e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017)
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), CURRENT RATIO (CR), NET PRESENT MARGIN (NPM), RETURN ON ASSET (ROA), TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) STUDI PADA PERUSAHAAN BASIC INDUSTRY DAN PROPERTI, REAL ESTATE & BUILDING CONTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 1Ni
Ketut Ari Astiti,1 Gede Adi Yuniarta, 2Edy Sujana Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac,id , Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan basic industry dan property, real estate & building contruction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu tahun 2011-2015, sehingga diperoleh 60 data perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, (2) variabel Current Ratio berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio, (3) variabel Net Present Margin berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio, (4) variabel Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, dan (5) variabel Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin, Return On Asset secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin, Return On Asset, Dividend Payout Ratio. Abstract This study aimed at obtaining empirical evidence on the effect of Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin dan Return On Asset on Dividend Payout Ratio. This study was a quantitative study which obtained data from the financial statements of the companies registered at Indonesia Stock Exchange. The sampling technique applied in this study was purposive sampling technique. The samples of this study were 12 basic industry and property, real estate&building construction companies which were registered at Indonesia Stock Exchange in 2011-2015. Sixty company data were collected from that period of time. The technique of data analysis applied was multiple linear regression technique. The results of the analysis showed that: (1) the variable Debt to Equity Ration did not affect Dividend Payout Ratio, (2) the variable Current Ratio did not affect Dividend Payout Ration, (3) the Net Present Margin had negative effect on Dividend Payout Ratio,
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) (4) the variable Return On Asset did not affect Dividend Payout Ration, and (5) the variables Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin, Return On Asset simultaneously affected Dividend Payout Ratio.
Key Words: Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin, Return On Asset, Dividend Payout Ratio.
PENDAHULUAN Tujuan investor menginvestasikan dananya kepada suatu perusahaan adalah memaksimalkan return dengan tidak mengabaikan resiko yang akan dihadapinya. Return tersebut dapat berupa deviden ataupun capital gain. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para investor. Sedangkan capital gain merupakan pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli (Sutrisno,2001). Pembayaran dividen merupakan salah satu cara untuk mengembalikan keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Besarnya nilai dividen yang akan diterima pemegang saham sangat tergantung pada kebijakan dividen yang bersangkutan. Oleh karena itu, investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat pengembalian investasi mereka (Rejeki, 2011). Pembagian dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham yang berarti meningkatnya nilai perusahaan (Utami, 2008). Semakin besar laba memungkinkan semakin besar prosentase dividen sehingga harga saham semakin meningkat. Perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan oleh masyarakat sebagai perusahaan yang menguntungkan. Pembayaran dividen akan meningkatkan kepercayaan sekaligus mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan modalnya (Difah dalam Yasa, 2011). Maka dari itu pihak manajemen perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Faktorfaktor yang diduga mempengaruhi kebijakan dividen diantaranya kesempatan investasi, profitabilitas dan likuiditas, akses ke pasar keuangan, stabilitas pendapatan, dan pembatasan-pembatasan (Hanafi, 2012). Menurut Budiarto (2009) rasio yang
sering digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio profitabilitas, likuiditas, dan leverage. Ketiga ratio tersebut termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Penelitian ini akan meneliti perusahaan Basic Industry dan property, real estate & building Contruction yang terdaftar di Busra Efek Indonesia periode 2011-2015. Saat ini pasar konstruksi dan sektor bahan bangunan Indonesia telah berkembang secara signifikan. Konstribusi sektor konstruksi terhadap produk domestik bruto (PDB) tanah air telah tumbuh dari sekitar 7,07 persen di tahun 2009 menjadi 13 persen pada 2014 dan telah mendorong pertumbuhan industri bahan bangunan dan konstruksi Indonesia. Pasar konstruksi diproyeksikan tumbuh sebesar 14,26 persen mencapai Rp 446 triliun pada tahun 2015 dan akan menjadi salah satu sektor yang paling menjanjikan berkat percepatan rencana pembangunan infrastruktur pemerintah (okezone.com.2015). Perusahaan Basic Industry