Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sharing to Improve Quality of Life
Daftar Isi
Contents
2
1
88
88
Sharing to Improve Quality of Life Sharing to Improve Quality of Life
4
Sustainability Report
90
Tentang Laporan Ini About This Report
8
13
Identitas Perusahaan Corporate Identity
14
Visi & Misi Vision & Mission
15
Nilai-nilai Perusahaan
38
Corporate Values
16
Produk & Layanan bjb
32
18
38
Jaringan Layanan
42
22
58
Peristiwa Penting 2013 2013 Significant Events
30
Prestasi dan Pengakuan atas Kinerja Kami Achievements and Recognitions
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance
Milestones
28
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement
Network Services Perjalanan Waktu
Sambutan Direktur Utama Message from the President Director
Organization Structure
20
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Products & Services Struktur Organisasi
Kinerja Sosial Social Performance
118
Sekilas bank bjb bank bjb in Brief
Kinerja Ekonomi Economic Performance
106
Profil Organisasi Organization Profile
10
Laporan Keberlanjutan
76
Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People
Kinerja Lingkungan Environmental Performance
130
Referensi Silang GRI GRI Cross Reference
Sharing to Improve Quality of Life Tekad bank bjb untuk melangkah ke depan dengan peningkatan kualitas kinerja senantiasa diimbangi dengan komitmen untuk berpartisipasi lebih besar dalam peningkatan kualitas kehidupan di Indonesia melalui upaya-upaya tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, serta pelestarian lingkungan.
bank bjb’s determination to move forward by improving performance quality is always balanced with commitment to greater participation in improving the quality of life in Indonesia through corporate social responsibility efforts in the areas of education, public health and environmental conservation.
1 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
2 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
01
Education
Dana CSR untuk Pendidikan 2013 (Rp Miliar)
CSR Fund for Education in 2013 (Rp Billion)
12,26
Rp
bank bjb ingin membuka akses pendidikan seluas-luasnya, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari kelompok masyarakat prasejahtera melalui program CSR di bidang pendidikan yang mencakup pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas dan penyediaan alat dan materi penunjang belajar-mengajar, beasiswa serta pengembangan kampung belajar bjb. bank bjb would like to open the widest possible access to education, especially for children who come from disadvantaged communities through CSR programs in education that include the construction and rehabilitation of classrooms and provision of tools and supporting materials of teaching and learning, scholarships and development of bjb learning village.
02
Health
Dana CSR untuk Kesehatan 2013 (Rp Miliar)
CSR Fund for Health in 2013 (Rp Billion)
7,23
Rp
bank bjb tergerak untuk berperan serta membantu menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat melalui pembangunan puskesmas, pembangunan posyandu, pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus), pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, bantuan alat stereotactic kepada Yayasan Kanker Indonesia serta pengadaan sarana air bersih. bank bjb is willing to participate and help provide, renovate and improve facilities and quality of public health services through constructions of primary healthcare centers, integrated health service, MCK (bathing washing and toilet facilities), provision of medical equipment at Regional Public Hospital, stereotactic aid for Yayasan Kanker Indonesia as well as clean water facility.
03
Environment
Dana CSR untuk Lingkungan Hidup 2013 (Rp Miliar)
CSR Fund for Environment in 2013 (Rp Billion)
6,79
Rp
bank bjb berusaha meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan operasional perusahaan melalui kebijakan-kebijakan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan, mendorong para mitra kerja/rekanan dan debitur untuk memperhatikan aspek lingkungan dan mencanangkan Gerakan bjb Lestari Bumi sebagai inisiatif pelestarian alam dan lingkungan bank bjb yang dilaksanakan secara berkelanjutan. bank bjb strives to minimize environmental impact of the Company’s operations through business policies that take into account environmental aspects, encouraging business partners and debtors to concern about environmental aspects and launching bjb Sustainable Earth Movement as bank bjb’s natural and environmental conservation initiatives that are conducted in a sustainable manner.
3 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tentang Laporan Ini
About This Report
[3.1]
Periode Pelaporan/Reporting Period
1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 January 1, 2013 – December 31, 2013
[3.2]
Tanggal Laporan Terdahulu/Date of Previous Report
1 Januari 2012 – 31 Desember 2012 January 1, 2012 – December 31, 2012
[3.3]
Siklus Pelaporan/Reporting Cycle
Tahunan/Annual
[3.4]
Contact Point
Bank bjb Jl. Naripan No. 12 - 14 Bandung 40111 – Indonesia Tel (62-22) 4234868 Fax (62-22) 4206099
[email protected] www.bankbjb.co.id
[3.12]
Tabel Index GRI/GRI Index Table
Halaman 128/See page 128
[3.13]
Pemeriksaan Laporan/Report Assurance
Internal
4 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pembaca yang terhormat,
Dear Valued Readers,
bank bjb telah menerbitkan Laporan Keberlanjutan secara berkala setiap tahun. Melalui Laporan Keberlanjutan ini, kami ingin memberikan gambaran yang lebih rinci kepada para pemangku kepentingan mengenai kinerja kami sepanjang tahun 2013 dalam perspektif keberlanjutan.
bank bjb bank issues Sustainability Report on an annual basis. With this Sustainability Report, we would like to provide more detailed representation to stakeholders on our performance during 2013 in the perspective of sustainability.
Standar Pelaporan
Reporting Standards This report was prepared with reference to Sustainability Reporting Guidelines of Global Reporting Initiative (GRI) Version 3.1. We strove to follow the GRI reporting principles, which are Completeness, Balance, Comparability, Accuracy and Inclusiveness. The report was prepared with specific code of red font in parentheses at the end of the respective paragraph, as a marker of each GRI indicator being met. Cross-references between presented information and GRI indicators can be found on page 130.
Laporan ini disusun dengan mengacu pada Panduan Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) dari Global Reporting Initiative (GRI) Versi 3.1. Kami berusaha untuk mengikuti kaidah pelaporan dalam GRI, yakni Kelengkapan (Completeness), Keseimbangan (Balance), Kemampuan Diperbandingkan (Comparability), Akurasi (Accuracy), dan prinsip Inklusif (Inclusiveness). Penyusunan laporan dilengkapi dengan kode khusus dengan huruf merah dalam tanda kurung pada paragraf dimaksud, sebagai penanda dari setiap indikator GRI yang terpenuhi. Referensi silang antara informasi yang tersaji dengan indikator GRI dapat dilihat di halaman 130.
Penetapan Isi Laporan [3.5] Dalam laporan ini kami ingin memaparkan kinerja bank bjb di tiga bidang, yakni ekonomi, lingkungan dan sosial. Pelaporan kinerja tersebut disajikan dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas, mencakup inisiatif-inisiatif kami untuk mencapai keseimbangan prinsip “triple bottom line”, yakni profit (menghasilkan laba untuk pertumbuhan), people (memberdayakan sumber daya manusia) dan planet (serasi dengan alam). Ruang lingkup pelaporan dititikberatkan pada kegiatan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility – CSR) dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang keduanya merupakan fokus utama kami dalam mengembangkan inisiatif-inisiatif keberkelanjutan. Kami menerapkan asas materialitas dalam menetapkan isi laporan, yakni menyajikan isu-isu material yang relevan dan diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Materialitas aspek ditetapkan dengan melakukan evaluasi terhadap pemangku kepentingan serta dampaknya bagi keberlanjutan usaha bank bjb. Sebagian indikator GRI G3.1 tidak diungkapkan dalam laporan ini karena dianggap tidak material atau tidak relevan dengan bisnis perbankan. Di samping itu, terdapat pula indikator GRI yang tidak dilaporkan karena data belum tersedia pada saat penyusunan laporan ini. Kami akan berupaya memenuhi indikator tersebut pada laporan-laporan mendatang.
Determination of Report Contents [3.5] In this report we would like to describe bank bjb’s performance in three aspects, namely economic, environmental and social aspects. Performance reporting is presented in the broader context of sustainability, including our initiatives to achieve balanced principle of “triple bottom line”, which are profit (generating profit for growth), people (empowering human resources) and planet (in harmony with nature). The scope of the report is emphasized on corporate social responsibility (CSR) activities and human resources (HR) development both of which are our main focus in developing the sustainability initiatives.
We applied materiality principle in determining contents of the report, by presenting material and relevant issues required by stakeholders in decision making. Materiality aspect is determined by evaluating stakeholders and impact on the sustainability of bank bjb’s business. Some of GRI G3.1 indicators are not disclosed in this report because they are not material or relevant to banking business. In addition, there are also GRI indicators that are not reported because the data was not yet available at the time of preparation of this report. We will attempt to meet these indicators in the next reports.
5 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tentang Laporan Ini
About This Report
Pemilihan topik laporan ini kami prioritaskan pada isu keberlanjutan yang kami anggap material, yaitu mencakup partisipasi bank bjb di bidang lingkungan hidup, kontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Di samping itu, kami juga melaporkan isu-isu lainnya yang bersifat internal yang mempengaruhi penilaian dan keputusan para pemangku kepentingan, yaitu yang terkait dengan aspek-aspek etika dan integritas, sumber daya manusia, serta tanggung jawab terhadap nasabah dan mitra kerja.
The topics selection for this report was prioritized on sustainability issues that we consider material, including bank bjb’s participation in environmental field, contribution to development of the community and improvement of education and health quality. In addition, we also report other internal issues that affect assessments and decisions of stakeholders, which are associated with aspects of ethics and integrity, human resources and responsibility to customers and business partners.
Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran Data [3.6][3.7] [3.8][3.9]
Report Limitation and Data Measurement Techniques [3.6] [3.7] [3.8] [3.9] Sustainability data and information presented in this report include sustainability performance of bank bjb as a holding company and do not include sustainability data managed by the respective subsidiaries. As for the financial data and information have covered subsidiary entities as stated in the Consolidated Financial Statements of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and Subsidiaries on December 31, 2013 audited by Public Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young Global).
Data dan informasi keberlanjutan yang disajikan dalam laporan ini mencakup kinerja keberlanjutan bank bjb sebagai perusahaan induk dan tidak termasuk data keberlanjutan dari masing-masing entitas anak. Sedangkan data dan informasi keuangan telah mencakup kinerja keuangan entitas anak sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Anggota dari Ernst & Young Global). Penyajian data kuantitatif dalam laporan ini sedapat mungkin menggunakan data perbandingan dua tahun berturut-turut, sehingga pembaca dapat melakukan analisis komparasi. Untuk menggambarkan kinerja keuangan dan distribusi nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan, kami menganalisis data laporan keuangan yang tersedia menggunakan pedoman pelaporan keberlanjutan GRI 3.1. Sedangkan untuk data non finansial atau data keberlanjutan, kami menggunakan teknik dan satuan pengukuran yang lazim secara internasional. Karena luasnya jaringan kantor bank bjb, sebagian besar data yang digunakan dibatasi pada data yang tersedia di Kantor Pusat, seperti data konsumsi listrik, BBM, air dan sebagainya. Semua data yang dimuat didukung oleh dokumen yang ada dan dapat diverifikasi oleh pemangku kepentingan yang ingin melakukannya.
6 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Presentation of quantitative data in this report wherever possible uses the comparison data of two consecutive years, so that readers can perform comparative analysis. To illustrate financial performance and economic value distribution to stakeholders, we analyze available financial statements data using sustainability reporting guidelines GRI 3.1. As for nonfinancial data or sustainability data, we use data measurement techniques and international measurement units. Due to the vast office networks of bank bjb, most of the data used are limited to available data at Head Office, such as consumption data of electricity, fuel, water and so on. All presented data are supported by existing documents and can be verified by stakeholders who wish to do so.
Perubahan Dengan Laporan Tahunan Sebelumnya [2.9] [3.10][3.11]
Changes from Previous Annual Report [2.9] [3.10] [3.11]
Kami berupaya meningkatkan kualitas pelaporan dari tahun ke tahun sehingga kami melakukan beberapa penyempurnaan terkait informasi yang disampaikan. Namun demikian, tidak ada hal-hal yang mengharuskan kami menyatakan ulang (re-statement) atas informasi yang telah disampaikan di tahun sebelumnya termasuk asumsi dan teknik dalam mengkompilasi data yang ditampilkan. Selama periode pelaporan juga tidak terdapat perubahan terhadap struktur bisnis bank bjb termasuk perubahan atau penambahan bidang usaha dan status kepemilikan.
We strive to improve reporting quality from year to year, so we did some improvements related to the presented information. However, there are no things that require us to perform re-statement for information that has been submitted in previous years, including assumptions and techniques in compiling the presented data. During the reporting period there were also no changes to bank bjb’s business structure including changes or additions to business field and ownership status.
Level Aplikasi GRI [3.12][3.13]
GRI Application Level [3.12] [3.13] Currently, we have not requested any external party to provide assurance service on the reporting credibility. However, we stated that, based on our self-assessment, this report is at B Application Level according to GRI reporting framework. A set of disclosures have met the requirements in the respective application level and GRI index are adequately presented in this report to facilitate the readers to understand the extent of GRI guidelines applied in the reported activities.
Pada saat ini kami belum meminta pihak eksternal untuk melakukan jasa penjaminan (assurance) atas kredibilitas pelaporan ini. Namun kami menyatakan bahwa berdasarkan penilaian sendiri (self assessment), laporan ini berada pada Tingkat Aplikasi B dalam kerangka pelaporan GRI. Seperangkat pengungkapan telah memenuhi persyaratan dalam tingkat aplikasi tersebut dan indeks GRI telah disajikan dalam laporan ini secara memadai untuk memudahkan pembaca mengetahui sejauh mana pedoman GRI diaplikasikan dalam aktivitas yang dilaporkan. Untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan kami di masa mendatang, kami mengundang seluruh pemangku kepentingan; pegawai, nasabah, pemegang saham dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk menyampaikan segala pertanyaan, umpan balik maupun kritik melalui contact point yang tertera di atas.
To improve our sustainability performance in the future, we invite all stakeholders; employees, customers, shareholders and other stakeholders, to convey any questions, feedbacks or critiques through the contact points listed above.
7 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Profil Organisasi
[2.1]
Organization Profile
Nama Organisasi Organization Name
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Nama Panggilan Call Name
bank bjb
[2.4]
Lokasi Kantor Pusat Head OfficeLocation
Menara bank bjb Jl. Naripan No. 12 – 14 Bandung 40111 – Indonesia Tel: (62-22) 4234868 Fax: (62-22) 4206099 e-mail:
[email protected],
[email protected] Call Center: 14049
[2.5]
Jumlah dan Nama Negara Operasi Number and Name of Country of Operation
1, Indonesia
[2.6]
Kepemilikan dan Badan Hukum Ownership and Legal Form
Perusahaan Terbatas Terbuka dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten se-Banten (7,76%) dan Publik (25%) Limited Liabilities Company owned by West Java Provincial Government (38,36%), Banten Provincial Government (5,37%), West Java Municipal Government (23,61%), Banten Municipal Government (7,76%) and Public (25%)
[2.7]
Ruang Lingkup Pasar Market Coverage
8 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Seluruh wilayah Indonesia Throughout areas of Indonesia
[2.8]
Skala Organisasi Organization Scale Jumlah Pegawai Employees
6,395
Total Pendapatan Bunga Bersih Total Interest Income
Rp 4,782,144 juta | million
Liabilitas Liablilities
Rp 60,896,825 juta | million
Dana Syirkah Temporer Temporary Syrkah Fund
Rp 3,343,143 juta | million
Ekuitas Equity
6,718,265 juta | million
Total Aset Total Asset
70,958,233 juta | million
Kuantitas produk atau jasa yang diberikan Quantity of product or services provided
Per 31 Desember 2013 memiliki 5.425.354 nasabah yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04% nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah dan 7,43% nasabah institusional dan menyalurkan pinjaman kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb yang terdiri dari 43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit pensiun dan 12,2% debitur kredit mikro As of December 31, 2013, bank bjb has 5,425,354 depositing customers, consisting of 85.13% retail customers,7.04% corporate customers, 0.40% government customers and 7.43$ institutional funding and has chanelled loans to 781,636 borrowers in all bank bjb’s operational areas consisting of 43,9% debtors of Consumer Credits, 40,2% debtors of kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debtors of pension credit and 12,2% debtors of micro credit
9 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sekilas bank bjb
bank bjb in Brief
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang dikenal dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan publik.
“Bank Jabar Banten” resmi berubah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. known as bank bjb, is a commercial bank owned by The Provincial Government West Java, Provincial Government of Banten, all city and regency governments in West Java and Banten, and the public.
Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische Shareholding), yang berkedudukan di Bandung dan bergerak di bidang hipotek. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang dinasionalisasi.
The establishment of bank bjb initiated from NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische shareholding), which was based in Bandung, engaged in mortgages and one of the Dutchowned companies nationalized under Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia (GoI) No. 33 of 1960 about the determination of Dutch Companies in Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendirikan “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar dari kas daerah sebesar Rp2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto. Akta Perubahan No.152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Perubahan No.84 tanggal 13 Mei 1961, keduanya dibuat di hadapan Noezar, Notaris di Bandung. serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.
As a follow-up of the regulation, the Government of West Java Province established the “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” capital base of local cash amounting to Rp2,500,000, by Deed 125 dated November 19, 1960 in conjunction by Deed of notary Noezar Number 152 Date March 21, 1961 and Number 184 dated May 13, 1961 and confirmed by the Decree (SK), West Java Province Governor No. 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961 concerning the establishment of regional PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk hukum Perseroan diubah dari Perseroan Terbatas Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berdasarkan
To improve the legal status of the West Java Regional Development Bank, Regional Regulation (Perda) No. 11/PDDPRD West Java province/72 Date June 27, 1972 was issued concerning the Legal Status of the Bank’s operations in West Java Regional Development as a local company (PD) which is engaged in banking. In further
10 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.11/PD-DPRD/1972 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD Jabar sesuai Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni 1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status BPD Jabar meningkat menjadi bank umum devisa. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1995, BPD Jabar memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru.
developments, the name of PD Regional Development Bank’s work changed to BPD Jabar through the West Java Provincial Law No. 1/ DP-040/PD/1978 dated June 27, 1978. Along with the increased activity and customer needs, in 1992 the status of BPD Jabar was upgraded to a foreign exchange commercial bank based on the Decree of Bank Indonesia (BI) Number 25/84/KEP/DIR on November 2, 1992. Furthermore, based on Regulation No. 11 of 1995, this bank has the name of Bank Jabar with a new logo.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.22 Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berubah yang semula Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perda tersebut dituangkan lebih lanjut pada Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 juncto Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 keduanya dibuat di hadapan Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7103.HT.01.01.TH.99 tanggal 16 April 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Bandung di bawah No.871/ BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei 1999, Tambahan No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). [2.6]
Pursuant to the West Java Provincial Decree No. 22 dated December 14, 1998 about the change of legal status of the Regional Development Bank of West Java from a regional corporation to be a limited liability company, the legal status of the Regional Development Bank of West Java was changed to be a Limited Liability Company. The regional government decree was later authorised by the Deed of Establishment No. 4 dated April 8, 1999 juncto Deed of Amendment No. 8 dated April 15, 1999, which were written before Popy Kuntari Sutresna, Notary in Bandung as approved by the Ministry of Law Republic of Indonesia by virtue of the Decree No. C2-7103.HT.01.01. TH.99 dated April 16, 1999, registered in the Company Registry Office No. 871/BH.10/11/IV/99 dated April 24, 1999, and announced on State Gazette No. 39 dated May 14, 1999, supplemental No. 2811, the legal status Bank Jabar was changed from a Regional Corporation to a Limited Liability Company. [2.6]
Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/ DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000 maka sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank pembangunan daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan sistem syariah.
To meet public demand for services based on Sharia banking principles, in accordance with the permission letter of BI No. 2/18/ DpG/DPIP on 12 April 2000, Bank Jabar became on April 15, 2000 the first regional development bank in Indonesia to run a dual banking system, which provides banking services with both conventional and Sharia systems.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 April 2001 menyetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 berdasarkan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp1 triliun menjadi Rp2 triliun. Melihat perkembangan prospek usaha yang terus membaik, hasil RUPS tanggal 5 April 2006 menetapkan kenaikan modal dasar Bank Jabar dari Rp2 triliun menjadi Rp4 triliun.
The result of the general meeting of shareholders (AGM) April 16, 2001 was to increase authorized capital of Bank Jabar to Rp1 trillion for more flexibility to execute its business expansion. Furthermore, based on resolution at the AGM held on April 14, 2004 by Act No. 10 on April 14, 2004, the authorized capital of the Bank Jabar was increased from Rp1 trillion to Rp2 trillion. Seeing the development of business prospects continuing to improve, the results of April 5, 2006 AGM set the authorized capital increase of Bank Jabar of Rp2 trillion to Rp4 trillion.
11 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sekilas bank bjb
bank bjb in Brief
Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, dilaksanakan penggantian call name dari “Bank Jabar” menjadi “Bank Jabar Banten”.
In November 2007, following the issuance of Bank Indonesian Governor Decree No. 9/63/kep.gbi/2007 on Amendment to Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat had a Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, renaming Bank Jabar to “Bank Jabar Banten”.
Sehubungan dengan kegiatan usaha perbankan syariah, Bank Jabar Banten melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Jabar Banten Syariah. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, bank bjb memiliki penyertaan sebanyak 1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta) saham yang merupakan 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Anak Perusahaan. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah. [3.8]
In relation to the Islamic banking business, the Company spun off the Sharia business unit into a Sharia bank with the name PT Bank Jabar Banten Syariah. Based on the Deed of Establishment of Limited Liability Companies, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 dated January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, bank bjb has an investment of 1,980,000,000 (one billion nine hundred eighty million) shares representing 99% (ninety nine percent) of all shares issued and fully paid shares in the Subsidiary. Bank Jabar Banten Sharia has obtained a license from Bank Indonesia in accordance with the Decision of the Governor of Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 dated April 30, 2010 about Granting License to PT Bank Jabar Banten Syariah. [3.8]
Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010 dan sesuai Surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Nomor 1337/SK/DI(R-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka pada tanggal 8 Agustus 2010 nama “Bank Jabar Banten” resmi berubah menjadi “bank bjb”. [2.1]
In line with the development of a wider service and based on the results of Extraordinary General Meeting Shareholders of PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten No. 26 dated April 21, 2010, in accordance with the Letter of Bank Indonesia 12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding the Logo Amendment Plan and Decree No. 1337/SK/DI (R-PPN/2010 dated July 5, 2010, the Company’s name officially changed to “bank bjb” on August 8, 2010. [2.1]
12 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Nama Panggilan
bank bjb
Kantor Pusat
Menara bank bjb
Corporate Identity
Name of Company
Call Name Head Office
Jl. Naripan No. 12-14 Bandung 40111 Telepon
+6222-4234868
Phone
Faksimili
+6222-4206099
Facsimile
Didirikan
20 Mei/May 1961
Founded
Pemilik
Pemda Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Banten (7,76%) dan Publik (25%)
Shareholders
West Java Provincial Government (38.26%), Banten Provincial Government (5.37%), West Java Municipal Government (23.61%), Banten Municipal Government (7.76%) and Public (25%) Jumlah Aktiva
Rp 70,958 Triliun/Trillion
Jumlah Jaringan Kantor
1
Total Assets
Kantor Pusat Head Office
Office Network
62
Kantor Cabang Branch Offices
304
Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices
266
Kantor Kas Cash Units
107
Payment Point Payment Points
11
Kas Mobil Keliling Mobile Cash Service
1.139 ATM bank bjb bank bjb ATMs Alamat Website
http://www.bankbjb.co.id
Website Adress
Alamat E-mail
[email protected] or
[email protected]
Call Center
14049
E-mail Adress Call Center
13 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Visi & Misi
Visi
Vision & Mission
Vision
Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. One of the 10 largest banks with high performance in Indonesia.
Misi
Mission
• Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah. • Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah. • Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah. • Mover and Motivator for Accelerating Provincial Economy. • Provincial Cash Depository. • A Source of Provincial Income.
14 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Nilai-nilai Perusahaan [4.8]
G O
S
P
I
R
I
Corporate Values [4.8]
T
Service Excellence Professionalism Integrity Respect Intelligence Trust Corporate Values
Perilaku Utama
Main Behavior
Service Excellence
1.
Ramah, tulus, kekeluargaan
1.
Friendly, sincere, familiar
2.
Selalu memberikan pelayanan prima
2.
Always provide excellent service
Professionalism
3.
Cepat, Tepat, Akurat
3.
Quick, precise, accurate
4.
Kompeten dan bertanggung jawab
4.
Competent and responsible
5.
Memahami dan melaksanakan
5.
Understand and follow company
ketentuan perusahaan
Integrity
6.
Konsisten, disiplin, dan penuh
provisions 6.
semangat 7.
Menjaga citra Bank melalui perilaku
Consistent, disciplined, and exuberant
7.
terpuji dan menjunjung tinggi etika
Keeping the image of the Bank through ethical behavior and respect
Respect
8.
Fokus pada nasabah
8.
Focus on customer
9.
Peduli pada lingkungan
9.
Care for the environment
Intelligence
10. Selalu memberikan solusi yang
10. Always give best solution
terbaik 11. Berkeinginan kuat untuk
11. Strong desire to develop themselves
mengembangkan diri
Trust
12. Menyukai perubahan positif
12. Like positive change
13. Menumbuhkan Transparansi,
13. Growing transparency, togetherness,
Kebersamaan dan Kerja sama yang
and good relationships
sehat 14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan
14. Protect Bank and company information
15 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Produk & Layanan bjb [2.2]
Products & Services [2.2]
Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, bank bjb melakukan kegiatan usaha yang meliputi:
To achieve its vision, mission and functions, bank bjb conducts the following business activities:
Penghimpunan Dana
Funding
Penghimpunan dana yang dilakukan diarahkan kepada dana-dana ritel/perorangan disamping mempertahankan nasabah korporasi maupun instansi dan departemen terkait. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut:
Committed funding directed towards retail funds/individuals in addition to maintaining corporate customers as well as agencies and related departments. Fund raising was done through the following products:
Giro
Current Account
• bjb Giro Rupiah • bjb Giro Valas • Tabungan • Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang) • Tabungan bjb Tandamata Gold • Tabungan bjb Tandamata Dollar • Tabungan bjb Tandamata Bisnis • Tabungan bjb Tandamata berjangka • Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti • Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) • TabunganKu • Deposito • bjb Deposito Berjangka • bjb Deposito Suka-Suka • bjb Deposito Valas • bjb Deposito On Call • bjb Deposito Diskonto
• bjb Giro Rupiah • bjb Giro Valas • Tabungan • Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang) • Tabungan bjb Tandamata Gold • Tabungan bjb Tandamata Dollar • Tabungan bjb Tandamata Bisnis • Tabungan bjb Tandamata berjangka • Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti • Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) • TabunganKu • Deposito • bjb Deposito Berjangka • bjb Deposito Suka-Suka • bjb Deposito Valas • bjb Deposito On Call • bjb Deposito Diskonto
16 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Penyaluran Dana
Fund Distributions
Penyaluran dana dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut: 1. Kredit Umum a. bjb Kredit Modal Kerja Umum (KMKU) b. bjb Kredit Investasi Umum (KIU) c. bjb Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK) d. bjb Kredit Mikro Utama e. bjb Kredit Cinta Rakyat 2. bjb Kredit Resi Gudang 3. bjb Kredit Guna Bhakti (KGB) 4. bjb Kredit Koperasi Karyawan 5. bjb KPR 6. bjb Kredit Kepada Koperasi 7. bjb Kredit Ketahanan Pangan dan Energi 8. bjb Kredit Sindikasi 9. Perusahaan Pembiayaan
Funds are channelled through the following products: 1. Commercial Loans a. bjb General Working Loan (KMKU) b. bjb General Investment Loan (KIU) c. bjb Construction Loan (KMKK) d. bjb Main Micro loan e. bjb Cinta Rakyat Loan 2. bjb Resi Gudang Loan 3. bjb Guna Bhakti Loan 4. bjb Cooperative Employee Loan 5. bjb KPR 6. bjb Loan to Cooperative 7. bjb Food security and energy loans 8. bjb Syndication Loan 9. Financing Company
Jasa perbankan lainnya seperti: 1. Reksadana 2. Bancassurance 3. Trade Finance & Services 4. Produk Treasury 5. Kiriman Uang dan Western Union 6. Inkaso 7. BPDnet Online 8. bjb DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) 9. Transfer Kliring Antar Wilayah (Intercity Clearing) 10. Jaminan Bank (Bank Garansi) 11. Fasilitas Safe Deposit Box (SDB) 12. Mobile Banking (M-ATM Bersama) 13. Layanan bjb Precious 14. Layanan Weekend Banking 15. Layanan Kas Mobil
Other banking services such as: 1. Mutual Funds 2. Bancassurance 3. Trade Finance & Services 4. Treasury Products 5. Remittances and Western Union 6. Collection 7. Online BPDnet 8. bjb Pension (Pension Fund) 9. Inter-Regional Transfer Clearing (Intercity Clearing) 10. Guarantee Bank (Bank Guarantee) 11. Safe Deposit Box Facilities (SDB) 12. Mobile Banking (M-ATM Bersama) 13. bjb Precious Service Priority 14. Weekend Banking Services 15. Mobile Cash Service
17
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Struktur Organisasi [2.3]
Organization Structure [2.3]
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)
DIREKTUR UTAMA President Director Bien Subiantoro
DIREKTUR KOMERSIAL COMMERCIAL MANAGING DIRECTOR
DIREKTUR KONSUMER CONSUMER MANAGING DIRECTOR
ACU KUSNANDAR**
ARIE YULIANTO
Divisi Korporasi & Komersial Division of Corporate & Commercial Banking
Divisi Kredit Konsumer Division of Consumer Loans
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Ahmad Irfan
Suartini
Divisi Mikro Division of Micro Banking
Divisi KPR & Mortgage Division of KPR & Mortgage
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
DIREKTUR TRESURI & INTERNATIONAL TREASURY & INTERNATIONAL MANAGING DIRECTOR ENTIS KUSHENDAR**
Divisi Tresuri Division of Treasury Pemimpin Divisi Head Division Fabianus Sudjatmoko Divisi Internasional Division of International Pemimpin Divisi Head Division
Beny Riswandi
Fermiyanti
Hindun Herdiyani (PYMT)
Divisi Credit Risk Reviewer Division of Credit Risk Reviewer
Divisi Dana & Jasa Konsumer Division of Fund & Consumer Service
Divisi Manajemen Anak Perusahaan Division of Subsidiaries Companies Management
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Hendi Rochendi
Tedi Setiawan
Harta Purnama
Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Kredit Division of Saving & Credit Settlement
Unit Card Center Card Center Unit
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Unit Head Division
Rubyana Ramdhan
Moch. Barkah Setyadi
Divisi Institusional Banking Division of Institutional Banking
Unit Electronic Banking Electronic Banking Unit
Pemimpin Divisi Head Division
Sri Asri Wulandari
*
Tidak Efektif menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 15/10/APBU/ Bd/Rahasia tanggal 6 Februari 2013. ** Tidak Efektif menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 15/13/GBI/ DPIP/Rahasia tanggal 3 Juni 2013. *** Menunggu Fit & Proper Test Bank Indonesia *
Since the receipt of Bank Indonesia 15/10/APBU/Bd/ Rahasia number on February 6, 2013, are no longer effective as Director Perrseroan. ** Since the receipt of the number 15/13/GBI/DPIP/ Rahasia Bank Indonesia on June 3, 2013, are no longer effective as Director Perrseroan. *** Waiting Fit & Proper Test Bank Indonesia.
1818 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pemimpin Unit Head Division Andre Rasyidin Pamuntjak
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Agus Ruswendi* Achmad Baraba Muhadi Klemi Subiyantoro Rudhyanto Mooduto Yayat Sutaryat
Komite Eksekutif & Risk Capital Executive & Capital Committee
DIREKTUR OPERASI OPERATIONS MANAGING DIRECTOR DJAMAL MUSLIM***
KOMITE AUDIT Audit Committee
DIREKTUR KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO COMPLIANCE & RISK MANAGEMENT MANAGING DIRECTOR
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI Remuneration & Nomination Committee
ZAENAL ARIPIN
KOMITE PEMANTAU RISIKO Risk Monitoring Committee Divisi Teknologi Informasi Division of Information Technology
Divisi Internal Audit Division of Internal Audit
Divisi Internal Audit Division of Internal Audit
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Johanes Parulian Tamba (PYMT)
Ali Fajar Saleh
Toto Susanto
Divisi Manajemen Risiko Division of Risk Management
Divisi Sumber Daya Manusia Division of Human Capital
Divisi Operasional Division of Operational Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Adang A. Kunandar
Agus Jajat Masoem
Neneng Hayati
Divisi Umum Division of General Administration
Divisi Perencanaan Strategis Division of Strategic Planning
Divisi Sekretaris Perusahaan Division of Corporate Secretary
Pemimpin Divisi Head Division
Pemimpin Divisi Head Division
Dadang Iskandar
Rudy Dhian Dwimaya
Divisi Jaringan & Layanan Division of Network & Services
Divisi Change Management Office Division of Change Management Office
Pemimpin Divisi Head Division Wawan Indrawan Divisi Hukum Division of Legal Pemimpin Divisi Head Division Yusuf Saadudin
Pemimpin Divisi Head Division Sofi Suryasnia
Pemimpin Divisi Head Division Cecep Trisna Divisi Pendidikan & Pelatihan Division of Education & Training Pemimpin Divisi Head Division Rahmat
Divisi Pengendalian Keuangan Division of Financial Control Pemimpin Divisi Head Division Agus Riswanto Unit Administrasi Kredit & Bisnis Legal Division of Financial Control & Legal Business Pemimpin Divisi Head Division Siswachyudi
Kantor Wilayah Region Office
Kantor Cabang Branch Office
19 19 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Jaringan Layanan [2.4][2.5][2.7]
Network Services [2.4][2.5][2.7]
Kantor Cabang bank bjb bank bjb Branch Office
SUMATERA UTARA Kantor Cabang/Branch Office CABANG MEDAN
Kota/City Medan
RIAU Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
CABANG PEKANBARU
Pekan Baru
CABANG BATAM
KALIMANTAN SELATAN
SUMATERA SELATAN Kantor Cabang/Branch Office CABANG PALEMBANG
Batam
Kota/City
Kantor Cabang/Branch Office
Palembang
CABANG BANJARMASIN
Kota/City Banjarmasin
LAMPUNG Kantor Cabang/Branch Office CABANG BANDAR LAMPUNG
Kota/City Bandar Lampung
JAWA TENGAH
BANTEN Kantor Cabang/Branch Office CABANG TANGERANG
Wilayah/Region Serang
CABANG CILEGON - BANK DEVISA
Cilegon
CABANG PANDEGLANG CABANG LABUAN CABANG RANGKASBITUNG CABANG BSD CABANG BALARAJA
Kota/City
CABANG SEMARANG
Semarang
CABANG TEGAL
Tangerang
CABANG SERANG
Kantor Cabang/Branch Office
CABANG RAWAMANGUN - CABANG DEVISA
Surakarta
Pandeglang Labuan Rangkasbitung Tangerang Selatan Tangerang
BALI
DKI JAKARTA Kantor Cabang/Branch Office
Tegal
CABANG SURAKARTA
Wilayah/Region
Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
CABANG DENPASAR
Denpasar
Jakarta Timur
CABANG KHUSUS JAKARTA
Jakarta Pusat
CABANG KEBAYORAN BARU
Jakarta Selatan
JAWA BARAT
JAWA BARAT
CABANG MANGGA DUA
Jakarta Pusat
Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
CABANG HASYIM ASHARI
Jakarta Barat
CABANG UTAMA BANDUNG
Bandung
CABANG TASIKMALAYA
Tasikmalaya
Cimahi
CABANG MAJALENGKA
Majalengka
CABANG CIMAHI
(JAKARTA BARAT) CABANG RASUNA SAID CABANG S. PARMAN CABANG DAAN MOGOT CABANG SAHARJO
Jakarta Selatan
CABANG SOREANG
Bandung
CABANG CIAMIS
Ciamis
CABANG CIREBON
Cirebon
Jakarta Barat
CABANG SUMEDANG
Sumedang
Jakarta Barat
CABANG TAMANSARI
Bandung
CABANG INDRAMAYU
CABANG SUCI
Bandung
CABANG KUNINGAN
Jakarta Selatan
Bogor
CABANG PALABUHANRATU
CABANG DEPOK
Depok
CABANG BANJAR
CABANG CIBINONG
Bekasi
CABANG PADALARANG
CABANG CIKARANG
Bekasi
CABANG SUKAJADI
CABANG BEKASI
Bekasi
CABANG SUMBER
Cirebon Bandung
CABANG PURWAKARTA
Purwakarta
CABANG BUAH BATU - CABANG
CABANG KARAWANG
Karawang
DEVISA
CABANG SUKABUMI
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kuningan
CABANG BOGOR
CABANG CIANJUR
2020
Indramayu
CABANG GARUT CABANG SUBANG
Cianjur
CABANG MAJALAYA
Pelabuhanratu Banjar Padalarang Bandung
Bandung
Sukabumi
CABANG JATINANGOR
Sumedang
Garut
CABANG SINGAPARNA
Tasikmalaya
Subang
KALIMANTAN TIMUR Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
CABANG BALIKPAPAN
Balikpapan
SULAWESI SELATAN Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
CABANG MAKASSAR
Makassar
JAWA TIMUR Kantor Cabang/Branch Office
Kota/City
CABANG SURABAYA
Surabaya
Sampai 31 Desember 2013, jaringan layanan bank bjb terdiri dari 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan 1.139 ATM.
As of December 31, 2013, bank bjb network of service comprises 62 Branch Offices, 304 Sub-Branch Offices, 266 Cash Offices, 107 Payment Points, 11 Mobile-Cash and 1,139 ATM.
21 21 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Perjalanan Waktu
Milestones
bank bjb didirikan dengan nama PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat yang merupakan hasil nasionalisasi bank “NV Denis” pada masa pemerintahan Belanda bank bjb established with the name of PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat which was nationalized from NV DENIS, a Dutch Company
1961
Berubah menjadi PD Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
Memperoleh izin beroperasi sebagai Bank Devisa
Changed the name to PD Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
Had a license to become a foreign exchange commercial bank
1972
Berubah menjadi Perusahaan Daerah (PD) Bank Kerja Pembangunan Daerah Jawa Barat Completion of the legal position and changed to PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat
2222 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
1978
1991
Menerbitkan Obligasi untuk pertama kalinya Issued its first bond
1992
1999
Berubah dari PD menjadi Perseroan Terbatas (PT) Legal Status of Bank Jabar changed from PD into a limited liability company (PT)
Menjadi BPD pertama yang menjalankan dua sistem perbankan, yaitu konvensional dan syariah
Menerbitkan Obligasi VI Issued VI Bond
Bank Jabar becomes the first BPD in Indonesia to run a dual banking system providing both conventional and Sharia systems
2000
Menerbitkan Obligasi VII Issued VII Bond
2007
Berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Changes in Operating License to become Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten
2009
2010
• Peningkatan rating dari Pefindo menjadi peringkat idAA• Spin Off Unit Usaha Syariah • IPO • Re-branding
• Increased rating from Pefindo to become idAA• Sharia Trade Unit • IPO • Re-branding
2011
2012
• Peringkat 2 Annual Report Award 2011 • Mendapat Peringkat Perusahaan Terpercaya dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011 • Rebranding bjb Precious • 2th Rank Annual Report Award 2011 • Awarded “Trusted” from Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011 • Rebranding bjb Precious
23 23 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Perjalanan Waktu
Milestones
NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) – 1915
NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) – 1915
De Eerste Nederlandsche-Indische Spaarkas en Hyphoteekbank (DENIS) merupakan salah satu bank tabungan dan hipotik di Hindia Belanda yang berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 40 tanggal 15 September 1915.
De Eerste Nederlandsche-Indische Spaarkas en Hyphoteekbank (DENIS, 1915). DENIS said to be the first based on Act No. 40 dated September 15, 1915, saving and hypoteek bank is in the East Indies.
Sejarah Pendirian – 1961
Establishment – 1961
Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat diawali oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960, Pemerintah Propinsi Jawa Barat berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto Akta Nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Nomor 84 tanggal 13 Mei 1961 seluruhnya dibuat Notaris Noezar dan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 mendirikan Perusahaan Daerah ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp2.500.000,-.
The establishment of Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was triggered by the Indonesian Government Regulation number 33 Year 1960 regarding the nationalisation of Dutch-owned companies in Indonesia. One of the Dutch-owned companies based in Bandung that was nationalised was NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) which was previously engaged in mortgage banking. As a follow-up of the Government Regulation number 33 Year 1960, the Provincial Government of West Java by deed of establishment No. 125 November 19, 1960 with Noezar Deed number 152 dated March 21, 1961 and number 84 dated May 13, 1961 and confirmed by the Decree of the Governor of West Java Province number 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961, established the ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” with authorized starting capital of Rp2,500,000 from the regional government treasury.
24 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Perubahan Badan Usaha – 1978
Changes of business entities - 1978
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat sebagai Perusahaan Daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama “PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” diubah menjadi “Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat”.
To improve the legal position of the PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat, the Provincial government issued regulation number 11/PD-DPRD/72 dated June 27, 1972 regarding the legal status of Bank Karya Pembangunan Daerah Djawa Barat as a local enterprise in the banking sector. Furthermore, the name “PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” was changed to “Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat” by provincial regulation number 1/DP-040/PD/1978 dated June 27, 1978.
Peningkatan Aktivitas – 1992
Increasing Activities - 1992
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992. Berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 BPD Jawa Barat mempunyai call name “Bank Jabar“ dengan logo baru.
In 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was upgraded to a Commercial Bank based on the Decree of Bank Indonesia Number 25/84/KEP/DIR dated November 2, 1992, and based on Provincial Regulation No. 11 Year 1995 the name was changed to “Bank Jabar” with a new logo.
Perubahan Bentuk Hukum – 1998
Change of Legal Status - 1998
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
In order to follow the development of the economy and banking, and based on Provincial Regulation No. 22 Year 1998 and the Deed of Establishment No. 4 dated April 8, 1999 following further amendment No. 8 dated April 15, 1999 dated on April 16, 1999 which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia, the legal status of Bank Jabar was changed from a Regional enterprise (PD) to Limited Liability Company (PT).
25 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Perjalanan Waktu
Milestones
Perluasan Bentuk Usaha – Dual Banking System 2000
Expanding Business Entity - Dual Banking System 2000
Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank pembangunan daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.
In order to meet public demand for services based on Sharia principles and in accordance with the consent of Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP dated April 12, 2000, Bank Jabar became the first regional development bank running a dual banking system. Since April 15, 2000 Bank Jabar has provided banking services within the conventional and the Sharia systems.
Perubahan Nama dan Call Name Bank Jabar Banten - 2007
Change of Name and Call Name Bank Jabar Banten - 2007
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007, maka nama Perusahaan berubah menjadi ”PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten” dengan sebutan (call name) “Bank Jabar Banten”.
Based on Results of the Extraordinary General Shareholders Meeting held in Bogor on July 3, 2007 and in accordance with the Decree of Governor of Bank Indonesia. 9/63/KEP.GBI/2007 dated November 26, 2007 the Bank’s name was changed from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat to PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten in the Business License into Business License on Behalf of PT Bank Regional Development West Java and Banten, and Decree No. 1065/SK/DIR-PPN Directors /2007 dated November 29, 2007, the Bank’s name changed to PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, renamed “Bank Jabar Banten”.
Spin Off
Spin Off
Pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah menjadi anak perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama “Bank Jabar Banten Syariah” berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP. GBI/2010 tertanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.
Bank Jabar Banten sharia banking unit was spun off and became a independent subsidiary called “Bank Jabar Banten Syariah” based on the business license from Bank Indonesia and in accordance with the Governor of Bank Indonesia Decree No.12/35/KEP.GBI/2010 dated April 30, 2010 regarding business license for PT Bank Jabar Banten Syariah.
Berdasarkan Surat dari Ketua Bapepam dan LK No. S-5901/ BL/2010 Pada tanggal 29 Juni 2010 tentang Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Bank Jabar Banten melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan harga penawaran sebesar Rp600,00 (enam ratus Rupiah) setiap saham yang dicatatkan dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2010.
On June 29, 2010, the bank bjb obtained Registration Statement from the Chairman of Bapepam and LK based on Letter No. S-5901/ BL/2010 to carry out initial public offering (IPO) of shares at a nominal value of Rp 600, which were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 8, 2010.
26 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/ Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka call name ”Bank Jabar Banten” telah resmi diubah menjadi ”bank bjb” pada tanggal 2 Agustus 2010.
Based on results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten No. 26 dated April 21, 2010, and in accordance with Bank Indonesia Letter no.12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding the planned logo change and the Board of Directors Decree No. 1337/SK/DIRPPN/2010 dated July 5, 2010, the Bank has officially changed its name into “bank bjb” on August 2, 2010.
IPO
IPO
bank bjb merupakan bank pembangunan daerah pertama yang mencatatkan saham perdananya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Juli 2010. bank bjb menawarkan saham kepada publik sejumlah 2.424.072.500 lembar saham Seri B (termasuk EMSA) dengan harga penawaran Rp600,- per saham dimana dana yang diperoleh dari IPO sekitar Rp1,4 triliun. Pelepasan saham ke masyarakat ini setara dengan 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
bank bjb is a pioneer among regional development banks as the first to conduct an IPO, on the Indonesian Stock Exchange (IDX) on July 8, 2010. bank bjb offered to the public of 2,424,072,500 Series B shares, (including EMSA) at an offering price of Rp600 per share with total proceeds from the IPO of about Rp1.4 trillion. Shares offered to the public are equivalent to 25% of the total issued and fully paid shares.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini dipergunakan oleh bank bjb untuk penguatan modal perusahaan dalam rangka mendukung ekspansi kredit, terutama sektor UMKM, perluasan jaringan, dan pengembangan teknologi informasi. Penawaran Umum Perdana Saham bank bjb memperoleh minat yang relatif besar dari investor domestik maupun luar negeri. Dalam Penawaran Umum kepada masyarakat tanggal 1, 2 dan 5 Juli 2010, permintaan saham bank bjb mengalami oversubscribed sebesar 11,2 kali untuk porsi pooling.
