57
Lampiran 1 Prosedur uji TPC dan TVBN
A.
Prosedur uji TPC 1.
Peralatan a. Timbangan dengan ketelitian 0,0001 g; b. Autoklaf; c. Inkubator 35oC ± 1oC; d. Anaerobic jar; e. Cawan petri 15 mm x 90 mm; f. Botol pengencer 20 ml; g. Alat penghitung koloni; h. Stomacher; i. Batang gelas bengkok diameter 3 mm – 4 mm, dengan panjang tangkai 15 cm – 20 cm; j. Pipet gelas: 0,1 ml; 1 ml; 5 ml; dan 10 ml.
2.
Media dan pereaksi a. Plate Count Agar (dibuat dari tryptone 5 g, yeast extract 22,5 g, dextrose 1 g, agar 15 g, aquades 1 l yang dipanaskan hingga mendidih kemudian disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121oC); b. Larutan butterfield’s phosphate buffered; c. Gas pack dan indikator air anaerob.
3.
Prosedur a. Timbang contoh secara aseptis sebanyak 25 g. b. Tambahkan 225 ml larutan butterfield’s phosphate buffered, homogenkan selama 2 menit. Homogenat ini merupakan larutan pengenceran 10-1. c. Dengan menggunakan pipet steril, ambil 1 ml homogenat di atas dan masukkan ke dalam 9 ml larutan butterfield’s phosphate buffered untuk mendapatkan pengenceran 10-2. d. Untuk pengenceran selanjutnya (10-3) ambil 1 ml contoh dari pengenceran 10-2 dan masukkan ke dalam 9 ml larutan butterfield’s phosphate buffered.
58
e. Hal yang sama dilakukan untuk pengenceran selanjutnya. Pada setiap pengenceran dilakukan pengosokan minimal 25 kali. f. Pipet 1 ml dari setiap pengenceran dan masukkan ke dalam cawan petri steril. Lakukan duplo untuk setiap pengenceran. g. Tambahkan 12 ml – 15 ml PCA yang sudah didinginkan dalam waterbath hingga mencapai suhu 45oC ± 1oC ke dalam masingmasing cawan yang sudah berisi contoh. Supaya contoh dan media PCA tercampur sempurna lakukan pemutaran cawan ke depan ke belakang dan ke kiri ke kanan. h. Setelah agar menjadi padat, cawan-cawan tersebut diinkubasi dalam posisi terbalik dalam inkubator selama 48 ± 2 jam pada suhu 35oC ± 1oC. i. Catat pengenceran yang digunakan dan hitung jumlah total koloni. Perhitungan Angka Lempeng Total sebagai berikut: N
C
1 n1 0,1 n2 d
Keterangan: N: jumlah koloni produk, dinyatakan dalam koloni per g; ΣC: jumlah koloni pada semua cawan yang dihitung; n1: jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung; n2: jumlah cawan pada pengenceran kedua yang dihitung; d: pengenceran pertama yang dihitung. B.
Prosedur uji TVBN 1.
Peralatan a. Blender; b. Buret; c. Corong gelas; d. Erlenmeyer; e. Gelas piala; f. Kertas saring kasar; g. Labu takar; h. Seperangkat alat destilasi uap;
59
i. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 g. 2.
Pereaksi a. Asam perklorat 6%; b. NaOH 20%; c. H3BO4 3%; d. Na2B4O7 0,02 N; e. Silicon anti-foaming; f. Indikator fenolftalein; g. Indikator tashiro; h. Indikator metil merah.
3.
Prosedur a. Ekstraksi 1. Timbang 10 g contoh ± 0,1 g dengan menggunakan gelas piala; 2. Tambahkan 90 ml asam perklorat 6%; 3. Homogenkan contoh dengan menggunakan homogenizer selama 2 menit; 4. Saring contoh dengan menggunakan kertas saring kasar. b. Destilasi 1. Masukkan ekstrak sebanyak 50 ml ke tabung destilasi; 2. Tambahkan beberapa tetes indikator fenolftalein. Tambahkan beberapa tetes silicon anti-foaming; 3. Pasangkan tabung destilasi pada peralatan destilasi uap. Tambahkan 10 ml NaOH 20% (pada tahap ini campuran bersifat basa yang ditandai dengan warna merah); 4. Siapkan penampung erlenmeyer yang berisi 100 ml H3BO4 3% dan 3 tetes – 5 tetes indikator tashiro; 5. Lakukan destilasi uap kurang lebih 10 menit sampai memperoleh destilat 100 ml sehingga pada volume akhir terdapat kurang lebih 200 ml larutan berwarna hijau; 6. Lakukan destilasi larutan blanko dengan mengganti ekstrak contoh dengan 50 ml asam perklorat 6%, pengerjaan selanjutnya sama dengan contoh.
60
c. Titrasi 1. Lakukan titrasi terhadap destilat contoh dan blanko dengan menggunakan larutan HCl 0,02 N; 2. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya kembali warna ungu. d. Perhitungan TVB N (mg / 100 g )
Vc Vb N 14,007 2 100 W
Keterangan: Vc: volume larutan HCl pada titrasi contoh; Vb: volume larutan HCl pada titrasi blanko; N: normalitas larutan HCl; W: berat contoh (g); 14,007: berat atom nitrogen; 2: faktor pengenceran.
61
Lampiran 2 Score sheet organoleptic daging keong emas mentah
Deskripsi organoleptik
Nilai
Bau Segar spesifik keong emas mentah 10 Basi 7 Sangat basi 5 Busuk 3 Sangat busuk 1 Kenampakan Coklat cerah spesifik keong emas mentah 10 Coklat dan sebagian kehitaman 7 Kehitaman, masih ada kekuningan 5 Kehitaman 3 Sangat kehitaman 1 Tekstur Kenyal, liat, kompak 10 Sebagian masih kenyal, sebagian melunak 7 Lebih banyak bagian lunak, sedikit bagian yang kenyal 5 Lunak, kebanyakan hancur 3 Hancur menjadi cairan kental 1 Rerata Total/3
62
Lampiran 3 Uji t lebar karapas kepiting bakau uji One-Sample Statistics N lebar
Mean 21
Std. Deviation
11.8238
Std. Error Mean
.41461
.09048
One-Sample Test Test Value = 0 99% Confidence Interval of the Difference t lebar
130.684
df
Sig. (2-tailed) 20
.000
Mean Difference 11.82381
Lower 11.5664
Upper 12.0812
Kesimpulan: Lebar karapas kepiting bakau dengan tingkat kepercayaan 99% (tingkat kesalahan 1%) adalah tidak berbeda nyata dengan 12 cm. Ini bisa dilihat dengan nilai t hitung sebesar 130,7; lebih besar dari nilai t tabel(0,01/2; 21-1) sebesar 2,845.
63
Lampiran 4 Uji t berat tubuh kepiting bakau uji One-Sample Statistics N berat
Mean 21
Std. Deviation
3.4933E2
Std. Error Mean
11.98054
2.61437
One-Sample Test Test Value = 0 99% Confidence Interval of the Difference t berat
133.621
df
Sig. (2-tailed) 20
.000
Mean Difference 349.33333
Lower 341.8946
Upper 356.7721
Kesimpulan: Berat tubuh kepiting bakau dengan tingkat kepercayaan 99% (tingkat kesalahan 1%) adalah tidak berbeda nyata dengan 350 gram. Nilai t hitung untuk berat adalah 133,6, lebih besar dari nilai t tabel(0,01/2; 21-1) sebesar 2,845.
