ATA P
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) BANDUNG 2015
ENGANTAR
JALAN CIBADAK NO. 214 BANDUNG - 40241 TELP/FAX. 022-6011523 Website: www.bbkpm_bandung.org Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015 Email:
[email protected]
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, marilah kita bersamasama tetap melaksanakan amanah dalam bidang tugas kita masing-masing bidang Kesehatan Paru Masyarakat bagi kepentingan Negara, Nusa dan Bangsa yang kita cintai ini. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan dan implementasi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Juklak Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kerja Kementerian Kesehatan RI. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut di atas, kami telah berusaha menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Tahun Anggaran 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi
dan pemecahan
masalahnya. Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Bandung,
Januari 2016
Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung
dr. Edi Sampurno, Sp.P, MM NIP : 196109211987121001
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Ikhtisar Eksekutif
iii
BAB I
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
3
B.
Maksud dan Tujuan
5
C.
Tugas PokoK, Fungsi dan Struktur Organisasi
6
D.
Sistematika Penulisan
BAB II
13
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A.
Rencana Kerja Tahunan
15
B.
Penetapan Kinerja
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A.
Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja
31
B.
Sumber Daya
36
BAB IV SIMPULAN
45
LAMPIRAN – LAMPIRAN Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
47
Pernyataan Penetapan Kinerja
48
Form Penetapan Kinerja
49
Form Pengukuran Kinerja (PK)
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BBKPM Bandung Tahun 2015 secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2015. Rencana Kinerja Tahunan 2015 merupakan upaya pencapaian kinerja program dan kegiatan yang ingin dicapai selama tahun 2015 yang mengacu pada tugas dan fungsi serta Rencana Strategi Bisnis (RSB) BBKPM Bandung tahun 2014-2019. Fungsi
utama
Laporan
Akuntabilitas
adalah
sarana
menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan Perencanaan Stratejik (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Secara keseluruhan berdasarkan output kegiatan telah terealisasi, namun ada 1 output kegiatan yang tidak terealisasi sepenuhnya yaitu alat kesehatan, kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia, antara lain belanja modal alat dan mesin berupa ID-Camera dan Automatic Processor Film dikarenakan gagal lelang dan waktu yang tidak mencukupi lagi syarat lelang ulang berikutnya. Dari aspek keuangan sesuai aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) berdasarkan jenis belanja, dari total anggaran sebesar Rp 41.552.104.000,-, dengan rincian sumber dana APBN Rp. 35.150.925.000,- dan sumber dana BLU Rp 6.401.179.000,-. Terealisasi sebesar Rp 38.145.884.416,- (91,80%) bersumber Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 32.223.847.584,- (91,67%) dan BLU sebesar Rp. 5.922.036.832,- (92,51%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
iii
BAB I PENDAHULUAN
BBKPM Bandung didirikan pada Bulan November Tahun 1952, dengan nama BP5 (Balai Penyelidikan dan Pemberantasan Penyakit Paru-Paru) dengan tujuan sebagai pusat pemberantasan penyakit tuberculosis (TB). BP5 Bandung menempati gedung di Jl. Ir. H. Juanda 45 kemudian pindah ke Jl. Pasir Kaliki 121. Gedung BBKPM yang saat ini menjadi lokasi BBKPM Bandung mulai ditempati pada bulan Juli tahun 1955. Pada tahun 1974, BP5 berubah menjadi BP4 (Balai Pengobatan Penyakit ParuParu) dan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No.144/Menkes/SK/IV/1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru yang di dalamnya mengatur tugas, fungsi, klasifikasi dan Susunan Organisasi BP4, maka tugas pokok dan fungsi BP4 tidak hanya mengobati tuberkulosis tetapi juga penyakit paru lainnya. Merujuk pada Kep.Men.PAN No.62/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1352/MENKES/PER/IX/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Paru Masyarakat, menetapkan BP4 Bandung sebagai Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) eselon 3b. Pada tahun 2007 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 532/MENKES/PER/IV/2007 BKPM Bandung selanjutnya ditetapkan menjadi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) eselon 2b, dengan Tugas Pokok dan Fungsi melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat; pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru; kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat; pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru; serta penelitian dan pengembangan kesehatan paru. Di dalam surat keputusan tersebut juga dinyatakan bahwa wilayah kerja BBKPM Bandung meliputi 13 Provinsi yaitu seluruh Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta. Selain berlokasi di Kota Bandung, BBKPM Bandung memiliki dua buah
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
1
unit fungsional yang berada di
Cianjur dan Garut, yang melayani kesehatan paru
masyarakat di kedua wilayah tersebut, namun tetap berada dalam satu satuan kerja BBKPM Bandung. Lokasi
BBKPM Bandung di Jalan Cibadak No 214 Bandung menempati
bangunan seluas 3.641 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 3.330 m2, BKPM Garut Jl. Rumah Sakit Umum Dokter Slamet No. 13 Garut menempati bangunan seluas 246 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 1.704 m2, dan BKPM Cianjur Jalan Jl. Siliwangi No. 15 Cianjur adalah bangunan seluas 662 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 2.450 m2. Dalam
menjalankan
tugas
pokok
BBKPM
Bandung
jelas
memiliki
karakteristik berbeda dengan rumah sakit ataupun layanan kesehatan lain, selain secara spesialistik menangani penyakit paru sebagai layanan dan rujukan juga memiliki program pemberdayaan kesehatan paru masyarakat, dengan layanan unggulan: 1.
Pusat pelayanan dan rujukan kesehatan paru masyarakat, artinya BBKPM melakukan pelayanan yang menyeluruh terhadap kesehatan paru masyarakat dengan dilengkapi fasilitas sumber daya yang memadai, kompeten berkualitas dan bersifat spesialistik untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan paru masyarakat.
2.
Pusat pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan paru masyarakat, artinya
BBKPM
membuat
pengkajian
dan
penerapan
model-model
pemberdayaan masyarakat disertai pengembangan media dan kegiatan promosi kesehatan yang terpadu untuk memandirikan masyarakat dalam menjaga kesehatan parunya dan untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan paru masyarakat. 3.
Pusat jejaring kerjasama/ kemitraan kesehatan paru masyarakat, artinya BBKPM melakukan koordinasi dan menggerakkan institusi lain dalam mengatasi kesehatan paru masyarakat untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan paru masyarakat.
4.
Pusat pendidikan dan pelatihan kesehatan paru masyarakat, artinya BBKPM menjadi tempat pendidikan dan pelatihan kesehatan paru masyarakat bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan paru masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
2
5.
Pusat penelitian dan pengembangan kesehatan paru masyarakat, artinya BBKPM menjadi tempat penelitian dan pengembangan kesehatan paru masyarakat bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan paru masyarakat.
BBKPM Bandung resmi menjadi Instansi Pemerintah di bawah Kementrian Kesehatan yang menjalankan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PK-
BLU) melalui surat Kementerian Keuangan Nomor 58/MK.05/2011 tentang Penetapan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Pada Kementerian Kesehatan RI sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum pada tanggal 28 Februari 2011.
A. Latar Belakang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi azas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas dan akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan termasuk Unit Pelaksana Teknis yang merupakan satuan kerja mandiri wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategi yang dirumuskan sebelumnya. Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur kesehatan Komunitas (Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No : 532/MENKES/PER/IV/2007 yang telah diubah dan ditambah dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
SK Menkes 3
Nomor 2354/Menkes/Per/IV/XI/2011 tentang perubahan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat). Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya diperlukan sumberdaya yang cukup untuk mencapai Visi Misi yang telah di tetapkan. penjabaran visi dan misi dituangkan dalam Rencana Strategis 5 Tahunan disesuaikan dengan Rencana Strategis Kementertian Kesehatan. Dari rencana strategis tersebut akan dijabarkan lagi dalam rencana kegiatan tahunan yang merupakan tahapan-tahapan menuju pencapaian visi BBKPM Bandung. Di dalam Rencana Strategis terdapat Sasaran Strategis yang berisi target-target yang di tetapkan dan menjadi acuan kegiatan tahunan. Untuk mencapai target-terget tersebut harus didukung oleh sumber daya yang cukup mencakup SDM, Sarana dan prasarana, dan Dana yang cukup. SDM yang cukup dalam jumlah dan mutu akan menunjang keberhasilan kegiatan dengan capaian jumlah dan mutu yang optimal. Sarana dan prasarana yang representatif dibutuhkan untuk memfasilitasi kegiatan terlaksanan tepat waktu dan tepat sasaran. Dana yang dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan operasional kegiatan sehingga output kegiatan sesuai dengan target dengan harapan, berhasil guna dan dapat dirasakan dampaknya bagi masyarakat dan terhadap capaian pembangunan kesehatan. Didalam pelaksanaan kegiatan tahunan seluruh komponen kegiatan mulai dari input, proses output dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yang bersumber dari Rencana Strategis BBKPM Lima Tahunan disesuaikan dengan Anggaran Definitif yang disahkan dalam DIPA/RKAKL 2015. Didalam pelaksanaannya realisasi disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang telah diatur dalam TOR. Realisasi kegiatan tahunan akan dievaluasi setiap akhir tahun untuk mengetahui capaian kegiatan dan anggaran terhadap target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja 2015. Hasil evaluasi kinerja didasarkan pada Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung. Dasar Hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah : 1.
TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
UU No. 28 Th 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
4
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3.
Inpres No. 7 Th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
4.
Inpres No. 5 Th 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
5.
PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6.
PermenPAN dan RB No. 35 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7.
Permenkes RI No. 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan;
8.
Peraturan MenPAN dan RB No. 53 tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan Dalam upaya mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance), pemerintah telah menetapkan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Menurut penjelasan Undang-undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil ahir dari kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan ahirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Tujuan disusunnya LAKIP adalah:
Untuk melihat gambaran mengenai tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran ataupun tujuan BBKPM Bandung sebagai instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan
Sebagai dasar penyusunan perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya untuk mencapai tujuan BBKPM Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
5
C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organsasi Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2354/Menkes/Per/XI/2011, Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung mempunyai tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi sebagai berikut:
1. Tugas Pokok : Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi kesehatan, dan kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru nasyarakat
2. Fungsi : 1) Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat 2) Perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan paru 3) Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat 4) Perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di
bidang kesehatan paru 5) Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan paru 6) Pelaksanaan urusan tata usaha
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
6
3. Struktur Organisasi :
Dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi, program dan kegiatan di BBKPM Bandung senantiasa didukung oleh Budaya Kinerja sebagai acuan yaitu antara lain: 1) Terbaik Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan paru yang bermutu, sesuai standar yang ditetapkan. 2) Mandiri Proses pelayanan dan proses manajemen dilakukan secara mandiri, dengan meminimalisasi ketergantungan. 3) Berpikir kritis Di era globalisasi pelayanan yang diberikan harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan pelayanan kesehatan terkini. 4) Pemrakarsa Harus dapat menciptakan model-model pelayanan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian hidup sehat. 5) Pembaharu Membawa perubahan dalam pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan paru.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
7
6) Kesinambungan Setiap kegiatan dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. 7) Transparan dan Akuntabel Semua kegiatan harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan kepada masyarakat 8) Kerjasama Tim Dalam mengemban tugas memberikan pelayanan kesehatan paru kepada masyarakat harus dibina kerjasama tim yang utuh dan kompak dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergisme.
Kegiatan BBKPM Bandung Dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya, maka BBKPM Bandung mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Pelayanan dan Penunjang Kesehatan 1) Pelayanan Kesehatan (1) Instalasi Rawat Jalan a.
Klinik Umum
b.
Klinik Tuberkulosis (DOTS)
c.
Klinik Non Tuberkulosis (Non-TB)
d.
Klinik Anak
e.
Klinik Asma PPOK
f.
Klinik Spesialis Paru
g.
Klinik Spesialis Penyakit Dalam
h.
Klinik TB-MDR
Poliklinik ini memberikan layanan rawat jalan selama 5 hari kerja dari hari Senin s.d Jumat mulai jam 07.30-15.30 WIB, pendaftaran ditutup pada jam 13.30 WIB. (2) Instalasi Gawat Darurat Melayani pasien kegawatdaruratan dengan jadwal pelayanan setiap hari selama 24 jam. (3) Instalasi Rawat Inap Melayani pasien rawat inap dengan kapasitas 10 tempat tidur (10 TT).
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
8
2) Penunjang Kesehatan (1) Instalasi Radiologi: -
Foto thoraks
-
Ultrasonografi
(2) Instalasi Laboratorium: -
Pemeriksaan Mikrobiologi: mikroskopis BTA, kultur dan resistensi
-
Pemeriksaan Hematologi: pemeriksaan kimia klinik dan rutin
-
Pemeriksaan Imunologi/Serologi
-
Pemeriksaan Urine
-
Pemeriksaan Patologi Anatomi (PA)
-
Pemeriksaan mantoux test
(3) Instalasi Rehabilitasi Medik: -
-
Fisioterapi (Edukasi, Postural drainage, Latihan pernapasan, Infra red, Manajemen batuk efektif, Nebulisasi terapi, Hisap lendir, Short Wave Diathermi) Kebugaran (Senam asma, Tread mill, Sepeda statis, Six Minutes Walking Test)
- Elektromedik (EKG, Spirometri, Uji Bronkodilator) (4) Instalasi Rekam Medik: -
Assembling (penerimaan dokumen Rekam Medik)
-
Pencatatan medik
-
Coding/indexing (pemberian koding untuk penegakan diagnosis)
-
Filling (penyimpanan RM)
-
Pelaporan
-
Komputerisasi pelayanan rekam medik
(5) Instalasi Farmasi: -
Perencanaan obat
-
Pengadaan obat
-
Penyimpanan obat
-
Pendistribusian obat
-
Pelayanan obat pada pasien
-
Pencatatan dan pelaporan obat
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
9
(6) Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana dan Kesehatan Lingkungan -
Pemeliharaan Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana Gedung
-
Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
-
Limbah medis dan non medis
-
Kualitas air dan udara
2. Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pengembangan SDM 1) Kegiatan Promosi Kesehatan (1) Kegiatan Promosi Kesehatan Paru Masyarakat a.
Promosi kesehatan paru
b.
Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan paru
c.
Pemberdayaan penderita dan keluarga penderita penyakit paru
d.
Pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan paru
e.
Advokasi kesehatan paru
f.
Kemitraan dalam jejaring pelayanan kesehatan paru
g.
Surveilans perilaku
h.
Screening kesehatan paru
(2) Pelayanan Konseling: a.
Konseling TB
b.
Konseling Gizi
c.
Konseling Berhenti Merokok
d.
Konseling HIV
e.
Konseling penyakit paru lainnya
2) Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan sesuai dengan fungsi BBKPM Bandung untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru adalah : a.
Pendidikan dan pelatihan kesehatan paru
b.
Penelitian dan pengembangan
3) Kegiatan Kemitraan Kegiatan kemitraan antara lain: (1) Kemitraan dalam pelayanan/rujukan kesehatan paru:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
10
Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Umum/Swasta, Puskesmas, Balai Laboratorium Kesehatan, Dokter praktek swasta, Lembaga Asuransi Kesehatan, Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), Organisasi Profesi, dan lain-lain. (2) Kemitraan dalam program kesehatan paru Program penanggulangan TB (DOTS): Dinas Kesehatan Propinsi/ Kabupaten/ Kota, Rumah Sakit, BKPM, Puskesmas, Swasta. (3) Kemitraan dalam upaya promosi kesehatan paru: Pusat Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan, Organisasi profesi, Organisasi masyarakat, LSM, Yayasan Asma Indonesia, Media massa, dan lain – lain. (4) Kemitraan dan kerjasama dalam Diklat dan penelitian kesehatan paru: Institusi Pendidikan, Badan Diklat dan Badan Litbangkes, dan lain-lain.
3. Kegiatan Ketatausahaan 1) Sub Bagian Keuangan (1) a.
Perbendaharaan Bendahara Penerimaan kegiatannya meliputi: - Memungut PNBP setiap hari dari pasien yang mendapat pelayanan kesehatan di BBKPM Bandung dan memberikan bukti pungutan berupa potongan karcis atau kuitansi, menerima anggaran dari sumber pendapatan negara bukan pajak lainnya - membukukan PNBP sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan bukti-bukti pungutan dan bukti-bukti penyetoran - menyetorkan seluruh uang PNBP ke Bank persepsi/ Giro Pos yang ditunjuk oleh Menkeu. - membuat Laporan realisasi PNBP setiap bulan. - membuat Laporan Pertanggungjawaban Bendahara setiap bulan
b.
Bendahara Pengeluaran Kegiatannya meliputi: - Mengadministrasikan kuitansi tagihan yang diterima (meneliti kelengkapan tagihan, menguji kebenaran perhitungan tagihan, menguji ketersediaan dana, serta membayar tagihan)
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
11
- Memungut pajak dari pihak ketiga, dan menyetorkan ke kas negara - Membuat usulan permintaan UP/TUP/GUP - Menerima dan membukukan SP2D-UP (uang persediaan), SP2D-TUP (tambahan uang persediaan), SP2D-GUP (Ganti uang persediaan), SP2D-GU nihil (Ganti uang nihil), SP2D-LS (langsung), SP2D Gaji, SP2D lembur dari KPPN - Menerima dan membukukan SP2B BLU dari KPPN. - Membuat laporan pertanggungjawaban bendahara secara bulanan - Menyetorkan sisa dana UP pada akhir tahun anggaran c.
Pejabat Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai (PPABP) - Membuat perhitungan Gaji Induk Bulanan - Membuat Rapel Perhitungan Kekurangan Gaji - Membuat Perhitungan Uang Lembur - Membuat perhitungan Uang Makan PNS - Membuat Rapel perhitungan Uang Makan PNS - Membuat rincian gaji pegawai (sesuai permintaan pegawai) - Melaporkan pajak bulanan gaji pegawai beserta lampirannya - Membuat SPT Pajak Tahunan setiap pegawai - Membuat Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) jika ada pegawai pindah/pensiun.
(2)
Verifikasi dan Akuntansi - Mem-verifikasi entry data SAKPA - Melakukan rekonsiliasi data SAKPA dengan KPPN - Mengirim laporan bulanan SAKPA ke Koordinator Wilayah Jabar dan Eselon 1 Ditjen BUK/Pelayanan Kesehatan melalui email - Mem-verifikasi data Persediaan dan SIMAK BMN untuk keperluan penyusunan laporan keuangan semesteran/tahunan - Membuat laporan keuangan semesteran - Membuat laporan keuangan tahunan
2) Sub Bagian Umum a. Urusan Kepegawaian Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
12
b. Urusan Perlengkapan (BMN dan Logistik) c. Urusan Umum dan Kerumahtanggaan d. Urusan Perencanaan, Pencatatan dan Laporan e. Urusan Kehumasan f. Urusan Kearsipan
D. Sistematika Penulisan IKHTISAR EKSEKUTIF Pada bagian ini merupakan summary (rangkuman) dari seluruh isi LAK BBKPM Bandung Tahun Anggaran 2015. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berisi mengenai alasan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja, termasuk manfaatnya. Pada bagian ini juga diuraikan mengenai dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM bandung B. Maksud dan Tujuan Berisi mengenai maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung C. Tugas Pokok dan Fungsi Berisi uraian singkat mengenai tugas pokok dan fungsi BBKPM D. Sistematika Penulisan Berisi uraian singkat mengenai sistematika Penulisan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Kerja Tahunan B. Penetapan Kinerja Bab ini berisi gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan sasaran pada tahun yang bersangkutan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Strategis berdasarkan indikatorindikator Kinerja. Indikator yang digunakan harus konsisten dengan indikator yang tercantum pada dokumen penetapan kinerja yang dibuat pada awal tahun anggaran. B. Sumber Daya BAB IV SIMPULAN Mengurai simpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja. LAMPIRAN – LAMPIRAN:
Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
Pernyataan Penetapan Kinerja
Form Penetapan Kinerja
Form Pengukuran Kinerja (PK)
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
14
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. Rencana Kerja Tahunan Rencana Kerja Tahunan merupakan pedoman atau arah yang pasti untuk mencapai tujuan dari program dan kegiatan yang diadakan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan Rencana Kerja Tahunan bersumber dari Rencana Strategis Bisnis Tahun 2015-2019. Visi BBKPM Bandung “Menjadi Pusat Unggulan Kesehatan Paru Masyarakat di Tingkat Nasional Tahun 2019” Misi BBKPM Bandung Untuk mewujudkan visi BBKPM Bandung tersebut dirumuskan misi yang merupakan langkah-langkah dalam pencapaian visi, yaitu: 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan paru masyarakat yang bermutu, terjangkau, merata dan setara 2. Meningkatkan kesehatan paru masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dalam kaitan misi ini, dilakukan melalui kerja sama institusi/ kelembagaan. 3. Melaksanakan dan mendukung kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan paru. Adapun ruang lingkup penelitian di lingkungan BBKPM meliputi penelitian medis, sosial dan menajemen/organisasi. Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan misi dan visi BBKPM periode tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut : “RAPI”: Responsif Amanah Profesional Inovatif
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
15
Adapun penjabaran startegis lebih lanjut adalah perspektif sebagai berikut: Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Key Performance Indicator PERSPEKTIF
FINANCIAL
KEY PERFOMANCE INDICATOR
SASARAN STRATEGIS
F1
Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru
1
2 STAKEHOLDER
C1
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
