e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017)
PENGARUH HUMAN CAPITAL, STRUCTURAL CAPITAL, CUSTOMER CAPITAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2015) 1Martin
1Nyoman
Sari Putra Trisna Herawati 2 Made Arie Wahyuni
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:{
[email protected],
[email protected],
[email protected],} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance terhadap profitabilitas perusahaan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling method sehingga diperoleh 20 perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang dibantu dengan menggunakan program SPSS Versi 20. Hasil uji t menunjukkan bahwa: 1) human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, 2) structural capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, 3) customer capital dan good corporate governance tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil uji F menunjukkan bahwa human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. Kata kunci: human capital, structural capital, customer capital, good corporate governance, profitabilitas Abstract The study aimed at finding out the effect of human capital, human capital, structural capital, customer capital and good corporate governance on the company’s profitability. It utilized a quantitative design, by involving secondary data. The population of the study consisted of all banking companies listed in the Indonesian Stock Exchange. The samples were determined based on purposive sampling method, that only 20 companies were selected. The data analysis technique that is used in this research was double linear regression analysis which was help by using SPSS software version 20. The results of t-test indicated that: 1) human capital had a significant effect on the company’s profitability, (2) structural capital had a significant effect on the company’s profitability, (3) customer capital and good corporate governance had no significant effect on the company’s profitability. The result of F-test indicated that human capital, structural capital, customer capital and good corporate governance had a simultaneous effect of the company’s profitability. Key words: human capital, structural capital, customer capital, good corporate governance, profitability
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) PENDAHULUAN Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan persaingan bisnis yang semakin ketat kini sedang dialami di negara maju maupun di negara berkembang khususnya Indonesia. Dalam kondisi ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk segera mungkin mengubah pola bisnisnya dari labor-based business (bisnis berbasis tenaga kerja) menjadi kearah knowledge based business (bisnis berbasis pengetahuan). Munculnya pandangan bahwa pengetahuan sebagai sumber daya perusahaan yang sangat strategis didasari kenyataan bahwa pengetahuan dapat digunakan untuk mengembangkan daya saing perusahaan yang bernilai, langka, sukar ditiru oleh pesaing dan tidak tergantikan oleh jenis sumber daya lainnya (Gaol, 2014:697). Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge assets (aset pengetahuan) adalah Intellectual Capital (disingkat menjadi IC) yang telah menjadi fokus perhatian di berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty dan Guthrie, 2000). Intellectual capital merupakan aset tidak berwujud yang tidak dapat diukur keberadaannya namun dapat memberikan nilai tambah dalam sebuah perusahaan yang nantinya bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut. IC dan good corporate governance merupakan faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja keuangan dan diyakini dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders dan shareholder). Human capital merupakan bagian penting dalam IC untuk kemajuan suatu perusahaan di masa depan dan akan dijadikan faktor penentu untuk menilai kinerja perusahaan kedepannya nanti. Jika perusahaan mampu memperlakukan para karyawannya sebagai modal dibandingkan sebagai sumber daya, maka perusahaan akan memperoleh suatu keuntungan. Human capital ini nantinya akan mendukung komponen IC lainnya yaitu structural capital dan customer capital. Menurut Starovic dan Marr (2004) mengatakan bahwa structural capital
merupakan pengetahuan yang tetap berada dalam perusahaan yang memberi kemampuan perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Setiap individu yang ada didalamnya dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka IC tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal (Widiatmoko, 2015). Customer capital merupakan hubungan yang harmonis/association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar (Prabowo, 2014). Semakin baik hubungannya, semakin besar peluang perusahaan belajar dengan pelanggan dan pemasoknya. Menurut Sidharta dan Cynthia (dalam Oktapiyani, 2009) istilah good corporate governance secara umum dikenal sebagai suatu sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham serta mengakomodasi berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders), seperti kreditur, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, pekerja, pemerintah dan masyarakat luas. Penerapan GCG dapat mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam struktur dan pengembangan perusahaan karena dapat mengukur kinerja dan keberhasilan suatu perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan bisa dilihat dari laporan keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut dengan menggunakan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) sebuah alat analisis yang dinamakan rasio keuangan. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri melainkan harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdersnya yang terdiri dari pemegang saham, kreditur, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat dan analisis serta pihak lain (Ghozali dan Chariri, 2007). Menurut Muid (2009) dalam Utomo (2014) menyebutkan bahwa teori agensi (agency theory) merupakan suatu teori yang menggambarkan hubungan dua individu di mana salah satu dari dua individu tersebut menjadi agen (manajemen), sementara yang lainnya disebut prinsipal (pemilik dan pemegang saham). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris: pertama, untuk mengetahui apakah human capital berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Kedua, untuk mengetahui apakah structural capital berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Ketiga, untuk mengetahui apakah customer capital berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Keempat, untuk mengetahui apakah good corporate governance berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Kelima, untuk mengetahui apakah human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu purposive sampling method, berdasarkan metode tersebut, maka didapatkan 20 perusahaan perbankan periode 2012-2015 yang telah memenuhi kriteria. Variabel terikat penelitian adalah profitabilitas. Return on Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rumus yang digunakan untuk menghitung return on asset (ROA) adalah:
METODE Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Variabel bebas yang digunakan adalah (1) human capital, (2) structural capital, (3) customer capital, (4) good corporate governance, sedangkan variabel terikatnya adalah profitabilitas. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa catatan yang ada pada perusahaan seperti laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) yang berasal dari semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2015.
Keterangan:
Variabel bebas yang pertama yaitu human capital. Modal intelektual human capital merupakan karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan dengan memiliki keahlian, kompetensi, pengetahuan dan ketrampilan (Pulic, 1998; Firrer dan Williams, 2003), diukur dengan Human Capital Efficiency (HCE) sebagai indikator efisiensi nilai tambah atau value added (VA) modal manusia. Rumus menghitung HCE adalah sebagai berikut:
Output (OUT) = Total pendapatan Input (IN) = Seluruh beban kecuali gaji dan tunjangan karyawan VA = Value Added HC = beban karyawan HCE = Human Capital Efficiency Variabel bebas yang kedua yaitu structural capital. Structural capital dapat juga disebut sebagai competitive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses dan sebagainya yang merupakan hasil dari produk atau
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu (Pulic, 1998; Firrer dan Williams, 2003), diukur dengan Structural Capital Efficiency (SCE) sebagai indikator efisiensi nilai tambah / value added (VA) modal struktural. Rumus menghitung SCE adalah sebagai berikut:
Keterangan: VA SC SCE VA
= = =
Value Added VA-HC Rasio dari SC terhadap
Variabel bebas yang ketiga yaitu customer capital. Capital employed merupakan total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar dalam suatu perusahaan (Pulic, 1998; Firrer dan Williams, 2003), diukur dengan Capital Employed Efficiency (CEE) sebagai indikator efisiensi nilai tambah atau value added (VA) modal pelanggan. Rumus menghitung CEE adalah sebagai berikut:
Keterangan: VA CE CEE CE
= = =
Value Added Ekuitas dan laba bersih Rasio dari VA terhadap
Variabel bebas yang keempat yaitu good corporate governance. Dalam penelitian ini penulis menggunakan salah satu indikator yaitu kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial diukur dari jumlah prosentase saham yang dimiliki manajer.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan yang ada pada perusahaan seperti
laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) yang berasal dari semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan program SPSS versi 20. Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik/turunnya variabel terikat, jika dua atau lebih variabel bebas sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Y α
= Profitabilitas (ROA) = Konstanta = Koefisien Regresi = Human Capital = Structural Capital = Customer Capital = Good Corporate Governance
Pengujian regresi linear berganda yang baik adalah terbebas dari gejala normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, sehingga sebelum melakukan model regresi terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu : uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari range, minimum, maximum, rata-rata dan standar deviasi. Untuk variabel human capital memiliki nilai min dan max sebesar 1,008 dan 6,007 sehingga rata-rata sebesar 2,174 lebih besar dari standar deviasinya 0,991, hal ini berarti sebaran nilai human capital baik. Untuk variabel structural capital memiliki nilai min dan max sebesar 0,008 dan 0,833 sehingga rata-rata sebesar 0,471 lebih besar dari standar deviasinya 0,173, hal ini
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) berarti sebaran nilai structural capital baik. Untuk variabel customer capital memiliki nilai min dan max sebesar 0,040 dan 0,604 sehingga rata-rata sebesar 0,230 lebih besar dari standar deviasinya 0,101, hal ini berarti sebaran nilai customer capital baik. Untuk variabel good corporate governance memiliki nilai min dan max sebesar 0,000 dan 0,726 sehingga rata-rata sebesar 0,070 lebih kecil dari standar deviasinya 0,160, hal ini berarti sebaran nilai good corporate governance kurang baik. Untuk variabel profitabilitas memiliki nilai min dan max sebesar 0,001 dan 0,038 sehingga rata-rata sebesar 0,014 lebih besar dari standar deviasinya 0,008, hal ini berarti sebaran nilai profitabilitas baik. Hasil pengujian normalitas, diperoleh nilai sig. Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,364. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi normal karena 0,364 > 0,05. Hasil pengujian multikolinieritas, dapat dilihat bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih dari 10% atau 0,10. Demikian juga dengan VIF
masing-masing variabel bebas memiliki nilai kurang dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa terdeteksi gejala heteroskedastisitas pada variabel good corporate governance (kepemilikan manajerial) karena nilai signifikansi variabel tersebut di bawah 0,05 atau 5%. Salah satu cara mengatasi gejala tersebut adalah mentransformasi data good corporate governance (kepemilikan manajerial) ke dalam bentuk 1/x. Hasil uji heteroskedastisitas setelah ditransformasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel good corporate governance (kepemilikan manajerial) di atas 0,05 atau 5% sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yang dihitung menggunakan program SPSS 20, yang disajikan dalam tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model
1 (Constant) HC SC CC KM2
Unstandardized Coefficients B Std. Error 0,002 0,003 -0,006 0,002 0,049 0,012 0,010 0,010 0,000 0,000
Standardized Coefficients Beta
-0,725 0,943 0,115 0,042
t
Sig.
0,815 -3,277 4,193 0,945 0,413
0,418 0,002 0,000 0,348 0,681
Sumber: Data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 1, adapun persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 0,002 - 0,006 0,000
+ 0,049
Keterangan: Y
= Profitabilitas (ROA) = Human Capital
+ 0,010
+
= Structural Capital = Customer Capital = Good Corporate Governance 1. Koefisien regresi human capital ( ) sebesar -0,006 menggambarkan bahwa human capital mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel human capital naik sebesar 1 satuan dengan asumsi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) bahwa variabel bebas lainnya konstan, maka variabel profitabilitas akan mengalami penurunan sebesar 0,006 satuan. 2. Koefisien regresi structural capital ( ) sebesar 0,049 menggambarkan bahwa structural capital mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel structural capital naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan, maka variabel profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,049 satuan. 3. Koefisien regresi customer capital ( ) sebesar 0,010 menggambarkan bahwa customer capital mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel customer capital naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan, maka variabel profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,010 satuan. 4. Koefisien regresi good corporate governance ( ) sebesar 0,000 menggambarkan bahwa good corporate governance mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel good corporate governance naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan, maka variabel profitabilitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,000 satuan. Berdasarkan tabel 1, juga dapat diketahui nilai signifikansi masing-masing variabel. Untuk mengetahui arah hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat diketahui melalui koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas. variabel human capital memiliki koefisien negatif yaitu sebesar -0,006 dan nilai signifikan 0,002. Nilai signifikan sebesar 0,002 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa human capital ( ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Variabel structural capital memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,049 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
dinyatakan bahwa structural capital ( ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Variabel customer capital memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,010 dan nilai signifikan 0,348. Nilai signifikan sebesar 0,348 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa customer capital ( ) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Variabel good corporate governance memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,000 dan nilai signifikan 0,681. Nilai signifikan sebesar 0,681 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa good corporate governance ( ) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Variabel human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 atau 0, 000 < 0,05 sehingga diterima. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas yaitu human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas. Hasil uji koefisien determinasi ( dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,213 yang mengandung arti bahwa 21,3% variasi besarnya profitabilitas bisa dijelaskan oleh variasi variabel bebas yaitu human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance. Sementara 78,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian. Pengaruh Human Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa human capital secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari human capital kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,002. Hasil uji tersebut didukung oleh penelitian Ausi (2014) yang menyatakan bahwa human capital secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) ROA. Hasil senada juga diungkapkan oleh Hermanus (2013) yang menyatakan bahwa human capital terbukti berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hipotesis pertama dikatakan bahwa human capital berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel human capital memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan sehingga hipotesis pertama diterima. Akan tetapi, arah pengaruh human capital terhadap profitabilitas adalah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat human capital maka profitabilitas yang diperoleh perusahaan perbankan akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan seperti biaya gaji dan tunjangan merupakan indikator dari human capital yang digolongkan sebagai beban-beban yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga profitabilitas dari perusahaan perbankan akan menurun. Pengaruh Structural Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa structural capital secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari structural capital kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan Dwipayani (2014) yang mengambil data di perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di BEI yang menyatakan bahwa structural capital berpengaruh signifikan positif terhadap return on asset (ROA). Hasil senada juga diungkapkan oleh Suhendah (2012) yang mengambil data di perusahaan go public di Indonesia yang menyimpulkan bahwa structural capital berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA). Structural capital memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan sehingga hipotesis kedua diterima. Hal ini dikarenakan bahwa perusahaan perbankan telah mampu
menggunakan salah satu sumber daya yang dimilikinya yaitu structural capital. Perusahaan yang menggunakan structural capital seperti database, prosedur dan pengelolaan sistem secara baik maka dapat memperlancar produktivitas karyawan dalam menciptakan nilai tambah (value added). Terbukti bahwa sistem dan prosedur yang dimiliki perusahaan perbankan sangat kuat sehingga kinerja yang dihasilkan sangat optimal dan potensi yang ada telah dimanfaatkan secara maksimal. Pengaruh Customer Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa customer capital secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari customer capital lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,348. Penelitian ini sejalan dengan Suhendah (2012) yang mengambil data di perusahaan yang go public di Indonesia menyatakan hasil yang sama bahwa customer capital secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Pernyataan ini didukung oleh Pratiwi (2014) yang menyatakan bahwa customer capital tidak berpengaruh secara parsial terhadap ROA. Menurut Suhendah (2012) hal ini memberi indikasi bahwa customer capital pada perusahaan knowledge based bukan merupakan aset utama yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil ini sesuai dengan kondisi saat ini dimana dalam perusahaan terdapat aset tidak berwujud yang belum mampu diukur dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Menjalin hubungan yang baik dengan pihak eksternal tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan usaha yang telah dilakukan oleh perusahaan perbankan seperti melakukan kegiatan promosi ataupun periklanan dan meningkatkan gaji untuk para karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam peningkatkan aset dan pengelolaan sumber daya perusahaan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa good corporate governance secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari good corporate governance lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,681. Hasil penelitian ini sejalan dengan Nur’Aeni (2010) yang mengambil data di perusahaan manufaktur menyatakan hasil yang sama bahwa kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil senada juga diungkapkan oleh Ningrum (2012) yang mengambil data di perusahaan keuangan menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa saham yang dimiliki oleh investor (manajer, direksi dan komisaris) masih rendah yang mengakibatkan pihak investor belum merasa ikut memiliki perusahaan, karena laba yang didapat oleh perusahaan tersebut belum sepenuhnya dinikmati oleh investor. Selain itu, dengan rendahnya kepemilikan saham oleh investor berimplikasi pada kinerja investor yang cenderung rendah. Sehingga, kepemilikan manajerial belum mampu menjadi mekanisme kontrol yang tepat untuk mengurangi konflik tersebut. Pengaruh Human Capital, Structural Capital, Customer Capital dan Good Corporate Governance secara Simultan terhadap Profitabilitas Perusahaan Hasil penelitian ini menyatakan bahwa human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik F yang menunjukkan tingkat signifikansi dari human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0, 000. Hasil ini mendukung penelitian Chen et al., (2005) yang menunjukkan bahwa
