Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk
1
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011
Daftar Isi
Hal Laporan Posisi Keuangan…………………………………………………………………………………….…. 3-4 Laporan Laba Rugi ..................................................................................................................................
5
Laporan Laba Rugi Komprehensif..…………………………………………………………………………….
6
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………………………..……………......
7
Laporan Arus Kas ……………………………………………………………………………………………......
8
Catatan Atas Laporan Keuangan ………………………………………………………………………….
9-56
***************************
2
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
2012
2011
ASET Investasi : Deposito berjangka Pihak ketiga Jumlah
2, 4
189.810.000.000 189.810.000.000
141.296.800.000 141.296.800.000
2, 5, 27 2, 5, 27
593.366.952.000 98.711.662.067 692.078.614.067
507.624.676.200 88.088.322.765 595.712.998.965
2, 6 2, 7
964.799.000 31.210.763.151 914.064.176.218
964.799.000 31.210.763.151 769.185.361.116
2, 8
6.483.177.710 6.483.177.710
5.422.478.350 5.422.478.350
Piutang premi Pihak-pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah
2, 9, 27 2, 9, 27
13.507.885.529 30.480.463.983 43.988.349.512
12.602.420.305 44.162.277.103 56.764.697.408
Piutang reasuransi Pihak-pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah
2, 10 2, 10
12.811.742.162 12.811.742.162
2.720.400 14.288.211.341 14.290.931.741
759.192.449
881.289.922
Efek Pihak-pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah Penyertaan saham Properti Investasi Jumlah Investasi Kas dan bank Pihak ketiga Jumlah
Piutang hasil investasi
2
Aset pajak tangguhan
2, 17
5.867.191.464
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 18.258.265.622 dan Rp 18.041.049.047 untuk tahun 2012 dan 2011
2, 11
28.238.454.986
28.960.473.335
Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 10.456.096.831 dan Rp 10.381.114.386 untuk tahun 2012 dan 2011 2, 12
356.973.951
431.956.396
22.318.481.562
18.674.546.669
1.034.887.740.014
894.611.734.937
Aset lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset lain-lain sebesar Rp 693.104.271 pada tahun 2012 dan 2011 JUMLAH ASET
2
-
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan LIABILITAS Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Utang pajak Pendapatan premi ditangguhkan Liabilitas imbalan pasca kerja Utang lain-lain Liabilitas pajak tangguhan
2, 13 2, 14 2, 15
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2011
4.373.662.096 32.047.288.504 156.354.204.434
2.115.622.114 36.994.088.115 104.761.442.439
2, 16, 27 2, 16, 27
1.532.925.674 8.434.328.794 9.967.254.468
2.185.543.807 12.307.298.686 14.492.842.493
2, 17 2, 18 2, 19 2 2, 17
10.883.539.590 26.737.441.535 14.287.376.363 19.907.011.306 -
1.929.893.737 36.820.068.278 14.396.076.363 22.974.094.451 1.232.549.868
274.557.778.296
235.716.677.858
20 20
75.000.000.000 102.724.933.405
75.000.000.000 102.724.933.405
2, 5
333.995.445.161
239.339.104.982
2, 21
10.000.000.000 238.609.583.152 760.329.961.718
10.000.000.000 231.831.018.692 658.895.057.079
1.034.887.740.014
894.611.734.937
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 350.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 150.000.000 saham Tambahan modal disetor - agio saham Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih
2012
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
2012
2011
2, 23, 27
155.006.153.911
120.422.067.032
2, 23
(17.321.313.679)
(17.420.203.256)
2, 15
(51.592.761.995)
(35.978.255.193)
86.092.078.237
67.023.608.583
70.998.489.655
58.728.181.939
2, 24
(7.485.717.748)
(7.404.968.936)
2, 24
(4.946.799.611)
(7.446.836.101)
2, 24
58.565.972.296 12.608.882.145
43.876.376.902 11.960.957.854
Jumlah Beban Underwriting
71.174.854.441
55.837.334.756
Hasil underwriting
14.917.223.796
11.186.273.827
2, 25, 27
7.235.606.572
29.861.831.370
2, 26
(14.405.021.895)
(11.655.425.168)
7.747.808.473
29.392.680.029
Pendapatan underwriting Premi bruto Dikurangi : Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Premi Beban underwriting Beban klaim : Klaim bruto Dikurangi: Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah Beban Klaim Beban komisi - bersih
Hasil investasi Beban umum dan administrasi
2, 24, 27
Laba usaha Penghasilan lain-lain - bersih
2
Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Kini Tangguhan
2, 17 2, 17
Laba tahun berjalan Laba per saham
2
765.450.905
(67.379.758)
8.513.259.378
29.325.300.271
(8.834.436.250) 7.099.741.332 (1.734.694.918)
(11.827.821.750) 4.651.877.350 (7.175.944.400)
6.778.564.460
22.149.355.871
45
148
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
C a ta ta n
6 .7 7 8 .5 6 4 .4 6 0
L a b a ta h u n b e rja la n P e n d a p a ta n k o m p re h e n s if la in A s e t k e u a n g a n te rs e d ia u n tu k d iju a l L a b a (ru g i ) k o m p re h e n s if ta h u n b e rja la n
2012
2, 5
2011 2 2 .1 4 9 .3 5 5 .8 7 1
9 4 .6 5 6 .3 4 0 .1 7 9
(4 3 .8 0 4 .5 8 3 .4 8 4 )
1 0 1 .4 3 4 .9 0 4 .6 3 9
(2 1 .6 5 5 .2 2 7 .6 1 3 )
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan Saldo, 31 Desember 2010
Saldo Laba
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor - Agio Saham
75.000.000.000
102.724.933.405
9.000.000.000
Belum Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Umum
Aset keuangan tersedia untuk dijual
207.616.612.231
Ekuitas - Bersih
300.104.094.728
694.445.640.364 -
Dana cadangan umum
21
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
-
Dividen kas
22
-
-
-
(16.800.000.000)
-
(16.800.000.000)
Laba tahun berjalan
-
-
-
22.149.355.871
-
22.149.355.871
Rugi komprehensif lain
-
-
-
-
Saldo, 31 Maret 2011
75.000.000.000
102.724.933.405
10.000.000.000
Saldo per 31 Desember 2011
75.000.000.000
102.724.933.405
Laba tahun berjalan
-
Pendapatan komprehensif lain Saldo, 31 Maret 2012
(43.804.583.484)
(43.804.583.484)
211.965.968.102
256.299.511.244
655.990.412.751
10.000.000.000
231.831.018.692
239.339.104.982
658.895.057.079
-
-
6.778.564.460
-
6.778.564.460
-
-
-
-
94.656.340.179
94.656.340.179
75.000.000.000
102.724.933.405
10.000.000.000
238.609.583.152
333.995.445.161
760.329.961.718
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
7
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
2012
2011
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Pembayaran klaim Pembayaran komisi - bersih Pembayaran premi reasuransi Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan lain-lain - bersih Pembayaran pajak-bersih Kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penempatan investasi Hasil penjualan dan pencairan investasi Pembelian piranti lunak komputer Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen Penerimaan bunga
12 11
Kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas investasi KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL PERIODE KAS DAN BANK AKHIR PERIODE Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas : Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi
8 8
157.699.875.064 8.964.907.327 (68.740.449.673) (12.934.803.758) (21.846.901.703) (17.149.744.231) 66.442.271 119.209.603 46.178.534.900
105.425.519.520 5.129.914.030 (57.816.362.185) (13.300.128.495) (18.799.406.823) (12.563.975.296) 20.367.015 (8.230.498.368) (134.570.602)
(180.808.500.000) 132.406.800.000 (1.902.604.524) 344.984.069 1.625.330.376 3.216.154.539
(296.928.300.000) 253.116.200.000 (2.586.571.501) 42.952.314.643 3.488.298.141
(45.117.835.540)
41.941.283
1.060.699.360
(92.629.319)
5.422.478.350 6.483.177.710
3.225.227.903 3.132.598.584
-
-
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
8
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Lippo General Insurance Tbk (“Perusahaan”) didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No. 1 dari Nyonya Adasiah Harahap, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 6 September 1963 dengan nama PT Asuransi Brawijaya dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 4 Februari 1964 dalam Surat Keputusan No. J.A.5/19/2 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 31 Tambahan Berita Negara No. 74 tanggal 17 April 1964. Berdasarkan Akta No. 118 tanggal 6 Juli 1991 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nama menjadi PT Lippo General Insurance. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No. C2-8274.HT.01.04.TH.91 tanggal 30 Desember 1991. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 115 tanggal 26 Juni 1998 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1998 dalam Surat Keputusan No. C227.694.HT.01.04.TH.98 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 44 Tambahan 141. Kemudian pada tanggal 17 Mei 2002, berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan akta No. 70 dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 Juni 2002 dalam Surat Penerimaan Laporan No. C-10250.HT.01.04.TH 02 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 78 Tambahan No. 801. Terakhir berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 103 tanggal 24 April 2009 dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, telah disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007, yang mana dimuat dalam akta No. 135 tanggal 18 April 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., M.Kn. dan diubah dengan akta No. 111 tanggal 20 Februari 2009 dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 8 April 2009 dalam surat keputusan No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan Kantor Pusat di Gedung Citra Graha Lt 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto. Perusahaan memiliki cabang dan Kantor pemasaran yang berlokasi di Karawaci, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Pekanbaru, Cikarang, Makassar dan Balikpapan. Perusahaan telah memperoleh izin usaha terakhir dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep-173/KM.13/1992 tanggal 17 September 1992. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983.
9
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan pada tahun 1997 untuk mencatatkan 51.000.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga perdana sebesar Rp 2.225 pada bursa efek di Indonesia. Sebelum dilakukan penawaran umum saham kepada masyarakat, jumlah saham ditempatkan dan disetor adalah 99.000.000 saham, sehingga sesudah penawaran umum tersebut jumlah seluruh saham ditempatkan dan disetor adalah 150.000.000 saham. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 27 Juni 1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juli 1997 pada Bursa Efek Indonesia. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan akta No. 47 tanggal 25 Maret 2011 dibuat dihadapan Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 3 1 M a re t 2 0 1 2 d a n 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 1 D e w a n K o m is a r is P r e s id e n K o m is a r is K o m is a r is In d e p e n d e n K o m is a r is
: : :
G a n e s h C h a n d e r G ro v e r P u rn o m o U to y o Iv a n S e t ia w a n B u d io n o
31 M aret 20 12 d an 3 1 D es em b er 2 01 1 D ir e k s i P r e s id e n D ir e k tu r D ir e k t u r D ir e k t u r D ir e k t u r
: : : :
A gus B e Johanne H a rto n o A dhe A u
n ja m in s M a r d ik ia n A g u s T ja h ja n a G u n a d h a r m a r o r a G u lt o m
Jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing sebanyak 186 dan 185 orang. Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 1 April 2011 dan 27 Mei 2010, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
3 1 M a re t 2 0 1 2 d a n 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 1 K o m ite A u d it K e tu a A n g g o ta A n g g o ta
: : :
P u rn o m o U to y o F ra n s L a m u ry S is w a n to P ra m o n o
10
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam Catatan-Catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan PSAK no. 1 (Revisi 2009),“Penyajian laporan keuangan“, dan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 tentang “Akuntansi Asuransi Kerugian“ (Revisi 1996) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas“. Pelaksanaan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
11
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Pengakuan dan Pengukuran (i) Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbiatan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Dalam perdagangan yang lazim, pembelian dan penjualan aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam jangka waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari deposito berjangka, efek, kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain dan piutang pihak yang berelasi yang diklasifikasikan sebagai : a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan ini merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek. Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi. b. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut dihitung dengan amortisasi menggunakan metode bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai, kecuali perhitungan bunga tidak material. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika
12
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. c. Dimiliki hingga jatuh tempo Surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai, untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. d. Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai “Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual”.
(ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang klaim, utang reasuransi, utang komisi dan utang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai: a. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
13
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mencakup premium atau diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode laporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama menilai apakah tujuan bukti kerusakan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau kolektif untuk aset keuangan yang secara individual jumlahnya tidak signifikan. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, itu termasuk aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit
14
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) yang sejenis dan secara kolektif menilai penurunan nilai. Aset yang dinilai secara individual penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai, atau terus menjadi, diakui tidak termasuk dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihan jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. b. Aset keuangan tersedia untuk dijual Untuk aset keuangan yang dicatat pada tersedia untuk dijual, Perusahaan menilai setiap akhir periode laporan, apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi mengalami penurunan nilai. Setiap akhir periode laporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Dalam kasus instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Namun, jumlah tercatat untuk penurunan nilai adalah kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar saat ini, dikurangi penurunan nilai atas investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga di masa mendatang terus dibukukan dengan pengurangan jumlah nilai tercatat aset, dengan menggunakan tingkat bunga untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan jasa giro tersebut dicatat sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Jika, di tahun berikutnya, nilai wajar suatu instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif terkait dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, kerugian penurunan nilai dibalik melalui laporan laba rugi.
15
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi. Penghentian Pengakuan a) Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. b) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi dalam bentuk saham yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan jangka panjang pada Perusahaan. Perusahaan memiliki pemilikan kurang dari hak suara dan dicatat berdasarkan biaya perolehan (metode biaya) dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Properti Investasi Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam dalam kegiatan operasi.
16
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi. Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset lain-lain” pada laporan posisi keuangan. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa
20 5 5 5 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di- review setiap akhir periode laporan untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa
17
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Liabilitas yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan utang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi. Aset tak berwujud Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud“. PSAK revisi ini mengatur perlakukan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lainnya, dan membutuhkan pengakuan aset tidak berwujud jika dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat berwujud aset dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK revisi ini mengatakan tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Aset tidak berwujud termasuk perangkat lunak komputer yang diperoleh dan dikustomisasi yang dicatat dengan menggunakan model biaya. Biaya aset adalah jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar pertimbangan lain yang diberikan sampai dengan memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau produksi. Kapitalisasi biaya diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun dimana masa dari aset tidak berwujud dianggap terbatas. Selain itu, aset tidak berwujud harus diuji penurunan nilai. Pengakuan Pendapatan Premi, Piutang Premi dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan“. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi. Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.
18
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan secara proporsional antara jumlah proteksi dengan periode risiko pertanggungan, tetapi tidak lebih rendah dari Keputusan Menteri Keuangan. Mulai tahun 2003, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, jumlah cadangan premi sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dengan periode lalu. Reasuransi Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi liabilitasnya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki liabilitas kontijensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi Treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif. Pengajuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan klaim yang pada tanggal laporan posisi keuangan masih dalam proses penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported/ IBNR). Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Komisi Bersih Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatat sebagai pengurang beban komisi. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau
19
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan. Pada akhir periode laporan, pos aset dan liabilitas dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut : 2012 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Euro 1 (satu) Dollar Amerika Serikat 1 (satu) Dollar Singapura 1 (satu) Dollar Australia 1 (satu) Yen Jepang 1 (satu) Ringgit Malaysia
14.670 12.259 9.180 7.309 9.555 112 2.996
2011 13.969 11.739 9.068 6.974 9.203 117 2.853
Pajak Penghasilan Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan liabilitas pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset tersebut dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah berlaku secara substantif pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transakasi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Perusahaan. Laba per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Transaksi Pihak-pihak berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.
20
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Project Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan lagsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan Perusahaan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan Perusahaan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". Revisi PSAK ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi dampak alam dan keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana perusahaan beroperasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
21
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Penerapan standar akuntansi revisi lain dan interpretasi Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: i) PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” PSAK revisi ini diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi termasuk untuk pengukuran hak atas properti investasi dalam sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. ii) PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi Perusahaan di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap. iii) PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK revisi ini mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (revisi 2010). iv) PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. v) PSAK No. 28 "Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian" PSAK revisi ini melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.
22
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
vi) PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa” PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. vii) PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/ (penyelesaian) jumlah tercatat aset/ (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. viii) PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. ix) PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrument keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. x) PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar Perusahaan berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk Perusahaan sama. xi) PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut. xii) PSAK No. 62 “Kontrak Asuransi” PSAK ini mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh setiap Perseroan yang menerbitkan kontrak asuransi.
23
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
xiii) ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK ini memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. xiv) ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Perusahaan atau Para Pemegang Saham” ISAK ini membahas bagaimana suatu Perusahaan memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Estimasi dan Asumsi Pertimbangan berikut akuntansi Perusahaan laporan keuangan:
ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajian keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan Catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9 dan 10. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini.
24
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pension dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
25
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Properti Investasi Revaluasi Properti Investasi menara bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai Properti Investasi yang direvaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
4. DEPOSITO BERJANGKA 31 Maret 2012 Deposito wajib Pihak ketiga Mata uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito wajib
31 Desember 2011
8.000.000.000 8.000.000.000
8.000.000.000 8.000.000.000
142.789.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000
1.000.000.000 750.000.000 500.000.000 50.000.000
94.289.000.000 11.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 1.000.000.000 750.000.000 500.000.000 50.000.000
Mata uang Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito sukarela
8.721.000.000 181.810.000.000
7.707.800.000 133.296.800.000
Jumlah deposito berjangka
189.810.000.000
141.296.800.000
Deposito sukarela Pihak ketiga Mata uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank National Nobu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mutiara PT Bank Capital PT Bank Hana PT BPR Mitradana Madani
Tingkat bunga tahunan dari deposito wajib dan sukarela dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS masing-masing berkisar antara 5% - 8,50% dan 2% - 2,34% pada tahun 2012 serta 7% - 9% dan 1,00% - 2,34% pada tahun 2011. Deposito wajib sebesar Rp 8.000.000.000 merupakan dana jaminan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 81 tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 pasal 6B ayat 1 (disesuaikan dengan perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992) dan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 pasal 36 ayat 1 (disesuaikan dengan perubahan kedua atas Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
26
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1) yang menyatakan perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Selanjutnya berdasarkan pasal 36 ayat 3 tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pendapatan bunga deposito wajib dan sukarela berjumlah Rp 1.868.727.086 Rp 1.325.492.604 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 (lihat Catatan 25).
dan
5. EFEK Akun ini merupakan investasi dalam bentuk saham dan obligasi yang dimaksudkan untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2012 Pihak ketiga Diperdagangkan Saham PT SUCACO Tbk Tersedia untuk dijual Obligasi PT Indosat V A 2007 Saham First Real Estate Investment Trust Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Government Bond FR0052 Government Bond FR0026 Government Bond FR0036 Government Bond FR0028 Government Bond FR0047 Jumlah pihak ketiga
31 Desember 2011
2.280.000.000
2.968.750.000
6.163.800.000
6.316.800.000
73.171.787.943
61.705.619.411
10.364.787.377 1.977.079.546 1.971.726.875 1.925.310.549 857.169.777 98.711.662.067
10.365.776.060 1.978.505.895 1.971.214.909 1.924.913.654 856.742.836 88.088.322.765
511.277.736.000 82.089.216.000 593.366.952.000 692.078.614.067
421.804.132.200 85.820.544.000 507.624.676.200 595.712.998.965
Pihak yang berelasi (lihat Catatan 27) Tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
27
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut :
31 Maret 2012
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
Pemeringkat
Tingkat
Obligasi
bunga
Jatuh tempo
Biaya
Id AA+
10,2%
29 Mei 2017
Pemeringkat
Tingkat
Obligasi
bunga
Jatuh tempo
Id AA+
10,2%
29 Mei 2017
Nilai nominal
6.000.000.000
Perolehan
6.053.280.000
Nilai tercatat
6.163.800.000
31 Desember 2011
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
Biaya Nilai nominal
6.000.000.000
Perolehan
6.053.280.000
Nilai tercatat
6.316.800.000
*Didasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
31 Maret 2012
Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052 Jumlah
Tingkat bunga
Jatuh tempo
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.925.310.549
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.977.079.546
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.971.726.875
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
857.169.777
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.364.787.377
17.000.000.000
16.979.830.000
17.096.074.124
Nilai nominal
Biaya Perolehan
Nilai tercatat
28
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) 31 Desember 2011
Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052
Tingkat bunga
Jatuh tempo
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.924.913.654
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.978.505.895
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.971.214.909
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
856.742.836
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.365.776.050
17.000.000.000
16.979.830.000
17.097.153.344
Jumlah
Nilai nominal
Biaya Perolehan
Nilai tercatat
Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan harga pasar efek yang dimaksudkan untuk diperdagangkan adalah sebesar Rp 688.750.000 pada tahun 2012 dan Rp 1.188.824.485 pada tahun 2011 (lihat Catatan 25). Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar saham yang tersedia untuk dijual adalah sebesar Rp 333.995.445.161 pada tahun 2012 dan Rp 239.339.104.982 pada tahun 2011 yang dicatat dalam ekuitas di laporan posisi keuangan. Pendapatan bunga obligasi adalah sebesar Rp 500.815.075 dan Rp 543.740.412 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 (Catatan 25). 6. PENYERTAAN SAHAM Persentase kepemilikan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Metode biaya PT Asuransi Maipark Indonesia PT Pembangunan, Pemilik dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia Konsorsium Asuransi atas Resiko Khusus PT Fajar Nusa Langgeng Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia Jumlah penyertaan saham
0,59%
883.400.000
883.400.000
0,20%
20.000.000 5.400.000 54.999.000 1.000.000
20.000.000 5.400.000 54.999.000 1.000.000
964.799.000
964.799.000
99,99%
Berdasarkan akta No. 24 dan 26 tanggal 25 Agustus 2010 dibuat dihadapan Francisca Ani Rostiana Hutasoit, S.H. pengganti Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui Perusahaan menambah investasi penyertaan saham pada PT Fajar Nusa Langgeng masingmasing sebesar 23.750 saham (Rp 23.750.000) dan 26.749 saham (Rp 28.749.000). Setelah penambahan investasi penyertaan saham tersebut diatas persentase kepemilikan Perusahaan atas PT Fajar Nusa Langgeng mengalami kenaikan dari 5% menjadi 99,99%. Sampai
29
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) dengan 31 Maret 2012, PT Fajar Nusa Langgeng belum beroperasi secara komersial dan laporan keuangannya belum dikonsolidasi karena tidak material. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kekayaan yang diperkenankan untuk penyertaan dalam bentuk saham sebesar Rp 964.799.000.
7. PROPERTI INVESTASI Merupakan investasi atas tanah dan ruang kantor. Saldo Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing -masing adalah sebesar berikut: 31 M aret 2012
31 D esem ber 2011
H arga P erolehan Tanah R uang K antor
D itam bah kenaikan /(penurunan) nilai properti investasi Tanah R uang K antor
16.998.305.000 11.843.745.000
16.998.305.000 11.843.745.000
28.842.050.000
28.842.050.000
1.388.695.000 980.018.151 31.210.763.151
1.388.695.000 980.018.151 31.210.763.151
Tanah merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk tanah pada beberapa kavling dengan jumlah luas 18.683 meter persegi yang bertempat di Bukit Sentul. Tanah tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari KJPP Maulana, Andesta & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporan No. 273/LP/XII/2011 tanggal 7 Desember 2011 untuk tahun 2011 ( laporan KJPP No. KJPP-K 083/KL-PRO/IX/2010 tanggal 24 September 2010 KJPP Kampianus Roman, S.E. untuk tahun 2010). Ruang kantor merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk ruang kantor strata-title dengan luas 1.428,17 meter persegi yang terletak di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bangunan tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian No. 274/LP/XII/2011 tanggal 7 Desember 2011 dari KJPP Maulana, Andesta & Rekan untuk 2011 (laporan No. KJPP-K-083/KLPRO/IX/2010 tanggal 24 September 2010 dari KJPP Kampianus Roman, S.E. untuk tahun 2010). Sejak bulan Maret 2011, Perusahaan menggunakan sebagian ruang kantor di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2 untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Perusahaan telah mereklasifikasi dari properti investasi ke aset tetap sebesar Rp 8.864.720.000 (Catatan 11).
30
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) 8. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Kas Bank Pihak ketiga Mata Uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank National Nobu PT Bank Hana PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Danamon PT Bank Permata Tbk
22.500.000
21.500.000
3.782.789.473 720.838.145 130.466.369 201.673.936 303.409.834 319.449.603 168.353.072 11.174.511 317.394.467
1.103.181.616 2.517.755.252 16.043.202 161.196.384 246.320.642 189.990.618 83.837.959 11.352.903 199.253.444
Mata Uang Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah pihak ketiga
505.128.300 6.460.677.710
872.046.330 5.400.978.350
6.483.177.710
5.422.478.350
1% - 2% 0,25% - 1%
1% - 1,75% 0,25% - 1%
Jumlah kas dan bank
Tingkat bunga per tahun Rupiah US Dollar
9. PIUTANG PREMI Piutang premi merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen asuransi dan broker asuransi dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2012 Pihak yang berelasi (Catatan 27) PT AON Indonesia PT Lippo Karawaci Tbk
31 Desember 2011
Pihak ketiga
13.434.311.211 73.574.318 13.507.885.529 30.480.463.983
11.822.871.973 779.548.332 12.602.420.305 44.162.277.103
Jumlah
43.988.349.512
56.764.697.408
31
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur: 3 1 M a re t 2012
Umur K u ra n g d a ri 6 0 h a ri L e w a t ja tu h w a k tu 6 0 - 9 0 h a ri L e w a t ja tu h w a k tu le b ih d a ri 9 0 h a ri J u m la h
3 0 .6 9 4 .4 1 0 .4 4 4 6 .0 7 4 .9 8 0 .8 7 7 7 .2 1 8 .9 5 8 .1 9 1 4 3 .9 8 8 .3 4 9 .5 1 2
31 D esem ber 2011 4 8 .0 1 2 .9 8 6 .2 0 2 1 .6 5 2 .2 7 3 .7 7 4 7 .0 9 9 .4 3 7 .4 3 2 5 6 .7 6 4 .6 9 7 .4 0 8
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 31 M aret 2012 D alam m ata D alam m ata D alam m ata D alam m ata D alam m ata D alam m ata D alam m ata D alam m ata Jumlah
uang uang uang uang uang uang uang uang
R upiah U S D olar D olar S ingapura Euro M alaysia R inggit Yen Swedia Kroner Poundsterling
37.405.342.615 6.218.438.886 338.694.610 6.783.234 5.710.432 12.923.788 455.947 43.988.349.512
31 D esem ber 2011 48.298.462.920 8.171.612.964 269.064.599 10.289.303 2.131.534 12.208.656 324.854 602.578 56.764.697.408
Piutang premi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut : 3 1 M a re t 2012 K e b a k a ra n K e s e h a ta n K e n d a ra a n b e rm o to r P e n g a n g k u ta n Aneka J u m la h
1 3 .7 3 4 .9 5 0 .0 8 4 1 4 .1 3 8 .9 4 0 .1 4 2 9 .5 6 1 .8 2 8 .3 1 5 3 .6 7 3 .2 2 0 .4 6 1 2 .8 7 9 .4 1 0 .5 1 0 4 3 .9 8 8 .3 4 9 .5 1 2
31 D esem ber 2011 1 3 .4 7 3 .6 1 9 .1 3 3 2 3 .3 7 1 .9 8 9 .8 6 0 9 .9 8 8 .0 4 6 .3 7 1 5 .2 6 2 .7 7 6 .9 6 9 4 .6 6 8 .2 6 5 .0 7 5 5 6 .7 6 4 .6 9 7 .4 0 8
Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo piutang premi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai, karena manajemen berpendapat piutang premi dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang premi kepada pihak ketiga. Manajemen berpendapat piutang premi pada pihak yang berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 27). Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang diakui sebagai asset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang premi – bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 30.694.410.444 dan Rp 48.012.986.202.
32
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PIUTANG REASURANSI Akun ini merupakan tagihan kepada reasuradur dengan rincian sebagai berikut: 3 1 M a re t 2 0 12 P ih a k ya n g b e re la si P ih a k ke tiga Jum la h
1 2 .8 1 1 .7 4 2 .1 6 2 1 2 .8 1 1 .7 4 2 .1 6 2
31 D e sem b e r 2011 2 .72 0 .4 0 0 1 4.2 88 .21 1 .3 4 1 1 4.2 90 .93 1 .7 4 1
Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 3 1 M a re t 2012 D a la m m a ta u a n g R u p ia h D a la m m a ta u a n g U S D o la r D a la m m a ta u a n g D o la r S in g a p u ra J u m la h
8 .1 5 8 .4 5 4 .6 4 0 4 .4 9 6 .9 3 7 .2 9 1 1 5 6 .3 5 0 .2 3 1 1 2 .8 1 1 .7 4 2 .1 6 2
31 Desember 2011 8 .2 9 7 .2 4 5 .7 6 2 5 .8 3 0 .9 9 1 .5 0 6 1 6 2 .6 9 4 .4 7 3 1 4 .2 9 0 .9 3 1 .7 4 1
Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur :
Umur Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
31 Maret 2012 2.114.587.710 573.384.944 10.123.769.508 12.811.742.162
31 Desember 2011 3.440.569.605 159.920.393 10.690.441.743 14.290.931.741
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap akun piutang reasuransi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan hutang reasuransi tidak dikompensasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi yang diakui sebagai asset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang reasuransi – bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 2.114.587.710 dan Rp 3.440.569.605.
33
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) 11. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 31 Maret 2012 Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa
7.686.009.000 15.553.434.918 7.636.781.188 6.697.319.236 6.912.146.185 2.515.831.855
488.952.806 321.300.000 243.223.650 636.043.750 11.814.660
-
1.778.500.000 427.636.640 -
7.686.009.000 16.042.387.724 6.179.581.188 6.940.542.886 7.120.553.295 2.527.646.515
Jumlah Biaya Perolehan
47.001.522.382
1.701.334.866
-
2.206.136.640
46.496.720.608
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
3.366.508.921 3.056.336.580 3.822.481.303 5.582.443.221 2.213.279.022 18.041.049.047 28.960.473.335
198.115.482 368.302.393 202.685.039 136.458.985 44.376.982 949.938.881
-
311.225.000 421.497.306 732.722.306
3.564.624.403 3.113.413.973 4.025.166.342 5.297.404.900 2.257.656.004 18.258.265.622 28.238.454.986
31 Desember 2011 Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo Akhir
271.000.000 6.945.524.257 6.753.106.688 5.016.055.322 6.379.272.825 2.479.831.855
851.184.000 6.307.015.661 1.052.462.000 1.724.471.863 799.616.660 36.000.000
6.563.825.000 2.300.895.000 -
168.787.500 43.207.949 266.743.300 -
7.686.009.000 15.553.434.918 7.636.781.188 6.697.319.236 6.912.146.185 2.515.831.855
27.844.790.947
10.770.750.184
8.864.720.000
478.738.749
47.001.522.382
2.747.335.577 1.776.793.826 3.141.884.430 5.381.000.594 2.028.599.522
619.173.344 1.377.050.254 723.379.138 462.034.093 184.679.500
-
97.507.500 42.782.265 260.591.466 -
3.366.508.921 3.056.336.580 3.822.481.303 5.582.443.221 2.213.279.022
15.075.613.949 12.769.176.998
3.366.316.329
-
400.881.231
18.041.049.047 28.960.473.335
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp 949.938.881 pada tahun 2012 dan Rp 786.063.335 pada tahun 2011 (lihat Catatan 26). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan yang akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2024, 31 Maret 2024, 22 Januari 2032, 2 September 2014 dan 26 November 2040 dan dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
34
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 21.736.268.894 dan Rp 19.623.350.000 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
12. ASET TIDAK BERWUJUD 3 1 M a re t 2 01 2
3 1 D esem be r 20 1 1
B ia ya p ero le h an : P era ng ka t lun ak Ju m la h b ia ya p e ro leh a n
1 0.81 3 .0 70 .7 82 1 0.81 3 .0 70 .7 82
10 .8 1 3.07 0 .7 82 10 .8 1 3.07 0 .7 82
A kum ula si am ortisa si : P era ng ka t lun ak Ju m la h a ku m u lasi a m o rtisasi
1 0.45 6 .0 96 .8 31 1 0.45 6 .0 96 .8 31
10 .3 8 1.11 4 .3 86 10 .3 8 1.11 4 .3 86
35 6 .9 73 .9 51
4 3 1.95 6 .3 96
N ila i b uku aset tid ak b e rw u ju d
Aset tidak berwujud berupa piranti lunak komputer yang digunakan dalam kegiatan operasional administrasi kantor.
13. UTANG KLAIM Merupakan utang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari pihak penilai maupun tidak. Utang klaim berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut :
3 1 M a re t 2012 K e b a k a ra n K e s e h a ta n K e n d a ra a n b e rm o to r P e n g a n g k u ta n Aneka J u m la h
2 .4 7 3 .9 4 4 .0 9 3 6 2 8 .9 1 0 .7 3 6 9 8 9 .5 7 2 .6 1 9 1 4 4 .7 5 8 .6 8 8 1 3 6 .4 7 5 .9 6 0 4 .3 7 3 .6 6 2 .0 9 6
31 D esem ber 2011 2 7 2 .9 3 7 .3 6 0 8 9 .1 6 4 .8 7 5 1 .2 1 3 .5 4 0 .3 3 4 5 3 3 .4 3 5 .4 3 6 6 .5 4 4 .1 0 9 2 .1 1 5 .6 2 2 .1 1 4
35
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Utang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 3 1 M a re t 2012 D a la m m a ta u a n g R u p ia h D a la m m a ta u a n g U S D o la r J u m la h
1 .9 7 8 .7 9 8 .4 0 6 2 .3 9 4 .8 6 3 .6 9 0 4 .3 7 3 .6 6 2 .0 9 6
3 1 D e se m b e r 2011 1 .9 8 4 .4 5 6 .4 8 6 1 3 1 .1 6 5 .6 2 8 2 .1 1 5 .6 2 2 .1 1 4
14. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012
Jenis Polis Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah
3.074.385.733 9.185.444.816 2.488.291.398 14.698.503.822 2.600.662.735 32.047.288.504
31 Maret 2011
Jenis Polis Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah
7.838.740.682 7.491.573.584 1.680.063.837 15.298.176.763 2.241.700.847 34.550.255.713
31 Desember 2011
Kenaikan (Penurunan) 2012
5.888.388.132 7.749.210.869 2.740.130.284 19.597.839.229 1.018.519.601 36.994.088.115
(2.814.002.399) 1.436.233.947 (251.838.886) (4.899.335.407) 1.582.143.134 (4.946.799.611)
31 Desember 2010
Kenaikan (Penurunan) 2010
9.532.050.286 7.870.593.225 3.048.145.328 18.778.238.970 2.768.064.005 41.997.091.814
(1.693.309.604) (379.019.641) (1.368.081.491) (3.480.062.207) (526.363.158) (7.446.836.101)
Estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 3 1 M a re t 2012 D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta J u m la h
uang uang uang uang uang
R u p ia h U S D o la r D o la r S in g a p u ra E u ro P o u n d s te rlin g In g g ris
2 9 .9 4 4 .1 2 8 .3 1 0 2 .0 7 0 .3 5 6 .5 6 0 3 1 .5 8 9 .9 9 5 1 .2 1 3 .6 3 9 3 2 .0 4 7 .2 8 8 .5 0 4
31 D esember 2011 3 2 .9 3 0 .4 0 9 .7 4 0 3 .9 9 8 .6 1 0 .2 2 7 3 0 .1 4 4 .9 8 5 3 4 .9 2 3 .1 6 3 3 6 .9 9 4 .0 8 8 .1 1 5
36
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Estimasi klaim retensi sendiri termasuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) sejumlah Rp 14.091.743.282 dan Rp 1.695.368.869 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.
15. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN 31 Maret 2012 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah
31 Desember 2011
17.518.154.547 40.347.879.037 99.535.747 93.927.338.806 4.461.296.297 156.354.204.434
16.518.489.636 38.334.838.207 1.281.416.536 44.931.436.262 3.695.261.798 104.761.442.439
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut : 31 Maret 2012 Saldo awal Saldo akhir Jumlah
104.761.442.439 156.354.204.434 (51.592.761.995)
2011 78.767.073.948 114.745.329.141 (35.978.255.193)
Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 3 1 M a re t 2012 D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta D a la m m a ta J u m la h
uang uang uang uang uang uang uang uang
R u p ia h U S D o la r D o la r S in g a p u ra E u ro R in g g it M a la y sia Yen Jepang D o la r A u stra lia P o u n d s te rlin g In g g ris
15 3.0 99 .07 2.1 16
3 .0 2 3 .0 6 1 .5 1 3 2 0 9 .7 0 0 .9 1 2 1 3 .8 1 0 .5 9 3 6 .4 9 0 .9 5 2 1 .6 5 0 .7 4 8 4 1 7 .6 0 0 1 5 6 .3 5 4 .2 0 4 .4 3 4
31 D esember 2011 1 0 1 .2 9 6 .2 2 6 .5 0 6 3 .2 4 3 .1 0 9 .5 8 0 1 9 5 .1 0 9 .5 9 4 2 1 .4 2 8 .4 3 7 2 .5 1 9 .7 8 3 2 .3 7 1 .1 5 5 3 7 7 .3 1 0 3 0 0 .0 7 4 1 0 4 .7 6 1 .4 4 2 .4 3 9
37
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
16. UTANG REASURANSI Akun ini merupakan liabilitas premi dan klaim reasuransi dengan rincian sebagai berikut:
31 M are t 201 2 Pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah
1 .532.92 5.674 8 .434.32 8.794 9 .967.25 4.468
31 D esemb er 201 1 2 .185.5 43.807 12 .307.2 98.686 14 .492.8 42.493
Utang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Yen Euro Malaysia Ringgit
6.175.919.012 3.696.331.865 92.987.325 1.849.544 166.722 9.967.254.468
31 Desember 2011 7.748.119.270 6.560.460.690 176.373.286 7.859.547 29.700 14.492.842.493
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan utang reasuransi tidak dikompensasi.
17. PERPAJAKAN Pajak di bayar dimuka adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah tagihan pajak penghasilan
1.326.786.467 1.326.786.467
31 Desember 2011 1.326.786.467 1.326.786.467
38
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Utang pajak terdiri dari: 31 Maret 2012 Pajak penghasilan pasal 29 Tahun 2012 Tahun 2011 Hutang pajak lainnya : PPN masukan Pasal 23/26 Pasal 21 4 (2) Jumlah
31 Desember 2011
8.725.893.020 1.746.105.875
1.746.105.875
251.324.184 93.841.205 66.375.306 10.883.539.590
80.349.730 61.381.696 29.199.306 12.857.130 1.929.893.737
Rekonsiliasi antara laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2012
2011
Laba sebelum penghasilan (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi
8.513.259.378
29.325.300.271
Beda waktu Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Bonus Kesejahteraan karyawan
29.313.970.330 (806.305.000) (108.700.000)
18.782.159.401 (165.750.000) (8.900.000)
Beda tetap Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar efek Sumbangan, jamuan dan representasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Laba fiskal
688.750.000 117.614.793 (2.380.844.301) 35.337.745.200
1.188.824.485 79.253.420 (1.889.600.030) 47.311.287.547
39
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Perhtungan taksiran pajak penghasilan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2012 Taksiran penghasilan kena pajak (pembulatan ) Taksiran pajak penghasilan Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan
2011
35.337.745.000
47.311.287.000
8.834.436.250
11.827.821.750
(108.543.230) 8.725.893.020
(4.392.088.074) (1.052.372.798) 6.383.360.878
Perhitungan penghasilan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2012 Penghasilan (beban) pajak tangguhan P engaruh beda waktu pa da tarif pajak m aksimum (30% ) P rem i ya ng belum m erupakan pendapatan K esejahteraan karyawan B onus Ju mlah penghasilan pajak tangguhan
7.328.492.582 (27.175.000) (201.576.250) 7.099.741.332
2011
4.695.539.85 0 (2.225.00 0) (41.437.50 0) 4.651.877.35 0
Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim IBNR Penyisihan imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Aset lain-lain Penyisihan piutang lain-lain
(6.843.400.041) 423.842.220 3.597.969.091 182.988.750 1.000.000.000 352.023.793 (119.249.749) 173.276.068 (1.232.549.868)
2012 Pendapatan (beban) pajak tangguhan di laporan laba rugi komprehensif
7.328.492.582 (27.175.000) (201.576.250) 7.099.741.332
31 Maret 2012
485.092.541 423.842.220 3.570.794.091 182.988.750 798.423.750 352.023.793 (119.249.749) 173.276.068 5.867.191.464
40
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
31 Desember 2010 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim IBNR Penyisihan imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Aset lain-lain Penyisihan piutang lain-lain
(4.618.898.299) 154.949.586 3.033.251.793 182.988.750 750.000.000 403.587.480 (119.249.749) 173.276.068 (40.094.371)
2011 Pendapatan (beban) pajak tangguhan di laporan laba rugi komprehensif
(2.224.501.742) 268.892.634 564.717.298 250.000.000 (51.563.687) (1.192.455.497)
31 Desember 2011
(6.843.400.041) 423.842.220 3.597.969.091 182.988.750 1.000.000.000 352.023.793 (119.249.749) 173.276.068 (1.232.549.868)
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak yang dihitung berdasarkan tariff pajak yang berlaku atas laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (beban) pajak dengan penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beban tetap Jumlah beban pajak
2011
8.513.259.378
29.325.300.271
(2.128.314.795) 393.619.877 (1.734.694.918)
(7.331.325.068) 155.380.668 (7.175.944.400)
18. PENDAPATAN PREMI YANG DITANGGUHKAN Merupakan pendapatan premi asuransi jangka panjang yang ditangguhkan. Saldo per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 26.737.441.535 dan Rp 36.820.068.278.
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sejumlah Rp 14.287.376.363 dan Rp 14.396.076.363 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Perusahaan mencatat akrual dan beban kesejahteraan karyawan bersangkutan berdasarkan perhitungan aktuaria, yang dibuat oleh PT Dian Artha Tama, aktuaria independen.
41
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
20. MODAL SAHAM
Pemegang Saham Pacific Asia Holding Limited PT Star Pacific Tbk Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh Pemilikan Jumlah 32.000.000 29.697.500
21,33% 19,80%
16.000.000.000 14.848.750.000
88.302.500 150.000.000
58,87% 100,00%
44.151.250.000 75.000.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat saham Perusahaan yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Rincian tambahan modal dosetor - agio saham pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Peningkatan modal disetor tahun 1997 yang pembayarannya dilakukan di atas nilai nominal Peningkatan modal melalui penawaran umum saham kepada masyarakat Penyesuaian akibat perubahan kebijakan akuntansi mengenai biaya emisi saham Tambahan modal disetor - agio saham
21.700.000.000 87.975.000.000 (6.950.066.595) 102.724.933.405
21. DANA CADANGAN UMUM Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Notaris Engawati Gazali, S.H., No. 47 pada tanggal 25 Maret 2011 para pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba Perusahaan tahun 2010 sebagai dana cadangan umum sesuai dengan pasal 25 Anggaran Dasar Perusahaan. Jumlah cadangan umum pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 10.000.000.000.
22. DIVIDEN KAS Dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 47 tanggal 25 Maret 2011 dari Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, diantaranya diputuskan untuk membagikan dividen atas laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 16.800.000.000.
42
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
23. PREMI BRUTO DAN PREMI REASURANSI Akun ini merupakan pendapatan premi bruto dikurangi premi reasuransi atas beberapa jenis polis dengan rincian sebagai berikut:
J e n is p o lis K e b a k a ra n K e n d a r a a n b e r m o to r P e n g a n g k u ta n K e s e h a ta n A neka J u m la h
J e n is p o lis K e b a k a ra n K e n d a r a a n b e r m o to r P e n g a n g k u ta n K e s e h a ta n Aneka J u m la h
P r e m i B r u to
3 1 M a re t 2 0 1 2 P re m i R e a s u ra n s i
1 8 .9 6 0 .9 7 1 .7 5 1 1 9 .3 9 6 .0 0 6 .0 2 4 3 .9 8 6 .1 0 0 .0 4 5 1 0 8 .7 0 0 .4 9 6 .3 6 4 3 .9 6 2 .5 7 9 .7 2 7 1 5 5 .0 0 6 .1 5 3 .9 1 1
P r e m i B r u to
1 1 .9 5 2 .7 8 0 .6 6 1 6 8 8 .4 0 1 .7 1 4 1 .8 4 5 .6 7 4 .7 9 1 2 2 0 .5 0 7 .7 6 9 2 .6 1 3 .9 4 8 .7 4 4 1 7 .3 2 1 .3 1 3 .6 7 9
3 1 M a re t 2 0 1 1 P re m i R e a s u ra n s i
1 8 .6 6 8 .2 8 7 .5 3 5 1 6 .7 3 4 .0 1 8 .8 5 2 5 .2 5 1 .2 9 3 .0 6 7 7 7 .6 8 4 .0 8 9 .1 6 7 2 .0 8 4 .3 7 8 .4 1 1 1 2 0 .4 2 2 .0 6 7 .0 3 2
1 2 .3 3 5 .8 7 9 .0 0 6 6 2 0 .2 1 4 .2 3 6 3 .1 3 2 .5 0 0 .2 6 6 3 8 4 .7 4 8 .9 7 8 9 4 6 .8 6 0 .7 7 0 1 7 .4 2 0 .2 0 3 .2 5 6
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
31 Maret 2012 Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 27) Pihak ketiga Jumlah
2011
16.629.490.083 138.376.663.828 155.006.153.911
12.246.444.918 108.175.622.114 120.422.067.032
Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi : 31 Maret 2012 Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 27) Pihak ketiga Jumlah
17.321.313.679 17.321.313.679
2011 17.420.203.256 17.420.203.256
43
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
24. BEBAN UNDERWRITING Rincian dari beban underwriting adalah sebagai berikut:
Jenis polis Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah
Klaim Bruto 4.635.722.254 11.133.613.447 810.267.361 53.466.836.187 952.050.406 70.998.489.655
31 Maret 2012 Klaim Reasuransi 2.341.941.835 182.457.884 411.021.785 3.972.820.488 577.475.756 7.485.717.748
Penurunan estimasi klaim retensi sendiri Beban komisi - bersih Jumlah beban underwriting
Jenis polis Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah
Bersih 2.293.780.419 10.951.155.563 399.245.576 49.494.015.699 374.574.650 63.512.771.907 (4.946.799.611) 12.608.882.145 71.174.854.441
Klaim Bruto 2.770.175.353 10.364.909.230 867.592.517 41.898.974.781 2.826.530.058 58.728.181.939
31 Maret 2011 Klaim Reasuransi 1.468.400.302 962.946.155 565.526.806 2.336.146.997 2.071.948.676 7.404.968.936
Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri Beban komisi - bersih Jumlah beban underwriting
Bersih 1.301.775.051 9.401.963.075 302.065.711 39.562.827.784 754.581.382 51.323.213.003 (7.446.836.101) 11.960.957.854 55.837.334.756
Klaim bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
31 Maret 2012 Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 27) Pihak ketiga Jumlah
3.562.424.652 67.436.065.003 70.998.489.655
2011 540.820.333 58.187.361.606 58.728.181.939
44
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
25. HASIL INVESTASI 3 1 M a re t 2012 P ih a k k e tig a : P e n d a p a ta n b u n g a i n v e s t a s i la in P e n d a p a ta n b u n g a d e p o s i t o b e r ja n g k a d a n d e p o s i to w a ji b ( l i h a t C a ta t a n 4 ) D iv id e n P e n d a p a ta n b u n g a o b l i g a s i K e u n tu n g a n y a n g b e lu m d ire a lis a s i a k ib a t k e n a ik a n h a rg a p a s a r e f e k ( l i h a t C a t a ta n 5 ) J u m la h p ih a k k e tig a
7 2 3 .6 2 1 .5 3 0
1 .2 9 5 . 6 2 7 . 1 5 0
1 .8 6 8 .7 2 7 .0 8 6 1 .6 2 5 .3 3 0 .3 7 6 5 0 0 .8 1 5 .0 7 5
1 .3 2 5 . 4 9 2 . 6 0 4 6 9 5 .0 2 5 .0 4 3 5 4 3 .7 4 0 .4 1 2
( 6 8 8 .7 5 0 .0 0 0 ) 4 .0 2 9 .7 4 4 .0 6 7
( 1 .1 8 8 . 8 2 4 . 4 8 5 ) 2 .6 7 1 . 0 6 0 . 7 2 4
P ih a k -p ih a k y a n g b e re la s i (c a ta ta n 2 7 ) : D iv id e n J u m la h p ih a k -p ih a k y a n g b e re la s i R u g i s e l i s i h k u r s a ta s i n v e s ta s i J u m l a h h a s i l i n v e s ta s i
2011
-
2 7 .9 8 4 . 9 6 0 . 0 0 0
-
2 7 .9 8 4 . 9 6 0 . 0 0 0
3 .2 0 5 .8 6 2 .5 0 5 7 .2 3 5 .6 0 6 .5 7 2
(7 9 4 .1 8 9 .3 5 4 ) 2 9 .8 6 1 . 8 3 1 . 3 7 0
26. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 3 1 M a re t 2012 G a ji, u p a h d a n t u n ja n g a n P e r b a ik a n d a n p e m e lih a r a a n P e n y u s u ta n ( lih a t C a ta ta n 1 1 ) T e le k o m u n ik a s i P e r ja la n a n d a n t r a n s p o r ta s i P e r le n g k a p a n k a n t o r P ro m o s i d a n p e m a s a ra n S e w a K a n to r A m o r tis a s i a s e t t id a k b e r w u ju d S u m b a n g a n d a n r e p r e s e n ta s i S e w a k e n d a ra a n J a s a t e n a g a a h li P e n d id ik a n d a n p e la tih a n L a in - la in
8 .0 2 3 .7 2 6 . 9 8 4 4 0 5 .4 2 5 . 2 2 3 9 4 9 .9 3 8 . 8 8 1 3 9 6 .4 6 4 . 1 5 6 6 6 6 .0 9 6 . 9 7 6 4 3 3 .7 7 0 . 6 4 6 7 5 5 .8 6 1 . 7 7 7 1 1 5 .7 3 0 . 1 4 7 7 4 .9 8 2 . 4 4 5 1 1 7 .6 1 4 . 7 9 3 7 9 .2 6 2 . 0 0 0 1 7 3 .4 2 6 . 7 3 6 2 2 1 .1 4 8 . 5 2 1 1 .9 9 1 .5 7 2 . 6 1 0 1 4 .4 0 5 .0 2 1 . 8 9 5
2011 6 . 8 4 4 .0 1 8 .3 1 7 5 9 5 .3 5 9 .1 2 2 7 8 6 .0 6 3 .3 3 5 4 0 9 .3 7 9 .1 1 4 5 0 7 .5 2 4 .4 4 1 2 5 2 .6 4 4 .9 0 0 1 2 4 .9 6 4 .0 0 0 9 5 .7 7 5 .3 8 5 9 1 .6 4 0 .4 3 1 7 9 .2 5 3 .4 2 0 7 3 .5 0 0 .0 0 0 7 4 .8 4 0 .0 0 0 9 8 .9 3 8 .2 0 5 1 . 6 2 1 .5 2 4 .4 9 8 1 1 . 6 5 5 .4 2 5 .1 6 8
45
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
27. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, yaitu PT Aon Indonesia, PT Aon Re Indonesia, PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Star Pacific Tbk merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan yang berelasi, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual - beli efek baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut : a. Investasi dalam efek yang dilakukan dengan PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk adalah sebesar Rp 593.366.952.000 atau 57,34% dari jumlah aset pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 507.624.676.200 atau 56,74% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (catatan 5). b. Hasil investasi Perusahaan dari PT Matahari Putra Prima Tbk adalah sebesar Rp 27.984.960.000 atau 93,71% dari jumlah hasil investasi pada tahun 2011 (catatan 25). c. Kegiatan penutupan asuransi dengan PT Aon Indonesia sebagai perantara adalah sebesar Rp 16.629.490.083 atau 10,73% pada tahun 2012 dan Rp 12.246.444.918 atau 10,17% pada tahun 2011 dari jumlah premi bruto Perusahaan (catatan 23). d. Saldo piutang premi dari PT Aon Indonesia adalah sebesar Rp 13.434.311.211 atau 1,30% dari jumlah aset pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 11.822.871.973 atau 1,32% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (catatan 9). e. Saldo piutang premi dari PT Lippo Karawaci Tbk adalah sebesar Rp 73.574.318 atau 0,007% dari jumlah aset pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 779.548.332 atau 0,09% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (catatan 9). f. Klaim bruto PT Aon Indonesia sebagai perantara adalah Rp 3.562.424.652 atau 5,02% dari jumlah klaim bruto pada tahun 2012 dan Rp 540.820.333 atau 0,92% dari jumlah klaim bruto pada tahun 2011 (catatan 24). g. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga.
46
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
28. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut:
31 Maret 2012 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah Aset Investasi Dolar AS Dolar Singapura Kas dan bank Dolar AS Piutang premi Dolar AS Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris Piutang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Piutang hasil investasi Dolar AS Jumlah aset Liabilitas : Utang klaim Dolar AS Estimasi klaim retensi sendiri Dolar AS Poundsterling Inggris Dolar Singapura Euro Premi yang belum merupakan pendapatan Dolar AS Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia Utang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Yen Jepang Euro Jumlah liabilitas Jumlah eksposur
31 Desember 2011 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah
950.000 10.011.690
8.721.000.000 73.171.787.943
850.000 8.847.540
7.707.800.000 61.705.619.411
55.025
505.128.300
96.167
872.046.330
677.390 46.342 553 1.906 115.638 31
6.218.438.886 338.694.610 6.783.234 5.710.432 12.923.788 455.947
901.148 38.579 877 747 104.523 35 43
8.171.612.964 269.064.599 10.289.303 2.131.534 12.208.656 324.854 602.578
489.862 21.392
4.496.937.291 156.350.231
643.030 23.328
5.830.991.506 162.694.473
767
7.042.192 93.641.252.854
133
7.766.779 84.753.152.987
260.878
2.394.863.690
14.465
131.165.628
225.529 4.322 99
2.070.356.560 31.589.996 1.213.639
440.958 2.500 4.322 -
3.998.610.227 34.923.163 30.144.985 -
329.310 28.692 1.127 2.167 14.770 28 -
3.023.061.513 209.700.912 13.810.593 6.490.952 1.650.748 417.600 -
357.643 27.975 1.825 883 20.300 21 41
3.243.109.580 195.109.594 21.428.437 2.519.783 2.371.155 300.074 377.310
402.651 12.725 16.549 14
3.696.331.865 92.987.325 1.849.544 166.722 9.149.627.969 84.491.624.885
723.474 25.289 67.289 3
6.560.460.690 176.373.286 7.859.547 29.700 14.404.783.159 70.348.369.828
47
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN Segmen Sekunder 31 Maret 2012 Rp'000.000 Jawa Tengah Jawa Timur
Jabodetabek
Sumatera
Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Aset tetap- bersih Aset yang tidak dapat dialokasikan
914.064 6.337 38.234 8.998 23.627
64 1.037 3.009 2.502
60 2.194 373 308
3 769 227 302
16 1.567 205 339
3 190 1.071
(2) 89
914.064 6.483 43.989 12.812 28.238
-
-
-
-
-
-
-
29.302
Jumlah Aset
991.260
6.612
2.935
1.301
2.127
1.264
87
1.034.888
4.018 26.932
26 1.791
164 1.722
152 854
(8) 712
22 36
-
4.374 32.047
120.522 8.043 2.062
14.065 787 8.768
8.547 821 15
5.144 86 8
5.323 183 12
2.739 47 19
14 -
156.354 9.967 10.884
-
-
-
-
-
-
-
60.932
161.577
25.437
11.269
6.244
6.222
2.863
14
274.558
Jabodetabek
Sumatera
Utang klaim Estimasi klaimretensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang pajak Liabilitas yang tidak dapat dialukasikan Jumlah Liabilitas
Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan/(kenaikan) premi yang belum meupakan pendapatan
Jawa Barat
Jawa Barat
Rp'000.000 Jawa Tengah Jawa Timur
Makassar
Balikpapan
Makassar
Balikpapan
Jumlah
Jumlah
129.965 (13.693)
11.846 (1.494)
5.028 (1.112)
2.501 (476)
2.527 (422)
3.124 (119)
15 (5)
155.006 (17.321)
(44.961)
(4.568)
(767)
(23)
798
(2.058)
(14)
(51.593)
Jumlah pendapatan premi
71.311
5.784
3.149
2.002
2.903
947
(4)
86.092
Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
60.738 (6.859)
4.574 (418)
1.322 (105)
1.891 (14)
1.872 (49)
602 (41)
-
70.999 (7.486)
(3.864)
(63)
449
(1.793)
324
-
-
(4.947)
Jumlah beban klaim
50.015
4.093
1.666
84
2.147
561
-
58.566
Beban komisi - bersih
8.737
1.789
936
422
461
261
3
12.609
Jumlah beban underwriting
58.752
5.882
2.602
506
2.608
822
3
71.175
Hasil underwriting
12.559
(98)
547
1.496
295
125
(7)
14.917
48
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
31 Desember 2011 Jabodetabek
Sumatera
Jawa Barat
Rp'000.000 Jawa Tengah
Jawa Timur
Makassar
Jumlah
Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Aset tetap- bersih Aset yang tidak dapat dialokasikan
769.185 3.836 43.835 9.590 24.545
430 7.910 3.868 2.447
1.069 1.809 358 221
9 1.443 231 310
75 1.700 244 352
3 68 1.086
769.185 5.422 56.765 14.291 28.961
-
-
-
-
-
-
19.988
Jumlah Aset
850.991
14.655
3.457
1.993
2.371
1.157
894.612
1.119 30.796
251 1.853
250 1.273
342 2.648
154 388
36
2.116 36.994
75.561 12.065 1.873
9.497 1.949 28
7.780 413 14
5.122 (80) 4
6.120 134 10
681 12 1
104.761 14.493 1.930
-
-
-
-
-
-
75.423
121.414
13.578
9.730
8.036
6.806
730
235.717
Jabodetabek
Sumatera
Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang pajak Liabilitas yang tidak dapat dialukasikan Jumlah Liabilitas
31 Maret 2011
Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan/(kenaikan) premi yang belum meupakan pendapatan
Jawa Barat
Rp'000.000 Jawa Tengah
Jawa Timur
Makassar
Jumlah
101.259 (14.074)
6.934 (1.210)
3.048 (810)
2.447 (295)
3.832 (955)
2.902 (76)
120.422 (17.420)
(32.479)
(1.291)
67
(698)
289
(1.867)
(35.979)
Jumlah pendapatan premi
54.706
4.433
2.305
1.454
3.166
959
67.023
Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
48.046 (5.070)
5.011 (1.549)
2.052 (541)
446 (1)
2.671 (223)
502 (21)
58.728 (7.405)
(5.183)
(1.823)
(156)
204
(481)
(8)
(7.447)
Jumlah beban klaim
37.793
1.639
1.355
649
1.967
473
43.876
Beban komisi - bersih
9.015
1.351
464
435
445
251
11.961
46.808
2.990
1.819
1.084
2.412
724
55.837
7.898
1.443
486
370
754
235
11.186
Jumlah beban underwriting Hasil underwriting
49
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Segmen Primer
31 Maret 2012 Rp'000.000 Kebakaran Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan/(kenaikan) premi yang belum meupakan pendapatan
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Kesehatan
Aneka
Jumlah
18.961 (11.953)
19.396 (688)
3.986 (1.846)
108.700 (220)
3.963 (2.614)
155.006 (17.321)
(1.000)
(2.013)
1.182
(48.996)
(766)
(51.593)
6.008
16.695
3.322
59.484
583
86.092
4.636 (2.342)
11.134 (182)
810 (411)
53.467 (3.973)
952 (578)
70.999 (7.486)
(2.814)
1.436
(252)
(4.899)
1.582
(4.947)
(520)
12.388
147
44.595
1.956
58.566
Beban komisi - bersih
1.786
3.475
98
5.715
1.535
12.609
Jumlah beban underwriting
1.266
15.863
245
50.310
3.491
71.175
Hasil underwriting
4.742
832
3.077
9.174
(2.908)
14.917
Jumlah pendapatan premi Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim
31 Maret 2011 Rp'000.000 Kebakaran Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan/(kenaikan) premi yang belum meupakan pendapatan
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
18.668 (12.336)
16.734 (620)
(1.350)
(3.222)
4.982
12.892
2.770 (1.468)
10.365 (963)
868 (566)
41.899 (2.336)
2.826 (2.072)
58.728 (7.405)
(1.693)
(379)
(1.368)
(3.480)
(527)
(7.447)
9.023
(1.066)
36.083
227
43.876
2.447
3.144
(93)
6.388
75
11.961
Jumlah beban underwriting
2.056
12.167
(1.159)
42.471
302
55.837
Hasil underwriting
2.926
725
3.345
3.834
356
11.186
Jumlah pendapatan premi Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim Beban komisi - bersih
(391)
5.251 (3.132)
Kesehatan
67 2.186
77.684 (385)
2.085 (947)
120.422 (17.420)
(30.994)
(480)
(35.979)
46.305
658
67.023
50
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan menghadapi berbagai kemungkinan risiko dalam kaitannya dengan instrumen keuangan. Risiko-risiko utama yang dapat timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah Risiko penjaminan / underwriting, nilai tukar mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit, dan risiko likuiditas yang dapat terjadi seiring dengan berjalannya aktivitas normal Perusahaan. Melalui manajemen risiko keuangan ini, perencanaan usaha ditinjau kembali untuk memastikan kesesuaian dengan toleransi atas risiko stratejik, operasional dan keuangan.
a. Risiko penjamin/underwriting Risiko underwriting mencakup risiko atas tingginya biaya klaim dari yang diperkirakan, yang dipengaruhi oleh ketidakpastian sifat dan frekuensi serta besarnya tingkat kerugian, dan risiko perubahan peraturan perundangan dan kondisi ekonomi pada perlindungan asuransi atau reasuransi. Hal tersebut berdampak bagi penjamin polis untuk menanggung premi yang terlalu sedikit atas risiko yang telah disepakati untuk dipertanggungkan, yang mengakibatkan pada keterbatasan dana Perusahaan untuk berinvestasi dan membayar klaim, atau bilamana klaim yang terjadi lebih besar dari yang diperkirakan. Untuk meminimalisir risiko penjaminan/underwriting ini, pengelolaan risiko penjaminan/underwriting dilakukan dan dievaluasi dalam Komite Resiko Usaha (Business Risk Committee) untuk memastikan setiap penutupan pertanggungan telah memenuhi filosofi underwriting dan prinsip Good Corporate Governance. Hal ini didukung pula dengan melakukan pengawasan atas ketentuan formal penjaminan/underwriting serta batasan dan standar yang berlaku demi perlindungan atas reasuradur. Secara geografis, semua bisnis Perusahaan berada di wilayah Indonesia. Artinya untuk risiko tertentu, Perusahaan menghadapi penumpukan risiko di suatu lokasi dan oleh karenanya dibutuhkan usaha untuk menyebarkan risiko tersebut. Untuk keperluan manajemen dan penyebaran risiko ini, perusahaan mengembangkan strategi penempatan reasuransi sampai ke luar negeri, sehingga risiko tidak terkonsentrasi lagi di dalam negeri. Salah satu tujuan asuransi adalah agar pemilik polis diberi kesempatan untuk melindungi diri mereka sendiri dari ketidakpastian yang mungkin muncul di masa mendatang, yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan, dengan cara mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menerima pengalihan risiko tersebut dari pemegang polis dengan menerima imbalan premi, dan dengan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan asuransi diharapkan bahwa semua kumpulan premi yang diterima dari semua nasabahnya akan menghasilkan nilai tambah keuangan bagi perusahaan. Namun demikian, ketidakpastian yang akan dihadapi oleh perusahaan asuransi tidak dapat digambarkan dalam laporan keuangan perusahaan asuransi. Prinsip ketidakpastian dalam laporan keuangan perusahaan umumnya dimunculkan dalam bentuk cadangan teknis yang terdiri dari cadangan premi dan cadangan klaim. Cadangan premi meliputi cadangan premi yang belum merupakan pendapatan dikarenakan polisnya belum jatuh tempo dan biaya akuisisi yang masih ditunda, sementara cadangan klaim meliputi cadangan atas klaim yang belum diselesaikan.
b. Risiko mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Sebagian besar transaksi Perusahaan dalam mata uang Rupiah. Eksposur nilai tukar mata
51
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah) uang timbul dari pendapatan dan beban underwriting yang terutama dalam mata uang dolar AS (USD) dan mata uang asing lainnya dengan jumlah yang tidak signifikan. Perusahaan juga memegang investasi dalam deposito berjangka USD dan dalam efek SGD. Perusahaan menimbang bahwa eksposur nilai tukar mata uang tidak akan berpengaruh secara signifikan sehingga belum memerlukan kontrak lindung nilai. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 28.
c. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi hasil investasi Perusahaan, terutama berdampak pada tingkat penghasilan dari portfolio investasi dalam Deposito Berjangka dan Obligasi. Untuk itu Manajemen proaktif menempatkan dana-dana yang terhimpun dari hasil penagihan premi dan recovery klaim reasuransi dalam instrumen keuangan yang mendatangkan yield yang selalu kompetitif, disamping tentunya tetap memperhatikan segi kwalitas dan keamanan investasi tersebut.
d. Risiko kredit Risiko kredit mencakup kerugian potensial yang terjadi atas risiko dari counterparty untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perusahaan terekspos terhadap risiko kredit dari underwriting dalam usaha/bisnis asuransi dan Perusahaan menerapkan ketentuan kredit untuk mengurangi risiko ini. Eksposur atas risiko kredit ini dimonitor secara berkesinambungan. Perusahaan senatiasa melakukan penagihan premi dari pemegang polis dan klaim dari reasuransi pada saat jatuh tempo penagihannya. Pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih. Perusahaan memilih reasuransi berdasarkan reputasinya dan yang mempunyai rating di atas A. Pada tanggal laporan posisi keuangan, tidak ada konsentrasi signifikan pada risiko kredit. Tidak ada aset keuangan Perusahaan dijamin dengan jaminan. Eksposur maksimum untuk risiko kredit yang dimiliki Perusahaan, tercermin dalam nilai tercatat dari setiap aset keuangan.
e. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak mampu untuk memenuhi liabilitasnya. Perusahaan mengelola risiko ini dengan menghimpun dana dari hasil penagihan premi dan klaim reasuransi dengan menempatkan dana tersebut dalam instrumen investasi yang sewaktu-waktu mudah dicairkan. Penempatan instrumen investasi dilakukan pada perusahaan keuangan yang memiliki reputasi dan keuangan yang bagus seperti pada bank yang memiliki rasio kecukupan modal di atas 8% dan yang simpanannya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
52
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan kontrak atas jatuh tempo adalah sebagai berikut : 2012 Kurang dari 1 tahun Kurang dari 6 bulan 6-12 bulan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
4.318.719.954 8.889.295.119 18.370.220.345 31.578.235.418
Lebih dari 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun
30.138.959 831.970.950 127.700.302 989.810.211
24.803.183 245.988.399 1.409.090.659 1.679.882.241
-
2011 Kurang dari 1 tahun Kurang dari 6 bulan 6-12 bulan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
2.066.720.656 12.522.828.986 20.270.267.171 34.859.816.813
23.979.366 710.284.689 792.638.193 1.526.902.248
Lebih dari 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun 24.922.092 1.259.728.818 1.338.106.717 2.622.757.627
-
Kontrak atas jatuh tempo diatas menggambarkan arus kas bruto yang berbeda dari nilai tercatat atas liabilitas pada akhir periode laporan. f. Manajemen Risiko Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegan saham, imbal modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada periode berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar. Apabila informasi tidak tersedia, nilai wajar telah diestimasi dengan menggunakan harga pasar yang berlaku untuk sekuritas yang serupa, jatuh tempo kredit dan karakteristik hasil (yield). Nilai tercatat investasi berupa deposito berjangka, kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa, utang klaim, utang reasuransi, utang komisi, dan utang lain-lain kurang lebih besar nilai wajarnya karena aset dan liabilitas keuangan tersebut berjangka pendek. Nilai wajar untuk surat-surat berharga dan obligasi tersedia untuk dijual ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker) / pedagang efek (dealer).
53
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Tabel berikut menyajikan klarifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011: 2012 Aset keuangan m elalui laporan laba rugi kom prehensif Rp '000.000
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Rp '000.000
Pinjam an yang diberikan dan piutang Rp '000.000
Biaya perolehan Rp '000.000
Jum lah Rp '000.000
Aset keuangan Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Kas dan bank Piutang prem i Piutang reasuransi Aset lain-lain
2.280 -
672.703 965
189.810 -
17.096 -
189.810 692.079 965
2.280
673.668
6.483 43.988 12.812 9.637 262.730
17.096
6.483 43.988 12.812 9.637 955.774
-
-
-
4.374 9.967 19.907 34.248
4.374 9.967 19.907 34.248
Liabilitas keuangan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
2011 Aset keuangan m elalui laporan laba rugi kom prehensif Rp '000.000
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Rp '000.000
Pinjam an yang diberikan dan piutang Rp '000.000
Biaya perolehan Rp '000.000
Jum lah Rp '000.000
Aset keuangan Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Kas dan bank Piutang prem i Piutang reasuransi Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
2.969 -
575.647 965
141.296 -
17.097 -
141.296 595.713 965
2.969
576.612
5.422 56.765 14.291 12.049 229.823
17.097
5.422 56.765 14.291 12.049 826.501
-
-
-
2.116 14.493 22.974 39.583
2.116 14.493 22.974 39.583
54
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dicatat pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011: 2012 Nilai tercatat Rp
2011 Nilai wajar Rp
Nilai tercatat Rp
Nilai wajar Rp
Aset keuangan Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Aset lain-lain
189.810.000.000 692.078.614.067 964.799.000 6.483.177.710 43.988.349.512 12.811.742.162 9.637.355.427
189.810.000.000 692.078.614.067 964.799.000 6.483.177.710 43.988.349.512 12.811.742.162 9.637.355.427
141.296.800.000 595.712.998.965 964.799.000 5.422.478.350 56.764.697.408 14.290.931.741 8.120.744.000
141.296.800.000 595.712.998.965 964.799.000 5.422.478.350 56.764.697.408 14.290.931.741 8.120.744.000
Jumlah aset keuangan
946.136.682.451
946.136.682.451
822.573.449.464
822.573.449.464
Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
4.373.662.096 9.967.254.468 19.907.011.307
4.373.662.096 9.967.254.468 19.907.011.307
2.115.622.114 14.492.842.493 22.974.094.451
2.115.622.114 14.492.842.493 22.974.094.451
Jumlah liabilitas keuangan
34.247.927.871
34.247.927.871
39.582.559.058
39.582.559.058
Liabilitas keuangan
32. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMk.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang menggantikan Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999, Perusahaan diwajibkan untuk menjaga rasio sovabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (“RBC”). Selama masa penyesuaian dari peraturan sebelumnya menjadi peraturan yang berlaku saat ini, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas itu sekurang-kurangnya 5% pada akhir triwulan pertama tahun 2000, 15% pada akhir triwulan 2000, 40% pada akhir tahun 2001, 75% pada akhir tahun 2002, 100% pada akhir tahun 2003 dan 120% pada akhir tahun 2004. Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan jumlah liabilitas (kecuali hutang subordinasi) dari aset yang diperkenankan. Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aset Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aset yang diperkenankan” dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus memenuhi sekurang-kurangnya 40% dari premi retensi sendiri (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi dan komisi bersih). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tingkat solvabilitas Perusahaan, yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 masing-masing sebesar Rp 63.128.891.911 dan Rp 53.195.249.141 serta rasio solvabilitas masing-masing sebesar 349,34.% dan 365,10%.
55
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Perhitungan tingkat solvabilitas Perusahaan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 3 1 M a re t 2012
3 1 D e se m b e r 2011
T in g ka t so lva b ilita s K e ka ya a n y a n g d ip e rke n a n ka n In ve sta si : D e p o sito b e rja n g ka E fe k P e n ye rta a n sa h a m P ro p e rti in ve sta si Ju m la h
1 8 9 .8 1 0 .0 0 0 .0 0 0 2 3 1 .1 6 6 .2 2 1 .1 9 3 9 6 4 .7 9 9 .0 0 0 1 2 .8 2 3 .7 6 3 .1 5 1 4 3 4 .7 6 4 .7 8 3 .3 4 4
1 4 1 .2 9 6 .8 0 0 .0 0 0 1 9 8 .6 5 5 .8 8 8 .7 8 2 9 6 4 .7 9 9 .0 0 0 1 2 .8 2 3 .7 6 3 .1 5 1 3 5 3 .7 4 1 .2 5 0 .9 3 3
6 .4 8 3 .1 7 7 .7 1 0 3 0 .6 9 4 .4 1 0 .4 4 4 2 .1 1 4 .5 8 7 .7 1 0 7 5 9 .1 9 2 .4 4 9 2 0 .2 7 5 .1 7 9 .3 9 5
5 .4 2 2 .4 7 8 .3 5 0 4 8 .0 1 2 .9 8 6 .2 0 2 3 .4 4 0 .5 6 9 .6 0 5 8 8 1 .2 8 9 .9 2 2 1 8 .4 3 6 .4 2 7 .9 6 4
4 9 5 .0 9 1 .3 3 1 .0 5 2
4 2 9 .9 3 5 .0 0 2 .9 7 6
L ia b ilita s (ke cu a li p in ja m a n su b o rd in a si)
2 7 4 .5 5 7 .7 7 8 .2 9 7
2 3 5 .7 1 6 .6 7 7 .8 5 8
Ju m la h tin g ka t s o lva b ilita s
2 2 0 .5 3 3 .5 5 2 .7 5 5
1 9 4 .2 1 8 .3 2 5 .1 1 8
3 5 .2 3 9 .8 9 9 .1 9 4
2 5 .4 9 5 .0 6 2 .2 2 4
8 2 .4 8 4 .1 7 2
1 0 0 .8 4 4 .0 0 7
2 5 .5 6 6 .9 6 4 .4 0 2 2 .2 3 9 .5 4 4 .1 4 3
2 5 .1 1 7 .5 2 4 .7 4 4 2 .4 8 1 .8 1 8 .1 6 6
6 3 .1 2 8 .8 9 1 .9 1 1
5 3 .1 9 5 .2 4 9 .1 4 1
1 5 7 .4 0 4 .6 6 0 .8 4 4
1 4 1 .0 2 3 .0 7 5 .9 7 7
B u ka n in ve sta si : Kas dan bank P iu ta n g p re m i - b e rs ih P iu ta n g re a su ra n si - b e rsih B u n g a m a sih h a ru s d ite rim a A se t te ta p - ta n a h , b a n g u n a n d a n ko m p u te r Ju m la h
B a ta s T in g ka t S o lva b ilita s M in im u m (B T S M ) K e g a g a la n p e n g e lo la a n ke ka ya a n K e ka ya a n d a n ke w a jib a n d a la m se tia p je n is m a ta u a n g B e b a n kla im ya n g te rja d i d a n b e b a n kla im y a n g d ip e rk ira ka n R isiko re a su ra d u r Ju m la h b a ta s tin g ka t so lva b ilita s m in im u m K e le b ih a n B a ta s T in g ka t S o lva b ilita s M in im u m R a sio P e n ca p a ia n S o lva b ilita s
3 4 9 ,3 4 %
3 6 5 ,1 0 %
b. Rasio Keuangan Perhitungan rasio keuangan Perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 31 Maret 2012 Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim Premi netto terhadap modal sendiri Premi netto terhadap premi bruto Premi tidak langsung terhadap premi langsung Biaya pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai
31 Desember 2011
474,16%
534,63%
16,55% 81,18% 0,33% 2,76%
39,86% 73,93% 0,15% 1,55%
56