masing-masing untuk periode tiga bulan pada tahun 2010 dan 2009.
r. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.
s. Earnings Per Share Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit for the year attributable to ordinary shareholders (net profit for the year) by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. Weighted average number of shares outstanding amounted to 760,339,281 shares (full amount) for the three months period in 2010 and 2009, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16
Exhibit E/16
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. KAS DAN SETARA KAS
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas dan setara kas terdiri dari:
Cash and cash equivalents consist of the following: 2010
Kas
8.907
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 miliar) Jumlah kas dan bank Setara Kas Deposito berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Jabar Banten PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Permata Tbk PT Bank Ina Perdana PT Bank Hana PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Mega Syariah
2009 8.593
14.990 7.932 1.223
17.451 5.086 744
4.813
5.313
Cash in banks Third parties Rupiah accounts PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Others (Balance below Rp 1 billion)
37.865
37.187
Total cash on hand and in banks
78.100 45.515
-
12.000 -
42.773 73.955 65.854 46.114 42.143 24.600 19.095 17.041
Yen Jepang Deutsche Bank AG (JPY 1.683.803)
Cash on hand
-
199
Cash equivalents Time deposits Third parties Rupiah accounts PT Bank Jabar Banten PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Pemata Tbk PT Bank Ina Perdana PT Bank Hana PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Mega Syariah Japanese Yen Deutsche Bank AG (JPY 1,683,803)
Jumlah setara kas
135.615
331.774
Total cash equivalents
Jumlah kas dan setara kas
173.480
368.961
Total cash and cash equivalent
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17
Exhibit E/17
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
Suku bunga tahunan deposito berjangka dan deposito kas yang terbatas penggunaannya dalam mata uang Rupiah untuk periode tiga bulan pada tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing berkisar antara 5,75% sampai dengan 10,25% dan 6,0% sampai dengan 15%, serta berkisar antara 0,05% sampai dengan 0,10% untuk periode tiga bulan pada tahun 2009 untuk penempatan dalam mata uang Yen Jepang.
Time deposits and restricted cash deposits in Rupiah currency earn annual interest at rates ranging from 5.75% to 10.25% for the three month period in 2010 and 6.0% to 15% for the three month period in 2009, respectively for Rupiah balances, and 0.05% to 0.10% for the three month period in 2009 for Japanese Yen balance.
4. PENANAMAN NETO SEWA PEMBIAYAAN
4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES
Rincian penanaman neto sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
2010 Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2009
344.971 219.207
347.911 251.511
( (
50.752 ) ( 219.207 ) (
45.762 ) 251.511 )
Unearned finance lease income Security deposits
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (
294.219 40.954 ) (
302.149 37.041 )
Total Less provision for doubtful accounts
Bersih
253.265
265.108
Berikut ini adalah rincian piutang sewa pembiayaan sesuai dengan tanggal jatuh temponya pada tanggal 31 Maret 2010 :
Finance lease contract receivables Residual value
Net
Presented below are details of the finance lease contract receivables, in accordance with the due dates as of 31 March 2010 : 2010
Telah jatuh tempo 2010 2011 2012 2013
12.620 166.918 122.448 38.432 4.553
(past due) 2010 2011 2012 2013
344.971 Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in the balances of the related provision for doubtful accounts are as follows:
2010 Saldo awal Penambahan penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir
2009
40.954 (
-
35.041 )(
40.954
2.000 -) 37.041
Beginning balance Additional provision Write-offs Ending balance
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18
Exhibit E/18
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENANAMAN NETO SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES (Continued)
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah penanaman neto sewa pembiayaan sebesar 13,92% dan 12,26% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Percentage of the provision for doubtful accounts on net investment in direct financing leases amounted to 13.92 % and 12.26% as of 31 March 2010 and 2009, respectively.
Rincian angsuran piutang sewa pembiayaan berdasarkan umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The detailed of installment portion of direct financing lease receivables based on their maturity period are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
2010 %
2009 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Macet
332.351
332.878
96,34
95,68
5.152 2.988 2.079 2.011 390
5.155 2.414 1.311 1.094 5.059
1,50 0,87 0,60 0,58 0,11
1,48 0,69 0,38 0,32 1,45
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Non accrual
Jumlah
344.971
347.911
100,00
100,00
Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The Company’s management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from noncollection of lease receivables.
Seluruh transaksi sewa dengan pihak ketiga.
dilakukan
All of the Company’s lease financing transactions are conducted with third parties.
Kisaran suku bunga efektif per tahun untuk saldo piutang sewa pembiayaan sebagai berikut:
The range of effective interest rates per annum for lease receivables balance are as follows:
pembiayaan
2010 Saldo piutang dalam: Mata uang Rupiah
15% - 25%
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
2009 15% - 28%
Balance in : Rupiah
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang dalam Rupiah yang dikenakan bunga, yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest bearing receivables denominated in Rupiah arising from financing activities in the form of providing goods to end users with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari pelanggan sesuai dengan tanggal jatuh temponya pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from customers in accordance with the due dates as of 31 March 2010 are as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19
Exhibit E/19
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued) 2010
Telah jatuh tempo 2010 2011 2012 2013 dan sesudahnya
48.097 1.422.722 837.004 223.699 28.106
(past due) 2010 2011 2012 2013 and thereafter
2.559.628 Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in the balances of the related provision for doubtful accounts are as follows:
2010 Saldo awal Penambahan penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang
2009
172.094 (
Saldo akhir
-
109.068
Beginning balance
16.000 )
)(
172.094
Additional provision Write-offs
125.068
Ending balance
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen sebesar 8,13% dan 5,29% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Percentage of the provision for doubtful accounts on consumer financing receivables amounted to 8.13% and 5.29% as of 31 March 2010 and 2009, respectively.
Rincian angsuran piutang pembiayaan konsumen berdasarkan umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The detailed of installment portion of consumer financing receivables based on their maturity period are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
2010 %
2009 %
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Macet
2.511.531
2.852.456
98,12
98,53
20.327 5.331 1.809 1.285 19.345
23.910 5.513 1.594 722 10.898
0,79 0,21 0,07 0,05 0,76
0,83 0,19 0,05 0,02 0,38
Current Past due: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Non accrual
Jumlah
2.559.628
2.895.093
100,00
100,00
Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Company’s management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from noncollection of consumer financing receivables.
Suku bunga efektif rata-rata per tahun masingmasing berkisar antara 16% sampai dengan 37% pada tahun 2010 dan antara 16% sampai dengan 38% pada tahun 2009.
Effective average interest rates per annum ranged from 16% to 37% in 2010, and 16% to 38% in 2009, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20
Exhibit E/20
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
Sebagai jaminan atas pembiayaan yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari pelanggan berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan.
Consumer financing receivables are secured by the vehicles and the related certificates of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Piutang pembiayaan konsumen kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan Perusahaan untuk pembelian kendaraan bermotor. Perusahaan mengenakan suku bunga efektif yang berbeda dengan yang dikenakan kepada pihak ketiga.
Consumer financing receivables from related parties represents the Company’s loans to its employees, which are used to finance the purchase of vehicles. The effective interest rates on these financing transactions with the employees are not the same as those with third parties.
6. ASET TETAP
6. PROPERTY AND EQUIPMENT 2010 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Perangkat lunak dalam pengembangan Jumlah Biaya Perolehan
Tambahan/ Additions
Pengurangan/ A Disposals
13.576 9.523 42.417 17.493 2.478 25.833 111.320
13.889 306 1.465 113 52 766 16.591
-
2.875
2.254
-
114.195
18.845
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
3.161 29.970 9.023 1.497 15.680
102 1.128 832 99 1.018
Jumlah Akumulasi Penyusutan
59.331
3.179
Jumlah Tercatat
54.864
276 275 551
551
276 149 425
Saldo akhir/ Ending balance
27.465 9.829 43.606 17.331 2.530 26.599 127.360
Cost Direct ownership Land Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
5.129
Software under development
132.489
Total Cost
3.263 30.822 9.706 1.596 16.698
Accumulated depreciation Direct ownership Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
62.085
Total Accumulated Depreciation
70.404
Carrying Value
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21
Exhibit E/21
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
6. ASET TETAP (Lanjutan)
6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued) 2 0 0 92 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor Perangkat lunak dalam pengembangan Jumlah Biaya Perolehan
9.446 8.904 38.067 17.995 2.317 24.619 101.348
Tambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengurangan/ A Disposals
-
428 120 50 354 952
1.602
957
102.950
1.909
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Perabot dan perlengkapan Rehabilitasi gedung kantor
2.784 26.100 6.369 1.107 11.599
93 966 858 96 1.029
Jumlah Akumulasi Penyusutan
47.959
3.042
Jumlah Tercatat
54.991
9.446 8.904 38.465 17.657 2.367 24.973 101.812
30 458 488 488
4 215 219
Cost Direct ownership Land Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
2.559
Software under development
104.371
Total Cost
2.877 27.062 7.012 1.203 12.628
Accumulated depreciation Direct ownership Building Office equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Leasehold improvements
50.782
Total Accumulated Depreciation
53.589
Carrying Value
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sejumlah Rp3.179 dan Rp3.042, masingmasing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Depreciation charged to operations amounted to Rp3,179 and Rp3,042 for the three months period ended 31 March 2010 and 2009, respectively.
Pengurangan aset tetap untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 merupakan penjualan aset tetap dengan laba yang diperoleh sebagai berikut:
Deductions from property and equipment for the three months period ended 31 March 2010 and 2009 represent sales of property and equipment with the related gain as follows:
2010
2009
Nilai buku Hasil penjualan
126 299
269 436
Net book value Proceeds
Laba atas penjualan aset tetap
173
167
Gain on sales of property and equipment
Seluruh hak pemilikan atas tanah Perusahaan adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang memiliki jangka waktu hak secara legal yang berakhir antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2039. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership of the Company’s landrights are all in the form of land use rights (Hak Guna Bangunan) with limited duration, which will expire between years 2014 to 2039. Management believes that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22
Exhibit E/22
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
6. ASET TETAP (Lanjutan)
6. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, banjir dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan jumlah nilai pertanggungan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sejumlah Rp61.252 dan Rp63.946 dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan.
All property and equipment, except for land, are covered by insurance against losses from fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage as of 31 March 2010 and 2009 amounted to Rp61,252 and Rp63,946 respectively which management believes is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap milik Perusahaan dapat dipulihkan seluruhnya, dan oleh karena itu, tidak perlu dilakukan penurunan atas nilai aset tetap.
Management believes that the carrying values of all of the Company’s assets are fully recoverable, and hence, no write down for impairment in asset value is necessary.
7. PIUTANG DERIVATIF
7. DERIVATIVES RECEIVABLE
Rincian piutang derivatif Perusahaan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s derivatives receivable as at balance sheet date were as follows: 2010 Nilai wajar/Fair values
Nilai nosional (kontrak) nilai penuh/ Notional amount (contract) full amount Standard Chartered Bank
USD JPY
9,750,000 675,000,000
Piutang derivatif/ Derivatives receivable Rp
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable Rp
88.871 65.952
91.503 58.725
154.823
150.228
4.595
Standard Chartered Bank
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23
Exhibit E/23
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7. PIUTANG DERIVATIF (Lanjutan)
7. DERIVATIVES RECEIVABLE (Continued) 2009 Nilai wajar/Fair values Nilai nosional (kontrak) nilai penuh/ Notional amount (contract) full amount
Standard Chartered Bank PT ANZ Panin Bank Merrill Lynch International Bank Limited
Piutang derivatif/ Derivatives receivable Rp
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable Rp
USD USD JPY JPY
21,750,000 7,000,000 1,080,000,000 1,809,000,000
251.756 81.025 127.373 213.350
204.124 64.540 93.960 157.383
JPY
962,500,000
113.516
73.401
787.020
593.408
Standard Chartered Bank PT ANZ Panin Bank Merrill Lynch International Bank Limited
193.612 Informasi mengenai transaksi instrumen derivatif diungkapkan pada Catatan 8.
8. PINJAMAN YANG DITERIMA
Information of derivatives instrument transaction are disclosed in Note 8.
