e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014)
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010 – 2012)
1
KT. Yeni Paramita Setianingsih,1Ananta Wikrama Tungga Atmaja, 2Gede Adi Yuniarta. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti secara empiris mengenai pengaruh Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Dan Nilai Perusahaan ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2012).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan selama 3 tahun pengamatan. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 laporan keuangan tahunan yang diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap GCG dengan kinerja perusahaan, (2) adanya pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap CSR dengan kinerja perusahaan (3) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap GCG dengan Nilai Perusahaan (4) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap CSR dengan Nilai Perusahaan (5) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap GCG dan CSR terhadap Kinerja Perusahaan (6) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap GCG dan CSR terhadap Nilai Perusahaan Kata Kunci: Good Corporate Governance, Corporate Sosial Responsibility, Kinerja Perusahaan dan Nilai Perusahaan Abstract This study is intended to obtain empirical evidence on the impact of Good Corporate Governance and Exposition of Corporate Social Responsibility on Company Performance and Value (An Empirical Study conducted at the Manufacturing Companies registered at BEI period 2010 – 2012. The population of the present study includes all the manufacturing companies registered at the Indonesia’s Stock Exchange. The manufacturing companies used as the sample in the present study totaled 26 during a three-year observation. Based on the purposive sampling method used, the sample of the present study included 78 annual financial statements obtained
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) through the site of homepage of Bursa Efek Indonesia (BEF) ‘the Indonesia’s Stock Exchange’. The hypothesis was tested using classical assumption test analysis. The results showed that (1) there was a significant positive impact of GCG on the company performance, (2) there was insignificant positive impact of CSR on the company performance, (3) there was a significant positive impact on GCG on the Company Value; (4) there was a significant and positive impact of CSR on the Company Value; (5) there was a significant positive impact of GCG and CSR on the Company Performance; (6) there was a significant and positive impact of GCG on CSR on the Company Value. Keywords: Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Company Performance and Company Value
PENDAHULUAN Program dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) itu telah muncul secara global sejak lama di berbagai negara. Kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial ini menjadi sangat penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk/barang yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial. Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Selain memberikan keuntungan bagi pemegang saham, dalam suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap pihak-pihak lain seperti pemerintah, konsumen dan masyarakat. Harmonisasi antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya dapat tercapai apabila komitmen penuh dari top management perusahaan terhadap penerapan Corporate Social responsibility (CSR) sebagai akuntabilitas publik (Effendi, 2006) dalam (Rara, 2012). Perusahaan tidak diharapkan pada tanggung jawab yang hanya berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangan saja. Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, selain aspek keuangan juga tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dan tanggung jawab atas kelestarian lingkungan hidup (sustainable environtment responsibility). Kondisi keuangan saja tidak
cukup untuk menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) (Rara, 2012). Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai dalam sebuah perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya, karena penilaian investor terhadap perusahaan tersebut dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Dimana dalam pengertiannya Corporate Social Responsibility (CSR) itu merupakan suatu cara agar perusahaan mengelola usahanya tidak hanya untuk kepentingan para pemegang saham tetapi juga untuk pihak-pihak lain diluar perusahaan. Adapun pihak-pihak yang dimaksudkan seperti masyarakat atau komunitas lokal, pemerintah, para pekerja, lembaga swadaya masyarakat serta lingkungan. Semua pemegang saham atau pemangku kepentingan ini mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap aktivitas atau operasional perusahaan di sekitarnya (Grace, 2012). Di Indonesia CSR sudah mulai diterapkan dan menjadi kesadaran perusahaan untuk menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan, dimana telah diatur dalam UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 pasal 74 yang menjelaskan bahwa perseroan/perusahaan dalam menjalakan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib pajak melaksanakan tanggung jawab sosial
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) dan lingkungan (Handoko, 2010) dalam (Mona, 2013). Good Corporate Governance (GCG) merupakan bentuk pengelolaan perusahaan yang baik, dimana didalamnya tercakup suatu bentuk perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham (publik) sebagai pemilik perusahaan dan kreditor sebagai penyandang dana eksternal. Sistem Corporate Governance yang baik akan memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan kreditor untuk memperoleh kembali atas investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin, serta memastikan bahwa manajemen bertindak sebaik yang dapat dilakukannya untuk kepentingan perusahaan (Bukhori, 2012). Dari latar belakang akademis tersebut, kebutuhan GCG itu timbul berkaitan dengan principal-agency theory. Implementasi dari GCG yang dapat diharapkan bermanfaat untuk menambah dan memaksimalkan suatu nilai perusahaan. GCG yang diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh. Pentingnya tanggung jawab sosial telah diatur di dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2001 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2001 tentang Perseroan Terbatas. Hal ini menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial itu merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan, bukan berarti merupakan kegiatan sukarela. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab yang sangat melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk dapat tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Implementasi CSR juga menjadi salah satu prinsip pelaksanaan GCG, sehingga perusahaan yang melaksanakan GCG sudah seharusnya melakukan pelaksanaan CSR. Dalam penerapan Good Corporate Governance dan Corporate Sosial Responsibility diperusahaan dilandasi dengan Teori Legitimasi (Legtimacy Theory) dan Teori Stakeholder (Steakhoder Theory)
karena dengan teori tersebut dapat membuktikan adanya hubungan antara variabel GCG dengan variabel CSR juga dapat membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya mementingkan tanggung jawab keuangan saja tetapi juga memberikan perhatian, kepedulian dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkunagan dan kesejahteraan masyarakat (steakholder) karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung atas aktivitas yang diambil dan dilakukan diperusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah GCG dan CSR itu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan maupun nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2012? Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah GCG dan Pengungkapan CSR itu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2012 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya dari penerapan GCG dan CSR bagi perusahaan – perusahaan yang nantinya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaannya. METODE Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Denpasar atau dengan mengakses data sekunder yang berupa laporan keuangan, annual report yang diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Sasaran penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh good corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan atau annual report yang didapat melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Tujuan dari pengamatan ini difokuskan untuk mengetahui dan membuktikan bagaimana pengaruh antara variabel (X1) Good Corporate Governance, (X2) Corporate Sosial Responsibility ,terhadap (Y1) Kinerja Perusahaan dan (Y2) Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012 Metode pengambilan sampel Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Kemudian perlu ditambahkan bahwa dalam penelitian ini diambil 26 perusahaan manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia karena dari 26 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian telah menyajikan publikasi laporan keuangan dan memenuhi syrat sebagai sampel untuk memperoleh karateristik perusahaan yang sama. Metode analisis data yang digunakan adalah Pengujian asumsi klasik merupakan
syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan analisa regresi linear. Uji asumsi klasik yang dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu : uji normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Uji multikolinearitas Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2007:95), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dan Uji autokorelasi Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2007: 99–100) uji autokorelasi ini dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data time series) atau ruang (seperti data cross section). Perhitungan statistik penelitian ini menggunakan SPSS (Statistic Program for Social Science) versi 19.0 for Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, diperoleh sebanyak 26 perusahaan manufaktur untuk selama 3 tahun yakni dari tahun 2010 sampai dengan 2012 Deskripsi sampel penelitian dapat di temukan pada Tabel 1 Variabel Penelitian.
Tabel 1. Statistik Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N 78 78
Minimum Maximum Mean 16.04 98.18 48.0294 .000 80.000 36.26244
Std. Deviation 23.76613 17.234213
.620
.28281
.109658
324.540 498.000
24.42756 21.10126
44.611921 92.242680
Kepemilikan_Institusional Komposisi_komisaris_ Independen Coorporate_Social_Respons 78 .114 bility Kinerja_Perusahaan 78 .290 Nilai_Perusahaan 78 .133 Valid N (listwise) 78 Sumber: Data Diolah 2014 Dari Tabel 1 diatas terlihat untuk variabel good corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional
menunjukkan nilai terendah sebesar 16.04, nilai tertinggi sebesar 98.18, nilai rata-rata
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) sebesar 48.0294 dan standar deviasi sebesar 23.76613 menunjukkan bahwa ratarata kepemilikan sebuah perusahaan yang menjadi sampel adalah milik intitusi. Sehingga segala hal yang terjadi dalam perusahaan harus diungkapkan secara jelas dan transparan dan hal ini sangat mendukung good corporate governance. Untuk komisaris independen nilai terendah sebesar 0,000 dan nilai tertinggi sebesar 80,000 sedangkan nilai rata-rata sebesar 36,2644 dan dan standar deviasi sebesar 17.234213. Variabel corporate social responsibility memiliki nilai terendah sebesar 0,114 dan nilai tertinggi sebesar 0,620 dengan nilai rata-rata sebesar 0,28281 dan standar deviasi sebesar 0,109658. Hasil ini menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility perusahaan sampel masih rendah karena masih berkisar dibawah 0,5. Padahal pengungkapan corporate social responsibility sudah menjadi kewajiban untuk setiap perusahaan.
Variabel kinerja perusahaan sebagai variabel dependen menunjukkan nilai terendah sebesar 0,290 dan nilai tertinggi sebesar 324,540 dengan nilai rata-rata sebesar 24,2756 dan standar deviasi sebesar 44,611921. Variabel nilai perusahaan sebagai variabel dependen menunjukkan nilai terendah sebesar 0,133 dan nilai tertinggi sebesar 498,000 dengan nilai rata-rata sebesar 21,10126 dan standar deviasi sebesar 92,24268. Uji asumsi klasik yang pertama yaitu uji normalitas Dari hasil Uji Normalitas menggunakan uji One Sample KolmogorovSmirnov data dinyatakan bahwa variabel Corporate Social Responsibility berdistribusi normal karena tingkat signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 yaitu 0,532. Namun untuk variabel Good Corporate Governance, Kinerja Perusahaan dan nilai perusahaan tidak berdistribusi normal karena tingkat signifikansi atau nilai probabilitas <0,05 yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Good_Corporate_ Governance 78 .0000000 1.00000000
N Normal Mean Paramet Std. ersa,b Deviation Most Absolute .203 Extreme Positive .203 Differenc Negative -.142 es Kolmogorov-Smirnov 1.791 Z Asymp. Sig. (2-tailed) .003 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer Diolah,2014
Coorporate_Social_ Responsbility 78 .28281 .109658
Kinerja_ Perusahaan 78 24.42756 44.611921
Nilai_ Perusahaan 78 21.10126 92.242680
.091 .091 -.065
.331 .331 -.294
.486 .486 -.410
.807
2.926
4.290
.532
.000
.000
Ada cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina (2007 : 106) yaitu dengan lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, lakukan trimming, yaitu membuang data autlier, lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. Agar berdistribusi normal, peneliti melakukan transformasi
data ke model Logaritma Natural (Ln) yaitu dari persamaan Nilai Perusahaan= f(CSR,GCG) menjadi Ln_Nilai Perusahaan = f(Ln_CSR, Ln_GCG) dan untuk persamaan kedua yakni Kinerja Perusahaan= f(CSR,GCG) menjadi Ln_Kinerja Perusahaan= f(Ln_CSR,Ln_GCG)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) Hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi data yang tidak normal tersebut dapat dilihat pada normal probability plot,
dan tabel Kolmogorov-Smirnov Test pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer Diolah, 2014
LNX1 78 -.8248 2.01867 .266 .196 -.266 1.290 .054
Pada tabel 3 hasil Uji Normalitas menggunakan uji One Sample KolmogorovSmirnov setelah dilakukan transformasi data menggunakan Ln, data dinyatakan berdistribusi normal, karena tingkat signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 yaitu 0,054 untuk variabel GCG (X1), 0,737 untuk variabel CSR (X2), 0,522 untuk variabel Kinerja Perusahaan (Y1), dan 0,078 untuk Nilai Perusahaan (Y2). Uji Asumsi klasik kedua yaitu Uji multikolineritas, Dari hasil Uji Multikolinieritas dapat dinyatakan tidak
LNX2 LNY1 78 78 -1.3355 2.4001 .38649 1.25353 .078 .092 .063 .092 -.078 -.066 .685 .814 .737 .522
LNY2 78 .7725 1.42236 .144 .144 -.140 1.274 .078
terdapat gejala multikolineritas atau korelasi antara variabel independen karena nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,998 untuk variabel GCG (X1) dan 0,988 untuk variabel CSR (X2). Dapat dilihat juga dari nilai VIF lebih kecil dari 10 yaitu 1,002 untuk variabel GCG (X1) dan 1,002 untuk CSR (X2) yang dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4.Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
VIF
Tolerance
Keterangan
GCG (X1)
1,002
0,988
Tidak terjadi Multikolonieritas
CSR (X2)
1,002
0,988
Tidak terjadi Multikolonieritas
Sumber: Data diolah, 2014 Uji asumsi klasik ketiga yaitu Heterorkedastisitas, Apabila koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Pada tabel 5 dan tabel
6 berikut dapat dilihat nilai signifikansi setiap koefisien regresi variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014)
Tabel 5. Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas Persamaan 1 Coefficientsa
Model 1 (Constant) LNX1 LNX2
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t .570 .607 .939 -.137 .080 -.330 -1.724 -.293 .513 -.109 -.571
Sig. .357 .098 .573
Collinearity Statistics Tolerance VIF .998 .998
1.002 1.002
a. Dependent Variable: ABSUT1 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan pendekatan uji Gletser menunjukkan bahwa varians dari residual homogen (tidak terdapat heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukan oleh hasil regresi X1, X2 terhadap nilai absolut persamaan 1 dari residual (error) tidak signifikan pada level 5%. Diperoleh nilai
signifikansi untuk X1 sebesar 0,098 lebih besar dari 0,05 dan untuk X2 sebesar 0,573 lebih besar dari 0,05 sebagai batas tingkat kekeliruan. Sedangkan untuk uji gletser persamaan 2 ditunjukkan pada table 6 berikut.
