019.07.247204
LAPORAN KEUANGAN
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK PER 31 DESEMBER 2015
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK 019.07.247204
Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 AUDITED
JL. KUSUMANEGARA NO.7 YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah salah satu entitas
akuntansi
di
bawah
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Industri,
Kementerian Perindustrian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi
dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Kerajinan dan Batik mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan
basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan negara pada Balai Besar Kerajinan dan Batik. Disamping itu, laporan keuangan
ini
juga
dimaksudkan
untuk
memberikan
informasi
kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Yogyakarta, Plt. Kepala,
Januari 2016
RAMELAN SUBAGYO Kata Pengantar
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi
Daftar Singkatan
i ii
iii
Pernyataan Tanggung Jawab
iv
I. II. III. IV. V.
3 4 5 6 7 7 19 25 36 43 44
Ringkasan Laporan Keuangan
VI.
Laporan Realisasi Anggaran Neraca Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas F. Pengungkapan Penting Lainnya Lampiran dan Daftar Laporan-laporan pendukung Laporan Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja Neraca Percobaan Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Barang Pengguna Tahunan Laporan Akrual Laporan Rekening Pemerintah Lampiran Lainnya Sebagai Pendukung CALK
Daftar Isi
1
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
ii
DAFTAR SINGKATAN APBN
APBN-P
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU
: Badan Layanan Umum
BUN
: Bendahara Umum Negara
BPK
: Badan Pemeriksa Keuangan
DIPA
: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA
: Laporan Realisasi Anggaran
LO
MA
PNBP
SIMAK-BMN
: Laporan Operasional
: Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran : Penerimaan Negara Bukan Pajak
: Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI
: Sistem Akuntansi Instansi
SAP
: Standar Akuntansi Pemerintahan
SAK SKPA
: Sistem Akuntansi Keuangan
: Surat Kuasa Pengguna Anggaran
UP
: Uang Persediaan
TAB
: Tahun Anggaran Berjalan
TA
TAYL TGR TPA
TUP
Daftar Singkatan
: Tahun Anggaran
: Tahun Anggaran Yang Lalu : Tuntutan Ganti Rugi
: Tagihan Penjualan Angsuran : Tambahan Uang Persediaan
iii
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK
Jl.Kusumanegara No.7 Telp (0274) 546111, Fax (0274) 543582 Yogyakarta 55166 Website : http://www.batik.go.id Email :
[email protected]
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Balai Besar Kerajinan dan Batik yang terdiri dari: Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan
Keuangan
tersebut
telah
disusun
berdasarkan
sistem
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Yogyakarta, Plt. Kepala,
Januari 2015
RAMELAN SUBAGYO
Pernyataan Tanggung Jawab
iv
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Per 31 Desember Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.
Realisasi Pendapatan Negara per 31 Desember Tahun 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 2.422.092.736,- atau mencapai 94,69 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 2.557.815.000,-.
Realisasi Belanja Negara per 31 Desember Tahun 2015 adalah sebesar
Rp.22.703.905.855,- atau mencapai 98,39 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp23.076.218.000,-. 2.
NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2015 . Nilai
Aset per
31
Desember
2015
dicatat
dan
disajikan sebesar
Rp.
50.294.398.032,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 503.210.500,-; dan Aset Tetap (neto) sebesar Rp.49.791.187.532,-.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 534.355.019,- dan Rp.49.760.043.013,-.
Ringkasan Laporan Keuangan
1
3.
LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO,
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan
sedangkan
31
jumlah
Desember
beban
2015
adalah
adalah
sebesar
dan
Pos-Pos
terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional Kegiatan
Non
Operasional
sebesar
Rp.2.401.357.000,-
Rp.23.678.284.649,-
sehingga
senilai Rp(21.276.927.649,-).
Luar
Biasa
masing-masing
surplus/(deficit) sebesar Rp. 422.452,- sehingga entitas mengalami Defisit-LO 4.
sebesar Rp(21.276.505.197,-).
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar Rp 46.890.416.755,- dikurangi Defisit-LO Rp(21.276.505.197,-), penyesuaian nilai asset sebesar Rp(131.101,-),
dan koreksi nilai asset tetap non revaluasi sebesar Rp(30.782.563,) kemudian
ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp 24.177.045.119,- sehingga Ekuitas 5.
entitas
pada
Rp49.760.043.013,-.
tanggal
31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan
atas
Laporan
Keuangan
Desember
(CaLK)
2015
menyajikan
adalah
senilai
informasi
tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi
yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan
basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Ringkasan Laporan Keuangan
2
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
URAIAN
PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Jumlah Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Jumlah Belanja Modal JUMLAH BELANJA
CATATAN B.1 B.1
ANGGARAN
TA 2015
REALISASI
% thd Angg
(Dalam Rupiah)
TA 2014 REALISASI
2.557.815.000 2.557.815.000
2.422.092.736 2.422.092.736
94,69 94,69
2.122.247.337 2.122.247.337
16.170.553.000 5.364.824.000 21.535.377.000
16.038.250.568 5.257.385.087 21.295.635.655
99,18 98,00 98,89
14.106.291.002 6.058.612.085 20.164.903.087
1.327.788.000 213.053.000 1.540.841.000 23.076.218.000
1.197.270.200 211.000.000 1.408.270.200 22.703.905.855
90,17 99,04 91,40 98,39
840.131.200 840.131.200 21.005.034.287
B.2. B.2.1 B.2.2 B.2.3 B.2.3.1 B.2.3.2
Yogyakarta, Plt. Kepala,
Januari 2016
RAMELAN SUBAGYO
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
3
II.
NERACA
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 URAIAN
ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Persediaan Jumlah Aset Lancar
ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jumlah Aset Tetap
ASET LAINNYA Aset Lain-Lain Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Uang Muka dari KPPN Utang kepada Pihak Ketiga Pendapatan Diterima Dimuka Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Ekuitas JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CATATAN C.1 C.1.1 C.1.2 C.1.3 C.1.4 C.2 C.2.1 C.2.2 C.2.3 C.2.4 C.2.5 C.2.6 C.2.7 C.3 C.3.1 C.3.2 C.4 C.4.1 C.4.2 C.4.3 C.5 C.5
(dalam rupiah)
2015
2014
6.300.000 495.959.000 951.500 503.210.500
379.758.000 1.293.500 381.051.500
23.920.220.000 22.735.809.601 22.007.504.350 335.105.816 195.984.236 (19.403.436.471) 49.791.187.532
23.920.220.000 17.395.625.601 21.754.184.350 335.105.816 195.984.236 (16.688.076.307) 46.913.043.696
50.294.398.032
30.000.000 (30.000.000) 47.294.095.196
6.300.000 522.550.019 5.505.000 534.355.019 534.355.019
403.678.441 403.678.441 403.678.441
49.760.043.013 49.760.043.013 50.294.398.032
46.890.416.755 46.890.416.755 47.294.095.196
Yogyakarta, Plt. Kepala,
Januari 2016
RAMELAN SUBAGYO
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
4
III. LAPORAN OPERASIONAL BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 URAIAN
KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN
CATATAN
2015
D.1 D.1.1
BEBAN Beban Pegawai Beban Persediaan Beban Jasa Beban Pemeliharaan Beban Perjalanan Dinas Beban Penyusutan dan Amortisasi JUMLAH BEBAN SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL
D.2 D.2.1 D.2.2 D.2.3 D.2.4 D.2.5 D.2.6
KEGIATAN NON OPERASIONAL Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA
D.3 D.3.1
SURPLUS/DEFISIT LO
(dalam rupiah) 2014
2.401.357.000 2.401.357.000
-
16.016.114.677 733.898.979 2.657.295.667 528.405.400 1.347.994.125 2.394.575.801 23.678.284.649 (21.276.927.649)
-
422.452 422.452 (21.276.505.197)
-
(21.276.505.197)
-
Yogyakarta, Plt. Kepala,
Januari 2016
RAMELAN SUBAGYO
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
5
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam rupiah)
URAIAN
EKUITAS AWAL SURPLUS/DEFISIT LO PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN Penyesuaian Nilai Aset Penyesuaian Nilai Kewajiban DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR Koreksi Nilai Persediaan Selisih Revaluasi Aset Tetap Koreksi Nilai Aset Non evaluasi Lain-lain TRANSAKSI ANTAR ENTITAS KENAIKAN/ PENURUNAN EKUITAS EKUITAS AKHIR
CATATAN E.1 E.2 E.3 E.3 E.4
2015
46.890.416.755 (21.276.505.197) (131.101) (131.101)
-
(30.782.563)
E.4
(30.782.563)
E.5
24.177.045.119 2.869.626.258
E.6
2014
-
49.760.043.013
Yogyakarta, Plt. Kepala,
-
Januari 2016
RAMELAN SUBAGYO
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
6
V. A.
Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PENJELASAN UMUM
A.1.
PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) memiliki tujuan
untuk menumbuhkembangkan industri kecil kerajinan dan batik
di Indonesia. BBKB bertugas melaksanakan kegiatan penelitian,
pengembangan, kerjasama, standardi sasi, pengujian, sertifikasi,
kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan
batik sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri.
Melalui peran BBKB, diharapkan industri di bidang kerajinan
dan batik sebagai bagian dari industri kecil menengah dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu penopang ekonomi bangsa.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Balai Besar Kerajinan dan Batik
berkomitmen
dengan
visi
“Menjadi
pusat
litbang
terapan yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumber daya alam lokal serta penyedia layanan teknis kerajinan dan batik yang terkemuka.” Untuk mewujudkannya
akan
dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan litbang bahan baku, proses dan desain produk yang ramah lingkungan.
2. Melaksanakan kegiatan penyusunan dan penerapan standar 3. 4.
kerajinan dan batik.
Melaksanakan perekayasaan dan alih teknologi tepat guna bagi industri kerajinan dan batik
Memberikan pelayanan yang efisien, efektif, berkualitas dan
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
5. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
sesuai kebutuhan pelanggan
Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia yang professional.
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB). Laporan Keuangan ini dihasilkan
melaui
Sistem
Akuntansi
Instansi
(SAI)
yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai
dengan
pelaporan
posisi
keuangan
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
dan
operasi
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang
Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya
untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Basis Akuntansi
A.3. BASIS AKUNTANSI
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) menerapkan
basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.
Basis
akrual
adalah
basis
akuntansi
yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat
kas
Catatan Atas Laporan Keuangan
atau
setara
kas
diterima
atau
dibayarkan. 8
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang
mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dasar Pengukuran
A.4. DASAR PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui
dan
memasukkan
setiap
pos
dalam
laporan
keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kementerian
Perindustrian dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan
adalah
historis.
dengan
menggunakan
nilai
perolehan
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
atau
sebesar
nilai
wajar
dari
imbalan
yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut, Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah
untuk
memenuhi
kewajiban yang
bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transasksi
yang
menggunakan
mata
uang
asing
dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan Akuntansi
A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester II Tahun
2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini Catatan Atas Laporan Keuangan
9
adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.
Disamping
itu,
dalam
penyusunannya
telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Kerajinan dan Batik adalah sebagai berikut: Kebijakan Akuntansi Pendapatan LRA
1. Pendapatan – LRA
pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan Pendapatan-LRA
adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah
Saldo
Anggaran
Lebih
dalam
periode
tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,
dan
tidak
mencatat
jumlah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA Kebijakan Akuntansi Pendapatan LO
pendapatan.
disajikan
menurut
nettonya
(setelah
klasifikasi
sumber
2. Pendapatan – LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
Secara
khusus
pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
1) Pendapatan jasa diakui setelah jasa selesai dilaksanakan
2) Pendapatan sewa gedung diakui secara proporsional antara nilai Catatan Atas Laporan Keuangan
10
dan periode waktu sewa
3) Pendapatan denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan
pendapatan.
Belanja
disajikan
menurut
klasifikasi
sumber
3. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus
pengeluaran
melalui
bendahara
pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban
atas pengeluaran tersebut disahkan oteh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasffikasi ekonomiljenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan
fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Beban
Keuangan.
4. Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa
pengeluaran
timbulnya kewajiban.
atau
konsumsi
aset
atau
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Catatan Atas Laporan Keuangan
11
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja
dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
5. Aset
Aset diklasifikasikan menjadi aset lancer, aset tetap, piutang jangka Aset Lancar
panjang, dan aset lainnya. a. Aset Lancar
(TGR) yang akan jatuh tempo
12 (dua Aset
Lancar
mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang
dimaksudkan
untuk
mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan :
harga
pembelian
harga
standar
pembelian; sendiri;
Catatan Atas Laporan Keuangan
terakhir,
apabila
apabila
diperoleh
diperoleh
dengan
dengan
memproduksi
12
harga Aset Tetap
wajar
atau estimasi
diperoleh dengan cara lainnya.
nilai
penjualannya
apabila
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah
maupun
untuk
kepentingan
publik
yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan
aset
tetap
didasarkan
minimum kapitalisasi sebagai berikut:
pada
nilai
satuan
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
Pengeluaran yang tidak
tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya
kecuali
pengeluaran
untuk
tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi Piutang Jangka Panjang
perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan iebih dari 12 bulan sejak
tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah
Tagihan
Penjualan
Angsuran
(TPA),
Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari
penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah
yang
diniiai
sebesar
nilai
nominal
dari
kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan Catatan Atas Laporan Keuangan
13
setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan
terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas
suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang dilakukan den pegawai tersebut atau Aset Lainnya
kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset
Lainnya adalah Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain. Aset
Tak
Berwujud
merupakan
aset
yang
dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan Kewajiban
untuk
tujuan
kekayaan intelektual.
lainnya
termasuk
hak
atas
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan
dari penggunaan operasional pemerintah.
6. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Catatan Atas Laporan Keuangan
14
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban
diklasifikasikan
sebagai
kewajiban
jangka
panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
7. Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
8.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang
harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan kualitas jatuh
penggolongan
piutang
tempo
pemerintah.
dilakukan
dan
upaya
kualitas
dengan
piutang.
Penilaian
mempertimbangkan
penagihan
yang
dilakukan
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri
Catatan Atas Laporan Keuangan
Keuangan
Nomor:
69/PMK.06/2014
tentang 15
Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga
dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas P iutang Lancar
Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo
Penyisihan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Kurang Lancar Diragukan
Penyusutan Aset Tetap
Uraian
0,50% 10% 50%
100%
9. Penyusutan Aset Tetap
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa aset tetap ada seluruh entitas Pemerintah pusat dilaksanakan
mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor
53/KMK.06/2013
tentang
Penerapan
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan
Aset
Tetap
adalah
tetap.