8. FUND BORROWINGS
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
Fund borrowings consist of the following: 2010
Pinjaman bank (Valuta Asing) (a) US$9.750.000 (2009: US$21.750.000) (1) JPY675.000.000 (2009: JPY2.889.000.000 dan US$7.000.000) (2) (2009: JPY1.443.750.000) (3)
2009
88.871
251.756
65.952 -
421.748 170.273
Bank borrowings (Foreign Currency) (a) US$9,750,000 (2009: US$21,750,000) (1) JPY675,000,000 (2009 : JPY2,889,000,000 and US$7,000,000) (2) (2009: JPY1,443,750,000) (3)
Pinjaman bank (Rupiah) (b) PT ANZ Panin Bank (1) PT Bank Permata Tbk (2) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (3) PT Bank Maybank Indocorp (4) PT Bank Hana (5) PT Bank CIMB Niaga Tbk (6) The Royal Bank of Scotland Plc. (7) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (8) PT Bank Sinarmas (9) PT Bank Pan Indonesia Tbk (10)
100.000 90.909 76.231 67.778 38.862 29.444 29.167 24.916 9.987 -
213.636 168.049 68.778 25.000 77.222 45.834 124.239 18.212 2.778
Bank borrowings (Rupiah) (b) PT ANZ Panin Bank (1) PT Bank Permata Tbk (2) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (3) PT Bank Maybank Indocorp (4) PT Bank Hana (5) PT Bank CIMB Niaga Tbk (6) The Royal Bank of Scotland Plc. (7) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (8) PT Bank Sinarmas (9) PT Bank Pan Indonesia Tbk (10)
Jumlah
622.117
1.587.525
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24
Exhibit E/24
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) a. Pinjaman bank (Valuta Asing) (1)
(2)
8. FUND BORROWINGS (Continued) a. Bank borrowings (Foreign Currency)
Pada tanggal 19 September 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (term loan) sejumlah US$30.000.000 dimana Standard Chartered Bank, Jakarta bertindak sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai Agen Jaminan “Security Agent”. Fasilitas pinjaman ini menetapkan suku bunga tahunan berdasarkan suku bunga LIBOR ditambah dengan margin 1,75% dan akan jatuh tempo secara bertahap dalam waktu 39 (tiga puluh sembilan) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah masing-masing sejumlah US$9.750.000 atau setara dengan Rp88.871 dan US$21.750.000 atau setara dengan Rp251.756.
(1) On 19 September 2007, the Company entered into a term loan facility agrrement amounted US$30,000,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta, acting as the Facility Agent and Security Agent. This facility bears annual interest rate based on LIBOR and 1.75% margin, and will mature in sequel payments during 39 (thirty nine) months from the agreement date. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to US$9,750,000 or equivalent to Rp88,871 and US$21,750,000 or equivalent to Rp251,756, respectively.
Sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas diatas, Perusahaan melakukan perjanjian cross currency swap sejumlah US$30.000.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta pada tanggal 18 September 2007 dalam rangka melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko fluktuasi nilai tukar dan suku bunga (Catatan 2o, 7).
In relation to this Facility Agreement, the Company entered into a cross currency swap agreement amounted US$30,000,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta on 18 September 2007 to hedge the currency and interest rate risk (Notes 2o, 7).
Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (term loan) sejumlah JPY2.889.000.000 dan US$7.000.000 dimana Standard Chartered Bank, Hongkong, bertindak sebagai Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai “Offshore Security Agent” serta Standard Chartered Bank, Jakarta, bertindak sebagai “Lead Arranger” dan juga sekaligus sebagai “Onshore Security Agent”. Fasilitas pinjaman ini menetapkan suku bunga tahunan berdasarkan suku bunga LIBOR ditambah dengan margin 2,10% (untuk Tranche B) dan suku bunga LIBOR ditambah dengan 2,25% (untuk Tranche A) dengan tanggal jatuh tempo final 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.
(2) On 19 June 2008, the Company entered into a term loan facility agreement amounted JPY2,889,000,000 and US$7,000,000 with Standard Chartered Bank, Hongkong branch, acting as the Facility Agent and Offshore Security Agent, while Standard Chartered Bank, Jakarta branch, acting as Lead Arranger and Onshore Security Agent. This facility bear annual interest based on LIBOR and 2.10% margin (for Tranche B), and annual interest rate based on LIBOR and 2.25% margin (for Tranche A), with final maturity in 36 (thirty six) months from the agreement date.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah sejumlah JPY675.000.000 atau setara dengan Rp65.952 (2009: JPY2.889.000.000 dan US$7.000.000 atau setara dengan Rp421.748).
As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to JPY675,000,000 or equivalent to Rp65,952 (2009: JPY2,889,000,000 and US$7,000,000 or equivalent to Rp 421,748).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25
Exhibit E/25
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) a.
Pinjaman bank (Valuta Asing) (Lanjutan)
8. FUND BORROWINGS (Continued) a. Bank borrowings (Foreign Currency)(Continued)
Dalam rangka melakukan lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing dan suku bunga sehubungan dengan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan telah melakukan perjanjian cross currency swap sejumlah JPY1.080.000.000 dan US$7.000.000 dengan Standard Chartered Bank, Jakarta serta JPY1.809.000.000 dengan PT ANZ Panin Bank, pada tanggal 4 Juli 2008 (Catatan 2o, 7). (3)
Pada tanggal 1 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sejumlah JPY3.500.000.000 dengan Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong sebagai agen fasilitas (the Facility Agent) dan juga sekaligus sebagai “Offshore Security Agent”. Fasilitas pinjaman berjangka ini dibebani dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar LIBOR JPY 3 bulan ditambah dengan margin 3%, yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (2009: JPY1.443.750.000 atau setara dengan Rp 170.273).
(3) On 1 December 2006, the Company entered into term loan facility agreement amounted to JPY3,500,000,000 with Deutsche Bank AG, Hong Kong branch as the Facility Agent and also as Offshore Security Agent. This term loan facility bears annual interest rate of LIBOR JPY three months and 3% margin, will mature in three (3) years from the agreement date. As of 31 March 2010 the Company has paid all the outstanding balance (2009: JPY1,443,750,000 or equivalent to Rp170,273).
Atas pinjaman tersebut, Perusahaan telah melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian dari fluktuasi kurs tukar mata uang asing (Catatan 2o, 7).
In relation to this facility, the Company hedged the loan exposure from foreign currency fluctuation (Notes 2o, 7).
b. Pinjaman bank (Rupiah) (1)
In order to hedge the currency and interest rate risk relating to the Secured Term Loan Facility Agreement dated 19 June 2008, the Company entered into a cross currency swap agreement amounted JPY1,080,000,000 and US$7,000,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta and JPY1,809,000,000 with PT ANZ Panin Bank, all executed on 4 July 2008 (Notes 2o, 7).
Pada tanggal 18 November 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit berjangka dengan PT ANZ Panin Bank dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp100.000. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah sejumlah Rp100.000.
b. Bank borrowings (Rupiah) (1)
On 18 November 2009, the Company entered into a term loan facility agreement with PT ANZ Panin Bank with a maximum facility amounted to Rp100,000. As of 31 March 2010, the outstanding balance of this facility amounted to Rp100,000.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26
Exhibit E/26
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
b.
Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
8. FUND BORROWINGS (Continued)
b.
Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
(2) Pada tanggal 10 Maret 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Permata Tbk (Permata) dengan jumlah maksimum Rp200.000. Perjanjian ini bersifat “non-revolving” dan akan jatuh tempo secara bertahap dalam waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, saldo pinjaman kredit tersebut adalah masing-masing sejumlah Rp90.909 dan Rp163.636.
(2) On 10 March 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Permata Tbk (Permata) with a maximum facility amounted to Rp200,000. This facility is provided on “non-revolving” basis and will mature in regular instalments during 36 (thirty six) months from the agreement date. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance of credit agreement amounted to Rp90,909 and Rp163,636, respectively.
Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan juga menandatangani Perjanjian Kredit Money Market dengan Permata dengan jumlah maksimum sejumlah Rp50.000. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (2009: Rp50.000).
On 30 June 2008, the Company also entered into a Money Market Credit Agreement with Permata with a total facility amounted to Rp50,000. As of 31 March 2010, the Company has paid all the outstanding outstanding balance (2009: Rp50,000).
(3) Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) dalam bentuk perjanjian jual beli piutang sejumlah Rp200.000 dimana dalam jangka waktu satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas tersebut berlaku sampai lima (5) tahun dan bersifat “revolving”. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kewajiban terutang yang harus dilunasi adalah masingmasing sejumlah Rp78 dan Rp6.113.
(3) On 10 October 2006, the Company had entered into cooperation agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) on sold and transferred of receivables amounted to Rp200,000 that should be fully withdrawn within a period of one (1) year since the agreement date and will be valid for five (5) years and this facility is provided on “revolving” basis. As stipulated in the cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balanced amounted to Rp78 and Rp6,113, respectively.
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kredit dengan Danamon sejumlah Rp200.000. Sesuai ketentuan perjanjian, fasilitas ini dapat digunakan dalam jangka waktu satu (1) tahun untuk membiayai kegiatan sewa pembiayaan yang dilakukan perusahaan. Fasilitas ini bersifat “revolving” dan berlaku sampai dengan lima (5) tahun dari tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan dan Danamon sepakat untuk melakukan perubahan plafon fasilitas ini menjadi maksimum sejumlah Rp46.979. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kewajiban terhutang yang harus dilunasi adalah masing-masing sejumlah Rp11.709 dan Rp46.979.
On 10 October 2006, the Company also has entered into a credit facility agreement with Danamon amounted to Rp200,000. As stipulated in the agreement, this facility utilized with a period of one (1) year to refinancing the Company’s leasing activity. This is “revolving” credit facility and will be valid for five (5) years since effective agreement date. On 6 July 2009, the Company and Danamon agreed to amend the credit facility limit became Rp46,979 at maximum. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance amounted to Rp11,709 and Rp46,979, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27
Exhibit E/27
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
(4)
8. FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
Pada tanggal 10 Agustus 2007, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kredit dengan Danamon sejumlah Rp90.000. Fasilitas ini bersifat “non-revolving” dan dapat digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan dan Danamon sepakat untuk melakukan perubahan plafon fasilitas ini menjadi maksimum sejumlah Rp18.409. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (2009: Rp18.409).
On 10 August 2007, the Company also entered into a credit facility agreement with Danamon amounted Rp90,000. This facility is provided on “non revolving” basis and utilized for working capital purpose. As of 6 July 2009, the Company and Danamon agreed to amend the credit facility limit to Rp18,409. As of 31 March 2010, the Company has paid all the outstanding balance (2009: Rp18,409).
Pada tanggal 18 Maret 2008, Perusahaan juga menandatangani perjanjian kredit angsuran berjangka dengan Danamon sejumlah Rp98.009 dan selanjutnya jumlah fasilitas ini akan bertambah dari waktu ke waktu sampai sejumlah maksimal Rp161.241, seiring dengan pembayaran atas perjanjian jual beli piutang yang sebelumnya.
On 18 March 2008, the Company also entered into a credit agreement with Danamon amounted to Rp98,009 and subsequently this facility amount will increase to maximum amount of Rp161,241, following the repayment of the existing sold and transferred of receivable agreement.
Fasilitas ini digunakan untuk membiayai usaha pembiayaan konsumen Perusahaan, bersifat revolving dan berlaku maksimal empat (4) tahun sejak tanggal pencairan fasilitas. Pada tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan dan Danamon sepakat untuk melakukan perubahan plafon fasilitas ini menjadi Rp96.548. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kewajiban terutang yang harus dilunasi adalah masingmasing sejumlah Rp64.444 dan Rp96.548.
The purpose of this facility is to provide funding the Company’s consumer finance activities. This facility is on “revolving” basis and maximum will be valid for four (4) years since any utilization date. On 6 July 2009, the Company and Danamon agreed to amend the credit facility limit to Rp96,548, at maximum. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance amounted to Rp64,444 and Rp96,548, respectively.
