Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk periode 3 bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk
1
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012
Daftar Isi
Hal Laporan Posisi Keuangan…………………………………………………………………………………….…. 3-4 Laporan Laba Rugi Komprehensif............................................................................................................
5
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………………………..……………......
6
Laporan Arus Kas ……………………………………………………………………………………………......
7
Catatan Atas Laporan Keuangan ………………………………………………………………………….
8-62
***************************
2
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan ASET Kas dan bank Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
4 2w, 4, 31
9.945.714.577 162.909.420 10.108.623.997
6.512.274.526 5.486.015.266 11.998.289.792
Investasi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
2,5 2w, 4, 31
397.066.260.625 1.094.124.170.900 1.491.190.431.525
340.520.833.897 795.158.474.000 1.135.679.307.897
Piutang premi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
2l, 5 2l, 2w, 6, 31
118.428.888.453 18.419.943.523 136.848.831.976
99.675.902.996 21.357.427.038 121.033.330.034
Piutang reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
2m, 7 2m, 2w, 7, 31
17.180.750.497 17.180.750.497
4.331.379.861 1.504.942 4.332.884.803
2p, 8 2
121.383.455.769
100.470.783.864
9 2s, 10 2u, 16a 11
7.484.438.619 10.191.604.897 1.308.167.897 5.522.750.296
9.838.028.760 12.857.748.907 1.313.324.087 7.131.650.339
2i, 12
44.584.224.705
40.173.369.275
13 2u, 3, 16b
587.628.111 7.592.059.749
535.902.139 2.237.649.318
1.853.982.968.038
1.447.602.269.215
Aset Reasuransi Piutang lain-lain bersih setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 693.104.271 tahun 2013 dan tahun 2012 Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset lain-lain Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 20.107.788.810 dan Rp 19.054.072.246 pada tahun 2013 dan tahun 2012 Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 10.664.238.057 dan Rp 10.602.681.067 pada tahun 2013 dan tahun 2012 Aset pajak tangguhan JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang klaim Utang reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah Utang pajak Liabilitas kontrak asuransi Liabilitas imbalan kerja Utang lain-lain
2w, 14, 31
5.322.096.963
2.484.217.799
2m, 15 2m, 2w, 15, 31
14.684.684.191 14.684.684.191
16.796.773.985 2.315.044.996 19.111.818.981
2u, 3, 16b 2q, 2r,17 2x, 18 19
16.501.560.843 438.535.526.410 9.562.493.235 47.631.079.964
10.548.166.954 305.907.852.759 9.583.643.235 100.284.618.719
532.237.441.606
447.920.318.447
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 350.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 150.000.000 saham
20
75.000.000.000
75.000.000.000
21
102.724.933.405
102.724.933.405
865.097.391.442
550.554.129.439
Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih
11.000.000.000 267.923.201.585 1.321.745.526.432
11.000.000.000 260.402.887.924 999.681.950.768
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.853.982.968.038
1.447.602.269.215
Tambahan modal disetor - agio saham Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2013
31 Maret 2012
PENDAPATAN Premi bruto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2l, 22 2l, 2w, 22, 31
244.724.533.817 14.235.160.767 258.959.694.584
138.376.663.828 16.629.490.083 155.006.153.911
Premi reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2m, 22 2m, 2w, 22, 31
22.968.077.468 22.968.077.468
17.321.313.679 17.321.313.679
2l, 22 2o, 23 24 25
(97.589.012.884) 3.106.522.838 3.967.144.784 1.847.985.281 147.324.257.135
(51.592.761.995) 1.737.007.323 7.235.606.572 1.195.127.023 96.259.819.155
BEBAN Klaim bruto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2n, 26 2n, 2w, 26, 31
132.063.822.579 132.063.822.579
67.436.065.003 3.562.424.652 70.998.489.655
Klaim reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2n, 26 2n, 2w, 26, 31
52.964.293.718 52.964.293.718
7.485.717.748 7.485.717.748
2n, 26 2o, 27 28 29
14.125.988.861 29.574.949.741 15.527.939.663 335.198.529 138.663.605.655 8.660.651.480
(4.946.799.611) 14.345.889.469 14.405.021.895 429.676.118 87.746.559.778 8.513.259.377
Perubahan bersih premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan komisi Hasil investasi Pendapatan lain-lain JUMLAH PENDAPATAN
Perubahan bersih estimasi klaim retensi sendiri Beban komisi Beban administrasi dan umum Beban lain-lain JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2u, 3, 16b 2u, 3, 16b
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM
2v, 30
(6.494.748.250) 5.354.410.431 (1.140.337.819) 7.520.313.661
(8.834.436.250) 7.099.741.332 (1.734.694.918) 6.778.564.459
314.543.262.003
94.656.340.179
322.063.575.664
101.434.904.638
50
45
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan Saldo, 31 Desember 2011 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo per 31 Maret 2012 Dana cadangan umum Dividen kas Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo per 31 Desember 2012 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo per 31 Maret 2013
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 75.000.000.000 75.000.000.000 75.000.000.000 75.000.000.000
Tambahan Modal Disetor - Agio Saham
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan
102.724.933.405 102.724.933.405 102.724.933.405 102.724.933.405
239.339.104.982 94.656.340.179 333.995.445.161 216.558.684.278 550.554.129.439 314.543.262.003 865.097.391.442
Saldo Laba Cadangan Umum 10.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000 11.000.000.000 11.000.000.000
Belum Ditentukan Penggunaannya 231.831.018.692 6.778.564.460 238.609.583.152 (1.000.000.000) (13.050.000.000) 35.843.304.772 260.402.887.924 7.520.313.661 267.923.201.585
Jumlah Ekuitas 658.895.057.079 6.778.564.460 94.656.340.179 760.329.961.718 (13.050.000.000) 35.843.304.772 216.558.684.278 999.681.950.768 7.520.313.661 314.543.262.003 1.321.745.526.432
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
2013
2012
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan premi 6, 19, 22 Penerimaan klaim reasuransi 7, 26 Pembayaran klaim Pembayaran komisi - bersih Pembayaran premi reasuransi 15, 22 Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan (pembayaran) lain-lain - bersih Pembayaran pajak-bersih Kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas operasi
194.412.106.075 40.116.428.024 (129.225.943.415) (24.867.514.924) (27.395.212.257) (11.621.708.257) (574.754.538) (541.354.361) 40.302.046.347
157.699.875.064 8.964.907.327 (68.740.449.673) (12.934.803.758) (21.846.901.703) (17.149.744.231) 66.442.271 119.209.603 46.178.534.900
Arus kas dari aktivitas investasi Penempatan investasi Hasil penjualan dan pencairan investasi Pembelian piranti lunak komputer 13 Pembelian aset tetap 12 Hasil penjualan aset tetap Hasil penerimaan sewa 24 Penerimaan dividen 24 Penerimaan bunga 24 Kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas investasi
(288.825.250.000) 247.995.490.000 (93.282.962) (5.771.367.750) 135.536.992 46.405.710 942.106.839 3.378.649.029 (42.191.712.142)
(180.808.500.000) 132.406.800.000 (1.902.604.524) 344.984.069 1.625.330.376 3.216.154.539 (45.117.835.540)
(1.889.665.795)
1.060.699.360
11.998.289.792 10.108.623.997
5.422.478.350 6.483.177.710
-
-
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL PERIODE KAS DAN BANK AKHIR PERIODE Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas : Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi
4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
7
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Lippo General Insurance Tbk (“Perusahaan”) didirikan dan berkedudukan di Surabaya sesuai akta No. 1 yang dibuat oleh Nyonya Adasiah Harahap, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 6 September 1963 dengan nama PT Asuransi Brawidjaja dan berubah nama menjadi PT Maskapai Asuransi Marga Pusaka sesuai dengan akta No. 4 sesuai dengan akta yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., pengganti Nyonya Adasiah Harahap, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 21 Juni 1983 NO. C2-4625.HT.01.04.TH.83 dan telah diumumkan dalam berita negara NO. 2295 tanggal 13 Juni 1997. Sesuai dengan akta No. 53 tanggal 9 Januari 1991 yang dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., di Jakarta, perusahaan mengubah kedudukan semula di Surabaya menjadi di Jakarta. Berdasarkan akta No. 118 tanggal 6 Juli 1991 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nama menjadi PT Lippo General Insurance. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8274.HT.01.04.TH.91 tanggal 30 Desember 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 115 tanggal 26 Juni 1998 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep13/PM/1997. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1998 dalam Surat Keputusan No. C2-27.694.HT.01.04.TH.98 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 44 Tambahan 141. Terakhir berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 103 tanggal 24 April 2009 dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, telah disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007, yang mana dimuat dalam akta No. 135 tanggal 18 April 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., M.Kn. dan diubah dengan akta No. 111 tanggal 20 Februari 2009 dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 8 April 2009 dalam surat keputusan No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan Kantor Pusat di Gedung Berita Satu Plaza (dahulu Citra Graha), Jalan Jenderal Gatot Subroto. Perusahaan memiliki Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran yang berlokasi di Karawaci, Medan, Surabaya, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, Pekanbaru, Cikarang, Makassar dan Balikpapan. Perusahaan telah memperoleh izin usaha terakhir dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep-173/KM.13/1992 tanggal 17 September 1992. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983.
8
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan pada tahun 1997 untuk mencatatkan 51.000.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga perdana sebesar Rp 2.225 pada bursa efek di Indonesia. Sebelum dilakukan penawaran umum saham kepada masyarakat, jumlah saham ditempatkan dan disetor adalah 99.000.000 saham, sehingga sesudah penawaran umum tersebut jumlah seluruh saham ditempatkan dan disetor adalah 150.000.000 saham. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 27 Juni 1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juli 1997 pada Bursa Efek Indonesia. c. Manajemen kunci dan informasi lainnya Berdasarkan akta No. 01 tanggal 5 April 2012 dibuat dihadapan Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Komisaris
: : : :
Ganesh Chander Grover Purnomo Utoyo Ivan Setiawan Budiono Sungianganto Budisuharto
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : :
Agus Benjamin Johannes Mardikian Agus Hartono Tjahjana Gunadharma Adhe Aurora Gultom
Jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebanyak 189 dan 176 orang. Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 30 April 2012 dan 1 April 2011, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Ganesh Chander Grover Herman Latief Hernowo Hadiprodjo
9
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI i) Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam Catatan-Catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009), "Penyajian laporan Keuangan", Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 28 tentang "Akuntansi Asuransi Kerugian" (Revisi 2010), dan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 62 "Kontrak Asuransi" yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. a. Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "InstrumenKeuangan: Penyajian dan Pengungkapan", PSAK No. 55 (Revisi 2010) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK No. 60 "Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. PSAK Nomor 50 (Revisi 2010) "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No 55 (Revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item non-keuangan. PSAK No. 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit,
10
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai. Klasifikasi (i) Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi piutang lain-lain, dan deposito berjangka yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, saham dan obligasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dan obligasi diklasifikasikan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang klaim, utang reasuransi, utang komisi, utang lain, utang komisi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan dan Pengukuran (i) Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar. a. Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif
11
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek. Perusahaan mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangankan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan. b. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif. Setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut dihitung dengan amortisasi menggunakan metode bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai, kecuali perhitungan bunga tidak material. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. d. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi
12
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar. Perusahaan mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubahan di masa mendatang, Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa. Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif. (ii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif. b. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
13
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. c. Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. d. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mencakup premium atau diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. e. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode laporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama menilai apakah tujuan bukti kerusakan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau kolektif untuk aset keuangan yang secara individual jumlahnya tidak signifikan. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, itu termasuk aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan secara kolektif menilai penurunan nilai. Aset yang dinilai secara individual penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai, atau terus menjadi, diakui tidak termasuk dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
14
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihan jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. b. Aset keuangan tersedia untuk dijual Untuk aset keuangan yang dicatat pada tersedia untuk dijual, Perusahaan menilai setiap akhir periode laporan, apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi mengalami penurunan nilai. Setiap akhir periode laporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Dalam kasus instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Namun, jumlah tercatat untuk penurunan nilai adalah kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar saat ini, dikurangi penurunan nilai atas investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga di masa mendatang terus dibukukan dengan pengurangan jumlah nilai tercatat aset, dengan menggunakan tingkat bunga untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan jasa giro tersebut dicatat sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Jika, di tahun berikutnya, nilai wajar suatu instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif terkait dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, kerugian penurunan nilai dibalik melalui laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
15
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Penghentian Pengakuan a) Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dan Entitas anak terhadap aset keuangan tersebut. Dalam hal, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali. b) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. g. Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi dalam bentuk saham yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan jangka panjang pada Perusahaan. Perusahaan memiliki pemilikan kurang dari hak suara dan dicatat berdasarkan biaya perolehan (metode biaya) dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
16
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
h. Properti Investasi Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK Nomor 13 (Revisi 2011), "Properti Investasi". PSAK revisi ini mengatur pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi yang meliputi pengukuran dalam laporan keuangan lessee kepentingan properti investasi atas sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dan pengukuran dalam laporan keuangan lessor properti investasi yang diberikan kepada lessee dicatat sebagai sewa operasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. i. Aset Tetap Efektif 1 Januari, 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu utama dalam aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha ("HGU"), Hak Guna Bangunan ("HGB") dan Hak Pakai ("HP") ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun "Aset Tetap" dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun "Beban Ditangguhkan, Neto" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang, mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Perusahaan memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
17
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa
20 5 5 5 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di- review setiap akhir periode laporan untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif. j. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No 30 (Revisi 2011), "Sewa". PSAK revisi ini mengatur, baik bagi lessee maupun lessor, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun layanan substansial oleh lessor dapat disebut dalam kaitannya dengan operasi atau pemeliharaan aset tersebut. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Liabilitas yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan utang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.
18
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
k. Aset tak berwujud Aset tidak berwujud termasuk perangkat lunak komputer yang diperoleh dan dikustomisasi yang dicatat dengan menggunakan model biaya. Biaya aset adalah jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar pertimbangan lain yang diberikan sampai dengan memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau produksi. Kapitalisasi biaya diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun dimana masa dari aset tidak berwujud dianggap terbatas. Selain itu, aset tidak berwujud harus diuji penurunan nilai. l. Pengakuan Pendapatan Premi, Piutang Premi dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Perusahaan. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/ atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan secara proporsional antara jumlah proteksi dengan periode risiko pertanggungan, tetapi tidak lebih rendah dari Keputusan Menteri Keuangan. Mulai tahun 2003, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, jumlah cadangan premi sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dengan periode lalu dan diakui dalam laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya perubahan. m. Reasuransi Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi liabilitasnya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki liabilitas kontijensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi Treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif. Beban premi reasuransi dicatat sebagai pengurang dari pendapatan premi bruto. Apabila reasuradur gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan, perusahaan tetap memiliki kewajiban kepada pemegang polis atas kerugian yang telah direasuransikan.
19
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Efektif tanggal 1 Januari 2012, perusahaan telah menerapkan PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. PSAK No. 62 tidak mengijinkan saling hapus antara : i. ii.
aset reasuransi dengan liabilitas asuransi terkait; atau pendapatan atau beban dari kontrak reasuransi dan beban atau pendapatan dari kontrak asuransi terkait.
Dampak tidak diperkenankannya saling hapus diatas diterapkan secara retrospektif dan mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Aset reasuransi terdiri dari piutang reasuransi dan porsi reasuransi dari premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim. Aset reasuransi ditelaah untuk penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan, atau lebih sering, ketika sebuah indikasi penurunan nilai selama tahun pelaporan. Penurunan nilai terjadi ketika terdapat bukti obyektif sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi bahwa perusahaan tidak dapat menerima seluruh jumlah terutang karena berdasarkan ketentuan kontrak dan peristiwa tersebut memiliki dampak yang dapat diukur dengan handal yang akan mempengaruhi jumlah yang akan diterima oleh perusahaan dari reasuradur. Kerugian penurunan nilai dicatat dalam laba rugi komprehensif. n. Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Efektif tanggal 1 Januari 2012, sesuai dengan PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”, estimasi pemulihan klaim reasuransi dicatat secara terpisah dalam akun aset reasuransi. Selanjutnya, pengakuan estimasi klaim juga memasukkan komponen estimasi biaya penanganan klaim dan marjin atas kesalahan pengukuran. Pengakuan komponen tersebut mencerminkan pengukuran yang lebih relevan dan handal. Dampak penerapan PSAK No. 62 tersebut diterapkan secara retrospektif mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.
dan
Klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian retensi sendiri dari klaim masih dalam proses penyelesaian pada tanggal laporan posisi keuangan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri tahun berjalan dan tahun lalu. o. Komisi Komisi diberikan pada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. Sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi, dan diakui pada saat terjadinya dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
20
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
p. Aset Reasuransi Efektif tanggal 1 Januari 2012, sesuai dengan PSAK No. 62 "Kontrak Asuransi", aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan dicatat secara terpisah sebagai aset reasuransi. q. Pengakuan Kontrak Asuransi Efektif 1 Januari 2012, Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”, PSAK No. 28 (Revisi 2012), “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”. Kontrak asuransi merupakan kontrak dimana satu pihak (asurasur) menerima resiko asuransi signifikan dari pihak lain (pemegang polis) dengan menyetujui untuk mengompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tidak pasti tertentu (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan pemegang polis. Akibat penerapan tersebut, perusahaan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dengan tujuan untuk menyajikan pengukuran yang lebih relevan dan handal. r. Tes Kecukupan Liabilitas Mulai 1 Januari 2012, sehubungan dengan penerapan PSAK No. 62, maka pada setiap akhir periode pelaporan, perusahaan menilai apakah premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim yang diakui dalam laporan posisi keuangan telah mencukupi, dengan membandingkan jumlah tercatat tersebut dengan estimasi arus kas masa depan sesuai dengan kontrak asuransi. Jika perbandingan tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat atas liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan dan aset tak berwujud terkait) lebih rendah dibandingkan dengan estimasi nilai kini atas arus kas masa depan, maka kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi komprehensif. Dampak penerapan PSAK No. 62 tersebut diterapkan secara retrospektif mengakibatkan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.
dan
s. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No 10 (Revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan konsolidasi entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. Setiap entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional. PSAK revisi ini telah diterapkan secara retrospektif dan penerapan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif berjalan.
21
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada akhir periode laporan, pos aset dan liabilitas dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut : 2013 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Euro 1 (satu) Dollar Amerika Serikat 1 (satu) Dollar Singapura 1 (satu) Dollar Australia 1 (satu) Yen Jepang 1 (satu) Ringgit Malaysia
14.714 12.423 9.719 7.816 10.130 103 3.133
2012 15.579 12.810 9.670 7.907 10.025 112 3.160
u. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), "Pajak Penghasilan", yang menggantikan PSAK 46, "Akuntansi Pajak Penghasilan". Selain itu, Perusahaan menerapkan ISAK 20, "Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham". Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan. Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan liabilitas pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset tersebut dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah berlaku secara substantif pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transakasi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Perusahaan. v. Laba per Saham Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK Nomor 56 (Revisi 2010), "Laba Per Saham". PSAK revisi mengatur prinsip untuk penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga dapat meningkatkan perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama dan antara periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
22
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
w. Transaksi Pihak-pihak berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak: (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b. c. d. e.
suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan. x. Imbalan Pasca Kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang menggantikan PSAK 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja". Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya". PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana, laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Perusahaan memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor. Penerapan ISAK 15 tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan.
23
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tentang "Imbalan Kerja". Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Project Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan lagsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. y. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. z. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
24
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan mata uang fungsional adalah Rupiah. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
25
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penilaian Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan. Imbalan Pasca Kerja dan Pensiun Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pension dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 9.562.493.235 dan Rp 9.583.643.235 (Catatan 18). Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 44.584.224.705 dan Rp 40.173.369.275 (Catatan 12). Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
26
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Properti Investasi Revaluasi Properti Investasi bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai Properti Investasi yang direvaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5d. 4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013 Kas Bank Pihak ketiga Mata Uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Hana PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICBC Bumiputera Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Mata Uang Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Mata Uang Rupiah PT Bank Nationalnobu (lihat Catatan 31) Jumlah kas dan bank
31 Desember 2012
24.000.000
23.000.000
4.920.037.849 1.206.418.395 1.117.187.046 491.320.609 372.634.315 137.107.092 83.590.150 59.798.242 4.748.668 1.732.000 1.071.077 462.313 -
4.272.505.878 484.848.951 808.502.331 255.595.132 1.592.518 25.114.663 24.168.363 1.000.000 1.830.000 1.185.278 523.382 10.579.343
1.525.606.821 9.921.714.577
601.828.687 6.489.274.526
162.909.420 162.909.420 10.108.623.997
5.486.015.266 5.486.015.266 11.998.289.792
Tingkat bunga per tahun Rupiah US Dollar
1% - 2% 0,25% - 1%
1% - 1,75% 0,25% - 1%
27
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. INVESTASI 31 Maret 2013 Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Properti investasi
227.076.600.000 1.187.189.393.997 44.696.362.172 32.228.075.356 1.491.190.431.525
31 Desember 2012 186.215.100.000 872.539.770.369 44.696.362.172 32.228.075.356 1.135.679.307.897
a. Deposito berjangka 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Deposito wajib Pihak ketiga Mata uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito wajib
14.000.000.000 14.000.000.000
22.000.000.000 22.000.000.000
Deposito sukarela Pihak ketiga Mata uang Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Hana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Capital PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk PT BPR Mitradana Madani PT Bank Panin Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank UOB Indonesia
77.000.000.000 68.289.000.000 26.000.000.000 15.000.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 1.000.000.000 750.000.000 100.000.000 50.000.000 -
6.000.000.000 118.289.000.000 3.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 750.000.000 100.000.000 50.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
3.887.600.000 208.076.600.000
8.026.100.000 159.215.100.000
5.000.000.000 5.000.000.000
5.000.000.000 5.000.000.000
Jumlah deposito sukarela
213.076.600.000
164.215.100.000
Jumlah deposito berjangka
227.076.600.000
186.215.100.000
Mata uang Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk Pihak berelasi (lihat Catatan 31) Mata uang Rupiah PT Bank Nationalnobu
Tingkat bunga tahunan dari deposito wajib dan sukarela pada tahun 2013 (2012) berkisar antara 4,50% - 8,50% (4,50% - 8,50%) per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah dan berkisar antara 2,00% - 2,15% (2,00% - 2,15%) per tahun dalam mata uang Dólar Amerika Serikat.
28
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan qq Perusahaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39/2008 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1, jumlah dana jaminan adalah sebesar 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan, ditambah 1% dari premi neto, yang selanjutnya dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 dimana dana jaminan bagi perusahaan asuransi kerugian adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Manajemen berpendapat bahwa besarnya deposito wajib Perusahaan telah memenuhi ketentuan di atas. Pendapatan bunga deposito wajib dan sukarela berjumlah Rp 2.858.250.601 Rp 1.868.727.086 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 (lihat Catatan 24).
dan
b. Efek
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Diperdagangkan Saham Pihak ketiga PT SUCACO Tbk
4.607.500.000
3.847.500.000
113.739.779.348
98.954.480.217
875.563.122.900 169.775.424.000 1.045.338.546.900 1.159.078.326.248
639.097.170.000 107.275.680.000 746.372.850.000 845.327.330.217
Obligasi Pihak ketiga PT Indosat V Tahun 2007 seri A
6.391.800.000
6.252.000.000
Jumlah efek tersedia untuk dijual
1.165.470.126.248
851.579.330.217
10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 17.000.000.000 111.767.749
10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 17.000.000.000 112.940.152
17.111.767.749
17.112.940.152
1.187.189.393.997
872.539.770.369
Tersedia untuk dijual Saham Pihak ketiga First Real Estate Investment Trust Pihak - pihak berelasi (lihat Catatan 31) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pihak ketiga Obligasi Pemerintah FR 052 Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Diskonto Jumlah efek untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah efek
29
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian saham adalah sebagai berikut : 2013 Jumlah Saham Diperdagangkan Pihak ketiga PT Sucaco Tbk Tersedia untuk dijual Pihak ketiga First Real Estate Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
2012 Nilai Pasar
Jumlah Saham
Nilai Pasar
950.000
4.607.500.000
950.000
3.847.500.000
11.641.500
113.739.779.348
11.641.500
98.954.480.217
639.097.170 93.283.200 732.380.370 744.021.870
875.563.122.900 169.775.424.000 1.045.338.546.900 1.159.078.326.248
639.097.170 93.283.200 732.380.370 744.021.870
639.097.170.000 107.275.680.000 746.372.850.000 845.327.330.217
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut :
31 Maret 2013
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
Pemeringkat
Tingkat
Biaya
Obligasi
bunga
Jatuh tempo
Id AA+
10,2%
29 Mei 2017
Pemeringkat
Tingkat
Obligasi
bunga
Jatuh tempo
Id AA+
10,2%
29 Mei 2017
Nilai nominal
6.000.000.000
Perolehan
6.053.280.000
Nilai tercatat
6.391.800.000
31 Desember 2012
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
Biaya Nilai nominal
6,000,000,000
Perolehan
6,053,280,000
Nilai tercatat
6,252,000,000
*Didasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia
30
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
31 Maret 2013
Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052
Tingkat bunga
Jatuh tempo
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.936.246.008
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.984.001.462
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.974.408.351
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
860.938.614
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.356.173.314
17.000.000.000
16.979.830.000
17.111.767.749
Jumlah
Nilai nominal
Biaya Perolehan
Nilai tercatat
31 Desember 2012
Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052 Jumlah
Tingkat bunga
Jatuh tempo
10,00%
15 Juli 2017
2,000,000,000
1,845,800,000
1,935,810,991
11,00%
15 Oktober 2014
2,000,000,000
1,955,008,000
1,985,571,018
11,50%
15 September 2019
2,000,000,000
1,961,244,000
1,973,843,653
10,00%
15 Februari 2028
1,000,000,000
837,778,000
860,466,365
10,50%
15 Agustus 2030
10,000,000,000
10,380,000,000
10,357,248,125
17,000,000,000
16,979,830,000
17,112,940,152
Nilai nominal
Biaya Perolehan
Nilai tercatat
Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar efek yang dimaksudkan untuk diperdagangkan adalah sebesar Rp 760.000.000 pada tahun 2013 dan (Rp 688.750.000) pada tahun 2012 (lihat Catatan 24). Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar saham yang tersedia untuk dijual adalah sebesar Rp 865.097.391.442 pada tahun 2013 dan Rp 550.554.129.439 pada tahun 2012 yang dicatat dalam ekuitas di laporan posisi keuangan.
31
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan bunga obligasi adalah sebesar Rp 495.392.091 dan Rp 500.815.075 masingmasing pada tahun 2013 dan 2012 (Catatan 24). c. Penyertaan Saham
Persentase kepemilikan Metode biaya PT Bank Nationalnobu PT Asuransi Maipark Indonesia PT Fajar Nusa Langgeng PT Pembangunan, Pemilik dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia Konsorsium Asuransi atas Resiko Khusus Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia Jumlah penyertaan saham
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
10,59% 1,69% 99,99%
43.730.625.000 884.338.172 54.999.000
0,20%
20.000.000 5.400.000 1.000.000 44.696.362.172
Berdasarkan akta No. 27 tanggal 16 Mei 2012, telah disetujui untuk penyertaan saham pada PT Bank Nationalnobu sebesar 21.075.000 saham (Rp 43.730.625.000) dengan persentase kepemilikan sebesar 10,59%. Berdasarkan akta No. 24 dan 26 tanggal 25 Agustus 2010 dibuat dihadapan Francisca Ani Rostiana Hutasoit, S.H. pengganti Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui Perusahaan menambah investasi penyertaan saham pada PT Fajar Nusa Langgeng masing-masing sebesar 23.750 saham (Rp 23.750.000) dan 26.749 saham (Rp 28.749.000). Setelah penambahan investasi penyertaan saham tersebut diatas persentase kepemilikan Perusahaan atas PT Fajar Nusa Langgeng mengalami kenaikan dari 5% menjadi 99,99%. Sampai dengan 31 Maret 2013, PT Fajar Nusa Langgeng belum beroperasi secara komersial dan laporan keuangannya belum dikonsolidasi karena tidak material. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, kekayaan yang diperkenankan untuk penyertaan dalam bentuk saham masing-masing sebesar Rp 44.696.362.172.
32
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Properti Investasi Merupakan investasi atas tanah dan ruang kantor. Saldo Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing -masing adalah sebesar berikut: 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Harga Perolehan Tanah Ruang Kantor Reklasifikasi
16.998.305.000 11.843.745.000 (2.747.460.000) 26.094.590.000
Ditambah kenaikan /(penurunan) nilai properti investasi Tanah Ruang Kantor
3.937.695.000 2.195.790.356 32.228.075.356
Tanah merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk tanah pada beberapa kavling dengan jumlah luas 18.683 meter persegi yang bertempat di Bukit Sentul. Tanah tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari KJPP Maulana, Andesta & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporan No. 176/LP/XI/2012 tanggal 27 November 2012 untuk tahun 2013 (2012). Ruang kantor merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk ruang kantor strata-title dengan luas 1.428,17 meter persegi yang terletak di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bangunan tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian No.198/LP/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 dari KJPP Maulana, Andesta dan Rekan untuk tahun 2013 (2012). Ruang kantor yang ada disewakan kepada pihak ketiga dan hasil dari sewa kantor tersebut dilaporkan sebagai bagian dari akun “Hasil Investasi” pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 24). 6. PIUTANG PREMI Piutang premi merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen asuransi dan broker asuransi dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga Pihak - pihak berelasi (Catatan 31) PT AON Indonesia PT Matahari Putra Prima Tbk PT Lippo Karawaci Tbk
118.428.888.453
99.675.902.996
18.290.580.830 1.032.701 128.329.992 18.419.943.523
21.109.539.742 247.887.296 21.357.427.038
Jumlah
136.848.831.976
121.033.330.034
33
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur: Umur Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
116.314.501.770 11.402.516.677 9.131.813.529 136.848.831.976
107.680.353.358 1.839.650.576 11.513.326.100 121.033.330.034
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Euro Malaysia Ringgit Yen Dolar Canada Poundsterling
31 Maret 2013
31 Desember 2012
124.654.211.875 11.839.222.077 172.095.019 101.019.000 81.656.652 (383.474) 1.010.827 136.848.831.976
108.932.327.343 11.388.914.025 633.888.640 71.472.879 4.779.912 1.163.930 783.305 121.033.330.034
Piutang premi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut :
Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
23.940.082.710 91.899.241.663 8.400.979.593 6.065.679.911 6.542.848.099 136.848.831.976
23.073.868.844 74.054.027.657 11.917.523.726 5.871.277.309 6.116.632.498 121.033.330.034
Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo piutang premi pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai, karena manajemen berpendapat piutang premi dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang premi kepada pihak ketiga. Manajemen berpendapat piutang premi pada pihak yang berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 31). Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang diakui sebagai asset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31
34
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Desember 2012, piutang premi – bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 116.314.501.770 dan Rp 107.680.353.358.
7. PIUTANG REASURANSI Akun ini merupakan tagihan kepada reasuradur dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2013 Pihak ketiga Pihak - pihak berelasi Jumlah
17.180.750.497 17.180.750.497
31 Desember 2012 4.331.379.861 1.504.942 4.332.884.803
Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang
US Dolar Rupiah Dolar Singapura Yen Jepang Euro
11.415.855.372 5.590.609.390 173.807.715 416.028 61.992 17.180.750.497
31 Desember 2012 1.101.522.078 3.055.662.945 175.400.370 299.410 4.332.884.803
Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur :
Umur Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
31 Maret 2013 13.780.170.700 567.376.262 2.833.203.535 17.180.750.497
31 Desember 2012 766.982.312 296.677.153 3.269.225.338 4.332.884.803
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap akun piutang reasuransi pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan hutang reasuransi tidak dikompensasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi yang diakui sebagai asset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, piutang reasuransi – bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 13.780.170.700 dan Rp 766.982.312.
35
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET REASURANSI Akun ini terdiri dari :
Premi yang belum merupakan pendapatan bagian reasuransi Estimasi klaim bagian reasuransi Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
37.998.013.778 83.385.441.991 121.383.455.769
37.439.908.092 63.030.875.772 100.470.783.864
a) Premi yang belum merupakan pendapatan bagian reasuransi 31 Maret 2013 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
27.503.787.481 1.184.169.490 3.106.370.142 6.203.686.665 37.998.013.778
31 Desember 2012 26.398.034.869 1.326.986.167 4.178.323.382 5.536.563.674 37.439.908.092
Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2013 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Euro Malaysia Ringgit Yen Jepang
31 Desember 2012
23.144.310.661 14.147.809.910 533.220.442 118.127.663 49.858.137 4.686.965 37.998.013.778
20.960.770.609 15.738.099.925 627.041.186 113.993.762 2.610 37.439.908.092
31 Maret 2013
31 Desember 2012
b) Estimasi klaim bagian reasuransi
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
61.951.712.744 1.499.215.173 1.512.110.447 18.422.403.627 83.385.441.991
23.100.958.340 720.258.585 30.944.444.642 8.265.214.205 63.030.875.772
36
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Mata Uang
31 Maret 2013 Dalam mata uang US Dolar Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Poundsterling Inggris Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Euro Jumlah
31 Desember 2012
59.219.956.465 22.869.915.838 661.471.916 631.410.268 2.687.504 83.385.441.991
46.375.820.162 15.313.437.303 700.347.651 638.499.530 2.771.126 63.030.875.772
9. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2013 Piutang Bunga Deposito Berjangka Sewa yang masih harus diterima Piutang Hasil Investasi Kupon Obligasi Excess klaim Piutang pihak-pihak berelasi Lain-lain Penyisihan penurunan nilai piutang excess klaim Piutang lain-lain - bersih
31 Desember 2012
601.091.317 51.561.900 295.120.000 947.773.217 4.358.901.048 1.666.362.996 1.204.505.629 8.177.542.890 (693.104.271) 7.484.438.619
371.506.644 600.303.056 971.809.700 6.695.934.734 1.459.675.399 1.403.713.198 10.531.133.031 (693.104.271) 9.838.028.760
Tidak terdapat mutasi penyisihan penurunan piutang pada tahun 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan piutang excess klaim adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang pegawai merupakan pinjaman kepada pegawai yang tidak dikenakan bunga, pembayaran diangsur melalui pemotongan gaji. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dbentuk penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain selain excess claim karena manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat tertagih.
37
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Maret 2013 Komisi Uang Muka Premi Reasuransi Sewa Jumlah biaya dibayar dimuka
31 Desember 2012
4.722.770.663 3.136.894.483 2.026.335.656 305.604.095 10.191.604.897
7.122.175.078 3.163.079.758 2.235.646.774 336.847.298 12.857.748.908
11. ASET LAIN-LAIN 31 Maret 2013 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Materai Jumlah aset lain-lain
31 Desember 2012
5.179.032.282 259.340.080 84.377.934 5.522.750.296
6.829.306.687 259.340.080 43.003.572 7.131.650.339
Uang jaminan merupakan asset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa gedung dan telepon.
12. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 31 Maret 2013 Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Biaya Perolehan
10.972.603.000 26.134.935.973 6.372.101.188 7.404.555.559 5.631.193.486 2.712.052.315 59.227.441.521
4.721.336.800 270.700.000 355.472.900 375.462.294 5.722.971.994
-
258.000.000 400.000 258.400.000
10.972.603.000 30.856.272.773 6.384.801.188 7.760.028.459 6.006.655.780 2.711.652.315 64.692.013.515
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
4.405.653.683 3.799.355.484 4.641.975.754 3.835.546.709 2.371.540.616 19.054.072.246 40.173.369.275
313.975.866 305.893.693 241.914.219 155.019.304 37.226.815 1.054.029.897
-
313.333 313.333
4.719.629.549 4.105.249.177 4.883.889.973 3.990.566.013 2.408.454.098 20.107.788.810 44.584.224.705
38
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2012 Saldo Awal
Penambahan
Pelepasan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Biaya Perolehan
7.686.009.000 15.553.434.918 7.636.781.188 6.697.319.235 6.912.146.185 2.515.831.855 47.001.522.381
3.286.594.000 7.834.041.055 1.582.575.334 758.288.600 1.059.431.750 196.220.460 14.717.151.199
2.847.255.334 51.052.276 2.340.384.449 5.238.692.059
2.747.460.000
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
3.366.508.921 3.056.336.580 3.822.481.302 5.582.443.221 2.213.279.022 18.041.049.046 28.960.473.335
1.039.144.762 1.303.351.582 870.250.120 578.564.505 158.261.594 3.949.572.563
560.332.678 50.755.668 2.325.461.017 2.936.549.363
-
2.747.460.000
10.972.603.000 26.134.935.973 6.372.101.188 7.404.555.559 5.631.193.486 2.712.052.315 59.227.441.521
4.405.653.683 3.799.355.484 4.641.975.754 3.835.546.709 2.371.540.616 19.054.072.246 40.173.369.275
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp 1.054.029.897 pada tahun 2013 dan Rp 949.938.881 pada tahun 2012 (lihat Catatan 28). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan yang akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2024, 31 Maret 2024, 22 Januari 2032, 2 September 2014 dan 26 November 2040 dan dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 35.544.280.000 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
13. ASET TIDAK BERWUJUD 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Biaya perolehan : Perangkat lunak Jumlah biaya perolehan
11.251.866.168 11.251.866.168
11.158.583.206 11.158.583.206
Akumulasi amortisasi : Perangkat lunak Jumlah akumulasi amortisasi
10.664.238.057 10.664.238.057
10.622.681.067 10.622.681.067
587.628.111
535.902.139
Nilai buku aset tidak berwujud
39
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset tidak berwujud berupa piranti lunak komputer yang digunakan dalam kegiatan operasional administrasi kantor.
14. UTANG KLAIM Merupakan utang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari pihak penilai maupun tidak. Utang klaim berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut :
31 Maret 2013 Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
804.670.824 1.651.425.890 1.519.793.226 824.518.286 521.688.737 5.322.096.963
31 Desember 2012 482.056.339 111.705.660 1.551.006.135 68.765.258 270.684.407 2.484.217.799
Utang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dolar Jumlah
4.278.769.807 1.043.327.156 5.322.096.963
31 Desember 2012 2.479.274.012 4.943.787 2.484.217.799
Utang klaim berdasarkan klasifikasi umur adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
4.855.251.114 174.020.371 292.825.478 5.322.096.963
31 Desember 2012 2.225.555.220 111.799.981 146.862.598 2.484.217.799
40
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG REASURANSI Akun ini merupakan liabilitas premi dan klaim reasuransi dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga
14.684.684.191
16.796.773.985
Pihak yang berelasi Jumlah
14.684.684.191
2.315.044.996 19.111.818.981
Utang reasuransi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain-lain Jumlah
8.985.806.702 3.130.650.357 566.601.801 2.001.625.331 14.684.684.191
31 Desember 2012 13.537.902.527 3.554.080.801 416.872.153 1.602.963.500 19.111.818.981
Utang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Euro Malaysia Ringgit Yen
8.389.179.667 6.010.658.305 158.992.497 70.886.786 46.577.701 8.389.235 14.684.684.191
31 Desember 2012 10.272.699.049 8.275.275.786 464.169.000 99.493.798 181.348 19.111.818.981
Utang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
10.889.552.244 2.073.794.141 1.721.337.806 14.684.684.191
31 Desember 2012 17.205.180.453 189.326.893 1.717.311.635 19.111.818.981
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan utang reasuransi tidak dikompensasi.
41
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN a. Pajak di bayar dimuka Pajak dibayar dimuka merupakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp 1.313.324.087 pada tahun 2013 (2012). b. Utang pajak
31 Maret 2013 Hutang pajak lainnya : Pajak penghasilan pasal 29 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan Pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah
15.959.333.573 424.698.744 86.821.843 30.706.683 16.501.560.843
31 Desember 2012 9.793.142.561 508.010.712 51.572.108 31.173.317 164.268.256 10.548.166.954
Rekonsiliasi antara laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2013 Laba sebelum penghasilan (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif Beda waktu Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Bonus Kesejahteraan karyawan Beda tetap Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar efek Sumbangan, jamuan dan representasi Penghasilan sewa yang bersifat final Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Laba fiskal
2012
8.660.651.480
8.513.259.378
25.311.466.724 (3.872.675.000) 728.850.000
29.313.970.330 (806.305.000) (108.700.000)
(760.000.000) 84.213.741 (46.405.710) (3.377.108.010) 26.728.993.225
688.750.000 117.614.793 (2.380.844.301) 35.337.745.200
42
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perhtungan taksiran pajak penghasilan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2013 Taksiran penghasilan kena pajak (pembulatan )
2012
25.978.993.000
35.337.745.000
6.494.748.250
8.834.436.250
(20.726) (328.536.512) 6.166.191.012
(108.543.230) 8.725.893.020
Taksiran pajak penghasilan Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan
Perhitungan penghasilan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2013 Penghasilan (beban) pajak tangguhan Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum (30%) Premi yang belum merupakan pendapatan Kesejahteraan karyawan Bonus Jumlah penghasilan pajak tangguhan
6.327.866.681 (5.287.500) (968.168.750) 5.354.410.431
2012
7.328.492.582 (27.175.000) (201.576.250) 7.099.741.332
Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim IBNR Penyisihan imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Aset lain-lain Penyisihan piutang lain-lain
(3.302.700.818) 221.308.012 2.394.860.809 182.988.750 2.125.000.000 562.166.246 (119.249.749) 173.276.068 2.237.649.318
2013 Pendapatan (beban) pajak tangguhan di laporan laba rugi komprehensif
6.327.866.681 (5.287.500) (968.168.750) 5.354.410.431
31 Maret 2013
3.025.165.863 221.308.012 2.389.573.309 182.988.750 1.156.831.250 562.166.246 (119.249.749) 173.276.068 7.592.059.749
43
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2011 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Premi yang belum merupakan pendapatan Klaim IBNR Penyisihan imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Aset lain-lain Penyisihan piutang lain-lain
(6.843.400.041) 423.842.220 3.597.969.091 182.988.750 1.000.000.000 352.023.793 (119.249.749) 173.276.068 (1.232.549.868)
2012 Pendapatan (beban) pajak tangguhan di laporan laba rugi komprehensif
3.540.699.223 (202.534.208) (1.203.108.282) 1.125.000.000 210.142.453 3.470.199.186
31 Desember 2012
(3.302.700.818) 221.308.012 2.394.860.809 182.988.750 2.125.000.000 562.166.246 (119.249.749) 173.276.068 2.237.649.318
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak yang dihitung berdasarkan tariff pajak yang berlaku atas laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (beban) pajak dengan penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2013
2012
Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif
8.660.651.480
8.513.259.378
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beban tetap Jumlah beban pajak
(2.165.162.814) 1.024.824.995 (1.140.337.819)
(2.128.314.795) 393.619.877 (1.734.694.918)
Beban pajak penghasilan 2013 Pajak kini Beban pajak tangguhan Jumlah
(6.494.748.250) 5.354.410.431 (1.140.337.819)
2012 (8.834.436.250) 7.099.741.332 (1.734.694.918)
17. LIABILITAS KONTRAK ASURANSI Akun ini terdiri dari:
Estimasi klaim kotor Premi yang belum merupakan pendapatan kotor Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
135.721.205.309 302.814.321.101 438.535.526.410
101.240.650.227 204.667.202.532 305.907.852.759
44
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a) Estimasi Klaim Kotor 31 Maret 2013 Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
82.259.718.637 10.294.438.788 16.054.268.617 3.803.994.472 23.308.784.795 135.721.205.309
31 Desember 2012 30.818.056.866 13.626.168.523 13.183.153.376 34.380.878.421 9.232.393.041 101.240.650.227
Estimasi klaim kotor berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang US Dolar Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Poundsterling Inggris Dalam mata uang Euro Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
71.920.645.822 62.456.882.525 664.771.443 662.134.050 16.771.469 135.721.205.309
48.566.532.957 51.283.737.695 672.037.564 701.048.700 17.293.311 101.240.650.227
Estimasi klaim kotor termasuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) sejumlah Rp 4.719.738.942 dan Rp 885.232.039 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
b) Premi yang belum merupakan pendapatan kotor
31 Maret 2013 Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
50.774.735.251 193.967.731.155 42.884.169.893 3.847.883.129 11.339.801.673 302.814.321.101
31 Desember 2012 47.501.418.068 96.456.811.707 45.459.642.000 5.620.725.226 9.628.605.531 204.667.202.532
45
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Premi yang belum merupakan pendapatan kotor berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia
31 Maret 2013
31 Desember 2012
283.316.180.024 18.409.569.134 796.672.275 188.136.791 85.969.724 17.161.909 404.755 226.489 302.814.321.101
183.686.845.944 19.786.335.255 955.792.033 219.883.204 17.278.675 276.608 790.813 204.667.202.532
Perhitungan liabilitas (cadangan teknis) Perusahaan untuk tahun 2013 dan 2012 dihitung oleh aktuaris independen PT Bestama Aktuaria.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA Perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sejumlah Rp 9.562.493.235 dan Rp 9.583.643.235 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Perusahaan mencatat akrual dan beban kesejahteraan karyawan bersangkutan berdasarkan perhitungan aktuaria, yang dibuat oleh PT Dian Artha Tama, aktuaria independen.
19. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2013 Uang muka premi jangka panjang Deposit pelanggan Bonus Asuransi Biaya yang masih harus dibayar Pihak ketiga Dividen Lain-lain Jumlah
19.704.123.791 8.494.044.371 4.627.325.000 3.062.428.968 2.815.577.525 1.173.206.578 471.563.606 7.282.810.125 47.631.079.964
31 Desember 2012 68.436.210.358 9.411.813.522 8.500.000.000 3.823.772.025 3.075.582.511 1.221.602.334 471.563.606 5.344.074.363 100.284.618.719
46
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM
Pemegang Saham Pacific Asia Holding Limited PT Star Pacific Tbk Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh Pemilikan Jumlah 32,000,000 29,697,500
21.33% 19.80%
16,000,000,000 14,848,750,000
88,302,500 150,000,000
58.87% 100.00%
44,151,250,000 75,000,000,000
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat saham Perusahaan yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi. 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Rincian tambahan modal dosetor - agio saham pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Peningkatan modal disetor tahun 1997 yang pembayarannya dilakukan di atas nilai nominal Peningkatan modal melalui penawaran umum saham kepada masyarakat Penyesuaian akibat perubahan kebijakan akuntansi mengenai biaya emisi saham Tambahan modal disetor - agio saham
21.700.000.000 87.975.000.000 (6.950.066.595) 102.724.933.405
22. SALDO LABA Menurut Undang-Undang No. 40 tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas di Indonesia yang mulai berlaku pada bulan Agustus 2007, bahwa setiap tahun Perusahaan diwajibkan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan sampai dengan cadangan tersebut mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 5 April 2012 Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2011. Saldo cadangan umum pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 11.000.000.000. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 1 tanggal 5 April 2012, yang diaktakan dengan akta notaris Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui, antara lain membagikan dividen tunai sebesar Rp 87 per lembar saham atau 31,06% dari laba tahun 2011. Perusahaan membayar dividen tunai sebesar Rp 13.050.000.000 untuk 150.000.000 lembar saham.
47
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PREMI BRUTO DAN PREMI REASURANSI Akun ini merupakan pendapatan premi bruto dikurangi premi reasuransi atas beberapa jenis polis dengan rincian sebagai berikut:
Jenis polis
Premi Bruto
31 Maret 2013 Perubahan bersih Premi yang Premi Belum Merupakan Reasuransi Pendapatan
Pendapatan Premi - Bersih
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain
28.414.525.722 20.358.072.291 4.438.034.202 199.014.044.960 6.735.017.409
(15.845.346.512) (660.609.792) (1.588.390.603) (290.966.295) (4.582.764.266)
(2.167.564.571) 2.432.655.430 700.888.857 (97.510.919.448) (1.044.073.152)
10.401.614.639 22.130.117.929 3.550.532.456 101.212.159.217 1.108.179.991
Jumlah
258.959.694.584
(22.968.077.468)
(97.589.012.884)
138.402.604.232
Jenis polis
Premi Bruto
31 Maret 2012 Perubahan bersih Premi yang Premi Belum Merupakan Reasuransi Pendapatan
Pendapatan Premi - Bersih
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain
18.960.971.751 19.396.006.024 3.986.100.045 108.700.496.364 3.962.579.727
(11.952.780.661) (688.401.714) (1.845.674.791) (220.507.769) (2.613.948.744)
(999.664.911) (2.013.040.830) 1.181.880.789 (48.995.902.544) (766.034.499)
6.008.526.179 16.694.563.480 3.322.306.043 59.484.086.051 582.596.484
Jumlah
155.006.153.911
(17.321.313.679)
(51.592.761.995)
86.092.078.237
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Jumlah
31 Maret 2013 2012 244.724.533.817 138.376.663.828 14.235.160.767 258.959.694.584
16.629.490.083 155.006.153.911
Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Pihak ketiga Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 31) Jumlah
31 Maret 2013 2012 22.968.077.468 17.321.313.679 22.968.077.468
17.321.313.679
48
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PENDAPATAN KOMISI 31 Maret 2013 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain-lain Jumlah
2012
1.704.885.361 250.360.831 135.315.197 1.015.961.449 3.106.522.838
673.368.689 466.280.197 125.548.402 471.810.035 1.737.007.323
25. HASIL INVESTASI 31 Maret Pihak ketiga : Pendapatan bunga deposito berjangka dan deposito wajib (lihat Catatan 4) Pendapatan bunga investasi lain Dividen Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar efek (lihat Catatan 5) Pendapatan bunga obligasi Pendapatan sewa Jumlah pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (catatan 31) : Pendapatan bunga deposito berjangka Dividen Jumlah pihak-pihak berelasi Laba (Rugi) selisih kurs atas investasi Jumlah hasil investasi
2013
2012
2.801.538.278
1.868.727.086
942.106.839
723.621.530 1.625.330.376
760.000.000 495.392.091 46.405.710 5.045.442.918
(688.750.000) 500.815.075 4.029.744.067
56.712.323 56.712.323
-
(1.135.010.457)
3.205.862.505
3.967.144.784
7.235.606.572
26. PENDAPATAN LAIN-LAIN 31 Maret 2013 Pendapatan administrasi Jasa giro Laba penjualan aset tetap Selisih kurs Pendapatan medis Pendapatan bunga Lain-lain Jumlah
458.454.311 23.465.318 85.718.653 539.813.795 752.750.772 3.958.681 (16.176.249) 1.847.985.281
2012 444.293.524 11.302.140 640.464.742 (680.691.571) 711.608.181 5.832.445 62.317.562 1.195.127.023
49
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN KLAIM Rincian dari beban klaim adalah sebagai berikut:
Jenis polis Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
Jenis polis Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
Klaim Bruto
31 Maret 2013 Perubahan bersih Klaim Estimasi Klaim Reasuransi Retensi Sendiri
15.511.489.350 14.312.296.801 27.196.760.489 73.725.673.013 1.317.602.926 132.063.822.579
(13.761.347.072) (637.318.714) (26.469.789.283) (11.019.107.730) (1.076.730.919) (52.964.293.718)
Klaim Bruto
31 Maret 2012 Perubahan bersih Klaim Estimasi Klaim Reasuransi Retensi Sendiri
4.635.722.254 11.133.613.447 810.267.361 53.466.836.187 952.050.406 70.998.489.655
(2.341.941.835) (182.457.884) (411.021.785) (3.972.820.488) (577.475.756) (7.485.717.748)
Beban Klaim Bersih
12.590.907.366 2.092.158.652 1.144.549.753 3.331.729.735 (5.033.356.645) 14.125.988.861
14.341.049.644 15.767.136.739 1.871.520.959 66.038.295.018 (4.792.484.638) 93.225.517.722
Beban Klaim Bersih
(2.814.002.399) 1.436.233.947 (251.838.886) (4.899.335.407) 1.582.143.134 (4.946.799.611)
(520.221.980) 12.387.389.510 147.406.690 44.594.680.292 1.956.717.784 58.565.972.296
Klaim bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 31) Jumlah
31 Maret 2013 2012 132.063.822.579 67.436.065.003 132.063.822.579
3.562.424.652 70.998.489.655
28. BEBAN KOMISI 31 Maret 2013 Kebakaran Kesehatan Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain-lain Jumlah
6.366.699.929 18.191.313.121 920.628.577 3.624.717.787 471.590.327 29.574.949.741
2012 3.982.553.224 5.719.894.328 564.282.630 3.600.280.329 478.878.958 14.345.889.469
50
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Maret 2013 Gaji, upah dan tunjangan Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan (lihat Catatan 12) Telekomunikasi Perjalanan dan transportasi Perlengkapan kantor Promosi dan pemasaran Sewa Kantor Amortisasi aset tidak berwujud Sumbangan dan representasi Sewa kendaraan Jasa tenaga ahli Pendidikan dan pelatihan Lain-lain
2012
9.835.017.898 281.865.719 1.054.029.897 557.638.744 707.784.201 455.929.410 602.828.109 66.243.202 41.556.989 84.213.741 90.750.000 292.381.700 65.631.447 2.142.068.606 16.277.939.663
8.023.726.984 405.425.223 949.938.881 396.464.156 666.096.976 433.770.646 755.861.777 115.730.147 74.982.445 117.614.793 79.262.000 173.426.736 221.148.521 1.991.572.610 14.405.021.895
30. BEBAN LAIN=LAIN 31 Maret 2013 Administrasi bank Beban investasi Beban bunga Lain-lain Jumlah
2012
119.678.646 177.642.957 37.661.702 215.224 335.198.529
225.303.807 154.310.196 31.401.660 18.660.455 429.676.118
31. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar : 31 Maret 2013 Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
2012
6.946.212.411
6.778.564.460
150.000.000 46
150.000.000 45
32. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, yaitu PT Aon Indonesia, PT Aon Re Indonesia, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Bank Nationalnobu. PT Star Pacific Tbk merupakan pemegang saham Perusahaan. Perusahaan merupakan pemegang saham PT Bank Nasionalnobu.
51
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan yang berelasi, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual - beli efek baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut : a. Investasi dalam deposito berjangka dengan PT Bank Nationalnobu adalah sebesar Rp 5.000.000.000 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 atau masing-masing sebesar 0,27% dan 0,35% dari jumlah aset (Catatan 5a). b. Investasi dalam efek yang dilakukan dengan PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk adalah sebesar Rp 1.045.338.546.900 atau 56,38% dari jumlah aset pada tanggal 31 Maret 2013 dan Rp 746.372.850.000 atau 51,56% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 (catatan 5b). c. Hasil investasi Perusahaan dari PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Bank Nasionalnobu adalah sebesar Rp 56.712.323 atau 1,43% pada tahun 2013 dari jumlah hasil investasi (catatan 24). d. Kegiatan penutupan asuransi dengan PT Aon Indonesia sebagai perantara adalah sebesar Rp 14.235.160.767 atau 5,50% pada tahun 2013 dan Rp 16.629.490.083 atau 10,73% pada tahun 2012 dari jumlah premi bruto Perusahaan (catatan 22). e. Saldo piutang premi dari PT Aon Indonesia dan PT Lippo Karawaci Tbk adalah sebesar Rp 18.419.943.523 atau 0,99% dari jumlah aset pada tanggal 31 Maret 2013 dan Rp 21.357.427.038 atau 1,48% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 (catatan 6). f. Klaim bruto PT Aon Indonesia sebagai perantara adalah Rp 3.562.424.652 atau 5,02% dari jumlah klaim bruto pada tahun 2012 (catatan 26). g. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga.
52
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2013 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah Aset Kas dan bank Dolar AS Investasi Dolar AS Dolar Singapura Piutang premi Dolar AS Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia Yen Jepang Dolar Canada Poundsterling Inggris Piutang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Euro Yen Jepang Aset Reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Euro Poundsterling Inggris Yen Jepang Ringgit Malaysia Piutang hasil investasi Dolar AS Jumlah aset Liabilitas : Utang klaim Dolar AS Utang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Yen Jepang Euro Ringgit Malaysia Liabilitas Kontrak Asuransi Dolar AS Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia Jumlah liabilitas Jumlah eksposur
31 Desember 2012 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah
156.972
1.525.606.821
62.237
601.828.687
400.000 14.551.875
3.887.600.000 113.739.779.348
830.000 12.514.612
8.026.100.000 98.954.480.217
1.177.757 80.167 5.580 1.513 10.395 50
11.388.914.025 633.888.640 71.472.879 4.779.912 1.163.930 783.305
1.218.152 22.018 8.131 26.066 (3.715) 106 -
11.839.222.077 172.095.019 101.019.000 81.656.652 (383.474) 1.010.827 -
1.174.592 22.237 5 4.030
11.415.855.372 173.807.715 61.992 416.028
113.911 22.183 23 -
1.101.522.078 175.400.370 299.410 -
7.548.901 149.003 9.725 44.955 45.401 15.916
73.367.766.374 1.164.630.710 120.815.167 661.471.916 4.686.965 49.858.137
6.423.363 160.051 9.115 44.955 23 -
62.113.920.087 1.265.540.716 116.764.888 700.347.651 26.010 -
390
3.787.481 218.310.764.127
584
5.646.962 185.162.879.767
107.349
1.043.327.156
511
4.943.787
618.444 20.342 81.264 5.706 14.868
6.010.658.305 158.992.497 8.389.235 70.886.786 46.577.701
855.768 58.703 1.620 7.767 -
8.275.275.786 464.169.000 181.347 99.493.798 -
9.294.188 186.977 16.494 27.443 166.242 45.028 22
90.330.214.956 1.461.443.718 204.908.260 85.969.724 17.161.909 662.538.805 226.489 100.101.295.541 118.209.468.586
7.068.549 205.869 18.515 5.469 2.470 45.051 -
68.352.868.212 1.627.829.597 237.176.515 17.278.675 276.608 701.839.514 79.781.332.839 105.381.546.928
53
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI SEGMEN Segmen Sekunder 31 Maret 2013
ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialukasikan Jumlah Liabilitas
PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil underwriting
Jawa Barat
Rp'000.000 Jawa Tengah Jawa Timur
Jabodetabek
Sumatera
Makassar
Balikpapan
1.675.493
4.713
6.380
4.727
145.951
5.032
584
1.821.444
9.745
420.077
7.789
1.066
693
1.700.861
185
1.236
124
10
153.122
6.964
4.912
9.025
1.190
703
1.853.983
22.194
12.735
7.856
9.024
2.979
179
475.044
45.584
5.068
1.475
1.249
3.408
357
52
57.193
465.661
27.262
14.210
9.105
12.432
3.336
231
532.237
Jabodetabek
Sumatera
Jawa Barat
226.705
14.696
4.997
3.269
12.505
2.115
2.468
5
Rp'000.000 Jawa Tengah Jawa Timur
Jumlah
Makassar
Balikpapan
Jumlah
5.831
3.387
75
258.960
1.392
113
111
18.709
31 Desember 2012
ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialukasikan Jumlah Liabilitas
Jawa Barat
Rp'000.000 Jawa Tengah Jawa Timur
Jabodetabek
Sumatera
Makassar
Balikpapan
1.390.654
13.780
8.991
5.098
18.854
18
220
1.409.508
13.798
280.828
Jumlah
7.422
1.247
1.202
1.428.394
65
39
11
1
19.208
9.211
5.163
7.461
1.258
1.203
1.447.602
22.943
17.051
7.355
8.586
759
1.318
338.840
107.668
56
491
298
467
97
3
109.080
388.496
22.999
17.542
7.653
9.053
856
1.321
447.920
54
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2012 Sumatera
129.965
11.846
5.028
2.501
12.559
(98)
547
1.496
PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil underwriting
Jawa Barat
Rp'000.000 Jawa Tengah Jawa Timur
Jabodetabek
Makassar
Balikpapan
Jumlah
2.527
3.124
15
155.006
295
125
(7)
14.917
Segmen Primer 31 Maret 2013 Rp'000.000 Kebakaran
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Kesehatan
Lain-lain
PENDAPATAN Premi bruto
28.415
20.358
4.438
199.014
6.735
258.960
HASIL Hasil underwriting
(8.601)
2.873
1.009
16.983
6.445
18.709
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Total
1.700.861 153.122 1.853.983
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Total
475.044 57.193 532.237
31 Maret 2012 Rp'000.000
PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil underwriting
Kebakaran
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Kesehatan
Lain-lain
18.961
19.396
3.986
108.700
3.963
155.006
4.742
832
3.077
9.174
(2.908)
14.917
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Total LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Total
1.428.394 19.208 1.447.602
338.840 109.080 447.920
55
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan menghadapi berbagai kemungkinan risiko dalam kaitannya dengan instrumen keuangan. Risiko-risiko utama yang dapat timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah Risiko penjaminan / underwriting, nilai tukar mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit, dan risiko likuiditas yang dapat terjadi seiring dengan berjalannya aktivitas normal Perusahaan. Melalui manajemen risiko keuangan ini, perencanaan usaha ditinjau kembali untuk memastikan kesesuaian dengan toleransi atas risiko stratejik, operasional dan keuangan. a. Risiko penjamin/underwriting Risiko underwriting mencakup risiko atas tingginya biaya klaim dari yang diperkirakan, yang dipengaruhi oleh ketidakpastian sifat dan frekuensi serta besarnya tingkat kerugian, dan risiko perubahan peraturan perundangan dan kondisi ekonomi pada perlindungan asuransi atau reasuransi. Hal tersebut berdampak bagi penjamin polis untuk menanggung premi yang terlalu sedikit atas risiko yang telah disepakati untuk dipertanggungkan, yang mengakibatkan pada keterbatasan dana Perusahaan untuk berinvestasi dan membayar klaim, atau bilamana klaim yang terjadi lebih besar dari yang diperkirakan. Untuk meminimalisir risiko penjaminan/underwriting ini, pengelolaan risiko penjaminan/underwriting dilakukan dan dievaluasi dalam Komite Resiko Usaha (Business Risk Committee) untuk memastikan setiap penutupan pertanggungan telah memenuhi filosofi underwriting dan prinsip Good Corporate Governance. Hal ini didukung pula dengan melakukan pengawasan atas ketentuan formal penjaminan/underwriting serta batasan dan standar yang berlaku demi perlindungan atas reasuradur. Secara geografis, semua bisnis Perusahaan berada di wilayah Indonesia. Artinya untuk risiko tertentu, Perusahaan menghadapi penumpukan risiko di suatu lokasi dan oleh karenanya dibutuhkan usaha untuk menyebarkan risiko tersebut. Untuk keperluan manajemen dan penyebaran risiko ini, perusahaan mengembangkan strategi penempatan reasuransi sampai ke luar negeri, sehingga risiko tidak terkonsentrasi lagi di dalam negeri. Salah satu tujuan asuransi adalah agar pemilik polis diberi kesempatan untuk melindungi diri mereka sendiri dari ketidakpastian yang mungkin muncul di masa mendatang, yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan, dengan cara mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menerima pengalihan risiko tersebut dari pemegang polis dengan menerima imbalan premi, dan dengan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan asuransi diharapkan bahwa semua kumpulan premi yang diterima dari semua nasabahnya akan menghasilkan nilai tambah keuangan bagi perusahaan. Namun demikian, ketidakpastian yang akan dihadapi oleh perusahaan asuransi tidak dapat digambarkan dalam laporan keuangan perusahaan asuransi. Prinsip ketidakpastian dalam laporan keuangan perusahaan umumnya dimunculkan dalam bentuk cadangan teknis yang terdiri dari cadangan premi dan cadangan klaim. Cadangan premi meliputi cadangan premi yang belum merupakan pendapatan dikarenakan polisnya belum jatuh tempo dan biaya akuisisi yang masih ditunda, sementara cadangan klaim meliputi cadangan atas klaim yang belum diselesaikan. b. Risiko mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Sebagian besar transaksi Perusahaan dalam mata uang Rupiah. Eksposur nilai tukar mata uang timbul dari pendapatan dan beban underwriting yang terutama dalam mata uang dolar AS (USD) dan mata uang asing lainnya dengan jumlah yang tidak signifikan. Perusahaan juga memegang investasi dalam deposito berjangka USD dan dalam efek SGD.
56
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan menimbang bahwa eksposur nilai tukar mata uang tidak akan berpengaruh secara signifikan sehingga belum memerlukan kontrak lindung nilai. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 32. c. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi hasil investasi Perusahaan, terutama berdampak pada tingkat penghasilan dari portfolio investasi dalam Deposito Berjangka dan Obligasi. Untuk itu Manajemen proaktif menempatkan dana-dana yang terhimpun dari hasil penagihan premi dan recovery klaim reasuransi dalam instrumen keuangan yang mendatangkan yield yang selalu kompetitif, disamping tentunya tetap memperhatikan segi kwalitas dan keamanan investasi tersebut. d. Risiko kredit Risiko kredit mencakup kerugian potensial yang terjadi atas risiko dari counterparty untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perusahaan terekspos terhadap risiko kredit dari underwriting dalam usaha/bisnis asuransi dan Perusahaan menerapkan ketentuan kredit untuk mengurangi risiko ini. Eksposur atas risiko kredit ini dimonitor secara berkesinambungan. Perusahaan senatiasa melakukan penagihan premi dari pemegang polis dan klaim dari reasuransi pada saat jatuh tempo penagihannya. Pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih. Perusahaan memilih reasuransi berdasarkan reputasinya dan yang mempunyai rating di atas A. Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 : 2013 Jumlah Bruto Rp
2012 Jumlah Neto Rp
Jumlah Bruto Rp
Jumlah Neto Rp
Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Obligasi Penyertaan saham
10.108.623.997 136.848.831.976 17.180.750.497 8.177.542.890 227.076.600.000 4.607.500.000 1.165.470.126.248 17.111.767.749 44.696.362.172
10.108.623.997 136.848.831.976 17.180.750.497 7.484.438.619 227.076.600.000 4.607.500.000 1.165.470.126.248 17.111.767.749 44.696.362.172
11.998.289.792 121.033.330.034 4.332.884.803 10.531.133.031 186.215.100.000 3.847.500.000 851.579.330.217 17.112.940.152 44.696.362.172
11.998.289.792 121.033.330.034 4.332.884.803 9.838.028.760 186.215.100.000 3.847.500.000 851.579.330.217 17.112.940.152 44.696.362.172
Jumlah
1.631.278.105.529
1.630.585.001.258
1.251.346.870.201
1.250.653.765.930
57
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak mampu untuk memenuhi liabilitasnya. Perusahaan mengelola risiko ini dengan menghimpun dana dari hasil penagihan premi dan klaim reasuransi dengan menempatkan dana tersebut dalam instrumen investasi yang sewaktu-waktu mudah dicairkan. Penempatan instrumen investasi dilakukan pada perusahaan keuangan yang memiliki reputasi dan keuangan yang bagus seperti pada bank yang memiliki rasio kecukupan modal di atas 8% dan yang simpanannya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan kontrak atas jatuh tempo adalah sebagai berikut : 2013 Kurang dari 1 tahun Kurang dari 6 bulan 6-12 bulan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
5.265.823.701 13.506.487.862 46.457.873.386 65.230.184.948
Lebih dari 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun
36.713.369 719.931.178 756.644.548
19.559.893 458.265.151 1.173.206.578 1.651.031.622
-
2012 Kurang dari 1 tahun Kurang dari 6 bulan 6-12 bulan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
2.440.844.420 18.469.615.849 30.626.806.027 51.537.266.296
23.692.199 448.864.733 472.556.932
Lebih dari 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun 19.681.180 193.338.398 1.221.602.334 1.434.621.912
-
Kontrak atas jatuh tempo diatas menggambarkan arus kas bruto yang berbeda dari nilai tercatat atas liabilitas pada akhir periode laporan. f. Manajemen Risiko Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegan saham, imbal modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada periode berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012.
58
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel dibawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan keuangan. 2013 Nilai tercatat Rp
2012 Nilai wajar Rp
Nilai tercatat Rp
Nilai wajar Rp
Aset keuangan Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain
10.108.623.997
10.108.623.997
11.998.289.792
11.998.289.792
227.076.600.000 1.187.189.393.997 44.696.362.172 136.848.831.976 17.180.750.497 7.484.438.619
227.076.600.000 1.187.189.393.997 44.696.362.172 136.848.831.976 17.180.750.497 7.484.438.619
186.215.100.000 872.539.770.369 44.696.362.172 121.033.330.034 4.332.884.803 9.838.028.760
186.215.100.000 872.539.770.369 44.696.362.172 121.033.330.034 4.332.884.803 9.838.028.760
Jumlah aset keuangan
1.630.585.001.258
1.630.585.001.258
1.250.653.765.930
1.250.653.765.930
Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
5.322.096.963 14.684.684.191 47.631.079.964
5.322.096.963 14.684.684.191 47.631.079.964
2.484.217.799 19.111.818.981 100.284.618.719
2.484.217.799 19.111.818.981 100.284.618.719
Jumlah liabilitas keuangan
67.637.861.118
67.637.861.118
121.880.655.499
121.880.655.499
Liabilitas keuangan
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar aset lancar dan liabilitas jangka pendek mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif. Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual ditentukan menggunakan nilai tercatat pada pasar saham.
59
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tabel berikut menyajikan klarifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 : 2013 Aset keuangan melalui laporan laba rugi komprehensif Rp '000.000
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Rp '000.000
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp '000.000
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rp '000.000
Jumlah Rp '000.000
Aset keuangan Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
-
-
10.109
-
10.109
4.607 4.607
1.165.470 1.165.470
227.077 136.849 17.181 7.484 5.523 404.223
17.113 17.113
227.077 1.187.190 136.849 17.181 7.484 5.523 1.591.413
-
-
-
5.322 14.685 47.631 67.638
5.322 14.685 47.631 67.638
2012 Aset keuangan melalui laporan laba rugi komprehensif Rp '000.000 Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Rp '000.000
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp '000.000
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rp '000.000
Jumlah Rp '000.000
-
-
11.998
-
11.998
3.848 3.848
851.579 44.696 896.275
186.215 121.033 4.333 9.838 7.132 340.549
17.113 17.113
186.215 872.540 44.696 121.033 4.333 9.838 7.132 1.257.785
-
-
-
2.484 19.112 99.486 121.082
2.484 19.112 99.486 121.082
37. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMk.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang menggantikan Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999, Perusahaan diwajibkan untuk menjaga rasio sovabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (“RBC”). Selama masa penyesuaian dari peraturan sebelumnya menjadi peraturan yang berlaku saat ini, Perusahaan diwajibkan untuk
60
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
memenuhi batas tingkat solvabilitas itu sekurang-kurangnya 5% pada akhir triwulan pertama tahun 2000, 15% pada akhir triwulan 2000, 40% pada akhir tahun 2001, 75% pada akhir tahun 2002, 100% pada akhir tahun 2003 dan 120% pada akhir tahun 2004. Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan jumlah liabilitas (kecuali hutang subordinasi) dari aset yang diperkenankan. Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aset Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aset yang diperkenankan” dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus memenuhi sekurang-kurangnya 40% dari premi retensi sendiri (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi dan komisi bersih). Pada tanggal 31 Maret 2013, tingkat sovabilitas Perusahaan dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012 sebesar Rp 118.541.564.774 serta rasio solvabilitas sebesar 176,07% sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2012, tingkat solvabilitas Perusahaan, dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 sebesar Rp 98.463.228.030 serta rasio solvabilitas sebesar 305,05 %. Perhitungan tingkat solvabilitas Perusahaan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Tingkat solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Investasi : Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Properti investasi Jumlah
227.076.600.000 170.136.510.901 44.696.362.172 11.292.075.356 453.201.548.429
186.215.100.000 257.167.642.128 44.696.362.172 11.292.075.356 499.371.179.656
Bukan investasi : Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Aset reasuransi Bunga masih harus diterima Aset tetap - tanah, bangunan dan komputer Jumlah
10.108.623.997 116.314.501.770 13.780.170.700 121.383.455.769 947.773.217 25.223.216.602 740.959.290.484
11.998.289.792 107.680.353.358 766.982.312 971.809.700 27.018.863.379 647.807.478.197
Liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi)
532.237.441.606
347.449.534.583
Jumlah tingkat solvabilitas
208.721.848.878
300.357.943.614
28.051.762.078
53.036.349.771
-
-
11.433.775.708
9.911.364.224
75.518.747.122
31.496.682.680
3.398.736.762 138.543.104
4.018.831.355 -
118.541.564.774
98.463.228.030
90.180.284.104
201.894.715.584
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Kegagalan pengelolaan kekayaan Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas Kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi Risiko reasuradur Risiko operasional Jumlah batas tingkat solvabilitas minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Rasio Pencapaian Solvabilitas
176,07%
305,05%
61
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 31 Maret 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Rasio Keuangan Perhitungan rasio keuangan Perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 31 Maret 2013 Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim Premi netto terhadap modal sendiri Premi netto terhadap premi bruto Premi tidak langsung terhadap premi langsung Biaya pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai
31 Desember 2012
335,96%
546,21%
15,92% 81,27% 0,05% 0,67%
33,22% 61,27% 0,27% 1,85%
c. Peristiwa setelah tanggal neraca Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Lippo Life Assurance sebanyak 99.999.999 lembar saham untuk kepemilikan sebesar 99,99% dengan nilai sebesar Rp 99.999.999.000.
62