e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas-Dinas di Pemerintah Kabupaten Jembrana) 1
Ni Putu Yogi Merta Maeka Sari, I Made Pradana Adiputra, 2Edy Sujana
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Penelitian ini dilakukan pada Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Jembrana yang merupakan salah satu unsur pelaksanaan pemerintah daerah. Teknik penentuan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Sampel penelitian ini sejumlah 88 pegawai pengelola keuangan pada Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Jembrana. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan menggunakan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Kata Kunci: pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas laporan keuangan. Abstract This study was aimed at analyzing the presence of the effect of the government accounting standard and the use of the region’s financial accounting information system of Jembrana Regency. This study was conducted with the Offices of the Government of Jembrana regency as one of the region’s government implementing elements. The technique of sampling determination used was purposive sampling technique. The sample consisted of 88 financial management workers in the offices of the government of Jembrana regency. The data collection was done by distributing questionnaires with a set of questions or written statements to the respondents to be answered by using
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Likert scale. The data analysis techniques used were validity testing and reliability testing, normality testing, multicolinearity testing, heteroscedasticity testing, and hypothesis testing by using multiple regression analysis by using SPSS 19.0 program for Windows. The results showed that 1) there was a positive and significant effect between understanding about the government accounting standard and the quality of Jembrana Regency Government financial reports, 2) there was a positive and significant effect between the use of the region’s financial accounting information system and the quality of Jembrana Regency Government financial reports, and 3) there was a positive and significant effect between understanding about the government accounting standard and the use of the region’s financial accounting information system on the quality of Jembrana Regency government financial reports. Keywords: understanding about the government accounting standard, use of the region’s financial accounting information.
PENDAHULUAN Era reformasi saat ini memberikan peluang bagi perubahan paradigma pembangunan nasional. Perubahan paradigma ini antara lain diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah yang diatur dalam Undang-Undang yaitu Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang sekarang diubah menjadi Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan berpedoman pada SAP, maka diharapkan laporan keuangan pemerintah daerah telah disajikan secara relevan dan handal sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai. Huang et al., (1999) dalam Sukmaningrum (2012: 41) menyatakan bahwa informasi akan bermanfaat apabila suatu informasi dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat
dipahami oleh para pemakai. Oleh karena itu, pemerintah daerah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah daerah harus memenuhi beberapa karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yakni relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LPKD) tahun anggaran 2012, Kabupaten Jembrana mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) (Sumber : http://metrobali.com/2013/08/28/bpkharapk an-60-persem-kabupaten-raih-wtp/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2013). Hal ini mencerminkan bahwa pengelolaan keuangan daerah cukup baik, dan diharapkan kedepannya bisa ditingkatkan lagi melalui pembenahan dan pembinaan di beberapa aspek seperti meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah mengenai pemahaman terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan integrasi sistem informasi akuntansi keuangan daerah yang lebih memadai melalui peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang pengelolaan keuangan daerah untuk mewujudkan penyelenggaraan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel. Belum tertibnya pengelolaan keuangan daerah dipengaruhi oleh masih terbatasnya sumber daya manusia yang menguasai dan memahami tentang ilmu akuntansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan kata lain, unsur pemahaman akuntansi berperan penting dalam pengelolaan keuangan daerah. Menurut Nasrudin (2008), sumber daya manusia merupakan kunci dari keberhasilan suatu instansi atau perusahaan karena sumber daya manusia pada suatu instansi memiliki nilai yang tinggi disebabkan oleh kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan. Terkait dengan penyusunan laporan keuangan daerah yang sesuai dengan SAP, maka perlu diperhatikan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dengan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, seperti pemahaman akan SAP. Pemahaman terhadap SAP ini diperlukan agar hasil laporan keuangan daerah lebih berkualitas (relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat diperbandingkan). Selain pemahaman terhadap SAP, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah juga sangat penting dalam menciptakan laporan keuangan yang berkualitas. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah merupakan penerapan sistem mulai dari pengelompokan, penggolongan, pencatatan dan pemrosesan aktivitas keuangan pemerintah daerah ke dalam sebuah laporan keuangan sebagai suatu informasi yang nantinya dapat digunakan oleh pihak tertentu dalam pengambilan keputusan oleh masing-masing SKPD dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Jembrana di dalam proses penyusunan laporan keuangan menggunakan komputerisasi dengan suatu sistem bernama Siadinda yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Akuntansi Dinas Daerah. Dengan adanya pemanfaatan sistem informasi akuntansi ini di dalam proses penyusunan laporan keuangan, pemerintah Kabupaten Jembrana diharapkan dapat memudahkan proses penyusunan laporan keuangan dan
memberikan manfaat bagi pemerintah demi mewujudkan laporan keuangan yang berkualitas. Menurut pandapat Deddi Nordiawan (2006) dalam Irvan Permana (2011) menyatakan bahwa adanya pengaruh antara Standar Akuntansi Pemerintahan pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yaitu, “SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, baik di pemerintah pusat dan departemen-departemennya maupun di pemerintahan daerah dan dinas-dinasnya. Penerapan SAP diyakini akan berdampak pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan di pemerintahan pusat dan daerah.” Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Irvan Permana (2011) tentang pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan implikasinya pada akuntabilitas, mendapatkan hasil, yaitu terdapat hubungan antara Standar Akuntansi Pemerintahan signifikan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan implikasinya terhadap akuntabilitas. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama dapat dirumuskan: H1 : Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Penelitian yang telah dilakukan oleh Safrida Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar (2010) tentang pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, mendapatkan kesimpulan bahwa pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Dengan adanya fasilitas jaringan sistem informasi akuntansi yang dirancang khusus untuk proses penyusunan laporan keuangan mulai dari pencatatan jurnal, buku besar sampai kepada laporan keuangan semua telah tersistem dengan menggunakan komputerisasi akan mengurangi tingkat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) kesalahan dalam perhitungan dan menghemat waktu dalam proses penyusunannya. Dengan demikian diharapkan laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi informasi yang diharapkan dan mampu meningkatkan kualitas hasil dan tersedianya laporan keuangan yang tepat waktu. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua dapat dirumuskan: H2 : Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Berdasarkan penjelasan hipotesis pertama dan kedua, maka hipotesis ketiga dapat dirumuskan: H3 : Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Berkaitan dengan hipotesis yang telah dirumuskan, adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1) untuk menganalisis adanya pengaruh antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, 2) untuk menganalisis adanya pengaruh antara pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, 3) Untuk menganalisis adanya pengaruh antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana.
METODE Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Jembrana, yaitu pada DinasDinas di Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. Penelitian ini dilakukan bersifat asosiatif, dimana penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Menurut
Sugiyono (2008) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini hubungan tersebut bersifat kausal dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana akan dilaksanakan dengan pegawai pengelola keuangan sebagai subjek penelitian. Sedangkan yang menjadi objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah yang mempengaruhi kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah sebagai variabel bebas (independen), sedangkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sebagai variabel terikat (dependen). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: data kualitatif adalah data yang mempunyai sifat non-angka, seperti profil Kabupaten Jembrana, visi dan misi Kabupaten Jembrana, dan struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan data kuantitatif adalah data berbentuk angkaangka, yaitu data jumlah pegawai pengelola keuangan di masing-masing Dinas Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yang berasal dari kuesioner dan sumber data sekunder yang berupa penjelasan atau gambaran umum Pemerintah Kabupaten Jembrana. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai pengelola keuangan pada Dinas-Dinas di Kabupaten Jembrana dengan jumlah 113. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu sampel yang dipilih hanya pegawai pengelola keuangan yang memiliki pendidikan terakhir minimal SMA dan telah bekerja minimal satu tahun. Dengan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang didapat adalah 88. Metode
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan survai dengan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berbasis daftar pertanyaan yang akan disebarkan kepada responden terkait faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Kuesioner terdiri dari 3 instrumen. Instrumen pertama berisi pernyataan pemahaman SAP yang terdiri dari 12 pernyataan. Instrumen kedua berisi pernyataan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah yang terdiri dari 9 pernyataan. Dan instrumen ketiga berisi pernyataan kualitas laporan keuangan yang terdiri dari 11 pernyataan. Skala yang digunakan adalah skala likert (skala sikap) mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2013: 93). Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan, yaitu Analisis Kuantitatif, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis. Analisis Kuantitatif adalah analisis dengan mengolah data dari hasil yang telah dinyatakan dalam satuan angka untuk dianalisis dengan perhitungan statistik terhadap variabel objek yang diteliti, terdiri dari Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dengan tujuan untuk menguji apakah data bersifat valid, berarti telah sesuai dengan kebenaran yang diharapkan, sehingga dapat diterima dalam kinerja tertentu, dan reliabel (andal) jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPPS) Versi 19.0 for Windows. Kriteria keputusan valid tidaknya kuesioner diperoleh dari korelasi tiap faktor positif dan besarnya > 0,30 (Sugiyono, 2013: 127). Uji Asumsi Klasik terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolenearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Pada penelitian ini, Uji Normalitas sebaran data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov Test yang terdapat dalam program komputer SPSS 19.0 for
Windows. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan signifikansi hasil pengujian dengan tingkat signifikansi 0,05. Nilai signifikansi dari Uji Normalitas ini harus lebih besar daripada 0,05. Setelah model uji telah memenuhi syarat normalitas, maka selanjutnya dilakukan Uji Multikolinearitas. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2007: 95). Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance ≥ 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10, yang terdapat dalam program komputer SPSS 19.0 for Windows. Selanjutnya Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan uji Grafik Scatter Plot yang terdapat dalam program komputer SPSS 19.0 for Windows. Konsekuensi dari Heteroskedastisitas yaitu, jika terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan berdasarkan masukan variabel X terhadap variabel Y. Langkah selanjutnya dilakukan Uji Hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression Analysis). Uji Regresi Parsial (ttest), Uji Regresi Simultan (F-test), serta Koefisien Determinasi (R2), yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen, yaitu pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, terhadap satu variabel dependen yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuisioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 2 minggu, dimulai dari tanggal 13 Januari 2014 sampai dengan 24 Januari 2014. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendidikan, jenis kelamin, masa kerja dan umur responden. Pengukuran karakteristik
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) responden dilakukan melalui perolehan hasil kuesioner yang telah disebar. Kuesioner yang disebarkan sesuai dengan perhitungan sampel sebanyak 88 set, setelah batas waktu pengembalian berakhir, kuesioner yang kembali sebanyak 84 set dengan kondisi kuesioner layak untuk dianalisis karena seluruh butir soal telah diisi oleh responden. Untuk pengiriman sebanyak 88 set kuesioner yang dikirim, kuesioner yang kembali sebanyak 84 kuesioner atau 95,4% dari total kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat response rate sangat baik. Responden pada masing-masing Dinas dalam penelitian ini berada pada usia 20 – 55 tahun dan didominasi oleh responden yang berusia 31 – 40 tahun. Pada umumnya responden yang bekerja pada seluruh Dinas di Kabupaten Jembrana berpendidikan paling banyak pada tingkat Sarjana (S1/S2). Komposisi responden dari segi jenis kelamin pada penelitian ini didominasi oleh responden yang berjenis kelamin laki-laki. Dilihat dari segi masa kerja, responden pada penelitian ini didominasi dengan yang sudah bekerja selama 1 sampai 5 tahun. Untuk menguji kualitas data digunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Hasil Uji Validitas untuk variabel pemahaman SAP (X1) memiliki tingkat korelasi sebesar 0,308 – 0,871, variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah (X2) memiliki tingkat korelasi sebesar 0,630 – 0,892, dan variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Y) memiliki tingkat korelasi sebesar 0,435 – 0,689. Dengan tarif signifikan 5%, maka butir-butir pernyataan kuesioner adalah valid. Hasil Uji Reliabilitas menyatakan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel pemahaman SAP (X1) sebesar 0,924, variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah (X2) sebesar 0,896, dan variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Y) sebesar 0,644. Kriteria reliabel sebuah kuesioner yakni mempunyai nilai Cronbach Alpha sebesar ≥ 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2007: 46), sehingga butir-butir pernyataan tiap kuesioner reliabel.
Setelah data dianalisis dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, selanjutnya data diuji dengan Uji Asumsi Klasik yaitu dengan Uji Normalitas, Uji Multikolenearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan KolmogorovSmirnov, menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 0,504. Oleh karena nilai Asymp. Sig. lebih besar dari alpha 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa model uji telah memenuhi syarat normalitas data. Hasil Uji Multikolinearitas menunjukkan bahwa variabel independen pemahaman SAP (X1) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah (X2) mempunyai nilai tolerance sebesar 0,992 dan VIF 1,008. Jadi dapat dinyatakan bahwa model uji tidak terdeteksi kasus multikolinearitas atau tidak ada multikolinearitas, sehingga model regresi yang bebas multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Grafik Scatter Plot. Hasil Grafik Scatter Plot menunjukkan bahwa semua data variabel memiliki sebaran acak, tidak adanya pola tertentu, dan titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y pada grafik Scatter Plot, artinya pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan berdasarkan masukan variabel X (pemahaman SAP dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah) terhadap variabel Y (kualitas laporan keuangan pemerintah daerah). Setelah data diuji dengan Uji Kualitatif dan Uji Asumsi Klasik, maka selanjutnya adalah Uji Hipotesis. Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linier Berganda, mendapatkan persamaan: Y = 6,611 + 0,431 X1 + 0,465 X2 + ε, menyatakan bahwa nilai α = 6,611, nilai koefisien β1 = 0,431, nilai koefisien β2 = 0,465. Tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y). Artinya, setiap dilakukan peningkatan pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepada aparatur pemerintah, khususnya pada pegawai pengelola keuangan, maka akan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Begitu pula dengan adanya peningkatan pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah, maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Parsial Undstandartized Coefficients Variabel Konstanta Pemahaman SAP Pemanfaatan SIA
B 6,611 0,431 0,465
Std. Error 2,117 0,037 0,058
Standardized Coefficients Beta
0,675 0,469
t 3,123 11,643 8,087
Sig. 0,000 0,000 0,000
Sumber : data primer diolah, 2014 Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diketahui bahwa untuk hipotesis penelitian pertama yaitu pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, dengan menentukan tingkat keyakinan sebesar 95% dan α = 0,05 ; df = (n-k) dengan uji dua sisi maka, (α) = 0,05 untuk menentukan nilai ttabel. Nilai ttabel (0,000 ; 83) adalah sebesar 1,6. Adapun besarnya thitung yang diperoleh dari hasil regresi yang dapat dilihat pada Tabel 1, nilai thitung yang dihasilkan adalah sebesar 11,643. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka Hi diterima dan H0 ditolak. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi, yaitu sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 Hal ini menunjukkan H0 berada pada daerah penolakan, berarti Hi diterima. Sehingga memang benar ada pengaruh yang positif dan nyata (signifikan) secara parsial antara pemahamanan SAP terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Jembrana. Dapat dikatakan bahwa, jika pegawai pengelola keuangan semakin paham terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan juga semakin meningkat. Untuk meyakinkan bahwa adanya pengaruh pemahaman SAP terhadap kualitas laporan keuangan dapat dibuktikan
dengan besaran koefisien β1 ≠ 0 yaitu 0,431 > 0. Artinya, setiap dilakukan peningkatan pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepada aparatur pemerintah, khususnya pada pegawai pengelola keuangan, maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan. SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, baik di pemerintah pusat dan departemendepartemennya maupun di pemerintahan daerah dan dinas-dinasnya. Penerapan SAP diyakini akan berdampak pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan di pemerintahan pusat dan daerah (Deddi Nordiawan, 2006 dalam Irvan Permana, 2011). Pada pemerintah Kabupaten Jembrana, pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena pegawai pengelola keuangan dalam penyusunan laporan keuangan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. Dalam kamus psikologi, kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksireaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pemahaman merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu. Begitu pula dengan pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, berarti kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu (Standar Akuntansi Pemerintahan), mempunyai wawasan dan pengertian pengetahuan yang mendalam mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan. Aparatur pemerintah Kabupaten Jembrana, khususnya pegawai pengelola keuangan memiliki wawasan dan pengertian pengetahuan yang mendalam mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan, maka laporan keuangan yang dihasilkan akan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan berkualitas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safrida Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar (2010) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan paham terhadap akuntansi adalah mengerti dan pandai bagaimana proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi suatu laporan keuangan dengan berpedoman pada prinsip dan standar penyusunan laporan keuangan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang sekarang diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga pemahaman Standar Akuntansi pemerintahan (SAP) berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irvan Permana (2011) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Standar Akuntansi Pemerintahan signifikan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan implikasinya terhadap akuntabilitas. Namun demikian, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Junita Putri Rajana HRP (2009) yang menyatakan bahwa pemahaman SAP memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap
keberhasilan penyusunan keuangan SKPD.
laporan
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diketahui bahwa untuk hipotesis penelitian kedua yaitu pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, Dengan menentukan tingkat keyakinan 95% dan α = 0,05 ; df = (n-k) dengan uji dua sisi maka, (α) = 0,05 untuk menentukan nilai ttabel. Nilai ttabel (0,000 ; 83) adalah sebesar 1,6. Adapun besarnya thitung yang diperoleh dari hasil regresi yang dapat dilihat pada Tabel 1, nilai thitung yang dihasilkan adalah sebesar 8,087. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka Hi diterima dan H0 ditolak. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi, yaitu sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 Hal ini menunjukkan H0 berada pada daerah penolakan, berarti Hi diterima. Hal ini menunjukkan memang benar ada pengaruh yang positif dan nyata (signifikan) secara parsial antara pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Jembrana. Dapat dikatakan bahwa, jika semakin baik pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin meningkat. Untuk meyakinkan bahwa adanya pengaruh pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan dapat dibuktikan dengan besaran koefisien β2 ≠ 0 yaitu 0,465 > 0. Artinya, setiap dilakukan peningkatan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan darah, maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan. Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana di dalam penyusunan laporan keuangan menggunakan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi bernama Siadinda yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Akuntansi Dinas Daerah. Siadinda ini merupakan suatu sistem
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) terkomputerisasi yang digunakan dalam pengelolaan penyusunan laporan keuangan dengan cara memasukkan data-data keuangan sehingga menghasilkan suatu laporan keuangan. Dengan adanya pemanfaatan sistem informasi akuntansi ini pemerintah Kabupaten Jembrana dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif jika anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Oleh karena itu adalah sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan memprediksi kegunaan sistem tersebut. Dalam Theory of Reasoned Action dari Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Diana Rahmawati (2008) menyatakan bahwa perilaku seseorang adalah perkiraan dari intensitas dan tindakannya dimana seseorang akan menggunakan teknologi informasi jika hal itu bermanfaat dan meningkatkan kinerjanya dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi agar hasilnya dapat bermanfaat
dan dapat meningkatkan kinerja, pemanfaatannya harus dilakukan dengan baik. Sehingga, dengan adanya pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan pada pemerintah daerah Kabupaten Jembrana dan pemanfaatan tersebut dilakukan dengan baik, maka akan dapat meningkatkan kinerja serta menghasilkan suatu hasil yang baik pula, yakni berupa laporan keuangan yang berkualitas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safrida Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar (2010) yang menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah adalah penerapan sistem informasi akuntansi, mulai dari sistem pengelompokan, penggolongan, pencatatan dan pemrosesan aktivitas keuangan pemerintah daerah ke dalam sebuah laporan keuangan sebagai suatu informasi yang dapat digunakan oleh pihak tertentu dalam pengambilan keputusan. Sehingga, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Tabel 1.2 Uji Regresi Simultan ANOVAb Model
df Sum of Mean Square Squares 1 Regression 936,357 2 468,178 346,346 81 4,276 Residual Total 1282,702 83 a. Predictors: (Constan), Pemanfaatan SIA, Pemahaman SAP b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan Sumber: data primer diolah, 2014 Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F diketahui bahwa untuk hipotesis ketiga, yaitu pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap
F 109,493
Sig. ,000a
kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, dengan nilai Fhitung yang dihasilkan adalah sebesar 109,493 dan Ftabel sebesar 2,7. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan memang benar ada hubungan yang positif dan nyata (signifikan) secara simultan antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kabupaten Jembrana.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman SAP dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kabupaten Jembrana. Hasil ini menjelaskan bahwa pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah secara parsial maupun secara simultan mempunyai hubungan yang searah dan signifikan dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, artinya apabila pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah semakin meningkat maka secara parsial maupun secara simultan akan diikuti oleh peningkatan yang nyata
(signifikan) pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Persamaan garis regresi linier berganda: Y = 6,611 + 0,431 X1 + 0,465 X2 + ε, menjelaskan bahwa ada pengaruh yang positif secara simultan antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan pemanfaaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Jembrana. Dari hasil pengujian pengaruh pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah secara simultan diperoleh nilai koefisien β1 = 0,431, nilai koefisien β2 = 0,465 dan nilai R2 sebesar 73%.
Tabel 1.3. Koefisien Determinasi (R2) Model Summary b Model 1
R
R Square ,854a
,730
Adjusted R Square ,723
Std. Error of The Estimate 2,06782
a. Predictors: (Constan), Pemanfaatan SIA, Pemahaman SAP b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan Sumber: data primer diolah, 2014 Dari hasil analisis koefisien korelasi (R) sebesar 0,854 menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara pemahaman SAP dan pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. Persentae sumbangan pengaruh variabel independen (pemahaman SAP dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah) terhadap variabel dependen (kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah) adalah sebesar 73% dilihat dari hasil R2 sebesar 0,730. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel independen (pemahaman SAP dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah) terhadap variabel dependen (kualitas laporan keuangan pemerintah daerah), yakni sebesar 73%. Sedangkan sisanya sebesar 27% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan atau tidak dibahas dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safrida Yuliani, Nadirsyah, dan Usman Bakar (2010) secara simultan pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kota Banda Aceh. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irvan Permana (2011) dengan hasil penelitiannya adalah terdapat hubungan antara Standar Akuntansi Pemerintahan signifikan dalam meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan implikasinya terhadap Akuntabilitas pada Dinas Pemerintah Kota Bandung. Selain itu, penelitian ini juga mendukung penelitian Dinar Situmorang (2012) hasil penelitiannya adalah secara simultan dengan diperoleh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) pemahaman SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan SKPD pada Kabupaten Samosir. Pemahaman SAP dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Jembrana. Hal ini dapat dilihat dari pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan berarti kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu (Standar Akuntansi Pemerintahan), mempunyai wawasan dan pengertian pengetahuan yang mendalam mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan. Aparatur pemerintah Kabupaten Jembrana, khususnya pegawai pengelola keuangan memiliki wawasan dan pengertian pengetahuan yang mendalam mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan, maka laporan keuangan yang dihasilkan akan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan berkualitas. Begitu pula dengan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah. Pemanfaatan sistem informasi pada Pemerintah Kabupaten Jembrana hasilnya dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kinerja, pemanfaatannya dilakukan dengan baik. Sehingga, dengan adanya pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah pada pemerintah daerah Kabupaten Jembrana dan pemanfaatan tersebut dilakukan dengan baik, maka akan dapat meningkatkan kinerja serta menghasilkan suatu hasil yang baik pula, yakni berupa laporan keuangan yang berkualitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, maka kesimpulan dari penelitian ini, antara lain: 1) secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, 2) secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan 3) secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Temuan penelitian yang diperoleh diharapkan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam usaha peningkatan pemahaman terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada pegawai pengelola keuangan pada khususnya dan seluruh pegawai pada umumnya, serta meningkatkan keefektifan dan keefisienan dalam hal pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah merupakan faktor yang efektif dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Jembrana. Untuk itu disarankan kedepannya agar pemahaman terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah lebih ditingkatkan untuk dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Lokasi penelitian ini objeknya terbatas hanya di Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana. Penelitian selanjutnya diharapkan pengamatan objek yang lebih luas. Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, seperti sistem pengendalian intern dan peran internal audit.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Metrobali.com. 2013. “BPK Harapkan 60 Persen Kabupaten raih WTP”. Tersedia pada: http://metrobali.com/2013/08/28/bpk -harapkan-60-persem-kabupatenraih-wtp/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2013). Nasrudin, Fadilah. 2008. Pengaruh pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap kualitas penyajian informasi akuntansi pada PT. BNI, Tbk. Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol 3 No. Februari- April 2008. Permana, Irvan. 2011. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas Survei Pada Dinas Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Rahmawati, Diana. 2008. Analisis FaktorFaktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 1. Rajana HRP, Junita Putri. 2009. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematangsiantar. Skripsi. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara. Situmorang, Dinar. 2012. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD pada Kabupaten Samosir. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV.Alfabeta. _______. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke-18. Bandung: CV Alfabeta. Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Yuliani, Safrida., Nadirsyah dan Usman Bakar. 2010. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 3. No. 2. Juli 2010 Hal. 206-220.