merupakan perusahaan yang berorientasi pada teknologi, sehingga saham sektor ini memiliki prospek yang baik di masa mendatang, karena adanya perkembangan teknologi yang sangat signifikan belakangan ini. Pentingnya sektor ini bagi perkembangan sektor – sektor industri lainnya juga menjadi alasan mengapa perusahaan Basic Industry memiliki prospek yang baik di masa mendatang (Adinatana, 2012). Peneliti memilih perusahaan basic industry dan property, real estate & building contruction karena masih jarang diuji pada penelitian terdahulu. Selain itu pada sektor basic industry dan property, real estate &building contruction memiliki harga indeks saham paling rendah dibandingkan dengan sektor lain. Hingga tahun 2015 rata-rata indeks harga saham sector property, real
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) estate &building contruction ini hanya mencapai 514.679, sedangkan Basic Industry and hanya mencapai 543,063, hal ini masih jauh dibandingkan dengan sektor Consumer 2.473. 759 yang mencapai angka sebesar 2.169,336 (www.ojk.go.id).Dengan kecilnya indeks harga saham tersebut secara otomatis akan mempengaruhi laba perusahaan yang akan dibagikan kepada masing-masing pemegang saham berupa deviden. Namun dengan indeks harga saham yang kecil tersebut perusahaan ini masih mampu membagikan deviden kepada masingmasing pemegang saham. Dengan adanya hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi deviden payaout ratio pada perusahaan tersebut mengingat perusahaan tersebut memiliki indeks saham yang rendah. Dalam penelitian ini akan menggunakan variabel Debt to Equity Ratio, Current Asset, Net Present Margin dan Return On Asset sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya deviden yang dibagikan kepada pemegang saham. Alasan dipilihnya variabel tersebut karena adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu. Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajibannya untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. (Sartono: 2001). Untuk hubungan Debt to Equity Ratio dengan Dividend Payout Ratio, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Rejeki (2011) dan Rahmawati (2008) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio, maka semakin rendah Dividend Payout Ratio. H1: Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio
Current Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Semakin besar Current Ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingginya Current Ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen yang dijanjikan. (Handayani dalam Marlina dan Danica, 2010). Untuk hubungan Current Ratio dengan dividend payout ratio, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Yasa (2016), Rejeki (2011) yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Witjaksono (2011) juga menyatakan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio H2:Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio Menurut Sawir (2005) Net Present Margin adalah rasio yang membandingkan net income dengan penjualan bersih operasi (sales). Apabila tingkat keuntungan perusahaan semakin stabil maka perusahaan dapat memprediksi keuntungan-keuntungan dimasa yang akan datang dengan ketepatan yang lebih tinggi. Dengan demikian perusahaan tersebut bisa mempertahankan pembayaran sebagian besar dari keuntungannya dalam bentuk dividen. Semakin tinggi nilai Net Present Margin mengindikasikan bahwa semakin baik perusahaan menghasilkan laba sehingga semakin tinggi pula dividen yang dapat dibayarkan oleh perusahaan. Untuk hubungan Net Present Margin dengan Dividend Payout Ratio, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Rejeki (2011), Rahmawati (2008) dan Yasa (2016) yang menyatakan bahwa Net Present Margin berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Witjaksono (2011) juga menyatakan bahwa Net Present Margin memiliki pengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio H3: Net Present Margin berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio Return On Asset menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan (Husnan, 1997). Dalam penelitian ini menggunakan rasio Return on Asset untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Return On Asset berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return On Asset, maka semakin efisien penggunaan aktiva oleh perusahaan dalam beroperasi sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Untuk hubungan besar Return On Asset dengan Dividend Payout Ratio, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2014) dan Fitri (2015) yang menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Witjaksono (2011) juga menyatakan bahwa Return On Asset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. H4: Return On Asset berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio Dalam penelitian ini juga akan melihat pengaruh secara simultan antara Debt to Equity Ratio, Current Asset, Net Present Margin dan Return on Asset terhadap Dividend Payout Ratio. Sehingga hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H5: Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin dan Return on Asset secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. METODE Penelitian ini dilakukan dengan cara mengakses lalu mengolah data-data yang ada pada situs resmi BEI, yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena datadata yang dipakai berbentuk angka. Sumber utama penelitian ini adalah Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. Data yang dipakai, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan basic industry dan property, real estate & building contruction yang menampilkan laporan keuangannya pada situs tersebut. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pemilihan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan purposive sampling, yaitu suatu metode yang digunakan dalam memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriterianya, yaitu: (1) perusahaan yang telah terdaftar sebelum tahun 2011 dan masih terdaftar hingga tahun 2015, (2) mempublikasikan laporan tahunan (annual report) lengkap selama periode penelitian dari tahun 2011-2015, (3) perusahaan yang melakukan pembagian deviden dari tahun 2011-2015 secara berturut-turut, (4) memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada penelitian ini, jumlah sampel ada 12 perusahaan selama 5 tahun sehingga ada 60 data perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik deskriptif , uji regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik, Uji statistik t dan Uji simultan. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran dari variabelvariabel yang diteliti atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum untuk masing-masing variabel (Ghozali, 2013:19). Hasil pengujian statistik deskriptif dapat dilihat sebagai berikut: 1. Debt to Equty Ratio merupakan rasio hutang dengan total ekuitas perusahaan menunjukkan nilai ratarata (mean) 0,97378. Nilai minimum sebesar 0,196 dan nilai maksimum sebesar 2,849 atau hutang yang dimiliki sebesar 2,849 kali modal sendiri yang dimiliki perusahaan. 2. Current Ratio merupakan rasio asset lancar dengan kewajiban jangka pendek perusahaan yang menunjukkan rata-rata sebesar 1,39349. Nilai minimum yaitu sebesar 0,595 dan nilai maximum diketahui sebesar 2,744. 3. Net Present Margin merupakan rasio dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal perusahaan yang menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,25622. Nilai minimum yaitu
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) sebesar 0,010 dan nilai maximum diketahui sebesar 1,344 4. Return On Asset merupakan rasio laba bersih dengan total asset
perusahaan menunjukkan nilai ratarata sebesar 0,08019. Nilai minimum yaitu sebesar 0,008 dan nilai maximum diketahui sebesar 0,261.
Tabel 1 Uji Statistik deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
DER 60 CR 60 NPM 60 ROA 60 DPR 60 Valid N (listwise) 60 Sumber: Output SPSS 20
0,196 0,595 0,010 0,008 0,011
5. Dividend Payout Ratio merupakan rasio kebijakan pembagian dividen tunai dengan laba per lembar saham perusahaan yang menunjukkan ratarata sebesar 0,28957 dengan nilai maximum sebesar 1,344 dan nilai minimum sebesar 0,011 dari laba per lembar saha yang diperoleh.
2,849 2,744 0,671 0,261 1,344
Mean 0,97378 1,39349 0,25622 0,08019 0,28957
Std. Deviation 0,498047 0,450201 0,129625 0,041626 0,266639
Hasil pengujian normalitas data menggunakan statistik KolmogiorovSmirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,288. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Sumber: Output SPSS 20 Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data debt to equity ratio, current asset, net present margin dan return on asset, dan dividend payout ratio berdistribusi normal. Pada Tabel 3 hasil pengujian multikolinieritas mengunakan Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF
Unstandardized Residual 60 0E-7 0,18729689 0,127 0,127 -0,065 0,984 0,288
dari masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Berdasarkan nilai VIF dan tolerance, korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian di antara variabel
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi
multikolinearitas pada model regresi linier.
Tabel 3 Hasil Uji Multikolineritas Collinearity Statistics Tolerance VIF
Model (Constant) Debt to equity ratio Current ratio Net present margin Return On Asset Sumber: Output SPSS 20
0,623 0,676 0,728 0,779
Hasil pengujian heteroskedastisitas dilihat dari garafik scatter plot, dengan melihat penyebaran datanya, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
1,606 1,479 1,373 1,284
Keterangan Non Multikolineritas Non Multikolineritas Non Multikolineritas Non Multikolineritas
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4. Penelitian ini meneliti 60 sampel dengan 4 variabel bebas maka nilai dL yakni 1,444 dan dU 1,727. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4 terlihat bahwa uji Durbin-Watson menghasikan nilai 1,903. Nilai ini lebih besar daripada nilai dU = 1,727 dan lebih kecil dari nilai 4-1,727 (4dU) = 2,273. Jadi dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi dalam model regresi yang diprediksi.