Tabel 6. Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas Persamaan 2 Coefficientsa
Model 1 (Constant) LNX1 LNX2
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t -.197 .326 -.604 -.058 .043 -.237 -1.356 -.705 .275 -.448 -1.561
Sig. .552 .188 .117
Collinearity Statistics Tolerance VIF .998 .998
1.002 1.002
a. Dependent Variable: ABSUT2 Sumber : Data Primer diolah, 2014 Hasil uji heteroskedastisitas pada persamaan yang ke dua menggunakan pendekatan uji Gletser menunjukkabahwa varians dari residual homogen (tidak terdapat heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukan oleh hasil regresi X1, X2 terhadap nilai absolut persamaan 2 dari residual (error) tidak signifikan pada level
5%. Diperoleh nilai signifikansi untuk X1 sebesar 0,188 lebih besar dari 0,05 dan untuk X2 sebesar 0,177 lebih besar dari 0,05 sebagai batas tingkat kekeliruan. Uji asumsi klasik ke empat yaitu Uji autokorelasi, tabel dari uji autokorelasi dpt dilihat pada tabel 7 dan tabel 8
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014)
Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi Persamaan 1 Model Summaryb
Model 1
R
Adjusted R Square
R Square a
.577
.333
.278
Std. Error of the Estimate 1.39043
Durbin-Watson 1.763
a. Predictors: (Constant), LNX2, LNX1 b. Dependent Variable: LNY1 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi Persamaan 2 Model Summaryb
Model 1
R
R Square a
.735
Adjusted R Square
.541
.503
Std. Error of the Estimate .86521
Durbin-Watson 1.769
a. Predictors: (Constant), LNX2, LNX1 b. Dependent Variable: LNY2 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Penelitian ini meneliti 78 sampel penelitian dengan 2 variabel bebas, maka nilai dL yakni 1,5801 dan dU 1,6851. Berdasarkan tabel 7 dan table 8 di atas terlihat bahwa uji Durbin-Watson menghasilkan nilai 1,763 dan 1,769. Nilai ini lebih besar daripada nilai dU = 1,6851 dan lebih kecil dari nilai 4 – 1,6851 (4-dU) = 2,3149. Jadi dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi dalam model regresi yang diprediksi. Pembahasan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan Hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan analisis regresi berganda menghasilkan persamaan regresi berganda Y1= 4,997 + 0,368 X1+ 1,759 X2. Untuk hasil pengujian hipotesis nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,719>1,665) maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H1 diterima artinya Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI 2010-2012. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi pada uji t variabel Good Corporate Governance (GCG) lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0.012<0,05) sehingga H1 diterima dengan tingkat signifikansi 0,05. Koefisien regresi Good Corporate Governance (GCG) bernilai positif yaitu 0,135 menunjukkan bahwa Good Corporate Governance (GCG) mempunyai arah pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012, dan pengaruhnya signifikan artinya apabila Good Corporate Governance (GCG) semakin meningkat, bisa meningkatkan kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan peningkatannya sangat signifikan. Adapun penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian Nurcahyani dkk (2013) dan Penelitian dari Kesuma (2005) yang menyatakan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Tetapi bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Endang (2009) bahwa Good Corporate
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pembahasan Corporate Socia Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Perusahaan Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan analisis regresi berganda menghasilkan persamaan regresi berganda Y1= 4,997 + 0,368 X1+ 1,759 X2. Untuk hasil pengujian hipotesis nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,022> 1,665) maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H2 diterima artinya Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi pada uji t variabel Corporate Social Responsibility (CSR) lebih besar daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,054>0,05) sehingga H2 ditolak dengan tingkat signifikansi 0,05. Koefisien regresi Corporate Social Responsibility (CSR) bernilai positif yaitu 0,870 menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai arah pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012, namun pengaruhnya tidak signifikan. Menurut Wardhani (2007) dalam Birthcelia (2012) Corporate Social Reporting berpengaruh positif terhadap Retu rn on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan. Pembahasan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan analisis regresi berganda menghasilkan persamaan regresi berganda Y2= 3.864 + 0,199 X1+ 2,518 X2 . Untuk hasil pengujian hipotesis nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,367> 1,665) maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H3 diterima artinya Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi pada uji t variabel Good Corporate Governance (GCG) lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0.026<0,05) sehingga H3 diterima dengan
