e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016)
KONSISTENSI KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR (KD), DAN INDIKATOR PADA EVALUASI GURU DALAM PEMBELAJARAN EKSPOSISI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SISWA KELAS X MAN PATAS Ulfa Hidayah1 , Ida Bagus Putrayasa2, I Nengah Martha3 1,2,3
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (2) mendeskripsikan konsistensi kompetensi inti dengan dengan kompetensi dasar dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (3) mendeskripsikan konsisitensi kompetensi dasar dengan indikator dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (4) mendeskripsikan konsisitensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia di kelas X MAN Patas. Objek penelitian ini adalah kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data dianalisis dengan langkah sebagai berikut: Identifikasi data, seleksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan ada beberapa hal yang menonjol terkait dengan masalah yang diangkat, yakni (1) konsistensi pokok bahasan eksposisi/materi eksposisi dengan struktur eksposisi sudah sangat sesuai dengan RPP. (2) konsisitensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru dalam pembelajaran dapat dikatakan belum konsisiten dan kualitas penyusunan soal sangat rendah. (3) konsisitensi kompetensi dasar dengan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi dapat dikatakan belum konsisten dan kualitas penyusunan soal sangat rendah (4) konsisitensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam pembelajaran eksposisi belum sesuai dan kualitas penyusunan soal masih rendah. Saran yang dapat diberikan yaitu penyusunan evaluasi hendaknya memperhatikan isi KI, KD, dan indikator supaya tinggi kualitas evaluasi tersebut. Kata Kunci: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Evaluasi Pembelajaran Eksposisi, dan Kurikulum 2013. Abstract This research aimed at (1) describe the consistency of the exposition material that was delivered during the learning process based on the kurikulum 2013 the student of X grade MAN Patas. (2) describe the consistency of the core competency with the basic competency in the exposition learning based on the kurikulum 2013 the student of X grade MAN Patas. (3) describe the consistency of the basic competency with the indicator in the exposition learning based on the kurikulum 2013 the student of X grade MAN Patas. (4) describe the consistency of the indicator with the question test of RPP in the exposition learning based on the curriculume of 2013 the student of X grade MAN Patas. The research design used kualitatif descriptive. The subject of this research was the Indonesian teacher of X grade MAN Patas. The objects of this research were the core competency, the basic competency,
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) and the indicator on the teacher evaluation in the exposition learning of the kurikulum 2013. The research methods used were observation, documentation, and interview. The research analysis was kualitatif descriptive. The data analysis were data identification, data reduction, data display, and conclusion drawing. The result of this study showed that there were several things raised related to the research problem such as (1) the consistency of the exposition material with the exposition structure had been very appropriate with RPP. (2) the consistency of the core competency with the basic competency on the teacher evaluation in the learning had not been consistent and the quality of the question arrangement was very low. (3) the consistency of the basic competency with the indicator on the teacher evaluation in the exposition learning had not been consistent and the quality of the question arrangement was very low. (4) the consistency of the indicator with the question test of RPP in the exposition learning had not been appropriate and the question arrangement was very low. The suggestion given were the evaluation arrangement should be paid attention on KI, KD, and indicator to make a high quality of the evaluation itself. Key words: core competency, basic competency, indicator, evaluation of exposition learning, and the kurikulum 2013. PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan bisa dimulai dari suatu pembaruan dan penyempurnaan sistem pendidikan secara menyeluruh agar bangsa ini dapat bersaing pada era global yang semakin kompetitif. Dalam rangka melakukan pembeharuan sistem pendidikan tersebut, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) sedang melakukan penyempurnaan kurikulum nasional untuk jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, dan menengah pertamayang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk menyesuaiakan pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikulum sebagai pedoman mengajar mempunyai karakteristik fleksibel dalam kurun waktu tertentu harus direnovasi sehingga mempunyai nilai inovatif dan komunikatif. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan negara (Wahyudi, 2012:68). Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada peradaban dunia. Sejalan dengan hal tersebut Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif (Kurniasih dan Berlin, 2014:7). Oleh karena itu, implementasi kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia di masa depan. Dalam merancang perencanaan pembelajaran, guru harus benar-benar memahami setiap butir KI, KD, dan Indikator. Sebab, tanpa tanpa pemahaman yang baik akan menimbulkan hambatan dalam mengimplementasikan setiap butir KI, KD dan indikator pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Apabila guru keliru dalam merancang rencana pembelajaran, hal tersebut akan berimbas pada pelaksanaan dan penilaian hasil belajar.
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunaanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Dengan demikian, pembelajaran bahasa berbasis teks merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut di masyarakat (Kemindikbud, 2014). Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada peradaban dunia. Sejalan dengan hal tersebut Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif (Kurniasih dan Berlin, 2014:7). Oleh karena itu, implementasi kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia di masa depan. Tugas utama seorang guru dalam proses pembelajaran yaitu (1) membuat persiapan proses pembelajaran, (2) melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan, (3) melakukan evaluasi pembelajaran. Ketiga tahap tersebut merupakan satu kesatuan yang saling tergantung, saling berpengaruh dan memiliki tingkat kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dan evaluasi merupakan komponen penting dari proses pembelajaran dan telah ditetapkan standar nasional tentang tuntutan bahwa guru harus memiliki kemampuan dalam mengavaluasi siswa. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan mengajar, pengetahuan tentang evaluasi yang merupakan syarat dalam mengindikasi efektivitas pembelajaran. Evaluasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas pengajaran secara keseluruhan, maju atau tidaknya suatu pelajaran dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh guru.Kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan setelah satu pokok materi selesai dibahas. Undang-undang No.32 Pasal 4 Tahun 2013 menyatakan standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Artinya, proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari kegiatan penilaian atau evaluasi untuk mengukur ketercapaian hasil pembelajaran. Sesuai hal tersebut, proses evaluasi dalam Kurikulum 2013 lebih mementingkan proses dari pada hasil akhir, sehingga setiap proses pembelajaran selalu diakhiri dengan kegiatan evaluasi yang terdapat dalam kegiatan penutup. Evaluasi ini dilakukan guru untuk mengetahui tahap perkembangan terakhir dari siswanya. Selain itu evaluasi diadakan untuk mengetahui peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. Menyusun tes bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai indikator kompetensi dasar pada materi teks eskposisi. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA menurut silabus Kurikulum 2013 kelas X terdapat tiga materi mengenai teks, salah satunya adalah teks eksposisi. Teks eksposisi dapat diartikan sebagai paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Untuk menjawab masalah mengenai konsistensi
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) evaluasi guru dengan KI, konsistensi evaluasi guru dengan KD, konsistensi guru dengan indikator, konsistensi evaluasi guru dengan materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran eksposisi. Oleh karena itu, peneliti mengangkat masalah dengan judul “Konsistensi Evaluasi KI, KD dan Indikator pada evaluasi guru dalam Pembelajaran Eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 Siswa Kelas X MAN Patas”. Alasan pemilihan penelitian di MAN Patas karena MAN Patas adalah salah satu sekolah di Kabupaten Buleleng yang berbasis islam dan sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, MAN Patas juga dipandang sebagai sekolah Madrasah Aliyah unggulan di Kabupaten Buleleng. Kemudian alasan peneliti memilih kelas X karena pada jenjang kelas X sudah mulai diterapkan Kurikulum 2013, dan belum terjangkau di kelas XI dan XII. Penelitian tentang evaluasi pernah dilakukan oleh Safita Ferazona (2013) dengan judul “ Analisis Kesesuaian Materi Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Biologi dengan Tuntutan Kompetensi Dasar di SMA Kota Bandung”. Penelitian yang dilakukan Safita yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan memaparkan kesesuaian instrumen evaluasi hasil belajar bidang studi biologi. Selain Safita penelitian teng evaluasi pernah dilakukan oleh Setyana Laspar Vianti (2011) yang berjudul Kesesuaian antara Pengembangan Indikator dan Kompetensi Dasar dalam Silabus KTSP Aspek Membaca di SMP Negeri 3 Batang Tahun Ajaran 2010/2011. Berbeda dengan penelitian di atas, fokus kajian dalam penelitian ini adalah Konsistensi Evaluasi Guru dengan KI, KD dan Indikator, dalam Pembelajaran Eksposisi sesuai dengan Kurikulum 2013 Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Konsistensi KI, KD, dan Indikator Pada Evaluasi Guru dalam Pembelajaran Eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 Siswa Kelas X MAN Patas”. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagimanakah
konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas? (2) Bagaimanakah konsistensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas? (3) Bagaimanakah konsistensi kompetensi dasar dengan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas? (4) Bagaimanakah konsistensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (2) Untuk mendeskripsikan konsistensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (3) Untuk mendeskripsikan konsistensi kompetensi dasar dengan indikator dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (4) Untuk mendeskripsikan konsistensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. METODE PENELITIAN Dalam pemecahan masalah diperlukan penyelidikan yang hati-hati dan terus-menerus sedangkan untuk mengetahui bagimana seharusnya langkah penelitian dilakukan yaitu dengan cara menggunakan metode penelitian. Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Data-data dalam penelitian deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) X MAN Patas yaitu Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. Sementara itu objek dalam penelitian ini adalah kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013. Sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat objek penelitian ini secara khusus adalah pokok bahasan/materi ekspoisisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran, kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru, kompetensi dasar dengan indikator pada evaluasi guru, dan indikator dengan tes soal pada RPP. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai bagimana pelaksanaan pembelajaran eksposisi dengan struktur eksposisi selama proses pembalajaran di kelas. Selain metode observasi peneliti juga menggunakan metode dokumentasi untuk membantu menjawab masalah yang ada pada penelitian ini. Ismawati (2012:81) berpendapat bahwa “Metode dokumentasi adalah alat pengumpulan data dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Sejala dengan pendapat ismawati pada merode dokumentasi yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data yaitu data berupa silabus, RPP, dan tes soal yang dibuat oleh guru. Sementara itu dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode wawancara. Peneliti mewawancarai guru bahasa Indonesia yaitu ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara tidak terstruktur. Wawancara yang peneliti lakukan tidak dalam situasi formal, melainkan dengan percakapan biasa. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai orang yang memberikan pertanyaan atau disebut pewawancara, sedangkan guru yang perperan sebagai orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan pewawancara.
Dalam penelitian ini digunakan instrumen pengumpulan data untuk mendukung penggunaan metode dalam pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Instrumen yang digunakan untuk mendukung metode observasi adalah lembar observasi, dokementasi adalah lembar dokumetasi, dan wawancara adalah pedoman wawancara. Pada saat melaksanakan observasi, hasil observasi dicatat dalam lembar observasi tersebut. Bagiamanakah pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, apakah dalam melaksanakan pembelajaran terdapat hambatan-hambatan yang dialami. Selain itu untuk metode dokumentasi akan digunakan lembar dokumentasi berupa silabus, RPP dan tes soal yang dibuat oleh guru. Pada lembar dokumentasi ini akan menjawab rumusan masalah 2, 3, dan 4. Yaitu apakah konsisiten antara KI dengan KD, KD dengan Indikator, dan Indikator dengan tes soal yang terdapat pada RPP. Selain metode observasi, dokumentasi peneliti juga menggunakan metode wawancara, pada metode wawancara akan digunakan lembar wawancara, lembar wawancara ini mengenai pelaksanaan pembelajaran eksposisi dengan struktur eksposisi. Setelah melakukan pengumpulan data, metode selanjutnya adalah analisis data. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif kualitatif adalah suatu teknik menganalisis data dengan cara menginterpretasikan data yang diperoleh dengan kata-kata. Analisis data dalam penelitian ini mencakup identifikasi data, menyeleksi data penyajian data, dan penarikan simpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pada bagian ini akan disampaikan mengenai (1) konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (2) konsistensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (3) konsistensi kompetensi dasar dengan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. (4) konsistensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. A. Konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. 1. Guru menyampaikan salam dan mengecek kehadiran siswa, 2. Guru memberikan apersepsi, 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran, 4. Guru menyampaikan penjelasan terkait pembelajaran eksposisi, 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami penjelasan dari guru terkait dengan materi yang diberikan yaitu struktur eksposisi, 6. Guru bertanya kepada siswa mengenai pengetahuan siswa tentang esposisi 7. Guru memberikan contoh (model) eksposisi 8. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait dengan struktur yang terdapat dalam contoh (model) eksposisi, 9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan berdiskusi tentang struktur yang terkandung dalam eksposisi, 10. Guru mengamati pelaksanaan diskusi dan memberikan bimbingan serta arahan kepada siswa, 11. Guru menugaskan siswa untuk menulis contoh eksposisi dengan bantuan contoh (model) yang sudah diberikan oleh guru, 12. Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas siswa dalam menulis eksposisi,
13. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran eksposisi 14. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, 15. Guru memberikan penghargaan terhadap usaha yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis eksposisi, 16. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pada intinya, pokok bahasan/ materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran eksposisi sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh guru. B.
Bagaimanakah konsistensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas
Pada soal soal nomor 1 dikatakan sudah konsisiten pada KI, namun belum konsisten dengan KD karena pada KD 3.2 (membandingkan teks eksposisi baik lisan maupun tulisan) selain itu juga pada KD yang lain yaitu (memproduksi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karaktersitik yang dibuat baik lisan maupun tulisan.) Pada kedua KD tersebut tidak tercermin pada soal yang dibuat oleh guru karena dilihat dari segi kesesuaiannya tidak ada arahan kepada siswa untuk membandingkan bagian materi yang ada pada teks eskposisi dan tidak ada arahan untuk memproduksi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat. Pada soal nomor 2 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI karena pada soal tersebut siswa dituntut untuk memahami isi soal tersebut. Namun pada soal 2 tersebut belum konsisiten dengan KD karena tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan, dan memproduksi teks eskposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 3 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI dan KD
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) karena soal yag dibuat oleh guru sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pada soal nomor 4 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI dan KD karena soal yag dibuat oleh guru sudah sesuai dengan secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 5 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI dan KD karena soal yag dibuat oleh guru sudah sesuai dengan secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 6 dapat dikatakan sudah konsisten dengan KI, namun belum konsisiten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 7 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum konsisiten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 8 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI dan KD karena soal yag dibuat oleh guru sudah sesuai dengan secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 9 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum konsisiten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 10 daat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum konsisten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 10 daat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum konsisiten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 11 dapat dikatakan belum konsisiten dengan KI dan KD, karena pada soal tersebut tidak
mencerminkan isi dari pada KI dan KD yang telah disusun dalam RPP. Pada soal nomor 12 dapat dikatakan belum konsisiten dengan KI dan KD, karena pada soal tersebut tidak mencerminkan isi dari pada KI dan KD yang telah disusun dalam RPP. Pada soal nomor 13 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum kosisiten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 13 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 14 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum konsisten dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 14 daat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 15 daat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 15 dapat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 16 dapat dikatakan belum sesuai dengan KI dan KD, karena pada soal tersebut tidak mencerminkan isi dari pada KI dan KD yang telah disusun dalam RPP.
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) Pada soal nomor 17 dapat dikatakan belum konsisten dengan KI dan KD, karena pada soal tersebut tidak mencerminkan isi dari pada KI dan KD yang telah disusun dalam RPP. Pada soal nomor 18 daat dikatakan sudah konsisiten dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 19 dapat dikatakan belum konsisten dengan KI dan KD, karena pada soal tersebut tidak mencerminkan isi dari pada KI dan KD yang telah disusun dalam RPP. Pada soal nomor 20 dapat dikatakan sudah konsisten dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 20 dapat dikatakan sudah sesuai dengan KI, namun belum sesuai dengan KD, karena pada KD tidak arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. C. Bagaimanakah konsistensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas Pada soal nomor 1 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD, namun sudah konsisten dengan indikator, karena pada KD, tidak ada arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 2 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD, namun belum konsisiten dengan indikator, karena pada KD, tidak ada arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 3 dapat dikatakan sudah konsisten dengan KD dan Indikator,
karena pada soal yang sudah disusun guru sudah mencerminkan isi dari pada KD dan indikator yang telah disusun pada RPP. Pada soal nomor 4 dapat dikatakan sudah konsisten dengan KD dan Indikator, karena pada soal yang sudah disusun guru sudah mencerminkan isi dari pada KD dan indikator yang telah disusun pada RPP. Pada soal nomor 5 dapat dikatakan sudah konsisten dengan KD, namun belum konsisten dengan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 6 dapat dikatakan belum konsiten dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 7 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 8 dapat dikatakan sudah konsiten dengan KD, namun belum sesuai dengan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 9 dapat dikatakan belum konsisiten dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 10 dapat dikatakan belum konsisiten dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 11 dapat dikatakan belum konsisiten dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 12 dapat dikatakan belum sesuai dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 13 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD dan indikator. Karena pada soal tersebut belum
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) mencerminkan isi dari pada KI dan indikator yang tersesusun pada RPP. Pada soal nomor 14 dapat dikatakan belum konsiten dengan KD, namun sudah sesuai dengan indikator, karena pada KD, tidak ada arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 15 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD, namun sudah konsiten dengan indikator, karena pada KD, tidak ada arahan kepada siswa untuk membandingkan dan memproduksi teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Pada soal nomor 16 dapat dikatakan sudah konisten dengan KD, namun belum sesuai dengan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 17 dapat dikatakan sudah koniten dengan KD, namun belum sesuai dengan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 18 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD dan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan KD dan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 19 dapat dikatakan sudah konsisten dengan KD, namun belum konsisten dengan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan indikator yang tersusun pada RPP. Pada soal nomor 20 dapat dikatakan belum konsisten dengan KD dan indikator, karena pada soal tidak mencerminkan KD dan indikator yang tersusun pada RPP. D. Bagaimanakah konsistensi kompetensi dasar dengan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas. Pada soal nomor 1 sudah konsisten dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional. Pada soal nomor 2 sudah konsisten dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional.
Pada soal nomor 3 sudah konsisten dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional. Pada soal nomor 4 sudah konsisten dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 5 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 6 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 7 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 8 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 9 dapat dikatakan belum konsistensi dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 10 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Pada soal nomor 11 dapat dikatakan sudah menggunakan kata kerja operasional namun belum sesuai dengan indikator. Soal nomor 12 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 13 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Pada soal nomor 14 dapat dikatakan sudah konsisten dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional. Pada soal nomor 15 dapat dikatakan sudah konsisten dengan indikator namun belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 16 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 17 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 18 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. Soal nomor 19 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional.
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) Soal nomor 20 dapat dikatakan belum konsisten dengan indikator dan belum menggunakan kata kerja operasional. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil yang didapat, mengenai konsisitensi pokok bahasan eksposisi dengan struktur eksposisi, konsisitensi KI dengan KD pada evaluasi guru, konsistensi KD dengan indikator pada evaluasi guru dan indikator dengan tes soal pada RPP dalam evaluasi guru. Keempat temuan tersebut ditemukan bahwa sebelum melakukan pembelajaran guru terlebih dahulu menyiapkan RPP. Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan bahwa guru berusaha untuk menarik atau membawa perhatian siswa pada materi pelajaran yang baru. Selain itu guru memusatkan materi pelajaran pada pembelajaran teks eksposisi. Materi yang disampaikan tidak melebar pada materi-materi yang lain, sesuai dengan apa yang terdapat dalam RPP. Dalam pembelajaran guru selalu mengurutkan materi dari yang terendah hingga yang ke kompleks. Siswa dan guru memiliki hubungan yang sangat akrab, tujuan guru yaitu agar siswa tidak merasa ketakutan dalam proses pembelajaran, sehingga guru menempatkan posisinya sebagi teman siswa. Setelah pembelajaran selesai, guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut teori, yaitu yang disampaikan oleh (Sardiman, 2011) bahwa aspek materi terdiri dari lima item, yang pertama adalah interes. Dalam hal inilah usaha guru untuk menarik atau membawa perhatian siswa pada materi pelajaran yang baru.. Kedua adalah titik pusat, titik pusat di sini ialah bahwa apa yang diuraikan, dikemukakan dan dijelaskan oleh guru benar-benar terpusat pada bahasa yang digunakan. Ketiga adalah rantai kognitif, ialah urutan-urutan atau sistematika dalam penyampaian bahan pelajaran. Keempat adalah kontak, yang dimaksud kontak dalam hal ini menyangkut hubungan batiniah antara guru dan siswa dalam kaitannya dengan bahan yang sedang dibahas bersama. Dan aspek yang terakhir menurut
Sardiman adalah penutup, guru menutup materi pelajaran dengan baik, yaitu dengan menyimpulkan secara bersama tentang materi yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya bahwa evaluasi yang dibuat oleh guru untuk mengukur pengetahuan siswa belum sesuai dengan isi RPP. Hal tersebut menunjukkan bahwa tes yang dibuat oleh guru belum mencerminkan apa yang hendak diukur, dengan demikian penyusunan soal yang dibuat oleh guru yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran eksposisi pada kelas X MAN Patas perlu memperhatikan KI dan KD dalam tiap butir soal yang terhadapat pada RPP sihingga kemampuan berpikir siswa semakin kritis dan siswa tidak hanya memiliki kemampuan secara konseptual saja melainkan juga memiliki kemampuan yang lain. Dari hasil uji KI dengan KD , KD dengan Indikator dan indikator dengan soal dapat disimpulkan bahwa ditemukan beberapa butir soal sudah mencerminkan KI, KD, Indikator, namun dari 20 soal yang dibuat oleh guru lebih banyak terdapat soal yang tidak sesuai dengan KI, KD dan indikator. Hal tersebut menunujukkan pengetahuan guru dalam penyusunan soal masih kurang. Hal ini merujuk pada pendapat Surapranata, (Dwipayani, 2013:68) yang menyatakan bahwa jika keseluruhan soal sesuai dengan isi kurikulum, maka soal tersebut bisa disimpulkan mempunyai kriteria soal yang tinggi, dan jika ada beberapa soal yang tidak sesuai dengan isi kurikulum, maka kriteria soal tersebut rendah. Dengan demikian soal yang digunakan oleh guru untuk mengevaluasi hasil pembelajaran sudah dapat dikatakan belum memiliki kriteria soal yang baik karena soal belum sesuai dengan KI, KD dan indikator yang tercermin pada isi RPP. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian menegenai konsistensi KI, KD, Indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan kurikulum 2013
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) siswa MAN Patas dapat diambil kesimpulan sebagai berkut : 1. konsistensi pokok bahasan/materi eksposisi dengan struktur eksposisi yang disampaikan selama proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN dapat dikatakan sudah konsisiten, hal tersebut dikarenakan sebelum mengajar guru mempersiapkan RPP terlebih dahulu sehingga dalam pembelajaran guru selalu berpedoman pada RPP. Penyampaian pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dapat dikatakan berhasil dan terarah karena dalam pembelajaran guru sudah menyampaikan materi-meteri yang terdapat dalam RPP, misalnya struktur eksposisi, yang didalamnya terdapat pernyataan pendapat, argumentasi dan penegasan ulang pendapat/kesimpulan. Selain menyampaikan struktur guru juga sudah menyampaikan ciri bahasa eksposisi dan kaidah dalam eksposisi. Keberhasilan penyampaian pembelajaran dapat diperhatikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru seperti langkahlangkah pembelajaran yang terdapat dalam RPP. 2. Konsistensi kompetensi inti dengan kompetensi dasar pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN Patas, ditemukan belum konsisiten dan kualitasnya masih rendah karena setiap butir soal yang digunakan oleh guru dalam evaluasi pembelajaran tidak sesuai pada KI dengan KD yang tercermin dalam RPP. 3. Konsistensi kompetensi dasar dengan indikator pada evaluasi guru dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN belum konsisten dan kualitasnya masih rendah, karena dalam penyusunan soal masih banyak soal yang belum mencerminkan KD dengan indikator dalam hal ini guru kurang memperhatikan isi yang terdapat pada RPP.
4. konsistensi indikator dengan tes soal pada RPP dalam pembelajaran eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 siswa kelas X MAN belum sesuai, karena dalam soal guru belum terdapat indikator selain itu juga guru kurang memperhatikan KKO yang akan digunakan dalam soal tersebut. Terkait dengan simpulan di atas, ada saran yang ingin peneliti kemukakan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan penyusuanan evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. 1. Bagi guru bahasa Indonesia penelitian ini dapat digunakan sebagai contoh dan bahan refleksi dalam melaksanakan pembelajaran, khusunya pada evaluasi guru pada KI, KD, dan Indikator. 2. Penyusunan evaluasi hendak dikembangkan dari KI, KD dan indikator agar evaluasi tersebut mencerminkan dari KI, KD dan indikator yang terdapat dari RPP telah disusun. 3. Kepada peneliti lain, paparan yang terdapat dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam meneliti masalah lain yang sejenis dengan penelitian ini secara lebih lanjut. Peneliti menyakini bahwa dalam penelitian ini masih ada hal yang belum dibahas dan belum diselesaikan. Oleh sebab itu peneliti lain bisa menemukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ferazona, Safita. 2013. Analisis Keseuaian Materi Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Biologi dengan Tuntutan Kompetensi Dasar di SMA Kota Bandung. Tesis Jurusan Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia. Ismawati, Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014. Pedoman
e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol: 5 No: 3 Tahun:2016) Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. ……….2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan penerapan. Surabaya: Kata Pena. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. Vianti, Setyana Laspar. 2011. Kesesuaian antara Pengembangan Indikator dan Kompetensi Dasar dalam Silabus KTSP Aspek Membaca di SMP Negeri 3 Batang. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Skipsi. Universitas Negeri Semarang. Wahyudi, Imam. 2012. Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.