Gambar 1 Grafik Hasil uji Heteroskedasitas Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Model
R
R Square a
1 0,712 0,507 Sumber: Output SPSS 20
Adjusted R Square 0,471
Pada penelitian ini diajukan lima hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier ganda. Hasil analisis uji koefesien determinasi disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4, ditunjukkan bahwa hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,471. Hal ini menunjukkan bahwa 47,1% variabel dividend payout ratio dipengaruhi oleh variabel debt to equity ratio, current asset, net present margin dan return on asset,
Std, Error of the Estimate 0,1939988
Durbin Watson 1,903
sedangkan 52,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil regresi berganda antara variabel Debt To Equity Ratio, Current Asset, Net Present Margin Dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil uji simultan dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan tabel tersebut menyatakan bahwa nilai signifikan 0,000 < 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan Debt To Equity Ratio, Current ratio, Net Present Margin dan Return On
Asset secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio
Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 0,938 0,139 DER -0,117 0,064 CR -0,149 0,068 NPM -1,326 0,234 ROA 0,161 0,580 Sumber: Output SPSS 20 Model
Berdasarkan Tabel 5 dapat ditentukan persamaan regresi linier berganda pengaruh DER (X1), CR (X2), NPM (X3) dan ROA (X4) terhadap DPR (Y) dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: Y = 0,938 – 0,117 X1 - 0,149 X2 – 1,326 X3 + 0,161 X4 + e Model persamaan regresi linier berganda di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut. 1. Konstanta sebesar 0,938 menunjukkan pengaruh positif yang artinya jika variabel Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin dan Return On Asse bernilai 0 maka variabel Dividend Payaout Ratio memiliki nilai tetap sebesar 0,938. 2. Variabel Debt To Equity Ratio X1 memiliki nilai koefisien β1 = -0,117 dan tingkat signifikansi 0,074. Nilai ini diatas profitabilitas ɑ = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio. Sedangkan koefisien β1 negatif menyatakan bahwa setiap menurunnya variabel Debt To Equity Ratio sebesar -0,117 turut meningkatkan variabel Dividend Payaout Ratio sebesar 0,117. Sehingga Debt To Equity Ratio tidak terhadap Dividend Payaout Ratio dengan asumsi variabel lain konstan. 3. Variabel Current Ratio X2 memiliki nilai koefisien β2 = -0,149 dan tingkat signifikansi 0,033. Nilai ini dibawah
Standardized Coefficients Beta -0,219 -0,252 -0,629 0,580
t
Sig.
6,753 -1,824 -2,185 -5,667 0,278
0,000 0,074 0,033 0,000 0,782
profitabilitas ɑ = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio. Sedangkan koefisien β2 negatif menyatakan bahwa setiap menurunnya variabel Current Ratio sebesar -0,149 turut meningkatkan variabel Dividend Payaout Ratio sebesar -0,149. Sehingga Current Ratio berpengaruh negatif terhadap Dividend Payaout Ratio dengan asumsi variabel lain konstan. 4. Variabel Net Present Margin X3 memiliki nilai koefisien β3 = -1,326 dan tingkat signifikansi 0,000. Nilai profitabilitas signifikan untuk Net Present Margin adalah 0,000. Nilai ini dibawah profitabilitas ɑ = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa Net Present Margin berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio. Sedangkan koefisien β3 negatif menyatakan bahwa setiap menurunnya variabel Net Present Margin sebesar -1,326 turut meningkatkan variabel Dividend Payaout Ratio sebesar -1,326. Sehingga Net Present Margin berpengaruh negatif terhadap Dividend Payaout Ratio dengan asumsi variabel lain konstan 5. Variabel Return On Asset X4 memiliki nilai koefisien β4 = 0,161 dan tingkat signifikansi 0,782. Nilai ini diatas profitabilitas ɑ = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio. Sedangkan koefisien β4
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) positif menyatakan bahwa setiap Asset tidak berpengaruh terhadap meningkatnya variabel Return On Asset Dividend Payaout Ratio dengan asumsi sebesar 0,161 turut meningkatkan variabel lain konstan. variabel Dividend Payaout Ratio sebesar 0,161. Sehingga Return On Tabel 6 Hasil Uji Simultan ANOVAa Model Regression 1
Residual Total
Sum of Squares 2,125 2,070 4,195
Df 4 55 59
