e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017)
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN ORGANISASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Bangli) 1
Luh Desy Suareni Dewi I Gusti Ayu Purnamawati 3Nyoman Trisna Herawati
2
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual di SKPD Kabupaten Bangli secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah 13 Dinas dalam SKPD di Kabupaten Bangli. Cara pengambilan sampelnya adalah dengan teknik purposive sampling (judgemental sampling) dengan jumlah responden sebanyak 64 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Pengukuran menggunakan skala likert. Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu: secara parsial, variabel kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan positif terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual di SKPD Kabupaten Bangli, besarnya kontribusi variabel independen adalah sebesar 78,1%. Secara simultan, variabel kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual di SKPD Kabupaten Bangli. Kata kunci: Sumber Daya, Komitmen, Pengendalian Intern, Akrual
Abstract This study aimed at determining how the effect of the variables of human resources’ quality, organizational commitment, and internal control system on the success of the implementation of accrual-based SAP on SKPD in Bangli district both partially and simultaneously. This research was conducted through a quantitative method. The population of the unit of analysis in this study was 13 SKPD Offices in Bangli district. The sampling was through purposive sampling (judgmental sampling) technique with a total respondents of 64 people. The type of data in this study was primary data. The data collection was conducted through a questionnaire instrument. The measurement was conducted through a Likert scale. The research data analysis was through multiple linear regression analysis of SPSS version 18.0. The results of this study were as follows: partially, the variable of the quality of human resources, organizational commitment, and internal control system positively significantly affected the success on the implementation of accrual-based SAP on SKPD in Bangli district, the contribution of independent variables was 78.1%. Simultaneously,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) the variable of the quality of human resources, organizational commitment, and internal control system altogether significantly affected the success of accrual-based SAP implementation on SKPD in Bangli district. Keywords: Resources, Commitment, Internal Control, Accrual
PENDAHULUAN Pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di Negara-Negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan. Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi pendekatan New Public Management (NPM) (Sancoko, 2008). Penerapan New Public Management di Indonesia diawali dengan adanya reformasi di bidang keuangan dengan lahirnya tiga paket undang-undang, yaitu Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaaraan Negara, dan Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Solikin, 2006). Dari fenomena tersebut maka lahir PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. (Kristiawati, 2015). Penerapan akuntansi berbasis akrual merupakan hal yang baru dalam penyusunan LKPD, namun hal tersebut diyakini memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan (Christanti, 2013). Kualitas laporan keuangan dapat diperkuat juga dari opini BPK. Kualitas terbaik dari laporan keuangan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) (Megawati, 2015). Berdasarkan Keputusan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013, Penerapan Sistem Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Akrual akan diberlakukan per 1 Januari 2015 kepada seluruh instansi Pemerintah baik pusat maupun daerah, dan seluruh SKPD Provinsi Bali khususnya harus siap dan serius pahami SAP secara teknis, demikian Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengawali sambutannya dalam acara Sosialisasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) (Sekretariat Humas Bali, 2014).
Dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali, Bangli menjadi satu-satunya daerah yang gagal naik kelas, karena tetap terpaku dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) (NV, 2016). Bupati Bangli, Made Gianyar dalam apel pagi di Bangli, menyebutkan salah satu biang penyebab kenapa Bangli gagal merengkuh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Audit Laporan Penggunaan Anggarannya, karena faktor kinerja dan profesionalisme yang masih lemah (NV, 2016,). Hal ini mengindikasikan bahwa keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual dapat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Adanya perbedaan antara SAP berbasis kas dan SAP berbasis akrual membuat peran sumber daya manusia menjadi vital. (Norfaliza, 2015) Dilain kesempatan, Bupati Bangli, Made Gianyar dalam pidato penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015, menyampaikan bahwa penyebab Bangli hanya mampu mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) adalah karena dua faktor, yaitu: (1) BPK menemukan adanya kelemahan pada pengendalian internal dalam penyusunan keuangan. (2) BPK menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (Ard, 2016). Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pengaruh komitmen organisasi terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual. Pegawai pemerintahan yang berkomitmen tinggi tentunya akan mematuhi setiap peraturan atau perubahan yang terjadi dalam organisasi tempat mereka bekerja termasuk saat pemerintah memutuskan akan menerapkan SAP berbasis akrual setelah sebelumnya menggunakan SAP berbasis kas menuju akrual (Norfaliza, 2015).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Faktor selanjutnya yang juga mengindikasikan berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual adalah Sistem Pengendalian Intern. Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjang kelancaran kerja sistem informasi akuntansi tersebut adalah pengendalian internal (internal control). Tujuan sistem pengendalian internal menurut Warren et all (2005) salah satunya adalah untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Tercapainya pengendalian internal yang baik tentu saja akan meningkatkan produktivitas serta kinerja para karyawan (Gitayani, 2015). Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada SKPD Kabupaten Bangli? (2) Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada SKPD Kabupaten Bangli? (3) Apakah sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada SKPD Kabupaten Bangli? (4) Apakah kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual pada SKPD Kabupaten Bangli? Sebuah implementasi kebijakan publik dalam praktik, memerlukan kapasitas sumber daya yang memadai dari segi jumlah dan keahlian (kompetensi, pengalaman, serta informasi), disamping pengembangan kapasitas organisasi (Kusuma, 2013). Hal ini didukung oleh Krumwiede (1998) dalam Kusuma (2013) menunjukkan pelatihan yang memadai memiliki efek positif terhadap kesuksesan adopsi sistem akuntansi. Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febiani (2014), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP. Berdasarkan hasil penelitian yang tidak sama tersebut, maka penulis menduga hipotesa sebagai berikut:
H1: Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi (Aldiani, 2009). Komitmen organisasi berpengaruh pada keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005 pada pemerintahan Kabupaten Labuan Batu menurut penelitian Aldiani (2009). Sedangkan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmansah (2012), menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan kedua penelitian yang tidak mempunyai hasil yang sama tersebut, maka penulis menduga hipotesa sebagai berikut: H2: Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Penggunaan basis akrual dalam pelaporan keuangan pemerintah, merupakan upaya untuk mendukung perbaikan kualitas laporan keuangan (Syaiful, 2014:44). Sistem Pengendalian Intern mencakup: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern (Soimah, 2014). Hasil penelitian dari Apriliani (2015), menunjukkan bahwa teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap implementasi SAP berbasis akrual. Sedangkan hasil penelitian dari Kusuma (2013), menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas teknologi informasi terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual. Berdasarkan kedua penelitian yang tidak mempunyai hasil yang sama tersebut, maka penulis menduga hipotesa sebagai berikut: H3: Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Sumber daya manusia yang ada akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya dengan adanya komitmen pemerintah dan penerapan peraturan ini tidak akan berjalan dengan sempurna tanpa didukung oleh teknologi informasi yang layak dan memadai (Adventana, 2014). Hasil penelitian dari Adventana (2014), menunjukkan bahwa SDM, komitmen organisasi, teknologi informasi dan komunikasi secara simultan berpengaruh positif terhadap penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4: Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Sistem Pengendalian Intern berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual.
METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat asosiatif kausalitas yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih atau lebih singkatnya penelitian ini merupakan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari skor kuisioner. Untuk sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer. Populasi yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah 13 Dinas dalam SKPD di Kabupaten Bangli. Cara pengambilan sampelnya adalah dengan teknik purposive sampling (judgemental sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 76 orang. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/keuangan pada 13 Dinas dalam SKPD Kabupaten Bangli yang memiliki pendidikan terakhir minimal SMA dan telah bekerja minimal satu tahun. Data penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang kemudian diolah dengan menggunakan beberapa uji statistik. Sebelum melakukan uji asumsi klasik, maka dilakukan Uji Statistik Deskriptif dan uji kualitas data yang terdiri dari: (1) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Teknik analisis data yang
digunakan adalah pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk menggunakan analisis regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011). Untuk uji hipotesis digunakan teknik Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji Statistik t (Uji Parsial), dan Uji Statistik F (Uji Simultan).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dalam uji validitas, nilai signifikansi dari semua pertanyaan di bawah 0,05 dan semua nilai Pearson Correlation lebih besar dari rtabel, sehingga semua pertanyaan dinyatakan valid. Dalam uji reliabilitas, nilai Alpha Cronbach dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,70, sehingga semua variabel dinyatakan reliabel. Uji asumsi klasik yang pertama yaitu: Uji normalitas. Dilihat dari hasil uji, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,647 dan signifikan pada 0,796. Oleh karena nilai Asymp.Sig lebih besar dari 0,05 (α=5%), maka dapat dinyatakan bahwa data telah memenuhi syarat normalitas sehingga data dapat dikatakan berdistribusi normal. Uji asumsi klasik selanjutnya adalah: Uji multikolonearitas. Karena nilai tolerance untuk variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdeteksi masalah multikolinearitas dan tidak terjadi multikolinearitas. Uji asumsi klasik yang ketiga adalah: Uji heteroskedastisitas. nilai signifikansi yang terdapat pada tabel diatas lebih besar dari α=5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi ini terbebas dari masalah heterokedastisitas atau dapat dikatakan tidak ada heterokedastisitas. Sebelum melakukan uji parsial dan uji simultan, penelitian ini diuji dengan analisis regresi liniear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji analisis linier berganda dapat dilihat pada Tabel 1.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Tabel 1. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) -5.443 2.266 -2.402 X1 .305 .073 .297 4.204 X2 .182 .078 .158 2.331 X3 .477 .058 .603 8.209 a. Dependent Variable: Y (Sumber: data primer diolah, 2017) Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ε Y = -5,443 + 0,305X1 + 0,182X2 + 0,477X3 Dari persamaan regresi simultan tersebut dapat diketahui nilai konstanta diperoleh sebesar -5,443 yang berarti bahwa variabel independen, yaitu: kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern adalah nol maka nilai keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual adalah 5,443. a. Koefisien kualitas sumber daya manusia sebesar 0,305, ini berarti bahwa setiap peningkatan kualitas sumber daya manusia satu satuan akan mengakibatkan peningkatan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual sebesar 0,305 satuan. b. Koefisien komitmen organisasi sebesar 0,182, ini berarti bahwa setiap peningkatan komitmen organisasi satu satuan akan mengakibatkan peningkatan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual sebesar 0,182 satuan.
Sig. .019 .000 .023 .000
c. Koefisien sistem pengendalian intern sebesar 0,477, ini berarti bahwa setiap peningkatan sistem pengendalian intern satu satuan akan mengakibatkan peningkatan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual sebesar 0,477 satuan. Uji hipotesis selanjutnya yaitu: Koefisien determinasi (R Square). Koefisien determinasi (R Square) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Adjusted R Square berarti R Square sudah disesuaikan dengan derajat masing-masing jumlah kuadrat yang tercakup dalam perhitungan Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi adalah 0 (nol) atau 1 (satu). Nilai Adjusted R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Adapun hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .890 .792 .781 1.278 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 (Sumber: data primer diolah, 2017) Dari Tabel 2, dapat dilihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,781. Untuk
pengujian koefisien determinasi, nilai Adjusted R Square menunjukkan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) besarnya kontribusi variabel independen adalah sebesar 78,1% sedangkan sisanya 21,9% ditentukan oleh variabel lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Sumber Daya Manusia, Komimen Organisasi, dan Sistem Pengendalian Intern memiliki hubungan yang cukup erat dengan Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Setelah melakukan uji koefisien determinasi, selanjutnya dilakukan uji t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan, dengan asumsi bahwa jika nilai t hitung > t tabel dengan signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikan di bawah 0,05. (Ghozali, 2011). Hasil pengujian uji statistik t dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan output pada tabel 1, dilihat berdasarkan thitung dan ttabel. Pada hasil uji statistik t disimpulkan bahwa
variabel kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual, dilihat dari nilai thitung > t tabel atau thitung > 2,000. Uji selanjutnya adalah Uji F. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Selain itu, uji F dapat digunakan untuk melihat model regresi yang digunakan sudah signifikan atau belum. Jika F hitung > F tabel dengan signifkansi 0,05 dapat disimpulkan bahwa secra bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dilakukan degan melihat signifikansi di bawah 0,05. Sebaliknya, jika F hitung < F tabel dengan signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian statistik F dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan) ANOVAb Sum of Model Squares Df Mean Square 1 Regression 372.592 3 124.197 Residual 98.017 60 1.634 Total 470.609 63 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y (Sumber: data primer diolah, 2017) Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 76,026 dengan signifikansi yaitu 0,000. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel diperoleh hasil Fhitung > Ftabel atau 76,026 > 3,15 yang berarti bahwa kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap
F 76.026
Sig. .000a
Keberhasilan Penerapan Berbasis Akrual.
