PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk NERACA 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

Catatan

2009

ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.823.895.147 tahun 2010 dan Rp 2.722.923.837 tahun 2009 Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan rusak sebesar Rp 435.711.826 tahun 2010 dan Rp 1.740.781.393 tahun 2009 Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka JUMLAH ASET LANCAR

13.180.440.017

3

18.002.863.032

128.026.055.609 3.425.636.381

2c,4,9

146.965.128.270 520.261.229

97.023.832.306 3.211.225.955 5.085.767.679

2d,5,9 11 2e,6

112.289.972.683 4.467.503.649 5.224.392.471

249.952.957.947

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.763.725.695 tahun 2010 dan Rp 15.666.153.815 tahun 2009 Aset dalam pemasangan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 217.101.017 tahun 2009 Aset lain-lain

2l,11

3.401.207.367

20.699.194.638

2f,2g,7,9

9.128.389.822

5.277.752.422

2h,8

8.925.747.799 258.090.473 21.713.435.461

278.706.290.417

309.183.556.795

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

-2-

2.776.385.410

28.753.332.470

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET

287.470.121.334

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk NERACA 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

Catatan

2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun : Hutang bank Hutang sewa pembiayaan JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR

81.842.498.466 85.703.973.753 5.257.217.388 388.217.363 7.835.898.310

4,5,7,9 10

307.492.036

4,5,7,9 2g,13

2k,11 12

181.335.297.316

61.500.000.000 136.488.516.952 2.013.778.113 2.478.902.003 8.179.864.181

2.476.200.834 441.219.163 213.578.481.246

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun : Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja karyawan

8.088.253.300

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

8.088.253.300

11.760.420.101

189.423.550.616

225.338.901.347

JUMLAH KEWAJIBAN

4,5,7,9 2g,13 2j

6.798.564.160 310.362.407 4.651.493.534

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.184 juta saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 728 juta saham Tambahan modal disetor Saldo laba

72.800.000.000 (450.725.142) 16.933.464.943

JUMLAH EKUITAS - BERSIH

89.282.739.801

83.844.655.448

278.706.290.417

309.183.556.795

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


-3-

14 15

72.800.000.000 (450.725.142) 11.495.380.590

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

Catatan

2009

PENJUALAN BERSIH

207.515.877.922

2k,16

258.292.183.839

BEBAN POKOK PENJUALAN

189.134.808.668

2k,17

233.522.038.058

LABA KOTOR

18.381.069.254

BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi

3.865.192.743 12.595.696.638

Jumlah Beban Usaha

16.460.889.381

16.717.052.510

1.920.179.873

8.053.093.271

LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga Laba (rugi) selisih kurs-bersih Beban bunga Lain-lain - bersih

1.000.000 31.440.678 312.561.985 (2.259.206.300) 27.899.578

Beban Lain-lain - Bersih

(1.886.304.059)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

24.770.145.781

2k,18 2k,19

2k 2f 2b 20

(197.618.503) 178.744.145 (18.874.358)

LABA BERSIH

5.246.591.815

2l, 11 2l, 11

15.001.456

LABA BERSIH PER SAHAM

-


-4-

103.650.000 6.626.432 (330.400.974) (2.391.628.087) (194.748.827) (2.806.501.456)

33.875.814

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih

4.188.944.122 12.528.108.388

(2.209.779.049) 1.052.244.933 (1.157.534.116) 4.089.057.699

2n, 21

6

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan modal disetor

Modal disetor

Saldo Laba (Rugi)

Jumlah ekuitas

Saldo 1 Januari 2009

72.800.000.000

(450.725.142)

7.406.322.891

79.755.597.749

Laba bersih periode berjalan Saldo 31 Maret 2009

72.800.000.000

(450.725.142)

4.089.057.699 11.495.380.590

4.089.057.699 83.844.655.448

Saldo 1 Januari 2010

72.800.000.000

(450.725.142)

16.918.463.487

89.267.738.345

Laba bersih periode berjalan Saldo 31 Maret 2010

72.800.000.000

(450.725.142)

15.001.456 16.933.464.943

15.001.456 89.282.739.801


-5-

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas digunakan untuk operasi Penghasilan bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Aset dalam pemasangan Kenaikan aset lain-lain Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Catatan

2009

204.182.011.494

245.257.915.262

(202.695.727.559) 1.486.283.935 31.440.678 (2.067.258.722) (2.302.275.036)

(250.471.760.712) (5.213.845.450) 6.626.432 (2.358.032.099) (2.373.164.933)

(2.851.809.145)

(9.938.416.050)

13.082.414 (590.352.610) (9.768.322)

2f 7

81.657.492 (289.220.400) (394.699.492) (24.006.372)

(587.038.518)

(626.268.772)

4.720.288.884 (114.963.633)

1.267.267.100 (10.000.000.000) (102.944.289)

4.605.325.251

(8.835.677.189)

1.166.477.588

(19.400.362.011)

KAS DAN BANK AWAL PERIODE

17.013.962.429

37.403.225.043

Penempatan deposito dibatasi penggunaannya

(5.000.000.000)

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE

13.180.440.017

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Uang muka Pembayaran hutang sewa guna usaha Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK


-6-

3

18.002.863.032

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

UMUM a.

Pendirian Perusahaan PT Millennium Pharmacon International Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta dengan nama N.V. Perusahaan Dagang Soedarpo Corporation, berdasarkan Akta Notaris Rd. Mr. Soewandi, SH No.32 tanggal 20 Oktober 1952. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/43/20 tanggal 27 Mei 1953 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56, Tambahan No.421 tanggal 14 Juli 1953. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sugito Tedjamulja, SH No.134 tanggal 29 Mei 2009, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-43868.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 17 Juli 2009. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perubahan ini belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha perdagangan dan jasa manajemen. Pada saat ini, kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan adalah di bidang distribusi produk farmasi, suplemen makanan dan produk diagnostik. Perusahaan beroperasi secara komersial pada tanggal 20 Oktober 1952. Sejak 3 Desember 2004 PT Millennium Pharmacon International Tbk merupakan anak perusahaan dari Esteem Interpoint Sdn Bhd, Malaysia (sekarang Pharmaniaga International Corporation Sdn Bhd). Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 29 kantor cabang (2009 : 28 kantor cabang) di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin Pusat Lantai 9, Jl. Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.

b.

Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan sejumlah 728 juta saham dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia yang berasal dari: -

Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 2.600.000 saham, nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 5.000 per saham, sesuai surat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-090/SHM/MK.10/1990 tanggal 22 Maret 1990. Pada tanggal 7 Mei 1990, sebanyak 3.500.000 saham Perusahaan (2.600.000 saham merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel dan 900.000 saham milik pemegang saham lama) dicatatkan pada bursa efek di Indonesia.

-

Pencatatan seluruh saham (3.500.000 saham) Perusahaan (Company Listing) yang dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dan di Bursa Efek Jakarta keduanya tertanggal 7 Mei 1990.

-7-

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) – Lanjutan

c.

-

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham sesuai surat PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-32/BEJ-2.4/0299 tanggal 2 Pebruari 1999.

-

Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 72.800.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran masingmasing sebesar Rp 500 per saham sesuai pernyataan efektif dari surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1345/PM/2000 tanggal 7 Juni 2000.

-

Pemecahan nilai nominal dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham sesuai surat PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-171/BEJ.EEM/08-2001 tanggal 31 Agustus 2001.

-

Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 182.000.000 saham dengan nominal dan harga penawaran masingmasing sebesar Rp 100 per saham sesuai pernyataan efektif dari surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1362/PM/2002 tanggal 21 Juni 2002.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direktur Direktur Utama Direktur

: : : :

Dr. Sampurno Mohamad bin Abdullah Sze Kwong Yew Mohamad bin Sani

: Dr. Sampurno Mohamad bin Sani : Loke Pak Keong : Ishak Bin Sulaiman

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen

: : : :

Dr. Ahmad Sujudi, SpB. MHA Mohamad bin Abdullah Sze Kwong Yew Mohamad bin Sani

: Dr. Ahmad Sujudi, SpB. MHA Mohamad bin Sani

- 8 -


Direktur Direktur Utama Direktur Direktur

: Abd Rahman bin Abdullah Thani : Zaki Abdul Aziz bin M.H. Daud : Ir. Darmawan Subekti

Gaji dan kompensasi kesejahteraan lainnya yang diperoleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 528 juta dan Rp 1.088 juta untuk 31 Maret 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah karyawan tetap Perusahaan masingmasing adalah sejumlah 813 karyawan dan 827 karyawan.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diedarkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan perdagangan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah.

b.

Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesian pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

2010 1 Dolar Amerika Serikat 1 Ringgit Malaysia

2009 9.115 2.785

- 9 -

11.575 3.280


c.

Piutang dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang disajikan sebesar nilai nominal dikurangi dengan penyisihan atas piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Apabila ternyata terdapat sejumlah piutang tidak tertagih lagi, jumlah tersebut dihapuskan.

d.

Persediaan dan Penyisihan Persediaan Rusak Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK 14 (Revisi 2008) mengenai “Persediaan”, yang mengatur mengenai penentuan biaya persediaan pada saat pengakuan awal dan mengharuskan pengukuran selanjutnya berdasarkan yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini mengurangi alternative pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO) untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan Perusahaan untuk menggunakan metode biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Penyisihan untuk persediann rusak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

e.

Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

f.

Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) mengenai “Aset tetap” yang menggantikan PSAK No.16 (1994) mengenai “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No.17 (1994) mengenai “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Jika entitas telah malakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No.16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No.16 (Revisi 2007) diterapkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, oleh karenanya, saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba tahun 2008.

- 10 -


Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika perlu. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya itu terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan sebagai sebuah kondisi untuk terus mengoperasikan aset tetap, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi criteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi criteria pengakuan diakui dalam laporan laba atau rugi pada saat terjadinya. Penyusutan aset tetap kecuali tanah, bangunan dan lisensi software, dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Masa Manfaat/ (Tahun) Bangunan Peralatan kantor Peralatan teknik Lisensi software Kendaraan Perbaikan sewa

20 8 8 8 4 4

Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Lisensi software disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 8 tahun. Sesuai dengan PSAK 47 mengenai “Akuntansi Tanah” yang berlaku efektif pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 1999, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan tanah antara lain, biaya perizinan, survey lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak-pajak berkaitan, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tangguhan tersebut diamortisasi selama masa berlaku hak atau masa manfaat tanah mana yang lebih pendek dengan menggunakan metode garis lurus. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan di-review, dan disesuaikan secara prospektif, jika memenuhi kondisi tersebut. g.

Sewa Pembiayaan Pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.30 (Revisi 2007) mengenai “Sewa” yang menggantikan PSAK No.30 (1990) mengenai “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Menurut PSAK No.30 (Revisi 2007), sewa yang mengalihkan secara

- 11 -


substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis). Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa dilaporkan dengan menggunakan metode direct financing lease jika memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan. Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria yang disyaratkan dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus. h.

Aset dalam pemasangan Aset dalam pemasangan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaatnya yaitu selama 8 (delapan) tahun.

i.

Penurunan Nilai Aset PSAK No.48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak bisa diperoleh kembali. Kerugian dari penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai beban pada operasi tahun berjalan.

j.

Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan menerapkan program imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja Karyawan”.

- 12 -


Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-Undang Tenaga Kerja diestimasi berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial akan diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya, untuk masing-masing program imbalan, melebihi 10% dari kewajiban pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). k.

Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

l.

Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu antara dasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan kewajiban pada masingmasing tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau yang berlaku secara substantive pada tanggal neraca. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi kewajiban pajak tangguhan di neraca. Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.

m. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No.7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan seperti dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

- 13 -


n.

Laba Besih per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang ditetapkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Jumlah rata-rata saham masing-masing adalah sebanyak 728.000.000 saham untuk tahun 2009 dan 2008.

o.

Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa (baik produk dan jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

p.

Pengunaan Taksiran-taksiran Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan menajemen untuk membuat taksiran dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Dikarenakan tidak adanya kepastian di dalam membuat taksiran, maka terdapat kemungkinan hasil akhir yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan taksiran tersebut.

- 14 -


3.

KAS DAN BANK

Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Jateng Deutsche Bank A.G PT Bank Windu Kentjana Tbk PT BPD Jabar Standard Chartered Bank PT BPD Jatim Dolar Amerika Serikat Deutsche Bank A.G PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah kas dan bank

4.

2010

2009

123.000.000

117.262.000

5.853.645.092 4.580.058.008 675.081.488 560.160.778 466.926.022 322.603.193 272.651.142 266.284.203 24.859.604 10.359.275

6.388.538.001 9.033.540.090 998.811.630 163.601.767 6.783.933 592.225.524 497.515.966 171.156.215 -

16.690.385 8.120.827 13.057.440.017

21.194.867 12.233.039 17.885.601.032

13.180.440.017

18.002.863.032

PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

2010 a. Berdasarkan Geografis Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih

80.657.678.533 30.352.732.642 8.177.036.762 5.690.399.539 4.972.103.280 129.849.950.756 (1.823.895.147) 128.026.055.609

- 15 -

2009

97.086.184.993 34.078.939.625 7.931.079.818 6.346.451.503 4.245.396.168 149.688.052.107 (2.722.923.837) 146.965.128.270


2010 b. Berdasarkan umur 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih

80.578.644.257 30.280.116.428 18.991.190.071 129.849.950.756 (1.823.895.147) 128.026.055.609

2009 91.315.082.002 40.292.549.084 18.080.421.021 149.688.052.107 (2.722.923.837) 146.965.128.270

Seluruh piutang usaha merupakan tagihan kepada pihak ketiga. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :

2010 Saldo awal periode Penyisihan tahun berjalan Pemulihan Saldo akhir periode

1.528.599.935 300.000.000 (4.704.788) 1.823.895.147

2009 2.272.923.837 450.000.000 2.722.923.837

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Piutang usaha sebesar Rp 50.213.954.803 digunakan sebagai jaminan hutang bank pada PT Bank Central Asia Tbk pada tanggal 31 Maret 2009 (Catatan 9). 5.

PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :

2010 Obat Produk diagnostik Suplemen makanan Jumlah Penyisihan sediaan rusak Bersih

83.432.501.003 7.834.835.787 6.192.207.342 97.459.544.132 (435.711.826) 97.023.832.306

- 16 -

2009 102.699.685.032 6.509.739.813 4.821.329.231 114.030.754.076 (1.740.781.393) 112.289.972.683


Mutasi penyisihan persediaan rusak adalah sebagai berikut :

2010 Saldo awal periode Penyisihan periode berjalan Saldo akhir periode

435.711.825 435.711.825

2009 1.280.000.000 460.781.393 1.740.781.393

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan rusak cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan rusak tersebut. Persediaan sebesar Rp 50.048.394.381 digunakan sebagai jaminan hutang bank PT Bank Central Asia Tbk pada tanggal 31 Maret 2009 (Catatan 9).

dari

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 177.978.213.245 dan Rp 138.469.091.398. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian persediaan yang diasuransikan. 6.

UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari :

2010 Uang muka beban operasional Sewa dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka Jumlah

1.336.196.460 3.636.765.781 112.805.438 5.085.767.679

- 17 -

2009 2.979.566.302 2.153.246.000 91.580.169 5.224.392.471


7.

ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : 1 Januari 2010 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perbaikan sewa Kendaraan Peralatan kantor Lisensi software Peralatan teknik Aset sewaan Kendaraan Jumlah

Penambahan

Pengurangan

31 Maret 2010

Reklasifikasi

2.871.424.850 2.953.748.857 2.212.491.080 8.209.192.056 7.093.117.600 13.375.172.816 830.179.770

79.553.000 64.157.650 419.981.960 26.660.000

189.908.881 604.764.223 333.393.218 1.177.850.523 40.488.336

-

2.871.424.850 2.763.839.976 1.687.279.857 7.952.697.113 5.979.424.727 13.795.154.776 816.351.434

1.596.747.600 39.142.074.629

590.352.610

2.346.405.181

-

1.596.747.600 37.462.920.333

1.211.745.233 1.168.600.150 7.606.126.491 3.471.778.591 1.665.999.310 388.770.620 1.250.705.300 16.763.725.695

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Perbaikan sewa Kendaraan Peralatan kantor Lisensi software Peralatan teknik Aset sewaan Kendaraan Jumlah

1.359.989.681 1.691.834.877 7.812.991.971 4.467.862.165 1.237.859.722 399.843.761

41.664.433 77.992.171 45.749.063 173.090.079 428.139.588 28.798.809

189.908.881 601.226.898 329.512.818 1.169.173.653 39.871.950

-

1.117.643.000 18.088.025.177

133.062.300 928.496.443

2.329.694.200

-

Nilai buku

21.054.049.452

20.699.194.638

- 18 -


1 Januari 2009 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perbaikan sewa Kendaraan Peralatan kantor Peralatan teknik Aset sewaan Kendaraan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Perbaikan sewa Kendaraan Peralatan kantor Peralatan teknik Aset sewaan Kendaraan Jumlah Nilai buku

Penambahan

Pengurangan

31 Maret 2009

Reklasifikasi

2.871.424.850 2.953.748.857 1.638.450.068 8.938.253.564 6.338.494.580 579.649.270

20.000.000 91.997.900 71.914.500

306.137.553 -

(4.785.325) 4.785.325 -

2.871.424.850 2.953.748.857 1.653.664.743 8.632.116.011 6.435.277.805 651.563.770

1.596.747.600 24.916.768.790

183.912.400

306.137.553

-

1.596.747.600 24.794.543.637

1.178.499.798 1.355.709.508 8.373.678.967 3.700.317.835 290.181.529

45.902.000 40.466.850 55.245.300 192.709.570 21.124.110

306.137.553 -

(4.785.325) 4.785.325 -

1.224.401.798 1.391.391.033 8.122.786.714 3.897.812.730 311.305.639

585.393.700 15.483.781.337

133.062.200 488.510.030

306.137.553

-

718.455.900 15.666.153.815

9.432.987.452

9.128.389.822

Penyusutan aset tetap yang dibebankan ke usaha pada 31 Maret 2010 dan 2009 masingmasing adalah sebesar Rp 928.496.442 dan Rp 488.510.030. Pada tahun 2009 aset tetap terdiri dari tanah dan bangunan di Bintaro, ruko di Grand Mall Bekasi, dan 30 unit kendaraan digunakan sebagai jaminan hutang bank dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 9). Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, seluruh aset tetap, kecuali tanah dan perbaikan sewa, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 30.155.725.000 dan Rp18.029.917.600. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2f atas laporan keuangan, Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya efektif pada tanggal 1 Januari 2008 sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No.16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dan, seperti diharuskan, saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 7.931.746.720 direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

- 19 -


8.

ASET DALAM PEMASANGAN Rincian dari aset tidak berwujud adalah sebagai berikut :

2009 Harga Perolehan Amortisasi Bersih

9.142.848.816 (217.101.017) 8.925.747.799

Aset dalam pemasangan merupakan perangkat lunak system Oracle yang telah digunakan pada tahun 2009.

9.

HUTANG BANK Akun ini terdiri dari :

2010 Pinjaman jangka pendek Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk

2009

81.842.498.466 81.842.498.466

Pinjaman jangka panjang PT Bank Central Asia Tbk Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Windu Kentjana Tbk

Bagian jangka panjang

61.500.000.000 61.500.000.000

-

9.274.764.994 9.274.764.994

-

2.420.330.695 55.870.139 2.476.200.834

-

6.798.564.160

Standard Chartered Bank Pada tahun 2010 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa fasilitas time loan sampai jumlah maksimal sebesar Rp 100 miliar, fasilitas trade line sampai jumlah maksimal sebesar Rp 100 miliar, yang jatuh tempo pada tanggal 30 November 2010 dan dikenakan bunga sebesar 10%-10,5%. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut menggunakan jaminan Letter of Comfort dari Pharmaniaga Berhad.

- 20 -


Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu dari Standard Chartered Bank, antara lain : -

Perusahaan harus menjadi anak perusahaan dari Pharmaniaga Berhad baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan harus menandatangani negative pledge dengan format yang ditentukan oleh Standard Chartered Bank sebelum dilakukan penarikan fasilitas. Selama Perusahaan menerima fasilitas, Perusahaan harus menyerahkan cash management ke Standard Chartered Bank (hasil tagihan, pembayaran serta pengelolaan likuiditas perusahaan). Standard Chartered Bank dalam posisi pari-passu dengan peminjam lain selama 6 bulan sejak di tandatanganinya perjanjian fasilitas. Standard Chartered Bank mempunyai hak yang pertama atau hak yang terakhir untuk memberikan penawaran atas aktivitas M&A Perusahaan.

-

-

Pada tanggal 31 Maret 2010, fasilitas bank garansi yang digunakan oleh Perusahaan sehubungan dengan pembelian dari pemasok adalah sebesar Rp 21.569.828.000. PT Bank Central Asia Tbk Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit berupa time loan sampai jumlah maksimal sebesar Rp 70 miliar, time loan insidentil sampai jumlah maksimal sebesar Rp 10 miliar, fasilitas bank garansi sampai jumlah maksimal sebesar Rp 15 miliar, yang jatuh tempo pada tanggal 3 Oktober 2009 dan kredit investasi sampai jumlah maksimal sebesar Rp 12,5 miliar dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga sebesar 12,75%. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap, persediaan, piutang usaha Perusahaan (lihat Catatan 4, 5 dan 7) dan jaminan perusahaan dari Pharmaniaga Berhad. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu serta memerlukan persetujuan tertulis dari PT Bank Central Asia Tbk, antara lain : -

-

Memperoleh pinjaman uang atau kredit dari pihak lain dan atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun juga dan atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan. Meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan pemegang saham mayoritas (kecuali pemegang saham publik/masyarakat). Mengumumkan dan membagikan deviden tanpa persetujuan PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 18 Maret 2010 fasilitas kredit Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk dialihkan ke Standard Chartered Bank.

- 21 -


PT Bank Windu Kentjana International Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pemilikan kendaraan dan pemilikan bangunan dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk dan berjangka waktu 4 (empat) tahun dengan tingkat bunga 14%-17%. Fasilitas tersebut dijamin dengan aset tetap ruko di Permata Eksekutif Pos Pengumben. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus diberitahukan ke Bank Windu antara lain: -

Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan pemegang saham mayoritas. Memberitahukan kepada PT Bank Windu Kentjana International Tbk apabila ada penambahan fasilitas pinjaman dari bank lain.

Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Mei 2009. 10. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari :

2010 Pihak ketiga : PT Lapi Laboratories Indonesia PT Guardian Pharmatama PT Dipa Pharmalab Intersains PT Meiji Indonesia PT Meprofarm PT Gracia Pharmindo PT Totalcare Nutraceutical PT Nutrindo Jaya Abadi PT Promedrahardjo Farmasi Industri PT Pharos Indonesia PT Jamu Puspo Internusa PT Navita Intiprima PT Tobbest Busindo PT Merck Tbk Lain-lain Jumlah pihak ketiga Pihak hubungan intimewa : PT Danpac Pharma Pharmaniaga Int. Corp. Sdn, Bhd Jumlah pihak hubungan istimewa Jumlah

2009

20.233.639.464 12.845.094.398 10.694.510.305 8.397.375.608 7.407.191.035 6.526.633.789 5.086.865.178 3.156.660.545 2.702.882.965 1.405.858.590 822.794.211 785.337.320 479.782.950 1.472.433.039 82.017.059.397

22.702.850.812 11.385.240.677 12.673.158.767 8.829.098.889 7.752.328.269 7.697.733.456 1.849.480.422 4.465.552.022 5.783.718.475 630.042.027 3.380.348.796 42.902.566.179 2.053.300.476 132.105.419.267

1.793.458.716 1.893.455.640 3.686.914.356

4.383.097.685 4.383.097.685

85.703.973.753

136.488.516.952

Seluruh hutang usaha mempunyai jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai 72 hari.

- 22 -


11. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka

2010 Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Jumlah

218.042.248 34.687.507 1.814.528.967 1.143.967.233 3.211.225.955

2009

281.900.252 1.091.245.496 3.094.357.901 4.467.503.649

b. Hutang Pajak Akun ini terdiri dari :

2010 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Jumlah

115.243.944 24.669.919 197.618.504 50.684.996 388.217.363

2009 195.604.680 73.518.274 2.209.779.049 2.478.902.003

c. Pajak Penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari :

2010 Pajak kini Pajak tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih

(197.618.503) 178.744.145 (18.874.358)

2009 (2.209.779.049) 1.052.244.933 (1.157.534.116)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

- 23 -


2010 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi

2009

33.875.814

5.246.591.815

Beda waktu: Imbalan kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Gaji, upah dan tunjangan karyawan Penyusutan aset tetap Penyisihan persediaan rusak Cadangan bonus karyawan Lain-lain

412.000.000 300.000.000 (97.023.420) 40.000.000

700.000.000 450.000.000 1.790.819.525 (588.716.875) 300.000.000 -

Beda tetap Penyusutan aset sewaan Penghasilan bunga Taksiran laba fiskal periode berjalan

133.062.300 (31.440.678) 790.474.016

(6.626.432) 7.892.068.033

Beban pajak penghasilan kini

197.618.503

2.209.779.049

Pada bulan September 2008, Undang-Undang No.7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah direvisi sebanyak empat kali terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Revisi Undang-Undang ini mencakup perubahan tarif pajak penghasilan Badan dari tarif pajak marjinal menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. d. Pajak Penghasilan Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan dan aset (kewajiban) pajak tangguhan dan aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 Imbalan kerja karyawan Cadangan bonus karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan rusak Penyusutan aset tetap Manfaat pajak penghasilan tangguhan - bersih

203.000.000 (24.255.855) 178.744.145

- 24 -

2009 314.544.806 560.317.368 194.187.714 167.418.790 (184.223.745) 1.052.244.933


2010 Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan rusak Cadangan bonus karyawan Penyusutan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Aset pajak penghasilan tangguhan - bersih

2009

2.122.063.325 382.149.984 163.244.145 108.927.956 -

1.302.418.189 487.418.790 1.051.049.855 (202.098.141) 762.418.674

2.776.385.410

3.401.207.367

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya.

12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terutama terdiri dari beban operasional yang masih harus dibayar, beban bunga masih harus dibayar, beban bunga masih harus dibayar dan cadangan bonus karyawan.

13. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Hutang sewa pembiayaan merupakan hutang kepada PT BCA Finance atas perolehan kendaraan dengan jangka waktu 3 tahun. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Nilai sekarang dari pembayaran minimum di masa yang akan datang Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang

2010

2009

307.492.036 307.492.036 -

751.581.570 441.219.163 310.362.407

14. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham dan komposisi 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

- 25 -

kepemilikan

saham

pada

tanggal


2010 Persentase pemilikan

Jumlah saham

Nama pemegang saham Pharmaniaga Int. Corp. Sdn.Bhd PT Danpac Pharma PT Transpacific Securindo PT Indolife Pensiontama Minarsih Soedarpo Sastrosatomo Masyarakat Jumlah

400.404.000 146.089.820 80.599.830 42.762.830 23.731.000 34.412.520 728.000.000

2009 Persentase pemilikan

Jumlah saham

Nama pemegang saham Pharmaniaga Int. Corp. Sdn.Bhd PT Danpac Pharma PT Transpacific Securindo Drs Johnny PT Indolife Pensiontama Minarsih Soedarpo Sastrosatomo Masyarakat Jumlah

55,00 20,07 11,07 5,87 3,26 4,73 100,00

400.404.000 86.442.820 80.604.830 59.647.000 42.762.830 23.731.000 34.407.520 728.000.000

55,00 11,87 11,07 8,19 5,87 3,26 4,73 100,00

Jumlah modal disetor 40.040.400.000 14.608.982.000 8.059.983.000 4.276.283.000 2.373.100.000 3.441.252.000 72.800.000.000

Jumlah modal disetor 40.040.400.000 8.644.282.000 8.060.483.000 5.964.700.000 4.276.283.000 2.373.100.000 3.440.752.000 72.800.000.000

15. TAMBAHAN MODAL DISETOR

2010 Agio saham Biaya emisi saham Jumlah

1.300.000.000 (1.750.725.142) (450.725.142)

2009 1.300.000.000 (1.750.725.142) (450.725.142)

16. PENJUALAN BERSIH Akun ini merupakan penjualan bersih atas :

2010 Obat Produk diagnostik Suplemen makanan Jumlah

183.937.166.746 8.855.305.985 14.723.405.191 207.515.877.922

2009 239.394.623.833 10.676.652.248 8.220.907.758 258.292.183.839

Seluruh penjualan dilakukan dengan pihak ketiga dan tidak terdapat penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.

- 26 -


17. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari :

2010 Persediaan awal Perolehan persediaan Biaya pengiriman Persediaan akhir Jumlah

96.287.141.837 189.233.701.520 1.073.509.443 (97.459.544.132) 189.134.808.668

2009 110.197.394.046 235.342.450.547 2.012.947.541 (114.030.754.076) 233.522.038.058

Rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-masing 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 PT Lapi Laboratories PT Guardian Pharmatama PT Dipa Pharmalab Intersains PT Merck Tbk Jumlah

52.183.904.008 26.290.919.654 22.561.289.014 101.036.112.676

pada

2009 43.965.770.511 22.972.036.462 62.493.788.552 129.431.595.525

Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada 31 Maret 2010 dan 2009 sejumlah Rp 4.753.401.493 dan Rp 6.775.948.597. 18. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari :

2010 Gaji, upah dan tunjangan karyawan Iklan dan promosi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan Sumbangan dan representasi Jumlah

1.459.607.131 1.059.647.104 1.034.071.194 262.351.043 49.516.271 3.865.192.743

- 27 -

2009 1.898.634.179 918.043.125 1.066.707.139 264.609.617 40.950.062 4.188.944.122


19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari :

2010 Gaji, upah dan tunjangan karyawan Penyusutan Alat tulis dan barang cetakan Sewa dan pemeliharaan gedung Pos, telepon dan teleks Manfaat pekerja Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan latihan Penyisihan piutang ragu-ragu Listrik dan energi Perjalanan Jasa profesional Beban kantor Asuransi Sumbangan dan representasi Penyisihan sediaan rusak Lain-lain Jumlah

6.602.246.150 928.496.442 875.133.666 848.942.745 679.833.563 600.000.000 545.612.329 339.163.686 300.000.000 235.614.428 222.388.619 146.505.212 101.517.460 90.243.000 60.794.538 19.204.800 12.595.696.638

2009 6.975.948.250 705.611.047 731.563.617 616.265.697 456.970.986 700.000.000 536.533.144 158.925.020 450.000.000 218.711.861 209.975.636 152.998.087 121.684.484 99.378.294 93.542.265 300.000.000 12.528.108.388

20. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga dari pinjaman bank dan sewa pembiayaan masingmasing sebesar Rp 2.259.206.300 dan Rp 2.391.628.087 pada 31 Maret 2010 dan 2009. 21. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham didasarkan data sebagai berikut: Laba bersih

2010 Laba bersih periode berjalan

15.001.456

2009 4.089.057.699

Jumlah saham Jumlah saham yang beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham adalah sebagai berikut : 2010 2009

Jumlah saham

728.000.000

- 28 -

728.000.000


Laba per Saham Laba bersih per saham adalah sebagai berikut :

2010 Laba bersih per saham

2009 -

6

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham bersifat dilutif sehingga Perusahaan tidak menghitung laba (rugi) per saham dilusian.

22. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Struktur organisasi dan manajemen Perusahaan serta sistem pelaporan keuangan intern berdasarkan kelompok produk. Oleh sebab itu, untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam tiga segmen berdasarkan pertimbangan risiko hasil terkait dengan produk yang didistribusikan yaitu obat, produk diagnostik dan suplemen makanan. Informasi segmen Perusahaan berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut :

- 29 -


2010 Obat PENJUALAN BERSIH Penjualan eksternal Hasil segmen

Produk diagnostik

Suplemen makanan

183.937.166.746

8.855.305.985

14.723.405.191

207.515.877.922

16.121.905.104

903.423.771

1.355.740.379

18.381.069.254

Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga Laba selisih kurs - bersih Beban bunga Lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan - bersih Laba bersih ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi Jumlah aset

Jumlah

82.996.789.177

KEWAJIBAN Kewajiban segmen 75.071.195.703 Kewajiban tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban

(16.460.889.381) 1.920.179.873 1.000.000 31.440.678 312.561.985 (2.259.206.300) 27.899.578 (18.874.358) 15.001.456

7.834.835.787

6.192.207.342

97.023.832.306 181.682.458.111 278.706.290.417

4.058.696.896

6.574.081.154

85.703.973.753 103.719.576.863 189.423.550.616

- 30 -


2009 Produk diagnostik

Obat PENJUALAN BERSIH Penjualan eksternal Hasil segmen

Suplemen makanan

Jumlah

239.394.623.833

10.676.652.248

8.220.907.758

258.292.183.839

22.761.311.568

1.196.112.565

812.721.648

24.770.145.781

Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga Rugi selisih kurs bersih Beban bunga Lain-lain - bersih Beban pajak penghsilan - bersih Laba ersih ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi Jumlah aset

(16.717.052.510) 8.053.093.271 103.650.000 6.626.432 (330.400.974) (2.391.628.087) (194.748.827) (1.157.534.116) 4.089.057.699

100.958.903.639

KEWAJIBAN Kewajiban segmen 128.142.151.326 Kewajiban tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban

6.509.739.813

4.821.329.231

112.289.972.683 196.893.584.112 309.183.556.795

6.112.025.256

2.234.340.370

136.488.516.952 88.850.384.395 225.338.901.347

Segmen Geografis Perusahaan memiliki 29 kantor cabang (2009 : 28 kantor cabang) yang beroperasi di lima wilayah geografis yang menjangkau seluruh Indonesia. Obat, produk diagnostik dan suplemen makanan didistribusikan melalui pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Penjualan Perusahaan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut :

2010 Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali Jumlah

132.391.479.275 46.692.791.081 13.350.377.153 7.587.733.307 7.493.497.106 207.515.877.922

- 31 -

2009 167.707.085.148 58.076.667.182 15.132.893.593 9.919.450.392 7.456.087.524 258.292.183.839


Aset dan Tambahan Aset Tetap Berdasarkan Segmen Geografis Informasi aset Perusahaan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut :

Nilai tercatat aktiva segmen 2010 2009 Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali Jumlah

184.199.952.022 57.660.286.322 17.016.785.506 10.403.766.131 9.425.500.436 278.706.290.417

Penambahan aktiva tetap 2010 2009

186.969.727.114 71.763.598.396 29.259.651.095 11.657.385.790 9.533.194.400 309.183.556.795

319.198.475 208.403.868 35.453.023 15.405.778 11.891.467 590.352.610

120.141.500 44.221.400 19.549.500 183.912.400

23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan adalah PT Danpac Pharma dan Pharmaniaga Int. Corp. Sdn, Bhd. Transaksi-transaksi Hubungan istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak hubungan istimewa. Perusahaan membeli persediaan dari pihak hubungan istimewa. Pembelian dilakukan dengan tingkat harga dan syarat normal sebagaimana pihak ketiga. Rincian pembelian dan hutang usaha dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2010 Pembelian PT Danpac Pharma Pharmaniaga Int. Corp. Sdn, Bhd

2009

4.753.401.493 4.753.401.493

Persentase dari jumlah pembelian

2,51%

Hutang Usaha PT Danpac Pharma Pharmaniaga Int. Corp. Sdn, Bhd

1.793.458.716 1.893.455.640 3.686.914.356

Persentase dari jumlah hutang usaha

4,30%

- 32 -

6.775.948.597 6.775.948.597 2,88%

4.383.097.685 3,21%


24. IKATAN Perjanjian Distribusi Saat ini Perusahaan melakukan perjanjian distribusi dengan PT Meiji Indonesia, PT Meprofarm, PT Guardian Pharmatama, PT Lapi Laboratories Indonesia, PT Dipa Pharmalab Intersains, PT Gracia Pharmindo, PT Danpac Pharma, PT Emba Mega Farma, PT Totalcare Nutraceutical, PT Gatra Indonusa, PT Pharos Indonesia, PT Jamu Puspo Internusa, PT Promedrahardjo Farmasi Industri, PT Simex Pharmaceutical Indonesia, PT Antarmitra Sembada, PT Nutrindo Grahausada Utama, PT Navita Intiprima dan PT Aditamaraya Farmindo, PT Nutrindo Jaya Abadi, PT Tobbest Busindo, yang bergerak di bidang produksi obat-obatan, produk diagnostik dan suplemen makanan untuk mendistribusikan dan menjual produk perusahaan-perusahaan tersebut. Jangka waktu perjanjian 1 tahun sampai 3 tahun dan dapat diperpanjang.

25. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

2010 Mata uang asing Aset Kas dan bank Dollar Amerika Serikat

2009

Ekuivalen Rp

Mata uang asing

2.722

24.811.212

2.888

Kewajiban Hutang usaha Ringgit Malaysia

679.876

1.893.455.640

-

Aset (kewajiban) bersih

(677.154)

(1.868.644.428)

2.888

Ekuivalen Rp

33.427.906

33.427.906

26. REKLASIFIKASI AKUN Akun “Aset dalam Instalasi” di neraca per 31 Desember 2009 sebesar Rp 12.137.313.094 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” pada tahun 2010.

Aset Tetap Aset dalam Instalasi

******

- 33 -

Setelah reklasifikasi

Sebelum reklasifikasi

12.137.313.094 -

12.137.313.094

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

Recommend Documents