a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: (Constant), ROA, DER, CR, NPM Sumber: Output SPSS 20 Berdasarkan tabel diatas, menyatakan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan Debt To Equity Ratio (DER) , Current ratio (CR), Net Present Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio (DPR). PEMBAHASAN Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio Untuk hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikansi pada uji t variabel Debt To Equity Ratio (DER) lebih besar daripada nilai signifikansi (0,074>0,05) dan memiliki koefisien negatif sebesar -0,117. Jadi dapat disimpulkan bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio di perusahaan basic industry dan property, real estate & building contruction yang terdaftar di BEI periode pelaporan 2011-2015. Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio, dapat dikatakan bahwa meningkatnya Debt To Equity Ratio tidak mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada pemegang saham. Hasil penelitian ini
Mean Square 0,531
F
Sig.
14,117
0,000b
0,038
berlawanan arah dengan teori yang mengatakan bahwa peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajibannya untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. (Sartono: 2001). Peningkatan rasio hutang suatu perusahaan berarti tidak akan mempengaruhi pendapatan yang akan diterima pemegang saham. Hal ini dapat terjadi karena kewajiban perusahaan melunasi hutang yang ada tidak dibiayai dari laba perusahaan, melainkan dibiayai dari sumber eksternal yaitu modal pemegang saham. Tujuannya agar keuntungan yang baru dihasilkan dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Witjaksono (2011) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap dividend payout ratio. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2015) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Dividend Payout Ratio. Current Ratio berpengaruh Dividend Payaout Ratio
terhadap
Hasil pengujian hipotesis diketahui
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) bahwa nilai signifikan pada uji t variabel Current ratio lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,033<0,05) sehingga H2 diterima dengan tingkat signifikansi 0,05 dan memiliki koefisien negatif sebesar -0,149. Jadi dapat disimpulkan bahwa Current ratio berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio. Current Ratio berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. (Hanafi dan Halim :2005). Current Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Semakin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana di waktuwaktu mendatang, makin tinggi Dividend Payaout Ratio nya. Current Ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang atau kewajiban lancar. Semakin besar Current Ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memnuhi kewajiban jangka pendeknnya. Sebagaimana cash ratio, makin tingginya Current Ratio juga menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar deviden yang dijanjikan. Dari hasil penelitian menunjukkan Current Ratio memiliki pengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio , namun pengaruhnya negatif. Pengaruh ini mungkin disebabkan karena perusahaan ingin berfokus pada pengembangan asset perusahaan, sehingga dana yang ada digunkan untuk pengembangan aseet perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yasa (2016), Rejeki (2011) dan Witjaksono (2011) yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio Net Present Margin berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio Hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05) sehingga H3 diterima dengan tingkat signifikansi 0,05 dan memiliki nilai koefisien negatif sebesar -1,326 Jadi dapat
disimpulkan bahwa Net Present Margin berpengaruh negatif terhadap Dividend Payaout Ratio. Dari hasil penelitian menunjukkan Net Present Margin memiliki pengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio, namun pengaruhnya negatif. Return saham yang diterima pemegang saham merupakan bagian dari laba setelah dikurangi kewajiban tepatnya beupa bunga dan pajak. Meningkatnya profitabilitas yang dicapai perusahaan akan meningkatkan harapan investor untuk memperoleh pendapatan deviden yang tinggi. Semakin besar profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula laba yang diperoleh, namun semakin besar tingkat laba tidak senantiasa dapat meningkatkan pembayaran deviden yang akan diterima oleh pemegang saham. Apabila Net Present Margin mengalami peningkatan maka deviden perusahaan akan mengalami penurunan karena semakin besar Net Present Margin maka semakin kecil kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya. Jika perusahaan memperoleh laba, laba tersebut akan cenderung digunakan untuk membayar utang daripada membagikannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen karena adanya bunga dan pinjaman yang harus dibayarkan sehingga menyebabkan turunnya harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuswantari (2012) yang menyatakan bahwa Net Present Margin berpengaruh negatif signifikan terhadap Kebijakan Deviden Return On Asset berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio Hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai signifikan yang ditetapkan (0,782>0,05) sehingga H4 ditolak dengan tingkat signifikansi 0,05 dan memiliki koefisien positif sebesar 0,161. Sehingga dapat dikatakan bahwa Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio. Return On Asset menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) dimiliki perusahaan (Husnan, 1997). Dalam penelitian ini memperoleh hasil bahwa Return On Asset tidak berpengaruh terhadap besarnya deviden yang diterima oleh pemegang saham. Alasannya Return On Asset tidak selamnya mempengaruhi kebijakan dividen terutama pada perusahaan yang sudah lama, perusahaanperusahaan ini telah memiliki banyak cadangan laba yang dapat digunakan baik untuk diinvestasikan kembali maupun dibagikan dalam bentuk dividen tanpa harus merubah proporsi dividen bagi emegang saham yang sebagian besar juga merupakan pemegang saham pengendali. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Witjaksono (2011) dan Swastyastu (2014) yang menyatakan jika Return On Asset tidak memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Pengaruh secara simultan Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin (NPM), Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Debt To Equity Ratio, Current ratio, Net Present Margin dan Return On Asset terhadap Dividend Payaout Ratio. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 6 yang menyatakan bahwa nilai signifikan 0,000 < dari 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Debt To Equity Ratio, Current ratio, Net Present Margin dan Return On Asset secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payaout Ratio. Hasil uji koefisien determinasi bahwa nilai R Square yang diperoleh sebesar sebesar 0,471. Hal ini menunjukkan bahwa Dividend Payaout Ratio pada perusahaan basic industry dan property, real estate & building contruction yang terdaftar di BEI mampu dijelaskan oleh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin, dan Return On Asset sebesar 47,1 % sedangkan sisanya 52,9 % dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Dividen merupakan pembayaran yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham sehubungan dengan
keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan (Hadiwijaja 2007). Dividen juga sebagai harapan bagi para investor, artinya pada titik tertentu para investor mengharapkan adanya pembagian laba dari laba yang diperoleh perusahaan. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan yang bekaitan dengan penentuan apakah keuntungan / laba perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan sebagai laba ditahan dan selanjutnya untuk diinvestasikan kembali dimasa yang akan datang (Suhartono, 2004). Sementara itu presentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham disebut Dividend Payaout Ratio. Menurut Riyanto (1997), salah satu rasio yang termasuk dalam rasio solvabilitas / leverage adalah Debt to Equity Ratio. Semakin rendah rasio tersebut berarti semakin tinggi tingkat pembelanjaan perusahaan yang disediakan oleh para pemegang saham dan semakin besar tingkat perlindungan kreditur dari kehilangan uang yang diinvestasikan ke perusahaan tersebut. Current Ratio atau rasio lancar merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas. Semakin besar Current Ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingginya Current Ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen yang dijanjikan. (Handayani dalam Marlina dan Danica 2009). Menurut Riyanto (1997) tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung rentabilitasnya. Semakin tinggi nilai Net Present Margin mengindikasikan bahwa semakin baik perusahaan menghasilkan laba sehingga semakin tinggi pula dividen yang dapat dibayarkan oleh perusahaan. Return on Asset berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return on Asset, maka
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) semakin efisien penggunaan aktiva oleh perusahaan dalam beroperasi sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Debt to equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividen Payaout Ratio. Nilai signifikan pada uji t variabel Debt To Equity Ratio lebih besar daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,074>0,05) dengan nilai koefisien negatif sebesar -0,117. 2. Variabel Current Ratio berpengaruh negatif terhadap Dividen Payaout Ratio. Nilai signifikan pada uji t variabel Current Ratio lebih kecil dari nilai signifikan yang ditetapkan (0,033<0,05) dan memiliki koefisien negatif sebesar 0,149. 3. Variabel Net Present Margin berpengaruh negatif terhadap Dividen Payaout Ratio. Nilai signifikan pada uji t variabel Net Present Margin lebih kecil dari nilai signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05) dan memiliki koefisien negatif sebesar -1,326. 4. Variabel dan Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Dividen Payaout Ratio. Nilai signifikan pada uji t variabel dan Return On Asset lebih besar dari nilai signifikan yang ditetapkan (0,698>0,05) dan memiliki koefisien positif sebesar 0,281. 5. Variabel Debt to equity Ratio, Current Ratio, Net Present Margin, dan Return On Asset secara simultan berpengaruh terhadap Dividen Payaout Ratio. Dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikan yang ditetapkan yaitu (0,000 < 0,05). Saran Saran yang mungkin bisa diaplikasikan pada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Investor sebaiknya memperhatikan tingkat likuiditas perusahaan sebelum memutuskan untuk menanamkan modal, tidak hanya melihat kegiatan usaha perusahaan dan tingkat pengembalian yang dapat diperoleh. 2. Bagi pihak manajemen diharapkan manajemen perusahaan dapat mempertimbangkan pembagian dividen bagi para investor untuk dapat meningkatkan harga saham perusahaan namun tetap memperhatikan kewajiban jangka pendek yang harus dibayarkan dan mengelola laba yang diperoleh dengan bijaksana. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar memilih sektor yang berbeda untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi dividen payaout ratio pada perusahaan-perusahaan sektor lainnya . DAFTAR PUSTAKA Adinatan, dan Fachrudin Amalia.2012. “Analisis Resiko Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals Pada Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Sumatra Utara Bambang Riyanto, 1997, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Keempat, BPEE: Yogyakarta Budiarto, Dekeng Setyo. 2009. “Prediksi Tingkat Pengembalian Investasi Sekuritas pada Perusahaan Manufaktur melalui Informasi Akuntansi Perusahaan”. Jurnal. AKMENIKA UPY Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Yogyakarta: Badan Penerbit BPFE. Hadiwidjaja, Rini Dwiyani. 2007. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia”. Tesis. Universitas Sumatera Utara Medan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume: 7, No: 1, Tahun 2017) Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim, 2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: AMP, YKPN. Lisa Marlina, dan Clara Danica. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2, Nomor 1, Januari 2009: 1-6. Nuswantari, Mutya Wilujeng. 2012. “Pengaruh Net Profit Margin, Degree Of Operating Leverage, Current Ratio, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Yang Termasuk Di Jakarta Islamic Index(Periode Tahun 2008-2010)”. Skripsi. Fakultas Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Suhartono. 2004. “Pengujian Terhadap Keterkaitan Antara Kebijakan Dividend an Kebijakan Hutang Secara Simultan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Ventura. Vol. 7 No.1, April Sartono, Agus. 2000. Ringkasan Teori Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE. Sawir,
Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sutrisno. 2001. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal. TEMA, Volume II, Nomor 1. Utami, Rizky Febriani. 2008. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Deviden pada Sektor Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 2007”.
Skripsi. Universitas Gunadharma. Depok Rahmawati, Siti Nur. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dividend payaout ratio (DPR) (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 20002004)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Rejeki, Sutari Sri. 2011. “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Asset Growth, Firm Size, Dan Current Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio. (Studi Kasus Pada Perusahaan Non Financial Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009)”. Skripsi. Universitas Diponogoro Yasa, dan Wirawati. 2016. “Pengaruh Net Profit Margin, Current Ratio, Dan Debt To Equity Ratio Pada Dividend Payout Ratio”, Jurnal. Universitas Udayana Witjaksosno, ady Nugroho. 2011. “ Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Earning Per Share, Dan Total Assets Turnover Terhadap Dividend Payout Ratio”. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Fitriana, Pingkan Mayosi. 2014. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2009-2012)”. Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Fitri,
Rembulan Rahmadia. 2015.” Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Asset Gowth, dan Deviden Payaout Ratio tahun Sebelumnnya terhadap Dividen Payaout Ratio pada perushaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index periode 2009-20014”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah