Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI MENGGUNAKAN ENGINE STAND TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MOTOR BAKAR 4 LANGKAH SISWA KELAS XI TKR SMK N 3 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2016/2017
Made Krisna Dwipayana1, N. Pasek Nugraha2, L. Joni Erawati Dewi3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected] 1,
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan motivasi belajar antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran motor bakar 4 langkah dengan metode demonstrasi dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran motor bakar 4 langkah dengan metode ceramah dilengkapi dengan media peraga engine stand. Penelitian ini menggunakan rancangan post-test only group design. Sampel penelitian adalah klompok siswa kelas XI TKR 1 dan TKR 2 SMK N 3 Singaraja yang mengikuti pembelajaran motor bakar 4 langkah pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Data analisis dengan menggunakan ANAVA satu jalur berbantuan SPPS 24.00 for windows. Hasil analisis deskriptif dan analisis statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa skor motivasi belajar kelompok siswa dengan metode pembelajaran demonstrasi menggunakan engine stand memiliki rata-rata 122,69 dan standar deviasi sebesar 14,018. Skor motivasi belajar kelompok siswa dengan metode ceramah memiliki rata-rata 100,97 dan standar deviasi sebesar 13,823. Berdasarkan analisis multivariate dengan bantuan SPSS 24.00 For windows diperoleh nilai F= 42,577 dan sig= 0,000. Nilai sig lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran demonstrasi dan kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran ceramah. Kata kunci: Engine stand, Metode demonstrasi, Motivasi belajar.
Abstract This study aims to prove the existence of differences in learning motivation between groups of students who follow learning motor fuel 4 steps with demonstration methods and groups of students who follow the learning of motor fuel 4 steps with the lecture method is equipped with display engine stand. This study used post-test only group design. The sample of this research is the students of class XI TKR 1 and TKR 2 SMK N 3 Singaraja which follow the learning of motor fuel 4 step in the even semester of academic year 2016/2017. Data analysis using ANAVA one-way assisted SPPS 24.00 for windows. The results of descriptive analysis and statistical analysis in this study indicate that the score of students' learning motivation with the method of demonstration learning using engine stand has an average of 122.69 and the standard deviation of 14.018. The learning motivation score of the students group with the lecture method has an average of 100,97 and the standard deviation of 13,823. Based on the multivariate analysis with the help of SPSS 24.00 For windows obtained the value of F = 42,577 and sig = 0,000. The sig value is less than 0.05 (p <0.05). The results showed that there were significant
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 differences in learning motivation between the groups of students who followed the demonstration learning method and the group of students who followed the teaching method of the lecture. Keywords: Engine stand, Method demonstration, Motivation of learning.
PENDAHULUAN Proses merupakan sangat
kognitif, belajar
suatu
kompleks
mengajar
proses karena
yang
hasil
menunjukkan
observasi
bahwa
nilai
pada
kompetensi tersebut masih rendah.
dalam
Hasil
observasi
lapangan
proses tersebut peserta didik tidak
(kelas) pada bulan September, pada
hanya
dan
kegiatan proses belajar mengajar
yang
(PBM) menunjukkan aktivitas siswa
sekedar
menyerap
menerima
informasi
disampaikan oleh guru tetapi siswa
dalam
proses
dapat melibatkan diri dalam kegiatan
rendah
dan
pembelajaran yang harus dilakukan
cenderung hanya sebagai penerima
agar motivasi belajarnya lebih baik
saja.
dan
sempurna,
pembelajaran menghasilkan
dari
proses
tersebut
dapat
suatu
perubahan
terhadap dirinya, baik dalam bidang pengetahuan,
ketrampilan
belajar-mengajar
bersifat
Siswa
pasif
yaitu
kelihatan
tidak
bersemangat
banyak
yang
mengantuk
dan
memperhatikan
kurang
materi
yang
disampaikan guru.
dan
Jika kondisi ini tidak segera
sikap, adanya perubahan tersebut
diatasi,
terlihat dalam prestasi belajar yang
negatif pada kualitas lulusan SMK
dihasilkan
tersebut.
oleh
peserta
didik
maka
akan
Siswa
berdampak
yang
memiliki
berdasarkan evaluasi yang diberikan
motivasi belajar Motor Bakar rendah
oleh pengajar.
akan
sulit
mengikuti
Media peraga yang beredar
pelajaran/kompetensi selanjutnya. Di
dipasaran didominasi oleh media
sisi lain, kompetensi-kompetensi di
peraga untuk jenjang SD, SMP,
SMK saling menunjang satu sama
ataupun SMA. Untuk jenjang SMK
lain.
memang belum banyak disediakan
pengetahuan
media peraga yang sesuai dengan
berdampak
tujuan pembelajaran di SMK.
motivasi belajarnya. Padahal lulusan
Kompetensi
Dasar
Motor
SMK
Siswa
yang
memiliki
rendah rendah
dituntut
akan
pula
menjadi
pada
manusia
Bakar 4 Langkah merupakan materi
produktif, mampu bekerja mandiri,
pelajaran
dan
yang
menitik
beratkan
pada motivasi belajar yang bersifat
mampu
pekerjaan
di
mengisi dunia
lowongan
usaha
atau
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 industri dimana aspek kognitif selalu
yang belajar menggunakan metode
menjadi
demonstrasi dan metode ceramah.
pertimbangan
aspek
afektif
Siswa
yang
dan
disamping
psikomotorik.
mempunyai
aspek
Pendidikan kejuruan
menengah
merupakan
pendidikan
kognitif rendah akan sulit bersaing di
pada jenjang pendidikan menengah
dunia usaha atau industri bahkan
yangmengutamakan pengembangan
pada
kemampuan
perguruan
tinggi
jika
melanjutkan studi.
untuk
dapat bekerja pada bidang masing-
Sebaliknya, segera
peserta didik
jika
diatasi
hal
maka
ini
dapat
masing, salah satu bidang kejuruan yaitu otomotif.
Sekolah menengah
menimbulkan dampak positif bagi
kejuruan yang memiliki tugas dalam
lulusan SMK tersebut. Siswa yang
mendidik yang dapat berkembang
memiliki
sejalan
motivasi
belajar
Motor
dengan
perkembangan
Bakar tinggi akan mudah dalam
iptek, juga mendidik tenaga kerja
mengikuti
yang siap kerja, harus membekali
pelajaran/kompetensi
selanjutnya.
memiliki
siswanya dengan keterampilan dan
pengetahuan tinggi akan berdampak
pengetahuan agar dapat bersaing
tinggi pula pada motivasi belajarnya.
dalam dunia kerja. Semua ini tidak
Sebagaimana lulusan SMK dituntut
terlepas dari adanya proses belajar
menjadi manusia produktif, mampu
dan pembelajaran yang dilakukan
bekerja
mandiri,
dan
oleh pendidik dan peserta didik.
mengisi
lowongan
pekerjaan
dunia
usaha
Siswa
atau
mampu
industri
di
Untuk
itu
kualitas
atau
harus
ditingkatkan
pembelajaran secara
terus
bahkan bersaing dalam menuntut
menerus, baik itu kualitas sarana,
ilmu yang lebih tinggi.
maupun prasarana yang digunakan
Berdasarkan paparan yang
ketika
proses
belajar
mengajar,
ada diatas maka perlu dilakukan
dalam pembelajaran tidak terlepas
penelitian
dari media pembelajaran.
Pembelajaran Menggunakan
Pengaruh
Metode
Demonstrasi Engine
Adapun
beberapa
Stand
permasalahan
dalam
proses
Terhadap Motivasi Belajar Motor
pembelajaran,
Bakar 4 Langkah Siswa Kelas XI
menyebabkan rendahnya motivasi
TKR SMK N 3 Singaraja Tahun
belajar pelajaran motor bakar 4
Ajaran 2016/2017 untuk mengetahui
langkah siswa yaitu : 1) Penggunaan
perbedaan motivasi belajar siswa
metode pembelajaran yang kurang
sehingga
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 sesuai dengan tujuan pembelajaran,
atau strategi yangdilakukan oleh
2) Kegiatan pembelajaran masih
seorangguruagar
menggunakan metode ceramah dan
belajar
tanya jawab, 3) Untuk penggunaan
mencapai tujuan.
metode
pembelajaran
maksimal
karena
kendala
pada
terjadiproses diri
siswa
untuk
belum
masih
banyak
Metode Demonstrasi
misalnya
minimnya
peralatan
dan
kurangnya
“metode demonstrasi adalah suatu
kemampuan
guru
menerapkan
metode mengajar memperhatikan
metode pembelajaran yang lain.
Menurut
(Martinis
bagaimana
2013:8)
jalannya
suatu
prosesterjadinya sesuatu”. Syaiful KAJIAN TEORI
(2007:210),
Metode Pembelajaran
“metode
menjelaskan demonstrasi
bahwa adalah
Ahmadi (1997: 52), metode
pertunjuk tentang terjadinya suatu
adalah cara yang digunakan untuk
peristiwa atau benda sampai pada
mengimplementasikan rencana yang
penampilan
sudah disusun dalam kegiatan nyata
dicontohkan agar dapat diketahui
agar tujuan yang telah disusun
dan dipahami oleh peserta didik
tercapai secara optimal, (Martinis
secara nyata atau tiruannya”.
2013:8).
Metode
merupakan
pembelajaran
bagian
dari
tingkah
Berdasarkan
laku
yang
definisi
yang
strategi
telah dikemukakan tersebut, maka
instruksional, metode instruksional
dapat disimpulkan bahwa metode
berfungsi
demonstrasi
sebagai
cara
untuk
adalah
metode
menyajikan, menguraikan memberi
pembelajaran dimana seorang guru
contoh
ataupun
dan
kepada
pelatihan
siswa
memperagakan
peserta
didik
untuk
langsung suatu hal yang kemudian
tujuan
tertentu,
tetapi
diikuti oleh siswa yang lain sehingga
mencapai tidak
memberi
setiap
metode
instruksinal
ilmu
atau
keterampilan
yang
sesuai digunakan untuk mencapai
didemonstrasikan
tujuan instruksional tertentu.
bermakna dalam ingatan masing-
Berdasarkan
definisi
metode
pembelajaran
yang
telah
dikemukakan
tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
metode
pembelajaran adalah suatu cara
lebih
dapat
masing siswa.
Motivasi Belajar Definisi perubahan
motivasi
energi
adalah
dalam
diri
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 seseorang yang ditandai dengan
tujuan yang dikehendaki oleh subjek
timbulnya perasaan dan reaksi untuk
belajar itu dapat tercapai.
mencapai
tujuan.
pengertian bahwa
ini,
Dengan
dapat
motivasi
dikatakan
adalah
Engine Stand
sesuatu
yang kompleks.
Engine Stand dipergunakan untuk
praktek
pembongkaran,
Motivasi akan menyebabkan
pengukuran
terjadinya suatu perubahan energi
pengecekan
yang
berguna dan edukasi bagi siswa
ada
pada
diri
manusia,
sehingga akan bergayut dengan
celah yang
katup,
mana
sangat
SMK Jurusan Otomotif.
persoalan gejala kejiwaan, perasaan
Alat peraga adalah suatu alat
dan juga emosi, untuk kemudian
yang dapat diserap oleh mata dan
bertindak atau melakukan sesuatu.
telinga dengan tujuan membantu
Definisi belajar adalah suatu proses
usaha
yang
dilakukan
guru agar proses belajar mengajar siswa
lebih
efektif
dan
efisien
individu untuk memperoleh suatu
(Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga
perubahan tingkah laku yang baru
merupakan salah satu komponen
keseluruhan,
penentu
pengalaman dalam
sebagai individu
hasil
itu
interaksinya
sendiri dengan
efektivitas
belajar.Alat
peraga mengubah materi ajar yang abstrak
menjadi
kongkrit
dan
lingkungan. Kesimpulan yang bisa
realistik. Penyediaan perangkat alat
diambil dari kedua pengertian di
peraga
atas, bahwa pada prinsipnya, belajar
pemenuhan
adalah
belajar, sesuai dengan tipe siswa
perubahan
dari
diri
seseorang.
merupakan
bagian
kebutuhan
dari siswa
belajar. Pembelajaran menggunakan
Jadi dari uraian diatas yang
alat peraga berarti mengoptimalkan
dimaksud motivasi belajar adalah
fungsi seluruh panca indra siswa
keseluruhan daya penggerak baik
untuk
meningkatkan
dari dalam diri maupun dari luar
siswa
belajar
siswa
mendengar, melihat, meraba, dan
(dengan
serangkaian
menciptakan
usaha
menyediakan
untuk
menggunakan
efektivitas
dengan
pikirannya
cara
secara
kondisi-kondisi
logis dan realistis. Pelajaran tidak
menjamin
sekedar menerawang pada wilayah
kelangsungan dan memberikan arah
abstrak, melainkan sebagai proses
pada
empirik yang konkrit yang realistik
tertentu)
yang
kegiatan
belajar,
sehingga
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 serta menjadi bagian dari hidup
Populasi dalam penelitian ini
yang tidak mudah dilupakan. Alat
adalah siswa kelas XI TKR yang
peraga dalam mengajar memegang
terdiri dari 3 kelas yaitu kelas XI
peranan penting sebagai alat Bantu
TKR 1, XI TKR 2, XI TKR 3.
untuk menciptakan proses belajar
Pengambilan
mengajar
Proses
dengan teknik sampling purposive.
belajar mengajar ditandai dengan
Hasil dari teknik sampling purposive
adanya beberapa unsur antara lain
diperoleh sampel yaitu siswa kelas
tujuan, bahan, metode dan alat,
XI
serta evaluasi.
eksperimen dan siswa kelas XI TKR
yang
efektif.
Engine Stand ini dirancang
TKR
sampel
1
dilakukan
sebagai
kelompok
2 sebagai kelompok kontrol.
untuk pelatihan keterampilan siswa
Metode
pengumpulan
dalam inisial mesin dari system
yang
digunakan
motor bakar dasar seperti yang
yang
dibuat
ditemukan pada sebagian besar
pernyataan-pernyatan
kendaraan. Juga dapat digunakan
peningkatan
untuk identifikasi konstruksi, fungsi
kelompok siswa selama mengikuti
dan system kerja, termasuk prektek
proses
perakitan,
metode
pengukuran
diagnosis,
dan pengujian system motor bakar.
METODE TEKNIK ANALISA DATA
kuesioner
peneliti
berisi
mengenai
motivasi
belajar
pembelajaran
dengan
demonstrasi.
lembar
kuesioner kelompok
yaitu
data
diberikan siswa
pembelajaran
kepada
setelah
proses
berlangsung
yang
Tempat dilaksanakan di SMK
bertujuan untuk mengetahui motivasi
Negeri 3 Singaraja, penelitian ini
belajar kelompok siswa sebelum dan
dirancang pada kelas XI TKR pada
sesudah
semester genap. Dalam penelitian
Pernyataan tersebut bersifat negatif
ini
dan positif dengan disediakan lima
menggunakan
eksperimen
penelitian
semu
(quasi
alternatif
diberikan
jawaban
tindakan.
dimana
siswa
Esksperimental).
harus memilih satu jawaban, antara
Tabel 3.0 Metode Teknik Analisia
lain Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Data
Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju
Kelompok Perlakuan
PostTest
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Kriteria valid
butir atau
soal
dalam
E
X
O1
klasifikasi
berkorelasi
K
-
O2
secara signifikan dengan skor total,
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 apabila rxy > rtabel dengan taraf
Uji
normalitas
dilakukan
signifikansi 5%. Sebaliknya, apabila
dengan
statistic
rxy ≤ rtabel, maka skor butir tersebut
Smirnov
test
tidak berkorelasi secara signifikan
berbantuan SPSS 24.0 for windows.
dengan skor total (butir tidak valid).
Uji normalitas dengan menggunakan
Berdasarkan
statistic
uji
coba
kuesioner
Kolmogorov-
dan
Sapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
test
motivasi belajar pada 70 subyek
dan
setelah dianalisis diperoleh dari 40
signifikansi lebih besar dari 0,05
butir tes yang diujicobakan 40 butir
dapat
dinyatakan valid.
motivasi belajar adalah berdistribusi
disimpulkan
test.bahwa
bahwa
data
normal. Hasil dan Pembahasan Pada analisis tahap akhir ini digunakan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pada analisis tahap
akhir
ini
digunakan
uji
normalitas untuk memastikan bahwa data
yang
diperoleh
adalah
berdistribusi normal/tidak. Tabel. 4 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk kelompok
df
Sig.
statistic df
Sig.
Eksperimen .119
35
.200
.955
35
.163
kontrol
.127
35
.163
.972
35
.505
Berdasarkan
hasil
uji
menggunakan metode Demonstrasi
hipotesis yang dilakukan terhadap
dengan engine stand memberikan
data
pengaruh yang signifikan. Hal ini
Motivas
statistic
i Belajar
yang
diperoleh
dalam
penelitian, maka dapat ditemukan
menunjukkan
adanya
pembelajaran menggunakan metode
unsur
utama
yang
menunjukan bahwa pembelajaran
pembelajaran
bahwa
dengan
Demonstrasi
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 memberikan
pengaruh
yang
signifikan terhadap motivasi belajar kelompok
siswa.
(p<0,05).
analisis
Hasil tersebut menunjukkan
deskriptif dan analisis statistik pada
bahwa terdapat perbedaan motivasi
penelitian ini menunjukkan bahwa
belajar
skor
belajar
kelompok
siswa dengan metode pembelajaran
diajarkan
Demonstrasi menggunakan engine
pembelajaran
stand memiliki rata-rata 122,69 dan
kelompok
standar
diajarkan
motivasi
Hasil
0,000. Nilai sig lebih kecil dari 0,05
kelompok
signifikan
belajar
antara
siswa
menggunakan
yang metode
Demonstrasi
belajar
siswa
yang
14,018.
kelompok
belajar
pembelajran
Ceramah.
siswa dengan metode pembelajaran
keseluruhan
motivasi
Ceramah memiliki rata-rata 100,97
belajar
siswa
dan standar deviasi sebesar 13,823.
metode
demonstrasi
Berdasarkan data analisis dengan
dibandingkan
bantuan SPSS 24.00 for windows
belajar siswa menggunakan metode
diperoleh nilai F= 42,577 dan sig=
pembelajaran
PENUTUP
kualitas pembelajaran Motor Bakar 4
motivasi
Berdasarkan hasil pengujian
menggunakan
dan
sebesar
Skor
deviasi
yang
metode Secara kelompok
yang
mengikuti lebih
dengan
tinggi
kelompok
Ceramah
Langkah adalah sebagai berikut.
hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
maka
dapat
simpulan sebagai berikut.
bahwa terdapat perbedaan yang
Terdapat perbedaan motivasi belajar
yang
kelompok
signifikan
siswa
yang
kelompok metode
rata-rata siswa
mengikuti
122,69
dan
yang
mengikuti
pembelajaran
ceramah
dengan rata-rata 100,97.
penelitian
yang
kelompok
belajar
siswa
yang
mengikuti
metode
pembelajaran
demonstrasi dan kelompok belajar siswa
yang
mengikuti
metode
pembelajaran ceramah. Untuk itu
Berdasarkan simpulan dan implikasi
signifikan motivasi belajar antara
antara
metode pembelajaran demonstrasi dengan
Hasil penelitian menunjukkan
ditarik
telah
dipaparkan, maka saran dari hasil penelitian ini guna meningkatkan
disarankan para guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran demonstrasi sebagai alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar Motor
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017 Bakar 4 Langkah siswa di samping itu
dalam
penerapan
metode
Darsono.
2000.
Pembelajaran.
Belajar
dan
Semarang:
IKIP
Semarang Press pembelajaran
demonstrasi
guru
perlu menciptakan lingkungan yang positif
dalam
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
mengembangkan Djamarah. 2008. Psikologi Belajar.
rencana pembelajaran. Kepada
Jakarta: Rineka Cipta
guru
dalam Hamzah B. Uno. 2006. Perencanaan
mengembangkan pembelajaran pengelolaan diefiktifkan
metode
demonstrasi kelas
agar
guna
motivasi belajar
Jakarta:
maka
Bakar 4
Bumi
Aksara
lebih
meningkatkan Motor
Pendididkan.
Muhibbin,
Syah.
2002.
Psikologi
Belajar.
Jakarta:
Rajawali Pers
Langkah.
Purwanto. 2002. Administrasi dan supervisi Pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN Agus,
Sujanto.
Pendidikan.
2004.
Jakarta:
Psikologi PT.
Bumi
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Aksara
Robert, J Gregory. 2000. Ahmadi.
1991.
Psikologi
Sosial.
Jakarta: Rineka Cipta
Psycological Testing History
Buhcori. 1991. Psikologi Pendidikan.
Principles and
Jakarta: PT. Aksara Baru
Applications Third
Dalyono.
2001.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Edition. Toronto: Allyn and Bacon Sardiman. 2001. Interaksi MOtivasi
Dantes,
Nyoman.
2012.
Metode
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : 8 No : 2 Tahun 2017
Sugiono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan.
Kualitatif dan
Jakarta; Bumi
Kuantitatif.
Aksara
Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto. 2002. Dasardasar Evaluasi
Suryabrata. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers