KEWIRAUSAHAAN-II
11 Modul ke:
Fakultas
Ekonomi Bisnis
Program Studi
Manajemen http://mercubuana.ac.id
MENGELOLA KEUANGAN USAHA
Oloan Situmorang, ST, MM
Pokok Bahasan 1. 2. 3. 4.
Mengetahui Kebutuhan Modal Mengetahui Sumber Permodalan Proses Pengelolaan Keuangan Pelaporan Keuangan
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja dan modal operasional.
a) Modal Investasi Awal Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan diawal usaha, biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
b)Modal Kerja Modal kerja adalah yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan.
c) Modal Operasional Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya, biaya untuk pembayaran gaji pegawai, telepon bulanan, listrik, air, bahkan restribusi.
2. Mengetahui Sumber Permodalan Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui:
a) Modal Sendiri Sumber modal sendiri merupakan cara yang paling mudah. Kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan atau mempergunakan aset yang tidak produktif. Selain itu kita bisa bekerja sama dengan orang tua dan kerabat dalam rangka patungan membiayai kebutuhan modal.
2. Mengetahui Sumber Permodalan b) Pinjaman Bank Pada dasarnya, ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu:
Kredit usaha, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha ini pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, seperti usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bangsa yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha. Salah satu produk kredit serba guna yang sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan. Kredit tanpa agunan ini sekarang cukup populer, hanya dengan surat keterangan berupa pengangkatan pegawai, penghasilan tetap, dan ijazah, maka dapat mengajukan kredit serba guna.
2. Mengetahui Sumber Permodalan c) Bank Syariah Prinsip bank syariah adalah bagi hasil dan tidak menetapkan bunga sebagaimana bank konvensional. Ada beberapa produk yang ditawarkan bank syariah, yaitu:
Pembiayaan murabahah, dimana pihak bank memberikan barang untuk kita, baik berupa modal kerja, investasi, maupun konsumsi, dan selanjutnya kita akan membayar/mengangsur setiap bulan sesuai dengan kesepakatan awal.
Pembiayaan mudarabah, di mana pihak bank menyetujui kesepakatan bagi hasil atas suatu jenis usaha baik dalam bidang perdagangan, industri, maupun sewa kontrak, dengan usahawan/investor.
Pembiayaan musyarakah, yaitu usaha perkongsian antara pengusaha/investor dan pihak perbankan yang didasarkan atas kesepakatan kedua belah pihak.
2. Mengetahui Sumber Permodalan d) Pegadaian Melalui pegadaian, kita dapat meminjam sejumlah uang dengan menggadaikan aset berharga sebagai jaminan. Aset tersebut akan tetap menjadi milik kita sampai kita menebus kembali. Keunggulan sistem gadai adalah barang tetap milik kita, kita dapat meminjam sampai 95% dari nilai barang, dan pinjaman berkisar antara satu sampai dua tahun dengan suku bunga yang relatif murah.
3. Proses Pengelolaan Keuangan Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata kelola keuangan: • Kita harus memisahkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. Jangan pernah mencampurkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. Kebutuhan pribadi yang banyak, secara tidak langsung akan mendorong pemakaian uang perusahaan. Kalau hal ini terjadi pada saat perusahaan harus membayar kewajiban, maka kita akan mengalami kesulitan dalam jangka panjang dapat mengalami kebangkrutan. • Kita harus memastikan sistem pencatatan yang rapi dan teratur sesuai dengan kaidah akuntansi, walaupun akuntansi sederhana. Setiap transaksi dicatat dalam jurnal harian, buku besar, laporan laba rugi, dan neraca.
3. Proses Pengelolaan Keuangan • Melakukan manajemen kas. Manajemen kas diperlukan untuk mengoptimalkan aset guna memastikan bahwa semua tagihan akan dapat dibayar dengan baik, menghindari saldo kas yang terlalu besar dan tidak perlu, serta memanfaatkan setiap nilai uang untuk menambah keuntungan. • Melakukan evaluasi setiap bulan terkait dengan keuangan, yaitu realisasi produksi dan penerimaan, realisasi biaya, serta realisasi persediaan, jumlah piutang dan utang, dan kondisi kas. Evaluasi untuk memastikan bahwa rencana dapat berjalan dengan baik, apabila ada gejala tidak normal, maka kita wajib membuat tindakan untuk memperbaikinya.
4. Pelaporan Keuangan
4. Pelaporan Keuangan Secara umum sisi kanan menyatakan kondisi aset perusahaan, baik aset tetap maupun lancar, sedangkan sisi kiri menyatakan kewajiban lancar dan jangka panjang. Sedangkan selisih aset dengan kewajiban adalah modal yang merupakan nilai investasi dari pemilik usaha dalam suatu bisnis. Semakin tinggi modal yang letaknya di sisi kiri menunjukkan bahwa aset lebih besar dibandingkan kewajiban, dan apabila jumlahnya semakin besar menunjukkan bahwa usaha kita semakin membaik.
4. Pelaporan Keuangan Selain masalah neraca, kita juga harus membuat laporan laba rugi. Laporan laba rugi menggambarkan keadaan suatu usaha dalam waktu tertentu, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan yang sekaligus dapat menunjukkan laba bersih perusahaan, baik berupa keuntungan maupun kerugian.
4. Pelaporan Keuangan 1.
2.
3.
4.
Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih. Penjualan bersih = laba bersih/margin laba bersih Margin laba bersih = laba bersih/penjualan bersih Rasio likuiditas, merupakan rasio yang menunjukkan apakah usaha kita dapat menutupi kewajiban dalam jangka pendek yang jatuh tempo. Rasio likuiditas = Aset lancar/Kewajiban jangka pendek Rasio penjualan bersih aset total, merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan terkait aset yang dimilikinya. Rasio perputaran aset total (RPAT) = penjualan bersih/aset bersih Rasio laba bersih atas modal. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian keuntungan dari setiap modal yang ada diperusahaan. Rasio laba bersih = laba bersih/modal
4. Pelaporan Keuangan 1. Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih. Penjualan bersih = laba bersih/margin laba bersih Margin laba bersih = laba bersih/penjualan bersih
2. Rasio likuiditas, merupakan rasio yang menunjukkan apakah usaha kita dapat menutupi kewajiban dalam jangka pendek yang jatuh tempo. Rasio likuiditas = Aset lancar/Kewajiban jangka pendek
3. Rasio penjualan bersih aset total, merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan terkait aset yang dimilikinya. Rasio perputaran aset total (RPAT) = penjualan bersih/aset bersih
4. Rasio laba bersih atas modal. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian keuntungan dari setiap modal yang ada diperusahaan. Rasio laba bersih = laba bersih/modal
Terima Kasih Oloan Situmorang
Bagikanlah ilmu yang kamu dapat hari ini pada satu orang saja..hal ini akan membawa perubahan bagi dunia ( Oloan Situmorang )