05 Modul ke:
Fakultas
MKCU Program Studi
Kewirausahaan http://mercubuana.ac.id
Kewirausahaan 1 Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses
Henry Mappesona, MSc
Motivasi menjadi pengusaha sukses Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku wirausaha, yaitu melalui langkah awal mengenali diri sendiri beserta kendala yang dihadapi. Ciri-ciri pribadi wirausaha yang berhasil adalah : 1. Berorientasi pada tindakan dan memiliki motif yang tinggi dalam mengambil resiko untuk mengejar tujuan. 2. Dapat mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada. 3. Mempunyai prilaku yang agresif dalam mengejar tujuan atau berorientasi pada tujuan dan hasil. 4. Mau belajar dari pengalaman dalam menjalankan perusahaan dari waktu ke waktu. 5. Menumpuk dan mengambangkan pribadi unggul secara terus menerus.
Kebutuhan menjadi pengusaha sukses David C McClelland (1971) mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga (dikenal dengan Tiga Motif Sosial), yaitu : 1. Kebutuhan berprestasi (achievement) wirausaha (n-Ach), merupakan hal yang menjadi pusat perhatian dan penelitian 2. Kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow), merupakan hasil penelitian yang lama, dimana McClelland menemukan bahwa orang dengan n-Ach yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi manajer yang efektif, sebab seorang manajer harus dapat mempengaruhi, membujuk, atau memberi inspirasi kepada bawahannya. 3. Kebutuhan untuk berafiliasi (n-Aff), merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan memantapkan, melestarikan, atau memperbaiki hubungan dengan orang lain. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa n-Aff berfokus pada usaha untuk membina suasana persahabatan dan menghimpun teman.
Mengalahkan mitos Prof. George W. Ladd dalam Buchari Alma (2005) menguraikan beberapa faktor atau kondisi yang mendorong semakin produktifnya pikiran bawah sadar, yaitu: 1. Sikap ragu-ragu (doubt). Jika anda ragu-ragu tentang sesuatu hal yang sedang anda pikirkan, maka pikiran bawah sadar anda akan membantu menciptakan gagasan pemecahan. 2. Sikap berani (venturesome attitude) Anda tidak akan berani mencoba jika anda takut berbuat salah, maka jangan takut berbuat salah, karena kesalahan itu adalah hal yang biasa dan kegagalan tidak bisa diramalkan secara tepat. 3. Bermacam-macam pengalaman, memori, dan ketertarikan . Bermacam-macam pengalaman, memori , dan ketertarikan yang Anda miliki akan sangat membantu memanfaatkan pikiran bawah sadar Anda. Dengan demikian, Anda akan mampu membuat jalinan hubungan antar berbagai masalah yang Anda hadapi. 4. Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh. Jika Anda membuat persiapan secara sungguh-sungguh dan merenungkan masalahnya secara jelas, maka pikiran bawah sadar Anda akan membantu mengeluarakan gagasan yang bermanfaat. 5. Menyerah sementara. Jika bisa memecahkan masalah, ada kalanya kita menyerah sementara hingga muncul gagasan baru.
Mengalahkan mitos 6. Istirahat atau santai (relaxation). Waktu aktifnya proses bawah sadar seseorang berbeda-beda, ada yang aktif di malam hari, pagi hari, bahkan ada juga yang harus tidur terlebih dahulu untuk mendapatkan inspirasi. 7. Menulis (writing). Banyak kejadian di mana seseorang menemukan pikiran bawah sadarnya dengan menulis sesuatu. 8. Bertukar pikiran. Buah pikiran yang muncul ketika kita bertukar pikiran dengan teman atau kerabat akan sangat membantu pemahaman kita selanjutnya. 9. Bebas dari kebingungan atau kekacauan . Salah satu hal yang mengganggu pikiran bawah sadar adalah banyaknya ganguan atau interupsi, yang akhirnya tidak memunculkan intuisi. 10.Batas waktu (deadline). Beberapa ilmuwan merasa lebih baik bekerja bila waktu yang ditetapkan hampir habis. Semakindekatnya batas waktu akan mendorong pikiran bawah sadar bekerja semakin giat. 11.Tensi (tension). Keterlibatan kita pada suatu masalah yang sangat mendalam dan ditambah dengan rasa ingin tahu yang sangat besar akan sangat mendorong pikiran bawah sadar kita.
Mengalahkan mitos Selanjutnya, McGregor dalam buku Safak Muhammad (2005) menjelaskan Hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri atas 4P, yaitu: 1. Positif Bahasa yang digunakan dalam berbicara denga pikiran bawah sadar biasanya positif. Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan yang terekam dalam pikiran bawah sadar. 2. Kalimat saat ini (present tense). Jika anda mengatakan, “ Saya ingin mulai bisnis minggu depan,” apa yang terjadi dalam pikiran bawah sadar Anda saat minggu depan tiba? Apakah sekarang sudah minggu depan? Tentu belum! Sehingga Anda akan menunggu hingga minggu depan, saat waktunya tiba, untuk memulai bisnis. Dengan demikian, sebaiknya gunakanlah kata “saat ini” ketika bebicara pada pikiran bawah sadar. 3. Pribadi. Gunakanlah kata ‘saya,’ bukan ‘kamu,’ mereka , ‘ kami,’ atau kita’. Atau, pakailah nama Anda sendiri dalam bebicara pada pikiran bawah sadar Anda (self talk). Misalnya, saya, fulan, menjadi pengusaha dan mendapat keuntungan 5 miliar di tahun 2010. 4. Pengulangan (persisten). Semakin sering Anda melakukan pengulangan atau bicara dengan pikiran bawah sadar, maka semakin mengertilah Anda mengenai apa yang anda inginkan atau harapkan di masa mendatang.
Who is a Competitor? 1. Perusahaan yang menawarkan produk/servis yang sejenis 2. Products/servis yang dianggap dapat menjadi produk pengganti 3. Analisa competitor yang lebih kuat sebagai alat untuk berinovasi secara maksimal
Competitor Information Profile Competitor:
Background Finances Products
Formal & Informal Documentation •
Pengamatan produk sejenis
•
Wawancara dengan supplier
•
Dialog dengan pelanggan
•
Infromasi branding pesaing seperti Billboards, magazine ads, atau advertising
Competitive Analysis Framework
Michael Porter’s 4 component competitive matrix answers: What drives the competitor? What is the competitor capable of doing?
Objectives Assumptions Strategy Capabilities
Competitor Objectives & Assumptions Objectives
Assumptions
Growth rate Market share Technology Finance Organizational Structure
•
Past experience with a product
•
Industry Trends
•
Future beliefs about a competitor
•
Regional Factors
Competitor’s Strategies, Capabilities & Resources
Strategies
Capabilities & Resources • What is the competitor currently doing? • What is the competitor • Number of workers capable of? • Current products and services • Physical changes in a company’s • What is it not capable of? office • Location of company • Competitor SWOT analysis • Type of customers • Type and name of supplier • Competitor’s policy • New construction or remodeling • Advertising or marketing campaigns
Terima Kasih Henry Mappesona, Msc