Modul ke:
Kewirausahaan I Motivasi menjadi Pengusaha Sukses
Fakultas
EKONOMI Program Studi
Manajemen www.mercubuana.ac.id
Rizal, S.ST., MM.
Mengalahkan Mitos Berdasarkan contoh kasus, Segudang prestasi didapatkan melalui belajar dan kerja keras yang didorong oleh motivasi diri yang kuat untuk meraih sukses sejak remaja. Bahkan, disebutkan bahwa pendidikan menjadi kunci sukses keluar dari kesulitan dan dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam meraih keberhasilan usaha.
Mengalahkan Mitos Oleh karena itu janganlah Anda percaya akan mitosmitos seputar wirausaha, misalkan ada yang mengatakan bahwa wirausaha dihasilkan dari bakat dan keturunan atau wirausaha diawali dengan memiliki uang yang banyak. Semua hal tersebut sebenarnya hanyalah karena kurangnya pemahaman kita tentang kewirausahaan. Sebenarnya, akal pikiran, karsa, semangat, kesempatan, waktu, pendidikan, dan pengalaman merupakan benda abstrak yang dijadikan sebagai modal yang tak ternilai serta sangat menentukan keberhasilan dalam berbisnis dan hidup bermasyarakat.
Mengalahkan Mitos Beberapa mitos di tengah masyarakat : Mitos : Wirausaha merupakan bakat dan keturunan Mitos : Pengusaha adalah pelaku, bukan pemikir Mitos : Wirausaha tidak bisa diajarkan atau dibentuk Mitos : Pengusaha adalah selalu sebagai investor Mitos : Pengusaha membutuhkan keberuntungan Mitos : Pengusaha harus selalu sukses dan tidak boleh gagal – Mitos : Pengusaha adalah sama seperti penjudi
– – – – – –
Mengubah Pola Pikir Merubah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan tidaklah mudah serta membutuhkan kerja keras dan banyak pengorbanan, apalagi menyangkut pola pikir dari seorang individu. Pandangan hidup, adat kebiasaan, persepsi, hingga perilaku, dipengaruhi oleh perjalanan yang sangat panjang, baik secara keturunan ( hereditas ) maupun lingkungan.
Mengubah Pola Pikir Mengubah pola pikir memerlukan keberanian dan kerelaan, karena tanpa itu semua tidak akan terjadi perubahan apa-apa. Dengan bahasa yang tegas, Dr. Rhenald Kasali, pakar manajemen Universitas Indonesia, pernah mengatakan “ berubah atau mati !” Ia memberikan sinyal bahwa setiap pengusaha yang mau tetap bertahan harus melakukan perubahan demi perubahan atau akan tertinggal dari para pesaingnya.
Mengubah Pola Pikir kita berharap agar pengusaha tidak terjebak hanya menjalankan bisnis kecil dengan pola tradisional dan tidak pernah bisa berkembang. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengubah cara pandang dan mulai membangun pola pikir kewirausahaan ( entrepreneurial mindset ), lebih baik di era yang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini. Semakin ketatnya persaingan dan perkembangan teknologi yang terjadi telah membawa kondisi ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, ketidakpastian tersebut justru dapat dijadikan sebagai langkah awal meraih keberhasilan dengan merubah pola pikir ( mind-set ) bagaimana merubah ketidakpastian menjadi keberuntungan.
Mengubah Pola Pikir Pengusaha lebih memilih memilih memperhitungkan ketidakpastian daripada menghindarinya. Mereka melihat secara simpel ketika orang lain melihat kompleksitas, dan mereka mengambil pembelajaran dari resiko yang telah diperhitungkan. Mereka mengetahui bahwa ketika peluang dibiarkan berlalu, terkadang akan lebih besar biayanya jika mengalami ketertinggalan dibanding jika melakukan kesalahan. Sebagai konsekuensinya, mereka akan mencari solusi yang cepat dan dianggap tepat daripada menghabiskan waktu untuk menganalisis jawaban yang benar namun seringkali terlambat.
Mengubah Pola Pikir Menurut McGrath dan MacMillan ( 2000 ) dalam Rambat ( 2004 ), Lima karakteristik yang umumnya dimiliki oleh pengusaha adalah: – Pengusaha sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang-peluang baru – Pengusaha mengejar peluang dengann disiplin yang ketat – Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang belum jelas – Pengusaha berfokus pada pelaksanaan – Pengusaha mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka
Motivasi Berprestasi Ciri-ciri Pribadi Wirausaha yang berhasil adalah : – Berorientasi pada tindakan dan memiliki motif yang tinggi dalam mengambil resiko untuk mengejar tujuan. – Dapat mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada. – Mempunyai perilaku yang agresif dalam mengejar tujuan atu berorientasi pada tujuan dan hasil – Mau belajar dari pengalaman dalam menjalankan perusahaan dari waktu ke waktu – Memupuk dan mengembangkan pribadi unggul secara terus-menerus
Motivasi Berprestasi David C. McClelland ( 1971 ) mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga ( dikenal dengan Tiga Motif Sosial ), yaitu :
– Kebutuhan berprestasi wirausaha (n-Ach), – Kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow), – Kebutuhan untuk berafiliasi (n-Aff),
Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Prof. George W. Ladd menguraikan beberapa faktor atau kondisi yang mendorong semakin produktifnya pikiran bawah sadar, yaitu: – – – – – – – – – – –
Sikap ragu-ragu (doubt) Sikap berani (venturesome attitude) Bermacam-macam pengalaman, memori, dan ketertarikan Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh Menyerah sementara Istirahat atau santai Menulis ( writting ) Bertukar pikiran Bebas dari kebingungan atau kekacauan Tensi ( tension ) Batas waktu ( deadline )
Kekuatan Pikiran Bawah Sadar McGregor menjelaskan hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri dari 4P, yaitu: – Positif – Kalimat saat ini (present tense) – Pribadi – Pengulangan (persisten)
Terima Kasih Rizal, S.ST., MM.