2015 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

MENINGKATKAN PERAN PEREKONOMIAN DIGITAL INCREASING THE ROLE OF DIGITAL ECONOMY

MENGUTAMAKAN PELANGGAN REPORT FROM PRIORITIZING THE PRESIDENT CUSTOMER DIRECTOR

MENGEMBANGKAN INSAN TELKOM BERWAWASAN DIGITAL DEVELOPING DIGITAL-MINDED TELKOM INDIVIDUALS

MEMENTINGKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PRIORITIZING WORKPLACE SAFETY AND HEALTH

TELKOM BERBAGI TELKOM BERBAGI

MENDUKUNG UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN SUPPORTING ENVIRONMENTAL CONSERVATION EFFORTS

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN TELKOM SUSTAINABILITY GOVERNANCE TELKOM

2015

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

MEMBANGUN MASYARAKAT DIGITAL INDONESIA YANG BERKELANJUTAN

BUILDING A SUSTAINABLE INDONESIA DIGITAL SOCIETY

2015 Sustainability Report

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

1








BUILDING A SUSTAINABLE INDONESIA DIGITAL SOCIETY Adequacy and reliability of telecommunications networks, as some of the basic infrastructures in today’s digital era, has become the prerequisite for obtaining optimum results in the nation’s economic development. Other prerequisite is the ability of all levels in the nation to take advantage of the availability of technology infrastructure in increasing the effectiveness and efficiency of business activities and daily activities. The output of the two prerequisites is the increased competitiveness of products and services that are produced. The high competitiveness will drive an optimal economic growth, which in turn will increase the public welfare and the dignity of the nation. Because of the importance of telecommunications and information technology’s factor in the development of the nation, we periodically realize investment plans in order to increase the coverage and reliability of the telecommunications infrastructure in the entire territory of Indonesia, through the development of international and national networks. We complement the infrastructure development by providing a variety of products and services based on the latest technology to support the development of Indonesia digital society. The development of such products and services are fully supported by our Human Capital competency whom we continue to educate and train with a variety of selected materials to form them to become global-minded Telkom individuals with qualified digital competence. Moreover, we also realize various social responsibility programs that focus on the development of the competence of micro, small and medium economies based on regional advantages supported by competent practitioners in the latest telecommunication and information technology. We also realize various community development programs with a focus on activities in the field of education with the ultimate goal of growing competence of telecommunication and information technology applications in the elements of society in today’s digital era. The whole programs that we have realized will ultimately come down to one goal, that is the development of Indonesia digital society to support the sustainable development of the nation.



3

IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE PERFORMANCE HIGHLIGHTS

4

PERISTIWA PENTING KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE SIGNIFICANT EVENT


PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AWARDS AND CERTIFICATIONS

LAPORAN DIREKTUR UTAMA REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM

PARADIGMA BARU KEBERLANJUTAN NEW PARADIGM OF SUSTAINABILITY

Laporan Keberlanjutan 2015








01


6


Bidang Ekonomi Economy Sector

9

Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Affairs Sector

10

Bidang Ketenaga Kerjaan Employment Sector

10

Bidang Tata Kelola Governance Sector

11

Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan Responsibility Towards Customer

12

Bidang Lingkungan Environment Sector


5

IKHTISAR KINERJA IKHTISAR KEBERLANJUTAN KINERJA 2015 KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE PERFORMANCE HIGHLIGHTS




TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


BIDANG EKONOMI

ECONOMY SECTOR

MENJADI KONTRIBUTOR UTAMA PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

BECOME THE MAIN CONTRIBUTOR OF NATIONAL ECONOMIC GROWTH

a. Mendukung penguatan daya saing nasional melalui kecukupan jangkauan jaringan infrastruktur telekomunikasi dan kehandalan produk konten dan layanan berkualitas. b. Meningkatkan keandalan jaringan dan mendorong kegiatan ekonomi maupun aktivitas harian yang semakin efektif dan efisien. c. Melakukan investasi berkala dibidang teknologi telekomunikasi dan informasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. d. Menekan biaya pokok produksi dan mengelola tarif agar terjangkau oleh pelanggan. e. Memberi kontribusi langsung berupa pembayaran deviden dan pajak kepada Pemerintah Pusat.

a. Support national competitiveness strengthening through adequate telecommunications infrastructure network coverage and reliability of content products and service quality. b. Improving network reliability and encourage economic activity and daily activities that is more effective and efficient. c. Conduct periodic investments in the field of telecommunications and information technology to adapt to technological developments. d. Reduce manufacturing cost and manage tariffs to be affordable by the customers. e. Provide a direct contribution in the form of dividends and tax payments to the central government.

MENDISTRIBUSIKAN PEROLEHAN NILAI EKONOMI DAN MENDUKUNG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN NEGERI

DISTRIBUTING THE ECONOMICS VALUE ACQUISITION AND SUPPORTING DOMESTIC ECONOMIC GROWTH

a. Grafik Perolehan Nilai Ekonomi (Rp miliar)

a. Economic Value Acquisition Graph (Rp billion)

a. Perolehan Nilai Ekonomi Economic Value Generated

6

102.470

89.696

82.967

2015

2014

2013



MENINGKATKAN PERAN PEREKONOMIAN DIGITAL



INCREASING THE ROLE OF DIGITAL ECONOMY


b. Total Pendistribusian Nilai Ekonomi (Rp miliar)




b. Total Distribution of Economic Value (Rp billion)

b. Distribusi Nilai Ekonomi Economic Value Distributed

75.765

67.614

57.640

2015

2014

2013

c. Distribusi Nilai Ekonomi (Rp miliar)

c. Distribution of Economic Value ( Rp billion)

Distribusi Nilai Ekonomi (Rp miliar) Distribution of Economic Value ( Rp billion)

40,000

35.922

35,000

19.237

33.124

11.191

17.339 Biaya Operasional Operating Cost

9.619

Gaji dan tunjangan pegawai Employee wages and benefits

30,000 25,000

9.299

20,000

7.435

15,000

96

116

10,000

Pembayaran kepada penyandang dana Paymento Investor Pengeluaran untuk Pemerintah Paymento to Government Pengeluaran untuk Masyarakat Community Investment

5,000 0 2015


2014


7





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENINGKATKAN JUMLAH PEMANCAR DAN JANGKAUAN, MENAMBAH JUMLAH PELANGGAN

INCREASE THE NUMBER OF TRANSMITTERS AND COVERAGE, INCREASE THE NUMBER OF CUSTOMERS

a. Grafik Jumlah BTS dan Jumlah Pelanggan Menurut Aplikasi Teknologi Telekomunikasi

a. Graphic of Total Number of BTS and Customers According To Telecommunications Technology Applications Graph

Distribusi Nilai Grafik Jumlah BTS dan Jumlah Pelanggan Menurut Aplikasi Teknologi Telekomunikasi (Rp miliar) Graphic of Total Number of BTS and Customers According To Telecommunications Technology Applications Graph

140.585 85.420

152.641

103.289 47.769

34.616

10.277 Jumlah BTS

14.102

Pelanggan Broadband Pelanggan Seluler Pelanggan Telepon Tetap

2014

2015

Keterangan:

Information:

1. Jumlah pelanggan dalam satuan ribuan

1. The number of customers in units of thousands

2. Jumlah BTS sudah termasuk 1.761 BTS 4G dan 57.930 BTS node B.

2. The number of BTS already include 1,761 BTS 4G and 57,930 BTS node B.

• Meningkatkan kualitas layanan dengan mengintrodusir layanan seluler berbasis 4G. • Meningkatkan kapasitas gateway internet hingga mencapai 590 Gbps. • Menambah access point layanan Indonesia Wi-Fi hinggga mencapai 321.736 access point. • Meningkatkan peran riset dan pengembangan produk dan layanan melalui Innovation & Design Center – “IDeC”. • Peningkatan perekonomian daerah melalui perluasan kerjasama dengan mitra kerja lokal. • Pambangunan access point Indonesia Wi-Fi di areaarea publik di berbagai kota utama Indonesia.

8


• Improve the quality of services by introducing 4G mobile service. • Increase the internet gateway capacity up to 590 Gbps. • Increase access point Indonesia Wi–Fi service to reach 321,736 access points. • Enhancing the role of research and development of products and services through the Innovation & Design Center - “ IDEC “. • Improvement of the regional economy through the expansion of cooperation with local partners. • Development of Indonesia access point Wi-Fi in public areas in various major cities in Indonesia.





BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

Rp421,80 miliar Total Dana Program Masyarakat Melalui PKBL Aktif meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam bidang lingkungan, kesehatan, keagamaan, pendidikan dan sebagainya melalui program sosial kemasyarakatan. • Menyalurkan Dana Program Pengembangan Kompetensi Ekonomi Masyarakat melalui Program Kemitraan senilai Rp340,96 miliar disalurkan kepada 11.981 mitra binaan. • Menyalurkan Dana Program Pengembangan Masyarakat melalui Bina Lingkungan yang mencakup 7 bidang, total dana Rp80,84 miliar, yakni: a. Bencana Alam, total dana Rp1,30 miliar. b. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan, total dana Rp41,15 miliar. c. Bantuan Kesehatan, total dana Rp1,47 miliar. d. Bantuan Pengembangan Fasilitas Umum, total dana Rp15,74 miliar. e. Bantuan Pembangunan dan Perbaikan Sarana Ibadah, total dana Rp8,47 miliar. f. Bantuan Pelestarian Lingkungan, total dana Rp0,75 miliar. g. Bantuan Pengentasan Kemiskinan, total dana Rp0,01 miliar. h. Peningkatan Kapasitas Mitra Binaan, total dana Rp3.52 miliar dan Biaya operasional sebesar Rp8,43 miliar. • Menyalurkan Dana Program Pengembangan Masyarakat melalui Program CSR-Telkom, senilai Rp18,29 miliar.






SOCIAL AND COMMUNITY

Rp421.80 billion Total Fund of Society Development Program through PKBL

Actively improve the quality of life in the areas of environment, health, religion, education and so on through social programs. • Distribute Fund for Community Economic Competency Development through Partnership Program worth Rp340.96 billion distributed to 11,981 trained partners. • Channelling Community Development funds through Bina Lingkungan which covers seven areas, with total funds of Rp80,84, namely: a. Natural Disaster Aids , total funds Rp1.30 billion b. Education and Training Aids , the total funds Rp41.15 billion. c. Health Aids , a total of Rp1.47 billion fund. d. Public Facilities Development Aids, total funds Rp15.74 billion. e. Religious Facilities Construction and Repair Aids, total funds Rp8.47 billion. f. Environmental Conservation Aids , total funds Rp 0.75 billion. g. Poverty Alleviation Aids, total funds Rp0.01 billion. h. Improving Developed Partner Capacity, total funds of Rp3.52 billion and operational cost of Rp8.43 billion. • Channeling funds through the Community Development Program CSR-Telkom, worth Rp18.29 billion.


9





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


BIDANG KETENAGA-KERJAAN

EMPLOYMENT SECTOR

• Mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di seluruh daerah operasional Telkom. • Menerapkan praktik pengelolaan human capital modern dan kompetitif berbasiskan kompetensi a. Menyusun dan mengimplementasikan Human Capital Master Plan (HCMP) yang ditinjau dan direvisi secara berkala, sesuai perkembangan lingkungan usaha untuk membangun ‘Great Leader, Great People dan Great Culture’. b. Mempersiapkan pengembangan kompetensi dan bakat menuju era digital company, dengan kemampuan hard skill (Telco 1.0) dan soft skill (Telco 2.0) c. Mengembangkan dan mengintensifkan Knowledge Management. d. Melakukan peninjauan kinerja terhadap seluruh karyawan. e. Melaksanakan perbaikan dan penyesuaian paket Remunerasi.

• Supporting the improvement of manpower absorption in all of Telkom’s area of operations. • Applying the practice of modern and competitive human capital management based on competence a. Developing and implement Human Capital Master Plan (HCMP) which is reviewed and revised periodically, according to the development of the business environment to build a ‘Great Leader, Great People and Great Culture’. b. Preparing for competency and talent development towards digital company era, with the ability of hard skills (Telco 1.0) and soft skills (Telco 2.0). c. Developing and intensifying Knowledge Management. d. Conducting a review of every employees’ performance. e. Carry out repairs and adjustments to remuneration packages.

BIDANG TATA KELOLA

GOVERNANCE SECTOR

• Konsisten dalam meningkatkan kualitas penerapan tata kelola dengan berpedoman kepada 5 prinsip dasar GCG. • Meningkatkan integritas seluruh jajaran melalui internalisasi kode etik dan inisiasi tahun budaya. • Peninjauan dan pembaruan berbagai kebijakan dasar pengelolaan perusahaan, seperti: pedoman GCG, Board Of Director Charter, Board Of Commissioner Charter, Committee Charter, pedoman perilaku dan kebijakan teknis operasional. • Penanda_tanganan pakta integritas dan penerapan sistem whistleblowing di seluruh jajaran Telkom Group untuk mencegah tindakan fraud dan korupsi. • Menerapkan konsep business continuity management system (BCMS) dalam pengelolaan dan mitigasi risiko utama perusahaan.

• Consistent in improving the quality of governance implementation by referring to the 5 basic principles of GCG. • Increase integrity across all ranks through code of ethics internalization and culture year initiation. • Reviewand renewal of various company managements’ basic policy, such as GCG Guidelines, BOD Charter, Board Of Commissioner Charter, Committee Charter, Code Of Conduct Policy, And Technical Operation Policy. • Signing of the integrity pact and application of the whistleblowing system in the ranks of Telkom Group to prevent fraud and corruption. • Applying business continuity management system (BCMS) concept in development and mitigation of company’s major risk.

10






TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN

83,06% Nilai Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) Terhadap Layanan Berbasis Produk Indihome & Wifi.id





RESPONSIBILITY TOWARDS CUSTOMERS

83.06% Customer Satisfaction Index (CSI) Value Towards Indihome Product & Wifi.id based Service

Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap kualitas layanan sesuai survey mencapai rata-rata nilai indeks 88,11%, bahkan mencapai 95,58% di beberapa daerah.

Customer Satisfaction Index towards PLN service quality according to the survey reached the average index value of 88.11%, even reached 95.58.

• Membangun dan mengembangkan jaringan internasional melalui sistem kabel laut lengkapdengan pengoperasioan 25 point of presence (“POP”) di berbagai belahan dunia. • Mengembangkan jaringan nasional “Indonesian Digital Network” melalui penyediaan tiga komponen IDN, yaitu yaitu Id-Access, Id-Ring dan Id-Con. • Meningkatkan kemampuan data center, didukung oleh 9 lokasi node data center dengan kapasitas 1.073 Rack. • Meningkatkan kualitas transmisi dengan dukungan jaringan BTS yang memadai dan sistem satelit yang terus diperbarui. • Mengembangkan produk dan layanan konten aplikasi dengan dukungan riset dan pengembangan. • Penerapan konsep “service level agreement“ pada seluruh jajaran front-liner dengan dukungan sistem teknologi informasi terkini. • Menyelenggarakan survey kepuasan pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. • Menyelesaikan seluruh keluhan pelanggan dan menjaga privasi pelanggan.

• Building and developing international network through marine cable system complete with operation of 25 point of presence (POP) in various parts of the world.


• Developing national network of “Indonesian Digital Network” through provision of three IDN components, which are id-Access, Id-Ring and Id-Con. • Increase data centre’s ability, supported by 9 node data centre location with the capacity of 1,073 Rack. • Increase the quality of transmission with the support of bts network that is adequate and satellite system that continues to be updated. • Developing application content’s products and services with the support of research and development. • Application of the “service level agreement” Concept To Every Front-Liner Board With The Support Of Recent Technology Information System. • Hold a customer satisfaction survey to improve the quality of service and identifying customer needs. • Complete all of customers complaints and maintain customers privacy.


11





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


BIDANG LINGKUNGAN

ENVIRONMENT SECTOR

• Mengintensifkan program Telkom Go Green Action dalam berpartisipasi pada upaya pelestarian lingkungan. • Meningkatkan efisiensi penggunaan energi gedung perkantoran. • Meningkatkan intensitas implementasi paperless office pada aplikasi nota dinas online dan kegiatan administrasi lainnya. • Promosi dan sosialisasi budaya sehat dan ramah lingkungan melalui program Bike To Work dan earth hour. • Partisipasi aktif pada berbagai program penghijauan untuk mendukung upaya mitigasi emisi gas CO2.

• Intensify the Telkom Go Green Action Program in participating in environmental conservation efforts. • Increase the efficiency of office building energy usage.

12


• Increase the intensity of paperless office implementation to the online office memorandum application and other administration activities. • Promote and socializing a healthy and environmentally friendly culture through Bike To Work and Earth Hour Program. • Active participation in various reforestation program to support CO2 gas emission mitigation.











13


14





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










02

PERISTIWA PENTING KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY SIGNIFICANT EVENTS



15





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM



JANUARI

FEBRUARI JANUARY

13. Menteri

Komunikasi dan Informatika, Rudiantara bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake meresmikan Program Social Media for Social Good di Jakarta Digital Valley.

Minister of Communication and Informatics, Rudiantara, together with the Ambassador of the United States to Indonesia, Robert O. Blake, officially announced the Program of Social Media for Social Good in Jakarta Digital Valley.

FEBRUARI FEBRUARY

26. Dalam

rangka mendukung industri kreatif digital Indonesia dan berbekal kesiapan untuk ekspansi pasar, Telkom hadir melalui Indigo Incubator untuk para startup baru dan “Indigo Accelerator” yang ditujukan untuk startup digital.

MARET

In order to support Indonesia’s digital creative industries and with its readiness for market expansion, Telkom launched Indigo Incubator for new startups and “Indigo Accelerator” for digital startups.

MARCH

03. Telkom

mendukung Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) dengan membina kerjasama pengembangan sarana dan prasarana pendidikan Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

APRIL APRIL

Telkom supported the Universitas Terbuka Service Center (SALUT) by fostering cooperation in the information and communication technology based educational facility and infrastructure development of the Open and Distance Learning University (PTTJJ).

19. Telkom sukseskan peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika

yang berlangsung pada 19-24 April 2015 dengan menyediakan layanan ICT berkelas dunia.

MEI MAY

Telkom supported the successful 60th Anniversary of the Asia-Africa Conference, which took place on 19 – 24 April 2015 by providing world-class ICT services.

10. Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian hasil proyek

pembangunan Infrastruktur jaringan back bone pita lebar serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) di Manokwari, Papua Barat. Pembangunan kabel laut ini merupakan bentuk persembahan Telkom dalam membangun Indonesia melalui pemerataan informasi dan komunikasi di seluruh pelosok negeri yang terbentang dari Barat hingga Timur Indonesia.

16


President Joko Widodo officially launched development project of optical fiber broadband backbone network infrastructure of the Sulawesi, Maluku, Papua Cable System (SMPCS) in Manokwari, West Papua. This submarine cable development is Telkom’s gift in improving Indonesia through fair distribution of information and communication throughout the country that stretches from west to east.









JULI JULY

16. Mempersiapkan

infrastruktur dan layanan prima melalui Posko TelkomGroup RAFI 2015 sebagai bagian dari program TelkomGroup SiagaRAFI 2015 dalam momentum mudik 2015. Melalui kegiatan ini, Menkominfo dan CEO Telkom Group juga ikut memantau layanan Telkom menjelang hari raya Lebaran.

Telkom prepared infrastructure and excellent services, by establishing the 2015 TelkomGroup RAFI Post as part of the 2015 TelkomGroup SiagaRAFI for the Lebaran’s homecoming momentum of 2015. Through this program, the Minister of Communication and Informatics and the CEO of TelkomGroup also monitor Telkom services prior to Eid Al-Fitr.

17.

Telkom bersama dengan BUMN di Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan CSR yang sejalan dengan program Kementerian BUMN: “BUMN Hadir untuk Negeri” dalam rangka memperingati HUT RI ke-70. Berbagai kegiatan dilaksanakan, diantaranya jalan sehat, layar tancap, dalang bersih, bedah rumah veteran, pengobatan gratis dan upacara peringatan HUT ke- 70 RI. Telkom, dipercaya Kementerian BUMN untuk menjadi Ketua Wilayah BUMN untuk wilayah provinsi Jawa Barat dengan PT Bhanda Ghara Reksa dan Perum Jasa Tirta II sebagai Wakil Ketua.

Telkom with SOE in West Java held CSR activities, inline with Ministry of SOE program “BUMN Hadir untuk Negeri” in commemoration of the 70th Independence Day of RI. The various activities were held including green walk, outdoor cinema (layar tancap), recycling and clean environment (Dalang Bersih), veteran house renovation, free medical treatment and 70th Independence Day ceremony

AGUSTUS AUGUST

OKTOBER OCTOBER

19. Telkom bekerjasama dengan

forum IT Code4Nation menggelar acara Hackathon Merdeka 2.0, yang diinisiasi oleh Code4Nation di Bandung Digital Valley. Acara ini berlangsung serentak di 28 kota di Indonesia berbentuk kompetisi pembuatan konten aplikasi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi guna memecahkan permasalahan nasional.

Telkom in cooperation with IT Code4Nation forum held Hackathon Merdeka 2.0, which was initiated by Code4Nation in Bandung Digital Valley. This event took place simultaneously in 28 cities in Indonesia in a form of a competition to create applications that utilize information technology advancement to solve national problems.

DESEMBER DECEMBER

7.

Dalam rangka memperkuat pertahanan laut program Poros Maritim, TNI AL mengajak Telkom mengembangkan Siskomsat dengan Backbone VSAT. Pengembangan sistem komunikasi satelit TNI AL ini ditujukan bagi kapal-kapal KRI, pulau-pulau terluar dan pasukan yang melaksanakan operasi dan latihan.

Strengthening the maritime defense of Poros Maritim Program, Indonesian Navy encouraged us in developing satellite system with VSAT backbone. The development of the Indonesian Navy satellite system was aimed for KRI ships, outer island and soldier who conducted operations and practices.

18. Telkom menumbuhkan kepercayaan pelanggan dengan mewujudkan 1 juta IndiHome. Menjelang akhir tahun 2015, IndiHome berhasil meraih kepercayaan lebih dari 1 juta pelanggan di seluruh Indonesia.

Telkom boosted customer confidence by achieving 1 Million of IndiHome. Towards the end of 2015, IndiHome won the trust of more than 1 million subscribers, which has so far reached 930,000 new customers from all over Indonesia throughout the year.



17


18





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










03




19





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AWARDS AND CERTIFICATIONS PENGHARGAAN AWARDS 11 FebruarI 2015 Pada tahun 2015 Telkom kembali menerima berbagai penghargaan yang berkaitan dengan tema keberlanjutan baik secara langsung maupun melalui unit bisnis dan anak usaha dari berbagai lembaga independen. In 2015, Telkom received numerous awards again related to the theme of sustainability, both directly and through business units and subsidiaries from various independent institutions

29 April 2015 Telkom memperoleh Anugerah Golden Partnership Award 2015 dari Rakyat Merdeka Online Telkom received Golden Partnership Award 2015 from Rakyat Merdeka Online.

25 Agustus 2015 Telkom menerima penghargaan Social Business Innovation Award dari Warta Ekonomi sebagai Top 10 Social Business Innovation Company 2015. Telkom menerima penghargaan Social Business Innovation Award dari Warta Ekonomi sebagai Top 10 Social Business Innovation Company 2015.

6 Agustus 2015 Telkom menerima Sindo Weekly CSR Award 2015 sebagai Best Programmed Award 2015. Telkom received the Sindo Weekly CSR Award 2015 as Best Programmed Award 2015.

26 Agustus 2015 Telkom menerima penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award dari Majalah Economic Review. Telkom menerima penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award dari Majalah Economic Review.

5 September 2015 Telkom menerima 3 penghargaan yaitu sebagai The Best Company on Marketing, Gold Winner Strategic Marketing dan Gold Winner Tactical Marketing. Telkom was awarded three times in a row as The Best Company on Marketing, Gold Winner Strategic Marketing and Gold Winner Tactical Marketing.

20










22 September 2015 Telkom menerima penghargaan Annual Report Award 2014 sebagai 3rd winner untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed dari OJK, BEI dan KNKG. Telkom received 3rd Winner Annual Report Award 2014 for Non Financial Listed State-Owned Public Company from OJK, IDX and National Commission of Governance Policy (Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG).

9 Oktober 2015 Telkom menerima Penghargaan Marketing 3.0 Awardee of The Year dari lembaga internasional Asia Marketing Federation (AMF). Telkom received Marketing 3.0 Awardee of The Year Award from an international institution named Asia Marketing Federation (AMF).

23 Oktober 2015 Telkom meraih peringkat pertama Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands yang diselenggarakan oleh Brand Finance yang bekerjasama dengan majalah SWA. Telkom achieved the first rank in Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands, held by Brand Finance in cooperation with SWA magazine.

22 Oktober 2015 Telkom meraih 7 penghargaan dalam Indonesia Human Capital Study Award 2015 dan dinobatkan sebagai perusahaan terbaik dalam pengelolaan human capital dari Dunamis Organization Services. Telkom achieved 7 (seven) awards in Indonesia Human Capital Study Award 2015 and was rewarded as the best company in human capital management from Dumanis Organization Services.

17 Desember 2015 Telkom meraih penghargaan GCG Indonesia Most Trusted Companies dari SWA dan IICG sebagai trusted company based on investors and analysts’s assessment survey. Telkom achieved Good Corporate Governance Award Indonesia’s Most Trusted Companies from SWA and IICG as trusted company based on investors and analysts’s assessment survey.



21





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


SERTIFIKASI [G4-15] CERTIFICATIONS

1

2

5

3

6

4

7

No

Tahun Year

Sertifikasi Certification

Penerima Receiver

Pemberi Given by

Masa Berlaku Valid Until

1

2013

ISO 9001:2008

PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)

United Register for System (URS)

2016

2

2013

ISO 9001:2008

Divisi Business Service

TUV Rheinland Cert GmbH

2016

3

2013

ISO 9001:2008

PT Telkom Akses


2016

4

2012

ISO 9001:2008

PT Finnet

DQS GmbH

2015

5

2012

AS/NZS ISO 9001:2008

PT Administrasi Medika(AdMedika)

Verification New Zealand Limited

2015

6

2012

ISO/IEC 27001:2005

PT Finnet

DQS Gmbh

2015

7

2012

ISO/IEC 27001:2005

Divisi Infratel dan Divisi Access

TUV Rheinland Japan Ltd

2015

22










STRENGTH AND GROWTH COME ONLY THROUGH CONTINUOUS EFFORT AND STRUNGGLE - ALEX J. SINAGA -



23





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

5

TEMA DAN TENTANG TEMA THEME AND ABOUT THEME

34

Menjunjung Tinggi Tata Kelola Keberlanjutan Highly Uphold the Sustainability of Governance


35

Penutup Closing

6

15

Bidang Ekonomi Economy Sector

9

Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Affairs Sector

10

Bidang Ketenaga Kerjaan Employment Sector

10

Bidang Tata Kelola Governance Sector

11 12

Periode dan Siklus Laporan Period and Cycles of Report

39

Format Pelaporan dan Indeks Konten GRI-G4 Form of Report and Content Index GRI-G4

Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan Responsibility Towards Customer

40

Validasi dan dan Assurance Laporan Validation and Assurance of the Reports

Bidang Lingkungan Environment Sector

41

Boundary Laporan Report Boundary

41

Dampak Kerjasama Dengan Pemasok Effects to Corporation with Supplier

42

Penetapan Konten Laporan Determination of Report Contents

43

Dampak Signifikan Dan Penentuan Tingkat Materialitas The Significant Impact and Determination of Materiality Level

47

Aksesibilitas Accessibility

47

Umpan balik Feedback

47

Kontak Person Contact Person



24

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS LAPORAN DIREKTUR UTAMA REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR 32

33

34

24

TENTANG LAPORAN INI ABOUT THE REPORT 39

19

29

37

Mendukung Pembangunan Ekonomi Nasional Berkelanjutan Supporting National Sustainable Economy Development Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan Supporting Environmental Conservation Efforts

49

TENTANG TELKOM ABOUT TELKOM 50

Profil Singkat Brief Profile

52

Peta Sebaran Jaringan Kantor Telkom Telkom Network Office Distribution Map

Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Social Community Development




73

85



54

Milestone Singkat Kami Telkom Indonesia Milestone

58

Visi & Misi Vision & Mission

58

Tata Nilai – Budaya Perusahaan Values - Company Culture

60

Struktur Usaha Business Structure

62

Daftar Entitas Anak Konsolidasi List of Consolidated Subsidiaries

64

Produk Jasa dan Layanan Products and Services

64

Pasar dan Pangsa Pasar Markets and Market Share

65

Skala Perusahaan Scale of Company

65

Rantai Pasokan Supply Chain

68

Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal Commitment to External Initiatives

PARADIGMA BARU KEBERLANJUTAN NEW PARADIGM OF SUSTAINABILITY 75

Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals

78

Hubungan Dengan Pemangku Kepentingan Stakeholders Relationship

MENINGKATKAN PERAN PEREKONOMIAN DIGITAL INCREASING THE ROLE OF DIGITAL ECONOMY 89

Mendukung Pembangunan Perekonomian Nasional Supporting the Development of National Economy

92

Rencana Pengembangan Development Plan

94

Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi Distribution of Economic Value Generated

99

Kontribusi Kepada Negara Contribution to the State



111




100

Mendorong Pertumbuhan Perkonomian Daerah Encouraging the Regional Economy Growth

101

Mendukung Pengembangan Kompetensi Ekonomi Komunitas Supporting the Community Economic Competency Building

106

Meningkatkan Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja Improving Good Relations with Partners

MENGUTAMAKAN PELANGGAN PRIORITIZING CUSTOMER 113

Kebijakan Policy

113

Komitmen Pengembangan Infrastruktur Teknologi Digital Commitment to Infrastructure Development of Digital Technology

119

Pengembangan Produk dan Jasa Development of Products and Services

122

Menjamin Layanan Yang Berkualitas Ensure Quality of Service

125

Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran Marketing and Marketing Communications

130

Para Pelanggan Kami Our Customers

130

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Increase Customer Satisfaction

134

Penanganan Keluhan Pelanggan The Handling of Customers’ Complaint

134

Survei Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Survey

138

Perlindungan Konsumen Consumer protection


25


141

173



26

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENGEMBANGKAN INSAN TELKOM

189

BERWAWASAN DIGITAL DEVELOPING DIGITAL-MINDED TELKOM INDIVIDUALS

Struktur Organisasi Pelaksana Executive Organizational Structure

190

Strategi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Program Implementation Strategy

190

Alokasi Anggaran Budget Allocation

191

Program-Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Programs

193

Realisasi Program dan Kegiatan Realization of Programs and Activities

144

Human Capital Master Plan Human Capital Master Plan

145

Hubungan Industrial & Ketenagakerjaan Industrial Relations & Employment

148

Pengelolaan, Pengembangan Kompetensi Serta Jenjang Karir Karyawan Management, Competency Development And Employees Career Stages

154

Paket Kesejahteraan Welfare Package

164

Profil Karyawan Kami Profile of Our Employees

169

Internalisasi Budaya Perusahaan Internalization of Corporate Culture

171

Penghargaan Award


181


175

Kebijakan Policy

176

Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja The Safety and Health at Workplace Committee

176

Program-Program K-3 OSH Programs

178

Kesehatan Kerja Workplace Health

TELKOM BERBAGI TELKOM BERBAGI 183

Visi, Misi dan Tujuan Vision , Mission and Objectives

185

Dasar Hukum dan Kebijakan Umum Legal Basis and Public Policy


206 Employee Volunteer Program

Employee Volunteer Program

207

209

Penghargaan Award

MENDUKUNG UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN SUPPORTING ENVIRONMENTAL CONSERVATION EFFORTS 211

Landasan Hukum Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Telkom Legal Basis for Telkom Environmental Management Policy

212

Dampak Lingkungan Kegiatan Telkom Telkom Activities Environmental Impact

213

Implikasi, Risiko Dan Peluang Bisnis Telkom Akibat Perubahan Iklim Implications, Telkom Risks and Business Opportunities as Result of Climate Change

214

Partisipasi Pada Upaya Pelestarian Lingkungan Participation In Environmental Conservation Efforts

219

Peningkatan Budaya Sehat Dan Ramah Lingkungan Increasing Healthy and Environmentally Friendly Culture

221

Mendukung Kegiatan Ekonomi Yang Ramah Lingkungan Support for Environmentally Friendly Economic Activity








LAPORAN ASSUROR INDEPENDEN INDEPENDENT ASSURER REPORT

222 Partisipasi Pada Berbagai Kegiatan Penghijauan Participation In Various Forest Restoration Activities

223 Biaya Kegiatan Di Bidang Lingkungan

248

GLOSSARY - SR TELKOM 2015 GLOSSARY - SR TELKOM 2015


252

INDEK GRI G4 CORE INDEX GRI G4 CORE

Cost of Environmental Activities

225


230 Pedoman Struktur dan

Mekanisme Tata Kelola Guidelines for Governance Structure and Mechanism

231

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders

233 Dewan Komisaris

Board of Commissioners

234 Direksi

Directors

237

Penilaian Kinerja, Penentuan Remunerasi Komisaris dan Direksi Performance Assessment, Remuneration Determination of Commissioners and Board of Directors

238

Komite Dewan Komisaris Committee of the Board of Commissioners

239

Mekanisme Penyampaian Pendapat Kepada Direksi Opinion delivery mechanism To the Board of Directors

240 Kebijakan-kebijakan Pokok Tata Kelola Telkom Telkom Governance Principles Policies

243

Komitmen dan Kebijakan Anti Korupsi Commitment and Anti-Corruption Policy

245

Kode Etik Berperilaku Code of Conduct

246

Budaya Perusahaan Corporate Culture



27


28





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










04



32

Mendukung Pembangunan Ekonomi Nasional Keberlanjutan Supporting National Sustainable Economy Development

33

Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan Supporting Environmental Conservation Efforts

34

Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Social Community Development

34

Menjunjung Tinggi Tata Kelola Keberlanjutan Highly Uphold the Sustainability of Governance

35

Penutup Closing


29




LAPORAN LAPORAN DIREKTUR DIREKTUR UTAMA UTAMA REPORT MAIN FROM THE PRESIDENT DIRECTOR DIRECTOR REPORT

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


LAPORAN DIREKTUR UTAMA [G4-1] REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR [G4-1]

Alex J. Sinaga Direktur Utama President Director

30










SAMBUTAN DIREKSI [G4-1]

BOARD OF DIRECTORS WELCOMING STATEMENT [G4-1]

“Kami meyakini keberlanjutan usaha bergantung pada kualitas hubungan timbal balik Perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan serta komitmennya dalam menyeimbangkan kinerja bidang ekonomi dengan kinerja di bidang sosial dan lingkungan.”

“We believe that business sustainability depends on the quality of mutual relationship between company and the whole stakeholders as well as the Company’s commitment in balancing its economical performance with the social & environmental performances.”

Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Mengawali sambutan ini, perkenankan kami, mewakili jajaran Direksi menyampaikan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berhasil melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan tetap mampu mencatatkan kinerja operasional dan kinerja keuangan yang membanggakan serta tetap berupaya semaksimal mungkin memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan.

Distinguished Stakeholders, To begin this welcoming statement, let us, representing Board of Directors, express our gratefulness to God Almighty for God’s grace PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk has succeeded through the challenges in the past year and continue to achieve outstanding operational and financial performance, all the while we continuously exceed our stakeholders expectations.

Memaknai peranan dan posisi Telkom yang demikian strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, maka sangatlah penting bagi kami untuk mengelola usaha dengan visi keberlanjutan. Bahwa Telkom tumbuh dan berkembang tidak hanya memikirkan aspek keuntungan saja, tetapi juga menciptakan keseimbangan aspek bisnis, manusia, dan lingkungan.

Defining Telkom’s strategic role and position in national economic development process, we view a necessity to manage our business under sustainability vision, defining that Telkom is to grow and evolve by not only emphasizing profit but also creating balance among profit, people and planet elements.

Dengan area operasional yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, Telkom memiliki kesempatan luas untuk berpartisipasi secara optimal dan dapat menunjukkan model pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

With an operational area across all territory of Indonesia, Telkom has a big opportunity to participate and showcase a model of sustainable development implementation that involves the whole stakeholders.

Hal ini sejalan dengan tema laporan yang kami usung, yakni “Membangun Masyarakat Digital Indonesia Yang Berkelanjutan”, yang mengandung makna bahwa melalui layanan digital yang unggul dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, maka pembangunan ekonomi dan upaya peningkatan kesejahteraan seluruh elemen masyarakat akan dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, pemanfaatan layanan telekomunikasi dapat mendukung kegiatan masyarakat yang lebih ramah lingkungan diantaranya melalui pengurangan aktivitas transportasi yang menghasilkan emisi CO2 yang

This is aligned with the report theme, which is “Building a Sustainable Indonesia Digital Society,” meaning that through the superior digital services and reach throughout Indonesia, economy development and efforts of improving prosperity can be achieved more effectively and efficiently. Moreover, the utilization of telecommunications services can support community activities that more environmentally friendly through the reduction of activity including transport which produces CO2 emissions are a component greenhouse gases. .

merupakan komponen gas rumah kaca.



31





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Oleh karenanya, sepanjang tahun 2015 program utama yang kami jalankan adalah melanjutkan pengembangan infrastruktur dan mengembangkan produk serta layanan jasa yang relevan untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital. Dalam implementasinya, strategi keberlanjutan kami berbasis pada bisnis digital yaitu mengembangkan lingkungan digital, masyarakat digital serta ekonomi digital.

Because of this, the main programs that we implemented in 2015 were to continue infrastructure development and development of products and services that were relevant to support the growth of digital businesses. In its implementation, our sustainability strategy based on digital businesses, which are developing a digital environment, digital society and digital economy.

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL KEBERLANJUTAN

SUPPORTING NATIONAL SUSTAINABLE ECONOMY DEVELOPMENT

Pada bidang ekonomi, realisasi berbagai program pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara konsisten, membuat Telkom semakin mengukuhkan diri menjadi pemain terbesar di bisnis telekomunikasi Indonesia. Kondisi tersebut membuat kami memiliki peluang lebih besar untuk mendukung pembangunan perekonomian nasional secara berkelanjutan, melalui pemenuhan kebutuhan pelanggan akan jasa telekomunikasi khususnya layanan digital yang berkualitas.

In the economy sector, realization of various telecommunication infrastructure consistently makes Telkom further establishes itself as the biggest player in Indonesia’s telecommunication business. These circumstances give us a big opportunity to support national sustainable economy development, through fulfilling customers’ needs of telecommunication services especially digital service quality.

Pada tahun 2015, kami berhasil meningkatkan perolehan nilai ekonomi menjadi sebesar Rp102,47 triliun, naik 14,2% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp89,70 triliun.

In 2015, we succeeded in improving economical value gain to Rp102.47 Trillion, 14.2% higher than the previous year with Rp89.70 trillion.

Dengan kenaikan nilai ekonomi tersebut, kami memiliki kemampuan yang semakin besar dalam mendistribusikan nilai-nilai ekonomi yang diperoleh kepada para pemangku kepentingan sebagai perwujudan keberlanjutan dari dimensi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya menjamin keberlangsungan usaha.

With the increase in economical value, we had gained a bigger capability in distributing economic values to our stakeholders as a materialization of sustainability from economical dimension, improving social prosperity and in the end ensuring business sustainability.

Kami mendistribusikan 73,9% nilai perolehan tersebut, senilai Rp75,77 triliun kepada para pemangku kepentingan, meningkat 12,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp67,61 triliun.

We distributed 73,9% of the obtained value, worth Rp75.77 trillion to stakeholders, 12,4 % higher from last year’s worth of Rp67,61.

Besarnya nilai ekonomi yang kami distribusikan kepada pemasok, karyawan, Pemerintah pusat maupun daerah, pemilik dana, sampai pada masyarakat menunjukan bahwa kegiatan bisnis Telkom memiliki dampak ekonomi yang signifikan terhadap kemajuan perekonomian para pemangku kepentingan.

The significance of economic value that we distributed to supplier, employees, Central government and regional, fund owners, and society shows that Telkom business activities have a significant economical impact towards the stakeholders’ economical advancements.

32










MENDUKUNG UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

SUPPORTING ENVIRONMENTAL CONSERVATION EFFORTS

Millenium Development Goals (MDGs) yang telah diterapkan sejak tahun 2000, menghasilkan berbagai raihan dibidang pelestarian lingkungan yang dilaksanakan oleh seluruh warga dunia. Namun demikian tantangan utama di bidang pelestarian lingkungan tetap harus berlanjut. Oleh karenanya dalam konsep Sustainable Development Goals (SDGs), yang merupakan kelanjutan dari MDGs, rumusan tujuan pembangunan global yang berkaitan dengan isu pelestarian lingkungan justru semakin dipertajam, dan ditegaskan dalam beberapa rumusan yang spesifik, seperti: mitigasi CO2; memelihara kehidupan di darat dan menjaga kehidupan di laut.

Millennium Development Goals implementation period, which had been implemented since year 2000, produced various achievements in fields of environmental conservation that were carried out by all citizens of the world. However the main challenge in the field of environmental conservation shall continue. For that reason in the Sustainable Development Goals (SDGs) concept, which is a continuation of the MDGs, global development goals formulations that are related with environmental conservation issues are even more emphasized and affirmed in several specific formulations, such as : CO2 gas mitigation; nurturing land and sea ecosystem.

Sebagai salah satu pelaku industri dengan cakupan operasi yang melingkupi seluruh wilayah Indonesia, kami telah menunjukkan komitmen tinggi untuk turut serta berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis. Selain itu, kami juga menunjukkan upaya nyata untuk mengembangkan produk dan layanan yang mendukung kegiatan bisnis dan aktivitas lainnya menjadi semakin ramah lingkungan.

As one of the industries that has an operation scope spanning throughout Indonesian territory, we have shown a high level of commitment to join and participate in maintaining and preserving the environment by implementing various strategic policies.. Moreover, we also display concrete effort to develop products and services that are reliable and develop all business and related activities to be more environmentally friendly.

Kami terus menggiatkan penerapan konsep kantor tanpa kertas (paperless office) dan menyediakan berbagai aplikasinya untuk para pelaku bisnis di Indonesia. Kami juga berupaya tetap menjaga eksistensi sumber daya alam dengan menerapkan prinsip 3R (Recycle, Reuse, Reduce) dalam kegiatan operasional Telkom, pengelolaan dan pemakaian air daur ulang, peningkatan budaya sehat dan mendukung kegiatan “Earth Hour” yang digalakkan oleh World Wild Fund (WWF). Selain itu, kami juga aktif terlibat dalam berbagai program penghijauan lahan kritis maupun pembangunan beberapa taman kota yang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi terkini di beberapa daerah di Indonesia.

We continue to encourage paperless office concept implementation and provide various applications for all business practitioners in Indonesia. We also perform in maintaining natural resource existence through applying 3R (Reduce, Reuse, Recycle) principles in Telkom operations, management and use of recycled water, increase healthy culture, and support “Earth Hour” events promoted by World Wild Fund (WWF). Other than that, we also actively participate in various critical lands restoration programs as well as building a number of city parks equipped with the latest communication facilities in several regions in Indonesia.



33





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN

SOCIAL COMMUNITY DEVELOPMENT

Telkom terus melaksanakan berbagai program pengembangan masyarakat (community development) sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam hal: pengentasan kemiskinan, pengembangan masyarakat mandiri, peningkatan kapasitas masyarakat dan peningkatan partisipasi perusahaan dalam pencapaian SDGs 2015. Community development bagi Telkom menekankan pada penciptaan nilai-nilai untuk memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat serta memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri.

Telkom sustains the implementation of various community development program in line with Government’s initiative on several aspects such as poverty alleviation, independent community development, public capacity strengthening and increasing corporate participation to achieve SDGs 2015 objectives. Telkom views Community Development to emphasize on set of values to improve economic, social and cultural condition of the society and to empower the people to have an independent life.

Kami juga membangun infrastruktur telekomunikasi di seluruh pelosok negeri dan memberi pelatihan kompetensi dibidang aplikasi teknologi digital untuk mendukung kemampuan mereka dalam mengelola usaha skala mikro, kecil dan menengah yang berdaya saing tinggi di pentas lokal maupun global.

We also build telecommunication infrastructures all across the country and give competence training in fields of digital technology applications to support their ability in managing micro scale enterprise, small and medium with high competitiveness whether in local or global stage.

Untuk tahun 2015 kami telah menyalurkan bantuan di bidang pendidikan dan pelatihan sebagai bagian dari realisasi Bina Lingkungan sebesar Rp41,15 miliar, pembangunan sarana umum sebesar Rp15,74 miliar, perbaikan sarana ibadah sebesar Rp8,47 miliar, penyediaan prasarana dan sarana kesehatan sebesar Rp1,47 miliar dan bantuan korban bencana alam sebesar Rp1,30 miliar.

For 2015 we have distributed financial aids in fields of education and training as form of realizing Community Development in the amount of Rp41.15 billion, public facilities building worth of Rp15.74 billion, religious facilities reparations worth of Rp8.47 billion, providing health infrastructures and facilities worth of Rp1.47 billion and natural disaster victim relief worth of Rp1.30 billion.

MENJUNJUNG TINGGI TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

HIGHLY UPHOLDED GOVERNANCE OF SUSTAINABILITY

Kami meyakini bahwa komitmen kami dalam menerapkan prinsip keberlanjutan didukung penuh oleh seluruh jajaran insan Telkom serta komunitas sekitar. Lebih dari itu, Kami juga meyakini bahwa dalam proses perencanaan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur telekomunikasi, kami memegang teguh prinsip-prinsip pengelolaan yang baik sebagaimana ditekankan dalam lima prinsip Good Corporate Governance (GCG).

We believe that our commitment in applying the principle of sustainability is fully supported by the whole range of Telkom’s individuals and the surrounding community. Moreover, we also believe that in the process of planning, developing and managing of the telecommunications infrastructure, we uphold the principles of good management as highlighted in the five principles of Good Corporate Governance (GCG).

Bagi kami, dua konsep yaitu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai SDGs dan implementasi praktek terbaik GCG, sejatinya akan memberi hasil yang saling melengkapi, yakni keberlanjutan usaha di satu sisi dan keberlanjutan bumi beserta isinya disisi lain.

For us, the two concepts, namely the achievement of sustainable development objectives in accordance with SDGs and the implementation of best practices of GCG, will actually give results that are complementary, which is business sustainability on the one hand and the sustainability of the earth and its contents on the other side.

34










PENUTUP

CLOSING

Pada kesempatan ini mewakili jajaran Direksi, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham, terutama Kementerian BUMN yang telah memberikan arahan dalam meningkatkan kinerja keberlanjutan Telkom. Kami juga sangat menghargai nasehat dan arahan Dewan Komisaris Telkom yang membuat seluruh jajaran mampu meningkatkan kinerja keberlanjutan Perusahaan di tahun 2015 ini.

On this occasion, representing the Board of Directors, we would like to thank the Shareholders, especially the Ministry of State Owned Enterprises that have provided directions in improving the sustainability performance of Telkom. We also greatly appreciate the advices and directives of the Telkom’s Board of Commissioners that had helped the whole business line to improve the sustainability performance of the Company in 2015.

Tak lupa kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam memastikan perbaikan capaian kinerja keberlanjutan dibandingkan tahun sebelumnnya.

We also would not forget to express our high appreciation to all of the employees for their dedications and hard works in ensuring the achievement of the sustainability performance improvement compared to the previous year.

Kedepan, kami mengajak seluruh jajaran karyawan dan manajemen untuk bekerja lebih keras lagi dalam menjalankan kegiatan operasi yang ramah lingkungan, meningkatkan kepedulian sosial baik kepada karyawan maupun masyarakat serta meningkatkan kesejahtaraan seluruh pemangku kepentingan. Dan tentunya meningkatkan partisipasi Telkom dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana tercantum dalam dokumen Sustainable Development Goals (SDGs).

Going forward, we invite all of the employees and management to work harder in running the operations that are environmentally friendly, to increase social concern both to the employees and the public and to improve the well-being of all stakeholders. Moreover, to increase the participation of Telkom in achieving sustainable development goals as stated in Sustainable Development Goals (SDGs) document.

Alex J. Sinaga Direktur Utama President Director



35


36





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










05

TENTANG LAPORAN INI

ABOUT THE REPORT


39

Periode dan Siklus Laporan Period and Cycles of Report

39

Format Pelaporan dan Indeks Konten GRI-G4 Form of Report and Content Index GRI-G4

40

Validasi dan dan Assurance Laporan Validation and Assurance of the Reports

41

Boundary Laporan Report Boundary

41

Dampak Kerjasama Dengan Pemasok Effects to Corporation with Supplier

42

Penetapan Konten Laporan Determination of Report Contents

43

Dampak Signifikan Dan Penentuan Tingkat Materialitas The Significant Impact and Determination of Materiality Level

47

Aksesibilitas Accessibility

47

Umpan balik Feedback

47

Kontak Person Contact Person


37





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


TENTANG LAPORAN INI ABOUT THE REPORT

“Melalui Laporan Keberlanjutan yang disusun berdasarkan standar GRI-G4 ini, kami memberi gambaran mengenai upaya yang kami lakukan dan kinerja pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang kami raih sebagai wujud komitmen Telkom terhadap pelaksanaan kegiatan usaha yang menjunjung tinggi tujuan keberlanjutan, yakni memenuhi harapan para pemangku kepentingan sesuai sumber daya yang dimiliki,” “Through the Sustainability Report that prepared based on standard GRI-G4, we give an overview of our efforts and performance in economic, social and environment that we achieved as Our commitment to the implementation of business activities that uphold sustainable objectives, to meet the expectations of stakeholders depending to available resources”

38










Kembali PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom” atau Perseroan atau kami) menyampaikan Laporan Keberlanjutan guna memberi gambaran berimbang mengenai upaya yang Kami lakukan dan kinerja yang berhasil diraih Telkom dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap pelaksanaan kegiatan usaha yang menjunjung tinggi tujuan keberlanjutan, yakni memenuhi harapan para pemangku kepentingan sesuai sumber daya yang dimiliki.

Once again PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom” or the Company or we) deliver the Sustainability Report to provide balanced perspective on Our efforts and achieved performances in economics, social and environmental aspects as the representation of business activities executions that uphold sustainability by fulfilling the expectations of the stakeholders according to the resources owned.

Selain itu, Kami menyampaikan Laporan ini untuk menunjukkan kepatuhan Perseroan, sebagai perusahaan terbuka, terhadap ketentuan regulator di pasar modal sebagaimana ditegaskan dalam Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agutus 2012 (kini menjadi Otoritas Jasa Keuangan / OJK) dan terhadap ketentuan yang mengatur mengenai plaporan dalam Undang-Undang No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas.

Additionally, We deliver this Report to show compliance of the Company, as a public company, to the regulatory provisions of capital market as asserted in the Decree of the Head of Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012 dated 1 August 2012 (now Financial Services Authority/OJK)and to the provisions on reporting under Law No. 40/2997 on Limited Liability Company.

Periode dan Siklus Laporan

Periods and Cycles of Report

Laporan Keberlanjutan Telkom 2015 ini merupakan Laporan tahun ke-sepuluh, sejak Laporan pertama Kami terbitkan pada tahun 2006. Laporan yang dibuat setiap tahun ini meliputi periode dari 1 Januari hingga 31 Desember 2015. Laporan tahun sebelumnya diterbitkan pada bulan Juni 2015. Laporan ini merupakan pelengkap Laporan tahunan 2015 Telkom, sebagaimana disyaratkan dalam Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-431/ BL/2012 tanggal 1 Agutus 2012 tersebut diatas. [G4-28, G4-29, G4-30]

This Sustainability Report 2015 is the tenth year’s report since the first report we published in 2006. This annual report covers the period of 1 January to 31 December 2015. The previous year’s report was issued on June 2015. This report is complementary to Telkom’s 2015 Annual Report, as required by the Decree of the Head of Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012 dated 1 August 2012 as referred above.[G4-28, G4-29, G4-30]

Format Pelaporan dan Indeks Konten GRI-G4 [G4-32]

Form of Report and Content Index GRI-G4 [G4-32]

Laporan ini Kami susun berdasarkan standar pelaporan Keberlanjutan versi 4 (“GRI-G4”) yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (“GRI”). Laporan Kami susun sesuai dengan format GRI-G4 Core, dari dua opsi kesesuaian, core dan comprehensive yang tersedia.

This Report is structured based on the Sustainability reporting standard version 4 (“GRI-G4”) issued by Global Reporting Initiative (“GRI”). We structure this report pursuant to GRI-G4 Core form, from the two availablesynchronised options core and comprehensive.

Untuk memudahkan para pembaca menemukan indikator G4 Core yang diaplikasikan, Kami menyajikan indikator dengan warna merah pada setiap halaman yang relevan. Daftar indeks GRI-G4 Core yang diaplikasikan dalam Laporan ini disajikan pada halaman terakhir.

For ease of reference in finding the applied G4 Core indicators, We present the indicators in red on each relevant page. The list of applied GRI-G4 Index in this Report is presented on the last page.

Laporan ini merupakan kelanjutan dari Laporan sejenis yang Kami sajikan sebelumnya. Pada tahun pelaporan, Kami mulai merealisasikan penjualan layanan baru, yakni IndiHome. Sekalipun produk layanan baru ini memiliki dampak keuangan, yakni terhadap hasil usaha yang dijalankan, namun tidak menyebabkan perubahan

This report is the continuation of the typical Report we presented before. On the reporting year, We began launchingthe sales of new service, i.e. IndiHome. Despite this new service has financial impact, in this case to the implemented business activities, it does not create significant changes on the scope and boundaryof the



39





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


signifikan atas ruang lingkup dan boundary laporan dalam periode pelaporan. Penambahan lini usaha tersebut juga tidak menyebabkan adanya penyajian ulang atas data kinerja keberlanjutan yang kami sampaikan di tahun sebelumnya. [G4-13, G4-22, G4-23].

report during the reporting year. Such addition to the line of business also does not cause revision to our sustainability performance we delivered previous year. [G4-13, G4-22, G4-23].

Validasi dan dan Assurance Laporan [G4-33]

Validation and Assurance of the Report [G4-33]

Laporan ini menyajikan indikator kualitatif dan kuantitatif yang relevan untuk meningkatkan komparabilitas dan akuntabilitasnya. Kami menjunjung tinggi prinsip transparansi dan laporan yang berimbang, sehingga dalam Laporan ini kami uraikan berbagai tantangan, rintangan dan kinerja yang kurang baik disamping berbagai keberhasilan dan pencapaian selama periode pelaporan. Kami menjamin validitas yang ditampilkan dalam Laporan melalui dua pendekatan, yakni pertama menggunakan data keuangan audited untuk kinerja keuangan dan kedua menggunakan data material pendukung yang disampaikan langsung oleh unit terkait, disertai pelaksanaan proses verifikasi internal bertahap, dilanjutkan dengan proses assurance terbatas terhadap beberapa indikator aspek material yang ditampilkan.

This report presents the qualitative and quantitative indicators which are relevant to improve comparability and accountability. We uphold the principle of transparency and balanced report, therefore in this Report we describe the challenges, obstacles and under performances other than the successes and achievements during the reporting period. We ensure the validity of the Report with two approaches, i.e. first by utilising audited financial data for financial performance and secondly by utilising supporting data materials submitted directly by the relevant unit, along with layered internal verification process, continued by limited assurance process to several material aspects of indicators presented.

Kami menggunakan teknik pengukuran data finansial berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia. Sementara itu, untuk data keberlanjutan, kami menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara internasional, seperti gigajoule untuk menghitung pemakaian energi dan sebagainya. Data kuantitatif dalam Laporan ini disajikan dengan menggunakan prinsip daya banding (comparability), minimal dalam dua tahun berturut-turut, sehingga pengguna Laporan dapat melakukan analisa tren.

We employed the financial data measurement method according to the Indonesian Financial and Accounting Standard Statement (PSAK). On the other hand, for sustainability data, we employed data measurement method acknowledged internationally, such as gigajoule to measure energy etch. The quantitative data in this Report is presented with the principle of comparability, minimum two subsequent years, therefore the user of the Report can analyse the trend.

Di samping itu, sesuai dengan Pedoman GRI G4, dalam menetapkan kualitas laporan, prinsip-prinsip yang digunakan meliputi seimbang (balance), akurat (accuracy), tepat waktu (timeliness), jelas (clarity), dan dapat diandalkan (reliability). Kami melakukan verifikasi dan tinjauan internal yang dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni verifikasi draft awal, verifikasi draft kedua saat masuk ke proses desain dan verifikasi draft laporan final sebelum diterbitkan. Lebih dari itu, dalam rangka menjamin validitas data yang ditampilkan, Kami kembali menugaskan assurer independent untuk melaksanakan tugas assurance atas Laporan periode tahun 2015 ini, untuk memastikan bahwa informasi yang Kami sampaikan bebas dari kesalahan yang material.

Additionally, according to GRI G4 Guidelines, in determining report quality, the principles employed include balance, accuracy, timeliness, clarity and reliability. We verified and conducted internal review with three stages, i.e. initial draft verification, second draft verification when entering the design process and final draft verificationbefore the Report is published. More than that, to ensure the validity of the data presented, We assigned independent assurer to conduct assurance duty on this2015 Report, to ensure that the information we presented is free of material error.

40










Boundary Laporan [G4-17]

Report Boundary [G4-17]

Telkom memiliki penyertaan mayoritas pada berbagai entitas anak usaha, yang memungkinkan Kami menyediakan produk dan jasa di berbagai bidang, yakni: telecommunications, information, media, edutainment dan services, disingkat TIMES, maupun beberapa jasa pendukung lain. Dengan demikian setiap akhir tahun, Kami menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian dengan entitas anak, sehingga Laporan Keberlanjutan ini mencakup kinerja keberlanjutan seluruh entitas anak dibidang ekonomi. Selain itu, juga mencakup kinerja seluruh entitas anak dibidang pengelolaan SDM dan sebagian kinerja lingkungan. Namun kinerja dibidang pengembangan komunitas yang ditampilkan hanya mencakup kinerja dan kegiatan Telkom sebagai perusahaan induk, tidak termasuk data yang dikelola oleh masing-masing entitas anak.

Telkom has majority shareholding in many subsidiary entities, which allows us to provide products and services in various fields, i.e.: telecommunications, information, media, edutainment and services, abbreviated asTIMES, and other supporting services. Therefore at the end of each year, we prepare Consolidated Financial Report with the subsidiary entities; consequently this Sustainability Report includes the sustainability performance of all subsidiary entities in economic field. Other than that, it is also include the performance of the subsidiary entities in the field of HR management and partial environmental performance. However, the performance in the field of community development presented only includes the performance and activities of Telkom as the holding company, and excludes the data managed by each subsidiary entities.

Dampak Kerjasama Dengan Pemasok [G4-12, G4-LA14]

Effects to Cooperation with Suppliers [G412, G4-LA14]

Dalam Laporan in, Kami juga menyajikan uraian singkat mengenai dampak pemasok utama terhadap citra Telkom, yang kami bagi ke dalam 2 (dua) kelompok utama. Kelompok pemasok pertama, adalah kelompok pemasok barang atau jasa umum, yang kebijakan dan implementasinya dalam aspek ketenagakerjaan dan hak asasi manusia tidak berpengaruh langsung terhadap terhadap citra Perusahaan, seperti pengadaan barang dan jasa alat tulis, perabot kantor, suku cadang, serta pengadaan barang sejenis lainnya. Oleh karena kebijakan dalam aspek ketenagakerjaan dan hak asasi manusia kelompok ini tidak dapat dikendalikan oleh Perusahaan, maka kinerja dimaksud tidak termasuk kedalam boundary laporan.

In this Report, We present short description on the impact of main suppliers to Telkom’s image, which we divide in 2 (two) groups. The first group of suppliers are general goods and services suppliers which labour and human rights policy and implementation have direct impact to the Company’s image, such as supplier of goods and services for stationeries, office furniture, spare parts, and other similar goods. Since the policy in the labour and human rights aspects of this group is beyond the control of the Company, therefore the said performance is not within the boundary of the report.

Kelompok pemasok kedua adalah pemasok barang dan jasa khusus, meliputi pemasok tenaga kerja dalam bidang: security, sales and promotion, cleaning service, transportasi, instalatur dan pemeliharaan instalasi, dimana kebijakan serta praktek ketenagakerjaan dan hak asasi manusia yang mereka lakukan berpengaruh langsung terhadap citra Telkom. Oleh karenanya Kami memberi perhatian terhadap kebijakan pemasok dalam aspek ketenagakerjaan dan hak asasi manusia serta implementasinya, walaupun tenaga kerja pemasok kelompok ini bukan merupakan karyawan Telkom.

The second group of suppliers is specialised goods and services suppliers, which includes labour forces in the field of security, sales and promotion, cleaning service, transportation, installation and installation maintenance, which labour and human rights policy have direct impact to Telkom’s image. Therefore We give special attention to the policy of the suppliers in the aspects of labour and human rights and their implementations, despite this group of suppliers’ labours are not Telkom’s employees.



41





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap citra Perusahaan, Kami menerapkan kontrak kerja dengan aturan yang ketat sesuai ketentuan perundangan, termasuk kepatuhan terhadap Peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan tenaga kerja dan hak asasi manusia.

To minimise negative effects towards the Company’s image, We implement work contract with strict rules pursuant to the laws and regulations, including Regulations of the Financial Services Authority on labour and human rights.

Telkom menerapkan program evaluasi kinerja pemasok baru maupun lama atas kepatuhannya terhadap peraturan perburuhan sesuai ketentuan pihak berwenang terkait. Beberapa kriteria di bidang perburuhan yang kami jadikan rujukan dalam evaluasi tersebut meliputi: pemenuhan batas usia minimal tenaga kerja, waktu kerja dan waktu lembur, pemenuhan hak cuti, pemenuhan UMR, dan sebagainya. Evaluasi dilakukan melalui sistem questioner yang dikirimkan ke masing-masing unit pemasok, dengan dukungan teknologi informasi yang Kami kembangkan.

Telkom implements performance evaluation programmes for new and old suppliers on their compliance to the labour regulations based on the provisions of the relevant authorities. Several criteria of labour aspects which we refer to in the evaluation includes: minimum age for employment, work time and overtime, leave rights, minimum wage, etc. The evaluation is conducted by questionnaire system sent to each supplier unit, with the sipport of information technology We developed.

Penetapan Konten Laporan [G4-18]

Determination of Report Content [G4-18]

Kami melakukan proses penetapan isi Laporan dengan menerapkan 4 (empat) langkah yang disyaratkan oleh GRI G4, yaitu:

We conduct the determination of Report Content process by implementing 4 (four) steps required by GRI G4, i.e.:

1. Mengidentifikasikan aspek-aspek yang material dan boundary (langkah Identifikasi); 2. Membuat prioritas atas aspek-aspek yang telah diidentifikasi pada langkah sebelumnya (langkah Prioritas); 3. Melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut (langkah Validasi). 4. Melakukan review atas Laporan setelah diterbitkan guna meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya (langkah Review).

1. Identifying material aspects and boundary (Identification step); 2. Prioritising identified aspects in the previous step (Prioritisation step);

Proses penetapan isi Laporan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian dengan prinsip yang disyaratkan oleh GRI G4, yakni:

The determination of the Report content is conducted by taking into account the compatibility with the principles required by GRI G4, i.e.:

1. Stakeholders inclusiveness (pelibatan pemangku kepentingan); Melibatkan pemangku kepentingan dalam penentuan aspek material yang diungkapkan dalam Laporan ini. 2. Materiality (materialitas); Diterapkan dengan melakukan identifikasi dan pemilihan konten laporan bersifat material yang berpengaruh signifikan terhadap operasional dan diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan; 3. Sustainability context (konteks keberlanjutan). Mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait dengan konteks keberlanjutan, yang relevan bagi pembuat maupun pembaca Laporan dalam membuat keputusan; dan

1. Stakeholders inclusiveness; Inclusion of the stakeholders in the determination of material aspects disclosed in this Report.

42


3. Validating the material aspects (Validation step); 4. Reviewing the Report after publication to improve the quality of next year’s report (Review step).

2. Materiality; Implemented by identifying and selecting the material report content which has significant impact to the operation and required as material for decision making by the stakeholders; 3. Sustainability context Considering the relevant aspects with sustainability context, which are relevant for the issuer or the reader of the Report in decision making; and










4. Completeness (kelengkapan) Laporan Kami buat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu yang jelas serta didukung data yang lengkap untuk setiap periode pelaporan.

4. Completeness The Report is made for clear specific scope and period

Keempat langkah dalam menetapkan konten Laporan Kami gambarkan dalam Bagan Alir Proses Penentapan Konten Laporan berikut.

The four steps in determining the content of our Report is described in the following Content Report Determination Process Flowchart.

and supported by complete data for each reporting period.

BAGAN ALUR PROSES PENETAPAN KONTEN LAPORAN REPORT CONTERMINATION FLOW PROCESS Langkah 1

IDENTIFIKASI

Langkah 2

Step 1 IDENTIFICATION

PRIORITAS

Step 2 PRIORITIZATION

Langkah 3

VALIDASI

Step 3 VALIDATION

Konteks Keberkelanjutan

Materialitas

Lengkap

Sustainability Context

Materiality

Completeness


Pelibatan Pemangku Kepentingan


Stakeholder Inclusiveness

Langkah 4

REVIEW

Step 4 REVIEW

Konteks Keberlanjutan

Pelibatan Pemangku Kepentingan

Sustainability Context

Stakeholder Inclusiveness

Dampak Signifikan Dan Penentuan Tingkat Materialitas [G4-18, G4-19, G4-20, G4-21]

The Significant Impact and Determination of Materiality Level [G4-18, G4-19, G4-20, G4-21]

Materialitas dalam hal ini diartikan sebagai isu-isu yang relevan dengan bidang usaha Telkom dan berpengaruh secara signifikan serta berdampak luas bagi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam menentukan topik-topik material yang akan dilaporkan, kami melakukan kajian dampak material dari operasional perusahaan melalui diskusi internal dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan di bidang ketenagakerjaan, kewajiban terhadap pelanggan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan komunitas dan berbagai bidang yang relevan dengan keberlanjutan.

Materiality is defined as relevant issues with Telkom’s business and significantly influence and impact the stakeholders in decision making. In determining material topics which will be reported, we conducted material impact analysis on company’s operation by internal discussion with considerations towards provisions in the field of labour, obligation to customers, human resources management, community development and other aspects relevant with sustainability.



43





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


In determining the materiality of the Report content, We also involved the stakeholders by conducting materiality surveys periodically on several material aspects relevant with Telkom’s operational activities. The group of stakeholders involved in these surveys, includes the government, customers, labour unions, communities and non-governmental organisations (NGO). Additionally, We also take into account the response and recommendation of the stakeholders on the Sustainability Report of the previous year. The description of the survey results and discussions on several material aspects reviewed, is presented by the following diagrams.

Diagram Aspek Materialitas

Materiality Aspect Diagram

HIGH

Dalam menetapkan materialitas isi Laporan, Kami juga melibatkan pemangku kepentingan dengan menyelenggarakan survai materialitas terhadap beberapa aspek material yang relevan dengan kegiatan operasional Telkom secara berkala. Berbagai kelompok pemangku kepentingan dilibatkan dalam survai ini, meliputi pemerintah, pelanggan, serikat pekerja, suplier, komunitas dan lembaga sosial masyarakat (LSM). Disamping itu, Kami juga memperhatikan tanggapan dan saran pemangku kepentingan atas Laporan Keberlanjutan tahun sebelumnya. Adapun gambaran hasil survei dan diskusi mengenai berbagai aspek material yang dibahas, disajikan dalam diagram berikut.

5

2 1

8

9 4 MEDIUM

Penting Bagi Pemangku Kepentingan Important to Stakeholders

7

6

10

LOW

12

11

LOW

MEDIUM

HIGH

Penting Bagi Pemangku Perusahaan Important for Telkom

Berdasarkan uji material tersebut kami menetapkan berbagai aspek material menurut kelompok dan menetapkan indeksindeks GRI spesifik yang relevan sebagai panduan dalam penyusunan laporan, sebagai berikut.

44


3

1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Economic Empowerement 2. Community Development Community Development 3. Penerimaan Keuangan Negara Contribution to State Revenue 4. Persaingan Usaha Business Ethics 5. Kualitas Layanan Quality of Services 6. Hak Azasi Manusia Respect for Human Rights 7. Kesejahteraan Karyawan Employee Benefits 8. Pendidikan dan Pelatihan Training and Education 9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety 10. Efisiensi Energi Energy Conservation and Efficiency 11. Mitigasi Emisi Karbon Carbon CO2 Emissions Mitigation 12. Pemasok/Mitra Kerja Berkelanjutan Sustainable Supplier

According to the said material review we determined several material aspects into groups and determined specific GRI indices which are relevant as guide to preparing the report, as follow.






Tabel Aspek Material dan Indikator GRI-4 Relevan Yang Diterapkan [G4-19]

Kategori Aspek Material Material Aspect Categories

Ketegori Ekonomi Economic Category

Kategori Lingkungan Environmental Category

Kategori Sosial – Ketenagakerjaan dan Kelayakan pekerjaan Social Category– Employment and Work Conditions

Kategori Sosial – HakAsasi Manusia Social Category– Human Rights

Kategori Sosial – Kemasyarakatan Social Category–Society

Kategori Sosial – Tanggung Jawab Produk Social Category–Product Liability





Table of Material Aspects and Applicable Relevent GRI-4 Indicators [G4-19]

GRI G4 Aspek Material GRI G4 Material Aspects

Indikator GRI G4 Diterapkan Applied GRI G4 Indicators

Kinerja Ekonomi/Economic Performance Economic Performance

G4-EC1, G4-EC2, G4-EC3

Kehadiran Pasar Market Presence

G4-EC5

Dampak Ekonomi Tak Langsung Indirect Economic Impact

G4-EC7, G4-EC8

Energi Energy

G4-EN6

Emisi Emission

G4-EN19

Ketenagakerjaan Employment

G4-LA1, G4-LA2

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Work Health and Safety

G4-LA6, G4-LA8

Pelatihan dan Pendidikan Training and Education

G4-LA9, LA10, G4-LA11

Keberagaman dan Persamaan Kesempatan Diversity and Equal Opportinity

G4-LA12

Kesetaraan Remunerasi Pria dan Wanita Remuneration Equality between Men and Women

G4-LA3

Asesmen praktek perburuhan pemasok Assesment on Supplier’s Labour Practices

G4-LA14

Kebebasan berserikat dan perjanjian kolektif Freedom of Association and collective bargaining

G4-HR4

Komunitas Lokal Local Communities

G4-SO1

Anti korupsi Anti Corruption

G4-SO4, G4-SO5

Anti Persaingan Usaha Anti Unfair Competition

G4-SO7

Label Produk dan Jasa Product and Service Labelling

G4-PR5

Komunikasi Pemasaran Marketing Communications

G4-PR7

Kepatuhan Compliance

G4-PR8


45





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Selanjutnya, berdasarkan batasan boundary seperti telah diuraikan sebelumnya dan penetapan aspek materialitas pada tabel tersebut diatas, Kami merangkumkan kesimpulan kedua uraian tersebut kedalam Tabel Aspek Material dan Boundary Laporan Keberlanjutan Telkom untuk tahun 2015 sebagai berikut.

Furthermore, pursuant to the boundary as described above and the determination of material aspects on the table above, We summarised the conclusion of the said descriptions into Table of Material Aspects and Boundary of Telkom’s Sustainability Report for 2015 as follow.

Tabel Aspek Material dan Boundary

Material Aspect and Boundary

Aspek Material Material Aspect

Boundary

Ekonomi Economic 1

Kinerja ekonomi Economic Performance

2

Kehadiran Pasar Market Presence

3

Dampak ekonomi tak langsung Indirect Economic Impact Lingkungan Environment

1

Energi Energy

2

Emisi Emission Sosial – Ketenagakerjaan dan Kelayakan Pekerjaan Social – Employment and Work Condition

1

Ketenagakerjaan Employment

2

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Work Health and Safety

3

Pelatihan dan Pendidikan Training and Education

4

Keberagaman dan Persamaan Kesempatan Diversity and Equal Opportunity

5

Kesetaraan Remunerasi Pria dan Wanita Remuneration Equality between Men and Women

6

Asesmen praktek perburuhan pemasok Assesment on Supplier’s Labour Practices Sosial - Hak Asasi Manusia Social - Human Rights

1

Kebebasan berserikat dan perjanjian kolektif Freedom of Association and collective bargaining Sosial - Kemasyarakatan Social - Society

1

Komunitas Lokal Local Community

2

Praktek Anti Korupsi Anti Corruption Practices

3

Praktek Anti Persaingan Usaha Anti Unfair Competition Practices Sosial - Tanggung Jawab Produk Social - Product Liability

46









Aspek Material Material Aspect 1

Label Produk dan Jasa Product and Service Labelling

2

Komunikasi Pemasaran Marketing Communication

3

Kepatuhan Compliance


Boundary

Keterangan/Remarks Telkom Entitas Anak Subsidiary Entities Diluar perusahaan/Pemasok Outside the company / Suppliers

Aksesibilitas

Accessibility

Sejalan dengan dukungan Telkom terhadap upaya pelestarian alam yang giat dijalankan oleh seluruh warga dunia, Laporan Keberlanjutan ini Kami cetak dalam jumlah yang terbatas, untuk mengurangi penebangan pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas. Namun demikian, Kami menjamin aksesabilitas kepada para pemangku kepentingan untuk mendapatkan Laporan Keberlanjutan 2015 dan tahun-tahun sebelumnya melalui proses unduh dari alamat website Kami, www.telkom.co.id.

In line with Telkom’s support to nature conservation enterprised by the world’s citizens, this Sustainability Report is printed in limited numbers to reduce paper use. Nevertheless, We ensure the accessibility to the stakeholders to obtain the Sustainability Report 2015 and the past years by downloading them from our website, www.telkom.co.id.

Umpan Balik

Feedback

Telkom berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas Laporan Keberlanjutan ini, oleh karenanya, Kami memberi kesempatan dan mengundang seluruh pembaca dan pemangku kepentingan untuk memberikan saran, ide, kritik serta pendapat ke alamat Kontak Person berikut, dengan melalui pengisian Lembar Umpan Balik, atau secara langsung.

Telkom is fully committed to improve the quality of this Sustainability Report, therefore, We provide the opportunity and invite all readers and stakeholders to submit suggestions, ideas, criticisms and opinions to the following Contact Person’s address, by filling the Feedback form, or directly.

Kontak Person [G4-31]

Contact Person [G4-31]

Apabila memerlukan informasi lebih lanjut atau pertanyaan-pertanyaan tentang Laporan ini, silahkan menghubungi: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Investor Relations Graha Merah Putih Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia Tel. : (62-21) 521-5109 Fax. : (62-21) 522-0500 Email : [email protected] BEI : TLKM NYSE : TLK Website : www.telkom.co.id

If you require more information or have questions on this Report, please contact:


PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Investor Relations Graha Merah Putih 5th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia Tel. : (62-21) 521-5109 Fax. : (62-21) 522-0500 Email : [email protected] IDX : TLKM NYSE : TLK Website : www.telkom.co.id


47


48





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










06

TENTANG TELKOM ABOUT TELKOM


50

Profil Singkat Brief Profile

52

Peta Sebaran Jaringan Kantor Telkom Telkom Network Office Distribution Map

54

Milestone Singkat Kami Telkom Indonesia Milestone

58

Visi & Misi Vision & Mission

58

Tata Nilai – Budaya Perusahaan Values - Company Culture

60

Struktur Usaha Business Structure

62

Daftar Entitas Anak Konsolidasi List of Consolidated Subsidiaries

64

Produk Jasa dan Layanan Products and Services

64

Pasar dan Pangsa Pasar Markets and Market Share

65

Skala Perusahaan Scale of Company

65

Rantai Pasokan Supply Chain

68

Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal Commitment to External Initiatives


49





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


TENTANG TELKOM ABOUT TELKOM

PROFIL SINGKAT A BRIEF PROFILE Nama Perusahaan Company Name Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk [G4-3]

Alamat Kantor Pusat Address Gedung Graha Merah Putih, Jl. Japati No.1 Bandung Jawa Barat, Indonesia [G4-5] 40133

Faksimili Facsimile +62-22-7206757

Nama Panggilan Abbreviated Name PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk [G4-3]

Telepon Telephone +62-22-4521404

Website www.telkom.co.id

Nama Komersil Commercial Name Telkom

50


Call Center 147

Sektor Bidang Usaha Line of Business Telekomunikasi dan Layanan Jaringan Telecommunications and network services

Laporan Berkelanjutan Keberlanjutan 2015




Status/Dasar Hukum Pendirian [G4-7] Legal Basis of Establishment [G4-7] Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“persero”) berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No.128 tanggal 24 September 1991 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-6870.HT.01.01.Tahun.1991 tanggal 19 Nopember 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No.210. Based on Government Regulation No.25 of 1991, the status of our Company was converted into a stateowned limited liability corporation (“Persero”), based on the Notarial Deed of Imas Fatimah, S.H. No. 128 dated September 24, 1991, as approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No.C2-6870.HT.01.01.Th.1991 dated November 19, 1991 and as announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No.5 dated January 17, 1992, Supplement to the State Gazette No.210. Modal Dasar Authorized Capital 1 saham Seri A Dwiwarna dan




Pencatatan Saham Listing on the Stock Exchange • Bursa Efek Indonesia – “BEI” • Indonesia Stock Exchange – “IDX” • New York Stock Exchange – “ NYSE” • New York Stock Exchange – “ NYSE” Kode Saham Stock Code • TLKM di “BEI”, Jakarta, Indonesia. • “TLKM” on the “IDX”, Jakarta, Indonesia. • TLK di “NYSE”, New York, Amerika Serikat. • “TLK” on the “NYSE”, New York, United States of America Area Operasional [G4-6] Operational Area [G4-6] Seluruh Wilayah Indonesia. Indonesia. JARINGAN KANTOR: OFFICES: • 1 Kantor Pusat,

399.999.999.999 saham Seri B

• 1 Head Office

1 Series A Dwiwarna Share and 399,999,999,999 shares Series B

• 7 Kantor Telkom Regional, dan (“Telkom Regional”), dan • 7 Telkom Regional Offices, and

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital 1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B 1 Series A Dwiwarna Share and 100,799,996,399 shares Series B


• 58 Wilayah Telekomunikasi. • 58 Telecommunication Areas. KANTOR LAYANAN: SERVICE CENTER: • 572 Outlet Plasa Telkom • 572 Plasa Telkom outlets

Kepemilikan Saham [G4-7] Ownership [G4-7]

• 2 GraPARI Luar Negeri di Hong Kong dan Singapura • 2 International GraPARI in Hong Kong and Singapore

Negara Republik Indonesia 52,55% Publik 47,45%

• 414 GraPARI (termasuk yang dikelola oleh pihak ketiga) • 414 GraPARI (including those managed by third parties)

The Government of the Republic of Indonesia 52,55% Public 47,45%

• 392 Mobile GraPARI • 392 GraPARI Mobile Units



51





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PETA SEBARAN JARINGAN KANTOR TELKOM [G4-6] MAP OF TELKOM OFFICES [G4-6]

8 11 3 7

10 6

2 4 1

5

ALAMAT KANTOR PUSAT DAN

ALAMAT KANTOR PUSAT DAN REGIONAL CORPORAT AND REGIONAL OFFICE ADDRESS

LUAR NEGERI CORPORATE AND OVERSEAS OFFICE ADDRESS 6.

Telin Malaysia

1.

Kantor Pusat /

7.

Telkom Macau

Corporate Office

8.

Telkom Taiwan

2.

Telin Singapore

9.

Telkom USA

3.

Telin Hong Kong

10. Kantor Cabang Telin di Myanmar /

4. Telin Timor-Leste

5.

11. Telin Kingdom Saudi Arabia

52

Telkom Australia

Telin Branch Office in Myanmar


1. Kantor Pusat Corporate Office Graha Merah Putih, Lantai 1 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 022-4521108 022-4240313

2. Divisi Regional I Sumatera Regional Division I Sumatera Jl. Prof HM Yamin SH No.2, Medan 20111 061-4151747 061-4150747 3. Divisi Regional II Jakarta Regional Division II Jakarta Graha Merah Putih, lt. 10 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 021-5215100 021-5202733










9

2

7

3

5

6 8

1 4 4. Divisi Regional III Jawa Barat Regional Division III West Java Jl. WR. Supratman No. 66A Bandung 022-4532225 022-4532134 5. Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Regional Division IV Central Java and DI Yogyakarta Jl. Pahlawan No. 10, Semarang 024-8303306


6. Divisi Regional V Jawa Timur Regional Division East Java Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60231 031-8297100 031-8286080 7. Divisi Regional VI Kalimantan Regional Division VI Borneo Jl. MT.Haryono No. 169 Balikpapan 76114 0542-872104 0542-873340

8. Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia Regional Division VII Eastern Indonesia Area Jl. AP. Pettarani No.2 Makassar 90221 0411-867777 0411-88165


53





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MILESTONE TELKOM INDONESIA TELKOM INDONESIA MILESTONE

1856-1884

Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintahan kolonial Belanda melakukan pengoperasian layanan jasa telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia, yang menghubungkan wilayah Jakarta (Batavia) dan wilayah Bogor. Perseroan menganggap peristiwa ini sebagai awal sejarah Telkom dan menetapkan tanggal 23 Oktober sebagai hari jadi Telkom.

On October 23, 1856, the Dutch Colonial Government deployed the first electromagnetic telegraph service operation in Indonesia, which connected Jakarta (Batavia) and Bogor (Buitenzorg). We consider this event to be part of the beginning of Telkom’s history and have thus adopted October 23 as the anniversary of our “founding”.

Pada tahun 1884 pemerintah kolonial Belanda membentuk badan swasta “Post en Telegraafdienst” untuk menyediakan layanan pos dan telegrap.

In 1884, the Dutch Colonial Government established a private entity, “Post en Telegraafdienst” to provide postal and telegraph services.

1974

PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (“Perumtel”), yang melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional, dan selanjutnya PT Industri Telekomunikasi Indonesia yang memproduksi perangkat telekomunikasi memisahkan diri menjadi perusahaan independen. PN Telekomunikasi was turned into Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (“Perumtel”), which provided domestic and international telecommunications services, and subsequently spun-off PT Industri Telekomunikasi Indonesia, which manufactured telecommunications equipment, into an independent company.

1906-1965

Pada tahun 1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah lembaga pemerintah yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi di Indonesia, bernama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst). Tahun 1961, status jawatan berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (“PN Postel”). Pada tahun 1965, pemerintah memisahkan jasa pos dan telekomunikasi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro serta Perusahaan Negara Telekomunikasi (“PN Telekomunikasi”). In 1906, the Dutch Colonial Government established a government agency to assume control postal services and telecommunications in Indonesia, named Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst). In 1961, its status was changed to newly-established state-owned company, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (“PN Postel”). In 1965, the Government separated postal and telecommunications services by dividing PN Postel into Perusahaan Negara Pos dan Giro and Perusahaan Negara Telekomunikasi (“PN Telekomunikasi”).

54


1991

Perumtel berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25 Tahun 1991. Kegiatan usaha Perseroan dibagi dalam 12 Wilayah Telekomunikasi (Witel) yang kemudian pada tahun 1995 ditata ulang menjadi tujuh Divre, yaitu Divre I Sumatera, Divre II Jakarta dan sekitarnya, Divre III Jawa Barat, Divre IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divre V Jawa Timur, Divre VI Kalimantan, dan Divre VII Indonesia Bagian Timur.

Perumtel was transformed into a stateowned limited liability company and renamed Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia under Government Regulation No.25 of 1991. Our business operations was then divided into 12 telecommunication regions which was later reorganized in 1995 into seven Divre, namely Divre I Sumatra, Divre II Jakarta and the surrounding areas, Divre III West Java, Divre IV Central Java and Yogyakarta, Divre V East Java, Divre VI Borneo, and Divre VII Eastern Indonesia.









1995

Pada 26 Mei 1995, Perseroan bersama Indosat mendirikan Telkomsel, Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham pada tanggal 14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (yang kemudian bergabung menjadi BEI). Saham Perseroan juga tercatat di NYSE dan LSE dalam bentuk ADS dan secara publik ditawarkan tanpa listing di Tokyo Stock Exchange. On May 26, 1995, we and Indosat established Telkomsel, we conducted our initial public offering on November 14, 1995, with our shares listed on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange (which have since merged to become the IDX). Our shares were also listed on the NYSE and the LSE in the form of ADSs, and were publicly offered without listing on the Tokyo Stock Exchange.

2001

Perseroan dan Indosat menghapuskan kepemilikan bersama (joint ownership) dan lintaskepemilikan (cross-ownership) di beberapa perusahaan sebagai bagian dari restrukturisasi industri telekomunikasi di Indonesia. Perseroan mengakuisisi 35,0% kepemilikan saham Indosat di Telkomsel, meningkatkan kepemilikan saham Perseroan menjadi 77,7%. Perseroan melepaskan (melakukan divestasi) 22,5% kepemilikan saham di PT Satelit Palapa Indonesia, atau Satelindo, dan 37,7% kepemilikan saham di PT Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang sama, Perseroan kehilangan hak eksklusif sebagai satu-satunya operator layanan telepon tetap di Indonesia.

We and Indosat eliminated joint ownership and crossownership in certain companies as part of the restructuring of the telecommunications industry in Indonesia. We acquired Indosat’s 35.0% shareholding in Telkomsel, increasing our shareholding to 77.7%. We divested our 22.5% shareholding in PT Satelit Palapa Indonesia, or Satelindo, and 37.7% shareholding in PT Lintasarta Aplikanusa. At the same time, we lost our exclusive rights as the sole operator of fixed line services in Indonesia.

1999

Undang Undang Nomor 36/1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi yang berlaku efektif pada September 2000, memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga mendorong persaingan usaha di industri telekomunikasi. Law No.36 of 1999 on the Elimination of Telecommunications Monopoly, which became effective in September 2000, allowed the entry of new market participants to foster competition in the telecommunications industry.


2002

Perseroan melakukan divestasi 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom Pte, Ltd (“Singtel Mobile”), sehingga Telkom memiliki 65,0% saham Telkomsel.

We divested a 12.72% shareholding in Telkomsel to Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“Singtel Mobile”), and decreasing our shareholding in Telkomsel to 65.0%.

Perseroan membeli seluruh saham Pramindo melalui tiga tahap, yaitu 30,0% saham pada tanggal 15 Agustus 2002, 15,0% pada tanggal 30 September 2003 dan sisanya 55,0% saham pada tanggal 31 Desember 2004.

We acquired the entire share capital of PINS in three stages, with 30.0% of the shares acquired on August 15, 2002, 15.0% on September 30, 2003 and the remaining 55.0% on December 31, 2004.


55





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MILESTONE TELKOM INDONESIA TELKOM INDONESIA MILESTONE

2004

Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung internasional untuk telepon tidak bergerak dengan kode akses 007. We launched an international direct dialing service for fixed lines with the access code 007.

2007-2008

Telin Singapore resmi berdiri pada akhir tahun 2007 sebagai footprint pertama Telkom di bisnis internasional. Pada tahun 2008, Telin Singapore resmi beroperasi. Telin Singapore officially established in late 2007 as the first Telkom footprint in international business. In 2008, Telin Singapore officially operated.

2010

We completed the JaKaLaDeMa submarine fiber optic cable project in April 2010 which connected Java, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar and Mataram. We completed the JaKaLaDeMa submarine fiber optic cable project in April 2010 which connected Java, Borneo, Sulawesi, Denpasar and Mataram.

2009 2005

Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh Satelit Palapa B-4. Peluncuran ini menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan oleh Perseroan menjadi delapan satelit, termasuk Salelit Palapa A-1. The Telkom-2 Satellite was launched to replace all satellite transmission services that were previously provided by Palapa B-4, which brought the total of satellite launched by us to eight satellites, including Palapa A-1.

56


Telkom bertransformasi dari perusahaan Infokom menjadi perusahaan penyelenggara Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (“TIME”). Image baru Perseroan diperkenalkan kepada publik dengan menampilkan logo dan tagline Perseroan yang baru “the world in your hand”. We underwent a transformation from an information telecommunication company to become a Telecommunication, Information, Media and Edutainment (“TIME”) company. Our new image was introduced to the public with a new corporate logo and tagline of “the world in your hand”.









2012

Perseroan meningkatkan penetrasi broadband melalui pembangunan Indonesia Wi-Fi untuk merealisasikan “Indonesia Digital Network”. Perseroan melakukan perubahan portofolio bisnis dari TIME menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services) untuk meningkatkan business value creation. We increased broadband penetration through the development of Indonesia Wi-Fi as part of our “Indonesia Digital Network” program. We reconfigured our business portfolio from TIME to TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services) to increase business value creation.

2014

Telkom melalui entitas anak, Telkomsel, adalah operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di bulan Desember 2014. We were the first operator in Indonesia to commercially launch 4G LTE services in December 2014

2011

Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super Highway yang menyatukan Nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband Access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20 Mbps - 100 Mbps untuk pelanggan di seluruh Indonesia. We commenced the reform of our telecommunications infrastructure through the Telkom Nusantara Super Highway project, which unites the Indonesian archipelago from Sumatra to Papua, as well as the True Broadband Access project to provide internet access with a capacity of 20 Mbps to 100 Mbps to customers throughout Indonesia.


2013

Perseroan mulai beroperasi di delapan negara termasuk Hong Kong, Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat. As of 2013, we have been operating in eight jurisdictions, namely, Hong Kong, Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan and the United States of America.

2015

Perseroan meluncurkan IndiHome, yang terutama menawarkan layanan akses internet, telepon tetap kabel (telepon rumah), dan TV interaktif (TV kabel UseeTV). We launched IndiHome, which bundles services consisting primarily of broadband internet, fixed wireline (Home Phone), and interactive TV (Cable UseeTV) services.


57





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


VISI DAN MISI VISION AND MISSION

VISI

Be the King of Digital in the Region.

MISI

Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization.

Telkom saat ini tengah bertransformasi menuju Digital Company untuk menjadi The King of Digital. Raja di udara melalui seluler, di darat melalui Fiber To The Home, dan di laut melalui Submarine Broadband Highway, serta mengembangkan dan memperkuat footprints bisnis di kawasan regional. Regional memiliki arti kawasan Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan dan Australia.

Telkom is currently transforming itself towards being a digital company, to become the King of Digital, with respect to the airwaves through its cellular business, land through its Fiber to the Home program, and the sea through its Submarine Broadband Highway program and strong regional footprint. Regional, in this regard, refers to the Asia Pacific region, including Southeast Asia, East Asia, South Asia and Australia.

Untuk menjadi perusahaan digital yang handal, Kami melakukan transformasi dari sisi bisnis, sumber daya manusia, budaya dan organisasi agar dapat memimpin inovasi digital di Indonesia dan memimpin Indonesia menuju globalisasi.

To become a reliable digital Company, we are transforming human, cultural and organizational resources in order to lead digital innovation in Indonesia and to lead Indonesia towards globalization.

TATA NILAI - BUDAYA PERUSAHAAN [G4-56]

CULTURAL VALUES [G4-56]

Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head

Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head

Leadership Architecture mengandung tiga unsur inti yang disebut sebagai 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.

The Leadership Architecture consists of three core components known as ‘3P’, namely philosophy, principle and practice.

Leadership Philosophy to be the Best (senantiasa menjadi yang terbaik) adalah komitmen yang harus tertanam dalam diri seorang Leader dengan menciptakan harmoni antara Heart dan Head (2H) serta sinergi antara Spirit dan Strategy (2S).

The Leadership Philosophy “to be the Best” (always be the best) is a commitment that must be ingrained in a Leader, by creating harmony between Heart and Head (‘2H’) and synergy between Spirit and Strategy (‘2S’).

Leadership Principles to be the Star yaitu refleksi dari filosofi yang tertanam pada diri seorang Leader sebagai landasan yang kuat dalam bertindak. Lead by Heart: memimpin people (diri sendiri dan orang lain), Managed by Head: mengelola bisnis dan organisasi.

The Leadership Principle “to be the Star” is a reflection of the philosophy ingrained in a Leader as a strong foundation to act. “Lead by Heart”: to lead people (one self and others). “Managed by Head”: to manage the business and organization.

Leadership Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur menjadi seorang pemimpin, pemenang atau manifestasi prinsip yang diterapkan dalam rangka mencapai satu tujuan bersama yaitu untuk menjadi pemenang.

The Leadership Practices “to be the Winner” is a behavioral standard consisting of the ideal practices of a leader, winner or the manifestation of principles implemented with the aim to achieve a common goal, namely to be a winner.

58










The Telkom Way

The Telkom Way

The Telkom Way adalah budaya perusahaan kokoh yang menjadi acuan insan Telkom Group dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sehari-hari yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.

The Telkom Way is a strong corporate culture that serves as a reference for Telkom Group individuals in the way they think and act on a daily basis that contains the ‘3P’ core components, namely philosophy, principle and practice.

Philosophy to be the Best: Always The Best

Philosophy to be the Best: Always The Best

Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi insan Telkom Group untuk menjadi insan terbaik, yang merupakan esensi budaya perusahaan yang melandasi nilai-nilai dan perilaku setiap insan Telkom Group dengan mengedepankan integritas, antusiasme dan totalitas.

The Philosophy of “Always the Best” is a basic belief that consists of basic philosophies for Telkom Group individuals to become the best individuals, which is the essence of the Company’s corporate culture, serving as a foundation for the values and behavior of each and every Telkom Group individual, putting forward integrity, enthusiasm and totality.

Prinsip to be the Star: Solid-Speed-Smart (3S)

The “To be the Star: Solid-Speed-Smart” (‘3S’) Principle

Prinsip to be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Prinsip to be the Star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart.

The “to be the Star” principle are core values containing basic principle to be a star individual. The “to be the Star” principle consists of three core values known as 3S: Solid, Speed, Smart.

• Solid - adalah terwujudnya satu hati (hati yang bersih), satu pikiran dan satu tindakan. Solid merupakan terjemahan dari Always the Best yang pertama, yaitu integrity.

• Solid - refers to the creation of one heart (a pure heart), one mind, and one resolve. “Solid” is an elaboration of the first “Always the Best” element, namely integrity.

• Speed - adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua,yaitu enthusiasm.

• Speed - refers to conducting work in a timely manner. “Speed” is an elaboration of the second “Always the Best” element, namely enthusiasm.

• Smart - adalah cara bersikap, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan melalui intuisi yang tajam, olah rasio melalui kreativitas dan inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olahraga melalui aksi yang impresif. Smart merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang ketiga yaitu totality.

• Smart - refers to the manner of conduct, thinking and acting in a smart way in conducting work by using sharp intuition, rational thinking through creativity and innovation, that results in further innovations, and exercising through impressive actions. “Smart” is an elaboration of the third “Always the Best” element, namely totality.

Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action

Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action

Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan pemenang dengan selalu menerapkan jurus IFA: Imagine, Focus, Action.

Practices “to be the Winner” is behavioral standards that consist of ideal practices conducted with the aim of becoming a winning individual by continuing to implement IFA: Imagine, Focus, Action.



59





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


STRUKTUR USAHA [G4-17] BUSINESS STRUCTURE [G4-17] Struktur kelompok usaha berdasarkan parenting system atau kategori bisnis disajikan dalam diagram berikut.

Government

52,6 %

Mobile Business T

60


Multimedia Business IME










Business group structure and composition of the Telkom Group’s shares are presented in the following diagram.

Public

47,4 %

International Business T

Singapore

Hong Kong

Myanmar

Note:


Infrastructure Business T

Timor Leste

Malaysia

Kingdom of Saudi Arabia

T : Telecommunication

IME : Information, Media & Edutainment


61





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


DAFTAR ENTITAS ANAK KONSOLIDASI [G4-17]

LIST of CONSOLIDATED SUBSIDIARIES [G4-17]

Adapun Daftar entitas anak konsolidasi, % kepemilikan langsung, bidang usaha dan status operasi disajikan dalam Tabel berikut.

The Company has consolidated the financial statements of a subsidiary owned directly, as follows:

Nama Perusahaan Company’s Name

Kepemilikan Saham Percentage of Ownership Interest

PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), Jakarta,

65%

Indonesia

PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”), Jakarta, Indonesia

PT Multimedia Nusantara (“Metra”), Jakarta, Indonesia

100%

100%

PT Telekomunikasi Indonesia International (“Telin” or “TII”),

100%

Jakarta, Indonesia

PT Telkom Akses (“Telkom Akses”), Jakarta, Indonesia

62


100%

Bidang Usaha Nature of Business

Deskripsi Ringkas Description

Status Operasi Operational Status

Telekomunikasi

Telkomsel merupakan operator fasilitas telekomunikasi dan jasa telepon seluler menggunakan teknologi Global System for Mobile Communication (GSM).

Beroperasi

Telecommunications

Telekomunikasi Telecommunications

Jasa jaringan telekomunikasi dan multimedia Telecommunications networks and multimedia services

Telekomunikasi Telecommunications

Pembangunan, jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi Construction, services and trade in telecommunications

Telkomsel provides telecommunications and mobile phone service. Using the Global System for Mobile Communication technology (GSM). Mitratel menyediakan layanan telepon tidak bergerak, penyediaan sarana-prasarana telekomunikasi, dan jasa telekomunikasi. Termasuk penyediaan menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh Indonesia. Mitratel provides fixed line telephone services, supply of telecommunications facilities and infrastructure and telecommunications services which includes supplying telecommunications towers to meet the BTS installment needs of telecommunications operators all over Indonesia. Merupakan holding entitas anak yang menangani bisnis multimedia Perseroan. Metra berfokus pada layanan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan jasa serta layanan multimedia (jasa sistem komunikasi data, jasa portal dan jasa transaksi online). Metra managing our multimedia business. Metra provides the development service, construction, and network maintenance as well as multimedia services (data communication system services, portal services, and online transaction services). Saat ini Telin memiliki lisensi Jartaptup dan lisensi Network Access Provider. Layanan yang disediakan oleh Telin adalah menyediakan layanan jaringan dan jasa telekomunikasi serta bisnis international. Currently, Telin has obtained the fixed closed network (“Jartaptup”) license and Network Access Provider license. Telin provides network services and international telecommunication services, as well as international business.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial bulan Februari 2013. Telkom Akses commercially operate on February 2013

Operate

Beroperasi Operate

Beroperasi Operate

Beroperasi Operate

Beroperasi Operate



Nama Perusahaan Company’s Name



Kepemilikan Saham Percentage of Ownership Interest

PT Graha Sarana Duta (“Telkom Property”), Jakarta,

99,99%

Indonesia

PT PINS Indonesia (“PINS”),, Jakarta, Indonesia

100%

PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (“Telkom Infratel”), Jakarta,

100%

100%

Jakarta, Indonesia

PT Napsindo Primatel

Jakarta, Indonesia

Penyewaan kantor dan manajemen gedung dan jasa pemeliharaan, konsultan sipil dan pengembang Office leasing and building management, maintenance service, civil consultant, and developer. Jasa dan pembangunan telekomunikasi

60%

Services and telecommunications development Pembangunan, jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi

Telecommunication, satellite communication systems and related services Telekomunikasi menyediakan Network Access Point (NAP), Voice Over Data (VOD), dan jasa terkait lainnya. Telecommunication – provides Network Access Point (“NAP”) Voice Over Data (“VOD”) and other related services

Selain 10 entitas anak perusahaan yang dimiliki secara langsung tersebut, hingga akhir tahun 2015 Telkom memiliki 22 entitas anak perusahaan lain yang dimiliki secara tidak langsung, dan dikonsolidasikan melalui 10 entitas anak usaha yang dimiliki secara langsung tersebut diatas.




Deskripsi Ringkas Description


Status Operasi Operational Status

Telkom Property memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia dan melakukan pengelolaan gedung-gedung milik Perusahaan dan pihak ketiga. Telkom Propertyoperates throughout Indonesia and manages buildings owned by us and third parties.

PINS pada awalnya didirikan untuk menyelenggarakan KSO di wilayah Sumatera.

Telekomunikasi menyediakan sistem komunikasi satelit dan sarana terkait.

PT Patra Telekomunikasi

Internasional (“Napsindo”)

Bidang Usaha Nature of Business

Telecommunication development service

Indonesia

Indonesia (“Patrakom”),


PINS was originally established to operate our KSO in Sumatra.

Baru berdiri tanggal 16 Januari 2014. Established on January 16, 2014

Didirikan pada tanggal 28 September 1995. Patrakom was established on September 28, 1995

Didirikan pada tanggal 29 Desember 1998 dan berhenti beroperasi pada 13 Januari 2006. Napsindo was established on December 29, 1998, Napsindo ceased operation as of January 13, 2006.

Beroperasi Operate

Beroperasi Operate

Beroperasi Operate

Beroperasi Operate

Berhenti Beroperasi Ceased Operation

In addition to 10 subsidiaries that are directly owned companies, in the end of 2015, Telkom has 22 subsidiaries that owned indirectly and consolidated through 10 subsidiaries that are directly owned businesses mentioned above.


63





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PRODUK JASA DAN LAYANAN [G4-4]

PRODUCTS AND SERVICES [G4-4]

Perseroan terus melakukan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi. Berdasarkan portofolio bisnis, Perseroan mengelompokkan produk dan layanan menjadi enam kategori meliputi.

The Company continues to innovate in sectors other than telecommunications and to build synergy among all of its products, services and solutions. Based on our business portfolio, we have classified our products and services into six categories, namely:

Telecommunication

Telecommunication

Perseroan memberikan layanan mobile (mobile legacy, seperti voice & SMS, dan mobile broadband), fixed (fixed voice dan fixed broadband), interconnection & international traffic (wholesale – interconnection dan international business), network infrastucture (satelit dan tower).

We provide mobile services (mobile legacy, such as voice and SMS, and mobile broadband), fixed services (fixed voice and fixed broadband), interconnection and international traffic services (wholesale - interconnection and international business), network infrastructure (satellite and tower).

Information

Information

Layanan informasi menawarkan enterprise digital yang terdiri dari ICT platform (enterprise connectivity, IT services, data center & cloud, BPO/business process outsourcing dan devices/hardware), dan smart enabler platform (payments, digital advertising, dan big data & other smart enablers).

Information services offer digital enterprise that consists of the ICT platform (enterprise connectivity, IT services, data center & cloud, BPO/business process outsourcing, and devices/hardware), and the smart enabler platform (payments, digital advertising, and big data & other smart enablers).

Media dan Edutainment

Media and Edutainment

Layanan Media dan Edutainment ini menawarkan consumer digital yang terdiri dari video/TV, mobile digital (seperti game dan musik), dan property.

Media and Edutainment services offers consumer digital services that includes video/TV, mobile digital (such as games and music), and property.

PASAR DAN PANGSA PASAR [G4-8]

MARKET AND MARKET SHARE [G4-8]

Telekomunikasi, Konten Data dan Informasi saat ini sudah berkembang menjadi gaya hidup, selain tetap merupakan salah satu kebutuhan pendukung kegiatan seluruh komponen masyarakat. Oleh karenanya, konsumen pasar produk ini meluas dari individu berpenghasilan rendah, menengah hingga atas dan tentunya korporasi baik dalam skala mikro hingga korporasi.

Telecommunication, Data Content and Information have developed as lifestyle, ither than one of life’s supporting necessity for all components of society. Therefore, cousmers of this product’s market have expanded from low income individuals to middle and upper as well as corporations, both in microscopic to corporation scales.

Jenis produk jasa yang digunakan juga beragam, sesuai dengan kemampuan ekonomi individu untuk konsumen perseorangan / rumah tangga dan seseuai dengan skala usaha pada pasar korporasi. Pada konsumen perseorangan dengan kemampuan ekonomi bawah, kebutuhan jasa, pada umumnya terbatas pada jasa telekomunikasi. Sedangkan pada konsumen dengan kemampuan ekonomi menengah atas, produk jasa Telkom yang digunakan

The types of service products used are also vary, in accordance to the economic capacity of the individuals for individual/home consumers and in line with the business size for corporate market. For individual consumers with low economic capacity, the need for services is generally limited to telecommunication services. On the other hand, for consumer with middle and upper economic capacities, Telkom service products can extend from

64










bisa mencakup jasa telekomunikasi (telpon fixed line dan mobile phone), Konten Data/entertainment (TV berlangganan) dan Informasi (Internet).

telecommunications services (fixed line telephone and mobile phone), Data Content/entertainment (cable TV) and Information (Internet).

Hal yang sama berlaku pada pasar konsumen korporasi, dimana pada korporasi skala besar, produk Telkom yang digunakan bisa meliputi seluruh layanan jasa telekomunikasi, informasi dan konten data hingga structured aplikasi berbasis teknologi informasi.

The same applies for corporate on a large scale corporation, include all telecommunication and data content to structured information technology.

Di industri seluler, Telkom menguasai sekitar 60% dari total pendapatan dan sekitar 47% dari jumlah pelanggan.

In cellular industry, Telkom dominates 60% of the total revenues and 47% of total number of customers.

SKALA PERUSAHAAN [G4-9]

Scale of company [G4-9]

Tahun Year

market share, whereas Telkom products can services, information applications based on

2015

2014

2013

24.785

25.284

25.011

102.470

89.696

82.967

Jumlah Liabilitas (Rp Miliar) Total Liabilities (Rp Billion)

72.745

55.830

51.834

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk (Rp Miliar) Equity attributable to onwners of the parent company (Rp Billion)

75.136

67.721

59.823

166.173

141.822

128.555

Jumlah Karyawan Total Employee (Person) Jumlah Pendapatan (Rp Miliar) Total Revenue (Rp Billion) Total Kapitalisasi Total Capitalization

Jumlah Aset (Rp Miliar) Total Asset (Rp Billion)

RANTAI PASOKAN [G4-12]

SUPPLY CHAIN [G4-12]

Definisi supply chain dalam GRI G4 adalah urutan kegiatan atau pihak yang menyediakan produk atau layanan kepada Perusahaan. Konsep ini, sebagaimana dimaksud dalam GRI G4, merupakan bagian dari aspek yang penting yang berada di dalam dan diluar perusahaan.

Definition of supply chain in GRI G4 is the flow of activities or parties which provide product or service to the Company. This concept, as referred to in GRI G4, is a part of important aspects within and outside the company.

Kami mendefinisikan supply chain sebagai rangkaian kegiatan para pemasok, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memberi dukungan berupa penyediaan barang maupun jasa secara rutin, untuk digunakan Telkom dalam memberikan produk jasa dan layanan kepada para pelanggannya.

We define supply chain as a flow of activities by the suppliers, either directly or indirectly, to be used by Telkom in delivering service products and serevices to its customer.



65





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Mengingat operasional Telkom meliputi seluruh wilayah negeri dengan bidang jasa utama meliputi seluruh aspek bidang usaha telekomunikasi, informasi dan konten data, pemasok barang/jasa ke perusahaan berjumlah ribuan.

Considering our operation covers the whole country with the main service area covers all aspects of business fields of telecommunications, information and data content, and thousand of supplier of goods / services.

Untuk memudahkan penggambaran rantai pasokan, seluruh perusahaan tersebut kami kelompokkan kedalam tiga kelompok utama: pemasok software&hardware yang langsung berkaitan dengan bidang usaha; pemasok infrastruktur pendukung dan pemasok administrasi.

To describe the supply chain, we grouped our supplier into three main groups: the supplier of software and hardware that is directly related to the field of business; supporting infrastructure suppliers and administration supplier.

Perusahaan di kelompok Telkom Group juga kami bagi kedalam empat kelompok utama, sesuai dengan kelompok produk/jasa yang disediakan kepada para pelanggan. Demikian pula dengan pelanggan, yang kami bagi kedalam empat kelompok utama, sesuai pembagian pada catatan “Segmen Operasi” pada laporan Keuangan Konsolidasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

We divided our business into four main groups, according to the groups of products / services provided to customers. The same goes for our customer, we categorized our customer into four main groups, according to the “Operating Segments” on the consolidated financial statements of PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.”

Dengan demikian gambaran rantai pasokan barang/jasa dalam mendukung operasional Kami, digambarkan secara ringkas sebagai berikut.

We define supply chain as a flow of activities by the suppliers, either directly or indirectly, to be used by Telkom in delivering service products and serevices to its customer.

Pemasok Software/Hardware

Pemasok (Supplier) Software & Hardware

R&D Telkomgroup

Pemasok Administrasi Supplier Administration

66

Jenis Produk Product Variety

Pelanggan Korporasi Corporate Customer

Telkom & Others


Pelanggan Perumahan Home Customer

Telkom Telkomsel & Others


Pelanggan Perorangan Personal Customer

Entitas anak Tak Langsung Indirect Subsidiaries


Pelanggan Lain-Lain Others

Pemasok Infrastruktur Pendukung Infrastructure Support Supplier

Pemasok Administrasi Supplier Administration

Keterangan Description

Telkom Telkomsel & Others

Garis rekomendasi Line recommendation Garis hubungan bisnis Line of business relations










Kami menyadari pentingnya keberadaan pihak-pihak yang bertindak sebagai pemasok barang maupun jasa dalam mendukung keberlangsungan operasional Telkom. Bagi Kami, mitra kerja pemasok / supplier merupakan bagian dari mata rantai operasional usaha yang Telkom jalankan. Kami berkepentingan untuk menciptakan interaksi timbal balik yang positif dan saling mendukung antara Telkom dengan para pemasok, karena akan berdampak positif pada kinerja operasional dan pada akhirnya akan menjamin keberlanjutan usaha. Oleh karenanya kami menerapkan prosedur pemilihan dan penilaian kinerja para pemasok secara berkala dengan mengedepankan asas transparansi dan kewajaran.

We understand the importance of the existence of the parties acting as goods and services suppliers in supporting the sustainabilitu of Telkom’s operation. For us, partners/suppliers are essential part of Telkom’s business operational key chains. It is of our interests to create a postive and supportive reciprocal interactions between Telkom and the suppliers, as it will have positive impact to the operational performance and in the end ensure the sustainability of the business. Therefore we implement procedures of selection and performance evaluation for the suppliers which are periodic and emphasise the principles of transparancy and regularity.

Untuk itu, kami menerapkan konsep integrated supply chain untuk memastikan pemantauan kinerja pemasok berjalan secara transparan dan proses pasokan barang dan jasa memenuhi kaidah-kaidah ekonomi dan tata kelola yang baik. Konsep integrated supply chain dalam pengadaan dan pemantauan kinerja pemasok dilakukan dengan dukungan aplikasi berbasis teknologi informasi yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan pengguna internal sehingga lebih menjamin transparansi pengambilan keputusan dan kesamaan kesempatan.

For such purpose, we implement integrated supply chain concept to ensure that the monitoring of the suppliers is conducted in transparent manner and the goods and services supply process fulfills the economic norms and good governance. The intergrated supply chain concept and suppliers’ performance monitoring are implemented with the support of information technology based application which minimise physical contact between the suppliers/partners with internal users therefore ensuring better transparancey in decision making and equal opportunity.

Sebagai wujud komitmen Telkom terhadap penegakan hak azasi manusia, khususnya dalam menjamin terpenuhinya hak para pekerja dimanapun mereka berkarya, Kami mensyaratkan pemenuhan peraturan perburuhan sesuai ketentuan Kementerian Tenaga Kerja dalam proses evaluasi pemasok dan mitra kerja dengan nilai kontrak mencapai jumlah tertentu. Dari proses evaluasi terhadap seluruh pemasok tersebut di tahun pelaporan, tidak dijumpai adanya pelanggaran terhadap peraturan dimaksud. (Lihat juga uraian “Dampak Kerjasama dengan Pemasok” pada Bab “Tentang Laporan”)

As form of Telkom’s commitment to the enforcement of human rights, specifically in ensuring the fulfillment of workers’ rights wherever they work, We require compliance to labour regulations of the Ministry of Labour in the evaluation process of the suppliers and partners for contacts in certian amiunt. From the evaluation process on all suppliers in this reporting year, there is no violation to the said regulations. (See also the descriptions in”Impact of Cooperation with Suppliers” in “About the Report” section)



67





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


KOMITMEN TERHADAP INISIATIF EKSTERNAL

COMMITMENT TO EXTERNAL INITIATIVE

Penerapan Sistem Manajemen Sesuai Standar Internasional [G4-15]

Implementation of Management System Pursuant to International Standards [G4-15]

Kami selalu mematuhi ketentuan Pemerintah sebagai regulator dan berupaya menerapkan standar baku yang berlaku di industri telekomunikasi dalam bidang tata kelola dan praktik bisnis. Kami menempatkan standar baku di industri tersebut sebagai sarana untuk memastikan perbaikan kinerja operasional sesuai standar yang berlaku secara global guna memastikan peningkatan kinerja finansial.

We always comply with the regulations of the Government as the regulator and try to implement fixed standards applicable in telecommunication industry for governance and business practices. We position the industry’s fixed standards as means for ensuring the improvement of operational performance according to global standards to ensure financial performance.

Berbagai standar operasional tersertifikasi maupun nonsertifikasi yang kami terapkan meliputi:

Several certified and non-certified operational standards which we implement includes:

• ISO 9001:2008 -Sistem Manajemen Mutu

• ISO 9001:2008 -Quality Management System

• ISO / IEC 27001:2005 -Sistem Manajemen Keamanan Informasi

• ISO / IEC 27001:2005 -Information Security Management System

• SMK 3 -Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• SMK 3 -Work Health and Safety Management System

Berbagai unit / anak usaha Telkom yang telah menerapkan sistem manajemen tersertifikasi yang relevan diantaranya adalah:

Several units/business subsidiaries of Telkom which have implemented relevant certified management system, among others are:

No Number

68

Tahun Year

Sertifikasi Certification

Penerima Receiver

Pemberi Given by

Masa Berlaku Valid Until

1

2013

ISO 9001:2008

PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)

United Register for System (URS)

2016

2

2013

ISO 9001:2008

Divisi Business Service


2016

3

2013

ISO 9001:2008

PT Telkom Akses


2016

4

2012

ISO 9001:2008

PT Finnet

DQS GmbH

2015

5

2012

AS/NZS ISO 9001:2008

PT Administrasi Medika (AdMedika)

Verification New Zealand Limited

2015

6

2012

ISO/IEC 27001:2005

PT Finnet

DQS Gmbh

2015

7

2012

ISO/IEC 27001:2005

Divisi Infratel dan Divisi Access

TUV Rheinland Japan Ltd

2015










Keanggotaan dalam Asosiasi Industri dan Organisasi Lainnya [G4-16]

Membership in Industry Associations and other Organisations [G4-16]

Telkom ikut aktif sebagai anggota beberapa asosiasi nasional dan internasional. Untuk lingkup nasional, Kami menjadi anggota pada asosiasi:

Telkom is actively participating as members of several national and international associations. At national level, We are member of the following associations:

1. Masyarakat Telematika Indonesia (“MASTEL”);

1. Masyarakat Telematika Indonesia (“MASTEL”);

2. Asosiasi Satelit Indonesia (“ASSI”);

2. Asosiasi Satelit Indonesia (“ASSI”);

3. Asosiasi Kliring (“ASKITEL”); dan

Interkoneksi

Telekomunikasi

3. Asosiasi Kliring (“ASKITEL”); and

Interkoneksi

Telekomunikasi

4. Corporate Forum for Community Development (“CFCD”).

4. Corporate Forum for Community Development (“CFCD”).

Untuk lingkup Internasional, keanggotaan Telkom dalam asosiasi meliputi: 1. Asia Pacific Network Information Centre (“APNIC”) Organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keandalan sumber daya internet di kawasan Asia Pasifik;

At international level, Telkom’s membership to associations includes: 1. Asia Pacific Network Information Centre (“APNIC”), A not for profit organisation dedicated to maintain the stability and reliability of internet resources in Asia Pacific region;

2. ITU Telecommunication Development Sector (“ITU-D”) Sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negaranegara berkembang di bidang telekomunikasi; dan

2. ITU Telecommunication Development Sector (“ITU-D”), An organisation responsible in policy making and training programmes as well as financing straregy for telecommunication sector in developing countries; and

3. ITU Telecommunication Standardization Sector (“ITU-T”). Sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan standar-standar telekomunikasi.

3. ITU Telecommunication Standardization Sector (“ITU-T”). responsible in making An organisation telecommunication standards..



69





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENDEKATAN DALAM PRINSIP PENCEGAHAN [G4-14]

APPROACH IN PREVENTION PRINCIPLES [G4-14]

Sejak 2006 Telkom berkomitmen untuk menerapkan manajemen resiko mengacu kepada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Management. Dalam penerapannya, manajemen risiko adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG dan pengendalian internal di perusahaan. Ke depan Kami telah menyusun road map pengembangan Entity Risk Management sebagai berikut:

Since 2006, Telkom is committed to implement the COSO Enterprise Rik Management framework. In its implementation, risk management is an integral part of GCG and internal control in the company. In the future, we have prepared Entity Risk Management development road map as follow:

• 2015: peningkatan maturitas implementasi Business Continuity Management System (“BCMS”).

• 2015: maturity improvement in the implementatipon of Business Continuity Management System (“BCMS”).

• 2016: maturitas implementasi Revenue Assurance & Fraud Management System.- 2016 : peningkatan ERM Maturity Level masuk ke Optimized Level.

• 2016: maturity implementation of Revenue Assurance & Fraud Management System.- 2016 : improvement of ERM Maturity Level into Optimized Level.

Visi Perusahaan terkait dengan penerapan manajemen risiko adalah: “Menjadikan pengelolaan risiko sebagai BUDAYA YANG MELEKAT dalam pelaksanaan proses bisnis dan operasional”. Untuk itu, sejak tahun 2008 kami telah membangun dan mengembangkan:

The Company’s vision on risk management implementation is: “Making risk management as ATTACHED CULTURE in the execution of business and operational process.” Therefore, since 2007 we have built and developed:

• Aspek Struktural, meliputi pengembangan visi manajemen risiko, misi, komitmen, tone at the top, lingkungan internal yang kondusif, kebijakan, pengembangan kompetensi, IT tools dan kesisteman.

• Structural Aspect, which includes the development of risk management vision, mission, commitment, tone at the top, conducive internal environment, policy, competence development, IT tools and systemic.

• Aspek Operasional, meliputi penentuan Risk Acceptance Criteria, pelaksanaan Risk Assessment dan pengembangan manajemen risiko untuk fungsi spesifik.

• Operational Aspect, which includes Risk Acceptance Criteria, the implementation of Risk Assessment and the development of risk management for specific function.

• Aspek Perawatan meliputi monitoring implementasi manajemen risiko, pelaporan berkala (risk reporting), menjaga pengembangan kompetensi yang berkelanjutan. Serta melakukan review melalui Risk Management Index, Survei Budaya Risiko maupun penilaian Tingkat Maturitas Implementasi. Saat ini implementasi manajemen risiko telah mencapai tingkatan dimana manajemen risiko telah diintegrasikan di seluruh entitas.

• Maintenance Aspect, which includes monitoring on the implementation risk management, periodic risk reporting, maintaining the sustainable competence development as well as conducting review by Risk Management Indext, Risk Culture Survet or evaluation on Implementation Maturity Level. Currently the implementtaion of risk management has reached the level where risk management has been integrated to all entities.

70










Selain itu, dalam upaya pengelolaan risiko, Kami melakukan berbagai upaya antara lain:

Additionally, in risk management efforts, We have done several efforts among others:

1. Membangun dan mengembangkan aspek struktural, operasional dan perawatan atas implementasi manajemen risiko di seluruh entitas anak.

1. Building and developing structural, operational and maintenance aspects of risk management implementation for all subsidiary entities

2. Peningkatan kualitas pengambilan keputusan berbasis risiko (six - eyes - principle).

2. Improvement of the quality of risk based decision making (six - eyes - principle).

3. Pengembangan manajemen kelangsungan (Business Continuity Management) dan Management.

usaha Crisis

3. Development of Business Continuity Management and Crisis Management.

4. Pengembangan Revenue Assurance untuk proteksi kebocoran dan program anti fraud/anti kecurangan.

4. Development of Revenue Assurance for protection of leakage and anti fraud programmes.

5. Pengembangan Enterprise Security Governance untuk melindungi aset fisik dan non fisik (misalnya Information System Security dengan mengembangkan ISO 27000).

5. Development of Enterprise Security Governance to protect physical and non-physical assets (e.g. Information System Security by developing ISO 27000).

6. Pengembangan Program Pengendalian Internal.

6. Development of Internal Control Programme.

7. Pengembangan Regulatory Management. (lihat juga uraian “Pengelolaan Risiko - pada Bab “Tata kelola Keberlanjutan Telkom”)

7. Development of Regulatory Management (See also the description in “Risk Management in Telkom Sustainability Governance” Section)



71


72





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










07

PARADIGMA BARU KEBERLANJUTAN

NEW PARADIGM OF SUSTAINABILITY


75

Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals

78

Hubungan Dengan Pemangku Kepentingan Stakeholders Relationship


73





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN NEW PARADIGM OF SUSTAINABLE DEVELOPMENTS

Kami bertekad untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan skala global sebagaimana tercantum pada rumusan “Sustainable Development Goals” sebagai pengganti “Millenium Development Goals”, dengan berupaya maksimal memenuhi harapan para pemangku kepentingan. Hal ini mengingat pemenuhan harapan dimaksud, secara langsung maupun tidak langsung, berarti juga menjalankan berbagai program umum yang relevan untuk mencapai tujuan pembangunan global. “We are determined to support the achievment of global scale development goals as contained in the formulation of the “Sustainable Development Goals” as a substitute of “Millennium Development Goals”, with maximum efforts to meet the expectations of our stakeholders. Because the fulfillment of the expectations, directly or indirectly, is also running a variety of programs that are relevant to achieving the global development goals.

74










SASARAN PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

Tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari implementasi konsep Millenium Development Goals (MDGs) dengan 8 rumusan global goals yang telah diimplementasikan sejak tahun 2000. Sebelum konsep MDGs resmi berakhir, hampir seluruh negara yang bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyepakati konsep pembangunan berkelanjutan sebagai pengganti/penerus MDGs. Konsep pembangunan tersebut dinamakan Sustainable Development Goals (“SDGs”).

2015 was the last year of the implementation of Millenium Development Goals (MDGs) concept with 8 global goals that had been implemented since of 2000. Before the MDGs concept officially ended, almost all of United Nations member states had agreed on the sustainable development concept as the successor of MDGs. Such development concept is named Sustainable Development Goals (“SDGs”).

Delapan rumusan Global Goals dalam MDGs (2000-2015) adalah sebagai berikut: 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan ekstrim 2. Mewujudkan pendidikan dasar 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan angka kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup 8. global untuk Mengembangkan kemitraan pembangunan

Eight Global Goals in MDGs (2000-2015) are as follows:

Berbeda dengan MDG yang awalnya hanya digagas oleh negara-negara dalam kelompok OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) yang terdiri dari 34 negara maju dari kawasan Amerika, Eropa dan Australia serta beberapa negara Asia, SDGs dibahas dan disepakati oleh hampir seluruh negara-negara anggota PBB. Selain itu, jika MDGs hanya merumuskan 8 tujuan pembangunan berkelanjutan, SDGs merumuskan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan skala global. Indonesia telah mengambil sikap tegas untuk mendukung dan mengimplementasikan berbagai program yang dapat dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan kondisi yang dihadapi dan kemampuan yang tersedia.

Different from MDG that originally initiated only by countries in OECD (The Organisation for Economic Cooperation and Development), consisted of 34 developed countries from the American, European and Australian territories and some of the Asian countries, SDGs were initiated and consented by almost all of UN member states. Other than that, if MDGs only have 8 sustainable development goals, SDGs have 17 global scale sustainable development goals. Indonesia has taken a firm stance to support and implement various programs that may be done in order to achieve the sustainable development goals in accordance with the conditions faced and available skills.

Adapun 17 Rumusan Global Goals dalam SDGs (20162030), beserta program umum yang dijalankan adalah sebagai berikut.

17 Global Goals in SDGs (2016-2030), along with general program performed are as follow.

1. Tanpa Kemiskinan

1. No Poverty

Mengakhiri kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.

1. Overcoming extreme poverty and hunger 2. Realizing basic education 3. Promoting gender equality and women empowerment 4. Reducing mortality rate of children 5. Improving mother’s health 6. Fighting against HIV/AIDS, malaria and other infectious diseases 7. Ensuring the environmental sustainability 8. Developing the global partnership for development

End poverty in all its forms everywhere.

2. Tanpa Kelaparan

2. Zero Hunger

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

End hunger, achieve food security and improved nutrient, and promote sustainable agriculture.



75





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

3. Good Health and Well-Being

Menjamim kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat di segala usia.


Ensure healthy lives and promote wellbeing for all at all ages.

4. Pendidikan Berkualitas

4. Quality Education

Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.

5. Kesetaraan Gender

5. Gender Equality

Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan anak perempuan.

Achieve gender equality and empower all women and girls.

6. Air Bersih dan Sanitasi

6. Clean Water and Sanitation

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.

Ensure inclusive and equitable education and promote lifelong learning opportunities for all.

Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all.

7. Energi Bersih dan Terjangkau

7. Affordable and Clean Energy

Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan modern untuk semua orang.

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak

Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.

10.Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi kesenjangan di dalam sebuah negara maupun diantara negara-negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.

13.Aksi Terhadap Iklim

76

Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment, and decent work for all.

9. Industry, Innovation and Infrastructure

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.


Building resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industialization, and foster innovation.

10.Reduced Inequality

Reducing inequality within and among countries.

11. Sustainable Cities and Communities Make cities and human settlements inclusive, safe, resilient and sustainable.

Membangun kota-kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berkualitas, berketahanan dan berkelanjutan.

12.Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

8. Decent Work and Economic Growth

Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluasluasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all.

12.Responsible Consumption and Production

Ensure sustainable consumption and production patterns.

13.Climate Action

Take urgent action to combat climate change and its impacts.








14.Kehidupan Bawah Laut

14.Life Below Water

Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk pengembangan pembangunan yang berkelanjutan.

Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development.

15.Kehidupan di Darat

15.Life on Land

Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggundulan hutan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.


Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests ,combat desertification and halt and reverse land degradation, and halt biodiversity loss.

16.Institusi Peradilan yang Kuat dan Perdamaian

16.Peace and Justice Strong Institutions

Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua pihak termasuk untuk lembaga, membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan.

Promote peaceful and inclusive societies for sustainable development, provide access to justice for all and build effective, accountable and inclusive institutions at all levels.

17.Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

17.Partnership for the Goals

Memperkuat implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Strengthen the means of implementation and revitalize the global partnership for sustainable development.

Berbagai kalangan pemerhati kegiatan pembangunan suatu wilayah / negara memandang rumusan tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan dalam SDGs tersebut lebih membuka kesempatan kepada seluruh warga dunia, terutama korporasi swasta maupun BUMN, untuk berperan serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan global, sesuai sumber daya yang dimiliki dan selaras dengan kegiatan usaha yang dijalankan.

Various observers of the development activities in a region/country view the formulation of sustainable development goals set out in the SDGs provide more opportunities for all citizens of the world, especially private corporations and state enterprises (SOE) to be involved in and support the achievement of global development goals, in accordance with the resources owned and aligned with business activities conducted.

Kami memandang kegiatan usaha yang kami lakukan juga dapat mendukung pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana dirumuskan dalam SDGs , mengingat produk jasa/layanan yang dihasilkan merupakan salah satu kebutuhan utama seluruh lapisan masyarakat dan operasional yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dari perkotaan hingga pedesaan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut, kami pandang justru akan mendukung pertumbuhan usaha Telkom di masa mendatang.

We view the business activities that we do could also support the achievement of various sustainable development goals as set out in the SDGs, keeping in mind that the service products are one of the main needs of all society and the operations that reach all areas in Indonesia, from urban to rural areas. The success in achieving such sustainable development goals in our view will certainly support the business development of Telkom in the future.

Oleh karena itu, kami bertekad untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan skala global tersebut dengan berupaya maksimal memenuhi harapan para pemangku kepentingan. Hal ini mengingat pemenuhan harapan dimaksud, secara langsung maupun tidak langsung, berarti juga menjalankan berbagai program umum yang relevan untuk mencapai tujuan pembangunan global.

Therefore, we are determined to support the achievement of development goals in global scale by using reasonable efforts to satisfy the expectation of stakeholders. Keeping in mind of the referred expectation, directly or indirectly, also means conducting several general relevant programs to achieve global development goals.



77





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Sebagai contoh, pelanggan kami senantiasa mengharapkan tersedianya jaringan dan sinyal yang kuat di seluruh wilayah dimana mereka beraktivitas. Harapan ini dapat dipenuhi jika kami merealisasikan pembangunan jaringan infrastruktur serat optik / BTS yang memadai dan mampu mencakup seluruh wilayah perkotaan, pedesaan, maupun sepanjang jalan yang menghubungkan antar wilayah dimaksud. Upaya pembangunan infrastruktur yang memadai sangat relevan dengan pencapaian tujuan global ke-9 “Industri, Inovasi dan Infrastruktur”.

For example, our customers expect for network availability and strong signal in all areas where they do their activities. This expectation can be fulfilled if we realize the development of sufficient optical fiber infrastructure network/BTS and able to cover all areas of urban, rural, or along the streets that connect the respective areas. Efforts for sufficient infrastructure development is very relevant with the achievement of the ninth global goal “Industry, Innovation and Infrastructure.”

Mengingat adanya keterkaitan antara pemenuhan harapan pemangku kepentingan dengan pencapaian tujuan pembangunan global yang berkelanjutan dalam SDGs, kami berupaya memahami dengan sebaik-baiknya harapan mereka melalui pengelolaan hubungan timbal balik yang konstruktif.

Keeping in mind that there is connection between fulfilling the expectations of the stakeholders with achieving global sustainable development goals in the SDGs, we attempt to understand their expectations by maintaning constructive reciprocal relationships.

PENGELOLAAAN HUBUNGAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]

RELATIONSHIP MANAGEMENT WITH THE STAKEHOLDERS [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]

Pemangku Kepentingan Kami

Our Stakeholders

Kami telah mengidentifikasi 8 kelompok pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Telkom, dan sebaliknya, dimana kegiatan dan penghidupannya terpengaruh oleh produk / jasa layanan yang kami selenggarakan.

We have identified 8 groups of stakeholders that have significant impact on Telkom performance, and vice versa, in which its activity and livelihood is influenced by the product/ service that we provide.

Uraian ringkas mengenai harapan, interaksi dan pengelolaan hubungan positif dengan pemangku kepentingan yang kami lakukan dalam rangka menjaga keberlanjutan usaha, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan global adalah sebagai berikut.

Short summary on expectations, interactions and positive relationship management with the stakeholders that we do in order to maintain the continuance of business, as well as to support the achievement of global development goals are as follow.

• Konsumen / Pelanggan

• Consumers/Customers

Harapan utama konsumen di bidang telekomunikasi adalah koneksi yang cepat, konstan, cakupan yang luas dan kemudahan layanan. Untuk memenuhi harapan tersebut, kami merealisasikan berbagai program, meliputi: investasi berkala untuk memperluas jaringan, menyelenggarakan layanan keluhan pelanggan, survei kepuasan pelanggan terhadap kualitas dan layanan serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memperbaiki kualitas layanan.

The main expectations of the consumers in telecommunications are fast, constant connection, wide coverage and simple services. To fulfill such expectations, we realize various programs, such as: perform periodic investment to broaden the network, organize customer service, conduct a survey on consumers satisfaction toward the quality and services as well as periodically evaluate the methods to improve the quality of the services.

• Pemegang Saham / Investor

• Shareholder / Investor

78

Harapan utama pemegang saham/investor adalah kejelasan tingkat pengembalian investasi yang telah ditanamkan melalui pembelian saham Perseroan.


The main expectation of the shareholder/investor is the certainty of the return of investment that has been invested by buying the Company’s shares. Therefore,






Untuk itu, kami secara berkala menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan beberapa pertemuan lain, untuk memberi pertanggung jawaban atas kinerja perusahaan, memaparkan rencana dan realisasi investasi dan mengumumkan rencana penggunaan laba usaha, dimana didalamnya termasuk pembagian dividen tahunan.


• Employees

The main expectation of the employees are the fulfillment of the welfare, fairness in performance assessment as well as similar rights and clarity of career path. To accomodate such expectations, we routinely hold a meeting with the representative of Sekar Telkom (Telkom’s Union) to discuss the settlement of all issues related to work relationship and staffing problems. We also realize some strategic steps in maintaining the human resources, in order to improve the competence of the employees as well as to guarantee the improvement of company’s performance.

• Pemerintah / Regulator

• Government/Regulator

Pemerintah memiliki harapan dan target utama yaitu kinerja perusahaan yang maksimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebagai pemegang saham, Pemerintah menargetkan adanya pembagian dividen untuk menambah pendapatan negara bukan pajak guna membiayai pembangunan infrastruktur dasar. Untuk memenuhinya, kami merealisasikan investasi pengembangan infrastruktur jaringan maupun pengembangan kapasitas transmisi. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mematuhi seluruh ketentuan peraturan yang dikeluarkan Pemerintah serta berupaya mencatatkan kinerja ekonomi yang optimal agar dapat membagikan dividen sesuai yang ditargetkan.


we periodically hold a Annual General Meeting of Shareholders (GMOS) and other meetings, to take responsibility over the performance of the company, explain the plan and realization of investment and announce the plan for business profit utilization, in which includes the distribution of annual dividend.

• Karyawan Harapan utama karyawan adalah terpenuhinya kesejahteraan, kewajaran dalam penilaian kinerja serta kesamaan hak dan kejelasan jenjang karir. Untuk mengakomodir harapan karyawan tersebut, kami secara rutin mengadakan pertemuan dengan perwakilan Sekar Telkom (Serikat Karyawan Telkom) guna membahas penyelesaian seluruh persoalan menyangkut hubungan kerja dan permasalahan kepegawaian. Kami juga merealisasikan berbagai langkah strategis dalam pengelolaan SDM, guna meningkatkan kompetensi karyawan sekaligus menjamin peningkatan kinerja perusahaan.


Government has its ultimate hope and target namely, maximum performance of the Company in supporting economy growth. As a shareholder, Government has targeted the dividend distribution to add the nontax state income to finance the basic infrastructure development. To fulfill that, we realize the network infrastructure development as well as development of transmission capacity investments. We are trying our best to comply with all of the regulations enacted by the Government and to record optimal economy performance so that we can distribute the targeted dividend.

• Mitra Kerja / Supplier (Vendor)

• Work Partners/Suppliers (Vendors)

Para Mitra Kerja / Vendor memiliki harapan untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru yang ditetapkan melalui mekanisme pemilihan yang fair dan transparan dengan harga yang wajar yang juga mampu mendukung pengembangan usaha mereka. Untuk itu, kami menyelenggarakan forum diskusi untuk menyelesaikan setiap permasalahan kerja sama dengan berpedoman pada pedoman etika bisnis yang sesuai kaidah tata kelola terbaik. Kami menyelenggarakan penilaian berkala atas kinerja para mitra kerja/vendor dengan menggunakan kriteria yang diketahui oleh seluruh mitra kerja/vendor. Kami menuangkan setiap kesepakatan yang tercapai dalam perjanjian kontraktual yang saling menghormati dan dijalankan dengan konsekuen.


Work Partners/Vendors expect to gain new contracts set out through fair and transparent voting mechanism with reasonable price that could also support their business development. Therefore, we hold discussion fora to settle all cooperation problems with reference to business ethic guidelines which are appropriate with the best management rules. We hold periodic assessment over the performance of work partner/ vendor by using the criteria known to all work partners/ vendors. We draw all agreements that are agreed on contractual agreements which respect each other and are performed with consequences.


79





• Kreditur

• Creditors

Para kreditur tentu menargetkan pinjamannya dapat kami kembalikan tepat waktu, termasuk pembayaran bunganya. Untuk itu, kami mengelola keuangan dengan baik, memenuhi seluruh covenant yang mengikat perjanjian pinjaman dan memenuhi seluruh kewajiban keuangan yang jatuh tempo dengan tepat. Untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama yang semakin baik, kami menyelenggarakan berbagai event pertemuan berkala dengan para kreditur maupun calon kreditur potensial, seperti presentasi, creditor session, dan lain sebagaimana yang biasa dilakukan oleh perusahaan terbuka.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


The creditors surely targeted their loans to be repayed in timely manner, including the interest payments. Therefore, we manage the finance in good faith, fulfilling all covenants that bound this loan agreement and fulfill all financial obligations due appropriately. To maintain and improve the cooperation, we hold various periodic meeting events with the creditors or potential creditors, such as presentation, creditor session, and et cetera usually done by public company.

• Masyarakat Sekitar

• Local Community

Masyarakat sekitar memiliki harapan utama agar kehadiran Telkom memberi manfaat positif bagi kehidupan, kesejahteraan dan perbaikan kondisi lingkungan sekitar. Untuk memenuhinya, kami merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaan

Local community expects that with the presence of Telkom it will contribute positive impact for their lives, welfare and improve the neighboring environment conditions. To fulfill that, we realize the corporate social responsibility in accordance with the potential,

sesuai dengan potensi, kondisi dan situasi wilayah. Dalam merencanakan program dimaksud kami melibatkan tokoh masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk menggali dan mengembangkan programprogram yang dapat dilaksanakan. Kami membina hubungan baik dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berperan sebagai mitra, badan pengontrol dan penghubung antara pihak perusahaan, pemerintah dan masyarakat dengan melihat kondisi sebelum maupun setelah pelaksanaan. Kami juga bekerja sama dengan akademisi dan konsultan sebagai tenaga ahli yang dapat memberikan saran demi optimalisasi keberhasilan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan.

condition and situation of an area. In realizing the said program we engage public figure and Regional Government to cultivate and develop programs that can be done. We build good relationship with some non-governmental organizations (LSM) which play a role as partner, controlling entity and the bridge between company, government and society by seeing the conditions before or after the performance. We also work together with academics and consultants as the experts who can provide advices for optimization of the execution of corporate social responsibility.

• Media Massa

• Mass Media

Media memiliki harapan untuk senantiasa mendapatkan berita dan keterangan yang akurat, up to date mengenai kondisi usaha dan perkembangan kinerja perusahaan. Untuk memenuhi harapan tersebut, kami melakukan berbagai program jumpa pers atau media gathering untuk menjaga kepercayaan dan hubungan dengan media. Selain itu, kami juga aktif mengelola beberapa media internal untuk mengkomunikasikan berbagai rencana perusahaan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi agar mendapatkan umpan balik yang positif.

Media has the expectation to seek accurate news and information, to be up-to-date regarding the conditions of the business and the development of company performance. To fulfill that, we hold various press conferences or media gatherings to maintain trust and relationship with media. Moreover, we also actively maintain some internal media to communicate various plans of the company, the success and the obstacles that we faced to obtain positive feedbacks.

Pengelolaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan

Stakeholders Relationship Management

Adapun rekapitulasi pengelolaan hubungan dengan para pemangku kepentingan disampaikan dalam bentuk ringkas sebagai berikut. [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]

The recapitulation of the relationship management with the stakeholders is summarized as follows. [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]

80






Tipe Pemegang Saham Stakeholder Type

Basis Penetapan Determination Basis

Pelanggan Consumer

1. Pengaruh Influence 2. Ketergantungan Reliance




Tanggung Jawab Responsibility


Metode Perjanjian Method of Engagement

Frekuensi Frequency

Ekspektasi Pemegang Saham Stakeholder Expectation

1. Survey kepuasan pelanggan (CSI) • Layanan pengaduan Customer satisfaction survey (CSI) • Customer complaint service

• Disesuaikan To be adapted

1. Koneksi yang cepat dan konstan Fast and constant connection


2. Cakupan jaringan yang luas Wide network coverage 3. Kemudahan penyelesaian keluhan layanan The simplicity of settlement for complains

2. Pusat pelayanan pelanggan • Temu pelanggan • Program layanan khusus Customer service • Meeting customer • Specific service program Pemegang saham dan Investor Shareholder and Investor


1. RUPS GMS 2. Conference dan Non-deal road show Conference and Non-deal road show 3. Paparan Kinerja Presentation on performance 4. Site visit Site visit

4. Pelayanan yang melebihi harapan. Services beyond expectation

• 1 kali (minimal) 1 time (minimum) • 16 kali 16 times • 6 kali 6 times • Disesuaikan To be adapted

1. Menjaga dan meningkatkan nilai investasi melalui peningkatan kinerja Perseroan Maintain and improve the value of investment through the improvement of Company performance 2. Keterbukaan informasi terhadap hal-hal yang substantial dan kejelasan arah pengembangan usaha Disclosure of information toward substantial matters and the certainty of business development direction 3. Menghormati hak-hak pemegang saham sesuai UU, Peraturan, AD/ART Respecting the rights of the shareholders pursuant to Law, Regulations, AD/ART 4. Pembagian dividen yang teratur Regular dividend distribution

Karyawan Employee

Tanggung Jawab Responsibility

1. Melalui Sekar-Telkom Through Sekar-Telkom 2. Allignment organisasi SDM Organization alignment with human resources 3. Training Training 4. Pertemuan berkala dengan Manajemen Periodic meeting with the management

• Minimal 1 kali setahun atau sesuai kebutuhan Minimum 1 time a year or in accordance with needs

1. Kejelasan hak dan kewajiban. The clarity of rights and obligations. 2. Kejelasan atas penilaian kompetensi, jenjang karir dan keseimbangan remunerasi dengan kinerja Clarity on competence assessment, career path and equivalence of remuneration with performance 3. Kesetaraan dalam jenjang karir dan remunerasi Equivalence in career path and remuneration 4. Tidak ada praktek diskriminasi No discrimination 5. Terjaminnya keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Guaranteed safety, healthy and security 6. Terjaganya kenyamanan lingkungan kerja Maintained comfortable environment in work area



81


Tipe Pemegang Saham Stakeholder Type Pemerintah / Regulator Government / Regulator




TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM




Frekuensi Frequency


1. Perwakilan Representative

1. Pertemuan Bipartit Bipartite Meeting


2. Pengaruh Influence

2. Dengar Pendapat dengan DPR Opinion hearings with DPR


1. Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dengan regulator Created a harmonious and constructive relationship based on honesty with the regulator

3. Kunjungan Kerja Work visit


2. Telkom dan segenap jajarannya tunduk dan mematuhi hukum, perundangan dan peraturan Telkom and all ranks subject to and comply with the law, legislations and regulations 3. Telkom berkontribusi positif terhadap keemajuan masyarakat sekitar Telkom positively constribute toward the improvement of neighboring society 4. Adanya tambahan pendapatan selain pajak / dividen Addition income other than taxes /dividend.

Mitra Kerja (vendor, supplier, agen, reseller, installer) Work partners (vendor, supplier, agen, reseller, installer)

1. Pengaruh Influence 2. Ketergantungan Reliance

1. Kontrak lelang dan pengadaan Tender and procurement contracts 2. Penilaian kinerja supplier Supplier’s performance assessment 3. Manajemen Vendor Vendor management 4. Seleksi supplier Supplier selection 5. Penerapan e-Procurement E-Procurement implementation

• Disesuaikan To be adapted • Minimal 1 tahun sekali Minimum once a year • Disesuaikan To be adapted • Minimal 1 tahun sekali Minimum once a year • Disesuaikan To be adapted

1. Proses pengadaan secara fair dan transparan Fair and transparent procurement process 2. Seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan mitra Objective selection and evaluation in choosing partners 3. Prosedur administrasi pengadaan yang akurat namun mudah dimengerti Accurate procurement administration procedures but easy to understand 4. Penyelesaian pembayaran yang tepat waktu Repayment in timely manner 5. Hubungan saling menguntungkan Beneficial relationship

82






Tipe Pemegang Saham Stakeholder Type


Kreditur Creditors

Ketergantungan Reliance







Frekuensi Frequency


1. Site project visit


1. Kejelasan rencana pengembangan. Clarity of development plan.

2. Conference call 3. Club deal 4. Presentasi Rencana Aksi Korporasi Corporation Action Plan Presentation

• Disesuaikan To be adapted • Disesuaikan To be adapted • Disesuaikan To be adapted

2. Pembayaran kewajiban tepat waktu. Timely payment obligation. 3. Transparansi kondisi operasional. Transparency on operation condition. 4. Update informasi mengenai kondisi operasional dan finansial. Update information on operation and financial conditions.

Masyarakat Community

1. Perwakilan Representative 2. Kedekatan Closeness

1. Musyawarah dalam perencanaan. Consensus in planning 2. Pengawasan realisasi program bersama-sama Supervision on program realization together

• Disesuaikan To be adapted • Disesuaikan To be adapted • Disesuaikan To be adapted

3. Philanthropic activities Philanthropic activities

1. Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis Created a harmonious relationship. 2. Kontribusi positif terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat sekitar. Positive contributions toward economic, social and environment life of neighboring society 3. Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Involved in environmental conservation activities

Media massa Mass Media

Perwakilan Representative

1. Press release 2. Media gathering 3. Press conference 4. Press briefing


1. Akurasi objek pemberitaan. The accuracy of news object.


2. Informasi terkini. Up-to-date news.


3. Penyampaian berita tepat waktu. Timely news delivery.



4. Transparansi kondisi operasional dan finansial. Transparency on operation and financial conditions.


83


84





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










08


IMPROVING THE ROLE OF DIGITAL ECONOMY


88

Mendukung Pembangunan Perekonomian Nasional Supporting the Development of National Economy

92

Rencana Pengembangan Development Plan

94

Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi Distribution of Economic Value Generated

99

Kontribusi Kepada Negara Contribution to the State

100

Mendorong Pertumbuhan Perkonomian Daerah Encouraging the Regional Economy Growth

101

Mendukung Pengembangan Kompetensi Ekonomi Komunitas Supporting the Community Economic Competency Building

106

Meningkatkan Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja Improving Good Relations with Partners


85





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENINGKATKAN PERAN PEREKONOMIAN DIGITAL IMPROVING THE ROLE OF DIGITAL ECONOMY

“Upaya kami merespons dengan cepat dan tepat terhadap meningkatnya kebutuhan seluruh lapisan masyarakat dan pelaku usaha akan layanan jasa telekomunikasi dan konten informasi yang berkualitas memberi hasil nyata. Ditengah perlambatan laju pertumbuhan ekonomi domestik, pada tahun 2015 industri telekomunikasi justru mencatat pertumbuhan yang sangat baik, sebesar 9%, hampir dua kali lipat angka pertumbuhan PDB” “Our efforts to respond quickly and appropriately to the growing needs of the whole community and businesses through our telecommunications services and quality information content gives real results. In the middle of a slowdown in the pace of domestic economic growth, telecommunications industry recorded excellent growth, at 9%, nearly double the rate of GDP growth in 2015 “

86










Pembangunan ekonomi suatu negara akan berjalan lebih cepat, manakala seluruh produk dan jasa yang dihasilkan negara bersangkutan memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu faktor pendukung daya saing suatu negara adalah ketersediaan infrastruktur dasar yang memadai dan handal, selain tentunya mutu produk, yang erat hubungannya dengan kualitas sumber daya manusia.

Economy development of a country will be faster when all the products and services a country produced have high competitiveness. One of the supporting factors of a country competitiveness is the availability of sufficient and reliable basic infrastructure, aside to the product quality, which closely ties to human resources quality.

Demikian pentingnya ketersediaan infrastruktur dasar ini terhadap pembangunan suatu negara dan kawasan tertentu, konsep Sustainable Development Goals (SDGs) sampai memasukkannya kedalam salah satu tujuan pembangunan global, yakni pada butir ke-9 “Industri, Inovasi dan Infrastruktur - Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi”.

This emphasized importance of basic infrastructure in development of a country and region, makes it as part of the Sustainable Development Goals (SDGs) concept’s one of global development objectives, i.e. goal 9 “industry, innovation, and infrastructure – Build resilient infrastructure, promote sustainable industrialization and foster innovation.”

Mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan, kami telah lama menyadari bahwa dukungan dan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang andal merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. Terlebih dengan mempertimbangkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar, termasuk infrastruktur telekomunikasi merupakan salah satu butir tujuan pembangunan global tersebut. Kami semakin bertekad untuk merealisasikan beragam program pengembangan infrastruktur, baik dalam rangka mengembangkan skala usaha, mendukung peningkatan daya saing dan juga berpartisipasi pada pencapaian tujuan pembangunan global sebagaimana tercantum dalam SDGs, sebagai kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs).

Considering the Indonesia geographic condition which comprises archipelago, we have long realized that the support and availability of reliable telecommunication infrastructure is urgent necessity that needs to be fulfilled. Moreover, in consideration that basic infrastructure development, including telecommunication infrastructure is one of the objectives of global development goals. We are more determined in realizing many infrastructure development programs, both in developing business scale, supporting competitiveness improvement and also participating global development goals achievement as mentioned in SDGs, as the continuation of Millennium Development Goals (MDGs).

Kami meyakini peluang pertumbuhan pasar sektor telekomunikasi di Indonesia sangat menjanjikan, mengingat jumlah penduduk yang besar, mencapai angka 255,5 juta jiwa (Proyeksi BPS, 2015), yang disertai kestabilan pertumbuhan ekonomi sejak beberapa tahun terakhir. Lebih dari itu, Pemerintah Indonesia telah menggulirkan deregulasi di sektor telekomunikasi, guna mendorong pelaku bisnis swasta untuk terjun ke bidang industri telekomunikasi. Hal ini dilakukan Pemerintah, untuk mendorong pertumbuhan sektor telekomunikasi yang lebih cepat, mengingat pentingnya peran telekomunikasi dalam mendukung pembangunan nasional. [G4-2]

We are sure that the opportunity of telecommunication sector market growth in Indonesia is very promising, noting the large amount of citizens, reaching the amount of 255.5 million people (BPS Projection, 2015), which goes in hand with the economic growth stability since the last couple of years. Moreover, the Government of Indonesia has launched several deregulations in the telecommunication sector, in order to drive the private business actors to be engaged in the telecommunication industry. The government has practiced it, to drive faster growth of telecommunication sector, highlighting the importance of telecommunication role in supporting the national development. [G4-2]



87





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENDUKUNG PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN NASIONAL

SUPPORTING THE NATIONAL ECONOMY DEVELOPMENT

Perkembangan terkini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian Indonesia terus tumbuh seiring meningkatnya konsumsi dalam negeri sebagai dampak naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2015, perekonomian Indonesia masih tumbuh cukup baik meskipun sedikit dibawah target semula, yaitu tumbuh sebesar 4,79%. Angka pertumbuhan ini masih lebih lambat dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya, 5,02%.

The latest development has showed that Indonesia economic growth keeps growing in line with the increasing domestic consumption as an impact of the society’s wealth improvement. In 2015, Indonesia’s economy continuously had grown well even though it was lower than the initial target, i.e. 4.79%. The growth rate was still slower than its previous year’s economic growth, 5.02%.

Tingkat inflasi pada tahun 2015 cukup terkendali sebesar 3,35%, jauh membaik dibandingkan tahun 2014 yang mencapi 8,36%. Sedangkan tingkat acuan suku bunga Bank Indonesia (“BI Rate”) relatif stabil sepanjang tahun 2015 dengan kecenderungan menurun. Pada akhir tahun, tingkat BI Rate mencapai 7,5% lebih rendah 25Bps dibandingkan bulan Januari 2015.

The inflation rate in 2015 was relatively under control, i.e. 3.35%, far better than the 2014’s 8.36%. At the meantime, the BI rate was relatively stable throughout 2015 with the tendency to decline. By end of year, BI rate had reached 7.5%, lower 25 Bps compared to January 2015.

Konsumsi domestik, yang mencerminkan daya beli masyarakat merupakan kunci pertumbuhan ekonomi tersebut mengingat lebih dari setengah produk domestik bruto Indonesia disumbangkan oleh konsumsi atau belanja rumah tangga. Namun demikian secara umum, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global dan negara-negara ASEAN.

The domestic consumption, which reflects on the public purchasing power, is the key of economic growth, noting that consumption or household spending supports more than half of Indonesia’s gross domestic product. However, Indonesia’s economic growth was still better than the global and ASEAN countries economy growth average.

Ditengah perlambatan ekonomi domestik tersebut, pada tahun 2015 industri telekomunikasi justru mencatat pertumbuhan yang sangat baik, sebesar 9%, hampir dua kali lipat angka pertumbuhan PDB. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan telekomunikasi dan akses terhadap tehadap informasi semakin meningkat bahkan telah menjadi bagian kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat tetap membeli layanan telekomunikasi. Peningkatan kesejahteraan membuat masyarakat semakin membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi telekomunikasi yang andal untuk berkomunikasi maupun untuk pengiriman data dalam mendukung aktivitasnya.

Amid the domestic economy slow down, in 2015, telecommunication industry had recorded excellent growth, 9%, almost twice the GDP growth rate. This indicates the need of telecommunication and access to information keeps improving and moreover becoming Indonesia society’s basic needs, so that the society still purchases telecommunication services. Wealth improvement makes the society requires more reliable telecommunication technology infrastructure to communicate or to send data in supporting its activity.

Di sisi lain, studi empiris menunjukkan penetrasi akses internet di Indonesia terbilang masih rendah dibandingkan negara-negara dikawasan. Kenyataan-kenyataan itu menjadi gambaran bahwa peluang pertumbuhan sektor telekomunikasi di Indonesia masih sangat menjanjikan. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar, Indonesia mempunyai keuntungan pasar dalam

On the other hand, empirical study has shown that Internet access penetration is relatively slower than other countries in the region. Those realities become the pictures of very promising growth of Indonesia’s telecommunication sector. As one of the most populated countries in the world, Indonesia has the benefits of large domestic market, good demographic structure with high

88










negeri yang besar, struktur demografi yang baik dengan pertumbuhan angkatan kerja dan middle class yang tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut dapat menjadi momentum positif untuk menciptakan pertumbuhan skala usaha dengan memaksimalkan berbagai peluang yang ada.

growth of workforce and middle class in a couple of years. Those benefits will become positive momentum to create business scale growth in maximizing the many existing opportunities.

Kondisi Perkembangan Sektor Telekomunikasi Indonesia [G4-2]

Condition of Indonesia Telecommunication Sector [G4-2]

Di tahun 2015, penetrasi SIM card di industri seluler Indonesia sudah cukup tinggi, sekitar 100%, membuat peluang pertumbuhan yang berkelanjutan dalam penetrasi di masa depan semakin terbatas. Pasar telekomunikasi mobile (seluler) saat ini dikuasai oleh tiga pemain besar yang menguasai sekitar 90% pangsa pasar. Telkomsel (anak usaha Telkom) menjadi yang terunggul di atas Indosat dan XL Axiata, baik dari sisi parameter operasional maupun finansial. Keunggulan posisi Telkomsel diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa tahun mendatang mengingat kemampuan Telkomsel yang lebih baik dalam berinvestasi membangun infrastruktur untuk meningkatkan kualitas layanan serta perluasan jaringan.

In 2015, SIM card penetration in Indonesia is relatively high, around 100%, resulting the sustainable growth opportunity in future penetration to be more limited. The current mobile (cellular) telecommunication market is ruled by three major players that controls approximately 90% of the target market. Telkomsel (Telkom’s subsidiary) is the market leader that beats Indosat and XL Axiata, both from the operational and financial parameters. Telkomsel’s leading position is estimated to last for several years ahead, noting Telkomsel’s better ability in investing the infrastructure to improve its service quality as well as network expansion.

Perkembangan lainnya, terjadi perubahan dari layanan legacy (voice dan SMS) menuju layanan data masih berlangsung dengan cepat, yang didorong oleh harga smartphone yang semakin murah serta segmen muda yang tumbuh pesat. Trafik data tumbuh sangat pesat, sementara trafik layanan SMS mengalami penurunan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah makin meningkatnya penggunaan layanan over the top (“OTT”) yang menjadi substitusi layanan suara dan SMS, seiring dengan bertambah banyaknya pengguna smartphone. Hal ini juga terjadi di negara-negara maju dimana penetrasi smartphone telah tinggi. Oleh karena itu operator telekomunikasi harus mengembangkan bisnis model yang tepat, termasuk berkolaborasi dengan pemain OTT sehingga dampaknya dapat dikelola dengan baik.

Other development, there is a shift from legacy service (voice and SMS) to data service occurs in a high speed, driven by cheaper price of smart phones along with youth segment that is growing so fast. Data traffic grows very fast; meanwhile the SMS traffic has experienced a decline. One of the main challenges that is faced the more increasing use of the over the top (“OTT”) service that becomes the voice and short message services, along with the more increasing number of smart phone users. That situation has also occurred in developed countries whereas the smart phone penetrations have been high. Therefore, the telecommunication operator should develop the right business model, including by collaborating with OTT players so that the impact can be well managed.

Pada jaringan tetap (fixed line), layanan fixed broadband mulai tumbuh, khususnya di kota-kota besar yang ditandai dengan munculnya beberapa pemain baru. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya konektivitas internet berkualitas tinggi ke rumah-rumah. Sekalipun demikian, penetrasi layanan fixed broadband di Indonesia masih sangat rendah dan relatif lebih rendah dibanding beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

On fixed line, fixed broadband service has started to grow, especially in large cities, marked by several new players. This has indicated the start of Indonesia’s society awareness of high quality Internet connectivity to houses. However, fixed broadband service in Indonesia is still very low and relatively lower compared to neighbor countries such as Singapore and Malaysia.



89





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Perkembangan lainnya menunjukkan, konsumsi data pada segmen mobile meningkat beberapa kali lipat dalam beberapa tahun terakhir, dan diharapkan tingkat konsumsi per user akan terus tumbuh pesat dari rata-rata konsumsi data per user saat ini. Sekalipun demikian, tingkat ARPU di Indonesia juga relatif rendah dibandingkan rata- rata global atau Asia Pacific. Hal ini menunjukkan besarnya peluang pertumbuhan untuk layanan mobile data. Tantangannya adalah upaya meningkatkan pertumbuhan konsumsi data membutuhkan capital expenditure yang besar guna meningkatkan kapasitas maupun coverage.

Other development has shown, data consumption in the mobile segment increases several times in the last couple of years, and it is expected that the consumption level per user will continue to grow rapidly from the current data consumption average per user. Although, the ARPU rate in Indonesia is also relatively low compared to global or Asia Pacific averages. This indicates the big opportunity for growth of mobile data service. The challenge is the effort to improve data consumption growth requires big capital expenditure to improve the capacity and coverage.

Saat ini, dengan konektivitas mobile data yang semakin baik, masyarakat mulai terdorong mengkonsumsi berbagai layanan konten dan aplikasi digital di luar media sosial, seperti e-Commerce, digital payment, digital advertising, serta memunculkan berbagai layanan aplikasi inovatif seperti Gojek. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut dan konsumsi konten akan mengarah pada

Currently, with better mobile data connectivity, the society starts to be driven in consuming many content services and digital application outside social media, such as e-commerce, digital payment, digital advertising, as well as presenting many innovative application service such as Gojek. This trend is estimated to continue and content consumption will lead to game consumption and

konsumsi game dan video streaming, yang semakin membuka peluang pengembangan layanan data.

video streaming, which will open opportunities for data service development.

Peran Telkom Dalam Pengembangan Sektor Telekomunikasi Nasional

Telkom’s Role in National Telecommunication Sector Development

Dengan rentang pengalaman di sektor telekomunikasi yang panjang dan didukung oleh kemampuan finansial yang relatif baik, Telkom memegang peran yang signifikan dalam perkembangan sektor ini. Pada beberapa segmen bisnis di sektor telekomunikasi, kami tetap menunjukkan penguasaan pasar yang dominan, sekalipun tingkat persaingan relatif tinggi mengingat banyaknya pemain baru dibidang ini, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Uraian singkat berikut memberi gambaran besarnya peran kami dalam mengembangkan sektor usaha dan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

In the long span of experience in telecommunication sector and relatively well financial ability, Telkom has grasped significant role in this sector’s development. In several business segments in telecommunication sector, we still show dominant market dominance, even though the competition is relatively high, understanding the many new players in this sector, both domestic and foreign players. The short summary below provides a glimpse of our great role in developing the business sector and telecommunication infrastructure in Indonesia.

Pada segmen fixed broadband, bersama First Media (LinkNet), kami menguasai sekitar 95% market share fixed broadband. Di segmen bisnis lainnya, kami mendominasi layanan connectivity untuk korporasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), sewa jaringan wholesale dan penyewaan transponder satelit. Sedangkan pada segmen Information and Communication Technology (ICT), melalui Sigma, kami memiliki pangsa pasar sekitar 5% untuk layanan IT service dan 10% untuk data center.

In the fixed broadband segment, together with First Media (LinkNet), we control 95% of market share fixed broadband. In other business segment, we dominate connectivity service for the corporation and Small Medium Enterprises (UKM), wholesale network lease, and satellite transponder lease. Meanwhile in the Information and Communication Technology (ICT) segment, through Sigma, we have 5% target market for IT service and 10% for data center.

Sementara itu, pada bisnis menara telekomunikasi, bersama seluruh Group, Kami secara keseluruhan memiliki lebih dari 24.000 menara, dimana sekitar 6.800 menara dikelola Mitratel dan sekitar 17.800

At the meantime, in telecommunication tower business, together with the entire Group, we have more than 24,000 towers, whereas approximately 6,800 towers are managed by Mitratel and around 17,800 towers are

90










menara dikelola oleh Telkomsel, lebih besar dari jumlah menara yang dimiliki PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Sarana Menara Nusantara (Protelindo) maupun PT Solusi Tunas Pratama. Kami akan terus menambah jumlah menara telekomunikasi untuk mendukung peningkatan kualitas layanan maupun jangkauan sinyal.

managed by Telkomsel, more than total towers owned by PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Sarana Menara Nusantara (Protelindo) as well as PT Solusi Tunas Pratama. We will keep adding the number of telecommunication the number of telecommunication tower to support the service quality improvement as well as the signal reach.

Lebih jauh lagi, dalam rangka menyambut peluang pertumbuhan usaha, yakni memperkuat kualitas layanan cellular backhaul, broadband backhaul, enterprise network, OUTV (Occasional Usage TV), Video Distribution, military and goverment network, DTH television, flight connectivity, dan solusi pemulihan pada saat bencana alam (disaster recovery), sekaligus mendukung perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia, Kami berencana mengganti satelit yang telah beroperasi sejak beberapa tahun yang lalu. Kami sedang membangun satelit Telkom-3S yang direncanakan meluncur pada akhir 2016, dan satelit Telkom-4 yang direncanakan meluncur sekitar akhir 2017. Kami merencanakan Telkom-3S akan menggantikan Telkom-2 dan Telkom-4 yang memiliki kemampuan menjangkau India, untuk menggantikan Telkom-1.

Furthermore, in welcoming business growth opportunity, i.e. strengthening quality services for cellular backhaul, broadband backhaul, enterprise network, OUTV (Occasional Usage TV), Video Distribution, military and government network, DTH television, flight connectivity, and disaster recovery, along with telecommunication sector development support in Indonesia, we plan to replace the satellite that has been operated since the last couple of years. We are building Telkom-3S satellite that under our plan will be launched by end of 2016 and Telkom-4 satellite by end of 2017. We plan Telkom-3S will replace Telkom-2 and and Telkom-4, which has the ability to reach India, to replace Telkom-1.

Dengan mempertimbangkan peluang pasar yang akan terus berkembang, didukung kemampuan diri dalam menyediakan jasa layanan TIMES baik pada aspek operasional maupun finansial, Telkom bertekad untuk terus mengembangkan usaha, memperluas dan meningkatkan kapabilitas jaringan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.

By considering the market opportunity that will grow continuously, supported by the self-ability to provide TIMES service both in the operational and financial aspects, Telkom is determined in always developing its business, expanding and improving the network capability to support Indonesia’s economic growth.

Peran Pemerintah Dalam Mendukung Pengembangan Sektor Telekomunikasi

Government’s Role in Supporting Telecommunications Sector’s Development

Pemerintah telah menyelesaikan penyusunan Rencana Pita Lebar Indonesia (Indonesia Broadband Plan) 2014 2019 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 96 tahun 2014. Dalam Rencana Pita Lebar Indonesia 20142019 didefinisikan sebagai akses internet dengan jaminan konektivitas selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan informasinya serta memiliki kemampuan tripleplay dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile).

The government has concluded its Indonesia Broadband Plan 2014-2019 that is enacted in Presidential Regulation No. 96 of 2014. Indonesia Broadband Plan 2014-2019 is defined as Internet access with the stay-connected connectivity guarantee, well-warranted information security and safety, as well as having triple-play ability with minimum speed of 2 Mbps for fixed access and 1 Mbps for mobile access.

Dalam lima tahun ke depan (2019), pembangunan pita lebar nasional direncanakan dapat memberikan akses tetap di wilayah perkotaan ke 71% rumah tangga (20 Mbps) dan 30% populasi, serta akses bergerak ke seluruh populasi (1 Mbps). Adapun di wilayah pedesaan, prasarana pita lebar akses tetap diharapkan dapat menjangkau 49% rumah tangga (10 Mbps) dan 6% populasi, serta akses bergerak ke 52% populasi (1 Mbps).

In the next five years (2019), the development of national broadband is planned to provide fixed access in urban area to 71% of households (20 Mbps) and 30% of the population, as well as mobile access to all population (1 Mbps). Whereas in the rural area, the fixed access broadband infrastructure will be expected to reach 49% households (10 Mbps) and 6% of the population, as well as mobile access to 52% of the population (1 Mbps).



91





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Salain pembangunan infrastruktur tersebut, Pemerintah juga berupaya membuat iklim usaha tetap sehat, dengan memberlakukan serangkaian aturan perundangan yang di terapkan dengan konsiten guna mendorong terjadinya persaingan yang sehat dan transparansi di sektor telekomunikasi. Persaingan di sektor telekomunikasi, sebagaimana berlaku untuk seluruh sektor usaha di Indonesia, diatur secara lebih umum dalam UU No.5/1999 tanggal 5 Maret 1999 mengenai Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat (“UU Anti Monopoli”). UU Anti Monopoli diterapkan bersama peraturan lainnya, termasuk Peraturan Pemerintah No.57/2010 tanggal 20 Juli 2010 mengenai Merger dan Akuisisi yang dapat Mengarah pada Praktik-praktik Monopoli atau Praktik Bisnis yang Tidak Sehat.

Aside to the infrastructure development, the Government also tries create healthy business climate by performing series of regulation that are implemented consistently to drive healthy competition and transparency in the telecommunication sector. Competition in the telecommunication sector, as it also applies to the rest of business sectors in Indonesia, is regulated in the more general regulation, Law No. 5 of 1999 dated 5 March 1999 on the Ban on Monopolistic Practices and Unfair Business Competition (“Anti-monopoly Law”). Anti-monopoly law is implemented along with other regulation, including the Government Regulation No. 57 of 2010 dated 20 July 2010 on Mergers, Consolidations, and Acquisitions of Shares that May Result in a Monopoly or Unfair Competition Practice.

Sebagaimana ditetapkan dalam UU Anti Monopoli, KPPU kemudian dibentuk dengan fungsi sebagai pengawas anti monopoli di Indonesia yang berwenang untuk menerapkan ketentuan UU Anti Monopoli.

As it has been enacted in the anti-monopoly law, the Commission for the Supervision of Business Competition (KPPU) was established with its function as the antimonopoly supervisor in Indonesia who has the authority to implement the provisions in Anti-monopoly Law.

RENCANA PENGEMBANGAN [G4-2]

DEVELOPMENT PLAN [G4-2]

Inisiatif Strategis

Strategic Initiative

Sejak beberapa tahun terakhir, kami mengembangkan usaha dengan menerapkan inisiatif strategis, yang dijabarkan dalam 3 pendekatan, yakni:

Since the last couple of years, we develop our business by implementing strategic initiative, that are described in 3 approaches:

1. Directional Strategy

1. Directional Strategy

Kami telah melakukan strategi pertumbuhan kompetitif yang berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan kapitalisasi pasar Telkom. Dalam lingkungan industri yang sangat dinamis, maka kami akan melakukan strategi pertumbuhan kompetitif melalui cara yang luar biasa dengan berbagai inovasi terobosan untuk mencapai target pertumbuhan dan nilai kapitalisasi pasar.

We have performed sustainable competitive growth strategy to support and improve Telkom market capitalization. In the very dynamic industry environment, we conduct many remarkable ways for the competitive growth strategy by many breakthrough innovations to achieve growth target and market capitalization value.

2. Portfolio Strategy

2. Portfolio Strategy

Portofolio Strategi Perseroan adalah untuk mengembangkan portofolio digital TIMES Telkom Group secara sinergi yang menyediakan layanan konvergensi secara seamless difokuskan pada customer value.

3. Parenting Strategy.

3. Parenting Strategy.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara lebih efektif, kami melakukan strategic control dimana kendali pada unit bisnis dan entitas anak lebih terarah dan bersinergi.

To support business growth in a more effective way, we perform strategic control where the control on business unit and subsidiary entities is well-directed and has synergy.

92


The Company Strategy Portfolio is to develop Telkom Group TIMES digital portfolio in a synergetic manner to provide seamless convergence service by focusing on customer value.









Dalam rangka memastikan transformasi bisnis ini berjalan baik dan menyeluruh dari level korporat hingga level fungsional, maka Kami menerapkan model penyusunan strategi secara berjenjang. Kami memperbarui Corporate Strategy pada tahun 2015, dilakukan dengan menjalankan strategic situation analysis, strategy formulation, strategy implementation, strategy evaluation & control.

Program Kerja Strategis Tahun 2015

Strategic Work Program 2015

Adapun program kerja strategis yang dijalankan di tahun 2015 pada dasarnya adalah melanjutkan 3 inisiatif strategis yang telah dicanangkan sejak dua tahun sebelumnya yang seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. Ketiga program tersebut adalah:

The Strategic work program that was conducted in 2015 basically was the continuation of 3 strategic initiatives that have been designed since the two previous years which objectives are to maintain sustainable growth. Those three programs are:

• mempertahankan pertumbuhan double digit Telkomsel, • mendorong bisnis digital melalui Indonesia Digital Network, • mengembangkan dan memperluas bisnis internasional.

• Maintaining the double digit growth of Telkomsel, • Driving digital business through Indonesia Digital Network, • Developing and expanding international business.

Mengingat pentingnya peran telekomunikasi dalam mendukung pembangunan nasional, Kami berupaya keras untuk mencatatkan kinerja operasional dan finansial yang optimal, agar dapat merealisasikan berbagai program peningkatan infrastruktur telekomunikasi, yang pada gilirannya dapat mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi. Peningkatan kinerja tersebut, kami upayakan melalui penerapan berbagai strategi operasional sesuai segmen market yang dituju dengan didukung pengembangan produk dan jasa melalui berbagai terobosan inovatif yang dijalankan.

Noting the important role of telecommunication in supporting the national development, we endeavor to record optimal operational and financial performances to realize many telecommunication infrastructure improvement programs, which in turn will drive the economic growth rate. The performance improvement are conducted by many operational strategies implementation in accordance with the targeted market segment, added with products and services development through various innovative breakthroughs.

Indonesia Digital Network atau IDN terdiri dari id-Access yang merupakan akses broadband berbasis fiber optic ke rumah-rumah, id-Ring yang merupakan broadband highway berbasis fiber dan berskala nasional sebagai jaringan backbone, dan id-Convergence yang merupakan data center berkapasitas tinggi yang terintegrasi dengan jaringan Telkom, yang merupakan pondasi infrastruktur dalam rangka mendukung layanan data baik melalui unit bisnis seluler maupun fixed line. Infrastruktur jaringan pita lebar (broadband) yang unggul baik dari sisi jangkauan (coverage), kapasitas (capacity) maupun kemampuan (capability) akan memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan Telkom.

Indonesia Digital Network or IDN consists of optic fiberbased broadband to houses, id-Ring that has become the optic fiber-based broadband highway and has national scale as backbone network, and id-Convergence that becomes the high-capacity data center that is integrated with Telkom network, and it becomes infrastructure foundation in supporting good data service through cellular business unit as well as fixed line. Excellent broadband network infrastructure from the coverage, capacity and capability aspects will provide the best service for the Telkom customers.

Sementara itu, kami juga telah menjalankan beberapa inisiatif pengembangan usaha untuk memperkuat footprint-Telkom di kawasan regional. Kami telah

Meanwhile, we also run several business development initiatives to strengthen Telkom-footprint in the regional territory. We have developed and expanded the business


In ensuring the business transformation to run well and thoroughly from the corporate level to the functional level, we implement the gradual strategic development model. We improve our Corporate Strategy on 2015 by applying strategic situation analysis, strategy formulation, strategy implementation, strategy evaluation and control.


93





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


mengembangkan dan memperluas skala usaha di 10 negara, dengan membangun berbagai bisnis model yang memiliki risiko terukur dan sesuai dengan strategi Telkom secara keseluruhan.

scale in 10 countries, by developing many business model which has measured risk and in line with the Telkom strategy as a whole.

Penjelasan lebih lanjut mengenai Strategi Pengembangan Usaha Telkom dapat dilihat pada “Laporan Tahunan Telkom 2015 – “Strategi Perusahaan” dan “Tinjauan Bisnis”.

Further explanation on Telkom Business Development Strategy can be read in the “Telkom Annual Review – “Company Strategy” and “Business Review.”

DISTRIBUSI PEROLEHAN NILAI EKONOMI [G4-EC1]

DISTRIBUTION OF ECONOMIC VALUE GENERATED [G4-EC1]

Telkom memandang keberlanjutan dari dimensi ekonomi merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan mendukung kemampuan ekonomi para pemangku kepentingan. Dengan demikian, keberlanjutan dari dimensi ekonomi mempertimbangkan dampak ekonomi yang timbul akibat kegiatan operasi kami terhadap para pemangku kepentingan. Selaras dengan kinerja ekonomi yang meningkat, dukungan kami terhadap pertumbuhan perekonomian pemangku kepentingan selama tahun 2015, juga menunjukan peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Telkom perceives the sustainability of economic dimension is an effort that can be done in the objective to support the economic ability of the stakeholders. Therefore, the sustainability of the economic dimension considers the economic impact that may occur due to our operations with the stakeholders. Aligned with improving economic performance, our support to the stakeholders’ economic growth during 2015 also indicated the improvement from the previous year.

Dukungan tersebut kami wujudkan dalam bentuk pendistribusian perolehan nilai ekonomi, yang pada gilirannya akan dapat mendukung tumbuhnya kesempatan kerja yang semakin baik pada seluruh mata rantai pemasok / mitra kerja yang menghasilkan produk dan jasa bagi Telkom. Hal ini pada dasarnya telah bersesuaian dengan rumusan SDGs butir ke – 8 “Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua”. Adapun total perolehan nilai ekonomi yang kami dapatkan di tahun 2015 adalah sebesar Rp102,47 triliun, naik 14,2% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp89,70 triliun. Dengan nilai ekonomi sebesar itu, dampak positif terhadap kondisi ekonomi para pemangku secara keseluruhan tampak dari besaran total nilai ekonomi yang kami distribusikan, yakni total mencapai Rp75,77 triliun, naik 12,4% dari nilai Rp67,61 triliun di tahun 2014

94


The support has been realized in the form of economic value generation distribution, which in turn will support better work opportunity growth for all supply chains/ work partner that generates product and service for Telkom. This is basically in line with SDGs goal number 8 “Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment and decent work for all.”

On another point, total economic value that we generated in 2015 was Rp 102.47 trillion, an increase of 14.2% compared to its previous year Rp 89.70 trillion. With such economic value, the positive impact to the economic conditions of the stakeholders in general can be seen from the amount of total economic value that we had distributed, i.e. total of Rp 75.77 trillion, an increase of 12.4% from Rp 67.61 trillion in 2014.









Perolehan Nilai Ekonomi Economic Value Generated

102.470

89.696

82.967

2015

2014

2013

75.765

67.614

57.640

2015

2014

2013

Distribusi Nilai Ekonomi Economic Value Distributed



95





Total nilai ekonomi yang kami distribusikan untuk salah satu kelompok pemangku kepentingan, yakni para penyandang dana naik 10,9% dari Rp17,34 triliun di tahun 2014, menjadi sebesar Rp19,24 triliun di tahun 2015. Distribusi kepada penyandang dana terdiri atas pembayaran bunga dan pembagian dividen. Seiring dengan naiknya kinerja keuangan Telkom, jumlah dividen yang Kami bagikan dan jumlah bunga yang dibayarkan juga meningkat. Pendistribusian nilai-nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan lainnya terdiri dari pengeluaran untuk pemasok barang dan jasa (provider BTS, content provider, sewa transponder satelit, biaya dan sebagainya) mencapai Rp.35,92 triliun, meningkat 8,4% dari pengeluaran di tahun 2014 yang mencapai Rp.33,12 triliun. Ini menunjukkan konsistensi kami dalam mengembangkan jaringan infrastruktur maupun melakukan pambaruan di bidang teknologi komunikasi dan aplikasi teknologi informasi. Distribusi kepada pemangku kepentingan lainnya, seperti pengeluaran untuk negara berupa pajak dan iuran meningkat 25,1% menjadi sebesar Rp9,30 triliun dan pengeluaran untuk pegawai naik 16,3% menjadi sebesar Rp11,19 triliun. Dengan pendistribusian nilai perolehan di tahun 2015 tersebut, kami masih menahan nilai perolehan ekonomi sebsear Rp26,71 triliun untuk mendukung pengembangan usaha di masa mendatang.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Total economic value that we’ve distributed for one of the stakeholder groups, i.e. the financier, had increased 10.9% from Rp 17.34 trillion in 2014, to become Rp 19.24 trillion in 2015. Distribution to the financier consists of interest and dividend payments. Along with Telkom’s increasing financial performance, the amount of dividend and interest that we had paid were also increasing.

Distribution of economic values to the other stakeholders consisted of expense for goods and services suppliers (BTS provider, content provider, satellite transponder lease, costs, and et cetera) reached Rp 35.92 trillion, an increase of 8.4% from the Rp 33.12 trillion 2014 expense. This indicates our consistency in developing infrastructure network as well as upgrading in the communication technology and information technology application.

Distribution to other stakeholders, such as expense for the state in the form of taxes and dues had increased 25.1% to become Rp 9.30 trillion and expense for employees had increased 16.3% to become Rp 11.19 trillion.

With the distribution of generated value in 2015, we still retain economic value in the amount of Rp 26.71 trillion to support business development in the future.

Nilai Ekonomi yang Ditahan (dalam Rp miliar) Retained Economic Value (in billion Rp)

96

26.705

22.082

25.327

2015

2014

2013










Rincian nilai-nilai ekonomi yang kami terima dan kami distribusikan dapat dilihat pada tabel Ikhtisar Nilai Ekonomi di bawah ini.

Economic values breakdown that we had acquired and distributed can be observed in the Economic Value Summary Table below.

Tabel Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi [G4-EC1]

Generated Economic Value Distribution Table [G4-EC1]

Uraian (dalam miliar Rp) Description (in billion Rp)

2015

2014

2013

102.470

89.696

82.967

35.922

33.124

25.913

11.191

9.619

9.732

c) Pembayaran kepada penyandang dana Payment to Investor

19.237

17.339

14.520

d) Pengeluaran untuk Pemerintah Payment to Government

9.299

7.436

7.390

e) Pengeluaran untuk Masyarakat Community Investment

116

96

85

75.765

67.614

57.640

Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan Direct economic value generated a) Penerimaan Revenues Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Direct economic value distributed a) Biaya Operasional Operating Cost b) Gaji dan tunjangan pegawai Employee wages and benefits

Jumlah Nilai Ekonomi Langsung yang Didistribusikan Total direct economic value distributed

Kenaikan distribusi nilai ekonomi kepada pegawai total sebesar 16,3%, terutama berasal dari kenaikan komponen gaji sebesar 18,3% dan tunjangan sebesar 15,6%. Kenaikan tersebut terutama berasal dari kebijakan penyesuaian paket remunerasi yang dijalankan Telkom untuk mendukung peningkatan kesejahteraan karyawan. Total pegawai Telkom pada periode pelaporan mengalami penurunan sebesar 2,0%.

Total increase of economic value distribution to the employees was 16.3%, especially from the increase of salary component in the amount of 18.3% and allowance component in the amount of 15.6%. The increase was especially from the policy of remuneration adjustment applied by Telkom to support the employees’ welfare improvement. Total of Telkom Employee in the report period has decreased 2.0%.

Selain dari komponen gaji, Telkom memberi perhatian lebih pada peningkatan kualitas benefit (keuntungan) yang diberikan terhadap pegawai. Pemberian benefit terhadap pegawai kami rancang guna memotivasi karyawan agar senantiasa bekerja dengan segenap

Besides the salary component, Telkom is more concerned to the benefit quality improvement that is given to its employee. The benefit provision to our employees are designed to motivate the employees to work their best, in effective and efficient manners to achieve the targeted



97




kemampuan, efektif dan efisien untuk memenuhi target KPI yang ditetapkan. Selain itu, benefit juga diberikan untuk memberikan ketenangan bekerja kepada pegawai, diantaranya melalui rancangan program pensiun yang mampu memberi jaminan hidup yang memadai bagi karyawan saat memasuki masa pensiun. Untuk menjamin unjuk kerja dan meningkatkan kapabilitas daya pancar sinyal dari seluruh jaringan BTS, kami senantiasa menyediakan anggaran bagi pengembangan, pemeliharaan dan pembelian aplikasi teknologi terbaru maupun penciptaan inovasi layanan berbasis teknologi informasi. Besarnya persentase nilai ekonomi yang didistribusikan untuk biaya operasional menunjukkan besarnya dana yang dialokasikan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas transmisi jaringan.


TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


KPIs. Moreover, benefits are also provided to provide job security to the employees, such as retirement program plan that is able to provide sufficient life guarantee for the employees in entering retirement period.

To guarantee the work method and to improve the signal broadcast power capability from all BTS networks, we continuously provide budget for development, maintenance, and latest technology as well as generate ITbased service innovation. The amount of economic value percentage that has been distributed for the operational cost indicates the value of fund allocated to develop and improve network transmission quality.

Tabel distribusi ekonomi di atas secara keseluruhan menunjukan bahwa peningkatan kinerja Telkom tidak hanya berarti meningkatkan kekayaan para pemegang saham, namun juga memberi pengaruh positif pada para pemangku kepentingan lainnya, yakni kreditur, pemerintah, pegawai, mitra kerja maupun masyarakat sekitar.

The abovementioned economic distribution table as a whole displays Telkom’s performance improvement not only means as increasing the wealth of the shareholders, but also providing positive influence to the other shatekholders, e.g. creditors, government, employees, business partner as well as the society.

Kenaikan distribusi nilai ekonomi kepada pegawai total sebesar 16,3%, terutama berasal dari kenaikan komponen gaji sebesar 18,3% dan tunjangan sebesar 15,6%. Kenaikan tersebut terutama berasal dari kebijakan penyesuaian paket remunerasi yang dijalankan Telkom untuk mendukung peningkatan kesejahteraan karyawan. Total pegawai Telkom pada periode pelaporan mengalami penurunan sebesar 2,0%.

Total increase of economic value distribution to the employees was 16.3%, especially from the increase of salary component in the amount of 18.3% and allowance component in the amount of 15.6%. The increase was especially from the policy of remuneration adjustment applied by Telkom to support the employees’ welfare improvement. Total of Telkom Employee in the report period has decreased 2.0%.

Selain dari komponen gaji, Telkom memberi perhatian lebih pada peningkatan kualitas benefit (keuntungan) yang diberikan terhadap pegawai. Pemberian benefit terhadap pegawai kami rancang guna memotivasi karyawan agar senantiasa bekerja dengan segenap kemampuan, efektif dan efisien untuk memenuhi target KPI yang ditetapkan. Selain itu, benefit juga diberikan untuk memberikan ketenangan bekerja kepada pegawai, diantaranya melalui rancangan program pensiun yang mampu memberi jaminan hidup yang memadai bagi karyawan saat memasuki masa pensiun.

Besides the salary component, Telkom is more concerned to the benefit quality improvement that is given to its employee. The benefit provision to our employees are designed to motivate the employees to work their best, in effective and efficient manners to achieve the targeted KPIs. Moreover, benefits are also provided to provide job security to the employees, such as retirement program plan that is able to provide sufficient life guarantee for the employees in entering retirement period.

98










KONTRIBUSI KEPADA NEGARA

CONTRIBUTION TO THE STATE

Kami juga mendistribusikan perolehan nilai ekonomi secara teratur dalam beberapa bentuk sebagai kontribusi langsung Telkom kepada negara. Kami memberikan dividen selaras dengan kinerja ekonomi yang diraih, membayar berbagai pajak dan secara berkala membayar biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi serta biaya hak penggunaan frekuensi kepada pemerintah.

We also distribute the generated economic value regularly in several forms as Telkom’s direct contribution to the state. We provide dividend in line with the economic performance that has been achieved, pay variety of taxes and regularly pay the telecommunication service establishment fee as well as frequency usage rights fee to the state.

Total nilai ekonomi yang kami distribusikan kepada negara selama tahun 2015 mencapai nilai sebesar Rp18,44 triliun, naik 8,8% dari angka Rp16,96 triliun di tahun 2014, sebagai berikut.

Total contribution to the state revenue during 2015 had reached Rp 18.44 trillion, an increase of 8.8% from the Rp 16.96 trillion in 2014, can be seen as follows.

Kontribusi Kepada Negara (dalam Rp miliar) Contribution to State Revenue (in billion Rp)


18.445

16.957

16.742

2015

2014

2013


99





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENDORONG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN DAERAH

ENCOURAGING THE REGIONAL ECONOMIC GROWTH

Kami mendistribusikan perolehan nilai ekonomi kepada pemerintah daerah dalam bentuk setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas setiap aset tetap tidak bergerak yang dimiliki dan dioperasikan sebagai kantor pendukung Telkom. Kami juga menyetorkan pajak kendaraan operasional, seluruhnya merupakan bagian dari kontribusi langsung Telkom terhadap pendapatan asli daerah (PAD) setempat. Untuk tahun 2015 lalu, total setoran PBB yang kami bayarkan mencapai Rp40,45 miliar, naik 12,6% dari Rp35,92 miliar ditahun sebelumnya.

We distribute the generated economic value to the local government in the form of land and building tax (PBB) on each fixed asset that is owned and operated by the Telkom support office. We also pay the operational vehicle tax, all of them are part of Telkom direct contribution to the locally generated revenue (PAD). For last 2015, total PBB that we had paid was Rp 40.45 billion, an increase of 12.6% from Rp 35.92 billion the previous year.

Kontribusi Telkom lainnya adalah melalui penyerapan tenaga kerja lokal di sekitar wilayah operasional sebagai salah satu langkah strategis dalam mendukung laju pertumbuhan perekonomian daerah. Selain itu, program perluasan jaringan yang konsisten kami lakukan sepanjang tahun 2015 bersama dengan upaya meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi, baik berbasis jaringan tetap, seluler maupun layanan nirkabel, secara tidak langsung membuat Telkom berkontribusi terhadap peningkatan kegiatan perekonomian di daerah.

Other Telkom’s contribution is through local employment absorption in the surrounding operational area as one of the strategic ways in supporting the local economic growth rate. Additionally, the consistent network expansion program that we had done in 2015 along with the effort to improve telecommunication service quality, whether it is fixed network-based, cellular-based, or wireless based, indirectly it will result in Telkom’s contribution to the improvement of economic activities in the region.

Kegiatan pembangunan jaringan kabel telepon, pembangunan menara-menara BTS dan lain sebagainya yang akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, juga merupakan bentuk kontribusi tak langsung dari Telkom, yakni tumbuhnya penyerapan tenaga kerja lokal oleh mitra kerja lokal.

Landline network and BTS towers development and other activities will provide positive impact to the economic growth, as well as a form of indirect contribution from Telkom, i.e. the growth of local employment absorption by the local business partner.

Selain melalui penyerapan tenaga kerja langsung dari kegiatan ekspansi usaha maupun penyerapan tenaga kerja oleh mitra kerja, kami berupaya mendukung upaya percepatan peningkatan perekonomian daerah melalui pelaksanaan Program Kemitraan. Program yang telah digulirkan sejak tahun 1990-an tersebut senantiasa kami sempurnakan sistem dan prosedur operasinya agar mendapatkan hasil yang efisien, efektif dan optimal, sesuai dengan sasaran pelaksanaan program.

Besides direct employment absorption from business expansion activity as well as employment absorption by the business partner, we try to support local economy development acceleration through Partnership Program. The program has been launched since 1990-ies and we continue to improve its system and operational procedure to acquire efficient, effective, and optimal result in accordance with the program implementation target.

Sasaran utama Program Kemitraan adalah terciptanya perekonomian masyarakat marginal yang mandiri. Melalui program ini berupaya menggali dan Telkom menumbuh kembangkan kompetensi ekonomi masyarakat marginal disekitar daerah operasi Perseroan yang tersebar

The main target of the Partnership Program is the initiation of independent marginal society economy. Through this program, Telkom tries to cultivate and grow the marginal society economy competency nearby the Company operational area all around Indonesia. In addition to

100










di seluruh wilayah nusantara. Realisasi program tersebut disamping meningkatkan citra dan reputasi, dalam jangka panjang akan membuka peluang bagi Telkom untuk meningkatkan penghasilan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah pada akhirnya akan membuka peluang bagi Telkom untuk meningkatkan jumlah pelanggan.

improve the image and reputation, program realization in the long term will create opportunities for Telkom to generate revenue. The improving local economic growth eventually will open many chances for Telkom to increase its number of customers.

MENDUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI EKONOMI KOMUNITAS [G4-EC8]

SUPPORTING THE COMMUNITY ECONOMY COMPETENCY BUILDING [G4-EC8]

Program Pemberdayaaan Ekonomi Masyarakat merupakan wujud konsep keberlanjutan dari dimensi ekonomi. Melalui pelaksanaan Program Kemitraan, kami b e r u p a y a agar tercipta kegiatan usaha mikro yang mandiri di lingkungan masyarakat marginal. Program tersebut juga sejalan dengan upaya mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, sebagaimana ditetapkan dalam SDGs, khususnya pada butir 10-“Mengurangi Kesenjangan - Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun diantara negara-negara di dunia”.

Society Economic Empowerment Program is the manifestation of sustainability concept from the economy dimension. Through the Partnership Program implementation, we try to create independent micro business activity in the marginal society environment. The program is also in line with the effort to reduce poverty level and economic gap, as it has been imposed in the SDGs, especially goal 10 – “Reduce inequality within and among countries.”

Ukuran keberhasilan pada pengembangan kompetensi ekonomi ini sesuai dengan ketentuan Kementerian BUMN yaitu: efektivitas penyaluran dan tingkat kolektabilitas pengembalian dana yang optimal. Sementara bagi Telkom, salah satu ukuran tingkat keberhasilan adalah capaian indeks CSR yang semakin besar.

The parameter of success in the economic competency development is in line with the provision of Ministry of SOE, i.e.: effectiveness of distribution and optimal credit fund collectability rate. Meanwhile for Telkom, one of the parameters of success level is the larger CSR index outcome.

Pada tatanan negara, upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan tingkat pendapatan, diukur melalui capaian indeks Gini. Indeks Gini atau Koefisien Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Sedangkan, Koefisien Gini bernilai 1 menunjukkan ketimpangan yang sempurna, atau satu orang memiliki segalanya sementara orang-orang lainnya tidak memiliki apa-apa. Dengan kata lain, Koefisien Gini diupayakan agar mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan distribusi pendapatan antar penduduk.

On the state level, poverty reduction effort and income level gap reduction, is measured using the Gini Index. Gini Index or the Gini Coefficient is an indicator for income gap level in general. The Gini Coefficient value is ranged between 0 to 1. Gini Coefficient with 0 value will indicate perfect income equalization, or each person will have the same income. On the other hand, Gini Coefficient with the value of 1 shall mean perfect gap, or when a person has everything meanwhile the rest of the people has nothing. In other words, the objective is to make the Gini Coefficient approaches 0 to indicate the income distribution equalization between the citizens.

Salah satu cara menghilangkan ketimpangan pendapatan adalah meningkatkan kompetensi ekonomi kaum marginal dan memberi kesempatan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah se-optimal mungkin.

One of the ways to erase income gap is to increase the marginal society economic competency and to provide micro, small, and medium enterprises development opportunity as optimal as possible.



101





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut, kami merealisasikan program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui tiga kegiatan utama yang ditujukan untuk membantu peningkatan kompetensi para Mitra Binaan yang bergerak dalam usaha kecil menengah dan koperasi (UKM-K), yakni; (1) pemberian dana kewirausahaan; pinjaman lunak; (2) pelatihan dan (3) pengembangan kreativitas. Peningkatan kompetensi diutamakan pada bidang-bidang yang mendukung kegiatan usaha, meliputi: dasar-dasar pembukuan, pembukaan pasar, manajemen produksi dan manajemen pelanggan.

To support the target achievement, we realize the community economic empowerment program through three main activities that are aimed to support the competency building for the Partners’ who are working in the Small, Medium Enterprises and Cooperatives (SME-C), i.e.: (1) providing soft loan, (2) entrepreneurship training, and (3) creativity development. Competency building is prioritized for the sectors that are supporting the business activities, consists of: basics of accounting, market opening, production management and customer management.

Kami berupaya menumbuh kembangkan kemandirian masyarakat marginal dibidang ekonomi sekaligus menciptakan lingkungan masyarakat digital, melalui edukasi pemanfaatan secara optimal aplikasi-aplikasi Telekomnikasi Informasi dan Komputer (TIK) dalam mendukung aktivitas sehari-hari, termasuk akitvitas yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi.

We try to cultivate the marginal community economic independence along with creating digital society environment, through education and optimal utilization of Information, Telecommunication and Computer Technology (ICT) in supporting their daily activities, including economic activities.

Untuk tahun 2015, dana Program Kemitraan yang tersedia sebesar Rp384,31 miliar dan telah disalurkan sebesar Rp340,96 miliar kepada 11.981 mitra binaan.

For 2015, the Partnership Program fund available was Rp 384.31 billion and the amount of Rp 340.96 billion had been distributed to 11,981 Partners.

Sasaran program pengembangan kompetensi ekonomi ini adalah pelaku UKM, berupa wirausaha perorangan maupun koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, meliputi: industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya.

The target of the economic competency building program is the SME actors, in the role of individual entrepreneurs as well as cooperatives which run in many business sectors, comprises: industry, trade, agriculture, farming, plantation, fisheries, services and other sectors.

1. Pemberian Dana Pinjaman Lunak

1. Providing Soft-Loan Fund

Kegiatan penyaluran dana pinjaman lunak kepada pengusaha mikro yang ditujukan untuk memicu pertumbuhan potensi ekonomi masyarakat merupakan bagian dari pelaksanaan Program Kemitraan. Kami mengedepankan pendekatan bottom-up intervention dengan pengertian bahwa Telkom menghargai dan mengakui bahwa masyarakat lapisan bawah, sebagai sasaran pelaksanaan program, memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya serta mampu melakukan usahausaha produktif dengan prinsip swadaya.

Soft loan distributions to the micro entrepreneurs that are aimed to trigger community economic potentials that are part of the Partnership Program implementation. We emphasize on the bottom-up intervention with the notion that Telkom appreciates and acknowledges lower-income level community, as the target of program execution, for them to own potential to fulfill their daily needs, solving their problems, as well as able to perform productive business with the self-help principle.

Guna

To improve the effectiveness of the management and monitoring as well as optimizing the Partnership Program result, Telkom is prioritizing the distribution scheme through certain business clusters. Through those clusters, the mentoring activity may run

meningkatkan efektifitas pengelolaan dan pengawasan serta mengoptimalkan hasil Program Kemitraan, Telkom lebih memprioritaskan pola penyaluran melalui klaster-klaster usaha tertentu. Melalui klaster-klaster tersebut kegiatan pembinaan

102










dapat berlangsung dengan efektif terutama dalam meningkatkan pengembangan komoditas unggulan di suatu wilayah, menciptakan kerja sama antar Mitra Binaan, meningkatkan kebersamaan, memudahkan pertukaran pengetahuan, memudahkan evaluasi dan pengawasan penggunaan pinjaman dan meningkatkan tanggung jawab seluruh anggota Mitra Binaan dalam mengembalikan dana pinjaman lunak.

effectively especially by improving their best commodity development in one area, creating cooperation between the Partners, improving togetherness, facilitating knowledge exchange, evaluation, and monitoring the loan usage, as well as improving the responsibility of all the Partners in repaying the soft loan.

Total Mitra Binaan penerima dana pinjaman lunak di tahun 2015 adalah 11.981 mitra binaan yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Penyaluran dana program kemitraan mayoritas tertuju pada sektor usaha di bidang perdagangan sebesar Rp193,97 miliar, diikuti oleh sektor industri, mencapai Rp56,37 miliar dan sektor jasa, senilai Rp55,32 miliar. Sebagian besar dari Mitra Binaan tersebut tergabung dalam klaster-klaster usaha tertentu yang dikembangkan di beberapa wilayah CDC sesuai area operasional Telkom.

Total Partners who received soft loan in 2015 were 11,981 partners who were spread in 34 provinces in Indonesia. The partnership program fund distribution in by majority was designated to trade sector for Rp 193.97 billion, followed by the industrial sector that reached Rp 56.37 billion and service sector, Rp 55.32 billion. Most of the Partners were members of specific business clusters that were developed in several CDC areas in accordance with Telkom’s operational area.

Penyaluran Dana Program Kemitraan (Rp Miliar) Distribution of funds for Partnership Program (Rp Billion) No

Sektor Usaha / Business Sector

2015

2014

2013

1

Industri / Manufacture

56,37

70,50

20,99

2

Perdagangan / Trade

193,97

206,22

62,85

3

Pertanian / Agriculture

6,77

6,72

2,43

4

Peternakan / Livestock

12,81

14,83

4,90

5

Perkebunan / Plantation

5,56

6,36

2,05

6

Perikanan / Fishery

7

Jasa / Service

8

Lain-lain / Others Jumlah / Total

9,20

9,75

3,48

55,32

70,27

20,99

0,96

11,77

0,52

340,96

396,42

118,21

Jumlah Mitra Binaan Telkom, 2013-2015 Number of Fostered Partners 2013-2015 Lokasi Location

No

Tahun Year 2015

2014

2013

1

Industri / Manufacture

1.895

2.183

694

2

Perdagangan / Trade

6.972

6.675

2.140

3

Pertanian / Agriculture

229

222

96

4

Peternakan / Livestock

429

428

153

5

Perkebunan / Plantation

207

203

81

6

Perikanan / Fishery

7

Jasa / Service

8

Lain-lain / Others Jumlah / Total


333

296

112

1.896

2.116

688

20

40

11

11.981

12.163

3.975


103





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


2. Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan

2. Improving Entrepreneurship Competency

Tidak hanya sekedar memberikan pinjaman dana lunak, kami juga memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para mitra binaan secara berkala sesuai kebutuhan, perkembangan usaha dan potensinya. Program pelatihan kewirausahaan berlangsung di seluruh wilayah operasional Telkom dengan tujuan meningkatkan kompetensi para Mitra Binaan dalam mengelola dan memajukan bisnis yang dijalani. Untuk tahun 2015, kami mengeluarkan anggaran sebesar Rp6,01 miliar untuk pembinaan mitra binaan.

Not only providing soft loan, we also regularly provide entrepreneurship training for the partners based on their needs, business development, and potentials. Entrepreneurship training program runs in the entire Telkom operational territories with the objective to improve the partners’ competencies in managing and advancing their business. For 2015, we had spent Rp 6.01 billion for the partners development.

Modul-modul pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2015 cukup lengkap, meliputi: modul motivasi bisnis, manajemen kewirausahaan, manajemen keuangan dan analisa biaya, manajemen pemasaran dan aplikasi ICT dalam bisnis mikro.

Training modules that were conducted during 2015 are rather complete, consist of: business motivation module, entrepreneurship management, financial management and cost analysis, marketing management and ICT application in the micro business.

3. Peningkatan Manajemen Pemasaran

3. Improving Marketing Management

We provide development in the form of promotion and marketing, by involving the Partners in many exhibitions both in national and international scales. For example, the Sail Tomini exhibition. The Company also provide product promotions for the Partners so they can participate in the global market through online store (http://www.blanja.com).

Kami memberikan bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan Mitra Binaan dalam berbagai kegiatan pameran baik yang berskala nasional maupun internasional. Contohnya adalah Pameran Sail Tomini. Perseroan juga membantu promosi produk Mitra Binaan agar bisa berpartisipasi dalam pasar global melalui online store (http://www. blanja.com).

Untuk memperkuat kemampuan Mitra Binaan melakukan penetrasi pemasaran produknya ke luar negeri, Telkom kembali menyelenggarakan Program Pendampingan (Coaching Program) bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Direktorat Jendral Pengembangan Eskpor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan. Tujuannya adalah agar para UKM Mitra Binaan mampu menjalankan bisnis berbasiskan pasar ekspor secara efektif, dengan kualitas yang baik sesuai dengan permintaan pasar luar negeri.

4. Merealisasikan Potensi Ekonomi Kreatif

4. Realizing the potential of creative economy

Kami juga terpacu untuk turut merealisasikan pengembangan potensi ekonomi kreatif sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan. Program ini mengandalkan pengembangan dan penggalian kreativitas masyarakat dalam merintis dan

104


To strengthen the Partners’ skill in conducting product marketing penetration overseas, Telkom had again established Coaching Program in cooperation with Export Training and Education Center (BBPPEI) of Directorate General of National Export Development (DJPEN) Ministry of Trade. The objective is so that the Partners’ SMEs are able to run export market-based business effectively, with good quality and correspond with international demands.

We are also driven to realize the creative economy potential development as part of the Partnership Program implementation. This program is counting on the communities’ development and creativity cultivation for economy and business potentials









mengembangkan potensi ekonomi dan bisnis dengan basis aplikasi teknologi TIMES yang kami kelola. Kami mendesain dua program utama untuk menggali potensi ekonomi kreatif ini. Pertama, Program Indigoincubator dan kedua adalah Indigoaccelerator.

with application-based TIMES technology that we have managed. We design two main programs to cultivate this creative economy potential. Firstly, the Indigoincubator Program and secondly, the Indigoaccelerator Program.

Program Indigoincubator kami rancang khusus untuk startup baru yang sedang dalam tahap penggalian ide dan penggodokan gagasan. Fokus utamanya adalah untuk menjaring startup yang masih dalam tahap ide, prototipe, atau baru melewati tahap pamatangan model bisnis.

We specifically design the Indigoincubator program for the new startups that are in their idea generation and concept development. The main focus is to filter the startups that are still in their ideas, prototypes, or recently pass their business model maturation stages.

Selanjutnya Program Indigoaccelerator ditujukan untuk startup yang sudah memiliki produk lebih matang, sudah memiliki penguna dan mampu menghasilkan revenue, sehingga siap ekspansi pasar dan akselerasi. Program dari indigoaccelerator terdiri dari perencanaan hingga program aksi.

Furthermore, the Indigoaccelerator Program is aimed to the startups which have more mature products, already have users, and able to generate revenue, therefore they are ready for market expansion and acceleration. The Indigoaccelerator program starts from planning up to action program.

Pada tahun 2015, Program Indigo diikuti oleh 709 Startups. Beberapa Startups berhasil meraih sukses di pasar, sehingga turut memberdayakan portofolio bisnis Telkom dan mendapatkan investasi lanjutan dari investor eksternal. Misalnya di segmen UKM (Startup: Jarvis, Run System), Mobile (Startup: Kakatu, Siji), Enterprise (Startup: Goers, Privygate). Beberapa Startups lain sedang dalam proses komersialisasi di kalangan Telkom Group; tiga dari Startup kami telah mendapatkan peminat dari pihak investor eksternal terkait pendanaan.

In 2015, the Indigo program was joined by 709 Startups. Several Startups were successful in the market; they would empower the Telkom business portfolio and acquire further investment from the external investor. For example, we had in the SME segment (Startup: Jarvis, Run System), Mobile (Startup: Kakatu, Siji), Enterprise (Startup: Goers, Privygate). Several other Startups are in the commercialization process in the Telkom Group circle; three of our Startups already been engaged with the external investors in relation with funding.

Kami bertekad untuk terus memberi dukungan penuh terhadap pengembangan industri kreatif yang melibatkan komunitas, mengingat hal ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Telkom untuk membangun industri komunikasi digital, infrastruktur, layanan, aplikasi dan konten. Melalui program ekonomi kreatif ini, kami ingin memposisikan diri sebagai penyedia sarana dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif, sehingga secara bersamasama menumbuhkan pasar bagi karya kreatif digital di Indonesia, dengan sasaran akhir, terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tentunya semakin berkurangnya kesenjangan tingkat pendapatan di antara masyarakat selain semakin berkurangnya kemiskinan.

We are determined to give full support for the creative industry development, which engaged the community, noting that this is part of the long-term Telkom strategy to build digital communication, infrastructure, service, application, and content industries. Through this economy creative program, we would like to position ourselves as the facilities provider that can be utilized by the creative industry actors, so that together we can develop market for digital creative works in Indonesia, with the final target, to create sustainable economic growth and certainly with the reduced income gap in the society, it will mean less poverty in this country.



105





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Kampung Sentra Kaos Suci Goes Digital

Kampung Sentra Kaos Suci Goes Digital

Setelah peluncuran Kampung UKM Digital Mojokerto, kali ini Sentra Kaos Suci Bandung (SKOCI) menjadi pusat peluncuran Kampung UKM Digital, Jumat (12/6/2015). Peluncuran program Kampung UKM Digital yang digagas Telkom itu merupakan bagian dalam mendukung program pemerintah untuk kemajuan UKM di Indonesia.

After the launching of Kampung UKM Digital (SME Digital Village) Mojokerto, this time Sentra Kaos Suci Bandung (SKOCI) became the launching centre for Kampung UKM Digital on Friday (12/6/2015). The launch of Kampung UKM Digital inititated by Telkom is a part of supporting government programme for promotion of SME development in Indonesia.

Program ini merupakan salah satu pengembangan UKM yang saat ini tengah berjalan, yakni roadshow Program Bagus Indonesia. “Konsep Kampung UKM Digital adalah pemanfaatan TIK secara komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung proses bisnis yang berjalan dalam satu kampung atau area. Sehingga para pelaku UKM yang ada akan semakin maju, mandiri dan modern,” kata Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaludin, di lokasi peluncuran, Jumat (12/6/2015).

This program is one of ongoing SME development programmes, i.e. Bagus Indonesian Programme roadshow. “Kampung UKM Digital concept is the utilisation of comprehensive and integrated CIT to support business process in a village or area. Therefore, SME business actors will be more sophisticated, independent and modern,” said Telkom’s Enterprise and Business Services Director Muhammad Awaludin at the launching venue on Friday (12/6/2015).

Peluncuran Program Kampung UKM Digital SKOCI Bandung Goes Digital belangsung secara sederhana di pusat komunitas SKOCI Jalan Suci Kota Bandung.

The launching of Kampung UKM Digital SKOCI Bandung Goes Digital Programme was convened in simple manner at the community centre of SKOCI at Jalan Suci, Bandung.

“Dukungan Telkom terhadap digitalisasi SKOCI adalah sejalan dengan program Pemkot Bandung, yakni berupa pengembangan UKM Kota Bandung yang terkenal sebagai pusat Industri Kreatif. Sentra Kaos Suci sangat spesial, mengingat unsur kreativitas sangat kental dan ekosistem bisnisnya lebih komplit serta 415 anggotanya berkumpul dalam satu area,” ucapnya.

“Telkom’s support to the digitalization of SKOCI is in line with Bandung City Governement programme, i.e. the development of Bandung SMEs known as the centre of Creative Industry. Sentra Kaos Suci is very special, since the creativity element is strong and the business ecosystem is complete with 415 members congregating in one area,” he said.

MENINGKATKAN HUBUNGAN BAIK DENGAN MITRA KERJA

IMPROVING GOOD RELATIONS WITH PARTNERS

Kami meyakini peningkatan kualitas hubungan kerja dengan para pemasok, kontraktor dan mitra kerja lainnya akan memberi kontribusi positif bagi pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Oleh karena itu, kami berupaya menjalin hubungan kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan pemasok barang maupun jasa, dengan meningkatkan kualitas hubungan melalui penerapan prinsip dasar pengadaan yang efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, tidak diskriminatif serta akuntabel.

We are certain that the work relation quality improvement between suppliers, contractors, and other business partners will provide positive contribution for the national and local economic developments. Therefore, we endeavor to build short and long terms business relations with the goods and services suppliers by improving the relations quality through implementation of fundamental procurement principles, efficient, effective, open and competitive, transparent, non-discriminative as well as accountable.

106










Penerapan prinsip-prinsip tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas pasokan barang dan jasa yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham maupun kepada pemangku kepentingan lainnya, khususnya para pelanggan. Terjaminnya kualitas barang dan jasa khususnya jasa pemeliharaan, akan meningkatkan kualitas transmisi dan tingkat interkoneksitas antar jaringan, sehingga meningkatkan persentase keberhasilan hubungan telekomunikasi maupun transmisi data.

The implementation of those principles is conducted to ensure the accountable quality supplies of goods and services to the shareholders as well as other stakeholders, especially the customers. Well-guaranteed goods and services especially the maintenance service, shall improve the transmission quality and level of interconnectivity between networks, so that it will improve the success percentage of telecommunication connection along with data transmission.

Mengingat operasional kami yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dan mengharuskan berlangsungnya kegiatan layanan selama 24 jam setiap hari, maka peningkatan kualitas hubungan dengan para pemasok, kontraktor maupun mitra tersebut akan berdampak positif pula terhadap kinerja kami.

Understanding that our operational works consist of the entire Indonesia territory and obliges us to provide service for 24 hours every day, better quality of relations with the suppliers, contractors, and partners will have positive impact to our performance.

Kami memilih mitra kerjasama dalam pengadaan barang dan jasa dalam tiga tahapan utama, yakni Registrasi Supplier melalui aplikasi Supply Management and Logistic Enhancement (SMILE). Selanjutnya dilakukan Seleksi Supplier, meliputi pelaksanaan proses assessment pemasok sesuai dengan klasifikasi usaha dan beberapa kriteria lain sehingga menghasilkan ranking dan short-list. Seleksi diakhiri dengan penetapan Eligible Bidder, yaitu pemasok yang berhak atau akan dilibatkan untuk mengikuti proses procurement (pembelian). Pada dasarnya proses pemilihan mitra tersebut dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh seluruh pihak sepanjang memenuhi syarat yang ditetapkan, dengan metode penilaian yang transparan dan pengambilan keputusan yang akuntable.

We select our cooperation partner for goods and services in three main stages, i.e. Supplier Registration through Supply Management and Logistic Enhancement (SMILE) application. After that, there is Supplier Selection, comprises supplier assessment process implementation that corresponds with business classification and several other criteria which will result on ranking and short-list. The selection ends by a set of Eligible Bidder, i.e. the supplier who has the right or later will be involved to continue with the procurement process. Basically, all partner selection process is conducted transparently and may be joined by all parties who are eligible, with transparent evaluation method and accountable decision making.

Selanjutnya, kami akan melakukan penilaian berkala terhadap kinerja para mitra pemasok untuk memastikan kerja sama jangka panjang yang berkualitas bagi kedua belah pihak. Tujuan evaluasi adalah memastikan diperolehnya pasokan barang dan jasa dengan kualitas yang terjaga, ekonomis dan tepat waktu. Untuk kontrak-kontrak yang nilainya relatif kecil, demi efisiensi pelaksanaan kontrak dan demi pemerataan kesempatan kerja, kami mendahulukan mitra lokal.

Consecutively, we will conduct periodic assessment on the supplier partner performance to ensure mutually benefiting long-term cooperation for both parties. The objective of the evaluation is to ensure the goods and services supply to have good quality, economical, and punctual. For relatively small contracts, for the efficiency of contract execution and for well-distributed work opportunity, we will prioritize on the local partner.



107





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


TELKOM BUKA PELUANG KEMITRAAN, BERSAMA SATUKAN NUSANTARA DENGAN INFRASTRUKTUR BROADBAND TELKOM OPENS PARTNERSHIP OPPORTUNITIES, TOGETHER WE UNITE INDONESIA WITH BROADBAND INFRASTRUCTURE

Kami terus berupaya mewujudkan tekad memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui pengembangan infrastuktur broadband layanan digital. Kami berkomitmen untuk memenuhi target 20 juta rumah yang terkoneksi ke jaringan broadband berbasis fiber optic atau FTTH (Fiber To The Home) pada akhir tahun 2020.

It is time to resolve our will to present positive contribution to improve the quality and welfare of Indonesian nation in developing the digital service broadband infrastructure. We committed to achieve the target of 20 million houses which connected to the optic fiber-based broadband network or the FTTH (Fiber to the Home) by the end of 2020.

Pemenuhan tekad ini bukannya tanpa tantangan. Pengembangan infrastruktur FTTH yang besar di wilayah kepualuan Indonesia yang luas dalam waktu yang relatif singkat adalah tantangan yang harus dijawab. Oleh karena itu kami mengajak berbagai kalangan untuk ikut berperan mempercepat pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia dalam pola Kemitraan yang saling menguntungkan.

This resolution is not without challenge. Large FTTH infrastructure development in the very expansive Indonesia archipelago within relatively short period is a challenge that needs to be responded. Therefore, we would like to invite many parties to be involved in the acceleration of broadband infrastructure development in Indonesia in a mutually benefiting Partnership scheme.

Bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi yang lebih penting adalah menguntungkan pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat menikmati infrastuktur broadband dan layanan digital yang berkualitas.

Not only benefiting for both parties, more importantly is that it will be benefiting for the customers and society in all of Indonesia in enjoying broadband infrastructure and quality digital service.

IndiHome menjadi salah satu layanan digital yang menjadi fokus saat ini. IndiHome adalah layanan triple play yang terdiri dari Internet on Fiber, UseeTV (IPTV / OTT) dan Telepon Rumah yang telah medapatkan respon sangat baik dari masyarakat Indonesia.

IndiHome is one of the digital services that become today’s focus. IndiHome is a triple play service which consists of Internet on Fiber, UseeTV (IPTV / OTT) and Telephone that has gained very good response from Indonesian society.

108










Sebagai bagian dari langkah Telkom dalam merangkul berbagai pihak, maka pada tanggal 25 Mei 2016 telah diadakan Seminar “The Role of Home Broadband Wiring and Insfrastructure Partnership Toward New Golden Era of Fixed Broadband”. Berbagai pihak seperti pengembang properti, pengelola jaringan akses dan lain-lain kami undang dalam acara ini.

As the part of Telkom’s stages in engaging many parties, in 25 May 2016, there was “The Role of Home Broadband Wiring and Infrastructure Partnership Toward New Golden Era of Fixed Broadband” Seminar. Many parties such as property developer, access network managers, and et cetera were invited to this event.

Para pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dari berbagai kalangan kami hadirkan untuk berbagi wawasan tentang pentingnya dan terbukanya berbagai peluang dalam percepatan pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia.

The resource persons were very competent in their sectors from many parties. We invited them to share knowledge on the importance and possibility of many opportunities in broadband infrastructure development acceleration in Indonesia.

Pada diskusi panel tersebut hadir juga Perwakilan dari Telkom Akses, APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), akademisi dari Universitas Indonesia, AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia) dan perwakilan dari pengembang properti di Indonesia.

On the panel discussion, there were Representative of Telkom Akses, Association of National Telecommunication Companies (APNATEL), Indonesia Telematics Society (MASTEL), academician of University of Indonesia, Association of Indonesian Power and Mechanical Contractors (AKLI), and representatives of the property developers in Indonesia.

Dalam seminar ini juga dibahas dan didiskusikan berbagai opsi kemitraan yang saling menguntungkan dalam lingkup konstruksi infrastruktur, penyediaan IKR (Instalasi Kabel Rumah), penjualan dan pemasaran, billing and collection sampai operasional dan pemeliharaan jaringan akses.

In this seminar, many mutually benefiting partnership options are also considered and discussed for the scopes of infrastructure construction, House Cable Installation (IKR) supply, sales and marketing, billing and collection up to access network operational and maintenance.

Kami meyakini bahwa “Kerjasama yang baik dari berbagai pihak ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi majunya pembangunan infrastruktur broadband yang pada akhirnya menjadi penggerak penting dalam percepatan pembangunan di Indonesia”. Hal ini sejalan dengan fokus Pemerintah saat ini yang memberi perhatian khusus pada percepatan pembangunan infrastruktur agar Indonesia lebih mampu bersaing baik di tingkat regional Asia Pasifik maupun di tingkat global.

We realize that “Good cooperation from many parties is expected to result the best contributions for the advancement of broadband infrastructure development which eventually becomes the important drive in development acceleration in Indonesia.” This is in line with the Government’s current focus, which provide special attention to the infrastructure development acceleration so that Indonesia will be more apt in its competition with the Asia-Pacific and global region.



109


110





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










09

MENGUTAMAKAN PELANGGAN Prioritizing COSTUMERS


113

Kebijakan Policy

113

Komitmen Pengembangan Infrastruktur Teknologi Digital Commitment to Infrastructure Development of Digital Technology

119

Pengembangan Produk dan Jasa Development of Products and Services

122

Menjamin Layanan Yang Berkualitas Ensure Quality of Service

125

Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran Marketing and Marketing Communications

130

Para Pelanggan Kami Our Customers

130

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Increase Customer Satisfaction

134

Penanganan Keluhan Pelanggan The Handling of Customers’ Complaint

134

Survei Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Survey

138

Perlindungan Konsumen Consumer protection


111





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENGUTAMAKAN PELANGGAN PRIORITIZING THE CUSTOMERS

“Kami memegang teguh komitmen untuk memberikan layanan produk dan jasa TIMES yang berkualitas dan efisien, membangun infrastruktur pendukung dan menyediakan akses yang mudah dan nyaman melebihi ekspektasi pelanggan sebagai mitra pengembangan usaha masa depan. Upaya tersebut kami jalankan dengan tetap menjaga privasi pelanggan dan memastikan penyelesaian seluruh keluhan para pelanggan untuk menjamin pengembangan usaha yang berkualitas dalam jangka panjang” “We are persistent to our commitment to give high quality and efficient TIMES products and services, to build the supporting infrastructure and to provide an easy and convenient access beyond the expectation of customers as partners for future development. We carry out the said efforts by keep protecting the customers’ privacy and assuring that all customers’ complaints have been settled to ensure a high quality business development in the long term”

112










Kami memandang Pelanggan sebagai salah satu pemangku kepentingan yang berperan sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa yang mereka lakukan. Pelanggan juga kami pandang sebagai mitra utama dalam mengembangkan usaha di masa depan. Oleh karena perannya yang demikian strategis, kami senantiasa berupaya menjalin komunikasi erat dengan pelanggan, memahami dan berupaya memenuhi harapannya se-optimal mungkin dengan mempergunakan seluruh kompotensi yang kami miliki.

We view the Customer as one of the stakeholders with a central role in assuring business continuity through their purchase of products and services. We also view the Customer as the main partner in developing our future business. Because of their very strategic role, we always try to have a close communication with them, to understand and to try to fulfill their expectation as optimum as possible by using all competences that we have.

KEBIJAKAN

Policy

Kami memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga kepentingan konsumen dan pelanggan produk dan jasa. Komitmen tersebut kami sesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pasar, sebagaimana diatur dalam serangkaian kebijakan manajemen terkait aspek pengembangan infrastruktur, pengembangan produk, keamanan produk, jaminan purna jual dan layanan pengaduan konsumen.

We have the commitment to always protect the interest of consumers and customers of our products and services. We adjust such commitment with the requirement and demand of the market, as stipulated under series of management policies in relation to the aspect of infrastructure development, product development, product safety, aftersales guarantee and consumers’ complaint service.

Realisasi kebijakan di seluruh aspek tersebut bermuara pada satu tujuan, yakni terpenuhinya harapan pelanggan sebagai salah satu kelompok pemangku kepentingan yang memiliki kedudukan sentral terhadap masa depan usaha Telkom. Kami menilai keberhasilan penerapan kebijakan tersebut melalui dua pendekatan, yakni nilai indeks kepuasan pelanggan yang menunjukkan kemampuan Telkom dalam memenuhi harapan para pelanggan, dan bertambahnya volume penjualan jasa, yang menunjukkan bertambahnya kepercayaan pelanggan terhadap produk serta jasa yang disediakan oleh Telkom.

The realization of policies in all of the said aspects will lead to one objective, which is fulfilment of the expectation of customers as one of group stakeholders having a central position towards the future of Telkom’s business. We evaluate the success of the said policies implementation through two approaches, namely customers’ satisfaction index value which shows the capability of Telkom in fulfilling the expectation from customers, and the increase of service sales volume, which shows the increase of customers’ trust towards the products and services provided by Telkom.

KOMITMEN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI DIGITAL

COMMITMENT TO THE INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT OF DIGITAL TECHNOLOGY

Bidang usaha telekomunikasi dan teknologi informasi merupakan salah satu bidang usaha yang sarat modal, mengingat keharusan seluruh pelakunya untuk mengalokasikan sejumlah dana investasi guna menyesuaikan seluruh infrastruktur pendukung yang dikelola dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang berkembang pesat. Nilai investasi dalam jumlah besar tersebut harus dikeluarkan secara berkala, agar kualitas sinyal dan transmisi yang disediakan sesuai dengan perangkat komunikasi yang digunakan oleh pelanggan.

Business field of telecommunication and information technology constitute one of business fields that is capital-driven, since there is a mandatory requirement for the business actors to allocate some investment funds in order to adjust all of the managed supporting infrastructure towards the rapid development of telecommunication and information technology. The said huge amount of investment value must be released periodically, so that signal and transmission quality to be provided are matched with communication devices used by the costumers.

Kami memegang teguh komitmen untuk menyediakan dan merealisaskan investasi pengembangan infrastruktur pendukung dalam rangka memenuhi harapan para pelanggan dan mencapai sasaran pengembangan strategis yang telah ditetapkan. Sasaran tersebut

We are persistent with our commitment to provide and to materialize the investment for the development of supporting infrastructure in order to fulfil the customers’ expectation and to achieve the strategic development goals as determined. The said goals are formulated



113





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


diformulasikan sebagai tiga fokus inisiatif strategis Perseroan, yakni: Telkomsel Maintain Double Digit Growth, Indonesia Digital Network (“IDN”) Driving the Digital Business dan International Expansion Stretch and Expand International Business.

as three strategic initiatives of the Company, namely: Telkomsel Maintain Double Digit Growth, Indonesia Digital Network (“IDN”) Driving the Digital Business and International Expansion Stretch and Expand International Business.

Sehubungan dengan upaya merealisasikan strategi operasional “Great to Break 100/300 yaitu target untuk mencapai pendapatan Rp100 triliun dan kapitalisasi pasar Rp300 triliun pada tahun 2015, Direktorat Network, IT and Solution (NITS) menetapkan framework yang sistematik yang diturunkan dari rencana stategis dan key initiatives Perseroan. Berbagai rencana strategis tersebut kami laksanakan untuk mendukung pencapaian visi “Be The King of Digital in the Region”.

In relation to the efforts to materialize the operational strategy of “Great to Break 100/300 which is the target to achieve the income of Rp100 trillion and market capitalization of Rp300 trillion in 2015, Directorate of Network, IT and Solution (NITS) has determined a systematic framework as the breakdown of Company’s strategic plans and key initiatives. The said various strategic plans are conducted as the support to achieve the vision of “Be The King of Digital in the Region”.

Untuk itu kami mewujudkan komitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sebagai upaya memperkuat posisi perusahaan di pasar Indonesia maupun global. Bagi kami, pengembangan infrastruktur secara berkesinambungan juga merupakan wujud partisipasi perusahaan terhadap komitmen untuk mendukung realisasi pembangunan berkelanjutan skala global sebagaimana ditegaskan dalam formula tujuan global ke-9 “Industri, Inovasi dan Infrastruktur - Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi”

For such purpose, we materialize the our commitment to continue the development of telecommunication infrastructure as the effort to strengthen company’s position in Indonesian and global market. For us, the continued infrastructure development also constitutes the realization of company’s participation upon the commitment to support the realization of a globalscaled sustainable development as confirmed in the 9th global objective formula “Industry, Innovation and Infrastructure – To Develop a strong infrastructure, to promote an inclusive and sustainable industrialization and to encourage the innovation”

Kami mengelompokkan pengembangan infrastruktur jaringan menjadi dua yaitu infrastruktur jaringan internasional untuk mendukung program international expansion dan infrastruktur jaringan nasional yang dibuat untuk mendukung program IDN.

We categorize the network infrastructure development into two categories namely the international network infrastructure to support the international expansion program and national network infrastructure which was made to support the IDN program.

Jaringan Internasional

International Network

Kami mengoperasikan voice gateway internasional di Batam, Jakarta, dan Surabaya untuk rute panggilan keluar dan panggilan masuk pada layanan SLI (007). Telkom kini tergabung dalam infrastruktur kabel laut global yang menghubungkan benua Eropa, Asia, dan Amerika melalui konsorsium sistem kabel laut terkait.

We operate the international voice gateway in Batam, Jakarta, and Surabaya for the outgoing call and incoming call route on the service of SLI (007). Telkom is now associated with global underwater cable infrastructure connecting European, Asian and American continents through the relevant consortium of underwater cable system.

Melalui entitas anak, Telin, kami menjadi anggota konsorsium dalam sistem kabel bawah laut South East Asia-Middle East Asia-West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) dan sistem kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US). SEA-ME-WE 5 adalah suatu sistem kabel bawah laut dengan panjang sekitar 20.000 km yang membentang dari Dumai, Indonesia ke beberapa negara di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa, menyediakan koneksi langsung dari Indonesia ke Eropa. Konstruksi dimulai bulan September 2014 dan sistem

Through our subsidiary, Telin, we enrolled ourselves as the consortium member in the underwater cable system of South East Asia-Middle East Asia-West Europe 5 (SEAME-WE 5) and underwater cable system of Southeast Asia-United States (SEA-US). SEA-ME-WE 5 is an underwater cable system with the length of approximately 20,000 km spreading from Dumai, Indonesia to some countries in South East Asia, Middle East and Europe, providing a direct connection from Indonesia to Europe. The construction was commenced in September 2014

114










kabel tersebut diharapkan dapat mulai membawa trafik komersial di triwulan keempat tahun 2016. Telkom dan NSE menyelesaikan pendaratan kabel dibawah laut SEAME-WE 5 di Medan, Sumatera Utara pada 5 Januari 2015. Panjang sistem ini sekitar 15.000 km, melintasi Manado, Davao (Fillipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii) hingga ke Los Angeles (California, Amerika Serikat). Konstruksi dimulai bulan Maret 2015 dan sistem kabel tersebut diharapkan dapat mulai membawa trafik komersial di triwulan keempat tahun 2016.

and the said cable system is expected to start bringing the commercial traffic in the fourth quarter of 2016. Telkom and NSE have completed the cable installation under the sea of SEA- ME-WE 5 in Medan, North Sumatera Utara on 5 January 2015. The length of this system is approximately 15,000 km, spreading from Manado, Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii) to Los Angeles (California, United States of America). The construction was commenced in September 2014 and the said cable system is expected to start bringing the commercial traffic in the fourth quarter of 2016.

Untuk lebih mendukung layanan internasional baik voice maupun data, Telin telah mengoperasikan 25 point of presence (“POP”) di berbagai belahan dunia.

To give more support to the international service for both voice and data, Telin has operated 25 point of presence (“POP”) all over the world.

Komitmen Telkom Group dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi global ini dilakukan dalam rangka pemenuhan tujuan sebagai King of Digital di wilayah regional, untuk kemudian dilanjutkan ke 10 negara lainnya (Singapura, Hong Kong dan Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia dan Brunei, Taiwan, Amerika Serikat, Kingdom of Saudi Arabia (KSA)).

Commitment of Telkom Group in providing this global telecommunication infrastructure is made in order to achieve the objective as the King of Digital regionally, to be then continued to 10 other countries (Singapore, Hong Kong and Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia and Brunei, Taiwan, United States of America, Kingdom of Saudi Arabia (KSA)).

Jaringan Nasional

National Network

Untuk mewujudkan pengembangan Indonesian Digital Network, kami membangun infrastruktur dan menyediakan konektivitas melalui tiga komponen IDN yaitu id-Access, id-Ring dan id-Con. Kami mengupayakan pembangunan infrastruktur yang dapat dioperasikan bersama-sama oleh seluruh entitas usaha dalam Telkom Group yang kami namakan Collaborative Network Optimization Project, sebagai berikut. 1. id-Convergence (id-Con): pengembangan infrastruktur jaringan service node menuju integrated next generation network (“NGN”) untuk multi-layanan dan multi-layar.

To make the development realization of the Indonesian Digital Network, we develop the infrastructure and provide the connectivity through three IDN components namely id-Access, id-Ring and id-Con. We try to develop the infrastructure that can be operated together by all business entities within Telkom Group which we call as the Collaborative Network Optimization Project, as follows.

id-Con merupakan inisiatif strategis yang berfokus pada penyediaan suatu platform desain, pengembangan dan delivery layanan TIMES yang konvergen kepada pelanggan Telkom Group. Platform konvergensi layanan ini dibangun di atas fasilitas Data Center Telkom Group yang telah mencapai kategori desain Tier-4 dan didukung oleh Cloud Management Platform untuk memastikan kehandalan dan skalabilitas dari layanan TIMES.

1. id-Convergence (id-Con): the development of service node network infrastructure towards the integrated next generation network (“NGN”) for a multi-service and multi-screen. id-Con constitutes a strategic initiative having its focus on the provision of a design platform, development and delivery of the convergent TIMES services to the customers of Telkom Group. The Convergent Platform of this services was built over Data Center Facility of Telkom Group which has reached Tier-4 of design category and was supported by Cloud Management Platform to ensure the reliability and scalability of TIMES services.

2. id-Ring: pengembangan infrastruktrur jaringan transport menuju IP-based and optical backbone network.

2. id-Ring: the development of transportation network infrastructure towards the IP-based and optical backbone network.

Hingga kini, kami telah membangun infrastruktur kabel serat optik sepanjang 81.895 km dari Aceh hingga Papua, termasuk Sulawesi Maluku Papua Cable

Up to now, we have developed the infrastructure of fiber optic cable in the length of 81,895 km from Aceh to Papua, including Sulawesi Maluku Papua Cable



115





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


System (“SMPCS”) yang akan memberikan dampak positif untuk pemerataan akses komunikasi dan informasi broadband, dengan kualitas yang sama di seluruh wilayah Indonesia.

System (“SMPCS”) which will bring a positive impact to the equalization of access to the communication and broadband information, with the same quality throughout Indonesian territory.

3. id-Access: pengembangan infrastruktur jaringan akses ke arah pelanggan menjadi high speed broadband access melalui jaringan serat optik dan Wi-Fi.

3. id-Access: the development of access network infrastructure towards the customers to become a high speed broadband access through the fiber optic and Wi-Fi network.

We are currently focusing on the development of our newest product named IndiHome through the Triple Play (“3P”) service consisting of the Internet on Fiber or High Speed Internet, Phone (Home Phone) and IPTV (UseeTV Cable). IndiHome provides additional features such as IndiHome Telkomsel Mania, IndiHome Global Call, MelOn, IndiHome View and Trend Micro Security System.

Saat ini kami tengah fokus mengembangkan produk terbaru IndiHome melalui layanan Triple Play (“3P”) yang terdiri dari Internet on Fiber atau High Speed Internet, Phone (Telepon Rumah) dan IPTV (UseeTV Cable). IndiHome menyediakan fitur tambahan seperti IndiHome Telkomsel Mania, IndiHome Global Call, MelOn, IndiHome View dan Trend Micro Security System.

Pengembangan Jaringan Telepon Kabel Tidak Bergerak

The Development of Fixed Line Telephone Network

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, kami mengelola 10.3 juta sambungan telepon kabel tidak bergerak (fixed voice). Dalam rangka mengembangkan potensi bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan telekomunikasi dan transportasi data melalui jaringan ini, kami merealisasikan program pengembangan infrastruktur terkait, yakni update saluran menggunakan serat optik dan menawarkan produk IndiHome.

Up to 31 December 2015, we manage 10.3 million fixed line telephone connections (fixed voice). In order to develop the potential business and to fulfill customers’ needs for telecommunication and data transportation services through this network, we have made a realization of the relevant infrastructure development program, which is a channel update using the fiber optic and the offer for the IndiHome products.

Pengembangan Jaringan Seluler

The Development of Cellular Network

Jaringan seluler kami, yang dioperasikan oleh entitas anak perusahaan, Telkomsel, memiliki cakupan jaringan yang paling luas diantara operator seluler lainnya di Indonesia. Saat ini, Telkomsel beroperasi pada jaringan GSM/DCS, GPRS, EDGE, 3,5G dan 4G. Jaringan GSM/ DCS terdiri dari bandwidth 15 MHz pada frekuensi 900 MHz dan bandwidth 22,5 MHz pada frekuensi 1,8 GHz. Jaringan 3G Telkomsel menggunakan bandwidth 15 MHz pada frekuensi 2,1 GHz. Jangkauan jaringan seluler dalam jaringan GSM yang disediakan oleh Telkomsel menjangkau ke seluruh wilayah kota-kota dan daerahdaerah di Indonesia.

Our cellular network, which is operated by our subsidiary, Telkomsel, has the largest network coverage amongst the other cellular operators in Indonesia. Currently, Telkomsel operates the network of GSM/DCS, GPRS, EDGE, 3,5G and 4G. The GSM/ DCS network consists of 15 MHz bandwidth on the frequency of 900 MHz and 22.5 bandwidth on the frequency of 1.8 GHz. Telkomsel 3G network uses 15 MHz bandwidth on the frequency of 2.1 GHz. Cellular coverage network within GSM network provided by Telkomsel reaches all cities and regions within Indonesian territory.

Telkomsel merupakan operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara komersial, yakni mulai Desember 2014. Di tahun 2015, Telkomsel menambah 17.869 unit BTS (termasuk 1.575 unit 4G BTS) dan sejak 31 Desember 2015, jaringan digital Telkomsel didukung dengan 103.289 unit BTS (termasuk 1.761 unit 4G BTS). Sampai dengan 31 Desember 2015, kami menambahkan 19.094 BTS node B menjadi 57.930 BTS node B.

Telkomsel constitutes the first operator in Indonesia that launches 4G service commercially, which was started on December 2014. In 2015, Telkomsel added 17,869 units of BTS (including 1,575 units of 4G BTS) and since 31 December 2015, Telkomsel digital network has been supported with 103,289 units of BTS (including 1,761 units of 4G BTS). Until 31 December 2015, we have added 19,094 BTS node B to become 57,930 BTS node B.

116






Pengembangan Jaringan Data dan Internet Pada tahun 2015, kami terus menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kualitas jaringan data dengan menambah kapasitas dan cakupannya. Mulai tahun 2015, kami telah mengoperasikan akses broadband yang menggunakan jaringan fiber optik sejumlah 10 juta homepassed. Sampai dengan 31 Desember 2015, kami telah memperluas jaringan metro Ethernet menjadi 96.866 Gbps yang mampu menyediakan layanan broadband ke seluruh Indonesia.





The Development of Data and Internet Network In 2015, we kept showing our commitment to improve the quality of data network by adding its capacity and coverage. Starting from 2015, we have operated the broadband access that uses fiber optic network in the amount of 10 million of home-passed. Until 31 December 2015, we have expanded the metro Ethernet network to become 96,866 Gbps that is able to provide broadband service throughout Indonesia.

Metro Ethernet juga kami gunakan sebagai penghubung utama dari IP DSLAM, MSAN untuk layanan broadband IndiHome, softswitch, VPN IP serta GPON broadband baik untuk mobile backhaul, solusi bisnis korporasi serta layanan triple play.

We also use Metro Ethernet as the main connector from IP DSLAM, MSAN for IndiHome broadband service, softswitch, VPN IP as well as GPON broadband for either mobile backhaul, corporate business solution or triple play services.

Sampai dengan 31 Desember 2015, kami telah menambah kapasitas gateway internet sehingga kapasitas terpasang mencapai 590 Gbps. Hal ini kami lakukan untuk memastikan kecukupan kapasitas gateway internet agar mampu mengantisipasi pertumbuhan trafik broadband yang diperkirakan semakin tinggi baik untuk fixed maupun mobile. Pada tahun 2015 kami juga telah mengoperasikan content distribution network (“CDN”) bekerjasama dengan Akamai, Google, Yahoo, Conversant dan Edgecast. Untuk mendukung layanan IPTV kami, termasuk TV on demand dan layanan video on demand, pada tanggal 31 Desember 2015, kami mengoperasikan salah satu CDN pusat, 4 CDN regional dan 12 edge CDN.

Until 31 December 2015, we have added the internet gateway capacity so that the installed capacity has reached 590 Gbps. We did this to ensure that the adequacy of internet gateway capacity is able to anticipate the growth of broadband traffic that was predicted to be getting higher for both fixed and mobile. In 2015, we have also operated the content distribution network (“CDN”) in cooperation with Akamai, Google, Yahoo, Conversant and Edgecast. To support our IPTV service, including TV on demand and video on demand service, on 31 December 2015, we have operated one of central CDN, 4 regional CDN and 12 edge CDN.

Kami terus memperluas cakupan layanan Indonesia Wi-Fi dengan menggelar jaringan access point tambahan, baik melalui program pengembangan internal maupun melalui berbagai pola kerjasama pihak ketiga. Sampai dengan 31 Desember 2015 sejumlah 321.736 access point telah terpasang.

We are continuously expanding the coverage of Indonesian Wi-Fi service by providing the additional access point network, either through an internal development program or through various cooperation schemes with third parties. Until 31 December 2015, 321,736 access points have been installed.

Pengembangan Data Center

The Development of Data Center

Melalui entitas anak, Sigma, kami mengelola fasilitas data center. Dengan dukungan jaringan Telkom yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, kami memiliki 9 lokasi node data center dengan kapasitas 1.073 rack. Kami bermaksud untuk terus memperluas jumlah lokasi dan rack kapasitas pada tahun 2016. Dengan kekuatan jaringan kualitas layanan yang tersertifikasi inilah Sigma menyediakan solusi penyimpanan data terintegrasi bagi banyak sekali perusahaan di Indonesia, termasuk yang berlokasi jauh dari kota besar.

Through our subsidiary, Sigma, we manage a data center facility. With the support from Telkom network all over Indonesia, we have 9 locations of node data center with the capacity of 1,073 rack. We plan to continuously expand the amount of location and rack capacity in 2016. With this power of certified service quality network, Sigma provides the solution of the integrated data storage for so many companies in Indonesia, including those that are located far from a big city.



117





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Pengembangan Jaringan Transmisi

The Development of Transmission Network

Selama tahun 2015, kami fokus pada pengembangan jaringan broadband, yang berperan sebagai tulang punggung (backbone) infrastruktur jaringan kami secara keseluruhan. Backbone jaringan telekomunikasi terdiri dari jaringan transmisi, fasilitas sentral (switching) jarak jauh serta core routers yang menghubungkan beberapa akses node. Sambungan-sambungan transmisi antara node dan fasilitas switching mencakup jaringan transmisi terestrial, yaitu jaringan serat optik, gelombang mikro, dan kabel bawah laut, maupun jaringan transmisi satelit dan teknologi transmisi lainnya.

During 2015, we focused on the development of broadband network, which has its role as the backbone of our entire network infrastructure. The Backbone of telecommunication network consists of transmission network, remote central facility (switching) as well as core routers which connect some access to node. Transmission connections between node and switching facility include the terrestrial transmission network, namely fiber optic network, micro wave, and underwater cable, and satellite transmission network and other transmission technology.

• Sulawesi Maluku Papua Cable System (“SMPCS”)

• Sulawesi Maluku Papua Cable System (“SMPCS”)

Dalam rangka meningkatkan kapasitas lalu lintas dan layanan broadband Telkom di 34 kota di wilayah Timur Indonesia, kami tengah membangun suatu lingkaran kekuatan (a backbone ring), yang dikenal dengan SMPCS yang menghubungkan kota-kota di wilayah tersebut yang sebelumnya telah terlayani oleh transmisi satelit. Penyelesaian infrastruktur ini akan memberi dampak peningkatan latency times serta peningkatan lalu lintas dari operasi-operasi kami, termasuk Telkomsel, dibandingkan dengan transmisi satelit.

In order to improve traffic capacity and Telkom broadband service on 34 cities in the Eastern Region of Indonesia, we have developed a circle of power (a backbone ring), known as SMPCS which connects the cities within such region which have been previously served by satellite transmission. The completion of this infrastructure will make the increase of latency times as well as the increase to traffic of our operation, including Telkomsel, compared to the satellite transmission.

• Satelit

• Satellite

Kami mengoperasikan dua satelit, yaitu Satelit Telkom-1 (108 BT) dan Telkom-2 (118 BT). Satelit Telkom-1 mempunyai kapasitas 36 transponder yang terdiri dari 24 transponder Standar C-Band dan 12 transponder extended C-band, sedangkan satelit Telkom-2 mempunyai kapasitas 24 transponder Standar C-band. Kedua satelit tersebut dikendalikan dari stasiun pengendali utama di Cibinong, Bogor, Jawa Barat dan untuk menjamin kelangsungan layanannya sejak awal tahun 2014 telah disediakan stasiun pengendali backup di Banjamasin, Kalimantan. Kami juga menyewa transponder dari satelit perusahaan lain untuk mendukung operasional Telkom.

We operate two satellites, namely Satellite Telkom-1 (108 BT) and Telkom-2 (118 BT). Satellite Telkom-1 has the capacity of 36 transponder consisting of 24 transponder C-Band Standard and 12 transponder extended C-band, while satellite Telkom-2 has the capacity of 24 transponder C-band Standard. Both satellites are controlled from the main controller station in Cibinong, Bogor, West Java and to ensure its service continuity, since the beginning of 2014, a backup controller station has been provided in Banjamasin, Kalimantan. We also rent a transponder from the satellite of other company to support Telkom’s operation.

Dalam rangka mendukung strategi bisnis kami terkait penyediaan layanan TIMES, kami telah menandatangani kontrak pembangunan Telkom3S (substitute), untuk menggantikan Telkom 2, yang direncanakan untuk diluncurkan akhir 2016, serta kontrak lain untuk pengadaan satelit Telkom-4, untuk menggantikan Telkom-1, yang direncanakan untuk diluncurkan sekitar akhir 2017.

In order to support our business strategy in relation to the provision of TIMES services, we have signed a contract on the development of Telkom-3S (substitute), to replace Telkom 2, that is planned to be launched at the end of 2016, as well as other contract for the procurement of satellite Telkom-4, to replace the Telkom-1, which is planned to be launched near to the end of 2017.

118










PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA

THE DEVELOPMENT OF PRODUCTS AND SERVICES

Selain menunjukkan komitmen tinggi terhadap pembangunan infrastruktur telekomunikasi guna menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan memenuhi ekspektasi pelanggan, kami juga berupaya menyediakan ragam produk dan jasa layanan yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini dan kompatibel dengan produk-produk smartphone terbaru.

Beside showing a high commitment towards the development of telecommunication infrastructure in order to catch up with the development of technology and to fulfill the expectation from customers, we also try to provide various products and services which are relevant to the development of current technology and compatible with the newest smartphone product.

Kebijakan Pengembangan Produk Dan Jasa.

Product and Services Development Policy

Kami menerapkan pedoman standar berupa pelaksanaan proses inkubasi produk inovasi baru, guna memastikan bahwa suatu produk yang baru kami kembangkan dapat menjadi produk komersil yang diterima baik di pasar. Proses inkubasi diperlukan untuk mendukung inovasi penciptaan produk baru melalui tahapan-tahapan idea submission, customer and idea validation, product validation, business model validation, dan market validation.

We implement the standard guidelines in the form of execution of incubation process for new innovation products, to ensure the new product that we develop is able to be a commercial product that is well accepted in the market. Incubation process is needed to support the innovation of new products through the stages of idea submission, customer and idea validation, product validation, business model validation, and market validation.

Dengan demikian, kami dapat memastikan pengembangan produk/layanan baru dengan hasil yang terbaik dan upaya yang optimal, sementara pelanggan akan memperoleh manfaat dari sisi kualitas, keandalan, ketersediaan, tagihan dan pembayaran, jangkauan layanan, kompatibilitas, fitur produk, dan kesiapan faktor pendukung produk.

Therefore, we can ensure the development of new product/service with the best result and optimum efforts, while the customers will obtain the benefit in terms of quality, reliability, availability, billing and payment, service coverage, compatibility, product feature, and the readiness of product supporting factor.

Untuk menjamin kontinuitas dan lahirnya produkproduk inovasi baru yang diharapkan dapat diterima baik di pasar, kami mendirikan dan mengelola kegiatan riset dan pengembangan.

To ensure the continuity and the creation of new innovative products that are expected to be well accepted in the market, we establish and manage the research and development activities.

Riset dan Pengembangan

Research and Development

Kami terus melakukan inovasi produk dan layanan dengan terus menerus melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru. Kegiatan riset dan pengembangan berada di bawah pengelolaan Direktorat Innovation & Strategic Portfolio dan dilaksanakan oleh unit Innovation & Design Center (“IDeC”), saat ini bernama Divisi Digital Service. IDeC diberi mandat untuk meningkatkan layanan operasi dan infrastruktur, serta melakukan inovasi bisnis melalui pengembangan produk dan solusi baru, dan memanfaatkan teknologi infrastruktur untuk menciptakan produk dan solusi baru.

We keep conducting the innovation of products and services by continuously carrying out the research and development to create new innovations. Research and development activities are under the management of Directorate of Innovation & Strategic Portfolio and performed by the unit of Innovation & Design Center (“IDeC”), which is currently under the name of Division of Digital Service. IdeC is mandated to improve the service of operation and infrastructure, as well as to conduct business innovation through the development of new product and solution, and to utilize the infrastructure technology to create new product and solution.



119





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Berbagai aktivitas riset dan pengembangan yang kami lakukan di tahun 2015 untuk menghasilkan layanan inovatif baru, meliputi: • Merancang platform layanan baru sebagai dasar pengembangan bisnis ekosistem baru, seperti Open Platform untuk Connected Home Services (seperti mengembangkan dan membangun interoperable platform dengan berbagai layanan aplikasi untuk mendukung dan memfasilitasi keberhasilan layanan IndiHome kami), Interoperable Payment Platform (seperti merancang pengembangan platform pembayaran untuk membangun ePayment Environment sebagai aplikasi laboratory test bed), dan Smart Local Government Platform (seperti prototipe terintegrasi platform layanan pemerintah yang terintegrasi dan dikembangkan bekerjasama dengan pihak ketiga serta entitas anak).

Various research and development activities that we have conducted in 2015 to create the new innovative services include: • Designing the new service platform as the basis for business development of new ecosystem, such as Open Platform for a Connected Home Services (such as developing and building the interoperable platform with various application services to support and facilitate the success of our IndiHome service), Interoperable Payment Platform (such as designing the development of payment platform to build an ePayment Environment as the application for a laboratory test bed), and Smart Local Government Platform (such as an integrated prototype for the platform of government service which is integrated and developed through the cooperation with the third party and subsidiary).

• Merancang dan mengembangkan layanan/aplikasi industri vertikal, baik untuk meningkatkan layanan saat ini dan juga menciptakan layanan baru seperti Shopping Experience Over TV dan Home Control untuk layanan IndiHome Broadband Fiber, Pembayaran Digital untuk Game dan e-Commerce, Smart City Application, dan aplikasi untuk memperkuat UKM Nasional.

• Designing and developing the service/application for vertical industry, either to improve the current services or to create new services such as Shopping Experience Over TV and Home Control for the service of IndiHome Broadband Fiber, Digital Payment for Game and e-Commerce, Smart City Application, application to strengthen National SMEs.

• Menggalakkan aktivitas inovasi terbuka dengan mengundang peran serta Startup Indonesia dan mengaktifkan kegiatan pengembangan komunitas kreatif digital. Untuk produk Startup yang diinkubasi diberikan pembiayaan, mentoring, working space,

• Promoting an open innovation activities by inviting the Indonesian Startups and activating the activities on the development of digital creative community. The Startup product that is proceeded with the incubation will be granted with funding, mentoring,

120










integrasi kepada platform layanan Telkom Group, dan akses pasar kepada pelanggan Telkom Group. Telkom juga mengundang para investor untuk memberikan pembiayaan lanjutan kepada Startup yang berprestasi. Pada tahun 2015, Program Indigo diikuti oleh 709 Startups.

working space, integration to the service platform of Telkom Group, access to the market of Telkom Group’s customers. Telkom also invites the investors to give an advanced funding for the Startup that has achievement. In 2015, Indigo program was participated by 709 Startups.

• Melakukan Inovasi Riset dan Pengembangan Bersama dengan para mitra untuk menambah produk eksisting dan menciptakan model bisnis baru yang dapat mengkontribusikan pendapatan perusahaan di masa mendatang. Kami menjalin dua Program Inovasi Bersama dengan ZTE untuk peningkatan kinerja IPTV dan kemitraan dengan Huawei untuk Model Bisnis dan Layanan broadband di tahun-tahun mendatang.

• Conducting the Joint Innovation of Research and Development together with the partners to add the existing products and to create new business model that is able to contribute to company’s income in the future. We created two Joint Innovation Program with ZTE to improve the performance of IPTV and partnership with for the Business Modal and broadband Services in the upcoming years.

Beberapa produk hasil kegiatan riset dan pengembangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja operasional Telkom karena dapat diterima baik oleh pasar adalah: IndiHome Fiber, Smart City, UPoint Payment Platform dan Managing Open Innovation.

Some of products from research and development activities that have significant influence towards the performance of Telkom’s operation since it can be accepted well by the market are: IndiHome Fiber, Smart City, UPoint Payment Platform and Managing Open Innovation.

Merek, Hak Cipta dan Paten

Trademark, Copyrights and Patent

Dalam rangka melindungi sekaligus memberikan penghargaan terhadap kreativitas hasil riset dan pengembangan produk dan layanan, kami telah mendaftarkan sejumlah hak kekayaan ìntelektual yang terdiri dari merek, hak cipta dan paten di Direktorat Jenderal Kekayaan lntelektual (Ditjen KI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

In order to protect as well as to give the appreciation towards the creativity from the research and development of products and services, we have registered some intellectual property rights consisting of marks, copyrights and patents at the Directorate General of Intellectual Property (Ditjen KI), Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Kami mendaftarkan berbagai hak kekayaan intelektual, meliputi: (i) merek dagang maupun jasa atas produk barang dan layanan jasa Perseroan, domain dan logo Perseroan, nama;

We registered various intellectual property rights which cover: (i) Trademarks of the products and services of the Company, Company’s domain and logo, name;

(ii) hak cipta atas logo nama Perseroan, logo produk barang dan layanan jasa Perseroan, program-program komputer, karya tulis dan lagu; serta

(ii) Copyrights over logo of Company’s name, product logo for Company’s goods and services, computer programs, papers and songs; as well as

(iii)paten sederhana dan biasa atas penemuan-penemuan di bidang teknologi berupa produk, sistem dan metode di bidang telekomunikasì.

(iii)Simple and common patents over the innovations in the field of technology in the form of product, system and method in the field of telecommunication.

Berikut adalah daftar permohonan merek yang kami ajukan untuk tahun 2015.

Below is list of marks registration that we applied in 2015.

No 1

Judul Title

No. Permohonan Application No.

Tanggal Permohonan Application Date

IndiHome Store

J002015030929

15 Juli 2015

2

IndiStore

J002015030928

15 Juli 2015

3

100% Fiber

J002015030927

15 Juli 2015

4

Triple Play

J002015030930

15 Juli 2015

5

IndiHome 100 Mbps

J002015030932

15 Juli 2015



121





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENJAMIN LAYANAN YANG BERKUALITAS

Ensure Quality of Service

Selain menunjukkan komitmen untuk membangun kecukupan infrastruktur pendukung, menyediakan produk konten yang sesuai kebutuhan pelanggan, kami berupaya keras untuk menyediakan layanan yang berkualitas, termasuk mengembangkan dan menyediakan jaringan layanan distribusi untuk memudahkan akses para pelanggan dalam mendapatkan beragam produk jasa telekomunikasi sesuai dengan kebutuhannya.

Beside showing the commitment to develop an adequate supporting infrastructure, providing content product corresponding with customer’s need, we try so hard to provide the service that has quality, including to develop and provide distribution service network to ease the customers to have access in obtaining various products of telecommunication based on their needs.

Sebagai salah satu pelaku bisnis telekomunikasi terkemuka, kami senantiasa mematuhi seluruh peraturan maupun perundangan di bidang jasa telekomunikasi, termasuk aturan perundangan di bidang layanan jasa telekomunikasi.

As one of prominent telecommunication business actors, we always comply with all laws and regulations in the field of telecommunication, including laws and regulations in the field of telecommunication services.

Kewajiban Pelayanan Universal (KPU)

Universal Service Obligation (USO)

Ketentuan pelaksanaan sektor jasa telekomunikasi ditetapkan badan regulasi independen yang dibentuk oleh Kementerian Perhubungan sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.31/2003 tertanggal 11 Juli 2003 tentang Penetapan Badan Regulasi Independen Telekomunikasi Indonesia (BRTI), sebagai tindak lanjut atas pemberlakuan UU No.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. BRTI berperan melengkapi hal-hal yang ditentukan Kementerian Kominfo antara lain dalam hal perizinan, standarisasi, biaya interkoneksi, persaingan usaha dan penyelesaian konflik.

Implementing regulation on telecommunication service sector is stipulated by independent regulatory body formed by the Ministry of Transportation pursuant to the Decision of Minister of Transportation No.KM.31/2003 dated 11 July 2003 regarding the Determination of Indonesian Telecommunication Independent Regulatory Body (BRTI), as the follow up of the enforcement of Law No.36 of 1999 regarding Telecommunication. BRTI has its role to complete the items as determined by Ministry of Kominfo, among others, in relation to licenses, standardization, interconnection fee, business competition and conflict settlement.

Terbukanya sektor telekomunikasi yang berkepentingan dengan publik memunculkan konsekuensi persaingan yang ketat. Oleh karena itu, diperlukan adanya standar pelayanan minimum yang harus dipenuhi oleh semua operator. Pemerintah yang berkepentingan menciptakan persaingan yang sehat dan sesuai dengan UU Telekomunikasi, menerapkan standar pokok penyelanggaraan layanan telekomunikasi dan jasa terkait, yakni Kewajiban Pelayanan Universal (KPU).

The openness of telecommunication sector that accommodates public interest has caused a tight competition. Therefore, it is necessary to stipulate a minimum service standard that must be fulfilled by all operators. The Government that has the interest to create a fair competition and comply with Telecommunication Law, has implemented a basic standard for telecommunication service and relevant service, namely the Universal Service Obligation (KPU).

Sesuai KPU, setiap operator harus mampu menjamin terlindunginya konsumen terkait dengan kualitas layanan, biaya penggunaan atau layanan, kompensasi serta halhal lainnya. Konsumen yang dirugikan oleh operator penyelenggara jasa telekomunikasi dapat mengajukan klaim sesuai peraturan yang berlaku.

According to KPU, any operator must be able to guarantee the customers protection in relation to the service quality, usage or service fee, compensation as well as other items. Any consumer suffering the loss caused by the operator of telecommunication service may file a claim pursuant to the prevailing regulations.

Seluruh penyelenggara telekomunikasi baik penyelenggara jaringan dan/atau jasa terikat oleh peraturan KPU yang mensyaratkan mereka untuk berkontribusi menyediakan fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi dalam rangka pemerataan sarana telekomunikasi di seluruh wilayah Republik Indonesia, yang pada umumnya dilakukan

All telecommunication operators either network and/or service operator shall be bound by KPU regulation that require them to contribute in providing the telecommunication facility and infrastructure for the equalization of telecommunication medium throughout the territory of the Republic of Indonesia, which is usually conducted through a financial contribution.

122










melalui kontribusi secara finansial. Kontribusi ini diatur dalam Peraturan Menkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008 tertanggal 10 Oktober 2008 mengenai KPU (diubah dengan Peraturan Menkominfo No.03/2010 tertanggal 1 Februari 2010). Kontribusi pada umumnya diberikan dalam bentuk finansial/dana. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai layanan telepon, SMS dan akses internet di wilayah terpencil yang tidak ekonomis dalam penyediaan layanan tersebut. Tujuannya adalah menciptakan pemerataan pengembangan layanan informasi dan teknologi komunikasi di seluruh wilayah Indonesia.

This contribution is stipulated under the Regulation of Menkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008 dated 10 October 2008 regarding KPU (which was amended with the Regulation of Menkominfo No.03/2010 dated 1 February 2010). The contribution is usually given in the form of financial aid/fund. The said fund will be used to finance the telephone service, SMS and internet access in the remote areas that are not economically beneficial compared to the provision of such service. The objective is to create the equalization of the development of information service and communication technology throughout the territory of Indonesia.

Penyelenggara jasa telekomunikasi juga terikat pada ketentuan pembangunan menara telekomunikasi yang mengatur perizinan harus dilengkapi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ketentuan-ketentuan mengenai pembangunan menara juga menegaskan pelarangan monopoli kepemilikan dan pengelolaan menara telekomunikasi. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa otoritas daerah telah menerapkan peraturan yang membatasi jumlah dan lokasi menara telekomunikasi serta mewajibkan operator untuk menggunakan menara telekomunikasi secara bersama-sama.

Telecommunication service operator shall also be bound to the regulation on the construction of telecommunication towers which stipulates the license to be completed either from central government or regional government. The provisions regarding the construction of towers also stipulate the prohibition to the monopoly of ownership and management of telecommunication towers. On further development, some regional authorities have implemented the regulation that restricts the amount and location of telecommunication towers as well as obliges the operator to use the telecommunication towers jointly.

KPPU Sebagai Pengawas Persaingan dan Penetapan Harga [G4-SO7]

KPPU As Supervisory Commission of Competition and Pricing [G4-SO7]

Sebagai bagian dari penerapan UU No.5/1999 tanggal 5 Maret 1999 yang mengamanatkan Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat (UU Anti Monopoli), pemerintah telah membentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dengan fungsi sebagai pengawas anti monopoli di Indonesia yang memiliki wewenang menerapkan ketentuan UU Anti Monopoli.

As part of the implementation of Law No.5/1999 dated 5 March 1999 which stipulates the Prohibition of Monopoly Practice and Unfair Business Competition (Anti-Monopoly Law), the government has formed a Business Competition Supervisory Commission (KPPU) with its function as the anti-monopoly supervisor in Indonesia having the authority to enforce the Anti-Monopoli Law.

Selain itu, Menteri Perhubungan melalui Surat Keputusan (SK) No.33/2004, menegaskan larangan penyalahgunaan oleh para penyedia layanan dan jaringan yang memiliki posisi dominan, larangan praktek dumping, penetapan harga yang merugikan, subsidi silang, menggunakan layanan penyelenggara tertentu (kecuali para pesaing) dan menghambat interkoneksi wajib (termasuk diskriminasi terhadap penyelenggara tertentu). Pemerintah juga menetapkan panduan harga setiap jasa layanan yang diberikan oleh operator penyelenggara jasa telekomunikasi, untuk menjamin terciptanya persaingan yang sehat.

In addition to it, Minister of Transportation through the Decision Letter (SK) No.33/2004, stipulates the prohibition of the abuse of power by service and network operators that have dominant position, prohibition on dumping practice, price determination that brings disadvantage, cross subsidy, to use the service from certain operator (except the competitors) and to hamper the mandatory interconnection (including the discrimination against certain operator). The Government also stipulates the guideline on price for every service rendered by telecommunication service operator, to ensure the implementation of fair competition.

Aturan dan ketentuan yang diterapkan pemerintah tersebut berhasil membuat persaingan layanan jasa telekomunikasi saat ini berlangsung secara terbuka, baik antar para operator penyelenggara layanan maupun penyelenggara konten.

The said regulations and provisions implemented by the government has succeeded in making an open competition in telecommunication service, either among service operators or content operators.



123





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM

Pokok Perkara Object of dispute

Jenis Pengadilan Type of Court

Status Perkara Status of Dispute

Telkomsel bersama dengan Operator lainya dalam penyelidikan KPPU terkait dugaan tindakan kartel SMS yang dilakukan oleh Operator. KPPU telah mengeluarkan Putusan yang menghukum Telkomsel membayar denda 25 miliar dan karenanya Telkomsel mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha(KPPU)

Saat ini Perseroan (Telkomsel) sedang menanggapi Kasasi yang diajukan oleh KPPU di Mahkamah Agung RI atas keberatan yang diajukan oleh Perseroan

Telkomsel along with other Operators are under the investigation of KPPU in relation to alleged SMS cartel practices committed by the Operators. KPPU has issued a Decision, punishing Telkomsel to pay a fine in the amount of 25 billion, against which, Telkomsel has filed an objection to the District Court

Commission for the Supervision of Business Competition (KPPU)


Dampak Keuangan Financial Implication (Rp miliar/ billion) 25

Currently, the Company (Telkomsel) is in the process of replying the Cassation filed by KPPU at the Supreme Court of the Republic of Indonesia over the objection filed by the Company

Komitmen Anti Persaingan Usaha [G4-SO7]

Commitment Anti Competition [G4-SO7]

Sebagaimana ditetapkan dalam UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat (UU Anti Monopoli), Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dibentuk dengan fungsi sebagai pengawas anti monopoli di Indonesia yang berwenang untuk menerapkan ketentuan UU Anti Monopoli. UU Anti Monopoli diterapkan bersama peraturan lainnya, termasuk Peraturan Pemerintah No.57/2010 tanggal 20 Juli 2010 mengenai Merger dan Akuisisi yang dapat Mengarah pada Praktik-praktik Monopoli atau Praktik Bisnis yang Tidak Sehat.

As stipulated in Law No. 5 of 1999 on Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition (Antitrust Law), Committee on Supervision of Business Competition (KPPU) formed with the function as anti-monopoly oversight on Indonesian authorities to implement the provisions of the Anti Monopoly Law. The Anti Monopoly Law is applied alongside other regulations, including Government Regulation No.57 / 2010 dated July 20, 2010 regarding mergers and acquisitions that can Lead to practices of Monopoly or Unfair Business Practices.

Kami, sebagai salah satu pelaku industri telekomunikasi dengan pangsa pasar terbesar, menjunjung tinggi ketentuan perundangan dan peraturan terkait tersebut dan menghormati peran KPPU dengan senantiasa melaksanakan praktek bisnis yang mengedepankan persaingan sehat. Kami mengedepankan keunggulan layanan, kelengkapan produk dan infrastruktur pendukung serta effisiensi operasional dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan.

We, as one of the player of the telecommunications industry with the largest market share, uphold the provisions of the relevant laws and regulations and respect the Commission’s role by continuing to implement business practices that promote healthy competition. We promote service excellence, completeness of product and supporting infrastructure as well as operational efficiency in gaining the trust of customers.

Oleh karenanya, dalam menanggapi penyelidikan dan tuntutan dari KPPU terhadap dugaan praktek bisnis yang kurang mendukung implementasi undang-undang tersebut, yang diduga dilakukan Telkom bersama-sama dengan operator lainnya, yakni XL Axiata Tbk (“XL”), PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie Telecom”), PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Mobile-8”) dan PT Smart Telecom (“Smart Telecom”) (sekarang Smartfren), kami bersikap kooperatif dengan memberikan seluruh keterangan yang dibutuhkan. Kami juga mengikuti seluruh proses hukum yang berlaku, dan meyakinkan bahwa segala dugaan yang disampaikan KPPU sebagai pelaksana pengawas praktek anti monopoli di Indonesia, kurang tepat.

Therefore, in response to an inquiry and demands of the Commission against the alleged business practices that do not support the implementation of these laws, which allegedly made by Telkom and other operators, namely XL Axiata Tbk (“XL”), PT Bakrie Telecom Tbk (“ Bakrie Telecom “), PT Mobile-8 Telecom Tbk (“ Mobile-8 “) and PT Smart Telecom (“ Smart Telecom “) (now Smartfren), we cooperate to provide the entire information needed. We also follow the entire process of law, and ensure that all allegations submitted Commission as the supervisor of anti-monopoly practices in Indonesia, less precise.

124










PEMASARAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN

MARKETING AND MARKETING COMMUNICATION

Strategi Pemasaran

Marketing Strategy

Kami menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif untuk meningkatkan merek kami dan untuk meningkatkan penjualan, termasuk melalui kegiatan komunikasi pemasaran dan produk serta pengembangan distribusi layanan. Kami mengadopsi kerangka paradox marketing dalam mengelola aspek pemasaran perusahaan, seperti yang diilustrasikan oleh diagram berikut:

We implement a comprehensive marketing strategy to improve our brand and to increase the sales, including the marketing and product communication activities as well as the development of service distribution. We adopt the framework of paradox marketing in managing the company’s marketing aspect, as illustrated in the following diagram:

BL PU

PRIVATE

PUBLIC

IC

PLACE

Community Based Channel Partnership “Buyer as a Seller”

MAIN TACTIC: “THE TOP” PRODUCT

PRICE

PROMOTION

Bundling of (Connectivity + Content)

Small Domination

Social Networking Based Promotion

“Commodity customization”

“Perceptions are MORE important than reality”

PERSONAL

N

O

T

TI O

M

SOCIAL

O

PR

WHOLESALE

E

IC

RETAIL

PR

ENTERPRISE

C

U

D

O

PR CONSUMER

“Low budget high impact”

SUPPORTING TACTIC: “THE PILLARS” SEGMENTATION Community Based Horizontal-Vertical-Cluster

TARGETING

End to end Solution Infografer

POSITIONING “More for Less” Mass Customization

STRATEGY: “THE FOUNDATION”

Kerangka paradox marketing mewakili konsep more for less yang mendasari value proposition dari produk dan layanan Telkom. Pelanggan mendapatkan manfaat yang lebih relevan dengan biaya lebih hemat, yang dirancang sesuai dengan persyaratan pelanggan terhadap masingmasing produk dan layanan.

The framework of paradox marketing represents the concept of more for less as the basis for value proposition of Telkom products and services. The Customers obtain a more relevant benefit with less fee, which was designed based on customers’ requirements for each product and service.

Sebagai bagian dari penerapan paradox marketing, pada portofolio bisnis segmen consumer (yang mencakup consumer home services dan consumer personal services), di tahun 2015 kami meluncurkan inovasi baru dari layanan IndiHome, yang konsepnya sangat

As part of the implementation of paradox marketing, on the business portfolio of consumer segment (which covers the consumer home services and consumer personal services), in 2015 we launched the new innovation from IndiHome service, of which concept was so much



125





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


mengedepankan tambahan manfaat yang diterima konsumen dengan biaya yang lebih rendah yang terdiri dari layanan broadband, telepon rumah dan TV interaktif. Layanan IndiHome kami kembangkan berdasarkan kerangka strategi “more for less”, dimana pelanggan mendapatkan manfaat lebih dengan biaya lebih sedikit dibandingkan dengan biaya untuk layanan individual, dan kami yakin ini adalah contoh fokus kami pada nilai inovasi dalam memperkuat positioning dan diferensiasi kami dibandingkan dengan pesaing.

prioritizing additional benefit for the consumers with lower fee consisting of broadband service, home telephone and interactive TV. We develop IndiHome service based on the framework of “more for less” strategy, whereby the customers obtain more benefit with lower fee compared to the fee for individual service, and we believe that this is the example of our focus on innovation value to strengthen our positioning and differentiation compared to the competitors.

Sementara untuk portofolio bisnis segmen corporate (yang terdiri dari pelanggan enterprise, government dan business), memiliki 10 main marketing strategy yang terdiri dari:

Meanwhile, business portfolio of corporate segment (which consists of enterprise, government and business customer), has 10 main marketing strategies which consist of:

1. Enhancing Center of Excellence Strategy. 2. New Enterprise Business Process Development, 3. Smart Unlocking Business Portfolio, 4. Telkom Group Business Synergy improvement, 5. High End Market Focus & Differentiation Strategy, 6. International MNC expansion (IMEX), 7. Building Paradox Business Model for Enterprise Segment, 8. Enhancing the Indonesia digital convergence (INDICO) Program, 9. Synergizing integrated Ecosystem Business in Enterprise Market, 10. Transforming Emerging Business Portfolio for Enterprise Market;

1. Enhancing Center of Excellence Strategy. 2. New Enterprise Business Process Development, 3. Smart Unlocking Business Portfolio, 4. Telkom Group Business Synergy improvement,

Kami menerapkan perubahan strategi pemasaran pada awal tahun 2015 untuk portofolio bisnis segmen wholesale & international, yang kami yakini merupakan strategi disruptive yang bertujuan untuk menciptakan titik keseimbangan baru pada bisnis wholesale domestik dan internasional melalui upaya meningkatkan sumber trafik melalui model & skema bisnis yang menarik baik untuk sisi wholesale maupun retail.

We implemented the change of marketing strategy at the beginning of 2015 for the business portfolio of wholesale & international segment, in which we believe that it constitutes a disruptive strategy with the objective to create a new point of balance on the domestic and international wholesale business through the efforts to increase traffic sources through the interesting business model & scheme for both wholesale and retail.

Komunikasi Pemasaran

Marketing Communication

Kami meyakini bahwa komunikasi yang efisien dan proaktif dengan para pelanggan berperan penting bagi kelangsungan bisnis, serta bermanfaat untuk memastikan kualitas produk dan layanan jasa agar selalu di atas standar. Aktivitas komunikasi pemasaran yang efektif berperan penting dalam memastikan bahwa penawaran produk mencapai segmen maupun potensi pelanggan yang ditargetkan. Oleh karena itu, Kami merancang dan menjalankan strategi komunikasi pemasaran dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangundangan dan standar industri khususnya yang terkait dengan iklan, promosi dan sponsorship.

We believe that the efficient and proactive communication with the customers has an important role on the business continuity, and has the benefit to ensure that the product and service quality always be beyond standard. The effective marketing communication activities has important role in ensuring that the offer of product has reached the segment of and potential customers, as targeted. Therefore, we design and implement a marketing communication strategy by paying attention to the provisions of laws and regulations and industry standard especially those that relate to the advertisement, promotion and sponsorship.’

126


5. High End Market Focus & Differentiation Strategy, 6. International MNC expansion (IMEX), 7. Building Paradox Business Model for Enterprise Segment, 8. Enhancing the Indonesia digital convergence (INDICO) Program, 9. Synergizing integrated Ecosystem Business in Enterprise Market, 10. Transforming Emerging Business Portfolio for Enterprise Market;









Komunikasi pemasaran tersebut di antaranya kami lakukan melalui media iklan cetak maupun televisi, komunikasi langsung kepada pelanggan dan personil distribusi, infrastruktur dan kampanye promosi khusus melalui berbagai program komunikasi pemasaran dalam rangka memperkuat merek dagang, serta profil kepada masyarakat umum terkait produk dan layanan Telkom. Kami berupaya memahami karakter dan kebutuhan pelanggan dan pengguna akhir agar sesuai dengan produk dan jasa yang kami tawarkan.

We conduct the said marketing communication through the media of printed advertisement or television, direct communication to the customers and distribution personnel, infrastructure and special promotional campaign through various marketing communication programs in order to strengthen the trademark, as well as profile to the public in relation to Telkom’s products and services. We try to understand the character and need of customers and end-users to make it match with products and services offered by us.

Agar komunikasi penawaran berjalan efektif, pada penawaran produk seluler, kartu Halo, entitas anak Telkomsel, fokus pada segmen korporasi dan profesional yang cenderung memiliki tingkat pemakaian yang tinggi. Sedangkan untuk produk simPATI dan Kartu As yang mempunyai segmen lebih luas, khususnya masyarakat kalangan muda, Telkomsel memanfaatkan jalur pemasaran above and below the line, dengan melakukan kampanye ke sekolah dan komunitas tertentu, selain memasang iklan di media cetak dan elektronik untuk keperluan brand awareness.

For an effective marketing communication, on the offer of cellular product, kartu Halo, subsidiary of Telkomsel, it shall focus on the segment of corporate and professionals which tend to have a high level of usage. Meanwhile, for the products of simPATI and Kartu As which have a larger segments, especially younger people, Telkomsel uses the marketing channel of above and below the line, by carrying out the campaign to certain school and community, beside the advertisement in printed and electronic media for the purpose of brand awareness.

Untuk memberi kemudahan akses kepada para pelanggan, hingga 31 Desember 2015, kami mengelola 572 outlet Plasa Telkom, 414 GraPARI di Indonesia dan dua GraPARI di Hong Kong serta Singapura, dan juga memiliki 327 outlet GraPARI yang di kelola oleh mitra bisnis kami. Beberapa outlet GraPARI beroperasi 24 jam. Kami juga mengoperasikan 392 outlet mobile GraPARI yang beroperasi menggunakan kendaraan sehingga dapatmenjangkau pelanggan ke seluruh pelosok Negeri.

To give an easy access to customers, until 31 December 2015, we have managed 572 Plasa Telkom outlets, 414 GraPARI in Indonesia and two GraPARI in Hong Kong as well as in Singapore, and we also have 327 GraPARI outlets managed by our business partners. Some GraPARI outlets operate 24 hours. We also operate 392 mobile GraPARI outlets having its operation by using the vehicles so that they may reach customer throughout the Nation.

Kami menyediakan beragam saluran distribusi dan layanan produk, agar dapat dijangkau dengan mudah oleh para pelanggan, sebagai salah satu bentuk komtimen kami dalam menyediakan layanan yang berkualitas.

We provide various distribution channel and service of product, so that they may be easily reached by the customers, as one of our commitments in providing a high quality service.

Kami senantiasa memenuhi seluruh spesifikasi produk dan jasa yang disampaikan dalam brosur pemasaran terkait, sehingga tidak ada pelanggaran atau denda yang diakibatkan oleh adanya pengaduan karena ketidak sesuaian produk dengan brosur pemasaran. [G4-PR7]

We meet all specifications of the product and services that conform to a marketing brochure, so that no violation or fines caused by the complaint for lack of conformity of products with a marketing brochure. [G4-PR7]

Jaringan Distribusi Pemasaran

Marketing Distribution Network

Dalam rangka memberi kemudahan akses produk jasa Telkom, baik untuk segmen korporasi maupun individual dan untuk layanan jasa telekomunikasi verbal maupun layanan data dan informasi, kami telah mengembangkan jaringan distribusi dan pemasaran produk sebagaimana terangkum dalam box text berikut.

In order to give an easy access to Telkom’s products and services, for both corporate and individual segments and for verbal telecommunication service or data and information services, we have developed the product distribution and marketing network as summarized in the following box text.



127





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


No

Jalur Distribusi Layanan dan Produk Telkom

Distribution Channel of Telkom’s Products and Services

1

Plasa Telkom dan Grapari adalah tempat yang berfungsi sebagai walking customer service points di mana pelanggan dapat mengakses ke seluruh produk dan layanan Telkom.

Plasa Telkom and Grapari are places having its function as walking customer service points in which the customers may be able to have access to all of Telkom’s products and services.

2

Contact Center menangani pertanyaan-pertanyaan mengenai produk, layanan dan transaksi nasabah, kecuali fungsi payment. Call center Telkom juga mengoperasikan layanan pelanggan dan program telemarketing.

Contact Center handles the queries on products, services, and customer’s transaction, except for the payment function. Telkom’s Call center also operates the customers service and telemarketing program.

3

Partnership Store adalah perpanjangan jalur distribusi kami melalui kerja sama dengan berbagai outlet pemasaran pihak ketiga seperti toko komputer, toko elektronik, bank dan sebagainya.

Partnership Store is the extension of our distribution channel, which is made in the cooperation with various third party marketing outlets such as computers store, electronics store, bank and so on.

4

Feet on Street adalah dealer penjualan produk kami, melakukan aktivitas pemasaran secara langsung melalui door-to-door, open table, pameran, demo produk dan aktivitas sejenis lainnya.

Feet on Street is sales dealer of our products, conducting a direct marketing activities through doorto-door, open table, exhibition, demo of products and other similar activities.

5

Dealer resmi dan gerai retail, merupakan Outlet pendistribusian beragam produk telekomunikasi seperti starter pack, kartu SIM prabayar dan voucher isi ulang. Dealer ini bersifat non-eksklusif dan mendapat potongan harga atas seluruh produk yang mereka terima. Outlet ritel juga termasuk outlet kerjasama antara kami, Telkomsel dan PT Pos Indonesia, serta outlet lain seperti bank.

Authorized dealer and retail outlet, constitute the distribution Outlet for various telecommunication products such as starter pack, prepaid SIM card and rechargeable voucher. This dealer is non-eksklusive and will obtain price discount upon all products that they receive. Retail outlet is also included in the cooperation among us, Telkomsel and PT Pos Indonesia, as well as other outlet such as bank.

6.

Account Manager(AM), bertugas mengelola relasi dan account portfolio dari pelanggan segmen korporasi berskala besar (large enterprise), pemerintah, dan bisnis berskala medium.

Account Manager(AM), having the duty to manage the relationship and account portfolio of the customer from large-scaled corporate segment (large enterprise), government, and medium-scaled business.

7

Sales Specialist, merupakan tim yang dibentuk dengan kompetensi tinggi serta memiliki pengetahuan produk (product knowledge) yang mendalam agar dapat memberikan rekomendasi solusi yang tepat dan efektif kepada pelanggan korporasi (corporate customer) bersama dengan AM.

Sales Specialist, constitutes a team that is formed with high level of competence as well as deep product knowledge in order to give recommendation of proper and effective solution to the corporate customer together with AM.

128










No

Jalur Distribusi Layanan dan Produk Telkom

Distribution Channel of Telkom’s Products and Services

8

Tele Account Management (TAM), mendukung pelanggan MSME atau pelanggan bisnis prospektif melalui panggilan inbound dan outbound untuk prapenjualan, penjualan dan layanan kepada pelanggan lainnya.

Tele Account Management (TAM), will support MSME customers or prospective business customers through inbound and outbound calls for the pre-sale, sale and service to other customers.

9.

Channel Partner, yang berperan sebagai reseller yang membantu Divisi Enterprise Service dalam aktivitas sales dan marketing untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tertentu (biasanya di kawasan bisnis).

Channel Partner, having the role as reseller that helps the Division of Enterprise Service in the sales and marketing activities to fulfil the needs of certain customers (usually in a business district).

10.

Value Added Reseller (VAR), jalur utama untuk mengelola hubungan kemitraan dengan komunitas (community) melalui interaksi dengan para Business Partners Community baik komunitas yang berbasis segmen/industri maupun community yang berbasis teritori.

Value Added Reseller (VAR), the main channel to manage the partnership relation with the community through the interaction with Business Partners Community, be it the segment/industry-based community or territory-based community.

11.

Digital Touch Point, dapat berupa Web Based Channel maupun Mobile Aplication Based Channel yang merupakan Network Marketing Channel dan bersifat channel bagi seluruh portofolio pelanggan.

Digital Touch Point, may be in the form of Web Based Channel or Mobile Aplication Based Channel which constitutes the Network Marketing Channel and the channel designated for all customer portofolios.

12.

Website perusahaan, merupakan wadah informasi seluruh produk dan layanan Telkom, baik multimedia maupun telefoni, yang dapat diakses pelanggan melalui situs online korporat, www.telkom.co.id dan www.telkomsel.com. Layanan yang tersedia meliputi pendaftaran, e-billing, pendaftaran tagihan kolektif dan penyampaian keluhan.

Company website, constitutes an information site for all of Telkom’s products and services, either multimedia or telephony, that may be accessed by the customers through the corporate online site, www.telkom. co.id and www.telkomsel.com. The available services consist of the registration, e-billing, registration for collective billing and complaint submission.

13.

Social Media, kami menggunakan media sosial Social Media, we use mainly social media of Facebook terutama Facebook dan twitter, untuk memungkinkan and twitter, to enable the customers that would like to pelanggan yang ingin berinteraksi terkait produk dan interact with Telkom’s products and services. layanan Telkom.



129





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PARA PELANGGAN KAMI

OUR CUSTOMERS

Dengan area operasi meliputi seluruh wilayah Indonesia dan jangkauan produk dan jasa yang meliputi seluruh segmen, baik perseorangan maupun korporasi, kami mencatatkan jumlah pelanggan yang beragam di masingmasing segmen, seperti tampak pada tabel berikut.

With the operational areas throughout the territory of Indonesia and coverage of products and services in all segments, both individual or corporate, we recorded the total customers that vary in each segment, as appear in the following table.

Satuan Unit

Sampai dengan akhir 31 Desember Year ended on December 31, 2015 2015

2014

2013

Pelanggan Broadband/ Broadband Subscribers Fixed broadband

(000) pelanggan/Subscribers

3.983

3.400

3.013

Mobile broadband


43.786

31.216

17.271


47.769

34.616

20.284

Pasca bayar/Postpaid (kartuHalo)


3.509

2.851

2.489

Pra bayar/Prepaid (simPATI, Kartu As, Loop)


149.131

137.734

129.023


152.641

140.586

131.513

Fixed wireline (POTS)


10.277

9.698

9.351

Fixed wireless


N/A(1)

4.404

6.766


10.277

14.102

16.117

Total Pelanggan Broadband/ Total Broadband Subscribers Pelanggan Seluler/Cellular Subscribers

Total Pelanggan Seluler/Total Cellular Subscribers Pelanggan Telepon Tetap/Fixed Line Subscribers

Total Pelanggan Telepon Tetap/Total Fixed Line Subscribers Pelanggan Lainnya/Other Subscribers Datacomm

Mbps

1.907.012

930.327

381.440

Satelit-transponder

MHz

4.648

3.560

3.007

(1) Sampai dengan akhir tahun 2015, pelanggan wireless mendapatkan program migrasi menjadi pelanggan seluler /Until the end of 2015, wireless subscribers get migration program to cellular subscrib e rs

MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN

IMPROVING THE CUSTOMERS’S SATISFACTION

Sebagai bentuk komitmen kami terhadap upaya pemenuhan harapan pelanggan, kami merealisasikan bergbagai program yang ditujukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sebagaimana dijelaskan secara ringkas pada uraian berikut.

As the form of our commitment on the effort to fulfil customers’ expectation, we have made the realization of various programs designated to improve customers’ satisfaction as briefly explained on the following elaboration.

Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA)

Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA)

Orientasi terhadap kepuasan layanan kepada pelanggan dilakukan melalui penerapan program Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA) dengan kerangka kerja ROSE (Raise on Service Excellence), yakni:

The orientation of service satisfaction to customers was conducted through the implementation of Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA) program with the framework of ROSE (Raise on Service Excellence), namely:

a. memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan bernilai tinggi dan mampu menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta mampu mendorong perekonomian masyarakat dan negara;

a. to have a principle to ensure that the produced products and services have high value and able to create the maximum benefit as well as able to improve people’s and state’s economy;

b. selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung), promosi dan beriklan;

b. to always maintain the code of ethics in the direct sales, promotion and advertisement;

130










c. menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di Indonesia;

c. to implement the ethical advertisement practice by paying attention to the provisions of code of ethics for the advertisement in Indonesia;

d. memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi publik; dan

d. to ensure that the after sale of the products and services can be easily available to the public; and

e. mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktik persaingan yang sehat.

e. to support the implementation of fair competition principles and practices.

Sebagai perwujudannya, kami kemudian merancang dan merealisasikan serangkain strategi dan program operasional untuk menjamin terpenuhinya harapan para pelanggan dan terpenuhinya tujuan kami dalam berhubungan dengan pelanggan.

As the realization, we then design and materialize the series of operational strategies and programs to ensure the fulfilment of customers’ expectation and the fulfilment of our objective to relate to the customers.

Garansi Purnajual

The After-sales Warranty

Dalam rangka memastikan pemenuhan standar layanan purnajual, kami menerapkan kompensasi yang adil melalui pemberlakuan garansi purnajual (service level guarantee/SLG).

In order to ensure the fulfilment of after-sales service standard, we implement a fair compensation through the implementation of service level guarantee /SLG.

Layanan Pelanggan

Customers Service

Sebagai wujud komitmen Telkom untuk memberikan layanan terbaik kepada pelangan, kami menerapkan beberapa kebijakan layanan, meliputi:

As the form of Telkom’s commitment to give the best service to the customers, we implement some service policies, which consist of:

1. Service Delivery.

1. Service Delivery.

Untuk pengendalian service delivery khususnya terkait dengan infrastruktur jaringan (network infrastructure), maka pengelolaan SLA dengan divisi fungsi di NITS menjadi sangat krusial. Eksekusi dari Service Level Agreement (SLA) dengan NITS dilakukan oleh Telkom Regional yang akan disupervisi oleh NITS melalui Integrated Operation Control (IOC). Proses service delivery untuk product standard dan basic product menggunakan fungsi organisasi yang ada sedangkan untuk customized solution dan ecosystem solution dibutuhkan Project Manager untuk mengelola end to end process delivery.

To control the service delivery, especially in relation to the network infrastructure, the management of SLA by the functional division in NITS becomes very crucial. Execution of Service Level Agreement (SLA) with NITS is conducted by Telkom Regional which will be supervised by NITS through the Integrated Operation Control (IOC). The process of service delivery for the product standard and basic product will use the existing organizational function while for the customized solution and ecosystem solution, they require a Project Manager to manage the end to end process delivery.

SLA yang akan diminta ke pendukung process delivery untuk standard product dan basic product menggunakan SLA sesuai standar yang telah ditetapkan untuk setiap produk. Sementara untuk customized solution dan ecosystem solution, kami menggunakan SLA yang spesifik atau yang sesuai dengan yang telah ditentukan dalam kontrak.

SLA to be requested to the supporter of process delivery for the standard product and basic product will use the SLA pursuant to the standard that has been determined for each product. Meanwhile, for customized solution and ecosystem solution, we use a specific SLA or that is in line with the provisions of the contract.

2. Service Assurance

2. Service Assurance

Standard product and basic solution are using the standard Service Level Guarantee (SLG) pursuant to the stipulation under the product documents, while the customized solution and ecosystem solution require a specific SLG or that is in line with the agreement stated

Standard product dan basic solution menggunakan Service Level Guarantee (SLG) yang standar sesuai yang ditetapkan oleh dokumen produk, sedangkan customized solution dan ecosystem solution membutuhkan SLG yang spesifik atau sesuai kesepakatan yang tertuang dalam kontrak dengan



131





pelanggan. Untuk pengelolaan problem handling, Telkom menggunakan contact center yang dikelola oleh segmen pelanggan masing-masing.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


in the contract with the customers. For the management of problem handling, Telkom uses the contact center managed by the segment of each customers.

Engineer on Site (EoS) membantu kegiatan problem handling yang berkedudukan di lokasi pelanggan atau di kantor Telkom sesuai dengan jenis pengalokasiannya. EoS terbagi 2 (dua) yaitu Shared EoS dan Dedicated EoS. Untuk Shared EoS dapat digunakan oleh beberapa customer dan biasanya untuk mengakomodasi keperluan standard product dan basic solution.

Engineer on Site (EoS) assists the problem handling activities which has its domicile at the location of customers or at Telkom’s office pursuant to the type of its allocation. EoS is divided into 2 (two) namely the Shared EoS and Dedicated EoS. Shared EoS may be used by some customers and it is usually used to accommodate the needs of standard product and basic solution.

Dedicated EoS ditempatkan di lokasi pelanggan untuk membantu pelanggan dalam proses penanganan masalah (problem handling) pada umumnya termasuk dalam mendukung kegiatan delivery. Sementara pengalokasian dedicated EoS biasanya dimaksudkan bagi Top Priority Customer dan dapat juga dialokasikan berdasarkan jenis produk seperti yang telah diaplikasikan untuk customized solution dan ecosystem solution.

Dedicated EoS is placed in the customers’ location to assist the customers in the process of problem handling, in general, it is included to support the delivery activities. Meanwhile, the allocation of dedicated EoS is usually designated to the Top Priority Customer and may also be allocated based on the type of product as has been applied for the customized solution and ecosystem solution.

3. Pengukuran Kualitas Layanan

3. The Measurement of Service Quality

Pengukuran kualitas pelayanan kami lakukan pada beberapa tahap sesuai proses layanan. Pada proses interaksi dengan channel distribusi, kami melakukan mystery shopping dan mystery calling untuk memastikan standar pelayanan diterapkan secara konsisten dan berkualitas. Indikator hasil pengukuran tersebut adalah Service Quality Index yang dimonitor dan dievaluasi setiap bulan.

We conduct the measurement of service quality in some stages pursuant to the service process. On the process of interaction with distribution channel, we carry out a mystery shopping and mystery calling to ensure that service standard has been applied consistently and with high quality. The result indicator of such measurement is the Service Quality Index which is monitored and evaluated every month.

Secara end-to-end, tiap tahun kami melakukan Customer Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS). Indikator yang kami ukur adalah Customer Satisfaction Index (CSI), Customer Dissatisfaction Index (CDI) dan Customer Loyalty Index (CLI). Indikator tersebut mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap empat pilar parameter yang terdiri dari produk, harga, promosi dan pelayanan.

Selain melakukan pengukuran terhadap indikatorindikator tersebut, kami memetakan prioritas perbaikan dari atribut-atribut layanan dari keempat pilar tersebut di atas, sehingga bisa melakukan evaluasi dan menerapkan langkah tindak lanjut yang efektif dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan.

In addition to the measurement towards the said indicators, we map the priority of improvement from service attributes of the abovementioned four pillars, so that we are able to evaluate and implement an effective follow-up steps in order to improve the service quality and customers’ satisfaction.

132


In end-to-end, we conduct Customer Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS) annually. The indicator that we measure are Customer Satisfaction Indix (CSI), Customer Dissatisfaction Index (CDI) and Customer Loyalty Index (CLI). The said indicator measures the level of customers’ satisfaction towards the four pillars of parameter which consist of product, price, promotion and service.









Peningkatan Kualitas Layanan

The Improvement of Service Quality

Program peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan yang kami lakukan terdiri dari:

The improvement programs of service quality and customers’ satisfaction consist of:

• Higher Speed Same Price (“HSSP”)

• Higher Speed Same Price (“HSSP”)

HSSP program is a retention program to customers to upgrade the service Package used by the customers to become one or more higher Package upgrade, with the same price so that the customers will get a better experience as part of our appreciation the loyal customers.

Program HSSP adalah program retensi kepada pelanggan untuk menaikkan Paket layanan yang digunakan pelanggan menjadi satu atau lebih kenaikan paket di atasnya dengan price yang tetap agar pelanggan mendapatkan experience yang lebih baik sebagai bagian dari appresiasi kepada pelanggan yang loyal.

• Indihome Suggested Package (ISP)

• Indihome Suggested Package (ISP)

Program ISP adalah program penawaran paket bundling Indihome kepada pelanggan eksisting dengan menggunakan “suggested package”, yaitu paket Indihome tertentu yang disesuaikan kepada setiap pelanggan secara spesifik.

ISP program is a program that offers IndiHome bundling package to the existing customers by using the “suggested package”, which is a certain Indihome package that is specifically customized to every customer.

• TAM – Tele Account Management

• TAM – Tele Account Management

TAM is the management of customers on retail segment. Some customers are managed by one agent to conduct the caring or selling towards the said customers.

TAM adalah pengelolaan pelanggan pada segmen retail. Beberapa pelanggan dikelola oleh satu agent dalam rangka melakukan caring ataupun selling atas pelanggan yang dimaksud.

• Telkom Membership

• Telkom Membership

Telkom Membership adalah kartu membership bagi pelanggan setia yang memiliki berbagai manfaat dan keuntungan. Program tersebut kami laksanakan dengan melibatkan perbankan. Manfaat dan keuntungan yang diperoleh pelanggan meliputi: a) penawaran pembayaran tagihan Telkom dengan Kartu Kredit. b) penawaran paket promosi untuk cross-sell dan upgrade produk. c) penawaran “special” sales promotion untuk pelanggan Kartu Kredit.

• Integrated Customer Care Centre (IC3) Tools

• Integrated Customer Care Centre (IC3) Tools

Merupakan inovasi yang kami implementasikan dalam rangka mempercepat penanganan gangguan yang terjadi di corporate customer yang terdiri dari dashboard penanganan ganggauan dan SLG Online. Dengan dashboard ini yang dapat membantu mempercepat proses penanganan gangguan secara langsung sehingga memperkuat positioning Telkom sebagai provider telekomunikasi terbesar yang selalu memberikan layanan yang handal dan prima serta mampu memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan kepada pelanggan.

Constitutes the innovation that we implement in order to accelerate to problem handling in corporate customers which consists of dashboard of problem handling and SLG Online. This dashboard may help in accelerating the process of a direct problem handling so that it will strengthen the positioning of Telkom as the largest telecommunication provider that always give a reliable and prime service as well as able to give the service based on its promise to the customers.


Telkom Membership is a membership card for the loyal customers that has many benefits and advantages. We carry out the said program by involving banking sector. Benefits and advantages to be obtained by the customers consist of: a) the offer for Telkom billing payment with Credit Card. b) the offer for promotional package on the products cross-sell and upgrade. c) “special” offer for sales promotion to customers of Credit Card.


133





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN

THE HANDLING OF CUSTOMERS’ COMPLAINT

Telkom menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang memungkinkan pelanggan menyampaikan keluhan maupun complain atas kualitas produk dan layanan yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditawarkan sebelumnya. Kami membagi penanganan keluhan kedalam dua golongan pelanggan.

Telkom provides various facilities and infrastructure that enable customers to convey the complain upon the products and services quality that does not correspond with the qualification as previously offered. We divide the complains into two categories of customers.

1. Segmen Pelanggan Personal

1. Segment of Individual Customers

a. Telkom menyediakan pusat layanan konsumen yang dapat langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun kantor cabang, dikenal dengan Plasa Telkom. b. Telkom juga menyediakan pusat pengaduan secara online di website Perseroan (www.telkom.co.id) serta call center dengan nomor “147.” Bagi pelanggan seluler, Telkomsel memiliki call center dengan merek dagang “Caroline,” singkatan dari Customer Care Online. Caroline dapat dihubungi melalui nomor-nomor berikut: − “133” oleh pelanggan kartu Halo; − “188” (24 jam, berbayar) oleh pelanggan simPATI dan Kartu As; − “0807-1811811” (tarif lokal PSTN) untuk skala nasional.

a. Telkom provides a consumers service center that may be directly visited in every regional office or branch office, known as Plasa Telkom. b. Telkom also provides an online complain center in the Company’s website (www.telkom.co.id) as well as call center numbered “147.” For cellular customers, Telkomsel has a call center with a trademark of “Caroline,” the abbreviation of Customer Care Online. Caroline may be contacted through the following numbers: − “133” by customers of kartu Halo; − “188” (24 hours, paid) by customers of simPATI and Kartu As; − “0807-1811811” (PSTN local tariff) for national.

2. Segmen Pelanggan Korporat

2. Segment of Corporate Customers

Telkom memiliki tim account management dalam mengelola hubungan dengan pelanggan korporat yang didukung oleh Telkom Solution House, SME center dan call center. Telkom memberikan nomor “500250” bagi pelanggan business dan layanan khusus bebas pulsa untuk pelanggan enterprise melalui nomor “08001Telkom” (08001835566).

Telkom has account management team in managing the relationship with corporate customers, supported by Telkom Solution House, SME cente and call center. Telkom gives the number “500250” for business customers and free-of-charge service for enterprise customers through number “08001Telkom” (08001835566).

Kami menerapkan kebijakan jelas dan lugas terkait waktu bagi penyelesaian setiap keluhan pelanggan. Pada umumnya keluhan menyangkut kesesuaian antara brosur produk dengan realisasi produk diselesaikan dalam waktu kurang dari 24 jam. Namun untuk penyelesaian keluhan pelanggan terkait administrasi dan ketidaksesuaian tarif maupun aplikasi produk memerlukan waktu lebih lama, karena adanya tahapan verifikasi.

We implement clear and straight forward policies in relation to the settlement time for every customer’s complain. In general, the complaints are related to the conformity between the statement in brochures and the realization of settlement to be less than 24 hours. However, the settlement of costumers’ complaint in relation to the administration and the inconformity of tariff and application of products requires a longer time, due to the verification stage.

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN [G4-PR5]

CUSTOMERS SATISFACTION SURVEY [G4-PR5]

Kami menyadari pentingnya mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap seluruh layanan yang diberikan, guna mendapatkan feed-back bagi upaya perbaikan layanan di masa mendatang. Untuk maksud tersebut, bekerja sama dengan perusahaan survei independen, kami melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala. Latar belakang pelaksanaan survei adalah:

We realize the importance of knowing the customers’ satisfaction level for all services rendered, in order to obtain the feed-back for service improvement efforts in the future. For the said purpose, we cooperate with an independent survey company, we carry out a periodic customers’ satisfaction survey. The backgrounds of survey implementation are:

134










• Manifestasi filosofi Always the Best dalam program service excellence.

• The manifestation of the philosophy of Always the Best in the service excellence program.

• Meminimalisasi gap kepuasan dan kepentingan antara Pelanggan dengan Telkom, melalui upaya yang komprehensif, sistematis ,efektif dan berkesinambungan (continues improvement)

• To minimize the gap of satisfaction and interest between Customers and Telkom, through comprehensive, systematic, effective and continues efforts (continues improvement)

• Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

• To increase customers’ satisfaction and loyalty.

Tujuan pelaksanaan survei adalah mengetahui Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index - CSI), Indeks ketidakpuasan pelanggan (Customer Dissatisfaction Indeks – CDI) dan Indeks Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty Index - CLI).

The objective of survey is to know the Customer Satisfaction Index - CSI, Customer Dissatisfaction Indeks – CDI and Customer Loyalty Index - CLI.

Indeks Kepuasan Pelanggan Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer

Indeks Kepuasan Pelanggan atau Customer Satisfaction Index (CSI) tahun 2015 ini diukur dengan metode TOP THREE BOXES pada skala likert 7, dengan mempertimbangkan lebarnya variasi (sumber variasi) pada layanan pelanggan. Termasuk penilaian terhadap kompetitor. CSI Total dihitung dengan mengalikan nilai CSI pada pembentuk CSI dengan bobot dimensi. Sedangkan dimensi pembentuk CSI diukur dengan menggunakan pendekatan Ron Kaufman.


This 2015 Customer Satisfaction Index (CSI) was measured with TOP THREE BOXES method in the scale of likert 7, by considering the wide-range of variation (source of variation) on customers service. Including the assessment towards competitors. Total CSI was calculated by the multiplication of CSI value on CSI creator with the dimension weight. Meanwhile, the dimension of CSI creator was measured by using the Ron Kaufman approach.


135





Indeks ketidakpuasan pelanggan (Customer Dissatisfaction Index – CDI) Indeks Ketidakpuasan Pelanggan atau Customer DisSatisfaction Index (CDI) tahun 2015 ini diukur dengan metode BOTTOM THREE BOXES pada skala likert 7, dengan mempertimbangkan lebarnya variasi (sumber variasi) pada layanan pelanggan, termasuk penilaian terhadap kompetitor. CDI Total dihitung dengan mengalikan nilai CDI pada pembentuk CDI dengan bobot dimensi. Dimensi pembentuk CDI menggunakan pendekatan Ron Kaufman.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Customer Dissatisfaction Index – CDI This 2015 Customer Dis-Satisfaction Index (CDI) was measured with BOTTOM THREE BOXES method in the scale of likert 7, by considering the wide-range of variation (source of variation) on customers service, including the assessment towards competitors. Total CDI was calculated by the multiplication of CDI value on CDI creator with the dimension weight. The dimension of CDI creator was measured by using the Ron Kaufman approach.

Indeks Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty Index - CLI).

Customer Loyalty Index - CLI.

Indeks Loyalitas Pelanggan atau Customer Loyalty Index (CLI) tahun 2015 ini diukur dengan metode TOP THREE BOXES pada skala likert 7. CLI Total dihitung dengan mengalikan nilai CLI pada pembentuk CLI dengan bobot dimensi. Dimensi pembentuk CLI menggunakan pendekatan Switching barrier, Attitude, Behavior dan Emotional.

This 2015 Customer Loyalty Index (CLI) was measured with TOP THREE BOXES method in the scale of likert 7. Total CLI was calculated by the multiplication of CLI value on CLI creator with the dimension weight. The dimension of CLI creator was measured by using the Switching barrier, Attitude, Behavior and Emotional approach.

Survey Result Customer Satisfaction Index (CSI) • CSI - Telkom

Hasil Survei Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) • CSI - Telkom

Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) Telkom Customer Satisfaction Index (CSI) Telkom

136

80,16%

83,77%

83,06%

2013 (Telepon & Speedy)


2015 (Indihome & wifi.id)







• CSI - IndiHome dan wifi.id



• CSI - IndiHome wifi.id

IndiHome

Wifi.id

CSI

81,56%

84,56%

Product & Service

78,37%

84,71%

Delivery System

81,66%

80,92%

Service Mindset

82,63%

80,48%

81,11%

82,72%

83,90%

86,55%

Relationship Corporate Image

Indeks Ketidapuasan Pelanggan (CDI) • CDI - Telkom


Customer Dissatisfaction Index (CDI) • CDI - Telkom

Indeks Ketidakpuasan Pelanggan (CDI) Telkom Customer Dissatisfaction Index (CDI) Telkom

7,08%

9,08%

3,16%




• CDI - IndiHome dan Kompetitor

• CDI - IndiHome IndiHome and Competitors

IndiHome

Wifi.id

CDI

4,08%

2,24%

Product & Service

5,26%

2,05%

Delivery System

3,59%

5,09%

Service Mindset

3,63%

3,16%

3,17%

2,70%

3,67%

1,35%

Relationship Corporate Image



137





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Indeks Loyalitas Pelanggan (CLI) Telkom Customer Loyalty Index (CLI) Telkom

67,64%

73,51%

78,64%




• CLI - IndiHome dan Kompetitor

IndiHome CLI

• CLI - IndiHome dan Kompetitor

Wifi.id

75,10%

82,17%

Switching Barrier

77,63%

85,45%

Attitude

78,23%

81,79%

Behaviour

68,73%

64,54%

Emotional

84,22%

86,78%

PERLINDUNGAN KONSUMEN (G4-PR8)

CONSUMERS PROTECTION (G4-PR8)

Kami terus mengupayakan berbagai inisiatif dan penyempurnaan di bidang pengelolaan keamanan produk (product safety), layanan pengaduan dan jaminan purna jual untuk memberikan kenyamanan dan jaminan perlindungan konsumen, antara lain dengan senantiasa:

We continuously try various initiatives and perfections in the field of management of product safety, complain service and after-sales guarantee to give the convenient and guarantee of the consumers protection, among others by always:

• memastikan suatu produk yang baru dikembangkan dapat menjadi produk yang tepat sebagai produk komersial yang diterima baik di pasar. Kami menerapkan suatu pedoman standar bagi pelaksanaan proses inkubasi produk inovasi melalui tahapan-

• Ensuring that a newly developed product is able to become a proper product as a commercial product that is well accepted in the market. We implement a standard guideline for the execution of incubation process for the innovated product through the stages

138










tahapan idea submission, customer and idea validation, product validation, business model validation dan market validation.

of idea submission, customer and idea validation, product validation, business model validation and market validation.

• memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan berkualitas tinggi dan mampu memberikan manfaat secara maksimal serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi;

• having a principle to ensure that the produced products and services are in high quality and able to give the maximum benefit as well as able to contribute in the economy growth;

• menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung), iklan dan promosi;

• maintaining the code of ethics in the direct sales, promotion and advertisement;

• menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di Indonesia;

• implementing the ethical advertisement practice by paying attention to the provisions of code of ethics for advertisement in Indonesia;

• memastikan bahwa produk dan layanan purnajual dapat secara mudah tersedia bagi publik;

• ensuring that the after sale of the products and services can be easily available to the public;

• mendukung penerapan prinsip- prinsip dan praktik

• supporting the implementation of fair competition principles and practices.

persaingan yang sehat; • berorientasi pada kepuasan pelanggan;

• customers satisfaction oriented;

• memenuhi tolok ukur yang dipersyaratkan dalam beberapa Peraturan Menteri yang mengatur standar kualitas layanan, yaitu Peraturan Menteri tentang Pencapaian Standar Kualitas Layanan Jaringan Tetap Lokal, Jaringan Tetap SLJJ, Jaringan Tetap Sambungan Internasional, Jaringan Tetap Lokal, dan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”), dan

• fulfilling the criteria as required under some Minister Regulations stipulating the service quality standard, namely Minister Regulation regarding the Achievement of Service Quality Standard for Local Fixed Network, Fixed Network of SLJJ, Fixed Network for International Connection, and Telephony Internet Service for the Public Interest (“ITKP”), and

• memberikan kompensasi jika pelayanan tidak sesuai dengan tolak ukur yang dipersyaratkan.

• giving the compensation if the service is not in conformity with the required criteria.

Selain itu, kami memegang teguh kebijakan untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data-data pribadi para pelanggan. Kami memastikan bahwa data-data dimaksud tidak dapat diakses oleh pihak ketiga maupun pihak lain yang tidak berkepentingan. Komitmen menjaga rahasia pribadi pelanggan kami pegang teguh, sehingga pada tahun pelaporan tidak ada keluhan/komplain dan pengaduan terkait bocornya rahasia dimaksud kepada pihak lain yang tidak berkepentingan.

Further, we strongly implement the policy to always keep the confidentiality of customers’ personal data. We assure that the said data cannot be accessed by the third party or other irrelevant party. We are persistent on our commitment to keep the confidentiality of customers’ personal information, so that on the reporting year, there is no complain in relation to the leak of such confidential information to the irrelevant other party.



139


140





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










10

MENGEMBANGKAN INSAN TELKOM BERWAWASAN DIGITAL

DEVELOPING DIGITAL MINDED TELKOM INDIVIDUALS


144

Human Capital Master Plan Human Capital Master Plan

145

Hubungan Industrial & Ketenagakerjaan Industrial Relations & Employment

148

Pengelolaan, Pengembangan Kompetensi Serta Jenjang Karir Karyawan Management, Competency Development And Employees Career Stages

154

Paket Kesejahteraan Welfare Package

164

Profil Karyawan Kami Profile of Our Employees

169

Internalisasi Budaya Perusahaan Internalization of Corporate Culture

171

Penghargaan Award


141





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENGEMBANGKAN INSAN TELKOM BERWAWASAN DIGITAL DEVELOPING DIGITAL MINDED TELKOM INDIVIDUALS

“Bagi kami, karyawan merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memainkan peran sentral dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Oleh sebab itu kami senantiasa meningkatkan kompetensi SDM melalui implementasi Human Capital Master Plan (HCMP) terpadu, berupaya memenuhi harapan SDM, dan menginisiasi program-program inisiatif budaya unggul untuk membangun ‘Great Leader, Great People dan Great Culture’ guna mendukung pencapaian target Telkom sebagai King Of Digital di kawasan Regional” “For us, employees are among the stakeholders that have a central role in realizing the Company’s vision and mission. Therefore, we have always strived to enhance the competence of human resources by implementing the comprehensive Human Capital Master Plan (HCMP), aiming to fulfill the expectations of human resources, and by initiating top of the line cultural initiatives in order to build “Great Leaders, Great People and Great Culture” to support the achievement of Telkom’s goal to be the King of Digital at the Regional level”. 142










Telkom memandang sumber daya manusia (“SDM”) Perseroan sebagai modal (“human capital”) serta ujung tombak pencapaian tiga sasaran keberlanjutan: profit, people dan planet. Karyawan memiliki peran strategis dalam menghasilkan laba (profit), menciptakan kesejahteraan masyarakat (people), dan menjaga lingkungan yang asri (planet). Bagi kami, karyawan merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memainkan peran sentral dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan, sesuai konteks keberlanjutan. Karyawan adalah mitra bisnis perusahaan yang sangat penting mengingat bahwa karyawan adalah pelaku utama dalam transformasi perusahaan sekaligus aset utama dalam mensukseskan pencapaian tujuan bisnis perusahaan.

Telkom considers the Company’s human resources (“HR”) as human capital and as spearheads in the achieving three sustainable goals: profit, people and planet. Employess have a strategic role in producing profit, creating public welfare (people), and maintaining a liveable environment (planet). For us, employees are among the stakeholders that have a central role in realizing the Company’s vision and mission, in line with the sustainability context. Employees are important business partners to the Company, considering that they are the main actors in the Company’s transformation, as well as main assets in fulfilling the business aims of the Company.

Kami juga memandang pengelolaan sumber daya manusia sebagai human capital menunjukkan arah yang sama dengan rumusan pembangunan berkelanjutan skala global dalam SDGs, butir- ke 8 “Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak - Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua”. Mengingat Indonesia adalah salah satu dari anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan global tersebut, Telkom sebagai salah satu BUMN dengan kegiatan operasional meliputi seluruh wilayah Nusantara, bertekad untuk berpartisipasi mewujudkannya.

We also consider human resources management as human capital to be in line with the global-scale sustainable development provisions as set forth in goal 8 of the SDGs, “Promoting sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment and decent work for all”. Considering that Indonesia is a member State of the United Nations that supports the achievement of the aforementioned global development goals, Telkom, as a State-owned Enterprise having a nation-wide operating area, is committed to participate in achieving such goals.

Oleh karenanya kami menerapkan strategi pengelolaan SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi SDM searah dengan portofolio bisnis TIMES Telkom Group. Pada saat bersamaan, kami berupaya meningkatkan hubungan industrial yang harmonis dengan seluruh karyawan, diwujudkan melalui penerapan berbagai kebijakan meliputi: meningkatkan suasana kerja kondusif, menyediakan sistem imbal jasa dan insentif yang menarik, memberi apresiasi kepada mereka yang berprestasi dalam bentuk promosi atau peningkatan jenjang karir, dan kebijakan manajemen yang responsif terhadap ekspektasi karyawan.

As such, we have been implementing an HR management strategy with a focus on enhancing HR competency in line with the business portfolio of TIMES Telkom Group. At the same time, we strive to enchance harmony in industrial relations with our employees, through the implementation of various policies including: enhancing conducive work environments, providing a lucrative reward and incentive system, giving appreciation to capable employees in the form of promotions or career path enhancements, and management policies that are responsive towards employee expectations.

Direktorat Human Capital Management (“HCM”) Telkom mempunyai tanggung jawab besar untuk senantiasa mendukung pencapaian tujuan bisnis Telkom Group dalam rangka memposisikan Perseroan sebagai salah satu dari perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Selanjutnya melalui Direktorat HCM, kami menerapkan strategi pengembangan SDM berbasis kompetensi yang diaplikasikan ke dalam perencanaan tenaga kerja, proses seleksi dan rekrutmen, pembelajaran dan pengembangan, manajemen kinerja dan program pengembangan karir, serta skema kompensasi dan manfaat.

Telkom’s Human Capital Management Directorate (“HCM”) bears tremendous responsibility to continually support the realization of Telkom Group’s business objectives in the context of positioning the Company as one of Indonesia’s largest telecommunications companies. Further, through the HCM Directorate, we are implementing a competencebased HR development strategy which is applied into our work force planning, selection and recruitment process, learning and development, performance management and career development programs, as well as compensation and utility schemes.



143





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Untuk memastikan bahwa seluruh karyawan Telkom memiliki kompetensi sesuai bidang masing-masing dan senantiasa mempertahankan kualitas yang baik dalam upaya mewujudkan visi Perseroan yaitu Be The King of Digital, maka kami telah menyusun program pengembangan kompetensi yang berlaku untuk seluruh jajaran karyawan Telkom Group. Program yang dimaksud diantaranya adalah program sertifikasi dan program global talent. Kedua program ini dijalankan sebagai bagian dari antisipasi kami terhadap pemberlakuan ASEAN Economic Community (“AEC”) yang mulai efektif sejak akhir tahun 2015.

To ensure that all Telkom employees have competence in their respective fields and continually uphold excellent quality in the efforts to realize the Company’s vision, namely to Be the King of Digital, we have drawn up a competence development program that is applicable for all Telkom Group employees. The aforementioned program include, among others, the certification program and the global talent program. Both programs are implemented as part of our anticipation towards the enactment of the ASEAN Economic Community (“AEC”), which entered into force since the end of 2015.

HUMAN CAPITAL MASTER PLAN

HUMAN CAPITAL MASTER PLAN

Telkom mempunyai program pengembangan SDM yang terencana dan terstruktur, dan telah menyusun Human Capital Master Plan (“HCMP”) yang kami desain untuk mengoptimalkan potensi SDM yang ada di Telkom Group. Penyusunan HCMP kami lakukan secara terpadu dengan merujuk pada rencana pengembangan Perseroan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang serta diselaraskan dengan strategi bisnis masing-masing entitas anak yang tergabung di Telkom Group. Penyusunan HCMP juga didasarkan pada analisis penawaran dan permintaan pasar tenaga kerja yang akurat dan terukur, dengan menggunakan referensi data dalam industri telekomunikasi.

Telkom has a planned and structured HR development program, and has drawn up the Human Capital Master Pln (“HCMP”) that we have designed to optimize HR potential that exists at Telkom Group. We drafted the HCMP in a comprehensive manner, taking into account the Company’s short, medium and long term development plan, and harmonized it with the business strategies of each subsidiary entity under Telkom Group. The drafting of the HCMP is also based on accurate and measured work force supply and demand market analysis, using data references of the telecommunications industry.

Kami telah menerapkan HCMP terpadu sejak beberapa tahun terakhir, guna memastikan pengelolaan Human Capital yang terbaik, dalam rangka mendukung implementasi strategi bisnis korporasi dan juga mengacu pada analisa internal serta isu-isu terkini terkait Human Capital yang terjadi pada perusahaan terkemuka di dunia, terdiri atas:

We have been applying an integrated HCMP for the past several years in order to ensure the best human capital management possible, in the effort to support the implementation of the Company’s business strategy, as well as taking into account internal analysis and current issues related to human capital that occurs in the world’s most prominent companies, including:

• Inisiatif-inisiatif strategis Human Capital untuk jangka waktu lima tahun ke depan; • Program-program utama sebagai penjabaran dari inisiatif strategis Human Capital; • Pedoman strategis bagi setiap pengelola Human Capital di Telkom Group; dan • Perencanaan strategis tenaga kerja dalam jangka waktu lima tahun ke depan, yang berisi rencana SDM tahunan di masing-masing Perusahaan Telkom Group, termasuk proyeksi mengenai jumlah human capital dan tingkat produktivitas karyawan yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan;

144


• Strategic Human Capital initiatives for the next five years; • Main programs as elaborations of the strategic Human Capital initiatives; • Strategic guidelines for all Human Capital managers at Telkom Group; and • Strategic work force planning for the next five years, which includes a projection on the quantity of human capital and employee productivity level that would like to be reached in the next five years;









Dengan demikian, HCMP tersebut menggambarkan kerangka kerja pengelolaan Human Capital yang terdiri atas pengelolaan People, Culture, dan Organization. Rencana lima tahunan tersebut kami tuangkan dalam 10 inisiatif human capital yang disingkat BEST PEOPLE.

Therefore, the aforementioned HCMP displays the framework of human capital management that includes the management of People, Culture, and Organization. We reflect this five year plan through our 10 human capital initiatives, abbreviated as BEST PEOPLE.

Kami telah menetapkan tema untuk masing-masing tahun. Untuk tahun 2015 kami tetapkan sebagai Tahun Budaya dengan tema Strengthen Culture. Fokus dari tema ini adalah Wake Up Call Culture Activation melalui program-program, antara lain: Role Modelling & Culture Agent, Kipas Budaya TTW, Noisy Communication, Culture Festival, Entropy Survey, dan Culture e-Learning yang melibatkan seluruh karyawan di semua level. Programprogram ini kami arahkan untuk memberikan organization experience dan ruang ekspresi di lingkungan kerja.

We have determined the theme for each year. We have set the year 2015 as the Year of Culture with the theme of “Strengthen Culture”. The focus of this theme is Wake Up Call Culture Activation through several programs, including, among others: Role Modelling & Culture Agent, Kipas Budaya TTW, Noisy Communication, Culture Festival, Entropy Survey, and Culture e-Learning, which involves all employees at all levels. We have designed such programs to provide organizational experience and room for expression at the workplace.

Meskipun Budaya Perusahaan menjadi tema khusus tahun 2015, program Budaya Perusahaan tetap akan berlanjut di tahun 2016 hingga 2020 dengan tujuan akhir membangun Digitalized-Humanized Community.

Despite being a special theme of 2015, Corporate Culture will continue to be a theme for 2016 through 2020, with the end goal being the creation of a DigitalizedHumanized Community.

HUBUNGAN INDUSTRIAL & KETENAGAKERJAAN

INDUSTRIAL RELATIONS & EMPLOYMENT

HUBUNGAN INDUSTRIAL [G4-11, G4-HR4]

INDUSTRIAL RELATIONS [G4-11, G4-HR4]

Merujuk pada Keputusan Presiden No.83/1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, karyawan Telkom mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga 31 Desember 2015, SEKAR beranggotakan 14.472 karyawan atau 89,9% dari jumlah karyawan Telkom.

In accordance with Presidential Decree No. 83/1998 regarding the Ratification of the ILO Convention No. 67 of 1948 regarding the Freedom of Association and Protection of the Right to Organize, TELKOM employees have established “Serikat Karyawan Telkom” (Telkom Employee’s Union) or “SEKAR”. Until 31 December 2015, SEKAR has the membership of 14,472 employees or 89, 9% of TELKOM’s total employees.

Sesuai dengan UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.16/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, SEKAR berhak mewakili karyawan dalam perundingan PKB dengan manajemen Perusahaan.

In accordance with Law No. 13/2003 regarding Employment, Joint Work Agreement (“Perjanjian Kerja Bersama”/”PKB”) and Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration No. 16/2011 regarding Guidelines on the Drafting and Adoption of Corporate Regulations and the Drafting and Registration of Joint Work Agreements, SEKAR has the right to represent employees in PKB negotiations with the Company’s Management. Pursuant to the expiration of PKB V 2013-2015, in 2015, we concluded the drafting of PKB VI 2015-2017. We highly uphold the rights of employees in the implementation of industrial relations, and through SEKAR, have undertaken every phase of negotiations and signing by prioritizing togetherness, fairness and equality, which resulted in an effective and efficient PKB renewal process.

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa berlaku PKB V 2013-2015, di tahun 2015 kami menyelesaikan penyusunan PKB VI 2015-2017. Kami menjunjung tinggi hak-hak karyawan dalam menjalankan hubungan ketenagakerjaan, dan melalui SEKAR merealisasikan seluruh tahapan perundingan dan penandatanganan dengan mengutamakan kebersamaan, keadilan dan kesetaraan kedudukan sehingga didapat suatu proses pemutakhiran PKB yang efektif dan efisien.



145





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Demi mendapatkan kesepakatan PKB yang berkualitas dan dapat diterima oleh seluruh jajaran insan Telkom Group, kami menjalankan tahapan-tahapan perundingan sebagai berikut:

In order to gain a high-quality PKB agreement that can be accepted by all members of Telkom Group, we have undertaken the following negotiating phases:

a. Pelatihan Penyusunan PKB

a. PKB drafting training

Kami menyelenggarakan pelatihan penyusunan PKB dengan tujuan membekali para anggota tim perunding baik dari pihak Manajemen maupun dari pihak SEKAR dalam penyusunan PKB, menyediakan forum untuk saling mengenal satu sama lain, memberikan pemahaman yang cukup mendalam di tahap awal dan tahap perundingan PKB, dan juga agar penyusunan PKB dapat berjalan lancar, efektif dan efisien.

b. Perubahan PKB.

We have held a PKB drafting training program with the aim to train members of the negotiating teams, both from the Management, as well as from SEKAR, in the drafting of the PKB, to provide a forum in which all sides can get to know each other, to provide sufficient understanding regarding the early stage and negotiating stage of the PKB negotiations, and also to ensure that the PKB drafting process can be conducted smoothly, effectively, and efficiently.

Sebelum sampai pada tahap perundingan, kami menyamakan persepsi mengenai pokok-pokok perubahan yang akan dicantumkan dalam PKB. Kami menyepakati adanya aturan dasar (aturan induk) yang sederhana, berisi hal-hal yang mendasar dan tidak akan diubah-ubah selama masa berlakunya. Selanjutnya hal-hal yang bersifat teknis dibuat secara terpisah sebagai aturan tersendiri, namun bukan bagian yang terpisahkan dari PKB dan sewaktu-waktu dapat diubah sesuai kebutuhan dengan catatan tidak bertentangan dengan PKB induknya.

b. Amendments to the PKB

c. Perundingan PKB

c. PKB Negotiations

Kami melaksanakan Perundingan PKB VI tahun 20152017 sebanyak 6 putaran dan telah menghasilkan kesepakatan mengenai sistem Remunerasi dan Non Remunerasi yang baru. Salah satu kesepakatannya adalah tentang Restrukturisasi Remunerasi yaitu perubahan cara pembayaran gaji bulanan, kesepakatan tentang kenaikan total gaji setahun (Total Guarantee Cash) di tahun 2016 dan 2017 yang mengacu pada salary survey, inflasi dan kemampuan Perusahaan.

Before reaching the negotiating phase, we attempted to find a common understanding on the gist of the amendments reflected in the PKB. We agreed on basic ground rules (main rules), containing basic items that shall remain unchanged for as long as they are applicable. Furthermore, technical aspects are concluded separately in the form of a different regulation, although it does not constitute as a separate part of the PKB and can be amended at any time when necessary, given that such changes do not conflict with the main PKB.

We have held 6 rounds of negotiations on PKB VI for the year 2015-2017 and have agreed on a new Remuneration and Non-Remuneration system. One of the agreements reached was regarding Remuneration Restructuring, namely the change in the method of payment for monthly salaries, agreement regarding the increase of total annual salaries (Total Guarantee Cash) for the year 2016 and 2017, which takes into account the salary survey, inflation and the Company’s ability.

d. Penandatanganan PKB VI

d. The Signing of PKB VI

Menyusul adanya kesepakatan, kami melakukan penandatanganan PKB VI pada tanggal 18 September 2015 di Simalem Medan Sumatera Utara oleh Direktur Utama Telkom dan Ketua Umum Sekar Telkom yang disaksikan oleh para anggota tim perunding masingmasing pihak dan juga para Ketua DPD Sekar seIndonesia.

e. Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS Bipartit).

e. Bipartite Cooperation Organization (LKS Bipartite)

Secara reguler kami menyelenggarakan pertemuan dengan pengurus SEKAR, melalui forum Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS Bipartit) sesuai rujukan UU

146


Following the agreement, we have signed PKB VI on 18 September 2015 at Simalem, Medan, North Sumatera, by the President Director of Telkom and the General Chairperson of SEKAR Telkom, witnessed by members of each negotiating team, as well as all the Chairpersons of SEKAR Regional Representatives in Indonesia.

We have convened regular meetings with the managers of SEKAR through the Bipartite Cooperation Organization (LKS Bipartite) in accordance with the Manpower Law, to





Ketenagakerjaan, untuk membicarakan berbagai pokok persoalan berkaitan dengan hubungan ketenaga kerjaan, termasuk implementasi PKB VI.





discuss all various issues related to employment relations, including the implementation of PKB VI.

PENGHORMATAN TERHADAP HAM

RESPECT FOR HUMAN RIGHTS

Kami menjunjung tinggi serta berkomitmen untuk senantiasa memperhatikan aspek pengakuan dan penegakan HAM dalam setiap kegiatan operasional. Hal tersebut antara lain diwujudkan dengan: kebijakan kebebasan berserikat, sebagaimana telah ditunjukkan pada proses perundingan PKB tersebut diatas, berpolitik dan menyalurkan aspirasi politik secara bebas maupun memberikan sumbang saran bagi kemajuan Perusahaan (melalui serikat karyawan maupun saluran yang disediakan untuk maksud tersebut).

We uphold and are committed to always take into account the aspect of human rights in all of our operational activities. This is realized through, among others: our policy on the freedom to organize, as shown in the PKB negotiating process above; to engage in political activity and to convey political aspirations in a free manner, as well as to provide inputs for the development of the Company (through employee unions or through the channels provided for such purpose).

Komitmen untuk menjunjung tinggi HAM telah menjadi kebijakan Perusahaan, seperti tertuang dalam Keputusan Direktur KR.08/PS560/COP-B0011000/2009.

Our commitment to uphold human rights is already a Corporate policy, as reflected in the Decision of the Director KR.06/PS560/COP-B0011000/2009.

Kepatuhan dan penghormatan terhadap HAM ditunjukkan dengan tidak adanya laporan mengenai terjadinya pelanggaran HAM di lokasi-lokasi tempat Perusahaan beraktifitas selama tahun 2015.

Compliance and respect for human rights shown in the absence of a report on the occurrence of human rights violations in the locations where the Company operates during 2015.

Kebebasan Berserikat [G4-HR4]

Freedom to Organize [G4-HR4]

Hak untuk berserikat merupakan salah satu butir ketetapan hak asasi manusia yang berlaku universal. Kami menghormati hak tersebut sebagai hak karyawan untuk membentuk serikat pekerja, yang diberi nama SEKAR. Hak karyawan tersebut tercantum pada Bab I Pasal 1 butir 38 PKB VI antara SEKAR dengan Manajemen Telkom, yang berlaku sejak tanggal 18 September 2015.

The right to organize is a universal human rights provision. We respect such right in the right of employees to form a worker’s union, named SEKAR. Such employee right is stipulated in Chapter I Article 1 point 38 of PKB VI between SEKAR and Telkom’s Management, which has entered into force since 18 September 2015.

Untuk mendukung kegiatan SEKAR dan menunjukkan konsistensi penghormatan Telkom terhadap HAM, sesuai Pasal 6 dan 7 PKB VI, maka Telkom menyediakan fasilitas, pendanaan dan ijin untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan SEKAR dan anggotanya pada jam kerja, selama hal tersebut tidak melanggar peraturan yang berlaku. Sedangkan dalam Pasal 5 PKB VI dijelaskan kedudukan SEKAR sebagai perwakilan karyawan dapat mengusulkan dan membahas penyelesaian berbagai persoalan menyangkut ketenagakerjaan dengan manajemen.

To support SEKAR’s activities and to show Telkom’s consistency in respecting human rights, in accordance with Article 6 and 7 of PKB VI, Telkom shall provide facilities, financing and permission for the implementation of various SEKAR activities, as well as the activities of its members during office hours, for as long as such activities are not in violation of prevailing regulations. Meanwhile, Article 5 of PKB VI provides that SEKAR, in its capacity as the representative of employees may suggest and discuss solutions to various issues pertaining to labor and management.

Berbagai komitmen, dukungan dan praktik operasional yang menunjukan penghormatan terhadap hak-hak karyawan dan HAM menjadikan kami terhindar dari risiko perselisihan dengan karyawan, termasuk risiko pemogokan kerja yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Various commitments, support and operational activities displaying our respect towards the human rights of our employees has prevented us from the risk of having a dispute with our employees, including the risk of strikes that may harm both parties.



147





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENGELOLAAN, PENGEMBANGAN KOMPETENSI SERTA JENJANG KARIR KARYAWAN

management, competency development and employees career stages

KEBIJAKAN UMUM

GENERAL POLICY

Telkom mengarahkan pengelolaan SDM dalam rangka merealisasikan visi, misi, sasaran pertumbuhan berkelanjutan Perseroan (sustainable competitive growth), dan sasaran pengelolaan SDM. Sasaran pengelolaan SDM adalah untuk membentuk great leader dan great people dengan produktivitas karyawan di atas standar produktivitas di industri telekomunikasi serta tingkat keterikatan (engagement) yang tinggi dalam menjalankan portofolio bisnis Telkom Group yang semakin fokus pada TIMES. Kami juga berupaya meningkatkan sinergi dan efisiensi di kalangan internal Telkom yaitu seluruh jajaran karyawan Telkom Group dengan terus menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan.

Telkom directs the management of human resources in the effort to realize the Company’s vision, mission, sustainable competitive growth, and human resources management targets. The human resources management target is to develop great leaders and great people having a level of employee productivity that is above the productivity standards of the telecommunications industry, as well as having high engagement in the implementation of Telkom Group’s business portfolio that is gradually focusing on TIMES. We also attempt to enhance synergy and efficiency internally within Telkom, namely all Telkom Group employees by continuing to underline the implementation of our corporate values.

Setiap aturan internal ketenagakerjaan yang kami buat senantiasa mengacu kepada Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) antara manajemen dan serikat karyawan. Kami senantiasa memastikan keputuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan berpaya keras meminimalisir terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja.

Every internal employment regulation that we enact is always based on Law No. 13 of 2003 regarding Manpower and Joint Work Agreement (“PKB”) between management and the worker’s union. We always ensure compliance with prevailing laws and regulations and always try our best in minimizing the occurrence of human rights violations in the work relations.

KESETARAAN DAN KESAMAAN KESEMPATAN

equality and equal opportunities

Kami tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku di Telkom Group kami terapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh karyawan, dimana posisi-posisi yang ada tidak mencantumkan kualifikasi yang membedakan berdasarkan gender.

We do not possess an internal policy on employment that differentiates treatment based on an employee’s gender. All regulations applied at Telkom Group are implemented consistently and equally to all employees without considering their respective genders. The same applies to employment opportunities that are offered: it applies to all employees, wherein the positions offered do not contain gender qualifications.

Kualifikasi yang selama ini diberlakukan untuk seluruh posisi jabatan (position requirement) hanya mensyaratkan pendidikan, kompetensi (soft skill dan hard skill) dan kinerja. Hal-hal terkait hak karyawan (kompensasi, manfaat/benefit, kesempatan pengembangan karir dan

The qualifications that have been applied to all position requirements are only requested on the basis of education, competence (soft skills and hard skills) and performance. Issues related to employee rights (compensation, benefits,

148










kompetensi, waktu kerja, fasilitas kerja) dan kewajiban karyawan berlaku sama untuk seluruh karyawan tanpa membedakan gender.

career and competence development opportunities, work hours, work facilities) and employee responsibilities apply equally to all employees without differentiating gender.

REKRUTMEN (G4-LA1)

RECRUITMENT (G4-LA1)

Seluruh kebijakan human capital, termasuk rekrutmen, kami tetapkan di dalam master plan human Capital Telkom Group. Seiring dengan perubahan portofolio bisnis (Defend and Shape Domestic Telecoms, Grow Adjacent Digital Portofolio, and Expand Internationally Into Digital TIMES Portofolio), Telkom Group harus merubah komposisi pekerjaan untuk lebih mendukung bisnis digital. Stream pekerjaan yang harus ditingkatkan baik dalam hal kuantitas maupun kualitas adalah stream Information serta Media & Edutainment. Rekrutmen menjadi salah satu cara bagi Telkom Group untuk membangun Employer Value Proposition (EVP).

We have stipulated all human capital policies, including recruitment, in the Telkom Group human capital master plan. In line with the changes of our business portfolio (Defend and Shape Domestic Telecoms, Grow Adjacent Digital Portfolio, and Expand Internationally Into Digital TIMES Portfolio), Telkom Group must rearrange its work composition to lean more towards the digital business. The work stream that must be enhanced, both in terms of quantity and quality, is the information stream, as well as Media & Edutainment. Recruitment is one of the ways used by Telkom Group to develop Employer Value Proposition (EVP).

Tujuan strategis dari program rekrutmen kami yaitu untuk mendapatkan SDM terbaik (Find The Best Talent) yang terdapat di pasar tenaga kerja, sehingga objektif Perseroan untuk melakukan regenerasi leader Telkom masa depan bisa terwujud; dan juga untuk memperkuat keunggulan kami dalam berbisnis. Program rekrutmen kami terdiri dari proses rekrutmen fresh graduate yang bertujuan untuk bisa menjaring potensi leader masa depan yang memiliki kualitas serta kompetensi yang dapat memenuhi standar persyaratan global; selain itu kami juga melakukan rekrutmen profesional untuk mendapatkan tenaga ahli profesional dengan keahlian mendalam (deeper skill).

The strategic objective of our recruitment program is to find the best human resources (Find the Best Talent) that can be found in the job market, to realize the Company’s objective to conduct regeneration of Telkom’s leaders in the future; and also to strengthen our business advantage. Our recruitment program is composed of the fresh graduate recruitment process, which is aimed to net potential future leaders possessing the quality and competency to fulfill the global requirement standards; additionally, we also conduct professional recruitments to recruit professional experts with deeper skills.

Rekrutmen fresh graduate dilakukan dengan komposisi 75% melalui inisiatif kami dengan melakukan kunjungan ke universitas-universitas terkemuka (Talent Scout) dan 25% melalui penerimaan reguler.

75% of our fresh graduate recruitment is conducted through our initiative in visiting prominent universities (talent scouting), while 25% is conducted through regular recruitment.

Oleh karena itu, di tahun 2015 kami menggelar serangkaian program seleksi ketat dengan tujuan untuk menjamin kesesuaian kandidat dengan kebutuhan Perseroan. Program rekrutmen yang dijalankan Telkom Group selalu mengandalkan optimalisasi SDM internal. Keberhasilan proses rekrutmen juga mengandalkan sinergi antara Perseroan dengan entitas anak yang aktivitasnya meliputi: pelaksanaan career days, pelaksanaan campus recruitment, pengelolaan sharing database, sharing infrastruktur dan fasilitas, dan bentuk sinergi lainnya berdasarkan kebutuhan.

Therefore, in 2015, we have conducted a series of strict selection programs with the aim to ensure that a candidate matches the Company’s needs. Telkom’s recruitment programs always rely on internal human resource optimization. The success of our recruitment process also relies on the synergy between the Company and our subsidiary entities, whose activities include: the holding of career days, campus recruitment, database sharing management, infrastructure and facility sharing, and other forms of synergy as necessary.



149





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Di tahun 2015 kami merealisasikan Regular Recruitment, Campus Recruitment, dan Pro-hire Recruitment untuk memastikan proses seleksi yang transparan dan non diskriminatif, dengan total jumlah karyawan baru hasil rekrutmen adalah 387 orang.

In 2015, we conducted Regular Recruitment, Campus Recruitment and Pro-hire Recruitment to ensure a transparent and non-discriminatory selection process, with a total of 387 new employees being recruited.

PENGEMBANGAN HUMAN CAPITAL BERBASIS KOMPETENSI

competency based human capital development

Kami menetapkan strategi pengembangan kompetensi human capital yang kami tuangkan dalam Human Capital Master Plan agar selaras dengan strategi bisnis Perseroan melalui Corporate Strategic Scenario (CSS) dan Corporate Annual Message (“CAM”). Selanjutnya strategi pengembangan kompetensi tersebut kami jabarkan secara berjenjang melalui Learning Blueprint, Development of Curriculum (DACUM), Learning Road Map, dan Human Capital Development Plan (“HCD Plan”) yang selalu diperbaharui agar sesuai dengan dinamika dan kebutuhan bisnis yang terjadi.

We have enacted a human capital competence development strategy that is reflected in the Human Capital Master Plan to be in line with the Company’s business strategy through the Corporate Strategic Scenario (CSS) and the Corporate Annual Message (“CAM”). Further, we have elaborated such competence development strategy through Learning Blueprint, Development of Curriculum (DACUM), Learning Road Map, and Human Capital Development Plan (“HCD Plan”), which is continually renewed to be consistent with current business dynamics and needs.

Konsep pengelolaan kompetensi Telkom Group berlandaskan pada kompetensi inti organisasi yang dijabarkan dalam cetak biru pembelajaran (Learning Blueprint), yang selanjutnya dikembangkan menjadi kelompok-kelompok kompetensi inti yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan dan untuk meningkatkan kemampuan individu karyawan.

Telkom Group’s competency management concept is based on the organization’s core competence as elaborated in the Learning Blueprint, which had been further developed into coe competence groups that are consistent with the Company’s business strategy and to enhance each employee’s individual capacities.

Kami memfokuskan pengembangan kompetensi human capital Telkom pada upaya: • pengembangan budaya, yang fokus pada internalisasi dan penguatan core values Perusahaan sebagai basis pembentukan budaya, yaitu Solid, Speed, Smart atau disebut Telkom 3S;. • pengembangan kemampuan peran, yang terfokus pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan; dan • pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan

Telkom’s human capital competency development is focused on the following efforts: • Development of culture, focusing on the internalization and strengthening of the core values of the Company as a basis for culture development, namely Solid, Speed, Smart, also known as Telkom 32; • Development of role capabilities, focusing on the development of personal qualities required by each selected/defined role category; and • Development of capabilities in accordance to work demands. Following up on the business transformation process that focuses on the TIMES business, we have also strengthened human resources through training and education that aims to develop and strengthen competency. We prioritize

Menindaklanjuti proses transformasi bisnis yang fokus pada bisnis TIMES, penguatan kompetensi SDM juga kami lakukan melalui pembelajaran dan pendidikan yang bersifat pengembangan dan penguatan kompetensi.

150










Kami mengutamakan proses-proses pembelajaran yang terkait langsung dengan isu-isu bisnis dan memastikan berdampak langsung pada peningkatan kinerja karyawan yang bersangkutan.

educational processes that directly relate with business issues and we ensure that they directly contribute to the enhancement of the relevant employee’s productivity level.

Dalam rangka mengatasi peningkatan level kompetisi di tahun 2015 dan ke depan, kami mulai mempersiapkan pengembangan kompetensi dan bakat menuju era digital company. Kami telah mengidentifikasi selain hard skill (Telco 1.0) terkait infrastruktur, diperlukan juga kompetensi dibidang soft skill (Telco 2.0) terkait product innovation business (service development, partnership, software and design, customer experience management, customer data, financial model), big data terkait pemanfaatan database khususnya data customer behaviour (psychology, statistic, math), dan digital (user experience, user interface, design).

To address the increase in the level of competition in 2015 and beyond, we have begun to prepare competence and talent development into the digital company era. We have identified that other than hard skills regarding infrastructure (Telco 1.0), competency in soft skills (Telco 2.0) regarding product innovation business (service development, partnership, software and design, customer experience management, customer data, financial model), big data related to database utilization, in particular data on customer behavior (psychology, statistic, math), and digital (user experience, user interface, design), are also needed.

Untuk memastikan peningkatan kompetensi seluruh human capital dibidang hard skill dan soft skill tersebut, kami merealisasikan berbagai program pendidikan dan pelatihan.

To ensure the enhancement of competency of all human capital in the field of such hard skills and soft skills, we have undertaken various education and training programs.

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN [G4-LA9]

EDUCATION AND TRAINING PROGRAM [G4-LA9]

Pengembangan kompetensi SDM kami lakukan melalui pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Selain itu, kami juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi karyawan yang saat ini dikelola melalui pembentukan CorpU. Pada tahun 2015 ini CorpU telah meluluskan sebanyak 187 orang untuk sertifikasi. Program SUSPIM telah dilaksanakan sebanyak 10 program, dan telah diluluskan sebanyak 408 orang. Sedangkan pelatihan regular telah dilaksanakan sebanyak 928 program dengan peserta sebanyak 17.424 orang dengan komposisi 1311 (19%) peserta wanita dan 14.113 (81%) peserta Pria.

We conduct human resource competence development through an education and training program that focuses on competence change and development, directly or indirectly related to our business and operational strategy. Additionally, we also conduct several competence enhancement and training programs for employees that are currently managed through the formation of CorpU. As many as 10 SUSPIM Programs have been conducted, graduating 408 persons. Meanwhile, regular training have been conducted through 928 programs with 17,424 participants.

Adapun rata-rata jumlah jam pelatihan per karyawan selama tahun 2015 lalu adalah 1,34 jam/karyawan. [G4-LA9]

The average training time per employee throughout 2015 was 1.34 hours/employee. [G4-LA9]



151





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelatihan, yakni mempersiapkan human capital untuk mendukung sasaran Telkom menjadi “King of Digital di kawasan regional” materi pelatihan didominasi oleh bahan-bahan yang menekankan penguasaan teknologi telekomunikasi/ informasi terkini.

In line with the objectives of education and training, namely to prepare human capital to support Telkom’s target to become “The King of Digital at the regional level”, our training materials consist mostly of materials underlining mastery of telecommunications technology/ latest information

Pelaksanaan seluruh program pelatihan dan pendidikan selama tahun 2015 tersebut membutuhkan dana senilai Rp393 miliar (2014:Rp195 miliar), atau rata-rata sebesar Rp15,9 juta (2014: Rp7,7 juta) per karyawan.

The implementation of all training and educational programs throughout 2015 required funding in the amount of Rp393 billion (2014: Rp195 billion), or on average in the amount of Rp15, 9 million (2014: Rp7, 7 million) per employee.

Upaya lain yang kami lakukan untuk mengembangkan kompetensi karyawan adalah menyelenggarakan program Knowledge Management dimana setiap karyawan berkesempatan untuk bertukar ide, bertukar konsep dan berbagi informasi melalui artikel yang dapat diakses oleh semua karyawan.

Another effort that we have conducted to develop employee competency is through the implementation of Knowledge Management programs, in which every employee has the opportunity to trade ideas and concepts, and to share information through articles that can be accessed by all employees.

Telkom Corpu

Telkom Corpu

Sejak tanggal 28 September 2012, kami membentuk Telkom Corporate University (“Telkom CorpU”) yang diharapkan dapat menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader dan people yang unggul, dengan tiga fungsi utama, yakni :

In 28 September 2012, we established the Telkom Corporate University (“Telkom CorpU”), with the hope of creating a system that is able to produce highly qualified leaders and people, having three main functions, namely:

• Center of chiefship (creating great leader)

• Center of chiefship (creating great leaders)

Telkom CorpU diharapkan mampu melahirkan leaderleader masa depan yang semakin berkualitas dan berkelas internasional, yang secara berkesinambungan mampu melakukan estafet kepemimpinannya sesuai tuntutan jaman, dan mengawali proses kaderisasi yang sukses. Yakni leader yang berhasil, yang akan mampu melahirkan leader-leader berikutnya yang jauh lebih berhasil.

• Center of competence (creating great people)

• Center of competence (creating great people)

Telkom CorpU diharapkan mampu menghasilkan people yang berkualitas tinggi dan tangguh, karena people inilah yang sangat berperan dalam keberhasilan Perusahaan.

Telkom CorpU is expected to be able to produce highquality and resilient people, considering that these people have a very important role in the success of the Company.

• Center of certification (creating global standard)

• Center of certification (creating global standards)

Telkom CorpU diharapkan mampu mencetak SDM dengan global standard. Setiap program pengembangan leadership dan kompetensi harus memiliki standar internasional dan setiap lulusannya memiliki sertifikasi dengan standar internasional.

Telkom CorpU is expected to be able to produce human resources with global standards. Each leadership and competency program must fulfill international standards and every graduate must acquire internationally standardized certification.

PENGEMBANGAN KARIR [G4-LA11]

CAREER DEVELOPMENT [G4-LA11]

Kami telah menerapkan sistem penilaian yang obyektif atas kinerja karyawan. Penilaian atas kinerja masingmasing karyawan kami fokuskan terhadap dua aspek,

We have been implementing an objective employee performance assessment system. Assessment over the performance of each employee is focused on two

152


Telkom CorpU is expected to be able to produce highquality and internationally qualified future leaders that are continually able to pass down their leadership abilities in accordance with present demands, as well as to begin a successful regeneration process. Namely a successful leader who is able to produce more successful leaders.









yaitu aspek hasil, berdasarkan sasaran kerja individu dan aspek proses, berdasarkan kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan. Pelaksanaannya dilakukan secara online terhadap sejumlah indikator perilaku terkait yang ditunjukkan oleh karyawan saat bekerja (demonstrated behavior).

aspects, namely the output aspect, based on individual work targets and the process aspect, based on required competence. Its implementation is conducted online towards several relevant behavioral indicators displayed by employees while working (demonstrated behavior).

Prosedur tersebut kami terapkan agar karyawan tergerak mengikuti jalur pengembangan kompetensi Perusahaan. Hasil penilaian kompetensi selanjutnya dikaitkan dengan proses-proses HR, antara lain untuk kepentingan pengembangan kompetensi, pengembangan karir, reward/remunerasi, kinerja, bahkan untuk kebijakan pensiun dini.

We have been implementing such a procedure in order to persuade our employees to follow the Company’s competence development pathway. The outcome of competence assessment is then linked with HR processes, among others for the interest of competence development, career development, reward/remuneration, performance, and even for early retirement policies.

Kami memperkuat manajemen karir karyawan dengan menyelenggarakan pola pengembangan khusus untuk karyawan bertalenta dan berkompetensi tinggi. We strengthen employee career management by implementing a special development patter for talented and highly competent employees.

Kami memiliki jalur pengembangan kompetensi bagi karyawan yang dianggap talent yang terdiri dari kegiatan pengembangan kompetensi standar dan khusus yang dituangkan dalam Individual Development Program (IDP) dalam rangka mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin di posisi kunci perusahaan. Kami menyiapkan wadah yang disebut TopTalent TELKOM Group (Top Talent), yaitu kumpulan karyawan yang memiliki kompetensi dan atau performa kerja yang paling tinggi, serta potensi tinggi melalui Assessment Center dari posisi layer 1 dan 2 (di bawah Direksi) dari seluruh perusahaan di bawah TELKOM Group. Kami menggunakan data Top Talent untuk mengisi posisi layer 1 dan 2 di jajaran TELKOM Group.

We have a competence development path for employees who are considered to be talented, which consists of standard and specialized competence development as reflected in Individual Development Programs (IDP) in order to prepare them as potential leaders for key positions in the Company. We have prepared a forum called Top Talent TELKOM Group (Top Talent), which is a collection of employees having the highest competency and/or work performance, as well as those that have bright potential through our Assessment Center from the layer 1 and 2 position (under the Board of Directors) from all companies under TELKOM GROUP. We use the Top Talent data to fill the layer 1 and 2 positions of TELKOM Group.

Kami mengacu pada Staffing Plan dalam menetapkan pergerakan karir karyawan, yaitu adanya permintaan untuk pengisian posisi yang lowong setingkat Pimpinan Unit/Direksi kepada Direktur SDM Telkom.

We refer to our Staffing Plan in determining the career movements of our employees, namely through the demand for the filling of vacant positions at the level of Unit Head/Board of Directors to Telkom’s HR Director.

Sebagai tindak lanjut pengembangan kompetensi, pada tahun 2015, 2419 karyawan dengan level manajemen telah menjalani proses asesmen kinerja menggunakan kriteria KPI Individu dan KPI Team dengan rincian sebagai berikut.

As a follow up to competence development, in 2015, 2.419 employees at the management level have undergone a performance assessment process using the individual KPI criteria and KPI Team with the following specification.



153





Penilaian Unjuk Kerja Karyawan – Level Manajemen (Key Performance Indicator) [G4-LA11]

Band Posisi Manajerial Band Position

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Employee Performance Assessment – Management Level (Key Performance Indicator) [G4-LA11]

2015 Pria Male

Wanita Female

Jumlah Total

I

92

6

98

II

402

28

430

III

1.686

205

1.891

Jumlah Total

2.180

239

2.419

Sementara itu, bagi karyawan yang tidak menduduki jabatan sebagai pimpinan, penilaian berkala tetap kami lakukan dengan menggunakan kriteria KPI Individu. Penilaian berkala ini kami terapkan kepada seluruh karyawan.

Meanwhile, we still conduct periodic assessments towards employees who do not hold leadership position using individual KPI criteria. We conduct such periodic assessments to all employees.

PAKET KESEJAHTERAAN

WELFARE PACKAGE

REMUNERASI BERBASIS KOMPETENSI DAN PERFORMANSI

Competency AND PERFORMANCE-BASED REMUNERATION

Kami menerapkan paket remunerasi yang menarik dan kompetitif dengan tetap mengacu pada peraturan yang berlaku dan senantiasa disesuaikan agar kompetitif dengan kondisi pasar. Untuk tahun 2015, kami menerapkan

We have been implementing an attractive and competitive remuneration package that is still in line with prevailing regulations and are continuously adjusted to remain competitive with market conditions. For 2015, we have

154










kebijakan dan pemberian manfaat bagi karyawan Telkom dengan lebih banyak mengadopsi filosofi Total Rewards, sebagai salah satu wujud dari pendekatan berbasis kompetensi dan performansi.

applied policies and benefits for Telkom employees by adopting the Total Rewards philosophy, as a form of competence and performance-based approach.

Dari sudut pandang karyawan, gaji bulanan tentunya masih merupakan daya tarik utama. Yang lebih menarik lagi adalah munculnya faktor baru yang dipertimbangkan oleh karyawan, yakni kepastian dalam meniti jenjang karir dan keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi (worklife balance). Faktor baru inilah yang kemudian kami fokuskan dalam menyusun kebijakan manfaat baru bagi karyawan, untuk meningkatkan minat (attraction) dan retensi (retention) dari para kader SDM. Dalam rangka melakukan pendekatan pengelolaan Top Talent secara terintegrasi, kami telah menerapkan Total Rewards yang berbasis Foundational Rewards, Performance Rewards, serta Career dan Environmental Rewards.

From an employee’s perspective, a monthly salary remains to be the main attraction. More interestingly is the rise of new factors considered by employees, namely certainty in pursuing a career path and work-life balance. We have thus focused on those factors in drafting a new benefit policy for employees, to increase attraction and retention from HR. In implementing an integrated Top Talent management approach, we have been implementing Total Rewards based on Foundational Rewards, Performance Rewards, as well as Career and Environmental Rewards.

Simplify Remuneration Concept of Total Rewards

RI VE

D

IG AL

FOUNDATION

TOTAL

REWARDS

N

It’s not only about remuneration (foundational rewards), but also how we integrate & communicate foundational, performance-based and career & enviromental rewards as a total rewards.

E

EN S VIR CAREER AND RD A ONM ETAL REW

SED REWARD -BA S

AL

R

OP

CE

Telkom: 57% Benchmark: 60-80%

ALUE PROP OS EE V ITI OY ON PL M E PER S F D OR R A M A TIMIZ EW N

• Base Pay (Gadas, Tudas) • Allowances (THR, Cutah, TPK, Tupos) • Perquisites (Cars, Club Membership, Physical Exam) • Retirement (DPLK, DPPK) • Health Care (Yakes, AJB) • Life And Disability (Askedir) • Wellness Initiatives (IBO, Health Paradigm) • Time Off (Cutah, Cap, Cubes)

• Base-Pay Increases (Kenga, Kentudas) • Short-Term Incentives (Quarterly Incentive, Jasprod, Bonus, MTI) • Long-Term Incentives (ESOP) • Recognition (Telkom Award, Reward)

(1/3)

Telkom: 31% Benchmark: 20-30%

• Training & Development • Coaching & Mentoring • Career Management Programmes • Talent Mobility Programmes • Discretionary Technology • Flexible Work Programmes • Work/ Life Programmes • Employee Volunteer Program • Well-Being Programme

Telkom: 12% Benchmark: 10-20% 1

Kami berkomitmen untuk memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Secara periodik, kami juga melaksanakan benchmarking harga pasar.

We are committed to providing competitive remuneration packages in line with the provisions of applicable laws. Periodically, we also benchmark market prices.

Berdasarkan tujuan dari pemberian remunerasi maka komponen Sistem Remunerasi TELKOM dibagi 3 (tiga), dan disebut Remunerasi 3P, yakni:

Based on the purpose of remuneration, the components of the TELKOM Remuneration System are divided into 3 (three), and are called Remuneration 3P, namely:



155





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM

• Remunerasi untuk Person

• Pay for Person

Pay for Person kami berikan untuk menghargai kompetensi individu setiap karyawan sesuai dengan profil kompetensi yang dibutuhkan pada posisi yang dipangkunya dan masa kerja. Pergerakan Pay for Person melalui penyesuaian remunerasi ditentukan berdasarkan hasil penilaian kompetensi serta disesuaikan dengan kondisi Comparatio remunerasi tersebut.


We provide Pay for Person to appreciate the individual competence of each employee according to the needed competence profile in his/her position and tenure. Remuneration adjustment through the Pay for Person is determined based on the results of a competence assessment and is adjusted to the Comparatio conditions of said remuneration.

• Remunerasi untuk Posisi

• Pay for Position

Pay for Position is provided to appreciate the policy, expertise and accountability required for a position. Remuneration Adjustment through Pay for Position is determined by the value of the employee’s position and the characteristics of the duties and functions of his/her unit.

Pay for Position kami berikan untuk menghargai kebijakan, kepakaran dan akuntabilitas yang dipersyaratkan untuk suatu posisi. Pergerakan Pay for Position melalui Penyesuaian Remunerasi ditentukan oleh value posisi karyawan serta karakteristik tugas dan fungsi unitnya.

• Remunerasi untuk Performansi

• Pay for Performance

Pay for Performance kami berikan untuk menghargai kinerja karyawan yang berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan dalam suatu periode tertentu. Proses penetapan remunerasi pada komponen Pay for Performance kami lakukan dengan mempertimbangkan Nilai Kinerja Individu (NKI) karyawan dan Nilai Kinerja Unit (NKU).

Berdasarkan jenis dan sifat komponen remunerasi, Struktur Remunerasi Telkom terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu:

Based on the type and nature of the remuneration components, the Telkom Remuneration Structure consists of 2 (two) main components, namely:

• Compensation

• Compensation

Komponen ini terdiri dari Monthly Salary, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Cuti Tahunan dan Pajak Penghasilan (Pph 21).

This component consists of Monthly Salary, Holiday Allowance, Annual Leave Allowance and Income Tax (Pph 21).

• Benefit

• Benefit

This component consists of Fixed Benefit and Variable Benefit. These two sub-components are given in cash.

Komponen ini terdiri dari Fixed Benefit dan Variable Benefit. Kedua sub komponen ini diberikan dalam bentuk Cash

Untuk pemberian bonus, kami melakukan pencatatan (accrued) dalam tahun berjalan namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya. Bonus kinerja tahun 2015 kami tetapkan sesuai dengan penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2014 serta persetujuan dari RUPS. Hal tersebut juga berlaku pada penetapan bonus kinerja tahun sebelumnya dan pada entitas anak. Pemberian bonus hanya dilakukan apabila target laba bersih dapat dicapai.

156

We give Pay for Performance to appreciate employee performance that successfully meet the targets set in a given period. For the process of setting remuneration component for Pay for Performance, we consider the employee Individual Performance Value and Performance Value Units.


In giving bonuses, we have kept a record (accrued) in the current year, but will distribute it in the following year. A performance bonus in 2015 is determined in accordance with the completion of the audit of the 2014 Financial Statements and the approval of the AGM. This also applies to the determination of performance bonuses for the previous year and for subsidiaries. Bonuses are given only if the net profit target can be achieved.









Kesetaraan gender dalam penetapan remunerasi [G4-LA13, G4-EC5]

Kami memegang teguh konsistensi dalam menerapkan kebijakan kesetaraan dan persamaan hak, dengan tidak melakukan diskriminasi dalam hal pemberian kompensasi bagi karyawan laki-laki dan wanita dalam pemberian seluruh paket remunerasi tersebut. Ratarata perbandingan rasio remunerasi, yakni gaji dasar karyawan wanita dengan pria pada level jabatan yang setara adalah sebesar 1,00 atau sama. Perbedaan besaran remunerasi semata-mata terjadi sebagai hasil penilaian kinerja dan lama masa kerja.

We are consistent in applying the policy of equality and equal rights, with no discrimination in providing compensation for male and female employees in the granting of the entire remuneration package. The average ratio of remuneration, which is basic salary of female employees and of men in positions of equivalent level is equal to or equal to 1.00. Differences in remuneration occur solely as a result of performance assessment and length of service.

Tabel Perbandingan Gaji Dasar/Remunerasi Karyawan Laki-laki dan Perempuan Menurut Level Jabatan. [G4-LA13]

Gender equality in determining remuneration [G4-LA13, G4-EC5]

Basic Salary Comparison Table/Employee Remuneration for Men and Women According to Level Position. [G4-LA13] We also continue to meet applicable requirements in

Posisi Position

Pria Male

Wanita Female

Manajemen Senior/Senior Management

1,00

1,00

Manajemen Madya/Middle Management

1,00

1,00

Pengawas/Supervisor

1,00

1,00

Lainnya/Other

1,00

1,00

Jumlah /Total

-

-

providing remuneration, by setting the basic salary of employees at the lowest level for entry level employees, greater than the regional minimum wage that has just been established by the government. The following table shows the basic salary for Telkom employees at the lowest level who have just started their tenure in five major cities in Indonesia.

Kami juga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku dalam hal pemberian remunerasi, yakni dengan menetapkan gaji dasar karyawan pada level terendah yang baru masuk, lebih besar dari ketentuan upah minimum regional yang baru ditetapkan oleh Pemerintah. Tabel berikut memperlihatkan gaji dasar untuk karyawan Telkom untuk level terendah yang baru memasuki masa tugas pada lima kota besar di Indonesia. Tabel Gaji Terendah Karyawan Telkom Baru Dengan Level Terendah, Dibandingkan Ketentuan UMP di Lima Kota Utama Indonesia, 2015

no

Wilayah Operasi Operational Area

Besaran UMP Provinsi Kabupaten (Rp) Minimun Wage

Table of New Telkom Employee Salaries at the Lowest Level, According to the Provincial Minimum Wage in Five Main Cities in Indonesia, 2015

Besaran Gaji Dasar Karyawan Golongan terendah ketika menjadi karyawan baru (Rp)*) Minimum Take Home Pay

1

Bandung

2.300.000

5.600.000

2

Jakarta

2.700.000

6.700.000

3

Medan

1.625.000

7.100.000

4

Surabaya

2.710.000

5.800.000

5

Makasar

2.000.000

6.800.000



157





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Kami memberikan remunerasi dasar yang relatif sama kepada seluruh karyawan. Namun demikian kami memberikan beberapa insentif khusus kepada karyawan tetap seperti tunjangan pensiun, tunjangan perumahan dan beberapa tunjangan jangka panjang lain yang tidak diberikan kepada karyawan tidak tetap. Sehingga secara keseluruhan terdapat perbedaan pada struktur remunerasi dan nilainya. [G4-LA2]

We provide relatively equal basic remuneration to all employees. Nevertheless we provide some special incentives to permanent employees such as pension, housing allowance and other long-term benefits not given to temporary workers. Overall there is a difference in the remuneration structure and its values. [G4-LA2]

PENSIUN DAN MANFAAT PENSIUN [G4-EC3, G4-LA10]

RETIREMENT AND PENSION BENEFITS [G4-EC3, G4-LA10]

Usia pensiun untuk seluruh karyawan Telkom adalah 56 tahun. Dalam rangka mendukung terjaminnya kesejahteraan pasca purna bakti sesuai harapan karyawan, kami memberikan program pensiun bagi para karyawan. Kami mensponsori dua program pensiun; (i) program pensiun manfaat pasti (“PPMP”) untuk karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002 dan (ii) program pensiun iuran pasti (“PPIP”) untuk semua pegawai tetap lainnya. Kami juga merancang program pensiun dini (”Pendi”), yakni program yang kami rancang untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif.

The retirement age for all Telkom employees is 56 years old. In guaranteeing the welfare of employees after the end of their employment as they expected, we provide a pension scheme for employees. We sponsor two pension programs; (I) exact benefit pension plan (“PPMP”) for full-time employees recruited before July 1, 2002 and (ii) exact contribution retirement plan (“PPIP”) to all other permanent employees. We also designed an early retirement program (“Pendi”) to create a business environment that is more effective and competitive.

• Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

• Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP dihitung berdasarkan masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola program ini. Sumber utama Dana Pensiun ini berasal dari iuran karyawan dan dari Telkom. Partisipasi karyawan dalam program ini adalah sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%, kami memberikan kontribusi sisanya yang tercatat mencapai Rp182 miliar per 31 Desember 2013, Rp nihil per 31 Desember 2014 dan Rp nihil untuk tahun buku berakhir 31 Desember 2015.

The calculation of pensions for participants PPMP is based on length of service, salary level at the time of retirement and is transferable to dependents if the employee passes away. Telkom Pension Fund is in charge of managing this program. The main source of the Pension Fund is derived from contributions from employees and from Telkom. Employee participation in the program is 18% of the basic salary (prior to March 2003, the employee contribution rate was 8.4%, we contributed the remainder which reached Rp. 182 billion per December 31 2013, Rp. nil per December 31, 2014 and Rp. nil for the fiscal year ending on December 31, 2015.

Entitas anak usaha kami, Telkomsel, juga menyelenggarakan PPMP, dimana sampai akhir tahun 2004 kontribusi karyawan kepada program ini adalah sebesar 5% dari gaji yang dibayarkan setiap bulan, sementara Telkomsel membayar sisa kontribusi yang ditetapkan. Sejak 2005, kontribusi terhadap program dilakukan sepenuhnya oleh Telkomsel.

Our subsidiary, Telkomsel, also organizes PPMP, which until the end of 2004, the employee contribution to this program reached 5% of the salaries paid each month, while Telkomsel paid the remainder of the defined contribution. Since 2005, contribution to the program is conducted entirely by Telkomsel.

• Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)

• Exact Contribution Program(PPIP)

158

Kami menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi karyawan tetap yang direkrut sejak tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga


We hold an Exact Contribution Program for employees recruited since 1 July 2002. PPIP is managed by Financial Institution Pension Fund (“DPLK”), in which employees






Keuangan (“DPLK”), dimana karyawan dapat memilih di antara berbagai DPLK yang menyelenggarakan program ini. Kontribusi tahunan Perusahaan terhadap PPIP ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar karyawan peserta, yaitu mencapai Rp6 miliar, Rp6 miliar dan Rp7 milliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2014 dan 2015.




can choose among various DPLKs which provides this program. The Company’s annual contribution to the PPIP is determined based on a certain percentage of participating employees’ basic salary, which reached Rp. 6 billion, Rp. 6 billion and Rp.7 billion each for the years ending on December 31, 2013, 2014 and 2015.

• Pensiun Dini

• Early retirement

In order to create a more effective and competitive business environment, we also have an Early Retirement Program (“Pendi”). The program is in line with the implementation of the Human Capital Master Plan 20142018 which is expected to reduce the number of Telkom employees to improve employee composition. We offer the program on a voluntary basis to employees deemed to have met certain requirements related to education, age, position and performance.

Dalam rangka menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif, kami juga memiliki program Pensiun Dini (“Pendi”). Program ini sejalan dengan pelaksanaan Human Capital Master Plan 2014-2018 yang diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan Telkom untuk memperbaiki komposisi karyawan. Program ini kami tawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi persyaratan tertentu terkait pendidikan, usia, jabatan dan kinerja.

Selama tahun 2015, kami mengalokasikan dana sebesar Rp683 miliar untuk 576 karyawan yang berpartisipasi dalam program Pendi.

Telkom mensponsori kegiatan pembekalan dan pelatihan ketrampilan kewirausahan seluruh karyawan tetap untuk menjamin kesejahteraannya saat memasuki masa purna tugas. Telkom sponsors orientation activities and entrepreneurial skills training for all permanent employees to ensure their well-being when completing their tenure.

Selain program-program tersebut, Telkom juga menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan yang dirancang untuk membantu karyawan memasuki masa purna bakti. Program pelatihan kewirausahaan tersebut diselenggarakan bagi karyawan yang telah memasuki usia diatas 50 tahun. Pelatihan diselenggarakan dalam bentuk diskusi aktif dengan mengundang dan melibatkan para pensiunan Telkom yang telah sukses merintis kegiatan wirausaha. Kebijakan ini kami tegaskan melalui Surat Keputusan Direksi No.PR.204.04/r.00/PS590/COP-B0011000/2012 pasal 8 yang mengatur tentang Masa Persiapan Pensiun (MPP) maksimal selama 6 bulan sebelum mencapai usia pensiun normal yang dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan untuk melaksanakannya.


In addition to these programs, Telkom also organizes various forms of training designed to help employees enter full-time service. The entrepreneurship training program was organized for employees who have entered the age of 50 years. Training is delivered in the form of active discussion by inviting and involving retired Telkom employees who have successfully established entrepreneurial activities. We emphasize this activity through the Directors’ Decree No.PR.204.04/r.00/ PS590/ COP-B0011000/2012 Article 8 which regulates Retirement Preparation Period (MPP) for a maximum of 6 months before reaching the normal retirement age, which can be done by request.


159





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENGHARGAAN KARYAWAN

EMPLOYEE REWARDS

Kami setiap tahun secara simultan memberikan beberapa bentuk penghargaan khusus kepada karyawan yang berprestasi dalam membantu pencapaian target bisnis, maupun pihak eksternal lain yang ikut berkontribusi dalam membesarkan nama Telkom. Pemberian penghargaan merupakan bentuk terima kasih Perusahaan.

We annually simultaneously give several forms of special rewards to employees who excel in helping achieve business targets, as well as other external parties who contribute to raising the name of Telkom. The rewards are a form of appreciation by the Company.

Pemberian penghargaan diatur dalam kebijakan Telkom Employee Reward yang diberikan secara individual dan kelompok dalam berbagai jenis dan bentuk sesuai dengan tingkat kepentingan Perusahaan yang meliputi pemberian apresiasi berupa kesempatan melaksanakan ziarah/ibadah keagamaan, benchmarking ke industri telekomunikasi dan perusahaan berskala global, serta kesempatan mengikuti seminar internasional, dan pemberian insentif khusus. Program penghargaan juga dilakukan oleh perusahaan di jajaran Telkom Group dalam rangka memotivasi karyawan mereka.

The giving of awards is managed in the Telkom Employee Rewards policy and are given to individuals and groups of different types and forms according to the level of importance within the Company, including appreciation in the form of a pilgrimage/religious activities, benchmarking at the telecommunications industry and global organizations, as well as an opportunity to participate in international seminars, and receiving special incentives. Companies in the Telkom Group also carry out the rewards program in order to motivate their employees.

Kami menetapkan beberap prinsip pokok yang harus dipenuhi dalam pengaturan, pengelolaan, dan pemberian Penghargaan bagi karyawan Telkom, meliputi:

We have set up some fundamental principles that must be met in the regulation, management, and Rewards for Telkom employees, including:

• Selaras (Align) - pengelolaan Penghargaan harus menyelaraskan antara memberi Penghargaan dengan kinerja Perusahaan

• Align – Rewards management must be aligned with giving Rewards and Company performance.

• Adil (Fair), yaitu bahwa setiap Karyawan yang berkontribusi tinggi lebih berhak memperoleh Penghargaan dibanding karyawan yang kurang berkontribusi, apabila telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

• Fair, namely that every employee with high contributions is entitled to receive Rewards more than those with less contributions, if he/she has met the criteria.

• Obyektif (Objective), yaitu bahwa pengusulan dan penetapan terhadap calon penerima penghargaan dilakukan melalui penilaian yang tepat dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

• Objective, namely that the nomination and confirmation of the prospective reward recipient are done through proper, transparent, and accountable assessment.

Berikut Kriteria Pemberian (Individual Recognition):

The following is the criteria for Internal Rewards (Individual Recognition):

No

Reward

Jenis Penghargaan Type of Rewards

untuk

Internal

Kriteria Calon (Ikut Ujian Seleksi) Criteria

Dasar Pertimbangan Consideration

1

The Best Leader

Top Talent (Very Hipo & Hipo)

Selaras dengan Program Masterpiece Best People (Find Best Talent) In line with Masterpiece BestPeople program

2

The Best Manager


Selaras dengan Program Masterpiece Best People (Find Best Talent) In line with Masterpiece Best People program

160






No



Kriteria Calon (Ikut Ujian Seleksi) Criteria

Jenis Penghargaan Type of Rewards




Dasar Pertimbangan Consideration

3

The Best Staff


Selaras dengan Program Masterpiece Best People (Find Best Talent) In line with Masterpiece Best People program

4

The Best Innovator

All Employee

Faktanya tidak semua inovator masuk dalam clusterTop Talent Not all innovators are in the clusterTop Talent

5

Penghargaan Bidang Keagamaan: Religious Sector Reward: a. Ibadah Haji Hajj b. Ibadah Umroh Umrah Ziarah Kristiani c. Christian Pilgrimage d. Tirta Yatra

All Employee (P3/K3 & masa kerja di atas 10 tahun)

Penghargaan keagamaan tidak semata-mata apresiasi prestasi tetapi juga bertujuan pembinaan karakter sisi Telkom Way. Masa kerja 10 tahun untuk memberikan kesempatan kepada Gen X dan seterusnya (Gen Y masih punya kesempatan yang panjang) Religious rewards are not purely given based on achievements but is also geared towards character development the Telkom Way. A 10-year work period for Gen X to give an opportunity to the Gen X and beyond (Gen Y still has ample opportunity)

6

Telkom CSR Award

All Employee

Selaras dengan Program Employee Volunter tidak semua kontributor TCSR masuk Top Talent Cluster In line with Employee Volunter Program Not all TCSR contributers enter the Top Talent Cluster

7

Lomba Dinas IndiHome IndiHome Competition

All Employee (Telkom Group)

Selaras dengan rencana peningkatan Program Inorganik (IndiHome) In harmony with plans to increase Inorganic Program (IndiHome)

Adapun berbagai penghargaan yang diterima oleh para karyawan berprestasi Telkom adalah sebagai berikut. Tabel Penghargaan Kategori Perorangan dan Unit Tahun 2015

No

Jenis Penghargaan Types of Rewards

Various rewards received by prestigious Telkom employees is as follows. Individual Rewards Category and Unit 2015 Table

Jumlah Total

Keterangan Explaination

1

Satyalencana Presiden RI

11

Reward External

2

Best Telkom ROSE Tingkat WITEL

5

Reward Unit

3

Best Forum AM Telkom Group

4

204

Reward Individu

Best Staf / Petugas di perbatasan NKRI

6

Reward Individu

5

Kampiun Individu dan CoP

8

Reward Individu

6

Best Inovasi Indihome

38

Kelompok Individu

7

Best Inovasi Non Indihome (CAT)

45

Kelompok Individu

8

KTT Asia Afrika

9

357

Reward Individu

Reward Posko Ramadhan dan Idul Fitri

66

Reward Individu

10

Reward Lomba Dinas FTTH

24

Kelompok Individu

11

Karya Inovasi Khusus

17

Kelompok Individu



161





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


PENGELOLAAN KESEHATAN KARYAWAN

EMPLOYEE HEALTH MANAGEMENT

Kami meyakini bahwa terdapat korelasi yang erat antara peningkatan kesejahteraan, tingkat kesehatan karyawan dan perbaikan produktivitas perusahaan. Oleh karenanya, kami menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom. Kami mengharapkan layanan kesehatan ini berdampak pada perbaikan produktivitas perusahaan.

We believe that there is a close correlation between the increase in well-being, the level of employee health and productivity improvement of the company. Therefore, we provide health care for employees, retirees and their immediate family members, which is managed by the Telkom Health Foundation (“Yakes”). We hope that this service improves the productivity of the company.

Dalam rangka memastikan tingkat kesehatan karyawan, setiap tahun kami menyelenggarakan medical check up bagi karyawan, yang hasilnya berupa status kesehatan (stakes).

In order to ensure the level of health of employees, we organize annual medical check-ups for employees, with an output form of a health status (stakes).

Adapun jumlah biaya yang kami keluarkan untuk program jaminan kesehatan bagi karyawan dalam dua tahun terakhir masing-masing adalah Rp174 miliar untuk tahun 2015 dan Rp153 miliar untuk tahun 2014.

The amount we spend on health insurance for employees in the last two years is Rp. 174 billion in 2015 and Rp. 153 billion in 2014.

Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja

Post-retirement Health Care

Perhatian Telkom terhadap kesejahteraan juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun. Hal ini diantaranya kami tunjukan dengan penyediaan jaminan kesehatan pensiun untuk seluruh karyawan, termasuk istri atau suami dan anak. Kami menyediakan dua jenis program untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:

Telkom is also attentive to the welfare of employees until they enter the retirement period. This is demonstrated in a health insurance retirement plan for all employees, including spouses and children. We provide two types of health insurance programs for retirement, namely:

1. Karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola Yakes.

1. The employee who was appointed as a prospective employee prior to November 1, 1995 and has served more than 20 years, is eligible for the health insurance managed by Yakes.

2. Semua karyawan tetap lainnya memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Telkom memberikan kontribusi bagi pelaksanaan tunjangan asuransi kesehatan pasca kerja ini.

2. All other permanent employees receive health services in the form of insurance benefits. Telkom provides contributions for post-retirement health insurance benefits.

AKTIVITAS EKSTRAKULIKULER

EXTRACURRICULAR ACTIVITIES

Kami juga memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berperan aktif dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung produktivitas karyawan. Aktivitas ekstrakurikuler karyawan yang kami fasilitasi selama ini disebut dengan 4R yaitu:

We also provide the opportunity for all employees to actively participate in various extracurricular activities, especially those that can support employee productivity. Extracurricular activities that we facilitate for employees are called 4R, namely:

162




Olah Ruh Spiritual Activity







Perayaan Natal Telkom Group, Perayaan Paskah Telkom Group, Lomba Paduan Suara Lagu Gerejani, Bedah Buku, Kompetisi Pembacaan Al-Qur’an, Utsawa Dharma Gita, Baca Sloka dan Kidung Agung, Musabaqoh Tilawatil Quran, Pesantren Ramadhan, dan lain-lain. Telkom Group Christmas Celebrations, Telkom Group Easter Celebrations, Ecclesiastical Choir Competitions, Book Analysis, Quran reading competition, Utsawa Dharma Gita, Sloka Reading and Song of Solomon, Musabaqoh Tilawatil Quran, Ramadhan Islamic Boarding School, and others.

Olah Rasa

Kesenian Gamelan, Keroncong, Bakti Bagi Negeri, Fotografi (FOTO – 135), dan lain-lain.

Art Activities

Gamelan, Keroncong, Devotion to the Nation, Photography (PHOTOS - 135), and others.

Olah Rasio

Toastmaster Club (Public Speaking & Leadership),

Rational-thinking Activities

Toastmaster Club (Public Speaking & Leadership),

Olah Raga

Memancing, Tenis, Basket, Sepeda, Sepeda Motor, Tenis Meja, Pecinta Alam, Zumba, Yoga, Aerobic, Tennis, Lari (Telkom Runner) dan lain-lain.

Sports Activities

Fishing, Tennis, Basketball, Bicycles, Motorcycles, Table Tennis, Nature Lovers, Zumba, Yoga, Aerobics, Tennis, Running (Telkom Runner) and others.

PELAYANAN SDM BERBASIS IT

IT BASED HR SERVICES

Kami telah membangun infrastruktur komunikasi yang terintegrasi dengan tujuan mempermudah koordinasi kebijakan dan sosialisasi strategi bisnis perusahaan antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Kami selalu menjaga agar jalur komunikasi ini dapat berfungsi optimal dan memudahkan perusahaan mengomunikasikan kebijakan dan arah bisnis perusahaan kepada seluruh jajaran karyawan.

We have built an integrated communication infrastructure with the aim of facilitating policy coordination and dissemination of the company’s business strategy among policy makers, human resource managers and employees. We strive to always keep the communication lines functioning optimally and to facilitate the company in communication policies and business direction to all employees.

Layanan-layanan SDM berbasis teknologi informasi (“TI”) yang telah kami kembangkan sejak tahun 2009 terus dioptimalkan, seperti e-Learning, Pendaftaran Beasiswa Online, Sasaran Kerja Individu (“SKI”) Online, Presensi Online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) Online, Cuti Online, Career Online, Competency Assessment, Distinct Job Manual Online, SPT Online, Aplikasi Pensiun, Learning Card, Aplikasi Jual Beli Saham ESOP, Aplikasi Knowledge Management (KAMPIUN), dan Website Informasi Kesehatan.

HR services based on information technology (“IT”) that we have developed since 2009 continue to be optimized, such as e-Learning, Online Scholarship Registration, Online Personal Work Goal (“SKI”), Online Presence, Online Business Travel (“SPPD”), Online Leave, Career Online, Competency Assessment, Distinct Job Manual Online, SPT Online, Retirement Application, Learning Card, ESOP Sale and Purchase Stock Application, Application Knowledge Management (KAMPIUN), and the Health Information Website.

Sejak tahun 2015, layanan SDM telah menginisiasi sebuah proyek bernama Integrated Human Capital Management System (IHCMS) yang dimulai dengan integrasi seluruh data SDM Telkom Group termasuk entitas anak dan afiliasi dalam satu sistem yang sama sehingga memudahkan manajemen untuk melakukan analisa dan pelaporan, selanjutnya kami sebut Ingenium.

Since 2015, HR service has initiated a project called Integrated Human Capital Management System (IHCMS), which begins with the integration of all Telkom Group HR data, including its subsidiaries and affiliates within the same system to facilitate management in reporting and analyzing, which we then named Ingenium.



163





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Ingenium adalah pengembangan aplikasi Fast Track dan Online Carreer, yaitu aplikasi yang memungkinkan setiap karyawan membuat career plan sendiri sesuai dengan yang diinginkannya. Hasilnya, sistem ini memudahkan manajemen dalam memilih kandidat yang paling tepat untuk untuk mengisi posisi yang diharapkan.

Ingenium is a Fast Track application and Online Career development, which allows every employee to make their own career plan according to their desires. As a result, this system facilitates management in selecting the most appropriate candidate to fill their expected position.

Kami juga menerapkan berbagai aplikasi proses otomatisasi seperti nota dinas elektronik, virtual meeting, unified communication, shared files, online survei, personal workbook dan intranet.

We also offer a wide range of automatic processing applications, such as electronic memos, virtual meetings, unified communication, shared files, online surveys, personal workbook and intranet.

Di samping itu, dalam rangka memperkuat komunikasi internal, terutama yang terkait dengan kebijakan SDM, kami menyediakan website Human Capital Management, serta employee helpdesk yang dapat diakses oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait pengelolaan dan pengembangan Employee Corner di portal Telkom yang terdiri dari Employee Aspiration & Vote Aspiration, serta Employee Helpdesk, Employee Wiki dan Employee Reference yang dapat diakses oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait pengelolaan dan pengembangan SDM.

In addition, in strengthening internal communication, especially related to HR policies, we provide the Human Capital Management Website, as well as employee helpdesk that can be accessed by employees who want to know the various policies and other information related to management and Employee Corner development in the Telkom portal consisting of employee Aspiration & Vote Aspiration, as well as Employee Helpdesk, Employee Wiki and Employee Reference that can be accessed by employees who want to know the various policies and information related to management and human resources development.

Kami juga mengoptimalkan media relasi karyawan dan pusat pelayanan SDM untuk memastikan isu-isu yang berhubungan dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif. Selain itu juga menyiapkan sarana telepon, layanan personal, email dan website agar dapat memfasilitasi komunikasi antara karyawan dan pihak SDM.

We also optimize employee media relations and HR service centers to ensure that issues associated with employees can be handled and communicated effectively. We also established telephone facilities, personalized service, email and website in order to facilitate communication between employees and HR.

Seluruh layanan tersebut merupakan perwujudan Telkom dalam merealisasikan kegiatan pengelolaan yang ramah lingkungan mengingat administrasi SDM telah digantikan oleh aplikasi ESS (Employee Self Service) yang bisa dikategorikan Paperless Office.

All of the services are Telkom’s realization of environmentally sound management activities considering that HR administration has been replaced by the ESS application (Employee Self Service), which can be categorized as a Paperless Office.

PROFIL KARYAWAN KAMI [G4-10]

PROFILE OF OUR EMPLOYEES [G4-10]

Total jumlah karyawan Telkom Group adalah sebanyak 24.785 orang, terdiri dari 16.097 orang karyawan Telkom dan 8.688 orang karyawan entitas anak. Jumlah karyawan Telkom mengalami penurunan sebesar 6.8% dibandingkan posisi per 31 Desember 2014 yang berjumlah 17.279 orang karyawan, sejalan dengan berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan peningkatan efisiensi SDM yang telah berjalan sejak tahun 2002. Dari jumlah 16.097 karyawan Telkom pada tahun 2015 tersebut, seluruhnya berstatus karyawan tetap.

Telkom Group’s total number of employees is as many as 24,785 people, consisting of 16,097 Telkom employees and 8,688 employees from its subsidiaries. Telkom experienced a decrease of 6.8% compared to 17,279 employees in December 31, 2014, in line with the continuation of a multi-exit program as part of the effort to revitalize and increase the efficiency of human resources, which has been running since 2002. All of the 16,097 Telkom employees in 2015 are permanent employees.

164











Profil Karyawan Berdasarkan Posisi Jabatan

Employee Profile by Position

Di tahun 2015, jumlah karyawan pada tingkat manajemen senior berjumlah 608 orang, meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah. 541 orang. Jumlah karyawan pada posisi manajemen madya berjumlah 4.651 orang di tahun 2015, meningkat dari 4.181 orang di tahun 2014. Sedangkan penurunan jumlah karyawan berdasarkan posisi terjadi pada tingkat pengawas yang berjumlah 13.017 orang di tahun 2015, dari 13.077 di tahun 2014 dan pada posisi lainnya menjadi 6.509 orang di tahun 2015, dari 7.485 orang di tahun 2014.

In 2015, the total number of employees at the senior management level is 608. It is an increase from the total number of 541 employees in 2014. The total number of employees at the middle management level is 4.651 in 2015. It is an increase from 4.181 employees in 2014. Meanwhile, there have been decreasing numbers of employees at the supervisor level, 13.017 employees in 2015 from 13.077 employees in 2014, and at other position, 6.509 employees in 2015 from 7.485 employees in 2014.

Berikut adalah rincian karyawan Telkom berdasarkan posisinya pada tahun 2015.

Below is the details of Telkom Group’s employees based on their positions in 2015

Group

Entitas Anak Subsidiaries

Telkom Manajemen Senior/Senior Management

Telkom Group

% Komposisi Composition

187

421

608

2,5

Manajemen Madya/Middle Management

3.281

1.370

4.651

18,8

Pengawas/Supervisor

9.913

3.104

13.017

52,5

2716

3.793

6.509

26,3

16.097

8,688

24.785

100,0

Lainnya/Other Total

Telkom menjunjung tinggi asas persamaan gender dan menempatkan kompetensi calon pegawai maupun pegawai sebagai dasar dalam penerimaan maupun promosi karyawan. Dominasi jumlah pegawai pria dalam komposisi pegawai semata-mata disebabkan tuntutan kebutuhan operasional di lapangan yang membutuhkan cukup banyak kegiatan fisik.

Telkom highly upholds the principles of gender equality and competence-based approach in recruiting and promoting its employees. The male staff domination in the composition of the employees is merely caused by the demand of operational needs on the field that requires a lot of physical activities.

Profil Karyawan berdasarkan tingkat pendidikan

Profile of the Employees based on their level of education

Komposisi karyawan Telkom Group per 31 Desember 2015 berdasarkan jenjang pendidikan didominasi lulusan universitas yaitu sejumlah 12.182 orang atau 49,2% sementara lulusan prakuliah 5.248 orang atau 21,% dan diploma berjumlah 4.855 orang atau 19,6% dan pascasarjana 2.500 orang atau 10,1% dari seluruh total karyawan.

The composition of Telkom Group’s employees as of 31 December 2015 based on the level of education is dominated by university graduates, with the total number of 12.182 employees or 49, 2%; while the total number of pre-university graduates is 5.248 employees or 21, %; the total number of diploma graduates is 4.855 employees or 19, 6%; and the total number of post-graduates is 2.500 employees or 10, 1% of the total number of employees. The Table of Telkom Group’s Employees Based on the Level of Education

Tabel Karyawan Pendidikan

Telkom

Group

Tingkat Pendidikan Education Level

Menurut

Tingkat

2015 Jumlah karyawan total employee

2014 %

Jumlah karyawan total employee

%

Pasca Sarjana/higher level

2.500

10,1%

2.336

26,7

Lulusan Universitas/bachelor degree

12.182

49,2%

11.769

21,6

Lulusan Diploma/diploma degree

4.855

19,6%

5.184

43,4

5.248

21,2%

5.995

8,3

24.785

100%

25.284

100,0

Pra Kuliah/Pre-college Total



165





Grafik Komposisi Karyawan Telkom Group Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2015 (dlm %)

.1 10

19.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


The Graphics of Telkom Group’s Employees Composition Based on the Level of Education, 2015 (in %)

6

Lulusan Universitas

21.2

Pra kuliah Lulusan Diploma Pasca Sarjana

49. 2%

Komposisi karyawan Telkom Group kini makin didominasi dengan SDM dengan jenjang pendidikan D-3 keatas dengan kompetensi yang semakin meningkat sesuai tuntutan pengembangan usaha sebagai hasil program multi exit dan perekrutan yang berkualitas. The composition of Telkom Group’s employees is increasingly dominated by human resources with the level of education of diploma degree and higher and with improving competence in accordance with the demand of business development, as a result of multi exit program and quality recruitment process.

166











Profil Karyawan berdasarkan usia

Profile of the Employees based on age group

Berdasarkan tingkat usia, kelompok karyawan berusia di atas 45 tahun per 31 Desember 2015 masih mendominasi dengan persentase 52,1%, diikuti kelompok karyawan berusia 31 hingga 45 tahun sebesar 35,3%, dan kelompok karyawan di bawah usia 30 tahun sebesar 12,6%.

Based on age group, the group of employees above 45 years of age as of 31 December 2015 is still dominating with a percentage of 52,1%, followed by the group of employees age 31 to 45 years of age with a percentage of 35,3%, and the group of employees under 30 years with a percentage of 12,6%. By considering the composition of the employees’ age group as mentioned above, we have designed new employee recruitment programs to maintain the sustainability of business and operational activities.

Mempertimbangkan komposisi kelompok usia karyawan seperti tersebut di atas, kami telah merancang program perekrutan karyawan baru guna menjaga keberlangsungan kegiatan usaha dan operasional.

Tingkat Usia Age

2015

2014


%


<30

3.126

12,6%

2.643

31 – 45

8.748

35,3%

8.901

35,2%

>45

12.911

52,1%

13.740

54,3%

Total

24.785

100%

25.284

100%

Total

24.785

100%

25.284

100,0

% 10,5%

12.6 >45 31-45

.1 52

35.3

<30

Profil Karyawan berdasarkan gender

Profile of the Employees based on gender

Dari data komposisi karyawan Telkom Group berdasarkan gender, dapat dilihat bahwa sepanjang 2015 jumlah karyawan laki-laki tercatat lebih banyak daripada jumlah karyawan wanita, masing-masing sebanyak 77.9% orang karyawan laki- laki dan 22.1% orang karyawan wanita, seperti kami ilustrasikan melalui tabel berikut:

From the data of the composition of Telkom Group’s employees based on gender, we can see that in 2015 the number of male employees are recorded more than female employees, 77.9% of male employees and 22.1% of female employees, as illustrated in the table below:



167




Profil karyawan berdasarkan gender

Kelompok Gender gender Pria /male Wanita/female Total

Kelompok Gender gender Pria/male Wanita/female Total


TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Profile of the Employees based on gender

2015 Telkom


Telkom Group

%

12.935

6.377

19.312

77,9

3.162

2.311

5.473

22,1

16.097

8.688

24.785

100,0

2014 Telkom


Telkom Group

%

14.091

5.824

19.915

78,8

3.188

2.181

5.369

21,2

17.279

8.005

25.284

100,0

Turn Over Karyawan [G4-LA1]

Employee Turn Over [G4-LA1]

Kami senantiasa berupaya menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, memiliki kebijakan pengelolaan karyawan yang baik, dan memiliki reputasi sebagai perusahaan dengan paket remunerasi yang menarik, sehingga pada umumnya mencatatkan tingkat turn-over yang rendah. Peningkatan persentasi nilai turnover di tahun tertentu, lebih diakibatkan oleh adanya program pensiun dini yang ditawarkan secara terbuka dan bersifat sukarela bagi karyawan yang memenuhi kriteria tertentu.

We constantly strive to maintain and create a comfortable working environment, have a good employee management policy, and own a reputation as a company with an attractive remuneration package, in order to record low turn-over. Increased percentage of turnover in a given year, is caused by the early retirement program offered openly and are voluntary for employees who meet certain criteria.

Adapun latar belakang kepergian karyawan mengakhiri hubungan kerja lebih banyak karena pengunduran diri secara sukarela, promosi menjadi pejabat di lingkungan Telkom, entitas anak maupun pemerintahan. Selain itu juga karena pensiun normal, menikah dengan karyawan Telkom dan meninggalnya karyawan.

The reason of employee departure resulting in the termination of the employment relationship mostly results from voluntary resignation, the promotion as an official at Telkom, its subsidiaries and government. Additionally, due to normal retirement, marriage amongst Telkom employees and an employee’s death.

168







Untuk tahun 2015, total karyawan Telkom, tidak termasuk entitas anak Perusahaan, yang keluar adalah 1.327 orang, naik dari jumlah 537 orang karyawan yang keluar di tahun 2012. 781 orang diantaranya adalah karyawan yang merealisasikan program pensiun dini di tahun 2013. Berikut tabel perbandingkan angka turn-over karyawan Telkom, tidak termasuk entitas anak Perusahaan, selama dua tahun terakhir.

2015 Jumlah Karyawan Telkom (orang) total of telkom employee (people)




In 2015, the total number of Telkom employees, excluding those in subsidiary companies who resigned was 1,327, up from the 537 employees who resigned in 2012. 781 of them were employees who opted for the early retirement program in 2013. The following is a table comparing the turnover rate of Telkom employees, excluding subsidiaries of the Company, during the last two years.

2014

2013

2012

2011

2010

16.097

17.279

17.881

19.185

19.780

21.138

Jumlah Perputaran Karyawan Total employee Turnover

8

20

14

22

12

10

Atas Permintaan Sendiri Voluntary resignation

8

17

14

10

12

10

Menjadi Pengurus Partai Politik Becoming political party official

-

-

-

-

-

-

Menjadi Direksi BUMN/Pejabat Pemerintah becoming SOE Director/ Government official

1

-

-

12

-

-

Pelanggaran Disiplin Diciplinary Violation

2

1

-

-

-

-

Menikah dengan Karyawan Telkom Married with Telkom Employees

-

2

-

-

-

-

0,07

0,12

0,08

0,11

0,06

0,05

Persentase Turn Over (%) Turnover percentage

INTERNALISASI BUDAYA PERUSAHAAN

INTERNALIZATION OF CORPORATE CULTURE

Sebagaimana telah kami jelaskan, tahun 2015 adalah tahun Budaya dalam rangkaian implementasi HCMP Perusahaan. Oleh rangkaian kami menjalankan 10 program inisiatif, dimana keseluruhan program utama tersebut kami fokuskan pada aktivasi nilai-nilai budaya perusahaan yang menjadi bagian dari rencana jangka panjang kami membangun ‘Great Leader, Great People dan Great Culture.’

As we have explained, the year 2015 is Culture Year in the series of the Company’s HCMP implementation. We therefore run the 10 initiative programs, in which all the main programs are focused on the activation of the cultural values of the Company, which is part of our long term plan to build “Great Leaders, Great People and Great Culture”,

Melalui program Nurturing Culture Activation, setiap unit kami dorong agar dapat mengaktivasi nilai-nilai budaya perusahaan dalam pekerjaan sehari-hari dengan cara yang kreatif dan fun.

Through the Nurturing Culture Activation program, we encourage each unit to activate the values of our corporate culture in daily work activities through creative and fun ways.

Kami berkeyakinan bahwa progam-program aktivasi budaya merupakan motor penggerak bagi seluruh karyawan untuk berkontribusi maksimal bagi Perusahaan sekaligus menjaga entropi budaya tetap pada titik optimum.

We believe that programs for cultural activation is the driving force for all employees to contribute the maximum to the Company while maintaining cultural entropy at the optimum level.



169


PERISTIWA PENTING KEBERLANJUTAN SUSTAINABLE IMPORTANT SIGNIFICANT EVENTS EVENT SUSTAINABILITY

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AWARDS AND CERTIFICATIONS CERTIFICATION


10 program inisiatif tersebut adalah sebagai berikut:

170

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


The 10 initiative programs are as follows:

Improve Worklife Balance

Program Nurturing 4R

Career Committe

Komite Evaluasi Pengembangan Karir Karyawan

Post Assessment Devt

Program pengembangan terhadap gap dimensi assessment individu

Learning Solution w/ aligned business

Rekomendasi solusi Bisnis berdasarkan kajian case dilapangan melalui kelas

Cultire Activation

Akivasi nilai2 budaya di unit

Employee Volunter Program

Progam mendorong social activity karyawan di lingkungan

Creative & innovative communication

Creative communication kepada karyawan

Pensiun Dini

Program Pensiun Dini untuk regenerasi

Dual Career & Simplify Remuneration

Jalur karir expertise & simplifikasi remunerasi

Support business portfolios

Support bisnis profolio melalui transformasi organsasi










Kami menjalankan program internalisasi budaya melalui pendekatan top-down secara berjenjang, dimulai dari para top leader dan senior leader Perseroan yang pada akhirnya diteruskan secara menyeluruh kepada para seluruh karyawan.

We run a culture internalization program through a stepby-step top-down approach, beginning from the top leaders and senior leaders of the Company and continued comprehensively towards all employees.

PENGHARGAAN

AWARDS

Berbagai program dibidang SDM yang kami laksanakan dengan terencana, terarah dan konsisten membuat Telkom meraih berbagai penghargaan utama di bidang pengelolaan SDM, sebagai berikut:

Through several programs in the field of HR that we have conducted in a planned, targeted and consistent manner have earned Telkom various awards in the field of HR management, as follows:

• Indonesia Human Capital Study Award 2015 – Dunamis Organization Service, dengan kategori o Best All Human Capital Criteria o Best of CEO Commitmen on Human Capital Development o Best of Human Capital Index on Telecommunication & Information Sector o Best of Employee Net Promoter Score on Telecommunication & Information Sector o Best of Human Capital Initiative on Culture Management o Best of Human Capital Initiative on Learning Management o Best of Human Capital Initiative on Reward Management

• Indonesia Human Capital Study Award 2015 – Dunamis Organization Service, under the category of: o Best All Human Capital Criteria o Best of CEO Commitment on Human Capital Development o Best of Human Capital Index on Telecommunication & Information Sector o Best of Employee Net Promoter Score on Telecommunication & Information Sector o Best of Human Capital Initiative on Culture Management o Best of Human Capital Initiative on Learning Management o Best of Human Capital Initiative on Reward Management

• Indonesia Best Employer Award 2015 – SWA & HAY, dengan kategori Best Indonesia Employer of Choice. • Indonesia MAKE Award 2015 - Dunamis Organization Service, dengan kategori 1st Winner Indonesia MAKE Award 2015

• Indonesia Best Employer Award 2015 – SWA & HAY, under the category of Best Indonesia Employer of Choice. • Indonesia MAKE Award 2015 - Dunamis Organization Service, under the category of 1st Winner Indonesia MAKE Award 2015

• The GlobalCCU Awards - The GlobalCCU - Bronze for Best Overall Corporate University.

• The GlobalCCU Awards - The GlobalCCU - Bronze for Best Overall Corporate University.



171


172





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










11

MEMENTINGKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PRIORITIZING OCCUPATIONAL, SAFETY AND HEALTH


175

Kebijakan Policy

176

Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja The Safety and Health at Workplace Committee

176

Program-Program K-3 OSH Programs

178

Kesehatan Kerja Workplace Health


173





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MEMENTINGKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) PRIORITIZING OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (OSH)

“Bagi kami, menjaga keselamatan dan kesehatan kerja mengandung arti memenuhi harapan salah satu pemangku kepentingan dengan kedudukan strategis, yakni karyawan. Upaya ini juga bermakna mendukung upaya peningkatan produktivitas karyawan yang pada akhirnya akan berujung pada meningkatnya kinerja operasional serta kinerja keuangan Telkom”. “For us, maintaining occupational safety and health means to meet the expectations of one of stakeholders with a strategic position, especially the employee. This effort is also means to support the effort to improve employee productivity, which will ultimately increased our operational and financial performance”.

174










Penerapan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (“K3”) tercakup dalam tujuan pembangunan global dari SDGs, yakni butir ke -3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan”. Oleh karenanya sebagai warga dunia, Telkom berkepentingan untuk menerapkan dan mencatatkan kinerja terbaik aspek K3 dimaksud. Bagi Telkom sendiri, menjaga keselamatan dan kesehatan kerja mengandung arti memenuhi harapan salah satu pemangku kepentingan dengan kedudukan strategis, yakni karyawan. Kinerja K3 yang baik, yang diwujudkan dengan capaian zero accident dan rendahnya tingkat absensi, akan meningkatkan produktivitas karyawan dan pada akhirnya mendukung peningkatan kinerja operasional serta kinerja keuangan Perseroan.

The application of Occupational Safety and Health (“OSH”) is included in the goals of global development of SDGs, namely paragraph 3 “Good Health and Welfare”. Therefore as a world citizen, Telkom is obliged to apply and record best performance of the referred OSH. For Telkom itself, maintaning the occupational safety and health means satisfying any of the stakeholders with a strategic position, which is the employee. Good performance of OSH, accomplished with zero accident and low absence rate, will increase the productivity of the employees and finally support the improvement of operation performance as well as financial performance of the Company.

KEBIJAKAN K3 [G4-LA8]

OSH POLICY [G4-LA8]

Kami memiliki komitmen tinggi untuk memenuhi ketentuan peraturan perundangan di bidang keselamatan, kesehatan dan keamanan lingkungan kerja, termasuk keamanan lingkungan operasional serta pengamanan terhadap infrastruktur utama maupun pendukung kegiatan operasional. Komitmen tersebut Kami wujudkan dengan menerapkan program K3 berdasarkan Keputusan Direksi tentang Penetapan Kebijakan Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan (Enterprise Security and Safety Governance) No.KD.37/2010 tanggal 26 Oktober 2010.

We have high commitment to adhere to the regulations and legislations in respect of safety, health and security of work area, including the safety of operations area as well as the security of main infrastructure or the supporting operations activities. Such commitment is embodied by applying OSH program pursuant to the Resolution of the Board of Directors on Enterprise Security and Safety Governance No. KD.37/2010 dated 26 October 2010.

Kami juga menyertakan komitmen kepatuhan pelaksanaan K3 dalam PKB VI Pasal 46 yang menyatakan “Telkom wajib menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan sesuai perundang-undangan yang berlaku”. Karenanya, selain memberikan pengertian dan pelatihan mengenai K3, kami juga memberikan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarganya melalui Yakes Telkom. Seluruh informasi mengenai sosialisasi, pendidikan, pelatihan, konseling, program pencegahan dan pengendalian risiko tentang penyakit berbahaya/ serius bagi karyawan dan keluarganya dapat diakses melalui website www.yakestelkom.or.id

We also enclose the compliance with the implementation of OSH in the CBA VI Article 46 which stated “Telkom is obligated to maintain the occupational safety and health of the employee pursuant to the prevailing legislations”. Therefore, other than giving understanding and training on OSH, we also give health service for the employee and their family through Yakes Telkom. All information on the socialization, education, training, counseling, prevention and risk handling program on terminal/serious diseases for the employees and their families can be accessed through www.yakestelkom.or.id

Sejak 2009, pengelolaan K3 kami fokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini kami selenggarakan berdasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Pengawasan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, serta kami evaluasi setiap tahun.

Since 2009, OSH management is focusing on to reach the level of zero accident. This program was held in accordance with employment regulations and OSH rules of Regional Office of Manpower with Supervision of Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia, and we evaluate it every year.

Kebijakan di Bidang Kesehatan

Policy in Health

Sebagai salah satu penerapan aturan K3, kami juga menetapkan ketentuan terkait pemberlakukan jam lembur bagi karyawan. Sesuai dengan Pasal 13 PKB VI, dalam

As one of the applications of the OSH rules, we also set out relevant term for overtime hours for the employees. Pursuant to Article 13 of Collective Bargaining Agreement



175




rangka menjaga kesehatan karyawan, maka jumlah jam lembur bagi karyawan dalam 1(satu) hari maksimal 3(tiga) jam atau 1(satu) minggu maksimal 14(empat belas) jam di luar hari libur resmi dan istirahat mingguan.


TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Selain itu, Telkom menghargai hak karyawan untuk meninggalkan masa tugas dalam periode tertentu karena alasan kesehatan dengan tetap menerima hakhaknya. Salah satu hak karyawan untuk mendapatkan masa cuti dengan tanggungan Perseroan adalah cuti hamil. Selain cuti hamil, karyawan yang tengah menjalani masa penyembuhan pasca sakit keras dengan didukung keterangan dari Dokter rujukan juga berhak mendapatkan masa cuti dengan tanggungan.

(CBA) VI, in order to maintain the health of the employees, the maximum overtime hours for the employees in 1 (one) day is 3 (three) hours or in 1 (one) week is 14 (fourteen) hours outside the national public holiday and weekly break. Moreover, Telkom values the rights of the employees to leave within their duty periods in certain period of time by reason of health while continuing to accept their rights. One of the rights is to get period of leave with amenability from the Company is maternity leave. Other than maternity leave, the employee that is undergoing convalescence supported by letter from referred Doctor also has the right to obtain period of leave with the cost of dependents.

KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

COMMITTEE OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

Untuk mengimplementasikan SMK3 secara berkelanjutan maka kami telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di setiap Regional dan Witel yang diketuai oleh pejabat tertinggi di lokasi kerja tersebut sebagai wujud komitmen manajemen. Anggota P2K3 menjalankan beberapa fungsi antara lain building management, kesehatan, human capital, procurement dan Serikat Karyawan.

To apply Management System of Occupational Safety and Health (SMK3) continuously we have formed Advisor Commitee of Occupational safety and Health (P2K3) in every Region and Witel which is chaired by the highest official in the resepective work area as the commitment of the management. The members of P2K3 run some functions such as building management, health, human capital, procurement and Unions.

PROGRAM-PROGRAM K3

OSH PROGRAMS

Berbagai kegiatan yang Kami lakukan dalam rangka meningkatkan kinerja Telkom di bidang K3 , antara lain:

Various activities that we did in order to improve the performance of Telkom in OSH, among others:

Pelatihan Keselamatan Kerja

Occupational safety Training

• Simulasi Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Witel Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang, Riau Kepulauan (Batam), Riau Daratan (Pekanbaru), Gedung GMP Gatot Subroto Jakarta. • Seminar K3 yang diselenggarakan bersama Jaring K3 Telkom • Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) • Pelatihan Ahli K3 Umum • Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) • Benchmark K3 dari eksternal perusahaan

• Simulation of Emergency Response to Fire in Witel Central Jakarta, South Jakarta, Tangerang, Riau Islands (Batam), Riau Mainland (Pekanbaru), GMP Building Gatot Subroto Jakarta. • OSH Seminar held with OSH Telkom Network • First Aid Training (P3K) • General OSH Experts Training • Dissemination of Management System of Occupational Safety and Health (SMK3) • Benchmark from company’s external

Program Zero Accident [G4-LA6]

Zero Accident Program [G4-LA6]

Program ini Kami selenggarakan dengan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen tinggi dan penerapan seluruh program terkait

This program was held in accordance with the employment regulations and OSH rules of Regional Office of Manpower as well as evaluated and assessed every year. High commitment and application of all programs

176








K3 di seluruh wilayah kerja Telkom, membuat Kami berhasil mencatatkan angka nihil kecelakaan kerja yang terus meningkat, selaras dengan kenaikan jumlah pegawai dan jumlah jam kerja pada masing area operasional dimaksud. Sebagai aktualisasi komitmen pentingnya keselamatan kerja, berikut ini Kami sajikan data jam kerja selamat periode 2013-2015.

Lokasi /Location Telkom Witel Jabar Barat Utara (Bekasi) Telkom Witel North West of West Java (Bekasi)




related to OSH in all work areas of Telkom have led us to success in recording zero accident of work, which is always increasing, aligned with the increase of numbers of employee and work hours in each operation area. As the actualization of commitment regarding the importance of occupational safety, below is the safe work hours throughout 2013-2015.

Jam Kerja Selamat / Safe Work Hours 2015

2014

2013

3,591,120

3,148,888

1,638,569

Telkom Witel Jabar Barat (Bogor) Telkom Witel West of West Java (Bogor)

8,666,697

2,181,146

2,143,736

Telkom Witel Jakarta Barat Telkom Witel West Jakarta

4,265,880

2,458,200

2,503,164

1,114,848

1,704,260

1,592,892

Telkom Witel Jakarta Timur Telkom Witel East Jakarta

2,048,184

1,738,720

4,077,024

Telkom Area Jakarta Utara Telkom Area North Jakarta

2,483,192

2,207,095

2,269,530

Telkom Area Tangerang

3,204,192

2,683,906

3,834,832

13,848,352

8,884,232

2,012,569

5,171,923

5,160,189

2,094,151

7,017,171

1,589,177

2,044,573

Telkom Regional Jawa Timur Telkom Regional East Java

10,828,032

9,152,000

2,041,061

Telkom Regional Kalimantan

4,471,856

4,471,856

5,092,684

Kawasan Timur Indonesia Eastern Indonesia Region

5,412,640

8,186,134

8,671,826

Telkom GMP Bandung (Japati)

3,600,280

3,740,736

2,025,063

Telkom GMP Jakarta

13,749,318

3,679,508

3,404,798

Telkom Area Jakarta Pusat Telkom Area Central Jakarta

3,809,288

3,809,288

4,086,952

Telkom Witel Jakarta Selatan Telkom Witel South Jakarta

Telkom Regional Sumatera Telkom Regional Jawa Barat Telkom Regional West Java Telkom Regional Jawa Tengah Telkom Regional Central Java

Witel Riau Kepulauan (RIKEP) Batam Witel Riau Islands (RIKEP) Batam Witel Riau Daratan (RIDAR) Witel Riau Mainland (RIDAR)

1,373,696 889,904

DIY

6,971,000

Maluku Timur East Maluku

3,204,992



177





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Aplikasi SMK3 Online dan Safety Care Online

Online SMK3 and Safety Care Application

Selain berbagai program yang terseut di atas, Telkom menyediakan fitur aplikasi untuk mendukung pencapaian zero accident, yakni aplikasi SMK3 online dan safety care online.

In addition to various programs as mentioned above, Telkom provides application to support the achievement of zero accident, which is Online SMK3 and Safety Care Online Application.

1. Aplikasi SMK3 online dikembangkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012. Aplikasi ini dapat diakses oleh seluruh pegawai yang terdiri dari kriteria pengukuran SMK3. Aplikasi ini dapat digunakan untuk aktivitas monitoring, evaluasi, dan analisis secara online sehingga mempermudah dan mempercepat proses implementasi dan pemutakhiran informasi secara nasional.

1. Online SMK3 application was developed pursuant to the Government Regulations No. 50 of 2012. This application may be accessed by all employees which consists of measurement criteria of SMK3. This application can be used for monitoring, evaluating and analysing online to simplify and accelerate the implementation and information update processes nationally.

2. Aplikasi safety care online merupakan sarana untuk menumbuhkan kepedulian pegawai terkait aspekaspek K3 di lokasi kerja masing-masing, misalnya untuk menginformasikan kondisi di lokasi pekerjaan yang berisiko terhadap kelangsungan K3 sehingga dapat segera ditindaklanjuti solusinya.

2. Safety Care Online application is the platform to foster the employees’ concern related to OSH aspects in respective work area, for example to notify the condition in work area that is risky for the performance of OSH so that solutions can immediately be found.

3. Aplikasi portal SAS untuk mempublikasikan aktivitas K3 yang dapat diakses secara nasional dengan kontributor para person in charge SAS secara nasional.

3. SAS portal application to publish the OSH activities that can be accessed nationally with the contribution of the persons in charge for SAS in the national level.

KESEHATAN KERJA

WORK HEALTH

Telkom meyakini bahwa terdapat korelasi yang erat antara peningkatan kesejahteraan, tingkat kesehatan karyawan dan perbaikan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, kami menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom.

Telkom believes that there is strong correlation between the welfare improvement, health rate of employees and improvement of company productivity. Therefore, we facilitate health service for the employees and the retired with their families which is managed by Health Foundation (“Yakes”) Telkom.

Dalam rangka memastikan dan mengetahui tingkat kesehatan karyawan, setiap tahun kami menyelenggarakan medical check up, yang hasilnya berupa status kesehatan (stakes). Kami menindak lanjuti data stakes tersebut, dengan merancang program-program peningkatan kesehatan, baik melalui tindakan pencegahan, misalnya melalui program olah raga bersama, maupun tindakan pengobatan yang diperlukan sesuai rekomendasi dokter / rumah sakit rujukan.

In order to ensure and ascertain the health rate of the employees, each year we hold medical check up, which result is in the form of health status (stakes). We follow such stakes data, by creating health improvement programs, either by prevention acts, for example with sports gathering program, or by treatment measured necessary as the recommendation of the referred doctor/hospital.

Selain pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin, kami juga telah menerbitkan kebijakan paradigma hidup sehat. Untuk karyawan entitas anak, kami memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai Jamsostek (kini bernama BPJS dan BPJK).

Other than routine medical check up, we also have issued the healthy life paradigm policy. For the employees of the subsidiary, we provide health allowance through health insurance program sponsored by the government known as Jamsostek (now known as BPJS and BPJK).

178










Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja

Post-Retirement Health Service

Perhatian Telkom terhadap kesejahteraan juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun. Hal ini diantaranya ditunjukkan dengan penyediaan jaminan kesehatan pensiun untuk seluruh karyawan, termasuk istri atau suami dan anak. Telkom menyediakan dua jenis program untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:

Telkom’s concern toward the welfare of the employees continue until the employees enter into pension period. This case is shown with the provision of pension health insurance for all employees, including their wives or husbands and children. Telkom facilitates two kinds of program for pension health insurance, namely:

1. Karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola Yakes Telkom.

1. The employee appointed as prospective employee before 1 November 1995 and has a working period for over than 20 years is entitled to join the health insurance program managed by Yakes Telkom.

2. Semua karyawan tetap lainnya memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi.

2. All other employees shall receive health services in the form of insurance allowance.

AUDIT INTERNAL SMK3

INTERNAL AUDIT SMK3

Untuk memastikan bahwa perusahaan telah menetapkan tujuan, sasaran dan program K3 untuk memenuhi kebijakan K3 yang telah ditetapkan, maka dilakukan Audit Internal SMK3 setiap tahun. Audit ini dilakukan pada seluruh area mencakup Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, Bogor, Tangerang dan Divisi Regional lainnya secara sampling (Jawa Barat/ Lembang, Jawa Timur/Malang, Jawa Tengah /Semarang, Sumatera/ Medan, KTI/Bali).

To ensure that the company has determined its purpose, target and OSH program to satisfy the OSH policy that has been set out, Internal Audit for SMK3 is conducted each year. This audit is performed in all area including West Jakarta, South Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang and other Regional Divisions by sampling (West Java/Lembang, East Java/Malang, Central Java/Semarang, Sumatera/ Medan, KTI/Bali).

Untuk memastikan agar kriteria dalam SMK3 telah diimplementasikan di lapangan dan mendapat pengakuan dari lembaga eksternal terkait, maka dilakukan audit eksternal SMK3 di lima lokasi yaitu Witel Jakarta Pusat, Witel Jakarta Selatan, Witel Tangerang, Witel Batam dan Witel Pekanbaru.

To ensure that the criteria in SMK3 have been implemented in the field and have received acknowledgement from relevant external institution, external audit for SMK3 has been performed in five locations, which are Witel Central Jakarta, Witel South Jakarta, Witel Tangerang, Witel Batam and Witel Pekanbaru.

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI K3

AWARD AND CERTIFICATION OF OSH

Berikut adalah berbagai penghargaan terkait dengan kinerja kami di bidang K3.

The following are various performance in OSH.

• Penghargaan dalam bidang K3 (Zero Accident) dari Kemenakertans sejak tanggal 1 Januari 2009 s/d 31 Desember 2015. • Penghargaan dalam bidang K3 (Zero Accident) dari Gubernur Banten sejak tanggal 1 Januari 2009 s/d 31 Desember 2015 untuk Witel Tangerang, dari Gubernur Jawa Barat untuk Witel Bekasi dan Witel Bogor. • Penghargaan Kemenakertrans Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan hasil audit Sistem Manajemen K3 yang telah mendapatkan “Tingkat Penilaian Memuaskan” untuk kategori Tingkat Lanjut” untuk Wilayah Telekomunikasi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang, Batam dan Pekanbaru.

• Award in OSH sector (Zero Accident) from Ministry of Manpower and Transmigration between 1 January 2009 to 31 December 2015. • Award in OSH sector (Zero Accident) from the Governor of Banten between 1 January 2009 to 31 December 2015 for Witel Tangerang, from the Governor of West Java for Witel Bekasi and Witel Bogor. • Award from Ministry of Manpower and Transmigration Directorate General of Development and Supervision of Employment for the audit result of Management System of OSH, which has received “Satisfactory Assessment Rate for Advanced category” for Witel Central Jakarta, South Jakarta, Tangerang, Batam and Pekanbaru.


awards

related

to


our

179


180





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










12

TELKOM BERBAGI

TELKOM BERBAGI 183

Visi, Misi dan Tujuan Vision , Mission and Objectives

185

Dasar Hukum dan Kebijakan Umum Legal Basis and Public Policy

189

Struktur Organisasi Pelaksana Executive Organizational Structure

190

Strategi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Program Implementation Strategy

190

Alokasi Anggaran Budget Allocation

191

Program-Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Programs

193

Realisasi Program dan Kegiatan Realization of Programs and Activities

206 Employee Volunteer Program

Employee Volunteer Program

207


Penghargaan Award


181





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


TELKOM BERBAGI [G4-SO1] TELKOM BERBAGI [G4-SO1]

“Bagi kami, meningkatnya kesejahteraan masyarakatakan akan berimbas pada tumbuh dan berkembangnya skala usaha Telkom. Oleh karenanya kami merancang dan melaksanakan program tanggung jawab perusahaan dengan penekanan pada tumbuh dan berkembangnya kompetensi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitar. Kami melibatkan seluruh pihak terkait dan memberi dukungan nyata dengan menyediakan akses telekomunikasi dan konten program terbaik untuk mendukung tumbuhnya masyarakat digital yang memiliki kompetensi menjadi pelaku bisnis berbasiskan kemampuan digital yang mumpuni.” “For us, the improvement of social welfare will impact the development of Telkom’s business scale. Therefore, we designed and implemented corporate social responsibility programmes with emphasis on the improvement of society’s competencies, therefore allowing the welfare improvement of families and neighbourhoods. We involve all stakeholders and provide real support by providing the best telecommunication access and programme contents to support the development of digital society qualified as business actors with advanced digital competency.

182










Telkom meyakini keberhasilan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR), sama pentingnya dengan keberhasilan kinerja keuangan. Bagi kami, meningkatnya kesejahteraan masyarakat akan akan berimbas pada tumbuh dan berkembangnya skala usaha Telkom. Pada gilrannya, kinerja operasional dan kinerja Telkom yang berkualitas, juga akan memberi manfaat kepada masyarakat maupun pemangku kepentingan lain, baik dalam bentuk pendistribusian perolehan nilai ekonomi langsung maupun dalam bentuk benefit tak langsung lainnya. Hal ini sejalan dengan keyakinan bahwa “Telkom ada untuk Indonesia, tumbuh dan berkembang bersamasama masyarakat Indonesia”.

Telkom believe that the success of its Corporate Social Responsibility (CSR) is equally important with the success of its financial performance. For us, the improvement of social welfare will impact the development of Telkom’s business scale. In turn, the operational performance and Telkom’s quality performance, will also benefit the society and other stakeholders, either in form of distribution of acquired direct economic values or other indirect benefits. This is in line with the belief that “Telkom for Indonesia, to grow and develop with the Indonesian people.”

Kami meyakini betul makna konsep “triple bottom line,” yang memandang bahwa agar eksistensi dan pertumbuhan bisnis dapat dipertahankan, maka perusahaan harus menerapkan prinsip profit-peopleplanet (3P). Yakni, selain mencetak laba (profit), perusahaan juga harus terlibat aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (people) dan berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan (planet).

We truly believe the meaning of “triple bottom line” concept, which envision that to maintain business’ existence and growth, a company must implement the principle of profit-people-planet (3P), i.e. other than making profits, a company must also be actively involved in promoting social welfare (people) and contribute to environmental conservation (planet).

Mengingat begitu pentingnya penerapan konsep 3P dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan, kami menjalankan 2 program umum yang saling melengkapi, yakni: Program Corporate Social Responsibility –Telkom (CSR-Telkom) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Considering the importance of the implementation of 3P concept in the corporate social responsibility programmes, we operate 2 general programmes which are complementary to each other, i.e.: Corporate Social Responsibility-Telkom (CSR-Telkom) Programme and Environmental Partnership & Development Programme (PKBL).

VISI, MISI DAN TUJUAN

VISION, MISSION AND OBJECTIVE

VISI DAN MISI

VISION AND MISSION

Kami telah mengembangkan Visi CSR-Telkom yakni menjadi leader dalam implementasi program CSR di Asia. Untuk mencapai visi tersebut kami telah mengembangkan beberapa konsep strategis, sebagai Misi CSR-Telkom sebagai berikut:

We have developed the vision of CSR-Telkom, i.e. to become the leader in CSR programme implementation in Asia. In order to realise such vision, we have developed several strategic concepts following as CSR-Telkom Mission:

• Cause promotion. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau materi untuk satu tujuan sosial tertentu.

• Cause promotion. Improving the awareness and care of the society to contribute time, funding and/or material for a social cause.

• Cause related marketing. Mengajak masyarakat untuk menggunakan produk Telkom, dan nantinya keuntungan Perusahaan akan disumbangkan untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu.

• Cause related marketing. Inviting the society to use Telkom’s products, and then the Company’s profits will be donated to help solving or preventing specific issue.



183





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


• Corporate social marketing. Mengubah perilaku masyarakat dalam isu-isu tertentu, seperti isu kesehatan, lingkungan hidup, dan keselamatan.

• Corporate social marketing. Changing the behaviour of the society on certain issues, such as health,

• Corporate philanthropy. Memberikan kontribusi / donasi secara langsung kepada pihak–pihak yang membutuhkan.

• Corporate philanthropy. Directly donating to the parties in need.

• Community volunteering. Mendorong dan mendukung karyawan untuk mengontribusikan waktu dan tenaga agar terlibat dalam kegiatan CSR

• Community volunteering. Encouraging and supporting the employees to contribute their time and efforts to

• Socially responsible business practice. Perusahaan menerima dan mematuhi norma-norma sosial dalam menjalankan bisnis.

• Socially responsible business practice. The Company acknowledges and adheres to social norms when conducting business.

TUJUAN

OBJECTIVE

• Tujuan CSR-Telkom :

• Objective of CSR-Telkom :

Mendukung keberlangsungan bisnis Perseroan dengan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan yang melibatkan karyawan Telkom Group dan masyarakat berlandaskan pada tiga pilar utama (triple bottom line), yaitu planet, people dan profit.

Supporting the Company’s business sustainability in implementing sustainable growth in economic, social and environmental fields which involves the employees of Telkom Group and the society based on triple bottom line, i.e. planet, people and profit.

o Planet. Perusahaan ikut mempertimbangkan dan menjaga kelestarian alam dan lingkungan dalam setiap kegiatan operasional Perusahaan. o People. Perusahaan menciptakan SDM yang andal dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui community development. o Profit. Perusahaan tidak hanya mengejar profit namun diharapkan juga memberdayakan ekonomi masyarakat di lingkungannya.

o Planet. The Company participate in considering and preserving the environment in every operation activities. o People. The Company creates reliable HR in empowering the society through community development. o Profit. The Company is not limited to profit making but also economically empowers the society.

Secara keseluruhan, ketiga pilar utama CSR Perseroan tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai program kegiatan di tujuh bidang yaitu: (i) kemitraan, (ii) layanan umum, (iii) pendidikan, (iv) kesehatan, (v) kebudayaan dan peradaban, (vi) pelestarian lingkungan, dan (vii) bantuan bencana alam/kemanusiaan.

All in all, the three main pillars of the Company’s CSR are manifested in various activities related to seven aspects: (i) partnership; (ii) public service; (iii) education; (iv) health; (v) culture and civilisation; (vi) environmental conservation; and (viii) humanitarian/ natural disaster aid.

• Tujuan PKBL-Telkom:

• Objective of PKBL-Telkom:

Pemberdayaan masyarakat dengan fokus pada bidang ekonomi dan bidang sosial yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis utama Telkom. Sama dengan CSR-Telkom, pilar utama kegiatan PKBL juga triple bottom line, planet, people dan profit.

184


environment and safety. contributing/

be involved in CSR activities.

Empowering the society with focus on economic and social aspects that directly and indirectly related to Telkom’s core business. Similar with CSR-Telkom, the main pillars of PKBL activities are also the triple bottom line planet, people and profit.





Program kegiatan PKBL diwujudkan dalam bentuk kegiatan di 8 bidang yaitu : (i) bantuan korban bencana alam; (ii) bantuan pendidikan dan pelatihan, (iii) bantuan kesehatan masyarakat, (iv) bantuan sarana umum, (v) bantuan sarana ibadah, (vi) bantuan pelestarian lingkungan, (vii) bantuan pengentasan kemiskinan dan (viii) peningkatan kapasitas mitra binaan.





PKBL

activities programme are represented in activities related to 8 aspects, i.e. (i) natural disaster victims aid; (ii) education and training aid; (iii) community healthcare aid; (iv) public infrastructures aid; (v) religious infrastructures aid; (vi) environmental conservation aid; (vii) poverty allevation aid; and (viii) partnership capacity building

Dengan memperhatikan berbagai tujuan yang ingin diraih dari pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, baik dalam bentuk Program CSRTelkom maupun PKBL-Telkom, kami meyakini kedua kegiatan yang dijalankan tersebut telah sejalan dengan berbagai tujuan pembangunan global dalam konsep SDGs, yang kini dijalankan sebagai pengganti MDGs, meliputi:

By attending to various target goals from the company’s corporate social responsibility activities, whether in form of CSR-Telkom Programmes or PKBLTelkom, we believe the two activities conducted are in line with various global development goals within the concept of SDGs, which now replaces MDGs, including:

• Butir 1 – “Tanpa Kemiskinan - Mengakhiri kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.” • Butir 3 – “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan sehat dan Menjamim kehidupan yang mempromosikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat di segala usia” • Butir 8 – “Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak - Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua.”. • Butir 11 – “Keberlanjutan Kota dan Komunitas - Membangun kota-kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berkualitas, berketahanan dan berkelanjutan”

• Point 1 – “Without Poverty – To end poverty in any form all over the world” • Point 3 – “ “Good Health and Welfare – Ensuring healthy life and promoting welfare for the society at any age.” • Point 8 – “Economic Development and Decent Work – Supporting sustainable economic development that is inclusive, opening employment opportunity as wide as possible, productive and creating decent works for all.” • Point11 – “City and Community Sustainability – Building inclusive, safe, maintainable, sustainable and quality cities and housings.

DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN UMUM [G4-SO1]

LEGAL BASIS AND GENERAL POLICY [G4-SO1]

DASAR HUKUM

LEGAL BASIS

Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility diatur dalam peraturan Pemerintah (“PP”) No.47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, yang merupakan peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 74 UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan demikian PP No.47/2012 tersebut menjadi dasar bagi kami dalam pengembangan dan pelaksanaan programprogram CSR, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan PKBL diatur melalui:

The legal basis for CSR activities is regulated in the Government Regulation (PP) No. 47/2012 on Corporate Social Responsibility of Limited Liability Companies, that is the implementing regulation of Article 74 of Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies. Therefore, PP No. 47/2012 is our legal basis in developing and implementing CSR programmes, both within and outside the company. As for the legal basis of PKBL activities, it is regulated in:



185





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


• Undang-Undang No.19 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN. • Keputusan Menteri BUMN Nomor No.KEP-100 / MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. • Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-05 / MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. • Surat Edaran No.SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan Melalui Kerjasama Penyaluran. • Peraturan Menteri BUMN No.Per-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat atas Per.05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. • Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-07 / MBU/05/2015 tanggal 22 Mei 2015 Tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. • Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-09 / MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

• Law No. 19 dated 19 June 2003 on State Owned Companies (BUMN). • The Decree of the Minister of BUMN on BUMN Health Evaluation. • The Regulation of the Minister of BUMN No. Per05/MBU/2007 dated 27 April 2007 on Partnership

KEBIJAKAN UMUM

GENERAL POLICY

Berdasarkan dasar hukum dan peraturan tersebut, kami telah menetapkan kebijakan umum pelaksanaan CSR melalui pemberlakuan peraturan Direksi No.PD.701.00/1.00/PR.000/ COP-A3000000/2014 tanggal 14 Oktober 2014 tentang Pengelolaan Telkom Corporate Social Responsibility (Telkom CSR). Sesuai dengan Peraturan Direksi tersebut, Program Telkom CSR terdiri dari Program Kemitraan (“PK”), Program Bina Lingkungan (“BL”) dan CSR Public Relation (“CSR PR”), atau kegiatan di luar Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (“PKBL”).

Pursuant to the above legal basis and regulations, we have set a general policy of CSR implementation by enacting The Board of Directors’ Regulation No. PD.701.00/1.00/ PR.000/COP-A3000000/2014 dated 14 October 2014 on Management of Telkom Corporate Social Responsibility (Telkom CSR). Pursuant to the said BOD Regulation, Telkom CSR Programmes comprise of Partnership Programme (“PK”), Environmental Development (“BL”) and CSR Public Relation (“CSR PR”) or activities outside Partnership Programme and Environmental Development Programme (“PKBL”)

Dengan demikian, tata kelola Telkom-CSR kami bagi menjadi dua, yaitu CSR PR dan Program PKBL. Strategi dan kebijakan Telkom CSR PR menjadi kewenangan sub Departemen Corporate Communication. Sedangkan PKBL menjadi kewenangan unit Community Development Center (“CDC”).

Therefore, the governance of Telkom-CSR is divided into two, i.e. CSR PR and PKBL Programme. The strategy and policy of Telkom CSR PR are under the authority of Department Corporate Communication. Meanwhile, PKBL is under the authority of Community Development Center (“CDC”)

Selanjutnya, kami mengatur pelaksanaan fungsi kebijakan dan operasional Telkom CSR sebagai berikut: • Penetapan Kebijakan Telkom CSR merupakan kewajiban Direktur Utama Telkom yang dalam pelaksanaan operasional dilakukan oleh unit CDC dan Sub Departemen Corporate Communication. • Dalam pelaksanaan operasionalnya, Unit CDC dan Sub Departemen Corporate Communication dapat berkoordinasi dengan Unit Kerja dan entitas anak terkait

Furthermore, we regulate the policy implementation and operational functions of Telkom CSR as follow: • The determination of Telkom CSR policy is the obligation of the President Director, who in the operational implementation is executed by CDC unit and Corporate Communication Sub Department. • In the operational execution, CDC Unit and Corporate Communication Sub Department can coordinate with relevant Task Force and subsidiary entity.

186


Programmes of BUMN with Small Businesses and Environmental Development Programme. • Circular Letter No. SE-14/MBU/2008 dated 30 June 2008 on Optimisation of Partnership Programme Funding through Distribution Cooperation. • The Decree of the Minister of BUMN No. Per-08/ MBU/2013 dated 10 September 2013 on Fourth Amendment to Per.05/MBU/2007 on Partnership Programmes of BUMN with Small Business and Environmental Development Programme. • The Decree of the Minister of BUMN No.Per-07 / MBU/05/2015 dated 22 May 2015 Partnership Programmes of BUMN with Small Business and Environmental Development Programme. • The Decree of the Minister of BUMN No.Per-09 / MBU/07/2015 dated 3 July 2015 on Partnership Programmes and Environmental Development Programme of State Owned Companies.









Pelaksanaan kegiatan CSR-Telkom kami lakukan sesuai kaidah Good Corporate Governance (GCG) dan Good Corporate Citizenship (GCC) yang berprinsip pada asas TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibilty, Independency, and Fairness). Selain itu pelaksanaan CSRTelkom juga berpegang pada prinsip-prinsip dalam ISO 26000, yang merupakan standar internasional untuk secara efektif membantu perusahaan dalam menilai dan menangani kegiatan tanggung jawab sosial sesuai visi dan misinya. Prinsip-prisip tersebut meliputi, akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan shareholders, kepatuhan hukum (compliance), penghormatan kepada norma perilaku internasional serta pengakuan hak asasi manusia.

The implementation of CSR-Telkom activities is conducted pursuant to the norms of Good Corporate Governance (GCG) and Good Corporate Citizenship (GCC) with TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibilty, Independency, and Fairness) principles. Additionally, CSR-Telkom implementation always uphold the principles in ISO 26000, the international standard to effectively assist the company in evaluating and handling corporate social responsibilities based on its vision and mission. Such principles encompass accountability, transparency, ethical conduct, tribute to shareholders’ interests, compliance, adherence to international conduct norms and acknowledgement of human rights.

Kami menetapkan beberapa parameter sebagai dasar untuk menilai keberhasilan pelaksanaan Program CSRTelkom maupun PKBL, yakni:

We have set several parameters as grounds for evaluating the success of CSR-Telkom and PKBL Programmes implementations, i.e.:

• CSR-Indeks.

• CSR-Index.

Mengukur pengaruh kegiatan CSR terhadap loyalitas pelanggan dan reputasi perusahaan. Di tahun 2015, CSR-Indeks ini menunjukkan nilai 73,18, yang berarti menggambarkan bahwa kegiatan CSR yang kami lakukan memberi pengaruh sebesar 73% terhadap loyalitas pelanggan dan reputasi perusahaan.

Measuring the influence of CSR activities to the customers’ loyalty and company reputation. In 2015, CSR-Index shows the value of 73.18, which depicts that the CSR activities have given significant impact of 73 % on customers’ loyalty and company reputation.

Kami akan mengembangkan pengukuran CSR Index untuk mengetahui sejauh mana kegiatan CSR mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi di Perseroan.

We will develop CSR Index valuation to measure the influence of CSR activities in persuading the investors to invest in the Company.

• Net Promotor Score - NPS

• Net Promotor Score - NPS

Mengukur seberapa besar masyarakat menganjurkan untuk menggunakan produk Telkom sebagai dampak kegiatan CSR. Hasil pengukuran NPS tahun 2015 adalah sebesar 24,22%, menunjukkan nilai positif dari sudut pandang masyarakat dalam merekomendasikan penggunaan produk Telkom.

Measuring how much the community suggest to use Telkom’s products as the impact of CSR activities. The 2015 NPS shows the value of 24.22 %, representing positive value from the community perspective on recommending the use of Telkom’s products.

PROMOTERS

PASSIVE

DETRACTORS

NPS

42.84%

38.54%

18.62%

24,22%



187





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


• Efektivitas penyaluran dana program Kemitraan.

• The effectivity of funding distribution of Partnership Program.

Dihitung dengan cara membagi jumlah dana yang disalurkan dengan jumlah dana yang tersedia. Jumlah dana yang disalurkan adalah seluruh dana yang disalurkan kepada usaha kecil sebagai Mitra Binaan Perseroan pada tahun berjalan.

Is calculated by dividing the distributed funding amount with the available funding amount. The distributed funding amount is the entire funding distributed to small business as the company’s target partners.

In 2015, the achieved effectiveness level of Partnership Programme funding distribution is 90.28% with acquisition value of 3, which was a significant improvement compared to the effectiveness level achieved in 2014 distribution, which was 82.52% with acquisition value of 1.

Di tahun 2015 pencapaian tingkat efektivitas penyaluran dana Program Kemitraan adalah 90,28% dengan perolehan nilai 3, meningkat jauh lebih baik dibandingkan pencapaian tingkat efektivitas penyaluran tahun 2014, sebesar 82,52% dengan nilai 1.

Sumber Dana/Source of Fund (milliar Rp/billion Rp) 2015

2014

2013

Jumlah dana disalurkan Total Fund Distribution

346.97

411.72

140.77

Jumlah dana tersedia Total Fund Available

384.34

498.92

382.43

Tingkat efektivitas penyaluran dana Effectivity rate of fund distribution

90,28%

82,52%

90%*

3

1

3

Skor tingkat efektivitas penyaluran dana Score of Effectivity Rate of Fund Distribution

• Kolektibilitas pengembalian dana program Kemitraan.

• Collectability of the repayment of Partnership Program funding

Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman Program Kemitraan merupakan perbandingan antara rata-rata tertimbang kolektabilitas pinjaman terhadap jumlah pinjaman yang disalurkan (saldo pinjaman). Rata-rata tertimbang kolektabilitas pinjaman adalah perkalian antara bobot kolektabilitas dengan saldo pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman (lancar :100%; kurang lancar : 75%; diragukan : 25% dan macet : 0%).

The collectability of repayment of Partnership Programme funding is the comparison between the average weighted loan collectability to the amount of distributed loan (loan balance). The average weighted loan collectability is the multiplication of collectability weigh with the loan balance based on credit rating (prime: 100%; medium grade: 75%; speculative: 25%; and in default: 0%).

Untuk tahun 2015 pencapaian tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman Program Kemitraan tercatat sebesar 71,37% dengan pencapaian nilai maksimum 3, atau lebih rendah dibandingkan tingkat kolektabilitas tahun 2014 sebesar 82,02% dengan nilai maksimum 3.

For 2015, the achieved collectability level of Partnership Programme loan repayment is 71.37% with maximum achievable value of 3, or lower compared to 2014 collectability rating which was 82.02% with maximum achievable value of 3.

188











Saldo Pinjaman Balance of Loan

Kualitas Pinjaman Quality of Loan

(Rp miliar billion Rp)

Lancar Prime Kurang lancar Medium Grade

%

Rata-rata Tertimbang Weighted Average

2.031.52

100

2.031.52

160.35

75

120.26

66.71

25

16.68

Diragukan Speculative Macet Default

779.80

0

Jumlah Total

3.038.38

2.168.46

Tingkat Kolektabilitas Collectability Rate

71.37%

Skor tingkat kolektabilitas Score of Collectability Rate

3

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA

EXECUTIVE ORGANIZATIONAL STRUCTURE

Adapun gambaran struktur organisasi pelaksana CSR dan PKBL Telkom sesuai dengan kebijakan umum tersebut adalah sebagai berikut.

The description of executive organisation structure of CSR and PKBL Telkom pursuant to the general policy is as follow:

Direktur Utama

Departemen Corporate Secretary

Directorat Human Capital Management

Sub Departemen Corporate Communication

Unit Community Development Center



189





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Execution STRATEGY OF CSR

Kami telah menyelaraskan strategi CSR-Telkom dengan visi dan misi serta portofolio bisnis. Dalam menjalankan CSR kami mengusung tema “Telkom Indonesia Untuk Indonesia” yang kami upayakan untuk mencapai masyarakat yang mencerahkan (“Enlightening Society”), yaitu masyarakat yang memperoleh kesejahteraan melalui kegiatan- kegiatan yang berlandaskan pada tiga pilar utama CSR yang sejalan dengan prinsip “triple bottom line,” yakni:

We have synchronised CSR-Telkom’s strategy with the vision and mission as well as business portfolios. In implementing the CSR the theme is “Telkom Indonesia for Indoensia” by which we try to achieve Enlightening Society, a society that acquire welfare by activities based on three main pillars of CSR in line with triple bottom line principles, i.e.:

• Lingkungan Digital

• Digital Environment

Development, procurement and management of telecommunication infrastructures and various Communication and Information Technology (CIT) to support and connect all activities of the society, including conservation activities.

Pengembangan, penyediaan dan pengelolaan infrastuktur telekomunikasi dan beragam fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendukung dan menghubungkan seluruh aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas pelestarian lingkungan hidup.

• Masyarakat Digital

• Digital Society

Mendukung pemberdayaan komunitas melalui edukasi tentang pemanfaatan TIK secara optimal untuk memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari.

Supporting community empowerment by education on CIT optimal use for ease of daily activities.

• Ekonomi Digital

• Digital Economy

Pengembangan fasilitas TIK di berbagai layanan umum yang digunakan oleh masyarakat, serta dukungan terhadap usaha mikro dan menengah, terutama di sektor industri kreatif, terkait dengan optimalisasi pemanfaatan TIK.

Development of CIT facilities in various public services used by the society, and support to micro and medium enterprises, particularly in creative industry sector, related to the optimisastion of CIT use.

Sedangkan pada pelaksanaan PKBL-Telkom, strategi yang kami terapkan pada umumnya selaras dengan seluruh butir-butir petunjuk pelaksanan PKBL sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri terkait yang berlaku saat ini.

Meanwhile, for the implementation of PKBL-Telkom, the strategy we employed is generally in line with the points of PKBL guidelines as regulated in the relevant applicable Minister Regulations.

ALOKASI ANGGARAN

BUDGET ALLOCATION

Anggaran CSR-Telkom, sesuai ketetapan dalam ditetapkan melalui Peraturan Direksi No.PD.701.00/2014 tanggal 14 Oktober 2014, sumber dana Telkom CSR berasal dari beban operasional Perusahaan yang tercatat sebagai anggaran CSR. Total dana yang telah dianggarkan 2015 adalah sebagai berikut.

CSR-Telkom’s budget, based to the provisions of BOD Regulation No.PD.701.00/2014 dated 14 October 2014, is from the company’s operational costs recorded as CSR budget. The total funds which has been budgeted 2015 are as follow.

Alokasi Anggaran Budget Allocation Telkom CSR (PR)

190


Sumber Dana / Source of Fund (Rp milliar/billion Rp) 2015 18.29






Sedangkan alokasi dana kegiatan PKBL, sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian BUMN, berasal dari penyisihan laba perusahaan. Adapun realisasi penaluran dana PKBL untuk tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut.

No

Jenis Program Type of Program

1

Program Kemitraan Partnership Program

2

Bina Lingkungan *) Environmental Development




On the other hand, PKBL activities funding allocation, as regulated by the Ministry of BUMN, is from the Company’s profit which has been set aside. The realisation of PKBL funding distribution for 2015 and 2014 is as follows.

2015

2014

Rp Miliar/Billion Rp

Rp Miliar/Billion Rp

% Perubahan Changes

340.96

396.42

-14,0%

80.84

82.81

-2,4%

421.80

479.23

-12,0%

Jumlah/Total

PROGRAM-PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

CSR PROGRAMS

LINGKUP KEGIATAN CSR – Telkom

SCOPE OF CSR – Telkom ACTIVITIES

Lingkup Kegiatan CSR-Telkom kami prioritaskan ke dalam tiga bidang kegiatan, yaitu: sosial, lingkungan dan ekonomi.

The scope of CSR Telkom Activities is prioritised into three sectors, i.e.: social, environmental and economy.

• Lingkup kegiatan bidang sosial

• Social sector

o Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat serta menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. o Melestarikan, serta pembinaan agama, budaya, seni, dan olahraga. o Mendukung pelestarian budaya dan peradaban nasional. o Mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat

• Lingkup kegiatan di bidang lingkungan o Berperan aktif dalam program bantuan kemanusiaan dan bencana alam. o Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup.

• Lingkup kegiatan bidang ekonomi. o Memberdayakan komunitas, dan meningkatkan skill, knowledge, maupun attitude yang berdampak pada bisnis Perusahaan. o Memberikan nilai tambah bagi stakeholder (pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, karyawan dan keluarga, komunitas atau masyarakat) yang selaras dengan program Perusahaan.


o Improving the quality of community education and providing the education infrastructures o Conserving and developing religions, culture, art and sports o Promoting the conservation of national culture and civilisation. o Supporting the improvement of public health

• Environmental sector o Actively participating in humanitarian and natural disaster aid programmes. o Actively participating in environmental conservation.

• Economic sector. o Empowering the community, improving the skill, knowledge and attitude that are impacting Company’s business. o Giving added value for stakeholders (customers, suppliers, shareholders, government, employees and families, community or society) that is in line with Company’s Programme.


191





o Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana information and communication untuk umum, dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk kemudahan akses informasi dan komunikasi. o Berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan UKM agar menjadi tangguh dan mandiri.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


o Active role in providing communication and information infrastructures, by providing the infrastructures for ease of access to communication and information. o Active role in improving SME capacity to be strong and independent.

LINGKUP KEGIATAN CDC – PKBL - Telkom

SCOPE OF CDC – PKBL - Telkom ACTIVITIES

Realisasi pogram PKBL – Telkom dikoordinasikan oleh Unit Community Development Center (“CDC”), yang secara secara historis berawal dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (“PUKK”) pada tahun 2001. Seiring dengan perubahan regulasi dan tuntutan bisnis yang berkembang, pada tahun 2003 PUKK berubah menjadi Community Development Center melalui Keputusan Direksi No.61/ PS150/CTG-10/2003 tentang Pembentukan Organisasi Pusat Pengelola PKBL. Sebagaimana program CSR-Telkom, kegiatan CDC-Telkom dalam merealisasikan program PKBL juga mengacu pada falsafah triple bottom line.

The realisation of PKBL-Telkom Programme is coordinated by Community Development Center (“CDC”) Unit, which was historically originated from Small Business and Cooperative Development Program (“PUKK”) in 2001. Due to changes in regulations and developing business demands, in 2003 PUKK transformed into CDC by the Decree of BOD No.61/PS150/CTG-10/2003 on the Establishment of PKBL Central Management Organisation. Just like CSR-Telkom programme, the CDC Telkom activities in realising PKBL programmes also refers to the triple bottom line principles.

Adapun lingkup kegiatan CDC dalam mengelola PKBL digambarkan pada diagram berikut.

The scope of CDC in managing PKBL is depicted in the diagram below.

3 PILAR CSR

People

192

PROGRAM

Realisasi

• Pendidikan & Pelatihan • Pengembangan Fasilitas Kesehatan • Pembangunan & Perbaikan sarana ibadah

Planet

• Bantuan Bencana Alam • Pengembangan Fasilitas Umum • Pelestarian Lingkungan

Profit

• Penyaluran dana Program Kemitraan • Pengentasan Kemiskinan • Peningkatan Kapasitas Mitra Binaan


Pendidikan & Pelatihan

F o k u s

Pengembangan Fasilitas Umum

Peningkatan Efektivitas Penyaluran Dana Program Kemitraan

Penyerapan 50,9% dari dana BL yang tersalurkan

Penyerapan 19,47% dari dana BL yang tersalurkan

Kinerja BUMN sehat score 3 Award Presiden RI









Penerapan Triple bottom line CSR dari kegiatan CDCPKBL direalisasikan antara lain dalam bentuk Fokus Program :

Implementation of triple bottom line CS of CDC-PKBL activities is realised in, among others, focused programme of:

• Digital Society dengan membangun sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan berbasis digital.

• Digital Society by building the infrastructures for digital based education and training l.

• Digital Environment dengan membantu pelestarian lingkungan melalui Pengembangan Fasilitas Umum.

• Digital Environment by contributing to the conservation of environment by Development of Public Facilities.

• Digital Economy melalui peningkatkan penyaluran dana program kemitraan.

• Digital Economy by improving the effectiveness of partnership programme funding distribution.

efektivitas

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM AND ACTIVITIES REALIZATION

REALIASI PROGRAM CSR-TELKOM

CSR-TELKOM PROGRAM REALIZATION

Lingkup Program CSR-Telkom mencakup tanggung jawab perusahaan terhadap empat area, yakni:

The scope of CSR-Telkom Programme includes four areas, i.e.:

• Tanggung jawab sosial terhadap lingkungan hidup; kami uraikan pada bahasan Bab “Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan”

• Social responsibility to the environment; as we describe in “Supporting Environmental Conservation Efforts” section

• Tanggung jawab terhadap ketenagakerjaan, keselamatan dan kesejahteraan kerja; kami uraian pada bahasan Bab “Mengembangkan Insan Telkom Berwawasan Digital” dan “Mementingkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.

• Social responsibility on labour, work safety and welfare; as we describe in “Developing Telkom Humans with Digital Conception” and “Prioritising Work Safety and Health” sections

• Tanggung jawab sosial terhadap pelanggan; kami uraiakan pada bahasan Bab “Mengutamakan Pelanggan”

• Social responsibility to the customers; as we describe in “Customers First” section

• Tanggung jawab sosial terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan.

• Social responsibility towards social development

Program Pengembangan Sosial Kemasyarakatan CSR-Telkom

Social Community Development Program CSR-Telkom

Sasaran pelaksanaan program ini adalah kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis utama Perseroan, dengan tujuan untuk membangun hubungan harmonis dengan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi yang nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera.

The target of this program is for the community economic activity, whether it has direct or indirect relation with the core business of the company, with the goal to build a harmonic relationship with the community and to give a concrete contribution for realising a prosperous society.

Kebijakan operasional yang diterapkan mengacu pada Peraturan Direksi No.PD.701.00/1.00/PR.000/ COP-A3000000/2014 tanggal 14 Oktober 2014, tentang Program Kemitraan dan Program Bina

The operational policy that has been applied is based on the Board of Directors’ Regulation No.PD.701.00/1.00/ PR.000/COP-A3000000/2014 dated 14 October 2014 on Partnership Program and Neighbourhood Development



193





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Lingkungan maupun berbagai inisiatif CSR yang terkait dengan pengembangan kehidupan kemasyarakatan (Community Development).

Program as well as various CSR initiatives that are related to Community Development.

Bantuan Sosial Kemasyarakatan ini digunakan untuk berbagai program meliputi: pembangunan sarana publik, bantuan bencana alam, pendidikan/pelatihan, kesehatan masyarakat, sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Berbagai program terkait yang direalisasikan di tahun 2015 adalah sebagai berikut.

This Social Support is used for various programs as follow: public facility development, natural disaster aid, education/training, public health, public facility, religious facility and nature conservation. The related programs that have been implemented on 2015 are as follow:

• Telkom Smart Campus (TeSCA)

• Telkom Smart Campus (TeSCA)

TeSCA adalah sebuah program self assessment perguruan tinggi nasional yang kami inisiasi melalui dukungan Program Corporate Social Responsibility (CSR) guna mengukur pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) dalam rangka peningkatan kualitas perguruan tinggi.

TeSCA is a self-assessment program for the national universities that we initiated through the Corporate Social Responsibility (CSR) program with the goal of measuring the Information & Communication Technology utilisation for the quality of universities.

Pertama kali kami laksanakan di tahun 2008, program TeSCA kami inisiasi bekerja sama dengan Dirjen Perguruan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Teknologi dan Komunikasi Nasional (Detiknas), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom). Hasil dari program self assessment dapat diakses secara online melalui website TeSCA (www.tescaindonesia.org).

This program began on 2008, in collaboration with the Directorate General of Higher Education of Ministry of Education and Culture, Board of National Technology and Communication and School of Computer Science Association. The result from this self-assessment program can be accessed online on TeSCA website (www.tescaindonesia.org).

• Telkom Group Berbagi 2015

• Telkom Group Sharing Program 2015

Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1436H, Telkom menghadirkan berbagai kegiatan dengan nama Program TelkomGroup Berbagi. Melalui tema Cahaya Untukmu Menggenggam Dunia, kami menyelenggarakan berbagai kegiatan meliputi:

In order to welcome and celebrate Ramadhan and Eid el Fitri 1436 H, Telkom organised various activities called Telkom Group Sharing Program 2015 (Program TelkomGroup Berbagi). With the theme “The Light for You to Hold the World”. We organized the following activities:

o TelkomGroup Ramadhan 2015, dengan kegiatan: − Bantuan kepada 5.000 anak yatim. − Bantuan perangkat ICT ke sejumlah Panti Asuhan dan Pesantren Digital. − Pemberian sarana bagi 1.000 UMKM untuk meningkatkan kompetensi bersaing di pasar global melalui sharing bisnis dan pengembangan program Kampung UMKM Digital. − Pemberian 20 ton kurma untuk 8 masjid besar di Indonesia (Banda Aceh, Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar, Sorong dan Mataram). − Bantuan penyediaan 1.000 kantong darah yang diserahkan kepada Palang Merah Indonesia.

o TelkomGroup Ramadhan 2015, with activities as follow: − Donation for 5.000 orphans. − ICT equipment donation for several orphanages and digital Islamic boarding schools − Facilities donation for Micro, Small and Medium Scale Business (UMKM) to improve their competency to compete in global market through business sharing and development of digital Small, Medium Scale Business (UMKM) Village program. − Donation of 20 tons of dates for 8 big mosques in Indonesia (Banda Aceh, Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar, Sorong and Mataram). − Donation of 1000 bags of blood which were given to Indonesian Red Cross (Palang Merah Indonesia).

194







o Pasar Murah Menyediakan dan menjual 12.000 paket sembako dengan harga murah serentak di 18 kota Indonesia.




o Pasar Murah Provided and sold 12.000 packages of primary foods with affordable price simultaneously in 18 cities in Indonesia o Employee Volunteer Program (EVP) Employees of TelkomGroup collected and donated 1000 Al-Qur’an and 1000 women praying gown for prayer rooms and mosques in TelkomGroup Office neighbourhood around Indonesia.

o Employee Volunteer Program (EVP) Karyawan TelkomGroup mengumpulkan dan menyumbangkan 1.000 mushaf AlQur’an serta 1.000 mukena untuk mushalla dan masjid di lingkungan kantor TelkomGroup di seluruh Indonesia.

• BUMN Hadir Untuk Negeri

• State-Owned Enterprise

BUMN Hadir untuk Negri merupakan bentuk pengabdian dan persembahan BUMN bagi bangsa Indonesia untuk menyemarakkan HUT RI ke 70.

Here for the Nation is a tribute and contribution of state-owned enterprise for Indonesian people in celebrating 70th anniversary of the Independence Day.

Program ini disusun oleh Kementrian BUMN, Telkom mendapatkan pengelolaan di wilayah Jawa Barat. Adapun rangkaian kegiatan yang kami lakukan sebagai berikut: o Jalan Sehat 8 Km, dalam rangka mensosialisasikan budaya hidup sehat. o Panggung Seni Rakyat dan Layar Tancap yang menampilkan berbagai kesenian kontemporer dan menayangkan film bertemakan semangat Nasionalisme. o Lomba-lomba Peringatan 70 Tahun Indonesia Merdeka. o Program Dalang (Daur Ulang) Bersih, memanfaatkan crusher sampah yang dibuat oleh mahasiswa Telkom University. o Layanan kesehatan & pengobatan gratis o Pameran Indonesia Hebat o Promo 70 Tahun HUT RI, meliputi: Free WiFi id 70 menit, Discount Call SLI 45% dari telepon rumah ke 8 negara tujuan, Telkomsel Poin: Free data 70 MB/Free Call 70 menit / Free 70 SMS, 17 BTS Merah Putih.

This program was created by Ministry of State-Owned Enterprise. Telkom was responsible to organise this program in West Java area, with the activities as follow: o 8 KM Healthy Walks event to advocate healthy lifestyle. o

Folk Art Performance and Outdoor Cinema: performance of various contemporary arts and screening of nationalism themed movies.

o Various matches to celebrate the 70th anniversary of Independence Day Recycle Program, which utilized the rubbish crusher created by Telkom University student. o Free medical service o The Great Indonesia Exhibition o 70th anniversary of Independence Day Promo, including: 70 minutes Free Wi-Fi, 45% Off for International Call from fixed line to 8 destination countries, Telkomsel point: Free 70 MB Data or Free Call for 70 minutes or Free 70 text messages, 17 Red and White BTS.

Persembahan Telkom untuk Indonesia Cerdas

Telkom Gift for Smart Indonesia

Guna meningkatkan kenyamanan pelanggan dan masyarakat luar, serta dalam rangka mewujudkan masyarakat digital, Telkom membangun ribuan titik Wifi. id Corner Internet super cepat di lokasi- lokasi strategis seperti kampus, taman, bandara, dan café.

To improve the service to our customers as well as for the public, and realising the digital society, Telkom has built thousand spots of Wifi.id, fast Internet Corner, in various strategic locations such as campuses, parks, airports and cafés.

Perluasan layanan WiFi tersebut kami harapkan dapat memberikan kemudahan masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet. Apalagi, kemudahan akses masih menjadi masalah bagi pengguna internet. Keberadaan Wifi.id Corner ini diharapkan juga menambah kemudahan masyarakat dalam melakukan akses internet broadband.

We hope the expansion of such WiFi services can provide convenience to the society that needs internet service. Moreover, access to internet service is still an issue for internet users. We hope the presence of this Wifi.id Corner can help the society to access broadband internet.



195





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Selain di Warung Taman, ribuan titik Wifi.id Corner juga disebar di berbagai kota besar yaitu Pontianak, Papua, Banjarmasin, dan Pekanbaru.

Beside located in Park Stall, thousands of spots of Wifi.id Corner are spread in various big cities such as Pontianak, Papua, Banjarmasin, and Pekanbaru.

Sampai dengan akhir tahun 2015, kami menargetkan sekitar 1 juta Wi-Fi akan terpasang di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan adanya layanan internet berkecepatan super cepat itu, masyarakat akan semakin puas melakukan penelusuran di dunia maya dan melakukan berbagai aktivitas produktif.

Until the end of 2015, we targeted around 1million Wi-Fi will be installed in various areas in Indonesia. With the presence of such super-fast internet service, the public will be more satisfied in browsing and conducating various productive activities.

REALISASI PROGRAM PKBL – CDC Telkom

REALISATION OF PKBL – CDC PROGRAM

Program Kemitraan

Partnership Program

Merupakan program pemberdayaan kompetensi ekonomi kaum marginal untuk meningkatkan pendapatan melalui kegiatan usaha skala mikro, kecil dan menengah, dilakukan dengan memberikan dana pinjaman berbunga rendah yang disisihkan dari sebagian laba usaha BUMN. Total dana yang kami alokasikan di tahun 2015 adalah sebesar Rp340,96 miliar dan telah disalurkan kepada 11.981 Mitra Binaan.

Partnership program is a competency empowerment program for marginal economic group to increase their income through the micro, small and medium scale business, implemented by giving loan with low interest set aside from some of the profit of state-owned enterprise. In 2015 the fund that we allocated was Rp 340,96 million and has been distributed to our 11,981 partners.

Penjelasan lengkap mengenai realisasi program ini telah di uraikan pada Bab “Meningkatkan Peran Perekonomian Digital” dan Sub-Bab ”Mendukung Pengembangan Kompetensi Ekonomi Komunitas”

The complete details regarding the realisation of this program have been described in the “Increasing the Role of Digital Economic” section and “Supporting the Development of Community Economic Competency” sub-section

Program Bina Lingkungan [G4-SO1, G4-EC7]

Environmental Development Program [G4-SO1, G4-EC7]

Sesuai ketentuan Kementerian BUMN, kegiatan dalam Program Bina Lingkungan (PBL) meliputi delapan bidang. Kesemuanya merupakan kegiatan filantropi dari Telkom, yaitu: Bantuan Korban Bencana Alam, Bantuan Pendidikan dan Pelatihan, Bantuan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Sarana Umum, Bantuan Sarana Ibadah, Bantuan Pelestarian Alam, Bantuan Pengentasan Kemiskinan dan Bantuan Peningkatan Kapasitas Mitra Binaan. Penyaluran dana program Bina Lingkungan, khususnya pada kegiatan penyaluran Bantuan Sarana Umum kami lakukan dengan mempertimbangkan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan perekonomian setempat, mengingat Program Bina Lingkungan juga program untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi sosial masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah usaha Perseroan.

According to the Ministry of State-Owned Enterprise regulation, 8 divisions are included in the Environmental Development Program. All of them are philanthropist activities of Telkom, which are: Natural Disaster Aid, Education and Training Aid, Public Health Aid, Public Facilities Aid, Religious Facilities Aid, Natural Conservation Aid, Poverty Alleviation Aid and Partners Capacity Building Aid. The distribution of Environmental Development Program, especially for the distribution of Public Facilities Aid were done by considering either the direct or indirect impact to the local economic activities, since this Environmental Development Program was empowering and developing the social condition of society and neighbourhood around the company’s business areas.

196






Untuk tahun anggaran 2015, kami telah merealisasikan penyaluran dana Bina Lingkungan total sebesar Rp80,84 miliar, termasuk biaya operasional, dengan perincian sebagai berikut.





For the budget year of 2015, we have actualised the distribution of environmental development fund in the amount of Rp80,84 million, including operational costs, with the following details:

Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan (Rp Miliar) Distribution of funds for Community Development Program (Rp Billion) No

Jenis Bantuan Donation Type

2015

2014

1

Bantuan korban bencana alam Nature disaster victims

1,30

4,37

2

Pengembangan Pendidikan dan pelatihan Education and or training

41,15

40,83

3

Pengembangam fasilitas kesehatan masyarakat Healthcare improvement

1,47

8,49

4

Pengembangan Fasilitas Umum Improvement for facility and or public facility

15,74

9,43

5

Pembangunan dan perbaikan sarana ibadah Religion facility

8,47

16,23

6

Pelestarian Lingkungan Natural preservation

0,75

0,80

7

Pengentasan Kemiskinan Proverty

0,01

1,04

8

Peningkatan kapasitas mitra binaan Capacity improvement development partners

3,52

Sub Total

72,41

81,19

Biaya operasional Operational Expense

8,43

1,62

80,84

82,81

Jumlah Total



197





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


1. Bantuan Korban Bencana Alam

1. Natural Disaster Aid

Bantuan kepada korban bencana alam kami tujukan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana. Untuk tahun 2015, kami memberikan bantuan untuk korban bencana alam dengan total nilai sebesar Rp1,30 miliar, diantaranya: bencana banjir di wilayah Kabupaten Bandung, bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan serta bencana erupsi Gunung Sinabung.

Aid to natural disaster victims is aimed for reducing the burdens of the people impacted by the disaster. For 2015, we have made donation to natural disaster victims in total sum of Rp1,30 billion, among others: flood in Bandung Regency, smog haze in Sumatera and Kalimantan and Mount Sinabung volcanic eruption.

Evakuasi Korban Banjir di Kabupaten Bandung Barat

2. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan

2. Education and Training Aid

Sebagai wujud komitmen terhadap pengembangan kompetensi anak bangsa, Telkom menempatkan bantuan untuk pendidikan dan pelatihan dengan porsi tertinggi dalam pelaksanaan PBL. Di tahun 2015, kami mengeluarkan dana bantuan pendidikan dan pelatihan sebesar Rp.41,15 milliar, 50,9 % dari total biaya program. Jumlah itu naik 0,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp40,83 miliar.

As the manifestation of its commitment to the development of nation’s competencies, Telkom has distributed aids for education and training with the largest portion in PBL implementation. In 2015, we spent funding for education and training aid in the sum of Rp41,15 billion or 50.9% of the total programme costs. Such figures went up 0.8% from previous year which was Rp40,83 billion.

Program ini dimaksudkan untuk menunjukkan partisipasi aktif Telkom dalam meningkatkan kualitas pendidikan, membantu menyediakan prasarana pendidikan yang memadai dan membuka kesempatan masyarakat marginal dalam mendapatkan pendidikan yang setara. Kegiatan di bidang pendidikan dan latihan yang dilaksanakan merupakan pengembangan programprogram sebelumnya, meliputi: (1) Bagimu Guru Ku Persembahkan, (2) Program Beasiswa, (3) Edukasi Internet Desa Tertinggal, (4) Integrated Digital School, (5) Edu Campus Development School, (6) Indonesia Digital School.

198


This programme goal is to sow active participation of Telkom in improving the quality of education, assisting in the procurement of adequate education infrastructure and opening opportunities for marginalised people in accessing equal education.

Activities in education and training sector are the development of previous programmes, including: (1) Tribute to Teachers, (2) Scholarships, (3) Internet Education for Underdeveloped Villages, (4) Integrated Digital School, (5) Edu Campus Development School, (6) Indonesia Digital School.









Selain itu kami juga memberikan bantuan dalam bentuk pembangunan dan pengembangan Creative Camp di 5 (lima) kota antara lain, Bandung, Depok, Bekasi, Pakanbaru dan Denpasar; memberikan pelatihan internet kepada 2000 guru diseluruh Indonesia melalui program Indonesia Digital Learning, membangun Wifi Corner hingga ke daerah perbatasan, serta pengembangan dan pemberian apresiasi generasi muda dalam mengoptimalkan teknologi digital melalui Program NextDev yang dipublikasikan melalui media sosial (youtube).

3. Bantuan Kesehatan Masyarakat

3. Public Health Aid

In 2015, aid to health sector was prioritised to the activities that promote the improvement of public health quality, Aid was given among others in the form of blood donor, cataract surgeries, mass circumcisions and primary foods distribution for the improvement if public’s nutrients quality. Also, Veteran’s House Repair for 45 houses in 10 cities is a part of “BUMN, Here for the Country” programme for the 70th Anniversary of Indonesian Independence.

Selama tahun 2015, bantuan bidang kesehatan kami prioritaskan pada kegiatan yang dapat mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Bantuan diberikan antara lain dalam bentuk kegiatan donor darah, operasi katarak, khitanan massal dan pembagian sembako bagi masyarakat untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat. Serta Bedah Rumah Veteran sebanyak 45 rumah di 10 kota yang merupakan bagian dari Program “BUMN Hadir untuk Negeri” dalam rangka 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

Other than that, we also give aid in form of construction and development of Creative Camp in 5 (five) cities among others, Bandung, Depok, Bekasi, Pekanbaru and Denpasar, internet training to 2000 teachers across Indonesia by Indonesia Digital Learning programme, building Wifi Corner in the frontier areas, as well as development and appreciation to young generation in optimising digital technology from NextDev Programme published on social media (YouTube).

4. Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum [G4-EC7]

4. Development of Public Infrastructures [G4-EC7]

Tujuan pelaksanaan program ini adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi. Program ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi masyarakat dalam beraktifitas, memudahkan kegiatan yang dapat dilakukan dengan dukungan teknologi informasi, termasuk mendukung kegiatan pemasaran dan distribusi produk-produk industri kecil, menengah maupun besar.

Bantuan yang diberikan di antaranya berupa pembangunan gerbang dan revitalisasi taman dalam rangka menyambut Konferensi Asia Afrika di Bandung, bantuan alat penghancur sampah (incenerator) yang diberikan kepada masyarakat, pembangunan Amphi Theatre di Banyuwangi dan Program Broadband Learning Center (BLC).

The goal for this programme is to improve the services to the people in telecommunication infrastructures sector. This programme is expected to improve the efficienct of public’s activities, faciliate activities than can be done by the support of information technology, including marketing and distribution of small, medium and large industries’ products.

The aid given among others is the gate construction and park revitalisation for welcoming Asian-African Conference in Bandung, donation of incerinator, construction of Amphitheatre in Banyuwangi and Broadband Learning Center (BLC) Programme.

Bedah Rumah Veteran



199




5.Bantuan Sarana Ibadah Selain pembangunan sarana umum, kami juga memberikan perhatian untuk pembangunan dan perbaikan sarana ibadah. Bantuan kami salurkan dalam berbagai bentuk perbaikan maupun pembangunan sarana ibadah di seluruh wilayah kerja Perseroan. Bantuan yang disalurkan antara lain berupa bantuan pembangunan masjid, pembangunan gereja dan pembangunan pura.


TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


5. Religious Facilities Aid

Other than public facilities, we have also given attention to the construction and repair of religious facilities. We distributed the aid in forms of repair and construction of religious facilities in all work areas of the Company. Distributed aid among others are constructions of mosques, churches and temples.

Penyerahan Bantuan Renovasi Tempat Ibadah

6. Bantuan pelestarian Lingkungan

200

Dalam upaya mewujudkan area yang ramah lingkungan, kami juga melaksanakan kegiatan penghijauan seperti penanaman pohon terutama pada lahan-lahan kritis dan tandus diantaranya kegiatan penanaman 10.000 pohon di Lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah bersama-sama dengan Komunitas dan Pemerintah Daerah Jawa Tengah.


6. Environmental Conservation Aid

In the efforts to create an envrionemntal friendly areas, we also conducted regreening activities such as tree planting, particularly in crtical and dry land among others planting of 10,000 trees in the slope of Mount Lawu, Central Java together with the Communities and Local Government of Central Java.









Telkom bersama komunitas dan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah menghijaukan kembali Gunung Lawu dengan menanam 10.000 pohon.

7. Bantuan Pengentasan Kemiskinan

7. Poverty Allevation Aid

Melalui bantuan pengentasan kemiskinan, Telkom berharap dapat mengangkat taraf hidup masyarakat miskin baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Bantuan yang diberikan adalah berupa pelatihan peningkatan ketrampilan akan memberikan dampak peningkatan kesejahteraan secara berkesinambungan.

Through the poverty allevation aid, Telkom hopes it can promote the living standards of poor people in the cities and villages. The aid given is in form of training and skill improvement which will have continuing impact in welfare improvement.

8. Peningkatan Kapasitas Mitra Binaan.

8. Capacity Building of Target Partners Aid

Pembinaan terhadap Mitra Binaan dilakukan secara total oleh seluruh komponen Perseroan termasuk Dewan Komisaris Perseroan dalam bentuk hibah. Kegiatan yang dimaksud antara lain diwujudkan melalui kegiatan promosi dan pengembangan melalui program pelatihan serta kunjungan dalam rangka sharing wacana pengembangan usaha dan motivasi.

Capacity building of Target Partners is conducted in all encompassing manner by the entire elements of the Company including the Board of Commissioners in form of grant. The activities are, among other, represented by visitations for sharing business development plan and motivation.

a. Promosi dan Pemasaran

a. Promotion and Marketing

Kami memberikan bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan Mitra Binaan dalam berbagai kegiatan pameran baik yang berskala nasional maupun internasional. Contohnya adalah Pameran Sail Tomini. Perseroan juga membantu promosi produk Mitra Binaan agar bisa berpartisipasi dalam pasar global melalui online store (http://www. blanja.com).

We give development aid in form promotion and marketing by involving Target Partners in various exhibitions at national and international scale. For example, Sail Tomini Exhibition. The Company also promote the products of Target Partners so they can participate in global market through online store (http://www. blanja.com).

b. Pendidikan dan Pelatihan Mitra Binaan

b. Education and Training for Target Partners

Target Partners Development among others are implemented with internet training programme for Target Partner and Visitation to give motivation and expanding the perspective on business development to the Target partners.

Kegiatan Pengembangan Mitra Binaan diantaranya dilakukan melalui program pelatihan internet bagi Mitra Binaan serta Kegiatan Kunjungan yang bertujuan untuk memberikan motivasi dan membuka wawasan pengembangan usaha kepada Mitra Binaan.



201




Salah satu hasil pembinaan yang direalisasikan melalui kegiatan peningkatan kapasitas Mitra Binaan adalah dengan diperolehnya penghargaan dari Presiden RI berupa Penghargaan Adibakti Mina Bahari untuk Pembina dari Perseroan dan Mitra Binaan Budi Daya Ikan Patin di Kampar, Propinsi Riau pada tanggal 11 Desember 2015.

Dialog pengembangan usaha antara Komisaris Utama Hendri Saparini dan Senior General Manager CDC Nur Hassim Rusdi dengan Mitra Binaan Tenun Batik Bali


TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


One of the result achieved from the activities of capacity building of Target Partners was the awards from the President of the Republic of Indonesia: Adibakti Mina Bahari Award for Catfish Farming in Kampar, Riau on 11 December 2015.

Pelatihan blanja.com kepada Mitra Binaan

Telkom Bangun Taman KAA di Bandung

Telkom Built KAA Park in Bandung

Untuk mendukung Bandung sebagai salah satu tuan rumah peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menjalankan program corporate social responsibility bagi Pemerintah Kota Bandung dengan membangun taman KAA di Jalan Pasteur Bandung. Pembangunan ini ditandai dengan penandatanganan Prasasti Taman KAA antara Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil, disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Trans Luxury Hotel, Bandung, 23 April 2015. Turut hadir dalam acara ini Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, Direktur Network Telkomsel Sukardi Silalahi, dan Ketua Komunitas Environment Tourism Social Development Center (ETSDC) Nicolaus Lumanau.

To support Bandung as one of the hosts for the 60th anniversary of Asian-African Conference (KAA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) implemented its corporate social responsibility for Bandung City Government by building KAA park at Jalan Pasteur Bandung. The construction was marked by the signing of the KAA Park Epigraph by the President Director of Telkom Alex J. Sinaga and Mayor of Bandung Ridwan Kamil, witnessed by the Minister of Communication and Information Rudiantara at Trans Luxury Hotel, Bandung on 23 April 2015. The signing was also attended by the Enterprise & Business Service of Telkom Muhammad Awaluddin, the Network Director of Telkomesel Sukardi Silalahi, and the Head of Environment Tourism Social Development Center (ETSDC) Community Nicolaus Lumanau.

Tahun ini, peringatan KAA ke-60 digelar di Jakarta dan Bandung pada 19 – 23 April 2015. “Bandung merupakan kota yang sangat penting, karena di sinilah sejarah KAA dimulai. Dapat dikatakan, Bandung adalah The Capital City of Asia Africa. Untuk itu, merupakan suatu kebanggaan

This year, the 60th anniversary of KAA was held in Jakarta and Bandung on 19-23 April 2015. Bandung is an extremely important city, this is where the history of KAA began. It can be said that Bandung is the Capital City of Asian-African. Therefore, it is an honour for Telkom to be

202










bagi Telkom dapat berkontribusi mendukung Bandung sebagai tuan rumah KAA tahun ini,” ujar Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga.

able to contribute in supporting Banding as a host for this year’s KAA”, stated the President Director of Telkom Alex J. Sinaga.

Alex menegaskan, dukungan Telkom untuk penyelenggaraan KAA tidak hanya pada peringatan ke-60 tahun ini saja. Telkom telah mendukung penyelenggaraan KAA sejak tahun pertamanya sejak tahun 1955. Telkom yang saat itu masih dikenal dengan nama perusahaan jawatan Post Telegraf Telefon (PTT), juga turut berkontribusi dalam penyelenggaraan KAA melalui penyediaan teknologi telegraf dan telepon.

Alex asserted that Telkom’s support for KAA is not limited to this year’s 60th anniversary. Telkom has declared its support to KAA since its first year in 1955. Telkom, at that time was known as Jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT), has also contributed to KAA by supplying telegraph and telephone technology.

Dalam peringatan KAA ini Telkom menyediakan layanan ICT yang terdiri dari layanan View, Internet dan Phone (V-I-P) dengan lingkup area yang meliputi Media Center, Accomodation, Security, International Airport dan Venue (M-A-S-I-V) di kawasan Jakarta dan Bandung, yang didukung infrastruktur Switching, Transmission dan Access (S-T-A) dengan jaminan kehandalan layanan mencapai 99,99%.

For this year’s KAA, Telkom supplied ICT services comprise of View, Internet and Phone (V-I-P) with the scope of areas of Media Center, Accomodation, Security, International Airporat and Venue (M-A-S-I-V) within Jakarta and Bandung, supported by infrstructures of Switching, Transmission and Access (S-T-A) with service reliability assurance of 99.99%.

Hijaukan Lereng Lawu Telkom Tanam 10 ribu Pohon

TELKOM PLANTS 10 THOUSANDS TREES FOR MOUNT LAWU REFORESTATION

Kebakaran hutan yang terjadi pada Oktober lalu di lereng Gunung Lawu Magetan, menarik keprihatinan karyawan PT Telkom untuk ikut serta melakukan aksi penghijauan dengan menanam 10.000 pohon. Kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab Telkom sebagai perusahaan BUMN terbesar di bisnis portofolio TIMES (Telecommunications, Infotainment, Media, Edutainment, Services) melalui program Good Corporate Citizenship, namun juga berlaku untuk seluruh karyawannya.

Forest fire at the slope of Mount Lawu Magetan on last October, attracted the apprehension of PT Telkom’s employees to participate in the greening act by planting 10,000 trees. Environmental concern is not just the responsibility of Telkom as the largest state owned company with TIMES (Telecommunications, Infotainment, Media, Edutainment, Services) business portfolios through Good Corporate Citinzenship Programme, but also extend to its employees.

General Manager Witel Telkom Jatim Ba rat, Putro Dewanto, Rabu (16/12) mengatakan, kegiatan aksi yang bertepatan dengan Bulan Menanam Nasional yang karyawan Telkom dinamai Employee Volunteer Program.

The Telecommunication Area General Manager of Telkom Western Area of East Java Putro Dewanto on Wednesday (16/12) stated, the activity coincided with Nastional Planting Month which was named by Telkom’s employees as Employee Volunteer Program.

Menurutnya, pasca kebakaran hutan bulan Oktober lalu, lereng Lawu menjadi sangat kering, padahal tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata. “Dengan kembali menanam pohon di area Lawu, ditambah saat ini memasuki musim hujan, kami yakin lereng Lawu akan segera kembali hijau”, tambahnya.

According to him, after the last October forest fire, the slope of Mount Lawu has become very dry, it is a pity since the place is one of tourism destinations. “By replanting the trees in Lawu area, and the start of rainy season, we believe the slope of Mount Lawu will be green again soon,” he added.



203





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Kegiatan yang dipusatkan di Cemorosewu melibatkan sekitar 200 orang. Mereka diantaranya karyawan Telkom Jatim Barat bersama dengan KPH Perhutani Lawu, Muspika Plaosan, komunitas pecinta lingkungan dan pelajar. Mereka bahu membahu menunjukkan kepedulian menanam 10 ribu pohon untuk menghijaukan kembali Gunung Lawu yang sempat terbakar beberapa waktu lalu.

The activity was centralised in Cemorosewu and involved around 200 people. Some of them are the employees Telkom Western Area of East Java with KPH Perhutani Lawu, Muspika Plaosan, environmentalist communities and students. Together they showed their concerns by planting 10 thousand trees to regreen Mount Lawu which was burnt a few days ago.

Administrator Perhutani KPH Lawu, Nanang Sugiharto memberikan apresiasi yang positif kepada Telkom. Dengan aktifitas ini, sangat membantu Perhutani untuk menghijaukan Lereng Lawu. “Ini merupakan bentuk sinergi yang baik,” katanya.

The Administrator of Perhutani KPH Lawu, Nanag Sugiharto gave positive appreciation to Telkom. This activity provides significant assistance to Perhutani in regreening Lawu Slope. “This is a good synergy,” he said.

Nanang berharap aktifitas bersama Telkom ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain. Saat ini lereng Lawu membutuhkan banyak bibit pohon pasca kebakaran Oktober lalu. Kepedulian dan aksi sosial elemen masyarakat maupun dan lembaga sangat dinantikan untuk mengembalaikan kembali kawasan Lawu.

Nanag hopes that the activity conducted together with Telkom can be an example for other companies. Currently, Lawu slope needs many tree seeds post October forest fire. Concerns and social acts of society’s element and institution are needed to restore Law area.

Employee Volunteer Program atau biasa disingkat EVP ini adalah kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh karyawan dan karyawati Telkom sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bidang lingkungan. Tujuannya untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan. Dengan program EVP ini, spirit of loving dan spirit of giving karyawan dan karyawati Telkom dibangkitkan. Istilah lainnya “The more you give the more you get”. Selain dalam bidang lingkungan, program EVP ini juga menyasar beberapa bidang lain seperti pelestarian budaya, pendidikan, dan sosial keagamaan.

The Employee Volunteer Program, or EVP in short, is social activities by the employees of Telkom to show their concern to social issues in the envrionemntal sector. The goal is to conserve and restore the environment. With this EVP, spirit of loving and spirit of giving of Telkom’s employees are raised. The other term is “The more you give the more you get.” Other than in environment sector, EVP also targets several other sectors such as culture preservation, education, as well as social and religious.

Dalam bidang pelestarian budaya, EVP bertujuan untuk menjaga dan melestarikan warisan milik bangsa. Sedangkan untuk bidang pendidikan bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan. Satu bidang lagi yakni sosial keagamaan, EVP bertujuan untuk meningkatkan pemerataan kualitas kegiatan keagamaan.

In the culture preservation, EVP aims to protect and preserve national heritage. The education sector aims to achieve equality on education quality. For the social and religious sector, EVP aims to improve the equality in the quality of religious activities.

TELKOM MENGENTASKAN KEMISKINAN

TELKOM ALLEVATING POVERTY

Telkom Indonesia sebagai BUMN terbesar dengan portofolio business TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services) bersama dengan groupnya, menggelar Pasar Murah BUMN Telkom Group Berbagi 2015.

Telkom Indonesian as the largest state owned company with TIMES (Telecommunications, Infotainment, Media, Edutainment, Services) business portfolios together with its group conevened Telkom Group Berbagi: Pasar Murah BUMN 2015

Senior Manager Human Capital Regional V, Irianto Muryono saat ikut membagikan sembako pada pelaksanaan

The Senior Manager Human Capital Regional V, Irianto Muryono when participating in distributing primary foods

204










pasar murah BUMN TelkomGroup di lapangan tenis Telkom Ketintang mengatakan Pasar murah sembako ini merupakan program pemerintah dalam hal ini BUMN yang diintruksikan kepada semua instansi BUMN. Secara serentak, Telkom group di wilayah Regional V melakukannya pada tanggal 3 dan 4 Juli ini.

during the Telkom Group’s Pasar Murah BUMN at Telkom’s Ketintang Tennis Court said that the pasar murah is a government program of which state owned companies were instructed to convene. Simultaneously, Telkom Group under Region V area has convened the pasar murah on 3 and 4 July.

Ditambahkannya, menjelang lebaran, pemerintah melalui kementerian BUMN mengajak korporasi dan seluruh instansi BUMN menggelar pasar murah guna menjaga daya beli dan meredam lonjakan harga.

He added that, approaching Ied el Fitr, the government through the Ministry of BUMN encourages corporations and state owned company institutions to convened pasar murah to protect the buying capacity and suppress price hike.

Dikatakannya sejak 3 Juli, telah dibagikan 2000 paket sembako di seluruh area Witel (Wilayah Telekomunikasi) se Jawa Timur. 2000 paket sembako tersebut dibagikan ke beberapa area seperti : 200 paket di Witel Jatim Timur, 200 paket di Witel Jatim Selatan, 200 paket Witel Jatim Barat. 300 paket didistribusikan ke Witel Jatim Utara dan Jatim Tengah Timur. 100 paket didistribusikan ke Witel Jatim Selatan Timur. Sedangkan untuk wilayah Witel Jatim Suramadu didistribusikan sebanyak 1000 paket. Masing-masing paket sembako tersebut, menurut Irianto, berisi sembako dengan nilai Rp 150.000,- namun dijual hanya dengan harga Rp 50.000,- per paketnya.

Since 3 July, 2000 packages of primary foods have been distributed within all Telecommunication Areas (Witel) of East Java. The said 2000 packages were distributed into several areas, such as: 200 packages in Eastern Area of East Java Witel, 200 packages in Southern Area of East Java Witel Witel, 200 packages of Western Area of East Java Witel, 300 packages distributed to Northern Area of East Java and Eastern Central Area of East Java Witels. 100 packages were distributed to South Eastern Area of East Java Witel. As for Suramadu East Java Witel, 1000 packages were distributed. Each package, according to Irianto, contains primary foods with Rp150,000.00 value but only sold at Rp50,000.00 price per package.

“Subsidi per paket senilai Rp 100.000,- kami ambilkan dari dana program CSR (Corporate Social Responsibility) Telkom”, tambahnya. Per paket berisi beberapa barang kebutuhan sehari-hari yang terdiri dari 5 kg beras, 2 kg minyak goreng, 2 kg gula pasir, dan 10 bungkus mie instan.

“The subsidy of Rp100,000.00 for each package was taken from Telkom’s CSR (Corporate Social Responsibility) Programme funding,” he added. Each package contains various daily primary foods, including 5 Kg of rice, 2 Kg of frying oil, 2 Kg of sugar and 10 packs of instant noodle.

Dijelaskannya pula bahwa peruntukan pasar murah ini diutamakan untuk kalangan yang kurang mampu yang berada di di lingkungan kantor Telkom dan diberikan secara selektif melalui pemberian kupon kepada setiap calon pembeli.

He further explained that the pasar murah is targeted for poor people within the area of Telkom’s office and given selectively by distributoing coupon’s to eligible buyers.

Tak hanya berhenti dengan penggelaran Pasar Murah, minggu depan nanti, program TelkomGroup Berbagi juga menyalurkan bantuannya melalui Baziskaf, yang berasal dari infaq dan zakat karyawan Telkom.

Not just convening Pasar murah, next week, Telkom Group Berbagi programme will aslo distribute its charity therough Baziskaf, coming from alms and donation of Telkom’s employees.

“Tahun ini untuk Regional V, kami sudah menyalurkan tak kurang dari Rp 367 juta kepada warga yang berhak menerimanya”, tambah Irianto.

“This year for Region V, we have distributed not less than Rp367million to eligible people” added Irianto.

Selain itu, satu program yang juga akan disalurkan minggu depan ini adalah mendonasikan 150 mushaf Al Qur’an dan 150 buah mukena di beberapa masjid dan mushola yang berada di lingkungan kantor TelkomGroup. Sumbangan ini nanti, murni berasal dari partisipasi secara sukarela.

Additionally, one pf the programs to executed next week is donating 150 Quranic mushaf and 150 praying gowns to several mosques and praying rooms withing the area f TelkomGroup ofiices. Such donation later on will be raised from voluntary participation.



205





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


EMPLOYEE VOLUNTEER PROGRAM: The More You Give The More You Get

EMPLOYEE VOLUNTEER PROGRAM: The More You Give The More You Get

Employee Volunteer Program (“EVP”) merupakan bagian dari program utama Work Life Integration yang berfungsi sebagai wadah untuk memfasilitasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang diinisiasi oleh Insan Telkom Group (“Telkomers”), baik secara individu maupun melalui komunitas karyawan di lingkungan Telkom Group.

Employee Volunteer Program (“EVP”) is a part of the main programme Work Life Integration as the vehicle to facilitate social activities initiated by Telkom Group People (“Telkomer”), either individually or the employee communities of Telkom Group.

Tujuan utama EVP adalah untuk meningkatkan spirit seluruh Telkomers agar memiliki “spirit of loving”, “spirit of giving” dan “the more you give, the more you get” dalam artian Telkomers selalu ingin memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya dan kepada Bangsa Indonesia serta Bumi beserta isinya.

The main goal of EVP is to promote the “spirit of loving”, “spirit of giving” and “the more you give, the more you get” among Telkomers, which means Telkomers always want to positively contribute to their environment and to Indonesian and the world.

Kami memfasilitasi sarana komunikasi dan informasi kegiatan EVP melalui situs (http://www. evp.telkom. co.id). Sepanjang tahun 2015, kami mencatat sebanyak 1.722 Telkomers telah terdaftar dalam program EVP dengan awareness index 85,85%.

We facilitated communication devices and activity information of EVP through website ((http://www.evp. telkom.co.id). During 2015, we recorded 1,722 Telkomers have registered in EVP Programmes with awareness index of 85.85%.

Adapun kegiatan EVP dibagi dalam empat kegiatan utama, yaitu Bakti Pendidikan, Bakti Lingkungan, Bakti Pelestarian Budaya, dan Bakti Sosial Kemasyarakatan.

EVP activities are divided into four main activities, Education Services, Environmental Services, Cultural Preservation Services and Social Services.

• Bakti Pendidikan

• Education Services

Bakti Pendidikan yang dilakukan selama tahun 2015 adalah kegiatan mengajar di lembaga pendidikan formal maupun non formal.

Education Services convened in 2015 were tuition activities in formal and informal education institutions.

• Bakti pelestarian Budaya

• Cultural Preservation Services

Bakti Pelestarian Budaya mencakup keterlibatan langsung Telkomers dalam kegiatan sosial di bidang budaya tradisional, baik melalui aktivitas mengajar maupun partisipasi aktif dalam pembinaan budaya kepada generasi muda.

Cultural Preservation Services includes direct involvement of Telkomers in social activities in traditional cultures, either by tuition or active participation in developing cultures to young generation.

• Bakti Lingkungan

• Environmental Services

Environmental Services (save planet) includes direct involvement in social activities for restoring the environment, among others neighbourhood cleaning by Bycicle and Motorcycle communities and tree planting by Telkom Labour Union.

Bakti Lingkungan (save planet) mencakup keterlibatan langsung dalam kegiatan sosial untuk perbaikan lingkungan, antara lain kegiatan kebersihan lingkungan yang dilakukan oleh Komunitas Sepeda dan Sepeda Motor serta kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh Komunitas Serikat Karyawan Telkom.

• Bakti Sosial Kemasyarakatan

• Social Services

Bakti Sosial Kemasyarakatan mencakup kegiatan sosial Telkomers dengan menjadi inisiator aksi sosial, misalnya melalui penyediaan air bersih bagi masyarakat pedesaan yang terkena dampak musim kemarau serta melakukan kegiatan kampanye ke kantor bersepeda (bike to work) di Kota Bandung.

Social Services includes Telkomers social acivities of Telkomers who become the intitatior of the social action, for example by supplying clean water to villages impacted by the dry season as well as bike to work campaign in Bandung.

206










PENGHARGAAN

AWARDS

Berbagai kegiatan yang kami lakukan dalam rangka menjalankan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat membuat Telkom mendapatkan berbagai penghargaan dari pihak independen yang berkompeten, sebagai berikut.

Due to many activities we have convened as the impelementation of our corporate social responsibility obligations, particularly in improving the quality of life for the society, Telkom received many awards from competent independent parties, i.e.

• Sustainability Reporting Award • Social Business Innovation Award dari Warta Ekonomi sebagai Top 10 Social Business Innovation Company 2015. • Sindo Weekly CSR Award 2015 sebagai Best Programmed Award 2015. • Corporate Image Award dengan kategori Perusahaan Telekomunikasi terbaik dan Internet Provider terbaik

• Sustainability Reporting Award • Social Business Innovation Award from Warta Ekonomi as Top 10 Social Business Innovation Company 2015. • Sindo Weekly CSR Award 2015 as Best Programmed Award 2015. • Corporate Image Award for categories of Best Telecommunication Company and Best Internet Providers By this programme, hopefully the product marketing and business, that still rely on offline methods, can transfer to online methods. Business actors of UKM SKOCI can utilise Telkom’s applications, among others Bos Toko, Jarvis Store, blanja.com and www.smartbisnis.co.ud, and other applications for logistics, finance to human resources.

Melalui program ini, diharapkan pemasaran produk maupun bisnis yang selama ini mengandalkan luring (offline), kini bisa dilakukan secara daring (online). Pelaku UKM SKOCI dapat memanfaatkan aplikasi yang tersedia di Telkom, antara lain Bos Toko, Jarvis Store, blanja. com dan www.smartbisnis.co.id, maupun aplikasi terkait logistik, keuangan hingga SDM. “Sehingga value chain bisnis member SKOCI dapat terintergrasi penuh secara digital dan kami berharap program ini terus berlanjut, artinya perlu dorongan keinginan dari pelaku komunitas, untuk memahami terobosan Goes Digital,” harap dia.

“Therefore the value chain of SKOCI members’ business can be fully integrated digitally and we hope this programme is sustainable, which means it will require encouragement from the community actors to understand Goes Digital breakthrough,” he hopes.

Telkom pun menggandeng relawan TIK untuk pendampingan dan pembelajaran internet bisnis. Sehingga, kata dia, ke depan proses training dan pembelajaran TIK dapat dilakukan sendiri oleh komunitas UKM.

Telkom is partnering with CIT volunteers for assistance and tuition on internet business. Therefore, he said, in the future the CIT training and education process can be conducted independently by the SME community.

“Untuk percepatan pemanfaatan intenet dalam berbisnis, Telkom mengangkat Wira Penggerak IT UKM yang berkolaborasi dengan relawan TIK. Salah satu kekuatan Kampung UKM Digital, warga dari kampung tersebut akan bisa mandiri dalam pemanfaatan TIK dalam berbisnis,” terangnya.

“For accelerating internet use in business, Telkom assigned Wira Penggerak IT SME to collaborate with the CIT volunteers. One of the resources of Kampung UKM Digital is for the people of such village can be independent in the use of CIT for business,”

Dalam mewujudkan program ini, Telkom berkolaborasi dengan pihak lain yang dikenal dengan Penta Helix, yakni akademisi, pelaku bisnis, komunitas, birokrasi dan media. Diungkapnya, kolaborasi tersebut akan mempercepat pengembangan kemampuan pelaku UKM di Tanah Air.

In materialising this programme, Telkom collaborates with other parties known as Penta Helix, i.e. academics, business actors, communities, beuracracy and media. He explained, such collaboration will expedite the development of SME actors in Indonesia.

“Kami yakin, 60 Kampung UKM Digital akan tergelar hingga akhir tahun ini. Ini merupakan salah satu strategi melengkapi program menuju 1 juta UKM terdigitalisasi pada tahun 2015 ini,” ucap Awaluddin.

“We are sure that 60 Kampung UKM Digital will be established up to end of this year. This is just one of the strategies to achieve 1 million digitised SMEs in 2015,” Awaludiin said.



207





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


TELKOM BERBAGI

208










13

MENDUKUNG UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

SUPPORTING ENVIROMENTAL CONSERVATION EFFROTS

TELKOM BERBAGI

211

Landasan Hukum Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Telkom Legal Basis for Telkom Environmental Management Policy

212

213

214


219

Dampak Lingkungan Kegiatan Telkom Telkom Activities Environmental Impact

Peningkatan Budaya Sehat Dan Ramah Lingkungan Increasing Healthy and Environmentally Friendly Culture

221

Implikasi, Risiko Dan Peluang Bisnis Telkom Akibat Perubahan Iklim Implications, Telkom Risks and Business Opportunities as Result of Climate Change

Mendukung Kegiatan Ekonomi Yang Ramah Lingkungan Support for Environmentally Friendly Economic Activity

222

Partisipasi Pada Upaya Pelestarian Lingkungan Participation In Environmental Conservation Efforts

Partisipasi Pada Berbagai Kegiatan Penghijauan Participation In Various Forest Restoration Activities

223

Biaya Kegiatan Di Bidang Lingkungan Cost of Environmental Activities


209





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


MENDUKUNG UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN SUPPORT THE EFFORTS TO PRESERVE THE ENVIRONMENT

“Sejatinya kegiatan operasional kami tidak memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan. Namun demikian, sebagai korporasi yang bertanggung jawab dan sebagai salah satu warga dunia yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan bumi beserta isinya, kami merealisasikan beragam program lingkungan yang kami jalankan dengan sebaik-baiknya. Lebih dari itu, kami berupaya keras menyediakan produk dan jasa layanan berkualitas untuk mendukung terciptanya berbagai kegiatan masyarakat umum maupun masyarakat bisnis yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan”

“our operational activities do not actually have a significant negative impact to the environment. However, as a responsible corporation and as one of the world citizens having a high awareness towards the sustainability of the earth and anything inside it, we have made some realization of environmental programs that we have performed as good as possible. Furthermore, we try very hard to provide some high quality products and services to support the realization of various activities for public or business society that are more efficient and environmentally friendly”

210










Keberlanjutan dari dimensi lingkungan adalah upaya bersama seluruh warga dunia untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang. Sedemikian penting upaya bersama ini, kesepakatan negara-negara di seluruh dunia yang tercakup dalam SDGs, menempatkan isu lingkungan pada sedikitnya empat tujuan pembangunan global, yakni:

The sustainability of environment dimension is the joint efforts of the people of the world to protect and maintain a better preservation of environment for future generations. Due to the importance of these joint efforts, the agreement of countries all over the world associated within SDGs, has put the environment issue on at least four goals of global development, namely:

• Butir ke-7, “Energi Bersih dan Terjangkau - Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan modern untuk semua orang”.

• The 7th point, “Clean and Affordable Energy – Ensure access to affordable, reliable, sustainable and clean energy for all”.

• Butir ke-13 “Aksi Terhadap Iklim - Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya”.

• The 13th point “Climate Action – Take urgent action to combat climate change and its impacts”.

• Butir Ke-14 “Kehidupan Bawah Laut - Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk pengembangan pembangunan yang berkelanjutan”.

• The 14th point “Life Below Water – Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development”.

• Butir Ke 15 “Kehidupan di Darat - Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggundulan hutan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

• The 15th point “Life on Land – Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, and halt and reverse land degradation and halt biodiversity loss

Sekalipun kegiatan operasional Telkom tidak memberi dampak negatif langsung yang signifikan terhadap lingkungan, kami tetap bertekad untuk menjalankan kegiatan operasional yang lebih ramah lingkungan, dan bersama warga dunia lainnya, berpartisipasi aktif terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan. Kami bahkan meyakini penggunaan produk dan jasa yang kami sediakan secara optimal akan memberi dampak positif terhadap upaya pemeliharaan kelestarian lingkungan. Oleh karenanya, sebagai bagian dari perwujudan falsafah “triple bottom lines” yang menjadi acuan dalam menjalankan kegiatan operasional, kami juga berupaya mensosialisasikan penggunaan produk dan jasa kami dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

Even though Telkom operational activites do not give significant direct impact towards the environment, we still have a strong determination to conduct more environmentally friendly operational activities, and together with other citizens of the world, to actively participate in the effort to preserve the environment. We even believe that the use of products and services which are optimally provided by us will bring positive impact towards the environment preservation. Therefore, as part of the realization of “triple bottom lines” philosophy which has become the guidelines to conduct the operational activities, we also try to socialize the use of our products and services in the implementation of corporate social responsibilities.

LANDASAN HUKUM KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN TELKOM

LEGAL BASIS FOR TELKOM ENVIRONMENT MANAGEMENT POLICIES

Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh setiap korporasi yang beroperasi di Indonesia telah diamanatkan dalam Pasal 1 ayat (3) UndangUndang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang menyatakan bahwa “Tanggung Jawab Sosial

The implementation of social and environmental responsibilities by the corporate having its operation in Indonesia has been stipulated under Article 1 paragrap (3) Law No.40 of 2007 regarding Limited Liability Company, which stipulates that ““Social and Environmental



211





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


dan Lingkungan (TJSL) adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.”

Responsibility shall mean a Company’s commitment to taking part in sustainable economic development in order to improve the quality of life and environment, which will be beneficial for the Company itself, the local community and society in general.”

Selanjutnya pada tahun 2012, Pemerintah Repuplik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, sebagai arahan penerapan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No.40/2007 tersebut.

Further, in 2012 the Government of the Republic of Indonesia enacted a Government Regulation No.47 of 2012 regarding the Social and Environmental Responsibility, pursuant to the instruction to implement the said Article 1 paragraph (3) Law No.40/2007.

Komitmen Telkom terhadap kelestarian lingkungan sendiri dituangkan dalam Surat Edaran No.ED.130/ PS000/SDM-20/2008 tentang Langkah-langkah Efisiensi dalam Rangka Penghematan di Lingkungan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, yang dilaksanakan melalui berbagai program, baik di lingkungan internal perusahaan maupun di lingkungan masyarakat.

Telkom’s commitment towards the environment preservation is stipulated under the Circular Letter No.ED.130/PS000/SDM-20/2008 regarding Efficiency Steps for the Saving within PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, which are implemented through various programs, be it in the company internal environment or in the society.

Penerapan dari kebijakan tersebut kami wujudkan melalui berbagai program yang dilaksanakan di internal Telkom maupun bersama dengan masyarakat. Sementara dalam memastikan pelaksanaan program sesuai dengan kebijakan serta mendapatkan gambaran sampai seberapa jauh target yang ditetapkan telah dicapai, kami menugaskan satuan kerja terkait untuk melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi, untuk kemudian melaporkannya kepada manajemen. Adapun parameter lingkungan yang dijadikan rujukan karena masih relevan dengan dampak lingkungan kegiatan kami adalah emisi CO2 dan konsumsi air.

Implementation of the said policies are embodied through various programs implemented within the internal of Telkom or through the cooperation with the society. Meanwhile, to ensure the program implementation to be in conformity with the policies as well as to obtain the description on how far the goals are achieved, we assign a relevant task force to conduct the monitoring and evaluation activities, to be then reported to the management. The environmental parameter used as the reference, since it is still relevant with the environmental impact of our activities, are CO2 emission and water consumption.

DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN TELKOM

ENVIRONMENTAL IMPACT OF TELKOM ACTIVITIES

Kegiatan utama dan penggunaan material yang memberi dampak terhadap lingkungan dari operasional kami, antara lain: pembangunan perangkat dan infrastruktur telekomunikasi baik di darat maupun di laut, seperti pendirian menara base transceiver station (BTS), pemasangan kabel telekomunikasi di bawah laut dan pembangunan kantor layanan pelanggan di seluruh wilayah operasional serta kegiatan transportasi karyawan. Potensi dampak lingkungan yang ada, sekalipun minim, adalah gangguan terhadap keanekaragaman hayati pada saat proses pembangunan BTS, emisi CO2 dari kegiatan transportasi dan sumber air di lokasi pengerjaan.

The main activity and the use of material that bring the impact towards the environment of our operation, among others are: development of telecommunication devices and infrastructure on the land or in the sea, such as the construction of base transceiver station (BTS) towers, installation of telecommunication cables under the sea and development of customers service office all over areas of operation as well as transportation activities of employees. Potential environmental impact, although at the minimum, is the disturbance to biodiversity during the construction process of BTS, CO2 emission from transportation activities and water source at the location of works.

Kami memiliki kebijakan untuk tidak mendirikan fasilitas pendukung kegiatan tersebut di kawasan hutan lindung maupun kawasan yang dilindungi lainnya. Untuk pembangunan menara BTS di kawasan hutan, kami

We have the policies to not construct the supporting facilities within the protected forest or other protected areas. For the construction of BTS towers within the forest area, we implement the fixed policies and procedures so

212










menerapkan kebijakan dan prosedur tetap agar tidak mengganggu spesies yang dilindungi, terutama yang tercatat dalam IUCN Red List. Seluruh fasilitas tersebut hanya dibangun sekali untuk kurun waktu tertentu dengan rentang 10 tahun hingga 30 tahun, sehingga dampaknya terhadap keanekaragaman hayati dan sumber air di suatu kawasan juga sangat minimal.

it will not disturb the protected species, especially those that are listed under IUCN Red List. All of the said facilities were only constructed once for a certain period within the range of 10 to 30 years, so that its impact towards the biodiversity and water sources within an area will also be at a very minimum.

Sementara dampak terhadap lingkungan dari kegiatan operasional yang dilakukan, meliputi:

Meanwhile, the impact towards environment from the operational activities that have been conducted, consist of:

1. emisi yang dihasilkan dari kegiatan transportasi untuk kepentingan operasional dan penggunaan unit pembangkit listrik (genset) pada menara BTS di daerah terpencil yang belum terjangkau aliran listrik;

1. emission produced by the transportation activities for operation purposes and the use of electric generator on BTS towers in the remote area that has not had electricity;

2. limbah dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan administrasi, serta limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dari kegiatan operasional seperti baterai bekas dan pelumas dari mesin genset;

2. waste and garbage produced by administration activities, as well as waste containing hazardous and toxic materials (B3) from operational activities such as the used battery and lubricant from electric generator;

3. emisi Gas Rumah Kaca (GRK) lain dari penggunaan peralatan listrik, seperti pendingin ruangan; serta

3. other emission of Greenhouse Gas (GRK) from the use of electricity, such as air conditioner; as well as

4. volume pemakaian air untuk keperluan domestik, baik di kantor pusat maupun di perkantoran lainnya.

4. volume of water use for domestic purpose, in the head office or other offices.

IMPLIKASI, RISIKO DAN PELUANG BISNIS TELKOM AKIBAT PERUBAHAN IKLIM (G4-EC2)

IMPLICATION, RISK, AND TELKOM BUSINESS POTENTIAL DUE TO THE CLIMATE CHANGE (G4-EC2)

Perubahan iklim yang berlangsung secara global berpotensi mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan operasional dan bisnis kami, berupa timbulnya risiko kerusakan maupun gangguan pada berbagai perangkat dan infrastruktur telekomunikasi. Kerusakan terutama diakibatkan oleh terjadinya banjir maupun longsor di lokasi dimana fasilitas BTS maupun pendukung lainnya berada, sebagaimana beberapa kali kami alami.

Global climate change has the potential to directly or indirectly influence our operation and business, which is the occurrence of the risk of damage or the disturbance on various telecommunication devices and infrastructure. The damage is mainly caused by the flood or landslide at the location whereby BTS facilities or other supports are existed, as experienced by us few times.

Kondisi ini dapat mengurangi kualitas layanan telekomunikasi, antara lain berupa gangguan terhadap jangkauan transmisi dan buruknya sinyal telekomunikasi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya, gangguan tersebut berpotensi menurunkan jumlah pelanggan dalam jangka panjang, yang akhirnya akan mengurangi pendapatan.

This condition may reduce the quality of telecommunication services, among others, in the form of disruption to the reach of trasmission and bad signal of telecommunication which influence the customer satisfaction. Futher, the said disruption has its potential to decrease the amount of customers in a long term, which will eventually reduce the income.

Untuk mencegahnya, kami terus berupaya melakukan inovasi dan investasi dengan menerapkan teknologi mutakhir dalam proses pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan perangkat dan infrastruktur telekomunikasi.

To avoid it, we continuously try to make the innovation and investment by the implementation of the most current technology in the process of development, operation and maintenance of telecommunication devices and



213





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Beberapa infrastruktur pendukung, saat ini kami bangun dengan konstruksi fisik dasar terletak beberapa meter diatas tanah, untuk mengurangi risiko banjir. Hal ini tentu saja menimbulkan implikasi finansial karena kami harus mengeluarkan investasi yang tidak sedikit demi memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan.

infrastructure. Some of supporting infrastructure are currently developed with a ground physical construction located few meters above the land, to reduce the risk of flood. This certainly causes the financial implication since we have to make a big investment to ensure the continuity of company’s business.

Di sisi lain, keandalan perangkat dan infrastruktur telekomunikasi saat ini telah mampu mendukung aktifitas pelanggan baik dalam berkomunikasi maupun menyelesaikan kegiatan usaha melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi informasi. Berbagai kegiatan perkantoran kini dapat dilakukan melalui interaksi komunikasi antara individu dan kelompok menggunakan interaksi jarak jauh dengan dukungan teleconference, internet dan aplikasi WiFi, sehingga mengurangi kegiatan transportasi dan menghindarkan emisi CO2.

On the other hand, the reliability of telecommunication devices and infrastructure have been able to support customers’ activities, either for the communication or to complete any business activity through the use of IT-based application. Many official activities are currently able to be conducted through interaction of communication between individual and group by using the remote interaction with the support of teleconference, internet and WiFi application, so that it reduces the transportation activities and avoids CO2 emission.

Tentu saja hal tersebut akan berpengaruh positif dan menciptakan peluang bagi peningkatan jumlah pelanggan maupun volume pemanfaatan jasa telekomunikasi yang kami tawarkan. Pada akhirnya hal tersebut berkontribusi pada peningkatan pendapatan sehingga akan menjaga keberlanjutan usaha.

Those will certainly bring positive influence and create the opportunity for the increase of customers or the volume of the use of telecommunication services offered by us. Those will eventually contribute to the increase of income and maintain the business continuity.

Respon terhadap Perubahan Iklim

Response to Climate Change

Mengingat dampak perubahan iklim yang dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, sosial maupun ekonomi, kami berupaya mengambil bagian dalam gerakan bersama warga dunia lainnya untuk bersamasama memitigasi penyebab terjadinya perubahan iklim. Sebagai respon dan bentuk partisipasi terhadap upaya menanggulangi perubahan iklim berskala global yang dilakukan bersama masyarakat dunia, kami berupaya memitigasi dampak lingkungan akibat operasional perusahaan. Hal tersebut kami wujudkan antara lain dengan menjalankan kebijakan operasional ramah lingkungan dan menjalankan serangkaian program dukungan terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan, seperti: dukungan dan pelaksanaan penghijauan, serta upaya membudayakan pola hidup sehat.

Considering the impact of climate change that may influence all aspects of life, social or economy, we try to take part in the action together with other citizens of the world to jointly mitigate the cause of claimate change. As the response and form of participation in the efforts to overcome the global-scaled climate change which are conducted together with the citizens of the world, we try to mitigate the environmental impact caused by the company’s operation. We make the realization of it in the form of, among others, the implementation of environmentally friendly operating policies and the implementation of series of supporting programs towards the effort for the improvement of quality of life, such as: support and implementation of reforestation, as well as to socialize the healthy living.

PARTISIPASI PADA UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

PARTICIPATION ON THE ENVIRONMENT PRESERVATION

Kami berpartisipasi dalam upaya melestarikan lingkungan hidup melalui program lingkungan yang dinamakan Telkom Go Green Action, yang meliputi serangkaian upaya seperti: mitigasi emisi karbon, program efisiensi energi gedung perkantoran, efisiensi energi BTS, pemakaian energi terbarukan, konsep kantor tanpa

We participate in the environment preservation through the environmental program named Telkom Go Green Action, which covers series of efforts such as: mitigation of carbon emission, energy efficiency program in the office buildings, BTS energy efficiency, the use of renewable energy, paperless office concept, waste management,

214










kertas, pengelolaan limbah, pengelolaan dan daur ulang air, gerakan bersepeda ke kantor (bike to work) dan earth hour. Sesuai tujuan utama dari seluruh item kegiatan tersebut, partisipasi Telkom kami kelompokkan ke dalam program-program seperti penjelasan berikut.

water management and recycle, bike to work and earth hour. Pursuant to the main objective of all of the said activities, Telkom participation shall be categorized into the following programs.

1. Partisipasi pada upaya Mitigasi Emisi Karbondioksida (G4-EN6, G4-EN19)

1. Participation on the effort to Mitigate Carbon Dioxide Emission (G4-EN6, G4-EN19)

Telkom belum secara khusus melakukan perhitungan carbon footprint dari seluruh kegiatan operasional yang dilakukan, sehingga penggunaan energi yang meliputi energi listrik dan BBM untuk transportasi kendaraan operasional belum dapat dihitung dan disajikan secara mendetail. Namun demikian, sejak tahun 2009, kami telah melaksanakan serangkaian inisiatif program yang dilakukan dengan konsisten dan ditujukan untuk mengurangi pemakaian energi listrik dalam kegiatan operasional. Dengan demikian, kami telah ikut berkontribusi pada upaya mitigasi emisi gas karbon dioksida (CO2), mengingat listrik dihasilkan dari pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil konvensional (batu bara dan BBM) yang merupakan sumber emisi gas karbondioksida.

Dalam pelaksanaannya, upaya mitigasi emisi CO2 kami wujudkan melalui pemakaian peralatan dengan efisiensi tinggi dan berteknologi terkini yang lebih ramah lingkungan, antara lain: • penggunaan AC berteknologi inverter, melakukan retrofit system fluida dan thermodinamika AC dengan Artticmaster, serta mengganti pemakaian freon pada AC dengan refrigerant hydrocarbon; • mengganti lampu TL dengan lampu LED yang memiliki tingkat efisiensi listrik hingga 90%; • pemasangan capasitor bank di STO-STO untuk mengurangi pemborosan energi akibat daya reaktif; • mengganti perangkat switching dari TDM switch ke perangkat soft-switch yang lebih sedikit mengkonsumsi listrik, lebih sedikit membuang panas dan lebih sedikit menempati ruang fisik; • mengganti perangkat rectifier dari tipe linear-mode ke tipe switch-mode yang memerlukan lebih sedikit energi dengan tingkat efisiensi konversi yang lebih tinggi; • pembangunan dan pengoperasian green data center yang mengedepankan zero depletion refrigrant (no CFC), zero depletion FAP (N2 100% natural gas), material ramah lingkungan (tanpa timbal), serta hemat energi (lampu LED dan cooling system management).


Telkom has not specifically conducted the calculation of carbon footprint from all of its operational activities, so that the use of energy which covers the electricity and fuel oil energy for the transportation of operational vehicles, has not been able to be calculated and presented in detail. However, since 2009, we have conducted series of program initiatives which have been performed consistently and made in order to reduce the use of electricity in operational activities. Therefore, we have also made the contribution on the efforts to mitigate the carbon dioxide CO2) emission, considering that electricity is produced by a power plant using the conventional fossil fuel (coal and oil fuel) which are the sources of carbon dioxide emission.

In its implementation, mitigation of CO2 emission is made through the use of devices which are highly efficient and with current technology which is more environmentally friendly, among others: • to use A/C with inverter technology, to conduct retrofit system fluida and thermodinamika AC with Artticmaster, as well as to replace the use of freon within AC with refrigerant hydrocarbon; • to change TL lamp with LED which has the efficiency rate up to 90%; • to install capasitor bank in STOs to reduce the waste of energy because of a reactive power; • to change the switching device from TDM switch to soft-switch that consumes less electricity, less heat and less use of physical room; • to change the rectifier device from the type of linear-mode to switch-mode which uses less energy with higher conversion efficiency level; • the development and operation of the green data center that prioritizes the zero depletion refrigrant (no CFC), zero depletion FAP (N2 100% natural gas), environmentally friendly materials (without lead), as well as energy saver (LED and cooling system management).


215





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Selain mendukung upaya mitigasi emisi karbondioksida, berbagai inisiatif untuk menghemat pemakaian energi listrik tersebut juga telah berdampak pada penghematan biaya operasional dan beban pemeliharaan, serta mengurangi down time perangkat akibat kegagalan sistem pendingin udara.

In addition to the support to mitigate carbon dioxide emission, various initiative to reduce the use of electricity has also brought the impact on the decrement of operating costs and maintenance fee, as well as reduce the down time of devices due to system failure of the air cooler.

2. Efisiensi Energi Gedung Perkantoran [G4-EN6]

2. Energy Efficiency for Office Buildings [G4-EN6]

Telkom berupaya meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik melalui penerapan sistem energi di gedung-gedung perkantoran yang semakin efisien. Berbagai langkah strategis yang telah kami lakukan, meliputi:

Telkom has tried to increase the efficiency on the use of electricity through the implementation of a more efficient energy system in the office buildings. Various steps have been conducted by us, which cover:

• penggunaan capasitor bank untuk memperbaiki faktor daya, memenuhi ketentuan PLN tentang batasan KVAR, dan mengurangi pemborosan penggunaan listrik yang disebabkan besarnya daya semu dari beban-beban kapasitif.

• The use of capasitor bank to improve the power factor, the fulfilment of PLN regulation regarding KVAR limitation, and to reduce the waste of electricity caused by the capacitive charges.

Menyusul serangkaian uji coba yang telah dilakukan dengan bekerja sama dengan PT Excelindo Chandra Mulia (pemegang brand Top Saver 2000), kami semakin mengintensifkan penggunaan Top Saver pada perangkat non inverter untuk menekan rugi penggunaan arus listrik;

Following the series of test that have been conducted in cooperation with PT Excelindo Chandra Mulia (the holder of Top Saver Brand 2000), we use the Top Saver more intensively on the non inverter devices in order to reduce the loss from the use of electricity;

• pemasangan kaca reflektif (reflective glass) setebal 6 mm untuk mengurangi panas yang masuk, sehingga penggunaan AC lebih hemat dan efisien.

• The installation of the reflective glass, 6 mm thick, to reduce the heat, so that the use of AC will be lesser and efficient.

Setelah melaksanakan serangkaian uji coba yang dilakukan bekerja sama dengan PT Sadean Energi Indonesia selaku pemegang brand Reflecto Coating for Building, kami telah memasang kaca reflektif tersebut pada berbagai gedung yang digunakan. Keunggulan bahan pelapis kaca luar dinding/jendela gedung ini adalah dapat meneruskan cahaya dengan baik, namun tidak/sedikit sekali meneruskan panas;

• penggantian penerangan dari lampu TL dengan lampu LED yang dapat menghemat energi dan lebih ramah lingkungan. Penggantian ini akan membuat pemakaian listrik untuk penerangan berkurang hingga 90% dari kondisi sebelumnya.

• the change of lighting from TL lamp to LED that may save the energy and is more environmentally friendly. This change will make the use of electricity for the lighting 90% lesser than the previous condition.

• penggantian secara retrovit AC chiller dengan teknologi modern dan hemat energi berbasis building automation system (BAS), sehingga lebih efisien dan juga lebih ramah lingkungan karena menggunakan refrigeran yang ramah lingkungan.

• the change of retrovit AC chiller with a modern technology and energy saver on the basis of building automation system (BAS), so that it will be more efficient and environmentally friendly since it uses the environmentally friendly refrigerant.

216


After carrying out series of test which was conducted in cooperation with PT Sadean Energi Indonesia as the brand holder of Reflecto Coating for Building, we have installed the said reflective glass on many buildings. The strength of this coating for external windows of the building is that it can reflect the light very well, and it does not transmit the heat;









• penerapan jadwal pengoperasian penerangan maupun perangkat otomatis guna menekan pemborosan pemakaian listrik secara ketat dan tepat, tanpa mengganggu kenyamanan dan keamanan penghuni gedung;

• the implementation of lighting operation schedule and automatic devices in order to reduce the waste of electricity in a tight and proper manner, without disrupting the convenient and safety of building occupants;

• pelaksanaan sosialisasi berkelanjutan dan berkesinambungan kepada seluruh penghuni gedung mengenai penghematan energi, termasuk penempatan papan peringatan dan stiker di berbagai lokasi yang strategis guna mengingatkan karyawan untuk menghemat listrik dan air;

• the implementation of sustainable and continued socialization to all building occupants regarding the energy efficiency, including the placement of warning board and stickers at various strategic locations in order to remind the employees to save electricity and water;

• pemanfaatan skema zoning lighting untuk meningkatkan pemanfaatan energi secara tepat guna, yakni dengan membedakan area penyalaan lighting berkebutuhan sehingga mampu menghemat energi;

• the utilization of zoning lighting scheme to increase the use of energy in a proper manner, which is conducted by differentiating the required lighting areas and so it is able to save the energy;

• pemasangan alat pengatur penerangan di luar gedung.

• the installation of timer at the lighting outside the building.

waktu

(timer)

pada

3. Efisiensi Energi BTS [G4-EN6]

3. Efficiency of BTS Energy [G4-EN6]

Penghematan energi yang signifikan juga datang dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS kami. BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dibandingkan BTS di dalam gedung dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin.

The significant energy efficiency may also be conducted through the use of BTS outside the building at all locations of our BTS. BTS outside the building has smaller size compared to BTS inside the building and it does not require the shelter and cooler.

4. Pemakaian Energi Terbarukan

4. The use of Renewable Energy

Kami telah melakukan upaya mitigasi emisi karbon secara signifikan melalui pelaksanaan perubahan pola konsumsi energi dari energi tak terbarukan ke energi terbarukan, antara lain: penggunaan energi matahari, air dan angin. Meskipun dalam skala kecil, kami telah mulai melaksanakan konsep “carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional. Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai sumber energi untuk operasional BTS, emisi karbon yang dapat dikurangi dapat mencapai 961,39 ton ekuivalen CO2 per tahun.

We have conducted the mitigation efforts for carbon emission significantly through the change of energy consumption habit from non-renewable energy to renewable energy, among others: the use of energy of solar, water and wind. Despite that it is small in size, we have started the concept of “carbon free” for some operational activities. By using solar energy as the source of energy for the operation of BTS, carbon emission, that may be reduced, may reach 961,39 equivalent tons of CO2 per year.

Kami menjadi pelopor dalam penggunaan BTS yang menggunakan energi terbarukan dari energi matahari, mikrohidro, dan low power consumption, dan telah mengoperasikan ribuan BTS ramah lingkungan.

We become the pioneer of the use of BTS that uses a renewable energy from the energy of solar, microhydro, and low power consumption, and we have operated thousands of environmentally friendly BTS.

Energi terbarukan juga kami implementasikan untuk lokasi-lokasi di kepulauan dan perkotaan lainnya yang masih menggunakan sumber tenaga genset 7x24 jam antara lain melalui pemanfaatan pembangkit listrik hybrid yang menggabungkan sel surya (solar

We have also used the renewable energy for the areas located in the other islands and cities that are still using the source of power from 7x24 hours electric generator, among others through the utilization of hybrid power plant that combine the solar cell and



217





cell) dan tenaga angin (wind power). Penggunaan energi terbarukan berupa pembangkit listrik hybrid diharapkan dapat dicapai penghematan beban pemakaian listrik, beban pemeliharaan dan beban konsumsi BBM hingga 98%, sementara 2% BBM masih diperlukan untuk keperluan pemeliharaan genset.

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


wind power. The use of renewable energy in the form of hybrid power plant is expected to be able to save the charge of electricity, maintenance charge and consumption charge of fuel oil up to 98%, while 2% of oil fuel are still needed for the maintenance of electric generator.

5. Konsep Kantor tanpa Kertas

5. The Concept of Paperless Office

Upaya lain yang dilakukan dalam mendukung upaya mitigasi emisi karbon adalah dengan menerapkan konsep kantor tanpa kertas. Kami telah menerapkan konsep ini melalui aplikasi nota dinas online sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan secara nasional. Sejak konsep ini diimplementasikan, manajemen telah menerapkan kebijakan pemotongan anggaran pembelian kertas secara signifikan. Dengan pemakaian kertas seminimum mungkin, kami telah mengurangi jumlah sampah kertas.

Saat ini, seluruh unit kami telah menggunakan aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di lingkup internal. Selama tahun 2015, surat nota dinas yang dibuat oleh seluruh unit melalui aplikasi nota dinas online berjumlah 267.576 (2014:294.563) buah. Dengan asumsi rata-rata satu nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar dan ditujukan kepada 3 (tiga) orang penerima dan selanjutnya masing masing diteruskan kepada 3 (tiga) orang, maka dengan menggunakan aplikasi nota dinas online kami telah menghemat kertas sebanyak 9.632 (2014: 10.604) rim kertas atau setara dengan Rp404.574.912 berdasarkan rata-rata harga kertas di tahun 2015).

Currently, all of our units have used the application of online official memo to send the official memo internally. During 2015, official memos made by all units through the application of official memo were in the amount of 267,576 (2014:294,563). Assuming that one official memo consists of 2 (two) sheets and designated to 3 (three) recipients and each then forwarded to 3 (three) person, the use of the application of online official memo has saved papers in the amount of 9,632 (2014: 10,604) ream of papers or equal to Rp404,574,912 (2014: Rp424,170,720,-, based on the average price of papers in 2014).

Kami juga berupaya mengedukasi para karyawan dan pelanggan dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), phone banking, internet banking, mobile banking dan auto debit.

Other efforts made in order to suport the mitigation of carbon emission is the implementation of concept of paperless office. We have implemented this concept through the application of online official memo since 1998 at some units and it has been implemented nationwide. Since the implementation of this concept, the management has made some budget-cutting policies for the procurement of paper significantly. With the use of papers at the very minimum, we have reduced paper waste.

We also tried to educate the employees and customers in implementing the said concept, among others, in the issuance of electronic billing statement, payment of bills which are centralized through teller, Automated Teller Machine (ATM), phone banking, internet banking, mobile banking and auto debit.

6. Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

6. Management of Hazardous and Toxic Garbage and Waste (B3)

Pengelolaan sampah domestik dari kegiatan operasional kami lakukan melalui kerja sama dengan Dinas Kebersihan setempat.

Sampah kering yang dapat didaur ulang, seperti baterai bekas, kabel tembaga dan material logam, diserahkan kepada pihak ketiga yang kompeten. Sementara sampah yang termasuk kedalam kelompok B3 pengelolaannya dilakukan oleh pihak ketiga yang berwenang menangani sampah limbah dimaksud.

Dried waste that may be recycled, such as the used battery, copper cable and metal material, are assigned to the competent third party. Meanwhile, wastes that are categorized as B3, the management shall be conducted by the third party authorized to handle the said wastes.

218


The management of domestic waste from operational activities are conducted through the cooperation with local Sanitary Office.





Sampah kelompok B3 yang dimaksud adalah sampah yang berasal dari kegiatan pendukung, seperti penggantian oli kendaraan operasional secara rutin maupun penggantian oli genset di BTS-BTS yang menghasilkan limbah B3. Kendaraan operasional kami sediakan melalui sistem sewa, sehingga pengelolaan limbah oli bekas tersebut dilaksanakan dalam satu paket dengan penyedia sarana transportasi.





The said B3 wastes are wastes coming from supporting activities, such as the periodical change of oil of the operational vehicles and the change of oil of electric generator at BTS that produces B3 wastes. Our operational vehicles are provided through a lease system, so that the management of the used oil is made as one package with the lease of the vehicles.

Untuk memastikan pengelolaan dan penanganan sampah yang bertanggung jawab, kami menerapkan pengawasan rutin guna menekan jumlah sampah yang tercecer. Kami juga melakukan pengelolaan sampah dan menerapkan kebijakan pembuangan sampah secara bertanggung jawab di seluruh kantor operasional.

To ensure a responsible waste management and handling, we implement a routine control in order to reduce the trash. We also conduct the waste management and implement a responsible waste disposal policy in all of operating offices.

7. Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang

7. Management and utilization of recycled water

Air sangat vital bagi keberlasungan kehidupan dan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem. Oleh karena itu, kami memiliki komitmen yang tinggi untuk bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemakaian air.

Konsumsi air kami relatif rendah, serta hanya dipergunakan untuk mendukung operasional gedung dan untuk memenuhi kebutuhan minum karyawan yang mayoritas dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kami telah melaksanakan langkah strategis dalam pengelolaan air dengan pemasangan biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor untuk menampung air hujan serta melakukan proses daur ulang air yang secara sederhana dilakukan dengan menggunakan filtrasi berbasis arang. Air hasil air daur ulang kemudian kami gunakan untuk mencuci kendaraan operasional dan menyiram tanaman di halaman kantor.

Water is very vital for the life and have an important role in maintaining the ecosystem. Therefore, we have a high commitment to be responsible upon the management and use of water.

Our consumption of water is relatively low, and it is only used to support the building operational and to fulfil the need to drink of the employees and it is mostly supplied by Regional Enterprise for Drinking Water (PDAM). We have conducted strategic steps in managing the water by the installation of bio-pore and water storage around the office to store the rain water as well as to carry out the process of water recycle which is simply conducted by using the charcoal-based filtration. Water from the recycle process will then be used to wash operational vehicles and to watering the plants at the office garden.

PENINGKATAN BUDAYA SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN

IMPROVEMENT OF HEALTHY LIVING AND ENVIRONMENTALLY FRIENDLY

Partisipasi Telkom dalam menjaga kelestarian lingkungan dari aktifitas masyarakat tidak terbatas pada realisasi berbagai program terkait lingkungan secara fisik. Kami juga berupaya melakukan edukasi terhadap karyawan internal maupun masyarakat luas untuk terbiasa manjalankan pola hidup yang sehat dan ramah lingkungan. Beberapa aktifitas edukasi tersebut dilakukan melalui sponsorship terhadap event kegiatan yang diorganisir oleh pihak ketiga maupun diorganisir langsung oleh Telkom.

Telkom’s participation in maintaining the environment preservation through social activities is not limited to the realization of various programs related to the physical environment. We also try to carry out the education to the internal employees and the public to commonly implement the healthy living and environmentally friendly. Some of the said educational activities are conducted through the sponsorship towards the event organized by the third party or directly organized by Telkom.



219





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM

1. Bike to Work

1. Bike to Work

Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi karbon, Telkom menghimbau karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini dikeluarkan pada tahun 2009, pelaksanaannya diikuti dengan baik oleh sebagian besar karyawan hingga saat ini. Telkom mengharapkan hal ini akan menjadi kebiasaan yang merupakan bagian dari gerakan nasional ”Bike to Work” dan membudaya di kalangan karyawan.

2. Earth Hour

2. Earth Hour

Telkom secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan “Earth Hour” yang digalakkan oleh WWF setiap tahun, dengan tujuan melestarikan lingkungan hidup dengan mengurangi konsumsi energi listrik. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pemadaman listrik selama 1 jam pada hari Sabtu, minggu ke-4 bulan Maret setiap tahun pada pukul 20.30-21.30.

3. Jakarta River Fest

3. Jakarta River Fest

220

Kami juga turut berpartisipasi pada event Jakarta River Fest, yang dalam acara aksi bersih sungai di Jakarta dengan memberikan kontribusi sebesar Rp50 juta.



For a healthy living as well as to mitigate the carbon emission, Telkom suggests the employees to bike to work every Friday. This suggestion was issued in 2009, the program was implemented well by most of employees up to now. Telkom expects that this will become a habit that is part of the national movement of ”Bike to Work” and to internalize this among the employees.

Telkom regularly participates in “Earth Hour” activities initiated by WWF annually, in order to preserve the environment by reducing the consumption of power energy. This activity is conducted by turning off the electricity for 1 hour every Saturday, the 4th week of March in every year on 20.30-21.30.

We also participate in the Jakarta River Fest, in which in this event we gave a contribution of Rp50 million.









MENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI YANG RAMAH LINGKUNGAN

SUPPORT THE ENVIRONMENTALLY FRIENDLY ECONOMIC ACTIVITIES

Kami meyakini besarnya potensi pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung kegiatan perekonomian yang semakin ramah lingkungan. Sebagai respon akan tuntutan pasar bagi ketersediaan paket-paket produk, konten dan layanan jasa berbasis teknologi informasi yang mampu mendukung kegiatan ekonomi ramah lingkungan, kami terus memperbesar kapasitas bandwidth dan meningkatkan kualitas layanan dengan memperluas cakupan jaringan layanan berbasis teknologi 4G. Upaya ini kami lakukan guna mendukung kecepatan transmisi layanan internet, baik dalam format WiFi maupun fixed wireless. Keberhasilan aplikasi operasi bisnis di level internal seperti penerapan paperless office, teleconference, maupun operasi bisnis dengan dukungan fasilitas online lainnya, kemudian dikembangkan menjadi paket-paket produk berbasis teknologi informasi kepada pelanggan korporasi, baik dalam skala kecil maupun skala besar.

We believe the huge potential of the utilization of information of technology in supporting the environmentally friendly economic activities. As the response to the demand from the market to the availability of the packages of product, content, and service on the basis of information technology that are capable to support the environmentally friendly economic activities, we continuously expand the bandwidth and increase the service quality by expanding the coverage of service network on the basis of 4G technology. We do this effort in order to support the transmission speed of internet service either in the form of WiFi or fixed wireless. The success of business operation application in the internal level such as the implementation of paperless office, teleconference, or business operation with the support from other online facilities, will be developed into the product packages in the basis of technology information for the corporate customers, either a small-scaled or large-scaled.

Berbagai dukungan paket-paket produk, konten dan layanan sesuai portofolio bisnis TIMES yang terus dikembangkan telah membuat konsep paperless office semakin mendapat sambutan untuk diterapkan para pelanggan korporasi, baik perusahaan-perusahaan berskala kecil maupun besar, termasuk instansi Pemerintah. Pelanggan yang bergerak di sektor perbankan kini semakin intens menerapkan konsep paperless office melalui pemanfaatan berbagai aplikasi yang lazim dilaksanakan melalui saluran online, seperti pengiriman tagihan kartu kredit, tagihan telepon, tagihan listrik, informasi rekening dan sejenisnya.

Various supports for packages of product, content, and services pursuant to TIMES business portfolio, thas is continuously developed, have made the concept of paperless office to be more appreciated and implemented by corporate customers, either the small-scaled or large-scaled, including government institution. The customers engaging in banking sector is now more intensively implementing the concept of paperless office through the utilization of various application that is commonly conducted through online channels, such as the delivery of credit card billing statement, telephone billing statement, electricity billing statement, accout information and the similar things.

Penerapan paperless office juga telah semakin intens diaplikasikan pada berbagai perusahaan skala menengah-besar melalui pemanfaatan aplikasi e-procurement yang juga memberikan manfaat berupa efisiensi waktu dan efektivitas penilaian calon mitra atau vendor/pemasok barang dan jasa yang dibutuhkan. Aplikasi ini juga memberi tambahan manfaat lain berupa diperolehnya harga yang kompetitif, kualitas yang terjaga dan naiknya citra perusahaan dari sisi penerapan tata kelola yang baik, khususnya dalam hal transparansi dan dukungan bagi pemberantasan praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme.

The implementation of paperless office has also been implemented more intensively on various company with middle and large scale through the utilization of e-procurement application which also brings the benefit in the time efficiency and effectiveness of examination to the potential partner or vendor/supplier of goods and services as needed. This application has also given the additional benefit in the form of competitive price, wellmaintained quality and the improvement of company’s image from the aspect of good corporate governance, especially for the transparency and support to the eradication of collution, corruption and nepotism.

Kami terus mendukung berkembangnya konsep Small Office Home Office (SOHO) yang memadukan kegiatan bisnis dari tempat tinggal yang juga difungsikan sebagai kantor operasional. Kegiatan ini juga membutuhkan dukungan teknologi informasi yang mumpuni. Untuk

We continuously support the development of the concept of Small Office Home Office (SOHO) which combines the business activities from home that is also made as operational office. This activities also require the support of the stable information technology. To



221





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


mendukung perkembangan konsep kegiatan ekonomi yang semakin ramah lingkungan tersebut, Telkom mengembangkan berbagai konten aplikasi yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan komunikasi, pemesanan dan administrasi secara online sehingga kegiatan operasional yang dilakukan kian efisien.

support the development of the said concept on a more environmentally friendly economic activities, Telkom develops various content of application that enables the implementation of communication activities, purchase order and admininistration in an online basis so that the operational activities can be more efficient.

Berbagai pengembangan konten layanan berbasis TIMES yang kami kembangkan secara spesifik tersebut diharapkan semakin populer dan menjadi pilihan utama dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi yang semakin ramah lingkungan. Kegiatan ekonomi dengan mengedepankan paperless office ini akan mampu mengurangi kebutuhan logistik, seperti pengiriman dokumen, pencetakan kertas tagihan dan pergerakan fisik lainnya. Hal tersebut berarti pengurangan konsumsi BBM dan keperluan kertas, yang juga berarti mengurangi emisi dan mendukung kelestarian alam.

Various development of service content on the basis of TIMES that we specifically develop are expected to be more popular and becoming the first option in conducting a more environmentally friendly economic activities. Economic activities that prioritize this paperless office will be able to reduce the logistic needs, such as delivery of documents, print of billing statement and other physical movements. This means that it will reduce the consumption of oil fuel and papers, which also means the decrement of emission and the support to preservation of the nature.

PARTISIPASI PADA BERBAGAI KEGIATAN PENGHIJAUAN

PARTICIPATION ON VARIOUS REFORESTATION ACTIVITIES

Sebagai salah satu bentuk komitmen yang tinggi terhadap kelestarian, kami konsisten merealisasikan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk membangun kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan, bersama-sama dengan komunitas sekitar. Salah satu program yang kami lakukan dalam kaitan ini adalah dengan melakukan usaha penanaman pohon bersama-sama dengan berbagai komunitas, mengingat fungsi pohon yang sangat penting dalam menyerap dan menyeimbangkan kelebihan emisi gas CO2 di atmosfer melalui proses fotosintesis. Selain berfungsi sebagai penyerap emisi gas CO2 keberadaan pohon juga sangat vital dalam meningkatkan kemampuan lahan-lahan penghijauan sebagai daerah resapan air.

As one of the form of high commitments to preservation, we consistently make the realization of various activities in order to build an awareness to preserve the environment, together with the surrounding community. One of the programs that we conduct in relation to this is by carrying out the cultivation of trees together with various communities, considering the function of trees that are very important to absorb and balance the excess of CO2 emission in the atmosphere through the photosynthesis process. In addition to its function to absorb CO2 emission, the existence of trees is also important to increase the ability of the reforestation areas as the catchment area.

Berbagai kegiatan partisipasi tersebut direalisasikan melalui kegiatan pengembangan komunitas, sebagai bagian dari pelaksanaan Program Bina Lingkungan maupun kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang lingkungan. Berbagai kegiatan utama yang dilaksanakan dalam rangka penghijauan tersebut diantaranya:

The said participations are realized through the activities of developing the community, which is part of the implementation of Environment Development Program or corporate social responsibility in the field of environment. Various main activities that are conducted for the reforestation are among others:

222










• penanaman 10.000 pohon di Lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah.

• The cultivation of 10,000 trees at Slope of Gunung Lawu, Central Java.

• revitalisasi taman-taman, penghijauan jalan pedestrian dan penghijauan sarana publik lainnya

• revitalization of parks, green area for pedestrian and green area for other public facilities

• Pembuatan lubang-lubang biopori di kantor pusat Bandung.

• The creation of bio-pore holes in Bandung head office.

BIAYA KEGIATAN DI BIDANG LINGKUNGAN

COSTS FOR ACTIVITIES IN THE FIELD OF ENVIRONMENT

Kami menganggarkan dan mengeluarkan sejumlah biaya pelestarian lingkungan sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap upaya rehabilitasi lingkungan. Total dana partisipasi Telkom dalam pemeliharaan dan rehabilitasi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terkait lingkungan hidup untuk tahun 2015 Rp750 juta, kami salurkan dalam bentuk:

We allocate and incur some costs of environment preservation as the form of our company’s commitment for the efforts to the environment rehabilitation. Total funds of Telkom’s participation in the preservation and rehabilitation of environment as the form of corporate social responsibility in relation to the environment for 2015 is Rp750 million, which we gave in the form of:

• revitalisasi taman-taman, penghijauan jalan pedestrian

• revitalization of the parks, green area for pedestrian and green area for other public facilities;

dan penghijauan sarana publik lainnya; • penyuluhan dan realisasi program penghijauan di seluruh kantor cabang dan lingkungan sekitarnya;

• socialization and realization of reforestation program in all of branch offices and its surroundings;

• penyelenggaraan gerakan penghijuan dalam rangka Bina Lingkungan.

• implementation of reforestation movement for the Environment Development.



223


224





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM










14

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN TELKOM Telkom Sustainability Governance 230

Pengantar Introduction

231

Pedoman Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Guidelines for Governance Structure and Mechanism

233

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders

234

Dewan Komisaris Board of Commissioners

234

Direksi Directors

237

Penilaian Kinerja, Penentuan Remunerasi Komisaris dan Direksi Performance Assessment, Remuneration Determination of Commissioners and Board of Directors

238


239

Mekanisme Penyampaian Pendapat Kepada Direksi Opinion delivery mechanism To the Board of Directors

240 Kebijakan-kebijakan Pokok Tata Kelola Telkom Telkom Governance Principles Policies

243

Komitmen dan Kebijakan Anti Korupsi Commitment and Anti-Corruption Policy

245

Kode Etik Berperilaku Code of Conduct

246

Budaya Perusahaan Corporate Culture

Komite Dewan Komisaris Committee of the Board of Commissioners


225





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


TATA KELOLA KEBERLANJUTAN TELKOM TELKOM SUSTAINABILITY GOVERNANCE

“Kami memiliki komitmen kuat untuk menerapkan praktek terbaik tata kelola perusahaan dan meyakini bahwa penerapan tata kelola terbaiklah, yang akan lebih menjamin keberlanjutan usaha, juga akan mendukung pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam rumusan SDGs. Oleh karenanya kami akan terus merealisasikan beragam program perbaikan kualitas implementasi tata kelola perusahaan guna menunjang tercapainya tujuan perusahaan”. “We have a strong commitment to implement the best practices of corporate governance and believes that the adoption of best corporate governance will ensure the sustainability of the business, also support the achievement of development goals in the formulation of the SDGs. Therefore, we will continue to realize variety of program to enhance the implementation of corporate governance in order to support the achievement of corporate objectives “.

226










Seperti telah disinggung sebelumnya, Kami memiliki komitmen kuat untuk mengambil bagian dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana ditetapkan dalam konsep Sustainable Developments Goals (SDG), dengan mengedepankan penerapan praktek terbaik tata kelola perusahaan. Kami memiliki komitmen kuat untuk menerapkan praktek terbaik tata kelola perusahaan dan meyakini bahwa penerapan tata kelola terbaik yang akan lebih menjamin keberlanjutan usaha, juga akan mendukung pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkeleanjutan dalam konsep SDGs.

As discussed before, we have strong commitment in the participation to reach the objective of the sustainable development as stipulated in the Sustainable Developments Goals (SDG) concept, by prioritising the implementation of good corporate governance. We have strong commitment to implement the good corporate governance and believing that the implementation of the good governance will ensure the business sustainability, and also will support the achievement of various sustainable development objectives in the SDGs concept.

Oleh karenanya Kami akan terus merealisasikan beragam program perbaikan implementasi tata kelola perusahaan guna menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Ada berbagai tujuan dari penerapan best practices Good Corporate Governance (GCG) yang Kami laksanakan, meliputi:

Therefore we will realising various improvement programs for the implementation of the good corporate governance to support the achievement of corporate’s objective. There are some objectives of the implementation of Best Practices Good Corporate Governance (GCG) that we are doing, which are as follow:

• Memaksimalkan nilai perusahaan dan nilai untuk stake holders • Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan effisien. • Memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komitekomite dan Sekretaris Perusahaan • Memperhatikan adanya tanggung jawab perusahaan terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitar. • Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional. • Meningkatkan iklim investasi nasional.

• To maximise the corporate’s value and the value for the

Kami berupaya mencapai tujuan tersebut dengan melaksanakan secara konsekuen lima prinsip dasar GCG, yakni : Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness.

We try to achieve such objective by consistently doing this five GCG basic principles: Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.

Komitmen Kami dalam menerapkan praktek terbaik tata kelola Kami tunjukkan melalui Surat Keputusan Direksi tentang Pedoman GCG No.29/2007 dan Pedoman GCG Group No.602/2011. Keputusan Direksi tersebut memuat beberapa sistem penerapan GCG untuk menjamin bahwa

We show our commitment in implementing the good corporate governance through the Director’s Decree No. 29/2007 regarding the CGC and the Guidance of GCG Group No. 602/2011. Such Director’s Degcrees consist some of the implementation systems of GCG to ensure that

GCG telah diterapkan baik untuk transaksi internal maupun eksternal yang beretika dan sesuai praktik tata kelola perusahaan yang baik dan benar.

GCG has been implemented well for both of internal and external transactions which are ethical and accordance with the practice of good corporate governance.

Sistem penerapan GCG yang dimaksud meliputi: etika bisnis, kebijakan dan prosedur, manajemen risiko, pengendalian dan pengawasan internal, kepemimpinan, pengelolaan tugas dan tanggung jawab, pemberdayaan manajemen dan kompetensi karyawan, evaluasi kinerja, serta penghargaan dan pengakuan.

The said GCG implementations are as follow: business ethics, policy and procedure, risk management, internal control and supervision, leadership, duty and responsibility management, empowerment of management and employee competence, performance evaluation, and appreciation and acknowledgement.


stakeholders • To encourage the governing of the company profesionally, transparent and efficiently • To empower the function and to increase the independency of the Shareholders, Board of Commisioner, Directors, Commitees and the Corporate Secretary • To monitor the responsibility of the company to the social condition of the society and community • To increase the contribution of the company in the national economy • To increase the national investment climate


227





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Sebagai wujud komitmen tersebut, Kami senantiasa mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga mematuhi Sarbanes Oxley Act (“SOA”) tahun 2002 serta peraturan SEC lainnya dalam menerapkan GCG, mengingat Kami tercatat sebagai emiten di BEI dan NYSE. Dalam menerapkan praktik terbaik tata kelola, Kami selalu berupaya agar selain mampu mengelola risiko dengan baik, juga mampu merespon berbagai perubahan yang terjadi serta memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas dan nilai perusahaan sehingga mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan Perusahaan dalam jangka panjang.

As a realisation of such commitment, we always comply with all of the applicable laws in Indonesia, the General Guidelines of the Indonesian Good Corporate Governance that released by National Committee of the Governance Policy and the Guidelines for Public Company’s Governance from Financial Service Authority, and also comply with Sarbanes Oxley Act (“SOA”) of 2002 and other SEC’s laws in the implementation of GCG, since we are listed as an issuer at BEI and NYSE. In implementation of good governance, we always try to manage the risks well, to response the changes that happened and also to utilise such changes therefore it can transform into something that can improve the capacity and the value of the companny so can support the objectives achievement and the sustainability of the companny.

Kami membangun kerangka GCG dan Road map guna memastikan bahwa penerapan GCG disusun berdasarkan kesepahaman bersama antara manajemen dengan seluruh elemen perusahaan serta terinternalisasi berdasarkan 4 (empat) pilar utama, meliputi:

We develop the framework and the Road map of the GCG to ensure that the implementation of the GCG is structured based on the mutual agreement between the management and the entire company’s element and also internalised based on these 4 (four) main foundations as follow:

• Pelaksanaan etika bisnis yang didalamnya memuat tata nilai budaya Perusahaan, yang setiap tahun dikomunikasikan dan disurvei pemahamannya kepada karyawan;

• The implementation of business ethics that consist the value of the company’s culture, which are being communicated and surveyed annualy to the employees.

• Pengelolaan kebijakan dan prosedur operasional yang efektif sesuai dengan tuntutan bisnis, sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan dan menjadi panduan bekerja karyawan;

• The management of the policy and operational procedure which are effective and accordance to the business’ demand, as a guideline of the company’s governance and worked as a working guideline for the employees.

• Penerapan manajemen risiko secara terpadu berbasis COSO Enterprises Risk Management; dan

• The integrated implementation of the risk management which is based on COSO Enterprises Risk Management; and

• Pengawasan internal dan penerapan pengendalian internal berbasis COSO Internal Control utamanya pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

• The internal control and the implementation of internal supervision which is based on COSO Internal Control, which mainly for the internal control of the financial report. To achieve such objective we have drafted the Working Framework of the GCG Telkom as follow:

Untuk mencapai hal tersebut Kami telah menyusun Kerangka Kerja GCG Telkom sebagai berikut:

228











Di sc an d at io

n

r Co m m un ic

ov e er rin nm t n en ah pe ta d ng nd an un re re gk gu g ap la ul to a an r to

Pe m

s

da

G

n

un ita

tio ua al Ev

Transaksi Eksternal

External Transactions

Kebijakan & Prosedur Policy & Procedures

as

Pengawasan & Pengendalian Internal Internal Control & Supervision

Kejelasan Kemampuan Manajemen dan Kompetensi Tugas dan Karyawan Tanggung Jawab Management Capability Clarity of Tasks and and Employee Responsibilities Competence

Pengukuran dan Pertanggung jawaban

Evaluasi Kerja yang efektif Effective Performance Evaluation

i

Ko m

nd

Etika Bisnis Business Ethics

u n al ga Ev an ty an e u uni ld na s K mm er ita o C nt tI un ial di m anc Au Ko Fin

a it ud lA

Transaksi Internal

Manajemen Resiko Risk Management

Effective Leadership

Visi & Misi Vision & Mission Pemegang saham Komisaris DIreksi Komite Sekretaris Perusahaan Shareholders BoD Committee Corporate Secretary

Internal Transaction

Kepemimpinan yang Efektif

a rn te

lo

In

su re

Investor

Penghargaan dan Pengakuan Reward and Acknowledgement

Measurement and Accountability

Pelaku Bisnis dan Lingkungan Bisnis Business Players and Business Commnity

Kami terus berupaya mempertajam dan meningkatkan kualitas penerapan GCG, melalui implementasi inisiatifinisiatif baru untuk mengintegrasikan pengelolaan Governance Risk and Compliance (GRC) secara terpadu melalui pengelolaan kinerja usaha, manajemen risiko, kepatuhan hukum, dan tanggung jawab sosial yang satu sama lain saling mendukung untuk terwujudnya pertumbuhan dan kelangsungan usaha Perseroan. Kami memperbaiki kebijakan dan infrastuktur sistem pendukung GCG melalui inisiatif-inisiatif baru guna memperkuat kualitas penerapan praktek tata kelola yang kami kelompokkan menjadi Tiga Pilar Utama meliputi:

We continuosly try to sharpen and increase the quality of the implementation of GCG, through the implementation of the innovations for the integration of the management of Governance Risk and Compliance (GRC) through the management of business performance, risk management, compliance of the law, and social responsibility which one another support each other to achieve the development and sustainability of the company. We have improved the policy and infastructures of the support system of the GCG through the innovations to strenghten the quality of the governance practice implementation which categorised into Three Main Foundations, as follow:

1. Penguatan Struktur Tata Kelola 2. Penguatan Proses Tata Kelola. 3. Penguatan Budaya

1. The Strenghten of the Governance Structure 2. The Strenghten of the Governance Process 3. The Strenghten of the Culture

Ketiga pilar tersebut bermuara pada bertambahnya satu elemen penting dalam penerapan lima prinsip dasar GCG, yakni, integritas yang kami kembangkan melalui beberapa cara, meliputi: sosialisasi Kode Etik Perusahaan yang intensif, pemberlakuan sanksi tegas setia pelanggaran butir-butir aturan dalam Kode Etik dan Peraturan Perusahaan terkait dan upaya Penguatan Budaya Perusahaan. Dalam kaitan Penguatan Budaya,

Such three foundations are based on the rising of one important element in the implementation of the five main foundations of the GCG, which is, integrity that we develop through several ways as follow: the intensive socialisation of the Company Code of Ethics, the enforcement of the sanctions for every provision in the Code of Ethics and Company Regulations regarding the effort to Strenghtening the Company’s Culture. In regard with the strenghten of



229





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Kami mendeklarasikan Tahun 2015 sebagai Tahun Budaya, yakni budaya dalam menerapkan seluruh ketentuan dan peraturan Perusahaan serta budaya dalam menerapkan seluruh prinsip-prinsip dasar GCG secara konsekuen. Kami meyakini dengan meningkatnya integritas seluruh jajaran, maka upaya bersama dalam meminimalisir, mencegah bahkan meniadakan tindakan penyalah gunaan wewenang, fraud dan korupsi akan berhasil dicapai.

the culture, we have declared the 2015 as a Cultural Year, which means the culture of implementation of the entire policies and Company Regulation and also the culture of implementation of the entire basic principles of GCG consequently. We believe with the increasing of the integrity of entire level, our joint effort to minimalise, prevent or even eliminate the abuse of powers, fraud and corruption will be succesfully achieved.

PEDOMAN, STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA [G4-34]

GUIDELINES, STRUCTURE AND MECHANISM OF GOVERNANCE [G4-34]

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG, Kami telah melengkapi seluruh pranata dasar yang diperlukan, meliputi:

In improving the quality of GCG best practices, We have completed all basic infrastructures needed, including:

• Pedoman GCG, sebagai pegangan pelaksanaan tata kelola di perusahaan berikut kebijakan-kebijakan pengelolaan operasional perusahaan.

• GCG Guidelines, as the reference for the execution of corporate governance along with company’s operational management policies

• BOD Charter dan Charter Dewan Komisaris, yang masing-masing berisi Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan aktivitas secara terstruktur, sistematis dan mudah dipahami, menjadi acuan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perseroan.

• BOD Charter and Board of Commissioners Charter that each contains Work Guidelines for BOD and BOC in executing activities in structured, systematic and understandable manner, become the reference for BOD and BOC in performing their duties to achieve the vision and mission of the Company.

• Komite Charter, berisi uraian tanggung jawab, tugas, wewenang dan pedoman kerja bagi masing-masing Komite Komisaris dalam menjalankan tugasnya mendukung tugas pengarahan, pengawasan dan penasehatan yang dijalankan oleh Dewan Komisaris.

• The Charter Committee, contains description on responsibility, duty, authority and work guidelines for each Commissioners Committee in performing their direction, supervision and advisory duties by BOC.

• Pedoman Perilaku, yang berisi pedoman perilaku kebiasaan baik dan tata pergaulan profesional di lingkungan Perseroan.

• Code of Conduct, that contains guidelines on good behaviour and professional relationships conduct within the Company.

• Kebijakan

• Technical Operation Policy, such as in the fields of Security, Work Health and Safety; Risk Management; Logistic etc, that contains description on the provisions on relevant technical operation, responsibility and authority of the leader and the relevant unit executives in performing their duties and obligations.

Teknis Operasional, seperti dibidang: Keamanan, Keselamatan Kerja dan Kesehatan; Pengelolaan Risiko; Logistik dan sebagainya, yang berisi uraian ketentuan teknis operasional terkait, tanggung jawab dan wewenang pimpinan maupun pelaksana unit terkait dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

230







Kami melengkapi keseluruhan pedoman pelaksanaan GCG tersebut dengan struktur tata kelola yang melibatkan interaksi tiga organ perusahaan utama, yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi serta organ pendukung yang meliputi Komite ditingkat Dewan Komisaris dan Direksi. Bagan struktur interaksi ringkas yang menggambarkan peran dari masing-masing organ perusahaan adalah sebagai berikut. Organ Utama





We complete the entire GCG executive guidelines with management structure that involves the interactions between three main bodies of the company, i.e. General Meeting of Shareholders, BOC and BOD as well as supporting bodies such as Committees at BOC and BOD level. The chart on interaction structure brief that describes the roles of each company body is as follow.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Main Organ

General Meeting of Shareholders

DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Internal Auditor

KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Komite Audit

Audit Committee

Komite Nominasi & Remunerasi

Internal Auditor

Nomination & Remuneration Committee

Unit Risk & Proses Management

Komite Evaluasi & Monitoring Perencanaan dan Risiko Planning,

Risk & Process Management Unit

Evaluation and Risk Monitoring Committee

Organ Pembantu Support

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM [G4-34]

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS [G4-34]

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan lembaga tertinggi dalam hierarki tata kelola Telkom, yakni forum pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dan didasarkan pada kepentingan usaha Perseroan. RUPS terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest body in the management structure of Telkom, it is the shareholders’ forum for making important decisions related to and based on the interests of the Company. GMS comprises of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).

Melalui RUPST maupun RUPSLB, pemegang saham dapat menggunakan haknya dalam :

In AGMS and EGMS, the shareholders can exercise their rights in:

- mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris maupun Direksi disamping memberikan pendapat dan suaranya untuk mengambil keputusan penting secara independen dan seimbang antara kepentingan pemegang saham

- evaluating the performance of BOC and BOD other than rendering opinions and casting votes for making important decision independently and in balanced



231




dan kepentingan perusahaan serta dalam posisi yang setara antar pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas. - mengusulkan pengangkatan dan Dewan Komisaris dan Direksi.

pemberhentian


TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


manner, taking into account both the interests of the shareholders and the company, in an equal position between fellow shareholders, whether as the majority or the minority. - proposing the appointment and termination of BOC and BOD.

- menentukan besaran remunerasi dan kompensasi bagi dewan komisaris dan dewan direksi.

- determining the remuneration and compensation for BOC and BOD.

- melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi dan Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan capaian Key Performance Indiators (KPI) Perseroan dan manajemen puncak yang telah ditetapkan sebelumnya.

- evaluating the performance of BOD and BOC by taking into account achievements in Key Performance Indicators (KPI) of the Company and top level management which have been set previously.

Dalam RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi diwajibkan mempresentasikan kinerja Perseroan baik dibidang ekonomi, lingkungan maupun sosial, termasuk dalam mengelola risiko dan memanfaatkan peluang usaha.

In the GMS, BOC and BOD are required to deliver presentation on the Company’s performance in economic, environmental and social sectors, including in managing risk and utilising business opportunities.

Dalam kriteria KPI, Kami menetapkan dengan tegas dan jelas target kinerja Perusahaan di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk parameter lain mencakup pelayanan kepada pelanggan, persepsi terhadap Perseroan, kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan sebagainya.

In KPI criteria, We determined firmly and clearly the targeted performance of the Company in economic, social, environmental as well as work health and safety sectors, including other parameters that comprise of customer services, perception towards the Company, compliance to laws and regulations, etc.

Hak Pemegang Saham

Shareholders Rights

Dalam RUPST dan RUPSLB pemegang saham berhak memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang, terutama dalam menyuarakan pendapatnya dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan penting dan strategis seperti tersebut diatas. Untuk memastikan para pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dapat mempergunakan haknya dengan baik dalam RUPS, Kami telah menyediakan mekanisme penggunaan hak suara oleh para pemegang saham, baik secara langsung maupun melalui kuasanya.

In AGMS and EGMS the shareholders are entitled to be treated equally, particularly in rendering their opinion and contributing in the important and strategic decision making as mentioned above. To ensure the shareholders, including the minority can exercise their rights in GMS, We have provided vote casting mechanism for the shareholders, either attending as principals or represented by proxy.

Kami juga senantiasa memastikan para pemegang saham mengetahui waktu dan agenda RUPS dengan tepat melalui pemberian undangan langsung dan pencantuman pengumuman rencana pelaksanaan RUPS pada beberapa media, baik cetak maupun elektronik. Hal ini Kami lakukan sesuai dengan ketentuan OJK sebagai regulator Pasar Modal di Indonesia.

We always ensure that the shareholders are accurately informed on the time and agenda of the GMS by delivering direct invitation and announcement of GMS plan on several media, both print and electronic. This is pursuant to OJK’s provisions as the regulator of Indonesian Capital Market.

232










DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), mengaskan setiap Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia wajib mempunyai Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan Direksi, serta memberi nasihat kepada Direksi.

The provisions in Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company (the “Company Law”), requires evert company established under Indonesian laws to have BOC to conduct supervisory duties on management policy, management execution, either on the Company or the Company’s business executed by the BOD, as well as advising the BOD.

Mengacu pada ketentuan perundangan tersebut, Anggaran Dasar Telkom menjabarkan tugas Dewan Komisaris sebagai organ Perusahaan yaitu bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurus Perseroan yang dilakukan Direksi, memberi nasihat dalam pengelolaan Perusahaan kepada Direksi termasuk nasehat mengenai rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, Dewan Komisaris juga melakukan tugas pengawasan ketaatan terhadap seluruh peraturan perundangan yang berlaku di seluruh bidang kegiatan operasional. Dewan Komisaris berkewajiban memastikan bahwa tujuan Perseroan dapat dicapai serta keputusan RUPS dapat dilaksanakan pada waktunya.

Referring to the said law, Telkom’s Articles of Association describes BOC duties as a Company body that responsible for supervising the policies of the Company’s management conducted by BOD, by providing advices on Company’s management to BOD including advices on Company development plan, Work Plan and Budget, execution of the provisions of Articles of Association and General Meeting of Shareholders. Additionally, BOC also conduct supervisory duties on the compliance to prevailing laws and regulations in all aspects of operational activities. BOC is obliged to ensure that the Company’s purpose is achievable and the decisions of GMS can be implemented in a timely manner.

Dalam menjalankan tugas pengawasan dan penasehatan tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang Komisaris sedangkan Direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait. Direksi bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan setiap keputusan RUPS dan pengelolaan perusahaan sehari-hari. Oleh karena masing-masing fungsinya yang harus independen, Kami menetapkan kebijakan larangan perangkapan jabatan Komisaris dan Direksi pada susunan kepengurusan Perseroan maupun anak usahanya.

In conducting supervisory and advisory duties, BOC is supported by Commissioners Supporting Committee. Meanwhile, BOD is supported by relevant work units. BOD is fully responsible to execute every decision of GMS and day to day management of the Company. Therefore, each must function independently, We set a policy prohibiting occupancy of double positions of BOC and BOD in management structure of the Company and its subsidiaries.

Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Kerja Dewan Komisaris (Charter Dewan Komisaris) selain tentunya memperhatikan dengan seksama ketentuan terkait pada Anggaran Dasar serta Surat Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi.

In conducting supervisory and advisory duties to BOD, BOC refers to the BOC Work Guidelines (BOC Charter) and take into account relevant provisions in the Articles of Association as well as Joint Decree between BOC and BOD.



233





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Dalam rangka menciptakan iklim yang lebih obyektif dan menempatkan kesetaraan (fairness) di antara berbagai kepentingan, termasuk kepentingan perusahaan dan kepentingan stakeholder sebagai prinsip utama dalam pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris, Kami menempatkan tiga Komisaris Independen dalam susunan Dewan Komisaris yang terdiri atas 7 orang anggota, termasuk Komisaris Utama. Kami senantiasa memastikan bahwa Komisaris Independen dimaksud telah memenuhi kriteria independensi yang meliputi: tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya. Juga tidak memiliki hubungan dengan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

In creating a more objective climate and emphasise fairness between many interests, including the interests of the company and the stakeholders, as the main principle in decision making by BOC, We positioned three Independent Commissioners in the BOC which constitute of 7 members, including President Commissioner. We always ensure that the said Independent Commissioners have fulfilled independency criteria which includes: no financial, management, share ownership and/or familial relationships with other members of BOC. No relationships with BOD and/or Controlling Shareholders or any relationship that may influence their capacity to act independently/

Adapun komposisi Dewan Komisaris Telkom per akhir tahun 2015 sebagai berikut:

The composition of Telkom’s BOC as of the end of 2015 is as follow:

Komisaris Utama President Commissioner

Hendri Saparini

Komisaris Independen Independent Commissioner

Parikesit Suprapto


Rinaldi Firmansyah


Pamiyati Pamela Johanna Waluyo

Komisaris Commissioner

Hadiyanto


Dolfie Othniel Fredric Palit


Margiyono Darsasumarja

DIREKSI

BOARD OF DICRECTORS

Sesuai dengan ketentuan UU Perseroan dan Anggaran Dasar Telkom, Direksi Perseroan merupakan organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan sumber daya perusahaan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud

Pursuant to the provisions of the Company Law and Telkom’s Articles of Association, the Company’s BOD is a company body that is authorised and fully responsible on the management of company’s resources for the interests of the Company according to the objective and purpose

234










dan tujuan pendiriannya serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial sekalipun dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.

of its establishment as well as representing the Company both in and outside courts. BOD shares collegial duties and responsibility despite being able to act and make decisions pursuant to the distribution of duties and authority.

Dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan perusahaan serta mengelola hubungan dengan Dewan Komisaris, Direksi Telkom mengacu pada Board Charter Direksi, Peraturan Perusahaan yang disusun khusus untuk dijadikan pedoman bagi anggota Direksi untuk saling berinteraksi dalam mengelola perusahaan secara efisien, efektif, akuntabel dan bertanggung jawab.

In performing their roles and functions in management of the company as well as managing relationships with BOC, Telkom’s BOD refers to the BOD’s Board Charter, Company’s Regulation specifically designed as guidelines for BOD members to interact in managing the company efficiently, effectively, accountable and responsibly.

Board Charter Direksi memuat kesepakatan yang antara lain berupa pengaturan mekanisme dan pembagian kerja antar para anggota Direksi yang tidak diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan maupun ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, dan ditujukan agar kinerja Direksi lebih meningkat dan terkoordinasi serta pemanfaatan waktu kerja Direksi lebih optimal dalam mengelola perusahaan.

BOD’s Board Charter contains consensus on, among others, mechanism and distribution of works between BOD members which are not provided in the Company’s Articles of Association or the prevailing laws, so that BOD’s performance is improved and better coordinated as well as optimising the utilisation of BOD’s work time in managing the company.

Direksi diangkat dan diberhentikan melalui mekanisme RUPS, serta mempertanggung jawabkan kinerjanya melalui RUPS. Mengingat beratnya tanggung jawab sebagai Direksi yang harus mampu mengelola seluruh sumber daya perusahaan secara effektif, effisien dan memberi hasil optimal, Kami menetapkan kriteria ketat bagi setiap pihak yang berminat dan akan menjalani proses fit and proper sebagai calon Direksi. Kriteria tersebut mengacu pada ketentuan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Permen BUMN No.1/ MBU/2012 tentang Tata Cara Pengangkatan Direksi BUMN, dan Peraturan OJK No.33/POJK.4/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

BOD is appointed and terminated by GMS mechanism, and must account for their performance in the GMS. Considering the heavy responsibility of BOD, which must be able to manage the resources of the company effectively, efficiently and delivering optimal results, We set strict criteria for every party interested and will undergone fit and proper test for BOD member candidate. Such criteria refers to the Company Law, Regulation of the Minister of State Owned Company No. 1/MBU/2012 on Procedures for Appointment of State Owned Company BOD, and OJK Regulation No. 33/POJK.4/2014 on BOD and BOC of Listed or Public Company.

Adapun persyaratan perseroangan yang dapat menjadi anggota Direksi adalah: 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. 2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 3. Dalam 5 tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit;

The requirements to become a member of BOD are:


1. A person with a good sense of moral and integrity. 2. Capable in performing legal acts. 3. Within 5 years before the appointment and during in office: a. Never declared bankrupt;


235





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

b. Never became a member of BOD and/or BOC that was declared as guilty causing a company bankrupt;

c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

c. Never punished for crimes that harm state finance and/or related to the financial sector; and

d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: (a) pernah tidak menyelenggarakan RUPST, (b) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS, dan (c) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

d. Never become a member of BOD and/or BOC that during office: (a) failed to convene AGMS; (b) its accountability report to GMS is denied; and (c) caused a company that has obtained permit, approval or registration from OJK failed to meet its obligation to deliver annual report and/or financial report to OJK

Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan 4. perundang-undangan; dan 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik.

4. Has the commitment to comply with the laws and regulations; and 5. Possesses the knowledge and/or expertise in the field needed by Listed or Public Company.

Pada akhir tahun pelaporan, Direksi Telkom terdiri atas 8 orang anggota Direktur, termasuk Direktur Utama, dengan susunan personalia sebagai berikut.

At the end of annual reporting year, Telkom’s BOD constitutes of 8 members, including President Directors, with the following personnel structure.

Direksi Position

Jabatan Position

Alex J. Sinaga

Direktur Utama President Director

Heri Sunaryadi

Direktur Director

Indra Sutoyo

Direktur Director

Dian Rachmawan

Direktur Director

Muhammad Awaluddin

Direktur Director

Abdus Somad Arief

Direktur Director

Herdy Rosadi Harman

Direktur Director

Honesti Basyir

Direktur Director

236










PENILAIAN KINERJA, PENENTUAN REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI

PERFORMANCE EVALUATION, REMUNERATION OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS

Penilaian Kinerja

Performance Evaluation

RUPS merupakan pihak yang melakukan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan, pengarahan dan pemberian nasehat pada tahun yang bersangkutan. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris untuk tahun buku 2015 dilakukan dalam RUPS yang akan diselenggarakan di tahun 2016.

GMS is the party which conducts performance evaluation of BOC in executing supervisory, direction and advisory duties and responsibilities for the relevant year. The accountability of BOC’s duties and responsibilities execution for the book year of 2015 is conducted in GMS held in 2016

Sedangkan penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris, maupun oleh RUPS, dengan mengacu pada pencapaian key performance indicator (“KPI”) Direksi. KPI Direksi disusun berbasiskan balance scorecard dengan mengedepankan empat aspek utama yaitu financial, customer, internal business process dan learning and growth serta mengandung tiga unsur KPI yaitu shared KPI, common KPI dan specific KPI. Termasuk dalam penilaian tersebut adalah kinerja pada aspek sosial dan lingkungan.

On the other hand, performance evaluation of BOD is conducted by BOC and RUPS, by referring to the KPI achievements of the BOD. KPI is prepared based on balanced scorecard and emphasises on for main aspects, i.e. financial, customer, internal business process and learning and growth as well as containing three elements of KPI, i.e. shared KPI, common KPI and specific KPI. Included in such evaluation is the performance in social and environmental sectors.

Shared KPI merupakan KPI dengan penamaan, target, realisasi dan pencapaian yang sama untuk seluruh Direksi. Common KPI adalah KPI dengan penamaan dan target yang sama, namun realisasi dan pencapaian yang berbeda untuk setiap Direksi. Specific KPI adalah KPI yang berbeda untuk masing-masing Direksi dan merupakan program yang spesifik yang menjadi tugas utama dan prioritas masing-masing Direktur dan Direktorat yang dipimpinnya

Shared KPI is KPI with same nomination, target, realisation and achievement for all members of BOD. Common KPI is KPI with same nomination and target, but different realisation and achievement for each member of BOD. Specific KPI is different KPI for each member of BOD and specific programmes that become the main duty and priority of each Directors and the Directorate under their leadership.

Pertanggung jawaban akhir atas dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan Direksi, disampaikan dalam forum RUPS dengan memperhatikan capaian KPI, termasuk didalamnya pencapaian realisasi atas Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan Perusahaan (RKAP) yang telah ditentukan sebelumnya.

The final accountability on the performance of duties and authorities of BOD, is delivered in GMS forum by taking into account KPI achievements, including the achievement on the realisation of the Company’s Work Plan and Revenue Budget (RKAP) determined previously.

Penentuan Remunerasi

Remuneration Determination

Besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dihitung berdasarkan formula yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri BUMN No.PER-04/MBU/2014 dan ketetapan RUPS yang juga mempertimbangkan berbagai kriteria capaian kinerja perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam KPI Korporasi, dimana capaian realisasi RKAP telah tercakup didalamnya.

The amount of remuneration for BOC members is calculated based on formula prepared by Nomination and Remuneration Committee which refers to the provisions of the Minister of State Owned Company No. PER-04/ MBU/2014 and GMS resolution that also considered various criteria of performance achievements as set in Corporate KPI, whereas achievement on the realisation of RKAP is included within the scope.



237





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Sementara remunerasi bagi anggota Direksi dihitung berdasarkan formula yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Menteri BUMN No.PER-04/MBU/2014, serta mempertimbangkan pencapaian KPI Direksi, termasuk didalamnya capaian realisasi RKAP.

Meanwhile, remuneration for members of BOD is calculated based on formula prepared by Nomination and Remuneration Committee which refers to the provisions of the Minister of State Owned Company No. PER-04/ MBU/2014, and take into account achievement on the realisation of RKAP.

KOMITE DEWAN KOMISARIS

THE COMMITTES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Dalam menjalankan tugas pengawasan dan penasehatan terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris Telkom dibantu oleh 3 (tiga) komite fungsional, yakni Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan & Risiko (“KEMPR”). Seluruh Komite tersebut dituntut menjalankan tugasnya secara independen. Oleh karenanya keanggotaan Komite, diluar anggota dari Dewan Komisaris, wajib memenuhi kriteria independen, mencakup diantaranya:

• Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Telkom dan bukan merupakan Direksi atau karyawan Telkom dan atau anak perusahaan Telkom sekurangnya dalam satu tahun terakhir sebelum diangkat sebagai Komite Audit maupun Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan & Risiko.

In running its supervisory and advisory tasks on the Board of Directors performance, Telkom’s Board of Commissioners is supported by three (3) functional committees, the Committee of Audit, the Committee of Nomination and Remuneration, along with the Committee of Evaluation and Planning and Risk Monitoring (“KEMPR”). All of the Committees are demanded to run their tasks independently. Therefore, the members of the Committee, excluding the member of the Boards of Commissioners, have to fulfill the criteria of being an independent person, including: • Does not have family relations from marriage and up to second degree descendant with the members of Board of Directors and or member of Board of Commissioners; • Does not have business relations both directly or indirectly which relates to Telkom business activity and is not part of the Board of Directors or an employee of Telkom and or a subsidiary of Telkom company at least within the last one year before being appointed as the Committee of Audit as well as the Committee of Evaluation and Planning and Risk Monitoring.

Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Dewan Komisaris juga dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris beserta staff.

In running its daily operational activities, the Board of Commissioners is also supported by the Secretary of Board of Commissioners and its staffs.

KOMITE DIREKSI

THE COMMITTEES OF THE BOARD OF DIRECTORS

Mengingat sifat industri telekomunikasi yang padat modal dan menuntut investasi skala besar secara berkala guna mengikuti perkembangan teknologi informasi, Telkom membentuk Komite ditingkat Direksi. Tugas Komite Direksi adalah memberi masukan, opini kedua pada setiap keputusan strategis di bidang operasional, baik dalam rangka investasi maupun pengembangan organisasi. Bisa dikatakan Komite ini dibentuk untuk tugas-tugas khusus yang memerlukan perhatian lebih dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha.

Noting that the characters of telecommunication industry are capital-intensive and demanding large-scale investment periodically to keep up with information technology development, Telkom establishes Committee in the level of the Board of Directors. The task of the Committee of Board of Directors is to provide input, a second opinion in each strategic decision in the operational division, both in investment as well as in organization development. It may be said that this Committee is established for specific tasks that need more thorough attention in maintaining business sustainability.

• Tidak memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua dengan anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris;

238






Saat ini terdapat 6 (enam) Komite di bawah Direksi yaitu sebagai berikut :





Currently, there are 6 (six) Committe under the board of directors, as follows ::

1.

Komite Investasi investment committee

4.

Komite Disclosure Disclosure Committee

2.

Komite Pengelolaan Anak Perusahaan Subsidiary Management Committee

5.

Komite Pengadaan Procurement Committee

3.

Komite Risiko, Kepatuhan dan Revenue Assurance Risk, Compliance and Revenue Assurance Committee

6.

Komite Pricing pricing Committee

MEKANISME PENYAMPAIAN PENDAPAT KEPADA DIREKSI

MECHANISM OF SUBMISSION OF OPINION TO THE BOARD OF DIRECTORS

Kami meyakini keberlanjutan usaha akan lebih terjamin manakala seluruh sumber daya internal Perusahaan terlibat dalam setiap kegiatan operasional yang dijalankan, dan disisi lain seluruh harapan pemangku kepentingan dari kalangan internal Perusahaan, diketahui dengan tepat dan dapat dipenuhi. Sumber daya internal dalam hal ini adalah seluruh jajaran pegawai, yang bagi Telkom merupakan aset sekaligus mitra usaha utama. Kami percaya akan pentingnya keterlibatan pegawai dalam proses perencanaan pengembangan maupun rencana operasional lainnya, pengambilan keputusan dan keberhasilan realisasi rencana pengembangan usaha serta kegiatan operasonal dimaksud.

We are certain that business sustainability will be more secured when all of the Company internal resources are involved in each running operational activity, and on the other side, all of the stakeholders’ expectations from the Company’s internal circle, are known properly and may be addressed. The internal resources on this matter are the entire employees, whom for Telkom are assets as well as main business partners. We believe the importance of employee’s involvement in planning and development process as well as other operational plan, decision-making, and the success of business development planning as well as the respective operational activities realization.

Oleh sebab itu Kami menciptakan satu mekansime yang memungkinkan seluruh pegawai dapat mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik membangun dalam rangka memperbaiki kualitas perencanaan dan kegiatan operasional yang telah dan akan dijalankan.

Therefore, we create one mechanism, which enable all employees to submit their proposals for improvement, as well as constructive criticism in improving the quality of planning and operational activities that had been executed and will be performed.

Kami menyediakan berbagai saluran untuk menyampaikan pendapat kepada Manajemen Puncak, baik melalui jalur formal maupun informal, meliputi:

We provide many channels to submit opinions to the Top Management, both through formal and informal channels, such as:



239





(i) Pertemuan formal berkala Serikat Pekerja PT Telkom (Persero) TBk dengan Manajemen (ii) Acara bincang dengan Direksi, (iii) Melalui email, (iv) online chat dengan Direksi. → ini belum ada (v) Lain-lain -Catatan : Mohon di koreksi dan dilengkapi

TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


(i) Periodic formal meeting between the Union of PT Telkom (Persero) TBk and the Management (ii) Discussion event with the Board of Directors, (iii)Via email, (iv)Online chat with the Board of Directors, Et cetera --

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN POKOK TATA KELOLA TELKOM

THE MAIN POLICIES OF THE TELKOM’S GOVERNANCE

Dalam rangka memastikan terjadinya peningkatan kualitas penerapan praktek terbaik GCG, Kami melakukan peninjauan berkala terhadap berbagai kebijakan pokok pengelolaan perusahaan, agar senantiasa sesuai dengan perkembangan terkini dan relevan dengan perkembangan skala usaha serta adaptif terhadap kondisi usaha yang dihadapi. Berikut adalah beberapa aturan kebijakan (soft-structure) pokok pengelolaan perusahaan yang senantiasa dikaji secara berkala dan diimplementasikan untuk menunjang tercapainya praktik terbaik penerapan tata kelola perusahaan di Telkom.

In regard to ensure the quality improvement of the implementation of GCG, we do the periodic review to the various main policies of corporate governance, therefore it is constantly accordance with the latest innovation and relevant with the development of business scale and also adaptive with the encountered business condition. Here are some main policies (soft-structure) of corporate governance which are constantly reviewed and implemented to support the implementation of good corporate governance at Telkom

Pengelolaan Risiko [G4-14]

Risk Management [G4-14]

Sebagai bagian dari sistem pengawasan dan pengendalian internal, Kami melakukan kajian berkala terhadap kebijakan manajemen risiko dengan tujuan akhir meminimalisasi potensi kerugian yang mungkin terjadi. Untuk menjalankan pengelolaan risiko yang berkualitas Kami telah membentuk Divisi Risk & Process Management yang di ketuai seorang Vice President, sesuai Peraturan Direksi No.202.11/r.01/HK.200/ COP-J4000000/2015 tanggal 28 Januari 2015 tentang Organisasi Kantor Perusahaan TELKOM Group, sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus-menerus, tepat dan komprehensif, disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi.

As a part of the internal control and management, we do the periodic review to the risk management policy with the final objective to minimalise the potential loss that might arise. To do the high quality risk management, we have formed the Risk & Process Management Division which lead by the Vice President, accordance to the Director Regulation No.202.11/r.01/HK.200/ COP-J4000000/2015 dated 28 January 2015 regarding the Organisastion of the TELKOM Group Office, as an effort to improve the risk management continiously, accurate and comprehensive, together with the identified risk mitigation.

Kami telah menyusun roadmap pengelolaan risiko yang komprehensif, dimana untuk tahun 2015 ditekankan pada program Peningkatan Implementasi Business Continuity Management System (“BCMS”).

We have drafted the comprehensive road map for the risk management, which on 2015 focusing to the improvement of the implementation of Business Continuity Management System (“BCMS”).

Secara keseluruhan, sejak tahun 2006 Kami telah menerapkan manajemen risiko yang mengacu kepada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Manajemen (“ERM”). Roadmap pengelolaan risiko dimaksudkan agar Telkom dapat meningkatkan kualitas implementasi pengelolaan risiko pada setiap periode operasional, mampu mendeteksi risiko dengan tepat, cepat dan akurat, untuk kemudian merancang mitigasinya dan yang lebih penting, mampu membuka peluang pengembangan usaha dari upaya mitigasi risiko yang dijalankan.

Entirely, since 2006 we have applied the risk management which based on the frame work of COSO Enterprise Risk Manajemen (“ERM”). Such risk management road map is intended to improve the quality of risk managememt implementation for every operational period, the capability to detect the risk precisely, shortly and accurately, then to create the mitigation and more important, to create the opportunity for the business development from the risk mitigation that has been run.

240










Lihat juga uraian “Pendekatan Dalam Prinsip Pencegahan”, pada Bab “Tentang Telkom”.

Please refer to the description of “The Approach of the Prevention Principle”, in chapter “About Telkom”.

Pengawasan Dan Pengendalian Internal

Internal Supervision and Control

Kami selalu berupaya untuk memastikan agar Telkom senantiasa menjalankan usahanya dengan menjunjung tinggi integritas dan setiap kegiatan operasional dilakukan berdasarkan pada prinsip akuntabilitas dan transparansi. Untuk itu, secara berkala, Kami evaluasi atas efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan perusahaan. Kegiatan evaluasi yang Kami lakukan juga memperhatikan dengan seksama ketentuan yang berlaku di NYSE, mengingat saham Telkom juga terdaftar di bursa efek dimaksud.

We ensure that Telkom always prioritising integrity in doing their business and ensuring that the operational activity always done according with the accountability and transparancy principle. Therefore, we will evaluate the effectivity of the supervision and company disclousre procedure periodicaly. The evaluation that we have done is also comply with the applicable regulations in NYSE, considering that our shares are listed in the said stock exhange.

Kegiatan evaluasi dimaksud dilaksanakan di bawah pengawasan dan partisipasi manajemen, termasuk Direktur Utama Perseroan atau, setara dengan Chief Executive Officer (“CEO”) dan Direktur Keuangan, atau setara dengan Chief Financial Officer (“CFO”), sebagaimana didefinisikan di dalam Rules 13a-15(e) dan 15(d) - 15(e) dari Exchange Act.

The said evaluation is done under supervision and participation of the management, including the Company’s President Director or, equivalent with Chief Executive Officer (“CEO”) and Finance Director, or equivalent with Chief Financial Officer (“CFO”), as defined in the Rules 13a-15(e) dan 15(d) - 15(e) of Exchange Act.

Kami melakukan pengendalian dan prosedur pengungkapan untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan berdasarkan Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format Stock Exchange Committee (SEC).

We perform supervision and disclousure procedure to ensure the information that require to be disclosed in the submitted report based on the Exchange Act has been recorded, processed, summarised and reported during the predetermined period as required by the Stock Exchange Committee (SEC) procedure and format.

Sistem Pelaporan Pelanggaran [G4-SO4]

Whistleblower System [G4-SO4]

Kami memiliki, mengembangkan dan menerapkan kebijakan sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblower system) sebagai bentuk komitmen Telkom pada transparansi, akuntabilitas dan khususnya pada pencegahan tindak pidana penyalah gunaan wewenang, fraud dan korupsi. Mekanisme ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas penerapan good corporate governance di lingkungan Telkom.

We own, develop and implement the whistleblower system as our commitment to transparancy, accountability and especially as a prevention to the abuse of power, fraud and corruption. This mechanism is also part of our effort to improve the quality of the implementation of good corporate governance at Telkom.

Kami berupaya melakukan perbaikan pada mekanisme sistem pelaporan pelanggaran secara berkesinambungan untuk memperkuat sistem deteksi dini dan pencegahan tindak pidana sebagaimana disebutkan sebelumnya. Tujuan dari implementasi sistem pelaporan pelanggaran yang Kami terapkan antara lain:

We continuously try to improve the whistleblower system mechanism to strenghten the early detection system an to prevent the crimes that mentioned before. The purposes of the implementation of such whistleblower system are as follow:

1. Menciptakan iklim kerja yang kondusif, 2. Transparansi dalam pelaksanaan kegiatan tender, 3. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan, 4. Pencegahan terjadinya pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial yang dapat merusak citra Telkom.

1. To create condusive working climate 2. Transparancy in tender process 3. To improve the quality of finance management 4. To prevent any violation that can cause both financial and non-financial loss which probably can harm the image of Telkom



241





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Pelaporan pelanggaran dapat disampaikan kepada Komisaris Utama atau kepada Ketua Komite Audit Telkom melalui e-mail, fax atau surat ke alamat yang bersangkutan.

The report of such violation can be submitted to the President Commisioner or to the Head of Telkom Audit Committee via email, fax or letter to their address.

Untuk selanjutnya, berdasarkan laporan tersebut, Kami akan melakukan analisa jenis pelanggaran yang terjadi, dan mengambil tindakan sesuai tingkat pelanggaran dan bukti lanjutan yang diperoleh, termasuk mengajukan pelanggar yang terbukti untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Furthermore, based on such report, we will analise the type of the violation, and take the action accordance to the level of the violation and further evidences that have been found, including to present the offenders that has been convicted to be processed accordance to the applicable laws.

Dalam rangka mendorong keberanian pelapor untuk bertindak sebagai saksi, maka Kami menetapkan prosedur yang memastikan adanya jaminan kerahasian pelapor, baik karyawan maupun pihak ketiga yang menyampaikan keluhan atau laporan dugaan tindak pelanggaran.

To encourage the willingness of the informant to act as a witness, we arranged the procedure that can ensure the confidentiality of the informant, either for the employee or other third party who submitted the report of the violation allegation.

Mencegah Benturan Kepentingan [G4-14]

To Prevent Conflict of Interest [G4-14]

Kami menetapkan aturan tegas, yakni seluruh pihak internal maupun eksternal yang memiliki peluang tersangkut dalam suatu transaksi dengan potensi terjadi benturan kepentingan, dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut.

We set the strict regulation, both of internal and external parties that possible to involve in the transaction which potentially causing the conflict of interest, are prohibited to involve in the decision making process for such transaction.

Kami menerapkan aturan tersebut semata-mata untuk menghindarkan terjadinya subjektifitas dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya akan merugikan Perseroan.

We set such policy solely to prevent the subjectivity of decision making that will eventually disadvantage the company.

Kami menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2015 tidak ditemukan indikasi adanya benturan kepentingan pada seluruh transaksi material maupun non-material yang dilaksanakan.

We convey that during 2015 we did not found the indications of conflict of interest in entire material and non-material transactions.

Menghindarkan Keterlibatan Politik

To Prevent the Politic Involvement

Kami melarang pemberian donasi untuk partai politik termasuk diantaranya penggunaan dana atau aset Perseroan untuk kepentingan partai politik atau calon dari partai politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN. Kebijakan juga diberlakukan dengan tujuan untuk menegakkan independensi pengambilan keputusan maupun menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas seluruh jajaran manajemen Telkom.

We forbid the donation for the political parties, including the utilisation of the capital or company asset for the interest of political parties or their candidates, either direct or indirectly, which are based on the State-Owned Company Minister Decree. The purpose of the application of this policy is to enforce the independency of the decision makers and to prevent the potential of conflict of interest and/or the declining of public trust to the integrity of the entire level of Telkom management.

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa [G4-LA14]

Goods/Service Procurement Policy [G4-LA14]

Kami menerapkan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang transparan dan akuntabel, memenuhi prinsipprinsip efektif dan efisien, terbuka, bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa

We implement the transparant and accountable goods and service procurement policy, which fullfilled the effective and efficient, opened, fair competition and non-discriminative principles. For the goods and service procurement, we

242










Kami upayakan selalu melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.

always attempt to involve in the fair competition which complied with the applicable laws and regulations.

Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta Integritas, kami terus konsisten hingga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan penggunaan sistem e-auction melalui aplikasi yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negosiasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan.

As a commitment to the implementation of GCG and integrity arrangement, until now we consistently to manage the partnership and the procurement process with the using of the e-auction system through the application that can minimize the physical contact between supplier/ partner and the committee since the entire tender process and negotiation have been computerized thus could be fair and transparent.

Kami melakukan pemilihan pemasok dengan melalui tiga tahapan utama yaitu Registrasi Supplier dimana Suplier melakukan registrasi secara online melalui aplikasi Supply Management and Logistic Enhancement (“SMILE”), kemudian dilanjutkan dengan Seleksi Supplier dimana kami melakukan assessment pemasok sesuai dengan klasifikasi usaha dan beberapa kriteria lain sehingga menghasilkan ranking dan short-list dan dilanjutkan dengan penetapan Eligible Bidder yaitu pemasok yang berhak atau akan dilibatkan untuk mengikuti proses procurement. Dalam proses seleksi pemasok dan kontraktor bernilai signifikan, Kami turut menilai komitmen setiap calon pemasok dimaksud terhadap pemenuhan aturan dibidang ketenagakerjaan / hak asasi manusia, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Setiap calon pemasok/kontraktor diharuskan mematuhi kriteria ini.

Our supplier selection is completed with three main steps, Supplier Registration, where the supplier done the online registration through the Supply Management and Logistic Enhancement (“SMILE”) application, then continue with the Supplier Selection, where we done the assessment to the supplier based on their business classification and some other criteria, therefore resulting the rank and short-list, and continue with the selection of Eligible Bidder, which are the suppliers that eligible or will be involved in the procurement process. In the procurement process, contractor and supplier are significant. We also assess the commitment of the said supplier candidates in their compliance to the labor, human rights, and also work health and safety regulations. Every supplier/contractor candidate shall comply to such regulations.

Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara elektronik, dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, keadilan, transparansi dan mencegah terjadinya intervensi.

Some of the benefits that have been obtained are the expeditiousness of the tender process, electronic tender participant candidates selection that accordance to the required regulations, electronic winner selection, and other benefits related to the quality of the process that have been improved, reasonable price, fairness, transparency and intervention prevention.

Kami juga melakukan penilaian atas kinerja pemasok terkait pemberian dukungan kepada Telkom dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Melalui proses penilaian kinerja tersebut, diharapkan terjalin hubungan kerja sama Telkom dengan para pemasok yang lebih baik, berkelanjutan dan membawa benefit optimal bagi Perseroan.

We also assess the supplier performance in supporting Telkom to obtain their vision and mission. In the said performance assessment process, we are expecting the cooperation between Telkom and the supplier can be better, sustainable and gives optimal benefit to the company.

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN ANTI KORUPSI [G4-SO4, G4-SO5]

COMMITMENT AND ANTICORRUPTION POLICY [G4-SO4, G4-SO5]

Telkom adalah salah satu operator penyedia jasa telekomunikasi yang beroperasi dalam skala luas, melingkupi seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke beberapa wilayah negara di kawasan regional.

Telkom is one of the telecommunication service providers that operates in a wide scale, comprises of the entire of Indonesia territory, and even, to several other state territories in the region. In accordance with the



243





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Sesuai dengan sifat usahanya, industri telekomunikasi berbasis teknologi informasi merupakan jenis industri yang padat modal dan membutuhkan investasi dalam skala besar secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

character of its business, information technology based telecommunication industry is the type of industry that is capital-intensive and requires periodic large-scale investment to accommodate developments in technology.

Kami senantiasa menganggarkan sejumlah besar belanja modal setiap periode operasional, dalam rangka pembelian peralatan pendukung, melakukan investasi pembangunan infrastruktur pendukung, maupun untuk investasi pembelian software dan hardware di bidang telekomunikasi. Kegiatan pembangunan infrastruktur pendukung sendiri berlangsung di seluruh wilayah Indonesia, berupa pendirian menara BTS, pembangunan jaringan serat optik, penyambungan kabel telepon dan sebagainya.

We always budget a certain amount of capital expenditure in each operational period to procure supporting equipment, to invest in supporting infrastructure construction, as well as to invest in software and hardware procurement in telecommunication. The supporting infrastructure construction activity itself runs in entire Indonesia territory; in the form of BTS tower construction, optic fiber network building, landline connection, and et cetera.

Oleh karena itu, Kami melengkapi kegiatan investasi berkala tersebut dengan pengembangan kebijakan anti korupsi yang diterapkan dengan komitmen tinggi dari seluruh jajaran manajemen, baik dilevel tertinggi maupun di level pelaksana.

Therefore, we complete the periodic investment activity with anti-corruption policy development that is applied with high commitment from all line management, from the top level to the frontline level.

Pada dasarnya Kami menerapkan tiga pendekatan sekaligus dalam meminimalkan, mencegah dan menindak terjadinya pelanggaran yang merugikan perusahaan ini, baik moril, berupa rusaknya citra Telkom, maupun materiil.

Basically, we apply three approaches simultaneously in minimizing, preventing, and taking measure in the violation which will damage the company, whether moral damage, in the form of Telkom’s bad image, or material damage.

Pada pendekatan pertama, Kami meminimalisir potensi tindak pidana korupsi melalui upaya peningkatan pemahaman Direksi dan karyawan terhadap segala hal yang berkaitan dengan komitmen dan sikap anti korupsi. Hal ini dilakukan dengan menyertakan materi antikorupsi dalam berbagai materi pembekalan maupun sosialisasi. Kami juga menjadikan materi antikorupsi sebagai bagian dalam realisasi program pelatihan Program Pengembangan Kepemimpinan (Leadership Development Program).

On the first approach, we minimize the corruption crime act potential by improving the understanding of the Board of Directors and the employees in many issues in relation with commitment and anticorruption act. This is conducted by inserting anticorruption material in various debriefs and dissemination materials. We also develop anticorruption material as a part of the training program realization in Leadership Development Program.

Kami memberikan pemahaman kepada pihak eksternal tentang upaya yang telah dilakukan Telkom dalam memberantas korupsi. Pemahaman dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi yang juga mengundang perwakilan pemasok dan Pemerintahan daerah di masingmasing unit/unit bisnis, serta turut serta dalam kegiatan Pameran Pekan Anti Korupsi yang diadakan oleh KPK serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

We give understanding to the external parties on the effort that has been performed by Telkom in eradicating corruption. The campaign is by conducting disseminations that also invite the supplier representative and local governments in each unit/business unit, along with participating the Anticorruption Week Exhibition that is held by Corruption Eradication Commission (KPK) and Indonesia’s Chamber of Commerce (KADIN).

Pada pendekatan kedua, Kami mengedepankan upaya pencegahan tindak pidana korupsi, fraud dan sejenisnya melalui penerapan Kode Etik Perusahaan dan Whistleblower

On the second approach, we emphasize corruption crime prevention, fraud, and other similar acts by implementing Company Code of Ethics and Whistleblower System. By

244










System. Dengan penerapan kebijakan ini, Kami berupaya agar setiap pejabat pembuat komitmen dan pihak terkait lainnya senantiasa bertindak sesuai koridor hukum yang berlaku dan menjunjung tinggi asas akuntabilitas.

implementing this policy, we make such effort so that the Commitment Making Official (PPK) and other related parties would always abide the applicable law and uphold the principle of accountability.

Pada pendekatan ketiga, Kami mengedepankan peran pengawasan dan penindakan yang dijalankan oleh Satuan Internal Audit pada sisi pengawasan dan oleh Manejemen Puncak dari sisi penindakan. Termasuk dalam upaya pengawasan ini adalah penerapan kebijakan Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal yang berbasis COSO.

On the third approach, we emphasize on the role of monitoring and to take legal action against the perpetrators that are run by the Internal Audit Unit on the monitoring aspect and by Top Management on the legal action. Listed on this monitoring effort is by implementing the Monitoring System policy and COSO-based Internal Control.

Sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan, sanksi yang diterapkan bervariasi, mulai dari teguran keras, penundaan kenaikan jenjang jabatan, sampai dengan pemberhentian hubungan kerja dan pelimpahan kepada pihak yang berwajib. Pada tahun pelaporan terdapat 2 orang karyawan yang dikenai tindakan penghentian hubungan kerja karena terindikasi melakukan pelanggaran indisipliner berat. (catatan: sesuai dengan tabel turn-over - penyebab keluarnya pegawai – Bahasan SDM)

Based on the violation level that is performed, the sanction imposed will be varied, from strong warning, delay of promotion, up to termination and being handed over to the authority. On the annual report period, there are two employees whose work contracts have been terminated because there are indications of heavy indiscipline violations.

KODE ETIK BERPERILAKU [G4-56]

CODE OF CONDUCT [G4-56]

Pada tahun 2014, Direksi Telkom telah menerbitkan Keputusan Direksi No.KD.201.01/2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan Telkom Group. Perangkat Etika Bisnis (Code of Conduct) ini merupakan standar perilaku karyawan dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor, sesama karyawan dan pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.

In 2014, Telkom Board of Directors had issued Decision of Board of Directors No.KD.201.01/2014 on Ethics of Business in the Telkom Group Environment. The Code of Conduct is an employee conduct standard in relation with customer, supplier, contractor, fellow employees, and other parties who have relations with the company.

Code of Conduct berisi kebiasaan baik dan tata pergaulan profesional di lingkungan Telkom, serta mengatur mengenai aspek kepemimpinan Telkom, hubungan internal yang bertanggung jawab, hubungan profesional antar karyawan-pimpinan dan hubungan dengan pihak eksternal.

Code of Conduct consists of good conducts and professional relation norms in Telkom environment, as well as regulates the Telkom leadership aspect, responsible internal relations, professional relations between employee-leader, and relations with the external parties.

Kode Etik tersebut berlaku bagi seluruh level organisasi, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat kunci lainnya serta seluruh karyawan. Adapun seluruh butir-butir ketentuan utama dari Kode Etik, Kami sosialisasikan secara berkala melalui berbagai media internal, termasuk didalamnya adalah penandata-tanganan pakta integritas dan asesmen yang dilakukan setiap tahun.

Code of Ethics applies to all organization levels, i.e. the Board of Commissioners, Board of Directors, and other key officials as well as the entire employees. We disseminate the main key points of the Code of Ethics periodically through many internal media, such as signing the pact of integrity and annual assessment.



245





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


BUDAYA PERUSAHAAN [G4-56]

CORPORATE CULTURE [G4-56]

Rumusan Budaya Perusahaan kami di gambarkan dalam bagan berikut.

The elaboration of our Corporate Culture is described in the image below.

IFA

Key BEHAVIOR

(IMAGINE, FOCUS, ACTION) PRACTICES TO BE THE WINNER

Imagine Focus Action

Solid CORE VALUES

(SOLID, SPEED, SMART) PRINCIPLES TO BE THE STAR

Speed Smart

-

Merencanakan kemenangan Menetapkan target Antisipasi risiko Fokus KK Menetapkan quick win Optimalisasi sumber daya Tindakan nyata Evaluasi Perbaikan yang bekalanjutan

-

Sinergi Visi bersama Saling percaya Inisiatif Kecepatan melayani Kecepatan memutuskan Memahami tujuan Menetapkan prioritas Mencari cara baru

always the best BASIC BELIEF: ALWAYS THE BEST (INTEGRITY, ENTHUSIASM, TOTALITY) PHILOSOPHY TO BE THE BEST

Integrity Enthusiasm Totality

- Integritas - Perilaku positif - Kejujuran - Antusiasme - Kesungguhan - Keinginan untuk menjadi yang terbaik - Totalitas - Pengembangan diri - Berkomitmen dalam tugas

Penjelasan ringkas mengenai Budaya Perusahaan, dapat dilihat pada Bab “Tentang Telkom”, sub bagian – “Tata Nilai - Budaya Perusahaan”

Short explanation on the Corporate Culture, may be read in the Chapter “On Telkom”, sub chapter – “Corporate Values and Culture.”

Sosialisasi Budaya Perusahaan

Dissemination of Corporate Culture

Sosialisasi budaya perusahaan Kami lakukan dengan secara top down, menetapkan Seluruh Pimpinan Unit menjadi Role Model dan Penunjukkan Change Agent di setiap unit. Untuk mengaktivasikan budaya perusahaan, Kami menetapkan Tahun 2015 sebagai Tahun Budaya yang bertujuan menginternalisasikan budaya perusahaan pada perilaku kerja karyawan sehari-hari.

Corporate culture dissemination is performed top down, setting the entire Unit Leaders to become Role Model and Appointment of Change Agent in each unit. To activate the corporate culture, we set 2015 as the Culture Year with its objective to internalize the corporate culture to the employees’ daily working behaviors.

Program Tahun Budaya 2015 Kami susun dalam bentuk Calendar of Event sebagai berikut.

Below is the Culture Year 2015 Program that we launch in the form of Calendar of Event.

246










Dalam rangka memberikan persepsi yang sama kepada para Change Agent, Kami telah melakukan program Culture Agent Onboarding yang diikuti oleh seluruh Change Agent yang berjumlah 263 orang dari Telkom dan 85 orang dari entitas anak.

To gain the same perception with the Change Agents, we perform Culture Agent Onboarding Program that is joined by the entire Change Agent with the total of 263 persons from Telkom and 85 persons from the subsidiary entities.

Akselerasi kegiatan aktivasi budaya Kami lakukan dengan membentuk Komunitas Aktivasi Provokasi (“Kipas”) Budaya di setiap unit yang dikelola secara langsung oleh para Role Model dan Change Agent unit terkait.

Acceleration of culture activation event that we conducted by establishing Community of Culture Provocation Activation (“Kipas Budaya”) in each unit that is directly managed by the Role Model and Change Agent of the respective unit.

Pada Tahun 2015 telah terbentuk 147 Kipas Budaya. Kipas Budaya merupakan wadah atau media yang digunakan untuk mengakselerasi implementasi The Telkom Way dalam perilaku kerja sehari-hari yang diharapkan mampu menginduksi cara kerja baru dan menciptakan suasana kerja yang penuh semangat, menyenangkan dengan berpedoman The Telkom Way. Kami menetapkan nama Kipas Budaya sesuai kreativitas masing-masing unit secara fun dan menyenangkan namun tetap etis dan santun. Kami melakukan monitoring kegiatan Kipas Budaya di unit secara online menggunakan Telkom Knowledge Management System yang dinamakan KAMPIUN.

During 2015, there have been 147 Kipas Budaya. The Kipas Budaya is a method or media used to accelerate the Telkom Way implementation in daily work behavior that is expected to induct new work method and create working environment that is full of aspirations and enjoyable in The Telkom Way. We choose the name Kipas Budaya based on each unit’s creativity in a fun and entertaining way yet still maintain its ethical and sincere manners. We conduct online monitoring on the units’ Kipas Budaya activities by using the Telkom Knowledge Management System called KAMPIUN.

Guna memotivasi keterlibatan karyawan dalam kegiatan aktivasi budaya, pada Bulan Oktober dan Nopember Kami melaksanakan rangkaian kegiatan Culture Festival yang bertujuan mengapresiasi unit atau karyawan yang paling aktif mengaktivasikan budaya perusahaan The Telkom Way dalam perilaku kerja karyawan di unitnya. Dalam kegiatan ini telah dipilih unit sebagai The Most Admired Culture Activation Unit dan Karyawan sebagai The Most Inspiring Role Model serta The Most Inspiring Culture Agent.

On motivating the engagement of employees in the culture activation events, in October and November we conduct series of Culture Festival that were aimed to appreciate the most unit or employee who activate The Telkom Way corporate culture in employee working behavior in his/her unit. In this activity, there was a unit selected as The Most Admired Culture Activation Unit and Employee as The Most Inspiring Role Model as well as The Most Inspiring Culture Agent.

Dalam rangka mengevaluasi efektivitas implementasi budaya perusahaan, Kami melaksanakan pengukuran Indeks Kesehatan Budaya menggunakan Survei Entropi Budaya sejak tahun 2013/2014. Hasil Survei Entropi pada Tahun 2014 adalah 9% dan pada Tahun 2015 tetap dapat dijaga pada level PRIME atau SEHAT yaitu < 9%.

To evaluate the effectiveness of corporate culture implementation, we conduct Cultural Health Index assessment by using the Cultural Entropy Survey since 2013/2014. The Entropy Survey Result in 2014 was 9% and in 2015, the level was maintained in PRIME or HEALTHY level, i.e. < 9%.



247





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


GLOSARY – SR TELKOM 2015 3G

3G

Istilah umum untuk teknologi telekomunikasi bergerak generasi ketiga. 3G menawarkan koneksi berkecepatan tinggi bagi telepon seluler dan perangkat komunikasi bergerak lainnya, sehingga memungkinkan jalannya aplikasi video conference dan aplikasi lainnya yang membutuhkan konektivitas broadband ke jaringan internet.

The generic term for third generation mobile telecommunications technology. 3G offers high speed connections to cellular phones and other mobile devices, enabling video conference and other applications requiring broadband connectivity to the internet.

4G/LTE

4G/LTE

4G/LTE adalah teknologi jaringan internet super cepat generasi ke-empat berbasis Internet Protocol (IP) yang membuat proses transfer data jadi lebih cepat dan stabil

A fourth generation super fast internet network technology based on Internet Protocol (IP) that makes the process of data transfer much faster and stable.

Backbone

Backbone

Jaringan telekomunikasi utama yang terdiri dari fasilitas transmisi dan switching yang menghubungkan beberapa node akses jaringan. Jaringan transmisi antara fasilitas node dan switching termasuk gelombang mikro, kabel bawah laut, satelit, serat optik dan teknologi transmisi lainnya.

The main telecommunications network consisting of transmission and switching facilities connecting several network access nodes. The transmission links between nodes and switching facilities include microwave, submarine cable, satellite, optical fiber and other transmission technology.

Broadband

Broadband

Pengiriman sinyal telekomunikasi yang termasuk atau menangani jangkauan (pita) frekuensi yang relatif lebar.

A signaling method that includes or handles a relatively wide range (or band) of frequencies.

BTS

BTS

Base Transceiver Station yang merupakan perangkat untuk mengirim dan menerima sinyal telepon radio ke dan dari sistem telekomunikasi lain.

Base Transceiver Station, equipment that transmits and receives radio telephony signals to and from other telecommunication systems.

BUMN

SOE

Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan milik Pemerintah, perusahaan milik negara, entitas milik negara, perusahaan negara, perusahaan milik publik, atau parastatal yang merupakan badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah untuk melakukan kegiatan komersial atas nama Pemerintah sebagai pemiliknya.

State-Owned Enterprise, a Government-owned corporation, state-owned company, state-owned entity, state enterprise, publicly owned corporation, Government business enterprise, or parastatal, a legal entity created by a Government to undertake commercial activities on behalf of an owner Government.

e-Commerce

e-Commerce

Electronic commerce merupakan penjualan dan pembelian produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti jaringan internet dan jaringan komputer lainnya.

Electronic Commerce, the buying and selling of products or services over electronic systems such as the internet and other computer networks.

e-Payment

e-Payment

Disebut juga sebagai electronic funds transfer, merupakan pertukaran atau pengiriman uang secara elektronik dari satu rekening ke rekening lain, baik dalam satu institusi keuangan yang sama atau beberapa institusi keuangan yang beragam, melalui sistem berbasis komputer.

Also known as electronic funds transfer, the electronicexchange or transfer of money from one account to another, either within a single financial institution or across multiple institutions, through computer-based systems.

Edutainment

Edutainment

Edukasi dan hiburan (entertainment).

Education and Entertainment.

248










Fiber Optik

Optical Fiber

Kabel yang menggunakan serat optik dan teknologi laser di mana pantulan cahaya yang mewakili data dikirim melalui filamen kaca yang tipis.

Cables using optical fiber and laser technology through which modulating light beams representing data are transmitted through thin filaments of glass.

Gateway

Gateway

Gateway adalah perangkat yang menjembatani jaringan berbasis paket (“IP”) dan jaringan berbasis sirkuit (“PSTN”).

A peripheral that bridges a packet based network (IP) and a circuit based network (PSTN).

GHz

GHz

Gigahertz. Hertz (yang disimbolkan Hz) adalah satuan ukuran internasional untuk frekuensi yang didefinisikan sebagai jumlah siklus per detik dari sebuah fenomena berkala.

Gigahertz. The hertz (symbol Hz), the international standard unit of frequency defined as the number of cycles per second of a periodic phenomenon.

RUPS

GMS

Rapat Umum Pemegang Saham, yang juga dapat berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”).

General Meeting of Shareholders, which may be an Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) or an Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”).

GRI

GRI

Global Reporting Initiative adalah organisasi pembuat standar pelaporan keberlanjutan yang berlaku secara internasional.

Global Reporting Initiative is an organization that sets internationally accepted sustainability reporting standards.

GRI-G4 Pedoman penulisan laporan keberlanjutan yang mulai dapat diaplikasikan di tahun 2014.

GSM Global System for Mobile Telecommunication yang merupakan standar Eropa untuk telepon seluler digital.

IME Information, Media dan Edutainment.

Interkoneksi

GRI-G4 A guideline for the compilation of sustainability reports that came into effect in 2014.

GSM Global System for Mobile Telecommunication, a European standard for digital cellular telephone.

IME Information, Media and Edutainment.

Hubungan fisik dari sebuah jaringan carrier dengan perangkat atau fasilitas yang bukan merupakan bagian dari jaringan itu.

Interconnection

KSO

KSO

Kerja Sama Operasi yang merupakan bentuk perjanjian yang mencakup build, operate dan transfer yang sebelumnya digunakan Telkom, di mana mitra konsorsium menginvestasikan dan mengoperasikan fasilitas milik Telkom di divisi regional. Mitra konsorsium itu dimiliki oleh operator internasional dan perusahaan swasta nasional atau Telkom, pada saat Telkom telah mengakuisisi mitra konsorsium tersebut.

Kerjasama Operasi, a form of joint operation agreement that includes build, operate and transfer that previously used by Telkom, in which the consortium partners to invest and operate facilities owned by Telkom in regional divisions. The consortium partners are owned by international operators and national private companies or Telkom.


The physical linking of a carrier’s network with equipment or facilities not belonging to that network.


249





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Mbps

Mbps

Megabyte per second adalah satuan pengukuran kecepatan pengiriman sinyal digital yang dinyatakan dalam jutaan bit per detik.

Megabyte per second, a measure of speed for digital signal transmission expressed in millions of bits per second.

Network Access Point

Network Access Point

Fasilitas pertukaran jaringan publik di mana beberapa ISP terkoneksi satu sama lain melalui pengaturan peering.

A public network exchange facility where ISPs connected with one another in peering arrangements.

OJK

OJK

Otoritas Jasa Keuangan, pengganti dari Bapepam-LK, merupakan lembaga independen yang memiliki wewenang untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor industri keuangan non bank.

Otoritas Jasa Keuangan, or the Indonesian Financial Services Authority, the successor of Bapepam-LK, is an independent institution with authority to regulate and supervise financial services activities in the banking sector, capital market sector as well as non-bank financial industry sector.

PPIP Jenis program pensiun yang besaran kontribusi tahunan dari perusahaan telah ditentukan. Rekening pribadi disiapkan bagi para peserta program dan manfaatnya dihitung berdasarkan jumlah yang disetorkan ke dalam rekening tersebut (melalui kontribusi perusahaan dan, jika mungkin, kontribusi karyawan) ditambah dengan pendapatan investasi apapun dalam bentuk uang yang tersimpan di dalam rekening tersebut. Hanya kontribusi perusahaan kepada rekening tersebut yang dijamin, bukan manfaat di masa depannya. Dalam program iuran pasti, manfaat masa depan sangat berfluktuasi berdasarkan pendapatan investasinya.

Defined Contribution Pension Plan

PPMP

Defined Benefit Pension Plan

Jenis program pensiun di mana perusahaan menjanjikan manfaat bulanan tertentu pada saat karyawan pensiun yang ditetapkan sejak awal oleh suatu formula, berdasarkan pada sejarah pendapatan, masa kerja dan usia karyawan, bukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi. Program ini dikatakan “pasti” dalam kaitannya dengan formula untuk menghitung kontribusi perusahaan yang telah diketahui sejak awal.

A type of pension plan in which an employer promises a specified monthly benefit on retirement that is predetermined by a formula based on the employee’s earnings history, tenure of service and age, rather than depending on investment returns. It is considered ‘defined’ in the sense that the formula for computing the employer’s contribution is known in advance.

PSTN

PSTN

Public Switched Telephone Network yaitu jaringan telepon yang dioperasikan dan dipelihara oleh Telkom dan Unit KSO untuk dan atas nama Telkom

Public Switched Telephone Network, a telephone network operated and maintained by us and the KSO Units for us and on our behalf.

Pulsa

Pulse

Pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon.

The unit in the calculation of telephone charge.

SIM Card

SIM card

Subscriber Identity Module yaitu kartu pintar yang dimasukkan ke dalam telepon seluler yang dapat mengidentifikasi jaringan pelanggan GSM dan berisi data pelanggan seperti nomor telepon, rincian layanan dan memori untuk menyimpan pesan.

Subscriber Identity Module, a “smart” card designed to be inserted into cellular phone that uniquely identifies a GSM network subscription and contains subscriberrelated data such as phone numbers, service details and memory for storing messages.

250


A type of retirement plan in which the amount of the employer’s annual contribution is specified. Individual accounts are set up for participants and benefits are based on the amounts credited to these accounts (through employer contributions and, if applicable, employee contributions) plus any investment earnings on the money in the account. Only employer contributions to the account are guaranteed, not the future benefits. In defined contribution plans, future benefits fluctuate on the basis of investment earnings.









SMS

SMS

Short Messaging Service atau Layanan Pesan Pendek adalah bentuk teknologi yang memungkinkan pertukaran pesan antara telepon bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak.

Short Messaging Service, a technology allowing the exchange of text messages between mobile phones and between fixed wireless phones.

SOA

SOA

Sarbanes-Oxley Act, diberlakukan pada tanggal 30 Juli 2002, juga dikenal sebagai Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act dan Corporate and Auditing Accountability and Responsibility Act.

The Sarbanes-Oxley Act came into effect on July 30, 2002 and is also known as the Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act, and Corporate and Auditing Accountability and Responsibility Act.

SoftSwitch

Softswitch

Perangkat sentral di dalam jaringan telepon yang menghubungkan panggilan dari satu saluran telepon ke saluran lainnya, dengan menggunakan software yang dijalankan di dalam sistem komputer. Pekerjaan ini sebelumnya dilakukan dengan menggunakan hardware melalui papan tombol untuk mengarahkan panggilan.

A central device in a telephone network that connects calls from one phone line to another, entirely by means of software running on a computer system. This work was formerly carried out by hardware, with physical switchboards to route the calls.

Switch

Switch

Perangkat elektronik, listrik atau mekanis yang berfungsi membuka atau menutup sirkuit, melengkapi atau menghentikan jalur listrik, atau memilih jalur atau sirkuit, yang digunakan untuk mengarahkan trafik di jaringan telekomunikasi.

A mechanical, electrical or electronic device that opens or closes circuits, completes or breaks an electrical path, or selects paths or circuits, used to route traffic in a telecommunications network.

Telepon Kabel Tidak Bergerak

Fixed Wireline

Layanan telepon melalui kabel tidak bergerak yang menghubungkan seorang pengguna di suatu lokasi dengan terminal telepon lokal, biasanya dengan menggunakan nomor telepon sendiri.

A fixed wire or cable path linking a subscriber at a fixed location to a local exchange, usually with an individual phone number.

Telepon Nirkabel Tidak Bergerak

Fixed Wireless

Hubungan transmisi telepon nirkabel lokal dengan menggunakan teknologi selular, gelombang mikro atau radio untuk menghubungkan pengguna di suatu lokasi dengan terminal telepon lokal.

The local wireless transmission link using a cellular, microwave, or radio technology to connect customers at a fixed location to the local telephone exchange.

Telepon Tidak Bergerak

Fixed Line

Layanan telepon tidak bergerak kabel dan tidak bergerak nirkabel.

Fixed wireline and fixed wireless.

TIMES

TIMES

Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service.

Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Service.

UKM

SME

Usaha Kecil Menengah atau Small and Medium Enterprises (“SME”)

Small and Medium Enterprise.



251

Independent Assurance Statement Report No. 0816/BD/0037/JK To the management of PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk We were engaged by PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (‘Telkom’) to provide assurance in respect to its Sustainability Report 2015 (‘the Report’). The assurance has been carried out by a multi-disciplined assurance team with a broad range of skills and depth of experience, thus providing a high level of competency for the assurance engagement. Independence We were not involved in the preparation of any key part of the Report and carried out all assurance undertakings with independence and autonomy. We did not provide any services to Telkom during 2015 that could conflict with the independence of assurance engagement.

Scope of Assurance We provided Type 2 assurance engagement under AA1000AS (2008). This involved: 1) an assessment of Telkom’s adherence to the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) and 2) an assessment on the accuracy and quality of specified sustainability performance information contained within the Report, in relation to the agreed scope. The scope of work consisted of:  Partnership program  Community stewardship program  Occupational health and safety  Human resources development. Responsibility

We conducted our work in accordance with ISAE3000 ‘Assurance Engagements other than Audits or Reviews of Historical Financial Information’ issued by the International Auditing and Accounting Standards Board. In addition, we have also planned and carried out our work in accordance with AA1000AS (2008) ‘AA1000 Assurance Standards (2008)’, issued by AccountAbility.

Telkom is responsible for all information and claims contained in the Report, including established sustainability management targets, performance management, data collection and report preparation, etc. Our responsibility in performing this engagement is to the management of Telkom only for the purposes of verifying its statements relating to its sustainability performance, more particularly as described in the agreed scope. Our responsibility is to express our conclusions in relation to the agreed scope.

Level of assurance and criteria used

Methodology

Our evidence-gathering procedures have been designed to obtain a limited level of assurance based on SAE3000 and a moderate level of assurance engagement as set out in AA1000AS (2008) in order to provide confidence to readers by reducing risks or errors to a very low but not to zero. Moreover, the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) of Inclusivity, Materiality and Responsiveness has also been used as criteria to evaluate the Report.

We have assessed several assertions and specified data sets included in the report and the systems and processes used to manage and report these using the following methods:  Reviewed report, internal policies, documentation, management and information systems  Carried out interviews with staff involved in sustainability-related management and reporting  Followed data trails to initial aggregated source and checked sample data to a greater depth during the engagement process.

Assurance Standards

PT. Moores Rowland Indonesia Jl. Sisingamangaraja No. 26 – Jakarta Selatan 12120 - Indonesia Tel: +62 21 720 2605 - Fax: +62 21 720 2606 - www.moores-rowland.com

Limitations Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability of specified data and interviews with data providers, persons in charge of data collection and processing, as well as persons in charge of sustainability performance-related information. Conclusions Findings and conclusions concerning adherence to the AA1000 AccountAbility Principles of Inclusivity, Materiality and Responsiveness include:

 Responsiveness An assessment has been made as to whether Telkom demonstrates that it responds to its stakeholders and is accountable to them. Telkom was found to be responsive to key stakeholder concerns and expectations. This was achieved through the organization's allocation of resources to stakeholder engagement, the timeliness and accessibility of reported information, and the types of communication mechanisms regularly employed.

 Inclusivity An assessment has been made to determine whether Telkom has included all key stakeholders in developing and achieving an accountable and strategic response to sustainability issues.

However, we recommend that continues to improve stakeholder engagement procedures on a regular basis in future reports.

We found Telkom demonstrates a strong commitment to stakeholder inclusivity. Telkom has an effective system in place for key stakeholders to participate in the development of the organization's response in the context of sustainability. This is demonstrated for instance, by conducting needs assessment surveys and materiality level survey to the key stakeholders group.

Based on our limited assurance engagement, nothing has come to our attention that causes us to believe that the data of the Report has been materially misstated.

However, we recommend that Telkom continues to improve stakeholder inclusivity systems and procedures on a regular basis to maintain their effectiveness.

Jakarta, August 16, 2016

 Materiality An assessment has been made as to whether Telkom has included in the Report the material information required by its stakeholders in order to enable them to make informed judgements, decisions and actions. We found Telkom has a strong process in place to determine material issues. Key material issues were adequately reported and were found to provide balanced information about Telkom's sustainability performance. However, we recommend that Telkom continues to conduct materiality test on a regular basis in future reports.

PT. Moores Rowland Indonesia Jl. Sisingamangaraja No. 26 – Jakarta Selatan 12120 - Indonesia Tel: +62 21 720 2605 - Fax: +62 21 720 2606 - www.moores-rowland.com

All key assurance findings are included herein, and detailed observations and follow-up recommendations have been submitted to Telkom management in a separate report.

James Kallman President Director Moores Rowland is an international organization specializing in audit, accounting, tax, legal and advisory services. Moores Rowland is a member of Praxity AISBL, the world's largest Alliance of independent and unaffiliated audit and consultancy companies. We can rely on the skills of more than 33,400 professionals operating together in 97 countries, sharing the same values and sense of responsibility, whilst in Indonesia is served by Moores Rowland, one of the leading sustainability assurance providers.





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


DAFTAR INDEX GRI G4 CORE GRI G4 CONTENT INDEX DAFTAR INDEKS GRI G4 CORE GRI G4 CONTENT INDEX Indeks Index

Aspek dan Indikator Disclosures

Halaman Page

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM GENERAL STANDARD DISCLOSURES Strategi dan Analisis Strategy and Analysis G4-1

Sambutan Direktur Utama CEO statement on sustainability

G4-2

Dampak, Risiko dan Peluang Pengembangan Usaha Description of key impacts, risks, and opportunities

G4-3

Nama Organisasi Name of the organization Profil Organisasi Organizational Profile

50

G4-4

Produk dan Jasa Primary brands, products, and/or services

64

G4-5

Lokasi Kantor Pusat Organisasi Location of organization’s headquarters

50

G4-6

Wilayah Operasi Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report

31 87, 89, 92

51, 52

G4-7

Kepemilikan dan Bentuk hukum Nature of ownership and legal form

51

G4-8

Pangsa Pasar Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries)

64

G4-9

Skala Organisasi Scale of the reporting organization

65

G4-10

Distribusi Pegawai Total number of employees by employment contract and gender. Report permanent employees by employment type and gender, total workforce by employees, supervised workers and by gender, report total workforce by region and gender, report if substantial portion of work is by self-employees or contractors, report significant variations in employment numbers (seasonal variation)

164

Persentase Jumlah Pegawai yang tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Report the percentage of total employees covered by collective bargaining agreements

145

G4-11

G4-12

Rantai Pasokan (Supply Chain) Describe the organization’s supply chain

G4-13

Perubahan signifikan selama periode pelaporan Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership

252


41, 65

40



G4-14

G4-15

G4-16






Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization


70, 240, 242

Inisiatif internasional yang didukung atau diadopsi Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses. Keanggotaan dalam asosiasi industri Memberships in associations

22, 68

69

Aspek Penting dan Boundary Identified Material Aspects and Boundaries G4-17

G4-18

Daftar Perusahaan Anak All entities included in the organization’s consolidated financial statements and if any of these are not covered in the report

41, 60, 62

Proses Penetapan Konten dan Boundary Process for defining report content and aspect boundaries and how the organization implemented the Reporting Principles for Defining Report Content

42,43

G4-19

Daftar Identifikasi Aspek Penting List all the material aspects identified in the process for Defining Report Content

43, 45

G4-20

Daftar Boundary For each material aspect report the boundary within the organization

43

G4-21

Boundary di luar perusahaan For each material aspect report aspect boundary outside the organization

43

G4-22

Efek Penyajian ulang informasi tahun yang lalu Report the effect of any restatements of information provided in previous reports, and the reasons for such restatements

40

Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary Report significant changes from previous reporting periods in the Scope and Aspect Boundaries

40

G4-23

Manajemen Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement G4-24

Daftar Pemangku kepentingan Provide a list of stakeholder groups engaged by the organization

78, 80

G4-25

Basis pengidentifikasian pemangku kepentingan Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage

78, 80

G4-26

Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group

78, 80

Topik yang dibahas dengan pemangku kepentingan Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting

78, 80

G4-27

Tentang Laporan Ini Report Profile



253





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


G4-28

Periode Pelaporan Reporting period

39

G4-29

Penerbitan laporan tahun lalu Date of most recent previous report

39

G4-30

Siklus Pelaporan Reporting cycle

39

G4-31

Kontak Personal Contact point for questions regarding the report or its contents

47

G4-32

Opsi “Sesuai dengan”, Daftar Indeks dan Assurance Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report

39

G4-33

Assurance Eksternal Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report

40

Tata Kelola Governance G4-34

Struktur tata kelola perusahaan, termasuk komitmen manajemen dalam pengambilan keputusan menyangkut kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan Governance structure of the organization, including committees under the highest

230, 231

governance body responsible for specific tasks, such as setting strategy or organizational oversight Kode Etik, Integritas dan Nilai-nilai Perusahaan Ethics and Integrity G4-56

Sebutkan nilai-nilai perusahaan, standard dan norma-norma berperilaku seperti misalnya kode etik atau kode perilaku The organization’s values, principles, standards and norms of behavior such as codes of conduct and codes of ethics

78, 245, 246

PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS SPECIFIC STANDARD DISCLOSURE KATEGORI: EKONOMI CATEGORY: ECONOMIC Aspek: Kinerja Ekonomi Aspect: Economic Performance G4-DMA

Pengungkapan Pendekatan Manajemen (PPM) Disclosure Management Approach (DMA)

G4-EC1

Distribusi Perolehan Nilai Ekonomi Distribution Of Economic Value Generated

G4-EC2

Implikasi finansial, risiko dan peluang akibat perubahan iklim Financial implications and other risks and opportunities due to climate

213

G4-EC3

Kecukupan Dana Pensiun Karyawan Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations

158

G-DMA

Aspek: Kehadiran Pasar Aspect: Market Presence

G4-EC5

Rasio standar pegawai baru di level terendah Ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage

87-88, 90-93 94, 97, 98

154-157 157

Aspek: Dampak Ekonomi Tak Langsung Aspect: Indirect Economic Impacts G4-DMA

254



183-190








G4-EC7

Dampak pembangunan prasarana umum dan bantuan lainnya Development and impact of infrastructure investments and services supported

G4-EC8

Dampak ekonomi tidak langsung signifikan Significant indirect economic impacts


196, 199 101

KATEGORI: LINGKUNGAN CATEGORY: ENVIRONMENTAL Aspek: Energi Aspect: Energy G4-DMA


G4-EN6

Pengurangan konsumsi energi Reduction of energy consumption

211-213 215, 216, 217

Aspek: Emisi Aspect: Emissions G4-DMA


G4-EN15

Emisi gas rumah kaca (GRK) secara langsung (Skope 1) Direct greenhouse gas (GHG) emissions (Scope 1)

215

G4-EN19

Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Reduction of greenhouse gas (GHG) emissions

215

211-213, 214-215

KATEGORI: PRAKTIK PERBURUHAN DAN KENYAMANAN BEKERJA SUB-CATEGORY: LABOR PRACTICES AND DECENT WORK Aspek: Pekerjaan Aspect: Employment G4-DMA


143-147, 148-149

G4-LA1

Total Karyawan Baru dan Perputaran Karyawan New employee hires and employee turnover

149, 168

G4-LA2

Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees

158

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja Aspect: Occupational Health and Safety G4-DMA


143-147, 162, 175-176

G4-LA6

Tingkat kecelakaan kerja, dan tingkat ketidak-hadiran bekerja karena sakit, atau bolos Injury and rates, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and total number of workrelated

176

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan Aspect: Training and Education G4-DMA


G4-LA9

Rerata jam pelatihan karyawan, menurut gender dan jenjang jabatan Average hours of training per year per employee by gender, and by employee category

151

Kebijakan K3 Osh Policy

175

G4-LA8


150-151, 153-154,155-158


255


G4-LA10

G4-LA11




TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM

Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings Review terhadap kinerja dan jenjang karir karyawan Employees performance and career development reviews


158

152, 154

Aspek: Keberagaman dan Kesetaraan Peluang Aspect: Diversity and Equal Opportunity G4-DMA


G4-LA12

Komposisi karyawan menurut level jabatan dan gender Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity

148-149, 164

41

Aspek: Remunerasi yang setara antara Wanita dan Pria Aspect: Equal Remuneration G4-DMA


G4-LA13

Rasio gaji pokok dan remunerasi antara wanita dan pria menurut jenjang jabatan Ratio of basic salary and remuneration of women to men

G4-LA14:

Persentase asesmen praktek perburuhan pemasok baru Percentage of new suppliers that were screened using labor practises criteria

155-157, 242-243 157 41, 242

KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA CATEGORY: HUMAN RIGHTS Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kolektif Aspect: Freedom of Association and Collective Bargaining G4-DMA


145-147

G4-HR4

Pelanggaran hak kebebasan berrikat dalam organisasi atau pemasok Operations and suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be violated

145-147

KATEGORI: MASYARAKAT CATEGORY: SOCIETY Aspek: Masyarakat Setempat Aspect: Local Communities G4-DMA


G4-SO1

Pengembangan dan dampak program pemberdayaan masyarakat Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs.

183-188

182, 185, 196

Aspek: Anti Korupsi Aspect: Anti Corruption G4-DMA

256



243-245







G4-SO4

Komunikasi dan pelatihan anti korupsi Communication and training on anti-corruption policies and procedures.

G4-SO5

Kejadian korupsi dan tindakan yang diambil Confirmed incidents of corruption and actions taken



241, 243 243

Aspek: Sikap Anti Persaingan Aspect: Anti-Competitive Behavior G4-DMA


123, 124

G4-SO7

Anti-persaingan, anti-trust, dan praktek monopoli Anti-Competitive Behavior, anti-trust and monopoly practices

123, 124

KATEGORI: TANGGUNG JAWAB PRODUK CATEGORY: PRODUCT RESPONSIBILITY Aspek: Pemberian Label Produk dan Jasa Aspect: Product and Services Labeling G4-DMA


G4-PR5

Hasil survey kepuasan pelanggan Results of survey customer satisfaction

130-135 134

Aspek: Komunikasi Pemasaran Aspect: Marketing Communication G4-DMA


G4-PR7

Jumlah total peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan aturan sukarela tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor, menurut jenis hasil Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing

126-127

127

Aspek: Privasi Pelanggan Aspect: Customer Privacy G4-DMA


G4-PR8

Komplain Pembocoran data pelanggan Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.


137-138

138


257





TENTANG LAPORAN INI

TENTANG TELKOM

ABOUT THE REPORT

ABOUT TELKOM


Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This Page Intentionally Left Blank

258












259

2015 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Recommend Documents