Pada tanggal 14 Mei 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) dengan jumlah maksimum fasilitas kredit Rp93.000. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit.
(4) On 14 May 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Maybank Indocorp (Maybank) with a maximum credit facility amounted to Rp93,000. This “nonrevolving” facility valid for thirty six (36) months since the utilization date.
Pada tanggal 22 Maret 2010, Perusahaan mengadakan kembali perjanjian kredit dengan Maybank dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sebesar Rp30.000. Fasilitas ini juga berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit.
On 22 March 2010, the Company entered into a new credit agreement with Maybank with a maximum credit facility amounted to Rp30,000. This facility also valid for thirty six (36) months since the utilization date.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saldo semua pinjaman kredit tersebut adalah masing-masing sejumlah Rp67.778 dan Rp68.778.
As of 31 March 2010 and 2009, the all outstanding balance of this credit agreement amounted to Rp67,778 and Rp68,778, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28
Exhibit E/28
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b. Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan) (5) Pada tanggal 19 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit modal kerja dengan PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) dengan jumlah maksimum Rp6.500. Selanjutnya pada tanggal 3 Maret 2008, plafon kredit ditingkatkan menjadi sebesar Rp25.000. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (2009: Rp25.000).
8. FUND BORROWINGS (Continued) b. Bank borrowings (Rupiah) (Continued) (5) On 19 December 2006, the Company entered into a working capital credit agreement with PT Bank Hana (formerly PT Bank Bintang Manunggal) with a maximum facility amounted to Rp6,500. On 3 March 2008, PT Bank Hana agreed to increase the credit facility limit to Rp25,000. As of 31 March 2010, the Company has paid all the outstanding balance (2009: Rp25,000).
Pada tanggal 3 Juni 2009, Perusahaan menandatangani kembali perjanjian kredit dengan PT Bank Hana dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000. Fasilitas ini berjangka waktu 2 (dua) tahun dari setiap pencairan kredit.
On 3 June 2009, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Hana with a maximum facility amounted to Rp30,000. This facility will be valid for two (2) year from the utilization date.
Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan menandatangani kembali perjanjian kredit dengan PT Bank Hana dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000. Fasilitas ini berjangka waktu 2 (dua) tahun dari setiap pencairan kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010, keseluruhan jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah sejumlah Rp38.862.
On 16 February 2010, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Hana with a maximum facility amounted to Rp15,000. This facility will be valid for two (2) year from the utilization date. As of 31 March 2010, all the outstanding balance of credit agreement amounted to Rp38,862.
(6) Pada tanggal 1 September 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sejumlah Rp50.000, dimana dalam jangka waktu dua (2) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas ini bersifat “non-revolving” dan berlaku untuk tiga puluh delapan (38) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (2009: Rp11.111). Selanjutnya pada tanggal 23 Februari 2007, Perusahaan kembali mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sejumlah Rp 50.000, dimana dalam jangka waktu tiga (3) bulan sejak tanggal perjanjian efektif, seluruh jumlah fasilitas tersebut harus digunakan. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh sembilan (39) bulan sejak tanggal perjanjian kredit.
(6)
On 1 September 2006, the Company had entered into a credit agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Lippo Tbk) with a maximum facility amounted to Rp50,000 of which such facility amount must be fully withdrawn within two (2) months since the agreement date. This non-revolving facility will be valid for thirty eight (38) months since the agreement date. As of 31 March 2010, the Company has paid all the outstanding balance (2009: Rp11,111).
Further on 23 February 2007, the Company entered into a credit agreement again with PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum facility amounted to Rp50,000, of which such facility amount must be fully withdrawn within three (3) months since the agreement date. This non-revolving facility will be valid for thirty nine (39) months since the agreement date.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29
Exhibit E/29
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b.
Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
8. FUND BORROWINGS (Continued) b.
Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saldo kredit tersebut adalah masingmasing sejumlah Rp2.778 dan Rp19.444.
As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance of this facility amounted to Rp2,778 and Rp19,444, respectively.
Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp60.000 dengan jangka waktu kredit sampai dengan tiga (3) tahun dari tanggal penarikan kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saldo kredit tersebut adalah masing-masing sejumlah Rp26.666 dan Rp46.667.
On 7 April 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk amounted to Rp60,000 with validity up to three (3) years from the credit drawdown date. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance of this credit agreement amounted to Rp26,666 and Rp46,667, respectively.
Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk kembali menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp50.000 dengan jangka waktu kredit sampai dengan tiga (3) tahun dari tanggal penarikan kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010, fasilitas ini belum digunakan.
On 15 March 2010, the Company entered into a credit agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk amounted to Rp50,000 with validity up to three (3) years from the credit drawdown date. As of 31 March 2010, this facility is still remaining unutilized.
(7) Pada tanggal 14 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan The Royal Bank of Scotland Plc. (d/h ABN Amro Bank N.V) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp50.000. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah masing-masing sejumlah Rp29.167 dan Rp45.834.
(7) On 14 July 2008, the Company entered into a credit agreement with The Royal Bank of Scotland Plc. (formerly ABN Amro Bank N.V) with a maximum facility amounted to Rp 50,000. This “non-revolving” facility valid for thirty six (36) months since the utilization date. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance of credit agreement amounted to Rp29,167 and Rp45,834, respectively.
(8) Pada tanggal 13 Desember 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Internasional Indonesia (BII) dengan jumlah maksimum sejumlah Rp250.000. Fasilitas ini bersifat “revolving” dengan jangka waktu empat (4) tahun sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kewajiban terhutang yang harus dilunasi masingmasing sejumlah Rp24.916 dan Rp124.239.
(8) On 13 December 2006, the Company also entered into a credit agreement with PT Bank Internasional Indonesia (BII) with a total facility amounted to Rp250,000. This facility is “revolving” and valid for four (4) years since the agreement date. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance amounted to Rp24,916 and Rp124,239, respectively.
(9) Pada tanggal 21 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Sinarmas (Sinarmas) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp25.000. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal pencairan kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saldo pinjaman kredit tersebut adalah masing-masing sejumlah Rp9.987 dan
(9)
On 21 April 2008, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Sinarmas (Sinarmas) with a maximum facility amounted to Rp25,000. This “non-revolving” facility valid for thirty six (36) months since the utilization date. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding balance of the credit agreement amounted to Rp9,987 and Rp18,212, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30
Exhibit E/30
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
Rp18,212. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) b.
8. FUND BORROWINGS (Continued)
Pinjaman bank (Rupiah) (Lanjutan)
b.
(10) Pada tanggal 2 April 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) dengan jumlah maksimum pembiayaan sejumlah Rp50.000. Fasilitas ini bersifat “non revolving” dan berlaku untuk empat puluh dua (42) bulan sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban yang terhutang (2009: Rp2.778).
Bank borrowings (Rupiah) (Continued)
(10) On 2 April 2006, the Company entered into a credit facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) with a maximum credit facility of Rp50,000. This nonrevolving facility will be valid for forty two (42) months since the agreement date. As of 31 March 2010, the Company has paid all the outstanding balance (2009: Rp2,778).
Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas-fasilitas pinjaman di atas berkisar antara 10,25% sampai 17,50% pada tahun 2010 dan 10,50% sampai 17,50% pada tahun 2009.
Annual interest rates for the abovementioned facilities are ranging from 10.25% to 17.50% in 2010 and 10.50% to 17.50% in 2009.
Sebagian besar perjanjian fasilitas kredit di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya terdapat dalam perjanjian kredit lainnya, yaitu antara lain, menyerahkan laporan keuangan enam bulanan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit serta mempertahankan rasio non-performing loan.
Most of the abovementioned credit facilities contain certain covenants which are normally required for other credit facilities, such as the submission of semi annual and audited year end financial statements and maintenance of defined non-performing loan ratio.
9. HUTANG OBLIGASI
9. BONDS PAYABLE 2010
Nilai nominal obligasi Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp162 pada tanggal 31 Maret 2010 dan Rp3.401 pada tanggal 31 Maret 2009) (
160.000
Bersih
158.569
1.431
Pada tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nilai pokok sebesar Rp200.000. Obligasi ini berjangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus 2009. Obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya). Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) mulai tanggal 16 Nopember 2007.
2009 160.000
)(
798 ) 159.202
Nominal value of bonds Less unamortized bonds issuance cost (net of accumulated a mortization of Rp162 as of 31 March 2010 and Rp3,401 as of 31 March 2009) Net
On 16 August 2007, the Company issued Bonds BFI Finance Indonesia Year 2007 With Fixed Interest Rate with a principle amount of Rp200,000. The Bonds interest rate was fixed at 12.50% per annum with tenor of 2 (two) years and have matured on 16 August 2009. The Bonds are listed on the Indonesian Stock Exchange (formerly Surabaya Stock Exchange). The Bonds interest is paid on a quarterly basis, starting 16 November 2007.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan dengan kategori lancar untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang pengikatannya dilakukan dengan Akta Jaminan Fidusia selambat-lambatnya dua (2) bulan sejak Tanggal Emisi Obligasi sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang terutang. Perusahaan tidak dipersyaratkan melakukan penyisihan dana untuk Obligasi ini.
9. BONDS PAYABLE (Continued) The Bonds are secured by the fiduciary transfers of the Company’s account receivables which are in current collection status for the benefit of the Bond holders’ through the Trustee, which shall be executed by Fiduciary Deed by latest two (2) months from the Bonds issuance date, at 110% of the Bonds principal outstanding amount. The Company is not required to establish a sinking fund for this Bonds.
Penerbitan Obligasi dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 7 tanggal 7 Juni 2007 dan perubahanperubahannya yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, yang bertindak sebagai Wali Amanat.
The issuance of Bonds was based on the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds BFI Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate No. 7 dated 7 June 2007 and its subsequent amandements, made by Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, and made between the Company and PT Bank Mega Tbk, who acted as the Bonds Trustee.
Pada tanggal 16 Agustus 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh nilai pokok Obligasi BFI Finance Indonesia Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.
On 16 August 2009, the Company has paid all of oustanding principal Bonds BFI Finance Indonesia Year 2007 With Fixed Interest Rate which due on the same date.
Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui surat No.S-94/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap, dengan jumlah penawaran pokok sebanyak-banyaknya Rp200.000 dengan jangka waktu terlama 24 bulan sejak tangal emisi. Pada tanggal 18 Januari 2010, Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan jumlah emisi final sebesar Rp160.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) mulai tanggal 15 April 2010.
On 8 January 2010, the Company received the effective notification from the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) through its letter No.S-94/BL/2010 in conjunction with the public offering of Bonds BFI Finance Indonesia II Year 2009 With Fixed Interest Rate with a principle offering amount of Rp200,000 with tenor at longest of 24 months from the Bonds issuance date. On 18 January 2010, the Bonds are listed on the Indonesian Stock Exchange with the final emission amounted to Rp160,000. The Bonds interest is paid on quarterly basis, starting 15 April 2010.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan dengan kategori lancar untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat, yang pengikatannya dilakukan dengan Akta Jaminan Fidusia selambat-lambatnya empat (4) bulan sejak Tanggal Emisi Obligasi dan sekurang-kurangnya sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari nilai pokok Obligasi yang masih terutang.
The Bonds are secured by the fiduciary transfers of the Company’s account receivables which are in current collection status for the benefit of the Bond holders’ through the Trustee, which shall be executed by Fiduciary Deed by latest four (4) months from the Bonds issuance date, at 110% of the Bonds principal outstanding amount.
Penerbitan Obligasi dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi BFI Finance Indonesia II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 9 tanggal 13 Oktober 2009 dan perubahan-perubahannya. Perubahan terakhir dibuat pada tanggal 15 Januari 2010 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, yang bertindak sebagai Wali Amanat.
