e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
ANALISIS PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA BANK PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG SINGARAJA PERIODE 2008-2012 1
Luh Widiari, 1I Made Pradana Adiputra, 2Ni Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit secara parsial dan simultan terhadap pendapatan bunga bank pada Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa berupa laporan keuangan triwulan BPD Bali Cabang Singaraja periode 2008-2012. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan. Selanjutnya, analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan bunga bank, (2) suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan bunga bank. dan (3) Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap pendapatan bunga bank yang diperoleh PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. Kata kunci: Loan to Deposit Ratio, Pendapatan Bunga, Suku Bunga Kredit Abstract This present study was intended to identify the partial and simultaneous impact of Loan to Deposit Ratio (LDR) and loan interest rate on the revenue generated from the bank-imposed interest at Bali Regional Development Bank, Singaraja Branch. The data used in the present study were the secondary data in the form of the financial statements quarterly prepared by Bali Regional Development Babnk, Singaraja Branch, period 2008-2012. The data were collected using documentary method, meaning that the secondary data, which were in the form of financial statements, were obtained from the company. The data were analyzed using multiple regression analysis supported by SPSS version 19 program. The result of the study showed that (1) Loan to Deposit Ratio (LDR) significantly affected the revenue generated from the bank-imposed interest, (2) the loan interest rate significantly affected the revenue generated from the bank-imposed interest, and (3) Loan to Deposit Ratio (LDR) and loan interest rate simultaneously significantly affected the revenue generated from the interest imposed by Bali Regional Development Bank, Singaraja Branch. Keywords: Loan Interest Rate, Loan to Deposit Ratio, Revenue from Loan Interest
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hampir semua sektor usaha, yang meliputi sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, dan perumahan sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam melakukan transaksi keuangan. Peran bank bagi masyarakat individu, maupun masyarakat bisnis sangat penting bahkan bagi suatu negara, karena bank sebagai suatu lembaga yang sangat berperan dan berpengaruh dalam perekonomian suatu negara (Ismail, 2011: 2). Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Hasibunan (2007:2), “bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.” Sedangkan menurut Kasmir (2007:11), “bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank intermediary dari lainnya.” Fungsi perbankan adalah sebagai lembaga perantara bagi pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana dengan cara mengumpulkan dana-dana masyarakat dalam bentuk giro, deposito, dan simpanan serta menyalurkan dalam bentuk pinjaman kredit (Tommy, 2010). Melalui fungsi intermediasinya, perbankan mampu menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan pendanaan sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif di
sektor riil. Dengan proses intermediasi seperti ini, bank sebagai lembaga intermediasi berperan penting dalam mobilisasi dana-dana masyarakat untuk diputar sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi dunia usaha, baik untuk investasi maupun produksi, dalam rangka pertumbuhan ekonomi (Nainggolan, 2009). Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, setiap bank mempunyai pendapatan yang dinamakan pendapatan operasional. Pendapatan operasional suatu bank terdiri atas dua jenis, yaitu pendapatan bunga dan pendapatan non bunga. Pada umumnya bank di Indonesia lebih banyak memperoleh pendapatan operasional melalui pendapatan bunga dibandingkan dengan pendapatan non bunga (Ma’rufah, dkk: 2013). Penelitian tentang pendapatan bunga bank telah dilakukan Permatasari (2008) mengenai pengaruh biaya dana terhadap pendapatan bunga pinjaman pada PT. Bank Niaga Tbk dan menyimpulkan biaya dana memiliki hubungan yang penting dan pengaruh yang sangat kuat terhadap pendapatan bunga pinjaman. Hidayat dan Hujaemah (2009) menggunakan analisis path untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit terhadap Loan to Deposit Ratio dan dampaknya pada pendapatan bunga bank di PT BPR Siliwangi Tasikmalaya. Tommy (2010) menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit terhadap pendapatan bunga pada PT BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Manado. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Susianis (2012) dengan analisis korelasi sederhana menunjukkan bahwa Loan to Deposit ratio (LDR) mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap profitabilitas bank. Penelitian yang dilakukan oleh Ma’rufah, dkk (2013) mengenai peramalan pendapatan operasional bank menggunakan metode fungsi transfer dan neural network yang menggunakan sampel BRI untuk bank pemerintah dan BCA untuk bank swata menemukan bahwa dengan pendekatan metode fungsi transfer, variabel biaya dana dan LDR signifikan berkaitan dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) pendapatan bunga BRI sedangkan hanya biaya dana yang berkaitan dengan pendapatan bunga BCA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (SAK, 2007: 31.11), kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Timbal balik yang diberikan oleh kredit yang disalurkan merupakan salah sumber pendapatan operasional bank umum yang berbentuk pendapatan bunga. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga atau sering disebut dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan indikator mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit (Ma’rufah, dkk, 2013). Kasmir (2011: 290) menyatakan bahwa loan to deposit ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Menurut Dendawijaya (2009), Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya (Nandadipa, 2010). Sedangkan menurut Siamat (2003) dalam Amriani (2012), LDR adalah rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga) yang digunakan. Untuk menghitung nilai dari LDR, dapat menggunakan suatu persamaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, yaitu : x 100% LDR = Adapun hubungan dengan pendapatan bunga karena dalam perhitungan indikator pemberian kredit
antara LDR dapat terjadi LDR terdapat yaitu jumlah
kredit yang diberikan dimana dalam kegiatan pemberian kredit bank akan memperoleh timbal balik berupa pendapatan bunga (Hidayat dan Hujaemah, 2009). Semakin tinggi rasio LDR, maka semakin meningkat pendapatan bunga bank (Amriani, 2012). Oleh karena hal tersebut, LDR dapat mempengaruhi pendapatan bunga suatu bank. Selain LDR, salah satu aspek yang dinilai berpengaruh terhadap pendapatan bunga bank adalah tingkat suku bunga. Suku bunga kredit merupakan balas jasa atas pinjaman uang yang dibayar oleh debitur kepada kreditur. Fluktuasi suku bunga kredit juga akan mempengaruhi permintaan akan kredit tersebut (Riwayati dan Sari, 2012). Tingkat suku bunga dipandang sebagai indikator dalam mempengaruhi keputusan masyarakat dalam membelanjakan ataupun menabungkan uangnya dan juga mempengaruhi keputusan dunia usaha dalam melakukan pinjaman untuk berbagai kepentingan seperti investasi (Waljianah, 2013). Menurut Kiryanto (dalam Hasanudin dan Prihatiningsih, 2010), penetapan suku bunga kredit merupakan pilihan dilematis bagi bank walaupun dalam kenyataannya suku bunga kredit yang cenderung masih tinggi akan menyebabkan penyaluran kredit akan tersendat. Maka dari itu, tingkat suku bunga kredit akan berpengaruh terhadap pendapatan bunga bank, karena suku bunga kredit akan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk melakukan pinjaman, sehingga hal ini juga mempengaruhi pendapatan bunga yang diperoleh bank. Dalam prakteknya kebijakan Bank Indonesia mengenai tingkat suku bunga SBI menjadi patokan dalam bank umum untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat suku bunga penyaluran kedit. Penelitian yang dilakukan oleh Hasmar (2013) pada PT. BPR LA Mangau Sejahtera Pariaman Selatan menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit berpengaruh siginifikan dan memiliki hubungan yang kuat terhadap permintaan kredit. Namun, hasil berbeda diperoleh oleh Hasanudin dan Prihatiningsih (2010) yaitu bahwa terdapat pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan antara variabel tingkat suku
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) bunga kredit dengan penyaluran kredit BPR di Jawa Tengah. Bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Pembangunan Daerah, yaitu Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Singaraja karena perkembangan penyaluran kredit yang selalu meningkat setiap tahunnya, terutama kredit yang yang ditujukan kepada nasabah-nasabah yang memiliki penghasilan tetap seperti PNS, pegawai swasta maupun pensiunan. Dari data yang diperoleh pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja sejak periode 2008-2012 menunjukkan bahwa rasio LDR bank tersebut selalu di atas 100%, sehingga perlu diteliti pengaruhnya terhadap pendapatan bunga yang diterima. Penyaluran kredit yang diberikan oleh bank secara garis besar dilihat dari segi tujuan penggunaan dapat dibagi menjadi kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi (Ismail, 2011: 9). Namun, dalam penelitian ini menggunakan suku bunga kredit konsumsi-multiguna untuk mewakili suku bunga kredit karena setiap tahun nasabah PT BPD Bali Kantor Cabang Singaraja yang menggunakan fasilitas kredit konsumsi semakin meningkat. Selain itu, pendapatan bunga bank juga sebagian besar berasal dari penyaluran kredit konsumsi karena sebagian besar nasabah menggunakan fasilitas kredit konsumsi dibandingkan dengan kredit investasi maupun kredit modal kerja. Berdasarkan uraian di atas dan berbagai hasil penelitian sebelumnya, penelitian ini mengkaji mengenai “Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Suku Bunga Kredit terhadap Pendapatan Bunga Bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja Periode 2008-2012”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap terhadap pendapatan bunga bank, 2) untuk mengetahui pengaruh suku bunga kredit terhadap pendapatan bunga bank, dan 3) untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit secara simultan terhadap pendapatan bunga bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja.
METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif karena data yang digunaan berbentuk angka-angka. Subjek dalam penelitian ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja, yang berlokasi di Jl. Dewi Sartika Selatan, Singaraja. Perusahaan tersebut merupakan salah satu cabang dari perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Sedangkan objek dalam penelitian adalah Loan to Deposit Ratio, Suku Bunga Kredit, dan Pendapatan Bunga Bank. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2010: 24). Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa berupa laporan keuangan triwulan PT BPD Bali Cabang Singaraja periode 2008-2012. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Variabel penelitian ini ada 3 yaitu: Loan to Deposit Ratio (X1), Suku Bunga Kredit (X2), dan Pendapatan Bunga Bank (Y). Dalam analisis data penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) Versi 19. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh Loan to Deposit Ratio (X1) dan Suku Bunga Kredit (X2) terhadap Pendapatan Bunga Bank (Y). Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut : Y
1 X1
2X2
+ ε…………….(1)
Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) terhadap asumsi-asumsi klasik. Uji asumsi regresi menurut Ghozali (2009) dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Uji multikolineatritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Berdasarkan aturan variance inflation factor (VIF) dan tolerance, maka apabila VIF > 10 atau tolerance < 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolinearitas. Sebaliknya apabila nilai VIF < 10 atau tolerance > 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regersi. Pengujian ini menggunakan Durbin Watson (DW-test). Kriteria pengujian autokorelasi yaitu bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper boud (du) dan (4-du) berarti tidak terjadi gejala autokorelasi. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi varabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji koefisien determinasi. Bila R2 mendekati 1 (100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk mengukur data observasi.
Selanjutnya dari persamaan regresi berganda dilakukan uji t dan uji F. Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yaitu, jika nilai signifikansi < (α) = 0,05 berarti variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel diterima, dependen (Y), maka H1 sedangkan jika nilai signifikansi > (α) = 0,05 berarti variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y), maka H1 ditolak. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel tidak bebas. Kriteria pengujian yaitu, jika nilai signifikansi < (α) = 0,05 berarti variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (Y), maka H1 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi > (α) = 0,05 berarti variabel independen (X1 dan X2) tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (Y), maka H1 ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil uji normalitas ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Grafik Normal P-Plot Sumber: Data sekunder diolah, 2014
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Dari hasil uji normalitas dengan grafik Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dan menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi. Berdasarkan uji multikolinearitas diperoleh nilai VIF untuk variabel Loan to Deposit Ratio dan Suku Bunga Kredit sebesar 1,081 < 10, sedangkan nilai toleransinya masing-masing sebesar 0,925 > 0,10 sehingga variabel Loan to Deposit Ratio dan Suku Bunga Kredit dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas. Berdasarkan uji autokorelasi diperoleh nilai DW sebesar 1,689. Nilai 1,537 (dU) lebih kecil dari nilai 1,689 (DW) dan nilai 1,689 (DW) lebih kecil dari nilai 2,463 (4–dU). Dengan kata lain, nilai DW sebesar 1,689 berada diantara nilai 1,537 (dU) dan 2,463 (4–dU), maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi. Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2 Uji heteroskedastisitas Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Dari uji heteroskedastisitas dengan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) menunjukkan bahwa data (titiktitik) menyebar secara merata di atas dan di bawah garis nol, tidak berkumpul di satu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji regresi liner berganda ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Hasil Analisis Regresi Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 28,235 ,874 -,012 ,001 -,976
Model 1 (Constant) Loan to Deposit Ratio Suku Bunga Kredit -,136 a. Dependent Variable: Pendapatan Bunga Sumber: Data Sekunder Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel 1.1 diatas, maka persamaan regresinya menjadi sebagai berikut: Y = 28,235 – 0,012 X1 – 0,136 X2 Dari persamaan regresi linear berganda diatas, dapat dilihat nilai konstanta sebesar 28,235 berarti jika Loan to Deposit Ratio (X1) dan Suku Bunga Kredit (X2) nilainya 0 atau konstan, maka Pendapatan Bunga Bank (Y) nilainya 28,235. Apabila koefisien regresi Loan to
,059
-,195
T 32,312 -11,474
Sig. ,000 ,000
-2,298
,035
Deposit Ratio (X1) meningkat 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka Pendapatan Bunga (Y) menurun sebesar -0,012. Begitu juga apabila Suku Bunga Kredit (X2) meningkat 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka Pendapatan Bunga Bank (Y) menurun sebesar -0,136. Hasil uji koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel 1.2 berikut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 1.2 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,941a ,886 ,873 ,09428 a. Predictors: (Constant), Suku Bunga Kredit, Loan to Deposit Ratio b. Dependent Variable: Pendapatan Bunga Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Berdasarkan tabel 1.2 di atas, tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,886. Dengan kata lain, hal ini menunjukkan bahwa besar persentase variasi Pendapatan Bunga Bank yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas yaitu Loan to Deposit Ratio dan Suku
Bunga Kredit sebesar 88,6%, sedangkan sisanya sebesar 11,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel penelitian. Selanjutnya dari persamaan regresi berganda dilakukan uji t dan uji F. Hasil uji t ditunjukkan pada tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Hasil Perhitungan Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 28,235 ,874 -,012 ,001
Model 1 (Constant) Loan to Deposit Ratio Suku Bunga Kredit -,136 a. Dependent Variable: Pendapatan Bunga Sumber: Data sekunder diolah, 2014
Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai thitung sebesar -11,474. Uji hipotesis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Pendapatan Bunga Bank dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank dapat diterima.
,059
Standardized Coefficients Beta -,976 -,195
T 32,312 11,474 -2,298
Sig. ,000 ,000 ,035
Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai thitung sebesar -2,298. Uji hipotesis pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Pendapatan Bunga Bank dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi 0,035 < 0,05. Artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa Suku Bunga Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Suku Bunga Kredit berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank dapat diterima. Hasil uji F ditunjukkan pada tabel 1.4 berikut.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Uji F ANOVAb Sum of Model Squares Df Mean Square 1 Regression 1,177 2 ,589 Residual ,151 17 ,009 Total 1,328 19 a. Predictors: (Constant), Suku Bunga Kredit, Loan to Deposit Ratio b. Dependent Variable: Pendapatan Bunga Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Uji hipotesis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Suku Bunga Kredit berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Pendapatan Bunga Bank dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya menolak H0 dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Suku Bunga Kredit secara berama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Suku Bunga Kredit berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Pendapatan Bunga Bank dapat diterima. PEMBAHASAN Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Pendapatan Bunga Bank pada Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja periode 2008-2012 Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis regresi pada tabel 1.3 menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan bunga bank pada Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja periode 20082012. Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh negatif terhadap pendapatan bunga bank, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi dan nilai thitung yang bertanda negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan apabila rasio LDR naik sebesar 1%, maka akan diikuti dengan penurunan pendapatan bunga bank sebesar Rp 0,012. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Amriani (2012) bahwa semakin tinggi rasio LDR, maka semakin meningkat pendapatan
F 66,210
Sig. ,000a
bunga bank. Namun, hal ini mungkin saja terjadi karena selama periode 2008-2012 rasio LDR pada PT Bank BPD Bali Cabang Singaraja selalu di atas 100% yang menunjukkan bahwa kemampuan bank tersebut dalam menyalurkan pinjaman kepada masyarakat melebihi kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana masyarakat. Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya bank BPD Bali Cabang Singaraja melakukan pinjaman kepada kantor cabang BPD Bali lain yang kelebihan dana. Sebagai imbalan kepada kantor cabang BPD Bali yang dipinjami dana, bank BPD Bali Cabang Singaraja diwajibkan untuk membayar bunga yang disebut dengan beban bunga RAK (Rekening Antar Kantor). Beban bunga RAK akan mengurangi pendapatan bunga yang diperoleh bank dari nasabah yang memperoleh kredit, sehingga menyebabkan pendapatan bunga bersih yang diperoleh bank juga menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Tommy (2010) yang menunjukkan variabel Loan to Deposit (LDR) berpengaruh terhadap pendapatan bunga dan hasil penelitian dari Ma’rufah, dkk (2013) yang menunjukkan bahwa dengan pendekatan metode fungsi transfer, variabel LDR signifikan berkaitan dengan pendapatan bunga BRI. Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Hidayat dan Hujaemah (2009) yang menunjukkan variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap pendapatan bunga bank dan hasil penelitian Susianis (2012) yang menunjukkan hubungan yang searah antara LDR dan ROA atau apabila LDR
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) mengalami kenaikan maka profitabilitas atau ROA akan mengalami kenaikan pula. Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Pendapatan Bunga Bank pada Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja periode 2008-2012 Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis regresi pada tabel 1.3 menunjukkan bahwa suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank pada Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja periode 2008-2012. Suku bunga kredit memiliki pengaruh negatif terhadap pendapatan bunga bank, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi dan nilai thitung yang bertanda negatif. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Tommy (2010) yang menunjukkan variabel suku bunga kredit berpengaruh terhadap pendapatan bunga. Hasil penelitian ini menunjukkan apabila suku bunga kredit naik sebesar 1%, maka akan diikuti dengan penurunan pendapatan bunga bank sebesar Rp 0,136 . Semakin tinggi suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank, maka semakin menurun pendapatan bunga yang diperoleh bank. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Hasmar (2013) yang melakukan penelitian mengenai permintaaan kredit, bahwa apabila terjadi penurunan suku bunga maka permintaan kredit meningkat, namun apabila terjadi kenaikan suku bunga maka permintaan kredit menurun. Dengan demikian, penurunan permintaan kredit ini akan mengakibatkan hilangnya kesempatan bank untuk memperoleh pendapatan bunga bunga bank yang lebih tinggi. Di samping itu, hasil penelitian yang berbeda diperoleh oleh Hasanudin dan Prihatiningsih (2010), yaitu terdapat pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan antara variabel tingkat suku bunga kredit dengan penyaluran kredit BPR. Dengan demikian, jika tingkat suku bunga kredit meningkat maka penyaluran kredit BPR tidak akan terpengaruh atas kenaikan suku bunga kredit.