SAP
Pembahasan Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 4.204 dengan signifikansi yaitu 0,000. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara thitung dan ttabel
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) diperoleh hasil thitung > ttabel atau 4.204 > 2,000 yang berarti H1 diterima. Dari persamaan regresi menunjukkan koefisien Kualitas Sumber Daya Manusia bernilai positif yang berarti terdapat pengaruh positif (searah) antara Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual, dimana jika terjadi peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia maka Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual juga akan meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmansah (2012), Adventana (2014), Apriliani (2015), serta Norfaliza (2015), yang menyatakan bahwa SDM memiliki korelasi yang kuat sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febiani (2014), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP. Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh pada faktor regulasi, yaitu sumber daya manusia (Davis, 2010). Implementasi akuntansi berbasis akrual membutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan keuangan daerah. Akuntansi berbasis akrual dapat diterapkan dengan baik apabila didukung dengan aparatur pemerintah yang memahami akuntansi pemerintahan itu sendiri. Karena agar implementasi akuntansi berbasis akrual berjalan dengan baik, maka kualitas aparatur pemerintah yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan harus mengerti dan memahami bagaimana proses dan pelaksanaan akuntansi itu dijalankan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Seseorang aparatur pemerintah dikatakan paham terhadap akuntansi
adalah mengerti bagaimana proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi suatu laporan keuangan dengan berpedoman pada standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual (Davis,2010). Sehingga tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia akan mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual di SKPD Kabupaten Bangli. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 2.331 dengan signifikansi yaitu 0,023. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara thitung dan ttabel diperoleh hasil thitung > ttabel atau 2.331 > 2,000 yang berarti H2 diterima. Dari persamaan regresi menunjukkan koefisien Komitmen Organisasi bernilai positif yang berarti terdapat pengaruh positif (searah) antara Komitmen Organisasi dengan Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual, dimana jika terjadi peningkatan Komitmen Organisasi maka Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual juga akan meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Komitmen Organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aldiani (2009), yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh pada keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun 2005 pada pemerintahan Kabupaten Labuan Batu. Sedangkan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmansah (2012), menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pegawai pemerintahan yang berkomitmen tinggi tentunya akan mematuhi setiap peraturan atau perubahan yang terjadi dalam organisasi tempat mereka bekerja termasuk saat pemerintah memutuskan akan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) menerapkan SAP berbasis akrual setelah sebelumnya menggunakan SAP berbasis kas menuju akrual. Dengan kuatnya komitmen yang dimiliki SKPD dan pegawai maka penerapan SAP berbasis akrual akan berjalan lebih mudah (Norfaliza, 2015). Sehingga tinggi rendahnya komitmen organisasi akan mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual di SKPD Kabupaten Bangli. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 8.209 dengan signifikansi yaitu 0,000. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara thitung dan ttabel diperoleh hasil thitung > ttabel atau 8.209 > 2,000 yang berarti H3 diterima. Dari persamaan regresi menunjukkan koefisien Sistem Pengendalian Intern bernilai positif yang berarti terdapat pengaruh positif (searah) antara Sistem Pengendalian Intern dengan Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual, dimana jika terjadi peningkatan Sistem Pengendalian Intern maka Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual juga akan meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Apriliani (2015), menunjukkan bahwa teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap implementasi SAP berbasis akrual. Sedangkan hasil penelitian dari Kusuma (2013), menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas teknologi informasi terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual. Menurut PP No. 60 Tahun 2008 dijelaskan bahwa Sistem Pengendalian Internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi memalui kegiatan yang
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Lestari, 2015). Sehingga tinggi rendahnya sistem pengendalian intern akan mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual di SKPD Kabupaten Bangli. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 76,026 dengan signifikansi yaitu 0,000. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel diperoleh hasil Fhitung > Ftabel atau 76,026 > 3,15 yang berarti H4 diterima, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel dependen atau Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Sistem Pengendalian Intern secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan SAP Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adventana (2014), menunjukkan bahwa SDM, komitmen organisasi, teknologi informasi dan komunikasi secara simultan berpengaruh positif terhadap penerapan SAP berbasis akrual. Sumber daya manusia yang ada akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya dengan adanya komitmen pemerintah dan penerapan peraturan ini tidak akan berjalan dengan sempurna tanpa didukung oleh teknologi informasi yang layak dan memadai (Adventana, 2014). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual pada SKPD Kabupaten
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Bangli dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan teori serta penelitian terdahulu yang telah dipaparkan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual pada SKPD Kabupaten Bangli. 2. Secara simultan variabel kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan SAP berbasis Akrual. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka diperoleh beberapa saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi SKPD di Kabupaten Bangli Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilakukan, karena implementasi akuntansi berbasis akrual membutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan keuangan daerah. Pemerintah juga perlu meningkatkan komitmen organisasi, karena diperlukan komitmen kuat dari organisasi untuk melakukan perubahan pada struktur birokrasi pemerintahan agar kinerja pegawai dapat menerapkan akuntansi basis akrual dengan efektif dan efisien. Selain itu, peningkatan sistem pengendalian intern juga perlu dilakukan, karena Sistem Pengendalian Internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi memalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan untuk menggunakan responden yang lebih banyak karena responden dalam penelitian ini baru mencakup dinas. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan menambah variabel lain seperti: kesiapan, motivasi, budaya organisasi, dukungan konsultan, ukuran satuan kerja, dan resistensi terhadap perubahan.
DAFTAR PUSTAKA Aldiani, Sulani.2009.Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.Simposium Nasional XII.Sumatera Utara.Fakultas Ekonomi.Universitas Sumatera Utara. Adventana, Gabriella Ara, CH. Heni Kurniawan.2014.Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pemerintah Provinsi DIY dalam Implementasi SAP Berbasis Akrual Menurut PP No. 71 Tahun 2010.Jurnal Ilmiah, Vol. 4, No. 2. Yogyakarta.Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Apriliani, Dina.2015.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Jepara.Skripsi.Universitas Muria Kudus. Ard.2016.Ini Penyebab Bangli Hanya Bertahan Dengan Opini WDP.[Online].Terdapat pada: http://suaradewata.com/read/2016/ 06/22/201606220014/IniPenyebab-Bangli-Hanya-BertahanDengan-Opini-WDP.html, [diakses pada 3 Oktober 2016].
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Christanti, Dianne Natalia.2013.Pengaruh Akuntansi Berbasis Akrual dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan.Skripsi.Universitas Komputer Indonesia. Davis, Nicholas.2010.Accrual Accounting and the Australian Public Sector-A Legitimation Explanation.Australasian Accounting Business and Finance Journal, Vol. 4, No. 2, Hal:61-78. Febiani, Ismi.2014.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau.Skripsi.Tanjungpinang.Univer sitas Maritim Raja Ali Haji. Ghozali, Imam.2011.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitayani, Windy Tresna, Nyoman Ari Surya Darmawan, I Gusti Ayu Purnamawati.2015.Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi.e-Jurnal S1 Ak (Vol. 3 No.1 Tahun 2015).Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Kristiawati, Endang.2015.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintahan Daerah Kalimantan Barat.Skripsi.Universitas Panca Bhakti Pontianak. Kusuma, Muhamad Indra Yudha.2013.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual pada Pemerintah.Skripsi.Semarang.Univ ersitas Diponegoro.
Kusuma, Ririz Setiawati.2013.Analisis Kesiapan Pemerintah dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember.Skripsi.Jember.Universitas Jember. Lestari, SD.2015.Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung.Skripsi.Bandung.Universi tas Widyatama. Megawati, Luh Kadek Sri.2015.Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Tiga Dinas Kabupaten Buleleng).Skripsi.Singaraja.Univers itas Pendidikan Ganesha. Norfaliza.2015.Analisis Faktor Kesiapan Pemerintah dalam Menerapkan Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Rokan Hilir).Skripsi.Pekanbaru.Universitas Riau. Nv.2016.BPK Keluarkan Rapor Atas LKPD Kabupaten/Kota se-Bali Tahun Anggaran 2015.[Online].Terdapat pada: http://www.nusabali.com/berita/524 9/hanya-bangli-tidak-naik-kelas, [diakses pada: 3 Oktober 2016]. Nv.2016.Bupati Bangli Ancam Berangus Pejabat yang Rangkap Prajuru Adat.[Online].Terdapat pada: http://www.nusabali.com/berita/708 9/bupati-bangli-ancam-beranguspejabat-yang-rangkap-prajuru-adat [diakses pada 5 Oktober 2016]. Rahmansah.2012.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017) Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.TAMP.Jakarta.Universitas Terbuka. Sancoko, Bambang.2008.Kajian terhadap Penganggaran Berbasis Kinerja di Indonesia.Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan: Departemen Keuangan RI. Sekretariat Humas Bali.2014.Pemprov Bali Serius Pahami SAP dalam Sosialisasi Sistem SAP Berbasis Akrual.[Online].Terdapat pada: http://www.bpkp.go.id/bali/berita/re ad/12987/0/Pemprov-Bali-seriuspahami-SAP-dalam-SosialisasiSistem-SAP-berbasis-Akrual.bpkp, [diakses pada 13 Oktober 2016]. Solikin, Akhmad.2006.Penggabungan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah: Perkembangan dan Permasalahan.Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol.2 No.2. Soimah, S.2014.Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Skripsi.Universitas Bengkulu. Syaiful.2014.Optimisme Kementerian/Lembaga Menyambut Penerapan Basis Akrual.Warta Pengawasan, XXI (3):44-47. Warren, et all.2005.Pengantar Akuntansi, Edisi 21.Jakarta:Salemba Empat.