The issuance of Bonds was based on the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds BFI Finance Indonesia II Year 2009 With Fixed Interest Rate No. 9 dated 13 October 2009 and its subsequent amandements. The latest amandements was held dated 15 January 2010, made by Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, and made between the Company and PT Bank Mega Tbk, who acted as the Bonds Trustee.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32
Exhibit E/32
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN
10. TAXATION
a. Hutang pajak
a. Taxes payable 2010
Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 25 Pasal 4 (2) - Final Pasal 23 Pasal 26 Taksiran hutang pajak penghasilan2009 dan 2008 Taksiran hutang pajak penghasilan Jumlah
2009
2.208 8.165 19 10 -
535 6.242 19 669
1.573 597
30.285 5.510
Income Taxes : Article 21 Article 25 Article 4(2) - Final Article 23 Article 26 Estimated income tax payable2009 and 2008 Estimated income tax payable
12.572
43.260
Total
b. Pajak penghasilan
b. Income taxes
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda tetap: Beban asuransi dan sewa Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Beban lain-lain
Taksiran penghasilan kena pajak
2009 Profit before income tax expense
( (
Beda temporer: Gaji dan imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penghapusan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap Laba atas penjualan aset tetap Amortisasi biaya emisi obligasi
A reconciliation between profit before income tax expense, as presented in the statements of income, and estimated taxable income for the three months period ended 31 March 2010 and 2009 is as follows:
(
117.433
94.219
24
41
4.252 ) ( 327 3.901 ) (
9.402 ) 170 9.191 )
2.058 ( 10.787
259 ) 1.232 2) 36 521 1.528
513 ( 2 1.431 ) 11.929 125.461
86.556
per statements of income Permanent differences: Insurance and rent expenses Interest income already subjected to final tax Other expenses Temporary differences: Salaries and employees benefits Provision for doubtful accounts Write off Depreciation of property and equipment Gain on sale of property Amortization of bond issuance cost Estimated taxable income
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10.
PERPAJAKAN (Lanjutan)
10. TAXATION (Continued)
c. Pajak penghasilan kini
c. Income tax current
Perhitungan hutang pajak penghasilan badan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
The calculation of corporate income tax payable for the three months period ended 31 March 2010 consists of: 2010
Taksiran penghasilan kena pajak
125.461
Estimated taxable income
Taksiran beban pajak penghasilan periode berjalan: 20% x Rp125.461
25.092
Estimated income tax expense - current 20% x Rp125,461
Kredit pajak: Pajak Penghasilan Pasal 25
24.495
Tax credit: Income Taxes Article 25
597
Esimated corporate income tax payable
Taksiran pajak penghasilan badan terutang
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax
Manfaat pajak penghasilan - tangguhan terdiri dari: 2010 Gaji dan imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Laba penjualan aset tetap Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya emisi obligasi Penyesuaian atas perubahan tarif pajak yang digunakan Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan - Tangguhan
( ( (
Income tax benefit - deferred consists of: 2009
412 ) 2.157 ) ( ( 103 ) 286 ( 3.535 1.149 (
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak penghasilan - tangguhan dengan jumlah yang dihitung berdasarkan tarif pajak efektif terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
72 345 ) 10 ) 1 146 ) 428 )
Salaries and employees’ benefits Provision for doubtful accounts (Loss) gain on sales of property Depreciation of property and equipment Amortization of bond issuance cost Adjustment due to the change of the applicable tax rate Total Income Tax Benefit – Deferred
A reconciliation between the income tax expense - deferred and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before income tax expense per statements of income is as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
10.
d. Pajak tangguhan (Lanjutan)
d. Deferred tax (Continued) 2010
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak pada tarif pajak efektif sebesar 20% (2009: 28%) Pengaruh pajak dari beda tetap: Beban asuransi dan sewa Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Beban lain-lain Taksiran hutang pajak penghasilan badan Penyesuaian atas perubahan tarif pajak yang digunakan Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan - Tangguhan
2009
117.433
94.219
Profit before income tax expense per statements of income
23.487
26.381
At maximum marginal tax rate of 20% (2009: 28%)
5
12
(
851 ) ( 65
2.633 ) 48
(
25.092 ) (
24.236 )
(
3.535 22.338 ) (
26.809 )
1.149 (
428 )
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal terdiri dari:
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
( (
Estimated income tax payable Adjustment due to the change of the applicable tax rate Total Income Tax Benefit - Deferred
2009
20.631 7.400 1.794 ) ( 286 ) ( (
38.014 5.949 2.774 ) 217 ) 6)
25.951
40.966
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Tax effect of permanent differences: Insurance and rent expenses Interest income already subjected to final tax Others
The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:
2010 Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan: Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya masih harus dibayar Aset tetap Amortisasi biaya emisi obligasi Beban lain-lain
TAXATION (Continued)
Deferred Tax Assets (Liability): Provison for doubtful accounts Accrued expenses Property and equipment Amortization of bond issuance cost Other expenses Deferred Tax Assets - Net
11. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari biaya masih harus dibayar atas: 2010
This account consists of accrual on the following: 2009
Bonus dan tunjangan Imbalan kerja (lihat Catatan 18) Bunga Jasa tenaga ahli Lainnya
24.531 10.621 8.866 6.002 21.531
26.507 13.394 12.553 3.576 9.338
Bonus and allowance Employee benefits (see Note 18) Interest Professional fees Others
Jumlah
71.551
65.368
Tot al
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. MODAL SAHAM Rincian pemegang sebagai berikut:
12. SHARE CAPITAL saham
Perusahaan
adalah
The details of the Company’s share ownership are as follows: 2 0 1 0
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Nilai nominal/ Amount
%
Shareholders
The Northern Trust S/A AVFC Deutsche Bank AG, London 212688.40.00 CS Securities Europe LTD Prime Brokerag Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Lainnya (masing-masing di bawah 5%)
147.853.000
73.927
19,45
135.725.502
67.863
17,85
114.014.275
57.007
15,00
44.079.500 318.667.004
22.039 159.334
5,80 41,90
The Northern Trust S/A AVFC Deutsche Bank AG London 212688.40.00 CS Securities Europe LTD Prime Brokerag Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Others (each below 5%)
Jumlah
760.339.281
380.170 100,00
Total
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
2 0 0 9
CS Securities Europe LTD Prime Brokerag The Northern Trust S/A AVFC Deutsche Bank AG, London 212688.40.00 Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Nilai nominal/ Amount
%
Shareholders
149.414.275 147.853.000
74.707 73.927
19,65 19,45
135.232.983
67.616
17,79
44.079.500 283.759.523
22.040 141.880
5,79 37,32
CS Securities Europe LTD Prime Brokerag The Northern Trust S/A AVFC Deutsche Bank AG London 212688.40.00 Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Others (each below 5%)
760.339.281
380.170 100,00
Total
Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari biro administrasi efek, PT Sirca Datapro Perdana, adalah sejumlah 4.463.739 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 0,59% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The number of shares owned by the Company’s commissioners and directors based on the records of the share registrar, PT Sirca Datapro Perdana, totaled to 4,463,739 shares which represent 0.59% of the total outstanding shares of the Company as of 31 March 2010 dan 2009.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36
Exhibit E/36
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PENDAPATAN BUNGA
13. INTEREST INCOME
Akun ini merupakan pendapatan bunga dari:
This account represents interest income from the following:
2010
2009
Deposito berjangka Jasa giro
4.129 123
9.183 220
Time deposits Current accounts
Jumlah
4.252
9.403
Total
14. BEBAN KEUANGAN
14. FINANCING COST
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
The details of financing cost are as follows:
2010 Beban bunga pinjaman Kontrak swap dan forward Beban administrasi bank Jumlah
2009
19.799
46.815
4.938 181
14.111 177
Interest expense Swap and forward foreign exchange contract costs Bank administration charges
24.918
61.103
Total
15. PENDAPATAN SELISIH PREMI ASURANSI, LABA SELISIH KURS - BERSIH DAN PENDAPATAN LAINLAIN
15. GAIN FROM EXCESS OF INSURANCE PREMIUMS, GAIN ON FOREIGN EXCHANGE - NET AND OTHER REVENUE
Pendapatan selisih premi asuransi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari selisih antara premi asuransi yang dibebankan oleh Perusahaan kepada pelanggan dengan jumlah aktual yang dibayarkan Perusahaan kepada perusahaan asuransi.
Gain from excess of insurance premiums represents income earned by the Company from the excess of insurance premiums charged to the customers over the actual amounts paid by the Company to the insurers.
Laba selisih kurs-bersih terutama merupakan laba selisih kurs atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing setelah dikurangi dengan rugi selisih kurs dari penempatan deposito dan piutang dalam mata uang asing.
Gain on foreign exchange - net mainly represents gain on foreign exchange from fund borrowings, reduced by the loss on foreign exchange from deposit placement and receivables denominated in foreign currencies.
Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penalti dari pembayaran yang terlambat, pelunasan dipercepat dan jasa administrasi.
Other revenue mainly consists of penalties on late payments by customers, early terminations and administration fees.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
16. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2010
The details of general and administrative expenses are as follows: 2009
Gaji dan imbalan kerja Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan (lihat Catatan 6) Komunikasi Pendidikan dan pelatihan Perjalanan dinas, jamuan dan representasi Sewa Perlengkapan kantor Beban pensiun (lihat Catatan 18) Honorarium tenaga ahli Iklan Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 9) Registrasi saham Surat kabar dan iuran keanggotaan Lain-lain
39.960 7.852 4.099 3.179 2.459 2.242
47.688 2.204 2.850 3.042 1.085 577
1.804 1.295 1.155 851 684 279
751 1.301 723 745 347 8
162 58 36 2.706
521 50 36 1.865
Salaries and employee benefits Insurance Repairs and maintenance Depreciation (see Note 6) Communications Training and education Travel, entertainment and representation Rent Office supplies Pension cost (see Note 18) Professional fees Advertising Amortization bond issuance cost (see Note 9) Share registration Subscriptions and membership fees Miscellaneous
Jumlah
68.821
63.793
Total
17. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
17. CASH DIVIDENDS AND APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan kepada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Mei 2009, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen kas yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan membayarkan dividen tersebut pada tanggal 19 Juni 2009 sebesar Rp81.356 atau sejumlah Rp107 (nilai penuh) per saham kepada para pemegang saham yang merupakan 35,10 % dari laba bersih Perusahaan tahun buku 2008. Perusahaan telah membentuk penyisihan untuk cadangan umum sejumlah Rp3.000 sesuai Undang-undang No.40 tahun 2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum minimum tersebut. Sisa laba bersih tahun buku 2008 sejumlah Rp147.405 dibukukan sebagai laba ditahan.
Based on the resolution of the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting on 15 May 2009, the Company declared distribution of cash dividend from the 2008 net income, which was paid on 19 June 2009 amounted to Rp81,356 or equivalent to Rp107 (full amount) per share to the shareholders which was representing 35.10 % of net income for the year ended in 2008. The Company had provided a general reserve amounting to Rp3,000 in accordance with the Law No. 40 year 2007 effective on 16 August 2007 regarding the Limited Liability Company, which requires Indonesian Companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.The remaining balance of 2008 amounted to Rp147,405 was recorded as retained earnings.
Rapat Direksi Perusahaan yang diadakan pada tanggal 11 Desember 2009 telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2009 sebesar Rp57 (nilai penuh) setiap saham atau sebesar Rp43.339 dan membayarkan dividen tersebut pada tanggal 29 Januari 2010.
The management meeting held on 11 December 2009, decided to distribute interim cash dividend for the year ended 2009 amounted to Rp57 (full amount) per share or amounted to Rp43,339 and paid the dividend on 29 January 2010.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38
Exhibit E/38
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PENYISIHAN IMBALAN KERJA
18. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Penyisihan Imbalan Kerja
Provision for Employee Benefits
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
The Company provided pension plan of defined benefit pension plan for qualifying permanent employees, which are processed and administrated by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Beban pensiun sehubungan dengan program pensiun tersebut di atas yang dibebankan pada usaha adalah Rp851 dan Rp745 masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 16).
Total contributions charged to operations amounted to Rp851 and Rp745 for the three months period ended 31 March 2010 and 2009, respectively, presented as part of “General and Administrative Expenses” in the statements of income (see Note 16).