3 4 5
BP1
Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru
6 7
8
BP2
Terwujudnya Pelayanan Prima Kesehatan Paru Masyarakat dengan Unggulan Asma-PPOK
INTERNAL BUSINESS PROCESS
9 10 11
BP3
Terwujudnya kerjasama lintas sector & lintas program kesehatan paru masyarakat
12
13 14 BP4
Terwujudnya Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
15 16
LEARNING & GROWTH LG1
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
17
18
19
Jumlah pendapatan (Rp) % kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru % kepuasan lembaga/institusi % kepuasan peserta peneliti dan diklat % kepuasan pegawai BBKPM Bandung % Penelitian kesehatan paru terimplementasi % Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM (Akreditasi Dasar: 4 Mayor dan 11 minor ; Akreditasi Madya: 8 Mayor dan 7 minor ; Akreditasi Utama: 12 Mayor dan 3 Minor) % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK % tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan % Utilisasi sumber daya manusia % Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru % pengembangan sarana gedung Layanan kesehatan paru % peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice % kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung
BOBOT
7%
7% 5% 2% 4% 1% 3%
7%
4% 4% 6%
3%
2% 5% 6% 6% 4%
5%
3%
16
Terwujudnya manajemen SDM excellent
20
Terwujudnya system informasi Kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung
22
LG2
LG3
LG4
21
23
Terwujudnya Budaya Berkinerja
24
% Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai % SDM sesuai dengan kebutuhan % Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) % Personil yang kompeten
4% 3%
3%
2%
4%
Tabel 2.2 Key Performance Indicator dan Target Tahunan KEY PERFOMANCE INDICATOR
Baseline BOBOT
TARGET
2013
2015
2015
2016
2017
2018
2019
1
Jumlah pendapatan (Rp)
7%
4.3M
5.3M
6.3M
7.6M
9.1M
10.7M
12.5M
2
Persentase kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru
7%
60%
63%
65%
70%
75%
80%
85%
3
Persentase kepuasan lembaga/institusi
5%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
4
Persentase kepuasan peserta peneliti dan diklat
2%
30%
40%
45%
50%
55%
60%
70%
4%
60%
70%
75%
78%
80%
83%
85%
1%
38%
38%
45%
50%
55%
60%
65%
3%
42%
42%
45%
50%
60%
70%
80%
7%
2
4
6
8
9
10
12
4%
70%
75%
80%
90%
100%
100%
100%
4%
25%
40%
75%
95%
100%
100%
100%
6%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
3%
0
2
2
2
2
2
3
2%
3
2
3
3
4
4
4
5%
50%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
5 6 7 8 9 10 11
12
13 14
Persentase kepuasan pegawai BBKPM Bandung % Penelitian kesehatan paru terimplementasi % Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
17
KEY PERFOMANCE INDICATOR
Baseline BOBOT
TARGET
2013
2015
2015
2016
2017
2018
2019
60%
70%
80%
85%
90%
95%
100%
30%
35%
45%
55%
60%
70%
75%
15
% Utilisasi sumber daya manusia
6%
16
% Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
6%
17
% pengembangan sarana gedung Layanan kesehatan paru
4%
30%
60%
70%
80%
90%
95%
100%
18
% peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice
5%
30%
45%
60%
85%
100%
100%
100%
19
% kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung
3%
30%
45%
80%
100%
100%
100%
100%
20
% Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai
4%
50%
55%
60%
70%
80%
90%
100%
21
% SDM sesuai dengan kebutuhan
3%
60%
62%
65%
70%
75%
80%
80%
3%
60%
65%
70%
75%
80%
90%
100%
2%
10%
40%
50%
60%
70%
85%
100%
4%
60%
62%
65%
70%
75%
80%
85%
22
23
24
% Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) %Personil yang kompeten
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
18
Tabel 2.3 Key Performance Indicator, Program Induk dan Program Kerja Tahunan KEY PERFOMANCE INDICATOR
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK 2014
2015
2016
2017
2018
2019 Evaluasi Pemasaran dan Pengelolaan & Pemanfaatan Sarpras : 1. Kerjasama dengan lembaga/institusi lain, 2. Promosi via media cetak dan elektronik, liftlet dll, 3. Promosi outdoor, 4. Penyewaan lahan parkir, 5 Penyewaan gedung, 6. Penyesuaian tarif layanan 1. Implementasi hasil survey kepuasan pasien dan hasil evaluasi isi kotak saran 1. Implementasi hasil survey kepuasan lembaga/ institusi 1. Implementasi hasil survey kepuasan peserta penelitian dan diklat
1
Jumlah pendapatan (Rp)
Optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru
Pengembangan pemasaran BBKPM: 1. Kerjasama dengan lembaga/institusi lain, 2. Promosi via media cetak dan elektronik, liftlet dll, 3. Promosi outdoor
Pengembangan pemasaran BBKPM : 1. Kerjasama dengan lembaga/institusi lain, 2. Promosi via media cetak dan elektronik, liftlet dll, 3. Promosi outdoor
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sarpras : 1. Kerjasama dengan lembaga/institusi lain, 2. Promosi via media cetak dan elektronik, liftlet dll, 3. Penyewaan lahan parkir, 4 Penyewaan gedung, 5. Penyesuaian tarif layanan
Evaluasi Pemasaran dan Pengelolaan & Pemanfaatan Sarpras : 1. Kerjasama dengan lembaga/institusi lain, 2. Promosi via media cetak dan elektronik, liftlet dll, 3. Promosi outdoor, 4. Penyewaan lahan parkir, 5 Penyewaan gedung,
2
Index kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru Index kepuasan lembaga/instit usi Index kepuasan peserta peneliti dan diklat
Kepuasan Stakeholder
1. Survey kepuasan pasien, 2. Evaluasi isi kotak saran
1. Implementasi hasil survey kepuasan pasien dan hasil evaluasi isi kotak saran
1. Implementasi hasil survey kepuasan pasien dan hasil evaluasi isi kotak saran
1. Implementasi hasil survey kepuasan pasien dan hasil evaluasi isi kotak saran
Evaluasi Pemasaran dan Pengelolaan & Pemanfaatan Sarpras : 1. Kerjasama dengan lembaga/institusi lain, 2. Promosi via media cetak dan elektronik, liftlet dll, 3. Promosi outdoor, 4. Penyewaan lahan parkir, 5 Penyewaan gedung, 6. Penyesuaian tarif layanan 1. Implementasi hasil survey kepuasan pasien dan hasil evaluasi isi kotak saran
1. Survey kepuasan Lembaga/ Institusi
1. Implementasi hasil survey kepuasan lembaga/ institusi 1. Implementasi hasil survey kepuasan peserta penelitian dan diklat
1. Implementasi hasil survey kepuasan lembaga/ institusi 1. Implementasi hasil survey kepuasan peserta penelitian dan diklat
1. Implementasi hasil survey kepuasan lembaga/ institusi 1. Implementasi hasil survey kepuasan peserta penelitian dan diklat
1. Implementasi hasil survey kepuasan lembaga/ institusi 1. Implementasi hasil survey kepuasan peserta penelitian dan diklat
3
4
1. Survey kepuasan peserta penelitan dan diklat
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
19
KEY PERFOMANCE INDICATOR 5
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK
Index kepuasan pegawai BBKPM Bandung
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Survey kepuasan Pegawai : 1. Penyusunan instrumen survey kepuasan, 2. Prosedur survey kepuasan pegawai, 3. Survey kepuasan pegawai, 4. Analisis & Rencana Tindak lanjut hasil survey
Survey kepuasan Pegawai : 1. Pengembangan instrumen survey kepuasan, 2. Prosedur survey kepuasan pegawai, 3. Survey kepuasan pegawai, 4. Analisis & Rencana Tindak lanjut hasil survey
Survey kepuasan Pegawai : 1. Pengembangan instrumen survey kepuasan, 2. Prosedur survey kepuasan pegawai, 3. Survey kepuasan pegawai, 4. Analisis & Rencana Tindak lanjut hasil survey 1. Evaluasi Roadmap dan Implementasi Penelitian, 2. Implementasi/ Pelaksanaan Penelitian sesuai Roadmap, 3. Penyediaan sarana penelitian, 4. Publikasi hasil penelitian dalam seminar Internasional 1. Implementasi/ Pelaksanaan TNA (untuk reguler maupun yg ada pemasukan), 2. Pengadaan sarana
Survey kepuasan Pegawai : 1. Pengembangan instrumen survey kepuasan, 2. Prosedur survey kepuasan pegawai, 3. Survey kepuasan pegawai, 4. Analisis & Rencana Tindak lanjut hasil survey
Survey kepuasan Pegawai : 1. Pengembangan instrumen survey kepuasan, 2. Prosedur survey kepuasan pegawai, 3. Survey kepuasan pegawai, 4. Analisis & Rencana Tindak lanjut hasil survey
Survey kepuasan Pegawai : 1. Pengembangan instrumen survey kepuasan, 2. Prosedur survey kepuasan pegawai, 3. Survey kepuasan pegawai, 4. Analisis & Rencana Tindak lanjut hasil survey
1. Implementasi/ pelaksanaan roadmap penelitian, 2. Penyediaan sarana penelitian, 3. Dokumentasi penelitian, implementasi dan publikasi penelitian
1. Implementasi/ pelaksanaan roadmap penelitian, 2. Penyediaan sarana penelitian, 3. Dokumentasi penelitian, implementasi dan publikasi penelitian secara umum, 4. Publikasi hasil penelitian dalam seminar Internasional 1. Implementasi/ Pelaksanaan TNA (untuk reguler maupun yg ada pemasukan),
1. Evaluasi roadmam dan implementasi penelitian, 2. Implementasi/ pelaksanaan roadmap implementasi, 4. Terbentuk tim peneliti (lembaga kecil)
6
% Penelitian kesehatan paru terimplementa si (10/11/12/13)
Identifikasi dan Implementasi Penelitan (Roadmap Penelitian)
1. Identifikasi jenisjenis dan skala prioritas penelitian (termasuk sosialisasi), 2. Diklat Peneliti, 3. Review Prosedur Penelitian, 4. Pelaksanaan Penelitian
1. Implementasi/ Pelaksanaan Penelitian sesuai Roadmap Penelitian, 2. Diklat Peneliti, 3. Penyediaan/ Pengembangan Peralatan Penelitian
7
% Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru
Peningkatan Kulaitas dan Kuantitas Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru
1. Pelaksanaan Program DIKLAT yang telah direncanakan tahun 2013, 2. Penyusunan
1. Penyusunan TNA, 2. Pelaksanaan DIKLAT Program tersusun 2015, 3. Pelaksanaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
20
1. Evaluasi pelaksanaan implementasi TNA dan program pelaksanaannya, 2. Implementasi/
1. Evaluasi pelaksanaan implementasi TNA dan program pelaksanaannya, 2. Implementasi/
KEY PERFOMANCE INDICATOR
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK 2014
(14/15/16)
rancangan awal TNA
2015
2016
DIKLAT bagi trainer (TOT).
DIKLAT mobile (Mobil penyuluhan dll)
2017 Pelaksanaan TNA (untuk reguler maupun yg ada pemasukan) 1. Evaluasi Predikat Tingkat Dasar, 2. Kelulusan tingkat Madya
2018
2019 Pelaksanaan TNA (untuk reguler maupun yg ada pemasukan) 1. Evauasi Predikat Tingkat Dasar, 2. Evaluasi Predikat Tingkat Madya, 3. Persiapan Pencapaian Kelususan Tingkat Utama Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi 1. Melaksanakan pelatihan Asma – PPOK Educator. 2. Implementasi program pengenalan layanan ungggulan. .3. KSO Penggunaan Mobil Rongent 4. Mereview SOP Penanganan
8
Akreditasi Kelembagaan BBKPM (17/18)
Pelayanan fokus 1. Sosialisasi KARS, pada pasien, 2. Persiapan standard pencapaian manajemen RS, kelulusan tingkat Patien Safety, dan Dasar MDG's
1. Persiapan pencapaian kelulusan tingkat Dasar 2. kelulusan tingkat Dasar
1. Evaluasi Predikat Tingkat Dasar, 2. Persiapan pencapaian kelulusan tingkat Madya
9
% Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK
Program Evaluasi dan Rekomendasi
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi
1. Evauasi Predikat Tingkat Dasar, 2. Evaluasi Predikat Tingkat Madya, 3. Persiapan Pencapaian Kelususan Tingkat Utama Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi
Program Evaluasi dan Rekomendasi
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi 1. Melaksanakan pelatihan Asma – PPOK Educator. 2. Mempersiapkan program pengenalan layanan ungggulan. 3. Mempersiapkan sarana dan prasarana layanan unggulan. 4.
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi 1. Melaksanakan pelatihan Asma – PPOK Educator dan Instruktur. 2. Implementasi program pengenalan layanan ungggulan. 3. Mempersiapkan sarana dan prasarana layanan
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi 1. Melaksanakan pelatihan Asma – PPOK Educator. 2. Implementasi program pengenalan layanan ungggulan. .3. Mempersiapkan sarana dan prasarana layanan
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi 1. Melaksanakan pelatihan Asma – PPOK Educator. 2. Implementasi program pengenalan layanan ungggulan. .3. KSO Penggunaan Mobil Rongent 4. Mereview SOP Penanganan
Pelaksannaan penagawasan tindaklanjut rekomendasi 1. Melaksanakan pelatihan Asma – PPOK Educator. 2. Implementasi program pengenalan layanan ungggulan. .3. KSO Penggunaan Mobil Rongent 4. Mereview SOP Penanganan
10
11
Penguatan Program Layanan Unggulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
21
KEY PERFOMANCE INDICATOR
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK 2014
2015
Mempersiapkan dan menyusun SOP Penanganan layanan unggulan
unguulan. 4. Mereview SOP Penanganan layanan unggulan
12
% tersusun dan terimplementa sinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi
Pembinaan Wilayah Kerja
1. Penyusunan Juklak dan juknis Bina Wilayah, 2. Implementasi Juklak dan juknis bina wilayah, 3. Promosi kesehatan paru masyarakat
1. Implementasi Juklak dan Juknis Bina Wilayah, 2. Promosi kesehatan paru masyarakat
13
MOU/kejasam a terimplementa si (20/21)
Program MOU dan Implementasi MOU
1. Identifikasi bentuk dan jenis kerjasama, 2. identifikasi institusi/ lembaga yang akan kerjasama
1. Kerjasama institusi PEMDA terkait
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
2016
2017
unguulan. 4. Pengadaan Body plethysmograp, Nitric Oxide Analyzer dan Breath Condensator. 5. Mereview SOP Penanganan layanan unggulan 1. Evaluasi implementasi juklak dan juknis bina wilayah serta promosi kesehatan paru masyarakat, 2. Implementasi Juklak dan Juknis Bina Wilayah, 3. Promosi kesehatan paru masyarakat 1. Kerjasama institusi lembaga Non-Pemerintah
22
2018
2019
1. Implementasi Juklak dan Juknis Bina Wilayah, 2. Promosi kesehatan paru masyarakat
1. Evaluasi implementasi juklak dan juknis bina wilayah serta promosi kesehatan paru masyarakat, 2. Implementasi Juklak dan Juknis Bina Wilayah, 3. Promosi kesehatan paru masyarakat
1. Implementasi Juklak dan Juknis Bina Wilayah, 2. Promosi kesehatan paru masyarakat
1. Evaluasi implementasi hasil kerjsama
1. Meningkatkan kerjasama institusi
1. Meningkatkan kerjasama institusi
KEY PERFOMANCE INDICATOR
14
% Waktu layanan
15
% Utilisasi sumber daya manusia
16
% Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK
Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Perbaikan sistem layanan : 1. Persiapan automatisasi sistem layanan, 2. Evaluasi jumlah pasien, 3. Update SOP, 4. Standarisasi waktu layanan, 5. Penyusunan program marketing utk mendukung Urusan Humas (Pembinaan pasien DO, Pengembangan sistem rujukan)
Perbaikan sistem layanan : 1. automatisasi sistem layanan, 2. Update SOP, 3. Evaluasi Standarisasi waktu layanan, 4. Penyusunan program marketing utk mendukung Urusan Humas (kerjasama dgn institusi, Pembinaan pasien DO, Pengembangan sistem rujukan)
Pengembangan sistem layanan : 1. Automatisasi sistem layanan, 2. Update SOP, 3. Evaluasi standar waktu layanan, 4. Penyusunan program marketing utk mendukung Urusan Humas (kerjasama dgn institusi, Pembinaan pasien DO, Pengembangan sistem rujukan)
Pengembangan sistem layanan : 1. Automatisasi sistem layanan, 2. Update SOP, 3. Evaluasi standar waktu layanan, 4. Penyusunan program marketing utk mendukung Urusan Humas
Evaluasi sistem layanan : 1. Automatisasi sistem layanan, 2. SOP, 3. standar waktu layanan, 4. Penyusunan program marketing utk mendukung Urusan Humas
Pengembangan kegiatan dan pelayanan : 1. Perhitungan ABK
Pengembangan kegiatan dan pelayanan : 1.pemerataan beban kerja 2. Reviu ABK
Pengembangan kegiatan dan pelayanan : 1.pemerataan beban kerja 2. Reviu ABK
Pengembangan kegiatan dan pelayanan : 1.pemerataan beban kerja 2. Reviu ABK
Pengembangan kegiatan dan pelayanan : 1.pemerataan beban kerja 2. Reviu ABK
Peningkatan utilisasi peralatan : 1. optimalisasi utilisasi alat sesuai indikasi medis 2. Peningkatan kunjungan pasien
Peningkatan utilisasi peralatan : 1. optimalisasi utilisasi alat sesuai indikasi medis 2. Peningkatan kunjungan pasien
Pengembangan sistem layanan : 1. Evaluasi automatisasi sistem layanan, 2. Update SOP, 3. Evaluasi/ Update Standarisasi waktu layanan, 4. Penyusunan program marketing utk mendukung Urusan Humas (kerjasama dgn institusi, Pembinaan pasien DO, Pengembangan sistem rujukan) Pengembangan kegiatan dan pelayanan : 1.pemerataan beban kerja 2. Reviu ABK Peningkatan utilisasi peralatan : 1. optimalisasi utilisasi alat sesuai indikasi medis 2. Peningkatan
Peningkatan utilisasi peralatan : 1. optimalisasi utilisasi alat sesuai indikasi medis 2. Peningkatan kunjungan pasien
Peningkatan utilisasi peralatan : 1. optimalisasi utilisasi alat sesuai indikasi medis 2. Peningkatan kunjungan pasien
Peningkatan utilisasi peralatan : 1. optimalisasi utilisasi alat sesuai indikasi medis 2. Peningkatan kunjungan pasien
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
23
KEY PERFOMANCE INDICATOR
17
% pengembanga n sarana gedung Layanan kesehatan paru
18
% peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice
19
% kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK 2014
2015
rehabilitasi medic (peningkatan rehabilitasi pasien PPOK, asma dan pasien non paru)
rehabilitasi medic (peningkatan rehabilitasi pasien PPOK, asma dan pasien non paru, pemeriksaan faal paru)
Pengembangan sarana gedung yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat Optimasi dan Pengadaan Peralatan Kesehatan Paru
Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana Gedung (Bandung)
Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana Gedung (Bandung)
1. Optimalisasi Peralatan yang telah ada
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada, 2. Pengadaan peralatan Bodyphletysmograp hy, endoscopy, USG
Optimasi dan Pengadaan Peralatan Kesehatan Paru untuk aktivitas pelayanan luar gedung
1. Optimalisasi Peralatan yang telah ada
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada, 2. Pengadaan Mobil Rongent, Mobil Promkes, Mobile Lab.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
2016
2017
2018
2019
kunjungan pasien rehabilitasi medic (peningkatan rehabilitasi pasien PPOK, asma dan pasien non paru, pemeriksaan faal paru) Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana Gedung (Bandung)
rehabilitasi medic (peningkatan rehabilitasi pasien PPOK, asma dan pasien non paru, pemeriksaan faal paru)
rehabilitasi medic (peningkatan rehabilitasi pasien PPOK, asma dan pasien non paru, pemeriksaan faal paru)
rehabilitasi medic (peningkatan rehabilitasi pasien PPOK, asma dan pasien non paru, pemeriksaan faal paru)
Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana Gedung (Bandung, Garut & Cianjur)
Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana Gedung (Bandung, Garut & Cianjur)
Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana Gedung (Bandung, Garut & Cianjur)
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada, 2. Melengkapi peralatan Laboratorium, Peralatan Radiologi 1. Optimalisasi peralatan yang telah ada, 2. Pengadaan Mobil Rongent, Mobil Promkes, Mobile Lab.
