e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, SUMMARIZE, AND TES (PQRST) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS VI KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 1
Gede Agus Subawa, Desak Putu Parmiti2, I Ketut Gading3 Jurusan PGSD1, Jurusan BK2,3 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mendapatkan metode PQRST dengan siswa yang tidak mendapatkan metode PQRST. Mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mendapatkan metode PQRST dengan siswa yang tidak mendapatkan metode PQRST pada siswa motivasi berprestasi tinggi. Mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mendapatkan metode PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan metode PQRST pada kelompok motivasi berprestasi rendah. Mengetahui pengaruh interaksi antara metode PQRST dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar. Sampel pada penelitian ini SD 2, 3 Kayuputih. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes untuk hasil belajar IPA dan kuesioner untuk motivasi berprestasi. Analisis data menggunakan uji-t dan anava dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang mendapatkan metode PQRST dengan siswa yang tidak mendapatkan metode PQRST. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara siswa yang mendapatkan metode PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan metode pembelajaran PQRST. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah antara siswa yang mendapatakan metode PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan metode pembelajaran PQRST. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode PQRST dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA. Kata Kunci : Metode Pembelajaran Preview, Question, Read, Summarize, And Tes (PQRST), Motivasi Berprestasi, Hasil Belajar IPA.
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
ABSTRACT This study aims to determine differences in learning outcomes among students who earn IPA PQRST methods with students who did not get PQRST method. Knowing the difference between student learning outcomes IPA getting PQRST methods with students who did not get PQRST methods on student achievement motivation high. Knowing the difference in outcome between groups of students to learn science is getting PQRST methods with groups of students who did not get PQRST method on low achievement motivation group. Knowing the influence of the interaction between method PQRST and achievement motivation toward science learning outcomes in grade V SD Cluster VI District of Banjar. This research is a quasi-experimental research. The study population were students of class V SD Cluster VI District of Banjar. Samples in this study SD 2, 3 Kayuputih. Data collection is the test method to learn science and questionnaire results to achievement motivation. The data analysis using t-test and ANOVA two lanes. The results showed that there are differences in learning outcomes of students who earn IPA PQRST methods with students who did not get PQRST method. There are differences in learning outcomes fifth grade science students who have high achievement motivation among students who get PQRST methods with groups of students who did not get PQRST learning methods. There are differences in learning outcomes IPA on students who have low achievement motivation among students who mendapatakan PQRST methods with groups of students who did not get PQRST learning methods. There is no interaction effect between methods PQRST and achievement motivation on learning outcomes IPA. Keywords: Learning Method Preview, Question, Read, summarize, And Test (PQRST), Achievement Motivation, Learning Outcomes IPA.
PENDAHULUAN Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang sangat pesat serta derasnya era globalisasi, menyebabkan seseorang dituntut untuk mampu memanfaatkan informasi dengan baik dan tepat. Menurut Rahardjo (2010) pesatnya perkembangan IPTEKS ini menyebabkan sebagian orang sanggup mengikutinya dan ada sebagian lain kurang sanggup untuk mengikuti perkembangan tersebut. Sedangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi dan kemampuan untuk memproses informasi sangat dibutuhkan guna untuk pengembangan IPTEKS tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran llmu Pengetahuan Alam (IPA), yang merupakan bagian kehidupan manusia sejak manusia itu mengenal diri dan alam sekitarnya.“Apabila seorang guru mengajarkan IPA dengan cara mentransper begitu saja apa-apa yang diuraikan dalam buku teks kepada anak
didiknya, itu merupakan suatu tindakan yang keliru”(Sudana 2010:1). Namun kenyataannya, upaya yang dilakukan pemerintah belum berjalan sebagaimana mestinya. Dimana proses pembelajaran yang dilakukan belum mampu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Dari hasil wawancara dan observasi pada tanggal 12 Januari 2016 dengan guru IPA Kelas V di Gugus VI Kecamatan bahwa Hasil Belajar IPA siswa masih tergolong rendah. Salah satu penyebab Hasil belajar siswa yang rendah diakibatkan karena beberapa faktor salah satunya adalah motivasi berprestasi dari siswa itu sendiri. Untuk mengatasi masalah yang sudah dipaparkan diatas salah satu terobosan dalam dunia pendidikan adalah pengajaran dengan metode PQRST. Metode PQRST adalah metode membaca pemahaman yang bertujuan untuk memahami beberapa unsur dan isi yang terdapat dalam sebuah bacaan, yang membuat siswa akan mudah untuk memahami pelajaran dan lebih kuat untuk mengingat pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil bejar siswa. “Metode
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PQRST merupakan singkatan dan kegiatan memebaca melalui Preview, Question, Read, Summerize dan Test” (Sedanayasa,2011:15). Menurut Sundari (2008:561), Adapun langkah dari metode PQRST 1) Preview (P) dalam tahap ini siswa dapat disuruh untuk membaca topik materi yang sudah ditetapkan. 2) Question (Q) tahap ini siswa dapat membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ditetapkan.pertanyaan yang dibuat berdasarkan pikiran-pikiran pembaca sewaktu melakukan preview. 3) Read (R) dalam tahap read, siswa disuruh untuk membaca kembali isi dari materi pelajaran lebih mendalam dengan berpedoman dengan beberapa pertanyaan yang telah dibuat sehingga sebelum membaca, siswa sudah dapat mengetahui informasi apa saja yang harus mereka cari dalam materi pelajaran tersebut. 4) Summarize (rangkuman) setelah tahap membaca materi pelajaran dilakukan, siswa kemudian membuat rangkuman yang berkaitan dengan apa yang telah dibaca dan dalam tahap ini siswa dapat memberikan kembali jawaban dari pertanyaan yang dibuat tetapi dalam bentuk ringkasan. 5) Test (T) dalam tahap ini guru sebagai pembimbing memeriksa kembali rangkuman dari siswa dan dalam tahap ini dapat dijadikan sebagai sebuah penilaian apakah siswa sudah memahami materi atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. 2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. 3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi rendah antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. 4) Untuk
mengetahui pengaruh interaksi antara metode pembelajaran PQRST dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Dengan rancangan Non Equivalent Post-test Only Control Group Design. Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel independent (bebas), variabel moderator dan satu variabel dependent (terikat). Variabel independent tersebut adalah metode pembelajaran PQRST, variabel moderator adalah motivasi berprestasi dan variabel dependent hasil belajar IPA . populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar pada tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa keseluruhan sebanyak 87 orang. Sampel pada penelitian ini SD 2, 3 Kayuputih. Sebelum menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terlebih dahulu melakukan uji kesetaraan kelas dengan menggunakan ANAVA 1 jalur. Setelah diperoleh pasangan kelas yang setara, selanjutnya dilakukan random sampling dengan hasil SD 3 sebagai kelas eksperimen dan SD 2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Skema dari pelaksanaan eksperimen ini terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu mengukur motivasi berprestasi dan pelaksanaan tes hasil belajar. Prosedur eksperimen dalam penelitian ini terdiri dari (1) Menguji kesetaraan kemampuan awal, (2) Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, (3) Menyelenggarakan kuesioner motivasi belajar, (4) Menyelenggarakan treatment untuk kelompok eksperimen, (5) Menyelenggarakan post test, (6) Melakukan analisis data, (7) Menarik kesimpulan. Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan mulai tanggal 14 Maret sampai 21 April. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 6 kali pada masing-masing
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
kelompok dengan materi pelajaran yang sama. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan Test hasil Belajar Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Validitas Isi, butir, reliabilitas, indeks tingkat kesukaran, daya pembeda. Dan motivasi berprestasi dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan divalidasi terlebih dahulu untuk
diketahui validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian dianalisis dengan statistik deskriptif. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah perhitungan uji-t dan anava dua jalur.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini adalah skor hasil belajar IPA dan motivasi belajar siswa. Tabel. 1 Rekapitulasi Deskripsi Statistik Masing-masing Variabel Data
A1A2B1
A1A2B2
A1B1B2
A2B1B2
A1B1
A1B2
A2B1
A2B2
N
39
39
39
39
39
39
39
39
Mean
18,66
16,55
19.16
15.83
19,9
17,36
16,7
14,75
Median
18,50
17
19
16,5
20
18
17
15
Standar Deviasi
2,02
2,20
1.61
2,22
1,66
1,80
1.49
2,6
Varians
4.11
4,85
2.61
4,97
2,76
3,25
2,23
6,78
Nilai Maksimum
22
20
22
19
22
20
19
18
Nilai Minimum
15
12
17
11
17
14
14
11
Statistik
Hasil perhitungan analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh melalui tes hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi (A1A2B1), diperoleh rata-rata (mean) sebesar adalah 18,66. Dan hasil perhitungan terhadap hasil yang diperoleh melalui tes hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang memiliki motivasi berprestasi rendah (A1A2B2), diperoleh rata-rata 16,55. Selanjutnya secara keseluruhan rata-rata hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi (A1B1) diperoleh sebesar 19,9. Dan rata-rata hasil belajar IPS pada kelompok kontrol yang memiliki motivasi berprestasi tinggi (A2B1) diperoleh rata-rata sebesar 16,7. Kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan metodei pembelajaran PQRST lebih baik dibandingkan kelompok siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran PQRST. untuk pembuktian keempat hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian dengan bantuan program SPSS versi 16 for windows. Adapun hasil pengujian tersebut tersaji pada tabel 2 berikut.
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis 1 dan 4 dengan bantuan program SPSS Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Y Source Corrected Metode
Type III Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
a
3
41.087
11.500
.000
11352.394
1
11352.394
3.178E3
.000
motivasi_berprestasi
48.394
1
48.394
13.545
.001
metode_pembelajaran
81.264
1
81.264
22.746
.000
.827
1
.827
.231
.633
Error
125.045
35
3.573
Total
11931.000
39
248.308
38
Intercept
metode_pembelajaran * motivasi_berprestasi
Corrected Total
123.262
a. R Squared = ,496 (Adjusted R Squared = ,453) Pertama, Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 for windows dapat dijabarkan hasil uji hiptesis dalam penelitian ini sebagai berikut : Pertama, nilai koefisien F antara metode sebesar 11,500 dengan nilai signifikansi(Sig.) sebesar 0,000 . Jika dibandingkan dengan nilai = 0,05, maka nilai sig lebih kecil dari , sehingga H0 ditolak berarti terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelas V yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran PQRST dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan metode pembelajaran PQRST pada siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar. Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran PQRST lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa daripada pembelajaran yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastia (2012) yang menyatakan bahwa Metode pembelajaran PQRST yang diterapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami isi bacaan sehingga hasil belajar meningkat.
Melalui penerapan metode pembelajaran PQRST dapat memberikan peluang bagi siswa untuk melakukan partisipasi aktif dalam membaca dan menyimpulkan materi yang diajarkan. Hal ini terkait dengan karakteristik pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA bukan hanya menghafal materi, namun bagaimana dapat mengkomunikasikan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual siswa. Perkembangan psikologis anak usia SD merupakan masa dimana mereka mempunyai rasa keingintahuan yang besar. Pembelajaran IPA dapat digunakan dalam pembentukan kepribadian siswa. Maka dari itu, tujuan dalam pembelajaran IPA sangat diharapkan dapat terwujud secara optimal. Metode pembelajaran PQRST merupakan salah satu metode yang paling banyak dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. metode ini dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran karena di dalam pembelajaran metode ini menuntut siswa
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
membuat inti sari dari seluruh pembahasan yang telah diajarkan. Berbanding terbalik dengan siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembeljaran PQRST. Menurut (Sri, 2014) metode pembelajaran biasanya didominasi guru dan cenderung menekankan pada pemberian informasi yang bersumber pada buku teks. Hal ini menunjukkan bahwa ceramah yang mendominasi dalam proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini membuat siswa merasa jenuh sehingga siswa sulit memahami apa yang disampaikan guru sehingga akan berdampak rendahnya hasil belajar seperti yang tertera pada tabel 2. Keempat, Berdasarkan hasil analisis data telah terbukti bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran PQRST dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukkan pada tabel diatas dapat dilihat pada baris metode pembelajaran*motivasi_berprestasi nilai
koefisien F interaksi sebesar 0,231 dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar .633. jika dibandingkan dengan nilai =0,05 , maka nilai sig lebih besar dari , sehingga H0 diterima berarti tidak ada interaksi dari metode pembelajaran yang diterapkan guru dengan hasil belajar IPA dan tingkat motivasi berprestasi,ditolak. Sebaliknya hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh interaksi metode pembelajaran PQRST dan tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST yang diterapkan guru dengan tingkat motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA,diterima. Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi metode pembelajaran PQRST dan yang tidak mendapatkan perlakuan metode PQRST yang diterapkan guru dengan tingkat motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Kedua dengan bantuan program SPSS Hasil Uji-t Dua Sampel Bebas Hasil Uji Homogenitas Levene
F Skor_Motivasi Equal Tinggi variances assumed Equal variances not assumed
.425
Sig.
Hasil Uji-t
t
.523 4.871
Df
95% Confidence Interval of Sig. the Difference (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower Upper
18
.000
3.30000
.67741 1.87681
4.72319
4.871 17.269
.000
3.30000
.67741 1.87247
4.72753
dibandingkan dengan nilai 0,05 maka nilai sig. < alfa sehingga H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Keberhasilan metode pembelajaran PQRST ini disebabkan oleh perbedaan
Kedua, Terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST (A1B1) dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST (A2B1). Hal ini ditunjukkan dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 0,000. jika
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
perlakuan pada langkah-langkah dan proses penyampaian materi yang diberikan kepada kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST (A1B1) dibandingkan siswa yang tidak mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST (A2B1). Metode pembelajaran PQRST menekankan pada keaktifan siswa dalam berfikir dan akan berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA, terutama metode pembelajaran PQRST dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda (2013) yang menyatakan bahwa metode pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran dan meningkatkan keaktifan mengajar dan pada akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa. Keunggulan dari metode pembelajaran PQRST adalah Membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya karena metode ini menuntut siswa memahami keseluruhan isi teks bacaan tanpa harus menghafal. Keberhasilan metode pembelajaran PQRST bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk
memotivasi dirinya dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar siswa. Menurut McClelland (dalam Gading, 2014:62) “motivasi berprestasi (n Acchiefment) dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan yang terdapat pada diri siswa sehingga selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan”. Tinggi rendahnya motivasi berprestasi seseorang akan menentukan hasil belajarnya. Semakin tinggi Motivasi Berprestasi siswa maka semakin tingi pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Apabila siswa yang memiliki motivasi tinggi saat proses pembelajaran diterapkan dengan menggunakan metode pembelajaran PQRST maka hasil yang diperoleh pasti jauh lebih baik . Temuan ini mengisyaratkan bahwa pembelajaran yang diterapkan dalam proses metode pembelajaran PQRST dan yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Ketiga dengan Bantuan SPSS Hasil Uji-t Dua Sampel Bebas Hasil Uji Homogenitas Levene
F Skor_M Equal variances otivasiR assumed endah Equal variances not assumed
3.251
Sig.
Hasil Uji-t
t
df
Std. Mean Error Sig. (2- Differenc Differenc tailed) e e
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
.089 2.508
17
.023 2.52273 1.00598
.40029 4.64517
2.362
11.68 8
.036 2.52273 1.06807
.18870 4.85676
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Ketiga, Terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi rendah antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST (A1B2) dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST (A2B2). Hal ini ditunjukkan hasil uji-t dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 0,023. Jika dibandingkan dengan nilai 0,05 maka nilai sig. < alfa sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan Metode Pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Berbeda halnya dengan motivasi rendah yang tidak dibelajaran dengan metode pembelajaran PQRST hasil belajarnya tetap saja rendah atau tidak lebih baik dari metode pembelajaran PQRST. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran tidak memberikan pembelajaran yang bermakna karena guru lebih mendominasi saat melakukan proses pembelajaran, guru menuntut siswa memahami pembelajaran
. Jika dibandingkan dengan nilai alfa = 0,05, maka nilai sig lebih kecil dari alfa , sehingga H0 ditolak berarti terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelas V yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran PQRST dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan metode pembelajaran PQRST pada siswa kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST(A1B1) dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST(A2B1). Hal ini ditunjukkan dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 0,000. jika dibandingkan dengan nilai maka nilai sig. < alfa sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi rendah antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST(A1B2) dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST(A2B2). Hal ini ditunjukkan hasil ujit dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 0,023. jika dibandingkan dengan nilai maka nilai sig. < alfa sehingga H0 ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar IPA pada siswa kelas V yang memiliki motivasi berprestasi rendah antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran PQRST dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukan dari metode pembelajaran*motivasi dengan nilai koefisien F interaksi sebesar 0,231 dengan nilai signifikansi(Sig.) sebesar 0,633. Jika
IPA dengan cara menghafal. Siswa berperan sebagai pendengar yang pasif dan mengerjakan apa yang diperintah oleh guru. Masalah-masalah IPA yang kontekstual biasanya siswa hanya disuruh menghafal materi saja tanpa adanya kegiatan yang membuat siswa bersemangat dalam belajar. Hal ini akan memandang pelajaran IPA jauh dari dunianya dan menganggapnya pelajaran yang membosankan. PENUTUP Simpulan yang ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST dengan kelompok siswa yang tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST. Hal ini dikarenakan nilai koefisien F antara metode sebesar 22,746 dengan nilai signifikansi(Sig.) 0,000
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
dibandingkan dengan nilai =0,05 , maka nilai sig lebih besar dari , sehingga H0 dierima berarti tidak ada interaksi dari metode pembelajaran yang diterapkan guru dengan hasil belajar IPA dan tingkat motivasi berprestasi,ditolak. Sebaliknya hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan terdapat pengaruh interaksi metode pembelajaran PQRST dan tidak mendapatkan perlakuan metode pembelajaran PQRST yang diterapkan guru dengan tingkat motivais berprestasi terhadap hasil belajar IPA. DAFTAR RUJUKAN Gading. 20014. “Pengaruh Pelatihan kendali Diri dan Jenis Kelamin Terhadap Prilaku Prokrastinasi Akademik Siswa SMP”. Disrtasi (tidak diterbitkan).Pascasarjana, Universitas Negri Malang. Parastia. 2013. “Penerapan Metode PQRST Terhadap Keterampilan Membaca Sisw Kelas IV SD 1 Gunung Sari”. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Pendidikan Ganesha. Rahardjo, M. H. 2010. Melatih berpikir kritis. Terdapat pada http://mudjiara hardjo.com/artikel/169-melatih berfikir-kritis.html. Diakses pada tanggal 7 Januari 2016 Sedanayasa,Gede. 2011. Bimbingan Belajar. Singaraja : Jurusan BimbinganKonseling Undiksha. Sudana. 2010. Pendidikan SD.Singaraja: Undiksha Pres Sri.
IPA
2014. “Pengaruh Metode Pembelajaran PQRST Berbantuan Media Semi Kongkrit Terhadap Keterampilan Membaca Siswa Kelas V SD Gugus II Kecamatan Pupuan”. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Pendidikan Ganesha.
9