The funds from the Offering were used by bank bjb to strengthening the Company’s capital to support loan expansion, especially in the SME sector, expansion of networks and information technology development. Future bank bjb plans include to focus growth in the SME sector with the support of existing consumer sectors. bank bjb’s Initial Public Offering obtained relatively large interest from both domestic and foreign investors. In the Initial Public Offering of 1, 2 and 5 July 2010, the demand for bank bjb shares was oversubscribed by 11.2 times in the pooling portion.
27 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Peristiwa Penting 2013
2013 Significant Events
> 22 Januari - January
> 4 Februari - February 4
> 8 Maret - March 8
bank bjb terus melanjutkan upaya aktif pemasaran di berbagai kota melalui kemitraan strategis.
bank bjb menggandeng Perbarindo Bali dalam penyaluran kredit Mikro.
bank bjb menyelenggarakan Meeting 4Q-2012.
bank bjb continues to actively conduct its marketing efforts in various cities through strategic partnerships.
bank bjb in collaboration with Perbarindo Bali in micro lending.
bank bjb held 4Q - 2012 Analyst Meeting.
> 19 Mei - May 19
> 7 Juni - June 7
> 26-28 Juli - July 26-28
Penyerahan CSR bank bjb pada HUT ke-52.
bank bjb alokasikan dana CSR untuk kegiatan khitanan massal se-Bandung Raya.
bank bjb Kembali menggelar Bazar Bulan Berkah bersama Waroeng bjb.
bank bjb submitted CSR in its 52nd Anniversary.
bank bjb allocated funds for CSR activity, namely mass circumcision for greater Bandung.
bank bjb again held holding “Bazar Bulan Berkah” and “Waroeng bjb”.
> 4 September - September 4
> 21 September - September 21
> 24 September - September 21
bank bjb memperingati Hari Pelanggan Nasional.
bank bjb - Road to Jak Jazz’13.
Investor Gathering ORI 010.
bank bjb commemorated Customer Day.
bank bjb - Road to Jak Jazz’13.
ORI 010 Investors Gathering.
National
28 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Analyst
> 20 Oktober - October 20
> 26 Oktober - October 26
> 8 November - November 8
bank bjb – Jakarta International Jazz Festival 2013.
bank bjb mengadakan penarikan undian Petik Hadiah bank bjb 2013.
bank bjb melanjutkan kerjasama dengan PT Waskita Karya.
bank bjb – Jakarta International Jazz Festival 2013.
bank bjb held drawing of Petik Hadiah bank bjb 2013.
bank bjb continued cooperation with PT Waskita Karya.
> 13 Desember - December 13
> 21 Desember - December 21
> 22 Desember - December 22
Puncak Acara Undian Petik Hadiah bank bjb 2013.
Lomba Foto bank bjb 2013.
bank bjb Service Excellence Award (BBSEA) 2013.
bank bjb held the peak event of Petik Hadiah bank bjb 2013.
bank bjb Photo Contest 2013.
bank bjb Service Excellence Award (BBSEA) 2013.
> 25 Desember - December 25
bank bjb kembali menyelenggarakan khitanan massal, operasi bibir sumbing, dan operasi katarak. bank bjb held mass circumcision, cleft lip surgery, and cataract surgery.
29 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Prestasi dan Pengakuan atas Kinerja Kami [2.10]
1
Achievements and Recognitions [2.10]
2
Penghargaan “Acquirer Bank With The Highest Transaction Volume For Regional bank Category in 2013” Diberikan oleh PT Rintis Sejahtera Tanggal 29 Oktober 2013.
Penghargaan “Pelaporan LHKPN tahun 2013”, diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 9 Desember 2013. The “Reporting LHKPN 2013”, awarded by the Corruption Eradication Commission (KPK) on December 9, 2013.
The “Acquirer Bank With The Highest Transaction Volume For Regional bank Category in 2013” award from PT Rintis Sejahtera on October 29, 2013.
3
4
Penghargaan “ Call Center Award 2013 for Service Excellence”, diberikan oleh Contact Center Service Excellence Award.
Penghargaan “ Pelaporan Gratifikasi Terbanyak tahun 2013”, diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 9 Desember 2013.
“Call Center Award 2013 for Service Excellence” given by Contact Center Service Excellence Award.
“Most Reports on Gratification Award in 2013”, by the Corruption Eradication Commission (KPK) on December 9, 2013.
5
6
Penghargaan “ Sangat Bagus Atas Kinerja Perusahaan tahun 2013”, diberikan oleh InfoBank pada tanggal 5 Juli 2013. “Excellent Company Performance 2013”, awarded by Infobank on July 5, 2013.
30 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Penghargaan “ Indonesia Banking Award, Best Performance Banking 2013”, diberikan oleh Tempo Media Group. “Indonesian Banking Award, Best Performance Banking 2013”, awarded by Tempo Media Group.
7
8
Penghargaan “Regional Strategic Partner 2013”, diberikan oleh Jamsostek. “Regional Strategic Partners 2013”, awarded by Jamsostek.
Penghargaan “Bandung Service Excellence Award 2013”. Diberikan oleh MarkPlus Inc pada tanggal 29 Oktober 2013. “Bandung Service Excellence Award 2013”. Awarded by MarkPlus Inc. on October 29, 2013.
31 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commissioners
Dewan Komisaris sangat mendukung setiap aktivitas bank bjb dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) yang tepat sasaran, berkualitas dan memberikan dampak berkelanjutan. Board of Commissioners strongly supports every activity of bank bjb in an effort to improve the community’s welfare, particularly through Corporate Social Responsibility (CSR) programs that are appropriate, quality and have sustainable impacts.
Para Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Dear Valued Stakeholders,
Kondisi perekonomian global di tahun 2013 masih berjuang untuk pulih dari imbas krisis sebelumnya. Dampak perlambatan pertumbuhan negara-negara tujuan ekspor komoditas unggulan Indonesia telah menurunkan nilai ekspor dan meningkatkan defisit neraca berjalan. Kondisi diperburuk oleh isu tapering off di Amerika Serikat sehingga terjadi aliran keluar modal asing dari Indonesia. Kedua faktor ini berdampak pada tekanan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, yang mengakibatkan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan hingga ke level 7,5%.
Global economic condition in 2013 was still struggling to recover from impact of the previous crises. The impact of the growth slowdown in export destination countries of Indonesia’s main commodities lowered export values and increased current account deficit. The condition was deteriorated by the issue of tapering off in the United States resulting in foreign capital outflow from Indonesia. Both of these factors affected the pressure on exchange rate of Rupiah against U.S. Dollar, which triggered Bank Indonesia to raise its referral interest rate up to 7.5%.
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) telah menyebabkan kenaikan harga bahan bakar yang menyebabkan meningkatnya biaya transportasi dan logistik sehingga pada akhirnya meningkatkan inflasi pada 2013 menjadi 8,4% (YoY).
Government policy to reduce fuel subsidies led to the increase in fuel prices and drove to increase transportation and logistics costs and ultimately raised inflation rate in 2013 to 8.4% (YoY).
Peran Pengawasan Dewan Komisaris
Supervisory Role of Board of Commissioners
Pengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan dengan Direksi. Dewan Komisaris mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank pada Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi. Pada tahun 2013 Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 55 kali dengan topik yang relevan sehubungan pencapaian rencana kerja atau perihal penting lainnya.
Board of Commissioners’ supervision on Board of Directors’ duties and responsibilities is conducted in accordance with the applicable regulations through Board of Commissioners internal meetings and joint meetings with Board of Directors. Board of Commissioners directs, monitors and evaluates implementation of the Bank’s strategic policies in Board of Commissioners’ meetings with Board of Directors. In 2013 Board of Commissioners held 55 meetings with relevant topics concerning progress of work plans or other crucial matters.
32 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Klemi Subiyantoro
Rudhyanto Mooduto
Muhadi
Achmad Baraba
Yayat Sutaryat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
33 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commissioners
Dewan Komisaris telah memberikan arahan dan masukan untuk menyempurnakan organisasi, proses bisnis dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan rasio non-performing loan (NPL) akibat penurunan kualitas kredit khususnya kredit mikro. Namun demikian, Dewan Komisaris mendukung penuh orientasi penyaluran kredit bank bjb yang fokus pada pengembangan usaha kecil, mikro dan koperasi (UKMK).
Board of Commissioners provides guidance and feedback to improve the organization, business processes and enhanced competence of human resources in anticipation of increasing non-performing loan (NPL) ratio due to declining loan quality, especially micro loans. Nevertheless, Board of Commissioners fully supports bank bjb’s lending orientation that focuses on development of small and micro enterprises and cooperatives (UKMK).
Dewan Komisaris juga telah menyarankan dan menyetujui rencana bisnis bank tahun 2014 yang bernuansa konsolidatif dan prudent, diantaranya tidak adanya ekspansi seperti pendirian kantor cabang baru kecuali relokasi dan/atau peningkatan status kantor cabang.
Board of Commissioners has also advised and approved the Bank’s consolidative and prudent business plan for 2014, including omission of expansion such as establishment of new branches except for relocation and/or upgrade status of branch offices.
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah memantau dan mengawasi perkembangan bank bjb secara menyeluruh. Setiap komite telah memberikan banyak masukan bagi peningkatan kualitas bank bjb sesuai lingkupnya masing-masing. Bidang utama yang menjadi fokus komite-komite meliputi audit internal dan eksternal, manajemen risiko, pelaporan keuangan dan transparansi, pengelolaan sumber daya manusia dan praktik GCG yang sehat.
Board of Commissioners assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee monitors and supervises overall development of bank bjb. Each committee provides numerous inputs for improving quality of bank bjb according to its respective scope. The committees’ main areas of focus include internal and external audits, risk management, financial reporting and transparency, human resource management and sound GCG practices.
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
Dewan Komisaris menilai, Direksi telah menerapkan strategi kebijakan yang tepat dalam menyikapi perkembangan perekonomian yang terjadi sehingga bank bjb mencatat pencapaian kinerja yang cukup baik di tahun 2013. Bank membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 7,83 triliun atau meningkat 16,9% dari Rp 6,69 triliun di tahun 2012. Beban operasional mencapai Rp 6,21 triliun atau meningkat 15,9% dari Rp 5,36 triliun di tahun 2012. Hasilnya, laba setelah pajak tumbuh 16,1% menjadi Rp 1,38 triliun dari Rp 1,19 triliun pada tahun 2012.
Board of Commissioners believes, Board of Directors applied the appropriate strategic policies in addressing current economic trend so that bank bjb successfully recorded satisfactory performance achievements in 2013. The Banks recorded operating income of Rp 7.83 trillion, an increase of 16.9% from Rp 6.69 trillion in 2012. Operating expenses reached Rp 6.21 trillion, increased by 15.9% from Rp 5.36 trillion in 2012. As a result, income after tax grew by 16.1% to Rp 1.38 trillion from Rp 1.19 trillion in 2012.
Penghimpunan dana masyarakat melalui giro meningkat 12,6% dari Rp 14,53 triliun menjadi Rp 16,36 triliun, tabungan meningkat 35,4% dari Rp 8,69 triliun menjadi Rp 11,77 triliun, sedangkan deposito yang merupakan sumber dana mahal turun 23,4% dari Rp 24,32 triliun menjadi Rp 18,62 triliun. Dari sisi Bank, penurunan ini disebabkan oleh strategi untuk menyeimbangkan struktur dana masyarakat dengan biaya dana, agar pendapatan bunga bersih (Net Interest Margin) dapat ditingkatkan.
Public funds in current accounts increased by 12.6% from Rp 14.53 trillion to Rp 16.36 trillion, savings increased by 35.4% from Rp 8.69 trillion to Rp 11.77 trillion, while time deposits as high cost funds decreased by 23.4% from Rp 24.32 trillion to Rp 18.62 trillion. From the Bank’s perspective, the decline was due to strategy to balance public funds structure of costs of funds, in order to improve Net Interest Margin.
Penyaluran dana kredit meningkat signifikan sebesar 28% dari Rp 35,23 triliun menjadi Rp 45,11 triliun. Khusus untuk segmen kredit mikro terjadi peningkatan sebesar 17,8% dari Rp 4,5 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Peningkatan paling besar terjadi pada segmen KPR yaitu sebesar 127,2% dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 3,9 triliun.
Disbursement of loans increased significantly by 28% from Rp 35.23 trillion to Rp 45.11 trillion. Particularly, micro loan segment increased by 17.8% from Rp 4.5 trillion to Rp 5.3 trillion. The highest increase was in mortgage segment of 127.2% from Rp 1.7 trillion to Rp 3.9 trillion.
34 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
Sejalan dengan salah satu misi bank bjb, kami ingin menjadi penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah. Diantaranya melalui keterlibatan kami di dalam berbagai aspek sosial kemasyarakatan. Dewan Komisaris sangat mendukung setiap aktivitas bank bjb dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) yang tepat sasaran, berkualitas dan memberikan dampak berkelanjutan.
In line with one of bank bjb’s missions, we would like to be initiator and accelerator of economy in the region among others through our involvement in various social aspects. Board of Commissioners strongly supports every activity of bank bjb in an effort to improve the community’s welfare, particularly through Corporate Social Responsibility (CSR) programs that are appropriate, quality and have sustainable impacts.
Menurut pandangan Dewan Komisaris, program-program CSR yang fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat sudah merupakan langkah yang tepat. Di bidang pendidikan, kami ingin membuka akses pendidikan seluasluasnya, khususnya bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera. Dengan begitu, kita dapat mencetak generasi terbaik yang akan membawa kemajuan bagi negeri ini.
Board of Commissioners believes, CSR programs that focus on education, health, environment and community empowerment are the right measures. In education, we would like to open the widest possible access to education, especially for bright students who come from underprivileged families. By doing so, we can build the best generation that will develop the country.
Di bidang kesehatan, kami ingin meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah satu faktor utama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. bank bjb tergerak untuk berperan serta membantu menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
In healthcare, we would like to improve the quality of public health as one of the main factors for improvement of community’s welfare. Bank bjb is willing to participate and help provide, renovate and improve facilities and quality of public health services.
Program-program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan mencakup peningkatan taraf hidup melalui pengembangan potensi ekonomi dengan penerapan teknologi tepat guna berbasis pangan lokal masyarakat, penyediaan sarana, prasarana dan fasilitas umum yang memadai serta bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni.
Community empowerment and social community programs include improved standard of living through economic potential development with application of appropriate technology based on community’s local food, provision of adequate infrastructure and public facilities as well as rehabilitation assistance for uninhabitable houses.
35 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commissioners
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020 sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim. Sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, bank bjb mendukung program tersebut melalui Gerakan bjb Lestari Bumi yang dicanangkan pada tahun 2011 dan terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
The Indonesian government has committed to reduce greenhouse gas emissions (GRK) by 26% by 2020 as part of efforts to anticipate negative impacts of climate change. As a responsible corporate citizen, bank bjb supports the program through bjb Sustainable Earth Movement launched in 2011 and continues to be implemented in a sustainable manner.
Dewan Komisaris mendukung upaya manajemen untuk meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan operasional perusahaan melalui kebijakan-kebijakan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan. Melalui himbauan, sosialisasi dan kebijakan internal, kami mengajak seluruh karyawan untuk melakukan efisiensi konsumsi daya listrik, bahan bakar minyak (BBM), sumber daya air, kertas dan sebagainya.
Board of Commissioners supports management efforts to minimize environmental impacts of the Company’s operations through business policies that take into account environmental aspects. Through encouragement, socialization and internal policies, we persuade all employees to conduct consumption efficiency of electricity, fuel (BBM), water resources, paper and so forth.
Upaya efisiensi penggunaan kertas yang telah dilakukan melalui aktivitas kantor tanpa kertas (paperless office), secara bertahap perlu diimplementasikan dalam kegiatan operasional perbankan. Melalui berbagai sosialisasi, jumlah nasabah pengguna internet banking dan mobile banking harus terus ditingkatkan sebagai upaya mengurangi transaksi konvensional.
Effort for efficient paper use that has been done through paperless office activities, needs to be implemented gradually in banking operations. Through various socializations, the number of customers using internet banking and mobile banking should be increased to reduce conventional transactions.
36 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Penutup
Closing Remarks
Menutup sambutan kami pada Laporan Keberlanjutan kali ini, kami berharap laporan ini dapat memberikan gambaran yang transparan dan akuntabel atas upaya yang telah kami lakukan untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk nasabah, karyawan, pemegang saham, investor dan masyarakat luas. Kami terus mendorong manajemen untuk melaksanakan program-program CSR secara efektif dan berkesinambungan agar tercapai keseimbangan antara kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai prasyarat menuju pertumbuhan bisnis berkelanjutan sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan.
Closing our remarks on this Sustainability Report, we hope this report can provide a picture of transparent and accountable efforts we have made to fulfill our obligation and social responsibility to all stakeholders including customers, employees, shareholders, investors and the public. We continue to encourage management to implement effective and sustainable CSR programs in order to achieve a balance between economic, social and environmental performances as a prerequisite towards sustainable business growth in accordance with expectations of all stakeholders.
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan peran sertanya membangun sinergi yang memberikan peningkatan nilai bagi semua pihak. Kami selalu mengharapkan saran yang membangun dari para pemangku kepentingan untuk kemajuan bank bjb.
Board of Commissioners would like to thank all stakeholders for their supports and participations in building synergy that delivers increased values for all parties. We always expect constructive suggestions from stakeholders for development of bank bjb.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
37 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sambutan Direktur Utama [1.1][1.2]
Message from the President Director [1.1][1.2]
Tolok ukur keberhasilan usaha bank bjb juga dinilai dari perspektif peran dan tanggung jawab kami terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Sudah selayaknya nilai ekonomi yang kami peroleh, kami distribusikan kembali untuk memberikan manfaat bagi upaya mencerdaskan generasi muda, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan menjaga bumi tetap lestari. Benchmark of bank bjb’s business success is also assessed from the perspective of our role and responsibility towards the community and environment. It is appropriate that the economic value we obtained, we distribute back to benefit efforts to educate young people, improve people’s lives and keeping preservation of the earth.
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear Valued Stakeholders,
Laporan Keberlanjutan 2013 bank bjb ini adalah laporan ketiga yang kami terbitkan terpisah dari Laporan Tahunan bank bjb. Melalui laporan ini kami ingin mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2013 dalam menyelaraskan kinerja aspek ekonomi, sosial dan lingkungan agar upaya menjaga keberlanjutan usaha bank bjb senantiasa sejalan dengan keberlanjutan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup di sekitar kami.
Sustainability Report 2013 of bank bjb is the third report that we have issued separately from bank bjb’s Annual Report. Through this report we would like to communicate to all stakeholders on what we have done throughout the year 2013 to harmonize economic, social and environmental performances so that bank bjb’s sustainability efforts are always in line with sustainable contribution to the community and environment around us.
Misi bank bjb secara jelas menunjukkan bahwa bank bjb tidak pernah melupakan komunitas di mana kami telah tumbuh dan berkembang selama ini. Tolok ukur keberhasilan usaha bank bjb juga dinilai dari perspektif peran dan tanggung jawab kami terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Sudah selayaknya nilai ekonomi yang kami peroleh, kami distribusikan kembali untuk memberikan manfaat bagi upaya mencerdaskan generasi muda, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan menjaga bumi tetap lestari.
bank bjb’s missions clearly indicate that bank bjb never ignores the community where we have grown and developd up to now. Benchmark of bank bjb’s business success is also assessed from the perspective of our role and responsibility towards the community and environment. It is appropriate that the economic value we obtained, we distribute back to benefit efforts to educate young people, improve people’s lives and keeping preservation of the earth.
Di tengah situasi ekonomi sepanjang tahun 2013 yang belum membaik, kinerja bank bjb tetap tumbuh positif. bank bjb mencatat pendapatan sebesar Rp 8,13 triliun, yang berasal dari pendapatan bunga dan syariah dan pendapatan operasional lainnya. Meningkat 19,7% dibandingkan pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 6,79 triliun. Dari pencapaian tersebut sebesar Rp 4,51 triliun. (55%) kami dikembalikan kepada penyandang dana baik sebagai dividen untuk pemegang saham maupun bunga dan bagi hasil syariah
In the midst of economic situation during 2013 that has not recovered, bank bjb’s performance continued to grow positively. bank bjb recorded income of Rp 8.13 trillion, which was derived from interest and sharia income and other operating income. Increased by 19.7% compared to income in 2012 which amounted to Rp 6.79 trillion. Of this achievement amounting to Rp 4.51 trillion. (55%) we returned to funding providers either as dividends to shareholders and interests and sharia profit sharing for deposit
38 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Djamal Muslim
Zaenal Aripin
Bien Subiantoro
Arie Yulianto
Direktur Operasi Operations Managing Director
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Compliance & Risk Management Managing Director
Direktur Utama President Director
Direktur Konsumer Consumer Managing Director
39 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sambutan Direktur Utama [1.1][1.2]
Message from the President Director [1.1][1.2]
bagi nasabah simpanan. Berikutnya, sebesar Rp 1,6 triliun (14,7%) dikembalikan sebagai biaya pegawai, sebesar Rp 2,81 triliun sebagai biaya operasional, Rp 376 miliar (17,9%) sebagai pembayaran pajak ke negara serta sebesar Rp 74,1 miliar (0,9%) kami alokasikan untuk masyarakat melalui program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR).
customers. Then, amounting to Rp 1.6 trillion (14.7%) was returned as employee expenses, Rp 2.81 trillion as operating expenses, Rp 376 billion (17.9%) as tax payments to the country as well as Rp 74.1 billion (0.9%) allocated to the community through Corporate Social Responsibility (CSR).
Kami dengan serius merancang program-program pengembangan masyarakat yang berfokus pada tiga pilar utama yaitu pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Tentu saja kami juga peduli dan tanggap terhadap berbagai masalah kemanusiaan dan musibah bencana alam. Aktivitas CSR bank bjb tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi harus mempunyai dampak berkelanjutan. Dengan demikian, kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan negeri ini.
We seriously design community development programs that focus on three main pillars: education, health and environment. Certainly we are also concerned about and responsive to various humanitarian issues and natural disasters. bank bjb’s CSR activities are not merely philanthropic, but should have sustainable impact. Hence, the presence of bjb bank can give positive value to the community and the country.
Di bidang pendidikan, kami ingin membuka akses pendidikan seluasluasnya, khususnya di daerah-daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas belajar-mengajar dan infrastruktur sekolah yang memadai serta anak-anak dari kalangan tidak mampu. Selain bantuan fisik, bank bjb juga memberikan edukasi untuk mengoptimalkan fungsi koperasi sekolah melalui budaya menabung serta penanaman semangat kewirausahaan. bank bjb ingin turut serta dalam membentuk generasi mendatang yang berkualitas. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bahwa kami dapat berkontribusi pada pembentukan generasi wirausaha yang mandiri di masa depan.
In education sector, we would like to open the widest possible access to education, especially in remote areas that do not have teaching and learning facilities and adequate school infrastructure as well as underprivileged children. In addition to physical assistance, bank bjb also provides education to optimize cooperative function of schools by encouraging saving culture and entrepreneurial spirit. bank bjb would like to participate in shaping the next qualified generation. It is a matter of pride that we can contribute to nurture independent entrepreneurial generation in the future.
Di bidang kesehatan, bank bjb tergerak untuk membantu menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013, Bank bjb merenovasi, melengkapi alat-alat kesehatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan serta pemberian makanan tambahan bagi balita di 64 Puskesmas dan Posyandu di seluruh Indonesia. Selain itu, kami juga melakukan kegiatan bakti sosial khitanan massal, operasi celah bibir dan langit-langit serta operasi katarak yang dilaksanakan serentak di Bandung, Semarang, Medan, Surabaya dan Makassar serta pemberian bantuan mobil ambulans, mobil donor darah dan berbagai perlengkapan rumah sakit.
In health sector, bank bjb help provide, renovate and improve infrastructure and the quality of public health services. In 2013, bank bjb renovated, provided medical equipment, medical treatment and supplementary feeding for children under five in 64 primary healthcare centers and integrated health services throughout Indonesia. In addition, we also held social activities such as mass circumcision, cleft lip and cataract surgeries which were performed simultaneously in Bandung, Semarang, Medan, Surabaya and Makassar and provision of ambulance, blood donor vehicle and various hospital supplies.
Di bidang lingkungan yang mencakup pengembangan potensi masyarakat dan pelestarian lingkungan, fokus kami adalah mendorong peran serta masyarakat untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki untuk meningkatkan kualitas hidup. Kami memberikan edukasi dan pendampingan dalam menerapkan teknologi tepat guna berbasis pangan lokal untuk memberdayakan potensi setempat menjadi produk olahan bernilai tambah.
In environmental sector that includes the community’s potential development and environmental conservation, our focus is to encourage public participation to explore and utilize their potential to improve quality of life. We provide education and assistance in applying appropriate local food-based technology to empower local potential into processed products with value-added.
40 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sebagai respon dan bentuk partisipasi dalam menanggulangi perubahan iklim berskala global yang dilakukan bersama masyarakat dunia, bank bjb ikut berupaya menjaga lingkungan hidup di sekitar kita dengan langkah-langkah kecil namun nyata. Langkah kami dalam mendukung pelestarian lingkungan dimulai dengan pencanangan gerakan “bjb Lestari Bumi” pada tahun 2011 sebagai gerakan pelestarian alam dan lingkungan bank bjb secara berkelanjutan. Dalam berbagai kesempatan, kami mengajak keterlibatan semua pemangku kepentingan termasuk mitra usaha, nasabah dan masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kami percaya, sekecil apapun usaha yang kita lakukan akan sangat berarti bagi terwujudnya bumi yang layak bagi generasi mendatang.
As a response and participation in overcoming global climate change together with the world community, bank bjb strives to preserve the surrounding environment us with small but real steps. Our efforts to support environmental conservation were started with “bjb Sustainable Earth” launching in 2011 as bank bjb’s nature and environmental conservation movement on an ongoing basis. On many occasions, we invite involvement of all stakeholders including business partners, customers and the community, according to their respective capacities. We believe, no matter how small our efforts they will be meaningful to realize a decent earth for future generations.
Kami berusaha meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan operasional perusahaan. Untuk melakukan kegiatan operasional berwawasan lingkungan, kami membuat kebijakan-kebijakan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan. Kami juga mendorong debitur dan mitra kerja/rekanan untuk memperhatikan aspek lingkungan. Salah satu kriteria dalam penilaian prospek usaha debitur adalah upaya yang dilakukan debitur dalam mengelola lingkungan hidup, khususnya debitur berskala besar yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup. Dalam proses evaluasi calon rekanan, kami mempertimbangkan kepatuhan calon rekanan atas peraturan perundang-undangan terkait aspek ketenagakerjaan, sosial dan lingkungan hidup.
We strive to minimize the environmental impact of the company’s operations. To carry out environmentally sound operations, we create business policies that take into account environmental aspects. We also encourage debtors and business partners to pay attention to environmental aspects. One of the criteria in assessing debtors’ business prospects is their efforts to manage the environment, in particular for large-scale debtors who have significant impact on the environment. In evaluation process of potential business partners, we consider their compliance with laws and regulations related to employment, social and environmental aspects.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung kegiatan usaha bank bjb selama ini. Kami sampaikan juga apresiasi yang tinggi kepada seluruh pegawai yang telah bekerja keras untuk mencapai kinerja terbaik. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas dan cakupan program-program keberlanjutan agar manfaatnya semakin dapat dirasakan langsung oleh para pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat. Kami berharap, bank bjb tetap berada di hati dan persepsi masyarakat dan terus tumbuh sehingga dapat terus berkontribusi bagi kemajuan negeri ini.
Finally, we would like to thank the Shareholders and all stakeholders who have supported bank bjb’s business over the years. We also extend our appreciation to all employees who have worked hard to achieve the best performance. Going forward, we will continue to enhance quality and coverage of sustainability programs so that the benefits can be enjoyed directly by all stakeholders and the entire community. We hope, bank bjb remains in the hearts and perceptions of the community to always contribute to the development of this country.
Direksi Board of Directors
41 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
Bagi bank bjb, hubungan yang erat dan harmonis dengan para pemangku kepentingan adalah hal utama yang harus dipelihara untuk kesinambungan usaha jangka panjang. Oleh karena itu, bank bjb terus mengembangkan berbagai sarana komunikasi yang tepat dan berkualitas untuk mengetahui harapan para pemangku kepentingan, sekaligus untuk menyampaikan program, kebijakan ataupun produk perbankan yang telah dirancang atau telah dilaksanakan untuk memenuhi harapan tersebut. Berbagai mekanisme digunakan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas komunikasi, diantaranya melalui kegiatan Grup Investor Relations, layanan bjb call 14049, Unit Customer Service Care, survei kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Survey), pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), program CSR dan forum-forum internal yang melibatkan pegawai dan manajemen.
For bank bjb, a close and harmonious relationship with stakeholders is the main thing that must be maintained for long-term sustainability. Therefore, bank bjb continues to develop various appropriate and qualified communication means to understand stakeholders’ expectations, as well as to deliver programs, policies or banking products that are designed or implemented to meet these expectations. Various mechanisms are used to increase communication intensity and quality, among others through Investor Relations Group activities, bjb call service 14049, Customer Service Care Unit, Customer Satisfaction Survey, General Meeting of Shareholders (GMS), CSR programs and internal forums involving employees and management.
Hubungan dengan pemangku kepentingan tidak hanya untuk kepentingan bisnis semata, tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan serta kenyamanan dan kepuasan pegawai dalam bekerja sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara dimensi bisnis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan. Dimensi bisnis berorientasi pada pencapaian nilai Perseroan dan kepuasan pelanggan, dimensi sosial menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial terhadap komunitas, kesejahteraan karyawan serta aspek sosial kemasyarakatan lainnya. Sedangkan dimensi lingkungan diarahkan untuk selalu memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. [4.17]
Relationship with stakeholders is not for business purposes only, but is also concern about corporate social responsibility as well as employees’ convenience and satisfaction at work in order to reach balance and harmony between business, social and environmental dimensions. Business dimension is oriented to the Company’s business achievement and customer satisfaction value, social dimension is related to business ethics aspect and social responsibility to the community, employees’ welfare and other social aspects. While environmental dimension is always directed to concern about the aspect of environmental preservation and balance. [4.17]
42 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kami telah mengidentifikasi 6 (enam) pemangku kepentingan utama yang secara langsung terlibat dalam perjalanan usaha bank bjb, yaitu; 1) Pemegang Saham, 2) Pegawai, 3) Nasabah, 4) Mitra Kerja, 5) Pemerintah, dan 6) Masyarakat.
We have identified 6 (six) major stakeholders who are directly involved in bank bjb’s business journey, namely; 1) Shareholders, 2) Employees, 3) Customers, 4) Business Partners, 5) the Government and 6) the Community.
Kami melakukan upaya-upaya pelibatan yang spesifik sesuai dengan karakter masing-masing kelompok kepentingan, ketersediaan waktu, dan kesesuaian dengan harapan dari masing-masing kelompok kepentingan tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan masing-masing kelompok pemangku kepentingan. [3.5]
We make efforts in specific engagement according to character of each group of interests, time availability and conformity with expectations of each respective group of interests. This aims to establish effective communication with each stakeholders group. [3.5]
Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan [4.14] [4.15][4.16]
List of Stakeholder Groups [4.14][4.15][4.16]
KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN/ STAKEHOLDERS GROUPS
METODE PELIBATAN/ METHODS OF ENGAGEMENT
Pemegang Saham dan Investor
• • • • •
Stakeholders and Investors
• AGMS • Annual Report and Financial Report • Investor meeting/conference • Analyst meeting, conference call
• Once a year • Annually and quarterly • Annually • As necessary
Pegawai
• Forum komunikasi manajemen dan pekerja (Lembaga Kerja Sama Bipartit/LKS Bipartit) • Media komunikasi internal (Majalah “Go Spirit”) • Media penyampaian aspirasi (Forum Internet “bjb Cafe”) • Serikat Pekerja (Sekar bank bjb) • Media Sosial twitter: @infobankbjb dan facebook:
[email protected]
• Sesuai kebutuhan. • Sesuai kebutuhan • Bulanan
Employees
RUPS Tahunan Laporan kinerja tahunan dan Laporan Keuangan Temu investor Temu analis (Meeting & Conference Call)
FREKUENSI PERTEMUAN/ FREQUENCY OF ENGAGEMENT
• Management and employee communication forum (ex. Bipartite Cooperation Body) • Internal media (“Go Spirit” bulletin) • Aspiration forum (“bjb Cafe” internet forum) • Through bank bjb Union • Social media Twitter and Facebook: @infobankbjb and
[email protected]
• • • •
Satu tahun sekali Tahunan dan per kuartal Satu tahun sekali Dilakukan sesuai kebutuhan
TOPIK UTAMA/ KEY TOPICS
• Peningkatan nilai investasi melalui peningkatan kinerja Bank • Perolehan dividen setiap akhir tahun buku • Akuntabilitas dan akurasi laporan keuangan • Transparansi laporan kondisi operasional • Penghargaan atas hak-hak pemegang saham sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku • Gaining increase investment value through the increase of Bank performance • Earning dividends in the end of financial year • Accountability and accuracy of financial reports • Transparent information on operational conditions • Respecting the shareholders’ rights according to the prevailing rules and regulations • Perkembangan Bank dan sosialisasi kebijakan baru yang dikomunikasikan lewat e-mail, edaran dan media lainnya • Kesejahteraan pegawai • Praktik non-diskriminasi • Suasana kerja yang kondusif, aman dan nyaman • Penghargaan atas hak-hak pekerja sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku • Getting information and socialization regarding Bank development and new policies communicated through e-mails, newsletters and other media • Employee welfare • Non-discrimination practice • Conducive, safe and comfortable working atmosphere • Respecting workers’ rights according to the prevailing rules and regulations
• As necessary • Monthly • As necessary • As necessary
Nasabah
• Pertemuan dengan nasabah (Gathering) • Survey Kepuasan Nasabah • Call bjb 14049
• Empat kali setahun • Setahun kali setahun
• Keunggulan produk bank bjb • Pelayanan yang melebihi harapan • Penangan keluhan yang memuaskan
Customers
• Customer gathering • Customer Satisfaction Survey • Call bjb 14049
• Quarterly • Once a year
• Excellent products of bank bjb • Beyond expectation services • Satisfactory handling complaints
43 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN/ STAKEHOLDERS GROUPS
Stakeholders Engagement
METODE PELIBATAN/ METHODS OF ENGAGEMENT
FREKUENSI PERTEMUAN/ FREQUENCY OF ENGAGEMENT
TOPIK UTAMA/ KEY TOPICS
Mitra Kerja
• • •
Proses pendaftaran rekanan Pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa Penilaian kinerja rekanan
• Pelaksanaan evaluasi rekanan • Penandatanganan kontrak kerja dan evaluasi rutin pelaksanaan pekerjaan • Penilaian kinerja rekanan
• Proses pengadaan yang adil dan terbuka. • Seleksi dan evaluasi rekanan yang obyektif • Hubungan saling menguntungkan dan saling menghormati hak dan kewajiban
Partners
• Vendor registration process • Contract execution of goods and service procurement • Vendor performance evaluation
• Vendor evaluation • Contract signing and routine evaluation on project progress • Supplier performance evaluation
• Fair and transparent procurement process • Objective vendor selection and evaluation process • Mutual benefit relationship and mutual respect of the rights and obligations
Pemerintah dan OJK
• Koordinasi dan konsolidasi langsung dengan Instansi pusat dan daerah • Antisipasi dan kepatuhan terhadap peraturanperaturan yang menyangkut bisnis perbankan dan ketenagakerjaan • Koordinasi dan Konsolidasi dengan regulator • Koordinasi dan Konsolidasi dengan assosiasi seperti Perbanas, dll • Secara aktif memberi masukan terhadap penyusunan Peraturan Pemerintah baik di Pusat maupun di daerah • Memberikan pelaporan berkala kepada Instansi teknis/OJK, Pemerintah Pusat dan Daerah
• Dilakukan setiap saat untuk menjaga kesinambungan bisnis bank bjb • Mengikuti agenda rutin dan undangan sosialisasi yang ditentukan oleh Pemerintah/OJK
• Terlaksananya kegiatan operasional usaha dengan baik dan optimal • Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif dengan regulator • Bank dan seluruh pegawainya tunduk pada peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku • Memastikan agar kepentingan Bank dapat terakomodir dalam peraturan regulator
• Coordination and consolidation directly with national and local agencies • Anticipation and obedience the regulations concerning banking business and labor affair • Coordination and consolidation with the associations such as Perbanas, etc • Actively provides input to the government regulation preparation both in national and regional levels • Report periodically to the regulators/OJK and Central Government
• Conducted at any time to maintain business continuity of bank bjb • Following the regular agenda and invitation determined by the Government/OJK and others
Masyarakat
• Pelaksanaan program CSR • Pelaksanaan kegiatan filantrofi yang bermanfaat bagi masyarakat • Tanggap bencana
• Dilakukan sesuai kebutuhan
Communities
• Implementarion of CSR programs • Implementation of philanthropic activities that benefit the community • Disaster response
• Conducted according to the needs
Government and Financial Service Authority
44 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
• Business operations run smoothly and optimally • Harmonious and constructive relationship with regulators • The Bank and its employees are subject to the prevailing laws and regulations • Ensuring the Bank’s interest can be accommodated in government regulations
• Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat bagi masyarakat • Meminimalisasi potensi konflik yang mungkin terjadi dengan komunitas sekitar • Berkembangnya kegiatan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat • Establishment of harmonious relationship and giving benefit to the society • Minimizing impact of the Company’s operations on environment • Development of economic activities and increase of community welfare
1. Pemegang Saham
1. Shareholders
Pemegang saham adalah pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan langsung dengan Bank, melalui investasi kepemilikan saham atau modal yang ditanamkannya. Dengan demikian, para pemegang saham sangat berkepentingan atas kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang secara langsung akan berpengaruh pada fluktuasi nilai saham. Pemegang saham tentu ingin dapat menikmati hasil investasinya dengan segera dalam setiap periode, berupa kenaikan harga saham dan pembagian dividen.
Komunikasi dan pelibatan pemegang saham dilakukan dengan secara rutin dan konsisten. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan diselenggarakan satu kali dalam setahun sebagai forum untuk melaporkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk kinerja tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui pembahasan pokok-pokok agenda rapat ini, pemegang saham (dalam RUPS) dapat ikut menetapkan arah perkembangan dan kebijakan strategis perusahaan, termasuk keputusan investasi dan menyetujui besaran dividen yang dibagikan. [4.4]
Selain melalui forum RUPS, Bank juga menjalin komunikasi transparan dan intensif dengan para pemegang saham melalui website, laporan kinerja triwulan atau semester, media massa, penerbitan rutin Laporan Tahunan, kegiatan-kegiatan hubungan investor dan media komunikasi lainnya. a. Struktur Pemegang Saham Struktur pemegang saham bank bjb adalah pemegang saham seri A yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota/ Kabupaten se-Jawa Barat, Pemerintah Kota/Kabupaten se-Banten sebanyak 75%, dan pemegang saham seri B yang merupakan pemegang saham publik sebanyak 25% dari total saham. Saham seri A dan seri B memiliki hak, tetapi sebagai pemehang saham mayoritas, pemegang saham seri A tetap memiliki fungsi kontrol yang kuat dalam hal pengangkatan/pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi, perubahan Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan serta pembubaran dan likuidasi Perusahaan. Saham seri B dimiliki oleh masyarakat perorangan, pegawai dan anggota manajemen bank bjb sebagai pribadi, koperasi, yayasan, dana pensiun, asuransi, reksadana, dan juga pemodal asing baik perorangan maupun badan usaha.
Shareholders are stakeholders who have direct interest in the Bank, through shareholding investment or injected capital. Accordingly, shareholders are very concerned over operational and financial performance of the Company which would directly affect fluctuation of share price. Shareholders would certainly like to enjoy the yields of their investments in each period, as capital gain and dividend distribution.
Communication and engagement with shareholders are performed regularly and consistently. Annual General Meeting of Shareholders (GMS) is held once a year as a forum to report on the Company’s overall performance, including corporate social responsibility performance. Through discussion of the meeting’s main agenda, shareholders (in GMS) can contribute to determine the Company’s direction of its strategic development and policies, including investment decisions and approval for the amount of distributed dividends. [4.4]
In addition to GMS forum, the Bank also maintains a transparent and intensive communication with shareholders through website, quarterly or half-year performance reports, mass media, Annual Report, investor relations activities and other communication media. a. Shareholders Structure bank bjb’s shareholders structure consists of holders of Class A shares which are Provincial Government of West Java, Provincial Government of Banten, Governments of Municipalities/Regencies in West Java Province, Governments of Municipalities/Regencies in Banten as much as 75% of total shares, and holders of Class B shares that were released to public as much as 25% of total shares. Class A and class B shares have rights, but as majority shareholders, class A shareholders still have powerful controlling function in terms of appointment/termination of Board of Commissioners and Board of Directors, amendment to Articles of Association, merger, consolidation and acquisition as well as dissolution and liquidation of the Company. Class B shares are owned by public individuals, employees and members of bank bjb management individuals, cooperatives, foundations, pension funds, insurance, mutual funds and foreign investors, both individuals and business entities.
45 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
Komposisi kepemilikan saham bank bjb per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
PEMEGANG SAHAM/SHAREHOLDERS
Shareholders composition of bank bjb on December 31, 2013 is illustrated in the following diagram: JUMLAH SAHAM/ TOTAL SHARE
%
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Provincial Government of West Java
3.709.994.733
38,26
Pemerintah Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat City and Regency Governments – West Java
2.289.395.681
23,61
Pemerintah Provinsi Banten Provincial Government of Banten
520.589.856
5,37
Pemerintah Kota Kabupaten se Banten City and Regency Governments – Banten
752.238.396
7,76
Total saham yang dimiliki Pemerintah Daerah Total shares held by Local Governments
7.272.218.666
75,00
Umum Public
2.424.072.500
25,00
TOTAL
9.696.291.166
100,00
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten sebagai Pemegang Saham Pengendali bank bjb telah memberikan komitmen yang tinggi terhadap perkembangan bank bjb. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten (Giro Kas Daerah) merupakan nasabah utama yang memberikan kontribusi besar baik dari sisi dana, kredit maupun ekuitas. Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten juga memberikan kontribusi bagi perkembangan kredit konsumtif. Para pegawai pemerintah di kedua provinsi tersebut dapat mengambil kredit dengan jaminan gaji yang telah dikelola oleh bank bjb.
b. Hubungan Investor Hubungan Investor (IR) adalah bentuk tanggung jawab Bank untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang baik antara Bank dengan pemegang saham, masyarakat dan konstituen lain. Grup Hubungan Investor bank bjb yang merupakan bagian dari Divisi Corporate Secretary berfungsi sebagai jembatan antara manajemen bank bjb dengan investor dan analis dalam memperoleh informasi tentang bank bjb. Melalui fungsi Hubungan Investor, bank bjb berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik terutama dalam hal keterbukaan dan transparansi atas seluruh aktivitas Bank yang berdampak pada pemahaman yang lebih baik akan kinerja perusahaan serta dalam hal pengambilan keputusan berinvestasi.
b. Investor Relations Investor Relations (IR) is the Bank’s responsibility to allow for high-quality two-way communication between the Bank and shareholders, the community and other constituents. Bank bjb’s Investor Relations Group as part of Corporate Secretary Division which functions as a bridge between bank bjb’s management and investors and analysts in obtaining information regarding bank bjb. Through Investor Relations function, bank bjb seeks to apply good governance principles, particularly in terms of disclosure and transparency of the Bank’s activities that have impact on better understanding of the Company’s performance and in terms of investment decision making.
Grup Hubungan Investor secara aktif melakukan rangkaian komunikasi dengan komunitas pasar modal dan para pemegang saham. Grup Hubungan Investor menyampaikan
46 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Provincial Governments of West Java and Banten as bank bjb’s Controlling Shareholders have strong commitment to bank bjb’s development. Provincial Governments of West Java and Banten (Local Cash Current Account) are key customers who made major contributions both in terms of funding, lending and equities. Besides having quite large funds portfolio in bank bjb, Provincial Governments of West Java and Banten also contributed to consumer loans growth. Government officials in both provinces can obtain loans their salaries managed by bank bjb as collateral.
Investor Relations Group is actively engaged in a series of communications with the capital market community and shareholders. Investor Relations Group conveys information,
especially material information, in a timely and balanced manner through various means of communication such as email, website and conference call. To meet the obligations of disclosure to public, Investor Relations always submits routine and incidental reports to Financial Services Authority (OJK) and Indonesia Stock Exchange as Capital Market Authority. In addition, meeting forums with analysts and investors are organized in form of public meetings, analyst meetings, conference call, analyst visits, onsite visits, participation in conferences, non-deal roadshow.
informasi, terutama yang bersifat material, secara tepat waktu dan seimbang melalui berbagai sarana komunikasi seperti email, situs web dan conference call. Untuk memenuhi kewajiban keterbukaan informasi kepada Publik, Hubungan Investor senantiasa melakukan pelaporan baik rutin maupun insidentil kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia sebagai Otoritas Pasar Modal. Selain itu, juga dilakukan forum-forum pertemuan dengan analis dan investor melalui pertemuan publik, temu analis, conference call, kunjungan analis, kunjungan lapangan, partisipasi dalam konferensi, non deal roadshow.