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Suku Bunga Kredit terhadap Pendapatan Bunga Bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja periode 2008-2012 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan analisis pada tabel 1.4 menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan bunga bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja periode 2008-2012. Hal ini berarti bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit secara bersama-sama (simultan) berperan dalam upaya mendukung pendapatan bunga yang diperoleh PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. Dengan demikian, hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Tommy (2010) yang menunjukkan bahwa variabel Loan to Deposit (LDR) dan suku bunga kredit berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan bunga. Pengaruh simultan dari Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit terhadap pendapatan bunga bank sebesar 88,6% sedangkan pengaruh variabel lain di luar Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit sebesar 11,4%. Hasil penelitian ini mengidentifikasikan bahwa masih terdapat variabel lain yang mempengaruhi pendapatan bunga bank selain Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit yang memerlukan penelitian lebih lanjut. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa 1) Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank., 2) Suku Bunga Kredit berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bank. dan 3) Loan to Deposit Ratio (LDR) dan suku bunga kredit secara bersama-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) sama (simultan) berpengaruh terhadap pendapatan bunga bank yang diperoleh PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. SARAN Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna baik bagi kemajuan pihak bank maupun bagi peneliti selanjutnya di masa mendatang. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut 1) PT Bank Pembangunan Daerah Bali sebagai lembaga yang berperan membantu pertumbuhan perekonomian daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat hendaknya secara rutin mengevaluasi strategi dalam pencapaian pendapatan bunga agar tidak mengalami penurunan, 2) untuk meningkatkan pendapatan bunga, bank harus melakukan penghimpunan dana yang seimbang dengan suku bunga kredit dan ekspansi kredit dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, sehingga peningkatan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) sangat dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut serta mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan masyarakat terhadap Bank BPD Bali, dan 3) bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabelvariabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap Pendapatan Bunga Bank dan dapat juga memperpanjang periode amatan untuk memperluas cakupan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Amriani, Fitri Riski. 2012. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan NIM terhadap LDR pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2006-2010. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makassar.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan. 2004. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Kumpulan Ketentuan Bank Indonesia). Bank Indonesia. Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Hasanudin, Mohamad dan Prihatiningsih. 2010. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performance Loan (NPL), dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di Jawa Tengah”. Teknis, Volume 5, Nomor 1(hlm. 25 – 31). Hasibunan, Malayu. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasmar, Afdhal. 2013. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Permintaan Kredit pada PT. BPR LA Mangau Sejahtera Pariaman Selatan. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Akuntansi, UPI “YPTK” Padang. Hidayat, Iman Pirman dan Hana Hujaemah. 2009. “Pengaruh Pemberian Kredit terhadap Loan to Deposit Ratio dan Dampaknya pada Pendapatan Bunga Bank”. Jurnal Akuntansi. Volume 4, Nomor 2 (hlm. 715-735). Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Ismail. 2011. Manajemen Perbankan: Dari Jakarta: Teori Menuju plikasi. Kencana. Kasmir. 2011. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Ma’rufah, Nayla, dkk. 2013. “Peramalan Pendapatan Operasional Bank Menggunakan Metode Fungsi Transfer dan Neural Network”. Jurnal Sains dan Seni Pomits, Volume 2, Nomor 2 (hlm. 219-224). Nainggolan, Marnov P.P. 2009. Analisis Pengaruh LDR, NIM, dan BOPO terhadap ROA Bank Umum Skripsi (tidak Indonesia. diterbitkan). Fakultas Ekonomi, Sumatera Utara. Analisis Nandadipa, Seandy. 2010. Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK, dan Exchange Rate terhadap LDR (Studi Kasus pada Bank Umum di Indonesia Periode 2004 – 2008). Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Permatasari, Wulan. 2008. Pengaruh Biaya Dana terhadap Pendapatan Bunga Pinjaman pada PT. Bank Niaga Tbk. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Akuntansi, FE Unversitas Komputer Indonesia.
Riwayati, Hedwigis Esti dan Sari Wulandari. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Investasi Bank Persero”. Makalah disajikan dalam Pekan Ilmiah Dosen FEB – UKSW. Salatiga 14 Desember 2012. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Susianis. 2012. “Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas Bri Unit Di Kantor Cabang Tulungagung”. Jurnal Otonomi, Volume. 12, Nomor.3 (hlm. 104-113). Tommy, Parengkuan. 2010. Pengaruh Loan to Deposit (LDR) dan Suku Bunga Kredit terhadap Pendapatan Bunga Bank pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Manado. Laporan Penelitian IPTEK dan Seni (Lembaga Penelitian). Universitas Sam Ratulangi Manado. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Tersedia pada (diakses http://.www.google.com tanggal 10 Oktober 2013).