e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA KECAMATAN SERIRIT PERIODE 2012-2014 Luh Putu Elvi Ulandari1, Fridayana Yudiaatmaja1, Wayan Cipta2 Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas secara simultan pada LPD Kecamatan Seririt, (2) Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO terhadap Profitabilitas secara parsial pada LPD Kecamatan Seririt. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Seririt, dan objek penelitian adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan profitabilitas. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari Capital Adequacy Ratio (X1), Loan To Deposit Ratio (X2) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X 3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt, dan (2) Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari Capital Adequacy Ratio (X1), Loan To Deposit Ratio (X2) terhadap profitabilitas, sedangkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X 3) berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt. Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Biaya Operasional Pendapatan Operasional, dan Profitabilitas. Abstract The purpose of this research to get tested explanative findings about the effects of (1) Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and BOPO on the profitability simultaneously at LPD in Seririt Districts, (2) Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and BOPO on the profitability partially at LPD in Seririt Districts. The research design used is causal quantitative. The subject of this research is LPD in Seririt Districts, and the object of this research were Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), BOPO, and profitability. The data was obtained by documentation technique, and it’s analyzed using multiple linier regressions. The results of this research show that (1) There is a positive effect and simultaneously significant of Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2) and BOPO(X3) on the profitability (Y) at LPD in Seririt Districts, and (2) There is a positive effect and partially significant of Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2) on the profitability, different beside BOPO (X3) had negative effect and partially significant effect on the profitability (Y) on LPD inSeririt District. Keywords:
Capital Adequacy Ratio , Loan to Deposit Ratio, BOPO, and Profitability.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) PENDAHULUAN Dewasa ini kemajuan ekonomi merupakan sebuah prioritas yang harus dikejar oleh suatu negara khususnya Indonesia. Untuk meningkatkan perekonomian secara menyeluruh Pemerintah Indonesia tidak hanya menitikberatkan pembangunan di daerah perkotaan saja melainkan juga di pedesaan. Pembangunan perekonomian di pedesaan ini penting dilakukan karena memiliki peranan untuk menunjang perekonomian dan juga pembangunan nasional karena sebagian besar penduduk Indonesia berada di daerah pedesaan. Kendala yang biasa dihadapi masyarakat pedesaan untuk melakukan aktivitas perekonomian adalah masalah permodalan yang relatif rendah. Sehingga untuk mendapat pinjaman dana masyarakat pedesaan harus melalui pemilik dana yang menjalankan bisnis ilegal dengan tarif bunga tinggi yang berakibat merugikan masyarakat itu sendiri. Peran lembaga keuangan akan sangat diperlukan untuk menangani masalah di atas. Lembaga keuangan memiliki kegiatan utama yaitu menyediakan dana atau modal serta menampung uang sementara waktu yang belum digunakan oleh pemiliknya. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 menggariskan bahwa desa pakraman di Bali mempunyai suatu hak otonom dalam mengatur rumah tangganya sendiri. Salah satu hak otonom tersebut adalah mengatur aspek sosio ekonomi masyarakat di desa pakraman yang erat kaitannya dengan pengelolaan aset ekonomi desa pakraman. Untuk meningkatkan perekonomian desa pakraman, dibentuklah lembaga keuangan yang disebut Lembaga Perkreditan Desa (LPD), dimana berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 merupakan suatu badan usaha keuangan milik desa pakraman yang melaksanakan
kegiatan usaha di lingkungan desa pakraman. Kegiatan utama LPD adalah menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan dan deposito, dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit. Bantuan dalam bentuk pinjaman atau kredit telah banyak membantu meningkatkan kesempatan berusaha bagi masyarakat pedesaan. Mengingat pentingnya peran LPD dalam pembangunan ekonomi di masyarakat pedesaan. Tujuan pendirian sebuah LPD pada setiap desa adat, berdasarkan penjelasan peraturan Daerah No.2/1988 dan No. 8 tahun 2002 mengenai lembaga perkreditan desa (LPD), adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi perdesaan melalui peningkatan kebiasaan menabung masyarakat desa dan menyediakan kredit bagi usaha skala kecil, untuk menghapuskan bentuk-bentuk eksploitasi dalam hubungan kredit, untuk menciptakan kesempatan yang setara bagi kegiatan usaha pada tingkat desa, dan untuk meningkatkan tingkat monetisasi di daerah pedesaan. LPD yang terdaftar di Lembaga Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPLPD) Kabupaten Buleleng merupakan lembaga keuangan mikro yang menjalankan aktivitasnya untuk mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa dan mencapai profitabilitas, sehingga LPD sangat dituntut untuk mengelola asset yang dimiliki secara maksimal melalui pemberian kredit kepada nasabah yang memerlukan dana. Berdasarkan penelitian pendahuluan di atas, dapat digambarkan keadaan CAR, LDR, BOPO dan ROA pada LPD Kecamatan Seririt yang terdaftar pada LPLPD Kab. Buleleng Periode 2012 - 2014 seperti nampak pada Tabel 1.1.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Tabel 1 Data CAR, LDR, BOPO dan ROA pada LPD di Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014 (dalam persen) No Nama LPD Tahun CAR (%) LDR (%) BOPO (%) 52,40 62,94 53,93 2012 43,26 63,67 90,18 1 Sulanyah 2013 49,14 78,42 51,32 2014 14,60 65,11 79,55 2012 12,60 74,13 50,85 2 Umeanyar 2013 11,87 65,36 83,27 2014 Sumber : LPLPD Kab. Buleleng 2015 (Data Diolah) Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat nilai CAR pada LPD di Desa Sulanyah pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 9,14 (dari 52,40% menjadi 43,26%) pada periode yang sama nilai ROA juga mengalami penurunan sebesar 3,03% (dari 12,76% menjadi 9,73%). Hal tersebut sejalan dengan teori dari Kuncoro dan Suharjono (2004), bahwa semakin besar CAR maka keuntungan bank juga semakin besar. Dengan kata lain, semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh bank. Namun berbeda halnya pada LPD di Desa Umeanyar nilai CAR menurun sebesar 2,00% (dari 14,60% menjadi 12,60%) pada periode yang sama diikuti peningkatan nilai ROA sebesar 0,07% (dari 2,40% menjadi 2,47%). Hal tersebut tidak sejalan dengan teori dari Kuncoro dan Suharjono (2004). Namun pada LPD di Desa Sulanyah, dimana nilai CAR pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,88% (dari 43,26% menjadi 49,14%) pada periode yang sama diikuti dengan penurunan ROA pada tahun 2014 sebesar 1,53% (dari 9,73% menjadi 8,20%. Hal tersebut juga dialami pada LPD di Desa Umeanyar yang mengalami penurunan CAR pada tahun 2014 sebesar 0,73% (dari 12,60% menjadi 11,87%) pada periode yang sama diikuti peningkatan ROA sebesar 0,02% (dari 2,47% menjadi 2,49%). Hal tersebut tidak sejalan dengan teori dari Kuncoro dan Suharjono (2004). Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat nilai LDR pada LPD di Desa Sulanyah pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,73% (dari 62,94% menjadi 63,67%) pada periode yang sama diikuti penurunan nilai ROA sebesar 3.03% (dari 12,76% menjadi 9,73%). Hal tersebut tidak
ROA (%) 12,76 9,73 8,20 2,40 2,47 2,49
sejalan dengan teori dari Susilo (2000: 32), LDR memiliki pengaruh terhadap profitabilitas suatu bank, semakin tinggi LDR maka ROA akan tinggi. Sebaliknya jika LDR rendah maka ROA akan rendah. . Namun berbeda pada LPD di Desa Umeanyar pada tahun 2013 dilihat nilai LDR mengalami peningkatan sebesar 9,02% (dari 65,11% menjadi 74,13%) periode yang sama diikuti peningkatan ROA sebesar 0,07% (dari 2,40% menjadi 2,47%). Hal tersebut sejalan dengan teori dari Susilo (2000: 32). Namun pada LPD di Desa Sulanyah pada tahun 2014 dilihat nilai LDR mengalami peningkatan sebesar 14,75% (dari 63,67% menjadi 78,42%) pada periode yang sama diikuti dengan penurunan ROA sebesar 1,53% (dari 9,73% menjadi 8,20%). Keadaan yang sama terjadi pada LPD di Desa Umeanyar yang mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 8,77% (dari 74,13% menjadi 65,36%) pada periode yang sama diikuti peningkatan ROA sebesar 0,02% (dari 2,47% menjadi 2,49%). Hal tersebut tidak sejalan dengan teori dari Susilo (2000: 32). Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat nilai BOPO pada LPD di Desa Sulanyah pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 36,25% (dari 53,93% menjadi 90,18%) pada periode yang sama diikuti penurunan ROA sebesar 3,03% (dari 12,76% menjadi 9,73%). Sama halnya pada LPD di Desa Umaanyar yang mengalami penurunan BOPO pada tahun 2013 sebesar 28,7% (dari 79,55% menjadi 50,85%) pada periode yang sama diikuti dengan peningkatan ROA sebesar 0,07% (dari 2,40% menjadi 2,47%). Hal tersebut sejalan dengan teori dari Selamet Riyadi (2006), bahwa semakin besar BOPO
