e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, KREDIT BERMASALAH, PERPUTARAN KAS , VOLUME PENJUALAN, PROFIT MARGIN DAN STRUKTUR FINANSIAL TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KECAMATAN TEJAKULA PERIODE 2010-2013 Putu Agus Pramurti Surya Dinata[1], Ni Kadek Sinarwati[1], I Gusti Ayu Purnamawati[2] Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id. Abstrak Rentabilitas Ekonomi adalah cara untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba usaha dengan modal yang dimiliki baik itu modal asing maupun modal sendiri. Untuk menghasilkan peningkatan laba, LPD harus mampu mengatur dan mengelola pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial terhadap rentabilitas ekonomi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah LPD di Kecamatan Tejakula. Jumlah sampel penelitian ini adalah 9 LPD diantaranya LPD Desa Bangkah, Les Penuktukan, Madenan, Ngis, Pacung, Sambirenteng, Sangambu, Sembiran, dan Tejakula. Jenis data penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dengan teknik analisis data regresi linier berganda berbantuan program SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pemberian kredit tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi, perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, volume penjualan berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi, profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi, dan struktur finansial berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi. Secara simultan pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi Kata Kunci: Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin, Struktur Finansial, dan Rentabilitas Ekonomi. . Abstract Economic return on equity is a way to measure ability of a corporation to produce profit using capitals, both other’s capital and its own capital. To increase the profit, LPD has to be able to regulate and manage loans, nonperforming loans, cash-flow, sale volume, profit margin, and financial structure. This study was aimed at finding out the effect of loan, nonperforming loan, cash-flow, profit margin, and financial structure on economic return of equity. The population consisted of LPDs in Tejakula district. The number of sample was 9 LPDs which, among others, were LPDs in Bangkah, Les Penuktukan, Madenan, Ngis, Pacung, Sambirenteng, Sangambu, Sembiran, and Tejakula villages. The study used quantitative data from secondary sources. The data were collected through documentation and analyzed by using multiple linear regression analysis aided by SPSS version 19 program.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) The results showed that partially, loan does not have an effect on economic return of equity, nonperforming loan has a negative effect on economic return of equity, cash flow does not have an effect on economic return on equity, sale volume has a negative effect on economic return on equity, profit margin has a positive effect on economic return on equity, and financial structure has a positive effect on economic return on equity. Simultaneously, loan, nonperforming loan, cash flow, profit margin, and financial structure have positive effect on economic return on equity. Keywords: loan, nonperforming loan, cash flow, sale volume, profit margin, financial structure, and economic return on equity
PENDAHULUAN Daerah Bali sangat terkenal dengan adat istiadatnya dimana di dalam desa pakraman desa diberikan hak otonom untuk mengatur kehidupan sosial ekonomi termasuk mengatur pengelolaan kekayaan desa adatnya. Sehingga, dengan diberikannya hak otonomi daerah, daerah pedesaan berlomba-lomba meningkatkan ekonomi desanya dengan membangun suatu usaha. Untuk mengantisipasi hambatan tersebut dan untuk memanfaatkan potensi yang ada pada masyarakat pedesaan, maka Pemerintah Provinsi Bali melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 972 Tahun 1984 mengembangkan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yaitu sebuah lembaga keuangan di Provinsi Bali dengan harapan LPD mampu untuk mempercepat laju pembangunan ekonomi di pedesanan (Wati dan Sutama,2013). LPD dalam operasinya memiliki tujuan yaitu tujuan jangka pendek adalah memperoleh laba yang maksimal dan tujuan jangka panjang adalah mempertahankan kontinuitas usaha. Efisiensi suatu LPD dapat dinilai dari rentabilitasnya yaitu kemampuan untuk menghasilkan laba dari modal yang dimiliki (Wati dan Sutama,2013). Untuk meningkatkan rentabilitas ekonomi, LPD harus mampu mengatur pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial. Pemberian kredit merupakan usaha pokok LPD karena dengan melakukan kegiatan pemberian kredit maka LPD akan memperoleh keuntungan berupa bunga kredit yang merupakan sumber laba LPD.
