PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekutias Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Lampiran Salinan Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Panorama Sentrawisata Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode yang yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011.
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
31 Maret 2012 (Tidak diaudit) Rp '000
Catatan
31 Desember 2011 (Diaudit) Rp '000
1 Januari 2011 Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka Pihak berelasi Pihak ketiga Uang Jaminan Biaya dibayar dimuka
3 4
53.048.603 5.026.780
114.724.001 1.678.946
67.314.352 10.543.509
5
1.844.759
1.939.817
1.206.921
157.686.231
154.806.825
102.399.247
15.956.410 4.450.044 9.613.272
11.450.000 4.329.586 11.584.774
12.507.865 996.273 11.732.716
4.303.595 59.785.152 4.808.805 6.038.805
4.944.721 40.486.545 2.595.660 6.275.269
5.445.107 39.197.803 2.030.769 5.651.868
322.562.458
354.816.144
259.026.430
12 11 26 13 14
4.621.046 2.748.832 2.991.981 1.146.599 356.053.208
11.538.226 2.748.832 3.073.094 1.146.594 329.804.422
3.825.567 1.389.654 3.109.542 12.041 303.679.796
14 14 16 17
10.276.831 1.058.523 50.517 71.565.674
14.990.730 1.058.522 75.775 43.345.262
15.774.639 1.128.491 75.775 30.475.598
Jumlah Aset Tidak Lancar
450.513.211
407.781.457
359.471.103
JUMLAH ASET
773.075.668
762.597.601
618.497.533
6 7 8 9
10 11
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak berelasi Biaya dibayar dimuka jangka panjang Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Aset tetap - dalam rangka bangun, kelola dan alih setelah dikurangi akumulasi penyusutan Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi Goodwill - neto Aset lain-lain
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 31 Maret 2012 (Tidak diaudit) Rp '000
Catatan
31 Desember 2011 (Diaudit) Rp '000
1 Januari 2011 Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap
18 19
82.257.927
123.049.030
60.716.683
20 21 22 23
1.992.168 89.252.422 15.178.918 12.398.611 9.580.651 50.126.596
3.054.873 112.395.066 12.542.656 9.305.868 14.154.592 17.694.113
1.445.450 95.999.951 12.834.693 5.165.531 8.285.692 19.510.070
24 25
39.360.053 12.881.183
57.859.133 15.010.328
22.577.536 18.117.207
313.028.529
365.065.659
244.652.813
1.221.410
4.520.379
630.000
139.938.458 18.952.865 20.410.876 13.011.894 1.887.034
81.899.524 17.398.183 20.080.867 12.869.688 0 0
80.599.731 27.627.133 11.805.703 9.869.962 2.165 3.686.052
195.422.537 508.451.066
136.768.641 501.834.300
134.220.746 378.873.559
30 31
60.000.000 38.013.055
60.000.000 38.013.055
60.000.000 38.013.055
32 33
(686.198) 19.788.715 65.647.464 182.763.036 81.861.567 264.624.602
933.787 19.418.631 (686.198) 62.094.200 179.773.475 80.989.826 260.763.301
933.787 19.418.631 (686.198) 48.054.857 165.734.132 73.889.842 239.623.974
773.075.668
762.597.601
618.497.533
0
0
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak berelasi Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Cadangan imbalan pasti pasca kerja Goodwill negatif - neto Liabilitas lain-lain
24 25 26 27 16 28
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 pada tahun 2011 dan 2010 Modal dasar - 3.000.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor - 1.200.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Tambahan Modal Disetor - neto Selisih nilai transaksi restruktuisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih transaksi atas penambahan modal anak perusahaan Saldo laba Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas
29
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(0) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011
2012 (tiga bulan) Rp '000
Catatan
2011 (tiga bulan) Rp '000
PENDAPATAN USAHA
34
#
519.539.207
385.850.952
###
BEBAN POKOK PENJUALAN
35
#
470.236.827
343.655.697
###
#
49.302.379
42.195.255
###
41 37 14
2.485.599 267.675 -
2.131.171 148.538 0
36 36 38
(2.613.569) (38.665.237) (5.986.309) 322.532 -
(2.942.636) (30.321.619) (5.868.023) (24.341) (19.527)
5.113.071
5.298.818
1.444.005 (291.788) 1.152.217
1.256.914 512.176 1.769.090
LABA PERIODE BERJALAN
3.960.854
3.529.728
Pendapatan komprehensif lain
-
-
3.960.854
3.529.728
3.153.264 807.590
2.320.334 1.209.394
3.960.854
3.529.728
3.153.264 807.590
2.320.334 1.209.394
3.960.854
3.529.728
3,30
2,94
LABA BRUTO PENDAPATAN LAINNYA Selisih kurs Bunga Keuntungan penjualan aset tetap - bersih
BEBAN Pemasaran Umum dan administrasi Bunga Lainnya Amortisasi goodwill - bersih
16
LABA SEBELUM PAJAK
#
BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
21
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
29
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
29
LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
30
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
###
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011 Rp '000
Modal disetor dan ditempatkan
Saldo per 1 Januari 2011
60.000.000
Tambahan modal disetor
38.013.055
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(686.198)
19.788.715
Selisih transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
Kepentingan Non Pengendali
Saldo laba Jumlah ekuitas
-
0
62.494.200 0
0
0
3.153.264
3.153.264
73.096.921
65.647.464
182.763.036
Dividen Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret 2011
60.000.000
38.013.055
(686.198)
19.788.715
-
179.609.772
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012 Rp '000
Modal disetor dan ditempatkan Saldo per 1 Januari 2012 Deviden Tunai
60.000.000
Tambahan modal disetor 38.013.055
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 933.787
19.418.631
Selisih transaksi atas penambahan modal anak perusahaan (686.198)
Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret 2012
60.000.000
38.013.055
933.787
19.418.631
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
4
(686.198)
Kepentingan Non Pengendali
Saldo laba Jumlah ekuitas
73.889.842
48.054.857 (1.284.000)
239.623.974 (1.284.000)
807.590
3.153.264
3.960.854
74.697.432
49.924.121
242.300.828
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011
2012 (tiga bulan) Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan badan
549.187.341 (540.162.746) 9.024.594 (5.986.309) (3.419.544)
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(381.259)
2011 (tiga bulan) Rp '000 417.977.783 (403.534.995) 14.442.788 (5.868.023) (861.067)
7.713.698
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan (pembayaran) piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penurunan deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Pembayaran uang muka - aset lain-lain Penerimaan bunga Perolehan aset tetap
6.917.180 (3.347.834) (23.594.372) 267.675 (888.235)
3.352.066 (1.970.438) (7.868.469) 148.538 (2.767.262)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(20.645.586)
(9.105.565)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (pembayaran) pihak yang Penerimaan e e aa (pe baya a ) hutang uta g kepada epada p a ya g mempunyai hubungan istimewa Penerimaan hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang pembelian aktiva tetap
(3.298.969) 10.000.000 (40.791.103) (6.558.481)
1.102 8.510.696 (5.743.852) (5.167.250)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(40.648.553)
(2.399.304)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(61.675.398)
(3.791.171)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
114.724.001
67.314.352
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
53.048.603
63.523.181
18.810.000 4.500.000
6.774.193 541.781
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas : Perolehan aset tetap melalui : Hutang pembelian aset tetap Hutang bank Reklasifikasi Uang Muka - Aset Lain-lain
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
5
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
1.
Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Panorama Sentrawisata Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 71 tanggal 22 Juli 1995 dari Sugiri Kadarisman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C213.272.HT.01.01.Th.95 tanggal 19 Oktober 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 17 Juli 2001, Tambahan No. 4630. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 9 tanggal 7 Januari 2008 dari Tse Min Suhardi, S.H., notaris pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perubahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 150 per saham menjadi sebesar Rp 50 per saham. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-02505.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Januari 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8151. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang Jasa konsultan pariwisata, meliputi penyampaian pandangan, saran, penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen dan penelitian di bidang kepariwisataan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1998. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat. Perusahaan memperoleh izin untuk memberikan Jasa konsultasi Pariwisata berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 25/JP/1/1.758.37 tanggal 30 Mei 2001.Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panorama Leisure. Sesuai dengan Akta No.116 Tanggal 25 Januari 2011, PT. Tirta Putra Wisata (TPW) telah berubah namanya menjadi PT. Panorama Tours Indonesia (PTI). Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No AHU.06886.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 10 Pebruari 2011 b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 5 September 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S2182/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000 ribu saham perusahaan seharga Rp 500 per saham. Pada tanggal 18 September 2001,seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) . Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.200.000 ribu saham telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
6
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
1.