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) maka akan semakin kecil atau menurun kinerja keuangan perbankan. Begitu juga sebaliknya, jika BOPO semakin kecil, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan (perbankan) semakin meningkat atau membaik. Namun pada LPD di Desa Sulanyah, dimana nilai BOPO pada tahun 2014 menurun sebesar 38,86% (dari 90,18% menjadi 51,32%) pada periode yang sama diikuti dengan penurunan ROA pada tahun 2014 sebesar 1,53% (dari 9,73% menjadi 8,20%). Keadaan yang sama terjadi pada LPD di Desa Umeanyar yang mengalami peningkatan BOPO pada tahun 2014 sebesar 32,42% (dari 50,85% menjadi 83,27%) pada periode yang sama diikuti peningkatan ROA pada tahun 2014 sebesar 0,02% (dari 2,47% menjadi 2,49%). Hal tersebut tidak sejalan dengan teori dari Selamet Riyadi (2006). Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. (1) Seberapa besar pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO terhadap Profitabilitas secara simultan pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014?, (2) Seberapa besar pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO terhadap Profitabilitas secara parsial pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014? Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan ekplanatif yang teruji tentang pengaruh sebagai berikut. Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO terhadap Profitabilitas secara simultan pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014, (2) Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO terhadap Profitabilitas secara parsial pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014. Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan berkaitan dengan penelitian CAR, LDR, BOPO dan profitabilitas. Disamping itu, secara praktis diharapkan mampu memberikan gambaran dan masukan kepada LPD khususnya di wilayah Kecamatan Seririt mengenai pentingnya pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, BOPO terhadap profitabilitas dari LPD di Kecamatan Seririt. Menurut Lukman Dendawijaya (2005: 121), menyatakan bahwa capital adequacy ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiaya dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumbersumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lainlain. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko adalah aktiva neraca dan aktiva administratif yang telah dibobot sesuai tingkat bobot risiko yang telah ditentukan. (Veitzhal Rivai 2007). Menurut Z. Dunil, dalam Ponttie Prasnanugraha P (2007) bahwa terhadap masing-masing pos dalam aktiva diberikan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu atau golongan nasabah. Tujuan dari perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan bank dalam menutupi atau menanggung kerugian apabila bank mengalami kerugian, modal yang dimiliki bank telah memenuhi standar minimum yaitu sebesar 8% yaitu, kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang, dan mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan profitabilitas bank tersebut. Menurut Mulyono (2001: 101), Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Loan to Deposit Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Ketentuan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Loan to Deposit Ratio menurut Bank Indonesia pada surat edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum, menyatakan bahwa tingkat kesehatan bank untuk kepentingan semua pihak yang terkait, maka Bank Indonesia menetapkan: (1) Untuk Loan to Deposit Ratio sebesar 110% atau lebih diberi nilai kredit nol (0), artinya likuiditas bank tersebut tidak sehat, (2) Untuk Loan to Deposit Ratio di bawah 110% diberi nilai kredit 100, artinya likuiditas bank tersebut sehat. Menurut (Lukman Dendawijaya 2005: 16), dapat dijabarkan bahwa yang termasuk kedalam Jenis-jenis Loan To Deposit Ratio (LDR) adalah : (1) giro, (2) deposito, (3) kredit, dan (4) tabungan. Dahlian Siamat (2001: 153), menyatakan pengertian rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah: “Rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut Dendawijaya (2003), rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Menurut Lukman Dendawijaya (2005: 111), terdapat beberapa komponen pendapatan dan biaya opersional yaitu sebagai berikut: (1) Pendapatan operasional, dan (2) Beban operasional. Menurut (Munawar 2010: 33), menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan total aktiva atau modal yang dimilikinya. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dilihat dari besarnya laba yang diperoleh perusahaan. ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total aktiva (Husnan dan Pudjiastuti 2006: 74). Menurut Karya dan Rakhman dalam Wibowo (2012), tingkat Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu
bank yang diukur dari asset yang dananya berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar ROA yang baik adalah 1,5%, semakin besar ROA menunjukkan peningkatan profitabilitas bank. METODE Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara varaibel-variabel melalui pengujian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dijelaskan diantaranya (1) semakin besar CAR maka keuntungan bank juga semakin besar, (2) LDR memiliki pengaruh terhadap profitabilitas suatu bank, semakin tinggi LDR maka ROA akan tinggi, (3) semakin besar BOPO maka akan semakin kecil atau menurun keuntungan bank. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah LPD Kecamatan Seririt 2012 2014 . Obyek penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (X1), Loan To Deposit Ratio (X2), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3), dan Profitabilitas (Y) di LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014. Yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh LPD di Kecamatan Seririt yang sudah terdaftar di LPLPDK Buleleng yaitu sebanyak 25 LPD. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 20 sampel Lembaga Perkreditan Desa Kecamatan Seririt yang terdaftar di LPLPDK Kabupaten Buleleng pada Tahun 2012 - 2014. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pencatatan dokumen, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan dokumen berupa laporan keuangan LPD di Kecamatan Seririt periode 2012 - 2014. Yang menjadi jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, berupa CAR, LDR, BOPO dan Profitabilitas. Sumber data yang digunakan dalam
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) penelitian ini adalah data sekunder, yang diambil dari laporan keuangan tahun 2012 - 2014. Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Teknik ini digunakan dengan bantuan program komputer Statistical Package For Social Science (SPSS) Versi 16.0. Selanjutnya Uji asumsi klasik adalah uji yang harus dilewati pertama kali agar keakuratan data tercapai. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini menurut Suliyanto (2005), adalah: (1) Uji
Normalitas, (2) Uji Autokorelasi, (3) Uji Multikolonieritas, dan (4) Uji Heterokedastisitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 2.
Tabel 2 Ringkasan Hasil Output SPSS analisis regresi linier berganda pengaruh CAR (X1), LDR (X2), dan BOPO (X3) terhadap Profitabilitas (Y). Parameter Koefisien p-value Alpha Keputusan Simpulan (α) Ryx1x2x3 0, 731 0,000 0,05 Menolak Ada hubungan simultan dari CAR, Ho LDR dan BOPO terhadap Profitabilitas. R2yx1x2x3 0,534 0,000 0,05 Menolak Besar sumbangan pengaruh simultan Ho dari CAR, LDR dan BOPO terhadap Profitabilitas. ryx1
0,587
0,000
0,05
r2yx1
0,344
-
-
ryx2
0,460
0,000
0,05
r2yx2
0,212
-
-
ryx3
-0,470
0,000
0,05
r2yx3
0,221
-
-
ε
Menolak Ho -
Ada korelasi parsial dari CAR terhadap Profitabilitas Menunjukkan besar sumbangan pengaruh secara parsial dari CAR terhadap Profitabilitas
Menolak Ho -
Ada korelasi parsial dari LDR terhadap Profitabilitas Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari LDR terhadap Profitabilitas Ada korelasi parsial dari BOPO terhadap Profitabilitas Menunjukkan besar sumbangan pengaruh secara parsial dari BOPO terhadap Profitabilitas Besar pengaruh lain Bisa memprediksi Bisa memprediksi Bisa memprediksi Bisa memprediksi
Menolak Ho -
0,466 4,625 0,023 0,05 Signifikan β1 0,075 0,000 0,05 Signifikan β2 0,345 0,002 0,05 Signifikan Β3 -0,269 0,003 0,05 Signifikan Sumber: Lampiran 15 Hasil Output SPSS
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Struktur hubungan pengaruh Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) terhadap Profitabilitas (Y) seperti nampak pada gambar 1. ε = 0,466
ryx1= 0,587 CAR (X1) ryx2 = 0,460
Profitabilitas Y
LDR (X2) ryx3 = -0,470 BOPO (X3) Ryx1x2x3 = 0,731 Gambar 1 Struktur Hubungan Pengaruh X1, X2 , dan X3 terhadap Y Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan hasil Ryx1x2x3= 0,731 dengan p-value 0,000< alpha 0,05, yang menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh simultan dari Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt periode 2012-2014 . Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari CAR, LDR, dan BOPO terhadap profitabilitas adalah sebesar 0,534. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 53,4% profitabilitas dipengaruhi oleh variabel CAR, LDR, dan BOPO, sedangkan pengaruh dari variabel diluar CAR, LDR, dan BOPO sebesar 46,6%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi profitabilitas adalah Tingkat perputaran kas, tingkat suku bunga kredit, dan pertumbuhan kredit (Wijaya Kesuma, 2012). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel CAR, LDR, dan BOPO secara bersama-sama berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial CAR (X1) terhadap profitabilitas
sebesar 0,587 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan parsial dari CAR (X1) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt periode 2012- 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa CAR (X1) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 58,7% dan besar sumbangan pengaruh adalah sebesar 34,4%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial dari LDR (X2) terhadap profitabilitas sebesar 0,460 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan parsial dari Loan to Deposit Ratio (X2) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Loan to Deposit Ratio (X2) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 46,0% dan besar sumbangan pengaruh adalah sebesar 21,2%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial BOPO (X3) terhadap profitabilitas
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) sebesar -0,470 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan parsial dari Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar -47,0% dan besar sumbangan pengaruh adalah sebesar 22,1%. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan dari Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt. Hasil ini menunjukkan bahwa CAR, LDR, dan BOPO berpengaruh terhadap profitabilitas LPD. Dengan CAR dan LDR yang tinggi didukung dengan BOPO yang rendah, maka LPD semakin baik dalam meningkatkan keuntungan usahanya. Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian empirik dari Nusantara (2009), menyatakan Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa CAR, LDR, dan BOPO sangat mempengaruhi tingkat profitabilitas pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 - 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Capital Adequacy Ratio (X1) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012-2014. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lisa dan Suryani (2006), bahwa semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar
bagi profitabilitas. Dalam laporan keuangan LPD terdapat informasi mengenai peningkatan profitabilitas usaha LPD yang dikarenakan semakin tingginya CAR yang diperoleh sebagai bagian dari rasio asset yang dimiliki LPD. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi CAR yang dimiliki oleh LPD, maka dalam menangani risiko yang kemungkinan muncul (seperti kredit macet, atau piutang tak tertagih) dapat diatasi karena LPD memiliki modal yang cukup untuk menutupi risiko tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Loan to Deposit Ratio (X2) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012-2014. Hasil ini mendukung penelitian Menurut Susilo (2000: 32), LDR memiliki pengaruh terhadap profitabilitas suatu bank, semakin tinggi LDR maka ROA akan tinggi. Sebaliknya jika LDR rendah maka ROA akan rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinigrum (2013) terkait dengan pengaruh LDR terhadap ROA menunjukkan hasil yang positif, yang berarti adanya peningkatan LDR maka Profitabilitas (ROA) akan meningkat juga. LDR merupakan perbandingan antara jumlah dana yang diberikan ke masyarakat dengan jumlah dana yang dikumpulkan dari pihak ketiga ditambah dengan modal sendiri (Susilo 2000: 32). Semakin tinggi LDR menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah kredit yang disalurkan dengan diimbangi oleh dana simpanan dan modal inti yang dimiliki oleh LPD dengan kondisi kredit yang disalurkan sudah efektif atau tidak ada kredit macet, sehingga pendapatan bunga yang didapat akan tinggi dan tentunya profitabilitas yang didapat oleh LPD akan mengalami peningkatan pula. Dari hasil penelitian ini juga memberi bukti bahwa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Seririt periode 2012 – 2014 sudah efektif dalam menyalurkan kreditnya karena telah mampu memelihara alat likuidnya dengan baik. Artinya, LPD di Kecamatan Seririt telah mampu menyalurkan dana simpanan dari pihak ketiga dan modal yang dimiliki melalui kredit kepada nasabah dengan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) baik sehingga profitabilitas yang didapat mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012-2014. Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian empirik dari Restiyana (2011), menyatakan semakin rendah rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Sedangkan Selamet Riyadi (2006), mengatakan bahwa semakin besar BOPO maka akan semakin kecil atau menurun kinerja keuangan perbankan. Begitu juga sebaliknya, jika BOPO semakin kecil, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan (perbankan) semakin meningkat atau membaik. Rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan membandingkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional LPD. Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen LPD tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada atau mampu menekan biaya operasionalnya sehingga profitabilitasnya akan tinggi. Dalam penelitian ini, tentunya ada beberapa keterbatasan atau kelemahan, meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah diharapkan bagi peneliti lain untuk menggunakan perusahaan yang lebih besar dengan subjek penelitian yang lebih luas. Di samping itu variabel yang diteliti masih terbatas, sehingga diharapkan juga untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi profitabilitas. Variabel penelitan yang digunakan diketahui bahwa hanya dapat menjelaskan sebesar 53,4%, sedangkan sisanya ditentukan faktor lain sebesar 46,6%.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari Capital Adequacy Ratio (X1), Loan To Deposit Ratio (X2) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 – 2014, (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari Capital Adequacy Ratio (X1), Loan To Deposit Ratio (X2) terhadap profitabilitas, sedangkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (X3) berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Seririt Periode 2012 2014. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi LPD Kecamatan Seririt, diharapkan agar lebih meningkatkan profitabilitas melalui Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional dengan lebih baik lagi. Dengan CAR dan LDR yang tinggi didukung dengan BOPO yang rendah, maka LPD akan semakin profit dalam meningkatkan keuntungan usahanya, (2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional terhadap profitabilitas diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas. Di samping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi profitabilitas seperti Tingkat perputaran kas, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan kredit.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) DAFTAR PUSTAKA Agustiningrum, Riski . 2012. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, dan LDR terhadap profitabilitas pada Perusahaan Perbankan”. Tersedia pada http://www.ejurnal.com/2013/12/analisispengaruh-car-npl-dan-ldr.html (diakses tanggal 14 Oktober 2015). Dahlan
Siamat, 2001, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: FEUI.
Dendawijaya, lukman, 2003.Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. ------------. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Manajemen Keuangan – Teori dan Penerapan. Buku 2. Yogyakarta: BPFE.
Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. “Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, DAN BOPO Terhadap Profitabilitas BANK (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007)”. Tersedia pada http://www.academia.edu/323645 1/ Analisis _Pengaruh _NPL_CAR_LDR_dan_BOPO_te rhadap_profitabilitas_bank_perba ndingan_bank_umum_go_publik_ dan_bank_umum_non_go_publik _di_indonesia_periode_ (diakses tanggal 18 Oktober 2014. Peraturan Daerah Provinsi Tingkat 1 Bali Nomor 3 Tahun 2007 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 1988 tentang Lembaga Perkreditan Desa.
Karya dan Rakhman dalam Wibowo, Edhi Satriyo. 2012. “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. (Studi Kasus pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 20082011)”.Tersedia pada http://eprints. Undip. ac.id/view/divisions/sch=5fmanag/ 2013.html (diakses tanggal 18 Oktober 2015).
Restiyana. 2011. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan”. Tersedia pada http://eprints.undip.ac.id/29393/ (diakses tanggal 18 Oktober 2015).
Kuncoro, M. dan Suhardjono. 2004. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Susilo, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat
Lisa dan Suryani (2006). Analisis Kinerja Bank Syariah Mandiri, Majalah Ekonomi dan Komputer No.2 Tahun XIV-2006.
Surat Edaran BI No. 26/5/BPPP, tanggal 29 Mei 1993. Tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank.
Mulyono. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. Yogyakarta: BPFE.
Riyadi Slamet, 2006. Banking Assets and Liability Management (Edisi Ketiga). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.
Veithzal
Rivai dan, Islamic Financial Management, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007.