Menurut SE No. 6 /23/ DPNP tanggal 31 Mei 2004 dalam Rosmiyanti (2013) kedit bermasalah adalah perbandingan antara jumlah kredit kurang lancar, kredit yang diragukan dan kredit macet dengan total kredit. Menurut Menuh (2008) dalam Agustini, Bagia, dan Yudiaatmaja (2014) menyatakan bahwa perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Volume Penjualan menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman yang diterjemahkan oleh Susanto Budidharmo (2000:646) dalam Sumayah (2011:13) adalah penjualan yang didapat dari komoditas yang diperdagangkan dalam suatu masa tertentu. Penjualan yang dimaksud dalam LPD adalah pendapatan dari LPD yang terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain yang berasal dari jasa yang diberikan oleh LPD seperti jasa dalam pembayaran listrik, air, pulsa elektrik dan kredit motor (Wati dan Sutama,2013). Menurut Daljono (2008) dan Puspitaningtyas Endah (2008) dalam Sulastri (2009) Profit Margin mengidentifikasikan kemampuan suatu badan usaha untuk menghasilakan laba pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan. Menurut Agus Sartono (2001:225) dalam Jati dan Wiryanti (2012) struktur keuangan atau struktur finansial merupakan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) perimbangan antara total hutang dengan modal sendiri. Sedangkan Riyanto (2001:37) dalam Astini, Cipta, dan Suwendra (2014) menyatakan Rentabilitas Ekonomis adalah kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba usaha. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: (1) apakah pemberian kredit berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, (2) apakah kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 20102013, (3) apakah perputaran kas berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, (4) apakah volume penjualan berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 20102013, (5) apakah profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 20102013, (6) apakah struktur finansial berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, dan (7) apakah pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh secara bersama-sama terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula. Hasil penelitian ini nantinya akan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah secara umum temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi dunia akuntansi, serta memperkaya hasil penelitian tentang analisis pengaruh pemberian kredit, kredit bermasalah,
perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial terhadap rentabilitas ekonomi. Dan manfaat praktis dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan dalam hal ini LPD Di Kecamatan Tejakula untuk mengetahui apakah pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. METODE Penelitian ini dilakukan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Subjek penelitian ini adalah LPD di Kecamatan Tejakula dan objek penelitiannya adalah pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, struktur finansial dan rentabilitas ekonomi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh LPD yang ada di Kecamatan Tejakula yang berjumlah 15 LPD. Jumlah sampel penelitian ini adalah 9 LPD diantaranya LPD Desa Bangkah, Les Penuktukan, Madenan, Ngis, Pacung, Sambirenteng, Sangambu, Sembiran, dan Tejakula. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Porvosive Sampling. Porvosive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:218). Adapun pertimbangan tersebut adalah (1) Seluruh LPD di Kecamatan Tejakula yang sudah terdaftar di LPLPD Kabupaten Buleleng, (2) Seluruh LPD di Kecamatan Tejakula yang sudah menyetorkan Laporan Keuangan ke LPLPD Kabupaten Buleleng selama periode 2010-2013, dan (3) Seluruh LPD di Kecamatan Tejakula yang memberikan kecukupan data bagi peneliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Untuk metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan metode dokumentasi. Dimana Menurut Sugiyono (2010:240) Metode Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) masalah yang akan diteliti pada catatancatatan atau dokumen yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan bantuan program SPSS versi 19. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini populasinya adalah LPD di Kecamatan Tejakula yang berjumlah 15 LPD. Penelitian ini menggunakan empat tahun pengamatan dari tahun 2010-2013, maka dari itu seharusnya jumlah pengamatan dalam penelitian ini adalah sejumlah 60 data pengamatan, akan tetapi pada tahun 2011 LPD Desa Tembok mengalami kebangkrutan sehingga tidak beroperasi kembali, kemudian pada tahun 2013 LPD Desa Keduran juga mengalami kebangkrutan sehingga tidak beroperasi kembali, dan ada beberapa LPD di Kecamatan Tejakula yang tidak memberikan data yang peneliti inginkan, dimana LPD tersebut adalah LPD Desa Bondalem, Desa Gentuh, Desa Gretek, dan Desa Julah sehingga pengamatannya menjadi 36 data pengamatan. Dari hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa untuk variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki nilai minimum sebesar 0,47, nilai maksimum sebesar 7,07 dan mean sebesar 1,9901 sedangkan standar deviasi untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 1,47403. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 1,9901 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,47. Untuk variabel Non Perfoming Loan (NPL) memiliki nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 0,10 dan mean sebesar 0,0293 sedangkan standar deviasi untuk Non Perfoming Loan (NPL) sebesar 0,02164. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Non Perfoming Loan (NPL) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,0293 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,00. Untuk variabel Perputaran Kas (TPK) memiliki nilai minimum sebesar 0,56, nilai maksimum sebesar 30,80 dan mean sebesar 7,8513 sedangkan standar deviasi untuk Perputaran Kas (TPK) sebesar 6,26276. Hal ini berarti bahwa untuk
variabel Perputaran Kas (TPK) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 7,8513 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,56. Untuk variabel Volume Penjualan (VP) memiliki nilai minimum sebesar 14,029, nilai maksimum sebesar 5,071,290 dan mean sebesar 1,018,194,03 sedangkan standar deviasi untuk Volume Penjualan (VP) sebesar 1,262,014,260. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Volume Penjualan (VP) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 1,018,194,03 mendekati nilai maximumnya sebesar 507,129,0. Untuk variabel Profit Margin (PM) memiliki nilai minimum sebesar 0,16, nilai maksimum sebesar 0,54 dan mean sebesar 0,3560 sedangkan standar deviasi untuk Profit Margin (PM) sebesar 0,11320. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Profit Margin (PM) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,3560 mendekati nilai maximumnya sebesar 0,54. Untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0,04, nilai maksimum sebesar 0,23 dan mean sebesar 0,1139 sedangkan standar deviasi untuk Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,05577. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,1139 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,04. Dan untuk variabel Rentabilitas Ekonomi (RE) memiliki nilai minimum sebesar 0,20, nilai maksimum sebesar 0,59 dan mean sebesar 0,3520 sedangkan standar deviasi untuk Rentabilitas Ekonomi (RE) sebesar 0,10528. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Rentabilitas Ekonomi (RE) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,3520 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,20. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,2002:74). Untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Data populasi dikatakan berdistribusi normal jika koefisien Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari α = 0,05. Berikut ini adalah hasil Uji Normalitas yang dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini :
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
36 .0000000 .05382657 .110 .110 -.060 .661 .775
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tampilan output pada tabel 1. diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.661 dengan probabilitas signifikan 0.775. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara statistik probabilitas signifikansi KolmogorovSmirnov Z lebih besar dari 0,05 atau tidak signifikan, yang berarti data pada penelitian ini berdistribusi normal. Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi atar variabel bebas (independent) (Ghozali,2002,57). Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Untuk melihat ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat pada menilai nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10. Berikut ini adalah hasil Uji Multikolonieritas yang dapat dilihat pada tabel 2. berikut ini:
Berdasarkan tampilan output pada tabel 2. memberikan hasil bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada satu variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model regresi. Uji Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1) (Ghozali,2002:61). Metode dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Apabila nilai DurbinWatson (DW) lebih besar dari nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel
Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Model 1
LDR NPL TPK VP PM DER a. Dependent Variable: RE Sumber : Output SPSS 19, 2014
Collinearity Statistics Tolerance VIF .740 .595 .470 .560 .417 .614
1.352 1.680 2.127 1.787 2.399 1.629
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) independent 6 (k=6) maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi. Berikut ini adalah hasil Uji Autokorelasi yang dapat dilihat pada tabel 3. berikut ini :
terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan kepengamatan yang lain (Ghozali,2002). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .859a .739 .685 .05913 a. Predictors: (Constant), DER, TPK, LDR, NPL, VP, PM b. Dependent Variable: RE
Durbin-Watson 2.298
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tampilan output pada tabel 3. hasil nilai DW sebesar 2.298, kemudian bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel independent 6 (k=6), maka di tabel Durbin
dilakukan dengan Uji Glejser dengan dasar analisis jika Asymp. Sig (p value) > 0.05, artinya pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil Uji Heteroskedastisitas melalui Uji Glejser yang dapat dilihat pada tabel 4. berikut ini:
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) .037 .044 LDR -.001 .004 -.050 NPL -.362 .327 -.243 TPK -.001 .001 -.100 VP -1.106E-8 .000 -.432 PM .066 .075 .231 DER .085 .125 .147 a. Dependent Variable: ABSRE
T .848 -.254 -1.109 -.407 -1.913 .881 .683
Sig. .403 .802 .277 .687 .066 .385 .500
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Watson akan didapatkan nilai (dl) sebesar 1,114 dan (du) sebesar 1,877. Dari nilai tersebut, nilai 4-du (4- 1,877) = 2,123 dan 4-dl (4-1,114) = 2,886. Model regresi terbebas dari autokorelasi dengan nilai Durbin-Watson sebesar 2,298 yang berada di sekitaran du dan 4-du. Oleh karena nilai DW 2.298 lebih besar dari batas atas (du) 1.88 dan kurang dari 4- 1.88 (4 – du), maka dapat disimpulkan kita tidak bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
Berdasarkan tampilan output pada tabel 4. dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai Asymp. Sig (p value)> 0,05, artinya pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Sebelum menguji hipótesis maka terlebih dahulu uji kelayakan model (model fit) yang dilakukan dengan uji F. Jika hasil dari uji F adalah signifikan, maka artinya model yang digunakan dianggap layak uji sehingga pembuktian hipótesis dapat dilanjutkan. Dari tabel dapat dilihat nilai signifikansi anova < 0,05 yaitu 0,000< 0,05, maka model ini layak atau fit. Berikut akan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) diperlihatkan nilai signifikansi anova pada tabel 5 berikut ini :
Volume Penjualan, Struktur Finansial
Profit Margin dan secara simultan
Tabel 5. Hasil Uji Signifikan Simultan ANOVAb Mean Model Sum of Squares Df Square 1 Regression .287 6 .048 Residual .101 29 .003 Total .388 35 a. Predictors: (Constant), DER, TPK, LDR, NPL, VP, PM b. Dependent Variable: RE
F 13.657
Sig. .000a
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tampilan output pada tabel 5. model dianggap layak uji dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan. Setelah itu akan dilanjutkan pengujian terhadap hipótesis untuk mengetahui berpengaruh serempak atau tidak variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam pengujian ini digunakan Ftabel dengan taraf nyata (α) =5% ; df = (k-1) ; (n-k) = (6-1); (36-6) = 5; 30, sehingga diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,534, sedangkan untuk menentukan besarnya Fhitung diperoleh dengan mempergunakan bantuan SPSS
(serempak) berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula periode 2010-2013. Setelah melakukan Uji F, kemudian dilanjutkan dengan melakukan Uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat (Ghozali,2002:84 dalam Wati dan Sutama,2013). Berikut ini adalah hasil Uji t yang dapat dilihat pada tabel 6. berikut ini :
Tabel 6. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual dengan taraf nyata (α) = 5% , (α/2) = 2,5% dan df (n-k) Variabel
Thitung
Ttabel
Hasil t-test