Penyisihan atas imbalan kerja lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi lainnya dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The liability for other employee benefits consist of service payments, severance payments, termination benefits and other compensations is calculated using the “Projected Unit Credit” method.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam menghitung kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009:
Following are the key matters disclosed in calculating the employee benefits’ liability as of 31 March 2010 and 2009:
2010 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program Nilai yang belum diakui: - Keuntungan (kerugian) aktuarial - Biaya jasa lalu
2009
16.445 (
7.694 ) (
5.575 )
(
6.085 4.215 ) (
1.785 4.020 )
Penyisihan imbalan kerja
10.621
Beban imbalan kerja
Biaya jasa kini Biaya bunga atas kewajiban Perkiraan pengembalian aset program ( Amortisasi atas: - Keuntungan aktuarial - Biaya jasa lalu
13.394
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan asset Unrecognized amount of: Actuarial gain (loss) Past service cost Provision for employee benefit
Employee benefits expenses 2010
Jumlah biaya
21.204
2009
527 739 243 ) ( 59
119
Current service cost Interest on obligation Expected return on plan asset Amortization of: Actuarial gain Past service cost -
1.082
635
Total expense
-
473 469 426 ) -
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PENYISIHAN IMBALAN KERJA (Lanjutan)
18. PROVISION (Continued)
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan di atas:
Asumsi lainnya: - Tingkatan kematian
- Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta
11% per tahun / 11% p.a. 10% per tahun / 10% p.a Tabel Mortalisasi Indonesia – 1999 / Indonesian Mortality table – 1999 (TMI – 1999) 5% dari Tabel Mortalisasi / 5% of Mortality table 10% per tahun sebelum usia 29 dan terus menurun menjadi 0% pada usia 55 / 10% per annum before the age of 29 and linearly decreasing to 0% per annum at age of 55.
- Usia pensiun normal
55 tahun / 55 years
Berikut ini adalah mutasi kewajiban imbalan kerja Perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009:
Kewajiban yang diakui di neraca
19. REKONSILIASI LABA PER SAHAM Berikut ini merupakan penyajian rekonsiliasi pembilang (numerator) dan penyebut (denominator) yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
Annual salary growth rate Other assumpstions: Table of mortality -
Disability rate Withdrawal rate -
Normal retirement age -
13.652
1.082 478 ) 894 ) ( 10.621
Economic assumptions: Annual discount rate -
2009
10.911
( (
BENEFITS
Below is the movement of the employee benefits liability of the Company for the three months period ended 31 March 2010 and 2009:
2010 Saldo awal 1 Januari Penambahan penyisihan yang dibebankan ke laba rugi perusahaan tahun berjalan Imbalan pembayaran Pembayaran aset program
EMPLOYEE
Key assumptions used in the above calculation:
Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun
FOR
635 893 ) 13.394
Beginning balance as of 1 January Additional provision charged to current year statement of income Benefit payment Contribution to the plan Liability recognized in balance sheets
19. EARNINGS PER SHARE (EPS) RECONCILIATION The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computations of basic and diluted EPS:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (Lanjutan)
19. EARNINGS PER SHARE (EPS) RECONCILIATION 2
87.193
0
760.339.281
2
0
0
Net profit available to common shareholders
115
9
Laba Jumlah rata-rata per saham tertimbang saham/ (nilai penuh)/ Weighted average Earnings per number of shares share amount Lembar saham/ (full amount) number of shares Rp/Rp
Laba bersih/ Net profit Rp/Rp Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
1
Laba Jumlah rata-rata per saham tertimbang saham/ (nilai penuh)/ Weighted average Earnings per number of shares share amount Lembar saham/ (full amount) number of shares Rp/Rp
Laba bersih/ Net profit Rp/Rp Laba bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
0
70.411
760.339.281
20. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Net profit available to common shareholders
93
20. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan mata uang Yen Jepang sebagai berikut:
The Company has monetary assets and liabilities denominated in US Dollar and Japanese Yen currency as follows:
2 0 1 0 Mata Uang Asing/ Setara dalam Rupiah/ Foreign Currency Equivalent in Rupiah Aset Aset lain-lain Jumlah Aset Kewajiban Pinjaman diterima Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban Kewajiban Bersih
USD
8.843,11
81 81
JPY USD JPY USD USD
675.000.000,00 9.750.000,00 3.940.108,51 37.310,91 8.843,11
65.952 88.871 385 340 81 155.629 155.548
Assets Other assets Total Assets Liabilities Fund borrowings Accrued expenses Other payables Total Liabilities Net Liability
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
20. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY (Lanjutan)
2 0 0 9 Mata Uang Asing/ Setara dalam Rupiah/ Foreign Currency Equivalent in Rupiah Aset Kas dan setara kas Aset lain-lain
JPY JPY USD
1.683.803,01 497.053.636,58 2.508.843,11
Jumlah Aset Kewajiban Pinjaman diterima Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban
JPY USD JPY USD USD
4.332.750.000,00 28.750.000,00 18.930.906,54 99.082,17 8.843,11
Kewajiban Bersih
199 58.621 29.040 87.860 510.996 332.781 2.233 12 102 846.124 758.264
Assets Cash and cash equivalent Other assets Total Assets Liabilities Fund borrowings Accrued expenses Other payables Total Liabilities Net Liability
Mata uang Rupiah terapresiasi dari sejumlah Rp11.575 (nilai penuh) untuk US$1 dan Rp117.9380 (nilai penuh) untuk JPY1 pada tanggal 31 Maret 2009 menjadi Rp9.115 (nilai penuh) untuk US$1 dan Rp97.7067 (nilai penuh) untuk JPY1 pada tanggal 31 Maret 2010, berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia.
The Rupiah currency has apreciated in value from Rp11,575 (full amount) to US$1 and Rp117,9380 (full amount) to JPY1 as of 31 March 2009 to Rp9,115 (full amount) to US$1 and Rp97,7067 (full amount) to JPY1 as of 31 March 2010, based on the middle rate of exchange published by Bank Indonesia.
Dalam rangka melakukan lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing atas pinjaman dalam mata uang asing yang diterima maka Perusahaan telah melakukan perjanjian lindung nilai (hedging) (Catatan 8).
In order to hedge the currency risk relating to foreign currency fund borrowings, the Company entered into a hedging agreement (Note 8).
21. INFORMASI SEGMEN
21. SEGMENT INFORMATION
Segmen pelaporan primer - Segmen usaha
Primary segment reporting - Business segments
Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Aktivitas pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang konsumen, seperti kendaraan dan sepeda motor, kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. Sementara aktivitas pembiayaan sewa pembiayaan merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang modal, seperti alat-alat berat dan kendaraan transportasi.
For management purposes, the Company’s operating results are reported in two business segments, which are consumer financing and lease financing. Consumer financing activity represents interest bearing financing activities in the form of providing consumer goods, such as vehicles and motorcycles, to end users with periodic installment payment schedule. While lease financing activity represents interest bearing financing activities in the form of providing capital goods, such as heavy equipments and transportation vehicle.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
21. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Segmen pelaporan sekunder - Segmen geografis
Secondary segment reporting - Geographical segments
Jasa pembiayaan Perusahaan beroperasi dalam empat regional geografis di Indonesia, yaitu: Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di Jakarta.
The Company’s financing services are operated through four geographic regions throughout Indonesia, which are: Sumatera, Java, Kalimantan and Sulawesi. The Company’s head office is domiciled in Jakarta.
Segmen usaha – segmen pelaporan primer
Business Segments – Primary segment reporting
Sewa pembiayaan/ Finance leased Jumlah pendapatan Hasil Hasil segmen Beban bunga Beban yang tidak dapat dialokasikan Penyisihan piutang ragu-ragu Rugi selisih kurs - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset dan Kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen
2 0 1 0 Pembiayaan konsumen/ Tidak dapat Consumer dialokasikan/ A financing Unallocated
Jumlah/ Total
14.182
196.266
4.640
215.088
Total revenues
14.182 -
196.266 -
4.640 24.918
215.088 24.918
Result Segment result Financing cost
-
-
72.698
72.698
-
-
-
-
-
-
253.265 5.859
1.944.305 39.718
39
39
26.241
117.433 26.241 91.192
Unallocated expenses Provision for doubtful accounts Loss on foreign exchange - net Profit before income tax Income tax expense Net profit
341.964 868.596
2.539.534 914.173
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities
-
-
-
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud Penyusutan Beban non kas lainnya: - Gaji dan kesejahteraan karyawan
-
-
18.845 3.179
18.845 3.179
-
-
-
-
Other Segment Information Capital expenditure: Tangible property and equipmentDepreciation Other non – cash expense: Salaries and employeebenefits
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Segmen usaha (Lanjutan)
–
segmen
21. SEGMENT INFORMATION (Continued) pelaporan
Sewa pembiayaan/ Finance leased Jumlah pendapatan Hasil Hasil segmen Beban bunga Beban yang tidak dapat dialokasikan Penyisihan piutang ragu-ragu
primer
2 0 0 9 Pembiayaan konsumen/ Tidak dapat Consumer dialokasikan/ A financing Unallocated
Aset dan Kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen
Jumlah/ Total
16.318
212.176
11.083
239.577
Total revenues
16.318 -
212.176 -
11.083 61.103
239.577 61.103
Result Segment result Financing cost
-
-
66.442
66.442
2.000
Laba selisih kurs - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih
Business Segments – Primary segment reporting (Continued)
94.219 23.808 70.411
804.007 1.857.239
3.328.497 1.900.589
Assets and Liabilities Segment assets Segment liabilities
16.000
-
-
-
-
265.453 5.306
23.808
Unallocated expenses Provision for doubtful accounts Gain on foreign exchange - net Profit before income tax Income tax expense Net profit
-
18.000
(
187 ) ( -
2.259.037 38.044
187)
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal: - Aset tetap berwujud Penyusutan Beban non kas lainnya: - Gaji dan kesejahteraan karyawan
-
-
1.909 3.042
1.909 3.042
-
-
115
115
Segmen Geografis – segmen pelaporan sekunder
Geographical reporting
Other Segment Information Capital expenditure: Tangible property and equipmentDepreciation Other non – cash expense: Salaries and employeebenefits
Segments
-
secondary
segment
2 0 1 0 Jawa Java Jumlah Pendapatan Informasi Segmen Lainnya - Aset segmen Pengeluaran Modal - Aset tetap berwujud
72.433
740.312
3.464
Kalimantan Sumatera Borneo Sumatera 30.507
326.214
4.108
51.127
533.404
2.608
Sulawesi Celebes
Tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated
42.588
18.433
422.090
8.665
-
Jumlah/ Total 215.088
Total Revenues
517.514 2.539.534
Other Segment Information Segment assets -
18.845
Capital expenditure Tangible property and equipment
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44
Exhibit E/44
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
21. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Segmen Geografis – segmen pelaporan sekunder (Lanjutan)
Geographical Segments - secondary segment reporting (Contiued) 2009
Jawa Java Jumlah Pendapatan Informasi Segmen Lainnya - Aset segmen Pengeluaran Modal - Aset tetap berwujud
Kalimantan Sumatera Borneo Sumatera
75.106
803.480
33.612
367.324
1.548
64.030
720.847
61
22. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN a. Pada berbagai tanggal di tahun 2010 dan 2009, Perusahaan menjual piutang pembiayaan konsumennya masing-masing sejumlah Rp28.222 dan Rp52.469 sebesar nilai pokok piutang kepada PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bumiputera). Berkaitan dengan transaksi tersebut, Bumiputera memiliki hak untuk mengalihkan setiap piutang yang dijual yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah disetujui kedua belah pihak berdasarkan perjanjian penjualan dan pembelian piutang tersebut. Tanggung jawab Perusahaan termasuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Bumiputera. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.
Sulawesi Celebes
Tidak dapat Dialokasikan/ Unallocated
41.034
428.434
136
164
25.795
Jumlah/ Total 239.577
Total Revenues
1.008.412 3.328.497
Other Segment Information Segment assets -
-
Capital expenditure Tangible property 1.909 And equipment
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT a.
