e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014)
PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGETAHUAN AUDIT DAN GENDER TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL (Studi pada Badan Inspektorat Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bangli) 1
Putu Tina Kusumayanti, 1Nyoman Trisna Herawati, 2Ni Luh Gede Erni Sulindawati. Jurusan Akuntansi program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada (1) pengaruh antara akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (2) pengaruh antara pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (3) pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (4) pengaruh Gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan sampel jenuh, dengan jumlah responden adalah 39 orang. Sumber data dalam penelitian adalah data primer. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survey melalui penyebaran kuesioner secara langsung. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dan ANOVA dengan menggunakan bantu Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gender terhadap kualitas hasil kerja audir internal. Kata kunci: Akuntabilitas, Auditor internal, Gender, Kualitas hasil kerja, Pengetahuan audit. Abstract This study was conducted to find out whether there is (1) an effect of accountability on quality of internal auditor’s performance, (2) an effect of knowledge about audit on quality of internal auditor’s performance, (3) an effect of accountability and knowledge about audit on quality of internal auditor’s performance and (4) an effect of gender on quality of internal auditor’s performance. This study used quantitative design and to collect the data, purposive sampling and saturated sampling techniques were used, with the total number of respondents of 39.. The data source was primary data source. The data were collected by using survey method by distributing questionnaire directly. The data were analyzed using multiple regression and ANOVA, using SPSS program (Statistical Product and Service Solution) 17. The results showed that (1) there is a positive and significant effect of accountability on quality of internal auditor’s performance, (2) there is a positive and significant effect of knowledge about audit on quality of internal auditor’s performance, (3) there is a positive and significant effect of accountability and knowledge about audit on
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) quality of internal auditor’s performance and (4) there is a positive and significant effect of gender on quality of internal auditor’s performance. Keywords: accountability, internal auditor, gender, quality of performance, knowledge about audit.
PENDAHULUAN Dewasa ini Pemerintah Daerah sering kali mengelola dana yang sangat besar dan memerlukan pertanggungjawaban atas dana tersebut. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/05/M.PAN/03/2008 menyatakan bahwa Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan untuk mendorong terwujudnya good governance dan clean government dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi. Menurut Mulyono (1994) dalam Reni (2010) akuntabilitas (kebertanggungjawaban) merupakan bagian dari tanggungjawab profesi auditor yaitu selama menjalankan tugas auditor harus senantiasa melakukan dengan penuh rasa tanggungjawab serta wajib menjalankan kemahiran jabatannya dengan seksama, sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan. Selain akuntabilitas, pengetahuan seorang auditor juga mempengaruhi kualitas hasil kerja auditor internal. Menurut Mardisar dan Sari (2007:20), akuntabilitas memiliki interaksi dengan pengetahuan untuk menghasilkan kualitas hasil kerja auditor yang baik sehingga pengujian yang dilakukan menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor tersebut. Perbedaan pengetahuan di antara auditor akan berpengaruh terhadap cara auditor menyelesaikan sebuah pekerjaan. Pengalaman tersebut bisa berupa pengarahan dan seminar dari auditor senior kepada auditor junior. Perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa, ketidaksetaraan gender yang disebabkan oleh diskriminasi struktural dan kelembagaan.