Umum (lanjutan) c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan memiliki bagian kepemilikan pada anak perusahaan berikut: Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentasi Kepemilikan 31 Mar 31 Des 2012 2011
Tahun Komersial
Jumlah Aset 31 Mar 2012 31 Des 2011 (Rp.’000) (Rp.’000)
PT Dwi Ratna Pertiwi (DRP)
Jakarta
Biro Perjalanan Wisata
60.42%
60,46%
1981
13.420.560
12.459.089
PT Panorama Prima Kencana Transport (PPKT)
Bali
Jasa Transportasi
66,23%
66,23%
1996
14.373.141
14.930.888
PT Citra Wahana Tirta Indonesia (CWTI)
Jakarta
Biro Perjalanan Wisata
49,50%
49,50%
1999
73.322.910
58.053.846
PT Panorama Tours Indonesia (PTI)
Jakarta
Biro Perjalanan Wisata
99,00%
99,00%
1999
283.673.530
280.885.204
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (DTN)
Jakarta
Biro Perjalanan Wisata
62,94%
62,94%
2000
202.247.819
245.924.527
PT Panorama Convex Indah (PCI)
Jakarta
Jasa Konvensi
99,00%
99,00%
2000
17.736.260
11.086.483
PT Panorama Transportasi Tbk (PTRANS)
Jakarta
Jasa Transportasi
66,90%
66,90%
2001
311.985.686
262.754.334
PT Chan Brothers Travel Indonesia (CBTI)
Jakarta
Biro Perjalanan Wisata
49,50%
49,50%
2002
17.604.756
14.015.108
PT Destinasi Garuda Wisata (DGW)
Jogjakarta
Biro Perjalanan Wisata
32,10%
32,10%
2002
6.51.632
7.476.724
PT Kencana Transport (KT)
Jogjakarta
Jasa Transportasi
34.12%
34,12%
2002
18.349.041
14.526.364
PT Rhadana Primakencana Transindo (RPKT)
Bali
Jasa Transportasi
33.12%
33,12%
2005
263.337
259.410
PT Sejahtera AO Kencana Sakti (SAOKS)
Jogjakarta
Jasa Transportasi
17.06%
17,06%
2005
1.004.369
918.803
PT Duta Chandra Kencana (DCK)
Jakarta
Perdagangan Umum
62,94%
62,94%
2007
50.205.970
50.955.414
PT Panorama Mitra Sarana (PMS)
Jakarta
Jasa Transportasi
46.83%
46,83%
2007
13.973.359
9.869.589
PT Smart Travelindo Perkasa (STP)
Jakarta
Biro Perjalanan Wisata
49.50%
49,50%
2007
11.437.127-
11.437.127
PT Daytrans
Jakarta
Jasa Transportasi
66.89%
66,89%
2007
47.764.388
51.561.756
PT Andalan Sekawan Transcab (AST)
Jakarta
Jasa Transportasi
46,83%
46,83%
Pra Operasi
1.200.000
1.200.640
PT Canary Transport CT)
Jakarta
66,77
-
Pra Operasi
2.509.912
2.509.912
Jasa Transportasi
7
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
1.
Umum (lanjutan) c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Laporan keuangan CBTI, CWTI dan STP dikonsolidasikan ke PTI karena PTI memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan dan bertanggung jawab atas manajemen dan operasional masing-masing anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan DGW dan DCK dikonsolidasikan karena DTN memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan RPT dan SAOKS dikonsolidasikan karena PPT dan KT masingmasing memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan PMS dan ATS dikonsolidasikan karena PTRANS memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan tersebut. Penawaran Saham PTRANS dan DTN kepada Masyarakat Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 22 dan 23 tanggal 9 Maret 2007 dari Singgih Susilo, S.H., notaris di Jakarta, Para pemegang saham PTRANS, anak perusahaan, memutuskan antara lain pemberian persetujuan kepada PTRANS untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan cara mengeluarkan saham baru dan menawarkannya kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana dan mencatatkan semua saham PTRANS termasuk saham baru yang dikeluarkan itu di Bursa Efek Indonesia serta perubahan status PTRANS dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Pada tanggal 22 Mei 2007, PTRANS memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dengan Surat No. S.2406/BL/2007 untuk melakukan penawaran kepada masyarakat atas sejumlah 128.000 ribu saham seharga Rp. 245 per saham dengan 25.600 ribu waran pada harga pelaksanaan sebesar Rp. 300 per saham. Pemegang satu waran dapat menggunakan hak untuk membeli satu saham dalam periode lima tahun sampai dengan 30 Mei 2012. Jika konversi Waran tidak dilaksanakan oleh pemegang waran,maka waran menjadi kadaluarsa dan tidak mempunyai nilai. Pada tanggal 31 Mei 2007, seluruh saham PTRANS telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 136 tanggal 24 Oktober 2007 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham DTN memutuskan antara lain memberikan persetujuan kepada DTN untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan cara melakukan Penawaran umum perdana saham atau emisi saham kepada masyarakat (Go Public) dan; melakukan perubahan seluruh Anggaran Dasar DTN dalam rangka perubahan status DTN dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Akta tersebut di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C0175.HT.01.04.TH2007 tanggal 31 Oktober 2007.
8
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
1.
Umum (lanjutan) Pada tanggal 25 Juni 2008, DTN memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam dan LK dengan surat No. S4091/B2/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas sejumlah 215.000 ribu saham seharga Rp. 200 per saham dan telah dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2008. Akuisisi DTS Berdasrkan Akta Perubahan No. 18 tanggal 8 Oktober 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, PTRANS, anaka perusahaan membeli 99,90% kepemilikan atau sebanyak 5.994 ;e,bar saham PT Artha Prima Perkasa Lintas Era ( APPLE) da4ri pihak ketiga. Berdasarkan Akta No.5 tanggal 2 November 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H.,S.E., M.H., notaris di Jakarta, modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor APPLE ditingkatkan dengan peningkatan modal diambil bagian oleh para pemegans saham sehinga tidak mengubah persentasi kepemilikan PTRANS atas APPLE. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan nama anak perusahaan APPLE menjadi PT Day Trans (DTS). Penyertaan CT Pada tahun 2011, berdasarkan Akta Pendirian PT Canary Transport No. 67 tanggal 4 Agustus 2011 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H.,S.E., M.H., notaris di Jakarta, PTRANS melakukan penyertaan sebesar 99,80% kepemilikan atau sebanyak 2.495 lembar saham PT Canary Transport.
9
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
1. Umum (lanjutan) d. Karyawan, Direktur dan Komisaris Pada tanggal 15 Juni 2011, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Akta No. 112 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut : Komisaris Utama : Adhi Tirtawisata Komisaris Independen : Royke Djakarya Komisaris : Satrijanto Tirtawisata Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: Budijanto Tirtawisata : Dharmayanto Tirtawisata : Rocky Wisuda Praputranto : Royanto Handaya : Daniel Martinus
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari 2 Orang anggota,dimana Royke Djakarya yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 2.500 karyawan untuk tahun 2012 dan 2.200 karyawan untuk tahun 2011. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada : 2012 2011 Dewan Direksi Rp.125.000.000 Rp.115.000.000 Dewan Komisaris Rp. 42.500.000 Rp. 37.500.000 Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT. Panorama Sentrawisata Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 30 Maret 2012 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut. 2.
Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
10
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterapkan terhadap neraca konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. c. Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dimana Perusahaan memiliki 50% atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan atau dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Induk Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri selama suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
11
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Prinsip Konsolidasi Akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga diperhitungkan dengan menggunakan metode pembelian sesuai dengan PSAK 22 “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Selisih lebih harga perolehan dari nilai wajar kepemilikan perusahaan yang teridentifikasi atas aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode 5 tahun. Aset dan kewajiban yang diperoleh harus dibukukan secara terpisah pada tanggal akuisisi jika besar kemungkinan bahwa segala manfaat terkair pada masa depan akan mengalir ke atau dari perusahaan pengakuisisi, dan tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya. Akuisisi anak perusahaan dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan kewajiban yang ditransfer dicatat pada nilai bukunya seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Dalam penerapan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan pada periode terjadinya transaksi restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan konsolidasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi, (2) pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” baru.
12
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) c. Prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha(lanjutan) Prinsip Konsolidasi (lanjutan) Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri selama suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Akuntansi Penggabungan Usaha Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemengan saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus telebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
13
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah: (1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); (2) Perusahaan asosiasi; (3) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan perusahaan jika : - memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas perusahaan - memiliki pengaruh signifikan atas perusahaan - merupakan personil manajemen kunci perusahaan atau induk perusahaan (4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. (5) Perusahaan yang merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama. Pihak-pihak berikut yang tidak berelasi adalah: (1) Perusahaan yang hanya karena memiliki direktur atau karyawan kunci yang sama atau karena karyawan kunci dari perusahaan mempunyai pengaruh pada perusahaan lain. (2) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa perusahaan mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, sematamata karena ketergantungan enonomis yang diakibatkan oleh keadaan f. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
14
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan) h. Instrumen Keuangan Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasi jika, dan hanya jika. Perushaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan atau yang diterima. Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk intrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui pelaporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika dan hanya jika Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum unutk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut, dan berniat untuk meneylesaikan secara neto atau untuk merealisasikan ast dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.
15
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan) i. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk penyesuaian nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Besarnya penyisihan persediaan usang diakui berdasarkan telaah manajemen terhadap kondisi masing-masing kategori persediaan pada akhir tahun. j. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. Properti Investasi Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari – hari properti investasi. Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikelurakan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasanan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukan dengan berakhrinya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhrinya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
16
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) l. Aset Tetap Pemilikan Langsung Aktiva tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Semua aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut: Tahun 20 2-8 4-8
Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kenerja normalnya, maka bebanbeban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehaan aset tetap . Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya sinspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannnya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat economis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannnya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
17
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) l. Aset Tetap (lanjutan) Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan pada saat selesai dan siap digunakan. m. Aset Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build,Operate Transfer / BOT)
and
Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu 20 tahun. n. Sewa Perusahaan / anak perusahaan sebagai lessor. Sewa dimana perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset dikalsifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Perusahaan / anak perusahaan sebagai Lessee. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. o. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. p. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aktiva. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak terjadi lagi. Penurunan (pemulihan) nilai aktiva diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
18
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). r. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun konsolidasi berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. s. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.5 tanggal 23 Maret 2003, efektif sejak 1 Mei 2003 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
19
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
2.
Kebijakan Akuntansi (lanjutan) s. Pajak Penghasilan (lanjutan) Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terUtang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan. t. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode bersangkutan. u. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan kompenen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan pada kompenen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
20
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
3.
Kas dan Setara Kas 31 Maret 2012 Rp '000
31 Desember 2011 Rp'000
Kas Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapore Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta)
1.852.865
1.760.597
14.516.957 4.879.123 369.529 892.454
9.814.004 946.287 1.189.118 377.348
Jumlah Kas
22.510.928
14.087.354
2.151.448 5.473.962 (1.321.600) 159.017 177.167 3.486.772 44.455 35.043 59.101 400.692
19.188.226 9.203.670 351.395 301.852 1.005.221 397.944 331.449 170.783 614.440
10.666.057
31.564.980
1.619.974 671.427 1.137.108 38.268 769.288 409.753 912.188 787.769 43.514 39.328 27.779
2.499.321 15.492.480 3.190.883 1.070.150 1.788.805 2.584.331 1.510.838 597.319 293.352 267.507 362.538
PT Bank Central Asia Tbk ANZ Bank
589.893 1.487.005
3.027.075 1.432.104
Euro PT Bank Central Asia Tbk ANZ Bank
4.673.278 90.216
3.168.139 109.318
Dolar Singapura PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk OCBC NISP HSBC Bank
85.631 42.513 79.439 30.417
2.064.399 74.564 72.829 897
Dolar Hongkong PT Bank OCBC NISP Tbk
11.541
4.033
46.723.316
85.263.216
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Tbk PT Bank Internasional Indonesia Citiibank PT Bank Danamon Tbk PT Bank Windu Kentjana Tbk PT Bank Permata Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta) Jumlah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Citibank DBS Bank PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Central Asia Tbk ANZ Bank PT Bank Danamon Tbk HSBC Bank PT Bank Mandiri Tbk Bank of Tokyo PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta) Aud
Jumlah Kas dan Bank
21
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
3.
Kas dan Setara Kas (lanjutan) 31 Maret 2012 Rp'000 Deposito Berjangka Rupiah HSBC Bank PT Bank Danamon Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Intimewa Yogyakarta
3.765.000 5.000
1.158.050 598.632 21.697.597 5.000
-
3.045.932 1.414.901
2.555.288
1.540.673
6.325.288
29.460.785
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dolar Australia PT ANZ Panin Bank Jumlah
4.
31 Desember 2011 Rp'000
Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek Perusahaan dan anak perusahaan terdiri atas : 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Central Asia Tbk DBS Bank HSBC Danamon Mandiri
1.912.816 1.681.588
1.465.020 -
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk DBS Bank PT Bank Mandiri Tbk
1.432.377 -
213.926
5.026.780
1.678.946
Jumlah
Deposito berjangka dengan tingkat bunga per tahun sebesar 5,52 % per tahun untuk deposito dalam mata uang rupiah dan 0,25% per tahun untuk deposito dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tahun 2011 dan tahun 2010. Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi.
22
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
5.
Piutang Usaha 31 Maret 2012 Rp'000 a. Berdasarkan pelanggan Pihak yang berelasi PT Asian Trail Indonesia PT Oasis Rhadana Hotel PT Graha Tirta Lestari PT Panorama Hotel Development Lain-lain (kurang dari Rp 200 juta)
31 Desember 2011 Rp'000
601.411 616.500 389.000 204.000 33.848
529.532 661.500 390.083 229.500 129.202
1.844.759
1.939.817
87.403.696 96.342.459
127.620.488 29.700.888
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
183.746.155 (26.059.923)
157.321.376 (2.514.551)
Jumlah - besih pihak ketiga
157.686.232
154.806.825
159.530.991
156.746.642
Jumlah Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
Jumlah - bersih berdasarkan pelanggan b. Berdasarkan Umur Pihak berelasi Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
-
Jumlah Pihak ketiga Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
237.848 389.000 1.217.911 -
50.934 1.020.844 516.946 351.093
1.844.759
1.939.817
(0)
94.078.031 58.468.026 17.639.631 9.609.924 3.950.542
97.046.184 35.343.073 15.061.284 9.181.376 2.629.276
Jumlah
183.746.155
159.261.193
Penyisihan piutang ragu-ragu
(26.059.923)
Jumlah - besih berdasarkan umur
159.530.991
156.746.642
64.767.626 104.247.728 493.332 13.664.056 2.418.172
68.060.268 82.722.220 663.052 5.825.702 1.989.951
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
185.590.914 (26.059.923)
159.261.193 (2.514.551)
Jumlah - bersih berdasarkan mata uang
159.530.991
156.746.642
c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapore Euro Mata Uang Asing Lainnya
23
(2.514.551)
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
5.
Piutang Usaha (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas Utang bank jangka pendek dan Utang bank jangka panjang. Piutang usaha dari pihak yang berelasi diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
6.
Piutang lain-lain Pada tahun 2012 dan 2011 merupakan piutang karyawan dan piutang atas pengembalian tiket. Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan. Piutang atas pengembalian tiket merupakan tagihan kepada pihak airlines sehubungan dengan adanya pembatalan pemesanan tiket oleh pihak pelanggan.
7.
Persediaan Akun ini merupakan persediaan suku cadang kendaraan dan barang promosi. Tidak terdapat resiko kerugian penurunan nilai persediaan.
8.
Pajak Dibayar Dimuka Merupakan Pajak Pertambahan Nilai Masukan dan merupakan Pajak Pertambahan Nilai Masukan Barang Mewah yang timbul dari pembelian import armada kendaraan bermotor.
24
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
9.
Uang Muka Uang muka merupakan pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah dengan perincian sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Pihak yang berelasi Investasi hotel Perjalanan Wisata Promosi
4.303.595 -
4.166.776 469.127 308.818
Jumlah
4.303.595
4.944.721
Pihak ketiga Hotel Maskapai penerbangan Promosi Perijinan Jasa Konvensi Tours Lain-lain
13.997.967 12.767.830 4.944.107 4.817.938 18.966.294 4.291.016
26.628.368 7.881.585 802.502 2.042.862 1.846.766 1.284.462
Jumlah
59.785.152
40.486.545
Transaksi dengan pihak yang berelasi dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. 10. Uang Jaminan Akun ini merupakan uang jaminan yang ditempatkan kepada rekanan hotel, pihak yang berelasi dan pihak ketiga, sebagai jaminan atas ketersediaan kamar hotel sepanjang tahun. Penempatan uang jaminan ini berjangka waktu 3 bulan sampai 12 bulan yang setelah akhir periode jaminan dapat dikembalikan. Penempatan uang jaminan dilakukan sebagai suatu persyaratan oleh pihak hotel sehubungan dengan makin meningkatnya volume transaksi dengan pihak hotel.
25
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
11. Biaya Dibayar Dimuka 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Asuransi Sewa tanah bangunan Perijinan Iklan dan Promosi Lain-lain (kurang dari Rp 200 juta)
2.697.960 5.278.967 726.087 78.552 6.071
3.013.607 4.600.548 799.069 42.226 568.651
Jumlah
8.787.637
9.024.101
Dikurangi biaya dibayar dimuka jangka pendek
6.038.805
6.275.269
Biaya dibayar dimuka jangka panjang
2.748.832
2.748.832
Asuransi dibayar dimuka merupakan asuransi untuk kendaraan bermotor, gedung dan perabot peralatan kantor dengan jangka waktu 1 tahun. Sewa tanah bangunan dibayar dimuka merupakan sewa tanah di Bali (Aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih) dan di Jakarta yang memiliki jangka waktu sampai tahun 2026 dan sewa tanah pool armada transportasi serta sewa kantor-kantor cabang di berbagai kota di Indonesia. 12 . Piutang dari dan Utang kepada Pihak yang berelasi 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Piutang Direksi perusahaan dan anak perusahaan PT Graha Tirta Lestari PT Panorama Tirta Investama Panorama Malaysia PT Raja Kamar Indonesia Lain - lain (kurang dari Rp 200 juta)
483.674 536.722 356.011 776.248 747.541 1.720.850
1.695.952 1.536.722 3.763.666 776.248 3.327.554 438.083
Jumlah
4.621.046
11.538.225
26
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
12 .Piutang dari dan Utang kepada Pihak yang berelasi (lanjutan) Piutang dari Direksi Perusahaan dan anak perusahaan merupakan piutang karyawan yang diberikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang dilunasi melalui pemotongan gaji. Piutang dan Utang kepada pihak yang berelasi lainnya di atas, kecuali piutang dari Direksi Perusahaan dan Anak perusahaan, terutama timbul dari beban-beban Perusahaan dan anak 13. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Pada tahun 2002, PTI, anak perusahaan, membeli 90 saham (45% dari jumlah saham beredar) PT. Dunia Wisatama Nuansa Bahari atau DWNB. Investasi pada DWNB bersaldo Nihil pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2008 karena akumulasi bagian rugi bersih DWNB telah melebihi niliai Investasi PTI.. Pada tahun 2007, PTI, anak perusahaan , melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 500 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 500.000 ribu pada PT Raja Kamar Indonesia,berdasarkan akta Pendirian PT Raja Kamar Indonesia No. 111 tanggal 25 Januari 2007 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut, PTI memperoleh hak kepemilikan sebesar 25%. Pada tahun 2008, PTI,anak perusahaan,melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 625 lembar saham dengan nominal sebesar Rp 625.000 ribu pada PT Smartravelindo Perkasa(STP), berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Smartravelindo Perkasa No. 24 tanggal 17 Maret 2008 dari Ukon Kusumajaya,S.H., Sp.N., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut,PTI memperoleh hak kepemilikan sebesar 50%. Pada Tahun 2010 laporan keuangan STP telah dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan PTI, anak perusahaan. 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
PT Raja Kamar Internasional
1.146.599
1.146.594
Jumlah
1.146.599
1.146.594
27
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih, dan Properti Investasi
Biaya Perolehan Aset Tetap Tanah Bangunan dan Prararana Perabotan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Bangunan dalam Penyelesaian
1 Januari 2012 Rp ’000 14.585.019 95.845.044 40.201.110 364.352.056
Pengurangan / Reklasifikasi Rp ’000
Penambahan Rp ’000 1.126.795 9.730 282.502 35.287.137
31 Maret 2012 Rp ’000
4.326.092 -
15.711.814 100.180.866 40.483.612 399.639.193
477.507
-
-
477.507
515.460.736
36.706.164
4.326.092
556.492.992
30.766.748
-
(4.326.092)
26.440.656
480.000 1.399.407
-
-
480.000 1.399.407
1.879.407
-
-
1.879.407
Jumlah Biaya Perolehan
548.106.891
36.706.164
-
584.813.055
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Bangunan dan Prararana Perabotan Perlengkapan
31.401.288 27.543.784
3.547.318 1.773.659
34.948.606 29.317.443
Jumlah Aset Tetap Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT Properti Investasi Tanah Bangunan Jumlah Properti Investasi
Kendaraan Bermotor
126.711.242
6.462.493
136.173.734
Jumlah Aset Tetap
185.656.314
11.783.470
200.439.783
15.776.018
387.807
16.163.825
820.885
-
820.885
820.885
-
820.885
202.253.217
12.171.277
217.424.494
Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT Properti Investasi Bangunan Jumlah Properti Investasi Jumlah Akumulasi Nilai Buku Aset Tetap Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT Properti Investasi Jumlah Nilai Buku
329.804.422
356.053.208
14.990.730 1.058.522
10.276.831 1.058.522
345.853.674
367.388.561
28
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih, dan Properti Investasi (lanjutan)
Biaya Perolehan Aset Tetap Tanah Bangunan dan Prararana Perabotan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Bangunan dalam Penyelesaian
1 Januari 2011 Rp ’000
Pengurangan / Reklasifikasi Rp ’000
Penambahan Rp ’000
15.761.106 71.658.270 28.200.733 336.256.826
24.186.774 12.093.386 35.256.826
31 Des 2011 Rp ’000
(1.176.087) (93.009) (7.707.422)
14.585.019 95.845.044 40.201.110 364.352.056
-
477.507
-
477.507
451.876.935
72.560.319
(8.976.518)
515.460.736
30.026.396
740.352
-
30.766.748
480.000 1.399.407
-
-
480.000 1.399.407
1.879.407
-
-
1.879.407
Jumlah Biaya Perolehan
483.782.738
73.300.671
(8.976.518)
548.106.891
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Bangunan dan Prararana Perabotan Perlengkapan Kendaraan Bermotor
17.393.508 20.518.757 110.284.874
14.189.271 7.094.635 21.283.906
(181.491) (69.608) (4.857.538)
31.401.288 27.543.784 126.711.242
148.197.139
42.567.812
(5.108.637)
185.656.314
14.251.756
1.524.262
-
15.776.018
Jumlah Aset Tetap Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT Properti Investasi Tanah Bangunan Jumlah Properti Investasi
Jumlah Aset Tetap Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT Properti Investasi Bangunan Jumlah Properti Investasi Jumlah Akumulasi Nilai Buku Aset Tetap Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT Properti Investasi Jumlah Nilai Buku
750.916
69.969
-
820.885
750.916
69.969
-
820.885
163.199.811
44.162.043
(5.108.637)
202.253.217
303.679.796
329.804.422
15.774.640 1.128.491
14.990.730 1.058.522
320.582.927
345.853.675
29
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih Dan Properti Investasi (lanjutan) Perusahaan PTI, DTN dan DCK, anak perusahaan, memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta, Lombok dan Bali dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan. Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah termasuk: • 3 bidang tanah (SHGB No. 1222,1223 dab 1231) dikenal sebagai daerah Rawa Bokor, Tangerang, Milik PTRANS, anak perusahaan, yang digunakan sebagai tempat usaha. Tanah tersebut digunakan sebagai jamina atas Utang bank PTRANS dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. • 5 bidang tanah (SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN, serta SHGB No. 87,87 dan 89 atas nama Perusahaan) yang digunakan sebagai jaminan atas Utang bank PTI dan DTN dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. • 4 bidang tanah(SHGB No. 2784,2785 dan 2786 atas nama Perusahaan, serta SHGB No. 259 atas nama PTI yang digunakan sebagai jaminan atas Utang bank PTI dari PT. Bank Mandiri Tbk. • 1 bidang tanah (SHGB No. 3405 atas nama DCK) yang digunakan sebagai jaminan atas Utang bank DTN,DCK dan PTIdari PT. Bank Central Asia Tbk . Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana di atas tanah sewa yang merupakan bangunan dan prasarana kantor serta pool kendaraan operasional milik DTN dan PTRANS, anak perusahaan. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak. Nilai wajar property investasi adalah sebesar Rp 2.259.000 ribu ditentukan berdasarkan laporan penilai independen. Aset tetap, aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih, serta property investasi telah diasuransikan dengan nilai yang mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian. Manajeman berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan siginfikan atas nilai wajar aset, tetap, aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih, serta properti investasi sejak tanggal penilaian terakhir sampai dengan tanggal 30 September 2011.
30
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih Dan Properti Investasi (lanjutan) Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana di atas tanah sewa yang merupakan bangunan dan prasarana kantor serta pool kendaraan operasional milik DTN dan PTRANS, anak perusahaan. Bangunan dan prasarana kantor milik DTN didirikan di atas tanah yang disewa di kelurahan Sesetan, kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan 2020. Bangunan dan prasarana pool kendaraan operasional dan kantor milik PTRANS didirikan di atas tanah yang disewa di Rawa Bokor, Tangerang dengan jangka waktu 9 tahun sejak tahun 2002 sampai dengan 2011. Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak. Bangunan dalam penyelesaian terutama merupakan akumulasi biaya konstruksi bangunan yang sedang dibangun oleh DCK,anak perusahaan.Konstruksi bangunan telah selesai pada bulan Juni 2007. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh aktiva tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Central Asia, PT. Astra Internasional,PT Asuransi Astra Sedaya Finance, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi AIU Indonesia,PT.Asuransi Astra Buana, PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Buana Independent,PT Asuransi Central Asia,PT Asuransi Himalaya Pelindung,PT Asuransi Indo Trisaka , PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Jaya Indonesia, PT. Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Multi Artha Guna,PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Umum Bumiputera 1967 dan PT. Asuransi Umum Mega Insurance . Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aktiva tetap.
31
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
16. Goodwill Goodwill positif timbul akibat perolehan saham AST dan DTS, anak perusahaan sedangkan goodwill negative timbul akibat perolehan saham PTI, anak perusahaan. 17. Aset lain-lain
Uang muka pembelian aset tetap Uang muka renovasi Biaya lisensi yang ditangguhkan - neto Ijin usaha - neto Lainnya Jumlah
31 Maret 2012 Rp'000 53.196.737 14.350.786 1.323.529 159.225 2.535.396
31 Desember 2011 Rp'000 34.042.560 487.885 1.323.529 159.225 7.332.063
71.565.673
43.345.262
Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dibayarkan kepada kontraktor, seluruhnya pihak ketiga untuk pembangunan kantor dan pool armada. 18. Utang Bank Jangka Pendek 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga T bk PT Bank Windu Kencana T bk Citibank N.A PT Bank Mandiri T bk PT Bank International Indonesia T bk PT Bank Victoria T bk
11.511.964 146.629 14.987.987
58.427.921 14.012.208 10.783.844 11.272.177 15.660.913 9.267.268 3.624.698
Jumlah
82.257.927
123.049.029
30.753.804 14.029.138 10.828.404
32
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
18. Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA Pinjaman diterima oleh DTN Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 05 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp. 10.000.000 ribu. Fasilitas berjangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 05 Maret 2009, dan telah beberapa kali mengalami perpanjanngan, terakhir sampai dengan tanggal 05 Maret 2011. Berdasarkan Surat Pemberian Kredit No. : 1704/SOK/WXII/2011 tanggal 24 Mei 2011, Pinjaman Rekening Koran (PRK) mengalami kenaikan plafond dari Rp. 10.000.000 ribu menjadi Rp. 20.000.000 ribu dan fasilitas pinjaman diperpanjang sampai dengan 05 Maret 2012 serta memperoleh tambahan fasilitas baru berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK-USD) sebesar USD 500 ribu untuk jangka waktu sampai dengan 05 Maret 2012. Seluruh fasilitas pinjaman telah dierpanjang kembali sampai dengan tanggal 05 Juni 2012 Pinjaman ini dijamin dengan Tanah dan Bangunan (SHGB 3405) dan jaminan Piutang Dagang sebesar Rp. 20.000.000 ribu. Jaminan paripasu dengan fasilitas pinjaman Kredit Investasi atas nama DCK Pinjaman diterima oleh PTI Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.12 tanggal 05 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaries di Jakarta, PTI memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp. 25.000.000 ribu dan USD 2.000.000 serta Bank Garansi sebesar Rp. 10.000.000 ribu yang diambil dari fasilitas PRK, yang kemudian ditingkatkan menjadi Rp. 15.000.000 ribu. Fasilitas berjangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 05 Maret 2009, dan telah beberapa kali mengalami perpanjangan, terakhir sampai dengan tanggal 05 Oktober 2011. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 588 tanggal 26 Juli 2010 dari Sri Buena Brahmana, S.H, M.Kn, noatris di Jakarta, Bank Garansi sebesar Rp. 15.000.000 ribu yang merupakan sublimit fasilitas PRK dicabut dan digantikan dengan fasilitas baru yang didapat yaitu Bank Garansi I sebesar USD 5.000.000 dan Bank Garansi II sebesar Rp. 17.000.000 ribu. Pinjaman dijamin dengan Piutang Usaha sebesar Rp. 50.000.000 ribu Seluruh Fasilitas pinjaman telah diperpanjang sampai dengan tanggal 05 September 2012.
33
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
18. Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pinjaman diterima oleh PTRANS PTRANS memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga, pada bulan November 2006, berupa fasilitas pinjaman rekening koran (PRK), PTX-OD dan PTX masing-masing sebesar Rp 2.500.000 ribu, Rp 5.000.000 ribu dan Rp 3.550.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas PRK dan PTX-OD digunakan untuk mengambil-alih pinjaman PTRANS dari PT Bank Permata Tbk dan untuk keperluan modal kerja usaha. Fasilitas PTX digunakan untuk mengambil-alih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada PTRANS, PPT dan KT. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 22 November 2007. PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Pinjaman diterima oleh PTRANS (lanjutan) Fasilitas pinjaman telah beberapa kali mengali perpanjangan, terakhir sampai dengan tanggal 22 November 2012. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: • 2 bidang tanah kosong (SHGB No. 1222 dan 1223) di Tangerang • 99 unit kendaraan operasional yang dimiliki oleh PTRANS, PPT dan KT PT. Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) Pinjaman diterima oleh PTRANS Pada tanggal 23 Juni 2008, PTRANS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta No.121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 23 Juni 2009. Fasilitas beberapa kali mengalami perpanjangan, dan yang terakhir diperpanjang sampai dengan 25 Juni 2012. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Pada tanggal 24 September 2008 berdasarkan Akta No. 123 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, PTRANS mendapat tambahan fasilitas demand loan sebesar Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas tambahan ini berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 24 September 2009. Fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 15 Oktober 2012
34
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
18. Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) Seluruh fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 13 January 2012. Pinjaman diterima oleh PMS PMS, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp1.000.000 ribu dan Rp 3.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 81 tanggal 21 Maret 2007 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 21 Maret 2008. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Berdasarkan surat No. 022/BWKI/OL/IV08 tanggal 16 April 2008, Bank Windu memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 21 Maret 2009. Seluruh fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 21 Maret 2012 Seluruh fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 13 January 2012.
35
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
18. Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank Windu Kentjana International Tbk (lanjutan) Pinjaman diterima oleh PPT PPT, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 123 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 23 Juni 2009. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai Berdasarkan surat No. 022/BWKI/OL/IV08 tanggal 16 April 2008, Bank Windu memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 21 Maret 2009. Seluruh fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 25 Juni 2012. Seluruh fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 13 January 2012 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pinjaman diterima oleh PTI Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 3 Juli 2007 dari Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, PTI memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 10.000.000 ribu dan berjangka waktu satu tahun. Fasilitas ini telah beberapa kali mengalami perubahan dengan perubahan terakhir jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Juli 2012 dan plafond kredit diturunkan menjadi Rp. 9.300.000 ribu. Pada tanggal 11 Mei 2010, PTI mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman KMK-2 sebesar Rp. 10.000.000 ribu untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 11 Mei 2011 Fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Juli 2012 Seluruh Fasilitas kredit dijamin dengan • jaminan fidusia atas piutang dan persediaan (uang muka) sebesar Rp 15.000.345 ribu • 03 bidang tanah, yaitu SHGB No.2784, 2785, dan 2786 atas nama Perusahaan. • Jaminan dari Perusahaan (Corporate Guarantee) • 1 bidang tanah SHGB No. 259/Merdeka dan bangunan diatasnya atas nama PTI.
36
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
18. Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Pinjaman diterima oleh PTI Berdasarkan Akta No. 88 dan 89 tanggal 17 Maret 2006 serta Akta No. 98 tanggal 25 September 2006, semuanya dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, PTI, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BII berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp 1.000.000 ribu, Pinjaman Promes Berulang 1 (PPB1) sebesar USD 680 ribu dan Pinjaman Promes Berulang 2 (PPB2) sebesar USD 750 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan dengan jangka waktu sampai dengan 17 Maret 2007 dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 17 Maret 2013. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No339/PK/SCBC-Thamrin/2007 tanggal15 Agustus 2007, fasilitas PPB1 ditingkatkan menjadi sebesar USD 750 ribu dengan sublimit fasilitas Bank Garansi sebesar USD 750 ribu yang digunakan untuk jaminan pengambilan tiket, voucher hotel dan lainnya Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN - tanah SHGB No. 87, 88 dan 89 atas nama Perusahaan - jaminan fidusia atas piutang (uang muka) dan persediaan (uang muka) sebesar Rp 35.000.000 ribu - jaminan fidusia atas bangunan DTN di atas tanah sewa SHM No. 4384 dan 3951 - jaminan Perusahaan (Corporate Gurantee) Seluruh jaminan di atas merupakan jaminan paripasu dengan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh DTN, anak perusahaan, dari BII Pinjaman diterima oleh DTN Berdasarkan Akta No.92 dan 93 tanggal 17 Maret 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, DTN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) dan pinjaman promes berulang (PPB) dari BII, masing-masing sebesar Rp 1.000.000 ribu dan Rp 5.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan sebagai tambahan modal kerja dan untuk melunasi pinjaman DTN kepada PT Bank Mega Tbk. Fasilitas diberikan untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 17 Maret 2007 dan telah diperpanjang beberapa kali terakhir sampai dengan 17 Maret 2013. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: • tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN • tanah SHGB No. 87, 88 and 89 atas nama Perusahaan. • jaminan fidusia atas persediaan dan piutang DTN. • jaminan fidusia atas bangunan DTN di atas tanah sewa SHM No. 4384 dan 3951 Seluruh jaminan di atas merupakan jaminan paripasu dengan jaminan atas fasilitas kredit yang diterima PTI, anak perusahaan, dari BII.
37
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
18. Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) PT Bank Victoria Internasional Tbk (Bank Victoria) Pinjaman diterima oleh PTRANS PTRANS anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening Koran (PRK) dan demand loan (DL) dari Bank Victoria, masing-masing sebesar Rp. 5.000.000 ribu dan Rp. 10.000.000 ribu berdasarkan Aka Perjanjian Kredit No. 05 dan 06 tanggal 09 Desember 2011 dari Hartanti Kuntoro, S.H. , notaries di Jakarta/ Fasilitas berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 9 Desember 2012. Pinjaman dijamin dengan 233 unit kendaraan yang dimiliki oleh Grup PTRANS Citibank N.A Pinjaman diterima oleh CWTI CWTI anak perusahaan PTI, pada tanggal 18 Juli 2011, memperoleh fasilitas pinjaman Omnibus 1 berdasarkan Offering Letter dari Citibank N.A sebesar USD 250 ribu. Pinjaman diberikan untuk tambahan Modal Kerja sebesar USD 150 ribu dan untuk Bank Garansi sebesar USD 100 ribu. Jangka waktu pinjaman adalah satu (1) tahun dan bisa diperpanjang kembali. Pinjaman dijamin dengan Deposito Berjangka atas nama CWTI sebesar USD 75 ribu dan jaminan Piutang Dagang sebesar USD 250 ribu. Pada tanggal 22 September 2011, CWTI memperoleh tambahan Fasilitas Omnibus 2 berdasarkan Offering Letter dari Citibank N.A sebesar USD 1.100 ribu. Pinjaman diberikan untuk tambahan Modal Kerja sebesar USD 1.000 ribu dan untuk Bank Garansi sebesar USD 100 ribu. Sehingga total fasilitas Omnibus (Overdraft) menajdi USD 1,250 ribu. Fasilitas berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 22 September 2012 dan dapat diperpanjang kembali. Fasilitas Pinjaman tersebut dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) dari Carlson Wagonlit Travel, pemegang saham. Pada tanggal 31 Desember 2011, CWTI memperoleh tambahan fasilitas A/P Financing sebesar USD 3,750 ribu dan fasilitas Bank Garansi sebesar USD 3,750 ribu berdasarkan Offering Letter tanggal 31 Desember 2011. Fasilitas pinjaman dijamin dengan Piutang Dagang perusahaan sebesar USD 2,500 ribu dan Standby Letter of Credit (SLBC) senilai USD 2,500 ribu. Bank DBS Indonesia Pinjaman diterima oleh PTI PTI, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Uncommited Revolving Kredit sebesar USD 1,500 ribu dan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp. 14.000.000 ribu dan USD 3.500 ribu, berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 17 November 2011, yang dibuat oleh Veronica Nataadmadja, S.H., notaries di Jakarta. Jangka waktu fasilitas berakhir samapi dengan 19 November 2012. seluruh fasilitas pinjaman dijamin dengan satu (1) unit T/B yang terletak di Desa Maricaya Baru, Makasar, Sulawesi Selatan (SHGB 20022/Maricaya Baru) dan jaminan Piutang Dagang (A/R) sebesar USD 6,725 ribu dan Rp. 16.100.000 ribu.
38
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
19. Utang Usaha 31 Maret 2012 Rp'000 a. Berdasarkan Pemasok Pihak yang berelasi PT Oasis Rhadana Hotel Perfect Tours Ltd EKA Moncare PT CWT PT Bali Dance Festival Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta)
31 Desember 2011 Rp'000
30.255 999.794 886.884 75.235
70.526 999.794 890.848 886.884 124.767 82.054
1.992.168
3.054.873
40.688.164 48.564.258
70.101.567 42.293.499
Jumlah
89.252.422
112.395.066
Jumlah
91.244.590
115.449.939
40.222.168
46.303.028
50.727.717 24.098 136.291 134.317
56.008.894 2.273.466 5.720.151 5.144.400
91.244.590
115.449.939
Kurang dari 30 hari 30 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
60.445.975 20.188.072 7.011.408 3.599.135
87.440.909 11.770.177 8.612.764 8.772.814
Jumlah
91.244.590
116.596.664
Jumlah Pihak Ketiga pemasok dalam negeri Pemasok dalam negeri Pemasok Luar negeri
b. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapore Euro Mata uang asing lainnya Jumlah
c. Berdasarkan Umur Utang
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian dari pemasok dalam negeri berkisar 30 sampai 60 hari. Transaksi dengan pihak yang berelasi dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
39
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
20. Utang Lain-lain 31 Maret 2012 Rp'000 Pengembalian tiket pesawat Utang titipan Uang muka dari pelanggan Lainnya Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
4.823.256 1.759.342 8.596.320
2.822.045 256.364 4.819 9.459.428
15.178.918
12.542.656
21. Utang Pajak 31 Maret 2012 Rp'000 Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Lainnya Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai Denda dan Bunga Pajak Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
3.541.046
3.476.861
1.924.909 410.012 807.172 5.369.252 346.221
1.840.355 805.215 996.337 1.847.263 339.836
12.398.611
9.305.867
Besarnya pajak yang terUtang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (selfassessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak terUtangnya pajak 22. Biaya Yang masih harus dibayar Merupakan biaya telekomunikasi, utilitas dan sewa kantor yang masih harus dibayar.
40
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
23. Pendapatan Diterima dimuka Pendapatan diterima dimuka merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan yang akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa perjalanan wisata diserahkan kepada pelanggan. 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Perjalanan Wisata Jasa Konvensi Jasa Transportasi
40.244.585 6.171.034 3.710.976
13.503.758 992.775 3.197.580
Jumlah
50.126.595
17.694.113
31 Maret 2012 Rp'000 114.061.340 17.613.444 3.146.271 44.888 35.000.000 5.097.667 4.334.900
31 Desember 2011 Rp'000 81.500.935 24.400.000 5.485.989 3.248.054 123.679 25.000.000
179.298.511
139.758.657
39.360.053
57.859.133
139.938.458
81.899.524
24. Utang Bank Jangka Panjang
PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Akita PT Bank Victoria Tbk PT Bank Mutiara PT Bank Panin Tbk Jumlah Dikurangi bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pinjaman diterima oleh PTRANS PTRANS, anak perusahaan, memperoleh 1 fasilitas pinjaman berjangka dari Bank Mandiri berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Berjangka No. RCO.JKO/281/PK-KI/2009 No. 11 tanggal 6 Oktober 2009 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 20.250.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun. Angsuran pinjaman ini dibayar selama lima (5) tahun dengan cara angsuran bulanan dan dengan fasilitas grace period dalam 6 (enam) bulan pertama. Pembayaran angsuran pertama dan terakhir masing-masing akan dilakukan pada tanggal 23 Mei 2010 dan 14 Oktober 2014. Jumlah angsuran pembayaran adalah 54 kali. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan.
41
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
24. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri (lanjutan) Pinjaman diterima oleh PTRANS (lanjutan) Berdasarkan Akta No. 146, tanggal 22 Desember 2009 dari Buntario Tigris Darmawa,S.H, S.E, M.H., notaris di Jakarta, PTRANS memperoleh fasilitas non cash loan (bank garansi) sebesar Rp. 5.000.000 ribu, berjangka waktu satu (1) tahun fan fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp. 3.420.000 ribu, berjangka waktu lima (5) tahun dan angsuran dibayar bulanan dengan grace period dalam tiga (3) bulan pertama. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 09 tanggal 08 Juni 2010 dari Adrian Djuani, SH, notaris di Jakarta, PTRANS memperoleh tambahan fasilitas KI Premium Cab sebesar Rp. 60.750.000 ribu berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran dengan grace period dalam enam (6) bulan pertama. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 21 tanggal 27 Juni 2011 dari Adrian Djuani, SH, notaris di Jakarta, PTRANS memperoleh tambahan fasilitas KI Premium Cab II sebesar sebesar Rp. 36.000.000 ribu berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran dengan grace period dalam enam (6) bulan pertama. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 23 tanggal 27 Juni 2011 dari Adrian Djuani, SH, notaris di Jakarta, PTRANS memperoleh tambahan fasilitas I sebesar sebesar Rp. 24.300.000 ribu berjangka waktu enam (6) tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran dengan grace period dalam enam (6) bulan pertama. Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Fasilitas Kredit No. : CBC.JKO/SPPK/T.2/0394/2011 tanggal 21 Desember 2011, PTRANS memperoleh fasilitas bank garansi bersifat Revolving sebesar Rp. 5.000.000 ribu, berjangka waktu lima (5) tahun dan fasilitas Kredit Investasi sebesar 8.100.000 ribu , berjangka waktu dua belas (12) bulan . Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. : CBC.JKO/SPPK/T.2/0106/2012 tanggal 20 Maret 2012, Fasilitas KI Premium Cab sebesar Rp. 60.750.000 ribu mengalami kenaikan plafond sebesar Rp. 7.200.000 ribu sehingga total plafond menjadi sebesar Rp. 67.950.000 ribu. Dan fasilitas KI Premium Cab II sebesar Rp. 36.000.000 mengalami penurunan plafond sebesar Rp. 1.800.000 ribu, sehingga total plafond menjadi Rp. 34.200.000 ribu. Dan mendapatkan tambahan Fasilitas KI Baru sebesar Rp. 16.100.000 ribu berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran dengan grace period dalam enam (6) bulan pertama. Fasilitas pinjaman dijamin dengan lima belas (15) unit kendaraan Mery OH.
42
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
24. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) Pinjaman diterima oleh DTN Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 61 tanggal 18 January 2010 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa NG, SH, SE, MH, notaries di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap pertama dari Bank Mandiri sebesar Rp. 10.600.000 ribu dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 18 Januari 2015. Pinjaman dijamin dengan 12 unit bus Mercedes Benz OH 125 milik DTN. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Notaris Adrian Djuani, SH, notaries di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap kedua dari Bank Mandiri sebesar Rp. 7.000.000 ribu dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 30 April 2015. Pinjaman dijamin dengan 8 unit bus Mercedes Benz OH 125 milik DTN. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 03 September 2010 dari Notaris Adrian Djuani, SH, notaries di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap ketiga dari Bank Mandiri sebesar Rp. 5.600.000 ribu dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 03 September 2015. Pinjaman dijamin dengan 20 unit minibus Elf milik DTN. PT Bank Central Asia Tbk (BCA Pinjaman diterima oleh DCK DCK anak perusahaan, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DCK, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 19.250.000 ribu. Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 28 Mei 2014. Pinjaman ini dijamin dengan tanah danbangunan(SHGB No. 3405) Pinjaman diterima oleh DTN DTN anak perusahaan, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 136 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DTN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 8.100.000 ribu. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan tujuh belas (17) unit microbus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp. 10.200.000 ribu.
43
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
24. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) Pinjaman diterima oleh DGW DGW anak perusahaan, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 141 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DTN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4.300.000 ribu. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan tiga (3) unit bus tipe 1526 dan tiga (3) microbus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp. 4.500.000 ribu. PT. Bank Windu Kentjana InternationalTbk (Bank Windu) Pinjaman diterima oleh PTRANS PTRANS, anak perusahaan, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar Rp 2.500.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk fasilitas pembiayaan kendaraan baru. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pada bulan September 2008, PTRANS memperoleh tambahan 1 fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 4.500.000 ribu, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 123 tanggal 24 September 2008. Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima oleh PTRANS. Pada tanggal 23 Juni 2009, PTRANS memperoleh tambahan satu (1) fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 2.700.000.000 yang dibayar secara bulanan berdasarkan Akta No. 109 tanggal 23 Juni 2009 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayarkan dengan cara angsuran bulanan. Pinjaman telah telah dilunasi pada tanggal 13 January 2012. PT. Bank Windu Kentjana InternationalTbk (Bank Windu) (lanjutan) Pinjaman diterima oleh PPT PPT, anak perusahaan, memperoleh satu (1) fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari Bank Windu berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 123 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 2.500.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk fasilitas pembiayaan kendaraan baru. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai Pinjaman telah dilunasi pada tanggal 13 January 2012
44
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
24. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pinjaman diterima oleh PTRANS Pada bulan November 2006, PTRANS, anak perusahaan, memperoleh enam (6) fasilitas pinjaman angsuran dari CIMB Niaga berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 17.450.000 ribu. Fasilitas tersebut digunakan untuk mengambil alih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada PTRANS dan anak perusahaan PTRANS, yaitu PPT dan KT. Fasilitas pinjaman berjangka waktu antara 2 4 tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pada tahun 2007, PTRANS, anak perusahaan, memperoleh tambahan satu fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 400.000 ribu, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 2089/CSC.J-I/CIB/PK/XI/2007 tanggal 29 November 2007. Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima oleh PTRANS Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek dan mencakup persyaratan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek Pada tahun 2010, PTRANS memperolah tambahan 1 (satu) fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (on liq basis) sebesar rp. 6.500.000 ribu berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. : 250/TH/PCE/JI-HEB/VII/10 tanggal 26 Juli 2010. Fasilitas berjangka waktu 5 tahun dan pembayaran dengan angsuran bulanan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) (lanjutan) Pinjaman diterima oleh KT KT, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga dalam bentuk fasilitas kredit pemilikan mobil dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 1.120.000 ribu dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 12). Selama tahun 2008, Perusahaan menggunakan Rp 800.000 ribu dari fasilitas yang diberikan. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan terhitung sejak Mei 2008 dan jatuh tempo pada bulan April 2011. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. PT Bank Jasa Jakarta Pinjaman diterima Perseroan Pada tahun 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum Rp 133.600 ribu dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga (3) tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan.
45
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
24. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) Pinjaman diterima oleh PTI Pada tahun 2009, PTI, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum Rp 301.200 ribu dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga (3) tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pinjaman diterima oleh DRP Pada tahun 2008, DRP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah kredit sebesar Rp 70.560 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga tahun sampai dengan 12 Agustus 2011 dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pinjaman diterima oleh SMART Pada tahun 2011, SMART, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah kredit sebesar Rp 116.184 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga (3) tahun dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. PT Bank Akita Pinjaman diterima oleh PTI Pada tahun 2008, PTI, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor dari PT Bank Akita dengan jumlah kredit sebesar Rp 184.450 ribu, dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Fasilitas ini memiliki jangka waktu tiga tahun sampai dengan 18 Oktober 2011 dan dibayar dengan cara angsuran bulanan. PT Bank Victoria International Indonesia Tbk (Bank Victoria) Pinjaman diterima oleh PTRANS PTRANS memperoleh fasilitas pinjaman tetap dengan angsuran (PTA) sebesar Rp. 35.000.000 ribu berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. : 05 dan 06 tanggal 9 Desember 2011 dari Hartati Kuntoro S.H., notaris di Jakarta, selain fasilitas jangka pendek. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu dua (2) tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit. Pinjaman dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka pendek dan mencakup persyaratan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek..
46
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
25. Utang Pembelian Aset Tetap 31 Maret 2012 Rp'000 31.462.432
PT. BCA Finance PT Mandiri Tunas Finance PT. BII Finance Center PT Astra Sedaya Finance PT Bank Jasa Jakarta PT Mitsui Leasing PT Tunas Financindo Sarana
371.616
31 Desember 2011 Rp'000 25.592.429 2.080.308 2.844.778 84.986 1.303.547 346.630 155.833
Jumlah Dikurangi bagian utang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
31.834.048
32.408.511
12.881.183
15.010.328
Utang pembelian aset tetap yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
18.952.865
17.398.183
Utang pembelian aset tetap berjangka waktu 3-5 tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui Utang tersebut. 26. Kewajiban Pajak Tangguhan Merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan yang disebabkan adanya perbedaan temporer laba menurut pajak dan laba menurut akuntansi atas Imbalan Pasti Pasca Kerja, Penyusutan Aset Tetap, Penyisihan Piutang Usaha dan Rugi Fiskal.. 27. Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni KEP-150/MEN/2000 (KepMen 150) yang berlaku sejak tahun 2000 dan kemudian disesuaikan dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Undang-undang tersebut disesuaikan secara prospektif. Terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut. Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca kerja dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independent, tertanggal 25 Februari 2011 untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 1800 karyawan.
47
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
28. Kewajiban lain-lain 31 Maret 2012 Rp'000 1.695.416
CWT Travel Holding N.V Lainnya
31 Desember 2011 Rp'000 -
191.618
-
1.887.034
0
29. Kepentingan Nonpengendali Kepentingan Nonpengendali atas Aset Bersih Anak Perusahaan 31 Maret 2012 Rp'000 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan anak perusahaan PT Panorama Transportasi Tbk dan anak perusahaan PT Tirta Putra Wisata dan anak perusahaan PT Panorama Convex Indah Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
45.738.852
45.379.458
26.876.463 9.178.833 67.419
26.379.222 9.174.583 56.563
81.861.567
80.989.826
Kepentingan Nonpengendali atas (Laba) Rugi Anak Perusahaan Merupakan kepentingan nonpengendali atas (laba) rugi bersih anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut : 31 Maret 2012 Rp'000 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan anak perusahaan PT Panorama Transportasi Tbk dan anak perusahaan PT Tirta Putra Wisata dan anak perusahaan PT Panorama Convex Indah Total
48
31 Desember 2011 Rp'000
359.394
3.189.188
433.091 4.250 10.856
1.583.694 2.321.027 6.075
807.591
7.099.984
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
30. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh Blue Chip Mulia, biro administrasi efek adalah berikut : 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Persentasi Jumlah Modal Jumlah Saham Kepemilikan Disetor % Rp'000 PT Panorama Tirta Anugerah DP Konperensi Wali Gereja Indonesia Satrijanto Tirtawisata Adhi Tirtawisata Masyarakat Umum
770.964.423
64,25
38.548.221
239.015.577 32.765.500 9.000.000 148.254.500
19,92 2,73 0,75 12,35
11.950.779 1.638.275 450.000 7.412.725
1.200.000.000
100,00
60.000.000
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 7 Januari 2008 sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 7 Januari 2008 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas termasuk perubahan nilai nominal dari semula sebesar Rp. 150 menjadi sebesar Rp. 50 (stcok split). Deviden Tunai Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 112 tanggal 15 Juni 2011 dari Buntario Tigris Darmawan, Ng, S.H, S.E, M.H, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2010 sebesar Rp. 1,07 per saham. Laba per Saham Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan informasi berikut : Laba bersih untuk perhitungan laba Per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
2012 3.61
1.200.000.000
2011 12.77
1.200.000.0000
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutife.
49
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
31. Tambahan Modal Disetor - Bersih Akun ini merupakan tambahan modal disetor – bersih sehubungan dengan : Jumlah Saham Rp '000 Penawaran saham Perusahaan melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 2008 dengan hasil yang diterima atas penerbitan 215.000.000 saham pada harga Rp 200 per saham Biaya emisi efek ekuitas Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (215.000.000 saham pada nilai nominal Rp 100 per saham) Saldo pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
60.000.000 (3.986.945) (18.000.000) 38.013.055
32. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Merupakan selisih nilai transaksi-transaksi dengan jumlah tercatat atas transaksi pembelian dan penjualan saham dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali. 33. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Merupakan selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian perusahaan sesudah transaksi penerbitan saham baru dengan nilai tercatat investasi sebelum transaksi penerbitan saham baru dimana perusahaan sebagai pemegang saham tidak ikut berpartisipasi. Pada tahun 2008, DTN, anak perusahaan, menerbitkan 215.000 ribu lembar saham baru melalui penawaran umum perdana yang mengakibatkan persentasi kepemilikan perusahaan atas saham DTN terdulusi dari 90% menjadi 63%. Pada tahun 2007, PTRANS, anak perusahaan menerbitkan 128.000 ribu lembar saham baru melalui penawaran umum perdana dan 270 ribu lembar saham melalui konversi Waran Seri I, yang mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan atas saham PTRANS terdilusi dari 99,00% menjadi 69,35%. Pata tahun 2001, CWTI, anak perusahaan menerbitkan 260.000 lembar saham baru dimana Perusahaan tidak mengambil bagian sehingga mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan atas saham CWTI terdilusi dari 71,43% menjadi 50%. 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Rp '000 PT Panorama Transportasi Tbk PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PT Citra Wahana Tirta Indonesia
10.368.322 9.040.403 9.906 19.418.631
50
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
34. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha terdiri dari : 2012 (tiga bulan) Rp'000
2011 (tiga bulan) Rp'000
Perjalanan wisata Travel and Leisure Inbound Jasa Transportasi Jasa Konvensi Lain-lain
417.271.587 44.832.970 49.115.884 5.665.646 2.653.119
296.277.178 46.891.727 32.491.032 9.349.679 841.336
Jumlah
519.539.207
385.850.952
Perusahaan memiliki transaksi pendapatan usaha dengan pihak yang berelasi, dimana syarat dan kondisi transaksi yang diberikan adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga. 35. Beban Langsung Beban langsung terdiri dari : 2012 (tiga bulan) Rp'000
2011 (tiga bulan) Rp'000
Perjalanan wisata Travel and Leisure Inbound Jasa Transportasi Jasa Konvensi Lain-lain
397.216.182 35.880.872 33.278.572 3.861.201 -
278.475.575 32.763.487 25.847.273 6.300.850 268.511
Jumlah
470.236.827
343.655.696
Harga dan syarat transaksi yang diberikan kepada pihak yang berelasi adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga.
51
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
36. Beban Usaha 2012 (tiga bulan) Rp'000 Penjualan Pemasaran dan promosi Gaji dan Tunjangan Perjalanan dinas lain-lain
687.972
2011 (tiga bulan) Rp'000
857.111 1.068.486
2.199.586 86.184 348.460 308.406
2.613.569
2.942.636
6.093.743
4.812.131
Gaji dan tunjangan karyawan
21.727.408
17.428.441
Manfaat karyawan Biaya pajak Pos dan telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Administrasi kantor Jasa profesional Asuransi Sewa Lain-lain
381.417 1.478.726 526.348 4.788.069 532.912 242.076 2.494.646 399.892
247.141 1.391.146 167.964 3.641.489 302.792 230.661 1.283.019 816.834
38.665.237
30.321.618
Jumlah Umum dan administrasi Penyusutan
Jumlah
Perusahaan memiliki beban usaha dari transaksi dengan pihak yang berelasi. Transaksi tersebut menggunakan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. 37. Pendapatan Bunga Merupakan pendapatan bunga atas deposito dan jasa giro bank. 38. Beban Bunga
Lembaga Keuangan CWT Travel Holding N.V Jumlah
52
2012 (tiga bulan) Rp'000 5.986.309
2011 (tiga bulan) Rp'000 5.786.743 81.280
5.986.309
5.868.023
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
39. Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara Laba(Rugi) Perusahaan menurut pajak dengan Laba (Rugi) Perusahaan menurut akuntansi menghasilan perbedaan tetap dan perbedaan temporer. Beban pajak kini penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan dihitung dengan mengalikan laba bersih menurut pajak dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku yaitu 25%. 40. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan : o PT. Asian Trails Indonesia o PT. Dunia Wisatama Nuansa Bahari o PT. Graha Tirta Lestari o PT. Oasis Rhadana Hotel o PT. Panorama Hotel Development o PT. Panorama Multi Media o PT. Panorama Tirta Investama
41. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing Perusahaan dan anak perusahaan menerima pendapatan usaha dalam mata uang asing (USD/EUR). Pembelian dari ata pembayaran kepada pemasok (pihak hotel) dapat dilakukan menggunakan mata uang asing (USD/EUR) atau Rupiah, dengan mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap mata augn asing di pasar. Keputusan atas pilihan mata uang pembayaran diatas merupakan kebijakan manajemen risiko mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaaan. Kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Australia (AUD) Dolar Hongkong (HKD) Dolar Singapura (SGD)
9.180 9.555 1.182 7.309
53
31 Desember 2011 Rp 9.068 9.203 1.167 6.974
PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
42. Informasi Segmen Segmen Informasi Primer Segmen Primer Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan sifat bisnisnya, yakni paket perjalanan wisata, jasa transportasi, jasa konvensi dan lain-lain. (dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 2012 Perjalanan Jasa Jasa Lain-lain wisata Transportasi Konvensi Pendapatan Usaha
Jumlah
Eliminasi Konsolidasi
479.677
49.116
5.665
80
534.538
(14.999)
519.539
31.580
15.837
1.804
80
49.301
1
49.302
3.236
1.138
85
(499)
3.960
1
3.961
Aset Segmen
598.402
295.725
17.736 110.960 1.022.823 (249.747)
773.076
Kewajiban Segmen
403.278
219.425
11.990
508.451
Laba Bruto Pendapatan Konprehensif periode berjalan
13.018
647.711 (139.260)
Segmen Geografis Segmen sekunder Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi pelanggan, yakni Jawa dan Luar Jawa. Tidak terdapat resiko yang signifikan atas pendistribusian aset dan pendapatan berdasarkan pasar geografis.
54