At various date in 2010 and 2009, the Company sold portions of its consumer financing receivables amounted to Rp28,222 and Rp52,469, at principal value respectively, to PT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bumiputera). Relating to the said transactions, Bumiputera has the right to reassign any of the receivable sold that are found to be not in accordance with the criteria agreed by both parties based on the sale and purchase of receivables agreement. The Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to Bumiputera. This sale of consumer financing receivables was conducted on a “without recourse” basis.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, saldo fasilitas yang digunakan oleh Perusahaan masing-masing sejumlah Rp84.055 dan Rp64.121.
As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding utilized by the Company amounted to Rp84,055 and Rp64,121 respectively.
b. Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan PT Bank UIB (UIB) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp18.000. Fasilitas tersebut bersifat “non-revolving”. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
b. On 3 July 2008, the Company entered into Credit Agreement with PT Bank UIB (UIB) with a maximum given facility amounted to Rp18,000. This facility is provided on “non-revolving” basis. Under the said agreement, the Company’s responsilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
AND COMMITMENT
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, saldo yang telah digunakan oleh Perusahaan adalah masing-masing berjumlah Rp5.691 dan Rp13.452.
As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding availments which already used by the Company amounted to Rp5,691 and Rp13,452, respectively.
c. Pada tanggal 25 Februari 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) dengan fasilitas awal sejumlah Rp10.000. Jumlah fasilitas mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir jumlah fasilitas diubah menjadi Rp75.000 pada tanggal 7 Maret 2003. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada PT Bank Hana. PT Bank Hana akan menanggung seluruh risiko kerugian yang mungkin timbul dari pinjaman yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut.
c. On 25 February 2002, the Company entered into a cooperation agreement with PT Bank Hana (formerly PT Bank Bintang Manunggal) with a total maximum fund of Rp10,000. Such facility was amended several times and by the latest amendment on 7 March 2003 the maximum fund was amounted to Rp75,000. Under the said cooperation agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to PT Bank Hana. PT Bank Hana shall assume all the collectibility risks associated with the loans granted under the said cooperation agreement.
Perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 21 Februari 2008 dimana PT Bank Hana menyetujui antara lain untuk memperpanjang kerjasama untuk dua belas (12) bulan lagi menjadi tanggal 25 Februari 2009.
The latest amendment on the agreement was on 21 February 2008, whereas PT Bank Hana has approved, among others, the extend of the cooperation agreement for another twelve (12) months up to 25 February 2009.
Perjanjian ini akan berakhir dalam satu (1) tahun setelah tanggal perjanjian dan akan diperbaharui secara otomatis sampai diterimanya surat penghentian perjanjian yang diajukan tiga puluh (30) hari sebelumnya oleh salah satu pihak.
This agreement is valid for one (1) year from the date of the agreement and will be automatically renewed for another year unless written notice of termination is given thirty (30) days in advance by either party.
Saldo fasilitas yang diberikan oleh PT Bank Hana kepada Perusahaan adalah sejumlah Rp1.632 dan Rp30.548 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The outstanding availments granted by PT Bank Hana to the Company amounted to Rp1,632 and Rp30,548 as of 31 March 2010 and 2009, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/46
Exhibit E/46
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
d. Pada tanggal 10 Juni 2004, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Hak/Cessie Portofolio Pembiayaan Konsumen (Uncommitted Revolving Factoring) dengan PT Bank Ina Perdana (BIP) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp10.000 dimana fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian. Selanjutnya pada tanggal 7 Oktober 2004 dengan Addendum 1, BIP meningkatkan jumlah maksimal fasilitas menjadi sejumlah Rp20.000. Kemudian pada tanggal 6 April 2005 dan 21 Juni 2005 BIP kembali meningkatkan jumlah maksimal fasilitas berturut-turut menjadi Rp50.000 dan Rp75.000 dengan dibuatnya Addendum 2 dan Addendum 3 atas perjanjian.
d. On 10 June 2004, the Company entered into Sale Purchase Agreement and Right Transfer/ Cessie on Consumer Financing Portfolio (Uncommitted Revolving Factoring) with PT Bank Ina Perdana (BIP) with a maximum given facility amounted to Rp10,000 which such facility amount must be fully withdrawn within one (1) year since the agreement date. Further on 7 October 2004 through Addendum 1, BIP increased the amount of maximum facility becoming Rp20,000. Later on 6 April 2005 and 21 June 2005 through Addendum 2 and Addendum 3, BIP increased the amount of maximum facility for each facility becoming to Rp50,000 and Rp75,000, respectively.
Terakhir pada tanggal 11 Agustus 2006, melalui Addendum 4 atas perjanjian antara Perusahaan dengan BIP, BIP telah menambahkan fasilitas kredit yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp25.000 sehingga jumlah fasilitas pinjaman yang dimiliki oleh Perusahaan berjumlah Rp100.000. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggung jawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
The latest on 11 August 2006, based on the addendum 4 of the said agreement between the Company and BIP, BIP had increased the Company’s loan facility by additional of Rp25,000 and that makes the total amount of loan facility which owned by the Company amounted to Rp100,000. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BIP. Penjualan piutang pembiayaan konsumen ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.
As compensation, the Company is allowed to charge interest to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BIP. This sale of consumer financing receivables was conducted on a “without recourse” basis.
Saldo fasilitas yang diberikan oleh BIP kepada Perusahaan masing-masing sejumlah Rp11.530 dan Rp37.306 pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The outstanding availments granted by BIP to the Company amounted to Rp11,530 and Rp37,306 as of 31 March 2010 and 2009, respectively.
e. Pada tanggal 27 September 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan PT Bank Permata Tbk (Permata) dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp50.000. Fasilitas tersebut bersifat revolving. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama, Perusahaan bertanggungjawab antara lain melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.
e. On 27 September 2006, the Company entered into Joint Financing Agreement with PT Bank Permata Tbk (Permata) with a maximum given facility amounted to Rp50,000. This is a revolving facility. Under the said agreement, the Company’s responsibilities include, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records and safekeeping of documents.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/47
Exhibit E/47
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
Pada tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan telah mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Permata dengan penambahan plafon fasilitas yang telah ada sebesar Rp50.000, sehingga jumlah plafon fasilitas yang dimiliki oleh Perusahaan pada saat ini berjumlah Rp100.000. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 saldo yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing berjumlah Rp95.017 dan Rp54.265.
On 25 June 20007, the Company has been amended a joint financing agreement with Permata to increase maximum facility from Rp50,000 into Rp100,000. As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding availments which already used by the Company amounted to Rp95,017 and Rp54,265.
f. Pada tanggal 4 Desember 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dengan jumlah maksimum alokasi dana sejumlah Rp50.000. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pembiayaan, Perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BII.
f. On 4 December 2003, the Company entered into a Joint Financing Agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) with a total maximum facility of Rp50,000. Pursuant to the said agreement, the Company’s responsibilities included, among others, collection of accounts, maintenance of adequate records, and safekeeping of documents. As compensation, the Company is allowed to charge certain interest rates to the customers and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BII.
Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 2007, BII dan Perusahaan sepakat untuk melakukan perubahan alokasi dana kerjasama menjadi sejumlah Rp150.000, yang dapat digunakan dalam waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal perjanjian.
On 22 June 2007, BII and the Company amended again the existing joint financing agreement to Rp150,000, which can be used in twelve (12) months since the agreement date.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saldo pinjaman bersama tersebut sejumlah Rp20.613 dan Rp83.523.
As of 31 March 2010 and 2009, the outstanding of joint financing agreement amounted to Rp20,613 and Rp83,523.
g. Pada tanggal 2 Oktober 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan secara Syariah dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan jumlah plafon maksimum sebesar Rp20.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan bersama secara syariah dalam bentuk murabahah, dimana Bank bertindak selaku kreditur yang menyalurkan seluruh dana pembiayaan (100%) dan Perusahaan sepenuhnya bertindak sebagai wakil Bank untuk memasarkan, mengoperasikan dan menata-usahakan pembiayaan konsumen syariah yang disalurkan.
g. On 2 October 2009, the Company entered into a Syariah Joint Financing Agreement with PT Bank Syariah Mandiri (BSM) with a total maximum facility amounted to Rp20,000. This facility can be used for syariah joint financing in the form of murabahah, wherein BSM act as a single creditor (100%) and the Company fully act as a servicing agent of the Bank to underwrite, approve, collect, and maintain administration matters on syariah consumer financing.
Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo piutang pembiayaan BSM yang dikelola oleh Perusahaan adalah sejumlah Rp1.569.
As of 31 March 2010, the outstanding amount of the BSM receivables which managed by the Company amounted to Rp1,569.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/48
Exhibit E/48
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (Lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT (Continued)
h. Pada tanggal 17 Februari 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimal fasilitas yang diberikan sejumlah Rp150.000.
h. On 17 February 2010, the Company entered into a Joint Financing Agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum given facility amounted to Rp150,000.
Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pembiayaan bersama tersebut sejumlah Rp4.078.
As of 31 March 2010, the outstanding of joint financing agreement amounted to Rp4,078.
23. KONTINJENSI
23. CONTINGENCY
Sebagai tindak lanjut dari perjanjian restrukturisasi pinjaman, Perusahaan telah melakukan eksekusi gadai saham sejumlah 210.192.912 saham yang sebelumnya dimiliki oleh PT Aryaputra Teguharta (APT) dan PT Ongko Multicorpora (OM) untuk menjamin hutang perusahaan-perusahaan dari Grup Ongko yang telah jatuh tempo dan tidak dibayar sesuai dengan Pledge of Shares Agreement (”Perjanjian Gadai Saham”). Perusahaan selanjutnya melakukan pengalihan dan pendistribusian saham-saham tersebut kepada kreditur dan pihak ketiga berdasarkan Surat Persetujuan Mengalihkan (Consent to Transfer), Surat Kuasa Menjual Yang Tidak Dapat Dibatalkan (Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares), dari APT dan OM persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 serta Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 19 Desember 2000, No. 04/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST.
Following the debt restructuring agreement, the Company has executed and transferred the 210,192,912 shares ex PT Aryaputra Teguharta (APT) and PT Ongko Multicorpora (OM), to guarantee the payable of Ongko Group which had been overdue and had not been settled in accordance with the Pledge of Shares Agreement. The Company subsequently transferred and distributed those shares to creditors and third parties based on Letter of Consent to Transfer, Irrevocable Power of Attorney, to Sell Shares from APT and OM, resolutions of Extraordinary General Meetings of Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000 and the Settlement Agreement date 7 December 2000 which was ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000 based on Decision No. 04/PKPU/2000/PN.NIAGA. JKT.PST.
Selanjutnya, sehubungan dengan pelaksanaan eksekusi dan pengalihan saham tersebut di atas, APT mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, Direksi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat dalam restrukturisasi pinjaman Perusahaan yaitu The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young dan Alwi Syahri selaku turut Tergugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam registrasi perkara No. 123/Pdt.G/2003/ PN.Jkt.Pst pada tanggal 26 Maret 2003. APT juga mengajukan permohonan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap saham-saham Perusahaan.
Further, in relation to the execution and distribution of shares as mentioned above, APT has filed a civil lawsuit against the Company, its Board of Directors and other companies involved in the Company’s debt restructuring, namely The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., The Chase Manhattan Bank, The Royal Bank of Scotland p.l.c., PT Ernst & Young and Alwi Syahri as the Defendants to the Central Jakarta District Court under case registered No. 123/Pdt.G/2003/PN. Jkt.Pst dated on 26 March 2003. APT had also filed a request for takeover of collaterals to the Company’s shares.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/49
Exhibit E/49
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
23. CONTINGENCY (Continued)
Pada April 2003, Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan delegasi dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melakukan Sita Jaminan atas saham-saham beberapa Pemegang Saham Perusahaan.
In April 2003, the Executor of the South Jakarta District Court, based on delegation from the Central Jakarta District Court took over the collaterals to shares held by several shareholders of the Company.
OM juga mengajukan gugatan perdata kepada Perusahaan, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan APT selaku Turut Tergugat dalam registrasi perkara No. 517/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst. pada tanggal 11 Desember 2003.
OM has also filed a civil suit to the Company, The Law Debenture Trust Corporation p.l.c., Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) and APT as the Deffendant under case registered No. 517/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst. dated on 11 December 2003.
Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM terhadap Perusahaan didasarkan pada alasan dan latar belakang yang sama.
The civil suit and/or charges filed by APT and OM were based on similar backgrounds.
APT dan OM menyatakan sebagai berikut:
APT and OM declared:
1. APT dan OM tidak pernah memberikan persetujuan sehubungan dengan pelaksanaan gadai saham Perusahaan.
1. That APT and OM have never given its approval on the enforcement of the Pledge of Shares Agreement.
2. Bahwa sejak tanggal 1 Desember 2000, jangka waktu “Pledge of Shares Agreement” antara APT serta OM dan Perusahaan telah berakhir.
2. That the aforementioned Pledge of Shares Agreement between APT and OM and the Company has expired effective on 1 December 2000.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, APT dan OM menuntut pengembalian masing-masing 111.804.732 dan 98.388.180 lembar saham Perusahaan, menuntut pembagian dividen masingmasing sejumlah lebih kurang Rp 150.000 dan juga menuntut kerugian immaterial masing-masing senilai US$ 1 miliar.
Based on the such reasons, APT and OM claimed the return of the 111,804,732 and 98,388,180 Company’s shares, demanded of dividends in the amount of approximately Rp 150,000, respectively and also immaterial damages of US$ 1 billion, respectively.
APT juga telah melaporkan Direksi Perusahaan kepada Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes POLRI) dengan tuduhan melakukan tindak pidana penggelapan saham pada bulan Juni 2003 dan tuduhan melakukan tindak pidana memalsukan surat dan/atau menggunakan surat palsu pada bulan Februari 2006.
APT had also reportes the Company’s Board of Directors to the Headquarters of the Indonesian Police with charges of illegal acquisition of shares in June 2003 and document forgery and/or use of forged documents in February 2006.
Perkembangan Kasus – APT melawan Perusahaan
Case Progress – APT against the Company
Pada tanggal 14 April 2004, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya mengabulkan sebagian gugatan APT, tetapi Perusahaan dan beberapa perusahaan yang terlibat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
On 14 April 2004, the Central Jakarta District Court had ruled the litigation case in favour of APT, but the Company and other companies involved have filed an appeal to the Jakarta High Court against such decision.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
23. CONTINGENCY (Continued)
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menerima Banding yang diajukan oleh BFI melalui putusan tanggal 1 September 2004 No. 302/Pdt/2004/ PT.DKI.Jo.No. 123/PDT.G/2003/PN.JKT.PST yang isinya antara lain menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi:
Further on 1 September 2004 the Company had received the Announcement of Decision Letter No.302/Pdt/2004/PT.DKI.Jo.No.123/PDT.G/2003/ PN.JKT.PST from Central Jakarta District Court regarding the decision of Jakarta High Court on such claim, among others, stated that the High Court :
1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Perusahaan dan beberapa pembanding lainnya.
1. Accepted appeal filed by the Company and other parties involved.
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 14 April 2004, No. 123/ Pdt.G/2003/PN.JKT.PST.
2. Overturned the decision of Central Jakarta District Court dated 14 April 2004, No. 123/ Pdt.G/2003/ PN.JKT.PST.
Dalam pokok menyatakan:
In relation to the main case, stated that:
perkara,
Pengadilan
Tinggi
the
High Court
1. Menolak gugatan APT untuk seluruhnya.
1. All claims of APT are rejected.
2. Menyatakan sita jaminan yang dilaksanakan jurusita pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap saham-saham milik beberapa pemegang saham Perusahaan tidak sah dan tidak berharga oleh karenanya diperintahkan untuk diangkat.
2. Attachment orders of shares owned by several Company’s shareholders executed by the South Jakarta District Court are unlawful and therefore ordered to be cancelled.
APT mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung R.I (MA) atas Putusan Pengadilan Tinggi tersebut.
APT had lodged an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia against the above decision of the High Court.
MA melalui putusan No. 677K/PDT/2005 tertanggal 20 Juli 2005 telah menolak permohonan kasasi APT tersebut dengan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004.
On 20 July 2005, through Decision Letter No. 677K/PDT/2005, the Supreme Court upheld the judgement of the DKI Jakarta High Court No. 302/PDT/ 2004/PT.DKI dated 1 September 2004.
Selanjutnya, sebagai pelaksanaan dari Putusan MA tersebut, maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membatalkan atau mengangkat sita jaminan (conservatoir beslag) atas saham-saham milik beberapa pemegang saham Perusahaan, yang sebelumnya sita jaminan tersebut telah diletakkan atas permohonan pihak APT. Dengan adanya pembatalan atau pengangkatan sita jaminan (conservatoir beslag) tersebut, maka tidak ada lagi saham-saham Perusahaan yang disita jaminan sehubungan dengan kasus tersebut di atas.
Further, in relation to the execution of the Supreme Court then Central Jakarta District Court and South Jakarta District Court had overturned the minutes of the conservatory attachment of several shareholders of the Company where the minutes of the conservatory attachment were executed on behalf of APT. By the overturned of the minutes of the conservatory attachment, there are no shares of the Company which took as the minutes of the conservatory attachment regarding to the case stated above.
APT mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada MA atas putusan MA dalam tingkat Kasasi tertanggal 20 Juli 2005 No. 677K/PDT/2005, yang telah menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004.
APT had appealed against the Supreme Court ruling favouring BFI of 20 July 2005 No. 677K/PDT/2005 which upheld the decision of the High Court of Jakarta No. 302/PDT/2004/PT.DKI dated 1 September 2004.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/51
Exhibit E/51
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
23. CONTINGENCY (Continued)
MA melalui Putusan No. 240PK/PDT/2006 tanggal 20 Februari 2007 menyatakan:
On 20 February 2007, the Supreme Court No. 240/ PDT/2006, stated that the Supreme Court:
1.
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali, PT Aryaputra Teguharta.
1. Accepted appeal filed by APT
2.
Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI No. 677K/Pdt/2005 tanggal 20 Juli 2005 jo. putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 302/Pdt/ 2004/PT.DKI tanggal 1 September 2004 jo. putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 123/ Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst tanggal 14 April 2004.
2. Overtuned the decision of Supreme Court dated 20 July 2005 No.677 K/Pdt/2005 Jo the decision of Jakarta High Court No. 302/Pdt/2004/PT.DKI dated on 1 September 2004 Jo which stated the decision of the Jakarta High Court No. 123/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst. dated on 14 April 2004.
MA mengadili kembali yang pada pokoknya antara lain menyatakan Perusahaan dan Direksi Perusahaan dihukum untuk mengembalikan dan menyerahkan saham-saham APT kepada APT.
The Supreme Court reopened the trial which decided against the Company and its Directors and ordered the return of the shares to APT.
Pada bulan Oktober 2007, APT telah mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk pelaksanaan Putusan PK tersebut di atas (Eksekusi). Selanjutnya Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Surat Ketetapan No. 079/2007/EKS tanggal 5 Oktober 2007 yang mengabulkan permohonan APT dan memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melakukan Sita Eksekusi terhadap Saham-saham APT di tempat kedudukan Termohon Eksekusi yaitu Perusahaan dan Direksi Perusahaan.
In October 2007, APT filed a request to the Chief of the Central Jakarta District Court to execute the verdict of the re-appeal. Subsequently the Chief of the Central Jakarta District Court issued Declaration No. 079/2007/EKS dated 5 October 2007 which granted APT’s request and ordered the Registrar of the Central Jakarta District Court to take over the shares of APT at the domicily of the Company and its Board of Directors.
Sita Eksekusi telah dilaksanakan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Oktober 2007 telah mengeluarkan Penetapan Nomor Daft. No. 079/2007/EKS yang menetapkan antara lain:
The take over had been carried out by the Executors of the Central Jakarta District Court, the South Jakarta District Court and the Chief of the Central Jakarta District Court on 10 October 2007 through declaration No.079/2007/EKS, which stated among others:
Menyatakan bahwa pelaksanaan eksekusi perkara atas putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung-RI tanggal 20 Februari 2007 No. 240/PK/ PDT/2006 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 079/2007/EKS, tidak dapat dilaksanakan (Non Executable).
The re-appeal verdict of Supreme Court No. 240PK/PDT/2006 dated on 20 February 2007 under registration No. 079/2007/EKS at Jakarta Distric Court, is Non Executable.
Atas Penetapan No. 079/2007/EKS tersebut APT mengajukan kembali permohonan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melaksanakan pembatalan Penetapan No. 079/2007/EKS dan melanjutkan eksekusi terhadap putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 240PK/PD/2006 tanggal 20 Februari 2007.
Based on the declaration No. 079/2007/EKS, APT reflied the request to the Central Jakarta District Court to execute the cancellation of the declaration No. 079/2007/EKS and to proceed with the execution toward the verdict of appeal of the Supreme Court No. 240PK/PD/2006 dated 20 February 2007.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/52
Exhibit E/52
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
23. CONTINGENCY (Continued)
Atas permohonan APT tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Suratnya No. W10.U1.Ht.079/2007 Eks. 4758 VII.2009.01 tanggal 3 Juli 2009 dan Suratnya No. W10.U1.Ht.079/2007 Eks.5096 VII.2009.01 tanggal 15 Juli 2009 berpendapat bahwa tidak ada alasan bagi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk membatalkan Penetapan No.079/2007 Eks tentang Non Executable.
Based on the APT appeal the Central Jakarta District Court through its Letter No. W10.U1.Ht.079/2007 Eks. 4758 VII.2009.01 dated 3 July 2009 and its Letter No. W10.U1.Ht.079/2007 Eks.5096 VII.2009.01 dated 15 July 2009 has opinionated that is no reason for the Central Jakarta District Court to cancel the declaration No.079/2007 regarding the Nonexecutable.
Terhadap tuduhan tindak pidana penggelapan saham maka pada tanggal 14 Mei 2004 melalui surat No. POL: S.Tap/37a/V/2004, Mabes POLRI telah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan karena alasan tindak pidana penggelapan dan penipuan saham yang dipersangkakan kepada Direksi Perusahaan bukan merupakan tindak pidana.
Meanwhile in connection with the committing of illegal transfer of shares, the, on 14 May 2004 by the Decision Letter No. POL: S.Tap/37a/V/2004, the Jakarta Police Headquarters has suspended the investigation on such case vide letter which involved the Company’s Board of Directors.
Demikian pula dengan tuduhan tindak pidana pemalsuan surat dan atau penggunaan surat palsu maka pada tanggal 5 Mei 2009 melalui surat No. POL. S.Tap/61a/V/2009, Mabes POLRI telah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan karena tidak terdapat cukup bukti.
Pursuant to letter No. POL. S.Tap/61a/V/2009, dated 5 May 2009 Jakarta Police Headquarters has suspended the investigation as there is no evidence.
Perkembangan Kasus – OM melawan Perusahaan
Case Progress – OM against the Company
Pada tanggal 9 November 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya mengabulkan sebagian gugatan OM dalam Putusan No. 517/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Pst.
On 9 November 2004, the Central Jakarta District Court had issued a verdict which partly granted the claim of OM through decision No. 517/Pdt.G/ 2003/PN.Jkt.Pst.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menerima Banding yang diajukan oleh Perusahaan melalui putusan tanggal 23 Maret 2005 No. 60/PDT/2005/ PT.DKI Jo No. 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST.
The Jakarta High Court received an appeal lodged by the Company through decision No. 60/PDT/ 2005/PT.DKI Jo No. 517/PDT.G/2003/PN.JKT.PST dated 23 March 2005.
MA melalui putusan No. 1478K/PDT/2005 tertanggal 27 Oktober 2005 menolak permohonan kasasi OM dengan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.60/PDT/PT.DKI tanggal 23 Maret 2005.
Pursuant to the Supreme Court ruling No. 1478K/PDT/ 2005 dated 27 October 2005, it has rejected the appeal request sumitted by OM and stengthen the decision of appeal court of DKI Jakarta No.60/PDT/PT.DKI dated 23 March 2005.