tingkat signifikansi 0,05. Koefesien regresi CSR bernilai positif yaitu 2,518 yang menunjukkan bahwa CSR mempunyai arah yang positif terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010 – 2012 penelitian Roza Thohiri (2011) dan Retno (2012) yang menyatakan bahwa corporate governance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pembahasan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan analisis regresi berganda menghasilkan persamaan regresi berganda Y2= 3.864 + 0,199 X1+ 2,518 X2 . Untuk hasil pengujian hipotesis nilai thitung lebih besar dari ttabel (4,651> 1,665) maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H4 diterima artinya Corporate Social Responsibility (CSR)berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi pada uji t variabel Corporate Social Responsibility (CSR) lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0.000<0,05) sehingga H4 diterima dengan tingkat signifikansi 0,05. Koefisien regresi Corporate Social Responsibility (CSR) bernilai positif yaitu 2,518 menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai arah pengaruh positif terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 20102012, Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Roza Thohiri (2011) dan Rimba (2010) yang menyatakan bahwa corporate sosial responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan bahwa besar kecilnya praktik CSR diperusahaan dapat mempengaruhi peningkatan dari nilai perusahaan. Pembahasan Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Perusahaan Berdasarkan hasil analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis kelima (H5) yaitu pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) Kinerja Perusahaan ditunjukan dari hasil uji F. Dari hasil uji F dapatdilihat bahwa Fhitung>Ftabel yaitu 6,002>3,96 dengan signifikansi lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,008<0,05), maka H5 diterima artinya Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pembahasan Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil analisis statistik ditemukan bahwa hipotesis keenam (H5) yaitu pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan ditunjukan dari hasil uji F. Dari hasil uji F dapatdilihat bahwa Fhitung>Ftabel yaitu 14,141>3,96 dengan signifikansi lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05), maka H6 diterima artinya Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roza Thorihi (2011) dan Retno (2012) yang menyatakan bahwa GCG dan Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1.Secara parsial dapat diketahui bahwa Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. 2.Secara parsial dapat diketahui bahwa dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
3.Secara parsial dapat diketahui bahwa Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 4.Secara parsial dapat diketahui bahwa dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Hal ini berarti semakin tinggi penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) maka dapat meningkatkan nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. 5.Secara simultan dapat diketahui bahwa Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. 6.Secara simultan dapat diketahui bahwa Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Bagi investor dan calon investor perusahaan yang terdaftar di BEI agar lebih seksama dan juga memperhatikan aspek GCG dan pengungkapan CSR perusahaan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi. Bagi perusahaan nantinya mampu melaksanakan prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga diharapkan akan dapat menghasilkan suatu kepercayaan publik dan mampu meningkatkan kinerja keuangan dengan lebih baik lagi nantinya bagi perusahaan. Daftar Pustaka Bukhori,Iqbal. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang Birthcelia, Grace. 2012. Pengaruh corporate social responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan perusahaan (studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bei periode 20082010). Skripsi Akuntansi, Universitas Sumatera Utara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014) Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi Manajemen Edisi Revisi,USU Press,Medan Ghozali,Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Kesuma Ade,Sambas. 2005. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan.Tesis Universitas Sumatera Utara Medan Kusumadilaga,Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Sosial Responsibility Terhadap Nilia Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating ( studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI).Universitas Diponegoro Semarang Pratiwi S, Mona. 2013. Mekanisme Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan,Corporate Sosial Responsibility Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di BEI. Skripsi Universitas Sumatera Utara Medan Nurcahyani, dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Kepemilikan Institusioanl terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan peserta CGPI yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011). Artikel Akuntansi, Universitas Brawijaya Malang Rara
dan Basuki. 2012. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol 9/No.1
Retno, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh good corporate governance Dan pengungkapan corporate social responsibility Terhadap nilai perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar Di bursa efek indonesia periode 2007-2010). Jurnal Nominal/ Volume 1 Nomor 1/ Tahun 2012 Roza
Thohiri. 2011. Pengaruh pengungkapan CSR dan GCG terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas Sebagai moderating variabel studi Empiris pada perusahaan LQ45 Yang terdaftar di BEI Periode 2007-2010.Tesis Akuntansi, Universitas Sumatera Utara
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Bisnis.Bandung : CVAlfabeta