Menurut Jamilah (2007:2), gender diduga menjadi salah satu faktor level individu yang turut mempengaruhi kualitas hasil kerja auditor internal seiring dengan terjadinya perubahan pada kompleksitas tugas dan pengaruh tingkat kepatuhan terhadap etika. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran juga menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan pria. Masalah yang dihadapi yaitu kurangnya pengawasan dan tanggung jawab yang dilaksanakan serta dalam penentuan Gender dimana menyebabkan rawan terjadinya tindakan korupsi di Badan Inspektorat. Oleh karena seorang auditor harus bertanggungjawab terhadap hasil-hasil audit, maka seorang auditor harus memiliki pengetahuan yang luas untuk memperoleh kualitas kerja yang maksimal. Selain itu kesetaraan gender juga sangat diperlukan dalam hal ini. Dilihat dari kasus yang terjadi di kabupaten buleleng yang melibatkan manta Bupati kabupaten Buleleng Putu Bagiada yang terbukti korupsi upah pungut PBB sektor P3 ( perkebunan, perhutanan dan pertambangan) di Buleleng senilai Rp 1,6 miliar. Sedangkan kasus yang terjadi di Kabupaten Bangli terjadi korupsi dana bansos yang menimbulkan kerugian sebesar 1,3 miliar yang melibatkan Bupati kabupaten Bangli dan Bendaharanya. Seperti dijelaskan sebelumnya pengawasan dapat dilaksanakan oleh pengawas intern yaitu inspektorat. Dengan adanya keberadan inspektorat diharapkan hal tersebut tidak terjadi dan mampu mencegah terjadinya penyimpangan. Dengan adanya kasus penyimpangan di kabupaten buleleng dan kabupaten Bangli, inspektorat di kabupaten tersebut dapat dikatakan belum mampu dalam mencegah terjadinya penyimpangan. Sehingga kualitas audit yang dilaksanakan inspektorat dipertanyakan oleh publik. Dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) meningkatkan kualitas audit tentunya akan meningkatkan kinerja pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan negara. Sehingga kasus-kasus tersebut tidak terjadi kembali. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu utuk mengetahui (1) Pengaruh antara akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (2) Pengaruh antara pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (3) Pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, (4) Pengaruh antara gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Akuntabilitas (rasa kebertanggung jawaban) merupakan bagian dari tanggung jawab profesi auditor yaitu selama menjalankan tugas auditor harus senantiasa melakukan dengan penuh rasa tanggung jawab serta wajib menjalankan kemahiran jabatannya dengan seksama, sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan dan tetap mempertinggi reputasi profesionalisme korps auditor. Menurut Ania Salsabila (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kulitas hasil kerja auditor. Maka dari itu hipotesis penelitiannya sebagai berikut: H1: Akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja audior internal Pengetahuan akuntan publik bisa diperoleh dari berbagai pelatihan farmal maupun dari pengalaman khusus, berupa kegiatan seminar, lokakarya serta pengarahan dari auditor senior kepada auditor juniornya. Pengetahuan juga bisa diperoleh dari frekuensi seorang akuntan publik melakukan pekerjaan dalam proses audit laporan keuangan. Pengetahuan akuntan publik digunakan sebagai salah satu kunci keefektifan kerja. Dalam audit, pengetahuan tentang bermacam-macam pola yang berhubungan dengan kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan penting untuk membuat perencanaan audit yang efektif (Noviyani dan Bandi, 2002). Menurut Ania Salsabila (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengetahuan audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja
auditor internal. Maka dari itu hipotesis penelitiannya sebagai berikut: H2: pengetahuan audit berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal Besarnya peran seorang auditor maka semakin besar pula tanggung jawabnya, karena itu auditor harus memiliki rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang tinggi atas tugas dan pekerjaan yang telah dilakukan. Dalam audit, pengetahuan tentang bermacam-macam pola yang berhubungan dengan kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan penting untuk membuat perencanaan audit yang efektif (Noviyani dan Bandi, 2002). Menurut Ania Salsabila (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Akuntabilitas, pengetahuan audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Maka dari itu hipotesis yang diambil sebagai berikut: H3: Akuntabilitas dan pengetahuan audit secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Pengambilan keputusan harus didukung oleh informasi yang memadai. Kaum pria dalam pengolahan informasi tersebut biasanya tidak menggunakan seluruh informasi yang tersedia sehingga keputusan yang diambil kurang komprehensif dan kualitas hasil kernya kurang baik. Lain halnya dengan wanita, mereka dalam mengolah informasi cenderung lebih teliti dengan menggunakan informasi yang lebih lengkap dan mengevaluasi kembali informasi tersebut dan tidak gampang menyerah (Meyer dan Levy, 1986) dalam jamilah (2007). Kaum wanita relative lebih efisien dibandingkan kaum pria selagi mendapat akses informasi. Menurut Ania Salsabila (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Maka dari itu hipotesis penelitianya sebagai berikut: H4: Gender berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian data kuantitatif. Data tersebut meliputi data kuesioner. Subjek penelitian ini adalah karyawan Badan Inspektorat Kabupaten Buleleng yang bejumlah 20
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) orang dan Kabupaten Bangli yang berjumlah 19 orang. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan Audit dan Gender terhadap kualitas hasil kerja Auditor Internal. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari data kuesioner. Metode Analisi Data, Data diuji dan dianalisis dengan statiscal package for the social sciences (SPSS) versi 17 for windows. Adapun uji yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji Kualitas Data meliputi uji validitas dan uji Reliabilitas , uji Asumsi Klasik meliputi uji Normalitas, uji Multikolonieritas dan uji Heteroskedastisitas, uji Homogenitas varian, Uji Hipotesis meliputi uji Regresi Berganda dan Anova, uji Determinasi, uji statistik t dan ujia statistik F. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Imam Ghozali, 2011: 52). Untuk melihat validitas dari masing-masing item kuesioner, digunakan Corrected Item-Total Correlation. Jika r hitung > r tabel, maka data dikatakan valid. Jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pertanyaan variabel tersebut dapat dikatakan valid begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2009). Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini baik itu variabel akuntabilitas (X1), pengetahuan audit (X2), kualitas hasil kerja auditor internal (Y) semuanya dikatakan valid karena nilai sigifikansinya lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji ini bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konstan atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha nya > 0,60 begitupun sebaliknya dikatakan tidak reliabel jika Cronbach’s Alpha nya < 0,60 (Ghozali, 2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitas
yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel akuntabilitas (X1) dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,772 > 0,60. Selanjutnya untuk pengetahuan audit (X2) juga dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,640 > 0,60. Begitu juga dengan kualitas hasil kerja auditor internal dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,702 > 0,60. Setelah melakukan uji kualitas data, dilanjutkan dengan melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinaeritas dan uji hetorekedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf signifikan 5%. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Asymp.sig.(2-tailed). Untuk variabel akuntabilitas nilai Asymp. sig.(2-tailed) sebesar 0,060, untuk variabel pengetahuan audit nilai Asymp.sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,121, variabel kualitas hasil kerja auditor internal nilai Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0,069, variabel kualitas hasil kerja auditor internal berdasarkan Gender lakilaki nilai Asymp.sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,200, dan untuk variabel kualitas hasil kerja auditor internal berdasarkan Gender perempuan nilai Asymp.sig.(2tailed)adalah sebesar 0,200. Semua variabel dalam penelitian ini memiliki nilai Asymp.sig.(2-tailed) yang lebih besar dari 0,05 sehingga hasilnya berdistribusi normal. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Pengujian ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10 atau nilai VIF > 10. Jika angka
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) tolerance > 0,10 dan VIF < 10 dikatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas. (Imam Ghozali, 2011: 106). Hasil uji
multikolonieritas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Model (Constant) Akuntabilitas Pengetahuan Audit
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,852 0,852
1,174 1,174
Sumber : Data Diolah, 2014 Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Nilai korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Uji heteroskedastisitas bertujuan guna menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya dalam suatu model regresi. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot (Imam Ghozali, 2011: 139). Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini disajikan pada gambar 1 berikut
Gambar 1 uji heteroskedastisitas
Pada Gambar 1, ditunjukkan bahwa penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi gejala heteroskesdastisitas pada regresi ini, sehingga model regresi yang dilakukan layak dipakai. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi keteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) dengan residualnya. Uji homogenitas varian menggunakan statistik Levene. Ringkasan hasil uji homogenitas varian antar kelompok gender. Hasil uji homogenitas seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 menyatakan bahwa angka-angka signifikansi dari nilainilai statistik Levene lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa varian antar gender pada data kualitas hasil kerja auditor internal adalah tidak berbeda.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Tabel 2 Hasil Uji Homogenitas Varians Antar Kelompok Gender pada Data Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Unit Analisis
Kriteria
Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 3,082 2,537
df1
df2
Sig.
1 1
37 37
0,087 0,120
2,537
1
35,842
0,120
3,051
1
37
0,089
Sumber : Data Diolah 2014 Pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi linier sederhana antara
akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal tersaji pada tabel 3. Pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi linier sederhana antara pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal tersaji pada tabel 3.
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 50,394 3,908 A 0,431 0,117 0,517 2 (Constant) 5,611 5,023 PA 1,300 0,110 0,888 Keterangan: A adalah akuntabilitas. PA adalah Pengetahuan Audit Sumber : Data Diolah 2014 Model
Pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier ganda. Rekapitulasi
t
Sig.
12,894 3,678 1,117 11,773
0,000 0,001 0,271 0,000
hasil analisis regresi linier ganda antara akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal tersaji pada tabel 4.
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model t B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,198 4,639 1,120 A 0,171 0,063 0,206 2,724 PA 1,184 0,110 0,809 10,719 Keterangan: A adalah akuntabilitas dan PA adalah pengetahuan audit. Sumber : Data Diolah 2014
Sig. 0,270 0,010 0,000
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Pengaruh Gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Hipotesis yang akan diuji secara statistik adalah H0. Kriteria penolakan H0 jika taraf
signifikansi untuk nilai statistik F lebih kecil dari 0,05. ringkasan ANOVA dua jalur yang disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Rekapitulasi Hasil ANOVA
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 71,749 248,559 320,308
ANOVA Y Df Mean Square 1 71,749 37 6,718 38
F
Sig.
10,680
0,002
Sumber : Data Diolah 2014 Pembahasan Pada bagian ini dipaparkan pembahasan hasil-hasil penelitian dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian yang dibahas mencakup hasil-hasil analisis deskriptif dan analisis statistik terhadap tiga variabel bebas, yaitu akuntabilitas, pengetahuan audit, dan gender serta satu variabel terikat, yaitu kualitas hasil kerja auditor internal. Pembahasan terhadap hasil-hasil pengujian keempat hipotesis diajikan sebagai berikut. Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Hasil pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Persamaan regresi hasil analisis regresi ˆ 50,394 0,431A linier sederhana Y punya arah koefisien positif, yang menunjukan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Model persamaan regresi tersebut sudah tepat dan dapat digunakan, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 13,528 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Terdapat
pengaruh yang signifikan akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 3,678 > ttabel 2,042 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teoretis, akuntabilitas memiliki suatu pengaruh terhadap tingkat kualitas kinerja auditor. Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik (Mardiasmo, 2002:121). Akuntabilitas merupakan bagian dari tanggung jawab profesi auditor, yaitu selama menjalankan tugas auditor harus senantiasa melakukan dengan penuh rasa tanggung jawab serta wajib menjalankan kemahiran jabatannya dengan seksama, sehingga akan diperoleh hasil kualitas kerja yang memuaskan dan tetap mempertinggi reputasi profesionalisme auditor. Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ania Salsabila (2011), yang memberikan bukti bahwa akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kulitas hasil kerja auditor.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Pengaruh Pengetahuan Audit terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Tujuan kedua penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Hasil pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier sederhana ˆ 5,611 1,300 PA punya arah koefisien Y positif, yang menunjukan bahwa pengetahuan audit berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Model persamaan regresi tersebut sudah tepat dan dapat digunakan, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 138,608 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 11,773 > ttabel 2,042 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Pengetahuan akuntan publik bisa diperoleh dari berbagai pelatihan formal maupun dari pengalaman khusus, berupa kegiatan seminar, lokakarya serta pengarahan dari auditor senior kepada auditor juniornya. Pengetahuan juga bisa diperoleh dari frekuensi seorang akuntan publik melakukan pekerjaan dalam proses audit laporan keuangan. Pengetahuan akuntan publik digunakan sebagai salah satu kunci keefektifan kerja. Dalam audit, pengetahuan tentang bermacam-macam pola yang berhubungan dengan kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan penting untuk membuat perencanaan audit yang efektif (Noviyani dan Bandi, 2002). Sebelum auditor menerima suatu pekerjaan, maka seorang
auditor harus mempertimbangkan apakah ia dan anggota tim auditnya memiliki pengetahuan audit yang memadai dalam suatu pekerjaan, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pengetahuan audit merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh auditor. Semakin tinggi tingkat pendidikan auditor, maka akan semakin banyak pelatihan yang diikuti dan semakin luas pengetahuan audit yang dimiliki auditor sehingga akan meningkatkan kualitas hasil kerja auditor. Dengan demikian, seorang pelaksana yang unggul adalah mereka yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ania Salsabila (2011), yang memberikan bukti bahwa pengetahuan audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Audit tehadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Tujuan ketiga penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Hasil pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Persamaan regresi hasil analisis regresi linier ganda ˆ 5,198 0,171A 1,184 PA punya arah Y koefisien positif, yang menunjukan bahwa akuntabilitas dan pengetahuan audit berpengaruh positif terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Model persamaan regresi tersebut sudah tepat dan dapat digunakan, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 85,037 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) kerja auditor internal, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 2,724 dan 10,719 > ttabel 2,042 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teoretis, akuntabilitas dan pengetahuan audit memiliki suatu pengaruh terhadap tingkat kualitas kinerja auditor. Pengetahuan audit merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh auditor. Semakin tinggi tingkat pendidikan auditor, maka akan semakin banyak pelatihan yang diikuti dan semakin luas pengetahuan audit yang dimiliki auditor sehingga akan meningkatkan kualitas hasil kerja auditor. Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ania Salsabila (2011), yang menyatakan bahwa akuntabilitas dan pengetahuan audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Pengaruh Gender terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal Tujuan keempat penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh yang signifikan antara gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Hasil pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang signifikan antara gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukkan dengan hasil ANOVA nilai statistik F sebesar 10,680 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor kualitas hasil kerja auditor internal yang diperoleh gender perempuan adalah 65,1, sedangkan gender laki-laki adalah 64,4. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skor kualitas hasil kerja auditor internal yang diperoleh perempuan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan ANOVA, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Pengambilan keputusan harus didukung oleh informasi yang memadai. Laki-laki dalam pengolahan informasi tersebut biasanya tidak menggunakan seluruh informasi yang tersedia sehingga keputusan yang diambil kurang komprehensif dan kualitas hasil kerjanya kurang baik. Sedangkan perempuan, mereka dalam mengolah informasi cenderung lebih teliti dengan menggunakan informasi yang lebih lengkap dan mengevaluasi kembali informasi tersebut dan tidak gampang menyerah (Meyer dan Levy, 1986) dalam Jamilah (2007). Perempuan relatif lebih efisien dibandingkan laki-laki dalam mendapat akses informasi. Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ania Salsabila (2011), yang memberikan bukti bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor internal. SIMPULAN DAN SARAN Adapun simpulan dalam penelitian ini yaitu: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 13,528 dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05.yang ditunjukan dengan nilai thitung 3,678 >ttabel 2,042 dengan angka signifikan lebih kecil dari 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar 138,608 dengan angka signifikan lebih kecil dari 0,05. Yang ditunjukan dengan nilai thitung 11,773 >ttabel 2,042 dengan angka signifikan lebih kecil dari 0,05. (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas dan pengetahuan audit terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukan oleh nilai statistik F sebesar
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) 85,037 dengan angka lebih kecil dari 0,05. Yang ditunjukan dengan nilai thitung 2,724 dan 10,719 > ttabel 2,042 dengan angka signifikan lebih kecil dari 0,05. (4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal, yang ditunjukan dengan hasil ANOVA nilai statistik F sebesar 10,680 dengan angka signifikan lebih kecil dari 0,05. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa skor kualitas hasil kerja auditor internal yang diperoleh Gender perempuan adalah 65,1, sedangkan Gender Laki-laki adalah 64,4. Hasil tersebut menunjukan bahwa skor kualitas hasil kerja auditor internal yang diperoleh perempuan lebih besar dibandingkan dengan Laki-laki. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu: (1) Penelitian ini hanya memeliti empat variabel dan sampel yang digunakan hanya auditor kantor badan inspektorat atau auditor internal, peneliti selanjutnya hendaknya meneliti juga auditor akuntan publik. (2) Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner secara langsung, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode pengumpulan data wawancara sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan lengkap. (3) Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi penelitian, yaitu dengan menambah jumlah auditor responden dan tidak hanya yang berada di wilayah Buleleng dan Bangli saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Diani, Mardisar dan Ria Nelly Sari. 2004. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, 26-27 Juli 2007, Makassar. Iman
Ghozali,” Aplikasi analisis multivariate dengan program Spps”, cetakan IV, badan penerbit Universitas Diponegoro, semarang,2009.
Iriyadi. 2004. Peranan Internal Auditor dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penggajian pada PT. Organ Jaya. Dalam Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 4 No. 2, halaman: 67-72. Mardiasmo. 2004. Akuntansi Publik. Andi: Yogyakarta.
Sektor
Mulyadi,” Auditing,” Edisi ke enam, Buku 1, Universitas Gajah Mada,salemba empat, Jakarta,2008. Reni,
Amaliah. 2010. Pengaruh Akuntabilitas, Independensi, Integritas dan Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Salsabila ania,” Pengaruh Akuntabilitas,Pengetahuan Audit dan Gender Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal, jakarta,2011 Siti
Jamilah, dan Zaenal Fanani, “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audir Judgement”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2007.
Sri Trisnaningsih dan Sri Iswati. 2003. “Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat dari Segi Gender”. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Soekrisno Agoes, “Pemeriksaan oleh KAP (Auditing)”,Edisi ketiga, Buku I, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 2004.