MA melalui Putusan No. 115PK/PDT/2007 tanggal 19 Juli 2007 menyatakan menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali, PT Ongko Multicorpora.
Central Jakarta District Court which stated the decision of the Supreme Court No. 115PK/PDT/2007 dated 19 July 2007, stated that the Supreme Court Rejected appeal filed by Ongko Multicorpora.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53
Exhibit E/53
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. KONTINJENSI (Lanjutan)
23. CONTINGENCY (Continued)
Gugatan dan/atau tuntutan APT dan OM tersebut disebabkan oleh eksekusi gadai saham yang dijadikan jaminan atas hutang-hutang perusahaan Ongko Group yang telah jatuh tempo dan tidak dibayar, serta pengalihan saham yang dilakukan oleh Perusahaan berdasarkan “Pledge of Shares Agreement”, Surat Persetujuan Mengalihkan (Consent to Transfer), Surat Kuasa Menjual Yang Tidak Dapat Dibatalkan (Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares), hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2000 dan 22 Agustus 2000 yang telah disetujui oleh APT dan OM, dan Perjanjian Perdamaian tanggal 7 Desember 2000 dalam rangka restrukturisasi pinjaman Perusahaan yang telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 19 Desember 2000. Untuk itu manajemen berpendapat, perkara tersebut tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan. 24.
KONDISI EKONOMI
The above lawsuit and/or charges filed by APT and OM is in relation to pledge of shares which had been pledged as collaterals to guarantee the payable of Ongko Group which had been overdue and had not been settled in accordance with the Pledge of Shares Agreement, Letter of Consent to Transfer, Irrevocable Power of Attorney to Sell Shares, resolutions of Extraordinary General Meetings of Shareholders dated 27 January 2000 and 22 August 2000 that have been approved by APT and OM and the Settlement Agreement dated 7 December 2000 which was ratified by the Jakarta Commercial Court on 19 December 2000. As such management is of the opinion that the above cases will not impact on the Company’s operations.
24.
ECONOMIC ENVIRONMENT
Operasi Perusahaan dapat terpengaruhi oleh ketidakpastian masa depan kondisi ekonomi di Indonesia yang dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai mata uang, tingginya suku bunga pinjaman komersial, ketatnya likuiditas keuangan dan penurunan tingkat kualitas portofolio Perseroan, yang dapat memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
The Company’s operations may affected by the uncertainty of future economic conditions in Indonesia that may cause volatility in currency values, high commercial borrowing cost, tight financial liquidity and decrease in the Company’s portofolio quality that affecting negatively to the economic growth.
Penyelesaian atas ketidakstabilan kondisi ekonomi dan perkembangan ekonomi lebih lanjut tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Pemerintah telah berusaha untuk mempertahankan daya tahan sektor finansial terhadap ancaman krisis serta menjaga stabilitas di bidang fiskal dan moneter dan tetap melanjutkan kebijakan reformasi sektor keuangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor korporasi di Indonesia.
Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal and monetary policies being undertaken by the Indonesian Government, that are beyond under control of the Company. The government had tried to conserve the reliability of the financial sector against the threat of the crisis and maintain the stability in fiscal and monetary sector and conduct the reformation policy in the financial sector. These steps are may expected to be positively affecting the corporate sector in Indonesia.
Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap pendapatan dan realisasi atas portofolio piutang pembiayaan Perusahaan, termasuk dampak yang timbul dari pelanggan, kreditur, investor dan pemegang saham Perusahaan. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut.
It is not possible to determine the future effects of the economic conditions on the Company’s revenue and the realization of the Company’s financing receivables portfolio, including the effects flowing through from the Company’s customers, creditors, investors and shareholders. The accompanying financial statements do not include any adjustments relating to these uncertainties.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/54
Exhibit E/54
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
24. ECONOMIC ENVIRONMENT (Continued)
Pada periode tiga bulan tahun 2010 dan 2009, Perusahaan membukukan masing-masing sejumlah Rp839.907 dan Rp439.035 pembiayaan baru (pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan). Di samping itu, manajemen Perusahaan telah dan akan terus melakukan hal-hal berikut secara berkelanjutan:
For the three months period in 2010 and 2009, the Company has recorded new financing transactions amounted to Rp839,907 and Rp439,035 respectively (consumer financing and lease financing activities). Besides, the management of the Company has implemented and planning to take these following actions:
a. Menitikberatkan pada pengelolaan resiko dengan mempertahankan kualitas dari aset produktif dalam rangka meminimalisasi risiko tidak tertagihnya piutang pembiayaan Perusahaan.
a. Focusing on its risk management by maintaining the quality of its productive assets in order to minimize the uncollectibility risk of its financing receivables.
b. Mempertahankan kegiatan usaha pembiayaan mobil dan mengembangkan pembiayaan motor, melalui kantor-kantor cabang Perusahaan khususnya dengan melakukan diversifikasi portofolio pada berbagai sektor ekonomi yang produktif, khususnya yang tidak rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi, dan atau yang berpotensi bertumbuh di masa yang akan datang karena memiliki sumber daya yang belum dikelola secara baik.
b. Maintaining its car financing business activity and develop the motor vehicles financing, through its branches particularly by diversifying its portofolio over the productive financial sector, especially those which are not susceptible against the changes in the economic condition, and/or those would have future potential growth due to unoptimal exploitation of the resources.
c. Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan proses kerja, sehingga pertumbuhan portofolio tidak selalu diikuti dengan peningkatan biaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan Perusahaan.
c. Improving the efficiency of operational cost and working process, in order that increase in portofolio without followed by the increase in cost, which this improvement would increase the Company’s earnings.
d. Mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan bisnis dan operasi Perusahaan, yang membawa dampak positif pada produktivitas dan efisiensi kerja.
d. Optimalizing the used of information technology to support the Company’s business activity and operation, that positively affect the productivity and working efficiency.
e. Mengoptimalisasi fungsi kantor-kantor cabang Perusahaan dalam penetrasi pasar dan peningkatan pangsa pasar dan pengembangan bisnis.
e. Optimalizing the function of Company’s branches in market penetration, and expand market share and business development.
f. Mempertahankan dan memperluas hubungan dengan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank serta mencari sumber dana alternatif lainnya dalam memperoleh sumber pendanaan yang berkelanjutan dalam mendukung usaha Perusahaan.
f. Maintaining and improving its relationship with the banking and other non-bank financial institutions and explore alternative funding in order to obtain continuous funding to support its business activity.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55
Exhibit E/55
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI
25.
IMPLEMENTATION OF QUASI REORGANIZATION
Perusahaan melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2003 dengan berdasarkan pada PSAK No. 51 (1998), “Akuntansi KuasiReorganisasi” dan telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Mei 2003. Kuasireorganisasi ini telah disampaikan kepada BAPEPAM-LK melalui Keterbukaan Informasi tanggal 21 April 2003.
The Company implemented quasi-reorganization as of 1 January 2003 based on PSAK No. 51 (1998), “Accounting for Quasi-Reorganization” as approved by the shareholders in their Extraordinary Shareholders’ meeting dated 20 May 2003. The implementation of this quasireorganization has been informed to BAPEPAM-LK through the Disclosure of Information on 21 April 2003.
Posisi data keuangan Perusahaan sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2003 adalah seperti di bawah ini:
The financial position of the Company before and after quasi-reorganization as of 1 January 2003 is shown below:
Sebelum kuasireorganisasi/ Before quasireorganization
Setelah kuasireorganisasi/ After quasireorganization
JUMLAH ASET
934.721
934.721
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN
441.958
441.958
LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar–1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 673.779.299 saham Tambahan modal disetor–agio saham Akumulasi defisit (
336.890 779.723 623.850)
336.890 155.873 -
SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital - Rp 500 (full amount) par value per share Authorized - 1,000,000,000 shares Issued and fully paid 673,779,299 shares Paid in capital in excess of par value Accumulated deficit
Ekuitas – Bersih
492.763
492.763
Shareholders’ Equity - Net
934.721
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
934.721
26. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp300.000 dimana Standard Chartered Bank, Jakarta bertindak sebagai Kreditur Awal, Agen Fasilitas (the “Facility Agent”) dan juga sekaligus sebagai Agen Jaminan (“Security Agent”). Pada tanggal 31 Maret 2010, fasilitas ini belum digunakan.
26. SUBSEQUENT EVENT a. On 30 March 2010, the Company entered into a term loan facility agrrement amounted Rp300,000 with Standard Chartered Bank, Jakarta, acting as the Creditor, the Facility Agent and Security Agent. As of 31 March 2010, this facility is still remaining unutilized.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/56
Exhibit E/56
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. PERISTIWA (Lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
NERACA
26. SUBSEQUENT EVENT (Lanjutan)
b. Berdasarkan kepada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen tunai yang berasal dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp102.646 atau sejumlah Rp135 (nilai penuh) per saham kepada para pemegang saham yang merupakan 34,06 % dari laba bersih Perusahaan tahun buku 2009, setelah diperhitungkan dengan dividen tunai interim yang telah dibagikan berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 11 Desember 2009 yaitu sebesar Rp43.339 atau sejumlah Rp57 (nilai penuh) per saham yang dibagikan pada tanggal 29 Januari 2010. Sisanya sebesar Rp59.306 atau sejumlah Rp78 (nilai penuh) per saham akan dibayarkan pada tanggal 4 Juni 2010. Perusahaan menyisihkan sebesar Rp3.000 untuk dana cadangan umum sesuai Undang-undang No.40 tahun 2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undangundang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum minimum tersebut. Sisa laba bersih tahun buku 2009 sejumlah Rp 195.722 dibukukan sebagai laba ditahan. 27. STANDAR AKUNTANSI BARU
b. Based on the resolution of the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting on 22 April 2010, the Company declared distribution of cash dividend from the 2009 net income, amounted to Rp102,646 or equivalent to Rp135 (full amount) per share to the shareholders which was representing 34.06 % of net income for the year ended in 2009, after calculate with distribute interim cash dividend amounted to Rp43,339 or Rp57 (full amount) per share base on The Management Meeting held on 11 December 2009 and has paid the interim cash dividend on 29 January 2010. The remaining balance of cash dividend amounted to Rp59,306 or Rp78 (full amount) per share will be paid on 4 June 2010.. The Company had provided a general reserve amounting to Rp3,000 in accordance with the Law No. 40 year 2007 effective on 16 August 2007 regarding the Limited Liability Company, which requires Indonesian Companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.The remaining balance of 2009 amounted to Rp195,722 was recorded as retained earnings.
27.
NEW ACCOUNTING STANDARD
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
a. PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instrument: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offsets.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/57
Exhibit E/57
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
28. 28.
NEW NEW ACCOUNTING ACCOUNTING STANDARD STANDARD (Continued) (Continued)
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
This standard requires the disclosure, among others, of information about fators that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 50 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and is to be applied prospectively for the periods beginning on or after 1 January 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
b. PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge acccounting and determination of hedging relationships, among others. PSAK No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and is to be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after 1 January 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
c. PPSAK 4 “Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”. Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (Revisi 2000), PSAK 42 dan PSAK 49.
c. PPSAK 4 “Revocation of PSAK 31: Accounting for Banking Industry, PSAK 42: Accounting for Securities Companies, and PSAK 49: Accounting for Mutual Funds”. Applicable for all entities that apply PSAK 31 (Revised 2000), PSAK 42 and PSAK 49.
d. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interprestasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
d. PPSAK 5 “Revocation of ISAK 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.
Efektif berlaku 1 Januari 2011:
Effective on or after 1 Januari 2011:
pada
atau
setelah
tanggal
a. PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a. PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/58
Exhibit E/58
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
28.
NEW ACCOUNTING STANDARD (Continued)
b. PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b. PSAK 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statements of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c. PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c. PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”. Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
d. PSAK 5 (Revisi 2009), “Segment Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d. PSAK 5 (Revised 2009),“Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e. PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
e. PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
f. PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilities, Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
f. PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisioins, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari Standar Interprestasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on their financial statements.