Kebijakan
penyesuaian
nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu
aset
didasarkan
pada
Keuangan
Nomor
Peraturan
penyusutan
Menteri
aset
Keuangan
tetap
Nomor
90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri 1/PMK.06/2013
Barang Milik Negara
berupa
tentang
Aset tetap
Penyusutan
pada Entitas
Pemerintah Pusat dan KMK Nomr 145/KM.6/2014 tentang Perubahan
atas
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Catatan Atas Laporan Keuangan
16
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat,
kebijakan akuntansi atas asset tetap yang diperoleh sebelum
tahun 2005 berubah, yang semula dilakukan penyusutan sejak tanggal perolehan menjadi dilakukan penyusutan sejak
semester II tahun 2010 sampai dengan berakhirnya masa manfaat asset tetap dimaksud
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah
b. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau using yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang
diperoleh
sampai
dengan
31
Desember
2012.
Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
Penghitungan
dan
pencatatan
Penyusutan
Aset
Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang
dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013
tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara
umum tabel masa manfaat
tersebut tersaji adalah sebagai berikut:
Catatan Atas Laporan Keuangan
17
Penggolongan Masa Manfaat kelompok Aset Tetap Kelompok Aset tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan
2 s.d. 20 Tahun 10 s.d. 50 Tahun 5 s.d. 40 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual
10.
Mulai
4 Tahun
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali tahun
2015
2010
tentang
Pemerintah
rnengimplementaskan
akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun
Standar
Akuntansi
Pemerintahan.
Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa
hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos
ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2015 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai
dengan
akuntansi
berbasis
akrual.
Kedua,
keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan
Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hai ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2015.
Catatan Atas Laporan Keuangan
18
B. PENJELASAN
ATAS
ANGGARAN
POS-POS
LAPORAN
REALISASI
Selama periode berjalan, Balai Besar Kerajinan dan Batik telah
mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada
saat
pelaksanaan.
Perubahan
tersebut
berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: ANGGARAN AWAL
Uraian Pendapatan
Rp2.422.092.736
ANGGARAN SETELAH REVISI
Pendapatan Jasa Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan
2.557.815.000 0
2.557.815.000 -
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bantuan Sosial Belanja Modal Jumlah Belanja
15.460.553.000 5.346.374.000 0 1.481.291.000 22.288.218.000
16.170.553.000 5.364.824.000 1.540.841.000
2.557.815.000
Belanja
Realisasi Pendapatan
2015
2.557.815.000
23.076.218.000
B.1. PENDAPATAN
Realisasi Pendapatan untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember mencapai
2015 adalah 94,69
persen
sebesar dari
Rp.
2.422.092.736,-
estimasi
pendapatan
atau
yang
ditetapkan sebesar Rp 2.557.815.000,00. Pendapatan Balai Besar
Kerajinan
dan
Batik
terdiri
dari
Pendapatan
dari
Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta
Pendapatan dari Penjualan, Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain . Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Catatan Atas Laporan Keuangan
19
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 2015
Uraian
Anggaran
Pendapatan dari pengelolaan BMN Pendapatan Jasa Pendapatan Lain-lain
2.557.815.000 -
Jumlah
2.557.815.000
Realisasi 4.506.000 2.402.356.000 15.230.736
% Real Angg.
93,92 -
2.422.092.736
94,69
Realisasi Pendapatan Jasa per 31 Desember TA 2015 sebesar Rp. 2.402.356.000,- mengalami kenaikan sebesar
15,95%
dibandingkan Tahun Anggaran 2014. Pendapatan Penjualan dan Pengelolaan BMN sebesar Rp. 4.506.000,- mengalami penurunan sebesar 87,98%, serta pendapatan lain-lain berupa pendapatan pengembalian
belanja
pengembalian
pegawai
belanja
tunjangan
TAYL
yang
kinerja
terdiri
pegawai
dari
Bulan
Desember 2014 sebesar Rp.14.808.284,00 dan pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya sebesar Rp.422.452,00 dengan
total sebesar Rp.15.230.736,00 naik sebesar 19,07% dari realisasi TA 2014.
Perbandingan Realisasi Pendapatan per 31 Desember TA 2015 dan 2014
URAIAN
Pendapatan dari pengelolaan BMN
REALISASI REALISASI NAIK 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014 (TURUN) %
Pendapatan Jasa Pendapatan Lain-lain Jumlah
Realisasi Belanja Rp22.703.905.855
4.506.000
37.478.600
-87,98
2.402.356.000 15.230.736 2.422.092.736
2.071.977.250 12.791.487 2.122.247.337
15,95 19,07 14,13
B.2. BELANJA NEGARA
Realisasi Belanja instansi Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.22.703.905.855,- atau 98,39% dari anggaran belanja sebesar Rp23.076.218.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:
Catatan Atas Laporan Keuangan
20
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 2015
URAIAN
Anggaran
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah
Realisasi
% Real Angg.
16.170.553.000 5.364.824.000 1.540.841.000
16.038.250.568 5.257.385.087 1.408.270.200
99,18 98,00 91,40
23.076.218.000
22.703.905.855
98,39
Dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 8,09% dibandingkan
realisasi belanja pada tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena secara pagu, anggaran 2015 juga mengalami kenaikan. Perbandingan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2014 NAIK REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 (TURUN) %
URAIAN
16.038.250.568 5.257.385.087 1.408.270.200
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Jumlah
Belanja Pegawai Rp16.038.250.568
22.703.905.855
14.106.291.002 6.058.612.085 840.131.200
13,70 (13,22) 67,63
21.005.034.287
8,09
B.2.1. BELANJA PEGAWAI
Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2015 dan 2014 adalah
masing-masing
sebesar
Rp.
16.038.250.568,-
dan
Rp.14.106.291.002,. Realisasi belanja TA 2015 mengalami
kenaikan sebesar 13,70 persen dari TA 2014. Adapun realisasi belanja pegawai lebih besar Rp.22.135.891,- dari beban pegawai
dikarenakan: terdapat kekurangan gaji pegawai bulan Oktober sd Desember 2014 sebesar Rp.6.144.994,- untuk 12 pegawai, dan kekuarangan gaji pegawai bulan Desember 2014 sebesar Rp.718.570,- untuk 7 pegawai yang dibayarkan menggunakan anggaran tahun 2015. Dan juga karena adanya pengembalian sisa
tunjangan
kinerja
bulan
Desember
2015
sebesar
Rp.19.584.327,- dan kekurangan uang makan bulan Desember 2015 sebesar Rp. 4.312.000,-. Catatan Atas Laporan Keuangan
21
Perbandingan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2015 dan 2014
NAIK REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 (TURUN) % 9.696.598.744 8.895.138.549 9,01 216.684.000 180.860.000 19,81
URAIAN Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Lembur Belanja Tunjangan Khusus & Pegawai Transito
6.138.379.297
Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Pegawai
16.051.662.041 (13.411.473)
Jumlah Belanja
Belanja Barang Rp5.257.385.087
16.038.250.568
5.036.441.264
14.112.439.813 (6.148.811)
14.106.291.002
21,88 13,74 118,11 13,70
B.2.2. BELANJA BARANG
Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2015 dan TA 2014 adalah
masing-masing
Rp.6.058.612.085,-.
sebesar
Realisasi
Rp.
Belanja
5.257.385.087,Barang
TA
dan
2015
mengalami penurunan sebesar 13,22% dari Realisasi Belanja Barang TA 2014 hal ini disebabkan karena secara pagu aggaran belanja barang TA 2015 mengalami penurunan dari TA 2014. Perbandingan Belanja Barang Tahun Anggaran 2015 dan 2014
URAIAN
REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Barang Konsumsi Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Perjalanan Luar Negeri Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Jumlah Belanja
Belanja Modal Rp1.408.270.200
872.646.790 904.715.200 774.411.680 871.633.492 487.681.800 1.287.888.000 60.106.125 5.259.083.087 1.698.000
5.257.385.087
843.762.150 2.266.658.850 893.706.647 450.778.688 1.603.895.750 6.058.802.085 190.000
NAIK (TURUN) %
6.058.612.085
3,42 (60,09) (2,47) 8,19 (19,70) 100,00 (13,20) (13,22)
B.2.3. BELANJA MODAL
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2015 dan 2014 dalah masing-masing
sebesar
Rp.
1.408.270.200,-
dan
Rp840.131.200,-, Belanja Modal Balai Besar Kerajinan dan
Batik (BBKB) mengalami kenaikan sebesar 67,63 persen bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014, hal ini terjadi karena Catatan Atas Laporan Keuangan
22
secara pagu TA 2015 mengalami kenaikan. Ada pun rincian
belanja modal Balai Besar Kerajinan dan Batik adalah sebagai berikut:
Perbandingan Belanja Modal Tahun Anggaran 2015 dan 2014 URAIAN
REALISASI TA 2015
REALISASI TA 2014
1.197.270.200 211.000.000
840.131.200 -
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Jumlah Belanja
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp1.197.270.200
1.408.270.200
NAIK (TURUN) % 42,51 100,00
840.131.200
67,63
B.2.3.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2015
dan
2014
adalah
masing-masing
sebesar
Rp.
1.197.270.200,-. Dan Rp. 840.131.200,- Rincian Belanja Modal
Peralatan dan Mesin Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah sebagai berikut:
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin URAIAN Alat Angkutan Darat Bermotor Alat Kantor Alat Rumah Tangga Alat Studio Unit Alat Laboratorium Alat Laboratorium Lingkungan Hidup Alat Laboratorium Standardisasi Kalirasi & Instrumentasi Komputer Unit Peralatan Komputer Penyelesaian dengan KDP: Unit Alat Laboratorium Pengembangan Alat Bengkel Bermesin Alat Bengkel tak Bermesin Alat Bantu Jumlah Belanja
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp211.000.000
REALISASI REALISASI PER 31 DESEMBER PER 31 DESEMBER TA 2015 TA 2014 275.300.000 54.160.000 198.050.000 8.700.000 199.550.000 54.900.000 86.900.000 188.620.000 50.145.000 80.945.200 1.197.270.200
B.2.3.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
16.407.200 38.800.000 279.945.000 266.495.000 37.500.000 83.050.000 54.000.000 53.774.000 7.395.000 1.310.000 1.455.000 840.131.200
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.211.000.000,-. Belanja Gedung dan Bangunan ini berasal dari penambahan daya dan instalasi listrik. Realisasi Belanja
Modal Gedung dan Bangunan Balai Besar Kerajinan dan Batik TA 2015 adalah sebagai berikut:
Catatan Atas Laporan Keuangan
23
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BELANJA Gedung Tempat Kerja Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Modal Jumlah Belanja
Catatan Atas Laporan Keuangan
REALISASI TA 2015
REALISASI TA 2014
211.000.000
-
211.000.000 211.000.000 -
-
24
Aset Lancar Rp503.210.500
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. ASET LANCAR
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing
Rp.381.051.500,-.
sebesar
Aset
lancar
Rp.503.210.500,merupakan
aset
dan
yang
diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Rincian Aset Lancar pada Balai Besar Kerajinan dan Batik per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Rincian Aset Lancar Tahun Anggaran 2015 dan 2014
NO 1
Ka s di be nda ha ra pe nge l ua ra n
3
Ka s l a i nnya da n s e ta ra ka s
2 4 5
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 6.300.000,-
ASET LANCAR
Ka s di be nda ha ra pe ne ri ma a n Be l a nja di ba ya r di muka Pe rs e di a a n
Total
PER 31 PER 31 DESEMBER 2015 DESEMBER 2014 6.300.000
-
495.959.000
379.758.000
951.500
1.293.500
-
-
-
-
503.210.500
381.051.500
C.1.1. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 6.300.000,- dan Rp. 0,-
yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP
yang
belum
dipertanggungjawabkan
atau
belum
disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
KETERANGAN BPD DIY Cabang Senopati Yogyakarta No.acc 006.111.000016 Uang Tunai Jumlah
Catatan Atas Laporan Keuangan
PER 31 DESEMBER 2015
PER 31 DESEMBER 2014
6.300.000
-
-
6.300.000
-
-
25
Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 0,-
C.1.2. KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per
31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebesar masing-masing Rp. 0,- dan Rp. 0,-.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan
saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara
Penerimaan
yang
sumbernya
berasal
dari
pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak yang pada saat tanggal pelaporan belum disetor ke Kas Negara.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan KETERANGAN
BNI Cabang Trikora Yogyakarta No.acc 0030443844 Uang Tunai
PER 31 DESEMBER 2015
PER 31 DESEMBER 2015
-
-
-
Jumlah
Kas Lainnya Dan Setara Kas Rp495.959.000
-
-
-
C.1.3. KAS LAINNYA DAN SETARA KAS
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan per
31
Desember
2014
masing-masing
sebesar
495.959.000,- dan Rp.379.758.000,-.
Rp.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang
tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
JENIS
Tunjangan Khusus/ Kegiatan Jumlah
Catatan Atas Laporan Keuangan
PER 31 DESEMBER 2015 495.959.000 -
495.959.000
PER 31 DESEMBER 2014 379.758.000 379.758.000
26
Persediaan Rp951.500
C.1.4. PERSEDIAAN
Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp.951.500,- dan Rp.1.293.500,-.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan
maksud
untuk
mendukung
kegiatan
operasional
dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Persediaan Tahun Anggaran 2015 dan 2014 Persediaan
31 Des 2015
Barang Konsumsi Barang untuk Pemeliharaan Suku Cadang Persediaan Lainnya
951.500 -
Jumlah
951.500
31 Des 2014
1.293.500 -
1.293.500
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap C.2. ASET TETAP Rp49.791.187.532 Saldo Aset Tetap Per 31 Desember 2015 dan 2014 tersaji sebesar Rp.
49.791.187.532,-
dan
Rp.
46.913.043.696,-,
yang
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Balai Besar Kerajinan dan Batik Per 31 Desember 2015 dan 2014.
Rincian Aset Tetap Tahun Anggaran 2015 dan 2014
No
1 2 3 4
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 6 Konstruksi Dalam Pekerjaan 7 Akumulasi Penyusutan Total
Catatan Atas Laporan Keuangan
31 Des 2015
31 Des 2014
23.920.220.000 22.735.809.601 22.007.504.350 335.105.816
23.920.220.000 17.395.625.601 21.754.184.350 335.105.816
195.984.236 -
195.984.236 -
(19.403.436.471) 49.791.187.532
Kenaikan/ (Penurunan) Rp % 5.340.184.000 30,70 253.320.000 1,16 -
-
(16.688.076.307) (2.715.360.164) 16,27 46.913.043.696 2.878.143.836 16,27
27
Tanah Rp23.920.220.000
C.2.1.
TANAH
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Besar Kerajinan
dan Batik per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp23.920.220.000,00 dan Rp. 23.920.220.000,-. Tidak terjadi
perubahan nilai terhadap tanah yang dimiliki oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik sampai dengan 31 Desember 2015. Rincian saldo Tanah per berikut:
31 Desember 2015 adalah sebagai
Rincian Saldo Tanah Balai Besar Kerajinan dan Batik
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 Mutasi tambah:
23.920.220.000
Pembelian Mutasi kurang:
0
Penyitaan pengadilan
0
Saldo per 31 Desember 2015
No 1 2 3 4 5 6
Luas
357 m2 590 m2 351 m2 226 m2 7114 m2 2345 m2
23.920.220.000
KIB/ Lokasi
No KIB: 1 - Kd. Barang: 2.01.01.01.001.1 No KIB: 2 - Kd. Barang: 2.01.01.01.001.2 No KIB: 1 - Kd. Barang: 2.01.01.01.002.1 No KIB: 2 - Kd. Barang: 2.01.01.01.002.2 No KIB: 1 - Kd. Barang: 2.01.01.04.001.1 No KIB: 2 - Kd. Barang: 2.01.01.04.001.2 Jumlah
Nilai
431.970.000 442.500.000 356.400.000 103.960.000 19.278.940.000 3.306.450.000
23.920.220.000
Peralatan dan C.2.2. PERALATAN DAN MESIN Mesin Rp22.735.809.601 Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp. 22.735.809.601,- dan Rp. 17.395.625.601,-. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Rincian Peralatan dan Mesin
Sa ldo Nilai Pe role han per 31 Dese mber 2014 Mutasi tambah:
Saldo awal Pembelian
Transfer masuk
Lain-lain Mutasi kurang: Koreksi nilai
Sa ldo per 31 De sembe r 2015
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Nilai Buku pe r 31 Dese mber 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
17.395.625.601 197.733.000
1.116.325.000 4.302.680.800 80.945.200
(357.500.000)
22.735.809.601
(14.894.332.330) 7.841.477.271
28
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
a. Saldo awal yang berasal dari transaksi tahun 2014, dimana
kegiatan perekayasaan yang seharusnya menggunakan akun belanja modal, tetapi menggunakan belanja barang.
b. Pembelian berupa:
1) Alat angkutandarat bermotor Rp. 275.300.000,2) Alat kantor Rp. 54.160.000,-
3) Alat rumah tangga Rp. 198.050.000,4) Alat studio Rp. 8.700.000,-
5) Unit alat laboratotium Rp. 199.550.000,-
6) Alat Lab Lingkungan Hidup Rp. 54.900.000,7) Alat Lab Standardisasi Rp. 86.900.000,8) Komputer Unit Rp. 188.620.000,-
9) Peralatan computer Rp. 50.145.000,-
c. Transfer masuk berupa penerimaan hibah, dengan rincian: 1) Hibah dari BIM (Basis Industri Manufaktur) berupa:
- System pengendali drajat asam senilai Rp.273.350.000,- Alat uji grade kain senilai Rp.106.562.500,-
- Alat uji kuat lentur senilai Rp.100.268.300,-
2) Hibah
dari
Inductively
Pustan
couled
Rp.3.465.000.000,-
(Pusat
Standardisasi)
plasma
(ICP)
berupa
senilai
3) Hibah yang berasal dari BSN (Badan Sertifikasi Nasional) berupa
alat
357.500.000,-
lab
uji
prangkat
lainnya
senilai
Rp.
d. Lain-lain berasal dari penyelesaian pembangunan dengan KDP berupa unit alat laboratorium senilai tersebut.
e. Mutasi kurang merupakan koreksi nilai akibat pencatatan
atas transfer masuk atas hibah alat lab uji prangkat lainnya yang belum ada berita acara serah terima barang tetapi terlebih dahulu diinput kedalam aplikasi SIMAK BMN.
Catatan Atas Laporan Keuangan
29
Gedung dan Bangunan
C.2.3.
GEDUNG DAN BANGUNAN
Rp22.007.504.350 Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp. 22.007.504.350,- dan Rp. 21.754.184.350,-. Mutasi transaksi
terhadap
Gedung
dan
pelaporan adalah sebagai berikut:
Bangunan
Rincian Gedung dan Bangunan
Saldo Nilai Pe roleha n per 31 De sembe r 2014 Mutasi tambah:
Koreksi nilai/kuantitas Pengembangan
Mutasi kurang:
pada
tanggal
21.754.184.350 42.320.000
211.000.000
-
Saldo per 31 De se mber 2015
22.007.504.350
Nilai Buku per 31 De sember 2015
17.563.557.530
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015
(4.443.946.820)
Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berupa koreksi
nilai/kuantitas berasal dari kegiatan pemeliharaan gedung dan bangunan dengan menggunakan akun 5231 tetapi secara fisik
menambah nilai aset sehingga menambah nilai dari aset gedung dan bangunan senilai Rp. 42.432.000,00 dan pengembangan bangunan kantor berupa penambahan daya dan instalasi listrik senilai Rp. 211.000.000,-. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp335.105.816
C.2.4.
JALAN IRIGASI DAN JARINGAN
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 335.105.816 dan Rp 335.105.816. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Rincian Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 Mutasi tambah: Mutasi kurang:
dan
335.105.816 -
Saldo per 31 Desember 2015
335.105.816
Nilai Buku per 31 Desember 2015
269.948.495
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
(65.157.321)
30
Aset Tetap Lainnya Rp195.984.236
C.2.5.
ASET TETAP LAINNYA
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp.195.984.236,- dan Rp. 195.984.236,-.
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, di BBKB aset tetap lainnya ini
berupa
bahan
perpustakaan
tercetak
senilai
Rp.
195.484.236,- dan kartografi naskah dan lukisan senilai Rp. 500.000,-.
Rincian Aset Tetap Lainnya
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014
195.984.236
Saldo per 31 Desember 2015
195.984.236
Nilai Buku per 31 Desember 2015
195.984.236
Mutasi tambah: Mutasi kurang:
-
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015
-
Konstruksi Dalam C.2.6. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN Pengerjaan Rp0 Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp. 0,-.
Adapun rincian KDP yang telah reklasifikasi menjadi nilai aset tetap (peralatan dan mesin) yaitu: No
Uraian KDP
Satker
Nilai Kontrak
1 Rekayasa Alat Pintal Daun BBKB Agel 2 Rekayasa Mesin Pembuat BBKB Lidi Bambu
% Penyelesaian
Nilai KDP
33.880.000
94,50%
32.015.900
50.120.000
97,62%
48.929.300 80.945.200
Akumulasi Penyusutan
Rp(19.403.436.471)
C.2.7.
AKUMULASI PENYUSUTAN
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015
dan 2014 adalah masing-masing Rp(19.403.436.471,-) dan Rp(16.688.076.307,-).
Akumulasi
Penyusutan
Aset
Tetap
merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan Catatan Atas Laporan Keuangan
31
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah
dan
Konstruksi
dalam
Pengerjaan
(KDP).
Rincian
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Tahun Anggaran 2015
No 1 2 3 4
Aset Lainnya Rp0
Aset Tetap
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Akumulasi Penyusutan
C.3.
Nilai Perolehan
22.735.809.601 22.007.504.350 335.105.816 195.484.236 45.273.904.003
Akumulasi Penyusutan 14.894.332.330 4.443.946.820 65.157.321 0 19.403.436.471
Nilai Buku
7.841.477.271 17.563.557.530 269.948.495 195.484.236 25.870.467.532
ASET LAINNYA
Saldo Aset Lainnya Per 31 Desember 2015 dan 2014 tersaji sebesar Rp. 0,- dan Rp. 0,-, yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset
tetap. Rincian Nilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: No
Aset Lainnya
1 Aset Lainnya
Rincian Aset Lainnya 31 Des 2015
Total
Aset Lain-Lain Rp0
C.3.1.
-
-
31 Des 2014
-
-
Kenaikan/ (Penurunan) Rp % -
-
ASET LAIN-LAIN
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp. 0,- dan Rp. 30.000.000,-. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik
Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan
32
Aset Lain-Lain
Saldo per 31 Desember 2014 Mutasi tambah: - reklasifikasi dari aset tetap Mutasi kurang: - penggunaan kembali BMN yang dihentikan - penghapusan BMN Saldo per 31 Desember 2015 Akumulasi Penyusutan
-
Nilai Buku per 31 Desember 2015
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Rp0
C.3.2.
-
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015
dan
2014
(Rp.30.000.000,-). merupakan
berdasarkan
kontra
adalah
masing-masing
Akumulasi akun
Penyusutan
Aset
pengakumulasian
Lainnya
atas
Rp.
Aset
yang
0,-
dan
Lainnya
disajikan
penyesuaian
nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Kewajiban Rp534.355.019
KEWAJIBAN
C.4.
Saldo Kewajiban Balai Besar Kerajinan dan Batik Per 31
Desember 2015 dan 2014 tersaji sebesar Rp. 534.355.019,- dan Rp403,678.441.
Rincian Kewajiba per 31 Desember 2015 dan 2014
No 1
Utang kepada pihak ketiga
3
Pendapatan Diterima Dimuka
2
Uang Muka dari KPPN Rp. 6.300.000
Aset Tetap Uang muka dari KPPN Total
31 Des 2015 522.550.019
6.300.000
5.505.000
534.355.019
31 Des 2014 403.678.441
-
403.678.441
C.4.1. UANG MUKA DARI KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp. 6.300.000,- dan Rp.0,-. Uang Muka
dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara
Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN Catatan Atas Laporan Keuangan
33
adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di kelompok akun Aset Lancar. Utang Kepada Pihak Ketiga Rp522.550.019
C.4.2. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp.
522.550.019,-
dan
Rp403.678.441,-. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja
yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak
Ketiga pada Balai Besar Kerajinan dan Batik per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut.
Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar Belanja barang yang masih harus dibayar Utang kepada Pihak ketiga lainnya
Total
Pendapatan Diterima Dimuka Rp. 5.505.000,-
31-Des-15
4.312.000
31-Des-14
Penjelasan
6.863.564 2015: Kekurangan Uang Makan 9 org pegawai 2014: Kekurangan gaji pegawai buan Oktober sd Desember 2014 31.865.161 Penggunaan langganan daya dan jasa yang belum dibayar 364.949.716 Dana yang belum dibagikan kepada yang berhak
41.863.346 476.374.673
522.550.019
403.678.441
C.4.3. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 31
Desember
2014
sebesar
Rp.5.505.000,-
dan
Rp.
0,-.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun sampai dengan tanggal
pelaporan barang/jasa belum diserahkan kepada klien. Adapun rincian pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desemeber 2015 Uraian
Dinas Kesehatan Sleman UPT PDAK
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, Total
Catatan Atas Laporan Keuangan
Tanggal Pembayaran
11-Des-2015
22-Des-2015
Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
8-Jan-2016
11-Jan-2016
Jumlah
3.940.000
1.565.000 5.505.000
34
Ekuitas
Rp49.760.043.013
C.5.
EKUITAS
Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp. 49.760.043.013,- dan Rp. 46.890.416.755,-. Ekuitas
adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Catatan Atas Laporan Keuangan
35
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL Pendapatan Operasional
Rp2.401.357.000
D.1. PENDAPATAN
Pendapatan Operasional untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp.2.401.357.000,-
dan
Rp.
0,-.
Keseluruhan
Pendapatan Operasional Balai Besar Kerajinan dan Batik adalah merupakan Pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Rp2.401.357.000
D.1.1 PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp.2.401.357.000,dan Rp. 0,-. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Per 31 Desember 2015 dan 2014
URAIAN
31-Des-15
Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan Pendapatan Jasa Jumlah Pendapatan Pendapatan diterima dimuka TOTAL
31-Des-14
4.506.000
-
2.402.356.000 2.406.862.000 5.505.000
-
2.401.357.000
-
NAIK (TURUN) %
-
-
-
Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari pengiriman
instruktur,
kerjasama
pengembangan
desain,
kerjasama rekayasa alat, pelatihan, magang, praktek kerja
lapangan (PKL), penelitian mahasiswa, kunjungan wisata dan worksop, kalibrasi, sertifikasi serta pengujian dengan total pendapatan
sebesar
Rp.
2.402.356.000,-
yang
termasuk
didalamnya merupakan pendapatan diterima dimuka ( jasa yang dibayarkan oleh klien di tahun 2015 namun pekerjaan/ jasa
diberikan oleh pihak BBKB di Tahun 2016) yaitu sebesar Rp.5.505.000,-. Pendapatan juga didapat dari sewa tanah,
gedung dan bangunan berupa sewa rumah dinas sebesar Rp.4.506.000,-.
Catatan Atas Laporan Keuangan
36
Beban
Rp23.678.284.649
D.2. BEBAN
Beban Balai Besar Kerajinan dan Batik untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp. 23.678.284.649,- dan Rp. 0,-. Beban
tersebut meliputi realisasi Beban Pegawai, Beban persediaan,
Beban Barang dan Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas dan Beban Penyusutan dan Amortisasi. Beban Pegawai Rp16.016.114.677
D.2.1
BEBAN PEGAWAI
Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing
sebesar Rp. 16.016.114.677,- dan Rp. 0,-. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang
belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali
pembentukan modal.
pekerjaan
yang
berkaitan
dengan
Adapun beban pegawai lebih kecil Rp.22.135.891,- dari realisasi
belanja pegawai dikarenakan: terdapat kekurang gaji pegawai bulan Oktober sd Desember 2014 sebesar Rp.6.144.994,- untuk
12 pegawai, dan kekuarangan gaji pegawai bulan Desember 2014 sebesar Rp.718.570,- untuk 7 pegawai yang dibayarkan
menggunakan anggaran tahun 2015. Dan juga karena adanya pengembalian sisa tunjangan kinerja bulan Desember 2015 sebesar Rp. 19.584.327,- dan kekurangan uang makan bulan Desember 2015 sebesar Rp. 4.312.000,- yang akan dibayarkan menggunakan anggaran Tahun 2016.
Catatan Atas Laporan Keuangan
37
Rincian Beban Pegawai Tahun Anggaran 2015 dan 2014 TAHUN ANGGARAN 2015
URAIAN JENIS BEBAN Beban Gaji Beban Tunjangan-Tunjangan
9.694.047.180 -
Beban Tunjangan Khusus & Pegawai Transito Beban Lembur Jumlah Beban Pegawai Pengembalian Belanja Jumlah
Beban Persediaan Rp733.898.979
D.2.2
NAIK TAHUN (TURUN) ANGGARAN 20214 % -
6.118.794.970 216.684.000 16.029.526.150 13.411.473 16.016.114.677
-
-
-
-
BEBAN PERSEDIAAN
Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing
sebesar Rp. 733.898.979,- dan Rp. 0,-. Beban Persediaan
merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barangbarang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil
produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan TA 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun Anggaran 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN Beban Persediaan Konsumsi Beban Persediaan Bahan Baku Beban Persediaan Lainnya
TAHUN ANGGARAN 2015
TAHUN ANGGARAN 2014
NAIK (TURUN) %
733.898.979
-
-
287.061.200 440.729.279 6.108.500
Jumlah Beban Persediaan
Beban Barang dan Jasa
Rp2.657.295.667
D.2.3
-
-
BEBAN BARANG DAN JASA
Jumlah Beban Jasa untuk periode yang berakhir sampai dengan 2015
dan
2014
adalah
masing-masing
sebesar
Rp.2.657.295.667,- dan Rp. 0,-. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas.
Rincian Beban Jasa Tahun anggaran 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Catatan Atas Laporan Keuangan
38
Rincian Beban Jasa Tahun Anggaran 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban
Langganan Daya dan Jasa Jasa Pos dan Giro Sewa Jasa Profesi Jasa Lainnya Barang Operasional Barang Non Operasional
NAIK (TURUN) %
TA 2015
402.842.977 3.591.600 29.425.000 274.420.000 171.352.100 872.646.790 904.715.200
-
-
Jumlah Beban Barang dan Jasa
2.658.993.667
-
-
Jumlah
2.657.295.667
-
-
Pengembalian Belanja
Beban Pemeliharaan Rp528.405.400
TA 2015
D.2.4
1.698.000
BEBAN PEMELIHARAAN
Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing
sebesar Rp. 528.405.400,- dan Rp. 0,-. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan Tahun Aggaran 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun Anggaran 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan Beban Persediaan Suku Cadang Jumlah
Beban Perjalanan Dinas
Rp1.347.994.125
D.2.5
TA 2015
TA 2014
217.357.750
-
33.346.850
-
270.324.050
7.376.750
528.405.400
-
-
NAIK (TURUN) %
-
-
BEBAN PERJALANAN DINAS
Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.347.994.125,- dan Rp. 0,-. Beban tersebut adalah
merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan
39
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun Anggaran 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN
TA 2015
Beban Perjalanan Biasa
TA 2014
1.238.713.000
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
-
1.000.000
-
8.875.000
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri
-
39.300.000
-
-
60.106.125
-
1.347.994.125
Jumlah
NAIK (TURUN) %
-
-
Beban D.2.6 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Penyusutan dan Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang Amortisasi Rp2.394.575.801
berakhir sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014
adalah
masing-masing sebesar Rp. 2.394.575.801,- dan Rp.0,- . Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu (depreciable
assets)
aset tetap yang dapat disusutkan
selama
masa
manfaat
aset
yang
bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk
periode TA 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun Anggaran 2015 dan 2014
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
TA 2015
TA 2014
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya Jumlah Penyusutan
1.570.916.954 814.404.353 9.254.494 2.394.575.801
-
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud Beban Penyusutan aset lain-lain Jumlah Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi
2.394.575.801
-
NAIK (TURUN) % -
-
-
Terdapat perbedaan sebesar Rp. 290.784.363,- antara beban penyusutan di LO dan ∆/(selisih) akumulasi penyusutan 2015 dan 2014. Hal tersebut dikarenakan adanya:
1. Transaksi koreksi nilai dari Irjen berupa alat laboratorium yaitu:
Catatan Atas Laporan Keuangan
40
a) Alat Celup Zat Warna Alam Spiral sebanyak 1 buah senilai Rp77.837.500,-
b) Alat Pembelah Bambu Kerajinan sebanyak 1 buah senilai Rp69.886.600,-
c) Alat Polish Kerang dan Tempurung sebanyak 1 buah senilai Rp50.008.900,-
2. Transaksi koreksi nilai dari Irjen Gedung dan bangunan yaitu:
a) Pekerjaan Partisi Ruang Pameran menambah Nilai Aset Bangunan Gedung sebesar Rp42.320.000 berdasarkan
Memo Penyesuaian Nomor 0935/I.KU/Bd/BBKB/IV/2015 Tanggal 24 April 2015
3. koreksi internal alat laboratorium yaitu: a) Spectrophotometer Rp110.000.000,-
sebanyak
1
buah
senilai
b) UV Vis System sebanyak 1 buah senilai Rp247.500.000,-
Koreksi
Pencatatan
dilakukan
berdasarkan
Memo
Penyesuaian Nomor 0827/I.KU/Bd/BBKB/IV/2015 Tanggal 14 April 2015
4. Transaksi transfer masuk alat laboratorium. Yaitu: a) Spectrophotometer
sebanyak
1
buah
Rp110.000.000,- dari Badan Standarisasi Nasional
senilai
b) UV Vis System sebanyak 1 buah senilai Rp247.500.000,dari Badan Standarisasi Nasional
c) Inductively Coupled Plasma (ICP-MS) sebanyak 1 buah senilai Rp3.465.000.000,- dari Pusat Standarisasi BPPI
d) Ductless Portable Fume Hood sebanyak 1 buah senilai Rp273.350.000,- dari Dirjen BIM
e) Toy
Inflammability
Tester
sebanyak
Rp106.562.500,- dari Dirjen BIM
1
buah
senilai
f) Toy Box Cover Durability sebanyak 1 buah senilai Rp100.268.300,- dari Dirjen BIM
Transfer Masuk Berasal dari Badan Standarisasi Nasional Catatan Atas Laporan Keuangan
41
berdasarkan BAST Nomor 2179/B/BSN/B0-B1/10/2014 dan
778.1/SJ-IND/10/2014, Pusat Standarisasi BPPI berdasarkan BAST
Nomor
Kementerian
2125.14/BPKIMI.1/VI/2015
Perindustrian
442/BIM.1/BAST/5/2015. Kegiatan non Operasional Rp422.452
berdasarkan
dan
Dirjen
BAST
BIM
Nomor
D.3. KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pos Surplus/ (defisit) dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus kegiatan
non operasional per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 422.452,- dan Rp.0.Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp422.452
D.3.1 PENDAPATAN DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya untuk periode
yang berakhir sampai dengan 2015 dan 2014 adalah masingmasing Rp. 422.452,- dan Rp. 0,-. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional merupakan
pendapatan yang sifatnya tidak rutin
dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Pendapatan dari kegiatan non operasional BBKB tersebut merupakan anggaran
penerimaan
yang
lalu.
kembali
Adapun
belanja
rincian
dari
pegawai
kegiatan
tahun non
operasional Balai Besar Kerajinan dan Batik adalah, sebagai berikut:
Rincian Surplus Kegiatan Non Operasional Tahun Anggaran 2015
PENJELASAN
Pengembalian Belanja Uang Makan PNS bulan Desember 2014 Kekuarangan Gaji bulan Oktober sd Desember 2014 Kekuarangan Gaji bulan Desember 2014 sd Januari 2015 Kekuarangan Gaji bulan Januari 2014 sd April 2015 Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi
Catatan Atas Laporan Keuangan
TA 2015
378.100
KETERANGAN
NTPN: 8A8FD0N9TG9SKK1R Tanggal 08 Januari 2015 678 Berasal dari SP2D Nomor: 150301303000025 Tanggal 13 Januari 2015 174 Berasal dari SP2D Nomor: 150301303000184 Tanggal 29 Januari 2015 43.500 Berasal dari SP2D Nomor: 150301303003448 Tanggal 05 Mei 2015
422.452
42
E. PENJELASAN Ekuitas Awal
Rp46.890.416.755
EKUITAS
ATAS
POS-POS
LAPORAN
PERUBAHAN
E.1. EKUITAS AWAL
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 46.890.416.755,- dan Rp. 0,-.
Surplus (defisit) LO
Rp(21.276.505.197)
E.2. SURPLUS (DEFISIT) LO
Jumlah Defisit LO untuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebesar Rp. (21.276.505.197,-) dan Rp.0,-. Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.
Penyesuaian NIlai Aset Rp(131.101)
E.3. PENYESUAIAN NILAI ASET
Penyesuaian Nilai Aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. (131.101,-) dan Rp. 0,-.
Penyesuaian nilai asset tersebut merupakan penyesuaian nilai persediaan yang mencerminkan koreksi atas nilai persediaan. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Rp(30.782.563)
E.4. KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI Nilai koreksi asset tetap non revaluasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. (30.782.563),dan Rp. 0,-.
Transaksi Antar Entitas
Rp24.177.045.119
E.5. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
Nilai Transaksi Antar Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 24.177.045.119,-
Eitas Akhir
Rp.49.760.043.013
dan Rp. 0,-.
E.6. EKUITAS AKHIR
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing
sebesar
Rp.46.890.416.755,-. Catatan Atas Laporan Keuangan
Rp.
49.760.043.013,-
dan
43
F.
PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1.
KEJADIAN-KEJADIAN
F.2.
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
NERACA
Catatan Atas Laporan Keuangan
PENTING
SETELAH
TANGGAL
44
LAMPIRAN A1 Balai Besar Kerajinan dan Batik Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi, Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2015 No A 1
Aset Tetap Tanah Tanah
Jumlah
Masa
Manfaat -
Nilai Perolehan
23.920.220.000
23.920.220.000
Akm. Peny.
Per 31-12-2014 -
-
B
Peralatan dan Mesin
2
Alat Bantu
26
Alat Bengkel Bermesin
95
Alat Ukur
44
836.604.960
822.384.960
435
581.175.446
409.143.428
1 3 4 5 6 7 8 9
Alat Besar Darat
Alat Angkutan Darat Bermotor Alat Bengkel Tak Bermesin Alat Pengolahan
2
Alat Rumah Tangga
142.500
61.085.787
Tahun 2015 -
7.500
1.773.573
Akm. Peny.
Per 31-12-2015 150.000
62.859.360
Nilai Buku
Per 31-12-2015 23.920.220.000 23.920.220.000 -
5.804.640
8
714.730.200
406.409.228
25.565.315
431.974.543
282.755.657
39
85.525.100
81.779.600
1.296.000
83.075.600
2.449.500
24
Alat Kantor
150.000
68.664.000
Beban Peny.
82.915.500
186.329.900 82.915.500
9.714.050
196.043.950
47.053.550
4.892.000
827.276.960
52.347.092
461.490.520
119.684.926
399.229.500
13.499.500
-
82.915.500
9.328.000 -
1.499.068.000
897.114.600
169.718.400
1.066.833.000
53
198.986.500
137.409.000
24.689.000
162.098.000
13 Alat kedokteran
84
459.195.105
455.179.105
3.478.000
458.657.105
15 Unit alat laboratorium
442
10.616.188.790
5.586.788.877
816.251.856
6.403.040.733
4.213.148.057
17 Alat laboratorium fisika Nuklir/elektronika 18 Alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan/elektronika 19 Alat laboratorium lingkungan hidup
30
69.357.000
32.894.939
5.880.132
38.775.071
30.581.929
2
22.638.000
18.823.000
545.000
19.368.000
3.270.000
16
464.135.000
357.023.930
17.516.429
374.540.359
22
466.839.000
21.475.200
67
558.938.000
265.511.750
5
9.956.000
6.760.400
10 Alat Studio
11 Alat komunikasi
12 Peralatan pemancar 14 Alat kesehatan umum 16 Unit alat laboratorium kimia nuklir
20 Peralatan laboratorium hydrodinamica 21 Alat laboratorium standarisasi kalibrasi & instrumentasi 22 Komputer Unit 23 Peralatan Komputer
24 Alat Eksplorasi Geofisika 25 Sumur
1056
243.097.500
112 4
21 20
9
178
1
Jumlah
C
Gedung dan Bangunan
2
Bangunan Gedung Tempat Tinggal
1
D 1
Bangunan Gedung Tempat Kerja
Irigasi
Jumlah
Bangunan Air Bersih/Air Baku Jumlah
E
Jaringan
2
Jaringan Air Minum
1
Instalasi Pembangkit Listrik Jumlah
F
Aset Tetap Lainnya
2
Kartografi Naskah dan Lukisan
1
G 1
36.169.000
734.870.000
900.694.500
3
28 Alat SAR
30 Peralatan Olah Raga
11.059.000
23.445.000
1
29 Unit Peralatan Proses/Produksi
34.127.000
1
26 Pengolahan Dan Pemurnian 27 Alat Bantu Produksi
412.729.000
23 2
13
15
391.459.500 15.738.000 11.059.000 29.147.970
449.101.089
748.924.500
7.770.000
3.412.700 -
595.252
40.804.860
19.150.700
11.059.000
29.743.222
432.235.000
36.888.500 14.976.300 538.000 -
6.425.778
89.594.641
489.905.949
244.964.051
185.603.058
207.078.258
259.760.742
70.015.000
335.526.750
223.411.250
995.600
7.756.000
57.625.000
806.549.500
94.145.000
2.200.000
8.205.750
2.344.500
10.550.250
12.894.750
3.000.000
1.050.000
300.000
1.350.000
1.650.000
3.591.317.000
1.527.171.168
375.408.334
1.902.579.502
22.735.809.601
13.015.327.013
1.879.005.317
14.894.332.330
3.375.653.584
777.879.811
4.153.533.395
6.850.000
1.000.000 2.385.000
20.455.048.392 1.552.455.958
22.007.504.350
913.332
1.000.000 2.385.000
241.192.883
3.616.846.467
456.666 -
49.220.542
827.100.353
1.369.998
1.000.000 2.385.000
290.413.425
4.443.946.820
5.480.002 -
1.688.737.498 -
7.841.477.271 16.301.514.997
1.262.042.533
17.563.557.530
1
45.489.666
7.392.073
1.137.242
8.529.315
36.960.351
1
239.662.400
38.945.140
5.991.560
44.936.700
194.725.700
1
Bahan Perpustakaan Tercetak Jumlah
Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Alat Angkutan Darat Bermotor Jumlah
Total
Catatan Atas Laporan Keuangan
45.489.666
49.953.750
289.616.150 195.484.236 500.000
195.984.236
7.392.073
9.565.614
48.510.754
2.125.692
8.117.252
8.529.315 11.691.306
56.628.006
36.960.351
38.262.444
232.988.144
-
-
-
195.484.236
-
-
-
195.984.236
-
30.000.000
30.000.000
69.194.624.003
16.688.076.307
30.000.000
1.137.242
30.000.000
-
-
2.715.360.164
-
30.000.000
30.000.000
19.403.436.471
500.000 -
-
49.791.187.532
45
LAPORAN-LAPORAN PENDUKUNG SESUAI PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-57/PB/2013
Catatan Atas Laporan Keuangan
46
LRA PENDAPATAN DAN LRA PENGEMBALIAN PENDAPATAN
Catatan Atas Laporan Keuangan
47
LRA BELANJA DAN LRA PENGEMBALIAN BELANJA
Catatan Atas Laporan Keuangan
48
NERACA PERCOBAAN
Catatan Atas Laporan Keuangan
49
LAPORAN OPERASIONAL
Catatan Atas Laporan Keuangan
50
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Catatan Atas Laporan Keuangan
51