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada, 2. Pengadaan peralatan
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada,
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada,
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada,
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada,
1. Optimalisasi peralatan yang telah ada,
24
KEY PERFOMANCE INDICATOR
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK 2014
2015
2016
2017
2018
2019
Implementasi Sistem Remunerasi : 1. ABK, 2. Info jabatan, 3. Sasaran Kerja Pegawai, unit, dan BBKPM, Man Power Planning & Kompetensi : 1. ABK., 2. Peningkatan kompetensi (Diklat), 3. Program sertifikasi, 4. Evaluasi 1. Review Roadmap Sistem Informasi Terintegrasi, 2. Implementasi Roadmap
Evaluasi & Implementasi Sistem Remunerasi : 1. ABK, 2. Info jabatan, 3. Sasaran Kerja Pegawai, unit, dan BBKPM,
Evaluasi & Implementasi Sistem Remunerasi : 1. ABK, 2. Info jabatan, 3. Sasaran Kerja Pegawai, unit, dan BBKPM,
Evaluasi & Implementasi Sistem Remunerasi : 1. ABK, 2. Info jabatan, 3. Sasaran Kerja Pegawai, unit, dan BBKPM,
Man Power Planning & Kompetensi : 1. ABK., 2. Peningkatan kompetensi (Diklat), 3. Program sertifikasi, 4. Tindak lanjut
Man Power Planning & Kompetensi : 1. ABK., 2. Peningkatan kompetensi (Diklat), 3. Program sertifikasi, 4. Evaluasi
Man Power Planning & Kompetensi : 1. ABK., 2. Peningkatan kompetensi (Diklat), 3. Program sertifikasi, 4. Tindak lanjut
1. Review Roadmap Sistem Informasi Terintegrasi, 2. Implementasi Roadmap
1. Review Roadmap Sistem Informasi Terintegrasi, 2. Implementasi Roadmap
1. Review Roadmap Sistem Informasi Terintegrasi, 2. Implementasi Roadmap
1. Implementasi interkoneksi antar instansi terkait
1. Perawatan sistem, 2. Evaluasi sistem, 3. Pengembangan sistem
1. Perawatan sistem, 2. Evaluasi sistem, 3. Pengembangan sistem
1. Perawatan sistem, 2. Evaluasi sistem, 3. Pengembangan sistem
20
% Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai
Penerapan Sistem Remunerasi
Evaluasi & Implementasi Sistem Remunerasi : 1. ABK, 2. Info jabatan, 3. Sasaran Kerja Pegawai, unit, dan BBKPM,
Evaluasi & Implementasi Sistem Remunerasi : 1. ABK, 2. Info jabatan, 3. Sasaran Kerja Pegawai, unit, dan BBKPM,
21
% SDM sesuai dengan kebutuhan
Penerapan ABK dan bezetting yang tepat sasaran
Man Power Planning & Kompetensi : 1. ABK., 2. Peningkatan kompetensi (Diklat), 3. Program sertifikasi
Man Power Planning & Kompetensi : 1. ABK., 2. Peningkatan kompetensi (Diklat), 3. Program sertifikasi
22
% Tersusunnya dan terimplementa sinya roadmap pengembanga n Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM
Penyusunan Roadmap Sistem Informasi BBKPM Terintegrasi
1. Pembuatan Roadmap Sistem Informasi Terintegrasi, 2. Implementasi Roadmap
1. Review Roadmap Sistem Informasi Terintegrasi, 2. Implementasi Roadmap
Pelaksanaan kerjasama interkoneksi rumah sakit dan dinas
1. Penjajagan kerjasama interkoneksi. 2. Persiapan systemware
1. Uji coba interkoneksi data,
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
25
KEY PERFOMANCE INDICATOR
24
dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) % Personil yang Kompeten
PROGRAM KERJA
PROGRAM INDUK 2014
2015
2016
2017
2018
2019
1.Review Penilaian SKP 2.Review pemetaan kebutuhan kompetensi jabatan. 3. Performance dialogue. 4. Penilaian SKP
1.Review Penilaian SKP 2.Review pemetaan kebutuhan kompetensi jabatan. 3. Performance dialogue. 4. Penilaian SKP
1.Review Penilaian SKP 2.Review pemetaan kebutuhan kompetensi jabatan. 3. Performance dialogue. 4. Penilaian SKP
(Orgaware/Human ware/Hardware/Soft ware/Netware).
Peningkatan Personil yang berbudaya kinerja
1.Identifikasi personil sesuai kebutuhan kompetensi jabatan 2.Penyusunan Analisis Jabatan dan SKP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
1.Pemetaan personil sesuai kebutuhan kompetensi jabatan. 2. Pelaksanaan performance dialogue. 3.Penilaian SKP
1.Review Penilaian SKP 2.Review pemetaan kebutuhan kompetensi jabatan. 3. Performance dialogue. 4. Penilaian SKP
26
Rencana strategis dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan berupa tahapan rencana capaian kinerja dalam satu tahun, yang disusun dalam bentuk dokumen yang menjadi dasar bagi BBKPM Bandung untuk merencanakan program dan/atau kegiatan dan anggaran serta melaksanakannya pada tahun yang bersangkutan. Rencana Kerja Tahunan BBKPM Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.4 Rencana Kerja Tahunan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Tahun Anggaran 2015 NO I A II
SASARAN STRATEGIS Financial Perspective Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru Stakeholder
INDIKATOR KINERJA (KPI)
1
2 A
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
3 4 5
III
Internal Bussines Perspective
A
Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru
6 7 8
B
Terwujudnya Pelayanan Prima Kesehatan Paru Masyarakat dengan Unggulan Asma-PPOK
9 10 11
C
D IV
Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dibidang kesehatan paru masyarakat Terwujudnya Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
12 13 14 15 16
Index kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru Index kepuasan lembaga/institusi Index kepuasan peserta peneliti dan diklat Index kepuasan pegawai BBKPM Bandung % Penelitian kesehatan paru terimplementasi % Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK % tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan % Utilisasi sumber daya manusia % Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
6,4
M
65
%
60
%
45
%
75
%
45
%
45
%
100 (6)
%
80
%
75
%
70
%
2
Propinsi
3 65 80
% %
45
%
70
%
60
%
80
%
Learn & Growth Perspective 17
A
Jumlah pendapatan (Rp)
TARGET Jml Sat
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat
18
19
% pengembangan sarana dan prasarana gedung Layanan kesehatan paru % peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice (kuantitas) % kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
NO B
C
D
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA (KPI) 20
Terwujudnya manajemen SDM excellent
21 22
Terwujudnya system informasi Kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung
Terwujudnya Budaya Berkinerja
23 24
% Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai % SDM sesuai dengan kebutuhan % Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) %Personil yang kompeten
TARGET Jml Sat 60
%
65
%
70
%
50
%
65
%
B. Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja berisi ikatan tertulis antara Kepala BBKPM dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan selaku atasan langsungnya. Perjanjian Kinerja ini merupakan Janji Kepala BBKPM untuk mempertanggungjawabkan kinerja baik itu keuangan dan kegiatan tahun 2015. Perjanjian kinerja ini tertuang dalam Surat Pernyataan Penetapan Kinerja yang dibuat pada Awal Tahun dilampiri Penetapan Kinerja yang berisi komponen sasaran strategis dan target yang akan dicapai dalam Tahun 2015. Tabel 2.5 Penetapan Kinerja BBKPM Bandung Tahun Anggaran 2015 NO
SASARAN STRATEGIS
I
Financial Perspective Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru Stakeholder
A II
INDIKATOR KINERJA (KPI)
1
2 3 A
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
4 5
III
Internal Bussines Perspective
A
Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru
6 7 8
B
Terwujudnya Pelayanan Prima Kesehatan Paru Masyarakat dengan Unggulan Asma-PPOK
9 10 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
Jumlah pendapatan (Rp) Index kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru Index kepuasan lembaga/institusi Index kepuasan peserta peneliti dan diklat Index kepuasan pegawai BBKPM Bandung % Penelitian kesehatan paru terimplementasi % Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK
TARGET Jml Sat 6,4
M
65
%
60
%
45
%
75
%
45
%
45
%
100 (6) 80
%
75
%
70
%
28
NO
C
D IV
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dibidang kesehatan paru masyarakat
Terwujudnya Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
INDIKATOR KINERJA (KPI)
12 13 14 15 16
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat
18
19
B
Terwujudnya manajemen SDM excellent
20 21 22
C
Terwujudnya system informasi Kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung 23
D
2
Propi nsi
3 65 80
% %
45
%
70
%
60
%
80
%
60
%
65
%
70
%
50
%
65
%
Learn & Growth Perspective 17
A
% tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan % Utilisasi sumber daya manusia % Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
TARGET Jml Sat
Terwujudnya Budaya Berkinerja
24
% pengembangan sarana dan prasarana gedung Layanan kesehatan paru % peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice (kuantitas) % kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung % Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai % SDM sesuai dengan kebutuhan % Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) %Personil yang kompeten
Sasaran strategi yang disusun disesuaikan dengan Anggaran yang di terima BBKPM Bandung, pada awal tahun 2015 anggaran yang diterima BBKPM Bandung adalah sebesar Rp 41.290.333.000,- yang terdiri dari: Rupiah Murni dari APBN sebesar Rp 35.150.925.000,- dan PNBP/BLU sebesar Rp 6.139.408.000,-. Kemudian pada tanggal 17 Februari 2015 dilakukan revisi anggaran sehubungan dengan surat Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Tanggal 12 Februari 2015 Nomor: PR.02.03/I/0299/2015 tentang Revisi Anggaran Perubahan Tahun Anggaran 2015, terdapat penambahan untuk anggaran operasional BLU sebesar Rp 261.771.000,-. Sehingga anggaran tahun 2015 yang semula Rp 41.290.333.000 menjadi Rp 41.552.104.000,- terdiri dari rupiah murni dari APBN sebesar Rp 35.150.925.000,- dan PNBP/BLU sebesar Rp 6.401.179.000,-. Anggaran tersebut untuk membiayai kegiatan dengan Sasaran Strategi yang ingin dicapai diantaranya:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
29
1. Terwujudnya efisiensi pelayanan kesehatan paru BBKPM Bandung 2. Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari pelayanan kesehatan paru 3. Terwujudnya kepuasan stakeholder 4. Terwujudnya pelayanan prima kesehatan paru asyarakat dengan unggulan AsmaPPOK 5. Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dibidang kesehatan paru masyarakat 6. Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru 7. Terwujudnya budaya kinerja 8. Terwujudnya keandalan sarana prasarana 9. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung 10. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM
Disamping dokumen Penetapan Kinerja di atas, untuk pengukuran kinerja terdapat pula dokumen Indikator Kinerja Terpilih (IKT) sebagai pedoman prioritas dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, sebagai berikut: Tabel 2.6 Indikator Kinerja Terpilih Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Tahun Anggaran 2015 Area Kategori
No
2
Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Tingkat Pengendalian Infeksi
3
Capaian Indikator Medik
4
Promotif Preventif
5 6
Kepuasan Pelanggan Ketepatan Waktu Pelayanan
7
Keuangan
1 Klinis
Manajerial
lndikator
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
Judul lndikator Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional Hospital Aquired Pneumonia (HAP) Persentase Capaian lndikator Penyakit TB Persentase Pasien TB Beresiko TBHIV yang Dikonseling Komplain yang ditindaklanjuti Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional (PB)
30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini akan diuraikan evaluasi dan analisis kinerja serta aspek keuangan yang mempengaruhi capaian kinerja. Dan akan diuraikan juga permasalahan terkait capaian yang tidak sesuai dengan sasaran strategis. A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Penetapan Kinerja yang dilakukan pada awal tahun harus dapat direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Realisasi kegiatan dan keuangan dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan tahunan yang berisi jadual dan tahapan-tahapan kegiatan yang tercantum Kerangka Acuan/TOR Kegiatan yang disusun pada tahun sebelumnyya. Hasil pelaksanaan kegiatan BBKPM Bandung pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut in: Tabel 3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja BBKPM Bandung 2015 NO
SASARAN STRATEGIS
I
Financial Perspective
A
Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru
II
Stakeholder
INDIKATOR KINERJA (KPI)
1
2
A
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
III
Internal Bussines Perspective
A
Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru
3 4
B
Index kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru Index kepuasan lembaga/institusi Index kepuasan peserta peneliti dan diklat
7%
TARGET Jml
6,4
Sat
M
REALISASI Jml
6,5
SKOR
Sat
M
7,17%
7%
65
%
78.75
%
8,48%
5%
60
%
87,75
%
7,31%
2%
45
%
79,11
%
3,52%
5
Index kepuasan pegawai BBKPM Bandung
4%
75
%
75
%
4,00%
6
% Penelitian kesehatan paru terimplementasi
1%
45
%
46,67
%
1,04%
3%
45
%
47,62
%
3,17%
7%
100
%
50
%
3,50%
4%
80
%
80
%
4,00%
4%
75
%
75
%
4,00%
6%
70
%
100
%
8,57%
7 8
Terwujudnya Pelayanan Prima Kesehatan Paru Masyarakat dengan Unggulan Asma-PPOK
Jumlah pendapatan (Rp)
BOB OT
9 10 11
% Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
31
NO
C
SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dibidang kesehatan paru masyarakat
INDIKATOR KINERJA (KPI)
12
13 14 D
IV
A
B
C
D
Terwujudnya Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
15 16
% tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan % Utilisasi sumber daya manusia % Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
TARGET
REALISASI
BOB OT
Jml
Sat
Jml
Sat
3%
2
Prop insi
2
prop insi
2%
3
5%
65
%
65
%
5,00%
6%
80
%
85,75
%
6,43%
6%
45
%
88,7
%
11,83%
SKOR
3,00%
4
2,67%
Learn & Growth Perspective
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat
Terwujudnya manajemen SDM excellent
17
% pengembangan sarana dan prasarana gedung Layanan kesehatan paru
4%
70
%
70
%
4,00%
18
% peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice (kuantitas)
5%
60
%
66
%
5,50%
19
% kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung
3%
80
%
80
%
3,00%
4%
60
%
60
%
4,00%
3%
65
%
65
%
3,00%
22
% Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi
3%
70
%
70
%
3,00%
23
% Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT)
2%
50
%
50
%
2,00%
24
%Personil yang kompeten
4%
65
%
65
%
4,00%
20 21
Terwujudnya system informasi Kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung
Terwujudnya Budaya Berkinerja
% Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai % SDM sesuai dengan kebutuhan
Jumlah
100%
112,%
Pencapaian target pendapatan secara cash basis hanya tercapai 97,48% namun jika dihitung berdasarkan akrual basis pencapaiannya 102,47% dikarenakan masih ada piutang jasa pelayanan di BPJS Kesehatan yang belum terbayarkan. Namun pada tahun 2015 ini, BBKPM Bandung menetapkan dasar perhitungan pendapatan dengan basis akrual. Untuk lebih lengkapnya terperinci sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
32
Tabel 3.2 Target Dan Pendapatan BBKPM Bandung Tahun 2015 Cash Basis No Uraian 1 Pendapatan Pelayanan 2 Pendapatan Jasa Giro Jumlah Akrual Basis No Uraian 1 Pendapatan Pelayanan 2 Pendapatan Jasa Giro Jumlah
Target 6.338.929.000 62.250.000 6.401.179.000
Realisasi 6.105.424.572 134.159.925 6.239.584.497
% 96,32 215,32 97,48
Target 6.338.929.000 62.250.000 6.401.179.000
Realisasi 6.425.172.572 134.159.925 6.559.332.497
% 101,36 215,32 102,47
Target akreditasi kelembagaan BBKPM Bandung sebagaimana tercantum pada perjanjian kinerja 6 indikator (100%) baru tercapai 50%, adapun hal-hal yang telah dilaksanakan dalam upaya mencapai target tersebut antara lain: Pembuatan Surat Keputusan (SK) Tim Akreditasi beserta pokjanya, Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan dan Penunjang, dan Draft Pedoman Pelayanan, serta dokumen persiapan lainnya yang telah dibagi masing-masing pokja. Survey penilaian akreditasi direncakanan pada tahun 2016. Hambatan pencapaian akreditasi kelembagaan ini dikarenakan masih banyak kendala dalam persiapannya, selain status Balai yang tidak bisa melakukan akreditasi KARS juga dukungan sarana prasarana gedung yang baru selesai pada akhir tahun 2015, namun diharapkan dengan telah selesainya proses pembangunan gedung pelayanan tahap 1, dapat mendukung peningkatan pencapaian akreditasi kelembagaan ini. Persentase tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen dan temuan Audit Keuangan, dapat dianalisa bahwa hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Inspektorat Jenderal (Itjen) pada bulan juni sudah ditindaklanjuti dengan sosialisasi hasil temuan dan menyurati pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap tindak lanjut hasil temuan. Adapun upaya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan akan diawasi terus sampai hasil temuan tersebut dinyatakan tuntas. Persentase tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen maupun Audit Keuangan sudah dapat ditindaklanjuti sepenuhnya oleh SPI. Sedangkan tindak lanjut atas hasil Audit Operasional TA 2014-2015 yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan pada bulan Juni 2015 sudah diselesaikan 100% dan berkas/data audit sudah dikirimkan ke Itjen Kemenkes pada
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
33
awal bulan Desember 2015. Program Pengendalian Gratifikasi sudah dilaksanakan sampai tahap Sosialisasi dan pemantapan strategi komunikasi publik. Persentase waktu layanan sudah memenuhi target sebesar 65%, begitupun dengan persentase pengembangan sarana dan prasarana gedung layanan kesehatan paru tercapai 70%, yakni pembangunan gedung B Lantai Basement dan Lantai 1 sudah terselesaikan pada bulan Desember 2015. Target tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi adalah 2 kegiatan dan telah terlaksana semuanya, yaitu kegiatan BKPM Cirebon (Jawa Barat) dan kegiatan pembinaan wilayah ke Dinas Kesehatan Propinsi Banten. Pembinaan wilayah merupakan salah satu tupoksi BBKPM Bandung yang mempunyai wilayah kerja 13 propinsi, dengan pembinaan wilayah ini menjadi peluang BBKPM untuk dapat meninformasikan/mensosialisasikan/meningkatkan kemampuan SDM kesehatan dalam lingkup dan wilayah yang lebih besar sehingga secara tidak langsung upaya promotif dan preventif tentang kesehatan paru dapat tersampaikan kepada masyarakat yang lebih luas sehingga berdampak kepada pencegahan/preventif terjadinya kasus penyakit paru di masyarakat. Kegiatan bina wilayah dan bimbingan teknis secara tidak langsung dapat dimanfaatkan sebagai promosi ke wilayah kerja tentang pelayanan yang tersedia di BBKPM Bandung sebagai fasilitas kesesehatan (Faskes) rujukan paru strata 2, BBKPM juga memiliki tenaga-tenaga yang kompeten dibidangnya yang dapat menjadi narasumber untuk diseminasi informasi masalah kesehatan paru di wilayah kerja. Bimbingan teknis merupakan program unggulan seksi PSD karena dalam laporan tahunan BBKPM Bandung bimtek ini merupakan indikator kinerja operasional pelayanan dan indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat yang harus ada nilainya. Disamping itu bimtek merupakan tupoksi utama balai yang menangani kesehatan paru masyarakat dan dengan bimtek ini SDM di puskesmas semakin ditingkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya sehingga pelayanan kesehatan paru di puskesmas akan meningkat yang berdampak kepada pencegahan/preventif terjadinya kasus penyakit paru di masyarakat Diharapkan untuk kegiatan bimtek ini setiap tahun dianggarkan karena sebagai Balai Besar maka tupoksi pengembangan sumber daya penting dan merupakan suatu keunggulan institusi dalam rangka mentransfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
34
khususnya tentang penyakit paru kepada SDM kesehatan lainnya yang mana hal ini tidak dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Kegiatan UKM di BBKPM salah satu misinya adalah kemandirian masyarakat dalam kesehatan paru. Untuk tercapainya hal tersebut selalu dikaitkan dengan kemitraan karena kegiatan tidak mungkin dilaksanakan oleh BBKPM sendiri namun perlu didukung oleh komponen masyarakat lainnya dalam suatu bentuk kemitraan. Diharapkan BBKPM memiliki suatu daerah/wilayah percontohan yang mandiri masyarakatnya dalam kesehatan paru setelah mendapat program pemberdayaan yang bermitra dengan berbagai sektor tersebut untuk bisa diadopsi oleh wilayah lainnya. Saat ini wilayah yang telah dirintis untuk menjadi model pemberdayaan adalah wilayah Kabupaten Bandung Barat. Apabila ini menjadi suatu komitmen dari BBKPM dan Dinkes Kabupaten Bandung Barat maka perlu dibuat program bersama yang lebih terintegrasi yang dapat dimonitor dan dievaluasi dari waktu kewaktu hingga memperoleh outcome yang diharapkan. Target kerjasama (MoU) terimplementasi adalah 3 (tiga) kerjasama (MoU) seluruh kegiatan di BBKPM Bandung, namun saat ini telah dilaksanakan 4 kerjasama (MoU) yaitu kerjasama (MoU) dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Cianjur, Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, kerjasama (MoU) dengan BPJS Bandung, sehingga berarti sudah melebihi target yang telah ditentukan. Pengembangan sarana dan prasarana gedung yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu pendirian klinik TB-MDR, Instalasi Rawat Inap dengan 10 TT dan IDG 24 Jam serta pembangunan gedung poliklinik dan keperawatan Gedung B lantai basement dan lantai 1 telah selesai 100% dilaksanakan sampai tanggal 31 Desember 2015. Instalasi Gawat Darurat (IGD) BBKPM Bandung telah memulai layanan 24 jam sejak Bulan Oktober 2015, dengan demikian telah memenuhi seluruh Prinsip Umum sebagaimana tercantum di dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar IGD Rumah Sakit. Analisis tentang Penilaian Kinerja dan Insentif pegawai telah dilakukan melalui Pembuatan Renstra, pembuatan Rencana Bisnis Anggara, Pembentukan Indikator Kinerja Unit, Indikator Kinerja Individu, pembuatan, sasaran kinerja pegawai (SKP), dan analisis Beban Kerja pegawai adalah upaya menuju terwujudnya penilaian kinerja sesuai dengan peraturan dan pedoman yang diberikan oleh Bagian Keuangan Dirjen BUK, dari seluruh proses ini telah dilakanakan sekitar 60 % sisanya adalah penyempurnaan atau reviu RSB Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
35
dan RBA di tahun 2015 yang ditahun 2014 secara fisik sudah mencapai 100% namun secara substansi masih perlu review. Analisis beban kerja pegawai masih 80% terkumpul, pembuatan IKI dari pegawai sudah dilaksanakan namun belum disahkan capaiannya sekitar 50% per Desember 2015 pembuatan SKP sudah dilaksanakan 100% Pembuatan Sistem Informasi Balai atau identik dengan System Informasi Rumah Sakit, telah dibuat Road Map atau Rencana Kerja sejak tahun 2013 yang akan diaplikasikan pada tahun 2015 berikut rencana dan capaian system informasi Balai: Tabel 3.3 Roadmap Rencana Pengembangan Sistem Informasi BBKPM Bandung NO 1 2 3 4 5 6 7 8
KEGIATAN Pembuatan Perencanaan Bluebook cetak biru System Informasi Pembuatan Hardware Pembuatan Software Implementasi/aplikasi software uji coba Implementasi software tiap titik layanan koneksi terhadap jaringan informasi Terbangunnya system jaringan internet WIFI Terbangunnya jaringan system pengawasan pengamanan dengan CCTV Pengembangan dan Penyempurnaan System Informasi Balai
%
% KUMULATIF
10
10
30 % 10 % 10 %
40 50 60
10 %
70
10 %
80
5%
85
15%
100
Poin yang telah tercapai di tahun 2015 adalah poin 1 selesai, poin 2 selesai, poin 3 baru 50%, no 6, dan 7 sehingga capaian sudah 70 %. Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM Bandung dengan Sistem Rujukan Antar Rumah Sakit se-Bandung Raya (SPGDT) sudah di daftarkan sejak beroperasinya IGD 24 Jam BBKPM Bandung yaitu bulan Oktober 2015.
B. Sumber Daya 1) Sumber Daya Manusia Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan sumber daya manusia yang cukup baik secara kualitas maupun kuantitas. Kecukupan sumber daya secara kuantitas saja tapi kurang dari segi kualitas akan menghambat pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target kinerja. Sumber Daya Manusia yang ada di BBKPM Bandung adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
36
Tabel 3.4 Sumber Daya Manusia PNS BBKPM Bandung Tahun 2015 1 Januari 31 Desember No Uraian Penambahan Pengurangan 2015 2015 A
Menurut Jabatan
1
Struktural
1.a Eselon II
1
1
1
1
1.b Eselon III
3
0
1
2
1.c Eselon IV
6
0
0
6
2
Fungsional
81
0
0
81
3
Staf
41
7
4
44
Jumlah
132
8
6
134
B
Menurut Golongan
1
Golongan IV
8
3
1
10
2
Golongan III
94
12
3
103
3
Golongan II
28
1
9
20
4
Golongan I
2
0
1
1
132
16
14
134
Jumlah C
Menurut Pendidikan
1
S2
31
5
0
36
2
S1
22
4
5
21
3
D.IV
8
0
0
8
4
DIII / Akademi
43
1
2
42
5
SMA
24
0
1
23
6
SMP
2
0
0
2
7
SD
2
0
0
2
Jumlah
132
11
6
134
Jumlah Sumber Daya Manusia PNS BBKPM Bandung per awal Januari 2015 berjumlah 132 orang, selama tahun 2015 bertambah 6 orang dari CPNS dan berkurang sebanyak 4 orang pegawai yang pindah instansi, sehingga diakhir tahun 2015 SDM berjumlah 134 orang. Jabatan struktural berkurang dua yaitu pergantian Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung dan Kepala
Bidang Pelayanan dan Penunjang
Kesehatan yang beralih ke jabatan fungsional dokter. Untuk sementara, jabatan Kepala Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
37
Bidang Pelayanan dan Penunjang dijabat oleh Pelaksana Harian (Plh) dirangkap dengan Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya. Jabatan staf bertambah 7 orang, yaitu 6 orang dari CPNS yang masuk per 1 April 2015 dan 1 orang perpindahan jabatan struktural eselon III ke fungsional dokter, namun jabatan fungsionalnya belum turun sehingga masih masuk kelompok staf. Jabatan staf berkurang 4 orang dengan alasan pindah instansi. Menurut golongan kepangkatan pegawai yang naik pangkat berjumlah 9 orang. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan S2 bertambah 5 orang yaitu 3 orang dari peserta Tugas Belajar (Tubel) dan 2 orang CPNS dokter yang baru masuk 1 April 2015. Sedangkan tingkat pendidikan S1 bertambah 4 orang yaitu 1 orang dari peserta Izin Belajar (Ibel) dan 3 orang dari CPNS yang masuk 1 April 2015. Tingkat pendidikan Akademi bertambah 1 orang dari CPNS dan berkurang 2 orang karena pindah instansi. Sedangkan jumlah SDM non-PNS BBKPM Bandung per 31 Desember 2015 berjumlah 44 orang, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.5 Sumber Daya Manusia Non-PNS BBKPM Bandung Tahun 2015 Jenis Ketenagaan
Jumlah Non PNS
Dokter Asisten Apoteker Perawat Perekam Medis Tenaga Non Kesehatan
4 2 4 3 22
Jumlah SDM Non-PNS
35
Adapun jumlah proporsi ketenagaan di BBKPM Bandung tahun 2015 dapat digambarkan pada grafik berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
38
2)
Sumber Daya Anggaran Pada awal tahun 2015 Anggaran yang diterima BBKPM Bandung adalah sebesar
Rp 41.290.333.000,- yang terdiri dari: a. Rupiah Murni dari APBN sebesar Rp 35.150.925.000,b. PNBP/BLU sebesar Rp 6.139.408.000,Kemudian pada tanggal 17 Februari 2015 dilakukan revisi anggaran sehubungan dengan surat Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Tanggal 12 Februari 2015 Nomor: PR.02.03/I/0299/2015 tentang Revisi Anggaran Perubahan Tahun Anggaran 2015. Yaitu terdapat penambahan untuk anggaran operasional BLU sebesar Rp 261.771.000,-. Sehingga anggaran tahun 2015 yang semula Rp 41.290.333.000 menjadi Rp 41.552.104.000,-terdiri dari: a. Rupiah Murni dari APBN sebesar Rp 35.150.925.000,b. PNBP/BLU sebesar Rp 6.401.179.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
39
Adapun realisasi anggaran dari seluruh kegiatan adalah Rp 38.145.884.416,(91,80%), realisasi bersumber Rupiah Murni sebesar Rp. 32.223.847.584,- (91,67%) dan bersumber BLU sebesar Rp. 5.922.036.832,- (92,51%). Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Tahun Anggaran 2015 Per Uraian Belanja No
Uraian
APBN (Rupiah Murni) 1 Belanja Pegawai 2 Belanja Barang 3 Belanja Modal
Alokasi
Realisasi
%
8.313.925.000 7.119.524.000 19.717.476.000
8.010.578.470 5.998.517.894 18.214.751.220
96,35 84,25 92,38
Jumlah
35.150.925.000
32.223.847.584
91,67
PNBP (BLU) 1 Belanja Barang 2 Belanja Modal
5.953.201.000 447.978.000
5.504.538.635 417.498.197
92,46 93,20
Jumlah
6.401.179.000
5.922.036.832
92,51
8.313.925.000 13.072.725.000 20.165.454.000
8.010.578.470 11.503.056.529 18.632.249.417
96,35 89,94 91,12
41.552.104.000
38.145.884.416
91,80
TOTAL (APBN+PNBP) 1 Belanja Pegawai 2 Belanja Barang 3 Belanja Modal Jumlah
Tabel 3.7 Realisasi Anggaran Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Tahun Anggaran 2015 Per Kegiatan Kode
Uraian
Vol
Sat
Pagu
Realisasi
%
024.04.07
Program Pembinaan Upaya Kesehatan
41.552.104.000
38.145.884.416
91,84
2090
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
31.187.079.000
28.411.731.177
91,10 %
2090.009
Barang Cetakan
2090.015 2090.019
Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia
3
Buah
342.078.000
337.667.950
98,71
1
Dokumen
103.211.000
80.278.000
77,78
14
Unit
3.587.719.000
3.002.790.420
83,7
2
Dokumen
104.480.000
72.166.000
69,07
2090.034
Kajian Teknis
2090.044
Pengadaan Makan Minum
365
Hari
93.750.000
28.529.239
30,43
2090.045
Pengadaan Penambah Daya Tahan Tubuh
133
Orang
556.456.000
528.624.106
95
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
40
Kode
Uraian
2090.046 2090.048 2090.053
Pengadaan Pakaian Dinas Pengadaan Obat-obatan dan Bahan Habis Pakai Laporan Operasioal BLU RS/Balai
Vol
Sat
Pagu
Realisasi
%
133
Orang
53.200.000
53.200.000
100
20
Paket
2.015.500.000
2.014.699.880
99,96
1
Laporan
6.401.179.000
5.922.036.832
92,51
2090.054
Laporan Pelayanan Kesehatan
1
Laporan
527.700.000
449.438.365
85,17
2090.055
Laporan Advokasi/Penyuluhan/Promkes
7
Laporan
381.510.000
346.571.625
90,84
2090.069
Peningkatan Kapasitas Pegawai
80
Orang
608.015.000
363.767.960
59,83
2090.997
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
182
Unit
452.426.000
318.340.000
70,36
2090.998
Gedung/Bangunan
2.285
m2
15.959.855.000
14.893.620.800
93,32
2094
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
10.365.025.000
9.734.153.239
94,07
2094.994
Layanan Perkantoran
10.365.025.000
9.734.153.239
94,07
12
Bulan Layanan
Realisasi Rupiah Murni (RM) terdapat anggaran yang tidak terealisasi sebesar 8,28% hal ini dikarenakan adanya belanja modal peralatan dan mesin (532111) yang tidak terealisasi sepenuhnya yaitu pengadaan ID-Camera dan
Automatic Processor Film
dikarenakan gagal lelang. Disamping itu juga adanya selisih nilai/harga pada pagu anggaran dengan harga penawaran namun outputnya terealisasi, seperti pada belanja modal gedung dan bangunan (533111) selisih antara pagu dan realisasi/penawaran yang lebih kecil untuk biaya konstruksi, konsultan manajemen konstruksi dan pengawasan berkala. Juga adanya efisiensi anggaran yang tidak terserap sepenuhnya namun kegiatan telah dilaksanakan seluruhnya, diantaranya: a. Output kajian teknis (penelitian) yang direncanakan dalam RKAKL 2 kegiatan dapat dilaksanakan semuanya 100%, akan tetapi ada penghematan/efisiensi
anggaran
penelitian sebesar Rp. 32.314.000 rupiah sehingga anggaran yang terserap sebesar 69,07%. b. Pada output Laporan Operasional Rumah Sakit/Balai (PNBP/BLU). c. Pada output Laporan Advokasi/Penyuluhan/Promkes terdapat anggaran yang tersisa namun kegiatan terlaksana 100% sehingga dapat melakukan efisiensi Rp. 34.938.375.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
41
d. Pada output kegiatan dokumen evaluasi dan pelaporan terdapat efisiensi anggaran perjadin dan biaya jasa nara sumber namun kegiatan telah terlaksana. 3) Sumber Daya Sarana dan Prasarana. Sarana utama BBKPM Bandung yang terletak di Jalan Cibadak No. 214 Bandung adalah bangunan seluas 3.859 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 3.330 m2, sedangkan sarana BBKPM Bandung di Garut memiliki bangunan seluas 246 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 1.704 m2, dan di Cianjur memiliki bangunan seluas 662 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 2.450 m2. .
Gambar 3.1 Gedung BBKPM Bandung Tampak Depan
Unit fungsional BBKPM Bandung di Garut didirikan pada tahun 1957, menempati kantor milik Pemerintah Daerah Kabupaten Garut di Jalan Dr. Slamet No. 13 dengan status kepemilikan tanah Hak Guna Pakai sesuai dengan surat persetujuan pemakaian gedung dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Nomor: 503/5629/UM tanggal 25 Agustus 1993. Sedangkan, unit fungsional BBKPM Bandung di Cianjur didirikan pada tanggal 15 Maret 1958, menempati tanah milik Departemen Kesehatan di Jalan Siliwangi No. 15 Cianjur, dimana tanah seluas 1.000 m2 digunakan oleh BKKBN Kabupaten Cianjur dan telah ditetapkan oleh Kepala Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan sebagai Pinjam Pakai. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pemberi pelayanan dasar spesialistik kesehatan paru masyarakat, keberadaan sarana dan prasarana kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Penambahan sarana utama BBKPM Bandung tahun 2015 yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
42
pembangunan Gedung B Pelayanan dan Keperawatan lantai basement dan lantai 1 di Jalan Cibadak 214 seluas 2.285 m2 yang mulai dibangun pada bulan juni 2015 dan selesai pada bulan desember 2015. BBKPM Bandung memiliki Bangunan Utama yang terdiri dari Ruang Administrasi, Ruang Instalasi Rawat Jalan, IGD, Ruang Instalasi Radiologi, Ruang Instalasi Farmasi, Ruang Instalasi Laboratorium, Ruang Instalasi Rehabilitasi Medik, Ruang Instalasi Rawat Inap berkapasitas 10 TT, Nurse Station, Ruang Tindakan, Ruang Instalasi Penyuluhan, Ruang Komite Medik dan Ruang Pertemuan. Serta bangunan utama lainnya yang baru selesai pembangunannya pada bulan Desember 2015 antara lain:
Ruang Pemulasaran Jenazah, Dapur/Gizi, Laundry, IPS-
KL/Bengkel. BBKPM Bandung juga dilengkapi dengan bangunan penunjang yaitu Ruang Generator, IPAL dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara. Adapun data sarana prasarana berdasarkan laporan hasil aplikasi SIMAK-BMN, yaitu Barang Milik Negara terdiri dari BMN Intrakomtabel, Ekstrakomtabel, Gabungan Intrakomtabel dengan Ekstrakomtabel, Aset tak berwujud. Jumlah nominal dari Barang Milik Negara di BBKPM Bandung per 31 Desember 2015 berjumlah Rp 77.416.473.488,-. Terdapat penambahan nilai sebanyak Rp 19.062.460.119,- dan pengurangan nilai sebesar Rp 1.234.527.635,-. Laporan pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana dapat dilihat dalam rincian berikut: a. BMN INTRAKOMTABLE Posisi Awal (1 Januari 2015)
:
Rp
59.579.885.379,-
Penambahan
:
Rp
19.054.964.248,-
Pengurangan
:
Rp
1.234.166.010,-
Posisi Akhir (31 Desember 2015)
:
Rp
77.400.683.617,-
Posisi Awal (1 Januari 2015)
:
Rp
8.655.625,-
Penambahan
:
Rp
7.495.871,-
Pengurangan
:
Rp
361.625,-
Posisi Akhir (31 Desember 2015)
:
Rp
15.789.871,-
Posisi Awal (1 Januari 2015)
:
Rp
59.588.541.004,-
Penambahan
:
Rp
19.062.460.119,-
Pengurangan
:
Rp
1.234.527.635,-
b. BMN EKSTRAKOMTABLE
c. BMN GABUNGAN INTRA & EKSTRA
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
43
Posisi Akhir (31 Desember 2015)
:
Rp
77.416.473.488,-
Posisi Awal (1 Januari 2015)
:
Rp
477.400.000,-
Penambahan
:
Rp
0,-
Pengurangan
:
Rp
0,-
Posisi Akhir (31 Desember 2015)
:
Rp
477.400.000,-
d. BMN ASET TAK BERWUJUD
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
44
BAB IV SIMPULAN
Penyusunan LAK bertujuan untuk mengevaluasi kinerja disebuah institusi sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada instansi tersebut agar dapat melaksanakan evaluasi dari kinerja yang telah berjalan apakah telah sesuai yang diharapkan, serta mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategik organisasi kepada stakeholders. Didalam proses pelaksanaan berbagai program dan kegiatan tersebut tentu didapatkan kendala baik dari segi dana, SDM maupun sistem dan dukungan institusi vertikal, sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang yang mempertimbangkan berbagai segmen yang dapat mempengaruhi terhadap biaya dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Pembinaan wilayah (binwil) merupakan salah satu tupoksi BBKPM Bandung yang mempunyai wilayah kerja sampai di 13 propinsi, dengan binwil ini menjadi peluang BBKPM untuk dapat menginformasikan/ mensosialisasikan/ meningkatkan kemampuan SDM kesehatan dalam lingkup dan wilayah yang lebih besar sehingga secara tidak langsung upaya promotif dan preventif tentang kesehatan paru dapat tersampaikan kepada masyarakat yang lebih luas sehingga berdampak kepada pencegahan/preventif terjadinya kasus penyakit paru di masyarakat. Bimbingan teknis
(bimtek) merupakan program unggulan yang merupakan
indikator kinerja operasional pelayanan dan indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat pada indicator BLU. Disamping itu bimtek merupakan tupoksi utama Balai yang menangani kesehatan paru masyarakat dan dengan bimtek ini SDM di puskesmas semakin ditingkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya sehingga pelayanan kesehatan paru di puskesmas akan meningkat yang berdampak kepada pencegahan/preventif terjadinya kasus penyakit paru di masyarakat. Kegiatan UKM di BBKPM Bandung salah satu misinya adalah kemandirian masyarakat dalam kesehatan paru. Untuk tercapainya hal tersebut selalu dikaitkan dengan kemitraan karena kegiatan tidak mungkin dilaksanakan oleh BBKPM sendiri namun perlu didukung oleh komponen masyarakat lainnya dalam suatu bentuk kemitraan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
45
Kondisi tersebut di atas tentu menjadi acuan untuk tahun mendatang agar penetapan target disesuaikan dengan kondisi lapangan dan sistem yang ada, dengan harapan seluruh sasaran dapat direalisasikan sesuai kebutuhan dan kemampuan secara efektif dan efesien.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
46
Lampiran 1. Rencana Kerja Tahunan BBKPM Bandung Tahun 2015 NO I A II
SASARAN STRATEGIS Financial Perspective Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru Stakeholder
INDIKATOR KINERJA (KPI)
1
2 3 A
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
4 5
III
Internal Bussines Perspective
A
Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru
6 7 8
B
Terwujudnya Pelayanan Prima Kesehatan Paru Masyarakat dengan Unggulan Asma-PPOK
9 10 11
C
D IV
Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dibidang kesehatan paru masyarakat
Terwujudnya Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
12 13 14 15 16
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat
18
19
B
Terwujudnya manajemen SDM excellent
20 21 22
C
Terwujudnya system informasi Kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung 23
D
Index kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru Index kepuasan lembaga/institusi Index kepuasan peserta peneliti dan diklat Index kepuasan pegawai BBKPM Bandung % Penelitian kesehatan paru terimplementasi % Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK % tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan % Utilisasi sumber daya manusia % Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
6,4
M
65
%
60
%
45
%
75
%
45
%
45
%
6 80
%
75
%
70
%
2
Propinsi
3 65 80
% %
45
%
70
%
60
%
80
%
60
%
65
%
70
%
50
%
65
%
Learn & Growth Perspective 17
A
Jumlah pendapatan (Rp)
TARGET Jml Sat
Terwujudnya Budaya Berkinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
24
% pengembangan sarana dan prasarana gedung Layanan kesehatan paru % peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice (kuantitas) % kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung % Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai % SDM sesuai dengan kebutuhan % Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) %Personil yang kompeten
47
Lampiran 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
48
Lampiran 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
50
Lampiran 4. Form Pengukuran Kinerja (PK) BBKPM Bandung 2015 NO
SASARAN STRATEGIS
I
Financial Perspective
A
Terwujudnya optimalisasi pendapatan dari Pelayanan Kesehatan Paru
II
Stakeholder
INDIKATOR KINERJA (KPI)
1
2
A
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
3 4 5
III
Internal Bussines Perspective
A
Terwujudnya kualitas dan kuantitas penelitian dan diklat kesehatan paru
6 7 8
B
Terwujudnya Pelayanan Prima Kesehatan Paru Masyarakat dengan Unggulan Asma-PPOK
9 10 11
C
Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dibidang kesehatan paru masyarakat
12
13 14 D
IV
A
Terwujudnya Efisiensi Pelayanan Kesehatan Paru BBKPM Bandung
15 16
Jumlah pendapatan (Rp)
Index kepuasan pasien pelayanan kesehatan paru Index kepuasan lembaga/institusi Index kepuasan peserta peneliti dan diklat Index kepuasan pegawai BBKPM Bandung
% Penelitian kesehatan paru terimplementasi % Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Paru Akreditasi Kelembagaan BBKPM % Tindak lanjut hasil temuan Audit Sistem Manajemen % Tindak lanjut hasil temuan Audit Keuangan % Layanan pasien Asma dan PPOK % tersusun dan terimplementasinya program pembinaan wilayah kerja BBKPM Bandung di 13 provinsi MOU/kejasama terimplementasi % Waktu layanan % Utilisasi sumber daya manusia % Utilisasi peralatan layanan kesehatan paru
TARGET
REALISASI
BOB OT
Jml
Sat
Jml
Sat
7%
6,4
M
6,5
M
7,17%
7%
65
%
78.75
%
8,88%
5%
60
%
87,75
%
7,31%
2%
45
%
79,11
%
3,52%
4%
75
%
75
%
4,00%
1%
45
%
46,67
%
1,04%
3%
45
%
47,62
%
3,17%
7%
100
%
50
%
3,50%
4%
80
%
80
%
4,00%
4%
75
%
75
%
4,00%
6%
70
%
100
%
8,57%
3%
2
Prop insi
2
prop insi
3,00%
2%
3
5%
65
%
65
%
5,00%
6%
80
%
85,75
%
6,43%
6%
45
%
88,7
%
11,83%
4
SKOR
2,67%
Learn & Growth Perspective
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dalam pelayanan kesehatan paru masyarakat
17
% pengembangan sarana dan prasarana gedung Layanan kesehatan paru
4%
70
%
70
%
4,00%
18
% peralatan utama dan penunjang kesehatan paru sesuai best practice (kuantitas)
5%
60
%
66
%
5,50%
19
% kelengkapan peralatan & sarana kesehatan paru untuk aktivitas di luar gedung
3%
80
%
80
%
3,00%
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
51
NO
B
SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya manajemen SDM excellent
INDIKATOR KINERJA (KPI) 20 21
22 C
Terwujudnya system informasi Kesehatan yang terpadu dan berdaya guna di BBKPM Bandung 23
D
Terwujudnya Budaya Berkinerja
24
% Penilaian Kinerja dan Insentif Pegawai % SDM sesuai dengan kebutuhan % Tersusunnya dan terimplementasinya roadmap pengembangan Sistem Informasi BBKPM terintegrasi % Terkoneksinya Sistem Informasi BBKPM dengan sistem rujukan antar rumah sakit se Bandung Raya (SPGDT) %Personil yang kompeten
Jumlah
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Bandung 2015
TARGET
REALISASI
BOB OT
Jml
Sat
Jml
Sat
4%
60
%
60
%
4,00%
3%
65
%
65
%
3,00%
3%
70
%
70
%
3,00%
2%
50
%
50
%
2,00%
4%
65
%
65
%
4,00%
100%
SKOR
112,1%
52