apabila penggunaan dan pemanfaatan intellectual capital semakin baik, maka profitabilitas perusahaan semakin meningkat, sehingga kinerja akan semakin baik. Hal tersebut dikarenakan tingginya nilai modal intelektual (intellectual capital) yang dimiliki perusahaan akan berimplikasi pada kinerja perusahaan itu sendiri. Artinya perusahaan telah mampu mengelola sumber daya intelektualnya secara maksimal sehingga perusahaan mampu menciptakan nilai tambah (value added) dan dapat menciptakan keunggulan dalam persaingan di dunia bisnis yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Sumber daya intelektual yang tinggi pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang akan cenderung tinggi pula, sehingga baik tidaknya suatu perusahaan tercermin dari tinggi atau rendahnya sumber daya intelektual yang dimiliki perusahaan. Good Corporate Governance dengan indikator pengukuran adalah kepemilikan manajerial. Dalam hal ini saham yang dimiliki oleh investor (manajer, direksi dan komisaris) cukup tinggi yang mengakibatkan pihak investor sudah merasa ikut memiliki perusahaan, karena laba yang didapat oleh perusahaan dapat dinikmati oleh investor. Selain itu, dengan tingginya kepemilikan saham oleh investor berimplikasi pada kinerja investor yang cenderung tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebagaimana yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian statistik t, variabel human capital ( ) terhadap profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien negatif yaitu sebesar -0,006 dan nilai signifikan 0,002. Hal ini berarti human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Dari hasil pengujian statistik t, variabel structural capital ( ) terhadap profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien positif yaitu sebesar 0,049 dan nilai signifikan 0,000. Hal ini berarti
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) structural capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 3. Dari hasil pengujian statistik t, variabel customer capital ( ) terhadap profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien positif yaitu sebesar 0,010 dan nilai signifikan 0,348. Hal ini berarti customer capital tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 4. Dari hasil pengujian statistik t, variabel good corporate governance ( ) terhadap profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien positif yaitu sebesar 0,000 dan nilai signifikan 0,681. Hal ini berarti good corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 5. Dari hasil pengujian statistik F, variabel human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Hal ini berarti human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Saran Penelitian ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu dibutuhkan perbaikan-perbaikan yang dapat membangun penelitian selanjutnya agar menjadi lebih sempurna. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, antara lain: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah periode pengamatan lebih dari 4 tahun, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih menjelaskan gambaran kondisi yang sesungguhnya. 2. Untuk mengukur profitabilitas perusahaan, diharapkan penelitian selanjutnya menambah beberapa variabel bebas yang mempengaruhi kinerja keuangan baik dari informasi keuangan maupun non keuangan seperti struktur modal, CSR dan sebagainya. 3. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan perbankan saja, diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menambah perusahaan yang ada di sektor keuangan seperti perusahaan asuransi, lembaga pembiayaan maupun perusahaan efek. DAFTAR PUSTAKA Candrasari, Nike. 2013. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Dwipayani, Chrisnatty Chandra. 2014. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Pasar. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Gaol, Chr Jimmy L. 2014. Human Capital; Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Jafar, Wasliana. 2014. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas Keuangan dan Capital Gain Saham Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 20102012). Skripsi. Makasar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Oktapiyani, Desi. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Likuiditas Perbankan Nasional. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (Tidak Dipublikasikan). Petty, P. dan J. Guthrie. 2000. Intellectual capital literature review: measurement, reporting and management. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 2. Pp. 155-75. Prabowo, Dhanindra. 2014. Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure dan Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Terhadap Market Capitalization (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Properti di BEI Periode 2010-2012). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Pratiwi, Ema. 2014. Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No.1 Tahun 2017) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Purnitasari, Ni Luh Made Meilia. 2016. Pengaruh Human Capital, Structural Capital, Customer Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 20122014). Skripsi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Starovic, D. dan Marr, B. 2004. Understanding Corporate Value : Managing and Reporting Intellectual Capital. Chartered Institute of Management Accountants. Suhendah, Rousilita. 2012. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas Dan Penilaian Pasar Pada Perusahaan Yang Go Public Di Indonesia Pada Tahun 2005-2007. Skripsi. Jakarta: Universitas Tarumanegara. Utomo, Arsanto Teguh. 2014. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Widiatmoko, Reza Galih. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.