Investor relations activities during 2013 among others are:
Kegiatan Hubungan Investor sepanjang tahun 2013 diantaranya adalah: KEGIATAN/ EVENT
FREKUENSI/FREQUENCY 119
Temu Analis/Investor pada Konferensi/Corporate Day
76
Temu Analis/Investor (one on one)
53
Analyst/Investor Meeting (one on one)
Converence Call
21
Converence Call
Site Visit
11
Site Visit
RUPS
1
GMS
Public Expose
1
Public Expose
Laporan Tahunan
1
Annual Report
Temu Analis
4
Analyst Meeting
Temu Investor pada Non Deal Roadshow
16
Investor Meeting on Non Deal Roadshow
2. Pegawai
KEGIATAN/ EVENT
Korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi bank bjb. Seluruh capaian prestasi dan kinerja Bank tercipta dan diraih melalui dedikasi dan kerja keras seluruh pegawai kami. Pegawai mempunyai harapan seperti suasana kerja yang kondusif, jenjang karir dan penilaian kinerja yang jelas, remunerasi yang sesuai kinerja, dan terjaminnya kesejahteraan. Untuk menyelaraskan harapan pegawai dan kemampuan perusahaan, kami secara rutin mengadakan pertemuan antara manajemen dengan Serikat Karyawan sebagai wakil pegawai. Melalui Forum Bipartit ini, dibahas seluruh persoalan menyangkut hubungan kerja dan permasalahan kepegawaian. Intensitas pertemuan disesuaikan dengan urgensi masalah untuk menjaga efisiensi dan efektivitas forum.
Correspondence with Financial Service Authority (OJK) and Indonesia Stock Exchange (IDX) Analyst Meeting/Conference/Corporate Daye
2. Employees
Human resources are key assets for bank bjb. The entire accomplishments and performance of the Bank are created and achieved through dedication and hard work of all our employees. Employees have expectations such as conducive working atmosphere, clear career path and performance assessment, performance-based remuneration and ensured welfare. To align employees’ expectations and the Company’s capability, we regularly hold meetings between management and Employees Union as representative of employees. Through this Bipartite Forum, all issues concerning employment relations and staffing problems are discussed. Meeting intensity is adjusted according to urgency of the problem to maintain the forum’s efficiency and effectiveness.
3. Nasabah
3. Customers
Kepercayaan dan kepuasan nasabah merupakan salah satu faktor penentu keberlanjutan usaha bank bjb. Kepuasan nasabah menciptakan loyalitas dan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan nasabah, kami berupaya keras memenuhi harapan nasabah yang mencakup ragam layanan perbankan yang menjangkau kebutuhan nasabah yang spesifik, jangkauan jaringan dan kualitas layanan serta perlindungan nasabah.
Customers’ confidence and satisfaction are determining factors of bank bjb’s business continuity. Customer satisfaction creates loyalty and long term mutually beneficial relationship. To maintain and improve customer satisfaction, we strive to meet customers’ expectations including various banking services that address customers’ specific needs, network coverage, service quality and customer protection.
47 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
Sesuai dengan UU No.8/1999 mengenai Perlindungan Konsumen bank bjb berkomitmen melindungi hak-hak nasabah, antara lain, hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur atas produk-produk yang ditawarkan, hak supaya keluhan mereka didengar dan perselisihan diselesaikan, dan hak untuk mendapatkan pelayanan baik dengan cara yang adil dan tidak diskriminatif. [PR3]
In accordance with Law No.8/1999 concerning Consumer Protection bank bjb is committed to protec customers’ rights, among others, the rights to obtain correct, clear and honest information regarding the offered products, the rights for their complaints to be heard and resolved disputes and the rights to get good service in a fair and non-discriminatory manner. [PR3]
bank bjb memiliki kebijakan internal sebagai panduan untuk publikasi dan promosi pemasaran sesuai dengan Kode Etik Periklanan dan UU Perlindungan Konsumen. Dengan panduan tersebut, kami memastikan bahwa seluruh kegiatan promosi dan informasi produk telah sesuai dengan persyaratan. Pada tahun 2013 tidak terdapat tindakan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap peraturan baik mengenai penyediaan informasi produk Bank maupun mengenai aktivitas pemasaran termasuk periklanan, promosi dan sponsorship. [PR4][PR6][PR7]
Bank bjb has internal policy as a guide for publication and marketing promotion according to Code of Advertising and Consumer Protection Law. With these guidelines, we ensure that all promotional activities and product information are in compliance with the requirements. In 2013 there were no violations or non-compliance with regulations concerning provision of information regarding the Bank’s products and marketing activities including advertising, promotion and sponsorship. [PR4][PR6][PR7]
A. PUSAT PENGADUAN KONSUMEN
A. CONSUMER COMPLAINT CENTER
Sistem Pengaduan Konsumen merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan nasabah dalam rangka menjamin hak-hak nasabah dalam berhubungan dengan Bank. Pengaduan nasabah harus diselesaikan dengan baik untuk mencegah potensi menjadi perselisihan atau sengketa yang pada akhirnya akan dapat merugikan nasabah dan atau Bank. Saat ini bank bjb telah memiliki sistem pengaduan konsumen yang terpadu melalui beberapa saluran pengaduan seperti:
Consumer Complaint System is one form of customer protection improvement in order to ensure customers’ rights to connect with the Bank. Customer complaints should be resolved properly to prevent potential disputes that will be detrimental to customers and or the Bank. Currently bank bjb has an integrated consumer complaints system with various complaint channels such as:
- Pengaduan secara lisan adalah Pengaduan yang diajukan secara langsung termasuk melalui telepon termasuk melalui sarana bjb call 14049. Pengaduan secara lisan wajib diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja secara kumulatif sejak tanggal penerimaan pengaduan. Jika diperlukan perpanjangan waktu wajib diselesaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan.
- Verbal complaint is Complaint filed directly including by phone via bjb call 14049. Verbal complaint should be settled within at least 2 (two) working days from the date of complaint receipt cumulatively. If time extension is necessary should be completed within no later than 20 (twenty) working days from the date of complaint receipt.
- Pengaduan secara tertulis yang diajukan melaui surat termasuk sarana/media seperti e-mail, faksimili, website atau sarana elektronik lainnya, serta media massa. Pengaduan secara tertulis wajib diselesaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan atau dapat diperpanjang jangka waktunya sampai dengan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja berdasarkan pertimbanganpertimbangan teknis tertentu.
- Written complaint is submitted in writing through letters including means / media such as e-mail, fax, website or other electronic means, as well as mass media. Written complaint should be completed within no later than 20 (twenty) working days from the date of complaint receipt or the time period can be extended up to a maximum of 20 (twenty) working days based on certain technical considerations.
Apabila ada perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan nasabah, wajib diberitahukan secara tertulis kepada nasabah atau perwakilan nasabah yang mengajukan pengaduan. Pemberitahuan secara tertulis mencantumkan alasan
48 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
If extended time is required to settle customers’ complaints, written notice should be given in writing to the customers or customers’ representative who filed the complaints. The written notice should state reason for time extension to settle the
perpanjangan jangka waktu penyelesaian pengaduan. Kantor Cabang yang menerima pengaduan nasabah berkewajiban menyampaikan surat pemberitahuan perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan kepada nasabah serta berkoordinasi dengan Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan karena hal tersebut akan mempengaruhi pelaporan Bank Umum ke Bank Indonesia terkait pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan setiap triwulan.
Kami memahami pentingnya menjaga dan melindungi privasi nasabah. Menjaga kerahasiaan data nasabah mutlak dilakukan demi menjaga reputasi Bank dan kepercayaan nasabah. Kami melarang siapapun mengungkapkan data nasabah kepada pihak luar, kecuali diwajibkan oleh hukum. Pada tahun 2013 tidak terdapat pengaduan nasabah yang terkait dengan pelanggaran keleluasan pribadi (privacy) nasabah dan hilangnya data nasabah. [PR8]
complaints. Branch Offices that receive customer complaints should send extension notification to the customers regarding complaint settlements and coordinate with Network and Services Division because it will affect the reporting of Commercial Banks to Bank Indonesia regarding customer complaints prepared by Network and Services Division on a quarterly basis.
We understand the importance of maintaining and protecting customer privacy. Maintaining confidentiality of customer data is unquestionably done in order to maintain the Bank’s reputation and customer confidence. We prohibit anyone to disclose customer data to outside parties, unless required by law. In 2013 there were no customer complaints related to the violation of customers’ personal privacy and lost customer data. [PR8]
B. PENGEMBANGAN BUDAYA LAYANAN
B. SERVICES CULTURE DEVELOPMENT
bank bjb memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi tanggung jawab kepada konsumen dan nasabahnya. Oleh karena itu, Bank menempatkan kepuasan nasabah sebagai prinsip dasar dalam setiap pelayanannya.
Bank bjb has strong commitment to fulfill responsibilities to its customers. Therefore, the Bank puts customer satisfaction as a fundamental principle in its services.
Untuk mendukung upaya peningkatan kepuasan nasabah, Divisi Jaringan dan Layanan melakukan evaluasi pelayanan melalui: [PR5] a. BSEM (Bank Service Excellence Monitoring). b. External mystery shopping untuk mengukur performa layanan dan memperoleh gambaran mengenai customer experience terhadap actual service delivery dari layanan bank bjb. c. Self assessment. d. Monitoring/pendampingan. e. Customer satisfaction Index.
To support efforts to improve customer satisfaction, Network and Services Division evaluates the services through: [PR5] a. BSEM (Bank Service Excellence Monitoring). b. External mystery shopping to measure the service performance and to get a picture of the customer experience in receiving actual service delivery of bank bjb. c. Self assessment. d. Monitoring/mentoring. e. Customer satisfaction Index.
Pengembangan budaya layanan pada tahun 2013 diarahkan kepada terciptanya services culture. Hal itu dilakukan melalui implementasi Pengembangan Budaya Layanan di seluruh outlet bank bjb, implementasi standarisasi aspek fisik (Premises) di seluruh outlet bank bjb dan evaluasi implementasi pengembangan budaya layanan di seluruh outlet bank bjb. Standar ukuran yang digunakan adalah penilaian Bank Service Excellent Monitoring (BSEM) versi MRI (Marketing Research Indonesia). [4.9][PR6]
Services culture development in 2013 was directed to creation of services culture. This was done through Services Culture Development implementation across bank bjb’s outlets, implementation of standardized Premises in all bank bjb’s outlets and implementation evaluation of services culture development. The used measurement standard is assessment of Bank Service Excellent Monitoring (BSEM) MRI (Marketing Research Indonesia) version. [4.9] [PR6]
bank bjb telah menyusun pedoman standar pelayanan, road map, dan blue print sebagai acuan dalam membangun budaya layanan bank bjb. Road Map membangun budaya layanan
Bank bjb has prepared guidelines for service standards, road map and blue print as reference in building services culture of bank bjb. Road Map building services culture was prepared in
49 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
disusun berupa tahapan target yang harus dicapai selama tiga tahun. Hal ini dijadikan pedoman dalam penyusunan inisiatif strategis dan rencana kerja sebagai berikut: a. Tahun 2012-2013 sebagai tahun “The Best Ten in Service” dengan target menjadi 10 besar di antara bank umum nasional di Indonesia dan 10 besar scoring index layanan versi MRI. b. Tahun 2013-2014 sebagai tahun “The Best Seven in Service” dengan target menjadi 7 besar di antara bank umum nasional di Indonesia dan 7 besar scoring index layanan versi MRI. c. Tahun 2014-2015 sebagai tahun “The Best Five in Service” dengan target menjadi 5 besar di antara bank umum nasional di Indonesia dan 5 besar scoring index layanan versi
form of gradual targets to be achieved over the three years. It is used as a guide in preparation of strategic initiatives and action plans as follows: a. 2012-2013 as “The Best Ten in Service” year with a target of becoming among the top 10 national commercial banks in Indonesia and top 10 service scoring index MRI version. b. 2013-2014 as “The Best Seven in Service” year with a target of becoming among the top 7 national commercial banks in Indonesia and top 7 service scoring index MRI version. c. 2014-2015 as “The Best Five in Service” year with a target of becoming among the top 5 national commercial banks in Indonesia and top 5 service scoring index MRI version.
MRI.
2012
“The Best Ten In Service”
1. Penyempurnaan Buku dan Video Standar Layanan 2. Pembuatan System Aplikasi Service Measurement 3. Penyelesaian Buku Panduan Standarisasi Aspek Fisik (Aspek Premises) 4. Implementasi Pengembangan Budaya Layanan, termasuk aspek fisik pada 8 outlet pilot 5. Evaluasi Implementasi pada 8 outlet pilot 6. Program Quick Win Pencapaian 10 Besar MRI
2013
“The Best Ten In Service”
1. Implementasi Pengembangan Budaya Layanan di seluruh outlet bank bjb 2. Implementasi standarisasi aspek fisik (premises) di seluruh outlet bank bjb 3. Evaluasi Implementasi Pengembangan Budaya Layanan diseluruh outlet bank bjb 4. Terciptanya service culture 5. Program Quick Win Pencapaian 7 Besar MRI
50 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
2014
“The Best Ten In Service”
1. Sustainability Program Pengembangan Budaya Layanan 2. Sustainability Service Culture 3. Perbaikan Business Process 4. Program Quick Win Pencapaian 5 Besar MRI
C. BBSEA (BANK AWARD)
BJB
SERVICE
EXCELLENCE
C. BBSEA (BANK AWARD)
BJB
SERVICE
EXCELLENCE
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh outlet bank bjb, Divisi Jaringan dan Layanan melakukan kegiatan apresiasi atau penghargaan kepada pegawai, yaitu program BBSEA (bank bjb Service Excellence Award). Kegiatan ini diadakan rutin setiap tahun, sebagai bentuk penghargaan kepada para frontliner (teller, customer service, satpam), dan supervisor.
To improve services quality in all bank bjb’s outlets, Network and Services Division conducts appreciation or award activities for employees, which is BBSEA (bank bjb Service Excellence Award) program. This activity is held annually, as a form of tribute to frontliners (teller, customer service, security guard) and supervisors.
Seleksi program BBSEA dilakukan mulai dari kantor cabang masing-masing. Kemudian, seleksi tingkat wilayah yang meliputi aspek soft competency (kemampuan berkomunikasi/ tes lisan dan kualitas data) dan hard competency (roleplay, tes tulis, performance), dan seleksi tingkat nasional yang meliputi pemberian training classical, table manner, tes roleplay, dan persentase hasil benchmarking.
BBSEA selection program is conducted at each branch office. Then, selection at regional level which includes soft competency (ability to communicate/oral test and data quality) and hard competency (roleplay, written test, performance) aspects, and selection at national level which includes provisions of classical training, table manner, roleplay test and benchmarking results percentage.
Pengumuman pemenang dilaksanakan pada acara penganugerahan BBSEA. Selain penghargaan kategori frontliner dan supervisor, juga diberikan penghargaan bagi back office terbaik, cleaning service terbaik, cabang pelayanan terbaik kategori Pemda dan Non-Pemda, serta KCP pelayanan terbaik.
Announcement of winners is held at BBSEA ceremony. In addition to awards for frontliner and supervisor categories, awards are also given to the best back office, the best cleaning service, branch with the best service for Government and NonGovernment categories, as well as KCP with the best service.
4. Mitra Kerja
4. Business Partners
Mitra kerja atau rekanan adalah salah satu pemangku kepentingan dimana bank bjb ingin menjalin kerja sama saling menguntungkan untuk tumbuh berkembang bersama. Untuk itu kami ingin bekerja sama dengan mitra yang memiliki kredibilitas dan kualitas kerja sesuai yang dipersyaratkan.
Business partners are stakeholders whom bank bjb would like to establish mutually beneficial cooperation with to grow together. Therefore we would like to work with partners who have credibility and work quality as required.
51 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
Jenis pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga diantaranya adalah bidang pekerjaan konstruksi seperti kontraktor dan konsultan pembangunan gedung (sipil dan mekanikal elektrikal), furnitur dan interior serta perawatan gedung, pengadaan barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya. kesempatan menjadi rekanan diumumkan secara terbuka di website Bank: www. bankbjb.co.id.
Types of work assigned to third parties include construction works such as building contractors and consultants (civil and mechanical electrical), furniture and interior as well as building maintenance, procurement, consulting services and other services. Opportunity to become partner is publicly announced on the Bank’s website: www.bankbjb.co.id.
bank bjb memiliki kebijakan yang mengharuskan calon penyedia barang/jasa untuk mengajukan permohonan menjadi rekanan untuk mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan oleh Divisi Umum. Untuk mendapatkan SKT, calon rekanan harus memenuhi berbagai persyaratan teknis dan dokumentasi, serta menjalani proses evaluasi dari berbagai aspek seperti harga, kompetensi, fasilitas kerja, kemampuan finansial, perijinan serta kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan dan aturan hukum lainnya yang relevan. Calon rekanan juga diwajibkan menandatangani Pakta Integritas yang menyatakan tidak memiliki benturan kepentingan dan tidak memiliki kepentingan ekonomi secara langsung, hubungan asosiasi atau hubungan lainnya (baik pribadi ataupun keluarga) dengan karyawan, Direksi, Komisaris maupun pemegang saham pengendali.
Bank bjb has a policy that requires prospective goods/services vendors to apply for partners to obtain Certificate of Registration (SKT) issued by General Division. To obtain SKT, prospective partners should fulfill various technical requirements and documentation, as well as go through evaluation process on various aspects such as price, competence, working facilities, financial viability, licensing and compliance with labor laws and other relevant laws. Prospective partners are also required to sign Integrity Pact stating that they do not have conflict of interests and do not have direct economic interest, associated relationship or other relationships (either personal or family) with employees, Directors, Commissioners or controlling shareholders.
Setiap permasalahan yang timbul dalam penyelesaian pekerjaan didiskusikan, dikonsultasikan dan dituangkan dalam kesepakatan kontraktual yang saling menghormati dan dijalankan berdasarkan prinsip saling menguntungkan serta mendukung kelancaran operasional. Bank berupaya memenuhi harapan mitra kerja dengan menyelenggarakan proses pengadaan yang adil dan transparan, pelaksanaan pembayaran tepat waktu, dan proses evaluasi yang berdasarkan fakta dan data yang akurat. Hingga akhir tahun 2013, Bank tidak pernah menerima sanksi denda atas ketidakpatuhan hukum dan peraturan perundangundangan mengenai pengadaan barang dan jasa. [PR9]
Any problems that arise in work completion are discussed, consulted and stated in the contractual agreement with mutual respect which is performed based on mutual benefit principle and support for smooth operation. The Bank seeks to meet business partners’ expectations by organizing fair and transparent procurement process, timely payment and evaluation process based on accurate facts and data. By the end of 2013, there were no financial penalties for non-compliance with laws and regulations on procurement of goods and services imposed on the Bank. [PR9]
Secara khusus kami tidak memiliki kebijakan untuk mengutamakan rekanan lokal. Namun kami memiliki pertimbangan untuk sedapat mungkin memanfaatkan potensi lokal di mana kantor kami berada sepanjang memenuhi semua persyaratan. Setiap rekanan akan melalui proses penilaian yang sama termasuk evaluasi pelaksanaan pekerjaan (post review), kunjungan ke tempat/domisili perusahaan rekanan dan evaluasi berkala setiap tahunnya. [EC6]
In particular we do not have a policy to give priority to local partners. However we have a consideration to the extent possible utilize local potentials where our offices are located as long as meeting all the requirements. Each partner is going through the same assessment process including post review, visit to the partner’s location/domicile and annual evaluation. [EC6]
52 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
PENGHARGAAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA
RESPECT FOR HUMAN RIGHTS
Kami sangat memperhatikan aspek kemanusiaan dan pengakuan terhadap hak asasi manusia (HAM). Namun demikian kami tidak menyajikan informasi khusus terkait indikator aspek-aspek HAM. Kami belum mencantumkan klausula mengenai HAM dalam perjanjian/kontrak kerja dengan rekanan atau pihak lainnya karena belum merupakan kelaziman dalam kontrak kerja yang berlaku umum di Indonesia. [HR1][HR2]
We are very concerned about humanitarian aspects and recognition of human rights (Human Rights). However, we do not present specific information related to indicators of human rights aspects. We have not included a clause on human rights in work agreement/contract with partners or other parties because it has not been customary in generally accepted work contract in Indonesia. [HR1] [HR2]
Kami sangat menyadari bahwa dimanapun bank bjb beroperasi selalu berhubungan dengan masyarakat sekitar yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Oleh karena itu, kami senantiasa meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat yang kami terapkan melalui pendekatan-pendekatan berikut: 1. Beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat sekitar. 2. Berpartisipasi aktif dalam membantu pengembangan masyarakat melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan.
We are well aware that wherever bank bjb operates the Bank is always connected with the surrounding communities that have different characteristics. Therefore, we continuously improve harmonious relations with the local communities that we apply through the following approaches: 1. Adapt to cultural values development of the surrounding community. 2. Actively participate in assisting community development through corporate social responsibility programs.
Dengan pendekatan tersebut, sampai dengan akhir tahun 2013 tidak ada pengaduan keberatan dari masyarakat setempat terhadap keberadaan bank bjb termasuk pelanggaran hak-hak masyarakat asli. [HR9]
With these approach, until the end of 2013 there were no objection complaints filed by the local community against bank bjb’s presence including violations of the natives’ rights. [HR9]
5. Kepatuhan terhadap Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator
5. Compliance with Government and Financial Services Authority as Regulators
Hingga akhir tahun 2013, Bank Indonesia menjalankan perannya untuk membina dan mengawasi perbankan di Indonesia, baik dari sudut ekonomi perusahaan terutama dengan jalan pengaturan dan penjagaan likuiditas dan solvabilitas bank, maupun dari sudut moneter dengan jalan pengaturan dan pengawasan terhadap pemberian kredit bank. Selanjutnya, sesuai amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, terhitung tanggal 31 Desember 2013 Bank Indonesia telah mengalihkan fungsi pengaturan dan pengawasan bank kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dengan demikian, pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial) dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan namun, pengawasan terhadap makroprudential tetap dilakukan oleh Bank Indonesia berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan.
Compliance with Bank Indonesia Regulations and other applicable laws and regulations must be performed by Board of Commissioners, Board of Directors and all employees of bank bjb. Compliance is an integral part of the Bank’s business activities, because every failure can lead to compliance risk, reputation risk and other risks. In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 13/2/PBI/2011 dated January 20, 2011 concerning
Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku wajib dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai bank bjb. Kepatuhan merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/
By the end of 2013, Bank Indonesia to performs its role to foster and oversee banks in Indonesia, both from corporate economic perspective especially with regulation and maintenance of banks’ liquidity and solvency, as well as from monetary perspective with regulation and supervision on banks’ lending. Furthermore, as mandated by Law No. 21 of 2011 concerning Financial Services Authority, commencing on December 31, 2013 Bank Indonesia has transferred its banking regulation and supervision functions to Financial Services Authority. Hence, supervision of individual banks (mikroprudential) conducted by Financial Services Authority is still performed by Bank Indonesia in coordination with Financial Services Authority.
53 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
PBI/2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, bank bjb melaksanakan budaya kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan bank.
Implementation of Commercial Bank Compliance, bank bjb implements compliance culture and ensures implementation of bank compliance function.
INDIKATOR KEPATUHAN
COMPLIANCE INDICATORS
Dalam menjalankan usaha, bank bjb telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang terkait dengan aspek kecukupan modal, pemenuhan ketentuan bidang perkreditan, pemeliharaan likuiditas, serta penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:
In running business, bank bjb has complied with Bank Indonesia regulations related to aspects of capital adequacy, lending regulatory compliance, liquidity maintenance, as well as implementation of anti-money laundering and combating the financing of terrorism, as shown in the following table:
Aspek Kepatuhan
Pemenuhan Bank Fulfillment Bank
Acuan Reference
(Ketentuan)
Compliance Aspect (provision)
16.78%
≥ 8%
Capital Adequacy Ratio (KPMM)
Tidak ada None
Tidak diperkenankan Not allowed
Exceedances/violations Lending Limit (BMPK)
Rasio Non Performing Loan (NPL)
2.73%
≤ 5%
Ratio Non Performing Loan (NPL)
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer
8.00%
≥ 8%
Ratio Statutory (GWM) Primer
10.49%
≥ 2.5%
Ratio GWM Secondary
Rasio GWM dalam Valuta Asing
8.41%
≥ 8%
Ratio GWM in Foreign Exchange
Rasio Posisi Devisa Neto (PDN)
1.20%
≤ 20%
Ratio Net Open Position (PDN)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Pelampauan / Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Rasio GWM Sekunder
PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (PROGRAM APUPPT)
IMPLEMENTATION OF ANTI-MONEY LAUNDERING AND FINANCING OF TERRORISM (APUPPT PROGRAM)
Pelaksanaan Program Anti Pencucian uang dan Pencegahan pendanaan Terorisme merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.
Implementation of Anti Money Laundering and Financing of Terrorism is a program implemented on an ongoing basis in order to meet the obligations according to Bank Indonesia Regulation No. 14/27/ PBI/2012 dated December 28, 2012 concerning Implementation of Anti-Money Laundering and Financing of Terrorism for Commercial Banks.
Selama Tahun 2013, penerapan Program APUPPT di bank bjb dilakukan dengan aktivitas sebagai berikut: [SO4] 1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat bantu penerapan program APUPPT yang dapat digunakan untuk mendeteksi transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi yang wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
During 2013, implementation of APUPPT program at bank bjb was done with the following activities: [SO4] 1. Developed and refined application system as a tool for implementation of APUPPT program that can be used to detect financial transactions which are qualified as transactions that must be reported to Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK) and identify customer risk classification
54 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
dan mengidentifikasi pengelompokkan risiko nasabah dari sisi APUPPT dan alat bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian Data Nasabah bank bjb. 2. Melaksanakan program pelatihan secara rutin baik pelatihan secara regular yang diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang khusus kepada pegawai yang berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang posisisnya strategis dalam penerapan APUPPT. [SO4] 3. Melaporkan transaksi keuangan tunai yang nilainya masuk kriteria APUPPT (5.133 laporan) dan transaksi keuangan mencurigakan (49 laporan) kepada PPATK.
from APUPPT perspective and tools to monitor bank bjb’s Customer Data Updating. 2. Held routine training programs both regular training for prospective new employees and special training for employees who directly deal with customers or employees with strategic positions in APUPPT implementation. [SO4] 3. Reported cash transactions with values regulated in APUPPT criteria (5,133 reports) and suspicious financial transactions (49 reports) to PPATK.
PERATURAN YANG MEMPUNYAI DAMPAK SIGNIFIKAN TERHADAP BANK TAHUN 2013
REGULATIONS THAT HAVE A SIGNIFICANT IMPACT ON THE BANK IN 2013
Sepanjang tahun 2013, Bank Indonesia telah menerbitkan sejumlah aturan perbankan yang mempengaruhi kinerja bank bjb secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah: 1. Peraturan Bank Indonesia nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti. Peraturan ini telah mendorong bank bjb untuk memperkuat modal intinya dalam mendukung operasional bank. Hal tersebut didukung penuh oleh seluruh pemegang saham dengan kesepakatan menurunkan Dividen Payout Ratio dari 62,5% menjadi 56% sehingga modal inti bank bjb tahun 2013 menjadi sebesar Rp 5,43 triliun dan masuk dalam kategori BUKU 3. 2. Ketentuan baru mengenai Loan To Value (LTV)/Financing To Value (FTV) untuk Kredit Pemilikan Properti dan Kredit Konsumsi Beragun Properti yang tertuang dalam Surat Edaran Eksternal Bank Indonesia No. 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013. Ketentuan ini berlaku untuk Kredit/Pembiayaan Pemilikan Properti (KPP/KPP iB), meliputi KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, KPRukan/KPRukan iB, dan KPRuko/KPRuko iB; dan Kredit/ Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti (KKBP/KKBP iB). Dengan adanya ketentuan baru tentang LTV tersebut, bank bjb telah melakukan penyesuaian/review terhadap ketentuan-ketentuan internal terkait produk bjb KPR & Mortgage. 3. Surat Edaran Ekstern Nomor 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit atau Pembiayaan Pemilikan Properti, Kredit atau Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti, dan Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor Berlaku: 30 September 2013. Dengan adanya surat edaran Bank Indonesia, Bank wajib untuk melakukan penyesuaian ketentuan internal bank dengan surat edaran Bank Indonesia. Surat edaran Bank Indonesia ini juga berdampak pada penilaian risiko pemberian pembiayaan kepemilikan properti oleh perusahaan.
Throughout 2013, Bank Indonesia issued a number of banking regulations that affected bank bjb’s performance directly or indirectly, including: 1. Bank Indonesia Regulation No. 14/26/PBI/2012 dated December 27, 2012 on Banks’ Business Activities and Core Capital Based Office Network. This regulation has encouraged bank bjb to strengthen its core capital to support banking operations. This was fully supported by all shareholders with agreement to lower Dividend Payout Ratio from 62.5% to 56% so that bank bjb’s core capital in 2013 was Rp 5.43 trillion and included in BOOK 3 category. 2. New regulation regarding Loan To Value (LTV)/Financing To Value (FTV) for Property Loans and property-backed Consumer Loans as contained in External Circular Letter of Bank Indonesia No. 15/40/DKMP dated September 24, 2013. This provision applies to Property Loan/Financing (KPP/KPP iB), including KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, KPRukan/KPRukan iB and KPRuko/KPRuko iB; and Property-Backed Consumer Loan/Financing (KKBP/KKBP iB). With the new provisions of LTV, bank bjb had performed adjustment/review of internal regulations related to bjb’s KPR & Mortgage products. 3. External Circular Letter No. 15/40/DKMP dated September 24, 2013 concerning Application of Risk Management at Banks that provide Property Credit or Financing, Property-Backed Consumer Loans or Financing, as well as Automotive Loans and Financing Effective: September 30, 2013. Given the Bank Indonesia Circular Letter, the Bank should make adjustments to its internal regulations according to the Bank Indonesia Circular Letter. This Bank Indonesia Circular Letter also has an impact on risk assessment of property financing provision by the Company.
55 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
4. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, bank bjb telah melakukan self assessment penerapan GCG selama tahun 2013. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian, hasil penilaian sendiri (self assessment) penerapan GCG bank bjb tahun 2013 mendapat peringkat “Baik”.
4. In accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 15/15/ DPNP dated April 29, 2013 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Banks, bank bjb has performed self assessment of GCG implementation during 2013. Based on analysis of all assessment criteria/indicators, self-assessment results of GCG implementation at bank bjb in 2013 was rated as “Good”.
SANKSI ADMINISTRATIF
ADMINISTRATIVE SANCTIONS
Hingga akhir tahun 2013, Bank tidak pernah menerima tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan anti-persaingan, anti-trust, praktek monopoli. Bank juga tidak pernah menerima sanksi baik berupa denda moneter maupun non-moneter terkait pelanggaran hukum lainnya, peraturan dan prinsip kehati-hatian serta sanksi terkait dengan kewajiban pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan maupun Bank Indonesia. [SO7] [SO8]
By the end of 2013, there were no legal actions against violations of anti-competition, anti-trust, monopoly practices imposed on the Bank. There were also no sanctions in form of monetary or nonmonetary penalties related to violations of other laws, regulations and prudential principle and sanctions related to reporting requirements to Financial Services Authority and Bank Indonesia. [SO7] [SO8]
Dalam skema hubungan industrial tripartit, pemerintah adalah salah satu dari tiga pilar utama industri yakni pekerja, pengusaha sebagai pemberi kerja, dan pemerintah sebagai regulator. Dalam skema ini, pemerintah berkewajiban menjaga iklim usaha yang kondusif dengan membuat peraturan ketenagakerjaan yang jelas dan adil berdasarkan hukum dan perundang-undangan, yang menyerap aspirasi dan melindungi kepentingan pekerja, pengusaha, dan masyarakat.
In tripartite industrial relation scheme, the government is one of the three main industrial pillars which are workers, employers and government as regulator. In this scheme, the government is obliged to maintain conducive business climate by establishing clear and fair employment regulations based on the laws and regulations, which absorb aspirations and protect interests of workers, employers and the community.
Dukungan kebijakan pemerintah bagi terciptanya iklim usaha yang kondusif akan memberikan benefit kepada pemerintah berupa ketersediaan lapangan kerja, peningkatan pajak, serta meningkatnya perekonomian makro.
Government policy support for creation of conducive business climate will provide benefit to the government in form of jobs availability, increased taxes and improved macro economy.
6. Masyarakat
6. Community
Perkembangan usaha bank bjb menumbuhkan dampak ekonomi di masyarakat secara luas. Bank secara aktif berupaya mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat dengan merancang dan merealisasikan program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diselaraskan dengan potensi yang dimiliki masyarakat setempat.
Bank bjb’s business development fosters economic impact on the community at large. The Bank actively seeks to encourage economic activities growth of the community by designing and realizing corporate social responsibility (CSR) programs which are aligned with potentials of the local community.
CSR programs are planned and implemented in each fiscal year. The broad scope and types of programs are tailored to capability of the Bank and readiness of the community. In practice, bank bjb can collaborate with business partners, the government, universities and private institutions that are competent to develop CSR activities according to the needs of the community. However currently we do not have data on the number of organizations which have synergized with bank bjb in implementing CSR programs. [FS10]
Program CSR direncanakan dan dilaksanakan pada setiap tahun anggaran. Adapun luas cakupan dan jenis program disesuaikan dengan kemampuan Bank maupun kesiapan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, bank bjb dapat menjalin kerja sama dengan mitra usaha, pemerintah, universitas, dan lembaga swasta yang berkompeten untuk mengembangkan kegiatan CSR yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun saat kami belum memiliki data mengenai jumlah organisasi yang telah bersinergi dengan bank bjb dalam melaksanakan program-program CSR. [FS10]
56 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
KEANGGOTAAN DALAM ASOSIASI INDUSTRI DAN ORGANISASI LAINNYA [4.13]
MEMBERSHIP IN INDUSTRIAL ASSOCIATION AND OTHER ORGANIZATIONS [4.13]
bank bjb ikut aktif sebagai anggota beberapa asosiasi profesional dan organisasi lainnya. Tujuannya untuk memperluas jaringan bisnis, menjalin komunikasi dan bagian dari upaya pelibatan pemangku kepentingan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan operasional.
Bank bjb actively participates as member of several professional associations and other organizations. The objective is to expand business network, establish communication and part of stakeholders engagement efforts in resolving any encountered problems in carrying out its operations.
Organisasi Organization Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)
Fokus Organisasi Organization Focus
Tahun bergabung Year of Joining
Peran/Kedudukan Role/Position Anggota
Organisasi bank-bank nasional Indonesia 2011 Indonesian National Banks Association
Member
Wadah kerja sama antar bank pembangunan daerah seluruh Indonesia
Anggota 1999
United Nations Environment Programme for Finance Intiative (UNEP FI)
Cooperation forum of Indonesia regional development banks
Member
Badan Internasional PBB untuk kerja sama sektor keuangan dan corporate sustainability
Anggota 2011
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
UN International Agency for the cooperation of financial sector and corporate sustainability
Member
organisasi perusahaan publik (emiten) yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Anggota 2010
Indonesian Public Companies Association which listed in Indonesia Stock Exchange (IDX)
Member
57 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
Dalam perjalanan usahanya, bank bjb telah melalui berbagai tantangan tak mudah di tengah lingkungan bisnis yang dinamis dan semakin kompetitif. Namun kami meyakini, dengan konsistensi menjalankan praktik-paktik tata kelola terbaik, bank bjb akan tetap tumbuh secara berkelanjutan dan mencapai visi dan tujuan perusahaan telah ditetapkan. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sesuai kebijakan dan peraturan perundangundangan harus melekat dalam sikap, perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap pegawai bank bjb sebagaimana terangkum dalam nilainilai utama perusahaan yaitu Service Excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust (SPIRIT). Tata kelola yang baik akan menyelaraskan perilaku perusahaan dengan harapan seluruh pemangku kepentingan, yaitu nasabah, investor, pemegang saham, dan masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya.
In the course of its business, bank bjb has gone through various challenges which were not easy in the middle of dynamic and increasingly competitive business environment. However, we believe, with consistency of the best governance practices, bank bjb will continue to grow in a sustainable manner and achieve the Company’s vision and goals that have been set. Good corporate governance (GCG) practices which are aligned with policies and the applicable laws and regulations should be inherent in attitude, behavior, point of view and performance of each bank bjb’s employee as concluded in the Company’s core values which are Service Excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust (SPIRIT). Good governance will align corporate behavior with expectations of all stakeholders, namely customers, investors, shareholders, and the public, including employees and other parties.
Tujuan bank bjb menerapkan praktik terbaik GCG diantaranya adalah: • Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, • Direksi, pegawai, nasabah, masyarakat dan lingkungan. • Mengelola sumber daya secara lebih efisien dan bertanggung jawab. • Mengelola risiko secara lebih baik. • Meningkatkan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. • Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Bank. • Memperbaiki budaya kerja Bank. • Meningkatkan citra Bank (image) menjadi semakin baik.
Bank bjb’s purposes in implementing the best GCG practices among others are: • Control and direction of relationship between Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, employees, customers, communities and the environment. • More efficient and responsible resources management. • Better risk management. • Improved accountability to stakeholders. • Prevention of of irregularities in the Bank’s management. • The Bank’s work culture improvement. • Better image of the Bank.
58 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
STRUKTUR TATA KELOLA
GOVERNANCE STRUCTURE
Struktur tata kelola bank bjb sebagaimana diatur dalam UndangUndang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) secara garis besar terdiri dari tiga organ, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambil keputusan tertinggi bagi pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi. [4.1]
Governance structure of bank bjb refers to Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (Company Law) broadly consists of three elements, namely General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest decision-making forum for shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. [4.1]
Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Bank sehari-hari. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang, tanggung jawab dan independensi yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Tidak ada anggota Dewan Komisaris yang juga merangkap sebagai anggota Direksi. [4.2]
In general, banking activities are performed by Board of Commissioners and Board of Directors. Board of Commissioners reviews policies, supervises and provides advices on management of the Bank, while Board of Directors leads implementation of the Bank’s policies and day-to-day management. Board of Commissioners and Board of Directors have clear authorities and responsibilities according to their respective functions as stipulated in the Articles of Association and the laws and regulations. No member of Board of Commissioners holds concurrent position as member of Board of Directors. [4.2]
Bank telah melengkapi perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan bagi setiap organ dengan membentuk komite-komite di bawah Dewan Komisaris, komite-komite di bawah Direksi serta Corporate Secretary yang bertugas membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan fungsinya dan memberi saran sesuai lingkup tugas masing-masing. [4.1]
The Bank has completed working structure required for each organ by forming committees under Board of Commissioners, committees under Board of Directors and Corporate Secretary that assist Board of Commissioners and Board of Directors in carrying out their functions and provide advices within their respective scopes of duties. [4.1]
1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) [4.4][4.7]
1. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) [4.4] [4.7]
RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi. Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada tahun 2013, bank bjb telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST pada tanggal 26 Maret 2013 dan tidak menyelenggarakan RUPSLB.
GMS is the highest organ of bank bjb, which holds all authority not delegated to Board of Commissioners or Board of Directors. GMS is held in Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). In 2013, bank bjb held 1 (one) AGMS on March 26, 2013 and did not hold EGMS.
RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur dan lainnya. Melalui RUPS, para pemegang saham dapat melakukan evaluasi kinerja Direksi dan Dewan Komisaris dengan melihat capaian Bank atas target-target kinerja di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, dan parameterparameter lain mencakup pelayanan kepada pelanggan, persepsi terhadap Bank, kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan sebagainya. [4.10]
AGMS is organized every year with authority to hold accountability of Board of Commissioners and Board of Directors related to management of the Company, amend the Articles of Associations, appoint and terminate Board of Commissioners and Board of Directors, determine allocation of duties and authorities of Board of Directors and so forth. In AGMS, shareholders can evaluate performance of Board of Directors and Board of Commissioners by reviewing achievements of the Bank’s performance targets in the areas of economic, social, environmental and other parameters including customer services to customers, the Bank’s image, compliance with the laws and regulations and so on. [4.10]
59 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
2. DEWAN KOMISARIS
2. BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui RUPS. Proses pemilihan anggota Dewan Komisaris melibatkan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), yang selain menguji aspek kompetensi dan integritas, juga mencakup pengetahuan yang mendalam terhadap masalah ekonomi, lingkungan dan sosial yang relevan. [4.7]
Board of Commissioners are appointed and terminated by shareholders in GMS. The selection process of Board of Commissioners members involves fit and proper test, which in addition to assessing competence and integrity aspects, also including in-depth relevant knowledge of economy, environment and social. [4.7]
Secara garis besar Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial untuk mengawasi jalannya usaha Bank, memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan bahwa Bank telah menerapkan GCG dalam operasinya pada seluruh jenjang organisasi. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen telah memiliki dan melaksanakan suatu sistem kontrol keuangan dan kepatuhan yang memadai agar operasional Bank dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Broadly speaking, Board of Commissioners collegially performs and holds responsibility for overseeing the Bank’s business, providing advice to Board of Directors and ensuring that the Bank has implemented GCG in operations of all organization levels. Board of Commissioners is responsible for ensuring that management has and implements financial control system and adequate compliance si that the Bank’s operations can be carried out effectively and efficiently.
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ COMPOSITION
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 September 2012, susunan Dewan Komisaris bank bjb periode 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut:
Based on resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on September 27, 2012, Board of Commissioners of bank bjb for the period from 2011 to 2015 is as follows:
Nama Name
Jabatan
Position
Komisaris Utama*
Agus Ruswendi
Komisaris
Muhadi
Komisaris Independen
Achmad Baraba
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Klemi Subiyantoro
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Yayat Sutaryat
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Rudhyanto Mooduto
*President Commissioner Commissoner
Independent Commissioner
Keterangan: * Semenjak diterimanya surat keputusan Fit and Proper Test Bank Indonesia nomor 15/10/APBU/Bd/Rahasia pada tanggal 6 Februari 2013, tidak lagi efektif menjadi Komisaris Utama.
Note: * Since the receipt of the Fit & Proper Test Decision Letter from Bank Indonesia no: 15/10/APBU/Bd/Rahasia dated 6 February 2013, no longer effectively served as President Commissioner.
bank bjb memiliki 4 (empat) orang Komisaris Independen atau lebih dari 50% jumlah Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen selain untuk mewakili kepentingan pemegang saham minoritas, juga sebagai upaya mencegah terjadinya pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan. Terkait potensi benturan kepentingan, Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 06/DK/2007 (syarat independensi angka 11), yaitu “Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan dalam setiap risalah rapat Dewan Komisaris, paling kurang mencakup nama anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan”. Demikian pula Direksi telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 931/SK/DIR/2007, (Bab 3 perihal standar etika, prinsip umum etika Bank) tekait benturan kepentingan. [4.6]
Bank bjb has 4 (four) Independent Commissioners or more than 50% of total Board of Commissioners members. The existence of Independent Commissioner in addition to representing the interests of minority shareholders, is also an effort to prevent decision-making with conflict of interests. Related to potential conflict of interests, Board of Commissioners issued BOC Decree No. 06/DK/2007 (independence requirement point 11), mentioning “Disclosure of conflict of interests is included in each minutes of meeting of Board of Commissioners should at least state the name of Board of Commissioners members with conflict of interests, core problem related to conflict of interest and rationale of decision-making consideration”. Similarly, Board of Directors issued Decree No. 931/ SK/DIR/2007, (Chapter 3 regarding ethical standards, the Bank’s general principle of ethics) related to conflict of interests. [4.6]
60 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS [4.10]
BOARD OF COMMISSIONERS EVALUATION [4.10]
PERFORMANCE
Evaluasi kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan sistem self assessment atau sistem lain yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris, kehadiran dalam rapat Komite di tingkat Dewan Komisaris, integritas serta hubungan anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, dengan Direksi dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Performance evaluation of Board of Commissioners members is facilitated by Nomination and Remuneration Committee with self assessment system or any other system established by Board of Commissioners meeting. Board of Commissioners performance assessment is done based on certain criteria including attendance in Board of Commissioners meetings, attendance in Committee Meeting at Board of Commissioners level, integrity and relationships with fellow members of Board of Commissioners, Board of directors and other parties set forth in the Articles of Association, the laws and regulations and applicable Bank Indonesia Regulations.
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS [4.1][4.9]
COMMITTEES OF BOARD OF COMMISSIONERS [4.1] [4.9]
Dewan Komisaris memiliki komite-komite untuk mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap pengelolaan Bank. Berikut uraian singkat mengenai komitekomite Dewan Komisaris untuk memberikan gambaran mengenai mekanisme pengawasan organisasi oleh Dewan Komisaris.
Board of Commissioners has committees to support its supervisory function on management of the Bank. The following is brief description of committees of Board of Commissioners to provide an overview of organizational control mechanisms by Board of Commissioners.
A. Komite Audit
A. Audit Committee
Komite Audit bertugas untuk menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk kepentingan para pemangku kepentingan, menelaah hasil pencapaian, efektivitas, dan obyektivitas seluruh proses audit internal dan eksternal, mengevaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian internal Bank.
Audit Committee is responsible to review financial statements and other financial information for the benefit of stakeholders, review achievement results, effectiveness and objectivity of the entire process of internal and external audits, evaluate the Bank’s policies related to compliance with the applicable laws and regulations and provide recommendation on improvement of the Bank’s internal control system.
Ketua dan anggota Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen dan 3 (tiga) orang anggota Independen. Nominasi untuk calon anggota Komite Audit harus melalui kajian dari Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN). Kualifikasi penugasan dan fungsi dari Komite Audit mengacu pada peraturan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia serta Bank Indonesia. Seluruh anggota komite audit bank bjb periode 2013 memiliki kedudukan yang independen terhadap bank bjb.
Chairman and members of Audit Committee consist of 3 (three) Independent Commissioners and 3 (three) Independent members. Nomination for candidates of Audit Committee members should be reviewed by Remuneration and Nomination Committee (KRN). Qualifications assignments and functions of Audit Committee are based on regulations of Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. All members of bank bjb’s audit committee for 2013 period had independent position towards bank bjb.
B. Komite Remunerasi dan Nominasi [4.7]
B. Remuneration and Nomination Committee [4.7]
Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memastikan dilaksanakannya prinsip-prinsip GCG dalam kebijakan remunerasi dan nominasi Bank. Terkait kebijakan remunerasi, Komite melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komite juga merumuskan kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
The task of Nomination and Remuneration Committee is to ensure implementation of GCG principles in the Bank’s remuneration and nomination policies. Related to remuneration policy, the Committee evaluates remuneration policy and provides recommendations to Board of Commissioners and Board of Directors, regarding remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to General Meeting of Shareholders. The Committee also formulates remuneration policy for executive officers and employees to be submitted to Board of Directors.
61
bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
Terkait dengan kebijakan nominasi, Komite bertugas menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komite juga memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite.
Related to nomination policy, the Committee prepares and provides recommendations on systems and procedures of appointment and/or replacement of members of Board of Commissioners and Board of Directors to Board of Commissioners to be submitted to General Meeting of Shareholders. The Committee also provides recommendations on candidates for members of Board of Commissioners and/or Board of Directors to Board of Commissioners to be submitted to General Meeting of Shareholders and recommends independent parties who will be members of the Committee.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 5 (lima) orang terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen, 1 (dua) orang komisaris, 1 (satu) orang pejabat ex officio dari Pemimpin Divisi SDM.
Members of Remuneration and Nomination Committee are 5 (five) persons consisting of 3 (three) Independent Commissioners, 1 (one) commissioner, 1 (one) ex officio officer from Head of HR Division.
C. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko (KPR) bank bjb dibentuk untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko, kecukupan infrastruktur dan metodologi pengukuran risiko. Secara berkala, Komite Manajemen Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko agar dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan bisnis bank bjb. Ketua dan anggota KPR terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang anggota independen.
3. DIREKSI
C. Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee (KPR) of bank bjb was established to support effectiveness of Board of Commissioners’ duties and responsibilities in evaluating implementation of risk management policies, adequacy of infrastructure and risk measurement methodologies. Periodically, Risk Management Committee refines risk management policies and guidelines so that can be used for basis of bank bjb’s business decision-making. Chairman and members of KPR consist of 3 (three) Independent Commissioners and 2 (two) independent members.
3. BOARD OF DIRECTORS
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh dan bertanggung jawab kepada oleh pemegang saham melalui RUPS. Proses pemilihan anggota Direksi melibatkan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), yang selain menguji aspek kompetensi dan integritas, juga mencakup pengetahuan yang mendalam terhadap masalah ekonomi, lingkungan dan sosial yang relevan. [4.7]
Board of Directors is appointed and terminated by and responsible to shareholders in GMS. The selection process of Board of Directors members involves fit and proper test, which in addition to assessing competence and integrity aspects, also including in-depth relevant knowledge of economy, environment and social. [4.7]
Direksi sebagai organ Perseroan secara kolegial memiliki wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab untuk mengelola Bank. Direksi harus memastikan bahwa manajemen memiliki rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan jangka panjang dan tujuan jangka pendek dalam rangka memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak-pihak lain yang terkait dengan Bank. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian intern, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Masing-masing Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.
Board of Directors as the Company’s organ collegial has authorities, duties and responsibilities to manage the Bank. Board of Directors should ensure that management has balanced work plan between long-term growth and short-term goals in order to provide value added to shareholders and other parties related to the Bank. Board of Directors’ corporate management functions include 5 (five) main duties namely management, risk management, internal control, communication and social responsibility. Each Director may carry out duties and make decisions in accordance with allocation of duties and responsibilities.
62 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
KOMPOSISI DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ COMPOSITION
Berdasarkan Akta Nomor 130 tanggal 27 September 2012 Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk menetapkan Susunan Direksi per 31 Desember 2013 sebagai berikut:
Based on Deed No. 130 dated September 27, 2012 on Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk determined Board of Directors per December 31, 2013 as follows:
Nama Name
Jabatan
Position
Direktur Utama
Bien Subiantoro
Direktur
Arie Yulianto
Director
Direktur
Entis Kushendar*
Director
Direktur
Zaenal Aripin
Director
Direktur
Acu Kusnandar**
Director
Direktur
Djamal Muslim***
Director
President Director
Keterangan: * Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/10/APBU/Bd/Rahasia pada tanggal 6 Februari 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan. ** Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/13/GBI/DPIP/Rahasia pada tanggal 3 Juni 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan. *** Menunggu Fit & Proper Test Bank Indonesia.
Note: * Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/10/APBU/Bd/Rahasia dated February 6, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director. ** Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/13/GBI/DPIP/Rahasia dated June 3, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director. *** Waiting for Fit & Proper Test conducted by Bank Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 575/SK/DIR-CS/2012 tanggal 4 Oktober 2012 tentang Penetapan Susunan Direksi mencabut Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 530/SK/BOD-CS/2011 tanggal 26 September 2011 tentang Penetapan Susunan Board of Directors, menetapkan susunan Direksi bank bjb sebagai berikut:
Based on Decree of President Director of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk No. 575/SK/DIR-CS/2012 dated October 4, 2012 concerning Determination of Board of Directors Structure which revoked Decree of Board of Directors of PT Bank pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk No. 530/SK/BodCS/2011 dated September 26, 2011 concerning Determination of Board of Directors Structure, stipulated structure of bank bjb;s Board of Directors as follows:
Nama Name
Jabatan
Position
Direktur Utama
Bien Subiantoro
Direktur Tresuri dan Internasional
Entis Kushendar*
Direktur Konsumer
Arie Yulianto
Consumer – Managing Director
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Zaenal Aripin
Compliance and Risk Management – Managing Director
Direktur Komersial
Acu Kusnandar**
Direktur Operasi
Djamal Muslim***
Keterangan: * Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/10/APBU/Bd/Rahasia pada tanggal 6 Februari 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan. ** Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/13/GBI/DPIP/Rahasia pada tanggal 3 Juni 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan. *** Menunggu Fit & Proper Test Bank Indonesia.
President Director Treasury and International - Managing Director
Commercial – Managing Director Operation – Managing Director Note: * Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/10/APBU/Bd/Rahasia dated February 6, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director. ** Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/13/GBI/DPIP/Rahasia dated June 3, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director. *** Waiting for Fit & Proper Test conducted by Bank Indonesia.
63 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
EVALUASI KINERJA DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE EVALUATION
Evaluasi kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan Komisaris dan/atau sistem lain yang ditetapkan oleh pemegang saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi.
Performance evaluation of Board of Directors members is performed by Board of Commissioners and / or other system established by shareholders. Assessment of Board of Directors’ performance is formulated by Nomination and Remuneration Committee and determined by Board of Commissioners after discussion with Board of Directors.
Aspek evaluasi diantaranya mencakup kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian target Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis, pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual maupun kolegial, pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran, integritas serta pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas nilai-nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank, dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu-isu penting sepanjang tahun.
Evaluated aspects include among others collegial performance evaluation of Board of Directors towards the Bank’s targeted achievements according to Corporate Plan and Business Plan, implementation of GCG principles both individually and collegially, achievements of targets and the budget that have been set at the beginning of fiscal year, integrity as well as knowledge and understanding of Board of Directors members on the Bank’s values, missions, strategic plans and business plans and reflection of this understanding on important issues throughout the year.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH KOORDINASI DIREKSI [4.1]
COMMITTEES UNDER COORDINATION OF BOARD OF DIRECTORS [4.1]
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi bank bjb dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif yaitu:
In performing its duties, bank bjb’s Board of Directors is assisted by several Executive Committee as follows:
A. Komite Manajemen Risiko [4.1]
A. Risk Management Committee [4.1]
Tugas pokok Komite Manajemen Risiko diantaranya adalah menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan pada saat terjadinya kondisi eksternal yang tidak normal. Komite melakukan perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut.
The key task of Risk Management Committee among others is to develop risk management policies and necessary amendments, including risk management strategies and contingency plans in the event of abnormal external conditions. The Committee refines and improves Risk Management implementation periodically and incidentally as a result of changing external and internal conditions affecting the Bank’s capital adequacy and risk profile and effectiveness evaluation results of the implementation.
B. Komite Kebijakan Kredit
B. Credit Policy Committee
Tugas pokok Komite Kebijakan Kredit diantaranya adalah merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat signifikan dan material, meliputi penyusunan kebijakan kredit beserta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan termasuk strategi kebijakan kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal. Komite menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal di bidang kredit, antara lain keputusan pelampauan ekspansi kredit yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya.
64 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
The key task of Credit Policy Committee among others is to formulate and define significant and material problems, including credit policies and necessary amendments, refinement or improvement of implementation including credit policies strategy and contingency plans in the event of abnormal external conditions. The Committee determines matters related to business decisions that deviate from normal procedures in credit, among others, credit expansion decision which is significant compared to the Bank’s predetermined business plan.
C. Komite Pengarah Teknologi Informasi
C. Information Technology Steering Committee
Tugas pokok Komite Pengarah Teknologi Informasi diantaranya adalah menyusun rencana strategis TI (Information Technology Strategic Plan) yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank. Dalam memberikan rekomendasi, komite memperhatikan rencana pelaksanaan (roadmap) untuk mencapai kebutuhan TI yang mendukung strategi bisnis Bank. Roadmap terdiri dari kondisi saat ini (current state), kondisi yang ingin dicapai (future state) serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai future state seperti sumber daya yang dibutuhkan dan keuntungan/manfaat yang akan diperoleh saat rencana diterapkan.
D. ALCO (Asset Liability Committee)
D. ALCO (Asset Liability Committee)
ALCO (Asset Liability Committee) bertanggung jawab atas pencapaian rentabilitas Bank sesuai dengan target keuntungan (laba), pertumbuhan neraca dan beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran. ALCO melakukan rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk menilai, merencanakan, dan mengambil langkah berupa kebijaksanaan dan action plan untuk mengejar target rencana kerja dan anggaran dengan realisasi yang terjadi serta usulan kemungkinan perubahan anggaran.
E. Tim Peneliti dan Kepegawaian (TPPMK)
Pertimbangan
The key task of Information Technology Steering Committee is to develop Information Technology Strategic Plan in accordance with the Bank’s strategic business plans. In providing recommendation, the Committee refers to roadmap to achieve IT requirements that support the Bank’s business strategy. The roadmap consists of current state, future state and actions to be taken to achieve the future state such as required resources and advantages/benefits obtained upon implementation.
Masalah
TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan penelitian terhadap hasil temuan pengawasan/audit baik internal maupun eksternal yang memerlukan tindak lanjut dalam penetapan hukuman disiplin berdasarkan instruksi dari Direksi. Tim memberikan saran/pertimbangan kepada Direksi mengenai tindak lanjut penetapan hukuman disiplin kepada pegawai yang terbukti lalai dan atau melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku.
ALCO (Asset Liability Committee) is responsible for the Bank’s profitability achievement in accordance with the targeted profit, balance sheets growth and several profitability measurements that have been set in the budget. Periodic ALCO meeting is conducted at least once a month to assess, plan and take action in form of policies and action plans to achieve targets of work plan and budget with actual realization and proposed possible changes in the budget.
E. Personal Issues and Considerations Research Team (TPPMK)
TPPMK has duty and responsibility to perform research on findings of internal and external monitoring/audit that require follow-up on determination of disciplinary action based on Board of Directors’ instructions. The Team provides advice/opinion to Board of Directors regarding follow-up on determination of disciplinary action imposed on employee who is proven to be negligent or violate the applicable regulations.
HUBUNGAN ANTARA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
RELATIONSHIP BETWEEN BOARDS
Secara umum, hubungan kerja Direksi dengan Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar, Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) serta peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki mekanisme rapat gabungan untuk membahas segala hal berkenaan dengan pelaksanaan pengelolaan Bank termasuk kinerja manajemen dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial serta peluang pengembangan usaha dan risikonya. [4.9]
In general, working relationship of Board of Commissioners with Board of Directors is stipulated in the Articles of Association, the Company Law (UUPT) and applicable Bank Indonesia Regulations (PBI). Board of Commissioners and Board of Directors have joint meeting mechanism to discuss all matters related to management of the Bank, including management performance in economic, environmental and social aspects as well as business development opportunities and risks. [4.9]
Sesuai dengan PBI, bank bjb telah sejak lama menerapkan pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horisontal maupun vertikal, termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga,
In accordance with PBI, bank bjb has long been implementing segregation of duties, functions and responsibilities of Board of Directors and Board of Commissioners. In addition, there are no family relationships both horizontally and vertically, including
65 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris. [4.2]
relations by marriage, to the third degree, among fellow members of Board of directors, or between members of Board of Directors with members of Board of Commissioners, or fellow members of Board of Commissioners. [4.2]
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI [4.5]
REMUNERATIONS FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS [4.5]
Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan dan mendapatkan tantiem tahunan berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi.
Remunerations for Board of Commissioners and Board of Directors are calculated based on a formula set by GMS. Each member of Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to receive monthly compensation and annual bonus based on performance and the Company’s achievement with amounts determined in GMS. Board of Commissioners and Board of Directors are also entitled to receive allowances when they have no longer served as Board of Commissioners or Board of Directors.
Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan sebagai berikut: a. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi. b. Komite Nominasi dan Remunerasi dengan bantuan pihak independen menyusun rancangan remunerasi berdasarkan kondisi pasar pada industri sejenis dan kemampuan Bank. c. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi. d. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. e. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
The standard procedures for determination of remunerations for Board of Commissioners and Board of Directors are as follows: a. Board of Commissioners requests Nomination and Remuneration Committee to prepare draft remuneration proposal. b. Nomination and Remuneration Committee assisted by independent party prepares draft remuneration based on market conditions of similar industry and the Bank’s capability. c. Nomination and Remuneration Committee proposes draft remuneration to Board Commissioners. d. Board Commissioners proposes remunerations for members of Board Commissioners and Board of Directors to GMS. e. GMS determines remunerations for members of Board of Commissioners and Board of Directors.
Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisiaris pada tahun 2013 (gaji, THR, IPK dan tantiem) adalah sebesar Rp 18,65 miliar. Sedangkan remunerasi Direksi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 46,17 miliar ditambah fasilitas lain dalam bentuk natura senilai Rp 740 juta.
The total remuneration received by Board of Commissioners in 2013 (salary, THR, IPK and bonus) was Rp 18.65 billion. While remunerations for Board of Directors in 2013 was Rp 46.17 billion plus other facilities in kind amounted to Rp 740 million.
Remunerasi Dewan Komisaris Remuneration of the Board of Commissioners
No
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Number of Received in 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration and Other Facilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners Orang/People
1
Jutaan/Million Rupiah
Remunerasi/Remuneration a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2013/Benefits (Salary) Year 2013 Januari - Februari/January - February
6
800
Maret - Juni/Maret - June
5
3.425
b. THR
5
520
c. IPK
6
801
d. Tantiem (Dihitung dari laba yang diperoleh)/ Tantiem (Calculated from the profits derived)
6
12.967
66 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
No
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Number of Received in 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration and Other Facilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners Orang/People
Jutaan/Million Rupiah
Total 2
18.513
Fasilitas lain dalam bentuk natura/Other facilities in kind a. Dapat dimiliki/Be owned Pakaian Dinas/Clothing Department
5
137
Total
137
Jumlah/Total
18.650
Remunerasi Direksi Remuneration of Directors Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Number of Received in 1 Year No.
1.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type Remuneration and Other Facilities
Direksi Board of Directors Orang/Person
Jutaan/MiIlion Rupiah
6
1.832
Remunerasi/Remuneration a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2013/2013 Employee Benefits (Salary) Januari-Februari/January-February Maret-Juni/March-June
5
3.146
Juli-Desember/July-December
4
3.973
b. THR
4
531
c. IPK
6
1.534
d. Tantiem/Tantiem (Dihitung dari laba yang diperoleh/Calculated from the profits derived)
6
32.131
f. Penghargaan/Appreciation
1
2.378
g. Bekal Cuti/Leave Provisions
6
650
Total 2.
46.175
Fasilitas lain dalam bentuk natura/Other facilities in kind a. Dapat dimiliki/Be Owned Pakaian Dinas/Uniform
4
110
TBR
5
630
Total Jumlah
740 46.915
67 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
UPAYA KAMI UNTUK TATA KELOLA YANG LEBIH BAIK [4.11]
OUR EFFORTS FOR BETTER GOVERNANCE [4.11]
CODE OF CONDUCT
CODE OF CONDUCT
Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik GCG maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam bentuk code of conduct (etika usaha dan tata perilaku) untuk menjadi acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
In realizing the commitment to implement GCG practices, bank bjb’s corporate value is elaborated in form of business ethics and code of conduct as reference to behavior of Board of Commissioners, Board of Directors and all employees of bank bjb in managing the Company in order to achieve its vision, missions and objectives.
Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan. Maka untuk melaksanakan standar etika dalam hal benturan kepentingan sebagai salah satu wujud penerapan GCG, bank bjb menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi dengan menjalin kesepakatan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. [4.6]
One of ethical conducts contained in the code of conduct is ethical standard to avoid conflict of interests and abuse of position and ethics to not accept gratuities of any kind related to position. Therefore to implement ethical standards in terms of conflict of interests as an implementation of GCG, bank bjb conducts Gratuities Control Program by establishing cooperative agreement with Corruption Eradication Commission. [4.6]
FUNGSI KEPATUHAN
COMPLIANCE FUNCTION
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya.
Compliance with the applicable laws and regulations is an integral part of the Bank’s business activities, because every compliance failure can lead to compliance risk, reputation risk and other risks.
Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab kepatuhan, penilaian risiko kepatuhan, pengawasan, pemantauan, dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan Bank kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, bank bjb telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan Hukum yang berada di bawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
Compliance functions include identification of compliance responsibilities, compliance risk assessment, supervision, monitoring and reporting of the Bank’s compliance with Bank Indonesia and other related parties. In performing the compliance function, bank bjb formed a special unit, namely Compliance and Legal Division under coordination of Compliance and Risk Management Director.
Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan usaha bank bjb hingga saat ini, kompleksitas kegiatan usaha Bank menjadi semakin meningkat mengakibatkan tantangan dan eksposur risiko yang dihadapi juga semakin besar. Maka diperlukan berbagai macam upaya untuk memitigasi risiko tersebut. Pengelolaan risiko kepatuhan yang baik dan tepat waktu diharapkan dapat meminimalisir dampak risiko sedini mungkin. Dengan demikian peran dan Fungsi Kepatuhan juga harus mampu mengelola Risiko Kepatuhan agar sejalan dengan penerapan Manajemen Risiko yang telah berjalan di bank secara keseluruhan. Untuk meningkatkan peran Fungsi Kepatuhan serta Satuan Kerja Kepatuhan dalam pengelolaan risiko kepatuhan, pada tanggal 29 Oktober 2013 telah dilakukan pemisahan antara Divisi Kepatuhan dengan Divisi Hukum yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 667/SK/DIRPS/2013 Tanggal 29 Oktober 2013 Tentang Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
In line with bank bjb’s increasing activities bjb until now, the Bank’s complexity of business activities increases and leads to higher challenges and risks exposures. It would require a wide range of efforts to mitigate these risks. Good and timely compliance risk management is expected to minimize risk impact as early as possible. Hence Compliance role and function should also be able to manage Compliance Risk in line with current implementation of the Bank’s overall Risk Management. To improve the role of Compliance Function and Compliance Unit in compliance risk management, on October 29, 2013 Compliance Division and Legal Division were segregated as stipulated in BOD Decree No. 667/SK/DIRPS/2013 dated October 29, 2013 concerning Organizational Structure of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
68 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
KEGIATAN KEPATUHAN TAHUN 2013
COMPLIANCE ACTIVITIES IN 2013
Kegiatan yang dilakukan Divisi Kepatuhan pada tahun 2013 diantaranya mencakup penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang operasional dan non operasional, melakukan pengkajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait produk dan jasa Bank, melakukan review atas ketentuan-ketentuan internal yang telah diberlakukan, melakukan pelaksanaan pengelolaan Gratifikasi dengan melakukan kordinasi dengan KPK dan memantau pelaksanaan program pengendalian Gratifikasi dan Pelaporan/ Pengaduan Pelanggaran (WBS).
Activities undertaken by Compliance Division in 2013 include improvement of Compliance Sheet for operational and nonoperational areas, review of all policies and procedures related to the Bank’s products and services, review of enacted internal provisions, Gratification management by coordinating with Corruption Eradication Commission and monitoring of Gratuities control program and Whistle Blowing System (WBS).
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Divisi Audit Internal (DAI) merupakan bagian dari struktur pengendalian internal dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tindakan manajemen Bank. Fungsi DAI adalah membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan/pengendalian intern serta berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugasnya.
Internal Audit Division (DAI) is part of internal control structure and performs all kinds of activity related to audit and reporting of audit results regarding control structure in a coordinated manner in each management act of the Bank. DAI function is to assist President Director and Board of Commissioners in monitoring/internal control as well as serve as consultant to requesting internal parties, especially those concerning the scope of their duties.
Pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif wajib memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern serta kualitas kinerja bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha bank.
Effective mplementation of the Bank’s internal audit function should ensure examination and assessment of adequacy and effectiveness of internal control structure and quality of the Bank’s performance in order to safeguard and secure its business activities.
Sepanjang tahun 2013, Divisi Audit Internal (DAI) telah melakukan pemeriksaan terhadap 31 Kantor Cabang, 1 Pemeriksaan Khusus Kantor Cabang Pembantu, 3 proses Bisnis, 1 Divisi, 1 Kantor Wilayah serta pemeriksaan terhadap 4 aplikasi teknologi informasi (Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Dana Pihak Ketiga, End User Computing dan Security and Access) serta pemeriksaan khusus terhadap 1 Kantor Cabang Pembantu dengan skala prioritas pemeriksaan pada unit kerja yang memiliki profil risiko yang tinggi. Metodologi pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan risk based audit terutama kepada area yang memiliki potensi risiko yang besar. [SO2]
Throughout 2013, Internal Audit Division (DAI) conducted examination on 31 Branch Offices, 1 Special Investigation on 1 SubBranch Office, 3 Business processes, 1 Division, 1 Regional Office and examination on 4 information technology applications (Pension Fund - Finance Institution, Third Party Fund, End User Computing and Security and Access) as well as special investigation on one Sub-Branch Office with examination priority scale on work unit that has high risk profile. Examination methodology is risk based audit, particularly on areas that have high risk potentials. [SO2]
Divisi Audit Internal didukung oleh 9 Pemimpin Grup yang telah mimiliki pengalaman perbankan. Jumlah Pegawai Divisi Audit Internal sampai dengan Desember 2013 sebanyak 41 orang. [SO3]
Internal Audit Division is supported by 9 Group Leaders with banking experience. The number of employees of Internal Audit Division until December 2013 was 41 employees. [SO3]
69 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (PROGRAM APUPPT)
IMPLEMENTATION OF ANTI MONEY LAUNDERING AND FINANCING OF TERRORISM (APUPPT PROGRAM)
Pelaksanaan Program Anti Pencucian uang dan Pencegahan pendanaan Terorisme merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.
Implementation of Anti Money Laundering and Financing of Terrorism is a program implemented on an ongoing basis in order to meet the obligations under Bank Indonesia Regulation No. 14/27/ PBI/2012 dated December 28, 2012 concerning Implementation of Anti-Money Laundering and Financing of Terrorism for Commercial Banks.
Selama Tahun 2013, bank bjb telah melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat bantu penerapan program APUPPT yang dapat digunakan untuk mendeteksi transaksitransaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi yang wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, mengidentifikasi pengelompokan risiko nasabah dari sisi APUPPT dan alat bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian Data Nasabah bank bjb.
During 2013, bank bjb developed and refined application system as a tool for implementation of APUPPT program that can be used to detect financial transactions which are qualified as transactions that must be reported to Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK), identify customer risk classification from APUPPT perspective and tools to monitor bank bjb’s Customer Data Updating.
bank bjb melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui pendidikan dan pelatihan APUPPT untuk pegawai diantaranya pendidikan untuk frontliner, calon pegawai, Manajer Operasional, Pemimpin KCP. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman atas penerapan program APUPPT di unit kerja terkait, meningkatkan pemahaman atas risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme. Program pelatihan dilakukan secara rutin baik pelatihan secara regular yang diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang khusus kepada pegawai yang berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang posisisnya strategis dalam penerapan APUPPT. [SO3]
Bank bjb conducted socialization through APUPPT education and training for employees including education for frontliner, prospective employees, Operations Manager, KCP leader. The aim is to improve understanding of APUPPT program implementation in related work units, improve understanding of the risks of money laundering and financing of terrorism. The training programs are routinely held both regular training for prospective employees and special training for employees who directly deal with customers or employees with strategic positions in APUPPT implementation. [SO3]
Tabel: Pelatihan mengenai Anti Korupsi,Pencucian Uang dan Fraud pada tahun 2013
Table: Training on Anti-Corruption, Money Laundering and Fraud in 2013.
Topik Pelatihan Training Topics Fraud Detection Mind Mapping and Databse Management
APU-PPT
Pengendalian Gratifikasi Gratification Control
Tanggal Date
Materi Pelatihan Training Material
Tempat Location
2-4 Mei/May2013
Pengertian tindak pidana perbankan, penanganan kasus tindak pidana perbankan
Publik Public
27-28 September 2013
Pengertian Tindak Pidana Pencucian Uang Understanding the crime of Money Laundering
Publik Public
Setiap Pelatihan Pengenalan Perbankan Calon Pegawai di tahun 2013 Integrated at Banking Introduction Training conducted for new employees in 2013
Pengertian pengendalian Gratifikasi Understanding of gratification control
Inhouse
70 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Statistik pelaksanaan program APUPPT selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Aktivitas Laporan Transaksi Keuangan Tunai
Jumlah/Total
Cash Financial Transaction Reports
49 Laporan/Report
Suspicious Transaction Reports
100 Korespondensi/Correspondency
Correspondence with the authorities
9 Kajian/Study
assessment APUPPT
28 Korespondensi/ Correspondency
Completion of Questionnaires Cross Border Correspondent Banking+
Pengkajian APUPPT Pengisian Kuisioner Cross Border Correspondent Banking+
Activities
5.133 Laporan/Report
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Korespondensi dengan pihak Berwenang
Statistics of APUPPT program implementation during 2013 are as follows:
ASESMEN GCG
GCG ASSESSMENT
Pada tahun 2013 Bank melaksanakan Self Assessment Pelaksanaan GCG selama tahun 2013 berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian mencakup: a) Governance Structure, b) Governance Process, dan c) Governance Outcome. Hasil Self Asseesment Pelaksanaan GCG bank bjb memperoleh peringkat “Baik”.
In 2013 the Bank conducted Self Assessment of GCG Implementation for 2013 based on analysis of all assessment criteria/indicators including: a) Governance Structure, b) Governance Process and c) Governance Outcome. Self Asseesment Results of bank bjb’s GCG Implementation obtained “Good” rating.
WHISTLE BLOWING SYSTEM [4.4][SO4]
WHISTLE BLOWING SYSTEM [4.4] [SO4]
bank bjb telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system/WBS) bank bjb. WBS dikelola oleh Divisi Audit Internal yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) Strategi Anti Fraud, yang berisi mekanisme pengaduan/ pengungkapan/penyingkapan tindakan fraud dan/atau tindak pidana di bidang perbankan. SOP Strategi Anti Fraud menjamin kerahasiaan dan perlindungan pengungkapan/pelaporan tindakan fraud. Identitas pelapor dan pelaporan Fraud yang disampaikan dijamin kerahasiannya oleh Bank dan Bank melindungi pelaor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, gugatan hukum, pengrusakan harta benda, tindakan fisik, hukuman atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari terlapor, bank atau dari pihak lain selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.
Bank bjb established Whistle Blowing System (WBS) of bank bjb. WBS is managed by Internal Audit Division which has Anti Fraud Strategy Standard Operating Procedures, stipulating mechanisms of complaints/admissions/disclosures of banking fraud and/or criminal acts. Anti Fraud Strategy SOP ensures confidentiality and protection of disclosure/reporting of fraud action. The identity of whistle blower and reported fraud are secured by the Bank and the Bank protects whistle blower from all forms of threats, intimidations, delayed promotions, terminations, lawsuits, property destructions, physical actions, penalties or other unpleasant acts by reported party, the Bank or other parties as long as the whistle blower protects confidentiality of the reported cases to any party.
Setiap pegawai yang mengetahui terjadinya indikasi fraud wajib melaporkan kepada divisi Audit Internal c.q Unit Kerja Anti Fraud atau Pemimpin Satuan Kerja masing masing disertai dengan bukti permulaan yang cukup. Laporan indikasi tindakan fraud yang diterima oleh pemimpin Satuan Kerja wajib disampaikan kepada Divisi Audit Internal selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah laporan tersebut diterima.
Any employee knowing indications of fraud must report to Internal Audit division c.q Anti Fraud Unit or the respective Work Unit Leaders accompanied by sufficient preliminary evidence. Fraud indication report received by Work Unit leaders must submit to Internal Audit Division no later than 3 (three) working days after upon receipt of the report.
Laporan pengaduan yang diterima sampai dengan Desember 2013 adalah sebanyak 21 (dua puluh satu) laporan. Jumlah laporan yang ditindaklanjuti sebanyak 14 (empat belas) dan seluruhnya telah memiliki keputusan tetap berupa sanksi. Bank menegaskan pemberian sanksi tegas berupa pemberhentian pegawai diikuti
There were 21 (twenty one) complaint reports received up to December 2013. The number of followed-up reports was 14 (fourteen) reports and all of them had obtained final decision in form of sanctions. The Bank affirms strict sanctions in form of employment termination followed by legal actions on found corruption, including
71 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
dengan tindakan hukum memadai atas tindakan korupsi yang ditemukan, termasuk proses hukum di pengadilan. Hal ini merupakan bentuk komitmen Bank terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. [SO4]
legal proceedings in court. This is the Bank’s commitment to corruption eradication. [SO4]
JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) [SO4]
NUMBER OF INTERNAL FRAUD [SO4]
Pengertian Fraud adalah mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal strategi anti fraud bagi Bank Umum. Jumlah penyimpangan internal bank bjb yang terjadi selama tahun 2013 disajikan pada tabel berikut:
Fraud definition refers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/28/ DPNP dated December 9, 2011 concerning anti-fraud strategy for Commercial Banks. The number of bank bjb’s internal fraud that occurred during 2013 is presented in the following table:
Jumlah kasus yang dilakukan oleh/Number of case committed by Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud during 1 year
Total Fraud
Pengurus Management Tahun Sebelumnya Previous Year
Pegawai Tetap Permanent Employee
Tahun Berjalan Current Year
-
Telah Diselesaikan Settled
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employee Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
-
3
4
3*)
-
-
3
-
3*)
-
Dalam proses penyelesaian di internal Bank in the process of settlement in the Bank’s internal
-
-
-
4
-
-
Belum diupayakan Penyelesaian Settlement has not been pursued
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Has been followed up through legal process
-
-
-
-
-
-
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (PPG)
GRATIFICATION CONTROL PROGRAM (PPG)
PPG mencakup dari pembuatan perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, pembentukan organisasi yang mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasi/diseminasi tentang aturan pengendalian gratifikasi dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi pengelolaan pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK.
PPG covers preparation of regulatory tools for gratification control, formation of organization that manages gratification control, socialization/dissemination of gratification control rules and awareness improvement of individuals and organizations about gratification and reporting management of gratification receipt in coordination with KPK.
Kegiatan sosialisasi/diseminasi PPG sebagai bagian dalam penerapan GCG pada sepanjang tahun 2013 telah dilaksanakan kepada pihak internal maupun pihak eksternal atas rekomendasi KPK. Dalam kegiatan tersebut seluruh pegawai telah menandatangani kontrak komitmen untuk tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatannya.
PPG socialization/dissemination activities as part of GCG implementation during 2013 were conducted to internal and external parties based on KPK’s recommendation. In the event all employees signed commitment contract to not accept or give gratification in any form related to their titles or positions.
72 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mekanisme Penanganan Pelaporan dan Pengendalian Gratifikasi Whistleblowing Mechanism and Gratuity Control Terkait Kedinasan Official Related Hadiah/Fasilitas Gratuity/Facility
Pelapor Whistleblower
Analisa oleh UPG Analyzed by UPG
Milik Pelapor Own by Whistleblower
Penetapan Kepemilikan Ownership Determination
Review oleh Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Review by UPG Analisa oleh KPK Analyzed by KPK
Terkait Jabatan Position Related
Milik Instansi Own by Instance
Milik Negara Own by State
Rekapitulasi laporan Gratifikasi Recap of Gratuity Reports
Analisa Penetapan Status Status Determination
Milik Pelapor Own by Whistleblower
Data Base KPK
Sampai dengan Desember 2013 telah diterima sebanyak 815 laporan penerimaan gratifikasi yang nilainya setara dengan Rp 468 juta. Sebanyak 661 laporan setara Rp 357,5 juta dalam penanganan UPG, sedangkan sebanyak 154 Laporan setara Rp 110,5 juta dalam penanganan KPK.
As of December 2013 there were 815 reports of gratification receipts with total value of equivalent to Rp 468 million. A total of 661 reports worth equivalent to Rp 357.5 million were handled by UPG, while 154 reports worth equivalent to Rp 110,5 million were handled by KPK.
Jumlah Pelaporan Gratifikasi Total Gratuities Reporting
Penanganan UPG Handled by UPG
154
815
Penanganan KPK Handled by KPK
661
Berdasarkan evaluasi dengan KPK, dalam penerapan PPG di Lingkungan bank BUMN/D, pihak KPK akan melakukan koordinasi dengan bank Indonesia dan menjadikan bank bjb sebagai contoh penerapan PPG di sektor perbankan. Pada tahun 2013 KPK telah memberikan penghargaan kepada bank bjb berupa penghargaan Pelaporan Gratifikasi terbanyak tahun 2013 dan Pelaporan LHKPN tahun 2013.
Based on evaluation with KPK, in PPG implementation in stateowned/regionally-owned banks, KPK will coordinate with Bank Indonesia and refer to bank bjb as an example of PPG implementation in banking sector. In 2013 KPK awarded bank bjb with the most Gratification Reports award in 2013 and LHKPN Reporting in 2013.
73 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Tata Kelola Berkelanjutan
Sustainable Governance
CHANGE AGENT [SO3]
CHANGE AGENT [SO3]
bank bjb telah membentuk Change Agent sebagai salah satu upaya menyelaraskan pertumbuhan bisnis yang dinamis yang didukung dengan penerapan budaya perusahaan yang terbaik. Tugas dan tanggung jawab Change Agent diantaranya adalah bertanggung jawab dalam proses implementasi, monitoring, dan evaluasi perubahan budaya pada unit kerjanya masing-masing.
Bank bjb has established Change Agent as an effort to harmonize the growth of dynamic business supported by implementation of the best corporate culture. Duties and responsibilities of Change Agent include responsibility for implementation, monitoring and evaluation of cultural change at each work unit.
Untuk menjalankan tugasnya, para Change Agent bank bjb melakukan; a) sosialisasi, menularkan, dan mendorong implementasi perubahan budaya di masing-masing unit kerja; b) menegur pegawai yang tidak menerapkan budaya perusahaan bank bjb (berperilaku negatif); c) memonitor implementasi perubahan budaya di unit kerja masing-masing dengan mengisi form monitoring implementasi budaya perusahaan; d) mengevaluasi implementasi perubahan budaya dalam masing-masing unit kerja secara berkala dan kontinu (3 bulan sekali) serta e) menyampaikan laporan implementasi perubahan budaya (hasil isian form monitoring) kepada change leader untuk kemudian diteruskan kepada Divisi Change Management Office.
To carry out their duties, bank bjb’s Change Agents perform; a) socialization, transmission and encouragement of cultural change in each work unit; b) warning employee who does not apply bank bjb’s corporate culture (negative behavior); c) monitoring of cultural change in each work unit by filling form monitoring of corporate culture; d) evaluation of cultural change within each work unit periodically and continuously (every 3 months) and e) submission of cultural change report (form monitoring results) to change leader to be forwarded to Change Management Office Division.
Mengingat tugas-tugas Change Agent tersebut, maka seorang change Agent harus memiliki karekteristik dasar seperti dapat menjadi role model dan motivator untuk meningkatkan kinerja, bisa beradaptasi dengan berbagai ragam budaya dalam bekerja, bersikap tanggung jawab sosial (tidak individual), memiliki kreativitas yang tinggi, sanggup berinovasi dengan menghasilkan berbagai hal-hal baru dan bersikap tegas.
Considering the duties of Change Agent, a change agent should have basic characteristics such as ability to become role model and motivator to improve performance, adapt to a wide range of cultural diversity in the work, be socially responsible (not individually), have high creativity, innovate by producing various new things and be firm.
KONTRIBUSI KEPADA PARTAI POLITIK
CONTRIBUTIONS TO POLITICAL PARTIES
Sebagai badan usaha yang mandiri dan profesional, bank bjb tidak berafiliasi dengan kelompok atau kekuatan politik tertentu. Sebagaimana diatur di dalam Standar Tata Perilaku (Code of Conduct) bahwa insan bjb bersikap netral terhadap semua parta politik dengan cara: - Tidak menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan golongan/partai politik tertentu. - Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan atau anggota legislatif. - Tidak membawa, memperlihatkan, memasang serta mengedarkan simbol, gambar dan ornamen partai politik di lingkungan perusahaan.
As an independent and professional business entity, bank bjb is not affiliated with particular political group or power. As set forth in Code of Conduct that bjb people are neutral toward all political parties by:
Selama tahun 2013, bank bjb tidak pernah memberikan dukungan maupun sumbangan untuk partai politik manapun. [SO6]
During 2013, bank bjb never gave support and donation to any political party. [SO6]
74 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
-
Not using the Company’s facilities for the benefit of particular political group/party. - Not holding concurrent position as officials of political party or legislative member. - Not carrying, exhibiting, installing and distributing symbols, images and ornaments of political party in the Company’s environment.
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL CASES
Hingga 31 Desember 2013, terdapat 12 (dua belas) perkara hukum yang dihadapi bank bjb. Proses hukum tersebut mayoritas berkaitan dengan masalah perbankan dengan ex nasabah. Seluruh proses hukum tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan usaha dan kondisi keuangan bank bjb. [SO8]
As of December 31, 2013, there were 12 (twelve) legal cases involving bank bjb. The majority of those legal cases were related to banking issues with ex customers. The entire legal process had no impact on bank bjb’s business activities and financial condition. [SO8]
Bank bjb selalu menjunjung tinggi etika berbisnis dan selalu mematuhi ketentuan hukum yang berlaku karena menyangkut reputasi Bank dan kepercayaan masyarakat. Dengan komitmen tersebut kami berharap dapat menjaga agar seluruh pegawai bank bjb menghindari tindakan melanggar hukum dan terkena sanksi hukum. Sepanjang tahun 2013 bank bjb tidak pernah menerima sanksi, baik denda maupun hukuman lain sebagai akibat dari ketidakpatuhan pada hukum. [PR9]
Bank bjb always upholds business ethics and complies with the applicable laws because they are related to the Bank’s reputation and public trust. With this commitment we hope to maintain that all bank bjb’s employees avoid unlawful acts and legal sanctions. Throughout 2013 there were no sanctions, in terms of fines and other penalties resulting from non-compliance with the laws imposed on bank bjb. [PR9]
Uraian lebih lengkap mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dapat diperoleh dalam buku Laporan Tahunan bank bjb 2013 yang juga dapat diunduh melalui website bank bjb.
Further description of good corporate governance implementation can be found in bank bjb’s Annual Report 2013 which can also be downloaded via bank bjb’s website.
75 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
bank bjb meyakini bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menerapkan praktik-praktik terbaik secara konsisten akan menghasilkan SDM yang berkualitas yang mampu meningkatkan keunggulan bank bjb dalam industri jasa keuangan yang dinamis dan terus berkembang cepat. Kami sangat menyadari bahwa layanan prima bagi nasabah membutuhkan SDM yang yang fokus pada layanan terbaik untuk nasabah dan mampu menawarkan solusi yang tepat kepada nasabah.
Bank bjb believes that management of Human Resources (HR) by applying the best practices consistently will generate quality HR who are capable of enhancing bank bjb’s excellence in dynamic and rapidly growing financial services industry. We are well aware that excellent service to customers requires HR focusing on the best services and offering appropriate solutions for customers.
Prioritas bisnis bank bjb telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2013 dimana bank bjb diarahkan untuk menjadi bank nasional yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan. Dengan demikian, bank bjb dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih baik.
Bank bjb’s business priorities set out in Business Plan 2013 drive bank bjb to become continuously growing national bank with high profitability level and excel in services. Hence, bank bjb can grow into a larger, stronger and better bank.
Rencana bisnis tersebut harus diimbangi dengan ketersediaan SDM yang berkualitas, berintegritas serta mampu mendorong akselerasi pertumbuhan Bank dan menciptakan nilai yang terus meningkat secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi dan keterampilan pegawai merupakan suatu keharusan.
The business plan must be balanced with availability of HR with quality, integrity and ability to accelerate the Bank’s growth and create sustainably increasing values. Therefore, employees’ competence and skills development is a must.
Pengelolaan dan pengembangan SDM dilakukan melalui beberapa upaya, yaitu: a. Peningkatan peran dan fungsi Assessment Center yang terintegrasi dengan training program academy untuk meningkatkan kompetensi pegawai baik di posisi manajerial maupun supporting.
Management and development of HR are performed through several efforts, including: a. Increasing role and function of integrated Assessment Center with training program academy to improve employees’ competence in both managerial and supporting positions.
76 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
b. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan perkembangan bisnis bank. c. Pengembangan sistem informasi SDM (Human Resources Information System – HRIS) yang komprehensif dan terintegrasi sehingga dapat memberikan peta kondisi pegawai yang ada saat ini dan arah pengembangan pegawai yang harus dilakukan.
b. Develop education and training programs in accordance with the Bank’s business development. c. Development of comprehensive and integrated Human Resources Information System (HRIS) so as to provide a map of the existing employee condition and direction of development to be done.
REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI YANG ADIL DAN TRANSPARAN
FAIR AND TRANSPARENT EMPLOYEE RECRUITMENT AND PLACEMENT
Selaras dengan visi bank bjb menjadi 10 Bank Terbesar dan Sehat di Indonesia, bank bjb sedang melakukan berbagai perubahan organisasi dengan memperkuat daya saing di semua lini bisnisnya serta memperluas jaringan usaha tidak hanya di wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta melainkan ke seluruh wilayah Indonesia.
Aligned with bank bjb’s vision to become the top 10 Largest and Healthy Banks in Indonesia, bank bjb is undertaking organizational changes by strengthening competitiveness in all business lines and expanding business networks not only in the region of West Java, Banten and DKI Jakarta but to all parts of Indonesia.
Untuk menjamin kelangsungan usaha Bank dalam menghadapi persaingan dengan bank-bank lain, maka pemenuhan kebutuhan SDM harus dilaksanakan melalui proses penerimaan pegawai yang baik, jelas dan terarah sesuai dengan pedoman dasar perusahaan. Dua tujuan utama rekrutmen pegawai adalah untuk memperoleh pegawai yang berkualitas dan tepat waktu sesuai tuntutan pekerjaan serta untuk menjamin kelangsungan usaha Bank jangka panjang dalam menghadapi persaingan.
To ensure the Bank’s business continuity in facing competition with other banks, fulfillment of HR needs should be carried out through fine, clear and focused hiring process in accordance with the Company’s basic guidelines. Two main goals of employee recruitment is to obtain qualified employees in a timely manner according to work demands to ensure the Bank’s long term business continuity in facing competition.
Proses rekrutmen dilakukan antara lain dengan cara sebagai berikut: 1. Rekrutmen online, yaitu melalui website bank bjb: www.bankbjb.co.id. Pada website tersebut tersedia informasi penerimaan calon pegawai lengkap dengan fasilitas untuk melakukan pengisian data identitas diri bagi pelamar yang langsung tersimpan di database Divisi Sumber Daya Manusia. 2. Filling system, yaitu pencarian kandidat melalui database lamaran yang masuk secara langsung ke Divisi Sumber Daya Manusia maupun ke website bank bjb. 3. Campus Hiring, yaitu pencarian kandidat melalui universitas/ perguruan tinggi sub-bagian kemahasiswaan/hubungan alumni/ career development center. 4. Job Fair/Career Days, yaitu pencarian kandidat melalui pameran/ bursa tenaga kerja yang diselenggarakan oleh lembaga yang kredibel. 5. Iklan, yaitu pencarian kandidat melalui media massa baik cetak maupun elektronik yang diumumkan di surat kabar atau secara online di media yang kredibel.
The recruitment process is carried out among others in the following ways: 1. Online recruitment, through bank bjb’s website: www.bankbjb. co.id. The website provides recruitment information complete with facility to fill data entry for applicant’s identity which will be stored directly in Human Resources Division’s database. 2. Filling system, which is candidates searching through application database that goes directly to Human Resources Division and bank bjb’s website. 3. Campus Hiring, which is candidates searching through universities/colleges, students/alumni relations/career development center sub-department. 4. Job Fair/Career Days, which is candidates searching through exhibitions/job expo organized by credible institutions. 5. Advertising, which is candidates searching through mass media, both print and electronic published in newspapers or online in credible media.
bank bjb membuka kesempatan seluas-luasnya bagi setiap orang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi pegawai sesuai kualitas individunya tanpa melihat faktor SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), gender dan status sosial. Secara umum, kami tidak menyebutkan persyaratan gender dalam setiap iklan rekrutmen. Dengan demikian, kami tidak melakukan identifikasi pegawai
Bank bjb opens the widest opportunity for every person who meets the requirements to be employees according to the individual’s quality regardless of ethnic, religious, racial and inter-group (SARA), gender and social status factors. In general, we do not mention gender requirements in any recruitment advertising. Hence, we do not identify employees by ethnic group or region of origin. We
77 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
berdasarkan kelompok suku atau daerah asalnya. Kami memastikan tidak melakukan praktik-praktik pembatasan ataupun diskriminasi dalam bentuk apapun. [HR4]
ensure that we do not perform limitation or discrimination practices of any kind. [HR4]
Sejalan dengan prinsip kesetaraan dan anti diskriminasi, kami tidak membuat kebijakan untuk mengutamakan calon pegawai dari masyarakat lokal. bank bjb tidak memiliki ketentuan khusus yang mengatur prioritas masyarakat lokal di sekitar kantor pusat dan kantor cabang sebagai pegawai. Kebijakan penerimaan pegawai menjadi wewenang kantor pusat dan jumlah pegawai baru yang diterima bekerja disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan. Namun demikian, karena iklan pengumuman rekrutmen terutama dimuat di media lokal dan kegiatan di kampus-kampus terutama di sekitar lokasi operasi Bank, seringkali kesempatan pertama didapat oleh masyarakat setempat. [EC7]
In line with equality and anti-discrimination principles, we do not have policy for prioritizing prospective employees from the local community. bjb bank has no specific provisions governing priorities for the local communities around head office and branch offices as employees. Recruitment policy is under authority of head office and the number of new hired employees is adjusted to the Company’s needs. However, since recruitment advertisement is published in local media and campus activities especially in the Bank’s surrounding areas of operation, it is often the first opportunity to come by the local community. [EC7]
Sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai, proses rekrutmen karyawan selama tahun 2013 telah dilakukan di seluruh jaringan Kantor bank bjb yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Program rekrutmen yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah:
In accordance with the hiring procedures, employee recruitment process in 2013 was carried out in the entire office network of bank bjb spread across Indonesia. Recruitment programs conducted in 2013 are:
- Rekrutmen fresh graduate
- Fresh graduates recruitment
Bank menjaring lulusan baru perguruan tinggi (fresh graduate) dengan status pegawai non-pendidikan. Secara keseluruhan, selama tahun 2013 Divisi SDM telah mengadakan rekrutmen tenaga fresh graduate dan menjaring 1.536 calon pegawai termasuk termasuk di antaranya, 490 orang tenaga alih daya yang diangkat menjadi calon pegawai tetap melalui jalur rekrutmen internal.
The Bank recruited fresh graduates with non-education employee status. Overall, during 2013 Human Resources Division recruited fresh graduates and 1,536 prospective employees including among them, 490 outsourced employees who were hired as permanent employees through internal recruitment.
- Rekrutmen Individual Hire
- Individual Hire Recruitment
Untuk mendapatkan tenaga berpengalaman pada bidang pekerjaan tertentu yang diselaraskan dengan kebutuhan pencapaian kinerja Bank, pada tahun 2013 bank bjb telah menjaring 29 tenaga individual hire.
DEMOGRAFI PEGAWAI
EMPLOYEE DEMOGRAPHICS
Jumlah pegawai bank bjb pada tahun 2013 adalah 6.395 orang, meningkat 31% dibandingkan 4.881 orang pada tahun 2012. Sebanyak 76% pegawai bank berusia 30 tahun ke bawah, dan 69% pegawai dengan masa kerja 5 tahun ke bawah. Pegawai dengan latar belakang pendidikan Diploma dan Sarjana meningkat 33% dari 4.596 orang pada tahun 2012 menjadi 6.111 orang. Hal ini menunjukkan bahwa bank bjb telah mempersiapkan mekanisme suksesi kepemimpinan dengan baik. Bank melakukan rekrutmen pegawai terutama fresh graduate untuk mengisi posisi Junior Management yang disiapkan untuk menjadi ujung tombak pertumbuhan bank bjb dan menjadi pemimpin Bank di masa depan.
The number of bank bjb’s employees in 2013 was 6,395, an increase of 31% compared to 4,881 employees in 2012. Approximately 76% of the Bank’s employees are aged under30 years and 69% have service tenure of 5 years or less. Employees with education background of Diploma and Bachelor increased 33% from 4,596 people in 2012 to 6,111 people. This indicates that bank bjb had prepared leadership succession mechanism properly. The Bank conducts employee recruitment, especially fresh graduates to fill Junior Management positions that are prepared to become the forefront of bank bjb’s growth and the Bank’s future leaders.
78 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
To obtain experienced personnel in certain fields that are aligned with the Bank’s needs for performance achievement, in 2013 bank bjb recruited 29 individual hires.
Bidang usaha perbankan yang mensyaratkan jenjang pendidikan minimal tertentu tidak membuka peluang terjadinya penggunaan pekerja anak maupun pekerja di bawah umur. bank bjb tidak mentolerir penggunaan pekerja anak dan pekerja di bawah umur, termasuk pekerja outsourcing dan pekerja kontraktor/vendor sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun demikian, kami belum melakukan audit khusus di perusahaan mitra kerja terkait pekerja anak maupun kepatuhan mitra kerja secara umum terhadap prinsip-prinsip perlindungan hak asasi manusia (HAM) di perusahaannya. Saat ini proses seleksi mitra kerja/ pemasok/kontraktor dilakukan berdasarkan kriteria kemampuan dan kondisi keuangan perusahaan yang sehat. [HR2][HR6]
Banking business sector that requires a certain minimum level of education does not open possibility of the use of child labor or under aged labor. Bank bjb does not tolerate the use of child labor or under aged labor, including outsourced workers and employees of contractors/vendors as a form of compliance with the applicable laws and regulations. However, we have not conducted special audit partner in partner companies related to child labor and partners’ compliance in general with protection of human rights (human rights) in their companies. Currently the selection process of business partners/suppliers/contractors is done based on capability criteria and sound corporate financial condition. [HR2] [HR6]
REMUNERASI PEGAWAI
EMPLOYEES REMUNERATION
Ketentuan remunerasi pegawai diatur melalui dalam Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor: 645/SK/DIR-SDM/2013 tanggal 8 Oktober 2013 tentang Perubahan Atas SK Direksi Nomor: 171/ SK/DIRSDM/2013 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian, dan SK Direksi Nomor: 630/SK/DIR-SDM/2013 tanggal 10 Oktober 2013 tentang Pedoman Grading System dan Single Salary. Secara keseluruhan besaran penghasilan yang diterima pegawai bank bjb lebih besar dari upah minimum sektoral (UMS) setempat. [EC5]
Provisions of employee remuneration are regulated in BOD Decree No: 645/SK/DIR-SDM/2013 dated October 8, 2013 concerning Amendment to BOD Decree No: 171/SK/DIRSDM/2013 concerning Guidelines for Income and Facility Management of Personnel and BOD Decree No: 630/SK/DIR-SDM/2013 dated October 10, 2013 concerning Guidelines for Grading System and Single Salary. Overall the amount of income received by bank bjb’s employee is larger than the local sectoral minimum wage (UMS). [EC5]
Remunerasi bagi pegawai terus ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan yang dicapai oleh Bank. Penetapan standar remunerasi dilakukan berdasarkan analisa terhadap industri, tingkat inflasi serta disesuaikan dengan tingkat kemampuan Bank. Besaran remunerasi yang diterima masing-masing pegawai bisa berbeda disebabkan oleh status kepegawaian, masa kerja dan juga adanya perbedaan jenis tunjangan yang diterima oleh pegawai tetap dan calon (prospective). Namun demikian, kami tidak mempunyai kebijakan membedakan besaran gaji berdasarkan gender. [LA14]
Remuneration for employees is to be improved in line with the growth achieved by the Bank. Determination of remuneration standards is based on analysis of the industry, inflation rate and adjusted to the Bank’s capability. The remuneration received by each employee could be different due to employment status, service tenure and also different types of benefits received by permanent and prospective employees. However, we do not have a salary policy that discriminates by gender. [LA14]
Tabel berikut menyajikan rasio gaji tertinggi dan terendah untuk pegawai dan Direksi serta Komisaris bank bjb: [4.5]
The following table presents ratio of the highest and the lowest salaries of bank bjb’s employees and Directors and Commissioners: [4.5] Rasio/Ratio
No.
Keterangan dalam juta Rupiah
Tertinggi Highest
Terendah Lower
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Description in million Rupiah
1
Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah
50.000
2.800
17,857
1,00
Employee Salary Ratio Highest and Lowest
2
Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah
130.000
104.000
1,25
1,00
Salary ratio of Highest and Lowest Directors
3
Rasio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah
65.000
52.000
1,25
1,00
Salary Ratio of Highest and Lowest Commissioners
4
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
130.000
50.000
3,01
1,00
Ratio Highest Directors and Employees
79 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
REWARD AND PUNISHMENT
REWARD AND PUNISHMENT
Reward & punishment diberikan berdasarkan penilaian kinerja pegawai yang dilaksanakan oleh Bank pada setiap triwulan selama 1 tahun. Reward & punishment akan berpengaruh terhadap insentif yang akan diterima oleh pegawai bersangkutan selama 1 tahun.
Reward & punishment is given based on employee performance assessment conducted by the Bank on a quarterly basis for 1 year. Reward & punishment will affect incentives to be received by the respective employee for 1 year.
A. Reward [EC3]
A. Reward [EC3]
Bank memberikan reward sebagai bentuk penghargaan kepada pegawai atas dedikasi yang diberikan kepada perusahaan. Sistem reward disusun untuk memotivasi pegawai agar berkinerja lebih baik lagi ke depannya. Diantara jenis reward yang diberikan adalah: ]1. Penghargaan Masa Kerja bagi pegawai yang telah memiliki masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan. 2. Jasa Produksi yang diberikan atas kinerja pegawai selama 1 (satu) tahun penuh atas laba perusahaan selama 1 tahun. 3. Indeks Prestasi Kinerja pegawai yang diberikan 3 (tiga) kali dalam setahun berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan pada triwulan tertentu.
Selain penghargaan yang dikaitkan dengan kinerja dan masa kerja, Bank juga memberikan tunjangan/benefit di luar gaji sebagai manfaat yang diterima pegawai tetap dan pegawai tidak tetap/calon pegawai (Non-Permanent/prospective) yang perinciannya sebagai berikut: [LA3]
Komponen
The Banks provides reward as a token of appreciation to employees for their dedication to the Company. Reward system is structured to motivate employees to perform better in the future. Among the types of given reward are: 1. Work Tenure Award, for employees with work period of 15 years and 25 years and meet certain criteria that have been established. 2. Production Merit given to employees upon their 1 year performance over the Company’s profit within 1 year. 3. Employee’s Performance Achievement Index given three (3) times a year based on profits obtained by the Company in a particular quarter. In addition to rewards associated with performance and work tenure, the Bank also provides allowances/benefits other than salary as benefits received by permanent and Non-Permanent/ prospective employees with details as follows: [LA3]
Status Kepegawaian Employee Status Pegawai Tetap Permanent
Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent
Component
Penghasilan
√
√
Salary
Iuran DPLK
√
x
Premium for DPLK
Iuran DAPEN
√
x
Premium for DAPEN (Pension Fund)
JAMSOSTEK
√
√
Labor Insurance
THT
√
x
Old Age Benefit
Asuransi Jiwa
√
x
Life Insurance
THR
√
√
Holiday Allowance Incentive
Insentif
√
√
Jasa Produksi
√
√
Bonus
Bekal Cuti
√
x
Leave Allowance Movement Cost Allowance
Biaya Pindah
√
x
Fasilitas Olah Raga
√
x
Sport Facilities
Penghargaan Masa Kerja
√
x
Years of Service Award
Perjalanan Dinas
√
√
Business Trip
Uang Duka
√
√
Compassionate Allowance
Tunjangan Konjungtur/Uang Makan
√
√
Conjuncture/Meal Allowance
Tunjangan Fungsional
√
x
functional Allowance
80 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
B. Punishment
B. Punishment
Punishment diberikan kepada para pegawai yang telah melakukan fraud (kelalaian) dan penyimpangan aturan. Berdasarkan tingkat pelanggaran dan tingkat kerugian yang terjadi, Bank memberikan sanksi administratif berjenjang. Perbuatan yang secara umum dikenakan sanksi administratif adalah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Peraturan dan ketentuan perundang-undangan, meninggalkan tugas atau kewajiban atau tidak melakukan perintah dinas/ jabatan yang diberikan serta menjalankan tugas tanpa kejujuran, kesungguhan hati, teliti atau tertib.
Punishment is given to employees who have conducted fraud (negligence) and violations towards the applicable rules. Based on the levels of violation and losses incurred, the Bank imposed layered administrative sanctions. Acts that are generally subject to administrative sanctions are acts contrary to the laws and regulations, leaving duty or obligation or do not obey given official order/position as well as performing duty without honesty, sincerity, diligence or order.
Perbuatan pegawai yang dikenakan tuntutan ganti kerugian adalah perbuatan-perbuatan sebagai berikut: [SO4] 1. Perbuatan Pegawai yang mengakibatkan kerugian Perseroan. 2. Pegawai bertanggung jawab atas kerugian Perseroan yang disebabkan karena perbuatannya sebagaimana dimaksud.
Acts of an employee subjected to the claim for damages are as follows: [SO4] 1. Personnel actions resulting in losses of the Company. 2. Employees are responsible for bank bjb’s losses caused by their actions as referred to number 1.
Tingkatan sanksi administrasi diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 696/SK/DIR-SDM/2013 tanggal 7 Oktober 2013 tentang Pedoman Sanksi Kepegawaian. Tingkat dan jenis sanksi adalah sebagai berikut: [LA5]
The level and type of penalties are regulated in BOD Decree No: 696/SK/DIR-SDM/2013 dated October 7, 2013 concerning Guidelines for Employment Sanctions. The level and type of penalties are as follows: [LA5]
1. Tingkat Sanksi Administratif Ringan, terdiri dari: a. Peringatan I. b. Peringatan II. c. Peringatan III. d. Pernyataan tidak puas.
1. Light Administrative Sanctions, consisting of: a. Warning I. b. Warning II. c. Warning III. d. Unsatisfied Statement.
2. Tingkat Sanksi Administratif Sedang, terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. b. Penundaan kenaikan pangkat/grade paling lama 1 (satu) tahun. dan c. Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
2. Medium Administrative Sanctions, consisting of: a. Delay of periodic salary increase to a maximum of 1 (one) year. b. Delay of promotion to a maximum of 1 (one) year. and c. Decrease in salary of 1 (one) time of periodic salary increase for a maximum of 1 (one) year.
3. Tingkat Sanksi Administratif Berat, terdiri dari: a. Penurunan pangkat/grade setingkat lebih rendah. b. Penurunan Jabatan. c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai. d. Pemberhentian tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai.
3. Heavy Administrative Sanctions, consisting of: a. Degradation to one level of lower grade/rank. b. Degradation of Position. c. Honorable discharge without employee’s own request. d. Dishonorable discharge without employee’s own request.
81 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mengembangkan Manusia bjb
KESEMPATAN YANG PENGEMBANGAN KARIR
Developing bjb People
SAMA
DALAM
EQUAL OPPORTUNITIES IN CAREER DEVELOPMENT
Setiap pegawai yang telah memenuhi persyaratan memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan karirnya yang diidentifikasi menggunakan metode assessment dan metode pengukuran lainnya terkait dengan Personal Strength (Potensi dan Bakat), Tingkat Kecukupan Kompetensi (Competency Fit), Hasil Kinerja (Performance) dan Pengalaman Kerja. Hasil identifikasi pegawai atas paramater dan kriteria tersebut akan menjadi sumber data dalam pengelolaan talent pool dan pengembangan karir masing-masing pegawai. Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk menempati posisi manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Every employee who meets requirements has the same opportunity to develop a career that is identified using assessment and other measurement methods related to Personal Strength, Competency Fit, Performance and Work Experience. The results of employee identification using those parameters and criteria will be data source in talent pool management and career development of each employee. Employees who are considered to have the competence to occupy managerial positions are proposed for in accordance with their capabilities.
Selama tahun 2013, Divisi SDM telah mengadakan 3 (tiga) kali assessment untuk level officer, assistant, dan Officer Development Program (ODP) yang diikuti oleh 547 pegawai atau 9% dari total pegawai Bank. [LA12]
During 2013, Human Resources Division conducted 3 (three) assessments for officer, assistant, and Officer Development Program (ODP) levels, participated by 547 employees or 9% of the Bank’s total employees. [LA12]
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
COMPETENCE DEVELOPMENT
Bank memberikan program-program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Divisi pendidikan dan pelatihan telah menyusun program pelatihan dalam bentuk Training Program Academy yang mengatur program pelatihan pegawai bank bjb yang disesuaikan dengan ketentuan sistem grading yang telah ditetapkan oleh Divisi SDM berdasarkan kompetensi jabatan (competency based).
The Bank provides educational and training programs to improve employee competence. Education and training division prepared training program in form of Training Program Academy governing bank bjb’s employee training program that is adjusted to the provisions of competence-based grading system established by HR Division.
Terdapat tiga kategori program pelatihan, yaitu: 1. Pelatihan utama yang menjadi syarat kenaikan grade seorang pegawai bank bjb. 2. Pelatihan teknikal berdasarkan kompetensi sesuai unit kerja yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi seorang pegawai sesuai dengan job description pekerjaannya di lapangan. 3. Pelatihan soft skill yang diarahkan untuk pengembangan diri pegawai.
There are three categories of training programs, namely: 1. Core training which is a prerequisite for grade promotion of bank bjb’s employees. 2. Competence-based technical training by work unit which is expected to improve the competence of an employee according to his/her job description on field. 3. Soft skills training for employees’ self-development.
Pada tahun 2013, Divisi Pendidikan dan Pelatihan telah menyelenggarakan 948 program pendidikan dan pelatihan pegawai yang diikuti oleh 19.529 peserta atau rata-rata setiap pegawai menerima 3 (tiga) kali/jenis pelatihan. Peserta pelatihan terdiri dari Direksi, pemimpin divisi, pemimpin cabang sampai dengan staf. [LA10]
In 2013, Education and Training Division organized 948 education and training programs participated by 19,529 employee, or at average every employee participated in 3 (three) times/types of training. Training participants consist of Board of Directors, division leaders, branch leaders and staff. [LA10]
BIAYA PELATIHAN
TRAINING COST
Anggaran untuk pelatihan pegawai disesuaikan dengan program perusahaan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Jumlah anggaran dana pelatihan mengacu pada ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia No.31/24/UPPB perihal Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Umum dan Surat
The budget for employee training is adjusted to the Company’s programs by taking into account the applicable regulations. Total training budget refers to provision of Bank Indonesia Circular Letter No.31/24/UPPB concerning Provision of Fund for Human Resources Development of Commercial Banks and Bank Indonesia Decree No.
82 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Keputusan Bank Indonesia nomor 31/310/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1999 tentang Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Bank Umum bahwa penyediaan dana pendidikan sekurangkurangnya 5% dari anggaran pengeluaran SDM.
31/310/KEP/DIR dated March 31, 1999 concerning Provision of Fund for Development of Human Resources of Commercial Banks where education fund of at least 5% should be provided from Human Resources expenditure budget.
Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai di tahun 2013 adalah sebesar Rp37,49 miliar, yaitu 5% dari biaya SDM tahun 2012 sesuai ketentuan Bank Indonesia. Ditambah dengan akumulasi sisa anggaran tahun-tahun sebelumnya, maka proyeksi biaya pendidikan dan pelatihan tahun 2013 adalah sebesar Rp 69 miliar (dibulatkan). Realisasi biaya pendidikan dan pelatihan tahun 2013 adalah sebesar Ro 48,47 miliar atau 70,2% dari anggaran tersedia.
In accordance with the Bank’s business plan, budget for education and training of employees in 2013 amounted to Rp 37.49 billion, which was 5% of HR expenditure in 2012 as required by Bank Indonesia. Added by accumulation of remaining budget from previous years, the projected education and training cost in 2013 was Rp 69 billion (rounded). The realization of education and training cost in 2013 amounted to Rp 48.47 billion or 70.2% of the available budget.
Proyeksi Anggaran Biaya Pendidikan dan Latihan Tahun 2013 2013 Training Budget Projections Nilai Biaya SDM per September 2012
562.331.207.631,00
HR Costs per September 2012
62.481.245.292,33
Average per Month
749.774.943.508,00
Projected Cost of HR 2012
5%
Percentage
Proyeksi biaya Diklat tahun 2013
37.488.747.175,40
Projected cost of Training in 2013
Sisa Tahun-tahun sebelumnya
30.778.368.920,00
The rest of the previous years
642.116.889,95
Projected Budget Surplus In 2012
68.909.232.985,35
Cost of Training in 2013
Rata-rata per Bulan Proyeksi biaya SDM tahun 2012 Persentase
Proyeksi Sisa Anggaran Tahun 2012 Biaya Diklat Tahun 2013
Kami mengakui dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan berkomitmen untuk menerapkannya melalui nilai-nilai perusahaan, standar tata perilaku (code of conduct) dan peraturan serta kebijakan-kebijakan yang diberlakukan Bank. Pada tahun 2013 Bank menyelenggarakan beberapa pelatihan terkait aspek hak asasi manusia (HAM) sebagai berikut: [HR3] NO
NAMA PELATIHAN TRAINING TITLE
We acknowledge and uphold human rights values and are committed to implement them through corporate values, code of conduct, regulations and policies imposed by the Bank. In 2013 the Bank organized several trainings related to human rights aspects as follows: [HR3]
We have not held special training for members of BENTUK Security Unit TANGGAL MEKANISME PELATIHAN PELAKSANAAN MEKANISME PELATIHAN PELATIHAN DATE TRAINING MECHANISM TRAINING TYPE
1
Seminar & Workshop Outsourcing
16 Oktober 2013 16 October 16, 2013
Menetapkan alur pekerjaan tenaga Alih Daya Define the flowchart of outsourced worker
Publik Public
2
Workshop kupas tuntas kemenakertrans No. 19 Tahun 2012 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan pada perusahaan lain/Outsourcing Workshop to examine thoroughly the Regulation of Ministry of Manpower and Transmigration No. 19/2012 on Conditions of Outsourcing the Implementation of Work to Other Companies
30-31 januari2013 January 30-31, 2013
Kewajiban para pihak membuat perjanjian tertulis,Persyaratan mendirikan perusahaan jasa tenaga Kerja The obligations of the parties involved in a written agreement, Terms to establish manpower agency
Publik Public
3
Workshop Nasional Ketenagakerjaan
13-14 Nopember 2013 November 13-14, 2013
Membuat administrasi upah yang baku/ standar, melaksanakan hasil negosiasi atas tuntutan upah oleh pekerja/buruh dan atau SP/SB Creating standard wage administration, implementing the negotiation result over wage demands by workers/laborers and or Union
Publik Public
83 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
Kami belum menyelenggarakan pelatihan khusus untuk anggota Satuan Pengamanan (Satpam) mengenai kebijakan dan prosedur terkait aspek hak asasi manusia (HAM). Sebagai salah satu unsur frontliner yang bertemu langsung dengan nasabah, anggota Satpam diberikan pelatihan tambahan mengenai cara melayani nasabah, pengetahuan dasar mengenai produk, jenis transaksi dan formulir transaksi yang dibutuhkan, agar dapat membantu dan menjawab pertanyaan sederhana dari nasabah. [HR8]
regarding policies and procedures related to relevant human rights aspects. As one element of front liners who meet directly with customers, security guard members are given additional training on how to serve customers, basic knowledge about products, types of transactions and required transaction forms, in order to assist and answer simple questions from customers. [HR8]
PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN [LA11]
PENSION PREPARATION PERIOD PROGRAM [LA11]
Masa Persiapan Pensiun (MPP) pegawai bank bjb adalah masa 12 (dua belas) bulan sebelum jatuh waktu tanggal pensiun normal (55 tahun). Saat pegawai memasuki MPP, pegawai tersebut diijinkan tidak melakukan aktivitas pekerjaan (tidak hadir/masuk kerja) kecuali ditetapkan lain berdasarkan penugasan oleh Direksi. Pegawai yang menjalani MPP masih mendapatkan penghasilan sesuai dengan ketentuan pada Pedoman Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian serta Pedoman Grading System dan Single Salary termasuk fasilitas kesehatan yang ditanggung Bank sesuai dengan ketentuan. Fasilitas iuran yang ditanggung kantor selama menjalani MPP adalah Iuran Tunjangan Hari Tua (THT), Iuran Pensiun/DPLK, Iuran Jamsostek, Iuran Asuransi Jiwa, Tunjangan Pajak, dan Tunjangan Zakat.
Pension Preparation Period (MPP) of bank bjb’s employees is 12 (twelve) months prior to normal pension date (55 years). When an employee enters MPP, the employee is not permitted to perform work activities (does not come to work) unless otherwise determined based on assignment by Board of Directors. Employee who undergoes MPP still earns income in accordance with the provisions of Guidelines for Employee Income and Facility and Guidelines for Grading System and Single Salary including health facilities covered by the Bank in accordance with the provisions. Insurance facilities covered by the office during MPP are Benefits for Employees Reaching Pension Age (THT), Pension Contribution, Social Security Contribution, Insurance Contribution, Tax Benefit and Zakat Allowance.
Pegawai dalam status MPP diberikan pelatihan yang disesuaikan dengan minat pegawai bersangkutan agar saat pensiun normal pegawai tersebut siap dan telah memiliki keahlian yang nantinya dapat dikembangkan untuk berwirausaha atau aktivitas lainnya.
Employees with MPP status are provided with training according to interests of the respective employees so that at normal pension date the employees are ready and have expertise that will be developed for entrepreneurship or other activities.
Pada tahun 2013 Bank menyelenggarakan pelatihan Dynamic Entrepreneurship bagi para pegawai yang akan memasuki masa pensiun. Materi pelatihan adalah mengenai pengelolaan keuangan bagi wirausaha sebagai pembekalan berwirausaha setelah pensiun. Pelatihan diselenggarakan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 2628 April dan 14-16 Juni 2013.
In 2013, the Bank held Dynamic Entrepreneurship training for employees who would reach pension age. The training material was about financial management for entrepreneurs after retirement. The training was held twice, on April 26-28, and June 14-16, 2013.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Hak berserikat dan berkumpul disepakati dan dihormati bersama dalam koridor hak dan kewajiban pegawai serta aturan perundangundangan yang berlaku. Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 dan peraturan internasional, yaitu ILO Convention 87 dan 98, pegawai bank bjb mempunyai kebebasan untuk mendirikan organisasi sebagai wadah untuk menjembatani hubungan industrial antara pegawai dan manajemen.
The rights of association and assembly are agreed and honored in the corridor of employees’ rights and obligations and the applicable laws. In accordance with Labor Law No. 13/2003 and international regulations, ILO Convention 87 and 98, bank bjb’s employees have the freedom to establish organization as a forum to bridge industrial relations between employees and management.
Pegawai bank bjb telah memiliki Serikat Pekerja dikenal dengan Serikat Karyawan (Sekar) bank bjb. Sekar bank bjb telah terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung dengan nomor bukti pencatatan: 250/Sekar.BJ/2007-CTT.221Disnaker/2007. Keberadaan Sekar bank bjb menjadi mitra Bank dalam membangun iklim kerja dan lingkungan kerja yang baik
Bank bjb’s employees have established Labors Union known as Employees Union (Sekar) bank bjb. Sekar bank bjb is registered at Department of Manpower and Transmigration of Bandung City with record number: 250/Sekar.BJ/2007-CTT.221-Disnaker/2007. The existence of Sekar bank bjb as the Bank’s partners in building conducive work climate and environment with due regard to rights
84 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban pegawai maupun Bank sebagaimana diatur dalam Pejanjian Kerja Bersama (PKB). PKB dengan segala ketentuan di dalamnya yang telah disusun dan disahkan, secara langsung mengikat serta melindungi pegawai yang menjadi anggota Serikat Karyawan. [LA4]
and obligations of employees and the Bank as set out in Collective Labor Agreement (PKB). PKB with all the provisions in it was prepared and validated, directly binds and protects employees who are members of Employees Union. [LA4]
Selama periode pelaporan tidak ada kebijakan maupun tindakan manajemen yang dapat mengancam keberadaan maupun kegiatan Serikat Karyawan. Sebaliknya, bank bjb memberikan dukungan dengan menyediakan fasilitas untuk segala kegiatan berorganisasi Serikat Karyawan. [HR5]
During the reporting period there were no policies or management actions that could threaten the existence and activities of Employees Union. Instead, bank bjb gave support by providing facilities for all organizational activities of Employees Union. [HR5]
WAKTU KERJA
WORKING TIME
Untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang bisa digolongkan sebagai bentuk pemaksaan bekerja, Perseroan telah memiliki ketentuan tertulis yang mengatur waktu kerja, istirahat dan hari libur. Waktu kerja normal ditetapkan lima hari kerja dalam seminggu antara Senin sampai Jumat, dan waktu kerja lembur telah diatur dalam ketentuan. Dalam keadaan tertentu, waktu kerja pegawai dapat diatur menyimpang dari ketentuan tersebut. Namun hal tersebut harus mendapat pengesahan pejabat yang berwenang dan hanya diperbolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ketenagakerjaan. [HR7]
To prevent practices that could be classified as work intimidation, the Company has written provisions governing working time, breaks and holidays. Normal working time is stipulated for five working days of the week between Monday to Friday, and overtime has been set in the provisions. In certain circumstances, employee working time can be set to deviate from these provisions. However, it must be approved by the competent authority and only allowed to the extent not in conflict with the labor law. [HR7]
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3)
bank bjb menjamin terlaksananya berbagai aspek perlindungan pegawai terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Secara umum kami telah menyiapkan aturan dan prosedur yang harus dipatuhi bersama terkait K3 dan menunjuk dua orang pegawai di setiap Unit Bisnis baik di kantor pusat maupun di kantor cabang sebagai perwakilan dalam K3. [LA6]
Bank bjb guarantees the implementation of various aspects of employee protection against health and safety (K3) risks. In general, we have set up rules and procedures that must be complied with related to K3 and appointed two employees in each Business Unit at head office and branch offices as representatives in K3. [LA6]
Setiap unit bisnis telah memiliki contingency plan untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu yangi tidak diinginkan, apa saja yangmungkin terjadi dan respon apa yang bisa dilakukan bila hal tersebut terjadi. Disamping itu, penyuluhan atau sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran rutin diberikan. Setiap awal tahun di triwulan pertama bank bjb rutin melakukan simulasi kebakaran, ancaman bom (keamanan), sosialisasi mengenai masalah keamanan oleh pihak Kepolisian serta sosialisasi kebersihan. Sepanjang tahun 2013 tidak ada laporan mengenai kecelakaan kerja fatal yang terjadi. [LA7]
Each business unit has contingency plan to anticipate undesirable matters, what might happen and what response can be done when it happens. In addition, dissemination of fire prevention is routinely provided. At the beginning of every year in the first quarter bank bjb routinely performs simulations of fire, bomb (security) threat, dissemination of safety issues by the police and dissemination of hygiene. Throughout 2013 there were no reports of fatal accidents that occured. [LA7]
Pada tahun 2013, Bank mengadakan pelatihan terkait K3 dengan materi diantaranya: Pengenalan K3, Peraturan Perundang-undangan K3, Keselamatan Kerja, Sistem Manajemen K3 Permenaker/OHSAS 18001.
In 2013, the Bank held training related to K3 with materials such as: Introduction to K3, K3 Legislation, Occupational Safety, K3 Management System Permenaker/OHSAS 18001.
Selain keselamatan kerja, bank bjb juga memberikan perhatian atas kesehatan kerja para pegawai. Sesuai ketentuan perusahaan bank bjb memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan berkala (medical
In addition to occupational safety, bank bjb banks also gives attention to the health of employees. Pursuant to corporate regulation bank bjb provides periodic medical check-up facility for employees aged
85 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Mengembangkan Manusia bjb
Developing bjb People
check-up) untuk para pegawai yang berusia 35 tahun ke atas. Selain itu, bank bjb juga memberikan informasi mengenai kesehatan, pola hidup, pola pikir dan pola makan sehat melalui berbagai media internal. [LA8] [LA9]
35 years and above. Moreover, bank bjb also provides information on health, lifestyle, mindset and healthy eating through various internal media. [LA8] [LA9]
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian [LA1] Employee by Employment Status [LA1] No
Status Kepegawaian/Employment Status
Total
1
Pegawai Tetap/Permanent
3.086
2
Calon Pegawai/Prospective
3.309
Jumlah/Total
6.395
Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Manajemen dan Gender [LA1][LA13] Employees by Position and Gender [LA1][LA13] No 1
Jenjang Manajemen/Management Level
Pria/Male
Manajemen Puncak/Top Management
28
Wanita/Female 7
Total 35
2
Manajemen Madya/Senior Management
162
49
211
3
Manajemen Lini/Junior Management
829
619
1.448
4
Staf dan Lainnya/Staff and Others
2.122
2.579
4.701
3.141
3.254
6.395
Jumlah/Total
Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia dan Gender [LA13] Employee by Age and Gender [LA13] No 1
Jenjang Usia/Age Level 18 – 30 tahun/year
Pria/Male 2.100
Wanita/Female
Total
2.709
4.838
2
31 – 40 tahun /year
673
378
1.026
3
41 – 50 tahun /year
291
153
447
4
>50 tahun /year
Jumlah/Total
86 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
75
16
84
3.139
3.256
6.395
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan [LA13] Employee by Education Level [LA13] No
Jenjang Pendidikan/Education
Total
1
S3/Doctoral
2
S2/Post Graduate
2
3
S1 dan Sederajat/Under Graduate
4.842
4
Diploma/Diploma
1.269
5
SMA dan Sederajat/High School
6
SMP/Junior High
7
SD/Elementary School
252
27 1 2
Jumlah/Total
6.395
Tingkat Turnover Pegawai 2012 - 2013 [LA2] Employee Turnover in 2012 – 2013 [LA2] Alasan/Reason
2013
2012
Pensiun/Retiring
7
21
Meninggal Dunia/Pass Away
3
1
Mengundurkan Diri/Resign
138
70
Jumlah/Total
148
92
0,68%
1,9%
Persentase/Percentage
87 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
88 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Melalui Laporan Keberlanjutan, bank bjb ingin mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2013 dalam menyelaraskan kinerja aspek ekonomi, sosial dan lingkungan agar upaya menjaga keberlanjutan usaha bank bjb senantiasa sejalan dengan keberlanjutan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup di sekitar kami. Through Sustainability Report, bank bjb would like to communicate to all stakeholders on what we have done throughout the year 2013 to harmonize economic, social and environmental performances so that bank bjb’s sustainability efforts are always in line with sustainable contribution to the community and environment around us.
89 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
Meraih Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan Reaching Sustainable Business Growth
90 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Di tengah situasi ekonomi tahun 2013 yang masih berat, kinerja bank bjb tetap tumbuh positif yang menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank bjb semakin tinggi. In the midst of economic situation in 2013 which was still difficult, bank bjb’s performance remained positive growth which indicates that the level of customer trust towards bank bjb became higher.
Pertumbuhan laba bersih dari Rp 1,19 triliun di 2012 menjadi Rp 1,38 triliun di 2013
Net income growth from Rp 1.19 trillion in 1012 to Rp 1.38 trillion in 2013
+15,3%
Kenaikan alokasi investasi komunitas (CSR) dari Rp 59,22 miliar di 2012 menjadi Rp 74,09 miliar di 2013 Increase in community investment allocation (CSR) from Rp 59.22 billion in 2012 to Rp 74.09 billion in 2013
+25,1%
Lebih dari 50 tahun bank bjb berada di tengah-tengah masyarakat, melayani berbagai lapisan dengan produk jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Nasabah utama bank bjb terdiri dari perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik pemerintah maupun swasta.
More than 50 years bank bjb exists in the midst of the society, serving various levels of society with banking products and services to suit customers’ needs. Main customers of bank bjb consist of individuals, employees, cooperatives, Regency Owned Enterprises, State Owned Enterprises, including other institutions both public and private.
Usaha bank bjb dimulai dengan mengoptimalkan potensi yang ada di lingkungan terdekat, yakni wilayah Jawa Barat dan Banten, kemudian sejalan dengan pengembangan usaha, Bank memperluas cakupan wilayah operasi ke seluruh wilayah Indonesia. Kini bank bjb memiliki 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan 1.139 ATM. [EC8]
bank bjb’s business started with optimizing potential that existed in the immediate neighborhood, the region of West Java and Banten, then in line with business development, the Bank expanded the operational coverage areas throughout Indonesia. Bank bjb now has 62 Branch Offices, 304 Sub Branch Offices, 266 Cash Units, 107 Payment Points, 11 Mobile Cash Service and 1,139 ATMs. [EC8]
Dengan berbagai produk untuk segmen-segmen consumer banking, commercial banking dan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM), corporate, treasury and capital market, transaction services dan perbankan syariah, kini bank bjb memiliki 5.425.354 nasabah simpanan yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04% nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah dan 7,43% nasabah institusional.
With a range of products for consumer banking, commercial banking and Small and Medium Enterprises (SME), corporate, treasury and capital market, transaction services and sharia banking segments, bank bjb now has 5,425,354 deposit customers consisting of retail customers 85.13%, corporate customers 7.04%, government customers 0.40% and institutional funding 7.43%.
Hingga akhir tahun 2013 bank bjb telah menyalurkan dana pinjaman kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb yang terdiri dari 43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit pensiun dan 12,2% debitur kredit mikro.
By the end of 2013 bank bjb had chanelled loans to 781,636 borrowers in all bank bjb’s operational areas consisting of consumer loan debtors 43.9%, Kredit Guna Bhakti (KGB) debtors 40.2%, pension loan debtors 3.7% and micro credit debtors 12.2%.
91 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
5.425.345 Nasabah Simpanan Deposit Customers
781.636 Debitur Borrower
KINERJA YANG TERUS BERTUMBUH [2.8]
CONTINUOUSLY GROWING PERFORMANCE [2.8]
Di tengah situasi ekonomi tahun 2013 yang masih berat, kinerja bank bjb tetap tumbuh positif. Laba bersih setelah pajak meningkat 15,34% dari tahun sebelumnya atau 105,52% dari target yang dicanangkan. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata kinerja perbankan nasional yang sekitar 15%.
In the midst of economic situation in 2013 which was still difficult, bank bjb’s performance remained positive growth. Net income after tax increased by 15.34% from the previous year, or 105.52% of the target. This achievement is much higher than average performance of the national banking industry of about 15%.
Aset tumbuh menjadi Rp 70,96 triliun, jumlah tabungan tumbuh 34,92% (YoY) atau 113,85% dari target yang sudah ditetapkan dan giro yang dihimpun mengalami kenaikan 12,86% (YoY) atau 136% dari target. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank bjb semakin tinggi. Porsi simpanan nasabah ritel saat ini mencapai 85,13% dari komposisi total nasabah bank bjb.
Assets grew to Rp 70.96 trillion, the amount of saving accounts increased 34.92% (YoY) or 113.85% of the target and demand deposits collected increased 12.86% (YoY) or 136% of the target. This suggests that the level of customer trust towards bank bjb became higher. Current portion of retail customers reached 85.13% of total composition of bank bjb’s customers.
Sedangkan pertumbuhan kredit mencapai 28,1% (YoY), menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan perbankan nasional yang hanya sebesar 21,80%. Salah satu faktor Pendorong pertumbuhan kredit adalah kredit konsumer yang kenaikannya mencapai 27,5% (YoY).
Meanwhile loans growth reached 28.1% (YoY), showing higher performance than average growth of national banking industry of only 21.80%. One of the driving factors of loans growth was consumer loans that increased by 27.5% (YoY).
Rasio kecukupan modal (CAR) bank bjb masih berada jauh di atas ketentuan regulator. Hingga akhir 2013, posisinya mencapai 16,58% atau 0,7% di atas target. Sedangkan tingkat pengembalian modal yang dihasilkan oleh Perseroan (ROE) pada tahun 2013 mencapai 26,7%. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan target dan realisasi tahun sebelumnya. Untuk pendapatan bunga bersih (NIM), bank bjb berhasil membukukannya sebesar 8%, di atas target yang telah ditetapkan.
The capital adequacy ratio (CAR) of bank bjb remained to be above the regulatory provisions. By the end of 2013, the position reached 16.58% or 0.7% above the target. While the rate of return generated by the Company (ROE) in 2013 reached 26.7%. This realization was higher than the target and the realization of the previous year. For net interest income (NIM), bank bjb managed to record 8%, above the target.
92 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
DISTRIBUSI NILAI EKONOMI
DISTRIBUTION OF ECONOMIC VALUE
Selama periode pelaporan, hasil kinerja ekonomi bank bjb yang memberikan gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan dapat dilihat pada tabel berikut, yang disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan Global Reporting Initiative/GRI versi 3.1.
During the reporting period, the results of bank bjb’s economic performance which gave an overview of acquisition and distribution of economic value to stakeholders can be seen in the following table, compiled referring to economic performance indicators of sustainability reporting guidelines by Global Reporting Initiative/GRI version 3.1.
Distribusi Nilai Ekonomi [EC1] Economic Value Distribution [EC1] Nilai Ekonomi yang Dihasilkan/Direct Value Generated
2013
2012
8.590.246
7.126.048
b. Biaya Operasi/Operating cost Beban Umum dan Administrasi/General and Administrative Expenses
1.256.991
986.237
c.
1.265.943
967.340
4.014.689
3.732.484
376.536
319.195
74.090
59.217
Jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan/Total Economic Value Distributed
6.988.249
6.064.473
Nilai Ekonomi yang Ditahan (a-b-c-d-e-f)/Economic Value Retained
1.601.997
1.061.575
a. Pendapatan/Revenues Pendapatan Bunga dan Syariah dan Pendapatan Operasional Lainnya Interest and Sharia Income and Other Operating Income Nilai Ekonomi yang Didistribusikan/Economic Value Distributed
Manfaat dan Gaji karyawan/ Employee wages and benefits Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan/Salaries and Employee Benefits
d. Pembayaran kepada penyandang dana/ Payments to providers of capital Dividen (tahun buku 2012 dan 2011) + Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah Dividend (fiscal year 2012 and 2011) + Interest Expense and Sharia Profit Sharing e. Pembayaran untuk pemerintah (pajak)/Payments to Government (taxes) f.
Investasi Komunitas (CSR)/Community investments (CSR)
Secara operasional, bank bjb membukukan nilai pendapatan sebesar Rp 8,59 triliun yang berasal dari Pendapatan Bunga dan Syariah dan Pendapatan Operasional Lainnya. Pencapaian ini 19,7% lebih tinggi daripada pendapatan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,13 triliun.
Operationally, bank bjb recorded income of Rp 8.59 trillion from Interest and Sharia Income and Other Operating Income. This achievement was 19.7% higher than income in 2012 which amounted to Rp 7.13 trillion.
Bank mendistribusikan kembali perolehan nilai ekonomi hingga sebesar Rp 6,99 triliun kepada para pemangku kepentingan. Mayoritas (46,7%) didistribusikan kepada penyandang dana baik sebagai dividen untuk pemegang saham maupun bunga dan bagi hasil syariah bagi nasabah simpanan. Proporsi berikutnya adalah pengeluaran pegawai (14,7%), biaya operasional (14,6%) pajak (4,4%) dan investasi untuk masyarakat melalui CSR (0,9%).
The Bank redistributed the acquired economic values of up to Rp 6.99 trillion to stakeholders. The majority (46.7%) was distributed to funding providers either as dividends to shareholders and interest and sharia profit sharing for deposit customers. The next proportion was employee expenses (14.7%), operating expenses (14.6%) taxation (4.4%) and investment for community through CSR (0.9%).
Tabel distribusi nilai ekonomi di atas memberikan gambaran bahwa kinerja Bank tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kekayaan para pemegang saham, namun juga memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan lainnya. Penjelasan lengkap mengenai kinerja keuangan bank bjb dapat dilihat pada Laporan Tahunan bank bjb 2013.
Distribution of economic value in the table above illustrates that the Bank’s performance was not only intended to increase shareholders’ wealth, but also to provide benefits for other stakeholders. A complete description of bank bjb’s financial performance can be seen on bank bjb’s 2013 Annual Report.
93 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
KONTRIBUSI UNTUK PEMERINTAH
CONTRIBUTIONS TO THE GOVERNMENT
Setiap tahun bank bjb memberi kontribusi kepada negara berupa pembayaran pajak. Pada tahun 2013, Bank membayar pajak sebesar Rp 376,54 miliar sedangkan pada tahun 2012 pajak yang dibayarkan sebesar Rp 319,19 miliar.
Every year bank bjb contributes to the country in form of tax payments. In 2013, the Bank paid taxes of Rp 376.54 billion while in 2012 paid taxes amounted to Rp 319.19 billion.
Struktur pemegang saham bank bjb terdiri pemegang saham seri A yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat, Pemerintah Kota/ Kabupaten se-Banten, dan pemegang saham seri B yaitu saham yang dilepas ke publik sebanyak 25% dari total saham. Komposisi kepemilikan saham bank bjb pada 31 Desember 2013 digambarkan dalam diagram berikut:
Bank bjb’s shareholder structure consists of Class A shareholders which are Provincial Government of West Java, Provincial Government of Banten, Governments of Municipalities/Regencies in West Java Province, Governments of Municipalities/Regencies in Banten, and holders of Class B share that were released to public as much as 25% of total shares. Shareholders composition of bank bjb on December 31, 2013 is illustrated in the following diagram:
bank bjb
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Pemerintah Kota/Kabupaten se- Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Banten
Pemerintah Kota/Kabupaten se- Banten
Lokal Perorangan
Lokal Institusi
Perorangan Asing
Institusi Asing
West Java Provincial Government
City Government/ District of West Java
Banten Provincial Government
City Government/ District of Banten
Individuals Local
Institutions Local
Foreign Individuals
Foreign Institutions
38,26%
23,61%
5,37%
5,17%
3,90%
6,06%
0,01%
1,78%
Dengan demikian, hubungan bank bjb dengan pemerintah daerah di Jawa Barat dan Banten (Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota) adalah sebagai pemilik modal/pemegang saham di bank bjb. Sebagai pemegang saham, pemerintah daerah tersebut berhak atas dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham setiap tahunnya. Selain hubungan tersebut, Bank tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah baik berupa pembebasan pajak, subsidi, hibah, insentif finansial maupun manfaat keuangan lainnya. [EC4]
94 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Hence, bank bjb’s relationship with local governments in West Java and Banten (Provincial, Municipal and Regent) is capital owners/ shareholders in bank bjb. As shareholders, the local governments are entitled to dividends distributed to shareholders each year. In addition to this relationships, the Bank does not receive any donation from the government in form of tax exemptions, subsidies, grants, financial incentives or other financial benefits. [EC4]
KONTRIBUSI PADA PEMERINTAH DAERAH
CONTRIBUTIONS TO LOCAL GOVERNMENTS
bank bjb memberikan kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi, pajak daerah dan pajak iklan reklame, yang merupakan dampak tidak langsung dari kegiatan usaha Bank. [EC9]
Bank bjb contributes to increase in local revenue (PAD) through payments of retributions, local taxes and billboard advertising taxes, which are indirect impacts of the Bank’s business operations. [EC9]
PERAN KAMI DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
OUR ROLE EFFORTS
bank bjb mempunyai misi untuk menjadi penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, melaksanakan penyimpanan uang daerah, dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah. Untuk itu bank bjb memposisikan diri sebagai bank yang fokus pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan. Dengan demikian, secara langsung atau tidak langsung, bank bjb dapat memberikan kontribusinya bagi masyarakat khususnya di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
bjb bank has a mission to be initiator and accelerator of economy in the region, conduct retention of regional money and become one of the sources of local revenue. Therefore bank bjb positions itself as a bank that focuses on micro, small and medium enterprises (SME) and companies that employ many employees. Hence, directly or indirectly, bank bjb can contribute to the community, especially in West Java and Banten Provinces.
Dukungan terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan diimplementasikan pada prioritas penyaluran dana kredit dan pembiayaan ritel yang memberikan dampak multiplier kepada seluruh sektor usaha kecil serta penyaluran kredit kepada debiturdebitur binaan yang prospektif dengan tetap mengatur kesesuaian penyaluran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap.
Support for improvement of people’s economy is implemented in priority of loan disbursements and retail financing that have multiplier impact on small business sector as well as lending to prospective fostered debtors while keeping suitability of consumptive and productive loans gradually.
Bagi bank bjb, segmen bisnis mikro merupakan salah satu andalan dalam mengelola pertumbuhan kinerja. Segmen bisnis mikro selalu mencapai performa positif, dengan total kredit mikro yang telah disalurkan hingga akhir tahun 2013 mencapai Rp 5,35 triliun atau 8,25% dari total kredit yang disalurkan oleh bank bjb. Pertumbuhan posisi kredit kelolaan Divisi Mikro dari Desember 2012 sampai dengan Desember 2013 mencapai 17,77% atau sebesar Rp 808,78 miliar dari Rp 4,55 triliun menjadi Rp 5,35 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari skim Kredit Mikro Utama yang mencapai 26,19% atau sebesar Rp 697,82 miliar. Sedangkan ekspansi kredit kelolaan Divisi Mikro sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 4,05 triliun dengan Run Off Rp 3,24 Triliun. Sehingga, pertumbuhan netto tahunan (YoY) mencapai Rp 808,86 miliar. Adapun pertumbuhan NoA (Number of Account) Kelolaan Divisi Mikro dari Desember 2012 sampai dengan Desember 2013 mencapai 13,91% atau sebesar 11.647 NoA. [2.8]
For bank bjb, micro-business segment is one of the mainstays in managing performance growth. Micro business segment always achieves positive performance, with total micro-credit disbursed by the end of 2013 reached Rp 5.35 trillion or 8.25% of total loans channeled by banks bjb. Growth of loans position managed by Micro Division from December 2012 to December 2013 reached 17.77% or Rp 808.78 billion from Rp 4.55 trillion to Rp 5.35 trillion. The largest contribution came from Main Micro Loan scheme which reached 26.19% or Rp 697.82 billion. While loans expansion managed by Micro Division during 2013 reached Rp 4.05 trillion with Rp 3.24 trillion Run Off. Hence, the annual net growth (YoY) reached Rp 808.86 billion. The growth of NoA (Number of Accounts) managed by Micro Division from December 2012 to December 2013 reached 13.91% or 11,647 NoA. [2.8]
Untuk memperkuat pertumbuhan segmen bisnis mikro, bank bjb terus memperbanyak keberadaan Waroeng bjb di berbagai titik potensial sebagai outlet utama pemasaran. Keberadaan Waroeng bjb di pusat usaha kecil diharapkan dapat menarik nasabah potensial yang non bankable untuk mengembangkan usahanya melalui produk kredit mikro bank bjb hingga menjadi wirausaha yang tangguh dan meningkat skala usahanya.
To strengthen the growth of micro business segment, bank bjb continues to expand the presence of Waroeng bjb at various potential points as main marketing outlets. The existence of Waroeng bjb in small business centers is expected to attract potential non-bankable customers to develop their businesses with bank bjb’s microcredit products to become robust entrepreneurs and increase the business scales.
IN
COMMUNITY
DEVELOPMENT
95 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
Beberapa produk kredit mikro bank bjb yang merefleksikan keberpihakan kami pada usaha kecil dan pengembangan masyarakat adalah sebagai berikut: [FS7]
Some of bank bjb’s micro-credit products that reflect our alignments on small business and community development are as follows: [FS7]
1. Kredit Mikro Utama
1. Main Micro Loan
Kredit Mikro Utama dirancang untuk mendorong laju perkembangan usaha sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sehingga diharapkan wirausaha sektor mikro akan dapat berkembang menjadi usaha kecil dan menengah. Sasaran Kredit Mikro Utama adalah segmen pasar kredit skala mikro yang masih memiliki potensi untuk dibiayai dengan kredit, seperti perorangan yang memiliki usaha di dalam sektor ekonomi produktif, dan para pelaku usaha (pedagang) pada lokasi pasar yang potensial, baik dari sisi usaha, lokasi dan kondisi pasar.
2. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)
2. Food Security and Energy Loan (KKPE)
KKPE adalah kredit investasi dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan program ketahanan pangan dan program pengembangan tanaman bahan baku bahan bakar nabati. Target nasabah adalah petani, peternak, pekebun, nelayan, pembudidaya ikan yang tergabung dalam suatu kelompok tani dan atau koperasi yang bergerak dalam bidang pengadaan pangan.
Main Micro Loan is designed to encourage business growth of micro, small and medium enterprises (SME) that are expected for the micro entrepreneurs to be able to develop into small and medium enterprises. The target of Main Micro Loan is loan market segment with micro scale that still has potential to be financed with loans, such as individuals who have businesses in productive economic sectors, and business people (traders) on potential market locations, both in terms of business, location and market condition.
KKPE is investment and/or working capital loan which is provided in order to support implementation of food security and development of biofuels crops programs. The target customers are farmers, ranchers, gardeners, fishermen, fish farmers who are members of farmer group or cooperative and engaged in food procurement sector.
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
3. People’s Commerce Loan (KUR)
KUR adalah Kredit/Pembiayaan yang diberikan kepada UMKM di bidang usaha yang produktif untuk tujuan Modal Kerja dan/atau Investasi.
KUR is Loan/Financing provided to SME in productive business sectors for working capital and/or investment purposes.
4. Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat (KCR)
4. West Java Cinta Rakyat Loan (KCR)
Kredit Cinta Rakyat adalah kredit yang diberikan kepada pelaku usaha perorangan mikro dan kecil dalam sektor ekonomi produktif yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk tujuan modal kerja dan/atau investasi yang mengikuti program dana bergulir dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sasaran penyaluran Kredit Cinta Rakyat oleh Bank Pelaksana adalah pelaku usaha mikro yang bergerak di sektor produktif, meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, perindustrian, pertambangan rakyat dan sektor lainnya.
Sampai saat ini kami belum memberlakukan persyaratan spesifik pemberian pinjaman bagi debitur dan calon debitur yang dikaitkan dengan aspek lingkungan dan sosial. Namun demikian, risiko lingkungan dan sosial yang berpotensi muncul dari kegiatan operasional debitur tercakup dalam proses identifikasi, analisa dan evaluasi risiko kredit. [FS1][FS2][FS3]
96 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Cinta Rakyat Loan is loan provided to individual micro and small enterprises in productive economic sectors in West Java Province for working capital and/or investment purposes who engaged in revolving fund program of the Government of West Java Province. The channeling target of Cinta Rakyat Loan by the Executing Bank is micro entrepreneurs engaged in productive sectors, including food crop, plantation, livestock, fishery, forestry, industry, people mining and other sectors.
Until now we have not applied specific requirements for loan channeling for debtors and potential debtors that are associated with environmental and social aspects. However, environmental and social risks that could potentially arise from debtors’ operations are included in identification, analysis and evaluation processes of credit risk. [FS1] [FS2] [FS3]
KONTRIBUSI UNTUK MASYARAKAT
CONTRIBUTIONS TO COMMUNITY
Sejak tahun 2009, bank bjb mengalokasikan dana Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak maksimal 5%. Jumlah dana CSR ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
Since 2009, bank bjb allocates Corporate Social Responsibility (CSR) which is derived from provision of income after tax for a maximum of 5%. The amount of CSR fund is determined in Annual General Meeting of Shareholders (GMS).
Dana CSR dikelola oleh Divisi Corporate Secretary dan Grup CSR yang bertanggung jawab merancang dan melaksanakan program-program CSR secara transparan dan berkualitas. Dalam pelaksanaannya, bank bjb bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun mitra-mitra seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi. Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan bank bjb harus memberikan nilai tambah bagi penerima manfaat serta tersebar ke berbagai sektor dan wilayah. Melalui CSR, bank bjb ingin berperan mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. [EC8]
CSR fund is managed by Corporate Secretary Division and CSR Group that are responsible to design and implement transparent and quality CSR programs. In practice, banks bjb cooperates with local governments and partners such as foundations, institutions, organizations and universities. The entire CSR activities undertaken by bank bjb should provide value added to beneficiaries and spread to various sectors and regions. Through CSR, bank bjb would like to participate in realizing social welfare, improving the community’s quality of life and encouraging sound economic growth by taking into account the environmental factor. [EC8]
Proporsi kegiatan CSR bank bjb setiap tahun adalah sebesar 75% untuk alokasi Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten di Jawa Barat dan banten, dan 25% untuk publik. Pada tahun 2013 ditetapkan anggaran CSR tahun berjalan sebesar 5% dari laba bersih atau sebesar Rp 74,09 miliar. Alokasi Pemerintah Daerah tahun 2013 sebesar Rp 55,57 miliar dan alokasi publik sebesar Rp 18,52 miliar. Realisasi penyaluran dana CSR tahun 2013 adalah sebesar Rp. 39,69 miliar yang terserap di Sektor Pendidikan (31%), Sektor Kesehatan (18%) dan Sektor Lingkungan Hidup (51%). [EN30]
The proportion of bank bjb’s CSR activities each year is 75% allocated for the Provincial, Municipial and Regent Governments in West Java and Banten and 25% for the public. In 2013 CSR budget set for the year amounted to 5% of net income or Rp 74.09 billion. Local Government allocation in 2013 amounted to Rp 55.57 billion and public allocation of Rp 18.52 billion. CSR fund disbursement in 2013 was Rp 39.69 billion, which was absorbed in Education Sector (31%), Health Sector (18%) and Environmental Sector (51%). [EN30]
Penyaluran Dana CSR Per Sektor Tahun 2009
Distribution of CSR Funds per Sector in 2009
Pendidikan Education
Kesehatan Health
2009
5.857.815.184
5.829.402.631
3.216.010.834
14.903.228.649
2010
11.980.253.749
6.452.183.490
10.603.352.328
29.035.789.567
2011
6.585.865.726
4.417.763.636
21.700.779.904
32.704.409.266
2012
29.973.970.400
4.092.376.748
17.885.825.899
51.952.173.047
2013
12.260.853.328
7.230.294.213
20.203.097.642
39.694.245.183
TOTAL
66.658.758.387
28.022.020.718
20.203.097.642
128.595.600.529
Tahun/Year
Lingkungan Hidup Environment
Total
97 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
MENDORONG KEMANDIRIAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
ENCOURAGING INDEPENDENCE OF MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar, dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Secara nasional, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki jumlah yang sangat besar, sekitar 57,89 juta unit dan terus bertumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Micro, small and medium enterprises (SME) in accordance with the Law No. 20 of 2008 is a productive economic business that stand alone, carried by the individual or business entity that is not a subsidiary or branch company owned by, controlled by, or be part of either directly or indirectly small or large business, with total net assets or annual sales revenue as stipulated in the law. Nationally, the micro, small and medium enterprises (SME) have a very large number, approximately 57.89 million units and continues to grow as the growing needs of the community.
Usaha mikro umumnya tidak memiliki ijin usaha dan legalitas lainnya termasuk NPWP, belum mempunyai tempat usaha yang menetap, belum menerapkan administrasi keuangan walaupun yang sederhana dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha serta dikelola tanpa keterampilan bisnis yang memadai. Akibatnya, usaha mikro sulit mendapatan akses ke perbankan.
Micro business generally does not have business license and other legal documents including NPWP (Tax Number), does not have settled business location, does not apply financial administration even the simple one and does not separate family and business finances and is managed without adequate business skills. As a result, microenterprise is difficult to get access to banking.
Untuk mendorong laju perkembangan usaha sektor UMKM serta sejalan dengan program bank bjb dalam percepatan peningkatan kredit produktif, bank bjb telah memberikan dukungannya melalui pemberian fasilitas kredit dengan persyaratan yang dapat terjangkau kepada para pelaku usaha UMKM. Dimulai dari usaha mikro, diharapkan tumbuh pengusaha yang tangguh, mandiri dan terus meningkat skala usahanya dari mikro menjadi usaha kecil kemudian menengah dan besar yang bankable.
To encourage business growth of the SME sector and in line with bank bjb’s program in accelerating the increase of productive loans, bank bjb has provided its support through loan facilities channeling with accessible requirements to SME entrepreneurs. Starting from micro business, it is expected to develop strong and independent enterpreneurs who continue to increase their business scale from micro to small business then to medium and large that are bankable.
Berikut adalah profil beberapa UMKM nasabah kredit mikro bank bjb:
The following are profiles of some bank bjb’s SME micro loan customers:
Muhtar Sunarya – Warung Sembako
Muhtar Sunarya – Grocery Shop
Sejak tahun 2010, Muhtar Sunarya (60 tahun) membuka warung sembako di Kampung Selaawi, Desa Warnasari Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Selain sembako, ia menjual makanan ringan, minuman, barang-barang rumah tangga dan gas elpiji 3 kg. Harapannya untuk menambah dagangan yang dibutuhkan pelanggannya akhirnya dapat terpenuhi setelah bank bjb memberikan kredit senilai Rp 5 juta. Muhtar tidak menyangka usaha kecil seperti dia bisa juga mendapat pinjaman bank, bahkan dengan bunga yang tidak memberatkan. Sebelumnya, beberapa kali proposalnya ditolak bank lain atau diberikan persyaratan yang memberatkan. Ke depan, Muhtar ingin terus bermitra dengan bank bjb dalam mengembangkan usahanya.
98 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Since 2010, Muhtar Sunarya (60 years) has a grocery shop in Selaawi Village, Warnasari Subdistrict, Sukabumi District/ Regency. In addition to groceries, he sells snacks, beverages, household items and 3 kg LPG. His hope is to increase salable inventory needed by his customers finally fulfilled after bank bjb provided loan worth Rp 5 million. Muhtar did not expect that small business as his could obtain bank loan, even with interest that was not burdensome. Previously, several times his proposal was rejected by other banks or with burdensome requirements. Going forward, Muhtar would like to continue to partner with bank bjb in developing his business.
Sulaeman Faruk – Pedagang Ikan Asin
Sulaiman Faruk - Salted Fish Trader
Sulaeman Faruk (25 tahun) berdagang ikan asin di Blok D63, Pasar Induk Cianjur sejak tahun 2000. Sulaeman menjalankan usaha keluarga yang dirintis ayahnya. Pada pertengahan 2012, Sulaeman mengajukan bantuan modal ke bank bjb dan mendapatkan dana Rp 13 juta sesuai yang diajukan. Informasi mengenai layanan bank bjb diperoleh Sulaeman dari petugas lapangan bank bjb yang memberikan penjelasan secara rinci mengenai skema pinjaman yang tersedia di bank bjb sehingga ia tertarik untuk memanfaatkannya.
Sulaiman Faruk (25 years) trades salted fish in Block D63, Cianjur Central Market since 2000. Sulaiman runs family business that his father pioneered. In mid-2012, Sulaiman applied for capital support to bank bjb and obtained Rp 13 million as he requested. Sulaiman obtained information regarding bank bjb services from bank bjb officer who provided detailed explanation of available loan scheme in bank bjb so he was keen to make use of it.
Tambahan modal dari bank bjb digunakan untuk memperluas kiosnya sehingga dapat menampung dagangan lebih banyak. Sulaeman pun mencoba memperluas usahanya dengan berdagang kue yang dijalankan oleh istrinya. Kini omset penjualannya naik dari Rp 2 juta menjadi Rp 3 juta per hari. Pelanggannya terdiri dari perorangan hingga pedagang eceran. Dengan dukungan bank bjb, Sulaeman telah berencana untuk membuka kios tambahan di Pasar Induk.
Additional capital from bank bjb was used to expand his stall so that he could contain more merchandise. Sulaiman also strived to expand his business by selling cakes run by his wife. Now his sales turnover rose from Rp 2 million to Rp 3 million per day. His customers consist of individuals and retail traders. With the support of bank bjb, Sulaiman has planned to open additional stalls in the Central Market.
Elis Elviyani – Usaha Alat Tulis Kantor (ATK)
Elis Elviyani – Stationery Office Business (ATK)
Elis Elviyanti (23 tahun) mulai berjualan alat tulis kantor (ATK) lima tahun lalu. Dengan bantuan modal dari orang tuanya, Elis memasok dagangannya ke lembaga-lembaga pendidikan dan perusahaan di sekitar Kabupaten Sukabumi. Gudang di rumah orang tuanya di Kampung Gentong, Desa Pasir Halang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dijadikannya tempat penyimpanan stok dagangan yang ia beli di Jakarta dan Bandung.
Elis Elviyanti (23 years) began selling office stationery (ATK) five years ago. With the capital support from her parents, Elis supplies her merchandise to educational institutions and companies around Sukabumi Regency. She uses a warehouse at her parents’ house in Kampung Gentong, Pasir Halang Village Sukaraja District Sukabumi Regency as merchandise storage area that she buys in Jakarta and Bandung.
Memasuki tahun 2013, permintaan pelanggannya semakin meningkat tetapi Elis tidak mampu memenuhinya karena terkendala keterbatasan modal. Elis pun rajin mencari informasi mengenai produk perbankan yang sesuai dengan skala usahanya. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mendatangi kantor bank bjb terdekat untuk mengajukan proposalnya. Dengan proses yang mudah dan cepat, Elis mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 40 juta. Dana tersebut ia gunakan untuk membangun kios di sekitar rumahnya dan menambah stok barang. Setelah memiliki kios, Elis dapat memajang barang dagangannya di kios sehingga pelanggan lebih nyaman berbelanja.
Entering 2013, her customers’ demand increased but Elis was not able to meet due to limited capital constraint. Elis was diligently searching for information about banking products that match her business scale. Finally, she decided to go to the nearest bank bjb’s office to submit her proposal. With easy and quick process, Elis obtained capital injection of Rp 40 million. She used the fund to build kiosk near her house and increase inventory. After having kiosk, Elis can display her merchandise so that customers are more comfortable to shop.
Sebelum tahun 2013 omset Elis sekitar Rp 30 juta per bulan. Kini omsetnya mencapai Rp 100 juta per bulan. Pemasaran produk ATK Elis juga semakin luas, mencakup sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi mulai dari Pelabuhan Ratu, Cibadak hingga Cicurug, serta merambah ke Kabupaten Cianjur. Produk Elis seperti tempat pensil, serutan, ballpoint, kertas dan buku dipesan oleh banyak perusahaan. Elis optimis pelanggannya akan terus bertambah, karena ia merasa selalu didampingi oleh bank bjb dalam menjalankan usahanya.
Before 2013 Elis’ turnover was about Rp 30 million per month. Now her turnover reaches Rp 100 million per month. The marketing of Elis’ ATK products also increasingly widespread, covering several districts in Sukabumi Regency ranging from Pelabuhan Ratu, Cibadak to Cicurug, as well as reaching Cianjur Regency. Elis’ products such as pencil cases, sharpeners, ballpoints, papers and books are ordered by many companies. Elis is optimistic that her customers will continue to grow, because she is always supported by bank bjb in running her business.
99 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
Ai Sahipah – Pedagang Sepatu
Ai Sahipah - Footwear Trader
Ai Sahipah (41 tahun), sudah 25 tahun berdagang sepatu di Pasar Ramayana, Cianjur. Semula ia bersama suaminya, Iyan Sopian (49 tahun) hanya berdagang kaki lima di emperan di kawasan pusat kota Cianjur. Lokasi berdagangnya berpindah-pindah. Awal tahun 2000 Ai mendapat kesempatan membeli sebuah kios di Pasar Ramayana. Di sana, usahanya terus berkembang sehingga mampu menambah kiosnya hingga enam unit. Seiring meningkatnya permintaan pelanggan, Ai mulai membutuhkan tambahan modal. Pada tahun 2012 Ai mencoba mengajukan kredit ke bank bjb dan tanpa kesulitan ia mendapatkan bantuan modal senilai Rp 50 juta.
Ai Sahipah (41 years), has been 25 years in footwear trading in Ramayana Market, Cianjur. Initially she and her husband, Iyan Sopian (49 years) only traded on sidewalk in downtown area of Cianjur. Her trading location moved. In early 2000 Ai got a chance to buy a kiosk in Ramayana Market. There, her business grew so that she added six kiosks. With the increasing demand of customers, Ai needed additional capital. In 2012 Ai tried to apply for loan to bank bjb and without difficulties she obtained capital support worth Rp 50 million.
Ai mulai menambah varian produk dagangannya, tidak hanya sepatu tetapi juga sandal dan tas. Volume barang dagangan Ai meningkat hingga 25% dan omset penjualan rata-rata mencapai Rp 4 juta per hari dari sebelumnya sekitar Rp 3 juta per hari dengan harga sepatu berkisar dari Rp 35 ribu hingga Rp 250 ribu per pasang. Pembelinya tidak hanya masyarakat Kota Cianjur saja, tetapi juga dari Cianjur Selatan, Jakarta dan Cirebon. Kini Ai berencana menambah jumlah kios sepatunya di jalan raya utama Cianjur. Dalam melebarkan usahanya, Ai tetap memilih bank bjb sebagai mitra usahanya.
Ai began to add her merchandise variants, not only shoes but also sandals and bags. Ai’s trading volume increased by 25% and the average sales turnover reached Rp 4 million per day from the previous Rp 3 million per day at shoes price ranging from Rp 35 thousand to Rp 250 thousand per pair. The customers are not only the people of Cianjur, but also from South Cianjur, Jakarta and Cirebon. Ai is now planning to increase the number of her footwear kiosks on Cianjur highway. In expanding her business, Ai still chooses bank bjb as her business partner.
H. Wawan Ridwan – Pedagang Grosir Daging
H. Wawan Ridwan – Wholesale Beef Trader
H. Wawan Ridwan adalah pedagang grosir daging sapi di Pasar baru, Kota Bandung. Berawal dari profesi sebagai tukang potong daging pada tahun 1976, sedikit demi sedikit ia menabung sehingga dapat membuka kios daging sendiri pada tahun 1978. Usahanya terus berkembang bahkan sempat menguasai pasar daging sapi di Kota Bandung di era 1990-an. Saat itu ia dapat menjual daging sapi hingga 70 ekor sapi per hari. Melalui kiosnya di lantai B-1 blok K-6 Pasar Baru, daging sapi H. Wawan diambil oleh para pedagang eceran daging sapi di pasarpasar Kota Bandung.
H. Wawan Ridwan is a wholesale beef trader in New Market, Bandung. Starting from his profession as a butcher in 1976, little by little he saved so that he could open his own beef kiosk in 1978. His business continued to grow even had time to dominate the beef market in Bandung in the 1990s. At that time he could sell up to 70 beef cattles per day. In his kiosk on B-1 floor block K-6 New Market, H. Wawan’s beef are ordered by beef retail traders in Bandung markets.
Untuk menaungi usahanya, H. Wawan mendirikan CV Hegar Jaya yang mencari pasokan sapi hingga ke Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan hingga Australia melalui kerja sama dengan peternak di sana. Impor daging sapi Australia tersebut sempat memberikan pengalaman pahit bagi H. Wawan saat krisis moneter tahun 1997 – 1998 dimana kurs dollar melonjak dari Rp 2.500 mencapai Rp 7.500. Saat itu H. Wawan menderita kerugian sampai Rp 3 miliar. Seluruh harta bendanya habis dijual untuk menutup pembayaran kepada peternak Australia dan usahanya terpuruk.
To run his business, H. Wawan established CV Hegar Jaya seeking cattle supplies from Bali, East Nusa Tenggara (NTT), even Australia by cooperating with the breeders there. The Australian beef imports gave bitter experience for H. Wawan during monetary crisis in 1997 1998 when dollar exchange rate soared from Rp 2,500 to Rp 7,500. At that time H. Wawan suffered up to Rp 3 billion losses. His entire property was sold to cover payments to Australian farmers and his business slumped.
100 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Dengan modal seadanya dan semangat pantang menyerah, ia mencoba bangkit dengan meminta dukungan bank bjb. bank bjb yang menilai rekam jejak H. Wawan dan prospek usahanya yang baik, tak ragu memberikan pinjaman modal usaha sehingga usaha H. Wawan dapat kembali bangkit pada tahun 2000. Bertepatan dengan pengembangan Pasar Baru menjadi pasar modern oleh Pemerintah Kota Bandung, pendampingan dari bank bjb membuat CV Hegar Jaya dapat kembali menjadi grosir dan pengecer daging besar. Dengan dibantu 10 orang karyawan, omset CV Hegar Jaya mencapai Rp 40 juta per hari dari penjualan daging tak kurang dari 5 ekor sapi setiap harinya. Kesuksesan H. Wawan membuat ia dipercaya menjadi Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B).
With minimum capital and resilient spirit, he strived to get up by asking for support from bank bjb. Bank bjb considered H. Wawan’s track record and business prospect was good, without hesitation provided working capital loan so that H. Wawan’s business could rise again in 2000. Coinciding with development of New Market as modern market by the Government of Bandung City, support from bank bjb helped CV Hegar Jaya become a big beef wholesaler and retailer. Assisted by 10 employees, CV Hegar Jaya’s turnover reached Rp 40 million per day from beef sales with not less than 5 beef cattles each day. H. Wawan’s success caused he was trusted to be the Chairman of Bandung New Market Traders Association (HP2B).
Menurut H. Wawan, berhubungan dengan bank bjb sangat mudah karena petugas lapangan bank bjb selalu proaktif mendekati pedagan dan siap memberi penjelasan yang mudah dipahami mengenai layanan jasa bank bjb. “Pedagang kecil tidak lagi sungkan untuk berurusan dengan bank karena bank bjb sangat aktif melakukan pendekatan langsung ke sentra-sentra kegiatan ekonomi. Waroeng bjb pun sudah ada di Pasar Baru ini...” kata H. Wawan.
According to H. Wawan, dealing with bank bjb is very easy because bank bjb’s officers always proactively approach the traders and are ready to provide explanation that is easy to understand regarding bank bjb’s services. “Small traders no longer hesitate to deal with banks because bank bjb is very active in directly approaching the centers of economic activities. Waroeng bjb also exists in this New Market ... “said H. Wawan.
Adhy Sunandar – Silver Rumah Foto
Adhy Sunandar - Silver Photo House
Berani tampil beda, begitulah Adhy Sunandar (33 tahun) dalam memulai usahanya. Berbekal pengalaman sebagai pegawai studio foto dan percetakan pada tahun 2002, dua tahun kemudian Adhy membuka kios percetakan dan studio foto kecil di rumahnya di Cianjur. Tahun 2007 Adhy menyewa kios di dekat rumahnya yang dinamakan “Silver Rumah Foto”. Adhy mulai mengembangkan jasanya mulai dari cuci cetak foto, foto pernikahan, foto keluarga dan pesta keluarga, termasuk juga menyediakan badut sebagai layanan pelengkap jasa fotografinya.
Dare to be different, so Adhy Sunandar (33 years) started his business. With experience as an employee in photo studio and printing in 2002, two years later Adhy opened printing kiosk and small photo studio in his home in Cianjur. In 2007 Adhy rented kiosk near his home called “Silver Photo House”. Adhy started to develop his services ranging from photo prints, wedding photos, family photos and a family party photos, including clowns as complementary for his photography services.
Teknologi fotografi terus mengikuti perkembangan teknologi yang berubah cepat yang berpengaruh pada kualitas foto. Untuk memperbaharui peralatan, dibutuhkan investasi yang tidak sedikit. Padahal, konsumen juga menuntut kualitas foto yang terbaik. Beruntung Adhy memperoleh informasi mengenai kredit mikro bank bjb dari media massa. Ia pun mencoba mengajukan pinjaman dan tanpa kesulitan mendapat bantuan modal kerja sebesar Rp 25 juta dari bank bjb Cabang Cianjur. Dengan dana tersebut Adhy dapat membeli berbagai peralatan terbaru yang dibutuhkannya dan mempercantik interior studio fotonya.
Photography technology continues to keep abreast of rapidly changing technology which affects quality of the photos. To rejuvenate equipment, it takes no small investment. In fact, consumers also demand the best photo quality. Adhy was fortunate to obtain information on micro loan of bank bjb from mass media. He the tried to apply for loan and without difficulty obtained working capital of Rp 25 million from bank bjb Cianjur Branch. With that fund Adhy could buy various latest equipment that he needed and decorated interior of his photo studio.
Dengan peralatan baru dan tampilan studio yang lebih menarik, Silver Rumah Foto berhasil menarik konsumen lebih banyak dan meningkatkan omzet. Jika sebelumnya omset Silver Rumah Foto berkisar Rp 20 juta per bulan, kini dapat menghasilkan hingga Rp 50 juta per bulan. Silver Rumah Foto juga menambah karyawannya menjadi 11 orang yang berasal dari warga sekitar.
With new equipment and more attractive look of his studio, Silver Photo House managed to attract more customers and increase turnover. If the previous turnover of Silver Photo House was around Rp 20 million per month, now it can generate up to Rp 50 million per month. Silver Photo House also added employees to 11 people from the local community.
101 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
Tak hanya memberikan modal kerja, bank bjb juga memberi pendampingan berupa promosi bagi nasabah/mitra binaannya. Silver Rumah Foto sering dilibatkan dalam berbagai acara yang diadakan oleh bank bjb termasuk pameran. Kesempatan itu sangat efektif mendatangkan pelanggan baru bagi Silver Rumah Foto dengan cakupan lebih luas lagi. Tidak hanya berasal dari Cianjur saja, tetapi juga dari Sukabumi, Jakarta hingga Bali.
Not only providing working capital, bank bjb also gave assistance in form of promotion for customers/fostered partners. Silver Photo House are frequently involved in various events held by bank bjb including exhibitions. The opportunity was very effective to bring new customers to Silver Photo House with wider coverage. Not only from Cianjur, but also from Sukabumi, Jakarta and Bali.
Kini Adhy mulai melebarkan usahanya dengan membuka jasa event organizer (EO). Ia juga sedang menyiapkan rencana bisnis yang lebih besar dengan kebutuhan modal yang akan diajukan ke bank bjb. “Dalam menjalankan usaha ini, saya akan terus bermitra dengan bank bjb, tidak akan beralih ke bank lain...” kata Adhy. Komunikasi dengan bank bjb terus dibina. Pegawai bank bjb kerap berkunjung untuk memantau perkembangan usahanya dan bertukar pikiran terkait bisnisnya. Pendekatan ini yang membuat Adhy terkesan. “Sebagai pelaku usaha kecil, saya bangga bisa bermitra dengan bank bjb”, kata Adhy.
Adhy now begins to expand his business by opening event organizer (EO) service. He is also preparing a business plan with bigger capital needs to be proposed to bank bjb. “In carrying out this business, I will continue to partner with bank bjb, I will not switch to other bank...” said Adhy. Communication with bank bjb is continuously built. Bank bjb’s employees often visit to monitor his business development and exchange ideas related to his business. This approach impressed Adhy. “As a small enterpreneur, I am proud to be partnering with bank bjb”, said Adhy.
Keberhasilan nasabah UMKM seperti Adhy Sunandar menjadi motivasi bank bjb untuk terus mendorong penyaluran kredit mikro secara tepat. Dari usaha skala mikro, dengan kredit modal usaha dan pendampingan pemasaran dari bank bjb, nasabah mikro dapat terus berkembang skala usahanya sehingga menjadi usaha yang layak secara perbankan dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.
The success of SME customers like Adhy Sunandar becomes bank bjb’s motivation to continue encouraging channeling of micro loans appropriately. From micro-scale enterprises, with working capital loans and marketing assistance from bank bjb, the micro customers can continue to grow their business scales to be bankable and can absorb more labors.
Toto Ismawan – Budidaya Lobster Hias
Toto Ismawan –Ornamental Lobster Breeding
Toto Ismawan (64 tahun) awalnya hanya mencari aktivitas pengisi masa pensiunnya dari Kepolisian di tahun 2010. Toto mantap memilih usaha budidaya lobster hias di rumahnya di Kampung Babakan Nanggeleng, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Kecintaannya pada lobster sudah dimulai sejak tahun 2000, saat masih aktif berdinas. Dimulai dari memelihara lobster sebanyak lima betina dan tiga jantan, dalam satu tahun jumlah lobsternya berkembang pesat. Bahkan pertambahannya bisa mencapai ribuan ekor per bulan. Padahal kegiatan ini hanya sampingan di sela-sela kesibukannya sebagai Polisi.
Toto Ismawan (64 years) initially only looked for activities during his retirement of Police in 2010. Toto was determined to choose ornamental lobster breeding at his home in Kampung Babakan Nanggeleng, Nanggeleng Village, Citamiang District, Sukabumi City. Her love for lobster has been started since 2000, when he was still in active duty. Starting from breeding five female and three male lobsters, within one year the number of lobsters rapidly grew. The growth even could reach thousands per month. In fact this was just his sideline in between his busy activity as a policeman.
Setelah pensiun, Toto mulai fokus mengembangkan usahanya. Namun ia membutuhkan dana yang cukup besar untuk menambah jumlah kolam dan memperbaiki sejumlah peralatan kolam. Setelah mencoba menjajaki beberapa bank, akhirnya Toto memutuskan pilihannya untuk bermitra dengan bank bjb. Saat itu Toto mendapatkan modal kerja sebesar Rp 20 juta yang langsung cair dalam waktu kurang dari satu minggu tanpa persyaratan yang rumit.
After retirement, Toto began to focus on developing his business. However, he required substantial fund to increase the number of ponds and repair some pond equipment. After approaching a few banks, Toto finally decided to partner with bank bjb. At that time Toto obtained working capital of Rp 20 million which was immediately disbursed in less than one week without complicated requirements.
102 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Usaha Toto mulai meningkat pesat. Saat ini ia mampu memproduksi hingga 12 ribu ekor per bulan. Padahal sebelumnya hanya sekitar 2.000 ekor per bulan. Omsetnya kini mencapai Rp 10 juta per bulan dengan harga jual lobster antara Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per ekor tegantung variasi warnanya. Lobster produksi Toto dikenal mempunyai keunggulan pada ukurannya yang lebih besar dan warnanya yang lebih indah. Hal ini karena Toto sangat memperhatikan kualitas air, pakan dan kesehatan lobsternya.
Toto’s business began to improve rapidly. Currently he is able to produce up to 12 thousand lobsters per month. Whereas previously only about 2,000 lobsters per month. His turnover has now reached Rp 10 million per month with lobster selling price between Rp 1,000 and Rp 5,000 each depending on color variation. Toto’s lobsters are known to have larger size and more beautiful color. This is because Toto is very concerned about the quality of water, food and health of his lobsters.
Beberapa eksportir sudah melakukan pendekatan untuk menjalin kerja sama pemasaran. Melalui kerja sama dengan eksportir dari Bogor, lobster Toto sudah menyebar ke negara-negara ASEAN. Tempat budidaya Toto juga kerap menjadi rujukan bagi berbagai kegiatan pelatihan budidaya lobster hias yang diadakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikatan (KKP). Toto juga membuka diri untuk siswa SMK yang hendak melakukan Praktek Kerja Lapangan (PLK) di tempatnya. “Kami sangat terbuka untuk berbagi ilmu dan pengalaman agar semakin banyak yang tertarik untuk berwirausaha...” kata Toto.
Some exporters have approached him to build marketing collaboration. Through marketing collaboration with exporters from Bogor, Toto’s lobsters have spread to ASEAN countries. Toto’s cultivation location also often becomes reference for various training activities on ornamental lobster breeding held by the Ministry of Maritime and Fisherics Affairs (KKP). Toto also opens up for vocational students who want to do Job Training (PKL) in his location. “We are open to share knowledge and experience so that more and more interested in entrepreneurship ...” said Toto.
Dengan dukungan bank bjb, Toto tak ragu untuk merencanakan pengembangan usaha lebih lanjut. Ia akan mencoba budidaya ikan gurame dan lele. “Saya yakin selain dukungan modal kerja dengan bunga yang tidak memberatkan, bank bjb juga akan terus memberikan pendampingan dan konsultasi untuk mendapat solusi setiap persoalan bisnisnya. Kami tidak akan dilepas begitu saja oleh bank bjb...” kata Toto.
With bank bjb’s support, Toto does not hesitate to plan for further business development. He will try carp and catfish breeding. “I believe that in addition to working capital support with low interest, bank bjb will also continue to provide assistance and consultation to obtain solution for any business problem. We will not be simply released by bank bjb ...” said Toto.
Ujang Sukarya – Mochi Kaswari
Ujang Sukarya - Mochi Kaswari
Ujang Sukarya (51 tahun), adalah pengusaha makanan oleh-oleh mochi bermerek “Kaswari Bakat Jaya” di Sukabumi. Usahanya dirintis pada tahun 2006 karena ia melihat tingginya minat wisatawan yang datang ke Sukabumi untuk membeli mochi sebagai oleh-oleh khas Sukabumi.
Ujang Sukarya (51 years), is a mochi entrepreneur using the brand “Kaswari Bakat Jaya” in Sukabumi. His business was initiated in 2006 because he saw the high interest of tourists who came to Sukabumi to buy mochi as unique souvenirs of Sukabumi.
Selama dua tahun berjalan, dengan dibantu 5 orang pekerja, usaha Ujang relatif lambat berkembang dengan omset di bawah Rp 100 juta per bulan. Kebutuhan modal menjadi kendala utama. Beberapa bank yang dijajakinya menawarkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang memberatkan. Hingga akhirnya Ujang tertarik untuk mengajukan proposal ke bank bjb. Dalam waktu singkat, proposal Ujang telah disetujui dan bantuan modal sebesar Rp 100 juta langsung diterima.
For two years, assisted with of 5 workers, Ujang’s business grew relatively slowly with turnover below Rp 100 million per month. Capital requirement was a major constraint. Some banks that he approached offered loans with burdensome interest rate. Until finally Ujang was interested in submitting proposal to bank bjb. In a short time, Ujang’s proposal was approved and capital support of Rp 100 million was accepted.
Dengan dukungan modal tersebut, Ujang dapat memperluas usahanya dengan membuka dua pabrik mochi yang berlokasi di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Salah satu lokasi penjualannya di Kawasan Warungkuara, Kabupaten Sukabumi, merupakan jalur
With the capital support, Ujang could expand his business by opening two mochi factories located in Sukabumi City and Sukabumi Regency. One of the sales locations in Warungkuara Area, Sukabumi Regency, is major crossing path towards Pelabuhan Ratu tourism
103 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
perlintasan utama menuju tempat wisata Pelabuhan Ratu. Lokasi lainnya yang berada di Kampung Kaswari dan Kenari merupakan tempat yang sering dikunjungi wisatawan dari Jakarta dan Bandung. Kini omset Ujang sudah mencapai Rp 250 juta per bulan.
area. Other locations are in Kaswari and Kenari Villages which are frequently visited by tourists from Jakarta and Bandung. Now Ujang’s turnover has reached Rp 250 million per month.
Setelah pinjaman pertama dilunasi, pada tahun 2010 Ujang mendapat pinjaman kedua sebesar Rp 100 juta. Dengan modal tersebut usahanya menjadi lebih berkembang dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 32 orang yang merupakan tetangganya.
After full repayment of the first loan, in 2010 Ujang obtained the second loan of Rp 100 million. With the additional capital his business is more developed and has absorbed 32 workers who are his neighbors.
Ayi Somantri – Budidaya Lele dan Patin
Ayi Somantri – Catfish Breeding
Ayi Somantri (42 tahun), warga Kampung Tanjungdsari Desa Bojongsawah Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Ayi memulai budadaya ikan patin dan lele kecil-kecilan sejak tahun 2006. Hasilnya hanya cukup untuk biaya hidup keluarga sehari-hari. Dengan 12 kolam yang dimiliki, Ayi menghasilkan 2 ton ikan saat panen.
Ayi Somantri (42 years), is a resident of Kampung Tanjungsari Bojongsawah Village Kebonpedes District, Sukabumi Regency. Ayi started small catfish breeding in 2006. The result was just enough for daily life cost of his family. With his 12 ponds, Ayi produces 2 tons of fish at harvest.
Pada tahun 2012 Ayi mendapat bantuan kredit dari bank bjb sebesar Rp 75 juta yang ia gunakan untuk memperluas area kolamnya menjadi 21 kolam lele dan patin. Produksinya meningkat menjadi 4 ton lele dan patin setiap kali panen. Konsumennya berasal dari Sukabumi, Bekasi dan Jakarta yang langsung mendatangi lokasi kolam Ayi. Kini omsetnya mencapai Rp 20 juta per bulan dan ia optimis potensi bisnisnya masih terbuka lebar. Ayi pun mulai merambah ke bisnis pakan ikan yang sudah mempunyai pelanggan tetap yaitu warga kampungnya yang tertarik terjun di usaha yang sama karena melihat keberhasilan Ayi.
In 2012 Ayi obtained loan from bank bjb of Rp 75 million which he used to expand the ponds area to 21 catfish ponds. His production increased to 4 tons of catfish at each harvest. His customers come from Sukabumi, Bekasi and Jakarta, who come directly to Ayi’s ponds location. His turnover has now reached Rp 20 million per month and he is optimistic that his business potential is still wide open. Ayi began venturing into fish feed businesses that already has regular customers who are his village residents interested in similar business inspired by Ayi’s success.
Ilham Cahya Lesmana – SHG Fishing
Ilham Cahya Lesmana – SHG Fishing
Di kalangan pehobi memancing ikan, Sohor Group (SHG) Fishing di Sukabumi sudah dikenal sebagai produsen dan pemasok alat-alat pancing berkualitas. Produknya sudah dipasarkan ke seluruh tanah air. SHG Fishing didirikan pada tahun 1990 oleh empat bersaudara yang dipimpin oleh Maman Kusmana di Desa Cibaraja, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Lokasi tersebut merupakan kawasan pemasaran perikanan terbesar di Provinsi Jawa Barat.
Among the fishing enthusiasts, Sohor Group (SHG) Fishing in Sukabumi has been known as a manufacturer and supplier of quality fishing equipment. Its products have been marketed throughout the country. SHG Fishing was founded in 1990 by four brothers led by Maman Kusmana in Cibaraja Village, Cisaat District, Sukabumi Regency. The location is the largest marketing area of fisheries in West Java Province.
Bisnis keluarga tersebut kini dijalankan oleh generasi kedua, yaitu Ilham Cahya Lesmana (24 tahun). Dipimpin Ilham, SHG Fishing mulai berkembang dengan strategi-strategi bisnis yang inovatif. Ilham menerapkan sistem penjualan produk alat dan umpan pancingnya secara online. Selain itu, Kualitas produk dan inovasi sistem pengemasan juga mendorong meningkatkan penjualan SHG Fishing.
The family business is now run by the second generation, namely Ilham Cahya Lesmana (24 years). Led by Ilham, SHG Fishing began to develop with innovative business strategies. Ilham implements sales system of his fishing tool and bait products online. In addition, product quality and innovative packaging system also encourage increased sales of SHG Fishing.
104 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Peningkatan kualitas dan sistem kemasan produk tentunya membutuhkan tambahan investasi. Di awal tahun 2012 SHG Fishing mendapat bantuan permodalan dari bank bjb sebesar Rp 200 juta dengan bunga yang sangat kompetitif. Modal tersebut digunakan untuk membeli mesin packaging untuk umpan pancing sehingga umpan menjadi lebih tahan lama. Hasilnya, jika sebelumnya SHG Fishing hanya dapat menjual sekitar 50 ribu bungkus umpan pancing per bulan, setelah dikemas dengan mesin, penjualan meningkat hingga 100 ribu bungkus per bulan. Produknya dipasok ke seluruh wilayah Indonesia didukung oleh 74 jaringan pemasaran (outlet) semi franchise. Omsetnya meningkat dari Rp 100 juta per bulan, menjadi Rp 800 juta hingga Rp 900 juta per bulan. Selain menjual alat pancing produksi sendiri, SHG Fishing juga menjual produk impor dengan harga produk bervariasi dari Rp 5.000 hingga Rp 12 juta per buah.
Improved quality and product packaging system certainly require additional investment. In early 2012 SHG Fishing obtained capital support from bank bjb of Rp 200 million with very competitive interest rate. The capital was used to buy packaging machine for fishing baits so that fishing baits are more durable. The result, if previously SHG Fishing could only sell about 50 thousand of fishing bait packs per month, after packaged by machine, the sales increased to 100 thousand packs per month. His products are supplied throuhout Indonesia supported by 74 semi franchise marketing outlets. Turnover increased from Rp 100 million per month, to Rp 800 million – Rp 900 million per month. In addition to selling its own-produced fishing equipment, SHG Fishing also sells imported products with price ranging from Rp 5,000 to Rp 12 million per piece.
bank bjb tidak hanya memberikan modal, tetapi juga ikut membantu pemasaran dengan mengajak SHG Fishing mengikuti berbagai pameran UMKM. Dengan begitu, produk SHG Fishing semakin dikenal luas dan toko online-nya semakin banyak dikunjungi calon pembeli. “Tahun 2012 merupakan tahun yang fenomenal dari perjalanan usaha SHG Fishing. Kami mencapai sukses penjualan tertinggi setelah rencana ekspansi bisnis kami mendapat dukungan bank bjb. Terima kasih untuk kepedulian bank bjb kepada kami dan kepada usaha kecil lainnya...” kata Ilham.
Bank bjb does not only provide capital, but also helps the marketing by inviting SHG Fishing to participate in various SME exhibitions. By doing so, SHG Fishing products are more widely known and its online shop is visited by more prospective buyers. “The year 2012 was a phenomenal year of SHG Fishing business journey. We successfully achieved the highest sales after our business expansion plan obtained support from bank bjb. Thank you for bank bjb’s caring to us and to other small businesses ... “said Ilham.
105 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
Tumbuh Bersama Masyarakat Growing With Community
Melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bank bjb merancang program-program pengembangan sosial kemasyarakatan yang tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi mempunyai dampak berkelanjutan sehingga kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan negeri ini. Through implementation of corporate social responsibility (CSR) programs, bank bjb designed social community development programs that not only are philanthropic, but also have sustainable impact so that the presence of bank bjb can provide positive values to the community and the country.
106 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Rp 5,35
Total kredit mikro yang disalurkan hingga akhir 2013 Total micro-credit disbursed by the end of 2013
Total CSR fund disbursed since 2009 to 2013
triliun/trillion
Sektor Lingkungan Hidup
Sektor Pendidikan
Environment Sector
Rp 168,29
Total dana CSR disalurkan sejak 2009 hingga 2013
triliun/trillion
Sektor Kesehatan
Education Sector
Health Sector 29,97
21,70 17,89
20,20
6,58
5,85
3,21
2009
2010
12,26
11,98
10,60
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
5,82
6,45
2009
2010
7,23 4,41
4,09
2011
2012
2013
bank bjb tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat dan Banten. Sudah sewajarnya bila kemajuan dan keberhasilan yang telah diraih bank bjb memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kemandirian masyarakat. bank bjb memiliki keinginan yang tulus untuk senantiasa dapat memberikan manfaat dan nilai tambah dari apa yang kami peroleh untuk para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas. Melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kami merancang program-program pengembangan masyarakat yang tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi mempunyai dampak berkelanjutan. Dengan demikian, kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan negeri ini. [SO1]
bank bjb grows and thrives in the midst of the community, especially the people of West Java and Banten. Deservedly the progress and success achieved by bank bjb provide positive impact on economic growth and increased self-reliance of the community. Bank bjb has genuine desire to always be able to provide benefits and value added of what we receive to all stakeholders, including the public community. Through implementation of corporate social responsibility (CSR) programs, we design community development programs that not only are philanthropic, but also have sustainable impact. Therefore, the presence of bank bjb can provide positive values to the community and the country. [SO1]
Program CSR bank bjb dikelompokkan dalam tiga bidang, yaitu pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Bidang lingkungan mencakup pengembangan potensi masyarakat dan pelestarian lingkungan. Tentu saja kami juga peduli dan tanggap terhadap berbagai masalah kemanusiaan dan musibah bencana alam.
bank bjb’s CSR programs are grouped in three sectors, namely education, health and environment. Environmental sector includes development of the community’s potential and environmental preservation. Of course we are also concerned and responsive to various humanitarian issues and natural disasters.
Anggaran CSR berasal dari penyisihan laba setelah pajak yang besarannya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Maret 2013, anggaran CSR tahun 2013 maksimal 5% dari laba Bank atau Rp 74.089.740.286. Selama tahun 2013 bank bjb telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 39.694.245.183 untuk kegiatan-kegiatan yang tersebar di berbagai wilayah. [EC9]
CSR budget is derived from provision of net income after tax, which amount is set forth in General Meeting of Shareholders (GMS). Based on resolution of Annual GMS dated March 25, 2013, CSR budget in 2013 was a maximum of 5% of the Bank’s net income or Rp 74,089,740,286. During 2013 bank bjb disbursed Rp 39,694,245,183 for CSR activities performed in many regions. [EC9]
107 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
Penyaluran dana CSR bank bjb per bidang tahun 2013 bank bjb’s CSR fund distribution per sector in 2013 Realisasi Realization (Rp)
%
Pendidikan Education
12.260.853.328
31
Kesehatan Health
7.230.294.213
18
Lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat Environment and community empowerment
20.203.097.642
51
TOTAL
39.694.245.183
100
Bidang Sector
BIDANG PENDIDIKAN [EC8]
EDUCATION [EC8]
Kepedulian bank bjb pada masalah pendidikan berdasarkan keyakinan bahwa anak-anak Indonesia punya potensi dan kemampuan untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju. Faktanya, masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi karena masalah finansial. Kami ingin membuka akses pendidikan seluas-luasnya, khususnya bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera. Dengan begitu, kita dapat mencetak generasi terbaik yang akan membawa kemajuan bagi negeri ini.
Bank bjb’s concern on education issues is based on the belief that Indonesian children have potential and ability to become future leaders who are able to put Indonesia in line with the developed countries. In fact, there are still many children who drop out of school and can not continue their education to higher level because of financial problems. We would like to open up the widest access to education, especially for bright students who come from underprivileged families. That way, we can develop the best generation that will bring improvement to the country.
108 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Sasaran program CSR bidang pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah kejuruan hingga perguruan tinggi. Penyaluran terbesar diberikan kepada pelajar sekolah dasar, karena kami meyakini bahwa pengetahuan dasar, kepribadian, akhlak, dan keterampilan awal dimulai dari pendidikan dasar yang baik.
CSR programs’ targets in education range from early childhood education (ECD), vocational schools to universities. The largest distribution was given to elementary school students, because we believe that early basic knowledge, personality, character and skill start from excellent basic education.
Pada tahun 2013, dari total dana CSR sebesar Rp 12,3 miliar yang disalurkan di bidang pendidikan, hampir 85% atau sebesar Rp 10,4 miliar disalurkan untuk pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas, dan penyediaan alat dan materi penunjang belajar mengajar di ratusan sekolah yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten serta wilayah operasi bank bjb lainnya.
In 2013, of the total CSR fund of Rp 12.3 billion disbursed in education sector, almost 85% or Rp 10.4 billion were distributed to construction and rehabilitation of classrooms and provision of supporting tools and materials for teaching and learning in hundreds of schools in various regions of West Java and Banten and bank bjb’s other operational areas.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya adalah pembangunan dan perbaikan sekolah dan ruang kelas, ruang guru, lapangan dan sarana olahraga, pembangunan child center, pembangunan Kampung Belajar, serta fasilitas dan sarana sekolah lainnya seperti meubelair, bantuan komputer, bantuan seragam serta perlengkapan sekolah bagi anak yatim dan dhuafa maupun mahasiswa kurang mampu. Selama bulan Ramadhan dan menyambut tahun ajaran baru 2013/2014, bank bjb menyerahkan bantuan seragam sekolah dan perlengkapan sekolah kepada 1.500 anak yatim dan dhuafa.
Some activities that have been implemented include construction and rehabilitation of schools and classrooms, teacher rooms, sports fields and facilities, child center development, Learning Village development, as well as other school facilities such as and furniture, computer donation, uniforms donation and school supplies for orphans and poor children and disadvantaged students. During the month of Ramadan and celebrating new academic year 2013/2014, bank bjb provided school uniforms and supplies to 1,500 orphans and underprivileged children.
Selain penyediaan sarana dan prasarana, bank bjb berusaha mengoptimalkan fungsi koperasi sekolah melalui edukasi budaya menabung serta penanaman budaya kewirausahaan ke sekolahsekolah. Tujuan program ini adalah untuk membiasakan menabung dan mengenalkan kewirausahaan sejak dini melalui koperasi sekolah. Selama tahun 2013, bank bjb melaksanakan program CSR bank bjb ke koperasi sekolah di 16 sekolah di Jawa Barat dan Banten. Sebagian besar bantuan digunakan untuk tambahan modal koperasi sebagai dana simpan pinjam maupun kelengkapan barang-barang/ peralatan koperasi.
In addition to provision of facilities and infrastructure, bank bjb seeks to optimize schools’ cooperative function through saving and entrepreneurial culture education in schools. The purpose of this program is to familiarize and introduce saving and entrepreneurship through cooperatives at schools. During 2013, bank bjb conducted CSR programs in cooperatives at 16 schools in West Java and Banten. Most of the donations were used for cooperatives’ additional capital and funding-lending funds as well as inventories/supplies.
bank bjb bekerja sama dengan Sahabat Edukasi memberikan motivasi dan menjembatani para siswa yang akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Program ini yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa lulusan SMA untuk dapat lanjut ke Perguruan Tinggi. Kegiatan yang diberikan berupa kelas tambahan bagi siswa SMA selama 2 (Dua) hari seminggu dengan materi edukasi dan kreativitas bercita rasa lokal khas Jawa Barat.
Bank bjb cooperates with Education Friends to motivate and facilitate students to continue their education to universities. This program is aimed to increase high school graduates’ interest to continue to go to universities. Conducted activities are in form of additional classes for high school students for 2 (two) days a week with educational materials and creativity according to typical local culture of West Java.
Program-program di bidang pendidikan tidak hanya ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa, tetapi juga berbentuk pelatihan dan beasiswa bagi para guru dan buruh migran. Program tersebut diantaranya adalah:
The programs in education sector are not only intended for students, but also in form of trainings and scholarships for teachers and migrant workers. The programs include:
109 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
a. Pelatihan Keterampilan Komputer, Character and Motivation Building bekerja sama dengan Berkah Internasional Limited; b. Beasiswa Dokter Yatim bekerja sama dengan Rumah Yatim; c. Pelatihan bagi guru dan beasiswa bekerja sama dengan IBI Darmajaya; d. Beasiswa untuk 100 siswa SD dan 100 siswa SMP bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Batam.
a. Computer Skills Training, Character and Motivation Building in collaboration with Berkah Internasional Limited; b. Orphan Doctors Scholarship in collaboration with Rumah Yatim; c. Trainings and scholarships for teachers in collaboration with IBI Darmajaya; d. Scholarships for 100 elementary school students and 100 junior high school students in collaboration with Education Department of Batam City Government.
Sebagai bentuk kepedulian kami dalam melestarikan budaya, bank bjb menyerahkan alat-alat kesenian seperti perangkat peralatan gamelan dan dan angklung ke sekolah-sekolah, bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo. Dalam rangka pelestarian rumah adat, Bank membantu pembangunan gapura di komplek rumah adat Kabupaten Sumedang.
As part of our concern to preserve the culture, bank bjb provided art tools such as gamelan and angklung devices to schools, in collaboration with Saung Angklung Udjo. In order to conserve traditional houses, the Bank helped to build gateway at traditional houses complex in Sumedang Regency.
Perincian investasi bidang pendidikan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Details of investment in education in 2013 is as follows:
Sub Bidang
Total (Rp)
Sub Sector
Pembangunan/rehabilitasi prasarana pendidikan
8.970.568.568
Development/rehabilitation of education infrastructures
Pengadaan sarana pendidikan
1.442.274.660
Procurement of education facilities/infrastructures
556.150.000
Strengthening community access to education
1.291.860.100
Regional cultural preservation
12.260.853.328
TOTAL
Penguatan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan Pelestarian budaya daerah TOTAL
Pendidikan Education 10,54% Pembangunan/rehabilitasi prasarana pendidikan Construction/rehabilitation of educational infrastructure
4,54%
73,16%
73,16%
11,76%
Kampung Belajar bank bjb Bekerja sama dengan Tepas Institute, bank bjb mengembangkan “Kampung Belajar” yang merupakan program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, dengan mengambil lokasi di pedesaan dengan mengajak masyarakat menjalankan program ini secara swadaya. Sesuai dengan tujuan program yaitu sebagai upaya pemerataan pendidikan terutama bagi masyarakat yang tinggal di perkampungan atau desa, maka program ini lebih diarahkan pada pendidikan non-formal atau keterampilan agar masyarakat desa termotivasi untuk lebih maju.
110 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pengadaan sarana pendidikan Procurement of educational facilities Penguatan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan Strengthening community access to education Pelestarian budaya daerah Regional Cultural Preservation
Bank bjb Learning Village Collaborating with Tepas Institute, bank bjb developed “Learning Village” which is community development program in education sector, in rural locations by encouraging people to run this program independently. In accordance with this program’s purpose as an effort of educational equity especially for people who live in rural areas or villages, this program is more focused on non-formal education or skills for villagers to be more motivated to develop.
Keberadaan Kampung belajar sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Anak-anak usia sekolah dapat mengisi waktunya dengan membaca dan belajar di tempat ini dan telah terasa dampaknya dari perubahan perilaku masyarakat yang awalnya sangat rendah minat bacanya, kini mulai gemar membaca dan selalu ingin tahu. Program ini akan berjalan bertahap, mulai pendirian perpustakaan masyarakat, kegiatan belajar non-formal hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
The existence of Learning Village benefits the local community. School-age children can spend their times by reading and learning in this place and have felt the impact of changes in people’s behavior who initially had very low interest in reading, now began to love reading and always eager to learn. This program will run gradually, starting from establishment of public libraries, non-formal learning activities to community economic empowerment.
BIDANG KESEHATAN [EC8]
HEALTH SECTOR [EC8]
Kualitas kesehatan masyarakat adalah salah satu faktor utama bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, masih terdapat kelompok masyarakat yang belum memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah. Oleh karena itu, bank bjb tergerak untuk berperan serta membantu menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
The quality of public health is one of main factors for the community’s improved welfare. In fact, there are groups of people who do not have access to health facilities provided by the government. Therefore, bank bjb is driven to participate in helping provide, renovate and improve infrastructure and quality of public health services.
Peningkatan, penyediaan, dan perbaikan fasilitas kesehatan pada tahun 2013 antara lain melalui pembangunan puskesmas, pembangunan posyandu, pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus), pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, bantuan alat stereotactic kepada Yayasan Kanker Indonesia serta pengadaan sarana air bersih. Pengadaan sarana air bersih dilakukan dengan memperbaiki atau membangun saluran air bersih serta pengadaan tangki air.
The improvement, provision and renovation of health facilities in 2013, among others, through construction of primary healthcare centers, integrated health service, MCK (bathing washing and toilet facilities), provision of medical equipment at Regional Public Hospital, stereotactic aid for Yayasan Kanker Indonesia as well as clean water facility. Clean water supply is provided by repairing or building clean water facility and water tank.
Bertepatan dengan ulang tahun yang ke-52, bank bjb secara serentak menyelenggarakan kegiatan sosial di 64 puskesmas dan klinik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan meliputi layanan pemeriksaan kesehatan, perbaikan gizi anak dan bantuan kepada puskesmas/klinik berupa peralatan maupun renovasi puskesmas. Total dana yang disalurkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 3,1 miliar.
Coinciding with its 52nd anniversary, bank bjb simultaneously held social events in 64 primary healthcare centers and clinics spread in various parts of Indonesia. The activities included health screening service, child nutrition improvement and donations for primary healthcare centers/clinics in form of equipment and renovation. Total disbursed funds for these activities amounted to Rp 3.1 billion.
Program lainnya adalah program rutin bank bjb yang dilakukan pada masa liburan anak sekolah, yaitu kegiatan khitanan massal. Pada tahun 2013 bank bjb telah melaksanakan khitanan massal di bulan Juli dan bulan Desember dengan jumlah peserta khitan sebanyak 1.100 anak yang diadakan di lima kota besar, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang dan Makassar. Kegiatan khitanan massal rutin diselenggarakan setiap tahun di kota-kota besar di Indonesia. Khusus di Kota Surabaya dan Semarang bank bjb juga mengadakan kegiatan operasi celah bibir dan langit-langit dan operasi katarak. Di Kabupaten Indramayu diselenggarakan operasi kornea mata dan di Kabupaten Ciamis diselenggarakan bantuan bagi pasien kanker dan pemeriksaan pap smear.
Another regular program that bank bjb conducts during school holidays is mass circumcision activity. In 2013, bank bjb conducted mass circumcision in July and December with 1,100 participating children in five major cities, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang and Makassar. Mass circumcision activity is regularly held every year in major cities in Indonesia. Particularly in Surabaya and Semarang bank bjb also conducted cleft lip and cataract surgeries. In Indramayu Regency bank bjb held eye corneal surgery and in Ciamis Regency bank bjb organized assistance for cancer patients and pap smears treatment.
111 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, bank bjb memberikan bantuan berupa perlengkapan ruang jaga dokter di 8 Puskesmas dengan layanan 24 jam di kota Bandung. bank bjb juga menyalurkan bantuan untuk pembangunan dan renovasi puskesmas dan poskesdes, penyediaan MCK sehat dan sarana air bersih serta menyerahkan unit ambulans dan mobil donor darah kepada PMI Kota Bandung dan PMI Kota Bogor. Unit mobil ambulans juga diberikan kepada Yayasan Nurul Islam.
To celebrate the National Health Day, bank bjb provided donation in form of equipment for doctor rooms at 8 primary healthcare centers with 24-hour service in Bandung city. Bank bjb also distributed donation for construction and renovation of primary healthcare centers and village health posts, provision of healthy MCK, clean water facility, ambulance and blood donor vehicle to PMI in Bandung City and Bogor City. Ambulance unit was also given to Yayasan Nurul Islam.
Untuk menanamkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini, bank bjb memberikan bantuan pembangunan MCK Sehat di sekolah dasar melalui program MCK Sehat Sekolah Sehat. Program ini tidak hanya memberikan sumbangan fasilitas MCK yang memadai, tetapi juga memberikan edukasi untuk menjalankan PHBS.
To embed Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) behavior early on, bank bjb provided donation to build Healthy MCK in elementary schools through Healthy MCK Healthy School program. This program does not only contribute adequate MCK facilities, but also provides education to implement PHBS.
Kegiatan serupa juga dilakukan di Kota Banjar berupa pembuatan sarana cuci tangan dan sikat gigi di sekolah dasar.
Similar activities were also conducted in Banjar City in form of construction of hand-washing and toothbrush facilities in elementary school.
Investasi di bidang kesehatan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 7,23 miliar dengan perincian per sub-bidang sebagai berikut:
Investment in health sector in 2013 amounted to Rp 7.23 billion comprising details by sub-sector as follows:
Sub Bidang
Total (Rp)
Pembangunan/rehabilitasi prasarana kesehatan
Sub Sector
983.612.300
Development/rehabilitation of health infrastructures
Pengadaan sarana kesehatan
1.467.088.750
Procurement of health facilities/infrastructures
Penguatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
4.779.593.163
Strengthening community access to health services
TOTAL
7.230.294.213
TOTAL
Kesehatan Health
Pembangunan/rehabilitasi prasarana kesehatan Construction / rehabilitation of health infrastructure
20,29%
66,11% 13,60%
112 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Pengadaan sarana kesehatan Procurement of health facilities/infrastructures
66,11%
Penguatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan Procurement of health facilities/infrastructures
MCK Sehat Sekolah Sehat
Healthy MCK Healthy School
Salah satu indikator sekolah yang sehat adalah kondisi MCK/ toiletnya. Kondisi toilet sekolah yang bersih dan sehat merupakan hal penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Hal ini juga dapat menunjang penerapan hidup sehat di sekolah.
One of indicators of healthy school is the condition of MCK / toilet. Clean and healthy condition of school toilets is an important matter in creating healthy school environment. It can also support implementation of healthy life at school.
Bekerja sama dengan CSRHUB Indonesia melaksanakan program “Sekolah Sehat” dengan membangun MCK Sehat di sekolahsekolah. Diawali dengan pembangunan MCK Sehat di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung dan SDN Selaawi 1 Sukabumi. Dengan desain yang menarik, MCK tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu siswa dan guru untuk tetap menjaga kebersihan di sekolah.
Collaborating with CSRHUB Indonesia, bank bjb held “Healthy Schools” program by building healthy MCK at schools which began with construction of Healthy MCK at SDN Cihaurgeulis 2 Bandung and SDN Selaawi 1 Sukabumi. With attractive design, those MCK are expected to trigger students and teachers to maintain cleanliness at schools.
Kegiatan Sekolah Sehat juga berupa pemberian wawasan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta pengetahuan untuk pola hidup bersih lainnya. Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi para siswa SD agar dapat menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan bersih. Kesadaran untuk menjalankan pola hidup bersih sangat perlu ditumbuhkan sejak usia dini.Program ini diharapkan menjadi sebuah percontohan dan berlanjut untuk sekolah-sekolah lainnya.
Healthy School activities were also in form of providing insight on how to wash hands properly, as well as knowledge on other clean lifestyle. The training was organized with the aim of raising awareness and educating elementary school students in order to maintain health by implementing clean lifestyle. Awareness to perform clean lifestyle is necessary to be learnt since early age. This program is expected to become a pilot and continued to other schools.
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT [EC8]
COMMUNITY EMPOWERMENT SECTOR [EC8]
Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari program CSR bidang lingkungan yang juga mencakup kegiatan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Kegiatan CSR peningkatan kualitas lingkungan hidup dilaporkan pada bagian lain dari Laporan Keberlanjutan ini.
Community empowerment is part of CSR programs in environment sector which also covers environmental quality improvement activities. CSR activities for environmental quality improvement are reported in other part of this Sustainability Report.
Program-program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan mencakup peningkatan taraf hidup melalui pengembangan potensi masyarakat, penyediaan sarana, prasarana dan fasilitas umum yang memadai serta peran serta masyarakat dalam memelihara lingkungannya.
Community empowerment and social programs and include improved life standard through the community’s potential development, provision of facilities, infrastructure and adequate public facilities as well as community participation in preserving the environment.
Salah satu program yang kami lakukan adalah bantuan bagi kelompok usaha dan rehabilitasi rumah tidak layak huni. Program stimulan ini bertujuan untuk memacu tumbuhnya kesadaran, kemauan, dan kepedulian masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan rehabilitasi rumah tidak layak huni diadakan di Kabupaten Sumedang, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Banjar, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kota dan Kabupaten Bandung, DKI Jakarta dan Bali dengan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah masing-masing, lembaga, atau masyarakat setempat. Rehabilitasi rumah tidak layak huni juga dilakukan di rumah milik Bapak Nomas yang berprofesi sebagai buruh sepatu. Rumahnya jauh di bawah standar layak huni karena hanya berlantai semen, tidak memiliki plafon, beratap asbes, dinding rumah memakai triplek bekas, seng bekas, spanduk dan tidak memiliki kamar mandi.
One of the programs that we perform is donations for business groups and rehabilitation of uninhabitable houses. This stimulant program aims to trigger growing public awareness, willingness and concern in improving life quality. Rehabilitation activities for uninhabitable houses were held in Sumedang Regency, Bogor City and Regency, Banjar City, Kuningan Regency, Sukabumi Regency, Tasikmalaya City, Garut Regency, Cianjur Regency, Bandung City and Regency, DKI Jakarta and Bali in cooperation with the respective Local Governments institutions or the local communities. Rehabilitation of uninhabitable house was also done in house owned by Mr. Nomas who works as a shoe labor. His house was far below habitable standard with only cement floor, without ceiling, asbestos roof, walls made of used plywood, used zinc, banners and no bathroom.
113 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
Selain perbaikan rumah tidak layak huni, penataan lingkungan juga dilakukan melalui penataan alun-alun dan Pedagang Kaki Lima yang merupakan program Kabupaten Sumedang, Penataan kios pasar buah di Kabupaten Purwakarta dan Pembangunan kios usaha di kota Bogor.
In addition to rehabilitation of uninhabitable houses, environmental organization was also conducted through arrangement of city square and street traders which is a program of Sumedang Regency, arrangement of fruit kiosks in Purwakarta Regency and Development of business kiosks in Bogor City.
Kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah: 1. Program peningkatan ekonomi masyarakat desa melalui penerapan teknologi tepat guna berbasis pangan lokal bekerja sama dengan Universitas Pasundan sebagai pelaksana program. Melalui program ini, masyarakat setempat diberi pelatihan untuk mengolah potensi lokal menjadi produk yang memilki nilai jual lebih tinggi. Pelatihan diadakan di Kampung Cibeleng Kabupaten Cianjur untuk pengolahan jambu biji dan pelatihan pengolahan stroberi sebagai produk lokal di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.
Other activities that aim to empower communities and develop local potential to improve the community’s welfare were:
2. Pembangunan Rumah Tempe lengkap dengan peralatan produksi sebagai proyek percontohan untuk produksi tempe dengan memanfaatkan biogas sebagai sumber energinya.
2. Development of Rumah Tempe complete with production equipment as a pilot project for tempe production by utilizing biogas as energy source.
3. Sebagai kegiatan bulan Ramadhan, bank bjb memberikan bantuan kepada beberapa panti asuhan di wilayah sekitar Bandung sesuai kebutuhan masing-masing panti dan bagi anak-anak panti diberikan bantuan seragam dan perlengkapan sekolah.
3. As part of Ramadan activities, bank bjb provided donations to several children foster homes around Bandung area as required by the respective foster homes and the orphanage children were given donations in form of school uniforms and supplies.
4. Dukungan untuk pengembangan usaha bagi kelompok tani dan kelompok usaha lainnya berupa peralatan mesin pertanian, pengadaan mesin giling padi dan mesin pengiris pisang untuk kelompok tani Bima Sakti dan Mekar Jaya di Kabupaten Bandung Barat, bantuan usaha produksi bata merah Yayasan Abdul Djalil Assalafiyah, pengembangan usaha ternak domba kelompok tani Sami Wargi serta pengembangan budidaya ternak domba kelompok tani Harapan Muda Kabupaten Cianjur.
4. Support for business development for farmer groups and other business groups such as agricultural machinery, rice milling machine and banana slicing machine for farmer groups Bima Sakti and Mekar Jaya in West Bandung Regency, business donation for bricks production Yayasan Abdul Djalil Assalafiyah, development of sheep ranch for farmers group Sami Wangi and development of sheep breeding for farmers group Harapan Muda in Cianjur Regency.
5. Pembangunan atau perbaikan prasarana umum seperti pembangunan dan renovasi tempat ibadah termasuk melengkapi fasilitas dan sarana ibadah yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten serta wilayah operasional bank bjb lainnya seperti di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Palembang, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan bendungan di Desa Babakan Kabupaten Bandung, pembangunan kirmir di Padalarang, pengecatan kansteen di Kota Depok serta perbaikan dan pembangunan jalan dan lingkungan di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Kabupaten Indramayu.
5. Development or renovation of public infrastructure such as development and renovation of places of worship including completion of religious facilities spread in West Java and Banten regions as well as bank bjb’s other operational areas such as in West Bandung Regency and Palembang City, infrastructure development such as construction of dam in Babakan Village Bandung Regency, construction of kirmir in Padalarang, painting kansteen in Depok City well as renovation and construction of roads and environment in Sumedang Regency, Bandung Regency, West Bandung and Indramayu Regency.
114 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
1. Villagers’ economy strengthening program with application of appropriate local food-based technology in collaboration with Universitas Pasundan as the program executor. Through this program, local people were trained to process local potential into products that have higher sales values. The training was held in Cibeleng Village Cianjur Regency to process guavas and training to process strawberries as local products in Barudua Village Malangbong District Garut Regency.
Investasi di bidang pengembangan masyarakat (termasuk subbidang lingkungan hidup) pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 20,20 miliar dengan perincian per sub-bidang sebagai berikut: Sub Bidang
Investment in community development (including environment subsector) in 2013 was Rp 20.20 billion comprising details by sub-sector as follows:
Total (Rp)
Sub Sector
Pembangunan/rehabilitasi prasarana umum
9.771.659.981
Development/rehabilitation of public infrastructures
Pemberdayaan masyarakat
1.514.673.650
Community empowerment
68.340.000
Restoring people’s conditions
1.758.905.000
Procurement of public facilities/infrastructures
299.201.500
Improvement of people’s living standard
6.790.317.511
Environmental quality conservation/improvement
20.203.097.642
TOTAL
Pemulihan kondisi masyarakat Pengadaan sarana/fasilitas umum Peningkatan taraf hidup masyarakat Perbaikan/peningkatan kualitas lingkungan hidup TOTAL
Lingkungan Hidup dan Sosial Kemasyarakatan Environmental and Social Community 0,34% 8,71%
7,50% Pembangunan/rehabilitasi prasarana umum Development/rehabilitation of public infrastructures
1,48%
48,37% 33,61%
48,37%
Perbaikan/peningkatan kualitas hidup Environmental quality conservation/improvement Peningkatan taraf hidup masyarakat Improvement of the people’s standard of living Pengadaaan sarana/fasilitas umum Procurement of public facilities/infrastructures Pemulihan kondisi masyarakat Restoring the People’s Conditions Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment
115 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Sosial
Social Performance
PORTOFOLIO PRODUK YANG MEMBERI MANFAAT SOSIAL [EC8][FS1][FS7]
PRODUCTS PORTFOLIO THAT PROVIDES SOCIAL BENEFITS [EC8] [FS1] [FS7]
Pada dasarnya setiap produk bank bjb dirancang untuk memberi manfaat spesifik sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan segmentasi produk sesuai lini bisnis dan keperluan masing-masing nasabah, kami memberikan pilihan dan kemudahan bagi nasabah dalam menyesuaikan karakteristik transaksinya. Disamping itu, setiap produk juga dirancang untuk mempunyai dampak sosial yang dikemas dalam bentuk edukasi, manfaat perlindungan tambahan (asuransi) ataupun manfaat lainnya yang merupakan bentuk perhatian kami terhadap nasabah.
Basically every product of bank bjb is designed to provide benefits in accordance with specific customers’ requirements. With products segmentation according to business lines and needs of each customer, we provide choices and convenience for customers to adjust their transaction characteristics. In addition, every product is also designed to have social impact that is packaged in form of education, insurance or other benefits that represent our attention to the customers.
Program TabunganKu
TabunganKu Program
Untuk meningkatkan minat menabung di semua lapisan masyarakat, Bank Indonesia mendorong setiap bank untuk memiliki produk tabungan yang berbiaya murah bagi masyarakat yang kurang mampu. Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami, bank bjb juga mengeluarkan produk “TabunganKu” yang terutama ditujukan kepada para pelajar yang baru mulai belajar memiliki tabungan tanpa dibebani biaya.
To increase saving interest at all levels of society, Bank Indonesia encourages every bank to have low-cost saving products for the unfortunate. As a form of our support and concern, bjb bank also launched “TabunganKu” program which is primarily intended for students who just begin to learn to have savings without burdensome costs.
Berbagai kemudahan persyaratan diberikan untuk nasabah TabunganKu seperti setoran awal yang ringan mulai dari Rp 20.000, setoran tabungan sesuai uang saku pelajar dan bebas biaya administrasi bulanan. Keistimewaan produk TabunganKu lainnya adalah gratis biaya penggantian buku apabila hilang atau rusak, dan mendapatkan bunga tabungan. Dengan hanya membayar tambahan administrasi Rp 1.000 per bulan, pemilik rekening TabunganKu sudah dapat menikmati fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM), tarik tunai gratis di seluruh jaringan ATM Bersama dan Prima, dapat mencetak sendiri buku TabunganKu melalui Self Service Passbook Printer (SSPP) dan berbagai fasilitas sebagaimana produk simpanan bank bjb lainnya.
Various easy requirements are provided to TabunganKu customers such as small initial deposit starting from Rp 20,000, savings deposit suitable to students’ allowance and free monthly administration fee. Other features of TabunganKu product are free of replacement charge for lost or damaged books and earned interest on saving. By paying additional administration fee of only Rp 1,000 per month, TabunganKu cusomers can enjoy Automated Teller Machine (ATM) facility, free cash withdrawals in all ATM Bersam and Prima networks, print their own books with Self Service Passbook Printer (SSPP) and various facilities as for other bank bjb’s deposit products.
Kami berharap, para nasabah muda ini suatu saat akan menjadi nasabah prospektif yang loyal. Meskipun dari segi bisnis produk ini tidak menghasilkan fee based income berupa biaya administrasi bulanan, namun kami tetap secara serius mengelola portofolio produk ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami kepada masyarakat.
We hope that these young customers will someday become prospective loyal customers. Although in terms of business this product does not generate fee-based income in form of monthly administration fee, but we seriously manage this product portfolio as our social responsibility to the community.
116 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Program Mini Banking
Mini Banking Program
Dalam rangkaian acara peringatan ulang tahun bank bjb tahun 2013, bank bjb meluncurkan program “Mini Banking” sebagai bagian dari gerakan kampanye gemar menambung di kalangan pelajar. Program Mini Banking digelar di sejumlah SD, SMP dan SMA di Jawa Barat untuk memperkenalkan produk-produk perbankan terutama produk TabunganKu yang memang ditujukan untuk mereka. Selain itu, diberikan juga wawasan mengenai dunia perbankan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, misalnya mengajarkan cara mengoperasikan ATM serta fitur-fiturnya dan memberikan edukasi mengenai value uang. Program ini juga merupakan salah satu aktivitas CSR yang dilakukan masing-masing kantor cabang bank bjb ke sekolah-sekolah yang berada di lingkungannya.
In a series of bank bjb’s anniversary events in 2013, bank bjb launched “Mini Banking” program as part of saving campaign among students. Mini Banking program was held at a number of elementary, junior-high and high schools in West Java to introduce banking products especially TabunganKu product which is intended for them. In addition, insight on banking world was also given in a simple and fun way, such as teaching how to operate ATM and its features and provide education on the value of money. This program is also one of CSR activities undertaken by each branch office of bank bjb at schools in their environments.
Kredit Abdi Bhakti
Abdi Bhakti Loan
Salah satu produk layanan jasa sektor consumer banking ini khusus disediakan untuk pegawai bank bjb sebagai penghargaan Bank kepada para pegawainya. Kredit Abdi Bhakti diberikan dengan tingkat bunga yang lebh rendah dibandingkan tingkat bunga produk untuk debitur umum, yaitu rata-rata sebesar 6,50% dengan jangka waktu berkisar antara 3 sampai dengan 20 tahun. Angsuran pembayaran kredit ini dilakukan dengan cara pemotongan gaji bulan.
This product of consumer banking services is particularly provided to bank bjb’s employees as the Bank’s rewards to its employees. Abdi Bhakti loan is given with lower interest rate compared to general debtors, which is an average of 6.50% with maturities ranging from 3 to 20 years. Loan repayment is made by way of monthly payroll deduction.
117 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
Memberikan Kontribusi Positif Kepada Lingkungan Providing Positive Contributions To the Environment
118 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bank bjb merancang program-program pengembangan sosial kemasyarakatan yang tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi mempunyai dampak berkelanjutan sehingga kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan negeri ini. Through implementation of corporate social responsibility (CSR) programs, bank bjb designed social community development programs that not only are philanthropic, but also have sustainable impact so that the presence of bank bjb can provide positive values to the community and the country.
Prosentase air didaur ulang dan digunakan kembali dari total pemakaian air Kantor Pusat tahun 2013 Percentage of water recycled and reused from total water consumption at Head Office in 2013
Bibit pohon mangrove ditanam untuk rehabilitasi hutan bakau di Kepulauan Seribu
40%
Mangrove seedlings planted to rehabilitate mangrove forest in Thousand Islands
8.000
Penyaluran dana CSR 2009-2013 CSR fund distribution 2009-2013
51,95
36,69 29,04
32,7
14,9
2009
2010
2011
2012
2013
EFEK RUMAH KACA DAN FENOMENA PERUBAHAN IKLIM
GREENHOUSE EFFECT AND CLIMATE CHANGE PHENOMENA
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan bumi yang disebabkan adanya konsentrasi lapisan gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya yang digolongkan sebagai Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Secara alamiah, efek rumah kaca bermanfaat karena menjaga perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi menjadi tidak terlalu jauh berbeda. Namun akibat aktivitas manusia yang berlebihan seperti dalam pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas dan batubara) untuk mesin pembangkit listrik dan kendaraan bermotor, penggunaan pendingin udara yang memakai gas CFC, pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan, terjadi peningkatan gas karbon dioksida, metana, dan nitroksida yang signifikan di atmosfer. Berubahnya komposisi GRK akibat kegiatan manusia memicu naiknya suhu ratarata di permukaan bumi sehingga terjadi pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim bumi, maka pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim.
The greenhouse effect is warming of the earth’s surface due to concentration of carbon dioxide (CO2) and other gases that are classified as greenhouse gases (GHGs) in the atmosphere. Naturally, the greenhouse effect is beneficial as it keeps the temperature difference between day and night on the earth so that they are not too much different. However, due to excessive human activities such as fossil fuels (oil, gas and coal) burning for power generation and motor vehicles, the use of air conditioners that use CFC gases, combustion and deforestation as well as agricultural and livestock activities, the increase of carbon dioxide, methane and nitrous oxide gases in the atmosphere is significant. The changing composition of GHGs due to human activities triggers a rise in average temperature at the earth’s surface, causing global warming. Because temperature is one of the earth’s climate parameters, therefore global warming triggers climate change.
Dampak pemanasan global dan perubahan iklim sangat luas seperti mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan dan musim hujan yang semakin singkat namun semakin tinggi intensitasnya, serta anomali-anomali iklim seperti badai El Nino dan La Nina. Fenomena ini pada akhirnya akan mengancam kehidupan manusia akibat krisis pangan, banjir dan wabah penyakit. Indonesia telah mengalami dampak perubahan iklim ditandai dengan intensitas cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Musim panas menjadi semakin berkepanjangan dan musim hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menyebabkan banjir besar dan berbagai bencana di berbagai daerah.
The impact of global warming and climate change is very broad such as melting of polar ice caps, rising sea levels, shifting coastline, prolonged drought and rainy seasons that are getting shorter but higher intensity, as well as climate anomalies such as El Nino and La Nina storms. These phenomenons will ultimately threaten human life as a result of food crisis, floods and disease outbreaks. Indonesia has suffered the effects of climate change as characterized by more frequent intensity of extreme weather. Increasingly prolonged drought and rainy seasons with high intensity and strong winds caused major flooding and other disasters in various regions.
119 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
Perubahan iklim dalam skala tertentu berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional dan bisnis bank bjb baik secara langsung maupun tidak langsung. Cuaca ekstrem dapat mengakibatkan kerusakan atau gangguan pada berbagai perangkat jaringan teknologi informasi dan telekomunikasi dan memperpendek masa pakai. Kondisi ini akan mengurangi optimalisasi layanan perbankan karena terganggunya kelancaran transaksi yang mempengaruhi kepuasan nasabah sehingga dalam jangka panjang berpotensi menurunkan jumlah nasabah dan berimplikasi pada pendapatan. Secara tidak langsung, banjir besar yang melanda berbagai daerah juga mempengaruhi kelancaran mobilitas Bank dalam aktivitas operasional sehari-hari. [EC2]
Climate change at certain scale has potential to affect bank bjb’s operations and business either directly or indirectly. Extreme weather may cause damage or disruption to various telecommunication and information technology network devices and shorten their useful lives. This condition will reduce optimization of banking services due to disruption of smooth transactions affecting customer satisfaction so in the long term could potentially decrease the number of customers and the revenue implications. Indirectly, large floods that hit many regions also affect the Bank’s smooth mobility in daily operational activities. [EC2]
RESPON TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
RESPONSE TO CLIMATE CHANGE
Upaya kesadaran lingkungan atau biasa dikenal sebagai gerakan Go Green telah menyebar dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Go Green tidak sekadar gerakan peduli lingkungan secara seremonial sesaat, tetapi juga bagaimana menjaga keberlanjutan perilaku sadar lingkungan dalam setiap aspek kehidupan. Dalam aktivitas Go Green, ada nilai bisnis yang memberikan keuntungan pada perusahaan melalui penurunan biaya operasional sebagai dampak dari efisiensi penggunaan energi, sumber daya dan peralatan kantor (listrik, air, kertas, tinta printer, bahan bakar minyak/BBM), optimalisasi pemanfaatan ruangan dan efisiensi biaya transportasi.
Environmental awareness efforts, commonly known as the Go Green movement has spread in various activities in the community. Go Green environmental movement is not merely ceremonial moment, but also how to maintain the sustainability of environmentally aware behavior in every aspect of life. In Go Green activities, there are business values that provide benefits to the Company through reduction of operating expenses as a result of efficient use of energy, resources and office equipment (electricity, water, paper, printer ink, fuel oil), optimizing the use of space and efficiency in transportation expenses.
120 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Selain itu, aplikasi berbasis teknologi informasi yang semakin canggih dan handal telah membantu mengubah perilaku kehidupan masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Semakin banyak pekerjaan dapat diselesaikan melalui komunikasi jarak jauh dengan dukungan konferensi video melalui jaringan internet yang semakin murah sehingga dapat mengurangi intensitas perjalanan bisnis dan mobilitas fisik lainnya, yang diyakini berdampak besar dalam upaya mengurangi laju perubahan iklim.
In addition, information technology-based applications that become more sophisticated and reliable have helped change behavior of the public life in interaction and socialization. The more work can be done via remote communication with video conference support through internet that is getting cheaper so as to reduce intensity of business travel and other physical mobility, which is believed to have major impact in reducing the rate of climate change.
Sebagai respon dan bentuk partisipasi dalam menanggulangi perubahan iklim berskala global yang dilakukan bersama masyarakat dunia, bank bjb ikut berupaya menjaga lingkungan hidup di sekitar kita dengan langkah-langkah kecil namun nyata. Dalam berbagai kesempatan, kami mengajak keterlibatan semua pemangku kepentingan termasuk mitra usaha, nasabah dan masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kami percaya, sekecil apapun usaha yang kita lakukan akan sangat berarti bagi terwujudnya bumi yang layak bagi generasi mendatang. [4.12]
As a response and participation in tackling global climate change made with the world community, bank bjb seeks to participate in keeping environment around us with small but real steps. On many occasions, we invite involvement of all stakeholders including business partners, customers and the community, according to their respective capacities. We believe, no matter how small the efforts that we do will be very meaningful to realize a decent earth for future generations. [4.12]
Bertepatan dengan ulang tahun emas bank bjb pada tahun 2011, kami telah mencanangkan dimulainya Gerakan bjb Lestari Bumi sebagai tema gerakan pelestarian alam dan lingkungan bank bjb yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Salah satu aktivitasnya adalah mengajak nasabah untuk turut berpartisipasi dalam gerakan “One Customer One Tree” yang mulai dikampanyekan bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni, sebagai wujud kepedulian para pemangku kepentingan bank bjb dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Untuk berpartisipasi, nasabah cukup menyumbangkan uang sebesar Rp 20.000 yang senilai dengan satu batang pohon yang akan ditanam bank bjb di lahan-lahan yang memerlukan penghijauan.
Coincides with bank bjb’s golden jubilee in 2011, we have launched commencement of bjb Movement for Sustainable Earth as the theme of natural and environmental conservation movement of bank bjb that will be implemented on an ongoing basis. One of the activities is to encourage customers to participate in “One Customer One Tree” movement which started the campaign in conjunction with the World Environment Day on June 5, to realize the concern of bank bjb’s stakeholders in protecting and preserving the environment. To participate, customers only need to donate Rp 20,000 worth of a tree to be planted by bank bjb on the land that requires reforestation.
121 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
bank bjb berusaha meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan operasional perusahaan. Untuk melakukan kegiatan operasional berwawasan lingkungan, kami membuat kebijakankebijakan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan. Kami juga mendorong para mitra kerja/rekanan dan debitur untuk memperhatikan aspek lingkungan. Dalam proses evaluasi calon rekanan, kami mempertimbangkan kepatuhan calon rekanan atas peraturan perundang-undangan terkait aspek ketenagakerjaan, sosial dan lingkungan hidup. Kepatuhan dan ketaatan kami pada peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup membuat kami tidak pernah mendapatkan sanksi apapun atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. [FS2][EN28]
Bank bjb seeks to minimize the environmental impact of the Company’s operations. To carry out environmentally sound operations, we create business policies that take into account environmental aspects. We also encourage business partners and debtors to pay attention to environmental aspects. In evaluation process of potential business partners, we consider their compliance with laws and regulations related to employment, social and environmental aspects. Our compliance and adherence to laws and regulations related to environmental management makes us never get any penalties for violations of environmental laws and regulations. [FS2] [EN28]
Secara khusus bank bjb belum mengadakan pelatihan Go Green bagi pegawai. Namun demikian, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pegawai agar senantiasa bertindak dan berperilaku yang tidak merusak lingkungan dan sumber daya alam. Kami memulai dari hal-hal kecil dan sederhana namun nyata. Berbagai himbauan kami sebarkan di berbagai tempat seperti di toilet dan mushola untuk menggunakan air dan kertas tisu secukupnya. Himbauan untuk menggunakan kertas bekas secara optimal (bolakbalik) untuk memo-memo internal dipasang di tempat printer. [FS4]
In particular, bank bjb has not held Go Green training for employees. Nevertheless, various attempts have been made to increase employees’ awareness to always act and behave that do not damage environment and natural resources. We start from small and simple but real things. We spread various requests at various places such as in toilets and praying rooms for efficient use of water and tissue papers. Requests for optimal use of waste paper (back and forth) for internal memos are placed at printer locations. [FS4]
MENGGUNAKAN KERTAS DENGAN BIJAK [EN26]
WISE USE OF PAPER [EN26]
Setiap proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam jumlah besar dan tentu saja bahan baku utama yang berasal dari kayu. Diperlukan satu batang pohon usia lima tahun untuk memproduksi satu rim kertas. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi kertas juga sangat besar, baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas, dan padat, maupun secara kualitatif. Dengan demikian, banyak sekali dampak penggunan kertas terhadap lingkungan kita, baik dampak langsung maupun jangka panjang yang berkontribusi pada pemanasan global dan kerusakan lingkungan.
Each process of paper production requires chemicals, water and energy in large quantities and of course the main raw material derived from wood. It requires a five-year old tree to produce a ream of paper. Waste generated from paper production process is also very large, both quantitatively in form of liquid, gas and solid, as well as qualitatively. Hence, there are so many impacts of the use of paper on our environment, both immediate and long-term effects that contribute to global warming and environmental degradation.
Upaya penghematan kertas telah dilakukan melalui aktivitas kantor tanpa kertas (paperless office). Secara bertahap kami menerapkan aplikasi online untuk slip gaji, buletin, form perjalanan dinas dan nota dinas sehingga penggunaan kertas dapat dikurangi. Kami juga mengoptimalkan penggunaan kertas bekas dokumen yang tidak bersifat rahasia untuk digunakan kembali pada sisi lainnya yang masih kosong untuk keperluan memo internal. Namun demikian kami belum menghitung dampak penghematan dari penggunaan kertas bekas terhadap kunsumsi kertas secara keseluruhan. Konsep Paperless office terus disosialisasikan melalui penyuluhan-penyuluhan bagi para pegawai agar program tersebut berjalan efektif dan menghasilkan efisiensi. [EN2]
Efforts have been made for paper savings through paperless office activities. Gradually we apply online application for paychecks, newsletters, business trip forms and official memos so that the use of paper can be reduced. We also optimize the use of waste paper from non-confidential documents to be reused on the other empty side for internal memo purposes. However, we have not calculated the savings impact of the use of waste paper to the overall paper consumption. Paperless office concept continues to be disseminated through counseling to employees so that the program is effective to generate efficiency. [EN2]
122 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Dalam kegiatan operasional perbankan, secara bertahap kami mengarahkan para nasabah untuk mengoptimalkan penggunaan internet banking dan mobile banking yang telah kami kembangkan untuk mengurangi transaksi fisik yang menggunakan kertas. Sebagian nasabah telah bersedia menerima rekening koran yang kami kirim melalui e-mail setiap bulannya. Demikian pula nasabah kartu kredit yang mengikuti program e-billing. Keuntungan dari e-Billing adalah lebih tepat waktu, bebas sampah, dan aman dari penyalahgunaan identitas nasabah. [FS1]
In operational banking activities, gradually we drive our customers to optimize the use of internet banking and mobile banking that we have developed to reduce physical transactions using paper. Some customers have been willing to accept their bank statements that we send via e-mail each month. Similarly, credit card customers also participate in the e-billing program. Advantages of e-Billing are more timely, waste-free and safe from abuse of the customer’s identity. [FS1]
Tim Paperless bank bjb terus mencari inovasi dalam menyempurnakan sistem paperless banking yang handal dan terpercaya. Walaupun bank bjb masih tetap menyediakan proses perbankan konvensional, kami terus melakukan edukasi bagi nasabah untuk memanfaatkan berbagai pilihan cara transaksi yang telah kami sediakan demi kemudahan dan kenyamanan nasabah.
Bank bjb Paperless team continues to seek innovations in refining reliable and trustworthy paperless banking system. Although bank bjb still provides conventional banking process, we continue to educate the customers to take advantage of various selections of transaction means that we provide for the customers’ convenience and comfort.
Jumlah Pemakaian Kertas (Kantor Pusat) [EN1] Total Usage of Paper (Head Office) [EN1] Konsumsi Consuption 2012 (Rim/Ream)
Konsumsi Consuption 2013 (Rim/Ream)
HVS A4
7.200
8.000
HVS A4
HVS F4
800
1.000
HVS F4
8.000
9.000
Totai
Totai
PENGGUNAAN ENERGI LANGSUNG [EN3][EN5]
DIRECT ENERGY USE [EN3] [EN5]
Penggunaan energi langsung dalam jumlah yang substansial dalam aktivitas operasional bank bjb adalah penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan operasional. Inisiatif penghematan BBM dilakukan dengan melakukan penataaan penggunaan kendaraan operasional secara lebih optimal dan tepat guna.
Direct energy use in substantial amount in bank bjb’s operational activities is the use of fuel oil (BBM) for operational vehicles and generators. Fuel saving initiatives carried out by organizing the use of operational vehicles to be more optimal and effective.
Kami menerapkan kebijakan Shuttle Car untuk mengatur penggunaan kendaraan yang menghubungkan Kantor Pusat di Bandung dengan Kantor Cabang di Jakarta atau di tempat lain secara terjadwal. Kendaraan operasional diberangkatkan dengan jam-jam keberangkatan yang sudah ditentukan. Dengan begitu, pegawai menyesuaikan waktu keberangkatannya dengan jadwal shuttle car.
We implemented Shuttle Car policy to regulate the use of vehicles linking Headquarter in Bandung with Branch Office in Jakarta or anywhere else as scheduled. Operational vehicles dispatched at determined departure hours. That way, employees need to adjust their travel times to the shuttle car schedule.
Kami juga menerapkan kebijakan Car Pooling, yaitu optimalisasi penggunaan kendaraan operasional berdasarkan pemenuhan kebutuhan mobilitas, bukan berdasarkan jatah kendaraan di tiap Divisi. Kedua kebijakan ini mengurangi biaya konsumsi BBM dan biaya transportasi secara signifikan disamping juga merupakan upaya kami untuk ikut mengurangi pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor.
We also implement Car Pooling policy, which is optimization of the use of operational vehicles based on fulfillment of mobility needs, not based on vehicles quota in each division. Both of these policies reduce the costs of fuel consumption and transportation significantly while also are our efforts to help reduce air pollution caused by motor vehicle exhaust emissions.
123 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
Konsumsi BBM untuk Aktivitas Kantor Pusat Fuel Consumption for Head Office Activities Konsumsi BBM Kendaraan dan Genset (liter)
2012
2013
4.052.841.473
6.401.013.690
Fuel Consumption for vehicles and genset (litre)
KERJA SAMA HEMAT ENERGI PERTAMINA - BANK BJB
COOPERATION FOR PERTAMINA – BANK BJB
Pada bulan Oktober 2013, bank bjb dab PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Bisnis Korporasi dan Jasa Layanan Perbankan serta penggunaan bahan bakar non subsidi pada kendaraan dinas bank bjb. Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama bank bjb dan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina di Jakarta.
In October 2013, bank bjb and PT Pertamina (Persero) signed a memorandum of understanding (MoU) on Corporate Business and Banking Services Cooperation as well as the use of non-subsidized fuel for bank bjb’s operational vehicles. This cooperation was signed by President Director of bank bjb and Marketing and Commercial Director of Pertamina in Jakarta.
Berdasarkan MoU ini, bank bjb akan mewajibkan seluruh kendaraan dinasnya menggunakan BBM non subsidi yang dipasarkan Pertamina melalui tidak kurang dari 82 unit SPBU Coco yang dikelola oleh anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Retail. Langkah ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap implementasi dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 1/2013 tentang Pengendalian Pengunaan BBM. Selain itu MoU juga meliputi penggunaan dan pemasaran Kartu RFId, Co-Branding pada produk yang dikembangkan bersama, kerja sama pembiayaan, sistem pembelian BBM via hos-to-host, funding, lending, pemasangan dan penyediaan sarana ATM, EDC, layanan cash management, payroll service, hingga jasa layanan perbankan lainnya.
Under this MoU, bank bjb will require all operational vehicles to use non-subsidized fuel marketed by Pertamina through no less than 82 units of SPBU Coco managed by a subsidiary, PT Pertamina Retail. This step is a form of concrete support for implementation of Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 1/2013 concerning Control of Fuel Use. In addition the MoU also covers the use and marketing of RFId card, Co-Branding on products jointly developed, financing cooperation, fuel purchasing system via host-to-host, funding, lending, installation and provision of ATM, EDC, cash management, payroll service and other banking services.
PENGGUNAAN ENERGI TIDAK LANGSUNG [EN4]
INDIRECT ENERGY USE [EN4]
Penggunaan energi tidak langsung adalah konsumsi daya listrik untuk aktivitas operasional bank bjb yang dipasok dari PLN. Upaya menekan konsumsi listrik yang dilakukan adalah program modifikasi sistem penerangan dalam ruangan kantor dengan mengganti lampu TL dengan LED bersertifikat dan bergaransi. Disamping bertujuan untuk menekan konsumsi listrik, penggantian lampu TL juga merupakan bentuk kesadaran kami terhadap kesehatan dan perlindungan lingkungan. Seperti diketahui, limbah Lampu TL mengandung Mercury (Hg) dalam bentuk uap atau bubuk yang bila tercecer akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu limbah lampu TL tidak dapat dibuang sembarangan dan harus diperlakukan sebagai limbah B3. [EN7][EN26]
Indirect energy use is power consumption for bank bjb’s operational activities supplied by PLN. Effort to reduce power consumption that has been done is modification program of indoor office lighting system by replacing fluorescent lamps with certified and guaranteed LED. Besides aiming to reduce power consumption, replacement of fluorescent lamps is also a form of our awareness of health and environmental protection. As widely known, fluorescent lamps waste contains Mercury (Hg) in form of vapor or powder that when runoff would be very dangerous for human health. Therefore fluorescent lamps waste should not be disposed carelessly and should be treated as B3 waste. [EN7] [EN26]
Upaya lain untuk efisiensi daya listrik diantaranya dengan menggunakan sistem sensor di tiap kamar kecil yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang. Bila sistem sensor tersebut tidak mendeteksi keberadaan orang di kamar kecil lebih dari 5 menit maka lampu penerangan akan padam secara otomatis. Selain itu, pendingin udara (AC) secara otomatis akan mati pada pulul 17.00 dan hanya 1 lift yang beroperasi setelah pukul 19.00. [EN6]
124 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
ENERGY
EFFICIENCY
Another effort for power efficiency among others is by using sensor system in each small room that can detect presence of a person. If the sensor system does not detect presence of people in a small room more than 5 minutes then the lights will turn off automatically. In addition, the air conditioning (AC) is automatically turned off at 17:00 and only 1 elevator that operates after 19:00. [EN6]
Konsumsi Listrik PLN Kantor Pusat Electricity (PLN) Consumption at Head Office Konsumsi Energi Total (KWh)
2012
2013
2.095.213 kWh
2.537.704 kWh
Total Energy Consumption (KWh)
EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR
WATER RESOURCES USAGE EFFICIENCY
Sebagian besar air yang yang kami gunakan dipasok oleh perusahaan air minum (PDAM) dan sebagian kecil bersumber dari air tanah yang penggunaannya mematuhi peraturan daerah setempat mengenai pengelolaan air tanah. Di kantor pusat kami melakukan daur ulang air bekas pakai untuk digunakan kembali untuk keperluan-keperluan tertentu seperti flushing toilet dan mencuci kendaraan. Dari total pemakaian air di tahun 2013 sebanyak 47.913 m3, sebanyak 19.913 m3 atau 40% didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Pada prinsipnya kami ingin menggunakan air secara bijaksana. Sebagai upaya efisiensi, kami mengunakan kran sensor dan sistem tombol ganda untuk alat penyiraman toilet.
Most of the water we use is supplied by the water company (PDAM) and a small portion comes from ground water which is used in compliance with local regulations regarding groundwater management. At our headquarter we recycle used water to be reused for specific purposes such as flushing toilets and washing vehicles. of the total water consumption in 2013 of 47,913 m3, as much as 19,913 m3 or 40% was recycled and reused for non-consumption. In principle we would like to use water wisely. In an effort for efficiency, we use sensor faucets and dual key system for toilet flushing tools.
Jumlah Pemakaian Air (Kantor Pusat) [EN2][EN8][EN10] Total Usage of Water (Head Office) [EN2][EN8][EN10] Volume air dari PDAM (m3) Volume air didaur ulang (m3) Prosentase
2012
2013
27.239
47.913
Piped water (m3)
4.903
19.165
Water recycled (m3)
18%
40%
Percentage
PENGELOLAAN LIMBAH
WASTE MANAGEMENT
Kegiatan operasional kantor sehari-hari tentu menghasilkan limbah domestik. Di Kantor Pusat kami memiliki instalasi pengolahan air limbah domestik sehingga air yang dibuang ke badan air sudah memenuhi baku mutu sebagaimana yang dipersyaratkan. Kami tidak menghitung secara pasti dan tidak memiliki data mengenai berapa volume air limbah yang dibuang setiap harinya. [EN21][EN26]
Activities of daily office operations would generate domestic waste. At Headquarter we have domestic waste water treatment plant so that water discharged into water bodies has met quality standards as required. We have not calculated exactly and do not have data on the volume of wastewater discharged every day. [EN21] [EN26]
Selama periode pelaporan tidak ada temuan/keluhan dari masyarakat setempat terhadap keberadaan bank bjb terkait terganggunya sumber air tanah, pencemaran akibat baku mutu air limbah domestik, atau dugaan terpengaruhnya keanekaragaman hayati di badan air/saluran air. [EN9][EN21][EN25]
During the reporting period there were no findings/complaints from the local community to the existence of bank bjb related to disruption of ground water sources, pollution due to domestic waste water quality standard, or suspicion of its impact on biodiversity in water bodies/water channel. [EN9] [EN21] [EN25]
KEANEKARAGAMAN HAYATI
BIODIVERSITY
Kami dapat memastikan bahwa seluruh kantor bank bjb berada pada pusat bisnis atau daerah komersial untuk kemudahan akses bagi para nasabah. Tidak ada lokasi kantor bank bjb yang terletak berdekatan atau berbatasan langsung atau berada dalam kawasan dilindungi maupun kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa tidak ada spesies flora maupun fauna yang berstatus dilindungi, yang terkena dampak kegiatan operasional kami. [EN11] [EN15]
We can ensure that the entire bank bjb’s offices are located on business centers or commercial area for ease of access for customers. There is no bank bjb’s office located near or directly adjacent to or exactly in protected area or high biodiversity area. Hence, it is certain that there are no species of flora and fauna which have protected status, that are affected by our operations. [EN11] [EN15]
125 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
PENGENDALIAN EMISI
EMISSIONS CONTROL
Kami menyadari bahwa bagaimanapun kecilnya, kegiatan operasional kami secara tidak langsung ikut menyumbangkan emisi karbondioksida (CO2) terutama akibat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan. Oleh karena itu, kami berupaya mengurangi emisi CO2 melalui inisiatif-inisiatif yang secara langsung berdampak pada pengurangan konsumsi BBM sebagaimana telah dijelaskan di atas. Selain itu, secara berkala bank bjb mengadakan uji emisi untuk kendaraan operasional dan melakukan perbaikan yang diperlukan agar mesin kendaraan tetap bekerja dengan pembakaran sempurna. Namun demikian kami tidak melakukan penghitungan pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai dampak dari inisatif kami. [EN18]
We realize that to some degree, our operations indirectly contribute to carbon dioxide (CO2) emission which is mainly due to the use of fuel oil (BBM) for vehicles. Therefore, we seek to reduce CO2 emission through initiatives that directly impact on reduction of fuel consumption as described above. In addition, bank bjb regularly holds emission testing for operational vehicles and repairs as required to keep the vehicle engines to work with complete combustion. However, we have not calculated greenhouse gas emission reductions as a result of our initiatives. [EN18]
PERSYARATAN LINGKUNGAN UNTUK ANALISIS KREDIT [FS2][FS3]
ENVIRONMENTAL REQUIREMENTS FOR CREDIT ANALYSIS [FS2] [FS3]
Sebagai warga korporasi yang baik, bank bjb ingin menjalankan bisnis yang menghargai nilai-nilai lingkungan dan sosial yang ada di sekitar kami. Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) Divisi Korporasi dan Komersial dengan tegas mengatur syarat penilaian debitur terkait lingkungan hidup yang ringkasannya adalah sebagai berikut:
As a good corporate citizen, bank bjb would like to run a business that respects environmental and social values that surround us. Bank Lending Policy of Corporate and Commercial Divisions firmly set the terms of debtor assessment related to the environment as summarized below:
1. Salah satu kriteria dalam penilaian prospek usaha debitur adalah upaya yang dilakukan debitur dalam mengelola lingkungan hidup, khususnya debitur berskala besar yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup. Hal ini sejalan dengan Penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang menyatakan bahwa salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyaluran penyediaan dana adalah hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan yang berskala besar dan atau berisiko tinggi. Kewajiban AMDAL ini juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL.
1. One of the criteria in assessment of debtor’s business prospect is efforts taken by the debtor in environmental management, especially large-scale debtors that have important impact on environment. This is consistent with elucidation of Article 8 of Law No. 7 of 1992 concerning Banking as amended by Law No. 10 of 1998, which states that one of the matters that need to be considered in channeling funding provision is the result of Environmental Impact Analysis (AMDAL) for large-scale and or high risk companies. AMDAL requirement is also stated in Law No. 23 of 1997 concerning Environmental Management and Government Regulation No. 27 of 1999 concerning AMDAL.
2. Hasil AMDAL diperlukan untuk memastikan kelayakan proyek yang dibiayai dari aspek lingkungan. Kegiatan berdampak penting yang dilakukan tanpa AMDAL dapat membawa dampak yang merugikan Bank di kemudian hari karena tidak adanya perencanaan pengelolaan lingkungan yang memadai oleh debitur. Hal ini berisiko pada kelangsungan usaha dan kemampuan debitur untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999, AMDAL merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan.
2. The results of AMDAL are required to ensure feasibility of projects financed from the environmental aspect. Activities with significant impact that are performed without AMDAL may bring detrimental impact on the Bank later in life because of the lack of adequate environmental management planning of the debtor. This issue may impose risk on the debtor’s business continuity and ability to repay the loan. In addition, based on Government Regulation No. 27 of 1999, AMDAL is one of the requirements that must be met to obtain license to conduct business or activity.
126 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
3. Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.
3. Type of business plans and or activities that must be completed with AMDAL is set out in Regulation of the Minister of Environment No. 11 of 2006 concerning Type of Business Plans and/or Activities Requiring AMDAL.
4. Selain pada awal pelaksanaan kegiatan usaha, upaya pengelolaan lingkungan hidup juga wajib dilakukan oleh debitur secara terus-menerus. Untuk ini Kementerian Lingkungan Hidup telah melakukan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Perusahaan yang diikutsertakan dalam PROPER adalah: a. Perusahaan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan. b. Perusahaan yang mempunyai dampak pencemaran atau kerusakan lingkungan sangat besar. c. Perusahaan yang mencemari dan merusak lingkungan dan atau berpotensi mencemari dan merusak lingkungan. d. Perusahaan publik yang terdaftar pada pasar modal baik di dalam maupun di luar negeri. e. Perusahaan yang berorientasi ekspor.
4. In addition to the initial implementation of business activities, environmental management efforts should also be performed by the debtor continuously. Therefore the Ministry of Environment conducts Environmental Management Performance Rating Program (PROPER). Companies participating in PROPER are:
AKTIVITAS CSR UNTUK LINGKUNGAN
CSR ACTIVITIES FOR THE ENVIRONMENT
Program CSR bank bjb pada dasarnya difokuskan pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Dalam pelaksanaannya, bank bjb bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun mitra-mitra seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan bank bjb selalu menerapkan prinsip keberlanjutan dan kesinambungan dalam pelaksanannya. Dengan begitu, komitmen untuk memberikan kontribusi bagi segenap pemangku kepentingan dapat benar-benar terwujud. [FS5]
Bank bjb’s CSR program is basically focused on improving the quality of education, health and environment. In practice, bank bjb cooperates with local governments and partners such as foundations, institutions, organizations and universities. Social responsibility activity undertaken by bank bjb always applies the principles of sustainability and continuity in its implementation. By doing so, the commitment to contribute to all stakeholders can actually be realized. [FS5]
Program CSR yang dilakukan di sektor lingkungan mencakup sub sektor pembangunan/rehabilitasi prasarana umum, pemberdayaan masyarakat, pemulihan kondisi masyarakat, pengadaan sarana/ fasilitas umum, peningkatan taraf hidup masyarakat dan perbaikan/ peningkatan kualitas lingkungan hidup. Pada tahun 2013, bank bjb telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 39,69 miliar dimana sektor lingkungan menyerap dana CSR terbesar, yaitu sebesar Rp 20,2 miliar atau setara 50,9% dari total penyaluran. Meningkat 13% dibandingkan penyaluran sektor lingkungan pada tahun 2012. Khusus biaya yang dikeluarkan pada sub sektor perbaikan/ peningkatan kualitas lingkungan hidup adalah sebesar Rp 7,8 miliar dengan kegiatan diantaranya adalah: [EN30] 1. kegiatan penanam pohon di daerah resapan air dan gerakan penghijauan lingkungan kota di Kota Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cianjur dan Kota Denpasar serta penanaman 8.000 bibit mangrove di Kepulauan Seribu.
CSR program performed in environmental sector includes sub-sectors of construction/rehabilitation of public infrastructure, community empowerment, community recovery, procurement of public facilities, improvement of community’s life standard and improvement/ enhancement of the environment quality. In 2013, bank bjb disbursed CSR fund of Rp 39.69 billion where the environmental sector absorbed the largest CSR fund, amounted to Rp 20.2 billion or 50.9% of the total disbursement, increased by 13% compared to distribution of the environmental sector in 2012. In particular costs incurred in recovery/improvement of environmental quality sub sector was Rp 7.8 billion, with activities among others as follows: [EN30]
a. Companies that have significant impact on the environment. b. Companies that have huge impact of pollution or environmental degradation. c. Companies that pollute and damage the environment or potentially pollute and damage the environment. d. Public companies which are listed on capital markets inside or outside the country. e. Export-oriented companies.
1. Trees planting activity in water catchment area and environmental greening movement in Bandung City, Garut Regency, Kuningan Regency, Cianjur Regency and Denpasar City as well as the planting of 8,000 mangrove seedlings in the Thousand Islands.
127 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
2. Kegiatan Hari Lingkungan Hidup berupa pengumpulan barang yang sudah tidak terpakai, namun masih layak. Program ini melibatkan partisipasi seluruh pegawai yang setiap bulan tanggal 20 (sesuai dengan hari ulang tahun bank bjb) membawa barang bekas yang akan dikumpulkan, dipilah dan disumbangkan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. 3. Mendukung kegiatan “Gerakan Sejuta Biopori” di Kota Bandung sebagai salah satu solusi masalah banjir dan sampah karena biopori berfungsi sebagai resapan air dan membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos, sehingga menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. 4. Penanggulangan sampah di Kota Bandung yang dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung serta aparat pemerintahan di Kelurahan Maleer untuk mendirikan tempat pengolahan sampah. Pengolahan sampah yang didirikan masih dalam lingkungan kecil yaitu tingkat RW dengan kapasitas daya tampung sampah 10 ton/hari. Sampah yang masuk ke tempat pengolahan dibagi menjadi dua jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Dari upaya pengolahan sampah organik telah menghasilkan beberapa produk, seperti: - Pupuk cair yang sudah bisa dipasarkan dengan harga Rp20.000/liter. - Gas metanol yang dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar pengolahan sebagai bahan bakar dalam pengolahan makanan untuk berjualan berupa gorengan. Tak lupa juga, dari gas ini dapat diolah menjadi tenaga listrik yang dipergunakan untuk penerangan di kantor atau tempat pengolahan sampah ini.
128 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
2. Environment Day activity was in form of collection of used but decent goods. This program involves participation of the entire employees, every month on the 20th (as anniversary date of bank bjb) bring used items to be collected, sorted and donated to the local community in need. 3. Supporting “A Million Biopores Movement” activity in Bandung City as one solution to the flood and garbage problems because biopore serves as water catchment and helps weathering of organic waste into compost, so that keeping soil fauna, which then create pores in the ground. 4. Waste management in Bandung City, which was done in collaboration with Environmental Department of Bandung City and government officers in Maleer Village to establish waste treatment facility. The established waste management was for small neighborhood (RW) with a capacity of 10 tons / day. Waste that goes into the treatment facility is shorted into two types of waste, which are organic and inorganic waste. Organic waste management efforts have produced several products, such as: - Liquid fertilizer that could be marketed at Rp 20,000/liter. - Methanol gas that can be used by surrounding community as fuel for food processing to sell as fried snacks. Not to forget, this gas can also be processed into electric power used for lighting in office or this waste treatment facility.
Sedangkan pengolahan sampah anorganik telah menghasilkan produk berupa plastik yang telah dicacah menjadi bahan baku untuk pembuatan peralatan yang terbuat dari bahan baku plastik.
While inorganic waste management generates product in form of chopped plastic used as raw material for manufacture of equipment made of plastic.
Kegiatan sub sektor sosial kemasyarakatan diuraikan pada bagian lain dari laporan ini.
Social activity sub-sector is described in other section of this report.
Rehabilitasi Mangrove di Kepulauan Seribu
Mangrove Rehabilitation In The Thousand Islands
Berangkat dari keinginan untuk ikut menyelamatkan kawasan pesisir pantai gugusan Kepulauan Seribu dan ekosistemnya dari serangan abrasi, bank bjb bekerja sama dengan Kemangsteer Jakarta tergerak untuk melakukan rehabilitasi hutan bakau (mangrove) di pesisir pantai Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu – Jakarta dengan menanam 8.000 bibit pohon mangrove. Pohon bakau, pohon api-api atau pohon tanjang yang merupakan vegetasi khas hutan mangrove memiliki batang yang kokoh dan akar yang sangat khas dengan susunan akar yang menonjol sebagai cara beradaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen (anaerob).
Starting from the desire to come save the coastal areas of the Thousand Islands and ecosystems from abrasion, bank bjb cooperates with Kemangsteer Jakarta to rehabilitate mangrove forest on the coasts of Harapan Island and Coconut Island, the Thousand Islands – Jakarta by planting 8,000 mangrove seedlings. Mangrove, Avicennia or Bruguiera trees which are typical vegetation of mangrove forest have sturdy stems and roots that are very distinctive with protruding root arrangement as a way to adapt to the anaerobic ground state.
Mangrove memiliki banyak fungsi, yaitu fungsi fisik, biologi, dan ekonomi yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Secara fungsi fisik, mangrove dapat melindungi pantai dari erosi dan abrasi, melindungi pemukiman penduduk dari terpaan badai dan angin dari laut, serta dapat menetralisir logam berat dari limbah industri. Sedangkan fungsi biologi hutan mangrove adalah sebagai sumber makanan, tempat hidup biota laut, dan tempat habitat berbagai satwa, seperti burung sehingga memiliki potensi edukasi dan wisata alam yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Mangroves have many functions, including physical, biological and economical functions with benefits that can be utilized by the community. In physical function, mangroves can protect the coast from erosion and abrasion, protect residential areas from storms and winds exposure from the sea, as well as neutralize heavy metals from industrial waste. While the biological functions of mangrove forests are as food source, marine life and habitat for many animals, such as birds that have potential of education and natural tourism that can be utilized by the community.
Menyadari banyaknya potensi ekonomi yang muncul sebagai dampak ikutan dari keberadaan hutan mangrove, bank bjb mengajak peran serta masyarakat setempat melalui sosialisasi dan penyuluhan agar ikut memelihara bibit mangrove yang sudah ditanam supaya dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Recognizing the many economic potentials of mangrove forest, ban bjb invites involvement of local communities through socialization and education to participate in preserving mangrove seedlings that have been planted in order to grow well and provide maximum benefit to the community.
129 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Referensi Silang GRI [3.12]
GRI Cross Reference [3.12]
PROFIL 1.
2.
Halaman/Page
Strategi dan Analisis 1.1 Pernyataan dari pengambil keputusan tertinggi di organisasi terkait dengan hubungan Keberlanjutan kepada organisasi dan strateginya.
36
Statement from the most senior decision maker of the organization (e.g., CEO, chair, or equivalent senior position) about the relevance of sustainability to the organization and its strategy.
1.2 Deskripsi dampak kunci, risiko dan kesempatan.
36
Description of key impacts, risks, and opportunities.
PROFIL ORGANISASI
12
ORGANIZATIONAL PROFILE
2.1 Nama Organisasi
8
Name of the organization.
2.2 Merek utama, produk, dan/atau layanan
AR, 22
Primary brands, products, and/or services.
2.3 Struktur operasional organisasi, perusahaan operasi, anak perusahaan, dan joint ventures.
AR, 18
Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies, subsidiaries, and joint ventures.
2.4 Lokasi kantor pusat organisasi.
AR, 8, 20
Location of organization’s headquarters.
2.5 Jumlah negara dimana organisasi beroperasi, dan namanama Negara dimana ada kaitannya dengan Keberlanjutan atau terkait dengan operasi utama atau yang khusus.
AR, 8, 20
Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report.
2.6 Sifat kepemilikan dan badan hukum. 2.7 Pasar yang dilayani (termasuk rincian geografis, sektor yang dilayani, jenis pelanggan/penerima manfaat).
AR, 8 AR, 9, 20
2.8 Ukuran organisasi yang melaporkan: • Jumlah karyawan; • Penjualan Bersih; • Total kapitalisasi dirinci dalam hutang dan ekuitas; • Kuantitas produk dan jasa yang diberikan.
AR, 9. 90, 93
2.9 Perubahan signifikan yang terjadi pada masa pelaporan terkait ukuran, struktur, atau kepemilikan
7
2.10 Penghargaan yang diterima selama masa pelaporan 3.
PROFILE Strategy and Analysis
AR, 30
PARAMETER LAPORAN
Nature of ownership and legal form. Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries). Scale of the reporting organization, including: • Number of employees; • Net sales (for private sector organizations) or net revenues (for public sector organizations); • Total capitalization broken down in terms of debt and equity (for private sector organizations); and • Quantity of products or services provided. Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership Awards received in the reporting period. REPORT PARAMETERS
Profil Laporan
Report Profile
3.1 Masa Pelaporan atas informasi yang disajikan.
4
Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information provided.
3.2 Tanggal laporan paling akhir.
4
Date of most recent previous report.
3.3 Siklus pelaporan
4
Reporting cycle (annual, biennial, etc.)
3.4 Poin Kontak untuk pertanyaan terkait dengan laporan dan Isinya
4
Contact point for questions regarding the report or its contents.
Cakupan dan Batasan Laporan
Report Scope And Boundary
3.5 Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di dalamnya: • Menetapkan materialitas; • Topik prioritas dalam laporan; dan • Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan organisasi untuk menggunakan laporan.
5, 41
Process for defining report content, including: • Determining materiality; • Prioritizing topics within the report; and • Identifying stakeholders the organization expects to use the report.
3.6 Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, usaha patungan, pemasok).
6
Boundary of the report (e.g., countries, divisions, subsidiaries, leased facilities, joint ventures, suppliers).
3.7 Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan.
6
State any specific limitations on the scope or boundary of the report.
130 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
PROFIL
4.
Halaman/Page
PROFILE
3.8 Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang di-outsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara organisasi.
6
Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations.
3.9 Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya asumsi dan teknik yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam laporan.
6
Data measurement techniques and the bases of calculations, including assumptions and techniques underlying estimations applied to the compilation of the Indicators and other information in the report.
3.10 Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya, serta alas an untuk pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya karena merger/akuisisi, perubahan dasar tahun/ periode yang digunakan, sifat usaha, metode pengukuran).
7
Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such restatement (e.g., mergers/acquisitions, change of base years/ periods, nature of business, measurement methods).
3.11 Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.
7
Significant changes from previous reporting periods in the scope, boundary, or measurement methods applied in the report.
3.12 Tabel yang menunjukkan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam laporan.
4, 7, 128
Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report.
3.13 Kebijakan dan praktik saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak memasukkan laporan assurance, untuk mendampingi laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan dasar dari setiap assurance eksternal yang tersedia. Jelaskan juga hubungan antara organisasi dan penyedia assurance.
4, 7
Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report. If not included in the assurance report accompanying the sustainability report, explain the scope and basis of any external assurance provided. Also explain the relationship between the reporting organization and the assurance provider(s).
TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN
GOVERNANCE, COMMITMENTS, AND ENGAGEMENT
Tata Kelola
Governance
4.1 Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggungjawab untuk tugas khusus, seperti dalam menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan organisasi.
AR, 57, 59, 62
Governance structure of the organization, including committees under the highest governance body responsible for specific tasks, such as setting strategy or organizational oversight.
4.2 Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif (dan jika ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi kondisi semacam itu).
AR, 44, 57, 63
Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer (and, if so, their function within the organization’s management and the reasons for this arrangement).
n.a.
For organizations that have a unitary board structure, state the number of members of the highest governance body that are independent and/or non-executive members.
4.4 Mekanisme pemegang saham dan pegawai dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan kepada badan pengelola tertinggi.
AR, 57, 68
Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body.
4.5 Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal pengaturan perjalanan) dengan kinerja organisasi (termasuk di dalamnya kinerja sosial dan ekonomi).
AR, 64, 77
Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance).
4.6 Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi untuk dalam menjamin terhindarnya konflik kepentingan.
AR, 58, 65
Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided.
4.7 Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi terkait topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
AR, 57, 58, 59, 60
4.3 Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari kelompok independen dan atau anggota noneksekutif.
Process for determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body for guiding the organization’s strategy on economic, environmental, and social topics.
131 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Referensi Silang GRI [3.12]
GRI Cross Reference [3.12]
PROFIL
Halaman/Page
4.8 Pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta status dari implementasinya. 4.9 Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan, serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar internasional yang telah disetujui, kode perbuatan, dan prinsip. 4.10 Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.
PROFILE
AR, 14, 15
Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance and the status of their implementation.
AR, 47, 59, 63
Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance, including relevant risks and opportunities, and adherence or compliance with internationally agreed standards, codes of conduct, and principles.
AR, 57, 59
Komitmen terhadap Inisiatif Eksternal
Processes for evaluating the highest governance body’s own performance, particularly with respect to economic, environmental, and social performance. Commitments To External Initiatives
4.11 Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.
AR, 65
4.12 Piagam, prinsip, atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi oleh organisasi.
119
Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses.
4.13 Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau organisasi advokasi nasional/internasional.
54
Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/international advocacy organizations
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the rganization.
Stakeholder Engagement
4.14 Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi.
41
List of stakeholder groups engaged by the organization.
4.15 Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.
41
Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.
4.16 Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan.
41
Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group.
4.17 Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana organisasi merespons topik dan perhatian utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya.
41
Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting.
INDIKATOR KINERJA EKONOMI
Kinerja Ekonomi
ECONOMIC PERFORMANCE INDICATORS Aspect: Economic Performance
EC1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung, termasuk pendapatan, biaya operasi, kompensasi kepada karyawan, donasi dan investasi ke masyarakat, laba ditahan serta pembayaran ke penyedia modal dan pemerintah.
AR, 91
Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments.
EC2 Implikasi keuangan dan berbagai risiko dan peluang untuk segala aktivitas perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim.
118
Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change.
EC3 Daftar cakupan kewajiban perusahaan dalam perencanaan manfaat yang sudah ditetapkan.
AR, 78
EC4 Bantuan keuangan finansial signifikan yang diperoleh dari pemerintah.
92
Keberadaan Pasar EC5 Parameter standar upah karyawan di jenjang awal dibandingkan dengan upah karyawan minimum yang berlaku pada lokasi operasi tertentu.
132 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations. Significant financial assistance received from government. Aspect: Market Presence
77
Range of ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage at significant locations of operation.
PROFIL
Halaman/Page
PROFILE
EC6 Kebijakan, penerapan dan pembagian pembelanjaan pada subkontraktor (mitra kerja) setempat yang ada di berbagai lokasi operasi.
49
Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation.
EC7 Prosedur penerimaan tenaga kerja lokal dan beberapa orang di level manajemen senior yang diambil dari komunitas setempat di beberapa lokasi operasi.
76
Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation.
Dampak Ekonomi Tidak Langsung EC8 Pengembangan dan dampak dari investasi infrastruktur dan pelayanan yang disediakan terutama bagi kepentingan publik melalui perdagangan, jasa dan pelayanan atau pun yang sifatnya pro-bono. EC9 Pemahaman dan penjelasan atas dampak ekonomi secara tidak langsung, termasuk luasan dampak
Aspect: Indirect Economic Impacts 89, 95 106, 109, 112, 114
92, 105
INDIKATOR KINERJA DI BIDANG LINGKUNGAN
EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang.
Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts. ENVIRONMENTAL PERFORMANCE INDICATORS
Material EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.
Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement.
Aspect: Materials 121 121, 123
Aspek: Energi
Materials used by weight or volume. Percentage of materials used that are recycled input materials. Aspect: Energy
EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumber daya Energi Primer
121
Direct energy consumption by primary energy source.
EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer
122
Indirect energy consumption by primary source.
EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi.
121
Energy saved due to conservation and efficiency improvements.
EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui,
123
Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives.
EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai
122
Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved.
Aspek: Air
Aspect: Water
EN8 Total pengambilan air per sumber
123
Total water withdrawal by source.
EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air
123
Water sources significantly affected by withdrawal of water.
EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang
123
Percentage and total volume of water recycled and reused.
Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)
Aspect: Biodiversity
EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi
124
Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)
n.a.
Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
133 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Referensi Silang GRI [3.12]
GRI Cross Reference [3.12]
PROFIL
Halaman/Page
PROFILE
EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat
n.a.
Habitats protected or restored.
EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati
n.a.
Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity.
EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi
124
Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk.
Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah
Aspect: Emissions, Effluents, And Waste
EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat
n.a.
Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.
EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat
n.a.
Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight.
EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan Pencapaiannya
124
Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved.
EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat
n.a.
Emissions of ozone-depleting substances by weight.
EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat
n.a.
NO, SO, and other significant air emissions by type and weight.
EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
123
Total water discharge by quality and destination.
EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan
n.a.
Total weight of waste by type and disposal method.
EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.
n.r.
Total number and volume of significant spills.
EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
n.a.
Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally.
EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
123
Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and run-off.
Aspek: Produk dan Jasa
Aspect: Products And Services
EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
122
Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.
EN27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.
n.a.
Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category.
Aspek: Kepatuhan
EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.
Aspect: Compliance 120
Aspect: Transportation EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.
Aspect: Transport n.a.
Aspek: Menyeluruh EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
134 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations.
Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce. Aspect: Overall
95, 126
Total environmental protection expenditures and investments by type.
PROFIL
Halaman/Page
PROFILE
INDIKATOR KINERJA SOSIAL
SOCIAL PERFORMANCE INDICATORS
Praktik Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak
Labor Practices and Decent Work
Aspek: Pekerjaan
Aspect: Employment
LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah. LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah. LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.
84
Total workforce by employment type, employment contract, and region.
AR, 85
Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region.
78
Aspek: Tenaga Kerja/Hubungan Manajemen
Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by major operations. Aspect: Labor/Management Relations
LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawarmenawar kolektif tersebut.
83
Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.
LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.
79
Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements.
Aspek: Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Aspect: Occupational Health And Safety
LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.
83
Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs.
LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
83
Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work related fatalities by region.
LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/ bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
84
Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases.
LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.
84
Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions.
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan
Aspect: Training And Education
LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.
80
Average hours of training per year per employee by employee category.
LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
82
Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings.
LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
80
Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews.
Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara
LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain. LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
Aspect: Diversity And Equal Opportunity 84, 85
Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity.
77
Ratio of basic salary of men to women by employee category.
135 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Referensi Silang GRI [3.12]
GRI Cross Reference [3.12]
PROFIL
Halaman/Page
PROFILE
HAK ASASI MANUSIA
HUMAN RIGHTS PERFORMANCE INDICATORS
Aspek: Praktik Investasi dan Pengadaan
Aspect: Investment and Procurement Practices
HR1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausula HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia. HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/filtrasi atas aspek HAM HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta prosedur yang terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.
Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening on human rights and actions taken.
81
Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained. Aspect: Non-Discrimination
76
Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Bersama
HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diidentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
83
77
83
Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory labor.
Aspect: Security Practices 82
Aspek: Hak Penduduk Asli
HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.
Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor. Aspect: Forced And Compulsory Labor
Aspek: Praktik Pengamanan
HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi
Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights. Aspect: Child Labor
Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko signifikan yang dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.
Total number of incidents of discrimination and actions taken. Aspect: Freedom of Association And Collective Bargaining
Aspek: Pekerja Anak
HR6 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan timbulnya terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.
Percentage and total number of significant investment agreements that include human rights clauses or that have undergone human rights screening.
50, 77
Aspek: Non-diskriminasi
HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan.
50
Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations. Aspect: Indigenous Rights
50
Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken.
MASYARAKAT
SOCIETY PERFORMANCE INDICATORS
Aspect: Community
Aspek: Komunitas
SO1 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktik yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.
105
Aspek: Korupsi
Aspect: Corruption
SO2 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
67
SO3 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi.
67, 68, 71
136 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting.
Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption. Percentage of employees trained in organization’s anti corruption policies and procedures.
PROFIL
Halaman/Page
SO4 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.
AR, 68, 69, 79
Aspek: Kebijakan Publik
Aspect: Public Policy
SO5 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.
n.r.
SO6 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi.
AR, 72
Aspek: Perilaku Anti Kompetisi
SO7 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan anti-persaingan, anti-trust, dan praktik monopoli serta sanksinya.
Public policy positions and participation in public policy development and lobbying. Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country. Aspect: Anti-Competitive Behaviour
53
Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes.
53, 72
Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with laws and regulations.
Aspek: Kepatuhan
SO8 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.
PROFILE Actions taken in response to incidents of corruption.
Aspect: Compliance
TANGGUNG JAWAB PRODUK
PRODUCT RESPONSIBILITY PERFORMANCE INDICATORS
Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan
Aspect: Customer Health And Safety
PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.
n.a.
Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures.
PR2 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.
n.a.
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes.
Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa
Aspect: Product And Service Labeling
PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
45
Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.
PR4 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.
45
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.
PR5 Praktik yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasan pelanggan.
AR,
Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction.
Aspek: Komunikasi dan Pemasaran
Aspect: Marketing Communications
PR6 Program-program untuk ketaatan kepada hukum, standar dan yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsorship.
AR, 45, 47
PR7 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.
45
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes.
46
Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.
Aspek: Keleluasaan Pribadi (Privacy) Pelanggan
PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan
Aspect: Customer Privacy
Aspek: Kepatuhan
PR9 Nilai moneter dari denda ketidakpatuhan (non-compliance) hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship.
Aspect: Compliance 49, 72
Monetary value of significant fines for noncompliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services.
137 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
PROFIL
Halaman/Page
PROFILE
Dampak Terhadap Produk dan Jasa
Product and Service Impact Section
Portofolio Produk
Product Portfolio
FS1 Kebijakan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial yang diterapkan pada lini bisnis.
94, 114, 121
Policies with specific environmental and social components applied to business lines
FS2 Prosedur untuk menilai dan melakukan penyaringan risiko lingkungan dan sosial pada lini bisnis.
94, 120, 124
Procedures for assessing and screening environmental and social risks in business lines.
FS3 Proses untuk memantau implementasi dan pemenuhan persyaratan lingkungan dan sosial oleh klien termasuk dalam perjanjian atau transaksi.
94, 124
FS4 Proses untuk meningkatkan kompetensi staf untuk melaksanakan kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur sebagaimana yang diterapkan pada lini bisnis.
120
Process(es) for improving staff competency to implement the environmental and social policies and procedures as applied to business lines.
FS5 Interaksi dengan klien/asosiasi/mitra bisnis tentang peluang dan risiko lingkungan dan sosial.
125
Interactions with clients/investees/business partners regarding environmental and social risks and opportunities.
FS6 Persentase portofolio untuk bidang usaha menurut wilayah tertentu, segmen bisnis (misalnya mikro/UKM/besar) dan juga berdasarkan sektor.
n.a.
Percentage of the portfolio for business lines by specific region, size (e.g. micro/SME/large) and by sector.
FS7 Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat sosial yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan. FS8 Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat lingkungan yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.
93, 114
Monetary value of products and services designed to deliver a specific social benefit for each business line broken down by purpose.
n.a.
Monetary value of products and services designed to deliver a specific environmental benefit for each business line broken down by purpose.
Audit FS9 Cakupan dan frekuensi audit untuk menilai pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur dan risiko.
Audit n.a.
Kepemilikan Aktif
FS10 Persentase dan jumlah perusahaan yang ditempatkan dalam portofolio institusi dengan mana organisasi yang melaporkan SR berinteraksi mengenai isu-isu lingkungan atau sosial.
Processes for monitoring clients’ implementation of and compliance with environmental and social requirements included in agreements or transactions.
Coverage and frequency of audits to assess implementation of environmental and social policies and risk assessment procedures. Active Ownership
53
Percentage and number of companies held in the institution’s portfolio with which the reporting organization has interacted on environmental or social issues.
FS11 Persentase aset untuk melakukan penyaringan lingkungan atau sosial baik positif dan negatif.
n.a.
Percentage of assets subject to positive and negative environmental or social screening.
FS12 Kebijakan voting yang diterapkan pada isu-isu lingkungan atau sosial yang berkaitan dengan saham dimana organisasi yang melaporkan SR memiliki hak voting terhadap saham atau memberikan saran untuk melakukan voting.
n.a.
Voting polic(ies) applied to environmental or social issues for shares over which the reporting organization holds the right to vote shares or advises on voting.
n.a. : not applicable n.r. : not reported AR : Annual Report
138 bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report Kantor Pusat • Head Office Menara bank bjb Jl. Naripan No. 12-14 Bandung 40111 Telp. 022 423 4868
www.bankbjb.co.id