Hasil Hipotesis
X1 = LDR
1,241
2,042
X2 = NPL
-2,948
2,042
X3 = TPK
0,783
2,042
X4 = VP
-2,110
2,042
X5 = PM
7,052
2,042
X6 = DER
4,811
2,042
Thitung (1,241) < ttabel (2,042) Thitung (-2,948) > ttabel (2,042) Thitung(0,783) < ttabel (2,042) Thitung(-2,110) > ttabel (2,042) Thitung (7,052) > ttabel (2,042) Thitung (4,811) > ttabel (2,042)
H0 diterima dan H1 ditolak H0 ditolak dan H2 diterima H0 diterima dan H3 ditolak H0 ditolak dan H4 diterima H0 ditolak dan H5 diterima H0 ditolak dan H6 diterima
Pengaruh Variabel Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Sumber : Data Diolah
Versi 19.0. Dari Tabel 5. dapat dilihat besarnya Fhitung adalah 13,657. Oleh karena Fhitung (13.657) > Ftabel (2,534), maka H0 ditolak dan H7 diterima yaitu Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas,
Berdasarkan tampilan pada tabel 6. dapat dilihat bahwa variabel Non Perfoming Loan (NPL), Volume Penjualan (VP), Profit Margin (PM), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Rentabilitas Ekonomi (RE) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Sedangkan untuk variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Perputaran Kas (TPK) Analisis Regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel terikat dengan mengunakan data variabel bebas yang telah diketahui besarnya (Santoso,2002:163). Analisis ini digunakan untuk menganalisa kontribusi Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin, dan Struktur Finansial sebagai variabel bebas terhadap Rentabilitas Ekonomi sebagai variabel terikat. Berikut ini adalah hasil dari analisis regresi linear berganda yang dapat dilihat pada tabel 7. berikut ini:
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Rentabilitas Ekonomi (RE) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 – 2013. meningkat sebesar 0,137 persen, dengan asumsi variabel lain konstan. β2 = -0,363 artinya, apabila Kredit Bermasalah (NPL) X2 berkurang 1 persen, maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan menurun sebesar -0,363 persen, dengan asumsi variabel lain konstan. β3 = 0,108 artinya, apabila Perputaran Kas (TPK) X3 bertambah 1 kali, maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan meningkat sebesar 0,108 kali, dengan asumsi variabel lain konstan. β4 = -0,268 artinya, apabila Volume
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model (Constant) LDR NPL TPK VP PM DER R2 Adjusted R2 Fhitung Sig. F
Koefisien Regresi -0,076 0,137 - 0,363 0,108 - 0,268 1,037 0,583 = 0,739 = 0,685 = 13,657 = 0,000
Thitung -0,940 1,241 -2,948 0,783 -2,110 7,052 4,811
Sig. T 0,355 0,225 0,006 0,440 0,440 0,000 0,000
Durbin-Watson = 2,298
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tampilan pada tabel 7. dari hasil analisis regresi dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y= -0,076 + 0,137LDR - 0,363NPL+ 0,108TPK – 0,268VP + 1,037PM + 0,583DER Arti dari koefisien regresi di atas adalah: α = Nilai konstanta sebesar -0,076 artinya, bila nilai Pemberian Kredit (LDR) X1, Kredit Bermasalah (NPL) X2 , Perputaran Kas (TPK) X3, Volume Penjualan (VP) X4, Frofit Margin (PM) X5, dan Struktur Finansial (DER) X6 sama dengan nol, maka nilai Rentabilitas ekonomi (RE) Y adalah sebesar -0,076 persen. β1 = 0,137 artinya, apabila Pemberian Kredit (LDR) X1 bertambah 1 persen, maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan
Penjualan (VP) X4 berkurang 1 persen, maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y menurun sebesar -0,268 persen, dengan asumsi variabel lain konstan. β5 = 1,037 artinya, apabila Profit Margin (PM) X5 bertambah 1 persen, maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan meningkat sebesar 1,037 persen, dengan asumsi variabel lain konstan. β6 = 0,583 artinya, apabila Struktur Finansial (DER) X6 bertambah 1 persen, maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan meningkat sebesar 0,583 persen, dengan asumsi variabel lain konstan. Analisis korelasi (R) digunakan untuk mengetahui apakah diantara 2 variabel terdapat hubungan dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) (Santoso,2002:149-152). Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali,2002:45). Berikut ini adalah hasil dari uji koefisien determinasi (R2) yang dapat dilihat pada tabel 8. berikut ini :
penelitian yang dilakukan oleh Rosidah dan Muflihah pada tahun 2009 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa penyaluran kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya.
Tabel 8. Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Adjusted R Model R R Square Square 1 .859a .739 .685 a. Predictors: (Constant), DER, TPK, LDR, NPL, VP, PM
Std. Error of the Estimate .05913
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tampilan output pada tabel 8. terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,685. Hasil ini berarti sebesar 68,5 % variabel dependen (Rentabilitas Ekonomi) bisa dipengaruhi oleh variabel independen (Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin, dan Struktur Finansial). Sedangkan sisanya 31,5 % (100%-68,5%) dipengaruhi oleh faktor – faktor lain, dimana faktor – faktor tersebut diantaranya adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah nasabah. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh loan to deposit ratio (LDR) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial loan to deposit ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (1,241) < ttabel (2,042) yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak, dimana dinyatakan dengan tidak berpengaruh positif. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Wati dan Sutama pada tahun 2013 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa tingkat kredit yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di kota denpasar selama periode 2010 – 2011, yang menyatakan signifikan positif. Akan tetapi hasil penelitian ini mendukung
Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh non perfoming loan (NPL) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial non perfoming loan (NPL) berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (-2,948) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H2 diterima dimana dinyatakan dengan berpengaruh negatif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fitriana pada tahun 2012 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa resiko kredit/ kredit bermasalah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh perputaran kas (TPK) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 20102013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (0,783) < ttabel (2,042) yang berarti H0 diterima dan H3 ditolak dimana dinyatakan dengan tidak berpengaruh positif. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Wati
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) dan Sutama pada tahun 2013 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa tingkat perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada LPD di Kota Denpasar selama periode 2010–2011, yang menyatakan signifikan positif. Akan tetapi hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Wirajaya pada tahun 2013 dimana penelitian ini memberikan hasil bahwa tingkat perputaran kas tidak berpengaruh signifikan pada profitabilitas LPD di Kecamatan Ubud. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas sama halnya dengan rasio rentabilitas ekonomi. Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh volume penjualan (VP) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial volume penjualan (VP) berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (2,110) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H4 diterima dimana dinyatakan dengan berpengaruh negatif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sumayah pada tahun 2011 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa secara parsial volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada PT. Metrodata Electronics Tbk. Pengaruh Profit Margin Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh profit margin (PM) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial profit margin (PM) berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (7,052) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H5 diterima dimana dinyatakan dengan berpengaruh positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wisnayanti pada tahun 2014 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa secara parsial profit margin ada pengaruh signifikan positif
pada rentabilitas ekonomi di PT Indonesia Power UBP Bali. Pengaruh Struktur Finansial terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (4,811) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H6 diterima dimana dinyatakan dengan berpengarh positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan dilakukan Wati dan Sutama pada tahun 2013 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa struktur finansial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada LPD di Kota Denpasar selama periode 2010–2011, yang menyatakan signifikan negatif. Pengaruh Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin dan Struktur Finansial terhadap Rentabilitas Ekonomi Pengaruh pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin dan struktur finansial terhadap rentabilitas ekonomi menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin dan struktur finansia berpengaruh terhadap retabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 5. dimana dapat dilihat besarnya Fhitung adalah sebesar 13,657 dengan membandingkan dengan Ftabel dengan taraf nyata (α) = 5% ; df = (k1); (n-k) = (6-1) ; (36-6) = 5 ; 30 yang didaptakan sebesar 2,534. Oleh karena Fhitung (13.657) > Ftabel (2,534) yang berarti H0 ditolak dan H7 diterima yaitu pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin dan struktur finansial secara simultan atau bersama sama berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Tejakula periode 2010-2013, menyatakan signifikan positif.
yang
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan uji statistik secara parsial variabel pemberian kredit tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (1,241)< ttabel (2,042) yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. 2. Berdasarkan uji statistik secara parsial variabel kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (-2,948) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H2 diterima. 3. Berdasarkan uji statistik secara parsial variabel perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (0,783)< ttabel (2,042) yang berarti H0 diterima dan H3 ditolak. 4. Berdasarkan uji statistik secara parsial variabel volume penjualan berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (-2,110) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H4 diterima. 5. Berdasarkan uji statistik secara parsial variabel profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (7,052)> ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H5 diterima. 6. Berdasarkan uji statistik secara parsial variabel struktur finansial berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (4,811)> ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H6 diterima. 7. Berdasarkan uji statistik secara simultan variabel pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin dan struktur
finansial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (4,811)> ttabel (2,534) yang berarti H0 ditolak dan H7 diterima. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta berdasarkan simpulan yang didapat maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Bagi LPD di Kecamatan Tejakula untuk meningkatkan rentabilitas ekonomi diharapkan agar lebih memperhatikan lagi a. Pemberian kredit karena pendapatan LPD salah satunya itu bersumber dari pemberian kredit. b. Kredit bermasalah karena apabila jumlah kredit bermasalah tinggi itu dapat mempengaruhi laba sehingga dapat menurunkan rentabilitas ekonomi pada LPD. c. Perputaran kas karena kas yang berlebihan itu tidak baik bagi LPD karena LPD tidak dapat mencapai tingkat yang optimal, yaitu tingkat keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh oleh LPD. d. Volume penjualan atau pendapatan karena semakin tinggi pendapatan akan meningkatkan rentabilitas ekonomi pada LPD. e. Profit margin karena dengan mendapatkan laba yang tinggi maka akan meningkatkan rentabilitas ekonomi pada LPD. f. Struktur finansial karena apabila LPD lebih mengutamakan penggunaan modal sendiri dalam melakukan aktivitas kegiatan maka akan meningkatkan laba dan rentabilitas pun akan meningkan karena pembayaran bunga akibat pinjaman dana dari pihak ketiga menurun. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel atau memperluas objek penelitian tidak hanya pada LPD di Kecamatan Tejakula dan juga menambah variabel yang digunakan yang bisa dikatakan mempengaruhi rentabilitas ekonomi pada Lembaga Perkreditan Desa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) (LPD) seperti jumlah tenaga kerja dan jumlah nasabah.
Bjb Cabang Tasikmalaya)”. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi.
DAFTAR PUSTAKA Agustini, Ni Made Dwi, dkk. 2014. “Pengaruh Perputaran Kas Dan Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Koperasi”. E-Journal Bisma, Jurusan Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 Tahun 2014.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Versi 10,6.Jakarta : PT Elex Media Computindo.
Astini, Ketut Yuli, dkk. 2014. “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Dan Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada LPD”. EJournal Bisma, Jurusan Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 Tahun 2014. Fitriana, Dewi. 2012. “Pengaruh Kredit Yang Diberikan Dan Risiko Kredit Terhadap Rentabilitas”. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi. Ghozali, Imam.2002. Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program SPSS. Semarang: Badan Universitas Diponegoro. Jati, I Ketut dan Ni Wayan Wiryanti.2012. “Intensitas Pengelolaan Hutang, Struktur Finansial Dan Rentabilitas Ekonomi”. Jurnal JAKI. Vo, 1 No.1 Putra, I Wayan Suteja, I Gde Ary Wirajaya. 2013. “ Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang Dan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas LPD Di Kecamatan Ubud. E-Jurnal Akuntansi, Universitas Udayana. Rosidah, Euis dan Rini Muflihah.2009. “Pengaruh Biaya Dana dan Penyaluran Kredit Terhadap Rentabilitas (studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya)”. Jurnal Akuntansi FE Unsil. Vol. 4, No. 1 Rosmiyanti. 2013. “Pengaruh Kredit Dan Kredit Bermasalah Terhadap Rentabilitas (Studi Kasus Pada Bank
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sulastri, Eka.2009.Analisis Pengaruh Frofit Margin dan Perputaran Aktiva Usaha terhadap Rentabilitas Ekonomi (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di ursa Efek Indonesia).Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Sumayah.2011. Pengaruh Volume Penjualan Dan Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih (Pada PT.Metrodata Electronics Tbk).Skripsi. Program Studi Akuntansi , Fakultas Ekonomi , Universitas Komputer Indonesia. Wati, Ni Wayan Alit Erlina dan I Made Adi Sutama. 2013.”Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Struktur Finansial Dan Tingkat Kredit Yang Disalurkan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kota Denpasar Periode 2010 – 2011”. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika. Vol 2, No.2. Wisnayanti, Ni Putu Vivin.2014. Pengaruh Cash Turnover, DER, Dan Profit Margin Pada Rentabilitas Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana (Unud).