LAPORAN GUBERNUR KERJASAMA LUAR NEGERI KUARTAL I 2010 (JANUARI – APRIL 2010)
1. Kerjasama Luar Negeri Beberapa kegiatan yang disampaikan dalam laporan ini antara lain terdiri dari kegiatan yang terkait dengan kerjasama sister city, kerjasama teknis dengan kota/lembaga di luar negeri, kerjasama dengan negara-negara yang tergabung dalam asosiasi di luar negeri dan kegiatan lain yang terkait dengan tamu dari luar negeri.
1. Kegiatan Students Exchange (Pertukaran Pelajar) 2010 : Kedatangan Delegasi Pendidikan Kota Busan ke Kota Surabaya Menindaklanjuti hasil kerjasama sister city Surabaya – Busan khususnya dalam bidang pendidikan, pada tanggal 28 Januari 2010 s/d 5 Pebruari 2010, sebanyak 9 (sembilan) delegasi pendidikan Kota Busan berkunjung ke Kota Surabaya. Adapun daftar nama delegasi Kota Busan adalah sebagai berikut : No
NAMA
1.
PARK, SEUK-HWAN
2.
MUN, SO-RA
3.
CHOI, SEONG-KWON
4. 5. 6. 7. 8. 9.
KIM, YE-JI YI, MIN-HA LIM, DA-SOM KIM, TAE-WOO PARK, SO-YEON JUNG, YU-JIN
Jabatan Manager Busan Foundation for International Activities Assistant Manager Busan Foundation for International Activities School Inspector Busan Metropolitan City Office of Education Siswi Busan Foreign Language School Siswi Busan Foreign Language School Siswi Namsung Girls’ High School Siswa Naesung Middle School Siswi Yongsu Middle School Siswi Yangdong Girls’ Middle School
Kunjungan yang berlangsung selama ± 8 (delapan) hari tersebut bertujuan untuk memperkenalkan potensi Kota Surabaya antara lain di bidang pendidikan, lingkungan hidup, pariwisata, dengan kunjungan di beberapa instansi / lokasi di Kota Surabaya, diantaranya Dinas Pendidikan, Rumah Kompos Bratang, belajar membatik di Kampung Batik, melihat bangunanbangunan bersejarah dengan Surabaya Heritage Track milik House of Sampoerna, melakukan urban farming di Kelurahan Made, menyaksikan pagelaran reog di Balai Pemuda serta kunjungan ke beberapa SMP, SMA dan SMK negeri maupun swasta di Surabaya. 1
Mereka juga berkunjung ke redaksi media massa di Surabaya serta tampil pada acara televisi SBO Surabaya dan menikmati wisata hutan mangrove di Pantai Timur Surabaya.
Pada kunjungannya di Dinas Pendidikan delegasi Kota Busan bertemu dengan para pejabat dari Dinas Pendidikan dan berdiskusi tentang program pendidikan yang akan dilaksanakan oleh kedua kota terkait tindak lanjut kerjasama sister city Surabaya-Busan di bidang pendidikan. Adapun hasil pembicaraan
diantaranya
adalah
Pemerintah
Kota
Surabaya
akan
mengirimkan delegasi yang terdiri dari siswa dan guru ke Kota Busan yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2010.
Selain itu, di tahun yang sama, Pemerintah Kota Surabaya juga berencana mengirimkan delegasi yang terdiri dari beberapa kepala sekolah untuk mempelajari tentang sistem pendidikan dan manajemen sekolah di Kota Busan. Pemerintah Kota Busan juga berencana untuk mengirimkan delegasi pendidikan ke Kota Surabaya pada tahun 2011.
Di Rumah Kompos Bratang delegasi diajak menyaksikan proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dan diberi penjelasan tentang problem
persampahan
secara
umum
di
Kota
Surabaya,
proses
pengolahannya, serta manfaat sampah bagi warga Kota Surabaya. Di Kampung Batik di Kecamatan Genteng para anggota delegasi belajar tentang cara membuat batik dan perkenalan tentang batik yang telah diakui sebagai budaya asli Indonesia. Para siswa Korea terlihat sangat antusias dalam belajar membatik. Kunjungan delegasi Kota Busan di kampung batik ini juga medapat liputan dari beberapa media massa baik cetak maupun elektronik.
Para siswa juga berkesempatan mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia yang diselenggarakan
di
Bagian
Kerjasama.
Pada
kesempatan
tersebut,
diperkenalkan tentang percakapan singkat dan ucapan sehari-hari dalam Bahasa Indonesia yang diikuti secara antusias oleh siswa/i Kota Busan tersebut. Diharapkan hal tersebut akan menambah wawasan baru tentang 2
Bahasa Indonesia bagi siswa/i dari Kota Busan tersebut.
Selama di Surabaya mereka juga berkesempatan mengikuti program homestay di rumah warga Surabaya. Program ini bertujuan untuk lebih mempererat hubungan people to people contact antar siswa dengan keluarga asuh serta saling memperkenalkan budaya kedua kota. Para siswa/i Kota Busan sangat terkesan dengan program ini dan berkeinginan untuk melanjutkan hubungan kekeluargaan dengan keluarga induk semangnya pada program home stay ini.
Pada kunjungan di beberapa sekolah, delegasi pendidikan Kota Busan mengadakan kunjungan di beberapa sekolah di Kota Surabaya antara lain : SMA Negeri 5 Surabaya, SMA St. Louis Surabaya, SMK Negeri 1 Surabaya, SMK Negeri 6 Surabaya, SMK Negeri 9 Surabaya, SMK Negeri 11 Surabaya, SMP Negeri 22 Surabaya, dan SMP Khadijah.
Di perpustakaan Taman Flora Surabaya yang dikoordinir oleh Badan Arsip dan Perpustakaan mereka menyaksikan sudut baca dan perpustakaan keliling, menyaksikan pertunjukan story telling menggunakan Bahasa Inggris oleh siswa-siswa dari SMP Margie. Dalam kunjungan tersebut, terdapat banyak siswa SD dan SMP yang sedang memanfaatkan fasilitas di taman baca tersebut. Delegasi Kota Busan sangat terkesan dengan adanya sudut baca di Surabaya yang terbukti efektif dalam mempromosikan gemar baca pada masyarakat, terutama anak-anak. Terlebih lagi, perwakilan delegasi menyatakan keinginannya untuk mengadopsi model perpustakaan tersebut di Korea mengingat di Kota Busan jumlah perpustakaan yang ada sangat sedikit dan belum ada terobosan kreatif mendirikan taman/sudut-sudut baca di tempat-tempat umum seperti yang ada di Surabaya.
Kegiatan dilanjutkan dengan wisata mangrove di Kecamatan Gunung Anyar yang merupakan perkenalan wisata alam baru di Kota Surabaya, terutama pada wilayah konservasi hutan mangrove di Pantai Timur Surabaya. Mereka menyusuri sungai yang diapit hutan mangrove.
3
2. Pengiriman
Delegasi
Mengikuti
kegiatan
“Fifth
Meeting
of
The
Kitakyushu Initiative Network” Pada tanggal 7 s/d 13 Pebruari 2010, Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, melakukan kunjungan ke Kitakyushu, Jepang dalam rangka menghadiri undangan IGES dan JICA dalam The 5Th Meeting of Kitakyushu Initiative Network (KIN5). Ikut serta dalam rombongan adalah Kepala Bagian Bina program, Agus Imam Sonhaji, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan DKP, M. Aminuddin dan Kepala Bidang Operasional Dinas Kebersihan, Dedik Irianto.
Kunjungan pertama, para delegasi Surabaya mengunjungi Kota Ube, sebuah kota yang terletak di Prefektur yamaguchi, Jepang, pada Laut pedalaman Seto. Kota ini memiliki perkiraan jumlah penduduk sekitar 180.000 dan memiliki luas wilayah 287,69 km2. Kota Ube ini didirikan pada tanggal 1 Nopember 1921, yang sebelumnya merupakan kota pertambangan batu bara. Kemudian pemerintah setempat mengembangkan kebijakan yang efektif untuk memperbaiki lingkungannya. Ube berkembang menjadi kota industri berbasis kimia, beton dan baja serta memiliki Ube Industries yang merupakan salah satu penggerak ekonomi kota tersebut. Selain itu, Ube memiliki penataan kota yang cukup matang pada pengelolaan lingkungannya. Tokiwa Park, salah satu taman yang terkenal di Kota Ube, meruapakan sebuah taman yang di dalamnya terdapat danau yang dihuni berbagai jenis angsa dan pelikan, galeri dan patung-patung serta pohon sakura, pohon khas negeri Jepang. Uniknya, angsa dan burung pelikan cukup akrab dengan pengunjung yang datang ke danau ini. Selain itu, di taman yang memiliki luas 188 ha ini juga terdapat Tropical Plant House dan Museum Sejarah Pertambangan Batu Bara. Di hari kedua, delegasi menghadiri undangan The 5Th Kitakyushu Meeting of Initiative Network (KIN5), sebagai tujuan utama perjalanan ke Jepang. Kegiatan ini diselenggarakan di Rihga Royal Hotel, Kitakyushu City, Jepang, selama 2 hari, yakni mulai 10 hingga 11 Pebruari 2010. KIN5 merupakan pertemuan yang digagas oleh UNESCAP, Pemerintah kitakyushu dan IGES. Surabaya telah sering bergabung dalam acara pertemuan tahunan ini. Terdapat 6 (enam) sesi yang digelar, yang dikemas dalam tema-tema khusus. 4
Pada sesi Municipal Solid Waste Management Replication Models, Walikota surabaya berkesempatan untuk memberikan presentasi tentang keberhasilan Surabaya dalam mengelola sampah berbasis komunitas. Presentasi berjudul “Community-Based
Solid
Waste
management
of
Surabaya
City”
ini
disampaikan Walikota untuk memberikan gambaran mengenai pencapaian prestasi Surabaya dalam pengelolaan sampah.
Pada hari ketiga, tanggal 11 Pebruari 2010, di salah satu sesi, setiap kota peserta diberi kesempatan untuk memaparkan Vision Plan dari masingmasing kota tentang pengelolaan lingkungan dan Surabaya juga tidak ketinggalan untuk memberikan paparannya.
Di hari terakhir, dalam salah satu rangkaian acara KIN5, pada Simposium “Toward a Low Carbon Society in Asia”, Walikota Surabaya juga berkesempatan menyampaikan presentasi mengenai peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Mengambil judul “Role Stakeholders for Enviromental
Development
in
Surabaya
City”,
Walikota
memaparkan
bagaimana upaya Surabaya untuk mengurangi produk karbon pada lingkungan.
Walikota
juga
memaparkan
mengenai
sejumlah
program
Pemerintahan kota dalam low carbonization, seperti program car free day, penambahan jumlah taman kota, penanaman pohon-pohon yang paling baik dalam penyerapan karbon, serta program plastic bag free day.
Berbagai penghargaan telah diperoleh Surabaya di bidang pengelolaan lingkungan. Mulai dari Adipura, UNESCAP Award, Energy Globe Award hingga Green Apple Award. Program “Green and Clean” yang dimana di dalamnya dicetak kader lingkungan masyarakat Kota Surabaya, sebagai salah satu program Pemerintah Kota Surabaya. Program ini sangat diapresiasi oleh masyarakat, terbukti dengan adanya peningkatan jumlah kader dari tahun ke tahun. Misalnya saja, jumlah Fasilitator ligkungan, dimana pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebanyak 400 orang dibandingkan jumlah fasilitator lingkungan pada tahun 2008, yang hanya berjumlah 173 orang. Partisipasi Rumah Tangga (RT) dalam program “Green and Clean” ini juga mengalami peningkatan sebesar 2.774 RT pada tahun 2009, meningkat dari jumlah 1.797 5
RT pada tahun 2008. Yang lebih membanggakan lagi, model pengelolaan sampah ala Surabaya ini ternyata telah direplikasi oleh sejumlah kota di empat negara, diantaranya Thailand, Filipina, malaysia dan Nepal. Kota Surabaya juga mendapat penghargaan sebagai salah satu kota terbaik se-Asia Pasifik dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. 3. Studi Banding terkait dengan Perencanaan Kota, Infrastruktur Kota dan Kebijakan Lingkungan di Kota Rizhao (China) Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Sukamto Hadi, SH, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, dr. H. Muhlas Udin, M.Kes., berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Kota Rizhao sebagai salah satu kota di Cina Timur yang telah berhasil memperoleh penghargaan UN Habitat terkait dengan pembangunan dan program-programnya yang mendukung kepada pengelolaan lingkungan.
Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara langsung mengenai pembangunan yg dilakukan Pemerintah Kota Rizhao di bidang lingkungan hidup, perencanaan kota, infrastruktur kota, dll. Selain itu, delegasi Kota Surabaya bermaksud mengupayakan peningkatan kerjasama kedua kota dalam berbagai bidang.
Sebelum studi banding ke Kota Rizhao, delegasi menyempatkan diri untuk mengunjungi kantor KBRI Beijing. Disana, dibahas mengenai upaya peningkatan hubungan kerjasama antara Kota Surabaya dengan Kota Xiamen dan Guangzhou (China) serta membahas peluan-peluang kerjasama dengan kota-kota di China. Pihak KBRI akan memberikan bantuan dan dukungan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk lebih meningkatkan dan mempererat hubungan kedua kota.
Kegiatan berlanjut dengan mengunjungi Pemerintah Kota Rizhao yang dilaksanakan di kantor Rizhao Foreign Affairs Office. Delegasi Kota Surabaya disambut langsung oleh Wakil Walikota beserta beberapa pejabat termasuk Kepala Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Rizhao. Dalam pertemuan ini dibahas beberapa hal antara lain upaya kota Rizhao dalam mewujudkan 6
perbaikan infrastruktur kota, kebijakan
hemat energi serta membahas
tentang hubungan kerjasama yang telah dilakukan Kota Rizhao dengan beberapa kota sister city-nya. Delegasi Kota Surabaya diajak untuk melakukan kunjungan lapangan dan melihat beberapa fasilitas umum, antara lain Water Sports Park, Pelabuhan Rizhao, transportasi publik, dan beberapa sektor industri.
Sejak dicanangkan keterbukaan China, Kota Rizhao memanfaatkan dengan baik kondisi politik ini, dengan membuka seluas-luasnya jaringan kerjasama dengan kota-kota di dunia. Hingga saat ini, Kota Rizhao telah menjalin hubungan dengan 130 negara, diantaranya menjalin kerjasama sister city dengan kota: Dangjin (Korea), Trabzon (Turki), Gisborne (Selandia Baru), Muroran
(Jepang),
Coatzacoalcos
(Meksiko).
Kota
Rizhao
sangat
diuntungkan dengan kondisi geografisnya, diantaranya adalah bibir pantai yang sangat panjang. Dari 100 km garis pantai yang ada, 60 km diantaranya adalah Golden Sand Beach (pasir putih). Karena ditunjuk sebagai lokasi Watersport of Beijing Olympic maka dalam waktu 5 tahun mereka mewujudkan 10 km pantai yang indah yang berfungsi sebagai sarana rekreasi dan olah raga dari semula sebuah area pertambakan yang kondisi saat itu kira-kira seperti Pantai Kenjeran yang ada di Kota Surabaya. Sektor Industri tumbuh sangat pesat dengan lokasi yang menyatu dengan pelabuhan. Pemerintah Kota Rizhao memakai konsep “Port Industrial Chain”, sehingga bahan baku dari Pelabuhan diteruskan ke pabrik cukup dengan ban berjalan, sebaliknya produksi dari pabrik yang akan didistribusikan diangkut dengan kontainer menuju container yard dalam beberapa menit saja.
Rizhao merupakan tempat yang sempurna untuk mengembangkan berbagai jenis industri. Industri yang berkembang pesat di Rizhao meliputi industri kertas, sumber energi, besi dan baja, industri petrokimia, pengolahan minyak, manufacture dan pengolahan makanan. Kota yang memiliki luas wilayah 5.310 kilometer persegi ini,
juga dikenal dengan kota yang menekankan energi bersih
dan efisien. Sebagai penghargaan atas upaya-upaya ini, Kota Rizhao berhasil memenangkan penghargaan berupa “Energi Bersih Dunia” yang merupakan hasil dari besarnya penggunaan energi matahari. Hampir 80 persen pemanas 7
air rumah tangga di Kota Rizhao menggunakan energi matahari. Disamping itu penerangan jalan (bukan jalan tol dan bukan jalan arteri) dan penerangan taman juga menggunakan energi matahari.
Salah satu persamaan antara Kota Rizhao dengan Kota Surabaya adalah adanya garis pantai yang panjang. Garis pantai Kota Rizhao dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan olah raga. Saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang
mengembangkan
wilayah
pantai,
diantaranya
adalah
Pantai
Kenjeran, Kaki Suramadu, Teluk Lamong dan Pantai Mangrove Surabaya Timur, maka sebelum pembangunan pantai tersebut terlaksana disarankan untuk mempelajari bagaimana kota Rizhao dapat mewujudkan Taman Wisata Pantai yang sangat indah agar dapat dikembangkan lebih bagus lagi di kota Surabaya. Mengingat sumber daya listrik di Kota Surabaya yang semakin mahal dan sulit, maka sudah saatnya Kota Surabaya mengembangkan penggunaan energi surya sebagai energi alternatif bagi kota Surabaya dan sangat tepat kalau kita belajar dari Kota Rizhao bagaimana mereka mengimplementasikan penggunaan energi matahari dikotanya walaupun mereka tidak memiliki masalah dengan energi listrik.
4. Kunjungan Delegasi Pendidikan Australia ke Kota Surabaya Kunjungan Delegasi Pendidikan Australia ke Surabaya pada tanggal 15 s/d 16 April 2010 merupakan suatu bentuk implementasi dan tindak lanjut dari kerjasama pendidikan yang telah dibangun antara Kota Surabaya dengan Australia, khususnya dengan Kota Perth. Kegiatan pertukaran pelajar ini juga merupakan follow-up dari program BRIDGE yang telah dilakukan antara Kota Surabaya dan Australia.
Dengan membawa 8 siswa dan 2 guru dari Kota Perth, mereka melakukan kunjungan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, sebagai tempat tujuan pertama. Para delegasi pendidikan Australia diberikan penjelasan tentang budaya multikultural Kota Surabaya. Mereka juga berkesempatan untuk mengenakan baju tradisional khas Surabaya dengan dibantu oleh beberapa Cak Surabaya dan melakukan foto bersama di Balai Kota Surabaya. 8
Selanjutnya, delegasi menuju ke Ruang Kerja Walikota Surabaya, guna melakukan audiensi dengan Walikota. Para delegasi Australia didampingi oleh Manajer Australia Education Center yang ada di Kota Surabaya, Josephine Ratna.
Pada
audiesi
tersebut,
para
delegasi
menyampaikan
bahwa
kunjungannya ke Surabaya merupakan rangkaian kunjungan pendidikan yang mereka lakukan di Jawa Timur. Walikota Surabaya menyampaikan apresiasi atas kesediaan delegasi Australia memilih Kota Surabaya sebagai salah satu kota tujuan kunjungan pendidikannya. Para delegasi Australia, menyampaikan rasa terima kasih secara langsung kepada Walikota Surabaya karena telah bersedia menerima dan memfasilitasi kunjungan mereka di Surabaya.
Keesokan harinya, Jumat 16 April 2010, delegasi pendidikan berkesempatan melakukan Pertemuan dengan Forum Anak Surabaya. Pada kunjungan hari terakhir di Surabaya ini, mereka mengadakan pertandingan persahabatan dengan beberapa siswa yang tergabung dalam Forum Anak Surabaya (FAS). Keterlibatan Forum Anak Sekolah dalam kegiatan tersebut difasilitasi oleh BAPPEMAS & KB Kota Surabaya.
Diharapkan, pelaksanaan kerjasama antara Kota Surabaya dengan Kota Perth dalam bidang pendidikan dapat lebih digiatkan lagi, terutama inisiatif proaktif dari pemerintah Australia untuk mengirimkan delegasi pendidikannya ke Indonesia, khususnya ke Kota Surabaya secara reguler. Peningkatan intensitas dan kualitas hubungan kerjasama antara Kota Surabaya dan Kota Perth sangat diperlukan, mengingat Australian Education Center (AEC) Surabaya dalam waktu dekat akan ditutup sehingga fasilitasi kerjasama bidang pendidikan dapat terus berjalan secara mandiri. Selain itu, diharapkan pula hubungan kerjasama antara Kota Surabaya dan Kota Perth di bawah payung kerjasama sister province Jawa Timur-Australia Barat sebaiknya dikembangkan ke bidang-bidang kerjasama lain, tidak terbatas hanya dalam bidang pendidikan.
9
5. Pembahasan
Program
Kerja
Kerjasama
antara
Pemerintah
Kota
Surabaya dengan Pemerintah Kota Shah Alam, Malaysia Tanggal 19 s/d 23 April 2010, tiga delegasi mewakili Pemerintah Kota Surabaya melakukan kunjungan ke Kota Shah Alam dan kunjungan studi banding ke Kota Singapura. Ketiga delegasi : Drs. Supomo, MM, Camat Kenjeran, Ir. Antiek Sugiharti, M.Si, Kepala Bagian Kerjasama, serta Chandra RMD Oratmangun, SH, M.Si, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, melakukan pembahasan program kerja dan sinkronisasi kegiatan kerjasama antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Shah Alam (MBSA).
Dari MBSA diikuti antara lain dari Jabatan Pelancongan dan Kebudayaan dan Jabatan Korporat. Adapun hasil pembahasan program kerja dengan MBSA antara lain : -
Para pihak mendiskusikan rencana penandatanganan MoU kerjasama sister city Surabaya – Shah Alam, setelah tahun 2009 lalu, tepatnya tanggal 22 Mei 2009, kedua kota telah melakukan penandatanganan LoI. Terlebih, Pemerintah Kota Surabaya telah mengantongi surat persetujuan dari DPRD Kota Surabaya, Keputusan DPRD Kota SBY No. 16 tahun 2010 tentang persetujuan terhadap kerjasama sister city Surabaya-Shah Alam. Terkait rencana penandatanganan MoU kerjasama sister city kedua kota, MBSA menyambut baik rencana tersebut dan menunggu draft MoU kerjasama tersebut. Untuk tempat penandatanganan, dapat dilaksanakan di Kota Surabaya atau di Kota Shah Alam. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Surabaya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait di dalam negeri seperti : DPRD Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan pihak terkait lainnya dan segera menyampaikan draft MoU kepada Pemerintah Kota Shah Alam;
-
Mengenai rencana pembentukan kerjasama sister school serta pertukaran siswa dan guru kedua kota akan didiskusikan antara MBSA dengan Pemerintah Propinsi Selangor dikarenakan bidang pendidikan berada di bawah kewenangan Pemerintah Negara Bagian Selangor; 10
-
Atas undangan dari Pemerintah Kota Surabaya untuk berpartisipasi pada Festival Seni Lintas Budaya 2010 di Kota Surabaya pada bulan Juli 2010 Kota Shah Alam berencana akan mengirimkan delegasi yang terdiri dari tim tari yang juga didampingi oleh perwakilan MBSA. Jumlah keseluruhan delegasi yang dikirim sekitar 16 orang dan akan didiskusikan lebih lanjut dengan Pemerintah Kota Surabaya tentang sharing pembiayaan antar kedua kota;
-
Untuk studi banding tentang beberapa fasilitas olahraga yang ada di Kota Shah Alam seperti : sirkuit Sepang Shah Alam Sports Complex dapat disampaikan ke MBSA yang akan dikordinasikan ke Pemerintah Negara Bagian Selangor karena untuk penanganan tempat-tempat tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Negara Bagian Selangor.
Pada pertemuan antara Datuk Bandar Shah Alam, Pemerintah Kota Surabaya dan tim jurnalis dari Kota Surabaya pada tanggal 21 April 2010, disampaikan bahwa Pemerintah Kota Shah Alam menyambut baik kedatangan tim jurnalis dari Kota Surabaya yang dapat mempromosikan hubungan kerjasama Surabaya – Shah Alam serta potensi-potensi yang ada di Kota Shah Alam untuk liputan yang akan dilakukan di Kota Surabaya. Sebagai kunjungan balasan, Kota Shah Alam berencana untuk mengirimkan tim jurnalis dari berbagai media ke Kota Surabaya.
Selain melakukan perundingan kerjasama antar kedua kota, para delegasi Pemerintah Kota Surabaya juga berkesempatan melakukan studi banding fasilitas-fasilitas publik dan pelayanan publik di Kota Shah Alam. Fasilitasfasilitas publik, yang ada di Kota Shah Alam pada khususnya memiliki fasilitas publik yang memadai, bersih, dan nyaman. Pemerintah setempat juga memberi perhatian khusus untuk pemberian fasilitas bagi disabled people dan lansia. Penghijauan menjadi salah satu program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kota Shah Alam yang diwujudkan dengan pembangunan tamantaman di penjuru kota. Salah satu kompleks pertamanan terkenal adalah wilayah Putrajaya yang memiliki tiga taman yaitu : Taman Warisan Pertanian, Taman Wetland, dan Taman Botani dimana masing-masing taman memiliki 11
kekhasan tersendiri dan wahana permainan yang bermacam-macam. Para delegasi berkesempatan melakukan kunjungan di instansi penanganan bencana di Kota Shah Alam (jawatan Kuasa Pengurusan Krisis/Bencana). Disana, diperoleh informasi mengenai peran Pemerintah Negara Bagian dan Pemerintah Kota dalam penanganan bencana. Adapun peran dari Pemerintah Kota adalah pemberian pertolongan pertama untuk korban bencana serta pemberian informasi lebih lanjut yang nantinya akan ditangani oleh Pemerintah Negara Bagian. Dalam hal ini, Pemerintah Kota, telah disediakan 55 tempat penampungan untuk pertolongan pertama pada korban bencana, yang tersebar di berbagai distrik / seksyen di Kota Shah Alam.
Informasi lain yang didapat dari kunjungan di Kota Shah Alam adalah bahwa di tingkat sekolah terdapat lomba pemilahan sampah yang artinya program kebersihan dan pelestarian lingkungan sudah dikenalkan sejak usia dini / usia sekolah. Untuk pemilahan sampah, dibedakan dalam sampah organik dan sampah non organik dan untuk pemenang lomba tersebut akan diberikan hadiah oleh pemerintah kota yang juga bekerjasama dengan pihak swasta. Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) juga diinformasikan kepada warga kota dan juga diterangkan tentang keuntungan program 3R. Pemerintah juga secara rutin memberikan sosialisasi program-program kebersihan dan kesehatan bagi para pelajar di Kota Shah Alam. Shah Alam juga berhasil dalam mengelola potensi pariwisata. Hal ini dapat terlihat dari salah satu pantai di sana yakni Pantai Gold Palm Tree yang terletak di wilayah Sepang Goldcoast dimana di tempat tersebut terdapat bangunan-bangunan (rumah kelab) yang apabila diamati dari atas menyerupai bentuk pohon palem dimana rumah kelab tersebut dijual untuk masyarakat umum. Pada saat ini tempat tersebut telah menjadi tempat tujuan wisata favorit di Kota Shah Alam.
Kunjungan delegasi ke Tempat Pengolahan Sampah (Pusat Khidmat Komuniti Kitar Semula) di Seksyen 17 Kota Shah Alam yang menggunakan metode sanitary landfill diterima oleh Kepala Unit Pelayanan Setempat. Disampaikan tentang proses penanganan sampah di Kota Shah Alam. Di Kota Shah Alam seringkali masyarakat mengadakan gotong royong untuk mengumpulkan sampah yang menghasilkan beberapa jenis sampah. Sampah-sampah yang 12
masih dapat diolah (seperti : sisa kebun, perabot rumah tangga, tekstil, kertas, kayu, plastik, botol kaca, sisa elektronik, dll.) akan dikirimkan
ke Tempat
Pengolahan Sampah untuk diolah kembali / di daur ulang. Sedangkan untuk sampah lainnya yang tidak bisa diolah seperti sisa makanan akan dikirim ke Tempat Pembuangan Sementara / Akhir.
Dalam kunjungan di Public Utilities Board (PUB) yang merupakan intansi yang menangani penyediaan air minum di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air, delegasi Pemerintah Kota Surabaya diterima oleh salah satu direktur PUB. Disampaikan bahwa instansi ini telah berusia lebih dari 40 tahun dan telah melayani penyediaan air minum untuk 4,8 juta penduduk Singapura. PUB telah memenangkan penghargaan 2007 Stockholm Industry Water Award dan diberi gelar sebagai Water Agency of The Year (Perusahaan Air Terhebat Tahunan) pada Global Water Awards 2006.
Tentunya, kemajuan Kota Shah Alam dapat dijadikan sebagai best practice bagi Indonesia dan Kota Surabaya guna mencapai kemajuan di berbagai bidang.
Perlu
ditingkatnya
peran
pemerintah
dan
masyarakat
untuk
mewujudkan dan memelihara fasilitas-fasilitas publik yang nyaman, bersih, serta akomodatif bagi semua pihak. Tidak lupa juga usaha untuk meningkatkan kualitas fasilitas publik dan pelayanan kepada masyarakat.
13