64
Lampiran 5 Nilai pH sampel umpan keong emas pada berbagai umur simpan Ulangan ke1 2 3 4 5 Rerata SD
pH pada 5 umur simpan U0 U3 U6 U9 U12 7,22 6,82 7,29 7,26 7,14 7,43 6,96 7,36 7,33 7,14 7,42 6,95 7,35 7,32 7,14 7,36 6,94 7,30 7,27 7,10 7,40 6,93 7,31 7,30 7,11 7,37 6,92 7,32 7,30 7,13 0,08 0,05 0,03 0,03 0,02
Keterangan: Metode uji: pH meter 220 Merk Corning
Lampiran 6 Nilai TVBN sampel umpan keong emas pada berbagai umur simpan (mg/100 gr sampel bahan umpan)
Ulangan ke1 2 3 4 5 Rerata SD
U0 16,0144 16,0365 16,7801 16,6722 16,1302 16,3267 0,3692
TVBN (mg/100g) pada 5 umur simpan U3 U6 U9 U12 536,3973 883,1123 931,8942 1050,5823 531,2085 891,1562 1014,9026 1128,1306 533,8356 888,2124 1005,6533 1070,1672 533,5217 890,4631 945,7321 1132,4862 535,4019 884,1781 987,5014 1040,3040 534,0730 887,4244 977,1367 1084,3341 1,9833 3,6371 36,6743 43,3454
Keterangan: Metode uji: SNI 2354.8:2009
65
Lampiran 7 Uji homogenitas kadar TVBN sampel umpan keong emas Descriptives TVBN 95% Confidence Interval for Mean N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
0
5
16.3267
.36922
.16512
15.8682
16.7851
16.01
16.78
3
5
5.3407E2
1.98331
.88696
531.6104
536.5356
531.21
536.40
6
5
8.8742E2
3.63709
1.62656
882.9084
891.9405
883.11
891.16
9
5
9.7714E2
36.67431
16.40125
931.5996
1022.6739
931.89
1014.90
12
5
1.0843E3
43.34539
19.38465
1030.5136
1138.1545
1040.30
1132.49
25
6.9986E2
397.17207
79.43441
535.9144
863.8035
16.01
1132.49
Total
Test of Homogeneity of Variances TVBN Levene Statistic 21.817
df1
df2 4
Sig. 20
.000
Kesimpulan: Hasil uji Homogenity-of-Variances Box menunjukkan nilai Sig. (P-value) sebesar 0,000. Ini mengindikasikan bahwa kita menolak H0, berarti cukup bukti untuk menyatakan bahwa mean dari dua atau lebih kelompok metode tidak sama (homogenitas tidak terpenuhi).
66
Lampiran 8 Uji normalitas kadar TVBN sampel umpan keong emas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TVBN N Normal Parameters
25 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
6.9986E2 3.97172E2
Absolute
.278
Positive
.157
Negative
-.278 1.389 .042
a. Test distribution is Normal.
Kesimpulan: Data tidak menyebar secara normal karena nilai Sig. 0,042 < 0,05.
67
Lampiran 9 Uji Kruskal-Wallis kadar TVBN sampel umpan keong emas Descriptive Statistics N TBVN
Mean 25
UmurSimpanUmpan
Std. Deviation
6.998590E 2
25
6.00
Minimum
Maximum
397.1720670
16.0144
1.1325E3
4.330
0
12
Ranks UmurSi mpanU mpan TBVN
N
Mean Rank
0
5
3.00
3
5
8.00
6
5
13.00
9
5
18.00
12
5
23.00
Total
25
Test Statistics
a,b
TBVN Chi-Square
23.077
df Asymp. Sig.
4 .000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: UmurSimpanUmpan
Kesimpulan: Nilai P-value sebesar 0,000 < nilai kritis 0,05, karena itu hipotesis nol ditolak, bahwa terdapat cukup bukti dimana terdapat perbedaan dari kelima umur simpan umpan terhadap TBVN.
68
Lampiran 10 Nilai organoleptik sampel umpan pada berbagai umur simpan Nilai organoleptik pada 5 umur simpan U0 U3 U6 U9 U12 Bau 10 7 5 1 1 Kenampakan 10 7 5 1 1 Tekstur 10 7 5 1 1 Rerata 10 7 5 1 1 Keterangan: Metode uji: sensori
69
Lampiran 11 Uji homogenitas periode gerak kepiting bakau menuju umpan keong emas
Descriptives Periode 95% Confidence Interval for Mean N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
0
7
52.1429
11.68230
4.41550
41.3385
62.9472
35.00
70.00
3
7
61.5714
16.98879
6.42116
45.8594
77.2834
41.00
90.00
6
7
52.5714
20.08197
7.59027
33.9987
71.1442
30.00
81.00
21
55.4286
16.38161
3.57476
47.9718
62.8854
30.00
90.00
Total
Test of Homogeneity of Variances Waktu Levene Statistic 1.104
df1
df2 2
Sig. 18
.353
Kesimpulan: Hasil uji Homogenity-of-Variances Box menunjukkan nilai Sig. (P-value) sebesar 0,353. Ini mengindikasikan bahwa kita gagal menolak H0, berarti tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa mean dari dua atau lebih kelompok metode tidak sama (homogenitas terpenuhi).
70
Lampiran 12 Uji normalitas periode gerak kepiting bakau menuju umpan keong emas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Waktu N Normal Parameters
21 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
55.4286 1.63816E1
Absolute
.153
Positive
.153
Negative
-.097
Kolmogorov-Smirnov Z
.700
Asymp. Sig. (2-tailed)
.711
Test distribution is Normal.
Kesimpulan: Data menyebar secara normal karena nilai Sig. 0,711 > 0,05.
71
Lampiran 13 Uji anova periode gerak kepiting bakau menuju umpan keong emas ANOVA Waktu Sum of Squares Umpan
df
Mean Square
396.857
2
198.429
Galat
4970.286
18
276.127
Total
5367.143
20
F
Sig. .719
.501
Kesimpulan: Hasil uji one way anova yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa nilai uji F signifikan pada kelompok uji. Ini ditunjukkan oleh nilai Fhitung sebesar 0,719 yang lebih kecil daripada F(2,18) sebesar 3.555 (Fhitung < Ftabel), diperkuat dengan nilai p = 0,501 lebih besar daripada nilai kritik α=0,05.
72
Lampiran 14 Pencatatan pola dan arah gerak kepiting bakau Rekaman foto-foto gerakan kepiting bakau: Menit ke-0
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Foto ini ditransfer ke ilustrasi sebagai berikut:
A
B
: umpan keong emas : kepiting bakau
C
D
E
F
73
Lampiran 15 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan pertama
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-1, kepiting bakau bergerak dari area A ke area C pada menit ke-20, kemudian dari area C ke area E pada menit ke-40, dan pada menit ke-60 kepiting bakau menuju ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
74
Lampiran 16 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan kedua
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-2, kepiting bakau bergerak dari area A ke area B pada menit ke-19, kemudian dari area B ke area F pada menit ke35, dan menyentuh umpan keong emas.
75
Lampiran 17 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan ketiga
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-3, kepiting bakau tetap pada area A tetapi bergerak dari sisi satu ke sisi satunya pada menit ke-15, kemudian dari area A ke area E pada menit ke-31, dan pada menit ke 46 kepiting bakau menuju ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
76
Lampiran 18 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan keempat
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-4, kepiting bakau tetap pada area A tetapi bergerak dari sisi satu ke sisi satunya pada menit ke-20, kemudian dari area A ke area F pada menit ke-55, dan menyentuh umpan keong emas.
77
Lampiran 19 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan kelima
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-5, kepiting bakau bergerak dari area A ke area C pada menit ke-20, kemudian dari area C ke area F pada menit ke43, dan menyentuh umpan keong emas.
78
Lampiran 20 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan keenam
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-6, kepiting bakau bergerak dari area A ke area B pada menit ke-27, kemudian dari area B ke area F pada menit ke56, dan menyentuh umpan keong emas.
79
Lampiran 21 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 0 hari, ulangan ketujuh
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-1 (umpan 0 hari) ulangan ke-7, kepiting bakau bergerak dari area A ke area B pada menit ke-43, kemudian dari area B ke area E pada menit ke-55, serta dari area E ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-70.
80
Lampiran 22 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan pertama
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-1, kepiting bakau bergerak dari area A ke area E pada menit ke-19, kemudian dari area E ke area F pada menit ke41 dan menyentuh umpan keong emas.
81
Lampiran 23 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan kedua
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-2, kepiting bakau bergerak masih di area A pada menit ke-15, kemudian dari area A ke area E pada menit ke-35, selanjutnya pada menit ke-55 dari area E ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
82
Lampiran 24 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan ketiga
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-3, kepiting bakau bergerak dari area A ke area E pada menit ke-20, kemudian pada menit ke-65 dari area E ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
83
Lampiran 25 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan keempat
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-4, kepiting bakau bergerak dari area A ke area antara C dan D pada menit ke-46, kemudian pada menit ke-90 dari area antara C dan D ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
84
Lampiran 26 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan kelima
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-5, kepiting bakau bergerak dari area A ke area antara E pada menit ke-27, kemudian pada menit ke-45 bergerak masih di area E, selanjutnya pada menit ke-77 kepiting bergerak dari area E ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
85
Lampiran 27 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan keenam
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-6, kepiting bakau bergerak dari area A ke area antara B pada menit ke-15, kemudian pada menit ke-50 kepiting bergerak dari area B ke area F dan menyentuh umpan keong emas.
86
Lampiran 28 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 3 hari, ulangan ketujuh
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-2 (umpan 3 hari) ulangan ke-7, kepiting bakau bergerak dari area A ke area antara B pada menit ke-23, kemudian pada menit ke-45 kepiting bergerak dari area B ke area C, terakhir bergerak dari area C ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-53.
87
Lampiran 29 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan pertama
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-1, pada menit ke-26 kepiting bakau masih bergerak di area A dari satu sisi ke sisi lainnya, kemudian ke area antara E pada menit ke-46, terakhir bergerak dari area E ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-50.
88
Lampiran 30 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan kedua
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-2, pada menit ke-15 kepiting bakau masih bergerak di area A dari tengah ke sisi lainnya, kemudian langsung ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-30.
89
Lampiran 31 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan ketiga
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-3, pada menit ke-20 kepiting bakau masih bergerak di area A dari salah satu sisi ke tengah, pada menit ke-40 dari tengah ke sisi lainnya di area A, kemudian langsung ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-81.
90
Lampiran 32 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan keempat
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-4, pada menit ke-16 kepiting bakau masih bergerak dari area A ke area B, kemudian dari area B ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-45.
91
Lampiran 33 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan kelima
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-5, pada menit ke-32 kepiting bakau bergerak dari area A ke area B, kemudian kembali ke area A dari area B pada menit ke-35, dari area A kemudian langsung ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-44.
92
Lampiran 34 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan keenam
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-6, pada menit ke-35 kepiting bakau bergerak dari area A ke area B, pada menit ke-40 dari area B ke area C, kemudian dari area C ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke80.
93
Lampiran 35 Pola dan arah gerak kepiting bakau menuju umpan umur 6 hari, ulangan ketujuh
A
B
C
D
E
F
: umpan keong emas : kepiting bakau
Pada perlakuan ke-3 (umpan 6 hari) ulangan ke-7, pada menit ke-17 kepiting bakau bergerak dari area A ke area C, kemudian dari area C ke area F dan menyentuh umpan keong emas pada menit ke-38.